BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS KREDIT PINJAMAN
4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task Perancangan system informasi akuntansi siklus kredit pinjaman akan dimulai dengan deskripsi sistem dan rich picture. Deskripsi sistem akan menggambarkan system yang diusulkan dengan menggunakan FACTOR dan gambaran sistem dengan menggunakan rich picture.
4.1.1.1 Purpose Sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman yang dikembangkan secara keseluruhan untuk membantu dan memudahkan Koperasi Buana Indonesia dalam mengintegrasikan data-data dan informasi yang diperlukan terkait siklus kredit yang berjalan di dalam koperasi yang dimulai dari pendaftaran anggota, permohonan kredit, persyaratan kredit, penyerahan jaminan, analisa kredit 6C’s, analisa komite kredit, penambahan nilai kredit, persetujuan kredit, penolakan kredit, pengembalian jaminan, penagihan angsuran, pembayaran angsuran, serta pelunasan kredit. Sistem ini juga memudahkan Koperasi Buana Indonesia dalam penyusunan dan pembuatan laporan secara lebih mudah atas data dan informasi terintegrasi tersebut secara akurat.
101
4.1.1.2 System definition Sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman dirancang untuk membantu pemrosesan transaksi bisnis Koperasi Buana Indonesia yang berhubungan dengan kegiatan operasional kredit pinjaman. Sistem yang dibangun diharapkan dapat mendukung kegiatan operasional pendaftaran anggota, permohonan kredit, persyaratan kredit, penyerahan jaminan, analisa kredit 6C’s, analisa komite kredit, penambahan nilai kredit, persetujuan kredit, pencairan kredit, penolakan kredit, pengembalian jaminan, penagihan, pembayaran angsuran, pelunasan kredit agar dapat mendukung proses pembuatan laporan secara tepat dan akurat untuk mengatasi permasalahan yang ditemui untuk menangani kebutuhan sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman Koperasi Buana Indonesia dimana aplikasinya dijalankan oleh user yang terkait dan berwenang. Sistem ini dibangun dengan menggunakan platform PC (Personal Computer) yang didukung dengan jaringan LAN (Local Area Network) untuk mempermudah proses aliran data. Pengembangan sistem ini dilakukan berdasarkan usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan. System definition dari sistem siklus kredit pinjaman ini dapat dijelaskan dan diringkas pada table 4.1 kriteria FACTOR berikut :
Tabel 4.1 System Definition dengan criteria FACTOR Functionality
Sistem yang dibangun diharapkan dapat mendukung kegiatan operasional
pendaftaran
anggota,
permohonan
kredit,
102
persyaratan kredit, penyerahan jaminan, analisa kredit 6C’s, analisa komite kredit, penambahan nilai kredit, persetujuan kredit, pencairan kredit, penolakan kredit, pengembalian jaminan, penagihan, pembayaran angsuran, pelunasan kredit sehingga dapat membantu menyajikan laporan – laporan yang akurat, tepat waktu dan relevan. Application Domain
Karyawan bagian administrasi, bagian operasional, bagian kredit, bagian akuntansi, dan bagian keuangan.
Condition
Sistem ini dikembangkan berdasarkan usulan untuk mengatasi permasalahan yang ditemui untuk menangani kebutuhan sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman Koperasi Buana Indonesia dimana aplikasinya dijalankan oleh user yang terkait dan berwenang. Kondisi – kondisi yang harus dipernuhi
dalam
penggunaan
sistem
yaitu
diperlukan
pelatihan, serta kegiatan maintenance sistem yang baru secara berkala sehingga sistem yang baru tidak mengalami penurunan performa. Technology
Menggunakan beberapa PC (Personal Computer) yang terhubung dengan jaringan LAN (Local Area Networking) ditambah dengan device umum lainnya seperti printer dan fax.
Object
Anggota, Karyawan, Kredit, Form Pendaftaran Anggota,
103
Form Permohonan Kredit, Form Persyaratan Kredit, Form Penyerahan Jaminan, Form Analisa Kredit 6C’s, Form Analisa Komite Kredit, Form Penambahan Nilai Kredit, Form Persetujuan
kredit,
Form
Penolakan
Kredit,
Form
Pengembalian Jaminan, Form Penagihan Kredit, Form Pembayaran Angsuran, dan Form Pelunasan Kredit. Responsibility
Tanggung jawab secara keseluruhan atas sistem ini adalah sebagai sistem yang dapat diandalkan dalam kegiatan pencatatan informasi serta penyediaan informasi kepada pengguna sistem maupun pihak manajemen perusahaan terhadap kegiatan – kegiatan dalam siklus kredit pinjaman koperasi.
4.1.1.3 Context 4.1.1.3.1 Problem Domain Prosedur yang diusulkan terhadap sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia adalah sebagai berikut : 1.
Prosedur pendaftaran anggota Usulan prosedur pendaftaran anggota yaitu : 1. Calon anggota datang ke koperasi dan ingin melakukan pendaftaran sebagai anggota koperasi
104
2.
Bagian
administrasi menjelaskan
informasi mengenai
prosedur
pendaftaran anggota serta peraturan yang harus dipatuhi oleh anggota, dan memberikan form pendaftaran anggota (FPA) kepada calon anggota 3.
Calon anggota mengisi form pendaftaran anggota (FPA) dan mengembalikannya kepada bagian administrasi
4.
Bagian administrasi memproses pendaftaran anggota serta menginput form pendaftaran anggota ke dalam sistem
5.
Bagian administrasi mencetak kartu anggota dan memberikan kartu anggota tersebut kepada anggota baru
2.
Prosedur permohonan kredit, persyaratan kredit, penyerahan jaminan Usulan prosedur permohonan kredit, persyaratan kredit, penyerahan jaminan yaitu : 1.
Anggota datang ke koperasi dan mengajukan permohonan kredit
2.
Bagian administrasi menjelaskan prosedur permohonan kredit (FMK) kepada anggota
3.
Bagian administrasi memberikan form permohonan kredit (FMK) kepada anggota serta form persyaratan kredit (FSB) serta form penyerahan jaminan (FSJ) kepada anggota
4.
Anggota mengisi form permohonan kredit ( FMK) , memenuhi berkas – berkas yang tercantum dalam form persyaratan kredit (FSB) beserta form penyerahan jaminan (FSJ)
105
5.
Anggota menyerahkan form permohonan kredit (FMK) beserta kelengkapan berkas yang tercantum dalam form persyaratan kredit (FSB) beserta form penyerahan jaminan (FSJ) kepada bagian administrasi
6.
Bagian administrasi memeriksa kelengkapan form permohonan kredit (FMK) beserta berkas – berkas yang tercantum dalam form persyaratan kredit (FSB) beserta form penyerahan jaminan (FSJ)
7.
Bagian administrasi menginput form permohonan kredit (FMK) anggota, form persyaratan kredit (FSB), form penyerahan jaminan (FSJ) ke dalam sistem
8.
Bagian
administrasi
menyerahkan
form
permohonan
kredit
anggota(FMK), form persyaratan kredit (FSB), form penyerahan jaminan (FSJ) kepada bagian kredit untuk dianalisa 3.
Prosedur analisa kredit 6C’s dan analisa komite kredit Usulan prosedur analisa kredit 6C’s dan analisa komite kredit yaitu : 1.
Staf kredit menerima form permohonan kredit anggota (FMK), form persyaratan kredit(FSB), form penyerahan jaminan(FSJ) dari bagian administrasi
2.
Staf kredit memproses dan memeriksa form permohonan kredit anggota (FMK), form persyaratan kredit (FSB), serta form penyerahan jaminan (FSJ) yang diserahkan oleh bagian administrasi
106
3.
Staf kredit melakukan analisa kredit dengan form analisa kredit 6C’s(FAM) berdasarkan form permohonan kredit anggota (FMK), form persyaratan kredit (FSB), serta form penyerahan jaminan (FSJ) dan menginputnya ke dalam sistem
4.
Manajer kredit memeriksa serta memproses form analisa kredit 6C’s (FAM) yang dibuat oleh staf kredit dan melakukan proses konfirmasi kebenaran permohonan kredit yang diajukan oleh anggota melalui survei permohonan kredit anggota
5.
Manajer kredit membuat form pencairan kredit (FCK) apabila permohonan kredit anggota telah disetujui atau membuat form penolakan kredit (FTK) apabila permohonan kredit anggota ditolak. Apabila manajer kredit belum dapat memutuskan permohonan kredit tersebut disetujui atau ditolak, maka manajer kredit membuat form analisa komite kredit (FKK) untuk diajukan serta dibahas oleh komite kredit
6.
Komite kredit melakukan pembahasan form analisa komite kredit (FKK) untuk membahas permohonan kredit yang memerlukan otorisasi keputusan komite kredit untuk menyetujui atau menolak permohonan kredit
7.
Manajer kredit memberikan form analisa kredit 6C (FAM) atau form analisa komite
kredit (FKK)
menginputnya ke dalam sistem
kepada staf kredit dan staf kredit
107
8.
Staf kredit memberikan form pencairan kredit (FCK) atau form penolakan (FTK) kepada bagian administrasi serta form penyerahan jaminan (FSJ) kepada bagian operasional
4.
Prosedur hasil keputusan analisa kredit (pencairan kredit) Usulan prosedur persetujuan kredit yaitu : 1.
Bagian administrasi menerima form pencairan kredit (FCK) yang telah disetujui oleh bagian kredit
2.
Bagian administrasi menghubungi anggota untuk memberitahukan bahwa permohonan kredit telah disetujui dan meminta anggota untuk datang ke koperasi
3.
Bagian administrasi menjelaskan kepada anggota mengenai peraturan persetujuan kredit yang diterima anggota, prosedur pembayaran angsuran kredit maupun pelunasan kredit yang harus dilakukan oleh anggota
4.
Anggota menyetujui peraturan persetujuan kredit kemudian bagian administrasi memproses form pencairan kredit (FCK) tersebut
5.
Bagian administrasi menginput form pencairan kredit (FCK) yang sudah disetujui oleh anggota ke dalam sistem, dan menyerahkan form pencairan kredit (FCK) ke bagian kredit
6.
Bagian kredit akan memproses form pencairan kredit (FCK) kemudian meminta bagian keuangan untuk mencairkan dana untuk persetujuan kredit kepada anggota
108
7.
Bagian keuangan akan mengkonfirmasi form pencairan kredit (FCK) tersebut ke bagian administrasi dan bagian kredit, kemudian mencairkan dana untuk persetujuan kredit kepada anggota melalui tunai atau transfer ke rekening anggota dan menginputnya ke dalam sistem
8.
Bagian keuangan akan memberikan konfirmasi kepada bagian administrasi apabila pencairan dana kredit anggota telah selesai dilakukan, kemudian bagian administrasi akan mengkonfirmasi kepada anggota
9.
Bagian keuangan memberikan form pencairan kredit (FCK) kepada bagian akuntansi untuk diproses lebih lanjut
10. Bagian akuntansi akan melakukan pencatatan akuntansi berdasarkan form pencairan kredit yang diberikan oleh bagian keuangan 5.
Prosedur hasil keputusan analisa kredit (penolakan kredit) Usulan prosedur penolakan kredit yaitu : 1
Bagian administrasi menerima form penolakan kredit (FTK) dari bagian kredit
2
Bagian administrasi menghubungi anggota untuk memberitahukan bahwa permohonan kredit anggota tidak disetujui dan meminta anggota untuk datang ke koperasi
3
Bagian administrasi menjelaskan kepada anggota mengenai form penolakan kredit (FTK) yang menandakan bahwa form permohonan kredit anggota tidak disetujui oleh bagian kredit
109
4
Anggota menyetujui form penolakan kredit (FTK) kemudian bagian administrasi memproses form penolakan kredit tersebut
5
Bagian administrasi menginput form penolakan kredit (FTK) yang sudah disetujui oleh anggota ke dalam sistem dan menyerahkan form penolakan kredit ke bagian kredit
6.
Prosedur penagihan Usulan prosedur penagihan yaitu : 1.
Bagian keuangan membuat form penagihan (FTP) untuk penagihan pembayaran angsuran kredit setiap anggota berdasarkan form persetujuan kredit anggota
2.
Bagian keuangan menginput form penagihan (FTP) ke dalam sistem
3.
Bagian keuangan mengirimkan form penagihan (FTP) untuk penagihan pembayaran angsuran kredit anggota melalui alamat email anggota serta melakukan konfirmasi penagihan melalui telepon
7.
Prosedur pembayaran angsuran Usulan prosedur pembayaran angsuran yaitu : 1.
Anggota melakukan konfirmasi pembayaran angsuran ke bagian administrasi dengan membawa form penagihan (FTP) beserta uang tunai pembayaran angsuran atau bukti transfer pembayaran angsuran
2.
Bagian administrasi membuat form pembayaran angsuran (FBA) berdasarkan form penagihan (FTP) beserta uang pembayaran angsuran
110
atau bukti transfer pembayaran angsuran yang diterima dari anggota dan menginputnya ke dalam sistem 3.
Bagian administrasi memberikan form pembayaran angsuran (FBA) sebagai bukti pembayaran kepada anggota
4.
Bagian administrasi menyerahkan form penagihan (FTP) beserta uang pembayaran angsuran atau bukti transfer pembayaran angsuran ke bagian keuangan
5.
Bagian keuangan akan memproses form penagihan beserta uang pembayaran angsuran atau bukti transfer pembayaran angsuran dan menginputnya ke dalam sistem
6.
Untuk pembayaran angsuran berupa uang tunai, bagian keuangan akan menyetorkan uang pembayaran angsuran ke Bank dan memperoleh bukti setoran tunai dari Bank
7.
Bagian keuangan akan menyerahkan form penagihan (FTP) beserta bukti transfer pembayaran angsuran atau bukti setoran tunai dari Bank ke bagian akuntansi
8.
Bagian akuntansi akan melakukan pencatatan akuntansi berdasarkan form penagihan (FTP) beserta bukti transfer pembayaran angsuran atau bukti setoran tunai dari Bank yang diberikan oleh bagian keuangan
8.
Prosedur pelunasan kredit Usulan prosedur pelunasan kredit yaitu : 1.
Anggota datang ke bagian administrasi untuk melunasi kredit
111
2.
Bagian administrasi akan menghubungi bagian keuangan untuk memproses pelunasan kredit anggota
3.
Bagian keuangan akan memproses pelunasan kredit anggota dan membuat form penagihan untuk pelunasan anggota serta menginputnya ke dalam sistem dan memberikannya ke bagian administrasi
4.
Bagian administrasi membuat form pelunasan kredit (FBL) berdasarkan form penagihan (FTP) beserta uang pelunasan kredit atau bukti transfer pelunasan kredit yang diterima dari anggota dan menginputnya ke dalam sistem
5.
Bagian administrasi memberikan form pelunasan kredit (FBL) sebagai bukti pelunasan kredit kepada anggota
6.
Bagian administrasi menyerahkan form penagihan (FTP) beserta uang pelunasan kredit atau bukti transfer pelunasan kredit ke bagian keuangan
7.
Bagian keuangan akan memproses form penagihan (FTP) beserta uang pelunasan kredit atau bukti transfer pelunasan kredit dan menginputnya ke dalam sistem
8.
Untuk pelunasan kredit berupa uang tunai, bagian keuangan akan menyetorkan uang pelunasan kredit ke Bank dan memperoleh bukti setoran tunai dari Bank
112
9.
Bagian keuangan akan menyerahkan form penagihan (FTP) beserta bukti transfer pelunasan kredit atau bukti setoran tunai dari Bank ke bagian akuntansi
10. Bagian akuntansi akan melakukan pencatatan akuntansi berdasarkan form penagihan (FTP) beserta bukti transfer pelunasan kredit atau bukti setoran tunai dari Bank yang diberikan oleh bagian keuangan 9.
Prosedur penambahan nilai kredit Usulan prosedur penambahan nilai kredit yaitu : 1.
Anggota
mengajukan penambahan nilai kredit kepada
bagian
administrasi 2.
Bagian administrasi akan menghubungi bagian keuangan untuk mengkonfirmasi pelunasan kredit anggota serta bagian operasional untuk mengkonfirmasi pengembalian jaminan anggota
3.
Setelah bagian keuangan mengkonfirmasi kebenaran pelunasan kredit anggota serta pengembalian jaminan anggota, bagian administrasi menghubungi bagian kredit untuk memproses penambahan nilai kredit anggota
4.
Staf kredit menganalisa form penambahan nilai kredit (FTN) yang diajukan oleh anggota dan menginputnya ke dalam sistem
5.
Manajer kredit memeriksa form penambahan nilai kredit yang sudah di analisa oleh staf kredit, apabila manajer kredit menyetujui penambahan
113
nilai kredit maka manajer kredit akan memproses form penambahan nilai kredit dan menginputnya ke dalam sistem 6.
Manajer kredit menyerahkan form penambahan nilai kredit (FTN) yang sudah disetujui kepada staf kredit, staf kredit akan mengkonfirmasi persetujuan form penambahan nilai kredit tersebut kepada bagian administrasi
7.
Bagian administrasi menghubungi anggota untuk memberitahukan bahwa penambahan nilai kredit telah disetujui dan meminta anggota untuk datang ke koperasi
8.
Bagian administrasi menjelaskan kepada anggota mengenai peraturan penambahan nilai kredit yang diterima anggota, prosedur pembayaran angsuran kredit maupun pelunasan kredit yang harus dilakukan oleh anggota
9.
Anggota menyetujui form penambahan nilai kredit (FTN) kemudian bagian administrasi memproses form penambahan kredit tersebut
10. Bagian administrasi menginput form penambahan nilai kredit yang sudah disetujui oleh anggota ke dalam sistem, dan menyerahkan form penambahan kredit ke bagian kredit 11. Bagian kredit akan memproses form penambahan nilai kredit (FTN) dan meminta bagian keuangan untuk mencairkan dana untuk penambahan nilai kredit kepada anggota
114
12. Bagian keuangan akan mengkonfirmasi form penambahan nilai kredit (FTN) tersebut ke bagian administrasi dan bagian kredit, kemudian mencairkan dana untuk penambahan nilai kredit kepada anggota melalui tunai atau transfer ke rekening anggota dan menginputnya ke dalam sistem 13. Bagian keuangan akan memberikan konfirmasi kepada bagian administrasi apabila pencairan dana penambahan nilai kredit anggota telah
selesai
dilakukan,
kemudian
bagian
administrasi
akan
mengkonfirmasi kepada anggota 14. Bagian keuangan memberikan form penambahan nilai kredit (FTN) kepada bagian akuntansi untuk diproses lebih lanjut 15. Bagian akuntansi akan melakukan pencatatan akuntansi berdasarkan form penambahan nilai kredit (FTN) yang diberikan oleh bagian keuangan 10.
Prosedur pengembalian jaminan Usulan prosedur pengembalian jaminan yaitu : 1.
Staf operasional menerima form penyerahan jaminan (FSJ) yang diberikan oleh bagian kredit
2.
Staf operasional memproses form penyerahan jaminan (FSJ) ke dalam sistem
115
3.
Anggota yang meminta pengembalian jaminan karena pelunasan kredit atau penolakan kredit, dapat meminta pengembalian jaminan ke bagian administrasi
4.
Untuk anggota yang meminta pengembalian jaminan karena penolakan kredit, maka bagian administrasi akan meminta bagian operasional untuk memproses form pengembalian jaminan (FKJ)
5.
Bagian operasional akan memproses form pengembalian jaminan (FKJ) atas kredit yang ditolak berdasarkan form penyerahan jaminan (FSJ) yang diserahkan oleh bagian kredit serta mengkofirmasi penolakan kredit anggota tersebut ke bagian kredit
6.
Bagian operasional menyerahkan form pengembalian jaminan (FKJ) yang sudah di input ke dalam sistem ke bagian administrasi
7.
Bagian administrasi menyerahkan berkas form pengembalian jaminan (penolakan kredit) kepada anggota
8.
Untuk anggota yang meminta pengembalian jaminan karena pelunasan kredit, maka bagian administrasi akan mengkonfirmasi pelunasan kredit anggota ke bagian keuangan dan apabila sudah lunas, maka bagian administrasi akan meminta bagian operasional untuk memproses form pengembalian jaminan (FKJ)
9.
Bagian operasional akan memproses form pengembalian jaminan (FKJ) atas kredit yang sudah dilunasi berdasarkan form penyerahan jaminan
116
(FSJ) yang diserahkan oleh bagian kredit serta mengkonfirmasi pelunasan kredit anggota tersebut ke bagian keuangan 10. Bagian operasional menyerahkan form pengembalian jaminan (FKJ) yang sudah di input ke dalam sistem ke bagian administrasi 11. Bagian administrasi menyerahkan berkas form pengembalian jaminan (pelunasan kredit) kepada anggota
Gambar 4.1 Rich Picture Persetujuan Kredit Pada Koperasi Buana Indonesia
117
Gambar 4.2 Rich Picture Penolakan Kredit pada Koperasi Buana Indonesia
4.1.2 Problem Domain Analisa problem domain pada sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia melibatkan analisis terhadap cluster, structure, dan class.
4.1.2.1 Cluster
118
Model informasi akuntansi siklus kredit pinjaman secara keseluruhan terdiri dari beberapa cluster, yaitu cluster anggota, cluster user, cluster pendaftaran anggota, cluster permohonan kredit, cluster persyaratan kredit, cluster penyerahan jaminan, cluster analisa kredit 6C’s, cluster komite kredit, cluster persetujuan kredit, cluster penolakan kredit, cluster penagihan, cluster pembayaran angsuran, cluster pelunasan kredit, cluster penambahan nilai kredit, cluster pengembalian jaminan.
Gambar 4.3 Model Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia 4.1.2.2 Structure Gambar berikut menunjukkan struktur karyawan yang memiliki hubungan generalization dengan Bagian Administrasi, Bagian Kredit, Bagian Operasional, Bagian Keuangan, Bagian Akuntansi.
119
Gambar 4.4 Struktur dari Karyawan Berikut ini adalah gambar class diagram sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia, yaitu :
120
Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman Pada Koperasi Buana Indonesia 4.1.2.3 Classes a
Anggota Class anggota merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan anggota yang sudah terdaftar di koperasi. Class anggota menggambarkan event dimana anggota didata sebagai anggota koperasi dan berstatus active.
121
Anggota koperasi yang berstatus active dapat dimulai dengan event mendaftar, memohon, menyerahkan, dan menambah.
Anggota -No_Anggota -Tgl_Masuk_Anggota -Nama_Lengkap -TTL +mendaftar() +memohon() +menyerahkan() +menambah()
Gambar 4.6 behavioral pattern anggota
Gambar 4.7 state chart anggota
Tabel 4.2 Keterangan Behavioral Pattern dari class Anggota
122
Behaviours
Attributes
mendaftar
No_Anggota, Tgl_Masuk_Anggota, Nama_Lengkap, TTL
memohon
No_Permohonan_Kredit, No_Anggota, Fasilitas_Kredit, Tujuan_Kredit, Jumlah_Kredit, Jangka_Waktu
menyerahkan
No_Penyerahan_Jaminan, No_Permohonan_Kredit, No_Anggota, Jaminan
menambah
No_Penambahan_Nilai_Kredit, No_Pelunasan_Kredit, Jumlah_Kredit_Baru
b. Form Permohonan Kredit Class permohonan kredit merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan
permohonan kredit yang dilakukan oleh anggota koperasi. Class
permohonan kredit menggambarkan event dimana permohonan kredit anggota di data dan berstatus active, dan kemudian dilakukan event memohon, menyerahkan, mengotorisasi.
Form Permohonan Kredit -No_Permohonan_Kredit -No_Anggota -Fasilitas_Kredit -Tujuan_Kredit -Jumlah_Kredit -Jangka_Waktu +memohon() +menyerahkan() +mengotorisasi()
Gambar 4.8 behavioral pattern form permohonan kredit
123
Gambar 4.9 state chart form permohonan kredit Tabel 4.3 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Permohonan Kredit Behaviours
Attributes
memohon
No_Permohonan_Kredit, No_Anggota, Fasilitas_Kredit, Tujuan_Kredit, Jumlah_Kredit, Jangka_Waktu
menyerahkan
No_Penyerahan_Jaminan, No_Permohonan_Kredit, No_Anggota, Jaminan
mengotorisasi
No_Otorisasi, Tgl_Otorisasi, Hasil_Persetujuan, Jumlah_Kredit, Jangka_Waktu
c. Form Penyerahan Jaminan Class penyerahan jaminan merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan penyerahan jaminan yang diserahkan oleh anggota koperasi. Class penyerahan jaminan menggambarkan event dimana penyerahan jaminan di data dan berstatus active, dan kemudian dilakukan event menyerahkan.
Gambar 4.10 behavioral pattern form penyerahan jaminan / menyerahkan terserahkan
124
Gambar 4.11 state chart form penyerahan jaminan Tabel 4.4 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Penyerahan Jaminan Behaviours
Attributes
menyerahkan
No_Penyerahan_Jaminan, No_Permohonan_Kredit, No_Anggota, Jaminan
d. Form Otorisasi Class Otorisasi merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan otorisasi atas analisa kredit6C dan analisa komite kredit yang dilakukan oleh bagian kredit. Class otorisasi menggambarkan event dimana otorisasi analisa kredit6C
dan analisa komite kredit di data dan berstatus active, dan
kemudian dilakukan event mengotorisasi, menolak, dan mencairkan.
Form Otorisasi -No_Otorisasi -Tgl_Otorisasi -Hasil_Persetujuan -Jumlah_Kredit -Jangka_Waktu +mengotorisasi() +menolak() +mencairkan()
Gambar 4.12 behavioral pattern form otorisasi / mencairkan
/ mengotorisasi terotorisasi
tercairkan
/ menolak tertolak
125
Gambar 4.13 state chart form otorisasi Tabel 4.5 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Otorisasi Behaviours
Attributes
mengotorisasi
No_Otorisasi, Tgl_Otorisasi, Hasil_Persetujuan, Jumlah_Kredit, Jangka_Waktu
menolak
No_Penolakan_Kredit, No_Otorisasi, Alasan_Penolakan
mencairkan
No_Pencairan, No_Otorisasi_Jumlah_Kredit
e. Form Pencairan Kredit Class pencairan kredit merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan kredit yang akan dicairkan oleh bagian kredit. Class pencairan kredit menggambarkan event dimana permohonan kredit anggota di data dan berstatus active, dan kemudian dilakukan event mencairkan, menagih. Form Pencairan Kredit -No_Pencairan -No_Otorisasi -Jumlah_Kredit +mencairkan() +menagih()
Gambar 4.14 behavioral pattern form pencairan kredit
Gambar 4.15 state chart form pencairan kredit Tabel 4.6 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Pencairan Kredit
126
Behaviours
Attributes
mencairkan
No_Pencairan, No_Otorisasi_Jumlah_Kredit
menagih
No_Penagihan, Tgl_Penagihan, Total_Tagihan, Status
f. Form Penolakan Kredit Class penolakan kredit merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan kredit yang ditolak oleh bagian kredit. Class penolakan kredit menggambarkan event dimana permohonan kredit anggota di data dan berstatus active, dan kemudian dilakukan event menolak, mengembalikan. Form Penolakan Kredit -No_Penolakan Kredit -No_Otorisasi -Alasan_Penolakan +menolak() +mengembalikan()
Gambar 4.16 behavioral pattern form penolakan kredit
Gambar 4.17 state chart form penolakan kredit Tabel 4.7 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Penolakan Kredit Behaviours
Attributes
menolak
No_Penolakan_Kredit, No_Otorisasi, Alasan_Penolakan
mengembalikan
No_Pengembalian_Jaminan, No_Pelunasan_Kredit, No_Penolakan_Kredit, Status
g. Form Penagihan
127
Class penagihan merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan penagihan atas angsuran yang harus dibayar oleh anggota. Class penagihan menggambarkan event dimana penagihan angsuran atau penagihan pelunasan kredit di data dan berstatus active, dan kemudian dilakukan event menagih, membayar, dan melunasi. Form Penagihan -No_Penagihan -Tgl_Penagihan -Total_Tagihan -Status +menagih() +membayar() +melunasi()
Gambar 4.18 behavioral pattern form penagihan
Gambar 4.19 state chart form penagihan Tabel 4.8 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Penagihan Behaviours
Attributes
menagih
No_Penagihan, Tgl_Penagihan, Total_Tagihan, Status
membayar
No_Pembayaran_Angsuran, No_Penagihan, Total_Harus_Dibayar
melunasi
No_Pelunasan_Kredit, Tgl_Pelunasan, Jumlah_Pelunasan
h. Detail Penagihan
128
Gambar berikut menunjukkan class detail penagihan dan behavioral patternnya.
Gambar 4.20 behavioral pattern detail penagihan
Gambar 4.21 state chart detail penagihan Tabel 4.9 Keterangan Behavioral Pattern dari class Detail Penagihan Behaviours
Attributes
menagih
No_Penagihan, Tgl_Penagihan, Total_Tagihan, Status
i. Form Pembayaran Angsuran Class pembayaran angsuran merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan pembayaran angsuran yang dilakukan oleh anggota. Class pembayaran angsuran menggambarkan event dimana pembayaran angsuran di data dan berstatus active, dan kemudian dilakukan event membayar.
Gambar 4.22 behavioral pattern form pembayaran angsuran
129
Gambar 4.23 state chart form pembayaran angsuran Tabel 4.10 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Pembayaran Angsuran Behaviours
Attributes
membayar
No_Pembayaran_Angsuran, No_Penagihan, Total_Harus_Dibayar
j. Form Pelunasan Kredit Class pelunasan kredit merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan pelunasan kredit yang dilakukan oleh anggota. Class pelunasan kredit menggambarkan event dimana pelunasan kredit anggota di data dan berstatus active, dan kemudian dilakukan event melunasi, mengembalikan, dan menambah. Form Pelunasan Kredit -No_Pelunasan_Kredit -Tgl_Pelunasan -Jumlah_Pelunasan +melunasi() +mengembalikan() +menambah()
Gambar 4.24 behavioral pattern form pelunasan kredit
130
Gambar 4.25 state chart form pelunasan kredit Tabel 4.11 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Pelunasan Kredit Behaviours
Attributes
melunasi
No_Pelunasan_Kredit, Tgl_Pelunasan, Jumlah_Pelunasan
mengembalikan
No_Pengembalian_Jaminan, No_Pelunasan_Kredit, No_Penolakan_Kredit, Status
menambah
No_Penambahan_Nilai_Kredit, No_Pelunasan_Kredit, Jumlah_Kredit_Baru
k. Form Pengembalian Jaminan Class pengembalian jaminan merupakan kumpulan objek – objek yang berkiatan dengan pengembalian jaminan anggota. Class pengembalian jaminan menggambarkan event dimana pengembalian jaminan di data dan berstatus active, dan kemudian dilakukan event mengembalikan.
Gambar 4.26 behavioral pattern form pengembalian jaminan
Gambar 4.27 state chart form pengembalian jaminan Tabel 4.12 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Pengembalian Jaminan
131
Behaviours
Attributes
mengembalikan
No_Pengembalian_Jaminan, No_Pelunasan_Kredit, No_Penolakan_Kredit, Status
l. Form Penambahan Nilai Kredit Class penambahan nilai kredit merupakan kumpulan objek – objek yang berkaitan dengan penambahan nilai kredit. Class penambahan nilai kredit menggambarkan event dimana penambahan nilai kredit di data dan berstatus active, dan kemudian dilakukan event menambah.
Gambar 4.28 behavioral pattern form penambahan nilai kredit
Gambar 4.29 state chart form penambahan nilai kredit Tabel 4.13 Keterangan Behavioral Pattern dari class Form Penambahan Nilai Kredit Behaviours
Attributes
menambah
No_Penambahan_Nilai_Kredit, No_Pelunasan_Kredit, Jumlah_Kredit_Baru
4.1.2.4 Events
132
Berikut ini Tabel merupakan Event Table Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia.
133
Tabel 4.14 Event Tabel Revised
mendaftar memohon_kredit menyerahkan_jaminan Mengotorisasi_kredit Mencairkan_kredit menolak_kredit menagih membayar_angsuran Melunasi_kredit mengembalikan_jaminan menambah_kredit
F_Penambahan_Nilai_Kredit
F_Pengembalian_Jaminan
F_Pelunasan_Kredit
F_Pembayaran_Angsuran
F_Penagihan
F_Penolakan_Kredit
F_Pencairan_Kredit
F_Otorisasi
F_Penyerahan_Jaminan
F_Permohonan_Kredit
Anggota
event mendata_anggota
F_Pendaftaran_Anggota
Class
+ + + + + + + + + + + +
134
4.1.3 Application Domain Analisis Application Domain pada Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia meliputi pembuatan use case, function, dan interface. 4.1.3.1 Usage 4.1.3.1.1 Overview Terdapat 5 actor dalam Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia yaitu karyawan Bagian Administrasi, Bagian Kredit, Bagian Operasional, Bagian Keuangan, dan Bagian Akuntansi.
135
Tabel 4.15 Actor Table Actor Bag. Use case Administrasi melayani_pendaftaran_anggota √ membuat_form_permohonan_kredit √ membuat_form_penyerahan_jaminan √ membuat_form_otorisasi membuat_form_pencairan_kredit membuat_form_penolakan_kredit membuat_form_penagihan membuat_bukti_pembayaran_angsuran membuat_bukti_pelunasan_kredit membuat_form_pengembalian_jaminan membuat_form_penambahan_nilai_kredit membuat_laporan_permohonan_pinjaman membuat_laporan_kredit_pinjaman membuat_laporan_member_anggota √
Bag. Kredit
Bag. Operasional
Bag. Keuangan
Bag. Akuntansi
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
136
4.1.3.1.2 Actors Berikut ini adalah actor specification dari Sistem Informasi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia. Tabel 4.16 Actor Spesification dari Bagian administrasi Karyawan Bagian Administrasi Tujuan
Karyawan bertanggung jawab dalam melayani pendaftaran anggota serta penerimaan permohonan kredit anggota yang diawali dengan pembuatan form permohonan kredit, form penyerahan jaminan hingga pembuatan laporan member anggota, laporan karyawan.
Karakteristik
Karyawan bagian administrasi harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru, karyawan bagian administrasi juga harus mempunyai sifat melayani dan mampu menjalin hubungan baik dengan anggota.
Contoh
Karyawan bagian administrasi menerima pendaftaran anggota dengan membuat form pendaftaran anggota, menerima permohonan kredit anggota dengan membuat form permohonan kredit dan form penyerahan jaminan.
Tabel 4.17 Actor Spesification dari Bagian operasional Karyawan Bagian Operasional Tujuan
Karyawan bagian operasional beryanggung jawab dalam hal jaminan khususnya pengembalian jaminan kepada anggota yang telah melunasi kredit maupun anggota yang mengalami penolakan kredit.
Karakteristik
Karyawan bagian operasional harus memiliki sifat ulet dan jujur serta mempunyai
137
pengalaman jaminan. Contoh
dalam
bidang
pengelolaan
Karyawan bagian operasional mengurus pengembalian jaminan dengan membuat form pengembalian jaminan.
Tabel 4.18 Actor Spesification dari Bagian kredit Karyawan Bagian Kredit Tujuan
Bagian kredit bertanggung jawab atas kredit anggota yang dimulai dari pengotorisasian kredit dengan membuat form otorisasi, form pencairan kredit, form penolakan kredit, form penambahan nilai kredit, serta pembuatan laporan permohonan pinjaman dan laporan kredit pinjaman.
Karakteristik
Karyawan bagian kredit harus memiliki latar belakang pengalaman di bidang kredit, mempunyai ketelitian, jujur dan ulet serta mampu mengelola kredit dengan baik.
Contoh
Karyawan bagian kredit mengurus kredit anggota seperti pembuatan form otorisasi, form pencairan kredit, form penolakan kredit, form penambahan nilai kredit, laporan permohonan pinjaman dan laporan kredit pinjaman.
Tabel 4.19 Actor Spesification dari Bagian keuangan Karyawan Bagian Keuangan Tujuan
Karyawan bagian keuangan bertanggung jawab dalam pemberian kredit dan penerimaan pembayaran kredit dari anggota yang dimulai dari form penagihan, form pembayaran angsuran, form pelunasan kredit.
Karakteristik
Karyawan bagian keuangan harus memiliki pengalaman dalam bidang keuangan, mempunyai ketelitian, jujur, serta mampu
138
mengelola penerimaan dan pengeluaran kas dengan baik. Contoh
Karyawan bagian keuangan bertanggung jawan dalam pembuatan form penagihan, form pembayaran angsuran dan form pelunasan kredit.
Tabel 4.20 Actor Spesification dari Bagian akuntansi Karyawan Bagian Akuntansi Tujuan
Karyawan bagian akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan jurnal dan pembuatan laporan seperti laporan permohonan kredit pinjaman dan laporan kredit anggota.
Karakteristik
Karyawan bagian akuntansi harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi, ulet dan jujur, serta mempunyai ketelitian dalam melakukan pencatatan.
Contoh
Karyawan bagian akuntansi bertanggung jawab dalam pembuatan jurnal dan laporan yang meliputi laporan permohonan kredit pinjaman dan laporan kredit anggota.
4.1.3.1.3 Use Cases Gambar menunjukkan use case dari Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia.
139
Gambar 4.30 Use Case Siklus Kredit
140
Gambar 4.31 Use Case Siklus Kredit - lanjutan
141
Berikut ini adalah use case specification yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia. Tabel 4.21 Use Case Spesification untuk “Melayani Pendaftaran Anggota” Melayani Pendaftaran Anggota Use Case
Proses interaksi ini dimulai ketika dalam proses kredit anggota yang bersangkutan adalah anggota baru dan belum terdaftar di koperasi atau anggota belum pernah didata oleh koperasi. Bagian administrasi akan memasukkan data lengkap anggota tersebut, setelah semua data valid maka bagian administrasi akan menyimpan data anggota baru ke master anggota.
Object
Anggota
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data(), save(), remove()
Tabel 4.22 Use Case Spesification untuk “Membuat Form Permohonan Kredit” Membuat Form Permohonan Kredit Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian administrasi melayani permohonan kredit anggota yang diawali dengan pemberitahuan informasi mengenai permohonan kredit yang ingin dilakukan oleh anggota. Bagian administrasi akan membuat data permohonan kredit untuk kemudian diserahkan ke bagian kredit.
Object
Anggota , Form Permohonan Kredit
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_anggota(), save()
Tabel 4.23 Use Case Spesification untuk “Membuat Form Penyerahan Jaminan” Membuat Form Penyerahan Jaminan Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian administrasi menerima permohonan kredit anggota kemudian melayani penyerahan jaminan anggota yang melakukan kredit. Bagian administrasi akan mengecek jaminan yang diserahkan oleh anggota untuk kemudian diproses lebih lanjut.
Object
Anggota , Form Penyerahan Jaminan, Form Permohonan Kredit
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_anggota(),get_all_data_jaminan(), save()
142
Tabel 4.24 Use Case Spesification untuk “Membuat Form Analisa Kredit 6c’s” Membuat Form Analisa Kredit 6c’s Use Case
Proses interkasi ini dimulai saat bagian kredit menerima permohonan kredit anggota dari bagian administrasi kemudian bagian kredit melakukan analisa kredit berdasarkan criteria 6C’s.
Object
Form Otorisasi , Form Permohonan Kredit
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_anggota(), get_all_data_kredit(), save()
Tabel 4.25 Use Case Spesification untuk “Membuat Form Analisa Komite Kredit” Membuat Form Analisa Komite Kredit Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian kredit khususnya manajer kredit belum bias memutuskan permohonan kredit anggota disetujui atau ditolak sehingga perlu melibatkan komite kredit dalam melakukan pengambilan keputusan.
Object
Form Otorisasi , Form Permohonan Kredit
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_anggota(), get_all_data_kredit(), save()
Tabel 4.26 Use Case Spesification untuk “Membuat Form Penolakan Kredit” Membuat Form Penolakan Kredit Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian kredit memutuskan untuk menolak permohonan kredit anggota sehingga bagian kredit menerbitkan form penolakan kredit sebagai tanda kredit anggota ditolak.
Object
Form Penolakan Kredit, Form Otorisasi
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_anggota(), get_all_data_kredit(), save()
Tabel 4.27 Use Case Spesification untuk “Membuat Form Pencairan Kredit”
143
Membuat Form Pencairan Kredit Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian kredit memutuskan untuk menyetujui permohonan kredit anggota sehingga bagian kredit menerbitkan form pencairan kredit sebagai tanda kredit anggota disetujui.
Object
Form Pencairan Kredit , Form Otorisasi
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_anggota(), get_all_data_kredit(), save()
Tabel 4.28 Use Case Spesification untuk “Membuat Form Penagihan” Membuat Form Penagihan Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian keuangan melakukan penagihan kredit anggota baik untuk angsuran bulanan maupun pelunasan kredit anggota.
Object
Form Penagihan , Detail Penagihan , Form Pencairan Kredit
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_anggota(), get_all_data_kredit(), get_total_tagihan(), save()
Tabel 4.29 Use Case Spesification untuk “Membuat Slip Pembayaran Angsuran” Membuat Slip Pembayaran Angsuran Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian keuangan menerima pembayaran angsuran dari anggota sehingga bagian keuangan akan membuat slip pembayaran angsuran untuk diberikan kepada anggota sebagai tanda pembayaran angsuran.
Object
Form Pembayaran Angsuran, Form Penagihan, Detail Penagihan
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_anggota(), get_all_data_kredit(), get_total_angsuran(), save()
Tabel 4.30 Use Case Spesification untuk “Membuat Slip Pelunasan Kredit” Membuat Slip Pelunasan Kredit Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian keuangan menerima pelunasan kredit dari anggota sehingga bagian keuangan akan membuat slip
144
pelunasan kredit sebagai tanda pelunasan kredit anggota. Object
Form Pelunasan Kredit , Form Penagihan
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_anggota(), get_all_data_kredit(), get_total_pelunasan(), save()
Tabel 4.31Use Case Spesification untuk “Membuat Form Pengembalian Jaminan” Membuat Form Pengembalian Jaminan Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian operasional menerima informasi bahwa kredit anggota ditolak atau kredit telah dilunasi oleh anggota sehingga bagian operasional akan membuat form pengembalian jaminan untuk diberikan kepada anggota.
Object
Form Pengembalian Jaminan , Form Pelunasan Kredit
Function
Get_last_kode(),generate_kode(), get_all_data_anggota(),get_all_data_jaminan(), save()
Tabel 4.32 Use Case Spesification untuk “Membuat Form Penambahan Nilai Kredit” Membuat Form Penambahan Nilai Kredit Use Case
Proses interaksi ini dimulai saat bagian kredit menerima permohonan penambahan nilai kredit dari anggota setelah anggota melunasi kredit sebelumnya.
Object
Form Penambahan Nilai Kredit , Form Pelunasan Kredit
Function
Get_last_kode(), generate_kode(), get_all_data_kredit(), save()
get_all_data_anggota(),
Tabel 4.33 Use Case Spesification untuk “Membuat Laporan Permohonan Pinjaman” Membuat Laporan Permohonan Pinjaman Use Case
Menjelaskan proses dari mencetak laporan permohonan pinjaman, dimana karyawan bagian kredit memilih periode awal dan akhir, kemudian cetak.
Object
Form Permohonan Pinjaman , bagian kredit
Function
Get_data_permohonan_pinjaman(),
145
get_data_anggota(),get_data_kredit(),print()
Tabel 4.34 Use Case Spesification untuk “Membuat Laporan Pinjaman” Membuat Laporan Pinjaman Use Case
Menjelaskan proses dari mencetak laporan kredit anggota dimana karyawan bagian kredit memilih periode awal dan akhir, kemudian cetak.
Object
kredit , bagian kredit
Function
get_data_anggota(),get_data_kredit(),print()
Tabel 4.35 Use Case Spesification untuk “Membuat Laporan Member” Membuat Laporan Member Use Case
Menjelaskan proses dari mencetak laporan member dimana karyawan bagian administrasi memilih data yang ingin dicetak kemudian cetak.
Object
Member , bagian administrasi
Function
get_data_anggota(),print()
Tabel 4.36 Use Case Spesification untuk “Membuat Laporan Karyawan” Membuat Laporan Karyawan Use Case
menjelaskan proses dari mencetak laporan karyawan dimana karyawan bagian administrasi memilih data yang ingin dicetak kemudian cetak.
Object
Karyawan , bagian administrasi
Function
Get_data_karyawan(), print()
Berikut ini merupakan sequence diagram untuk masing – masing use case yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia.
146
Gambar 4.32 Sequence Diagram untuk use case mendaftar anggota
147
Gambar 4.33 Sequence Diagram untuk use case membuat form permohonan kredit anggota
148
Gambar 4.34 Sequence Diagram untuk use case membuat form persyaratan kredit
149
Gambar 4.35 Sequence Diagram untuk use case membuat form penyerahan jaminan
150
Gambar 4.36 Sequence Diagram untuk use case membuat form analisa kredit 6C’s
151
Gambar 4.37 Sequence Diagram untuk use case membuat form analisa komite kredit
152
Gambar 4.38 Sequence Diagram untuk use case membuat form penolakan kredit
153
Gambar 4.39 Sequence Diagram untuk use case membuat form pencairan kredit
154
Gambar 4.40 Sequence Diagram untuk use case membuat form penagihan
155
Gambar 4.41 Sequence Diagram untuk use case membuat form pembayaran angsuran
156
Gambar 4.42 Sequence Diagram untuk use case membuat form pelunasan kredit
157
Gambar 4.43 Sequence Diagram untuk use case membuat form penambahan nilai kredit
158
Gambar 4.44 Sequence Diagram untuk use case membuat form pengembalian jaminan
159
Gambar 4.45 Sequence Diagram untuk use case membuat form penutupan anggota
160
Gambar 4.46 Sequence Diagram untuk use case membuat laporan anggota
Gambar 4.47 Sequence Diagram untuk use case membuat laporan kredit
161
Gambar 4.48 Sequence Diagram untuk use case membuat laporan karyawan
162
Gambar 4.49 Sequence Diagram untuk use case mendata anggota
163
Gambar 4.50 Sequence Diagram untuk use case mendata kredit
164
Gambar 4.51 Sequence Diagram untuk use case mendata karyawan 4.1.3.2 Functions Berikut ini merupakan tabel function list dari Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia, dikelompokkan menurut use case. Tabel 4.37 Function List Function 1 Melayani pendaftaran anggota get_last_kode() generate_kode() get_all_data() save() remove()
Type Read, Compute, Update Read Compute Read Update Update
Complexity Medium Simple Simple Simple Medium Medium
2 Membuat form permohonan kredit
Read, Compute, Update
Medium
165
get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() save()
Read Compute Read Update
Simple Simple Simple Medium
3 Membuat form penyerahan jaminan Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_jaminan() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Medium
4 Membuat Form Analisa Kredit 6c’s Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_kredit() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Medium
5 Membuat Form Analisa Komite Kredit Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_kredit() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Medium
6 Membuat Form Penolakan Kredit Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_kredit() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Medium
7 Membuat Form Pencairan Kredit Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_kredit() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Medium
166
8 Membuat Form Penagihan Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_kredit() get_total_tagihan() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Simple Medium
9 Membuat Slip Pembayaran Angsuran Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_kredit() get_total_angsuran() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Simple Medium
10 Membuat Slip Pelunasan Kredit Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_kredit() get_total_pelunasan() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Simple Medium
11 Membuat Form Pengembalian Jaminan Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_jaminan() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Medium
12 Membuat Form Penambahan Nilai Kredit Get_last_kode() generate_kode() get_all_data_anggota() get_all_data_kredit() save()
Read, Compute, Update Read Compute Read Read Update
Medium Simple Simple Simple Simple Medium
13 Membuat Laporan Permohonan Pinjaman Get_data_permohonan_pinjaman()
Read, Compute, Update Read
Complex Medium
167
get_data_anggota() get_data_kredit() print()
Read Read Read
Medium Medium Simple
14 Membuat Laporan Pinjaman get_data_anggota() get_data_kredit() print()
Read, Compute, Update Read Read Read
Complex Medium Medium Simple
15 Membuat Laporan Member get_data_anggota() print()
Read, Compute, Update Read Read
Complex Medium Simple
16 Membuat Laporan Karyawan get_data_karyawan() print()
Read, Compute, Update Read Read
Complex Medium Simple
4.1.3.3 User Interface Rancangana antar muka dari Sistem Informasi Siklus Kredit Pinjaman menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama, tetapi istilah – istilah bahasa Inggris juga masih digunakan dalam rancangan antar muka tersebut. Berikut gambaran rancangan dari user interface Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia. 4.1.3.3.1 Dialogue Style Dialogue Style yang digunakan adalah menu selection dan form untuk entri data. Sistem ini juga mendukung fasilitas pencetakan menggunakan printer. Table menunjukkan overview dari windows user interface dan hasil pencetakannya. Tabel 4.38 Daftar Windows User Interface dan Print Out Windows Pendaftaran a. pendaftaran anggota b. penutupan anggota Peminjaman
Printouts
168
a. permohonan kredit b. persyaratan kredit c. penolakan kredit d. penambahan nilai kredit Jaminan a. penyerahan jaminan b. pengembalian jaminan Analisa Kredit a. analisa kredit 6C's b. analisa komite kredit Pembayaran a. pencairan kredit b. penagihan c. pembayaran angsuran d. pelunasan kredit Master a. master karyawan b. master pinjaman c. master anggota Laporan a. cetak laporan kredit b. cetak laporan member c. cetak laporan karyawan Keluar
lap permohonan pinjaman
Lap analisa komite kredit slip pencairan kredit slip penagihan kredit slip pembayaran angsuran slip pelunasan kredit
lap kredit lap anggota lap karyawan
4.1.3.3.2 Overview Gambar berikut menunjukkan navigation diagram yang menggambarkan hubungan antar window dari Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia.
169
Gambar 4.52 Navigation diagram 4.1.3.3.3 Examples
170
Berikut ini adalah contoh user interfaces dari Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia.
Gambar 4.53 Windows Login
Gambar 4.54 Windows Menu Utama
171
Gambar 4.55 Windows Menu Pendaftaran
Gambar 4.56 Windows Menu Peminjaman
172
Gambar 4.57 Windows Menu Jaminan
Gambar 4.58 Windows Menu Analisa Kredit
173
Gambar 4.59 Windows Menu Pembayaran
174
Gambar 4.60 Windows Menu Master
Gambar 4.61 Windows Menu Laporan
175
Gambar 4.62 Windows Menu Keluar
176
Gambar 4.63 Window Pendaftaran Anggota
177
Gambar 4.64 Window Permohonan Kredit
178
Gambar 4.65 Laporan Permohonan Kredit
179
Gambar 4.66 Window Persyaratan Kredit
180
Gambar 4.67 Window Penyerahan Jaminan
181
Gambar 4.68 Window Analisa Kredit6C
Gambar 4.69 Window Analisa Komite Kredit
182
Gambar 4.70 Window Pencairan Kredit
183
Gambar 4.71 Window Form Pencairan Kredit
184
Gambar 4.72 Window Penolakan Kredit
185
Gambar 4.73 Window Penagihan
186
Gambar 4.74 Form Penagihan
187
Gambar 4.75 Window Pembayaran Angsuran
188
Gambar 4.76 Form Bukti Pembayaran Angsuran
189
Gambar 4.77 Window Pelunasan Kredit
190
Gambar 4.78 Form Bukti Pelunasan Kredit
191
Gambar 4.79 Window Pengembalian Jaminan
192
Gambar 4.80 Window Penambahan Nilai Kredit
Gambar 4.81 Window Master Karyawan
193
Gambar 4.82 Window Master Anggota
Gambar 4.83 Window Master Kredit
194
Gambar 4.84 Window Laporan
Gambar 4.85 Laporan Anggota
195
Gambar 4.86 Laporan Karyawan
196
Gambar 4.87 Laporan Kredit
Gambar 4.88 Window Penutupan Anggota
4.1.3.3.4 Technical Platforms Sistem Informasi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman C# melalui tools Microsoft Visual
197
Studio 2008 dan basis data dikembangkan dengan menggunakan SQL Server 2005 Express, semua ini didukung dengan sistem operasi Microsoft XP. User Interface yang digunakan sesuai dengan standar Windows Application, dan akan dioperasikan menggunakan mouse dan keyboard.
4.1.4 Recommendations Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu, the system’s usefulness and feasibility, strategy dan development economy. 4.1.4.1 The System’s Usefulness and Feasibility Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman yang akan dikembangkan ini dapat mendukung dan mempermudah para pengguna dalam pencatatan transaksi – transaksi yang berhubungan dalam siklus kredit pinjaman koperasi. Selain itu sistem ini juga dapat menghasilkan berbagai laporan yang dibutuhkan oleh manajemen seperti laporan permohonan pinjaman, bukti penagihan, bukti pembayaran angsuran, bukti pelunasan kredit, laporan kredit anggota, laporan member anggota, dan laporan karyawan yang dapat membantu manajemen dalam aktivitas pengendalian dan pengambilan keputusan yang baik. 4.1.4.2 Strategy Rancangan
sistem
yang
baru
dipresentasikan
kepada
koperasi
sebelum
diimplementasikan. Dengan presentasi diharapkan koperasi dapat lebih memahami kegunaan sistem serta cara pengoperasian sistem sehingga penerapannya pada koperasi dapat dilakukan dengan baik. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia akan diterapkan menggunakan strategi implementasi parallel conversion, yaitu sistem yang baru masih digunakan bersamaan dengan sistem lama berjalan agar perusahaan dapat
198
mempelajari sistem baru dan menyesuaikan diri secara bertahap. Dengan demikian risiko kegagalan yang dihadapi oleh perusahaan lebih kecil akibat konversi sistem. 4.1.4.3 Development Economy Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman diperkirakan membutuhkan sumber daya manusia yaitu satu orang system analyst, satu orang programmer. Serta membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan dalam pengembangannya, dan juga membutuhkan modal kurang lebih dua juta rupiah untuk membiayai sumber daya manusia dalam pengembangan sistem.
4.2 Design Document 4.2.1 The Task Berikut ini akan menjelaskan deskripsi serta quality goals dari perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman Koperasi Buana Indonesia dimulai dengan purpose, correctionto the analysis, dan quality goals. 4.2.1.1 Purpose Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman yang dikembangkan secara keseluruhan guna membantu dan memudahkan Koperasi Buana Indonesia dalam mengintegrasikan data-data dan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan proses operasi kredit yang dimulai dari penerimaan anggota, pemrosesan permohonan kredit anggota, persetujuan atau penolakan permohonan kredit anggota, penagihan, pembayaran angsuran, pelunasan kredit, penambahan nilai kredit, pencatatan permohonan kredit serta pencatatan kredit anggota sehingga dapat membantu Koperasi Buana Indonesia dalam mengelola kredit anggota.
199
Sistem yang dibangun ini juga diharapkan dapat mendukung pembuatan laporan operasional yang tepat dan akurat, sehingga manajemen dapat mudah untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kondisi dan situasi perusahaan. 4.2.1.2 Correction to the analysis Perbaikan terhadap analisis perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman Koperasi Buana Indonesia, dibuat dengan cara membuat Revised Class Diagram dari Class Diagram yang dibuat sebelumnya sehingga menghasilkan Class Diagram baru yang telah direvisi. Perancangan class diagram ini dilakukan dengan meninjau kembali attribute dan operation dari class diagram sebelumnya, hasil dari class diagram yang telah direvisi digambarkan pada deskripsi Model Component. 4.2.1.3 Quality Goals Kualitas dari hasil perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia difokuskan pada beberapa aspek berikut, yaitu : a. Usable : Sistem yang dibangun sangat penting agar dapat diadaptasi baik dengan proses bisnis koperasi serta struktur organisasi koperasi sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya saat ini. b. Secure : Keamanan sistem yang dibangun ini penting untuk menjaga agar tidak ada bagian yang dapat mengakses informasi yang bukan wewenang bagian tersebut. c. Efficient : Dengan diimplementasikan sistem ini maka penting agar dapat menjaga pengeluaran biaya atas piranti keras serta piranti lunak. d. Correct : sangat penting bagi sistem yang dibangun ini agar memenuhi semua kebutuhakn atas kegiatan operasional siklus kredit pinjaman koperasi. e. Reliable : sistem yang dibangun ini penting untuk daoat diandalkan dalam segi eksekusi fungsi – fungsi yang terdapat dalam sistem, sehingga para pengguna tidak mengalami kendala teknis ketika menggunakan sistem.
200
f. Maintainable : Biaya atas pemeliharaan sistem yang dibangun ini penting untuk dapat ditekan, karena pemeliharaan atas sistem ini akan dilakukan secara berkala, sehingga sistem yang dibangun ini diharapkan dapat dipelihara dengan mudah. g. Testable : Kurang penting karena melihat infrastruktur teknologi informasi di koperasu cukup sederhana, sehingga dalam pengetesan sistem tersebut tidak diperlukan biaya yang besar. h. Flexible : Jika pihak koperasi ingin menambahkan modul yang baru dalam sistem ini, diharapkan sistem ini tidak memerlukan biaya yang besar dalam menambahkan modul yang baru sehingga penting bagi sistem yang dibangun ini untuk mudah dalam pengembangan selanjutnya. i. Comprehensible : Sistem yang dibangun ini sangat penting untuk mudah dipahami oleh penggunam sehingga para pengguna cukup mendapatkan pelatihan singkat agar dapat beradaptasi dalam penggunaan sistem ini. j. Reusable : Penting bagi bagian – bagian dari sistem yang dibangun ini agar dapat digunakan kembali jika ingin dikembangkan lebih lanjut ataupun jika ingin membangun sistem untuk siklus kredit pinjaman di koperasi simpan pinjam lain. k. Portable : Kuranag penting karena infrastruktur yang sederhana di Koperasi Buana Indonesia maka kemungkinan memindahkan sistem ke sistem yang lain tidak terlalu besar. l. Interoperable : Kurang penting karena pada saat ini hanya pihak internal saja yang menggunakan sistem tersebut. Tabel 4.39 Kriteria Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia Criterion
Very Important
Important
Less Important
Irrelevant
Easily Fulfilled
201
Usable
√
Secure
√
Efficient
√
Correct
√
Reliable
√
Maintainable
√ √
Testable √
Flexible
Comprehensib
√
le Reusable
√
Portable
√
Interoperable
√
4.2.2 Technical Platform Berikut ini akan dideskripsikan equipment, system software, system interfaces, dan design language pada perancangan aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia. 4.2.2.1 Equipment Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman ini akan menggunakan arsitektur client server. Setiap client akan terhubung dengan server dengan jaringan local (LAN), client
202
sendiri akan menggunakan platform PC (Personal Computer). Berikut ini adalah tabel yang berisikan spesifikasi piranti keras yang dibutuhkan : Tabel 4.40 Spesifikasi Peralatan untuk SIstem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia Spesification Processor
Client Intel
Pentium
Server Dual
Core Intel Core 2 Duo E6300
E2140 Motherboard
Asus P5VD2 – VM SE
Asus p5vd2 – VM SE
Memory
512MB DDR2
1GB DDR2
Hard Disk Drive
80GB HDD SATA 7200 RPM
200GB
HDD
SATA
7200RPM CD- ROM
DVD/CDRW Combo
16x DVD ROM SATA
Monitor
15” Samsung
-
Keyboard
Logitech
-
Mouse
Logitech
-
Sound Card
On-Board
On-Board
Graphic Card
On-Board (Max 128 MB)
On-Board (Max 128 MB)
NIC
100Mbps
100Mbps
Printer
Epson Stylus C45 & Hp F2410
-
Operating System
Microsoft Windows XP SP2
Microsoft Windows 2000 Advanced Server
4.2.2.2 System Software
203
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia ini berdasarkan sistem pada Microsoft Visual Studio 2008 dengan bahasa pemrograman C# dan menggunakan Microsoft SQL Server 2005 sebagai database-enginenya. 4.2.2.3 System Interface Sistem ini juga membutuhkan printer yang dapat mencetak berbagai dokumen serta laporan, dimana setiap client akan memiliki 1 buah printer. Sistem ini harus dapat memiliki interface untuk berhubungan dengan printer sehingga printer dapat digunakan oleh para client. 4.2.2.4 Design Language Perancangan dokumen dibuat dengan notasi UML (Unified Modelling Language) yang berorientasi objek dengan menggunakan tools Microsoft Visio 2007 sebagai alat untuk menggambarkannya.
4.2.3 Architecture Berikut ini akan dideskripsikan arsitektur dari component-component, arsitektur dari proses, serta standar dari rancangan yang diaplikasikan pada perancangan aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman. 4.2.3.1 Component Architecture Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia menggunakan arsitektur Client – Server dengan bentuk centralized data, pada Client terdapat komponen User Interface dan function, sedangkan pada server terdapat model component. Setiap client memiliki komponen function yang digunakan untuk membaca data yang ada di server melalui user interface-nya yang kemudian selanjutnya diproses atau di-update di tempatnya masing-masing, sedangkan data yang di-update tersebut akan disimpan di server.
204
Gambar berikut ini menunjukkan arsitektur sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia.
Gambar 4.89 Component Diagram Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia
4.2.3.2 Process Architecture Arsitektur proses yang digunakan pada perancangan ini menggunakan centralized pattern. Client memiliki komponen user interface, system interface, function, dan external device. Sedangkan server memiliki komponen system interface dan model. Tiap client berhubungan dengan server melalui system interface, dan client melakukan input data melalui
205
user interface yang kemudian akan diproses melalui function. Selanjutnya server akan menampung segala input dari client melalui komponen model. Hasil output pada client akan dicetak melalui external device berupa printer.
Gambar 4.90 Deployment diagram Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia 4.2.3.3 Standards Standar perancangan yang digunakan pada Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia mengikuti standar Windows Application, baik tampilan umum serta pesan kesalahan. Berikut ini contoh dari beberapa menu standard an pesan kesalahan.
206
Gambar 4.91 Beberapa contoh “Menu standar” pada Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia
Gambar 4.92 Beberapa contoh “Pesan Kesalahan” pada Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia
4.2.4 Components Berikut ini akan dideskripsikan model component, function component, dan user interface component dari Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman Pada Koperasi Buana Indonesia.
207
4.2.4.1 Model Component Model component Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman Pada Koperasi Buana Indonesia berisikan revised class diagram hasil revisi dari class diagram pada analysis document. 4.2.4.1.1 Structure Gambar dibawah ini merupakan class diagram yang telah direvisi.
208
Gambar 4.93 Class Diagram revised pada Koperasi Buana Indonesia
209
Gambar 4.94 Model component 4.2.4.2.2 Operation Spesification Berikut ini adalah operation specification dari class yang terdapat pada function component :
210
Tabel 4.41 Operation Spesification dari “Pencetakan laporan permohonan pinjaman” operation category
purpose input data conditions effect
membuat laporan permohonan pinjaman _ Active X Read X Pasive _ Update X Compute _Signal untuk mengetahui jumlah permohonan kredit dari periode yang ditentukan periode data dari form permohonan kredit yang terkait pada periode laporan dapat diketahui jumlah permohonan kredit selama periode yang ditentukan If TextBox5.Text = "" Or TextBox6.Text = "" Or TextBox7.Text = "" Or TextBox8.Text = "" Or TextBox9.Text = "" Or TextBox10.Text = "" Or TextBox11.Text = "" Then MsgBox("Ada field yang kosong", MsgBoxStyle.Critical, "perhatian") Exit Sub Else db.ds2.Clear() db.buka() db.perintah.CommandText = "exec cetak_anggota '" & Label18.Text & "'" db.da.SelectCommand = db.perintah db.da.Fill(db.ds2, "anggota") Dim cetak As New Rptpermohonankredit Dim tampil As New Formcetak cetak.SetDataSource(db.ds2) tampil.CrystalReportViewer1.ReportSource = cetak tampil.WindowState = FormWindowState.Maximized tampil.Refresh() tampil.Show() db.tutup() End If
algorithm data structure placement involved objects trigerring events
periode : date pencetakan laporan form permohonan kredit mencetak laporan permohonan pinjaman
Tabel 4.42 Operation Spesification dari “Pencetakan laporan pinjaman” operation category
membuat laporan pinjaman _ Active X Pasive
X Read _ Update X Compute
211
purpose input data conditions effect
_Signal untuk mengetahui jumlah kredit dari jumlah kredit yang ditentukan periode data dari master kredit yang terkait periode laporan dapat diketahui jumlah kredit selama periode ditentukan Dim cari As String db.da.SelectCommand = db.perintah db.da.Fill(db.ds2, "tbanalisa") Dim cetak As New rptanalisa Dim tampil As New Formcetak
algorithm data structure placement involved objects trigerring events
cetak.SetDataSource(db.ds2) tampil.CrystalReportViewer1.ReportSource = cetak tampil.WindowState = FormWindowState.Maximized tampil.Refresh() tampil.Show() db.tutup() periode : date pencetakan laporan kredit mencetak laporan pinjaman
Tabel 4.43 Operation Spesification dari “Pencetakan laporan member” operation category
purpose input data conditions effect
membuat laporan member _ Active X Pasive
X Read _ Update _ Compute _Signal untuk mengetahui anggota pada periode yang ditentukan periode data dari master anggota yang terkait periode laporan dapat diketahui anggota selama periode ditentukan db.ds2.Clear() db.buka() db.perintah.CommandText = "select * from anggota" db.da.SelectCommand = db.perintah db.da.Fill(db.ds2, "anggota") Dim cetak As New Rptanggota Dim tampil As New Formcetak
algorithm
cetak.SetDataSource(db.ds2) tampil.CrystalReportViewer1.ReportSource = cetak tampil.WindowState = FormWindowState.Maximized tampil.Refresh()
212
data structure placement involved objects trigerring events
tampil.Show() db.tutup() periode : date pencetakan laporan anggota mencetak laporan member
Tabel 4.44 Operation Spesification dari “Pencetakan laporan karyawan” operation category
purpose input data conditions effect
membuat laporan karyawan _ Active X Pasive
X Read _ Update _ Compute _Signal untuk mengetahui karyawan pada periode yang ditentukan periode data dari master karyawan yang terkait periode laporan dapat diketahui karyawan selama periode ditentukan db.ds2.Clear() db.buka() db.perintah.CommandText = "select * from karyawan" db.da.SelectCommand = db.perintah db.da.Fill(db.ds2, "karyawan") Dim cetak As New Rptkaryawan Dim tampil As New Formcetak
algorithm data structure placement involved objects trigerring events
cetak.SetDataSource(db.ds2) tampil.CrystalReportViewer1.ReportSource = cetak tampil.WindowState = FormWindowState.Maximized tampil.Refresh() tampil.Show() db.tutup() periode : date pencetakan laporan karyawan mencetak laporan karyawan
4.2.4.2 User Interface Component User Interface Component pada Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia, berisikan class window dan print,
dimana class-class
tersebut akan memiliki satu objek dan mewarisi fitur umum dari user interface library.
213
Gambar 4.95 User Interface Component Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia
4.2.5 Recommendation Perancangan atas Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu, the system’s usefulness, plan for initiating use, dan implementation plan. 4.2.5.1 The System’s Usefulness
214
Perancangan dari Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia diharapkan dapat memenuhi criteria kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya. Tabel dibawah ini menjelaskan bagaimana pemenuhan kriteria kualitas tersebut. Tabel 4.45 Evaluasi Perancangan dengan Kriteria Kualitas Criterion Usable
System Usefulness Sistem ini dirancang untuk memudahkan user dalam mendukung pelaksanaan tugas dan sesuai kebutuhan koperasi, yang dievaluasi ketika pertama kalinya sistem akan dipakai user.
Secure
Sistem yang dirancang ini memiliki internal control cukup baik dengan adanya pembatasan akses untuk masing-masing karyawan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Efficient
Sistem ini dirancang untuk dapat mendukung efisiensi pencatatan dan pengendalian dalam proses bisnis koperasi.
Correct
Sistem harus dapat memenuhi kebutuhan pihak yang berkepentingan dalam administrasi siklus kredit pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia.
Reliable
Sistem harus mampu menghasilkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan bagi kepentingan koperasi.
Maintainable
Sistem ini dirancang dengan meminimalisir kebutuhan atas perawatan sistem, serta kemudahan untuk melakukan maintain sistem.
Flexible
Sistem mampu mengikuti perubahan yang terjadi pada Koperasi Buana Indonesia, dan sistem mudah dilakukan pengembangan di masa depan.
215
Comprehensible
Sistem dirancang harus mudah untuk dipahami dan digunakan oleh user.
Reusable
Subsistem dapat diaplikasikan pada aplikasi lain yang menggunakan bahasa pemrograman yang sama.
4.2.5.2 Plan for Initiating Use Sebelum digunakan, maka sistem ini harus terlebih dahulu di install. Kemudian para pengguna akan diberikan buku panduan atau langkah-langkah penggunaan sistem baik dalam bentuk tercetak maupun softcopy seperti dalam CD (Compact Disk). Selanjutnya akan diberikan pelatihan kepada para pengguna sehingga para pengguna mulai terbiasa dalam menggunakan sistem ini. Sistem ini juga akan diuji coba sebelum diterapkan secara penuh dalam proses bisnis koperasi. 4.2.5.3 Implementation Plan Dalam tahap implementasi Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia terhadap konversi sistem lama, metode yang digunakan adalah metode pararel. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kerugian yang mungkin dihadapi oleh koperasi ketika melakukan proses konversi sistem lama ke sistem baru. Berikut ini adalah jadwal rencana implementasi Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia yang disajikan dalam bentuk tabel Gantt Chart.
216
Tabel 4.46 Gannt Chart implementasi Sistem Informasi Akuntansi Siklus Kredit Pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia