6.
DAFTAR PUSTAKA
Akindahunsi, A. A., Oboh, G. and Oshodi, A.A. 1999. Effect of fermenting cassava with Rhizopus oryzae on the chemical composition of its flour and gari, La Rivista Italiana Delle Sostanze Grasse, 76: 437-440. Amin W. dan T. Leksono. 2001. Analisis Pertumbuhan Mikroba Ikan Jambal Siam (Pangasius sutchl) Asap yang Telah Diawetkan Secara Ensiling. J. Nature Indonesia 4(1): 1-9. AOAC. 1995. Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemistry. Washington DC. Apichartsrangkoon, A. 2002. Dynamic Viscoelastic Properties of Heated Gluten/Soy Protein Gels. Journal of Food Science, 67(2): 653–657. Ardhana, M. 1982. The Microbial Ecology of Tape Ketan Fermentation. (Thesis). The University of New South Wales University. Sydney. Arief, I.I.; T. Suryati dan R.R.A.Maheswari. 2006. Sifat Fisik Daging Sapi Dark Firm Dry (DFD) Hasil Fermentasi Bakteri Asam Laktat Lactobacillus plantarum. Media Peternakan Vol.29(2): 76-82. http://journal.ipb.ac.id/index.php/mediapeternaka n/article/download/863/243. Diunduh 23 Juni 2012. Astawan, M. 2000. Membuat Mie & Bihun. Niaga Swadaya. Jakarta. Atwell, W.A. 2001. Wheat Flour. Eagan Press. Minnesota. Baruah K., Sahu N.P., Pal A.K., and Debnath D. 2004. Dietary phytase: an ideal approach for a cost effective and low-polluting aqua feed. NAGA, World Fish Center Quarterly Vol 27 (3): 15-19. Beckett, S.T. 1995. Physicochemical Aspects of Food Processing 1st ed. Blackie Academic & Professional. New York. Bottazi, V. 1983. Other Fermented Dairy Product in Biotechnology. Food and Feed Production with Microorganism Vol 5, Verlag Chemic. Florida. Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H., dan Wooton, M. 1987. Food Science (Terjemahan: Ilmu Pangan: Diterjemahkan: Hari, P. dan Adiono). UI press. Jakarta. Chandra, D., Tjahjadi Purwoko, dan Artini Pangastuti. 2005. Produksi Gula Reduksi oleh Rhizopus oryzae dari Substrat Bekatul. Bioteknologi 2(1): 21-26. Darmawati, I. 1998. Diversifikasi Pangan Non Beras. Wacana www.elsppat.or.id/download/file/w13_a1.pdf. Diunduh 22 Maret 2012
39
No.13.
40
Elok, Z. dan Noviatul I. 2012. Pengaruh Penambahan Kultur (Aspergillus niger dan Lactobacillus plantarum) dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik MOCAF. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 16(2): 1-11. Fance, W.J. 1964. Breadmaking and Flour Confectionery. Routledge and Kegan Paul. London. Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Fennema, O.R. 1985. Food Chemistry. Marcel Dekker, Inc. New York. Frazier, W.C. and D.C.Westhoff. 1988. Food Microbiology 4th ed. McGraw-Hill book C.Singapore. Hadioetomo R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hartoyo, A. dan F.H.Sunandar. 2006. Pemanfaatan Tepung Komposit Ubi Jalar Putih (Ipomea batatas L.) Kecambah Kedelai (Glycine max Merr.) dan Kecambah Kacang Hijau (Virginia radiate L.) Sebagai Substituen Parsial Terigu dalam Produk Pangan Alternatif Biskuit Kaya Energi Protein. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol.XVII(1): 50-57. Hutchings J.B. 1999. Food Color and Appearance. 2nd edition. An Aspen Publ. Inc., Gaithersburg, Maryland. Kay, D.E. 1973. Root Crops. The Tropical Products Institute, Foreign and Common Wealth Office. London. Kent, N.L. 1975. Technology of Cereal with Special Reference to Wheat. Pergamon Press. Oxford. England. Koswara, S. 2000. Produk Pasta, Beraneka Bentuk dan Rupa. http://www. ebookpangan.com. Diunduh 20 September 2012. Kruger J.E., R.B. Matzuo. and J.W. Dick. 1996. Pasta and Noodle Technology. American Association of Cereal Chemist, Inc.Minnesota. Mahardika, S.K., Wignyanto, dan Nurika, I. 2008. Optimasi Proses Fermentasi Tepung Jagung Pada Pembuatan Bahan Baku Biomassa Jagung Instan (Kajian Lama Inkubasi dan Konsentrasi Kapang Rhizopus sp). http://elibrary.ub.ac.id/handle/123456789/29933 diunduh 13 Juni 2012. Margiono, S., Rahayu, dan Sutriswati, E. 1992. Molekuler Genetika Mikroba. UGM. Yogyakarta.
41
Mariati. 2001. Karakteristik Sifat Fisiko Kimia Pati dan Tepung Garut (Maranta arundinaceae L) dari Beberapa Varietas Lokal. (Skripsi). Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Marsono, Y. 2002. Indek Glisemik Umbi-umbian. Agritech 22 (1):13-16. Marsono, Y., P.Wiyono, dan Zaki Utama. 2005. Indek Glikemik Produk Olahan Garut (Maranta arundinaceae L) dan Uji Sifat Fungsionalnya pada Model Hewan Coba. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Merril, A.L. and Watt, B.K. 1973. Energy Value of Foods. US Government Printing Office. Washington D.C. Miller, D.D. 1993. Food Chemistry. John Wiley & Sons Inc. US America. Mohaddese, M. 2013. Iranian Medicinal Plants as Antimicrobial Agents. Review. Journal of Microbiology, Biotechnology, and Food Sciences 2(4): 2388 – 2405. Muchtadi D, Palupi N.S, dan Astawan M. 1992. Enzim dalam Industri Pangan. PAU Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Murata K., H. Ikehata, and T. Miyamoto. 1967. Studies on the nutritional value of tempeh. J Food Science, 32: 580-586. Nielsen, S. 1998. Food Analysis 2nd ed. Aspen Publication. Gaithersburg. Maryland. Owens, G. 2001. Cereals Processing Technology. Woodhead Publishing Ltd. Cambridge. Park, C.S. and Baik, B.K. 2004. Relationship Between Protein Characteristics and Instant Noodle Making Quality of Wheat Flour. Cereal Chemistry 81(2): 159-164. Pelczar, Jr. and Chan. 1974. Elements of Microbiology. (Terjemahan: Dasar-dasar Mikrobiologi, diterjemahkan Hadioetomo, Imas T, Tjitrosomo, Angka). UI Press. Jakarta. Potter, N.N. 1978. “Food Science 3rd edition”, The AVI Publishing Company, Inc. USA. Purwani, E.Y., Widianingrum, R. Thahrir dan Muslich. 2006. Effect of Moisture Treatment of Sago Starch on Its Noodle Quality. Indonesian Journal of Agricultural Science 7(1): 8-14. Raimbault, M. 1998. General and Microbiological Aspect of Solid Substrat Fermentation. Electronic Journal of Biotechnology 1(3): 1-15. Resurreccion. 1998. Consumer Sensory Testing Product Development. An Aspen Publication. Maryland.
42
Rimbawan dan A. Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Penebar Swadaya. Jakarta. Rosida, A. dan A.S. Nurasih. 2008. Kajian Konsentrasi Bakteri Asam Laktat dan Lama Fermentasi pada Pembuatan Tepung Pati Singkong Asam. Agritech Vol 28(3): 97101. Rukmana, R. 2000. Garut Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta. Septiani, Y. 2004. Studi Kadar Karbohidrat, Lemak, dan Protein pada Kecap dari Tempe. (Skripsi). Fakultas MIPA UNS, Surakarta. Sobowale, A.O., Olurin, T., and Oyewole, O.B. 2007. Effect of Lactic Acid Bacteria Starter Culture Fermentation of Cassava on Chemical and Sensory Characteristics of Fufu Flour. African Journal of Biotechnology Vol. 6 (16): 1954-1958. Subagio A. 2006. Characterization of hyacinth bean (Lablab purpureus (L.) sweet) seeds from Indonesia and their protein isolate. Food Chem. Sudarmadji, S., Bambang H., dan Suhardi. 1989. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta. Sultan, W.J. 1981. Practical baking. 3rd ed.,revised. The AVI Publishing Company Inc, Westport, Connecticut. Suton, S. 2011. Determination of Inoculum For Microbiological Testing. Journal of GXP Compliance 15(3) : 49–53. Taub, I.A and R.P. Singh. 1998. Food Storage Stability. CRC Press.USA. Tallon, R., P. Bressollier, and M.C. Urdaci. 2006. Isolation and Characterization of Two Exopolysaccharides Produced by Lactobacillus plantarum. http://pasteur.fontismedia.com/infiles.doc. Diunduh 23 Agustus 2012. Titi, H. 2008. Pengaruh Pre Gelatinasi Terhadap Karakteristik Tepung Singkong. Primordia. Vol.4(2): 91-105. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4208911 05_0216-7093.pdf. Diunduh 5 Juni 2012. Wirakartakusumah, A., Subarna, M. Arpah, D. Syah, dan Budiwati. A.I. 1992. Pengeringan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Media a. Media Malt Extract Agar (MEA) Sebanyak 7,44 g MEA ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquades sebanyak 155 ml di dalam gelas piala. Medium tadi dipanaskan dengan penangas air dan ditambahkan pengaduk magnit (stirer). Setelah semua medium telah larut, pemanasan dihentikan lalu dipindahkan ke dalam 31 tabung reaksi masing-masing sebanyak 5 ml. Bagian mulut tabung reaksi ditutup dengan kapas kemudian dibungkus dalam plastik dan diikat dengan karet lalu disterilisasi dengan autoclave pada suhu 1210C selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, media diletakkan dalam posisi miring sampai memadat.
b. Media Malt Extract Broth (MEB) Sebanyak 4,25 g MEB ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquades sebanyak 250 ml di dalam erlenmeyer. Bagian mulut erlenmeyer ditutup dengan kapas kemudian dibungkus dalam plastik dan diikat dengan karet lalu disterilisasi dengan autoclave pada suhu 1210C selama 15 menit.
c. Media Potato Dextrose Agar (PDA) Sebanyak 10,53 g PDA ditimbang kemdian dilarutkan dengan aquades sebanyak 270 ml di dalam gelas piala. Medium kemudian dimasukkan ke dalam 30 tabung reaksi masingmasing 9 ml. Bagian mulut tabung reaksi ditutup dengan kapas kemudian dibungkus dalam plastik dan diikat dengan karet lalu disterilisasi dengan autoclave pada suhu 1210C selama 15 menit. Setelah proses sterilisasi selesai, media diletakkan dalam posisi miring sampai memadat.
d. Media Potato Dextrose Broth (PDB) Sebanyak 7,16 g PDB ditimbang kemudian dilarutkan dengan aquades sebanyak 250 ml dalam erlenmeyer. Bagian mulut erlenmeyer ditutup dengan kapas kemudian dibungkus dalam plastik dan diikat dengan karet lalu disterilisasi dengan autoclave pada suhu 1210C selama 15 menit. 43 43