PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN / AND SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009 Consolidated Financial Statements For the nine months ended 30 September 2010 and 2009
Daftar Isi / Table of Contents
Halaman / Page
Laporan Keuangan Konsolidasian / Consolidated Financial Statements Neraca Konsolidasian / Consolidated Balance Sheets
1-3
Laporan Laba Rugi Konsolidasian / Consolidated Statements of Income
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian / Consolidated Statements of Changes in Equity
6-7
Laporan Arus Kas Konsolidasian / Consolidated Statements of Cash Flows
8-9
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian / Notes to Consolidated Financial Statements
10 – 97
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN Per 30 September 2010 dan 2009
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS As of 30 September 2010 and 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai per Saham) Catatan/ Notes
(Expressed in Millions of Rupiah, Except Value per Share) 2010 2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang Usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 666 pada tahun 2010 dan Rp 581 pada tahun 2009 Pihak hubungan istimewa Lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 11.234 pada tahun 2010 dan Rp 18.698 pada tahun 2009 Uang muka, pajak dan biaya dibayar dimuka Deposito yang terbatas penggunaannya
ASSETS CURRENT ASSETS 2c,4,25 2e 5,25
177.093
189.941
2f,5,7a,25 6,10,25,26a
1.625.026 2.958 661.204
1.668.932 494.887
2g,8,12
1.300.630
1.505.374
2h 25
206.392 33.357
308.668 26.314
Cash and cash equivalents Accounts receivable Trade Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 666 in 2010 and Rp 581 in 2009 Related parties Others - third parties Inventories - net of allowance for decline in value of inventories of Rp 11,234 in 2010 and Rp 18,698 in 2009 Advances, prepaid tax and expenses Restricted deposit
4.006.660
4.194.116
TOTAL CURRENT ASSETS
3
JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak hubungan istimewa Aset pajak tangguhan, bersih Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.066.247 pada tahun 2010 dan Rp 756.572 pada tahun 2009 Goodwill - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 8.123 pada tahun 2010 dan Rp 5.949 pada tahun 2009 Tagihan pajak Aset tidak lancar lain-lain, bersih
NON-CURRENT ASSETS 2f,7c 2s 2b,9
37.849 187.934 53.118
69.190 108.784 54.241
2i,10,12
3.716.904
4.071.688
2l,3 2s 2j,11,25
35.892 230.109 174.400
35.904 227.193 181.604
Due from related parties Deferred tax assets, net Investments in shares of stock Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,066,247 in 2010 and Rp 756,572 in 2009 Goodwill - net of accumulated amortization of Rp 8,123 in 2010 and Rp 5,949 in 2009 Claims for tax refund Non-current assets - others, net
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
4.436.206
4.748.604
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
8.442.866
8.942.720
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
1
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) Per 30 September 2010 dan 2009
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) As of 30 September 2010 and 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai per Saham) Catatan/ Notes
(Expressed in Millions of Rupiah, Except Value per Share) 2010 2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa Lain-lain Pihak ketiga Hutang pajak Beban masih harus dibayar Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan Hutang lain-lain
CURRENT LIABILITIES 8,10,12,25,26b
1.120.209
1.130.730
414.855 57.986
476.689 52.602
230.525 23.823 487.117
118.888 15.299 177.324
1.913 2.007
1.976 10.635
Short-term bank loans Accounts payable Trade Third parties Related parties Others Third parties Taxes payable Accrued expenses Current portion of long-term debts Financial lease Others
2.338.435
1.984.143
TOTAL CURRENT LIABILITIES
2f,7c,25 2s 2m, 15,25
161.461 4.192
183.993 8.143
2i 2y,16
13.611 13.386 2.871.141
23.257 16.942 3.106.985
2v,24
131.106
157.913
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Deferred tax liabilities, net Long-term debts, net of current portion Financial lease Others Bonds payable Estimated liabilities for employees’ benefits
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
3.194.897
3.497.233
TOTAL NON- CURRENT LIABILITIES
JUMLAH KEWAJIBAN
5.533.332
5.481.376
TOTAL LIABILITIES
9.787
MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
8,13,25 2f,7b,13 25 2s,14 25 2m, 15,25 2i
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa Kewajiban pajak tangguhan, bersih Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan Hutang lain-lain Hutang obligasi Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
BAGIAN MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b,2f
9.607
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
2
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) Per 30 September 2010 dan 2009
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) As of 30 September 2010 and 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai per Saham) Catatan/ Notes
(Expressed in Millions of Rupiah, Except Value per Share) 2010 2009
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100,per saham Modal dasar 80.000.000.000 lembar saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 40.470.734.746 lembar saham pada tahun 2010 dan 40.470.404.009 lembar saham pada tahun 2009 Tambahan modal disetor, bersih Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
EQUITY
1b,17 2u,17
4.047.073 96.922
4.047.040 96.922
2b
256.316
256.316
2b,3 (1.201.058)
(1.201.058)
2b,2f,2p
2.306
2.902
100 (301.732)
100 249.335
JUMLAH EKUITAS
2.899.927
3.451.557
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
8.442.866
8.942.720
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Share capital - Rp 100,- par value per share Authorized - 80,000,000,000 shares Issued and fully paid 40,470,734,746 shares in 2010 and 40,470,404,009 shares in 2009 Additional paid-in capital, net Difference in equity transactions of Subsidiaries Difference in value of restructuring transactions of entities under common control Exchange rates differences due to financial statement translation Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
3
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME For the nine months ended 30 September 2010 and 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai per Saham) Catatan/ Notes PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2f,2n,7a,18,19
4.364.236
5.181.642
NET SALES
2f,2n,7b,20
3.926.506
4.425.727
COST OF GOODS SOLD
437.730
755.915
GROSS PROFIT
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2n,10a,21
OPERATING EXPENSES 330.445 399.008
326.339 429.266
Selling General and administrative
729.453
755.605
Total Operating Expenses
18
(291.723)
310
INCOME (LOSS) FROM OPERATIONS
2l 2f,12,15,16,23
3.089 (1.651) (310.133)
5.571 (1.569) (355.845)
2n,2o,22
181.371
450.295
10 2n
40.889 42.839
183 (25.006)
Interest income Amortization of goodwill Financing cost Gain on foreign exchange and swap cost, net Gain on sale of property, plant and equipment Others, net
(43.596)
73.629
Other Income (Charges), Net
5.703
3.950
Equity In Net Earnings of Associates - Net
(329.616)
77.889
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
2e, 24
Jumlah Beban Usaha
LABA (RUGI) USAHA
(Expressed in Millions of Rupiah, Except Value per Share) 2010 2009
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Amortisasi goodwill Beban keuangan Laba selisih kurs dan beban swap, bersih Laba penjualan aktiva tetap Lain-lain, bersih
OTHER INCOME (CHARGES)
Penghasilan (Beban) Lain-lain, Bersih Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih
2b
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK
2s
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT)
Tahun Berjalan Tangguhan
15.024 (34.485)
9.905 44.046
Current Deferred
Beban (Penghasilan) Pajak - bersih
(19.461)
53.951
Income Tax Expense (Benefit) - net
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
4
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME (continued) For the nine months ended 30 September 2010 and 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai per Saham) Catatan/ Notes
(Expressed in Millions of Rupiah, Except Value per Share) 2010 2009
LABA (RUGI) SEBELUM BAGIAN MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASIAN BAGIAN MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN KONSOLIDASIAN
(310.155)
32
(165)
MINORITY INTERESTS IN NET LOSS (INCOME) OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
(310.123)
23.773
NET INCOME (LOSS)
2b,2f
LABA (RUGI) BERSIH
23.938
INCOME (LOSS) BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
2t, 17
(7,7)
0,6
BASIC INCOME (LOSS) PER SHARE
LABA (RUGI) PER SAHAM DILUSIAN
2t, 17
(7,5)
0,6
DILUTED INCOME (LOSS) PER SHARE
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
5
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the nine months ended 30 September 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
(Expressed in Millions of Rupiah) Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Share Capital
Tambahan Modal Disetor Bersih / Additional Paid-in Capital, Net
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Difference in Equity Transactions of Subsidiaries
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali / Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control
3.959.863
100.757
256.316
(1.201.058)
1.695
100
225.562
3.343.235
87.177
(3.835)
-
-
-
-
-
83.342
Laba bersih sembilan bulan / Net income for nine months
-
-
-
-
-
-
23.773
23.773
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan / Exchange rate differences due to financial statements translation
-
-
-
-
1.207
-
-
1.207
4.047.040
96.922
256.316
(1.201.058)
2.902
100
249.335
3.451.557
Saldo, 1 Januari 2009 / Balance, January 1, 2009 Konversi waran / Conversion of warrant
Saldo, 30 September 2009 / Balance, 30 September 2009
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Rates Differences Due to Financial Statement Translation
Saldo Laba / Retained Earnings Telah Ditentukan Belun Ditentukan Penggunaannya / Penggunaannya / Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas / Total Equity
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
6
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued) For the nine months ended 30 September 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
(Expressed in Millions of Rupiah) Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Fully Paid Share Capital
Tambahan Modal Disetor Bersih / Additional Paid-in Capital, Net
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Difference in Equity Transactions of Subsidiaries
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali / Difference in Value of Restructuring Transactions of Entities under Common Control
4.047.073
96.922
256.316
(1.201.058)
2.807
100
8.391
3.210.551
Rugi bersih sembilan bulan / Net loss for nine months
-
-
-
-
-
-
(310.123)
(310.123)
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan / Exchange rate differences due to financial statements translation
-
-
-
-
(501)
-
-
(501)
4.047.073
96.922
256.316
(1.201.058)
2.306
100
(301.732)
2.899.927
Saldo, 1 Januari 2010 / Balance, 1 January 2010
Saldo, 30 September 2010 / Balance, 30 September 2010
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan / Exchange Rates Differences Due to Financial Statement Translation
Saldo Laba (Defisit) / Retained Earnings (Deficit) Telah Ditentukan Belun Ditentukan Penggunaannya / Penggunaannya / Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas / Total Equity
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
7
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the nine months ended 30 September 2010 and 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
(Expressed in Millions of Rupiah) Catatan / Notes
2010
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok dan karyawan
4.338.202
5.266.677
(4.170.924)
(4.902.099)
Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees
Kas yang diperoleh dari aktivitas operasi
167.278
364.578
Cash provided by operating activities
Penerimaan dari (pembayaran untuk): Penghasilan bunga Pajak penghasilan Beban keuangan Kegiatan operasional lainnya
2.349 (41.849) (55.400) (86.776)
4.680 (36.742) (257.334) 33.079
Receipts from (payments for): Interest income Income tax Financing cost Other operating activities
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(14.398)
108.261
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Hasil penjualan saham perusahaan asosiasi
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
10b
104.340
21.825
(92.411)
(288.731)
280
-
Proceeds from sale of property, plant and equipment Acquisitions of property, plant and equipment Proceeds from disposal on shares of associate company
12.209
(266.906)
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Hutang bank jangka pendek Pihak hubungan istimewa Pinjaman jangka panjang Pembayaran untuk: Hutang bank jangka pendek Pihak hubungan istimewa Hutang bank jangka panjang Hutang sewa pembiayaan Penerimaan dividen kas dari perusahaan asosiasi Konversi waran Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 12 15 12
252.481 65.950 -
346.727 20.418 4.096
(269.560) (68.957) (9.208) (6.193)
(298.051) (10.031) (3.821)
2.622 -
83.342
(10.663)
(41.800)
(43.528)
100.880
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
8
Receipts from: Short-term bank loans Related parties Long-term debts Payments for: Short-term bank loans Related parties Long-term bank loans Financial lease Cash dividend received from associate company Conversion of warrant Placement of restricted deposit Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) For the nine months ended 30 September 2010 and 2009
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
(Expressed in Millions of Rupiah) Catatan/ Notes
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2010
2009
(45.717)
(57.765)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
Dampak selisih kurs atas kas dan setara kas
(4.415)
(12.168)
Effect of exchange rate difference on cash and cash equivalents
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
227.225
259.874
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
177.093
189.941
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari: Kas dan bank Deposito
175.193 1.900
189.441 500
Cash and cash equivalents at end of the year consist of: Cash on hand and in banks Deposits
Jumlah
177.093
189.941
Total
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Penambahan aset sewa pembiayaan
ACTIVITY NOT AFFECTING CASH FLOWS
10
1.496
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini.
9
362
Additions of property, plant and equipment under financial lease
See accompanying notes to consolidated financial statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
a.
Establishment of the Company and General Information
PT Central Proteinaprima Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 30 April 1980 berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah dengan Undangundang No. 12 tahun 1970 dan dicatatkan melalui Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 59. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA5/281/9 tanggal 21 Mei 1981 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 12, tanggal 9 Februari 1990, Tambahan No. 494.
PT Central Proteinaprima Tbk. (the Company) was established in Indonesia on 30 April 1980 based on the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968, as amended by Law No. 12 year 1970, as registered through Notarial Deed No. 59 of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. YA5/281/9 dated 21 May 1981, and was published in the State Gazette No. 12, dated 9 February 1990, Supplement No. 494.
Berdasarkan Akta Notaris No. 7 oleh Fathiah Helmi, S.H., tanggal 4 Oktober 2004, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 26417 HT.01.04 TH 2004 tanggal 22 Oktober 2004, Perusahaan mengubah status dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup. Perubahan status Perusahaan disahkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui surat No. 91/V/PMA/2004, pada tanggal 28 September 2004.
Based on Notarial Deed No. 7 of Fathiah Helmi, S.H., on 4 October 2004, which was approved by Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 26417 HT.01.04 TH 2004 dated 22 October 2004, the Company changed its status from public company into private company. This change had been approved by the Investment Coordinating Board (BKPM) through its letter No. 91/V/PMA/2004, dated 28 September 2004.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 73 tanggal 29 Mei 2008 oleh Yulia S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-31339.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 9 Juni 2008, Perusahaan telah mengubah Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang Perseroan Terbatas nomor 40 tahun 2007. Selanjutnya Anggaran Dasar Perusahaan diubah dengan Akta Notaris No. 20 tanggal 9 Desember 2008 oleh Yulia, S.H. sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1 yang telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Umum (Sisminbakum) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-25165 tanggal 12 Desember 2008.
Based on the Company’s Extraordinary Shareholders’ General Meeting as notarized by Notarial Deed No. 73 dated 29 May 2008 of Yulia, S.H., which was approved by the Minister of Justice and Human Rights in its Decision Letter No. AHU31339.AH.01.02.Year 2008 dated 9 June 2008, the Company has changed its Articles of Association to comply with Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007. Subsequently the Articles of Association were amended by Notarial Deed No. 20 dated 9 December 2008 of Yulia S.H in relation with amendment of the whole Articles of Association to comply with Bapepam-LK Regulation No.IX.J.1 which has already been received and recorded in Sistem Administrasi Badan Hukum Umum (Sisminbakum) Department of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-25165 dated 12 December 2008.
10
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
1. UMUM (lanjutan) a. Pendirian (lanjutan)
Perusahaan
1. GENERAL (continued) dan
Informasi
Umum
a. Establishment of the Company and General Information (continued)
Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar Perusahaan dimuat dalam Akta Notaris No. 5 tanggal 2 Desember 2009 oleh Iswandi, S.H., pengganti Yulia, S.H., sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dalam rangka hak opsi pengkonversian waran (Catatan 17) yang penerimaan pemberitahuannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-22933 tanggal 16 Desember 2009.
The most recent amendment to the Company’s Articles of Association was documented in Notarial Deed No. 5 dated 2 December 2009 of Iswandi, S.H., substitute notary for Yulia, S.H., regarding the increase of issued and fully paid share capital as a result of warrant conversion (Note 17) which notification has been received and recorded by Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with its Acknowledgement Letter of Amended Articles of Association No. AHUAH.01.10-22933 dated 16 December 2009.
Kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang pertambakan udang terpadu, produksi dan perdagangan pakan udang dan pakan ikan; serta penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain. Perusahaan berkantor pusat di Wisma GKBI Lt. 19, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Jakarta, dengan lokasi tambak udang di Lampung, sedangkan lokasi pabrik di Surabaya, Sidoarjo dan Medan.
The Company is engaged in integrated shrimp farming, production and sale of shrimp and fish feeds; and equity investment in other companies. The Company’s head office is located at Wisma GKBI 19th Floor, Jalan Jend. Sudirman No. 28, Jakarta, and its shrimp farms are located in Lampung, while plants are located in Surabaya, Sidoarjo and Medan.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1980.
The Company started its commercial operations on 18 August 1980.
Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk dalam kelompok perusahaan Charoen Pokphand.
The Company and Subsidiaries belong to the Charoen Pokphand group of companies.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana atas 1 juta sahamnya dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan harga penawaran sebesar Rp 4.000 (Rupiah penuh) per saham. Berikut transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran umum perdana hingga saat ini :
Public Offerings of the Company’s shares In 1990, the Company offered 1 million of its shares with par value of Rp 1,000 (full amount) per share to the public through the Indonesia Stock Exchange (previously Jakarta Stock Exchange) at the offering price of Rp 4,000 (full amount) per share. Since then, the Company has conducted the following share capital transactions :
11
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Tahun/ Year
1991 1993 1994
1995
1996 1997
2002 2006
2007 2008
2009
b.
Keterangan/ Description
Public Offerings of the Company’s Shares (continued) Jumlah Saham yang Beredar Setelah Transaksi/ Outstanding Shares After the Transaction
Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights 9.600.000 Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering II with Pre-emptive Rights 38.400.000 Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 1 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru / Issuance of bonus shares, whereby each shareholder holding 1 share is entitled to receive 3 new shares 153.600.000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp 500 (Rupiah penuh) / Change in par value per share from Rp 1,000 (full amount) per share to Rp 500 (full amount) per share 307.200.000 Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering III with Pre-emptive Rights 322.560.000 Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 5 saham lama berhak untuk memperoleh 3 saham baru / Issuance of bonus share, whereby each shareholder holding 5 shares is entitled to receive 3 new shares 516.096.000 Penawaran Umum Terbatas IV dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu / Limited Public Offering IV with Pre-emptive Rights 1.032.192.000 Bagian dividen dalam bentuk 2 miliar saham baru untuk seluruh pemegang saham dan perubahan nilai nominal saham Rp 100 (Rupiah penuh) per lembar saham / Appropriation of dividend in the form of 2 billion new shares to all shareholders & change in par value of shares to Rp 100 (full amount) per share 6.515.840.000 Penerbitan 8,8 miliar saham baru / Issuance of 8.8 billion new shares 15.315.840.000 Penawaran Umum Perdana sebanyak 3 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 110 (Rupiah penuh) per saham, yang disertai dengan 5,3 miliar waran / Initial Public Offering of 3 billion shares with par value of Rp 100 (full amount) per share and offering price of Rp 110 (full amount) per share accompanied by 5.3 billion warrants 18.315.840.000 Konversi waran Seri I selama tahun 2007 sebanyak 31.882.084 lembar saham / Warrant Series I conversion in 2007 amounted to 31,882,084 shares 18.347.722.084 Konversi waran Seri I, II dan III untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 masing-masing sebanyak 1.362.413.500, 1.365.601.834 dan 1.296.369.166 lembar saham / Warrant Series I, II and III conversion for the year ended 31 December 2008 amounted to 1,362,413,500, 1,365,601,834 and 1,296,369,166 shares respectively 22.372.106.584 Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 17.226.522.070 lembar saham / Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights of 17,226,522,070 shares 39.598.628.654 Konversi waran Seri II, III dan IV untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebanyak 325.000, 5.400 dan 871.775.692 lembar saham / Warrant Series II, III and IV conversion for the year ended 31 December 2009 amounted to 325,000, 5,400 and 871,775,692 shares respectively 40.470.734.746
12
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)
b.
Public Offerings of the Company’s Shares (continued)
Pada tanggal 5 Nopember 2004, Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Surat No. S-1671/BEJ-PSR/11-2004 telah menyetujui penghapusan pencatatan saham Perusahaan di BEI efektif sejak tanggal 13 Desember 2004 (Catatan 17).
On 5 November 2004, Indonesia Stock Exchange (IDX) through its letter No. S-1671/BEJ-PSR/112004 approved the delisting of the Company’s shares on IDX effective on 13 December 2004 (Note 17).
Pada tanggal 28 Nopember 2006, Perusahaan mencatatkan kembali sahamnya di BEI berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S-2769/BL/2006.
On 28 November 2006, the Company re-listed its shares on IDX, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-2769/BL/2006.
Pada tanggal 28 Nopember 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) 1 dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), berdasarkan Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S- 8637/BL/2008 tanggal 27 Nopember 2008 (Catatan 17).
On 28 November 2008, the Company conducted Limited Public Offering I with Pre-emptive Rights, based on the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-8637/BL/2008 dated 27 November 2008 (Note 17).
c. Karyawan, Komisaris dan Direksi
c.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, susunan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 50 tanggal 16 Mei 2008 dan Akta Notaris No. 98 tanggal 20 Agustus 2008 oleh Yulia, S.H., adalah sebagai berikut:
Employees, Commissioners and Directors As of 30 September 2010 and 2009, the members of the Company’s commissioners and directors based on the Extraordinary Shareholders’ General Meeting as notarized by Notarial Deed No. 50 dated 16 May 2008 and Notarial Deed No. 98 dated 20 August 2008 of Yulia, S.H., were as follows:
Komisaris / Commissioners Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen
Hardian Purawimala Widjonarko Franciscus Affandy Djoko Muhammad Basoeki
President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
Direktur / Directors Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi Direktur
Erwin Sutanto Mahar Atanta Sembiring Gunawan Taslim Isman Hariyanto Achmad Wahyudi mRT. Jimmy Joeng
d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
d.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dimana Perusahaan memiliki persentase kepemilikan saham di atas 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai berikut:
President Director Vice President Director Director Director Non Affiliated Director Director
Structure of the Company and Subsidiaries The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries, which are more than 50% owned, either directly or indirectly, consisting of:
13
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
1. UMUM (lanjutan)
1. GENERAL (continued) Jumlah Aset (dalam Miliar Rupiah)/ Total Assets (in Billions of Rupiah)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Anak Perusahaan / Subsidiaries
Tempat Kedudukan Kantor Pusat/ Head Office Domicile
Kegiatan Utama/ Principal Activity
Mulai Beroperasi Komersial/ Start of Commercial Operations
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
Kepemilkan Langsung/ Direct Ownership PT Centralpertiwi Bahari (CPB)
Industri pertambakan udang terpadu/ Integrated shrimp farming
Lampung
1995
99,37
99,37
3.288,31
3.378,78
PT Central Panganpertiwi (CPgP)
Pertambakan, produksi dan perdagangan pakan serta bibit ikan/ Fish farming, manufacture and trade of fish feeds and fries
Jakarta
1991
99,99
99,99
337,29
303,20
PT Centralwindu Sejati (CWS)
Pemrosesan, pembekuan dan perdagangan udang beku/ Processing, cold storage and trading of frozen shrimp
Sidoarjo & Medan
1993
99,99
99,99
263,43
378,40
PT Marindolab Pratama (MLP)
Obat-obatan untuk udang dan ikan/ Medicines for shrimp and fish
Serang
1995
90,00
90,00
8,21
7,17
Isadoro Holding B.V. (Isadoro)
Perusahaan Investasi/ Investment holding
Amsterdam, Belanda/ Netherlands
1997
100,00
100,00
53,57
61,09
Blue Ocean Resources Pte Ltd (BOR)
Perusahaan investasi dan usaha perdagangan/ Investment holding and trading business
Singapura/ Singapore
2006
100,00
100,00
2.897,25
3.147,71
PT Central Bali Bahari (CBB)
Pembibitan udang/ Shrimp hatchery
Bali
2006
99,99
99,99
9,29
9,35
Central Proteinaprima International Pte. Ltd. (CPP International)
Perusahaan investasi/ Investment holding
Singapura/ Singapore
2008
100,00
100,00
0,00
0,00
Perusahaan investasi / Investment holding
British Virgin Island
2010
100,00
-
89,82
-
Pertambakan udang/ Shrimp farming
Medan
1992
99,99
99,99
8,22
17,11
PT Windusejati Pertiwi (WSP)
Pertambakan udang/ Shrimp farming
Medan
1992
99,99
99,99
6,42
13,56
PT Citra Windupertala (CWP)
Pertambakan udang/ Shrimp farming
Medan
1992
99,99
99,99
15,87
17,79
PT Suryawindu Pertiwi (SWP)
Pertambakan udang/ Shrimp farming
Medan
1993
99,99
99,99
60,95
68,81
Melalui Isadoro/ Through Isadoro Shrimp Improvement Systems LLC (SIS)
Pemasok bibit udang/ Supplier of shrimp stock
Florida, Amerika Serikat / United States
2000
-
100,00
-
57,52
Melalui SIS BVI (Catatan 3)/ Through SIS BVI (Note 3) Shrimp Improvement Systems LLC (SIS)
Pemasok bibit udang/ Supplier of shrimp stock
Florida, Amerika Serikat / United States
2000
100,00
-
67,22
-
Pemasok bibit udang/ Supplier of shrimp stock
Hawai, Amerika Serikat / Hawaii, United States
2006
100,00
-
14,22
-
Shrimp Improvement Systems (BVI) Pte. Ltd (SIS BVI) Melalui CWS/ Through CWS PT Andalas Windumurni (AWM)
Melalui SIS/ Through SIS Shrimp Improvement Systems Hawai LLC (dahulu / previously Pacific Aquaculture and Biotechnology LLC)
(See Note 3)
(Lihat Catatan 3)
14
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
1. UMUM (lanjutan) d. Struktur (lanjutan)
Perusahaan
1. GENERAL (continued) dan
Anak
Perusahaan
d.
Structure of the Company and Subsidiaries (continued)
Di tahun 2009, kegiatan operasional AWM, CWP, SWP, dan WSP telah dihentikan. Pada tanggal 9 Maret 2010, CWS dan SHS International telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli seluruh aset-aset utama CWS kepada SHS International, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7 dan 10).
In 2009, operating activities of AWM, CWP, SWP and WSP have been ceased. On 9 March 2010, CWS and SHS International have signed a sales and purchase agreement of all CWS’s main assets to SHS International, a related party (Notes 7 and10).
Penghentian kegiatan operasional dan penjualan aset utama diatas tidak berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan lainnya.
The above cessation of the operating activities and sale of main assets do not have significant effect on the operation of the Company and its other Subsidiaries.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Konsolidasian
Laporan
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES Keuangan
a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan serta lampiran 12 Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik – Industri Peternakan.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards; and Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan / BAPEPAMLK) regulation No. VIII.G.7 regarding Guidelines for Financial Statement Presentation as well as Circular from the Chairman of Capital Market Financial Institution Supervisory Agency No. SE-02/PM/2002 Attachment 12 regarding Guidelines and Disclosure for Financial Statement of Public Company – Livestock Industry.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu disajikan dengan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi akun-akun yang bersangkutan. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas kedalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dalam laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas termasuk juga saldo cerukan.
The consolidated financial statements have been prepared based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies. The consolidated financial statements have been prepared on accrual basis, except for the consolidated statement of cash flows. The consolidated statement of cash flows is presented using direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include overdraft.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah.
15
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
b.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan (Catatan 1d).
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its Subsidiaries (Note 1d).
Bagian dari pemilik saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan tersaji dalam “Bagian Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasian. Kecuali disebutkan lain dalam perjanjian, apabila bagian minoritas atas kumulatif rugi bersih Anak Perusahaan telah melebihi jumlah penyertaannya, maka selisih tersebut akan menjadi bagian Perusahaan.
The proportionate share of the minority shareholders in the equity of the Subsidiaries is reflected in “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated balance sheets. Unless otherwise stated on an agreement, the Company absorbs the excess of the minority interests on accumulated net losses of a subsidiary.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan konsolidasian telah dieliminasi.
All significant inter-company transactions have been eliminated.
Selisih lebih antara harga pembelian dengan nilai bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill, kecuali selisih yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian Ekuitas.
Excess between purchase price over underlying net book value of acquired subsidiary is recorded as goodwill; except for excess resulting from restructuring transactions of entities under common control which is recorded as “Difference in value of restructuring transactions of entities under common control” under the Equity section.
Transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan yang mempengaruhi bagian atas aset bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai “Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan” dalam kelompok Ekuitas.
The equity transactions of the Subsidiaries which affect the share of net assets of such Subsidiaries are presented as “Difference in equity transactions of Subsidiaries” under the Equity section.
Investasi dimana Perusahaan mempunyai hak kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode perolehan. Investasi dimana Perusahaan mempunyai hak kepemilikan sebesar 20% sampai dengan 50% tetapi Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan pada perusahaan asosiasi tersebut, nilai tercatat diperlakukan sebagai harga perolehan.
Investments in which the Company has an ownership interest of less than 20% are carried at cost (cost method). Investments in which the Company has an ownership interest of 20% but not exceeding 50% but the Company does not have any significant influence in the associated company, the carrying value of investment is carried at cost.
Investasi dimana Perusahaan mempunyai hak kepemilikan minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dan Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, dinyatakan dengan metode ekuitas dimana harga perolehan dari investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi serta dikurangi dengan pendapatan dividen yang diterima.
Investments in shares of stock wherein the Company has an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% and the Company has significant influence in the associated company, are accounted for under the equity method, whereby the investment cost is increased or decreased by the Company’s share of the net earnings or losses of the investees since the date of acquisition and decreased by dividends received.
16
accounts
and
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
c. Setara Kas
c.
Deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan pinjaman diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Cash Equivalents Deposits on call and time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans are considered as “Cash Equivalents”.
d. Investasi
d.
Investment
Investasi dalam efek diklasifikasikan ke dalam salah satu kelompok berikut ini :
Investments were classified into one of the following categories :
1. Diperdagangkan
1. Trading
Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditandai dengan frekuensi transaksi pembelian dan penjualan tertinggi. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh laba dari kenaikan harga surat berharga dalam jangka pendek. Efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas kenaikan atau penurunan nilai pasar efek tersebut pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
Included in this classification are investments which are purchased for immediate resale, normally characterized by the high frequency of purchase-and-sale transactions. These investments are made to earn immediate gain from the increase in the short-term prices of the securities. Investments that meet this classification are recorded at fair value. The unrealized gain or loss on the appreciation or decline in market value of the investments at balance sheet date is credited or charged to current operations.
2. Dimiliki hingga tanggal jatuh tempo
2. Held to maturity
Investasi ini disajikan dalam neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto hingga tanggal jatuh tempo.
Investments are presented on the balance sheet at the acquisition cost after premium amortization or discount to maturity.
3. Tersedia untuk dijual
3. Available for sale
Investasi yang tidak memenuhi klasifikasi kelompok diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi atas kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi tersebut pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada Laba atau Rugi yang Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual, dalam bagian Ekuitas di neraca konsolidasian.
Investments which do not meet the classification of trading and held to maturity categories are recorded at fair value. Any unrealized gain or loss on the appreciation or decline in market value of the investment at balance sheet date is credited or charged to Unrealized Gain or Loss on Available for Sale Securities, under the Equity section of the consolidated balance sheets.
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
e.
Penyisihan piutang ragu-ragu dilakukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap status piutang masing-masing pelanggan pada tanggal neraca.
Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based upon a review of the status of the individual receivables at the balance sheet date.
17
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
f. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa
f.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and Subsidiaries have transactions with certain parties, which have related party relationship as defined in the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
Transaksi antara entitas sepengendali dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut dan harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
Transaction between entities under common control is recorded in accordance with PSAK No. 38, “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”. Restructuring transactions between entities under common control carried out within the framework of reorganizing the entities under the same group, do not constitute a change of ownership in the meaning of economic substance, so that such transactions would not result in a gain or loss to the group or to the individual entity within the same group and must be recorded at book values as business combination using the pooling of interest method.
g. Persediaan
g.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated cost of completion and the estimated cost necessary to complete the sale.
Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang, kecuali biaya perolehan tambak udang yang ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus. Biaya perolehan tambak udang terdiri dari biaya hak pengelolaan tanah dan beban-beban yang berhubungan dengan pembuatan tambak udang.
Cost is determined by the weighted-average method, except for cost of shrimp ponds, which is determined based on a specific identification method. Cost of shrimp ponds consists of cost of landrights and other expenses incurred in connection with the construction of the shrimp ponds.
Penyisihan penurunan nilai persediaan, apabila ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal neraca.
Allowance for decline in value of inventories, if any, is provided based on a review of the condition of the inventories at the balance sheet date.
h. Biaya Dibayar di Muka
h.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam bagian “Aset Tidak Lancar - Lain-lain, Bersih”.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented under “Non-Current Assets Others, Net”.
18
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
i. Aset Tetap
i.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Property, Plant and Equipment
Pemilikan langsung
Direct ownership
Perusahaan memilih model biaya (cost model) dalam kebijakan akuntansi aset tetap.
The Company determines to use cost model for property, plant and equipment’s accounting policy.
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, dikurangi akumulasi penyusutan.
Property, plant and equipment are stated at cost, except for certain assets revalued in accordance with government regulation, less accumulated depreciation.
Penyusutan (kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan) dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan memperhitungkan taksiran nilai sisa sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat (kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai sisanya) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset yang bersangkutan sebagai berikut:
Depreciation (except for land which is not depreciated) is computed using the straight-line method, after taking into account their salvage values at certain percentage of carrying values (except for land improvements which have no salvage value), over the estimated useful lives of the assets as follows:
Perusahaan dan Anak Perusahaan
Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabot kantor Instalasi listrik dan air
The Company and its Subsidiaries Tahun / Year 5 - 20 10.- 20 5 - 20 2 - 20 5 5 – 10
Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation
Beban perbaikan dan pemeliharaan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The cost of minor repairs and maintenance is charged to the consolidated statement of income as incurred. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of income for the year.
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of the property, plant and equipment. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
19
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
i. Aset Tetap (lanjutan)
i.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Property, Plant and Equipment (continued)
Aset sewa pembiayaan
Property, Plant and Equipment under finance leases
Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai perlunasan hutang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung.
Property, Plant and Equipment acquired under finance leases are presented at the present value of all lease payments, plus the purchase option which should be paid at the end of the lease term. A related liability is recognized and each lease payment is allocated to the liability and finance charges. The related assets are depreciated similarly to directly owned assets.
Keuntungan atau kerugian atas transaksi penjualan dan penyewaan kembali ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang masa sewa.
Gains or losses on sale and leaseback transactions are deferred and amortised over the lease term.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) 16 dan 30 (Revisi 2007)
Adoption of Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) 16 and 30 (Revised 2007)
Pada tahun 2007, Institut Akuntan Publik Indonesia menerbitkan revisi atas PSAK 16 (Revisi 2007), ”Aset tetap” dan PSAK 30 (Revisi 2007), ”Sewa” yang mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi. PSAK ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
In 2007, the Indonesian Institute of Certified Public Accountants issued PSAK 16 (Revised 2007), “Property, Plant and Equipment” and PSAK 30 (Revised 2007), “Leases”, which constituted changes in accounting policy. These PSAK are effective for the preparation of the financial statements starting on or after 1 January 2008. Under the revised PSAK 16 (Revised 2007), the Company has to choose the cost model or revaluation model as its accounting policy in measuring costs of acquisition. The Company has chosen the cost model, and accordingly the fixed assets revaluation reserve balance in the equity section has been reclassified to unappropriated retained earnings. Under the PSAK 30 (Revised 2007), the classification of the leases is based on the extent to which risk and rewards incidental to ownership of a leased asset lies with the lessor or the lessee. The Company and Subsidiaries applied the revised PSAK 30 prospectively. The previous accounting treatment for lease transactions and balances was applied properly.
-
-
Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan diharuskan memilih antara metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk mengukur biaya perolehan. Perusahaan memilih untuk menggunakan metode biaya, sehingga saldo selisih penilaian kembali aset tetap di bagian ekuitas direklasifikasi ke saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK 30 revisi secara prospektif. Perlakuan akuntansi sebelumnya untuk transaksi dan saldo sewa telah diterapkan dengan benar.
20
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
i. Aset Tetap (lanjutan)
i.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Property, Plant and Equipment (continued)
Pada tahun 2008, Dewan Standar Akuntansi Keuangan mengeluarkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8, ”Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK 30 (Revisi 2007)”. Interpretasi tersebut memberikan pedoman untuk menentukan apakah suatu perjanjian adalah perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung suatu sewa sehingga harus diperlakukan sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007).
In 2008, the Indonesian Financial Accounting Standards Board issued an Interpretation of Statement of Financial Accounting Standard (“ISAK”) 8, “Determining whether an Arrangement contains a Lease and Further Explanation about Transitional Provisions of PSAK 30 (Revised 2007)”. The interpretation provides guidance for determining whether an arrangement is, or contains, a lease that should be accounted for in accordance with PSAK 30 (Revised 2007).
Interpretasi tersebut juga mengklarifikasi bahwa jika penerapan PSAK 30 (Revisi 2007) tidak retrospektif, saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelumnya dianggap telah ditentukan secara tepat oleh lessor. Sehubungan dengan sewa operasi yang sudah ada sebelumnya, entitas diharuskan mengevaluasi sewa tersebut untuk menentukan apakah sewa tersebut harus diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan menurut PSAK 30 (Revisi 2007). Jika suatu sewa operasi yang sudah ada sebelumnya adalah suatu sewa pembiayaan menurut PSAK 30 (Revisi 2007), entitas diperbolehkan untuk menerapkan PSAK 30 (Revisi 2007) secara retrospektif atau prospektif. Lessee yang memilih penerapan retrospektif harus menerapkan seolah-olah kebijakan akuntansi baru berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2007) sudah berlaku terhadap semua pinjaman. Lessee yang memilih penerapan prospektif harus menerapkan seolah-olah kebijakan akuntansi baru berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2007) ini berlaku sejak awal periode sajian, terhadap semua perjanjian yang telah ada pada awal periode sajian.
The interpretation also clarifies that, if PSAK 30 (Revised 2007) is not applied retrospectively, the balance of any pre-existing finance lease is deemed to have been properly determined by the lessor. With respect to the pre-existing operating leases, companies are required to evaluate such leases in order to determine whether they should be classified as finance lease under PSAK 30 (Revised 2007). If any pre-existing operating leases is a finance lease under PSAK 30 (Revised 2007), companies may apply PSAK 30 (Revised 2007) retrospectively or prospectively. Lessees that elect to apply retrospectively shall apply PSAK 30 (Revised 2007) as if it had always been applied to all arrangements at the inception of those arrangements. While lessees that elect to apply prospectively, shall apply PSAK 30 (Revised 2007) as of the beginning of the earliest period presented to all arrangements existing at the beginning of the earliest period presented.
j. Aset yang Tidak Digunakan dalam Usaha
j.
Aset yang tidak digunakan dalam usaha disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar - Lainlain, Bersih” dan dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.
Assets Not Used in Operations Assets not used in operations are presented as part of “Non-current assets - others, net” account and carried at book value, which is acquisition cost less related accumulated amortization and impairment in assets value.
21
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
k. Penurunan Nilai Aset
k.
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aset termasuk aset yang tidak digunakan dalam usaha pada akhir tahun. Bila terdapat indikasi penurunan nilai aset, Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan nilai terpulihkan (recoverable value) dari aset yang bersangkutan dan mencatat penurunan nilai aset sebagai kerugian pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Impairment of Assets Value The Company and Subsidiaries conduct a review to determine whenever there is any indication of assets impairment including for assets not used in operations at the end of the year. If such indication exists, the Company and Subsidiaries are required to determine the estimated recoverable value of the assets and recognized the impairment in assets value as a loss in the consolidated statements of income for the year.
l. Goodwill
l.
Goodwill Unidentified excess of purchase price over underlying net book value of net assets of acquired subsidiary is recorded as “goodwill”. Management determines the estimated useful life period of goodwill based on the evaluation of the related company at acquisition, by considering several factors such as existing market share, potential growth rate and other factors which incurred in the acquired company. Amortization is computed using straight-line method over 20 years by considering that the estimated useful life of the main assets acquired by the Company and subsidiaries through investment is 20 years.
Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan yang diakuisisi dibukukan sebagai “goodwill”. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas perusahaan yang bersangkutan pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan jangka waktu 20 tahun dengan mempertimbangkan bahwa estimasi masa manfaat dari aset-aset utama yang diakuisisi oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan melalui investasi adalah 20 tahun. m. Restrukturisasi Hutang Bermasalah
m. Trouble Debt Restructuring A Subsidiary applied PSAK No. 54, “Accounting for Trouble Debt Restructuring” in relation to its debt restructuring through modification of the terms, whereby the effects of the restructuring must be recorded prospectively from the time of restructuring and may not change the carrying amount of the payable, unless the carrying amount exceeds the total future cash payment specified by new terms. The amounts for future cash payments include the principal and total interest for future periods without calculating their cash value. Interest expense is computed using a constant effective interest rate multiplied by the carrying amount of the payable at the beginning of each period between restructuring date and maturity date. The effective interest rate is the discount rate that equates the present value of the future cash payment specified by the new terms with the carrying amount of the payable.
Anak Perusahaan tertentu menerapkan PSAK No. 54 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah” sehubungan dengan restrukturisasi hutangnya melalui modifikasi persyaratan hutang, dimana dampak atas restrukturisasi tersebut harus dicatat secara prospektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan dan tidak mengubah nilai tercatat hutang, kecuali nilai tercatat hutang melebihi jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan yang baru. Jumlah pembayaran kas masa depan mencakup jumlah pokok hutang dan beban bunga periode masa depan, tanpa memperhitungkan nilai tunainya. Beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode antara saat restrukturisasi sampai dengan saat jatuh tempo. Tingkat bunga efektif adalah tingkat diskonto yang dapat menyamakan nilai tunai jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan baru dengan nilai tercatat.
22
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
n.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Revenue and Expense Recognition Revenue from export sales is recognized upon shipment of the goods to the customers (f.o.b. shipping point), and revenue from domestic sales is recognized upon delivery of the goods to the customers. Income from sales of used sacks and raw materials are recorded net of the related expenses incurred, and presented as Other Income. Expenses are recognized when incurred.
Pendapatan dari penjualan luar negeri (ekspor) diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b. shipping point), sedangkan pendapatan dari penjualan dalam negeri (domestik) diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan karung bekas dan bahan baku dicatat sebesar hasil penjualan bersih dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai Penghasilan Lain-lain. Beban diakui pada saat terjadinya. o. Instrumen Derivatif
o.
Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca konsolidasian dan diakui sebesar nilai wajar masingmasing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasian. Berdasarkan PSAK No. 55 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai.
Derivative Instruments Each derivative instrument (including embedded derivatives) is recorded in the consolidated balance sheets as either asset or liability as measured at fair value of each contract. Changes in derivative fair value is recognized in current earnings unless specific hedges that allow a derivative gain or loss to offset related results on the hedged item in the consolidated statements of income. Based on PSAK No. 55 “Accounting for Derivatives Instruments and Hedging Activities”, an entity must formally document, designate and assess the effectiveness of transactions that meet hedge accounting.
p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
p.
Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the Bank Indonesia’s middle rates of exchange at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
Laporan laba rugi dan laporan arus kas “entitas asing” dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Selisih kurs dari penjabaran investasi bersih dalam “entitas asing” dicatat sebagai “selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai pelepasan investasi neto yang bersangkutan.
Statements of income and statements of cash flows of “foreign entities” are translated into Rupiah at the average exchange rates for the year and their balance sheets are translated at the exchange rate ruling on the balance sheet date. Exchange rates differences arising from the translation of the net investment are recorded as “exchange rates differences due to financial statements translation” in the equity section until disposal of the net investment.
23
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
p. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
p.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 kurs yang digunakan (dalam Rupiah penuh) berdasarkan kurs tengah jual beli mata uang asing dan/atau kurs transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
1 Pound Sterling Inggris 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Dolar Australia 1 Yen Jepang
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Foreign Currency Transactions and Balances (continued) As of 30 September 2010 and 2009 the foreign exchange rates used (in full amount) were based on the published buying and selling rates for bank notes and/or transactions exchange rates by Bank Indonesia as of 30 September 2010 and 2009, respectively, as follows:
30 September / 30 September 2010 2009 14.112 15.506 12.139 14.158 8.924 9.681 6.774 6.841 8.630 8.509 107 108
q. Instrumen keuangan
q.
Great Britain Pound Sterling 1 Euro 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar 1 Australian Dollar 1 Japanese Yen 1
Financial instruments
Pada tahun 2006, Dewan Standar Akuntansi Keuangan menerbitkan revisi atas PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi. PSAK ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010.
In 2006, the Indonesian Financial Accounting Standard Board issued a revision on PSAK 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK 55 (Revised 2006): Financial Instruments: Recognition and Measurement” which constituted changes in accounting policy. These PSAK are effective for the preparation of the financial statements starting on or after 1 January 2010.
PSAK 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan. Sedangkan PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini antara lain memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
PSAK 50 (Revised 2006) sets the requirements in respect of the presentation of financial instruments, and the necessary information that should be disclosed in the financial statements. PSAK 55 (Revised 2006) sets the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and sale and purchase contracts of non-financial items. This standard sets among others the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships.
24
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan)
OF
ACCOUNTING
POLICIES
q. Financial instruments (continued)
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan dapat diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, serta (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets are classified as (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity investment, and (iv) available-for-sale financial assets.
Pada saat pengakuan awal aset keuangan, pengukuran dilakukan pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value. In the case of financial assets not recognized at fair value through profit or loss, the fair value is added directly by attributable transaction costs or issuance of such financial assets.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang regular diakui dan dihentikan pengakuannya dengan menggunakan akuntasi tanggal perdagangan.
Regular purchases and sales of financial assets are recognized and derecognized using trade date accounting.
Definisi dan Pengukuran Aset Keuangan Setelah Pengakuan Awal
Definition and Subsequent Measurement Financial Assets After Initial Recognition
(i)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(i)
of
Financial assets at fair value through profit and loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset yang ditujukan untuk diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini disajikan sebagai aset lancar.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Financial assets in this category are classified as current assets.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan ini diukur pada nilai wajarnya tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul saat penjualan atau pelepasan lain.
After initial recognition, this financial asset was subsequently measured by its fair value, without deducted by the transaction cost that may occurred from the sales or other disposals.
25
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
POLICIES
q. Financial instruments (continued) Definition and Subsequent Measurement of Financial Assets After Initial Recognition (continued)
Definisi dan Pengukuran Aset Keuangan Setelah Pengakuan Awal (lanjutan) (ii)
OF
Pinjaman yang diberikan dan piutang
(ii) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, this financial asset was subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan berikut sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang antara lain: Kas dan setara kas, deposito berjangka Piutang usaha dan piutang lain-lain, piutang pihak hubungan istimewa
The Company classifies the following financial assets as loans and receivables among others: -
(iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Cash and cash equivalents, time deposits Trade and other receivables, due from related parties
(iii) Held-to-maturity investment
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intense positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that management has the positive intention and ability to hold to maturity.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
After initial recognition, this financial asset was subsequently measured at amortized cost, using the effective interest method.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
(iv) Available-for-sale financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yg diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale investments are non-derivative financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity of changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-tomaturity investments of financial assets at fair value through profit or loss.
26
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan)
OF
ACCOUNTING
POLICIES
q. Financial instruments (continued)
Definisi dan Pengukuran Aset Keuangan Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)
Definition and Subsequent Measurement of Financial Assets After Initial Recognition (continued)
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual (lanjutan)
(iv) Available-for-sale financial assets (continued)
Setelah pengakuan awal, aset keuangan ini selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi yang belum terealisir diakui pada bagian ekuitas hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui dalam bagian ekuitas akan diakui dalam laporan laba rugi.
After initial recognition, this financial asset was subsequently measured at fair value with unrealized gains and losses being recognized in the equity section until the financial assets are derecognized. At that time, accumulated gain or loss previously recognized in the equity section shall be recognized in the statement of income.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
At each balance sheet date, the Company assesses whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yaitu suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or investment held to maturity carried at amortised cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e. the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account. The amount of the loss is recognized in the income statement.
27
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan)
OF
ACCOUNTING
POLICIES
q. Financial instruments (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Assets (continued)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
Financial assets carried at cost
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, atas aset derivatif yang terkait dan harus diselesaikan dengan penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi tersebut, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.
If there is objective evidence that an impairment loss on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, or on a derivative asset that is linked to an must be settled by delivery of such an unquoted equity instrument has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cashflows discounted at the current market rate or return for a similar financial asset. Such impairment losses are not reversed. .
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Available for sale financial assets
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya.
When the impairment in fair value of financial assets which classified as available for sale has been recognized directly in the equity and there is objective evidence that such assets has been impaired, the accumulated loss previously recognized directly in equity shall be excluded and recognized in statement of income although the financial assets have not been derecognized.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan dikelompokkan ke dalam kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau sebagai derivatif untuk instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Kewajiban keuangan awal diakui dengan nilai wajarnya dan untuk pengakuan pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
28
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan)
(i)
keuangan
ACCOUNTING
POLICIES
q. Financial instruments (continued)
Kewajiban keuangan (lanjutan) Pengukuran kewajiban sebagai berikut:
OF
Financial liabilities (continued) diklasifikasikan
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Laba atau rugi atas kewajiban keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasi.
(ii) Pinjaman
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows: (i)
Financial liabilities measured at fair value through profit or loss Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities classified as held for trading. A financial liability is classified as held for trading if it acquired principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of income.
(ii) Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, pinjaman dengan bunga diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif.
After initial recognition, interest bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
Aset
Keuangan
dan
Derecognition of Financial Asset and Financial Liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Pinjaman yang diberikan atau piutang dihentikan pengakuannya saat hak kontraktual untuk menerima kas dari aset yang bersangkutan telah berakhir atau ditransfer.
A loan or receivable is derecognised where the contractual rights to receive cashflows from the asset have expired or transferred.
Dalam penghentian pengakuan, selisih antara nilai terbawa dan jumlah yang akan diterima diakui dalam laporan laba rugi.
On the derecognition, the difference between the carrying amount and the sum of the consideration received is recognised in the income statement.
29
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan Aset Kewajiban Keuangan (lanjutan)
OF
ACCOUNTING
POLICIES
q. Financial instruments (continued) Keuangan
dan
Derecognition of Financial Asset and Financial Liabilities (continued)
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Laba dan rugi diakui dalam laporan laba rugi saat kewajiban dihentikan pengakuannya melalui proses amortisasinya. Kewajiban dihentikan pengakuannya saat kewajiban tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau berakhir
Gain and losses are recognised in the income statement when the liabilities are derecognised as well as through the amortisation process. The liabilities are derecognised when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
r. Informasi Segmen
r.
Segment Information
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan: a). Segmen usaha (primer) berdasarkan jenis kegiatan usaha, terdiri dari produksi pakan, pertambakan udang terpadu, pemrosesan udang beku dan probiotik.
The Company and Subsidiaries classify their segment reporting as follows: a). Business segment (primary) is based on type of operating activity, which consists of feeds production, integrated shrimp farming, frozen shrimp processing and probiotic.
b). Segmen geografis (sekunder) berdasarkan lokasi pelanggan, terdiri dari dalam negeri dan luar negeri.
b). Geographical segment (secondary) is based on location of the customers, which consists of domestic and export.
s. Pajak Penghasilan
s.
Income Tax Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
30
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
s. Pajak Penghasilan (lanjutan)
s.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Income Tax (continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Untuk Anak Perusahaan yang dikonsolidasi, pencatatan aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. For each of the consolidated Subsidiary, the tax effects of temporary differences and tax loss carry forward, which individually could represent either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company and Subsidiary, when the result of the appeal is determined.
t. Laba (rugi) per Saham
t.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. 2010
Earnings (loss) per Share Basic earnings (loss) per share are computed by dividing net earnings (loss) with the weightedaverage number of shares outstanding during the year. 2009
Laba (rugi) bersih (310.123) 23.773 Rata-rata tertimbang saham yang beredar (dalam nilai penuh) 40.470.734.746 40.182.960.852 Laba (rugi) per saham dasar (dalam Rupiah penuh per lembar saham) (7,7) 0,6
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan dengan asumsi jumlah waran yang beredar adalah jumlah waran yang dilaksanakan sampai dengan batas waktu konversi waran (30 Nopember 2009) dan Hak Opsi saham kepada manajemen (MSOP) (Catatan 17) telah dilaksanakan pada tanggal persetujuan para pemegang saham (27 Juni 2007).
Net income (loss) Weighted-average number of outstanding shares (full amount) Basic earnings (loss) per shares (Rupiah full amount per share)
Diluted earnings (loss) per share are computed by dividing net earnings (loss) with the weightedaverage number of shares outstanding during the year on the assumption that outstanding warrants is equal to the number of warrants exercised until end of exercise period (30 November 2009) and Management Stock Option Plan (MSOP) (Note 17) had been executed on the date of shareholder’s approval (27 June 2007).
2010
2009
Laba (rugi) bersih (310.123) 23.773 Rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk menentukan laba per saham dilusian (dalam nilai penuh) 41.398.824.734 42.120.967.962 Laba (rugi) per saham dilusian (dalam Rupiah penuh per lembar saham) (7,5) 0,6
31
Net income (loss) Weighted-average number of shares for diluted earnings per share outstanding shares (full amount) Diluted earnings (loss) per shares (Rupiah full amount per share)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
u. Tambahan Modal Disetor
u.
Tambahan modal disetor, bersih terdiri dari agio saham dikurangi dengan biaya emisi efek ekuitas dan biaya konversi waran. v. Kewajiban Karyawan
Diestimasi
atas
Imbalan
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Additional Paid-in Capital Additional paid-in capital, net consists of additional paid-in capital, net of share issuance costs and warrant conversion costs.
Kerja
v.
Estimated Liabilities for Employees’ Benefits
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja sesuai dengan Undangundang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003). Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan membayar imbalan kerja karyawan jika kondisi tertentu dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi.
The Company and Subsidiaries recognize estimated liability for employee benefit in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 (Labor Law No. 13/2003). Based on Labor Law No. 13/2003, the Company and Subsidiaries are required to pay the severance, gratuity and compensation pay if certain conditions in the Labor Law No. 13/2003 are met.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Imbalan Kerja”. Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama perkiraan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan suatu program imbalan pasti atau perubahan-perubahan dalam hutang imbalan kerja dari program yang sudah ada diamortisasi sampai imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 24 (Revised 2004) regarding “Employee Benefits”. Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under Labor Law No. 13/2003 is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of defined benefit at that date. These gains or losses are recognized over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
w. Penggunaan Estimasi
w. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
Preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might differ from those estimates.
32
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2. SUMMARY (continued)
x. Biaya Perolehan Hak Atas Tanah
x.
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Biaya yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
OF
ACCOUNTING
POLICIES
Cost of landrights Cost incurred in relation to acquisition or renewal of legal titles of landrights is deferred and amortized over legal term of the landrights or economic lives of the landrights, whichever is shorter. Costs that are not significant are charged to consolidated statements of income, as incurred.
y. Hutang obligasi
y.
Bonds payable
Berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006), hutang obligasi dicatat sebesar nilai wajar dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Based on PSAK 55 (Revision 2006), bonds payable are recognized at their fair values and carried at amortised cost using the effective interest method.
Untuk periode sebelum berlaku efektifnya kedua PSAK tersebut, biaya yang timbul sehubungan dengan penerbitan obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi yang bersangkutan. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan premium atau diskonto yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut.
For the periods prior to both PSAK effectively applied, cost incurred in connection with the issuance of bonds are deducted from proceeds thereof. The difference between the net proceeds and the par value represents premium or discount that should be amortized over the terms of the bonds.
Dampak penyesuaian yang timbul akibat perbedaan perlakuan akuntansi atas instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif diakui dalam laba rugi periode berjalan.
Effect of adjustment incurred from the difference in accounting treatment of the financial instruments which exist on the end of period of the financial statements before the effective date is recognized in current period’s income statement.
3. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI
3.
RESTRUCTURING TRANSACTIONS
Di kuartal ketiga tahun 2010, Isadoro (Anak Perusahaan) menjual seluruh kepemilikannya di SIS kepada SIS BVI (Anak Perusahaan lainnya) dalam rangka restrukturisasi intern Perusahaan. Karena transaksi restrukturisasi ini dilakukan oleh sesama Anak Perusahaan, maka tidak ada dampak yang signifikan pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan.
In third quarter 2010, Isadoro (a Subsidiary) sold its whole ownership in SIS to SIS BVI (another Subsidiary) due to Company’s internal restructuring. Since the restructuring transaction is done by Subsidiaries, no significant impact occurred in the Company’s consolidated financial statements.
Pada tahun 2006 Perusahaan dan PT Surya Hidup Satwa (SHS), pemegang saham pengendali Perusahaan, telah merestrukturisasi unit usaha agrobisnis dan budi daya perairan (aquaculture) yang mengakibatkan Perusahaan menjadi perusahaan pengendali untuk usaha budi daya perairan (aquaculture). Transaksi restrukturisasi ini dilakukan dengan entitas sepengendali maupun pihak ketiga dan berlanjut sampai Mei 2007.
In 2006, the Company and PT Surya Hidup Satwa (SHS), the Company’s controlling shareholder, restructured their agrobusiness and aquaculture business whereby the Company became the holding company for aquaculture business. The restructuring transactions were conducted with entities under common control as well as third parties, and continued until May 2007.
33
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
3. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
3.
Ringkasan dari transaksi-transaksi restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut:
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued) Summary of the restructuring transactions is as follows:
Entities under common control
Entitas Sepengendali Transaksi/ Transaction
Tanggal Transaksi / Date of Transaction
Harga pembelian/ penjualan per saham (Rupiah penuh) / Purchase/ selling price per share (Rupiah full amount)
Jumlah saham yang dibeli (lembar) / Number of shares purchased/ sold (shares)
Nilai Transaksi pembelian (jutaan Rupiah) / Total value of transaction (Millions of Rupiah)
Nilai Selisih nilai buku transaksi (jutaan restrukturisasi Rupiah) / entitas Book sepengendali Value (jutaan Rupiah) / (Millions Difference in of value of Rupiah) restructuring transactions under common control (Millions of Rupiah)
Perjanjian jual beli saham / Shares sale and/or purchase agreement
Kepemilikan Langsung / Direct ownership Penjualan / Divestment PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
12 Mei 2006/ 12 May 2006
400
779.068.750
311.628
395.013
(83.385)
Perjanjian jual beli saham bersyarat dengan SHS tanggal 12 Mei 2006/ Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated 12 May 2006
PT Central Agromina
24 Mei 2007/ 24 May 2007
2.300
22.395.720
51.510
91.741
(40.231)
Perjanjian jual beli saham bersyarat dengan SHS tanggal 24 Mei 2007/ Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated 24 May 2007
572 2.878.526.958
1.645.575
575.799
(1.069.776)
Perjanjian pembelian saham dengan RBOC & Splendid tanggal 12 Mei 2006/ Share purchase agreement with RBOC& Splendid, dated 12 May 2006
60.000
52.334
(7.666)
Perjanjian jual beli saham bersyarat dengan SHS tanggal 12 April 2006/ Conditional shares sale and purchase agreement with SHS, dated 12 April 2006
Pembelian / Acquisition PT Centralpertiwi Bahari
12 Mei 2006/ 12 May 2006
PT Centralwindu Sejati
12 April 2006/ 12 April 2006
542.564
110.586
Jumlah / Total
(1.201.058)
34
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
3. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
3.
Ringkasan dari transaksi-transaksi restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut (lanjutan):
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued) Summary of the restructuring transactions is as follows (continued):
Pihak Ketiga Transaksi / Transaction
Pembelian / Acquisition of PT Marindolab Pratama
Pembelian / Acquisition of Isadoro Holding BV
Pembelian / Acquisition of Shrimp Improvement Systems, Florida
Third Party Tanggal Transaksi / Date of transaction
Harga pembelian/ penjualan per saham (Rupiah penuh) / Purchase/ selling price per share (Rupiah full amount)
Jumlah saham yang dibeli (lembar) / Number of shares purchased/ sold (shares)
Nilai Transaksi pembelian (Jutaan Rupiah) / Total value of transaction (Millions of Rupiah)
Nilai buku (jutaan Rupiah) / Book Value (Millions of Rupiah)
Goodwill (jutaan Rupiah) / Goodwill (Millions of Rupiah)
12 April 2006/ 12 April 2006
2.800
900.000
2.520
1.764
756
26 April 2006/ 26 April 2006
14.768
18.200
269
199
70
29 Nopember 2006/ 29 November 2006
-
-
49.911
8.884
41.027
52.700
10.847
41.853
Jumlah/ Total
Pada tanggal 7 Desember 2009 berdasarkan Fourth Amended and Restated Operating Agreement of Pacific Aquaculture and Biotechnology LLC, SIS, anak perusahaan, membeli 100% kepemilikan membership di Pacific Aquaculture and Biotechnology LLC (PAB), Hawai, Amerika Serikat dengan harga pembelian sebesar US$ 850 ribu dengan rincian sebagai berikut:
Perjanjian/Akta jual beli saham / Shares sale and/or purchase agreement
Perjanjian jual beli saham bersyarat tanggal 12 April 2006 / Conditional shares sale and purchase agreement dated 12 April 2006 Akta Pemindahan Saham tanggal 26 April 2006, dari notaris Ronald Pfeiffer, Amsterdam / Deed of transfer of shares, dated 26 April 2006, of Ronald Pfeiffer, notary in Amsterdam Perjanjian jual beli kepemilikan tanggal 29 Nopember 2006 / Membership Interest Purchase Agreement dated 29 November 2006
On 7 December 2009, based on Fourth Amended and Restated Operating Agreement of Pacific Aquaculture and Biotechnology LLC, SIS, a subsidiary, purchased 100% membership interest in Pacific Aquaculture and Biotechnology LLC (PAB), Hawaii, United States with purchase price of US$ 850 thousand with detail as follows:
35
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
3. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (lanjutan)
3.
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (continued)
Pihak Ketiga Transaksi / Transaction
Third Party Tanggal Transaksi / Date of transaction
Pembelian / Acquisition of Shrimp Improvement Systems Hawai LLC (dahulu / previously 7 Desember Pacific Aquaculture 2009/ and Biotechnology 7 December LLC) 2009
Harga pembelian/ penjualan per saham (Rupiah penuh) / Purchase/ selling price per share (Rupiah full amount)
-
Jumlah saham yang dibeli (lembar) / Number of shares purchased/ sold (shares)
Nilai Transaksi pembelian (Jutaan Rupiah) / Total value of transaction (Millions of Rupiah)
-
Jumlah/ Total
Nilai buku (jutaan Rupiah) / Book Value (Millions of Rupiah)
Goodwill (jutaan Rupiah) / Goodwill (Millions of Rupiah)
8.037
5.875
2.162
8.037
5.875
2.162
Perjanjian/Akta jual beli saham / Shares sale and/or purchase agreement
Perubahan dan penegasan kembali keempat perjanjian operasi tanggal 7 Desember 2009/ Fourth amended and restated operating agreement dated 7 December 2009
Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, transaksi-transaksi terkait dengan entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga penjualan dengan nilai buku bersih penyertaan saham pada perusahaan divestasian serta selisih antara harga pembelian dengan nilai tercatat aset bersih perusahaan yang diperoleh dicatat sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dalam akun Ekuitas.
Based on PSAK No. 38 (Revised 2004) regarding “Accounting for Restructuring of Entities Under Common Control”, the above restructuring transactions with entities under common control were accounted for under pooling of interest method. The differences between selling prices and the carrying value of the investment in divested companies and the difference between purchase price and carrying value of net assets of acquired companies were recorded as “Difference in value of restructuring transactions of entities under common control” in Equity section.
Transaksi dengan pihak ketiga dicatat menggunakan metode perolehan (acquisition method) sehingga apabila terdapat selisih antara harga pembelian dengan aset bersih dari perusahaan yang diperoleh dicatat sebagai “Goodwill”. Saldo goodwill setelah dikurangi akumulasi amortisasi adalah sebagai berikut:
Transactions with third parties were accounted for under acquisition method; whereby the difference between purchase price and net assets of entities acquired were recorded as “Goodwill”. Balance of goodwill after accumulated amortization are as follows:
Goodwill Akumulasi amortisasi Saldo Goodwill
30 September / 30 September 2010 2009 44.015 41.853 8.123 5.949 35.892 35.904
36
Goodwill Accumulated amortization Goodwill balance
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
4. KAS DAN SETARA KAS
4.
Terdiri dari: Kas Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Agris PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Ekspor Impor Indonesia PT Bank Permata Tbk. Lain-lain Dolar Amerika Serikat PT Bank Agris PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia Tbk. TIB Bank of the Keys PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. Lain-lain Dolar Singapura PT Bank Negara Indonesia Tbk. Sumitomo Mitsui Banking Corporation Euro Lain - lain Setara kas - pihak ketiga Deposito Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2010
Consist of: 2009
5.712
5.199
Cash on hand
84.039 18.092 7.355
637 71.276 11.957
826 745 505 458 863
15.503 1.450 4.433 10.072 1.030
24.751 10.509 6.851 4.973 2.750 2.719 1.234 550 1.674
330 17.236 3.660 7.167 2.252 3.797 26.108 5.480 1.597
451
-
115
52
21
205
Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Agris PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Ekspor Impor Indonesia PT Bank Permata Tbk. Others United States Dollar PT Bank Agris PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia Tbk. TIB Bank of the Keys PT Bank DBS Indonesia PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. Others Singapore Dollar PT Bank Negara Indonesia Tbk. Sumitomo Mitsui Banking Corporation Euro Others
1.400 500
500
Cash equivalents - third parties Time deposits Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk.
177.093
189.941
Total
37
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut:
Deposito Rupiah
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) The cash equivalents bear annual interest rates ranging as follows:
2010
2009
5-7%
10%
5. PIUTANG USAHA
5.
Terdiri dari:
Time deposit Rupiah
ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE Consist of :
2010
2009
Pihak ketiga: Piutang plasma Piutang non-plasma Golden Harvest Inc., AS Amerin Inc., AS Mazetta Co., AS Ruby Pacific LLC, AS Lyons Seafood Ltd., Inggris Baskara Lain-lain (di bawah Rp 10 miliar) Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
1.066.938
1.035.796
46.218 34.218 27.006 19.135 15.389 10.123 406.665 1.625.692 666
28.526 34.890 4.087 8.950 557.264 1.669.513 581
Third parties: Farmer receivables Non-farmer receivables Golden Harvest Inc., USA Amerin Inc., USA Mazetta Co., USA Ruby Pacific LLC, USA Lyons Seafood Ltd., UK Baskara Others (below Rp 10 billion) Total Less allowance for doubtful accounts
Pihak ketiga, bersih
1.625.026
1.668.932
Third parties, net
2.958 2.958
-
Related parties (Note 7a): Shrimp Improvements Systems Pte. Ltd., Singapore Total
1.627.984
1.668.932
Accounts Receivable - Trade, Net
Pihak hubungan istimewa (Catatan 7a): Shrimp Improvements Systems Pte. Ltd., Singapura Jumlah Piutang Usaha, Bersih
38
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE (continued)
Piutang plasma timbul dari penjualan tambak udang, pakan udang, benur, obat-obatan dan bahan kimia, listrik dan air serta perlengkapan tambak lainnya kepada plasma dan akan dilunasi melalui hasil penjualan udang. Satu periode masa budidaya udang memerlukan waktu berkisar antara 4 sampai dengan 6 bulan.
Farmers’ receivables arose from sales of shrimp ponds, shrimp feeds, shrimp fries, medicines and chemical goods, electricity and water, and other shrimp ponds supplies to farmers which will be settled from the proceeds from the sales of the cultivated shrimps. One cycle of shrimp farming is about 4 months to 6 months.
Piutang usaha di atas termasuk piutang usaha dalam mata uang asing (AS$) dengan perincian sebagai berikut (disajikan dalam jumlah penuh):
The above accounts receivable - trade include receivables denominated in foreign currencies (US$) with details as follows (stated in full amount):
Dolar Amerika Serikat
2010
2009
29.417.893
22.790.425
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur penjualan adalah sebagai berikut:
United States Dollar
Aging analysis of the trade accounts receivable based on invoice date is as follows:
2010
2009
434.472 218.342 110.884 21.020 840.974
444.866 413.444 221.132 258.498 331.573
Third parties: Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days Over 180 days
1.625.692
1.669.513
Total
666
581
Less allowance for doubtful accounts
1.625.026
1.668.932
Accounts receivable - third parties, net
Pihak hubungan istimewa (Catatan 7a): Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
1.100 868 990
-
Related parties (Note 7a): Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days
Piutang pihak hubungan istimewa
2.958
-
Accounts receivable - related parties
Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Di atas 180 hari Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Piutang pihak ketiga, bersih
39
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE (continued) Movements of allowance for doubtful accounts are as follows:
2010
2009
Saldo pada awal tahun Penerimaan kembali Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan
674 -
625 (38)
(8)
(6)
Beginning balance Collection of receivable Exchange rates differences due to financial statements translation
Saldo akhir
666
581
Ending balance
Beban penyisihan piutang ragu-ragu disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Lain-lain”.
Expense for providing allowance for doubtful accounts is presented as part of “General and Administrative Expense - Others”.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, the Company and Subsidiaries’ management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from the non-collection of accounts receivable.
Pada tanggal 30 September 2010 Perusahaan mempunyai piutang usaha yang dijaminkan kepada BNI sehubungan dengan fasilitas pinjaman bank yang diberikan kepada Perusahaan sebesar Rp 65 miliar (Catatan 12).
As of 30 September 2010, the Company has trade receivable which is pledged to BNI in relation with the bank loan facility given to the Company amounted to Rp 65 billion (Note 12).
6. PIUTANG LAIN-LAIN
6. ACCOUNTS RECEIVABLE – OTHERS
Piutang lain-lain terutama terdiri dari pemberian pinjaman oleh Perusahaan kepada plasma untuk biaya hidup, revitalisasi tambak dan operasional plasma sebesar Rp 272,4 miliar dan Rp 105,3 miliar pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 (Catatan 26a), serta pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan kepada kelompok usaha Dipasena untuk kegiatan operasional mereka sebesar Rp 290,5 miliar dan Rp 243,2 miliar pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
Accounts receivable others mainly consist of loan given by the Company to the farmers for their cost of living, shrimp farms revitalization and operations amounting to Rp 272.4 billion and Rp 105.3 billion as of 30 September 2010 and 2009 (Note 26a), and loan given by the Company to Dipasena Group for their operational activities amounting to Rp 290.5 billion and Rp 243.2 billion as of 30 September 2010 and 2009.
40
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
7. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
7.
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationships with Related Parties
Sifat hubungan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. PT Surya Hidup Satwa (SHS) merupakan pemegang saham pengendali Perusahaan (Catatan 17). b. PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI), PT Indovetraco Makmur Abadi (IMA), PT Tanindo Intertraco, PT Tanindo Subur Prima (TSP), PT SHS International dan PT Pertiwi Indonesia (PI) dikendalikan, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang terafiliasi dengan pemegang saham utama Perusahaan. c. PT Central Pertiwi merupakan salah satu pemegang saham Perusahaan (Catatan 17). d. Shrimp Improvement Systems Pte. Ltd, Singapura merupakan perusahaan asosiasi dari SIS.
The nature of relationships of the Company and Subsidiaries with related parties is as follows: a. PT Surya Hidup Satwa (SHS) is the Company’s controlling shareholder (Note 17). b. PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI), PT Indovetraco Makmur Abadi (IMA), PT Tanindo Intertraco, PT Tanindo Subur Prima (TSP), PT SHS International and PT Pertiwi Indonesia (PI) are controlled, directly or indirectly by the affiliates of the ultimate parent of the Company.
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa, terutama terdiri dari penjualan barang jadi berupa pakan, peralatan peternakan, benur, pembelian bahan baku dan obat-obatan; dan transaksi keuangan, yang dilakukan dengan harga normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga (arm's length basis). Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries, in their regular businesses, have engaged in transactions with related parties, principally consisting of sales of their finished goods such as feeds, poultry equipment, shrimp fries, purchases of raw materials and medicines; and financial transactions, which are made on arms’ length basis. The details of these transactions are as follows:
(a) Penjualan barang jadi kepada pihak-pihak hubungan istimewa sekitar 0,45% dan 0,13% masing-masing dari jumlah penjualan bersih konsolidasian untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009. Saldo piutang usaha dari transaksi tersebut disajikan dalam akun “Piutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” (Catatan 5). Penjualan bersih tersebut adalah sebagai berikut:
(a) Sales of finished goods to related parties represent 0.45% and 0.13% of the consolidated net sales for the nine months ended 30 September 2010 and 2009. The related receivables from these transactions are recorded in “Accounts Receivable - Trade - Related Parties” (Note 5). The net sales to related parties are summarized as follows:
c. d.
PT Central Pertiwi is one of the Company’s stockholders (Note 17). Shrimp Improvement Systems Pte. Ltd, Singapore is SIS’s associated company.
Jumlah / Total
Persentase dari Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasian / Percentage of Total Consolidated Net Sales
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
Shrimp Improvements Systems Pte. Ltd. (Singapura / Singapore) PT Surya Hidup Satwa PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
16.604 2.048 765
3.405 2.697 926
0,38 0,05 0,02
0,06 0,05 0,02
Jumlah / Total
19.417
7.028
0,45
0,13
41
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
7. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
7. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi Hubungan Istimewa (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
(b) Pembelian bahan baku, barang jadi dan obat-obatan dari pihak-pihak hubungan istimewa sekitar 0,73% dan 1,05% dari penjualan bersih konsolidasian untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2010 dan 2009. Saldo hutang usaha dari transaksi tersebut disajikan dalam akun “Hutang Usaha - Pihak Hubungan Istimewa” (Catatan 13). Pembelian tersebut adalah sebagai berikut:
(b) Purchases of raw materials, finished goods and medicines from related parties represent 0.73% and 1.05% of the consolidated net sales for the nine months ended 30 September 2010 and 2009. The related payables from these transactions are recorded in “Accounts Payable Trade - Related Parties” (Note 13). Purchases are summarized as follows:
Jumlah / Total
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Tanindo Intertraco PT SHS International PT Indovetraco Makmur Abadi PT Surya Hidup Satwa PT Tanindo Subur Prima
Persentase dari Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasian / Percentage of Total Consolidated Net Sales
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010 16.865 9.205 3.311 2.582 104 13
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009 38.583 10.642 3.290 1.169 700 93
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010 0,38 0,21 0,08 0,06 0,00 0,00
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009 0,75 0,21 0,06 0,02 0,01 0,00
32.080
54.477
0,73
1,05
Jumlah / Total
(c) Transaksi di luar usaha pokok Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan jumlah di atas Rp 1,0 miliar adalah sebagai berikut:
(c) Transactions not related to the Company and Subsidiaries’ main business, conducted with related parties, with total above Rp 1.0 billion are summarized as follows: Jumlah / Total
Persentase dari Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasian / Percentage of Total Consolidated Net Sales
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
15.186
27.745
0,35
0,54
Penjualan bahan baku / Sales of raw materials PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
42
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
7. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
7. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi Hubungan Istimewa (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
The balances of accounts with related parties arising from transactions other than the Company and Subsidiaries’ main business are as follows: Jumlah / Total
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
Persentase dari Jumlah Aset Konsolidasian / Percentage of Total Consolidated Assets
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
Piutang pihak hubungan istimewa: / Due from related parties: PT Surya Hidup Satwa
37.849
69.190
Jumlah / Total
37.849
69.190
Jumlah / Total
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
0,45
0,77
0,45
0,77
Persentase dari Jumlah Kewajiban Konsolidasian / Percentage of Total Consolidated Liabilities
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
Hutang pihak hubungan istimewa: / Due to related parties: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Pertiwi Indonesia PT Central Pertiwi Lain-lain / Others
159.070 1.120 1.271
171.794 1.087 10.587 525
2,88 0,02 0,02
3,14 0,02 0,19 0,01
Jumlah / Total
161.461
183.993
2,92
3,36
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli antara CWS dan SHS International tanggal 9 Maret 2010, CWS setuju untuk menjual tanah, bangunan, sarana dan fasilitas pelengkap, mesin-mesin dan peralatannya, serta peralatan kantor yang berlokasi di (i) Desa Saenties, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan luas tanah 20.000 meter persegi, (ii) Desa Berbek, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan luas tanah 6.590 meter persegi, (iii) Kelurahan Mabar, Kecamatan Deli, Kotamadya Medan, Sumatera Utara dengan luas 12.183 meter persegi kepada SHS International dengan harga jual sebesar Rp 103 miliar (Catatan 1d dan 10). Transaksi ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham CWS melalui Akte No. 18 tanggal 10 Maret 2010 yang dibuat oleh Notaris Iswandi S.H, notaris pengganti Yulia S.H. dan telah diselesaikan di kuartal ketiga tahun 2010.
30 Sept 2010/ 30 Sept 2010
30 Sept 2009/ 30 Sept 2009
Based on Sale and Purchase Agreement between CWS and SHS International dated 9 March 2010, CWS agreed to sell land, building, facilities, machineries and equipment as well as office equipment located in (i) Desa Saenties, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, North Sumatera with a total area of 20,000 square metres, (ii) Desa Berbek, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur with a total area of 6,590 square metre, (iii) Kelurahan Mabar, Kecamatan Deli, Kotamadya Medan, North Sumatera with a total area of 12,183 square metre to SHS International selling price of Rp 103 billion (Notes 1d and 10). This transaction has already approved by CWS’s shareholders through Notarial Deed No. 18 dated 10 March 2010 made by Notary Iswandi S.H., substitute notary for Yulia S.H. and has been completed in third quarter 2010.
43
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
7. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
7. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi Hubungan Istimewa (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
Berdasarkan perjanjian novasi hutang tanggal 9 Oktober 2008 antara Perusahaan, SHS dan PT Pertiwi Indonesia, saldo hutang Perusahaan kepada SHS sebesar AS$ 175,6 juta telah dialihkan kepada PT Pertiwi Indonesia (PI). Selanjutnya, hutang ini telah dikonversi menjadi saham Perusahaan sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (Catatan 17). Saldo hutang kepada PI yang tidak dikonversikan menjadi saham adalah Rp 1,12 miliar dan Rp 1,09 miliar pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
Based on Novation Agreement dated 9 October 2008 among the Company, SHS and PT Pertiwi Indonesia, the Company’s payable to SHS amounting to US$ 175.6 million was novated by SHS to PT Pertiwi Indonesia (PI). Subsequently, the loan was converted into the Company’s shares pursuant to Limited Public Offering I with Pre-Emptive Rights (Note 17). Outstanding balance of due to PI which was not converted into shares was Rp 1.12 billion and Rp 1.09 billion as of 30 September 2010 and 2009, respectively.
Hutang kepada PT Central Pertiwi merupakan hutang CWS atas pinjaman antar perusahaan. Hutang ini telah dilunasi di tahun 2009. Jumlah pinjaman termasuk pokok dan bunga pada tanggal 30 September 2009 adalah sebesar AS$ 1,1 juta.
Due to PT Central Pertiwi represents CWS’ outstanding debt arising from intercompany loan. The payable has been settled in 2009. Total payable includes its principal and interest as of 30 September 2009 was US$ 1.1 million.
8. PERSEDIAAN
8.
Rincian persediaan berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut:
Pertambakan udang terpadu Produksi pakan Udang beku Probiotik Lain-lain Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan Bersih
INVENTORIES Details of inventories based on business segment are as follows:
2010
2009
950.818 355.515 3.822 662 1.047
1.060.990 383.063 77.838 914 1.267
1.311.864
1.524.072
(11.234) 1.300.630
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
Integrated shrimp farming Feeds Frozen shrimp Probiotic Others
(18.698)
Less allowance for decline in value of inventories
1.505.374
Net
Mutation allowance for decline in value of inventories as follows:
Saldo pada awal tahun Penyesuaian pencadangan
2010 (13.981) 2.747
2009 (19.484) 786
Beginning balance Allowance’s adjustment
Saldo akhir
(11.234)
(18.698)
Ending balance
Pada tanggal 30 September 2010, persediaan di atas telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 812,4 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.
As of 30 September 2010, the above inventories are covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket of policies with total coverage of Rp 812.4 billion. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
44
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
8. PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
Pada tanggal 30 September 2010 persediaan tertentu dijadikan sebagai jaminan untuk pinjaman PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) masing-masing sampai dengan Rp 65 miliar dan AS$ 6,25 juta untuk BNI dan minimal Rp 80 miliar dan AS$ 20 juta untuk Bank Niaga, sedangkan persediaan berupa barang yang dibeli dengan fasilitas kredit dijadikan jaminan untuk pinjaman PT Bank Permata, Indonesia Eximbank (dahulu PT Bank Ekspor Indonesia), PT Bank DBS Indonesia dan Bank Niaga senilai antara 100%-125% dari fasilitas L/C yang terpakai (Catatan 12).
INVENTORIES (continued) As of 30 September 2010, certain inventories are used as collateral for loans from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) and PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) up to Rp 65 billion and US$ 6.25 million for BNI and minimum of Rp 80 billion and US$ 20 million for Bank Niaga, respectively, while inventories purchased using the credit facilities are used as collateral for loans from PT Bank Permata, Indonesia Eximbank (previously PT Bank Ekspor Indonesia), PT Bank DBS Indonesia and Bank Niaga amounted around 100% 125% from the L/C facility being used (Note 12).
9. PENYERTAAN SAHAM
9.
Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut :
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK Details of investments in shares of stock are as follows:
2010
2009
CP Aquaculture (India) Private Limited Shrimp Improvements Systems Pte Limited (Singapura) Lain-lain
45.796
45.796
6.583 739
7.788 657
CP Aquaculture (India) Private Limited Shrimp Improvements Systems Pte Limited (Singapore) Others
Jumlah
53.118
54.241
Total
Penyertaan di CP Aquaculture (India) Private Limited adalah sebesar 25%. Karena Perusahaan tidak lagi memiliki pengaruh signifikan pada perusahaan asosiasi tersebut maka jumlah investasi yang terbawa diperlakukan dengan metode biaya perolehan (at cost).
Investment in CP Aquaculture (India) Private Limited represents 25% ownership interest. As the Company no longer exerts significant influence in the associated company, the carrying value of investment in the associated company is treated as cost.
Penyertaan di Shrimp Improvements Systems Pte Limited (Singapore) adalah sebesar 50% dan dinyatakan berdasarkan metode ekuitas.
Investment in Shrimp Improvements Systems Pte Limited (Singapore) represents 50% ownership and is stated based on equity method.
Penyertaan lain-lain merupakan penyertaan pada berbagai perusahaan asosiasi dengan kepemilikan di bawah 20%, dan dinyatakan berdasarkan harga perolehan.
Investments in shares of stock - others, consist of investments in several associated companies with ownership interest less than 20%, and are stated at cost.
45
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP
10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT
Saldo dan mutasi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 Saldo awal 1 Jan 2010/ Beginning balance 1 Jan 2010
Penambahan/ Additions
Balance and movement for the nine months ended 30 September 2010
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir 30 Sept 2010 / Ending balance 30 Sept 2010
Nilai Tercatat
Carrying value
Kepemilikan langsung Tanah Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium
366.405 2.154.459 525.774 1.242.523 161.980 74.226 201.148 13.694
594 10.905 4.252 10.837 3.606 1.028 1.349 539
6.133 18.512 34.676 68.115 7.564 1.500 8.020 473
22.039 2.649 22.949 441 18 3.647 -
360.866 2.168.891 497.999 1.208.194 158.463 73.772 198.124 13.760
Direct Ownership Land Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
Jumlah
4.740.209
33.110
144.993
51.743
4.680.069
Total
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
12.743 26.598 32.969
30.594 25.094 3.613
13.880 -
(26.432) (20.752) (4.559)
16.905 17.060 32.023
Construction in progress Land and buildings improvements Machinery and equipment Others
Jumlah
72.310
59.301
13.880
(51.743)
65.988
Total
Aset sewa pembiayaan
37.996
516
1.418
-
37.094
Under Financial Lease
4.850.515
92.927
160.291
-
4.783.151
Total Carrying Value
Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium
Accumulated Depreciation
234.030 97.193 361.564 46.221 35.940 63.838 3.641
126.989 20.729 85.308 14.755 8.072 19.158 1.161
4.271 8.461 33.612 5.693 1.418 2.831 56
(77) -
356.748 109.461 413.260 55.206 42.594 80.165 4.746
Direct Ownership Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
842.427
276.172
56.342
(77)
1.062.180
Total
2.716
1.496
222
77
4.067
Under Financial Lease
845.143
277.668
56.564
-
1.066.247
Total Accumulated Depreciation
3.716.904
Net
--
Jumlah Aset sewa pembiayaan Jumlah Akumulasi Penyusutan Bersih
4.005.372
46
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Saldo dan mutasi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 Saldo awal 1 Jan 2009/ Beginning balance Jan 1, 2009
Penambahan/ Additions
Balance and movement for the nine months ended 30 September 2009
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo Akhir 30 Sept 2009 / Ending balance Sept 30, 2009
Nilai Tercatat
Carrying value
Kepemilikan langsung Tanah Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium
348.479 1.994.262 434.197 1.075.989 199.417 71.777 182.602 12.371
23.731 11.465 789 34.305 885 1.143 1.147 834
5.730 114.429 12.008 100.776 3.508 1.803 19.817 80
195.023 17.222 97.425 3.106 62 13.743 -
366.480 2.086.321 440.200 1.106.943 199.900 71.179 177.675 13.125
Direct Ownership Land Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
Jumlah
4.319.094
74.299
258.151
326.581
4.461.823
Total
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
134.374 255.343 53.297
139.358 34.890 40.184
97 418 2.271
(199.213) (99.999) (27.369)
74.422 189.816 63.841
Construction in progress Land and buildings improvements Machinery and equipment Others
Jumlah
443.014
214.432
2.786
(326.581)
328.079
Total
37.996
362
-
-
38.358
Lease
4.800.104
289.093
260.937
-
4.828.260
Total Carrying Value
Aset sewa pembiayaan Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung Prasarana tanah dan bangunan Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Peralatan dan perabotan kantor Instalasi listrik dan air Peralatan laboratorium
Accumulated Depreciation
87.048 78.028 282.344 30.747 26.172 44.731 2.045
122.738 17.732 90.941 14.684 8.296 17.708 1.072
17.291 5.218 39.336 2.492 1.193 4.398 10
-
192.495 90.542 333.949 42.939 33.275 58.041 3.107
Direct Ownership Land and buildings improvements Buildings Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Electrical and water installation Laboratory equipment
551.115
273.171
69.938
-
754.348
Total
704
1.520
-
2.224
Under Financial Lease
551.819
274.691
69.938
756.572
Total Accumulated Depreciation
4.071.688
Net
-
Jumlah Aset sewa pembiayaan Jumlah Akumulasi Penyusutan Bersih
a.
-
4.248.285
Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:
a. Depreciation expenses were charged as follows: 2010
2009
Beban pokok penjualan Beban penjualan (Catatan 21) Beban umum dan administrasi (Catatan 21)
121.143 95.439 61.086
165.195 49.810 59.686
Cost of goods sold Selling expenses (Note 21) General and administrative expenses (Note 21)
Jumlah
277.668
274.691
Total
47
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
10. ASET TETAP (lanjutan) b.
10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Penambahan aset tetap dan asset dalam penyelesaian untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 terutama merupakan penambahan aset tetap sehubungan dengan perbaikan yang signifikan dan penambahan kapasitas terpasang Perusahaan dan Anak Perusahaan serta revitalisasi tambak Perusahaan yang dilakukan secara bertahap.
b. Additions of property, plant and equipment and construction in progress for the nine months ended 30 September 2010 and 2009 mainly due to significant repairs and addition of the Company and Subsidiary’s installed capacity and the revitalization of the Company’s ponds which has been gradually executed.
Pengurangan aset tetap untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 terutama disebabkan oleh penjualan aset-aset utama CWS yang terletak di Desa Berbek, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan Kelurahan Mabar, Kotamadya Medan, Sumatera Utara kepada SHS International (Catatan 7) serta adanya sebagian aset tambak Perusahaan yang dijual kepada plasma. Laba atas penjualan asset CWS ini adalah sebesar Rp 40,5 miliar.
Deduction of property, plant and equipment for the nine months ended 30 September 2010 mainly due to selling of CWS’s assets located in Desa Berbek, Kabupaten Sidoarjo, East Java and Kelurahan Mabar, Kotamadya Medan, North Sumatera to SHS International (Note 7) and selling some of Company’s ponds assets to farmers. Gain on sale of CWS’s property, plant and equipment is Rp 40.5 billion.
c.
Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap kondisi aset tetap, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 September 2010.
c. Based on the review of the Company’s and Subsidiaries’ management regarding the condition of property, plant and equipment, the management believes that there is no indication of impairment in assets values of the Company and Subsidiaries’ property, plant and equipment as of 30 September 2010.
d.
Pada tanggal 30 September 2010, aset tetap (kecuali tanah dan peralatan transportasi), diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ 274,8 juta dan Rp 76,0 miliar (total setara dengan Rp 2,5 triliun). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
d. As of 30 September 2010, property, plant and equipment (except land and transportation equipment), are covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket of policies with total coverage of US$ 274.8 million and Rp 76.0 billion (total equivalent to Rp 2.5 trillion). The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
e.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki hak atas tanah berupa Hak Pakai dan Hak Guna Bangunan yang terdapat di beberapa daerah Indonesia dengan luas 140,0 juta meter persegi. Hak atas tanah akan habis dalam beberapa tanggal sampai dengan tahun 2045. Manajemen berkeyakinan bahwa hak atas tanah akan dapat diperbaharui apabila telah habis masanya.
e. The Company and Subsidiaries owned Land under Hak Pakai and Hak Guna Bangunan located in certain areas in Indonesia with total area of 140.0 million square metres. The related landrights will expire in various dates until 2045. The management believes that these rights can be renewed upon expiry.
f.
Pada tanggal 30 September 2010, aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank jangka pendek (Catatan 12).
f. As of 30 September 2010, certain property, plant and equipment are used as collateral for short term bank loans (Note 12).
48
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
11. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN, BERSIH
11. NON-CURRENT ASSETS – OTHERS, NET
Rincian aset lain-lain, bersih terdiri dari:
Details of non-current assets – others, net are as follows:
Tanah yang tidak digunakan dalam usaha Aset lain yang tidak digunakan dalam usaha Deposito yang terbatas penggunaannya Lain-lain
2010 111.966 38.184 18.740 5.510
2009 111.731 47.782 15.486 6.605
Land not used in operations Other assets not used in operations Restricted deposit Others
Jumlah
174.400
181.604
Total
Tanah yang Tidak Digunakan dalam Usaha
Land Not Used in Operations
Per 30 September 2010 dan 2009, tanah yang tidak digunakan dalam usaha yang tersebar di berbagai lokasi dengan luas keseluruhan masing-masing sebesar 37,2 juta meter persegi dan 37,1 juta meter persegi.
As of 30 September 2010 and 2009, lands which are not used in operations are located in several areas, with total area of 37.2 million square meters and 37.1 million square meters respectively.
Hak atas tanah akan habis dalam beberapa tanggal sampai dengan tahun 2045. Manajemen berkeyakinan bahwa hak atas tanah akan dapat diperbaharui apabila telah habis masanya.
The related landrights will expire in various dates until 2045. The management believes that these rights can be renewed upon expire.
Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah, dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian, karena jumlahnya tidak signifikan.
Cost incurred in relation to acquisition or renewal of legal titles of landrights is charged to consolidated statements of income due to insignificant amount.
Deposito yang Terbatas Penggunaannya
Restricted Deposit
Deposito yang terbatas penggunaannya di Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) merupakan deposito yang terbatas penggunaannya sehubungan dengan penerbitan hutang obligasi oleh BOR (Catatan 16). Sesuai dengan persyaratan dalam penawaran obligasi tersebut, sejumlah AS$ 17,9 juta harus disisihkan ke dalam rekening cadangan pembayaran bunga / Interest Reserve Account. Deposito ini telah digunakan untuk pembayaran bunga tengah tahunan di bulan Juni 2009 sehubungan dengan pembayaran bunga obligasi (Catatan 16). Saldo deposito yang terbatas penggunaannya per 30 September 2010 dan 2009 masing-masing adalah AS$ 2,1 juta dan AS$ 1,6 juta.
Restricted deposit in Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) is a restricted deposit in relation with the bond issuance by BOR (Note 16). In accordance with the terms in the bond offering, an amount of US$ 17.9 million should be set aside in the Interest Reserve Account. The deposit has already been used in June 2009 to pay semiannual bond interest (Note 16). The balance of restricted deposit as of 30 September 2010 and 2009 is US$ 2.1 million and US$ 1.6 million, respectively.
49
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
12 SHORT-TERM BANK LOANS
Akun ini merupakan saldo atas pinjaman revolving dan pinjaman impor yang diperoleh Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu sebagai berikut:
This account represents revolving loan and import loan obtained by the Company and certain Subsidiaries as follows:
2010 Pinjaman revolving Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (AS$ 20.000.000) PT Bank Capital Indonesia Tbk. (AS$ 6.425.000) PT Bank Chinatrust Indonesia (AS$ 400.000 pada tahun 2010 dan AS$ 2.000.000 pada tahun 2009) Rupiah Indonesia Eximbank Pinjaman impor (L/C) Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk. (AS$ 27.001.197 pada tahun 2010 dan AS$ 25.781.882 pada tahun 2009) PT Bank DBS Indonesia (AS$ 7.343.606 pada tahun 2010 dan AS$ 10.709.874 pada tahun 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (AS$ 4.362.995 pada tahun 2010 dan AS$ 2.951.815 pada tahun 2009) Indonesia Eximbank (AS$ 4.126.600) PT Bank Permata Tbk. (AS$ 1.843.699 pada tahun 2010 dan AS$ 2.456.207 pada tahun 2009) PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. (AS$ 773.000) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank DBS Indonesia Indonesia Eximbank PT Bank Permata Tbk. Jumlah
2009
178.480
193.620
57.337
-
3.570
19.362
100.000
100.000
Revolving loan US Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (US$ 20,000,000) PT Bank Capital Indonesia Tbk. (US$ 6,425,000) PT Bank Chinatrust Indonesia (US$ 400,000 in 2010 and US$ 2,000,000 in 2009) Rupiah Indonesia Eximbank
240.958
249.594
65.534
103.682
38.935
28.576
36.826
-
16.453
23.778
-
7.483
172.390 153.239 36.802 19.685 -
167.867 147.961 7.881 73.374 7.552
Import loans (L/C) US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk. (US$ 27,001,197 in 2010 and US$ 25,781,882 in 2009) PT Bank DBS Indonesia (US$ 7,343,606 in 2010 and US$ 10,709,874 in 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (US$ 4,362,995 in 2010 and US$ 2,951,815 in 2009) Indonesia Eximbank (US$ 4,126,600) PT Bank Permata Tbk. (US$ 1,843,699 in 2010 and US$ 2,456,207 in 2009) PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. (US$ 773,000) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank DBS Indonesia Indonesia Eximbank PT Bank Permata Tbk.
1.120.209
1.130.730
Total
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
CPB Kredit Modal Kerja (KMK) Pada tanggal 21 September 2006, CPB menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) seperti dimuat dalam Akta Notaris Surjadi, S.H., No. 17, dimana BNI memberikan fasilitas Kredit modal Kerja (KMK) dengan pagu kredit AS$ 20,0 juta. KMK ini dijamin dengan aset tetap tertentu yang terletak di Desa Bratasena, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
CPB Working Capital Loan (KMK) On 21 September 2006, CPB entered into an agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) as notarized by Notarial Deed No. 17 of Surjadi, S.H., whereby BNI will provide working capital loan (KMK) with credit limit of US$ 20.0 million. The loan was secured by certain property, plant and equipment located in Desa Bratasena, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
50
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (continued)
CPB (lanjutan) Kredit Modal Kerja (KMK)(lanjutan) Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (2) 17 tanggal 17 Juni 2008, BNI dan CPB menyetujui untuk mengadakan perubahan atas fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) antara lain: - memperpanjang fasilitas KMK sampai dengan tanggal 20 September 2008 - mengganti dan menambah jaminan yang sudah ada berupa hak tanggungan peringkat I (pertama) atas tanah senilai Rp 50,5 miliar dan 10 bidang tanah yang akan dibebani hak tanggungan peringkat I (pertama) sebesar Rp 158,0 miliar.
CPB (continued) Working Capital Loan (KMK) (continued) Based on Amended Credit Agreement No. (2) 17 dated 17 June 2008, BNI and CPB agreed to amend Working Capital Loan Facility among others:
Fasilitas ini kemudian diubah pada tanggal 3 April 2009 dengan Persetujuan Perjanjian Kredit No. (4) 17, dimana BNI dan CPB menyetujui antara lain: - memperpanjang fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) sampai dengan tanggal 20 September 2009. - menerapkan suku bunga tetap untuk fasilitas tersebut yang berlaku sejak tanggal 21 Maret 2009 sampai dengan tanggal 20 September 2009.
The facilities were further amended on 3 April 2009 with Amended Credit Agreement No. (4) 17, whereby, among others, BNI and CPB agreed to: - to extend Working Capital Loan facility up to 20 September 2009 - to apply fixed interest rate for the facility starting from 21 March 2009 until 20 September 2009.
Selanjutnya pada tanggal 18 Nopember 2009 berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 5 (17), BNI dan CPB menyetujui untuk memperpanjang fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) sampai dengan tanggal 23 Juni 2010.
Furthermore, on 18 November 2009, based on Amended Credit Agreement No. 5 (17), BNI and CPB agreed to extend the working capital facility up to 23 June 2010.
Fasilitas ini terakhir diubah pada tanggal 22 Juni 2010 berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (6) 17 dimana BNI dan CPB menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu Fasilitas Kredit Modal Kerja sampai dengan tanggal 22 September 2010. Saat ini fasilitas tersebut di atas sedang dalam proses perpanjangan.
The facility was last amended on June 22, 2010 based on Amended Credit Agreement No. (6) 17 which BNI and CPB have agreed to extend Working Capital Loan Credit Facility period up to 22 September 2010. The above facility is currently under extension process.
CPB diwajibkan menjaga posisi keuangan dengan Current Ratio minimum 1x, Debt-to-Equity Ratio maksimum 2,5x dan Debt Service Coverage minimum 100%.
CPB is required to maintain financial position with minimum Current Ratio 1x, maximum Debt-to-Equity Ratio 2.5x and minimum Debt Service Coverage of 100%.
Fasilitas L/C Pada tanggal 21 September 2006 CPB juga mendapatkan fasilitas L/C (Surat Berdokumen Dalam Negeri) dari bank yang sama, yang perjanjiannya dimuat dalam akta No. 18, dibuat oleh Notaris Surjadi, S.H. Fasilitas L/C tersebut mempunyai pagu kredit sebesar AS$ 5,0 juta dan dikenakan bunga SIBOR+2% setahun. Fasilitas L/C ini dijamin dengan bahan baku senilai 125% dari fasilitas yang dipakai. Perjanjian fasilitas L/C ini berlaku selama 12 bulan sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian fasilitas ini.
L/C Facility On 21 September 2006 CPB also obtained Letter of Credit (L/C) facility from the same bank as notarized in Notarial Deed No. 18 of Surjadi, S.H. This L/C facility has maximum limit of US$ 5.0 million and bears interest of SIBOR+2% p.a. The L/C facility is secured by raw materials with total value of 125% of the used facility. The agreement for the L/C facility is valid for 12 months starting from the date when the loan agreement was signed.
51
-
to extend Working Capital Loan facility up to 20 September 2008 to replace and add the existing collaterals in the form of first ranked mortgage over land amounting to Rp 50.5 billion and first ranked mortgage over 10 pieces of land amounting to Rp 158.0 billion.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.(lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (continued)
CPB (lanjutan) Fasilitas L/C Pada tanggal 16 Juli 2007, CPB menandatangani persetujuan perubahan perjanjian pemberian fasilitas pembukaan L/C impor dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan perjanjian No. (1) 18. Perubahan ini menetapkan bahwa sight L/C yang jatuh tempo dapat diteruskan menjadi Trust Receipt (T/R) / post financing dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah disetujui.
CPB (continued) L/C Facility On 16 July 2007, CPB signed an amended opening import L/C facilities agreement with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), under agreement No. (1) 18. The amendment stipulated that due sight L/C can be carried forward as Trust Receipt (T/R) / post financing in line with the agreed terms and conditions.
Penggunaan fasilitas L/C impor ditambah dengan fasilitas trust receipt / post financing tidak boleh melebihi AS$ 5,0 juta.
Usage of import L/C facilities plus the trust receipt / post financing facility may not exceed US$ 5.0 million.
Fasilitas ini terakhir diubah pada tanggal 22 Juni 2010 berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor / Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri No. (7) 18 dimana jangka waktu fasilitas diperpanjang sampai dengan tanggal 22 September 2010. Saat ini fasilitas tersebut di atas sedang dalam proses perpanjangan.
The facility was last amended on 22 June 2010 with Amended Letter of Credit Import Facility / SKBDN Agreement No. (7) 18 whereby the facility period was extended to 22 September 2010. The above facility is currently under extension process.
Perusahaan Pada tanggal 23 Juni 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan BNI seperti dimuat dalam Akta No. 33 yang dibuat oleh Notaris Surjadi, S.H., dimana BNI memberikan fasilitas pembukaan L/C Impor dalam bentuk Irrevocable Sight L/C dan/atau Usance L/C dan dapat dipergunakan untuk pembukaan SKBDN dalam bentuk Irrevocable Sight atau Usance SKBDN, dengan batas maksimum sebesar Rp 185,0 miliar atau AS$ 20,0 juta dengan bunga sebesar 11,5% per tahun.
The Company On 23 June 2008, the Company entered into a credit agreement with BNI as notarized by Notarial Deed No. 33 of Surjadi, S.H, whereby BNI provides L/C opening facility in the form of Irrevocable Sight L/C and/or Usance L/C which can also be used to open SKBDN in the form of Irrevocable Sight or Usance SKBDN, with credit limit of Rp 185.0 billion or US$ 20.0 million at interest rate of 11.5% p.a.
Pada tanggal 22 Juni 2010, berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor / Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri No. (2) 33, Perusahaan menandatangani persetujuan perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit ini dengan BNI sampai dengan tanggal 22 September 2010 serta perubahan tingkat bunga menjadi sebesar 12,5%. Selain itu BNI dan Perusahaan menyetujui untuk memberikan jaminan berupa tanah, bangunan dan mesin milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Bumi Dipasena, Lampung sebesar Rp 183,6 miliar, persediaan sebesar Rp 65 miliar dan piutang sebesar Rp 65 miliar. Saat ini fasilitas tersebut di atas sedang dalam proses perpanjangan.
On 22 June 2010, based on Amended Letter of Credit Import Facility / SKBDN Agreement No. (2) 33, the Company signed an agreement with BNI to extend this credit facility period up to 22 September 2010 as well as changes in the interest rate to 12.5%. Moreover, BNI and the Company agreed to pledge the land, building and machineries owned by the Company located in Desa Bumi Dipasena, Lampung amounted to Rp 183.6 billion, inventory amounted to Rp 65 billion and trade receivable amounted to Rp 65 billion. The above facilities are currently under extension process.
Perusahaan diwajibkan memenuhi Interest Coverage Ratio sebesar minimal 2x.
The Company is required to maintain minimum Interest Coverage Ratio of 2x.
52
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (continued)
Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 30 September 2010, jumlah fasilitas revolving yang sudah digunakan sebesar AS$ 20,0 juta sedangkan jumlah fasilitas L/C impor yang sudah digunakan sebesar AS$ 4,4 juta dan Rp 172,4 miliar.
The Company (continued) As of 30 September 2010, total revolving facility which has been used amounting to US$ 20.0 million whereas total L/C impor facility which has been used amounting to US$ 4.4 million and Rp 172.4 billion.
PT Bank Capital Indonesia Tbk.
PT Bank Capital Indonesia Tbk.
Pada tanggal 11 Nopember 2009 Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Bank Capital (Capital) dimana Capital memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan pagu kredit AS$ 7,425 juta. Jangka waktu fasilitas kredit adalah sejak tanggal 16 Nopember 2009 sampai dengan tanggal 16 Nopember 2010.
On 11 November 2009 the Company entered into a loan agreement with Bank Capital (Capital) whereby Capital will provide Working Capital Loan (KMK) facility with credit limit of US$ 7.425 million. The credit facility period is from 16 November 2009 until 16 November 2010.
Berdasarkan Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan No. 26, 27, 29 dan 30 yang dibuat oleh Notaris B. Andy Widyanto, S.H. pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan menyetujui untuk menyerahkan jaminan tambahan berupa beberapa bidang tanah beserta isinya milik CPgP yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Based on Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan No 26, 27, 29 and 30 of Notary B. Andy Widyanto, S.H. dated 25 February 2010, the Company agreed to pledge additional collaterals consisting of several pieces of land and related facilities owned by CPgP located in Kabupaten Karawang, West Java.
Indonesia Eximbank (dahulu PT Bank Ekspor Indonesia)
Indonesia Eximbank (previously PT Bank Ekspor Indonesia)
Pada tanggal 29 Mei 2008, berdasarkan Akta No. 94 yang dibuat oleh Suwarni Sukiman, S.H., Indonesia Eximbank (Eximbank) menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit dibawah ini kepada Perusahaan: - Fasilitas pembukaan L/C Sight atau Usance dan / atau pembiayaan L/C impor sampai jumlah pokok sebesar AS$ 10,0 juta. - Fasilitas kredit modal kerja sampai jumlah sebesar Rp 100,0 milyar.
On 29 May 2008, based on Notarial Deed No. 94 of Suwarni Sukiman, S.H., Indonesia Eximbank (Eximbank) agreed to provide the following credit facilities to the Company: - Opening facility for Sight L/C or Usance L/C and / or financing import L/C with credit limit of US$ 10.0 million. - Working capital loan facility with credit limit of Rp 100.0 billion.
Fasilitas L/C ini dijamin oleh jaminan tunai yang mewakili 15% dari pembukaan L/C serta jaminan fidusia berupa persediaan barang yang diimpor dengan nilai penjaminan setara 125% dari fasilitas yang digunakan.
This L/C facility is secured by cash collateral representing 15% of opening L/C and fiduciary transfer of imported inventories equivalent to 125% of used facility.
Pada tanggal 1 April 2009, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 027A/ADDPK/04/2009, Eximbank menyetujui untuk memberikan fasilitas tambahan berupa Pembiayaan atau Pembukaan SKBDN dengan jumlah pokok gabungan dengan fasilitas pembukaan L/C Sight atau usance dan/atau pembiayaan L/C impor sebesar AS$ 10,0 juta.
On 1 April 2009, based on the Amended Working Capital Credit Export Agreement No. 027A/ADDPK/04/2009, Eximbank agreed to provide additional Financing or Opening of SKBDN combined with Opening Facility for Sight L/C or Usance L/C and/or financing import L/C with total credit limit of US$ 10.0 million.
53
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Indonesia Eximbank (dahulu PT Bank Ekspor Indonesia) (lanjutan)
Indonesia Eximbank (previously PT Bank Ekspor Indonesia) (continued)
Pada tanggal 29 Mei 2009 berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 051/ADDPK/05/2009, Eximbank menyetujui perubahan mata uang yang dapat digunakan dalam fasilitas ini. Pembukaan L/C Sight atau Usance dapat memakai mata uang AS$ atau Euro atau SGD atau Rupiah. Pembukaan fasilitas SKBDN dapat memakai AS$ atau Rupiah senilai AS$ 10,0 juta. Jangka waktu kredit yang diberikan untuk fasilitas diperpanjang sampai dengan tanggal 29 Mei 2010.
On 29 May 2009, based on Second Amended Working Capital Credit Export Agreement No. 051/ADDPK/05/2009, Eximbank agreed on changes in currencies used for this facility. Opening of L/C Sight or Usance can be in US$ or Euro or SGD or Rupiah. Opening of SKBDN can be in US$ or Rupiah equivalent to US$ 10.0 million. The credit facility period is also extended until 29 May 2010.
Tingkat bunga yang berlaku merupakan Prime Lending Rate sebesar 13.75%.
Applicable interest rate constitutes Prime Lending Rate at 13.75%.
Sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang obligasi BOR (Catatan 16) yang sedang berlangsung, Perusahaan telah mendapatkan surat pengenyampingan (waiver) dari Eximbank yang menyatakan bahwa Eximbank tidak akan menyatakan wanprestasi silang (cross default) atas kemungkinan potensial wanprestasi (default) dari proses restrukturisasi ini yang berlaku sampai akhir tahun 2010 dengan persyaratan Perusahaan menyerahkan jaminan tambahan berupa Tanah dan Bangunan dengan nilai minimum sebesar Rp 109,0 miliar.
In relation to the restructuring process of bonds payable issued by BOR (Note 16), the Company has obtained a waiver from Eximbank which states that Eximbank will not enforce cross default on the potential default from the restructuring process which is valid up to end of year 2010 with condition that the Company pledges an additional guarantee in the form of Land and Buildings with a minimum value of Rp 109.0 billion.
Oleh sebab itu, Perusahaan dan Eximbank pada tanggal 30 Desember 2009 menandatangani Perubahan Keempat Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 306/ADDPK/12/2009, Perusahaan menyetujui untuk menyerahkan jaminan tambahan berupa hak tanggungan atas tanah, bangunan berikut sarana dan mesin milik Perusahaan yang terletak di beberapa lokasi di Jawa Timur dan Jawa Barat, dan Eximbank menyetujui untuk menurunkan Prime Lending Rate menjadi sebesar 13,25% per tahun berlaku efektif sejak tanggal 29 September 2009.
Therefore, on 30 December 2009, the Company and Eximbank signed the Fourth Amended Working Capital Credit Export Agreement No. 306/ADDPK/12/2009, the Company agreed to pledge additional collaterals consisting of land, building, facilities and machine owned by the Company located in several areas in East and West Java and Eximbank agreed to decrease the Prime Lending Rate to 13.25% per annum effective since 29 September 2009.
Pada tanggal 3 Juni 2010, berdasarkan Perubahan Kelima Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 110/ADDPK/06/2010, Perusahaan dan Eximbank menyetujui perubahan pagu kredit fasilitas tersebut di atas menjadi AS$ 8,66 juta atau ekuivalen dalam mata uang Rupiah. Kedua belah pihak juga menyetujui penurunan Prime Lending Rate menjadi sebesar 12,5% untuk mata uang Rupiah dan 6% untuk mata uang Dollar. Jangka waktu yang diberikan untuk fasilitas kredit tersebut di atas diperpanjang sampai dengan tanggal 29 November 2010.
On 3 June 2010, based on the Fifth Amended Working Capital Credit Export Agreement No. 110/ADDPK/06/2010, the Company and Eximbank agreed to amend the above credit facility limit to US$ 8.66 million or equivalent in Rupiah currency. Both parties also agreed to decrease the Prime Lending Rate to 12.5% for Rupiah currency and 6% for Dollar currency. The credit facility period is extended until 29 November 2010.
54
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Indonesia Eximbank (dahulu PT Bank Ekspor Indonesia) (lanjutan)
Indonesia Eximbank (previously PT Bank Ekspor Indonesia) (continued)
Perusahaan diwajibkan untuk memberitahukan dan / atau mendapatkan persetujuan dari Eximbank untuk melakukan hal antara lain: (i) merger, konsolidasi, akuisisi dan / atau pembubaran Perusahaan; (ii) perjanjian yang mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam membayar hutangnya; dan (iii) memberikan jaminan perusahaan kepada pihak ketiga kecuali untuk Plasma dan peserta kerjasama operasi.
The Company is required to inform and / or obtain approval from Eximbank to perform the following: (i) merger, consolidation, acquisition and / or liquidation of the Company; (ii) agreement which will influence the ability of the Company to pay its payables; and (iii) give Company’s guarantee to third party except for farmers and joint-operation parties.
Perusahaan diwajibkan memenuhi rasio-rasio keuangan antara lain Gearing Ratio tidak melebihi 3,5x, Interest Coverage Ratio minimal 2x dan Current Ratio minimal 1x.
The Company is required to comply with financial ratios among others Gearing Ratio not exceeding 3.5x, Minimum Interest Coverage Ratio 2x and minimum Current Ratio 1x.
Pada tanggal 30 September 2010, jumlah fasilitas modal kerja yang sudah digunakan sebesar Rp 100 miliar sedangkan jumlah fasilitas L/C impor yang sudah digunakan sebesar AS$ 4,1 juta dan Rp 19,7 miliar.
As of 30 September 2010, total working capital facility which has been used amounting to Rp 100 billion whereas total import L/C facility which has been used amounting to US$ 4.1 million and Rp 19.7 billion.
PT Bank Chinatrust Indonesia
PT Bank Chinatrust Indonesia
Perusahaan Pada tanggal 31 Oktober 2007, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) seperti dimuat dalam Akta Notaris Dewi Himijati Tandika, S.H., No. 92, dimana Chinatrust memberikan Fasilitas Pinjaman Jangka pendek dengan pagu kredit AS$ 2,0 juta dengan suku bunga mengambang sebesar 8,5% per tahun untuk pencairan dalam AS$ dan sebesar bunga sertifikat Bank Indonesia 1 bulan ditambah 2,75% untuk pencairan dalam Rupiah, ditambah facility fee sebesar 0,5% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini adalah 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 31 Oktober 2008.
The Company On 31 October 2007 the Company entered into a credit agreement with PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) as notarized by Notarial Deed No. 92 of Dewi Himijati Tandika, S.H., whereby Chinatrust provides Short Term Loan Facility with credit limit of US$ 2.0 million and bears floating interest rate of 8.5% p.a for drawdown in US$ and 1 month Indonesian Bank Certificate interest rate plus 2.75% for drawdown in Rupiah, plus facility fee of 0.5% p.a. This facility is valid for 1 (one) year until 31 October 2008.
Pada tanggal 22 Desember 2008 berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 150/AMEND/XII/2008, Chinatrust menyetujui bahwa fasilitas senilai AS$ 2,0 juta tersebut dapat ditarik dalam mata uang AS$ atau mata uang lainnya dengan persetujuan Chinatrust, dan jangka waktu fasilitas diperpanjang sampai tanggal 14 April 2009 dengan suku bunga mengambang sebesar 10,65% per tahun untuk pencairan dalam AS$ dan 15,65% per tahun untuk pencairan dalam Rupiah.
On 22 December 2008 based on Amended Credit Agreement No. 150/AMEND/XII/2008, Chinatrust agreed that the US$ 2.0 million credit facility may be drawdown in US$ or any other currencies as approved by Chinatrust, and the facility period was extended up to 14 April 2009 at floating interest rates of 10.65% p.a for drawdown in US$ and 15.65% p.a. for drawdown in Rupiah.
55
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Chinatrust Indonesia (lanjutan)
PT Bank Chinatrust Indonesia (continued)
Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 29 Mei 2009 berdasarkan Perubahan atas Perjanjian Kredit No. 089/AMEND/V/2009, jangka waktu fasilitas tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 14 April 2010 dengan suku bunga mengambang sebesar 9% per tahun untuk pencairan dalam AS$ dan 14% per tahun untuk pencairan dalam Rupiah.
The Company (continued) On 29 May 2009 based on Amended Credit Agreement No. 089/AMEND/V/2009, the facility period was extended up to 14 April 2010 at floating interest rates of 9% p.a for drawdown in US$ and 14% p.a for drawdown in Rupiah.
Pada tanggal 27 Oktober 2009, Perusahaan dan Chinatrust menandatangani perubahan atas perjanjian fasilitas kredit sehubungan dengan penambahan jaminan. Perubahan ini diaktakan dalam Akta No. 107 yang dibuat oleh Notaris Dewi Himijati Tandika, S.H. Jaminan tersebut berupa tanah-tanah yang dimiliki oleh Perusahaan, CWS dan CBB.
On 27 October 2009, the Company and Chinatrust entered into an amendment of credit agreement in connection with additional collaterals. This amendment was notarized by Notarial Deed No. 107 of Dewi Himijati Tandika, S.H. The collaterals are in the form of pieces of lands owned by the Company, CWS and CBB.
Sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang obligasi BOR (Catatan 16) yang sedang berlangsung, Perusahaan telah mendapatkan surat pengenyampingan (waiver) dari Chinatrust yang menyatakan bahwa Chinatrust tidak akan menyatakan wanprestasi silang (cross default) atas kemungkinan potensial wanprestasi (default) dari proses restrukturisasi ini.
In relation to the restructuring process of bonds payable issued by BOR (Note 16), the Company has obtained a waiver from Chinatrust which states that Chinatrust will not enforce cross default on the potential default from the restructuring process.
Berdasarkan Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Kredit No. 025/AMEND/III/2010 tanggal 18 Maret 2010, Chinatrust menyetujui untuk mengubah pagu fasilitas kredit menjadi sebesar AS$ 1,4 juta dengan suku bunga mengambang sebesar 7,5% per tahun ditambah imbal jasa fasilitas sebesar 0,5% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini sampai dengan 14 Oktober 2010. Dalam perubahan perjanjian ini disebutkan bahwa jaminan yang diberikan adalah tanah yang dimiliki Perusahaan dan CBB. Pada tanggal 30 September 2010 jumlah fasilitas pinjaman yang digunakan adalah AS$ 400.000. Pada tanggal 14 Oktober 2010, fasilitas pinjaman tersebut di atas telah berakhir dan tidak diperpanjang.
Based on Amended Credit Agreement No. 025/AMEND/III/2010 dated 18 March 2010, Chinatrust agreed to change the credit limit to US$ 1.4 million with floating interest rate of 7.5% p.a plus facility fee of 0.5% p.a. This facility is valid until 14 October 2010. In this Amendment, it is stipulated that collaterals pledged are land owned by the Company and CBB. As of 30 September 2010, total credit facility which has been used amounting to US$ 400,000. On October 14, 2010, the above facility has been expired and was not extended.
56
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga)
Sehubungan dengan legal merger antara PT Bank Niaga Tbk. dan PT Bank Lippo Tbk., hutang bank jangka pendek dari kedua bank tersebut disajikan sebagai bagian dari hutang bank jangka pendek kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Pursuant to the legal merger between PT Bank Niaga Tbk. and PT Bank Lippo Tbk., the short term bank loans from these two banks are presented as part of short term loans from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Dahulu PT Bank Niaga Tbk.
Previously PT Bank Niaga Tbk.
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 30 Nopember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Bank Niaga Tbk. (Bank Niaga) dengan perjanjian No. 292/CBG/JKT/2007, No. 293/CBG/JKT/2007 dan No. 294/CBG/JKT/2007, dimana Bank Niaga menyediakan fasilitas pembukaan Letter of Credit Impor dan / atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (L/C Impor – SKBDN), Pinjaman Transaksi Khusus (Fasilitas PTK) dan Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor (Fasilitas NWE) dengan jangka waktu 12 bulan (30 Nopember 2007 - 30 Nopember 2008). Fasilitas kredit tersebut mempunyai pagu kredit gabungan sebesar AS$ 10,0 juta. Bunga atas fasilitas PTK ini adalah sebesar SIBOR+2% per tahun.
On 30 November 2007, the Company entered into agreements with PT Bank Niaga Tbk. (Bank Niaga) under agreements No. 292/CBG/JKT/2007, No. 293/CBG/JKT/2007 and No. 294/CBG/JKT/2007, whereby Bank Niaga provides Import and / or SKBDN Letter of Credit (Import L/C – SKBDN) facility, Special Transaction Loan (PTK Facility) and Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor (Negotiated Line for Export Documents Facility) for a period of 12 months (30 November 2007 – 30 November 2008). These facilities have combined credit limit of US$ 10.0 million. Interest on this PTK facility is SIBOR+2% p.a.
Fasilitas kredit tersebut dijaminkan dengan : - hak tanggungan peringkat II atas tanah dan bangunan milik CPB yang terletak di Desa Suak, Lampung dengan nilai tanggungan sebesar Rp 5,0 miliar. - hak tanggungan peringkat II atas tanah dan bangunan milik CPB yang terletak di desa Sindangsari, Lampung dengan nilai tanggungan sebesar Rp 5,0 miliar. - jaminan fidusia atas barang-barang yang dibeli dengan menggunakan fasilitas L/C Impor – SKBDN, dengan nilai jaminan minimal sebesar AS$ 10,0 juta.
These credit facilities are secured by: - second ranked mortgage over land and building owned by CPB located in Suak Village, Lampung valued at Rp 5.0 billion. - second ranked mortgage over land and building owned by CPB located in Sindangsari village, Lampung valued at Rp 5.0 billion. - fiduciary security over inventories purchased under the Import L/C - SKBDN facility, with minimum collateral value of US$ 10.0 million.
Pada tanggal 12 Juni 2008 fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut diubah dengan perjanjian No. 279/AMD/CBG/JKT/08, No. 280/AMD/CBG/JKT/08 dan No. 281/AMD/CBG/JKT/08, dimana, antara lain, Bank Niaga setuju untuk menambah pagu kredit fasilitas impor dari AS$ 10,0 juta menjadi AS$ 20,0 juta dengan tambahan jaminan sebagai berikut: - hak tanggungan peringkat III atas tanah dan bangunan milik CPB yang terletak di Desa Suak, Lampung dengan nilai tanggungan sebesar Rp 2,3 miliar. - hak tanggungan peringkat III atas tanah dan bangunan milik CPB yang terletak di Desa Sindangsari, Lampung dengan nilai tanggungan sebesar Rp 5,0 miliar. - jaminan fidusia atas barang-barang yang dibeli dengan menggunakan fasilitas L/C Impor dengan jaminan minimal sebesar AS$ 20,0 juta (semula AS$ 10,0 juta).
On 12 June 2008, the facilities were amended with agreements No. 279/AMD/CBG/JKT/08, No. 280/AMD/CBG/JKT/08 and No. 281/AMD/CBG/JKT/08 whereby, among others, Bank Niaga agreed to increase the credit limit of import facility from US$ 10.0 million to US$ 20.0 million with additional collaterals as follows:
57
-
-
-
third ranked mortgage over land and building owned by CPB located in Suak Village, Lampung valued at Rp 2.3 billion. third ranked mortgage over land and building owned by CPB located in Sindangsari Village, Lampung valued at Rp 5.0 billion. fiduciary security over inventories purchased under the Import L/C facility at minimum value of US$ 20.0 million (previously US$ 10.0 million).
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (continued)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk. (lanjutan)
Previously PT Bank Niaga Tbk. (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Pada tanggal 18 Juni 2009 fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut telah diubah dengan perjanjian No. 260/AMD/CBG/JKT/09, No. 261/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 262/AMD/CBG/JKT/09, dimana antara lain, Bank Niaga setuju untuk melakukan perubahan pagu kredit fasilitas L/C Impor menjadi sebesar AS$ 12,7 juta dan Rp 84,3 miliar serta memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman sampai dengan tanggal 12 September 2009.
On 18 June 2009 the credit facilities were amended with agreements No. 260/AMD/CBG/JKT/09, No. 261/AMD/CBG/JKT/09 and No. 262/AMD/CBG/JKT/09 whereby among others, Bank Niaga agreed to amend the credit limit of Import L/C facility to US$ 12.7 million and Rp 84.3 billion, and to extend the loan facilities period to 12 September 2009.
Pada tanggal 11 September 2009 berdasarkan perjanjian No. 461/AMD/CBG/JKT/09, No. 462/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 463/AMD/CBG/JKT/09, fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September 2010.
On 11 September 2009 based on agreements No. 461/AMD/CBG/JKT/09, No. 462/AMD/CBG/JKT/09 and No. 463/AMD/CBG/JKT/09, these facilities have been extended to 12 September 2010.
Pada tanggal 7 September 2010 berdasarkan Perubahan Pernyataan Kembali Terhadap Perjanjian Kredit No. 493/AMD/CB/JKT/2010, fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Nopember 2010.
On 7 September 2010 based Amended Loan Agreement No. 493/AMD/CB/JKT/2010, these facilities have been extended to 30 November 2010.
Perusahaan diwajibkan memenuhi Interest Service Coverage Ratio sebesar minimal 2x dan secara incurrence wajib memenuhi Fixed Charge Coverage Ratio sebesar minimal 2x. Selain itu Charoen Pokphand Group harus mempertahankan kepemilikan mayoritas / pengendalian atas manajemen Perusahaan.
The Company is required to comply with minimum Interest Service Coverage Ratio 2x and on incurrence basis is required to comply with minimum Fixed Charge Coverage Ratio 2x. In addition Charoen Pokphand Group has to maintain the majority ownership / control to the Company’s management.
CPB Pada tanggal 19 Oktober 2006, CPB menandatangani perjanjian dengan Bank Niaga dengan perjanjian No. 389/CBG/JKT/2006, No. 390/CBG/JKT/2006 dan No. 391/CBG/JKT/2006, dimana Bank Niaga akan menyediakan fasilitas pembukaan Letter of Credit Impor (L/C Impor), Pinjaman Transaksi Khusus Impor (PTKImpor) dan fasilitas pengalihan hak atas Wesel Ekspor (NWE) dengan jangka waktu 12 bulan (19 Oktober 2006 – 19 Oktober 2007). Fasilitas-fasilitas kredit ini mempunyai pagu kredit gabungan sebesar AS$ 8,0 juta. Untuk PTKImpor dikenakan bunga sebesar SIBOR+2,75% per tahun.
CPB On 19 October 2006, CPB entered into agreements with Bank Niaga under agreements No. 389/CBG/JKT/2006, No. 390/CBG/JKT/2006 and No. 391/CBG/JKT/2006, whereby Bank Niaga will provide Letter of Credit Impor (Import L/C) facility, Special Transaction Loan – Import Loan Facility (PTK-Import) and Pengalihan Hak Atas Wesel Ekspor (Negotiated Line for Export Documents facility - NWE). These facilities are valid for 12 months (19 October 2006 – 19 October 2007) with maximum combined limit of US$ 8.0 million. The PTK-Import bears interest of SIBOR+2.75% p.a.
58
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (continued)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk. (lanjutan)
Previously PT Bank Niaga Tbk. (continued)
CPB (lanjutan) Fasilitas PTK-Impor dijamin dengan :
CPB (continued) The Special Transaction Import Loan Facility (PTKImport) is secured by: - first ranked mortgage over land and building with areas of 123,71 ha owned by CPB located in Suak Village, Lampung.
-
-
-
hak tanggungan peringkat pertama atas tanah, dan bangunan, milik CPB yang tertanam diatas tanah seluas 123.71 ha yang terletak di Desa Suak, Lampung. hak tanggungan peringkat pertama atas tanah, bangunan, mesin-mesin serta peralatan milik CPB yang tertanam diatas tanah seluas 70.875 meter persegi dan 38.855 meter persegi yang terletak di desa Sindangsari, Lampung. jaminan fidusia atas barang-barang yang dibeli dengan menggunakan fasilitas L/C Impor, dengan nilai jaminan minimal sebesar Rp 80,0 miliar.
-
first ranked mortgage over land, building, machinery and equipment with areas of 70,875 square metres and 38,855 square metres owned by CPB in Sindangsari village, Lampung.
-
fiduciary securities over inventories purchased under the L/C import facility, with minimum collateral value of Rp 80.0 billion.
Fasilitas Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor dijaminkan dengan semua barang yang diwakili oleh dokumendokumen ekspor.
The Negotiated Line for Export Documents is secured by goods documented under corresponding export documents.
Pada tanggal 14 Desember 2007 fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut diubah dengan perjanjian No. 608/AMD/CBG/JKT/07, No. 609/AMD/CBG/JKT/07 dan No. 610/AMD/CBG/JKT/07, dimana, antara lain, Bank Niaga setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitasfasilitas pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 14 Desember 2008 dengan pagu kredit gabungan sebesar AS$ 16,0 juta dan bunga sebesar SIBOR+2% per tahun untuk PTK-Impor.
On 14 December 2007, the facilities were amended with agreements No. 608/AMD/CGB/JKT/07, No. 609/AMD/CBG/JKT/07 and No. 610/AMD/CBG/JKT/07 whereby, among others, Bank Niaga agreed to extend the loan facilities up to 14 December 2008 with maximum combined credit limit of US$ 16.0 million and interest of SIBOR+2% p.a. for PTK-Import.
Fasilitas-fasilitas ini kemudian diubah pada tanggal 10 Desember 2008 dengan perjanjian No. 564/AMD/CBG/JKT/08, No. 565/AMD/CBG/JKT/08 dan No. 566/AMD/CBG/JKT/08, dimana, antara lain, Bank Niaga setuju untuk melakukan perubahan mata uang dan pagu kredit fasilitas L/C Impor dari AS$ 16,0 juta menjadi sebesar AS$ 13,8 juta dan Rp 25,3 miliar serta memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman sampai dengan tanggal 20 Agustus 2009.
The facilities were further amended on 10 December 2008, with agreements No. 564/AMD/CBG/JKT/08, No. 565/AMD/CBG/JKT/08 and No. 566/AMD/CBG/JKT/08 whereby, among others, Bank Niaga agreed to amend the currency and the limit of L/C facility from the original limit of US$ 16.0 million to US$ 13.8 million and Rp 25.3 billion, and to extend the loan facilities period up to 20 August 2009.
59
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (continued)
Dahulu PT Bank Niaga Tbk. (lanjutan)
Previously PT Bank Niaga Tbk. (continued)
CPB (lanjutan)
CPB (continued)
Fasilitas-fasilitas ini diubah pada tanggal 18 Agustus 2009 dengan perjanjian No. 311/AMD/CBG/JKT/09, No. 312/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 313/AMD/CBG/JKT/09, dimana, antara lain, Bank Niaga setuju untuk melakukan perubahan mata uang dan pagu kredit fasilitas L/C Impor dari AS$ 13,8 juta dan Rp 25,3 miliar menjadi sebesar AS$ 9,9 juta dan Rp 69,0 miliar untuk fasilitas pinjaman transaksi khusus impor dan LC Impor dan/atau SKBDN serta sebesar AS$ 9,9 juta dan Rp 46 miliar untuk Perjanjian Pengalihan Hak atas Wesel Ekspor serta memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman sampai dengan tanggal 20 Nopember 2009.
The facilities were amended on 18 August 2009 with agreements No. 311/AMD/CBG/JKT/09, No. 312/AMD/CBG/JKT/09 and No. 313/AMD/CBG/JKT/09 whereby, among others, Bank Niaga agreed to amend the currency and the limit of Import L/C facility from US$ 13.8 million and Rp 25.3 billion to US$ 9.9 million and Rp 69.0 billion for Import L/C Facility and Special Transaction Loan – Import Loan Facility (PTK-Import) as well as US$ 9.9 million and Rp 46 billion for Negotiated Line for Export Documents Facility, and to extend the loan facilities period up to 20 November 2009.
Pada tanggal 12 Oktober 2009 berdasarkan perjanjian No. 464/AMD/CBG/JKT/09, No. 465/AMD/CBG/JKT/09 dan No. 466/AMD/CBG/JKT/09 Bank Niaga dan CPB setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas-fasilitas pinjaman berupa L/C Impor, PTK-Impor dan fasilitas pengalihan hak atas Wesel Ekspor (NWE) sampai dengan tanggal 20 Nopember 2010.
On 12 October 2009, based on agreements No. 464/AMD/CBG/JKT/09, No. 465/AMD/CBG/JKT/09 and No. 466/AMD/CBG/JKT/09 Bank Niaga and CPB agreed to extend the loan facilities in the form of Import L/C, Special Transaction Loan – Import Loan Facility and Negotiated Line for Export Documents facility – NWE until 20 November 2010.
Pada tanggal 29 Desember 2009 berdasarkan Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 737/AMD/CBG/JKT/09, Bank Niaga dan CPB menyetujui untuk memberikan jaminan tambahan tanah dan / atau bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Seluruh jaminan yang terletak di desa Merak Belantung, desa Suak dan desa Sindangsari, Lampung terikat secara ”cross collateralized” terhadap fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Niaga kepada Perusahaan.
On 29 December 2009, based on Amendment of Credit Agreement No. 737/AMD/CBG/JKT/09, Bank Niaga and CPB agreed to pledge additional collateral in form of land and / or building owned by the Company located in Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. All of pledged collateral asset located in Desa Merak Belantung, desa Suak and desa Sindangsari, Lampung are cross collateralized with other credit facilities given by Bank Niaga to the Company.
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Pinjaman di atas, CPB diwajibkan untuk memenuhi persyaratan tertentu antara lain tidak menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan/ menyerahkan pemakaian seluruh atau sebagian aset yang nilainya melebihi 10% dari total aset per transaksi, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari, melakukan merger, konsolidasi, akuisisi dan pembubaran, kecuali untuk merger dan akuisisi perusahaan yang mempunyai sifat dan kegiatan usaha yang selaras, cukup dengan pemberitahuan kepada Bank Niaga.
Based on the above credit agreements, CPB should meet certain covenants, among others, not to dispose/sell or transfer the rights or lease/ surrender the whole or part of asset’s usage whose value exceeds 10% of total assets per transaction, except in relation to daily operations, mergers, consolidations, acquisitions and liquidations, except for merger with and acquisition of company that has similar nature and activity, by notification to Bank Niaga would be sufficient.
60
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (continued)
Dahulu PT Bank Lippo Tbk.
Previously PT Bank Lippo Tbk.
Pada tanggal 5 Juni 2006, Perusahaan, CPB dan CPgP memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Lippo Tbk. (Bank Lippo) dengan pagu kredit masingmasing sebesar AS$ 5,0 juta, AS$ 5,0 juta dan AS$ 3,0 juta. Fasilitas ini dijaminkan oleh jaminan tunai yang mewakili 15% dari pembukaan L/C dan persediaan yang mewakili 125% dari pinjaman. Perusahaan, CPB dan CPgP diwajibkan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Lippo untuk melakukan hal antara lain: (i) mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan, dimana Perusahaan berkewajiban untuk memberikan tanggapan dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari kerja; (ii) perubahan kegiatan usaha; dan (iii) tidak melakukan investasi kecuali yang sesuai dengan bidang usahanya.
On 5 June 2006, the Company, CPB and CPgP obtained Letters of Credit (L/C) facilities from PT Bank Lippo Tbk. (Bank Lippo) with credit limit of US$ 5.0 million, US$ 5.0 million and US$ 3.0 million, respectively. These facilities are secured by cash collateral representing 15% from opening L/C and inventories representing 125% of the loan. Company, CPB and CPgP are required to obtain written approval from Bank Lippo to conduct among others: (i) conducting a merger, acquisition, consolidation, sale, diversion, bequeath, rent out or abdicate rights to assets, except for common transactions in the Company, where the Company is obligated to provide response in 14 working days at the latest; (ii) changes in business activities; and (iii) not entering into any investments unless it is in line with the Company’s operations.
Pada tanggal 26 Desember 2007, CPgP telah melunasi kewajibannya kepada Bank Lippo.
As of 26 December 2007, CPgP had fully repaid its liability to Bank Lippo.
Berdasarkan Akta Notaris No. 18 dan 19 dari notaris Myra Yuwono, S.H. tertanggal 10 Juni 2009, fasilitas kredit untuk CPB dan Perusahaan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 5 Juni 2010 dan tingkat suku bunga mengambang untuk fasilitas Trust Receipt (TR) menjadi sebesar 10% per tahun.
Based on Notarial Deed No. 18 and 19 of Myra Yuwono, S.H. dated 10 June 2009, credit facilities for CPB and the Company have been extended to 5 June 2010 and floating interest rate for Trust Receipt (TR) facility becomes 10% per annum.
Berdasarkan Perubahan terhadap Perjanjian Fasilitas Pembukaan L/C Line No. 731/ AMD/CBG/JKT/09 dan No. 735/ AMD/CBG/JKT/09 tanggal 29 Desember 2009, Perusahaan dan CPB menyetujui untuk memberikan jaminan berupa tanah dan / atau bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung.
Based on Amendment of Credit Facilities for opening L/C Line No. 731/ AMD/CBG/JKT/09 and No. 735/ AMD/CBG/JKT/09 dated 29 December 2009, the Company and CPB agreed to pledge collateral in the form of land and / or building owned by the Company located in Desa Merak Belantung, Kecamatan Kalianda, Lampung.
Sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang obligasi BOR (Catatan 16) yang sedang berlangsung, Perusahaan telah mendapatkan surat pengenyampingan (waiver) dari CIMB yang menyatakan bahwa CIMB tidak akan menyatakan wanprestasi silang (cross default) atas kemungkinan potensial wanprestasi (default) dari proses restrukturisasi yang hanya berlaku untuk penangguhan pembayaran bunga BOR yang jatuh tempo di Desember 2009.
In relation to the restructuring process of bonds payable issued by BOR (Note 16), the Company has obtained a waiver from CIMB which states that CIMB will not enforce cross default on the potential default from the restructuring process which is only applicable for deferred BOR interest payment due in December 2009 period.
61
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (Bank Niaga) (continued)
Dahulu PT Bank Lippo Tbk. (lanjutan)
Previously PT Bank Lippo Tbk. (continued)
Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perpanjangan, terakhir dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2010, berdasarkan Perubahan dan Pernyataan Kembali terhadap Perjanjian Kredit No. 463/AMD/CB/JKT/2010 dan 466/AMD/CB/JKT/2010, fasilitas kredit untuk Perusahaan dan CPB telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Nopember 2010.
This credit facility has been extended several times, the most recent extension is on 30 August 2010, based on Amendment of Credit Agreement No 463/AMD/CB/JKT/2010 and 466/AMD/CB/JKT/2010, credit facility for the Company and CPB has already been extended to 30 November 2010.
Pada tanggal 30 September 2010 jumlah fasilitas L/C Impor yang sudah digunakan sebesar AS$ 27,0 juta dan Rp 153,2 miliar.
As of 30 September 2010, the total Import L/C facility which has been used amounting to US$ 27.0 million and Rp 153.2 billion.
PT Bank Permata Tbk.
PT Bank Permata Tbk.
Pada tanggal 4 April 2008, berdasarkan Akta Notaris No. 17 oleh Sjarmeini S. Chandra, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Permata Tbk. dengan pagu kredit sebesar AS$ 10,0 juta yang dimulai sejak tanggal 4 April 2008.
On 4 April 2008, based on the Notarial Deed No. 17 of Sjarmeini S. Chandra, S.H., the Company obtained Letters of Credit (L/C) facility from PT Bank Permata Tbk. with total credit limit of US$ 10.0 million since 4 April 2008.
Fasilitas ini dijamin oleh jaminan tunai yang mewakili 15% dari pembukaan L/C serta jaminan fidusia berupa persediaan barang yang diimpor dengan nilai penjaminan setara 125% dari fasilitas yang digunakan.
This facility is secured by cash collateral representing 15% of opening L/C and fiduciary transfer of imported inventories at value equivalent to 125% of the used facility.
Pada tanggal 16 April 2009 berdasarkan Perubahan Pertama Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. KK/09/191/AMD/WB-LC, pagu fasilitas L/C dari Bank Permata Tbk. berubah menjadi AS$ 7,5 juta (bisa digunakan dalam AS$ dan atau Rp) dengan suku bunga Post Import Loan (PIL) sebesar 10.5% per tahun untuk USD dan 16.5% per tahun untuk Rupiah. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 4 Oktober 2009.
On 16 April 2009 based on First Amendment of Banking Facility No. KK/09/191/AMD/WB-LC, L/C credit limit is amended to US$ 7.5 million (can be exercised in multi currency either US$ and or Rp) with Post Import Loan (PIL) interest rate at 10.5% per annum for USD and 16.5% per annum for Rupiah. This facility expired on 4 October 2009.
Pada tanggal 30 September 2009 berdasarkan Perubahan Kedua Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. KK/09/602/AMD/WB-LC, fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Januari 2010.
On 30 September 2009 based on Second Amendment of Banking Facility No. KK/09/602/AMD/WB-LC, this facility has been extended up to 22 January 2010.
Perusahaan diwajibkan untuk memberitahukan dan / atau mendapatkan persetujuan dari Bank Permata untuk melakukan hal antara lain: (i) perubahan anggaran dasar Perusahaan; (ii) investasi yang mempengaruhi kemampuan Perusahaan dalam membayar hutangnya; dan (iii) perubahan sifat dan kegiatan usaha yang sedang berjalan, atau aktivitas di luar aktivitas normal Perusahaan.
The Company is required to inform and/or obtain approval from Bank Permata to conduct among others (i) changes in the Company’s articles of associations; (ii) investments which affect the Company’s ability to pay its debts; and (iii) changes in current nature and business operations, or activity outside the Company’s normal activities.
62
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Permata Tbk. (lanjutan)
PT Bank Permata Tbk. (continued)
Perusahaan diwajibkan memenuhi Interest Coverage Ratio sebesar minimal 2x.
The Company is required to comply with minimum Interest Coverage Ratio of 2x.
Sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang obligasi BOR (Catatan 16) yang sedang berlangsung, Perusahaan telah mendapatkan surat pengenyampingan (waiver) dari Bank Permata yang menyatakan bahwa Bank Permata tidak akan menyatakan wanprestasi silang (cross default) atas kemungkinan potensial wanprestasi (default) dari proses restrukturisasi ini dengan salah satu kondisi bahwa Perusahaan memberikan jaminan tambahan sementara berupa ruang pendingin atas nama CWS sebelum 30 Nopember 2009 sampai dengan negosiasi antara pemegang bonds dan BOR selesai.
In relation to the restructuring process of bonds payable issued by BOR (Note 16), the Company has obtained a waiver from Bank Permata which states that Bank Permata will not enforce cross default on the potential default from the restructuring process with one of the conditions that the Company pledge a temporary additional collateral in the form of Cold Storage owned by CWS before 30 November 2009 until negotiation between bond holders and BOR is concluded.
Sementara negosiasi sedang berjalan antara pemegang obligasi BOR dan Perusahaan, fasilitas perbankan yang disediakan kepada Perusahaan hanya dibatasi sampai dengan setara AS$ 4,0 juta.
During the ongoing negotiation between bond holders of BOR and the Company, financing facility to be available to the Company will be limited to equivalent US$ 4.0 million.
Pada tanggal 29 Januari 2010 berdasarkan Perubahan Ketiga Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. KK/10/047/AMD/WB-LC, pagu fasilitas L/C dari PT Bank Permata Tbk. berubah menjadi AS$ 4 juta (bisa digunakan dalam AS$ dan / atau Rp) dengan suku bunga Pinjaman Impor (Post Import Loan) sebesar 7% per tahun. Fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Januari 2011. Perusahaan tidak diperbolehkan untuk menjaminkan tanah, bangunan dan sarana pelengkap milik WSP, SWP, AWM dan CWP yang terletak di Sumatera Utara serta tanah, bangunan, sarana pelengkap dan mesin milik CPB yang terletak di Jawa Timur. Selain itu, Perusahaan diharuskan untuk menjaga agar Interest Service Coverage minimal 1x.
On 29 January 2010 based on Third Amendment of Banking Facility No. KK/10/47/AMD/WB-LC, credit limit from PT Bank Permata Tbk. is amended to US$ 4 million (can be exercised in multi currency either in US$ and / or Rp) with Post Import Loan interest rate at 7% per annum. This facility is extended up to 22 January 2011. The Company is not allowed to pledge land, building and facilities owned by WSP, SWP, AWM and CWP located in North Sumatera and land, building, facilities and machine owned by CPB located in East Java. Furthermore, the Company has to maintain minimum Interest Service Coverage of 1x.
Pada tanggal 30 September 2010, jumlah fasilitas impor yang sudah digunakan sebesar AS$ 1,8 juta.
As of 30 September 2010, total import facility which has been used amounting to US$ 1.8 million.
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank DBS Indonesia
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Perusahaan, CPB, CPgP dan CWS (“Peminjam”) menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman dengan PT Bank DBS Indonesia (DBS) dengan perjanjian No. 12 yang diaktakan oleh Notaris Putut Mahendra, S.H., dimana DBS akan menyediakan fasilitas L/C Impor dengan pagu maksimum sebesar AS$ 20,0 juta atau ekuivalen dalam mata uang lainnya yang disetujui oleh DBS.
On 23 October 2008, the Company, CPB, CPgP and CWS (“Borrower”) entered into a Banking Facility Agreement with PT Bank DBS Indonesia (DBS) based on agreement No. 12 which was notarized by Notary Putut Mahendra, S.H., whereby DBS provides Import L/C facilities with credit limit of US$ 20.0 million or its equivalent in any other currency approved by DBS.
63
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank DBS Indonesia (lanjutan)
PT Bank DBS Indonesia (continued)
Pada tanggal 16 Desember 2009 berdasarkan Perjanjian Perubahan Kedua Fasilitas Perbankan No. 429/PFPADBSI/XII/2009, DBS dan Perusahaan, CPB, CPgP dan CWS menyetujui untuk memberikan jaminan berupa tanah, bangunan dan mesin milik Perusahaan yang terletak di Sumatera Utara, serta tanah dan bangunan milik Perusahaan yang terletak di Sumatera Selatan. Fasilitas ini dijamin juga oleh jaminan cash margin yang mewakili 15% dari pembukaan LC serta jaminan fidusia berupa persediaan barang yang diimpor dengan nilai penjaminan setara 100% dari fasilitas yang digunakan.
On 16 December 2009 based on Second Amendment to the Banking Facility Agreement No. 429/PFPADBSI/XII/2009, DBS and the Company, CPB, CPgP and CWS agreed to pledge collaterals in the form of land, building and machine owned by the Company located in North Sumatera, together with land and building owned by the Company located in South Sumatera. The facility is secured by cash margin representing 15% of opening L/C and fiduciary transfer of imported inventories at value equivalent to 100% of the used facility.
Sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang obligasi BOR (Catatan 16) yang sedang berlangsung, Perusahaan telah mendapatkan surat pengesampingan (waiver) dari DBS yang menyatakan bahwa DBS tidak akan menyatakan wanprestasi silang (cross default) atas kemungkinan potensial wanprestasi (default) dari proses restrukturisasi ini. Surat pengesampingan (waiver) ini berlaku sampai akhir tahun 2010.
In relation to the restructuring process of bonds payable issued by BOR (Note 16), the Company has obtained a waiver from DBS which states that DBS will not enforce cross default on the potential default from the restructuring process. This waiver is valid up to end of year 2010.
Perubahan terakhir perjanjian fasilitas pinjaman ini berdasarkan Surat DBS No. 590/X/DBSI IBG-JKT/2010 tanggal 19 Oktober 2010 yang menyetujui untuk memperpanjang fasilitas kredit sampai dengan tanggal 23 Desember 2010. Perpanjangan perjanjian fasilitas pinjaman final masih dalam proses.
The latest credit facility amendment is based on DBS Letter No. 590/X/DBSI IBG-JKT/2010 dated 19 October 2010 which agreed to extend the credit facilities up to 23 December 2010. The final banking facilities agreement is currently under extension process.
Pada tanggal 30 September 2010, jumlah fasilitas impor yang sudah digunakan sebesar AS$ 7,3 juta dan Rp 36,8 miliar.
As of 30 September 2010, total import facility which has been used amounting to US$ 7.3 million and Rp 36.8 billion.
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk.
Pada tanggal 27 Juli 2009 Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. (Bumiputera) yang dimuat dalam Akta Notaris Arikanti Natakusumah, S.H No. 69, dimana Bumiputera akan menyediakan Fasilitas Pinjaman Tetap dan / atau Fasilitas L/C Impor dan / atau Fasilitas Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan / atau Fasilitas Trust Receipt (T/R) dan / atau Fasilitas Negosiasi Wesel Ekspor (NWE) dengan pagu maksimum sebesar Rp 25 miliar atau ekuivalen AS$ 2.173.913,04. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 27 Juli 2010. Bunga untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah sebesar 14% per tahun dan untuk pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika Serikat sebesar 7% per tahun.
On 27 July 2009 the Company entered into a Credit Facility Agreement with PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. (Bumiputera) as notarized by Notarial Deed No. 69 of Arikanti Natakusumah, S.H., whereby Bumiputera provides Fixed Loan and / or Import L/C Facility and / or Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Facility and / or Trust Receipt (T/R) Facility and / or Negotiated Line for Export Documents (NWE) Facility with credit limit of Rp 25 billion or equivalent to US$ 2,173,913.04. This facility will expire on 27 July 2010. Interest rate for loans in Rupiah is 14% per annum and for loans in USD is 7% per annum.
Berdasarkan Surat Keterangan Lunas Fasilitas Pinjaman No. 085/SRT/BABP/CLAG/VI/2010 tanggal 24 Juni 2010, fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada
Based on Loan Facilities Settlement Letter No. 085/SRT/BABP/CLAG/VI/2010 dated 24 June 2010, loan facilities provided to the Company has already settled
64
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Perusahaan telah lunas pada tanggal 16 Juni 2010.
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated) on 16 June 2010.
13. HUTANG USAHA
13. ACCOUNTS PAYABLE – TRADE
Rincian hutang usaha terdiri atas:
Pihak ketiga: Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 7b): PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Tanindo Intertraco PT Surya Hidup Satwa PT Tanindo Subur Prima PT SHS International PT Indovetraco Makmur Abadi Lain-lain Jumlah pihak hubungan istimewa Hutang Usaha
Details of accounts payable - trade consist of: 2010
2009
365.897 48.958
405.640 71.049
Third parties: Local suppliers Foreign suppliers
414.855
476.689
Total third parties
38.150 8.012 7.103 3.223 1.160 338 -
30.459 12.837 7.308 1.157 834 7
Related parties (Note 7b): PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. PT Tanindo Intertraco PT Surya Hidup Satwa PT Tanindo Subur Prima PT SHS International PT Indovetraco Makmur Abadi Others
57.986 472.841
52.602 529.291
Total related parties Accounts Payable - Trade
Hutang usaha berasal dari transaksi pembelian bahan baku, bahan penolong dan lain-lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Accounts payable - trade arises from purchase of raw materials, manufacturing supplies and other purchases in connection with the Company and the Subsidiaries’ operations.
Hutang usaha di atas termasuk hutang usaha dalam mata uang asing dengan nilai setara dalam Rupiah masingmasing sebesar Rp 48,8 miliar dan Rp 100,4 miliar per 30 September 2010 dan 2009 dengan rincian sebagai berikut:
The above accounts payable-trade include payables denominated in foreign currencies which are equivalent to Rp 48.8 billion and Rp 100.4 billion respectively as of 30 September 2010 and 2009 with details as follows :
(dinyatakan dalam jumlah penuh) Dolar Amerika Serikat Euro Dolar Singapura Yen Jepang Pound Inggris Dolar Australia
(stated in full amount) 2010
2009
5.026.964 309.740 16.917 196.900 270 -
9.886.624 298.397 62.157 549.914 270 1.958
65
United States Dollar Euro Europe Singapore Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Australian Dollar
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
14. PERPAJAKAN
14. TAXATION Taxes payable consist of:
Hutang pajak terdiri dari: 2010
2009
Pajak penghasilan Pasal 4 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai Lain-lain
82 6.749 410 145 1.280 14.870 287
39 7.162 383 243 3.961 3.511 -
Income tax Article 4 Article 21 Article 23 Article 26 Article 29 Value added tax Other
Jumlah
23.823
15.299
Total
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG
15. LONG-TERM DEBTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
15.524
25.233
13.386
16.942
2.007
10.635
30.917
52.810
1.913 2.007
1.976 10.635
Total long-term debts Less current portion of Financial lease Others
Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
3.920
12.611
Total current portion
Bagian jangka panjang Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain
13.611 13.386
23.257 16.942
Long-term portion Financial lease Others
Jumlah bagian jangka panjang
26.997
40.199
Total long-term portion
Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain : Oval Office Investments LLC, Florida, AS (AS$ 1,50 juta pada tahun 2010 dan AS$ 1,75 juta pada tahun 2009) Thaina Trading Pte. Ltd., Singapura (AS$ 0,23 juta pada tahun 2010 dan AS$ 1,10 juta pada tahun 2009) Jumlah pinjaman jangka panjang Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan Lain-lain
66
Financial lease Others: Oval Office Investments LLC, Florida, USA (US$ 1.50 million in 2010 and US$ 1.75 million in 2009) Thaina Trading Pte. Ltd., Singapore (US$ 0.23 million in 2010 and US$ 1.10 million in 2009)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
15. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
15. LONG-TERM DEBTS (continued)
Thaina Trading Pte. Ltd., Singapore (TTPL)
Thaina Trading Pte. Ltd., Singapore (TTPL)
Hutang kepada TTPL merupakan hutang pembelian generator untuk pusat tenaga listrik milik CPB. Pada tanggal 23 April 2001, CPB dan TTPL menandatangani Perjanjian Restrukturisasi. Sebagai salah satu syarat dan kondisi dari Perjanjian Restrukturisasi Hutang dengan para pemberi pinjaman, CPB akan membayar sisa kewajiban kepada TTPL sebesar AS$ 9,6 juta selama periode 30 Juni 2001 sampai dengan 30 Juni 2009 sejumlah AS$ 0,5 juta setiap tengah tahunan yang dibayar setiap tanggal 30 Juni dan 30 Desember, dan pembayaran terakhir sejumlah AS$ 1,1 juta pada tanggal 30 Desember 2009. Jika CPB cidera janji dalam memenuhi jadwal pembayarannya, CPB harus mengembalikan peralatan tersebut. CPB tidak boleh menjaminkan atau mentransfer kepemilikannya atas peralatan tersebut kepada pihak lain, jika tidak, hutang tersebut akan menjadi jatuh tempo dan dapat diminta sewaktu-waktu. Berdasarkan perubahan kedua perjanjian antara CPB dan TTPL per tanggal 14 Desember 2009, kedua pihak setuju untuk memperpanjang periode pelunasan sisa hutang sebesar AS$ 0,9 juta dengan duabelas kali cicilan bulanan selama tahun 2010, dimana pembayaran terakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Payable to TTPL arose from the purchase of generator sets for central power station owned by CPB. On 23 April 2001, CPB and TTPL entered into a Restructuring Agreement. As one of the terms and conditions of the above Loan Restructuring Agreement with the lenders, CPB shall pay semi-annually the remaining payable to TTPL amounting to US$ 9.6 million from 30 June 2001 until 30 June 2009 in the amount of US$ 0.5 million every 30 June and 30 December and make the last payment of US$ 1.1 million on 30 December 2009. If CPB default in the fulfilment of the repayment schedule, CPB shall return the equipment. CPB shall neither pledge nor transfer the ownership of the equipment to other party or CPB’s loan will become due and demandable. Based on the second amendment to agreement between CPB and TTPL dated 14 December 2009, both parties agreed to extend the repayment period of outstanding payable amounting to US$ 0.9 million through twelve monthly installments in 2010, with last installment on 31 December 2010.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, saldo hutang ke TTPL terdiri dari saldo hutang pokok masing-masing sebesar AS$ 0,23 juta dan AS$ 1,10 juta.
On 30 September 2010 and 2009, the TTPL payables consist of outstanding principal amounting to US$ 0.23 million and US$ 1.10 million respectively.
Oval Office Investments LLC, Florida, AS (OVAL)
Oval Office Investments LLC, Florida, USA (OVAL)
Pada tanggal 13 Februari 2009, SIS dan Oval Office Investments LLC, Florida, AS (OVAL) menandatangani perjanjian hak gadai dan jaminan. Hutang kepada OVAL merupakan hutang atas pembelian tanah yang terletak di Village of Islamorada, Florida, Amerika Serikat. Jumlah hutang tersebut adalah sebesar AS$ 1.750.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 Maret 2012. Tingkat suku bunga adalah sebesar 7% untuk tahun pertama, 8% untuk tahun kedua dan 9% untuk tahun ketiga. Pada bulan Maret 2010, SIS melunasi sebagian hutang ke OVAL tersebut sejumlah AS$ 250.000. Pada tanggal 30 September 2010, saldo hutang ke OVAL adalah sebesar AS$ 1,5 juta.
On 13 February 2009, SIS and Oval Office Investments LLC, Florida, US (OVAL) entered into a mortgage deed and security agreeement. Payable to OVAL arose from the purchase of land in Village of Islamorada, Florida, United States of America. The payable amounting to US$ 1,750,000 will be due on 12 March 2012. The interest rates are at 7% for the first year, 8% for the second year and 9% for the third year. In March 2010, SIS partially paid its payable to OVAL amounted to US$ 250,000. As of 30 September 2010, the outstanding payable to OVAL is amounted to US$ 1.5 million.
67
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG OBLIGASI
16. BONDS PAYABLE
Pada tanggal 28 Juni 2007 BOR (“Penerbit”) menerbitkan obligasi sejumlah AS$ 325,0 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2012 (Obligasi) dengan denominasi minimal AS$ 100.000 dan kelipatan AS 1.000 untuk kelebihan selanjutnya. Obligasi ini dijamin oleh Perusahaan dan anak perusahaan tertentu (Anak Perusahaan Penjamin) yaitu (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; dan (iv) CPgP. Penjaminan Obligasi ini telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan dalam Akta Notaris No. 67 tanggal 27 Juni 2007 oleh Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.
On 28 June 2007, BOR (the “Issuer”) issued US$ 325.0 million guaranteed senior secured notes due in 2012 (the Notes) in minimum denominations of US$100,000 and integral multiples of US$ 1,000 in excess thereof. The Notes are guaranteed by the Company and certain subsidiaries (the Subsidiary Guarantors) i.e., (i) CWS; (ii) CPB; (iii) MLP; and (iv) CPgP. This guarantee on the Notes has been approved by the Company’s Extraordinary Shareholder’s General Meeting as notarized in Notarial Deed No. 67 dated 27 June 2007 by Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H.
Tingkat bunga Obligasi adalah sebesar 11% per tahun. Bunga Obligasi terhutang setiap tanggal 28 Juni dan 28 Desember tiap tahunnya, dimulai pada tanggal 28 Desember 2007. Obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2012. Penerbit bisa membeli kembali 35% dari nilai tunai obligasi pada penawaran umum tertentu dengan redemption price senilai 111% dari pokok ditambah bunga yg masih harus dibayar. Pada kondisi tertentu, Penerbit juga bisa membeli kembali seluruh tetapi tidak sebagian dari Obligasi pada redemption price sebesar 100% dari pokok ditambah dengan premium tertentu.
The Notes bear interest at the rate of 11% per year. Interest on the Notes is payable on 28 June and 28 December of each year, beginning on 28 December 2007. The notes will mature on 28 June 2012. The Issuer may redeem up to 35% of the Notes at any time from the net proceeds of certain public equity offerings at a redemption price of 111% of their principal amount plus accrued and unpaid interest. Subject to certain condition, the Issuer may also redeem all but not part of the Notes at a redemption price equal to 100% of the principal, plus the applicable “make whole” premium.
Obligasi ini dijamin oleh: i. seluruh aset pada saat ini dan masa yang akan datang dari Penerbit, termasuk Collection Account dan Interest Reserve Account serta Bunga dan hak atas Advance Purchase Agreement. ii. prioritas pertama atas jaminan saham milik Perusahaan di seluruh Anak Perusahaan Penjamin.
The Notes were secured by: i. a fixed and floating charge over all of the existing and future assets of the Issuer, including the Collection Account and the Interest Reserve Account as well as its interest and rights under the Advanced Purchase Agreement ii. a first priority pledge by the Company of all of its capital stock in each of the Subsidiary Guarantors.
Obligasi ini dicatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX – ST) dan yang bertindak sebagai wali amanat adalah Bank of New York.
The Notes are listed in the Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX – ST) with Bank of New York as the Trustee.
Jumlah perolehan bersih dari penerbitan Obligasi, setelah dikurangi komisi penjamin efek, jasa dan biaya lainnya sehubungan dengan penawaran Obligasi, adalah sebesar AS$ 317,1 juta. Hasil dari obligasi ini digunakan sebagai berikut: • AS$ 200,0 juta digunakan untuk membayar seluruh pinjaman sindikasi Barclays. • AS$ 17,9 juta disisihkan di dalam Interest Reserve Account untuk membayar cicilan bunga tengah tahunan yang pertama (Catatan 11); dan
The total net proceeds from the sales of the Notes, after deduction for underwriting commissions, fees and other expenses relating to the Offering, was US$ 317.1 million. The proceeds were utilized as follows: • •
68
US$ 200.0 million was used to repay the Barclays Loan in full. US$ 17.9 million was set aside in the Interest Reserve Account to pay the first scheduled semiannual interest payment (Note 11); and
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) •
16. BONDS PAYABLE (continued)
AS$ 99,2 juta ditempatkan di Escrow Account yang hanya dapat ditarik jika sudah ada persetujuan Akuisisi Aset Dipasena dari mayoritas pemegang saham Perusahaan. Dana yang berada di Escrow Account, digunakan oleh Perusahaan untuk mendanai modal kerja dan keperluan pendanaan lainnya dalam kegiatan operasional Kelompok Usaha Dipasena. Setelah persetujuan pemegang saham atas akuisisi Aset Dipasena melaui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 6 Juli 2007, dana Escrow Account ini telah ditarik dan digunakan.
•
Dengan pengecualian-pengecualian tertentu dalam syaratsyarat obligasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan penjamin tidak diperbolehkan melakukan transaksi sebagai berikut: • memperoleh atau menjamin tambahan hutang dan menerbitkan saham diskualifikasi atau saham preferen; • mengumumkan atau membayar dividen saham atau membeli atau membeli kembali saham atau melakukan investasi atau pembayaran tertentu lainnya; • menjamin hutang; • membebankan penjaminan atas aset; • melakukan merger atau konsolidasi; • menjual aset; • terlibat di dalam perjanjian yang membatasi kemampuan Anak Perusahaan Penjamin untuk membayar dividen, pengalihan aset atau membuat perjanjian pinjaman dengan perusahaan afiliasi; • terlibat di dalam transaksi penjualan dan penyewaan kembali; • melakukan penambahan hutang; atau • terlibat transaksi tertentu dengan afiliasi, seperti yang diatur dalam perjanjian ini
US$ 99.2 million were placed in an Escrow Account, which may be withdrawn only upon approval of the Dipasena Asset Acquisition by a majority of shareholders of the Company. The escrow funds, when released, will be used by the Company to fund working capital and other funding requirements of the assets that constitute the Dipasena Group’s operations. Following the shareholders’ approval of the Dipasena Asset’s acquisition through Extraordinary Shareholders General Meeting dated 6 July 2007, the Escrow fund was withdrawn and used.
With certain exceptions specified in the terms and conditions of the bonds, the Company and the Subsidiary guarantors are not permitted to:
69
•
incur or guarantee additional indebtedness and issue disqualified or preferred stock;
•
declare or pay dividends on stock or purchase or redeem stock or make investments or other specified payments;
• • • • •
guarantee indebtedness; create any liens; effect a merger or consolidation; sell assets; enter into agreements that restrict the Subsidiary Guarantors’ ability to pay dividends, transfer assets or make intercompany loans;
•
enter into sale and leaseback transaction;
• •
create additional layers of indebtedness; or enter into certain transactions with affiliates as stated in this agreement
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
16. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)
16. BONDS PAYABLE (continued)
Secara incurrence, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi Fixed Charge Coverage Ratio minimal 2x.
On incurrence basis, the Company is required to maintain Fixed Charge Coverage Ratio at minimum 2x.
Pada tanggal 30 September 2010, nilai wajar dari hutang obligasi adalah Rp 2,9 triliun. Beban keuangan atas hutang obligasi sampai dengan tanggal 30 September 2010 adalah sebesar AS$ 26,8 juta (Catatan 23).
As of 30 September 2010, the fair value of the outstanding bonds payable was Rp 2.9 trillion. The bonds’ finance cost as of 30 September 2010 was US$ 26.8 million (Note 23).
Bunga tengah tahunan yang kedua untuk tahun 2009 sebesar AS$ 17,9 juta jatuh tempo pada tanggal 28 Desember 2009, sedangkan bunga tengah tahunan yang pertama untuk tahun 2010 sebesar AS$ 17,9 juta jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2010. Sehubungan dengan memburuknya kondisi keuangan BOR dan Perusahaan sebagai penjamin yang diakibatkan oleh berjangkitnya virus di tambak udang CPB sejak kuartal kedua tahun 2009, pembayaran bunga obligasi tengah tahunan sebesar AS$ 35,8 juta tersebut belum dilaksanakan. Perusahaan sedang melakukan negosiasi dengan para pemegang obligasi untuk merestrukturisasi hutang obligasi ini (Catatan 28).
The second semiannual bond interest for 2009 amounting to US$ 17.9 million was due on 28 December 2009, while the first semiannual bond interest for 2010 amounting to US$ 17.9 million was due on 28 June 2010. Due to weakened financial condition of BOR and the Company as Guarantor, as a result of virus spread in CPB’s ponds since second quarter 2009, bond interest payment amounting US$ 35.8 million has not been made. The Company is currently negotiating with the bond holders to restructure the Bonds (Note 28).
70
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
17. MODAL SAHAM
17. SHARE CAPITAL
Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders and their share ownership as of 30 September 2010 and 2009 are as follows:
30 September / September 2010 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh / Kepemilikan / Number of Percentage Share Issued of and Fully Paid Ownership Saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Masyarakat PT Surya Hidup Satwa PT Pertiwi Indonesia Red Dragon Group Pte. Ltd. Charm Easy International Limited Regent Central International Ltd., British Virgin Islands PT Central Pertiwi Perfect Companion Group Company Limited (dahulu S.W.T Co. Limited) Iceland International Limited Jumlah
Jumlah / Total
20.665.302.015 9.302.791.456 3.861.100.514 2.666.621.250 2.004.207.226
51,07 22,99 9,54 6,59 4,95
2.066.530 930.279 386.110 266.662 200.421
1.753.608.019 110.896.074
4,33 0,27
175.361 11.090
70.110.438 36.097.754
0,17 0,09
7.011 3.609
Share with par value of Rp 100 (full amount) per share Public PT Surya Hidup Satwa PT Pertiwi Indonesia Red Dragon Group Pte. Ltd. Charm Easy International Limited Regent Central International Ltd., British Virgin Islands PT Central Pertiwi Perfect Companion Group Company Limited (previously S.W.T Co. Limited) Iceland International Limited
40.470.734.746
100,00
4.047.073
Total
30 September / September 2009 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Disetor Penuh / Kepemilikan / Number of Percentage Share Issued of and Fully Paid Ownership Saham dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Masyarakat PT Surya Hidup Satwa PT Pertiwi Indonesia Red Dragon Group Pte. Ltd. Charm Easy International Limited Regent Central International Ltd., British Virgin Islands PT Central Pertiwi Perfect Companion Group Company Limited (dahulu S.W.T Co. Limited) Iceland International Limited Jumlah
Jumlah / Total
20.664.971.278 9.302.791.456 3.861.100.514 2.666.621.250 2.004.207.226
51,06 22,99 9,54 6,59 4,95
2.066.497 930.279 386.110 266.662 200.421
1.753.608.019 110.896.074
4,33 0,27
175.361 11.090
70.110.438 36.097.754
0,17 0,10
7.011 3.609
Share with par value of Rp 100 (full amount) per share Public PT Surya Hidup Satwa PT Pertiwi Indonesia Red Dragon Group Pte. Ltd. Charm Easy International Limited Regent Central International Ltd., British Virgin Islands PT Central Pertiwi Perfect Companion Group Company Limited (previously S.W.T Co. Limited) Iceland International Limited
40.470.404.009
100,00
4.047.040
Total
71
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 54 dari Notaris Lies Herminingsih, S.H. tanggal 30 September 2006, para pemegang saham menyetujui antara lain Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) Perusahaan yang akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 3 miliar saham; rencana Perusahaan untuk mengeluarkan sebanyak-banyaknya 6 miliar waran; tindakan Perusahaan untuk menjaminkan aset yang dimiliki dalam rangka memperoleh pinjaman atau menjamin pihak ketiga; serta perubahan beberapa pasal anggaran dasar Perusahaan yang menyangkut kewenangan direksi untuk melepaskan, mengalihkan hak atau menjadikan jaminan atas aset Perusahaan.
Based on the Extraordinary Shareholders’ General Meeting which was notarized in Notarial Deed No. 54, dated 30 September 2006 of Lies Herminingsih, S.H., the shareholders agreed to, among others, the Company's plan of Initial Public Offering (IPO) of 3 billion new shares and issuance of 6 billion warrants; pledging of the Company's assets to obtain loans from third parties; changing of certain articles in the Company's Articles of Association with regard to the Company's directors authority to release, transfer or pledge the Company's assets to other parties.
Pada tanggal 2 Nopember 2006, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 3 dari notaris Yulia, S.H., tanggal 2 Nopember 2006, yang antara lain menyetujui Rencana Hak Opsi Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan / MSOP) yang memberikan hak kepada seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Senior Manajemen Perusahaan untuk membeli saham-saham baru yang berasal dari portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya 5% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan pada tanggal pencatatan saham Perusahaan di BEI (Tanggal Pencatatan), dengan ketentuan jangka waktu pelaksanaan MSOP (exercise period) tidak lebih dari 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Pencatatan, dan harga pelaksanaan opsi (option exercise price) sebesar 110% dari harga saham pada saat IPO atau harga pelaksanaan opsi lain sebagaimana dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal Indonesia.
On 2 November 2006, the Company held Extraordinary Shareholders’ General Meeting as notarized by Notarial Deed No. 3 of Yulia, S.H., dated 2 November 2006, which agreed on among others the Management Stock Option Plan (MSOP), which entitles board of Commissioners, Directors, and Senior Management of the Company to purchase new shares out of shares deposit, up to a maximum of 5% of total number of shares issued and fully paid as of the date of the Company’s shares being listed on IDX (Listing Date), with stipulations that the exercise period shall not exceed 3 (three) years since the Listing Date, and the option exercise price shall be 110% of the IPO price or other option exercise price as required by the Capital Market regulation.
Untuk pelaksanaan MSOP ini, Perusahaan harus meminta persetujuan kembali dari pemegang saham dalam RUPS yang diadakan selambat-lambatnya 12 bulan setelah tanggal pencatatan saham Perusahaan di BEI.
To execute the MSOP, the Company should obtain reapproval from the shareholders through an Extraordinary Shareholders’ General Meeting, which should be conducted at the latest 12 months after the Company’s listing date at the IDX.
Pada tanggal 27 Juni 2007, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta Notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., No. 67, para pemegang saham menyetujui pelaksanaan program Management Stock Option Plan (MSOP) oleh Perusahaan.
On 27 June 2007, based on the Extraordinary Shareholders’ General Meeting, as notarized in Notarial Deed No. 67 of Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., the shareholders have approved the Company to carry out the Management Stock Option Plan (MSOP).
72
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued) On 28 November 2006, the Company offered 3 billion of its shares to public and listed all of its shares on IDX with par value of Rp 100 (full amount) and offering price of Rp 110 (full amount). This public offering is accompanied by issuance of 5.3 billion warrants which give the holder a right to purchase new shares issued from the Company’s share register with par value of Rp 100 (full amount). All warrants were distributed at no cost to the shares subscribers in this public offering, whereby each holder of 4 (four) new shares are entitled to 7 (seven) warrants consisting of 2 (two) Series I Warrants, 2 (two) Series II Warrants, 2 (two) Series III Warrants, and 1 (one) Series IV Warrants. If the warrants are not exercised until the expiration of exercise period, which is 30 November 2009, such warrants become expired, valueless, and have no benefits to the holder. Detail of warrants issued are as follows:
Pada tanggal 28 Nopember 2006, Perusahaan melakukan penawaran umum atas 3 miliar lembar sahamnya dan mencatatkan seluruh sahamnya di BEI dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp 110 (Rupiah penuh) per saham. Penawaran umum ini disertai dengan penerbitan 5,3 miliar waran yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel Perusahaan yang bernilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham. Seluruh waran diberikan secara cuma-cuma bagi para pemesan saham dalam penawaran umum ini, dimana setiap pemegang 4 (empat) lembar saham baru berhak atas 7 (tujuh) waran yang terdiri dari 2 (dua) Waran Seri I, 2 (dua) Waran Seri II, 2 (dua) Waran Seri III, dan 1 (satu) Waran Seri IV. Bila waran tidak dilaksanakan sampai tanggal akhir pelaksanaan, yaitu 30 Nopember 2009, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak memberikan hak apapun kepada pemegangnya. Rincian dari waran yang diberikan adalah sebagai berikut: Seri/ Series
Jumlah waran (juta lembar)/ Number of warrant (millions shares)
I
1.500
II
1.500
III
130 1.500
IV
750
Waktu pelaksanaan/ Exercise period
Harga pelaksanaan awal (Rupiah penuh)/ Beginning exercise price (Full amount)
24 September 2007 - 30 Nopember 2009/ 24 September 2007 - 30 November 2009 25 Februari 2008 - 30 Nopember 2009/ 25 February 2008 - 30 November 2009 21 Juli 2008 - 30 Nopember 2009/ 21 July 2008 - 30 November 2009 22 Desember 2008 - 30 Nopember 2009/ 22 December 2008 - 30 November 2009
125
135 135
5.250
Sehubungan dengan penerbitan 3 miliar lembar saham baru melalui penawaran perdana di atas, Perusahaan memperoleh agio sebesar Rp 10 (Rupiah penuh) per saham yang dicatat dalam akun “Tambahan modal disetor”. Biaya emisi efek ekuitas sehubungan dengan penawaran perdana ini adalah sebesar Rp 49,2 miliar dan dicatat sebagai pengurang dari agio saham dalam akun “Tambahan modal disetor”.
In connection with the above issuance of 3 billion new shares through public offering, the Company received share premium of Rp 10 (full amount) per share and is recorded in “Additional paid in capital”. Shares issuance costs relating to this public offering amounting to Rp 49.2 billion and is recorded as deduction to the share premium in “Additional paid in capital”.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 18, tanggal 22 Desember 2006 oleh Yulia, S.H., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan menjadi Rp 1,8 triliun.
Based on the minutes of Extraordinary Shareholders’ General Meeting, as notarized by Notarial Deed No. 18 dated 22 December 2006 of Yulia, S.H., the shareholders approved the increase of the Company’s authorized share capital and the Company’s issued and fully paid share capital to Rp 1.8 trillion.
73
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued)
Pada tanggal 8 Juni 2007, Red Dragon Group Pte. Ltd. (Red Dragon) dan PT Surya Hidup Satwa (SHS), Charm Easy International Limited (Charm), Regent Central International Limited (Regent) menandatangani “Perjanjian Jual Beli Saham PT Central Proteinaprima Tbk.”. SHS, sebagai penjual, setuju untuk menjual dan mengalihkan 4.389.500.000 saham Perusahaan kepada Red Dragon. Sebagai akibatnya kepemilikan saham SHS saat itu di Perusahaan menurun dari 61,86% menjadi 37,89%.
On 8 June 2007, Red Dragon Group Pte. Ltd. (Red Dragon) and PT Surya Hidup Satwa (SHS), Charm Easy International Limited (Charm), Regent Central International Limited (Regent) entered into “an Agreement for the Sale and Purchase of Shares of PT Central Proteinaprima Tbk.”. SHS, as the Seller, agreed to sell and transfer 4,389,500,000 of the Company’s shares to Red Dragon. As a result, SHS ownership interest in the Company’s at that time decreased from 61.86% to 37.89%.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Komisaris Utama yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 15 tanggal 9 Januari 2008, Akta Notaris No. 28 tanggal 8 April 2008, Akta Notaris No. 88 tanggal 30 April 2008 masing-masing oleh Yulia, S.H., telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan konversi waran.
Based on the President Commissioner’s Decision Letter as notarized by Notarial Deed No. 15 dated 9 January 2008, Notarial Deed No. 28 dated 8 April 2008, Notarial Deed No. 88 dated 30 April 2008 respectively by Yulia, S.H., the Company’s issued and paid up capital was increased in relation with conversion of warrants.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan pada tanggal 20 Agustus 2008 yang telah diaktakan oleh Akta No. 98 oleh Notaris Yulia, S.H. tertanggal 20 Oktober 2008 telah disetujui antara lain peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi Rp 8 triliun yang terbagi atas 80 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 (rupiah penuh) per saham.
Based on the Extraordinary Shareholders General Meeting on 20 August 2008 as notarized by Notarial Deed No. 98 of Yulia, S.H. dated 20 October 2008, the shareholders approved to increase the Company’s authorized share capital to Rp 8 trillion consisting of 80 billion shares with par value of Rp 100 (full amount) per shares.
Pernyataan Keputusan Komisaris Utama yang terakhir sehubungan dengan pelaksanaan konversi waran telah diaktakan dalam Akta Notaris No. 5 tanggal 2 Desember 2009 oleh Iswandi, S.H., pengganti Yulia, S.H. Perubahan anggaran dasar ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-22933 tanggal 16 Desember 2009. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, waran yang telah dikonversi berjumlah sebesar 325.000 lembar waran Seri II, 5.400 lembar waran Seri III dan 871.775.692 lembar waran Seri IV.
The latest President Commissioner’s Decision Letter related to warrant conversion was notarized by Notarial Deed No. 5 dated 2 December 2009 of Iswandi, S.H., substitute notary for Yulia, S.H. The amendment of the Articles of Association has been received and recorded by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with its Acknowledgement Letter of Amended Articles of Association No. AHU-AH.01.1022933 dated 16 December 2009. For the year ended 31 December 2009, the numbers of warrants that have been converted are 325,000 warrants series II, 5,400 warrants series III and 871,775,692 warrants series IV.
Pada tanggal 30 Nopember 2009 batas waktu pelaksanaan bagi waran Seri I, II, III dan IV telah berakhir. Sampai dengan batas akhir waktu pelaksanaan waran, jumlah waran yang dikonversi berjumlah sebesar 1.394.295.584 lembar waran Seri I, 1.365.926.834 lembar waran Seri II, 1.296.374.566 lembar waran Seri III dan 871.775.692 lembar waran Seri IV.
On 30 November 2009, the exercise period for Series I Warrant, Series II Warrant, Series III Warrant and Series IV Warrant has expired. Until the end of the exercise period, total warrants that had been converted amounting to 1,394,295,584 warrants Series I, 1,365,926,834 warrant Series II, 1,296,374,566 warrants Series III and 871,775,692 warrants Series IV.
74
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan pada tanggal 28 Nopember 2008, yang diaktakan dalam Akta Notaris No. 62 oleh Notaris Yulia, S.H., para pemegang saham telah menyetujui antara lain pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 17.568.196.800 lembar saham atau sekurang-kurangnya 17.226.522.070 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (rupiah penuh) per saham, dimana PT Pertiwi Indonesia (PI), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, bertindak sebagai pembeli siaga melalui konversi pinjaman subordinasi (Catatan 7). PI sebagai pembeli siaga melalui konversi pinjaman subordinasi ini telah disetujui oleh para Pemegang Saham Independen Perusahaan dalam rapat yang sama. Para pemegang saham juga menyetujui perubahan anggaran dasar dalam rangka peningkatan modal yang ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pelaksanaan PUT I ini.
Based on the Company’s Extraordinary Shareholders’ General Meeting dated 28 November 2008 as notarized by Notarial Deed No. 62 of Yulia, S.H., the shareholders have approved Limited Public Offering (PUT) I with Preemptive Rights of maximum 17,568,196,800 shares or minimum 17,226,522,070 shares with nominal value of Rp 100 (full amount) per share, whereby PT Pertiwi Indonesia (PI), a related party, acts as a standby buyer through conversion of subordinated loan (Note 7). PI acting as the standby buyer was approved by the Company’s Independent Shareholders during the same Extraordinary Shareholders’ General Meeting. The Company’s shareholders also approved amendment to the Company’s Articles of Association regarding increase in issued and fully paid shares capital in connection with PUT I.
Dengan pelaksanaan PUT I tersebut jumlah waran yang beredar mengalami perubahan sehingga harga pelaksanaan waran seri I – IV berubah menjadi Rp 100 (rupiah penuh) per lembar.
In relation with PUT I, number of warrant outstanding was changed, hence exercise price for warrant series I-IV changed to Rp 100 (full amount) each.
Sehubungan dengan PUT I diatas, Perusahaan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan Pendaftaran dari BAPEPAM-LK No. S-8637/BL/2008 tanggal 27 Nopember 2008.
In connection with the above PUT I, the Company has obtained the Effective Registration Letter from BAPEPAM-LK No. S-8637/BL/2008 dated 27 November 2008.
Pada akhir pelaksanaan PUT I diatas, modal disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp 1,7 triliun, terdiri dari 30.020.058 lembar saham yang dibayar tunai oleh pemegang saham pada saat pelaksanaan PUT I, sedangkan sisanya sebanyak 17.196.502.012 lembar saham diambil oleh PI sebagai pembeli siaga dengan mengkonversikan pinjaman subordinasi sebesar Rp 1,7 triliun. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan PUT I ini sebesar Rp 4,8 miliar dicatat sebagai pengurang atas Tambahan Modal Disetor.
Upon completion of PUT I, the Company’s paid in share capital increased by Rp 1.7 trillion, consisting of 30,020,058 shares exercised in cash by the existing shareholders whereas the remaining shares of 17,196,502,012 were exercised by PI as a standby buyer through conversion of subordinated loan of Rp 1.7 trillion. Expenditures incurred in connection with PUT I amounting to Rp 4.8 billion were recorded as deduction to Additional Paid-in Capital.
Berdasarkan Akta Notaris Yulia, S.H. No. 20 tanggal 9 Desember 2008, anggaran dasar Perusahaan telah mengalami perubahan, antara lain peningkatan modal yang ditempatkan dan disetor melalui pelaksanaan PUT I. Perubahan anggaran dasar ini telah diajukan Pemberitahuan Perubahan anggaran dasar Perusahaan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-25165 dan AHU-AH.01.1025166 tanggal 12 Desember 2008.
Based on Notarial Deed No. 20 of Yulia, S.H. dated 9 December 2008, the Company’s articles of association have been amended, among other, increase in issued and fully paid share capital resulting from PUT I. The notification of the amendments has been submitted to the Minister of Justice and Human Rights in Letter No. AHUAH.01.10-25165 and AHU-AH.01.10-25166 dated 12 December 2008.
75
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
17. MODAL SAHAM (lanjutan)
17. SHARE CAPITAL (continued)
Sehubungan dengan adanya surat dari Bapepam-LK di bulan Maret 2009 yang menyatakan bahwa RUPSLB tanggal 28 Nopember 2008 tersebut di atas tidak mencapai kuorum kehadiran pemegang saham independen yang ditetapkan, Perusahaan mengadakan RUPSLB independen kedua pada tanggal 12 Mei 2009 yang mengacu kepada peraturan yang berlaku.
In connection with the Letter from Bapepam-LK in March 2009 which stated that the Company’s Extraordinary Shareholders’ General Meeting (RUPSLB) dated 28 November 2008 did not fulfil the required quorum of the independent shareholders’ presence, the Company conducted the second independent RUPSLB on 12 May 2009 in compliance with the prevailing regulation.
Pada RUPSLB independen kedua yang diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No. 17 tanggal 12 Mei 2009, para pemegang saham menyetujui konversi pinjaman subordinasi antara Perusahaan dan PT Surya Hidup Satwa (SHS) yang telah dinovasikan kepada PT Pertiwi Indonesia (PI) pada tanggal 9 Oktober 2008 menjadi saham Perusahaan sejumlah 17.196.502.012 saham.
In the second independent RUPSLB which was notarized with Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H. No. 17 dated 12 May 2009, the shareholders agreed the conversion of subordinated loan between the Company and PT Surya Hidup Satwa (SHS) which has already been novated to PT Pertiwi Indonesia (PI) on 9 October 2008 into the Company’s share amounting to 17,196,502,012 shares.
76
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
18. INFORMASI SEGMEN
18. SEGMENT REPORTING
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelompokkan pelaporan segmen berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi pemasaran sebagai segmen sekunder. Segmen usaha dibagi menurut jenis kegiatan usaha, terdiri dari produksi pakan, pertambakan udang terpadu, pemrosesan udang beku dan probiotik. Segmen geografis dibagi menurut lokasi pelanggan, terdiri dari dalam negeri dan luar negeri. Informasi yang menyangkut segmen usaha dan segmen geografis Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries classify their segment reporting into business segment as the primary segment and geographical segment as the secondary segment. Business segment is classified based on type of operating activity, which consists of production of feeds, integrated shrimp farming, frozen shrimp processing and probiotic segment. Geographical segment is classified based on location of the customers, which consists of domestic and export. The information concerning the Company and Subsidiaries’ business and geographical segments are as follows:
30 September / September 2010 Produksi Pakan 1)/ Feeds Production 1)
Pertambakan Udang Terpadu2)/ Integrated Shrimp Farming2)
Pemrosesan Udang Beku/ Frozen Shrimp Processing
Probiotic / Probiotic
Eliminasi / Elimination
Konsolidasi / Consolidated
Informasi Segmen Usaha (Primer) / Business Segment (Primary) Penjualan segmen/ Segment Sales Penjualan eksternal / External sales Penjualan antar segmen / Inter-segment sales Jumlah penjualan segmen / Total segment sales Laba (rugi) usaha / Operating income (loss) Aset segmen / Segment assets Aset yang tidak dialokasikan / Unallocated corporate assets Jumlah aset konsolidasian / Consolidated total assets Kewajiban segmen / Segment liabilities Kewajiban yang tidak dialokasikan / Unallocated corporate liabilities Jumlah kewajiban konsolidasian / Consolidated total liabilities
1.752.353
2.528.643
81.192
2.048
-
4.364.236
221.764
840.813
6.049
4.206
(1.072.832)
-
1.974.117
3.369.456
87.241
6.254
(1.072.832)
4.364.236
168.101
(391.712)
(69.976)
1.864
-
(291.723)
1.667.752
8.915.332
196.384
7.929
(3.068.470)
7.718.927 723.939
293.834
8.227.210
34.281
1.238
(3.051.480)
8.442.866 5.505.083 28.249 5.533.332
Pengeluaran barang modal / Capital expenditures
17.347
65.390
9.625
49
-
92.411
Penyusutan / Depreciation
26.665
248.812
2.107
84
-
277.668
-
-
-
-
-
-
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) / Geographical Segment (Secondary) Penjualan dalam negeri / Domestic Sales 1.974.117 Penjualan luar negeri / Export Sales -
1.966.775 1.402.681
32.775 54.466
6.254 -
(1.072.832) -
2.907.089 1.457.147
Jumlah penjualan segmen / Total segment sales
3.369.456
87.241
6.254
(1.072.832)
4.364.236
Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi / Non-cash expenses other than depreciation and amortization
1.974.117
77
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
18. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
18. SEGMENT REPORTING (continued) 30 September / September 2009 Produksi Pakan 1)/ Feeds Production 1)
Pertambakan Udang Terpadu2)/ Integrated Shrimp Farming2)
Pemrosesan Udang Beku/ Frozen Shrimp Processing
Probiotic / Eliminasi / Probiotic Elimination
Konsolidasi / Consolidated
Informasi Segmen Usaha (Primer) / Business Segment (Primary) Penjualan segmen/ Segment Sales Penjualan eksternal / External sales Penjualan antar segmen / Inter-segment sales Jumlah penjualan segmen / Total segment sales Laba (rugi) usaha / Operating income (loss) Aset segmen / Segment assets Aset yang tidak dialokasikan / Unallocated corporate assets Jumlah aset konsolidasian / Consolidated total assets Kewajiban segmen / Segment liabilities Kewajiban yang tidak dialokasikan / Unallocated corporate liabilities Jumlah kewajiban konsolidasian / Consolidated total liabilities Pengeluaran barang modal / Capital expenditures
1.709.487
3.314.038
155.420
2.697
-
5.181.642
209.678
280.730
213.924
3.070
(707.402)
-
1.919.165
3.594.768
369.344
5.767
(707.402)
5.181.642
144.025
(125.972)
(19.524)
1.781
-
310
1.751.852
9.735.633
310.528
6.966
(3.464.809)
8.340.170 602.550
130.696
8.648.871
116.579
1.758
(3.440.112)
8.942.720 5.457.792 23.584 5.481.376
6.551
281.134
1.043
3
-
288.731
16.170
253.935
4.509
77
-
274.691
-
-
229
-
-
229
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) / Geographical Segment (Secondary) Penjualan dalam negeri / Domestic Sales 1.919.165 Penjualan luar negeri / Export Sales -
1.612.288 1.982.480
26.537 342.807
5.767 -
(495.469) (211.933)
3.068.288 2.113.354
Jumlah penjualan segmen / Total segment sales
3.594.768
369.344
5.767
(707.402)
5.181.642
Penyusutan / Depreciation Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi / Non-cash expenses other than depreciation and amortization
1.919.165
1)
Produksi pakan terdiri dari pakan ikan, pakan udang dan pakan lainnya / Feeds production consist of fish, shrimp and other feeds.
2)
Pertambakan udang terpadu terdiri dari udang beku, pakan udang, bibit udang, benur, obat-obatan, bahan-bahan kimia dan tambak / Integrated shrimp farming consists of frozen shrimp, shrimp feeds, shrimp broodstock, shrimp fries, medicines, chemical goods and shrimp ponds.
78
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
19. PENJUALAN BERSIH
19. NET SALES
Rincian penjualan bersih berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
Details of net sales based on type of product are as follows:
Produk udang Pakan udang Pakan ikan Benur Lain-lain
2010 1.519.682 912.270 1.366.656 184.702 380.926
2009 2.235.455 951.807 1.309.655 219.366 465.359
Shrimp products Shrimp feeds Fish feeds Shrimp fries Other
Jumlah
4.364.236
5.181.642
Total
Pada periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak terdapat pelanggan yang memiliki transaksi melebihi 10% dari total penjualan bersih.
For the period ended 30 September 2010 and 2009, there are no customers which possess transaction more than 10% of the total net sales.
20. BEBAN POKOK PENJUALAN
20. COST OF GOODS SOLD
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Details of cost of goods sold are as follows:
2010 2.541.113 104.105 794.175
2009 2.765.215 123.528 991.083
Jumlah biaya produksi Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun
3.439.393
3.879.826
Beban pokok produksi
3.467.062
Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi dan deplesi
Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun Beban Pokok Penjualan
270.795 (243.126)
357.386 461.691 (359.633) 3.926.506
Rincian beban pokok penjualan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
Raw material used Direct labor Manufacturing overhead and depletion
216.725 (314.822)
Total manufacturing cost Work in process inventory Beginning of year End of year
3.781.729
Cost of goods manufactured
458.805 579.479 (394.286)
Finished goods Beginning of year Purchases End of year
4.425.727
Cost of Goods Sold
Details of cost of goods sold based on type of product are as follows:
Produk udang Pakan udang Pakan ikan Benur Lain-lain
2010 1.518.570 595.931 1.176.733 107.428 527.844
2009 1.928.820 715.855 1.105.137 116.751 559.164
Shrimp products Shrimp feeds Fish feeds Shrimp fries Others
Jumlah
3.926.506
4.425.727
Total
Pada periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak terdapat supplier yang memiliki transaksi pembelian melebihi 10% dari total beban
For the period ended 30 September 2010 and 2009, there are no suppliers which possess purchase transaction more than 10% of the total cost of goods solds.
79
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) pokok penjualan.
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
21. BEBAN USAHA
21. OPERATING EXPENSES
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
Penjualan Penyusutan (Catatan 10a) Gaji, upah, kesejahteraan karyawan dan honorarium tenaga ahli Pengangkutan Transportasi dan perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain Jumlah
Details of operating expenses are as follows: 2010
2009
95.439
49.810
84.303 77.770 10.895 8.342 53.696
89.962 120.065 9.230 9.585 47.687
Selling Depreciation (Note 10a) Salaries, wages, employees’ benefits and professional fees Freight-out Transportation and travelling on duty Repairs and maintenance Others
330.445
326.339
Total
Umum dan Administrasi Gaji, upah, kesejahteraan karyawan dan honorarium tenaga ahli (Catatan 24) Penyusutan (Catatan 10a) Listrik, air dan telepon Transportasi dan perjalanan dinas Sewa Pajak, denda dan perizinan Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan Perlengkapan kantor, alat tulis dan fotokopi Sumbangan, hadiah, jamuan dan retribusi Riset dan pengembangan Lain-lain Jumlah
210.631 61.086 40.449 18.709 15.907 10.481 8.769 6.946 6.359 2.921 2.510 14.240 399.008
230.062 59.686 29.369 19.608 20.957 7.431 10.230 8.369 9.020 3.210 11.794 19.530 429.266
General and Administrative Salaries, wages, employees’ benefits and professional fees (Note 24) Depreciation (Note 10a) Electricity, water and telephone Transportation and travelling on duty Rental Taxes, penalty, legal and permit Insurance Repairs and maintenance Office supplies, stationery and photocopies Donation, gift, entertainment and retribution Research and development Others Total
Jumlah Beban Usaha
729.453
755.605
Total Operating Expenses
22. LABA SELISIH KURS DAN BEBAN SWAP, BERSIH
22. GAIN ON FOREIGN EXCHANGE AND SWAP COST, NET
Akun ini merupakan laba (rugi) selisih kurs dan beban swap yang timbul dari:
Gain (loss) on foreign exchange and swap cost are on the following:
2010
2009
Pinjaman bank dan obligasi Kas dan setara kas Lain-lain, bersih
185.341 (4.210) 240
475.061 (24.190) (576)
Borrowings and bonds Cash and cash equivalents Others, net
Jumlah
181.371
450.295
Total
80
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
23. BEBAN KEUANGAN
23. FINANCING COST
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Beban keuangan obligasi (Catatan 16) Beban bunga pinjaman Beban provisi dan administrasi bank Hutang pihak hubungan istimewa (Catatan 7c)
256.303 51.697 2.133 -
298.169 54.276 2.673 727
Bonds’ finance cost (Note 16) Bank loans Provision and bank charges Due to related parties (Note 7c)
Jumlah
310.133
355.845
Total
24. KEWAJIBAN DIESTIMASI KERJA KARYAWAN
ATAS
IMBALAN
24. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES’ BENEFITS The Company and Subsidiaries provided employees’ benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 (UU No. 13/2003) for employees with retirement age of 55 years old. This pension benefit is not funded.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menyediakan imbalan kerja untuk karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003) bagi karyawan yang mencapai usia pensiun 55 tahun. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.
81
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
25. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
25. ASSETS AND CURRENCIES
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
LIABILITIES
IN
FOREIGN
As of 30 September 2010, the Company and Subsidiaries have monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:
Setara dengan Jutaan Rupiah / Millions of Rupiah Equivalent Aset Kas dan setara kas (AS$ 6.277.240, Euro 1.788 dan Sin$ 84.695) Piutang usaha – pihak ketiga (AS$ 29.086.374) Piutang usaha – hubungan istimewa (AS$ 331.519) Piutang lain-lain - pihak ketiga (AS$ 2.615.304 dan Euro 49.150) Deposito yang terbatas penggunaannya lancar (AS$ 1.811.402) Aset tidak lancar, lain-lain (AS$ 186.213) Deposito yang terbatas penggunaannya tidak lancar (AS$ 2.099.960) Jumlah
56.614 259.567 2.958 23.936 16.165 1.662 18.740 379.642
Assets Cash and cash equivalents (US$ 6,277,240, Euro 1,788 and Sin$ 84,695) Accounts receivable trade – third party (US$ 29,086,374) Accounts receivable trade – related parties (US$ 331,519) Accounts receivable others – third party (US$ 2,615,304 dan Euro 49,150) Restricted deposit current (US$ 1,811,402) Non - current assets – others, net (US$ 186,213) Restricted deposit non-current (US$ 2,099,960) Total
Kewajiban Hutang bank jangka pendek (AS$ 71.503.097) Hutang usaha – pihak ketiga (AS$ 5.026.964, Euro 309.740, GBP 270, Sin$ 16.917, JPY 196.900) Bunga masih harus dibayar (AS$ 44.687.500) Bagian pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Kewajiban sewa pembiayaan (AS$ 214.348) Hutang lain-lain (AS$ 225.000) Hutang pihak hubungan istimewa (AS$ 125.490) Pinjaman jangka panjang Kewajiban sewa pembiayaan (AS$ 1.525.262) Hutang lain-lain (AS$ 1.500.000) Hutang obligasi (AS$ 321.732.491)
13.386 2.871.141
Liabilities Short-term bank loans (US$ 71,503,097) Trade payable - third party (US$ 5,026,964, Euro 309,740, GBP 270, Sin$ 16,917, JPY 196,900) Accrued interest (US$ 44,687,500) Current maturities of long term debt Financial lease (US$ 214,348) Others (US$ 225,000) Due to related parties (US$ 125,490) Long term debts Financial lease (US$ 1,525,262) Others (US$ 1,500,000) Bonds payable (US$ 321,732,491)
Jumlah
3.988.822
Total
Kewajiban bersih
3.609.180
Net liabilities
638.093
48.760 398.791
1.913 2.007 1.120
13.611
82
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN a. Perjanjian Kerjasama dengan Plasma
26. SIGNIFICANT CONTINGENCIES
AGREEMENTS
AND
a. Cooperation Agreements with Shrimp Farmers
Perusahaan dan CPB mengadakan perjanjian kerjasama dengan para plasma yang membeli dan mengelola tambak udang dalam kawasan proyek tambak udang terpadu yang dibangun Perusahaan dan oleh CPB. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPB akan membantu plasma dengan cara:
The Company and CPB have cooperation agreements with individual farmers, who purchased and manage the shrimp ponds for the integrated shrimp farming project area constructed by the Company and CPB. Under these agreements, the Company and CPB with its best effort assist the farmers to:
-
- Coordinate with the lenders (Note 26b) so that the farmers could obtain investment and working capital credit facilities; and
-
Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi pinjaman (Catatan 26b) sehingga plasma dapat memperoleh fasilitas kredit investasi dan modal kerja; dan Membantu kebutuhan operasional plasma.
Sebaliknya, plasma mempunyai komitmen untuk menjual seluruh hasil panennya kepada Perusahaan dan CPB. b. Perjanjian Pinjaman
Kerjasama
dengan
Para
-
Assist in the operational requirements of the farmers.
In return, the farmers are committed to sell all their harvests to the Company and CPB.
Pemberi
b. Cooperation Agreements with Lenders
Untuk membiayai kebutuhan kredit investasi dan modal kerja para plasma, Perusahaan dan CPB mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BN (dahulu PT Bank Niaga Tbk.)), PT Bank Niaga Syariah, PT Bahana Artha Ventura (BAV), PT Reksaarta Finance (RF) (dahulu PT Reksaarta Pertiwi), PT Bank Agris (dahulu Finconesia), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI).
To facilitate the investment and working capital requirements of the farmers, the Company and CPB entered into cooperation agreements with PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BN (previously PT Bank Niaga Tbk.)), PT Bank Niaga Syariah, PT Bahana Artha Ventura (BAV), PT Reksaarta Finance (RF) (previously PT Reksaarta Pertiwi), Bank Agris (previously Finconesia), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI).
Pinjaman plasma dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) dan BN telah direstrukturisasi pada tahun 2001, sedangkan pinjaman plasma dari BAV direstrukturisasi pada tahun 2004. Sementara, pinjaman plasma dari PT Bank Ficorinvest Tbk. sejumlah Rp 12,0 miliar (tidak diaudit) telah diambil alih oleh BPPN. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pengalihan Kredit tanggal 15 April 2004, pinjaman plasma ini telah dialihkan kepada New Age World Limited (NAW), British Virgin Islands. Berdasarkan Akta Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan tanggal 30 Januari 2006, NAW menyetujui menjual hak pinjaman plasma ini kepada PT Reksaarta Finance (RF) (dahulu PT Reksaarta Pertiwi).
Farmers’ loans from PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) and BN were restructured in 2001 and farmer’s loans from BAV were restructured in 2004. At the same time, farmer’s loans from PT Bank Ficorinvest Tbk. of Rp 12.0 billion (unaudited) were taken over by IBRA. Based on the Notification Letter of Credit Transfer dated 15 April 2004, the loans have been transferred to New Age World Limited (NAW), British Virgin Islands. Furthermore, based on Deed of Financing Agreements signing dated 30 January 2006, NAW agreed to sell its rights to the farmers’ loans to PT Reksaarta Finance (RF) (previously PT Reksaarta Pertiwi).
83
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama Pinjaman (lanjutan)
dengan
Para
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS CONTINGENCIES (continued)
AND
b. Cooperation Agreements with Lenders (continued)
Pemberi
Berdasarkan perubahan perjanjian kerjasama tersebut, antara lain ditetapkan bahwa Perusahaan dan CPB wajib mengatur penggunaan dana hasil penjualan udang oleh plasma (Catatan 26a) untuk menjamin penyelesaian semua kewajiban plasma kepada pemberi pinjaman. Perusahaan dan CPB diwajibkan untuk membayar pokok pinjaman dan bunga pinjaman plasma yang telah jatuh tempo jika hasil panen plasma tidak mencukupi. Seperti dinyatakan dalam perubahan perjanjian, jika terdapat plasma yang mengundurkan diri karena alasan apapun, Perusahaan dan CPB diwajibkan untuk melaksanakan “jaminan pembelian kembali” (buy back guarantee) kepada pemberi pinjaman berdasarkan formula tertentu yang ditetapkan dalam perjanjian atau minimal sebesar saldo hutang plasma jika tidak ada plasma pengganti. Perusahaan dan CPB mencadangkan beban jaminan pembelian kembali yang dibebankan pada akun “Beban Umum dan Administrasi”.
Based on the amended cooperation agreements, among others, the Company and CPB are required to manage the use of cash flows from sales of shrimps by the farmers (Note 26a) to ensure the settlement of the farmers’ obligations to the lenders. The Company and CPB are required to pay the overdue farmer’s principal and interest if the proceeds of harvest are not sufficient. As stated in the amended agreements, if there is any farmer who quit from the cooperation agreement for any reason, the Company and CPB are required to carry out buy back guarantees based on certain formula as defined in the agreement or at minimum based on outstanding farmer’s loan if there is no substitute farmer. The Company and CPB recognize provision for buy back guarantee which is charged to “General and Administrative Expenses”.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII)
Pada tanggal 30 September 2002, CPB memperoleh persetujuan dari BII untuk merestrukturisasi saldo pinjaman 1.851 plasma sebesar Rp 167,3 miliar. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu pinjaman menjadi sampai dengan tahun 2012 dan dapat diperpanjang lagi sesuai dengan hasil peninjauan kondisi plasma pada saat itu serta dikenakan bunga sebesar 2% per tahun pada tahun pertama yang selanjutnya akan ditinjau kembali berdasarkan fluktuasi cost of fund BII maksimum 5% per tahun.
On 30 September 2002, CPB obtained an approval from BII to restructure the 1,851 farmers’ loans of Rp 167.3 billion. Based on the restructuring, the loans will mature in 2012 and can be extended based on the review of farmers’ conditions at that time, with interest rate at 2% p.a for the first year while for the subsequent years interest will be reviewed based on the fluctuation of BII’s cost of fund with maximum interest rate of 5% p.a.
Pada tanggal 30 Juni 2009, fasilitas pinjaman kredit yang diberikan oleh BII kepada plasma telah dilunasi.
On 30 June 2009, credit facilities given by BII to the farmers have been already settled.
PT Bank CIMB Niaga (dahulu PT Bank Niaga Tbk.) (BN)
PT Bank CIMB Niaga (previously PT Bank Niaga Tbk.) (BN)
Pada tanggal 21 September 2001, CPB telah memperoleh persetujuan dari BN atas restrukturisasi saldo pinjaman 826 plasma sebesar Rp 86,7 miliar. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu pinjaman menjadi sampai dengan tanggal 30 Desember 2014 dan dikenakan bunga sebesar suku bunga deposito satu bulan pada BN ditambah dengan marjin 2% per tahun dengan suku bunga maksimum sebesar 18% per tahun.
On 21 September 2001, CPB obtained an approval from BN to restructure the 826 farmers’ loans of Rp 86.7 billion. Based on this agreement, the farmers’ loans will mature on 30 December 2014, and the interest rate charged is based on 1 month time deposit interest at BN plus margin of 2% p.a with maximum interest rate of 18% p.a.
84
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama Pinjaman (lanjutan)
dengan
Para
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS CONTINGENCIES (continued)
AND
b. Cooperation Agreements with Lenders (continued)
Pemberi
PT Bank Niaga Syariah (Niaga Syariah)
PT Bank Niaga Syariah (Niaga Syariah)
Niaga Syariah dan CPB Pada tanggal 23 Nopember 2007, CPB dan Niaga Syariah telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 40 dari Achmad Bajumi, S.H. dimana Niaga Syariah telah menyetujui penyaluran Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja Murabahah (Fasilitas Modal Kerja) kepada 1.000 plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 160,0 miliar. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut, pada tanggal 3 Desember 2007 CPB dan Niaga Syariah menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 1 dari Achmad Bajumi, S.H. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa CPB menjamin pembayaran kembali hutang plasma kepada Niaga Syariah terbatas pada jumlah sebesar Rp 160,0 miliar ditambah bunga, komisi dan biaya lainnya. Pada tanggal 8 Januari 2010 berdasarkan Perubahan 1 Perjanjian Kerjasama, CIMB Niaga (dahulu Niaga Syariah) dan CPB menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu Fasilitas Modal Kerja ini sampai dengan tanggal 8 Januari 2012.
Niaga Syariah and CPB On 23 November 2007, CPB dan Niaga Syariah entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 40 of Achmad Bajumi, S.H. whereby Niaga Syariah agreed to provide working capital loan “Murabahah” (Working Capital Facility) to 1,000 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp 160.0 billion. The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24 month revolving facility. In relation to this Working Capital Facility, on 3 December 2007 CPB and Niaga Syariah signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 1 of Achmad Bajumi, S.H. This agreement stipulates that CPB guarantees the repayment of shrimp farmers’ loan to Niaga Syariah up to Rp 160.0 billion plus any interests, commissions and other expenses thereof. On 8 January 2010 based on First Amendment of Cooperation Agreement, CIMB Niaga (previously Niaga Syariah) and CPB agreed to extend the period of Working Capital Facility up to 8 January 2012.
85
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama Pinjaman (lanjutan)
dengan
Para
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS CONTINGENCIES (continued)
AND
b. Cooperation Agreements with Lenders (continued)
Pemberi
PT Bank Niaga Syariah (Niaga Syariah)
PT Bank Niaga Syariah (Niaga Syariah)
Niaga Syariah dan Perusahaan Pada tanggal 7 Juli 2008, Perusahaan, AWS dan Niaga Syariah telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 1 dari Putranti Wahyuningsih, S.H. dimana Niaga Syariah telah menyetujui penyaluran Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja Murabahah (Fasilitas Pembiayaan) kepada 210 plasma tambak udang AWS dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 30,2 miliar. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut, pada tanggal 16 Juli 2008 Perusahaan dan Niaga Syariah menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 34 dari Putranti Wahyuningsih, S.H. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa Perusahaan menjamin pembayaran kembali hutang plasma kepada Niaga Syariah terbatas pada jumlah sebesar Rp 30,2 miliar ditambah bunga, komisi dan biaya lainnya. Pada tanggal 2 Juli 2010 berdasarkan Surat No. 133/AE/SLSYARIAH/VII/10, Perusahaan dan Niaga Syariah menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu Fasilitas Pembiayaan ini sampai dengan tanggal 2 Juli 2011.
Niaga Syariah and the Company On 7 July 2008, the Company, AWS and Niaga Syariah entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 1 of Putranti Wahyuningsih, S.H. whereby Niaga Syariah agreed to provide Working Capital Financing Facility “Murabahah” (Financing Facility) to 210 AWS’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp 30.2 billion. The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24-months revolving facility. In relation to this Financing Facility, on 16 July 2008 the Company and Niaga Syariah signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 34 of Putranti Wahyuningsih, S.H. This agreement stipulates that the Company guarantees the repayment of shrimp farmers’ loan to Niaga Syariah up to Rp 30.2 billion plus any interests, commissions and other expenses thereof. On 2 July 2010 based on Letter No. 133/AE/SL-SYARIAH/VII/10, the Company and Niaga Syariah agreed to extend the period of Financing Facility up to 2 July 2011.
PT Bahana Artha Ventura (BAV)
PT Bahana Artha Ventura (BAV)
Pada tanggal 29 Oktober 2004, CPB memperoleh persetujuan dari BAV atas restrukturisasi saldo pinjaman 94 plasma sebesar Rp 11,1 miliar. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu pinjaman menjadi sampai dengan tahun 2014. Atas pinjaman tersebut, plasma diwajibkan membayar imbalan jasa bagi hasil sebesar 8,5% per tahun. Jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tahun 2014, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada BAV.
On 29 October 2004, CPB obtained an approval from BAV to restructure the 94 farmers’ loans of Rp 11.1 billion. Based on the restructuring, the loans are payable up until 2014. The farmers are obliged to pay service fee in the form of profit sharing at 8.5% p.a. CPB will be required to pay any outstanding farmer’s loan to BAV if the farmers are unable to pay their loans by 2014.
86
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama Pinjaman (lanjutan)
dengan
Para
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS CONTINGENCIES (continued)
AND
b. Cooperation Agreements with Lenders (continued)
Pemberi
PT Reksa Finance (RF) (dahulu PT Reksaarta Pertiwi)
PT Reksa Finance (RF) (previously PT Reksaarta Pertiwi)
Pada tanggal 15 Agustus 2005, CPB memperoleh persetujuan dari NAW untuk merestrukturisasi saldo pinjaman 87 plasma sebesar Rp 20,7 miliar. Berdasarkan hasil restrukturisasi tersebut, jangka waktu terhutang pinjaman menjadi sampai dengan 31 Januari 2016. Jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tanggal 31 Januari 2016, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada NAW. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 8,5% per tahun.
On 15 August 2005, CPB obtained an approval from NAW to restructure the 87 farmers’ loans of Rp 20.7 billion. Based on the restructuring, the loans are payable up until 31 January 2016. CPB will be required to pay any outstanding farmer’s loan to NAW if the farmers are unable to pay by 31 January 2016. The loans bear interest rate at 8.5% p.a.
Pada tanggal 30 Januari 2006, berdasarkan Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan tertanggal 30 Januari 2006, NAW menyetujui untuk menjual dan mengalihkan hak atas piutang plasma kepada RF. Dengan demikian, jika plasma tidak sanggup membayar sampai dengan tanggal 31 Januari 2016, CPB diwajibkan untuk melunasi pinjaman plasma tersebut kepada RF.
On 30 January 2006, based on the Signing of Financing Agreements dated 30 January 2006, NAW agreed to sell and transfer its right on the farmers’ receivables to RF. Therefore, CPB will be required to pay any outstanding farmer’s loan to RF if the farmers are unable to pay their loans to RF by 31 January 2016.
PT Bank Agris (Agris) (dahulu Finconesia)
PT Bank Agris (Agris) (previously Finconesia)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 11 dari Suwarni Sukiman, S.H. pada tanggal 7 Januari 2008, Agris menyetujui penyaluran Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja (Fasilitas Modal Kerja) kepada 18 plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 3,0 miliar. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut, pada tanggal 9 Januari 2008, CPB dan Agris menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 25 dari Suwarni Sukiman, S.H. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa CPB menjamin pembayaran kembali hutang plasma kepada Agris terbatas pada jumlah sebesar Rp 3,0 miliar ditambah bunga, komisi dan biaya lainnya. Pada tanggal 3 Maret 2009, fasilitas pembiayaan modal kerja dari Bank Agris telah dilunasi oleh plasma.
Based on Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 11 of Suwarni Sukiman, S.H. on 7 January 2008, Agris agreed to provide Working Capital Financing Facility (Working Capital Facility) to 18 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp 3.0 billion. The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24 month revolving facility. In relation to this Financing Facility, on 9 January 2008, CPB and Agris signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 25 of Suwarni Sukiman, S.H. This agreement stipulates that CPB guarantees the repayment of shrimp farmers’ loan to Agris up to Rp 3.0 billion plus any interests, commissions and other expenses thereof. On 3 March 2009, the working capital financing facility from Bank Agris was fully repaid by the farmers.
87
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama Pinjaman (lanjutan)
dengan
Para
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS CONTINGENCIES (continued)
AND
b. Cooperation Agreements with Lenders (continued)
Pemberi
PT Bank Perkreditan Rakyat Eka Bumi Artha (BPR)
PT Bank Perkreditan Rakyat Eka Bumi Artha (BPR)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 12 dari Suwarni Sukiman, S.H. pada tanggal 7 Januari 2008, BPR telah menyetujui penyaluran Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja (Fasilitas Modal Kerja) kepada 235 plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 39,2 miliar. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut pada tanggal 9 Januari 2008 CPB dan BPR menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 27 dari Suwarni Sukiman, S.H. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa CPB menjamin pembayaran kembali hutang plasma kepada BPR terbatas pada jumlah sebesar Rp 39,2 miliar ditambah bunga, komisi dan biaya lainnya. Pada tanggal 3 Maret 2009, fasilitas modal kerja dari BPR telah dilunasi oleh plasma.
Based on Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 12 of Suwarni Sukiman, S.H. on 7 January 2008, BPR agreed to provide working capital loan (Working Capital Facility) to 235 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp 39.2 billion. The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24-months revolving facility. In relation to this working capital facility, on 9 January 2008 CPB and BPR signed Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 27 of Suwarni Sukiman S.H. This agreement stipulates that CPB guarantees the loan repayment of shrimp farmers to BPR up to Rp 39.2 billion plus any interests, commissions and other expenses thereof. On 3 March 2009, this working capital facility from BPR was fully repaid by the farmers.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
BRI dan CPB Berdasarkan Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 26 dari Teddy Anwar, S.H. pada tanggal 13 Maret 2008, BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja (Fasilitas Modal Kerja) kepada 1.050 petambak plasma tambak udang CPB dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 168,0 miliar. CPB setuju untuk bertindak sebagai penjamin kelancaran pengelolaan budidaya tambak dan kelancaran pembayaran kembali hutang plasma kepada BRI. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produksi budidaya udang plasma dalam 1 (satu) siklus panen. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Pembiayaan tersebut pada tanggal 13 Maret 2008 CPB dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 27 dari Teddy Anwar, S.H. Pada tanggal 18 Maret 2010 berdasarkan Addendum Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 538, BRI dan CPB menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu Fasilitas Modal Kerja ini sampai dengan tanggal 18 Maret 2012.
BRI and CPB Based on Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 26 of Teddy Anwar, S.H. on 13 March 2008, BRI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 1,050 CPB’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp 168.0 billion. CPB agreed to act as a guarantor of the shrimp farming continuity and the repayment of the farmers’ loan to BRI. The purpose of this facility is to support 1 (one) cycle of shrimp farming production requirement. This is a 24-months revolving facility. In relation to this Financing Facility, on 13 March 2008 CPB and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 27 of Teddy Anwar, S.H. On 18 March 2010 based on Addendum of Working Capital Loan Agreement No. 538, BRI and CPB agreed to extend the period of Working Capital Facility up to 18 March 2012.
88
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama Pinjaman (lanjutan)
dengan
Para
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS CONTINGENCIES (continued)
AND
b. Cooperation Agreements with Lenders (continued)
Pemberi
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
BRI dan Perusahaan Pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan, AWS dan BRI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 10 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H., dimana BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 5.000 petambak plasma tambak udang AWS dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 634 miliar. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Kredit tersebut pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 11 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H. Sampai dengan bulan September 2010, fasilitas pinjaman tersebut sudah direalisasikan kepada 1.343 plasma tambak udang AWS.
BRI and the Company On 9 February 2009, the Company, AWS and BRI entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 10 of Teddy Anwar, S.H., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Loan Facility (KI) to 5,000 AWS’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp 634 billion. This is a 24-months revolving facility. In relation to this Credit Facility, on 9 February 2009, the Company and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 11 of Teddy Anwar, S.H. Until September 2010, the credit facility has been provided to 1,343 AWS’ shrimp farmers.
Pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan, WM dan BRI telah menandatangani Perjanjian Kerjasama yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 8 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H., dimana BRI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit berupa Pinjaman Modal Kerja (KMK) dan Pinjaman Kredit Investasi (KI) kepada 1.614 petambak plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 248,6 miliar. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Sehubungan dengan Fasilitas Kredit tersebut pada tanggal 9 Februari 2009, Perusahaan dan BRI menandatangani Perjanjian Penanggungan Perusahaan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 9 dibuat di hadapan Teddy Anwar, S.H. Sampai dengan bulan September 2010, fasilitas pinjaman tersebut sudah direalisasikan kepada 1.113 plasma tambak udang WM.
On 9 February 2009, the Company, WM and BRI entered into a Cooperation Agreement as notarized by Notarial Deed No. 8 of Teddy Anwar, S.H., whereby BRI agreed to provide Credit Facility in the forms of Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Facility (KI) to 1,614 WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp 248.6 billion. This is a 24months revolving facility. In relation to this Credit Facility, on 9 February 2009, the Company and BRI signed a Corporate Guarantee Agreement as notarized by Notarial Deed No. 9 of Teddy Anwar, S.H. Until September 2010, the credit facility has been provided to 1,113 WM’ shrimp farmers.
89
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama Pinjaman (lanjutan)
dengan
Para
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS CONTINGENCIES (continued)
AND
b. Cooperation Agreements with Lenders (continued)
Pemberi
PT Bank Negara Indonesia (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (BNI)
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama pada tanggal 11 April 2008, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja Usaha Tambak (Fasilitas Modal Kerja) kepada 493 plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 75,0 miliar. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan Fasilitas Kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas ini bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan. Berdasarkan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit antara BNI dengan masing-masing plasma, kedua belah pihak menyetujui perpanjangan jangka waktu Fasilitas Modal Kerja sampai dengan tanggal 23 April 2012.
Based on Cooperation Agreement on 11 April 2008, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (Working Capital Facility) to 493 WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp 75.0 billion. The Company agreed to provide corporate guarantee for Working Capital Facility provided by BNI to WM’s shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farming’s working capital and purchases of shrimp farm’s equipment. This is a 24-months revolving facility. Based on Amendment of Credit Agreement between BNI and each farmer, both parties agreed to extend Working Capital Facility up to 23 April 2012.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama di bulan Juli 2009, BNI telah menyetujui penyaluran Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dan atau Kredit Investasi (KI) kepada 1.121 plasma tambak udang WM dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 170,4 miliar. Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan perusahaan fasilitas kredit yang diberikan oleh BNI kepada para petambak plasma WM. Tujuan fasilitas pembiayaan ini adalah untuk memenuhi modal kerja usaha tambak dan pembelian sarana pendukung tambak. Fasilitas KMK bersifat revolving dengan jangka waktu fasilitas 24 bulan sedangkan jangka waktu fasilitas KI adalah 60 bulan. Sampai dengan bulan September 2010, fasilitas pinjaman tersebut sudah direalisasikan kepada 808 plasma tambak udang WM. Jangka waktu perjanjian sampai Juli 2014.
Based on Cooperation Agreement in July 2009, BNI agreed to provide Working Capital Loan Facility (KMK) and Investment Credit Facility (KI) to 1,121 WM’s shrimp farmers with maximum credit limit of Rp 170.4 billion. The Company agreed to provide corporate guarantee for the credit facility provided by BNI to WM’s shrimp farmers. The purpose of this facility is to support shrimp farming’s working capital and purchases of shrimp farm’s equipment. KMK is a 24-months revolving facility, while the KI’s facility period is 60-months. Until September 2010, the credit facility has been provided to 808 WM’s shrimp farmers. The agreement will expire in July 2014.
Pada tanggal 29 April 2010 berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama antara BNI, Perusahaan, WM dan AWS telah menyetujui agar fasilitas pinjaman yang disediakan BNI tersebut di atas selain dapat dipergunakan untuk petambak plasma WM, dapat pula dipergunakan untuk petambak plasma AWS. Sampai dengan bulan September 2010, fasilitas pinjaman tersebut sudah direalisasikan kepada 733 plasma tambak udang AWS.
On 29 April 2010, based on Addendum of Cooperation Agreement between BNI, the Company, WM and AWS agreed that credit facility provided by BNI above, which are used by WM farmers, also can be exercised by AWS farmers. Until September 2010, the credit facility has been provided to 733 WM’s shrimp farmers.
90
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Perjanjian dengan pelanggan
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS CONTINGENCIES (continued)
AND
c. Agreements with customers
Di tahun 2009, SIS menyetujui berbagai perjanjian dengan pelanggan untuk menyediakan benur dan induk udang selama tahun 2010. d. Perjanjian penyediaan energi listrik antara Perusahaan dan PT Central Daya Energi (CDE)
In 2009, SIS entered into various agreements, with customers to supply post larvae and broodstock animal during 2010. d. Energy Supply Agreement between the Company and PT Central Daya Energi (CDE)
Pada tanggal 11 Desember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian-perjanjian penyediaan energi dengan CDE, dimana CDE melalui fasilitas pembangkit listriknya akan menyediakan listrik untuk Perusahaan di Kabupaten Lampung Utara, Desa Bumi Dipasena Agung, Lampung dan Kabupaten Ogan Komering, Palembang, Sumatera Selatan. PerjanjianPerjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan seperti yang tercantum dalam suplemen perjanjian tanggal 13 Nopember 2008 dan 2 Desember 2008. Perusahaan akan membayar sesuai dengan energi yang dipakai, termasuk pembayaran energi minimum. Dalam hal terjadi kegagalan penyediaan energi oleh CDE, Perusahaan tidak berkewajiban membayar biaya energi minimum. Perjanjian-perjanjian ini berakhir dalam waktu 10 tahun.
On 11 December 2007, the Company entered into Energy Supply Agreements with CDE, whereby CDE will provide electricity to the Company through its power plant facilities in Kabupaten Lampung Utara, Desa Bumi Dipasena Agung, Lampung and Kabupaten Ogan Komering, Palembang, South Sumatera. The agreements have been amended for several times as reflected in the supplemental agreements dated 13 November 2008 and 2 December 2008. The Company will make payments based on the energy used, including the minimum energy payment. In case there is failure in the energy supply by CDE, the Company has no obligation to pay the minimum energy charge. The agreements will expire in 10 years.
e. Gugatan dari PT Mitra Andalan Jaya Utama
e. Lawsuit from PT Mitra Andalan Jaya Utama
Pada tanggal 16 September 2010, PT Mitra Andalan Jaya Utama (MAJU) melalui kuasa hukumnya Teguh Samudera & Associates telah melayangkan gugatan kepada Perusahaan dan CPB melalui Pengadilan Negeri Bandar Lampung. Menurut MAJU, Perusahaan dan CPB belum melunasi pembayaran atas produk pelumas sejumlah AS$ 176.555,59 yang telah dikirim oleh MAJU berdasarkan perjanjian pembelian tanggal 1 April 2009.
On 16 September 2010, PT Mitra Andalan Jaya Utama (MAJU) by its lawyer Teguh Samudera & Associates has filed a court lawsuit in Pengadilan Negeri Bandar Lampung (State Court District level) against Company and CPB. According MAJU, Company and CPB have not made payment on the lubricants product which delivered by MAJU amounted to US$ 175,555.59 based on the purchase contract dated 1 April 2009.
Perusahaan dan CPB mempermasalahkan produk pelumas tersebut, karena produk pelumas yang dikirim MAJU tersebut tidak sesuai dengan perjanjian pembelian.
Company and CPB are disputing such lubricants products, since the lubricants product delivered by MAJU are not in compliance with the purchase contract.
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Kuasa Hukum Perusahaan dan CPB telah menghadiri panggilan Sidang Pengadilan di Lampung dengan agenda verifikasi para pihak, yang akan dilanjutkan dengan sidang tanggal 9 November 2010 dengan agenda penyerahan bahan mediasi dari para pihak. Saat ini, Perusahaan sedang dalam proses mempersiapkan langkah hukum sehubungan dengan masalah ini dengan berkonsultasi bersama tim hukum Perusahaan.
On 26 October 2010, Company and CPB through their lawyers have attended the court summon in Lampung, which agenda is parties verification, and will be followed up by the next court on 9 November 2010 with agenda submission on mediation material by the parties. Currently, the Company is in process of preparing legal action with regards to this matter in consultation with Company’s legal team.
91
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dihadapkan pada risiko keuangan yang timbul dari kegiatan operasional dan penggunaan instrumen keuangan. Risiko keuangan meliputi risiko mata uang, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Strategi Perusahaan, toleransi terhadap risiko dan filosofi atas manajemen risiko yang umum, ditentukan oleh manajemen Perusahaan sesuai dengan kondisi ekonomi dan operasi Perusahaan.
Company is exposed to financial risk arising from its operations and the use of financial instruments. The financial risk includes foreign currency risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s strategies, tolerance of risk, general risk management philosophy are determined by the Company’s management in accordance with the economic and Company’s operating condition.
Risiko Mata uang Perusahaan dihadapkan pada risiko fluktuasi valuta asing antara Dolar AS dan Rupiah, yang terutama disebabkan oleh jeda waktu antara saat Perusahaan membayar udang panen dan saat Perusahaan menjual produk udang bekunya. Selain itu, laporan keuangan Perusahaan disajikan dalam mata uang Rupiah sehingga Perusahaan dihadapkan pada risiko penjabaran yakni risiko dimana laporan keuangan untuk periode tertentu atau per tanggal tertentu akan bergantung pada kurs Dolar AS terhadap Rupiah yang berlaku di saat itu. Sehubungan dengan risiko penjabaran, walaupun mata uang Dolar AS terhadap Rupiah bisa sangat fluktuatif dan karenanya mempengaruhi perbandingan dengan periode sebelumnya secara signifikan, dampak penjabaran merupakan aspek pelaporan dan tidak mempengaruhi kinerja operasional Perusahaan.
Foreign Currency Risk The Company is exposed to currency fluctuation risk between US Dollar and Rupiah, which is caused by timing differences when the Company pays harvesting shrimp from farmers and when the Company sold as frozen shrimp products. Furthermore, the Company’s financial statements are presented in Rupiah, so the Company will subject to translation risk which is the risk that financial statements for a particular period or as of a certain date depend on the prevailing exchange rates of the US Dollar against Rupiah. With respect to translation risk, even though the fluctuation of the US Dollar against Rupiah can be substantial and therefore significantly impact on comparison with prior periods, the translation impact is a reporting consideration and does not affect the underlying results of Company’s operations.
Risiko Tingkat Suku Bunga Perusahaan memiliki hutang bank yang terutama berupa fasilitas pinjaman impor (L/C) dengan tingkat suku bunga mengambang. Perusahaan tidak melakukan transaksi lindung nilai sehubungan dengan risiko perubahan tingkat suku bunga. Sebagai akibatnya, peningkatan suku bunga, bila ada, akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap Perusahaan. Untuk mengurangi resiko tingkat suku bunga ini, manajemen Perusahaan menentukan strateginya berdasarkan kondisi dan perkembangan perekonomian secara domestik maupun global. Sebagai salah satu strategi untuk mengatasi risiko tingkat bunga ini, di tahun 2009 manajemen Perusahaan pernah melakukan transaksi swap mata uang silang (cross currency swap transactions) atas bunga pinjaman bank tertentu. Dengan transaksi ini, diharapkan beban keuangan atas pinjaman bank tersebut dapat dikendalikan.
Interest Rate Risk The Company has bank loans which primarily in the form of Import Loans (L/C) with floating interest rate. The Company does not perform hedging transaction in relation to interest rate changes risk. As a result, any increasing in interest rate, if any, will give negative effect to the Company. In order to reduce risk on the interest rate, the Company’s management determine its strategy based on the domestic and global economic condition and growth. As one of the strategy to overcome this interest rate risk, in 2009 Company’s management have ever been entered into cross currency swap transactions on the interest of the certain bank loan. With this transaction, it was expected that the finance cost on such bank loan can be controllable.
92
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit Risiko kredit Perusahaan terutama dihubungkan dengan piutang usaha, yang mayoritas berasal dari piutang plasma dan piutang pelanggan lainnya. Kolektabilitas piutang plasma tergantung dari keberhasilan panen dari plasma yang bersangkutan, sedangkan piutang pelanggan diatur berdasarkan jangka waktu kredit yang disepakati dengan masing-masing pelanggan. Perusahaan selalu memonitor kinerja plasma dan kolektabilitas dari pelanggannya untuk memastikan agar kerugian yang mungkin timbul dari tidak terbayarnya kredit yang diberikan menjadi seminimal mungkin.
Credit Risk Company’s credit risk mainly attributable to the account receivables, which majorly exist from farmer receivables and receivables from customers. Collectability of the farmers receivables depend on the successfulness of farmers’ harvesting, while for other customers’ receivables is arranged based on the agreed credit terms for each customer. Company always monitors farmers’ performance and collection from each customer to ensure that loss possibility from the uncollectible credit given is minimum as possible.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana Perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban finansialnya karena ketidaktersediaan dana. Untuk mengelola risiko likuiditas ini, Perusahaan memonitor arus kas operasionalnya dan menjaga level kas dan setara kas Perusahaan dan fasilitas pinjaman dari bank. Dalam menjajaki fasilitas pendanaan, manajemen Perusahaan melakukan penelaahan kebutuhan modal kerjanya secara regular.
Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that Company will encounter difficulty to meet its financial obligations due to shortage of funds. To manage liquidity risk, the Company monitors its operating cash flows and maintains adequate level of cash and cash equivalents and funding facilities from the bank. In assessing the funding facilities, the Company’s management reviews its working capital requirements regularly.
28. KELANGSUNGAN USAHA
28. GOING CONCERN
Virus di tambak utama Anak Perusahaan
Virus in Subsidiary’s main ponds
Sejak kuartal kedua tahun 2009, penjualan dan produksi udang CPB mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berjangkitnya suatu virus jenis baru yang disebut IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus) di tambaktambak udang CPB. Virus ini berukuran relatif lebih kecil dan dapat bertahan lebih dari 60 hari di perairan terbuka tanpa tempat hinggap, sehingga menjadi virus yang sulit dihalau dari tambak-tambak CPB.
Since the second quarter of 2009, shrimp sales and production of CPB experienced significant decrease, compared to the previous periods. This decrease was caused by the appearance of Infectious Myo Necrosis Virus (IMNV) in CPB’s culturing ponds. IMNV is relatively small and can survive for more than 60 days in open water without a host, making it a particularly difficult virus to repel from CPB’s ponds.
Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini CPB sedang melakukan berbagai upaya penanggulangannya, antara lain sebagai berikut: • Perbaikan lingkungan sekitar tambak, meliputi peningkatan sirkulasi air, sanitasi tambak dan mengurangi densitas tebar. Peningkatan sirkulasi air dilakukan antara lain dengan: penambahan jumlah pompa dan kincir air sehingga sirkulasi air menjadi lebih baik dan kadar oksigen dalam air meningkat, sehingga mengurangi stress pada udang. Peningkatan sanitasi tambak, antara lain dengan: klorinisasi dan pemberian obat-obatan untuk mengurangi virus di area tambak dan sekitarnya. Densitas tebar telah dikurangi dari rata-rata 110 benur/m2 menjadi 80 benur/m2.
To overcome this matter, CPB is currently conducting various corrective measures, among others:
93
• Improvement of pond environment, including improvement of water circulation, improvement of pond sanitation and reducing stocking density. Improve water circulation is accomplished by, among others: using additional water pumps and paddle wheels, which improve water circulation and increase the oxygen level in the water, thus reducing stress on the shrimp. Improve pond sanitation is accomplished by, by among others: the use of chlorine and other forms of water treatment to reduce the viral load in the pond environment. Stocking density has been reduced from an average of 110 fries / m2 to 80 fries / m2.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan)
28. GOING CONCERN (continued)
Virus di tambak utama Anak Perusahaan (lanjutan)
Virus in Subsidiary’s main ponds (continued)
•
Pengembangan jenis induk udang (broodstock) baru yaitu Specific Pathogen Resistance (SPR) yang tahan terhadap virus tersebut. Saat ini, Pusat Penelitian dan Pengembangan milik Grup yang berada di Hawaii dan Florida sedang mengembangkan bibit-bibit udang yang resisten terhadap virus tersebut.
• Developing new species of Specific Pathogen Resistance broodstock, which is resistant to the virus. Currently, Group’s Research and Development Centers in Hawaii and Florida are working to develop broodstocks which are resistant to such viral.
•
Melakukan Biofiltrasi, dengan memasukkan ikan jenis tertentu ke dalam tambak udang, yang dapat menghambat perkembangan dan penyebaran virus tersebut.
• Implementing Biofiltration by introducing certain species of fish into the pond environment, which can hamper the growth and spread of the virus.
Saat ini, Perusahaan terus melanjutkan upaya penanganan virus tersebut yang meliputi perbaikan bio-sekuriti di semua tahapan budidaya, peningkatan sirkulasi air, penerapan bio-treatment, peningkatan ketahanan udang, membatasi penyebaran virus dan lain-lain. Tingkat keberhasilan dari usaha tersebut masih dalam pengamatan, karena sebagian besar tambak-tambaknya saat ini masih dalam status budidaya. Namun demikian, saat ini sudah terdapat banyak tambak yang dapat dipanen pada umur budidaya yang lebih panjang dimana hasil panennya menunjukkan adanya peningkatan tonase panen.
Company is continuing its best effort to handling the viral matters as mentioned which include biosecurity improvement in all the cultivation stages, water circulation improvement, bio treatment application, increasing shrimp’s resistance, viral spread limitation, etc. The success level on such efforts still being observed, since most of the ponds now are in the cultivation status. However, there are many ponds currently are able to be harvested in the longer cultivation period and the results show an increasing in the harvesting tonnage.
Selain itu, tambak Perusahaan sendiri yang berlokasi di pertambakan eks Dipasena mengalami kemajuan yang cukup baik di kuartal kedua tahun ini.
Furthermore, the Company’s ponds which located in the ex Dipasena shrimp farming area indicate a good improvement in the second quarter this year.
Berdasarkan kinerja yang diperlihatkan tambak-tambak Perusahaan saat ini secara keseluruhan, manajemen berkeyakinan bahwa masalah virus ini dapat berangsurangsur teratasi dan Perusahaan dapat kembali ke kondisi operasional yang normal.
Based on the current overall Company’s pond performance, management believes that these viral problems can be gradually recovered and the Company will be able to return to its normal operation condition.
Pembayaran bunga obligasi
Bonds interest payment
Penurunan penjualan udang CPB yang cukup signifikan mengakibatkan kerugian operasi konsolidasian di tahun 2009 yang berdampak pada kemampuan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga obligasi yang jatuh tempo di akhir Desember 2009 dan akhir Juni 2010 (Catatan 16).
The significant decrease in revenue from shrimp products of CPB resulted in consolidated operating loss in 2009 which has affected the Company and Subsidiaries’ ability to meet the bond interest payment which was due at the end of December 2009 and end of June 2010 (Note 16).
94
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan)
28. GOING CONCERN (continued)
Pembayaran bunga obligasi (lanjutan)
Bonds interest payment (continued)
Perusahaan dan BOR sedang melakukan proses restrukturisasi atas obligasi yang diterbitkan oleh BOR. Sebagai langkah awal, Perusahaan telah mencapai kesepakatan dengan 57,4% pemegang obligasi untuk menandatangani Standstill Agreement. Di dalam Standstill Agreement tersebut, para pemegang obligasi yang menandatangani Standstill Agreement setuju untuk tidak akan melaksanakan haknya atas hal-hal sebagai berikut: • mempercepat pelunasan pokok pinjaman obligasi senilai AS$325.000.000 • melakukan tindakan penagihan atas Penerbit, Penjamin atau atas aset-aset yang dimiliki mereka sebesar nilai yang jatuh tempo dalam obligasi • melakukan langkah-langkah untuk pengambilalihan jaminan yang diberikan oleh Penerbit, Penjamin maupun pihak yang terkait dalam obligasi • mengambil langkah-langkah untuk mempailitkan (insolvency proceedings) Penerbit, Penjamin ataupun aset yang dimiliki mereka.
The Company and BOR are in the process of restructuring the bonds issued by BOR. As preliminary steps, the Company has signed a Standstill Agreement with the holders of 57.4% of the aggregate value of the bonds. Per the Standstill Agreement, the bondholders who signed the Standstill Agreement agreed that they will not exercise their rights to the following:
Di dalam Standstill Agreement tersebut, juga dicantumkan target (milestones) yang akan diupayakan oleh Perusahaan semaksimal mungkin sebagai berikut: • Proposal persyaratan restrukturisasi disampaikan sebelum tanggal 31 Maret 2010 • Kesepakatan persyaratan restrukturisasi dengan lebih dari 50% pemegang obligasi mengenai pinjaman pokok obligasi BOR sebelum tanggal 31 Mei 2010 • Dengan memperhatikan persyaratan Standstill Agreement, khususnya mengenai hal perpanjangan waktu, periode masa tunggu (forbearance period) akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2010, di mana pada saat itu para pemegang obligasi tidak terikat lagi dengan Standstill Agreement.
The Standstill Agreement also outlines certain milestones that the Company will make its best efforts to achieve, as follows: • The proposal of a restructuring term sheet delivered by 31 March 2010 • Entry into a restructuring term sheet with Noteholders holding in aggregate more than 50% in outstanding principle amount of the BOR notes by 31 May 2010 • Subject to the terms of the Standstill Agreement, in particular the provision for an extension of such period, the forbearance period will expire on 28 June 2010, at which point the bondholders shall no longer be restricted by such agreement.
Standstill Agreement ini berlaku sampai dengan tanggal 28 Juni 2010, dan dapat diupayakan perpanjangan apabila proses restrukturisasi ini belum selesai.
The Standstill Agreement is valid up to 28 June 2010, after which an extension can be sought if the restructuring process has not been completed.
95
• accelerate the outstanding principal amount of US$325,000,000 • commence any recovery action against the Issuer, the Guarantors or any of their assets in respect of amounts due under the notes • take any action to enforce any security interest granted by the Issuer, Guarantors or any other person in connection with the notes • take any steps to initiate any insolvency proceedings against the Issuer, the Guarantors or any of their assets.
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
28. KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan)
28. GOING CONCERN (continued)
Pembayaran bunga obligasi (lanjutan)
Bonds interest payment (continued)
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan dan BOR masih sedang mempersiapkan proposal persyaratan restrukturisasi. Adapun hal-hal yang dapat membawa dampak negatif dalam proses restrukturisasi ini antara lain: • Para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan atas persyaratan restrukturisasi • Adanya tindakan dari pihak ketiga yang membawa dampak negatif pada kemampuan para pihak untuk menyepakati restrukturisasi • Posisi keuangan Perusahaan mungkin dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berdampak negative pada negosiasi • Perundangan atau peraturan baru di Indonesia atau di tempat lain yang dapat berdampak negatif pada kemampuan para pihak untuk menyepakati restrukturisasi
As of the date of the consolidated financial statements, the Company and BOR are still preparing the proposal for restructuring term sheet. There are several matters which could negatively impact the restructuring process, among others: • The parties may be unable to reach an agreement on the terms of restructuring • A third party could take action that negatively impacts the ability of the parties to agree a restructuring
Jika proses restrukturisasi ini pada akhirnya tidak mencapai kesepakatan, maka para pemegang obligasi dimungkinkan untuk melakukan tindakan-tindakan terhadap Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu sesuai dengan kesepakatan yang tercantum dalam perjanjian obligasi, sebagai akibat belum dibayarnya bunga obligasi BOR (Catatan 16).
If the restructuring process is not successful, bondholders will be able to take certain actions against the Company and its Subsidiary as agreed in the bond agreement, as a result of the unpaid interest on Bonds issued by BOR (Note 16).
Pada saat ini, Perusahaan masih sedang melakukan proses negosiasi dengan para pemegang obligasi. Perusahaan sedang mengupayakan yang terbaik untuk mendapatkan kesepakatan restrukturisasi dengan para pemegang obligasi. Meskipun periode Standstill Agreement telah berakhir pada tanggal 28 Juni 2010 dan tidak diperpanjang, Perusahaan dan para pemegang obligasi tetap melanjutkan proses negosiasi ini.
Currently, the Company is in the process of negotiating with the bondholders. The Company continues to use best efforts to agree restructuring terms with the bondholders. Although the Standstill Agreement expired on 28 June 2010 and was not extended, the Company and the bondholders keep on continuing the negotiation process.
• The financial position of the Company may be affected by factors which adversely impact the negotiation • A new law or regulation could be enacted in Indonesia or elsewhere that could negatively impact the ability of the parties to agree a restructuring
96
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
PT CENTRAL PROTEINAPRIMA Tbk. AND SUBSIDIARIES Notes to consolidated financial statements (continued)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Millions of Rupiah Unless Otherwise Stated)
29. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTASI KEUANGAN DAN PENERBITAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
29. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND ISSUANCE OF INTERPRETATION ON FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) telah menerbitkan revisi dan interpretasi atas standar akuntansi keuangan sebagai berikut:
Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) has issued revisions and interpretations on the accounting standards as follows:
- PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan
- PSAK 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements - PSAK 2 (Revised 2009) – Statement of Cash Flows - PSAK 4 (Revised 2009) – Consolidated and Separate Financial Statements - PSAK 5 (Revised 2009) – Operating Segments - PSAK 7 (Revised 2009) – Related Party Disclosures
- PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas - PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi - PSAK 7 (Revisi 2009) – Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi - PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama - PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi - PSAK 19 (Revisi 2009) – Aset Tak Berwujud - PSAK 22 (Revisi 2009) – Kombinasi Bisnis - PSAK 23 (Revisi 2009) - Pendapatan - PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntasi dan Kesalahan - PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset - PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi - PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan - ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus - ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa - ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan - ISAK 11 – Distribusi Aset Non Kas kepada Pemilik - ISAK 12 – Pengendalian bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer - ISAK 14 – Aset Tak Berwujud: Biaya Situs Web
- PSAK 12 (Revised 2009) – Interests in Joint Ventures - PSAK 15 (Revised 2009) – Investments in Associates -
PSAK 19 (Revised 2009) – Intangible Assets PSAK 22 (Revised 2009) – Business Combination PSAK 23 (Revised 2009) - Revenue PSAK 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets PSAK 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (Revised 2009) – Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations ISAK 7 (Revised 2009) – Consolidation Special Purpose Entities ISAK 9 – Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10 – Customer Loyalty Programs ISAK 11 – Distributions of Non-cash Assets to Owners ISAK 12 - Jointly Controlled Entities: Non Monetary
- ISAK 14 – Intangible Assets: Web Site Costs
Standar Akuntansi Keuangan tersebut di atas berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
The above Financial Accounting Standards are effectively applied on or after 1 January 2011.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari revisi Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.
The Company and Subsidiaries are presently evaluating the effects of these revised Statements and new Interpretations on Financial Accounting Standards to its consolidated financial statements.
30. PENYELESAIAN KONSOLIDASIAN
LAPORAN
KEUANGAN
30. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam mempersiapkan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan pada tanggal 29 Oktober 2010.
CONSOLIDATED
The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on 29 October 2010.
97