PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARET 2006 DAN 2005/ MARCH 31, 2006 AND 2005
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2006
2005 ASSETS
AKTIVA Aktiva lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp573 pada tahun 2006 (2005: Rp8.821) - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Instrumen derivatif Aktiva lainnya Jumlah aktiva lancar
1,574,386 -
427,199 4,437 96,587 14,696 6,220,283 453,450 320,670
2,435,003 344,976 96,378 104,676 192,334
Jumlah aktiva tidak lancar
3,312,092
1,390 137,335
12,423,800
8,512,186
Total current assets
358,399 9,479
2g,20 2g,20,21 2h,6 2i 2j,8,21
2s 2g,20 2b,3,7
2,203,929 352,388 812 43,104 117,785
Non-current assets Deferred tax assets Due from related parties Investments in shares Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,382,910 and assets impairment of Rp159,845 in 2006 (2005: Rp1,153,022 and Rp11,612) Land for development Goodwill Prepaid pension costs Other assets
2,934,950
Total non-current assets
11,447,136
TOTAL ASSETS
22,665 13,384 180,883
2k,9 2l 2m,3 2r,17 2k,2n,22
2t,14
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1
93,058 8,532 4,767,216 225,065 847,877 226,140
Current assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp573 in 2006 (2005: Rp8,821) Related party Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Derivative instruments Other assets
1,946,626 29,794
9,111,708
Aktiva tidak lancar Aktiva pajak tangguhan Piutang hubungan istimewa Penyertaan saham Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.382.910 dan penurunan nilai aktiva sebesar Rp159.845 pada tahun 2006 (2005: Rp1.153.022 dan Rp11.612) Tanah untuk pengembangan Goodwill Biaya pensiun dibayar di muka Aktiva lainnya
JUMLAH AKTIVA
2d,4,21 2e 2f,5
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2006
2t,14
KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang lainnya - pihak ketiga Hutang pajak dan cukai Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: - Hutang efek - Hutang bank - Hutang sewa guna usaha Jumlah kewajiban jangka pendek
LIABILITIES
626,911 163,425 105,164 2,890,703 276,153
10 21 2g,20 21 2s,11 21
690,819 6,172 28,688 1,807,123 211,073
597,725 36,839 6,761
12,21 12,21 2k,12
41,426 10,338
Current liabilities Trade payables Third parties Related parties Other payables - third parties Taxes and excise tax payables Accrued expenses Long-term debts matured in one year: Guaranteed notes Bank loan Obligations under capital lease -
2,795,639
Total current liabilities
4,703,681
Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang: - Hutang obligasi - Hutang bank - Hutang sewa guna usaha - Hutang efek Kewajiban imbalan kerja Pendapatan ditangguhkan
1,598,250 110,516 3,947 192,146 30,914
Jumlah kewajiban jangka panjang
1,996,060
HAK MINORITAS
2005
60,287
218,302
2s
1,597,750 165,704 7,468 624,400 169,122 29,385
Non-current liabilities Deferred tax liabilities Long-term debts: Bonds payable Bank loan Obligations under capital lease Guaranteed notes Employee benefits obligations Deferred revenue
2,672,008
Total non-current liabilities
350,713
MINORITY INTEREST
78,179
2o,12 12,21 2k,12 12,21 2r,17 2q
2b
EQUITY Share capital Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.383.000.000 lembar saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih penilaian kembali aktiva tetap Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
90,000 4,394,821
90,000 4,513,029
Cumulative translation adjustments Difference in equity transactions of subsidiaries Fixed assets revaluation reserve Unrealised gains on available for sale securities Retained earnings Appropriated Unappropriated -
Jumlah ekuitas
5,505,757
5,628,776
Total equity
12,423,800
11,447,136
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
438,300 42,077
13
438,300 42,077
573,915
2c
564,538
(33,372) 16
2b 2k
(33,372) 16
2e
14,188
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2
Issued and fully paid 4,383,000,000 ordinary shares Additional paid-in capital
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar) Catatan/ Notes
2006
2005
Penjualan bersih
7,127,721
2g,2q,2t 14,20
5,270,467
Net sales
Beban pokok penjualan
5,121,656
2g,2k,2q,2r 9,17,20,22
3,618,732
Cost of goods sold
Laba kotor
2,006,065
1,651,735
Gross profit
382,398 218,328
Operating expenses Selling General and administrative
600,726
Total operating expenses
1,051,009
Operating income
Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi
439,953 172,788
Jumlah beban usaha
612,741
Laba operasi
1,393,324
2k,2q, 2r,15
2t,14
Penghasilan/(beban) lainnya Penghasilan bunga Penghasilan sewa Beban pembiayaan Lain-lain - bersih
12,289 2g,20 19,219 2q (76,673) 16 18,952 2c,2m,2q,8
21,837 13,486 (81,834) 1,203
Other income/(expenses) Interest income Rent income Financing costs Miscellaneous - net
Beban lainnya - bersih
(26,213)
(45,308)
Other expenses - net
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan
1,117
1,243
Share of results of associates
1,006,944
Profit before income tax
239,273 1,140
Income tax expense Current Deferred -
240,413
Income tax expense - net
766,531
Consolidated profit before minority interest
6,657
13,658
Minority interest
947,144
752,873
Net income
172
Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 4,383,000,000 shares
1,368,228
Beban pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
413,172 1,255
Beban pajak penghasilan - bersih
414,427
Laba konsolidasi sebelum hak minoritas
953,801
Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham
2b,2t 7,14
216
2s
2b
2u
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2005
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
Modal saham/ Share capital
Selisih transaksi Selisih kurs perubahan karena ekuitas anak penjabaran perusahaan/ laporan Difference keuangan/ in equity Cumulative transactions translation of adjustments subsidiaries
Selisih penilaian kembali aktiva tetap/ Fixed asset revaluation reserve
Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual/ Unrealised gains on available for sale securities
Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated
Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated
Jumlah/ Total
438,300
42,077
554,224
(32,447)
16
7,104
90,000
3,760,156
4,859,430
Balance at January 1, 2005
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
2c
-
-
10,314
-
-
-
-
-
10,314
Cumulative translation adjustments
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
2b
-
-
-
(925)
-
-
-
-
(925)
Difference in equity transactions of subsidiaries
Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual
-
-
-
-
-
7,084
-
-
7,084
Unrealised gains on available for sale securities
-
-
-
-
-
-
-
752,873
752,873
Net income
Saldo 31 Maret 2005
438,300
42,077
564,538
(33,372)
16
14,188
90,000
4,513,029
5,628,776
Balance at March 31, 2005
Saldo 1 Januari 2006
438,300
42,077
590,857
(33,372)
16
-
90,000
3,447,677
4,575,555
Balance at January 1, 2006
-
-
(16,942)
-
-
-
-
-
(16,942)
Cumulative translation adjusments
-
-
-
-
-
-
-
947,144
947,144
Net income
438,300
42,077
573,915
(33,372)
16
-
90,000
4,394,821
5,505,757
Balance at March 31, 2006
2e
Laba bersih
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba bersih Saldo 31 Maret 2006
2c
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Halaman 3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah) Catatan/ Notes
2006 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: - Pemasok - Karyawan Pajak dan cukai Penghasilan bunga Beban pembiayaan Kegiatan usaha lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan: Penyertaan saham Aktiva tetap Pembayaran: Aktiva tetap Uang muka pembelian aktiva tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran: Hutang bank jangka pendek Sewa guna usaha pembiayaan Hutang obligasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (Penurunan)/penambahan bersih kas dan setara kas
2005
7,709,877
5,543,597
(2,843,019) (450,339) (3,434,364) 12,289 (68,419) 10,875
(1,603,972) (410,406) (2,681,868) 21,837 (144,575) (63,878)
936,900
660,735
(166,544) (26,624) (112,267)
(600,000) (3,091) -
(138,683)
22f 12
221,542
Kas dan setara kas pada akhir periode
1,574,386
Net cash flows used in investing activities
Cash flows from financing activities Payments of: Short terms bank loans (3,644) Capital leases (1,000,000) Bonds payable Net cash flows used in (1,003,644) financing activities
(603,091)
1,352,844
Cash flows from operating activities Cash receipts from customers Cash payments to: Suppliers Employees Taxes and excise tax Interest income Financing costs Other operating activities Net cash flows provided from operating activities
Cash flows from investing activities Proceeds from sales of : Investment in shares of stock 3,309 Fixed assets Payments of: (70,105) Fixed assets Advances for purchases of (71,887) fixed assets
80,000 901
Kas dan setara kas pada awal periode
Transaksi non kas: Perolehan aktiva tetap melalui sewa guna usaha pembiayaan
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah)
(481,592)
4
Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents
2,428,218
Cash and cash equivalents at the beginning of the period
1,946,626
Cash and cash equivalents at the end of the period Non-cash transactions:
421
9
2,531
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 4
Acquisition of fixed assets using capital leases
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM
GENERAL INFORMATION
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 108 tanggal 18 Juni 2004 dari Dedy Syamri, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., sehubungan dengan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh, yang kemudian diubah dengan Akta No. 82 tanggal 15 Juli 2004 dari Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-20646 HT.01.04.TH.2004 tanggal 16 Agustus 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Surabaya No.085/BH.13.01/Sept/2004 tanggal 8 September 2004.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the “Company”), was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette No. 94 dated November 24, 1964. The Articles of Association have been amended several times. The latest amendment to the Company’s Articles of Association was registered through Notarial Deed No. 108 of Dedy Syamri, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., dated June 18, 2004 regarding the decrease in the Company’s issued and fully paid share capital, which was amended by Notarial Deed No. 82 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., dated July 15, 2004. This amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-20646 HT.01.04.TH.2004 dated August 16, 2004 and has been registered in “Company Registration” of Industry and Trade Department, City of Surabaya No.085/BH.13.01/Sept/2004 dated September 8, 2004.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operation in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan dan Malang. Perusahaan juga memiliki kantor operasional di Jakarta.
The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan and Malang. The Company also has an operational office in Jakarta.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersama-sama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 39.041 orang dan 39.255 orang karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the “Group”) had approximately 39,041 and 39,255 permanent employees as at March 31, 2006 and 2005, respectively.
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak 27.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Jakarta dan Surabaya dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksitransaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:
In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:
Halaman 5/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions
Tahun/ Year
Keterangan/ Descriptions
1994
Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru / Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares
450,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share
900,000,000
1996
1999
2001
Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share Perolehan kembali 28.000.000 saham/ Repurchase of 28,000,000 shares
928,000,000 900,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share
4,500,000,000
2002
Perolehan kembali 108.130.500 saham / Repurchase of 108,130,500 shares
4,391,869,500
2004
Perolehan kembali 8.869.500 saham / Repurchase of 8,869,500 shares
4,383,000,000
Pada tanggal 31 Maret 2006, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
Direksi: Presiden Direktur Direktur
As at March 31, 2006, the members of the Company’s Commissioners and Directors are as follows:
Matteo Lorenzo Pellegrini Michael Patrick Murphy Phang Cheow Hock Ekadharmajanto Kasih (*) Louis Suwarna (*) Douglas Walter Werth Martin Gray King Angky Camaro Edward Harvey Frankel Sugiarta Gandasaputra Salman Hameed Arndt Friedrich Kottsieper Andrew Vanzeller White
(*) Bertindak selaku Komisaris Independen
Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Directors: President Director Directors
(*) Act as Independent Commissioners
Halaman 5/2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan) Pada tanggal 31 Maret 2005, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
GENERAL INFORMATION (continued) As at March 31, 2005, the members of the Company’s Commissioners and Directors are as follows: Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Putera Sampoerna Boedi Sampoerna Soetjahjono Winarko Ekadharmajanto Kasih Phang Cheow Hock (*) James Paul Barnes (*)
Direksi: Presiden Direktur Direktur
Directors: President Director Directors
Michael Joseph Sampoerna Hendra Prasetya Djoko Susanto Edward Harvey Frankel Sugiarta Gandasaputra Angky Camaro
(*) Bertindak selaku Komisaris Independen
(*) Act as Independent Commissioners
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan berikut, dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham lebih dari 50%, secara langsung maupun tidak langsung:
Nama perusahaan/ Company name
Kepemilikan langsung/ Directly-owned Sampoerna International Pte. Ltd. (SI) Sampoerna International Finance Company B.V.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the following subsidiaries, of which the Company has more than 50% direct or indirect ownership:
Kegiatan usaha/ Business activity
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Pendanaan/Finance
Domisili/ Domicile
Tahun perolehan/ pendirian/ Year acquired/ incorporated
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2006
Jumlah aktiva/ Total assets
2005
2006
2005
Singapura/Singapore
1995
100.0
100.0
929,763
1,491,218
Belanda/Netherlands
1996
100.0
100.0
615,059
642,023
PT Sampoerna Air Nusantara
Jasa transportasi udara/ Air transportation
Indonesia
1989
99.9
99.9
119,415
30,080
PT Graha Sampoerna
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
2003
99.9
99.9
88,745
88,745
PT Handal Logistik Nusantara (dahulu/previously PT Sampoerna Transport Nusantara)
Jasa pengangkutan darat/ Land transportation
Indonesia
1989
99.9
100.0
57,407
45,829
PT Union Sampoerna Dinamika (Catatan 3/Note 3)
Investasi saham pada perusahaan lain/ Equity holdings Konstruksi/Construction
Indonesia
2005
99.9
-
51,117
-
Indonesia
1989
99.9
100.0
13,704
13,039
PT Citra Investasi Nusa (1)
Perdagangan dan jasa/ Trading and services
Indonesia
1989
99.9
100.0
288
281
PT Taman Dayu (TD)
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
1990
99.7
99.7
279,805
294,240
PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas)
Distribusi rokok/ Cigarette distribution
Indonesia
1989
99.0
99.0
867,993
684,541
PT Integrated Business Solution Asia (IBSA)
Jasa teknologi informasi/ Information technology
Indonesia
2003
99.0
99.0
12,770
10,598
PT Wahana Sampoerna
Halaman 5/3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
Nama perusahaan/ Company name
Kegiatan usaha/ Business activity
GENERAL INFORMATION (continued)
Domisili/ Domicile
Tahun perolehan/ pendirian/ Year acquired/ incorporated
2006
2005
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah aktiva/ Total assets 2006
2005
Kepemilikan langsung (lanjutan)/ Directly-owned(continued) PT Sampoerna Printpack (SPP)
Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging
Indonesia
1989
80.0
80.0
746,325
640,402
PT Sumber Alfaria Trijaya
Perdagangan eceran/Retail Indonesia
1989
70.0
70.0
971,044
669,025
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
British Virgin Islands
1995
100.0
100.0
217,412
214,321
Singapura/Singapore
1995
100.0
100.0
31,356
122,548
British Virgin Islands
2000
100.0
100.0
17,345
17,099
Kepemilikan tidak langsung/ Indirectly-owned Melalui/Through SI Batavia Trading Corporation (BTTC) Sampoerna Asia Pte. Ltd.
Vinasa Investment Corporation (VIC)
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Sterling Tobacco Corporation
Industri dan distribusi rokok/ Filipina/Philippines Cigarette manufacturing and distribution
2000
100.0
100.0
9,968
34,050
Sampoerna Investment Corporation (SIC)
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
British Virgin Islands
1996
100.0
100.0
51
32,176
Sampoerna Taiwan Corporation
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
British Virgin Islands
2001
100.0
100.0
8,763
19,451
Sampoerna Hong Kong Co.Ltd.
Produksi tembakau dan perdagangan umum/ Tobacco manufacturing and trading Industri dan distribusi rokok/Cigarette manufacturing and distribution Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Hong Kong
2004
100.0
100.0
434
2,156
Malaysia
1998
71.0
71.0
261,973
327,572
British Virgin Islands
2000
-
100.0
-
35,302
Perdagangan rokok/ Cigarette trading
British Virgin Islands
1998
-
100.0
-
167
Lapangan golf/Golf course
Indonesia
1996
96.5
96.5
41,117
45,342
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2002
99.0
99.0
54,794
45,755
Restoran dan kafe/ Restaurantandcafe
Indonesia
2003
99.9
99.9
7,046
3,863
PT. Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. and subsidiary Bursa Tobacco Corporation (BTC) Malacca Trading Corporation (2) Melalui/Through TD PT Golf Taman Dayu Melalui/Through Panamas PT Asia Tembakau
PT Agasam
Halaman 5/4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
Nama perusahaan/ Company name
Kegiatan usaha/ Business activity
GENERAL INFORMATION (continued) Tahun perolehan/ pendirian/ Year acquired/ incorporated
Domisili/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2006
2005
Jumlah aktiva/ Total assets 2006
2005
Kepemilikan tidak langsung (lanjutan)/ Indirectly-owned(continued) Melalui/Through IBSA IBSA Singapore Pte. Ltd. Melalui/Through SPP Sampoerna Packaging Asia Pte. Ltd. Melalui/Through BTTC Sampoerna Latin America Ltd. (SLA) Melalui/Through SIC Sampoerna Investment Corporation (Cyprus) Ltd. (2) Melalui/Through BTC Myanmar Sampoerna Tobacco Co. Ltd. Melalui/Through SLA Sampoerna Tabacos America Latina Ltda.
Jasa teknologi informasi/ Information technology
Singapura/Singapore
2004
100.0
100.0
4,004
5,620
Investasi saham pada perusahaan lain/ Equity holdings
Singapura/Singapore
2002
100.0
100.0
51,275
54,672
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
British Virgin Islands
1998
100.0
100.0
192,844
205,069
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Cyprus
2001
-
100.0
-
4,036
Industri dan perdagangan Myanmar rokok/Cigarette manufacturing and trading
1995
-
90.0
-
191,596
Industri dan perdagangan Brazil rokok/Cigarette manufacturing and trading
1998
100.0
100.0
19,257
44,151
(1) Berhenti operasi / Ceased operations (2) Dilikuidasi pada tahun 2005 / Liquidated in 2005
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Dewan Direksi dan diselesaikan pada tanggal 27 April 2006.
The Group’s consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on April 27, 2006.
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and The Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company.
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain.
Halaman 5/5
Basis of preparation of consolidated financial statements The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih dan nilai wajar; persediaan dan aktiva tidak digunakan dalam usaha yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya dan nilai realisasi bersih; investasi pada perusahaan asosiasi tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas (equity method); instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar; dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali.
The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for short-term investments which are valued at net asset value and fair value; inventories and assets not used in operations which are valued at the lower of cost or net realisable value; certain investments in associated companies which are accounted for under the equity method; derivative instruments which are valued at fair value; and certain fixed assets which are stated at revalued amounts.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Akuntansi Grup
b.
(1) Anak perusahaan
Group accounting
(1) Subsidiaries Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries has an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise has power to govern the financial and operating policies, are consolidated.
Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional.
Halaman 5/6
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
Akuntansi Grup (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
(1) Anak perusahaan (lanjutan)
Group accounting (continued)
(1) Subsidiaries (continued)
Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aktiva yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aktiva bersih anak perusahaan dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2m untuk kebijakan akuntansi atas goodwill). Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali apabila harga perolehan tidak dapat diperoleh kembali.
Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method of accounting is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given up, shares issued or liabilities undertaken at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the fair value of the net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2m for the accounting policy on goodwill). Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated; unrealised losses are also eliminated unless the costs cannot be recovered.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. (2) Associates
(2) Perusahaan assosiasi Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitas-entitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (lihat Catatan 2m).
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (see Note 2m).
Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.
The Group’s shares of its associates’ post-acquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.
Halaman 5/7
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Group accounting (continued)
Akuntansi Grup (lanjutan)
(2) Associates (continued)
(2) Perusahaan assosiasi (lanjutan)
Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aktiva yang dialihkan. c.
c. Foreign currency translation
Penjabaran mata uang asing
(1) Reporting currency
(1) Mata uang pelaporan
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the parent company.
Laporan keuangan konsolidasi dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan perusahaan induk.
(2) Transactions and balances
(2) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income.
Pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:
As at March 31, 2006 and 2005, the exchange rates used based on the last published average transactions exchange rates by Bank Indonesia as at March 31, 2006 and 2005, respectively, are as follows:
Rupiah penuh/ Full Rupiah 2006 2005 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura
10,893 9,075 5,596
Halaman 5/8
12,249 9,480 5,749
Page
1 Euro 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
2.
PENTING
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Foreign currency translation (continued)
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
(3) Foreign entities within the Group
(3) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan.
Statements of income and cash flows of foreign entities are translated into the Group’s reporting currency at average exchange rates for the year, their balance sheets are translated at the exchange rates ruling on the balance sheet date and their equity accounts are translated at historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as “Cumulative translation adjustments” under the equity section in the consolidated balance sheets. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale.
Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aktiva dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate ruling on the balance sheet date.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri, seperti Sampoerna International Finance Company B.V., Belanda, yang mata uang pelaporannya adalah Dolar Amerika Serikat; dan Sampoerna International Pte. Ltd., Singapura, yang mata uang pelaporannya adalah Dolar Singapura, dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah ratarata Bank Indonesia selama tahun berjalan sebagai berikut:
The accounts of the foreign subsidiaries, such as Sampoerna International Finance Company B.V., Netherlands, for which the reporting currency is United States Dollars; and Sampoerna International Pte. Ltd., Singapore, for which the reporting currency is Singapore Dollars, are translated into Rupiah amounts using the Bank Indonesia’s middle rates on the balance sheet date and Bank Indonesia’s average middle rates during the year as follows:
Rupiah penuh/Full Rupiah Aktiva dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2006 2005 2006 2005 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura
9,075 5,596
9,480 5,749
Halaman 5/9
9,385 5,738
Page
9,299 5,678
1 United States Dollar 1 Singapore Dollar
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan investasi jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
e.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and other short-term investments with original maturities of three months or less. e. Short-term investments
Investasi jangka pendek Investasi jangka pendek dalam reksadana dan saham masing-masing dinyatakan sebesar nilai aktiva bersih reksadana dan nilai wajar saham dan dikategorikan sebagai efek tersedia untuk dijual. Pada tanggal neraca, laba atau rugi yang belum direalisasi akibat perubahan nilai aktiva bersih reksadana dan nilai wajar saham disajikan pada “Laba belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual” dalam komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi dan diakui sebagai keuntungan atau kerugian di laporan laba rugi konsolidasi pada saat realisasi.
f.
Short-term investments in the form of mutual funds and shares of stock are stated at the net asset value of the fund and at the fair value of the shares, respectively, and classified as available for sale securities. At balance sheet date, any unrealised gains or losses due to changes in net asset value of the funds and fair value of the shares are presented as “Unrealised gains on available for sale securities” under the equity section in the consolidated balance sheets and are recognised as gains or losses in the consolidated statement of income upon realisation. f.
Piutang usaha
Trade receivables are recorded net of an allowance for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. g.
Transaksi istimewa
dengan
pihak-pihak
hubungan
Trade receivables
g. Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Halaman 5/10
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
i.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Inventories
Persediaan Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weightedaverage method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items. i.
Biaya dibayar di muka
Prepaid expenses are amortised over the expected period of benefit on a straight-line basis.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. j.
j.
Instrumen derivatif
Derivative instruments Derivative instruments are recorded in the balance sheet as either an asset or liability and measured at their fair value. Changes in derivative fair values are recognised in consolidated statements of income unless derivative instruments are used for specific hedges which allow derivative gains and losses to offset related results on the hedged item in the statement of income. The Group documents, designates, and assesses the effectiveness of transactions that are accounted for under hedge accounting. Gains or losses from changes in fair values during the period are recognised in the consolidated statement of income.
Instrumen derivatif dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan, kecuali apabila instrumen derivatif digunakan dalam lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar selama periode berjalan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
Halaman 5/11
Prepaid expenses
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Fixed assets
Aktiva tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost, (except for assets revalued in accordance with government regulation) less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The useful lives of the assets are estimated as follows:
Tahun/Years Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
20 3 - 20 10 - 20 3 - 10 4 - 10
Golf course Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila aktiva tetap tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
The insignificant cost of maintenance and repairs is charged as an expense as incurred; significant renewals and betterments are capitalised. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of income for the period.
Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun “Aktiva lainnya - tidak lancar” serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the licence for the land. The related costs incurred to acquire or renew the licence for the land are deferred and presented under “Other assets - non-current” and amortised over the legal term of the land rights or economic life of the land, whichever is shorter.
Grup melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva pada akhir periode. Grup menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) atas nilai aktivanya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva dan mengakuinya sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The Group conducts a review to determine whether there is any indication of asset value impairment at the end of the period. If any such indications exist, the Group estimates the recoverable amount of their assets and recognises the impairment in asset values as an expense in the consolidated statement of income.
Halaman 5/12
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Aktiva tetap (lanjutan)
Fixed assets (continued)
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha pembiayaan (capital lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha pembiayaan disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Taksiran masa manfaat aktiva tetap sewa guna usaha sama dengan aktiva sejenis yang diperoleh melalui pemilikan langsung.
Lease transactions are accounted for under the capital lease method when the required capitalisation criteria are met. Leases that do not meet any of the required capitalisation criteria are accounted for under the operating lease method. Assets under capital lease are presented as part of fixed assets based on the present value of the lease payments at the beginning of the lease term plus residual value (option price) to be paid at the end of the lease period. Depreciation of such assets is computed using the straight-line method. The estimated useful lives of the leased assets are similar to those fixed assets under direct ownership.
Hutang sewa guna usaha dicatat berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha yang dipersyaratkan.
Obligations under capital lease are presented at the present value of the lease payments.
Rugi atas transaksi jual dan sewa guna kembali (saleand-leaseback) ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva lainnya tidak lancar“ dalam neraca konsolidasi.
Losses on sale-and-leaseback transactions are deferred and amortised over the remaining useful lives of the leased assets using the straight-line method and presented under “Other assets - non-current” in the consolidated balance sheet. l.
Tanah untuk pengembangan
Land for development
Tanah yang dimiliki oleh beberapa anak perusahaan yang dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun “Tanah untuk pengembangan”.
Land owned by certain subsidiaries, which is held for sale after being developed, is presented under “Land for development”.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun “Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual”.
The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to “Inventory - land and buildings held for sale” upon commencement of the development and construction of infrastructure. m. Goodwill
m. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aktiva bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh (10) tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi, dengan pertimbangan bahwa estimasi masa manfaat dari aktiva-aktiva utama yang diakuisisi oleh Grup melalui investasi adalah sepuluh (10) tahun.
Halaman 5/13
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Group’s share of the net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten (10) years. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation of the respective companies or businesses at the time of the acquisition with a consideration that the estimated useful lives of the main assets acquired by the Group through the investment is ten (10) years.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Goodwill (continued)
m. Goodwill (lanjutan) Pada tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai goodwill. n.
At the balance sheet date, the Group reviews whether or not there is any indication of goodwill impairment. n. Assets not used in operations
Aktiva tidak digunakan dalam usaha Aktiva tidak digunakan dalam usaha tidak disusutkan dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih.
o.
Assets not used in operations are not depreciated and are valued at the lower of carrying cost or net realisable value. o. Bonds issue costs
Biaya emisi efek
Bonds issue costs (presented as net of accumulated amortisation) incurred in connection with the issue of Bonds III, are presented as a deduction from the proceeds from the bonds issue. The bonds issue costs are amortised using the straight-line method over the life of the bonds, which is five (5) years. The Bond I and II issue costs in 2000 were directly expensed in the related years.
Biaya emisi obligasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Obligasi III disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama lima (5) tahun. Biaya emisi Obligasi I dan II pada tahun 2000, dibebankan langsung pada tahun-tahun yang bersangkutan. p.
p. Treasury stock
Saham beredar yang diperoleh kembali
Treasury stock which can be redeemed is stated at par value and presented as a deduction to “Share capital - issued and fully paid” in the balance sheet. The difference between acquisition cost and par value of the share capital is presented as a deduction to the “Additional paid-in capital” and “Retained earnings” accounts.
Saham beredar yang diperoleh kembali, yang akan ditarik dari peredaran, dinyatakan sebesar nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang “Modal saham - ditempatkan dan disetor penuh” pada neraca. Selisih harga perolehan kembali dengan nilai nominal saham disajikan sebagai pengurang akun “Tambahan modal disetor” dan “Saldo laba”. q.
q. Revenue and expense recognition
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual.
Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold.
Pendapatan atas sewa, partisipasi, keanggotaan golf dan waralaba diakui sebesar jumlah amortisasinya dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu sewa, partisipasi, keanggotaan golf dan waralaba tersebut.
Revenue from rental, participation, golf memberships and franchising is recognised at the amount of the amortisation using the straight-line method over the rental, participation, golf memberships and franchise period.
Pendapatan atas sewa, partisipasi dan waralaba dicatat sebagai bagian dari “Pendapatan lain-lain”.
Revenue from rental, participation and franchising is recorded as part of “Other income”.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognised when incurred.
Halaman 5/14
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Imbalan kerja
Employee benefits
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat yang didanai melalui kontribusi Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri berdasarkan perhitungan aktuarial yang dilakukan setiap tahun. Aktiva program pensiun manfaat pasti tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Sampoerna, yang pendiriannya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-398/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. Manfaat yang akan diterima oleh karyawan pada usia pensiun normal telah disesuaikan dengan manfaat minimum yang disyaratkan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUTK). Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari manfaat seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan manfaat sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Disamping itu, Perusahaan dan anak perusahaan di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun.
The Company and certain of its domestic subsidiaries have a defined benefit pension plan covering substantially all of their eligible permanent employees, funded through contributions from the Company and certain domestic subsidiaries, at contribution levels determined using annual actuarial computations. The assets of the defined benefit pension plan are being managed by Dana Pensiun Sampoerna, the establishment of which was approved based on the Decision Letter No. Kep-398/KM.17/1999 dated November 15, 1999 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. Benefits that will be received by an employee at normal pension age have been adjusted to cover the minimum benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“Labor Law”). If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. In addition, the Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations based on Labor Law for their employees which are not covered by the pension plan.
Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban manfaat pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Dalam program pensiun manfaat pasti, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti atau 10% dari nilai wajar aktiva program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun manfaat pasti pertama kali diterapkan atau perubahan atas manfaat terhutang pada program manfaat pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan manfaat tersebut menjadi hak pekerja (vested).
In determining the estimated employee benefits obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. In the defined benefit pension plan, actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the defined benefit obligation or 10% of the assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service costs arising from the introduction of a defined benefit pension plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortised over the period until the benefits concerned become vested.
Halaman 5/15
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) s.
t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Income tax
Pajak penghasilan Grup, kecuali PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), menerapkan pendekatan neraca dari akuntansi pajak tangguhan yang mengharuskan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak di masa mendatang atas kejadian-kejadian yang diakui dalam laporan keuangan, termasuk akumulasi rugi fiskal. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas beda waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aktiva atau kewajiban disajikan dalam jumlah bersih.
The Group, except PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), applies the balance sheet method of deferred tax accounting which requires accounting for the tax effect of the recovery of assets and settlement of liabilities at their carrying amounts, and the recognition and measurement of deferred tax assets and liabilities for the expected future tax consequences of events recognised in the financial statements, including tax losses carried forward. For each of the consolidated subsidiaries, the tax effect of temporary differences and fiscal losses carried forward, which individually could represent either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Panamas, anak perusahaan yang bergerak di bidang distribusi rokok, dikenakan pajak final atas penghasilan yang diperoleh berdasarkan Surat Ketetapan Direktorat Jenderal Pajak.
Panamas, a subsidiary engaged in cigarette distribution, is subject to final tax on its sales based on the Decision Letter of the Director General of Taxation.
Aktiva pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aktiva pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised. t.
Pelaporan segmen
Segment reporting
Sebuah segmen usaha adalah sekelompok aktiva dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment which are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments.
Grup mensegmentasikan pelaporan keuangan sebagai berikut:
The Group segments their financial reporting as follows:
(i)
(i)
segmen usaha (primer), yang mengklasifikasikan aktivitas bisnis Grup menjadi industri dan perdagangan rokok; percetakan, pengemasan dan pengangkutan; retail - perdagangan barang konsumsi; serta segmen usaha lainnya.
(ii) segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
Halaman 5/16
business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into manufacturing and distribution of cigarettes; printing, packaging and transportation; retail consumer goods trading; and others.
(ii) geographical segments (secondary), which consist of Indonesia and outside Indonesia operations.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama periode yang bersangkutan.
3.
4.
Basic earnings per share is computed by dividing the net income for the period by the weighted average number of shares outstanding during the period.
3.
PENJUALAN DAN AKUISISI SAHAM
Basic earnings per share
SALE AND ACQUISITIONS OF SHARES
2006
2006
Pada bulan Januari dan Pebruari 2006, Grup menjual penyertaannya di beberapa investasi dalam negeri dan luar negeri sebesar Rp228,0 miliar.
In January and February 2006, the Group sold its shares in certain domestic and overseas investments for approximately Rp228.0 billion.
2005
2005
a.
Pada bulan Nopember 2005, Perusahaan melakukan akuisisi sebesar 100% kepemilikan saham PT Union Sampoerna Dinamika dari Soetjahjono Winarko dan Djohan Is Hardjo dengan nilai sebesar AS$24,3 juta (setara Rp244,7 miliar). Goodwill yang timbul atas akuisisi ini adalah sebesar Rp98,8 miliar.
a. In November 2005, the Company acquired 100% of PT Union Sampoerna Dinamika’s issued and fully paid shares from Soetjahjono Winarko and Djohan Is Hardjo, with a total acquisition cost of US$24.3 million (equivalent to Rp244.7 billion). The goodwill arising from this acquisition amounted to Rp98.8 billion.
b.
Pada bulan Maret 2005, Perusahaan meningkatkan penyertaan pada beberapa anak perusahaan tanpa biaya.
b. In March 2005, the Company increased its interest in certain subsidiaries at no cost.
4.
KAS DAN SETARA KAS 2006 Kas Bank Deposito berjangka Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2005
40,202 804,964 729,220
23,870 1,522,162 400,594
Cash on hand Cash in bank Time deposits
1,574,386
1,946,626
Total
Tidak terdapat saldo bank atau deposito yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
There are no bank balances or time deposits placed at related parties.
a. Bank
a. Cash in bank 2006
Rupiah: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Lippo Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank, N.A. Standard Chartered Bank
351,785 123,496 114,874 109,116 6,576 6,535 3,505 Halaman 5/17
2005
130,253 103,645 85,323 108,068 90,388 66,082 84,564 Page
Rupiah: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Lippo Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The Citibank, N.A. The Standard Chartered Bank
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) a. Bank (lanjutan)
a. Cash in bank (continued) 2006
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. Lain-lain (di bawah Rp50,0 miliar)
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2005 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Niaga Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. Others (below Rp50.0 billion)
1,405 1,335 1,106 772 9 1,576
91,346 120,300 117,799 131,504 129,707 111,516
722,090
1,370,495
Total
Dolar Amerika Serikat: ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Mata uang asing lainnya
7,472 15,426 59,976
85,756 28,985 36,926
United States Dollar: ABN-AMRO Bank N.V. Others Other foreign currencies
Jumlah
82,874
151,667
Total
804,964
1,522,162
Total cash in bank
Jumlah
Jumlah bank
b. Time deposits
b. Deposito berjangka 2006 Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. Lain-lain
2005 Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. Others
121,900 16,300
61,200 26,700
138,200
87,900
521,419
72,238
10,192
41,787
6,934
32,928
6,005 46,470
50,320 39,011 76,410
Total United States Dollar: ABN-AMRO Bank N.V. (US$57.5 million in 2006 and US$7.6 million in 2005) UBS AG (US$1.1 million in 2006 and US$4.4 million in 2005) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (US$0.8 million in 2006 and US$3.5 million in 2005) The Chase Manhattan Bank, N.A. (US$5.3 million in 2005) Others Other foreign currencies
Jumlah
591,020
312,694
Total
Jumlah deposito berjangka
729,220
400,594
Total time deposits
Jumlah Dolar Amerika Serikat: ABN-AMRO Bank N.V. (AS$ 57,5 juta pada tahun 2006 dan AS$ 7,6 juta pada tahun 2005) UBS AG (AS$1,1 juta pada tahun 2006 dan AS$4,4 juta pada tahun 2005) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (AS$0,8 juta pada tahun 2006 dan AS$3,5 juta pada tahun 2005) The Chase Manhattan Bank, N.A. (AS$5,3 juta pada tahun 2005) Lain-lain Mata uang asing lainnya
Deposito berjangka di atas memperoleh tingkat bunga rata-rata tahunan sebagai berikut:
The above time deposits receive interest income at the following average rates:
2006 Rupiah Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya
7.00% - 12.50% 2.80% - 4.51% 3.00% - 5.13%
2005 5.25% - 7.25% 0.65% - 3.75% 1.89% - 16.50%
Halaman 5/18
Page
Rupiah United States Dollar Other foreign currencies
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
5.
PIUTANG USAHA 2006
TRADE RECEIVABLES 2005
Pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih
427,772
Bersih
427,199
358,399
Net
4,437
9,479
Related party (Note 20) PT Alfa Retailindo Tbk. -
431,636
367,878
Total
(573)
Pihak hubungan istimewa (Catatan 20) - PT Alfa Retailindo Tbk. Jumlah
367,220 (8,821)
Third parties Less: Provision for doubtful accounts
Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok.
Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2006
2005
Lancar Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
379,858
355,614
42,061 7,728 1,893 669
14,701 4,517 885 982
Jumlah Dikurangi: Penyisihan piutang tidak tertagih
432,209
376,699
Bersih
431,636
(573)
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut: 2006
(8,821) 367,878
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total Less: Provision for doubtful accounts Net
The movements in provision for doubtful accounts is as follows: 2005
Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan
554 39 (20)
8,752 90 (21)
Saldo pada akhir periode
573
8,821
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Halaman 5/19
Balance at beginning of the period Provision raised during the period Write-off Balance at the end of the period
Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period, management believe the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collectible receivables in the future.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
6.
PERSEDIAAN
INVENTORIES
2006
2005
882,321 14,304 3,727,974 1,048,945 83,086 6,235 65,537 5,828,402
688,546 10,828 3,141,569 397,626 49,962 19,391 90,653 4,398,575
Finished goods Work in process Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit
366,120
310,584
Merchandise inventory
Jumlah Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak
6,194,522
4,709,159
Total Less: Provision for obsolete and slow moving inventories
Bersih
6,151,445
4,690,660
Net
68,838
76,556
Land and buildings held for sale
6,220,283
4,767,216
Total inventories
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan Barang dagangan
Tanah dan bangunan untuk dijual Jumlah persediaan
(43,077)
Mutasi penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak adalah sebagai berikut: 2006 Saldo pada awal periode Penambahan penyisihan periode berjalan Penghapusan Saldo pada akhir periode
(18,499)
The movements in provision for obsolete and slow moving inventories are as follows: 2005
44,701 10,658 (12,282)
13,699 4,837 (37)
43,077
18,499
Balance at beginning of the period Provision raised during the period Write off Balance at the end of the period
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan lambat bergerak cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari.
Management believe the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future.
Aktiva tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risk)/ business interruption dan polis asuransi Marine Cargo dengan nilai pertanggungan sebesar AS$1,5 miliar pada tanggal 31 Maret 2006 (Catatan 9). Persediaan anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran, pencurian dan gangguan usaha berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$28,8juta dan Rp1,1 triliun pada tanggal 31 Maret 2006. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets and Inventories of the Sampoerna Group are covered by an Industrial All Risks / Business Interruption and Marine Cargo insurance policies with an insured limit of US$1.5 billion as at March 31, 2006 (Note 9). Inventories of certain subsidiaries are also covered for industrial all risk insurance against, amongst others, losses from fire, theft and business interruption based on certain blanket policies which amounted to US$28.8 million and Rp1.1 trillion as at March 31, 2006. Management believe the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Halaman 5/20
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
7.
PENYERTAAN SAHAM
INVESTMENTS IN SHARES 2006
Kegiatan usaha/ Principal activities Metode ekuitas/At equity method Vinasa Tobacco Joint Venture Company
Domisili/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Biaya perolehan/ Cost
Industri dan perdagangan rokok/ Cigarette manufacturing and trading
Vietnam
49.0%
10,278
PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries
Produksi krat plastik/ Plastic crate manufacturing
Indonesia
49.0%
5,736
Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd.
Percetakan dan produk kemasan/ Printing and packaging
Cina/ China
30.0%
31,950
PT Alfa Retailindo Tbk.
Grosir dan retail barang konsumsi/ Wholesale and retail consumer goods
Indonesia
23.4%
Metode biaya perolehan/ At cost method PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
Produksi OPP film/ OPP film manufacturing
Indonesia
17.9%
Akumulasi bagian laba/ (rugi) bersih/ Accumulated equity in net earnings/ (losses)
4,524
(678)
Akumulasi penerimaan dividen/ Accumulated dividends received
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustment
Nilai tercatat/ Carrying value
(4,808)
9,994
(490)
-
4,568
18,121
(14,952)
762
35,881
72,012
6,409
(1,205)
-
77,216
119,976
28,376
(16,647)
9,006
670
(4,046)
-
-
Jumlah/Total
127,659
9,676 137,335
2005
Kegiatan usaha/ Principal activities Metode ekuitas/At equity method Vinasa Tobacco Joint Venture Company
Domisili/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Biaya perolehan/ Cost
Akumulasi bagian laba/ (rugi) bersih/ Accumulated equity in net earnings/ (losses)
Akumulasi penerimaan dividen/ Accumulated dividends received
Industri dan perdagangan rokok/ Cigarette manufacturing and trading
Vietnam
49.0%
10,278
PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries
Produksi krat plastik/ Plastic crate manufacturing
Indonesia
49.0%
5,736
(681)
PT Toppan Sampoerna Indonesia
Produksi kemasan plastik fleksibel/ Flexible packaging manufacturing
Indonesia
36.0%
40,199
(3,992)
Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd.
Percetakan dan produk kemasan/ Printing and packaging
Cina/ China
30.0%
31,950
17,309
(6,371)
PT Alfa Retailindo Tbk.
Grosir dan retail barang konsumsi/ Wholesale and retail consumer goods
Indonesia
23.4%
Metode biaya perolehan/ At cost method PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk.
Produksi OPP film/ OPP film manufacturing
Indonesia
17.9%
3,492
-
(490)
-
72,012
4,092
(1,205)
160,175
20,220
(8,066)
9,006
670
Jumlah/Total
-
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustment
Nilai tercatat/ Carrying value
(4,079)
9,691
-
4,565
-
36,207
2,957
45,845
(1,122)
-
74,899 171,207
9,676 180,883
Halaman 5/21
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
7.
PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Bagian laba/(rugi) bersih perusahaan asosiasi terdiri dari:
The equity interest in net earnings/(losses) of investees consists of:
2006 PT Alfa Retailindo Tbk. Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. Vinasa Tobacco Joint Venture Company PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries PT Toppan Sampoerna Indonesia Jumlah 8.
INVESTMENTS IN SHARES (continued)
2005 447
25
357 243
934 481
70 -
(78) (119)
1,117
1,243 8.
INSTRUMEN DERIVATIF
PT Alfa Retailindo Tbk. Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. Vinasa Tobacco Joint Venture Company PT San Miguel Sampoerna Packaging Industries PT Toppan Sampoerna Indonesia Total
DERIVATIVE INSTRUMENTS
Perusahaan memiliki instrumen derivatif untuk mengelola risiko jangka panjang atas nilai tukar pinjaman dalam mata uang asing. Perusahaan tidak melakukan transaksi derivatif jangka pendek untuk tujuan spekulatif.
The Company had derivative instruments to manage its long-term foreign currency risks on foreign currency denominated borrowings. The Company does not engage in any short-term speculative derivative transactions.
Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan dua (2) perjanjian valuta asing dengan Credit Suisse First Boston (“CSFB”) dan JP Morgan Chase Bank (“JP Morgan”) dimana untuk masing-masing perjanjian, Perusahaan mempunyai hak untuk membeli sebesar AS$100,0 juta dengan nilai sebesar Rp245,0 miliar pada akhir periode perjanjian atau sebelum akhir perjanjian setelah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak.
In 1997, the Company entered into two (2) foreign exchange agreements with Credit Suisse First Boston (“CSFB”) and JP Morgan Chase Bank (“JP Morgan”) whereby for each agreement, the Company has the right to buy US$100.0 million in exchange for Rp245.0 billion at the end of each period of the agreement or prior to that upon the agreement of both parties.
(a) Berdasarkan perjanjian, Perusahaan membayar premi dan dana pelunasan kepada CSFB masingmasing sebesar 5,26% per tahun dan 1,72% per tahun dari nilai kontrak dan terhutang setiap enambulanan. Pada tanggal 28 Desember 2005, Perusahaan dan CSFB setuju untuk menggunakan haknya untuk menyelesaikan lebih awal perjanjian tersebut dan atas penyelesaian lebih awal tersebut, Perusahaan menerima AS$57,0 juta (setara Rp560,9 miliar) yang merupakan nilai wajar dari kontrak pada tanggal tersebut.
(a) Based on the agreement, the Company pays CSFB a premium and sinking fund computed at 5.26% p.a. and 1.72% p.a. from the contract value, respectively, payable semi-annually. On December 28, 2005, the Company and CSFB both agreed to exercise their right to early termination of the foreign exchange agreement and the Company received US$57.0 million (equivalent to Rp560.9 billion) which represented the fair value of the contract at that date.
(b) Berdasarkan perjanjian, Perusahaan membayar premi dan dana pelunasan kepada JP Morgan masing-masing sebesar 4,25% per tahun dan 0,64% per tahun dari nilai kontrak dan terhutang setiap triwulanan. Pada tanggal 26 April 2005, Perusahaan dan JP Morgan setuju untuk menggunakan haknya untuk menyelesaikan lebih awal perjanjian tersebut dan atas penyelesaian lebih awal tersebut, Perusahaan menerima AS$39,8 juta (setara Rp381,3 miliar) yang merupakan nilai wajar dari kontrak pada tanggal tersebut.
(b) Based on the agreement, the Company pays JP Morgan a premium and sinking fund computed at 4.25% p.a. and 0.64% p.a. from the contract value, respectively, payable quarterly. On April 26, 2005, the Company and JP Morgan both agreed to exercise their right to early termination of the foreign exchange agreement and the Company received US$39.8 million (equivalent to Rp381.3 billion) which represented the fair value of the contract at that date.
Halaman 5/22
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
8.
INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) Nilai wajar instrumen derivatif Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2005 adalah sebagai berikut:
DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) The fair values of the derivative instruments of the Company on March 31, 2005 are as follows: 2005
Saldo awal nilai wajar/ Beginning balance of fair value
Pihak-pihak/Counterparties
Credit Suisse First Boston JP Morgan Chase Bank Jumlah/Total
Pembayaran/ Payment(*)
Saldo akhir/ Ending balance of fair value
460,705 347,305
16,316 22,851
(10,861) (5,181)
9,427 7,315
475,587 372,290
808,010
39,167
(16,042)
16,742
847,877
(*) Consists of premium and sinking fund
(*) Terdiri dari premi dan dana pelunasan
Perubahan nilai wajar dan laba/(rugi) selisih kurs dari instrumen derivatif disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan/(beban) lainnya - Lain-lain - bersih”.
9.
Laba selisih kurs/ Gain on foreign exchange
Perubahan nilai wajar/ Changes in fair value
Changes in fair value and gain/(loss) on foreign exchange of derivative instruments are presented as part of “Other income/(expenses) - Miscellaneous - net”.
9.
AKTIVA TETAP
FIXED ASSETS
2006
Saldo awal/ Beginning balance
Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
246,033 24,385 607,636 1,955,170
119 12,306 13,258
33,629 111,154
(6) (998) (10,575)
246,146 24,385 585,315 1,846,699
588,907 235,028
24,931 98,315
14,192 7,508
(1,246) (2,048)
598,400 323,787
Carrying value Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
(14,873)
3,624,732
Total
3,657,159
148,929
166,483
Sewa guna usaha pembiayaan Alat-alat pengangkutan
30,923
421
1,495
-
29,849
Capital leases Transportation equipment
Jumlah
30,923
421
1,495
-
29,849
Total
Aktiva dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
22,362 217,577 39,069
26,336 19,043 14,365
1,136 12,288 2,144
(7) -
Construction in progress 47,562 Building and improvements 224,325 Machinery and equipment 51,290 Others
Jumlah Reklasifikasi
279,008 -
59,744 (15,568)
15,568 (15,568)
(7) -
323,177 -
Total Reclassifications
193,526
167,978
(14,880)
3,977,758
Total carrying value
Jumlah nilai tercatat
3,967,090
Halaman 5/23
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
9.
AKTIVA TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
2006
Saldo awal/ Beginning balance
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
10,974 192,398 671,519
305 12,661 28,973
22,875 48,508
(678) (481)
357,371 159,854
20,608 10,321
9,615 7,545
(720) (1,288)
1,392,116
72,868
88,543
(3,167)
Sewa guna usaha pembiayaan Alat-alat pengangkutan
9,199
1,537
1,100
Jumlah
9,199
1,537
1,100
1,401,315
74,405
89,643
166,308
638
280
Jumlah
Jumlah akumulasi penyusutan Penurunan nilai aktiva Mesin dan peralatan Nilai buku bersih
Saldo akhir/ Ending balance
Accumulated depreciation Direct ownership 11,279 Golf course 181,506 Building and improvements 651,503 Machinery and equipment Furniture, fixture and 367,644 office equipment 161,342 Transportation equipment 1,373,274
Total
-
9,636
Capital leases Transportation equipment
-
9,636
Total
(3,167)
1,382,910
Total accumulated depreciation
(6,821)
159,845
Assets impairment Machinery and equipment
2,435,003
Net book value
2,399,467 2005
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
90,330 24,385 506,910 1,460,024
530 17,146 232,556
641 2,085 1,206
2 597 18,147
90,221 24,385 522,568 1,709,521
476,433 231,139
30,869 5,925
1,979 4,510
400 743
505,723 233,297
Carrying value Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
2,789,221
287,026
10,421
19,889
3,085,715
Total
Sewa guna usaha pembiayaan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan
22,500 33,490
2,633
102
-
22,500 36,021
Capital leases Machinery and equipment Transportation equipment
Jumlah
55,990
2,633
102
-
58,521
Total
Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah
Aktiva dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
32,085 373,770 7,927
15,744 36,788 7,007
11,101 231,552 6,459
48 70 -
Jumlah Reklasifikasi
413,782 -
59,539 (249,112)
249,112 (249,112)
118 -
224,327 -
Total Reclassifications
100,086
10,523
20,007
3,368,563
Total carrying value
Jumlah nilai tercatat
3,258,993
Halaman 5/24
Page
Construction in progress 36,776 Building and improvements 179,076 Machinery and equipment 8,475 Others
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
9.
AKTIVA TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
2005
Saldo awal/ Beginning balance
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah
Saldo akhir/ Ending balance
Accumulated depreciation Direct ownership 10,059 Golf course 160,680 Building and improvements 566,288 Machinery and equipment Furniture, fixture and 264,120 office equipment 138,887 Transportation equipment
305 10,051 27,340
903 92
399 14,514
241,932 132,557
22,353 9,110
385 3,173
220 393
1,059,902
69,159
4,553
15,526
1,140,034
Total
3,750 7,324
375 1,539
-
-
4,125 8,863
Capital leases Machinery and equipment Transportation equipment
11,074
1,914
-
-
12,988
Total
1,070,976
71,073
4,553
15,526
1,153,022
Total accumulated depreciation
11,612
-
-
-
11,612
Assets impairment Machinery and equipment
2,203,929
Net book value
Jumlah
Penurunan nilai aktiva Mesin dan peralatan Nilai buku bersih
Pengurangan/ Deductions
9,754 151,133 524,526
Sewa guna usaha pembiayaan Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Jumlah akumulasi penyusutan
Penambahan/ Additions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
2,176,405
Penyusutan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 dialokasikan sebagai berikut: 2006
Depreciation for the three months ended March 31, 2006 and 2005 was allocated as follows: 2005
Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
45,538 19,657 9,210
42,924 16,623 11,526
Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses
Jumlah
74,405
71,073
Total
Aktiva tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risk)/ business interruption dan polis asuransi Marine Cargo dengan nilai pertanggungan sebesar AS$1,6 miliar pada tanggal 31 Maret 2006 (Catatan 6). Aktiva tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$28,8 juta dan Rp1,1 triliun pada tanggal 31 Maret 2006. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Halaman 5/25
Fixed assets and Inventories of the Sampoerna Group are covered by an Industrial All Risks / Business Interruption and Marine Cargo insurance policies with an insured limit of US$1.6 billion as at March 31, 2006 (Note 6). Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risk insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$28.8 million and Rp1.1 triillion as at March 31, 2006. Management believe the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
9.
AKTIVA TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
Perusahaan dan anak perusahaan yang berdomisili di dalam negeri memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2006 sampai dengan 2031. HGB yang berakhir pada tahun 2006 sedang dalam proses perpanjangan hak. Manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The Company and its domestic subsidiaries have parcels of land with strata titles of Building Utilisation Right (HGB) that will expire on various dates between 2006 and 2031. The HGB rights that will expire in 2006 are under renewal processes. Management believe at the end of the terms of the HGB rights, these rights can be renewed.
Pada tanggal 31 Maret 2006, persentase penyelesaian rata-rata atas aktiva dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 60%.
As at March 31, 2006, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting is approximately 60%.
Sampai dengan tanggal 31 Maret 2006, Grup telah membentuk penyisihan penurunan nilai aktiva tetap sebesar Rp159,8 miliar untuk aktiva tetap tertentu yang nilai tercatatnya melebihi perkiraan nilai yang dapat diperoleh kembali (2005: Rp11,6 miliar). Manajemen berpendapat bahwa tidak ada situasi atau keadaan yang memberikan indikasi adanya tambahan penurunan nilai aktiva.
As at March 31, 2006, the Group had provided an impairment reserve amounting to Rp159.8 billion for certain fixed assets whose carrying value would have exceeded their expected recoverable amount (2005: Rp11.6 billion). Management believe there are no other events or conditions that may indicate additional impairment of assets. 10. TRADE PAYABLES
10. HUTANG USAHA 2006
2005
Pihak ketiga
626,911
690,819
Third parties
Pihak hubungan istimewa (Catatan 20) - PT Philip Morris Indonesia - Lain-lain
163,425 -
6,172
Related parties (Note 20) PT Philip Morris Indonesia Others -
163,425
6,172
790,336
696,991
Jumlah
Hutang usaha - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau impor, saos dan bahan pembungkus.
Total
Trade payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, imported tobaccos, sauces and wrapping materials. 11. TAXATION
11. PERPAJAKAN 2006
2005
Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Cukai Lain-lain
128,526 577,245 2,056,077 128,855
13,080 348,117 1,325,081 120,845
Corporate income Tax Article 29 Value Added Tax Excise Tax Others
Jumlah
2,890,703
1,807,123
Total
Halaman 5/26
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. LONG-TERM DEBTS
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG 2006
2005
Hutang obligasi Biaya emisi obligasi setelah dikurangi dengan amortisasi
1,600,000
1,600,000
Bersih
1,598,250
1,597,750
Net
597,725
624,400
147,355 10,708
207,130 17,806
Guaranteed notes (US$65.9 million) Bank loan ABN-AMRO Bank N.V. (EUR13.5 million in 2006 and EUR16.9 million in 2005) Obligations under capital lease
2,354,038
2,447,086
Total
597,725 36,839 6,761
41,426 10,338
Less current maturities: Guaranteed notes Bank loan Obligations under capital lease -
Hutang efek (AS$65,9 juta) Hutang bank ABN-AMRO Bank N.V. (EUR13,5 juta pada tahun 2006 dan EUR16,9 juta pada tahun 2005) Hutang sewa guna usaha pembiayaan Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: - Hutang efek - Hutang bank - Hutang sewa guna usaha pembiayaan Bagian jangka panjang
(1,750)
(2,250)
641,325
51,764
1,712,713
2,395,322
Bonds payable Bonds issue cost - net of amortisation
Long-term portion
Hutang obligasi
Bonds payable
Pada bulan Januari 2000, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi I) dan dikenakan bunga tetap sebesar 17,50% per tahun yang akan dibayar setiap enam (6) bulan. Obligasi I telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 18 Pebruari 2000. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dalam laporannya No. 522/PEF-Dir/IX/2004 tanggal 23 September 2004, Obligasi I memperoleh peringkat id AA+.
In January 2000, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond I), bearing a fixed interest rate of 17.50% a year, payable semi-annually. Bond I was listed on the Surabaya Stock Exchange on February 18, 2000. Based on the current credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia in its report No. 522/PEF-Dir/IX/2004 dated September 23, 2004, Bond I obtained an id AA+ grade.
Pada tanggal 28 Januari 2005, Perusahaan telah melunasi hutang Obligasi I dengan nilai nominal Rp1,0 triliun yang jatuh tempo pada tanggal tersebut.
On January 28, 2005, the Company repaid the bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond I) which matured on that date.
Pada bulan Nopember 2000, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp600,0 miliar (Obligasi II) yang akan jatuh tempo pada tanggal 17 Nopember 2007, serta dikenakan bunga tetap sebesar 17,50% per tahun yang akan dibayar setiap tiga (3) bulan. Obligasi II telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 27 Nopember 2000. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dalam laporannya No. 535/PEF-Dir/XI/2005 tanggal 30 Nopember 2005, Obligasi II memperoleh peringkat id AA+.
In November 2000, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp600.0 billion (Bond II) which will be due for repayment on November 17, 2007, bearing a fixed interest rate at 17.50% a year, payable quarterly. Bond II was listed on the Surabaya Stock Exchange on November 27, 2000. Based on the current credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia in its report No. 535/PEF-Dir/XI/2005 dated November 30, 2005, the bond obtained an id AA+ grade.
Halaman 5/27
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. LONG-TERM DEBTS (continued)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang obligasi (lanjutan)
Bonds payable (continued)
Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi III) yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2009, serta dikenakan bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang akan dibayar setiap tiga (3) bulan. Obligasi III telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 26 Oktober 2004. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia dalam laporannya No. 535/PEF-Dir/XI/2005 tanggal 30 Nopember 2005, Obligasi III memperoleh peringkat id AA+.
In October 2004, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond III) which will be due for repayment on October 26, 2009, bearing a fixed interest rate at 10.75% a year, payable quarterly. Bond III was listed on the Surabaya Stock Exchange on October 26, 2004. Based on the current credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia in its report No. 535/PEF-Dir/XI/2005 dated November 30, 2005, Bond III obtained an id AA+ grade.
Perjanjian perwaliamanatan dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan perubahanperubahannya (Obligasi II dan III) memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain sebagai berikut:
The related trustee agreements of the bonds and the related amendments (Bond II and III) with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. imposed several restrictive covenants, for the Company to obtain the trustee’s prior written approval for certain significant transactions, including, as follows:
-
-
-
-
-
menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perusahaan serta hak atas pendapatan kecuali apabila: (i) agunan tersebut telah dijaminkan dan/atau digadaikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (ii) agunan yang diberikan atas penerbitan letters of credit; (iii) pemberian jaminan sehubungan dengan hutang anak perusahaan yang memiliki investasi atau bergerak dalam bidang industri rokok dengan jumlah tidak melebihi : - 5% dari nilai ekuitas konsolidasi (Obligasi II) - 10% dari nilai ekuitas konsolidasi (Obligasi III) memberikan hutang, pinjaman atau kredit untuk pihak manapun, kecuali: (i) hutang yang timbul atas transaksi dagang normal; (ii) hutang, pinjaman atau kredit yang telah diberikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (iii) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada anak perusahaan; dan (iv) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada perusahaan afiliasi yang dikendalikan oleh Perusahaan setinggi-tingginya sejumlah - Rp75,0 miliar (Obligasi II); serta - 10% dari nilai ekuitas konsolidasi (Obligasi III) mengadakan merger dan/atau memberikan persetujuan kepada Panamas untuk mengadakan merger kecuali untuk penggabungan Panamas dengan Perusahaan dan/atau anak perusahaan; mengadakan perubahan bidang usaha bagi Perusahaan dan Panamas;
Halaman 5/28
securing and/or pledging assets of the Company, rights on revenue, except for where: (i) the collateral has been previously secured and/or pledged; (ii) the collateral is given for the issue of Letters of Credit; (iii) the collateral is given to subsidiaries whose business is also in the cigarette industry with a maximum limit of:
-
-
-
Page
- 5% of consolidated stockholder’s equity (Bond II) - 10% of consolidated stockholder’s equity (Bond III) granting payables, loans or credit to any parties, except: (i) payables that arise from normal business transactions; (ii) payables, loans or credit that have been previously granted; (iii) additional new payables, loans or credit granted to subsidiaries; and (iv) additional new payables, loans or credit granted to affiliated companies that are controlled by the Company with a maximum limit of: - Rp75.0 billion (for Bond II); and - 10% of the consolidated stockholders’ equity (for Bond III) conducting a merger and/or giving approval to Panamas to conduct a merger; except to merge Panamas with the Company and/or subsidiary; changing the business activities of the Company and Panamas;
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. LONG-TERM DEBTS (continued)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang obligasi (lanjutan)
Bonds payable (continued)
-
-
selling or disposing of the Company or subsidiaries’ consolidated fixed assets over 5% of the Company and subsidiaries’ consolidated net book value of fixed assets within a year (Bond II);
-
selling or disposing of the Company’s productive fixed assets to subsidiaries over 10% of the Company’s productive fixed assets (Bond III);
-
decrease in issued and fully paid capital of the Company; decrease in share ownership of Panamas to less than 51%.
-
-
menjual atau mengurangi aktiva tetap konsolidasi Perusahaan atau anak perusahaan dalam tahun berjalan lebih dari 5% dari nilai aktiva tetap bersih konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan (Obligasi II); menjual atau mengurangi aktiva tetap produktif Perusahaan kepada anak perusahaan lebih dari 10% dari nilai aktiva tetap produktif Perusahaan per tahun (Obligasi III); melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan; mengurangi kepemilikan saham dalam Panamas sehingga menjadi kurang dari 51%.
-
Disamping itu, Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu sebagai berikut: Obligasi II - aktiva lancar : kewajiban jangka pendek - jumlah hutang : ekuitas - (laba bersih + beban bunga + beban pajak penghasilan + penyusutan + amortisasi +/- rugi/laba kurs yang belum direalisasi) - pengeluaran modal pembayaran pokok hutang + bunga Obligasi III - aktiva lancar : kewajiban jangka pendek - jumlah hutang : ekuitas - (laba bersih + beban bunga + beban pajak penghasilan + penyusutan + amortisasi +/- rugi/laba kurs yang belum direalisasi) pembayaran bunga
In addition, the Company is required to maintain certain financial ratios as follows:
1.5 1.75
: 1 : 1
1
: 1
1 2
: 1 : 1
2
: 1
Bond II current assets to current liabilities total debt to equity (net income + interest expense + income tax expense + depreciation + amortisation +/- unrealised losses/gains on foreign exchange) - capital expenditures principal payment + interest Bond III current assets to current liabilities total debt to equity (net income + interest expense + income tax expense + depreciation + amortisation +/- unrealised losses/gains on foreign exchange) payment of interest
Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan, Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk dana cadangan (sinking fund) untuk pelunasan hutang pokok obligasi.
Based on the trustee agreements, the Company is not required to provide a sinking fund for the settlement of the principal of the bonds.
Hutang efek
Guaranteed notes
Pada bulan Juni 1996, Sampoerna International Finance Company B.V., Belanda (SIFC) menerbitkan surat hutang efek (guaranteed notes) sejumlah AS$200,0 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2006. Surat hutang efek tersebut diterbitkan dengan tingkat bunga 8,375% per tahun yang dibayar setiap enam (6) bulan, dijamin oleh Perusahaan. Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 17 Juni 1996, dana hasil penerbitan surat hutang efek tersebut dipinjamkan kepada Perusahaan.
In June 1996, Sampoerna International Finance Company B.V., Netherlands (SIFC), issued US$200.0 million in guaranteed notes, which will be due for repayment on June 15, 2006. These notes bear interest at 8.375% a year, payable semi-annually, guaranteed by the Company. Consistent with the loan agreement dated June 17, 1996, the proceeds from the issue of the notes were lent to the Company.
Halaman 5/29
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. LONG-TERM DEBTS (continued)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang efek (lanjutan)
Guaranteed notes (continued)
Perjanjian penerbitan surat hutang efek memuat beberapa pembatasan tertentu, antara lain penjaminan negatif atas aktiva milik Perusahaan dan anak perusahaan yang signifikan, pembatasan untuk mengadakan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali, dan pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha dan penjualan aktiva yang jumlahnya signifikan.
The related agreement includes certain restrictive covenants, including a negative pledge over the assets of the Company and its significant subsidiaries, restriction over sale-and-leaseback agreements, restrictions over the merger and significant disposal of assets.
Pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005, saldo hutang efek adalah sebesar AS$65,9 juta.
As at March 31, 2006 and 2005, the outstanding guaranteed notes amounted to US$65.9 million.
Penurunan saldo hutang efek sebesar AS$134,1 juta disebabkan oleh:
The decrease in the guaranteed notes amounting to US$134.1 million was due to the following:
-
pembelian secara kas sebesar AS$56,2 juta atas sebagian surat hutang efek dengan nilai nominal sebesar AS$94,1 juta selama tahun 1998 sampai dengan tahun 2000; dan
-
purchase in cash from the market of a portion of guaranteed notes amounting to US$56.2 million with a nominal value of US$94.1 million during 1998 to 2000; and
-
perolehan AS$21,0 juta surat hutang efek dengan nilai nominal sebesar AS$40,0 juta melalui penerbitan 28,0 juta saham baru Perusahaan (dengan nilai nominal sebesar Rp500 (Rupiah penuh) per saham) pada tahun 1999.
-
acquisition of US$21.0 million guaranteed notes with a nominal value of US$40.0 million in exchange for 28.0 million new shares (with par value of Rp500 (full Rupiah) per share) of the Company in 1999.
Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dengan SIFC tanggal 4 Januari 1999, surat hutang efek yang diperoleh Perusahaan dengan nilai nominal sebesar AS$134,1 juta telah digunakan untuk membayar hutang Perusahaan kepada SIFC.
Based on the agreement between the Company and SIFC dated January 4, 1999, the guaranteed notes acquired by the parent with a face value of US$134.1 million were used to pay the Company’s loan to SIFC.
Hutang bank
Bank loan
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari ABN-AMRO Bank N.V., Belanda, pada bulan Pebruari 2003 sebesar EUR16,9 juta yang digunakan untuk pembelian mesin dari Garbuio S.p.A, Italia. Pinjaman ini akan dibayar dalam sepuluh (10) cicilan setengah tahunan yang sama jumlahnya sejak bulan Mei 2005 dan akan jatuh tempo paling lambat pada bulan Mei 2009. Pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005, saldo pinjaman masingmasing adalah sebesar EUR13,5 juta (setara Rp147,4 miliar) dan EUR16,9 juta (setara Rp207,1 miliar).
The Company obtained an unsecured loan facility from ABN-AMRO Bank N.V., Netherlands in February 2003 amounting to EUR16.9 million which was used to finance the acquisition of machineries from Garbuio S.p.A, Italy. The loan is repayable in ten (10) equal semi-annual installments starting from May 2005 and will mature at the latest in May 2009. As at March 31, 2006 and 2005, the Company had outstanding balances of EUR13.5 million (equivalent to Rp147.4 billion) and EUR16.9 million (equivalent to Rp207.1 billion), respectively.
Pinjaman bank di atas dibebani tingkat bunga tahunan sebesar 3,06% pada tahun 2006 dan 2,75% sampai 2,85% pada tahun 2005.
The bank loan bears annual interest at 3.06% in 2006 and 2.75% to 2.85% in 2005.
Perjanjian dengan ABN-AMRO Bank N.V. tersebut mensyaratkan beberapa pembatasan antara lain manajemen Perusahaan secara langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh Putera Sampoerna dan/atau anggota keluarga Sampoerna. Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan seperti yang diatur pada Obligasi II dan III.
The related agreement with ABN-AMRO Bank N.V. imposes several restrictive covenants on the Group, including a requirement that management of the Company is directly or indirectly controlled by Putera Sampoerna and/or other members of the Sampoerna family. The Company is also required to maintain certain financial ratios as required in Bonds II and III.
Halaman 5/30
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. LONG-TERM DEBTS (continued)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang bank (lanjutan)
Bank loan (continued)
Pada tanggal 18 Maret 2005, PT Philip Morris Indonesia telah membeli 40% saham ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dengan harga Rp10.600 (Rupiah penuh) per saham dari beberapa pemegang saham Perusahaan (antara lain DuBuis Holdings Limited, Mauritius). Transaksi penjualan saham tersebut menyebabkan hilangnya pengendalian Putera Sampoerna (secara tidak langsung melalui DuBuis Holdings Limited, Mauritius) di Perusahaan, sehingga mengakibatkan tidak terpenuhinya salah satu pembatasan yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman antara Perusahaan dengan ABN-AMRO Bank N.V.
On March 18, 2005, PT Philip Morris Indonesia purchased 40% of all issued and fully paid shares in the Company at a price of Rp10,600 (full Rupiah) per share from a number of shareholders of the Company (amongst other DuBuis Holdings Limited, Mauritius). These transactions resulted in the loss of control by Putera Sampoerna (indirectly through DuBuis Holdings Limited, Mauritius) in the Company, and accordingly, the Company will not be able to meet one of the covenants provided in the loan agreement between the Company and ABN-AMRO Bank N.V.
Selanjutnya, pada tanggal 18 Mei 2005, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian dengan ABNAMRO Bank N.V. yang menyetujui manajemen Perusahaan secara langsung atau tidak langsung dikendalikan oleh Philip Morris International Inc.
Subsequently, on May 18, 2005, the Company signed an amendment to the agreement with ABN-AMRO Bank N.V. that approved the Company’s management being directly or indirectly controlled by Philip Morris International Inc.
Hutang sewa guna usaha pembiayaan
Obligations under capital lease
Anak perusahaan tertentu di dalam negeri mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan beberapa perusahaan pembiayaan untuk pembelian mesin dan alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun yang akan berakhir pada berbagai tanggal.
Certain domestic subsidiaries have lease commitments with several financing companies covering machineries and transportation equipment under capital lease with lease terms ranging from three (3) to five (5) years and expiring on different dates.
Pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
The future minimum rental payments required under the lease agreements as at March 31, 2006 and 2005 are as follows:
2006
2005
Tahun 2005 2006 2007 2008
7,914 3,720 267
12,402 6,176 1,888 -
Year 2005 2006 2007 2008
Jumlah
11,901
20,466
Total
1,193
2,660
Less: amount applicable to interest
10,708
17,806
Present value of minimum rental payments
Dikurangi: bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
6,761
10,338
Less: current portion
Bagian jangka panjang
3,947
7,468
Long-term portion
Dikurangi: beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai tunai atas pembayaran sewa minimum
Halaman 5/31
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SHARE CAPITAL
13. MODAL SAHAM Saham Perusahaan memiliki nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh). Rincian kepemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company’s shares have a par value of Rp100 (full Rupiah). The share ownership details of the Company are as follows: 2006
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Lain-lain/Others
4,293,067,705 89,932,295
97.95 2.05
429,307 8,993
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
2005
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
PT Philip Morris Indonesia CS Singapore TR AC Clients PT Lancar Sampoerna Bestari Komisaris/Commissioners: Boedi Sampoerna Soetjahjono Winarko James Paul Barnes Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5,00%)/ Others (ownership less than 5.00% each) Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
1,753,200,000 238,916,750 234,000,000
40.00 5.45 5.34
175,320 23,892 23,400
87,630,000 1,000,000 80,000
2.00 0.02 -
8,763 100 8
2,068,173,250
47.19
206,817
4,383,000,000
100.00
438,300
Berdasarkan pemberitahuan kepada BAPEPAM tanggal 22 Maret 2005 dengan tembusan antara lain kepada Perusahaan, PT Philip Morris Indonesia melakukan pembelian 1.753.200.000 saham Perusahaan (yang antara lain dimiliki oleh Dubuis Holdings Limited, Mauritius) melalui PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 18 Maret 2005.
Based on acknowledgement to BAPEPAM dated March 22, 2005, with a copy to the Company, amongst others, PT Philip Morris Indonesia purchased 1,753,200,000 shares of the Company (owned amongst others by Dubuis Holdings Limited, Mauritius) through PT Bursa Efek Jakarta on March 18, 2005.
Berdasarkan pemberitahuan kepada BEJ tanggal 3 Juni 2005 dengan tembusan antara lain kepada Perusahaan, PT Philip Morris Indonesia melakukan pembelian 2.539.867.705 saham Perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham publik melalui penawaran tender.
Based on acknowledgement to PT Bursa Efek Jakarta dated June 3, 2005 with a copy to the Company, PT Philip Morris Indonesia purchased a further 2,539,867,705 publicly owned shares in the Company through their tender offer.
Saham-saham di atas dibeli dengan harga Rp10.600 (Rupiah penuh).
The above shares were purchased at a price of Rp10,600 (full Rupiah).
Halaman 5/32
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. SEGMENT INFORMATION
14. INFORMASI SEGMEN USAHA Grup mengklasifikasikan usahanya ke dalam segmen usaha primer dan sekunder sebagai berikut:
The Group classifies its operations into primary and secondary business segments, as follows: 2006
Retail Percetakan, Industri dan perdagangan pengemasan perdagangan barang dan rokok/ konsumsi/ Manufacturing pengangkutan/ Retail and Printing, consumer distribution of packaging and goods cigarettes transportation trading
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
6,246,953 55,186
21,049 162,232
842,388 -
17,331 2,591
(220,009)
7,127,721 -
Business Segments Information (Primary) Segment sales External sales Inter-segment sales
Jumlah penjualan segmen
6,302,139
183,281
842,388
19,922
(220,009)
7,127,721
Total segment sales
Laba operasi
1,369,629
57,089
(31,502)
(4,496)
2,604
1,393,324
Operating income
243
427
447
-
-
1,117
Share of results of associates
10,186,448 9,994
517,105 50,125
943,541 77,216
1,159,374 -
11,989,840 137,335
Segment assets Investments in shares
296,625
Unallocated assets
12,423,800
Total consolidated assets
3,450,790
Segment liabilities
3,248,951
Unallocated liabilities
6,699,741
Total consolidated liabilities
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Aktiva segmen Penyertaan saham Aktiva yang tidak dapat dialokasikan
(816,628) -
Jumlah aktiva konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
3,005,704
43,045
445,639
65,979
(109,577)
Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal
48,198
8,834
26,027
83,906
-
166,965
Penyusutan dan amortisasi
45,648
11,694
18,979
2,422
-
78,743
Capital expenditure Depreciation and amortisation
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri
6,110,179 191,960
179,825 3,456
842,388 -
19,922 -
(216,553) (3,456)
Geographical Segments Information (Secondary) Segment sales 6,935,761 Indonesia 191,960 Outside Indonesia
Jumlah penjualan segmen
6,302,139
183,281
842,388
19,922
(220,009)
7,127,721
Total segment sales
Aktiva konsolidasi Dalam negeri Luar negeri
12,014,587 476,471
899,994 53,862
959,887 -
555,182 615,059
(2,538,916) (612,326)
11,890,734 533,066
Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
12,491,058
953,856
959,887
1,170,241
(3,151,242)
12,423,800
Total
Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri
47,807 391
8,834 -
26,027 -
83,906 -
-
166,574 391
Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
48,198
8,834
26,027
83,906
-
166,965
Total
Halaman 5/33
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. SEGMENT INFORMATION (continued)
14. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
2005 Retail Percetakan, Industri dan perdagangan pengemasan perdagangan barang dan rokok/ konsumsi/ Manufacturing pengangkutan/ Retail and Printing, consumer distribution of packaging and goods cigarettes transportation trading
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal Penjualan antar segmen
4,692,735 3,295
22,885 116,188
539,469 -
15,378 14,464
(133,947)
5,270,467 -
Business Segments Information (Primary) Segment sales External sales Inter-segment sales
Jumlah penjualan segmen
4,696,030
139,073
539,469
29,842
(133,947)
5,270,467
Total segment sales
Laba operasi
1,041,644
41,281
(27,905)
(4,956)
945
1,051,009
Operating income
481
737
25
-
-
1,243
Share of results of associates
8,488,183 9,691
638,778 96,293
652,482 74,899
1,077,229 -
10,219,331 180,883
Segment assets Investments in shares
1,046,922
Unallocated assets
11,447,136
Total consolidated assets
2,530,286
Segment liabilities
2,937,361
Unallocated liabilities
5,467,647
Total consolidated liabilities
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi Aktiva segmen Penyertaan saham Aktiva yang tidak dapat dialokasikan
(637,341) -
Jumlah aktiva konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
2,310,988
41,538
204,181
63,678
(90,099)
Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal
41,335
5,233
25,555
513
-
72,636
Penyusutan dan amortisasi
52,633
4,569
13,032
2,929
-
73,163
Capital expenditure Depreciation and amortisation
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri
4,439,381 256,649
137,783 1,290
539,469 -
22,382 7,460
(125,747) (8,200)
Geographical Segments Information (Secondary) Segment sales 5,013,268 Indonesia 257,199 Outside Indonesia
Jumlah penjualan segmen
4,696,030
139,073
539,469
29,842
(133,947)
5,270,467
Total segment sales
Aktiva konsolidasi Dalam negeri Luar negeri
10,136,329 782,986
692,868 47,761
669,025 -
459,363 653,751
(1,355,067) (639,880)
10,602,518 844,618
Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
10,919,315
740,629
669,025
1,113,114
(1,994,947)
11,447,136
Total
Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri
27,342 13,993
5,233 -
25,555 -
513 -
-
58,643 13,993
Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
41,335
5,233
25,555
513
-
72,636
Total
Halaman 5/34
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. OPERATING EXPENSES
15. BEBAN USAHA 2006 Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 17) Sewa Penyusutan Perjalanan dinas Perlengkapan kantor dan toko Pengangkutan dan distribusi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) Jumlah
2005
148,448
140,097
146,109 34,300 19,657 17,371 12,060 6,314
121,784 16,929 16,623 14,924 10,636 13,935
55,694
47,470
Selling Advertising and promotion Salaries, wages and employee benefits (Note 17) Rent Depreciation Travel Office and store supplies Transportation and distribution Others (less than Rp10 billion each)
439,953
382,398
Total
91,986 12,820
116,825 10,149
12,180 9,210 5,089
10,000 11,526 21,042
41,503
48,786
General and administrative Salaries, wages and employee benefits (Note 17) Rent Donation to Yayasan Sampoerna (Note 18) Depreciation Professional fees Others (less than Rp10 billion each) (Note 22)
Jumlah
172,788
218,328
Total
Jumlah beban usaha
612,741
600,726
Total operating expenses
Umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 17) Sewa Sumbangan kepada Yayasan Sampoerna (Catatan 18) Penyusutan Honorarium tenaga ahli Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) (Catatan 22)
16. FINANCING COSTS
16. BEBAN PEMBIAYAAN 2006
2005
Beban bunga: Hutang obligasi Hutang efek Hutang bank Hutang sewa guna usaha pembiayaan
53,125 12,791 9,462 416
66,250 12,828 1,533 718
Interest expense on: Bonds payable Guaranteed notes Bank loans Obligations under capital lease
Jumlah Beban bank
75,794 879
81,329 505
Total Bank charges
Jumlah beban pembiayaan
76,673
81,834
Total financing costs
Halaman 5/35
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. EMPLOYEE BENEFITS
17. IMBALAN KERJA Program pensiun
Pension plan benefits
Perhitungan atas kewajiban pensiun manfaat pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 1 Maret 2006 (2004: PT Dayamandiri Dharmakonsilindo tertanggal 7 Maret 2005) berdasarkan metode Projected Unit Credit dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Estimated defined benefit pension liabilities for the year ended December 31, 2005 have been determined based on the actuarial valuations undertaken by PT Watson Wyatt, an independent firm of actuaries, in its reports dated March 1, 2006 (2004: PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dated March 7, 2005), using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Tingkat diskonto tahunan Hasil aktiva program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian
2005
2004
12% 12% 10% 55 tahun/years 45 tahun/years CSO’80 - US Table of Mortality
12% 12% 10% 55 tahun/years 45 tahun/years CSO’80 - US Table of Mortality
Nilai bersih aktiva program pada tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut: 2005 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aktiva program Selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar aktiva program
Annual discount rate Expected return on plan assets Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
The net funded status as at December 31, 2005 and 2004 are as follows: 2004
(284,813) 264,455
(206,340) 204,521
Present value of obligation Fair value of plan assets
(20,358)
(1,819)
Funded status
Biaya pensiun dibayar dimuka pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebesar Rp104,7 miliar dan Rp43,1 miliar dan disajikan pada Aktiva Tidak Lancar. Biaya pensiun yang dibebankan pada usaha adalah sebesar Rp8,5 miliar dan Rp3,3 miliar untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005.
Halaman 5/36
Prepaid pension cost as of March 31, 2006 and 2005 amounting to Rp104.7 billion and Rp43.1 billion, respectively. Pension expense charged to the current operation amounted to Rp8.5 billion and Rp3.3 billion, respectively, for the three months ended March 31, 2006 and 2005.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
17. IMBALAN KERJA (lanjutan) Imbalan kerja selain program pensiun
Employee benefits other than pension plan benefits
Perhitungan atas imbalan kerja selain program pensiun manfaat pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005, didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 1 Maret 2006 (2004: PT Dayamandiri Dharmakonsilindo tertanggal 7 Maret 2005), berdasarkan metode Projected Unit Credit dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Estimated employee benefits other than pension plan benefits for the year ended December 31, 2005, have been determined based on the actuarial valuations undertaken by PT Watson Wyatt, an independent firm of actuaries, in its reports dated March 1, 2006 (2004: PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dated March 7, 2005), using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini
2005
2004
12% 10% 55 tahun/years 45 tahun/years
12% 10% 55 tahun/years 45 tahun/years
Mutasi kewajiban imbalan kerja untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
The movements in employee benefits obligations for the three months ended March 31, 2006 and 2005, are as follows:
2006
2005
Saldo awal periode Beban imbalan kerja periode berjalan Pembayaran manfaat kepada karyawan
179,776 17,224 (4,854)
156,730 21,282 (8,890)
Saldo akhir periode
192,146
169,122
18. SUMBANGAN KEPADA YAYASAN SAMPOERNA
Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age
Balance at the beginning of the period Employee benefits expense Payments to employees Balance at the end of the period
18. DONATION TO YAYASAN SAMPOERNA
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2001, yang diaktakan dengan akta Notaris No. 117 tanggal 27 Juni 2001 dari Notaris Ny. Wahyu Nurani, S.H., Notaris Pengganti Sutjipto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui pemberian sumbangan tahunan hingga sebesar 2,0% per tahun dari laba bersih Perusahaan kepada Yayasan Sampoerna. Yayasan Sampoerna didirikan pada tanggal 1 Maret 2001, dan bergerak dalam bidang pendidikan dan riset melalui pemberian beasiswa dan program-program sejenisnya. Jumlah sumbangan yang dibebankan pada usaha untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebesar Rp12,2 miliar dan Rp10,0 miliar, serta disajikan sebagai bagian dari akun “Beban umum dan administrasi”.
Halaman 5/37
In the Annual Shareholders’ General Meeting held on June 27, 2001, as notarised by Notarial Deed No. 117 dated June 27, 2001 of Mrs. Wahyu Nurani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., the shareholders approved an annual donation to Yayasan Sampoerna which is computed up to 2.0% of the Company’s net income. Yayasan Sampoerna was established on March 1, 2001, and engaged in, amongst others, education and research support through scholarships and other related programs. The donations charged to operations for the three months ended March 31, 2006 and 2005 amounting to Rp12.2 billion and Rp10.0 billion, respectively, are presented as part of “General and administrative expenses”.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. CASH DIVIDENDS
19. DIVIDEN KAS Berdasarkan keputusan Rapat Direksi tanggal 23 September 2005, Direksi Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen interim kas sebesar Rp1.490,2 miliar atau Rp340,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005 dan telah dibayar pada tanggal 27 Oktober 2005.
Based on resolution of the Board of Directors Meeting on September 23, 2005, the Company’s Board of Directors approved an interim cash dividend of Rp1,490.2 billion or Rp340.0 (full Rupiah) per share from the six-month period ended June 30, 2005 net income which was paid on October 27, 2005.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 264 tanggal 27 Juni 2005 dari Notaris Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti Sutjipto, S.H., para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp1.971,9 miliar atau Rp450,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun 2004 yang terdiri dari :
Based on the Annual Shareholders’ General Meeting RUPS), as notarised in Notarial Deed No. No. 264 dated June 27, 2005 of Aulia Taufani, S.H., a substitute of Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp1,971.9 billion or Rp450.0 (full Rupiah) per share from 2004 net income with details as follows:
1.
Dividen interim sebesar Rp766,6 miliar atau Rp175,0 (Rupiah penuh) per saham yang telah dibayar pada tanggal 9 Desember 2004; dan
1.
Interim dividend of Rp766.6 billion or Rp175.0 (full Rupiah) per share, which was paid on December 9, 2004; and
2.
Dividen final sebesar Rp1.205,3 miliar atau Rp275,0 (Rupiah penuh) per saham yang telah dibayar pada tanggal 9 Agustus 2005.
2.
Final dividend of Rp1,205.3 billion or Rp275.0 (full Rupiah) per share which was paid on August 9, 2005.
20. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
20. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan dengan persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length basis).
The Group, in their regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties, which are conducted on an arm’s length basis.
Sifat dan transaksi hubungan istimewa
Nature of relationship and transactions with related parties
Usaha pokok
Trade transactions
a.
PT Philip Morris Indonesia telah menjadi pemegang saham pengendali Perusahaan sejak tanggal 18 Mei 2005.
a. PT Philip Morris Indonesia has been the controlling shareholder of the Company since May 18, 2005.
Pembelian rokok dari PT Philip Morris Indonesia sebesar Rp639 miliar, merupakan 9,0% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006. Saldo hutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian akun “Hutang usaha - pihak hubungan istimewa“(Catatan 10 dan 22).
Purchases of cigarettes from PT Philip Morris Indonesia amounted to Rp639 billion, representing 9.0% of total consolidated net sales for the three months ended in March 31, 2006. Trade payables arising from these transactions are presented as part of “Trade payable - related parties” (Notes 10 and 22).
Halaman 5/38
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. PT Bhramara Esa Anosama (BEA), PT Sadhana Arifnusa (SA), PT Adi Sampoerna (AS), PT Langgeng Setia Bhakti (LSB), Parimex International Pte. Ltd. (Parimex) dan Lignum-2 Inc. (Lignum) merupakan perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh pihak yang terafiliasi dengan manajemen Grup terdahulu. PT Atri Distribusindo (ATRI) juga merupakan perusahaan yang dikelola oleh sebagian manajemen yang sama. Yayasan Sampoerna didirikan dan dikendalikan oleh pihak yang terafiliasi dengan manajemen terdahulu.
c.
20. RELATED PARTY INFORMATION (continued) b. PT Bhramara Esa Anosama (BEA), PT Sadhana Arifnusa (SA), PT Adi Sampoerna (AS), PT Langgeng Setia Bhakti (LSB), Parimex International Pte. Ltd. (Parimex) and Lignum-2 Inc. (Lignum) are managed by affiliated parties of the Group’s former management. PT Atri Distribusindo (ATRI) is also managed by some of the same management. Yayasan Sampoerna is a foundation established and controlled by an affiliated party of the former management.
Perusahaan-perusahaan ini tidak lagi menjadi pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada saat PT Philip Morris Indonesia menjadi pemegang saham pengendali pada tanggal 18 Mei 2005 seperti dijelaskan pada paragraf terdahulu.
These companies ceased to be related parties when PT Philip Morris Indonesia became the controlling shareholder on May 18, 2005 as disclosed in the previous paragraph.
Penjualan rokok kepada Lignum dan Parimex sebesar Sin$1,4 juta atau setara Rp7,8 miliar, merupakan 0,1% dari penjualan bersih konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2005.
Sales of cigarettes through Lignum and Parimex amounted to Sin$1.4 million or equivalent to Rp7.8 billion, representing 0.1% of total consolidated net sales for the three months ended in March 31, 2005.
Pembelian tembakau lokal dari BEA, SA, AS dan LSB, sebesar Rp38 miliar, merupakan 0,7% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2005. Saldo hutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang usaha - pihak hubungan istimewa” pada tanggal 31 Maret 2005 (Catatan 10).
Purchase of local tobacco from BEA, SA, AS and LSB, amounted to Rp38 billion, representing 0.7% of total consolidated net sales for the three months ended in March 31, 2005. Trade payables arising from these transactions were presented as part of “Trade payable - related parties” as at Maret 31, 2005 (Note 10).
PT Alfa Retailindo Tbk. (ARI) merupakan perusahaan asosiasi.
c.
PT Alfa Retailindo Tbk. (ARI) is an associated company
Penjualan rokok kepada ARI sebesar Rp109,9 miliar, merupakan 1,54% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 (2005: kepada ARI sebesar Rp124,3 miliar, merupakan sebesar 2,4% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi). Saldo piutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut disajikan pada akun “Piutang usaha - pihak hubungan istimewa” (Catatan 5).
Sales of cigarettes through ARI amounted to Rp109.9 billion, representing 1.54% of total consolidated net sales for the three months ended on March 31, 2006 (2005: through ARI amounting to Rp124.3 billion, representing 2.4% of total consolidated net sales). Trade receivables arising from these transactions are presented as “Trade receivable - related party” (Note 5).
Pembelian barang dagangan dari ARI sebesar Rp23,1 miliar, merupakan 0,3% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 (2005: dari ARI dan ATRI sebesar Rp20,2 miliar, merupakan 0,4% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi). Saldo hutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang usaha - pihak hubungan istimewa” (Catatan 10).
Purchases of consumer goods from ARI amounted to Rp23.1 billion, representing 0.3% of total consolidated net sales for the three months ended on March 31, 2006 (2005: from ARI and ATRI amounted to Rp20.2 billion, representing 0.4% of total consolidated net sales). Trade payables arising from these transactions are presented as part of “Trade payable - related parties” (Note 10).
Halaman 5/39
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
20. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Usaha pokok (lanjutan)
Trade transactions (continued)
Di luar usaha pokok
Non-trade transactions
a.
Pemberian pinjaman jangka panjang untuk keperluan modal kerja kepada ARI yang akan dibayar setiap kuartal sampai dengan tahun 2006. Pinjaman tersebut dibebani bunga tahunan 14,5% pada tahun 2006 (2005: 12,5% sampai 15,0%).
a. Long-term loan for working capital to ARI which is repayable quarterly until 2006. This loan bears annual interest at 14.5% in 2006 (2005: 12.5% to 15.0%).
b.
Pemberian pinjaman jangka panjang tanpa bunga untuk keperluan modal kerja kepada Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd., Cina, yang akan jatuh tempo pada tahun 2006 dan dapat diperpanjang tiap tahun.
b. Non-interest bearing quarterly long-term loan for working capital to Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd., China, which will be due in 2006 and can be extended every year.
c.
Perusahaan memberikan sumbangan Yayasan Sampoerna (Catatan 18).
c.
kepada
The Company gave donations to Yayasan Sampoerna (Note 18).
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa
Account balances with related parties
Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok adalah sebagai berikut:
The details of balances from related parties arising from non-trade transactions are as follows:
2006
Jumlah/ Amount
Persentase dari jumlah aktiva konsolidasi/ Percentage to the consolidated assets 2006 2005
2005
Due from related parties
Piutang hubungan istimewa Aktiva Lancar PT Alfa Retailindo Tbk. Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. Jumlah
6,529
-
0.05
-
8,167
8,532
0.07
0.08
14,696
8,532
0.12
0.08
-
13,384
-
0.12
Aktiva tidak lancar PT Alfa Retailindo Tbk.
Current assets PT Alfa Retailindo Tbk. Jiangsu Liantong Sampoerna Printing Co. Ltd. Total Non-current assets PT Alfa Retailindo Tbk.
21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
21. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005, operasi Grup dalam negeri memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at March 31, 2006 and 2005, the Group’s domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: 2006
Aktiva Kas dan setara kas Piutang lainnya
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies AS$ 59,126,430 900,000
Jumlah aktiva
Sin$
60,026,430
522 -
Eur
522
60,431 -
Assets 537,234 Cash and cash equivalents 8,167 Other receivables
60,431
545,401
Total assets
Kewajiban Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang
15,721,833 2,444,011 65,865,000
171,186 10,435 -
2,654,162 175,433 13,527,850
172,544 24,149 745,080
Liabilities Trade payables and other payables Accrued expenses Long-term debts
Jumlah kewajiban
84,030,844
181,621
16,357,445
941,773
Total liabilities
Kewajiban - bersih
(AS$ 24,004,414) (Sin$
181,099) (Eur 16,297,014)
Halaman 5/40
Page
(396,372)
Liabilities - net
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES(continued)
21. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
2005
Aktiva Kas dan setara kas Piutang lainnya Instrumen derivatif
AS$ 26,481,730 126,077 89,438,509
Jumlah aktiva
Sin$
-
116,046,316
Kewajiban Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang
12,248,273 761,473 65,865,000
Jumlah kewajiban
78,874,746
Aktiva/(kewajiban) - bersih
Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies
AS$ 37,171,570
Eur
5,474,272 -
-
(Sin$
5,474,272
Assets 318,102 Cash and cash equivalents 1,195 Other receivables 847,877 Derivative instruments
1,167,174
Total assets Liabilities Trade payables and other payables Accrued expenses Long-term debts
53,048 70,465 -
1,997,578 12,689 16,909,813
140,887 7,779 831,531
123,513
18,920,080
980,197
Total liabilities
186,977
Assets/(liabilities) - net
123,513) (Eur 13,445,808)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS
22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
Pada tanggal 10 Januari 2005, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun yang berlaku efektif mulai tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015. Berdasarkan perjanjian ini, PT Philip Morris Indonesia menunjuk Panamas sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia.
a.
On January 10, 2005, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten (10) years, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015. Based on this agreement, PT Philip Morris Indonesia appointed Panamas as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesia‘s cigarette products in Indonesia.
b.
Pada bulan Desember 2004, PT Taman Dayu (TD), menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. (CS) selama dua puluh (20) tahun. Berdasarkan perjanjian tersebut, CS akan mengembangkan tanahtanah milik TD. Properti baru yang telah dibangun akan dipasarkan dan dijual kepada umum. TD dan CS akan melakukan bagi hasil atas penghasilan yang diperoleh dari kerjasama tersebut. Perjanjian kerjasama ini berlaku efektif sejak tanggal 7 April 2005.
b.
In December 2004, PT Taman Dayu (TD) entered into a twenty (20) year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. (CS). Based on the agreement, CS has agreed to develop the property owned by TD. The developed property will be offered for sale and sold to the public. The revenue from the sale of property will be shared between TD and CS. The agreement was effective from April 7, 2005.
c.
Pada bulan Oktober 2004, PT Sampoerna Air Nusantara (SAN) menandatangani perjanjian pembelian pesawat terbang dengan Cessna Aircraft Company. Berdasarkan perjanjian tersebut, SAN akan membeli pesawat terbang Cessna Model 560XL Citation XLS dengan harga bersih sebesar AS$10,2 juta yang akan dilunasi pada saat penerimaan pesawat. Pada tanggal 31 Maret 2005, SAN telah membayar uang muka sebesar AS$0.75 juta atau setara dengan Rp7,1 miliar dan disajikan sebagai bagian dari “Aktiva lainnya - tidak lancar” dalam neraca konsolidasi. Pada tanggal 16 Pebruari 2006, SAN telah menerima pesawat tersebut dan melunasi sisa pembayaran sebesar AS$8,98 juta.
c.
In October 2004, PT Sampoerna Air Nusantara (SAN) entered into a purchase agreement for a new aircraft with Cessna Aircraft Company. Based on the agreement, SAN will acquire a 560XL Citation XLS Cessna aircraft at a net price of US$10.2 million which will be fully paid upon the delivery and acceptance of the aircraft. As at March 31, 2005, SAN has paid an advance amounting to US$0.75 million, equivalent to Rp7.1 billion which is included as part of “Other assets – non-current” in the consolidated balance sheets. On February 16, 2006, SAN has received the aircraft and and paid the remaining balance of US$8.98 million.
Halaman 5/41
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) d.
e.
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga yang disebut Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan menyediakan antara lain bahan baku, pita cukai dan alat kerja, sedangkan MPS menyediakan tenaga kerja dan prasarana kerja. Sebagai imbalannya, Perusahaan membayar jasa produksi dan jasa manajemen yang dihitung berdasarkan jumlah rokok yang diproduksi. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang untuk satu tahun berikutnya atas persetujuan kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Maret 2006, Perusahaan telah melakukan kerja sama dengan tiga puluh dua (32) MPS yang tersebar di propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat (2005: dua puluh lima (25) MPS).
d. In the conduct of its operations, the Company enters into agreements with third parties, called Third Party Operations (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. Based on the agreements, the Company provides, amongst others, raw materials, excise tax and working equipment, while the TPO provides employees and the working infrastructure. As compensation, the Company pays the production cost and a management fee, which is computed based on total cigarettes produced. These agreements are generally valid for a one-year term and are extendable for another year based on mutual agreement by both parties. As at March 31, 2006 the Company had entered into thirty two (32) TPO agreements with TPOs, which are located in East Java, Central Java and West Java (2005: twenty five (25) TPOs).
Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan pada usaha masing-masing adalah sebesar Rp186,2 miliar dan Rp105,7 miliar untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005, serta disajikan sebagai bagian dari “Beban pokok penjualan”.
Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp186.2 billion and Rp105.7 billion for the three months ended March 31, 2006 and 2005 respectively, are presented as part of “Cost of goods sold”.
Pada bulan September 1999, Sampoerna International Pte. Ltd., (SI), menandatangani perjanjian lisensi untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun dengan S.T. Dupont (STD), Perancis. Perjanjian ini berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2000 dan SI memiliki opsi untuk memperbaharui perjanjian ini untuk jangka waktu sepuluh (10) tahun berikutnya jika SI memenuhi kondisi tertentu seperti yang disyaratkan dalam perjanjian. Berdasarkan perjanjian ini, STD memberikan SI lisensi eksklusif sehubungan dengan “pemakaian merk dagang” untuk memproduksi, mengiklankan, memasarkan, menjual dan mendistribusikan rokok merek “S.T. Dupont” dan “D” dalam wilayah yang dicantumkan dalam perjanjian. Sebagai imbalannya, SI harus membayar kepada STD beban lisensi sebesar AS$1,0 per 1.000 batang yang terjual atau 5% dari harga jual bersih produk rokok tersebut, yang mana lebih besar, dengan minimum beban lisensi sebesar AS$1,0 juta untuk tahun pertama dan meningkat AS$0,1 juta setiap tahun atau 70% dari royalti tahun sebelumnya, yang mana lebih besar. Beban lisensi yang dibebankan pada usaha masing-masing adalah sebesar AS$0,4 juta (setara Rp3,8 miliar) dan AS$ 0,4 juta (setara Rp3,5 miliar) untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005, dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban umum dan administrasi”.
e. In September 1999, Sampoerna International Pte. Ltd., (SI) entered into a ten (10) year licence agreement with S.T. Dupont (STD), France. This agreement was effective from January 1, 2000, and SI has an option to renew the agreement for another ten (10) year term if SI meets certain conditions. Under the agreement, STD granted SI exclusive rights to use trademarks for manufacturing, advertising, marketing, sale and distribution of cigarettes under the brand names of “S.T. Dupont” and “D” within the territory stipulated in the agreement. As compensation, SI shall pay STD a licence fee at the higher of US$1 per 1,000 sticks sold or 5% of net selling price of the cigarette products with a minimum licence fee of US$1.0 million for the first year and increasing US$0.1 million every year or 70% of the preceding year’s licence whichever is higher. The licence fee charged to operations amounted to US$0.4 million (equivalent to Rp3.8 billion) and US$0.4 million (equivalent to Rp3.5 billion) for the three months ended March 31, 2006 and 2005, respectively, and is presented as part of “General and administrative expenses”.
Halaman 5/42
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
22. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Disamping itu, pada tahun 1999, SI membayar “setup fee” sebesar AS$3 juta. Amortisasi set-up fee yang dibebankan pada usaha adalah sebesar AS$0,1 juta (setara Rp0,7 miliar) untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2005 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Beban umum dan administrasi”. Pada tahun 2005, saldo “set-up fee” telah dibebankan seluruhnya. f.
In addition, SI paid a set-up fee of US$3 million in 1999. Amortisation of the set-up fee charged to operations amounted to US$0.1 million (equivalent to Rp0.7 billion) for three months ended March 31,2005 and is presented as part of “General and administrative expenses”. In 2005, the balance of the set-up fee was expensed entirely.
Pada tanggal 31 Maret 2006, Grup mempunyai fasilitas-fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp1,24 triliun dan AS$6,0 juta (2005: Rp1,17 triliun dan AS$5,0 juta).
f.
As at March 31, 2006, the Group obtained unsecured loan facilities from several banks with maximum limits of Rp1.24 trillion and AS$6.0 million (2005: Rp1.17 trillion and US$5.0 million).
23. SIGNIFICANT INFORMATION
23. INFORMASI PENTING Pada tanggal 27 Januari dan 17 Pebruari 2006, Perusahaan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Pertama dan Kedua untuk mendapat persetujuan pemegang saham independen Perusahaan sehubungan dengan agenda sebagai berikut:
On January 27 and February 17, 2006, the Company covened the First and Second Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) to obtain the approval of the independent shareholders of the Company in relation to the following agenda:
1. Persetujuan untuk Perusahaan dan/atau anak perusahaannya (“Grup HMS”) untuk memberi lisensi kepada satu atau lebih pihak terafiliasi dari PT Philip Morris Indonesia untuk memproduksi dan/atau mendistribusikan produk rokok Grup HMS di berbagai negara, baik secara langsung atau tidak langsung, kecuali di Indonesia (tidak termasuk daerah Duty Free Indonesia) dan Amerika Serikat serta wilayahnya, termasuk hak untuk pihak terafiliasi dari PT Philip Morris Indonesia tersebut untuk selanjutnya memberikan sub-lisensi atau kontrak untuk memproduksi dan/atau mendistribusikan produk rokok Grup HMS kepada perusahaan Grup HMS atau pihak terafiliasi dari PT Philip Morris Indonesia; dan
1. Approval for the Company and/or its subsidiaries (“HMS Group”) to licence one or more affiliated parties to PT Philip Morris Indonesia to directly or indirectly manufacture and/or distribute the HMS Group cigarette products worldwide directly or indirectly, except for Indonesia (excluding Duty Free market of Indonesia) and the United States of America and its territories, including for such affiliated parties to PT Philip Morris Indonesia to further sub-licence or contract manufacture the HMS Group cigarette products to an HMS Group company or a party affiliated to PT Philip Morris Indonesia; and
2. Persetujuan untuk Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan pihak terafiliasi dari PT Philip Morris Indonesia untuk memproduksi dan/atau mendistribusikan beberapa produk rokok pihak tersebut di Indonesia (tidak termasuk daerah Duty Free).
2. Approval for the Company to enter into a licence agreement with a party affiliated to PT Philip Morris Indonesia to manufacture and/or distribute certain cigarette products of such party in the tax and duty paid market of Indonesia.
Kedua RUPSLB tersebut tidak memenuhi ketentuan kuorum yang disyaratkan oleh BAPEPAM dan karenanya tidak dapat mengambil keputusan. Manajemen Perusahaan bermaksud untuk menyelenggarakan RUPSLB ketiga setelah memperoleh persetujuan BAPEPAM mengenai jumlah ketentuan kuorum yang dibutuhkan dalam RUPSLB ketiga
Both EGMs did not meet the quorum requirement as stipulated under BAPEPAM guidelines and therefore, it did not reach any conclusion. The Company’s management has an intention to covene a third EGM after obtaining an approval from BAPEPAM regarding the quorum requirement needed in the third EGM.
Halaman 5/43
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PRO FORMA
24. PRO FORMA STATEMENTS
CONSOLIDATED
FINANCIAL
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan semua anak perusahaan di dalam dan luar negeri yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung. Untuk memberikan informasi tambahan mengenai aktivitas utama Perusahaan (Catatan 1), berikut ini secara singkat disajikan neraca konsolidasi dan laporan laba rugi konsolidasi pro forma yang mencerminkan segmen usaha dalam industri dan distribusi rokok di Indonesia yang mencakup akun-akun PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas dan PT Asia Tembakau, untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 dan 2005. Dalam neraca konsolidasi pro forma dan laporan laba rugi konsolidasi pro forma ini, investasi saham pada anak perusahaan lainnya dicatat berdasarkan metode ekuitas (equity method).
As disclosed in Note 2b, the consolidated financial statements include the accounts of the Company and all directly and indirectly controlled domestic and foreigncontrolled companies. For additional information relating to the Company’s principal business (Note 1), the pro forma consolidated balance sheets and pro forma consolidated statements of income below are presented to show the business segment for manufacturing and distribution of cigarettes in Indonesia. These include the accounts of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk., PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas and PT Asia Tembakau for the three months ended March 31, 2006 and 2005. In these pro forma consolidated balance sheets and pro forma consolidated statements of income, the investments in the other subsidiaries are carried and presented using the equity method of accounting.
a.
a. Pro Forma Consolidated Balance Sheets
Neraca Konsolidasi Pro Forma Aktiva Aktiva lancar Penyertaan saham Aktiva tetap Aktiva lainnya Jumlah aktiva Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Hak minoritas Ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas
2006
2005
8,205,161 2,031,967 1,632,974 144,485
7,228,820 2,028,336 1,395,837 102,371
Assets Current assets Investments in shares Fixed assets Other assets
12,014,587
10,755,364
Total assets
4,579,037 1,923,545 5,926 5,506,079
2,522,338 2,599,263 4,664 5,629,099
Liabilities and Equity Current liabilities Non-current liabilities Minority interest Equity
12,014,587
10,755,364
Total liabilities and equity
Halaman 5/44
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS MARCH 31, 2006 AND 2005 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2006 DAN 2005 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PRO FORMA (lanjutan) b.
24. PRO FORMA CONSOLIDATED STATEMENTS (continued)
FINANCIAL
b. Pro Forma Consolidated Statements of Income
Laporan Laba Rugi Konsolidasi Pro Forma 2006
2005
Penjualan bersih Beban pokok penjualan
6,110,178 4,312,616
4,439,381 3,017,780
Net sales Cost of goods sold
Laba kotor
1,797,562
1,421,601
Gross profit
Beban usaha
456,996
414,912
Operating expenses
Laba operasi
1,340,566
1,006,689
Operating income
Beban lainnya - bersih
(45,938)
(64,836)
33,538
24,543
Share of results of subsidiaries and associates
1,328,166
966,396
Profit before income tax
375,206 4,956
211,856 1,049
Income tax expense) Current Deferred -
Beban pajak penghasilan - bersih
380,162
212,905
Income tax expense - net
Laba sebelum hak minoritas
948,004
753,491
Profit before minority interest
860
618
Minority interest
947,144
752,873
Net income
Bagian laba bersih anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
Hak minoritas Laba bersih
Other expenses - net
25. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
25. REKLASIFIKASI AKUN Penyajian akun “Persediaan, Biaya dan pajak dibayar di muka, Instrumen derivatif, Hutang pajak dan cukai dan Pendapatan ditangguhkan” dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2005 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2006.
Halaman 5/45
“Inventories, Prepaid expenses and taxes, Derivative instruments, Taxes and excise tax payables and Deferred revenue” in the 2005 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2006 consolidated financial statements.
Page