PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan review akuntan independen tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) dengan angka perbandingan tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review)/ Consolidated financial statements with independent accountants’ review report three months ended March 31, 2010 (unaudited) with comparative figures for 2009 (unaudited and unreviewed)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN REVIEW AKUNTAN INDEPENDEN TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2010 (TIDAK DIAUDIT) DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2009 (TIDAK DIAUDIT DAN TIDAK DI-REVIEW)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT ACCOUNTANTS’ REVIEW REPORT THREE MONTHS ENDED MARCH 31, 2010 (UNAUDITED) WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2009 (UNAUDITED AND UNREVIEWED)
Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/Page Surat Pernyataan Direksi
Board of Directors’ Statement
Laporan Review Akuntan Independen
Independent Accountants’ Review Report
Neraca Konsolidasi ………………………………….
1-3
……………….................
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………
4
..……………………. Consolidated Statement of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………
5
Consolidated Statement of Changes ……………………………… in Stockholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi …………………….
6-7
.. …….………… Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……
8-156
……... Notes to the Consolidated Financial Statements
**************************
Consolidated Balance Sheet
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah)
2010
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah)
Catatan/ Notes
2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp97.456.002.911 pada tahun 2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp13.620.765.790 pada tahun 2010 Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp27.148.116.000 pada tahun 2010 Persediaan Biaya dibayar dimuka Aset lancar lain-lain JUMLAH ASET LANCAR
CURRENT ASSETS 122.984.724.925 146.853.987
895.890.316.801
110.249.065.590
35.567.975.570 26.184.883.446 3.633.751.491 214.624.221.465
2c,2u,3 4,19,34,35 2d,2u 4,34,35 2e,2u, 5,34,35
19
539.644.643.791
Cash and cash equivalents
379.457.265.663
Short-term investments Trade receivables
1.614.901.510.845
Related parties - net of allowance for doubtful accounts of 136.414.927.089 Rp13,620,765,790 in 2010
2f,33
Other receivables - net of allowance for doubtful accounts of 5.692.643.001 Rp27,148,116,000 in 2010 33.623.677.676 Inventories 10.320.952.667 Prepaid expenses
2e,4,6 2g,7 2h,8 2f,2u,9,33 34,35,43f
1.409.281.793.275
3.281.624.905
Other current assets
2.723.337.245.637
TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR Piutang hubungan istimewa Investasi pada perusahaan asosiasi Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp1.530.976.877.222 pada tahun 2010 dan Rp1.385.833.515.114 pada tahun 2009 Properti investasi - bersih
Third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp97,456,002,911 in 2010
NON-CURRENT ASSETS 56.287.190.017
2f,2u 33,34,35
52.503.889.139
91.760.748.333 9.886.154.711
2i,10 2t,18
157.125.079.918 9.440.575.665
4.352.652.332.731 35.568.542.198
Aset tidak lancar lain-lain
2j, 2k, 2l,11, 4.743.911.818.094 19,21,38j 35.149.515.665 2m,12,14 2h,2j,2u,13,34, 163.074.770.266 35,38i,38j,43k
Due from related parties Investments in associated companies Deferred tax assets - net Fixed assets - net of accumulated depreciation and amortization of Rp1,530,976,877,222 in 2010 and Rp1,385,833,515,114 in 2009 Investment properties - net
239.886.358.815
Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
5.100.070.197.086
4.847.176.778.466
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
6.509.351.990.361
7.570.514.024.103
TOTAL ASSETS
See Independent Accountants’ Review Report on review of consolidated financial statements. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Lihat Laporan Review Akuntan Independen atas review terhadap laporan keuangan konsolidasi. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah)
2010
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET (continued) March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah) Catatan/ Notes
2009 LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang pajak Pendapatan ditangguhkan Kewajiban derivatif - bersih Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank dan lembaga pembiayaan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang tidak lancar lain-lain Kewajiban derivatif jangka panjang bersih Hutang hubungan istimewa Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank dan lembaga pembiayaan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Lain-lain Hutang obligasi dan wesel bayar yang dijamin - bersih Wesel bayar jangka menengah bersih Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN
CURRENT LIABILITIES 582.908.317.479
2u 14,34,35 2u,15,34,35
206.958.401.076 7.247.511.715
1.011.826.184.142 264.889.143.260
389.500.594.801 227.574.703.175 41.326.311.133 4.031.089.093 410.282.091.862
2f,33 2u,11 16,34,35 2u,17,34,35 2t,18 2q 2u,34,35,40 2u,19, 34,35
9.546.321.684 195.492.898.397 220.071.928.873 40.710.301.615 11.887.471.878 216.203.861.592
581.453.041.097
43j
340.913.369.340
873.350.984 11.285.108.315
2f,33
806.892.195 5.314.806.527
2.463.440.520.730
2.317.663.179.503
Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables Accrued expenses Taxes payable Deferred revenue Derivative liabilities - net Current maturities of longterm debts Bank and financial institution loans Third parties Related party Others TOTAL CURRENT LIABILITIES
62.772.669.183
2u,34,35
80.987.900.766
50.442.747.255
2u,34,35,40 2u,2f, 33,34 2u 19,34,35
32.243.701.165
NON-CURRENT LIABILITIES Other non-current payables Long-term derivative liabilities net
613.973.400
Due to related parties
1.212.513.394.911
Long-term debts - net of current maturities Bank and financial institution loans Third parties
12.987.850.989
1.229.785.883.481 872.453.492 29.686.652.615
2f,33
149.398.606.351
2u,20 34,35,43d 2u 21,34,43d
52.327.511.516
2r,36
1.849.123.820.448
3.437.398.195.330
42.113.019.388
2b,22
1.749.977.091 2.184.807.234.168 148.917.490.351
Related party Others Bonds payable and guaranteed secured notes payable - net
45.913.897.112
Medium-term notes payable - net Estimated liability for employee benefits
3.707.747.568.964
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
28.942.492.686
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
See Independent Accountants’ Review Report on review of consolidated financial statements. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Lihat Laporan Review Akuntan Independen atas review terhadap laporan keuangan konsolidasi. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah)
2010 EKUITAS Modal saham - nilai nominal per saham Rp250 Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.998.604.000 saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya EKUITAS BERSIH JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS BERSIH
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET (continued) March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah)
Catatan/ Notes
2009
400.000.000 370.078.653.316
STOCKHOLDERS' EQUITY Capital stock - par value per share of Rp250 Authorized - 4,000,000,000 shares Issued and fully paid 2,998,604,000 shares Additional paid-in capital Difference in equity transactions of Subsidiaries Difference in foreign currency translation Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated
566.400.254.913
1.516.160.782.950
NET STOCKHOLDERS’ EQUITY
6.509.351.990.361
7.570.514.024.103
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
749.651.000.000 46.243.157.855
1a,1b,23 1b,24
749.651.000.000 46.243.157.855
61.966.989.536
61.966.989.536
28.347.366.785
2p,27 2b,2i, 10,28
279.925.511.654
7.895.470.589
2o,26
7.895.470.589
500.000.000 (328.203.729.852)
25
See Independent Accountants’ Review Report on review of consolidated financial statements. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Lihat Laporan Review Akuntan Independen atas review terhadap laporan keuangan konsolidasi. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah) Catatan/ Notes
2010
2009
PENDAPATAN JASA
375.661.331.593
2f,2q,29, 33,38
446.203.821.372
SERVICE REVENUES
BEBAN JASA
328.761.076.235
2f,2q,30,33
362.381.008.387
COST OF SERVICES
LABA KOTOR
46.900.255.358
83.822.812.985
GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
13.139.426.545 29.966.527.451
13.144.668.001 21.702.607.114
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
43.105.953.996
34.847.275.115
Total Operating Expenses
3.794.301.362
48.975.537.870
INCOME FROM OPERATIONS
LABA USAHA
2f,2q,31,33
BEBAN (PENGHASILAN) LAIN-LAIN
OTHER CHARGES (INCOME)
Beban piutang tak tertagih
108.014.301.007
Beban bunga Rugi atas instrumen derivatif - bersih Beban bank dan keuangan lainnya
102.851.797.294 12.554.913.904 2.889.790.833
2u,40
98.950.125.560 1.495.628.670
Rugi (laba) selisih kurs - bersih Penghasilan bunga Laba atas penjualan aset tetap - bersih Lain-lain - bersih
(59.162.924.812) (609.971.099)
2s
38.815.800.292 (2.835.743.763)
(788.334) 13.522.012.414
2j,11 5,20,21
(20.419.160.199) (4.255.158.306)
Beban Lain-lain - Bersih
180.059.131.207
BAGIAN ATAS RUGI (LABA) BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI - BERSIH RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
5.776.156.977
2e,5,6 2f,19, 20,21,32,33
-
Bad debt expense
97.817.033.022
Interest expense Loss on derivative instruments - net Bank and other financial charges Loss (gain) on foreign exchange - net Interest income Gain on sale of fixed assets - net Others - net
209.568.525.276
2i,10
182.040.986.822
(1.808.339.439) 158.784.647.967
Other Charges - Net EQUITY IN NET LOSSES (EARNINGS) OF ASSOCIATED COMPANIES - NET LOSS BEFORE INCOME TAX
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
4.584.757.012 (203.809.166)
6.146.849.832 (262.909.528)
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
4.380.947.846
5.883.940.304
Income Tax Expense - Net
164.668.588.271
LOSS BEFORE MINORITY INTEREST IN NET LOSS/EARNINGS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
RUGI SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI/LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN RUGI BERSIH RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
2t,18
186.421.934.668
4.234.358.035
2b
190.656.292.703 64
2v
(1.589.295.975)
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
MINORITY INTEREST IN NET LOSS (EARNINGS) OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
163.079.292.296
NET LOSS
54
BASIC LOSS PER SHARE
See Independent Accountants’ Review Report on review of consolidated financial statements. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Lihat Laporan Review Akuntan Independen atas review terhadap laporan keuangan konsolidasi. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah)
Catatan/ Notes Saldo tanggal 31 Desember 2008 Penyesuaian atas penjabaran laporan keuangan Anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi dalam mata uang asing Rugi bersih
Agio Saham/ Additional Paid-in Capital
Modal Saham/ Capital Stock 749.651.000.000
2b,2i, 10,28
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Difference in Equity Transactions of Subsidiaries
46.243.157.855
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN STOCKHOLDERS' EQUITY Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah)
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Foreign Currency Translation
61.966.989.536
208.353.947.792
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control 7.895.470.589
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
400.000.000
533.157.945.612
-
-
-
71.571.563.862 -
-
-
Saldo tanggal 31 Maret 2009
749.651.000.000
46.243.157.855
61.966.989.536
279.925.511.654
7.895.470.589
400.000.000
370.078.653.316
Saldo tanggal 31 Desember 2009
749.651.000.000
46.243.157.855
61.966.989.536
44.896.625.469
7.895.470.589
500.000.000
(137.547.437.149)
Penyesuaian atas penjabaran laporan keuangan Anak Perusahaan dan perusahaan asosiasi dalam mata uang asing Rugi bersih Saldo tanggal 31 Maret 2010
2b,2i, 10,28
-
-
-
749.651.000.000
46.243.157.855
61.966.989.536
(16.549.258.684) 28.347.366.785
Lihat Laporan Review Akuntan Independen atas review terhadap laporan keuangan konsolidasi. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
(163.079.292.296)
Ekuitas Bersih/ Net Stockholders’ Equity 1.607.668.511.384
71.571.563.862 (163.079.292.296)
Balance as of December 31, 2008 Translation adjustment on foreign currencydenominated accounts of Subsidiaries and associated company Net loss
1.516.160.782.950
Balance as of March 31, 2009
773.605.806.300
Balance as of December 31, 2009
-
-
(190.656.292.703)
(16.549.258.684) (190.656.292.703)
7.895.470.589
500.000.000
(328.203.729.852)
566.400.254.913
Translation adjustment on foreign currencydenominated accounts of Subsidiaries and associated company Net loss Balance as of March 31, 2010
See Independent Accountants’ Review Report on review of consolidated financial statements. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah)
Catatan/ Notes
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pengeluaran kas kepada pemasok dan untuk beban operasi lainnya Pengeluaran kas kepada karyawan dan anak buah kapal
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah)
2009
538.094.693.279
385.314.477.987
(446.184.495.992)
(131.917.827.784)
(44.862.518.908)
(39.757.390.577)
Penerimaan kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran untuk: Beban bunga Pajak
47.047.678.379 646.280.019
213.639.259.626 2.835.743.763
(69.048.689.733) (11.536.566.253)
(61.192.421.299) (315.769.785)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
(32.891.297.588)
154.966.812.305
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan aset tidak lancar lain-lain Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pembayaran uang muka pembelian aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Hutang bank dan lembaga pembiayaan jangka panjang Hutang bank jangka pendek Transaksi derivatif Pembayaran untuk: Hutang bank dan lembaga pembiayaan jangka panjang Hutang bank jangka pendek Transaksi derivatif Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
10.763.629.546 2.800.000 (8.973.706.894)
11 11
-
1.792.722.652
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and for other operating expenses Cash paid to employees and vessel crew Cash provided by operating activities Receipts of interest income Payments for: Interest expense Taxes Net cash provided by (used in) operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Decrease in other 1.124.577.166 non-current assets 28.536.475.105 Proceeds from sale of fixed assets (110.852.503.071) Acquisitions of fixed assets Advances for purchase of (154.064.526.868) fixed assets
(235.255.977.668)
Net cash provided by (used in) investing activities
36.707.632.730 4.370.716.190 -
121.628.360.000 123.903.885.211 3.261.475.554
(40.346.674.860) (2.774.679.677) (1.777.914.901)
(100.465.083.026) (123.031.437.042) (64.893.136.892)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from: Long-term bank and financial institution loans Short-term bank loans Derivative transactions Payments of: Long-term bank and financial institution loans Short-term bank loans Derivative transactions
(3.820.920.518)
(39.595.936.195)
Net cash used in financing activities
Lihat Laporan Review Akuntan Independen atas review terhadap laporan keuangan konsolidasi. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
See Independent Accountants’ Review Report on review of consolidated financial statements. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah) Catatan/ Notes
2010 PENGARUH BERSIH ATAS PERUBAHAN KURS PADA KAS DAN SETARA KAS REKLASIFIKASI ASET LANCAR LAIN-LAIN KE KAS DAN SETARA KAS PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah)
6.554.932.933
28.185.000.000
123.164.287.446
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
122.984.724.925
69.159.410.246
NET EFFECT OF CHANGES IN EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
-
RECLASSIFICATION OF OTHER CURRENT ASSETS TO CASH AND CASH EQUIVALENTS
NET DECREASE IN (50.725.691.312) CASH AND CASH EQUIVALENTS
(179.562.521)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
2009
3
590.370.335.103
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD
539.644.643.791
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Non-cash activities:
Pembayaran hutang lain-lain melalui hutang bank jangka pendek
54.667.703.616
14
-
Payment of other payable through short-term bank loan
Penambahan aset tetap melalui hutang lain-lain
31.338.096.481
11
-
Addition to fixed assets credited to other payables
516.823.750.000
Purchase of fixed assets settled through an offset against the proceeds from sale of related fixed assets
27.201.250.000
Application of advances for purchase of fixed assets against the purchase price of fixed assets
19.094.524.895
Payment to supplier through an offset against the proceeds from sale of fixed assets
Pembelian aset tetap yang pembayarannya melalui hasil penjualan aset tetap yang bersangkutan Penggunaan uang muka pembelian aset tetap yang mengurangi harga pembelian aset tetap Pembayaran kepada pemasok melalui hasil penjualan aset tetap
-
11
-
11
-
11
Lihat Laporan Review Akuntan Independen atas review terhadap laporan keuangan konsolidasi. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
See Independent Accountants’ Review Report on review of consolidated financial statements. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM a.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Company’s establishment
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Alfian Jahja, S.H., sebagai notaris pengganti Eliza Pondaag, No. 6 tanggal 4 Oktober 1975, yang telah diubah dengan akta notaris Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., No. 15 tanggal 8 Maret 1977 dan akta notaris Eliza Pondaag, No. 23 tanggal 10 November 1977. Akta pendirian dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/3/15 tanggal 3 Januari 1978 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 22, Tambahan No. 138 tanggal 14 Maret 1980. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 15 tanggal 5 Agustus 2008 mengenai, antara lain, penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan terakhir tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No. AHU-82499.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 5 November 2008.
PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (the Company) was established based on notarial deed No. 6 dated October 4, 1975 of Alfian Jahja, S.H., substitute notary of Eliza Pondaag, which was amended by notarial deed No. 15 dated March 8, 1977 of Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., and notarial deed No. 23 dated November 10, 1977 of Eliza Pondaag. The deed of establishment and its amendments were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/3/15 dated January 3, 1978 and were published in Supplement No. 138 of State Gazette No. 22 dated March 14, 1980. The Company’s articles of association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 15 dated August 5, 2008 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., concerning, among others, conforming it with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies. The most recent amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-82499.AH.01.02.Year 2008 dated November 5, 2008.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada tanggal 1 April 2005 yang diaktakan dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 1, para pemegang saham menyetujui, antara lain, penawaran umum perdana saham Perusahaan dan penurunan nilai nominal per saham Perusahaan dari Rp1.000 menjadi Rp500, dimana perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-09154 HT.01.04.TH.2005 tanggal 5 April 2005.
Based on the minutes of the extraordinary general meeting of the Company’s stockholders (EGMS) held on April 1, 2005, which were covered by notarial deed No. 1 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the stockholders approved, among others, the initial public offering of the Company’s shares and the decrease in the par value per share of the Company’s capital stock from Rp1,000 to Rp500, which were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-09154 HT.01.04.TH.2005 dated April 5, 2005.
8
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) a.
b.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Company’s establishment (continued)
Berdasarkan RUPSLB pada tanggal 28 Juli 2006, yang diaktakan dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 45, para pemegang saham menyetujui, antara lain, penurunan nilai nominal per saham Perusahaan dari Rp500 menjadi Rp250. Perubahan ini telah dilaporkan ke dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (SISMINBAKUM) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-HT.01.04-2881 tanggal 31 Oktober 2006.
Based on the minutes of the EGMS held on July 28, 2006, which were covered by notarial deed No. 45 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., the stockholders approved, among others, the decrease in the par value per share of the Company’s capital stock from Rp500 to Rp250. This decrease has been reported to and recorded in the database of the Legal Entity Administration System (SISMINBAKUM) of the Department of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. W7-HT.01.04-2881 dated October 31, 2006.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang pengangkutan domestik dan internasional, terutama mengusahakan dan menjalankan pengangkutan barang dengan kapal laut, serta melaksanakan pembelian dan penjualan kapalkapal.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the Company engages in both domestic and international transportation activities, particularly in transporting cargo by vessels, and sale and purchase of vessels.
Kantor pusat Perusahaan berkedudukan di Wisma BSG Lantai 7, Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta Pusat, dan mempunyai kantor cabang di Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Surabaya, Tanjung Priok - Jakarta, Panjang Lampung, Sampit, Medan, Kota Baru, Paiton Jawa Timur, Semarang, Tuban, Jepara dan Singapura. Kapal-kapal yang dioperasikan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan berlayar di perairan dalam negeri dan luar negeri. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1977.
The Company’s head office is located in th Wisma BSG 7 Floor, Jalan Abdul Muis No. 40, Central Jakarta, with branches in Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Surabaya, Tanjung Priok - Jakarta, Panjang Lampung, Sampit, Medan, Kota Baru, Paiton - East Java, Semarang, Tuban, Jepara and Singapore. The Company’s and Subsidiaries’ vessels operate in both domestic and international seas. The Company started its commercial operations in 1977.
Penawaran umum efek ekuitas Perusahaan
b.
Public offerings of the Company’s equity securities In 2005, the Company offered 500,000,000 shares to the public at an offering price of Rp625 per share. Such offering was in accordance with Letter No. 5-1532/ PM/2005 dated June 10, 2005 issued by the Head of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM). The excess of the share offer price over the par value per share, net of stock issuance costs, was recognized as “Additional Paid-in Capital”, which is presented under the Stockholders’ Equity section of the consolidated balance sheets. The Company has registered all of its shares on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tahun 2005, Perusahaan menawarkan 500.000.000 saham kepada masyarakat pada harga penawaran sebesar Rp625 per saham. Penawaran tersebut sesuai dengan Surat No. 5-1532/PM/2005 tanggal 10 Juni 2005, yang diterbitkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Selisih lebih antara harga penawaran saham dengan nilai nominal per saham, setelah memperhitungkan biaya penerbitan saham, dicatat sebagai “Agio Saham”, yang disajikan pada bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan serta karyawan
GENERAL (continued) c.
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and employees The composition of the Company’s Board of Commissioners and the Directors as of March 31, 2010 (Note 43i) and 2009 is as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 (Catatan 43i) dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Non-afiliasi
Bernard Kent Sondakh Rudolphus Aquaviva Sunardi Fransiscus Samunady Oentoro Surya Andy Arifin Mallian Ateng Suhendra Pieter Adamy Setyo Fida Unidjaja Ronald Nangoi
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Director Director Director Director Non-affiliated Director
2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Non-afiliasi
Rudolphus Aquaviva Sunardi Fransiscus Samunady Oentoro Surya Andy Arifin Mallian Ateng Suhendra Pieter Adamy Setyo Fida Unidjaja Ronald Nangoi
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Director Director Director Director Non-affiliated Director
Pada tanggal 31 Maret 2009, tidak ada pejabat Komisaris Utama Perusahaan karena Komisaris Utama Perusahaan sebelumnya meninggal dunia.
As of March 31, 2009, there was no President Commissioner of the Company because the previous President Commissioner of the Company passed away.
Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee and the Corporate Secretary as of March 31, 2010 and 2009 are as follows: 2010
Komite Audit Ketua Anggota Anggota Sekretaris Perusahaan
Fransiscus Samunady Shelly Maryanti Sandy Lugito Ronald Nangoi
10
Audit Committee Chairman Member Member Corporate Secretary
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan serta karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and employees (continued)
2009 Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Fransiscus Samunady Margyanto Gunawan Widjaja Sandy Lugito Ronald Nangoi
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Salaries and other compensation benefits of the Company’s Board of Commissioners and the Directors amounted to approximately Rp1.96 billion and Rp1.20 billion in 2010 and 2009, respectively. As of March 31, 2010 and 2009, the Company and Subsidiaries have 545 and 570 permanent employees, respectively.
Gaji dan tunjangan lain yang diberikan untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing adalah sekitar Rp1,96 miliar dan Rp1,20 miliar pada tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan masingmasing memiliki sejumlah 545 dan 570 karyawan tetap. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK a.
Dasar penyajian konsolidasi
laporan
Audit Committee Chairman Member Member
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan bagi emiten atau perusahaan publik untuk industri transportasi.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) regulations and guidelines for financial statement presentation and disclosure for publicly-listed transportation companies.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual dan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali untuk investasi jangka pendek dengan tujuan diperdagangkan dan instrumen derivatif yang diukur sebesar nilai wajar, persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih dan investasi pada perusahaan asosiasi yang dinyatakan berdasarkan metode ekuitas.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for trading security investments and derivative instruments which are measured at fair value, inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value and investments in associated companies which are accounted for under the equity method.
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows present receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. The cash flows from operating activities are presented using the direct method.
11
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyajian laporan konsolidasi (lanjutan)
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
The reporting currency used in consolidated financial statements is rupiah (Rp).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah rupiah (Rp). b.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries which are more than 50% owned either directly or indirectly, as follows:
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai berikut:
Persentase Pemilikan Efektif (%)/ Percentage of Effective Ownership (%) Anak Perusahaan/Subsidiaries
the the
2010
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination
2009
2010
2009
Pemilikan Langsung/Direct Ownership Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV)
100
100
1.365.489.721.171
1.729.697.083.712
Mega Pacific Ocean Line Corporation (MPOLC) dan anak perusahaan/ and subsidiaries
100
100
1.188.291.248.161
1.149.126.502.743
PT Apol Cemerlang (AC)
99
99
903.608.652.572
537.411.235.768
PT Buana Jaya Pratama (BJP)
99
99
809.240.959.594
828.595.401.588
100
100
724.514.090.530
941.674.597.286
PT Bontang Maju Sejahtera (BMS)
99
99
429.893.165.367
349.201.278.164
PT Apol Jaya
99
99
395.984.310.753
368.307.175.455
PT Surya Bahari Sejahtera (SBS)
99
99
288.202.808.038
340.713.491.597
PT Apol Bahtera (AB)
99
99
242.905.583.451
240.650.530.110
PT Lotus Coalindo Marine (LCM)
65
65
237.876.802.862
150.523.075.929
PT Apol Sejahtera (AS)
99
99
206.974.737.038
194.542.572.206
PT Apol Lestari
99
99
161.332.251.907
173.319.791.134
Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. (ARM)
100
100
119.227.955.380
204.783.307.974
Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. (ARS)
100
100
83.405.230.605
130.692.577.486
PT Buana Samudra Pratama (BSP)
99,96
99,96
61.905.606.286
64.309.339.820
Grand Bulk Shipping Limited (GBSL) dan anak perusahaan/ and subsidiaries
PT Lotus Kaiousei Marine (LKM)
99
99
54.629.512.354
56.329.990.992
1
100
100
14.917.609.000
53.823.750.000
1
100
100
11.165.875.000
13.600.625.000
1
100
100
6.419.266.186
8.153.464.841
YED 4 S.A. (YED 4) YED 5 S.A. (YED 5) YED 2 S.A. (YED 2)
12
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Persentase Pemilikan Efektif (%)/ Percentage of Effective Ownership (%) Anak Perusahaan/Subsidiaries
2010
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination
2009
2010
2009
Pemilikan Langsung (lanjutan)/ Direct Ownership (continued) YED 1 S.A. (YED 1)1 PT Apol Stevedoring Gemilang 1
YED 3 S.A. (YED 3)
100
100
6.392.671.260
8.117.956.097
72
72
5.154.031.456
211.669.341
100
100
4.022.947.088
5.112.962.129
1
PT Piru Sentosa Pratama (PSP)
99
99
2.500.000.000
2.500.000.000
PT Apol Bahari Gemilang (ABG)1
99
99
2.497.209.665
2.499.545.668
99
99
2.497.209.665
2.499.545.668
PT Apol Gemilang (AG)
99
99
2.490.200.000
2.500.000.000
PT Lotus Jaya Marine (LJM)
99
99
2.453.388.737
2.478.588.998
PT Apol Stevedoring
72
72
1.114.206.376
1.385.517.578
Rosaceae Maritime Overseas S.A. (Rosaceae)
100
100
602.713.876.794
120.892.772.500
Gazelle Navigation Inc. (Gazelle)
100
100
282.141.714.075
371.557.354.155
Petunia Maritime Overseas S.A. (Petunia)1
100
100
105.506.763.050
120.892.772.500
Papaveraceae Maritime Overseas S.A. (Papaveraceae)1
100
100
93.793.988.050
120.892.772.500
Rafflesia Marine S.A. (Rafflesia)
100
100
67.303.810.980
81.176.609.929
1
PT Apol Surya Jaya (ASJ) 1
Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC)/ Indirect Ownership (through MPOLC)
2
Iridaceae Maritime S.A. (Iridaceae)
100
100
62.339.690.830
79.214.735.051
1
100
-
54.690.000.000
-
1
100
-
54.690.000.000
-
1
100
-
54.690.000.000
-
1
100
-
54.690.000.000
-
100
-
54.690.000.000
-
100
100
54.402.786.350
69.133.950.875
100
100
49.101.110.405
62.399.243.623
100
100
45.614.987.505
57.973.898.652
100
100
28.348.333.625
36.100.034.531
NYE 1 S.A. (NYE 1) NYE 2 S.A. (NYE 2) NYE 3 S.A. (NYE 3) NYE 4 S.A. (NYE 4)
1
NYE 5 S.A. (NYE 5)
Illicium Maritime S.A. (Illicium)
2
Ever Win Maritime Incorporation S.A. (Ever Win)2 2
Ever Joy Navigation S.A. (Ever Joy)
2
Lobelia Maritime Overseas S.A. (Lobelia)
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Persentase Pemilikan Efektif (%)/ Percentage of Effective Ownership (%) Anak Perusahaan/Subsidiaries
2010
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination
2009
2010
2009
Pemilikan Tidak Langsung (melalui GBSL)/ Indirect Ownership (through GBSL) Prosperous Ships Holding Limited (Prosperous)
75
75
228.890.028.170
325.456.891.972
Handy Marine Inc. (Handy Marine)
75
75
17.327.769.955
41.763.309.871
100
100
-
10.950
100
100
-
10.950
Davos Capital S.A. (Davos)
1 1
Heckson International Corporation (Heckson)
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
Tanggal Pendirian/ Date of Establishment
Mulai Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Started
Pemilikan Langsung/ Direct Ownership Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV)
Belanda/ Netherlands
Keuangan/Finance
13 April 2006
2006
Mega Pacific Ocean Line Corporation (MPOLC) dan anak perusahaan/ and subsidiaries
Labuan, Malaysia
Perusahaan investasi/ Investment company
24 Desember/ December 1997
2000
PT Apol Cemerlang (AC)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
30 Juni/ June 2006
2006
PT Buana Jaya Pratama (BJP)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
23 Desember/ December 2004
2005
Grand Bulk Shipping Limited (GBSL) dan anak perusahaan/ and subsidiaries
Hong Kong
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
5 Maret/ March 2005
2005
PT Bontang Maju Sejahtera (BMS)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
31 Mei/ May 2006
2006
PT Apol Jaya
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
17 November 2003
2003
PT Surya Bahari Sejahtera (SBS)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
18 Maret/ March 2008
2008
PT Apol Bahtera (AB)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
9 Mei/ May 2005
2005
PT Lotus Coalindo Marine (LCM)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
8 September 2004
2005
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Domisili/ Domicile
Principles of consolidation (continued)
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
Tanggal Pendirian/ Date of Establishment
Mulai Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Started
Pemilikan Langsung (lanjutan)/ Direct Ownership (continued) PT Apol Sejahtera (AS)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
9 Mei/ May 2005
2005
PT Apol Lestari
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
7 November 2003
2003
Arpeni Marine Co. Pte. Ltd. (ARM)
Singapura/ Singapore
Perbaikan dan pembangunan kapal/ Ship repair and shipbuilding
28 Januari/ January 2006
2006
Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. (ARS)
Singapura/ Singapore
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
23 Juni/ June 2005
2005
PT Buana Samudra Pratama (BSP)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
14 April 2004
2005
PT Lotus Kaiousei Marine (LKM)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
4 Mei/ May 2005
2005
YED 4 S.A. (YED 4)1
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
24 April 2007
-
YED 5 S.A. (YED 5)1
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
24 April 2007
-
YED 2 S.A. (YED 2)1
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
24 April 2007
-
YED 1 S.A. (YED 1)1
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
24 April 2007
-
PT Apol Stevedoring Gemilang
Bandar Lampung
Jasa bongkar muat/ Stevedoring
4 Agustus/ August 2000
2001
YED 3 S.A. (YED 3)1
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
24 April 2007
-
PT Piru Sentosa Pratama (PSP)1
Ambon
Jasa bongkar muat/ Stevedoring
27 Februari/ February 2008
-
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Domisili/ Domicile
Principles of consolidation (continued)
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
Tanggal Pendirian/ Date of Establishment
Mulai Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Started
Pemilikan Langsung (lanjutan)/ Direct Ownership (continued) PT Apol Bahari Gemilang (ABG)1
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
27 Februari/ February 2008
-
PT Apol Surya Jaya (ASJ)1
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
27 Februari/ February 2008
-
PT Apol Gemilang (AG)1
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
10 Juni/ June 2008
-
PT Lotus Jaya Marine (LJM)
Jakarta
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
9 Juni/ June 2005
2005
PT Apol Stevedoring
Surabaya
Jasa bongkar muat/ Stevedoring
17 November 1999
2000
Rosaceae Maritime Overseas S.A. (Rosaceae)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
12 September 2007
2008
Gazelle Navigation Inc. (Gazelle)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
22 November 1984
1993
Petunia Maritime Overseas S.A. (Petunia)1
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
28 September 2007
-
Papaveraceae Maritime Overseas S.A. (Papaveraceae)1
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
28 September 2007
-
Rafflesia Marine S.A. (Rafflesia)
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
19 Agustus/ August 1998
1999
Iridaceae Maritime S.A. (Iridaceae)2
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
7 Mei/ May 2001
2001
Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC)/ Indirect Ownership (through MPOLC)
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Domisili/ Domicile
Principles of consolidation (continued)
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
Tanggal Pendirian/ Date of Establishment
Mulai Kegiatan Komersial/ Commercial Operations Started
Pemilikan Tidak Langsung (melalui MPOLC) (lanjutan)/ Indirect Ownership (through MPOLC) (continued) NYE 1 S.A. (NYE 1)1
Panama
Pelayaran/Shipping
14 Juni/ June 2007
-
NYE 2 S.A. (NYE 2)1
Panama
Pelayaran/Shipping
14 Juni/ June 2007
-
NYE 3 S.A. (NYE 3)1
Panama
Pelayaran/Shipping
14 Juni/ June 2007
-
NYE 4 S.A. (NYE 4)1
Panama
Pelayaran/Shipping
14 Juni/ June 2007
-
NYE 5 S.A. (NYE 5)1
Panama
Pelayaran/Shipping
14 Juni/ June 2007
-
Illicium Maritime S.A. (Illicium)2
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
7 Mei/ May 2001
2002
Ever Win Maritime Incorporation S.A. (Ever Win)2
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
26 September 1996
1997
Ever Joy Navigation S.A. (Ever Joy)2
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
26 September 1996
1998
Lobelia Maritime Overseas S.A. (Lobelia)2
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
20 September 2002
2005
Prosperous Ships Holding Limited (Prosperous)
Hong Kong
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
13 Juli/ July 2007
2008
Handy Marine Inc. (Handy Marine)
St. Vincent dan/and Grenadines
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
28 Oktober/ October 2005
2007
Davos Capital S.A. (Davos)1
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
11 Maret/ March 2008
-
Heckson International Corporation (Heckson)1
Panama
Pengangkutan muatan kapal laut/Transporting cargo by vessel
2 Januari/ January 2008
-
Pemilikan Tidak Langsung (melalui GBSL)/ Indirect Ownership (through GBSL)
“1” “2”
“1” as of March 31, 2010, has not yet started commercial operations “2” as of March 31, 2010, temporarily discontinued operations
pada tanggal 31 Maret 2010, belum memulai operasi komersial pada tanggal 31 Maret 2010, untuk sementara tidak beroperasi
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Pada bulan Mei 2009, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4 dan NYE 5 diakuisisi melalui MPOLC.
In May 2009, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4 and NYE 5 were acquired through MPOLC.
Rincian transaksi akuisisi Anak Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
The details of the acquisition transactions for these Subsidiaries are as follows:
Perusahaan/Company NYE NYE NYE NYE NYE
1 2 3 4 5
Nilai Wajar Aset Bersih/ Fair Value of Net Assets
Nilai Akuisisi/ Acquisition Cost 494.500 494.500 494.500 494.500 494.500
3.956.494.500 3.956.494.500 3.956.494.500 3.956.494.500 3.956.494.500
Selisih antara Nilai Akuisisi dengan Nilai Wajar Aset Bersih Anak Perusahaan yang Diakuisisi/ Difference between Acquisition Cost and Fair Value of Net Assets of the Acquired Subsidiaries (3.956.000.000 ) (3.956.000.000 ) (3.956.000.000 ) (3.956.000.000 ) (3.956.000.000 )
Apabila biaya perolehan lebih rendah dari nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi (goodwill negatif), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dieliminasi. Oleh karena itu, goodwill negatif sebesar Rp19.780.000.000 yang timbul dari akuisisi NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4 dan NYE 5 sudah dieliminasi dengan mengurangi aset non-moneter masing-masing Anak Perusahaan (Catatan 4).
If the acquisition costs is less than the fair value of the identifiable assets and liabilities acquired (negative goodwill), the fair value of the acquired non-monetary assets should be reduced proportionately until all the excess is eliminated. Accordingly, the negative goodwill totaling Rp19,780,000,000 which arose from the acquisition of NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4 and NYE 5 had been eliminated by reducing the respective non-monetary assets of each of the acquired Subsidiaries (Note 4).
Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan” pada neraca konsolidasi. Apabila akumulasi kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan, kelebihan tersebut dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut, dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya.
The proportionate share of the minority stockholders in the equity of the Subsidiaries is presented as “Minority Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated balance sheet. When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority stockholders’ interest in the Subsidiaries’ equity, the excess is charged against the majority stockholders’ interest and is not reflected as an asset, except in rare cases when the minority stockholders have a binding obligation to, and is able to, make good on such losses.
Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.
Subsequent profits earned by the Subsidiaries under such circumstances that are applicable to the minority interest are allocated to the majority interest to the extent that the minority interest’s share in the losses has been previously absorbed by the majority interest.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Akun-akun dari APOL BV (Anak Perusahaan berkedudukan di Belanda), MPOLC (Anak Perusahaan berkedudukan di Malaysia), Davos, Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Heckson, Illicium, Iridaceae, Lobelia, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4, NYE 5, Papaveraceae, Petunia, Rafflesia, Rosaceae, YED 1, YED 2, YED 3, YED 4 dan YED 5 (Anak Perusahaan berkedudukan di Panama), ARM dan ARS (Anak Perusahaan berkedudukan di Singapura), GBSL dan Prosperous (Anak Perusahaan berkedudukan di Hong Kong) dan Handy Marine (Anak Perusahaan berkedudukan di St. Vincent dan Grenadines), yang dilaporkan dalam mata uang asing, dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs sebagai berikut:
The accounts of APOL BV (a Subsidiary based in the Netherlands), MPOLC (a Subsidiary based in Malaysia), Davos, Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Heckson, Illicium, Iridaceae, Lobelia, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4, NYE 5, Papaveraceae, Petunia, Rafflesia, Rosaceae, YED 1, YED 2, YED 3, YED 4 and YED 5 (Subsidiaries based in Panama), ARM and ARS (Subsidiaries based in Singapore), GBSL and Prosperous (Subsidiaries based in Hong Kong) and Handy Marine (a Subsidiary based in St. Vincent and the Grenadines), which are reported in foreign currencies, are translated into rupiah amounts using the following rates:
·
·
· ·
Akun-akun aset dan kewajiban - kurs tengah pada tanggal neraca Akun-akun ekuitas - kurs historis Akun-akun laba rugi - kurs rata-rata periode berjalan
· ·
Setara kas
c.
Investasi jangka pendek Investasi dalam yang terdiri (equity securities) securities) disajikan Pendek”.
Cash equivalents Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are not restricted, are classified as “Cash Equivalents”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. d.
Assets and liabilities accounts - middle rates as of balance sheet date Equity accounts - historical rates Profit and loss accounts - current period average rates of exchange
The resulting difference arising from the translation of balance sheet and profit and loss accounts is presented as part of “Difference in Foreign Currency Translation” under the Stockholders’ Equity section of the consolidated balance sheet.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba rugi disajikan secara terpisah sebagai bagian dari “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi. c.
Principles of consolidation (continued)
d.
Short-term investments Investments in the form of marketable securities consisting of equity and debt securities are presented as “Short-term Investments”.
bentuk surat berharga dari efek ekuitas dan efek hutang (debt sebagai “Investasi Jangka
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Investasi jangka pendek (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Short-term investments (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, yang mengklasifikasikan surat berharga dalam tiga kelompok yaitu:
Prior to January 1, 2010, the Company and Subsidiaries had applied Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities”, which classified marketable securities into three categories:
·
·
·
Diperdagangkan (trading securities) Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi.
Included in this classification were investments which were purchased for immediate resale, normally characterized by the high frequency of purchase and sale transactions.
Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada operasi berjalan.
These investments were made to earn immediate gain from the improvement in the short-term prices of the securities. Investments that met this classification were recorded at fair value. The unrealized gain/loss at balance sheet date was credited/charged to current operations.
Dimiliki hingga maturity)
jatuh
tempo
·
(held-to-
Held-to-maturity Investments in debt securities which were held to maturity date were recorded at cost, adjusted for the amortization of premium or recovery of discount to maturity.
Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar biaya perolehan, yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau pemulihan diskonto hingga jatuh tempo. ·
Trading securities
·
Tersedia untuk dijual (available-for-sale)
Available-for-sale Investments which did not meet the classification of trading securities and held-to-maturity categories were recorded at fair value. Any unrealized gain/loss at balance sheet date was credited/charged to “Unrealized Holding Gain/Loss on Marketable Securities”, which was presented under the Stockholders’ Equity section of the consolidated balance sheet.
Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan/dibebankan pada “Laba/Rugi yang Belum Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga”, disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) d.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Investasi jangka pendek (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries have applied PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” (see item ”u” below).
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" (lihat butir ”u” di bawah). e.
Penyisihan piutang tak tertagih
e.
Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa
yang
f.
Transactions with related parties The Company and Subsidiaries have transactions with certain related parties as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”. Significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the related notes.
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan. g.
Allowance for doubtful accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of individual receivable accounts at the end of the period (Notes 2u, 5 and 6).
Penyisihan piutang tak tertagih ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kolektibilitas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode (Catatan 2u, 5 dan 6). f.
Short-term investments (continued)
Persediaan
g.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the first-in, first-out (FIFO) method.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama, keluar pertama (FIFO).
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Biaya dibayar dimuka
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The long-term portion of prepaid expenses is shown as part of “Other Noncurrent Assets” in the consolidated balance sheet.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lain-lain” pada neraca konsolidasi. i.
j.
Prepaid expenses
Investasi pada perusahaan asosiasi
i.
Investments in associated companies
Investasi pada perusahaan asosiasi merupakan investasi saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dan dihitung dengan metode ekuitas (equity method). Dalam metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan, dan setelah itu disesuaikan dengan laba atau rugi perusahaan asosiasi serta dikurangi dengan dividen yang diterima.
Investments in associated companies which represent investments in shares of stock wherein the Company has ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% are accounted for under the equity method. Under this method, the investments are initially recorded at cost, and subsequently adjusted for the earnings or losses of the associated companies and reduced by dividends received.
Penyertaan saham Perusahaan di perusahaan asosiasi yang menggunakan mata uang fungsional dan mata uang pelaporan dalam dolar A.S. dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan bagian atas rugi (laba) bersih perusahaan asosiasi tersebut dikonversikan dengan nilai kurs rata-rata periode yang bersangkutan. Selisih kurs karena penjabaran yang timbul dibukukan oleh Perusahaan sebagai bagian dari “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang disajikan di bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi.
The Company’s investment in an associated company which uses the U.S. dollar as its functional and reporting currency is translated into rupiah using the exchange rate prevailing at balance sheet date, while the equity in the net losses (earnings) of the associated company is translated using the average rate during the period. Exchange difference arising from the translation of the investment is recorded by the Company as part of “Difference in Foreign Currency Translation”, which is presented under the Stockholders’ Equity section of the consolidated balance sheet.
Aset tetap
j.
Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and amortization and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when significant renewals and betterments are performed, their costs are recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are charged directly to current operations.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat pemeliharaan dan perbaikan yang signifikan dilakukan, biaya tersebut diakui ke dalam nilai tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dibebankan langsung pada operasi berjalan.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Fixed assets (continued)
Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya untuk menilai aset tetap mereka.
In accordance with PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, the Company and Subsidiaries have chosen the cost model to value their fixed assets.
Biaya pemugaran (docking) kapal dikapitalisasi pada saat terjadinya dan diamortisasi dengan metode garis lurus sampai dengan biaya pemugaran kapal berikutnya atas kapal tersebut.
Vessel dry docking costs are capitalized when incurred and are amortized on a straight-line basis over the period to the next dry docking.
Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation and amortization are computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Bangunan dan prasarana Kapal Biaya pemugaran Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan
Tahun/Years 5 - 20 6 - 30 2 - 2,5 5 5 5
Buildings and improvement Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau dibebankan ke operasi berjalan pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is credited or charged to current operations in the period the asset is derecognized.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lain-lain” pada neraca konsolidasi, dan diamortisasi selama 20 tahun atau sepanjang periode hak atas tanah, periode mana yang lebih pendek.
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, land acquired is stated at acquisition cost and is not amortized. Certain costs incurred relating to the acquisition or the renewal of the legal title over the landrights are deferred and presented as part of “Other Non-current Assets” in the consolidated balance sheet, and are amortized over 20 years or the term of the landrights, whichever period is shorter.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Fixed assets (continued)
Kapal dalam modifikasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Vessel under modification is stated at cost and is presented as part of fixed assets. The accumulated cost is reclassified to the appropriate fixed assets account once the modification is substantially completed and the modified asset is ready for its intended use.
Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dan amortisasi aset ditelaah dan disesuaikan secara prospektif, apabila diperlukan, pada masing-masing akhir periode pelaporan.
The fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation and amortization are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each of the end of the financial reporting periods.
PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk menelaah penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali.
PSAK No. 48, “Impairment in Asset Value”, requires the Company’s and Subsidiaries’ management to review asset values for any impairment whenever there are events or changes in circumstances which indicate that the carrying values of the assets may not be recoverable.
Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.
Impairment in asset value, if any, is recognized as a loss in the current period’s consolidated statement of income.
Sewa
k.
Leases Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases”, the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, a lease that transfers substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item is classified as finance lease.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”, penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa, atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Leases (continued)
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan disusutkan konsisten dengan metode yang sama yang digunakan untuk aset yang dimiliki sendiri, atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaat aset sewaan, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
At the commencement of the lease term, a lessee shall recognize finance lease as an asset and liability in its balance sheet at an amount equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance charges and the reduction of the outstanding liability. The finance charges are allocated to each period during the lease term. Leased asset held by the lessee under a finance lease is depreciated consistently using the same method used with that for depreciable assets that are directly owned, or is fully depreciated over the shorter of the lease term and its useful life, if there is no reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statement of income on a straight-line basis over the lease term.
Selisih lebih hasil penjualan dan nilai tercatat yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa-balik (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa pembiayaan ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.
The excess of the selling price over the book value on sale-and-leaseback transactions resulting from a finance lease is deferred and amortized over the lease term.
Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa-balik (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa operasi dan jelas bahwa transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, harus diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasi. Tetapi, jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.
Gain or loss on sale-and-leaseback transactions resulting from an operating lease which is clearly established at fair value is recognized immediately in the consolidated statement of income. However, if the sale price is below fair value, any gain or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated for by future lease payments at below market price, it is deferred and amortized in proportion to the lease payments over the period for which the asset is expected to be used. If the sale price is above fair value, the excess over fair value is deferred and amortized over the period for which the asset is expected to be used.
25
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Biaya pinjaman
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Borrowing costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Jika tidak, biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Company incurs in connection with the borrowing of funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat dimulainya aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dimulai dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use have started and the expenditures for the qualifying asset and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the qualifying assets for their intended use are substantially completed.
m. Properti investasi
m. Investment properties
Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah dan bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan pendapatan sewa atau kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi, dikurangi akumulasi depresiasi dan penurunan nilai (jika ada), kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah nilai tercatat termasuk biaya penggantian bagian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
The Company’s investment properties consist of land and buildings which are held by the Company to earn rental or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. An investment property is stated at cost including transaction costs, less accumulated depreciation and impairment losses (if any), except land which is not depreciated. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the day-to-day expenses for its usage.
Sesuai dengan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi”, Perusahaan telah memilih model biaya.
In accordance with PSAK No. 13 (Revised 2007), “Investment Property”, the Company has chosen the cost model.
Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat aset yaitu 20 tahun.
Depreciation of buildings is computed using the straight-line method over their estimated useful lives of 20 years.
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
m. Properti investasi (lanjutan)
n.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Investment properties (continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized when either it has been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in profit or loss in the period of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or completion of construction or development. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sell.
Untuk transfer dari properti investasi ke aset tetap, Perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
For a transfer from investment properties to fixed assets, the Company uses the cost method at the date of change in use. If the property used by the Company becomes an investment property, the Company accounts for such property in accordance with the policy stated under fixed assets up to the date of change in use.
Biaya penerbitan saham
n.
Stock issuance costs Costs incurred in connection with the issuance of capital stock are presented as deduction from the additional paid-in capital.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham disajikan sebagai pengurang atas agio saham.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
Akuntansi sepengendali
AKUNTANSI
restrukturisasi
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
entitas
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Accounting for restructuring of entities under common control
Untuk akuisisi yang menerapkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests), nilai buku historis atas ekuitas bersih dari entitas yang diakuisisi digabungkan, seolaholah mereka merupakan entitas tunggal sejak awal periode laporan keuangan komparatif yang disajikan, sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali, disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” di bagian Ekuitas. Selisih yang timbul dari transaksi antara Anak Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan keuangan Anak Perusahaan dan disajikan sebagai akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi dengan jumlah proporsional saldo ekuitas Perusahaan terhadap Anak Perusahaan (lihat butir “p” di bawah).
For acquisitions accounted under the poolingof-interests method, the historical carrying amounts of the net equities of the entities acquired are combined, as if they are a single entity for all periods presented, in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transaction of Entities under Common Control”. The difference between the transfer prices and book values in connection with restructuring transactions between the Company and another company under common control, is shown under Stockholders’ Equity as “Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities under Common Control”. Such difference arising from transaction between a Subsidiary and another company under common control is presented as “Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities under Common Control” under the Stockholders’ Equity section of the Subsidiary’s financial statements and presented as “Difference in Equity Transactions of Subsidiaries” in the Stockholders’ Equity section of the consolidated balance sheet, in such amount proportionate to the Company’s equity interest in the Subsidiaries (see item “p” below).
Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” direalisasi ke laba atau rugi pada saat status sepengendali tidak ada lagi antara entitas yang bertransaksi atau aset, kewajiban, saham atau instrumen ekuitas lainnya telah dialihkan ke entitas lain yang tidak sepengendali.
The balance of “Difference in Value from Restructuring Transaction of Entities under Common Control” is realized to gain or loss from the time the common control no longer exists between the entities that entered into the transaction or the related assets, liabilities, shares or other equity instruments have been transferred to another entity not under common control.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak Perusahaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
r.
equity
transactions
of
In accordance with PSAK No. 40, “Accounting for Equity Changes in Subsidiaries or Associated Companies”, the difference between the Company’s share in the equity of a Subsidiary and the proportionate fair value of the Subsidiary’s net assets resulting from a change in the equity of a Subsidiary which is not caused by transactions between the Company and Subsidiary (such as restructuring transactions of Subsidiaries with other companies under common control - Note 2o) is recognized as “Difference in Equity Transactions of Subsidiaries”, which is presented under the Stockholders’ Equity section of the consolidated balance sheet.
Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aset bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait (seperti transaksi restrukturisasi Anak Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali - Catatan 2o), disajikan sebagai bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. q.
Difference in Subsidiaries
Pengakuan pendapatan dan beban
q.
Recognition of revenues and expenses
Pendapatan dari kegiatan pengangkutan dengan kapal milik dan kapal sewa diakui selama periode perjalanan dan sewa kapal yang bersangkutan. Pendapatan dari jasa keagenan dan kegiatan bongkar muat diakui pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya.
Revenues from the operation of owned and chartered vessels are recognized over the periods of the related voyages and rental period. Revenues from agency and stevedoring activities are recognized when services are rendered. Costs and expenses are recognized when incurred.
Pendapatan diterima dimuka atas jasa yang belum diselesaikan diakui dan disajikan sebagai “Pendapatan Ditangguhkan” dalam neraca konsolidasi.
Unearned revenue from customers for uncompleted services is recognized and presented as “Deferred Revenue” in the consolidated balance sheet.
Imbalan kerja
r.
Employee benefits The Company and the Subsidiaries which are domiciled in Indonesia apply PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”, in accounting for employee service entitlements. Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law) is determined using the projected-unitcredit actuarial valuation method.
Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berkedudukan di Indonesia menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, dalam menghitung kesejahteraan karyawan. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), beban untuk imbalan kerja ditentukan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU”) dan dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected-unit-credit.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
s.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Employee benefits (continued)
Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi periode berjalan. Laba atau rugi aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
Provisions for current service costs are charged directly to operations of the current period. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang terjadi ketika Perusahaan memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program yang berlaku harus diamortisasi sepanjang periode sampai dengan imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan (vested).
These actuarial gains or losses in excess of the 10% corridor are amortized on a straightline basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
s.
Foreign currency balances
transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to rupiah based on the exchange rates at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current period.
Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of March 31, 2010 and 2009, the rates of exchange used were as follows:
2010 1 Euro Eropa 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Ringgit Malaysia 1 Dolar Hong Kong 1 Yen Jepang
2009
12.216 9.115 6.505 2.784 1.174 98
30
15.327 11.575 7.617 3.172 1.494 118
1 European euro 1 United States dollar 1 Singapore dollar 1 Malaysian ringgit 1 Hong Kong dollar 1 Japanese yen
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Pajak penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Income tax
Pajak penghasilan non-final
Non-final income tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan dikenakan tarif pajak penghasilan non-final. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period subject to the non-final income tax rates. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to stockholders’ equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang sama disaling-hapuskan dalam penyajian di neraca konsolidasi, kecuali apabila merupakan entitas legal yang berbeda.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheet, except if these are for different legal entities.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan atau Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendment to a tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company or Subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Pajak penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Income tax (continued)
Pajak penghasilan final
Final income tax
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 416/ KMK.04/1996 dan No. 417/KMK.04/1996 tanggal 14 Juni 1996 dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. 29/PJ.4/1996 tanggal 13 Agustus 1996, pendapatan dari jasa pengangkutan dan sewa kapal yang diterima Wajib Pajak Dalam Negeri dan Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan pajak bersifat final masing-masing sebesar 1,20% dan 2,64% dari pendapatan, serta biaya sehubungan dengan kegiatan di atas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan.
Based on the Decision Letters No. 416/ KMK.04/1996 and No. 417/KMK.04/1996 dated June 14, 1996 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia and Circular Letter No. 29/PJ.4/1996 dated August 13, 1996 of the Directorate General of Taxes, revenues from freight operations and charter of vessels are subject to final income tax computed at 1.20% and 2.64% of the revenues for domestic and foreign companies, respectively, and the related costs and expenses are considered nondeductible for income tax purposes.
Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subyek pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
The differences between the carrying amounts of existing assets or liabilities related to the final income tax and their respective tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities. Current tax expense related to income subject to final income tax is recognized in proportion to total income recognized during the current period for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau hutang pajak.
The difference between the final income tax paid and the amount charged as final income tax expense in the consolidated statement of income is recognized as prepaid tax or tax payable.
Instrumen keuangan
u.
Financial instruments The Company and Subsidiaries have not fully applied PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and have not applied PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, which are effective starting on January 1, 2010. PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) were applied prospectively.
Perusahaan dan Anak Perusahaan belum menerapkan sepenuhnya PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan belum menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai", yang mulai berlaku efektif 1 Januari 2010. PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tersebut berlaku secara prospektif.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued)
PSAK No. 50 (Revisi 2006) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan harus saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
PSAK No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities must be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
1.
1.
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each financial yearend.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 1.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (“regular way trade”) diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Perusahaan dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trade) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company and Subsidiaries commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
The Company and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, short-term investment, trade receivables, other receivables, due from related parties and other current and non-current financial assets.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
·
·
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated balance sheet at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of income.
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 1.
Aset keuangan (lanjutan)
·
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Financial assets (continued)
Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in the consolidated statement of income. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang dimiliki Perusahaan adalah investasi tertentu yang disajikan sebagai bagian dari “Investasi Jangka Pendek” pada neraca konsolidasi (Catatan 4).
The Company’s financial assets at fair value through profit or loss are certain investments which are presented as part of “Short-term Investments” in the consolidated balance sheet (Note 4). ·
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang hubungan istimewa, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
The Company and Subsidiaries’ cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from related parties, other current financial assets and other noncurrent financial assets are included in this category.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
·
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 1.
Aset keuangan (lanjutan) ·
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Financial assets (continued) ·
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity (HTM) investments
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.
Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2010.
The Company and Subsidiaries do not have any held-to-maturity investments as of March 31, 2010. ·
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale assets
(AFS)
financial
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in stockholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in stockholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasikan ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 1.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 1.
Aset keuangan (lanjutan)
The investments classified as AFS are as follows:
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
2.
Financial assets (continued)
- Investasi pada instrumen ekuitas yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
-
Investments in equity instruments that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.
- Investasi dalam instrumen ekuitas yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar.
-
Investments in equity instruments that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and which are classified as AFS, are recorded at fair value.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Maret 2010.
The Company and Subsidiaries do not have any AFS financial assets as of March 31, 2010. 2.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 2.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 2.
Kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang usaha, hutang lain-lain, hutang bank jangka pendek, biaya yang masih harus dibayar, hutang tidak lancar lain-lain, hutang hubungan istimewa, hutang jangka panjang, hutang obligasi dan wesel bayar yang dijamin, wesel bayar jangka menengah dan instrumen keuangan derivatif.
The Company and Subsidiaries’ financial liabilities include trade payables, other payables, short-term bank loans, accrued expenses, other non-current payables, due to related parties, longterm debts, bonds payable and guaranteed secured notes payable, medium-term notes payable and derivative financial instruments.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
·
·
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial liabilities at through profit or loss
fair
value
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of income.
Kewajiban derivatif jangka panjang termasuk dalam kategori ini.
Long-term derivative liabilities are included in this category.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 2.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 2.
Kewajiban keuangan (lanjutan) ·
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Financial liabilities (continued) ·
Pinjaman dan hutang
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interestbearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, kewajiban derivatif yang dihentikan, hutang tidak lancar lainnya, hutang hubungan istimewa, hutang jangka panjang, hutang obligasi dan wesel bayar dijamin dan wesel bayar jangka menengah Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk dalam kategori ini.
The Company and Subsidiaries’ short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, unwound derivative liabilities, other non-current payables, due to related parties, long-term debts, bonds payable and guaranteed secured notes payable and medium-term notes payable are included in this category. 3.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 4.
5.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 4.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan; referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan dan Anak Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan instrumen ikut diperhitungkan.
The Company and Subsidiaries adjust the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company and Subsidiaries’ own credit risk associated with the instrument is taken into account. 5.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 6.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 6.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets The Company and Subsidiaries assess at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. ·
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
·
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti objektif bahwa terjadi penurunan nilai secara individual aset keuangan yang tidak signifikan secara individu. Penurunan nilai ditentukan berdasarkan bukti objektif adanya penurunan nilai secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exist individually for financial assets that are not individually singnificant the impairment is based on the individual objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If loans and receivables have a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 6.
Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 6.
keuangan
Impairment (continued)
financial
assets
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi. ·
of
·
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
AFS financial assets In the case of equity investments classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Dalam hal instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 6.
Penurunan (lanjutan)
nilai
dari
aset
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 6.
keuangan
Impairment (continued)
of
financial
assets
Jika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is reclassified from stockholders’ equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in stockholders’ equity.
Dalam hal instrumen hutang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "Penghasilan Bunga” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
In the case of debt instruments classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Interest Income” account in the consolidated statement of income. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 7.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
aset
Financial instruments (continued) 7.
dan
Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when it is discharged or canceled or has expired.
Ketika suatu kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannnya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) 8.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Financial instruments (continued) 8.
Instrumen keuangan derivatif
Derivative financial instruments
Perusahaan dan Anak Perusahaan menandatangani kontrak cross-currency swap valuta asing, interest rate swap dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai sebagaimana disajikan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006), dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai kewajiban keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
The Company and Subsidiaries enter into and engage in cross currency swap, interest rate swap and other permitted instruments, if considered necessary, for the purpose of managing their foreign exchange and interest rate exposures emanating from the Company and Subsidiaries’ loans and bonds payable in foreign currencies. These derivative financial instruments do not meet the criteria for hedge accounting as provided in PSAK No. 55 (Revised 2006), and are initially recognized at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi.
Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the period that do not qualify for hedge accounting are taken directly to profit or loss.
Aset dan kewajiban derivatif disajikan masing-masing sebagai aset dan kewajiban lancar. Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada neraca konsolidasi yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative assets and liabilities are presented under current assets and liabilities, respectively. Embedded derivative is presented with the host contract on the consolidated balance sheet which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole.
Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif, pendapatan atau beban swap, pendapatan atau beban terminasi, dan penyelesaian dari instrumen derivatif dibebankan pada "Rugi (Laba) atas Instrumen Derivatif - Bersih", yang disajikan sebagai bagian Beban (Penghasilan) Lainlain dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The net changes in fair value of derivative instruments, swap cost or income, termination cost or income, and settlement of derivative instruments are charged to “Loss (Gain) on Derivative Instruments - Net”, which is presented under Other Charges (Income) in the consolidated statement of income.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
POKOK
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 2.
Rugi (laba) bersih per saham dasar
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) v.
In accordance with PSAK No. 56, “Earnings per Share”, basic loss (earnings) per share is calculated by dividing the net loss (income) for the period by the weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the period of 2,998,604,000 shares each in 2010 and 2009.
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, rugi (laba) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi rugi (laba) bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan, yaitu sebesar 2.998.604.000 saham masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. w. Pelaporan segmen
w. Segment reporting In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), “Reporting Financial Information by Segment”, the Company and Subsidiaries present their financial information based on business segment and geographical segment. The Company and Subsidiaries are engaged in transportation activities, particularly in transporting cargoes by vessels, and act as agents for other shipping companies. In accordance with the Company and Subsidiaries’ organizational and management structure and internal reporting system, the primary segment reporting of financial information is presented based on business segment as the risks and returns are dominantly affected by different business activities. The secondary segment reporting is defined based on geographical location of the Company and Subsidiaries’ business activities. Financial information of segment reporting as required by PSAK No. 5 (Revised 2000) is presented in Note 37.
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, Perusahaan dan Anak Perusahaan menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Perusahaan dan Anak Perusahaan bergerak dalam bidang pengangkutan, terutama mengusahakan dan menjalankan pengangkutan barang dengan kapal laut, serta kegiatan lainnya dimana Perusahaan bertindak sebagai agen dari usaha pelayaran niaga lainnya. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen serta sistem pelaporan internal Perusahaan dan Anak Perusahaan, informasi keuangan atas pelaporan segmen primer disajikan berdasarkan segmen usaha karena risiko dan imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan. Informasi keuangan atas pelaporan segmen berdasarkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) disajikan dalam Catatan 37. x.
Basic loss (earnings) per share
Penggunaan estimasi
x.
Use of estimates The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts which differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan estimasi yang telah dilaporkan sebelumnya.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS
3.
2010
Sub-jumlah Kas di bank dan lembaga keuangan pihak ketiga Rekening dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$3.081.524 pada tahun 2010 dan US$753.838 pada tahun 2009) ING Bank N.V., Singapura (US$1.918.782 pada tahun 2010 dan US$17.707 pada tahun 2009) Citibank, N.A., Jakarta (US$1.362.473 pada tahun 2010 dan US$1.042.287 pada tahun 2009) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Hong Kong (US$960.935 pada tahun 2010 dan US$252.649 pada tahun 2009) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$515.923 pada tahun 2010 dan US$1.403.794 pada tahun 2009) DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapura (US$300.851 pada tahun 2010 dan US$206.212 pada tahun 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$230.586 pada tahun 2010 dan US$175.476 pada tahun 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$179.649 pada tahun 2010 dan US$285.783 pada tahun 2009) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Indonesia (US$152.645) PT Bank Permata Tbk (US$142.839 pada tahun 2010 dan US$88.727 pada tahun 2009) United Overseas Bank Ltd, Singapura (US$51.647 pada tahun 2010 dan US$354.062 pada tahun 2009) Standard Chartered Bank (US$26.495 pada tahun 2010 dan US$26.503 pada tahun 2009) PT Bank UOB Indonesia (US$22.932 pada tahun 2010 dan US$197.338 pada tahun 2009) PT Bank DBS Indonesia (US$18.713 pada tahun 2010 dan US$156.297 pada tahun 2009)
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas Dolar Amerika Serikat (US$603.924 pada tahun 2010 dan US$593.349 pada tahun 2009) Rupiah Mata uang asing lainnya
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2009
5.504.766.987 4.807.116.386 275.467.533
6.868.019.421 3.003.688.416 390.187.083
Cash on hand United States dollar (US$603,924 in 2010 and US$593,349 in 2009) Rupiah Other foreign currencies
10.587.350.906
10.261.894.920
Sub-total Cash in banks and financial institution third parties United States dollar accounts
28.088.092.080
8.725.673.577
17.489.702.190
204.961.054
12.418.940.667
12.064.477.728
8.758.918.480
2.924.416.541
4.702.634.408
16.248.912.110
2.742.256.865
2.386.904.942
2.101.788.017
2.031.130.765
1.637.502.367
3.307.937.299
1.391.357.717
-
1.301.979.217
1.027.018.845
470.762.405
4.098.262.789
241.500.375
306.768.984
209.025.362
2.284.185.035
170.572.094
1.809.138.238
47
PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$3,081,524 in 2010 and US$753,838 in 2009) ING Bank N.V., Singapore (US$1,918,782 in 2010 and US$17,707 in 2009) Citibank, N.A., Jakarta (US$1,362,473 in 2010 and US$1,042,287 in 2009) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Hong Kong (US$960,935 in 2010 and US$252,649 in 2009) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$515,923 in 2010 and US$1,403,794 in 2009) DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapore (US$300,851 in 2010 and US$206,212 in 2009) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$230,586 in 2010 and US$175,476 in 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 179,649 in 2010 and US$285,783 in 2009) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Indonesia (US$152,645) PT Bank Permata Tbk (US$142,839 in 2010 and US$88,727 in 2009) United Overseas Bank Ltd, Singapore (US$51,647 in 2010 and US$354,062 in 2009) Standard Chartered Bank (US$26,495 in 2010 and US$26,503 in 2009) PT Bank UOB Indonesia (US$22,932 in 2010 and US$197,338 in 2009) PT Bank DBS Indonesia (US$18,713 in 2010 and US$156,297 in 2009)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3. 2010
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (US$4.086 pada tahun 2010 dan US$44.829 pada tahun 2009) United Overseas Bank Ltd, Hong Kong (US$759 pada tahun 2010 dan US$35.742 pada tahun 2009) PT Samuel Aset Manajemen (US$1.652.713) (Catatan 4) Woori Bank, Hong Kong (US$840.000) CITIC Ka Wah Bank Limited, Hong Kong (US$45.641) Lain-lain (US$51.671 pada tahun 2010 dan US$71.490 pada tahun 2009 Rekening rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ina Perdana PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mizuho PT Bank Victoria International Tbk Lain-lain Rekening euro Eropa Citibank, N.A., Jakarta (Euro38.369 pada tahun 2010 dan Euro475.723 pada tahun 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Euro1.404 pada tahun 2010 dan Euro3.581 in 2009) Mata uang asing lainnya Sub-jumlah Deposito berjangka - pihak ketiga Rupiah Citibank, N.A., Jakarta Dolar Amerika Serikat PT Bank UOB Indonesia (US$600.000 pada tahun 2010 dan US$30.900.000 pada tahun 2009) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Indonesia (US$270.317) PT Bank DBS Indonesia (US$2.500.000) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$1.500.000) Sub-jumlah Jumlah
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2009
37.244.346
518.900.074
6.914.039
413.715.528
-
19.130.155.174
-
9.723.000.000
-
528.297.799
470.971.503
827.489.343
9.727.887.089 2.179.221.858 958.386.277 816.173.277
6.719.433.035 4.308.553.070 9.701.993.991 447.686.553
655.972.257 632.585.967 413.186.391 15.371.189 12.395.031 398.990.699
543.760.460 529.303.862 914.599.842 2.605.847.340 2.283.286.866 592.232.186
468.733.921
7.291.438.949
17.150.712 328.215.212
54.883.903 560.882.989
98.864.432.012
125.115.248.871
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (US$4,086 in 2010 and US$44,829 in 2009) United Overseas Bank Ltd, Hong Kong (US$759 in 2010 and US$35,742 in 2009) PT Samuel Aset Manajemen (US$1,652,713) (Note 4) Woori Bank, Hong Kong (US$840,000) CITIC Ka Wah Bank Limited, Hong Kong (US$45,641) Others (US$51,671 in 2010 and US$71,490 in 2009) Rupiah accounts PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A., Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Ina Perdana PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mizuho PT Bank Victoria International Tbk Others European euro accounts Citibank, N.A,. Jakarta (Euro38,369 in 2010 and Euro475,723 in 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Euro1,404 in 2010 and Euro3,581 in 2009) Other foreign currencies Sub-total
5.600.000.000
300.000.000
5.469.000.000
357.667.500.000
2.463.942.007
-
-
28.937.500.000
-
17.362.500.000
Time deposits - third parties Rupiah Citibank, N.A., Jakarta United States dollar PT Bank UOB Indonesia (US$600,000 in 2010 and US$30,900,000 in 2009) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Indonesia (US$270,317) PT Bank DBS Indonesia (US$2,500,000) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$1,500,000)
13.532.942.007
404.267.500.000
Sub-total
122.984.724.925
539.644.643.791
Total
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 3.
The time deposits earned interest at the following range of annual rates:
Deposito berjangka tersebut mendapat bunga pada kisaran tingkat bunga tahunan berikut: 2010 Rupiah Dolar Amerika Serikat
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2009
4,75% - 9,00% 2,25% - 3,40%
4,00% - 6,50% 2,25% - 3,40%
Rupiah United States dollar
Kas di bank dan deposito berjangka dalam rupiah milik Anak Perusahaan yang ditempatkan pada PT Bank UOB Indonesia digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang dari bank yang sama (Catatan 19). Tidak terdapat pembatasan penggunaan atas rekening bank dan deposito berjangka dalam rupiah tersebut.
The cash in bank and the rupiah time deposits of a Subsidiary which are placed in PT Bank UOB Indonesia are used as collateral for the long-term bank loan from the same bank (Note 19). There is no restriction in using the cash account and the rupiah time deposits.
Perusahaan mengasuransikan kas dalam perjalanan terhadap risiko kehilangan dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, dengan jumlah pertanggungan sebesar US$1.800.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin terjadi. Tidak ada kas dalam perjalanan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
The Company insured cash in transit against loss and other risks through PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, a third party, under a policy for US$1,800,000. The Company’s management is of the opinion that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks. There is no cash in transit as of March 31, 2010 and 2009.
Tidak ada kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
There are no cash and cash equivalents which are placed in related parties.
INVESTASI JANGKA PENDEK
4.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010 Kelompok diperdagangkan Saham di Pan United, Ltd., Singapura (Sin$22.575 pada tahun 2010 dan Sin$17.630 pada tahun 2009) Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (US$12.342.390) Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo PT Minna Padi Aset Manajemen (US$10.428.493) HAWB Investment Trust (US$10.000.000) Jumlah
SHORT-TERM INVESTMENTS
2009
146.853.987
134.294.938
-
142.863.164.250
-
120.709.806.475
-
115.750.000.000
Held for trading Share in Pan United, Ltd., Singapore (Sin$22,575 in 2010 and Sin$17,630 in 2009) Indonesian Government Bonds (US$12,342,390) Held-to-maturity securities PT Minna Padi Aset Manajemen (US$10,428,493) HAWB Investment Trust (US$10,000,000)
146.853.987
379.457.265.663
Total
49
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 4.
SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)
Pada tanggal 9 November 2007 dan 3 Desember 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Samuel Aset Manajemen (SAM) dimana SAM setuju untuk mengelola penempatan dana Perusahaan sebesar US$16.000.000 dengan tujuan untuk meningkatkan nilai aset bersih minimal 7% per tahun. Sebagai kompensasi, Perusahaan akan membayar jasa manajemen dan kustodian sebesar 0,5% per tahun dari nilai penempatan kepada SAM. Berdasarkan perjanjian tersebut, SAM tidak mempunyai kewajiban atas kerugian yang timbul dari transaksi investasi tersebut di atas.
On November 9, 2007 and December 3, 2007, the Company entered into agreements with PT Samuel Aset Manajemen (SAM) whereby SAM agreed to manage the Company’s fund placement in the amount of US$16,000,000 with the objective of increasing its net assets value at the minimum of 7% per annum. The Company pays management and custodian fee as compensation to SAM at 0.5% per annum of the investment. Based on the agreements, SAM is not liable for any loss that may be incurred from the investment transactions.
Pada tanggal 31 Maret 2009, portepel investasi di SAM berdasarkan nilai pasar adalah sebagai berikut:
As of March 31, 2009, the investment portfolio in SAM at market value consists of the following:
Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (US$12.342.390) Kas dan setara kas (US$1.652.713) (Catatan 3) Akrual atas pendapatan bunga - dicatat sebagai bagian dari “Piutang Lain-lain” (US$294.356) (Catatan 6) Jumlah portepel
3.407.169.658
Indonesian Government Bonds (US$12,342,390) Cash and cash equivalents (US$1,652,713) (Note 3) Accrued interest income - recorded as part of “Other Receivables” (US$294,356) (Note 6)
165.400.489.082
Total portfolio
142.863.164.250 19.130.155.174
Pada tanggal 11 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Minna Padi Aset Manajemen (Minna) dimana Minna setuju untuk mengelola penempatan dana Perusahaan sebesar US$10.000.000 dengan hasil investasi yang diharapkan sebesar 8% per tahun dengan jangka waktu 9 bulan sejak saat penempatan. Perusahaan akan membayar imbalan jasa atas pengelolaan dana apabila hasil investasi melebihi 11%. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 13 Mei 2009, dengan jumlah keseluruhan hasil investasi sebesar US$600.000.
On August 11, 2008, the Company entered into an agreement with PT Minna Padi Aset Manajemen (Minna) whereby Minna agreed to manage the Company’s fund placement in the amount of US$10,000,000 with an expected return at the minimum of 8% per annum for a period of 9 months from the time of placement. The Company will pay compensation fee for the fund placement management when the return on investment exceeds 11%. This agreement ended on May 13, 2009, with total investment return amounting to US$600,000.
Pada tanggal 13 Mei 2009, Perusahaan menanamkan kembali dana Perusahaan sebesar US$10.000.000 kepada Minna dengan hasil investasi yang diharapkan sebesar maksimal 8% per tahun. Perusahaan setuju untuk membayar imbalan jasa atas pengelolaan dana apabila hasil investasi melebihi 11%. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 4 Agustus 2009, dengan hasil investasi dari penempatan tersebut adalah sebesar US$118.533.
On May 13, 2009, the Company reinvested the Company’s fund to Minna in the amount of US$10,000,000 with expected return at the maximum of 8% per annum. The Company agreed to pay compensation fee for the fund placement management when the return on investment exceeded 11%. This agreement ended on August 4, 2009, with the investment return amounting to US$118,533.
Pada tanggal 17 Desember 2007, Perusahaan menempatkan investasi di HAWB Investment Trust sebesar US$10.000.000 dengan target keuntungan sebesar 9%.
On December 17, 2007, the Company placed an investment in HAWB Investment Trust amounting to US$10,000,000 with a target yield of 9%.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
5.
INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 4.
SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)
Pada bulan Agustus 2009, Perusahaan melalui MPOLC, Anak Perusahaan, mengalihkan investasinya di HAWB Investment Trust (HAWB) dan SAM menjadi uang muka pembelian kapal melalui akuisisi NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4 dan NYE 5.
In August 2009, the Company through MPOLC, a Subsidiary, transferred its investments in HAWB Investment Trust (HAWB) and SAM to advance for acquisition of vessels through the acquisition of NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4 and NYE 5.
Jumlah keuntungan bersih dari penjualan dan kenaikan nilai wajar dari investasi jangka pendek di HAWB dan SAM sampai dengan investasi tersebut dialihkan adalah sebesar Rp63.252.792.817.
The total net gain from the sale and increase in fair value of short-term investments in HAWB and SAM until the investments were transfered amounted to Rp63,252,792,817.
PIUTANG USAHA
5.
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables from customers are as follows:
Rincian piutang usaha dari pelanggan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pihak ketiga Keagenan Bukan keagenan Penyisihan piutang tak tertagih
527.292.830.924 1.036.491.112.284 466.053.488.788 578.410.398.561 (97.456.002.911) -
Third parties Agency Non-agency Allowance for doubtful accounts
Bersih
895.890.316.801
1.614.901.510.845
Net
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 33) Keagenan Bukan keagenan Penyisihan piutang tak tertagih
93.478.233.079 30.391.598.301 (13.620.765.790)
98.767.692.834 37.647.234.255 -
Related parties (Note 33) Agency Non-agency Allowance for doubtful accounts
Bersih
110.249.065.590
136.414.927.089
Net
The aging of trade receivables before allowance for doubtful accounts is as follows:
Rincian umur piutang usaha sebelum dikurangi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 31 sampai 90 hari 91 sampai 180 hari Lebih dari 180 hari
243.153.301.773 331.769.229.551 73.375.705.499 345.048.082.889
118.169.188.765 1.394.929.767.616 46.456.177.332 55.346.377.132
Third parties Less than 31 days 31 to 90 days 91 to 180 days More than 180 days
Jumlah
993.346.319.712
1.614.901.510.845
Total
62.306.042.617 47.694.285.779 13.869.502.984
121.897.386.045 9.748.467.450 4.769.073.594
Related parties (Note 33) Less than 31 days 31 to 90 days 91 to 180 days More than 180 days
123.869.831.380
136.414.927.089
Total
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 33) Kurang dari 31 hari 31 sampai 90 hari 91 sampai 180 hari Lebih dari 180 hari Jumlah
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
2010
Jumlah Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 33) Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$2.665.033 pada tahun 2010 danUS$2.381.584 pada tahun 2009) Mata uang asing lainnya Jumlah
TRADE RECEIVABLES (continued) The details of trade receivables before allowance for doubtful accounts based on currency denominations are as follows:
Rincian piutang usaha sebelum dikurangi penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$44.438.137 pada tahun 2010 dan US$61.494.255 pada tahun 2009) Dolar Singapura (Sin$1.912.705 pada tahun 2010 dan Sin$2.486.257 pada tahun 2009) Yen Jepang (JP¥62.454.508 pada tahun 2010 dan JP¥39.890.050 pada tahun 2009) Dolar Hong Kong (HK$2.834.562 pada tahun 2010 dan HK$8.770.349 pada tahun 2009) Euro Eropa (Euro117.580 pada tahun 2010 dan Euro101.441 pada tahun 2009) Mata uang asing lainnya
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2009
564.977.866.633
405.053.623.766
12.442.454.205
864.767.790.230
Third parties Rupiah
711.795.998.200
United States dollar (US$44,438,137 in 2010 and US$61,494,255 in 2009)
18.938.840.534
Singapore dollar (Sin$1,912,705 in 2010 and Sin$2,486,257 in 2009) Japanese yen (JP¥62,454,508 in 2010 and JP¥39,890,050 in 2009) Hong Kong dollar (HK$2,834,562 in 2010 and HK$8,770,349 in 2009) European euro (Euro117,580 in 2010 and Euro101,441 in 2009) Other foreign currencies
6.102.430.027
4.704.632.532
3.327.946.050
13.098.604.622
1.436.377.482 5.621.549
1.554.788.002 40.856.725
993.346.319.712
1.614.901.510.845
99.571.076.425
108.846.821.865
24.291.774.701 6.980.254
27.566.606.270 1.498.954
Related parties (Note 33) Rupiah United States dollar (US$2,665,033 in 2010 and US$2,381,584 in 2009) Other foreign currencies
123.869.831.380
136.414.927.089
Total
Total
The movements of allowance for doubtful accounts are as follows:
Perubahan akun penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pihak ketiga Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan Penghapusan
77.555.810.231 97.456.002.911 77.555.810.231
-
Third parties Balance at beginning of period Provision during the period Write-off
Saldo akhir periode
97.456.002.911
-
Balance at end of period
Penurunan nilai
97.456.002.911
-
Impairment
1.614.901.510.845
Gross amount of receivables, impaired, before deducting impairment allowance
Jumlah bruto piutang, penurunan nilai, sebelum dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai
993.346.319.712
52
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 5.
2010 Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan Efek bersih penyesuaian kurs
2009
7.904.030.306 5.921.605.658
-
Related parties Balance at beginning of period Provision during the period Net effect of foreign exchange adjustment
-
(204.870.174)
Saldo akhir periode
13.620.765.790
-
Balance at end of period
Penurunan nilai
13.620.765.790
-
Impairment
-
Gross amount of receivables, impaired, before deducting impairment allowance
Jumlah bruto piutang, penurunan nilai, sebelum dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai
6.
TRADE RECEIVABLES (continued)
123.869.831.380
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tak tertagih di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas tidak tertagihnya piutang usaha pada tanggal 31 Maret 2010 dan tidak ada penyisihan piutang tak tertagih yang diperlukan pada tanggal 31 Maret 2009.
Based on the review of the status of the individual trade receivables at the end of the period, the management believes that the above allowance for doubtful accounts is sufficient to cover possible losses that may arise from uncollectible accounts as of March 31, 2010 and no allowance for doubtful accounts was necessary as of March 31, 2009.
Pada tahun 2010 dan 2009, piutang usaha dari pihak ketiga digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 19).
In 2010 and 2009, trade receivables from third parties are pledged as collateral to long-term bank loans (Note 19).
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
This account represents receivables from the following:
Akun ini merupakan tagihan kepada: 2010 Woelbern Shipping GmbH (US$5.840.000) Bulk Trading S.A. (US$921.711) (Catatan 39c) Karyawan dan anak buah kapal Akrual atas pendapatan bunga (US$294.356) (Catatan 4) Lain-lain Penyisihan piutang tak tertagih (US$2.978.400) Bersih
OTHER RECEIVABLES
2009
-
Woelbern Shipping GmbH (US$5,840,000) Bulk Trading S.A. (US$921,711) (Note 39c) Employees and vessel crew Accrued interest income (US$294,356) (Note 4) Others Allowance for doubtful accounts (US$2,978,400)
5.692.643.001
Net
53.231.600.000
-
8.401.395.765 372.573.261
296.641.764
710.522.544
3.407.169.658 1.988.831.579
(27.148.116.000) 35.567.975.570
53
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 6.
The movements of the allowance for doubtful accounts are as follows:
Perubahan akun penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut: 2010
2009
Saldo awal periode Efek bersih penyesuaian kurs
27.996.960.000 (848.844.000)
-
Balance at beginning of period Net effect of foreign exchange adjustment
Saldo akhir periode
27.148.116.000
-
Balance at end of period
-
-
Impairment
5.692.643.001
Gross amount of receivables, impairment, before deducting impairment allowance
Penurunan nilai Jumlah bruto piutang, penurunan nilai, sebelum dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai
62.716.091.570
Based on the review of the status of the individual other receivables at the end of the period, the management believes that the above allowance for doubtful accounts is sufficient to cover possible losses that may arise from uncollectible accounts as of March 31, 2010 and no allowance for doubtful accounts was necessary as of March 31, 2009.
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang lain-lain masing-masing pihak tersebut pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tak tertagih di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas tidak tertagihnya piutang lain-lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan tidak ada penyisihan piutang tak tertagih yang diperlukan pada tanggal 31 Maret 2009. 7.
PERSEDIAAN
7.
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2010
2009
Bahan bakar Bahan pelumas
21.186.330.306 4.998.553.140
24.498.938.473 9.124.739.203
Fuel Oil
Jumlah
26.184.883.446
33.623.677.676
Total
The Company and Subsidiaries’ management believes that no allowance for obsolescence/loss is necessary on the inventories as of March 31, 2010 and 2009 since the inventories are fully usable.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak perlu melakukan penyisihan untuk keusangan/kerugian persediaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 karena seluruh persediaan masih dapat digunakan. 8.
OTHER RECEIVABLES (continued)
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
8.
PREPAID EXPENSES This account consists of prepayments for:
Akun ini terdiri dari pembayaran dimuka untuk: 2010
2009
Asuransi Lain-lain
1.130.184.120 2.503.567.371
6.482.814.645 3.838.138.022
Insurance Others
Jumlah
3.633.751.491
10.320.952.667
Total
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
ASET LANCAR LAIN-LAIN
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 9.
OTHER CURRENT ASSETS This account consists of the following:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Deposito berjangka yang penggunaannya dibatasi (US$23.300.000) Operasi kapal Lain-lain
212.379.500.000 1.695.121.523 549.599.942
2.848.200.230 433.424.675
Restricted time deposits (US$23,300,000) Voyages Others
Jumlah
214.624.221.465
3.281.624.905
Total
Deposito berjangka yang penggunaannya dibatasi merupakan deposito berjangka milik Perusahaan di PT Bank UOB Indonesia yang digunakan sebagai jaminan atas hutang bank milik pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada bank yang sama (Catatan 33 dan 43f). Deposito berjangka ini menghasilkan bunga tahunan sebesar 2,75% pada tahun 2010 dan 2,25% pada tahun 2009.
Restricted time deposits represent the Company’s time deposits placed in PT Bank UOB Indonesia which are used as collateral for related parties’ loans obtained from the same bank (Notes 33 and 43f). The time deposits earned annual interest rate at 2.75% in 2010 and 2.25% in 2009.
Perusahaan belum menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sehubungan dengan kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan oleh Perusahaan.
The Company has not applied PSAK No. 55 (Revised 2006) for the financial guarantee contracts issued by the Company.
10. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES The details of investments companies are as follows:
Rincian investasi pada perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:
2010 Royal Tanker Shipping S.A. PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan anak perusahaan
Bersih
associated
Persentase pemilikan (%)/ Percentage of ownership (%)
Biaya perolehan/ Cost
Akumulasi bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi/ Accumulated share in net earnings (losses) of associated companies
50 50
112.074.372.500 125.000.000
(25.508.522.360) 1.249.568.862
2.984.860.765 -
89.550.710.905 1.374.568.862
2010 Royal Tanker Shipping S.A. PT Berlian Limatama
40
1.000.000.000
(164.531.434)
-
835.468.566
PT Tri Sari Veem and subsidiaries
113.199.372.500
(24.423.484.932)
2.984.860.765
91.760.748.333
Net
50 50
112.074.372.500 125.000.000
34.501.810.238 1.200.945.596
8.266.258.007 -
154.842.440.745 1.325.945.596
2009 Royal Tanker Shipping S.A. PT Berlian Limatama
40
1.000.000.000
-
956.693.577
PT Tri Sari Veem and subsidiaries
8.266.258.007
157.125.079.918
Net
Bersih 2009 Royal Tanker Shipping S.A. PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan anak perusahaan
in
113.199.372.500
(43.306.423) 35.659.449.411
55
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Difference in foreign currency translation
Nilai tercatat/ Carrying value
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. INVESTASI (lanjutan)
PADA
PERUSAHAAN
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
ASOSIASI
10. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANIES (continued)
Rincian bagian atas rugi (laba) bersih perusahaan asosiasi - bersih untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 [disajikan sebagai “Bagian Atas Rugi (Laba) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi] adalah sebagai berikut:
The details of the equity in net losses (earnings) net of associated companies for the three months ended March 31, 2010 and 2009 [presented as “Equity in Net Losses (Earnings) of Associated Companies - Net” in the consolidated statement of income] are as follows:
2010
2009
PT Royal Tanker Shipping S.A. PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan anak perusahaan
5.799.048.202 21.053.106 (43.944.331)
(1.601.834.563) (145.748.221) (60.756.655)
PT Royal Tanker Shipping S.A. PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem and subsidiaries
Bersih
5.776.156.977
(1.808.339.439)
Net
Additional information companies is as follows:
Informasi tambahan sehubungan dengan perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut:
Perusahaan Asosiasi/ Associated Company Royal Tanker Shipping S.A. PT Berlian Limatama PT Tri Sari Veem dan anak perusahaan/ and subsidiaries
Domisili/ Domicile Panama Banten, Indonesia Jakarta, Indonesia
Tanggal Pendirian/ Date of Establishment
Kegiatan Pokok/ Principal Activity Pengangkutan muatan kapal laut/ Transporting cargo by vessel Ekspedisi muatan kapal laut/ Freight expedition Jasa pengurusan transportasi/ Freight forwarding
11. ASET TETAP
on
Tahun Mulai Kegiatan Komersial/ Year Commercial Operations Started
the
associated
Jumlah Aset pada Tanggal 31 Maret 2010/ Total Assets as of March 31, 2010
1 Desember/ December 2006 24 Juli/July 1996
2008
913.903.962.708
1997
6.222.171.850
19 November 1963
1963
3.819.357.300
11. FIXED ASSETS The details of fixed assets are as follows:
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 2010
Saldo Awal/ Beginning Balance
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Foreign Currency Translation
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions/
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Tanah 360.000.000 Bangunan dan prasarana 12.590.364.284 Kapal 4.141.276.872.707 Biaya pemugaran 229.305.075.109 Mesin dan peralatan 32.470.356.234 Perlengkapan kantor 19.538.531.423 Kendaraan 22.578.188.271
(29.719.096.843) (62.405.596) (32.844.328) (11.839.824) -
5.575.874.600 3.506.929.655 78.560.460 -
22.185.474.780 171.721.300 361.750.000
360.000.000 12.590.364.284 4.111.557.775.864 212.633.069.333 35.944.441.561 19.433.530.759 22.216.438.271
Cost Land Buildings and improvement Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Jumlah
(29.826.186.591)
9.161.364.715
22.718.946.080
4.414.735.620.072
Total
4.458.119.388.028
Uang muka pembelian, pemugaran dan modifikasi aset tetap 1.903.970.196.072
(26.513.369.280)
48.733.185.400
66.036.936.948
Advances for purchase, dry docking and modification 1.860.153.075.244 of fixed assets
Jumlah
(56.339.555.871)
57.894.550.115
88.755.883.028
6.274.888.695.316
6.362.089.584.100
56
Total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 11. FIXED ASSETS (continued)
2010
Saldo Awal/ Beginning Balance
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Foreign Currency Translation
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions/
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Bangunan dan prasarana 6.805.524.877 Kapal 1.282.622.783.878 Biaya pemugaran 133.266.103.394 Mesin dan peralatan 20.438.951.566 Perlengkapan kantor 15.699.454.732 Kendaraan 17.472.491.270
(3.813.082.113) (30.486.152) (9.094.801) (6.703.829) -
102.540.070 52.210.516.195 26.677.442.072 1.172.308.970 491.178.362 593.883.145
22.185.474.780 169.709.634 361.750.000
Jumlah
1.476.305.309.717
(3.859.366.895)
81.247.868.814
22.716.934.414
Nilai Tercatat
4.885.784.274.383
Saldo Akhir/ Ending Balance
6.908.064.947 1.331.020.217.960 137.727.584.534 21.602.165.735 16.014.219.631 17.704.624.415
Accumulated Depreciation and Amortization Buildings and improvement Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
1.530.976.877.222
Total
4.743.911.818.094
Carrying Value
2009
Saldo Awal/ Beginning Balance
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Difference in Foreign Currency Translation
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions/
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Tanah 360.000.000 Bangunan dan prasarana 13.019.111.349 Kapal 4.158.127.737.329 Biaya pemugaran 229.710.632.832 Mesin dan peralatan 30.656.114.612 Perlengkapan kantor 19.363.736.871 Kendaraan 22.596.819.271
94.519.980.034 51.188.724 25.033.477 -
544.025.000.000 15.928.202.815 438.627.433 47.634.464 12.611.000
544.025.000.000 19.980.502.819 28.881.161 62.672.700
360.000.000 13.019.111.349 4.252.647.717.363 225.658.332.828 31.117.049.608 19.436.404.812 22.546.757.571
Cost Land Buildings and improvement Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Jumlah
4.473.834.152.264
94.596.202.235
560.452.075.712
564.097.056.680
4.564.785.373.531
Total
952.411.770.087
34.517.660.428
682.525.041.009
495.753.997.210
1.173.700.474.314
Advances for purchase, dry docking and modification of fixed assets
5.426.245.922.351
129.113.862.663
1.242.977.116.721
1.059.851.053.890
5.738.485.847.845
Total
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Bangunan dan prasarana 6.603.941.515 Kapal 1.148.729.143.487 Biaya pemugaran 101.793.496.333 Mesin dan peralatan 15.716.924.031 Perlengkapan kantor 13.607.847.463 Kendaraan 14.829.677.957
22.238.000.857 24.233.098 10.694.336 -
106.957.858 55.404.246.946 24.341.547.923 1.178.002.212 592.695.914 717.572.062
19.980.502.819 18.291.359 62.672.700
6.710.899.373 1.226.371.391.290 106.154.541.437 16.900.867.982 14.211.237.713 15.484.577.319
Accumulated Depreciation and Amortization Buildings and improvement Vessels Dry docking costs Machinery and equipment Office equipment Vehicles
Jumlah
1.301.281.030.786
22.272.928.291
82.341.022.915
20.061.466.878
1.385.833.515.114
Total
Nilai Tercatat
4.124.964.891.565
4.352.652.332.731
Carrying Value
Uang muka pembelian, pemugaran dan modifikasi aset tetap Jumlah
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 11. FIXED ASSETS (continued) Depreciation and amortization expenses for the three months ended March 31, 2010 and 2009 were charged to the following:
Beban penyusutan dan amortisasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dialokasikan sebagai berikut: 2010
2009
Beban jasa Beban umum dan administrasi (Catatan 31)
79.830.226.644
80.693.756.491
1.417.642.170
1.647.266.424
Cost of services General and administrative expenses (Note 31)
Jumlah
81.247.868.814
82.341.022.915
Total
Details of sale of fixed assets in 2010 and 2009 are as follows:
Rincian penjualan aset tetap pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
2009
533.471.300 (531.459.634)
544.116.553.860 (80.964.059)
Cost Accumulated depreciation
Jumlah tercatat
2.011.666
544.035.589.801
Carrying amount
Hasil penjualan aset tetap
2.800.000
564.454.750.000
Proceeds from sale of fixed assets
788.334
20.419.160.199
Gain on sale of fixed assets
Laba atas penjualan aset tetap
Advances for purchase, dry docking modification of fixed assets consist of:
Uang muka pembelian, pemugaran dan modifikasi aset tetap terdiri dari:
Uang muka pembelian kapal, mesin dan tanah (Catatan 38j) Uang muka modifikasi dan pemugaran kapal Jumlah
and
2010
2009
1.074.287.685.275
949.172.608.176
785.865.389.969
224.527.866.138
Advances for purchase of vessels, engines and land (Note 38j) Advances for modification and dry docking vessels
1.860.153.075.244
1.173.700.474.314
Total
As of March 31, 2010, advances for modification and dry docking vessels mainly relate to the conversion of MT Urwasi from oil tanker to Floating Storage Offloading (FSO) which is still in progress. The unpaid balances to contractors and suppliers for the conversion of MT Urwasi amounting to Rp273 billion and Rp101 billion as of March 31, 2010 and 2009, respectively, are presented as part of “Other Payables” (Note 16) in the consolidated balance sheet. As of March 31, 2010, the percentage of completion for the conversion of MT Urwasi is 99%.
Pada tanggal 31 Maret 2010, uang muka modifikasi dan pemugaran kapal terutama merupakan pengkonversian MT Urwasi dari oil tanker menjadi Floating Storage Offloading (FSO) yang masih dalam pengerjaan. Jumlah yang belum dibayarkan kepada para kontraktor dan pemasok sehubungan dengan konversi MT Urwasi adalah sebesar Rp273 miliar dan Rp101 miliar, masing-masing pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, dan disajikan sebagai bagian dari “Hutang Lain-lain” (Catatan 16) pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 31 Maret 2010, persentase penyelesaian untuk konversi MT Urwasi adalah 99%.
58
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued) The conversion of MT Urwasi has not been fully completed due to AC’s failure to pay its overdue liability to Keppel, as the appointed shipyard to modify MT Urwasi. Based on the agreement with Keppel, if AC delays the payment on the overdue bills, among others:
Konversi MT Urwasi belum diselesaikan seluruhnya karena AC belum membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo kepada Keppel, sebagai galangan kapal yang ditunjuk untuk melakukan modifikasi MT Urwasi. Berdasarkan perjanjian dengan Keppel apabila AC terlambat membayar tagihan yang telah jatuh tempo, maka antara lain: i)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
i)
AC akan dikenakan bunga sebesar 1% per bulan. Bunga yang harus dibayarkan oleh AC kepada Keppel sehubungan dengan belum dibayarkannya tagihan yang telah jatuh tempo adalah sebesar Rp15,5 miliar. AC belum membukukan denda bunga tersebut pada tanggal 31 Maret 2010.
AC will be charged 1% interest per month. The amount of interest that should be paid by AC to Keppel in relation to the unpaid overdue bills amounted to Rp15.5 billion. AC has not yet recorded such penalties as of March 31, 2010.
ii) Jika AC gagal untuk melakukan pembayaran manapun yang diharuskan oleh Keppel, seluruh jumlah yang belum dibayar akan menjadi terhutang dan jatuh tempo dan Keppel akan bebas memilih untuk memperpanjang atau menghentikan semuanya dengan dan/atau membatalkan kontrak tanpa memberikan ganti rugi ke AC.
ii) If AC fails to make any payment as required by Keppel, the entire amount outstanding shall become due and payable and Keppel shall be at liberty to suspend or stop all work with and/or cancel this contract without any compensation to AC.
iii) Keppel berhak untuk mengambil proses hukum untuk menyita kapal atau kapal lainnya yang dimiliki oleh AC.
iii) Keppel shall be entitled to take legal action to confiscate the vessel or any other vessels owned by AC.
telah
As of March 31, 2010, Keppel had stopped the work on the modification.
Tidak ada penambahan kapal pada tahun 2010. Pengurangan aset tetap terutama karena penghapusan biaya pemugaran (docking) yang telah habis diamortisasi, dan pembatalan pengadaan mesin dan peralatan serta pekerjaan modifikasi sehubungan dengan diberhentikannya modifikasi MT Urwasi.
There is no addition to vessels in 2010. Deductions of fixed assets are mainly due to the write-off of dry docking costs which have been fully amortized, and cancellation of machineries and equipment and work on modification in relation to the stoppage of modification of MT Urwasi.
Penambahan kapal pada tahun 2009 terdiri atas dua kapal chemical tanker. Pengurangan terutama berasal dari penjualan dua kapal chemical tanker milik Anak Perusahaan. Laba yang diperoleh dari penjualan dua kapal tersebut adalah sebesar Rp20.364.750.000.
Additions to vessels in 2009 consist of the acquisition of two chemical tankers. Deductions mainly represent the sale of two chemical tankers owned by the Subsidiaries. Gain arising from the sale of the two tankers amounted to Rp20,364,750,000.
Tanah milik Perusahaan merupakan tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) dengan luas area 11.585 meter persegi, yang berlokasi di Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan Kalimantan Selatan. HGB tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 dan 2031 dan manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The land account represents parcels of land with certificates of usage rights and total area of 11,585 square meters, located in Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan and South Kalimantan. These certificates will expire on various dates between 2013 and 2031 and the Company’s management is of the opinion that the rights can be renewed once they expire.
Pada tanggal 31 Maret 2010, Keppel menghentikan semua pekerjaan modifikasi.
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 11. FIXED ASSETS (continued)
Sehubungan dengan penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (Medium-Term Notes - MTN II) oleh Perusahaan pada tanggal 27 Juni 2008, hak atas manfaat yang dihasilkan dari kapal Perusahaan (MV Saraswati dan MV Dewi Umayi) dialihkan ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai objek ijarah. Hak kepemilikan atas objek ijarah tetap berada di Perusahaan (Catatan 21).
In connection with the Company’s issuance of Medium-Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) on June 27, 2008, the rights over the benefits derived from the use of the Company’s vessels, (MV Saraswati and MV Dewi Umayi), as ijarah objects, have been transferred to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The ownership of the ijarah objects, however, remains with the Company (Note 21).
Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka panjang tertentu pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 19). Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah nilai tercatat kapal yang dijadikan sebagai jaminan adalah sebesar Rp2,47 triliun.
Fixed assets are pledged as collateral to certain long-term debts in 2010 and 2009 (Note 19). As of March 31, 2010, the total carrying amount of vessels which are used as collaterals is Rp2.47 trillion.
Tidak ada beban keuangan yang dikapitalisasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
No financing costs were capitalized for the three months ended March 31, 2010 and 2009.
Pada tanggal 31 Maret 2010, kapal Perusahaan dan Anak Perusahaan diasuransikan terhadap kerusakan lambung dan mesin kapal (Hull and Machinery) dan Increased Value dengan nilai pertanggungan sebesar US$410.045.700 melalui L.C.H. (S) Pte., Ltd. dan Price Forbes, Ltd., dan diasuransikan terhadap risiko perang dengan nilai pertanggungan sebesar US$410.045.700 melalui Price Forbes, Ltd. Kapal Perusahaan dan Anak Perusahaan juga diasuransikan dengan perlindungan dan penggantian termasuk kerugian pihak ketiga sehubungan dengan pengoperasian kapal dengan ganti rugi maksimum sebesar US$4.580.000.000 per kapal dan terhadap pencemaran lingkungan dengan ganti rugi maksimal berkisar antara US$500.000.000 sampai dengan US$1.000.000.000 per kapal untuk kapal bulk carrier, kapal general cargo dan kapal tanker dan sebesar US$500.000.000 per kapal untuk kapal tunda, kapal tongkang dan floating crane melalui British Marine Luxembourg S.A., North of England P&I Association Ltd., The Britannia Steam Ship Insurance Association Ltd. dan The Shipowners’ Mutual Protection and Indemnity Association (Luxembourg), pihak ketiga.
As of March 31, 2010, the Company’s and Subsidiaries’ vessels are covered by insurance against damage of Hull and Machinery and Increased Value under blanket policies for US$410,045,700 through L.C.H. (S) Pte., Ltd. and Price Forbes, Ltd., and by insurance against risk from wars for a sum of US$410,045,700 through Price Forbes, Ltd. The Company’s and Subsidiaries’ vessels are also covered by P&I (Protection and Indemnity) insurance including third party losses connected with the vessels’ operations with maximum liability of US$4,580,000,000 per vessel and environmental pollution with maximum liability ranging from US$500,000,000 to US$1,000,000,000 per vessel for bulk carriers, general cargo and tankers and US$500,000,000 per vessel for tugboats, barges and floating crane through British Marine Luxembourg S.A., North of England P&I Association Ltd., The Britannia Steam Ship Insurance Association Ltd. and The Shipowners' Mutual Protection and Indemnity Association (Luxembourg), third parties.
Nilai pertanggungan asuransi atas kapal tertentu berdasarkan polis yang dikeluarkan oleh L.C.H. (S) Pte., Ltd. dan Price Forbes, Ltd. digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang tertentu pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 19).
The insurance policies (covering certain vessels) which were issued by L.C.H. (S) Pte., Ltd. and Price Forbes, Ltd. were pledged as collateral for certain long-term bank loans in 2010 and 2009 (Note 19).
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. ASET TETAP (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2010, seluruh mesin dan peralatan, kendaraan, bangunan dan perlengkapan kantor Perusahaan dan Anak Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$1.045.487 dan Rp28.865.653.853, melalui perusahaan asuransi PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dan PT Asuransi Raksa Pratikara, pihak ketiga.
As of March 31, 2010, all of the Company's and Subsidiaries' machinery and equipment, vehicles, buildings and office equipment are covered by insurance from fire and other risks under total blanket policies for US$1,045,487 and Rp28,865,653,853, through PT Asuransi Allianz Utama Indonesia and PT Asuransi Raksa Pratikara, third parties.
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Company and Subsidiaries' management is of the opinion that these insurance coverages are adequate to cover possible losses arising from such risks.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
Management believes that there was no impairment in the value of the fixed assets as of March 31, 2010 and 2009.
12. PROPERTI INVESTASI
12. INVESTMENT PROPERTIES 2010
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Pelepasan/ Disposal
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan
25.907.626.643 10.832.765.123
-
-
25.907.626.643 10.832.765.123
Jumlah
36.740.391.766
-
-
36.740.391.766
Total
1.590.876.101
Accumulated Depreciation Buildings
35.149.515.665
Net
Akumulasi Penyusutan Bangunan Bersih
1.455.377.728
135.498.373
-
35.285.014.038
Cost Land Buildings
2009 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Addition
Pelepasan/ Disposal
Saldo Akhir/ Ending Balance
Biaya Perolehan Tanah Bangunan
25.907.626.643 10.708.705.123
-
-
25.907.626.643 10.708.705.123
Jumlah
36.616.331.766
-
-
36.616.331.766
Total
1.047.789.568
Accumulated Depreciation Buildings
35.568.542.198
Net
Akumulasi Penyusutan Bangunan Bersih
913.930.753
133.858.815
-
35.702.401.013
Cost Land Buildings
Penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp135.498.373 pada tahun 2010 dan Rp133.858.815 pada tahun 2009 (Catatan 31).
Depreciation charged to operations amounted to Rp135,498,373 in 2010 and Rp133,858,815 in 2009 (Note 31).
Properti investasi terutama terdiri dari tanah dan bangunan berlokasi di Jl. Abdul Muis, Jakarta, yang digunakan untuk menghasilkan sewa dan yang tidak digunakan dalam operasi.
Investment properties mainly represent land and buildings which are held to earn rental and not used in operations. These are located at Jl. Abdul Muis, Jakarta.
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 12. INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Properti investasi digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari PT Bank Multiarta Sentosa pada tahun 2010 (Catatan 14). Pada tanggal 31 Maret 2010, jumlah nilai tercatat tanah dan bangunan yang dijadikan sebagai jaminan adalah sebesar Rp30 miliar.
Investment properties are pledged as collateral to a short-term bank loan obtained from PT Bank Multiarta Sentosa in 2010 (Note 14). As of March 31, 2010, the total carrying amount of land and building which are used as collateral is Rp30 billion.
Properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.700.000.000 pada tanggal 31 Maret 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.
Investment properties, except land, are covered by insurance against fire and other risks under blanket policies for Rp1,700,000,000 as of March 31, 2010. In management’s opinion, the above insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from such risks.
Nilai wajar dari properti investasi pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar Rp53 miliar, yang telah ditentukan berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) yang diterbitkan Kantor Pajak.
The fair value of investment properties as of March 31, 2010 amounted to Rp53 billion, which has been determined based on the Tax Office’s sale value of tax objects (NJOP).
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
Management believes that there were no events or changes in circumstances which indicated impairment in the value of the investment properties as of March 31, 2010 and 2009.
13. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS Other non-current assets consist of:
Aset tidak lancar lain-lain terdiri dari: 2010 Jaminan sewa kapal (US$14.050.000 pada tahun 2010 dan 2009) (Catatan 38i dan 38j) Piutang klaim asuransi Iuran keanggotaan Beban ditangguhkan - hak atas tanah bersih Lain-lain Jumlah
2009
128.065.750.000 30.197.231.163 1.729.200.000
162.628.750.000 66.754.684.317 2.374.099.400
Deposit for charter of vessels (US$14,050,000 in 2010 and 2009) (Notes 38i and 38j) Insurance claims receivable Membership fees
1.394.281.914 1.688.307.189
1.469.252.526 6.659.572.572
Deferred landrights expense - net Others
163.074.770.266
239.886.358.815
Total
Insurance claims receivable represent insurance claims related to certain Subsidiaries’ tugboat and vessels that were damaged as a result of getting grounded or by storm, with details as follows:
Piutang klaim asuransi merupakan klaim asuransi terhadap kapal tunda dan kapal Anak Perusahaan tertentu yang mengalami kerusakan akibat kandas atau badai, dengan rincian sebagai berikut: 2010
2009
Kapal Kapal tunda Floating crane
18.951.702.274 7.975.625.000 3.269.903.889
54.496.806.869 8.981.875.000 3.276.002.448
Vessels Tugboat Floating crane
Jumlah
30.197.231.163
66.754.684.317
Total
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TIDAK LANCAR LAIN-LAIN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 13. OTHER NON-CURRENT ASSETS (continued)
Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa seluruh klaim asuransi tersebut dapat ditagih seluruhnya.
The Company and Subsidiaries’ management is of the opinion that all of the above insurance claims can be fully collected.
Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006), jaminan sewa tersebut harus diukur nilai wajarnya. Namun demikian, Gazelle belum melakukan perhitungan nilai wajar uang jaminan sewa tersebut pada tanggal 31 Maret 2010.
In accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006), the charter deposit should be measured at fair value. However, Gazelle has not yet calculated the fair value of the charter deposit as of March 31, 2010.
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
14. SHORT-TERM BANK LOANS Short-term bank loans consist of the following:
Hutang bank jangka pendek terdiri dari: 2010 Hutang letter of credit (L/C) yang telah jatuh tempo PT Bank DBS Indonesia (US$5.997.554)
2009
54.667.703.616
Pinjaman rekening koran PT Bank Central Asia Tbk 49.471.481.635 PT Bank Multiarta Sentosa 17.997.582.230 PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Pinjaman berulang Dolar Amerika Serikat The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (US$15.000.000 pada tahun 2010 dan US$20.000.000 pada tahun 2009) 136.725.000.000 Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia 100.000.000.000 PT Bank DBS Indonesia 32.000.000.000 PT Bank Multiarta Sentosa 10.000.000.000 Pinjaman promes berulang PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$20.000.000 pada tahun 2010 dan 2009)
-
Overdrafts PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Multiarta Sentosa PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Revolving loans United States dollar
48.996.596.945 400.000.000.000
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (US$15,000,000 in 2010 and US$20,000,000 in 2009) Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Multiarta Sentosa
231.500.000.000 100.000.000.000 -
Revolving promissory note 182.300.000.000
231.500.000.000
Jumlah Dikurangi biaya pinjaman yang belum diamortisasi
583.161.767.481
1.011.996.596.945
Bersih
582.908.317.479
(170.412.803) 1.011.826.184.142
Net
(253.450.002)
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$20,000,000 in 2010 and 2009) Total Less unamortized debt transaction costs
Annual interest rates, collaterals and due dates of the short-term bank loans are as follows:
Suku bunga tahunan, jaminan dan tanggal jatuh tempo atas hutang bank jangka pendek adalah sebagai berikut:
Bank
Letter of credit (L/C) overdue loan PT Bank DBS Indonesia (US$5,997,554)
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
Hutang letter of credit (L/C) yang telah jatuh tempo/ Overdue loan letter of credit (L/C) PT
Bank DBS Indonesia
7,29% sampai dengan 7,43% pada tahun 2010/7.29% to 7.43% in 2010
Tidak ada/None
63
Tidak ada/None
Berbagai tanggal antara 13 Januari 2010 dan 10 Mei 2010/ Various dates, between January 13, 2010 and May 10, 2010
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Bank
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
Pinjaman rekening koran/ Overdrafts 12,00% pada tahun PT Bank Central 2010 dan 13,00% Asia Tbk sampai dengan 13,50% pada tahun 2009 (1,5% diatas 1 bulan Sertifikat Bank Indonesia atau SBI pada tahun 2009)/12.00% in 2010 and 13.00% to 13.50% in 2009 (1.5% above one month Certificate of Bank Indonesia or “SBI” in 2009)
PT Bank Multiarta Sentosa
13% pada tahun 2010/13% in 2010
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
13,25% sampai dengan 13,18% pada tahun 2009 (1,50% diatas 1 bulan SBI)/13.25% to 13.18% in 2009 (1.50% above one month SBI)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
Tidak ada/None
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Ekuitas ≥ Rp1triliun / Equity ≥ Rp1trillion · Hutang berbungakas-deposito berjangka - surat berharga / Ekuitas ≤ 3/Interest bearing debt-cash-time deposits-marketable securities / Equity ≤ 3 · Laba sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi (LSBPPA)/ beban bunga ≥ 2/Earnings before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) / Interest expense ≥ 2
30 April 2010 (Catatan 43b)/April 30, 2010 (Note 43b)
Tanah dan bangunan Perusahaan (Catatan 12) serta jaminan pribadi dari Oentoro Surya/Company’s land and building (Note 12) and personal guarantee from Oentoro Surya Tidak ada (untuk tahun 2009)/ None (for 2009)
· Tidak ada/None
20 Oktober/October 20, 2010
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap modal ≤ 3 / Debt to equity ratio ≤ 3 · Aset lancar berwujud yang tidak dibatasi penggunaannya / hutang berbunga tanpa jaminan ≥ 1,35 / Unrestricted tangible current assets / Interestbearing debts without any collateral ≥ 1.35
24 Juli 2009 (Catatan 19)/ July 24, 2009 (Note 19)
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Bank Pinjaman berulang/Revolving loans The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
Bank DBS Indonesia
8,50% pada tahun 2010 dan 4,40% sampai dengan 5,50% pada tahun 2009 (1,50% di atas Cost of Fund (COF) pada tahun 2010 dan 2,00% diatas SIBOR bulanan pada tahun 2009)/8.50% in 2010 and 4.40% to 5.50% in 2009 (1.50% above Cost of Fund (COF) in 2010 and 2.00% above monthly SIBOR in 2009) 12,25% sampai dengan 13,00% pada tahun 2010 dan 12,25% sampai dengan 15,00% pada tahun 2009 (4,00% diatas COF pada tahun 2010 dan 1,50% diatas COF pada tahun 2009)/12.25% to 13.00% in 2010 and 12.25% to 15.00% in 2009 (4.00% above COF in 2010 and 1.50% above COF in 2009) 12,90% pada tahun 2010/12.90% in 2010
PT Bank Multiarta Sentosa
13,00% pada tahun 2010/13.00% in 2010
PT Bank Mizuho Indonesia
PT
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
Tidak ada/None
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Ekuitas ≥ Rp1triliun / Equity ≥ Rp1trillion · Rasio hutang terhadap modal ≤ 3 / Debt to equity ratio ≤ 3 · LSBPPDA/ Beban bunga ≥ 2/EBITDA / Interest Expense ≥ 2
31 Mei 2010 (Catatan 43g)/May 31, 2010 (Note 43g)
Tidak ada/None
· Tidak ada/None
31 Mei 2010 (Catatan 43c)/ May 31, 2010 (Note 43c)
Tidak ada/None
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap modal ≤ 3 / Debt to equity ratio ≤ 3 · Rasio laba terhadap biaya bunga ≥ 2 / Interest coverage ratio ≥ 2 · Kekayaan bersih ≥ Rp900 miliar / Networth ≥ Rp900 billion
8 April 2010
Tanah dan bangunan Perusahaan (Catatan 12) serta jaminan pribadi dari Oentoro Surya/Company’s land and building (Note 12) and personal guarantee from Oentoro Surya
· Tidak ada/None
20 Oktober/October 20, 2010
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Bank
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
Pinjaman promes berulang/ Revolving promissory note PT
Bank Internasional Indonesia Tbk
8,00% pada tahun 2010 dan 2009/8.00% in 2010 and 2009
Tidak ada/None
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap modal ≤ 3 / Debt to equity ratio ≤ 3 · LSBPPA/ Beban bunga ≥ 2/EBITDA / Interest Expense ≥ 2 · Rasio lancar ≥ 1 / Current ratio ≥ 1 · Saldo minimal rekening di BII adalah Rp30 miliar / Minimum balance of account in BII is Rp30billion
7 April 2010 (Catatan 43p)/April 7, 2010 (Note 43p)
Hutang pinjaman L/C yang telah jatuh tempo dari PT Bank DBS Indonesia (DBS) merupakan hutang sehubungan dengan penyelesaian jual beli bunker dengan Falcon Trade Corporation (Falcon) yang dijaminkan dengan L/C yang diterbitkan oleh DBS (Catatan 38c).
The overdue L/C loan payable to PT Bank DBS Indonesia (DBS) represents the payable in relation to the execution of sale and purchase bunker agreement with Falcon Trade Corporation (Falcon) which is guaranteed by L/C issued by DBS (Note 38c).
Berdasarkan perjanjian pinjaman dengan para kreditor tertentu, Perusahaan wajib memenuhi beberapa persyaratan, seperti memelihara rasiorasio keuangan sebagaimana disebutkan di atas, serta mencantumkan ketentuan “cross default” (Catatan 19).
Under the loan agreements with certain lenders, the Company must comply with several covenants, such as maintaining certain financial ratios as stated above, and also apply the “cross default” provisions (Note 19).
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 42, krisis ekonomi global yang mengakibatkan terjadinya perlambatan aktivitas ekonomi global telah memberikan pengaruh negatif terhadap operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan secara signifikan. Sebagai akibat dari keadaan tersebut di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mampu melakukan pelunasan dan kewajiban yang telah jatuh tempo dan tidak dapat memenuhi beberapa rasio keuangan yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Meskipun beberapa pinjaman lainnya tidak mensyaratkan pemenuhan beberapa rasio keuangan dalam perjanjian pinjamannya, namun pinjaman tersebut mencantumkan ketentuan cross default.
As discussed in Note 42, the global economic crisis which significantly caused the global economic slowdown has negatively impacted the operations of the Company and Subsidiaries. As consequences, the Company and Subsidiaries are unable to pay the matured loans and to meet certain financial ratios as required in the loan agreements. Although certain other loan agreements do not require financial ratios to be maintained, there are cross default provisions in the loan agreements.
66
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) As of August 27, 2010, the date of completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the Company and Subsidiaries are still under negotiation with the creditors to restructure their short-term and longterm liabilities, including the counterparties in relation to the Company and Subsidiaries’ derivative liabilities (Notes 19, 20, 21 and 42).
Pada tanggal 27 Agustus 2010, yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan masih dalam negosiasi restrukturisasi hutang dengan para kreditor untuk pinjaman jangka pendek dan jangka panjang, termasuk dengan pihak-pihak counterparty sehubungan dengan kewajiban derivatif Perusahaan dan Anak Perusahaan (Catatan 19, 20, 21 dan 42).
15. HUTANG USAHA
15. TRADE PAYABLES
Rincian hutang usaha kepada pemasok perusahaan keagenan adalah sebagai berikut:
The details of trade payables to suppliers and agencies are as follows:
dan
2010
2009
Pihak ketiga Bukan keagenan Keagenan
174.170.502.314 32.787.898.762
199.291.539.674 65.597.603.586
Third parties Non-agency Agency
Jumlah
206.958.401.076
264.889.143.260
Total
7.247.511.715
9.546.321.684
Related parties - agency (Note 33)
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa - keagenan (Catatan 33)
The aging schedule of trade payables is as follows:
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 31 sampai 90 hari 91 sampai 180 hari Lebih dari 180 hari
2009
71.482.343.969 29.133.767.572 36.254.819.000 70.087.470.535
123.169.968.808 118.912.046.691 16.781.659.102 6.025.468.659
Third parties Less than 31 days 31 to 90 days 91 to 180 days More than 180 days
206.958.401.076
264.889.143.260
Total
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa - keagenan (Catatan 33) Kurang dari 31 hari lebih dari 180 hari
6.846.144.887 401.366.828
9.546.321.684 -
Related parties - agency (Note 33) Less than 31 days More than 180 days
Jumlah
7.247.511.715
9.546.321.684
Total
Jumlah
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. HUTANG USAHA (lanjutan)
15. TRADE PAYABLES (continued) The details of trade payables based on currency denominations are as follows:
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga Rupiah Dolar Amerika Serikat (US$7.184.214 pada tahun 2010 dan US$13.410.104 pada tahun 2009) Dolar Singapura (Sin$1.211.099 pada tahun 2010 dan Sin$1.731.678 pada tahun 2009) Yen Jepang (JP¥19.184.371 pada tahun 2010 dan JP¥37.160.033 pada tahun 2009) Euro Eropa (Euro90.008 pada tahun 2010 dan Euro11.929 pada tahun 2009) Dolar Hong Kong (HK$190.661 pada tahun 2010 dan HK$3.823.825 pada tahun 2009) Ringgit Malaysia (MYR95.863) Jumlah Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 33) Rupiah Dolar Singapura (Sin$61.021 pada tahun 2010 dan 2009) Dolar Amerika Serikat (US$484 pada tahun 2010 dan 2009) Dolar Hong Kong (HK$65.211) Jumlah
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2009
130.397.977.406
85.895.832.431
65.484.106.542
155.221.955.420
7.878.391.210
13.190.904.132
1.874.504.936
4.382.654.316
1.099.573.564
182.829.602
223.847.418
5.710.921.234
Third parties Rupiah United States dollar (US$7,184,214 in 2010 and (US$13,410,104 in 2009) Singapore dollar (Sin$1,211,099 in 2010 and Sin$1,731,678 in 2009) Japanese yen (JP¥19,184,371 in 2010 and JP¥37,160,033 in 2009) European euro (Euro90,008 in 2010 and Euro11,929 in 2009) Hong Kong dollar (HK$190,661 in 2010 and HK$3,823,825 in 2009) Malaysian ringgit (MYR95,863)
-
304.046.125
206.958.401.076
264.889.143.260
6.846.144.887
8.978.499.085
396.953.710
464.824.718
4.413.118
5.604.152
-
97.393.729
Related parties (Note 33) Rupiah Singapore dollar (Sin$61,021 in 2010 and 2009) United States dollar (US$484 in 2010 and 2009) Hong Kong dollar (HK$65,211)
7.247.511.715
9.546.321.684
Total
Total
All of the Company's and Subsidiaries’ trade payables are unsecured.
Tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan dan Anak Perusahaan atas hutang usaha tersebut. 16. HUTANG LAIN-LAIN
16. OTHER PAYABLES This account represents the obligation to:
Akun ini merupakan kewajiban kepada: 2010
2009
Galangan kapal Perusahaan asuransi Lain-lain
376.336.668.692 8.699.724.409 4.464.201.700
171.929.355.429 23.563.542.968 -
Shipyards Insurance Company Others
Jumlah
389.500.594.801
195.492.898.397
Total
The obligations to the shipyards arose in relation to the modification and the dry docking of vessels which are mainly obligations to Keppel and Yiulian Dockyards (Shekou) Ltd.
Kewajiban kepada galangan kapal merupakan kewajiban sehubungan dengan modifikasi dan pemugaran kapal terutama kepada Keppel dan Yiulian Dockyards (Shekou) Ltd.
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 17. ACCRUED EXPENSES Accrued expenses consist of accruals for the following:
Beban masih harus dibayar terdiri dari akrual sebagai berikut: 2010
2009
Beban operasi kapal milik dan kapal sewa Beban bunga Beban keagenan Lain-lain
128.423.644.224 63.883.731.178 3.351.516.068 31.915.811.705
137.234.997.337 66.434.101.146 6.591.757.022 9.811.073.368
Operating costs of owned and chartered vessels Interest expense Agency expenses Others
Jumlah
227.574.703.175
220.071.928.873
Total
18. PERPAJAKAN a.
18. TAXATION a.
Hutang pajak terdiri dari: 2010
b.
Taxes payable consist of:
2009
Pajak penghasilan Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Lain-lain Pajak pertambahan nilai
4.139.082.824 3.040.724.634 611.211.299 5.620.152.194 344.719.997 27.570.420.185
1.486.822.892 1.459.051.969 471.062.921 12.020.000 37.281.343.833
Income taxes Article 15 Article 21 Article 23 Article 29 Others Value added tax
Jumlah
41.326.311.133
40.710.301.615
Total
b.
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Rugi komersial Perusahaan sebelum pajak penghasilan
The reconciliation between loss before income tax, as shown in the consolidated statement of income, and the Company’s estimated tax loss for the three months ended March 31, 2010 and 2009 is as follows:
2009
(182.040.986.822)
(158.784.647.967)
(22.920.880.931)
(24.489.841. 490)
Loss before income tax per consolidated statement of income Loss of Subsidiaries before income tax
(159.120.105.891)
(134.294.806.477)
Loss before income tax attributable to the Company
Koreksi positif: Beban yang berhubungan dengan penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final: Beban jasa, beban usaha dan beban lainnya 261.351.087.658 Penyisihan piutang tak tertagih 64.381.766.476 Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi - bersih 5.776.156.977 Kesejahteraan karyawan 737.832.035 Penyusutan aset tetap 687.942.545 Beban pajak 489.490.214
69
Positive corrections:
321.813.292.161 476.484.573 884.929.317 86.000
Cost and expenses related to income already subjected to final tax: Cost of services, operating expenses and other charges Provision for doubtful accounts Equity in net losses of associated companies - net Employee benefits in kind Depreciation of fixed assets Tax expense
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued) 2010
Koreksi positif: (lanjutan) Penyisihan untuk imbalan kerja Sumbangan dan representasi Laba atas penjualan aset tetap Koreksi negatif: Pendapatan yang telah dikenakan pajak bersifat final: Pendapatan jasa Pendapatan bunga Pendapatan lain-lain Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Rugi atas penjualan aset tetap Taksiran rugi fiskal Perusahaan
c.
2009
352.129.044 74.986.525 1.246.909
(137.806.485.696) (550.198.170) (39.819.416.465) (3.443.567.839)
2010
Non-final (dibulatkan) Anak Perusahaan Final Non-final
Beban pajak periode berjalan Perusahaan Final Anak Perusahaan Final Non-final Jumlah beban pajak periode berjalan Pajak penghasilan dibayar dimuka Perusahaan Final Non-final Anak Perusahaan Final Non-final Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka
(1.808.339.439) (1.750.000)
Positive corrections: (continued) Provision for employee benefits Donation and representation Gain on sale of fixed assets Negative corrections: Income already subjected to final tax: Service revenue Interest income Other income Equity in net earnings of associated companies - net Loss on sale of fixed assets
(35.703.330.367)
Company's estimated tax loss
1.723.910.642 80.554.988 -
(221.971.722.422) (2.605.969.710) -
c.
Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan Final
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
The computations of current income tax expense and estimated income tax payable (claim for income tax refund) for the three months ended March 31, 2010 and 2009 are as follows:
2009
137.806.485.696 (3.443.567.000)
221.971.722.422 (35.703.330.000)
217.327.606.776
257.406.379.606
1.326.665.891
1.765.015.452
1.653.677.828
2.663.660.669
2.680.152.744 250.926.440
3.088.876.555 394.312.608
4.584.757.012
6.146.849.832
Estimated taxable income (tax loss) Company Final Non-final (rounded-off) Subsidiaries Final Non-final
Current income tax expense Company Final Subsidiaries Final Non-final Total current income tax expense
1.211.390.250 262.110.558
2.660.907.837 971.062.875
1.530.109.031 192.725.870
2.168.805.889 771.633.904
Prepayments of income taxes Company Final Non-final Subsidiaries Final Non-final
3.196.335.709
6.572.410.505
Total Prepayments of income taxes
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 18. TAXATION (continued)
2010
2009
Taksiran hutang pajak penghasilan Perusahaan Final Anak Perusahaan Final Non-final
442.287.578
2.752.832
1.150.043.713 180.952.201
920.070.666 -
Estimated income tax payable Company Final Subsdiaries Final Non-final
Jumlah hutang pajak penghasilan
1.773.283.492
922.823.498
Total income tax payable
Tagihan pajak penghasilan Perusahaan Non-final Anak Perusahaan Non-final
262.110.558
971.062.875
122.751.631
377.321.296
Claim for income tax refund Company Non-final Subsdiaries Non-final
Jumlah tagihan pajak penghasilan
384.862.189
1.348.384.171
Total claim for income tax refund
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with the issuance of Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from progressive tax rates to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal years 2010 onwards.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. d.
d.
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Perusahaan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Aset tetap Anak Perusahaan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih
Manfaat pajak tangguhan dikreditkan ke laporan laba rugi tahun 2010/ Deferred tax benefits credited to 2010 profit or loss
The details of the deferred tax assets and liabilities as presented in the consolidated balance sheet as of March 31, 2010 and 2009 are as follows:
31 Maret 2010/ March 31, 2010
13.288.189 3.478.831
10.103.233 4.186.672
23.391.422 7.665.503
Company Estimated liability for employee benefits Fixed assets Subsidiaries Estimated liability for employee benefits Fixed assets
9.682.345.545
203.809.166
9.886.154.711
Deferred tax assets - net
9.922.831.101 (257.252.576)
88.032.261 101.487.000
71
10.010.863.362 (155.765.576)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued)
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Perusahaan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Aset tetap Anak Perusahaan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Rugi fiskal yang dapat dikompensasi Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih
e.
Manfaat (beban) pajak tangguhan dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi tahun 2009/ Deferred tax benefits (expenses) credited (charged) to 2009 profit or loss
9.736.388.537 (587.512.242)
31 Maret 2009/ March 31, 2009
482.694.980 (221.232.329)
21.292.737
10.219.083.517 (808.744.571)
1.148.147
7.497.105
22.440.884
418.882 (120.152)
9.177.666.137
418.882 7.376.953
262.909.528
9.440.575.665
Company Estimated liability for employee benefits Fixed assets Subsidiaries Estimated liability for employee benefits Fiscal loss carry-forward Fixed assets
Deferred tax assets - net
Pihak manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan di atas dapat terpulihkan seluruhnya di masa yang akan datang.
Management believes that the above deferred tax assets can be fully recovered in future periods.
Manajemen memutuskan untuk tidak membukukan aset pajak tangguhan sehubungan dengan rugi fiskal dikemudian hari.
Management decided not to record the deferred tax assets arising from tax loss carry-forward. e.
Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dikalikan dengan rugi komersial Perusahaan sebelum pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan bersih seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Rugi sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Rugi Anak Perusahaan sebelum pajak penghasilan Rugi komersial Perusahaan sebelum pajak penghasilan Perusahaan Manfaat pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pendapatan dan beban yang telah dikenakan pajak bersifat final: Beban jasa, beban usaha, dan beban lain-lain
The reconciliation between income tax benefit calculated by applying the applicable tax rate to the loss before income tax attributable to the Company and net income tax expense as shown in the consolidated statement of income for the three months ended March 31, 2010 and 2009 is as follows:
2009
(182.040.986.822)
(158.784.647.967)
Loss before income tax per consolidated statement of income
(22.920.880.931)
(24.489.841.490)
Loss of Subsidiaries before income tax
(159.120.105.891)
(134.294.806.477)
Loss before income tax attributable to the Company
(39.780.026.473)
(37.602.545.814)
65.337.771.914
90.107.721.805
72
Company Income tax benefit at the applicable tax rate Revenue and expenses already subjected to final tax: Cost of services, operating expenses and other charges
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan)
18. TAXATION (continued) 2010
Perusahaan (lanjutan) Pendapatan jasa, bunga, dan lain-lain Aset pajak tangguhan tidak diakui Pajak final Bagian atas rugi (laba) bersih perusahaan asosiasi - bersih Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal Lain-lain Anak Perusahaan Beban pajak penghasilan - bersih
2009
(44.544.025.083) 16.956.333.369 1.653.677.828 1.444.039.244 396.623.667 (235.899)
(506.335.043) 314.053.049 310.464.646 3.481.742.286
4.380.947.846
5.883.940.304
Company (continued) Service revenue, interest income and others Unrecognized deferred tax assets Final tax Equity in net losses (earnings) of associated companies - net Non-deductible expenses for fiscal purposes Others Subsidiaries Income tax expense - net
19. LONG-TERM DEBTS Long-term debts consist of:
Hutang jangka panjang terdiri dari: 2010
2009
371.658.900.009
283.274.828.984
279.380.373.955
208.688.795.391
118.495.000.000 93.702.200.000
22.331.476.550 -
Rupiah PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) 400.000.000.000 PT Bank UOB Indonesia 40.468.000.000 Lain-lain 22.568.000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 33) Rupiah - PT Mega Finadana
(62.881.753.797) 9.996.932.503 2.663.660.669
2.916.789.279
19. HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang bank dan lembaga pembiayaan Pihak ketiga Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$40.774.427) ING Bank N.V., Singapura (US$31.077.875 pada tahun 2010 dan US$35.886.543 pada tahun 2009) United Overseas Bank Limited, Singapura (US$30.650.617 pada tahun 2010 dan US$34.330.731 pada tahun 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$22.895.095 pada tahun 2010 dan US$26.700.000 pada tahun 2009) DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapura (US$13.000.000 pada tahun 2010 dan US$15.500.000 pada tahun 2009) Natixis, Singapura (US$10.280.000 pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank UOB Indonesia (US$2.449.970 pada tahun 2010 dan US$2.916.650 pada tahun 2009) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$4.869.565)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
1.745.804.475
73
-
Bank and financial institution loans Third parties United States dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$40,774,427)
415.386.734.878
ING Bank N.V., Singapore (US$31,077,875 in 2010 and US$35,886,543 in 2009)
397.053.777.502
United Overseas Bank Limited, Singapore (US$30,650,617 in 2010 and US$34,330,731 in 2009)
309.052.500.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$22,895,095 in 2010 and US$26,700,000 in 2009)
179.412.500.000
DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapore (US$13,000,000 in 2010 and US$15,500,000 in 2009)
Natixis, Singapore 118.991.000.000 (US$10,280,000 in 2010 and 2009) PT Bank UOB Indonesia (US$2,449,970 in 2010 and 33.760.223.750 US$2,916,650 in 2009) PT Bank Internasional Indonesia Tbk 56.365.218.348 (US$4,869,565) Rupiah - PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) 48.180.000.000 PT Bank UOB Indonesia 1.312.374 Others
2.556.869.286
Related party (Note 33) Rupiah - PT Mega Finadana
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
2010 Lain-lain Teraoka Shoji Inc. (US$4.494.982) Teraoka S.A., Panama (JP¥45.063.647)
2009 Others Teraoka Shoji Inc. (US$4,494,982) Teraoka S.A., Panama (JP¥45,063,647)
40.971.760.930
-
-
5.314.806.527
Jumlah Dikurangi biaya pinjaman yang belum diamortisasi
1.860.739.708.294
1.566.074.942.665
6.783.218.310
4.776.502.601
Total Less unamortized debt transaction cost
Bersih
1.853.956.489.984
1.561.298.440.064
Net
581.453.041.097
340.913.369.340
Less current maturities Bank and financial institution loans Third parties
873.350.984 11.285.108.315
806.892.195 5.314.806.527
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank dan lembaga pembiayaan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Lain-lain Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
593.611.500.396
347.035.068.062
Total current maturities
1.260.344.989.588
1.214.263.372.002
Long-term portion
Annual interest rates, collaterals and repayment terms of the long-term debts are as follows:
Tingkat bunga tahunan, jaminan dan jadwal pembayaran dari pinjaman jangka panjang adalah sebagai berikut: Bank Hutang bank dan lembaga pembiayaan/ Bank and financial institution loans
Related parties Others
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
Dolar Amerika Serikat/ United States dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk
9,00% pada tahun 2010 dan 9,00% sampai dengan 9,50% pada tahun 2009/9.00% in 2010 and 9.00% to 9.50% in 2009
Kapal milik Anak Perusahaan (MT Urwasi) (Catatan 11), dana cadangan di escrow account, kontrak sewa antara Perusahaan dan Kangean Ltd. Energy Indonesia (Kangean), jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh PT Surya Prima Bahtera dan jaminan pribadi dari Oentoro Surya (Catatan 43h)/Subsidiary’s vessel (MT Urwasi) (Note 11), reserve fund in escrow account, contract between the Company and Kangean Energy Indonesia Ltd. (Kangean), corporate guarantee of PT Surya Prima Bahtera and personal guarantee of Oentoro Surya (Note 43h)
74
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Pinjaman / LSBPPA ≤ 4/Loan / EBITDA ≤ 4 · Rasio laba terhadap biaya bunga ≥ 2/Interest coverage ratio ≥ 2 · Rasio hutang terhadap laba ≥ 2/Debt service coverage ratio ≥ 2
48 kali pembayaran cicilan bulanan dimulai dari Januari 2010 sampai dengan Desember 2013 (Catatan 43h)/48 consecutive monthly installments starting from January 2010 to December 2013 (Note 43h).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
Bank Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)/ Bank and financial institution loans (continued)
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
PT Bank CIMB Niaga Tbk
7,00% pada tahun 2010 dan 7,75% pada tahun 2009/7.00% in 2010 and 7.75% in 2009
Hipotek atas kapal milik Anak Perusahaan, floating crane (TTL 11 dan LCM Jaya) sebesar 125% dari jumlah plafon fasilitas kredit, fidusia tagihan atas kontrak sewa floating crane (TTL 11), dan comfort letter dari Perusahaan/Subsidiary’s vessel, floating crane (TTL 11 and LCM Jaya) with mortgage amounting to 125% over the maximum amount of the credit facility, fiduciary claim over floating crane (TTL 11) rent contract, and comfort letter from the Company
Berdasarkan laporan keuangan LCM/Based on financial statements of LCM: · Pinjaman / LSBPPA ≤ 4/Loan / EBITDA ≤ 4 · Rasio hutang terhadap laba ≥ 1/Debt service coverage ratio ≥ 1 · Rasio lancar ≥ 1,1/ Current ratio ≥ 1.1
54 kali pembayaran cicilan bulanan dimulai dari April 2010 sampai dengan Mei 2014/54 consecutive monthly installments starting from April 2010 to May 2014
ING Bank N.V., Singapura/ Singapore
1,50% pada tahun 2010 dan 2,37% pada tahun 2009 (1,25% diatas LIBOR 3 bulan masingmasing pada tahun 2010 dan 2009)/1.50% in 2010 and 2.37% in 2009 (1.25% above 3 months’ LIBOR in 2010 and 2009 each)
Kapal milik Anak Perusahaan (HPS 3006), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11), rekening bank milik Anak Perusahaan, dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/Subsidiary’s vessel (HPS 3006), insurance policies of the collateral vessel (Note 11), bank account of the Subsidiary, and corporate guarantee from the Company
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap modal ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · LSBPPA / Beban bunga ≥ 2/EBITDA / Interest expense ≥ 2
40 kali pembayaran cicilan triwulanan mulai dari Juli 2011 sampai dengan April 2021/40 consecutive quarterly installments starting in July 2011 to April 2021
ING Bank N.V., Singapura/ Singapore
1,26% pada tahun 2010 dan 3,18% pada tahun 2009 (1,00% diatas LIBOR 3 bulan masingmasing pada tahun 2010 dan 2009)/1.26% in 2010 and 3.18% in 2009 (1.00% above 3 months’ LIBOR in 2010 and 2009 each)
Kapal milik Anak Perusahaan (MV Ocean Energy, MT Shinta, MT Srikandi, TB Buleleng, TB Losari dan TB Pacitan), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11), dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/Subsidiary’s vessels (MV Ocean Energy, MT Shinta, MT Srikandi, TB Buleleng, TB Losari and TB Pacitan), insurance policies of the collateral vessel (Note 11), and corporate guarantee from the Company
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap modal ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · LSBPPA / Beban bunga ≥ 2/EBITDA / Interest expense ≥ 2
28 kali pembayaran triwulanan dari tanggal 5 Desember 2008 sampai dengan tanggal 6 Juli 2015/28 consecutive quarterly payments from December 5, 2008 to July 6, 2015
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
Bank Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)/ Bank and financial institution loans (continued) United Overseas Bank Limited, Singapura/ Singapore
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
1,50% pada tahun 2010 dan 2,37% pada tahun 2009 (1,25% diatas LIBOR 3 bulan masingmasing pada tahun 2010 dan 2009)/1.50% in 2010 and 2.37% in 2009 (1.25% above 3 months’ LIBOR in 2010 and 2009 each)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Jaminan/ Collaterals
Kapal milik Anak Perusahaan (HPS 3005), pertanggungan asuransi atas kapal HPS 3005 (Catatan 11), rekening bank milik Anak Perusahaan dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/Subsidiary’s vessel (HPS 3005), insurance policies of vessel HPS 3005 (Note 11), bank account of the Subsidiary and corporate guarantee from the Company
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Kekayaan bersih berwujud/Tangible net worth ≥ US$100.000.000 · Rasio hutang terhadap modal ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · LSBPPA / Beban bunga ≥ 2/EBITDA / Interest expense ≥ 2 · Rasio lancar ≥ 1/ Current ratio ≥ 1
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
40 kali pembayaran cicilan triwulanan dari Maret 2011 sampai dengan Desember 2020/40 consecutive quarterly installments from March 2011 to December 2020
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi GBSL/Based on consolidated financial statements of GBSL: · Kekayaan bersih berwujud/Tangible net worth ≥ US$18.800.000 United Overseas Bank Limited, Singapura/ Singapore
5,07% pada tahun 2010 dan 2009/5.07% in 2010 and 2009
Kapal Anak Perusahaan (MV Suryawati), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11), rekening bank milik Anak Perusahaan dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan PT Bontang Maju Sejahtera/ Subsidiary’s vessel (MV Suryawati), insurance policies of the collateral vessel (Note 11), bank account of the Subsidiary and corporate guarantees of the Company and PT Bontang Maju Sejahtera
United Overseas Bank Limited, Singapura/ Singapore
1,76% pada tahun 2010 dan 3,07% pada tahun 2009 (1,50% diatas SIBOR 3 bulan untuk pinjaman jangka panjang Fasilitas I dan Fasilitas II masingmasing pada tahun 2010 dan 2009)/1.76% in 2010 and 3.07% 2009 (1.50% above 3 months’ SIBOR for longterm loan Facility I and Facility II in 2010 and 2009 each)
14 buah kapal Anak Perusahaan (PT Buana Jaya Pratama), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11), rekening bank milik Anak Perusahaan dan jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan/14 vessels of the Subsidiary (PT Buana Jaya Pratama), insurance policies of the collateral vessels (Note 11), bank account of the Subsidiary and corporate guarantee of the Company
76
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/Tangible net worth ≥ Rp1 trillion · Rasio hutang terhadap modal ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · LSBPPA / Beban bunga ≥ 2,5/EBITDA / Interest expense ≥ 2.5 Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/Tangible net worth ≥ Rp1 trillion · Rasio hutang terhadap modal ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · LSBPPA / Beban bunga ≥ 2,5/EBITDA / Interest expense ≥ 2.5
28 kali pembayaran cicilan triwulanan dari tanggal 12 Juni 2007 sampai dengan tanggal 12 Mei 2014/ 28 consecutive quarterly installments from June 12, 2007 to May 12, 2014
20 kali pembayaran cicilan triwulanan dengan jumlah yang sama/20 consecutive quarterly installments of equal amounts Fasilitas/Facility I: Maret/March 2007 Desember/December 2011 Fasilitas/Facility II: Desember/December 2006 September 2011
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
Bank Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)/ Bank and financial institution loans (continued)
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
4,26% sampai dengan 4,31% pada tahun 2010 dan 5,14% sampai dengan 5,25% pada tahun 2009 (4,00% diatas SIBOR 3 bulan pada tahun 2010 dan 1,60% diatas SIBOR 3 bulan pada tahun 2009)/4.26% to 4.31% in 2010 and 5.14% to 5.25% in 2009 (4.00% above 3 months’ SIBOR in 2010 and 1.60% above 3 months’ SIBOR in 2009)
1 kapal tanker milik Anak Perusahaan, 8 kapal tunda milik Perusahaan dan Anak Perusahaan, dan 11 kapal tongkang milik Anak Perusahaan, pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11)/1 tanker of the Subsidiary, 8 tugboats of the Company and Subsidiaries, and 11 barges of the Subsidiaries, insurance policies of the collateral vessels (Note 11)
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · LSBPPA / Beban bunga ≥ 2/EBITDA / Interest expense ≥ 2 · Rasio hutang ≥ 1/Debt ratio ≥ 1
Triwulanan dari tanggal 23 Juli 2007 sampai dengan tanggal 20 Desember 2012/Quarterly payments from July 23, 2007 to December 20, 2012
DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapura/ Singapore
1,40% diatas LIBOR bulanan/ 1.40% above monthly LIBOR
Kapal milik Anak Perusahaan (MV Citrawati, HPS 3009 dan HPS 3010), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11), jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan rekening bank milik Anak Perusahaan/Subsidiary’s vessels (MV Citrawati, HPS 3009 and HPS 3010), insurance policies of the collateral vessels (Note 11), corporate guarantee from the Company and bank accounts of the Subsidiaries
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · Ekuitas/Equity ≥ US$80.000.000 · Rasio lancar ≥ 1/Current ratio ≥ 1
Pre-delivery Loan Facility: Pada tanggal penyerahan kapal atau 30 Desember 2011 mana yang lebih dahulu/On the delivery date of vessel or December 30, 2011 whichever is earlier Post-delivery Loan Facility: 40 kali pembayaran cicilan triwulanan dari Juni 2011 dan Agustus 2011 sampai dengan Juni 2021 dan Agustus 2021/40 quarterly installments from June 2011 and August 2011 to June 2021 and August 2021
DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapura/ Singapore
1,70% sampai dengan 1,71% pada tahun 2010 dan 3,55% pada tahun 2009 (1,10% diatas COF masing-masing pada tahun 2010 dan 2009)/1.70% to 1.71% in 2010 and 3.55% in 2009 (1.10% above COF in 2010 and 2009 each)
Kapal milik Anak Perusahaan (MV Citrawati), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11), jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan rekening bank milik Anak Perusahaan/Subsidiary’s vessel (MV Citrawati), insurance policies of the collateral vessel (Note 11), corporate guarantee from the Company and bank accounts of the Subsidiary
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · Ekuitas/Equity ≥ US$80.000.000 · Rasio lancar ≥ 1/ Current ratio ≥ 1
Triwulanan dari tanggal 11 Juli 2005 sampai dengan tanggal 11 Juli 2012/Quarterly payments from July 11, 2005 to July 11, 2012
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
Bank Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)/ Bank and financial institution loans (continued)
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
Natixis, Singapura/ Singapore
2,18% pada tahun 2010 dan 2,87% pada tahun 2009 (1,75% diatas 3 bulan LIBOR pada tahun 2010) dan 1,75% diatas LIBOR/2.18% in 2010 and 2.87% in 2009 (1.75% above 3 months’ LIBOR in 2010) and 1.75% above LIBOR)
Kapal milik Anak Perusahaan (MT Gas Jaya dan MV Indrani), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11), jaminan perusahaan yang diterbitkan oleh Perusahaan dan rekening bank milik Anak Perusahaan/Subsidiaries’ vessels (MT Gas Jaya and MV Indrani), insurance policies of the collateral vessels (Note 11), corporate guarantee from the Company and bank accounts of the Subsidiaries
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap laba ≥ 2/Debt service coverage ratio ≥ 2 · Rasio hutang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3
Pre-delivery Loan Facility: pada tanggal penyerahan kapal/On the delivery date of the vessel Post-delivery Loan facility: 40 kali pembayaran cicilan triwulanan dengan jumlah yang sama dari tanggal penarikan/ 40 consecutive quarterly installments of equal amount from the drawdown date
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
6,82% pada tahun 2009 (1,75% diatas 1 bulan SIBOR pada tahun 2009)/6.82% in 2009 (1.75% above 1 month’s SIBOR for 2009)
Piutang usaha Anak Perusahaan (Catatan 5), kapal milik Anak Perusahaan (FC LCM Jaya dan TB LCM Satu), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11), jaminan perusahaan dari Perusahaan dan PT Layar Lintas Jaya, pihak ketiga dan rekening bank milik Anak Perusahaan /Subsidiary’s trade receivables (Note 5), Subsidiary’s vessels (FC LCM Jaya and TB LCM Satu), insurance policies of the collateral vessels (Note 11), corporate guarantees of the Company and PT Layar Lintas Jaya, a third party and bank accounts of the Subsidiaries
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · Rasio lancar ≥ 1/ Current ratio ≥ 1 · LSBPPA / Beban bunga ≥ 1,5/EBITDA / Interest expense ≥ 1.5
Bulanan dari tanggal 15 Juni 2007 sampai dengan tanggal 15 Juli 2014/Monthly payments from June 15, 2007 to July 15, 2014
Kapal milik Anak Perusahaan (FC Padma Indah), pertanggungan asuransi atas kapal yang dijaminkan (Catatan 11), piutang usaha Anak Perusahaan (Catatan 5), jaminan pribadi dari Oentoro Surya, rekening bank dan deposito berjangka milik BJP pada PT Bank UOB Indonesia (Catatan 3), dan kontrak kerja sama antara Perusahaan dengan BJP/Subsidiary’s vessel (FC Padma Indah), insurance policies of the collateral vessel (Note 11), Subsidiary’s trade receivables (Note 5), personal guarantee of Oentoro Surya, bank account and time deposit in PT Bank UOB Indonesia of BJP (Note 3), and the corporate agreement between the Company and BJP
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Kekayaan bersih berwujud ≥ Rp1 triliun/Tangible net worth ≥ Rp1 trillion · Rasio hutang terhadap ekuitas ≤ 3/Debt to equity ratio ≤3 · Rasio laba terhadap beban bunga ≥ 2/Interest coverage ratio ≥ 2
PT Bank UOB Indonesia
Untuk pinjaman dalam dolar A.S.: 7,75% pada tahun 2010 dan 8,00% pada tahun 2009/For U.S. dollar-denominated loan: 7.75% in 2010 and 8.00% in 2009 Untuk pinjaman dalam rupiah: 14,50% pada tahun 2010 dan 15,00% pada tahun 2009/For rupiahdenominated loan: 14.50% in 2010 and 15.00% in 2009
78
Pinjaman telah dilunasi pada tanggal 15 Januari 2010/The loan was settled on January 15, 2010
Bulanan dari November 2008 sampai dengan Mei 2013/ Monthly payments from November 2008 to May 2013
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
Bank Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)/ Bank and financial institution loans (continued) Rupiah PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
Tingkat Bunga Tahunan/ Annual Interest Rates
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Jaminan/ Collaterals
Persyaratan Keuangan/ Financial Covenants
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Dates
12,75% pada tahun 2010/12.75% in 2010
Kapal yang diikatkan dengan hipotek senilai Rp210.000.000.000 yaitu FC Lotus Satu, FC Lotus 118, FC Puspawati dan FC Tekko (Catatan 11) dan piutang atas Kontrak Pengangkutan Batubara dengan PT Berau Coal (Catatan 5)/Vessels with mortgage amounting to Rp210,000,000,000 which are FC Lotus Satu, FC Lotus 118, FC Puspawati, and FC Tekko (Note 11) and receivable from Coal Shipping Contract with PT Berau Coal (Note 5)
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi/Based on consolidated financial statements: · Rasio hutang terhadap ekuitas/Debt to equity ratio ≤ 3 · Aset lancar berwujud / Hutang berbunga ≥ 1,35/Tangible Current assets / Interest-bearing debts ≥ 1,35
28 kali pembayaran cicilan triwulanan dari tanggal 25 Maret 2010 sampai dengan tanggal 25 Juni 2012 untuk kredit modal kerja dan dari tanggal 25 Maret 2010 sampai dengan tanggal 25 Juni 2014 untuk kredit investasi (Catatan 14 dan 43n)/ 28 consecutive quarterly payments from March 25, 2010 to June 25, 2012 for working capital credit and from March 25, 2010 to June 25, 2014 for investment credit (Notes 14 and 43n)
PT Mega Finadana
12,58% pada tahun 2009/12.58% in 2009
2 unit kendaraan milik Perusahaan (Catatan 11)/2 units of Company vehicles (Note 11)
Tidak ada/None
Bulanan dari tanggal 23 Desember 2005 sampai dengan tanggal 23 Desember 2009/ Monthly payments from December 23, 2005 to December 23 , 2009
PT Mega Finadana
8,86% sampai dengan 9,33% pada tahun 2010 dan 2009/8.86% to 9.33% in 2010 and 2009
4 unit kendaraan milik Perusahaan (Catatan 11)/4 units of Company vehicles (Note 11)
Tidak ada/None
Bulanan dari tanggal 15 Juni 2008 sampai dengan tanggal 22 Oktober 2011/ Monthly payments from June 15, 2008 to October 22, 2011
PT Mega Finadana
10,05% pada tahun 2010 dan 2009/10.05% in 2010 and 2009
3 unit kendaraan milik Perusahaan (Catatan 11)/3 units of Company vehicles (Note 11)
Tidak ada/None
Bulanan dari tanggal 2 April 2009 sampai dengan tanggal 2 Maret 2012/Monthly payments from April 2, 2009 to March 2, 2012
Teraoka Shoji Inc.
3,00% pada tahun 2010/3.00% in 2010
Tidak ada/None
Tidak ada/None
50 kali pembayaran setiap bulan sampai dengan September 2013/50 monthly installments up to September 2013
Teraoka Panama
3,50% pada tahun 2009/3.50% in 2009
Tidak ada/None
Tidak ada/None
36 kali pembayaran setiap bulan sampai dengan Juni 2009 dan Oktober 2009/36 monthly installments up to June 2009 and October 2009
Lain-lain/Others
S.A.,
79
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan
Bank and financial institution loans
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 6 Juli 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) untuk membiayai pembelian dan modifikasi sebuah kapal tanker menjadi Floating Storage Offloading (FSO) serta pembelian peralatan dan perlengkapan lainnya, dengan pagu pinjaman sebesar US$32.600.000 (Catatan 43h).
On July 6, 2009, the Company obtained a credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) to finance the acquisition of a tanker vessel and its modification to Floating Storage Offloading (FSO), and the acquisition of other equipment and supplies, with a maximum drawable amount of US$32,600,000 (Note 43h).
Pada tanggal 11 Desember 2009, LCM, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari CIMB sebagai berikut: a. Pinjaman Investasi sebesar US$4.350.000 dan US$4.100.000 b. Pinjaman Transaksi Khusus sebesar US$2.500.000
On December 11, 2009, LCM, a Subsidiary, obtained a credit facility from CIMB as follows: a. Investment Loan amounting to US$4,350,000 and US$4,100,000 b. Specific Transaction Loan amounting to US$2,500,000
Pada tanggal 22 Desember 2009 dan 11 Januari 2010, LCM menarik pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk masing-masing sebesar US$4.350.000 dan US$4.020.551.
On December 22, 2009 and January 11, 2010, LCM drew down the investment loan from PT Bank CIMB Niaga Tbk amounting to US$4,350,000 and US$4,020,551, respectively.
ING Bank N.V., Singapura
ING Bank N.V., Singapore
Pada tanggal 28 Maret 2008, GBSL, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari ING Bank N.V., Cabang Singapura (ING Bank) untuk membiayai pembangunan satu kapal dengan pagu pinjaman sebesar US$37.600.000. GBSL juga memperoleh fasilitas jaminan bank dengan jumlah maksimum sebesar US$28.200.000 dengan tujuan menjamin GBSL dalam pembayaran cicilan pembangunan kapal. Jumlah fasilitas jaminan bank yang diterbitkan oleh ING Bank sampai dengan tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar US$28.200.000.
On March 28, 2008, GBSL, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from ING Bank N.V., Singapore Branch (ING Bank) to finance the construction of one vessel with a maximum drawable amount of US$37,600,000. GBSL also obtained a bank guarantee facility with a maximum amount of US$28,200,000 for the purpose of guaranteeing the obligation to pay the installments on the contract price of the shipbuilding. The amount of the bank guarantee facility which has been issued by ING bank as of March 31, 2010 amounted to US$28,200,000.
Pada tanggal 6 November 2007, Rosaceae, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari ING Bank untuk membiayai pengkonversian sebuah kapal jenis Suezmax tanker menjadi capesize bulk carrier dengan pagu pinjaman sebesar US$40.960.000. Jumlah fasilitas yang telah digunakan sampai dengan tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar US$32.160.000.
On November 6, 2007, Rosaceae, a Subsidiary, obtained credit facilities from ING Bank to finance the conversion of a Suezmax tanker into capesize bulk carrier with a maximum drawable amount of US$40,960,000. Total facility that has been used as of March 31, 2010 amounted to US$32,160,000.
80
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
Bank and (continued)
United Overseas Bank Limited, Singapura
United Overseas Bank Limited, Singapore
Pada tanggal 28 Maret 2008, GBSL, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari United Overseas Bank Limited, Singapura (UOB) untuk membiayai pembangunan satu kapal dengan pagu pinjaman sebesar US$37.600.000. GBSL juga memperoleh fasilitas jaminan bank dengan jumlah maksimum sebesar US$28.200.000 dengan tujuan menjamin GBSL dalam pembayaran cicilan pembangunan kapal. Jumlah fasilitas jaminan bank yang diterbitkan oleh UOB sampai dengan tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar US$28.200.000.
On March 28, 2008, GBSL, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from United Overseas Bank Limited, Singapore (UOB) to finance the construction of one vessel with a maximum drawable amount of US$37,600,000. GBSL also obtained a bank guarantee facility with a maximum amount of US$28,200,000 for the purpose of guaranteeing the obligation to pay the installments on the contract price of the shipbuilding. The amount of the bank guarantee facility which has been issued by UOB as of March 31, 2010 amounted to US$28,200,000.
Pada tanggal 7 Juni 2007, ARM, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari UOB untuk membiayai pembelian kapal oleh BMS dengan pagu pinjaman sebesar US$27.000.000.
On June 7, 2007, ARM, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from UOB to finance the acquisition of a vessel for BMS with a maximum drawable amount of US$27,000,000.
Pada tanggal 9 Oktober dan 8 November 2006, ARM, memperoleh dua fasilitas pinjaman berjangka dari UOB, untuk membiayai pembelian 14 kapal oleh BJP. Fasilitas pinjaman berjangka pertama sebesar US$11.630.000, sedangkan fasilitas pinjaman berjangka kedua sebesar US$3.598.000.
On October 9 and November 8, 2006, ARM obtained two term loan credit facilities from UOB, to finance the acquisition of 14 vessels for BJP. The first term loan credit facility amounted to US$11,630,000, while the second term loan credit facility amounted to US$3,598,000.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 28 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk membiayai kembali pembelian satu buah kapal tanker, delapan kapal tunda dan sebelas kapal tongkang milik Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu, dengan pagu pinjaman sebesar US$40.000.000.
On June 28, 2007, the Company obtained a credit facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to refinance the Company’s and certain Subsidiaries’ acquisitions of one tanker, eight tugboats and eleven barges, with a maximum drawable amount of US$40,000,000.
DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapura
DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapore
Pada tanggal 25 April 2008, GBSL, Heckson dan Davos, Anak Perusahaan, secara bersama-sama maupun terpisah, memperoleh pinjaman dari DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapura (DVB) untuk membiayai pembangunan dua kapal dengan pagu pinjaman sebesar US$75.200.000. Pada tahun 2010 dan 2009, tidak ada penarikan pinjaman atas fasilitas ini.
On April 25, 2008, GBSL, Heckson and Davos, Subsidiaries, jointly and severally obtained a credit facility from DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapore (DVB) to finance the construction of two vessels with a maximum drawable amount of US$75,200,000. In 2010 and 2009, there was no loan drawn from this facility.
81
financial
institution
loans
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
Bank and (continued)
DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapura (lanjutan)
DVB Group Merchant Bank (Asia) Ltd., Singapore (continued)
Pada bulan Juli 2005, ARS, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit dari DVB untuk membiayai pembelian kapal MV Citrawati untuk AB, Anak Perusahaan, dengan pagu pinjaman sebesar US$18.362.500. Fasilitas kredit ini beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 11 September 2007. Perubahan tersebut menyatakan bahwa jumlah pagu pinjaman meningkat menjadi sebesar US$23.000.000 atau 65% dari nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah.
In July 2005, ARS, a Subsidiary, obtained credit facilities from DVB to finance the acquisition of vessel MV Citrawati for AB, a Subsidiary, with a maximum drawable amount of US$18,362,500. The credit facilities agreements were amended several times, the most recent amendment of which was made on September 11, 2007. As amended, the maximum drawable amount was increased to become US$23,000,000 or 65% of the fair value of the vessel, whichever is lower.
Natixis, Cabang Singapura
Natixis, Singapore Branch
Pada tanggal 11 Agustus 2008, Papaveraceae dan Petunia, Anak Perusahaan, secara bersama-sama maupun terpisah memperoleh fasilitas pinjaman dari Natixis, Cabang Singapura untuk membiayai pembelian satu buah kapal masing-masing untuk Anak Perusahaan tersebut. Fasilitas pinjaman, yang terdiri dari dua tranche dan masing-masing tranche terdiri dari dua sub-tranche sebagai berikut:
On August 11, 2008, Papaveraceae and Petunia, Subsidiaries, jointly and severally obtained a loan facility from Natixis, Singapore Branch to finance the acquisition of a vessel each for them. This loan facility comprises two tranches and each tranche is divided into two sub-tranches as follows:
·
Pre-delivery Loan Facility dengan pagu pinjaman sebesar US$15.420.000 atau 60% dari harga kontrak pembangunan kapal, mana yang lebih rendah.
·
Pre-delivery Loan Facility with a maximum drawable amount of US$15,420,000 or 60% of the contract price of the vessel, whichever is lower.
·
Post-delivery Loan Facility pinjaman sebagai berikut:
·
Post-delivery Loan Facility with a maximum drawable amount as follows:
dengan
pagu
financial
institution
loans
-
US$17.990.000 atau 70% dari harga kontrak pembangunan kapal atau 70% dari harga pasar kapal, mana yang lebih rendah, jika tidak ada perjanjian sewa yang disetujui atas kapal tersebut, atau
-
US$17,990,000 or 70% of the contract price of the vessel or 70% of the market value of the vessel, whichever amount is lower, if there is no approved charter agreement fixed for the vessel, or
-
US$20.560.000 atau 80% dari harga kontrak pembangunan kapal atau 80% dari harga pasar kapal, mana yang lebih rendah, jika ada perjanjian sewa yang disetujui atas kapal tersebut.
-
US$20,560,000 or 80% of the contract price of the vessel or 80% of the market value of the vessel, whichever amount is lower, if there is an approved charter agreement fixed for the vessel.
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
Bank and (continued)
Natixis, Cabang Singapura (lanjutan)
Natixis, Singapore Branch (continued)
Pada tanggal 22 Januari 2009, Papaveraceae dan Petunia menarik dana dari fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Natixis masing-masing sebesar US$5.140.000, yang digunakan untuk perolehan kapal (Catatan 38j).
On January 22, 2009, Papaveraceae and Petunia drew down from the loan facilities from Natixis the amount of US$5,140,000 each, which was used to finance the acquisition of the vessels (Note 38j).
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Pada tanggal 9 Mei 2007, LCM, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), yang dibagi menjadi dua periode pinjaman berjangka/term loan sebagai berikut:
On May 9, 2007, LCM, a Subsidiary, obtained credit facilities from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), which are arranged into two term loans as follows:
-
Term Loan 1 sebesar US$5.920.000 yang ditarik pada tanggal 9 Mei 2007 untuk membiayai pembelian satu floating crane (FC LCM Jaya).
-
Term Loan 1 amounting to US$5,920,000 which was drawn on May 9, 2007 to finance the acquisition of one floating crane (FC LCM Jaya).
-
Term Loan 2 sebesar US$800.000 yang ditarik pada tanggal 23 Mei 2007 untuk membiayai pembelian satu kapal tunda (TB LCM Satu).
-
Term Loan 2 amounting to US$800,000 which was drawn on May 23, 2007 to finance the acquisition of one tugboat (TB LCM Satu).
financial
institution
loans
Pada tanggal 15 Januari 2010, LCM telah melunasi seluruh pinjaman ke BII.
On January 15, 2010, LCM fully settled its loan to BII.
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank UOB Indonesia
Pada tanggal 2 September 2008, BJP, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit berjangka dari PT Bank UOB Indonesia (UOB) untuk membiayai pembelian satu floating crane, dengan pagu pinjaman sebesar US$9.000.000 atau 75% dari nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah. Pada tanggal 22 Oktober 2008, beberapa ketentuan dalam fasilitas kredit tersebut diubah, sehingga Perusahaan dapat melakukan penarikan atas pinjaman tersebut dalam mata uang rupiah dan pagu pinjaman menjadi US$9.000.000 atau nilai rupiah yang setara dengan itu atau 75% dari nilai wajar kapal, mana yang lebih rendah.
On September 2, 2008, BJP, a Subsidiary, obtained a term loan credit facility from PT Bank UOB Indonesia (UOB) to finance the acquisition of one floating crane, with a maximum drawable amount of US$9,000,000 or 75% of the fair value of the vessel, whichever is lower. On October 22, 2008, some provisions of the credit facility were amended, whereby the Company was allowed to make withdrawals of the facility in rupiah and the maximum drawable amount became US$9,000,000 or its rupiah equivalent or 75% of the fair value of the vessel, whichever is lower.
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
Bank and (continued)
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)
Pada tanggal 3 Juli 2009, Perusahaan menandatangani adendum atas perjanjian pinjaman yang dibuat antara Perusahaan dengan PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), sehubungan dengan fasilitas kredit dengan pagu pinjaman senilai Rp400.000.000.000 yang diperoleh pada tahun 2008. Sebelum adendum, jangka waktu pembayaran pinjaman tersebut adalah satu tahun dan jumlah yang terhutang sehubungan dengan pinjaman tersebut pada tanggal 31 Maret 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Bank Jangka Pendek”.
On July 3, 2009, the Company signed an amendment of the loan agreement entered into between the Company and PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), in relation to the credit facility with a maximum drawable amount of Rp400,000,000,000 which was obtained in 2008. Before the amendment, the repayment period of the loan was one year and the outstanding balance as of March 31, 2009 was presented as part of “Short-term Bank Loans”.
Setelah ditandatanganinya adendum, rincian dari fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
After the amendment, the details of the credit facility are as follows:
-
Kredit Investasi Fasilitas kredit ini mempunyai pagu pinjaman sebesar Rp200.000.000.000 dan dikenakan bunga dengan bunga tahunan sebesar 13,5%. Pembayaran atas fasilitas pinjaman ini akan dilakukan secara tiga-bulanan mulai pada tanggal 25 Maret 2010 sampai dengan tanggal 25 Juni 2014 (Catatan 43n).
-
Kredit Modal Kerja Fasilitas kredit ini mempunyai pagu pinjaman sebesar Rp200.000.000.000 dan dikenakan bunga dengan bunga tahunan sebesar 13,5%. Pembayaran atas fasilitas pinjaman ini akan dilakukan secara tiga-bulanan mulai pada tanggal 25 Maret 2010 sampai dengan tanggal 25 Juni 2012 (Catatan 43n).
financial
institution
loans
-
Investment Credit This credit facility has a maximum drawable amount of Rp200,000,000,000 and bears an interest at the annual rate of 13.5%. The repayment of the loan obtained from this credit facility will be done on a quarterly basis starting on March 25, 2010 up to June 25, 2014 (Note 43n).
-
Working Capital This credit facility has a maximum drawable amount of Rp200,000,000,000 and bears an interest at the annual rate of 13.5%. The repayment of the loan obtained from this credit facility will be done on a quarterly basis starting on March 25, 2010 up to June 25, 2012 (Note 43n).
PT Mega Finadana
PT Mega Finadana
Pada tahun 2005, Perusahaan mengadakan dua perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Mega Finadana, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk memperoleh dua kendaraan operasional dengan nilai keseluruhan sebesar Rp3.350.000.000, yang telah dilunasi secara cicilan sampai dengan bulan Desember 2009.
In 2005, the Company entered into two consumer financing agreements with PT Mega Finadana, a related party, for the acquisition of two operational vehicles in the total amount of Rp3,350,000,000, which was paid in installments up to December 2009.
Pada tahun 2008, Perusahaan mengadakan empat perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Mega Finadana untuk memperoleh empat kendaraan operasional dengan nilai keseluruhan sebesar Rp600.550.000, yang akan dilunasi secara cicilan sampai dengan bulan Oktober 2011.
In 2008, the Company entered into four consumer financing agreements with PT Mega Finadana for the acquisition of four operational vehicles in the total amount of Rp600,550,000, which is payable in installments up to October 2011.
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang bank dan lembaga pembiayaan (lanjutan)
Bank and (continued)
PT Mega Finadana (lanjutan)
PT Mega Finadana (continued)
Pada 26 Februari 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman konsumen dari PT Mega Finadana untuk pendanaan kembali tiga unit kendaraan operasional dengan nilai keseluruhan sebesar Rp2.000.000.000 atau 76% dari harga kendaraan, yang akan dilunasi secara cicilan sampai dengan bulan Maret 2012.
On February 26, 2009, the Company obtained consumer loan facility from PT Mega Finadana for refinancing three units of operational vehicles in the total amount of Rp2,000,000,000 or 76% of the vehicles’ price, which is payable in installments up to March 2012.
Lain-lain
Others
Teraoka Shoji Inc.
Teraoka Shoji Inc.
Pada bulan Juni 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli dengan Teraoka Shoji Inc., dimana Teraoka Shoji Inc. akan menjual satu set secondhand 2000 T/H coal loading barge kepada Perusahaan atau nominee Perusahaan, yaitu LCM, dengan harga jual sebesar US$10.300.000. Uang muka untuk pembelian tersebut adalah sebesar US$5.000.000, dan sisanya diangsur 50 kali cicilan bulanan.
In June 2009, the Company entered into sale and purchase agreement with Teraoka Shoji Inc., whereby the latter agreed to sell one set of secondhand 2000 T/H coal loading barge to the Company or its nominee, LCM, at the price of US$10,300,000. Downpayment made for this purchase amounted to US$5,000,000, and the remaining balance is payable in 50 monthly installments.
Teraoka S.A., Panama
Teraoka S.A., Panama
Pada bulan Juni 2006, Perusahaan mengadakan dua perjanjian jual beli dengan Teraoka S.A., dimana Teraoka S.A. akan menjual satu kapal tunda dan satu floating crane kepada Perusahaan atau nominee Perusahaan, yaitu BJP, dengan harga jual sebesar JP¥990 juta. Uang muka untuk pembelian tersebut adalah sebesar JP¥774 juta, dan sisanya diangsur 36 kali cicilan bulanan.
In June 2006, the Company entered into two sale and purchase agreements with Teraoka S.A., whereby the latter agreed to sell one tugboat and one floating crane to the Company or its nominee, BJP, at the total price of JP¥990 million. Downpayment made for these purchases amounted to JP¥774 million, and the remaining balance is payable in 36 monthly installments.
Pada tanggal 11 Februari 2010, BJP telah melunasi seluruh hutangnya ke Teraoka S.A..
On February 11, 2010, BJP fully settled its payable to Teraoka S.A..
85
financial
institution
loans
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Berdasarkan beberapa perjanjian pinjaman dengan para kreditor tersebut diatas, Perusahaan dan Anak Perusahaan wajib memenuhi beberapa ketentuan, antara lain:
Under several agreements with the abovementioned creditors, the Company and Subsidiaries are required to comply with several covenants, among others, as follows:
a.
Menjaga rasio-rasio keuangan tertentu
a.
Maintain certain financial ratios
b.
Memperoleh persetujuan tertulis dari pihak kreditor sebelum melakukan transaksi-transaksi berikut:
b.
Obtain written approval from creditors prior to performing the following transactions:
(1) Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau menyewakan seluruh atau sebagian aset Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan usaha normal Perusahaan dan Anak Perusahaan
(1) Sell or in any way transfer the right on or rent out, in whole or in part, the assets of the Company and Subsidiaries, except in the normal course of their business
(2) Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan kegiatan normal usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan
(2) Obtain credit facilities or other loans from third parties, except in the normal course of their business
(3) Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan dan Anak Perusahaan kepada pihak lain
(3) Act as guarantor or pledge the Company's and Subsidiaries' assets to another party
(4) Mengubah bentuk dan status hukum Perusahaan dan Anak Perusahaan, anggaran dasar, susunan direksi, komisaris dan pemegang saham
(4) Change the Company's and Subsidiaries' legal form, articles of association, members of their boards of directors and commissioners and stockholders
(5) Melakukan investasi atau saham dalam perusahaan lain
(5) Invest in shares of stock of other companies
penyertaan
(6) Melakukan pembayaran dividen
(6) Pay any dividends
(7) Melakukan transaksi penggabungan usaha atau akuisisi.
(7) Enter into transactions.
merger
or
acquisition
Also, all of the loan agreements (except the agreements on the loans obtained from PT Mega Finadana, Teraoka S.A., Panama and Teraoka Shoji Inc.) have included “cross default” provisions.
Selain itu, seluruh perjanjian pinjaman (kecuali perjanjian pinjaman yang diperoleh dari PT Mega Finadana, Teraoka S.A., Panama dan Teraoka Shoji Inc.) mencantumkan ketentuan-ketentuan “cross default”.
86
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued)
Krisis ekonomi global yang mengakibatkan terjadinya perlambatan aktivitas ekonomi global telah memberikan pengaruh negatif terhadap operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan secara signifikan. Selain itu, beban keuangan yang tinggi dan kerugian transaksi derivatif telah mengakibatkan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp191 miliar untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan defisit sebesar Rp328 miliar pada tanggal 31 Maret 2010. Sebagai akibat dari keadaan tersebut diatas, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak dapat memenuhi beberapa rasio keuangan yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Meskipun beberapa pinjaman lainnya tidak mensyaratkan pemenuhan beberapa rasio keuangan dalam perjanjian pinjamannya, namun pinjaman tersebut mencantumkan klausula cross default. Selain itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga telah menghentikan pembayaran atas seluruh kewajiban derivatifnya, baik yang telah jatuh tempo maupun yang dihentikan sebelum jatuh tempo (unwound). Perusahaan dan Anak Perusahaan juga telah menghentikan pembayaran pokok pinjaman yang telah jatuh tempo sehubungan dalam kondisi standstill informal yang diupayakan oleh Perusahaan. Namun demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan masih melakukan pembayaran bunga pinjaman yang jatuh tempo dan masih mempunyai kemampuan untuk memperpanjang pinjaman yang tidak mempunyai jaminan untuk periode selama satu hingga tiga bulan.
The global economic crisis which significantly caused the global economic slowdown has negatively impacted the operations of the Company and Subsidiaries. In addition, the high financial cost and loss from derivative transactions had caused the Company and Subsidiaries to incur net loss amounting to Rp191 billion for the three months ended March 31, 2010 and deficit of Rp328 billion as of March 31, 2010. As a consequence, the Company and Subsidiaries are unable to meet certain financial ratios as required in the loan agreements. Although certain other loan agreements do not require financial ratios to be maintained, there are cross default provisions in the loan agreements. Also, the Company and Subsidiaries have ceased the payment for all of their derivative liabilities that are due, as well as those arising from early terminated contracts (unwound). The Company and Subsidiaries also have stopped all of the principal payments which are due and payable in relation to the informal standstill position initiated by the Company. However, the Company and Subsidiaries still continue paying interest which is due on their loans and still have the ability to roll over their unsecured short-term debts for one- to three-month periods.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang dalam proses meminta surat pernyataan pembebasan (waiver) secara formal dari para kreditor, atas tidak terpenuhinya persyaratan pinjaman tersebut. Dalam keadaan demikian, para kreditor dapat atau mempunyai hak untuk menyatakan pinjaman-pinjaman tersebut dalam kondisi default dan meminta seluruh jumlah pinjaman menjadi segera terutang dan wajib bayar. Namun demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan belum menerima surat dari para kreditor yang meminta pembayaran kembali atas saldo terhutang pinjaman.
As of August 27, 2010, the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the Company and Subsidiaries are in the process of obtaining the formal waiver from their creditors regarding their inability to fulfill the loan covenants. In these circumstances, the creditors may declare the loans in default and ask for immediate repayment of all outstanding debts. However, the Company and Subsidiaries have not received any notices from their creditors demanding the immediate repayment of the outstanding debts.
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 19. LONG-TERM DEBTS (continued) The Company and Subsidiaries are still under negotiation with the creditors to restructure their short-term and long-term liabilities, including the counterparties in relation to the Company and Subsidiaries’ derivative liabilities. Therefore, in accordance with generally accepted accounting principles, all of the long-term debts should be reclassified and presented as part of current liabilities in the consolidated balance sheet as of March 31, 2010. In addition, in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) effective on January 1, 2010, all of the remaining transaction costs of the default loans should be charged directly to profit or loss in the period the default incurred. However, the management of the Company and Subsidiaries decided to present the long-term debts as part of non-current liabilities in accordance with the payment schedules under the existing loan agreements, and amortize the debt transaction cost over the terms of the debts. If the long-term debts, together with the bonds payable and guaranteed secured notes payable, and medium-term notes payable were reclassified and presented as part of current liabilities, the total consolidated current liabilities will increase by Rp3.26 trillion and the Company and Subsidiaries’ total current liabilities will exceed the total current assets by Rp4.31 trillion. If all of the remaining transaction costs were charged directly to profit or loss for the current period, the Company and Subsidiaries’ other expenses will increase by Rp42.1 billion (Notes 14, 20, 21 and 42).
Perusahaan dan Anak Perusahaan masih dalam negosiasi restrukturisasi hutang dengan para kreditor untuk pinjaman jangka pendek dan jangka panjang tersebut diatas, termasuk dengan pihakpihak counterparty sehubungan dengan kewajiban derivatif Perusahaan dan Anak Perusahaan. Oleh karenanya, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, seluruh pinjaman jangka panjang harus direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2010. Selain itu, sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010, seluruh biaya transaksi yang tersisa atas pinjaman yang default harus dibebankan seluruhnya ke laporan laba rugi berjalan pada periode terjadinya default tersebut. Namun demikian, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan memutuskan untuk tetap menyajikan pinjaman jangka panjang tersebut sebagai bagian dari hutang jangka panjang sesuai dengan jadwal pembayaran berdasarkan perjanjian pinjaman yang ada dan tetap mengamortisasi biaya transaksi pinjaman tersebut selama jangka waktu hutang. Jika pinjaman jangka panjang tersebut bersamasama dengan hutang obligasi dan wesel bayar yang dijamin dan wesel bayar jangka menengah direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar maka jumlah kewajiban lancar konsolidasi akan naik sebesar Rp3,26 triliun dan kewajiban lancar Perusahaan dan Anak Perusahaan melebihi jumlah aset lancar sebesar Rp4,31 triliun. Jika seluruh biaya transaksi pinjaman yang tersisa dibebankan seluruhnya ke laporan laba rugi periode berjalan, maka beban lain-lain Perusahaan dan Anak Perusahaan akan bertambah sebesar Rp42,1 miliar (Catatan 14, 20, 21 dan 42).
88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH
20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET
Analisis saldo akun ini pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
An analysis of the balance of this account as of March 31, 2010 and 2009 is as follows:
2010 Nilai Nominal Wesel Bayar Dolar A.S. yang Dijamin dengan tingkat bunga 8,75% (US$140.850.000 pada tahun 2010 dan 2009) Obligasi Rupiah Obligasi APOL II Tahun 2008
2009 Nominal Amount
1.283.847.750.000
1.630.338.750.000
600.000.000.000
600.000.000.000
Jumlah nilai nominal 1.883.847.750.000 2.230.338.750.000 Dikurangi diskonto dan biaya emisi yang ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp41.176.362.597 pada tahun 2010 dan Rp30.368.776.317 pada tahun 2009 (34.723.929.552) (45.531.515.832) Bersih
1.849.123.820.448
2.184.807.234.168
8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes (US$140,850,000 in 2010 and 2009) Rupiah Bonds APOL Bonds II in Year 2008 Total nominal value Less discounts and deferred issuance cost - net of accumulated amortization of Rp41,176,362,597 in 2010 and Rp30,368,776,317 in 2009 Net
The details of the above discounts, deferred issuance costs and related accumulated amortization are as follows:
Rincian diskonto, biaya emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah sebagai berikut: 2010
2009
Diskonto dan beban emisi ditangguhkan Wesel Bayar Dolar A.S. yang Dijamin dengan tingkat bunga 8,75% Obligasi Rupiah Obligasi APOL II Tahun 2008
64.708.875.751
64.708.875.751
11.191.416.398
11.191.416.398
Discounts and deferred issuance cost 8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes Rupiah Bonds APOL Bonds II in Year 2008
Jumlah
75.900.292.149
75.900.292.149
Total
Dikurangi akumulasi amortisasi diskonto dan beban emisi ditangguhkan termasuk amortisasi periode berjalan sebesar Rp2.701.896.570 pada tahun 2010 dan 2009
41.176.362.597
30.368.776.317
Less accumulated amortization of discounts and deferred issuance costs inclusive of current amortization of Rp2,701,896,570 in 2010 and 2009
Bersih
34.723.929.552
45.531.515.832
Net
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan) (i)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (i)
Wesel Bayar Dolar A.S. yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes), tingkat bunga 8,75%
8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes
Pada tanggal 3 Mei 2006, Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV), Anak Perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, menerbitkan wesel bayar yang dijamin dalam mata uang dolar A.S. dengan nilai nominal sebesar US$160 juta, dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. dan PT Apol Bahtera, bertindak sebagai “Penjamin”.
On May 3, 2006, Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V. (APOL BV), a wholly-owned Subsidiary, issued U.S. dollar-denominated guaranteed secured notes with a total nominal value of US$160 million, with the Company and Subsidiaries, except Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. and PT Apol Bahtera, acting as “Guarantors”.
Sehubungan dengan penawaran ini, APOL BV memperoleh peringkat B+ dari Standard & Poor’s. Wesel bayar ini dikenakan tingkat bunga tahunan tetap bersih sebesar 8,75% per tahun yang dibayar setiap setengah tahun, dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2013. Hasil penerimaan dari emisi wesel bayar yang dijamin tersebut terutama digunakan untuk membiayai pelunasan pinjaman sebesar US$93 juta, untuk pembelian kapal sebesar US$57,1 juta dan sisanya, digunakan untuk keperluan modal kerja. Wesel bayar ini dijaminkan dengan saham Anak Perusahaan yang dimiliki oleh Perusahaan, kecuali Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. dan PT Apol Bahtera.
In connection with the notes offering, APOL BV received a rating of B+ from Standard & Poor’s. The notes are subject to net interest at the fixed annual rate of 8.75% payable semi-annually, and will mature on May 3, 2013. The proceeds from the issuance of these guaranteed notes were primarily used to refinance loans totaling US$93 million, to purchase additional vessels totaling US$57.1 million and the remainder, for working capital purposes. The notes are secured by the shares of the Subsidiaries except Arpeni Shipping Co. Pte. Ltd. and PT Apol Bahtera.
APOL BV telah menunjuk HSBC Bank USA, National Association, sebagai Wali Amanat, Agen Pembayaran dan Pencatatan, serta menunjuk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebagai Agen Penjamin (Collateral Agent).
APOL BV has appointed HSBC Bank USA, National Association, as the Trustee, Paying Agent and Registrar, and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited as the Collateral Agent.
APOL BV memiliki opsi untuk membeli kembali wesel bayar dengan kondisi sebagai berikut:
The guaranteed notes may be redeemed at the option of APOL BV as follows:
·
·
Setiap saat sebelum tanggal 3 Mei 2010, maksimum sampai dengan 35% dari nilai pokok wesel bayar yang dijamin, dengan dana dari satu atau lebih penawaran umum saham (public equity offerings) Perusahaan, dengan harga pembelian kembali setara dengan 108,75% dari nilai pokok wesel bayar yang dijamin, ditambah bunga yang masih harus dan belum dibayar sampai dengan tanggal pembelian kembali, jika ada, jika kondisi-kondisi tertentu terpenuhi;
90
At any time prior to May 3, 2010, up to a maximum of 35% of the original aggregate principal amount, with the proceeds of one or more public equity offerings of the Company, at a redemption price equal to 108.75% of the principal amount thereof, plus accrued and unpaid interest to the redemption date, if any, provided that certain conditions are met;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan) (i)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (i)
Wesel Bayar Dolar A.S. yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes), tingkat bunga 8,75% (lanjutan)
8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes (continued)
·
Pada tanggal atau setelah tanggal 3 Mei 2010, seluruh atau sebagian dari wesel bayar yang dijamin dengan harga pembelian kembali setara dengan 104,3750%, 102,1875% dan 100,0000% dari nilai pokok wesel bayar yang dijamin selama periode 12 bulan masing-masing mulai tanggal 3 Mei pada tahun 2010, 2011 dan 2012 dan seterusnya, ditambah bunga yang masih harus dan belum dibayar sampai dengan tanggal pembelian kembali;
·
On or after May 3, 2010, all or part of the guaranteed notes at a redemption price equal to 104.3750%, 102.1875% and 100.0000% of the principal amount during the 12-month period commencing on May 3 of 2010, 2011 and 2012 onwards, respectively, plus accrued and unpaid interest to the redemption date;
·
Setiap saat sebelum tanggal 3 Mei 2010, seluruh atau sebagian dari wesel bayar yang dijamin dengan harga pembelian kembali setara dengan 100% dari nilai pokok ditambah applicable premium dan bunga yang masih harus dan belum dibayar, jika ada, sampai dengan tanggal pembelian kembali;
·
At any time prior to May 3, 2010, all or part of the guaranteed notes at a redemption price equal to 100% of the principal amount plus the applicable premium as of, and any accrued and unpaid interest to, the redemption date;
·
Setiap saat jika terjadi perubahan tertentu yang berkaitan dengan perpajakan di Belanda, Panama, Indonesia atau Labuan yang mengharuskan APOL BV atau Perusahaan untuk membayar jumlah tambahan sehubungan dengan jumlah wesel bayar di atas jumlah tertentu, secara keseluruhan tetapi tidak secara sebagian, dengan harga pembelian kembali sebesar 100% dari nilai pokok ditambah dengan jumlah tambahan dan bunga yang masih belum dibayar, jika ada, sampai dengan tanggal pembelian kembali.
·
At any time in the event of certain changes affecting taxation in the Netherlands, Panama, Indonesia or Labuan that would require APOL BV or the Company to pay an additional amount in respect of any note in excess of certain amount, in whole but not in part, at a redemption price of 100% of their principal amount plus all additional amounts due as of, and any accrued interest to, the redemption date.
In the event of a change in control (including sale, lease, transfer, conveyance or other disposition of all or substiantially all of the Company’s and Subsidiaries’ assets), the holder of the guaranteed notes has the right to require APOL BV to repurchase all or any part of such holder’s notes at a purchase price equal to 101% of the aggregate principal amount plus accrued and unpaid interest, if any, to the purchase date.
Jika terjadi perubahan terhadap pengendalian (termasuk penjualan, penyewaan, pengalihan, pemindahan atau penghapusan seluruh atau sebagian besar aset Perusahaan dan Anak Perusahaan), pemegang wesel bayar berhak untuk meminta APOL BV untuk membeli kembali seluruh atau sebagian wesel bayar miliknya dengan harga pembelian setara dengan 101% dari nilai pokok wesel bayar ditambah dengan bunga yang masih harus dan belum dibayar, jika ada, sampai dengan tanggal pembelian.
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan) (i)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (i)
Wesel Bayar Dolar A.S. yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes), tingkat bunga 8,75% (lanjutan)
8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes (continued)
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian wesel bayar yang dijamin tersebut di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu sebagaimana tercantum dalam perjanjian pinjaman, seperti rasio LSBPPA / beban bunga harus seminimalnya 2 kali. Berdasarkan perjanjian pinjaman, dan persyaratan tertentu yang tidak memperbolehkan untuk, antara lain, penjualan, penyewaan atau pengalihan aset; konsolidasi, penggabungan usaha dan penjualan aset; pengumuman dan pembagian dividen kas; pembayaran dividen oleh Anak Perusahaan; perolehan hutang baru; dan penjualan atau pengalihan kepemilikan saham Perusahaan di Anak Perusahaan-penjamin, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari pemberi pinjaman, kecuali dalam kondisi tertentu yang diizinkan dalam perjanjian wesel bayar tersebut.
Under the terms of the agreement covering the above-mentioned guaranteed secured notes, the Company and Subsidiaries are required to comply with certain financial ratios as stipulated in the agreement, such as EBITDA / interest expense which must at least be equal to 2 times. Based on the agreement, the restrictive covenants prohibit, among others, the sale, lease or transfer of their assets; consolidation, mergers and sale of assets; declaration and payment of cash dividends; dividend payments by the Subsidiaries; incurrence of indebtedness; and sale or transfer of the Company’s equity ownerships in the Subsidiary-guarantors, without the prior written consent from the lender, except under certain permitted terms and conditions stipulated in the agreement.
Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak dapat memenuhi beberapa persyaratan yang disyaratkan dalam perjanjian wesel bayar yang dijamin dan kondisi tersebut dialami secara berkelanjutan, maka wali amanat atau pemegang wesel bayar yang dijamin yang secara keseluruhan minimal mewakili 25% dari nilai pokok wesel bayar yang dijamin dapat mengumumkan bahwa wesel bayar yang dijamin tersebut menjadi terhutang dan jatuh tempo.
If the Company and Subsidiaries are unable to meet certain covenants as required in the guaranteed secured notes agreement, and such condition is continuing, the trustee or the bondholders of at least 25% in the aggregate of the principal amount of the outstanding notes may declare all the notes to be due and payable immediately.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan belum meminta waiver secara formal dari para wali amanat atau pemegang wesel bayar yang dijamin, atas tidak terpenuhinya persyaratan pinjaman tersebut. Selain itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan belum menerima surat dari wali amanat maupun pemegang wesel bayar yang dijamin yang meminta wesel bayar yang dijamin menjadi segera terutang dan wajib bayar.
As of August 27, 2010, the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the Company and Subsidiaries have not yet sought the formal waiver from their trustee or the holders regarding their inability to fulfill the loan covenants. In addition, the Company and Subsidiaries have not received any notices from the trustee or the bondholders demanding the immediate repayment of the guaranteed secured notes payable.
92
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan) (i)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (i)
Wesel Bayar Dolar A.S. yang Dijamin (Guaranteed Secured Notes), tingkat bunga 8,75% (lanjutan)
8.75% U.S. Dollar Guaranteed Secured Notes (continued)
Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, seluruh wesel bayar yang dijamin harus direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2010. Namun demikian, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan memutuskan untuk tetap menyajikan wesel bayar yang dijamin tersebut sebagai bagian dari kewajiban jangka panjang sesuai dengan jadwal pembayaran berdasarkan perjanjian yang ada (Catatan 14, 19, 21 dan 42).
In accordance with generally accepted accounting principles, all of the guaranteed secured notes payable should be reclassified and presented as part of current liabilities in the consolidated balance sheet as of March 31, 2010. However, the management of the Company and Subsidiaries decided to present the guaranteed secured notes payable as part of non-current liabilities in accordance with the payment schedules under the existing agreements (Notes 14, 19, 21 and 42).
Amortisasi biaya emisi wesel bayar masingmasing sebesar Rp2.227.515.000 pada tahun 2010 dan 2009, diakui sebagai bagian dari akun “Lain-lain - Bersih” di bagian “Beban (Penghasilan) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010, seluruh biaya emisi yang tersisa atas wesel bayar yang dijamin yang default harus dibebankan seluruhnya ke laporan laba rugi berjalan pada periode terjadinya default tersebut. Namun demikian, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan memutuskan agar biaya emisi tersebut tetap diamortisasi selama jangka waktu wesel bayar.
Amortization of notes issuance cost amounting to Rp2,227,515,000 in 2010 and 2009 each, is presented as part of “Others Net” under the “Other Charges (Income)” section of the consolidated statement of income. In accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) effective on January 1, 2010, all of the remaining issuance costs of the default guaranteed secured notes payable should be charged directly to profit or loss in the period the default occurred. However, the management of the Company and Subsidiaries decided that the issuance costs be still amortized over the terms of the notes.
Pada tanggal 14 Januari 2010, Fitch Ratings, sebuah badan pemeringkat internasional, menurunkan peringkat wesel bayar dalam mata uang dolar A.S. dengan nilai nominal yang tersisa sebesar US$140.850.000 yang diterbitkan oleh APOL BV, dari CCC menjadi C.
On January 14, 2010, Fitch Ratings, an international rating agency, downgraded the rating of the U.S. dollar-denominated guaranteed secured notes with remaining face value of US$140,850,000 which were issued by APOL BV, from CCC to C.
93
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II in Year 2008
(ii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008 Pada tanggal 6 Maret 2008, Perusahaan menerbitkan Obligasi APOL II Tahun 2008 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai wali amanat. Nilai nominal obligasi keseluruhan adalah Rp600 miliar. Obligasi tersebut terdiri dari dua seri:
On March 6, 2008, the Company issued APOL Bonds II in Year 2008 with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the trustee. The bonds have a total nominal value of Rp600 billion. The bonds consist of two series:
a)
Obligasi Seri A sebesar Rp276 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2013.
a)
Series A bonds amounting to Rp276 billion which will mature on March 18, 2013.
b)
Obligasi Seri B sebesar Rp324 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2015.
b)
Series B bonds amounting to Rp324 billion which will mature on March 18, 2015.
Setelah ulang tahun 1 (pertama) sejak tanggal emisi obligasi, Perusahaan dapat melakukan pembelian kembali sebagian atau seluruhnya atas obligasi yang belum jatuh tempo dengan harga pasar, baik diperlakukan sebagai obligasi yang dibeli kembali dan dijual dikemudian hari atau sebagai pelunasan.
After the first anniversary of the bonds’ issue date, the Company has an option to buy back a portion or all of the bonds at the market price before their maturity date, either as treasury bonds or for redemption.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), selaku agen pembayaran, berkewajiban membayar bunga obligasi, sebagai berikut:
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), acting as payment agent, pays interest on the bonds, as follows:
a)
a)
b)
Seri A: Mulai tanggal 18 Maret 2008 dan setiap tiga-bulanan sampai dengan 18 Maret 2013. Seri B: Mulai tanggal 18 Maret 2008 dan setiap tiga-bulanan sampai dengan 18 Maret 2015.
b)
Series A: Starting March 18, 2008 and every quarter thereafter up to March 18, 2013. Series B: Starting March 18, 2008 and every quarter thereafter up to March 18, 2015.
Pada tanggal 19 Maret 2008, Direktur PT Bursa Efek Indonesia menyetujui pencatatan obligasi Perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
On March 19, 2008, the Director of PT Bursa Efek Indonesia approved the listing of the Company’s bonds on the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan perjanjian awal, tingkat bunga obligasi Perusahaan ditetapkan berdasarkan peringkat obligasi yang ditentukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Setiap penurunan satu peringkat obligasi, suku bunga akan meningkat sebesar 0,375%.
Based on the existing agreement, the Company’s bond interest is determined by the bond rating which is issued by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Each decrease in the rating will increase the interest rates by 0.375%.
Obligasi Seri A dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 14,25% sampai dengan 16,50% pada tahun 2010 dan 12,00% pada tahun 2009, sedangkan obligasi Seri B dikenakan suku bunga berkisar antara 14,75% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010 dan 12,50% pada tahun 2009.
Series A bonds bear interest at annual rates ranging from 14.25% to 16.50% in 2010 and at the annual rate of 12.00% in 2009, while Series B bonds bear interest at annual rates ranging from 14.75% to 17.00% in 2010 and at the annual rate of 12.50% in 2009.
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued) (ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II in Year 2008 (continued)
(ii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008 (lanjutan) Sembilan puluh dua persen (92%) dari penerimaan dana emisi obligasi, setelah dikurangi beban penjaminan dan penawaran, digunakan untuk pelunasan pinjaman bank Perusahaan dan Anak Perusahaan, dan 8% dari penerimaan dana emisi obligasi digunakan untuk modal kerja.
Ninety-two percent (92%) of the net proceeds from the bonds, after deducting the underwriting fee and offering expenses, were used to repay the Company’s and Subsidiaries’ bank loans, and 8% of the proceeds from the bonds are used as working capital.
Amortisasi biaya emisi obligasi masing - masing sebesar Rp474.381.570 pada tahun 2010 dan 2009 diakui sebagai bagian dari akun “Lain-lain - Bersih” di bagian “Beban (Penghasilan) Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi. Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010, seluruh biaya emisi obligasi yang tersisa atas obligasi yang default harus dibebankan seluruhnya ke laporan laba rugi berjalan pada periode terjadinya default tersebut. Namun demikian, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan memutuskan agar biaya emisi obligasi tersebut tetap diamortisasi selama jangka waktu obligasi.
Amortization of bonds issuance cost amounting to Rp474,381,570 in 2010 and 2009 each, is presented as part of “Others Net” under the “Other Charges (Income)” section of the consolidated statement of income. In accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) effective on January 1, 2010, all of the remaining issuance costs of the default bonds should be charged directly to profit or loss in the period the default occurred. However, the management of the Company and Subsidiaries decided that the issuance costs be still amortized over the terms of the bonds.
Sesuai perjanjian perwaliamanatan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, seperti memelihara beberapa rasio keuangan antara lain tangible networth harus seminimalnya sebesar Rp1 triliun dan rasio hutang terhadap modal tidak lebih dari 3 kali.
In accordance with the agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, the Company is required to comply with several covenants, such as maintaining certain financial ratios, among others, the tangible networth which must at least be equal to Rp1 trillion and the debt-to-equity ratio should not exceed 3 times.
Perusahaan tidak dapat memenuhi beberapa rasio keuangan yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Namun demikian, Perusahaan masih melakukan pembayaran bunga obligasi yang jatuh tempo.
The Company and Subsidiaries are unable to meet certain financial ratios as required in the loan agreements. However, the Company and Subsidiaries still continue to pay interest which is due and payable on the bonds.
Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan, apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memenuhi persyaratan pinjaman, maka wali amanat akan menerbitkan surat teguran kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan.
In accordance with the trustee agreement, if the Company and Subsidiaries are unable to fulfill the loan covenants, the trustee will issue a notice letter to the Company and Subsidiaries.
95
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR YANG DIJAMIN - BERSIH (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 20. BONDS PAYABLE AND GUARANTEED SECURED NOTES PAYABLE - NET (continued)
(ii) Obligasi Rupiah - Obligasi APOL II Tahun 2008 (lanjutan)
(ii) Rupiah Bonds - APOL Bonds II in Year 2008 (continued)
Apabila dalam jangka waktu 120 hari setelah tanggal surat teguran dari wali amanat, Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memperbaiki kondisi tersebut atau tidak melakukan upaya perbaikan yang dapat diterima oleh wali amanat untuk mengatasi kondisi tersebut, maka wali amanat berhak memanggil rapat umum pemegang obligasi (RUPO) sesuai dengan ketentuan dan tata cara di dalam perjanjian perwaliamanatan. Apabila dalam RUPO tersebut, RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan-alasan yang diberikan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan, maka wali amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO harus mengajukan tagihan.
If within 120 days after the date of the notice letter from the trustee, the Company and Subsidiaries have not improved the conditions or do not take any actions acceptable to the trustee to enhance the conditions, the trustee has the right to call for a general meeting of bondholders (GMB) in accordance with the terms and procedures under the provisions of the trustee agreement. If in the GMB, the GMB can not accept the reasons and explanations by the Company and Subsidiaries, the trustee will proclaim the bonds to be due and payable within a certain period as determined in the GMB.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan belum mendapatkan surat teguran dari wali amanat atas tidak terpenuhinya persyaratan pinjaman tersebut. Oleh karenanya, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, seluruh hutang obligasi harus direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2010. Namun demikian, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan memutuskan untuk tetap menyajikan hutang obligasi tersebut sebagai bagian dari kewajiban jangka panjang (Catatan 14, 19, 21 dan 42).
As of August 27, 2010, the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the Company has not yet obtained the notice letter from the trustee in regard to its inability to fulfill the loan covenants. Therefore, in accordance with generally accepted accounting principles, all of the bonds payable should be reclassified and presented as part of current liabilities in the consolidated balance sheet as of March 31, 2010. However, the management of the Company and Subsidiaries decided not to reclassify and present the bonds payable as part of current liabilities (Notes 14, 19, 21 and 42).
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Maret 2010, obligasi tersebut memiliki peringkat idCCC (creditwatch dengan implikasi negatif) dari Pefindo, agen pemeringkat efek di Indonesia (Catatan 43d).
Based on the latest rating report released in March 2010, the bonds have idCCC (creditwatch with negative implication) rating from Pefindo, an Indonesian rating agency (Note 43d).
21. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH
21. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE The details of this account as of March 31, 2010 and 2009 are as follows:
Rincian akun ini pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Nilai nominal Biaya emisi wesel bayar jangka menengah yang belum diamortisasi
150.000.000.000
Bersih
149.398.606.351
(601.393.649)
96
150.000.000.000 (1.082.509.649) 148.917.490.351
Nominal amount Unamortized notes issuance cost Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 21. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
Pada tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah Syariah Ijarah II (MTN II) dengan nilai pokok sebesar Rp150.000.000.000 dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai wali amanat. Angsuran ijarah fee adalah sebesar Rp20.625.000.000 per tahun dan dibayar setiap tiga bulan. MTN II tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011.
On June 27, 2008, the Company issued Medium Term Notes Syariah Ijarah II (MTN II) with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) as the trustee. The MTN II have a nominal value of Rp150,000,000,000 and annual ijarah fee amounting to Rp20,625,000,000 payable quarterly. The MTN II is due on June 30, 2011.
Amortisasi biaya emisi MTN II masing-masing sebesar Rp120.279.000 pada tahun 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Lain-lain Bersih” di bagian “Beban (Penghasilan) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi. Ijarah fee masing-masing sebesar Rp5.156.250.000 pada tahun 2010 dan 2009 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Bunga” di bagian “Beban (Penghasilan) Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Amortization of MTN II issuance cost amounting to Rp120,279,000 each in 2010 and 2009 is presented as part of “Others - Net” under the “Other Charges (Income)” section of the consolidated statement of income. Ijarah fee amounting to Rp5,156,250,000 each in 2010 and 2009 on the MTN II is presented as part of “Interest Expense” under the “Other Charges (Income)” section of the consolidated statement of income.
MTN II tersebut tidak dijamin baik dengan benda, pendapatan atau aset lain milik Perusahaan ataupun dengan jaminan dari pihak lain. Seluruh aset Perusahaan, kecuali aset yang telah ditentukan spesifik menjadi jaminan bagi kreditor lainnya, digunakan sebagai jaminan pari-passu untuk semua kewajiban Perusahaan termasuk obligasi.
The MTN II is neither secured by any goods, income or other assets of the Company nor guaranteed by other parties. All of the Company’s assets, except for the assets that have been specifically used as security to its other creditors, are used as pari-passu security to all of the Company’s other liabilities including the bonds.
Berdasarkan Akad Ijarah pada tanggal 27 Juni 2008, Perusahaan menyetujui untuk mengalihkan manfaat dari penggunaan kapal laut Perusahaan (MV Saraswati dan MV Dewi Umayi) sebagai objek ijarah, kepada BRI. Hak kepemilikan atas objek ijarah tetap berada di Perusahaan (Catatan 11).
Based on the Ijarah Contract dated June 27, 2008, the Company agreed to transfer the rights over the benefits derived from the use of the Company’s vessels (MV Saraswati and MV Dewi Umayi) as ijarah objects, to BRI. The ownership of the ijarah objects, however, remained with the Company (Note 11).
Berdasarkan Akad Wakalah pada tanggal 27 Juni 2008, BRI memberikan kuasa kepada Perusahaan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
Based on the Wakalah Contract dated June 27, 2008, BRI granted the Company the authority to engage in the following:
a.
Membuat dan menandatangani akad-akad ijarah dengan penyewa kapal MV Saraswati dan MV Dewi Umayi.
a.
Make and sign ijarah contracts with the charterer of MV Saraswati and MV Dewi Umayi.
b.
Mewakili semua kepentingan pemegang MTN II dalam rangka pelaksanaan akad-akad ijarah tersebut, termasuk menerima, dan menyerahkan ijarah fee, sebagai hasil dari pemanfaatan penggunaan kapal dari penyewa kapal kepada pemegang MTN II.
b.
Represent the MTN II holders in executing the provisions of the ijarah contracts, including receipt of, and distribution to the MTN II holders, the ijarah fee derived from the rental of the vessels.
97
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 21. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
Berdasarkan perjanjian dengan BRI, selaku agen pemantau, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain:
In accordance with the agreement with BRI, as the monitoring agent, the Company is required to comply with several covenants, among others, as follows:
a.
Menjaga rasio keuangan tertentu, seperti kekayaan bersih berwujud harus lebih dari atau sama dengan Rp1 triliun dan rasio hutang terhadap modal tidak lebih dari atau sama dengan 3 kali
a.
Maintain certain financial ratios, such as the tangible networth which must at least be equal to Rp1 trillion and the debt-to-equity ratio should not exceed 3 times
b.
Memberitahukan secara tertulis kepada wali amanat sebelum melakukan perubahan anggaran dasar, susunan direksi, komisaris dan pemegang saham utama serta pembagian dividen
b.
Provide written notice to the trustee prior to amending its articles of association, changing its directors, commissioners and major stockholders and paying any dividend
c.
Perusahaan tidak diperbolehkan untuk:
c.
The Company is not allowed to:
(1) Menjaminkan lebih dari 50% harta kekayaan Perusahaan atau mengizinkan Anak Perusahaan untuk menjaminkan seluruh harta kekayaan, kecuali dalam kondisi-kondisi seperti yang dinyatakan dalam perjanjian
(1) Use more than 50% of the total assets of the Company or allow Subsidiaries to use all their assets as collateral, except for instances so allowed in the deed
(2) Memberikan jaminan perusahaan atau mengizinkan Anak Perusahaan untuk memberikan jaminan perusahaan, kecuali dalam kegiatan usaha normal
(2) Grant corporate guarantee or allow Subsidiaries to grant corporate guarantee, except in the ordinary course of business
(3) Melakukan transaksi penggabungan usaha dan pengambilalihan terhadap perusahaan lain yang berakibat negatif terhadap Perusahaan dalam memenuhi kewajiban Perusahaan
(3) Merge and acquire other companies which can cause negative effect to the Company’s ability to carry out its obligation
(4) Menjual, melepaskan atau mengalihkan aset Perusahaan yang nilainya melebihi 25% dari seluruh aset Perusahaan
(4) Sell or transfer the Company’s assets representing more than 25% of the total assets
(5) Menerbitkan surat hutang sejenis yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari kedudukan MTN
(5) Issue similar debt instruments which have higher rank than the MTN
(6) Melakukan perubahan dalam bidang usaha utama Perusahaan dan Anak Perusahaan
(6) Change the primary business activities of the Company and Subsidiaries
(7) Menjual atau memindahkan saham Anak Perusahaan yang menyebabkan Perusahaan mengalami kehilangan kendali atas Anak Perusahaan, kecuali jika dilakukan berdasarkan harga pasar yang memadai
(7) Sell or assign shares of Subsidiaries that will cause the Company to lose its control over the Subsidiaries, except if done based on reasonable market price
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 21. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
(8) Memberikan atau mengizinkan Anak Perusahaan memberikan pinjaman kepada pihak ketiga atau melakukan investasi dengan pihak ketiga, kecuali dalam kegiatan usaha normal.
(8) Provide or allow Subsidiaries to provide debt to or to invest in a third party, except in the ordinary course of business.
Perusahaan tidak dapat memenuhi beberapa rasio keuangan yang disyaratkan dalam perjanjian wesel bayar. Namun demikian, Perusahaan masih melakukan pembayaran ijarah fee MTN II yang jatuh tempo dan terhutang.
The Company is unable to meet certain financial ratios as required in the notes agreement. However, the Company still continues to pay the ijarah fees which are due on the MTN II.
Sesuai dengan perjanjian penerbitan MTN II, apabila Perusahaan tidak memenuhi persyaratan pinjaman, maka agen pemantau akan menerbitkan surat teguran kepada Perusahaan. Apabila dalam jangka waktu 14 hari setelah surat teguran dari agen pemantau, Perusahaan tidak memperbaiki kondisi tersebut atau tidak melakukan upaya perbaikan untuk mengatasi kondisi tersebut, yang dapat diterima oleh agen pemantau, maka agen pemantau berhak memanggil rapat umum pemegang surat berharga (RUPSB) sesuai dengan ketentuan dan tata cara di dalam perjanjian tersebut di atas. Apabila dalam RUPSB tersebut, RUPSB tidak dapat menerima penjelasan dan alasan-alasan yang diberikan oleh Perusahaan, maka agen pemantau dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPSB harus melakukan penagihan kepada Perusahaan.
In accordance with the MTN II agreement, if the Company is unable to fulfill the loan covenants, the monitoring agent will issue a notice letter to the Company. If within 14 days after the date of the notice letter from the monitoring agent the Company has not improved the conditions or does not take any actions acceptable to the monitoring agent to enhance the conditions, the monitoring agent has the right to call for a general meeting of noteholders (GMN) in accordance with the terms and procedures in the above-mentioned agreement. If in the GMN, the GMN cannot accept the explanations and reasons by the Company, the monitoring agent will proclaim the MTN II to be due and payable within a certain period as determined in the GMN.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan belum meminta waiver secara formal dari agen pemantau, atas tidak terpenuhinya persyaratan pinjaman tersebut. Namun demikian, Perusahaan belum menerima surat teguran dari agen pemantau sehubungan dengan ketidakmampuan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan pinjaman. Oleh karenanya, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, seluruh wesel bayar jangka menengah harus direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari kewajiban lancar pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2010. Selain itu, sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010, seluruh biaya emisi yang tersisa atas wesel bayar jangka menengah yang default harus dibebankan seluruhnya ke laporan laba rugi berjalan pada periode terjadinya default tersebut. Namun demikian, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan memutuskan untuk tidak mereklasifikasi dan tetap menyajikan wesel bayar jangka menengah tersebut sebagai bagian dari kewajiban jangka panjang dan masih mengamortisasi biaya emisi tersebut selama jangka waktu wesel (Catatan 14, 19, 20 dan 42).
As of August 27, 2010, the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the Company has not yet sought the formal waiver from the monitoring agent regarding its inability to fulfill the loan covenants. However, the Company has not received any notices from its monitoring agent regarding its inability to fulfill the loan covenants. Therefore, in accordance with generally accepted accounting principles, all of the medium-term notes payable should be reclassified and presented as part of current liabilities in the consolidated balance sheet as of March 31, 2010. In addition, in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) effective on January 1, 2010, all of the remaining issuance cost of the default medium-term notes payable should be charged directly to profit or loss in the period the default occurred. However, the management of the Company and Subsidiaries decided not to reclassify and present the medium-term notes payable as part of current liabilities and still amortize the issuance cost over the terms of the notes (Notes 14, 19, 20 and 42).
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
21. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan)
21. MEDIUM-TERM NOTES PAYABLE (continued)
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Maret 2010, MTN II ini memiliki peringkat idCCC(sy) (creditwatch dengan implikasi negatif) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat efek di Indonesia (Catatan 43d).
Based on the latest rating report released in March 2010, the MTN II have idCCC(sy) (creditwatch with negative implication) rating from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), an Indonesian rating agency (Note 43d).
22. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN
22. MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih anak-anak perusahaan yang dikonsolidasi yaitu: PT Apol Bahari Gemilang, PT Apol Bahtera, PT Apol Cemerlang, PT Apol Gemilang, PT Apol Jaya, PT Apol Lestari, PT Apol Sejahtera, PT Apol Stevedoring, PT Apol Stevedoring Gemilang, PT Apol Surya Jaya, PT Bontang Maju Sejahtera, PT Buana Jaya Pratama, PT Buana Samudera Pratama, PT Lotus Coalindo Marine, PT Lotus Jaya Marine, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Piru Sentosa Pratama, PT Surya Bahari Sejahtera, Handy Marine Inc. dan Prosperous Ships Holding Limited. Bagian pemegang saham minoritas atas akumulasi kerugian PT Buana Samudera Pratama telah melebihi bagiannya dalam saldo ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan kerugian tersebut telah dibebankan pada kepemilikan Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas.
This account represents the rights of minority interest in the net assets of consolidated subsidiaries: PT Apol Bahari Gemilang, PT Apol Bahtera, PT Apol Cemerlang, PT Apol Gemilang, PT Apol Jaya, PT Apol Lestari, PT Apol Sejahtera, PT Apol Stevedoring, PT Apol Stevedoring Gemilang, PT Apol Surya Jaya, PT Bontang Maju Sejahtera, PT Buana Jaya Pratama, PT Buana Samudera Pratama, PT Lotus Coalindo Marine, PT Lotus Jaya Marine, PT Lotus Kaiousei Marine, PT Piru Sentosa Pratama, PT Surya Bahari Sejahtera, Handy Marine Inc. and Prosperous Ships Holding Limited. The cumulative losses applicable to the minority interest in PT Buana Samudera Pratama have exceeded the minority stockholders’ interest in this Subsidiary’s equity. The excess has been charged against the Company’s interest as the majority stockholder.
23. MODAL SAHAM
23. CAPITAL STOCK The Company’s stockholders and their respective shareholding as of March 31, 2010 and 2009 are as follows:
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham 2010 PT Mandira Sanni Pratama PT Ayrus Prima Morgan Stanley & Co International plc Mellon S/A Cundhill Recovery FD DEG-Deutsche Investitions - UE Masyarakat (kepemilikan masing-masing di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Amount
Stockholders
919.750.240 630.853.760 294.000.000
30,673 21,038 9,805
229.937.560.000 157.713.440.000 73.500.000.000
200.617.500 260.000.000
6,690 8,671
50.154.375.000 65.000.000.000
2010 PT Mandira Sanni Pratama PT Ayrus Prima Morgan Stanley & Co International plc Mellon S/A Cundhill Recovery FD DEG-Deutsche Investitions - UE
693.382.500
23,123
173.345.625.000
Public (holding below 5% each)
2.998.604.000
100,000
749.651.000.000
Total
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pemegang Saham 2009 PT Mandira Sanni Pratama PT Ayrus Prima Mellon S/A Cundhill Recovery FD DEG-Deutsche Investitions - UE Masyarakat (kepemilikan masingmasing di bawah 5%) Jumlah
23. CAPITAL STOCK (continued) Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan (%)/ Percentage of Ownership (%)
Stockholders 2009
919.750.240 630.853.760 289.954.500 260.000.000
30,672 21,038 9,670 8,671
229.937.560.000 157.713.440.000 72.488.625.000 65.000.000.000
PT Mandira Sanni Pratama PT Ayrus Prima Mellon S/A Cundhill Recovery FD DEG-Deutsche Investitions - UE
898.045.500
29,949
224.511.375.000
Public (hold below 5% each)
2.998.604.000
100,000
749.651.000.000
Total
Based on the records maintained by the shares registrar, PT Datindo Entrycom, as of March 31, 2010, commissioners of the Company held 780,000 shares or 0.03% and directors of the Company held 34,043,000 shares or 1.14% of the Company’s issued and fully paid shares as of March 31, 2010.
Berdasarkan pencatatan PT Datindo Entrycom, Biro Administrasi Efek, pada tanggal 31 Maret 2010, komisaris Perusahaan memiliki 780.000 saham atau 0,03% dan direksi Perusahaan memiliki 34.043.000 saham atau 1,14% dari saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Maret 2010. 24. AGIO SAHAM
24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL This account represents the excess of the proceeds received over the par value of the shares issued during the Company’s initial public offering, net of all related stock issuance costs, as follows:
Akun ini merupakan selisih lebih jumlah yang diterima dari nilai nominal saham yang diterbitkan berkaitan dengan penawaran umum perdana Perusahaan, setelah dikurangi biaya penerbitan saham terkait, sebagai berikut: Selisih lebih jumlah yang diterima dari nilai nominal Biaya penerbitan saham Bersih
Jumlah/ Amount
62.500.000.000 (16.256.842.145)
Excess of amounts received over par value Stock issuance costs
46.243.157.855
25. SALDO LABA
Net
25. RETAINED EARNINGS In compliance with Corporation Law No. 40 of 2007 dated August 16, 2007, which requires companies to set aside, on a gradual basis, an amount equivalent to at least 20% of their subscribed capital as general reserve, the stockholders have approved the partial appropriation of the Company’s retained earnings as general reserve during their annual general meetings. Total appropriations of the Company’s retained earnings as general reserve as of March 31, 2010 and 2009 amounted to Rp500 million and Rp400 million, respectively.
Dalam rangka memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40, Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaanperusahaan secara bertahap mencadangkan sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan sebagai cadangan dana umum, para pemegang saham menyetujui pencadangan sebagian dari saldo laba Perusahaan dalam beberapa rapat umum tahunan pemegang saham sebagai cadangan dana umum. Jumlah saldo laba yang telah dicadangkan sebagai cadangan dana umum sampai dengan tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp500 juta dan Rp400 juta.
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
26. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
26. DIFFERENCE IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Akun ini merupakan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang berkaitan dengan akuisisi BSP dari PT Mandira Sanni Pratama, pemegang saham, dan penjualan aset tetap kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2005, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents the difference arising from the restructuring transactions among entities under common control, in connection with the acquisition of BSP from PT Mandira Sanni Pratama, a stockholder, and the sale of fixed assets to a related party in 2005, with the details as follows:
Akuisisi BSP Laba atas penjualan aset tetap
(1.336.498.411) 9.231.969.000
Bersih
Acquisition of BSP Gain on sale of fixed assets
7.895.470.589
Net
27. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN
27. DIFFERENCE IN EQUITY TRANSACTIONS OF SUBSIDIARIES
Akun ini merupakan selisih yang timbul atas perubahan transaksi ekuitas MPOLC, Anak Perusahaan yang dimiliki 100%, sehubungan dengan akuisisi Gazelle, perusahaan sepengendali pada bulan Juni 2000 dan akuisisi Ever Win, Ever Joy dan Rafflesia, perusahaan-perusahaan sepengendali pada bulan Oktober 2004, dengan persentase kepemilikan sebesar 100% pada setiap perusahaan.
This account represents the difference arising from the change in equity transactions of MPOLC, a 100%-owned Subsidiary, in connection with its acquisition of Gazelle, a company under common control in June 2000 and its acquisition of Ever Win, Ever Joy and Rafflesia, companies under common control, in October 2004, with ownership interest of 100% in each company.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku saham Gazelle, Ever Win, Ever Joy dan Rafflesia, yang diakui sebagai bagian dari ekuitas MPOLC, adalah sebagai berikut:
The differences between the transfer prices and the book values of the shares of Gazelle, Ever Win, Ever Joy and Rafflesia, which were recognized as part of MPOLC’s stockholders’ equity, are as follows:
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
Nilai Akuisisi (Jumlah dalam US$)/ Purchase Price (Original Amount in US$)
Nilai Wajar Aset Bersih (Jumlah dalam US$)/ Fair Value of Net Assets (Original Amount in US$)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (Jumlah dalam US$)/ Difference in Equity Transactions of Subsidiaries (Original Amount in US$)
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan (Setara dengan Rupiah)/Difference in Equity Transactions of Subsidiaries (Equivalent Rupiah Amount)
Gazelle Ever Joy Ever Win Rafflesia
20 2.910.000 3.410.000 2.680.000
13.136.564 2.925.458 3.396.600 2.638.706
13.136.544 15.458 (13.400 ) (41.294 )
62.323.647.806 140.511.705 (121.804.485 ) (375.365.490 )
Bersih/Net
9.000.020
22.097.328
13.097.308
61.966.989.536
102
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. SELISIH KURS KARENA LAPORAN KEUANGAN
PENJABARAN
28. DIFFERENCE IN TRANSLATION
2010
Saldo akhir
FOREIGN
CURRENCY
The movement of this account is as follows:
Mutasi akun ini adalah sebagai berikut:
Saldo awal Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan selama periode berjalan
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2009
44.896.625.469
208.353.947.792
Beginning balance
(16.549.258.684)
71.571.563.862
Translation adjustments during the period
28.347.366.785
279.925.511.654
Ending balance
This account consists of the difference arising from the translation of the financial statements of APOL BV (a Subsidiary based in the Netherlands); MPOLC (a Subsidiary based in Malaysia); Davos, Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Heckson, Illicium, Iridaceae, Lobelia, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4, NYE 5, Papaveraceae, Petunia, Rafflesia, Rosaceae, YED 1, YED 2, YED 3, YED 4 and YED 5 (Subsidiaries based in Panama); ARM and ARS (Subsidiaries based in Singapore); GBSL and Prosperous (Subsidiaries based in Hong Kong); and Handy Marine (Subsidiary based in St. Vincent and Grenadines); and translation of Royal Tanker Shipping S.A.’s equity (an associated company based in Panama).
Akun ini merupakan selisih yang timbul dari penjabaran laporan keuangan APOL BV (Anak Perusahaan yang berkedudukan di Belanda); MPOLC (Anak Perusahaan yang berkedudukan di Malaysia); Davos, Ever Joy, Ever Win, Gazelle, Heckson, Illicium, Iridaceae, Lobelia, NYE 1, NYE 2, NYE 3, NYE 4, NYE 5, Papaveraceae, Petunia, Rafflesia, Rosaceae, YED 1, YED 2, YED 3, YED 4 dan YED 5 (Anak Perusahaan yang berkedudukan di Panama); ARM dan ARS (Anak Perusahaan yang berkedudukan di Singapura); GBSL dan Prosperous (Anak Perusahaan yang berkedudukan di Hong Kong); dan Handy Marine (Anak Perusahaan yang berkedudukan di St.Vincent dan Grenadines); dan penjabaran nilai ekuitas Royal Tanker Shipping S.A. (perusahaan asosiasi yang berkedudukan di Panama). 29. PENDAPATAN JASA
29. SERVICE REVENUES This account consists of revenues from the following:
Pendapatan jasa terdiri dari pendapatan sebagai berikut: 2010
2009
Kapal milik Kapal sewa Kegiatan keagenan Lain-lain
312.258.833.707 35.047.814.355 27.666.064.039 688.619.492
350.524.909.408 75.729.890.360 19.322.982.804 626.038.800
Owned vessels Chartered vessels Agency activities Others
Jumlah
375.661.331.593
446.203.821.372
Total
Services rendered to related parties were about 1.34% and 0.55% of the total consolidated revenues for the three months ended March 31, 2010 and 2009, respectively (Note 33).
Penyediaan jasa kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 1,34% dan 0,55% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasi, masing-masing untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Catatan 33).
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PENDAPATAN JASA (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 29. SERVICE REVENUES (continued) Aggregate revenues of more than 10% of total consolidated revenues are as follows:
Pendapatan usaha yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010
2009
PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (Catatan 38h) PT Berau Coal
53.795.932.402 -
48.013.115.323 54.820.493.934
PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (Note 38h) PT Berau Coal
Jumlah
53.795.932.402
102.833.609.257
Total
30. BEBAN JASA
30. COST OF SERVICES The details of cost of services are as follows:
Rincian beban jasa adalah sebagai berikut: 2010
2009
Kapal milik Kapal sewa Kegiatan keagenan Lain-lain
267.154.593.173 55.173.586.034 5.275.861.784 1.157.035.244
272.921.344.234 87.272.220.792 1.406.004.721 781.438.640
Owned vessels Chartered vessels Agency activities Others
Jumlah
328.761.076.235
362.381.008.387
Total
Beban jasa dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 0,07% dan 0,21% dari jumlah beban jasa konsolidasi, masingmasing untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 (Catatan 33).
The cost of services from related parties was about 0.07% and 0.21% of the total consolidated cost of services for the three months ended March 31, 2010 and 2009, respectively (Note 33).
Pada tahun 2010 dan 2009, tidak terdapat pemasok yang memberikan jasa dengan nilai melebihi 10% dari jumlah beban jasa konsolidasi.
In 2010 and 2009, there was no supplier which rendered service at a cost representing more than 10% of the total consolidated cost of services.
31. BEBAN USAHA
31. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2010 Beban Penjualan Gaji, upah dan tunjangan karyawan Transportasi dan perjalanan dinas Beban kantor Representasi dan jamuan Jasa konsultan Pemasaran Komunikasi Lain-lain Sub-jumlah
2009
7.268.220.104 1.779.006.034 1.704.414.587 838.851.644 719.815.750 560.670.000 180.639.126 87.809.300
6.675.080.696 2.095.175.198 1.653.107.786 707.573.356 98.766.390 1.549.365.740 210.214.190 155.384.645
Selling Expenses Salaries, wages and employee benefits Transportation and travel Office utilities Representation and entertainment Professional fees Marketing Telecommunications Others
13.139.426.545
13.144.668.001
Sub-total
104
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. BEBAN USAHA (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 31. OPERATING EXPENSES (continued)
2010
2009
13.958.304.882 7.852.773.923 3.310.047.340
11.088.652.603 1.582.458.672 4.416.671.422
1.553.140.543 1.449.925.073 490.291.894 451.467.106 201.075.434 699.501.256
1.781.125.239 776.564.380 392.754.409 477.420.398 108.645.666 1.078.314.325
General and Administrative Expenses Salaries, wages and employee benefits Professional fees Office utilities Depreciation and amortization of fixed assets and investment properties (Notes 11 and 12) Transportation and travel Repairs and maintenance Telecommunications Representation and entertainment Others
Sub-jumlah
29.966.527.451
21.702.607.114
Sub-total
Jumlah
43.105.953.996
34.847.275.115
Total
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan tunjangan karyawan Jasa konsultan Beban kantor Penyusutan dan amortisasi aset tetap dan properti investasi (Catatan 11 dan 12) Transportasi dan perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Representasi dan jamuan Lain-lain
Operating expenses charged by related parties were about 2.80% and 3.87% of the total operating expenses in 2010 and 2009, respectively (Note 33).
Beban usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 2,80% dan 3,87% dari jumlah beban usaha (Catatan 33). 32. BEBAN BUNGA
32. INTEREST EXPENSE This account consists of interest expense on the following debts of the Company and Subsidiaries:
Akun ini terdiri dari beban bunga atas pinjaman yang diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 2010 Hutang obligasi dan wesel bayar Hutang bank dan lembaga pembiayaan Jumlah
2009
58.591.887.283 44.259.910.011
59.419.352.669 38.397.680.353
Bonds and notes payable Bank and financial institution loans
102.851.797.294
97.817.033.022
Total
105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 33. BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
The details of balances and transactions with related parties are as follows:
Rincian akun dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase dari Jumlah Aset/Kewajiban (%)/ Percentage of Total Assets/Liabilities (%)
Jumlah/Amount 2010
2009
2010
Piutang usaha (Catatan 5)/ Trade receivables (Note 5) Keagenan/Agency PT Indomarina Lestari Pratama PT Tera Logistic Indonesia PT Lambang Jaya Barito PT Hanoman Sakti Pratama PT Tubanan Jaya Bestari PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Trans Coalindo Pratama Kana Maritime Overseas S.A. PT Coalindo Lestari Pratama PT Yasa Setia PT Kapuas Raya Pratama PT Andalan Tiga Berjaya PT Apolis Raya Shipping
29.970.932.813 29.468.846.450 16.539.723.401 9.299.923.286 4.105.662.941 2.133.457.110 732.806.246 700.961.821 250.000.000 225.363.330 49.555.681 1.000.000 -
27.170.387.161 25.970.369.773 18.773.731.724 8.238.692.422 4.674.253.286 1.019.571.187 11.609.720.334 965.441.697 250.000.000 25.363.330 47.805.680
Jumlah/Total
2009
22.356.240
0,45 0,44 0,24 0,14 0,06 0,03 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 -
0,35 0,33 0,24 0,11 0,06 0,01 0,15 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
93.478.233.079
98.767.692.834
1,42
1,30
Bukan keagenan/ Non-agency PT Andalan Tiga Berjaya PT Daya Sakti Unggul Corporindo Tbk
30.071.307.411 320.290.890
37.240.501.719 406.732.536
0,46 0,01
0,49 0,01
Jumlah/Total
30.391.598.301
37.647.234.255
0,47
0,50
Jumlah/Total Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih/ Less allowance for doubtful accounts
123.869.831.380
136.414.927.089
1,90
1,80
13.620.765.790
-
0,21
-
Bersih/Net
110.249.065.590
136.414.927.089
1,69
1,80
Piutang hubungan istimewa/ Due from related parties PT Mandira Sanni Pratama PT Ayrus Prima Diamond Shipping S.A. Gold Navigation S.A. PT Bagus Setia Giri PT Androsan Ekatama Wijaya PT Marindo Bahtera Development PT Bagusnusa Samudra Gemilang PT Komunika Techno Pratama PT Bagusnusa Setia Gemilang PT Infra Coalindo Pratama PT Dwibina Prima PT Mega Finadana
25.230.136.148 10.763.303.281 8.503.798.910 8.276.536.034 973.000.000 784.950.000 642.044.841 396.875.000 365.637.500 349.408.303 1.500.000 -
29.836.343.586 8.854.956.652 1.788.474.980 1.951.667.975 973.000.000 784.950.000 655.710.619 396.875.000 464.037.500 443.708.295 1.500.000 3.642.246.534 2.710.417.998
0,37 0,16 0,13 0,13 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 -
0,38 0,11 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,05 0,04
Jumlah/Total
56.287.190.017
52.503.889.139
0,86
0,69
106
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 33. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Persentase dari Jumlah Aset/Kewajiban (%)/ Percentage of Total Assets/Liabilities (%)
Jumlah/Amount 2010
WITH
2009
2010
2009
Hutang usaha (Catatan 15)/ Trade payables (Note 15) PT Berlian Limatama PT Kutai Perkasa Pratama Pan Union Shipping Pte., Ltd. PT Surya Prima Bahtera
4.477.374.947 2.226.733.278 401.366.829 142.036.661
4.140.698.100 4.935.194.714 470.428.870 -
0,07 0,03 0,01 0,01
0,07 0,08 0,01 -
Jumlah/Total
7.247.511.715
9.546.321.684
0,12
0,16
Hutang hubungan istimewa/ Due to related parties PT Mega Finadana PT Dwibina Prima PT Daya Reksa
8.193.920.313 4.179.957.276 613.973.400
613.973.400
0,14 0,07 0,01
0,01
12.987.850.989
613.973.400
0,22
0,01
1.745.804.475
2.556.869.286
0,03
0,04
Jumlah/Total Hutang jangka panjang (Catatan 19)/ Long-term debt (Note 19) PT Mega Finadana
Persentase dari Jumlah Pendapatan atau Biaya yang Bersangkutan (%)/ Percentage of Total Revenues or Related Expenses (%)
Jumlah/Amount 2010
2009
2010
2009
Pendapatan jasa (Catatan 29)/ Service revenues (Note 29) PT Kutai Perkasa Pratama Gold Navigation S.A. Diamond Shipping S.A. PT Surya Prima Bahtera PT Berlian Laju Tanker Tbk PT Tera Logistic Indonesia PT Indomarina Lestari Pratama PT Andalan Tiga Berjaya
3.913.904.288 278.150.000 278.150.000 195.411.900 132.549.931 111.260.000 111.260.000 -
1.732.581.751 52.500.000 665.064.475
1,05 0,07 0,07 0,05 0,04 0,03 0,03 -
0,39 0,01 0,15
Jumlah/Total
5.020.686.119
2.450.146.226
1,34
0,55
Beban jasa (Catatan 30)/ Cost of services (Note 30) PT Berlian Limatama PT Berlian Laju Tanker Tbk
207.504.137 27.000.000
738.103.374 27.000.000
0,06 0,01
0,20 0,01
Jumlah/Total
234.504.137
765.103.374
0,07
0,21
1.207.108.837
1.350.026.087
2,80
3,87
83.102.749
25.010.229
0,05
0,02
Beban usaha (Catatan 31)/ Operating expenses (Note 31) PT Dwibina Prima Beban (penghasilan) lain-lain - beban bunga/ Other charges (income) - interest expense PT Mega Finadana
107
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 33. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
Jumlah hutang dan piutang hubungan istimewa yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok tidak dikenakan bunga serta tidak terdapat jaminan dan jangka waktu pengembalian yang tetap.
The amounts due to and from related parties arising from non-trade transactions are noninterest bearing and were provided without any guarantee and have no fixed repayment dates.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan berdasarkan syarat dan kondisi yang disepakati antar Perusahaan atau Anak Perusahaan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Transactions with related parties are conducted at the agreed terms and conditions between the Company or Subsidiaries and the related parties.
Berdasarkan hasil penelaahan kolektibilitas akun piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tak tertagih di atas adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi atas tidak tertagihnya piutang usaha pada tanggal 31 Maret 2010 dan tidak ada penyisihan piutang tak tertagih yang diperlukan pada tanggal 31 Maret 2009.
Based on the review of the status of the individual trade receivables - related parties at the end of the period, management believes that the above allowance for doubtful accounts is sufficient to cover possible losses that may arise from uncollectible accounts as of March 31, 2010 and no allowance for doubtful accounts was necessary as of March 31, 2009.
Pada tahun 2010 dan 2009, deposito berjangka milik Perusahaan di PT Bank UOB Indonesia digunakan sebagai jaminan atas hutang bank PT Ayrus Prima dan PT Mandira Sanni Pratama (Catatan 9). Selain itu, Oentoro Surya, pemegang saham utama, bertindak sebagai penjamin atas pinjaman-pinjaman tertentu Perusahaan dan Anak Perusahaan.
In 2010 and 2009, the Company’s time deposits which are placed in PT Bank UOB Indonesia are used as collateral for the loans of PT Ayrus Prima and PT Mandira Sanni Pratama (Note 9). Also, Oentoro Surya, the ultimate stockholder, acts as a guarantor for certain loans of the Company and Subsidiaries.
Sifat hubungan dan rincian transaksi Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of the relationship and the details of the Company’s and Subsidiaries’ related party transactions are as follows:
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties
Sifat Hubungan Istimewa/ Relationship
PT Indomarina Lestari Pratama
Afiliasi/Affiliate
PT Tera Logistic Indonesia
Afiliasi/Affiliate
PT Lambang Jaya Barito
Afiliasi/Affiliate
PT Hanoman Sakti Pratama PT Tubanan Jaya Bestari PT Berlian Laju Tanker Tbk
Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate
PT Trans Coalindo Pratama Kana Maritime Overseas S.A. PT Coalindo Lestari Pratama
Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate
108
Sifat Transaksi/Saldo Akun/ Nature of Transactions/Account Balances Pendapatan jasa dan piutang usaha/Service revenue and trade receivable Pendapatan jasa dan piutang usaha/Service revenue and trade receivable Piutang usaha/Trade receivable Piutang usaha/Trade receivable Piutang usaha /Trade receivable Pendapatan jasa, beban jasa dan piutang usaha/Service revenue, cost of services and trade receivable Piutang usaha/Trade receivable Piutang usaha/Trade receivable Piutang usaha/Trade receivable
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 33. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Sifat Hubungan Istimewa/ Relationship
WITH
Sifat Transaksi/Saldo Akun/ Nature of Transactions/Account Balances
PT Yasa Setia PT Kapuas Raya Pratama
Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate
Piutang usaha/Trade receivable Piutang usaha/Trade receivable
PT Andalan Tiga Berjaya
Afiliasi/Affiliate
PT Apolis Raya Shipping PT Daya Sakti Unggul Corporindo Tbk PT Kutai Perkasa Pratama
Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate
Gold Navigation S.A.
Afiliasi/Affiliate
PT Mandira Sanni Pratama
Pemegang saham/Stockholder
PT Ayrus Prima
Pemegang saham/Stockholder
Diamond Shipping S.A.
Afiliasi/Affiliate
PT Bagus Setia Giri
Afiliasi/Affiliate
PT Androsan Ekatama Wijaya
Afiliasi/Affiliate
PT Marindo Bahtera Development
Afiliasi/Affiliate
PT Bagusnusa Samudra Gemilang
Afiliasi/Affiliate
PT Komunika Techno Pratama
Afiliasi/Affiliate
PT Bagusnusa Setia Gemilang
Afiliasi/Affiliate
PT Infra Coalindo Pratama
Afiliasi/Affiliate
PT Dwibina Prima
Afiliasi/Affiliate
PT Mega Finadana
Afiliasi/Affiliate
PT Berlian Limatama
Perusahaan asosiasi/Associated company
Pendapatan jasa dan piutang usaha/Service revenue and trade receivable Piutang usaha/Trade receivable Piutang usaha/Trade receivable Pendapatan jasa dan hutang usaha/Service revenue and trade payable Hutang piutang antar perusahaan dan pendapatan jasa/Inter-company account and service revenue Hutang piutang antar perusahaan dan menggunakan deposito berjangka Perusahaan sebagai jaminan hutang pemegang saham/Inter-company account and use of the Company’s time deposit as collateral for the stockholder’s loan Hutang piutang antar perusahaan dan menggunakan deposito berjangka Perusahaan sebagai jaminan hutang pemegang saham /Inter-company account and use of the Company’s time deposit as collateral for the stockholder’s loan Pendapatan jasa dan hutang piutang antar perusahaan /Service revenue and intercompany account Hutang piutang antar perusahaan/Intercompany account Hutang piutang antar perusahaan/Intercompany account Hutang piutang antar perusahaan/Intercompany account Hutang piutang antar perusahaan/Intercompany account Hutang piutang antar perusahaan/Intercompany account Hutang piutang antar perusahaan/Intercompany account Hutang piutang antar perusahaan/Intercompany account Hutang piutang antar perusahaan dan beban usaha/Inter-company account and operating expense Hutang piutang antar perusahaan, hutang jangka panjang dan beban bunga/Intercompany account, long-term debt and interest expense Beban jasa dan hutang usaha/ Cost of services and trade payable
Pan Union Shipping Pte., Ltd.
Afiliasi/Affiliate
Hutang usaha/Trade payable
PT Surya Prima Bahtera
Afiliasi/Affiliate
PT Daya Reksa
Afiliasi/Affiliate
Hutang usaha dan pendapatan jasa/Trade payable and service revenue Hutang piutang antar perusahaan/Intercompany account
109
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 34. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Nilai wajar
Fair values
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dicatat di laporan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2010:
The following table presents the carrying values and the estimated fair values of the Company and Subsidiaries’ financial instruments that are carried in the consolidated balance sheet as of March 31, 2010:
Nilai tercatat/ Carrying amount Aset Keuangan Lancar Kelompok diperdagangkan Investasi jangka pendek Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha - bersih Piutang lain-lain - bersih Aset keuangan lancar lain-lain Jumlah aset keuangan lancar
Nilai wajar/ Fair value Current Financial Assets Held for trading Short-term investments
146.853.987
146.853.987
122.984.724.925 1.006.139.382.391 35.567.975.570 212.379.500.000
122.984.724.925 1.006.139.382.391 35.567.975.570 212.379.500.000
1.377.218.436.873
1.377.218.436.873
Total current financial assets
Loans and receivables Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables - net Other current financial assets
Aset Keuangan Tidak Lancar Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang hubungan istimewa Aset keuangan tidak lancar lain-lain
56.287.190.017 158.262.981.163
56.287.190.017 158.262.981.163
Non-current Financial Assets Loans and receivables Due from related parties Other non-current financial assets
Jumlah aset keuangan tidak lancar
214.550.171.180
214.550.171.180
Total non-current financial assets
1.591.768.608.053
1.591.768.608.053
Total Financial Assets
Jumlah Aset Keuangan Kewajiban Keuangan Lancar Pinjaman dan hutang Kewajiban derivatif yang dihentikan Kewajiban dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah kewajiban keuangan lancar Kewajiban Keuangan Tidak Lancar Kelompok diperdagangkan Kewajiban derivatif jangka panjang bersih
Current Financial Liabilities Loans and borrowings 410.282.091.862
410.282.091.862
582.908.317.479 206.958.401.076 389.500.594.801 218.459.703.175
582.908.317.479 206.958.401.076 389.500.594.801 218.459.703.175
593.611.500.396
593.611.500.396
2.401.720.608.789
2.401.720.608.789
Unwound derivative liabilities Liabilities at amortized cost Short-term bank loans Trade payables Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term debts Total current financial liabilities Non-current Financial Liabilities Held for trading
50.442.747.255
50.442.747.255
62.772.669.183 12.987.850.989
62.772.669.183 12.987.850.989
1.260.344.989.588
1.260.344.989.588
1.849.123.820.448 149.398.606.351
1.849.123.820.448 149.398.606.351
Jumlah kewajiban keuangan tidak lancar
3.385.070.683.814
3.385.070.683.814
Total non-current financial liabilities
Jumlah Kewajiban Keuangan
5.786.791.292.603
5.786.791.292.603
Total Financial Liabilities
Kewajiban dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Hutang tidak lancar lain-lain Hutang hubungan istimewa Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Hutang obligasi dan wesel bayar yang dijamin - bersih Wesel bayar jangka menengah - bersih
110
Long-term derivative liabilities - net Liabilities at amortized cost Other non-current payables Due to related parties Long-term debts - net of current maturities Bonds payable and guaranteed notes payable - net Medium-term notes payable - net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 34. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (willing parties) dan bukan merupakan penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.
The fair values of the financial assets and liabilities are determined based on the amounts at which the instruments could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation.
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan, jika estimasi atas nilai wajar tersebut dimungkinkan:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
Aset dan kewajiban keuangan lancar non-derivatif
Non-derivative short-term financial assets and liabilities
Nilai wajar aset dan kewajiban lancar non-derivatif diasumsikan sama dengan nilai tercatatnya karena akan jatuh tempo dalam waktu singkat.
The fair values of short-term non-derivative financial assets and liabilities are assumed to be the same as their carrying amounts due to their short-term maturities.
Aset dan kewajiban keuangan tidak lancar nonderivatif
Non-current non-derivative financial assets and liabilities
·
Nilai wajar seluruh hutang bank jangka panjang dan wesel bayar diasumsikan sama dengan jumlah pokok yang terhutang karena seluruh kewajiban keuangan tersebut tidak diperdagangkan di pasar aktif dan dalam kondisi default sehingga seluruh jumlah yang masih belum dibayar menjadi segera terhutang dan wajib dibayar.
·
The fair values of all bank loans and notes payable are assumed to be the same as the outstanding principal amounts because all of those financial liabilities are not traded in an active market and are in default which makes all outstanding balances become immediately due and payable.
·
Nilai wajar hutang obligasi dan wesel bayar yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga pasar.
·
The fair values of bonds and notes payable which are traded in an active market are determined based on market price quotation.
·
Nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan tidak lancar lainnya (piutang/hutang hubungan istimewa, aset/kewajiban keuangan tidak lancar lainnya) diasumsikan sama dengan nilai tunai yang akan diterima atau dibayarkan karena jatuh tempo dari aset dan kewajiban keuangan tersebut tidak dinyatakan dalam kontrak-kontrak yang terkait dan manajemen belum dapat menentukan kapan aset dan kewajiban keuangan tersebut akan direalisasi.
·
The fair values of other non-current financial assets and liabilities (due from/to related parties, other non-current financial assets/liabilities) are assumed to be the same as the cash amount that will be received or paid due to the fact that the maturity of such financial assets and liabilities is not stated in related contracts and the management is not yet able to determine when the financial assets and liabilities will be realized.
111
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
34. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (lanjutan)
34. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
Instrumen keuangan derivatif
Derivative financial instruments
·
·
Kontrak interest rate swap Derivatif ini diukur pada nilai wajarnya, dihitung menggunakan arus kas yang didiskontokan berdasarkan data dari pasar yang dapat diamati yang meliputi kurva imbalan suku bunga (interest rate yield curves) dan tanggal-tanggal pembayaran.
LIABILITIES
Interest rate swap contracts These derivatives are measured at their fair values, computed using the discounted cash flows method based on observable market inputs which include interest rate yield curves and payment dates. However, in regard to the Company’s and the subsidiaries default condition the fair value of financial assets and liabilities are still disclosed as amount as the carrying value. Such disclosure is not in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006).
Namun demikian, sehubungan dengan kondisi default Perusahaan dan Anak Perusahaan, nilai wajar aset dan kewajiban keuangan masih diungkapkan sebesar nilai tercatatnya. Pengungkapan ini tidak sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006). Risiko suku bunga
Interest rate risk
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terpengaruh oleh risiko suku bunga berdasarkan tanggal jatuh tempo:
The following table sets out the carrying amounts, by maturity, of the Company and Subsidiaries’ financial instruments that are exposed to interest rate risk:
Kurang dari/ Below 1 tahun/year Suku bunga mengambang/Floating rate Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Kewajiban derivatif - bersih/Derivative liabilities - net
1-2 tahun/years
3-5 tahun/years
122.984.724.925
-
-
-
-
-
-
-
Hutang bank dan lembaga pembiayaan/ Bank and financial institution loans
(407.115.741.481 )
Suku bunga tetap/Fixed rate Hutang bank jangka pendek/Short-term bank loans
(583.161.767.481 )
Hutang bank dan lembaga pembiayaan/ Bank and financial institution loans
(191.012.439.625 )
Hutang obligasi dan wesel bayar yang dijamin/Bonds payable and guaranteed secured notes payable
-
Wesel bayar jangka menengah/ Medium-term notes payable
-
Total
2-3 tahun/years
(1.058.305.223.662 )
(207.225.497.264 )
(112.430.142.606 )
(248.806.428.124 )
-
-
-
(233.273.841.094 )
(204.105.801.121)
(276.000.000.000 )
(1.283.847.750.000)
(150.000.000.000 ) (606.031.925.388 )
(110.011.285.212)
(621.703.983.700 )
(1.597.964.836.333)
Nilai tercatat pada tanggal/ Carrying value as of 31 Maret/ March 2010
Biaya transaksi atas hutang/ Debt issuance cost
Lebih dari/ Over 5 tahun/years
-
122.984.724.925
(50.442.747.255 )
-
-
(50.442.747.255 )
(146.758.531.767 )
5.677.974.138
(977.863.224.192 )
-
253.450.002
(582.908.317.479 )
-
1.105.244.172
(876.093.265.792 )
34.723.929.552
(1.849.123.820.448 )
601.393.649
(149.398.606.351 )
42.361.991.513
(4.362.845.256.592 )
(324.000.000.000 ) (521.201.279.022 )
Interest on floating rate financial instruments is repriced at intervals of less than one year. Interest on fixed rate financial instruments is fixed until the maturity of the instrument. The other financial instruments of the Company and Subsidiaries that are not included in the above tables are noninterest bearing, therefore they are not subjected to interest rate risk.
Bunga atas instrumen keuangan yang dikenakan sebagai suku bunga mengambang disesuaikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Bunga atas instrumen keuangan yang dikenakan sebagai suku bunga tetap adalah tetap sampai dengan saat jatuh tempo dari instrumen keuangan tersebut. Instrumen keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan dan Anak Perusahaan yang tidak dimasukkan di tabel di atas adalah yang tidak dikenakan bunga sehingga tidak terpengaruh risiko tingkat bunga.
112
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Kewajiban keuangan yang dimiliki Perusahaan dan Anak Perusahaan, selain derivatif, terutama terdiri dari hutang bank dan cerukan, hutang obligasi, dan hutang wesel bayar. Tujuan utama dari diperolehnya instrumen keuangan tersebut adalah untuk mengumpulkan pendanaan untuk operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha dan deposito berjangka, yang merupakan hasil dari operasi.
The Company and Subsidiaries’ financial liabilities, other than derivatives, mainly consist of bank loans and overdrafts, bonds payable, and notes payable. The main purpose of these financial instruments is to raise financing for the Company and Subsidiaries’ operations. The Company and Subsidiaries have various financial assets such as cash and cash equivalents, trade receivables and time deposits, which arise directly from its operations.
Perusahaan dan Anak Perusahaan juga terlibat dalam transaksi derivatif, terutama interest rate swap dan cross currency swap. Tujuan dari itu adalah untuk mengendalikan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar yang berasal dari operasi dan sumber pendanaan Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The Company and Subsidiaries also enter into derivative transactions, primarily interest rate swaps and cross currency swaps. The purpose is to manage the interest rate and currency risks arising from the Company and Subsidiaries’ operations and sources of finances.
Risiko utama yang berasal dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah risiko suku bunga terhadap arus kas, risiko likuiditas, risiko nilai tukar dan risiko kredit. Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan-kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from the Company and Subsidiaries’ financial instruments are cash flow interest rate risk, liquidity risk, foreign currency risk and credit risk. The Company and Subsidiaries’ Directors review and agree on policies for managing each of these risks which are summarized below.
Risiko suku bunga
Interest rate risk
Pada tanggal 31 Maret 2010, lebih dari 50% hutang Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai suku bunga tetap.
As of March 31, 2010, more than 50% of the Company and Subsidiaries’ debts are fixed-rated.
Beberapa kontrak interest rate swap ditandatangani untuk melindungi nilai suku bunga mengambang dari hutang bank dalam mata uang dolar A.S. Kontrak ini dibukukan sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, sehingga setiap perubahan nilai wajar dari kontrak-kontrak tersebut akan dikreditkan atau dibebankan langsung pada laba rugi periode berjalan.
Several interest rate swap contracts are entered into to hedge floating rate U.S. dollar bank loans. These contracts are accounted as transactions not designated as hedges, therefore, all changes in the fair value of the contracts are credited or charged directly to profit or loss for the period.
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange rate risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai akibat fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari hutang bank dan hutang obligasi dalam mata uang dolar A.S.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from U.S. dollar-denominated bank loans and bonds payable.
Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan dan Anak Perusahaan menandatangani beberapa kontrak cross currency swap. Kontrak ini dicatat sebagai transaksi yang tidak ditetapkan sebagai lindung nilai, dimana perubahan nilai wajar dibebankan atau dikreditkan langsung pada laporan laba rugi periode berjalan.
To manage foreign exchange rate risks, the Company and Subsidiaries entered into several cross currency swap contracts. These contracts are accounted for as transactions not designated as hedges, wherein the changes in the fair value are charged or credited directly to profit or loss for the period.
Tabel berikut menunjukkan aset dan kewajiban konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2010:
The following table shows the Company and Subsidiaries’ consolidated assets and liabilities in foreign currencies as of March 31, 2010:
Mata Uang Asing/ Original Currency Amount
Aset Aset lancar Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga
Konversi ke Mata Uang Rupiah/ Rupiah Equivalent
US$ Euro Sin$ JP¥ HK$ MYR
10.496.751 40.741 43.505 2.282.563 68.341 2.007
95.677.871.126 497.707.044 283.006.222 223.029.204 80.236.435 5.588.472
Sin$
22.575
146.853.987
US$ Sin$ JP¥ HK$ Euro MYR
44.438.137 1.912.705 62.454.508 2.834.562 117.580 2.019
405.053.623.766 12.442.454.205 6.102.430.027 3.327.946.050 1.436.377.482 5.621.549
114
Assets Current assets Cash and cash equivalents
Short-term investments Trade receivables Third parties
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Mata Uang Asing/ Original Currency Amount
Piutang usaha (lanjutan) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Piutang lain-lain Aset lancar lain-lain Deposito berjangka yang penggunaannya dibatasi Aset tidak lancar Jaminan sewa kapal Piutang hubungan istimewa Piutang klaim asuransi
Konversi ke Mata Uang Rupiah/ Rupiah Equivalent
Trade receivables (continued) US$ Sin$ HK$
2.665.033 954 659
24.291.774.701 6.206.898 773.356
US$
6.834.142
62.293.204.330
Related parties
Other receivables Other current assets
US$
23.300.000
212.379.500.000
US$ US$ US$
14.050.000 1.919.292 3.312.916
128.065.750.000 17.494.343.247 30.197.231.163
Jumlah aset dalam mata uang asing Kewajiban Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
1.000.011.529.264
Restricted time deposits Non-current assets Deposit for charter of vessel Due from related parties Insurance claims receivable Total foreign currencydenominated assets Liabilities Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Third parties
US$
40.997.554
373.692.703.616
US$ Sin$ JP¥ Euro HK$
7.184.214 1.211.099 19.184.371 90.008 190.661
65.484.106.542 7.878.391.210 1.874.504.936 1.099.573.564 223.847.418
Sin$ US$
61.021 484
396.953.710 4.413.118
Beban masih harus dibayar
US$ HK$
7.334.582 15.308.969
66.854.719.123 17.973.648.144
Accrued expense
Hutang lain-lain
US$ Sin$
10.847.085 3.618.000
98.871.181.471 23.535.668.880
Other payables
Kewajiban derivatif
US$
45.011.749
410.282.091.862
Derivative liabilities
528.536.980.977 11.285.108.315
Current maturities of Long-term debts Bank and financial institution loans Other
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Hutang jangka panjang-yang jatuh tempo dalam 1 tahun Bank dan lembaga pembiayaan Lain-lain
US$ US$
57.985.407 1.238.081
115
Related parties
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Mata Uang Asing/ Original Currency Amount
Kewajiban tidak lancar Hutang lain-lain kepada pihak ketiga
HK$
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Konversi ke Mata Uang Rupiah/ Rupiah Equivalent
42.063.449
49.385.011.759
Non-current liabilities Other payables to third parties
Hutang jangka panjang Bank dan lembaga pembiayaan Lain-lain
US$ US$
93.142.577 3.256.901
848.994.593.912 29.686.652.615
Long-term debts Bank and financial institution loans Other
Kewajiban derivatif
US$
5.534.037
50.442.747.255
Derivative liabilities
Wesel bayar yang dijamin
US$
140.850.000
1.283.847.750.000
Guaranteed secured notes payable
Jumlah kewajiban dalam mata uang asing
3.870.350.648.427
Total foreign currencydenominated liabilities
Kewajiban dalam mata uang asing - bersih
2.870.339.119.163
Foreign currency-denominated liabilities - net
Pada tanggal 27 Agustus 2010, mata uang rupiah telah menjadi Rp8.990 untuk US$1, Rp11.425 untuk Euro1, Rp6.632 untuk Sin$1, Rp2.859 untuk MYR1, Rp1.156 untuk HK$1 dan Rp107 untuk JP¥1, yang dihitung berdasarkan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Jika aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2010 dikonversikan dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 27 Agustus 2010, potensi penurunan kewajiban bersih adalah sekitar Rp39 miliar (sebelum memperhitungkan nilai wajar instrumen derivatif).
As of August 27, 2010, the exchange rates of the rupiah are Rp8,990 to US$1, Rp11,425 to Euro1, Rp6,632 to Sin$1, Rp2,859 to MYR1, Rp1,156 to HK$1 and Rp107 to JP¥1, which were calculated based on the average buying and selling rates for bank notes and/or transaction exchange rates published by Bank Indonesia on that date. If the monetary assets and liabilities in foreign currencies as of March 31, 2010 were translated using the middle rates as of August 27, 2010, the potential decrease in the net liabilities would be approximately Rp39 billion (before considering the fair value of derivative instruments).
Penjabaran kewajiban dalam mata uang asing, dikurangi dengan aset dalam mata uang asing, tidak dapat ditafsirkan bahwa aset dan kewajiban dalam mata uang asing ini telah, telah dapat, atau akan dapat dikonversikan ke rupiah di masa depan dengan kurs yang berlaku pada tanggal 27 Agustus 2010 atau kurs pertukaran lainnya.
The translation of the foreign currency liabilities, net of foreign currency assets, should not be construed as a representation that these foreign currency assets and liabilities have been, could have been, or could in the future be, converted into rupiah at the prevailing exchange rates of the rupiah as of August 27, 2010 or at any other rates of exchange.
116
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk pelanggan individu dan memantau risiko terkait dengan batasan-batasan tersebut.
Credit risk is the risk that the Company and Subsidiaries will incur a loss arising from their customers or counterparties’ failure to fulfill their contractual obligations. There are no significant concentrations of credit risk. The Company and Subsidiaries manage and control this credit risk by setting limits on the amount of risk they are willing to accept for individual customers and by monitoring exposures in relation to such limits.
Sehubungan dengan krisis ekonomi global yang telah memberikan dampak negatif terhadap industri pelayaran, risiko kredit atas piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan telah meningkat secara signifikan.
In relation to the global economic crisis which had negative impact to the shipping industry, the Company and Subsidiaries’ credit risk for the trade receivable had increased significantly.
Sehubungan dengan aset keuangan lainnya yang dimiliki Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terdiri dari kas dan setara kas, aset lancar lain-lain, investasi jangka pendek dan aset tidak lancar lainlain, risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan berasal dari kelalaian counterparty, dengan risiko maksimum sama dengan nilai tercatat dari instrumen-instrumen tersebut.
With respect to other financial assets of the Company and Subsidiaries, which comprise cash and cash equivalents, other current assets, shortterm investments and other non-current assets, the Company and Subsidiaries’ exposure to credit risk arises from default of the counterparty, with a maximum exposure equal to the carrying amount of these instruments.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Company and Subsidiaries indicates that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak Perusahaan terutama berasal dari kebutuhan untuk melakukan pembayaran atas hutang bank dan bunga atas hutang bank dan obligasi. Kesulitan likuiditas yang sedang dialami Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menyebabkan ketidakmampuan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya untuk melakukan pembayaran atas hutang bank secara tepat waktu. Pada saat ini Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kesulitan likuiditas tersebut diantaranya dengan melakukan negosiasi dengan para kreditur untuk memperoleh perpanjangan jangka waktu pelunasan hutang dan mencari sumber pendanaan alternatif.
The Company and Subsidiaries’ liquidity requirements mainly come from repayments of bank loans and interests on bank loans and bonds. The liquidity problems that the Company and Subsidiaries are currently facing have led to the Company and Subsidiaries’ failure to fulfill contractual obligations to make timely repayments of bank loans. Currently, the Company and Subsidiaries have been making efforts to overcome the liquidity problems, such as by renegotiating with creditors in order to extend the maturity of the loans and by looking for alternative sources of financing.
117
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Sehubungan dengan kondisi default Perusahaan dan Anak Perusahaan, maka seluruh hutang jangka panjang Perusahaan dan Anak Perusahaan menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih setiap saat. Namun demikian, manajemen memutuskan untuk tetap menyajikan jadwal jatuh tempo kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan.
In relation to the default of the Company and Subsidiaries, all of the Company’s and Subsidiaries’ long-term debts have become due and payable. However, the management decided to present the maturity profile of the Company and Subsidiaries’ financial liabilities based on the original contractual undiscounted payments to be made.
36. KEWAJIBAN KERJA
DIESTIMASI
ATAS
IMBALAN
36. ESTIMATED BENEFITS
LIABILITY
FOR
EMPLOYEE
Akrual atas kewajiban imbalan kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tahun 2010 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaris yang dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, berdasarkan laporannya pada tanggal 20 Mei 2010, sedangkan akrual atas kewajiban imbalan kerja pada tahun 2009 ditentukan berdasarkan perhitungan internal.
The Company’s and Subsidiaries’ outstanding accruals for employee benefits in 2010 were determined based on the actuarial valuations performed by PT Dian Artha Tama, an independent actuary, based on its reports dated May 20, 2010, while the accruals for employee benefits in 2009 were determined based on internal calculations.
Penilaian aktuaris pada tahun 2010 dan perhitungan internal pada tahun 2009 dihitung dengan menggunakan metode projected-unit-credit yang berdasarkan asumsi-asumsi berikut:
The actuarial valuations in 2010 and the internal calculations in 2009 were determined using the projected-unit-credit method which considered the following assumptions:
Tingkat diskonto Kenaikan gaji dan upah Umur pensiun Tabel mortalitas
: : : :
10% 8% 55 tahun/55 years Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO ’80)
Discount rate Wage and salary increase Retirement age Table of mortality
The provisions for employee benefits recognized in the consolidated statement of income consisted of the following:
Penyisihan imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari: 2010
2009
Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan aktuarial yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu
2.534.031.300 1.126.734.004 (14.273.680) 58.151.620
1.257.131.205 1.003.899.949 (117.937.062) 58.151.620
Beban kewajiban imbalan kerja - bersih
3.704.643.244
2.201.245.712
118
Current service cost Interest cost Actuarial gain recognized Amortization of past service cost Net employee benefits expense
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. KEWAJIBAN DIESTIMASI KERJA (lanjutan)
ATAS
IMBALAN
36. ESTIMATED LIABILITY BENEFITS (continued)
2010
Kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasi
59.476.616.821
Present value of defined benefit obligation
45.159.871.597
(5.258.344.808)
1.241.253.544
Unamortized balance of non-vested past service cost Unrecognized actuarial loss (gain) - net
52.327.511.516
45.913.897.112
Liability recognized in the consolidated balance sheet
(1.890.760.497)
(487.228.029)
Movements in the estimated liability for employee benefits are as follows:
2010
Saldo akhir periode (disajikan sebagai “Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja” pada neraca konsolidasi)
EMPLOYEE
2009
Mutasi kewajiban diestimasi atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan Pembayaran selama periode berjalan Pembalikan akrual Anak Perusahaan
FOR
The details of the estimated liability for employee benefits are as follows:
Rincian kewajiban diestimasi atas imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Saldo yang tidak diamortisasi dari biaya jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum diakui - bersih
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2009
51.966.330.322 3.704.643.244 (1.119.141.250) (2.224.320.800)
52.327.511.516
37. INFORMASI SEGMEN
44.013.566.733 2.201.245.712 (300.915.333) -
45.913.897.112
Balance at beginning of period Provision during the period Payments during the period Reversal of a Subsidiary’s accrual Balance at end of period (presented as “Estimated Liability for Employee Benefits” in the consolidated balance sheet)
37. SEGMENT INFORMATION Based on the financial information used by the management in evaluating segment performance and determining resource allocation, the Company and Subsidiaries use business segment as the prime segment and geographical segment as the secondary segment (Note 2w). All intersegment transactions have been eliminated.
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder (Catatan 2w). Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
119
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (continued) Consolidated information based on business segment as prime segment is as follows:
Informasi konsolidasi menurut segmen usaha sebagai segmen primer adalah sebagai berikut: 2010 Jasa Pelayaran/ Shipping Services
Jasa Keagenan/ Agency Services
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Pendapatan jasa Pihak eksternal Antar segmen
347.306.648.062 -
27.666.064.039 2.251.370.593
688.619.492 647.398.365
(2.898.768.958)
375.661.331.593 -
Service revenues External parties Inter-segment
Jumlah pendapatan jasa
347.306.648.062
29.917.434.632
1.336.017.857
(2.898.768.958)
375.661.331.593
Total service revenues
Beban jasa
324.627.694.221
5.275.861.784
1.157.035.244
(2.299.515.014)
328.761.076.235
Cost of services
46.900.255.358 43.105.953.996
Segment income/ gross profit Operating expenses
Hasil segmen/ laba kotor Beban usaha Rugi (laba) usaha Beban bunga Bagian atas rugi bersih perusahaan asosiasi Beban (manfaat) pajak penghasilan - bersih Beban bank dan keuangan lainnya Penghasilan bunga Laba atas penjualan aset tetap bersih Beban (penghasilan) lain-lain - bersih
22.678.953.841 28.019.019.892
24.641.572.848 16.085.490.023
178.982.613 294.842.581
(599.253.944) (1.293.398.500)
5.340.066.051
(8.556.082.825)
115.859.968
(694.144.556)
91.392.723.665
12.779.316.073
28.413.637.283
(29.733.879.727)
-
5.776.156.977
-
4.333.830.571
(189.519.261)
2.850.191.252 (44.479.582)
34.937.407 (550.198.170)
7.655.042.605
Rugi (laba) sebelum hak minoritas atas rugi bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan 111.527.374.562 Informasi lainnya Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
9.222.091.824.456
236.636.536 4.662.174 (29.749.173.074)
(788.334) 67.343.963.222
(70.703.314)
76.637.785.089
(1.049.080.427)
1.515.839.026.392
1.371.757.959.003
468.094.969.798
1.333.506.625.871
2.889.790.833 (609.971.099)
-
(788.334)
Gain on sale of fixed assets - net
-
-
5.776.156.977 4.380.947.846
74.928.302.513
Other charges (income) - net
186.421.934.668
Loss (income) before minority interest in net loss of consolidated Subsidiaries
(5.706.398.890.336) 6.403.289.919.515
Other information Segment assets
(694.144.556)
106.062.070.846
Unallocated assets
6.509.351.990.361
Total assets
(5.662.633.047.110) 4.611.513.183.253
Segment liabilities
1.289.325.532.807
Unallocated liabilities
5.900.838.716.060
Total liabilities
Acquisitions of fixed assets Depreciation and amortization
43.924.714.625
76.292.460
2.268.000
-
44.003.275.085
79.830.226.645
4.390.116.331
3.942.434
-
84.224.285.410
120
Interest expense
29.733.879.727
Jumlah kewajiban
Perolehan aset tetap Penyusutan dan amortisasi
102.851.797.294
Loss (income) from operations
Equity in net losses of associated companies Income tax expense (benefit) - net Bank and other financial charges Interest income
-
Jumlah aset Kewajiban segmen 8.472.544.634.694 Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
(3.794.301.362)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (continued) 2009
Jasa Pelayaran/ Shipping Services
Jasa Keagenan/ Agency Services
Lain-lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
Pendapatan jasa Pihak eksternal Antar segmen
426.254.799.767 -
19.322.982.805 2.579.770.000
626.038.800 -
(2.579.770.000 )
446.203.821.372 -
Service revenues External parties Inter-segment
Jumlah pendapatan jasa
426.254.799.767
21.902.752.805
626.038.800
(2.579.770.000 )
446.203.821.372
Total service revenues
Beban jasa
361.118.019.384
1.406.004.721
781.438.640
(924.454.358 )
362.381.008.387
Cost of services
Hasil segmen/ laba kotor Beban usaha Rugi (laba) usaha
65.136.780.383 28.577.209.785
20.496.748.084 5.900.032.175
(155.399.840 ) 370.033.155
(1.655.315.642 ) -
83.822.812.985 34.847.275.115
Segment income/ gross profit Operating expenses
(36.559.570.598)
(14.596.715.909)
525.432.995
1.655.315.642
(48.975.537.870)
Loss (income) from operations
(37.085.981.192 )
97.817.033.022
Beban bunga 92.021.588.735 Beban (manfaat) pajak penghasilan - bersih 5.752.537.224 Beban bank 273.837.972 Laba atas penjualan aset tetap bersih (20.354.160.199) Penghasilan bunga (225.185.993) Bagian atas rugi (laba) bersih perusahaan asosiasi Beban (penghasilan) lain-lain - bersih 64.847.783.829 Rugi (laba) sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan 105.756.830.970 Informasi lainnya Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan
5.079.085.953.534
7.022.678.372 (261.462.652) 1.214.283.642 (65.000.000) (2.605.969.711)
35.858.747.107 392.865.732 7.507.056 (37.090.569.253 )
29.291.369.159 69.490.296.405
89.489.479.306
1.209.058.763.812
(827.312.688 )
(1.133.329.051 )
1.733.423.622.198
37.085.981.194
(20.419.160.199) (2.835.743.763)
(31.099.708.598 )
(1.808.339.439)
-
(29.444.392.954 )
4.105.813.621.214
1.689.511.678.433
Other charges (income) - net
Loss (income) before minority interest in net earnings of consolidated 164.668.588.271 Subsidiaries Other information Segment assets
1.096.054.509.998
Unallocated assets
7.570.514.024.103
Total assets
(2.590.766.000.338 ) 5.011.850.036.396
Segment liabilities
1.013.560.712.071
Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban Perolehan aset tetap Penyusutan dan amortisasi
133.510.767.546
Gain on sale of fixed assets - net Interest income Equity in net losses (earnings) of associated companies
(1.547.108.825.439 ) 6.474.459.514.105
Jumlah aset Kewajiban segmen 1.807.290.737.087 Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
5.883.940.304 1.495.628.670
Interest expense Income tax expense (benefit) - net Bank charges
6.025.410.748.467
Total liabilities
560.391.830.248
60.245.464
-
-
560.452.075.712
79.131.629.671
4.254.628.332
3.515.723
-
83.389.773.726
Acquisition of fixed assets Depreciation and amortization
121
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 37. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi konsolidasi menurut segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:
Consolidated information based on geographical segment as secondary segment is as follows:
a.
a.
Pendapatan Jasa 2010 296.728.016.439 96.749.106.155
357.488.351.558 155.971.176.420
Shipping Services Domestic Overseas
Jasa Keagenan Domestik Luar negeri
27.034.042.838 2.883.391.794
21.828.391.764 74.361.041
Agency Services Domestic Overseas
1.336.017.857
626.038.800
Other Services Domestic
Jumlah Eliminasi
424.730.575.083 (49.069.243.490)
535.988.319.583 (89.784.498.211)
Jumlah
375.661.331.593
446.203.821.372
b.
Jumlah Aset
Total Elimination Net
Total Assets
2010
2009
Jasa Pelayaran Domestik Luar negeri
7.063.734.931.246 2.158.356.893.210
3.713.126.712.720 1.365.959.240.814
Shipping Services Domestic Overseas
Jasa Keagenan Domestik
1.515.839.026.392
1.209.058.763.812
Agency Services Domestic
Jasa Lain-lain Domestik Luar negeri Aset yang tidak dapat dialokasikan
1.365.489.721.171 6.268.237.832 106.062.070.846
3.726.538.486 1.729.697.083.712 1.096.054.509.998
Others Services Domestic Overseas Unallocated assets
Jumlah
12.215.750.880.697
9.117.622.849.542
Total
Eliminasi
(5.706.398.890.336) (1.547.108.825.439)
Elimination
Bersih
c.
2009
Jasa Pelayaran Domestik Luar negeri
Jasa Lain-lain Domestik
b.
Service Revenues
6.509.351.990.361
7.570.514.024.103
c.
Perolehan Aset Tetap 2010
Net
Acquisitions of Fixed Assets
2009
Jasa Pelayaran Domestik Luar negeri
329.301.026 43.595.413.599
15.970.705.042 544.421.125.206
Shipping Services Domestic Overseas
Jasa Keagenan Domestik
76.292.460
60.245.464
Agency Services Domestic
2.268.000
-
Other Services Domestic
44.003.275.085
560.452.075.712
Net
Jasa Lain-lain Domestik Jumlah
122
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 38. SIGNIFICANT COMMITMENTS
AGREEMENTS
AND
Dalam rangka melakukan kegiatan usaha, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengadakan beberapa perjanjian dengan pihak ketiga. Perjanjian dan ikatan penting yang masih berlaku pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
In connection with their operations, the Company and Subsidiaries entered into several agreements with third parties. The outstanding significant agreements and commitments as of March 31, 2010 are as follows:
a.
PT Lotus Kaiousei Marine, Anak Perusahaan, mempunyai kontrak dengan PT Indo Tambangraya Megah Tbk untuk memberikan jasa pengangkutan dengan floating crane dengan guaranteed tonnage minimum sebesar 1.500.000 MT per tahun. Kontrak ini berlaku selama satu tahun mulai tanggal 1 Desember 2009 sampai dengan tanggal 1 Desember 2010.
a.
PT Lotus Kaiousei Marine, a Subsidiary, has an outstanding contract with PT Indo Tambangraya Megah Tbk for the former to provide floating crane services with minimum guaranteed tonnage volume of 1,500,000 MT annually. The contract is valid for one year starting on December 1, 2009 to December 1, 2010.
b.
Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani kontrak dengan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) untuk jasa bongkar muat batubara dengan floating crane dan kapal tongkang dari terminal batubara PTBA Tarahan ke Pelabuhan PTBA Tarahan. Perjanjian ini berlaku selama 36 bulan yang dimulai dari bulan Oktober 2009.
b.
On October 21, 2009, the Company entered into a contract with PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) for the stevedoring of coal using floating crane and barges from the coal terminal of PTBA Tarahan to the PTBA Tarahan port. This contract is valid for 36 months starting in October 2009.
c.
Pada tanggal 24 Juli 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli bunker dengan Falcon Trade Corporation yang dijamin dengan L/C yang diterbitkan oleh DBS. Di dalam perjanjian tersebut, Perusahaan setuju untuk membeli kembali bunker yang telah dijual kepada Falcon dengan harga sebesar US$5.996.193 (Catatan 14 dan 43o).
c.
On July 24, 2009, the Company entered into a bunker sale and purchase agreement with Falcon Trade Corporation which is guaranteed by L/C issued by DBS. In the agreement, the Company agreed to repurchase the bunker that had been sold to Falcon with total purchase price of US$5,996,193 (Notes 14 and 43o).
d.
Perusahaan mempunyai kontrak dengan PTBA untuk pengangkutan batubara sebesar 3.600.000 MT per tahun dari Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung ke pelabuhan milik PT Indonesia Power UBP Suralaya, Merak Banten. Kontrak ini berlaku selama tiga tahun mulai tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan tanggal 30 Juni 2012.
d.
The Company has an outstanding contract with PTBA for coal transportation involving a volume of 3,600,000 MT annually from Tarahan Port in Bandar Lampung to the port of PT Indonesia Power UBP Suralaya, Merak - Banten. The contract is valid for three years from July 1, 2009 to June 30, 2012.
123
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) e.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) e.
Pada tanggal 24 April 2009, Perusahaan menandatangani kontrak penyewaan FSO dengan Kangean, dimana Perusahaan akan melakukan konversi terhadap MT Urwasi untuk memenuhi persyaratan dalam perjanjian tersebut. Kontrak ini telah diubah beberapa kali. Jangka waktu pelayanan FSO kepada Kangean adalah 12 bulan sejak 14 Mei 2009. Kangean berhak untuk memperpanjang jangka waktu pelayanan sebanyak enam kali dengan setiap masa perpanjangan selama enam bulan dan memiliki syarat dan ketentuan yang sama.
AND
On April 24, 2009, the Company signed a contract for the charter of FSO to Kangean, in which the Company shall convert MT Urwasi in order to fulfill the requirements of the agreement. This contract has been amended several times. The FSO shall provide services to Kangean for a period of 12 months starting on May 14, 2009 and Kangean has the right to extend the service period with six extension options of six months each upon the same terms and conditions.
Sehubungan dengan perjanjian tersebut di atas dan berdasarkan perjanjian pemberian jaminan dengan Perusahaan, PT Asuransi Central Asia (ACA) telah menerbitkan jaminan pelaksanaan kepada Kangean sebesar US$2.993.722.
In relation to the above agreement and based on the guarantee issuance agreement with the Company, PT Asuransi Central Asia (ACA) has issued a performance guarantee to Kangean covering the amount of US$2,993,722.
Karena konversi MT Urwasi tidak diselesaikan secara tepat waktu (Catatan 11), Perusahaan dan Kangean setuju menggunakan kapal pengganti untuk menjalankan kontrak ini dengan nama “recovery plan” sesuai dengan adendum No. 1 tanggal 14 Mei 2009. Berdasarkan amandemen No. 2 tanggal 16 November 2009, kedua belah pihak setuju bahwa jika pada tanggal 2 Desember 2009, MT Urwasi tidak berlayar dan Penyerahan Akhir (Final Acceptance of Delivery) belum selesai sampai dengan tanggal 29 Desember 2009, Kangean dapat mengakhiri perjanjian ini secara sepihak. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, penyelesaian konversi MT Urwasi telah mencapai 99%, namun demikian MT Urwasi belum bisa dilayarkan sehubungan dengan ketidakmampuan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk melunasi semua kewajiban sehubungan dengan modifikasi MT Urwasi ke Keppel (Catatan 11).
Since the conversion of MT Urwasi was not completed on time (Note 11), the Company and Kangean agreed to use a substitute vessel to serve this contract under the name “recovery plan” in accordance with amendment No. 1 dated May 14, 2009. Based on the amendment No. 2 dated November 16, 2009, both parties agreed that if until December 2, 2009, MT Urwasi does not sail away and Final Acceptance of Delivery has not been completed by December 29, 2009, Kangean may at its sole option terminate this agreement. As of the date of the completion of the consolidated financial statements, the modification of MT Urwasi already reached 99% completion, however, MT Urwasi still can not be sailed away due to the Company and Subsidiary’s inability to settle their remaining liabilities to Keppel (Note 11).
Efektif tanggal 20 Februari 2010, Kangean mengakhiri kontrak dengan Perusahaan karena menganggap Perusahaan telah gagal untuk menyerahkan MT Urwasi pada tanggal 29 Desember 2009 dan membayar kewajibannya ke Keppel (Catatan 39a).
Effective February 20, 2010, Kangean terminated the contract with the Company, due to the Company’s failure to deliver MT Urwasi on December 29, 2009 and to settle the obligation to Keppel (Note 39a).
124
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
f.
Pada tanggal 24 April 2009, BMS mengadakan perjanjian penyewaan kapal dengan China Good Resources Limited (China Good) dimana China Good setuju untuk menyewa sebuah kapal, MV Suryawati, kepada BMS, sejak tanggal 30 April 2009 sampai dengan tanggal 30 April 2011.
f.
On April 24, 2009, BMS entered into a vessel charter agreement with China Good Resources Limited (China Good) whereby China Good agreed to charter a vessel, MV Suryawati, from BMS, from April 30, 2009 to April 30, 2011.
g.
Pada tanggal 7 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Berau Coal (Berau) dan PT Artha Daya Coalindo (ADC), sebagai perantara, dimana Perusahaan bersedia mengadakan jasa pengangkutan batu bara dari pelabuhan muatan di Muara Pantai, Kalimantan Timur ke pelabuhan PLTU Suralaya, Merak-Banten untuk periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2009. Di lain pihak, Perusahaan akan membayar jasa perantara kepada ADC berdasarkan tarif yang disetujui dalam perjanjian tersebut. Sampai dengan tanggal 27 Agustus 2010, yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan masih dalam negosiasi dengan Berau sehubungan dengan perpanjangan perjanjian tersebut. Namun demikian, Perusahaan masih tetap menyediakan jasa pengangkutan batubara untuk Berau.
g.
On January 7, 2009, the Company entered into an agreement with PT Berau Coal (Berau) and PT Artha Daya Coalindo (ADC), as an agent, whereby the Company committed to provide coal transportation services from the loading port in Muara Pantai, East Kalimantan to the port of PLTU of Suralaya, Merak-Banten for the period starting from January 2009 to December 2009. On the other hand, the Company will pay agency fees to ADC based on the rates as provided in the agreement. As of August 27, 2010, the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the Company is still under negotiation with Berau in relation to the renewal of the agreement. However, the Company still continues to serve Berau in transporting the latter’s coal.
h.
Pada tanggal 25 Januari 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian Jasa Pengangkutan Batubara dan Manajemen Jetty dengan PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN). Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan setuju untuk menyediakan jasa pengangkutan batubara dan manajemen jetty di PLTU Tanjung Jati B di Jepara, Jawa Tengah, untuk periode 15 tahun dengan nilai kontrak sebesar Rp3,08 triliun.
h.
On January 25, 2008, the Company signed a Coal Shipping and Jetty Management Agreement with PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN). Based on the agreement, the Company agreed to provide coal transportation services and jetty management of PLTU Tanjung Jati B in Jepara, Central Java, for a period of 15 years at the contract price of Rp3.08 trillion.
i.
Pada tanggal 14 September 2007, Gazelle, Anak Perusahaan, mengadakan Perjanjian Deposit Penyewa (Charterer Deposit Agreement) dengan Mount Lawu LLC (Mount Lawu), dimana Gazelle setuju untuk memberikan jaminan sebesar US$4.300.000 kepada Mount Lawu sehubungan dengan penyewaan kapal MV Globe Unity dari Mount Lawu. Jaminan tersebut dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lain-lain” pada neraca konsolidasi tahun 2010 dan 2009.
i.
On September 14, 2007, Gazelle, a Subsidiary, entered into a Charterer Deposit Agreement with Mount Lawu LLC (Mount Lawu), whereby Gazelle agreed to provide a deposit amounting to US$4,300,000 to Mount Lawu in connection with chartering of MV Globe Unity vessel from Mount Lawu. The deposit is recorded as part of “Other Noncurrent Assets” in the 2010 and 2009 consolidated balance sheets.
125
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
j.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
Pada tanggal 13 Agustus 2009, perjanjian tersebut diubah dan, antara lain, kedua belah pihak setuju bahwa tarif sewa diubah dan asetaset berikut ini ditempatkan sebagai jaminan tambahan:
On August 13, 2009, the agreement was amended and both parties agreed that, among others, the charter hire rate be changed and the following assets be placed as additional collaterals:
·
Kapal-kapal (MV Saraswati, MV Gayatri, MV Alas dan MV Hanjani) yang dimiliki oleh Perusahaan;
·
Vessels (MV Saraswati, MV Gayatri, MV Alas and MV Hanjani) which are owned by the Company;
·
Kapal tongkang dan kapal tunda (BG APOL 3008, BG APOL 3009, TB Amurang, TB Mamuju dan TB Katingan) yang dimiliki oleh BJP;
·
Barges and tug boats (BG APOL 3008, BG APOL 3009, TB Amurang, TB Mamuju and TB Katingan) which are owned by BJP;
·
Kapal tunda (TB Lotus 669) dan floating crane (FC Lotus) yang dimiliki oleh LKM.
·
Tug boat (TB Lotus 669) and floating crane (FC Lotus) which are owned by LKM.
j.
Dalam rangka perolehan kapal-kapal, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengadakan perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga. Perjanjian penting yang masih berlaku pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebagai berikut:
No.
Penjual/Seller
Pembeli/Buyer
Jumlah dan jenis kapal/Number and type of vessels
In connection with their acquisition of vessels, the Company and Subsidiaries entered into significant agreements with third parties. The outstanding significant agreements as of March 31, 2010 are as follows:
Uang Muka Pembelian Aset Tetap (Disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap”)/Advance for Purchase of Fixed Assets (Presented as part of “Fixed Assets” account) 2010
2009
1.
Petunia
Jiangsu Changbo Shipyard Co.,Ltd. (JCS)
Satu/one bulk carrier
US$11.565.000
US$10.280.000
2.
Papaveraceae
JCS
Satu/one bulk carrier
US$10.280.000
US$10.280.000
3.
GBSL
Enam/six bulk carriers
US$38.568.352 dan/and HK$34.645.923
US$38.568.352 dan/and HK$22.590.209
4.
BJP
China Shipbuilding Trading Co., Ltd. (CST) dan/and CSSC Guangzhou Huangpu Shipbuilding Co., Ltd. (CSSC) Teraoka Shoji Inc.
Satu kapal tongkang termasuk tiga set feeder dan dua set crane/one barge including three sets of feeder and two sets of cranes
US$20.159.390
US$20.159.390
126
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
No.
Pembeli/Buyer NYE 1
6.
NYE 2
Sekwang Shipbuilding (Sekwang) Sekwang
7.
NYE 3
Sekwang
8.
NYE 4
Sekwang
9.
NYE 5
Sekwang
Perusahaan/ The Company
STX Engine Co., Ltd.
10.
38. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
Co.,
Ltd.
AND
Uang Muka Pembelian Aset Tetap (Disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap”)/Advance for Purchase of Fixed Asset (Presented as part of “Fixed Assets” account) US$5.600.000 US$293.750
Jumlah dan jenis kapal/Number and type of vessels
Penjual/Seller
5.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
Satu kapal tanker/One tanker vessel Satu kapal tanker/One tanker vessel Satu kapal tanker/One tanker vessel Satu kapal tanker/One tanker vessel Satu kapal tanker/One tanker vessel Empat buah mesin kapal cargo/four main engines
US$5.600.000
US$293.750
US$5.600.000
US$293.750
US$5.600.000
US$293.750
US$5.600.000
US$293.750
US$3.156.000
US$3.156.000
JCS
JCS
Kontrak antara Petunia dan Papaveraceae dengan JCS telah mengalami beberapa kali perubahan, dimana berdasarkan perubahan terakhir, persyaratan dalam kontrak tersebut diubah menjadi antara lain sebagai berikut:
The contracts between each of Petunia and Papaveraceae and JCS have been amended several times, in which, based on the latest amendment, the following terms, among others, of the contracts were changed to become as follows:
1.
Penyerahan kapal akan dilakukan 25 bulan sejak tanggal kontrak untuk Petunia dan 32 bulan setelah tanggal kontrak untuk Papaveraceae.
1.
The delivery of the vessel shall be done within 25 months from the contract date for Petunia and 32 months from the contract date for Papaveraceae.
2.
Jumlah yang harus dibayar pada cicilan ketiga adalah setara dengan 5% dari nilai kontrak dan jumlah yang harus dibayar pada cicilan keempat adalah setara dengan 35% dari nilai kontrak.
2.
The third installment shall be at an amount equal to 5% of the contract price and the fourth installment shall be at an amount equal to 35% of the contract price.
CST dan CSSC
CST and CSSC
Sehubungan dengan transaksi pembelian kapal dari CST dan CSSC, GBSL menandatangani Memorandum of Agreement dan Charterer Funding Agreement (“Perjanjian”) dengan Mount Kaba Shipping LLC (Kaba). Berdasarkan Perjanjian tersebut, Kaba setuju untuk membeli 2 kapal dari 6 kapal di atas dari GBSL, yang diharapkan akan dikirimkan dari pembuat kapal pada tanggal dan dengan harga pembelian sebagaimana tercantum dalam Perjanjian.
In relation to the vessel purchase from CST and CSSC, GBSL signed a Memorandum of Agreement and Charterer Funding Agreements (“Agreements”) with Mount Kaba Shipping LLC (Kaba). Based on the Agreements, Kaba agreed to purchase 2 vessels, out of the above 6 vessels, from GBSL which are expected to be delivered by the Sellers on the dates and at the purchase prices as stated in the Agreements.
127
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
CST dan CSSC (lanjutan)
CST and CSSC (continued)
Sehubungan dengan pembelian kapal oleh Kaba, GBSL akan menyewa 2 kapal tersebut dari Kaba. Deposit yang dibayarkan GBSL kepada Kaba sehubungan dengan penyewaan kapal tersebut adalah sebesar US$9.750.000 (setara dengan HK$76 juta atau Rp88,87 miliar), dicatat sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lain-lain” pada neraca konsolidasi tahun 2010 dan 2009.
In relation to the vessels acquisition by Kaba, GBSL will charter the above 2 vessels from Kaba. Deposit paid by GBSL to Kaba in connection with the chartering of the vessels amounting to US$9,750,000 (equivalent to HK$76 million or Rp88.87 billion) is presented as part of “Other Non-current Assets” in the 2010 and 2009 consolidated balance sheets.
Teraoka Shoji Inc.
Teraoka Shoji Inc.
Kontrak pembangunan kapal tongkang tersebut awalnya dilakukan dengan Teraoka S.A.. Namun pada bulan November 2009, Teraoka S.A. mengundurkan diri dari perjanjian jual beli kapal dengan BJP dan mengalihkan perjanjian ini kepada Teraoka Shoji Inc.. Kapal tersebut direncanakan akan dikirimkan kepada BJP pada bulan September 2010.
The shipbuilding agreement was initially entered into with Teraoka S.A.. However in November 2009, Teraoka S.A. withdrew from the ship sale and purchase agreement with BJP and transferred the agreement to Teraoka Shoji Inc.. The barge is planned to be delivered to BJP in September 2010.
Uang muka yang telah dibayarkan oleh BJP sebesar US$20.159.390 (setara dengan Rp188,8 miliar) disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tetap” pada neraca konsolidasi tahun 2010 dan 2009.
The advance payment already paid by BJP amounting to US$20,159,390 (equivalent to Rp188.8 billion) is presented as part of “Fixed Assets” account in the 2010 and 2009 consolidated balance sheets.
Berdasarkan kontrak-kontrak pembelian atau pembangunan kapal tersebut di atas, Pembeli akan berada dalam posisi default berdasarkan kontrak jika satu dari kejadian berikut ini terjadi:
Based on the above ship purchase or shipbuilding agreements, the Buyer is in a default position if either of the following events occur:
1.
Pembeli gagal untuk membayar cicilan yang telah jatuh tempo dan terhutang.
1.
The Buyer fails to pay the installments when any such installment becomes due and payable.
2.
Pembeli gagal untuk menyediakan jaminan pembayaran untuk diterbitkan oleh salah satu bank internasional kelas satu yang bisa diterima oleh Penjual dan Bank Penjual.
2.
The Buyer fails to provide payment guarantee to be issued by a first class international bank acceptable to the Seller and Seller’s bank.
3.
Pembeli gagal untuk menerima penyerahan dari kapal ketika kapal diajukan untuk diserahkan oleh Penjual.
3.
The Buyer fails to take delivery of the vessel, when the vessel is duly tendered for delivery by the Seller.
128
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)
AND
Teraoka Shoji Inc. (lanjutan)
Teraoka Shoji Inc. (continued)
Dalam hal terjadinya default yang berlangsung selama suatu periode seperti dinyatakan dalam perjanjian, Penjual memiliki hak untuk membatalkan kontrak, dengan catatan Penjual telah memberitahukan Pembeli atas default tersebut dengan memberikan peringatan atas akibatnya kepada Pembeli. Dalam hal terjadi pembatalan, Penjual berhak untuk memiliki cicilan atau cicilan dari nilai kontrak yang telah dibayar oleh Pembeli kepada Penjual sehubungan dengan kontrak ini.
In the event of default that continues for a period as stated in the agreements, the Seller shall have the right to cancel/rescind the contract, provided that the Seller has notified the Buyer of such default by giving notice of such effect to the Buyer. In the event of such cancellation or rescission, the Seller shall be entitled to retain any installment or installments of the contract price paid by the Buyer to the Seller on account of this contract.
Sehubungan dengan kondisi Perusahaan dan Anak Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, beberapa kapal yang seharusnya sudah dikirim ke Anak Perusahaan menjadi tertunda untuk jumlah waktu yang belum ditentukan, kecuali untuk Papaveraceae and Petunia. Kelanjutan dari kontrak pembayaran kapal tersebut sangat tergantung kepada pendanaan dari bank dan/atau lembaga pembiayaan, termasuk kemampuan Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk merestrukturisasi kewajibannya kepada kreditur dan program rekapitalisasi Perusahaan.
Since the Company and Subsidiaries are in financial difficulties, certain vessels which should already be delivered to certain Subsidiaries have been delayed for an undetermined period, except for Papaveraceae and Petunia. The continuance of the shipbuilding contracts depends on the financing that will be obtained from banks and/or financial institutions, including the Company and Subsidiaries’ ability to restructure their debts with their creditors, as well as to implement a recapitalization program for the Company.
Selain itu kontrak dengan JCS, CST dan CSSC mempunyai klausula penyesuaian harga seperti diuraikan berikut ini:
Furthermore, the agreements with JCS, CST and CSSC have the following price adjustment clauses:
a)
a)
Perjanjian dengan JCS
Agreements with JCS In case the rate of exchange between the US$ and CNY changed from US$1=CNY7.4, the Buyer will share 46% of the appreciation of the CNY against the US$ for each installment. The amount of adjustment due to the CNY’s appreciation shall be calculated into the last installment and paid by the Buyer. All payments by the Buyer under the contract shall be made in U.S. dollars.
Jika nilai tukar US$ terhadap CNY berubah dari US$1=CNY7,4, Pembeli akan menanggung 46% dari apresiasi CNY terhadap US$ untuk setiap pembayaran cicilan. Jumlah dari penyesuaian sebagai akibat dari apreasiasi CNY akan diperhitungkan dalam pembayaran cicilan terakhir dan dibayar oleh Pembeli. Semua pembayaran oleh Pembeli sehubungan dengan perjanjian ini akan dilakukan dalam dolar A.S.
129
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) b)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) b)
Perjanjian dengan CST dan CSSC
AND
Agreements with CST and CSSC
Masing-masing dari cicilan pertama sampai dengan kelima sehubungan dengan perjanjian ini akan dikenakan penyesuaian nilai tukar (AER), yang diperhitungkan berdasarkan formula berikut ini:
Each of the first to fifth installments under the agreements shall be subject to adjustment for exchange rate (AER), which is calculated using the following formula:
AER = (kurs I – kurs II)/(kurs II x 2)x US$9.400.000
AER = (Rate I – Rate II)/(Rate II x2)x US$9,400,000
Dimana, kurs I adalah US$1 = CNY 7,481, dan kurs II adalah kurs tengah CNY terhadap US$ saat penutupan transaksi pada tiga hari kerja sebelum tanggal dimana cicilan telah wajib dibayar.
Whereby, Rate I is US$1 = CNY 7.481, and Rate II is the middle exchange rate of CNY against US$ for the closing time of three business days prior to the date on which the installment becomes payable.
AER akan ditambahkan atau dikurangkan dari setiap cicilan yang dibayar. Semua pembayaran oleh pembeli sehubungan dengan perjanjian ini akan dilakukan dalam dolar A.S.
The AER shall be added to or deducted from each installment. All payments by the Buyer under the contract shall be made in U.S. dollars.
Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), klausula penyesuaian harga di atas merupakan derivatif melekat. Menurut manajemen, klausula penyesuaian harga kedua kontrak di atas telah dibatalkan secara informal, akan tetapi belum terdapat perjanjian formal sehubungan dengan pembatalan tersebut. Selain itu, manajemen berpendapat bahwa tidak ada derivatif melekat di dalam transaksi pembangunan kapal tersebut di atas sebagaimana yang diharuskan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006), sehingga, manajemen tidak melakukan perhitungan nilai wajar atas derivatif melekat tersebut pada tanggal 31 Maret 2010.
Based on PSAK No. 55 (Revised 2006), the above price adjustment clauses are considered as embedded derivatives. According to the management, the above price adjustment clauses under the above two contracts have been informally waived, but there has not been any formal agreement in regard to the waiver. In addition, the management believes that there are no embedded derivatives in the above shipbuilding contracts as provided under PSAK No. 55 (Revised 2006), and therefore, no fair value was calculated by the management on the above embedded derivatives as of March 31, 2010.
130
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. KEWAJIBAN KONTINJENSI DAN LITIGASI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 39. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION
Perusahaan sedang menghadapi berbagai kasus hukum. Berikut ini adalah kasus-kasus yang sedang dihadapi oleh Perusahaan:
The Company is a party to various legal actions. The following is an overview of the cases in which the Company is involved:
a.
a.
Sehubungan dengan pengakhiran kontrak secara sepihak oleh Kangean terhadap kontrak FSO kapal MT Urwasi (Catatan 38e) pada tanggal 23 Maret 2010 dan surat Kangean menanggapi surat Perusahaan tertanggal 15 Juni 2010, Kangean mengajukan klaim sebagai berikut:
In connection with the termination of FSO contract for MT Urwasi vessel by Kangean (Note 38e) on March 23, 2010 and Kangean’s letter in response of the Company’s letter dated June 15, 2010, Kangean claims for the following:
1. Liquidated damages sejak tanggal 1 September 2009 sampai dengan tanggal 20 Februari 2010 sebesar US$6.234.920.
1.
Liquidated damages from September 1, 2009 to February 20, 2010 amounting to US$6,234,920.
2. Hutang dari Perusahaan sebesar US$1.986.196 atas pembayaran yang telah dilakukan Kangean kepada PT Sea Horse.
2.
The Company’s payable amounting to US$1,986,196 for Kangean’s payment to PT Sea Horse.
3. Hutang dari Perusahaan sebesar US$86.261 atas bahan bakar, air bersih dan lainnya.
3.
The Company’s payable amounting to US$86,261 for fuel, fresh water and others.
Selain klaim di atas, Kangean juga mengakui adanya hutang yang harus dibayar kepada Perusahaan sebesar US$3.624.282. Untuk itu jumlah bersih yang diklaim oleh Kangean adalah sebesar US$4.683.095.
In addition to the above claims, Kangean also acknowledged the amount of US$3,624,282 as payable by Kangean to the Company. Therefore, the net amount claimed by Kangean is US$4,683,095.
Pada tanggal 19 Mei 2010, Perusahaan telah menyampaikan surat bantahan sebagai jawaban atas klaim yang diajukan oleh Kangean. Perusahaan menyatakan bahwa klaim yang dilakukan Kangean tidak mempunyai dasar yang kuat dan dibuat dengan itikad buruk. Perusahaan juga menyatakan bahwa Kangean telah melakukan cidera hukum dengan melakukan pemutusan kontrak secara sepihak tanpa dasar yang kuat. Selain itu, menurut catatan Perusahaan, walaupun klaim dari Kangean di atas diperhitungkan, secara total Kangean masih harus membayar kepada Perusahaan sebesar US$1.591.816.
On May 19, 2010, the Company sent its defenses in response to Kangean’s claim. The Company stated that Kangean’s claims were wrongful and were made in bad faith. The Company also stated that Kangean has breached the law by terminating the contract without valid basis. Furthermore, according to the Company’s records, even if Kangean’s claims were considered, Kangean still has to pay the amount of US$1,591,816 to the Company.
Oleh karena hal diatas, pada tanggal 19 Mei 2010, Perusahaan telah mengajukan surat permohonan kepada PT Asuransi Central Asia (ACA) yang bertindak sebagai penjamin dari Perusahaan sehubungan dengan kontrak FSO kapal MT Urwasi. Dalam surat permohonan tersebut Perusahaan menjelaskan tentang sengketa yang terjadi antara Perusahaan dan Kangean dan mengajukan permohonan agar ACA tidak melakukan pembayaran jaminan pelaksanaan kepada Kangean.
Due to the above matter, on May 19, 2010, the Company sent a request letter to PT Asuransi Central Asia (ACA) which is the Company’s guarantor in relation to the FSO contract for MT Urwasi vessel. In the request letter, the Company described the details regarding the dispute between the Company and Kangean and requested ACA not to make payment of the performance guarantee to Kangean.
131
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. KEWAJIBAN (lanjutan)
b.
KONTINJENSI
DAN
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
LITIGASI
39. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION (continued)
Pada tanggal 10 Juni 2010, ACA memberikan surat pemberitahuan kepada Perusahaan bahwa ACA telah melakukan pembayaran jaminan pelaksanaan kepada Kangean sebesar US$2.993.772. Sehubungan dengan itu, ACA mengajukan klaim dengan jumlah yang sama kepada Perusahaan. Perusahaan menolak untuk membayar klaim tersebut karena sebelumnya Perusahaan telah mengajukan permintaan agar ACA tidak melakukan pembayaran jaminan pelaksanaan kepada Kangean.
On June 10, 2010, ACA sent a notification letter to the Company regarding the performance guarantee amounting US$2,993,772 that was already paid by ACA to Kangean. In relation to that, ACA claimed exactly the same amount to the Company. The Company refused to pay the claim since the Company had previously requested ACA not to make the payment of the performance guarantee to Kangean.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, belum ada tindakan hukum yang dilakukan baik oleh Perusahaan, Kangean ataupun ACA sehubungan dengan kasus diatas. Perusahaan akan melakukan tindakan hukum hanya jika dipandang perlu.
Until the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, no legal actions were already taken by either the Company, Kangean or ACA in relation to the above matter. The Company will only take legal actions if considered necessary.
Manajemen memutuskan untuk tidak melakukan pencadangan atas klaim yang diajukan oleh Kangean karena manajemen belum dapat memperkirakan secara andal hasil akhir dari sengketa tersebut.
The management has decided not to make any provision in regard to Kangean’s claims because the management is not yet able to reliably estimate the final result of the dispute. b.
Pada tanggal 17 Maret 2008, Perusahaan mengadakan Memorandum of Agreement (MOA) dengan Apollo Tanker, dimana Apollo Tanker setuju untuk menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli MT Apollo Sun seharga US$31.500.000. Berdasarkan MOA tersebut Perusahaan harus membayar jaminan sebesar 10% dari harga kapal. Namun, sampai dengan tanggal yang ditetapkan, Perusahaan tidak melakukan pembayaran atas jaminan tersebut. Akibatnya, Apollo Tanker membatalkan MOA tersebut dan harus menjual kapal tersebut ke pembeli baru dengan harga US$25.500.000. Apollo Tanker menuntut Perusahaan untuk membayar kerugian yang diakibatkan oleh pelanggaran yang dilakukan Perusahaan terhadap MOA tersebut.
On March 17, 2008, the Company entered into a Memorandum of Agreement (MOA) with Apollo Tanker, whereby Apollo Tanker, agreed to sell and the Company agreed to buy MT Apollo Sun for US$31,500,000. According to the MOA, the Company has to pay a deposit of 10% of the price of that ship. However, up to the agreed date, no payment has been made by the Company. As a result, Apollo Tanker canceled the MOA and sold the vessel to a new buyer at a price of US$25,500,000. Apollo Tanker has claimed from the Company payment for the loss that it incurred as a result of the breach of the MOA.
Berdasarkan keputusan arbitrase yang dikeluarkan oleh Tokyo Maritime Arbitration Commission pada tanggal 30 Oktober 2009, diputuskan bahwa:
Based on the arbitration decision which was issued by the Tokyo Maritime Arbitration Commission on October 30, 2009, it was decided that:
1. Perusahaan harus membayar kepada Apollo Tanker sebesar US$6.645.000 dengan bunga tahunan sebesar 6% terhitung sejak tanggal 18 Juni 2008 sampai dengan tanggal dimana pembayaran US$6.645.000 tersebut selesai dilakukan.
1.
132
The Company has to pay Apollo Tanker the amount of US$6,645,000 with interest at the annual rate of 6% starting on June 18, 2008 until the date when the payment of US$6,645,000 is completed.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. KEWAJIBAN (lanjutan)
KONTINJENSI
DAN
LITIGASI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 39. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION (continued)
2. Perusahaan harus membayar sebesar JP¥2.810.000 kepada Apollo Tanker untuk biaya arbitrase.
2.
The Company is required to pay the amount of JP¥2,810,000 to Apollo Tanker for arbitrage cost.
3. Perusahaan harus menanggung semua biaya legal dan biaya lain-lain yang terjadi sehubungan dengan proses arbitrase.
3.
The Company shall shoulder all legal and other expenses which were incurred in relation to the arbitration proceedings.
Pada saat ini, Perusahaan sedang mengupayakan tindakan hukum untuk mengajukan keberatan atas putusan arbitrase yang diyakini keliru antara lain karena:
Currently, the Company is taking legal actions to file an objection on the arbitrage decision that is believed to be wrongful due to, among others:
1.
1.
2.
Putusan tersebut berdasarkan pada hukum yang berlaku di Jepang, sedangkan Perusahaan adalah perusahaan Indonesia dan Apollo Tanker adalah perusahaan Liberia. MOA belum efektif karena persyaratan MOA belum terpenuhi.
2.
Until the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the management is unable to assess the ultimate outcome of the litigation and has not made any provision for the claim.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari sengketa tersebut di atas, dan memutuskan untuk tidak melakukan pencadangan atas tuntutan tersebut. c.
The decision was based on laws that are applicable in Japan, while the Company is an Indonesian company and Apollo Tanker is a Liberian company. The MOA had not yet been effective since the precondition had not yet been fullfiled.
c.
Sehubungan dengan kontrak penyewaan floating crane yang disetujui oleh Perusahaan dengan Bulk Trading S.A. (Penyewa) pada tanggal 29 September 2003 yang telah diubah pada tanggal 13 Maret 2005, Perusahaan mengajukan klaim sebesar US$2.237.076 kepada Penyewa sebagai akibat dari kegagalan Penyewa untuk memenuhi target tonasi minimum yang ditetapkan di dalam kontrak. Di lain pihak, sebagai respons atas klaim yang diajukan oleh Perusahaan, pihak Penyewa juga melakukan klaim sebesar US$236.875 kepada Perusahaan sebagai akibat dari kegagalan Perusahaan untuk menyediakan floating crane pada saat-saat tertentu ketika Penyewa akan melakukan pengiriman. Kedua belah pihak memutuskan untuk menyelesaikan perkara itu melalui arbitrase, dan pada tanggal 12 Februari 2010 keputusan arbitrase menyatakan bahwa:
In relation to the floating crane charter contract agreed between by the Company and Bulk Trading S.A. (Charterer) on September 29, 2003 which was amended on March 13, 2005, the Company claimed the amount of US$2,237,076 to the Charterer for the Charterer’s failure to fulfill the minimum tonnage requirement of the contract. On the other hand, in response to the Company’s claim, the Charterer also claimed the amount of US$236,875 to the Company for the Company’s failure to provide floating crane at certain times when the Charterer needed to make shipment. Both parties decided to resolve the dispute through arbitration, and on February 12, 2010, the arbitration result states that:
1. Klaim yang diajukan Perusahaan dianggap sah akan tetapi Perusahaan hanya berhak untuk menerima sejumlah US$921.711 ditambah bunga dengan bunga tahunan sebesar 5% dan penggantian sebesar 50% dari semua biaya yang dikeluarkan Perusahaan sehubungan dengan kasus ini.
1.
The Company’s claim is considered as legitimate but the Company is only entitled to receive the amount of US$921,711 plus interest at the annual rate of 5% and reimbursement of 50% of the total expenses incurred by the Company in relation to this case.
2. Klaim yang diajukan oleh Penyewa tidak sah dan dianggap gugur sehingga Perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayar atas klaim tersebut.
2.
The Charterer’s claim is not legitimate and was dismissed so that the Company does not have any obligation to pay the claim.
133
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. KEWAJIBAN (lanjutan)
d.
e.
KONTINJENSI
DAN
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
LITIGASI
39. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION (continued)
Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, pembayaran atas klaim tersebut belum direalisasi oleh Penyewa dan jumlah sebesar US$921.711 diakui sebagai bagian dari ”Piutang Lain-lain” pada neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2010.
Until March 31, 2010, the Charterer has not made the payment of the claim and the amount of US$921,711 is presented as part of “Other Receivables” in the consolidated balance sheet as of March 31, 2010. d.
Pada tanggal 17 Februari 2009, sebuah klaim sejumlah US$2.782.210 diajukan kepada Perusahaan oleh Kharg Petrochemical Company (Penyewa) sehubungan dengan kontrak penyewaan kapal yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 6 Juli 2008. Klaim tersebut diajukan oleh karena terjadinya kerusakan atas pompa kargo yang dimiliki oleh Penyewa pada saat dilakukan pembongkaran kargo dari kapal yang disewanya dari Perusahaan. Selain mengajukan tuntutan, Penyewa juga menahan beban demurrage sebesar US$1.661.102 yang seharusnya dibayar kepada Perusahaan.
On February 17, 2009, a claim amounting US$2,782,210 was submitted to the Company by Kharg Petrochemical Company (Charterer) in relation to the vessel charter contract that was signed by both parties on July 6, 2008. The claim was filed due to the damage which occurred on the Charterer’s cargo pump upon unloading of cargo from the vessel that was chartered from the Company. In addition to the claim, the Charterer also retained demurrage expenses of US$1,661,102 which should have been paid to the Company.
Manajemen berkeyakinan bahwa kerusakan yang terjadi pada pompa kargo tersebut merupakan tanggung jawab dari MC Chantilly Limited (Pemilik kapal). Untuk itu, Perusahaan telah mengajukan klaim kepada pemilik kapal sebesar US$2.782.210.
The management believes that the damage to the cargo pump is the responsibility of MC Chantilly Limited (Vessel Owner). Therefore, the Company has claimed the amount of US$2,782,210 from the Vessel Owner.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, persoalan tersebut diatas masih dalam proses arbitrase dan manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari proses arbitrase tersebut sehingga tidak melakukan pencadangan atas klaim tersebut.
Until the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the above matter is still in arbitration process and management is not yet able to assess the final outcome of the arbitration process, therefore, the management has not made any provision in regard to the claim. e.
Pada bulan Juni 2009, sebuah klaim sejumlah US$24.115.649 diajukan oleh Perusahaan kepada Thai Phos Corporation Pte. Ltd. (Penyewa) sehubungan dengan kontrak penyewaan kapal yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 2 Juni 2008 dimana Penyewa melakukan pemutusan lebih awal atas sewa kapal.
In June 2009, the Company claimed the amount of US$24,115,649 from Thai Phos Corporation Pte. Ltd. (Charterer) in relation to the vessel charter contract that was signed by both parties on June 2, 2008 whereby the Charterer has early terminated the vessel charter contract. Until the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the above matter is still in arbitration process and management is not yet able to assess the final outcome of the arbitration process.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, persoalan tersebut diatas masih dalam proses arbitrase dan manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari proses arbitrase tersebut.
134
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 39. KEWAJIBAN (lanjutan) f.
KONTINJENSI
DAN
LITIGASI
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 39. CONTINGENT LIABILITIES AND LITIGATION (continued) f.
Pada tanggal 18 November 2009, Handy Tanker K/S (Pemilik kapal) mengajukan klaim sebesar US$11.311.032 sehubungan dengan pemutusan lebih awal oleh Perusahaan atas kontrak penyewaan kapal yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 9 Januari 2008.
On November 18, 2009, Handy Tanker K/S (Vessel Owner) claimed the amount of US$11,311,032 due to early termination by the Company of the time charter contract that was signed by both parties on January 9, 2008. Until the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the above matter is still in negotiation process and management is not yet able to predict the final outcome of the negotiation.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, persoalan tersebut diatas masih dalam proses negosiasi dan manajemen belum dapat memperkirakan hasil akhir dari proses negosiasi tersebut. 40. INSTRUMEN DERIVATIF
40. DERIVATIVE INSTRUMENTS The Company and certain Subsidiaries are exposed to market risks, primarily changes in foreign exchange rates, interest rates and oil prices and use derivative instruments in connection with their risk management activities.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu menghadapi risiko pasar, terutama karena perubahan nilai tukar mata uang asing, tingkat bunga dan harga minyak dan menggunakan instrumen derivatif dalam rangka menjalankan manajemen risiko. Citibank N.A., Singapura/Singapore (Citibank)
No.
a.
Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount Non-Callable US$ CMS Spread Daily 1 Accrual Swap
Periode Kontrak/ Contract Period
25 April 2006 - 3 Mei 2013/ April 25, 2006 - May 3, 2013
CMS Spread Daily Accrual US$/JP¥ 1 Coupon Swap Nilai nosional/notional amount: JP¥4.016.250.000 US$35.000.000
-
25 April 2006 - 3 Mei 2013/ April 25, 2006 - May 3, 2013
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates
Perusahaan akan membayar bunga kepada Citibank dengan tingkat bunga sebesar 2,4% di atas US$ LIBOR 6 bulan/The Company will pay interest to Citibank at 6 months’ US$ LIBOR plus 2.4%. Citibank akan membayar bunga kepada Perusahaan sebesar 8,75% per tahun dikalikan dengan jumlah hari pada saat indeks CMS 10 - CMS 2 lebih besar atau sama dengan minus 5 basis poin/Citibank will pay interest to the Company at 8.75% per annum multiplied by the number of days when CMS 10 - CMS 2 is higher than or equal to the minus 5 basis points.
Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal terminasi/ Every May 3 and November 3 up to termination date
Perusahaan akan membayar bunga kepada Citibank atas nilai nosional JP¥ sebesar JP¥4.016.250.000 dengan ketentuan suku bunga sebagai berikut:/The Company will pay interest to Citibank on the JP¥ notional amount of JP¥4,016,250,000 under the following terms in determining the interest rate: - Jika spot rate JP¥ LIBOR kurang dari atau sama dengan 2,50%, tingkat suku bunga yang diperhitungkan adalah sebesar spot rate JP¥ LIBOR + 5,65% tetapi tidak kurang dari 5,85%/If the spot rate JP¥ LIBOR is less than or equal to 2.50%, the interest rate is spot JP¥ LIBOR + 5.65% but not less than 5.85%. - Jika spot rate JP¥ LIBOR lebih besar dari 2,50%, tingkat suku bunga yang diperhitungkan adalah sebesar spot rate JP¥ LIBOR + 5,65%/If the spot rate JP¥ LIBOR is greater than 2.50%, the interest rate is spot JP¥ LIBOR + 5.65%. - Citibank akan membayar bunga kepada Perusahaan dengan suku bunga 8,75% per tahun dikalikan dengan jumlah hari pada saat indeks CMS 10 - CMS 2 lebih besar atau sama dengan minus 10 basis poin atas nilai nosional US$ sebesar US$35 juta/Citibank will pay the Company interest at the rate of 8.75% per annum multiplied by the number of days when CMS 10 - CMS 2 is higher than or equal to the minus 10 basis points on US$ notional amount of US$35 million.
Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal terminasi/ Every May 3 and November 3 up to termination date
-
Nilai nosional/notional amount: US$40.000.000
b.
Syarat dan KondisiITerms and Conditions
135
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Citibank N.A., Singapura/Singapore (Citibank) (lanjutan/continued)
No. c.
Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount 7-year NonDeliverable US$/TW$ Cross Currency 1 Swap
Periode Kontrak/ Contract Period
Syarat dan KondisiITerms and Conditions
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates
25 April 2006 - 3 Mei 2013/ April 25, 2006 - May 3, 2013
- Perusahaan akan membayar bunga kepada Citibank dalam dolar Taiwan dengan suku bunga tetap 6,8% per tahun atas nilai nosional sebesar TW$318.500.000/The Company will pay interest to Citibank in Taiwan dollars computed at the fixed rate of 6.8% per annum on the notional amount of TW$318,500,000. - Citibank akan membayar Perusahaan bunga dalam dolar A.S. dengan suku bunga tetap 8,75% per tahun atas nilai nosional sebesar US$10.000.000/Citibank will pay the Company interest in U.S. dollars computed at the fixed rate of 8.75% per annum on the notional amount of US$10,000,000. Perusahaan akan menjual dolar A.S. dengan nilai nosional sebesar US$10 juta kepada Citibank pada tanggal 3 Mei 2013 (tanggal jatuh tempo) dengan nilai tukar berdasarkan ketentuan sebagai berikut:/The Company will sell U.S. dollars with a notional amount of US$10 million to Citibank on May 3, 2013 (maturity date) at the exchange rate to be determined as follows: - Jika spot rate US$/TW$ sama dengan atau di atas TW$29,35, Perusahaan akan menjual US$ dengan spot rate atau TW$31,85, mana yang lebih tinggi/If the US$/ TW$ spot rate is at or above TW$29.35, the Company will sell US$ at the spot rate or TW$31.85, whichever rate is higher. - Jika spot rate US$/TW$ di bawah TW$29,35 tetapi di atas atau sama dengan TW$24,35, Perusahaan akan menjual US$ dengan nilai tukar (1,5 dikali spot rate) minus 12,175/If the US$/TW$ spot rate is below TW$29.35 but higher than or equal to TW$24.35, the Company will sell US$ at the rate of (1.5 x spot rate) minus 12.175. - Jika spot rate US$/TW$ di bawah TW$24,35, Perusahaan akan menjual US$ dengan nilai tukar TW$24,35/If the US$/TW$ spot rate is below TW$24.35, the Company will sell US$ at the rate of TW$24.35.
Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal terminasi/ Every May 3 and November 3 up to termination date
25 April 2006 - 3 Mei 2013/ April 25, 2006 - May 3, 2013
-
Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal terminasi/ Every May 3 and November 3 up to termination date
Nilai nosional/notional amount: US$10.000.000
d.
7-year US$/Sin$ Cross Currency 1 Swap Nilai nosional/notional amount: US$20.000.000
Perusahaan akan membayar bunga kepada Citibank dalam dolar Singapura dengan suku bunga tetap sebesar 7,7% per tahun atas nilai nosional sebesar Sin$31.600.000/The Company will pay interest to Citibank in Singapore dollar computed at the fixed rate of 7.7% per annum on the notional amount of Sin$31,600,000. - Citibank akan membayar bunga kepada Perusahaan dalam dolar A.S. dengan suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun atas nilai nosional sebesar US$20.000.000/Citibank will pay the Company interest in U.S. dollars computed at the fixed rate of 8.75% per annum on the notional amount of US$20,000,000. Perusahaan akan menjual dolar A.S. dengan nilai nosional sebesar US$20 juta kepada Citibank pada tanggal 3 Mei 2013 (tanggal jatuh tempo) dengan nilai tukar yang ditentukan sebagai berikut:/The Company will sell U.S. dollars with a notional amount of US$20 million to Citibank on May 3, 2013 (maturity date) at the exchange rate to be determined as follows: - Jika spot rate US$/Sin$ sama dengan atau di atas Sin$1,46, Perusahaan akan menjual US$ dengan spot rate atau Sin$1,58, mana yang lebih tinggi/If the US$/Sin$ spot rate is equal to or above Sin$1.46, the Company will sell US$ at the spot rate or Sin$1.58, whichever rate is higher. - Jika spot rate US$/Sin$ di bawah Sin$1,46 tetapi di atas atau sama dengan Sin$1,22, Perusahaan akan menjual US$ dengan nilai tukar (1,5 x spot rate) minus 0,61/If the US$/Sin$ spot rate is below Sin$1.46 but higher than or equal to Sin$1.22, the Company will sell US$ at the rate of (1.5 x spot rate) minus 0.61. - Jika spot rate US$/Sin$ di bawah Sin$1,22, Perusahaan akan menjual US$ dengan nilai tukar Sin$1,22/If the US$/Sin$ spot rate is below Sin$1.22, the Company will sell US$ at the rate of Sin$1.22.
136
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Citibank N.A., Singapura/Singapore (Citibank) (lanjutan/continued)
No. e.
Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount Commodity TARN Transactions 4 Nilai nosional/notional amount: 13.000 barrels atau/or 26.000 barrels untuk setiap penyelesaian/ per settlement
f.
Commodity Transactions 4
TARN
Nilai nosional/notional amount: 6.500 barrels atau/or 13.000 barrels untuk setiap penyelesaian/ per settlement
g.
Costless Oil 2 Structured Option 6.500 barrels atau/or 13.000 barrels untuk setiap penyelesaian/ per settlement
h.
Costless Oil 2 Structured Option 6.500 barrels atau/or 13.000 barrels untuk setiap penyelesaian/ per settlement
Periode Kontrak/ Contract Period 10 Juli 2008 – 31 Juli 2009/July 10, 2008 July 31, 2009 Apabila terjadi Knock-Out Event sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak, maka kontrak ini akan berakhir dan tidak akan terjadi pertukaran lagi di bulan-bulan berikutnya/If the Knock-Out Event occurs as determined in the contract, this contract will be terminated and no monthly subsequent exchange will occur. 9 Juli 2008 – 31 Juli 2009/July 9, 2008 July 31, 2009 Apabila terjadi Knock-Out Event sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak, maka kontrak ini akan berakhir dan tidak akan terjadi pertukaran lagi di bulan-bulan berikutnya/If the Knock-Out Event occurs as determined in the contract, this contract will be terminated and no monthly subsequent exchange will occur. 7 Juli 2008 - 31 Agustus 2009/July 7, 2008 - August 31, 2009 Jika selama periode kontrak, Perusahaan mencapai target cancellation threshold seperti yang ditentukan dalam kontrak, kontrak ini akan berakhir/If during the contract period, the Company achieves the target cancellation threshold as determined in the contract, this contract will be terminated. 9 Juli 2008 - 31 Agustus 2009/July 9, 2008 - August 31, 2009 Jika selama periode kontrak, Perusahaan mencapai target cancellation threshold seperti yang ditentukan dalam kontrak, kontrak ini akan berakhir/If during the contract period, the Company achieves the target cancellation threshold as determined in the contract, this contract will be terminated.
Syarat dan KondisiITerms and Conditions -
-
-
-
-
-
-
-
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates
Jika FP di atas atau sama dengan strike price, yang berkisar antara US$105,00/barel sampai dengan US$110,50/barel, Citibank akan membayar sebesar 13.000 barel x (FP – strike price)/If FP is above or equal to strike price, which ranges from US$105.00/barrel to US$110.50/barrel, Citibank will pay 13,000 barrels x (FP – strike price). Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara US$105,00/barel sampai dengan US$110,50/barel, Perusahaan akan membayar sebesar 26.000 barel x (strike price – FP)/If FP is below strike price, which ranges from US$105.00/barrel to US$110.50/barrel, the Company will pay 26,000 barrels x (strike price – FP).
Setiap bulan mulai dari tanggal 1 Agustus 2008 sampai dengan 31 Juli 2009/Every month starting August 1, 2008 to July 31, 2009
Jika FP di atas atau sama dengan US$107,50/barel, Citibank akan membayar sebesar 6.500 barel x (FP – US$107,50)/If FP is above or equal to US$107.50/barrel, Citibank will pay 6,500 barrels x (FP – US$107.50). Jika FP di bawah US$107,50/barel, Perusahaan akan membayar sebesar 13.000 barel x (US$107,50 – FP)/If FP is below US$107.50/barrel, the Company will pay 13,000 barrels x (US$107.50 - FP).
Setiap bulan mulai dari tanggal 1 Agustus 2008 sampai dengan 31 Juli 2009/Every month starting August 1, 2008 to July 31, 2009
Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara US$113/barel sampai dengan US$124/barel, Credit Suisse berhak untuk menjual sebesar 13.000 barel x strike price pada tanggal penyelesaian/If FP is below strike price, which ranges from US$113/barrel to US$124/barrel, Credit Suisse has the right to sell at 13,000 barrels x strike price at the settlement date. Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara US$113/barel sampai dengan US$124/barel, Credit Suisse berhak untuk menjual sebesar 13.000 barel x strike price pada tanggal penyelesaian/If FP is below strike price, which ranges from US$113/barrel to US$124/barrel, Credit Suisse has the right to sell at 13,000 barrels x strike price at the settlement date.
Setiap bulan mulai dari tanggal 25 Juli 2008 sampai dengan 31 Agustus 2009/Every month starting July 25, 2008 to August 31, 2009
Jika FP di atas strike price, yang berkisar antara US$109/barel sampai dengan US$120/barel, Perusahaan berhak membeli sebesar 6.500 barel x strike price pada tanggal penyelesaian/If FP is above strike price, which ranges from US$109/barrel to US$120/barrel, the Company has the right to buy at 6,500 barrels x strike price at the settlement date. Jika FP di bawah strike price, yang berkisar antara US$109/barel sampai dengan US$120/barel, Credit Suisse berhak untuk menjual sebesar 13.000 barel x strike price pada tanggal penyelesaian/If FP is below strike price, which ranges from US$109/barrel to US$120/barrel, Credit Suisse has the right to sell at 13,000 barrels x strike price at the settlement date.
Setiap bulan mulai dari tanggal 25 Juli 2008 sampai dengan 31 Agustus 2009/Every month starting July 25, 2008 to August 31, 2009
137
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Credit Suisse International (Credit Suisse)
No.
i.
Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount Cash Settled Commodity Put 2 Option
Periode Kontrak/ Contract Period
1 Oktober 2008 31 Agustus 2009/ October 1, 2008 August 31, 2009
Syarat dan KondisiITerms and Conditions
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates
-
Perusahaan berhak untuk menjual sebesar 26.000 barel x US$99 pada setiap tanggal penyelesaian/The Company has the right to sell at 26,000 barrels x US$99 at each settlement date.
Setiap bulan mulai dari tanggal 1 Oktober 2008 sampai dengan 31 Agustus 2009/Every month starting October 1, 2008 to August 31, 2009
-
ING Bank akan membayar bunga kepada Rosaceae sebesar US$ LIBOR 3 bulanan atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi dikalikan dengan jumlah hari pada saat US$ LIBOR 3 bulanan lebih besar atau sama dengan 1,5% dan lebih rendah atau sama dengan 6%/ING Bank will pay interest to Rosaceae at 3 months' US$ LIBOR on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule multiplied by the number of days when 3 months' US$ LIBOR is higher than or equal to 1.5% and is lower than or equal to 6%.
Tiga bulanan mulai dari 30 September 2008 sampai dengan 30 Juni 2015/Quarterly starting September 30, 2008 to June 30, 2015
-
Rosaceae akan membayar bunga kepada ING Bank dengan tingkat bunga sebesar 2,5% per tahun atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/ Rosaceae will pay interest to ING Bank at 2.5% per annum on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule.
-
ING Bank akan membayar bunga kepada Rosaceae sebesar US$ LIBOR 3 bulanan atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi dikalikan dengan jumlah hari pada saat Daily 10-Year CMS lebih besar atau sama dengan 3,48% dan lebih rendah atau sama dengan batas atas (upper barrier), yang berkisar dari 5,50% sampai dengan 7,00%/ING Bank will pay interest to Rosaceae at 3 months' US$ LIBOR on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule multiplied by the number of days when Daily 10-Year CMS is higher than or equal to 3.48% and is lower than or equal to upper barrier, which ranges from 5.50% to 7.00%. Rosaceae akan membayar bunga kepada ING Bank dengan tingkat bunga sebesar 2,7% per tahun atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/ Rosaceae will pay interest to ING Bank at 2.7% per annum on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule.
Tiga bulanan mulai dari 30 September 2008 sampai dengan 30 Juni 2015/Quarterly starting September 30, 2008 to June 30, 2015
ING Bank akan membayar bunga kepada GBSL sebesar US$ LIBOR BBA 3 bulanan atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/ING Bank will pay interest to GBSL at 3 months’ US$ BBA LIBOR on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule. GBSL akan membayar bunga kepada ING Bank dengan tingkat bunga sebesar 4,89% per tahun atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/GBSL will pay interest to ING Bank at 4.89% per annum on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule.
Tiga bulanan mulai dari 31 Maret 2011 sampai dengan 30 September 2020/Quarterly starting March 31, 2011 to September 30, 2020
Nilai nosional/notional amount: 26.000 barrels untuk setiap penyelesaian/ per settlement
ING Bank N.V., Amsterdam j.
7-year LIBOR Range 3 Accrual Swap
17 Maret 2008 - 30 Juni 2015/March 17, 2008 June 30, 2015
Nilai nosional/notional amount: Menurun secara bertahap dari/ Declining gradually from US$20.480.000 sampai dengan/to US$483.125
k.
7-year CMS Range 3 Accrual Swap
11 April 2008 - 30 Juni 2015/April 11, 2008 June 30, 2015
Nilai nosional/notional amount: Menurun secara bertahap dari/ Declining gradually from US$20.480.000 sampai dengan/to US$483.125 -
l.
Interest Rate Swap
3
Nilai nosional/notional amount: Menurun secara bertahap dari/ Declining gradually from US$37.600.000 sampai dengan/to US$8.272.000
16 Juli 2008 31 Desember 2020/ July 16, 2008 - December 31, 2020
-
-
138
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
JP Morgan Chase Bank N.A. (JP Morgan) No. m.
Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount Mint Swap 2 Transaction
Periode Kontrak/ Contract Period 30 Januari 2007 - 3 Mei 2013/January 30, 2007 May 3, 2013
Syarat dan KondisiITerms and Conditions -
Nilai nosional/notional amount: US$20.000.000
ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dengan tingkat bunga sebesar 6,5% per tahun/ARM will pay interest to JP Morgan at 6.5% per annum. JP Morgan akan membayar bunga kepada ARM sebesar 8,75% + 18 x (68% x rata-rata LIBOR 3 bulan - rata-rata indeks BMA)/JP Morgan will pay interest to ARM at 8.75% + 18 x (68% x average 3 months LIBOR minus average BMA index).
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal terminasi/ Every May 3 and November 3 up to termination date
Pada tanggal 22 Mei 2008, perjanjian ini direstrukturisasi dengan kondisi sebagai berikut:/On May 22, 2008, this contract was restructured with the following conditions: - ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dengan tingkat bunga 6,50% per tahun selama periode kontrak/ ARM will pay interest to JP Morgan at the rate of 6.50% per annum during the period of the contract. - JP Morgan akan membayar bunga kepada ARM dengan tingkat bunga 7,00% per tahun untuk tahun pertama dan setelah tahun pertama, JP Morgan akan membayar bunga kepada ARM sebesar 8,15% per tahun bila rasio rata-rata BMA/rata-rata LIBOR lebih kecil dari 71,50%/JP Morgan will pay interest to ARM at 7.00% per annum for the first year and after the first year, JP Morgan will pay ARM interest at 8.15% per annum if the average BMA/average LIBOR ratio is less than 71.50%. n
2
Swaption Transaction
Nilai nosional/notional amount: US$10.000.000
28 Februari 2007 - 3 Mei 2013/February 28, 2007 May 3, 2013
-
-
ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dengan suku bunga sebesar 1,7% di atas US$ LIBOR 6 bulan sejak tanggal kontrak sampai dengan tanggal 3 Mei 2008 dan sebesar 0,3% di bawah US$ LIBOR 6 bulan sejak tanggal 4 Mei 2008 sampai dengan tanggal jatuh tempo/ ARM will pay interest to JP Morgan at the rate of 1.7% above 6-month US$ LIBOR for the period from the contract date to May 3, 2008 and at 0.3% below 6-month US$ LIBOR from May 4, 2008 to maturity date. JP Morgan akan membayar bunga kepada ARM pada tingkat bunga sebesar 8,75% per tahun, jika spot rate US$/IDR di bawah Rp11.000. Pada tanggal 3 Mei 2008, JP Morgan akan membayar tambahan bunga pada tingkat bunga sebesar 5,5% sejak tanggal kontrak sampai dengan tanggal 4 April 2007 dan sebesar 2% sejak tanggal 4 April 2007 sampai dengan tanggal 3 Mei 2008/JP Morgan would pay interest to ARM at the rate of 8.75% per annum, if the US$/IDR spot rate was below Rp11,000. On May 3, 2008, JP Morgan paid additional interest at the rate of 5.5% for the period from the contract date to April 4, 2007 and 2% for the period from April 4, 2007 to May 3, 2008.
Pada tanggal penyelesaian, ARM akan menerima Rp91.500.000.000 dari JP Morgan dan juga akan membayar kepada JP Morgan sebesar JP¥1.186.000.000 dengan nilai tukar sebesar Rp77,15 per JP¥1 dengan syarat nilai tukar tersebut tidak pernah di atas atau sama dengan Rp110/At the settlement date, ARM will receive Rp91,500,000,000 from JP Morgan and also will pay JP Morgan JP¥1,186,000,000 at the exchange rate of Rp77.15 per JP¥1 on condition that the exchange rate is never above or equal to Rp110. Seluruh transaksi ini akan berakhir apabila sejak tanggal 3 Mei 2008 hingga pada saat jatuh tempo, spot rate trade JP¥/IDR pernah sama dengan atau di bawah Rp77,15 dan ARM akan menerima 4% dari nilai nosional dalam dolar A.S./The whole trade will knock out if the JP¥/IDR spot rate trades at or below Rp77.15 anytime on or after May 3, 2008 until maturity date and ARM will receive 4% of the US$ notional amount.
139
Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal terminasi/ Every May 3 and November 3 up to termination date
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
JP Morgan Chase Bank N.A. (JP Morgan) (lanjutan/continued)
No. o.
Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount US$/Sin$ Structured Protection Bagian I/ 2 Part I
Periode Kontrak/ Contract Period
Syarat dan KondisiITerms and Conditions
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates
16 Mei 2007 - 3 Mei 2013/ May 16, 2007 - May 3, 2013
Pada tanggal 3 Mei 2013 (tanggal jatuh tempo), ARM berhak membeli dolar A.S. dengan nilai nosional sebesar US$20.000.000 dari JP Morgan, dengan nilai tukar berdasarkan ketentuan sebagai berikut:/On May 3, 2013 (termination date), ARM will buy U.S. dollars with a notional amount of US$20,000,000 from JP Morgan, at the exchange rate to be determined as follows: - Jika spot rate US$/Sin$ sama dengan atau di atas Sin$1,46, ARM akan membeli US$ pada spot rate atau pada Sin$1,58, mana yang lebih tinggi/If the US$/Sin$ spot rate is equal to or above Sin$1.46, ARM will buy US$ at the spot rate or Sin$1.58, whichever rate is higher. - Jika spot rate US$/Sin$ sama dengan atau di atas Sin$1,22 tetapi di bawah Sin$1,46, ARM akan membeli US$ dengan nilai tukar (1,50 x spot rate) minus 0,61/If the US$/Sin$ spot rate is equal to or above Sin$1.22 but lower than Sin$1.46, ARM will buy US$ at the rate of (1.50 x spot rate) minus 0.61. - Jika spot rate US$/Sin$ di bawah Sin$1,22, ARM akan membeli US$ dengan nilai tukar Sin$1,22/If the US$/Sin$ spot rate is below Sin$1.22, ARM will buy US$ at the rate of Sin$1.22.
Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal 3 Mei 2013/Every May 3 and November 3 up to May 3, 2013
16 Mei 2007 - 3 Mei 2013/ May 16, 2007 - May 3, 2013
JP Morgan akan membayar kepada ARM dalam dolar A.S. dengan tarif tetap sebesar 5,75% per tahun dikalikan dengan jumlah hari pada periode observasi dimana kurs dolar A.S. terhadap rupiah lebih besar dari Rp11.000 dibagi dengan jumlah hari pada periode observasi atas nilai nosional sebesar US$20.000.000/JP Morgan will pay ARM in U.S. dollars at a fixed rate of 5.75% per annum multiplied by the number of calendar days in the observation period on which the U.S. dollars exchange rate against rupiah is greater than Rp11,000 divided by the total number of days in the observation period on the notional amount of US$20,000,000.
Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal 3 Mei 2013/Every May 3 and November 3 up to May 3, 2013
Nilai nosional/notional amount: US$20.000.000
p.
US$/Sin$ Structured Protection Bagian II/ 2 Part II Nilai nosional/notional amount: US$20.000.000
Knock-Out akan terjadi jika pada setiap Tanggal Observasi Knock-Out, nilai tukar yen Jepang terhadap US$1 sama dengan atau lebih besar dari JP¥100. Jika terjadi Knock-out, Bagian II, III dan IV akan berakhir, kecuali Bagian I yang akan tetap berlaku sepenuhnya/Knock-Out event will occur if at any Knock-out Observation Date, JP¥ per US$1 is equal to or greater than JP¥100. If Knock-Out event occurs, Parts II, III and IV will be terminated, except Part I which shall remain in full force and effect.
140
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
JP Morgan Chase Bank N.A. (JP Morgan) (lanjutan/continued)
No. q.
r.
Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount
Periode Kontrak/ Contract Period
Syarat dan KondisiITerms and Conditions
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates
US$/Sin$ Structured Protection Bagian III/ 2 Part III
16 Mei 2007 - 3 Mei 2013/ May 16, 2007 - May 3, 2013
Nilai nosional/notional amount: JP¥2.405.000.000
Knock-Out akan terjadi jika pada setiap Tanggal Observasi Knock-Out, nilai tukar yen Jepang terhadap US$1 sama dengan atau lebih besar dari JP¥100. Jika terjadi Knock-out, Bagian II, III dan IV akan berakhir, kecuali Bagian I yang akan tetap berlaku sepenuhnya/Knock-Out event will occur if at any Knock-out Observation Date, JP¥ per US$1 is equal to or greater than JP¥100. If Knock-Out event occurs, Parts II, III and IV will be terminated, except Part I which shall remain in full force and effect.
ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dalam yen Jepang dengan suku bunga sebesar JP¥ LIBOR 6 bulan tetapi tidak lebih dari 1,75% per tahun atas nilai nosional sebesar JP¥2.405.000.000/ARM will pay interest to JP Morgan in Japanese yen computed at the 6-month JP¥ LIBOR but not higher than 1.75% per annum on the notional amount of JP¥2,405,000,000.
Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal 3 Mei 2013/Every May 3 and November 3 up to May 3, 2013
US$/Sin$ Structured Protection Bagian IV/ 2 Part IV
16 Mei 2007 - 3 Mei 2013/ May 16, 2007 - May 3, 2013
Nilai nosional setelah restrukturisasi/ Notional amount after restructuring: JP¥1.202.500.000 untuk periode 1 Juni 2010 sampai dengan 1 November 2011 dan JP¥2.405.000.000 untuk setiap periode setelahnya/ JP¥1,202,500,000 for the period June 1, 2010 to November 1, 2011 and JP¥2,405,000,000 thereafter
Knock-Out akan terjadi jika pada setiap Tanggal Observasi Knock-Out, nilai tukar yen Jepang terhadap US$1 sama dengan atau lebih besar dari JP¥100. Jika terjadi Knock-out, Bagian II, III dan IV akan berakhir, kecuali Bagian I yang akan tetap berlaku sepenuhnya/Knock-Out event will occur if at any Knock-out Observation Date, JP¥ per US$1 is equal to or greater than JP¥100. If Knock-Out event occurs, Parts II, III and IV will be terminated, except Part I which shall remain in full force and effect.
ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan dengan tingkat bunga mengambang berdasarkan formula yang tercantum dalam perjanjian dengan nilai nosional sebesar JP¥2.405.000.000 dari tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan berakhirnya perjanjian/ARM will pay interest to JP Morgan at a floating rate based on the formula stated in the agreement with a notional amount of JP¥2,405,000,000 from June 1, 2010 until the expiry of the contract.
Setiap tanggal 3 Mei dan 3 November sampai dengan tanggal 3 Mei 2013/Every May 3 and November 3 up to May 3, 2013
Pada tanggal 13 dan 15 Januari 2009, perjanjian ini direstrukturisasi. Kondisi perjanjian ini setelah terjadinya restrukturisasi adalah sebagai berikut:/On January 13 and 15, 2009, this contract was restructured. The terms of this contract after being restructured are the following: ARM akan membayar bunga kepada JP Morgan tingkat bunga mengambang berdasarkan formula yang tercantum dalam perjanjian dengan nilai nosional sebesar JP¥1.202.500.000 dari tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan 1 November 2011 dan JP¥2.405.000.000 untuk periode setelahnya/ARM will pay interest to JP Morgan at floating rate based on the formula stated in the agreement with a notional amount of JP¥1,202,500,000 from June 1, 2010 to November 1, 2011 and JP¥2,405,000,000 thereafter.
141
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
JP Morgan Chase Bank N.A. (JP Morgan) (lanjutan/continued)
No. s.
Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount
Periode Kontrak/ Contract Period
FX TARN Forward Transaction Bagian I/ 2 Part I
2 Januari 2008 - 1 Mei 2013/January 2, 2008 May 1, 2013
Nilai nosional/notional amount: JP¥1.202.500.000 untuk periode 1 Juni 2010 sampai dengan 1 November 2011 dan JP¥2.405.000.000 untuk setiap periode setelahnya/ JP¥1,202,500,000 for the period June 1, 2010 to November 1, 2011 and JP¥2,405,000,000 thereafter
Apabila terjadi Knock-Out Event sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak ini, maka kontrak ini akan berakhir dan tidak akan terjadi pertukaran lagi di bulan-bulan berikutnya/If the Knock-Out Event occurs as determined in the contract, this contract will be terminated and no monthly subsequent exchange will occur.
Syarat dan KondisiITerms and Conditions -
-
-
Jika spot rate US$/JP¥ di atas JP¥72 dan di bawah JP¥80, JP Morgan akan membayar sebesar nilai nosional x (spot rate - JP¥72)/100/If the US$/JP¥ spot rate is above JP¥72 and below JP¥80, JP Morgan will pay for notional amount x (spot rate - JP¥72)/100. Jika spot rate US$/JP¥ di atas JP¥80 dan di bawah JP¥92, JP Morgan akan membayar sebesar 8% dari nilai nosional/If the US$/JP¥ spot rate is above JP¥80 and below JP¥92, JP Morgan will pay for 8% of notional amount. Jika spot rate US$/JP¥ di atas JP¥92 dan di bawah JP¥100, JP Morgan akan membayar sebesar nilai nosional x (JP¥100 - spot rate)/100/If the US$/JP¥ spot rate is above JP¥92 and below JP¥100, JP Morgan will pay for notional amount x (JP¥100 - spot rate)/100.
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates Setiap bulan mulai dari tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan 1 Mei 2013/Every month starting June 1, 2010 to May 1, 2013
Merrill Lynch International Bank Limited, London (MLIB) t.
Swap Transaction
4
Nilai nosional/notional amount: US$500.000 atau/or US$1.000.000 untuk setiap penukaran/per fixing
u.
Swap Transaction
4
Nilai nosional/notional amount: US$500.000 atau/or US$1.000.000 untuk setiap penukaran/per fixing
8 Juli, 2008 - 28 Agustus 2009/July 8, 2008 August 28, 2009 Apabila terjadi Target Redemption Event sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak, maka kontrak ini akan berakhir dan tidak akan terjadi pertukaran lagi di bulan-bulan berikutnya/If the Target Redemption Event occurs as determined in the contract, this contract will be terminated and no monthly subsequent exchange will occur. 6 Agustus 2008 - 30 Juli 2010/August 6, 2008 July 30, 2010 Apabila terjadi Target Redemption Event sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak, maka kontrak ini akan berakhir dan tidak akan terjadi pertukaran lagi di bulan-bulan berikutnya/If the Target Redemption Event occurs as determined in the contract, this contract will be terminated and no monthly subsequent exchange will occur.
-
-
-
-
Jika spot rate US$/IDR di atas strike price, yang berkisar antara Rp9.450 sampai dengan Rp9.900 untuk setiap US$1, maka MLIB akan membayar US$ sebesar US$1.000.000 dengan nilai tukar sebesar (2 x strike price - spot rate)/If the US$/IDR spot rate is above the strike price, which ranges from Rp9,450 to Rp9,900 for every US$1, MLIB will pay US$ for US$1,000,000 at (2 x strike price - spot rate). Jika spot rate US$/IDR di bawah atau sama dengan strike price, maka MLIB akan membayar US$ sebesar US$500.000 dengan nilai tukar sebesar strike price/If the US$/IDR spot rate is below or equal to the strike price, MLIB will pay US$ for US$500,000 at the strike price.
Setiap bulan mulai dari tanggal 28 Juli 2008 sampai dengan 26 Agustus 2009/Every month starting July 28, 2008 to August 26, 2009
Jika spot rate US$/IDR di atas strike rate yang berkisar antara Rp9.300 sampai dengan Rp9.500 untuk setiap US$1, maka MLIB akan membayar dalam bentuk US$ sebesar US$1.000.000 x strike rate/If the US$/IDR spot rate is above the strike rate, which ranges from Rp9,300 to Rp9,500 for every US$1, MLIB will pay in US$ for US$1,000,000 x strike rate. Jika spot rate US$/IDR di bawah atau sama dengan strike rate, maka MLIB akan membayar dalam bentuk US$ sebesar US$500.000 x strike rate /If the US$/IDR spot rate is below or equal to the strike rate, MLIB will pay in US$ for US$500,000 x strike rate.
Setiap bulan mulai dari tanggal 28 Agustus 2008 sampai dengan 28 Juli 2010/Every month starting August 28, 2008 to July 28, 2010
142
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)
Standard Chartered Bank (SCB)
No. v.
Jenis Kontrak dan Nilai Nosional/ Type of Contract and Notional Amount Target Redemption Forward Currency 2 Option Nilai nosional/notional amount: US$250.000 atau/or US$500.000 untuk setiap penukaran/per fixing
w.
Commodity Swap
2
Nilai nosional/notional amount: 850 MT untuk setiap penyelesaian/per settlement
Periode Kontrak/ Contract Period 5 September 2008 4 September 2009/ September 5, 2008 September 4, 2009 Apabila terjadi Target Knock-Out Event sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak, maka kontrak ini akan berakhir dan tidak akan terjadi pertukaran lagi di bulan-bulan berikutnya/ If the Target Knock-Out Event occurs as determined in the contract, this contract will be terminated and no monthly subsequent exchange will occur 16 Juli 2008 31 Desember 2008/July 16, 2008 December 31, 2008
Syarat dan KondisiITerms and Conditions -
Tanggal Pembayaran/ Payment Dates
Jika spot rate US$/IDR di atas atau sama dengan strike rate yang berkisar antara Rp9.300 sampai dengan Rp9.860 untuk setiap US$1, maka Perusahaan akan menyerahkan US$500.000 kepada SCB dan SCB akan menyerahkan IDR sebesar US$500,000 x strike rate/If the US$/IDR spot rate is above or equal to the strike rate, which ranges from Rp9,300 to Rp9,860 for every US$1, the Company will pay US$500,000 to SCB and SCB will pay in IDR for US$500,000 x strike rate. Jika spot rate US$/IDR di bawah strike rate, maka Perusahaan akan menyerahkan US$250.000 kepada SCB dan SCB akan menyerahkan IDR sebesar US$250.000 x strike rate/If the US$/IDR spot rate is below the strike rate, the Company will pay US$250,000 to SCB and SCB will pay in IDR for US$250,000 x strike rate.
Setiap bulan mulai dari tanggal 23 September 2008 sampai dengan 6 September 2009/ Every month starting September 23, 2008 to September 6, 2009
-
Pada setiap akhir periode kalkulasi, SCB akan membeli 10.200 MT dengan harga setara dengan nilai rata-rata dari harga aktual komoditas yang menjadi acuan pada setiap hari dalam periode kalkulasi/SCB will buy 10,200 MT with a purchase price that is equal to the unweighted arithmetic mean of the commodity reference price on each pricing date during that calculation period.
Setiap bulan mulai dari tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009/Every month starting January 1, 2009 to December 31, 2009
-
Perusahaan akan membeli 10.200 MT dengan harga US$800,75/MT/The Company will buy 10,200 MT with the purchase price of US$800.75/MT.
-
United Overseas Bank Limited, Singapore (UOB) x.
Interest Rate Swap 3 Transaction Nilai nosional/notional amount: US$37.600.000
16 Juli 2008 30 November 2020/ July 16, 2008 November 30, 2020
-
-
UOB Bank akan membayar bunga kepada GBSL sebesar US$ LIBOR BBA 3 bulanan atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/UOB Bank will pay interest to GBSL at 3 months’ US$ BBA LIBOR on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule. GBSL akan membayar bunga kepada UOB Bank dengan tingkat bunga sebesar 4,89% per tahun atas nilai nosional yang tercantum dalam skedul amortisasi/GBSL will pay interest to UOB Bank at 4.89% per annum on the outstanding notional amounts as stated in the amortization schedule.
Setiap tiga bulan mulai dari tanggal 30 November 2010 sampai dengan 30 November 2020/Every month starting November 30, 2010 to November 30, 2020
“1” Kontrak ini ditandatangani sebelum tahun 2009 dan diselesaikan/diterminasi/knock-out pada tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 “2” Kontrak ini masih berlaku pada tanggal 31 Maret 2009 dan diselesaikan/diterminasi/knock-out sebelum tanggal 31 Maret 2010
“1” This contract was entered into before 2009 and was settled/unwound/knocked-out within the three months ended March 31, 2009 “2” This contract was still outstanding as of March 31, 2009 and was settled/unwound/knocked-out before March 31, 2010
“3” Kontrak ini masih berlaku pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009
“3” This contract is still oustanding as of March 31, 2010 and 2009
“4” Kontrak ini sudah berakhir sebelum tahun 2009, namun masih ada kewajiban atas kontrak.
“4” This contract has been settled before 2009, but still remains the liability of the contract.
143
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) The fair values of the above outstanding derivative contracts as of March 31, 2010 and 2009, are as follows:
Nilai wajar kontrak-kontrak derivatif tersebut di atas yang masih berlaku pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Kewajiban derivatif Jenis kontrak derivatif: Mata uang dan suku bunga Komoditas Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
2009 Derivative liabilities Type of Derivative Contracts: Currency and interest rate Commodity
299.838.882.076 160.885.957.041
73.725.908.365 174.721.654.392
460.724.839.117
248.447.562.757
Total
410.282.091.862
216.203.861.592
Less current maturities
50.442.747.255
32.243.701.165
Long-term portion
tersebut di atas tidak lindung nilai untuk tujuan itu, perubahan nilai wajar dibukukan langsung ke
All of the derivative contracts as mentioned above have not met the criteria as effective hedges for accounting purposes and accordingly, changes in the fair value of such contracts are recorded directly to earnings.
Rugi yang timbul dari transaksi derivatif sebesar Rp12.554.913.904 dan Rp98.950.125.560 selama periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, dicatat sebagai “Rugi atas Instrumen Derivatif - bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi.
The loss arising from the derivative transactions amounting to Rp12,554,913,904 and Rp98,950,125,560 during the three months ended March 31, 2010 and 2009 was recorded as "Loss on Derivative Instruments - net" in the consolidated statement of income.
Perusahaan, Rosaceae, GBSL dan ARM menggunakan option pricing model untuk menilai derivatif tersebut di atas pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009.
The Company, Rosaceae, GBSL and ARM used option pricing model to value the above derivatives as of March 31, 2010 and 2009.
Sehubungan dengan kontrak derivatif di ARM tersebut di atas, Perusahaan sebagai pihak penjamin kredit yang diberikan dan JP Morgan menandatangani perjanjian penyediaan kredit dimana, apabila kewajiban ARM sehubungan dengan kontrak derivatif di atas melebihi US$10.000.000 sejak tanggal 1 Oktober 2008, maka Perusahaan harus menyetor kelebihan kewajiban tersebut ke JP Morgan sebagai jaminan. Jumlah jaminan yang telah ditempatkan pada tanggal 31 Maret 2010 adalah US$8.666.000. Selain itu, kewajiban derivatif ke JP Morgan juga dijaminkan dengan 3 buah kapal (MV Saraswati, MV Dewi Umayi dan MV Banowati) milik Perusahaan dan Anak Perusahaan.
In relation to the above derivative contracts entered into by ARM, the Company as a credit support provider and JP Morgan signed a credit support agreement whereby, if the total obligations of ARM arising from the above derivative contracts exceed US$10,000,000 starting October 1, 2008, then the Company should transfer the excess liability to JP Morgan as collateral. The total amount of collateral that is already placed as of March 31, 2010, is US$8,666,000. In addition, the derivative liability to JP Morgan is also collateralized by 3 vessels (MV Saraswati, MV Dewi Umayi and MV Banowati) owned by the Company and a Subsidiary.
Semua kontrak derivatif memenuhi kriteria sebagai akuntansi dan oleh karena kontrak derivatif tersebut laba rugi tahun berjalan.
144
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
40. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) The Company and Subsidiaries have ceased the payment for all of their derivative liabilities that are due, as well as those arising from early terminated contracts (unwound). The balance of derivative liabilities which were due and unwound - net of cash collateral of Rp83,632,587,326 as of March 31, 2010 amounted to Rp410,282,091,862 and Rp136,403,218,792 as of March 31, 2010 and 2009, respectively. As of March 31, 2010, the Company and Subsidiaries are still under negotiation with the counterparties in relation to their derivative liabilities.
Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menghentikan pembayaran atas seluruh kewajiban derivatifnya baik yang telah jatuh tempo, maupun yang dihentikan sebelum jatuh tempo (unwound). Saldo kewajiban derivatif yang telah jatuh tempo dan dihentikan sebelum jatuh tempo (unwound) setelah dikurangi dengan jaminan uang sebesar Rp83.632.587.326 pada tanggal 31 Maret 2010 adalah sebesar Rp410.282.091.862 dan Rp136.403.218.792 masing-masing untuk tanggal 31 Maret 2010 dan 2009. Pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan masih dalam negosiasi dengan pihak-pihak counterparty sehubungan dengan kewajiban derivatif Perusahaan dan Anak Perusahaan. 41. PERKEMBANGAN MEMPENGARUHI KEUANGAN
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
TERKINI YANG STANDAR AKUNTANSI
41. RECENT DEVELOPMENTS AFFECTING FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), pencabutan dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tetapi belum efektif pada tahun 2010:
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK), standards revocation and interpretations which have been issued by the Indonesian Institute of Accountants but not yet effective in year 2010:
Efektif untuk laporan keuangan yang meliputi periode sejak tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2011:
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general-purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a.
PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general-purpose financial statements to ensure comparability both with an entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan (financing) selama suatu periode.
b.
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period into operating, investing and financing activities.
c.
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
c.
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, provides guidance to be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
145
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 41. RECENT DEVELOPMENTS FINANCIAL ACCOUNTING (continued)
AFFECTING STANDARDS
Efektif untuk laporan keuangan yang meliputi periode sejak tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2011 (continued):
d.
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mengharuskan informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
d.
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires segment information be disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
e.
PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
e.
PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, provides guidance to be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
f.
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
f.
PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, provides guidance to be applied in accounting for investments in associates. It supersedes PSAK No. 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates”, and PSAK No. 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
g.
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
g.
PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and correction of errors.
h.
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
h.
PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures to be applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
i.
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
i.
PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
146
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 41. RECENT DEVELOPMENTS FINANCIAL ACCOUNTING (continued)
AFFECTING STANDARDS
Efektif untuk laporan keuangan yang meliputi periode sejak tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2011 (continued):
j.
PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
j.
PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.
k.
SAK ETAP, “Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik”, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) bagi pengguna eksternal.
k.
SAK ETAP, “Entities Without Public Accountability”, applies to entities without public accountability, such as those which do not have significant public accountability and publish general-purpose financial statements for external users.
l.
ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
l.
ISAK No. 7 (Revised 2009), “ConsolidationSpecial Purpose Entities (SPE)”, provides for the consolidation of SPE when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.
m. ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.
m. ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognized as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK No. 16 and as a liability in accordance with PSAK No. 57.
n.
ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”, berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di masa yang akan datang.
n.
ISAK No. 10, “Customer Loyalty Programs”, applies to customer loyalty award credits granted to customers as part of a sales transaction, and subject to meeting any further qualifying conditions, the customers can redeem in the future for free goods or services or at discounted prices.
o.
ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik”, diterapkan untuk distribusi searah (non-reciprocal) aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
o.
ISAK No. 11, “Distributions of Non-cash Assets to Owners”, applies to types of nonreciprocal distributions of assets by an entity to its owners acting in their capacity as owners, i.e., distributions of non-cash assets and distributions that give owners a choice of receiving either non-cash assets or a cash alternative.
147
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 41. RECENT DEVELOPMENTS FINANCIAL ACCOUNTING (continued)
AFFECTING STANDARDS
Efektif untuk laporan keuangan yang meliputi periode sejak tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan):
Effective for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2011 (continued):
p.
p.
ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Non-moneter oleh Venturer”, berkaitan dengan akuntansi ventura untuk kontribusi non-moneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
ISAK No. 12, “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-monetary Contributions by Venturers”, deals with the venturer's accounting for non-monetary contributions to a JCE in exchange for an equity’s interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.
Efektif untuk laporan keuangan yang meliputi periode sejak tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2012:
a.
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasi dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
a.
PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
b.
PSAK No. 19 (Revisi 2010), ”Aset Tak Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain, PSAK tersebut mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
b.
PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK, it requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
c.
PSAK No. 22 (Revisi 2010), ”Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
c.
PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
d.
PSAK No. 23 (Revisi 2010), ”Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
d.
PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. It prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events and provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
148
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 41. PERKEMBANGAN MEMPENGARUHI KEUANGAN
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
TERKINI YANG STANDAR AKUNTANSI
41. RECENT DEVELOPMENTS AFFECTING FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
Efektif untuk laporan keuangan yang meliputi periode sejak tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan):
Effective for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2012 (continued):
e.
e.
ISAK No. 14, “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web”, situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).
ISAK No. 14, “Intangible Assets - Website Costs”, website that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset, and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK No. 19 (Revised 2010).
Efektif untuk laporan keuangan yang meliputi periode sejak tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 2013:
Effective for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2013:
a.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
a.
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and to translate financial statements into a presentation currency.
b.
ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). PSAK tersebut mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasi.
b.
ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in Foreign Operations”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). It refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not determined the effects of the revised PSAK, standards revocation and interpretations on the consolidated financial statements.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari PSAK revisi, pencabutan dan interpretasi standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi.
149
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 42. ECONOMIC AND BUSINESS CONDITIONS
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan telah terpengaruh oleh memburuknya kondisi keuangan global saat ini. Perlambatan ekonomi global telah menyebabkan penurunan yang substansial dalam tarif angkut dan volume transportasi, serta meningkatkan risiko kredit atas piutang usaha. Selain itu, beban piutang tak tertagih yang signifikan, beban keuangan yang tinggi dan kerugian dari transaksi derivatif mengakibatkan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami rugi bersih sebesar Rp191 miliar untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan defisit sebesar Rp328 miliar pada tanggal 31 Maret 2010.
The operations of the Company and Subsidiaries have been affected by the current global financial turmoil. The global economic slowdown has caused a substantial decrease in freight rate and transportation volume and also increase in credit risk on trade receivables. In addition, the significant bad debt expense, the high financial cost and loss from derivative transactions had caused the Company and Subsidiaries to incur net loss amounting to Rp191 billion for the three months ended March 31, 2010 and deficit of Rp325 billion as of March 31, 2010.
Keadaan tersebut di atas mengakibatkan Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya dan tidak dapat memenuhi rasio keuangan yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman. Meskipun beberapa pinjaman tidak mensyaratkan pemenuhan beberapa rasio keuangan dalam perjanjian pinjamannya, pinjaman tersebut mencantumkan ketentuanketentuan cross default. Selain itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga telah menghentikan pembayaran atas seluruh kewajiban derivatifnya, baik yang telah jatuh tempo maupun yang dihentikan sebelum jatuh tempo (unwound). Perusahaan dan Anak Perusahaan juga telah menghentikan pembayaran pokok pinjaman yang telah jatuh tempo sehubungan dengan kondisi standstill informal yang diupayakan oleh Perusahaan. Namun demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan masih melakukan pembayaran bunga pinjaman yang jatuh tempo dan masih mempunyai kemampuan untuk memperpanjang pinjaman yang tidak mempunyai jaminan untuk periode satu hingga tiga bulan.
The above situations made it difficult for the Company and Subsidiaries to fulfill their obligations and maintain certain financial ratios as required in loan agreements. Although certain loan agreements do not require the maintenance of financial ratios, there are cross default provisions in the loan agreements. Also, the Company and Subsidiaries have ceased the payment of all of their derivative liabilities that are due as well as those arising from early terminated contracts. The Company and Subsidiaries also have stopped all of the principal payments which are due and payable in relation to the informal standstill position initiated by the Company. However, the Company and Subsidiaries still continue to pay interest which is due on the loans and still can roll over their unsecured short-term debts for one- to three-month periods.
150
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 42. ECONOMIC (continued)
AND
BUSINESS
CONDITIONS
Pada tanggal 27 Agustus 2010, yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang dalam proses meminta waiver secara formal dari para kreditor atas tidak terpenuhinya persyaratan pinjaman tersebut. Dalam keadaan demikian, para kreditor dapat menyatakan pinjamanpinjaman tersebut dalam kondisi default dan meminta seluruh jumlah pinjaman menjadi segera terhutang dan wajib bayar. Pada tanggal 27 Agustus 2010 Perusahaan dan Anak Perusahaan belum menerima surat dari para kreditor yang meminta percepatan pembayaran kembali atas saldo terhutang pinjaman (Catatan 14, 19, 20 dan 21).
As of August 27, 2010, the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, the Company and Subsidiaries have not yet sought a formal waiver from their creditors with regard to their inability to fulfill the loan covenants. In these circumstances, the creditors may declare the loans in default and ask for immediate repayment of all outstanding debts. As of August 27, 2010 the Company and Subsidiaries have not received any notices from their creditors (Notes 14, 19, 20 and 21).
Perusahaan sedang melakukan negosiasi konstruktif dengan beberapa kreditor yang pinjamannya mempunyai jaminan (secured lenders) untuk memperpanjang posisi standstill informal antara lain, penundaan pembayaran pokok pinjaman yang jatuh tempo sampai dengan tanggal 30 Juni 2010. Perusahaan juga sedang meminta posisi standstill informal sampai dengan tanggal 31 Mei 2010 dengan beberapa kreditor yang pinjamannya tidak mempunyai jaminan (unsecured lenders). Posisi standstill informal tersebut bertujuan agar Perusahaan dapat melakukan dan mengimplementasikan review strategis dan rencana rekapitalisasi, meningkatkan likuiditas Perusahaan dan lebih menstabilkan posisi Perusahaan. Sehubungan dengan ini, apabila Perusahaan berhasil dengan rencana rekapitalisasi, hutanghutang jangka panjang sebagaimana dimaksud akan tetap sama dengan persyaratan pembayaran dan jatuh tempo sebagaimana kesepakatan sebelumnya. Sampai dengan tanggal 27 Agustus 2010, yang merupakan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010, beberapa kreditor telah menyetujui perpanjangan posisi standstill informal tersebut untuk periode tersebut di atas dengan ketentuan-ketentuan tertentu yang disepakati.
The Company is currently in constructive negotiations with secured lenders for an extension of the informal standstill which includes, among other things, a deferral of principal repayment up to June 30, 2010. The Company has also sought an informal standstill up to May 31, 2010 with the unsecured lenders. The informal standstill is intended to allow the Company to develop and implement a strategic review and recapitalization plan, enhance its liquidity position and provide additional stability. At this juncture, if the Company is successful with its recapitalization plan, the relevant long-term debt of the Company and Subsidiaries should remain largely on the same payment terms and maturities as originally contracted. As of August 27, 2010, the date of the completion of the consolidated financial statements for the three months ended March 31, 2010, certain creditors have agreed to extend the informal standstill for the above-mentioned period under certain agreed conditions.
151
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 42. ECONOMIC (continued)
AND
BUSINESS
CONDITIONS
Sebagai bagian dari usaha yang berkesinambungan untuk menghadapi dan mengelola kondisi-kondisi ekonomi di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengambil langkah-langkah yang telah dan akan diimplementasikan secara berkelanjutan sebagai berikut:
As part of their continuing efforts to respond and manage the adverse effects of the abovementioned economic and business conditions, the Company and Subsidiaries have undertaken and are continuously implementing the following measures, among others:
a.
Perusahaan dan Anak Perusahaan serta penasihat keuangannya melakukan pembicaraan secara teratur dengan para kreditor yang ingin mengetahui status dari kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dan rencana rekapitalisasi.
a. The Company and Subsidiaries and their financial adviser have been in regular contact with lenders who wish to know the status of the Company’s and Subsidiaries’ capacity to service their debts and to undertake a recapitalization plan.
b.
Untuk mengelola transaksi derivatifnya, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menutup/menghentikan (unwound) beberapa transaksi derivatifnya selama tahun 2009, yang tidak berkaitan dengan pembiayaan kapal. Persyaratan penyelesaian transaksi yang dihentikan tergantung kepada hasil negosiasi.
b. To manage the exposure from their derivative transactions, the Company and Subsidiaries have closed out (unwound) several derivative transactions in 2009, which were not related to ship financing. Settlement terms for the closedout transactions are still subject to negotiations.
c. Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang berusaha untuk memperoleh waiver atas syarat pinjaman yang tidak dapat dipenuhi dalam waktu dekat. Namun demikian, untuk memfasilitasi dan memastikan keberhasilan untuk mendapatkan waiver, dan untuk menghadapi masalah keuangan di Perusahaan dan Anak Perusahaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang melakukan peninjauan strategis yang komprehensif dan sedang dalam proses mengembangkan suatu rencana rekapitalisasi.
c. The Company and Subsidiaries will be seeking a waiver of covenant breaches from their lenders in due course. However, to facilitate and ensure the success of a waiver request, and to address the Company and Subsidiaries’ financial issues and requirements, the Company and Subsidiaries are currently undertaking a comprehensive strategic review and are in the process of developing a recapitalization plan.
d.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan program penghematan secara berkesinambungan, seperti mengurangi beban operasi yang tidak penting.
d. The Company and Subsidiaries continuously apply cost-cutting programs, such as reduction of non-essential operating expenses.
e.
Perusahaan dan Anak Perusahaan meninjau rencana pengeluaran barang modal, investasi dan ekspansi secara berkesinambungan.
e. The Company and Subsidiaries continuously review their capital expenditures, investments and expansion plan.
Penyelesaian kondisi-kondisi tersebut di atas sangat tergantung kepada pemulihan ekonomi global, terutama pemulihan industri perkapalan dan keberhasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam melakukan negosiasi restrukturisasi hutang dan menjalankan program rekapitalisasi.
Resolution of the above matters depends to a large extent on the recovery of the global economy, especially in the shipping industry and the success of the Company and Subsidiaries’ negotiations on their debt restructuring plan and the implementation of the recapitalization program.
152
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 42. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS (lanjutan)
42. ECONOMIC (continued)
AND
BUSINESS
CONDITIONS
As national shipping companies which focus on the dry bulk carrier business, the Company and Subsidiaries have better prospects, particularly with the implementation of the “cabotage principle” (which requires the use of Indonesian flag vessels to transport goods within Indonesian waters). This is in line with the growth in the mining industry, especially coal. It is not possible to determine the future effects that the continuation of the current economic conditions may have on the Company and Subsidiaries’ liquidity and earnings, including the effects flowing through from their investors, customers, suppliers, creditors and stockholders.
Sebagai perusahaan nasional yang berfokus pada angkutan curah kering, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki prospek usaha yang lebih baik, terlebih dengan diterapkannya “asas cabotage” (yang mengharuskan penggunaan kapal berbendera Indonesia untuk mengangkut barang di perairan Indonesia). Hal ini sejalan dengan pertumbuhan industri pertambangan, khususnya batubara. Tidaklah mungkin untuk menentukan pengaruh di masa yang akan datang atas kelanjutan kondisi ekonomi sekarang ini terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan, termasuk pengaruh dari investor, pelanggan, pemasok, kreditor dan pemegang saham.
43. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA a.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated)
43. SUBSEQUENT EVENTS a.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan yang diaktakan dalam akta notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito S.H., No. 54, para pemegang saham menyetujui, antara lain: 1. Peningkatan modal dasar menjadi Rp2.998.604.000.000 yang terbagi atas 2.998.604.000 saham seri A dengan nilai nominal per saham Rp250 dan 22.789.530.000 saham seri B dengan nilai nominal per saham Rp100.
On August 27, 2010, based on the minutes of the Company’s stockholders’ extraordinary general meeting which were covered by notarial deed No. 54 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., the stockholders approved, among others: 1. The increase in the Company’s capital stock to Rp2,998,604,000,000 which is divided into 2,998,604,000 A shares with par value per share of Rp250 and 22,789,530,000 B shares with par value per share of Rp100. 2. All of the Company’s issued and fully paid shares amounting to 2,998,604,000 shares with par value per share of Rp250 will be converted to A shares with the same par value per share of Rp250, and 22,789,530,000 B shares remain in portfolio. A shares and B shares have equal rights in all aspects.
2. Seluruh saham Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 2.998.604.000 saham dengan nilai nominal per saham Rp250 akan dikonversi menjadi saham seri A dengan nilai nominal per saham yang sama Rp250, sedangkan 22.789.530.000 saham seri B dalam portepel masih dalam portfolio. Saham seri A dan seri B mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal. b.
Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp50.000.000.000 yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk, sehingga menjadi jatuh tempo pada tanggal 30 September 2010 (Catatan 14).
b.
On August 23, 2010, the Company renewed its overdraft loan facility of Rp50,000,000,000 obtained from PT Bank Central Asia Tbk, which will be due on September 30, 2010 (Note 14).
c.
Pada tanggal 30 Juli 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman berulang sebesar Rp100.000.000.000, yang diperoleh dari PT Bank Mizuho Indonesia, sehingga menjadi jatuh tempo pada tanggal 30 Agustus 2010 (Catatan 14).
c.
On July 30, 2010, the Company renewed its revolving loan facility of Rp100,000,000,000 obtained from PT Bank Mizuho Indonesia, which will be due on August 30, 2010 (Note 14).
153
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. KEJADIAN (lanjutan)
SETELAH
TANGGAL
NERACA
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 43. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
d.
Pada tanggal 16 Juli 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), sebuah badan pemeringkat nasional, mengumumkan peringkat obligasi rupiah dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp600.000.000.000 dan MTN II dengan nilai pokok sebesar Rp150.000.000.000 yang diterbitkan oleh Perusahaan. Peringkat yang diumumkan tetap sama seperti yang diumumkan pada tanggal 11 Januari 2010 (Catatan 20 dan 21).
d.
On July 16, 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), a local rating agency, announced the rating of the Company’s rupiah bonds with a total face value of Rp600,000,000,000 and MTN II with a face value of Rp150,000,000,000. The rating remains the same as announced on January 11, 2010 (Notes 20 and 21).
e.
Pada tanggal 7 Juli 2010, Petunia menerima Notice of Default dari JSC sehubungan dengan kegagalan Petunia untuk melunasi pembayaran ke JSC atas pinjaman yang telah jatuh tempo. Kemudian, pada tanggal 20 Agustus 2010, JSC mengirimkan Notice of Cancellation atas kontrak pembangunan kapal dan akan melaksanakan haknya berdasarkan kontrak pembangunan kapal.
e.
On July 7, 2010 Petunia received a Notice of Default from JSC due to its failure to make payment to JSC for the overdue payment. Subsequently, on August 20, 2010, JSC send a Notice of Cancellation for the shipbuilding contracts and exercise its rights under shipbuilding contracts.
f.
Berdasarkan surat Perusahaan kepada BAPEPAM-LK tanggal 2 Juli 2010, Perusahaan menginformasikan kepada BAPEPAM-LK bahwa deposito berjangka Perusahaan di PT Bank UOB Indonesia yang digunakan sebagai jaminan atas hutang bank milik PT Mandira Sanni Pratama dan PT Ayrus Prima telah berkurang menjadi US$13.700.000 (Catatan 9).
f.
Based on the Company’s letter to BAPEPAM-LK dated July 2, 2010, the Company informed BAPEPAM-LK that the deposits placed in PT Bank UOB Indonesia which were used as collateral for PT Mandira Sanni Pratama and PT Ayrus Prima were reduced to US$13,700,000 (Note 9).
g.
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman sebesar US$15 juta yang diperoleh dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta, sehingga menjadi jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2010 (Catatan 14).
g.
On June 30, 2010, the Company renewed its loan facility of US$15 million obtained from The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch, which will be due on August 31, 2010 (Note 14).
h.
Pada tanggal 25 Juni 2010, Perusahaan menandatangani surat penawaran restrukturisasi pinjaman dengan PT CIMB Niaga Tbk. Perusahaan menyetujui antara lain perubahan jadwal angsuran, persyaratan pinjaman dan jaminan untuk fasilitas pinjaman tersebut (Catatan 19).
h.
On June 25, 2010, the Company signed an offering letter on loan restructuring with PT CIMB Niaga Tbk. The Company agreed, among others, on the changes in the payment schedule, covenant and collateral for the loan facility (Note 19).
154
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. KEJADIAN (lanjutan)
SETELAH
TANGGAL
NERACA
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 43. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
i.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan pada tanggal 24 Juni 2010, Andy Arifin Mallian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Perusahaan (Catatan 1c).
i.
Based on the minutes of the stockholders’ annual general meeting on June 24, 2010, Andy Arifin Mallian had resigned as a Director of the Company (Note 1c).
j.
Pada tanggal 22 Juni 2010, Rafflesia Marine S.A. menjual MT Gas Jaya (GJ) kepada Lucky Marine Co., Ltd. dengan harga jual sebesar US$7.100.000. Penerimaan dari penjualan tersebut digunakan untuk pembayaran sebagian pinjaman Perusahaan kepada Natixis (Catatan 19).
j.
On June 22, 2010, Rafflesia Marine S.A. sold MT Gas Jaya (GJ) to Lucky Marine Co., Ltd. for the amount of US$7,100,000. The proceeds from the sale were used for the partial repayment of the Company’s loan payable to Natixis (Note 19).
k.
Pada tanggal 22 Juni 2010 dan 29 Juni 2010, Perusahaan menerima pembayaran klaim asuransi atas kandasnya MT Durgandini, dari PT Marsh Indonesia masing-masing sebesar US$1.150.000 dan US$460.000.
k.
On June 22, 2010 and June 29, 2010, the Company received the payments of the insurance claim on the grounding of MT Durgandini, from PT Marsh Indonesia amounting to US$1,150,000 and US$460,000, respectively.
l.
Pada tanggal 22 Juni 2010, Rosaceae, Anak Perusahaan menerima surat dari ING Bank mengenai pemutusan kontrak 7-year LIBOR Range Accrual Swap antara Rosaceae dan ING Bank yang seharusnya berakhir pada tanggal 30 Juni 2015, namun, pemutusan kontrak ini belum disetujui oleh Rosaceae.
l.
On June 22, 2010, Rosaceae, a Subsidiary received a letter from ING Bank regarding the termination of the 7-year LIBOR Range Accrual swap contract between ING Bank and Rosaceae that should terminate on June 30, 2015, however, the termination of the contract has not been approved by Rosaceae.
m. Pada tanggal 21 Juni 2010, Rosaceae, Anak Perusahaan menerima surat dari ING Bank mengenai pemutusan kontrak 7-year CMS Range Accrual Swap antara Rosacea dan ING Bank, yang seharusnya berakhir pada tanggal 30 Juni 2015, namun, pemutusan kontrak ini belum disetujui oleh Rosaceae.
m. On June 21, 2010, Rosaceae, a Subsidiary received a letter from ING Bank regarding the termination of the 7-year CMS Range Accrual Swap contract between ING Bank and Rosaceae, that should expire on June 30, 2015, however, the termination of the contract has not been approved by Rosaceae.
n.
n.
Pada tanggal 6 Mei 2010, Perusahaan memperoleh surat persetujuan dari PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) mengenai perubahan jadwal pembayaran dan perubahan ketentuan mengenai rasio hutang terhadap ekuitas dari pinjaman Perusahaan. Berdasarkan revisi tersebut, pembayaran angsuran fasilitas pinjaman kredit investasi akan dimulai pada tanggal 25 Desember 2010 dan berakhir pada tanggal 25 Juni 2014 dan pembayaran angsuran fasilitas pinjaman kredit modal kerja akan dimulai pada tanggal 25 Desember 2010 dan berakhir pada tanggal 25 Juni 2012. Rasio hutang terhadap ekuitas telah berubah dari 3 kali menjadi 6 kali (Catatan 19).
155
On May 6, 2010, the Company received approval letter from PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) regarding the changes in the repayment terms and debt to equity ratio requirement on the Company’s loan. Based on the revision, the repayment term of the investment credit loan facility will start on December 25, 2010 and end on June 25, 2014 and the repayment of the working capital loan facility will start on December 25, 2010 and end on June 25, 2012. The debt to equity ratio has been changed from 3 times to 6 times (Note 19).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2010 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan Tahun 2009 (tidak diaudit dan tidak di-review) (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 43. KEJADIAN (lanjutan)
SETELAH
TANGGAL
NERACA
PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Three Months Ended March 31, 2010 (unaudited) With Comparative Figures for 2009 (unaudited and unreviewed) (Expressed in rupiah, unless otherwise stated) 43. SUBSEQUENT EVENTS (continued)
o.
Pada bulan Mei 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh kewajibannya sehubungan dengan perjanjian jual beli bunker dengan Falcon (Catatan 38c).
o.
In May 2010, the Company fulfilled its obligations under the bunker sale and purchase agreement with Falcon (Note 38c).
p.
Pada tanggal 6 April 2010, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman promes berulang sebesar US$20.000.000, yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk, sehingga menjadi jatuh tempo pada tanggal 31 Mei 2010 (Catatan 14).
p.
On April 6, 2010, the Company renewed its revolving promissory note facility of US$20,000,000 obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk, which will be due on May 31, 2010 (Note 14).
44. REKLASIFIKASI AKUN
44. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2010 consolidated financial statements. The reclassified accounts are summarized as follows:
Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi untuk disesuaikan dengan penyajian akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2010. Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Investasi pada Perusahaan Asosiasi/Investment in Associated Companies
Diklasifikasikan ke akun/ As reclassified Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi/ Difference in Foreign Currency Translation
Hutang Pajak/Taxes Payable
Aktiva Tidak Lancar Lain-lain/Other Non-current Assets
Uang Muka Pembelian Aset Tetap/Advances for Purchase of Fixed Assets
Aset Tetap/Fixed Assets
Hutang Usaha/Trade Payables
Hutang Lain-lain/Other Payables
45. PENYELESAIAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
45. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Jumlah/Amount 8.266.258.007
1.330.191.973 949.172.608.176
83.667.842.597
CONSOLIDATED
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on August 27, 2010.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 27 Agustus 2010.
156