PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2008 DAN 2007/ DECEMBER 31, 2008 AND 2007
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2008
2007
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Biaya dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar
ASSETS
499,362 116,591 16,347 405,328 167,096 7,657,848 470,490 1,547,275 156,950
4,329,506 175,689 313,014 181,515
Jumlah aset tidak lancar
5,096,532
74,435 22,373
16,133,819
11,056,457
Total current assets
35,846 21,498
Non-current assets Deferred tax assets Investments in shares
3,522,336 343,543 350,861 159,003 190,998
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,725,765 in 2008 (2007: Rp1,455,360) Land for development Goodwill - net Prepaid pension costs Other assets - net
4,624,085
Total non-current assets
15,680,542
TOTAL ASSETS
504,385 5,957
19 20 19 6 21
10 14
7 3 3 17 10
14
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1
471,464 15,193 8,929,824 408,904 163,491
Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco Prepaid expenses and other assets
557,239
11,037,287
Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.725.765 pada tahun 2008 (2007: Rp1.455.360) Tanah untuk pengembangan Goodwill - bersih Biaya pensiun dibayar di muka Aset lainnya - bersih
JUMLAH ASET
4,20 5,20
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2008
2007
KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak dan cukai Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Hutang dividen Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban jangka pendek
LIABILITIES 8 986,773 149,366 325,294 171,045 99,316 3,455,714 906,111 482,130
351,998 214,497
19 20
217,249 269,057 3,315,373
19 10
999,625 66,833
47,746
Accrued expenses and provisions Dividends payable Long-term debts maturing in one year Bonds payable Obligations under finance leases -
11,20 18
669,238 -
7,642,207
6,212,685
Total current liabilities
12
Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Pendapatan ditangguhkan Kewajiban imbalan pasca-kerja
112,699 57,211 243,961
Jumlah kewajiban jangka panjang HAK MINORITAS
260,979 866,548
19 9,20
Current liabilities Short-term borrowings Third parties Related party Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes and excise tax payables
999,125 114,337 59,599 214,889
Non-current liabilities Deferred tax liabilities Long-term debts Bonds payable Obligations under finance leases Deferred revenue Post-employment benefit obligations
441,377
1,401,703
Total non-current liabilities
2,339
2,612
MINORITY INTEREST
27,506
10 12
13,753
17
EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih penilaian kembali aset tetap Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan
90,000 6,849,146
90,000 6,898,550
Cumulative translation adjustments Difference in equity transactions of subsidiaries Fixed assets revaluation reserve Retained earnings Appropriated Unappropriated -
Jumlah ekuitas
8,047,896
8,063,542
Total equity
16,133,819
15,680,542
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
EQUITY Share capital
438,300 42,077
Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital
13
658,094
624,320
(29,721) -
(29,721) 16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share) Catatan/ Notes
2008
2007
Penjualan bersih
34,680,445
14,19
29,787,725
Net sales
Beban pokok penjualan
24,695,196
7,14,19
21,025,772
Cost of goods sold
8,761,953
Gross profit
Laba kotor
9,985,249
Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi
2,955,457 804,559
2,458,051 718,922
Operating expenses Selling General and administrative
Jumlah beban usaha
3,760,016
3,176,973
Total operating expenses
Laba operasi
6,225,233
14
5,584,980
Operating income
37,423 (166,846)
19 16
57,725 (180,968)
Other (expenses)/income Interest income Financing costs
(145,391) (69,403) (37,847) (45,689)
17
(26,379) (19,206) (71,149)
Curtailment of pension plan Assets impairment expense Goodwill amortisation Miscellaneous - net
(239,977)
Other expenses - net
(Beban)/penghasilan lainnya Penghasilan bunga Beban pembiayaan Beban kurtailmen dari program pensiun Beban penurunan nilai aset Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih Beban lainnya - bersih Bagian (rugi)/laba bersih perusahaan asosiasi
7,15,17,19
3 3,19
(427,753) (191)
14
70
Share of (losses)/results of associates
5,345,073
Profit before income tax
Laba sebelum pajak penghasilan
5,797,289
Beban/(manfaat) pajak penghasilan - Kini - Tangguhan
1,925,005 (24,836)
1,722,029 (9,798)
Beban pajak penghasilan - bersih
1,900,169
1,712,231
Income tax expense - net
Laba konsolidasi sebelum hak minoritas
3,897,120
3,632,842
Consolidated profit before minority interest
1,840
8,824
Minority interest
3,895,280
3,624,018
Net income
Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham
10
Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 827 4,383,000,000 shares
889
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman
Income tax expense/(benefit) Current Deferred -
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2007
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustment
Tambahan modal disetor/ Additional paid -in capital
Modal saham/ Share capital
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transaction of subsidiaries
Selisih penilaian kembali aset tetap/ Fixed assets revaluation reserve
Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated
Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated
16
90,000
4,567,517
5,693,940
Balance at January 1, 2007
-
38,569
Cumulative translation adjustments Net income
438,300
42,077
585,751
-
-
38,569
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,624,018
3,624,018
-
-
-
-
-
-
(1,292,985)
(1,292,985)
438,300
42,077
624,320
16
90,000
6, 898,550
8,063,542
Balance at December 31, 2007
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
33,774
-
-
-
-
33,774
Cumulative translation adjusments
Reklasifikasi sehubungan dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007)
-
-
-
-
-
16
-
Reclassification from adoption of SFAS 16 (Revised 2007)
Laba bersih
-
-
-
-
-
-
3,895,280
3,895,280
Net income
-
-
-
-
-
-
(3,944,700)
(3,944,700)
438,300
42,077
658,094
-
90,000
6,849,146
8,047,896
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba bersih Dividen
18
Saldo 31 Desember 2007
Dividen Saldo 31 Desember 2008
18
(29,721)
Jumlah/ Total
(29,721)
(16)
(29,721)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
Dividends
Dividends Balance at December 31, 2008
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements Halaman 3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah)
Catatan/ Notes
2008 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada - Pemasok - Karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
(12,648,231) (2,008,759) (18,940,392) (211,670) 37,422 (13,087) 4,745,113
(1,194,954) -
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(991,683)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Penurunan bersih kas dan setara kas
1,786,380
155,337 47,934
3
3
(1,455,950)
12
(154,931)
19
(3,462,570)
18
Net cash flows used in investing activities
Cash flows from financing activities Proceeds from 2,771,211 short-term borrowing s Repayments of (1,800,000) Short-term borrowings (12,841) Finance leases (600,000) Bonds payable -
7,557,385 (8,521,274) (60,711) -
Net cash flows provided from operating activities
Cash flows from investing activities Proceeds from sale of 27,397 Shares in subsidiary 23,175 Fixed assets Investments in shares 34,031 of associated company Payments for purchases of (1,163,191) Fixed assets (377,362) Shares in a subsidiary -
-
-
Intercompany loan -
(1,292,985)
Dividends paid to shareholders
(4,642,101)
(934,615)
Net cash flows used in financing activities
(888,671)
(604,185)
Net decrease in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas pada awal tahun
401,260
Kas dan setara kas pada akhir tahun
(487,411)
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari - Kas dan setara kas - Cerukan
499,362 (986,773)
Jumlah
(487,411)
Transaksi non kas Kapitalisasi beban pembiayaan ke aset dalam penyelesaian Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
Cash flows from operating activities 32,736,426 Cash receipts from customers Cash payments to (11,950,294) Suppliers (1,788,390) Employees (17,103,589) Taxes and excise tax (240,572) Financing costs 57,725 Interest income 75,074 Other operating activities
38,529,830
Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan - Saham anak perusahaan - Aset tetap - Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi Pembayaran untuk pembelian - Aset tetap - Saham anak perusahaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari pinjaman jangka pendek Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Sewa pembiayaan - Hutang obligasi Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
2007
4 8
1,005,445
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
401,260
Cash and cash equivalents at the end of the year
557,239 (155,979) 401,260
Total Non-cash transactions Capitalisation of financing costs to construction in progress Acquisition of fixed assets using finance leases
59,198
7,16
47,591
84,168
7
174,213
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman
Cash and cash equivalents at the year end comprises Cash and cash equivalents Overdraft -
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
4
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
1.
GENERAL INFORMATION
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 254 tanggal 26 Juni 2008 dalam rangka menyesuaikan dengan UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-78005.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the “Company”), was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Deed of Establishment of the Company was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 254 of Sutjipto, S.H., dated June 26, 2008 in order to comply with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. This Articles of Association amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU78005.AH.01.02.Year 2008 dated October 24, 2008.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.
Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta.
The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2008, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersamasama disebut “Grup”) memiliki kurang lebih 28.800 orang karyawan tetap (2007: 29.500 orang).
As at December 31, 2008, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the “Group”) had approximately 28,800 permanent employees (2007: 29,500 employees).
Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksitransaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:
In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange (previously known as Jakarta and Surabaya Stock Exchange) at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:
Halaman 5/1
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions
Tahun/ Year
Keterangan/ Description
1994
Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares
450,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share
900,000,000
Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share
928,000,000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share
4,640,000,000
Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares
4,500,000,000
Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares
4,391,869,500
Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares
4,383,000,000
1996
1999
2001
2002 2004
Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
As at December 31, 200 8, the Company’s Commissioners and Directors are as follows:
Angky Camaro Matteo Lorenzo Pellegrini Ekadharmajanto Kasih (*) Phang Cheow Hock (*) Douglas Walter Werth
Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners
Eunice Carol Hamilton Direksi: Presiden Direktur Direktur
Martin Gray King Yos Adiguna Ginting Kevin Douglas Click Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh
(*) Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen
Directors: President Director Directors
(*) Act as Independent Commissioners
Halaman 5/2
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Pada tanggal 6 Pebruari 2009, Martin Gray King, Presiden Direktur mengundurkan diri sebagai direktur Perusahaan. John Gledhill dinominasikan oleh PT Philip Morris Indonesia, pemegang saham mayoritas, sebagai pengganti Presiden Direktur. Presiden Direktur yang dinominasikan akan dimintakan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan pada tahun 2009.
On February 6, 2009, Martin Gray King, the President Director resigned as a director of the Company. John Gledhill is nominated by PT Philip Morris Indonesia, the majority shareholder, as the replacement President Director. The proposed President Director will be nominated for approval at the General Meeting of Shareholders to be convened in 2009.
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah Rp79,5 miliar dan Rp76,9 miliar masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.
Salaries and other compensation benefits paid to the Company’s commissioners and directors amounted to Rp79.5 billion and Rp76.9 billion in 2008 and 2007, respectively.
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan adalah sebagai berikut:
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company are listed below:
Nama perusahaan/ Company name
Kegiatan usaha/ Business activity
Domisili/ Domicile
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations
Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2008
2007
Jumlah aset/ Total assets 2008
2007
PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas
Distribusi rokok/ Cigarette distribution
Indonesia
1989
99.9
99.9
784,391
1,257,208
PT Sampoerna Printpack
Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging
Indonesia
1989
100.0
100.0
593,343
529,629
PT Handal Logistik Nusantara
Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing
Indonesia
1989
100.0
100.0
123,488
112,980
PT Asia Tembakau
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Indonesia
2002
100.0
100.0
126,869
137,575
PT Sampoerna Air Nusantara
Jasa transportasi udara/ Air transportation
Indonesia
1989
100.0
100.0
99,852
103,083
PT Union Sampoerna Dinamika
Investasi saham pada perusahaan lain/ Equity holdings
Indonesia
2005
100.0
100.0
47,374
90,566
PT Taman Dayu
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
1990
100.0
100.0
293,569
232,172
PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (Catatan 3/Note 3)
Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading
Malaysia
1998
100.0
100.0
330,319
429,589
Sampoerna International Pte. Ltd.
Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/Equity holdings
Singapura/Singapore
1995
100.0
100.0
23,198
21,329
PT Graha Sampoerna (Catatan 3/Note 3)
Pengembangan properti/ Property development
Indonesia
2003
-
100.0
-
88,743
Halaman 5/3
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 20 Maret 2009.
The Group’s consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on March 20, 2009.
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, which are set out in the Statements of Financial Accounting Standards and The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasi
laporan
keuangan
Basis of preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar.
The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative instruments which are valued at fair value.
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi.
These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang. Manajemen menyimpulkan, berdasarkan penilaian atas resiko-resiko (jika ada) seperti resiko kredit, likuiditas, pendanaan, pasar dan penawaran, bahwa asumsi kelangsungan usaha ini telah sesuai.
The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on management’s knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge, and current expectations of future events and actions. Management has concluded, based on assessment on risks (if any) around credit, liquidity, funding, market and supply risks, the going concern basis is appropriate.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain. Halaman 5/4
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
b. Akuntansi Grup
b. Group accounting
(1) Anak perusahaan
(1) Subsidiaries
ACCOUNTING
Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional.
Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated.
Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diamb il alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2m untuk kebijakan akuntansi atas goodwill).
Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2m for the accounting policy on goodwill).
Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi.
Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated.
(2) Perusahaan asosiasi
(2) Associates
Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitasentitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2m).
Halaman 5/5
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2m).
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
b. Akuntansi Grup (lanjutan)
b. Group accounting (continued)
(2) Perusahaan asosiasi (lanjutan)
(2) Associates (continued)
c.
ACCOUNTING
Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.
The Group’s shares of its associates’ postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred. c. Foreign currency translation
Penjabaran mata uang asing
(1) Transactions and balances
(1) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca.
Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, adalah sebagai berikut:
As at December 31 , 2008 and 2007, the exchange rates used based on the last published average transactions exchange rates by Bank Indonesia as at December 31, 2008 and 2007, respectively, were as follows:
Rupiah penuh/ Full Rupiah 2008 2007 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Franc Swiss
15,432 10,950 7,607 10,349
Halaman 5/6
13,760 9,419 6,502 8,260
Page
1 Euro 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar 1 Swiss Franc
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(2) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued)
(2) Foreign entities within the Group
Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan.
Statements of income and cash flows of foreign entities are translated into the Group’s reporting currency at average exchange rates for the year, their balance sheets are translated at the exchange rates prevailing on the balance sheet date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as “Cumulative translation adjustments” under the equity section in the consolidated balance sheet. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale.
Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.
Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the balance sheet date.
Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan sebagai berikut:
The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the Bank Indonesia’s middle rates on the balance sheet date and Bank Indonesia’s average middle rates during the year as follows:
Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2008 2007 2008 2007 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura
10,950 7,607
9,419 6,502
d. Kas dan setara kas
9,731 6,881
1 United States Dollar 1 Singapore Dollar
d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari ”pinjaman jangka pendek” pada kewajiban lancar dalam neraca konsolidasi. e.
9,153 6,085
Piutang usaha
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within “short-term borrowings” in current liabilities on the consolidated balance sheet. e. Trade receivables
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
Halaman 5/7
Trade receivables are recorded net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
KEBIJAKAN
Transaksi istimewa
dengan
AKUNTANSI
pihak-pihak
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
hubungan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
Transactions with related parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. g. Inventories
g. Persediaan Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method), kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
h. Biaya dibayar di muka
h. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
ACCOUNTING
Instrumen derivatif
Prepaid expenses are amortised over the expected period of benefit on a straight-line basis.
i.
Instrumen derivatif dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi.
Halaman 5/8
Derivative instruments Derivative instruments are recorded in the balance sheet as either an asset or liability and measured at their fair value. The gains or losses arising from changes in derivative instruments fair values are recognised in the consolidated statement of income.
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) j.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Aset tetap
j.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali untuk aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut:
ACCOUNTING
Fixed assets Fixed assets are stated at historical cost, (except for assets revalued in accordance with government regulation) less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Lapangan golf
4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16 20
Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Golf course
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya.
Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use.
Biaya bunga untuk mendanai konstruksi aset tetap tertentu dikapitalisasi selama periode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dan menyiapkan aset tetap tersebut sampai siap digunakan sesuai tujuan penggunaannya. Biaya-biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Interest costs to finance the construction of certain fixed assets are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the assets for their intended use. Other borrowing costs are expensed.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang menambah umur hidup atau memberikan manfaat ekonomis tambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
The insignificant costs of maintenance and repairs are charged as an expense as incurred. The costs of significant renewals and improvements that extend the useful life or provide further economic benefits are capitalised. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of income for the year.
Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun “Aset lainnya - tidak lancar” serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah.
The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the licence for the land. The related costs incurred to acquire or renew the licence for the land are deferred and presented under “Other assets - noncurrent” and amortised over the legal term of the land rights.
Halaman 5/9
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
l.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Sewa
ACCOUNTING
Leases
Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of income on a straightline basis over the period of the lease.
Dalam persewaan aset tetap dimana grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.
Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.
Tanah untuk pengembangan
l.
Land for development
Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun “Tanah untuk pengembangan” dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih.
Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under “Land for development” and stated at the lower of carrying cost or net realisable value.
Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun “Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual”.
The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to “Inventory - land and buildings held for sale” upon commencement of the development and construction of infrastructure.
Halaman
5/10
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
m. Goodwill
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi, dengan pertimbangan bahwa estimasi masa manfaat dari aset-aset utama yang diakuisisi oleh Grup melalui investasi adalah sepuluh tahun.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition and considering the estimated useful life attributed to the main assets acquired by the Group through the investments, is ten years.
n. Aset yang tidak digunakan dalam usaha
n. Assets not used in operations
Aset yang tidak digunakan dalam usaha dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat yang telah terdepresiasi dan nilai realisasi bersih.
Assets not used in operations are recorded at the lower of depreciated carrying cost or net realisable value. o.
o. Penurunan nilai aset
Impairment of assets
Setiap tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset.
At balance sheet date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an asset’s net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.
p. Kewajiban estimasian
p.
Kewajiban estimasian diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal.
Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.
q. Biaya emisi efek Biaya emisi obligasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) yang terjadi sehubungan dengan penerbitan o bligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama lima tahun. Halaman
Provisions
q.
Bonds issuance costs Bonds issuance costs (presented as net of accumulated amortisation) incurred in connection with the issue of bonds are presented as a deduction from the proceeds from the bonds issue. The bonds issuance costs are amortised using the straight-line method over the life of the bonds, which is five years.
5/11
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
2.
Pengakuan pendapatan dan beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Revenue and expense recognition
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai.
Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax.
Pendapatan atas keanggotaan golf diakui sebesar jumlah amortisasinya dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu keanggotaan golf tersebut.
Revenue from golf memberships is recognised at the amount of the amortisation using the straightline method over the golf membership period.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognised when incurred. s.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Perusahaan dan anak perusahaan t ertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti hingga 31 Maret 2008, yang kemudian dihentikan dan diganti dengan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008.
The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan until March 31, 2008, which was curtailed and replaced by a defined contribution pension plan starting April 1, 2008.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines the pension benefits that will be received by an employee on entitlement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service, and compensation.
Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid.
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya kewajiban pensiun berdasarkan UUTK adalah kewajiban imbalan pasti. Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri.
The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represent defined benefit obligation. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestics subsidiaries.
Halaman
5/12
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
t.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Imbalan pasca-kerja (lanjutan)
ACCOUNTING
Post-employment benefits (continued)
Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Dalam program pensiun imbalan pasti, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun imbalan pasti pertama kali diterapkan atau perubahan atas imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.
In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. In the defined benefit pension obligation, actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations or 10% of the assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service costs arising from the introduction of a defined benefit pension obligation or changes in the benefit payable of an existing plan are amortised over the period until the benefits concerned become vested.
Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri mengakui keuntungan atau kerugian pada laporan laba rugi atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti, perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset program, dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya di laporan laba rugi.
The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise gains or losses in the statement of income on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprises any resulting change in the present value of the defined benefit obligation, any resulting change in the fair value of the plan assets, and any related actuarial gains and losses and past service cost which had not previously been recognised in the statement of income.
Perpajakan
t.
Grup menggunakan metode kewajiban pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih.
Halaman
Taxation The Group applies the liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts.
5/13
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
Perpajakan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.
Amendemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined.
u. Pelaporan segmen
u. Segment reporting
Suatu segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment which are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments.
Grup mensegmentasikan pelaporan keuangan sebagai berikut:
The Group segments its financial reporting as follows:
(i) segmen usaha (primer), yang mengklasifikasikan aktivitas bisnis Grup menjadi industri dan perdagangan rokok; percetakan, pengemasan dan pengangkutan; serta segmen usaha lainnya.
(i) business segments (primary), where the Group’s business activities are classified into manufacturing and distribution of cigarettes; printing, packaging and transportation; and others.
(ii) segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.
(ii) geographical segments (secondary), which consist of Indonesia and outside of Indonesia operations.
Halaman
5/14
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENTING
2.
Laba bersih per saham dasar
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
3.
4.
PENJUALAN DAN AKUISISI SAHAM
ACCOUNTING
Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year.
3.
SALES AND ACQUISITION OF SHARES
Penjualan saham
Sales of shares
2008
2008
Pada tanggal 15 Januari 2008, Grup menjual 100% kepemilikan saham pada PT Graha Sampoerna dengan harga jual sebesar Rp156,2 milliar. Atas penjualan ini, Grup membukukan rugi penjualan sebesar Rp0,1 milliar.
On January 15, 2008, the Group sold its 100% interest in PT Graha Sampoerna for Rp156.2 billion. Upon this disposal, the Group recorded a loss on sale of Rp0.1 billion.
Akuisisi saham
Acquisition of shares
2007
2007
Pada tanggal 17 September 2007, Perusahaan melakukan akuisisi atas seluruh kepemilikan pemegang saham minoritas pada PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) sebesar 12.300.000 lembar atau 29,10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh SJL, dengan nilai sebesar US$40,2 juta (setara Rp377,4 miliar). Goodwill yang timbul atas akuisisi ini adalah sebesar Rp281,1 miliar.
On September 17, 2007, the Company acquired all of the outstanding minority interest shares of PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) which represented 12,300,000 shares or 29.10% of the issued and fully paid ordinary shares of SJL, with a total acquisition cost of US$40.2 million (equivalent to Rp377.4 billion). The goodwill arising from this acquisition amounted to Rp281.1 billion.
4.
KAS DAN SETARA KAS 2008
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2007
Kas Bank Deposito berjangka
13 ,583 480 ,466 5 ,313
34,043 256,714 266,482
Cash on hand Cash in bank Time deposits
Jumlah
499 ,362
557,239
Total
Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Halaman
There are no bank balances or time deposits placed at related parties.
5/15
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) a.
4.
Bank
a. Cash in bank 2008
Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2007
284 ,105 49,888
60,892 27,140
22 ,084 15,784 11,204 6 ,538
55,898 20,036 31,251 6,235
Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. Others
389 ,603
201,452
Total
Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Mata uang asing lainnya
39 ,924 1 ,653 904 48 ,382
34,162 3,981 2,731 14,388
United States Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Others Other foreign currencies
Jumlah
90 ,863
55,262
Total
480 ,466
256,714
Total cash in bank
Jumlah bank
b. Deposito berjangka
b. Time deposits 2008
2007
Rupiah
2,166
1,044
Rupiah
Mata uang asing lainnya
3,147
265,438
Other foreign currencies
Jumlah deposito berjangka
5,313
266,482
Total time deposits
Pada tahun 2007, deposito berjangka dalam mata uang asing lainnya terutama terdiri dari deposito berjangka dalam Ringgit Malaysia sebesar MYR92,4 juta atau setara Rp261,4 miliar yang dimiliki oleh anak perusahaan di Malaysia.
In 2007, time deposits in other foreign currencies mainly consisted of time deposits in Malaysian Ringgit MYR92.4 million or equivalent to Rp261.4 billion held by the Malaysian subsidiary.
Deposito berjangka di atas memperoleh tingkat bunga tahunan sebagai berikut:
The above tim e deposits received interest income at the following rates:
Rupiah Mata uang asing lainnya
2008
2007
5.25% - 9.25% 2.25% - 3.40%
5.75% - 9.75% 2.00% - 4.94%
Halaman
5/16
Page
Rupiah Other foreign currencies
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
5. 2008
TRADE RECEIVABLES 2007
Pihak ketiga Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
121 ,303
Bersih
116 ,591
504,385
Net
16,347
5,957
Related parties (Note 19)
132,938
510,342
Total
Pihak hubungan istimewa (Catatan 19) Jumlah
510,451
(4 ,712)
(6,066)
Third parties Less Provision for doubtful accounts
Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok.
Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants.
Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade receivables is as follows:
2008 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
2007
80 ,235
445,178
50 ,893 447 336 5 ,739
64,341 373 417 6,099
Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih
137 ,650
516,408
Bersih
132 ,938
(4 ,712)
510,342
Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut:
Saldo pada akhir tahun
Net
2007
6 ,066 1,219 (2,573)
4,656 1,460 (50)
4 ,712
6,066
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Halaman
Total Less Provision for doubtful accounts
The movements in the provision for doubtful accounts are as follows:
2008 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan
(6,066)
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year
Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management believes the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collectible receivables in the future.
5/17
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES
2008
2007
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan
1,320 ,049 7 ,090 4,757 ,939 922 ,549 120 ,521 52,995 129 ,294
1,198,344 8,222 6,516,462 739,534 113,830 42,189 113,609
Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit
Barang dagangan
7,310 ,437 311 ,084
8,732,190 176,939
Merchandise inventory
7,621 ,521
8,909,129
Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual Jumlah persediaan
(34 ,031) 7,587 ,490
8,867,200
Net
70 ,358
62,624
Land and buildings held for sale
7,657 ,848
8,929,824
Total inventories
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows:
2008 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo pada akhir tahun
(41,929)
Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories
2007
41,929 6 ,950 (14,848)
31,733 24,293 (14,097)
34 ,031
41,929
Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari.
Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future.
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 200 8 dan 2007 (Catatan 7). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at December 31, 2008 and 2007 (Note 7). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Halaman
5/18
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
7.
FIXED ASSETS
2008
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
273,954 24,385 669,350 1,999,312
54,865 1,053,163 1,016,035
2,595 244,057
13 75 15,197
328,832 24,385 1,719,993 2,786,487
426,297 213,889 3,607,187
133,690 3,385 2,261,138
15,594 10,707 272,953
397 276 15,958
544,790 206,843 5,611,330
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total
Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
174,817
84,168
11,045
-
247,940
Finance leases Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
522,287 543,243 130,162
549,171 542,486 142,427
1,036,879 1,001,623 195,273
-
34,579 84,106 77,316
Construction in progress Building and improvements Machinery and equipment Others
2,233,775 (2,233,775)
-
196,001 -
Total Reclassifications
15,958
6,055,271
Total historical cost
Jumlah Reklasifikasi
1,195,692 -
1,234,084 (2,233,775)
Jumlah biaya perolehan
4,977,696
1,345,615
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
283,998
13,412 284,075 745,400
1,118 68,941 178,618
2,274 111,683
63 9,073
14,530 350,805 821,408
285,274 112,586
73,622 12,829
13,915 10,023
588 240
345,569 115,632
Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
1,440,747
335,128
137,895
9,964
1,647,944
Total
14,613
68,162
4,954
-
77,821
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
1,455,360
403,290
142,849
9,964
1,725,765
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
3,522,336
4,329,506
Net book value
Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Halaman
5/19
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
2007
Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments
Saldo akhir/ Ending balance
Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
276,546 24,385 585,939 1,724,756
7,744 84,466 314,478
10,347 1,120 50,746
11 65 10,824
273,954 24,385 669,350 1,999,312
320,117 238,919
126,235 3,653
20,644 28,963
589 280
426,297 213,889
3,170,662
536,576
111,820
11,769
3,607,187
Total
6,290
174,213
5,686
-
174,817
Finance leases Transportation equipment
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain
66,577 313,241 85,023
520,759 543,074 175,703
65,049 313,072 130,564
-
522,287 543,243 130,162
Construction in progress Building and improvements Machinery and equipment Others
Jumlah Reklasifikasi
464,841 -
1,239,536 (508,685)
508,685 (508,685)
-
1,195,692 -
Total Reclassifications
1,441,640
117,506
11,769
4,977,696
Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan
3,641,793
Total historical cost
12,193 229,953 627,389
1,219 55,049 141,878
980 28,385
53 4,518
13,412 284,075 745,400
256,369 122,185
45,644 15,376
17,336 25,183
597 208
285,274 112,586
Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment
1,248,089
259,166
71,884
5,376
1,440,747
Total
2,836
14,996
3,219
-
14,613
Finance leases Transportation equipment
Jumlah akumulasi penyusutan
1,250,925
274,162
75,103
5,376
1,455,360
Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih
2,390,868
3,522,336
Net book value
Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan
Pada tanggal 14 Juli 2006, Perusahaan menerima Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia sehubungan dengan proyek perluasan modal dalam negeri sebesar lebih kurang Rp2,8 triliun. Sebagian besar rencana investasi telah direalisasikan dan pabrik baru telah beroperasi secara komersial pada kuartal tiga tahun 2008.
On July 14, 2006, the Company received an approval letter from the Investment Coordinating Board for a domestic capital expansion project of approximately Rp2.8 trillion. The expansion project was substantially completed and the new factory started its commercial production in the third quarter of 2008.
Pada tahun 2008, biaya pinjaman sebesar Rp59,2 miliar (2007: Rp47,6 miliar) (Catatan 16) yang timbul dari pembiayaan untuk membangun pabrik baru, dikapitalisasikan pada tahun berjalan. Tingkat biaya pinjaman yang dikapitalisasikan berkisar antara 8,50% - 8,84% (2007: 8,65% - 10,73%).
In 2008, borrowing costs of Rp59.2 billion (2007: Rp47.6 billion) (Note 16) arising on financing for the construction of a new factory, were capitalised during the year. The rates on the borrowing costs capitalised ranged from 8.50% - 8.84% (2007: 8.65% - 10.73%).
Halaman
5/20
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
7.
ASET TETAP (lanjutan)
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2008, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 52% (200 7: 60%). Aset dalam penyelesaian diharapkan akan selesai pada tahun 2009.
As at December 31, 2008, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 52% (2007: 60%). Construction in progress is expected to be completed in 2009.
Penyusutan yang dibebankan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dialokasikan sebagai berikut: 2008
The depreciation charge for the years ended December 31, 2008 and 2007 was allocated as follows:
Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2007
287 ,122 69 ,488 46 ,680
215,344 25,197 33,621
403 ,290
274,162
Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses
Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Catatan 6).
Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with a total sum insured of up to US$1.5 billion as at December 31, 2008 and 2007 (Note 6).
Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$15,5 juta dan Rp40,7 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 (2007: US$14,1 juta dan Rp38,6 miliar). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.
Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risk insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$15.5 million and Rp40.7 billion as at December 31, 2008 (2007: US$14.1 million and Rp38.6 billion). Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.
Perusahaan memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku. Beberapa HGB yang masa berlakunya telah berakhir pada 31 Desember 200 8 hingga kini masih dalam proses perpanjangan. Manajemen yakin bahwa Pemerintah akan memberikan perpanjangan hak atas seluruh HGB pada saat berakhirnya masa berlaku.
The Group has parcels of land with strata titles of Building Utilization Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates. Several HGB that have expired as at December 31, 200 8 are currently still under the renewal process. Management believes the government will renew all rights at expiration date.
PINJAMAN JANGKA PENDEK
8. 2008
Pihak ketiga Cerukan - Deutsche Bank AG - PT Bank Central Asia Tbk.
SHORT-TERM BORROWINGS 2007 Third parties Overdraft Deutsche Bank AG PT Bank Central Asia Tbk. -
927 ,596 59,177 986,773
155,979 155,979
Pinjaman bank jangka pendek - Deutsche Bank AG
-
105,000
Short-term bank loan Deutsche Bank AG -
Pihak hubungan istimewa (Catatan 19) Philip Morris Finance SA
-
866,548
Related party (Note 19) Philip Morris Finance SA
986 ,773
1,127,527
Total
Jumlah
Halaman
5/21
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8.
PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
SHORT-TERM BORROWINGS (continued)
Pihak ketiga
Third parties
Tingkat bunga tahunan yang berlaku untuk Cerukan dan Pinjaman bank jangka pendek:
The annual interest rates of the overdraft and shortterm bank loans:
2008 Cerukan Pinjaman bank jangka pendek
2007
7.50% - 14.74% 7.50% - 12.00% 7.95% - 16.00% 6.00% - 9.00%
Overdraft Short-term bank loan
Pada tanggal 31 Desember 2008, Grup memperoleh fasilitas-fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp3,4 triliun dan US$145,0 juta (2007: Rp3,4 triliun dan US$209,9 juta). Fasilitas-fasilitas ini pada umumnya jatuh tempo selama tahun 2009.
At December 31, 2008, the Group had unsecured credit facilities from several banks with maximum limits of Rp3.4 trillion and US$145.0 million (2007: Rp3.4 trillion and US$209.9 million). These facilities are generally for periods expiring during 2009.
Pihak hubungan istimewa
Related party
2008
2008
Pada tanggal 1 September 2008 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman antar perusahaan dari Philip Morris Finance SA sampai dengan 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan (berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang sudah diaudit). Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 September 2018. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan tidak menggunakan pinjaman ini.
On September 1, 2008, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA of up to 10% of the total revenue of the Company (based on the latest audited annual financial statements). This facility will expire on September 1, 2018. At December 31, 2008, the Company was not using this facility.
2007
2007
Pada bulan Desember 2007, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman antar perusahan dari Philip Morris Finance SA, sampai dengan setara EUR75,0 juta dan jatuh tempo pada bulan Desember 2008. Selanjutnya, jumlah fasilitas tersebut ditingkatkan menjadi setara US$300,0 juta.
In December 2007, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA, up to the equivalent of EUR75.0 million which expired in December 2008. Subsequently, the facility amount was increased to the equivalent of US$300.0 million.
Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah saldo pinjaman antar perusahaan adalah sebesar US$92,0 juta (setara dengan Rp866,5 miliar) yang jatuh tempo pada bulan Januari 2008 dengan tingkat suku bunga 5,20% dan 5,50% (Catatan 19).
As at December 31, 2007 the outstanding intercompany loan amounted to US$92.0 million (equivalent to Rp866.5 billion) which matured on January 2008 and bore annual interest rates a t 5.20% and 5.50% (Note 19).
Untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar dari pinjaman di atas, Perusahaan menandatangani kontrak foreign currency swap dengan Citibank N.A., Standard Chartered Bank dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebesar US$92,4 juta yang mencakup pokok pinjaman dan bunga. Kurs atas kontrak foreign currency swap berkisar antara Rp9.282 sampai dengan Rp9.432 per US$1. Kontrak ini jatuh tempo pada tanggal-tanggal yang sama dengan penyelesaian pinjaman pada bulan Januari 2008.
To mitigate the risk of fluctuations in the exchange rate from the above loan, the Company entered into foreign currency swap contracts with Citibank N.A., Standard Chartered Bank and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited totaling US$92.4 million which covered the underlying loan principal and interest. The foreign currency swap contracts rates ranged from Rp9,282 to Rp9,432 for US$1. The contracts matured on the same dates as the loan settlements in January 2008.
Halaman
5/22
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
8.
Pada tanggal 31 Desember 2007, kontrak foreign currency swap di atas menyebabkan timbulnya posisi aset bersih sebesar Rp7,6 miliar (disajikan sebagai bagian dari “Biaya dibayar di muka dan aset lainnya”). 9.
SHORT-TERM BORROWINGS (continued) As at December 31, 2007, the above foreign currency swap contracts resulted in a net asset position amounting to Rp7.6 billion (presented as part of “Prepaid expenses and other assets”).
9.
HUTANG USAHA 2008
TRADE PAYABLES 2007
Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 19)
149 ,366 325 ,294
351,998 214,497
Third parties Related parties (Note 19)
Jumlah
474 ,660
566,495
Total
Hutang usaha - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, saos dan bahan pembungkus.
Trade payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobaccos, sauces and wrapping materials.
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade payables is as follows:
2008
2007
Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari
471 ,283
524,338
2 ,838 414 84 41
41,400 703 3 51
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days
Jumlah
474 ,660
566,495
Total
10. TAXATION
10. PERPAJAKAN a.
a.
Hutang pajak dan cukai
Taxes and excise tax payables
2008
2007
Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Cukai Lain-lain
81,313 683 ,006 2,501 ,174 190,221
43,411 651,857 2,418,793 201,312
Corporate income tax Value Added Tax Excise Tax Others
Jumlah
3,455,714
3,315,373
Total
b.
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan
Income tax expense/(benefit)
2008
2007
Perusahaan Kini Tangguhan
1,758,255 (18,074)
1,537,144 (9,505)
Jumlah
1,740,181
1,527,639
Anak perusahaan Kini Tangguhan
166,750 (6,762)
184,885 (293)
Jumlah
159,988
184,592
Konsolidasi Kini Tangguhan
1,925,005 (24,836)
1,722,029 (9,798)
Jumlah
1,900,169
1,712,231
Halaman
5/23
Page
The Company Current Deferred Total The Subsidiaries Current Deferred Total Consolidated Current Deferred Total
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian rugi/(laba) bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Kewajiban imbalan pasca-kerja Amortisasi biaya ditangguhkan Aset tetap Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan
Income tax expense/(benefit) (continued) The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and the Company’s estimated taxable income for the years ended December 31, 2008 and 2007 is as follows:
2008
2007
5,797,289
5,345,073
(409,214)
(410,905)
191
(70)
5,388,266
4,934,098
Profit before income tax per consolidated statements of income Less Profit of subsidiaries before income tax Shares of losses/(results) of associates Profit before income tax attributable to the Company Temporary differences
97,709 20,531 701 (68 ,114)
92,850 17,217 195 (28,580)
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets Permanent differences
146,091
157,767
(20 ,399) (7 ,305)
(43,985) (5,692)
5,557,480
5,123,870
Penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2008 akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2008, sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2007 telah sesuai dengan SPT tahun 2007 yang dilaporkan ke Kantor Pajak.
Halaman
Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company
The taxable income of the Company for 2008 will be reported in the 2008 Annual Tax Return (SPT), while the taxable income of the Company for 2007 agrees with the 2007 SPT filed with the Tax Office.
5/24
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Perhitungan pajak penghasilan tahun berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Income tax expense/(benefit) (continued) The computation of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows:
2008
2007
Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan - Sunset policy (Perusahaan) - Sunset policy (Anak perusahaan)
1,667,226 165,161 91 ,029 1,589
1,537,144 184,885 -
Income tax expense - current The Company Subsidiaries Sunset policy (Company) Sunset policy (Subsidiaries) -
Jumlah
1,925,005
1,722,029
Total
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan - Sunset policy
1,599 ,966 151,108 92,618
1,518,000 160,618 -
Less payments of income taxes The Company Subsidiaries Sunset policy -
Jumlah
1,843,692
1,678,618
Total
Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan
67,260 14,053
19,144 24,267
Corporate income tax payables The Company Subsidiaries -
Jumlah
81,313
43,411
Total
Tagihan pajak penghasilan anak perusahaan (disajikan sebagai bagian dari “Aset lainnya - tidak lancar”) - 2008 - 2007 - 2006 - 2005 - 2004
5,938 19,026 668 207 8,603
27,107 1,318 342 11,293
Claims for tax refund of subsidiaries (presented as part of “Other assets - non-current”) 2008 2007 2006 2005 2004 -
Jumlah
34,442
40,060
Total
Pada bulan Desember 2008, perusahaanperusahaan tertentu di dalam Grup melakukan perbaikan atas perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun fiskal 2000 dan 2002 sampai dengan 2006 sesuai dengan kebijakan sunset policy yang berlaku di tahun 2008. Atas koreksi tersebut, Grup telah melakukan pembayaran pajak tambahan sebesar Rp92,6 miliar.
Halaman
In December 2008, certain Group companies amended their corporate income tax calculation for the fiscal years 2000 and 2002 through 2006 as allowed under the sunset policy regulations introduced in 2008. As a result of the amendments, the Group has paid additional tax of Rp92.6 billion.
5/25
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Income tax expense/(benefit) (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak progresif yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung dengan tarif pajak progresif Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Efek perubahan tarif pajak Penghapusan aset pajak tangguhan
The reconciliations between the income tax expense by applying the progressive tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statements of income are as follows:
2008
2007
5,388,266
4,934,098
Profit before income tax attributable to the Company
1,616,462
1,480,212
Tax calculated at progressive tax rate Tax effect of permanent differences:
43,827
47,330
(6 ,120) (2 ,192)
(13,196) (1,707)
(2,825)
-
Non-deductible expenses Income already subjected to final tax Interest Rent Impact of tax rate change Write-off of deferred tax assets
-
15,000
Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan - Sunset policy
1,649,152 158,399 92 ,618
1,527,639 184,592 -
Income tax The Company Subsidiaries Sunset policy -
Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
1,900,169
1,712,231
Income tax expense per consolidated statements of income
Rincian manfaat pajak penghasilan - tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of income tax benefit - deferred are as follows:
2008 Perusahaan - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Amortisasi biaya ditangguhkan - Aset tetap - Penghapusan aset pajak tangguhan
2007 The Company
(28,678) 4,303 11,180 (4,879)
(27,855) (5,165) (59) 8,574
Anak perusahaan
(18,074) (6,762)
15,000 (9,505) (293)
Jumlah
(24,836)
(9,798)
Halaman
5/26
Page
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets Write-off of deferred tax assets Subsidiaries Total
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
10. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan tangguhan
c.
Deferred income tax
Aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The deferred tax assets and liabilities as at December 31, 2008 and 2007 are as follows:
2008 Perusahaan Aset /(kewajiban) pajak tangguhan - bersih - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Biaya ditangguhkan - Aset tetap
2007 The Company Deferred tax assets/(liabilities) - net
105,624 55,712 (11,242) (102,974)
76,946 60,015 (62) (107,853)
Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Deferred charges Fixed assets
-
Jumlah
47,120
29,046
Total
Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih
27,315
6,800
Subsidiaries Deferred tax assets - net
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(27,506)
(13,753)
Konsolidasi Aset pajak tangguhan - bersih
74,435
35,846
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(27,506)
(13,753)
Deferred tax liabilities - net Consolidated Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net
Pada tanggal 31 Desember 2008, Grup tidak mengakui aset pajak tangguhan yang timbul dari akumulasi rugi fiskal dari anak perusahaan tertentu di dalam negeri sebesar Rp145,8 miliar (2007: Rp157,8 miliar) karena manajemen berpendapat bahwa kecil kemungkinan manfaat aset pajak tangguhan tersebut dapat direalisasi di masa mendatang.
As at December 31, 2008, the Group did not recognise deferred tax assets related to the accumulated tax losses in certain domestic subsidiaries amounting to Rp145.8 billion (2007: Rp157.8 billion) as in the opinion of management, it is unlikely that the benefit of the deferred tax assets will be realisable in the foreseeable future.
Di bulan September 2008, pemerintah Indonesia menerbitkan perubahan atas undang-undang pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya undang-undang baru ini, tarif pajak penghasilan badan akan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% di tahun fiskal 2009 dan 25% di tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Pada tanggal 31 December 2008, Grup telah melakukan penyesuaian atas saldo aset dan kewajiban pajak tangguhan karena perubahan tarif pajak penghasilan badan ini.
In September 2008, the Indonesian government issued an amendment to the income tax law which became effective commencing January 1, 2009. With this law, the corporate income tax rate will be reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and 25% for the fiscal year 2010 onwards. As at December 31, 2008, the Group adjusted its deferred tax assets and liabilities to align them with the changes in the corporate income tax rate.
Halaman
5/27
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
10. TAXATION (continued)
Pajak penghasilan tangguhan (lanjutan)
c.
Deferred income tax (continued)
Pada tanggal 11 Desember 2008, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan PMK-210/PMK.03/2008 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009. Berdasarkan peraturan ini, produsen rokok tidak lagi ditunjuk sebagai pemungut pajak penghasilan pasal 22. Sejak tanggal 1 Januari 2009, pajak penghasilan badan distributor rokok dihitung berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Oleh sebab itu, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), anak perusahaan yang bergerak dalam usaha distribusi rokok akan menentukan pajak penghasilan badan berdasarkan metode pajak penghasilan dan bukan berdasarkan metode pajak final, sejak tanggal tersebut.
On December 11, 2008, the Minister of Finance of Republic of Indonesia issued a Regulation PMK210/PMK.03/2008, which was effective January 1, 2009. Under this regulation, the cigarette producers are no longer appointed a collector of Income Tax article 22. From January 1, 2009, cigarette distributors are subject to income tax under article 17 of the Income Tax Law No. 36 Year 2008. Accordingly, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), a subsidiary engaged in cigarette distribution will determine their income tax based on the income tax method instead of the final tax method, from this date.
11. ACCRUED EXPENSES AND PROVISIONS
11. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN ESTIMASIAN 2008
2007
Iklan dan promosi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan Sumbangan kepada Yayasan Putera Sampoerna Bunga Honorarium tenaga ahli Lain-lain
415,079 212 ,748
230,771 215,062
25,875 19,111 14,720 218,578
50,000 20,624 21,211 131,570
Advertising and promotion Salaries, wages, and employee benefits Donation to Putera Sampoerna Foundation Interest Professional fees Others
Jumlah
906,111
669,238
Total
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Hutang obligasi Biaya emisi obligasi setelah dikurangi dengan amortisasi
12. LONG-TERM DEBTS 2008
2007
1,000,000
1,000,000
(375)
(875)
Bonds payable Bonds issuance cost - net of amortisation
Bersih
999 ,625
999,125
Net
Hutang sewa pembiayaan
179 ,532
162,083
Obligations under finance leases
1,179 ,157
1,161,208
Total
999,625 66,833
47,746
Less current maturities Bonds payable Obligations under finance leases -
Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Bagian jangka panjang
1,066,458
47,746
112 ,699
1,113,462
Halaman
5/28
Page
Long-term portion
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. LONG-TERM DEBTS (continued)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang obligasi
Bonds payable
Pada bulan Nopember 2000, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp600,0 miliar (Obligasi II) dengan tingkat bunga tetap sebesar 17,50% per tahun yang akan dibayar setiap tiga (3) bulan. Obligasi II telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 27 Nopember 2000.
In November 2000, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp600.0 billion (Bond II) bearing a fixed interest rate at 17.50% a year, payable quarterly. Bond II was listed on the Indonesia Stock Exchange (previously known as Surabaya Stock Exchange) on November 27, 2000.
Pada tanggal 17 Nopember 2007, Perusahaan telah melunasi seluruh Obligasi II yang jatuh tempo pada tanggal tersebut.
On November 17, 2007, the Company fully repaid Bond II which matured on that date.
Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi III) yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2009, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang akan dibayar setiap tiga bulan. Obligasi III telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 26 Oktober 2004. Berdasarkan hasil pemeringkatan terakhir yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, Obligasi III memperoleh peringkat id AAA.
In October 2004, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond III) which will be due for repayment on October 26, 2009, bearing a fixed interest rate at 10.75% a year, payable quarterly. Bond III was listed on the Indonesia Stock Exchange (previously known as Surabaya Stock Exchange) on October 26, 2004. Based on the latest credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia, the Bond III obtained an id AAA grade.
Perjanjian perwaliamanatan untuk Obligasi III dan perubahan-perubahannya dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal tanpa persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain:
The related trustee agreements for the Bond III and the related amendments with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. imposed several restrictive covenants for the Company to obtain the trustee’s prior written approval for certain significant transactions, including:
-
menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perusahaan serta hak atas pendapatan kecuali: (i) agunan tersebut telah dijaminkan dan/atau digadaikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (ii) agunan diberikan atas penerbitan letters of credit; (iii) pemberian jaminan sehubungan dengan hutang anak perusahaan yang memiliki investasi atau bergerak dalam bidang industri rokok dengan jumlah tidak melebihi 10% dari nilai ekuitas konsolidasi.
-
memberikan hutang, pinjaman atau kredit untuk pihak manapun, kecuali: (i) hutang yang timbul atas transaksi dagang normal; (ii) hutang, pinjaman atau kredit yang telah diberikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (iii) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada anak perusahaan; dan (iv) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada pihak afiliasi di luar anak perusahaan setinggi-tingginya sejumlah 10% dari nilai ekuitas konsolidasi.
-
-
Halaman
securing and/or pledging assets of the Company and rights on revenue, except for: (i)
the collateral has been previously secured and/or pledged;
(ii) the collateral is given for the issue of letters of credit; (iii) the collateral is given to subsidiaries whose business is also in the cigarette industry with a maximum limit of 10% of consolidated stockholder’s equity. granting payables, loans or credit to any parties, except: (i) payables that arise from normal business transactions; (ii) payables, loans or credit that have been previously granted; (iii) additional new payables, loans or credit granted to subsidiaries; and (iv) additional new payables, loans or credit granted to affiliated companies other than the subsidiaries with a maximum limit of 10% of the consolidated stockholders’ equity. 5/29
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
12. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang obligasi (lanjutan)
Bonds payable (continued)
-
mengadakan merger dan/atau memberikan persetujuan kepada Panamas untuk mengadakan merger, kecuali untuk penggabungan Panamas dengan Perusahaan dan/atau anak perusahaan;
-
conducting a merger and/or giving approval to Panamas to conduct a merger; except to merge Panamas with the Company and/or subsidiary;
-
mengadakan perubahan bidang usaha bagi Perusahaan dan Panamas;
-
changing the business activities of the Company and Panamas;
-
menjual atau mengurangi aset tetap produktif Perusahaan kepada anak perusahaan lebih dari 10% dari nilai aset tetap produktif Perusahaan per tahun;
-
selling or disposing of the Company’s productive fixed assets to subsidiaries over 10% of the Company’s productive fixed assets per year;
-
melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan;
-
decrease in issued and fully paid capital of the Company;
-
mengurangi kepemilikan saham dalam Panamas sehingga menjadi kurang dari 51%.
-
decrease in share ownership of Panamas to less than 51%.
Di samping itu, Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu sebagai berikut: -
aset lancar : kewajiban jangka pendek jumlah hutang : ekuitas (laba bersih + beban bunga + beban pajak penghasilan + penyusutan + amortisasi +/- rugi/laba kurs yang belum direalisasi)
In addition, the Company is required to maintain certain financial ratios as follows:
≥1 ≤2
: 1 : 1
≥2
: 1
current assets to current liabilities total debt to equity (net income + interest expense + income tax expense + depreciation + amortisation +/- unrealised losses/gains on foreign exchange)
pembayaran bunga
payment of interest
Berdasarkan perjanjian wali amanat, Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk dana cadangan (sinking fund) untuk pelunasan hutang pokok obligasi.
Based on the trustee agreements, the Company is not required to provide a sinking fund for the settlement of the principal of the bonds.
Sumber dana untuk pelunasan pokok dan bunga obligasi akan diambilkan dari kas internal Perusahaan dan pinjaman jangka pendek. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki fasilitas pendanaan yang mencukupi untuk melunasi pokok dan bunga obligasi pada tanggal jatuh tempo.
The Company will use internally generated cash and short-term loans to settle the principal and interest of the bonds. Management believes that the Company has sufficient funding facilities for the settlement of the principal and interest of the bonds at the maturity date.
Hutang sewa pembiayaan
Obligations under finance leases
Grup mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Serasi Auto Raya dan PT CSM Corporatama untuk pembelian alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga sampai dengan lima tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal.
The Group has lease commitments with PT Serasi Auto Raya and PT CSM Corporatama covering transportation equipment under finance leases with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates.
Halaman
5/30
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
12. LONG-TERM DEBTS (continued)
Hutang sewa pembiayaan (lanjutan)
Obligations under finance leases (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2008 and 2007, the future minimum rental payments required under the lease agreements are as follows:
2008
2007
Dalam 1 tahun Lebih dari 1 tahun
83 ,832 127 ,479
65,141 129,912
Within 1 year More than 1 year
Jumlah
211 ,311
195,053
Total
(31 ,779)
(32,970)
179 ,532
162,083
(66 ,833)
(47,746)
112 ,699
114,337
Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai kini atas pembayaran sewa minimum Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
Hutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset tetap terkait.
13. MODAL SAHAM
Less current portion Long-term portion
Obligations under finance leases are secured by the respective fixed assets.
13. SHARE CAPITAL
Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Dese mber 200 8 dan 2007 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham/ Shareholders
Less amount applicable to interest Present value of minimum rental payments
The Company’s shares have a par value of Rp100 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at December 31, 2008 and 2007 are as follows: 2008
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,297,067,705 85,932,295
98.04 1.96
429,707 8,593
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
2007
Pemegang saham/ Shareholders
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public
4,293,067,705 89,932,295
97.95 2.05
429,307 8,993
Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital
4,383,000,000
100.00
438,300
Halaman
5/31
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. SEGMENT INFORMATION
14. INFORMASI SEGMEN USAHA
The Group classifies its operations into primary and secondary business segments, as follows:
Grup mengklasifikasikan usahanya ke dalam segmen usaha primer dan sekunder sebagai berikut: 2008 Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Penjualan bersih eksternal Penjualan bersih antar segmen Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan Beban pokok penjualan eksternal Beban pokok penjualan antar segmen Jumlah beban pokok penjualan Laba/(rugi) operasi Bagian laba/(rugi)bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan
Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation
Lain -lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
34 ,508,461
103,462
68,522
-
34 ,680,445
-
876,958
42,512
(919,470)
-
34 ,508,461
980,420
111,034
(919,470)
34 ,680,445
Total segment net sales
23 ,939,905
731,855
23,436
-
2 4,695,196
823,903
-
32,097
(856,000)
-
24 ,763,808
731,855
55,533
(856,000)
2 4,695,196
Total segment cost of goods sold
6 ,003,406
195,424
(10,202)
36,605
6,225,233
Operating income/(loss)
800
(991)
-
-
(191)
Share of results/(losses) of associates
14 ,967,039 11,940
764,127 10,433
417,649 -
(202,046) -
1 5,946,769 22,373
Segment assets Investments in shares
4,275,654
96,560
97,499
(115,551)
Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
Inter-segment net sales
Cost of goods sold External cost of goods sold Inter-segment cost of goods sold
Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
Business Segment Information (Primary) Segment net sales External net sales
164,677
Unallocated assets
1 6,133,819
Total consolidated assets
4,354,162
Segment liabilities
3,729,422
Unallocated liabilities
8,083,584
Total consolidated liabilities
1, 049,585
74,200
-
-
1,123,785
385,507
52,843
4,666
-
443,016
Capital expenditure Depreciation and amortisation Geographical Segment Information (Secondary) Segment net sales Indonesia Outside Indonesia
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan bersih segmen Dalam negeri Luar negeri
33 ,888,808 619,653
980,420 -
111,035 -
(919,471) -
34 ,060,792 619,653
Jumlah penjualan bersih segmen
34 ,508,461
980,420
111,035
(919,471)
34 ,680,445
Total segment net sales Segment cost of goods sold Indonesia Outside Indonesia
Beban pokok penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri Jumlah beban pokok penjualan segmen Aset konsolidasi Dalam negeri Luar negeri Jumlah
24 ,325,499 438,302
731,855 -
55,532 -
(855,992) -
24 ,256,894 438,302
24 ,763,801
731,855
55,532
(855,992)
2 4,695,196
15, 927,859 595,748
746,442 39,584
432,504 2,294
(1,610,612) -
15 ,496,193 637,626
16, 523,607
786,026
434,798
(1,610,612)
1 6,133,819
Total
Total segment cost of goods sold Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia
Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri
1, 045,347 4,238
74,200 -
-
-
1,119,547 4,238
Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
1, 049,585
74,200
-
-
1,123,785
Total
Halaman
5/32
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
14. SEGMENT INFORMATION (continued) 2007
Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Penjualan bersih eksternal Penjualan bersih antar segmen Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan Beban pokok penjualan eksternal Beban pokok penjualan antar segmen Jumlah beban pokok penjualan Laba/(rugi) operasi Bagian laba/(rugi)bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan
Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation
Lain -lain/ Others
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasi/ Consolidated
29,655,995
83,616
48,114
-
29,787,725
-
704,710
39,333
(744,043)
-
29,655,995
788,326
87,447
(744,043)
29,787,725
Total segment net sales
20,440,279
562,097
23,396
-
21,025,772
712,502
-
28,450
(740,952)
-
21,152,781
562,097
51,846
(740,952)
21,025,772
Total segment cost of goods sold
5,4 21,201
191,358
(14,429)
(13,150)
5,584,980
Operating income/(loss)
521
(451)
-
-
70
Share of results/(losses) of associates
14 ,326,772 10,072
692,939 11,426
511,343 -
(268,977) -
1 5,262,077 21,498
Segment assets Investments in shares
4,104,504
95,378
93,642
(147,262)
Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi
Inter-segment net sales
Cost of goods sold External cost of goods sold Inter-segment cost of goods sold
Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
Business Segment Information (Primary) Segment net sales External net sales
396,967
Unallocated assets
15,680,542
Total consolidated assets
4,146,262
Segment liabilities
3,468,126
Unallocated liabilities
7,614,388
Total consolidated liabilities
1,251,039
86,365
-
-
1,337,404
257,366
37,049
8,455
-
302,870
Capital expenditure Depreciation and amortisation
Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan bersih segmen Dalam negeri Luar negeri
29,157,499 498,496
788,041 285
87,447 -
(743,758) (285)
29,289,229 498,496
Geographical Segment Information (Secondary) Segment net sales Indonesia Outside Indonesia
Jumlah penjualan bersih segmen
29,655,995
788,326
87,447
(744,043)
29,787,725
Total segment net sales
Beban pokok penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri
20, 805,647 347,134
562,097 -
51,846 -
(740,667) (285)
2 0,678,923 346,849
Segment cost of goods sold Indonesia Outside Indonesia
Jumlah beban pokok penjualan segmen
21,152,781
562,097
51,846
(740,952)
21,025,772
Total segment cost of goods sold
Aset konsolidasi Dalam negeri Luar negeri
15,517,210 728,585
686,025 34,162
533,400 2,598
(1,821,438) -
14,915,197 765,345
Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
16,245,795
720,187
535,998
(1,821,438)
15,680,542
Total
Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri
1,236,713 14,326
86,365 -
-
-
1,323,078 14,326
Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia
Jumlah
1,251,039
86,365
-
-
1,337,404
Total
Halaman
5/33
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. BEBAN USAHA
Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 17) Jasa manajemen (Catatan 19) Pengangkutan dan distribusi Honorarium tenaga ahli Penyusutan Sewa Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 miliar) Jumlah
15. OPERATING EXPENSES 2008
2007
1,165 ,458
1,082,855
634 ,989 395,238 333 ,650 79,903 69,488 67 ,591 45 ,916
539,547 188,614 269,455 64,857 25,197 101,305 52,994
163,224
133,227
Selling Advertising and promotion Salaries, wages, and employee benefits (Note 17) Management services (Note 19) Transportation and distribution Professional fees Depreciation Rent Travel Others (less than Rp50 billion each)
2,955,457
2,458,051
Total
Umum dan administrasi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 17) Sewa Jasa manajemen (Catatan 19) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 miliar)
409,358 54 ,148 43,938
382,704 63,640 27,719
297,115
244,859
General and administrative Salaries, wages, and employee benefits (Note 17) Rent Management services (Note 19) Others (less than Rp50 billion each)
Jumlah
804,559
718,922
Total
3,760,016
3,176,973
Total operating expenses
Jumlah beban usaha
16. FINANCING COSTS
16. BEBAN PEMBIAYAAN 2008 Beban bunga Hutang obligasi Pinjaman bank Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 19) Kapitalisasi beban pembiayaan (Catatan 7)
2007 Interest expense Bonds payable Bank borrowings Obligations under finance leases
107 ,500 65 ,793 22 ,256
199,131 20,881 4,796
12 ,915
1,676
(59 ,198)
(47,591)
Jumlah Biaya lindung nilai Lain-lain
149 ,266 14,935 2,645
178,893 772 1,303
Total Hedging costs Others
Jumlah beban pembiayaan
166 ,846
180,968
Total financing costs
Halaman
5/34
Page
Short-term loans - related party (Note 19) Capitalisation of financing costs (Note 7)
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA
17. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
Program pensiun
Pension plan
Sejak tahun 1999, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan bulanan tetap yang memenuhi syarat yang didanai melalui kontribusi Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri, yang dihitung/ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial yang dilakukan setiap tahun. Aset program pensiun imbalan pasti tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Sampoerna, yang pendiriannya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-398/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999.
Since 1999, the Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan covering substantially all of their eligible permanent monthly employees, funded through contributions from the Company and certain domestic subsidiaries, at contribution levels determined using annual actuarial computations. The assets of the defined benefit pension plan were managed by Dana Pensiun Sampoerna, the establishment of which was approved based on the Decision Letter No. Kep-398/KM.17/1999 dated November 15, 1999 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia.
Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk membubarkan Dana Pensiun Sampoerna sehubungan dengan rencana perubahan program pensiun dari program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan anak perusahan tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,50% dari gaji karyawan atau Rp37,5 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
On April 1, 2008, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to liquidate Dana Pensiun Sampoerna in relation to the change of pension plan from a defined benefit pension plan to a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by the employee will be determined based on the contribution paid by the employer and the employees and the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries’ contribution to the defined contribution pension plan is 8.50% of the employee’s basic salary or Rp37.5 billion for the year ended December 31, 2008.
Perhitungan kurtailmen dari perubahan program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti ini didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, pada tanggal 31 Maret 2008 berdasarkan metode “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
The curtailment calculation for the change from the defined benefit pension plan to the defined contribution pension plan was determined based on the actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, as at March 31, 2008 using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
31 Maret/ March 31, 2008 Tingkat diskonto tahunan Hasil aset program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian
12.00% 10.00% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
Halaman
5/35
Page
Annual discount rate Expected return on plan assets Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
17. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Program pensiun (lanjutan)
Pension plan (continued)
Nilai bersih aset program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut:
The net funded status of the defined benefit pension plan as at March 31, 2008 was as follows:
31 Maret/ March 31, 2008 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Kurtailmen dari program pensiun
(287,737) 474,883
Present value of obligation Fair value of plan assets
187,146 (41,755) (145,391)
Funded status Unrecognised actuarial losses Curtailment of pension plan
Biaya pensiun dibayar di muka
-
Prepaid pension costs
Kurtailmen ini mengakibatkan penghapusan ”Biaya pensiun dibayar di muka” sebesar Rp145,4 miliar yang diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai bersih aset program adalah nil.
The curtailment resulted in a write-off of the “Prepaid pension costs” amounting to Rp145.4 billion being recognised in the current year statement of income. As at December 31, 2008, the net funded status was nil.
Perhitungan atas kewajiban pensiun manfaat pasti pada tanggal 31 Desember 2007 didasarkan pada penilaian aktuarial tahunan yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, pada tanggal tersebut, berdasarkan metode “Projected Unit Credit dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
The estimated defined benefit pension liability at December 31, 2007 was determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, as at that date, using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
31 Desember/ December 31, 2007 Tingkat diskonto tahunan Hasil aset program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian
10.25% 7.20% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999
Nilai bersih aset program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Annual discount rate Expected return on plan assets Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
The net funded status of the defined benefit pension plan as at December 31, 2007 was as follows:
31 Desember/ December 31, 2007 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Aset yang belum diakui karena pembatasan aset
(432,587) 471,166 38,579 151,918 (31,494)
Biaya pensiun dibayar di muka
159,003
Halaman
5/36
Page
Present value of obligation Fair value of plan assets Funded status Unrecognised actuarial losses Unrecognised assets due to asset limitation Prepaid pension costs
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
17. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Program pensiun (lanjutan)
Pension plan (continued)
Rincian biaya pensiun imbalan pasti adalah sebagai berikut:
The detail of the defined benefit pension expense was as follows:
2008
2007
Biaya jasa kini Biaya bunga Aset yang diakui pada tahun berjalan Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada tahun berjalan Hasil yang diharapkan dari aset program Beban kurtailmen dari program pensiun
17 ,821 10 ,744 -
35,055 41,314 18,640
1 ,573
7,370
(8 ,936) 145,391
(53,709) -
Jumlah beban pensiun
166 ,593
48,670
Mutasi biaya pensiun dibayar di muka program pensiun imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Total pension expense
2007
159 ,003 (21,202) (145,391) 7 ,590
Saldo akhir tahun
Expected return on plan assets Curtailment of pension plan
The movement of the prepaid pension cost – defined benefit pension plan was as follows:
2008 Saldo awal tahun Beban pensiun tahun berjalan Beban kurtailmen dari program pensiun Kontribusi Grup
Current service cost Interest cost Assets recognised during the year Net actuarial losses recognised during the year
154,424 (48,670) 53,249
-
159,003
Balance at beginning of the year Pension expense during the year Curtailment of pension plan Group’s contribution Balance at the end of the year
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun
Post-employment benefits not covered by a pension plan
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan Undangundang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan atas karyawan karyawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program.
Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan refered to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan.
Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen pada tanggal 18 Pebruari 2009, berdasarkan metode the “Projected Unit Credit” dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:
Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, as at February 18, 2009, using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
2008 Tingkat diskonto tahunan 12.50% Tingkat kenaikan gaji tahunan 10.00%; 15.00% (2009) Usia pensiun normal 55 tahun/years Usia pensiun dini 45 tahun/years Tabel tingkat kematian TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999 Halaman
2007 10.25% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI’99 Indonesian Mortality Table 1999 5/37
Page
Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
17. POST-EMPLOYMENT (continued)
BENEFIT
OBLIGATIONS
Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun (lanjutan)
Post-employment benefits not covered by a pension plan (continued)
Kewajiban imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
The post-employment benefit obligations as at December 31, 2008 and 2007 was as follows:
2008
2007
Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak
(329,370) 56,258
(265,935) 19,147
29,151
31,899
Kewajiban imbalan pasca-kerja
(243,961)
(214,889)
Rincian beban imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun adalah sebagai berikut:
Present value of obligation Unrecognised actuarial losses Unrecognised past service costs non-vested Post-employment benefit obligations
The detail of the post-employment benefit expense not covered by the pension plan were as follows:
2008
2007
Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Biaya terminasi Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada tahun berjalan
24 ,061 28,792 3,000 16,985
24,189 32,281 -
245
5,870
Current service cost Interest cost Past service cost Termination cost Net actuarial losses recognised during the year
Jumlah beban
73,083
62,340
Total expense
Mutasi kewajiban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:
The movement in post-employment benefit obligations was as follows:
2008
2007
Saldo awal tahun Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran imbalan kepada karyawan
214,889
200,166
73,083 (44,011)
62,340 (47,617)
Saldo akhir tahun
243,961
214,889
Halaman
5/38
Page
Balance at the beginning of the year Post-employment benefit expense Payments to employees Balance at the end of the year
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. DIVIDEN
18. DIVIDENDS
2008
2008
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Tahunan tanggal 27 Mei 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp1,7 triliun atau Rp390,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2007 dimana jumlah, jadwal dan tatacara distribusinya dikuasakan kepada Direksi Perusahaan. Pada tanggal 17 September 2008, Direksi Perusahaan telah mengumumkan pembayaran dividen kas tersebut sebesar Rp1,2 triliun atau Rp280,0 (Rupiah penuh) per saham yang dibayar pada tanggal 29 Oktober 2008. Jumlah yang belum dibayar sebesar kurang lebih Rp0,5 triliun atau Rp110,0 (Rupiah penuh) per saham disajikan sebagai “Hutang dividen” pada tanggal 31 Desember 2008 dan berdasarkan keputusan Direksi Perusahaan tanggal 16 Pebruari 2009, akan dibayar pada tanggal 25 Maret 2009.
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2008, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp1.7 trillion or Rp390.0 (full Rupiah) per share from the 2007 net income in which the amount, schedule and procedure of the distribution was delegated to the Directors of the Company. On September 17, 2008, the Company’s Board of Directors announced the payment of the related cash dividend of Rp1.2 trillion or Rp280.0 (full Rupiah) per share which was paid on October 29, 2008. The remaining balance of approximately Rp0.5 trillion or Rp110.0 (full Rupiah) per share is recognised as “Dividends payable” as at December 31, 2008 and based on the Company’s Directors’ resolution dated February 16, 2009, will be paid on March 25, 2009.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Pebruari 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp2,2 triliun atau Rp510,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari akumulasi laba ditahan tahun-tahun buku sebelum tahun 2007 dan telah dibayar pada tanggal 17 Maret 2008.
Based on a resolution of the Extraordinary Shareholders’ General Meeting on February 1, 2008, the Company’s shareholders approved a cash dividend of Rp2.2 trillion or Rp510.0 (full Rupiah) per share from the accumulated retained earnings before 2007, which was paid on March 17, 2008.
2007
2007
Berdasarkan keputusan Rapat Direksi tanggal 10 Agustus 2007, Direksi Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp657,5 miliar atau Rp150,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari akumulasi laba ditahan tahun-tahun buku yang lalu dan telah dibayar pada tanggal 21 September 2007.
Based on a resolution of the Board of Directors Meeting on August 10, 2007, the Company’s Board of Directors approved a cash dividend of Rp657.5 billion or Rp150.0 (full Rupiah) per share from the previous years’ accumulated retained earnings which was paid on September 21, 2007.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Mei 2007, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembayaran dividen final sebesar Rp635,5 miliar atau Rp145,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun 2006 yang telah dibayar pada tanggal 28 Juni 2007.
Based on a resolution of the Annual Shareholders’ General Meeting, dated May 18, 2007, the Company’s shareholders approved a final dividend of Rp635.5 billion or Rp145.0 (full Rupiah) per share from the 2006 net income, which was paid on June 28, 2007.
19. INFORMASI ISTIMEWA
MENGENAI
PIHAK
HUBUNGAN
19. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan dengan persyaratan dan harga yang wajar (arm’s length basis).
Halaman
The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties, which are conducted on an arm’s length basis.
5/39
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUBUNGAN
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sifat transaksi dan hubungan istimewa
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Nature of transactions and relationship with related parties
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
PT Philip Morris Indonesia
Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder
- Penjualan bahan kemasan rokok/Sales of cigarette packaging materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Pembelian mesin/Purchase of machinery - Pendapatan jasa manajemen/Management services income - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Philip Morris Products SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
-
Philip Morris International Management SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan tembakau/Sales of tobacco - Pembelian tembakau/Purchase of tobacco - Biaya jasa teknis/Technical services charges - Biaya jasa manajemen/Management service charges
Philip Morris International Management SA (Tolling)
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian tembakau/Purchase of tobacco
Philip Morris Limited Australia
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts
Intertaba S.p.A., Zola Predosa (Bologna)
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts
Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa teknis/Technical services income - Pembelian mesin dan suku cadang/Purchase of machinery and spare parts - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian tembakau, saos dan flavor/Purchase of tobacco, sauce and flavor - Biaya jasa manajemen/Management service charges - Biaya jasa teknis/Technical service charges - Pembiayaan/Financing
Halaman
5/40
Page
Penjualan rokok/Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/Technical services income for product development
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUBUNGAN
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sifat transaksi dan hubungan istimewa (lanjutan)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
Nature of transactions and relationship with related parties (continued)
Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties
Transaksi yang signifikan/ Significant transactions
Philip Morris Management Services SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges
Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd.
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa manajemen/Management services charges
Philip Morris International IT Service Center SARL
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa charges
teknis/Technical
services
Philip Morris Information Services Limited
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Biaya jasa charges
teknis/Technical
services
Philip Morris Finance SA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembiayaan/Financing
Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Penjualan cengkeh/Sales of clove
Philip Morris Philippine
Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder
- Pembelian tembakau dan flavor/Purchase of tobacco and flavor
Transaksi hubungan istimewa yang material
Significant transactions with related parties
Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut:
The details of transactions with related parties are as follows:
2008
2007
Transaksi usaha Penjualan PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA Philip Morris International Management SA (Tolling) Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan konsolidasi
Trade transactions 31,364 16,376
11,932 8,860
1,235
888
495 73
1,132 434
49,543
23,246
0.14%
0.08%
Halaman
5/41
Page
Sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA Philip Morris International Management SA (Tolling) Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
Transaksi hubungan istimewa (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUBUNGAN
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
yang material
Pembelian PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Philippine Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan konsolidasi
Significant (continued)
2008
2007
4,394,508
3,417,841
311,835 7,743 1,372 -
1,643 297 732 384
4,715,458
3,420,897
13.60%
11.48%
Transaksi lainnya Penjualan lainnya PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
Persentase terhadap penjualan konsolidasi Pembelian lainnya PT Philip Morris Indonesia Phillip Morris Limited Australia Intertaba S.p.A., Zola Predosa (Bologna) Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap penjualan konsolidasi Biaya jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Information Services Limited PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan konsolidasi
transactions
with
related
parties
Purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Philippine Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated sales
Other transactions Other sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
27,746 8,309
-
36,055
-
0.10%
-
As a percentage of the consolidated sales
4,030 2,326 1,319 53
-
Other purchases PT Philip Morris Indonesia Phillip Morris Limited Australia Intertaba S.p.A., Zola Predosa (Bologna) Others (below Rp1.0 billion)
7,728
-
0.02%
-
384 ,532 153 ,813 74 ,385 25,655 24,336
165,152 92,255 64,005 18,228 23,462
23,203 6,100 36
11,139 3,127 2,654 14
692 ,060
380,036
2 .00%
1.28%
Halaman
5/42
Page
As a percentage of the consolidated sales Service charges and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Information Services Limited PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated sales
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
Transaksi hubungan istimewa (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUBUNGAN
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
yang material
Significant (continued)
2008
transactions
with
related
parties
2007
Beban pembiayaan Phillip Morris Finance SA
12 ,915
1,676
Financing costs Phillip Morris Finance SA
Persentase terhadap penjualan konsolidasi
0.04%
0.01%
As a percentage of the consolidated sales
Pendapatan jasa Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
33,925 19,823 17,848 1,044 1,096
23,579 1,261 10,822 4,372 90
Service income Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Others (below Rp1.0 billion)
73,736
40,124
0.21%
0.13%
As a percentage of the consolidated sales
4,535
-
Interest income Phillip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.
0.01%
0.00%
As a percentage of the consolidated sales
Persentase terhadap penjualan konsolidasi Penghasilan bunga Phillip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Persentase terhadap penjualan konsolidasi
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa
Account balances with related parties
Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The details of balances from related parties are as follows:
2008 Piutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
2007
14 ,060 2,287
3,833 810
-
1,139 Philip Morris International Management SA 175 Others (below Rp1.0 billion)
16,347 Persentase terhadap aset konsolidasi Piutang lainnya Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap aset konsolidasi
5,957
0.10%
0.04% As a percentage of the consolidated assets
158,194 4,930 2,778 1,194 -
1,412 4,714 5,002 3,922 143
167,096
15,193
1.04%
Halaman
Trade receivables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA
Other receivables Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Others (below Rp1.0 billion)
0.10% As a percentage of the consolidated assets
5/43
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
HUBUNGAN
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan)
Account balances with related parties (continued)
Pada bulan Januari 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., anak perusahaan di Malaysia, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. maksimum sampai dengan setara US$32,0 juta tanpa tanggal jatuh tempo.
In January 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., a subsidiary in Malaysia, provided an intercompany loan facility to Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. up to the equivalent of US$32.0 million with no fixed expiry date.
Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah saldo pinjaman antar perusahaan adalah sebesar MYR49,0 juta (setara dengan Rp154,9 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga 3,80% - 4,10%.
As at December 31, 2008, the outstanding intercompany receivable amounted to MYR49.0 million (equivalent to Rp154.9 billion) and bore annual interest rates of 3.80% - 4.10%.
2008
2007
Pinjaman jangka pendek Philip Morris Finance SA
-
866,548
Short-term borrowings Philip Morris Finance SA
Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
-
11.38%
As a percentage of the consolidated liabilities
255,131
200,440
Trade payables PT Philip Morris Indonesia
Hutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap kewajiban konsolidasi Hutang lainnya Philip Morris International Management SA Philip Moris Management Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Vinasa Tobacco Joint Venture Company Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)
Persentase terhadap kewajiban konsolidasi
65,883 4,239 41
4,512 Philip Morris International Management SA 2,065 Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. 6,610 Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. 870 Others (below Rp1.0 billion)
325,294
214,497
4.02%
2.82%
66 ,058 15 ,393 4 ,433
169,843 35,916 297
4 ,335 4,295 2,145 1 ,924 11 722
11,139 50,713 1,140 9
99 ,316
269,057
1 .23%
3.53%
Halaman
5/44
Page
As a percentage of the consolidated liabilities Other payables Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Vinasa Tobacco Joint Venture Company Others (below Rp1.0 billion)
As a percentage of the consolidated liabilities
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
20. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2008, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at December 31, 2008, the Group’s domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows: 2008 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent
Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih
US$ 3, 879,293
CHF
-
b.
182
1,676,726
-
-
5,556,019
-
182
Assets 42,484 Cash and cash equivalents Trade receivables and 18,360 other receivables 60,844
Total assets Liabilities Trade payables and other payables
US$ 10, 566,532
CHF 8,137,372
EUR 10,862,737
367,553
2,370,340
23,109
250,633
30,062
12,936,872
8,160,481
11,113,370
397,615
Total liabilities
(336,771)
Liabilities - net
US$ (7,380,853) CHF (8,160,481) EUR (11,113,188)
21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a.
EUR
Accrued expenses and provisions
21. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar.
a. On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Company’s total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan memiliki uang muka sejumlah Rp1,5 triliun untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit.
As at December 31, 2008, the Company had Rp1.5 trillion advanced for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by Standby Letter of Credit.
Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihak-pihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi merek dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan.
b. The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing.
Transaksi hubungan istimewa di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006.
The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders’ General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006.
Halaman
5/45
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
c.
Pada tanggal 10 Januari 2005, Panamas, menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh tahun sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia, berlaku sejak tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015.
c. On January 10, 2005, Panamas, entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten years as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesia‘s cigarette products in Indonesia, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015.
d.
PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama dua puluh tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005.
d. PT Taman Dayu (TD) has a twenty year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005.
e.
Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang per tahun atas persetujuan kedua belah pihak.
e. The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements are generally valid for a oneyear term and are extendable annually based on mutual agreement by both parties.
Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS masing-masing sebesar Rp1,2 triliun dan Rp1,1 triliun pada tahun 2008 dan 2007, termasuk dalam biaya produksi.
Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp1.2 trillion and Rp1.1 trillion in 2008 and 2007 respectively, are included within cost of production.
22. COMMITMENTS
22. KOMITMEN a.
Pembelian aset tetap
a. Purchase of fixed assets
Pada tanggal 31 Desember 2008, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp79,9 miliar (2007: Rp641,6 miliar). b.
As at December 31, 2008, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp79.9 billion (2007: Rp641.6 billion).
Sewa
b. Rent
Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewamenyewa biasa adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows:
2008
2007
Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun
37 ,610
105,348
56 ,570
144,674
Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years
Jumlah
94 ,180
250,022
Total
Halaman
5/46
Page
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. STANDAR AKUNTANSI a.
b.
23. ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Prospektif
a. Prospective
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi yang mungkin relevan terhadap Grup sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards which may be applicable to the Group:
- PSAK 14 (Revisi 2008) – Persedian (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009).
- SFAS 14 (Revised 2008) – Inventory (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2009).
- PSAK 50 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010).
- SFAS 50 (Revised 2006)– Financial Instruments: Presentation and Disclosures (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010).
- PSAK 55 (Revisi 2006) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010).
- SFAS 55 (Revised 2006) - Financial Instruments: Recognition and Measurement (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010).
Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
The Group is still evaluating the possible impact of these standards on the financial statements. b. Effective 2008
Efektif di tahun 2008 Standar-standar akuntansi berikut ini yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia berlaku untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008:
The following accounting standards issued by the Indonesian Institute of Accountants became effective for the year ended December 31, 2008:
- PSAK 13 (Revisi 2007) – Properti Investasi. - PSAK 16 (Revisi 2007) – Aset Tetap. - PSAK 30 (Revisi 2007) – Sewa.
- SFAS 13 (Revised 2007) – Investment Property. - SFAS 16 (Revised 2007) – Fixed Assets. - SFAS 30 (Revised 2007) – Lease.
Penerapan standar-standar ini menghasilkan dampak yang tidak material terhadap laporan keuangan.
The implementation of these accounting standards has had an immaterial impact on the financial statements.
Halaman
5/47
Page