ANALYSISCOMPARATION FINANCIAL PERFORMANCE OF CONVENTIONAL BANK AND SHARIA BANK (Case Study at Bank Mandiri and Bank Sharia Mandiri)
Compiled by WIDI SITI WILDANIYA NPM 083403065 Guidance by H. Tedi Rustendi, SE., M.Si., Ak. Rani Rahman, SE., M.Ak.
ABSTRACT This study aims to determine the financial performance of conventional banks and Islamic banks. Conventional banks in this study is an bank mandiri that while Islamic banks is Bank sharia mandiri. The financial performance is measured by the ratio of CAMEL (capital, assets, management, earnings and liquidity). Capital is measured by CAR, asset measured at NPL and the NPF, earnings measured by ROA, while liquidity is measured by the LDR and FDR. The method used in this research is descriptive with case study approach. Techniques of data collection is done through secondary data is data obtained from the website, literature and books that are related to the matter to be investigated. The analysis tool used is different test (t test) with a ratio measurement scale. The results showed that independent banks greater CAR CAR standalone Islamic bank, Bank Mandiri's NPL greater than the NPF bank Syariah Mandiri, ROA smaller independent banks of ROA and LDR standalone Islamic banks independent banks smaller than FDR standalone Islamic banks. Hypothesis testing results showed that the bank's financial performance independently significantly different from the standalone Islamic bank's financial performance as measured by CAR, NPL/NPF, ROA and LDR/FDR.
Keywords: CAMEL, CAR, NPL, NPF, ROA, LDR, NPF
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (Studi pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri)
Disusun oleh WIDI SITI WILDANIYA NPM 083403065
Pembimbing H. Tedi Rustendi, SE., M.Si., Ak. Rani Rahman, SE., M.Ak.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional pada penelitian ini yaitu bank mandiri sedangkan bank syariah yaitu bank syariah mandiri. Kinerja keuangan diukur dengan rasio CAMEL (capital, asset, manajemen, earning dan likuiditas). Capital diukur dengan CAR, asset diukur dengan NPL dan NPF, earning diukur dengan ROA sedangkan likuiditas diukur dengan LDR dan FDR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder yaitu data yang diperoleh dari website, literatur dan buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Alat analisis yang digunakan adalah uji beda (uji t) dengan skala pengukuran rasio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR bank mandiri lebih besar dari CAR bank syariah mandiri, NPL Bank Mandiri lebih besar dari NPF bank Syariah Mandiri, ROA bank mandiri lebih kecil dari ROA bank syariah mandiri dan LDR bank mandiri lebih kecil dari FDR bank syariah mandiri. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kinerja keuangan bank mandiri secara nyata berbeda dengan kinerja keuangan bank syariah mandiri yang diukur dengan CAR, NPL/NPF, ROA dan LDR/FDR.
Kata kunci: CAMEL, CAR, NPL, NPF, ROA, LDR, NPF
Latar Belakang Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Guna mencapai
tujuan
tersebut,
pelaksanaan
pembangunan
harus
senantiasa
memperhatikan keserasian, keselamatan dan kesinambungan berbagai unsur pembangunan termasuk di sektor ekonomi dan keuangan. Perbankan merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peran strategis dalam menyelaraskan, menyerasikan, serta menyeimbangkan berbagai unsur pembangunan. Peran yang strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai lembaga yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berdasarkan asas demokrasi ekonomi mendukung pelaksanaan pembangunan dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Peranan lembaga perbankan yang strategis dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, mengakibatkan perlu adanya pembinaan dan pengawasan yang efektif, sehingga lembaga perbankan di Indonesia mampu berfungsi secara efisien, sehat, wajar, dan mampu melindungi secara baik dana masyarakat yang dititipkan kepadanya, serta mampu menyalurkan dana masyarakat tersebut ke bidang-bidang yang produktif bagi pencapaian sasaran pembangunan.
Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Kinerja Keuangan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri berdasarkan faktor Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif, Earning dan Likuiditas. 2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan Bank Mandiri dengan Bank Syariah Mandiri berdasarkan faktor Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif, Earning dan Likuiditas. Tujuan Penelitian Untuk dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik dan tepat sasaran, maka peneliti harus mempunyai tujuan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Kinerja Keuangan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri berdasarkan faktor Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif, Earning dan Likuiditas. 2. Untuk mengetahui Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan Bank Mandiri dengan Bank Syariah Mandiri berdasarkan faktor Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif, Earning dan Likuiditas. Kegunaan Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan, yakni: 1. Kegunaan secara teoritis Bagi pembaca, sebagai bahan informasi tentang perbandingan kinerja keuangan perbankan syariah dengan perbankan konvensional.
Bagi peneliti berikutnya, sebagai bahan penelitian sejenis dan sebagai bahan pengembangan penelitian lebih lanjut. 2. Kegunaan secara praktis Bagi Bank Syariah, dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, sekaligus memperbaiki apabila ada kekurangannya. Bagi Bank Konvensional, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan atau pertimbangan untuk membentuk atau menambah Unit Usaha Syariah atau bahkan mengkonversi menjadi bank syariah. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Sehubungan dengan penulisan ini, maka penelitian dilakukan pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri Pusat melalui informasi laporan keuangan yang disajikan pada website masing-masing bank. Waktu Penelitian Adapun penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari 2015 sampai dengan Mei 2015. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Tinjauan Pustaka Perbankan Dalam sejarahnya kegiatan perbankan dikenal mulai zaman Babylonia. Kegiatan perbankan ini kemudian berkembang ke zaman Yunani kuno serta zaman Romawi. Pada saat itu kegiatan utama bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar
uang oleh para pedagang antar kerajaan, sementara itu sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda pada saat itu terdapat beberapa bank di antaranya De javasche bank didirikan di Batavia pada tanggal 24 januari kemudian menyusul naderlandsche indische escompto maatschaapij pada tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian dalam negeri dan penjualan keluar negeri (Romli, 2008). Pengertian dan Jenis-jenis Bank Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Pasal 1 ayat 2 UU No. 21 Tahun 2008, bahwa bank adalah “Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Sedangkan menurut Dendawijaya (2008 : 25) istilah bank diartikan sebagai berikut: “suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana (idle fund/surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan”. Sumber Dana Bank Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya, dapat dibedakan menjadi 3 sumber yaitu: 1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana ini berasal dari dalam bank, baik pemegang saham maupun sumber lain. Sumber dana dari bank itu sendiri terdiri dari:
a) Setoran modal dari pemegang saham,Dalam hal ini pemilik saham dapat menyetor dana atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. b) Cadangan-cadangan bank, Yaitu cadangan-cadangan laba tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini digunakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang. c) Laba bank yang belum dibagi, Merupakan laba yang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu. Bank Konvensional Pengertian bank menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Di Indonesia, menurut jenisnya bank terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Dalam Pasal 1 ayat 5 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 menyebutkan bahwa bank Bank Umum Konvensional adalah Bank Konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.. Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank umum pada pasal 1 ayat 4 UndangUndang No. 21 tahun 2008, Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat.
Bank Syariah Pengertian bank sebagaimana tercantum dalam undang-undang republik Indonesia no. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah pasal 1 ayat 2 bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Sedangkan pengertian bank syariah pasal 1 ayat 7 adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya brdasaarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan syariah. Bank syariah beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah juga dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Kinerja bank secara umum merupakan gambaran prestasi yang dicapai oleh bank dalam operasionalnya. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan.
Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen untuk mempertanggungjawabkan tugastugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan (Baridwan, 2004). Tujuan Laporan Keuangan Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu bank adalah sebagai berikut: a. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenisjenisaktiva yang dimiliki. b. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban danjenis-jenis kewajiban jangka pendek (lancar) maupun jangkapanjang. c. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenisjenismodal bank pada waktu tertentu. Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang relevan dan signifikan. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Sehingga kita dapat membeberkan informasi dan memberikan penilaian. analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan
laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir, 2004). Jenis-jenis Rasio Keuangan a) Ukuran yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah rasio. Rasio merupakan alat yang sangat berguna. Dengan menggunakan rasio untuk melakukan analisis, manajer keuangan dapat memperkirakan reaksi para kreditor dan investor dan pandangan ke dalam tentang bagaimana dana dapat diperoleh. Rasio CAMEL Tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan Standar Bank Indonesia. menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum, bahwa penilaian tingkat kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari: a. Permodalan (Capital) b. Kualitas Aset (Asset Quality) c. Manajemen (Management) d. Rentabilitas (Earnings) e. Likuiditas (Liquidity) f. Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk) Kerangka Pemikiran Analisis kinerja keuangan bagi perbankan merupakan sarana untuk mengetahui gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh perbankan pada
periode
tertentu melalui
aktivitas-aktivitas
perbankan untuk
menghasilkan
keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Analisis kinerja keuangan bank baik bank konvensional maupun bank syariah dapat ditinjau dari aspek besar atau kecilnya rasio kinerja keuangan bank khususnya penilaian kinerja yang sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia nomor 30/12/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 30/3/UPPB tanggal 30 April 1997 yaitu tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Indonesia yaitu dengan rasio CAMEL (Capital, Asset, Manajemen, Earning dan Liquidity). Namun pada penelitian ini tidak menggunakan manajemen karena sulit untuk menilai dengan rasio keuangan. Namun demikian upaya untuk mengetahui kinerja keuangan bank dapat dilihat dari tingkat kesehatan bank melalui rasio CAMEL. Berdasarkan uraian di atas maka kerangka pemikiran pada penelitian ini :
Capital, Asset Earning, Liquidity (Bank Mandiri)
Capital, Asset Earning, Liquidity (Bank Syariah Mandiri)
Uji t (uji beda Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut: “Terdapat perbedaan kinerja keuangan Bank Mandiri dengan Bank Syariah Mandiri”. OBYEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek Penelitian dalam penulisan ini adalah kinerja keuangan pada Bank Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri dengan pendekatan metode CAMEL. Penulis meneliti bagaimana kinerja keuangan pada kedua bank tersebut serta apakah terdapat perbedaan kinerja diantara keduanya. Untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang kedua bank ini, penulis akan mengemukakan mengenai sejarah singkat keberadaan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri di Indonesia. Sejarah Singkat Bank Mandiri Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia -- dilebur menjadi Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah
akhirnya
mengambil
tindakan
dengan
merestrukturisasi
dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nazir, 2003 : 54). Operasionalisasi Variabel Definisi variabel menurut Sugiyono (2004:31) adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penetapan
variabel penelitian penulis menyesuaikan dengan judul yaitu “analisis perbandingan kinerja keuangan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri”, maka terdapat empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu rasio capital, asset, earning dan liquidity. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari elemen-elemen yang akan di teliti. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang akan di teliti. Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat digunakan sebagai sumber data penelitian. (Bugin, 2005). Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang tidak didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau pihak lain, misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian, artikel dan majalah ilmiah yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan ini berkaitan dengan penilaian kinerja bank.Analisis ini didasarkan pada data yang bersifat kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang terdapat pada laporan bank. Analisis rasio keuangan yang di gunakan adalah analisis rasio keuangan pada perbankan,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Gambaran Umum Kinerja Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri Hasil penelitian yang dilakukan terhadap laporan keuangan yang diperoleh dari Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri adalah dari periode tahun 2005 – 2013. Kinerja keuangan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri akan dideskripsikan berdasarkan hasil perhitungan kinerja dengan metode CAMEL. Kesehatan bank mencakup seluruh aspek kebijaksanaan, manajemen dan kegiatan bank. Semua ini tercermin pada ketentuan-ketentuan dan tolak ukur mengenai likuiditas, rentabilitas, mutu aktiva produktif, tata kerja dan kepatuhan. Kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR yaitu rasio permodalan bank. Yang dinilai adalah permodalan yang ada berdasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank itu. Penilaian tersebut berdasarkan pada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan oleh BI, perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) dan sesuai ketentuan pemerintahan, CAR minimum harus 8%. Berikut adalah data hasil penelitian mengenai CAR pada Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri tahun 2005 - 2013:
Tabel 4.1 Capital Adequacy Ratio Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri tahun 2005 - 2013 Bank Mandiri Tahun
CAR (%) 23,70 25,30 21,10 15,70 15,60 13,36 15,34 15,48 14,93
Perubahan (%)
Bank Syariah Mandiri CAR (%) 11,88 12,56 12,43 12,66 12,39 10,60 14,57 13,82 14,10
Perubahan (%)
2005 2006 6,75 5,72 2007 (16,60) (1,04) 2008 (25,59) 1,85 2009 (0,64) (2,13) 2010 (14,36) (14,45) 2011 14,82 37,45 2012 0,91 (5,15) 2013 (3,55) 2,03 Ratarata 17,83 12,78 Sumber : Laporan Tahunan Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri, 2013 Kualitas Aktiva Produktif Kualitas Aktiva Produktif pada penelitian ini diukur dengan rasio kredit macet yaitu NPL untuk bank Mandiri dan NPF untuk bank Syariah Mandiri. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia bahwa maksimal rasio kredit macet untuk perbankan adalah sebesar 5%. Earning Earning pada penelitian ini diukur dengan rentabilitas yaitu rasio Return On Asset (ROA). Rasio ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana bank menghasilkan laba dilihat dari sisi aset yang dimiliki. Sehingga dapat diketahui kemampuan aset dalam menghasilan laba selama satu periode.
Likuiditas Pada penelitian ini likuiditas bank diukur dengan menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk bank Mandiri dan Finance to Deposit Ratio (FDR) untuk Bank Syariah Mandiri. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana bank mampu memenuhi penyaluran dana kepada masyarakat dengan dana yang tersedia. Pembahasan Untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kinerja keuangan pada bank Mandiri dengan kinerja keuangan pada Bank Syariah Mandiri, maka dilakukan uji beda dengan analisis uji t. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara kedua variabel. Selain itu uji ini dilakukan untuk memastikan apakah secara statistik nilai-nilai yang diteliti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya adalah berbeda. Uji Beda CAR Variabel pertama yang diuji yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR). Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah CAR pada Bank Mandiri berbeda dengan CAR pada Bank Syariah Mandiri. Hasil analisis SPSS menunjukkan bahwa nilai sig. pada tabel Independent Samples Test yaitu sebesar 0,001. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau taraf signifikansi 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa CAR pada Bank Mandiri dengan CAR pada Bank Syariah Mandiri adalah berbeda signifikan. Hasil analisis ini mendukung data hasil penelitian bahwa rata-rata CAR pada Bank Mandiri periode tahun 2005 sampai tahun 2013 adalah sebesar 17,83 % sedangkan rata-rata pada Bank Syariah Mandiri adalah sebesar 12,78%. Oleh karena itu nilai CAR Bank Mandiri lebih besar
dari CAR Bank Syariah Mandiri. Nilai tersebut menunjukkan perbedaan yang secara statistik adalah berbeda signifikan. Uji Beda NPL/NPF Variabel kedua yang diuji yaitu Non Performing Loan (NPL) pada Bank Mandiri dan Non Performing Finance (NPF) pada Bank Syariah Mandiri. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah NPL pada Bank Mandiri berbeda dengan NPF pada Bank Syariah Mandiri. Hasil analisis SPSS menunjukkan bahwa nilai sig. pada tabel Independent Samples Test yaitu sebesar 0,012. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau taraf signifikansi 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa NPL pada Bank Mandiri dengan NPF pada Bank Syariah Mandiri adalah berbeda signifikan. Hasil analisis ini mendukung data hasil penelitian bahwa rata-rata NPL pada Bank Mandiri adalah sebesar 7,1% sedangkan rata-rata NPF pada Bank Syariah Mandiri adalah sebesar 4,41%. Uji Beda ROA Variabel ketiga yang diuji yaitu Return On Asset (ROA) pada Bank Mandiri dan pada Bank Syariah Mandiri. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ROA pada Bank Mandiri berbeda dengan ROA pada Bank Syariah Mandiri. Hasil analisis SPSS menunjukkan bahwa nilai sig. pada tabel Independent Samples Test yaitu sebesar 0,015. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau taraf signifikansi 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA pada Bank Mandiri dengan ROA pada Bank Syariah Mandiri adalah berbeda signifikan. Hasil analisis ini mendukung data hasil penelitian bahwa rata-rata ROA pada Bank Mandiri adalah sebesar 2,61% sedangkan rata-rata ROA pada Bank Syariah Mandiri adalah sebesar 1,83%. Hasil
ini menunjukkan bahwa ROA bank Mandiri lebih besar daripada ROA Bank Syariah Mandiri. Nilai tersebut menunjukkan perbedaan yang secara statistik adalah berbeda signifikan. Uji Beda Likuiditas Variabel keempat yang diuji yaitu likuiditas yang diukur dengan loan to deposit ratio (LDR) pada Bank Mandiri dan finance to deposit ratio (FDR) pada Bank Syariah Mandiri. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah LDR pada Bank Mandiri berbeda dengan FDR pada Bank Syariah Mandiri. Hasil analisis SPSS menunjukkan bahwa nilai sig. pada tabel Independent Samples Test yaitu sebesar 0,02. Nilai ini lebih kecil dari 0,05 atau taraf signifikansi 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa LDR pada Bank Mandiri dengan FDR pada Bank Syariah Mandiri adalah berbeda signifikan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis kinerja keuangan pada abnk Mandiri dan Bank Syariah Mandiri maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. a)
Capital yang diukur dengan rasio CAR pada Bank Mandiri lebih besar daripada Bank Syariah Mandiri. Sehingga kinerja keuangan Bank Mandiri lebih baik daripada Bank Syariah Mandiri dilihat dari sisi permodalannya.
b) Asset yang menjadi ukuran Kualitas Aktiva Produktif diukur dengan rasio NPL pada Bank Mandiri lebih besar daripada NPF Bank Syariah Mandiri. Sehingga kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih baik daripada Bank Mandiri dilihat dari sisi kualitas aktiva produktifnya. c) Earning yang diukur dengan rasio ROA pada Bank Mandiri lebih besar daripada Bank Syariah Mandiri. Sehingga kinerja keuangan Bank Mandiri lebih baik daripada Bank Syariah Mandiri dilihat dari sisi earningnya. d) Likuiditas yang diukur dengan rasio LDR pada Bank Syariah Mandiri lebih besar daripada Bank Mandiri. Sehingga kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri lebih baik daripada Bank Mandiri dilihat dari sisi likuiditasnya. 2. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa: a. CAR pada Bank Mandiri berbeda dengan CAR pada Bank Syariah Mandiri b. NPL pada Bank Mandiri berbeda dengan NPF pada Bank Syariah Mandiri c. ROA pada Bank Mandiri berbeda dengan ROA pada Bank Syariah Mandiri d. LDR pada Bank Mandiri berbeda dengan FDR pada Bank Syariah Mandiri
Saran Berikut adalah saran yang penulis sampaikan atas hasil penelitian ini: 1. Bagi Bank Untuk mengukur kinerja keuangan bank dapat dilakukan melalui rasio CAR, NPL/NPF, ROA dan LDR/FDR, sehingga bank jangan hanya mengukur ROA sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan akan tetapi rasio lainnnya. Oleh karena itu bank harus memperhatikan kebijakan keuangan guna meningkatkan kinerja keuangan yang difokuskan pada rasio lainnya. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama yaitu mengenai kinerja keuangan maka disarankan untuk menambah jenis rasio keuangan serta menambah jumlah sampel penelitian (bank lainnya) serta mencari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan.
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting, Yogyakarta: BPFE UGM Brigham F. Eugene dan Houston, Joel. (2010). Dasar–Dasar Manajemen Keuangan : Assetials Of Financial Management. Jakarta: Penerbit Salemba Empa Bugin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Edisi pertama, Jakarta: Kencana Dendawijaya, Lukman 2008, Manajemen Perbankan, cetakan ketiga, Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta Kasmir, 2004, Menejemen Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada _____, 2007, Menejemen Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada Muhamad, 2002, Manajemen Bank Syari'ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN PAPSI, 2008, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia
Munawir, S. 2004.Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: liberti Tan, Inggrid. Bisnis Dan Investasi Sistem Syariah. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009. Nazir, Mohamad. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor 9/1/PBI/2007 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum Romli, Muhammad. 2008. “Analisis Kinerja Bank Syariah Devisa dan Non Devisa,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 3, No. 1 Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan keuangan Perusahaan, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Surat Edaran No. 6/23/DPNP tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum UU No. 21 Tahun 2008 Wiroso, 2009, Produk Perbankan Syariah, Jakarta : LPFE Unisakti. www.bankmandiri.co.id www.syariahmandiri.co.id