Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN Pipit Buana Sari, SE., M.M Adinda Tanjung, SE Program Studi: Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan ABSTRAK Data yang digunakan adalah data sekunder runtut waktu (time series) bulanan dari tahun 2012-2014. Alat yang digunakan untuk menguji penelitian ini adalah Vector Autoregression dengan menggunakan Eviews software 7.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan timbal balik antara variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover dan Net Profit Margin terhadap pertumbuhan laba pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil penelitian dengan menggunakan Vector Autoregression (VAR), menunjukkkan bahwa hanya ada hubungan searah antara Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM) dan Pertumbuhan Laba (PL) dengan lag 1. Untuk variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap Current Ratio (CR) adalah Debt to Equity Ratio (DER)t-1. Variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap Debt to Equity Ratio (DER) selain variabel Debt to Equity Ratio (DER) itu sendiri adalah Pertumbuhan Laba (PL)t-1. Variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap Total Asset Turnover (TAT) adalah Variabel Debt to Equity Ratio (DER)t-1. Variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap Net Profit Margin (NPM) adalah variabel Current Ratio (CR)t-1. Variabel yang paling memiliki kontribusi terbesar terhadap Pertumbuhan Laba adalah Current Ratio (CR)t1. Kata Kunci: Pertumbuhan Laba, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, Vector Autoregressio (VAR) ABSTRACT The data used is secondary data, in the form of time series monthly from data years 2012-2014. The analysis tool that used in this research was Vector Autoregression (VAR) with used software Eviews 7.0. The purposed of this study in the interrelationships between variable Current Ratio, Debt to Equity Ratio, 93
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Total Asset Turnover, Net Profit Margin to Profit Growth at PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. The results using with the Vector Autoregression (VAR), showed that only one relationship between Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin and the lag Profit Growth 1, For the variabel Current Ratio (CR) was variables Debt to Equity Ratio (DER)t-1. Another variable that most have contributed most to the Debt to Equity Ratio (DER) in addition to the variable Debt to Equity Ratio (DER) itself was variable Profit Margin (PL) Variables that most have the greatest contribution to the Total Asset Turnover (TAT) was variable Debt to Equity Ratio (DER)t-1. Variable that most have the greatest contribution to the volume of Net Profit Margin (NPM) was variable Current Ratio (CR)t-1. Variable that most have the greatest contribution to the Profit Growth (PL) is variable Current Ratio (CR) t-1 Keywords: Profit Growth, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, Vector Autoregression (VAR).
perusahaan-perusahaan lain, salah satu indikatornya adalah laba. Laba merupakan ukuran yang sering kali dipakai untuk menentukan sukses tidaknya kinerja manajemen perusahaan dalam mengelolah perusahaan secara efektif dan efisien selama satu periode tertentu, dimana laba merupakan indikator untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Perubahan kenaikan atau penurunan itu akan mempengaruhi kebijakan keuangan untuk kegiatan selanjutnya, Setiap perusahaan mengharapkan kenaikan laba di setiap periodenya, namun pada prakteknya laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan datang tidak dapat dipastikan maka perlu adanya suatu prediksi pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba merupakan selisih laba bersih tahun
PENDAHULUAN Seiring dengan laju tatanan perkonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas. Setiap perusahaan semakin terdorong untuk meningkatkan daya saing guna perusahaannya terus berkembang. Perkembangan tersebut akan terjadi apabila didukung oleh adanya kemampuan manajemen dalam menetapkan kebijaksanaan, merencanakan, mendapatkan dan memanfaatkan dana-dana untuk memaksimumkan nilai-nilai perusahaan. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mencari cara agar dapat memenangkan persaingan tersebut dengan mengelola perusahaan sebaik mungkin. Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan dengan
94
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
tertentu dengan laba bersih tahun sebelumnya dibagi dengan laba bersih tahun sebelumnya. Dengan merencanakan pertumbuhan laba, dapat diketahui prospek perusahaan tersebut dimasa yang akan datang, serta berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk tetap exist menjalankan usahanya dengan kewajiban yang menjadi beban dalam perusahaan tersebut. Estimasi terhadap laba dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan yang dilakukan dapat berupa perhitungan dan interprestasi melalui rasio keuangan. Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor pertumbuhan laba dimasa yang akan datang. Temuan ini merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi para pemakai laporan keuangan secara real, maupun potensial berkepentingan dengan suatu perusahaan. Dalam penelitian ini rasio keuangan yang dipakai memprediksi pertumbuhan laba adalah rasio likuiditas diwakili oleh Current Ratio, rasio solvabilitas/leverage diwakili oleh Debt to Equity Ratio, rasio aktivitas diwakili oleh Total Assets Turnover dan rasio profitabilitas diwakili oleh Net Profit Margin. Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut temuan-temuan empirisi yang menghubungkan rasio keuangan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover dan Net Profit
Margin terhadap pertumbuhan laba masih menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Maka penelitian ini menguji bagaimana pengaruh rasiorasio keuangan tersebut terhadap pertumbuhan laba pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Dipilihnya PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan disingkat dengan PTPN III sebagai objek penelitian ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang termasuk pada perusahaan yang memiliki laba terbesar pada saat sekarang ini. Selain itu PTPN III memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan data sebelumnya diketahui bahwa perusahaan mengalami fluktuatif selama periode 2012-2014 dalam menghasilkan laba. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah Current Ratio mempunyai hubungan timbal balik terhadap pertumbuhan laba pada PTPN III (Persero) Medan ? (2) Apakah Debt to Equity Ratio mempunyai hubungan timbal balik terhadap pertumbuhan laba pada PTPN III (Persero) Medan ? (3) Apakah Total Asset Turnover mempunyai hubungan timbal balik terhadap pertumbuhan laba pada PTPN III (Persero) Medan ? (4) Apakah Net Profit Margin mempunyai hubungan timbal balik terhadap pertumbuhan
95 94
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
laba pada PTPN III (Persero) Medan?. Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah Current Ratio mempunyai hubungan timbal balik terhadap Pertumbuhan Laba pada PTPN III (Persero) Medan; (2) Untuk mengetahui apakah Debt to Equity Ratio mempunyai hubungan timbal balik terhadap Pertumbuhan Laba pada PTPN III (Persero) Medan; (3) Untuk mengetahui apakah Total Asset Turnover mempunyai hubungan timbal balik terhadap Pertumbuhan Laba pada PTPN III (Persero) Medan; (4) Untuk mengetahui apakah Net Profit Margin mempunyai hubungan timbal balik terhadap Pertumbuhan Laba pada PTPN III (Persero) Medan.
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau efektivitas perusahaan tersebut. Tujuan Laporan Keuangan Secara umum, laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun periode tertentu kepada para pengguna laporan keuangan tersebut baik pihak internal maupun eksternal. Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan terutama bertujuan untuk mendapat gambaran tentang baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut manajemen akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan. Informasi tersebut dapat membantu manajer dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahan selain itu manajer dapat membuat keputusan-keputusan penting di masa yang akan datang.
LANDASAN TEORI Pengertian Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2011:17) definisi laporan keuangan adalah “Ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugastugas yang dibebankan kepada pihak manajemen oleh pemilik perusahaan. Menurut Munawir (2010:2) “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
Jenis-jenis Analisis Rasio Keuangan Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenisjenis rasio likuiditas terdiri dari: rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio kas (cash ratio),
95 96
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
rasio perputaran kas, dan inventory to net working capital.
Pertumbuhan Laba Pertumbuhan laba merupakan persentase peningkatan ataupun penurunan laba dari suatu periode ke periode selanjutnya. Menurut Mahaputra (2012) penting bagi pemakai laporan keuangan untuk mengetahui pertumbuhan laba, karena peningkatan laba yang diperoleh perusahaan untuk menentukan besarnya tingkat pengembalian kepada pemegang saham atau bagi calon investor. Usman (dalam Adisetiawan, 2012).
Rasio Solvabilitas/Leverage Menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio solvabilitas terdiri dari debt ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, times interest earned dan fixed charge coverage. Rasio Aktivitas Menurut Kasmir (2012: 113), rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio aktivitas terdiri dari: perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran modal kerja, fixed asset turnover dan total asset turnover.
Hubungan antara Variabel Independen terhadap Variabel Dependen Hubungan Current Ratio (CR) terhadap Pertumbuhan Laba Current ratio yang membandingkan aktiva lancar dengan hutang lancarnya menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang ada. Dengan pengelolaan yang baik, yang ditunjukkan oleh angka rasio yang tinggi, maka laba yang tinggi dapat tercapai.
Rasio Profitabilitas Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba melalui semua komponen dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Jenis-jenis profitabilitas meliputi profit margin on sale, return on investment, return on equity dan laba per lembar saham biasa.
Hubungan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Pertumbuhan Laba Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi akan menimbulkan risiko yang tinggi pula bagi perusahaan karena perusahaan harus membayar biaya tetap berupa pokok pinjaman dan biaya bunga. Biaya bunga yang tinggi akan berdampak pada penurunan laba 97 96
98
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sri (2010), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa DER berpengaruh pertumbuhan laba.
maka semakin rendah juga pertumbuhan laba (Nurvigia, 2010). Hubungan Net Profit Margin (NPM) terhadap Pertumbuhan Laba Net Profit Margin (NPM) yang semakin besar menunjukkan bahwa semakin besar laba bersih yang diperoleh perusahaan dari kegiatan penjualan. Dengan laba bersih yang besar, bertambah luas kesempatan bagi perusahaan untuk memperbesar modal usahanya tanpa melalui hutang-hutang baru, sehingga pendapatan yang diperoleh menjadi meningkat.
Hubungan Total Assets Turnover (TAT) terhadap Pertumbuhan Laba Total Assets Turnover mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Semakin tinggi total assets turnover, maka semakin tinggi pula pertumbuhan laba dan semakin rendah total assets turnover, Kerangka Konseptual
Gambar 1. Kerangka Konseptual Adapun sumber data penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah data sekunder berupa time series bulanan dengan 36 observasi yang merupakan data yang diperoleh dari pihak perusahaan dalam bentuk data yang telah diolah atau sudah jadi, baik berupa publikasi maupun
METODOLOGI PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang merupakan data berbentuk angka-angka berupa laporan keuangan perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dari tahun 2012-2014. 97 98
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
dari data perusahaan sendiri antara lain data mengenai sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan data lainnya yang menyangkut penelitian ini.
Definisi Operasional Variabel 1. Variabel independen dalam penelitian ini dapat diukur dengan :
CR
DER
TAT
X 100%
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba yang diukur dengan:
atau tidak. Ada tidaknya kointegrasi didasarkan pada uji Trace Statistic dan Maksimum Eigenvalue.
Alat Analisis yang Digunakan 1. Uji Stasioneritas Data dengan Akar Unit. Sekumpulan data dikatakan stasioner jika nilai rata-rata dan varian dari data time series tersebut tidak mengalami perubahan secara sistematik sepanjang waktu atau rata-rata variansnya konstan, Nachrowi (2006).
3. Uji Kausalitas Granger Uji kausalitas granger bertujuan untuk melihat apakah suatu variabel mempunyai hubungan dua arah atau hanya satu arah saja.
2. Uji Kointegrasi Uji kointegrasi bertujuan untuk menentukan apakah variabel-variabel yang tidak stasioner mengalami kointegasi
4. Vector Autoregression (VAR) Vector Autoregression (VAR) biasanya digunakan untuk memproyeksikan sistem variabelvariabel runtut waktu dan vii
99
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
menganalisis dampak dinamis terdapat dalam sistem variabel dari faktor gangguan yang tersebut. Pengujian VAR dengan rumus: PLt = a1 PLt-1 + a2 CRt-1 + a3 DERt-1 + a4 TATt-1 + a5 NPMt-1 + et CRt = a7 CRt-1 + a8 PLt-1 + a9 DERt-1 + a10 TATt-1 + a11 NPMt-1 + et DERt = a13 DERt-1 + a14 PLt-1 + a15 TATt-1 + a16 NPMt-1 + et TATt = a19 TATt-1 + a20 PLt-1 + a21 NPMt-1 + a22 CRt-1 + a23 DERt-1 + et NPMt = a25 NPMt-1 + a26 PLt-1+ a27 CRt-1 + a28 DERt-1+ a29 TATt-1 + et Keterangan: PLt = data PL tahun sekarang (point/bulan) CRt = data CR tahun sekarang (persen/bulan) DERt = data DER tahun sekarang (persen/bulan) TATt = data TAT tahun sekarang (persen/bulan) NPMt = data NPM tahun sekarang (persen/bulan) a,b = koefisien et = kesalahan penggangu/residual (error terms) P = panjang lag C = konstanta 5. The Impluse Responses Function IRF berfungsi menggambarkan ekspetasi kperiode ke depan dari kesalahan prediksi suatu variabel akibat inovasi dari variabel yang lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Stasioner data dengan akar unit Untuk melihat stasioneritas dengan menggunakan uji DF atau ADF dilakukan dengan membandingkan t-statistik dari variabel lag variabel dependen dengan nilai kritis DF atau ADF dalam tabel. Hasil pengujian stasioneritas data untuk semua variabel yang diamati adalah sebagai berikut:
6. Forecast Error Variance Desomposition (FEVD) Analisis FEVD dalam model VAR bertujuan untuk memprediksi kontribusi persentasi varian setiap peubah karena adanya perubahan peubah tertentu dalam sistem VAR.
vii 100
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Tabel 1. Hasil Pengujian Akar-akar unit dengan Level Nilai Kritis Mc Nilai Augmented Variabel Kinnon padaTingkat Prob Kesimpulan Dickey Fuller Signifikansi 1% CR 2.358.787 -3.632.900 0.1604 Tidak Stasioner DER -0.537865 -3.632.900 0.8716 Tidak Stasioner TAT -2.009.882 3.632.900 0.2814 Tidak stasioner NPM -6.807.135 -3.632.900 0.0000 Stasioner PL -5.742.171 -3.632.900 0.0000 Stasioner Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 7 (2016) Tabel 2. Hasil Pengujian Akar-akar unit dengan First Difference Nilai Kritis Mc Nilai Augmented Variebel Kinnon pada Tingkat Prob Kesimpulan Dickey Fuller Signifikansi 1% CR -6.173.376 -3.639.407 0.0000 Stasioner DER -5.428.861 -3.639.407 0.0001 Stasioner TAT -8.021.033 -3.639.407 0.0000 Stasioner NPM -7.399.338 -3.646.342 0.0000 Stasioner PL -9.472.829 -3.639.407 0.0000 Stasioner Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 7 (2016) Berdasarkan keterangan pada Tabel menyatakan data memiliki akar unit yang telah dipaparkan di atas dapat dapat ditolak. dinyatakan bahwa: Semua data Current Ratio (CR), Debt to Equity Uji Kausalitas Granger (Granger Ratio (DER), Total Asset Turnover Causality Test) (TAT), Net Profit Margin (NPM) dan Uji Kausalitas Granger Pertumbuhan Laba (PL) tidak bertujuan untuk mengetahui memiliki akar unit atau dinyatakan hubungan sebab akibat (kausalitas) stationer. Terbukti bahwa data Net diantara variabel-variabel yang ingin Profit Margin (NPM) dan diuji. Sesuai dengan pertanyaan Pertumbuhan Laba (PL) stasioner pada penelitian dalam skripsi ini maka Level, sedangkan Current Ratio (CR), pola hubungan yang dianalisa Debt to Equity Ratio (DER) dan Total dibatasi pada pola hubungan antara Asset Turnover (TAT) stasioner pada Pertumbuhan Laba (PL), Current derajat satu (first difference) karena Ratio (CR), Debt to Equity Ratio memiliki t-statistik Dickey Fuller yang (DER), Total Asset Turnover (TAT), lebih besar dari pada nilai kritis Mac dan Net Profit Margin (NPM). Kinnon dengan derajat kepercayaan 1%, sehingga hipotesis yang vii 101
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Tabel 3. Granger Causality Test Pairwise Granger Causality Tests Date: 07/13/16 Time: 19:41 Sample: 1 36 Lags: 1 Null Hypothesis:
Obs
F-Statistic
Prob.
DER does not Granger Cause CR
35
4.43581
0.0431
0.47193
0.4970
1.29415
0.2637
1.82679
0.1860
0.05266
0.8200
1.04415
0.3145
0.07057
0.7922
12.9892
0.0010
0.03066
0.8621
0.44160
0.5111
CR does not Granger Cause DER NPM does not Granger Cause CR CR does not Granger Cause NPM PL does not Granger Cause CR
35
35
CR does not Granger Cause PL NPM does not Granger Cause DER DER does not Granger Cause NPM PL does not Granger Cause DER
35
35
DER does not Granger Cause PL NPM does not Granger Cause TAT TAT does not Granger Cause NPM PL does not Granger Cause TAT
35
35
TAT does not Granger Cause PL PL does not Granger Cause NPM NPM does not Granger Cause PL
35
Keterangan H0 Ditolak H0 Diterima
Ada Hubungan
H0 Diterima H0 Diterima
Tidak Ada Hubungan
H0 Diterima H0 Diterima
Tidak Ada Hubungan
H0 Diterima H0 Ditolak
Ada Hubungan
H0 Diterima H0 Diterima
Tidak Ada Hubungan
H0 Diterima H0 Diterima
Tidak Ada Hubungan
Tidak Ada Hubungan
Ada Hubungan
0.36945
0.5476
1.44653
0.2379
0.15588
0.6956
3.11847
0.0869
H0 Diterima H0 Diterima
0.85922 5.17305
0.3609 0.0298
H0 Diterima H0 Ditolak
Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 7 (2016) vi
102
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
dari nilai statistik yang tidak signifikan. Variabel Net Profit Margin (NPM) dan PL (Pertumbuhan Laba) mempunyai hubungan satu arah dimana variabel Net Profit Margin (NPM) dapat mempengaruhi variabel Pertumbuhan Laba (PL).
Berdasarkan tabel di tas dapat dilihat hasil uji kausalitas granger pada lag 1 menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan kausalitas dua arah diantara variabel-variabel yang diamati. Sebagian variabel yang diamati hanya memiliki hubungan kausalitas satu arah dan sebagian lainnya tidak memiliki hubungan kausalitas. Variabel Current Ratio (CR) dan Pertumbuhan Laba (PL) menunjukkan tidak saling mempengaruhi satu sama lain dilihat dari nilai statistik yang tidak signifikan. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Pertumbuhan Laba (PL) menunjukkan tidak saling mempengaruhi satu sama lain dilihat dari nilai statistik yang tidak signifikan. Variabel Total Asset Turnover (TAT) dan Pertumbuhan Laba (PL) menunjukkan tidak saling mempengaruhi satu sama lain dilihat Vector Autoregression (VAR)
Uji Kointegrasi Johansen Dari uji ini diketahui pada baris pertama dapat dilihat bahwa nilai Trace Statistic (81.92) lebih besar dari pada nilai Critical Value atau nilai kritisnya (69.82). Pada baris kedua dapat diketahui bahwa nilai kritisnya (47.86) lebih besar dari pada nilai Trace Statistic (47.62). Dari uji ini dapat diketahui pula bahwa ada 1 persamaan kointegrasi (seperti keterangan dibagian bawah tabel pada 5% level yang bearti asumsi adanya hubungan jangka panjang antar variabel terbukti.
103 vii
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Tabel 4. Hasil Estimasi Vector Auto Regression (VAR) dengan Dasar Lag 1 Vector Autoregression Estimates Date: 07/13/16 Time: 19:31 Sample (adjusted): 2 36 Included observations: 35 after adjustments Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ] CR
DER
TAT
NPM
PL
CR(-1)
0.269678 (0.21966) [ 1.22770]
-0.143165 (0.21468) [-0.66689]
-0.021857 (0.01167) [-1.87227]
0.052233 (0.14423) [ 0.36216]
0.028958 (0.05013) [ 0.57761]
DER(-1)
0.482973 (0.23035) [ 2.09672]
0.991759 (0.22512) [ 4.40551]
0.023244 (0.01224) [ 1.89877]
-0.407833 (0.15124) [-2.69653]
-0.080879 (0.05257) [-1.53842]
TAT(-1)
-4.352541 (3.90055) [-1.11588]
-0.205346 (3.81200) [-0.05387]
0.388229 (0.20729) [ 1.87283]
0.212616 (2.56106) [ 0.08302]
-1.043648 (0.89024) [-1.17232]
NPM(-1)
-0.199732 (0.29625) [-0.67420]
-0.133594 (0.28953) [-0.46142]
-0.008967 (0.01574) [-0.56956]
-0.522344 (0.19452) [-2.68535]
-0.205644 (0.06761) [-3.04141]
PL(-1)
-0.052739 (0.68625) [-0.07685]
0.140246 (0.67067) [ 0.20911]
-0.014447 (0.03647) [-0.39612]
-0.589478 (0.45058) [-1.30825]
0.010588 (0.15663) [ 0.06760]
C
51.53320 (28.1589) [ 1.83009]
17.21947 (27.5196) [ 0.62572]
2.926243 (1.49651) [ 1.95538]
55.45938 (18.4889) [ 2.99961]
13.87211 (6.42682) [ 2.15847]
0.498763 0.412343 6831.004 15.34770 5.771370 -141.9557 8.454613 8.721244 108.9014 20.02079
0.642047 0.580331 6524.398 14.99931 10.40323 -141.1521 8.408690 8.675321 103.8811 23.15355
0.449690 0.354809 19.29351 0.815655 4.739519 -39.24021 2.585155 2.851786 4.712000 1.015459
0.362372 0.252436 2944.927 10.07716 3.296215 -127.2314 7.613225 7.879856 11.86571 11.65505
0.345930 0.233159 355.8336 3.502874 3.067554 -90.24736 5.499849 5.766480 0.902571 4.000110
R-squared Adj. R-squared Sum sq. resids S.E. equation F-statistic Log likelihood Akaike AIC Schwarz SC Mean dependent S.D. dependent
Determinant resid covariance (dof adj.) Determinant resid covariance Log likelihood Akaike information criterion Schwarz criterion
13489273 5267909. -519.1643 31.38082 32.71397
Sumber: Hasil Pengolahan Eviews 7 (2016) vii104
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Variabel Current Ratio (CR): Kontribusi yang paling besar dan positif terhadap CR adalah DERt-1 sebesar 2.097 kemudian disusul oleh CRt-1 variabel itu sendiri sebesar 1.228. Sedangkan NPM, TAT dan PL memiliki kontribusi yang rendah terhadap Current Ratio (CR). Variabel Debt to Equity Ratio (DER): Kontribusi yang paling besar dan positif terhadap DER adalah DERt-1 variabel itu sendiri sebesar 4.405 kemudian disusul oleh PLt-1 0.209. Sedangkan TAT, NPM dan CR memiliki kontribusi yang rendah terhadap Debt to Equity Ratio (DER). Variabel Total Asset Turnover (TAT): Kontribusi yang paling besar dan positif terhadap TAT adalah DERt-1 sebesar 1.899 kemudian disusul oleh TATt-1 sebesar 1.873. Sedangkan PL, NPM dan CR memiliki kontribusi yang rendah terhadap Total Asset Turnover (TAT). Variabel Net Profit Margin (NPM): Kontribusi yang paling besar terhadap variabel Net Profit Margin (NPM) adalah CRt-1 sebesar 0.362 kemudian disusul oleh TATt-1 sebesar 0.083. Sedangkan PL, NPM dan DER memiliki kontribusi yang rendah terhadap Total Asset Turnover (TAT).
Variabel Pertumbuhan Laba (PL): Kontribusi yang paling besar dan positif terhadap Variabel Pertumbuhan Laba (PL) adalah CRt-1 di tahun sebelumnya sebesar 0.578 kemudian disusul oleh PLt-1 variabel itu sendiri sebesar 0.068. Sedangkan TAT, DER dan NPM memiliki kontribusi yang rendah terhadap PL. Berdasarkan hasil analisis Vector Autoregression diketahui bahwa hasil estimasi dengan menggunakan dasar lag = 1 terlihat bahwa hanya ada hubungan searah antara variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asser Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM) dan Pertumbuhan Laba (PL) dengan demikian hipotesa yang menyatakan adanya hubungan timbal balik antara variabel yang diamati dalam penelitian ini tidak terbukti. Impulse Response Function (IRF) Estimasi yang dilakukan untuk IRF ini dititik beratkan pada respon suatu variabel pada perubahan satu standar deviasi dari variabel itu sendiri maupun dari variabel lainnya yang terdapat dalam model.
viii 105
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Res pons e of CR to Choles ky One S.D. Innovations
Res pons e of DER to Choles ky One S.D. Innovations
16
16
12
12
8
8
4
4
0
0
-4
-4 5
10
15
CR NPM
20 DER PL
25
5
30
T AT
10
15
CR NPM
Res pons e of TAT to Choles ky One S.D. Innovations
20 DER PL
25
30
T AT
Res pons e of NPM to Choles ky One S.D. Innovations
.8
12
.6
8
.4
4
.2
0
.0
-4
-.2
-8 5
10
15
CR NPM
20 DER PL
25
30
T AT
5
10 CR NPM
15
20 DER PL
25 T AT
Res pons e of PL to Choles ky One S.D. Innovations 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 5
10 CR NPM
15
20 DER PL
25
30
T AT
Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada grafik diperoleh hasil bahwa dalam jangka pendek (periode 1) satu standar deviasi dari Current Ratio (CR) yaitu sebesar 15.35 diatas rata-rata dan tidak membawa pengaruh terhadap variabel Debt to Equity Ratio (DER), Sedangkan penambahan satu standar deviasi tidak terlalu berpengaruh pada variabel DER, TAT, NPM dan PL dengan nilai yang tidak terlalu berbeda dengan periode sebelumnya yang masih berada dibawah rata-rata. Dalam jangka panjang (periode 30) terjadi penurunan nilai dari periode sebelumnya dimana satu standar deviasi CR sebesar 0.25 kemudian
diikuti oleh variabel DER yang juga mengalami penurunan nilai sebesar 0.85 dari periode sebelumnya di atas rata-rata. Sedangkan variabel Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM) dan Pertumbuhan Laba (PL) semakin menurun nilainya. Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada Gambar diperoleh hasil bahwa dalam jangka pendek (periode 1) satu standar deviasi dari DER yaitu sebesar 12.87 tidak membawa efek apapun terhadap variabel PL, NPM dan TAT, sedangkan untuk variabel CR membawa pengaruh sebesar 7.70 diatas rata-rata. Dalam jangka vii 106
30
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
panjang (periode 30) satu standar deviasi dari Debt to Equity Ratio (DER) membawa pengaruh positif terhadap variabel Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TAT) dan Pertumbuhan Laba (PL) masingmasing sebesar (0.36), (0.08) dan (0.06) di atas rata-rata namun tetap membawa pengaruh negatif seperti pada periode sebelumnya sebesar (0.09) di bawah rata-rata. Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada Gambar diperoleh hasil bahwa satu standar deviasi dari TAT dalam jangka pendek pada (periode 1) dengan nilai 0.66 di atas rata-rata direspon positif oleh variabel DER dan CR masingmasing sebesar (0.47) dan (0.04), namun tidak direspon oleh variabel NPM dan PL. Pada jangka panjang (periode 30) diperoleh hasil bahwa penambahan satu standar deviasi dari TAT menyebabkan terjadi perubahan nilai yang semakin menurun pada setiap variabel. Dari hasil penelitian yang ditunjukkan pada Gambar diperoleh hasil bahwa satu standar deviasi dari NPM sebesar 8.85 di atas rata-rata dan membawa pengaruh positif terhadap variabel DER dan TAT masing-masing sebesar 2.51 dan 0.57di bawah rata-rata, sedangan untuk variabel CR merespon negatif sebesar (-4.07) dan PL tidak merespon. Berdasarkan hasil Impulse response function terhadap Pertumbuhan Laba (PL) akibat goncangan (shock) dari variabel
Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset Turnover (TAT), Net Profit Margin (NPM) periode 2012-2014, menunjukkan bahwa variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Total Asset Turnover memiliki respon negatif di awal hingga akhir periode terhadap pertumbuhan laba pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Sedangkan Net Profit Margin (NPM) memiliki respon negatif di awal dan positif hingga di akhir periode terhadap pertumbuhan laba pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Variance Decomposition Variance decomposition bertujuan untuk mengukur perkiraan varians error suatu variabel, yaitu seberapa besar perbedaan sebelum dan sesudah shocks, baik yang berasal dari variabel sendiri maupun dari variabel lain. Dengan menggunakan metode variance decomposition dalam Eviews diperoleh hasil bahwa dari hasil Variance Decomposition, secara keseluruhan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, semua variabel pada periode pertama dipengaruhi oleh error variance variabel itu sendiri. Sedangkan dalam jangka panjang terjadi perubahan pengaruh error variance yang semakin menurun terhadap variabel itu sendiri dan digeser oleh variabel lainnya. Perkiraan error variance variable lain yang paling mempengaruhi Total Asset Turnover vii 107
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
(TAT) adalah Debt to Equity Ratio (DER) pada periode ke 3, sampai pada jangka panjang (periode ke 30). Jadi Debt to Equity Ratio (DER) variabel yang paling kuat mempengaruhi error variance variable dalam penelitian ini.
pada akhirnya akan mengurangi kemampuan laba perusahaan dan juga Pemanfaatan sumber daya perusahaan yang optimal akan meningkatkan laba bersih yang diperoleh perusahaan dari kegiatan penjualan. Dengan laba bersih perusahaan yang besar, maka perusahaan memiliki kesempatan yang luas untuk memperbesar modal usahannya tanpa melalui hutanghutang baru.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan berdasarkan hasil analisis Vector Autoregression diketahui bahwa hasil estimasi dengan menggunakan lag 1 dengan mengamati t-statistik masing-masing variabel menunjukkan, bahwa hanya terdapat hubungan satu arah diantara variabel yang diamati dengan demikian hipotesa yang menyatakan adanya hubungan timbal balik antara variabel yang diamati tidak terbukti. Berdasarkan kesimpulan di atas, Saran bagi perusahaan diharapkan lebih memperhatikan kinerja keuangan dalam menghasilkan laba dengan cara pengolahan asset yang baik yang ditunjukkan dengan peningkatan aset, dimana jika perusahaan memiliki dua rasio lancar maka perusahaan akan mampu menutupi kewajiban lancarnya dengan baik, dengan demikian perusahaan akan memperoleh laba, Namun jika aktiva lancar perusahaan terlalu tinggi maka ini juga akan berdampak buruk bagi perusahaan karena banyak dana perusahaan yang menggangur yang
DAFTAR PUSTAKA Adisetiawan, R. (2012). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba. Fakultas Ekonomi, Universitas Batanghari, vol.10, No.3. Amalina, Nur. (2013). Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba: (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2011). Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Baridwan,Zakki. (2011). Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Penerbit BPFE: Yogyakarta Cahyaningrum, Ndaru Hesti. (2012). Analisis Manfaat Rasio Keuangan dalam viii 108
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Memprediksi Perubahan Laba. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. (Ed. 1, Cet. 5). Jakarta : Rajawali Pers.
Fahmi, Irham dkk. (2012). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta Ikatan Akuntansi Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Manurung, J.J., Manurung, A.H., Saragih, F.D. (2009). Ekonometrika, Teori dan Aplikasi, Elex Media Komputindo, Jakarta. Munawir, S. (2010). Analisa Laporan Keuangan Edisi Kelima, Liberty, Yogyakarta.
Irawan, Febrian Rizal. (2014) Analisis Perubahan Rasio Keuangan Untuk MemprediksiPertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Brawijaya.
Nachrowi D, Nachrowi dan Usman Hardius. (2006). Ekonometrika. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Nurvigia Dwi Prabowo Putri. (2010). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional.
Harahap, Sofyan Syafri. (2011). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada. Harningsih, Dr. Raden Supriyanto, SSi., MSc. (2012). Evaluasi Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Bank Umum Konvensional di Indonesia. Jurnal. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.
Pranata, Dery. (2015). Analisis Pendekatan Gravity Model Dalam Memprediksi Dereminan Ekspor Kertas Indonesia. Skripsi, Medan : Universitas Pembangunan Panca Budi.
Juanda, Bambang dan Junaidi, Ekonometrika deret waktu Bogor: Pt Penerbit IPB Pres, 2012
Rusiadi dkk. (2013). Metode Penelitian, Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan, Medan: USU Press. ix109
Jurnal Ilmiah “DUNIA ILMU” VOL. 2. NO. 4 Desember 2016
Tika, Nurmalasari. (2010). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).Skripsi Akuntansi Universitas Gunadarma.
Sawir, Agnes, (2009). Analisis Kinerja Keuangan Teori dab Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE Sulfida, Syahliza Amin. (2010). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara. Sri, Marhaeni Selsiyah. (2010). Analisis Pengaruh Working Capital To Total Assets Ratio, Total Debt To Total Capital Asset Ratio, Total Asset Turnover, Gross Profit Margin dan Net Profit Margin terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2009. Skripsi Akuntansi Politeknik Negeri Semarang. Tesa, Silvia. Pengaruh Suku Bunga Internasiona (Libor), Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2000-2010. Dalam Economics Development Analysis Journal1 (1) (2012)
x110