ANALISIS PRODUK TALANGAN HAJI MABRUR PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG
TUGAS AKHIR
Oleh: SULISTIYOWATI NIM: 201-11-025
JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
ANALISIS PRODUK TALANGAN HAJI MABRUR PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG
TUGAS AKHIR
Disususn Guna Memenuhi kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk Memeperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Perbankan Syariah
Oleh: SULISTIYOWATI NIM: 201-11-025
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PROGRAM STUDI D3 PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014
MOTTO
Jangan merasa tidak bisa selagi kita
belum
kekurangan
mencoba, kita
akan
karena menjadi
kelebihan kita, begitupun sebaliknya kelebihan
kita
kekurangan kita.
akan
menjadi
PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini dipersembahkan untuk : 1. Ayah dan Ibuku tercinta yang senantiasa mendoakan dan memotivasi dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. 2. Adikku tersayang yang selalu menjadi semangatku. 3. Keluarga yang aku sayangi. 4. Buat seseorang yang selalu membantu dan menyemangati. 5. Teman-teman yang telah banyak membantu. 6. Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehdirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sehingga tugas akhir yang berjudul, “Analisis Produk Talangan Haji Mabrur Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang” dapat diselesaikan dengan baik. Adapun maksud dari penulisan tugas akhir ini salah satunya adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan program DIII pada Jurusan Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari banyak pihak yang membantu dalam penyelesaiannya. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Benny Ridwan, M.Hum selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Syariah STAIN Salatiga. 3. Bapak Ahmad Mifdlol M., Lc., M.Si. selaku Ketua Program Studi D III Perbankan Syariah (PS) STAIN Salatiga. 4. Bapak Dr. H. Agus Waluyo, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir ini yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 5. Bapak Ahmad Mifdlol M., Lc., M.Si. selaku pembimbing magang.
6. Bapak Yopi Tirta Kusuma selaku Manajer serta seluruh staff dan karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang yang telah memberikan informasi, arahan, ilmu, pengalaman dan bantuan kepada penulis selama pelaksanaan magang dan pembuatan tugas akhir. 7. Segenap dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang selama ini selalu membantu penulis dalam menuntut ilmu. 8. Ayah, Ibuu dan adikku tercinta dan tersayang yang selalu memberikan
doa
dan
motivasi
sehinnga
penulis
mampu
menyelesaikan tugas akhir. 9. Teman-teman yang selalu membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini banyak kekurangan, keterbatasan kemampuan dan pengetahuan sehingga penulis mengharapkan pemberian saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk kebaikan penulis dimasa datang. Semoga dengan penulisan Tugas Akhir ini akan menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Salatiga, Agustus 2014 Penulis
Sulistiyowati NIM. 20111025
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga, bank syariah atau yang sering disebut dengan Bank Tanpa Bunga adalah lembaga keuangan yang operasional dan produknya dikembangkan berdasarkan landasan pada Al-Qur’an dan Hadits. Bank syariah juga dapat dikatakan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam.1 Perbankan Syariah di Indonesia, bank syariah menggunakan sistem pengembangan yang dilakukan dalam kerngka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap untuk masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiyaan bagi sector-sektor perekonomian nasional. Perbankan menjadi salah satu alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat diminati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, sehingga Bank Syariah Mandiri menyediakan berbagai jenis produk yang dapat dipilih oleh masyarkat, antara lain adalah 1
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, UPP AMP, Yogyakarta, 2005, hal. 13
Tabungan BSM, Tabunagn BSM merupakan jenis tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka dikonter BSM atau melalui ATM. BSM Tabungan Berencana merupakan jenis tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan. BSM Tabungan Simpatik merupakan jenis tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. BSM Tabungan Investa Cendikia merupakan jenis tabungan berjangka untuk uang keperluan pendidikan dengn jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi. BSM Tabungan Dollar merupakan jenis tabungan dalam mata uang dollar (USD) yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM. BSM Tabungan Pensiun merupakan salah satu jenis tabungan dalam mata uang
rupiah
berdasarkan
prinsip
mudharabah
mutlaqah,
yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati, produk ini merupakan hasil kerja sama BSM dengan PT Tapsen yang diperuntukan bagi pensiunan pegawai negeri Indonesia. BSM Tabunganku merupakan salah satu jenis tabunagan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia untuk menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BSM Tabungan
Mabrur merupakan salah satu jenis tabungan dalam mata uang rupiah yang membantu pelaksanaan ibadah haji dan umroh. Sementara itu dana talangan haji merupakan salah satu produk lembaga keungan syariah baik bank ataupun non bank yang memberikan fasilitas pinjaman dana bagi nasabah ynag hendak menunaikan ibadah haji namun memiliki kekurangan dana untuk melunasi syarat minimal setoran awal sebesar Rp 25.000.000.00,- untuk mendapatkan kuota haji. Dasar hukum produk talangan haji adalah dari fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Nomor 29/DSN-MUI/VI/2002. Dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip al-ijarah sesuai fatwa DSN –MUI Nomor 9/DSNMUI/2000. Sehingga apabila diperlukan LKS juga membantu menalangi pembayaran BPIH nasabah dengan prinsip al-qardh sesuai dengan fatwa DSN-MUI Nomor 19/DSN-MUI/IV/2001. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSNMUI)
mempunyai
peranan
yang
cukup
penting
dalam
upaya
pengembangan produk hukum perbankan syariah. Kedudukan Fatwa DSN-MUI menempati posisi yang stratgis bagi kemajuan ekonomi dan lembaga keuangan syariah. Karena dalam perkembangan ekonomi dan perbankan syariah mengacu pada sistem hukum yang dibangun berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits yang keberadaannya berfungsi sebagai
pedoman utama bagi mayoritas umat islam pada khususnya dan umatumat lain pada umumnya.2 Pentingnya Talangan Haji Mabrur adalah praktik adanya pembiayaan dana talangan haji bagi para calon yang ingin menunaikan haji, yang sekarang ini sedang banyak sekali peminatnya di tengah masyarakat. Karena seluruh umat muslim mempunyai kewajiban untuk menunaikan haji untuk menyempurnakan ibadahnya, sebagian orang menganggap dana talangan haji sebagai aplikasi dari akad qardh (pinjaman) dan ijarah (sewa-menyewa jasa). Dengan adanya talangan haji mabrur ini masyarakat akan terbantu dalam mewujudkan keinginannya untuk menunaikan haji, karena talangan haji prosesnya akan lebih mudah dan dalam pembayarannya menggunakan sistem angsuran sehingga masyarakat akan merasa lebih ringan. Selain itu sudah kita ketahui bersama bahwa ibadah haji adalah ibadah yang amat mulia, ibadah haji tersebut adalah bagian dari rukun islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Ibadah haji mempunyai keutamaan antara lain adalah ibadah haji adalah amalan yang paling afdhol (Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata “ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliu shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”(HR. 2
Burhanudin Susanto, Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia, UII Press, Yogyakarta, 2008, hal. 76
Bukhari no. 1519)). Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga, (Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surge.” (HR. Bukhari no. 1773)). Haji termasuk jihad fii sabilillah (jihad dijalan Allah) dari ‘Aisyah ummul mukminin radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?”.”Tidak, jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520). Haji akan menghapuskan kesalahan dan dosa-dosa, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.”(HR. Bukhari no. 1521). Haji akan menghilangkan kekafiran dan dosa, dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menhilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631 dan Tirmidzi no. 810). Orang yang berhaji adalah tamu Allah, dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumrah adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh Karen aitu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri”.(HR. Ibnu Majah no 2893).3
3
http://dayatfsh.blogspot.com/2013/02/dana-talangan-haji-dasar-hukumfakta.html 4, diakses tanggal 15 Agustus 2014
Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu-Nya di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal. Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga. Oleh karena itu, dengan banyaknya dan menariknya haji maka penulis terdorong untuk melakukan pengamatan agar dapat mengetahui lebih jelas tentang pelaksanaan pemberian talangan haji dan menjabarkan dalam Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS PRODUK TALANGAN HAJI MABRUR PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG SEMARANG”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok masalah adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana ketentuan, syarat dan prosedur produk talangan haji mabrur pada BSM Semarang? 2. Apa saja yang menjadi keunggulan pada produk talangan haji mabrur di BSM Semarang? 3. Hambatan-hambatan apa saja yang kemungkinan terjadi dalam pelaksanaan talangan haji mabrur di BSM Semarang?
C. Tujuan dan Kegunaan Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana ketentuan, syarat dan prosedur produk talangan haji mabrur pada BSM Semarang. 2. Untuk mengetahui keunggulan apa saja dari produk talangan haji mabrur pada BSM Semarang. 3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang kemungkinan terjadi dalam pelaksanaan talangan haji mabrur pada BSM Semarang. Adapun kegunaan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan layanan talangan haji mabrur. 2. Bagi STAIN Salatiga a. Untuk menambah perbendaharaan ilmiah di perpustakaan STAIN Salatiga yang dapat dibaca oleh mahasiswa serta dosen dan staf. b. Sebagai referensi bagi pihak lain yang membutuhkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang sama. 3. Bagi Penulis a. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai talangan haji. b. Mengetahui pelayanan terhadap nasabah talangan haji mabrur pada BSM Semarang.
D. Metode Penelitan Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan jenis penelitian yang bertujuan menggambarkan secara terperinci keadaan serta kondisi dari suatu objek penelitian, teknik pengumpuln data yang dipakai adalah ; 1. Interview (wawancara) Wawancara yang dilakukan dengan karyawan BSM. Metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada karyawan BSM dengan cara Tanya jawab secara tatap muka. Teknik pengumpulan data ini digunakan penulis untuk mendapatkan keterangan untuk melengkapi data yang diperoleh. 2. Observasi (pengamatan) Teknik
pengamatan
secara
langsung
ke
lapangan
untuk
mengumpulkan data-data penelitian. 3. Metode Studi Pustaka Metode studi pustaka adalah metode yang dipakai untuk memperoleh data dengan mempelajari buku-buku atau literatur dan sumber data tertulis lain yang berhubungan dengan masalah yang diamati.
E. Sistematika Penulisan BAB 1
Pendahuluan Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II
Landasan Teori
Pada bab ini menjelaskan tentang telaah pustaka dan kerangka
teoritik.
Telaah
pustaka
mencakup
bebrapa judul penelitian yang hamper sama dengan judul penelitian yang akan penulis teliti.
BAB 111
Laporan Objek
Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang, lokasi bank syariah mandiri cabang semarang, gambaran manajemen, visi misi, struktur organisasi dan jenis produk.
BAB IV
Analisa Pada bab ini menjelaskan tentang prosedur talangan haji
mabrur
yang
ada
di
BSM
Semarang,
keunggulan apa saja yang didapat calon jamaah haji dengan mengunakan produk talangan haji mabrur di BSM Semarang serta hambatan-hambatan apa saja yang kemungkinan terjadi dalam pelaksanaan talangan haji mabrur pada BSM Semarang.
BAB V
Penutup Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh setelah penelitian dilakukan serta saran dari penulis terhadap praktik perbankan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang.
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian yang dilakukan Lilatul Maghfiroh (2010) dengan judul Tugas Akhir “Pelaksanaan Talangan Haji Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya”, menyimpulkan bahwa talangan haji merupakan salah satu
produk
pembiayaan
Bank
Syariah
Mandiri
yang
sangat
menguntungkan bagi calon jamaah haji karena mudah dan cepat dalam pengurusan pendaftaran haji yang syarat dan ketentuannya serta prosedurnya sudah ditetapkan oleh bank dan harus dipenuhi nasabah dalam mengajukan talangan haji pada BSM.
Penelitian yang dilakukan Khalmini (2010) dengan judul Tugas Akhir “Pelaksanaan Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri Semarang”, menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembiayaan talangan haji di Bank Syariah Mandiri Semarang menggunakan akad dua akad sekaligus yaitu akad qardh dan akad ijarah. Akad qardh digunakan sebagai akad dalam pemberian dana talangan haji kepada nasabah calon haji, dan akad ijarah digunakan pada saat Bank Syariah Mandiri Semarang mengurus pendaftaran haji secara on line melalui sistem computer haji terpadu (SISKOHAT). Atas jasanya mengurusi pendaftaran haji tersebut Bank Syariah Mandiri Semarang mendapatkan imbalan jasa atau ijarah dari nasabah.
Penelitian yang dilakukan Maftukhatul Khanifah (2011) dengan judul Tugas Akhir “Prosedur Pembiayaan Talangan Haji di Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga”, menyimpulkan bahwa pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga terdapat beberapa macam, salah satunya adalah pembiayaan talangan haji yaitu dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana yang digunakan dalam memperoleh porsi haji dan pada saat pelunasan biaya perjalanan ibadah haji dana talangan haji diberikan Karena nasabah belum mempunyai cukup dana, sehingga membutuhkan dana talangan. Nasabah wajib mengembalikan secepatnya yang dipinjam setelah jangka waktu tertentu. Pelaksanaan pembiayaan talangan haji dilakukan dengan skim Qardh Wal Ijarah.
B. Kerangka Teoritik 1. Seluk Beluk Haji a. Pengertian Haji Haji secara etilmologi adalah berkunjung. Adapun secara terminology haji dapat diartikan mengunjungi Baitul Haram dengan amalan tertentu dan pada waktu tertentu. Ibadah haji hanya dilaksanakan dibulan Dzulhijjah, yaitu dari tanggal 8 sampai dengan 13.4
4
hal. 202
Hassan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Rajawali Pers, Jakarta, 2008,
b. Syarat-syarat Kewajiban Haji dan Umrah Haji adalah salah satu rukun islam yang menjadi salah satu keutamaan bagi umat islam yang mampu dalam hal fisik maupun ekonomi, karena islam tidak pernah memberatkan bagi orangorang muslim, dan haji diwajibkan kepada seorang muslim, maka tidak diwajibkan kepada orang kafir, karena haji merupakan salah satu bentuk ibadah sedangkan ibadah tidak boleh dilakukan dengan orang kafir karena tidak sah niatnya. Aqil (berakhlak), dalam islam orang yang tidak berakal tidak diwajibkan untuk beribadah karena orang yang tidak berakal tidak dapat di minta pertanggung jawabannya di akhirat nanti. Baligh, ibadah haji tidak diwajibkan kepada orang gila dan orang yang kurang waras pikirannya begitu juga tidak diwajibkan kepada anak kecil sebagaimana Hadits Ali bin Abi Thalibbahwa Nabi saw bersabda :”Pena itu diangkat dari tiga golongan: orang tidur hingga terbangun, anak kecil hingga baligh, dan orang gila (kurang sehat akalnya) hingga ia berakal.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasai).
Selain itu haji diwajibkan bagi yang merdeka, haji tidak diwajibkan bagi hamba sahaya sebagai kemudahan baginya karena dia mempunyai kewajiban dan sibuk melayani tuannya dan haji membutuhkan hart asedangkan hamba sahaya tidak mempunyai harta karena haji hanya di wajibkan bagi yang mampu dan haji tidak wajib bagi yang tidak mampu, Allah swt berfirman,
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah: Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran : 97). Jika anak kecil melaksanakan haji maka hajinya sah, dia dan walinya akan mendapatkan pahala, adapun caranya adalah wali dari anak kecil tersebut berniat haji untuknya, ini dilakukan ketika membayar ongkos haji.
c. Adab-adab Dalam Haji 1. Mengikhlaskan niat didalam ibadah haji. Bagi orang yang ingin melaksanakan ibadah haji, sebelum meninggalkan rumahnya untuk menghadirkan niat bahwa dia keluar melaksanakan ibadah haji hanya karena Allah semata denagn mengharap pahala dari-Nya bukan mengharap untuk diberi gelar atau agar orang sekitarnya melihat bahwa dirinya pergi haji dan pergi ke Makah.
2. Mempelajari Hukum-hukum Tentang Haji Bagi yang ingin melaksanakan haji hendaknya mempelajari terlebih dahulu tentang haji sehingga dalam pelaksanaannya sudah mengetahui cara pelaksanaannya secara keseluruhan, baik perkataan, pikiran maupun perbuatan, sehingga tidak mengurangi pahala dari berhaji.
3. Memperbanyak amalan Bagi
yang
melaksanakan
haji
hendaknya
dalam
pelaksanaannya memperbanyak amalan seperti doa, karena dengan memperbanyak berdoa akan dijauhkan dari pikiran ataupun
perbuatan
yang
dapat
membatalkan
ataupun
mengurangi pahala hajinya.
2. Pengertian Tabungan Tabungan merupakan salah satu jenis simpanan yang disediakan oleh jasa keuangan perbankan untuk masyarakat yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan ketentuanketentuan yang sudah ditentukan oleh bank dengan nasabah. Penerima simpanan adalah tangan amanah, artinya ia tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada asset titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kerusakan yang terjadi pada asset titipan selama hal bukan titipan (karena factor-faktor diluar batas kemampuan). Untuk menentukan produk simpanan apa saja yang sesuai agar dapat mengenal produk-produk simpanan (tabungan).5 Tabungan mempunyai fungsi untu membantu masyarakat dalam merencanakan keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang,
Tabungan pada bank syariah bahwasanya menggunakan prinsip wadi’ah
5
dan mudharabah. Ketentuan umum
dari
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah, Gema Insani, Jakarta, 2001.
produk
yang
menggunakan prinsip wadi’ah adalah keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank sedangkan pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian, bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah, terhadap pembukaan rekening ini bank dapat mengenakan pengganti biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi. Ketentuan dari produk tabungan yang menggunakan prinsip mudharabah adalah bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara resiko yang didapat ditimbulkan dari penyimpanan dana, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penimpanan serta kartu ATM dan atau alat penarikan lainnya kepada penabung, tabungan dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati, namun tidak diperkenankan mengalami saldo negatif.6
3. Pembiayaan
Pembiayaan dalam arti luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit pembiayaan digunakan untuk
6
Adiwarman A. Karim, Bank Islam, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2010.
mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti Bank Syariah kepada nasabah.7
Menurut Muhammad Syafi’i Antonio Pembiayaan juga dapat diartikan sebagai salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit. Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan
pembiayaan
berdasarkan
prinsip
syariah
adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Dalam pembiayaan terdapat beberapa prinsip yang sering dilakukan yaitu dengan analisis 5C, analisis 7P dan studi kelayakan. Kedua prinsip ini 5C dan 7P memiliki persamaan yaitu apa yang terkandung 5C dirinci lebih lanjut dalam prinsip 7P dan didalam prinsip 7P disamping lebih terinci juga jangkauan analisisnyalebih luas dari 5C.8
7 8
Muhamad, Manajemen Bank Syari¶ah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, Tt. hlm. 260 Kasmir, Manajemen Perbankan, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004
1) Analisis 5C
a. Character
Character merupakan sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur. Tujuannnya adalah untuk memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari orangorang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi. Character merupakan ukuran untuk menilai kemauan nasabah membayar kreditnya.
b. Capacity
Capacity adalah untuk menilai kemampuan calon nasabah dalam
membayar kredit
yang dihubungkan
dengan
kemampuannya mengelola laba, sehingga akan terlihat kemampuannya
dalam
mengembalikan
kredit
yang
disalurkan semakin banyak sumber pendapatan seseorang maka semakin besar kemampuannya untuk membayar kredit.
c. Capital
Bank tidak akan bersedia untuk membiayai suatu usaha 100% artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula menyediakan dana dari sumber lainnya atau modal sendiri dengan kata lain capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibayar oleh bank.
d. Collateral
Jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari resiko kerugian.
e. Condition
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil sebaiknya pemberian kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan jika diberikan
sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha tersebut dimasa yang akan datang.
2) Analisis 7P
a. Personality
Digunakan untuk menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.
b. Party
Mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.
c. Perpose
Digunakan untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacammacam apakah tujuan untuk konsumtif atau untuk tujuan produktif atau untuk tujuan perdagangan.
d. Prospect Digunakan untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang ataukah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting untuk mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank yang rugi akan tetapi juga nasabah. e. Payment Ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sector lainnya. f. Profitability Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari period eke periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat.
g. Protection Tujuannya
adalah
bagaimana
menjaga
kredit
yang
dikucurkan oleh bank namun melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
3) Analisis Studi Kelayakan
a. Aspek Hukum
Aspek untuk menilai keabsahan dan keaslian dokumendokumen atau surat-surat yang dimiliki oleh calon debitur, seperti akte notaris, izin usaha dan dokumen atau surat lainnya.
b. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek untuk menilai prospek usaha nasabah sekarang dan dimasa yang akan datang.
c. Aspek Keuangan
Aspek untuk menilai kemampuan calon nasabah dalam membiayai dan mengelola usahanya. Dari aspek ini akan tergambar berapa besar biaya dan pendapatan yang akan dikeluarkan dan diperolehnya.
d. Aspek Operasi
Aspek untuk menilai tata letak ruangan, lokasi usaha dan kapasitas produksi suatu usaha yang tercermin dari sarana dan prasarana yang dimilikinya.
e. Aspek Manajemen
Aspek untuk menilai sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas.
f. Aspek Ekonomi atau Sosial
Aspek untuk menilai dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan dengan adanya suatu usaha terutama terhadap masyarakat, apakah lebih banyak benefit atau cost atau sebaliknya.
g. Aspek AMDAL
Aspek yang menilai dampak lingkungan yang akan timbul dengan
adanya
suatu
usaha,
kemudian
pencegahanterhadap dampak tersebut.
cara-cara
4) Tujuan Analisis Pembiayaan
a. Untuk menilai kelayakan usaha calon peminjam b. Untuk menekan resiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan c. Untuk menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak
5) Pendekatan Analisis Pembiayaan
a. Pendekatan Jaminan
Bank
dalam
memberikan
pembiayaan
selalu
memperhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang dimiliki oleh peminjam.
b. Pendekatan Karakter
Bank mencermati secara sungguh-sungguh terkait dengan karakter nasabah.
c. Pendekatan Kemampuan Pelunasan
Bank menganalisis kemampuan nasabah untuk melunasi jumlah pembiayaan yang telah diambil.
d. Pendekatan Dengan Studi Kelayakan
Bank memperhatikan kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah peminjam.
e. Pendekatan Fungsi-Fungsi Bank
Bank
memperhatikan
fungsinya
sebagai
lembaga
intermediary keuangan, yaitu mengatur mekanisme dana yang dikumpulkan dengan dana yang disalurkan.
BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri 1. Sejarah Berdirinya Bank Syariah Mandiri Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya. Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Februari 1997, yang disuse dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar
biasa.
Pemerintah
akhirnya
mengambil
tindakan
dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional, PT. Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)
menjadi satu bank baru bernama PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Februari 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT. Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. Berdasarkan undang-undang No. 10 Tahun 1998, pengertian perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya (pasal 1 angka 1). Sedangkan yang dimaksud dengan bank ialah berupa badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (pasal 1 angka 2).9 PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik. 2. Lokasi Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang Nama PT. Bank Syariah Mandiri Alamat
Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia
Telepon
(62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
9
Kasmir, Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia, UII Press Yogyakarta, Yogyakarta, 2008, hlm. 16
Faksimili
(62-21) 3983 2989
Situs Web
www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri
25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi
1 November 1999
Modal Dasar
Rp2.500.000.000.000,-
Modal Disetor
Rp1.489.021.935.000,-
Kantor Layanan
854 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia
Jumlah jaringan ATM BSM :
854 ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri 11.454, ATM Bersama 53.722 unit (include ATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 66.770 unit, EDC BCA 196.870 unit, ATM BCA 10.596 dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 12.010 unit.
3. Gambaran Manajemen Adapun gambaran manajemen pada Bank Syariah Mandiri terdiri dari: 1) Visi Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia. 2) Misi a) Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang berkesinambungan.
b) Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM. c) Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. d) Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. e) Mengembangkan nilai-nilai syariah universal 4. Budaya Perusahaan Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam menetapkan
budaya
perusahaan
yang
mengacu kepada sikap akhlaqul karimah (budi pekerti mulia), yang terangkum dalam lima pilar yang disingkat SIFAT, yaitu : a) Siddiq (integrasi), menjaga martabat dengan integritas. Awali dengan niat dan hati tulus, berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan perilaku teladan. b) Istiqomah (konsistensi), konsisten adalah kunci menuju sukses. Pegang
teguh komitmen, sikap optimis, pantang menyerah,
kesabaran dan percaya diri. c) Fathanah (profesionalisme), profesional adalah gaya kerja kami. Semangat belajar berkelanjutan, cerdas, inovatif, terampil dan adil. d) Amanah(tanggung jawab),terpercaya karena penuh tanggung jawab. Menjadi terpercaya, cepat tanggap, obyektif, akurat dan disiplin.
e) Tabligh(kepemimpinan), kepemimpinan
berlandaskan
kasih-
sayang. Selalu transparan, membimbing, visioner, komunikatif dan memberdayakan. Bank Syariah Mandiri juga mempunyai 5 shared value yaitu : 1. Excellence ( Imtiyaaz ) = Perfection , Ownership , Prudence , Competence 2. Teamwork ( Amal Jama’iy ) = trust , result , respect effective Communication 3. Humanity ( Insaaniyyah ) = Sincerity , Universality , Social Responsibility 4. Integrity ( Shidiq ) = Honesty , Discipline , Responsibility 5. Customer Focus (Tafdhiil al-‘Umalaa ) = Good governance , Innovation , Customer Satisfying 5. Tugas-Tugas Setiap Bagian Berikut ini adalah dijelaskan secara singkat mengenai tugas setiap bagian pada PT. Bank Syariah Mandiri : a) Kepala Cabang 1. Mengkoordinasi dan menetapkan rencana kerja tahunan Capem/UPS, agar selaras dengan visi, misi dan strategi BSM. 2. Mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kerja Capem/UPS untuk memastikan tercapainya target Capem/UPS yang telah ditetapkan, secara tepat waktu.
3. Menetapkan kebutuhan dan strategi pengembangan SDI di Capem/UPS, untuk memastikan jumlah dan kualifikasi SDI sesuai dengan strategi Bank. 4. Melakukan analisa SWOT terhadp kondisi Capem/UPS setiap bulan dalam rangka menetapkan posisi Capem/UPS terhadap posisi pesaing di wilayah kerja setempat. 5. Menilai, memutuskan, dan melegalisasi kegiatan non operasional Capem 6. Mengkoordinasikan seluruh sarana dan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan dan disepakati sejalan dengan visi, misi, dan Sasaran Kegiatan Kerja. b) Manager Operational dan Marketing Manager 1. Membuat rencana kerja mingguan/bulanan di bagiannya, untuk memastikan kesesuaiannya dengan rencana kerja Capem. 2. Mengkoordinasikan dan menetapkan serta mengevaluasi target kerja seluruh pegawai bawahan langsung. 3. Melakukan supervisi terhadap proses pekerjaan dibawah koordinasinya,
untuk
memastikan
seluruh
pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan rencana/target kerja dan SOP yang berlaku. 4. Membuat
dan
mengkaji
pelaksanaan
rencana
kerja
bagiannya untuk memastikan tersedianya data yang akurat
dan mutakhir sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan atasan. 5. Mengembangkan ketrampilan dan pengetahuan bawahan, agar memenuhi persyaratan minimum jabatan sehingga dapat melakukan pekerjaannya sesuai standard dan SOP. 6. Mengkaji dan mengusulkan permintaan barang atau peralatan kerja, untuk memastikan penggunaan yang paling efektif terhadap seluruh barang dan peralatan kerja. c) Account Officer dan Officer Gadai 1. Secara terus menerus berupaya meningkatkan kemampuan atau pemahaman produk-produk Bank Syariah Mandiri dan tatacara pelayanannya termasuk syarat-syarat dari masingmasing jenis produk. 2. Melaksanakan pengumpulan data atau informasi mengenai perkembangan ekonomi, pembangunan, dan dunia usaha setempat untuk dijadikan indikator pengembangan usaha Cabang Pembantu. 3. Mengimplementasikan budaya kerja BSM. 4. Menjaga sikap sesuai Code of Conduct BSM. 5. Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan atasan d) Admin Pembiayaan / Back Office 1. Penginputan data nasabah pembiayaan dan melakukan BI checking
2. Monitoring jadwal pembayaran / pelunasan nasabah 3. Menyimpan berkas pembiayaan 4. Pengurusan Perpanjangan BPKB dan pengajuan asuransi e) Back Office / SDI Umum 1. Mengurus kepegawaian dan pemeliharaan kantor 2. Rekrutmen karyawan 3. Melaksanakan transfer non tunai, kliring dan RTGS 4. Membuat Laporan bulanan f) Customer Services 1. Memberikan penjelasan ke nasabah tentang produk, syarat dan tatacaranya 2. Melayani pembukaan rekening giro dan tabungan. 3. Melayani
permintaan
nasabah
untuk
melakukan
pemblokiran 4. Melayani permintaan buku cek / bilyet giro g) Teller 1. Menerima setoran tunai dan nontunai 2. Melakukan pembayaran 3. Mengambil/menyetor uang dari /ke Bank Indonesia, Kantor Pusat, Cabang lain atau tempat
lain sesuai penugasan
layanan nasabah 4. Mengamankan dan menyimpan uang tunai, surat berharga dan membuat laporan sesuai dengan bidangnya
h) PMS, SFE dan Pelaksana Gadai 1. Memasarkan produk 2. Pemberkasan/kelengkapan data yang diminta dan penilaian kelayakan 3. Melakuakan akad pembiayaan 4. Maintenance / montoring nasabah 6. Struktur Organisasi Gambar 3.1 : Struktur Organisasi Sumber: Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang
7. Jenis-Jenis Produk 1. Produk Simpanan A. Jenis-Jenis Simpanan 1. Simpanan Mudharabah: jenis simpanan yang diperuntukan untuk perorangan atau perusahaan yang dalam penyetorannya dapat dilakukan dengan sistem angsuran dan penarikan dapat dilakukan kapan saja. Simpanan Mudharabah terbagi menjadi dua yaitu Mudharabah Mutlaqah yaitu akad kerjasama dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana. Mudharabah Muqayyadah yaitu akad kerjasama dimana pemilik dana ikut dalam pengelolaan dana sehingga
pengelola dana
mempunyai batasan-batasan sesuai dengan permintaan pemilik dana. 2. Simpanan Wadi’ah: Jenis simpanna yang bersifat titipan yang dilakukan melalui giro dan tabungan, penggunaan simpanan wadi’ah dalam pendanaan dapat membantu masyarakat dalam fleksibilitas pengambilan dan keamanan. B. Produk-Produk Simpanan a. Tabungan BSM Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan penyetorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam buka kas di konter BSM atau melalui ATM. Tabungan BSM tersebut menggunakan prinsip syariah dengan akad mudharabah mutlaqah. tabungan BSM juga memberikan bagi hasil yang kompetitif serta menyediakan kartu
potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM. Setoran awal untuk Tabungan BSM minimal adalah RP 80.000,(perorang) dan Rp 1.000.000,- (non perorangan) b. Tabungan Mabrur Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah. Akad yang digunakan dalam tabungan mabrur adalah akad mudharabah mutlaqah. Tabungan mabrur ini menjadi salah satu syarat dalam pendaftaran talangan haji sesuai dengan ketentuan BSM, setoran awal untuk Tabungan Mabrur adalah minimal Rp 100.000,- setoran selanjutnya Rp 100.000,-. Tabungan Mabrur tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji atau umrah, saldo minimal untuk didaftarkan ke SISKOHAT adalah Rp 25.500.000,- jika terjadi pemabatalan maka akan dekenakan biaya sebesar Rp 25.000,-. c.
Tabungan Investa Cendekia Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi. Tabungan Investa Cendikia diluncurkan untuk membantu masyarakat dalam mempersiapkan pendidikan untuk anakanaknya sehingga dapat memberikan pendidikan yang terbaik untuk anakanaknya. Periode dalam Tabungan Investa Cendikia adalah 1 tahun sampai dengan 20 tahun, minimal usia nasabah adalah 17 tahun sampai dengan maksimal 60 tahun. Tabungan investa cendikia selain membentu dalam
merencanakan keuangan pendidikan juga dilengkapai dengan asuransi secara otomatis tanpa pemeriksaan kesehatan. d. Tabungan Berencana Tabungan berjangka
yang memberikan nisbah bagi hasil
berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan. Periode dalam Tabungan Berencana adalah 1 tahun sampai dengan 10 tahun serta usia nasabah minimal usia 17 tahun sampai dengan maksimal 65 tahun. Target dana minimal adalah Rp 1.200.000,- dan maksimal Rp 200.000.000,-. Tabungan Berencana di sediakan oleh BSM untuk membantu nasabah dalam merencanakan keuangan dalam jangka panjang. e. BSM Tabungan Simpatik Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. Tabungan Simpatik sangat terjangkau bagi masyarakat karena dalam setoran awal minimal Rp 20.000,- (tanpa ATM) dan Rp 30.000,- (dengan ATM) serta setoran berikutnya minimal Rp 10.000,-. Dalam Tabungan Simpatik juga terdapat penyaluran zakat dan infak sehingga nasabah juga dapat merasakan manfaatnya baik jasmani maupun rohani. f. BSM Tabungan Dollar Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM. Akad yang digunakan adalah akad wadi’ah yad dhamanah. Dengan Tabungan Dollar maka nasabah akan terbantu dalam penyimpanan uang dollar serta dana
(USD) tersedia setiap saat sehingga nasabah dapat mengambilnya setiap saat. g. Tabungan Kurban Tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu nasabah dalam merencanakan ibadah kurban dan aqiqah. Tabungan Kurban hanya dapat diambil pada saat akan melakukan ibadah kurban atau aqiqah. Dengan Tabungan Kurban nasabah akan terbantu dalam merencanakan keuangan pembelian hewan kurban. h. BSM Giro Sarana penyimpanan dana dalam mata uang
rupiah untuk
kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. BSM Giro memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi dengan menggunakan cek atau B/G serta memberikan fasilitas kepada nasabh berupa intercity clearing untuk kecepatan pembayaran inkaso (kliring antar wilayah). i. BSM Giro Valas Sarana penyimpanan dana dalam mata uang US Dollar untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah untuk perorangan atau non-perorangan. Dalam BSM Giro Valas memberikan bebas biaya penarikan bank notes sampai dengan USD 5.000 per bulan serta fasilitas pengiriman account statement setiap bulan. BSM Giro Valas diperuntukan bagi peorangan dan perusahaan.
j. BSM Deposito Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah untuk perorangan dan non-perorangan. Jangka waktu BSM Deposito yang fleksibel yaitu 1, 3, 6 dan 12 bulan dan dicairkan pada saat jatuh tempo, setoran awal minimal adalah Rp 2.000.000,-. Investasi dengan pengelolaan dana secara syariah sehingga nasabah tidak khawatir dengan adanya unsur bunga dan memberikan bagi hasil yang kompetitif serta dapat dijadikan jaminan pembiayaan. k. BSM Deposito Valas Investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah untuk perorangan dan non-perorangan. 2. Produk Pembiayaan A. Jenis-Jenis Pembiayaan 1. Pembiayaan Mudharabah: Akad kerjasama dimana bank sebagai shahibul maal sementara nasabah sebagai mudharib untuk melakukan kegiatan usaha, jenis pembiayaan ini melakukan pembagian hasil keuntungan atau kerugian sesuai dengan ketentuan diawal perjanjian. 2. Pembiayaan Musyarakah: Jenis akad kerjasama dimana bank dan nasabah menggabungkan modal untuk pelaksanaan usaha dan dalam pelaksanaan usaha bank akan ikut dalam pengelolaan usaha tersebut. Bagi hasil pada akad ini adalah sesuai dengan besarnya modal dari masing-masing pihak.
3. Pembiayaan Murabahah: Jenis akad jual beli antara dua belah pihak dan harga dapat diatas harga pokok yang disepakati oleh kedua belah pihak. Pada akad ini bank sebagai penjual sedangkan nasabah sebagai pembeli. Dalam akad ini dapat dilakukan dengan pesanan ataupun dengan tanpa pesanan. 4. Pembiayaan Ijarah: Jenis akad yang bersifat sewa-menyewa. Dalam akad ini menyerupai jual beli sedangkan dalam perbankan barang adalah jasa. Dengan pembiayaan ini bank akan mendapatkan ujrah dari jasa yang diberikan bank kepada nasabah. 5. Pembiayaan Qardh: Jenis akad yang bersifat pinjaman, dalam akad ini bank memberikan pinjaman kepada nasabah tanpa mempersyaratkan imbalan namun hanya mengenakan biaya administrasi. Jenis pinjaman ini bersifat sosial. B. Produk-Produk Pembiayaan
a. BSM Implan
BSM Implan adalah jenis pembiayaan consumer dalam mata uang rupiah yang diberikan bank kepada karyawan tetap perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara missal (kelompok). Jenis pembiayaan ini diperuntukan untuk pembelian barang consumer (halal) dan untuk pembelian atau memperoleh manfaat atau jasa misalnya untuk biaya dana pendidikan. Akad yang digunakan untuk pembelian barang adalah akad
wakalah wal murabahah sementara untuk memperoleh manfaat atau jasa menggunakan akad wakalah wal ijarah. b. Pembiayaan Griya BSM Pembiayaan griya BSM adalah jenis produk pembiayaan jangka pendek, mennengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (consumer) baik baru maupun bekas di lingkungan developer dengan sistem murabahah. Tabungan ini membantu dalam mmembiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal baik baru maupun bekas, serta nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian. c. Pembiayaan Talangan Haji Pembiayaan talangan haji adalah jenis produk pembiayaan yang memberikan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh porsi haji. Dengan pembiayaan talangan haji ini dapat dipenuhinya kebutuhan dana secara mendadak untuk menutupi kekurangan dana sebagai persyaratan dalam memperoleh porsi haji serta proses pinjaman yang relative cepat dan mudah. Tabel 3.1 : Tabel Jumlah Nasabah Talangan Haji Mabrur Tahun 2011 dan 2012 Sumber : Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang NO
TAHUN
JUMLAH NASABAH
1
2012
600
2
2013
300
d. Pembiayaan Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya Pembiayaan koperasi karyawan untuk Para anggotanya adalah jenis produk pembiayaan yang penyalurannya untuk pemenuhan kebutuhan para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan melalui koperasi karyawan. Pembiayaan ini memberikan outsourcing sumber dana dan administrasi pinjaman, koperasi dapat memperoleh bagi hasil dari angsuran yang dibayar nasabah dan dana koperasi yang selama ini digunakan untuk pinjaman kepada anggota dan dapat dialihkan untuk pengembangan unit usaha produktif yang lain.
e. Pembiayaan Murabahah BSM Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. f. Pembiayaan Musyarakah BSM Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. g. Pembiayaan Istishna BSM Pembiayaan pengadaan barang dengan skema istishna adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang dimana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang dan bank mengaku pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang maupun setelah barang selesai dikerjakan. 3. Layanan Jasa a. BSM Card Kartu yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri dan memiliki fungsi utama yaitu sebagai kartu ATM dan kartu Debit. Disamping itu dengan menggunakan BSM Card, nasabah bisa mendapatkan discount di ratusan merchant yang telah bekerjasama dengan BSM. Manfaat: 1. Kemudahan tarik tunai di seluruh ATM BSM, ATM Mandiri, ATM BCA, ATM Bersama dan ATM Prima, kemudahan berbelanja di lebih dari 20.000 merchant yang menyediakan mesin-mesin EDC Prima BCA & EDC Mandiri, antara lain: Carrefour, Giant, Hypermart, Toko Buku Gramedia, Alfamart, Indomaret, Rumah Sakit Ibu & Anak Hermina, Apotik Kimia Farma, SPBU (Stasiun Pengesian Bahan Bakar Umum). 2. Program diskon di merchant-merchant tertentu. b. BSM Mobile Banking Layanan transaksi perbankan melalui mobile banking (handphone) dengan menggunakan koneksi jaringan data telko yang dapat digunakan
oleh nasabah untuk transaksi cek saldo, cek mutasi transaksi, transfer antar rekening, transfer real time ke 83 bank, transfer SKN, bayar tagihan, pembelian isi ulang pulsa seluler dan transaksi lainnya. BSM Mobile Banking memiliki layanan non perbankan seperti informasi jadual shalat, serta kalimat insipiratif.
c.
BSM Net Banking Melakukan transaksi cek saldo (tabungan, deposito, giro,
pembiayaan),
cek
mutasi
transaksi,
transfer
antar
rekening,
transfer realtime ke 83 bank, transfer SKN/RTGS, bayar tagihan dan pembelian isi ulang pulsa seluler serta transaksi lainnya. d. BSM Bank Garansi Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga dimana bank menyatakan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban kepada pihak ketiga dimaksud apabila pada suatu waktu tertentu yang telah ditetapkan pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya. e. BSM Sentra Bayar Layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Indosat, Telkomsel). Layanan sentra bayar dapat dilakukan dengan setoran uang kas atau debet rekening melalui teller, ATM, SMS Banking, atau proses autodebet secara bulanan. f. BSM Kliring Penagihan warkat bank lain dimana lokasi bank tertariknya berada dalam satu wilayah kliring.
C. Data-Data Deskriptif Bank Syariah Mandiri telah menyalurkan pembiayaan untuk semua segmen usaha sebesar Rp36.73 triliun, meningkat sebesar Rp12.76 triliun atau tumbuh 53,23% disbanding total pembiayaan Rp23,97 triliun ditahun 2010. Pertumbuhan pembiayaan BSM yang melampaui pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah tersebut mendorong kenaikan pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah dari 35,16% tahun 2010 ke 35,78% tahun 2011. Grafik 3.1 : Perkembangan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri Periode 2006-2011 Sumber : www.mandirisyariah.ac.id
Pembiayaan per akhir tahun 2011 didominasi pembiayaan dengan skim murabahah sebesar Rp19,77 triliun atau 53,84%, meningkat
dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada akhir tahun 2010 sebesar 52,91%. Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan musyarakah mengalami penurunan dari semula sebesar 17,69% dan 19,15% pada akhir tahun 2010 menjadi sebesar 12,72% dan 14,78% pada akhir tahun 2011. Tabel 3.2 : Tabel Pembiayaan Per Skim Bank Syariah Mandiri Periode 2010-2011 Sumber : www.mandirisyariah.com
Penyaluran pembiayaan tahun 2012 adalah sebesar Rp44.75 triliun, meningkat sebesar Rp8.03 triliun atau tumbuh 21,86% disbanding total pembiayaan Rp36,73 triliun di tahun 2011. Grafik 3.2 : Grafik Perkembangan Pembiayaan Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2012 Sumber : www.mandirisyariah.ac.id
Pembiayaan per akhir tahun 2012 didominasi pembiayaan dengan skim murabahah sebesar Rp27.55 triliun atau 61.56%. meningkat dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada akhir tahun 2011 sebesar Rp19,77 triliun atau 53,84%. Sedangkan porsi pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar Rp6,3 triliun atau 14,16% lebih rendah dibandingkan akhir tahun 2011 sebesar Rp5,43 triliun atau 14,78%. Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan lainnya mengalami penurunan dari semula sebesar 12,72% dan 18,66% pada akhir tahun 2011 menjadi sebesar 9,55% dan 14,74% pada akhir tahun 2012.
Tabel 3.3 : Tabel Pembiayaan Per Skim Bank Syariah Mandiri 2011-2012 Sumber : www.mandirisyariah.ac.id
BAB IV ANALISIS A. Analisis Ketentuan, Syarat dan Prosedur Pendaftaran Talangan Haji Mabrur pada BSM Semarang Talangan haji merupakan salah satu produk yang disediakan Bank Mandiri Syariah cabang Semarang yang diperuntukan untuk masyarakat yang ingin menunaikan haji, dimana Bank Mandiri Syariah membantu calon jamaah haji untuk melaksanakan haji dengan mudah dan aman. Banyak ulama yang mendebatkan mengenai talangana haji, ada sebagian ulama yang menganggap talangan haji tidak dibolehkan karena dengan talangan haji menjadikan orang yang belum memenuhi unsur istitha’ah memperoleh seat haji, selain itu banyak yang menganggap jika jamaah yang berangkat haji menggunakan dana talangan dianggap belum mampu menjalankan ibadah haji dan salah satu syarat untuk menjalankan ibadah haji adalah seseorang sudah mempunyai kemampuan secara ekonomi untuk membiayai perjalanan haji. Namun seseorang da[at mendapatkan porsi haji dengan hanya bermodalkan uang sebesar Rp 2.000.000,00,- saja karena bank akan nmembantu dalam pelunasan setoran awal dengan system angsuran dalam jangka waktu tertentu, sehingga masyarakat yang sudah mempunyai kemampuan secara financial harus menunggu dalam rentang waktu yang relative lama untuk naik haji. Sementara itu banyak ulama menganggap talangan haji dibolehkan karena talangan haji tidak melanggar prinsip syariah dan fatwa DSN-MUI
memperbolehkan membeli porsi bukan dalam konteks pergi haji dan manfaat yang dapat dirasakan oleh para nasabah dengan produk talangan haji tersebut. Produk Talangan haji sangat diminati oleh masyarakat, karena dengan produk talangan haji sangatlah membantu masyarakat yang mmepunyai keinginan untuk berhaji karena dengan talangna haji masyarakat akan merasa lebih mudah dalam memperoleh porsi haji. Namun semakin lama minat masyarakat terhadap produk talangan haji semakin
menurun,
itu
dikarenakan
antrian
haji
yang
semakin
lama,sehingga masyarakat menganggap jika mereka ikut talangan haji mereka tidak akan sempat menunaikan ibadah haji terutama yang sudah usia lanjut. Akad yang digunakan dalam pembiayaan talangan haji ada dua macam yaitu akad qardh dan akad ijarah. Akad qardh digunakan Bank Syariah Mandiri Semarang dalam memberikan dana talangan kepada nasabah untuk bisa mendaftar haji dan memperoleh porsi haji. Akad ijarah yaitu akad yang digunakan oleh Bank Syariah Mandiri Semarang dalam mengurusi pendaftaran haji secara online melalui sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat). Dari akad ijarah tersebut Bank Syariah Mandiri Semarang memperoleh ujrah dari nasabah talangan haji atas jasa Bank Syariah Mandiri Semarang dalam mengurusi pendaftaran haji secara
online. Ujrah yang didapat Bank Syariah Mandiri Semarang dari nasabah talangan haji sebesar Rp2.850.000,-.10 Adapun ketentuan, syarat dan prosedur dalam pendaftaran talangan haji adalah sebagai berikut ; Ketentuan dalam pemberian talangan haji adalah nasabah harus mempunyai tabungan mabrur, sedangkan syarat-syarat dalam pendaftaran talangan haji yaitu ; a. Calon jamaah haji harus membawa foto copy KTP saat pendaftaran b. Calon jamaah haji harus membawa foto copy KK (kartu keluarga) saat pendaftaran c. Calon jamaah haji harus membawa foto copy buku nikah saat pendaftaran Prosedur Pengajuan Talangan Haji Adapun prosedur dalam pengajuan talangan haji adalah sebagai berikut ; a. Calon jamaah haji datang ke Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang b. Calon jamaah haji akan mendapatkan keterangan dan penjelasan seputar produk talangan haji serta jenis-jenisnya
10
Wawancara dengan Bapak Sukron Haqiqi, Tgl 9 September 2014
c. Calon jamaah haji akan mempelajari akad pemberian talangan haji serta kewajiban yang harus dipenuhi oleh calon jamaah haji d. Nasabah talangan haji akan mengisi akad pemberian dana talangan haji dan akan menandatanganinya diatas materai tanda persetujuan antara nasabah dengan BSM e. Nasabah talangan haji diberi formulir pembukaan tabungan mabrur untuk diisi f. Nasabah talangan haji melaksanakan setoran awal sesuai jenis produk yang diajukan g. Nasabah datang ke kantor departemen agama setempat untuk mendapatkan SPPH (surat pendaftaran pergi haji) h. Setelah proses tersebut sudah selesai, maka Bank Mandiri Syariah akan mendaftarkan nasabah melalui SISKOHAT B. Analisis Fasilitas dan Keuntungan yang didapat Calon Jamaah Haji dengan Produk Talangan Haji Mabrur pada BSM Semarang Talangan haji merupakan salah satu produk yang diberikan Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang yang diperuntukan kepada masyarakat yang mempunyai keinginan melaksanakan haji, dengan produk talangan haji maka masyarakat akan merasa terbantu dalam mewujudkan impiannya untuk menunaikan haji, selain itu produk talangan haji juga memberikan fasisilatas dan keuntungan baik untuk pihak calon jamaah haji maupun untuk pihak perbankan sendiri. Adapun fasilitas dan keuntungan yang
didapat adalah dengan produk talangan haji calon jamaah haji akan mendapatkan fasilitas dari bank yaitu berupa buku tabungan mabrur, dengan mendaftar talangan haji maka akan otomatis calon jamaah haji akan mempunyai buku tabungan mabrur, selain buku tabungan mabrur calon jamaah haji akan mendapat souvenir haji, dengan demikian calon jamaah haji dilayani penuh oleh bank. Selain fasilitas yang diberikan Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang kepada calon jamaah haji, baik calon jamaah haji maupun bank akan mendapat keuntungan yaitu calon jamaah haji akan mendapatkan fasilitas yang ditentukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang, calon jamaah haji akan lebih mudah dalam mengurus administrasi karena administrasi calon jamaah haji akan diurus sepenuhnya oleh bank, calon jamaah haji akan lebih cepat dalam mendapatkan porsi haji. Selain jamaah haji yang mendapat keuntungan dari talangan haji bank juga akan mendapatkan keuntungan yaitu bank akan mendapatkan ujroh, nasabah talangan haji juga akan menambah jumlah nasabah pembiayaan sehingga bank tidak hanya mendapat nasabah pembiayaan dari produk-produk pembiayaan dan akan menambah income perusahaan, memenuhi kepuasan nasabah, hal tersebut sudah menjadi kewajiban perbankan untuk para nasabahnya karena kesuksesan suatu perusahaan atau bank dapat di ukur dari tingkat kepuasan nasabahnya, jika nasabah sudah merasa puas dengan jasa keuangan yang digunakan maka akan membuat citra perbankan tersebut baik, begitupun sebaliknya, jika nasabah
tidak merasa puas akan pelayanannya maka harus ada perbaikan dalam perbankan tersebut, croaa selling. Dana talangan haji adalah sebuah produk lembaga keuangan syariah baik bank dan non-bank yang memberikan fasilitas pinjaman dana bagi nasabah yang hendak menunaikan ibadah haji, namun memiliki kekurangan dana untuk melunasi syarat minimal setoran awal sebesar Rp 25.000.000,- untuk mendapatkan kuota haji. Sistem dana talangan haji pada Bank Syariah Mandiri yang bertujuan membantu calon jamaah untuk mendapatkan porsi haji karena bank membantu dalam pelunasan setoran awal dengan penyertaan kewajiban angsuran cicilan pinjaman dalam jangka waktu tertentu, dana talangan haji tidak melanggar prinsip syariah karena fatwa DSN-MUI membolehkan membeli porsi, bukan dalam konteks pergi haji. Jangka maksimal pelunasan dana talangan maksimal 2 tahun. Jika nasabah tidak dapat melunasi selama jangka waktu yang sudah ditentukan maka akan ditamabah pelunasan sebesar Rp 10.000.000,00,bank bias membatalkan keberangkatan nasabah. Bank Syariah Mandiri melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan produk talangan haji yaitu melakukan mapping potensi, meningkatkan kerja sama dengan biro travel haji, mengikuti pameran tour dan travel umrah atau haji, memberikan souvenir kepada calon jamaah haji, melakukan benchmark dengan bank lain agar ujrah lebih kompetitif, melakukan promosi berupa standing banner, brosur, spanduk di cabang-
cabang BSM serta melakukan promosi melalui media cetak dan elektronik, community gathering dengan biro travel umrah atau haji.11 C. Analisis Hambatan – Hambatan yang terjadi Dalam Pelaksanaan Talangan Haji Perbankan atau lembaga keuangan khususnya bank menjalankan peran sebagai perantara keuangan. Ia mengambil posisi tengah diantara orang-orang atau pihak yang kelebihan dana (penyimpan, penabung, deposan) dan orang-orang atau pihak yang membutuhkan dana (peminjam, debitor, investor) diantara kalangan pembeli dan kalangan penjual, diantara pihak pembayar dan pihak penerima. Instrument-instrumen keuangan yang muncul (giro, bilyet, tabungan, kredit, cek, kartu kredit, saham, penyertaan modal, bunga uanga dan sebagainya dalam segala bentuknya) adalah hasil-hasil penemuan karena tuntutan efisiensi. Bertolak dari hakikat kedudukannya sebagai lembaga perantara, sebuah lembaga keuangan hadir ditengah masyarakat atau dalam kancah perekonomian bukan karena kebutuhan sendiri. Ia bukanlah produsen yang menghasilkan sendiri uang atau dana lalu merasa perlu hadir untuk mendistribusikannya. Ia
hadir
justru
karena
kebutuhan
masyarakat,
karena
tuntutan
perekonomian.12 Oleh karena itu perbankan menyediakan berbagai layanan untuk masyarakat, pada Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang dalam produk talangan haji terdapat hambatan-hambatan yang muncul yaitu dalam 11 12
ASBISINDO (asosiasi bank syariah indonesia) Muhammad, Manajemen Bank Syariah, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2005
pelaksanaan talangan haji nasabah tidak dapat melunasi talangannya dan proses dropping dana talangan haji memakan waktu yang cukup lama sehingga tidak sedikit calon jamaah haji membatalkannya. Selain itu banyak calon jamaah haji yang batal karena tidak dapat melunasi angsuran sampai jangka waktu yang ditentukan, sehingga bank akan mengingatkan dan memberikan perpanjangan waktu bagi nasabah yang belum melunasi talangan haji. Namun jika setelah diingatkan beberapa kali dan sudah diberikan perpanjangan waktu tetapi tidak melunasi bank akan menutup atau membatalkannya.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan oleh pihak penulis di Bank Mandiri Syariah Cabang Semarang yang dituangkan dalam bab per bab mengenai analisis produk talangan haji mabrur maka penarik dapat menarik kesimpulan sebagai berikut ; 1. Pembiayaan Talangan Haji pada Bank Syariah Mandiri Semarang dalam pelaksanaannya menggunakan dua jenis akad yaitu akad qardh dan akad ijarah. Akad qardh digunakan dalam pemberian dana talangan haji kepada nasabah untuk bisa mendapatkan porsi haji, sementara akad ijarah digunakan dalam mengurusi pendaftaran haji melalui online dengan sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat). 2. Banyaknya kelebihan dan manfaat yang didapat nasabah melalui produk pembiayaan talangan haji mabrur seperti proses yang relative mudah dan cepat, aman, nyaman dan menguntungkan bagi pihak bank maupun bagi pihak nasabah. 3. Pembatalan nasabah talangan haji menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan talangan haji karena jika terjadi pembatalan maka bank juga harus mengurusi pembatalan tersebut sehingga tidak mengganggu nasabah talangan haji yang lain. B. Saran 1. Perlunya peningkatan kedisiplinan bagi semua karyawan dan pengurusnya.
2. Perlunya peningkatan profesionalisme kerja bagi semua karyawan dan pengurusnya. 3. Perlunya menciptakan dan menjaga kekeluargaan baik sesama karyawan maupun pihak bank dengan nasabahnya. 4. Bank syariah diharap mampu meningkatkan dan mengembangkan produk talangan haji seperti waktunya supaya tidak terlalu lama. 5. Perlunya mengadakan kajian muamalah kepada seluruh karyawan dan pengurusnya. 6. Bank syariah diharap mampu menjadi lembaga yang dipercaya masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
ASBISINDO (asosiasi bank syariah indonesia) Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah, (Jakarta: Gema Insani Pres, 2001). Karim, Adiwarman.A, Bank Islam, ( Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010) Kasmir, Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press, 2008) Khalmini. 2010. Skripsi “Pelaksanaan Pembiayaan Talangan Haji Di Bank Syaria Mandiri Semarang”. Semarang : Fakultas Syariah IAIN Walisongo Khanifah, Maftukhatul. 2011. Tugas Akhir “Prosedur Pembiayaan Talangan Haji Di Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang”. Salatiga : Fakultas Syariah STAIN Salatiga Maghfiroh, Lailatul. 2010. Tugas Akhir “Pelaksanaan Talangan Haji Pada PT. BankSyariah Mandiri Cabang Surabaya”. Surabaya : Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PERBANAS Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005) Saleh, Hassan, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008) Susanto, Burhanudin, Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press, 2008) www.mandirisyariah.com, diakses tanggal 12 Januari 2012 http://talangan-hajai-mabrur.blogspot.com/2013/03/fatwa-ulama, diakses tanggal 15 Agustus 2014 http://dayatfsh.blogspot.com/2013/02/dana-talangan-haji-dasar-hukum, diakses tanggal 15 Agustus 2014
DAFTAR RIWAYAT HIDUP NAMA LENGKAP ALAMAT
NO.HP TEMPAT/TGL LAHIR 1993 AGAMA JENIS KELAMIN GOL.DARAH RIWAYAT PENDIDIKAN MI 01 KARANG GONDANG
: SULISTIYOWATI : REMBES GUNUNG TUMPENG RT 16 RW 5 KEC. SURUH KAB. SEMARANG : 081904904907 : KAB.SEMARANG, 1 NOVEMBER : ISLAM : PEREMPUAN :A : : 2005
SMP NEGERI 3 SURUH
: 2008
SMA NEGERI 1 SURUH
: 2011 : STAIN SALATIGA (D3 PERBANKAN SYARIAH) : JANGANLAH MERASA MENJADI YANG SELALU BENAR, MERASALAH SELALU SALAH
MOTTO HIDUP
KARENA DENGAN MERASA SALAH KITA AKAN SELALU BERUSAH UNTUK MEMPERBAIKI KESALAHAN