SISTEM PENGELOLAAN TABUNGAN MABRUR BANK SYARIAH MANDIRI CABANG CIPUTAT
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
FAIZAH 109053000042
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1434 H
SISTEM PENGELOLAAN TABUNGAN MABRUR BANK SYARIAH MANDIRI CABANG CIPUTAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.)
Oleh: FAIZAH NIM: 109053000042
Di Bawah Bimbingan:
Dr. Sihabuddin Noor, MA NIP: 196902211997031001
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1434 H
ABSTRAK
Faizah, NIM: 109053000042. Sistem Pengelolaan Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Program Studi: Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Dibawah Bimbingan Dr. Sihabuddin Noor, MA
Antusiasme masyarakat Indonesia dalam menyempurnakan Rukun Islam yang ke-5 yaitu melaksanakan ibadah haji sangatlah besar. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya bermunculan produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah tentang penyelenggaraan ibadah haji, seperti halnya yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Hal ini juga yang mendasari penulis untuk mengangkat judul skripsi tentang Sistem Pengelolaan Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya pada sistem dalam pengelolaan tabungan mabrur pada Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Sedangkan perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini penulis merumuskan tentang bagaimana sistem pengelolaan tabungan mabrur di Bank Mandiri Syariah Cabang Ciputat. Tujuan diadakan penelitian ini untuk memberikan jawaban terhadap pokok masalah penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah memperoleh gambaran tentang pengelolaan tabungan haji bank syariah mandiri. Dengan tujuan mrngrtahui bagaimana dengan sistem pengelolaan tabungan tersebut oleh Bank Syariah Mandiri. Untuk penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan hasil penyajian dalam bentuk deskriptif. Penulisan ini menggambarkan atau melukiskan kondisi suatu objek, apakah objek tersebut memberikan sebuah nilai atau sebaliknya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis merumuskan kesimpulan mengenai sistem pengelolaan tabungan haji bank syariah mandiri. dengan memberikan kemudahan pada nasabahnya agar bisa mewujudkan suatu keinginannya mendapatkan nomor porsi dan berlanjut mewujudkan impian para jama’ah haji ke tanah suci. Kata Kunci : Sistem, Pengelolahan, Tabungan dan Haji
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat nya penulis dapat melakukan hasil karya Tulisan ini. Shalawat serta salam semoga allah senantiasa dilimpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita selaku umatnya mampu dalam mengenal, mencari, dan menegakkan syari’at islam. Pada dasarnya selama penyusunan skripsi ini tentunya penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan, baik mengenai pengaturan waktu, pengumpulan data, pengolahannya dan sebagainya. Namun berkat kesungguhan hati dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga segala kesulitan tersebut dapat diatasi, yang akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya terutama kepada :
1. Ayahanda H. Abdullah dan ibunda Hj. Ida Farida serta Kakek dan nenek alm.H. Namin dan Hj. Fatimah paman dan tante ku H. Naseh dan Hj. Rosanah tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, motivasi, arahan, doa, serta pengorbanan yang tiada hentihentinya bagi penulis sehingga memberikan motivasi dan inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 2. Dr. Arief Subhan. MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
3. Drs. Wahidin Saputra, MA sebagai Pudek I, Drs. H. Mahmud Jalal, MA, sebagai Pudek II, serta Drs. Study Rizal LK, MA sebagai Pudek III bidang kemahasiswaan yang telah memberikan banyak ilmu dalam bidang organisasi. 4. Drs. Cecep Castrawijaya. MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah.. Drs.H.
Mulkannasir.
MA,
Selaku
Sekertaris
Jurusan
Manajemen
Dakwah.Sekaligus sebagai pembimbing Akademik, beserta segenap jajaran karyawan dan Jurusan dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Dan beserta 5. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, yang telah membantu dalam menyediakan sumber-sumber pustaka selama penulis merampung skripsi ini. 6. Dr. Sihabuddin Noor. MA, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan perhatian bimbingan serta pengarahan yang sangat baik, sehingga skripsi ini bias cepat terselesaikan. 7. Bapak Pamungkas Setyo Budi selaku manager marketing yang sudah meluangkan waktu nya untuk penulis dalam penelitian di Bank Syariah Mandiri. Dan Bapak Saharuddin selaku staff pelaksana marketing support yang sudah banyak membantu dan meluangkan waktu penulis dalam penelitian di Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat. Dan seluruh staff dan karyawan Bank Syariah Mandiri. 8. Teman-teman seperjuangan keluarga gank kacrut MD B 2009 yang selalu memberikan semangat serta motivasi yang sangat membantu penulis, Iim, Shinta, Komariah, Nuraipah, Eneng , Syarifuddin, Harry , Mus’ap dan Taqana, Jailani , Cep Husni, Raditya, Slamet, Nasrullah, Samsul.
iii
9.
Teman-teman seperjuangan keluarga MD A dan MHU 2009, Segenap adik – adik MDMHU dan Segenap teman-teman seluruh fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi teman-teman
angkatan 2009 yang selalu memberi semangat dalam mengerjakan
skripsi. Segenap teman-teman KKN ” BERKAH ” siska, vera, yeti, eta, gufron, muti, roji, ayat,desman dan karim. Kangen kumpul-kumpul lagi dan Teman-teman kosan hebring esti nurhayati, ihda nuraida, mutiatilah, semangat dan terima kasih buat kalian. 10. Sahabat yang tak pernah lepas memberikan semangat,motivasi sampai pembuatan skripsi ini berjalan dari awal hingga selesai kepada penulis mereka adalah sahabat yang tak bisa terbalaskan jasa mereka pada penulis, Hana Kafiah, Ajeng Retno Kusumawati, Fani Fadillah, Siti Holisah, Zatil Izzati, Farah Yuliestiana, Aditya Yudho Negoro, Muh. Yudistira kusuma, Muhammad Romdoni,
Nur Rahman Muhammad Arif, dan
Muhammad Rusli. Jasa kalian tidak akan pernah dilupakan aku sayang kalian. Terima kasih untuk bantuannya selama ini, aku sayang kalian. Serta Para kakak senior yang telah membantu dalam pembuatan skripsi, ka jamal masykur aziz, Ahmad andriansyah, fini fitriani merliza, husin ismail Akhirnya hanya kepada Allah dialah kami berserah diri.Dan mudahmudahan skripsi ini bermanfaat. Meskipun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan dalam skripsi ini karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Jakarta,28 September2013
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
7
D. Metode Penelitian ..........................................................................
7
E. Tinjauan Pustaka ...........................................................................
9
F. Sistematika Penulisan....................................................................
11
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori Sistem 1.
Pengertian Sistem ...................................................................
9
2.
Unsur-unsur Sistem ................................................................
11
3.
Ciri-ciri Sistem .......................................................................
12
4.
Tujuan Sistem ........................................................................
13
B. Pengelolaan 1.
Pengertian Pengeloaan ...........................................................
14
2.
Peranan Pengelolaan ..............................................................
15
C. Tabungan Haji 1.
Pengertian Produk Tabungan Haji .........................................
vi
16
2.
Manfaat Tabungan Haji..........................................................
17
1.
Pengertian Haji .......................................................................
19
2.
Rukun Haji .............................................................................
19
3.
Ibadah Haji .............................................................................
20
4.
Onkos Naik Haji .....................................................................
23
5.
Akomodasi Haji .....................................................................
24
D. Haji
BAB III GambaranUmum A. Sejarah Bank Syariah Mandiri ......................................................
27
B. Profil Perusahaan...........................................................................
30
C. Visi dan misi Bank Syariah Mandiri ............................................
31
D. Peta Pendidikan keuangan Syariah. ..............................................
31
E. Struktur organisasi.........................................................................
35
F. Bagan organisasi ...........................................................................
35
G. Dewan Pengawas Syariah. ............................................................
36
H. Program Bank Syariah Mandiri.....................................................
38
I.
1.
Pembiayaan Modal Kerja .......................................................
38
2.
Pembiayaan Investasi ............................................................
39
3.
Pembiayaan Kepemilikan Ruko .............................................
39
4.
Bank Garansi ..........................................................................
40
5.
Letter of credit .......................................................................
41
Tabungan Bank Syariah Mandiri .................................................
41
1.
44
BSM Tabungan Mabrur .........................................................
vii
2.
BSM Tabungan Berencana ....................................................
45
3.
BSM Tabungan Simpatik ......................................................
47
4.
BSM Tabungan Investa Cendekia..........................................
49
BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Pengelolaan Tabungan Haji ..........................................................
53
B. Sistem Yang Dikembangkan .........................................................
59
C. AnalisisSistem ...............................................................................
64
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................
68
B. Saran-Saran ...................................................................................
69
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah Pergi haji bagiseorangMuslim erat kaitanya dengan niat dan keinginan yang kuat. Banyak kisah yang berkembang di masyarakat yang menceritakan seseorang yang tidak mampu secara finansial tetapi secara tiba-tiba Allah mengundangnya ke Baitullah melalui perantara bantuan orang lain. Dalam kenyataan sebaliknya, banyak umat Islam yang mampu secara finansial tetapi tidak punyaniatuntukmenunaikannya. Momentum haji bagi umat Islam memiliki makna tersendiri.Selain sebagai ritual keagamaan dalam rukun Islam yang terakhir, haji memiliki semangat moral, spiritual dan intelektual bagi
yang menunaikannya.
Sehingga ibadah haji memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam proses perubahan masyarakat kearah yang lebih baik.1 Haji sebagai ibadah, akhir lebih sekedar prosesi ritual umat Islam terhadap Kewajiban pelaksanaan rukun Islam kelima. Ibadah Haji adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah dengan melaksanakan rukun dan wajib haji, sehingga ibadah haji manifestasikan titik simpul dialogis antara kesadaran spiritual dengan kecerdasan rasional. 1
Fini, Fitriani, “Strategi Pelayanan Produk Tabungan Haji Arafah Pada PT.Bank Muamalat Indonesia Cabang Bumi Serpong Damai (BSD) Tanggerang“ (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, 2013). h. 1
1
2
Untuk itu calon jama’ah haji perlu memahami kajian perbedaan mazhab seputar pelaksanaan ibadah haji dan umrah dengan ragam pendekatan yang kompeherensip, baik secara doktrinal, teoritis, historis, filosofis, maupun kultural dengan mempertimbangkan konteks umat Islam Indonesia, khususnya calon jam’ah Haji dari DKI Jakarta. 2 Berangkat haji ke Tanah Suci yang merupakan cita-cita umat Islam, di dalamperjalanannya memerlukan biaya yang cukup besar.Untukituharus ada perencanaan dan persiapan yang matang sebelumnya. Banyak cara yang ditempuh seorang Muslim dalam mewujudkan cita-citanya itu. Salah satu upaya adalah dengan jalan menabung di bank. Indonesia merupakan negara yang jauh jaraknyadari tanah suci Mekah dan
Madinah.Dengandemikianbagiseseorang
yang
inginberangkat
haji
membutuhkan biaya yang cukup besar. Bagi mereka yang berkecukupan bahkan lebih secara finansial dapat menunaikannya secara cepat, namun bagi mereka yang penghasilan pas-pasan dan kekurangan bisa langsung naik haji salah satu upaya adalah dengan cara menabung di tabungan haji. Ibadah haji yang merupakan suatu ibadah yang wajib dilaksanakan setiap muslim yang mampu hanya sekali seumur hidupnya, jumlah dan peminatnya setiap tahun semakin bertambah. Banyak cara yang ditempuh, seperti bagi kaum Muslim yang kehidupannya pas-pasan dari segi materi, 2
Hidayat manarul, Manasik Haji dalam Tinjauan Faham Ahli Sunnah Wal Jamaah, Ciputat, ABHUNU, 2010 h. 1 -3.
3
dapatberangkat dengan carasistem penghimpunan dana menjadikan dana terkumul pada satu tempat atau perusahaan yang pada hal ini adalah Bank Syariah Mandiri, dikatakan dengan sistem tabungan haji lebih kepada sistem dimana orang-orang mengumpulkan atau menyimpan uagnya untuk membayar haji (menghimpun).Sehingga dengan sistemtabungan haji ini orang mempunyai harapandapat pergi haji.Sehingga tabungan haji adalah suatu simpanan perencanan yang dilakukan orang perorangan yang mempunyai rencana menunaikan ibadah haji.3 Butuh perencanaan yang cukup matang untuk mereka yang tidak cukup secara financial tetapi mempunyai keinginan yang tinggi dalam memenuhi kewajiban ibadah ke tanah suci, di Indonesia mereka dapat melakukannya melalui tabungan haji yang disediakan oleh bank-bank syariah. Sehingga dengannya diperoleh nomor porsi kursi haji tahun berikut dengan membayar melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) yang merupakan sejumlah dana yang harus dibayar oleh warga negara yang akan menunaikan ibadah haji4. Syarat haji dalam problematika persiapan ibadah haji yaitu istitha’ah dalam ibadah haji, yaitu istitha’ah secara sederhana dapat diartikan kemampuan menunaikan ibadah haji. Ada dua macam criteria istitha’ah. 3
Hendra Kholid, “Tabungan Haji”, artikel diakses pada 26 April 2011 dari http://hendrakholid.net.
4
Undang-Undang Republik Indonesia. Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji (jakarta: Undang-Undang Republik Indonesia,2008),h.2
4
Pertama istitha’ah secara langsung (kemampuan priadi, secara mandiri), dan kedua istitha’ah tidak langsung (mampu melaksanakan haji tetapi yang mengerjakan orang lain). Bentuk istitha’ah yang pertama, mensyaratkan empat hal yaitu : pertama bekal yang cukup, kedua kendaraan, ketiga perjalanan dan keempat badan. Bentuk istitha’ah yang kedua terjadi apabila seseorang mampu haji, hanya saja dengan meminta pertolongan orang lain. Kasus semacam ini terjadi bagi orang kaya haya saja ia tidak dapat menunaikan ibadah haji itu karena : satu keras yang sulit diharapkan kesembuhannya, dua ada udzur alamiah (tua) atau karena faktor lainnya. Sementara itu komisi fatwa majelis ulama indonesia memutuskan bahwa keputusan musyawarah alim ulama yang diadakan pada tahun 1975 tentang istitha’ah yang selengkapnya berbunyi “ orang islam dianggap mampu (Istitha’ah) melaksanakan ibadah haji, apabila jasmaninya, ruhaninya, dan perbekalan, memungkinkan untuk menunaikannya tanpa melantarkan kewajiban terhadap keluarga, dianggap memadai. Sementara itu, komisi fatwa MUI DKI Jakarta menuliskan, para ulama telah bersepakat bahwa salah satu ibadah haji adalah memiliki kemampuan istitha’ah yang dimaksud istitha’ah dari segi harta untuk membayar biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) sesudah kebutuhan primer (sandang , pangan dan perumahan) beserta keluarga terpenuhi, dan sesudah terbebas dari hutang
5
piutang baik kepada manusia ataupun kepada Allah SWT. Misalnya nadzar, kafarat, dan zakat. Mengenai pengertian istitha’ah yang menjadi syarat wajib haji memang terdapat perbedaan penafsiran dikalangan ulama. Menurut Rasyid Ridha dan Muhammad Anduh, istitha’ah itu berarti mampu untuk sampai ke Baitullah dan kemapuan itu berbeda bagi setiap orang, tergantung jauh atau dekatnya dari Baitullah dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing. Tetapi kebanyakan ulama menafsirkan istitha’ah dengan mempuyai bekal haji dan biaya transportasi haji PP, disamping nafkah untuk keperluan keluarga yang ditinggalkan di tanah air. Berkaitan dengan definisi istitha’ah itu, dalam Hamisy kitab Bughhyat Al-Mustarsyidin karangan Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin Umar dikatakan, Apabila sesorang memiliki rumah, sawah, atau pekarangan, atau harta lainnya, dan nilainya telah mencukupi untuk biaya pergi pulang haji, maka harta itu miskin. Pendapat hamir sama dinyatakan Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin Umar dalam kitabnya Bughyat Al-Mustarsyidin semua kelebihan harta kuning yang dimiliki (kecuali kitab fikih) yang tidak boleh dijual : alat perang, alat bekerja, pelengkap kosmetika istri, dan baju pantas pakai sehari-hari Dalam Ibadah Haji Pemerintah berhak menentukan Istitha’ah yang harus dipenuhi umat Islam, demi menjaga keselamatan dan kemaslahatan mereka dan keluarga yang ditinggalkan. Misalnya, Istitha’ah itu mensyaratkan
6
adanya sehat jasmani dan rohani, aman perjalanan, serta aman pula situasi d tanah suci, dan bagi wanita harus disertai suami atau mahramnya. Demikian juga larangan pergi haji bagi wanita hamil harus ditaati demi menjaga kesehatan dan keselamatan wanita itu sendiri serta janin yang dikandungnya. 5 Salah satu produk tabungan haji syariah adalah Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri. Produk ini berupaya untuk membantu masyarakat yang tidak mampu yang berkeinginan pergi haji dengan system pengelolaan dananya secara profesional.Bagaimana “Sistem Pengelolaan Tabungan Haji Bank Syariah Mandiri.”penulis mengangkatnya menjadi tema penelitian dalam skripsi ini.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Untuk memberikan gambaran yang terarah dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah penelitiannyahanya pada “Sistem Pengelolaan Tabungan Haji Bank SyariahMandiriCabangCiputat” penulis memilih bank syariah mandiri cabang ciputat dikarenakan produk tersebut sudah banyak peminatnya dan produk tersebut sangat membantu dalam membantu nasabahnya . Untuk
itu
rumusan
masalahnya
adalah
“Bagaimana
system
pengelolaan tabungan haji Bank Syariah Mandiri?”
5
Hidayat manarul, Manasik Haji dalam Tinjauan Faham ahli Sunnah Waljamaah, Ciputat ABHUNU, 2010 h. 50-52
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini untuk memberikan jawaban terhadap pokok masalah penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah memperoleh gambaran tentang pengelolaan tabungan haji bank syariah mandiri. Dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan tabungan mabrur tersebut dalam meningkatkan nasabahnya.
2.
Manfaat penelitian Manfaat daripenelitian skripsi ini adalahdiketahuinyacarasistem pengelolaantabunganmabrur di Bank SyariahMandiri. Dan serta selain informasi yang menghasilkan keputusan yang tepat bagi perusahaan dan dalam menghasilkan keputusan untuk mencapai visi,misi dan tujuan perusahaan. Dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis dengan menemukan solusi terhadap konsumen.
D. Metode Penelitian 1.
Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analisis yakni menggambarkan datadata yang dianalisis untuk mengambil kesimpulan lebih lanjut. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah jenis
8
penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif tertulis dengan informasi dari orang yang terlibat dalam objek. 6 Data yang dibuat melalui studi kepustakaan adalah berupa informasi yang diperoleh dengan mempelajari, menelaah dan mengkaji buku-buku yang erat kaitannya dengan masalah yang akan dibahas. Sementara memperoleh data lapangan, penulis mengadakan pendekatan secara langsung dengan mengunjungiobyek yang akan diteliti seperti gambaran umum lokasi penelitian di Bank Syariah Mandiri. 2.
Tehnik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian terdiri atas: a. Observasi Penulis mengadakan pengamatan langsung ke Bank Syariah Mandiri yang terletak diCiputat untuk memperoleh data yang akurat tentang gejala, peristiwa dan kondisi aktual yang terjadi pada masa kini. b. Wawancara Penulis mengadakan tanya jawab dengan kepala bidang penelitian yang dianggapnya layak untuk mewakili pimpinanan Bank Syariah Mandiri.
6
Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1998), Cet. Ke-2,h.3
9
c. Dokumentasi Data-data yang diperlukan untuk mencari data dokumentasi bank syariah dengan alat pengumpulan data sesuai yang dibutuhkan oleh penulis. 3.
Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang dibutuhkan adalah : a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara kepada pihak bank yang berkopeten serta dikuatkan dengan dokumendokumen yang dimiliki oleh bank syariah mandiri. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur literatur kepustakaan, seperti buku, majalah, jurnal, internet dan sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi ini.
E. Tinjauan Pustaka Sebelum masuk lebih jauh mengenai pembahasan penelitian ini, ada beberapa penelitian terdahulu yang mengangkat pembahasan yang hampir sama dengan yang dituliskan oleh penulis, namun tentunya ada sudut perbedaan dalam hal pembahasan maupun obyek kaji andalam penelitian ini, adapun penelitian tersebut diantaranya adalah: 1. MOH.JAZULI 106046101658, “Competitive advantage Produk Tabungan Haji Mabrur Bank Syariah Mandiri Dengan Tabungan Mega Syariah Haji ib Bank Mega Syariah“,Skripsi ini membahast entang bank jasa perbankan
10
di indonesia yang menawarkan layanan tabungan haji. Diantara bank syariah yang mengeluarkan produk tabungan haji adalah bank syariah mandirid an bank mega syariah. Serta masih bisa menghasilkan hasil yang akurat untuk pengelolaan data agar bisa membedakan dengan bank-bank lain. 2. Ihdini Maulida Rahmah 106046101636, “Manajemen Pengelolaan Dana Tabungan Haji BNI Syariah Cabang Jakarta Selatan”, penulis menemukan bahwa pengelolaan dana tabungan haji di BNI Syariah dengan menggunakan pool of opproach, BNI syariah mestinya melakukan kerja sama yang baik dengan pemerintah dan juga kelompok bimbingan ibadah haji lebih maksimal. Maka perbedaan dengan peneliti membahas tentang sistem pengelolaan tabungan mabrur bank syariah mandiri dalam meningkatkan pengelolaan di bank tersebut. 3. FINI FITRIANI 108053000049, “Strategi Pelayanan Produk Tabungan Haji Arafah Pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Bumi Serpong Damai (BSD) Tanggerang”, Strategi pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada nasabah dengan standar yang sudah ditetapkan. Kemampuan tersebut ditunjukan oleh sumber daya manusia dan sarana dan prasarana yang dimiliki. Oleh sebab itu penulis bisa membedaan antara bank yang satu dengan bank-bank lain. Jika d bank syariah mandiri tabungan haji dinakamakan tabungan mabrur maka di Bank Muamalat tabungan tersebut dinamakan tabungan haji arafah.
11
F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penyusunan yang dimaksud adalah seperti yang diuraikan dibawah ini agar dapat kejelasan arah pembahasan masalah yang dihadapi, BAB I PENDAHULUAN. Bab ini sebagaimana gambaran umum tentang penulisan skripsi pada bab ini diuraikan latar belakang masalah dan pembatasan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian,metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis menguraikan tentang teori system pengelolaan tabungan haji meliputi :pengertian sistem, unsur-unsur sistem, cirri-cirri sistem, tujuan sistem, pengembangan system ekonomi islam. Pengertian pengelolaan, meliputi: peranan pengelolaan, pengelolaan perbankan syariah, pengertian. Pengertian tabungan meliputi: pengertian produk tabungan haji, manfaat tabungan haji, pengertian haji, ketentuan-ketentuan ibadah haji, ongkos naik haji, dan transportasi haji. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dalam bab ini dengan membahas gambaran umum perusahaan diantaranya meliputi :sejarah berdirinya Bank Syariah Mandiri, struktur organisasi dan program Bank Syariah Mandiri. BAB IV HASIL TEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN.Dalam bab ini dengan menguraikan analisis pokok pemikiran permasalahan yaitu: pengelolaan tabungan haji, sistem yang dikembangkan dana analisis sistem.
12
BAB V PENUTUP. Dalam bab ini penulis membahas denga membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang merupakan jawaban dari perumusan masalah diatas. Selain itu, memberikan saran yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas untuk memperoleh solusi dari permasalahan itu.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Sistem 1. Pengertian Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Yunani “syestema” yang mempunyai pengertian demikian : a. Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian. b. Hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen secara teratur.1 Menurut Kamus Besar Indonesia, kata sistem secara Etimologi berarti “susunan, aturan”, sedangkan secara Teminologi, sistem berarti perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas misalnya sistem perencanaan makanan, sistem pernapasan dan sistem komunikasi.2 Sistem adalah sebagian tata hubungan diantara dua atau lebih komponen (unsur) yang bersifat saling mempengaruhi
(independent
components)saling ketergantungan kesekian objek (komponen) tersebut membentuk suatu keadaan yang nyata atau suatu kesatuan (etinity) , 1
Tatang Amirin, pokok-pokok Teori Sistem, ( Jakarta,: PT. Raja Grafindo Persada, 2001),h.1. 2 Hasan Alwi, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), cet ke-2.
9
10
komponen tersebut selalu dalam keadaan berfungsi atau bergerak membuat kesatuan di dalam keadaan seimbang dan berfungsi (home astatis).3 Istilah sistem menunjuk pada dua hal, yaitu pada suatu wujud (entitas) atau benda yang memiliki tata aturan atau susunan struktural dari bagianbagiannya, yang kedua, menunjuk pada suatu rencana, metode, alas atau tata cara mencapai sesuatu.4 Lebih lanjut dijelaskan bahwa sistem terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem sebagai suatu wujud (entitas), dan sistem sebagai metode.5 a. Sistem sebagai wujud (entitas) Suatu sistem biasa dianggap merupakan “suatu himpunan bagian yang saling berkaitan yang membentuk suatu keseluruhan yang rumit atau saling kompleks tetapi merupakan satu kesatuan”. Jadi, yang dimaksud sistem sebagai suatu wujud disini adalah sistem yang terbentuk atas sekumpulan bagian-bagian.Misalnya manusia, mobil, jam, lembaga pemerintah dan lain-lain. b. Sistem sebagai suatu metode
3
A.Muis, komunikasi Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), cet.1, h.27 Tatang M.Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, h.15 5 Tatang M.Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, h.4-6 4
11
Sistem dalam arti wujud (entitas) bersifat deskriptif , konsep pengertian sistem sebagai suatu metode ini dikenal dengan pengertian umum sebagai pendekatan sistem (sistem approach). Pada dasarnya pendekatan ini merupakan penerapan metode ilmiah didalam usaha memecahkan masalah.6 2. Unsur-Unsur Sistem Unsur-Unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengelolaan (proccesing) dan keluaran (output). Disamping itu satu sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik (feedback) dapat berasal dari output tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sekitarnya. a. Input (masukan) adalah proses dimana segala macam data atau bahan yang dibutuhkan dikemukakan, kemudian data-data yang terkumpul mengalami sebab proses untuk dapat menghasilkan output (keluaran) sistem yang dimaksud. b. Procces (proses) Proses adalah dimana segala macam kegiatan dikelola atau dijalankan sesuai dengan tujuan tertentu. Salah satu contohnya adalah proses pelatihan, agar suatu proses dapat berjalan baik, maka perlu adanya sistem media baik tulisan, ataupun metode yang digunakan dalam proses
6
Tatang M.Amirin, Pokok-pokok Teori Sistem, h.6-7
12
sebuah pelatihan serta materi pelatihan yang digunakan untuk proses sebuah pelatihan yang digunakan untuk diproses agar sesuai dengan tujuan. c. Output (keluaran) adalah hasil dari input dan proses yang telah dilakukan apakah sesuai dengan tujuan atau tujuan dari terbentuknya sebuah sistem. Dari keluaran tersebut mengalami proses timbal balik (feedback) dan dapat dijadikan sebagai evaluasi mendatang yang merupakan ddari input selanjutnya. Organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang tentunya akan memiliki semua unsur-unsur ini7 3.
Ciri-Ciri Sistem Ciri adalah tanda-tanda khusus yang membedakan sesutau dengan yang lain. Ciri-ciri sistem menurut Churchman adalah : a. Sasaran dari keseluruhan sistem secara bersama-sama adalah kinerja yang terukur. b. Linkungan sistem c. Sumber-sumber sistem d. Komponen-komponen sistem, dan e. Manajemen
sistem,
yaitu
perencanaan
dan
pengelolaan
dan
pengendalian sistem yang bersangkutan. 8
7
Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus M,Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta : UGM Press,2001), Cet.Ke-4,h.9 8 H.Nasuka, Teori Sistem, (Jakarta : Prenada Media, 2005),h.21.
13
Sedangkan menurut Hans E.Kawulusan, seperti yang dikutip oleh M.Arif Djamaludin dalam buku Sistem Perencanaan Pembuatan Program dan Anggaran (suatu pengantar), ciri-ciri dari sebuah sistem adalah : a. Selalu terarah pada tujuan tertentu; b. Adanya penanggulangan akan ketahanan dalam komponen-komponen atau bagian-bagian yang ada dalam suatu sistem; c. Adanya faktor-faktor tertentu dalam kerja sama antar- komponen yang memungkinkan tercapainya tujuan; d. Dapat beradaptasi dengan lingkungan. 9
4. Tujuan Sistem Tujuan sistem menurut Von Bertalanffy yang diktif oleh H.Nasuka mengemukakan sebagai berikut: a. Adanya kecenderungan umum ke arah keterpaduan pada berbagai ilmu, baik alam maupun sosial. b. Keterpaduan tersebut tampak terpusat dalam teori sistem umum.Teori tersebut dapat menjadi alat yang penting untuk mencapai tujuan melalui teori yang eksak dalam bidang ilmu nonfisik.
9
M.Arif Djamaluddin, Sistem Perencanaan Pembuatan Program dan Anggaran (suatu pengantar), (Jakarta : Ghalia Indonesia), cet. Ke-4, h.46.
14
c. Pengembangan penyatuan prinsip-prinsip ke arah “yang bersifat vertical” dengan menarik hal-hal yang umum (universe) dari masing-masing ilmu, sehingga teori ini membawa kita mendekati tujuan untuk kesatuan ilmu. d. Mendorong ke arah yang memerlukan banyak keterpaduan dalam kegiatan ilmiah. 10 Penciptaan atau pencapaian sesuatu yang bernilai itu dilakukan dengan memadukan dan mendayagunakan berbagai macam bahan dengan sesuatu cara tertentu. B. Pengelolaan 1. Pengertian Pengelolaan Dalam kamus bahasa Indonesia, pengelolaan berasal dari kata “kelola” yaitu mengendalikan, menyelnggarakan, dan mengurus.Pengelolaan adalah diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu.11 Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan-perbedaan. Hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut yang berbedabeda.Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan 10
H.Nasuka, Teori Sistem Sebagai Salah Satu Alternatif Pendekatan Ilmu Agama Islam, (Jakarta: Kencana, 2005) h.2. 11 Hasan Alwi, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta, : Balai Pustaka,1991), Cet.ke-9 h.623
15
dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari pada prinsipnya definisi-definisi tersebut mengandung pengertian dan tujuan yang sama. 2. Peranan dan Pengelolaan Saat ini, peranan bank mendukung kemajuan “urusan pembayaran, perdagangan dan pembangunan ekonomi” karena ia berperan untuk mengumpulkan dana (tabungan) dan menjadi sumber pembayaran modal (kredit) kepada perusahaan. Bank sebagai pihak manajemen pembayaran mendorong kemajuan perdagangan barter kepada perdagangan uang seterusnya kepada perdagangan kredit, sehingga pembangunan ekonomi semakin maju dan bahkan bahkan bank boleh dikatakan sebagai jantung dan pusat perekonomian yang harus dimanfaatkan oleh setiap perusahaan, jika ingin maju. Secara rinci, dapat dikemukakan bahwa peranan perbankan diantaranya adalah :12 a. Pengumpul dana atau (tabungan) dan pembeli kredit. b. Tempat menabung yang efektifitas-produktifitas bagi masyarakat. c. Pihak manajemen pembayaran, bahkan penjamin perdagangan dengan letter of credit (L/C) dan bank penjaminnya. 12
Malayu S. P. Hasibuan, (Yogyakarta:1996) cet.1 hlm.16
Sistem
Perbankan
Syariah
di
Indonesia
16
d. Memperlancar dan mempercepat masa pembayaran dengan inkaso, pemindahan, kliring dan lain-lainnya. e. Stabilisasi moneter dengan mengatur JUB melalui paket-paket perbankan. f. Indle
money(hoarding) atau penimbunan tabungan dapat dikurangi
sehingga uang itu lebih produktif bagi pemiliknya dan biaya pembangunan ekonomi. g. keamanan tabungan akan lebih terjamin.
C. Tabungan Haji 1. Pengertian Produk Tabungan Haji Tabungan Haji adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat nasabah menunaikan ibadah Haji atau pada saat tertentu sesuai dengan yang diperjanjikan.Simpanan ini menerapkan imbalan dengan sistem bagi hasil al-mudharabah. Tabungan mudharabahyaitu tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah.13 Mudharabah mempunyai dua bentuk, yaitu mudharabah mutalaqah dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. Dalam hal ini, Bank Syariah bertindak sebagai mudharib (pengelola dana). 13
Euis Amalia, dkk, Konsep dan Mekanisme Bank Syariah, Rujukan Konseptual untuk Praktek Bank Mini Syariah (Jakarta : Fakultas Syariah dan Hukum UIN), H.23
17
Bank Syariah dalam kapasitasnya sebagai mudharib, mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertindak dengan prinsip Syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. 14Sesuai Surat Keterangan Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji No. D/146 Tahun 1998 tanggal 13 Agustus 1998, Tabungan Haji dalam pelaksanaannya menggunakan prinsip mudharabah, yaitu bentuk tabungan yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah haji sesuai keinginan penabung.Tabungan Haji yang dikeluarkan oleh bank-bank, baik konvensional maupun Bank Syariah mempunyai beberapa keuntungan bagi pihak penabung, bank maupun untuk perekonomian.15
2.
Manfaat Tabungan Haji Tabungan
Haji
dimaksudkan
untuk
membantu
nasabah
mempersiapkan Ongkos Naik Haji (ONH) dan membantu nasabah untuk melakukan pendaftaran haji langsung ke Kementrian Agama secara on-line. Jika waktu pendaftaran Haji sudah dibuka, bank akan mendaftarkan nasabahnya sebagai calon Jama’ah Haji hingga mendapatkan kepastian untuk berangkat pada musim haji berikutnya. 14
Adiwarman Karim, Bank Islam : Analisis Fikih dan Keuangan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004),h.272.
15
Hasan Ali,M.Nadratuzzaman Hosen, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (Jakarta,2007), h.94
18
Kelebihan dari tabungan Haji, yaitu bank juga dapat memberikan dana talangan pada nasabah yang ingin naik haji tetapi masih memiliki kendala arus kas. Tentunya dengan memastikan terlebih dahulu bahwa sang penabung mampu untuk melunasi biaya Ongkos Naik Hajinya (ONH) sebelum berangkat. Adapun keuntungan yang diperoleh penabung adalah: a.
Dari sisi financial dapat memperoleh keuntungan bagi hasil dari dana haji yang diinvestasikan oleh bank syariah, bagi hasil tersebut menjadi tambahan dari total dana yang dimiliki di bank syariah. Disisi lain, uang juga dikelola, tidak dapat merasa khawatir hilangnya uang yang ditabung. Lain halnya, menyimpan uang untuk keperluan persiapan naik Haji. Jika dirumah akan timbul adanya resiko kehilangan, baik karena pencurian atau karena faktor alam semacam musibah banjir, gempa bumi atau yang lainnya.
b.
Keuntungan spiritual, keuntungan ini tidak didapatkan jika menabung tabungan haji di bank konvensional. Secara spiritual dapat merasakan adanya
kenikmatan
melakukan
transaksi
sesuai
dengan
syariat
islam,karena sistem yang digunakan oleh bank syariah mengacu pada prinsip-prinsip dasar yang ada dalam ajaran Islam yang tanpa riba.
19
D. Haji 1. Pengertian Haji16 Haji mempunyai dua pengertian, yaitu menurut bahasa dan istilah syar’I.makna haji menurut bahasa adalah maksud dan tujuan yang dimuliakan. Menurut istilah syar’i ialah mengunjungi baitul-haram untuk mengerjakan beberapa pekerjaan khusus seperti Thawaf, Sa’i,Wuquf di Padang Arafah, dan lain-lain. Haji merupakan syari’at masa lampau berdasarkan keterangan yang menjelaskan bahwa Adam AS telah mengerjakan haji dan para malaikat pun menyambutnya.Kata al-hajj dalam bahasa arab adakalanya berbunyi al-hajju dan al-hajju dan kleduanya terdapat dalam Al-Qur’an. Sedangkan arti umrah menurut bahasa adalah berkunjung, dan menurut istilah syar’I ialah mengunjungi ka’bah dengan cara khusus, disertai thawaf, sa’I, dan mencukur rambut. 2.
Rukun – Rukun Haji Kata Al-arkan adalah jama’ah dari kata ruknun.Rukun menjadi patokansahnya haji. Karena itu jika seseorang tidak mengerjakannya tidak karenabeban apapun, tetapi hajinya tidak sah, dan ia harus mengulangi hajinya padamasa atau tahun mendatang.
16
Hasan Ayyub, Manasik Haji Lengkap, (Jakarta : PT. Wahana Dinamika Karya, 2002) h. 1
20
Menurut ulama Hanafi, rukun haji terdiri atas wukuf di Padang Arafah, dan memperbanyak thawaf ifadhah (empat putaran, tiga putaran terakhir adalah wajib). Mereka mengemukakan bahwa kedudukan wajib berada di bawah fardhu tetapi diatas sunnah. Menurut mereka, ihram merupakan syarat sahnya haji, dan termasuk rukun haji.17 3. Ibadah Haji Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Kepada kaum muslimin, Allah Swt menjanjikan surga sebagai pahala bagi para haji mabrur. tidak berlebihan jika dengan menunaikan ibadah haji, seorang muslim merasa telah menyempurnakan agamnaya. Dalam konteks masyarakat Muslim Indonesia, gelar haji secara sosiologis juga merupakan status sosial. Dalam konteks indonesia, ibadah haji tidak hanya dilihat sebagai salah satu rukun islam yang wajib dilaksanakan kaum muslim bagi mereka yang mampu tetapi juga memiliki makna sosiologis dan historis sangat berarti. Secara sosiologis dan historis, dapat dikatakan bahwa perkembangan Islam di Indonesia tidak bisa terlepas dari ibadah haji. Rukun Islam kelima ini telah memberikan sumbangan penting dalam bidang intelektual keagamaan dan sosial politik. Tidak berlebihan apabila, sebagaimana akan dijelaskan, peran sentral ibadah haji dalam kehidupan kaum muslimin tersebut telah mendorong pemerintah kolonial Belanda dan 17
Hasan Ayyub, Manasik Haji Lengkap, (Jakarta : PT. Wahana Dinamika Karya, 2002) h. 31.
21
kemudian dilanjutkan pemerintah Republik Indonesia untuk mengurus seluruh proses penyelenggaraan ibadah haji dengan menerbitkan berbagai kbijakan yang bertujuan mengatur pelaksanaan ibadah haji. 18 Haji sebagai ibadah, akhirnya lebih sekedar prosesi ritual umat islam terhadap kewajiban pelaksanaan rukun islam kelima. Ibadah Haji adalah menyengaja berkunjung ke Baitullah dengan melaksanakan rukun dan wajib haji, sehingga ibadah haji sebagai manifestasi titik simpul dialogis antara kesadaran spiritual dengan kecerdasan rasional. Setiap orang akhirnya menjadi semakin sadar akan jati diri dan asal usulnya, betapa lemah dan tak berdaya tanpa bimbingan Allah SWT. Bahkan tidak sedikit, mereka bersimpuh lunglai dan menangis tersedu-sedu didepan Baitullah ,menyesali pilihan hidup yang selama ini dijalani ; menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat. Perintah menunaikan ibadah Haji, pada dasarnya untuk meneladani kesalehan hamba-hamba Allah SWT mulai Adam as, Ibrahim AS, Ismail, dan Hajar, Dalam perjalanannya, pelaksanaan ibadah Haji dilakukan umat Islam menurut pendapat Imam Mazhab mereka, yang satu sama lain bisa jadi tampak kontradiksi. Padahal semuanya tetap mengacu kepada tuntunan yang diajarkan Rasulullah Muhammad saw. Masing-masing imam mazhab mempunyai interpretasi tersendiri ketika menyikapi teks Al-qur’an atau riwayat hadist yang berhubungan dengan pelaksanaan ibadah haji. 18
Basyuni Muhammad M. Refomasi Manajemen Haji, Jakarta FDK press, 2008.h. 17
22
Perbedaan pendapat seputar masalah ibadah haji dan umrah ternyata sangat berpotensi memicu terbukanya wilayah konflik
yang dapat
meregangkan jalinan persatuan dan kesatuan internal umat islam. Agar tercipta suasana penuh toleran dan menghindari fanatik mazhab yang berlebihan, kiranya calon jam’ah haji perlu memahami perbedaan mazhab fiqhdalam pelaksanaan ibadah haji dengan segala problematikannya. Sehingga diharapkan jama’ah haji mampu mengesampingkan klaim, pendapat mazhabnya paling benar dan pendapat mazhab lain yang salah. Mereka akhirnya menyadari, perbedaan itu ternyata bisa menjadi rahmat dan bukannya menyulut pertentangan dan permusuhan yang menguras energi siasia. Untuk itu, calon jama’ah Haji perlu memahami kajian perbedaan mazhab seputar pelaksanaan Ibadah Haji dan umrah dengan ragam pendekatan yang kompeherensip, baik secara doktrinal, teoritis, historis, filosfis, maupun cultural dengan mempertiombangkan konteks Islam Indonesia, khususnya calon jama’ah Haji dari DKI Jakarta.19
19
Moenawar Chalil, Manasik Haji Dalam Tinjauan Faham Ahlissunnah waliamaah tahun 2010. h.1-3
23
4.
Ongkos Naik Haji Biaya penyelenggaraan Ibadah Haji yang disingkat menjadi BPIH, sebelumnya dikenal ONH (Onkos Naik Haji), ditentukan secara bervariasi setiap tahunnya. Naik atau turunnya BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) sangat ditentukan oleh fluktuasi harga atau biaya angkutan, pemondokan, dan lain sebagainya. Jadi, BPIH pada dasarnya ditentukan mengacu pada kondisi pasar.Dan ongkos naik haji untuk saat ini berjumlah senilai Rp 25. 100.000,Sesuai
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
1999
Tentang
Penyelenggaraan Haji, rencana BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji) disusun oleh pemerintah, dalam penyusunan rencana ini dilakukan pembahasan dan perhitungan secara cermat dengan mengkaji komponenkomponen pembiayaan serta melibatkan pihak Perbankan, Bank Indonesia, Departemen Perhubungan, perusahaan penerbangan (PT Garuda Indonesia dan Saudia
Airlines), Departemen Kesehatan, para pakar dari perguruan
tinggi dan pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam. Jadi, usaha untuk menetapkan BPIH dilakukan melalui proses panjang dan pengkajian dan pembahasan yang mendalam. Dan dalam proses penentuannya, situasi pasar global juga berpengaruh. Dalam penentuan BPIH, pemerintah senantiasa
24
mempertimbangkan berbagai segi, seperti ekonomi, sosial dan politik serta berupaya menyelami masyarakat umum.20 5. Akomodasi Haji Akomodasi haji adalah segala keperluan dalam keberangkatan, penginapan, makan, dan transportasi jamaah haji sejak awal keberangkatan sampai kepualangannya ke Tanah Air.Akomodasi haji dapat berubah sesuai mekanisme pasar dan dengan selisih dan fluktuasi nilai Dolar ke Rupiah.Seperti dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Agama, Senin, 1April 2013, disepakati BPIH rata-rata sebesar 3527 dolar AS atau turun 90 dolar AS dari tahun lalu sebesar 3617 dolar AS.Dalam mata uang rupiah, BPIH tahun ini rata-rata sebesar Rp 33.859.200. 21 Total biaya 3.527 dollar AS itu meliputi berbagai biaya, dengan rincian besaran rata-rata dan komponen BPIH yang dibayarkan langsung oleh jemaah haji (direct cost) adalah sebagai berikut: a. Rata-rata biaya penerbangan haji dari Embarkasi ke Arab Saudi sebesar 2,163 dollar AS; b. Biaya pemondokan di Makkah dan Madinah 959 dollar AS; dan
20
Muhammad M. Basyuni Reformasi Manajemen Haji, Jakarta FDK press, 2008. H.90-91 21 http://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/biaya-haji-2013.html, diakses 21 September 2013 jam 15.4.
25
c. Living Allowance jemaah haji selama di Arab Saudi sebesar 405 dollar AS Untuk masing-masing embarkasi di Indonesia, besaran BPIH bermaacammacam.Dari 12 embarkasi, BPIH paling besar ada di embarkasi Makasar dengan 3.807 dolar AS.Sedangkan embarkasii yang paling murah BPIHnya adalah embarkasi Aceh dengan 3.253 dolar AS. Selain dua embarkasi tersebut, BPIH 10 embarkasi lainnya antara lain, embarkasi Solo sebesar 3.542 dolar AS, Surabaya 3.619 dolar AS, Banjarmasin 3.733 dolar AS, Balikpapan 3.744 dolar AS, Lombok 3.782 dolar AS, Medan 3.263 dolar AS, Batam 3.357 dolar AS, Palembang sebesar 3.381 dolar AS, Padang 3.329 dolar AS dan embarkasi Jakarta sebesar 3.522 dolar AS. BPIH
yang
langsung
dibayarkan
jamaah
mencakup
biaya
penerbangan, pemondokan di Makkah dan Madinah serta 'living allowance'.Namun, tambah Ledia, pemerintah memberi subsidi pada BPIH sebesar 30 persen. Komisi VIII telah menyepakati tambahan subsidi BPIH menjadi Rp 2,3 triliun dibanding sebelumnya Rp 1,7 triliun.Pemberian subsidi sebesar ini diambil dari dana optimalisasi setoran awal jamaah.
26
Subsidi ini diberikan untuk subsidi pemondokan di Mekah dan sewa hotel di Madinah. 22 Dalam
rangka
penyelenggaraan
ibadah
haji
khusus
tahun
1434H/2013M. Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan kuota haji khusus sebanyak 17.000 orang dan besaran BPIH Khusus sebesar USD 8.000 tiap jamaah. Penetapan kuota haji khusus ditetapkan dalam KMA No. 58 Tahun 2013, sedangkan penetapan besaran biaya penyelenggaran ibadah haji khusus ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Agama No. 60 Tahun 2013. Pemerintah menetapkan minimal Besaran BPIH haji khusus dalam rangka menjamin peningkatan kualitas layanan penyelenggaraan ibadah haji khusus oleh Penyelenggara Ibadah Haji Khusus sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimal). Kementerian Agama meminta kepada PIHK agar mensosialisasikan kepada jamaah haji khusus untuk melakukan persiapan pelunasan BPIH.Pelunasan BPIH haji khusus dimulai sejak tanggal 22 April 2013 sampai dengan 3 Mei 2013 untuk tahap pertama.Sedangkan periode pelunasan tahap kedua dimulai sejak tanggal 7 Mei 2013 sampai dengan 14 22
http://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/biaya-haji-2013.html, diakses 21
September 2013 jam 15.4.
27
Mei 2013. Pelunasan dilakukan pada bank tempat setor awal atau pada bank yang sama.23
23 http://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/bpih-khusus-onh-plus2013ditetapkan.html. Diakses 21 september 2013 jam 16.00.
BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
A. Sejarah Bank Syariah Mandiri
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis
luar
biasa.Pemerintah
akhirnya
mengambil
tindakan
dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari
27
28
situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.1
Sebagai tindak lanjut dari keputusan manager, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).
Tim
Pengembangan
Perbankan
Syariah
memandang
bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT .Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh
1
karenanya,
Tim
Pengembangan
Perbankan
Syariah
segera
http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip pada 7 mei 2013
29
mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi Bank Umum Syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilainilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.2
2
http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip pada 7 mei 2013
30
B. Profil Perusahaan Nama:
PT Bank Syariah Mandiri
Alamat:
Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia
Telepon:
(62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)
Faksimili:
(62-21) 3983 2989
Situs Web:
www.syariahmandiri.co.id
Tanggal Berdiri:
25 Oktober 1999
Tanggal Beroperasi:
1 November 1999
Modal Dasar:
Rp2.500.000.000.000,-
Modal Disetor:
Rp1.158.243.565.000,-
Kantor Layanan:
796 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia
Jumlah jaringan ATM BSM:
825 ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri 10,361, ATM Bersama 47,669 unit (include ATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 50,316 unit, EDC BCA 196,870 unit, ATM BCA 10,596 dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) 7,435 unit.
Jumlah Karyawan:
16.554 orang (Per Mei 2013)
Kepemilikan Saham 1. PT Bank Mandiri (Persero)Tbk.:
231.648.712 lembar saham (99,999999%)
2. PT Mandiri Sekuritas:
1 lembar saham (0,000001%).
31
C.
Visi dan Misi Visi Bank Mandiri adalah “ Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha. Sementara misinya adalah: 1.
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
2.
Mengutamakan
penghimpunan
dana
konsumer
dan
penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM 3.
Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat
D.
4.
Mengembangkan nilai-nilai syariah universal
5.
Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
Peta Pendidikan Keuangan Syariah
Di Indonesia, sedikitnya dibutuhkan 200 ribu bankir untuk perbankan syariah hingga lima tahun mendatang (Republika Online, 17 Okto ber 2011). Sejauh ini, 70 persen tenaga profesional di perbankan syariah justru direkrut dari bank-bank konvensional.Sementara latar belakang yang dimiliki belum mendukung kualitas industri keuangan syariah. Sayyid Tahir dalam tulisan beliau Islamic Finance – Undergraduate Education pada jurnal yang dipublikasikan oleh Islamic Development Bank (IDB), Islamic Economic Studies, Vol. 16 No. 1 & 2, Agustus 2008 & Januari
32
2009, mengungkapkan bahwa yang memfasilitasi kebutuhan pengajaran keuangan syariah adalah para ekonom syariah yang sebenarnya belum memiliki keahlian dalam keuangan syariah secara profesional. Para praktisilah yang sesungguhnya
mengaplikasikan
ilmunya
pada
industri
keuangan
syariah.Mereka pula yang mengantarkan, mengenalkan dan mempraktikkan langsung kepada masyarakat, sehingga memberikan dampak terhadap persepsi masyarakat.
Menurut Sayyid Tahir, sejumlah negara telah mengembangkan pendidikan ekonomi dan keuangan syariah, sebagai upaya memenuhi kualitas SDM yang dibutuhkan. Pakistan telah memulai program ini dengan mendirikan International Islamic University, Islamabad pada 11 Nopember 1980. Universitas ini fokus pada dua spesialisasi ekonomi, yaitu fasih bahasa arab dan ahli dalam Usul Fiqh dan Fiqh, serta unggul dalam ekonomi modern dan dasardasar ekonomi syariah. Selanjutnya, tahun 1985, Pakistan mulai membuka program master dan doktoral.International Institute of Islamic Economics (IIIE) membuat pelatihan untuk para dosen dan pejabat senior di pemerintahan dan perbankan.Hasilnya,
pada
tahun
1991,
Mahkamah
Syariah
Pakistan
mendeklarasikan bahwa semua bentuk bunga, termasuk yang dipraktikkan di perbankan adalah riba.Kemudian industri keuangan syariah mulai tumbuh
33
Sementara itu, di level sarjana sudah mulai diwajibkan mata kuliah yang terkait dengan perbankan dan keuangan syariah pada tahun akademik 19971998. Sehingga, pada tahun 2002 dikeluarkan lisensi bank syariah komersial pertama di Pakistan. Tahun 2007, program B.Sc (Hons) Perbankan dan KeuanganIslam ditawarkan dengan 136 SKS wajib serta program terpisah untuk pengembangan keahlian Bahasa Arab. Sedikit berbeda dengan Pakistan yang telah memulai dengan pendidikan mendasarnya, Malaysia memulai industri keuangan syariah melalui kerangka legal pada tahun 1983.Dasar hukum legal ini kemudian menjadi stimulus industri tersebut yang dimulai dengan pendirian bank syariah dan asuransi syariah pertama pada tahun 1984. Di tingkat universitas, program perbankan dan keuangan syariah kemudian diperkenalkan, seperti di Universiti Teknologi MARA (UiTM), Universiti Utara Malaysia (UUM), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), serta International Islamic University Malaysia (IIUM). Semua universitas tersebut menawarkan program sarjana, master, dan doktoral khusus ekonomi, perbankan, keuangan dan akuntansi syariah.UiTM memulainya pada 1999 dengan salah satu kewajiban mahasiswanya adalah berpartisipasi dalam magang. UUM menawarkan 115+ SKS program sarjana Keuangan dan Perbankan Islam. Institute of Islamic Banking and Finance menawarkan program Postgraduate Diploma dan PhD Perbankan dan Keuangan Islam.
34
Ada pula universitas yang menawarkan program sarjana syariah namun dengan mayor syariah dan ekonomi, seperti di Universiti Malaya (UM). Di program sarjana ekonominya, UM menawarkan tiga SKS untuk Matakuliah Perbankan dan Keuangan Syariah. Sementara Universiti Putra Malaysia (UPM) menawarkan mata kuliah Keuangan Syariah pada program sarjana ekonomi dan Manajemen Keuangan Syariah pada program sarjana akuntansi. Selain itu, program pelatihan juga ditawarkan oleh sejumlah universitas dan institusi terkemuka di Malaysia, seperti International Center for Education in Islamic Finance (INCEIF). Brunei pun telah aktif dalam pendidikan keuangan syariah. University of Brunei Darussalam telah memiliki minor Perbankan Islam pada Fakultas Studi Bisnis, Ekonomi, dan Kebijakan di level sarjana dengan 15 SKS. Sementara itu, program master untuk perbankan dan keuangan Islam ditawarkan oleh Centre for Islamic Banking, Finance, and Management pada universitas yang sama.
35
E. . STRUKTUR ORGANISASI
Achmad Marzuki Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independent
Abdillah Komisaris
F.
3
Lilis Kurniasih Komisaris
Tardi Koimisaris
Ramzi A. Zuhdi Komisaris
Bagan Organisasi 3
http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip pada 7 mei 2013
36
G. Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) mengawasi operasional BSM secara independen.DPS ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI).Seluruh pedoman produk, jasa layanan dan operasional bank telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Ketua Prof. DR. Komaruddin Hidayat
Dr.Muhammad Syafi’I Antonio, MEc
Drs. H. Mohammad Hiadayat, MBA.
Anggota
Anggota
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah:
1. Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah 2. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank 3. Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank 4. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya
37
5. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank 6. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya. 7.
Direksi YuslamFauzi Direktur Utama
Sugiharto Direktur
Hanawijaya Direktur
AchmadSyamsudin Direktur
Amran Nasution Direktur
Zainal Fanani Direktur
Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat 4 Kepala Cabang
Management Marketing
Accounting Officer
Finance organizer Staff Admin
4
Marketing Officer
Back Office
Teller Customer Service
Dikutip pada tanggal 27 mei hasil wawancara pada Staff Marketing Bapak Saharuddin tempat dikantor Cabang Ciputat
38
H. Program Bank Syariah Mandiri Pembiayaan Modal Kerja Fasilitas pembiayaan jangka pendek yang diberikan kepada pelaku usaha baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing untuk membiayai kebutuhan modal kerja dalam siklus waktu tertentu maksimal 1 tahun. Fitur: 1.
Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan.
2.
Pembiayaan dapat dalam mata uang rupiah dan US Dollar.
3.
Menggunakan prinsip bagi hasil dengan berdasarkan pada revenue sharing.
4.
5.
Pembiayaan dapat bersifat revolving dan non revolving. Pengembalian pembiayaan yang fleksibel sesuai dengan realisasi usaha.
6.
Jangka waktu maksimal 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.
39
1. Pembiayaan Investasi
Fasilitas pembiayaan jangka pendek / jangka panjang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing untuk membiayai kebutuhan investasi berupa rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan atau kebutuhan khusus lainnya yang dinilai layak oleh bank.
Fitur:
a.
Limit pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan.
b.
Pembiayaan dapat dalam mata uang rupiah dan US Dollar.
c.
Menggunakan prinsip jual beli / sewa dengan margin yang disepakati bersama.
d.
Margin pembiayaan fixed selama masa pembiayaan.
e.
Jangka waktu pembiayaan minimal 1 tahun / dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Pembiayaan Kepemilikan Ruko
Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah perorangan atau badan usaha untuk keperluan investasi ruko / rukan dengan skema pembiayaan jual beli.
40
Fitur:
1)
Pembiayaan maksimal 80% (ruko baru) dan 75% (ruko bekas)
2)
Margin pembiayaan fixed selama masa pembiayaan.
3)
Jangka waktu pembiayaan maksimal 10 tahun.
4)
Agunan berupa ruko/rukan yang dibiayai
3. Bank Garansi
Surat penjaminan yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjamin
nasabah
untuk
kepentingan
pemilik
proyek.Surat
penjaminan ini diberikan untuk tujuan pengajuan tender, pelaksanaan proyek, uang muka proyek dan pemeliharaan proyek.
Beberapa bank garansi yang diterbitkan BSM sesuai kebutuhan anda:
a.
Bid Bond / Garansi Penawaran Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka mengikuti tender suatu proyek.
b.
Performance Bond / Garansi Pelaksanaan Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya pelaksanaan pekerjaan atau untuk menjamin pembayaran atas barang yang telah diterima.
41
c.
Advance Payment Bond / Garansi Uang Muka Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya suatu pekerjaan setelah diterimanya pembayaran uang muka.
d.
Maintenance Bond / Garansi Pemeliharaan Bank Garansi yang diterbitkan guna menjamin pemeliharaan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.
4. Letter of Credit
Surat jaminan yang dikeluarkan bank (issuing bank) sebagai suatu jaminan dari pembeli (importer) kepada penjual (eksportir) melalui bank koresponden atas pembayaran terhadap sejumlah barang yang dikirimkannya kepada pembeli.
I. Tabungan BSM Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM. Fitur & Biaya: 1.
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad muthlaqah
2.
Bagi hasil yang kompetitif
mudharabah
42
3.
Onlinedi seluruh outlet BSM
4.
Fasilitas BSM Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM
5.
Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking
6.
Minimum
setoran
awal:
Rp80.000
(perorangan)
dan
Rp1.000.000 (non-perorangan) 7.
Minimum setoran berikutnya: Rp10.000
8.
Saldo minimum: Rp50.000
9.
Biaya tutup rekening: Rp20.000
10.
Biaya administrasi Rp6.000 5
Syarat: a.
Perorangan: 1.
WargaNegaraIndonesia:KTP/SIM/Paspor
2.
Warna Negara Asing: Paspor dan Kartu Izin Menetap
Sementara (KIM/KITAS).
5
http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip pada 7 mei 2013
43
b.
Non-Perorangan:
1.
Badan Hukum: a.
Bukti
diri/identitas
pengurus
berupa
fotokopi
KTP/KITAS/Paspor seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar b. Akte Pendirian/Anggaran Dasar dan Akta Perubahan Surat keterangan domisili, SIUP/Ijin usaha dari
a.
instansi yang berwenang, TDP, NPWP b.
Surat penunjukkan khusus sebagai Kepala Cabang atau Kepala Bagian Keuangan/Bendaharawan dari suatu Perusahaan /Badan /Instansi jika diperlukan
2.
Non Badan Hukum: a. Bukti diri/identitas pengurus berupa fotokopi KTP/KITAS/Paspor seluruh pengurus sesuai dengan Anggaran Dasar b. Akta Pendirian/Anggaran Dasar dan Akta Perubahan atau izin kegiatan atau tujuan perkumpulan/organisasi dari instansi yang berwenang
44
c.
Surat
Keterangan
susunan
pengurus
perkumpulan/organisasi dan surat penunjukan bagi pihak-pihak yang berwenang mewakili perkumpulan/ organisasi dalam melakukan hubungan dengan bank. Manfaat: 1.
Aman dan terjamin
2.
Kemudahan bertransaksi di seluruh outlet BSM
3.
Kemudahan bertransaksi di manapun saja dengan menggunakan layanan e-banking BSM
4.
Kemudahan dalam penyaluran zakat, infaq dan sedekah.
1. BSM Tabungan Mabrur Tabungan
dalam
mata
uang
rupiah
untuk
membantu
pelaksanaan ibadah haji & umrah. Fitur: 1. 2.
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. Tidak
dapat
dicairkan
kecuali
untuk
Penyelenggaraan Ibadah Haji/ Umrah (BPIH). 3.
Setoran awal minimal Rp500.000.
melunasi
Biaya
45
4.
Setoran selanjutnya minimal Rp100.000.
5.
Saldo minimal untuk didaftarkan ke SISKOHAT adalah Rp25.500.000 atau sesuai ketentuan dari Departemen Agama
6.
Biaya penutupan rekening karena batal Rp25.000. Syarat: Kartu identitas: KTP/SIM/Paspor nasabah
Manfaat: 1.
Aman dan terjamin
2.
Fasilitas talangan haji untuk kemudahan mendapatkan porsi
haji. Online dengan SISKOHAT Departemen Agama untuk kemudahan pendaftaran haji.6 2. BSM Tabungan Berencana Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.
6
http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip pada 7 mei 2013
46
Fitur: 1.
Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah.
2.
Bagi hasil yang kompetiti
3.
Periode tabungan 1 s.d. 10 tahun
4.
Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 65 tahun saat jatuh tempo
5.
Setoran bulanan minimal Rp100 ribu
6.
Target dana minimal Rp1,2 juta dan maksimal Rp200 juta
7.
Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah
8.
9.
Tidak dapat menerima setoran diluar setoran bulanan Saldo tabungan tidak bisa ditarik, dan bila ditutup sebelum jatuh tempo (akhir biaya masa kontrak) akan dikenakan administrasi
47
Syarat: 1.
2.
Kartu identitas: KTP/SIM/Paspor nasabah Memiliki rekening asal (source account) berbentuk Tabungan atau Giro di BSM
Manfaat: 1.
Kemudahan perencanaan keuangan Nasabah jangka panjang
2.
Memperoleh jaminan pencapaian target dana
3.
Mendapatkan perlindungan asuransi secara gratis dan otomatis, tanpa pemeriksaan kesehatan
4.
Manfaat asuransi adalah sebesar kekurangan target dana dari setoran bulanan yang telah dibayarkan, sehingga manfaat asuransi dihitung dengan cara sbb.:
1.
Manfaat asuransi = Target dana – Jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat klaim jumlah pembayaran setoran bulanan pada saat klaim.
48
BSM Tabungan Simpatik
5.
Tabungan
berdasarkan
prinsip
wadiah
yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syaratsyarat yang disepakati.
Fitur & Biaya 1.
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah
2.
Setoran awal minimal Rp20.000 (tanpa ATM) & Rp30.000 (dengan ATM)
3.
Setoran berikutnya minimal Rp10.000
4.
Saldo minimal Rp20.000
5.
Biaya tutup rekening Rp10.000
6.
Biaya administrasi Rp2.000 per rekening per bulan atau sebesar bonus bulanan (tidak memotong pokok)
7.
Biaya pemeliharaan kartu ATM Rp2.000 per bulan
49
Syarat: 1.
Kartu identitas: KTP/SIM/Paspor nasabah
Manfaat: 1.
Aman dan terjamin
2.
Online di seluruh outlet BSM
3.
Bonus bulanan yang diberikan sesuai dengan kebijakan
4.
Fasilitas BSM Card, yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit dan kartu potongan harga di merchant yang telah bekerjasama dengan BSM
5.
Fasilitas e-Banking, yaitu BSM Mobile Banking & BSM Net Banking Penyaluran zakat, infaq dan sedekah7
7
http : // www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip pada 7 mei 2013
50
6.
BSM Tabungan Investa Cendekia Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) dan dilengkapi dengan perlindungan asuransi.
Fitur: 1.
Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah
2.
Periode tabungan 1 s.d. 20 tahun
3.
Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun saat jatuh tempo
4.
Setoran bulanan minimal Rp100.000 s.d. Rp10.000.000 dengan kelipatan Rp50.000
5.
Bagi hasil yang kompetitif
6.
Jumlah setoran bulanan dan periode tabungan tidak dapat diubah namun dapat dilakukan setoran tambahan diluar setoran bulanan
51
Syarat: 1.
Kartu identitas: KTP/SIM/Paspor nasabah
2.
Memiliki Tabungan BSM sebagai rekening asal (source account).
Manfaat: 1.
Kemudahan perencanaan keuangan masa depan, khususnya untuk biaya pendidikan putra/putri
2.
Mendapatkan perlindungan asuransi secara otomatis, tanpa melalui pemeriksaan kesehatan.
Definisi Tabungan Pensiun BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syaratsyarat dan ketentuan yang disepakati.Produk ini merupakan hasil kerjasama BSM dengan PT Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri Indonesia.
52
Fitur 1.
Dikelola dengan prinsip mudharabah mutlaqah
2.
Bagi hasil bersaing
Manfaat 1.
Membantu pengelolaan keuangan nasabah
2.
Bagi hasil bersaing
3.
Biaya administrasi ringan
4.
Pembukaan rekening dapat dilakukan di seluruh jaringan BSM
Persyaratan 1.
Pensiunan dan calon pensiunan Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara, Hakim, TNI, Polri.
2.
Penerima tunjangan yang dibayarkan oleh PT Taspen, yaitu: Veteran PKRI dan KNIP.
3.
Fotokopi KTP/SIM
Petunjuk memindahkan pembayaran pensiun melalui BSM 1.
Membuka Tabungan Pensiun BSM
53
2.
Membawa Tabungan Pensiiun BSM beserta SK (Surat Keputusan) Pensiun ke kantor PT Taspen
3.
8
Mengisi formulir mutasi kantor bayar di PT Taspen8
http : //www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan dikutip pada 7 mei 2013
BAB IV HASIL TEMUAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Tabungan Haji Saat ini yang kita ketahui bahwa tabungan mabrur tersebut adalah sebuah produk yang di ada di bank syariah yang membantu para calon nasabahnya untuk mewujudkan suatu keinginan dalam menunaikan ibadah Haji dan Umrah. Pergi ke tanah suci merupakan keinginan bagi setiap muslim di Indonesia.
Belum berkunjung pergi ke Mekkah Al-Mukarromah, serasa
belum adanya ketidaksempurnaan
akan pada keislamannya. Namun,
permasalahannya yaitu, Pergi ke tanah suci memerlukan ongkos yang begitu mahal dan besar, hal ini untuk membeli tiket pesawat, jaminan asuransi, penginapan, dan lain-lain. Hal di atas, kendati berfikir akan tetapi menggambarkan gambaran umat muslim kini, khususnya di pedesaan yang masih membiayai pergi haji dengan menjual surat-surat berharga dan barang-barang berharga lainnya. Hal itu dilakukan untuk adanya pembiayaan selama ia menunaikan Ibadah Haji. Sebenernya di zaman kini, perlu dipersoalkan bahwa biaya atau ongkos naik Haji dapat diperoleh dengan cara menabung. Diantara Bank Syariah yang mengeluarkan produk tabungan haji ialah Bank Syariah Mandiri. Dengan setoran awal yang tidak tinggi nominalnya dan cicilan per bulan yang tidak begitu besar dan tidak merugikan bagi nasabah atau calon
53
54
jama’ah haji yang menabung di bank tersebut, bank tersebut memberikan kesempatan bagi setiap muslim kalangan menengah ke bawah untuk keberangkatan ibadah haji. Tak hanya itu, tabungan haji yang dikeluarkan oleh Bank Syariah dirancang sesuai kemampuan para nasabah Bank Syariah Mandiri tersebut. Tabungan ini merupakan tabungan sebuah harapan para calon jama’ah haji agar jama’ah haji bisa pergit ke tanah suci mekkah. Oleh sebab itu tabungan ini sanagat berharga untuk para nasabah atau calon jam’ah yang menabung untuk mendapatkan apa yang diharapkan.Nama dari tabungan haji di Bank Syariah Mandiri yaitu disebut dengan Tabungan mabrur. Hampir seluruh masyarakat sudah mengetahui tentang adanya tabungan tersebut.Sangatlah minim dan bahkan pada produk tabungan ini pada pengertian masyarakat untuk kepahaman produk tersebut sangatlah minim.Dan kurangnya juga pemahaman tentang adanya bank syariah dan bank konvensional. Oleh sebab itu Bank Syariah Mandiri memberi kemudahan dalam pembiayan nasabah untuk mewujudkan suatu keinginan pada nasabah atau calon jam’ah haji tersebut. Hal ini dibuktikan bahwa jama’ah haji atau nasabah bisa menabung untuk mendapatkan nomor porsi melalui tabungan haji pada bank tersebut. Permulaan yang diharapkan adalah suatu persyaratan untuk bisa mendapatkan nomor antrian yang diharapkan oleh para calon jama’ah Haji
55
atau nasabah adalah menabung dengan mengikuti produk tabungan haji sesuaipersyaratan yang diajukan Departemen Agama (DEPAG) untuk bisa berangkat sesuai harapan. Untuk mendapatkan nomor porsi para jama’ah diwajibkan untuk membuka buku tabungan di Bank penerima setoran Haji.karena hal itu merupakan suatu kewajiban atau persyaratan yang di ajukan oleh Departemen Agama (DEPAG). Banyak kasus jamaah yang pergi ke tanah suci dipelosok pedesaan yang menggadaikan dan menjual surat sertifikat tanah dan barang berharga lainnya bahkan hingga menjualnya. Namun jika kalau niat suci dan keinginan yang kuat berangkat ke Baitullah direncanakan secara matang, dan tidak adanya
terjadi jual beli surat tanah seperti yang dideskripsikan pada
pembahasan pada tulisan ini. Mari menabung di Bank Syariah bagi para muslim yang ingin naik Haji, yang sudah semenjak lama menginginkan pergi ketanah suci Mekkah di dalam kehidupannya. Karena dengan menyimpan dana Ibadah Haji di Bank Syariah, dapat mewujudkan impian ke tanah suci dengan terencana. Tabungan ini sangat diandalkan oleh para nasabah atau calon jama’ah haji untuk mendapatkan nomor porsi oleh sebab itu Bank syariah memudahkan kepada calon nasabahnya untuk bisa mewujudkan keinginan nasabah atau jama’ah haji yang ingin menunaikan ibadah haji.
56
Bank syariah mandiri mempunyai keinginan untuk mempemudahkan nasabah nya agar nasabah tersebut bisa terwujud dalam menunaikan ibadah haji tersebut.Oleh sebab itu bank syariah mandiri membuka layanan tabungan haji yang dinamakan tabungan mabrur.Tabungan ini memakai akad Mudharah Muthalaqah. Bank Syariah Mandiri memberikan kemudahan dalam pelayanan adanya tabungan tersebut dalam mendapatkan nomor porsi. Untuk membuka tabungan tersebut nasabah melakukan adanya sistem pembukaan buku Rekening sebesar Rp 100.000,- dan dari mulai ia membuka buku tabungan tersebut disitulah dimulainya nasabah adanya suatu impian yang ingin diwujudkan. Bank Syariah Mandiri tidak membeda-bedakan antara nasabah yang berekonomormi rendah ataupun nasabah yang berekonomi tinggi. Bagi pihak Bank mau dia yang berekonomi tinggi atau rendah semua sama dan diterima untuk bisa menabung pada bank tersebut. Dan dari tabungan tersebut nasabah bisa melihat untuk bisa mendapatkan nilai porsi mereka harus mencapai tabungan sampai setoran untuk berangkat haji dan umroh tercapai. Sistem pengelolaan pada tabungan haji yaitu hal yang pertama dilakukan oleh calon Jama’ah Haji dengan membuka buku rekening kemudian jika calon jam’ah haji tersebut merupakan warga Kota Tanggerang tidak diperlukannya surat domisili yang diminta surat domisili hanya calon nasabah yang bukan tinggal di Kota Tanggerang. Kemudian jika sudah adanya
57
pembukaan buku Rekening kemudian calon Jam’ah haji mendaftar ke Cikokol. Kemudian jika tabungan calon jama’ah haji sudah mencapai pada target yang diwajibkan yaitu sebesar Rp 25.100.000,- maka calon jama’ah haji tersebut baru bisa mendaftarkan ke Departemen Agama. 1 Untuk mendapatkan nomor porsi di Departemen Agama maka yang harus dipenuhi oleh calon nasabah yaitu dengan melengkapi yaitu dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akte Kelahiran atau Ijazah foto copy buke tabungan dan ktp di depag darisitulah Departemen Agama mengeluarkan yang namanya Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH).2 Setelah semua persyaratan yang di Departemen Agama sudah lengkap dan sudah mendapatkan nomorSurat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) maka langkah selanjutnya calon jama’ah haji kembali pada bank penerima setoran tempat menabung lalu dari pihak bank diinput nomorporsi calon jam’ah haji dari tabungan Bank Syariah Mandiri menjadi rekening haji kemudian di print oleh pihak Bank dan terdapat 5 lembar, lembar pertama untuk nasabah,lembar kedua untuk pihak bank dan lembar ketiga,keempat dan kelima dikembalikan pada Departemen Agama. Jadi dari nomor porsi itu calon jama’ah haji bisa mengetahui kapan jadwal keberangkatan untuk menunaikan ibadah haji.3
1
Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri Ciputat,4Mei 2013. 2 Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri Ciputat,4Mei 2013. 3 Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri Ciputat,4Mei 2013.
58
Cara pihak bank mengelola buku tabungan nasabah calon jama’ah haji menjadi rekening haji yaitu jika calon jama’ah haji sudah mendapatkan SPPH kemudian calon jam’ah haji kembali ke bank untuk diinput SPPH nya dari teller nanti akan dimasukan nomor rekening haji dan nomor SPPH nya kemudian akan muncul nomor porsi dari teller selanjutnya diinput nomor porsi itulah yang disebut setoran haji. 4 Prosedur dan pendaftaran haji yaitu ber-awal dari Bank Penerima Setoran (Calon penerima rekening tabungan haji sebesar minimal Rp 25.100.000 di bank penerima setoran) kemudian berlanjut pada kantor Departemen Agama dengan memenuhi persyaratan : 1.
Mengisi surat formulir pendaftaran haji.
2.
Dari klinik atau puskesmas atau dokter pribadi.
3.
KTP asli dan foto copy KTP = 6 lembar.
4.
Kartu keluarga asli dan foto copy kartu keluarga = 3 lembar.
5.
Akte lahir atau ijazah atau surat nikah dan foto copy =3 lembar.
6.
Buku tabungan haji asli dan foto copy =1 lembar.
7.
Foto haji di KANDEPAG.
Semua persyaratan haji di foto copy diatas kertas A4 kemudian dari sesudah dari KANDEPAG melengkapi persyaratan kembali lagi pada bank penerima setoran calon jam’ah haji kembali ke bank menyerahkan sutat 4
Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri Ciputat,4Mei 2013.
59
pendaftaran pergi haji ke petugas bank dan menerima bukti pembayaran setoran BPIH awal kemudian calon jama’ah haji melakukan daftar ulang BPIH awal dengan menyerahkan lembar merah, kuning, biru dari bank dan mendapatkan bukti pendaftaran ulang. Setelah semua sudah dijalankan dan sudah mendapatkan nomor porsi maka para calon jama’ah tersebut hanya menunggu jadwal keberangkatan haji sesuai dengan NOMOR PORSI keberangkatan calon jama’ah haji.5 B. SISTEM YANG DIKEMBANGKAN Bank
Syariah
Mandirimempunyai
suatu
tabungan
untuk
mempermudah adanya keberangkatan ibadah haji yaitu Tabungan Mabrur. Tabungan Mabrur yaitu tabungan dapat menghimpun dana untuk berangkat ke tanah suci secara terencana. Dengan setoran awal yang sangat tidak mahal, yakni sebesar Rp. 100.000 dengan jumlah setoran dan tahun keberangkatan yang direncanakan sesuai dengan kemampuan. Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri juga online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Departemen Agama sehingga memberi kepastian untuk memperoleh Nomor Porsi keberangkatan haji. Tabungan ini menggunakan akad Mudharabah muthalaqah, Selain itu tabungan ini bebas biaya administrasi. Nasabah dapat mengubah jangka waktu dan jumlah setoran sesuai dengan paket yang tersedia, baik untuk 5
Brosur prosedur persyaratan KBIH RAUDHATUL AZHAR Jakarta.
60
memperpanjang maupun memperpendek jangka waktu dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Bank. Selain photo copy identitas, nasabah yang hendak membuka rekening Tabungan Mabrur, disyaratkan mengisi formulir pembukaan rekening. Bank Mandiri Syariah sendiri
memberikan fasilitas dalam produk
tabungan mabrur. Bank Syariah Mandiri (BSM) menyediakan dua alternatif Tabungan Mabrur untuk tabungan haji. Dua versi tabungan tersebut, yakni Tabungan Haji mabrur dan Tabungan mabrur junior. Tabungan mabrur ditujukan pada kaum muslimin yang sudah mampu untuk menunaikan ibadah haji sampai usia lanjut. Sedangkan tabungan mabrur junior ditujukan kepada calon jama’ah haji atau nasabah yang berumur maksimal 17 tahun. Jumlah setoran awal pada tabungan mabrur sebesar Rp 500.000 sebagai kompensasi. Sedangkan setoran awal pada tabungan mabrur junior sebesar Rp 100.000.tabungan tersebut merupakan tabungan yang membantu nasabah atau calon jam’ah haji untuk mendapatkan nomor porsi tersebut Sudah banyak yang kita ketahui bahwa tabungan haji mabrur di bank syariah mandiri merupakan tabungan perjalanan pada ibadah haji dan umrah. Tabungan ini berkaitan dengan adanya produk pada talangan haji dan merupakan salah satu tabungan untuk mempermudahkan nasabah atau jama’ah haji dalam kebenrangkatan ke tanah suci Mekkah Al-Mukarromah.
61
Banyak masyarakat luas mengetahui tentang adanya tabungan haji akan tetapi pada tabungan tersebut banyak masyarakat kurang memahami proses pengelolaan pada tabungan tersebut Saat ini yang kita ketahui banyak sekali para nasabah atau calon jama’ah haji yang ingin menunaikan ibadah haji namun banyak dikalangan yang minimnya akan biaya yang cukup berat untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah. Oleh sebab itu banyak kalangan yang sampai saat ini ada sebagian menjual harta benda mereka seperti sebidang tanah,menggadaikan surat-suratberharga dan yang lainnya. Maka banyak sebagian mereka menabung di berbagai bank besar karena adanya niat dan keinginan untuk pergi ke tanah suci Mekkah, hal ini bisa kita dideskripsikan untuk menabung di bank syariah karena dengan menyimpan tabungan tersebut di bank tersebut dana ibadah haji akan akan dapat terwujud sesuai rencana dan keinginan yang diharapkan. Adanya tabungan haji maka disitulah adanya talangan haji. Hal ini merupakan bahwa tabungan haji ialah tabungan yang memfasilitasi nasabah untuk menabung setiap bulan yang direncanakan untuk pergi haji dan hal ini merupakan akad mudharabah muthalaqah dan sedangkan jika talangan haji yaitu pembiayaan atau produk yang ada di bank syariah mandiri pada diawal karena ketika orang ingin mendapatkan nomor porsi diharuskan mempunyai
62
dana sebesar Rp 25.100.000,- baru bisa bank untuk menginput dan di bawa ke DEPAG untuk didaftarkan. 6 Tabungan mabrur ditujukan pada kaum muslimin yang sudah mampu untuk menunaikan ibadah haji sampai usia lanjut. Namun dari pihak bank syariah mandiri memberikan pelayanan pada nasabah anak-anak (junior) untuk menabung sama hal nya seperti orang dewasa dan yang lainnya. Tabungan ini dibuka untuk anak-anak yang ingin menabung untuk keberangkatan ibadah haji dan dari pihak bank mengadakan yang namanya tabungan haji junior. Tabungan junior merupakan sebagian salah satu produk terbaru yang dimana tabungan ini ditujukan pada anak-anak usia dibawah 17tahun. Tabungan mabrur junior ini adalah tabungan tabungan dalam mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah khusus untuk usia dibawah 17tahun. Manfaat dari tabungan junior ini yaitu Aman dan terjamin , Kemudahan perencanaan keuangan untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah,Kemudahan pendaftaran haji dan melalui SISKOHAT kementrian agama , Kemudahan dalam penyetoran ke rekening tabungan.7 Pada produk tabungan mabrur tersebut terdapat adanya program seperti talangan haji oleh sebab itu adanya tabungan haji maka disitulah yang membedakan dari talangan haji dan tabungan tersebut yaitu bahwa kalau 6
Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri Ciputat,4Mei 2013. 7 Brosur Bank Syariah Mandiri Tabungan Mabrur Junior.
63
tabungan tidak dibatasi waktu penabungannya sedangkan talangan haji di batasi waktu penabungannya dalam jangka waktu satu tahun.8 Latar belakang yang mendasari adanya produk pada tabungan dan talangan haji yaitu dikarenakan Karena adanya suatu keinginan dari suatu pihak bank untuk memudahkan para nasabah atau calon jam’ah haji untuk mendapatkan nomor porsi Mekanisme dari pihak bank untuk pendaftaran hajhi yaitu berupa nasabah membuka buku tabungan mabrur (BPS) jika saldo 25 juta +min saldo dan mendapatkan SPPH KE DEPAG lalu pihak bank meng-input ke SISKOHAT dan mendapatkan lembar bukti pendaftaran nomor porsi dan tabungan haji mendapatkan rek DEPAG 25 juta dan jika sudah nasabah bisa menunggu antrian porsi keberangkatan. Mekanisme perlunasan haji yaitu BPIH dari DEPAG kemudian menyetor kekurangan kemudian di input kembali ke SISKOHAT untuk perlunasan kemudian mendaftar ulang ke DEPAG jika sudah bisa mengikuti manasik dan menjalankan ibadah haji ke tanah suci.
8
Wawancara dengan Saharuddin staff pelaksana marketing support BankSyariahMandiri Ciputat,4Mei 2013.
64
C. ANALISIS SISTEM Saat ini yang kita ketahui perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional yaitu sebagai dasar jika bankl syariah itu melalui proses lebih islami dan bank konvensional yaitu lebih ke umum dan jika kita telusuri perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah yaitu bank syariah lebih menjual pada sisi syariahnya akan tetapi bank konvensional lebih kepada landasan hokum. Banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara bank konvensionaldan bank syariah perbedaan bank syariah dan bankl konvensional yaitu jika bank konvensional. PT Bank Syariah Mandiri merupakan bank dengan pertumbuhan signifikan. Pada kuartal pertama 2011, bank syariah dengan aset terbesar di tanah air tersebut mencacat peningkatan laba bersih 54,35 persen. Atau menjadi Rp 134,89 militer pada maret 2011 dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 87,39. Kenaikan laba ini juga ditopang oleh kenaikan aset. BSM yang berhasil mencacatkan pertumbuhan aset sebesar 52,33 persen atau menjadi Rp 36,27 triliun pada maret 2011, di banding posisi sebelumnya pada maret 2010 sebesar Rp 23,81 triliun. Peningkatan aset itu ditopang oleh meningkatkannya dana pihak ketiga (DPK) yang semula sebesar Rp 21,03 triliun pada maret 2010 meningkat53,45 persen menjadi Rp 32,23 triliun pada maret 2011. Pembentukan BSM berawal dari konversi PT Bank Susila Bakti (BSB) dar bank konvensional menjadi bank syariah. Sistem dan infrastrukturnya diubah sehingga kegiatan usaha BSB menjadi berdasarkan
65
prinsip syariah dan muncul dengan nama PT Bank Syariah dan muncul dengan PT Bank Syariah Mandiri, yang berdiri pada oktober 1999 dan resmi beroprasi pada 1 Nopember 1999. 9 Jadi yang bisa kita ambil adalah bagaimana kita bisa berangkat ke tanah suci dengan prosedur yang sudah ada dari Pemerintah. Dari tahun ke tahun prosedur haji masih belum adanya perubahan dan yang di ketahui baru akan di ketahui adanya perubahan prosedur tentang keberangkatan haji yaitu jika kita menyetorkan sejumlah uang untuk pendaftaran haji maka 10tahun kemudian kita baru bisa berangkat ke tanah suci mekkah karena berebutnya para calon jam’ah haji akan nomor porsi jika kita kurang selisih dan belum melunasi maka tidak bisa berangkat ke tanah suci mekkah. Sudah banyak yang kita ketahui bahwa tabungan mabrur di bank syariah mandiri merupakan tabungan perjalanan pada ibadah haji dan umrah.Tabungan ini berkaitan untuk mempermudah dengan adanya produk talangan haji dan merupakan salah stau tabungan untuk mempermudahkan calon jama’ah haji dalam keberangkatan ke tanah suci mekkah almukarromah. Banyak masyarakat luas belum mengetahui tentang adanya prosedur adanya pendaftaran haji seperti apa,oleh sebab itu bank syariah mandiri memberikan suatu keinginan nasabahnya untuk dimudahkan dalam memenuhi keinginannya untuk pergimenunaikan ibadah haji yang sudah dimpikannya. 9
REPUBLIKA, Direktori Syariah, Edisi Juni 2011.
66
Tabungan ini sangat diandalkan oleh para calon jam’ah haji untuk berlomba-lomba mendapatkan nomor porsi oleh sebab itu bank-bank syariah memudahkan kepada nasabahnya untuk mewujudkan keinginannya pergi ke tanah suci. Dan banyak travel-travel yang bekerja sama dengan pihak untuk bisa mewujudkan keinginan para calon jama’ah haji atau nasabahnya menjalankan ibadah haji. Saat ini yang bekerja sama dengan pihak bank syariah mandiri ciputat yaitu Bim Travel,Kinday,danSahara Kafila Travel. Dan saat ini yang ingin bergabung dengan bank syariah mandiri yaitu Naila Wisata.10 Sistem pengelolaan adalah serangkaian aktifitas atau proses untuk memenuhi kebutuhan nasabah melalui harapan yang memiliki hasil untuk sampai tujuan. Dengan adanya dilaksanakan sistem pengelolaan
yang
memenuhi kebutuhan nasabah, nasabah akan mendapatkan kepuasan apa yang dijanjikan oleh perusahaan begitupun sebaliknya jika janji perusahaan tidak terealisasikan maka konsumen sangat kecewa. Sistem operasi pada pengeloalaan tabungan bank syariah mandiri sudah sesuai syariat Islam yang dimana banyak masyarakat terutama masyarakat yang beragama muslim tertarik dengan sistem yang ada di Bank ini. Sedangkan Produk tabungan bank syraiah mandiri sangat terjamin, aman, dan halal dalam melakukan transaksi.
10
Wawancara dengan Pamungkas Setyo Budi, Manager Marketing BankSyariahMandiri Ciputat,6Mei 2013.
67
Menurut peneliti, dari sistem pengelolaan Tabungan Mabrur Bank Syariah mandiri yang di lakukan oleh PT. Bank Syariah Mandiri yang dijelaskan diatas mengenai sistem pengelolaan di PT Bank Syariah Mandiri sudah memenuhi kebutuhan nasabah. Sistem sebagai kesatuan objek yang kompleks, yang terdiri dari beberapa interaksi yang teratur dan bagian yang tidak teratur terpisah sehingga tunduk kepala suatu konsep dan aturan yang sama dengan berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Dapat di pahami bahwa dengan melihat kedalam konteks bahwa islam sebagai syariah yang meiliki karakter dalam konteks kompherensif (menyeluruh) dan universal. Hal ini dapat diartikan bahwa aspek kehidupan manusia diatur dan dilaksanakan berdasarkan syariat islam. Sistem pengelolaan tabungan mabrur yang dilakukan oleh pihak PT Bank Mandiri Syariah khususnya cabang Ciputat. Jadi hasil analisis ini adalah pengelolaan
yang akan terus diupayakan dan dipertahankan, sistem
pengelolaan yang akan selalu dikelola oleh pihak PT Bank Mandiri Syariah, dengan memiliki beberapa pengelolaan untuk memikat daya tarik dari semua kalangan khususnya para calon nasabah PT Bank Mandiri Syariah Cabang Ciputat. Karena adanya prinsip yang menjadii sistem pengelolaan untuk menarik minat para calon nasabah, semua para karyawan Bank Syariah Mandiri
melayani
dengan baik
terhadap
kebutuhan nasabah harus
68
diutamakan.Karena PT. Bank Syariah Mandiri khususnya Cabang Ciputat menjadi pelopor pertama yang menggunakan syariat Islam.
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Sistem Pengelolaan Tabungan Haji Bank Syariah Mandiri merupakan proses rencana suatu bantuan dalam kebaikan yang bermanfaat dan saling menghasilkan satu sama lain, bagi pihak calon jama’ah haji dan pihak perbankan sendiri, yang masih bersifat menyeluruh dan terintegrasi berisikan sasaran dan program jangka panjang. Berdasarkan analisis data yang penulis memperoleh selama melakukan penelitian di Bank Mandiri Syariah, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengelolaan di Bank tersebut sudah berjalan dengan sangat baik, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya. Adapun sistem pengelolaan tabungan haji mabrur di Bank Syariah Mandiri yaitu
dengan
memberikan
kemudahan pada
nasabahnaya agar bisa mewujudkan suatu keinginannya mendapatkan no porsi dan berlanjut mewujudkan impian para jama’ah haji pergi ketanah suci. Tabungan Haji Bank Syariah Mandiri ini untuk memudahkan para calon jama’ah haji dan nasabahnya dalam mewujudkan harapannya. Sistem yang digunakan Tabungan Haji Bank syariah Mandiri ini melalui proses sebagai berikut : Pertama, nasabah menabung di Bank Syariah Mandiri sejumlah uang minimal Rp. 100.000,-hingga mencapai Rp. 25.000.000,- . Kedua, calon nasabah Bank Syariah Mandiri mendaftarkan nasabah sehingga
68
69
nasabah tidak perlu bersusah payah mendapaftarkan ke Departemen Agama karena semua keperluan pendaftaran untuk Tabungan Haji tersebut sudah didaftarkan oleh pihak Bank. Ketiga, setelah pihak nasabah sudah mendaapatkan nomor SPPH maka pihak Bank Syariah Mandiri memasukan nomor rekening haji beserta nomor Surat Pendaftaran Pergi Haji untuk bias diinput selanjutnya menjadi Nomor Porsi.
B. SARAN 1. Dengan adanya produk tabungan mabrur di PT. Bank Syariah Mandiri, maka diharapkan bagi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah haji tetapi tidak memiliki ongkos lebih maka dapat memngikuti program produk tabungan mabrur dan tabungan mabrur junior yang dimiliki oleh PT Bank Syariah Mandiri, agar para calon nasabah haji ini dapat menabungun untuk keberangkatan ibadah haji. 2. Produk tabungan mabrur ini membantu agar para calon jam’ah haji bisa mendapatkan no porsi dan tidak dipungkiri lagi Bank tersebut sudah banyak peminatnya, Bank Syariah Mandiri menggandeng Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) untuk memperluas produk tabungan mabrur dan memperluas dengan Keberadaan Bank Syariah di Indonesia
untuk sampai kepelosok-
pelosok pedesaan, agar warga dipelosok juga mengerti bahwa dengan menabung kita dapat melakukan ibadah haji.
70
3. Agar calon jama’ah haji tidak bingung dengan seputar nomor porsi mereka dan jadwal keberangkatan maka jika semua pihak yang ada dijajaran Bank Syariah Mandiri tidak mengalihkan pertanyaan kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA Buku Alwi, Hasan, dkk.,KamusBesarBahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2002), cet ke-2 Amalia, Euis, dkk, Konsep dan Mekanisme Bank Syariah, Rujukan Konseptual untuk Praktek Bank Mini Syariah (Jakarta :Fakultas Syariah dan Hukum UIN). Amirin, Tatang,Pokok-pokokTeoriSistem, ( Jakarta,: PT. Raja GrafindoPersada, 2001). Artikel Info Haji http://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/biaya-haji-2013.html di akses pada tanggal 21 september 2013 pukul 15.04
Artikel Info Hajihttp://www.wawiti-infohaji.com/2013/04/bpih-khusus-onh-plus2013di akses pada tanggal 21 september 2013 pukul 15.04
Artikel Info Haji http://www.syariahmandiri.co.id/category/infoperusahaan/profilperusahaan di akses pada tanggal 7 mei 2013
Anom, Brosur Bank Syariah Mandiri Tabungan Mabrur Junior.
Anom, Brosurprosedurpersyaratan KBIH RaudhatulAzharJakarta.
ArtikelHarianRepublika, DirektoriSyariah, EdisiJuni2011 Ayyub, Hasan, Manasik Haji Lengkap, (jakarta : PT Wahana Dinamika karya,2002)
Basyuni, Muhammad M, ReformasiManajemen Haji, Jakarta, FDK Press, 2008. Cholil, Moenawar, Manasik Haji Dalam Tinjauan Faham AhlissunnahWaliamaah, Tahun, 2010. Djamaluddin, M. Arif, SistemPerencanaanPembuatan Program danAnggaran (SuatuPengantar), (Jakarta :Ghalia Indonesia), cet. Ke-4. Fitriani, Fini, “StrategiPelayananProduk Tabungan Haji ArafahPada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk CabangBumiSerpongDamai (BSD) Tanggerang“ (Skripsi S1 FakultasIlmuDakwahdanIlmu Komunikasi, UIN SyarifHidayatulla, Jakarta, 2013). HasanAli,M.Nadratuzzaman Hosen, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, (Jakarta,2007), H.Nasuka, TeoriSistem, (Jakarta :Prenada Media, 2005). Hasibuan, Malayu S. P. SistemPerbankanSyariah di Indonesia, (Yogyakarta:1996) cet.1. Karim, Adiwarman, Bank Islam :AnalisisFikihdanKeuangan (Jakarta : Raja GrafindoPersada, 2004). Kholid, Hendra, “Tabungan Haji”,http://hendrakholid.net artikel diakses pada 26 April 2011 Kumorotomo, Wahyudi, danM, Agus, Subando, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta : UGM Press,2001). Muis A, Komunikasi Islam, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2001).
Maleong,lexy JMetodePenelitiankualitatif, (Bandung :RemajaRosdakarya, 1998), Cet. Ke-2. Undang-Undang Republik Indonesia. Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji (Jakarta: Undang-Undang Republik Indonesia,2008). Wawancarapribadi oleh Setyo Budi, Pamungkas, Wawancara, Bank Syariah Mandiri Ciputat, 4 Mei 2013.16.00. Wawancara pribadi oleh Saharuddin, Wawancara, Bank Syariah Mandiri Ciputat, 4 Mei 2013. 16.00