ANALISIS PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PADA KANTOR DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN GORONTALO
ABSTRAK Melka Saputri , Rio Monoarfa, SE, Ak, M.Si2, Zulkifli Bokiu, SE, Ak, M.Si3 1
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya penyusutan aktiva tetap Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Dokumentasi. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah kuantitatif yaitu teknik analisa dan pengolahan datanya dilakukan secara analisis deskriptif. Dalam analisa ini digunakan adalah dengan menghitung penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo mengukur aset tetap yang dimiliki berdasarkan nilai perolehan. Aset tetap diukur berdasarkan nilai perolehan dan disajikan pada neraca sebesar nilai awal pada saat pencatatan (nilai perolehan tidak dikurangi akumulasi penyusutan). Dari hasil analisis penyusutan yang dilakukan telihat perbedaan nilia aktiva tetap yang dengan metode garis lurus dan saldo menurun Pada tahun 2014 dengan menggunakan metode garis lurus total akumulasi penyusutan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. 3.737.314.004,17 sedangkan nilia buku aset tetap pada akhir tahun 2014 adalah sebesar Rp 10.535.332.613,30. Sedangkan Dengan Menggunakan Metode Saldo menurun nilai akumulasi penyusutan aktiva tetap tahun 2014 diperoleh sebesar Rp 6.157.549.887,37 dan nilai buku pada akhir tahun 2014 adalah sebsar Rp 8.800.344.572,63. Kata kunci: 1
Penyusutan Aktiva Tetap.
Melka Saputri, Mahasiswa Program Studi Sarjana Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 2 Rio Monorfa, SE, Ak, M.Si, Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 3 Zulkifli Bokiu, SE, Ak, M.Si, Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo.
Penyusutan aktiva tetap merupakan penyesuaian nilai aktiva tetap sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaatan dari suatu aktiva tersebut. Kapasitas manfaat suatu aktiva tetap semakin lama semakin menurun karena digunakan dalam kegiatan operasi pemerintah dan sejalan dengan itu maka nilai Aktiva tetap juga semakin menurun. Tujuan dilakukan penyusutan pada dasarnnya adalah untuk menyesuaikan nilai Aktiva tetap untuk mencerminkan nilai wajarnya. Margono (2013) juga mengungkapkan penyusutan Aktiva tetap ini memiliki tujuan antara lain menyajikan nilai aktiva tetap secara wajar sesuai dengan manfaat ekonomi aset dalam laporan keuangan pemerintah. Penyusutan Aset Tetap pemerintah dilakukan dengan tujuan untuk menyajikan nilai aset tetap secara wajar sesuai dengan manfaat ekonomi aset dalam laporan keuangan pemerintah pusat, mengetahui potensi BMN/D dengan memperkirakan sisa masa manfaat suatu BMN/D yang masih dapat diharapkan dapat diperoleh dalam beberapa tahun kedepan, memberikan bentuk pendekatan yang lebih sistematis dan logis dalam menganggarkan belanja pemeliharaan atau belanja modal untuk mengganti atau menambah aset tetap yang sudah dimiliki.. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa penyusutan dialakukan untuk memperoleh nilai wajar dari aktiva tetap t. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa ketentuan penyusutan telah dijelaskan dalam PSAP 07 pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Dari uraian tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan yang menyangkut penyusutan aktiva tetap aktiva tetap pemerintah, dengan objek penelitian pada Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo, dengan mencoba membandingkan keadaan dilapangan dengan teori yang ada. Pada Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo maupun pada satuan kerja pemerintah daerah lainnya, Aset daerah merupakan salah satu faktor yang paling strategis dalam pengelolaan keuangan daerah. Nilai aktiva tetap daerah merupakan nilai yang paling besar dibandingkan dengan akun lain pada laporan keuangan. Keberadaan Aktiva tetap sangat mempengaruhi kelancaran roda pemerintahan dan pembangunan. Aktiva tetap tetap daerah memiliki fungsi yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan, tetapi dalam pelaksanaan pengelolaannya sering kali terdapat berbagai persoalan.
Sebagaimana permasalahan yang terjadi pada pemerintah Kabupaten Gorontalo, dalam siaran pers penyerahan LHP manajemen aset pemerintah Kabupaten Gorontalo, untuk tahun 2011 laporan keuangan pemerintah Kabupaten Gorontalo mendapatkan Opini WDP (wajar dengan pengecualian), hal ini cenderung menurun dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya dimana LKPD pemerintah Kabupaten Gorontalo mendapatkan opini WTP (wajar tanpa pengecuwalian). Salah satu penyebab diberikannya opini WDP atas LKPD Kabupaten Gorontalo Tahun 2011 ini disebabkan oleh pengelolaan aset daerah. Dalam LHP BPK terdapat beberapa temuan diantaranya Pemda kabupaten Gorontalo belum menatausahakan BMD atau aktiva tetap daerah secara memadai sesuai ketentuan yang berlaku. kurangya rekonsiliasi antara SKPD pada dinas pengelolaan pendapatan keuangan dan aset daerah (DPPKAD) dalam pencatatan aset serta kurangnya bukti kepemilikan serta perolehan aset tetap yang meyulitkan dalam hal penyusutan aset tetap. Adapun perkembangan aktiva tetap pada pemerintah Kabupaten Gorontalo selama 5 tahun adalah sebagai berikut: Tabel 1: Perkembangan Aktiva Tetap Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo TA. 2008-2012
Aktiva 2008 2009 2010 2011 2012 Tetap Tanah 79.705.322.350 79.705.322.550 79.705.322.550 79.705.322.550 65.051.909.85 Peralatan 102.027.864.231,21 127.731.100.433,21 150.667.355.549,53 181.932.890.089,44 211.566.514.619,6 Gedung 296.819.702.192 343.375.073.347 364.139.935.484,47 389.467.851.785,47 368.924.815.956,4 Jalan 662.959.662.304 765.538.271.361 801.309.475.201 846.851.677.663 900.452.716.43 Kontruksi 36.425.417.835 14.652.000.000 18.675.575.721 14.652.639.023 11.539.505.55 Aset 14.321.740.820,79 15.065.251.946,79 16.223.441.946,79 27.506.036.570,79 35.966.621.963,7 Tetap lainnya Sumber:Laporan keuangan Pemda Kabupaten Gorontalo Dari tabel tersebut dapat dilihat tanah untuk 4 tahun terakhir nilai aset tetap tanah cenderung tetap namun pada tahun 2012 nilai tanah tersebut menurun, untuk peralatan terlihat peralatan pemerintah kabupaten Gorontalo mengalami kenaikan setiap tahunnya. Untuk aset tetap gedung selama lima tahun terakhir terjadi peningkatan nilai gedung. Namun berbeda dengan aset tetap kontruksi terlihat setiap tahunnya nilainnya semakin menurun sedangkan aset tetap lainnya untuk lima tahun terakhir nilainya cenderung meningkat. Menurut Mursyidi (2009: 182) Aktiva tetap dilasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Dalam PSAP 07 (SAP 2010: 171), Aktiva tetap di neraca diklasifikasikan menjadi enam akun sebagaimana dirinci dalam penjelasan berikut ini: 1. Tanah
Tanah yang dikelompokkan dalam Aktiva tetap adalah tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam kondisi siap digunakan. Tanah yang digunakan untuk bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan tetap dicatat sebagai tanah yang terpisah dari Aktiva tetap yang dibangun di atas tanah tersebut. 2. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin yang dikelompokkan dalam Aktiva tetap adalah peralatan dan mesin yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam kondisi siap digunakan. Aktiva tetap yang dapat diklasifikasikan dalam Peralatan dan Mesin ini mencakup antara lain: alat berat; alat angkutan; alat bengkel dan alat ukur; alat pertanian; alat kantor dan rumah tangga; alat studio, komunikasi, dan pemancar; alat kedokteran dan kesehatan; alat laboratorium; alat persenjataan; komputer; alat eksplorasi; alat pemboran; alat produksi, pengolahan, dan pemurnian; alat bantu eksplorasi; alat keselamatan kerja; alat peraga; dan unit peralatan proses produksi. 3. Gedung dan Bangunan Gedung dan bangunan yang dikelompokkan dalam Aktiva tetap adalah gedung dan bangunan yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam kondisi siap digunakan. Termasuk dalam jenis gedung dan bangunan ini antara lain: bangunan gedung, monumen, bangunan menara, dan rambu-rambu 4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jalan, irigasi, dan jaringan yang dikelompokkan dalam Aktiva tetap adalah jalan, irigasi, dan jaringan yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam kondisi siap digunakan. Contoh Aktiva tetap yang termasuk dalam klasifikasi ini mencakup antara lain: jalan dan jembatan, bangunan air, instalasi, dan jaringan. 5. Konstruksi dalam Pengerjaan Konstruksi dalam pengerjaan mencakup Aktiva tetap yang sedang dalam proses pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya. 6. Aktiva tetap Lainnya Aktiva tetap lainnya mencakup Aktiva tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok Aktiva tetap di atas, tetapi memenuhi definisi Aset tetap/aktiva tetap. Aktiva tetap lainnya ini dapat meliputi koleksi perpustakaan/buku dan barang bercorak seni/budaya/olah raga. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis penyusutan aktiva tetap Pemerintah Pada Dinas
Pengelolaan Pedapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo”.Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fairoza Hilmah (2013) dengan judul Analisis Pelaksanaan Penatausahaan Dan Akuntansi Aktiva tetap Pada DPKA Kota Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penatausahaan aktiva tetap pada Pemerintah Kota Padang belum efektif dilaksanakan sesuai Permendagri No 17 Tahun 2007, tentang pedoman teknis pengelolaan barang milik daerah. Belum maksimalnya pelaksanaan penatausahaan di Pemerintah Kota Padang, disebabkan karena masih banyaknya kendala dalam penatausahaan tersebut, yaitu, keterbatasan data pendukung aktiva tetap dan keterbatasan sumber daya manusia. 2) Pelaksanaan akuntansi aset tetap, masih ada keterbatasan kemampuan pegawai yang melaksanakan proses akuntansi sehingga dalam pelaksanaan belum mengikuti peraturan yang berlaku yang telah ditetapkan peraturan dan perundang-undangan. Sedangkan penelitian yang di lakukan oleh Septiana (2011) Analisis Akuntansi Aktiva tetap Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bungo Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005). Hasil kesimpulan penelitiannya bahwa akuntansi aktiva tetap pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005). Hal ini dibuktikan dengan adanya kesalahan pencatatan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo yang memberikan pengaruh cukup besar terhadap Laporan Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bungo baik pada periode berjalan maupun periode selanjutnya. Selanjutnya penelitian yang di lakukan oleh Yeni Saputri (2013) dengan Judul Akuntansi Aktiva Tetap Pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra Utara. Berdasakan hasil penelitiannya bahwa penerapan akuntansi akitva tetap pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra Utara telah sesuai dengan standar akuntansi pemerintah. Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, dan beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis penyusutan aktiva tetap Pemerintah Pada Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo”.
METODE PENELITIAN Berdasarkan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini untuk mengalisis nilai wajar aktiva tetap pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo dilakukan dengan langkah-langkah sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Mursyidi (2009) sebagai berikut: 1. Identifikasi akitva tetap yang dapat disusutkan Menurut Mursyidi (2009: 215) adapun langkah-langkah yang harys dilakukan dalam identifikasi aset tetap adalah sebagai berikut: 1) Dapatkan aset tetap yang disajikan dalam neraca 2) Identifkasi apakah neraca menyajikan pos tanah dan kontruksi dalam pengerjaan 3) JIka neraca menyajikan pos tanah dan kontruksi dalam pengerjaan, keluarkan dari daftar aset yang akan disusutkan. 2. Penetapan nilai asset tetap yang dapat disusutkan Menurut Mursyidi (2009: 217) oleh karena aset tetap milik pemerintah diperoleh bukan untuk tujuan dijual, melainkan untuk sepenuhnya digunakan sesuai tugas dan fungsi instansi pemerintah, maka nilai sisa aset tetap tidak diakui. Dengan demikian setiap nilai aset tetap baik yang bersifat individual maupun kelompok, langsung diakui sebagi nilai aset yang dapat disusutkan. 3. Penetapan metode penyusutaan Banyak metode penyusutan yang dapat digunakan. Sebenarnya entitas pelaporan diberi beberapa pilihan metode untuk penyusutan aset tetap. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) no 7 baik yang berbasis akrual (lampiran I PP 71/2010) maupun PSAP no 7 berbasis Kas Menuju Akrual telah mengamanatkan kepada entitas pelaporan untuk menggunaka : (a) Metode garis lurus (straight line method); atau (b) Metode saldo menurun ganda (double declining balance method) serta (c) Metode unit produksi (unit of production method), Untuk Pemerintah Pusat/daerah, sesuai dengan PMK 01/PMK.06/2013 pasal 18 ayat 1, metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus. 4. Perhitungan dan pencatatan Penyusutan Menurut Mursyidi (2009: 218) langkah-langkah perhitungan dan pencatatan penyusutan: 1) Hitung dan catat porsi penyusutan untuk tahun berjalan dengan menggunakan metode penyusutan yang telah ditetapkan, dalam hal ini adalah metode penyusutan dengan metode garis lurus dan Metode saldo menurun degan rumus sebagai berikut: a. Metode Garis Lurus Nilai yang dapat disusutkan Penyusutan per periode = Masa Manfaat b. Metode Saldo Menurun Penyusutan per Periode = (Nilai yang dapat disusutkan-akumulasi penyusutan periode sebelumya) x Tarif Penyusutan Tarif Penyusutan = 1 X 100% X 2
Masa Manfaat 2) Lakukan perhitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap tersebut secara konsisten sampai pada akhir masa manfaat aset dengan mendebit akun diinvestasikan dalam aset tetap dan mengredit akun akumulasi penyusutan 3) Susun daftar penyusutan guna memasilitasi perhitungan penyusutan tahuntahun berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun diperoleh Dapat dilihat pada tabel berikut:
Nama Aset
PC (Komputer)
Meja Biro
Kenderaan
Tabel 2: Rekapitulasi Penyusutan Akitiva Tetap Tahun 2010-2014 Pada DPPKAD Kabupaten Gorontalo. Biaya penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Masa Tahun Harga perolehan Manfaat Garis Lurus Saldo Menurun Garis Lurus Saldo Menurun Garis Lurus Saldo Menu Rp Rp Rp Rp Rp Rp 5 2010 1.268.750,00 253.750,00 507.500,00 253.750,00 507.500,00 1.015.000,00 761.250,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2011 253.750,00 304.500,00 507.500,00 812.000,00 761.250,00 456.750,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2012 253.750,00 182.700,00 761.250,00 994.700,00 507.500,00 274.050,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2013 253.750,00 109.620,00 1.015.000,00 1.104.320,00 253.750,00 164.430,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2014 253.750,00 164.430,00 1.268.750,00 1.268.750,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 10 2010 24.000.000,00 2.400.000,00 4.800.000,00 2.400.000,00 4.800.000,00 21.600.000,00 19.200.000,0 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2011 2.400.000,00 3.840.000,00 4.800.000,00 8.640.000,00 19.200.000,00 15.360.000,0 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2012 2.400.000,00 3.072.000,00 7.200.000,00 11.712.000,00 16.800.000,00 12.288.000,0 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2013 2.400.000,00 2.457.600,00 9.600.000,00 14.169.600,00 14.400.000,00 9.830.400,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2014 2.400.000,00 1.966.080,00 12.000.000,00 16.135.680,00 12.000.000,00 7.864.320,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 15 2010 125.312.650,00 8.354.176,67 16.708.353,33 8.354.176,67 16.708.353,33 116.958.473,33 108.604.296, Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2011 8.354.176,67 14.480.572,89 16.708.353,33 31.188.926,22 100.250.120,00 94.123.723,7 2012 Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Ac Uni
Gedung
Tugu
2013 2014 5
2010 2011 2012 2013 2014
20
2010 2011 2012 2013 2014
20
2010 2011
8.354.176,67 Rp 8.354.176,67 Rp 8.354.176,67 Rp 6.000.000,00 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 14.056.376.980,00 702.818.849,00 Rp 702.818.849,00 Rp 702.818.849,00 Rp 702.818.849,00 Rp 702.818.849,00 Rp 613.900.000,00 30.695.000,00 Rp
12.549.829,84 Rp 10.876.519,19 Rp 9.426.316,63 Rp 2.400.000,00 Rp 1.440.000,00 Rp 864.000,00 Rp 518.400,00 Rp 777.600,00 Rp 1.405.637.698,00 Rp 1.265.073.928,20 Rp 1.138.566.535,38 Rp 1.024.709.881,84 Rp 922.238.893,66 Rp 61.390.000,00 Rp
25.062.530,00 Rp 33.416.706,67 Rp 41.770.883,33 Rp 1.200.000,00 Rp 2.400.000,00 Rp 3.600.000,00 Rp 4.800.000,00 Rp 6.000.000,00 Rp 702.818.849,00 Rp 1.405.637.698,00 Rp 2.108.456.547,00 Rp 2.811.275.396,00 Rp 3.514.094.245,00 Rp 30.695.000,00 Rp
43.738.756,06 Rp 54.615.275,25 Rp 64.041.591,88 Rp 2.400.000,00 Rp 3.840.000,00 Rp 4.704.000,00 Rp 5.222.400,00 Rp 6.000.000,00 Rp 1.405.637.698,00 Rp 2.670.711.626,20 Rp 3.809.278.161,58 Rp 4.833.988.043,42 Rp 5.756.226.937,08 Rp 61.390.000,00 Rp
75.187.590,00 Rp 41.770.883,33 Rp Rp 4.800.000,00 Rp 3.600.000,00 Rp 2.400.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp Rp 13.353.558.131,00 Rp 12.088.484.202,80 Rp 11.385.665.353,80 Rp 10.682.846.504,80 Rp 9.980.027.655,80 Rp 583.205.000,00 Rp
81.573.893,9 Rp 70.697.374,7 Rp 61.271.058,1 Rp 3.600.000,00 Rp 2.160.000,00 Rp 1.296.000,00 Rp 777.600,00 Rp Rp 12.650.739.2 Rp 11.385.665.3 Rp 10.247.098.8 Rp 9.222.388.93 Rp 8.300.150.04 Rp 552.510.000, Rp
Jaringan Distribusi Tegangan
Jaringan Distribusi Lain-lain
Buku Umum Lain-
2012 2013 2014 20
2010 2011 2012 2013 2014
20
2010 2011 2012 2013
8
2014 2010
30.695.000,00 Rp 30.695.000,00 Rp 30.695.000,00 Rp 30.695.000,00 Rp 12.068.580,00 603.429,00 Rp 603.429,00 Rp 603.429,00 Rp 603.429,00 Rp 603.429,00 Rp 94.000.000,00 4.700.000,00 Rp 4.700.000,00 Rp 4.700.000,00 Rp 4.700.000,00 Rp 4.700.000,00 Rp
55.251.000,00 Rp 49.725.900,00 Rp 44.753.310,00 Rp 40.277.979,00 Rp 1.206.858,00 Rp 1.086.172,20 Rp 977.554,98 Rp 879.799,48 Rp 791.819,53 Rp 9.400.000,00 Rp 8.460.000,00 Rp 7.614.000,00 Rp 6.852.600,00 Rp 6.167.340,00 Rp
61.390.000,00 Rp 92.085.000,00 Rp 122.780.000,00 Rp 153.475.000,00 Rp 603.429,00 Rp 1.206.858,00 Rp 1.810.287,00 Rp 2.413.716,00 Rp 3.017.145,00 Rp 4.700.000,00 Rp 9.400.000,00 Rp 14.100.000,00 Rp 18.800.000,00 Rp 23.500.000,00 Rp
116.641.000,00 Rp 166.366.900,00 Rp 211.120.210,00 Rp 251.398.189,00 Rp 1.206.858,00 Rp 2.293.030,20 Rp 3.270.585,18 Rp 4.150.384,66 Rp 4.942.204,20 Rp 9.400.000,00 Rp 17.860.000,00 Rp 25.474.000,00 Rp 32.326.600,00 Rp 38.493.940,00 Rp
552.510.000,00 Rp 521.815.000,00 Rp 491.120.000,00 Rp 460.425.000,00 Rp 11.465.151,00 Rp 10.258.293,00 Rp 8.448.006,00 Rp 6.034.290,00 Rp 3.017.145,00 Rp 89.300.000,00 Rp 84.600.000,00 Rp 79.900.000,00 Rp 75.200.000,00 Rp 70.500.000,00 Rp
497.259.000, Rp 447.533.100, Rp 402.779.790, Rp 362.501.811, Rp 10.861.722,0 Rp 9.775.549,80 Rp 8.797.994,82 Rp 7.918.195,34 Rp 7.126.375,80 Rp 84.600.000,0 Rp 76.140.000,0 Rp 68.526.000,0 Rp 61.673.400,0 Rp 55.506.060,0 Rp
lain 2011 2012 2013 2014
24.967.500,00 3.120.937,50 Rp 3.120.937,50 Rp 3.120.937,50 Rp 3.120.937,50 Rp 3.120.937,50
6.241.875,00 Rp 4.681.406,25 Rp 3.511.054,69 Rp 2.633.291,02 Rp 1.974.968,26
3.120.937,50 Rp 6.241.875,00 Rp 9.362.812,50 Rp 12.483.750,00 Rp 15.604.687,50
6.241.875,00 Rp 10.923.281,25 Rp 14.434.335,94 Rp 17.067.626,95 Rp 19.042.595,21
21.846.562,50 Rp 18.725.625,00 Rp 15.604.687,50 Rp 12.483.750,00 Rp 9.362.812,50
18.725.625,0 Rp 14.044.218,7 Rp 10.533.164,0 Rp 7.899.873,05 Rp 5.924.904,79
Hasil analisis yang dilakukan berdasarkan metode yang diterapkan yaitu dengan menggunakan metode angka tahun dan metode saldo menurun. Hasil analisis dengan menggunakan metode garis lurus dan angka tahun diperoleh bahwa: 1. Penyusutan PC (komputer) dengan metode Garis lurus, diperoleh penyusutan untuk PC tiap tahunnya adalah sebesar Rp.253.750,00 dengan masa manfaat 5 tahun, nilai buku pada akhir tahun 2014 adalah nihil (Rp.0). sedangkan dengan menggunakan saldo menurun nilai penyusutan aktiva tetap tiap tahunnya berbeda, tahun 2014 nilih (Rp.0) hal ini dikarenakan masa manfaat PC 5 tahun sehingga pada akhir tahun ke-5 maka nilai PC akan nihil. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jurnal untuk mencatat penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Jurnal Metode Garis Lurus Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 253.750 2010 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 253.750 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 253.750 2011 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 253.750 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 253.750 2012 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 253.750 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 253.750 2013 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 253.750 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 253.750 2014 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 253.750 Jurnal Metode Saldo Menurun Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 507.500 2010 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 507.500 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 304.500 2011 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 304.500 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 182.700 2012 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 182.700 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 109.620 2013 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 164.430 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 164.430 2014 Akumulasi Penyusutan- PC Rp. 164.430 2. Penyusutan Meja Biro dengan metode Garis lurus, diperoleh penyusutan untuk meja biro tiap t tahunnya adalah sebesar Rp.2.400.000 dengan masa manfaat 10 tahun, nilai buku pada akhir tahun 2014 nilai buku meja biro sebesar Rp.12.000.000. sedangkan dengan menggunakan saldo menurun nilai penyusutan aktiva tetap tiap tahunnya berbeda, tahun 2014 nilai penyusutan diperoleh sebesar Rp.1.966.080 sedangkan nilai buku pada tahun 2014 adalah 7.864.320. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jurnal untuk mencatat penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Metode Garis Lurus
Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2010 Akumulasi Penyusutan-meja biro Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2011 Akumulasi Penyusutan-meja biro Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2012 Akumulasi Penyusutan-meja biro Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2013 Akumulasi Penyusutan-meja biro Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2014 Akumulasi Penyusutan-meja biro Metode Saldo Menurun Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2010 Akumulasi Penyusutan-meja biro Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2011 Akumulasi Penyusutan-meja biro Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2012 Akumulasi Penyusutan-meja biro Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2013 Akumulasi Penyusutan-meja biro Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2014 Akumulasi Penyusutan-meja biro
Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.4.800.000 Rp.4.800.000 Rp.3.840.000 Rp.3.840.000 Rp.3.072.000 Rp.3.072.000 Rp.2.457.600 Rp.2.457.600 Rp.1.966.080 Rp.1.966.080
3. Penyusutan Kenderaan (Speda Motor) dengan metode Garis lurus, diperoleh penyusutan untuk Kenderaan (Speda Motor) tiap tahunnya adalah sebesar Rp.8.354.176,67 dengan masa manfaat 15 tahun, nilai buku pada akhir tahun 2014 nilai buku Kenderaan (Speda Motor) sebesar Rp.83.541.766,67. Sedangkan dengan menggunakan saldo menurun nilai penyusutan aktiva tetap kenderaan (Speda Motor) tiap tahunnya berbeda, tahun 2014 nilai penyusutan kenderaan diperoleh sebesar Rp.9.426.316,63 sedangkan nilai buku kenderaan pada akhir tahun 2014 adalah 61.271.058,12. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jurnal untuk mencatat penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Metode Garis Lurus Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.8.354.176,67 2010 Akumulasi Penyusutan-kenderaan Rp.8.354.176,67 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.8.354.176,67 2011 Akumulasi Penyusutan-kenderaan Rp.8.354.176,67 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.8.354.176,67 2012 Akumulasi Penyusutan-kenderaan Rp.8.354.176,67 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.8.354.176,67 2013 Akumulasi Penyusutan-kenderaan Rp.8.354.176,67 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.8.354.176,67 2014 Akumulasi Penyusutan-kenderaan Rp.8.354.176,67
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Metode Saldo Menurun Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-kenderaan Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-kenderaan Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-kenderaan Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-kenderaan Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-kenderaan
Rp.16.708.353,33 Rp.16.708.353,33 Rp.14.480.572,89 Rp.14.480.572,89 Rp.12.549.829,84 Rp.12.549.829,84 Rp.10.876.519,19 Rp.10.876.519,19 Rp. 9.426.316,63 Rp. 9.426.316,63
4. Penyusutan Ac Unit dengan metode Garis lurus, diperoleh penyusutan untuk Ac Unit tiap tahunnya adalah sebesar Rp.1.200.000 dengan masa manfaat 5 tahun, nilai buku pada akhir tahun 2014 nilai buku Ac Unit adalah nihil (Rp.0). Dengan menggunakan saldo menurun nilai penyusutan aktiva tetap Ac Unit tiap tahunnya berbeda, tahun 2014 nihil (Rp.0) karena masa manfaat ac unit hanya 5 tahun maka saldo pada akhir tahun ke-5 nihil. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jurnal untuk mencatat penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Metode Garis Lurus Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.1.200.000 2010 Akumulasi Penyusutan-AC Unit Rp.1.200.000 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.1.200.000 2011 Akumulasi Penyusutan-AC Unit Rp.1.200.000 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.1.200.000 2012 Akumulasi Penyusutan-AC Unit Rp.1.200.000 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.1.200.000 2013 Akumulasi Penyusutan-AC Unit Rp.1.200.000 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.1.200.000 2014 Akumulasi Penyusutan-AC Unit Rp.1.200.000 Metode Saldo Menurun Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2010 Akumulasi Penyusutan-AC Unit Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2011 Akumulasi Penyusutan-AC Unit Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2012 Akumulasi Penyusutan-AC Unit Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2013 Akumulasi Penyusutan-AC Unit Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2014 Akumulasi Penyusutan-AC Unit
Rp.2.400.000 Rp.2.400.000 Rp.1.440.000 Rp.1.440.000 Rp. 864.000 Rp. 864.000 Rp. 518.400 Rp. 518.400 Rp. 777.600 Rp. 777.600
5. Penyusutan Gedung dengan metode Garis lurus, diperoleh penyusutan untuk Gedung tiap tahunnya adalah sebesar Rp. 702.818.849 dengan masa manfaat 20 tahun, nilai buku pada akhir tahun 2014 nilai buku Gedung adalah sebesar Rp.9.980.027.655,80. Dengan menggunakan saldo menurun nilai penyusutan aktiva tetap Gedung tiap tahunnya berbeda, tahun 2014 Rp.8.300.150.042,92. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jurnal untuk mencatat penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Metode Garis Lurus Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 702.818.849 2010 Akumulasi Penyusutan-Gedung Rp. 702.818.849 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 702.818.849 2011 Akumulasi Penyusutan-Gedung Rp. 702.818.849 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 702.818.849 2012 Akumulasi Penyusutan-Gedung Rp. 702.818.849 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 702.818.849 2013 Akumulasi Penyusutan-Gedung Rp. 702.818.849 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp. 702.818.849 2014 Akumulasi Penyusutan-Gedung Rp. 702.818.849 Metose Saldo Menurun. Diinvestasikan dalam aset Tetap Tahun Akumulasi Penyusutan2010 Gedung Diinvestasikan dalam aset Tetap Tahun Akumulasi Penyusutan2011 Gedung Tahun 2012
Diinvestasikan dalam aset Tetap
Akumulasi PenyusutanGedung Diinvestasikan dalam aset Tetap Tahun Akumulasi Penyusutan2013 Gedung Diinvestasikan dalam aset Tetap Tahun Akumulasi Penyusutan2014 Gedung
Rp. 1.405.637.698 Rp. 1.405.637.698 Rp.1.265.073.928,20 Rp.1.265.073.928,20 Rp. 1.138.566.535,38 Rp. 1.138.566.535,38 Rp.1.024.709.881,84 Rp.1.024.709.881,84 Rp.922.238.893,66 Rp.922.238.893,66
6. Penyusutan Tugu dengan metode Garis lurus, diperoleh penyusutan untuk Tugu tiap tahunnya adalah sebesar Rp.30.695.000 dengan masa manfaat 20 tahun, nilai buku pada akhir tahun 2014 nilai buku Tugu adalah sebesar Rp.460.425.000. Dengan menggunakan saldo menurun nilai penyusutan aktiva tetap Tugu tiap tahunnya berbeda, tahun 2014 nilai penyusutan Tugu diperoleh sebesar Rp.40.277.979 sedangkan nilai buku Tugu pada akhir tahun 2014
Rp.362.501.811. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jurnal untuk mencatat penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Metode Garis Lurus Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.30.695.000 2010 Akumulasi Penyusutan-Tugu Rp.30.695.000 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.30.695.000 2011 Akumulasi Penyusutan-Tugu Rp.30.695.000 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.30.695.000 2012 Akumulasi Penyusutan-Tugu Rp.30.695.000 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.30.695.000 2013 Akumulasi Penyusutan-Tugu Rp.30.695.000 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.30.695.000 2014 Akumulasi Penyusutan-Tugu Rp.30.695.000 Metode Saldo Menurun Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2010 Akumulasi Penyusutan-Tugu Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2011 Akumulasi Penyusutan-Tugu Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2012 Akumulasi Penyusutan-Tugu Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2013 Akumulasi Penyusutan-Tugu Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2014 Akumulasi Penyusutan-Tugu 7.
Rp.61.390.000 Rp.61.390.000 Rp.55.251.000 Rp.30.695.000 Rp.49.725.900 Rp.49.725.900 Rp.44.753.310 Rp.44.753.310 Rp.40.277.979 Rp.40.277.979
Penyusutan Jaringan distribusi tegangan dengan metode Garis lurus, diperoleh penyusutan untuk Jaringan distribusi tegangan tiap tahunnya adalah sebesar Rp.603.429 dengan masa manfaat 20 tahun, nilai buku pada akhir tahun 2014 nilai buku Jaringan distribusi tegangan adalah sebesar Rp.9.051.435. Dengan menggunakan saldo menurun nilai penyusutan aktiva tetap Jaringan distribusi tegangan tiap tahunnya berbeda, tahun 2014 nilai penyusutan Jaringan distribusi tegangan diperoleh sebesar Rp.791.819,53 sedangkan nilai buku Jaringan distribusi tegangan pada akhir tahun 2014 Rp7.126.375,80. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jurnal untuk mencatat penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Metode Garis Lurus Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.603.429 2010 Akumulasi Penyusutan-Tegangan Rp.603.429 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.603.429 2011 Akumulasi Penyusutan-Tegangan Rp.603.429 Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.603.429 2012 Akumulasi Penyusutan-Tegangan Rp.603.429
Tahun 2013 Tahun 2014
Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-Tegangan Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-Tegangan
Metode Saldo Menurun Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2010 Akumulasi Penyusutan-Tegangan Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2011 Akumulasi Penyusutan-Tegangan Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2012 Akumulasi Penyusutan-Tegangan Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2013 Akumulasi Penyusutan-Tegangan Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2014 Akumulasi Penyusutan-Tegangan
Rp.603.429 Rp.603.429 Rp.603.429 Rp.603.429
Rp.1.206.858 Rp.1.206.858 Rp.1.068.172,20 Rp.1.068.172,20 Rp.977.554,98 Rp.977.554,98 Rp.879.799,48 Rp.879.799,48 Rp.791.819,53 Rp.791.819,53
8. Penyusutan Jaringan distribusi lain-lain dengan metode Garis lurus, diperoleh penyusutan untuk Jaringan distribusi lain-lain tiap tahunnya adalah sebesar Rp.4.700.000 dengan masa manfaat 20 tahun, nilai buku pada akhir tahun 2014 nilai buku Jaringan distribusi lain-lain adalah sebesar Rp.70.500.0000. Dengan menggunakan saldo menurun nilai penyusutan aktiva tetap Jaringan distribusi lain-lain tiap tahunnya berbeda, tahun 2014 nilai penyusutan Jaringan distribusi lain-lain diperoleh sebesar Rp.6.167.340 sedangkan nilai buku Jaringan distribusi lain-lain pada akhir tahun 2014 Rp.55.506.060. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jurnal untuk mencatat penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Metode Garis Lurus Rp.4.700.00 Diinvestasikan dalam aset Tetap Tahun 0 2010 Akumulasi Penyusutan-Jaringan Rp.4.700.00 Lain-ain 0 Rp.4.700.00 Diinvestasikan dalam aset Tetap Tahun 0 2011 Akumulasi Penyusutan-Jaringan LainRp.4.700.00 ain 0 Rp.4.700.00 Diinvestasikan dalam aset Tetap Tahun 0 2012 Akumulasi Penyusutan-Jaringan LainRp.4.700.00 ain 0 Rp.4.700.00 Diinvestasikan dalam aset Tetap Tahun 0 2013 Akumulasi Penyusutan-Jaringan LainRp.4.700.00 ain 0
Tahun 2014
Diinvestasikan dalam aset Tetap
Rp.4.700.00 0
Akumulasi Penyusutan-Jaringan Lainain
Rp.4.700.00 0
Metode Saldo Menurun Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Diinvestasikan dalam aset Tetap
Rp.9.400.00 0
Akumulasi Penyusutan-Jaringan Lain-ain Diinvestasikan dalam aset Tetap
Rp.9.400.00 0 Rp.8.460.00 0
Akumulasi Penyusutan-Jaringan Lainain Diinvestasikan dalam aset Tetap
Rp.8.460.00 0 Rp.7.614.00 0
Akumulasi Penyusutan-Jaringan Lainain Diinvestasikan dalam aset Tetap
Rp.7.614.00 0 Rp.6.852.60 0
Akumulasi Penyusutan-Jaringan Lainain Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-Jaringan Lainain
Rp.6.852.60 0 Rp.6.167.34 0 Rp.6.167.34 0
9. Penyusutan Buku umum lain-lain dengan metode Garis lurus, diperoleh penyusutan untuk Buku umum lain-lain tiap tahunnya adalah sebesar 3.120.937,50 dengan masa manfaat 8 tahun, nilai buku pada akhir tahun 2014 nilai buku Buku umum lain-lain adalah sebesar Rp.9.362.812,50. Dengan menggunakan saldo menurun nilai penyusutan aktiva tetap Buku umum lain-lain tiap tahunnya berbeda, tahun 2014 nilai penyusutan Buku umum lain-lain diperoleh sebesar Rp.1.974.968,26 sedangkan nilai buku Buku umum lain-lain pada akhir tahun 2014 Rp.5.924.904,79. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka jurnal untuk mencatat penyusutan tersebut adalah sebagai berikut: Metode Garis Lurus Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.3.120.937,50 Tahun Akumulasi Penyusutan-Buku Rp.3.120.937,5 2010 Umum 0 Diinvestasikan dalam aset Tetap Rp.3.120.937,50 Tahun Akumulasi Penyusutan-Buku Rp.3.120.937,5 2011 Umum 0
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-Buku Umum Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-Buku Umum Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-Buku Umum
Rp.3.120.937,50 Rp.3.120.937,5 0 Rp.3.120.937,50 Rp.3.120.937,5 0 Rp.3.120.937,50 Rp.3.120.937,5 0
Metode Saldo Menurun Tahun Diinvestasikan dalam aset Tetap 2010 Akumulasi Penyusutan-Buku Umum Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
No 1
Rp.6.241.875 Rp.6.241.875 Rp.4.681.405,2 5
Diinvestasikan dalam aset Tetap
Rp.4.681.405,2 5
Akumulasi Penyusutan-Buku Umum Rp.3.511.054,6 9
Diinvestasikan dalam aset Tetap
Rp.3.511.054,6 9
Akumulasi Penyusutan-Buku Umum Rp.2.633.291,0 2
Diinvestasikan dalam aset Tetap
Rp.2.633.291,0 2
Akumulasi Penyusutan-Buku Umum Rp.1.974.968,2 6
Diinvestasikan dalam aset Tetap Akumulasi Penyusutan-Buku Umum
Rp.1.974.968,2 6
Besarnya penyusutan setiap tahun dicatat dalam neraca dengan menambah nilai akumulasi penyusutan dan mengurangi ekuitas dana dalam akun diinventasikan dalam aset daerah. Neraca menyajiak akumulasi penyusutan sekaligus nilai perolehan aset tetap sehingga nilai buku astet tetap sebagai gambaran dari potensi manfaat yang masih dapat diharapkan dari aset yang bersangkutan dapat diketahui. Adapun nilai buku aset tetap pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Nilai Buku Aset Tetap DPPKAD Kabupaten Gorontalo Tahun 2014 dengan Metode Garis Lurus Akumulasi Jenis Aktiva Biaya Penyusutan Nilai Buku Penyusutan PC Komputer
Rp
Rp
Rp
253.750,00
1.268.750,00
-
2
Meja Biro
Rp 2.400.000,00
Rp 12.000.000,00
Rp 12.000.000,00
3
Kenderaan (12 Speda Motor)
Rp 8.354.176,67
Rp 8.354.176,67
Rp -
4
Ac unit
Rp 1.200.000,00
Rp 6.000.000,00
Rp -
5
Gedung
Rp 702.818.849,00
Rp 3.514.094.245,00
Rp 9.980.027.655,80
6
Tugu/Tanda Batas
Rp 30.695.000,00
Rp 153.475.000,00
Rp 460.425.000,00
7
Jaringan Distribusi Tegangan
Rp 603.429,00
Rp 3.017.145,00
Rp 3.017.145,00
8
Jaringan Distribusi Lain-lain
Rp 4.700.000,00
Rp 23.500.000,00
Rp 70.500.000,00
Buku umum Lain-Lain
Rp 3.120.937,50
Rp 15.604.687,50
Rp 9.362.812,50
Rp 754.146.142,17
Rp 3.737.314.004,17
Rp 10.535.332.613,30
9
Tabel 4. Nilai Buku Aset Tetap DPPKAD Kabupaten Gorontalo Tahun 2014 dengan Metode Saldo Menurun Akumulasi Jenis Aktiva Biaya Penyusutan Penyusutan
No
Nilai Buku
Rp 164.430,00
Rp 1.268.750,00
Rp
Meja Biro
Rp 1.966.080,00
Rp 16.135.680,00
Rp 7.864.320,00
3
Kenderaan (12 Speda Motor)
Rp 9.426.316,63
Rp 64.041.591,88
Rp 61.271.058,12
4
Ac unit
1
PC Komputer
2
Rp
Rp
Rp
-
-
777.600,00
6.000.000,00
Gedung
Rp 922.238.893,66
Rp 5.756.226.937,08
6
Tugu/Tanda Batas
Rp 40.277.979,00
Rp 251.398.189,00
7
Jaringan Distribusi Tegangan
Rp 791.819,53
Rp 4.942.204,20
Rp 7.126.375,80
8
Jaringan Distribusi Lain-lain
Rp 6.167.340,00
Rp 38.493.940,00
Rp 55.506.060,00
9
Buku umum Lain-Lain
Rp 1.974.968,26
Rp 19.042.595,21
Rp 5.924.904,79
5
Rp 983.785.427,09
Rp 6.157.549.887,37
Rp 8.300.150.042,92 Rp 362.501.811,00
Rp 8.800.344.572,63
Pada pemerintah kabupaten Gorontalo terlihat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dalam nerca nilai aset tetap pemerintah selalu mengalami peningkatan. Namun pemerintah Kabupaten Gorontalo belum menerapkan penyusutan atas aktiva tetap yang dimilikinya, hal ini sebagaimana terlihat dalam neraca pemerintah kabupaten Gorontalo tidak menyajikan berapa jumlah akumulasi penyusutan tiap tahunnya. Sebagaiman yang ditampilkan dalam ilustrasi neraca diatas terhiat ada perbedaan yang jelas antara aktiva tetap pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo. Penyusutan Aset Tetap bukanlah hal yang sulit apabila pencatatan Aset Tetap telah dilakukan secara benar. Namun pada kenyataannya pencatatan Aset Tetap belum sesuai dengan yang diharapkan. Penyusutan Aset Tetap pemerintah masih membutuhkan kerja keras semua pihak dan dukungan dari para pejabat pengambil keputusan. Kebijakan-kebijakan pada tingkat pelaksanaan masih sangat dibutuhkan untuk penyamaan persepsi terkait dengan pengelolaan Aset Tetap. Disamping itu, juga diperlukan tenaga pengelola Aset Tetap yang kompeten dan berkomitmen dalam pengelolaan Aset Tetap pemerintah.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dapat disimpulkan bahwa hasil analisis penyusutan dengan metode garis lurus hasil akumulasi penyusutan pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo semakin meningkat. Dengan melakukan penyusutan terlihat adanya perbedaan nilai buku ativa tetap pemerintah Kabupaten Gorontalo dengan nilai buku aktiva tetap pada saat dilakukan penyusutan. Dengan menggunakan metode garis lurus penyusutan aktiva tetap tiap tahunnya sama sedangkan pada metode saldo menurun tentunya tiap tahunnya penyusutan akan semakin menurun.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan bahwa Pemerintah Kabupaten Gorontalo belum melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap miliknya. Hingga kedepannya diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Gorontalo mulai melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap sesuai kondisi yang ada. Dalam pelaksanaan penyusutan harus sesuai dengan standar akuntansi pemerintah yang telah ditetapkan, sehingga itu diperlukan peningkatan SDM yang paham akan pengelolaan aset tetap terutama menyangkut penyusutan aktiva tetap.
DAFTAR PUSTAKA Mursyidi. 2009. Akuntansi Pemerintah Di Indonesia. Refika Aditama Bandung. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.07. PP. 71 tahun 2010. tentang akuntansi Aset tetap/aktiva tetap SAP. 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71. Tahun 2010. Fokusmedia.Bandung. Septiana. Ali. 2011. Analisis Akuntansi Aset Tetap Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Bungo Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan (Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Sutaryo. 2008. Manajemen Aset Daerah. Jurnal. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. Yeni Saputri. 2013. Akuntansi Aktiva Tetap Pada Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra Utara. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Politeknik Medan.