ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PENGURUS DAN ANGGOTA KOPERASI TERHADAP KINERJA KOPERASI (Studi kasus pada Koperasi Mahasiswa ABFI Perbanas) Oleh Tri Prihatini1
[email protected] Ahmad Arief2 Institut Perbanas (ABFII Perbanas) abstract This research aims to determine the extent of the influence of motivation on the performance of cooperatives in cooperative student ABFII Perbanas. This research use the correlation analysis, determination coefficient and hypothesis testing. Based on the obtained results the conclusion that there is the influence of motivation on the performance of cooperatives in cooperative student ABFII Perbanas. The results of regression analysis is expressed by the following equation: Y =0.340X + 18.936. From the equation above can be concluded, each 1 unit increase in motivation (variable x) it will improve the performance of cooperatives in cooperative student Perbanas (variable y) for 0.340 in the same direction with a constant 18.936.Conversely, when a decline of motivation (variable x) by 1 unit then the performance (variable y) to be down as much as 0.340 in the same direction with a constant 18.936. With the hypothesis decision is obtained Z value 5.33 then conclusion is greater than t value > t table (5.33 > 1.99) so that the criteria used is starting HO is there is an influence of motivation on the performance of the Cooperative Student Cooperative Perbanas. And all of the independence variables have had influenced for 23 percent to cooperative performance. Keywords : motivation, performance and cooperative
1. Pendahuluan Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan antar Negara, antar organisasi bisnis maupun non bisnis, bahkan antara manusia sebagai tenaga kerja. Untuk memperoleh keunggulan kompetetitif dalam menghadapi persaingan setiap individu harus menyiapkan diri secara professional. Organisasi menurut Robbins dan Timothy (2008:6) proses yang meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan,siapa yang mengerjakan tugas tersebut, bagaimana tugas tersebut dikelompokkan, siapa melaor kepada siapa, dan dimana keputusankeputusan dibuat. Menurut Sopiah (2008:2) orang dapat dikatakan sebagai organisasi jika memenuhi 4 (empat) unsur pokok, yaitu: 1) organisasi merupakan suatu sistem; 2) adanya suatu pola aktivitas; 3) adanya sekolompok orang; 4) adanya tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peranan manusia sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan suatu organisasi. Hal ini dapat 1 2
Dosen Tetap Institut Perbanas Alumni S1 Manajemen Institut Perbanas ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PENGURUS DAN ANGGOTA....(Tri Prihatini) 73
dilihat dari segala aktivitas yang dilakukan oleh para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, oleh karena itu perlu mendapatkan dorongan untuk dapat bekerja dengan lebih baik sehingga efektivitas dan efisiensi dapat tercapai dengan baik. Dalam rangka pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, koperasi mampu mempersatukan, mengarahkan dan mengembangkan daya kreasi, daya cipta serta daya usaha rakyat, untuk bersama-sama turut serta dalam perekonomian Indonesia, koperasi mempunyai kedudukan dan fungsi secara bersama-sama dengan badan-badan usaha milik negara atau swasta melakukan berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut UU No.25/1992 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Dalam hal ini peran sumber daya manusia ( SDM ) adalah hal yang sangat penting, untuk mencapai tujuan koperasi maka perlunya perangkat organisasi yang mampu mengelola kegiatan usaha koperasi. Di dalam pengelolaannya perlu adanya motivasi agar tujuan organisasi dapa tercapai secara optimal/maksimal. Motivasi dapat dikatakan suadah merupakan suatu kebutuhan yang dirasakan perlu diketahui. Menurut Munandar (2008:323) Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhankebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang, jika berhasil dicapai, akan memuaskan dan memenuhi kebutuhan-kebuthan tersebut. Dengan kebutuhan dimaksudkan suatu keadaan dalam diri ( internal state ) yang menyebabkan hasil-hasil atau keluaran-keluaran tertentu menjadi menarik. Menurut Ambar (2008:223) mengatakan, “kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Deskripsi dari kinerja menyangkuti tiga komponen penting yaitu : tujuan, ukuran, dan penelitian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi pada setiap personil. Walaupun demikian penentuan tujuan saja tidaklah cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran apakah seseorang telah mencapai kinerja yang diharapkan. Untuk itu kuantitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personil mempunyai peranan penting. Pada kenyataannya peneliti masih menemukan adanya pengurus yang kinerjanya kurang bagus dalam mengelola usaha koperasi. Salah satu diantaranya adalah kurang diberdayakan motivasi yang ada pada diri pengurus memotivasi anggotanya. Apabila keadaan ini terus dibiarkan koperasi akan mudah terpecah belah dan terombang-ambing oleh keadaan yang mengakibatkan tidak stabilnya dalam memegang tanggung jawab untuk mengerakkan anggota untuk berprestasi dan menngkatkan kualitas diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi pengurus dan anggota koperasi terhadap kinerja Koperasi Mahasiswa ABFI Institute Perbanas.
74 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
2. Tinjauan Literatur Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan, motivasi ( motivation ) bagian dari manajemen yang di tunjukkan pada pemberdayaan sumber daya manusia umumnya dan mendorong ataiu mengerakkan anggota khususnya. Menurut Winardi (2008) bahwa motivasi mewakili proses-proses psikologis yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan kearah tujuan tertentu. Motivasi merupakan aspek penting dalam memberikan kegairahan bekerja kepada anggota dlam mencapi tujuan koperasi tepat pada waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam masyarakat modern dan semakin berkembang ini peranan manusia sebagai motivator (pengurus) semakin penting dalam koperasi. Motivasi menurut Hasibuan (2008:219) adalah pemberian daya gerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan” Menurut Sopiah (2008:169) motivasi diawali dengan tinjauan terhadap beberapa karaktristik pokok motivasi. Pada dasarnya ada tiga karakteristik pokok motivasi, yaitu (1) usaha, (2) kemauan yang kuat, (3) arah atau tujuan. Ketiga karakteristik tersebut dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasilhasil atau tujuan tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa produktivitas, kehadiran atau perilaku kerja kreatif lainnya. Menurut Gray (dalam Winardi 2008) bahwa motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu yang menyebaban timbulnya sikap antusias dan persintensi dalam melaksanakan kegiatan tertentu. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah bagaimana menggerakan orang agar mau bekerja dengan semangat dan menunjukkan kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan peran fungsi untuk keberhasilan suatu organisasi dalam ini Koperasi Mahasiswa, khususnya pengurus Koperasi mahasiswa agar memberikan hasil yang baik untuk mensejahterahkan anggotanya. Pengertian Kinerja Menurut Mangkunegara (2010:9) kinerja adalah prestasi atau kemampuan yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan untuk mencapai tujuan standar organisasi Atribut individu, yang menentukan kapasitas dalam mengerjakan sesuatu, yang meliputi factor individu adalah kemampuan, keahlian, dan latar belakang serta wilayah demografi. Dan wilayah psikologis meliputi persepsi, sikap, personality, pembelajaran, dan motivasi. Menurut Munandar (2008:285) kinerja atau penimbang karya adalah proses penilaian, perilaku kerja, dan hasil kerja seorang tenaga kerja/karyawan, yang dianggap menunjang unjukkerjanya, yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan tentang tindakan-tindakan terhadapnya di bidang ketenagakerjaan. Menurut Gibson yang dikutip oleh Notoatmodjo (2009:124-125) faktor-faktor yang menentukan kinerja seseorang, dikelompokan ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PENGURUS DAN ANGGOTA....(Tri Prihatini) 75
menjadi tiga faktor utama, yakni: 1) variabel individu, yang terdiri dari: pemahaman terhadap pekerjaannya, pengalaman kerja, latar belakang, keluarga, tingkat sosial ekonomi, dan faktor demografi; 2) variabel organisasi, yang antara lain terdiri dari: kepemimpinan, desain pekerjaan, sumber daya yang lain, struktur organisasi, dan sebagainya; 3) variabel psikologis, yang terdiri dari persepsi terhadap pekerjaan, sikap terhadap pekerjaan, motivasi, kepribadian, dan sebagian Hubungan Motivasi dan kinerja Menurut Munandar (2008:326) teori motivasi berprestasi dikembangkan oleh David McClelland. Sebenarnya lebih tepat teori ini disebut teori kebutuhan dari McClelland. Teori ini mengatakan bahwa seseorang dengan suatu kebutuhan yang kuat akan termotivasi untuk menggunakan tingkah laku yang sesuai guna memuaskan kebutuhannya. Tiga kebutuhan yang dimaksud adalah (1) kebutuhan berprestasi (Need for Achievement), (2) kebutuhan berafiliasi (Need of affiliation), (3) kebutuhan akan kekuasaan (Need for power). Kajian Penelitian Terdahulu Menurut Laoli (2006) dalam penelitiannya mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja pengurus Koperasi Karya Ikhlas. Hipotesa yang diuji adalah adanya pengaruh tehadap kinerja pengurus koperasi. Metode analisis data menggunakan metode analisa korelasi dan teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis korelasi product moment. Berdasarkan penelitiannya disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja pengurus Koperasi Karya Ikhlas Departemen Agama Kabupaten Nias. Dicky (2010) dalam penelitiannya tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di PT PLN (persero) APJ Malang, diperoleh hasil bahwa berdasarkan hasil perhitungan uji F, dapat diketahui bahwa F hitung > F tabel (20,034 > 2,79) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan, variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan variabel kebutuhan akan keberadaan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja karyawan. Penelitian Rangga dan Prima (2006) mengenai pengaruh motivasi diri terhadap kinerja belajar mahasiswa yang bertujuan untuk mengetahui faktor pendorong mahasiswa mau belajar. Selain itu bertujuan untuk mengetahui variabel motivasi mana yang paling mempengaruhi prestasi belajar serta apakah ada perbedaan motivasi berdasarkan perbedaan jenis kelamin dan uang saku. Dalam hal ini peneliti menggunakan uji reabilitas dan factor analisis untuk menguji validitas. Analisis kluster dan uji beda digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan antara motivasi responden laki-laki dan perempuan serta perbedaan motivasi pada responden dengan uang saku berbeda. Hasil penelitian membuktikan bahwa kebutuhan social (need of affiliation) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja mahasiswa, akan tetapi secara keseluruhan motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja mahasiswa. Selain itu penelitian ini juga menemukan tidak ada perbedaan motivasi berdasarkan jenis kelamin. Namun demikian ditemukan pebedaan yang signifikan pada n/PWR dan n/AFF pada mahasiswa Paramadina berdasarkan perbedaan uang saku. Hernowo Dan Farid (2008) dalam penelitiannya mengenai pengaruh motivasi dan displin terhadap kinerja pegawai badan kepegawaian daerah Kabupaten Wonogiri. Motivasi dan disiplin mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Wonogiri. Disiplin mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai disbanding dengan movitasi. Motivasi dan disiplin dapat menjelaskan variasi variabel kinerja pegawai sebesar 56,6 persen, sedangkan 43,3 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model. 76 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Kerangka Pemikiran Pada dasarnya kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya (Mauliadi) dalam Ambar (,2010). Dalam hal ini kinerja di ukur berdasarkan Kualitas (quality), Kuantitas (quantity), Efektifitas biaya(cost effectiveness), Perilaku kerja, Kesediaan belajar. Motivasi bersifat individual, dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh pengaruh berbagai tingkat bisa dari motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsik . Mengingat sifatnya ini, untuk peningkatan kinerja individu dalam organisasi, menuntut para manajer untuk mengambil pendekatan tidak langsung, menciptakan motivasi melalui suasana organisasi yang mendorong para pegawai/pengurus lebih produktif. Kerangka pemikiran yang menjadi acuan penelitian ini tergambar pada gambar1. Perumusan Hipotesis Diduga terdapat pengaruh antara motivasi pengurus dan anggota terhadap kinerja Koperasi Di Koperasi Mahasiswa ABFI Perbanas. 3. Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pengurus dan anggota Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Perbanas Jakarta. Jumlah populasi yang ada di KOPMA Perbanas angkatan 2007-2010 sebanyak 300 orng. Teknik pengumpulan data yang di gunakan Probability sampling yang mengunakan teknik simple random sampling dimana teknik ini digunakan karena memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk menajadi sampel dan pengambilan dilakukan secara acak, hal ini dikarenakan populasi dalam penelitian ini dianggap homogen. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovine, untuk tingkat kesalahan 10 persen, didapatkan sampel berjumlah 75 orang dari jumlah populasi 300 pengurus dan anggota. Definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan serta indikatorindikator yang akan diukur dan dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan seperti terdapat pada table 1. Kisi-kisi instrumen variabel kinerja yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuisioner dengan metode skala likert kepada 75 responden. Untuk pengujian keandalan kuisioner tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilas kuisioner. Metode analisis data dalam penelitian ini digunakan regresi linier sederhana dengan pengujian asumsi klasik model regresi uji normalitas dan uji linieritas..Dan untuk pengujian hipotesis digunakan uji Z. Alat analisis data dengan menggunakan Software Statistic Product Service Solution (SPSS). 4. Analisis dan Pembahasan Responden yang digunakan pada penelitian ini adalah anggota dan pengurus koperasi mahasiswa ABFI Perbanas angkatan 2007-2010. Dari uji validitas dan reliabilitas, baik variabel terikat ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PENGURUS DAN ANGGOTA....(Tri Prihatini) 77
maupun variabel bebas menunjukkan bahwa daftar kuesioner yang disampaikan kepada responden dalam penelitian ini telah memenuhi persyaratan. Berdasakan hasil pengolahan data tehadap kedua variabel maka dapat dilihat hasil kuisioner secara kumulatif pada table 3 dan table 4. Dari sebanyak 12 (dua belas) pertanyaan mengenai motivasi pengarus dan anggota Kopma ABFI Perbanas diperoleh jawaban dengan rata-rata setuju. Dua pertanyaan yang dijawab cukup setuju oleh responden yaitu pertanyaan tentang: 1) pelaksanaan tugas dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang jelas; 2) perhatian pemimpin/ketua terhadap hasil kerja koperasi mahasiswa.
Berdasarkan hasil penilaian tentang motivasi pada Koperasi Mahasiswa Perbanas Jakarta memperlihatkan tanggapan dengan nilai sebesar 251 sehingga penilaian secara kumulatif menyatakan pengurus dan anggota cenderung menerima dan menyatakan bahwa motivasi yang diberlakukan oleh organisasi sudah cukup baik atau cukup dapat diterima, namun bila melihat rata-rata pada masing-masing dimensi terlihat bahwa faktor hygiene sebesar 268 dengan demikian motivasi yang diterapkan menurut responden lebih cenderung dan dominan pada dimensi faktor hygiene, sedangkan pada dimensi factor motivator cenderung tidak dominan, tetapi tetap berpengaruh secara siginifikan. Sedangkan pertanyaan yang lainnya dijawab setuju. Rekapitulasi hasil kuisioner variable kinerja koperasi secara rinci pada table 4. Variabel kinerja koperasi dengan penilaian secara rata-rata
tanggapan responden sebesar 268 dengan demikian penilaian responden cenderung setuju artinya sebagian besar pengurus dan anggota menyatakan bahwa kinerja koperasi mereka baik. Hasil penilaian masing-masing dimensi memperlihatkan bahwa dimensi kualitas sebesar 261, dimensi kuantitas sebesar 240, dimensi efektifitas biaya sebesar 265, perilaku kerja sebesar 253, dan kesediaan belajar sebesar 253 dengan demikian penilaian responden pada dimensi terlihat bahwa kecenderungan kinerja koperasi lebih didominasi oleh dimensi kualitas dan efektifitas biaya. Pengaruh motivasi pengurus dan anggota (variabel X) terhadap kinerja organisasi (variabel Y) Koperasi Mahasiswa Perbanas dapat dilihat dengan uji regresi linier sederhana Y= α + βX yang dapat dibentuk dengan menggunakan tabel 5. Uji hipotesis pengaruh variabel independen (variabel motivasi) terhadap kinerja Koperasi di Koperasi mahasiswa ABFII Perbanas Jakarta dalam penelitian ini digunakan pengujian hipotesis uji Z Dengan hasil sebagai berikut: Z = 0,480√(75 – 1) zhitung = 0,480 x 8,60 = 4,129 Untuk melihat besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini didasarkan pada nilai koefisien determinasi berganda pada tabel 6. Besarnya R Square sebesar 0.230 yang berarti variabel bebas (motivasi) terhadap variabel tidak bebas (kinerja) 23 persen sisanya 77 persen adalah variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam model persamaan. Perbandingan Hasil Penelitian Dengan penelitian Terdahulu 78 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Rangkuman mengenai perbandingan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang serupa secara rinci pada tabel 7. 5. Simpulan dan Rekomendasi Simpulan Motivasi pada kopersi mahasiswa ABFII Perbanas Jakarta didapatkan nilai sebesar 268 dengan demikian secara rata-rata tanggapan responden untuk motivasi berada pada kategori setuju. Dalam variabel motivasi ini, lebih cenderung didukung oleh faktor hygiene. Sedangkan faktor motivator juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja Koperasi di KOPMA Perbanas, walaupun pengaruhnya tidak sebesar pada indikator faktor Hygiene. Kinerja pada kopersi mahasiswa ABFII Perbanas Jakarta didapatkan nilai sebesar 251 dengan demikian kecenderungan responden memberikan penilaian cukup setuju dan cukup baik terhadap variabel kinerja koperasi mahasiswa, hal ini mengartikan bahwa pengurus dan anggota cukup setuju bahwa kinerja Koprasi mahasiswa Perbanas saat ini cukup baik. Kinerja koperasi 110 mahasiswa lebih cenderung di dukung oleh dimensi kualitas dan efektifitas biaya bila dibandingkan dengan dimensi lainnya. Hasil uji statistik terhadap pengaruh antar variabel terlihat nilai korelasi sebesar 0.480 (48 persen) dengan demikian ada hubungan positif kuat antar variabel, artinya bila variabel motivasi naik atau ditingkatkan maka akan dikuti penguatan variabel kinerja koperasi di koperasi mahasiswa. Dan dengan hasil Y = 18,936 + 0,340X. Dari persamaan di atas dapat disimpulkan, setiap peningkatan 1 unit motivasi (variabel x) maka akan meningkatkan kinerja koperasi di koperasi mahasiswa Perbanas (variabel y) sebesar 0.340 pada arah yang sama dengan konstanta 18.936. Sebaliknya apabila terjadi penurunan terhadap motivasi (variabel x) sebesar 1 unit maka kinerja (variabel y) akan mengalami penurunan sebanyak 0.340 pada arah yang sama dengan konstanta 18.936. Dengan keputusan hipotesis diperoleh zhitung 4,129 maka kesimpulannya adalah zhitung lebih besar dari ztabel (zhitung 4,129 > ztabel 1,96), sehingga kriteria yang dipakai adalah tolak Ho yaitu ada pengaruh antara motivasi terhadap kinerja Koperasi di Koperasi Mahasiswa Perbanas. Rekomendasi Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah variabel lain dalam penelelitian selanjutnya sehingga dapat mengetahui adanya pengaruh yang lain dari 2 variabel yang ada.
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PENGURUS DAN ANGGOTA....(Tri Prihatini) 79
DAFTAR PUSTAKA Arep,I., dan HendraT., 2004, Manajemen Motivasi, Grasindo, Jakarta. Bezisokhi Laoli., (2006), Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pengurus Koperasi Koperasi Karya Ikhlas Departeman Agama Kabupaten Nias. Nias: Departemen Agama Kabupaten Nias. Djumhariati, R. (2008). Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Bagian Umum Kabupaten Madiun. Madiun : Universitas Mereka Madiun. Handoko, T.H. 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi 2. Cetakan Kelima Belas, BPFE, Yogyakarta. Hasibuan, H.M.S.P., 2005, Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktivitas,. Bumi Aksara. Jakarta Mangkunegara, A.A.A.P, 2010, Evaluasi Kinerja SDM, Refika Aditama, Jakarta. Munandar, A.S., 2008, Psikologi Industry Dan Organisasi, UI-Press, Jakarta. Narwodo, H dan Wadji, M.F. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri. Jawa Tengah Rangga dan Prima (2007). Pengaruh Motivasi Diri Terhadap Kinerja Belajar Mahasiswa Jakarta: Studi Kasus Universitas Paramadina. Robbins dan Timothy. (2008). Manajemen , Gramedia, Jakarta. Siregar,Marni. (2009). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Swadana Taruntung Tapanuli Utara. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara Medan. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Sopiah, Dr, MM, M.Pd. (2008) Perilaku Organisasional. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Undang-undang Republik Indonesia Nomor.25 Tahun 1992 Tentang Koperasi. http://iwanketch.wordpress.com/2008/04/20/pengertian-tentang-koperasi/. Di akses 15 Maret 2011 Winardi, 2007, Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Rajawali Press. 80 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Lampiran Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran
KINERJA
MOTIVASI
1. KUALITAS (QUALITY)
1. FAKTOR MOTIVATOR
2. KUANTITAS (QUANTITY)
2. FAKTOR PEMELIHARAAN (HYGIENE)
3. EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFFECTIVENESS) 4. PERILAKU KERJA 5. KESEDIAAN BELAJAR
Sumber: Marni dalam Mangkunegara (2008)
Sumber: Maulia dalam Ambar (2010)
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Motivasi Variabel
Motivasi
Konsep variable
Pemberdayaan sumberdaya manusia umumnya dan mendorong, menggerakan anggotanya.
Indikator Factor Motivator
Ukuran Prestasi Tanggung jawab pengembangan
Faktor pemeliharaan (hygiene)
Skala
Ordinal
Kondisi kerja Pengakuan Pendapatan
Sumber: Marni Siregar dalam Mangkunegara,(2008)
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PENGURUS DAN ANGGOTA....(Tri Prihatini) 81
Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Koperasi Variabel
Kinerja Koperasi
Konsep Variabel
Prestasi dan kemampuan yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan.
Indikator
Ukuran
Kualitas
Kualitas Pekerjaan
Ordinal
Kuantitas
Ketepatan Waktu
Ordinal
Efektivitas Biaya
Fasilitas Teknologi Kerjasama Inisiatif Hubungan perseorangan Disiplin Kepuasan Pengurus Ketekunan
Ordinal
Perilaku kerja
Kesediaan Belajar
Skala
Odinal
Ordinal
Sumber: Peneliti dan Ambar dalam Mauliadi (2010)
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Kuisioner Variabel Motivasi Alternatif Jawaban Indikator
Pertanyaan Dengan penghargaan dalam bentuk SHU yang layak anda akan termotivasi
Faktor Motivator
Dalam pencapaian anda di dukung oleh teman pengurus dan anggota koperasi mahasiwa yang lain Pelaksanaan tugas dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang jelas
S
SS
CS
ST
STS
Nilai
Ket
16
28
24
5
2
276
SETUJU
11
30
24
5
5
262
SETUJU CUKUP SETUJU
6
29
27
8
5
248
14
29
30
1
1
274
SETUJU
Pengurus dan anggota diberikan kesempatan mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
15
30
25
3
2
278
SETUJU
Pengurus dan anggota mempunyai kesempatan bersaing dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan
11
30
24
5
5
262
SETUJU
Tugas dan tanggung jawab di berikan sesuai dengan tingkatan
82 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Kondisi lingkungannya nyaman sehingga terjalin komunikasi yang baik antara satu sama lain
Faktor pemeliharaan (Hygiene)
Terjalin hubungan yang baik antara anda dengan pempinan/ketua koperasi mahasiswa Perbanas Perhatian pemimpin/ketua terhadap hasil kerja koperasi mahasiswa Diberikan penghargaan pada hasil kerja pengurus dan anggota koperasi mahasiswa Perbanas Penerimaan SHU yang membuat anda menjadi anggota/pengurus koperasi mahasiswa Perbanas SHU yang diterima sesuai dengan anda harapkan dan peningkatan SHU karena usaha dan prestasi anda Rata- Rata
12
28
25
6
4
263
SETUJU
16
27
21
6
5
268
SETUJU
245
CUKUP SETUJU
6
25
32
7
5
14
29
30
1
1
16
27
24
6
2
274
SETUJU
14
32
24
5
0
280
SETUJU
12
29
26
5
3
268
SETUJU
279
SETUJU
Sumber: data diolah (2011)
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil KuisionerVariabel Kinerja Koperasi Alternatif jawaban Indikator
Kualitas
Kuantitas
Pertanyaan
Nilai
Ket
SS
S
CS
TS
STS
8
26
36
4
1
261
SETUJU
Pengurus yang mampu menyelesaikan pekerjaan dapat menunjang kinerja Kopma Perbanas
1
33
30
6
5
244
CUKUP SETUJU
Pengurus dapat menyelesaikan pekerjaan sebelem waktu yang di tentukan ketua Kopma
2
28
30
9
6
236
CUKUP SETUJU
Kualitas pekerjaan pengurus kopma perbanas memuaskan
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PENGURUS DAN ANGGOTA....(Tri Prihatini) 83
Perbanas
Efektifitas Biaya
Pengurus dan anggota menggunakan fasilitas dengan baik dan memanfaatkan teknologi yang tersedia Koperasi mahasiswa perbanas terus melakukan jaringan kerjasama dengan pihak-pihak lain. Menurut anda pengurus dan anggota mempunyai inisiatif dalam bekerja agar tidak terjadi kegagalan dalam sebuah tim kerja
Perilaku Kerja
Menurut anda terjalin hubungan baik antara pengurus dan anggota dalam melakukan sebuah pekerjaan/tugas Menurut anda disiplin pengurus kopma Perbanas dalam bekerja sudah baik
Kesedian Belajar
Menurut anda pengurus telah menguasai pekerjaannya dengan baik Pengurus kopma Perbanas memiliki tingkat tanggap terhadap tugas yang lebih baik Rata-rata
6
30
38
0
1
265
SETUJU
5
27
38
5
0
257
SETUJU
1
34
19
15
6
234
CUKUP SETUJU
13
12
38
7
5
246
CUKUP SETUJU
13
29
24
5
4
267
SETUJU
2
28
30
9
4
236
CUKUP SETUJU
4
32
39
0
0
265
SETUJU
6
28
32
6
3
251
CUKUP SETUJU
Sumber: data diolah (2011)
Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis Coefficients
a
84 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
18.936
3.156
.340
.073
motivasi
95.0% Confidence Interval for B
Beta
t
.480
Sig.
Lower Bound Upper Bound
6.000
.000
12.646
25.226
4.671
.000
.195
.484
a. Dependent Variable: kinerja_koperasi
Sumber: data diolah (2011)
Rumus 1. uji Z
z rs n 1
Tabel 6 Hasil Uji Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Model 1
R .480
R Square a
Adjusted R Square
.230
.220
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
4.46540
1.405
a. Predictors: (Constant), motivasi b. Dependent Variable: kinerja_koperasi Sumber :Data diolah (2011)
Tabel 7 Ringkasan Hasil Penelitian No Peneliti Variabel Bebas Hubungan dengan Variabel Terikat 1 Laoli (2006) Motivasi Positif 2 Dicky (2010) Motivasi Positif 3 Rangga & Prima Motivasi diri Positif (2006) 4 Hernowo & Farid Motivasi Positif (2008) Disiplin 5 Prihatini & Arief Motivasi Positif (2011)
Signifikan Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan
Sumber: Peneliti (2011)
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI PENGURUS DAN ANGGOTA....(Tri Prihatini) 85
86 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012