1
PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA, KINERJA PENGURUS, DAN IKLIM ORGANESASI, TERHADAP PERKEMBANGAN KOPERASI TUT WURI HANDAYANI KOTA SALATIGA TAHUN 2015
Oleh : Samtono STIEPARI Semarang Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi terhadap perkembangan koperasi Tut Wuri Handayani, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama . Populasi sebesar 220 orang anggota koperasi terpilih menjadi sampel sebesar 40 orang dengan tehnik : Random sampling , dengan pengambilan sampel dengan cara acak. Dari hasil analisis data Persamaan Regresi, Y = 8,800 + 0,372X1 + 0,345X2 + 0,599X3. Nilai Konstanta 8,800 berarti jika tidak ada variabel partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi, maka perkembangan koperasi nilainya 8,800 satuan. Koefisien regresi untuk variabel X1 0,372 berarti ada pengaruh positif antara partisipasi anggota terhadap perkembangan koperasi. Koefisien regresi X2: 0,345 berarti ada pengaruh positif antara kinerja pengurus terhadap perkembangan koperasi. Koefisien regresi X3 : 0,599 berarti ada pengaruh positif antara iklim organisasi terhadap perkembangan koperasi, Nilai t-hitung untuk masing-masing variabel adalah: partisipasi anggota (X1) sebesar 2,774; kinerja pengurus sebesar 2,532; dan untuk iklim organisasi sebesar 3,499 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,028. Berarti t-hitung untuk X1, X2 dan X3 lebih besar dari t-tabel, sehingga X1, X2 dan X3 masing-masing mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel perkembangan koperasi (Y). Nilai F-hitung sebesar 12,691 dan nilai F-tabel adalah sebesar 3,252. Hal ini menunjukkan Fhitung lebih besar dari F-tabel, Artinya variabel X1, variabel X2 dan variabel X3 berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perkembangan koperasi (Y) secara bersama-sama (simultan). Nilai Koefisien Determinasi sebesar: 71,5% berarti pengaruh partisipasi anggota (X1), kinerja pengurus (X2) dan iklim organisasi (X3) terhadap perkembangan koperasi (Y) secara bersama-sama (simultan) adalah sebesar 71,5%, sedangkan sisanya sebesar 28,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Kata Kunci koperasi.
:partisipasi anggota, kinerja pengurus iklim organisasi, dan perkembangan
2
A. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Peran dan fungsi pengurus Koperasi Tut Wuri Handayani, merupakan wakil dari anggota yang dipilih dalam rapat anggota yang dari dan oleh anggota untuk menjalankan/mewakili anggota dalam menjalankan perusahaan koperasi. Pengurus bertanggung jawab mengawasi segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada rapat anggota. Adapun tugas-tugas pengurus koperasi sesuai dengan UU RI Nomor 25 Tahun 1992 pasal 30 sebagai berikut : 1.Mengelola koperasi dan usahanya. 2.Mengajukan Rancangan Program Kerja serta Rencana Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK). 3.Menyelenggarakan Rapat Anggota. 4.Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Tugas. 5.Menyelenggarakan perubahan keuangan dan inventaris secara tertib. 6.Memelihara daftar buku anggota (materi diklat koperasi, 2007: 7 ) Atas dasar keenam tugas pengurus koperasi tersebut akan diteliti sejauh mana kinerja pengurus koperasi menjalankan tugasnya. Selanjutnya
disamping
partisipasi anggota, kinerja pengurus koperasi juga iklim organisasi koperasi yang ada pada Koperasi Tut Wuri Handayani selama ini. Penegasan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, dalam sambutannya pada peluncuran buku ”Nyala Obor di Kala Hujan, Koperasi Indonesia, Rumah Kita”, pada tahun 2010, menyatakan , ”Pembudayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan salah satu upaya strategi dalam meningkatkan taraf hidup sebagian besar rakyat Indonesia, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005–2025 (RPJPN). Pemberdayaan koperasi dan UMKM dipilah menjadi pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), pemberdayaan usaha mikro, dan penguatan kelembagaan koperasi. Usaha untuk pemberdayaan koperasi salah satunya adalah dalam rangka untuk mempercepat penurunan tingkat kemiskinan, sesuai harapan pemerintah kemiskinan absolut dari 14,1% pada tahun 2009 akan menurun dan menjadi 8 – 10% pada tahun 2014 (Bachrudin, 2010:7).
3
B.RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas, maka masalah yang peneliti kemukakan adalah : 1. Apakah ada pengaruh partisipasi anggota terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga? 2. Apakah ada pengaruh kinerja pengurus terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga? 3. Apakah ada pengaruh iklim organisasi terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga? 4. Apakah ada pengaruh partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi secara simultan terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga?
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN a.Tujuan Penelitian 1).Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh partisipasi anggota terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga. 2).Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kinerja pengurus terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga. 3)Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklim organesasi terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga. 4).Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga secara bersama-sama (simultan).
b.Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian dan penulisan skripsi ini adalah : 1).Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan pemahaman secara mendalam tentang pengaruh partisipasi anggota, kinerja pengurus, iklim organisasi, serta perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani yang berada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga.
4
2).Bagi Koperasi Tut Wuri Handayani Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para pengurus koperasi tentang ada tidaknya pengaruh partisipasi anggota, kinerja pengurus, iklim organisasi terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani yang berada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga.
D.PAPARAN TEORITIS 1.Landasan Teori a.Partisipasi Anggota 1).Pengertian Partisipasi adalah turut sertanya seseorang baik secara mental atau emosional untuk memberikan sumbangsih kepada proses pembuatan keputusan, terutama mengenai persoalan – persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang bersangkutan melaksanakan tanggung jawabnya untuk melakukan hal tersebut (Bachrudin 2010:142). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan partisipasi, adalah keikutsertaan anggota dalam kegiatan koperasi serta kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaan secara bertanggung jawab. 2).Jenis Partisipasi 8 Partisipasi anggota koperasi menurut statusnya dapat diperinci (Rusidi dalam Bachrudin,2010:127), menjadi : i.Partisipasi anggota dalam rapat anggota tahunan (sebagai pemilik). ii.Partisipasi anggota dalam penanaman modal melalui berbagai macam simpanan Dari penjelasan tersebut diatas dapat dipahami bahwa jenis partisipasi anggota meliputi partisipasi anggota dalam kegiatan rapat, pemanfaatan usaha dan melaksanakan kewajiban sedang posisi anggota dalam organisasi koperasi sebagai pemilik dan sebagai pelanggan. a.Kinerja Pengurus Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. ( Mangkunegara,2000:67)
5
Menurut Sulistiyani (2003:223) ”Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Menurut Ruky (2002;14) kinerja atau sering disebut dengan prestasi sebenarnya merupakan pengalih bahasaan dari Bahasa Inggris dari kata ”performance”. Lebih lanjut kata performance dapat diartikan sebagai berikut : 1).Prestasi yang digunakan dalam konteks atau kalimat misalnya tentang mobil yang sangat cepat (high performance car). 2).Pertunjukan
yang
biasanya
digunakan
dalam
kalimat
”Folk
Dance
Performance”. 3.)Pelaksanaan tugas misalnya dalam kalimat ”In performing his/her duties”. Kinerja tidak lepas dari manajemen kinerja, yang mana pada dasarnya manajemen kinerja adalah sebuah proses dalam manajemen tersebut mempunyai implikasi bahwa kegiatan tersebut harus dilaksanakan sebagai sebuah proses manajemen yang umum yang dimulai dengan penetapan tujuan dan sasaran, dan diakhiri dengan evaluasi (Materi Diklat Koperasi,2007:26). Dari beberapa penjelasan tersebut diatas akhirnya dapat diambil garis besarnya, agar pengurus koperasi mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya. Tanpa mengetahui jenis dan tanggung jawab pekerjaannya maka kinerja yang baik tidak akan pernah tercapai. a.Iklim Organisasi 1).Pengertian Menurut Sutarto (1997:36) organisasi adalah sistem saling pengaruh antar orang dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan definisi ini dapat diketemukan adanya berbagai faktor yang dapat menimbulkan organisasi, yaitu orang-orang, kerjasama dan tujuan tertentu. Berbagai faktor tersebut tidak dapat saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling kait mengait dan merupakan suatu kebulatan. 2).Bentuk-bentuk organisasi Bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi bentuk jalur, fungsional, staff dan satuan pelayanan, jalur dan staff, jalur dan staff fungsional, jalur dan staff
6
fungsional dan panitia, staff, panitia. Untuk memperjelas, dapat diikuti pendapat dari Liang Gie dalam Sutarto (1997:103) yang membedakan adanya bentuk organisasi ditinjau dari pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggungjawab dan ditinjau dari orang-orang yang memegang pimpinan. Bentuk organisasi jalur adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam semua bidang pekerjaan, baik pekerjaan pokok maupun pekerjaan bantuan. Bentuk organisasi fungsional adalah organisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu, pimpinan tiap bidang berhak memerintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya. Iklim organisasi didefinisikan sebagai perangkat ciri internal yang membedakan satu lembaga koperasi dari yang lain dan mempengaruhi tingkah laku manusia. Jadi dapat dikatakan bahwa iklim lembaga atau organisasi koperasi adalah kondisi lembaga koperasi yang diwujudkan berdasarkan seperangkat nilai atau norma, kebiasaan, dan ditopang sarana prasarana (Burhanudin,2010:252). a.Perkembangan Koperasi Perkembangan berarti perubahan keadaan menjadi lebih besar (Bachrudin, 2010:157). Koperasi adalah usaha bersama (Yulius , 1998:14). Jadi perkembangan koperasi berarti perubahan keadaan usaha koperasi menjadi lebih besar. Dapat kita terima dan kita amati, bahwa pertumbuhan koperasi selalu berarti adanya akumulasi koperasi baik dalam sumber daya produksi modal maupun akumulasi dalam sumber daya manusia. Akumulasi modal koperasi, antara lain : 1)Skala usaha koperasi lebih besar sehingga lebih ekonomis. 2).Cara produksi koperasi lebih maju. 3).Volume usaha koperasi meningkat. 4).Tingkat pertumbuhan koperasi makin cepat, dan seterusnya.. Akumulasi sumber daya manusia pada koperasi, antara lain : 1)Jumlah dan mutu anggota meningkat. 2)Pengawasan terhadap jalannya usaha koperasi oleh anggota meningkat.
7
3)Efisiensi usaha dan manajemen koperasi meningkat. 4)RAT dan audit koperasi meningkat Dan seterusnya. Koperasi harus benar-benar mampu mewujudkan kepentingan bersama para anggotanya dan tujuan itu dicapai berdasarkan sumbangan atau dukungan para anggota yang tercermin dalam karya dan jasa masing-masing (E.Vigeleyn dalam Materi Diklat Koperasi,2007:26). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggota merupakan salah satu faktor penentu perkembangan koperasi bahkan keberhasilannya. Adapun faktor-faktor yang menentukan perkembangan koperasi adalah : a).Manajemen koperasi. b)Skala usaha koperasi. c)Pelayanan koperasi kepada anggota. d)Kemajuan usaha anggota. e)Hubungan koperasi dengan lembaga lain. f).Partisipasi anggota. g).Kemajuan usaha koperasi.
E.KERANGKA PEMIKIRAN Kinerja seseorang atau kelompok pada suatu lembaga atau perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah partisipasi anggota, faktor lain yang turut mempengaruhi adalah faktor kinerja pengurus koperasi, dan faktor lain yang berpengaruh adalah faktor iklim organisasi. Selanjutnya ketiga faktor tersebut diatas secara simultan akan mempengaruhi perkembangan koperasi. Untuk lebih jelasnya
kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut : PARTISIPASI ANGGOTA
KINERJA PENGURUS
IKLIM ORGANISASI
PERKEMBANGAN KOPERASI
8
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan gambar 1.1 diatas dapat dijelaskan bahwa partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi sebagai variabel (X) mempunyai pengaruh terhadap perkembangan koperasi sebagai variabel (Y) pada Koperasi Tut Wuri Handayani Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, baik secara individu (sendiri-sendiri) maupun secara simultan (bersama-sama). F.HIPOTESIS Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu: 1.Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi anggota terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga. 2.Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kinerja pengurus terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga. 3.Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklim organisasi terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga. 4.Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara partisipasi anggota, kinerja
pengurus
dan
iklim
organisasi
secara
bersama-sama
terhadap
perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga.
G.METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Kuatitatif tipe/jenis korelasional Penelitian Korelasional adalah penelitian yang mencoba melihat hubungan antara beberapa variabel.
1. Populasi dan sampel a.Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono , 2008;81 ) . 30
9
Mengacu pada pendapat ini maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Koperasi Tut Wuri Handayani Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga sebanyak 220 orang.
b.Sampel adalah bagian dari populasi mewakili sebagai subyek penelitian. Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 18,70% dari jumlah populasi sebanyak 220 orang anggota Koperasi Tut Wuri Handayani. Mengacu pada pendapat Surakhmat dalam Supardi, (2006:64-65) yang menyebutkan bahwa populasi dengan jumlah kurang dari 100, maka jumlah sampel sebesar 50% nya dan bila jumlah anggota populasi lebih dari 100, maka jumlah sampel 15% - 20% nya sudah dapat dibenarkan. Akhirnya sampel yang diperoleh adalah 20% X 220 orang = 44 orang anggota koperasi atau 40 responden yang diambil secara acak dan yang mengumpulkan kuesionar.
2.Definisi Konsep dan Definisi Operasional a.Definisi Konsep Konsep adalah apabila seseorang hendak mengemukakan gagasan-gagasannya kepada orang lain harus menyampaikan melalui bahasa, baik itu bahasa alamiah maupun bahasa buatan (I Halouw, 2000:20). a).Partisipasi Anggota Partisipasi anggota terhadap perkembangan koperasi harus dikaitkan dengan kedudukan ganda anggota, baik anggota sebagai pemilik koperasi, atau sebagai pelanggan koperasi. b).Kinerja Pengurus Kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan suatu kegiatan yang telah mendapat kesepakatan antara anggota dengan pengurusnya sebaik mungkin dan bagaimana pengurus koperasi dapat menjalankan tugas sesuai dengan UU RI nomor 25 Tahun 1992 Pasal 30 (Materi Diklat Koperasi,2007:8). c).Iklim Organisasi Iklim organisasi didefinisikan sebagai seperangkat ciri internal yang membedakan suatu lembaga koperasi dari yang lain dan mempengaruhi tingkah laku manusia.
10
b).Definisi Operasional Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk (Sugiyono, 2006 : 58). variabel penelitian yang digunakan ada dua, yaitu a).Variabel Bebas (Independent variable) 1).Partisipasi Anggota (X1) diukur dengan indikator : (a)Permodalan; (b)Rapat-rapat anggota; (c)Jasa pelayanan
terhadap anggota;
(d)Kemajuan usaha anggota; (e)Partisipasi 2).Kinerja Pengurus (X2) diukur dengan indikator : (a)Mengelola Usaha; (b)Membuat
RAPBK;
(c)Menyelenggarakan
rapat
anggota;
(d)Laporan
pertanggung jawaban; (e)Menyelenggarakan perubahan 3).Iklim Organisasi (X3) diukur dengan indikator : (a)Ketepatan struktur organisasi; (b)Ketepatan visi, misi serta tugas pokok; (c)Tingkat tanggungjawab pegawai; (d)Tingkat Kepedulian pimpinan; (e)Kelengkapan sarana dan prasarana
b).Variabel Terikat (Dependent variable) Variabel ini diukur dengan indikator :(a)Usaha koperasi lebih besar; (b)Volume usaha koperasi meningkat; (c)Permodalan koperasi bertambah besar; (d)Jumlah anggota meningkat; (e)Kemandirian koperasi meningkat 3.Jenis Data dan Sumber Data a.Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data subyek dan data dokumenter. Data subyek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian (responden). b.Sumber data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a).Data Primer, data diperoleh dari hasil kuesioner jawaban responden. b).Data Sekundair, data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.
11
H.METODE PENGUMPULAN DATA Metode Studi Lapangan (Field Study) a. Metode wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. b. Metode Kuesioner Yaitu dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau angket kepada para responden untuk dijawab terhadap obyek yang diteliti. c) Metode observasi Peneliti langsung datang ke lokasi obyek penelitian untuk mengamati keadaan yang sebenarnya dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap sampel yang menjadi obyek penelitian.
I.METODE ANALISIS DATA Metode analisis kuantitatif adalah suatu teknik analisis data yang sudah diolah dalam bentuk angka-angka dan pembahasannya melalui perhitungan statistik. Tahap analisis data yang dipergunakan dalam penulisan ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Tahap pengolahan data
Tahap pengolahan data meliputi : Coding; Scoring atau pemberian nilai dengan menggunakan skala Likert; dan Tabulasi atau pengelompokkan jawaban kuesioner.
b.
Tahap analisis data
Tahap analisis data dimulai dengan : a)
Uji Validitas
Uji Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas internal dengan menggunakan analisis faktor yaitu dengan cara mengkorelasikan skor faktor dengan rumus Product Moment dari Carl Pearson
12
b)
Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha, karena berbentuk kuesioner yang skornya merupakan rentangan antara 1-5. maka menggunakan rumus Alpha . c)
Analisis Persamaan Regresi Berganda
Untuk mengetahui pengaruh partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi terhadap perkembangan Koperasi digunakan model Analisis Regresi Linierf, dari Sugiyono (2006;36) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh atribut-atribut X1, X2, dan X3 terhadap Y, dengan rumus : Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 d)
Uji t (t-Test)
Uji t digunakan pengujian
hipotesis penelitian. Adapun penjelasannya adalah
sebagai berikut: Ho diterima : t table < t hitung Ho ditolak : t table > t hitung atau -t table < t hitung Dalam memudahkan penghitungan analisis data, maka penulis menggunakan alat bantu analisis data melalui komputerisasi dengan menggunakan program SPSS 11 for windows. e)
Uji F (F-Test)
Uji F dilaksanakan untuk menguji pengaruh faktor daya tarik variabel secara bersama-sama, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut : Ha diterima bila F hitung > F table Ha ditolah bila F hitung < F table
f)
Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menurut sugiyono (2004:56) adalah mengukur secara terpisah dampak variable independent X1, X2, dan X3 yaitu partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi terhadap variable dependent Y yaitu perkembangan koperasi.
13
Y. PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA 1. Deskripsi Obyek Penelitian Gambaran Umum Obyek Penelitian Secara umum sampai dengan saat ini, perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani masih dapat dikatakan baik, karena masih biasa memberikan pelayanan kepada seluruh anggotanya yang berjumlah 220 orang. 2. Analisis Data 1.Uji Analisa Persamaan Regresi Berganda 43 Analisis ini menurut Sugiyono (2006;36) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh atribut-atribut X1, X2, dan X3 terhadap Y, dengan rumus : Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 Keterangan : Y
= Variable dependen (Perkembagan Koperasi)
X1
= Variabel Independent 1 ( Partisipasi anggota )
X2
= Variabel Independent 2 ( Kinerja pengurus )
X3
= Variabel Independent 3 ( Iklim organisasi )
b1, b2, b3 = Koefisien regresi a = Konstanta Hasil pengolahan data dengan program SPSS for Windows dapat dilihat sebagaimana Tabel 4.11 berikut ini.
14
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi Coefficientsa
Model 1
(Constant) Partisipasi anggota Kinerja pengurus Iklim organisasi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 8.800 7.431 .372 .181 .345 .172 .599 .240
Standardized Coefficients Beta .299 .254 .396
t 1.184 2.774 2.532 3.499
Sig. .002 .003 .005 .000
a. Dependent Variable: Perkembangan Koperasi
Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui Nilai Konstanta: 8,800 nilai koefisien masingmasing variabel,untuk partisipasi Anggota: 0,372; Kinerja Pengurus : 0,345; Iklim Organisasi : 0,599. Akhirnya hasil persamaan regresi diperoleh sebagai berikut : Y = 8,800 + 0,372X1 + 0,345X2 + 0,599X3 Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a.
Nilai Konstanta sebesar 8,800 berarti jika tidak ada partisipasi anggota,
kinerja pengurus dan iklim organisasi, maka perkembangan koperasi nilainya adalah 8,800 satuan. b.
Koefisien regresi untuk variabel X1 sebesar 0,372 berarti ada pengaruh
positif dan sigifikan antara partisipasi anggota terhadap perkembangan koperasi, apabila partisipasi anggota bertambah sebesar 1 (satu) satuan maka perkembangan koperasi akan bertambah sebesar 0,372 satuan. c.
Koefisien regresi untuk variabel X2 sebesar 0,345 berarti ada pengaruh
positif dan sigifikan antara kinerja pengurus terhadap perkembangan koperasi, apabila kinerja pengurus bertambah sebesar 1 (satu) satuan maka perkembangan koperasi akan bertambah sebesar 0,345 satuan. d.
Koefisien regresi untuk variabel X3 sebesar 0,599 berarti ada pengaruh
positif dan sigifikan antara iklim organisasi terhadap perkembangan koperasi, apabila iklim organisasi bertambah sebesar 1 (satu) satuan maka perkembangan koperasi akan bertambah sebesar 0,599 satuan. 2.Uji t Hasil pengolahan data, diketahui nilai t-hitung untuk masing-masing variabel sebagaimana tersebut pada Tabel 4.11 diatas. sedangkan untuk mengetahui nilai t-
15
tabel dengan jumlah responden sebanyak 40 dan jumlah variabel 3, maka dapat dicari dengan langkah-langkah sebagai berikut : -
T-tabel (α ; df)
-
df = n-k-1 = 40-3-1 = 40-4 = 36
-
taraf signifikan = 5%
jadi t-tabel (36;5%) = 2,028 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka perbandingan nilai t-tabel dengan nilai t-hitung masing-masing variable dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut : Tabel 4.12 Perbandingan Nilai T-Hitung dengan T-Tabel
NO VARIABEL
T-HITUNG
T-TABEL
KETERANGAN
1
Partisipasi Anggota
2,774
2,028
Lebih Besar
2
Kinerja Pengurus
2,532
2,028
Lebih Besar
3
Iklim Organisasi
3,499
2,028
Lebih Besar
Sumber : Data yang sudah diolah, 2013 a.Hipotesis Pertama Hipotesis pertama menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan antara partisipasi anggota terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani . Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai t-hitung partisipasi anggota : 2,774 dan nilai t-tabel : 2,028 sehingga nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (2,774 > 2,028). Berarti Ho ditolak dan Ha diterima, Adapun gambar kurva daerah penerimaan Ha adalah sebagai berikut :
16
Gambar 4.2 Kurva Daerah Penerimaan Uji t Variabel Partisipasi Anggota Berdasarkan Gambar 4.2 diatas, daerah penerimaan Ha adalah daerah yang di arsir yaitu antara 2,028 sampai dengan 2,774 dan antara -2,028 sampai dengan -2,774. b.Hipotesis Kedua Hipotesis kedua menyatakan ada pengaruh positif dan signifikan antara kinerja pengurus terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani. Berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai t-hitung kinerja pengurus : 2,532 dan nilai t-tabel : 2,028 sehingga nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (2,532 > 2,028). Berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat diterima. Adapun gambar kurva daerah penerimaan Ha adalah sebagai berikut :
Gambar 4.3 Kurva Daerah Penerimaan Uji t Variabel Kinerja Pengurus
17
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas, daerah penerimaan Ha adalah daerah yang di arsir yaitu antara 2,028 sampai dengan 2,532 dan antara -2,028 sampai dengan -2,532. c.Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara iklim organisasi terhadap perkembangan Koperasi Tut Wuri Handayani. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai t-hitung iklim organisasi :3,499 dan nilai t-tabel : 2,028 sehingga nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel (3,499 > 2,028).Berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis ketiga dalam penelitian ini dapat diterima. Adapun gambar kurva daerah penerimaan Ha adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4 Kurva Daerah Penerimaan Uji t Variabel Iklim Organisasi Berdasarkan Gambar 4.4 diatas, daerah penerimaan Ha adalah daerah yang di arsir yaitu antara 2,028 sampai dengan 3,499 dan antara -2,028 sampai dengan -3,499. 3.Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikan hubungan antara variabel X1,X2 dan X3 apakah benar-benar berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel Y. Hasil pengolahan data dikethaui bahwa nilai F-hitung sebagaimana tersebut pada Tabel 4.13 berikut ini.
18
Tabel 4.13 Hasil Uji Anovab ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 52.220 232.880 285.100
df 3 36 39
Mean Square 17.407 6.469
F 12.691
Sig. .001 a
a. Predictors: (Constant), Iklim organisasi, Partisipasi anggota, Kinerja pengurus b. Dependent Variable: Perkembangan Koperasi
Sumber : Data yang sudah diolah, 2013
Dari Tabel 4.13. Diketahui
nilai F-hitung adalah 12,691, nilai F-tabel dapat
dihitung dengan langkah sebagai berikut : -
Taraf signifikan 5%
-
Numerator = dk pembilang = V1 = jumlah variabel – 1 = 3-1 = 2
-
Denumrator = dk penyebut = V1 = jumlah responden – jumlah variabel =
40-3 = 37 -
Berdasarkan Tabel F diperoleh nilai F-tabel = 3,252
Karena F-hitung lebih besar dari F-tabel (12,691 > 3,252) maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis keempat dalam penelitian ini dapat diterima. Adapun gambar kurva daerah penerimaan Uji F adalah sebagai berikut :
Gambar 4.5
19
Kurva Daerah Penerimaan Uji F Gambar 4.5 menunjukkan daerah penerimaan Ha, yaitu daerah yang diarsir antara 3,252 sampai dengan 12,691.
4.Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menurut sugiyono (2004) adalah untuk mengukur secara terpisah dampak variabel independent X1, X2, dan X3 yaitu partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi terhadap variabel dependent Y yaitu perkembangan koperasi. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS for Windows, diperoleh hasil sebagaimana Tabel 4.14 berikut ini : Tabel 4.14 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model Summary
Model 1
R .428a
R Square .783
Adjusted R Square .715
Std. Error of the Estimate 2.54340
a. Predictors: (Constant), Iklim organisasi, Partisipasi anggota, Kinerja pengurus
Sumber : Data yang sudah diolah, 2013 Berdasar Tabel 4.14 diatas nilai adjusted R square sebesar 0,715, maka nilai Koefisien Determinasi 0,715 dikalikan 100% hasilnya 71,5%. Artinya pengaruh partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi secara bersama-sama (simultan) terhadap perkembangan koperasi Tut Wuri Handayani sebesar 71,5%, sedangkan sisanya sebesar 28,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. K.SIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan a. Bahwa partisipasi anggota mempengaruhi perkembangan koperasi Tut Wuri Handayani Kota Salatiga, diantaranya memanfaatkan jasa koperasi, selalu menghadiri RAT, ikut menjaga dan meningkatkan kemajuan serta perkembangan
20
koperasi. b. Bahwa kinerja pengurus berpengaruh
terhadap perkembangan koperasi Tut
Wuri Handayani Kota Salatiga. Diantaranya adalah kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan pengurus yang memadai, kejujuran dan keikhlasan pengurus dalam mengelola koperasi, kebijakan pengurus yang mengutamakan kemajuan koperasi. c.Bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap perkembangan koperasi Tut Wuri Handayani pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga. Diantaranya adalah struktur organisasi yang tepat dan sesuai dengan visi dan misi, tingkat tanggungjawab dan kepedulian pengurus dan anggota, kelengkapan sarana dan prasarana koperasi. d. Bahwa partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi berpengaruh terhadap perkembangan koperasi Tut Wuri Handayani . Kota Salatiga secara bersama-sama (simultan).
67
e. Bahwa besarnya kontribusi pengaruh partisipasi anggota, kinerja pengurus dan iklim organisasi berpengaruh terhadap perkembangan koperasi Tut Wuri Handayani pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Salatiga. 2.Saran a.Partisipasi anggota yang sudah baik perlu dipertahankan dan ditingkatkan, antara lain kepedulian dan tanggungjawab terhadap koperasi, selalu hadir dalam RAT dan ikut memerikan masukan-masukan untuk kemajuan koperasi, merasa ikut memiliki koperasi dengan kesungguhan hati. b.Kinerja pengurus yang sudah baik perlu dipertahankan dan ditingkatkan diantaranya adalah kejujuran dan tanggungjawab pengurus, kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan pengurus, keikhlasan dan kemauan pengurus dalam memajukan dan mempertahankan keberadaan koperasi agar semakin berkembang. c.Perlu mengkaji dan memelihara iklim organisasi koperasi agar tetap kondusif dan memberi kenyamanan terhadap pengurus dan anggota koperasi, menambah sarana dan prasarana yang berguna bagi kemajuan dan perkembangan koperasi. d.Bagi peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan penelitian pada Koperasi Tut Wuri Handayani, agar melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lainnya yang belum dibahas dalam penelitian ini.
21
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsini, 2002, Metodologi Penelitian, Rineka Cipta, Semarang Dayan , Anton, 2000, Pengantar Metode Statistik, LP3ES, Jakarta Entang A Sastra, 1984, Perkembangan Koperasi Teori dan Kenyataan, Bandung : PT. Angkasa. Hadi, Sutrisno, 2000, Metodologi Research. Jilid 1, Yayasan Penerbitan UGM, Yogyakarta. I Halouw, J.O.I, 2000, Bangunan Teori, Edisi Milenium, Fakultas Ekonomi UKSW, Salatiga. Katono, Kartini, 2002, Pemimpin dan Kepemimpinan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Mangkunegara, Prabu, Anwar, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan , Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung. Martoyo, Susilo, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia , Yogyakarta , BPFE Yogyakarta. urbaya Budi Santosa, 2005, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS, Andi Ofset, Yogyakarta Ranupandojo, Heidjrachman, 2000, Manajemen Modern, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi, Yogyakarta Rucky, Achmad S, 2002, Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta: Gramedia Pustaka Simamora, H, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta. Sugiyono, 2000, Statistik Untuk penelitian , Alfa Beta, Bandung. Sugiyono, 2008, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfa Beta, Bandung Sugiarto, Endar,2002, Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Supardi, 2006, Metodologi PenelitianBisnis, Seri I BPPE VII, Yogyakarta. umarni, Murti dan Salamah Wahyuni, 2006 Metodologi Penelitian Bisnis. Tatang, Bachrudin Rachmad, 2010, Nyala Obor di Kala Hujan, Koperasi Indonesia, Rumah Kita, Yayasan Obor Nusantara, Jakarta. Umar, Husain, 2000, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, 2006, Pengamtar Statistika, Bumi Aksara, Jakarta. Wahjosumidjo, 2000, Teori Kepemimpinan dan Dasar-Dasar Manajemen, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta. Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian, Alfabeta, Bandung. --------------------, 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia , Yogyakarta , BPFE Yogyakarta. Materi Pelatihan, 2007 Diklat koperasi Guru, Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Jakarta. Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 1992, tentang Perk.operasian. Keputusan Presiden RI Nomor 68 tahun 1998 tentang pembinaan kursus dan Lembaga Pelatihan Kerja. http//www.wikipedia.Com, 2009