Jurnal Psikologi September 2015, Vol. III, No. 1, hal 20-27
ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN
Andika Setyo Budi Lestari Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Pasuruan
Abstrak Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam suatu negara. Hal yang paling menentukan untuk tercapainya pendidikan yang berkualitas adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran yang sistematis, logis dan kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika. Instrumen yang digunakan berupa tes dan angket. Teknik statistik yang digunakan dalam analisis hubungan lebih dari dua variabel meliputi koefisien korelasi berganda, Koefisien penentu berganda, dan regresi linear berganda. Untuk angketnya kemudian dianalisis dan dideskrpsikan.
Kata kunci:
analisis kesulitan mahasiswa, teknik pengintegralan, Prodi Pendidikan Matematika
. PENDAHULUAN
Pendidikan
kan. Kemampuan ini membutuhkan memiliki
peran
pemikiran yang sistematis, logis dan
yang sangat penting dalam suatu
kritis
negara. Dengan kualitas pendidikan
melalui pembelajaran matematika.
yang
baik,
menghasilkan
diharapkan generasi
dapat
yang dapat
dikembangkan
Dosen terkadang menemukan
penerus
kesulitan
dalam
menyampaikan
bangsa yang berkualitas. Hal yang
materi pembelajaran, terutama dalam
paling menentukan untuk tercapainya
memberikan gambaran konkrit dari
pendidikan yang berkualitas adalah
materi
proses pembelajaran yang dilaksana-
tersebut berakibat langsung pada 20
yang
disampaikan.
Hal
rendahnya
prestasi
belajar
membuat
individu
yang
ber-
mahasiswa. Dosen yang berkualitas
sangkutan sulit untuk melakukan
memang tidak diragukan, namun
kegiatan
dosen
(Jamaris, 2013).
yang
dapat
membuat
mahasiswa untuk cepat memahami materi
pembelajaran
temukan.
jarang
Padahal
belajar
secara
efektif
Djaali (2009) mengemukakan
di-
bahwa
pemahaman
faktor-faktor
mempengaruhi
yang
belajar
adalah
terhadap materi sangatlah penting
motivasi, sikap, minat, dan kebiasaan
daripada dosen hanya melaksanakan
belajar.
pembelajaran
berbagai
Muhibbin Syah (2011:170), secara
kadang
garis besar faktor-faktor penyebab
membuat mahasiswa merasa jenuh
timbulnya kesulitan belajar terdiri
dan kurang berminat dalam proses
atas dua macam yaitu faktor intern
pembelajaran.
dan faktor ekstern.
macam
dengan
metode
Salah
yang
satu
gejala
sebagai
Sedangkan
menurut
Berbagai metode pembelajaran
indikator adanya kesulitan belajar
telah
adalah
problematika pembelajaran, namun
Mahasiswa
menunjukkan
disajikan
hal
rata-rata nilai yang dicapai oleh
sebelum dosen menerapkan metode
kelompok mahasiswa lain di kelas
mengajar, dosen harus mengetahui
(Djamarah, 2008). Kesulitan belajar
kesulitan
adalah kondisi dalam suatu proses
mahasiswanya. Disamping itu, pem-
belajar
adanya
belajaran akan berhasil apabila dosen
hambatan-hambatan tertentu untuk
juga menguasai materi yang akan
mencapai hasil belajar (Mulyadi,
diajarkan.
ditandai
2010). Sedangkan menurut Djamarah
menjadi
mengatasi
hasil belajar yang rendah, di bawah
yang
ini
untuk
belajar
Menurut
sia-sia
yang
karena
dialami
Abdurrahman
(2008) kesulitan belajar adalah suatu
(Mulyadi,
kondisi dimana mahasiswa tidak
penyebab
dapat
wajar,
dikelompokkan menjadi dua yaitu
ancaman,
faktor intern dan faktor ekstern.
hambatan ataupun gangguan dalam
Faktor intern yaitu kemungkinan
belajar. Kesulitan belajar juga dapat
adanya
diartikan
sedangkan faktor ekstern antara lain
belajar
disebabkan
secara
adanya
suatu
kelainan
yang 21
2010), kesulitan
disfungsi
faktor-faktor belajar
neurologis,
berupa strategi pembelajaran yang
faktor apa saja yang menyebabkan
keliru
kegiatan
kesulitan belajar mahasiswa dalam
belajar yang tidak membangkitkan
menyelesaikan persoalan lingkaran.
motivasi belajar anak.
Dalam hal ini peneliti beranggapan
dan
pengolahan
Mata
kuliah
kalkulus
bahwa gejala yang diamati pada
merupakan mata kuliah dasar yang
faktor-faktor
merupakan salah satu mata kuliah
kesulitan belajar dapat diukur dan
prasyarat untuk menempuh mata
dinyatakan dalam bentuk angka.
kuliah lain. Sehingga tidak hanya
yang
Peneliti
menggunakan
segi pencapaian nilai yang maksimal
paradigma
yang diinginkan namun diperlukan
dengan
hasil
pemahaman
sebagai
variabel
agar
tidak
terjadi
menyebabkan
ganda
belajar
variabel bertindak
dependen
faktor
kuliah yang lain. Yang terjadi pada
variabel independen satu (
mahasiswa
Program
faktor ekstern bertindak sebagai
Pendidikan
Matematika
STKIP
bertindak
(Y),
kesulitan pada saat menempuh mata
Studi
intern
tiga
variabel independen dua (
sebagai ) serta
). Data
PGRI dari tahun ketahun, tingkat
yang dihasilkan dalam penelitian ini
ketidak lulusan mahasiswa untuk
berupa
mata kuliah kalkulus, khususnya
mengarah
kalkulus
mengenai kondisi tentang apa yang
II
masih
tinggi.
Dari
beberapa materi yang ada, teknik-
rangkaian pada
kata
yang
pendeskripsian
sebenarnya terjadi di lapangan.
teknik pengintegralan adalah materi yang dianggap perlu untuk benar-
Subjek Penelitian
benar dipahami sebagai materi dasar.
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi
METODE PENELITIAN
Penelitian
Matematika
STKIP
menggunakan
PGRI Pasuruan angkatan tahun 2014
analisis kualitatif untuk mendapatkan
A, 2014 VB, 2014 C. Teknik
gambaran
saja
pengambilan sampel menggunakan
dialami
teknik purposive sampling, yaitu
menyelesaikan
teknik pengambilan sampel untuk
kesulitan mahasiswa
ini
Pendidikan
mengenai belajar dalam
apa
yang
persoalan lingkaran, serta analisis
tujuan
kuantitatif untuk mengetahui faktor-
2013:67). 22
tertentu
(Munawaroh,
mahasiswa
sebenarnya
ataupun
sebaliknya.
Instrumen Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan
Analisis data dilakukan setelah
menggunakan tes dan angket. Tes
perolehan
data
merupakan
penelitian.
Data
instrumen
pengumpul
dari
sampel
penelitian
yang
data dalam bentuk latihan yang
dianalisis adalah data tes hasil belajar
digunakan
dan data angket. Untuk analisis data
untuk
keterampilan,
mengukur
pengetahuan,
atau
tes
hasil
belajar,
peneliti
intelegensi yang dimiliki individu
menggunakan kriteria
atau kelompok (Riduwan, 2010:57).
minimal untuk mengetahui kesulitan
Tes ini dirancang untuk mengukur
belajar
pencapaian
setelah
diperoleh
mempelajari teknik pengintegralan.
dianalisis
Angket digunakan untuk mengetahui
analisis deskriptif. Yaitu dengan
faktor-faktor
mendeskripsikan
belajar
mahasiswa
penyebab mahasiswa
kesulitan dalam
mahasiswa.
Data
dikumpulkan dengan
mahasiswa
mempelajari teknik pengintegralan.
ketuntasan
kemudian
menggunakan
hasil
jawaban
berupa
kesalahan
yang
kesalahan-
mereka
dalam
menyelesaikan tes dengan kriteria kesulitan belajar konse (pemilihan
Analisa Data Dalam penelitian ini teknik
teknik yang sesuai) , keterampilan
pengumpulan datanya yaitu tes dan
(operasi
angket. Pemberian tes dilakukan
masalah. Sedangkan untuk angket
setelah
pembelajaran
dilakukan analisis dengan membuat
berlangsung. Berdasarkan hasil tes
rekapitulasi data dari angket faktor-
tersebut dapat diidentifikasi kesulitan
faktor
mahasiswa
menyebabkan
proses
berupa
kesalahan-
aljabar),
pemecahan
kesulitan
belajar
kesulitan
belajar,
kesalahan dalam menjawab soal.
dengan
Angket diberikan setelah mahasiswa
korelasi linier berganda. Selanjutnya
menyelesai-kan tes. Dalam mengisi
adalah membuat kesimpulan dengan
angket mahasiswa hanya diminta
cara memaparkan nilai-nilai yang
untuk memilih salah satu jawaban
telah
yang
deskripsi
sesuai
dengan
keadaan
menggunakan
yang
didapatkan
23
dalam
mengenai
kesulitan belajar.
koefisien
bentuk
faktor-faktor
Tabel 1. Rekapitulasi Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Persoalan Teknik Pengintegralan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini adalah penelitian untuk
Berdasarkan hasil analisis yang
mendeskripsi kesulitan mahasiswa
telah dilakukan terhadap seluruh
dalam
persoalan
jawaban
dilakukan
mahasiswa dari kelompok Atas (A),
dengan cara memberikan tes kepada
2 mahasiswa dari kelompok Tengah
108 mahasiswa. Dari 108 mahasiswa
(T), dan 2 mahasiswa dari kelompok
yang mengikuti tes terdapat 44
Bawah
mahasiswa yang mendapat nilai lebih
kesulitan belajar yang terdiri dari:
dari 65 dan sisanya 64 mahasiswa
1. Soal nomor 1
deskriptif
yang
bertujuan
menyelesaikan
lingkaran.
Penelitian
mahasiswa,
(B)
terpilih
yang
2
mengalami
yang mendapat nilai kurang dari 65.
Dalam menyelesaikan soal
Hal ini berarti sekitar 40,7% tidak
nomor 1 dari tiga kelompok
berkesulitan
sisanya
mahasiswa mengalami kesulitan
dikatakan
dalam penguasaan konsep. Hal ini
59,3%
belajar
dan
mahasiswa
ditunjukkan jawaban dari ketiga
mengalami kesulitan belajar. Untuk
mengetahui
mahasiswa tidak menggunakan
letak
kesulitan belajar mahasiswa dapat
teknik
dilihat
menyelesaikan soal.
dari
kesalahan-kesalahan
yang
Mahasiswa
langkah pekerjaannya dari butir soal nomor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang berkaitan
kesulitan
dengan
keterampilan
keterampilan
dan
konsep,
jawaban
3 4 5
Jenis Kesulitan Konsep konsep, keterampilan dan pemecahan masalah konsep, keterampilan dan pemecahan masalah konsep, keterampilan dan pemecahan masalah konsep, keterampilan dan pemecahan masalah
mengalami
belajar dan
dalam pemecahan
masalah. Hal ini terbukti dari
pemecahan
masalah. Butir soal 1 2
untuk
2. Soal nomor 2
mahasiswa dalam menuliskan setiap
penguasaan
diminta
yang
tidak
dapat
menyelesaikan pekerjaann sampai
Prosentase kesulitan 4% 23%
akhir. 3. Soal nomor 3 Mahasiswa
32%
mengalami
kesulitan belajar dalam penguasan
14%
konsep. Hal ini ditunjukkan oleh
98%
jawaban mahasiswa yang tidak bisa memilih teknik yang tepat 24
dalam menyelesaikan soal yang
antara faktor intern dan ekstern
diberikan.
memiliki hubungan yang rendah atau
4. Soal nomor 4
lemah tapi pasti dengan kesulitan
Kesulitan dialami
belajar
oleh
mahasiswa
tiga
yang
mahasiswa
kelompok
dalam
dalam
menyelesaikan
persoalan teknik pengintegralan.
hal
Juga
telah
didapat
keterampilan. Hal ini terbukti dari
koefisien
jawaban mahasiswa tidak dapat
sebesar 5,18% hal ini berarti hanya
menggunakan
5,18%
operasi
hitung
penentu
nilai
saja
bergandanya
kesulitan
belajar
dengan baik.
mahasiswa di pengaruhi oleh faktor
5. Soal nomor 5
intern yang meliputi intelegensi,
Kesulitan dialami
belajar
mahasiswa
menyelesaikan
soal
yang
minat, serta motivasi mahasiswa dan
dalam
ekstern yang meliputi keluarga dan
nomor
5
sekolah,
sedangkan
94,82%
adalah dalam hal penguasaan
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
konsep. Dimana mahasiswa tidak
seperti
dapat memberikan jawaban sesuai
mahasiswa, ada bagian-bagian dalam
dengan soal yang ditanyakan.
urutan belajar yang belum dipahami
Kemampuan membaca mahasiswa
mahasiswa, kondisi siswa yang lelah,
masih
serta
rendah,
hambatan
hal
ini
penyebab
dari
mahasiswa.
kesalahan mahasiswa dalam me-
Untuk
dimungkinkan
nyelesaikan soal. Sehingga kurang
lingkungan
tempat
persamaan
persepsi
tinggal
regresi
diperoleh
paham dengan perintah soal yang
. Hal
diberikan.
ini berarti tanpa adanya faktor intern dan ekstern maka nilai tes mahasiswa
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan
adalah 48,70. Variabel
Kesulitan
Dalam
“+” sehingga hubungan nilai tes
Menyelesaikan Persoalan Lingkaran
antara faktor intern dan ekstern
Dari hasil perhitungan didapat
adalah “positif” atau setiap kenaikan
nilai
koefisien
Siswa
korelasi
bernilai
linear
faktor intern dan ekstern sebesar 1
berganda tiga variabel yaitu 0,23.
poin akan meningkatkan nilai tes
Nilai ini memberikan arti bahwa
sebesar 0,16 atau setiap kenaikan 25
faktor intern dan ekstern sebesar 1%
tepat untuk menyelesaikan suatu
akan meningkatkan nilai tes sebesar
masalah; 2) Mahasiswa
0,16%. Sedangkan untuk Variabel
tidak
dapat
bernilai “-” sehingga hubungan nilai
menggunakan teorema atau rumus
tes antara faktor intern dan ekstern
tidak
adalah “negatif” atau setiap kenaikan
prasyarat berlakunya rumus atau
faktor intern dan ekstern sebesar 1
teknik
poin maka nilai tes akan turun
menuliskan teorema.
sesuai
dengan
tersebut
kondisi
atau
tidak
b. Keterampilan
sebesar 0,16 atau setiap kenaikan faktor intern dan ekstern sebesar 1%
Indikatornya adalah mahasiswa
akan menurunkan nilai tes sebesar
tidak dapat menggunakan operasi
0,16%.
dasar
dalam
penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, perhitungan akar dan kuadrat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
c. Pemecahan masalah
yang dilakukan mengenai analisis
Indikatornya adalah mahasiswa
kesulitan belajar pada mahasiswa
tidak
STKIP
kerjaannya dalam menyelesaikan
PGRI
Pasuruan
dalam
menyelesaikan teknik integral dapat
dapat
melanjutkan
pe-
soal.
disimpulkan bahwa:
2. Sebesar 5,18% faktor-faktor yang
1. Mahasiswa mengalami kesulitan
menyebabkan kesulitan
belajar
belajar dalam hal penguasaan
siswa
konsep,
persoalan lingkaran adalah faktor
keterampilan
dan
pemecahan masalah sebesar 52%. Dalam
hal
ini,
dalam
menyelesaikan
intern yang meliputi:
indikator
a. intelegensi
penguasaan konsep, keterampilan
Hal ini dilihat dari kecakapan
dan pemecahan masalah adalah
mahasiswa dalam menyelesaikan
sebagai berikut:
persoalan teknik pengintegralan.
a. Konsep
b. minat
Indikatornya adalah: 1) Mahasiswa
tidak
Hal ini dilihat dari ketertarikan dapat
mahasiswa terhadap pembelaja-
menentukan teknik integral yang
ran. c. motivasi 26
Hal ini dilihat dari perhatian
DAFTAR PUSTAKA
mahasiswa terhadap pembelaja-
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasardasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
ran. Serta
faktor
ekstern
yang
meliputi:
Djaali, H. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
a. keluarga Kurangnya kelengkapan alat-alat
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
belajar bagi mahasiswa di rumah, sehingga menghambat kemajuan belajar mahasiswa.
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
b. kampus (Perguruan Tinggi) Cara dosen mengajar yang kurang
Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Bogor: Ghalia Indonesia.
baik, dalam pengambilan metode yang digunakan maupun dalam penguasaan materi. Alat atau media yang kurang memadai,
sehingga
pembelajaran
menjadi
Mulyadi, H. (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus. Yogjakarta: Nuha Litera.
membuat kurang
efektif. Fasilitas fisik kampus yang tidak
Munawaroh. 2013. Panduan Memahami Metodologi Penelitian. Malang: Intimedia.
memenuhi syarat kesehatan dan tidak terpelihara dengan baik. Sedangkan
Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika Edisi Revisi. Bandung: Alfabeta.
94,82%
dipengaruhi oleh faktor faktor lain seperti,
hambatan
persepsi
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
mahasiswa, ada bagian-bagian dalam urutan belajar yang belum dipahami mahasiswa, kondisi mahasiswa yang lelah,
serta
lingkungan
tempat
tinggal mahasiswa.
27