ANALISIS KEMAMPUAN PROSES KOMPETENSI 1. Memahami pengertian dan manfaat analisis kemampuan proses statistik untuk data atribut 2. Mampu menerapkan konsep six sigma untuk mengukur kemampuan proses
ANALISIS KEMAMPUAN PROSES (AKP) LATAR BELAKANG • AKP merupakan tahapan penting dalam SPC sebagai bagian dari TQM • Dalam menerapkan SPC kita hrs memahami dan mengidentifikasi karakteristik produk yang paling penting bagi pelanggan atau variable-variabel proses yang mempunyai pengaruh paling kuat dalam variasi proses. • Yang harus dipertimbangkan adalah proses produksi berada dalam batas pengendalian tetapi produk tidak memenuhi spesifikasi atau proses produksi berada di luar batas pengendalian tetapi produk memenuhi spesifikasi. • Variabilitas merupakan ukuran keseragaman proses. • Gryna (2001): Kemampuan proses menyediakan prediksi terhadap kecukupan proses.
DEFINISI AKP AKP: suatu studi guna menaksir kemampuan proses dalam bentuk distribusi probabilitas yang mempunyai bentuk, rerata dan penyebaran. •
AKP dapat dilakukan tanpa mengingat spesifikasi pada karakteristik mutu tetapi dapat kita nyatakan sebagai prosentase yang di luar spesifikasi.
•
Studi kemampuan proses mengukur parameter fungsional pada produk, bukan proses itu sendiri.
•
AKP mendefinisikan kemampuan proses memenuhi spesifikasi atau mengukur kinerja proses.
•
Pyzdek (1995): AKP juga merupakan prosedur yang digunakan untuk memprediksi kinerja jangka panjang yang berada dalam batas pengendali proses statistik.
Pelaksanaan AKP • AKP harus dilakukan hanya bila proses dalam batas pengendali statistik penyimpangan karena penyebab umum. • Jika diidentifikasi adanya penyebab khusus, maka AKP dihentikan dan dilakukan tindakan perbaikan terhadap kombinasi mesin, alat, metode, material dan karyawan yang terkait.
DUA ASUMSI PENTING DALAM AKP DATA KONTINU (Bower, 1997): (1). proses dalam batas pengendali statistik, (2). Proses berdistribusi normal
BATAS SPESIFIKASI DAN BATAS KENDALI • Batas kendali ≠ batas spesifikasi • Batas spesifikasi/toleransi: batas-batas kesesuaian unit-unit secara individu dengan operasi manufaktur atau jasa. • Batas spesifikasi ditentukan berdasarkan kebutuhan pelanggan terhadap produk
KONDISI YANG DAPAT TERJADI
BSB BPB
BPA BSA
BP diantara BS
BPB BSB
BSA BPA
BP di luar BS
BP dan BS sama
BEBERAPA TUJUAN AKP Tujuan AKP – Memprediksi variabilitas proses. Informasi ini berguna bagi perancang sebagai informasi penting mengenai batas-batas spesifikasi. – Memilih proses yang paling tepat atau memenuhi toleransi. – Merencanakan hubungan di antara proses-proses yang berurutan – Menyediakan dasar kuantitatif untuk menyusun jadwal pengendalian proses dan penyesuaian secara periodic – Menugaskan mesin-mesin ke dalam kelas pekerjaan sehingga sesuai dengan pengujian yang dilakukan – Menguji teori mengenai penyebab kesalahan selama program perbaikan kualitas – Memberikan pelayanan sebagai dasar untuk menentukan syarat kinerja kualitas untuk mesin-mesin yang ada.
MANFAAT AKP •
Manfaat AKP:
•
Menciptakan output yang seragam
•
Kualitas dapat dipertahankan atau ditingkatkan
•
Membantu dalam membuat perancangan produk maupun proses
•
Membantu dalam pemilihan pemasok yang memenuhi syarat
•
Mengurangi biaya mutu total dengan memperkecil biaya kegagalan internal dan eksternal
•
Memperkirakan seberapa baik proses akan memenuhi toleransi.
•
Mengurangi variabilitas proses produksi
•
Membantu dalam pembentukan interval untuk pengendalian interval antara pengendalian sampel
•
Merencanakan urutan proses produksi apabila ada pengaruh interaktif proses pada toleransi.
•
Menetapkan persyaratan kinerja bagi alat baru.
CARA PEMBUATAN AKP Gryna (2001) menyusun langkah-langkah AKP: •
Mengembangkan deskripsi mengenai proses yang dilakukan yang meliputi input, langkahlangkah proses dan karakteristik kualitas outputnya. Deskripsi ini untuk mengembangkan model matematis yang menunjukkan dampak setiap variabel proses pada karakteristik kualitas.
•
Mendefinisikan kondisi proses untuk setiap variable proses, meliputi penentuan nilai optimum atau tujuan setiap variable proses.
•
Meyakinkan bahwa setiap karakteristik kualitas minimal memiliki satu variabel proses yang dapat digunakan untuk mengadakan penyesuaian dan perbaikan.
•
Menentukan apakah pengukuran kesalahan dilakukan secara signifikan.
•
Menentukan apakah AKP yang akan dilakukan memfokuskan hanya pada variabilitas atau juga pada kesalahan yang menyebabkan masalah kualitas.
•
Merencanakan penggunaan control chart utk mengevaluasi stabilitas proses.
•
Mempersiapkan pengumpulan data termasuk ukuran sampelnya.
•
Merencanakan metode analisis data. Analisis mencakup penghitungan kemampuan proses pada variabilitas dan analisis data atribut pada kesalahan dan analisis data dari perancangan proses secara statistik.
•
Mempersiapkan waktu untuk memeriksa dan menganalisis hasil, meliputi analisis nilai optimum dan jarak dari variabel proses, data-data out of control dalam control chart dan hasil lain yang dianggap penting. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki proses.
FORMULASI KEMAMPUAN PROSES • Kemampuan proses biasa diformulasikan dalam ±3σ atau 6σ (six sigma). • Dimana σ menyatakan simpangan baku dari proses yang terkendali. Ini berarti dengan asumsi distribusi normal ada 99,73% produk berada dalam batas ±3σ. • Dengan mengkuantifikasi kemampuan proses kita dapat menghitung kemampuan proses untuk dapat berpegang pada spesifikasi produk. Dalam keadaan terkendali, kita lakukan AKP dengan:
3 JENIS PELAKSANAAN AKP Dalam keadaan terkendali, kita lakukan AKP dengan: 1. Rasio kemampuan proses (RKP) 2. Indeks kemampuan proses atas dan kemampuan proses bawah 3. Indeks kemampuan proses (Cpk)
RASIO KEMAMPUAN PROSES (RKP) Rasio kemampuan proses (RKP) atau indeks kemampuan proses (IKP) atau Cp, dengan rumus Cp = (BSA-BSB)/6σ. Dalam hal ini dibedakan menjadi: • proses masih baik(Cp>1), • proses tidak baik (Cp<1) dan • proses sama dengan spesifikasi konsumen(Cp =1). Menurut Tham (1997): • Cp < 1: proses tidak memuaskan • 1 < Cp < 1,6: proses relative sama atau berada di tengah kemampuan • Cp > 1,6: kemampuan proses tinggi.
RKP Cp = 1: BSB
BSA Rerata
Jarak Spesifikasi 6σ
Cp<1
BSB
Cp>1
rerata
BSA
INDEKS KEMAMPUAN PROSES ATAS DAN KEMAMPUAN PROSES BAWAH •
KPA merupakan perbandingan dari rentang atas rerata, sedang KPB merupakan perbandingan dari rentang bawah rerata. RKP, KPA dan KPB digunakan untuk mengevaluasi batas spesifikasi yang ditentukan serta mengevaluasi kinerja proses relative terhadap batas-batas spesifikasi.
•
Rumus; KPA = (BSA-μ)/3σ KPB = (μ-BSB)/3σ, dengan μ = rerata proses.
INDEKS KEMAMPUAN PROSES (Cpk) Indeks kemampuan proses mengukur kemampuan potensial dengan tidak memperhatikan kondisi rerata proses yang diasumsikan sama dengan titik tengah dari batas-batas spesifikasi. Nilai ini mewakili kemampuan sesungguhnya dari suatu proses dengan parameter nilai tertentu. •
Rumus: Cpk = min{(BSA-μ)/3σ, (μ-BSB)/3σ}.
•
Jika Cpk ≥ 1 maka proses baik,
•
Jika Cpk ≤ 1 maka proses kurang baik,
•
Jika nilai rerata sesungguhnya sama dengan titik tengah maka Cpk =KPA=KPB=Cp.
•
Semakin tinggi indeks kemampuan proses akan semakin sedikit produk yang di luar batas pengendali.
GAMBARAN TENTANG Cpk Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai gambaran dalam AKP dan nilai Cpk: – Nilai rasio kemampuan proses tidak dapat berubah seperti perubahan pusat proses – Nilai rasio kemampuan proses sama dengan indeks Cpk apabila proses berada pada kondisi terpusat. – Cpk ≤ RKP – Standar Cpk secara de facto sama dengan 1 menunjukkan bahwa proses menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi. – Nilai Cpk ≤ 1 menunjukkan bahwa proses menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi. – Nilai rasio kemampuan proses ≤ 1 menunjukkan bahwa proses tidak baik atau tidak layak. – Nilai Cpk = 0 menunjukkan rerata, Nilai Cpk = 1 berarti sama dengan batas spesifikasi. – Nilai Cpk < 0 menunjukkan rerata berada di luar batas spesifikasi. – Nilai rasio kemampuan proses yang dikehendaki adalah ≥ 1 – Nilai rasio kemampuan proses = 1 berarti bentangan proses sama dengan spesifikasi.
TABEL IKP Tabel IKP (Cp) dan produk yang di luar batas pengendali: IKP (Cp)
Banyak produk yang di luar batas pengendali
0,5
13,36%
0,67
4,55%
1,00
0,3%
1,33
64 ppm
1,63
1 ppm
2,00
0
KEMAMPUAN PROSES DAN KINERJA PROSES Tabel Indeks kemampuan Proses (Cp) dan Indeks Kinerja Proses (Pp)
Kemampuan Proses Cp = (BSA-BSB)/6σ.
Cpk = min{(BSA-μ)/3σ, (μ-BSB)/3σ}.
Kinerja Proses Pp = (BSA-BSB)/6s.
Ppk = min{(BSA-)/3s, ( -BSB)/3s}.
PENYIMPANGAN PROSES Untuk mengukur penyimpangan dari rata-rata proses dengan nilai target digunakan skala jarak: K = |m-μ|/m, Dengan m = (BSA-BSB)/2 Hubungan antara Cp dan Cpk diberikan oleh: Cpk = Cp(1-k) Jika BSB≤m≤BSA, maka 0 ≤ k ≤ 1
CATATAN • Analisis kemampuan proses yang dijelaskan di atas hanya dapat digunakan untuk data variabel • Untuk data atribut, pengukuran kemampuan proses ada pada garis pusatnya.
SIX SIGMA •
Six sigma merupakan pendekatan pada berbagai organisasi kualitas untuk menghilangkan penyimpangan dan mengurangi pemborosan pada proses dengan menggunakan alat dan teknik statistik.
•
Six sigma didefinisikan sebagai strategi perbaikan bisnis untuk menghilangkan pemborosan, mengurangi biaya karena menghasilkan kualitas yang buruk, dan memperbaiki efektivitas dan efisiensi semua kegiatan operasi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan (Anthony & Banuelas, 2001).
•
Untuk menerapkan konsep six sigma dibutuhkan (Halliday, 2001): - dukungan dari manajemen puncak - ketepatan penggunaan sumberdaya - pemberian pelatihan
•
Paradoks six sigma: untuk mencapai kinerja six sigma harus mengurangi variasi proses, kekurangan dan kelebihan dengan cara membangun variasi, kekurangan dan kelebihan dalam organisasi.
BEBERAPA PENYEBAB KEGAGALAN SIX SIGMA •
Teknik: kesulitan dalam memahami statistik untuk mendapatkan informasi. Dapat diatasi dengan pelatihan dan peningkatan keterlibatan
•
Politik: kesulitan dalam mencari solusi yang dapat diterima semua pihak untuk diterapkan. Dapat diatasi dengan memberikan pengertian bahwa perubahan dapat memberikan manfaat bagi semua orang.
•
Individu: karyawan yang mendapat tekanan karena masalah pribadi. Dapat diatasi dengan mengurangi beban kerjanya.
•
Organisasi: memegang teguh nilai-nilai lama, resistensi. Dapat diatasi dengan komunikasi yang baik dari pimpinan mengenai nilai-nilai yang mendukung manfaat six sigma.