JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
1
Analisa Teknis dan Ekonomis Perubahan Galangan Kapal Bangunan Baru dan Reparasi Menjadi Galangan Kapal Khusus Reparasi Gunadhi, Triwilaswandio W.P. ,dan Sri Rejeki Wahyu Pribadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail:
[email protected] Abstrak— Perubahan fokus bisnis merupakan keputusan strategis sebuah galangan kapal yang harus dipertimbangkan sebagai sebuah alternatif untuk bertahan pada lingkungan bisnis yang kompetitif. Tujuan tugas akhir ini adalah menganalisa aspek teknis dan ekonomis terhadap perubahan fokus bisnis yang dilakukan oleh galangan kapal. Pertama, dilakukan analisa potensi pasar reparasi yang dapat memberikan nilai tambah cukup tinggi bagi galangan kapal. Kedua, dilakukan analisa aspek teknis penyesuaian fasilitas reparasi untuk pasar yang mungkin diambil oleh galangan kapal. Ketiga, dilakukan analisa aspek ekonomis terhadap kelayakan rencana penyesuaian fasilitas reparasi tersebut. Berdasarkan hasil analisa pasar yang dilakukan, pasar reparasi yang layak diambil oleh galangan kapal adalah kapal-kapal pendukung oil and gas industry seperti Offshore Structure, Single Point Mooring dan Anchor Handling Tug Supply, Overhaul mesin induk yang berusia 25 tahun keatas dan konversi atau refurbishment kapalkapal alutsita. Selain itu masih dimungkinkan peningkatan pasar reparasi kapal-kapal umum antara 3000 GT - 6000 GT dari 80 menjadi 108 kapal per tahun. Perubahan orientasi pasar tersebut, memerlukan penambahan fasilitas yang akan memanfaatkan fasilitas bangunan baru yaitu building berth dan semi graving dock menjadi graving dock dengan kapasitas 9000 DWT dan Slipway dengan kapasitas 1500 DWT. Pada waktu yang bersamaan perlu dibangun beberapa fasilitas seperti maintenance shop, steel stock facility dan bangunan kantor. Penambahan peralatan dan permesinan pada bengkel-bengkel yang sudah ada. Biaya investasi yang dikeluarkan oleh galangan kapal diperkirakan sebesar Rp 111 milyar dengan perkiraan BEP (Break Even Point) terjadi pada tahun ke – 7. Kata Kunci—Aspek Ekonomis,Aspek Pasar, Aspek Teknis BEP (Break Even Point),Galangan, Investasi, Reparasi. I. PENDAHULUAN ANYAKNYA kapal yang beroperasi di Indonesia tentunya harus diimbangi dengan tersedianya sarana dalam bidang perawatan yang cukup. Berdasarkan data dari Direktorat Industri Maritim dan Jasa Keteknikan Direktorat Jendral Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian menyebutkan bahwa ada sekitar 240 galangan yang ada di Indonesia dengan fasilitas reparasi berjumlah 208 unit, sedangkan menurut kajian dari STRAMINDO ada 201 unit fasilitas reparasi yang ada
B
di Indonesia dengan kapasitas terpasang di Indonesia 586877 DWT. Dengan adanya hal itu tentu masih banyak dibutuhkan galangan kapal reparasi yang ada di Indonesia. Perubahan fokus pekerjaan yang terjadi pada sebuah perusahaan merupakan sesuatu yang wajar terjadi. Hal ini d ikarenakan setiap pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan bergantung pada permintaan pasar yang ada. Jika permintaan pasar cukup besar dan peluang perubahan akan bisa mengambil pasar itu maka perubahan fokus pekerjaan menjadi salah satu pilihan yang diambil oleh perusahaan. Perubahan fokus pekerjaan pada sebuah perusahaan akan mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan dari perusahaan tersebut. Hal ini akan terjadi karena perusahaan yang awalnya berfokus pada suatu pekerjaan kemudian berubah fokus ke pekerjaan lain maka akan memberikan dampak perubahan yang ada di dalam perusahaan tersebut. Dalam sektor industri perkapalan khususnya galangan kapal perubahan fokus pekerjaan juga umum terjadi hal ini dapat disebabkan karena permintaan pasar yang cukup besar pada pekerjaan lain dan karena faktor kerugian yang diterima oleh galangan tersebut pada fokus pekerjaan yang sedang dijalani. Perubahan fokus pekerjaan pada galangan yang umum terjadi adalah perubahan galangan yang awalnya berfokus pada pekerjaan bangunan baru dan reparasi menjadi galangan yang berfokus pekerjaan pada reparasi saja. Perubahan fokus pekerjaan ini akan berdampak pada perubahan yang ada digalangan tersebut baik perubahan dari sisi pekerja, fasilitas, bangunan, dll. Setiap keputusan yang diambil untuk merubah fokus pekerjaan pada sebuah galangan harus ada pertimbangan dan analisa, agar keputusan untuk merubah fokus pekerjaan pada sebuah galangan kapal dapat menjadi keputusan yang tepat dan mampu memberikan input yang lebih pada galangan kapal tersebut. Dalam tugas akhir ini akan dianalisa bagaimana perubahan dari aspek teknis yang akan terjadi jika galangan kapal berubah fokus pekerjaan dan selanjutnya akan dianalisa dari aspek ekonomis kelayakan terhadap perubahan yang terjadi. II. URAIAN PENELITIAN Untuk menyelesaikan tugas akhir ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut: A. Tahap Identifikasi Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian terhadap permasalahan yang ada yaitu permasalahan perusahaan dalam hal ini adalah galangan yang akan berubah fokus
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Tabel 2. Jumlah Kapal yang reparasi di Jawa Timur 2013 – 2017
pekerjaan, kemudian ditentukan tujuan yang akan dicapai dalam tugas akhir ini. Serta melakukan penyusunan studi literatur yang dibutuhkan dalam tugas akhir ini. B. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Dilakukan proses pengumpulan data untuk menunjang proses analisa dalam tugas akhir ini. Kebutuhan data dibagi dalam kebutuhan data teknis dan kebutuhan data ekonomis. Proses pengumpulan data dapat berupa data primer ataupun data sekunder. C. Tahap Perhitungan Teknis dan Ekonomis Tahap ini merupakan tahap dimana perubahan teknis dari galangan kapal yang akan berubah fokus pekerjaan dan dilakukan analisa dari aspek ekonomis terhadap kelayakan perubahan teknis tersebut.
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 Total
< 3000 GT 642 643 644 645 645 3219
Hasil Peramalan Jumlah Kapal 3001 - 6000 GT 6001 - 9000 GT 102 26 102 26 102 26 102 26 102 26 510 130
9001 - 12000 GT 24 23 24 24 24 119
Dengan hasil peramalan itu maka dapat dihitung berapa pasar yang bisa diambil oleh galangan kapal berdasarkan kemampuan kapasitas terpasang galangan kapal tersebut, karena melihat trend naik dan jumlah yang cukup banyak terjadi pada pasar < 3000 GT dan 3001 – 6000 GT maka itu akan menjadi pasar yang diambil oleh galangan kapal dan berikut adalah persentase pengambilan pasar oleh galangan kapal: Tabel 3. Persentase Pengambilan Pasar < 3000 GT
D. Tahap Analisa dan Interpretasi Data Pada tahap ini dilakukan analisa dan interpretasi data mengenai tahap pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan penarikan simpulan dan saran pada penelitian tugas akhir ini. III. HASIL PENELITIAN Saat galangan kapal berubah fokus pekerjaan menjadi galangan kapal khusus reparasi maka untuk merencanakan perubahan yang akan dilakukan pada galangan kapal tersebut, ada hal yang harus diperhatikan yaitu aspek pasar yang akan yang akan diambil oleh galangan tersebut. Ketika galangan kapal menjadi galangan kapal khusus reparasi maka harus ada nilai lebih yang dimiliki oleh galangan kapal tersebut, untuk mendapatkan nilai lebih tersebut galangan kapal harus berani mengambil pasar yang berbeda dan pasar itu nantinya yang akan menjadi kekuatan utama dan keunggulan utama dari galangan kapal tersebut. sehingga setiap galangan kapal yang akan berubah fokus pekerjaan menjadi galangan kapal khusus reparasi harus memilki 2 pasar yaitu pasar reparasi umum dan pasar reparasi khusus.
2
Rencana Pasar Yang Diambil Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 Total
< 3000 GT 642 643 644 645 645 3219
< 3000 GT 66 66 66 66 66 330
Persentase (%) 10.2739726 10.25991792 10.24946579 10.2369513 10.23465521 10
Tabel 4. Persentase Pengambilan Pasar 3001 - 6000 GT Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 Total
Rencana Pasar Yang Diambil 3001 - 6000 GT 3001 - 6000 GT Persentase (%) 102 15 14.70588235 102 15 14.70588235 102 15 14.70588235 102 15 14.70588235 102 15 14.70588235 510 75 15
A.2.
Analisa Pasar Khusus Untuk pasar khusus galangan kapal dibagi menjadi 3 segmen pasar yaitu sebagai berikut:
A.2.1. Oil and Gas Market Untuk pasar oil and gas segmen pasar yang akan diambil oleh galangan kapal adalah sebagai berikut:
A. Analisa Pasar Reparasi A.1. Analisa Pasar Umum Berdasarkan data yang diambil dari Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Surabaya tentang jumlah kapal yang melakukan reparasi di Jawa Timur tahun 2008 – 2012 sebagai berikut: Tabel 1. Jumlah Kapal yang reparasi di Jawa Timur 2008 – 2012 Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 Total
< 3000 GT 638 675 686 712 747 3458
Jumlah Kapal Reparasi 3001 - 6000 GT 6001 - 9000 GT 93 24 98 27 115 27 114 31 116 25 536 134
9001 - 12000 GT 20 21 19 25 22 107
(Sumber : Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Utama Surabaya)
Dari data tersebut maka dapat dilakukan forecasting untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi pasar di 5 tahun ke depan, berikut adalah hasil peramalan jumlah kapal yang reparasi di Jawa Timur pada tahun 2013 – 2017 :
Pasar Reparasi Offshore Salah satu pasar oil and gas dari galangan kapal yang akan diambil adalah reparasi offshore dimana galangan mengambil pasar offshore jenis jack up rig dan inland barge dengan jumlah di Indonesia sebanyak 24 buah [1] dengan kompetitor galangan kapal nasional sebanyak 5 galangan kapal maka jumlah offshore yang bisa direparasi oleh galangan kapal per tahun sebanyak 2 offshore.
Pasar Reparasi Single Point Mooring (SPM) Selain pasar offshore untuk pasar oil and gas, galangan mengambil pasar reparasi single point mooring (SPM) yang bertipe CALM (Catenary Anchor Leg Mooring). Jumlah pasar SPM yang ada di Indonesia sebanyak 39 SPM [2][3] dari total SPM tersebut yang berada di sekitar pulau Jawa dan menjadi pasar untuk galangan kapal sebanyak 23 SPM. Dengan mengetahui tahun pembangunan SPM dan periode reparasi SPM setiap 5 tahun sekali [4], sehingga dapat diproyeksikan pada tahun berapakah SPM tersebut akan melakukan reparasi, berikut adalah rekap hasil proyeksi waktu reparasi SPM.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Tabel 5. Data SPM tipe CALM yang Melakukan Reparasi TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
JUMLAH SPM 7 8 10 4 10 7 8
Dengan jumlah kompetitor yang ada di Pulau Jawa hanya 1 galangan kapal, maka dengan perhitungan pengambilan pasar, galangan kapal dapat mereparasi 2 SPM per tahun.
Pasar Reparasi Anchor Handling Tug Supply (AHTS) Segmen pasar oil and gas ketiga yang akan diambil oleh galangan kapal adalah segmen pasar reparasi kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS). Kapal AHTS yang ada di Indonesia sebanyak 102 kapal [5]. Untuk pasar reparasi AHTS ini ada 4 galangan kapal yang sudah terlebih dahulu mengambil pasar ini. Untuk periode reparasi AHTS sama seperti periode reparasi kapal pada umumnya yaitu setiap 1 tahun sekali dan 5 tahun sekali. Dengan mengetahui waktu pembuatan kapal maka dapat dihitung pada tahun keberapa kapal tersebut akan melakukan reparasi 5 tahunan dan 1 tahunan. Dari perhitungan didapat data kapal yang melakukan reparasi 5 tahunan sebagai berikut: Tabel 6. Data Kapal AHTS yang Reparasi 5 Tahunan 2014 -2020 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Kapal 18 20 24 20 20 18 20
Tabel 7. Data Kapal AHTS yang Reparasi 1 Tahunan 2014 -2020 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Kapal 84 82 78 82 82 84 82
Dengan melakukan perhitungan pengambilan pasar AHTS, maka didapat untuk reparasi tahunan sebanyak 10 kapal dan reparasi 5 tahunan sebanyak 2 kapal. A.2.2. Reparasi Overhaul Mesin berusia > 25 Tahun Sedangkan segmen market yang kedua adalah reparasi overhaul mesin yang berusia tua ( lebih dari 25 tahun), pasar ini diambil karena galangan kapal memiliki kemampuan lebih pada overhaul mesin yang berusia tua atau lebih dari 25 tahun. Berikut adalah pangsa pasar berupa data kapal yang memilki mesin berusia lebih dari 25 tahun : Tabel 8. Data Mesin Kapal yang Overhaul 2014 – 2020 TAHUN 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TOTAL
< 2000 27 45 38 49 49 26 40 274
2001 - 4000 7 6 7 13 8 7 5 53
4001 - 6000 1 4 4 3 4 1 3 20
6001 - 8000 4 2 1 5 2 4 0 18
JUMLAH 39 57 50 70 63 38 48 365
3
Dari data diatas maka pasar yang sangat potensial untuk diambil adalah pasar overhaul mesin < 2000 HP dan 2001 – 4000 HP. Dengan melihat jumlah SDM yang ahli dalam melakukan overhaul mesin dan juga kemampuan pekerja untuk menyelesaikan overhaul mesin maka dari pasar yang ada dalam 1 tahun galangan dapat melakukan 20 overhaul mesin kapal yang berusia lebih dari 25 tahun. A.2.3. Pasar Konversi Kapal Untuk segmen pasar yang ketiga yang akan diambil oleh galangan kapal adalah pasar konversi kapal, dalam pasar ini yang dianalisa adalah pasar konversi tanker walaupun tidak menutup kemungkinan konversi kapal jenis lainnya. Digunakan pasar konversi tanker dikarenakan adanya aturan dari MARPOL73/78 annex 1 regulation 20 [6] tentang perubahan kapal tanker > 5000 DWT harus menjadi double hull dan double bottom maksimum pada tahun 2015 atau 25 tahun sejak kapal tersebut di delivery diambil yang lebih dahulu. Dari peraturan itu maka pangsa pasar konversi kapal tanker dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 9. Pangsa Pasar Konversi Kapal Tanker < 10000 DWT No
Tahun
Jumlah Kapal
1
2014
1
2
2015 Total
15 16
Dari data tersebut dan memperhatikan kompetitor pasar tersebut sebanyak 11 galangan kapal maka dengan perhitungan pengambilan pasar didapat jumlah konversi yang mampu diambil galangan kapal adalah sebanyak 1 kapal. B. Analisa Teknis Perubahan Galangan Kapal B.1. Perencanaan Fasilitas Pengedokan Melihat jumlah pasar reparasi kapal di Jawa Timur yang masih cukup banyak dan dengan melihat ada lahan bekas fasilitas bangunan baru yang dapat digunakan seperti berikut: - Building Berth Panjang : 119.4 meter Lebar : 25.4 meter Kedalaman perairan : 9 meter - Lahan Semi Graving dock Panjang : 67 meter Lebar : 21 meter Kedalaman Perairan : 4 meter Maka dapat dilakukan penambahan fasilitas pengedokan yang baru guna mengambil pasar reparasi kapal yang ada. Dari hasil perencanaan untuk dua lahan diatas maka dapat ditambahkan fasilitas pengedokan graving dock dengan kapasitas 9000 DWT dan slipway dengan kapasitas 1500 DWT. Dengan dimensi sebagai berikut: Graving dock kapasitas 9000 DWT L = 132,745 meter B = 23,07 meter H = 9,8 meter Slipway dengan kapasitas 1500 DWT L = 146, 93 meter B = 17,3 meter
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Dengan adanya fasilitas pengedokan yang baru maka pengambilan pasar reparasi bertambah. Berikut adalah tabel distribusi fasilitas pengedokan dengan semua pasar yang diambil oleh galangan kapal. Tabel 10. Distribusi Pasar yang Diambil ke Fasilitas Pengedokan Sebelum Pengambilan Pasar Konversi Kapal GT yang Diambil < 3000
Fasilitas yang digunakan Floating dock 3500 TLC
Keterangan 22 kapal / tahun
(3200 TLC) < 3000
Floating dock 3500 TLC
22 kapal / tahun
(3200 TLC) 3001 - 6000
Floating dock 6000 TLC
15 kapal / tahun
(5700 TLC) < 3000
Floating dock 4000 TLC
22 kapal / tahun
(3700 TLC) < 1000
Slipway 1000 Ton (Baru)
< 6000
Graving dockc 6000 Ton
Pasar yang diambil adalah pasar yang ada di
(Baru)
3001 – 6000 GT (15 kapal / tahun)
B.2.
< 3000 GT = 18 kapal / tahun)
Tabel 11. Distribusi Pasar yang Diambil ke Fasilitas Pengedokan Saat Pengambilan Pasar Konversi Kapal < 3000
Fasilitas yang digunakan Floating dock 3500 TLC
Keterangan 22 kapal / tahun
(3200 TLC) Floating dock 3500 TLC
< 3000
22 kapal / tahun
(3200 TLC) 3001 – 6000
Floating dock 6000 TLC
15 kapal / tahun
(5700 TLC) < 3000
Floating dock 4000 TLC
22 kapal / tahun
(3700 TLC) < 1000
Slipway 1000 Ton (Baru)
Reparasi 2 SPM/Tahun & 14 AHTS/ Tahun
< 6000
Graving dock 6000 Ton
Konversi Kapal
Dengan adanya penambahan pasar dari yang sebelumnya dilakukan oleh galangan kapal maka perlu dilakukan analisa kebutuhan mesin yang ada di galangan kapal tentunya dengan menghitung terlebih dahulu kebutuhan jumlah pelat yang dibutuhkan dalam reparasi pasar yang baru. Berikut adalah tabel perhitungan kebutuhan jumlah pelat dengan pendekatan rumus perhitungan berat baja kapal DGM Watson [7], sebagai berikut: Tabel 12. Kebutuhan Pelat untuk Reparasi tiap GT dalam Ton (Sebelum Pengambilan Pasar Konversi)
< 3000 3001 – 6000
Berat Pelat /Kapal 886.43
Kebutuhan untuk Reparasi / Kapal 44.3216
Jumlah Kapal Direparasi /Tahun
Kebutuhan Pelat / Tahun
Kebutuhan Pelat /Hari
66
2925.2
9.75076
1434
71.6983
15
1075.5
3.58492
6000
1434
71.6983
15
1075.5
3.58492
AHTS
453.95
22.6975
14
317.77
1.05922
OFFSHORE
7807.7
390.383
2
780.77
2.60255
-
8
2
16
0.05333
TOTAL
114
6190.7
21,1157
SPM
Pemannfaatan Assembly Area untuk Fasilitas Galangan Kapal Untuk assembly area akan dimanfaatkan sebagai fasilitas galangan berupa maintenance shop dan steel stock berukuran 30 m x 30 m, hal ini dikarenakan akses pengiriman material yang ada di galangan kapal tidak cukup luas sehingga membutuhkan waktu lebih untuk mengirim material ke fasilitas pengedokan. Selain sebagai maintenance shop dan steel stock, assembly area juga akan dimanfaatkan sebagai gedung atau kantor divisi reparasi oil and gas dengan ukuran 20 m x 10 m. C.
(Baru)
GT Kapal yang Reparasi
Las sebanyak 17 buah Bengkel Lambung Selatan : Mesin Las sebanyak 10 buah Bengkel Mesin : Balancing Propeller 1 Buah Bengkel Outfitting : Mesin Bubut Pipa Mesin Las sebanyak 25 buah Peralatan Tambahan : Hydraulic Bolt Tensioners 4 buah Hydraulic Torque Wrenches 1 buah
Pasar yang diambil adalah pasar yang ada di < 3000 GT. ( 3 % x jumlah kapal
GT yang Diambil
Analisa Ekonomis Perubahan Galangan Kapal Dari perhitungan dan perencanaan yang ada maka perlu dilakukan perhitungan investasi yang akan dikeluarkan oleh galangan kapal yang akan berubah fokus pekerjaannya. Dengan perhitungan biaya pembangunan graving dock, pembangunan slipway, investasi peralatan atau permesinan , juga biaya training dan Transfer of Technology untuk pasar reparasi AHTS dan SPM, serta biaya investasi khusus fasilitas pengedokan untuk pasar reparasi oil and gas, maka dapat dihitung total investasi yang dikeluarkan oleh galangan kapal sebagai berikut: Tabel 13. Perhitungan Total Biaya Investasi No 1
Tabel 13. Kebutuhan Pelat untuk Reparasi tiap GT dalam Ton (Saat Pengambilan Pasar Konversi) GT Kapal yang Reparasi
< 3000
Berat Pelat /Kapal 886.43
Kebutuhan untuk Reparasi / Kapal 44.3216
Jumlah Kapal Direparasi /Tahun
Kebutuhan Pelat / Tahun 66
2925.2
Kebutuhan Pelat /Hari
2
Keterangan Biaya Langsung (Bl) a. Biaya Slipway b. Biaya Graving Dock c. Peralatan di Bengkel Pelat d. Peralatan di Bengkel Lambung Utara e. Peralatan di Bengkel Lambung Selatan f. Peralatan di Bengkel Outfitting g. Peralatan Tambahan h. Biaya Training dan ToT g. Biaya Fasilitas Oil & Gas h.Biaya Pembangunan Kantor i. Biaya Pembangunan Fasilitas j. Biaya Peralatan Baru
Biaya Perencanaan Dan Pengawasan
Standar Total Biaya Langsung 10% x Biaya Langsung
Biaya (Rp) 10.518.847.350,00 70.008.946.600,97 1.270.000.000,00 412.560.000,00 226.800.000,00 647.000.000,00 256.000.000,00 3.017.608.760,00 250.420.000,00 370.430.965,00 360.000.000,00 223.925.000,00 87.562.538.675,97 8.756.253.867,60
9.75076
3001 – 6000
1434
71.6983
15
1075.5
3.58492
KONVERSI
930.804
930.804
1
930.804
3.10268
AHTS
453.95
22.6975
14
317.77
1.05922
OFFSHORE
7807.7
390.383
2
780.77
2.60255
-
8
2
16
0.05333
TOTAL
100
6046.044
20,15346
SPM
4
Total Biaya Pembangunan Dan Fasilitas 3
Biaya Over Head
4
Biaya Contingency
10% x Biaya Pembangunan dan Fasilitas 5% x Biaya Pembangunan dan Fasilitas Total Investasi Untuk Rencana Pengembangan
Dari kebutuhan pelat yang ada diatas maka dapat didistribusikan ke kebutuhan permesinan, dari perhitungan kebutuhan permesinan dan peralatan yang ada dibengkelbengkel maka didapat peralatan yang ditambahkan dengan adanya penambahan pasar baru adalah sebagai berikut: Bengkel Pelat : Plate Bending Roll Mesin Press Bengkel Lambung Utara :
96.318.792.543,57
9.631.879.254,36 4.815.939.627,18 110.766.611.425,10
Dengan adanya perhitungan investasi yang dikeluarkan galangan kapal sebagai akibat dari perubahan yang dilakukan maka galangan kapal dapat menghitung pendapatan yang didapat tiap tahun dari perubahan dan penambahan pasar yang ada berikut adalah tabel pendapatan galangan kapal setelah dilakukan perubahan:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Tabel 14. Pendapatan Galangan per Tahun Tanpa Pasar Konversi Kapal No 1.
2.
3.
Keterangan Reparasi Umum a. < 3000 GT b. 3000 - 6000 GT d. 6000 GT Reparasi Potential Market a. Overhaul Mesin Tua < 2000 HP b. Overhaul Mesin Tua 2001 - 4000 HP Reparasi Oil and gas Market a. Offshore* b. SPM ** c. AHTS TOTAL
Tabel 19. Biaya Pengeluaran Tahunan Galangan Tanpa Konversi Kapal
Pendapatan / Tahun Rp Rp Rp
45.019.972.060,77 16.371.807.303,29 16.371.807.303,29
Rp Rp
1.500.000.000,00 900.000.000,00
Rp 20.000.000.000,00 Rp 8.000.000.000,00 Rp 17.478.262.800,00 Rp 125.641.849.467,35
No 1 2 3 4 5 6 7 8
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 15. Pendapatan Galangan per Tahun dengan Pasar Konversi Kapal
2.
3.
4.
Keterangan Reparasi Umum a. < 3000 GT b. 3000 - 6000 GT Reparasi Potential Market a. Overhaul Mesin Tua < 2000 HP b. Overhaul Mesin Tua 2001 - 4000 HP Reparasi Oil and gas Market a. Offshore* b. SPM** c. AHTS Konversi Kapal TOTAL
Pendapatan / Tahun Rp 45.019.972.060,77 Rp 16.371.807.303,29 Rp Rp
1.500.000.000,00 900.000.000,00
Rp 20.000.000.000,00 Rp 8.000.000.000,00 Rp 17.478.262.800,00 Rp 23.302.037.115,02 Rp 132.572.079.279,08
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pendapatan galangan kapal per tahun saat mengambil pasar konversi kapal adalah sebesar Rp 132.572.079.279,08. Melihat total pendapatan kotor per tahun galangan kapal sebesar itu maka perlu dihitung keuntungan bersih yang akan didapat galangan kapal dengan menghitung dulu biaya variabel dan biaya tetap yang dikeluarkan galangan kapal tiap tahunnya. Berikut adalah perhitungan biayabiaya tersebut: Tabel 16. Perhitungan Biaya Variabel dengan Konversi Kapal No 1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11
Keterangan Total Jumlah Pelat yang Dipesan Dalam 1 Tahun Total Jumlah Profil yang Dipesan Dalam 1 Tahun Total Jumlah Pipa yang Dipesan Dalam 1 Tahun Estimasi Harga Pelat Rp 9000/Kg Estimasi Harga Profil Rp 7000/Kg Estimasi Harga Pipa Rp 6500/Kg Elektrode dan Wire 15% Dari Harga Pelat Biaya Cat / Paint Biaya Cat Primer Biaya Thinner Biaya Cat Anti Fouling Biaya Cat Intermediate Biaya Zinc Anode Biaya Kebutuhan Oksigen Biaya Kebutuhan Acetylen TOTAL BIAYA VARIABEL
Jumlah
Rp Rp Rp Rp
4534,533 906,9066 604,6044 40.810.797.000,00 6.348.346.200,00 3.929.928.600,00 6.121.619.550,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1.555.100.816,33 526.389.921,52 3.969.315.000,00 1.494.116.470,59 1.149.696.000,00 399.711.450,75 932.660.051,75 67.237.687.106,98
9 10 11
Keterangan Total Jumlah Pelat yang Dipesan Dalam 1 Tahun (Ton) Total Jumlah Profil yang Dipesan Dalam 1 Tahun (Ton) Total Jumlah Pipa yang Dipesan Dalam 1 Tahun (Ton) Estimasi Harga Pelat Rp 9000/Kg Estimasi Harga Profil Rp 7000/Kg Estimasi Harga Pipa Rp 6500/Kg Elektrode dan Wire 15% Dari Harga Pelat Biaya Cat / Paint Biaya Cat Primer Biaya Thinner Biaya Cat Anti Fouling Biaya Cat Intermediate Biaya Zinc Anode Biaya Kebutuhan Oksigen Biaya Kebutuhan Acetylen TOTAL BIAYA VARIABEL
Jumlah 4643.025 928.605 619.07 Rp 41.787.225.000.00 Rp 6.500.235.000.00 Rp 4.023.955.000.00 Rp 6.268.083.750.00 Rp 1.858.162.040.82 Rp 635.389.566.83 Rp 4.828.405.909.09 Rp 1.785.292.941.18 Rp 1.452.096.000.00 Rp 409.274.837.92 Rp 954.974.621.82 Rp 70.503.100.858.35
Tabel 18. Gaji Karyawan PT. DPS TENAGA KERJA LANGSUNG BARU 5 Tukang Las Tukang Las 5 3 Tukang Las Tukang Bubut Pipa 1 2 Tukang Roll Plat Tukang Press Plat 2 2 Supervisior (Graving Dock dan Slipway) Total Gaji Karyawan Baru / Bulan Total Gaji Karyawan Baru / Tahun Karyawan Lama / Tahun 523 Total Gaji Karyawan / Tahun
Rp 6.615.000,00 Rp 6.615.000,00 Rp 3.969.000,00 Rp 1.323.000,00 Rp 2.646.000,00 Rp 2.646.000,00 Rp 4.192.200,00 Rp 28.006.200,00 Rp 336.074.400,00 Rp 22.306.952.400,00 Rp 22.643.026.800,00
Dengan perhitungan biaya variabel dan gaji karyawan yang dikeluarkan oleh galangan maka dapat dihitung pengeluaran tahunan galangan adalah sebagai berikut:
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Jumlah 70.503.100.858,35 22.306.952.400,00 140.200.000,00 17.000.000,00 26.530.000,00 10.000.000,00 50.000.000,00 12.186.500,00 93.065.969.758,35
Keterangan Biaya Variabel Biaya Tetap Biaya Listrik Telepon Biaya Air PDAM Biaya Administrasi dan Keuangan Biaya Perawatan Mesin Biaya Lain-Lain (5%) Total Biaya Operasional
Jumlah Rp 67.237.687.106,98 Rp 22.306.952.400,00 Rp 140.200.000,00 Rp 17.000.000,00 Rp 26.530.000,00 Rp 10.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Rp 12.186.500,00 Rp 89.800.556.006,98
Dengan adanya perhitungan pendapatan per tahun galangan dan biaya pengeluaran tahunan galangan maka keuntungan bersih galangan per tahun dapat dihitung sebagi berikut: Pendapatan saat Mengambil Pasar Konversi Estimasi Pendapatan
= Rp 132.572.079.279,08.
Biaya Pengeluaran Tahunan
= Rp
89.800.556.006,98
Pendapatan Belum Pajak
= Rp
42.410.028.855,95
Pajak (25%)*
= Rp
10.602.507.213,99
Pendapatan Bersih / Tahun
= Rp
31.807.521.641,96
Sumber : *uu no 36 2008
Pendapatan Saat Tidak Mengambil Pasar Konversi Estimasi Pendapatan
= Rp 125.641.849.467,35
Biaya Pengeluaran Tahunan
= Rp
93.065.969.758,35
Pendapatan Belum Pajak
= Rp
32.594.354.459,00
Pajak (25%)*
= Rp
8.148.588.614,75
Pendapatan Bersih / Tahun
= Rp 24.445.765.844,25
Sumber : *uu no 36 2008
Dengan keuntunganbersih galangan kapal diatas maka dapat dihitung kelayakan investasi yang dikeluarkan oleh galangan dengan menggunakan metode NPV (Net Present Value) dengan menggunakan 100 % modal pribadi maka perhitungan BEP sebagai berikut:
Tabel 17. Perhitungan Biaya Variabel Tanpa Konversi Kapal No 1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan Biaya Variabel Biaya Tetap Biaya Listrik Telepon Biaya Air PDAM Biaya Administrasi dan Keuangan Biaya Perawatan Mesin Biaya Lain-Lain (5%) Total Biaya Operasional
Tabel 20. Biaya Pengeluaran Tahunan Galangan dengan Konversi Kapal
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pendapatan galangan kapal per tahun saat mengambil pasar konversi kapal adalah sebesar Rp 125.641.849.467,35. No 1.
5
Tabel 21. Pay Back Period dengan Metode NPV 100% Modal Pribadi Tahu n
Biaya Investasi
Biaya Operasional
Estimasi Pendapatan
Laba Setelah Pajak
Pv Factor
Pendapatan Pada PV
Cumulative Cash
0
110.766.611.425,1 0
0,00
0,00
0,00
1,00
0,00
110.766.611.425,10
1
0,00
89.800.556.006,98
132.210.584.862,93
31.807.521.641,96
0,89
28.399.572.894,61
-82.367.038.530,50
2
0,00
93.047.495.008,35
125.641.849.467,35
24.445.765.844,25
0,80
19.488.014.863,08
-62.879.023.667,41
3
0,00
93.047.495.008,35
125.641.849.467,35
24.445.765.844,25
0,71
17.400.013.270,61
-45.479.010.396,80
4
0,00
93.047.495.008,35
125.641.849.467,35
24.445.765.844,25
0,64
15.535.726.134,47
-29.943.284.262,33
5
0,00
93.047.495.008,35
125.641.849.467,35
24.445.765.844,25
0,57
13.871.184.048,64
-16.072.100.213,69
6
0,00
93.047.495.008,35
125.641.849.467,35
24.445.765.844,25
0,51
12.384.985.757,71
-3.687.114.455,98
7
0,00
93.047.495.008,35
125.641.849.467,35
24.445.765.844,25
0,45
11.058.022.997,96
7.370.908.541,98
8
0,00
93.047.495.008,35
125.641.849.467,35
24.445.765.844,25
0,40
9.873.234.819,60
17.244.143.361,58
9
0,00
93.047.495.008,35
125.641.849.467,35
24.445.765.844,25
0,36
8.815.388.231,79
26.059.531.593,37
Berdasarkan perhitungan NPV diatas maka dapat dievaluasi bahwa dengan permodalan 100% modal pribadi perhitungan Net Present Value (NPV) menunjukkan angka Rp 7.370.908.541,98 dan modal kembali pada tahun ke-7, dengan evaluasi itu bias dipastikan bahwa NPV > 0 maka investasi perubahan galangan layak untuk di lakukan. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan kondisi fasilitas galangan kapal saat ini yaitu 4 buah floating dock dengan kapasitas 2 floating dock 3500 TLC, 4000 TLC, dan 6000 TLC maka pangsa pasar yang bisa diambil adalah
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) reparasi kapal < 3000 GT sebanyak 66 kapal, 3000 – 6000 GT sebanyak 15 kapal, dan < 6000 GT sebanyak 15 kapal. Pekerjaan reparasi lain yang mampu memberikan added value kepada galangan kapal adalah Overhaul mesin berusia > 25 tahun sebanyak 20 mesin / tahun dan ditambah dengan adanya market oil and gas dengan melayani reparasi 2 offshore / tahun dan 2 SPM (Single Point Mooring) / tahun dan 12 kapal AHTS (Anchor Handling Tug Supply) dan ditambah dengan pengambilan pasar konversi kapal. 2. Perubahan dari sisi teknis yang ada di galangan kapal hasil dari pemanfaatan lahan bekas fasilitas bangunan baru adalah bertambahnya fasilitas pengedokan yaitu 1 graving dock untuk kapasitas 9000 DWT dan 1 slipway untuk kapasitas 1500 DWT ditambah dengan adanya fasilitas tambahan berupa maintenance shop and steel stock dan gedung kantor untuk divisi reparasi oil and gas dan penambahan permesinan seperti 2 buah mesin blasting dan coating, 1 buah mesin roll plat, 1 buah mesin bubut pipa, 1 buah mesin press, 1 buah balancing propeller, dan 52 Mesin las baru dan 2 peralatan tambahan untuk reparasi SPM. Hasil pemanfaatan lahan ini mampu meningkatkan kapasitas produksi galangan dari yang awalnya mereparasi rata-rata 80 kapal / tahun menjadi 108 kapal / tahun. 3. Total biaya investasi untuk perubahan galangan ini sebesar Rp 110.766.611.425,10 dengan pendapatan bersih pertahun saat tidak mengambil pasar konversi kapal diharapkan sebesar Rp 24.445.765.844,25 sedangkan pendapatan saat mengambil pasar konversi kapal sebesar Rp 31.807.521.641,96. Dengan bantuan metode NPV (Net Present Value), maka estimasi investasi dengan 100% modal pribadi layak dilaksanakan karena nilai NPV > 0 dan modal kembali pada tahun ke-7. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapkan terimakasih atas segala saran, ide, dan doa ditujukan penulis kepada dosen pembimbing tugas akhir, Bapak Ir. Triwilaswandio W.P., M.Sc. dan Ibu Sri Rejeki W.P. ST.,MT terima kasih yang tak terukur atas saran dan ide yang bermanfaat baik di dalam maupun di luar bahasan penelitian, Kepada Bapak (Alm) dan Ibu yang yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
[7] [8] [9]
[10]
[11] [12] [13] [14]
[15] [16]
[17]
[18] [19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24] [25] [26]
DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] [5] [6]
http://www.rigzone.com Soegiono.2007.Presentasi Kuliah Teknologi Produksi dan Perawatan Bangunan Laut. FTK. ITS www.sbmoffshore.com diakses pada tanggal 15 Desember 2013 @ 00.20 AM BKI. 2006. Volume 2 Rules for Hulls. BKI . Jakarta. Register Biro Klasifikasi Indonesia International Maritime Organization, MARPOL annex 1 Regulation 20
[27]
[28] [29] [30]
6
Watson, D.G.M. 1998. Practical Ship Design Volume 1.Oxford. England Andjar Soeharto dan Soejitno.1996.Galangan Kapal. FTK – ITS. Surabaya. Budi, Wawan S.2009. Analisa Teknis dan Ekonomis Pengembangan Dok dan Galangan PT. Dumas Surabaya. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Perkapalan ITS. Cornick, H.F.1968. Dock and Harbour Engineering Vol I The Design of Dock. Charles Griffin & Company Limited. London. Departement of Defense. 2012. Unified Facilities Criteria chapter III. United States of America. Darmadi, Budi. Maritime Cluster and Ship Building. Kemenperin. Jakarta IPERINDO. 2009. Tarif IPERINDO 2009. Jakarta. Kaiser, Mark J. dan Brian F. Snyder, “New Model Predicts Jackup Weight and Displacement”, Offshore Magazine, 8 Januari 2012. Pujawan, I Nyoman. 1995. Ekonomi Teknik Edisi I. Guna Widya. Surabaya Ruth,Ira G.2006. Perencanaan Detail Struktur Graving dock di Kawasan Pangkalan TNI AL di Kecamatan Semampir Kota Surabaya.Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil ITS. Siagian, Hardi.2008. Analisa Pemanfaatan Areal Tanah untuk Pengembangan Galangan Reparasi Kapal di PT. Dewa Ruci Agung – Surabaya.Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Perkapalan ITS SKK Migas.2013.Annual Report Tahun 2013.Jakarta. Soejitno. 1997. Teknik Reparasi Kapal dan Teknik Produksi. Fakultas Teknologi Kelautan – ITS. Surabaya. Wasitojati, Danny.2006. Analisa Teknis dan Ekonomis Pengembangan Galangan Kapal PT. Perikanan Samodra Besar. Laporan Tugas Akhir, Jurusan Teknik Perkapalan ITS. http://infohargabahanbangunan.blogspot.com/2013/02/ harga-bahan-bangunan-pasir-dan-batu.html (diakses pada tanggal 18/10/2013 at 6.10 PM) http://www.tukangbangunan.com/upah-tukangbangunan (diakses pada tanggal 18/10/2013 at 6.13 PM) http://infohargabahanbangunan.blogspot.com/2013/03/ daftar-harga-triplek-multiplek.html (diakses pada tanggal 18/10/2013 at 6.46 PM) http://rentalalatberatsurabaya.com/rental-dump-truck (diakses pada tanggal 18/10/2013 at 8.30 PM) http://saptanatahutama.blogspot.com/2012/07/daftarisi.html (diakses pada 19/10/2013 at 2.35 PM) http://id.termwiki.com/ID:gross_tonnage_%28GT%29 (diakses pada tanggal 20/10/2013 at 11.13 AM) http://atjehpost.com/grafis_read/2013/05/11/51370/0/7 6/Pangkat-gaji-PNS-tahun-2013-berdasarkan-golongan (diakses pada tanggal 27/10/2013 at 9.59 PM) www.offshore-mag.com (offshore magazine) www.fpso.com http://www.pasarbagus.com/shop/index.php?r=site/listProduk&idKat=1 5&kategori= Goggles diakses pada tanggal 12 Januari 2014 at 8.53 P.M.