JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print)
1
Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk Meningkatkan Produktivitas Reparasi Kapal (Studi Kasus : PT. Adiluhung) Annastasia Oktavia Haryani, Triwilaswandio Wuruk Pribadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 email:
[email protected]
Abstrak - Teknologi menaikkan dan menurunkan kapal dengan menggunakan airbag system sudah banyak dipergunakan oleh galangan kapal di Indonesia. Namun, belum ada analisis tentang peningkatan produktivitas galangan kapal dengan digunakannya sistem tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis penggunaan airbag system secara teknis dan ekonomis untuk meningkatkan produktivitas reparasi kapal. Pertama, dilakukan analisis teknis terhadap penggunaan slipway dan airbag pada galangan kapal yang dijadikan sampling. Kedua, dilakukan analisis ekonomis dengan menghitung biaya investasi dari slipway dan airbag. Ketiga, dilakukan perhitungan peningkatan produktivitas yang dihasilkan oleh airbag system. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka didapat penurunan jam orang sekitar 41 persen dibandingkan slipway. Sedangkan biaya investasi lebih rendah 37 persen dibandingkan slipway. Dari hasil analisis jam orang, didapatkan hasil peningkatan produktivitas yang terjadi sebesar 69 persen dalam penggunaan airbag untuk kegiatan docking dan undocking.
Beberapa galangan kapal yang ada di Indonesia sudah menggunakan airbag sebagai sarana untuk peluncuran kapal yang telah dibangun, selain itu airbag juga digunakan sebagai sarana untuk menaikkan kapal yang akan direparasi dan menurunkan kapal yang telah direparasi. Namun, PT. Adiluhung merupakan salah satu galangan yang belum menggunakan metode airbag system. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan analisa untuk mengetahui apakah jika galangan ini mengembangkan sarana galangan dengan menggunakan airbag system dapat meningkatkan produktivitas reparasi kapalnya atau tidak serta berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan sarana galangan dengan menggunakan metode ini dan berbagai macam biaya-biaya yang sekiranya akan dibutuhkan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Airbag Merupakan suatu metode yang bisa digunakan untuk meluncurkan kapal dan sarana untuk docking undocking dalam kegiatan reparasi kapal. Contoh airbag dapat dilihat pada Gambar 1.
Kata kunci - Airbag, Investasi, Produktivitas
I. PENDAHULUAN
P
erkembangan teknologi dalam dunia perkapalan akhirakhir ini cepat berkembang, salah satunya yaitu dengan digunakannya sistem kantong udara atau airbag system sebagai sarana untuk peluncuran dan sarana untuk naik turun kapal yang akan atau telah direpair. Airbag system pertama kali digunakan pada 20 Januari 1981 di galangan kapal Xiao Qinghe di kota Jinan provinsi Shangdong China, pada saat itu airbag digunakan untuk meluncurkan barge dengan ukuran 60 DWT. Dalam kurun waktu sekitar 10 tahun ini, sistem peluncuran kapal dengan airbag telah berkembang, tidak hanya dari segi airbagnya saja tetapi juga dari segi penggunaannya. Airbag generasi pertama dibuat dengan menggunakan kanvas yang dicelupkan ke dalam karet sebagai lapisan penguat untuk membentuk ruang udara, namun pada jaman sekarang teknologi pelapisan utuh digunakan dalam manufakturnya. Airbag yang ada saat ini lebih kuat 15x daripada airbag generasi pertama. Teknologi peluncuran dan pendaratannya juga telah berkembang. (www.evergreenmaritime.com)
Gambar 1. Airbag 1. Material Airbag Bahan dasar airbag berupa lapisan-lapisan rubber lebih tepatnya disebut lapisan synthetic-cord-reinforced rubber, yaitu jenis airbag silinder dengan ujung-ujung kepalanya berbentuk hemispherical. Semuanya divulkanisir bersamaan, kemudian dimasukkan udara bertekanan yang memungkinkan terjadinya perputaran. Berikut ini merupakan bagian-bagian dari airbag: 1) Lapisan terluar Lapisan luar rubber yang merupakan lapisan terluar pada airbag untuk melindungi kawat (cord) dari abrasi dan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print) gaya luar lainnya. Bahan lapisan terluar ini cukup lentur dan kuat menahan sobekan di berbagai macam cuaca dan perlakuan yang keras. 2) Synthetic-tyre-cord layer for reinforcement Lapisan penguat berupa kawat (cord) pada peluncuran dengan airbag system yang mana terbuat dari synthetictyre-cord, yang biasa digunakan pada ban yang disusun dengan sudut yang ideal agar bisa menahan tekanan dari dalam dan mendistribusikan tegangan secara sama. 3) Bagian ujung Pada bagian ujung dari airbag ini merupakan air tightness dan airbag safety air inlet. 2. Klasifikasi Airbag 1) Spesifikasi standart Airbag yang diproduksi mempunyai standart sebagai berikut: a) Diameter airbag antara 0,8 meter sampai 2 meter. b) Panjang efektif airbag antara 6 meter sampai 18 meter. c) Total panjang airbag antara 7 meter sampai 19,5 meter. B. Slipway Seperti halnya floating dock, slipway mempunyai kegunaan hampir sama yaitu sebagai sarana untuk mereparasi dan membangun kapal. Slipway merupakan sarana yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan kapal yang paling sederhana. Konstruksi terdiri dari rel yang dipasang pada landasan beton seperti pada building berth dan kereta (craddle) di atasnya. Craddle dapat bergerak naik turun dengan bantuan kabel baja yang ditarik mesin derek dengan bantuan kabel baja yang ditarik mesin derek (winch). Slipway ada dua jenis, yaitu slipway memanjang dan slipway melintang. Keuntungan menggunakan slipway adalah: a. Pengoperasiannya lebih mudah, murah dan lebih cepat dibandingkan dengan tipe sarana pokok yang lain. b. Sangat efektif untuk reparasi dan bangunan baru. c. Kapasitas angkatnya cukup besar. d. Pengembangan kapasitas produksi kerja murah. e. Biaya pembuatan cukup murah. C. Produktivitas Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Secara sederhana harus dirumuskan sebagai hasil produksi riil per satuan waktu (jam, hari, minggu, bulan atau tahun). Umumnya produktivitas dirumuskan sebagai konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil berupa barang atau jasa dengan sumber daya produksi (material, tenaga, mesin atau peralatan, metode dan modal). Beberapa pengertian produktivitas yang lain dapat dijelaskan disini, yaitu : (Linda, 2004) 1) Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), bahwa produktivitas pada dasarnya adalah output dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan. 2) Menurut ILO (International Labour Organization), bahwa pada prinsipnya produktivitas adalah perbandingan
2
antara elemen-elemen produksi dengan apa yang dihasilkan. 3) Menurut EPA (European Productivity Agency), bahwa pada prinsipnya produktivitas adalah tingkat efektifitas pemanfaatan elemen produksi. 4) Menurut tulisan Vinay Goel yang termuat dalam “Toward Higher Productivity”, bahwa produktivitas adalah hubungan antara keluaran yang dihasilkan dengan masukan yang dipakai pada waktu tertentu. Produksi merupakan perubahan bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi dengan menggunakan sumber daya produksi yang ada. Peningkatan produksi menunjukkan pertambahan jumlah hasil yang dicapai dengan mengabaikan cara perbaikan pencapaian hasil produksi, sedangkan peningkatan produktivitas mengandung pengertian pertambahan hasil produksi dan perbaikan atau mengoptimalkan cara pencapaian hasil produksi. Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh terjadinya peningkatan produktivitas, karena produksi itu sendiri dapat meningkat walaupun produktivitas menurun atau tetap. Dalam proses peningkatan produktivitas, sumber daya manusia mempunyai peranan utama, karena alat produksi dan teknologi, metode, modal dan prinsipnya merupakan hasil karya manusia untuk mempermudah proses produksi. Secara umum produktivitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Formula produktivitas dapat dinyatakan seperti di bawah ini: Produktivitas = Input / Output
(1)
Pada industri galangan kapal, produktivitas dapat diartikan sebagai hubungan antara jumlah jam orang dari tenaga kerja yang digunakan dengan massa baja dalam satuan berat yang ditransformasikan oleh jam orang tersebut dalam badan kapal. Apabila ditransformasikan ke dalam persamaan dapat ditulis sebagai berikut: Produktivitas = m / H
(2)
Dimana : m = massa baja yang ditransformasikan H = jumlah jam yang dipergunakan D. Investasi Investasi pada dasarnya merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi dalam proyek tertentu. Tujuan utama investasi adalah memperoleh berbagai manfaat yang cukup layak di masa yang akan datang. Manfaat tersebut dapat berupa imbalan keuangan, misalnya laba, manfaat nonkeuangan atau kombinasi dari keduanya. Evaluasi proyek dan rencana investasi akan memberikan gambaran sejauh mana rencana investasi pada suatu proyek tertentu dapat dipertanggungjawabkan. Untuk gambaran yang lebih mendalam diperlukan suatu studi pendukung diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Riset pasar dan perkiraan jumlah permintaan produk yang akan dihasilkan 2) Penelitian terhadap pengadaan bahan baku utama, termasuk kecenderungan perkembangan harga bahan baku di kemudian hari
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print) 3) Penelitian laboratories dan produksi percobaan untuk menentukan bahan baku yang paling sesuai 4) Penelitian tentang lokasi proyek yang paling sesuai atau tepat 5) Studi skala ekonomi proyek untuk menentukan proyek yang paling ekonomis ditinjau dari segi teknologi, potensi permintaan hasil produksi, biaya pokok dan harga jual ataupun jumlah dana investasi yang dibutuhkan 6) Penelitian terhadap pilihan mesin dan peralatan yang dibutuhkan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tahap Jenis Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang bersifat deskriptif dimana data yang diperoleh merupakan hasil wawancara, observasi dan studi pustaka. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah memberikan deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Moh. Nazir, 1988). B. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1) Data kualitatif, yaitu data yang didapat dari hasil wawancara dan observasi langsung dengan pihak terkait (PT. Adiluhung). Bentuk lain dari data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. 2) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan sesuai dengan kebutuhan peneliti. 2. Sumber Data Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Data primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung dari sumber datanya. Teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer adalah dengan melakukan wawancara dan observasi dengan tenaga kerja dari PT. Adiluhung. 2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas oleh peneliti. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain: 1. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari referensireferensi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas untuk memperoleh konsep dan teori dasar mengenai slipway dan airbag system. 2. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran awal dari permasalahan yang dibahas oleh peneliti. Survey pendahuluan meliputi survey tentang bisnis dan peluang dari pengembangan airbag system di PT. Adiluhung. 3. Survey Lapangan Survey lapangan dilakukan dengan mengamati langsung objek yang akan diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang dapat membantu penyelesaian tugas akhir ini.
3
Adapun teknik pengumpulan datanya antara lain: Wawancara Peneliti akan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak terkait. Untuk mendapatkan data dari jawaban yang diberikan oleh pihak terkait, pertanyaan yang akan diajukan harus disusun terlebih dahulu. Observasi Pengamatan secara langsung diperlukan untuk mendapatkan data-data berdasarkan fakta di lapangan yang nantinya akan diolah menjadi suatu laporan penelitian. Dokumentasi D. Analisis Data Analisa yang akan dilakukan dalam penyelesaian penelitian ini adalah analisa teknis dan ekonomis. Analisa teknis meliputi penentuan peralatan yang digunakan untuk masing-masing sarana pokok galangan, tenaga kerja yang dibutuhkan ketika kapal akan docking dan undocking serta layout galangan yang baru. Sedangkan analisa ekonomis yaitu menentukan besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, seperti peralatan, tanah dan bangunan. Diagram di bawah ini menunjukkan metodologi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Langkah awal penelitian ini adalah dengan mengetahui jenis kapal apa saja yang sudah direparasi dengan menggunakan slipway dan airbag serta mengetahui spesifikasi teknis slipway yang sudah ada dan spesifikasi airbag yang akan dipakai nantinya di galangan. Dari data ini nantinya akan digunakan untuk menghitung produktivitas galangan. Selain itu juga dilakukan pendataan mengenai peralatan yang dibutuhkan untuk proses reparasi menggunakan slipway dan airbag sehingga nantinya bisa didapatkan layout galangan yang baru. Setelah itu, dilakukan perhitungan biaya dan besarnya investasi. Sehingga nantinya dapat diambil kesimpulan apakah penggunaan airbag ini dapat meningkatkan produktivitas galangan di PT. Adiluhung. IV. KONDISI GALANGAN DI PT. ADILUHUNG A. Kebutuhan Kapasitas Reparasi di Indonesia Kebutuhan reparasi dan perawatan kapal di Indonesia mencapai 7,5 – 8 juta gross ton kapal per bulan, sedangkan kapasitas seluruh galangan kapal di Indonesia hanya berkisar 6 – 7 juta gross ton kapal. Iperindo mencatat jumlah kapal yang beroperasi di Indonesia saat ini mencapai 12.000 unit dengan kebutuhan docking untuk kapal rata-rata 3 minggu untuk tiap kali docking. Sesuai peraturan yang ada dikatakan bahwa untuk kapal niaga yang mengangkut barang harus melakukan docking minimal 2 tahun sekali sedangkan untuk kapal pengangkut penumpang harus docking setiap 1 tahun sekali. Ada sekitar 250 perusahaan galangan kapal yang ada di Indonesia dan yang paling banyak terdapat di Batam. Galangan kapal yang ada di Batam sudah banyak yang menggunakan fasilitas airbag, tidak hanya digunakan untuk proses docking dan undocking tetapi juga digunakan untuk peluncuran kapal yang sudah selesai dibangun. Selain di Batam airbag juga sudah banyak digunakan di Pulau Kalimantan dan di Surabaya. Dalam penelitian ini akan membahas tentang penambahan fasilitas reparasi kapal dengan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print) menggunakan airbag di PT. Adiluhung Sarana Segara Indonesia. B. Sejarah PT. Adiluhung PT. Adiluhung Sarana Segara Indonesia dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2007 telah melaksanakan reparasi kapal sebanyak 323 kapal. Rata-rata dapat dilaksanakan reparasi sebanyak 45 kapal per tahun dengan fasilitas pengedokan slipway dan akan terus ditingkatkan dengan beroperasinya floating dock. C. Fasilitas PT. Adiluhung Fasilitas yang terdapat pada PT.Adiluhung, antara lain : 1) Fasilitas Pengedokan 2) Fasilitas Penunjang a) V. PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini akan membahas analisis teknis dan ekonomis dari penggunaan slipway dan airbag untuk mengetahui perbandingan dari kedua sarana galangan ini. Dalam hal teknis, masing-masing sarana mempunyai perbedaan untuk alat yang digunakan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan proses docking mulai dari tahap preparation sampai kapal berada di atas dock hingga proses undocking sampai kapal free floating. Sedangkan dalam hal ekonomis, akan dibahas mulai dari biaya investasi termasuk biaya-biaya yang dibutuhkan di dalamnya, misalnya biaya operasional. Untuk lebih jelasnya akan dibahas lebih detail di bawah ini. A. Analisa Teknis 1. Slipway Slipway merupakan sarana yang digunakan untuk b) menaikkan dan menurunkan kapal yang paling sederhana. Komponen yang termasuk dalam slipway antara lain: 1) Craddle 2) Winch 3) Roll 4) Wire Rope 5) Rel 6) Crane 2. Airbag Airbag system merupakan metode yang bisa digunakan untuk meluncurkan kapal dan mereparasi kapal yaitu dengan menggunakan balon yang terbuat dari karet dimana balon tersebut berisi udara. Komponen yang termasuk dalam airbag antara lain: 1. Excavator atau alat berat 2. Compressor 3. Winch 4. Wire rope 5. Airbag Terdapat bermacam-macam spesifikasi teknik dari airbag. Dalam melakukan analisa ini, airbag yang digunakan akan disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada dan disesuaikan dengan kapasitas yang ada di galangan. Dimaksudkan agar investasi yang dilakukan dapat digunakan seefisien dan seefektif mungkin dan dapat menambah profit untuk galangan ini. Berikut spesifikasi airbag yang ada di pasaran. (Daniel, T. Hage, 2013)
4
Tabel 1. Spesifikasi Teknik Airbag
B. Perhitungan Perencanaan Jumlah Airbag N1 = Jarak Airbag =
N - ( K x Q x g ) / ( Cb x r x Ld ) 3
m m
Panjang Lunas =
35.44
Kebutuhan Airbag (N) =
11.813
N=
12
K=
1.3
Q=
302.079
g=
9.81
Cb =
0.561
R=
132.63
Ld =
9.7
N1 =
6.66
batang ton m/s²
m
C. Analisis Ekonomis 1. Perencanaan Ekonomis Pengembangan fasilitas galangan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas galangan membutuhkan perencanaan yang matang agar nantinya pengembangan fasilitas yang dilakukan dapat meningkatkan profit atau pendapatan sebuah galangan. Di PT. Adiluhung Sarana Segara Indonesia untuk melakukan sebuah pekerjaan reparasi kapal terdapat 2 macam fasilitas yang sudah digunakan yaitu fasilitas slipway dan fasilitas floating dock. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai fasilitas slipway saja dimana nantinya akan dilakukan analisa tentang biaya investasi dari fasilitas tersebut. Kemudian akan dilakukan perencanaan dengan menambah fasilitas airbag agar kapasitas galangan bisa lebih banyak lagi untuk melakukan pekerjaan reparasi. 2. Biaya Operasional Slipway Besarnya biaya operasional untuk penggunaan fasilitas slipway dalam kegiatan docking dan undocking adalah sebagai berikut: Tabel 2. Biaya Operasional Slipway
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print) Seperti yang kita lihat pada tabel di atas, besarnya biaya operasional untuk fasilitas slipway adalah Rp 28.700.000 untuk kegiatan docking dan undocking. 3. Biaya Operasional Airbag Besarnya biaya operasional untuk fasilitas airbag dalam kegiatan docking dan undocking adalah sebagai berikut:
5
tanahnya terdiri dari batu karang dan pasir yang sudah dipadatkan. Ukuran airbag yang dipilih berdasarkan kapasitas slipway, jadi ukuran airbagnya memiliki panjang 15 meter dan diameter 1,5 meter. Untuk harga airbag dengan spesifikasi tersebut adalah USD 9,000 dan disini akan dilakukan investasi sebanyak 72 airbag. VI. KESIMPULAN
Tabel 3. Biaya Operasional Airbag
Dari hasil perhitungan dan analisis yang telah dilaksanakan, didapat: 1. Analisis Teknis Perbedaan peralatan yang digunakan untuk masingmasing fasilitas adalah sebagai berikut : Tabel 6. Perbedaan Peralatan Seperti yang kita lihat pada tabel di atas, besarnya biaya operasional untuk fasilitas airbag adalah Rp 27.720.000 untuk kegiatan docking dan undocking. 4. Biaya Investasi Slipway Untuk membangun fasilitas reparasi menggunakan slipway dibutuhkan biaya investasi sebagai berikut: Tabel 4. Biaya Investasi Slipway
Perbedaan jam orang yang dibutuhkan untuk masingmasing fasilitas adalah sebagai berikut : Slipway = 177 JO ; Airbag = 105 JO
2. Analisis Ekonomis Perbedaan biaya investasi yang dibutuhkan untuk masing-masing fasilitas adalah sebagai berikut : Slipway = Rp 22.049.085.000 Airbag = Rp 13.881.880.000 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya biaya investasi untuk fasilitas slipway sebesar Rp 22.049.085.000. 5. Biaya Investasi Airbag Untuk membangun fasilitas reparasi menggunakan airbag dibutuhkan biaya investasi sebagai berikut: Tabel 5. Biaya Investasi Airbag
Dengan menambahkan fasilitas reparasi kapal menggunakan airbag, maka besarnya produktivitas untuk kegiatan docking dan undocking dalam satu tahun yang terjadi adalah 2,62 ton/JO. 3. Kelebihan dan kekurangan fasilitas airbag antara lain : Kelebihan : - Biaya investasi yang rendah - Tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit - Pemanfaatan lahan yang tidak dipakai Kekurangan : - Lifetime tidak lama - Waktu proses docking dan undocking lama - Tingkat kesulitan lebih tinggi UCAPAN TERIMA KASIH
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya biaya investasi untuk airbag sebesar Rp 13.881.880.000. Lahan yang digunakan untuk menggunakan sarana ini sudah tersedia sebesar 1,5 hektar tetapi lahan yang akan digunakan untuk sementara yaitu 80 meter x 20 meter. Kemudian kontur
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Triwilaswandio W.P, M.Sc selaku dosen pembimbing, kedua orangtua yang telah memberikan dukungan spiritual dan material dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print) DAFTAR PUSTAKA [1] F. Cornick, Henry.(1958). Dock and Horbour Engineering. London : Charles Griffin & Company Limited. [2] Gading Sitepu, Hamzah & La Ode Abdul Rahman Firu.(2012). Kajian Penggunaan Fasilitas Dok Sistem Airbags di PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Galangan II, Jakarta. Jurusan Teknik Perkapalan – Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. [3] Theresia, Linda.(2004). Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi. Serpong : Jurusan Teknik Industri-Fakultas Teknologi Industri-Institut Teknologi Indonesia. [4] T.Hage, Daniel. Inteso Marine Rubber Airbag Bearing Capacity.Sidoarjo : PT. Inti Teknika Solusi. [5] Soejitno.(1997). Teknik Reparasi Kapal, Fakultas Teknologi Kelautan-ITS, Surabaya : ITS. [6] www.evergreen-maritime.com
6