AB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Negara dengan jumlah penduduk terbanyak didunia pada peringkat pertama dan kedua adalah China dan India dan disusul oleh United States pada urutan ketiga. Negara dengan jumlah penduduk terbanyak peringkat keempat diduduki oleh Indonesia. Dibandingkan dengan ketiga negara tersebut, jumlah penduduk di Indonesia berada jauh dibawah ketiganya. Dalam
setiap
negara
tentunya
masing-masing
memiliki
jaringan
telekomunikasi operator seluler yang dipakai oleh masyarakat negaranya. China, India, United Statesdan Indonesia memiliki jaringan telekomunikasi dengan
jumlah
perusahaan
yang
berbeda.
Berikut
ini
merupakan
perbandingan antara jumlah penduduk China, India, United Statesdan Indonesia dengan jumlah perusahaan telekomunikasi operator seluler di masing-masing negara: Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dan Perusahaan Operator Seluler No
Negara
Jumlah
Jumlah Perusahaan
Penduduk
Telekomunikasi
Perbandingan
1
China (RRT)
1,361,512,535
3
1 : 453.837.511,7
2
India
1,251,695,584
2
1 : 625.847.792
3
United States
321.368.864
3
1 : 107.122.954,7
4
Indonesia
255,993,674
6
1 : 42.665.612,33
Sumber: Internet World Stats (Miniwatts Marketing Group, 2015)
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk yang berada jauh dibawah dibandingkan dengan China, India, dan United States terdapat 10 Perusahaan Telekomunikasi operator seluler. China yang jumlah penduduknya berada pada peringkat 1 di dunia hanya memiliki 3 perusahaan telekomunikasi operator seluler. Begitu juga dengan India yang hanya 1
2 memiliki 2 perusahaan telekomunikasi operator seluler di negaranya dan United States yang memiliki 3 perusahaan operator seluler. Hasil perbandingan jumlah penduduk Indonesia dan jumlah perusahaan operator seluler terbilang banyak dibanding dengan China, Indiadan United Statesyang jumlah penduduknya jauh lebih banyak. Hasil perbandingan tersebut mendukung bahwa sering terjadinya “perang harga” antar operator di Indonesia.Masyarakat cenderung untuk memilih menggunakan operator dengan harga murah dan kualitas yang baik. Maka dari itu terdapat perusahaan yang bangkrut ataupun diambil alih oleh perusahaan operator seluler lainnya akibat kinerja perusahaannya yang menurun. Seperti pada kasus Fren yang sekarang diakuisisi oleh Smart menjadi Smartfren.
Gambar 1. 1Penggunaan operator seluler di Indonesia
Sumber: Indonesian Mobile Market Research (Gouw, 2014) Gambar 1.1 menunjukkan terdapat 6 perusahaan operator seluler yang beroperasi di Indonesia. Dari ke 6 perusahaan telekomunikasi yang beroperasi di Indonesia, 5 diantaranya merupakan perusahaan yang telah go public dan terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Data pelanggan tersebut juga memperlihatkan bahwa operator seluler dengan jumlah pelanggan terbanyak adalah Telkomsel.
3 Tabel 1. 2 Daftar perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI No
Perusahaan
Kode Saham
1
PT. Bakrie Telecom, Tbk
BTEL
2
PT. Indosat, Tbk
ISAT
3
PT. Smartfren Telecom, Tbk
FREN
4
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
TLKM
5
PT. XL Axiata, Tbk
EXCL
Sumber: Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI, 2015) Tabel 1.2 menunjukkan terdapat 5 perusahaan telekomunikasi operator selulerdi Indonesia yang telah go public dan terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dari 6 perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang telah go public berarti saham dari perusahaan tersebut telah bebas diperjualbelikan oleh masyarakat. Masyarakat pemegang akun saham atau investor akan mempertimbangkan akan ditaruh di perusahaan manakah investasinya tersebut. Investor akan menanamkan investasinya kepada perusahaan yang memiliki manajemen yang baik dan kinerja perusahaan yang tentunya juga tinggi. Untuk melihat baik buruknya kinerja perusahaan, investor dapat menganalisa dari laporan keuangan tahunan dari perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan melihat kinerja keuangan perusahaan dengan ROE sebagai indikator pengukur. Kinerja tersebut
diwakili
dengan
mewakiliprofitabilitas
rasio
(Return
on
perusahaan(Gruian,
Equity)
2011).ROE
ROE adalah
yang suatu
pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan
atas
modal
yang
perusahaan.ROEmempresentasikan
mereka return
investasikan
pemegangsaham
di biasa
dalam dan
biasanya menjadipertimbangan dan indikator keuangan yang penting bagi investor.
4 Grafik 1. 1 ROE BTEL (Bakrie Telecom, Tbk)
Sumber : Bursa Efek Indonesia(Indonesia Stock Exchange)
Grafik 1.1 menunjukkan ROE dari perusahaan Bakrie Telecom, Tbk tahun 2009 sebesar 1,9% kemudian tahun 2010 naik menjadi 19%, namun sejak tahun 2010 sampai dengan 2012 mengalami penurunan sebanyak 172.63%. Pada tahun 2013, ROE meningkat akibat net income dan equity keduanya minus sehingga ROE menjadi sebesar 454.22% namun turun kembali saat memasukki tahun 2014 sebesar 188.56%. Grafik 1. 2 ROE (%) FREN (Smartfren, Tbk)
Sumber : Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)
Grafik 1.2 menunjukkan ROE PT Smartfren, Tbk pada tahun 2009 sebesar 91,403 kemudian pada tahun 2010 menjadi sebesar 1173,23%. Peningkatan
5 ROE terjadi akibat net income dan equity yang sama-sama menunjukkan minus sehingga menghasilkan tanda positif yang tinggi. ROE kembali mengalami penurunan drastic pada tahun 2010 menuju 2011 sebesar 1246.66%. Sejak tahun 2011 sampai tahun 2014, tingkat ROE PT Smartfren, Tbk hanya menunjukkan perubahan kecil yang cukup stabil. Grafik 1. 3 ROE (%) EXCL (PT XL Axiata, Tbk)
Sumber : Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)
Grafik 1.3 menunjukkan ROE PT XL Axiata, Tbk pada tahun 2009 sebesar 19,42% kemudian pada tahun 2010 naik menjadi 20,67% tetapi setelah itu mengalami penurunan terus-menerus dari tahun 2010 sampai tahun 2014 sebesar 27.1%. Pada tahun 2013 sampai tahun 2014 tingkat ROE cukup stabil, hanya mengalami sedikit penurunan sebesar 0.05%. Grafik 1. 4 ROE ISAT (PT Indosat, Tbk)
Sumber : Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)
6 Grafik 1.4 menunjukkan terjadi penurunan ROE PT Indosat, Tbk pada tahun 2009 ke 2010 dari 8,343% ke 4.06%. Dari 2010 ke 2011 terjadi kenaikan sebesar 0,9% menjadi 4,96% tetapi dari 2011 sampai 2013 terjadi penurunan terus menerus. Tahun 2011 ke 2012 ROE turun 2,45% menjadi 2,51% kemudiantahun 2012 ke tahun 2013 terjadi penurunan ROE sebesar 18,65%. Sedangkan menjelang tahun 2014 hanya terjadi peningkatan sebanyak 3,05%.
Grafik 1. 5 ROE TLKM (PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk)
Sumber : Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange)
Grafik 1.5 menunjukkan ROE PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada tahun 2009 ke 2010 turun sebesar 3,694% dari 29,064% menjadi 25,37%. Kemudian 2010 ke 2011 naik 2,04% menjadi 27,41%. Namun kembali mengalami penurunan sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Penurunan yang terjadi mencapai angka 14,06%.
Dalam kurun waktu 6 tahun terakhir (2009-2014) kelima perusahaan Telekomunikasi go public di Indonesia yaitu PT. Bakrie Telecom, Tbk, PT. Indosat, Tbk, PT. Smartfren Telecom, Tbk, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk,
dan PT. XL Axiata, Tbk. memperlihatkan terjadinya penurunan
kinerjaperusahaandari tahun ke tahun. Dimana pengukuran kinerja diwakili oleh persentase ROE (Return of Equity)(Gruian, 2011). Masalah penurunan kinerja yang terjadi pada PT. Bakrie Telecom, Tbk, PT. Indosat, Tbk, PT. Smartfren Telecom, Tbk, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, dan PT. XL Axiata, Tbk dapat disebabkan oleh beberapa
7 factor seperti,kurangnya kemampuan perusahaan dalam mengelola karyawan sehingga karyawan tidak termotivasi dan tidak berkomitmen dalam bekerja sehingga kurang memberikan totalitas bagi kepentingan perusahaan (human capital), dapat pula terjadi karena rutinitas, prosedur, sistem dan database perusahaan yang berjalan kurang optimal (structural capital), serta hubungan perusahaan yang kurang baik dengan mitra perusahaan seperti pemasok, pelanggan dan pemerintah (relational capital/consumer capital). Intellectual capitalyang termasuk didalamnya human capital, structural capital, dan consumer capitaldari perusahaan tersebutdapat mempengaruhi kinerja perusahaan (Noghlebari, 2013). Intellectual Capital mencakup semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah dan keunggulan kompetitif. (Karyawati & Salim, 2013). Bukh mendefinisikan Intellectual Capital sebagai sumber daya pengetahuan dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang mana perusahaan dapat menggunakannyadalam proses penciptaan nilai bagi perusahaan (Ulum, 2009). Intellectual Capital juga disebut sebagai sumber daya kunci (key resources) dan driver dari kinerja perusahaan (Gunawan & Tan, 2013). MenurutIntellectual Capital terdiri dari 3 komponen yaitu Human Capital, Organizational Capital dan Relational Capital atau yang sering juga disebut Consumer Capital.(Gruian, 2011)
Gambar 1. 2 Komponen Intellectual Capital
Intellectual Capital
Human Capital
Structural Capital
Relational Capital / Consumer Capital
Sumber: (Gruian, 2011) Human Capitalmerupakan pengetahuan yang tersimpan dalam kemampuan kolektif perusahaan untuk membuat solusi terbaik dari dalam
8 pikiran individu karyawan. Human capital adalah sebagai pengetahuan, keterampilan, inovasi, dan kemampuan kumulatif dari individu karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sedang berlangsung. (Rafiei, Ghaffari, & Parsapur, 2012). Structural Capitalmencakup semua pengetahuan nonmanusia dalam organisasi. Modal struktural mengacu padasistem, struktur, praktek bisnis saat ini dariorganisasi.(Razafindrambinina & Anggreni, 2011). Customer capital merupakan nilai dalam hubungan perusahaan dengan pihak eksternal perusahaan. Hubungan yang mencakup consumer capital atau relational capital adalah pasar, pelanggan, pemasok, asosiasi perdagangan, masyarakat dan kemitraan. (Ergun & Yılmaz, 2015)
Dari
literatur
yang
dikemukakan
diatas,
teori
mengatakan
bahwahuman capital, structural capital dan relational capital mempengaruhi kinerja perusahaan. Menjadi menarik untuk diteliti karena ternyata banyak penelitian terdahulu yang mendapatkan hasil yang tidak konsisten. Lipunga yang melakukan penelitian pada Commercial Banking Sector di Malawi pada tahun 2015 menunjukkan bahwa human capital, structural capital dan relational capital ketiganya mempengaruhi kinerja secara signifikan. Kamal, pada tahun 2012 pada Commercial Banks diMalaysia menunjukkan hasil bahwa dari komponen intellectual capital hanya human capital dan consumer capital saja yang berpengaruh signifikan pada kinerja sedangkan structural capital tidak berpengaruh secara signifikan. Kemudian Gruian pada tahun 2011 melakukan penelitian pada di Bucharest terhadap perusahaan yang terdaftar di Bucharest Stock Exchange menunjukkan hanya ada pengaruh yang signifikan dari consumer capitalterhadap kinerja perusahaan dengan ROE sebagai indikator pengukur, sementara human capital dan structural capitaltidak. Peneliti mengambil sampel perusahaan telekomunikasi operator seluler yang telah go public di Indonesia. Dari yang telah disampaikan sebelumnya bahwa terdapat 6 perusahaan telekomunikasi operator seluler di Indonesia sedangkan di China hanya ada 3 operator,
India memiliki 2
operator, dan United States memiliki 3 operator padahal jumlah penduduk keduanya jauh lebih banyak dari Indonesia. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti. Peneliti memilih perusahaan go public karena perusahaan go public
9 melibatkan pihak ketiga yang terlibat dengan perusahaan tersebut yakni para pemegang saham. Perusahaan go public berarti sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat yang memiliki akun saham. Masyarakat yang memilih untuk berinvestasi saham berarti mereka mengharapkan manfaat yang akan didapat dari investasinya. Setiap masyarakat memiliki tujuan investasi yang berbeda, baik itu untuk dana pension hari tua, biaya pendidikan, maupun untuk pendapatan tambahan. Investasi yang berhasil berarti investor mencapai damai sejahtera, tenang secara batin dan sejahtera karena kebuthuan lahitr terpenuhi(May, 2013). Apabila perusahaan go public tersebut memiliki kinerja yang menurun maka tentu saja ada pihak ketiga atau masyarakat yang akan dirugikan. Untuk itu peneliti memilih melakukan penelitian pada perusahaan go public. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel pada 5 perusahaan go public industritelekomunikasi yaitu, PT. Bakrie Telecom, Tbk, PT. Indosat, Tbk, PT. Smartfren Telecom, Tbk, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, dan PT. XL Axiata, Tbk. Adanya perbedaan hasl dari beberapa penelitian sebelumnya dimana human capital, structural capital dan consumer capital tidak selalu menunjukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan membuat peneliti semakin tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada pengaruh antara human capital, structural capital danconsumer capital terhadap kinerja keuangan perusahaan. Maka dari itu, peneliti mengambil judul “Pengaruh Human Capital, Structural Capital dan Consumer Capital Terhadap Kinerja Perusahaan Go Public Sub Sektor Telekomunikasi Operator Seluler di Indonesia”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan usulan latar belakang masalah di atas, maka peneliti ingin menguraikan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruhyang signifikanantara human capital dengan kinerja perusahaan? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikanantara structural capital terhadap kinerja perusahaan?
10 3. Apakah ada pengaruh yang signifikanantara consumer capital terhadap kinerja perusahaan? 4. Apakah ada pengaruhyang signifikanantara human capital, structural capital, dan consumer capital secara bersama-sama terhadap kinerja perusahaan?
1.3
Tujuan Penelitian Untuk menjawab rumusan masalah di atas, untuk penelitian ini maka berikut ini adalah tujuan penelitian ini dilakukan: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikanantara human capital dengan kinerja perusahaan. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruhyang signifikanantara structural capital dengan kinerja perusahaan. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikanantara consumer capital dengan kinerja perusahaan. 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruhyang signifikanantara human capital, structural capital, dan consumer capital secara bersama-sama terhadap kinerja perusahaan.
1.4
Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat dan membantu bagi beberapa pihak. Berikut adalah manfaat yang dapat dihasilkan dari penelitian ini: 1. Bagi Perusahaan Dengan penelitian ini perusahaan dapat melihat adanya pengaruhdari komponen intellectual capital yaitu human capital, structural capital dan consumer capital yang berdampak pada kinerja perusahaannya. Sehingga dengan ini dapat mengoptimalkan hal yang memang penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
2. Bagi Pembaca
11 Pembaca
dapat
memperluas
pengetahuan
dan
dapat
dijadikan
pembelajaran ataupun acuan studinya. 3. Bagi Peneliti Peneliti dapat menyelesaikan studi dengan baik dan juga menambah pengalaman serta pengetahuan.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, populasi yang penulis ambil adalah perusahaan telekomunikasi
operator
seluler
yangterdapat
di
Indonesia.
Karena
keterbatasan waktu dan pengambilan data laporan keuangan perusahaan yang konfidensial, peneliti mengambil sampel 5 perusahaan telekomunikasi operator seluler yang go public dan terdaftar di BEI. Dengan keterbatasan waktu, penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi kinerja perusahaan melalui data sekunder yaitu laporan keuangan yang bersumber dari data yang tersedia di Bursa Efek Indonesia dengan periode 6 tahun sejak tahun 2009 sampai dengan 2014. Dari laporan keuangan tersebut, peneliti mengukur komponen intellectual capital yakni, human capital, structural capital dan consumer capitaldengan melihat melihat kemampuannya untuk menciptakan nilai tambah perusahaandan memprediksiada atau tidaknya pengaruhyang signifikan terhadap kinerja perusahaan, dimana kinerja peusahaan dilihat melalui kinerja keuangan sebagai indikator pengukur dengan menghitung ROE(Return of Equity). 1.6
State of The Art Berikut
ini
merupakan
penelitian
terdahulu
terkait
modal
intelektualyang telah dilakukan: Keterangan : v = Menunjukkan adanya pengaruh yang signifikanantara variable independen terhadap variable dependen x = Menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikanantara variable independen terhadap variable dependen
12
No. Pengarang
1
Judul
Tahun
HC SC CC Hasil Penelitian
Intellectual Capital Commercial Andrew Performance of the 2015 Banking Sector v Munthopa Commercial Lipunga of Malawi Banking Sector of Malawi The Effect of Intellectual Capital on Organization’s Financial Performance
2
Eslam Shafeie Noghlebari
3
Pengaruh Intellectul Capital Terhadap Traditional Cecilya Measures Of Gunawan; Corporate 2013 Yuliawati Performane Dari Tan Badan Usaha Manufaktur Yang Go Public Di Bei Periode 2009-2011
Selvi Meliza Pengaruh Modal Salim; Intelektual 4 Golrida Terhadap Kinerja Karyawati Keuangan
5
Obyek Penelitian
2013
Bank
Manufaktur
v
x
Manufacturing, Banking, Credit Agencies Other 2013 x Than Bank, Securities, Insurance Dan Real Estate
Malina Intellectual Hanum Capital And Firm 2012 Mohd Performance Of Kamal, Commercial Banks Rosfatihah
Bank
v
v
Human Capital berpengaruh paling kuat.
x
Hanya ada pengaruh yang signifikan dari Human Capital saja.
v
v
Structural Capital dan Consumer Capital berpengaruh signifikan sementara Human Capital tidak
v
Hanya Structural Capital yang mempengaruhi x kinerja perusahaan secara signifikan
v
x
x
v
Human Capital dan Consumer Capital berpengaruh pada kinerja
13 Che Mat
In Malaysia
Intellectual Capital and Dominique Corporate Razafindram Financial 6 binina; Talita Performance of Anggreni Selected Listed Companies in Indonesia
7
ClaudiuMarian Gruian
sedangkan Structural Capital tidak.
2011
Consumer Goods
The Influence Of Intellectual Capital On Romanian Companies’ Financial PerformanceIntell 2011 ectual Capital And Financial Performance In Uganda’s Microfinance Institutions
Companies listed at the Bucharest Stock Exchange
Pengaruh Intellectual Capital 8 Budi Artinah 2011 Terhadap Profitabilitas
9
Prima Aprilyani Rambe
Pengaruh Intellectual Capital Terhadap ROE Pada Bank Negara Indonesia Dan Bank Muamalat)
2011
Perbankan
Bank
x
x
x
x
Structural Capital dan Consumer Capital berpengaruh signifikan sementara Human Capital tidak.
v
v
x
Hanya Consumer Capital yang mempengaruhi v kinerja perusahaan secara signifikan.
x
Hanya Consumer Capital yang mempengaruhi v kinerja perusahaan secara signifikan.
x
x
Intellectual Capital tidak berpengaruh signifikan
14
Nixon Kamukama; Augustine 10 Ahiauzu; Joseph M. Ntayi
Intellectual Capital And Financial Performance In Uganda’s Microfinance Institutions
2010
Uganda’s microfinance industry
v
v
v
Human Capital berpengaruh paling kuat.