5.1 Keadaan Umum Perusahaan PT Semestaguna Food & Beverage adalah perusahan yang bergerak dalam bidang usaha waralaba (franchise) Your Tea. Perusahaan ini beralamat di JL. Ring Road Bogor Utara, Taman Yasmin, Kota Bogor. PT Semestaguna Food & Beverage Perusahaan ini berdiri pada Tahun 2007. PT Semestaguna Food & Beverage berdiri diatas lahan seluas 200 Meter persegi. Modal untuk mendirikan usaha waralaba (franchise), yaitu menggunakan modal sendiri. Perusahaan mengusahakan waralaba (franchise) karena peluang usaha masih potensial. Selain dari manfaat yang diperoleh dari mengkonsumsi minuman cepat saji teh, faktor lain adalah gaya hidup masyarakat yang mulai menginginkan kepraktisan untuk mendapatkan dan mengkonsumsi suatu produk tanpa mengurangi kualitas dari produk tersebut. Bahan baku utama menjadikan faktor penting bagi perusahaan untuk mengusahakan waralaba (franchise) mudah didapat, sehingga tidak akan menghambat proses produksi. Bahan baku yang digunakan untuk mengusahakan waralaba (franchise) Your Tea yaitu teh yang berasal dari daerah Tegal, Jawa Tengah. Teh yang digunakan adalah teh hijau dan teh hitam. Teh tersebut memiliki kualitas yang baik, sedangkan bahan baku lainnya diperoleh dari Bogor dan Jakarta. 5.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan yang menjelaskan bagin aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Struktur organisasi juga menjelaskan hierarki atau tingkatan dan susunan kewenangan, serta hubungan pelaporan. Umar (2005). Manajemen di PT Semestaguna Food & Beverage dilakukan dengan cukup baik, meskipun perusahaan ini masih tergolong baru dan memiliki struktur organisasi masih sederhana dengan kontrol utama berada di tangan pimpinan perusahaan. Sementara pemilik perusahaan bertindak sebagai pembina atau
pembimbing dalam struktur organisasi. Gambar 3 berikut adalah bagan struktur organisasi PT Semestaguna Food & Beverage.
Komisaris Direktur Utama Direktur Keuangan Manager
Marketing
Marketing
Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi PT Semestaguna Food & Beverage Sumber: PT Semestaguna Food & Beverage, Tahun (2009)
5.3 Pengembangan Usaha Pewaralaba (franchise) Your Tea, Tahun 2009 Tempat
melakukan
penjualan
waralaba
(franchise)
Your
Tea
PT Semestaguna Food & Beverage memiliki lahan seluas 200 meter persegi. Lahan tersebut berupa kantor (office) untuk tempat menyimpan stand Your Tea. Selain itu sebagai tempat untuk melakukan tarnsaksi. Bahan baku yang digunakan untuk membuat waralaba (franchise) adalah: teh hijau yang berasal dari daerah Tegal, Jawa Tengah. Bahan baku lainnya seperti kayu di peroleh dari toko bangunan yang berada di Bogor, seragam di beli dari Mangga Dua, Jakarta, selanjutnya di jahit di Bogor. Box es, gelas takaran, saringan teh, adukan teh, timbangan, pemanas air kapasitas 3,4 liter, satu unit panci diameter 30 cm, di beli dari CV Makmur Jaya bertempat di Bogor. Selanjutnya satu unit mesin sealer di beli di Jakarta Selatan. Kegunaan dari peralatan dan bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Teh
Teh yang digunakan terdiri dari teh hijau dan teh hitam. Teh tersebut adalah teh yang memiliki kualitas yang sangat baik. 2. Mesin Mesin berfungsi untuk menghaluskan bahan baku teh yang akan diproduksi menjadi minuman teh siap saji. 3. Kayu Kayu berfungsi sebagai peralatan untuk pembuat Stand Your Tea. 4. Termos Es Termos es berfungsi sebagai tempat untuk membuat teh menjadi dingin. 5. Saringan Teh Saringan teh berfungsi untuk menyaring minuman teh agar ampas dari teh tidak masuk kedalam minuman teh. 6. Adukan Teh Adukan teh berfungsi untuk mengaduk teh sehingga teh menjadi lebih merata. 7. Timbangan Timbangan berfungsi untuk menimbang bahan baku teh. 8. Baju kaos Baju kaos berfungsi sebagai kostum dari tenaga marketing. 9. Gelas Platik Transparan Gelas platik transparan berfungsi sebagai tempat/kemasan minuman. 10. Mesin Sealer Mesin Sealer berfungsi untuk membungkus gelas dengan plastik. 11. Pemanas Air Pemanas Air berfungsi untuk memanaskan bahan baku teh. 12. Stand Booth Stand Booth berfungsi untuk menaruh produk Your Tea yang siap untuk dijual. 13. Logo Logo berfungsi sebagai lambang atau identitas dari perusahaan.
5.4 Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada dalam organisasi perusahaan dan secara langsung memberikan implikasi secara khusus diantaranya produksi, keuangan, sumberdaya manusia dan pemasaran. 1. Proses Produksi Proses produksi yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan produk Your Tea ada beberapa tahapan yaitu: membuat stand booth yang terlebih dahulu dipesan dari PD Abadijaya yang terletak di Jalan Sindang Barang. Kemudian peralatan lain yang digunakan seperti, Box, timbangan, saringan teh dipesan pada CV Makmur Jaya beralamat di Jalan Padjajaran Bogor. Selanjutnya dilakukan pemesanan gelas plastik sebagai tempat untuk minuman Your Tea yang dipesan dari PT Starindo yang beralamat di Malang, Jawa Timur. Pemesanan sebanyak 100 dus atau setara dengan 200.000 gelas plastik. Jumlah pemesanan tersebut habis dalam waktu 6 bulan. Tahapan selanjutnya adalah pemesanan teh hitam, yang bernama teh Blacktea dan pemesanan teh hijau yang bernama Yasmintea. Teh ini berasal dari daerah Tegal, Jawa Tengah. Kemudian dilakukan pemasakan sekitar 15 menit dan langsung dipindahkan kedalam panci untuk didiamkan selama 5 menit untuk proses pendinginan. Setelah itu teh disaring, diaduk sampai merata dan ditakar menggunakan gelas takaran, kemudian dimasukkan kedalam box atau tempat tehnya dan siap untuk ditempatkan pada stand booth dan siap untuk dijual. Untuk penempelan label kemasan your tea dilakukan dengan mesin sealer. Untuk pembuatan standar resep teh yasmine 20 liter sebagai berikut: 1. Perbandingan komposisi bahan bakunya adalah Teh: Gula: Air = 250gram: 2,5Kg : 20 liter. 2. Panaskan air sebanyak 15 liter hingga mendidih. 3. Masukan daun the kering sebanyak 250 gram kedalam wadah panci. 4. Siramkan air yang sudah mendidih kedalam panci yang sudah berisi daun the, kemudian rendamkan hingga 15 menit, lalu ambil sari air tehnya dengan cara disaring. 5. Panaskan air sebanyak 5 liter hingga mendidih, kemudian masukkan gula 2,5 Kg, lalu aduk hingga rata. 6. Campurkan sari air teh dengan larutan air gula, kemudian aduk hingga rata.
Untuk pembuatan standar resep Blacktea 5 liter sebagai berikut: a. Perbandingan komposisi bahan bakunya adalah Teh: Air = 50 gram:5 liter. b. Panaskan air sebanyak 5 liter hingga mendidih. c. Masukan daun teh kering blacktea sebanyak 50 gram kedalam panci. d. Siramkan air yang sudah mendidih kedalam panci yang sudah berisi daun teh, kemudian rendamkan hingga 15 menit, lalu ambil sari air tehnya dengan cara disaring. e. Cara penyajiannya dapat ditambahkan susu atau rasa Nutrisari pada gelas Your Tea secukupnya. Peralatan dan bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Termos Es Termos es berfungsi sebagai tempat untuk membuat teh menjadi dingin. 2. Saringan Teh Saringan teh berfungsi untuk menyaring minuman teh agar ampas dari teh tidak masuk kedalam minuman teh. 3. Adukan Teh Adukan teh berfungsi untuk mengaduk teh sehingga teh menjadi lebih merata. 4. Timbangan Timbangan berfungsi untuk menimbang bahan baku teh. 5. Baju kaos Baju kaos berfungsi sebagai kostum dari tenaga marketing. 6. Gelas Platik Transparan Gelas platik transparan berfungsi sebagai tempat/kemasan minuman. 7. Mesin Sealer Mesin Sealer berfungsi untuk membungkus gelas dengan plastik. 8. Pemanas Air Pemanas Air berfungsi untuk memanaskan bahan baku teh. 9. Stand Booth Stand Booth berfungsi untuk menaruh produk Your Tea yang siap untuk dijual.
2. Keuangan
Keuangan dapat dijadikan sebagai salah satu kebutuhan primer dalam suatu kegiatan bisnis, apabila keuangan tidak lancar akan mengganggu proses produksi dan bukan tidak mungkin mengalami kemunduran yang berakibat pada kerugian. Usaha franchise Your Tea berasal dari modal pribadi pemilik. Sampai saat ini perusahaan belum pernah mengalami kendala pencatatan keuangan karena dilakukan setiap minggu dan pelaporan keuangan dilakukan setiap satu bulan sekali. Kondisi tersebut menjadi kekuatan perusahaan karena setiap keuntungan yang diperoleh dapat digunakan kembali untuk menambah modal, selain itu juga dengan tidak adanya beban hutang, maka perusahaan tidak perlu memaksakan diri untuk mendapatkan laba yang besar untuk membayar hutang. Menurut PT. Semestaguna Food and Beverage modal awal yang di butuhkan untuk membuat Perusahaan waralaba teh sekitar Rp 130.000.000, dimana modal tersebut di gunakan untuk pembelian bahan baku teh dan gelas sebesar Rp 120.000.000, pembuatan hak paten dan legalitas perusahaan sekitar Rp 5.000.000, dan sewa bangunan sekitar Rp 5.000.000, pertahun. 3. Sumberdaya Manusia Jumlah karyawan di PT Semestaguna Food & Beverage berjumlah enam orang, terdiri dari satu orang komisaris, satu orang direktur utama, satu orang direktur keuangan, satu orang manajer marketing dan dua orang tenaga marketing. Direktur utama mempunyai tanggung jawab dalam proses perencanaan dan pengontrolan jalannya suatu perusahaan. Sedangkan manajer marketing mempunyai tugas untuk mengawasi dan memberikan arahan dan tugas yang akan dilaksanakan oleh karyawan marketing. Hari kerja di PT. Semestaguna Food And Beverage dimulai pada hari senin sampai dengan hari sabtu. Sedangkan untuk jam kerjanya dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00. Gaji yang diberikan kepada seorang direktur utama adalah Rp 1.600.000 per bulan, direktur keuangan Rp 1.500.0000 per bulan, manajer marketing Rp 1.400.000, per bulan, sedangkan untuk karyawan marketing sebesar Rp 750.000 per bulan. 4. Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan tindak lanjut dari kegiatan produksi. Perusahaan melakukan pemasaran melalui beberapa tahapan, yaitu membagikan brosur-brosur dengan berbagai pilihan paket yang ditawarkan. Paket yang ditawarkan mulai dari yang paling lengkap dengan biaya yang cukup tinggi sampai dengan paket sederhana dengan biaya yang terjangkau. Daftar paket yang ditawarkan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Paket yang Ditawarkan Franachise Your Tea, Tahun 2009 No
Paket yang Ditawarkan Paket A 1) 1 buah counter kayu 2) 2 stel seragam 3) 2 buah arisona 20 liter (Box Teh) 4) 1 unit box es 5) 1 unit gelas takaran 1 6) 1 unit saringan teh 7) 1 unit adukan teh 8) 1 unit timbangan 9) 1 wisting kattle (pemanas air kapasitas 3,4 liter) 10) 1 unit panci diameter 30 cm 11) 1 unit mesin sealer Paket B 12) 1 buah counter kayu 13) 2 stel seragam 2 14) 2 buah arisona 20 liter (Box Teh) 15) 1 unit box es 16) 1 unit mesin sealer Paket C 17) 1 buah counter kayu 18) 2 stel seragam 19) 2 buah arisona 20 liter (Box Teh) 20) 1 unit box es 3 21) 1 unit gelas takaran 22) 1 unit saringan teh 23) 1 unit adukan teh 24) 1 unit timbangan 25) 1 wisting kattle (pemanas air kapasitas 3,4 liter) 26) 1 unit panci diameter 30 cm Paket D 27) 1 buah counter kayu 4 28) 2 stel seragam 29) 2 buah arisona 20 liter (Box Teh) 30) 1 unit box es Sumber: PT Semestaguna Food & Beverage, Tahun 2009
Harga
Rp 4.000.000,-
Rp 3.750.000,-
Rp 3.000.000,-
Rp 2.750.000,-
Semakin lengkap paket yang ditawarkan, maka semakin besar peluang usaha Franchise yang ditawarkan oleh PT. Semestaguna Food & Beverage untuk bisa bersaing. Setiap konsumen yang ingin membeli Franchise Your Tea akan
diberikan pelatihan selama tiga hari. Pelatihan tersebut bertujuan agar pembeli dari Franchise Your Tea tidak mengalami kesulitan pada saat menjual produknya ke konsumen akhir. Produk yang dihasilkan perusahaan saat ini dipasarkan ke daerah Bogor, Cibinong, Depok, Bandung, Cimanggis dan Jakarta. Hingga saat ini permintaan franchise bervariasi mulai dari pembelian Paket A sampai pada pembelian Paket D. Saluran pemasaran yang dilakukan perusahaan terbagi menjadi: Marketing
Konsumen
Produsen/Perusahaan
Distributor
Konsumen
Distributor
Gambar 4. Saluran Pemasaran Your Tea, Tahun 2009
5.5 Lingkungan Eksternal Perusahaan Analisis lingkungan eksternal sangat dibutuhkan karena lingkungan eksternal merupakan keadaan yang tidak dapat dipastikan dapat dikendalikan secara langsung, sehingga memberikan dampak yang cukup besar. 5.5.1 Lingkungan Makro 1. Faktor Ekonomi Umumnya kondisi ekonomi memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang terdapat pada suatu daerah tertentu. Jika kondisi ekonomi cenderung stabil bahkan menunjukan pertumbuhan kearah yang positif maka kondisi tersebut mendukung kelancaran usaha yang berkembang di suatu daerah tertentu dan dapat pula mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok usaha baru. Jika perekonomian cenderung kearah yang negatif maka akan terjadi sebaliknya, dimana kondisi ini dapat mengahambat kelancaran suatu usaha. Beberapa kekuatan ekonomi yang mempengaruhi usaha adalah pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi.
A. Pertumbuhan Ekonomi
Peningkatan Pertumbuhan ekonomi mendorong perubahan gaya hidup masyarakat sebagai dampak dari meningkatnya pendapatan. Daya beli masyarakat bogor selama empat tahun terakhir 2004-2005 secara rata-rata meningkat sekitar 18,1% atau lebih tinggi diatas kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok. Jurnal Bogor, 4 February (2009). Hal ini mendorong perubahan gaya hidup masyarakat untuk membeli produk yang cepat saji dan mementingkan kesehatan. B. Tingkat Inflasi Melemahnya nilai rupiah menyebabkan harga barang pokok produksi menjadi naik. Kenaikan harga barang pokok produksi tersebut salah satunya disebabkan oleh inflasi yang berfluktuasi setiap tahun. Peningkatan inflasi ini merupakan
ancaman
bagi
perusahaan.
Untuk
mengetahui
mengenai
perkembangan inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Inflasi Di Indonesia Pada Tahun 2005-2008 Tahun 2005 2006 2007 2008
Inflasi (%) 17,11 6,60 6,59 11,10
Laju Pertumbuhan (%) -61,43 -0,15 68,44
Sumber: BPS, Tahun (2008)
Berdasarkan Tabel 10, dapat diketahui bahwa pada tahun 2008, inflasi mengalami peningkatan sebesar 11,10 persen dibandingkan pada tahun 2006 dan 2007 yang hanya mengalami inflasi sebesar 6,60 persen dan 6,59 persen. Walaupun inflasi pada tahun 2008 tidak sebesar pada tahun 2005 yaitu sebesar 17,11 persen, tetapi sektor usaha Franchise teh terkena dampak langsung dari situasi tersebut. Dampak yang dirasakan dengan adanya kenaikan inflasi tersebut adalah harga bahan baku teh mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga pupuk. Sehingga dengan terjadinya kenaikan inflasi menjadi ancaman bagi pelaku usaha yang bergerak pada usaha Waralaba minuman teh. 2. Faktor Alam Alam berkaitan erat dengan kegiatan produksi perusahaan. Pemasar harus mewaspadai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan keempat dalam lingkungan alam, yaitu iklim, cuaca, peningkatan tingkat polusi, dan bencana. Faktor alam tidak bisa dihilangkan akan tetapi bisa dikurangi dengan
mengantisipasi hambatan-hambatan yang sudah terjadi dan mencari pencegahan selanjutnya. Faktor alam mempunyai dampak langsung terhadap kelangsungan usaha Waralaba minuman teh, dalam hal hujan yang turun secara terus-meneris dapat mengakibatkan penjualan menurun dan berdampak pada laba perusahaan. 3. Faktor Teknologi Peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap bidang usaha cukup penting. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tuntutan dari setiap manusia untuk mengefisienkan setiap pekerjaan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya dirasakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang telah menggunakan teknologi modern. Namun, dilain pihak setiap bidang usaha telah turut merasakan dampak perkembangan teknologi tersebut. Perusahaan harus melakukan inovasi agar produk yang akan dipasarkan dapat dengan cepat diketahui dan dikonsumsi oleh konsumen. Adaptasi teknologi yang
kreatif
dapat
membuka
kemungkinan
terciptanya
produk
baru,
penyempurnaan produk yang sudah ada. Suatu terobosan teknologi dapat memberikan peluang yang baik, seperti waktu produksi yang semakin cepat, sehingga membuat efisiensi waktu agar produk yang dihasilkan dapat cepat di salurkan kepasar dan dapat menambah pangsa pasar dan produk yang semakin baik dengan teknologi yang semakin canggih. Salah satu contoh adalah perkembangan teknologi pada aspek pemasaran, yaitu perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi, informasi dan transportasi. Adanya perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi, seperti adanya telepon dan handphone maka mempermudah komunikasi antara pelaku usaha dengan pelanggan ketika melakukan pemesanan produk atau antara pelaku usaha dengan pemasok bahan baku. Perkembangan teknologi dalam bidang informasi seperti adanya internet. Adanya internet dapat memudahkan pelaku usaha untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya secara lebih luas. Perkembangan teknologi dalam bidang transportasi seperti adanya pesawat terbang dapat mempercepat pendistribusian produk dari produsen ke konsumen. Untuk mendukung pemasaran produknya, PT Semestaguna Food and Beverage memanfaatkan perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi, informasi dan transportasi.
4. Faktor Politik dan Hukum Politik dan hukum yang terdiri dari undang-undang, kebijakan pemerintah, lembaga pemerintah dan kelompok berpengaruh pada keputusan penyusun strategi perusahaan. Di negara Indonesia, lingkungan politik memiliki pengaruh riil terhadap keberhasilan dan kegagalan melalui peluang dan ancaman bisnis yang ditimbulkan. Berikut ini merupakan beberapa peraturan dan kebijakan pemerintah yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan usaha Waralaba di Indonesia. A. Peraturan pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2007 berisi tentang pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan waralaba dengan cara pendidikan dan pelatihan waralaba, rekomendasi untuk memanfaatkan sarana perpasaran, rekomendasi untuk mengikuti pameran waralaba didalam negeri maupun luar negeri, pemberian penghargaan kepada waralaba terbaik, dan bantuan perkuat permodalan. B. Keputusan Menteri 259/MPP/Kep/7/2007
perdagangan
dan
perindustrian
nomor
Keputusan ini berisi tentang pelaksanaan dan aturan pendirian usaha waralaba, sehingga para pewaralaba memiliki aturan hukum yang jelas dan pasti dalam menjalankan usahanya. 5. Faktor Sosial Lingkungan sosial merupakan kekuatan luar yang mempengaruhi suatu perusahaan. Perilaku sekelompok masyarakat dalam suatu komunitas dapat merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, tetapi disisi lain dapat berupa ancaman yang harus dihindari. Keadaan sosial masyarakat terlihat dari gaya hidup dalam masyarakat tersebut. Gaya hidup merupakan bagian terpenting yang dapat mempengaruhi keputusan seseoarang untuk membeli suatu produk atau jasa. Gaya hidup masyarakat dapat diketahui dari berbagai macam faktor, salah satunya adalah dari mengkonsumsi suatu produk, walaupun sebenarnya produk tersebut belum tentu memberikan secara langsung bagi orang tersebut. Gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini cenderung mengarah ke sifat alamiah (back to nature). Masyarakat Indonesia lebih senang mengkonsumsi produk
yang
sifatnya
alamiah
tanpa
penggunaan
bahan-bahan
kimia,
mementingkan adanya manfaat kesehatan dalam produknya, dan teh merupakan salah satu produk yang sedikit menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses produksinya. Sehingga dengan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang mengarah ke sifat alamiah, menjadi peluang bagi para pelaku usaha pewaralaba minuman teh untuk mengembangkan usahanya. Disuatu Negara maju, dengan meminum teh dapat memberikan manfaat yang cukup banyak, diantaranya dapat mencegah infeksi, dapat memutihkan gigi, perkuat tulang, mencegah kanker dan mengurangi terkena serangan jantung dan stroke. 5.5.2 Analisis Lingkungan Industri 1. Ancaman Masuk Pendatang Baru Masuknya pendatang baru dalam suatu industri menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang ada, yaitu perebutan pasar, perebutan sumberdaya produksi dan peningkatan kapasitas. Adanya persaingan yang semakin ketat, maka diperlukan strategi yang paling baik agar dapat mengurangi adanya ancaman masuk pendatang baru. Dengan demikian PT Semestaguna Food & Beverage harus memiliki keunggulan dan strategi-strategi yang baik agar dapat bersaing dipasar. Ancaman masuknya pendatang baru sangat tergantung pada hambatan dalam memasuki status industri yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, akses saluran distribusi, dan peraturan pemerintah. A. Kebutuhan Modal Pendirian Perusahaan Pewaralaba minuman teh tidak harus beroperasi pada skala usaha yang besar, tetapi tetap saja kebutuhan modal yang digunakan untuk membuka perusahaan pewaralaba minuman teh cukup besar. Hal ini dapat di lihat dari pembelian bahan baku teh dan gelas. Untuk minimal order pembelian bahan baku teh, sekitar 100 bungkus teh yang perbungkusnya seharga Rp.400.000, kemudian untuk gelas minimal ordernya sekitar 100 dus yang perdusnya seharga Rp.700.000. Menurut PT. Semestaguna Food and Beverage modal awal yang di butuhkan untuk membuat Perusahaan waralaba teh sekitar Rp.130.000.000, dimana modal tersebut di gunakan untuk pembelian bahan baku teh dan gelas sebesar Rp.120.000.000, pembuatan hak paten dan legalitas
perusahaan sekitar Rp.5.000.000, dan sewa bangunan sekitar Rp.5.000.000, pertahun. B. Akses dalam Saluran Distribusi Untuk saluran distribusi, perusahaan sudah mempunyai saluran distribusi sendiri, sehingga akan menghambat pendatang baru yang akan masuk ke dalam industri ini. Hal ini disebabkan perusahaan berinteraksi dengan pelanggan berdasarkan kepercayaan sehingga sulit untuk membuat para pelanggan menjadi beralih. Sehingga dengan kesulitan dalam akses terhadap saluran pendistribusian membuat pendatang baru sulit untuk memasuki usaha pewaralaba teh. C. Peraturan Pemerintah Secara legal, masalah pengaturan tidak begitu berpengaruh terhadap pendatang baru yang ingin memasuki bisnis ini, karena pemerintah tidak membatasi atau menghambat kemungkinan masuknya perusahaan ke dalam industri dengan peraturan-peraturan tertentu. Peraturan pemerintah nomor 42 tahun 2007 berisi tentang pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan waralaba dengan cara pendidikan dan pelatihan waralaba, rekomendasi untuk memanfaatkan sarana perpasaran, rekomendasi untuk mengikuti pameran waralaba didalam negeri maupun luar negeri, pemberian penghargaan kepada waralaba terbaik, dan bantuan perkuat permodalan. Hal ini malah mendukung pendatang baru untuk memasuki bisnis ini. D. Differensiasi produk Tingkat differensiasi produk yang dilakukan PT Semestaguna Food & Beverage terdiri dari empat paket, yaitu paket A, paket B, paket C dan Paket D. Hal ini bertujuan untuk memudahkan konsumen untuk membeli unit bisnisnya dengan berbagai macam pilihan yang sesuai dengan modalnya dan merupakan strategi untuk mengatasi persaingan diantara perusahaan sejenis ataupun para pendatang baru. Harganya berkisar dari Rp.4.000.000, sampai Rp.2.000.000 yang termurah.
2. Tawar Menawar Pembeli Tawar menawar pembeli dipengaruhi oleh seberapa besar produk yang ditawarkan penting bagi konsumen, sifat produk yang dijual kepada pembeli yang
merupakan produk yang standar atau differensiasi. Bagi pembeli mutu produk sangat penting. Untuk itu produk yang dihasilkan perusahaan harus memiliki kualitas yang baik. Kekuatan tawar menawar pembeli cukup kuat sehingga pembeli dapat dengan mudah untuk beralih ke perusahaan lain. Pembelian bersaing dengan industri dengan cara harga dapat bersaing, mutu yang baik dan pelayanan yang diberikan cukup baik. Pelanggan dapat diartikan sebagai pembeli yang potensial yang dapat memberikan suatu keuntungan bagi perusahaan. Pelayanan yang diberikan harus lebih baik agar pelanggan menjadi nyaman dan loyal terhadap perusahaan. Hubungan perusahaan dengan kedua belah pihak harus selalu terjaga agar komunikasi yang telah dibangun tidak terputus. Pelanggan-pelanggan yang membeli waralaba your tea adalah distributor yang ada di daerah Cibinong.Umumnya hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pelanggan tersebut sangat baik. Selain itu, perusahaan memiliki kepercayaan kepada pelanggan tersebut. Hal ini terlihat dimana pelanggan tersebut umumnya membeli waralaba your tea dengan cara pembayaran dilakukan setelah pemesanan produk selanjutnya 3. Tawar Menawar Pemasok Pemasok adalah pihak yang memberikan input bagi perusahaan, baik secara berkesinambungan maupun tidak. Faktor-faktor mempengaruhi tawar menawar pemasok adalah konsentrasi dan dominasi pemasok dan sifat produk yang dijual kepada industri merupakan produk standar atau terdifferensiasi. Para pemasok bahan baku yang dibutuhkan dalam usaha pewaralaba teh dapat berada pada posisi tawar-menawar yang kuat. Dalam arti mereka dapat menaikan harga bahan baku yang dipasoknya atau menurunkan kualitas bahan yang diperlukan oleh para pelanggan. Para pemasok bahan baku tersebut dapat dikatakan kuat jika pemasok menguasai bahan baku tertentu dan pembeli bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Para pemasok yang kuat akan sangat merugikan para pelaku usaha pewaralaba teh. PT Semestaguna Food & Beverage memiliki pemasok tetap dan menjalin hubungan baik dengan pemasok dalam hal bahan baku utama dan perlatan yang
digunakan. Hubungan baik yang dibina agar kerjasama yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Perusahaan memasok bahan baku teh hijau dan teh hitam dari Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan untuk bahan baku gelas dipesan dari PT. Starindo yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Umumnya perusahaan pemasok bahan baku tersebut merupakan perusahaan besar dan dalam menetapkan harga adalah pihak perusahaan pemasok bahan baku tersebut, dan pihak PT. Semestaguna Food and Beverage tidak dapat menetapkan harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemasok. Berdasarkan penjelasan diatas, kekuatan tawar-menawar pemasok terhadap PT. Semestaguna Food and Beverage dapat dikatakan kuat. 4. Persaingan Antar Industri Sejenis Pesaing adalah perusahaan atau pedagang kecil yang bergerak di industri sejenis dengan jumlah produksi, harga dan kualitas yang sama, sehingga membuat suatu perusahaan merasa tersaingi dengan adanya perusahaan baru tersebut. Pesaing utama dari PT. Semestaguna Food and Beverage adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pewaralaba teh. Persaingan dengan perusahaan sejenis terjadi karena perusahaan pesaing memiliki modal yang lebih besar, dan memiliki brand image (pencitraan) yang baik, karena perusahaan pesaing berdiri lebih dahulu di bandingkan dengan PT. Semestaguna Food and Beverage. Pesaing dari perusahaan tidak hanya dari Wilayah Bogor, tetapi dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Perusahaan pesaing dengan modal besar di tandai dengan adanya kepemilikan lahan untuk memproduksi teh, sehingga para pesaing dapat menurunkan tingkat harga penjualan bahan baku tehnya menjadi lebih rendah. Sedangkan
pihak
PT.Semestaguna
Food
and
Beverage
belum
dapat
meminimalkan biaya bahan baku teh, hal ini dikarenakan perusahaan memasok bahan baku teh dari perusahaan pemasok. Perusahaan pesaing yang memilki lahan perkebunan sendiri seperti Teh Poci, Teh Saring, Teh 2 Tang, dan Teh Upet. Hambatan untuk keluar dalam usaha pewaralaba teh ini cukup besar. Hal ini disebabkan karena pada awal usahanya membutuhkan modal yang sangat besar, diantaranya sewa lahan, pembelian bahan baku teh, pembelian bahan baku gelas, dan biaya operasional selama tiga bulan. Selama tiga bulan perusahaan
tidak memperoleh penerimaan tetapi selalu mengeluarkan biaya operasional. Hal ini yang menyebabkan besarnya hambatan untuk keluar dalam usaha pewaralaba teh. 5. Ancaman Produk Pengganti Produk subtitusi merupakan produk pengganti atau dapat dikatakan produk yang berbeda, tetapi sifatnyamenggantikan dengan apa yang dibuat dan dipasarkan oleh anggota industri serta dapat memenuhi kebutuhan. Keberadaan produk subtitusi ini akan membatasi potensi suatu perusahaan. Jika perusahaan tidak mampu meningkatkan daya saing, maka laba perusahaan dapat terancam. Produk subtitusi ini juga menjadi pilihan bagi konsumen. Produk subtitusi dari minuman teh Your Tea yaitu: minuman sari buah, air mineral. Minuman tersebut tidak jauh berbeda dilihat dari segi harga. Hal ini disebabkan karena minuman cepat saji Your Tea dengan sari buah dan air mineral memiliki segmentasi pasar yang sama, yaitu dapat mencakup semua kalangan, dari kalangan masyarakat bawah sampai kalangan masyrakat menengah keatas. Sehingga dengan adanya produk subtitusi dapat menjadi ancaman bagi PT. Semestaguna Food and Beverage.
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN