Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PERPAJAKAN a. Hutang Pajak 30 Juni 2011 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pph Ps. 21 Pph Ps. 23 Pph Ps. 25 Pph Ps. 29 Jumlah
4.199.974 252.857 10.994 247.749 6.137.222 10.848.797
31 Des 2010
4.261.341 155.705 9.852 520.163 14.936 4.961.997
b. Beban Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : 30 Juni 2011 (6 Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
24.587.890
Beda tetap: Penyusutan aset tetap Pengurangan yang tidak diperkenankan Amortisasi atas biaya emisi saham
(
146.564 75.937 542.465)
(
39.001) (
320.504)
(
Taksiran hutang pajak penghasilan
24.264.837
163.478 339.986 542.465) (
Taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan Beban pajak penghasilan – tahun berjalan Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25
30 Juni 2010 (6 Bulan)
24.548.889
23.944.333
6.137.222
5.986.083
1.377.238) (
2.400.976)
4.759.984
3.585.107
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
30 Juni 2011 (6 Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Beban pajak penghasilan berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap : - Penyusutan aset tetap - Pengurangan yang tidak diperkenankan - Amortisasi atas biaya emisi saham Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
(
30 Juni 2010 (6 Bulan)
24.587.890
24.264.837
6.146.973
6.066.209
40.869 84.996 135.616 ) ( 6.192.529
36.641 18.849 135.616 ) 5.986.083
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. Beban Pajak Penghasilan (lanjutan) Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jendral Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan akan ditetapkan sebesar 28% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010.
19.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN 30 Juni 2011
20.
31 Des 2010
Hutang bunga Setoran jaminan Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan yang ditangguhkan Kewajiban Akseptasi Lain-lain
9.998.953 10.408.587 11.972.689 27.854.579 29.939
10.080.795 10.557.565 396.943 46.377.112 1.713.361
Jumlah
60.264.747
69.125.776
PENCADANGAN IMBALAN PASCA-KERJA Bank membentuk pencadangan imbalan pasca-kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Pencadangan imbalan pasca-kerja tersebut diestimasi oleh manajemen berdasarkan perhitungan aktuaria yang disiapkan oleh PT Jasa Aktuaria Tiwikrama, aktuaris independen, dalam laporan tertanggal 29 Desember 2010 untuk menghitung kewajiban imbalan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Nilai kewajiban yang diakui di neraca : 30 Juni 2011 Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai yang belum diakui: (Keuntungan) kerugian aktuaria-bersih
1.737.266 (
511.165 ) ( 1.226.101
Kewajiban pada neraca
31 Des 2010
1.737.266 511.165) 1226.101
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut, antara lain :
30 Juni 2011
31 Des 2010
TMI-2 10% 5% 55 tahun
TMI-2 10% 5% 55 tahun
Tabel mortalitas Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pension Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut.
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Ficomindo Buana Registrar) adalah sebagai berikut : 30 Juni 2011 Pemegang saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase kepemilikan
Jumlah
Danny Nugroho UOB Kay Hian PTE Inigo Investment Ltd Zen Gem Investments Limited Mount-8 Holdings Offshore Ltd Publik – masing-masing di bawah 5%
220.739.891 763.000.000 700.000.000 650.000.000 450.000.000 1.744.646.624
4,87% 16,83% 15,44% 14,34% 9,93% 38,58%
22.073.989 76.300.000 70.000.000 65.000.000 45.000.000 174.464.662
Jumlah
4.532.646.624
100,00%
453.264.662
31 Des 2010 Pemegang saham Mount-8 Holdings Offshore LTD UOB Kay Hian PTE
Inigo Investment Ltd Zen Gem Investments Limited TFI (X) -TRA Ordinary I Publik – masing-masing di bawah 5% Jumlah
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase kepemilikan
Jumlah
900.000.000 763.000.000 700.000.000 650.000.000 508.119.500 1.011.527.124
19,86% 16,83% 15,44% 14,34% 11,21% 22,32%
65.000000 50.811.950 101.152.712
4.532.646.624
100,00%
453.264.662
90.000.000 76.300.000 70.000.000
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Juni 2010, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 89 tanggal 28 Juni 2010, para pemegang saham Bank telah menyetujui peningkatan modal dasar Bank dari sebesar Rp 600.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU 36770.AH.01.02.TH.2010 tanggal 23 Juli 2010. Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 76 tanggal 24 Juni 2009, para pemegang saham Bank telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I disertai dengan Penerbitan Waran Seri I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 1 tanggal 3 Agustus 2009 dan surat Ketua BAPEPAM-LK No. S-5535/BL/2009 tanggal 24 Juni 2009, jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I adalah sejumlah 3.021.764.416 (tiga miliar dua puluh satu juta tujuh ratus enam puluh empat ribu empat ratus enam belas) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) setiap saham yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 101 (Rupiah penuh) setiap saham, dengan demikian meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Bank dari 1.510.882.208 (satu miliar lima ratus sepuluh juta delapan ratus delapan puluh dua ribu dua ratus delapan) saham atau seluruhnya sebesar Rp 151.088.220.800 (Rupiah penuh) menjadi 4.532.646.624 (empat miliar lima ratus tiga puluh dua juta enam ratus empat puluh enam ribu enam ratus dua puluh empat) saham atau seluruhnya sebesar Rp 453.264.662.400 (Rupiah penuh). Jumlah saham yang dimiliki oleh komisaris dan dimiliki Bank berdasarkan laporan daftar pemegang saham dari Biro Administrasi Efek, PT Sinartama Gunita, adalah sejumlah 2.113.000.000 saham, yang merupakan kepemilikan sebesar 46,62% dari jumlah saham beredar Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham sebagai berikut : 30 Juni 2011 Agio Saham Peningkatan modal disetor dalam rangka penerbitan saham Biaya emisi saham Jumlah
(
25.000.000 3.021.764 20.499.354 ) ( 7.522.410
31 Des 2010
25.000.000 3.021.764 20.499.354 ) 7.522.410
Agio saham dan biaya emisi saham berasal dari penawaran umum saham perdana yang dilakukan pada tanggal 20 September 2007 dan dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dilakukan pada tanggal 9 Juli 2009.
23.
PENGGUNAAN LABA BERSIH Selama Tahun 2010 dan 2009, Bank hanya menggunakan laba bersihnya untuk pembentukan cadangan umum. Sisa laba bersih yang belum ditentukan penggunaannya dicatat sebagai saldo laba.
24
CADANGAN UMUM Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Perusahaan di Indonesia diharuskan untuk membentuk cadanan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undangundang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan cadangan umum tersebut. Pada tahun 2011 dan 2010, Bank telah membentuk cadangan masing-masing untuk sebesar Rp 4.500.000 dan Rp. 4.500.000.
25.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi dalam rangka pemberian fasilitas garansi dan pemberian kredit kepada nasabah, sebagai berikut : 30 Juni 2011 31 Des 2010 Tagihan Komitmen Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 52.500.950 Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - Committed - Uncommitted Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan
407.510.985 50.714.996
349.945.512 -
Jumlah
510.726.931
349.945.512
Kewajiban kontinjensi Bank garansi Titipan kliring L/C domestic Bunga kredit dalam penyelesaian
132.785.261 1.176.084 1.962.500 4.723.511
126.464.574 1.536.688 13.161.114 2.223.428
Jumlah
140.647.356
143.385.804
-
Tidak terdapat kewajiban komitmen dan kontinjensi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 30 Juni 2011 dan 30 Desember 2010. Fasilitas bank garansi umumnya dijamin berupa deposito berjangka. Jangka waktu bank garansi adalah antara 3 (tiga) bulan sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan.
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga diperoleh dari : 30 Juni 2011 (6 Bulan)
30 Juni 2010 (6 Bulan)
Kredit yang diberikan - Akseptasi - Angsuran berjangka - Rekening Koran rupiah - Kredit kepemilikan rumah - Akseptasi valas - Kredit kepemilikan mobil - Cerukan Efek-efek Penempatan pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia
118.211.480 3.495.826 2.711.871 173.206 4.286.503 143.076 560.578 33.019.243 4.957.593 25.650.127
76.174.574 3.141.778 2.394.054 622.373 1.815.365 5.513 1.890.485 35.390.601 8.576.555 29.055.912
Jumlah
193.209.503
159.067.210
27. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI 30 Juni 2011 (6 Bulan) Pendapatan provisi kredit - Provisi pinjaman aksep - Provisi pinjaman angsuran berjangka - Provisi pinjaman rekening Koran - Provisi pinjaman lainnya Pendapatan provisi lainnya - Provisi bank garansi - Provisi DLC Pendapatan komisi - Pendapatan komisi asuransi - Pendapatan komisi bank garansi - Pendapatan komisi notaris - Pendapatan komisi Outgoing Trf Valas - Pendapatan komisi DLC - Pendapatan komisi LC - Pendapatan komisi LC – Valas - Pendapatan komisi lainnya Pendapatan lain-lain - Pendapatan lain-lain Jumlah
-
30 Juni 2010 (6 Bulan)
15.000 174.396
7.518.833 239.000 292.788 25.000
160.425 -
10.966 465.000
2.529 11.250 338 9.409 714.010 58.990 -
12.980 8.296 1.680 143.394 404.588 47
1.403.492
1.327.924
2.549.839
10.450.496
30 Juni 2011 (6 Bulan)
30 Juni 2010 (6 Bulan)
-
28. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA
Simpanan nasabah Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Simpanan dari bank lain Premi penjaminan
135.220.592 1.101.416 601.812 3.150.635
96.915.010 11.371.200 1.789.264 2.367.147
Jumlah
140.074.455
112.442.621
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 Juni 2011 (6 Bulan)
30 Juni 2010 (6 Bulan)
6.800.740 1.250.061 5.691.036 1.071.670 1.091.384 785.376 210.975 3.769.457
6.094.991 1.422.568 3.870.911 589.400 986.129 754.706 258.199 6.073.184
20.670.699
20.050.088
30 Juni 2011 (6 Bulan)
30 Juni 2010 (6 Bulan)
Gaji dan upah Tunjangan karyawan Lain-lain
13.494.191 4.179.669 2.831.663
9.832.835 2.297.364 2.263.461
Jumlah
20.505.523
14.393.660
Penyusutan Promosi S ewa Telepon, teleks, dan faks Pemeliharaan gedung Kendaraan Jasa professional Lain-lain Jumlah
30. GAJI DAN TUNJANGAN
31.
PENYISIHAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN PENGHAPUSAN ASET PRODUKTIF
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Penghapusan dalam tahun berjalan
(Catatan 5) (Catatan 6) (Catatan 7) (Catatan 8)
Jumlah
30 Juni 2011
31 Des 2010
(6 Bulan)
(6 Bulan)
(
(
( 4.267.061) ( -
1.740.475) 5.335.751) -
4.267.061) (
7.076.226)
Mutasi penyisihan penghapusan aset produktif :
30 Juni 2011
31 Des 2010
Saldo awal Pemulihan penyisihan (penyisihan) selama periode berjalan Penghapusan dalam tahun berjalan
(
15.932.051 ) (
13.945.735 )
(
845.665 ) ( -
1.986.316 ) -
Saldo akhir
(
16.777.716 (
15.932.051 )
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
LABA PER SAHAM DASAR
Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba
30 Juni 2011
30 Juni 2010
(6 Bulan)
(6 Bulan)
18.450.668
18.278.754
4.532.646.624
4.532.646.624
4,07
4,03
Laba per saham dasar (Rupiah penuh)
33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut : Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan yang diberlakukan bagi pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Saldo dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 30 Juni 2011 Kewajiban Deposito Direksi dan karyawan Giro Direksi dan karyawan Tabungan Direksi dan karyawan
Persentase terhadap jumlah kewajiban
539.738
31 Des 2010
369.854
-
1
185.105
45.950
724.843
415.805
0,022%
0,11%
30 Juni 2011
31 Des 2010
Beban Bunga Direksi dan karyawan
49.435
49.435
49.435
49.435
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Posisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan penghapusan aset) dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca adalah sebagai berikut :
30 Juni 2011
AUD (Penuh)
SGD (Penuh)
5.689 -
150.949 -
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan lainnya Aset lain-lain
USD (Penuh)
Rupiah
223.917 2.534.985 4.353.541 1.114.500 12.838 4.062.197 225.550
1.920.200 21.738.763 64.166.160 9.557.394 110.096.706 34.835.378 1.934.204 244.248.805
Kewajiban Kewajiban Segera Simpanan nasabah Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lainlain
-
-
1.145.825 17.647.374 6.354
9.826.022 151.335.062 54.488
-
4.461.917
38.263.169 199.478.741
Aset bersih
31 Des 2010 Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan lainnya Aset lain-lain
44.770.064
AUD (Penuh)
SGD (Penuh)
3.280 -
10.868 -
USD (Penuh) 130.989 534.985 5.910.166 990.000 15.424.144 5.827.983 48.865
Rupiah 1.180.211 4.820.215 53.357.032 8.919.900 138.971.540 52.510.131 440.270 260.199.299
Kewajiban Kewajiban segera Simpanan nasabah Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
-
5.152.626 18.912.565 1.171.761 5.7
46.425.162 170.402.215 10.557.565 52.101 227.437.043
Aset bersih
32.762.258
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 31 Desember 2010 adalah kurs spot Reuters pukul 16:00 WIB pada tanggal-tanggal tersebut.
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. RISIKO KREDIT Kebijakan perkreditan Bank digunakan sebagai pedoman utama dalam pemberian kredit. Pemahaman dan kedisiplinan penerapan atas kebijakan tersebut juga menjadi faktor utama bagi seluruh jajaran pejabat Bank yang terkait dengan perkreditan. termasuk Komisaris dan Direksi dalam melakukan aktivitas perkreditan. Penetapan arah dan strategi perkreditan dirancang dan ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko dan Kebijakan Kredit. yang juga bertanggung jawab untuk mengelola portofolio dan risiko kredit. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu kepada kebijakan. termasuk. namun tidak terbatas pada. ketentuan mengenai kualitas kredit. Komite kredit melakukan evaluasi dan memberikan keputusan untuk transaksi-transaksi kredit dalam jumlah besar sesuai dengan batas wewenangnya. Faktor utama yang dapat berperan besar untuk mengendalikan dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan dan kematangan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa kredit. sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan pengembangan bisnis.
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah. mendanai pertumbuhan aset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan kewajiban menjadi arus kas masuk atau keluar.
30 Juni 2011 Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh Tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset tetap Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
(
14.075.498 338.277.928 71.322.697
14.075.498 338.277.928 71.322.697
722.389.741 771.082.168 1.835.900.819 95.056.502 27.519.226
95.056.502 27.519.226
722.389.741 46.660.330 239.732.667 -
3.036.000 137.297.311 -
3.000.000 445.209.962 -
194.878.557 971.076.799. -
246.439.800 10.489.226 -
99.186.095 17.128.066 -
178.881.386 14.966.788 -
3.875.624.579
546.251.851
1.008.782.738
140.333.311
448.209.962
1.165.955.356
255.929.026
116.314.161
193.848.174
16.777.716 ) 3.858.846.863
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan)
30 Juni 2011 Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
569.376.459 -
133.053.050 -
6 – 12 Bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pascaKerja
3.269.767.045 5.879.243
423.541.191 4.879.243
2.097.858.874 1.000.000
45.937.471 -
4.711.574
-
4.711.574
-
-
-
-
-
-
988.393
-
988.393
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
32.410.168
8.803.548
1.226.101
1.226.101
3.314.982.524
438.450.083
Perbedaan jatuh tempo
560.642.055
107.801.760
Posisi neto setelah penyisihan
543.864.339
12.315.479 -
(
882.554
10.408.587
-
-
2.116.874.320
270.259.013
143.461.637
1.108.091.582)
62.373.728
45.937.471
304.748.325 1.120.017.885
255.929.026
116.314.161
193.848.174
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 30 Juni 2010
Nilai tercatat ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Aset tetap Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
Penyisihan penghapusan
(
Tidak mempunyai kontrak jatuh Tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
6 – 12 bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
158.921.661 -
8.252.306 460.029.573 11.551.319
8.252.306 460.029.573 11.551.319
484.000.000 1.658.630.628 1.259.771.984 87.687.276 454.409 39.707.305
87.687.276 454.409 39.707.305
484.000.000 772.434.819 94.469.915 -
594.295.903 94.820.717 -
520.362.433 -
531.733.670 -
-
132.978.245 18.385.249 -
-
-
-
-
-
-
-
4.010.084.800
607.682.188
1.350.904.734
689.116.620
520.362.433
531.733.670
151.363.494
158.921.661
12,161,913) 3.997.922.887
-
-
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. RISIKO LIKUIDITAS (Lanjutan) 30 Juni 2010 Nilai tercatat
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo
Kurang dari 1 bulan
1–3 bulan
3–6 bulan
491.528.277 500.000
176.271.182 -
116.440174 -
-
-
-
6 – 12 Bulan
1–2 tahun
2–3 tahun
Lebih dari 3 tahun
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pascaKerja
2.924.162.370 274.721.176
478.711.836 6.221.176
1.747.915.945 268.000.000
251.816.143 7.414.470
-
135.375.969 7.414.470
30.000
-
30.000
16.398.450
12.318.850
589.197
589.197
3.475.131.806
497.841.059
Perbedaan jatuh tempo
534.952.994
109.841.130
Posisi neto setelah penyisihan Penghapusan
522.791.081
675.238 -
(
2.688.586
715.776
29.735.130 -
-
-
2.159.411.622
611.157.037
176.986.958
29.735.130
-
-
-
808.506.888)
77.959.583
343.375.474
501.998.540
-
151.363.494
158.921.661
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. RISIKO TINGKAT BUNGA Risiko tingkat bunga terjadi dari bermacam-macam layanan perbankan kepada nasabah termasuk deposito dan kredit yang diberikan. fasilitas giro. dan instrumen rekening administratif. Manajemen Bank bertanggung jawab dalam menetapkan. melaksanakan. serta menjaga kebijakan pengelolaan risiko tingkat bunga sesuai dengan pedoman umum Bank. Tujuan utama manajemen Bank adalah memaksimalkan hasil usaha Bank dengan tetap memperhatikan batasan-batasan risiko kebijakan yang ditetapkan. Selain itu. risiko tingkat bunga dapat pula terjadi dari portofolio perdagangan surat berharga. Manajemen Bank secara berkala mengkaji ulang tingkat risiko pada portofolio surat berharga dan menetapkan kebijakan. batasan-batasan perdagangan yang dapat diterima. serta strategi manajemen risiko tingkat bunga pada trading book berdasarkan prinsip kehati-hatian. Batasan-batasan perdagangan ini dipantau berdasarkan kondisi pasar (mark-to-market). pengukuran potensi kerugian melalui pendekatan value-at-risk (VAR). serta ketaatan terhadap batasan-batasan yang telah ditetapkan.
38. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal. kesalahan manusia. kegagalan sistem. atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengawasan internal serta proses identifikasi dan pengukuran risiko untuk setiap proses dan produk masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan. peraturan. dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Bank. Unit pengawasan intern melakukan pemantauan yang cermat atas proses di setiap level atau unit. yang berlangsung sebelum dan sesudah dilakukannya transaksi. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia dan fraud. kesalahan proses. dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan.
39. RISIKO MANAJEMEN PT Bank Capital Indonesia Tbk. telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut. penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit. risiko pasar maupun risiko operasional. namun juga untuk risiko likuiditas. risiko hukum. risiko reputasi. risiko strategis dan risiko kepatuhan. a. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. antara lain yang disebabkan adanya tuntutan hukum. ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung aktivitas atau produk Bank. atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko hukum: karakter nasabah yang negatif. dokumen legal yang lemah. konflik dengan nasabah atau pihak lain yang tidak diselesaikan dengan baik. dan keluhan nasabah yang tidak diselesaikan dengan memuaskan. Guna menghindari kemungkinan litigasi atau gugatan hukum. group legal bertugas untuk menyelesaikan masalahmasalah hukum yang terjadi. menatausahakan setiap events yang terkait dengan hukum termasuk potensi kerugian. Bank melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan penanganan proses hukum secara profesional dan jika diperlukan membuat pencadangan biaya kerugian hukum.
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. RISIKO MANAJEMEN (lanjutan) a. Risiko Strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank dan pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis: visi Bank. rencana strategis. perubahan kepemilikan. dan peluncuran produk baru. Pelaksanaan strategi. visi. dan misi Bank yang tidak tepat serta pengambilan keputusan bisnis yang tidak sejalan dengan perubahan eksternal dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Bank. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas. Bank telah membentuk. merumuskan. menyusun. dan memantau pelaksanaan strategi termasuk yang disajikan dalam business plan Bank. Selain itu Bank menetapkan sejumlah indikator penting yang disesuaikan dengan kecukupan aset. permodalan dan kondisi perubahan pasar agar bisnis Bank tetap tumbuh dan terus meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder dan shareholder. b. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko reputasi antara lain : citra (image). harga saham. dan konflik internal. Bank melakukan manajemen risiko reputasi dengan melakukan aktivitas public relation. CSR (Corporate Social Responsibility). respon yang cepat terhadap keluhan nasabah. dan penerapan Good Corporate Governance yang konsisten. Pengelolaan risiko dilakukan dengan memantau publikasi negatif dari media cetak baik surat pembaca maupun artikel termasuk didalamnya keluhan nasabah. c. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan. ketentuan kehati-hatian dan ketentuan lain yang berlaku seperti : - Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif, Pembentukan Penyisihan Aset Produktif (PPAP) dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). - Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN). - Risiko strategis terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank. - Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan adalah : perubahan peraturan eksternal. komunikasi internal. budaya disiplin karyawan. dan infrastruktur. Bank melakukan manajemen risiko kepatuhan dengan beberapa cara : - Sanksi terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atas ketentuan kepatuhan. - Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan. - Pelatihan semua karyawan yang terkait dengan risiko kepatuhan. - Memelihara hubungan baik dengan regulator. - E-Regulation (kemudahan akses oleh karyawan terhadap peraturan-peraturan eksternal).
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen Bank disajikan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, yakni pemasaran, kredit dan treasuri. Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Bank sebagai berikut: Informasi Segmen Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
30 Juni 2011 Aset Aktiva Segmen Aktiva yang tidak dpt dialokasikan
Kewajiban Kewajiban Segmen Kewajiban yg tidak dpt dialokasikan
31 Des 2010 Aset Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
30 Juni 2011 Pendapatan Pendapatan Bunga Pendapatan Provisi & Komisi Pendapatan Operasional Jumlah Pendapatan Beban Beban Bunga Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban Pendapatan Segmen Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan Pendapatan Operasional Bersih Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional Laba sebelum Pajak Beban Pajak Laba bersih
444.036
3.279.996.842
Pemasaran
1.823.786.382
-
Kredit
1.947.496.287
3.771.726.705 124.229.775 3.895.956.480
44.497.980
3.324.494.822 24.818.266 3.349.313.088
Treasuri
Jumlah
7.950
1.874.351.257
2.388.844.475
4.263.203.682 136.200.836 4.399.404.518
3.655.222.875
56.919.285
135.643.336
3.847.785.496 7.748.888 3.855.534.384
Pemasaran
Kredit
Treasuri
Jumlah
17.866 17.866
129.582.540 373.009 1.011.372 130.966.921
63.609.097 2.176.829 14.198.882 79.984.808
193.209.503 2.549.838 15.210.254 210.969.595
136.322.009 4.400.695 140.722.704
3.469.140 3.469.140
601.812 6.793.150 7.394.962
136.923.821 14.662.985 151.586.806 59.382.789 2.317.655 (
(
39.926.151 ) 21.774.293 4.511.636 1.698.038 )
(
24.587.891 6.137.223 18.450.668
)
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30 Juni 2010 Pendapatan Pendapatan Bunga Pendapatan Provisi & Komisi Pendapatan Operasional Jumlah Pendapatan Beban Beban Bunga Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban Pendapatan Segmen Bersih Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Beban operasional yang tidak dapat dialokasikan
Pemasaran
Kredit
45.381 1.471.365 432.597 1.949.343
86.044.142 8.979.131 98.146 95.121.419
99.765.363 614.415 100.379.778
1.270.734 1.270.734
Treasuri
(
Jumlah
75.335.400 75.335.400
161.424.923 10.450.496 530.743 172.406.162
12.677.258 45.403 ) 12.631.855
112.442.621 1.839.746 114.282.367 58.123.795 3.621 (
33.849.591
Pendapatan Operasional Bersih Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional
(
24.277.825 30.118 43.106 )
Laba sebelum Pajak Beban Pajak
(
24.264.837 5.986.083 )
Laba bersih
18.278.754
)
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Berdasarkan PBI No. 10/150/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang “Kewajiban Penyediaan Modal Minimum” Bank wajib memperhitungkan Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Perhitungan ATMR untuk risiko operasional diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang “Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID)”. BErdasarkan surat edaran tersebut, Bank wajib memperhitungkan ATMR untuk risiko operasional dengan perhitungan beban modal risiko operasional sebesar 5%, 10% dan 15% dari rata-rata pendapatan bruto positif tahunan selama tiga (3) tahun terakhir yang berlaku berturut-turut- sejak tanggal 1 Januari 2010, 1 Juli 2010 dan 1 Januari 2011. Bank telah memenuhi ketentuan BI yang berlaku tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan perhitungan ATMR. (disajikan dalam jutaan Rupiah)
30 Juni 2011 Komponen Modal A. Modal Inti 1. Modal Disetor 2. Cadangan Tambahan Modal 2.1 Faktor Penambah - Agio Saham - Cadangan umum dan tujuan - Laba tahun-tahun lalu - Laba bersih tahun berjalan 2.2 Faktor Pengurang 3. Modal Inovatif 4. Faktor Pengurang Modal Inti - Aset tidak berwujud lainnya Jumlah Modal Inti B. Modal Pelengkap Cadangan Revaluasi Aset Tetap Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Keuntungan dari peningkatan nilai wajar atas penyertaan dalam Kategori tersedia untuk dijual Modal Pinjaman
Jumlah Modal Pelengkap Jumlah Modal C. Aset Tertimbang Menurut Risiko - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Untuk risiko operasional - Dengan memperhitungkan risiko pasar D. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum - Untuk risiko kredit dan risiko operasional - Untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
(
31 Des 2010
453.265 84.153 84.560 7.522 13.250 54.563 9.225 407)
453.265 69.808 69.808 7.522 8.750 44.953 11.583 -
537.418
526.073
14.473
16.230
-
15.270 -
31.500
31.500
551.891
557.573
2.072.482 161.530 48.803
1.829.292 74.123
24.70% 24.18%
29,29% 29,29%
8%
8%
-
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. POSISI DEVISA NETO Posisi devisa neto (PDN) Bank pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya. PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan PBI No.7/37/2005 tanggal 30 September 2005. Berdasarkan peraturan tersebut di atas. Bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal. Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban. Berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing. Yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca. Merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Posisi devisa neto Bank pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut : (disajikan dalam jutaan Rupiah) 30 Juni 2011 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Australia Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Dolar Australia
Aset
Posisi Devisa Neto
Kewajiban
241.663 1.054 52
199.477 -
42.186 1.054 52 43.292
120.491 -
170.229 ( 977 ( (
49.738) 977)
Posisi Devisa Neto
50.715)
(
Jumlah modal
7.423) 553.306
Rasio PDN (Keseluruhan)
31 Des 2010 Neraca Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Singapura Rekening Administratif Dolar Amerika Serikat Posisi Devisa Neto Jumlah modal Rasio PDN (Keseluruhan)
1.34%
Aset
Kewajiban
260.093 30 76
227.437 -
133.293
133.293
Posisi Devisa Neto 32.656 30 76 32.762 32.762 531.547 6,16%
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44. RASIO LAINNYA 30 Juni 2011 (%) (1 Tahun) Rentabilitas ROA ROE NIM BOPO Likuiditas LDR
31 Des 2010 (%) (1 Tahun)
1,22 6,93 2,98 89.79
0,74 5,11 3,95 91,75
56,15
50,60
45. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI Kerugian berulang atau kerugian besar yang diderita suatu Perusahaan bisa menyebabkan timbulnya saldo laba negatif atau defisit. Perusahaan yang dalam kondisi defisit mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan operasional dan dalam pendanaan operasinya. Para kreditur dan investor mungkin memandang Perusahaan semacam ini memiliki risiko yang tinggi sehingga cenderung menghindarinya. Hal-hal semacam ini bisa mendorong Perusahaan ke arah kebangkrutan. meskipun mungkin dari segi prospek bisnis Perusahaan masih memiliki peluang untuk hidup dan berkembang pada masa mendatang. Untuk memperoleh awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang menunjukan nilai sekarang dan tanpa dibebani dengan defisit. pemegang saham setuju untuk melakukan kuasi-reorganisasi pada tanggal 18 Desember 2006 dan Bank telah melaksanakan kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 dengan berdasarkan PSAK No. 51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang telah disetujui oleh Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (lihat Catatan 2b dan 19) yang didokumentasikan dalam akta Notaris Eliwaty Tjitra. S.H No. 68 tanggal 9 Mei 2007 yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-07583 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Juli 2007. Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi (accounting reorganization method). Dalam metode ini aset dan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Saldo laba negatif (defisit) dieleminasi ke akunakun ekuitas dengan urutan prioritas sebagai berikut: a. Cadangan umum; b. Cadangan khusus; c. Selisih penilaian aset dan kewajiban (termasuk didalamnya selisih revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian yang sejenisnya (misalnya selisih penilaian efek tersedia untuk dijual. selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi dan pendapatan komprehensif lain); d. Tambahan modal disetor dan yang sejenisnya (misalnya selisih kurs setoran modal); e. Modal saham. Posisi data keuangan (neraca) Bank sebelum dan sesudah kuasi-reorganisasi pada tanggal 31 Maret 2007 adalah seperti di bawah ini:
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45. PELAKSANAAN KUASI-REORGANISASI (lanjutan)
Sebelum Kuasi Reorganisasi
Setelah Kuasi Reorganisasi
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain – Bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek – Bersih Kredit yang diberikan – Bersih Aset tetap – Bersih Aset lain-lain
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
1.686.262 30.913.996 1.897.225 105.288.304 265.555.877 368.655.326 45.286.793 6.471.464
JUMLAH ASET
825.755.247
825.755.247
Sebelum Kuasi Reorganisasi
Setelah Kuasi Reorganisasi
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Hutang pajak Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Kewajiban pajak tangguhan Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain Pencadangan imbalan pasca-kerja
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
528.786.317 100.000.000 91.369.333 1.298.663 53.553 849.564 2.190.475 119.121
JUMLAH KEWAJIBAN
724.667.026
724.667.026
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham pada 30 Juni 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.010.882.208 saham sesudah kuasi-reorganisasi dan 3.710.000.000 saham sebelum kuasi-reorganisasi Selisih penilaian kembali aset tetap Cadangan umum Defisit
371.000.000 3.841.498 13.824.703 287.577.980 )
101.088.221 -
JUMLAH EKUITAS
101.088.221
101.088.221
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
825.755.247
825.755.247
(
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46.
INFORMASI TAMBAHAN Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan Lampiran SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003. manajemen Bank menyusun ringkasan penilaian profil risiko (tidak diaudit) sebagai berikut: Risiko Kredit Pasar Likuiditas Operasional Hukum Reputasi Strategik Kepatuhan
30 Juni 2011
30 Juni 2010
Moderat ke tinggi Moderat Moderat Moderat Rendah ke moderat Rendah ke moderat Moderat ke tinggi Moderat ke tinggi
Moderat Moderat Moderat Moderat Moderat Rendah Moderat Moderat
47. PERJANJIAN PENTING a.
Pada tanggal 30 Januari 2006, Bank mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Sistem Perbankan dengan PT Teradata Megah Corporation (“Teradata”). Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi perbankan “Teradata Banking System” yang dibeli oleh Bank. Perjanjian pengembangan dan penerapan serta dukungan purna jual sistem perbankan telah diperbaharui pada tanggal 31 Desember 2009 yang menyetujui imbalan jasa dukungan purna jual sebesar Rp 286.000 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
b.
Selain itu, pada tanggal 1 Juni 2007, Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC dengan Teradata. Teradata menyetujui untuk melakukan penyesuaian, pengembangan, dan penerapan program komputer aplikasi penunjang ATM Bersama dan EDC secara terintegrasi dan terpadu dengan core banking dari “Teradata Banking System”. Bank memberikan imbalan jasa sebesar Rp 456.000.
c.
Pelaksanaan pembuatan, pengembangan, dan penerapan program komputer tersebut dilakukan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kontrak kerja sama ini. Sedangkan dukungan purna jual akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010. Bank dapat meminta perpanjangan dukungan purna jual kepada Teradata dengan jasa imbalan. Sesuai dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Pengembangan dan Penerapan Program Komputer Aplikasi Penunjang ATM Bersama dan EDC yang ditandatangani pada tanggal 1 Juni 2009 sebesar Rp 70.000 untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2009 dan akan berakhir pada tanggal 1 Juni 2010.
d. Bank mengadakan perjanjian dengan PT Asuransi Central Asia (“ACA”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. ACA akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 12 Nopember 2007 sampai dengan 11 Nopember 2008 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masingmasing pihak.
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) e.
Bank mengadakan perjanjian dengan PT Lippo General Insurance Tbk (“Lippo”) sehubungan dengan penutupan asuransi kerugian terhadap kebakaran, gempa bumi, dan lain-lain atas harta/kekayaan milik para Debitur Bank yang dijadikan jaminan kredit atau harta benda milik Bank. Lippo akan memberikan imbalan jasa berupa komisi/diskon kepada Bank atas premi yang dibayarkan oleh Debitur. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak 2 September 2008 sampai dengan 1 September 2009, dan yang akan terus menerus berlaku untuk jangka waktu yang sama apabila tidak ada pemberitahuan untuk pengakhiran perjanjian ini dari masing-masing pihak.
f.
Pada tanggal 1 Agustus 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Global Security Consultant sehubungan dengan Jasa Pengadaan dan Pengelolaan Satuan Pengamanan (“Security”). Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 31 Juli 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak.
g. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjian dengan PT Kelola Jasa Artha (“Kejar”) sehubungan dengan pengambilan, pengantaran termasuk penyortiran dan penyimpanan uang tunai beserta pengamanannya dari kantor Bank maupun tempat lainnya yang ditunjuk oleh Bank. Kejar akan mengasuransikan seluruh uang tunai milik Bank yang diambil, diantar, diproses serta disimpan. Bank akan dikenakan biaya untuk jasa tersebut berdasarkan jumlah uang tunai yang diambil, diantar termasuk disortir dan disimpan oleh Kejar. Perjanjian ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan telah berakhir pada tanggal 6 Pebruari 2009 dan secara otomatis diperpanjang sampai terdapat pemberitahuan penghentian perjanjian dari masing-masing pihak. h.
Bank mengadakan perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (“Artajasa”) sehubungan dengan pemanfaatan jaringan “ATM BERSAMA” yang dikelola oleh Artajasa. Bank menjadi Associate Member, salah satu klasifikasi keanggotaan pada jaringan “ATM BERSAMA”, yang merupakan klasifikasi untuk anggota jaringan “ATM BERSAMA” yang tidak memiliki terminal ATM. Bank akan dikenakan biaya keanggotaan dan biaya lainnya termasuk biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah Bank pada jaringan “ATM BERSAMA” yang besarnya telah ditentukan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 April 2007 sampai dengan 3 April 2010, dan masih dalam proses perpanjangan jangka waktu perjanjian.
i.
Bank mengadakan perjanjian dengan PT Transnational Solutions sehubungan dengan penyediaan jasa pengumpulan dan pengiriman cek kliring dan atau dokumen-dokumen lainnya. Perjanjian ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak 24 April 2009 sampai dengan 24 April 2011.
j.
Bank mengadakan perjanjian dengan PD Mitra Usaha sehubungan dengan perawatan dan perbaikan mesin penghitung uang merek Glory. Besarnya biaya perawatan adalah sebesar Rp 5.880 untuk mesin yang berada di kantor pusat dan kantor cabang. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun sejak 1 Juni 2010 sampai dengan 31 Mei 2011.
k.
Bank mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Labora Duta Anugrah sehubungan dengan penyediaan jasa karyawan outsourcing untuk Bank. Perjanjian ini berlaku 1 (satu) tahun, yang telah diperpanjang dengan Addendum Perjanjian Kerjasama Jasa Pengadaan Karyawan Outsourcing, yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Mei 2011.
l.
Bank mengadakan beberapa perjanjian sewa atas bangunan dan ruang kantor untuk kegiatan usaha berkaitan dengan bertambahnya jumlah kantor cabang Bank. Perjanjian ini akan berakhir antara tahun 2010 sampai dengan 2011.
m.
Bank melakukan perjanjian dengan PT Matair Terra Solusi sehubungan dengan pembelian lisensi atas sistem yang dinamakan “Matair Sys Treasury”, dengan biaya lisensi produk dan biaya implementasi adalah sebesar Rp 519.528.000. Perjanjian ini berlaku 7 (tujuh) bulan sejak 2 Juli 2010 sampai dengan 2 Pebruari 2011.
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47.
PERJANJIAN PENTING (Lanjutan n.
Bank mengadakan perjanjian dengan Bustam Tjoar sehubungan dengan pengadaan & jasa untuk system business inteligence, dengan biaya sebesar Rp 54.000.000.
o.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Finnet Indonesia tentang Layanan Penerimaan Pembayaran Tagihan Biller secara elektronis dengan sistem host to host, yang berlaku untuk jangka waktu selama 3 tahun terhitung sejak tanggal 18 Mei 2010 sampai dengan tanggal 17 Mei 2013.
p.
Bank mengadakan perjanjian kerjasama pengembangan dan penerapan program komputer apliaksi penunjang bill payment dengan PT Teradata Megah Corporation, dengan biaya sebesar USD 31.000.
48. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikantan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah melakukan pencabutan atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010 sebagai berikut: −PPSAK 2 : −PPSAK 3 : −PPSAK 4 : −PPSAK 5 :
Pencabutan PSAK 41 – Akuntansi Waran dan PSAK 43 – Akuntansi Anjak Piutang, Pencabutan PSAK 54 – Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah, Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000) – Akuntansi Perbankan, PSAK 42 – Akuntansi Perusahaan Efek dan PSAK 49 – Akuntansi Reksa Dana, Pencabutan ISAK 06 – Interpretasi atas paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
Tidak terdapat dampak signifikan atas pencabutan standar-standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank. DSAK-IAI telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 sebagai berikut: a.
PSAK 26 (revisi 2008) – Biaya Pinjaman Tidak terdapat dampak atas berlakunya revisi standar tersebut diatas terhadap laporan keuangan Bank.
b.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
c.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item nonkeuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55 , “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
Ekshibit E PT. BANK CAPITAL INDONESIA, Tbk CATATAN ATS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT), 30 JUNI 2010 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) (disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48. STANDAR AKUNTANSI BARU DAN PERATURAN BANK BARU (lanjutan) DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 sebagai berikut: −PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, −PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, −PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, −PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, −PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, −PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, −PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi, −PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar, yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, −ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, −ISAK 9 – Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, −ISAK 10 – Progam Loyalitas Pelanggan, −ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas kepada Pemilik, −ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non-moneter oleh Venturer, Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SE-BI tersebut ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31 Desember 2011.
49. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 30 Juli 2010.