Bisnis indonesia – 17/01/2017, hal. 21 AJB Bumiputera Minta 20% Saham
Harian Kontan – 17/01/2017, Hal. 24 Anak Usaha Bumiputera Beroperasi April
Investor daily – 17/01/2017, hal. 23 AJB Bumiputera 1912 Kaji Miliki 20% Saham AJB
16/01/2017 AJS Bumiputera Targetkan Premi Rp 400 Miliar http://keuangan.kontan.co.id/news/ajs-bumiputera-targetkan-premi-rp-400-miliar
JAKARTA. Perusahaan hasil spin off Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJB Bumiputera) yakni PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (AJSB) resmi beroperasi. AJSB merupakan bagian proses restrukturisasi perusahaan asuransi jiwa berbentuk mutual tersebut. Direktur Utama AJSB Hadry Harahap mengatakan, lewat langkah spin offini diharapkan kini bisa lebih leluasa melakukan penetrasi bisnis. "Tahun ini kami targetkan premi sebesar Rp 400 miliar," kata dia, Senin (16/1). Optimisme ini menurut dia didukung dengan langkah tes pasar yang dilakukan sejak bulan Desember 2016 lalu. Dalam waktu sekitar satu bulan pihaknya bisa menjual sekira 4.900 polis. AJSB memiliki modal disetor sebesar Rp 100 miliar. Namun bila diperlukan untuk mengimbangi pengembangan bisnis, maka tambahan modal baru bisa saja dilakukan. Dari sisi pemasaran, ia menambahkan kanal agensi untuk menjadi tulang punggung perusahaannya dalam berbisnis. Untuk itu, penambahan jumlah tenaga agensi juga masuk ke dalam salah satu agenda AJSB. "Jumlah agen ditargetkan mencapai 6.000 orang dari saat ini 2.600 orang agen," ungkapnya. Sementara untuk produk yang dijual AJSB, Hadry mengakui untuk saat ini pihaknya masih banyak mengandalkan produk lama dari unit usaha syariah (UUS) AJBB. Tentunya dengan sejumlah modifikasi disesuaikan dengan skema AJSB saat ini. Meski begitu, toh produk-produk baru juga turut disiapkan. Di antaranya adalah produk unit link yang saat ini dinilai sebagai produk favorit di segmen asuransi jiwa syariah. Reporter Tendi Mahadi
Bisnis Indonesia – 17/01/2017, Hal. 21 AJSB Pertimbangkan IPO
Republika – 17/01/2016, Hal. 16 AJSB Targetkan Premi Rp 400 M
Investor Daily – 17/01/2017, Hal. 23 Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera Incar Premi Rp 400 Miliar
16/01/2017 Beroperasi Sebulan, Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera Dapat Rekor Muri http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/16/155227326/beroperasi.sebulan.asuransi.jiwa.syari ah.bumiputera.dapat.rekor.muri
JAKARTA, KOMPAS.com – PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (AJSB) telah resmi beroperasi setelah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 5 September 2016 lalu. Perusahaan asuransi jiwa dengan prinsip syariah ini merupakan hasil spin off atau pemisahan unit usaha syariah Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Direktur Utama AJSB Hadry Harahap menyebut, meski masih terbilang baru, tetapi perseroan sudah mencatatkan langkah awal yang cukup gemilang dalam memulai bisnis. Hal ini terbukti dari rekor yang diperoleh AJSB dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri). “Baru sebulan kami beroperasi sudah ada 4.700 polis baru untuk produk Assalam. Kami memperoleh penghargaan Muri sebagai perusahaan asuransi jiwa yang tercepat masuk ke pasar,” kata Hadry dalam konferensi pers grand launching AJSB di Jakarta, Senin (16/1/2017). Hadry menuturkan, selama periode 1 Desember hingga 30 Desember 2016, pemegang polis baru AJSB sudah mencapai 4.700. Adapun hingga 15 Januari 2017, total pemegang polis baru mencapai 1.782. Menurut Hadry, ini merupakan sebuah langkah yang bagus bagi AJSB dalam memulai bisnis sebagai perusahaan asuransi berbasis syariah. Ke depan, kata dia, AJSB ingin berperan aktif dalam penciptaan 1 juta polis baru di seluruh Indonesia. Hadry pun menjelaskan, jumlah perolehan polis baru yang tumbuh sangat cepat tersebut di luar jumlah pemegang polis eksisting dari UUS AJB Bumiputera 1912. Menurut dia, pemegang polis eksisting UUS AJB Bumiputera 1912 tercatat mencapai sekira 125.000. Ia menuturkan, dengan berubahnya UUS AJB Bumiputera 1912 menjadi AJSB, maka ada beberapa perbedaan dan perbaikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Ia menjelaskan, ada perbaikan produk, termasuk perbaikan ketentuan aktuaris produk. “Di pertengahan tahun ini kami juga akan menghadirkan produk AJSB Wasirah. Ini adalah produk multiproteksi dan multi-investasi. Kami sudah investasi manajer dan kepala departemen khusus untuk mengelola ini,” jelas Hadry. Penulis : Sakinah Rahmah
16/01/2017 Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera Resmi Beroperasi, Target Premi Rp 400 Miliar http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/16/141500226/asuransi.jiwa.syariah.bumiputera.res mi.beroperasi.target.premi.rp.400.miliar
PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (AJSB) telah resmi beroperasi. Perusahaan ini adalah hasil dari spin off atau pemisahan unit usaha syariah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dan telah memperoleh izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 5 September 2016 lalu. “Proses lahirnya AJSB dimulai dari upaya pemisahan unit usaha syariah menjadi AJSB. Kemudian ada akta pendirian perseroan tanggal 21 April 2016 dan memperoleh keputusan Menteri Hukum dan HAM tanggal 2 Mei 2016,” kata Direktur Utama AJSB Hadry Harahap dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/1/2017). Hadry menjelaskan, UUS AJB Bumiputera sudah beroperasi sejak 2002 lalu. Akan tetapi, spin off diperlukan agar bisnis dapat bergerak lebih lincah dan terakselerasi dengan cepat. Dalam menjalankan usahanya, imbuh Hadry, AJSB memanfaatkan teknologi yang terkini. Dengan demikian, akuisisi nasabah calon pemegang polis dapat dilakukan dengan cepat karena agen dapat menggunakan ponselnya dan kemudian menciptakan akun virtual untuk nasabah. “Kami juga tight up (melekatkan) bisnis dengan BNI Syariah untuk memberi pelayanan cara pembayaran. Karena pada dasarnya di Indonesia rata-rata masih menggunakan cara pembayaran konservatif,” jelas Hadry. Ia menyatakan, hingga akhir tahun 2017 ini, AJSB menargetkan perolehan total premi mencapai Rp 400 miliar. Akan tetapi, sebenarnya target optimistis perolehan total premi AJSB diakui Hadry adalah mencapai Rp 1 triliun. “Total premi kami ditargetkan Rp 400 miliar, tapi target optimis kami Rp 1 triliun itu di tahun ini,” ungkap Hadry. Adapun untuk mencapai target tersebut, AJSB akan melakukan perubahan saluran distribusi. Hadry menyebut, saluran distribusi AJSB akan berubah menjadi kanal distribusi agensi dari yang sebelumnya menganut sistem kantor cabang. Penulis : Sakinah Rahmah
17/01/2017 Sepanjang 2017, AJSB Bidik Premi Rp 400 Miliar http://finansial.bisnis.com/read/20170117/215/620039/sepanjang-2017-ajsb-bidik-premi-rp400-miliar
Bisnis.com,JAKARTA--PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera (AJSB) menargetkan bisa meraup premi sebesar Rp400 miliar sepanjang 2017. Direktur Utama AJSB Hadry Harahap mengatakan pihaknya akan merealisasikan berbagai rencana pengembangan bisnis untuk mencapai target pendapatan premi premi Rp400 miliar sepanjang 2017 atau meningkat jika dibandingkan pendapatan premi ketika masih beroperasi sebagai UUS pada tahun lalu dengan capaian Rp260 miliar. Untuk mencapai target tersebut, dia mengatakan pihaknya telah memasarkan beberapa produk baru, dan melakukan inovasi serta peningkatan kepada produk lama yang dipasarkan ketika masih beroperasi sebagai UUS. “Selain itu, kami juga berencana mengalihkan saluran distribusi dari yang sebelumnya mengandalkan branch office system menjadi saluran agency,” kata Hadry disela grand launching PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera, Senin (16/1/2017). Direktur Pemasaran AJSB M. Slamet mengatakan untuk meningkatkan penjualan dari saluran keagenan, pihaknya akan meningkatkan jumlah tenaga pemasar dari yang sebelumnya 2.600 agen menjadi 6.000 agen. Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan (IKNB Syariah OJK) Moch. Muchlasin mengatakan AJSB mendapatkan izin usaha di bidang asuransi jiwa dengan prinsip syariah sejak 5 September 2016. Dengan diterbitkannya perizinan tersebut, maka AJSB merupakan perusahaan asuransi jiwa pertama yang yang mendapatkan izin beroperasi penuh dengan prinsip syariah sejak diterbitkannya UU No.40/2014 tentang Perasuransian. “Diharapkan dengan langkah spin off[pemisahan] UUS yang dilakukan AJSB ini bisa diikuti oleh perusahaan asuransi lainnya, khususnya perusahaan asuransi jiwa,” ujarnya. Dorongan percepatan spin off UUS dilakukan berdasarkan ketentuan dalam UU No.40/2014 tentang Perasuransian. Beleid itu mewajibkan perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi yang memiliki UUS dengan nilai tabarru dan dana investasi peserta telah mencapai paling sedikit 50%, maka diwajibkan melakukan pemisahan unit usaha syariah selambat-lambatnya 10 tahun sejak UU tersebut diundangkan atau selambat-lambatnya pada akhir tahun 2024. Untuk mendorong percepatan spin off, OJK tengah menyiapkan aturan yang mewajibkan perusahaan asuransi untuk menyampaikan peta jalan (roadmap) terkait rencana pemisahan UUS selambat-lambatnya diserahkan ke OJK pada akhir 2017. Menurutnya, aturan yang awalnya ditargetkan terbit pada tahun lalu itu diperkirakan baru akan diterbitkan pada kuartal pertama tahun ini. Fitri Sartina Dewi
Media Indonesia – 17/01/2017, Hal. 19 Sun Life Ekspansi Ke Kota Lapis Kedua
Indopos – 17/01/2017, Hal. 5 Makin Agresif, Sun Life Garap Kota Lapis Kedua
13/01/2017 Sun Life Bidik Pasar Lapis Kedua pada 2017 http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/13/171536626/sun.life.bidik.pasar.lapis.kedua.pada.2 017
Perusahaan asuransi jiwa PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) pada tahun ini akan fokus mengepakkan sayap bisnisnya ke kota lapis kedua, utamanya yang ada di Kalimantan dan Sulawesi. Presiden Direktur Sun Life Elin Waty mengatakan, tahun lalu perusahaan sudah menggarap pasar Sumatera setelah Jawa. Menurut Elin, ekspansi ke kota lapis kedua dilakukan karena pertumbuhan ekonomi di kota-kota itu cukup tinggi. "Kota-kota lapis kedua banyak yang menjadi penunjang ekonomi. Kami melihat potensi besar. Masyarakat bukan tidak punya uang, hanya belum kenal produk asuransi," kata Elin sebelum membuka acara Year Start 2017 Sun Life di Jakarta Jumat (13/1/2017) di Jakarta. Selain itu, strategi pemasaran ini juga merupakan dukungan terhadap program literasi keuangan pemerintah, dengan literasi keuangan harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Di samping memperluas pasar, kata Elin, Sun Life juga akan mengembangkan bisnis syariah. Saat ini kontribusi bisnis syariah terhadap keagenan sebesar 24 persen. Setiap tahun Sun Life mengucurkan investasi sekitar 15 juta dollar AS untuk pertumbuhan keagenan di Indonesia. Dengan strategi-strategi itu, Elin optimistis Sun Life dapat membukukan kinerja lebih baik tahun ini dibandingkan tahun lalu. Pada kuartal III 2016, Sun Life mencatat pertumbuhan 21 persen secara tahunan (yoy). Sementara itu, Presiden Sun Life Finansial Asia Kevin D Strain menuturkan, besarnya populasi Indonesia menjadi peluang bagi Sun Life untuk terus tumbuh. Meski sekarang belum menjadi kontributor utama, Strain yakin ke depan Indonesia akan menjadi kontributor utama Sun Life di Asia. "Kontribusi terbesar saat ini masih dipegang Hongkong, Filipina, dan India," kata Strain. Elin juga menjelaskan, Program Year Start 2017 mengambil tema Jump to the Future. "Sun Life mempunyai komitmen yang kuat untuk merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan SDM terbaik. Para peserta pada kesempatan ini merupakan tenaga penjual kami yang telah meraih pencapaian yang luar biasa di 2016,” paparnya. “Selama acara ini, kami juga akan meluncurkan sejumlah inisiatif baru di 2017 yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas tenaga penjual dan juga untuk mendorong mereka mengembangkan ketrampilan dan kapasitasnya," tambah Elin. Jalan santai itu akan diikuti sekitar 1.000 tenaga penjual Sun Life dan juga para karyawan serta keluarganya. Penulis : Estu Suryowati
Bisnis Indonesia – 17/01/2017, Hal. 21 Capital Life Perbanyak Pilihan Produk
Bisnis Indonesia – 17/01/2017, Hal. 24 Kerjasama PT Asuransi Indosurya Sukses Dengan PT Bank Mayapada Internasional, Tbk
Bisnis Indonesia – 17/01/2017, Hal. 24 Tugu Re Raup Premi Rp 2,2 Triliun
16/01/2017 Hanwha Life Targetkan Premi Tumbuh 114,28% http://keuangan.kontan.co.id/news/hanwha-life-targetkan-premi-tumbuh-11428
JAKARTA. PT Hanwha Life Insurance punya ambisi besar pada tahun ini. Hanwha menargetkan pertumbuhan premi baru mencapai lebih dari 100% dari pencapaian tahun kemarin.
Life
Chief of Agency and Banacssurance Officer Hanwha Life Henry Januar mengatakan, Hanwha Life mengincar premi baru Rp 450 miliar. Angka ini lebih tinggi 114,28% dari pencapaian tahun 2016 sebesar Rp 210 miliar. Untuk mendukung target tersebut, Henry menyatakan, segmen ritel maupun korporat akan dipacu. Di antaranya lewat perluasan kerjasama, penguatan jaringan, sampai dengan rencana peluncuran sejumlah produk baru. Penambahan jumlah jaringan pemasaran menjadi salah satu rencana Hanwha Life dalam mengembangkan bisnis pada tahun ini. Khususnya adalah untuk lebih menggenjot penetrasi di segmen ritel. Caranya adalah dengan memaksimalkan kinerja dari tenaga agensi yang saat ini jumlahnya 3.100 orang. Hingga akhir tahun lalu, Hanwha baru memiliki 12 kantor pemasaran. Jumlah ini akan ditambah 18 kantor sehingga jaringannya mencapai 29 kantor sampai tutup tahun nanti. "Terdiri dari 18 kantor pemasaran dan 11 general agency office," terang Henry, pekan lalu. Sementara untuk produk baru, tidak semuanya benar-benar dimulai dari nol. Pasalnya ada juga produk yang merupakan pengemasan kembali. Misalnya dengan melakukan penyesuaian benefit sampai perpanjangan usia masuk agar lebih dapat memenuhi kebutuhan pasar. Sementara itu dari sisi pemasaran bancassurance pun akan ditambah menambah lebih banyak mitra. Dengan begitu upaya menggeber premi dari saluran ini bisa lebih mudah direalisasikan. Widia Sjoekri, Chief of Group Business Hanwha Life menambahkan untuk jalur bancassurance juga bakal ditingkatkan dengan merilis produk unitlink. Menurut dia saat ini pemasaran produk proteksi berbalut proteksi lewat kerjasama dengan perbankan terbilang lebih mudah. "Sebab portofolio pasar sudah bisa terbaca," ungkapnya.
Sedangkan untuk segmen pasar korporasi, Widia mengatakan, pihaknya melihat masih banyak potensi yang bisa dimasuki perusahaannya. Terlebih pertumbuhan industri pada berbagai sektor diprediksi akan terjadi di tahun ini. Sehingga diyakini dapat memacu permintaan asuransi. Perusahaan asuransi asal Korea Selatan ini tidak cuma mengincar industri dari investor yang berasal dari kampung halamannya. Namun dapat menjangkau investor lain. Produk yang diandalkan tidak hanya produk asuransi kesehatan. Namun juga beberapa produk lain seperti credit life. Makanya potensi meningkatnya permintaan sejalan dengan proyeksi pertumbuhan kredit di 2017 ini juga turut disasar Hanwha Life. Tahun Ayam Api ini bakal menjadi pijakan besar bagi Hanwha memuluskan kinerja jangka menengah dan jangka panjang. Sebab, perusahaan ini berencana melepas saham ke publik pada 2019. Lewat IPO akan dapat terpenuhi ketentuan soal kepemilikan saham asing. Plus, menguatkan perusahaan dalam persaingan. Reporter Tendi Mahadi
Investor Daily – 17/01/2017, Hal. 16 (Berita Photo) Peluncuran Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera