Bisnis Indonesia – 08/02/2017, Hal. 21 Dana Kelolaan Tembus Rp 30 Triliun
Bisnis Indonesia – 08/02/2017, Hal. 21 Restrukturisasi Pantang Berhenti
Investor Daily – 08/02/2017, Hal. 23 Evergreen Kucurkan Rp 1,1 T Ke AJB Bumiputera 1912
Investor Daily – 08/02/2017, Hal. 23 DPR Bentuk Panja Restrukturisasi AJB Bumiputera
07/02/2017 Komisi XI DPR bentuk Panja Penyelamatan AJB Bumiputera http://www.antaranews.com/berita/611179/komisi-xi-dpr-bentuk-panja-penyelamatan-ajb-bumiputera
Jakarta (ANTARA News) - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, memutuskan untuk membentuk Panitia Kerja Penyelamatan AJB Bumiputera, meskipun upaya restrukturisasi perusahaan asuransi tertua itu telah berjalan sejak pertengahan 2016. "Kita ingin tahu kenapa bisa ada bolong (kerugian/defisit) besar. Jangan-jangan ada tangan jail yg menggunakan uang perusahaan asuransi ini dengan tidak bener," kata Ketua Komisi XI DPR Markus Melchias Mekeng di sela rapat kerja dengan Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta, Selasa. Markus mempertanyakan pengelola statuter bentukan OJK telah melakukan restrukturisasi terhadap AJB Bumiputera (AJBB), namun belum sekalipun berkonsultasi dengan DPR. "Belum ada laporan. Maka itu nanti akan kami bahas di Panja. OJK akan jelaskan ke kita." ujarnya. Panja akan berisi setengah dari total jumlah anggota Komisi XI DPR. "Waktu pembahasan di Panja ini tidak akan cepat-cepat. Persoalan ini tidak mungkin diselesaikan dalam waktu cepat. Kalau memang perlu dilakukan forensik, ya akan dilakukan," ujar dia. Anggota Komisi XI Muhammad Misbakhun mengatakan Panja hanya akan mengawal upaya restrukrisasi yang dilakukan statuter agar sesuai dengan Undang-Undang Perasuransian dan juga Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan. Menurut Misbakhun, proses Panja tidak akan mengganggu upaya restrukturisasi yang sedang dilakukan statuter. Sejak akhir Oktober 2016, OJK mengambil alih manajemen Bumiputera. Direksi dan komisaris Bumiputera dinonaktifkan. OJK menugasi Pengelola Statuter mengambil alih semua wewenang dan fungsi direksi serta dewan komisaris untuk melanjutkan rencana restrukturisasi Bumiputera. Pengambilalihan tersebut buntut dari memburuknya keuangan AJBB. Keuangan AJBB sudah memburuk sejak 2011. Penyebabnya, pendapatan premi AJBB tidak cukup untuk menutupi kewajiban klaim kepada pemegang polis dan biaya. Alhasil aset AJBB terus tergerus dan defisit terus melebar setiap tahunnya.
Menurut data statuter per November 2016, modal dasar AJBB sekitar Rp11,6 triliun, terdiri dari aset finansial Rp5,1 triliun, uang tunai Rp1 triliun dan aset tetap Rp5,5 triliun. Pengelola statuter enggan mengkonfirmasi berapa kewajiban Bumiputera kepada pemegang polis. Namun, defisit AJBB setelah dibandingkan modal tersebut, nyaris mencapai Rp10 triliun hingga 10 tahun ke depan. Konglomerat Erick Thohir dengan konsorsiumnya, menurut OJK, akan menyuntikkan modal tambahan Rp2 triliun melalui cucu usaha AJBB yakni ke PT. Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB), cucu usaha PT. Bumiputera 1912, yang sudah diambil alih oleh investor Evergreen. Pewarta: Indra Arief Pribadi
07/02/2017 Selamatkan AJB Bumiputera, DPR Sepakat Bentuk Panja https://finance.detik.com/moneter/d-3416122/selamatkan-ajb-bumiputera-dpr-sepakat-bentuk-panja
Jakarta - Komisi XI DPR RI menyepakati pembentukan panitia kerja (panja) untuk menyelamatkan Asuransi Jiwa BErsama (AJB) Bumiputera. Kesepakatan ini dibentuk saat menggelar rapat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang penyelamatan AJB Bumiputera. Pembentukan panja awalnya diusulkan oleh beberapa anggota Komisi XI DPR RI di saat masa rapat. Hingga pada akhirnya disepakati pembentukan panja oleh Ketua Komisi XI DPR RI Melchias Marcus Mekeng. "Kita sudah ambil keputusan buat panja dan rapat kita tutup," jelas Mekeng saat menutuup rapat dengan OJK di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (7/2/2017). Panja ini lanjut, Mekeng, akan melakukan investigasi terhadap tidak sehatnya keuangan AJB Bumiputera sehingga merugikan pemegang polis. "Tapi yang harus didalami mungkin kita audit forensik terkait dengan penurunan aset yang begitu tajam," ujar Mekeng. Panja untuk menyehatkan kembali AJB Bumiputera akan didisi oleh setengah dari anggota Komisi XI DPR RI. Pembentukan panja ini sendiri secara resmi dilakukan setelah melakukan rapat internal komisi. "Panja biasanya setengah komisi. Ini kita rapat internal dulu,s etelah itu ditunjuk dan bahas agenda," tutur Mekeng. Dirinya tak bisa memastikan berapa lama kerja panja dalam melakukan investigasi penyebab kerugian yang dialami oleh AJB Bumiputera. "Kita enggak mau cepat-cepat. Persoalan ini enggak mungkin diselesaikan dalam waktu cepat," tutup Mekeng. Ardan Adhi Chandra
07/02/2017 DPR Usul Bentuk Panja Selamatkan AJB Bumiputera https://finance.detik.com/moneter/d-3416075/dpr-usul-bentuk-panja-selamatkan-ajb-bumiputera
Jakarta - Dalam rapat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), salah seorang anggota Komisi XI DPR RI mengusulkan untuk dibentuk panitia kerja (panja) untuk menyelamatkan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera. Saat ini, AJB Bumiputera tengah berada dalam kondisi yang kurang sehat lantaran memiliki jumlah utang yang lebih besar dari asetnya. Anggota Komisi XI DPR RI Johnny Plate mengungkapkan bahwa dirasa perlu dibentuk panja untuk membuat AJB Bumiputera sehat kembali. "Sehingga betul-betul dalam roadmap menyelesaikan permasalahan rumit karena aspek legal menjadi persoalan. Kami berpandangan ini perlu didalami lebih dalam lagi melalui panitia kerja," kata Johnny di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (7/2/2017). Rapat yang digelar sejak pukul 13.45 WIB tak kunjung menemui kesepakatan. Anggota Komisi XI DPR RI lainnya, Mukhamad Misbakhun juga menyatakan hal yang sama. Pembentukan panja diharapkan bisa menyelamatkan asuransi tertua di Indonesia tersebut dan juga para pemegang polisnya. "Saya lebih kepada akhiri rapat ini, membentuk panja. Sehingga apa yang disampaikan nanti di panja itu yang kita sepakati bersama," kata Misbakhun. Sampai saat ini, rapat Komisi XI DPR RI dengan OJK belum menemui kata sepakat. Pada pukul 16.50 WIB, rapat diskors selama lima menit. Ardan Adhi Chandra
07/02/2017 Begini Cara AJB Bumiputera Bisa Dapat Modal Penyelamatan https://finance.detik.com/moneter/d-3416301/begini-cara-ajb-bumiputera-bisa-dapat-modal-penyelamatan
Jakarta - Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera dalam kondisi keuangan tidak sehat. AJB Bumiputera di bawah pengelola statuter masih mencari investor untuk melakukan restrukturisasi utangnya. Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank II Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dumoly Pardede, menyebutkan ada beberapa pilihan untuk penyelamatan asuransi tertua di Indonesia ini. Salah satunya adalah komitmen suntikan modal dari konsorsium Erick Thohir sebesar Rp 2 triliun. Dari komitmen tersebut, uang yang sudah masuk mencapai Rp 1,1 triliun. "Jangan sebut Erick Thohir lah, bilang saja investor. Investor itu ada masuk tapi kan itu bukan sendiri kan beliau, konsorsium. Rp 1,1 triliun memang segitu, sisanya melalui promissory note oleh PT Bumiputera Properti," kata Dumoly di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (7/2/2017). Promissory note alias surat kesanggupan bayar yang akan diterbitkan oleh anak usaha AJB Bumiputera sebesar Rp 3,3 triliun. Penerbitan surat kesanggupan bayar tersebut diterbitkan dengan jangka waktu 3 tahun dan bunga 6,5% per tahunnya. "Rp 3,3 triliun, bunga 6,5% selama 3 tahun," tutur Dumoly. Dumoly menilai suntikan modal tersebut cukup, belum lagi ditambah dengan adanya bagi hasil Bumiputera Life dan premi lanjutan dari PT Asuransi Jiwa Bumiputera yang akan diluncurkan 12 Februari 2017. "Jadi tiga sumbernya, promissory note bunganya dan principalnya, premi lanjutan, sama bagi hasil dari Bumiputera Life," tutup Dumoly. Seperti diketahui, PT Asuransi Jiwa Bumiputera yang akan diluncurkan 12 Februari mendatang bernaung di bawah induk usaha PT Bumiputera 1912. Perusahaan induk tersebut didirikan manajemen AJB Bumiputera untuk keperluan restrukturisasi perusahaan. PT Asuransi Jiwa Bumiputera akan melanjutkan bisnis asuransi dengan mencari pemegang polis baru. Sedangkan, AJB Bumiputera dinonaktifkan dan hanya mengelola pemegang polis yang lama. (wdl/wdl) Ardan Adhi Chandra
07/02/2017 Ketua OJK Cerita Soal AJB Bumiputera yang Merugi Sejak 1998 https://finance.detik.com/moneter/d-3416244/ketua-ojk-cerita-soal-ajb-bumiputera-yang-merugi-sejak1998
Jakarta - Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera saat ini tengah berada dalam keadaan kurang sehat. Jumlah kewajiban yang dimiliki AJB Bumiputera lebih besar daripada jumlah aset yang dimiliki. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad, mengungkapkan kerugian yang dialami oleh AJB Bumiputera lantaran adanya kesalahan manajemen sejak krisis moneter 1998. Selain itu, adanya kesalahan investasi dari AJB Bumiputera yang juga menyumbang kerugian yang dirasakan saat ini. "Utang lebih besar dbanding aset, kenapa itu? Karena kerugian. Kenapa rugi? Karena miss management, dan itu terjadi sejak 1998. Itu sebabkan kerugian, investasi keliru," jelas Muliaman, saat rapat dengan Komisi XI DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/2/2017). Kerugian ini, lanjut Muliaman, kemudian membengkak karena bentuk badan hukum mutual alias usaha bersama. Kerugian ini juga ditakutkan meluas ke pemegang polis, sehingga OJK ikut turun tangan dengan membentuk pengelola statuter sesuai dengan amanat undang-undang. "Di undang-undang OJK dan undang-undang perasuransian sudah jelas amanat OJK. Jadi artinya landasan hukum OJK sudah kuat. Tentu saja penyebab kerugian itu tidak bisa kita biarkan," imbuh Muliaman. Pembentukan pengelola statuter ini sekaligus menstabilkan AJB Bumiputera dan mencari investor untuk merestrukturisasi utangnya. "Jadi ini lebih panjang lagi masalahnya dan ke klaim. Kalau kami tidak mengambil langkah, nanti bisa berkelanjutan," ujar Muliaman. Kabar terakhir, pengusaha nasional, Erick Thohir akan masuk menjadi investor dan menyuntikkan modal Rp 2 triliun ke AJB Buiputera. Modal tersebut diperkirakan akan masuk Maret 2017. (wdl/wdl) Ardan Adhi Chandra
07/02/2017 DPR Gelar Rapat dengan OJK, Bahas AJB Bumiputera https://finance.detik.com/moneter/d-3415853/dpr-gelar-rapat-dengan-ojk-bahas-ajb-bumiputera
Jakarta - Komisi XI DPR RI hari ini menggelar rapat bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rapat kali ini membahas tentang Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera. Rapat kali ini dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon, serta Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti Soetiono. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi XI Melchias Markus Mekeng. Rapat dimulai pada pukul 13.45 WIB. Tak lama berselang, OJK meminta rapat kali ini dilakukan secara tertutup. Tentu anggota Komisi XI DPR RI perlu menimbang beberapa alasan mengapa rapat harus dilakukan secara tertutup. "Ada beberapa pilihan apabila dilakukan secara tertutup akan menimbulkan banyak pertanyaan tidak terjawab," kata Anggota Komisi XI DPR RI Johnny Plate. Jejak pendapat pun berlangsung sekitar 15 menit hingga akhirnya diputuskan untuk diskors 10 menit. "Kita skors 10 menit," kata Ketua Komisi XI Melchias Markus Mekeng. Rapat kali ini membahas tentang penyelamatan AJB Bumiputera. Komisi XI DPR RI ingin mengetahui lebih jelas mengenai skema penyelamatan asuransi tertua di Indonesia tersebut. Ardan Adhi Chandra
Harian Kontan – 08/02/2017, Hal. 24 Bikin Tim Panja, Parlemen Kawal AJBB
WARTA EKONOMI 08/02/2017 Komisi XI Bentuk Panja Penyelematan AJB Bumiputera http://wartaekonomi.co.id/read129954/komisi-xi-bentuk-panja-penyelematan-ajb-bumiputera.html
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (7/2/2017), memutuskan untuk membentuk Panitia Kerja Penyelamatan AJB Bumiputera, meskipun upaya restrukturisasi perusahaan asuransi tertua itu telah berjalan sejak pertengahan 2016. "Kita ingin tahu kenapa bisa ada 'bolong' (kerugian/defisit) besar. Jangan-jangan ada tangan jail yg menggunakan uang perusahaan asuransi ini dengan tidak bener," kata Ketua Komisi XI DPR Markus Melchias Mekeng di sela rapat kerja dengan Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta, Selasa (7/2/2017). Markus mempertanyakan pengelola statuter bentukan OJK telah melakukan restrukturisasi terhadap AJB Bumiputera (AJBB), namun belum sekalipun berkonsultasi dengan DPR. "Belum ada laporan. Maka itu nanti akan kami bahas di Panja. OJK akan jelaskan ke kita." ujarnya. Panja akan berisi setengah dari total jumlah anggota Komisi XI DPR. "Waktu pembahasan di Panja ini tidak akan cepat-cepat. Persoalan ini tidak mungkin diselesaikan dalam waktu cepat. Kalau memang perlu dilakukan forensik, ya akan dilakukan," ujar dia. Anggota Komisi XI Muhammad Misbakhun mengatakan Panja hanya akan mengawal upaya restrukrisasi yang dilakukan statuter agar sesuai dengan Undang-Undang Perasuransian dan juga Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan. Menurut Misbakhun, proses Panja tidak akan mengganggu upaya restrukturisasi yang sedang dilakukan statuter. Sejak akhir Oktober 2016, OJK mengambil alih manajemen Bumiputera. Pengambilalihan tersebut buntut dari memburuknya keuangan AJBB. Keuangan AJBB sudah memburuk sejak 2011. Penyebabnya, pendapatan premi AJBB tidak cukup untuk menutupi kewajiban klaim kepada pemegang polis dan biaya. Alhasil aset AJBB terus tergerus dan defisit terus melebar setiap tahunnya. Menurut data statuter per November 2016, modal dasar AJBB sekitar Rp11,6 triliun, terdiri dari aset finansial Rp5,1 triliun, uang tunai Rp1 triliun dan aset tetap Rp5,5 triliun. Pengelola statuter enggan mengkonfirmasi berapa kewajiban Bumiputera kepada pemegang polis. Konglomerat Erick Thohir dengan konsorsiumnya, menurut OJK, akan menyuntikkan modal tambahan Rp2 triliun melalui cucu usaha AJBB yakni ke PT. Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB), cucu usaha PT. Bumiputera 1912, yang sudah diambil alih oleh investor Evergreen. (Ant)
Wartakota – 08/02/2017, hal. 13 Limit Proteksi Hingga Rp 10 M
Harian Kontan – 08/02/2017, Hal. 24 Target Premi Jiwasraya
07/02/2017 Asuransi Menjajakan Produk Fixed Return http://keuangan.kontan.co.id/news/asuransi-menjajakan-produk-fixed-return
JAKARTA. Persaingan bisnis mendorong perusahaan asuransi kreatif menjajakan produk. Seperti dengan memberi tawaran imbal hasil tetap alias fixed return. Salah satunya PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) menjual produk bernama Wal Invest memberi imbal hasil tetap 7,5%-9,75% per tahun tergantung tenor. Edwin, Marketing Wanaartha Life menjelaskan, produk Wal Invest sudah ada sejak 2008. Nasabah Wal Invest, ritel hingga dana pensiun. Ini merupakan satu-satunya produk fixed return Wanaartha Life. Skema investasinya perpaduan tabungan dan asuransi. Investasi tersebut dikelola empat manajer investasi yakni PT Schroder Investment Management, PT BNP Paribas Investment Partners, PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT First State Investments Indonesia. "Minimal investasi awal Rp 100 juta. Nasabah akan mendapatkan uang pertanggungan maksimal Rp 2 miliar," terang Edwin. Wanartha juga bekerjasama perusahaan reasuransi. Ini untuk membagi risiko bila terjadi musibah. Apabila musibah terjadi, maka uang investasi nasabah cair 100% plus bunga dan uang pertanggungan maksimal Rp 2 miliar. PT Indolife Pensiontama juga memiliki produk Study Save Plus. Produk dwiguna (endowment) ini menawarkan investasi dalam simpanan rupiah dan dollar AS. Investasi minimum pada Study Save Plus Rp 25 juta dengan tenor tiga bulan hingga tiga tahun. Adapun bunga yang disuguhkan 6%-9,88% per tahun tergantung tenor dan minimal investasi. Selain menawarkan bunga, nasabah juga mendapatkan manfaat lain berupa cash back dan asuransi jiwa. Laurisa Wolff, Call Center Executive PT Indolife Pensiontama mengatakan, Study Save Plus menawarkan dua opsi investasi yakni khusus dan lock. "Opsi khusus bunga ditransfer tiap tiga bulan. Dan opsi lock bunga ditransfer saat jatuh tempo," imbuh Laurisa. Dumoly Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank II OJK akan mengecek legalitas produk-produk seperti ini. Reporter Dina Farisah
WARTA EKONOMI 07/02/2017 Awal Tahun 2017, Astra Life Raih Dua Penghargaan Sekaligus http://wartaekonomi.co.id/read129859/awal-tahun-2017-astra-life-raih-dua-penghargaansekaligus.html
PT Astra Aviva Life (Astra Life) meraih penghargaan di dua acara yang berbeda pada bulan Januari 2017 lalu. Penghargaan pertama adalah Special Mention as Potential Brand Award 2017 untuk kategori asuransi jiwa di ajang Indonesia Prestige Brand Award (IPBA) 2017 yang diadakan oleh Majalah Warta Ekonomi, yang memberikan penghargaan kepada brand-brand terbaik di Indonesia yang memiliki awareness tinggi melalui IPBA 2017. Pemilihan brand terbaik ini dilakukan berdasarkan riset & survey Warta Ekonomi bekerjasama dengan JAKPAT, penyedia layanan mobile survey online di bulan Desember 2016 kepada 3.000 responden yang tersebar di Jabodetabek & 5 kota besar di seluruh Indonesia. Berdasarkan Penilaian Riset IPBA 2017, Astra Life mendapatkan Special Mention as Potential Brand Award 2017 karena memiliki Convertion Rate yang berpotensi untuk terus meningkat & tingginya tingkat daya tarik konsumen terhadap brand Astra Life. Presiden Direktur Astra Life, Auddie A. Wiranata mengatakan, Penghargaan ini tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat serta media dalam upaya keras perusahaan untuk menghadirkan asuransi jiwa dengan premis serta perspektif yang berbeda. "Astra Life sadar bahwa asuransi adalah bisnis yang tidak berwujud/intangible, sehingga cara paling ampuh agar bisa diterima pasar adalah dengan membangun brand dan membuatnya lebih relevan." ujarnya dalam keterangan resminya yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa (7/2/2017). Dengan mengangkat pesan positif, lanjutnya, "Love Life. Astra Life memasarkan produk dan layanannya dengan nama brand “Astra Life powered by Aviva” dan memposisikan diri sebagai “Asuransinya orang Indonesia untuk mencintai hidup” dengan pendekatan pemasaran yang mengkomunikasikan pesan positif yang mendorong masyarakat Indonesia untuk mencintai hidup. Menikmati hari ini, berani bermimpi, dan mewujudkan mimpinya." tambahnya. “Kami amat menghargai sambutan masyarakat maupun media terhadap brand Astra Life dan sangat bersyukur bisa mendapatkan pengakuan yang sangat besar serta berdiri bersama-sama dengan respectable brand lainnya yang sudah sangat dikenal dan menjadi bagian penting di hati masyarakat Indonesia, walaupun kami baru melangkah selama 2 tahun sejak diluncurkan bulan November 2014”.
Penghargaan kedua yang diterima oleh Astra Life adalah STAR PARTNER AWARD dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Group yang merupakan salah satu diantara lebih dari 750 rekanan rumah sakit yang menjadi mitra bisnis Astra Life. Penulis : Vicky Fadil
07/02/2017 Sri Mulyani: Pemerintah Jangan Sebabkan Ketidakpastian Ekonomi http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/02/07/115141826/sri.mulyani.pemerintah.jangan.sebab kan.ketidakpastian.ekonomi
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa stabilitas dan konsistensi kebijakan pemerintah menjadi hal yang tak boleh diabaikan pada tahun ini. Menurut dia, hal itu penting untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tahun ini. "Pemerintah tidak menjadi faktor yang menyebabkan ketidakpastian," kata wanita yang akrab disapa Ani itu, di Jakarta, Selasa (7/2/2017). Seperti diketahui, sepanjang 2016, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen.Meskipun tak mencapai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P), namun laju perekonomian naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 4,79 persen. Oleh sebab itu, Ani berharap stabilitas dan konsistensi kebijakan pemerintah kembali dapat mendorong perekonomian Indonesia di 2017 ini. Dengan adanya stabilitas dan konsistensi kebijakan pemerintah, Ani berharap pertumbuhan konsumsi nasional dapat terjaga seperti rata-rata pertumbuhannya 10 tahun terakhir, yakni sekitar 5 persen. Dari sisi investasi, Ani optimistis tahun ini akan lebih besar dibandingkan tahun lalu. Optimisme tersebut didasarkan pada proyeksi pertumbuhan kredit menurut Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dua lembaga tersebut memproyeksi pertumbuhan kredit di tahun ini akan tumbuh lebih tinggi dibanding tahun lalu. Selain iru, pasar modal yang cukup kondusif juga dapat menjaga momentum investasi. "Kemudian dari BUMN, Penyertaan Modal Negara yang kita berikan dua tahun berturut-turut, 2015-2016, diharapkan di 2017 ini menunjukkan hasilnya," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu. Terakhir, dari sisi ekspor, Ani berharap dinamika politik global tidak mengganggu permintaan produk dan komoditas ekspor dari Indonesia. "Secara umum kinerja perekonomian 2016 sudah memberikan banyak sinyal positif meskipun suasana internasional menekan kita. Kita ingin menjaga momentum positif itu," pungkasnya. Penulis : Estu Suryowati
06/02/2017 Sri Mulyani: UU Tak Melarang Politisi Jadi Dewan Komisioner OJK http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/02/06/154500126/sri.mulyani.uu.tak.melarang.politisi.ja di.dewan.komisioner.ojk
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai tidak masalah ada politisi yang ikut mendaftar sebagai calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan. Sebab, Undang-undang yang ada tidak melarang hal tersebut. "Kita kan menyaring sesuai yang ada di peraturan perundang-undangan. Undang-undang tidak melarang," kata Ketua Pansel Dewan Komisioner OJK Sri Mulyani, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/2/2017). Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, mengatakan enggan mengomentari terkait kemungkinan konflik kepentingan. Hal yang terpenting setiap calon yang mendaftar bisa memenuhi berbagai syarat yang telah ditetapkan oleh panitia seleksi, mulai dari tahap administrasi, kesehatan, psikologi, dan wawancara sebelum nantinya diajukan ke Presiden dan DPR. Sri menambahkan, nantinya masukan dari masyarakat juga akan dipertimbangkan dalam proses seleksi. Begitu juga masukan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Waktu pendaftaran Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 telah ditutup pada 2 Februari 2017 kemarin. Ratusan peminat tercatat sudah mendaftarkan diri. Pendaftaran calon Anggota Dewan Komisioner OJK dibuka pada 17 Januari 2017 secara online melalui laman www.seleksidkojk.Kemenkeu.go.id selama 12 hari kerja dan ditutup pada 2 Februari 2017 pukul 24.00 WIB. Jumlah pendaftarnya mencapai 843 orang, tetapi yang laporan administrasinya lengkap hanya mencapai 174 orang. Seleksi dibagi empat tahap yaitu tahap 1 administrasi, tahap 2 penilaian makalah, rekam jejak, dan masukan masyakarat, tahap 3 assesment dan tes kesehatan, dan tahap 4 afirmasi atau wawancara. Setelah itu, Pansel akan memilih 21 nama calon untuk disampaikan kepada Presiden dan akan disaring menjadi 14 nama untuk diajukan kepada DPR guna menjalani proses uji kepatutan dan kelayakan. Nantinya, Presiden akan menetapkan 7 nama sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 yang pelantikannya akan dilakukan pada 21 Juli 2017 mendatang. Masa jabatan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan akan habis pada 23 Juli 2017.