Harian Kontan – 09/05/2017, Hal. 24 Imbal Hasil Unitlink Saham Masih Jagoan
08/05/2017 Jajaran Unitlink Campuran Dengan Return Terbesar http://keuangan.kontan.co.id/news/jajaran-unit-link-campuran-dengan-return-terbesar
JAKARTA. Jenis unitlink campuran mencatatkan kinerja yang positif hingga empat bulan pertama tahun ini. Masih menggeliatnya transaksi di bursa saham dan surat utang menjadi pemicu imbal hasil menanjak. Sejumlah produk unit link campuran bertengger di posisi teratas sebagai pemberi imbal hasil terbesar. Dari data Infovesta Utama, Carlink Pro Flexy besutan PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) menempati produk paling moncer dengan imbal sebesar 9,53%. Di belakangnya ada PRU link Rupiah Managed Fund Plus dari PT Prudential Life Assurance dengan imbal hasil 7,18%. Lalu, CIGNA Capital Link 6 dari PT Asuransi Cigna yang memberi imbal hasil sebesar 6,52%. Prudential kembali menempatkan salah satu produknya, PRU link Rupiah Managed Fund di jajaran pemberi imbal hasil terbesar. Sejajar dengan BPLink Dana Prestasi IDR dari AJB Bumiputera, kedua produk ini sama-sama memberi imbal hasil sebesar 6,41%. Antonius Probosanjoyo Direktur CAR mengatakan, pihaknya memang mengandalkan produk unitlink campuran untuk bersaing di pasar unitlink. Menurutnya, mayoritas nasabah unitlink di CAR, lebih memilih unit link campuran dan pendapatan tetap. "Imbal yang bisa didapat nasabah memang akan lebih aman dalam jangka panjang namun imbalnya tetap menarik," katanya. Dari data Infovesta, secara keseluruhan rata-rata imbal dari unit link campuran hingga bulan April sendiri menyentuh angka 3,74%. Sedangkan per Maret, imbalnya hanya sebesar 2,80%. Reporter Tendi Mahadi
08/05/2017 Ini Unitlink Pendapatan Tetap Berkinerja Terbaik http://keuangan.kontan.co.id/news/ini-unitlink-pendapatan-tetap-berkinerja-terbaik
JAKARTA. Infovesta Utama mencatat kinerja unitlink pendapatan tetap masih menanjak. Secara ratarata, unitlink pendapatan tetap memberi imbal hasil sebesar 3,25% pada April 2017. Sedangkan per Maret, rata-rata imbal hasil unitlink jenis ini mencapai 2,81%. Dari data yang dihimpun Infovesta, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesiabercokol di posisi paling atas sebagai pemberi imbal terbesar. Dua produk Manulife, Manulife Pendapatan Tetap Korporasi dan Manulife Pendapatan Tetap Negara menempati posisi satudua. Keduanya masing-masing mencatatkan imbal hasil sebesar 6,63% dan 6,55%. GroupLink Fixed Income Fund dari PT Asuransi Allianz Life Indonesia menempati posisi ketiga dengan imbal hasil sebesar 6,39%. Selanjut, produk IDR Fixed Income Fund racikan PT AIA Financial yang mencatatkan imbal hasil sebesar 6,29%. Dan posisi lima besar dilengkapi oleh PT Asuransi Cigna lewat produk CIGNA Fixed Income yang mencatatkan imbal hasil 6,25%. Senior Research Analyst Infovesta Praska Putrantyo menyebut, kinerja unitlinkpendapatan tetap tertopang masih bergairahnya pasar surat utang hingga bulan April 2017. Misalnya, terlihat dari kepemilikan investor asing di SUN yang bertambah sebanyak Rp 22 triliun selama April lalu. Sedari awal tahun hingga April 2017, Infovesta Government Bond Index mencatatkan kinerja pertumbuhan sebesar 4,50%. Di periode yang sama, Infovesta Corporate Bond Index juga naik 2,64%. Reporter Tendi Mahadi
Bisnis Indonesia – 09/05/2017, Hal. 21 Aset Tumbuh 41% Didorong Premi
Bumiputera PR Besar OJK Majalah Investor – Edisi Mei, Hal. 22
Majalah Infobank – Edisi Mei, Hal. 40 Solusi Asuransi Kesehatan Kumpulan Dari Allianz
08/05/2017 KINERJA ASURANSI JIWA: Premi BCA Life Tumbuh 77% http://finansial.bisnis.com/read/20170508/215/651766/kinerja-asuransi-jiwa-premi-bca-life-tumbuh-77
Bisnis.com,JAKARTA — Pendapatan premi PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp95,3 miliar atau tumbuh 77% jika dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama BCA Life Christine Setyabudhi mengungkapkan pertumbuhan premi pada tahun ini ditopang oleh upaya perluasan produk dan mitra untuk memasarkan produk asuransi jiwa. Menurutnya, perusahaan masih akan mengandalkan produk asuransi jiwa tradisional untuk mencapai target pertumbuhan premi. Berdasarkan laporan keuangan unaudited kuartal I/2017 BCA Life, tidak hanya perolehan premi yang tumbuh signifikan, tetapi total aset perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 41,73% yaitu dari Rp295,07 miliar menjadi Rp418,22 miliar. “Sejalan dengan pertumbuhan bisnis, kami targetkan aset BCA Life bisa mencapai Rp700 miliar atau tumbuh signifikan jika dibandingkan jumlah aset pada tahun lalu,” kata Christine, Senin (8/5/2017). Peningkatan juga dicatatkan dari sisi hasil investasi, per Maret 2017 hasil investasi perseroan mencapai Rp3,75 miliar atau naik 7,44% jika dibandingkan hasil investasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp3,49 miliar. Pertumbuhan hasil investasi didorong oleh diversifikasi atau pengembangan portofolio investasi perusahaan. Pada kuartal I/2016, jumlah investasi BCA Life tercatat sebesar Rp209,04 miliar. Sejumlah dana investasi tersebut hanya ditempatkan pada dua instrumen investasi yaitu instrumen deposito dan surat berharga negara (SBN). Akan tetapi, pada tahun ini perseroan mengembangkan portofolio investasi dengan menyasar instrumen surat utang korporasi dan sukuk korporasi, serta reksa dana. Pada kuartal I/2017 jumlah investasi perusahaan naik menjadi Rp295,84 miliar. Dari jumlah tersebut, penempatan investasi terbesar berada pada surat utang korporasi dan sukuk korporasi yang mencapai Rp119,33 miliar. Kemudian, investasi pada instrumen deposito Rp113,55 miliar, SBN Rp52,94 miliar, dan reksa dana Rp10,01 miliar. Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total pendapatan industri asuransi jiwa per Maret 2017 mencapai Rp40,92 triliun atau tumbuh 21,2% jika dibandingkan jumlah pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp33,76 triliun. Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan pendapatan industri ditopang oleh pendapatan premi yang meningkat signifikan. Sampai dengan Maret 2017, pendapatan premi asuransi jiwa mencapai Rp33,14 triliun atau naik 27,6% jika dibandingkan capaian pada Maret 2016 yang mencapai Rp25,97 triliun. Kendati, pendapatan premi mencatatkan pertumbuhan, tetapi hasil investasi industri asuransi jiwa pada kuartal pertama tahun ini justru mencatatkan penurunan. Hasil investasi asuransi jiwa per Maret 2017 mencapai Rp6,54 triliun atau turun sekitar 5,35% jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yaitu Rp6,91 triliun. Oleh :Fitri Sartina Dewi
Bisnis Indonesia – 09/05/2017, Hal. 21 (Berita Photo) Pendapatan Premi