OPTIMALISASI TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN DANA BOS DI SD NEGERI JOGLO SURAKARTA TAHUN 2015/2016 Siti Supeni dan Yusuf Dosen FKIP UNISRI Surakarta Abstrak Tujuan Penelitian untuk: (1) Mendiskripsikan pelaksanaan program kegiatan sekolah Dasar (SD) terhadap pengelolaan BOS di SD Negeri Joglo Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. (2) Mengetahui optimalisasi partisipasi komite sekolah/masyarakat dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang memiliki peran paling penting dalam jenjang pendidikan dasar, melalui program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia pelaksanaan program wajib belajar, telah berjalan sejak tahun 2004 namun belum juga memadai sesuai dengan keinginan dan harapan kemajuan sekolah. (Irfan 8 Juni 2011). Metode penelitian dengan deskriptif kualitatif (Sugiyono, 2006: 295) teknik dan pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder. Data primer berupa informasi mengenai informant, (site inspection), terdiri dari para anggota komite sekolah/orang tua/wali murid SD Negeri Joglo Kadipiro Banjarsari Surakarta dan stake holders terkait. Teknik pengumpulan data melalui: a.Participant observation); b.Focus Group Discussion, c. n-depth interview, d, Documentary study). Hasil penelitian berdasarkan survey dan wawancara mendalam secara bertahap di (SD) Joglo Kadipiro Kecamatan Banjarsari Surakarta yang dipimpin oleh kepala sekolah Kustinah, S.Pd, M.Pd, bahwa SD yang dipimpinnya dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses pendidikan dan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan sejumlah 477 siswa di SD Joglo Kadipiro, sejumlah 12 kelas paralel dari kelas 1a dan 1b sampai dengan kelas 6a dan 6b, belum cukup untuk memenuhi standart prasarana dan sarana sekolah tersebut, bila bergantung pada dana BOS dari pemerintah kota Surakarta, maka perlunya optimalisasi peran Komite Sekolah menggali usaha lain sesuai dengan Permendiknas No 37/2010 tentang Juknis Dana BOS 2011, bahwa sekolah harus mempublikasikan dana BOS yang dikelolanya. Kata Kunci: Komite Sekolah, Bantuan Operasional Sekolah (BOS). A. PENDAHULUAN Sekolah Dasar memiliki peran paling
penting
jenjang
membawa perubahan ke arah yang
pada
lebih baik untuk negara ini. Kebijakan
menjadi
wajib belajar 9 (Sembilan tahun) yang
landasan/dasar tempat untuk menempa
dikeluarkan pemerintah menjadi bukti
generasi-generasi
akan adanya komitmen yang kuat dari
pendidikan
dasar,
Sekolah
Dasar
dalam
diharapkan di kemudian hari akan
khusunya (SD)
bangsa
yang
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
236
pemerintah untuk memajukan bangsa
dinamis dan optimal sesuai dengan visi
ini melalui sekolah-sekolah. Dana
dan misi sekolah dasar.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Sekolah
belum
adalah program pemerintah yang pada
dalam
dasarnya untuk penyediaan pendanaan
Sebagaimana termaktub dalam UU No.
biaya
14/2008
tentang
Informasi
adalah
satuan
operasi
nonpersonalia
pendidikan
dasar
bagi
sebagai
pelaksana program wajib belajar. Dana
Bantuan
Operasional
pengelolaan
transparan dana
BOS.
Keterbukaan termasuk
dalam
kategori badan publik yang memiliki kewajiban
untuk
mempublikasikan
Sekolah (BOS) telah berjalan sejak
anggaran yang dikelolanya baik yang
tahun 2004 lalu dengan mekanisme
berasal
penyaluran langsung dari pemerintah
swadaya masyarakat. Sampai saat ini
(pusat) ke masing-masing sekolah (SD
sekolah masih tertutup dalam hal
dan SMP) seantero Indonesia. Pada
tersebut. Dalam Permendiknas No
tahun
2011).
37/2010 tentang Juknis Dana BOS
Inspektorat akan turut serta mengawasi
2011 secara jelas menyebutkan bahwa
demikian juga BPK dan BPKP pasti
sekolah harus mempublikasikan dana
akan melakukan pemeriksaan pula.
BOS
Disamping
itu,
peruntukannya (RKAS). Namun pada
mengawasi
juga
2011.(Irfan
8
Juni
peran
masyarakat
APBD,
yang
APBN
dikelolanya
dan
beserta
semakin
kenyataannya sebagaimana terdapat
mudah sebab besaran alokasi dana
temuan di lapangan sampai saat ini
BOS masuk dalam dokumen APBD
belum
yang
publik.
mempublikasikan RKAS-nya di papan
Pendididkan sekolah dasar (SD) sangat
informasi sekolah. (RokhmadMunawir
esensial bagi perkembangan anakn
Staf Program PATTIRO Surakarta, 16
dalam
Juli 2012)
dapat
menjadi
dari
diakses
memfasilitasi
oleh
perkembangan
dan belajar anak sejak usia 6 tahun
ada
Berdasarkan
sekolah
pra
yang
survey di
sampai 12 tahun melalui penyediaan
sekolah dasar (SD) Joglo Kadipiro
berbagai sarana dan prasarana (fasilitas
Kecamatan
pendidikan), pengalaman dan rangsang
tanggal 27 juli 2015, dengan ibu Niken
yang
mengembangkan,
Febrinakusuma,S.Pd, salah satu guru
terpadu, dan menyeluruh sehingga
dan ibu Kustinah, S.Pd, selaku kepala
anak (siswa) berkembang secara sehat,
sekolah, mengatakan bahwa SD yang
bersifat
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Banjarsari
Surakarta
dipimpinnya melakukan kegiatan yang 237
berkaitan dengan proses pendidikan
pengendalian
dan pembelajaran
kecerdasan,
untuk memenuhi
diri, akhlak
kepribadian, mulia,
serta
kebutuhan sejumlah 477 siswa di SD
keterampilan yang diperlukan dirinya,
Joglo Kadipiro, sejumlah 12 kelas
masyarakat, bangsa dan negara. (UU
paralel dari kelas 1a dan 1b sampai
RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
dengan kelas 6a dan 6b, belum cukup
Pendidikan Nasional, pasal 1. Dana
untuk memenuhi
standart prasarana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
dan sarana di sekolah tersebut, bila
diberikan untuk operasional masing–
bergantung pada dana BOS yang
masing sekolah dan tidak diberikan
diterima
kota
kepada masing–masing siswa. Besar
sangatdiperlukannya
biaya satuan BOS yang diterima
partisipasi
sekolah dihitung berdasarkan jumlah
masyarakat/komite sekolah terhadap
siswa dengan ketentuan: SD/SDLB:
pengelolaan dana bantuan operasional
Rp.580.000,00/siswa/
sekolah (BOS) di SD Negeri Joglo
Permendikbud RI No 51 Tahun 2011
Kadipiro Banjarsari Surakarta untuk
tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
tahun ajaran 2015/2016,
partisipasi
BOS dan Laporan Keuangan BOS
masyarakat /komite sekolah agar lebih
tahun Anggaran 2012 Bab V halaman
optimal.
17 s.d 22 sudah diatur penggunaan
dari
Surakarta,
pemerintah
optimalisasi
Pendidikan
secara
tahun.
Pada
umum
kegiatan yang boleh dibiayai dari
adalah segala upaya yang direncanakan
Dana BOS dan larangan penggunaan
untuk mempengaruhi orang lain baik
Dana BOS.
individu, kelompok, atau masyarakat
Komite
sekolah merupakan
sehingga mereka melakukan apa yang
nama baru pengganti Badan Pembantu
diharapkan oleh pelaku pendidikan.
Penyelenggara
(Soekidjo Notoatmodjo. 2003: 16).
Secara
(Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
tersebut
Nasional
Pendidikan
perbedaan yang membedakan hanya
usaha sadar dan terencana
terletak pada pengoptimalan peran
untuk mewujudkan suasana belajar
serta masyarakat dalam mendukung
dan proses pembelajaran agar peserta
dan mewujudkan mutu pendidikan.
didik secara aktif mengembangkan
Komite Sekolah adalah badan mandiri
potensi
yang mewadahi peran serta masyarakat
adalah
2002:
dirinya
263).
untuk
memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Pendidikan
substansial tidak
kedua
begitu
(BP3). istilah
mengalami
dalam rangka meningkatkan mutu, 238
pemerataan, dan efisiensi pengelolaan
demokratis
pendidikan di satuan pendidikan, baik
dan
pada pendidikan pra sekolah, jalur
bermutu
pendidikan
sekolah
(Kepmendiknas nomor: 044/U/2002).
pendidikan
di
maupun
pelayanan di
penyelenggaraan pendidikan
satuan
yang
pendidikan
sekolah
Program Bantuan Operasional
(Kepmendiknas nomor: 044/U/2002).
Sekolah (BOS) mulai tahun 2011
Peran
mengalami perubahan dari dana APBN
Komite
luar
jalur
dalam
Sekolah
berikut:(1) Pemberi
sebagai
pertimbangan
menjadi
dana
perimbangan
yang
(advisory agency) dalam penentuan
dilakukan melalui mekanisme transfer
dan pelaksanan kebijakan pendidikan
ke daerah. Mardiasmo (dalam Idhar
di satuan pendidikan. (2) Pendukung
Yahya, 2006: 28), akuntabilitas publik
(supporting
keuangan daerah adalah pemberian
agency),
baik
yang
berwujud finansial, pemikiran, maupun
informasi
tenaga
penyelenggaraan
(disclosure) atas aktivitas dan kinerja
pendidikan di satuan pendidikan. (3)
keuangan daerah kepada semua pihak
Pengontrol (controlling agency) dalam
yang
rangka transparansi dan akuntabilitas
sehingga hak-hak public, yaitu hak
penyelenggaraan
keluaran
untuk tau (right to know), hak untuk
pendidikan di satuan pendidikan. (4)
diberi informasi (right to be kept
Mediator antara pemerintah (eksekutif)
information), dan hak untuk didengar
dengan
dalam
dan
masyarakat
pendidikan
dan
berkepentingan
pengungkapan
(stakeholder)
di
satuan
aspirasinya (right to be heard and to be
(Kepmendiknas
nomor:
listened to) dapat terpenuhi. Susanto,
044/U/2002).
Widodo, Widyaningsih, (2011) dalam
TujuanPembentukan Komite Sekolah adalah:(1)Mewadahi
dan
jurnalnya Pelaksanaan
tentang Bantuan
Akuntabilitas Operasional
menyalurkan aspirasi serta prakarsa
Sekolah (Bos) Di Sekolah Dasar
masyarakat
melahirkan
Negeri Kota Semarang, mengatakan
kebijakan operasional dan program
bahwa hasil penggunaan dana BOS di
pendidikan di satuan pendidikan. (2)
SDN di Kota Semarang sudah sesuai
Meningkatkan
dengan petunjuk teknis pengelolaan,
peran
serta
dalam
tanggung jawab dan masyarakat
dalam
namun ketentuan mengenai komponen
penyelenggaraan pendidikan di satuan
yang boleh dan tidak boleh didanai
pendidikan. (3) Menciptakan suasana
oleh BOS tidak bisa dilaksanakan
dan kondisi transparan, akuntabel, dan Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
secara konsisten oleh sekolah. 239
Hal senada diperkuat penelitian
mengetahui
secara
terbuka
dan
yang dilakukan Wijaya, (2009) dalam
menyeluruh atas pertanggungjawaban
jurnal
berjudul
pemerintah dalam pengelolaan sumber
Keuangan
daya yang dipercayakan kepadanya
penelitianya
yang
Implikasi
Manajemen
Sekolah
Terhadap
Kualitas
dan
ketaatannya
pada
peraturan
Pendidikan, studi ini 5 memberikan
perundang-undangan, KK, SAP (dalam
penjelasan
Abdul Hafiz Tanjung, hal.3).
bahwa,
setiap
pada
dasarnya
sekolah
sudah
Peraturan Menteri Pendidikan
menyelenggarakan sistem pengelolaan
Nasional Republik Indonesia No 24
keuangan yang baik, tetapi kadar
Tahun 2007 tentang Standar Sarana
substansi
dan
pelaksanaannya
beragam
Prasarana
untuk
Sekolah
antara sekolah yang satu dengan
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
sekolah yang lainnya.
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Helkis (2009) dalam jurnalnya
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
yang berjudul Efektifitas Penggunaan
Menengah
Dana
(SMA/MA). (2)
Di
MTS
Negeri
Lipatkain
Atas/Madrasah
Aliyah
Peraturan Menteri
Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten
Pendidikan
Kampar
Indonesia No 40 Tahun 2008 tentang
menyebutkan
bahwa
Nasional
sedikitnya ada empat hal yang harus
Standar
diperhatikan dalam penggunaan dana
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
BOS
dan
yaitu,
efisien,
efektifitas,
transparansi dan akuntabilitas. dalam
Idhar
transparansi
Yahya
Katz
(2006:28),
merupakan
proses
Sarana
Republik
Madrasah
(MAK).
(3)
Pendidikan
Prasarana
untuk
Aliyah
Kejuruan
Peraturan
Menteri
Nasional
Indonesia Nomor
Republik
33
Tahun
demokrasi yang esensial dimana setiap
2008 tentang Standar Sarana Prasarana
warga Negara dapat melihat secara
untuk Sekolah Luar Biasa.
terbuka dan jelas atas aktivitas dari
Penelitian
terdahulu
yang
pemerintah
mereka
daripada
pernah dilakukan oleh ketua peneliti
membiarkan
aktivitas
tersebut
adalah sebagai berikut: (1) Siti Supeni.
Transparansi
2013, Analisis Optimalisasi Faktor-
dirahasiakan.
memberikan informasi keuangan yang
faktor
terbuka dan jujur kepada masyarakat
Pendidikan
berdasarkan
Lingkungan
pertimbangan
bahwa
masyarakat memiliki hak untuk Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Sebagai
Sumber
Belajar
Terhadap
Karakter dan
Kearifan
Pemoderasi
Pada
Dengan Lokal Siswa 240
SMA/SMK Kabupaten Wonogiri. (2)
Melalui Tembang
Siti Supeni, 2013, Pengaruh Sumber
Sebagai
Belajar
Pendidikan
Terhadap
Pemahaman
Dolanan
Penguatan Karakter
Pendidikan Karakter Mahasiswa FKIP
Sekolah
Unisri, 2013, Strategi Pengembangan
Laweyan Di Surakarta.
model
Pendidikan
Karakter
Pembelajaran
Jawa
Nilai-nilai Pada
Siswa
Dasar Bumi 2 No 205
Pada
Pendidikan
B. METODE PENELITIAN
Kewarganegaran di Sekolah Menengah
Jenis penelitian ini adalah deskriptif
Atas Sebagai Upaya Penguatan Empat
kualitatif
Pilar
Optimalisasi
Kehidupan
Berbangsa
Dan
untuk
menggambarkan
Tingkat
Partisipasi
Bernegara. (3) Siti Supeni, 2014,
Masyarakat/Komite Sekolah Terhadap
Pendidikan
Pengelolaan
Karakter
Melalui
Dana
Bantuan
Pengembangan Rancangan Permainan
Operasional Sekolah (BOS)
Tradisional Sebagai Upaya Pelestarian
Negeri
Seni Budaya Kepada
Surakarta
SD Di
Joglo
Kadipiro
Di SD
Banjarsari
Tahun Ajaran 2015/2016.
Kabupaten Wonogiri. Siti Supeni,
Penelitian ini dilakukan di Sekolah
2014, Strategi Pengembangan model
Dasar (SD) Negeri Joglo Kadipiro
PendidikanKarakter
Banjarsari Surakarta.
Dalam
Model analisis
Menginternalisasikan
Pendidikan
interaktif (Miles & Huberman, 1992),
Kewarganegaraan
pada
pendidikan
membuat reduksi data dan sajian data
SD Sebagai Penguatan
Nilai-Nilai
secara terus menerus sampai tersusun
Karakter di Kota Surakarta. (4) Siti
suatu kesimpulan. Teknikanalisa data
Supeni, (2014) Strategi Penanaman
menggunakan model analisis interaktif.
Pendidikan
Karakter
Dengan
Luaran Penelitian, hasil penelitian ini
Melakukan
Optimalisasi
Program
diharapkan dapat diterapkan untuk
Parenting
Pada
Paud
Di
Kota
mewujukan data deskriptif tentang
Surakarta. Pendidikan Anak Usia Dini
tingkat partisipasi masyarakat/komite
(PAUD) dilakukan melaui pendidikan
sekolah terhadap pengelolaan
dalam keluarga (informal education),
bantuan operasional sekolah (BOS) di
pendidikan
di
SD Negeri Joglo Kadipiro Banjarsari
education),
dan
sekolah
(formal
pendidikan
di
Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
masyarakat (non formal education),
Manfaat
(5).
memberikan
Siti
Supeni,
(2015)
Strategi
Pengembangan Model Pembelajaran Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
dana
penelitian
yang
lain
adalah
untuk
masukan/laporan untuk
mendapatkan 241
rekomendasi oleh Dewan Pendidikan
bergantung pada dana BOS yang
Kota
diterima
Surakarta
“Mengetahui
(DPKS)
Optimalisasi
Partisipasi
guna Tingkat
Masyarakat/Komite
dari
pemerintah
kota
Surakarta,sangatdiperlukannya optimalisasi
partisipasi
Sekolah Terhadap Pengelolaan Dana
masyarakat/komite sekolah terhadap
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di
pengelolaan dana bantuan operasional
SD Negeri Joglo Kadipiro Banjarsari
sekolah (BOS) di SD Negeri Joglo
Surakarta.
Kadipiro Banjarsari Surakarta untuk tahun ajaran 2015/2016,
masyarakat/komite sekolah agar lebih
C. PEMBAHASAN Pembiayaan salah
satu
partisipasi
pendidikan merupakan komponen
optimal.
masukan
Dalam
Permendiknas
No
instrumental (instrumental input) yang
37/2010 tentang Juknis Dana BOS
sangat penting dalam penyelenggaraan
2011 secara jelas menyebutkan bahwa
pendidikan (di sekolah). Biaya (cost)
sekolah harus mempublikasikan dana
pendidikan tidak hanya dalam bentuk
BOS
uang, barang maupun tenaga (yang
peruntukannya (RKAS).Namun pada
dapat dihargakan dengan nilai uang).
kenyataannya sebagaimana terdapat
Berdasarkan pra survey di sekolah
temuan di lapangan sampai saat ini
dasar (SD) Joglo Kadipiro Kecamatan
belum
Banjarsari
27
mempublikasikan RKAS-nya di papan
Agustus 2015, dengan ibu Niken
informasi sekolah. Jangankan yang
Febrinakusuma,S.Pd
salah satu guru
keseluruhan APBS atau RKAS beserta
dan ibu Kustinah, S.Pd, selaku kepala
dana yang dihimpun dari orang tua
sekolah, mengatakan bahwa SD yang
siswa, untuk dana BOS saja tidak
dipimpinnya melakukan kegiatan yang
dipublikasikan,
berkaitan dengan proses pendidikan
perundangan
dan pembelajaran
untuk memenuhi
mengatur dan mewajibkannya, artinya
kebutuhan sejumlah 477 siswa di SD
sekolah perlu membuka diri, sekolah
Joglo Kadipiro, sejumlah 12 kelas
masih belum mau transparan secara
paralel dari kelas 1a dan 1b sampai
optimal,
dengan kelas 6a dan 6b, belum cukup
mengingat banyak keperluan yang
untuk memenuhi
sangat
Surakarta
tanggal
standart prasarana
dan sarana di sekolah tersebut, bila Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
yang
dikelolanya
ada
hal
beserta
sekolah
padahal secara
ini
mendesak
yang
peraturan
jelas
perlu
dan
telah
disadari
belum
diprogramkan dalam sekolah tersebut. 242
Peneliti
berpendapat
bahwa
perjenjang pendidikan. Untuk siswa
tidak jauh berbeda dengan penelitian di
SD/SDLB di kota sebesar Rp 400
SD Joglo Kadipiro Surakarta, bahwa
ribu, SD/SDLB di kabupaten Rp 397
kebiasaan yang dilakukan
Sekolah
ribu, SMP/SMPLB/SMPT di kota Rp
seharusnya sekolah turut melibatkan
575 ribu, dan SMP/SMPLB/SMPT di
peran
dalam
kabupaten Rp 570 ribu. Penyaluran
menggali sumbangan dari orang tua
dana BOS ini dilakukan dengan
siswa, namun kewajibannya juga harus
dilakukan melalui Bendahara Negara
dipenuhi. Sekolah perlu secara rutin
yang ditransfer lebih dahulu ke kas
rapat dengan komite sekolah dan tidak
anggaran pendapatan dan belanja
hanya
setahun
daerah (APBD), baru diteruskan ke
sekali rapat komite dalam tahun ajaran
rekening sekolah. Mekanisme baru ini
baru saja, namun juga
perlunya
bertujuan memberikan kewenangan
pertemuan dengan para orang tua siswa
lebih besar kepada pemerintah daerah
per
dalam
dalam penyaluran dana BOS. Dengan
ada
cara itu, pengelolaan diharapkan pula
sekolah (kelas) memerlukan pantauan
menjadi lebih tepat waktu, tepat
fasilitas yang lain guna terpenuhinya
jumlah, dan tak ada penyelewengan.
proses
Pembiayaan
Komite
Sekolah,
menyelenggarakan
kelas
mengambil
secara
rutin
tindakan
apabila
pembelajaran,
masyarakat
Pendidikan,
dalam hal ini orang tua siswa juga
sumber-sumber
harus
mampu
antara lain dari (1) Pemerintah seperti
mengungkapkan permasalahan yang
APBN dan APBD; (2) Sekolah (iuran
terjadi di sekolah.
siswa); (3) Masyarakat (sumbangan);
berani
kegiatan
dan
biaya
bahwa
pendidikan
Pelaksanaan
program
(4) Dunia bisnis (perusahaan); dan (5)
sekolah
terhadap
berasal dari Hibah. Namun yang
pengelolaan BOS di SD Negeri Joglo
didapat
Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota
Kadipiro
Surakarta, dana yang dikucurkan oleh
setahun sekali dari APBN dana
pemerintah untuk BOS ini mencapai
Pemerintah dan APBD pemerintah
Rp
tingkat I Jawa Tengah dan APBD
16.266.039.176.000,00
sejak
tahun 2011. Jumlah dana BOS ini sesuai
dengan
dari
SD
Negeri
Banjarsari
Joglo
Surakarta
tingkat II melalui RPKS.
Permendiknas
247/pk.p7/2010 tentang alokasi dana BOS per siswa per tahun dan Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
243
Tinjauan tentang Aliran Dana Bos
a. Triwulan 1 (Januari-Maret)
Di SD N Joglo 76 Surakarta
didasarkan
Pencairan atau penyaluran Dana BOS
tanggal 30 Nopember 2014;
dimulai Pada Tahun 2007 dilakukan secara
triwulanan
(tiga
bulanan)
dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pencairan
atau
b. Triwulan didasarkan
Pertama
c. Triwulan
(April-Juni) pada
lambat pada minggu ketiga di bulan Januari 2015;
3
Dapodik
(Juli-September)
didasarkan
(Januari-Maret) dilakukan paling
b. Pencairan
2
Dapodik
tanggal 15 Februari 2015;
penyaluran
Dana BOS Triwulan
pada
pada
Dapodik
tanggal 15 Mei 2015; d. Triwulan 4 (Oktober-Desember) didasarkan pada Dapodik tanggal
atau
penyaluran
21 September 2015;
Dana BOS Triwulan 2 atau Kedua
Sekolah
(April-Juni)
dengan jumlah peserta didik kurang
dilakukan
paling
setingkat
lambat 7 (tujuh) hari kerja pada
dari
awal bulan April 2015;
BOSsebanyak
c. Pencairan
atau
penyaluran
60
akan
Kebijakan
SD dan
diberikan
dana
peserta
didik.
60
ini
SMP
dimaksudkan
agar
Dana BOS Triwulan 3 atau Ketiga
sekolah kecil yang berada di daerah
(Juli-September)
terpencil/terisolir
dilakukan
atau
di
daerah
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
tertentu yang keberadaannya sangat
pada awal bulan Juli 2015;
diperlukan masyarakat, tetap dapat
d. Pencairan
atau
penyaluran
Dana BOS Triwulan atau Keempat Desember)
4
pendidikan
dengan baik.
(Oktober-
Khusunya bagi SDN Joglo 76 tidak
paling
ada hambatan dalam penerimaan dana
dilakukan
lambat 7 (tujuh) hari kerja pada awal bulan Oktober 2015.
bos di SDN Joglo 76 Surakarta. Penggunaan
Alokasi dana BOS tiap sekolah untuk
menyelenggarakan
pencairan atau penyaluran
Penggunaan
Dana BOS Dana
Pengembangan
13
BOS:
a.
Perpustakaan,
b.
dana BOS tahun 2015 tiap triwulan
Kegiatan
didasarkan data Dapodik.
baru, c. Kegiatan Pembelajaran Dan
Dasar
penetapan
jumlah
Adapun siswa
penerima BOS adalah sebagai berikut:
penerimaan peserta didik
Ekstra Kurikuler Peserta Didik, Kegiatan e.Pembelian
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Ulangan
d.
dan
Ujian
bahan-bahan
habis 244
pakai,d. Langganan daya dan jasa,
semua
g.Perawatan sekolah/rehab ringan dan
provinsi di Indonesia yang sudah
sanitasi
memiliki
sekolah,
h.
pembayaran
sekolah
SD
Nomor
di
Pokok
seluruh
Sekolah
honorarium bulanan guru honorer dan
Nasional (NPSN) dan sudah terdata
tenaga kependidikan honorer,i. peng-
dalam sistem Data Pokok Pendidikan
embangan profesi guru, j. membantu
(Dapodik).
peserta didik miskin yang belum
BOS yang diterima oleh sekolah,
menerima
dihitung berdasarkan jumlah peserta
bantuan
program
lain
seperti KIP 2015,
k. Pembiayaan
didik
Pengelolaan BOS, l.
Pembelian dan
SD/SDLB: Rp
perawatan perangkat computer.
dengan
ketentuan:
a.
800.000,-peserta
didik/tahun, sekolah setingkat SD
Proses pengadaan barang oleh
dan SMP dengan jumlah peserta
sekolah harus mengikuti peraturan
didik kurang dari 60 akan diberikan
yang berlaku, peralatan di atas harus
dana BOS sebanyak 60 peserta didik.
dicatat sebagai inventaris sekolah.
1. Proses Pembelajaran Sebagai
Biaya lainnya jika seluruh komponen
Implementasi Penggunaan dana
telah terpenuhi pendanaannya dari
BOS
BOS,
penggunaan
komponen
ini
dana
harus
untuk
Berdasarkan
hasil
dilakukan
pelaksanaan observasi yang telah,
melalui rapat dengan dewan guru dan
perlu kiranya menjelaskan hal-hal
komite sekolah.
mengenai
1) Pramuka kelas 4 dan 5 dilakukan
dan aktifitas yang dilakukan oleh
sabtu pagi,
proses
para guru pada siswa siswi di SD
2) Bahasa Inggris kelas 1 dan 2 seminggu 1 jam
Negeri Joglo No.76 Surakarta dalam mengimplementasikan dana
3) dilakukan seminggu 2 jam seni lukis,
BOS adalah sebagai berikut: a. Keterampilan
4) Kaligrafi dan drumband Fasilitas-fasilitas Surakarta,
SD
Joglo
76
adalah:Toilet, kantin
b. Keterampilan Bertanya c.
Keterampilan Penguatan
lapangan, UKS Usaha Kesehatan
d. Keterampilan
dan
ruang
Membuka
Pelajaran
dan koprasi, perpus- takaan, mushola,
Sekolah)
pembelajaran
computer.
Sasaran program BOS adalah Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Memberi
Menyajikan
Materi pembelajaran 245
e. Keterampilan
mengadakan
kualitas sekolah. Komite Sekolah
variasi mengajar, keterampilan
yang
mengelola kelas, keterampilan
dikembangkan secara khas dan
membimbing
diskusi
berakar dari budaya, demografis,
keterampilan
ekologis, nilai kesepakatan, serta
kelompok,
menutup pelajaran Dalam melalui membantu
dapat
kepercayaan yang dibangun sesuai
jangka pendek,
penelitian
dibentuk
ini
masyarakat/
akan
dengan
potensi
masyarakat
setempat.
komite
Tujuan dibentuknya Komite
sekolah dalam upaya sosialisasi
Sekolah sebagai suatu organisasi
program sekolah dasar (SD) Joglo
masyarakat sekolah adalah:
Kadipiro
a.
Banjarsari
Surakarta,
Mewadahi dan menyalurkan
agar tingkat partisipasi dalam
aspirasi
turut serta memikirkan kemajuan
masyarakat dalam melahirkan
sekolah bisa optimal bukan hanya
kebijakan
menjadi tanggung jawab guru dan
program pendidikan di satuan
kepala sekolah di SD tersebut.
pendidikan.
Untuk jangka panjang adalah terus
b.
dan
operasional
Meningkatkan
memahami proses pendidikan dan
jawab
terus
masyarakat
berpartisipasi
terhadap
prakarsa
tanggung-
dan
peran
penyelenggaraan
pembelajaran serta aktif dalam
di satuan pendidikan.
SD
untuk
kemajuan
para
c.
Menciptakan
Kadipiro Banjarsari Surakarta.
penyelenggaraan
peran,
dan
demokratis
dalam dan
pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.
fungsi Komite Sekolah Maksud
dan
kondisi transparan, akuntabel, dan
tujuan,
pendidikan
suasana
puteranya dan kemajuan SD Joglo
2. Maksud,
serta dalam
penyediaan sarana dan prasarana
semua kegiatan yang dilakukan di
dan
dibentuknya
Keberadaan
Komite
Komite Sekolah adalah agar ada
Sekolah harus bertumpu pada
suatu
masyarakat
landasan partisipasi masyarakat
mempunyai
dalam
organisasi
sekolah
yang
komitmen
dan
loyalitas
serta
peduli terhadap peningkatan Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
meningkatkan
kualitas
pelayanan dan hasil pendidikan di satuan pendidikan/sekolah. Oleh 246
karena itu, pembentukan Komite
Mendorong tumbuhnya perhatian
Sekolah
dan
harus
memperhatikan
komitmen
pembagian peran sesuai posisi dan
terhadap
otonomi yang ada. Peran Komite
pendidikan
Sekolah adalah:
Melakukan
a. Sebagai
lembaga
pemberi
pertimbangan
(advisory
masyarakat
penyeleng-garaan yang
bermutu.
kerjasama
dengan
masyarakat (Perorangan/organisasi/dunia
agency) dalam penentuan dan
usaha dan dunia industri (DUDI))
pelaksanaan
dan pemerintah berkenaan dengan
pendidikan
kebijakan di
satuan
pendidikan.
bermutu.
b. Sebagai lembaga pendukung (supporting yang
agency),
berwujud
Menampung
dan
aspirasi,
ide,
menganalisis
tuntutan, dan berbagai kebutuhan
finansial,
pendidikan yang diajukan olej
maupun
dalam
penyelenggaraan
tenaga
di
satuan
pendidikan.
masyarak 3. Partisipasi Komite Sekolah / masyarakat dalam Pengelolaan Dana BOS.
c. Sebagai lembaga pengontrol (controlling
pendidikan
baik
pemikiran,
pendidikan
penyelengaraan
Partisipasi Komite Sekolah/
agency)
dalam
ransparansi
dan
Dana BOS khusunya di SD Joglo
akuntabilitas penyelenggaraan
Kadipira, dalam keanggotaan pada
dan keluaran pendidikan di
komite/orang
satuan pendidikan.
memiliki
rangka
d. Sebagai
lembaga
(mediator
agency)
mediator antara
masyarakat
dalam
tua
Pengelolaan
siswa
yang
heterogenitas
latar
belakang berbeda, peserta didiknya yang
berbeda,
dalam
pemerintah (eksekutif) dengan
pembelajaran
masyarakat
sekolah sarana dan prasarana yang
di
satuan
memiliki
proses
pendidikan.
didukung
Fungsi Komite Sekolah Untuk
partisipasi komite sekolah.
menjalankan peran yang telah disebutkan
di
muka,
Komite
Sekolah memiliki fungsi sebagai berikut : Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
Hasil bermanfaat
dengan
fasilitas
BOS
penelitian untuk
dan
ini
sosialisasi
program sekolah melalui partisipasi komite dan masyarakat/orang tua 247
siswa. Selain itu manfaat yang lain
memberikan pertimbangan, arah
adalah
dan dukungan tenaga, sarana, dan
untuk
pengelolaan berkaitan
mengetahui
dana
BOS
dengan
Joglo
yang
program
Kadipiro
SD
kecamatan
prasarana serta pengawasan pada tingkat
satuan
Pemberdayaan
pendidikan.
Komite
Banjarsari kota Surakarta, sehingga
dapat
melalui
dan
melalui pelibatan mereka dalam
komite/masyarakat
penyusunan rencana dan program
program
partisipasi
sekolah
diwujudkan
Sekolah
tersebut orang tua atau pendidik
sekolah,
mampu
program
menghantarkan
RAPBS,
diantaranya
pelaksanaan
pendidikan
dan
peningkatan pendidikan dasar SD
penyelenggara anak akuntabilitas
yang lebih berkualitas.
pendidikan. Salah satu tugas dan
4. Aktivitas/peran Komite Sekolah
fungsi komite adalah sebagai badan
Perencanaan, penganggaran, penggunaan, dan pertimbangan pertanggungjawaban dan pendukung dana BOS, peran dan kew tegas yang mengatur tentang tata
dalam
cara
penetapan RAPBS serta memberi
pencairan
dan
hal
penyusunan
pertanggungjawaban dana BOS.
dukungan
"Misalnya pencairan dana BOS
khususnya dalam penggalian dana
tidak diterima oleh bank jika tanda
dari wali siswa atau masyarakat.
tangan ketua komite sekolah tidak
Penyelenggaraan otonomi daerah
ada. Begitu juga dengan saat
harus
penandatanganan
pemberdayaan
persetujuan
dalam
dan
diartikan
financial
sebagai
upaya
daerah
dan
pencarian dana BOS di bank, ketua
masyarakat untuk meningkatkan
atau
sekolah
kesejahteraan masyarakat dalam
wajib melihat apakah dana yang
segala bidang kehidupan, termasuk
dicairkan memang terdapat dalam
bidang
APBS (Anggaran Pendapatan dan
meningkatkan
Belanja
masyarakat
pengurus
(Rencana
komite
Sekolah) Kerja
dan
RKAS
Anggaran
Sekolah)," Komite
pendidikan. peran dalam
Untuk serta bidang
pendidikan, diperlukan wadah yang dapat mengakomodasi pandangan,
sekolah
adalah
aspirasi, dan menggali potensi
suatu lembaga mandiri dibentuk
masyarakat
dan berperan dalam peningkatan
demokratisasi, transparansi, dan
mutu pelayanan dengan Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
untuk
menjamin
akuntabilitas. 248
5. Peran
dan
Fungsi
Komite
pendidikan, d. dibentuk untuk 1
Sekolah
(satu)
Keberadaan komite sekolah harus
gabungan satuan pendidikan formal
bertumpu pada landasan partisipasi
pada jenjang pendidikan dasar dan
masyarakat khusunya para orang
menengah, d. menyampaikan hasil
tua wali murid SD Joglo Kadipira
kajian
Surakarta
sekolah kepada stakeholder secara
dalam
kualitas
meningkatkan
pelayanan
dan
hasil
satuan
pendidikan
pelaksanaan
periodik,
baik
atau
program
yang
berupa
pendidikan di sekolah. Oleh karena
keberhasilan maupun kegagalan
itu,
harus
dalam
pencapaian
tujuan
peran
sasaran
program
sekolah,
pembentukannya
memperhati
pembagian
dan e.
sesuai posisi dan otonomi yang
menyampaikan
ada. Adapun peran yang dijalankan
pertanggungjawaban
komite sekolah adalah sebagai
bantuanmasyarakat
berikut: a. Pemberi pertimbangan
materi (dana, barang tak bergerak
(advisory agency), b. Pendukung
maupun bergerak), maupun
(supporting agency), c.Pengontrol
non materi (tenaga, pikiran) kepada
(controlling agency), d.Mediator
masyarakat
antara
pemerintah
setempat.
dengan
masyarakat
(eksekutif) di
satuan
laporan
baik
dan
berupa
pemerintah
Peneliti berpendapat bahwa
pendidikan.
tanpa bermaksud menyeragamkan
Peran dan fungsi Komite sekolah:
terhadap seluruh komite sekolah
(Pasal 196): a. peningkatan mutu
yang ada, namun demikian satu hal
pelayanan
yang
pendidikan
dengan
harus
sama
adalah
dampak
positif
memberikan pertimbangan, arahan
menumbuhkan
dan dukungan tenaga, sarana dan
terhadap peningkatan efisiensi dan
prasarana,
pengawasan
efektivitas
pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan
pendidikan,
pendidikan,
fungsinya
serta
b. secara
menjalankan mandiri
dan
pembangunan di
setiap sesuai
satuan dengan
kebijakan pendidikan yang telah
professional, c. memperhatikan dan
diterapkan
menindaklanjuti terhadap keluhan,
Dengan
saran,
komite sekolah berpengaruh positif
kritik,
dan
aspirasi
masyarakat terhadap satuan Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
oleh peran
dan
pemerintah. fungsinya
terhadap laju 249
D. KESIMPULAN a. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
Dokumentasi,
secarapurposive
samplingHasil dari
kesimpulan ini
dapat diterapkan untuk mewujukan
peneliti menyarankan, agar penelitian
data
ini benar-benar bisa
tentang
tingkat
partisipasi
dimanfaatkan
masyarakat/komite sekolah terhadap
bagi semua pihak khusunya bagi
pengelolaan
bantuan
lembaga pendidikan SD Negeri Joglo
operasional sekolah (BOS) di SD
Kadipiro Banjarsari Surakarta, dan
Negeri Joglo Kadipiro Banjarsari
juga
Surakarta tahun ajaran 2015/2016.
umumnya, maka perlu ditindak lanjuti
b. Manfaat yang lain adalah untuk
penelitian tahap berikutnya sampai
dana
memberikan penelitian
masukan/laporan untuk
rekomendasi
mendapatkan
oleh
Dewan
pada
menghasilkan
guna
Banjarsari
Tingkat
Bantuan
Operasional
Sekolah
E. SARAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi Komite Sekolah mendapatkan
pendampingan dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai komite Kesimpulan:
perlunya
optimalisasi peran komite sekolah pada SD Joglo Kadipira Surakarta, menghadirkan pembinaan team ahli, Observasi,
dengan
dipertanggung
jawabkan
akuntabilitasnya.
Negeri Joglo
Kadipiro Banjarsari Surakarta.
melalui
Surakarta
terprogram dengan jelas, serta dapat
Dana
sekolah,
Negeri Joglo Kadipiro
Sekolah
Pengelolaan
perlu
Dana
manajemen yang tertata rapid an
Terhadap
masih
variasi
Partisipasi
Masyarakat/Komite
(BOS) di SD
berbagai
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SD
Optimalisasi
pendidikan
tinjauan tentang Pengelolaan
Pendidikan Kota Surakarta (DPKS) “Mengetahui
lembaga
FGD
(Focus
Group Discussion), Wawancara, Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
DAFTAR PUSTAKA Akdon, 2006, Strategic Manajemen For Educational Management, Bandung: Alfebeta. Borg, Walter R dan Gall, Meredith D. 1983.Educational Research: An Introduction. New York: Longman. Husaini Usman, 2006, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara Irwan, Landasan Membangun Karakter Bangsa. Artikel pendidikan, Januari 2010. 250
Moleong, Lexy, MetodologiKualitatif, RemajaRosdakarya.
1998, Bandung:
Mulyasa,2003, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari, 2007, Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Siti Supeni, 2011, Kepemimpinan Sekolah Berbasis Budaya Jawa, Yogyakarta: Elmatera. …………., 2012Évaluasi Nilai Kepemimpinan Budaya Jawa Dalam Pandangan Dan Perilaku Kepala Sekolah Dasar. Jurnal Terakreditasi Nasional No. 64a DIKTI/Kep/2010. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan UNY. Vol.1, No.2, Agustus 2012.
……………., 2014. Kontribusi Kompetensi Guru dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Mutu Kegiatan Belajar Mengajar di SD Kanisius Surakarta. Jurnal: ISSN:2442-6350. Jurnal Profesi Pendidik. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) Jawa Tengah. Sudarwan Danim, 2006, Visi Baru manajemen Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono, 2008, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Program Pascasarjana UPI dan PT RemajaRosdakarya.
……………, 2014, Strategi pengembangan ModelPembelajaran Melalui Melalui Tembang Dolanan Jawa Sebagai Penguatan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Pada Siswa SD Bumi 2. N0. 205 Laweyan Surakarta. Jurnal: EKSPLORASI-LPPM UNISRI Ska ISSN 0853-7054. VoL. XXVIII.
Volume XXVIII No.2 Februari Tahun 2016
251