Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG BERPENGARUH TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH DI INDONESIA Evi Sistiyarini Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya Email:
[email protected] Sudjarno Eko Supriyono Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya Email:
[email protected] ABSTRACT This research aims to examine and analyze the influence of an internal and external factors which consist of capital adequacy ratio (CAR), financing to deposit ratio (FDR), Non performing financing (NPF), Operational efficiency ratio (OER), size, GDP and inflation on profitability of Islamic Bank. The dependent variable is profitability proxied by Return On Assets (ROA). The independent variable are capital adequacy ratio (CAR), financing to deposit ratio (FDR), Non performing financing (NPF), Operational efficiency ratio (OER), size, GDP and inflation. The multiple regression analysis was used in this research. Hypothesis testing used F test statistic and t- test statistic with siginificance 5%. The result of this research showed that variables CAR, FDR, NPF, OER, size, GDP and inflation simultaneously affected the profitability of Islamic banks. The variable CAR, OER and size partially have a negative effect on profitability of Islamic Bank. Variable FDR, NPF, GDP and inflation partially have no effect on profitability of Islamic Bank. Keyword : profitability, internal factors, external factors, syariah banking
PENDAHULUAN Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran penting bagi perekonomian di suatu negara. Industri perbankan sampai saat ini terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Persaingan di dunia perbankan juga semakin ketat, bukan hanya bagi bank konvensional tetapi juga bagi bank syariah. Sampai dengan tahun 2014 jumlah bank syariah di Indonesia mencapai 194 bank yang terdiri dari 11 bank umum syariah, 23 unit usaha syariah, dan 160 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (Statistik Perbankan Syariah, 2014). Meningkatnya jumlah bank syariah di Indonesia menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk dan jasa perbankan syariah cukup tinggi. Peningkatan jumlah bank syariah di Indonesia juga diiringi dengan meningkatnya jumlah aktiva yang dimilikinya. Berdasarkan laporan Statistik Perbankan Syariah tahun 2014 diketahui bahwa total aktiva bank umum syariah dan unit usaha syariah setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2009 total aktiva mencapai Rp 66.090 miliar, pada tahun 2010 sebesar Rp 97.519 miliar, pada tahun 2011 sebesar Rp 145.467 miliar, pada tahun 2012 Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 30
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
sebesar Rp 195.028 miliar, tahun 2013 sebesar Rp 242.276 miliar. Dan pada tahun 2014 sebesar Rp 272.343 miliar. Semakin tinggi persaingan di dunia perbankan membuat bank syariah di Indonesia perlu untuk meningkatkan kinerjanya. Kinerja bank yang baik akan meningkatkan kepercayaan nasabah kepada bank tersebut untuk tetap terus menggunakan produk dan jasa layanan perbankan di bank syariah. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat kinerja bank adalah melalui profitabilitas bank. Profitabilitas adalah kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Salah satu ukuran yang digunakan untuk mengukur profitabilitas bank adalah mengggunakan Return On Assets (ROA). Beberapa penelitian tentang faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian Akhtar, M dkk (2011) menunjukkan bahwa debt to equity ratio, Capital Adequacy Ratio, berpengaruh positif terhadap ROA. Operating efficiciency, rasio NPL, size berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan asset management tidak berpengaruh terhadap ROA. Selanjutnya Kamaliah, dkk (2009) menemukan bahwa inventory turn over, leverage keuangan, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan, total asset turn over dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Ali et al (2011) membuktikan bahwa variabel interest rate yang berpengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan variabel unemployment, industry growth rate, GDP, dan inflation tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita (2011) menemukan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat kecukupan modal terhadap profitabilitas bank. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akhtar, M dkk (2011); Ameur, I dan Mhiri, S (2013); dan Dawood, Usman (2014) menunjukkan bahwa capital adequacy ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi modal yang dimiliki oleh bank, maka semakin tinggi pula profitabilitas yang dihasilkan oleh bank. Penelitian yang dilakukan oleh Idriss, dkk (2011) membuktikan bahwa capital adequacy ratio tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Wahidudin et al (2012) dalam penelitiannya membuktikan bahwa rasio penyaluran dana berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank konvensional di Inggris. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio penyaluran dananya, maka semakin tinggi profitabilitas bank. Pada bank konvensional, penyaluran dana berupa kredit merupakan sumber pendapatan terbesar. Non Performing Financing (NPF) merupakan risiko pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah karena nasabah tidak mampu membayar pembiayaan tersebut. Pembiayaan bermasalah pada suatu bank akan menyebabkan bank mengalami kerugian, sehingga berdampak pada menurunnya likuiditas bank. Penelitian yang dilakukan oleh Idris, dkk (2011) membuktikan bahwa risiko penyaluran dana pada bank konvensional tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ameur, I dan Mhiri, S (2013) menemukan bahwa risiko pinjaman yang diberikan oleh bank kepada debitur justru berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi risiko pinjaman bank maka semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dihasilkan. Akhtar, M dkk (2011) memberikan bukti yang bertentangan bahwa rasio NPL pada bank konvensional berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Penelitian tentang Operational Efficiency Ratio (OER) telah dilakukan oleh Ahmad, N dan Noor M (2011) dan Silvia dan Harjum (2013) yang membuktikan Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 31
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
bahwa BOPO berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Penelitian lain yang dilakukan oleh Defri (2012) menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Semakin besar tingkat perbandingan antara total biaya operasional, maka semakin kecil profitabilitas bank. Size mencerminkan besar kecilnya ukuran suatu bank. Akhtar, M dkk (2011); Ameur, I dan Mhiri, S (2013) menunjukkan bahwa bank size berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Bank yang berukuran kecil ternyata jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan bank yang berukuran besar. Hal ini terjadi karena bank-bank besar di Tunisia relatif memiliki kerugian provisi pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan bank-bank kecil. Penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad, N dan Noor, M (2011) memberikan bukti bahwa size memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas. Bank-bank yang berukuran besar merupakan bank yang lebih efisien sehingga bank tersebut mampu menghasilkan laba yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank yang berukuran kecil. Kamaliah (2009) juga membuktikan bahwa ukuran bank berpengaruh terhadap profitabilitas. Faktor eksternal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Growth Domestic Product (GDP) dan Inflasi. Ayu Yanita Sahara (2013) dalam penelitiannya memberikan bukti bahwa GDP berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Ameur, I dan Mhiri, S (2013) menunjukkan bahwa interest rate inflation berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Hal lain yang mendukung adanya pengaruh positif antara inflasi dan profitabilitas bank adalah laba bank syariah diperoleh dari investasi langsung, shareholding dan aktivitas perdagangan yang lain seperti murabahah (Bashir, 2003). Penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali et al (2011); Bhuta dan Hassan (2013) yang menemukan bahwa inflation tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Oleh karena itu, peneliti kembali melakukan penelitian tentang faktor yang berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Undang-Undang Perbankan Syariah No 21 Tahun 2008 disebutkan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Ismail (2010: 33) mengemukakan bahwa di dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank syariah terbagi menjadi 3 bagian yaitu bank umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS) dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS). Ismail (2010:38) menjelaskan perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional dapat dilihat dalam berbagai hal diantaranya jenis investasi, return yang dihasilkan, jenis perjanjian yang dibuat oleh bank, orientasi pembiayaan, hubungan antara bank dengan nasabah, dewan pengawas, dan penyelesaian sengketa. Profitabilitas Kasmir (2008: 114) mengemukakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan bank dalam mencari keuntungan atau laba dalam periode tertentu. Perusahaan dikatakan memiliki profitabilitas yang baik jika perusahaan dapat mencapai target laba berdasarkan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Profitabilitas bank dapat diukur dengan menggunakan rasio ROA (Return On Assets). Ridwan dan Inge Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 32
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
(2001:86) menjelaskan bahwa ROA adalah ukuran keseluruhan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia. Capital Adequacy Ratio Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kecukupan modal bagi bank. Bambang Rianto Rustam (2013:32) mengemukakan bahwa modal yang cukup bagi bank akan membuat bank dapat mengantisipasi risiko yang dihadapi. Taswan (2010: 224) juga menjelaskan bahwa persyaratan permodalan bank yang memperhitungkan bobot risiko pada aktiva produktif dapat mendorong bank untuk menurunkan portofolio aktiva produktif yang berisiko tinggi. Semakin rendah risiko yang dimiliki oleh aktiva produktif akan mampu meningkatkan laba bagi bank. Bank yang memiliki modal yang cukup mengindikasikan bahwa bank tersebut telah menerapkan prinsip kehatihatian.Bank Indonesia telah menetapkan bahwa setiap bank diwajibkan untuk menyediakan modal minimum sebesar 8% dari ATMR. Financing to Deposit Ratio Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank syariah (Prihatinigsih, 2012). Non Performing Financing Harmanta dan Mahyus (2005:67) menjelaskan bahwa non performing financing (NPF) adalah risiko akibat ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pembiyaan yang diterima dari bank syariah sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Semakin tinggi nilai NPF, maka semakin tinggi pula risiko pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Akibatnya bank syariah akan mengalami kerugian. Kerugian tersebut akan mengurangi tingkat profitabilitas pada bank syariah. Operational Efficiency Ratio (OER) Operational Efficiency Ratio (OER) yang juga dikenal dengan rasio BOPO ini merupakan Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Lukman Dendawijaya (2009) mengemukakan bahwa peningkatan biaya operasional akan dapat menurunkan laba sebelum pajak dan pada akhirnya akan menurunkan profitabilitas bank. Size Size merupakan ukuran suatu bank yang dapat diukur dengan menggunakan natural logaritma dari total aktiva (Ameur, I dan Mhiri,S, 2013). Growth Domestic Product GDP atau Produk Domestik Bruto merupakan nilai barang dan jasa yang diprokdusikan dalam negara dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk/perusahaan negara lain (Sadono Sukirno, 2004:35). Inflasi Menurut Sadono Sukirno (2004: 15), inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekenomian. Indikator harga yang paling Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 33
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
sering digunakan sebagai acuan oleh elau ekonomi dalam melakukan keputusan ekonominya adalah Indeks Harga Konsumen (Aulia Pohan, 2008: 159). KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1 Kerangka Pemikiran CAR (X1)
FDR (X2)
NPF (X3)
Profitabilitas (Y)
OER (X4) Size (X5) GDP (X6) Inflasi (X7)
HIPOTESIS Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha1 : Faktor internal dan eksternal yang meliputi capital adequacy ratio (CAR), financing to deposit ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Operational Efficiency Ratio (OER), bank size, Gross Domestic Product (GDP) dan inflasi secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia. Ha2 : Faktor internal dan eksternal yang meliputi Capital Adequacy ratio (CAR), financing deposit ratio (FDR), non performing financing (NPF), Operational Efficiency Ratio (OER), bank size, Gross Domestic Product (GDP) dan inflasi secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia. METODOLOGI Populasi dalam penelitian ini adalah bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. Pemilihan sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria yaitu: (1) bank syariah merupakan bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia, (2) bank syariah menyajikan laporan keuangan triwulanan secara lengkap pada tahun 2010-2014 dan (3) bank syariah yang memperoleh laba secara berturut-turut selama periode penelitian. dan diperoleh sampel sebanyak 6 bank syariah Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 34
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
yaitu Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, BCA Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data laporan keuangan yang diperoleh dari website masing-masing bank syariah, website Bank Indonesia dan website BPS. Data yang diperlukan pada penelitian ini meliputi data laporan keuangan bank syariah, data inflasi, dan data GDP tahun 2010-2014. Variabel-variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini yaitu profitabilitas bank yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA). Sedangkan variabel independen (X) dalam penelitian ini terdiri dari CAR (X1), FDR (X2), NPF (X3), OER (X4), Size (X5), GDP (X6), dan Inflasi (X7). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis Regresi Linear Berganda. Model persamaan penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + e Dimana : Y = Profitabilitas β0 = konstanta β1,...β7 = koefisien regresi X1 = CAR (Capital Adequacy Ratio) X2 =FDR (Financing to Deposit Ratio) X3 =NPF (Non Performing Financing) X4 =OER (Operational Efficiency Ratio) X5 = Bank Size X6 = GDP X7 = Inflasi e = kesalahan pengganggu Pengujian asumsi klasik dilakukan pada penelitian ini yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi serta uji heterokedasatisitas (Imam Ghozali, 2006: 95-125). Sedangkan pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Uji F-statistik dan uji t-statistik. Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Nilai minimum dan maksimum untuk variabel ROA adalah sebesar 0,03 dan 4,13. Sedangkan nilai rata-rata dan standart deviasinya adalah 1,2953 dan 0,91600. Variabel CAR memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 10,03 dan 51,78. Sedangkan nilai rata-rata dan standar deviasinya adalah sebesar 16,1876 dan 7,50154. Variabel FDR memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 74,14 dan 108,91. Sedangkan nilai rata-rata dan standar deviasinya adalah sebesar 92,9460 dan 7,67143. Variabel NPF memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 0,00 dan 5,83. Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 35
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
Sedangkan nilai rata-rata dan standar deviasinya sebesar 2,1553 dan 1,33591. Variabel OER memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 69,24 dan 101,38. Sedangkan nilai rata-rata dan standar deviasinya adalah sebesar 87,9529 dan 7,80988. Variabel Size memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 27,68 dan 38,50. Sedangkan nilai rata-rata dan standar deviasinya adalah 30,0421 dan 1,49416. Variabel GDP memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 5,01 dan 6,81. Sedangkan nilai rata-rata dan standar deviasinya adalah 5,9337 dan 0,54724. Variabel inflasi memiliki nilai minimum dan maksimum sebesar 3,43 dan 8,40. Sedangkan nilai rata-rata dan standar deviasi sebesar 5,7354 dan 1,57608. Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 113 ,03 4,13 1,2953 ,91600 CAR 113 10,03 51,78 16,1876 7,50154 FDR 113 74,14 108,91 92,9460 7,67143 NPF 113 ,00 5,83 2,1553 1,33591 OER 113 69,24 101,38 87,9529 7,80988 SIZE 113 27,68 38,50 30,0421 1,49416 GDP 113 5,01 6,81 5,9337 ,54724 INFLASI 113 3,43 8,40 5,7354 1,57608 Valid N 113 (listwise) Sumber: Data Diolah (2015) Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas Untuk menguji normalitas dapat digunakan metode Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan pengujian Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai signifikan sebesar 0,053. Nilai tersebut lebih besar dari α = 0,05. Karena nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05,sehingga dapat disimpulkan bahwa data asumsi normalitas residual sudah terpenuhi. Tabel 2. Uji Asumsi Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 113 Normal Mean ,0000000 Parameters(a,b) Std. Deviation ,48274115 Most Extreme Absolute ,127 Differences Positive ,127 Negative -,051 Kolmogorov-Smirnov Z 1,347 Asymp. Sig. (2-tailed) ,053 a Test distribution is Normal. b Calculated from data Sumber : Data Diolah (2015) Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 36
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
Uji Multikolinieritas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoliniertitas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance ≤0,10 dan VIF >10 maka menunjukkan adanya multikolinieritas. Dan jika nilai tolerance ≥0,10 dan VIF <10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil perhitungan pada tabel 3 menunjukkan bahwa variabel X1,X2, X3, X4, X5, X6 dan X7 memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen. Tabel 3.3. Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas Tolerance VIF Keterangan
Variabel Independen X1 (CAR) 0,383 X2 (FDR) 0,751 X3 (NPF) 0,406 X4 (OER) 0,470 X5 (SIZE) 0,642 X6 (GDP) 0,642 X7 (Inflasi) 0,751 Sumber: Data diolah 2015
2,613 1,332 2,462 2,126 1,557 1,558 1,332
Non Multikolinieritas Non Multikolinieritas Non Multikolinieritas Non Multikolinieritas Non Multikolinieritas Non Multikolinieritas Non Multikolinieritas
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary(b) Std. Error Adjusted of the DurbinModel R R Square R Square Estimate Watson 1 ,850(a) ,722 ,704 ,49857 ,347 a Predictors: (Constant), INFLASI, SIZE, NPF, FDR, GDP, OER, CAR b Dependent Variable: ROA Sumber: Data diolah 2015
Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 37
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik sccaterplot.
Gambar 2 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
Dependent Variable: ROA
Regression Studentized Residual
4
3
2
1
0
-1
-2 -2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Data diolah (2015) Berdasarkan grafik scatterplot tersebut terlihat bahwa titik—titik menyebar secara acak serta tersebar di atas atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada model regresi. Uji Autokorelasi Hasil perhitungan uji autokorelasi diketahui bahwa nilai durbin watson sebesar 0,347. Nilai ini dibandingkan dengan nilai dL dan dU pada tabel. Tabel durbin watson menunjukkan bahwa pada n=113, k=7 nilai dL sebesar 1,5642 dan nilai dU sebesar 1,8264. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa nilai dw berada di bawah nilai d L. Hal ini mengindikasikan bahwa asumsi autokorelasi tidak terpenuhi. Penelitian ini menggunakan pooled data. Oleh karena itu, peneliti mengabaikan asumsi autokorelasi ini. Analisis Regresi Linear Berganda Model Analisis Regresi Variabel dependen pada analisis regresi ini adalah Y. Sedangkan variabel independennya adalah X1 (ROA), X2 (FDR), X (NPF), X4 (OER), X5(Size), X6 (GDP), dan X7 (inflasi). Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 38
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
Model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = 13,374 - 0,028 X1 - 0,004 X2 - 0,050 X3 - 0,093 X4 - 0,110 X5 + 0,082 X60,03X7+ e Keterangan: Y = ROA X1 = CAR X2 = FDR X3 = NPF X4 = OER X5 = Size X6 = GDP X7 =Inflasi Ringkasan hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien B thitung signifikan Keterangan Konstanta 13,374 6,415 0,000 Signifikan X1 -0,028 -2,756 0,007 Signifikan X2 -0,004 -0,533 0,595 Tidak Signifikan X3 -0,050 -0,908 0,366 Tidak Signifikan X4 -0,093 -10,573 0,000 Signifikan X5 -0,110 -2,794 0,006 Signifikan X6 0,082 0,764 0,447 Tidak Signifikan X7 -0,03 -0,876 0,383 Tidak Signifikan Α = 0,05 R = 0,722 Adjusted (R2) = 0,704 F-Hitung = 39,008 F-Tabel = 2,10 Signifikan = 0,000 t-tabel = 1,983 Sumber : Data Primer Diolah 2015 Pengujian Hipotesis Uji Secara Simultan Pengujian secara simultan ini dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen (X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7) yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Y). Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 39,008. Berdasarkan tabel distribusi F, diperoleh nilai Ftabel dengan degrees of freedom df1 = 7 dan df2=105 adalah sebesar 2,10. Jika nilai F hitung dibandingkan dengan Ftabel, maka Fhitung memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan Ftabel (39,008 > 2,10). Selain itu diketahui juga bahwa nilai signifikan sebesar 0,000. Jika nilai signifikan dibandingkan dengan α = 0,05, maka signifikan lebih kecil dari α = 0,05. Dari kedua perbandingan tersebut dapat Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 39
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
disimpulkan bahwa variabel X1, X2, X3, X4, X5, X6 dan X7 secara simultan berpengaruh terhadap variabel Y. Dalam hal ini, hipotesis pertama terbukti. Uji Secara Parsial Variabel X1 (CAR) memiliki nilai thitung sebesar -2,756. Nilai thitung ini lebih besar dari t tabel (2,756 > 1,983). Selain itu, nilai signifikansi (0,007) juga lebih kecil dari α = 0,05. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha2 diterima. Hasil koefisien regresi bertanda negatif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (CAR) berpengaruh negatif terhadap Y (ROA). Semakin tinggi nilai X1, maka akan semakin rendah nilai Y. Jika rasio CAR meningkat, maka akan mengakibatkan turunnya profitabilitas pada bank syariah. CAR merupakan rasio kecukupan modal yang dimiliki oleh suatu bank. Bank Indonesia mensyaratkan CAR suatu bank minimal 8%. Di dalam penelitian ini masih ada bank syariah yang memiliki nilai CAR yang cukup tinggi di atas 30% yaitu PT. Bank BCA Syariah. Nilai tersebut jauh di atas standar minimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Tingginya CAR pada bank syariah tersebut menunjukkan bahwa adanya penambahan modal yang terlalu tinggi. Dimana modal ini dapat dipergunakan untuk mengantisipasi terjadinya risiko di suatu bank. Akan tetapi, bank syariah yang memiliki nilai CAR yang cukup tinggi tersebut tidak diimbangi dengan kenaikan pembiayaan. Kenaikan CAR yang tidak diimbangi dengan kualitas pembiayaan yang baik, maka tidak akan menghasilkan laba yang baik. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ameur, I dan Mhiri, S (2013) yang menunjukkan bahwa capital adequacy ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi modal yang dimiliki oleh bank, maka semakin tinggi pula profitabilitas yang dihasilkan oleh bank. Selain itu, penelitian lain yang bertentangan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Idriss, dkk (2011) yang membuktikan bahwa capital adequacy ratio tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Variabel X2 (FDR) memiliki nilai thitung sebesar -0,533. Jika dibandingkan dengan nilai ttabel diperoleh bahwa nilai tthitung lebih kecil dari nilai ttabel (-0,533 < 1,983). Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa nilai signifikan (0,595) juga lebih besar dari α = 0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha2 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (FDR) tidak berpengaruh terhadap Y (ROA). Semakin tinggi FDR tidak mempengaruhi kenaikan atau penurunan profitabilitas pada bank syariah. Rasio FDR bank syariah menunjukkan rasio pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah kepada masyarakat. Jika nilai FDR pada bank tersebut meningkat berarti jumlah pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat juga meningkat. Ketika jumlah pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat itu meningkat, maka bank akan lebih banyak membutuhkan dana. Sehingga, hal tersebut dapat berdampak pada likuiditas bank. Ketika bank mengalami masalah likuiditas, maka ini akan dapat meningkatkan risiko yang pada bank syariah. Tingginya risiko tersebut akan berdampak kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Di dalam penelitian ini, ada beberapa bank syariah yang memiliki nilai FDR di atas Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 40
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
100% diantaranya Bank Mega Syariah, Bank Muamalat Indonesia, BRI Syariah, dan Bank Syariah Bukopin. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pembiayaan lebih besar dibandingkan dengan sumber dana pihak ketiga. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahidudin et al (2012) yang membuktikan bahwa rasio penyaluran dana berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank konvensional. Variabel X3 (NPF) memiliki nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,908 < 1,983). Nilai signifikansi (0,366) juga lebih besar dari α = 0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha2 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X3 tidak berpengaruh terhadap variabel Y. Rasio NPF menunjukkan rasio pembiayaan bermasalah yang dimiliki oleh bank syariah. Semakin tinggi rasio NPF tidak berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan profitabilitas bank syariah. Bank Indonesia menetapkan bahwa maksimal NPF pada bank syariah tidak melampaui 5%. Pada penelitian ini, nilai rata-rata NPF pada bank syariah sekitar 2,15 %. Besarnya nilai NPF tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Rendahnya nilai NPF tersebut menunjukkan bahwa potensi risiko pembiayaan yang terjadi dapat diatasi dengan baik oleh bank syariah. Dengan kata lain, pengelolaan bank syariah terhadap pembiayaan bermasalah sudah cukup bagus. Sehingga tidak mempengaruhi kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Idris, dkk (2011) yang membuktikan bahwa risiko penyaluran dana pada bank konvensional tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Akan tetapi, penelitian ini bertentangan dengan Ameur, I dan Mhiri, S (2003) yang menemukan bahwa risiko pinjaman yang diberikan oleh bank kepada debitur justru berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi risiko pinjaman bank maka semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dihasilkan. Variabel X4 (OER) memiliki nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (10,573 > 1,983). Nilai signifikansi (0,000) juga lebih kecil dari α = 0,05. Nilai koefisien regresi bertanda negatif. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha2 diterima. Hasil koefisien regresi memiliki nilai negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X4 berpengaruh negatif terhadap variabel Y. Semakin tinggi nilai X4, maka semakin rendah nilai Y. Hal ini berarti semakin tinggi OER, maka semakin rendah profitabilitas pada bank syariah. Semakin rendah OER, maka semakin tinggi profitabilitasnya. OER pada bank syariah mencerminkan tingkat efisiensi suatu bank yang dilihat dari perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Semakin rendah OER pada bank syariah menunjukkan bahwa bank tersebut semakin efisien dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Semakin sedikit juga biaya yang dikeluarkan oleh bank untuk kegiatan operasionalnya. Jika biaya yang dikeluarkan semakin rendah, maka laba yang dihasilkan oleh bank akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, tingginya OER pada bank mengindikasikan bahwa bank semakin tidak efisien karena biaya yang dikeluarkan oleh bank semakin besar. Tingginya biaya tersebut menyebabkan turunnya kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 41
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) yang membuktikan bahwa rasio efisiensi bank berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Akan tetapi, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad, N dan Noor M (2011) dan Silvia dan Harjum (2013) yang menunjukkan bahwa rasio efisiensi bank berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank. Variabel X5 (Size) memiliki nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (2,794 > 1,983). Nilai signifikansi (0,006) lebih kecil dari α = 0,05. Nilai koefisien regresi bertanda negatif. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha2 diterima. Hasil koefisien regresi bertanda negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X5 berpengaruh negatif terhadap variabel Y. Semakin tinggi nilai X5, maka akan semakin rendah nilai Y. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi ukuran bank, maka semakin rendah profitabilitas bank tersebut. Semakin tinggi ukuran bank maka semakin kompleks usahanya dan semakin tinggi pula pembiayaan yang akan diberikan oleh bank kepada masyarakat. Tingginya pembiayaan tersebut akan diikuti oleh tingginya potensi risiko permbiayaan bermasalah. Sehingga potensi risiko pembiayaan tersebut akan menurunkan kemampuan bank dalam memperoleh laba. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ameur, I dan Mhiri S (2013) yang menunjukkan bahwa bank size berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Hal ini terjadi karena bank yang berukuran besar cenderung memiliki kerugian provisi pinjaman yang lebih besar. Sehingga hal tersebut dapat menurunkan profitabilitas bank. Selain itu, penelitian ini bertentangan dengan penelitian Ahmad dan Noor (2001) yang memberikan bukti bahwa bank size berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Penelitian lain yang tidak sejalan dengan penelitian ini yaitu penelitian Kamaliah (2009) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Variabel X6 (GDP) memiliki nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,764 < 1,983). Nilai signifikansi (0,447) juga lebih besar dari α = 0,05. Berdasarkan pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha2 ditolak. Hal ini berarati variabel X6 tidak berpengaruh terhadap variabel Y. Semakin tinggi GDP tidak berpengaruh kepada kenaikan / penurunan profitabilitas bank. Ketika pertumbuhan ekonomi meningkat yang ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan GDP, maka akan diikuti peningkatan pendapatan masyarakat. Kenaikan pendapatan ini belum tentu diikuti oleh naiknya kemampuan untuk menabung (saving). Sehingga naik turunnya kemampuan saving tidak berpengaruh pada kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Von Chang (2009) yang membuktikan bahwa GDP tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Akan tetapi, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Yanita Sahara (2013) yang menemukan bahwa GDP berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank syariah. Variabel X7 (Inflasi) memiiki nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,876 < 1,983). Nilai signifikansi (0,383) juga lebih besar dari α = 0,05. Berdasarkan pengujian tersebut Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 42
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
maka H0 diterima dan Ha2 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel X7 tidak berpengaruh terhadap variabel Y. Tinggi rendahnya inflasi tidak berpengaruh terhadap kenaikan / penurunan profitabilitas bank. Bank syariah tidak terlalu terbebani dengan kenaikan inflasi yang berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga. Hal ini terjadi karena bank syariah tidak menerapkan tingkat suku bunga. Bank syariah menerapkan konsep bagi hasil. Tinggi rendahnya keuntungan yang diperoleh oleh bank syariah tergantung pada nisbah bagi hasil yang diinginkan. Lain halnya pada bank konvensional yang menerapkan tingkat suku bunga, kenaikan inflasi yang terjadi di suatu negara mengakibatkan terjadinya kenaikan suku bunga baik tingkat suku bunga kredit ataupun tingkat suku bunga simpanan. Seperti yang pernah terjadi pada saat krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1997, tingginya suku bunga kredit yang terjadi pada bank konvensional berdampak pada kesulitan debitur melunasi kewajibannya. Sementara di sisi lain, bank tetap membayarkan suku bunga simpanan yang terlalu tinggi kepada nasabah. Hal ini berdampak banyaknya bank konvensional yang bangkrut. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ali et al (2011), Bhuta dan Hasan (2013) yang menemukan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Penentuan Variabel yang Paling Dominan Variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel Y dapat diketahui dengan cara membandingkan koefisien regresi (Koefisien βeta) antara variabel yang satu dengan yang lain. Variabel independen yang paling dominan pengaruhnya terhadap variabel Y adalah variabel yang memiliki koefisien regresi yang paling besar. Berdasarkan pada tabel 5 hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa variabel X5 (size) adalah variabel yang memiliki koefisien beta yang paling besar. Artinya, variabel Y (ROA) lebih banyak dipengaruhi oleh variabel X5 (size) daripada variabel-variabel lainnya (X1, X2,, X3, X4 X6 dan X7). KESIMPULAN Penelitian ini menguji pengaruh faktor internal yang terdiri dari (CAR, FDR, NPF, OER, size) dan faktor eksternal yang terdiri dari (GDP dan inflasi) terhadap profitabilitas bank syariah baik secara simultan maupun secara parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal yang terdiri dari CAR, FDR, NPF, OER, size dan faktor eksternal yang terdiri dari GDP dan inflasi secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas bank syariah. Sedangkan secara parsial tidak semua variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Variabel CAR, OER dan size memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas bank. Sedangkan variabel FDR dan NPF menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap profitabilitas bank. Faktor eksternal yang terdiri dari GDP dan Inflasi terbukti tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada bank syariah. SARAN Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat menambahkan variabel – variabel lain selain yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti selanjutnya Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 43
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
juga dapat menambahkan periode penelitian. Bagi bank syariah, sangat penting untuk tetap menjaga efisiensi bank agar dapat meningkatkan profitabilitasnya. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, N dan Noor, M. 2011. The Determinants Efficiency and Profitability of World Islamic Banks, International Conference on E-Business, Management and Economics, Vol 3. Akhtar, M., Ali, Khizer., dan Shadaqat, Shama. 2011. Factor Influencing the Profitability of Islamic Banks of Pakistan, International Research Journal of Finance and Economics, ISSN 1450-2887 Issue 66. Ali, S., Shafique, A., dan Razi, A. 2011. Determinants of Profitability of Islamicc Banks, A Case Study of Pakistan. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business. Vol.3, No.11. Ameur, I dan Mhiri, S. 2013. Explanatory Factors of Bank Performance Evidence from Tunisia, International Journal of Economics, Finance and Management, Vol. 2, No.1 Aulia Pohan. 2008. Kerangka Kebijakan Moneter dan Implikasinya di Indonesia, PT Raja Grafndo Persada Jakarta. Ayu Yanita Sahara. 2013. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI, dan Produk Domestik Bruto terhadap Return On Asset Bank Syariah di Indonesia, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.1, Nomor 1. Bambang Rianto Rustam. 2013. Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia, Salemba Empat Jakarta Bashir. 2003. Determinants of Profitability in Islamic Banks: Some Evidence from The Middle East, Islamic Economics Studies, Vol.11, No.1 Bhuta dan Hasan. 2013. Impact on Firm Specific Factors on Probability of Firms in Food Sector, Journal of Accounting, Vol. 2, pp 19-25. Dawood, Usman. 2014. Factors Impacting Profitability of Commercial Banks In Pakistan for The Period of 2009-2012, International Journal of Scientific and Research Publications, Volume 4, Issue 3, ISSN 2250-3153. Defri. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI, Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01. Hiras Pasaribu dan Rosa Luxita Sari. 2011. Analisis Tingkat Kecukupan Modal dan Loan To Deposit Ratio terhadap profitabilitas, Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi, Vol. 4 , No.2. pp. 114-125. Idriss, Asma., Asari, Fadli., Taufik, Noor., Salim, Nor., Mustafa, Rajmi. 2011. Determinant of Islamic Banking Institution’s Profitability in Malaysia, World Applied Sciences Journal 12. ISSN 1818-4952. Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 44
Jurnal GeoEkonomi ISSN (Print):2086-1117 http://jurnal.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi Volume 13 Nomor 01 Maret 2016 http://fekon.uniba-bpn.ac.id Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan Diterima: 03/02/2016
Direview: 11/02/2016
Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Yogyakarta. Ismail. 2010. Perbankan Syariah, Prenada Media Grup, Jakarta Kamaliah, dkk. 2009. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Leverage keuangan, Ukuran, dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Wholesale And Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Ekonomi, Vol.17, No 3. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. Lukman Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Penerbit Ghalia. Jakarta. Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Statistik Perbankan Syariah, Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan, Indonesia. Prihatingsih. 2012. Dinamika Financing to Deposit ratio (FDR) Perbankan Syariah tahun 2006-2011. Orbith. Vol.8, No.3, pp. 183-188. Ridwan dan Inge 2001. Manajemen Keuangan Satu, PT Prenhallindo, Jakarta. Sadono Sukirno. 2004. Teori Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Silvia dan Harjum. 2013. Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi pada Bank Umum di Indonesia). Diponegoro Journal of Management. Vol.2, No.3, halaman 1-15. Taswan. 2010. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik & Aplikasi, UPP STIM YKPN Yogyakarta. Undang-Undang Perbankan Syariah No 21 Tahun 2008. Vong, A. P., & Chan, H. S. 2009. Determinants of bank profitability in Macao. Macau Monetary Research Bulletin. 93-113. Wahidudin, A., Subramanian U., dan Kamaluddin, A. 2012. Determinants of Profitability- A Comparative Analysis of Islamic Banks and Conventional Banks in ASEAN Countries. International Conference on Accounting, Business and Econimics. Wisnu Mawardi. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 triliun), Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 14, No. 1, Juli, pp-83-94.
Evi Sistiyarini dan Sudjarno Eko Supriyono, 2016: Faktor Internal Dan Eksternal Yang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia| 45