ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Perlawanan Pedagang Pasar Tradisional Terhadap Revitalisasi Pasar ( Studi Deskriptif Pasar Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur )
SKRIPSI
Disusun oleh: MOCH. IRFAN FANANI NIM: 070914107
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ii SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Perlawanan Pedagang Pasar Tradisional Terhadap Revitalisasi Pasar ( Studi Deskriptif Pasar Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur )
SKRIPSI Maksud: Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
Disusun oleh: MOCH. IRFAN FANANI NIM: 070914107
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016
iii SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iv SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti terhadap fenomena perlawanan pedagang pasar tradisional Babat dengan Pihak Pemkab Lamongan dan pihak pengelola pasar ( pihak investor ) yang gencar dilakukan oleh para pedagang pasar Babat atas pembangunan pasar tradisional Babat. Perlawanan yang berkepanjangan dan tak kunjung menemukan penyelesaian meski telah berlanjut di sidang PTUN Provinsi Jawa Timur yang menuntut pembangunan pasar Babat dan sistem bangunan serah guna pasar pada akhirnya memunculkan perlawanan para pedagang pasar tradisonal Babat dengan berjualan di luar area pasar Babat seperti jalan Pendidikan, Kartini dan Ahmad Dahlan dari fenomena tersebut peneliti untuk menganalisis perlawanan yang terjadi. apa yang melatar belakangi terjadinya perlawanan? Bagaimana bentuk-bentuk resistensi para pedagang pasar Babat dan faktorfaktor yang menyebabkan resistensi para pedagang pasar Babat sehingga memunculkan aksi penolakan dan protes pedagang pasar tradisional? tentunya dengan teori dan perspektif Sosiolog. Peneltian ini menggunakan teori resistensi yang dipopulerkan oleh James Scott juga memperkenalkan konsep resistensi tertutup, semi terbuka dan terbuka dalam menganalisis terciptanya sebuah resistensi. Analisis yang dimaksud disini adalah analisis hubungan sebab akibat atau interaksi yang memungkinkan munculnya sebuah resistensi sosial. Dalam konsep resitensi secara tersirat menyatakan resitensi tertutup,semi terbuka dan terbuka, mereka yang menduduki kebijakan terhadap pembangunan pasar babat diharapkan mengakomodir kepentingan para pedagang. Metode penelitian yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Setelah melalui tahapan penelitian, penelitian ini pada akhirnya menemukan beberapa temuan pokok. Ada beberapa hal yang pada akhirnya menjadikan kebijakan pembangunan pasar Babat mendapatkan resistensi dari para pedagang. Harga sewa bedhak pasca pasar Babat direvitalisasi menjadi faktor yang menyebabkan pedagang lama pasar Babat tidak mau menempati Pasar Baru Babat yang berjualan di luar area pasar karena harga kios di Pasar Baru Babat sangat mahal bagi para pedagang.
Kata kunci:Perlawanan, Pasar,Teori Resistensi James Scott
vi SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRACT This study originated from the interest of researchers to the phenomenon of resistance of traditional market traders Tripe with Lamongan regency Party and the manager of the market (investors) are intensively conducted by market traders on market development of traditional tripe Tripe. Resistance prolonged and never find a solution despite continued in the trial PTUN East Java province which demands the development of the market tripe and building systems are handed over to the market eventually led resistance traders traditional markets Tripe by selling outside the market area Tripe like the Education, Kartini and Ahmad Dahlan of researchers to analyze the phenomenon of resistance occurs. what is the background for the occurrence of resistance? How the forms of resistance Tripe market traders and the factors that cause resistance Tripe market traders that led to the rejection and protest action of traditional traders? of course with theory and perspective of a sociologist. This study uses the theory of resistance that was popularized by James Scott also introduces the concept of resistance closed, semi-open and open in analyzing the creation of a resistance. The analysis is meant here is the analysis of causal relationships or interactions that enable the emergence of a social resistance. In resitensi concept implicitly stated resitensi closed, semi-open and open, they are occupying policy against tripe market development is expected to accommodate the interests of traders. The method used is used in this study is a qualitative method. After going through the stages of research, this study has finally found some key findings. There are some things that ultimately turned the market development policy Tripe get resistance from traders. The rental price bedhak post market Tripe revitalized be factors that lead to the old market traders do not want to occupy Tripe Tripe New Markets who sell outside the market area because of the price stall in Pasar Baru Tripe very expensive for traders.
Keywords: Resistance, Markets, Theory of Resistance James Scott
vii SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perlawanan Pedagang Pasar Tradisional Terhadap Revitalisasi Pasar (Studi Deskriptif Pasar Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur) dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi S1 Sosiologi. Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan peneliti sebagai salah satu perlawanan pedagang pasar tradisional Kecamatan Babat yang memprotes dan menolak kebijakan pembangunan pasar tradisional dari Pihak Kabupaten dan pengelola pasar ( pihak investor ) untuk memberikan sedikit analisis terhadap fenomena tersebut menggunakan teori konflik dari Ralf Dahrendorf dan teori resistensi dari James Scott Cukup banyak waktu yang tersita dan tidak sedikit hambatan dan problem yang peneliti hadapi dalam penyusunan skripsi ini. Namun berkat Rahmat, Hidayah dan Karunia yang diberikan oleh Allah SWT sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini juga tidak akan berhasil tanpa partisipasi berbagai pihak. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Drs. Herwanto. MA selaku dosen pembimbing, yang telah berkenan membantu peneliti dalam memberikan masukan selama perancangan hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Terkadang yang telah beliau berikan meskipun terkadang saya salah menerjemahkannya tetapi tetap dengan sabar mendorong penulis agar cepat menyelesaikan skripsi ini.
viii SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Berbagai kritik serta saran dari semua pihak sangat diharapkan peneliti untuk kesempurnaan skripsi ini, karena skripsi ini tidaklah terlepas dari segala kekurangan atau kesalahan.
Surabaya, 25 Juni 2016
Moch. Irfan Fanani
ix SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ucapan Terima Kasih Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala kenikmatan, segala ujian dan cobaan serta segala kekuatan dan keyakinan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini meskipun dalam rentang waktu yang cukup lama. Ucapan terimakasih saja nampaknya tak akan cukup penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Meskipun demikian ucapan terimakasih ini adalah bentuk apresiasi tertinggi penulis kepada semua pihak yang telah mencurahkan waktu, tenaga, pemikiran dan semua yang telah diberikan demi terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih yang tak terhingga kepada keluargaku atas semangat dan dorongan yang diberikan agar tetap fokus dalam seluruh pekerjaan yang dijalankan. Bapakku Abdul Rosyad lelaki yang penyabar dan kerja keras yang setiap hari berkerja sebagai pegawai swasta Petrokimia di Babat-Lamongan, dari setiap tetes peluh yang mengucur dari tubuh rentanya mengalir limpahan rejeki agar saya tetap bisa meneruskan pendidikan dan Ibukku Hidayatul Hasanah, wanita terhebat yang setiap pagi sibuk menyiapkan makanan di pagi hari agar saya dapat terus merasakan nikmatnya sarapan pagi sebelum menuntut ilmu. Maaf beribu maaf skripsi ini tidak mampu saya selesaikan tepat pada waktunya seperti apa yang Bapak dan Ibu harapkan. Sembah sujud baktiku untuk Bapak dan Ibu yang telah memberikan kasih sayang dan segenap doa yang senantiasa dicurahkan tanpa rasa lelah. Kakak saya Rosyalinda kelak jadilah Ibu yang baik dan Moh. Khanif Fuaidi , maaf belum bisa menjadi contoh kakak yang baik, bersungguh-sungguhlah kalian dalam menuntut ilmu. Untuk Pak Herwanto, dosen pembimbing penulisan skripsi ini. Pengarahan, petunjuk, kritik dan saran yang telah beliau berikan meskipun terkadang saya salah menerjemahkannya tetapi tetap dengan sabar mendorong penulis agar cepat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih bapak
Untuk dosen pengajar dan staf di Departemen Sosiologi Fisip Universitas Airlangga, Pak Doddy, Pak Sudarso, Pak Herwanto, Pak Bagong, Pak Septi, Pak Novri, Ibu Tuti Budi Rahayu, Ibu Sutinah serta dosen sosiologi lain atas semua pelajaran yang telah diberikan selama kuliah. Terimakasih telah menjadi bapak dan ibu kedua penulis selama mengenyam
x SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pendidikan di kampus FISIP. Mas Indra, dan Mbak Uril yang segala keramahtamahannya memudahkan segala urusan di bagian administrasi. Terimakasih Untuk kawan, sahabat, dulur Sosiologi 2009 yang telah berjuang bersama, tertawa bersama seperti Moh Ali Ashar, M Yusuf Setyo Utomo, Aprizal Wahyu Dermawan dan Yunas Kristianto melukiskan kisah terindah semasa kuliah, meskipun cita-cita untuk lulus bersama tak pernah terwujud. Semoga persaudaraan di antara kita tetap terjaga silaturahmi Untuk rekan-rekan. yang ada di kecamatan Babat-Lamongan khususnya teman-teman dan saudara-saudara Alumni MTsn Model Babat Angkatan 2006,SMAN 1 BABATLAMONGAN dan Komunitas Basket Aladin Babat, untuk selalu menjadi teman dan saudara yang selalu menyemangati saya dalam menyelesaikan skripsi. Dan khususnya para pedagang tradisional Babat yang tergabung dari kelompok APPSI ( Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia ) Babat, PPTBB ( Persatuan Pedagang Tradisional Babat Bersatu) dan LPPK (Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi ) yang berkantor di jalan Pendidikan 31 A Babat-Lamongan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kesempatan yang beliau berikan dalam menyelesaikan skripsi saya dan salam hormat saya Moch Irfan Fanani.
xi SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................... ii HALAMAN JUDUL TENTANG MAKSUD PENULISAN SKRIPSI ................. iii HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................v ABSTRAK .................................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii UCAPAN TERIMA KASIH ..................................................................................... ix DAFTAR ISI.................................................................................................................x BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................................1 I.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................1 I.2. Fokus Penelitian ........................................................................................14 I.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................15 I.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................15 I.4.1 Manfaat Akademik ...........................................................................15 I.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................16 I.5. Kerangka Teoritik .....................................................................................16 I.5.1 Teori Konflik ....................................................................................16 I.5.2 Teori Resistensi ................................................................................21 I.6. Metodologi dan Prosedur Penelitian .........................................................29 I.6.1. Tipe Penelitian ..............................................................................29 I.6.2. Batasan Konsep Penilitian ............................................................30 BAB II : GAMBARAN UMUM .............................................................................36 II.1 Gambaran Umum Kabupaten Lamongan ....................................................36 II.2.Sejarah Lamongan .......................................................................................36 II.3 Kondisi Geografis Dan Demografis ............................................................40 II.4 Sejarah Pasar Babat .....................................................................................42 BAB III :Profil Informan ..........................................................................................53 III.1. Bentuk-bentuk Resistensi Pedagang Pasar Babat......................................64 III.1.1 Demonstrasi Menolak Pembangunan Pasar Babat .......................64 III.1.2 Berjualan Di Luar Area Pasar Babat .............................................66 III.1.3. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Resistensi ............72 III.1.4.1 Berkurangnya Hak Para Pedagang Atas Bedak .................72 III.1.5.2 Tempat Relokasi Yang Sepi...............................................76 III.1.6.3 Harga Sewa Bedak Yang Tinggi .......................................79
xii SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV : INTEPRETASI TEORI ..........................................................................84 IV.1 Pendahuluan ................................. ..................................................... 84 IV.2 Pembahasan ... ..............................................................................85 IV.2.1 Resistensi Tertutup ..................................................................86 IV.2.2 Resistensi Semi Terbuka..........................................................87 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................89 V.1. Kesimpulan ..........................................................................................89 V.2. Saran .................................................................................93 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I Pendahuluan I.1 Latar belakang masalah Sebagai tiang penyangga ekonomi masyarakat, pasar tradisional sering menjadi korban akibat perspektif kelembagaan pemerintah terhadap sektor ini. Mungkin perspektif ini menelurkan kebijakan yang cenderung kurang bersahabat dengan para pedagang sebagai salah satu civil society yang berdiri sendiri dan mandiri.1 Fenomena penggusuran pasar tradisional, adalah bukti ketidakberdayaan sektor informal berhadapan dengan kebijakan yang ditelurkan oleh kelembagaan pemerintah. Hal tersebut di atas, menggambarkan betapa pembangunan kurang bersimpati kepada masyarakat. Sudah banyak pasar tradisional yang berganti menjadi gedung mewah, apartemen, hingga pasar modern. Dampak paling nyata dari penggusuran pasar, adalah resistensi atau perlawanan dari para pedagang. Bentrokan fisik antara pedagang dengan petugas penertiban dan pengembang pasar kadang tak terhindarkan. Meskipun, pada setiap kasus penggusuran berbeda bentuk resistensi atau perlawanannya. Keberadaan pasar tradisional Babat merupakan salah satu dari berbagai sumber
peningkatan
perekonomian
daerah
Lamongan,
khususnya
terhadap
perekonomian masyarakat kecamatan Babat. Dimana mayoritas masyarakat Babat menggantungkan hidup sebagai pedagang tradisional. Selain itu , kondisi pasar 1
Ahmad erani Yustika, Negara Vs Kaum Miskin, h. 91
1
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tradisional Babat ini dinilai menimbulkan banyak permasalahan dari aspek transportasi dan keindahan kota. Seperti pada umumya pasar tradisional merupakan pasar yang memiliki tempat berdagang yang bau, pengap, becek dan jorok bisa dibayangkan ketika musim hujan tiba pasti akan becek dan juga pasar tradisional hampir selalu menampilkan kios atau ruko yang menjurus ke koridor pasar, akibatnya space untuk berjalan menjadi sempit, kadang muncul istilah “gang Senggol” untuk jenis pasar seperti ini. Membangun pasar tidaklah mudah. Revitalisasi pasar memakan biaya yang tinggi. Selain itu di beberapa tempat pembangunan pasar sering dianggap memarginalisasi pedagang lama karena pedagang ditarik retribusi yang lebih besar. Akibatnya bukan peningkatan kesejahteraan yang didapat, bahkan beberapa pedagang lama tersingkir karena tidak sanggup membayar retribusi. Dari kondisi yang demikian maka pemerintah kabupaten Lamongan membuat kebijakan untuk melakukan penataan pasar tradisional Babat. Dengan cara yakni: merevitalisai pasar tradisional dan untuk pasar lama atau pasar tradisional sendiri dibangun menjadi pasar yang berkonsep modern. Pembangunan pasar Agrobis telah lebih dulu selesai selesai pada akhir 2009 sedangkan pasar tradisional Babat dimulai pada 4 Oktober 2011 meskipun sempat terjadi penolakan pedagang. Pemerintah daerah dengan menggandeng pihak investor PT Bayu Perkasa milik Susilo Handoko investor dari Solo.
2
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sesuai
SK
Bupati
nomor
188/252188/252/Kep/413.013/2008
tentang
penetapan lokasi perdagangan pada pasar umum di Kecamatan Babat, Pasar Babat modern nantinya hanya akan diperuntukkan bagi pedagang kering seperti pakaian, kelontong, perhiasan, mebel, alat rumah tangga dan elektronik. Pasar Agrobis diperuntukkan bagi pedagang bahan basah seperti palawija, sayur mayur, buahbuahan, ikan dan sembako serta daging . Mengamati pola konsumsi masyarakat yang berada di sekitar kelurahan Babat nantinya bisa jadi program relokasi dan pembangunan pasar modern akan berimbas pada pedagang, karena pasar tradisional merupakan tempat perbelanjaan yang masih mendapatkan ruang tersendiri di hati masyarakat sekitar Babat. Selain itu, pasar tradisional Babat nampaknya masih mempunyai pangsa pasar yang nampak cukup besar artinya masih banyak anggota masyarakat yang bersikap ekonomis untuk mendapatkan barang dengan harga murah dan memperoleh kepuasan maksimum. Konsumen terbesar di sini yakni ibu rumah tangga dan remaja putri. Meskipun suasana kurang menyenangkan akibat ruang toko menyempit, penerangan kurang baik, kebersihan kurang terjaga dan sesuai dengan kondisi yang ada menurut pedagang setelah dibangunnya pasar tradisional menjadi pasar modern harga kios pasar melebihi kewajaran.2
2
Save M Dagun, Sosio Ekonomi Analisis Eksisitensinkapitalisme Dan Sosialisme Jakarta: PT Rineka Cipta) hal 12 .
3
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bentuk penolakan pedagang tradisonal Babat terkait masalah di atas diwujudkan dengan adanya aksi demostrasi yang dilakukan pedagang tradisional. Selain itu, tetap berdagang di pasar Babat meskipun berada di luar area pasar yakni: di jalan Kartini. jalan Pramuka, jalan rumah sakit Muhammadiah Babat. dan pedagang juga melakukan upaya gugatan yang dilakukan oleh pedagang pasar tradisonal babat Bersatu ( PPTBB ) dengan mendatangi PTUN Surabaya di Jalan Letjen Sutoyo, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur dengan isi gugatan sebagai berikut: pertama gugatan terhadap pemerintah kabupaten Lamongan juga lantaran tidak memiliki Hak Pengelolaan Lingkungan ( HPL ),Kedua. Gugatan harga stand pasar, yang tinggi mulai stand fisik, los maupun lainnya, mengakibatkan banyak pedagang yang merasa keberatan tidak mampu membeli hampir semua pedagang pasar yang semula menempati pasar tradisional itu, tak mampu untuk membeli stand. Hanya orang luar atau yang berduit, bisa menikmati stand pasar Babat, Selanjutnya, alasan bagi pedagang yang masih menetap dan berjualan di pasar agrobis maupun pasar modern disebabkan mereka merupakan pedagang besar dan ada yang usaha turunmenurun. Maka dari itu, mau tidak mau harus kembali berjualan ke area pasar yang telah ditetapkan pemerintah bila tidak ingin mengalami kerugian dan kemacetan dalam usaha. Upaya pemerintah dalam meredam adanya aksi kontra yang dilakukan pedagang terhadap upaya relokasi dan pembangunan pasar modern adalah dengan cara, melakukan upaya sosialisasi kepada pedagang pasar Babat terkait manfaat yang 4
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
akan diperoleh dari adanya relokasi dan pembangunan pasar baru atau modern Babat. Proses sosialisasi tersebut diawali dari adanya pemberitahuan kepada pedagang tradisional terkait perencanaan, penempatan, harga subsidi pembangunan pasar modern dan relokasi berserta manfaat dari adanya pembangunan pasar bagi pedagang tradisional secara keseluruahan. Selain itu, pemerintah kabupaten Lamongan melakukan upaya mediasi yang melibatkan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia), tokoh masyarakat, perwakilan pedagang tradisional Babat, pemerintah kabupaten lamongan dan pihak investor demi terwujudnya keadaan yang kondusif sehingga menghasilkan keputusan bahwa upaya relokasi dan pembangunan pasar modern tidak ada masalah meskipun demikian yang terjadi di lapangan masih ada pedagang tradisional yang kontra terhadap relokasi dan pembangunan pasar modern. Adanya upaya relokasi dan pembangunan pasar modern menimbulkan adanya pro dan kontra dan pada dasarnya suatu kebijakan ataupun pembangunan dalam masyarakat tidak lepas adanya pro dan kontra juga pembangunan tersebut melahirkan suatu kondisi perubahan sosial ekonomi bagi pedagang tradisional baik itu mengarah pada perubahan positif maupun negatif Kehidupan pedagang tradisional yang tidak kembali menempati area pasar Babat pedagang tersebut sebagian besar merupakan pedagang kaki lima juga tergolong sebagai pedagang tradisional Babat yang menolak relokasi dan ditempatkan di pasar modern. Dimana pada umumnya pedagang kaki lima merupakan pedagang yang mayoritas menggunakan modal usaha sendiri yang terbatas. Pedagang-pedagang 5
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tersebut dalam kondisi sosial ekonomi mengalami hambatan dikarenakan tempat dagang yang berada di luar area pasar tradisional tidak memadai banyaknya kendaraan berlalu lalang dengan modal usaha 500 ribu dengan rata rata jumlah pendapatan 700 ribu perbulan sangat tidak mungkin mendapatkan tempat yang startegis seperti di pasar modern maupun di pasar tradisional. Maka dari itu, pedagang yang menolak relokasi menjadi kurang dalam memenuhi kebutuhan dikarenakan pendapatan tidak mencukupi untuk biaya konsumsi harian, kebutuhan menambah modal usaha, kebutuhan biaya produksi, kebutuhan biaya pendidikan, kebutuhan biaya kesehatan biaya hutang menurunnya pendapatan yang sangat drastis dan mereka kekurangan untuk menghidupi atau memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Hal itu dibuktikan dari temuan hasil data yang terkait dengan jumlah pendapatan perbulan pedagang yang menolak relokasi dari pendapatan yang paling kecil sampai pendapatan yang biasa katakana paling besar yakni berkisar antara 700.000.,00/ Bulan sampai 1.500,000,00/ bulan, pendapatan tersebut merupakan pendapatan kotor. Sedangkan pengeluaran tiap bulan yang harus dipenuhi pedagang dengan rincian sebagai berikut:
6
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel 1.1 Pengeluaran Perbulan Pedagang Tadisional Yang Menolak Direlokasi No
Pengeluaran
Jumlah
1
Biaya Modal/Bulanan
200.000,00-300.000,00/bulan
2
Biaya kebutuhan harian
500.000,00-600,000,00/bulan
3
Biaya kebutuhan pendidikan anak 300.000,00-340.000,00/bulan
4
Biaya kesehatan
200.000,00-tak terhingga
5
Biaya angsuran dana pinjaman
50.000,00-100.000,00/bulan
6
Kebutuhan lain-lain Jumlah Pengeluaran Perbulan
1,250.000,00
Sumber : Kehiduapan Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar Tradisional Pasca Relokasi Dan Pembanguna Pasca Modern. Oleh Muhammad Zunaidi. Dari rincian antara pengeluaran dan pendapatan pedagang tersebut menemukan adanya keterbatasan pendapatan yang diperoleh pedagang tradisional yang bertempat di luar area pasar dalam memenuhi kebutuhan. rutinitasnya dari pendapatan paling minim 700.000,00 dan pengeluaran terendah sekitar 1.250,000,00 perbulan.
7
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sehingga dapat di mengerti, sangat nampak jelas adanya ketidak seimbangan antara pengeluaran dan pedapatan. Dan upaya yang dilakukan pedagang untuk mendongkrak perekonomian mereka dengan cara: a. Mereka tetap berjualan di luar area pasar seperti pasar modern maupun di pasar agrobis seperti di jalan Kartini, jalan Pramuka maupun jalan rumah sakit Muhammadiah dengan menambah fariasi dagangannya. b. Pedagang yang memiliki rumah di sekitar pasar di manfaatkan untuk berdagang oleh pedagang tersebut. c. Menambah modal melalui bank pasar. Hal demikian sangat berbeda dengan kondisi sosial ekonomi atau kesejahteraan pedagang yang menempati area pasar baik pasar modern Babat maupun pasar agrobis Babat sebagaimana yang di jelaskan berikut: Kondisi sosial ekonomi atau kesejahteraan pedagang yang ada di pasar modern Babat mulai ada peningkat ke arah kesejahteraan pedagang yang lebih baik dikarenakan pasar modern masih tergolong baru dari setelah diresmikannya pasar tradisional oleh bupati Lamongan pada tanggal 13/juli/2012 sehingga perlu banyak adaptasi dari pedagang untuk terus meningkatkan kesejahteraanya.Sedangkan dalam pemenuhan konsumsi harian, seperti kebutuhan menambah modal usaha, kebutuhan biaya produksi, kebutuhan biaya pendidikan, kebutuhan biaya kesehatan pedagang relatif stabil meski kebutuhan hidup yang terus meningkat dan jika dibandingkan
8
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dengan kondisi sosial ekonomi atau kesejahteraan pedagang masih di bawah dari agrobis. Bila dibuat rata-rata pendapatan pedagang pasar modern dari jumlah terendah hingga jumlah tertinggi yakni: 4.500.000,00/bulan hingga 9.000.000,00/bulan. Sedangkan pengeluaran tiap bulan yang harus dipenuhi oleh pedagang dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1.2 Pengeluaran Perbulan Pedagang pasar modern No
Pengeluaran
Jumlah
1.
Biaya modal/ bulan
1.500.000,00.5000.000,00/bulan
2.
Biaya kebutuhan harian
700.000,00-1000.000/bulan
3.
Biaya kebutuhan pendidikan anak
3.000,00-500.000,00/ bulan
4.
Biaya kesehatan
400.000,00-tak terbatas
5.
Kebutuhan lain-lain
6.
Listrik Jumlah Pengeluaran Perbulan
300.000/bulan 2.200.000,00/Bulan
Sumber : Kehiduapan Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar Tradisional Pasca Relokasi Dan Pembanguna Pasca Modern. Oleh Muhammad Zunaidi. Sangat jelas jika dibandingkan kedudukan sosial ekonomi atau kesejahteraan pedagang yang ada di pasar modern Babat dengan pedagang tradisional bertempat di luar area pasar yang telah ditentukan pemerintah.Kondisi sosial ekonomi tersebut lebih tinggi Hal itu, tidak lepas karena letak pasar modern Babat yang setrategis 9
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
meskipun masih banyak penyesuaian-penyesuaian dari pasar tradisional ke pesar yang lebih tertata. Dari segi interaksi, pedagang tradisional banyak mengalami perubahan hususnya interaksi antar pedagang dengan pedagang tradisional dimana perubuhan yang terjadi yakni: sebelum adanya relokasi dan pembangunan pasar modern pedagang tradisional bersatu di pasar tradisional Babat. Akan tetapi, setelah adanya relokasi dan pembangunan pasar modern hubungan pedagang tradisional terbagi-bagi ada yang menempati pasar agrobis, pasar modern, maupun ada yang di luar area pasardan juga pedagang tradisional setelah adanya relokasi dan pembangunan pasar modern banyak melakukanpenyesuaian-penyesuaian terhadap pedagang baru. Selanjutnya dari segi interaksi pedagang dengan pelanggan sebagian kecil pedagang pasar modern dalam bertransaksi masih menggunakan model transaksi lama yakni: adanya proses tawar menawar antara pedagang dengan pembeli dan selebihnya menggunakan model harga pas. Selain itu, terkait status pedagang tradisional yang dulu bersatu dalam pasar tradisional Babat kini pedagang tradisional terpecah-pecah ada yang menempati pasar agrobis sebagai pedagang grosir, pasar modern dan sebagian ada juga pedagang tradisional yang berdagang di luar area pasar Babat. Sehingga, hal tersebut berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi atau kesejahteraan pedagang tradisional. 3
3
Jurnal Sosiologi Islam, Vol. 3, No.1, April 2013 ISSN: 2089-0192
10
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Resistensi pedagang pasar, menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti. Hal tersebut terbukti dari beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh para akademisi, antara lain: 1. Jurnal Sosiologi Islam, Vol. 3, No.1, April 2013 ISSN: 2089-0192, Disusun oleh Muhammad Zunaidi mendeskripsikan Kehiduapan Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar Tradisional Pasca Relokasi Dan Pembanguna Pasca Modern. 2. Resistensi Pedagang Pasar Sumber Arta Bekasi Barat, Skripsi yang disusun oleh M. Tri Panca W dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mendeskripsikan bentuk dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi pedagang pasar Sumber Arta terhadap penggusuran pasar untuk dijadikan apartemen. Skripsi ini menggunakan teori resistensi dari James Scott sebagai pisau analisisnya.4 3. Resistensi dan Akomodasi: Suatu Kajian Tentang Hubungan-hubungan Kekuasaan pada Pedagang Kaki Lima, Preman dan Aparat di Depok, disertasi yang disusun oleh Eko Siswono untuk memperoleh gelar doktor di bidang Antropologi ini, menggunakan teori
strukturisasi dari Gidden untuk
menjelaskan bekerjanya kekuasaan akibat hubungan antara struktur dan
4
M. Tri Panca W “Resistensi Pedagang Pasar Sumber Arta Bekasi Barat”, Skripsi, 2011 Fisip Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
11
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
agensi. Resistensi terjadi karena PERDA yang menurut PKL tidak sesuai dengan realitas yang mereka hadapi.5 Kembali lagi pada fenomena pasar tradisional. Pasar, merupakan bagian dari perekonomian. Di dalam pasar terdapat berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur. Usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orangorang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Pasar, bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Pasar tradisional, adalah salah satu lembaga perekonomian terbuka. Yang berarti, di dalam pasar tradisional tidak ada persyaratan dan keahlian khusus. Jadi, setiap orang dapat masuk mengambil peran dalam kehidupan pasar tradisional, dengan berdagang dan memberikan jasa layanan umum pada masyarakat.6 Hal tersebut, menjadikan pasar tradisional memiliki potensi tersendiri yang begitu besar bagi perputaran uang di dalamnya. Sejalan dengan itu mulailah beberapa orang mengambil peran sebagai kepala keamanan, pengatur kebersihan. Menurut survey yang dilakukan AC. Nielses jumlah pasar tradisional di Indonesia mencapai 1,7 juta atau sekitar 73 persen dari keseluruhan pasar yang ada. Namun, laju pertumbuhan dari pasar modern (minimarket) jauh lebih tinggi dari pasar 5
Eko Siswono “ Resitensi Dan Akomodasi : Suatu Kajian Tentang Hubungan-Hubungan Kekuasaan Pada Pedagang Kaki Lima (PKL) Preman Dan Aparat Depok,” ( Desertasi S3 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Departemen Antropologi Program Pasca Sarjana, Universitas Indonesia, 2009), hal, 13. 6 Saeful Anwar “Resistensi Pedagang Pasar Pamenang Kediri” Skripsi, 2010: FISIP Universitas Airlangga, Hal: 3-4.
12
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tradisional. Pasar-pasar tradisional dan pasar modern rata-rata mempunyai spesefikasi barang dagangan yang hampir sama sehingga berpeluang mengakibatkan terjadi persaingan diantara dua pasar tersebut. Jika dibiarkan persaingan bebas antara kedua pasar tersebut dapat menggeser keberadaan pasar tradisional.7 Pasar modern (minimarket), sedang menjamur di kota-kota besar yang lambat laun menenggelamkan pasar tradisional. Menyikapi ini, pemerintah harus segera bertindak. Dan ada dua tindakan, yang bisa dilakukan agar pasar tradisional tetap bisa mempertahankan eksistensinya. Kebijakan tersebut adalah kebijakan pembatasan minimarket dan revitalisasi pasar tradisional. Dua kebijakan ini sangat berkaitan, karena pembatasan minimarket tanpa adanya revitalisasi pasar adalah sama saja dengan menyelesaikan masalah, namun tidak sampai ke akarnya. Kebijakan pembatasan minimarket berfungsi sebagai regulator untuk menekan laju pertumbuhan pasar modern, sedangkan kebijakan revitalisasi pasar tradisional bertujuan untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern. Kebijakan revitalisasi pasar tradisional, bisa dilakukan dengan merelokasi pasar tradisional. Yaitu, dengan memindahkan pedagang ke pasar yang baru, atau meremajakan pasar tradisional tersebut menjadi pasar modern dengan infrastruktur yang baru. Relokasi ini juga harus disertai dengan kebijakan-kebijakan yang memberi kemudahan dan kenyamanan baik bagi pedagang juga masyarakat ramai. Sebenarnya 7
Sumintarsih, dkk. “Eksistensi Pasar Tradisional Relasi dan Jaringan Pasar Tradisional di Kota Surabaya, Jawa Timur”. 2011. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Hal 2-3
13
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pembangunan pasar modern yang ada di negara kita ini termasuk terlambat dengan negara-negara tetangga yang pendapatan masyarakatnya lebih kecil dimana dari dulu pasar tradisional mereka sama dengan pasar modern di Indonesia sekarang. Seperti di Thailand pasar tradisional mereka sejak awalnya tidak kalah saing dengan pasar-pasar modern seperti supermarket. Baik dalam hal struktur bangunan, kebersihan,keamanan dan juga service, pastinya tidak ditemukan pasar yang becek,berbau, pungutan liar,dan ketidakamanan.
1.1 Fokus Penelitian Berdasarkan pemaparan tentang realitas yang terjadi pada proses revitalisasi pasar tradisional kecamatan Babat kabupaten Lamongan di atas. Maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang resistensi pedagang pasar Babat. Pertanyaan penelitian yang dijawab difokuskan pada dua hal yaitu: 1. Bagaimana bentuk resistensi yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat terhadap revitalisasi pasar menjadi pasar modern? 2. Faktor Apa sajakah yang melatar belakangi terjadinya resistensi para pedagang pasar Babat?
14
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I.2 Tujuan Penelitian Suatu penelitian tentunya dilakukan berdasarkan tujuan dan signifikansi tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1. Mengetahui bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat terhadap revitalisasi pasar tradisional Babat menjadi pasar Modern Babat 2. Mengetahui latar belakang masalah yang menyebabkan terjadinya resistensi para pedagang pasar Babat terhadap pembangunan pasar Tardisional babat menjadi pasar Modern Babat.
I.4 Manfaat Penelitian I.4.1 Manfaat Akademik: Setelah dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya Sosiologi. Selain itu, diharapkan juga hasil penelitin ini, dapat menjadi dorongan dan rangsangan bagi para peneliti lain untuk ikut melanjutkan dan mengembangkan hasil penelitian ini.
15
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I.4.2 Manfaat Praktis: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan suatu pengetahuan bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan Dan Pedagang Pasar Babat Terhadap Resistensi Pasar Tradisional Atas Revitaliasi Pasar Tradisional 2. Penelitian ini bisa dijadikan suatu rujukan dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat luas akan realitas yang terkonstruksikan dikalangan Pedagang Pasar Babat Terhadap Resistensi Pasar Tradisional Atas Revitaliasi Pasar Tradisional
1.5 Kerangka Teori Pendahuluan Untuk menganalisis pertanyaan dan fokus penelitian, maka digunakanlah beberapa teori sebagai pisau analisis. Teori yang digunakan adalah teori konflik dari Ralf Dahrendorf, dan teori resistensi dari James Scott. Teori konflik Dahrendorf sengaja dipilih, untuk menganalisis relasi antara pedagang pasar dengan pihak pengelola pasar. Sedangkan teori resistensi James Scott, berguna untuk menjelaskan bentuk-bentuk resistensi dan faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya resistensi. 1.5.1 Teori Konflik Ralf Dahrendorf Sosiolog Jerman, Ralf Dahrendorf, menerangkan konflik kelas dalam masyarakat industrial pada tahun 1959. Teori ini sangat berbeda dari teon Marx karena ia menganalisis konflik tanpa memperhitungkan politik ekonomi yang ada 16
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
(apakah kapitalisme atau sosialisme). Jika Marx bersandar pada pemilikan alat produksl, maka Dahrendorf bersandar pada kontrol atas alat produksi. Dalam terminologi Dahrendorf, pada masa pos-kapitalisme, kepemilikan akan alat produksi (baik sosialis atau kapitalis) tidak menjamin adanya kontrol atas alat produksi. Jadi, di luar Marxisme, ia mengembangkan beberapa terminologi dari Max Weber, antara lain bahwa sistem sosial itu dikoordinasi seeara imperatif melalui otoritas/kekuasaan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa teori Dahrendorf melakukan kombinasi antara fungsionalisme (tentang struktur dan fungsi masyarakat) lengan teon (konflik) antar kelas sosial. Teori sosial Dahrendorf berfokus pada kelompok kepentingan konflik yang berkenaan dengan kepemimpinan, ideologi, dan komunikasi di samping tentu saja berusaha melakukan berbagai usaha untuk menstrukturkan konflik itu sendiri, mulai lari proses terjadinya hingga intensitasnya dan kaitannya dengan kekerasan. Jadi bedanya dengan fungsionalisme jelas, bahwa ia tidak memandang masyarakat sebagai sebuah hal yang tetap/statis, namun senantiasa berubah oleh terjadinya konflik dalam masyarakat. Dalam menelaah konflik antara kelas bawah dan kelas atas misalnya, Dahrendorf menunjukkan bahwa kepentingan kelas bawah menantang legitimasi struktur otoritas yang ada. Kepentingan antara dua kelas yang berlawanan ditentukan oIeh sifat struktur otoritas dan bukan oleh orientasi individu pribadi yang terlibat di dalamnya. Individu tidak harus sadar akan kelasnya untuk kemudian menantang kelas sosial lainnya. 17
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ralp Dahrendorf membicarakan tentang konflik antara kelompok-kelompok terkoordinasi (imperatively coordinated association), dan bukan analisis perjuangan kelas, lalu tentang elit dominan, daripada pengaturan kelas, dan manajemen pekerja, daripada modal dan buruh.8 Dahrendorf menolak utopia teori fungsionalisme yang lebih menekankan konsensus dalam sistem sosial seeara berlebihan. Wajah masyarakat menurutnya tidak selalu dalam kondisi terintegrasi, harmonis, dan saling memenuhi, tetapi ada wajah lain yang memperlihatkan konflik dan perubahan. baginya, pelembagaan melibatkan dunia kelompok-kelompok terkoordinasi (imperatively coordinated association), dimana, istilah-istilah dari kriteria tidak khusus, mewakili peran-peran organisasi yang dapat di”bedhak”an. Organisasi ini dikarakteri oleh hubungan kekuasaan (power), dengan beberapa kelompok peranan mempunyai kekuasaan memaksakan dari yang lainnya. Saat kekuasaan merupakan tekanan (coersive) satu sama lain, kekuasaan dalam hubungan kelompok-kelompok terkoordinasi ini memeliharanya menjadi legitimate dan oleh sebab itu dapat dilihat sebagai hubungan "authority", dimana, beberapa posisi mempunyai hak normatif untuk menentukan atau memperlakukan
8
Me Quaeri dalam Teori Konflik Sosial Dan Aplikasinya Dalam Kehidupan Keluarga. Dipersiapkan Oleh : Dr. Ir. Herien Pupitawai,M,Sc,M,Sc. Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2009.
18
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang lain lain.9 Sehingga tatanan sosial menurut Dahrendorf, dipelihara ) oleh proses peneiptaan hubungan-hubungan wewenang dalam bermacam-maeam tipe kelompok terkordinasi yang ada hingga seluruh lapisan sistem sosial. Kekuasaan dan wewenang adalah sumber langka yang membuat kelompok-kelompok saling bersaing. Resolusi dalam konflik antara kelompok-kelompok itu adalah redistribusi kekuasaan, atau wewenang, kemudian menjadikan konflik itu sebagai sumber dari perubahan dalam sistem sosial. Selanjutnya sekelompok peran baru memegang kunci kekuasaaan dan wewenang dan yang lainnya dalam posisi di bawahnya yang diatur. Redistribusi kekuasaan dan wewenang merupakan pelembagaan dari kelompok peranan baru yang mengatur (ruling roles) versus peranan yang diatur (ruled roles), dimana dalam kondisi khusus kontes perebutan wewenang akan kembali muncul dengan inisiatif kelompok kepentingan yang ada, dan dengan situasi kondisi yang bisa berbeda. Sehingga kenyataan sosial merupakan siklus tak berakhir dari adanya konflik wewenang dalam bermacam-macam tipe kelompok terkoordinasi dari sistem sosial. Konflik
sosial
dalam
teori
ini
berasal
dari
upaya
merebut
dan
mempertahankan wewenang dan kekuasaan antara kelompok-kelompok sosial yang ada di dalamnya. hanya dalam bentuk wewenang dan kekuasaan yang bagaimanakah konflik tersebut dapat digambarkan.
9
(Turner, 1991: 144) Dalam Teori Konflik Sosial Dan Aplikasinya Dalam Kehidupan Keluarga. Dipersiapkan Oleh : Dr. Ir. Herien Pupitawai,M,Sc,M,Sc. Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2009.
19
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Asumsi Pendekatan teoritis Dahendrof adalah teori pemaksaan yang berasumsi bahwa dimana pun bisa terjadi perubahan sosial, konflik sosial, pemaksaan dan kontribusi tiap-tiap elemen itu terhadap perubahan dan disintegrasi masyarakat. Asumsi itu merupakan dasar paradigma konflik masyarakat. Dengan menerima model realitas sosial ini, Dahendrof berasumsi bahwa kelompok dalam masyarakat perlu dikoordinasikan (seperti hubungan antar anggota masyarakat) dan dibentuk oleh dua agregat posisi dominasi dan kepatuhan. Unsur kunci dalam analisis Dahrendorf otoritas, secara tersirat menyatakan superordinasi dan subordinasi, mereka yang menduduki memiliki otoritas diharapkan mengendalikan bawahan. Artinya, mereka berkuasa karena ada harapan dari orang yang berada di sekitar mereka, bukan karena cirri psikologis mereka sendiri. Otoritas ditentukan di dalam masyarakat sangsi dapat dijatuhkan pada pihak yang menentang.10 Lebih jelasnya Dahrendorf membedakan golongan yang terlibat konflik itu atas dua tipe yakni; a. Kelompok otoritas, kelompok yang memegang otoritas. kelompok ini merupakan
kelompok,
kepentingan
bersama
kumpulan yang
dari
terbentuk
pemegang kekuasaan karena
munculnya
dengan
kelompok
10
George Ritzer-Douglas J. Goodman, Sosiologi Moderen Edisi 4,(Jakarta; Kencana,Cet. 6, 2008), hal. 155
20
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kepentingan. Dapat dibilang kelompok semu ini merupakan kelompok superordinat. b. Kelompok subordinat atau kelompok kepentingan. Kelompok kepentingan ini lahir karena adanya suatu perlawanan dari kelompok pemegang otoriter, dan kelompok kepentingan terbentuk dari kelompok semu yang luas. Dari kelompok kepentingan inilah yang menjadi sumber konflik yang ada di masyarakat.aspek terakhir dari Dahrendorf mata rantai antara konflik dan perubahan sosial. Konflik memimpin ke arah perubahan dan pembangunan disebabkan karena, dalam setiap asosiasi orang yang berada di posisi dominan berusaha mempertahankan status quo, sedangkan orang yang berada di posisi subordinat berupaya mengadakan perubahan. Dahrendrof juga berpendapat bahwa apabila kelompok konflik itu muncul kelompok tersebut akan melakukan perubahan secara struktual dan bila konflik itu hebat perubahan yang terjadi secara radikal yang akan identik dengan penggunaan kekerasan.11
1.5.2
Resistensi
Pengertian Tema mengenai resistensi atau perlawanan menjadi sesuatu yang menarik bagi para ilmuwan sosial. Di akhir tahun 1980-an, resistensi menjadi trend dalam menelah kasus-kasus yang mudah diamati serta bersifat empiris. Bagi para peneliti 11
George Ritzer-Douglas J. Goodman, Sosiologi Moderen Edisi 4, ( Jakarta;Kencana,Cet6, 2008),hal. 155.
21
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sosial, resistensi dianggap berciri kultural, sebab ia muncul melalui ekspresi serta tindakan keseharian masyarakat. Analisa resistensi sendiri terhadap suatu fenomena banyak melihat hal-hal yang ada dalam keseharian masyarakat baik berupa kisahkisah, tema pembicaraan, umpatan serta puji-pujian dan perilaku lainnya sehingga resistensi menjadi gayung bersambut dalam keilmuan sosial.12 Sebagian orang berpendapat isu mengenai resistensi sendiri mencuat sejak tahun 1960-an dimana saat itu mulai banyak otokritik terhadap ilmu-ilmu sosial yang dianggap menganut paradigma positivitik yang kerap mereduksi makna manusia menjadi sekumpulan angka-angka dan kehilangan semangat untuk perubahan. Situasi sejarah saat 1960an adalah ketika tengah berjayanya rezim totaliter seperti Hitler di Jerman, Mussoulini di Italia serta berbagai rezim lainnya di Afrika. Kondisi seperti ini seperti menjadi ancaman bagi kelangsungan memproduksi metode ilmu sosial sebab harus memproduksi suatu pengetahuan yang menguntungkan satu rezim. Pada saat inilah muncul ilmu sosial kritis yang tidak hanya mengkritik pada tataran ideologi namun juga menkritik konfigurasi sistem sosial yang represif.13 Dalam khazanah antropologi, benih-benih kritik internal atau refleksi yang dapat dilihat sebagai upaya resistensi telah muncul terhadap arus besar keilmuan antropologi saat itu. Kritis tersebut mencuat ketika Talal Asad mengeluarkan buku berjudul Antrhropology As Colonial Enceunter. Ia melihat bahwa realitas kebanyakan antropolog masih terharu-haru oleh imajinasi para penjelajah Eropa yang terobsesi 12
Yusron Darmawan, “Resistensi Dalam Kajian Antropologi” artikel diakses pada 27 April 2011 dari http://timurangin.blogspot.com/2009/08/resistensi-dalam-kajian-antropolgi 13 Yusran Darmawan “Resistensi Dalam Kajian Antropologi.”
22
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menemukan masyarakat primitif untuk dianilisa dan ditekuk dalam satu kategori.14 Imaji tentang penaklukan, kekuasaan, serta menemukan masyarakat primitif danu eksotik telah membimbing antropolog pada bentuk etnografi. Poin yang dipetik dari Talal Asad adalah mereka para antropolog (ilmuwan sosial) masih terbelunggu dalam dikotomi masyarakat primitif dan modern sehingga seakan-akan terdapat ego bahwa primitif itu adalah barbar dan tak berperadaban. Berbeda dengan penelitian ilmuwan sosial sebelumnya yang masih cenderung untuk menemukan primitifnya suatu sistem sosial disebuah masyarakat atau kelompok. Lila Abu-Lughod mencoba menggambarkan dalam penilitiannya mengenai resitensi perempuan di sebuah komunitas Bedouin, Gurun Mesir Barat. Penilitian yang bertujuan mendeskripsikan bagaimana kaum yang sering disisihkan (perempuan) melakukan perlawanan terhadap struktur yang ada. Lila mencoba mengangkat bagaimana strategi dan bentuk perlawanan perempuan didalam sebuah struktur budaya yang mengekang hak-hak kaum perempuan. Dari beberapa fakta yang didapatkannya mengenai bentuk perlawanan perempuan terhadap kuasa laki-laki dalam struktur sosial, ia mengungkapkan bahwa sesungguhnya untuk mempelajari hal tersebut diperlukan interpretasi dalam memotret fenomena sehingga akan membawa kita pada berbagai bentuk relasi di dalam sebuah struktur komunitas yang saling bertalian. Lila juga menganjurkan resistensi sebagai sebuah strategi untuk menganalisa kuasa ( resistance as a diagnostic of power ). Hal 14
Yusran Darmawan, “Resistensi Dalam Kajian Antropologi.”
23
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tersebut ia dapat setelah terinspirasi dari tulisan Foucault, sesungguhnya dimana ada kekuasaan disitu terdapat resistensi (where there is power there is resistance).15 Dikalangan ilmuwan sosial, resistensi terkadang dimaksudkan dalam paradigma konflik, padahal keduanya memiliki bentuk yang berbeda. Lazimnya resistensi menjadi titik tengah dari dinamika teori konflik Marxian dan teori konflik Non-Marxian. Jika konflik masih berkuat pada frame teoritis dalam melihat realitas, maka resistansi menekankan pada aspek empiris serta melakukan sensitizing atau dialog secara kreatif terhadap realitas sosial.16 Inilah yang kemudian menjadi titik tengah atau jalan keluar dari kecendurungan teori konflik yang lebih melihat persoalan dari atas sehingga sarat dengan adanya. Berdasarkan hal tersebut maka resistensi lebih menekankan pada aspek manusia yang kemudian hal ini selaras dengan lahirnya studi etnografi baru ( new ethography) yang telah mengalami pergeseran memandang manusia yaitu dari obyek ke subyek.17 Antropolog Cliffort Geertz. Sendiri mengatakan bahwa antropolog tampaknya harus berada ditengah-tengah karena posisinya yang tidak melulu pemikiran teori, melainkan lapangan empiris yang langsung bersumber dari warga masyarakat yang nyata.18 Hal ini terlihat bagaimana ia melakukan metode etnografi dalam melakukan studi atas islam mojokuto, Geerzt melakukan partisipasi lapangan dalam kehidupan
15
Lila Abu-Lughod, “The Romance Of Resistance : Tracing Transformation Of Power Through Bedouin Women.” 16 Yusran Darmawan, “ Resistensi Dalam Kajian Antropologi.” 17 Yusran Darmawan “Resistensi Dalam Kajian Antropologi.” 18 Yusran Darmawan “Resistensi Dalam Kajian Antropologi.”
24
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
masyarakat di Jawa, ikut merasa, sehingga dapat menggambarkan bagaimana sistem sosial hadir dalam keseharian masyarakat. Sejarah resistensi memang bermula pada khazanah antropologi karena memang gagasan tersebut berada pada posisi di tengah-tengah antara pemikiran Marxisme dalam antropologi dan pemikiran antropologi simbolik yang lebih berorientasi pada kebudayaan atau yang memiliki sensitivita budaya. Dalam keilmuan sosiologi sepertinya bermula ketika terjadi kritik internal oleh mazhab Frankfurt Jerman, sosiologi dikritik karena saintisme-nya, karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan itu sendiri,selain itu sosiologi juga dituduh melanggengkan status quo sehingga keilmuan ini tidak mampu menyumbangkan hal-hal bemakna bagi perubahan politik yang dapat melahirkan “masyarakat yang adil dan manusiawi”.19 Resistensi bermaksud melakukan rekonsiliasi dari dua kutub pemikiran antropologi. Jika jalan tengah itu diterima, maka isu materi yang ada kajian Marx bisa tercemin dalam kajian antropolog yang menganalisis berbagai peristiwa lokalitas. 1. Bentuk Resistensi James Scott dalam studinya Weapons Of The Weak: Everyday Form Of Peasant Resistance tentang resistansi petani Malaysia.20 Menurutnya selama ini telah banyak bermunculan literatur mengenai bentuk-bentuk resistansi yang dipakai oleh petani. Terlebih pada bentuk perlawanan diantara kelompok sosial dalam civil
19
George Ritzer Dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern ( Yogyakarta: Kreasi wacana,2009), h 303. 20 John Martinussen, Society, State and Market: A guide to competing theories of development (London & New York: Zed Books, Ltd, 1999), h. 316.
25
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
society. Berbeda dengan sebelumnya, Scott mencoba mengobservasi serta mendeskripsikan tentang merasakan serta tingkah laku masyarakat miskin di perkampungan Malaysia yang menjadi sebuah kerangka sosial kehidupan mereka dalam melakukan kegiatan perlawanan. Scott membuat tiga level perbedaan atas resistensi : a. Ketika tingkat ekonomi makro dan proses perpolitikan diberikan kepada petani namun hal tersebut jauh dari kerangka sosial yang diharapkan oleh para petani. b. Intervensi pemerintah yang kurang melakukan observasi terhadap kehidupan masyarakat sekitar. c. Dan yang terakhir, terdiri dari peristiwa lokal dan kondisi perasaan serta pengalaman dari masing-masing individu.21 Scott mendokumentasikan kehidupan sehari-hari warga dan sejarah mereka dan menunjukkan bagaimana mereka melakukan perlawanan dari campur tangan negara dan agen perusahaan ekonomi. Bentuk-bentuk perlawanan mereka yaitu teknik
rendah
diri
(low-profile
techniques),
sebagian
bersembunyi
dan
menghindar,mengidentifikasikan diri dengan menyeret kaki mereka (foot dragging evasions) dan pasif, dari pada penolakan terbuka atau perlawanan terbuka ( open rejection or struggle ).22 Meski menurut Scott bentuk-bentuk perlawanan tersebut
21
John Martinussen, Society. State and Market: A guide to competing theories of development, h. 316. 22 John Martinussen, Society. State and Market: A guide to competing theories of development, h. 317
26
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kurang efektif, tetapi karena ada satu alasan bagi mereka melakukannya yaitu mereka tidak ingin tergabung kedalam pola produksi kapitalis dan terjebak pada relasi kelas. Resistensi dalam studi James Scott yaitu fokus pada bentuk-bentuk perlawanan yang sebenarnya ada dan terjadi disekitar kita dalam kehidupan seharihari, ia menggambarkan dengan jelas bagaimana bentuk perlawanan kaum minoritas lemah. Mereka yang tidak punya kekuatan dalam melakukan penolakan terbuka ternyata mempunyai cara lain dalam menghindari intervensi dari negara dalam perusahaan. Menurut Scott terdapat beberapa berbentuk resistensi yaitu: a. Resistensi
tertutup
(
simbolis
atau
ideologis)
yaitu
gosip,fitnah,penolakan terhadap kategori-kategori yang dipaksakan kepada masyarakat serta penarikan kembali rasa hormat kepada pihak penguasa. b. Resistensi semi-terbuka (proses sosial atau demostrasi) c. Resistensi
terbuka,
merupakan
bentuk
resistensi
yang
terorganisasi,sistematis, dan berprinsip. Manifestasi yang digunakan dalam resistensi adalah cara-cara kekerasan (violent) seperti pemborantakan.23 Pada akhirnya pendekatan terhadap penelitian level lokal dan bentukbentuknya mungkin dapat bernilai dalam memahami dinamika pembangunan. 23
Andi Suriadi, “Resistensi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Pedesaan.” Komunitas Vol, 4, no 3, (November 2008), h 54-55.
27
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Perlawanan sehari-hari dan bentuknya merupakan gejala yang terjadi disekitar kita, yang kadang sering terlupa bahwa perlawanan atau penolakan akan sesuatu hal tidak harus terbuka, karena memang secara tidak sadar kita melakukan perlawanan secara diam-diam.
28
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.6. Metodologi Penilitian 1.6.1. Tipe Penelitian Penelitian ini termasuk tipe penelitian deskriptif, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kualitatif yang mana pendekatan ini di dalam usaha penelitian, proses, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, interview mendalam. Berdasarkan Williams(1988) pendekatan kualitatif terikat dari ikatan konteks dan waktu (idiographic statements), penelitian kulitatif lebih menerjunkan diri dalam riak gelombang gejolak obyek penelitian dan terbenam di dalamnya. Ini agar dia menjadi mengerti, memahami, dan menghayati (verstehen) pada obyek penelitiannya (Tosolve the problem by penetrating the problem). Pendekatan kualitatif selalu on cylus process, kontinyu dan banyak arah, suatu interaksi yang dipetakan dan masingmasing berupa sebab dan akibat sebagai kutub-kutubnya. Proses sebab akibat adalah suatu kelanjutan dari proses sistem model atau paradigma tertentu, melihat segala sesuatu tidak pernah bebas nilai, termasuk si peniliti sendiri yang subyektif. Sedangkan menurut Masri Singarimbun (1989:45) penelitian diskriptif dimaksudkan untuk dapat memahami dengan cermat fenomena sosial tertentu melihat realitas ganda (majemuk), hasil kontruksi dalam pengertian holistik. Ada subtitusi situasi dan mutual dan tumpang tindih. Penitian ini dimaksudkan untuk memahami dengan cermat terhadap fenomena sosial tentang resistensi pedagang pasar tradisional 29
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
terhadap revitalisasi dengan mengambil informan di pasar Babat Kabupaten Lamongan. 1.6.2.Batasan Konsep Penelitian Pedagang pasar tradisional adalah aktor yang menjajakan dagangan seharihari yang menggatungkan pasar sebagai mata pencaharian dalam kelangsungan hidupnya dan memiliki sedikitnya barang dagangan yang menetap secara permanen ataupun semi permanen yang wajib membayar karcis retribusi sebagai akibat menggunakan lahan atau kegiatan jual beli disekitar areal pasar. Pasar tradisional adalah sebuah pranata ekonomi dan sekaligus cara hidup, suatu gaya umum dari kegiatan ekonomi yang mencapai segala aspek dalam masyarakat. Resistensi adalah mekanisme yang dilakukan para pedagang untuk menentang keberadaan pasar yang baru. Meski sudah berdiri, tidak semua “bedhak” pasar baru terisi, hal itu karena pedagang berdagang di luar pasar.
30
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.6.3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kecamatan Babat kabupaten Lamongan yang semula lokasi pasar tradisional tersebut di tengah-tengah kecamatan Babat yang direlokasikan di pinggiran kecamatan Babat yang berada pada jalur arah Surabaya. 1.6.4. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian resistensi pedagang pasar tradisional terhadap revitalisasi ini berasal dari dua jenis data, yaitu : data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan cara : Pertama,
melakukan
wawancara
dengan
menggunakan
seperangkat
interview guide untuk mendapatkan gambaran umum tentang pedagang pasar tradisional dipasar Babat Lamongan. Interview guide sebagian besar merupakan pertanyaan yang terbuka sehingga peneliti bebas menggeplore sampai yang terdalam permasalahan yang ditanyakan untuk memperoleh jawaban yang benar-benar merepresentasikan permasalahan penelitian. Interview guide digunakan dalam memahami pola-pola dalam asumsi- asumsi atau preposisi yang berkait dengan karakteristik sosial pedagang pasar tradisional dipasar Babat-Lamongan. Wawancara secara mendalam dilakukan pada pedagang yang dipilih secara sengaja, yaitu pada strata bidang pekerjaannya sehingga diharapkan mampu mewakili secara lebih luas tentang gambaran kondisi realitas yang nampak maupun tersembunyi dari karakteristik pedagang pasar Babat Lamongan sementara data
31
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sekunder diperoleh dari pihak laporan penelitian, jurnal, artikel, biro pusat statistic (BPS) 1.6.5. Teknik Pemilihan Informan Teknik pemilihan informan merupakan cara menentukan sampel, yang dalam penelitian kualitatif disebut informan. Dalam penelitian tentang resistensi pedagang pasar tradisional terhadap revitalisasi pasar ini, sumber data primer (informan) diambil dengan menggunakan dua metode. Yaitu, purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling, dilakukan dengan maksud tidak harus mewakili seluruh populasi. Tetapi, informan yang menjadi sumber data primer, memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu menjelaskan keadaan sebenarnya tentang obyek penelitian.24 Adapun yang ditentukan menjadi sampel (subyek/informan) pada awal penelitian ini, adalah para pedagang pasar tradisional Babat yang menolak atau melakukan tindakan resistensi terhadap pembangunan atau revitalisasi pasar. Snowball sampling, adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, maka harus mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data.25 Dengan demikian dalam penelitian ini menggunakan snowball sampling
yang didahului
dengan purposive sampling yang ditentukan selaras dengan tujuan studi.
24 25
Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualiitatif,(Yogyakarta: Rake Sarasia, 1996), 31 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), 300
32
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dalam penelitihan ini peneliti mengambil 7 ( Tujuh ) orang informan yang dimana 7 ( Tujuh ) orang tersebut sudah cukup memberikan informasi untuk menjawab permasalahan yang diteliti dalam permasalahan perlawanan pedagang pasar Babat terhadap revitalisasi pasar. Ke 7 ( tujuh ) informan yang diambil adalah pedagang yang sudah turun temurun berdagang di pasar tersebut yang dimana ke 7 ( tujuh ) informan sebagai anggota paguyuban PPTBB ( Persatuan Pedagang Tradisional Babat Bersatu ) dan LPPK ( Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi ) dalam permasalahan pasar Babat.
33
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.6.6. Teknik Analisis Data Dalam melakukan analisis dalam penelitian ini, ada dua tahap yang dilakukan, yaitu : Mentraskrip hasil wawancara sesuai interview guide yang mana tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan pertanyaan yang ada menjadi lebih luas dan lebar guna memperoleh data-data yang lebih akurat dan mampu mengungkap makna dibalik realitas yang diperolehkan. Dari gambaran umum tersebut kemudian dilakukan pemilihan atau klasifikasi, dan diperoleh klasifikasi seperti tindakan apa tindakan resistensi yang dilakukan oleh para pedagang pasar. Secara rinci beberapa tahap yang dikerjakan dalam analisis kualitatif ini adalah: Pertama, melakukan open coding, yaitu mengidentifikasi kategori-kategori dari suatu fenomena, kemudian diberi sebutan atau label. Identifikasi juga dilakukan terhadap atribut misalnya frekuensi, ruang lingkup bahasan, intensitas kajian, lama kegiatan dan dimensi dari masing-masing atribut seperti sering tidaknya, atau luas sempitnya ruang lingkup bahasan. Kedua, axial coding. Dalam tahap ini, akan dilakukan pengkatagorian fenomena yang berhasil diungkap dengan menghubung-hubungkan satu sama lain dari fakta-fakta lapangan yang berhasil dikumpulkan. Ketiga, selective coding, yaitu suatu proses untuk menyeleksi kategorikategori guna menemukan kategori mana yang inti atau sentral, yang secara sistemik 34
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dapat dipakai secara konsepsional untuk merangkai atau mengintegrasikan kategorikategori lain ke dalam suatu jaringan kisah atau cerita.seluruh data kualitatif yang berhasil di kumpulkan dan kategori ditulis dalam bentuk essay. Penelitian ini juga mempertimbangkan suatu kriteria tentang persoalan validitasnya. Untuk mencapai maksud tersebut maka digunakan teknik trianggulasi, yaitu, memanfatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini digunakan model trianggulasi Denzin, (1991:178) yang memanfaatkan sumber, metode penyelidikan dan teori. Trianggulasi penyidikan dengan diskusi-diskusi orang-orang yang ada di luar struktur keluarga. Di samping itu ditelaah penelititian sebelumnya pernah dilakukan di lokasi yang sama dengan masalah yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengecek derajat kepercayaan bebeerapa sumber data dari pengamatan lain. Trianggulasi teori dilakukan dengan mencari tema pembanding setelah menguraikan pola, hubungan dan penjelasan yang muncul dari analisis. Setelah kegiatan trianggulasi ini dilakukan dan diharapkan interpretasi data akan mampu menjawab permasalahan yang ada dan akhirnya kesimpulan yang diperoleh pun akan sesuai dengan tujuan penelitian yang mengarah ke bentuk dan faktor yang melatar belakangi terjadinya resistensi.
35
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB II II.1 Gambaran Umum Kabupaten Lamongan Kabupaten Lamongan adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Lamongan. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Gresik di timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di selatan, serta Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di barat. Pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan terletak 50 km sebelah barat Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbang kertosusila. Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 kecamatan yang terdiri atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Lamongan. II.2 Sejarah Nama Lamongan berasal dari nama seorang tokoh pada masa silam. Pada zaman dulu, ada seorang pemuda bernama Hadi, karena mendapatkan pangkat rangga, maka ia disebut Ranggahadi. Ranggahadi kemudian bernama Mbah Lamong, yaitu sebutan yang diberikan oleh rakyat daerah ini. Karena Ranggahadi pandai Ngemong Rakyat, pandai membina daerah dan mahir menyebarkan ajaran agama Islam serta dicintai oleh seluruh rakyatnya, dari asal kata Mbah Lamong inilah kawasan ini lalu disebut Lamongan.
36
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Adapun yang menobatkan Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama, tidak lain adalah Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen. Wisuda tersebut bertepatan dengan hari pasamuan agung yang diselenggarakan di Puri Kasunanan Giri di Gresik, yang dihadiri oleh para pembesar yang sudah masuk agama Islam dan para Sentana Agung Kasunanan Giri. Pelaksanaan Pasamuan Agung tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Besar Islam yaitu Idhul Adha tanggal 10 Dzulhijjah. Berbeda dengan daerah-daerah Kabupaten lain khususnya di Jawa Timur yang kebanyakan mengambil sumber dari sesuatu prasasti, atau dari suatu Candi dan dari peninggalan sejarah yang lain, tetapi hari lahir lamongan mengambil sumber dari buku wasiat. Silsilah Kanjeng Sunan Giri yang ditulis tangan dalam huruf Jawa Kuno/Lama yang disimpan oleh Juru Kunci Makam Giri di Gresik. Almarhum Bapak Muhammad Baddawi di dalam buku tersebut ditulis, bahwa diwisudanya Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan dilakukan dalam pasamuan agung di Tahun 976 H. Yang ditulis dalam buku wasiat tersebut memang hanya tahunnya saja, sedangkan tanggal, hari dan bulannya tidak dituliskan. Oleh karena itu, maka Panitia Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan mencari pembuktian sebagai dasar yang kuat guna mencari dan menetapkan tanggal, hari dan bulannya. Setelah Panitia menelusuri buku sejarah, terutama yang bersangkutan dengan Kasunanan Giri, serta Sejarah para wali dan adat istiadat di waktu itu, akhirnya Panitia menemukan bukti, bahwa adat atau tradisi kuno yang berlaku pada 37
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
zaman Kasunanan Giri dan Kerajaan Islam di Jawa waktu itu, selalu melaksanakan pasamuan agung yang utama dengan memanggil menghadap para Adipati, Tumenggung serta para pembesar lainnya yang sudah memeluk agama Islam. Pasamuan Agung tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Hari Peringatan Islam tanggal 10 Dzulhijjah yang disebut Garebeg Besar atau Idhul Adha. Berdasarkan adat yang berlaku pada saat itu, maka Panitia menetapkan wisuda Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama dilakukan dalam pasamuan agung Garebeg Besar pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah. Selanjutnya Panitia menelusuri jalannya tarikh hijriyah dipadukan dengan jalannya tarikh masehi, dengan berpedoman tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriyah jatuh pada tanggal 16 Juni 622 Masehi, akhirnya Panitia Menemukan bahwa tanggal 10 Dzulhijjah 976 H., itu jatuh pada Hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1569 M. Dengan demikian jelas bahwa perkembangan daerah Lamongan sampai akhirnya menjadi wilayah Kabupaten Lamongan, sepenuhnya berlangsung pada zaman keislaman dengan Kasultanan Pajang sebagai pusat pemerintahan. Tetapi yang bertindak meningkatkan Kranggan Lamongan menjadi Kabupaten Lamongan serta yang mengangkat/mewisuda Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama bukanlah Sultan Pajang, melainkan Kanjeng Sunan Giri IV. Hal itu disebabkan Kanjeng Sunan Giri prihatin terhadap Kasultanan Pajang yang selalu resah dan situasi pemerintahan yang kurang mantap. Disamping itu Kanjeng Sunan Giri juga merasa
38
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
prihatin dengan adanya ancaman dan ulah para pedagang asing dari Eropa yaitu orang Portugis yang ingin menguasai Nusantara khususnya Pulau Jawa. Tumenggung Surajaya adalah Hadi yang berasal dari dusun Cancing yang sekarang termasuk wilayah Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Sejak masih muda Hadi sudah nyuwito di Kasunanan Giri dan menjadi seorang santri yang dikasihi oleh Kanjeng Sunan Giri karena sifatnya yang baik, pemuda yang trampil, cakap dan cepat menguasai ajaran agama Islam serta seluk beluk pemerintahan. Disebabkan pertimbangan itu akhirnya Sunan Giri menunjuk Hadi untuk melaksanakan perintah menyebarkan Agama Islam dan sekaligus mengatur pemerintahan dan kehidupan Rakyat di Kawasan yang terletak di sebelah barat Kasunanan Giri yang bernama Kenduruan. Untuk melaksanakan tugas berat tersebut Sunan Giri memberikan Pangkat Rangga kepada Hadi. Ringkasnya sejarah, Rangga Hadi dengan segenap pengikutnya dengan naik perahu melalui Kali Lamong, akhirnya dapat menemukan tempat yang bernama Kenduruan itu. Adapu kawasan yang disebut Kenduruan tersebut sampai sekarang masih ada dan tetap bernama Kenduruan, berstatus Kampung di Kelurahan Sidokumpul wilayah Kecamatan Lamongan. Di daerah baru tersebut ternyata semua usaha dan rencana Rangga Hadi dapat berjalan dengan mudah dan lancar, terutama di dalam usaha menyebarkan agama Islam, mengatur pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Pesantren untuk menyebar Agama Islam peninggalan Rangga Hadi sampai sekarang masih ada. 39
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
II.3 Kondisi geografis dan demografis Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6o51' - 7o23' Lintang Selatan dan 112o33' - 112o34 Bujur Timur. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau ±3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 km2, apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut. Daratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo, dan secara garis besar daratannya di”bedhak”an menjadi 3 karakteristik yaitu: 1. Bagian Tengah Selatan merupakan daratan rendah yang relatif agak subur yang membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk, Sekaran, Lamongan, Deket, Tikung, Sugio, Maduran, Sarirejo dan Kembangbahu. 2. Bagian Selatan dan Utara merupakan pegunungan kapur berbatu-batu dengankesuburan sedang. Kawasan ini terdiri dari Kecamatan Mantup, Sambeng,Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokuro. 3. Bagian Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah rawan banjir.Kawasan ini meliputi kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinagun, Glagah.
40
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Batas wilayah administratif Kabupaten Lamongan adalah: Sebelah Utara perbatasan dengan laut jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik,Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto, sebelah barat berbatasan dengan Kabupten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari daratan rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0-25 meter seluas 50,17%, sedangkan ketinggian 25-100 meter seluas 45,68%, selebihnya 4,15% berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan air laut. Jika dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,5% lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0-2% yang tersebar di kecamatan Lamongan, Deket, Turi,Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng,Glagah, Karangbinagun,Mantup, Sugio, Kedungpring, Sebagian Bluluk, Modo, dan Sambeng, sedangkan hanya sebagian kecil dari wilayahnya adalah sangat curam, atau kurang dari 1% (0,16%) yang mempunyai tingkat kemirimgan lahan 40% lebih. Kondisi tata guna tanah di Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut: baku sawah (PU) 44.08 Hektar, Baku sawah tidak resmi (Non PU) 8.168,56 Hektar, sawah tadah hujan 25.407,80 Hektar, Tegalan 32.844,33 Hektar, pemukiman 12.418,89 Hektar, Tambak / kolam / waduk 3.497,72 Hektar, kawasan hutan 32.224,00 Hektar, 41
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kebun Campuran 212,00 Hektar, Rawa 1.340,00 Hektar, Tanah tandus / kritis 889,00 Hektar dan lain-lain 15.092,51 Hektar. Lamongan merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Timur. Sebagian kawasan pesisir berupa perbukitan. Formasi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Di bagian tengah terdapat dataran rendah dan bergelombang, dan sebagian tanah berawa. Di bagian selatan terdapat pegunungan, yang merupakan ujung timur dari Pegunungan Kendeng. Sungai Bengawan Solo mengalir di bagian utara. 26 II.4 SEJARAH PASAR BABAT Pasar Babat berawal dari Pasar Tradisional yang dikelola oleh Kepala Desa sejak kelurahan babat belum terbentuk, dan pada tahun 1988 Pasar Babat berubah menjadi Pasar Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan, seiring dengan perubahan status dari Desa menjadi Kelurahan yang secara otomatis dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan khususnya Kantor Pengelolaan Pasar dari tahun 1988 sampai dengan 2009. Dan pada tahun 2010 untuk mendorong profesionalisme Kantor Pengelolaan Pasar berubah menjadi Perusahaan Daerah Pasar Kabupaten Lamongan. Pada awal tahun 2010 Pasar Babat melakukan pendataan pedagang dengan Paguyuban Pedagang dalam hal ini (APPSI) dengan data pedagang sejumlah 2389
26
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lamongan
42
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pedagang, dilanjutkan Herregristrasi 2011 dengan jumlah data pedagang 1272, dan dilakukan proses Pendaftaran pedagang baik untuk menempati Kios/Los PK-5 untuk menempati kembali setelah proses Pembangunan Tahapan Pasar Babat selesai, sebelumnya pedagang direlokasi di tempat Pasar Agrobis tanpa dikenakan biaya baik retribusi dan kebersihan selama masa pembangunan belum selesai. Pada tahun 2012 tahapan Pembangunan Pasar Babat selesai pada bulan oktober tahun 2012 dan secara otomatis seluruh pedagang yang berada di lokasi relokasi Pasar Agrobis pada bulan Oktober sampai dengan desember bertahap untuk pindah tempat berjualan di Pasar Babat kecuali Pedagang Pasar Ikan dan Buah tetap berdagang di Pasar Agrobis dikarenakan untuk kepentingan meramaikan Pasar Agrobis. Pada saat proses pemindahan pedagang dari bulan oktober sampai desember Pasar Babat dikenakan target Rp. 150.000.000,- dengan jumlah 300 Pedagang. Ditahun 2013 Pasar Babat mulai berbenah baik penataan pedagang, parkir, toilet, dan beraktivitas per 1 januari 2013 dengan target pendapatan Rp. 605.500.000,- (Enam ratus lima juta lima ratus ribu rupiah) dengan permasalahan – permasalahan Pasar Babat yang memakan biaya, waktu dan tenaga yang besar. Dan alhamdulilah Permasalahan – permasalahan tersebut dan Target Pendapatan Pasar Babat dapat terselesaikan dan terpenuhi. Di tahun 2014 target sebesar Rp. 665.500.000 juga terpenuhi, di Tahun 2015 Pasar Babat terus berbenah baik penataan SDM mulai tenaga pemungut, kebersihan , keamanan terus dilakukan pembinaan staf dan melakukan pendataan pontensi baik pontensi pendapatan 43
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pengelolaan pasar, pontensi parkir dan pontensi toilet dalam pemenuhan target di tahun 2015 sebesar Rp. 690.501.900,- (Enam ratus sembilan puluh juta lima ratus satu ribu Sembilan ratus rupiah). Ditahun 2016 dengan peningkatan sumber daya manusia baik petugas pemungut ,petugas kebersihan dan petugas keamanan lewat pembinaan rutinitas bulanan baik pembinaan teknis pemungutan, prosedur kebersihan dan prosedur keamanan dengan maksud petugas teknis di lapangan mampu melaksanakan tupoksi yang sudah ditugaskan oleh PD. Pasar dan mampu meningkatkan potensi pendapatan UPT Pasar Babat sehingga di tahun 2016 target bisa terpenuhi. A. STRUKTUR ORGANISASI PASAR BABAT a. Kepala Unit
: Suhartono, SH,MM
NIP
: 19700607 199301 1 010
b. Koordinator Lapangan
: Eko Yulianto
c. Administrasi
: Seno Wiratsongko, SAP Nico Aristianto, S.Sos
d. Bendahara
: Nur Wijayanti
e. Juru Pungut
: Anisa Lestari, A.md (Koordinator) Safitri Leni Fidianti Yayuk Sri Lestari Joko Slamet 44
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Moh. Muflih f. Keamanan/Satpam
: Nebri Arif F R (Koordinator) Andika Bagus P Debi Misa Wawan Diyanto
g. Kebersihan
: Ahmad Abd. Sholeh (Koordinator) Abdul Ghofar Masruf Narto Abdul Mesa
B. SARANA DAN PRASARANA PASAR BABAT A. Luas Pasar Pasar Babat memiliki luas sebesar 18.933 m2 B. Jumlah Bangunan ( Kios / Los ) Pasar Babat memiliki jumlah bangunan : 1.
Stand/kios sebanyak 969 unit
2. Partisi sebanyak 168 unit 3. Los ikan sebanyak 160 unit dan 4. Los PK 5 sebanyak 96 unit 5. Los S/N 28, Ruko 3 45
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
jumlah keseluruhan 1424 unit. C. Sarana atau fasilitas umum lainnya 1. Pasar Babat terdapat fasilitas umum , antara lain :
Toilet 4 tempat toilet :
a. Di blok ikan jumlah toilet 7 kamar , b. Di blok Pracangan jumlah toilet 10 kamar c. Di blok Konveksi jumlah toilet 5 kamar d. Di blok Selatan DPU toilet 4 Kamar
Tempat Pembuangan sampah sementara 1 buah bak truk
Tandon Air berada di pasar ikan dengan jumlah 6 dan pompa air 2
Mushola berada di lokasi belakang pasar dan Mushola Selatan
Jaringan air masing – masing blok dibuat dari bong bis
Sarana penerangan
C. SARANA DAN PRASARANA PASAR BABAT D. Luas Pasar Pasar Babat memiliki luas sebesar 18.933 m2 E. Jumlah Bangunan ( Kios / Los ) Pasar Babat memiliki jumlah bangunan : 1. Stand/kios sebanyak 969 unit 2. Partisi sebanyak 168 unit 3. Los ikan sebanyak 160 unit dan 46
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4. Los PK 5 sebanyak 96 unit 5. Los S/N 28, Ruko 3 Jumlah keseluruhan 1424 unit. F. Sarana atau fasilitas umum lainnya 2. Pasar Babat terdapat fasilitas umum , antara lain :
Toilet 4 tempat toilet :
a. di blok ikan jumlah toilet 7 kamar , b. blok Pracangan jumlah toilet 10 kamar c.
blok Konveksi jumlah toilet 5 kamar
d. Blok Selatan DPU toilet 4 Kamar
Tempat Pembuangan sampah sementara 1 buah bak truk
Tandon Air berada di pasar ikan dengan jumlah 6 dan pompa air 2
Mushola berada di lokasi belakang pasar dan Mushola Selatan
Jaringan air masing – masing blok dibuat dari bong bis
Sarana penerangan
3. Pasar Babat terdapat fasilitas kantor, antara lain :
Almari berjumlah 2 buah
Kursi besi berjumlah 2 buah kursi plastik 6 buah
Meja berjumlah 5 buah
Papan tulis berjumlah 2 buah
Tabung Pemadam berjumlah 50 buah 47
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Jam Dinding berjumlah 1 buah
Kendaraan Roda Dua berjumlah 1 buah
Kendaraan Roda Tiga berjumlah 1 buah
Tempat sampah berjumlah 9 buah
Kamera CCTV berjumlah 16 buah
Speaker Toa berjumlah 3 Buah
Peralatan Keamanan HT , sangkur, rompi, senter listrik, borgol dan tongkat
TV berjumlah 1 buah
Komputer dan CPU berjumlah 1 buah
Printer Hp berjumlah 1 buah
Kipas angin berjumlah 2 buah
Ampliyer berjumlah 1 buah
Filling Kabinet berjumlah 1 buah
PROGRAM KERJA TAHUN 2016 Dalam rangka peningkatan pelaksanaan tugas Pengelolaan Pasar Babat, maka perlu ada perencanaan program kerja yang dapat menampung aspirasi, baik dari pelaksana/petugas pengelola pasar sendiri, para pedagang, pembeli maupun masyarakat disekitar lokasi pasar. Perencanaan program tahun 2016, UPT Pasar Babat berupaya melaksanakan tugas pengelolaan Pasar dengan sebaik baiknya sesuai arahan dan petunjuk Direktur 48
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PD Pasar baik dalam kegiatan Program Kebersihan, Keteriban Pasar dan Keamanan Pasar serta Program Pengembangan Pasar Babat guna mengembangkan dan memajukan Pasar Umum Babat baik dalam rangkan Peningkatan pelayanan pasar Babat serta pencapaian target retribusi
tahun 2016 yang sudah ditetapkan oleh
Direktur PD Pasar Kabupaten Lamongan sebesar Rp. 750.830.000,- (Tujuh Ratus Lima puluh juta Delapan ratus Tiga Puluh ribu rupiah), sehubungan hal tersebut diatas perlu rencana kegiatan yang matang guna pencapaian target tersebut, program kerja dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Retribusi Pasar : a. Melakukan pembinaan staf pemungut retribusi terkait kegiatan pemungutan retribusi baik mengenai data dan potensi pendapatan di lingkungan Pasar serta aturan dalam menentukan tariff yang sesuai dengan Keputusan Direktur PD Pasar Kabupaten Lamongan guna peningkatan Pendapatan Retribusi Pasar Babat. b. Melakukan kegiatan rutinitas kepada pedagang yg baru buka terkait aturan tarif retribusi harian di Pasar Babat.yang di bayar oleh pedagang selama beraktivitas di dalam Pasar c. Melakukan kegiatan kepada pedagang yg memiliki Stand/Partisi dan Lokasi PK 5 yg belum buka sekitar kurang lebih 600 pedagan yg belum menempati untuk mengajak dan member support untuk
49
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
membuka toko agar segera berjualan baik lewat surat ataupun menemui pemiliknya. d. Membuat laporan kepada PD Pasar Kabupaten Lamongan dengan tembusan Badan Pengawas terkait Pedagang Liar yang berada di jalan Kartini, Jalan pendidikan, jalan Gotong Royong serta KH. Ahmad Dalan guna penertiban pedagang liar tersebut yg berjumlah kurang lebih 317 pedagang dengan penataan alokasi dalam pasar baik lokasi sisa fasum ataupun menempati tempat yang dimiliki atau sewa di Pasar Babat. e. Melakukan kegiatan pendekatan pada Kelurahan terkait lokasi Exs Pasar Ayam baik yang memiliki stand atau lokasi Los PKL yg berjumlah 17 pedagang PKL dan 38 pedagang yang selama ini dikelola oleh Pasar sejak tahun 1988 dengan bukti Buku Hak Pakai. f. Mencari
terobosan-terobosan
baru
sesuai
dengan
Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku contoh kegiatan promo atau event lainnya . 2. Perbaikan dan Pemeliharaan Bangunan Pasar, UPT Pasar Babat melakukan : a. Perbaikan pavingisasi yang rusak akibat dirusak oleh ulah tikus dengan swadaya sendiri.
50
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
b. Perbaikan pintu masuk yang kondisinya rusak dan berkarat dengan melakukan pengelasan pintu yang dilakukan oleh bagian teknis yang menangani pintu masuk. c. Perbaikan atap pasar diseluruh atap yang mengalami kebocoran akibat curah hujan yang tinggi dengan menggunakan no drop atau aquaproof pada lokasi yang bocor. d. Perbaikan Bak tempat sampah sementara dan bak tossa dengan melakukan pengelasan serta penggantian plat bak sampah yang rusak (mohon untuk diganti biayanya) e. Melakukan penanaman kembali pohon depan pasar yang sudah mati dan melakukan perawatan pohon yang masih hidup agar ramah lingkungan. f. Melakukan pembersihan gorong – gorong (saluran air Pasar) dalam rangka memperlancar arus air di dalam pasar. 3. Penertiban Pedagang Upaya upaya dilakukan oleh UPT Pasar Babat : a. Melaksanakan pembinaan kepada Scurity Pasar Babat terkait tupoksi pekerjaannya b. Melaksanakan penertiban rutinitas kepada pedagang yg melebihi tempat usaha yang dilaksankan oleh Scurity
51
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
c. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan lingkungan pasar guna meminimalisir permasalahan Pasar Babat baik masalah keamanan, ketertiban dan kebersihan Pasar Babat. 4. Pelayanan kepada Pedagang a. Melaksanakan kegiatan kebersihan bersama pedagang setiap dua kali dalam sebulan. b. Memberikan penerangan yang cukup kepada pedagang.. c. Selalu melakukan pengumuman atau penyampaian informasi kepada pedagang dalam rangka penyampaian baik informasi dari dalam ataupun luar pasar. d. Melakukan silahturahmi kepada para pedagang dalam rangka kedekatan antara pengelola pasar dan pedagang e. Memberikan informasi harga komoditi kepada pengunjung. f. Melakukan pembinaan pedagang dalam rangka peningkatan pelayanan perpasaran. g. Memberikan kemudahan pada pedagang dalam rangka pemberian keterangan penjelasan pedagang untuk pengurusan ijin ataupun pinjam modal ke bank.27
27
Profil PD Pasar Babat 2016
52
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III Profil Informan dan Temuan Data III. Profil Informan Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai gambaran umum lokasi penelitian. Pada bab ketiga ini akan membahas berbagai temuan data yang terkait dengan fokus penelitian serta seluruh informasi dari informan yang turut serta mendukung dalam menjawab fokus penelitian. Seperti lama berdagang di pasar Babat, keterlibatan dalam aksi demonstrasi menolak pembangunan pasar Babat, sikap terhadap pembangunan pasar Babat, serta informasi-informasi pendukung lainnya. Para informan adalah para pedagang yang telah berjualan di pasar Babat sebelum pasar dibangun, sampai dengan pasar Babat Modern berdiri. Mereka adalah pedagang sekaligus penduduk asli Babat yang telah menggantungkan hidupnya dari berdagang di pasar Babat. Diperoleh berbagai variasi jawaban ketika melakukan proses wawancara. Apa yang disampaikan oleh informan bisa menjadi suatu pemahaman yang mendalam dari informan sendiri. Dalam penyajian setiap informasi yang diberikan oleh informan, kerahasiaan nama dari informan agaknya sangat diperlukan di sini. Oleh karena itu, nama informan pada bab ini akan dibuat suatu inisial, dan dalam penyajian di tubuh bab 3 beberapa informan disebut sesuai urutannya, misal informan pertama, kedua, dan seterusnya.
53
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Informan YZ, 36 Tahun YZ, adalah pedagang pasar Babat yang menjadi informan pertama dalam
penelitian ini. YZ telah berdagang di pasar Babat selama sepuluh tahun, dari pengalaman berdagang selama itu, diharapkan YZ mampu memberikan keterangan terkait dengan fenomena yang menjadi fokus penelitian. Yaitu, bentuk-bentuk resistensi dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi pedagang pasar Babat. Bapak dari dua orang anak ini, beralamatkan di jalan Pendidikan, dusun Kauman, desa Babat, kecamatan Babat. Rumah YZ berada tepat di belakang pasar Babat. Setiap harinya, YZ berjualan sepatu dan tas untuk keperluan sekolah. Usaha yang ditekuni YZ ini, merupakan warisan turun temurun dari keluarga besarnya yang asli dari Babat. Usaha YZ tentu, tidak mungkin dipisahkan dari keberadaan pasar Babat, sebagai sarana berdagang warga Babat dan sekitarnya. Selama sepuluh tahun berdagang, YZ mengalami banyak hal baik sebelum pasar Babat dibangun sampai dengan berdirinya pasar Babat yang baru. Informasi tentang YZ, diperoleh peneliti dari teman peneliti yang merupakan adik kandung dari YZ. Peneliti mendapatkan masukan dari seorang teman terkait tema penelitian yang berfokus pada bentuk dan faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi. Teman tersebut menyarankan untuk mewawancarai kakaknya, yaitu YZ. YZ tergabung dalam paguyuban pasar Babat tetapi YZ tidak begitu aktif mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh paguyuban, karena ingin berfokus pada usaha dagangnya. Tetapi, YZ 54
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
selalu mendapatkan informasi yang akurat terkait kegiatan yang dilakukan oleh paguyuban pedagan pasar Babat. Dulu, YZ berjualan di “bedhak” yang ada di dalam pasar Babat. Dia membuka tokonya setiap hari mulai dari pukul 08-00 wib sampai 14-00 WIB YZ mempunyai seorang karyawan untuk membantunya berjualan di pasar Babat. Barangbarang yang di jual YZ berasal dari hasil kulakannya di Pusat Grosir Surabaya dan pasar Kapasan. Ada juga sales-sales sepatu yang menawarinya saat dia berjualan di “bedhak”nya. Kebanyakan konsumen YZ adalah anak sekolah dan para penghobi sepak bola yang mencari sepatu olahraga. Tahun ajaran baru seperti sekarang omset YZ mencapai puncaknya. Menurut pengakuannya, pendapatan bersih YZ mencapai dua sampai tiga juta rupiah setiap bulannya.
Informan AA, 55 Tahun Informan selanjutnya adalah AA, dia adalah pedagang pakaian yang telah
berjualan di Pasar Babat selama tiga puluh satu satu tahun. AA memulai usaha berdagangnya sejak masih bujangan, sampai dengan sekarang memiliki seorang anak yang dia besarkan dari jerih payahnya berdagang. AA yang beralamat di jalan Pasar Ayam Lama, desa Banaran kecamatan Babat ini, memilliki sebuah kios di dalam pasar Babat. Di dalam kios sederhana yang buka sejak pukul delapan pagi sampai pukul tiga sore itu, AA berjualan aneka pakaian. Di hari-hari biasa kios AA tutup pukul dua siang, tetapi di akhir pekan kiosnya tutup pukul tiga sore.
55
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kini, AA memiliki pendapatan rata-rata satu setengah juta rupiah setiap bulannya. Dia sengaja tidak mempekerjakan orang untuk membantunya berjualan. Hal itu karena dia sadar sepenuhnya pemasukan yang diterimanya tidak cukup besar untuk menngaji orang lain. Maka dari itu AA bersama istrinya menjalankan sendiri usahanya berjualan pakaian. Setiap hari, AA beserta istrinyalah yang membuka kios, berjualan dan menutup kiosnya saat waktu berjualan sudah selesai. Awal berjualan, AA mengontrak kios salah satu pedagang pasar yang memiliki “bedhak” lebih dari satu. Lama berjualan pada akhirnya AA mampu membeli sendiri sebuah kios sederhana untuk berjualan. Sedikit demi sedikit AA menyisihkan keuntungannya untuk membeli kios sendiri. Hal itu dilakukan agar AA memiliki tempat berjualan yang pasti, agar pelanggan juga tidak bingung mencarinya karena harus berpindah-pindah tempat berjualan. Harga kios yang cukup mahal, membuat AA harus meminjam uang ke bank dan beberapa saudaranya untuk dapat melunasi kios yang dibelinya. AA mengerti sepenuhnya, kios merupakan investasi jangka panjang yang harus dimilikinya agar usaha berdagangnya tetap bisa bertahan. AA berjualan aneka pakaian seperti busana muslim, kemeja dan bermacam kaos oblong aneka warna. Meskipun kiosnya cukup sederhana, tetapi AA telah memiliki banyak pelanggan yang berasal bukan hanya dari kecamatan Babat saja, tetapi juga dari luar Babat, seperti kecamatan Modo dan Kedungpring. AA juga tergabung dalam paguyuban pedagang pasar Babat, akan tetapi dia merasa minder saat berkumpul dengan anggota paguyuban yang lain, hal tersebut membuatnya 56
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kurang bisa menyuarakan aspirasinya di dalam paguyuban. Meski terkadang apa yang ingin disampaikan AA ada fakta yang sebenarnya tentang pembangunan pasar.
Informan DD, 42 Tahun DD, adalah informan ketiga, laki-laki berusia empat puluh dua tahun ini,
adalah bapak dari tiga orang anak yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang emas yang berjualan di dalam pasar Babat. DD sudah berjualan emas ini sejak umur dua puluh dua tahun, jadi, sampai sekarang kurang lebih sudah dua puluh tahun DD berjualan di pasar Babat, usaha yang dijalani DD adalah warisan dari keluarganya. Orang tua DD adalah pedagang emas yang cukup besar di pasar Babat, kini DD menjadi tulang punggung keluarganya, meneruskan usaha yang diwariskan turun temurun dari orang tuanya. Toko emas DD, buka sejak pukul sembilan pagi sampai pukul pukul dua siang. hampir setiap hari toko emas DD buka, kecuali pada hari-hari libur tertentu. Orang tua DD lah yang mengajarinya bagaimana berdagang emas, mulai dari kulakan, tukar tambah sampai mekanisme gadai emas. Orang tua DD terhitung pedagang lama yang ada di pasar Babat. Selama berdagang emas, menurut DD, pendapatannya mencapai puncak saat para petani di sekitar kecamatan Babat berhasil panen panen raya. Pada masa seperti itu, menurut DD pasar Babat akan diserbu pengunjung. Utamanya para petani yang akan
membelanjakan
keuntungan
hasil
panennya.
Para
petani
tersebut
menginvestasikan keuntungannya dengan dibelikan emas, agar bisa disimpan dan 57
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dijual kembali saat keadaan mendesak. Meskipun panen raya gagal, pasar Babat akan tetap ramai, bukan karena ingin membeli emas tapi para petani menjual kembali emas yang disimpannya. DD aktif dalam paguyuban pedagang pasar Babat, bahkan rumahnya pernah dijadikan tempat berkumpul dan berdiskusi para pedagang, dalam menyikapi pembangunan pasar Babat yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Lamongan yang menggandeng investor. Menurut DD, pasar Babat adalah ikon dari Kecamatan Babat yang sudah terkenal dari sejak dulu dari kota-kota sekarisdenan Kabupaten Lamongan. Dengan adanya pembangunan dikhawatirkan akan mengikis nilai-nilai cultural yang sudah diwariskan secara turun temurun sejak jaman nenek moyangnya. Informasi tentang DD, diperoleh peneliti setelah melakukan wawancara dengan informan pertama, yakni YZ. Atas rekomendasi dari YZ, peneliti akhirnya melakukan wawancara mendalam dengan DD, yang menurut YZ juga mengetahui seluk beluk pembangunanpasar Babat.
Informan TM 25 Tahun TM, adalah informan ke empat dalam penelitian ini. Dia adalah teman peneliti
sewaktu masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah. Di usianya yang menginjak dua puluh lima tahun ini, TM sudah rajin membantu kedua orang tuanya berdagang emas di pasar Babat sejak lulus SMA. TM yang hanya satu tahun menempuh pendidikan SMA, kemudian melanjutkan sekolahnya di Surabaya. Hal itu dilakukan agar akreditasinya mencukupi untuk berkuliah di kampus negeri. Pendidikan tinggi 58
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TM ditempuh di salah satu peruguran tinggi negeri di Malang. Sejak menjadi mahasiswa dia rajin pulang pergi Malang-Lamongan untuk membantu usaha kedua orang tuanya. Dimana kedua orang tua TM sudah semakin menua, dan mulai menurun kemampuannya untuk menjalankan usaha dagang emas yang sudah dirintis sejak dulu. Perlahan, TM diajari oleh kedua orang tuanya bagaimana menjalankan usaha berdagang emas. Mulai dari sekedar membuka dan mengunci pintu toko, kini TM sudah seperti general manajer dari usaha orang tuanya tersebut. Toko emas TM buka mulai jam setengah delapan pagi sampai dengan jam dua siang. Dalam seminggu toko TM hanya libur satu hari, yaitu di hari Jumat saja. TM mempunyai empat orang pegawai untuk menjalankan usahanya. Sudah lima tahun TM menjalankan usaha warisan orang tuanya, menurut pemuda yang masih membujang ini, penghasilannya berkisar antar lima sampai dengan sepuluh juta. Toko emasnya tergolong besar untuk ukuran pasar Babat. Informasi tentang TM, diperoleh setelah peneliti melakukan wawancara dengan informan DD. DD menyarankan untuk menggali informasi dari TM sebab menurut DD, orang tua TM adalah salah satu pedagang yang berpengaruh di pasar Babat, terlebih TM adalah seorang yang berpendidikan S1 dan jarang sekali ditemui di pasar Babat, pedagang yang masih muda dan berpendidikan tinggi.
59
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Informan ST, 48 Tahun Informan ke lima adalah ST, laki-laki berusia 48 tahun ini, memiliki gaya
bicara yang tegas, terlihat ketika peneliti melakukan wawancara dengan bapak satu anak ini. Sehari-hari, ST membuka warung nasi di trotoar jalan raya pasar Babat. Dia telah berjualan selama dua puluh lima tahun. Usaha warung nasi tersebut, adalah warisan dari orang tua ST yang sejak dulu berjualan di sekitar area pasar Babat. Sejak bujangan, ST telah membantu ibunya berjualan di sekitar trotoar pasar babat. Penghasilan ST kini berkisar antara satu sampai dua juta rupiah. Awalnya, ST bekerja serabutan, hanya mencari ikan di Bengawan Solo dengan cara menyetrum dan menjala. Kini, ST meneruskan usaha berjualan nasi lodeh dari ibunya. Sejak pukul empat pagi, ST “kulakan” aneka sayur mayur dan lauk pauk untuk kebutuhan memasak menu sayur lodeh di warung semi permanennya. Sementara sang istri di rumah menyiapkan segala bumbu dan menanak nasi sebelum dijajakan di pasar Babat. Warung sederhana itu buka sejak pukul tujuh pagi sampai dengan pukul dua belas siang. Nasi lodeh turun temurun keluarga ST memang sudah begitu terkenal di telinga masyarakat Babat, khususnya mereka yang sehari-hari beraktifitas di sekitar pasar Babat. Peneliti sendiri sebenarnya tidak sengaja bertemu dengan ST. Dalam proses penggalian data, peneliti beristirahat di sebuah warung kopi. Kemudian ST bertanya peneliti, hal tersebut karena ST sering melihat peneliti keluar masuk pasar Babat selama proses penggalian data. Dari situlah ST mulai bercerita tentang usaha warung 60
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
nasinya di pasar Babat, sejak pasar Babat belum dibangun sampai dengan pasar Babat seperti sekarang ini. Banyak pengalaman menarik yang dialami oleh informan ST terkait dengan pembangunan pasar Babat. Hal tersebut bisa dijadikan bahan tambahan bagi peneliti guna menjawab focus penelitian. Yaitu bentuk-bentuk resistensi dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi. ST yang beralamat di jalan Pasar Ayam Lama dusun Banaran Babat menceritakan banyak hal terkait pembangunan pasar, sikap terbuka ST dimanfaatkan peneliti untuk menggali data sedalam mungkin demi terjawabnya fokus penelitian.
Informan IM, 36 Tahun Informan ke enam adalah IM, dia adalah pemilik warung kopi yang ada di
pasar Babat. Kesan pertama saat peneliti bertemu dengan IM, dia adalah laki-laki yang cukup santun dan ramah. Supel, kata yang cocok untuk menggambarkan sosok IM. Mungkin hal tersebut karena profesinya sebagai pemilik warung kopi yang membuatnya begitu ramah dan mudah bergaul dengan orang lain, meskipun orang yang baru dikenalnya. Bapak dari dua orang anak ini, telah berjualan di sekitar pasar Babat sejak tahun dua ribu tiga, sampai dengan sekarang. Dengan penghasilan yang berkisar antara sembilan ratus ribu sampai dengan satu juta lima ratus ribu rupiah, IM kini berusaha menyekolahkan kedua orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
61
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Selama tiga belas tahun berjualan di pasar Babat membuat IM cukup mengetahui seluk beluk pasar tempatnya menyambung hidup itu. Sejak pasar masih dalam kondisi yang benar-benar tradisional, sampai dengan selesainya pembangunan pasar Babat oleh pemerintah kabupaten Lamongan. Sejak kecil IM dididik oleh keluarganya untuk hidup mandiri, keluarga IM juga merupakan pedagang lama di pasar Babat. Setiap hari, sejak pukul tujuh pagi, IM membuka warung kopi miliknya untuk memenuhi kebutuhan para pedagang yang ingin beristirahat sejenak di tengah kesibukan kerja. Layaknya warung kopi pada umumnya, warung sederhana milik IM menjajakan kopi, gorengan dan aneka minuman pelepas dahaga. Tak sedikit para pedagang yang memesan kopi ataupun es dari “bedhak” tempatnya berjualan. IM pun tak ragu untuk mengantarkan pesanan ke “bedhak” para pelanggannya. Peneliti memperoleh informasi tentang IM setelah melakukan wawancara dengan TS. Atas rekomendasi dari TS, peneliti kemudian mencari warung kopi tempat IM berjualan di pasar Babat. Informasi yang diberikan IM pun cukup bervariasi untuk menjawab fokus penelitian.
62
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Informan IH 35 Tahun Informan ke tujuh, adalah IH, Bapak dari satu orang anak ini adalah pedagang
emas di pasar Babat. Pria berusia tiga puluh lima tahun ini berperawakan gemuk dan bisa dibilang cukup ramah. Pendidikan terakhirnya S1 di jurusan ekonomi, hal tersebut yang membuat informan begitu mengerti, saat peneliti menyatakan maksud ingin mewawancarainya untuk penggalian data skripsi terkait dengan pembangunan pasar Babat. Sudah lima tahun IH menjadi pedagang emas di pasar Babat, sebelumnya IH adalah pegawai di sebuah rumah sakit di Surabaya. Namun pada khirnya IH memilih untuk keluar dari pekerjaannya dan berdagang emas bersama dengan sang istri. Mulai dari usaha kecil-kecilan kini usaha pasangan suami istri tersebut menjadi cukup besar. Toko emas milik IH buka setiap pagi mulai pukul setengah delapan pagi sampai sampai dengan jam dua siang. IH mepekerjakan dua orang karyawan untuk membantunya berjualan setiap harinya. Seperti pedagang emas yang lain, toko miliknya juga tutup setiap hari Jumat. IH berangkat ke tokonya sekitar pukul sembilan pagi setelah mengantarkan putrinya berangkat ke sekolah. Dengan penghasilan lima sampai dengan sepuluh juta rupiah, IH mampu mempekerjakan dua orang karyawan untuk membantunya menjalankan toko emasnya. IH biasanya melakukan kulakan dari kota Surabaya atau kota lainya untuk mencari model baru cincin dan kalung emas biar konsumen banyak pilihan dan kadang ada sales-sales yang datang ke toko atau kerumah IH sendiri 63
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
untuk menawarkan cincin dan kalung emas. Hampir sama dengan pedgang emas yang lain, biasanya setelah musim panen raya, toko emas IH diserbu oleh para petani yang ingin membeli emas untuk kemudian disimpan sebagai inevestasi agar bisa digunakan ketika mereka mengalami gagal panen. 3.1.Bentuk-bentuk Resistensi Pedagang Pasar Babat 3.1.1 Demonstrasi menolak pembangunan pasar Babat Setelah melakukan wawancara dengan para informan, maka diperoleh beberapa fakta menarik seputar fenomena pembangunan pasar Babat dan resistensi yang mengiringinya. Antara lain, bahwa para pedagang pasar babat tidak setuju dengan adanya pembangunan pasar Babat. Wujud penolakan pembangunan pasar Babat tersebut, berbentuk aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat. Berikut penuturan para informan, terkait dengan aksi demontrasi yang dilakukan: “Para pedagang ada yang menolak dengan cara mendemo kebijakan pembangunan pasar Babat yang dilakukan oleh pedagang untuk meminta kebijakan tersebut tidak dilaksanakan atas pembangunan pasar Babat,proses-proses yang dilakukan oleh para pedagang menolak atas pembangunan pasar Babat” (YZ) Menurut penuturan dari YZ tersebut di atas, terlihat bahwa pedagang pasar Babat menolak kebijakan pembangunan pasar Babat. Penolakan tersebut diwujudkan dalam bentuk demonstrasi. Begitu pula dengan apa yang disampaikan oleh informan AA dan DD berikut: 64
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
“Pedagang memprotes dengan cara mendemo dan mengadakan kumpulan para pedagang,” (AA) “Mendemo di Pemkab Lamongan dengan mendatangi ke pemkab Lamongan dengan beberapa rombongan bis-bis yang dibiaya oleh pedagang-pedagang sendiri dengan membawa spanduk-spanduk penolakan pembangunan pasar Babat dan berusaha menolak atas “bedhak”-”bedhak” yang dipunyai oleh pedagang supaya dikembalikan semula tempatnya pedagang yang dulunya tempatnya harus tidak berubah tempatnya sampai sekarang.” (DD). Berdasarkan informasi dari AA dan DD di atas, dapat dilihat bahwa aksi protes yang dilakukan oleh para pedagang, bisa dibilang cukup terorganisir. Para pedagang pasar Babat yang tidak setuju dengan pembangunan pasar Babat, membuat perkumpulan pedagang. Untuk kemudian berdemonstrasi, dengan biaya dari masingmasing pedagang. Berbagai atribut pun disiapkan seperti spanduk-spanduk berisi kalimat protes, juga beberapa bis yang digunakan untuk mengangkut masa, menuju kantor pemkab Lamongan. Hal itu semata untuk mendesak pemerintah kabupaten Lamongan membatalkan pembangunan pasar Babat menjadi pasar modern. Keterangan tambahan juga diberikan oleh informan TM, IM dan IH terkait dengan aksi demonstrasi dan apa yang menjadi tuntutan para pedagang pasar Babat. Berikut adalah kutipan wawancara dengan para informan tersebut: “Setahu saya adalah para pedagang melakukan demo di pemkab atas kebijakan pembangunan pasar Babat dan membentuk organisasi APPSI di Babat untuk melawan kebijakan kebijakan pembangunan pasar Babat.” (TM).
65
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
“Penolakannya meminta harga semurah-murah mungkin, karena pedagang pedagang meminta kembali seperti semula tempatnya dikembalikan semula malah dikasih tempat-tempat yang sepi dan tempat yang rame dijual oleh pedagang lainnya,seperti contohnya block U dulunya pedagang mempunyai “bedhak” pasar harus dikembalikan ke block U juga, dulunya mempunyai pintu dua sekarang mempunya pintu satu sehingga para pedagang masih memprotes atas pembangunan pasar Babat.” (IM). “Para pedagang melakukan demo di pemda Lamongan dan di tempuh lewat jalur hukum yaitu lewat PTUN.” (IH).
Para pedagang yang tergabung dalam APPSI lah yang kemudian melakukan demonstrasi menolak pembangunan pasar Babat. Mereka menuntut harga sewa “bedhak” semurah mungkin dan agar ditempatkan sesuai dengan tempat berjualannya dulu sebelum pasar dibangun. Selain demonstrasi, para pedagang yang tergabung di paguyuban PPTBB dan LPPK pasar Babat juga melakukan tuntutan hukum sampai ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
3.1.2 Berjualan di luar area pasar Babat Pada sub bab sebelumnya telah dijelaskan tentang aksi demonstrasi menolak pembangunan pasar Babat yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat. Berikut ini, dipaparkan tentang bentuk penolakan yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat terhadap pembangunan pasar. Bukan hanya dengan berdemonstrasi, tapi para pedagang sampai sekarang tetap berjualan, bukan di dalam area pasar, tetapi di luar pasar Babat baru setelah dibangun. 66
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Mengapa terjadi hal demikian?, berikut ini adalah kutipan wawancara dengan para informan yang berkaitan dengan kegiatan berjualan di luar area pasar Babat. “Saya sudah berjualan di pasar Babat sekitar 10 tahunan, Awal mula saya berjualan di luar area pasar bermula dengan adanya rencana pembangunan pasar Babat sehingga saya berjualan di rumah sendiri yang letaknya tidak jauh dengan pasar Babat yang akan dibangun oleh pihak pemerintah Lamongan dengan pihak investor.” (YZ) YZ menuturkan, bahwa alasannya berjualan di luar area pasar Babat adalah rencana pembangunan pasar Babat oleh pemkab Lamongan dengan investor. Selama proses pembangunan pedagang pasar Babat dipindahkan sementara ke pasar Agrobis yang letaknya jauh dari pasar Babat. Maka dari itu YZ berinisiatif untuk berjualan di rumahnya sendiri yang lokasinya tidak jauh dari pasar Babat. Sedikit berbeda dengan YZ, informan AA berjualan di luar area pasar Babat karena “bedhak” yang menjadi hak nya sudah dijual kepada pedagang lain karena suatu kepentingan yang mendesak. Awalnya, AA memang berjualan di dalam pasar Babat, akan tetapi setelah dibangun, biaya sewa “bedhak” menjadi lebih mahal daripada biaya sewa sebelumnya. Kesempatan tersebut dimanfaatkan AA untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar dengan menjual hak “bedhak”nya kepada pedagang lain. Hal itu karena memang dia membutuhkan uang. “Saya berjualan di luar area pasar karena “bedhak” saya yang ada di dalam pasar sudah saya jual kepada pedagang lainya karena adanya kesempatan menjual bedhak pasar yang harganya mencapai 3 ( tiga ) kali lipat dari harga penebusan hak bedak tersebut sehingga para pedagang yang berjualan di luar area 67
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pasar sebagian mengambil keuntungan dari penjualan bedhaknya .” (AA) Berbeda dengan AA yang menjual “bedhak” nya, informan DD berjualan di rumahnya karena merasa dikhianati oleh pemerintah kabupaten Lamongan. Ada beberapa hal yang dijanjikan oleh pemkab Lamongan kepada para pedagang di awal rencana pembangunan pasar Babat. Akan tetapi janji pemkab Lamongan tidak terwujud setelah pasar Babat yang baru berdiri. Berikut keterangan dari DD: “Saya berjualan di luar area pasar dikarenakan saya merasa mempunyai hak untuk mempunyai 3 “bedhak” di pasar tetapi kenyataanya tidak sesuai dengan kesepakatan yang sudah dijanjikan oleh pengelola pasar selaku pemerintah Kabupaten Lamongan dengan pihak investor yang tidak memenuhi “bedhak” yang saya punyai sejak pasar Babat sebelum dibangun tetapi hasilnya setelah dibangun ternyata hak “bedhak” pasar yang tiga menjadi 2 “bedhak” saja sehingga saya tidak mau menempati tempat yang sudah disediakan oleh pihak pasar dan saya berjualan di dalam rumah saya sendiri yang berdekatan dengan arah menuju pasar walaupun secara tidak langsung area yang di luar pasar cukup banyak pedagang yang berjualan di dalam rumah ataupun berjualan di depan rumahnya orang lain dikarenakan hasil perjanjianya harga yang tidak sesuai dengan awal mula perjanjian pedagang lama dengan pihak Pemkab untuk memenuhi hak-hak pedagang yang mempunyai “bedhak” untuk memenuhi persyaratan menempati pasar baru semurah-murah mungkin dan kadang juga pedagang lama meminta gratis dalam menempati hak “bedhak”nya di dalam pasar.” (DD). DD yang semula memiliki hak atas tiga buah “bedhak” di dalam pasar Babat, setelah pasar Babat yang baru dibangun, nyatanya hanya diberi jatah dua buah “bedhak” saja. Selain itu, persyaratan untuk mendapatkan “bedhak” setelah pasar 68
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dibangun menjadi lebih rumit. Harga sewanya pun melambung tinggi daripada harga sebelum pasar Babat dibangun. Hal tersebut lah yang mendorong DD untuk berjualan di rumahnya sendiri yang letaknya tidak begitu jauh dari pasar Babat. “Karena di dalam pasar harga toko atau “bedhak” menjadi mahal setelah pembangunan pasar Babat dari pasar tradisional menjadi pasar Modern.” (TM). Harga “bedhak” yang jauh lebih mahal setelah pasar Babat dibangun menjadi pasar modern juga diperkuat lagi oleh keterangan TM di atas. Menurutnya para pedagang akan mengalami kesulitan untuk membayar sejumlah uang untuk melunasi “bedhak” yang baru. Hal tersebut yang mendorong para pedagang kemudian berjualan di luar area pasar Babat. “Karena saya sejak dulu pasar sebelum dibangun juga berjualan nasi di luar area pasar Babat, para pedagang merasa dikhianati oleh pemkab Lamongan dan pihak investor sehingga saya sendiri membantu dalam memenuhi hak bedhak para pedagang dalam mengamankan bedhaknya seperti penggembokkan bedhak yang masih ada surat nya dan menuntut system pembayaranya kredit uang muka 20 persen dulu.” (ST).
Berbeda dengan informan lainnya, ST memang sejak awal, sudah berjualan di luar area pasar Babat. ST yang meneruskan usaha orang tuanya memang berjualan di luar pasar Babat sejak pasar masih tradisional sampai dengan berdirinya pasar Babat modern seperti sekarang.
69
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Keterangan yang cukup panjang yang berhubungan dengan para pedagang pasar Babat yang berjualan di luar area pasar diperoleh dari informan IM, berikut ini adalah penuturan dari IM: “Karena saya berjualan di luar area pasar disebabkan saya dari awal tidak menyetujui hal pembangunan pasar Babat, ketika awal-awal dari rencana pembangunan pasar Babat khususnya pedagang yang domisili di Babat sangat tidak mensetujui pasar Babat dirombak karena mengakibatkan pendapatan para pedagang berkurang dan ada rencana relokasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah dengan pihak pengelola pasar ditempatkan di pasar Agrobis yang letaknya jauh dari pasar Babat memang letaknya masih di sekitaran Kecamatan Babat tetapi para pedagang tidak sepakat dengan adanya rencana relokasi mengakibatkan para pedagang masih bertahan di luar area pasar Babat sejak pasar Babat di ratakan dengan tanah dan sampai pasar Babat sudah bisa ditempati lagi, saya sebagai ketua LPPK ( Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi ) dalam rangka penyeimbang mengawal terus dari awal proses pembangunan pasar Babat yang ada ketidak keseriusan dari pihak pemerintah dalam menangani masalah pembangunan pasar Babat sebelum dan sesudahnya pasar Babat bisa ditempati lagi oleh para pedagang yang sudah turun temurun berdagang di pasar Babat.” (IM). Menurut IM, para pedagang dari awal rencana pembangunan pasar Babat memang sudah tidak setuju, khususnya para pedagang yang memang asli warga Babat. Hal tersebut karena para pedagang khawatir keuntungannya berkurang setelah pasar Babat modern berhasil dibangun. Terlebih adanya wacana untuk merelokasi pedagang pasar Babat ke tempat lain, yaitu pasar Agrobis. Pasar tesebut lokasinya jauh dari pasar Babat. Para pedagang khawatir dagangannya menjadi sepi jika harus 70
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pindah lokasi berjualan. Hal tersebutlah yang membuat pedagang melakukan kegiatan berjualan di luar area pasar Babat, meskipun kini pasar Babat yang baru sudah berdiri, para pedagang menolak untuk menempati “bedhak” baru yang disediakan dan lebih memilih berjualan di luar pasar Babat. “Saya berjualan di luar area pasar dikarenakan terjadinya pembongkaran pasar Babat paksa oleh pemda Lamongan sehingga para pedagang berjualan di luar area pasar Babat.” (IH).
Begitu pula dengan informan IH, ia mengaku berjualan di luar area pasar karena “bedhak”nya sudah dibongkar oleh pemkab Lamongan dalam rangka pembangunan pasar Babat menjadi pasar modern. Dari penuturan para informan di atas, jelas bahwa maksud dari para pedagang berjualan di luar area pasar Babat setelah dibangun adalah bentuk protes para pedagang yang menginginkan tetap bisa berjualan di lingkungan pasar tetapi tidak mampu untuk membayar sewa “bedhak” yang melambung tinggi setelah pasar Babat dibangun menjadi pasar modern.
71
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.1.3 Faktor-faktor yang Menyebabkan terjadinya resistensi 3.1.4.1 Berkurangnya hak para pedagang atas “Bedhak” Di sub bab sebelumnya, telah dijelaskan bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat terhadap pembangunan pasar Babat menjadi pasar modern. Maka dari itu, dalam sub bab ini akan dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi tersebut. Dalam hail ini, dibahas berkurangnya hak para pedagang terhadap “bedhak” milik mereka pasca dibangunnya pasar Babat. Berikut penuturan para informan terkait dengan alasan yang melatar belakangi terjadinya resistensi. “Saya sebagai pedagang yang masih mempunyai hak “bedhak” di dalam tetapi saya tidak mau mengurusi persyaratan yang ditentukan oleh pihak pengelola pasar dikarenakan biaya sewanya semakin mahal terus tempat hak saya tidak strategis padahal dulunya tempat saya di depan tetapi setelah dibangun saya mendapatkan pasar yang masih sepi alias tempatnya tidak sama sepert dulu” (YZ) Menurut YZ, dirinya seharusnya masih memiliki hak atas “bedhak” yang berada di dalam pasar Babat. Akan tetapi, pasca dibangun, dirinya enggan untuk mengurus kepemilikan “bedhak” nya. Hal tersebut karena harga sewa yang naik begitu tinggi. Apalagi “bedhak” tempatnya berjualan di pindah yang tidak strategis. Dimana YZ dulu berjualan di deretan depan pasar, tetapi setelah pasar Babat
72
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dibangun dia mendapatkan “bedhak” yang letaknya di belakang. Ada kekhawatiran dalam benak YZ dagangannya akan sepi jika dia harus berjualan di bagian belakang. Sedangkan menurut informan AA, penempatan para pedagang pasca pasar Babat dibangun, kurang adil. Hal tersebut karena para pedagang tidak ditempatkan di temaptnya berjualan dulu, sebelum pasar Babat dibangun seperti sekarang ini. Berikut kutipan wawancara dengan AA: “Kurang adil mas dikarenakan pedagang-pedagang merasa tidak dikembalikan ke tempat semula walau harus pasar Babat dibangun” (AA)
Bukan hanya permasalahan tempat yang tidak sesuai dengan lokasi berjualan sebelum pasar Babat dibangun. Tetapi jumlah “bedhak” yang dimiliki oleh para pedagang pun menjadi berkurang. Hal tersebut sesuai dengan penturan DD berikut ini: “Saya berjualan diluar area pasar dikarenakan saya merasa mempunyai hak untuk mempunyai 3 “bedhak” di pasar tetapi kenyataanya tidak sesuai dengan kesepakatan yang sudah dijanjikan oleh pengelola pasar selaku pemerintah Kabupaten Lamongan dengan pihak investor yang tidak memenuhi “bedhak” yang saya punyai sejak pasar Babat sebelum di bangun tetapi hasilnya setelah dibangun ternyata hak “bedhak” pasar yang tiga menjadi 2 “bedhak” saja” (DD) DD yang semula memiliki tiga “bedhak” di dalam pasar Babat, hanya mendapatkan dua “bedhak” saja setelah pasar Babat dibangun menjadi pasar modern. Menurut DD hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang telah dijanjikan oleh pemkab 73
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lamongan dan investor yang membangun pasar Babat. Para pedagang pemkab Lamongan telah ingkar janji. Menurut informan TM sebenarnya para pedagang sudah cukup senang dengan kondisi pasar Babat sebelum direnovasi. Meskipun “bedhak” dan fasilitasnya terbilang apa adanya akan tetapi para pedagang merasa lebih nyaman berjualan seperti dulu. Pembangunan yang dilakukan oleh pemkab Lamongan bersama investor tentu saja berpengaruh secara langsung terhadap para pedagang. Berikut penuturan TM: “Para pedagang merasakan dampaknya cukup berbeda dengan adanya pembangunan pasar babat karena dulunya para pedagang sudah senang dengan pasar sebelum dibangun dan para pedagang masih membicarakan soal pasar dulu dengan pasar yang sekarang sudah dibangun, soal sewa Bedhak” para pedagang yang menolak sampai sekarang masih menunjukkan eksistensi berdagang di luar area pasar dan tidak mau masuk di dalam pasar sebelum haknya dipenuhi seperti harga semurah-murah mungkin dan tempat dulunya strategis harus ditempatkan yang semestinya strategis” (TM)
Dari penjelasan TM di atas diketahui, pedagang yang menolak berdagang kembali di dalam area pasar karena ingin menunjukkan eksistensinya dalam menolak pembangunan pasar Babat. Sekaligus ingin menuntut hak mereka atas “bedhak” miliknya dulu, agar dikembalikan dengan harga sewa yang semurah mungkin dan mendapatkan tempat seperti tempatnya berjualan semula, tidak diacak seperti sekarang. 74
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
“Pedagang-pedagang meminta kembali seperti semula tempatnya dikembalikan semula malah dikasih tempattempat yang sepi dan tempat yang rame dijual oleh pedagang lainnya,seperti contohnya block U dulunya pedagang mempunyai “bedhak” pasar harus dikembalikan ke block U juga, dulunya mempunyai pintu dua sekarang mempunya pintu satu sehingga para pedagang masih memprotes atas pembangunan pasar Babat” (ST) Sedangkan menurut informan ST, para pedagang sekarang banyak yang mendapatkan tempat yang tidak strategis dan sepi dari pengunjung. Hal tersebut dikhawatirkan mengurangi keuntungan dari para pedagang. Selain itu, para pedagang juga mengeluhkan bentuk fisik dari “bedhak” setelah dibangun menjadi pasar modern, dulu “bedhak” mereka memiliki dua pintu bahkan lebih, kini “bedhak” mereka ada yang hanya memiliki satu pintu saja. Hal tersebut tentu juga mengganggu proses berjualan para pedagang. IM, menganggap bahwa berjualan di luar area pasar adalah bentuk dari kekecewaan para pedagang yang menolak pembangunan pasar. Hal itu karena hak atas “bedhak” yang dulu mereka miliki banyak yang terenggut pasca pembangunan pasar Babat. Seperti kepemilikan “bedhak” yang dikurangi, ditempakan di “bedhak” yang tidak sesuai dengan “bedhak”nya dulu, sehingga lebih sepi dan lain-lain. ”Ada lagi kekecewaan pedagang yang jualan di luar area pasar Babat yaitu soal tempat dulunya tempatnya di depan sekarang malah di tempat sepi maka dari itu para pedagang tidak mau masuk di dalam pasar karena pendapatan mereka yang jualan di luar area pasar tidak kalah dengan pendapatan yang ada di dalam pasar malah ada pedagang meningkat pendapatanya ketika jualan di luar area pasar Babat” (IM) 75
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Menurut IM berjualan di luar pasar Babat tidak kalah dengan hasil berjualan di dalam pasar. Bahkan menurutnya pendapatan para pedagang justru meningkat karena tidak dibebani oleh biaya sewa “bedhak” yang mahal. Mereka hanya cukup membayar uang kebersihan saja yang dikoordinasi oleh pemuda desa setempat. Sedangkan menurut IH, harga sewa “bedhak” semurah mungkin adalah hak yang seharusnya diperoleh para pedagang. Harga yang ditawarkan oleh para investor menurut para pedagang terlalu mahal. Beberapa fasilitas pun belum terpetakan dengan baik. Begitu pula dengan lokasi dan kondisi fisik “bedhak” untuk berjualan. Menurutnya kedua hal tersebut sama sekali tidak sesuai dengan sertifikat kepemilikan “bedhak” terdahulu yang dimiliki oleh para pedagang. Berikut penuturan dari IH: “Hak pedagang yaitu soal harga yang diinginkan pedagang sesuai pasaran karena harga yang di sodorkan oleh pihak investor kepada pedagang masih terlalu tinggi sehingga ada beberapa fasilitas pada waktu itu masih belum terpetak secara baik seperti soal lokasi stand pasar pedagang yang masih tidak sesuai dengan buku/sertifikat kepemilikan tempat kios yang terdahulu” (IH) 3.1.5.2 Tempat relokasi yang sepi pengunjung Selain hak-hak dari para pedagang seperti harga sewa yang murah, bentuk fisik dan lokasi “bedhak” yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi setelah dibangun. Ada faktor lain yang menyebabkan terjadinya resistensi oleh para pedagang pasar Babat. Dalam rencana pembangunan pasar Babat, selama pembangunan para pedagang akan direlokasi menuju pasar Agrobis yang jaraknya tiga kilometer dari 76
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pasar Babat. Banyak keluhan para pedagang terkait dengan tempat relokasi yang sementara mereka tempati tersebut.Berikut penuturan dari para informan: “Soal fasilitas pedagang yang di dalam semakin teratur tetapi para pedagang-pedagang yang berjualan di luar area pasar Babat juga merasa betah atau nyaman berjualan di luar area pasar yang meningkatkan keuntungan bagi pedagang-pedagang luar area pasar, maka ada juga pedagang yang sudah menempati “bedhak” di dalam malah pindah diluar area pasar karena perbandinganya lebih rame atau untung berjualan di luar area pasar seperti saya tetap berjualan didalam rumah dan “bedhak” saya yang ada di dalam pasar saya tidak mau mengurusi karena saya harus menebus “bedhak”nya tetapi setelah adanya pembangunan pasar Babat saya sebagai pedagang yang berjualan selama 10 tahun merasakan keuntungan berjualan d luar area pasar Babat” (YZ) “Para pedagang yang jualan di luar area pasar masih tetap bertahan di jualan di luar area pasar karena mereka merasa mempunyai hak untuk menebus sewa “bedhak” semurah-murah mungkin dan begitupan para pedagang yang jualan di luar area pasar merasa keuntungan lebih ketimbang jualan di dalam area pasar sehingga adanya pedagang yang sudah menempati di dalam area pasar ada yang keluar di area pasar dan berjualan seperti kami yang jualan diluar area pasar” (AA) “Proses yang dilakukan oleh pedagang yang memperjuangkan hak-haknya seperti melakukan demo dan mengadakan bersatunya pedagang untuk menolak kebijakan pembangunan pasar Babat yang cukup mengganggu perekonomian pedagang yang dulunya sudah puluhan tahun berdagang dipasar Babat dan sudah turun menurun usaha dagangan di pasar Babat mengapa dibangun demi menekan pedagang-pedagang lama yang tidak mau menebus karena para pedagang merasa usahanya di pasar Babat dihilangkan hak “bedhak” yang dipunyai” (DD) 77
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
“Menurut saya jumlah pengunjung cukup menurun dikarenakan adanya pasar yang dulunya dibuat relokasi sekarang pasar tersebut juga sebagai pesaing pasar Babat yang dibangun sehingga cukup mempengaruhi jumlah pengunjung sekarang, soal secara umum yang dikeluhkan para pedagang hampir ada kesamaan permintaanya untuk menuntut harga semurah-murah mungkin dan dikembalikan semula tempatnya dulu ada yang di depan ya di depan bukan pedagang dalam penempatan “bedhak”nya dilakukan secara random oleh pengelola pasar” (TM) “Kekecewaan pedagang yang jualan di luar area pasar Babat yaitu soal tempat dulunya tempatnya di depan sekarang malah di tempat sepi maka dari itu para pedagang tidak mau masuk di dalam pasar karena pendapatan mereka yang jualan di luar area pasar tidak kalah dengan pendapatan yang ada di dalam pasar malah ada pedagang meningkat pendapatanya ketika jualan di luar area pasar Babat”(IM) “Kebijakan tersebut menyebabkan menurunya pendapatan dari pedagang yang mendirikan dua pasar yaitu pasar Rowo Semandu ( Pasar Agrobis ) dan pasar Babat yang di bangun kembali sehingga mau gak mau pendapatan pedagang pasar Babat menurun drastis” (IH)
Dari cuplikan wawancara diatas dapat diketahui bahwa keuntungan akibat adanya kebijakan relokasi pasar tersebut menurun,akibatnya banyak pedgang yang memilih untuk berjualan di luar area pasar atau di rumah mereka sendiri dikarenakan lokasi yang dirasa ramai pembeli,dan juga biaya operasional yang murah, ditambah lagi adanya kasus para pedagang yang tidak mendapatkan haknya. Tempat relokasi di
78
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pasar Agrobis juga terbilang sepi, hal tersebut yang menjadikan para pedagang lebih memilih berjualan di luar area pasar Babat.
3.1.6.3. Harga sewa “bedak” yang tinggi Selain faktor-faktor tersebut di sub bab sebelumnya, ada satu faktor lagi yang menjadi penyebab terjadinya resistensi dari para pedagang pasar Babat. Yakni harga sewa bedhak yang dianggap oleh para pedagang terlalu tinggi. Hal tersebut dianggap terlalu memberatkan para pedagang. Selain itu persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pedagang dianggap terlalu rumit. Berikut penuturan dari para informan: “Para pedagang meminta atas pembangunan pasar Babat dan menuntut harga semurah-murah mungkin dengan sewa “bedhak” pasar harus dikembalikan harga seperti dulu dan meminta “bedhak”nya dikembalikan semula, ada juga pedagang yang meminta secara gratis “bedhak”nya karena mereka merasa “bedhak”nya dulu masih dalam hak-haknya dan tidak menghiraukan hasil kebijakan pemerintah atas pembangunan pasar bila mana pedagang tidak memenuhi persyaratan yang ada, “bedhak”nya akan dimiliki oleh pihak investor sehingga di jual oleh pedagang baru yang mampu menyewa “bedhak” di dalam pasar” (YZ)
Menurut informan YZ, harga sewa bedhak sangat memberatkan para pedagang. Sehingga pedagang pasar Babat menuntut agar diberikan harga sewa bedhak semurah-murahnya. Para pedagang merasa masih memiliki hak atas bedhaknya yang lama, sehingga tidak menghiraukan kebijakan yang telah dibuat oleh pemkab Lamongan. Pedagang yang tidak mampu memenuhi persyaratan yang 79
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
diajukan oleh investor, maka bedhaknya menjadi hak milik investor. Disitulah investor berhak menjualnya kepada pedagang baru yang mampu membeli. Hal tersebut juga diungkapkan oleh informan AA, menurutnya harga sewa yang baru memberatkan pedagang yang sudah lama berjualan di dalam pasar. Memang fasilitas menjadi lebih rapi dan baik, akan tetapi masih ada beberapa hal yang menjadikan pedagang lama enggan menempati bedhak yang baru. Seperti masih dikenai biaya listrik untuk penerangan pasar, padahal di setiap bedhak sudah terdapat meteran listrik sendiri. berikut penuturan dari AA: “Kenaikan sewa sangat memperberatkan para pedagang yang sudah lama berdagang di dalam pasar sehingga banyaknya pedagang tidak mau menebus ataupun ditebus itupun dijual kepada pedagang baru, soal fasilitas yang ada memang pasar sekarang lebih tertata dan rapi tapi ya sama saja yang ada di dalam pasar bukan pedagang lama tetapi pedagang baru dan banyaknya pedagang yang mengeluh soal biaya seharihari seperti tarikan listrik padahal dari semua “Bedhak” sudah ada meteran sendiri-sendiri tetapi masih dikenai biaya lampu yang menerangi dalam pasar Babat” (AA) Informan DD juga memberikan keterangan berapa kenaikan sewa bedhak pasar Babat pasca dibangun oleh investor, berikut penuturannya: “Kenaikannya ya memperberatkan pedagang pasar Babat yang mau masuk di dalam area pasar Babat seperti halnya dulunya sewa “bedhak” hanya 12 juta sekarang menjadi 25 juta-47 juta setelah dibangun pasar Babat” (DD)
80
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dari harga semula hanya dua belas juta rupiah per tahun, setelah pasar Babat dibangun biaya sewanya pun mengalami kenaikan, menjadi dua puluh lima juta sampai dengan empat puluh tujuh juta rupiah setiap tahunnya. Hal tersebutlah yang memberatkan para pedagang lama pasar Babat. “Para pedagang merasakan dampaknya cukup berbeda dengan adanya pembangunan pasar babat karena dulunya para pedagang sudah senang dengan pasar sebelum dibangun dan para pedagang masih membicarakan soal pasar dulu dengan pasar yang sekarang sudah dibangun, soal sewa “bedhak” para pedagang yang menolak sampai sekarang masih menunjukkan eksistensi berdagang di luar area pasar dan tidak mau masuk di dalam pasar sebelum haknya dipenuhi seperti harga semurah-murah mungkin dan tempat dulunya strategis harus ditempatkan yang semestinya strategis dan ada pula para pedagang yang tidak mau menebus hak “bedhak”nya dikarenakan keinginan pedagang membiarkan “bedhak”nya dan ada pula yang meminta gratis “bedhak”nya karena sebagian para pedagang masih melakukan penolakan dan protes dengan adanya pembangunan pasar Babat” (TM) “Penolakannya itu bayarnya lebih mahal, seumpama bayarnya 12 juta dinaikkan menjadi 25 juta sampai 47 juta karena pasar Babat masih proses minta keringanan harga, bilangnya dulu 12 juta dinaikkan sampai 47 juta apa pedagang tidak keberatan dalam menebusnya sehingga pasar Babat masih dikasuskan secara pengadilan”(ST)
Informan TM dan ST juga menambahkan bahwa, para pedagang sampai sekarang masih menuntut pemkab Lamongan, agar meberikan harga sewa bedhak semurah mungkin. Ditempatkan di tempat semula seperti saat awal mereka berdagang 81
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dan diberikan jatah bedhak sesuai dengan kepemilikan awal. Kenaikan harga sewa bedhak yang dianggap memberatkan para [edagang ini pada khirnya mendorong para pedagang untuk menuntut pemkab Lamongan sampai ke pengadilan. “Pedagang dari awal sudah diingkari soal harga sewa “bedhak” pasar Babat yang di dalam semakin mahal bukan dari awal sewa “bedhak” sebelum dibangun sekitaran 12 juta para pedagang yang jualan di luar area pasar meminta soal harga harus ditepati bukan malah semakin mahal sekitaran 25 juta – 47 juta dalam menyewa atau menebus “bedhak”nya yang ada di dalam pasar” (IM) Menurut IM, pemkab Lamongan telah mengingkari janjinya, di awal mereka dijanjikan untuk mendapatkan bedhak dengan harga murah, nyatanya, kenaikan harga bedhak bisa mencapai 100% dari harga awal. Para pedagang pun pada akhirnya tidak mampu untuk melunasi kewajiban membayar sewa bedhak. Mereka lebih memilih untuk menjual hak mereka kepada pedagang baru dan berjualan di luar area pasar Babat. “Hak pedagang yaitu soal harga yang diinginkan pedagang sesuai pasaran karena harga yang di sodorkan oleh pihak investor kepada pedagang masih terlalu tinggi sehingga ada beberapa fasilitas pada waktu itu masih belum terpetak secara baik seperti soal lokasi stand pasar pedagang yang masih tidak sesui dengan buku/sertifikat kepemilikan tempat kios yang terdahulu”(IH) Harga sewa “bedhak” yang begitu tinggi sungguh sangat memberatkan para pedagang pasar. Bagaimana tidak harga sewa yang semula berkisar 12 juta per 25 tahun naik hampir 100% menjadi 47 juta per 25 tahun tergantung dari letak “bedhak” 82
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tersebut. Dari semua pembahasan diatas dapat diketahui pada awalnya para pedagang telah menolak pembangunan pasar tradisional Babat. Dikarenakan, sebagian lahan Babat masih dalam status sengketa tanah wakaf, dan juga hak hak para pedagang yang dihilangkan,seperti contoh berkurangnya jatah “bedhak” yang dimiliki pedagang, kurang strategisnya letak “bedhak” ditambah lagi harga sewa yang sangat tinggi dimana ini harga sewa tersebut dirasa sangat memberatkan para pedagang.
83
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV Interpretasi Teoritik 4.1 Pendahuluan Sebelumnya, Bab 3 telah menjelaskan dan mendeskripsikan temuan data pada penelitian ini. Kemudian, pada Bab 4 ini, akan dibahas mengenai analisa resistensi pedagang pasar Babat terhadap pembangunan pasar Babat. Dengan kata lain, disini akan banyak dipaparkan mengenai hubungan antara temuan data di lapangan dengan teori resistensi dari James Scott. Dengan menjadikan teori ini sebagai acuan, peneliti mencoba mengupas resistensi yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat, terhadap pembangunan pasar Babat oleh pemerintah kabupaten Lamongan dan investor. Dari pemaparan Bab 3, ditemukan beberapa hal terkait dengan fokus penelitian. Diantaranya, bahwa para pedagang pasar Babat menolak pembangunan pasar dikarenakan biaya sewa “bedhak” yang melonjak naik setelah pasar Babat dibangun oleh para investor. Kepemilikan “bedhak” pun dikurangi, bentuk fisik yang tidak sesuai dengan bangunan yang lama. Serta pedagang yang ditempatkan di lokasi yang tidak sesuai dengan tempat awalnya berjualan di pasar Babat. Hal-hal tersebut di atas pada akhirnya mendorong para pedagang untuk melakukan perlawanan (resistensi) menolak pembangunan pasar Babat seperti memprotes kebijakan pembangunan pasar para pedagang melakukan tindakan dengan demostrasi dan menuntut kepada pihak pemkab Lamongan bersama pihak investor 84
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
untuk mendiskusikan atas pembangunan pasar Babat. Sampai saat ini para pedagang masih nekat berjualan diluar area pasar Babat dikarenakan hak sewa bedak yang menurut para pedagang masih terlalu tinggi. Resistensi tersebutlah yang akan dianalisis dengan teori resistensi dari James Scott. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Resistensi tertutup Merupakan resistensi yang dilakukan masyarakat, dengan cara menghilangkan rasa hormat kepada pihak penguasa.28 Resistensi tertutup ini lebih mengarah pada gestur-gestur simbolis yang menunjukkan ketidaksukaan. Dapat berupa fitnah, penolakan terhadap nilai-nilai yang dipaksakan kepada masyarakat dan penarikan rasa hormat kepada pihak penguasa. Dalam kasus ini pengelola pasar, pemkab Lamongan dan investor yang menjadi sasaran utama pedagang pasar Babat dalam melakukan perlawanan. Selama melakukan penelitian ini di lokasi pasar, ditemukan para pedagang yang nampaknya masih kesal pada pihak pengelola pasar dan pemkab Lamongan atas dibangunnya pasar Babat. Para pedagang menunjukkan kekesalannya terhadap pemkab Lamongan, hal tersebut terlihat ketika peneliti melakukan wawancara dengan para informan. Ad anya anggapan bahwa pemerintah kabupaten Lamongan telah “ingkar janji”. Janji yang dimaksud oleh para pedagang adalah janji ketika sosialisasi pembangunan pasar, para pedagang dijanjikan untuk mendapatkan bedhak dengan harga yang 28
Andi Suriadi, “Resistensi Masyarakat Dalam Pembangunan Perdesaan,” h. 54
85
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
murah. Tapi kenyataannya harga sewa justru naik 100%. Selain itu para pedagang juga dijanjikan untuk mendapat jumlah bedhak yang sama dengan awal kepemilikannya, akan tetapi pada prakteknya dikurangi. Mereka juga ditempatkan di bedhak yang tidak sesuai dengan bedhak miliknya. Janji-janji yang tidak terealisasi tersebut pada akhirnya menjadi topik pembicaraan yang tidak asing di kalangan pedagang pasar Babat. Pembicaraan yang menjurus pada penjatuhan atau menghilangkan rasa hormat pada pihak pengelola pasar, terlebih saat pengelola pasar mencoba untuk menertibkan pedagang yang berjualan di luar area pasar Babat. Gestur-gestur yang menunjukkan ketidaksukaan terhadap pengelola pasar, agaknya sengaja dilakukan oleh para pedagang sebagai bentuk perlawanana yang paling aman. Hal ini karena keengganan para pedagang berurusan dengan pihak pengelola pasar. Selain sikap tidak suka yang ditunjukkan para pedagang terhadap pengelola pasar, ada pula perlawanan (resistensi) tertutup lain yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat. Yaitu bersikap acuh tak acuh terhadap pengelola pasar. Perilaku ini dilakukan oleh para pedagang yang berjualan di luar area pasar. Hal tersebut sesuai dengan pengakuan para informan yang mengaku cuek dengan himbauan pihak pengelola pasar untuk masuk dan berjualan di dalam pasar Babat yang telah selesai dibangun. Utamanya para pedagang lama yang kini tidak memiliki hak atas bedhak yang ada di dalam pasar Babat.
86
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Para pedagang tidak menghiraukan spanduk-spanduk himbauan yang dipasang oleh pihak pengelola pasar. Begitupun ketika pihak pengelola pasar mendatangi para pedagang untuk mendata atau sekedar berkeliling pasar. Mereka bersikap kurang kooperatif terhadap para petugas. Hal itu terjadi karena pedagang di luar area pasar Babat juga beberapa kali pernah ditertibkan oleh pihak pengelola pasar dan satpol PP, akan tetapi para pedagang tetap saja membandel dan berjualan di luar area pasar Babat. Razia dan penertiban yang dilakukan oleh pihak pengelola pasar dianggap seperti angin lalu oleh para pedagang yang berjualan di luar area pasar Babat. 4.2.2 Resistensi semi terbuka Perubahan yang terjadi pada pasar Babat setelah dibangun oleh pihak pemkab Lamongan dan investor, menimbulkan dampak tersendiri bagi sebagian pedagang pasar Babat. Harga sewa bedhak yang naik, kepemilikan bedhak yang dikurangi dan lokasi yang tidak sesuai dengan harapan para pedagang. Telah menjadi sumber kekuatan tersendiri bagi para pedagang untuk melakukan protes. Berbeda dengan tindakan-tindakan resistensi sebelumnya, kali ini pedagang mencoba melakukan pertemuan internal antar pedagang, berdialog dengan pihak pengelola pasar, pemkab Lamongan dan pada akhirnya berujung pada aksi demonstrasi dan tuntutan ke PTUN. Dalam rencana pembangunannya pemkab Lamongan telah melakukan upaya sosialisasi kepada para pedagang pasar Babat. Pola pertemuannya up to bottom, pemkab Lamongan mengutarakan kebijakannya untuk merevitalisasi pasar Babat 87
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dengan menggandeng investor. Para pedagang pun menolak kebijakan pemkab Lamongan tersebut. Para pedagang melalui Forum Komunikasi Pedagang Pasar Babat menolak adanya Mou antara pihak pemkab Lamongan dengan pedagang pasar Babat. Isi Mou tersebut pada intinya menyatakan bahwa pedagang pasar Babat menyetujui pembangunan pasar Babat. Padahal sebelumnya belum pernah ada sosialisasi tentang bagaimana proses pembangunan, dikemanakan pedagang selama proses pembangunan dan bagaimana mekanisme pelunasan sewa bedhak setelah pasar dibangun. FKPPB (Forum Komunikasi Pedagang Pasar Babat) menolak Mou yang tiba-tiba saja ada tersebut. Dalam perkembangannya beberapa asosiasi pedagang yang terbentuk menolak proses pembangunan pasar babat. Ada APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia), PPTBB (Persatuan Pedagang Pasar Babat Bersatu) dan LPPK (Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi). Banyak hal yang dikritisi oleh asosiasi pedagang tersebut. Mulai dari set plan pasar baru yang direncanakan, besarnya anggaran yang dikucurkan untuk membangun pasar, sampai dengan isu adanya korupsi dana APBD dalam proses pembangunan pasar Babat. Ke semua asosiasi pedagang pasar tersebut menolak adanya pembangunan pasar dengan melakukan demonstrasi dan protes kepada pemkab Lamongan. Bahkan sampai melayangkan gugatan perdata ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
88
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V Penutup V. KESIMPULAN DAN SARAN V. 1 Kesimpulan Pembangunan pasar Babat yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Lamongan dengan menggandeng investor, adalah salah satu contoh kebijakan yang tidak mampu mengakomodir kepentingan stakeholder nya. Dalam hal ini adalah para pedagang pasar Babat yang telah menggantungkan roda perekonomiannya dari berdagang disana. Ada beberapa hal yang pada akhirnya menjadikan kebijakan pembangunan pasar Babat mendapatkan resistensi dari para pedagang. Harga sewa bedhak pasca pasar Babat direvitalisasi menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya resistensi dari pedagang pasar Babat tidak mau menempati Pasar Baru Babat yang berjualan di luar area pasar karena harga kios di Pasar Baru Babat sangat mahal, pedagang lama Pasar Baru Babat yang tidak mau menempati Pasar Baru Babat pesimis bersaing di Pasar Baru Babat, pedagang lama Pasar Babat tidak mau menempati Pasar Baru Babat karena berjualan di Pasar Baru Babat pedagang harus membayar uang retribusi pasar setiap bulannya, pedagang lama Pasar Babat berjualan di luar area pasar tidak ditarik retribusi mereka hanya membayar Rp. 2.000,00 setiap harinya untuk uang kebersihan pasar dan sampah. dari juga yang bisa dikatakan cukup dominan mendorong para pedagang menolak pembangunan pasar Babat.
89
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kepemilikan bedhak yang dikurangi dari kepemilikan awal juga menimbulkan keresahan di kalangan pedagang yang takut omsetnya berkurang. Para pedagang juga ditempatkan di bedhak yang tidak sama dengan tempat awalnya berjualan. Mereka juga masih dikenai biaya tambahan seperti kebersihan, keamanan dan biaya penerangan. Padahal untuk melunasi sewa bedhak nya saja para pedagang sudah mengalami kesulitan. Berdasarkan dari hasil wawancara sebenarnya masalah yang masih terjadi hingga proses relokasi dan pembangunan pasar modern telah selesai yakni sebagian pedagang pasar tradisional masih ada yang berjualan diluar area pasar Babat dengan alasan tidak jauh berbeda dari alasan pedagang yang kontra terhadap relokasi dan pembangunan pasar modern dimana ada penambahan adanya pedagang yang menginginkan harga sama antara dulu sewaktu masih menjadi pasar tradisional dan setelah menjadi pasar modern, Bentuk penolakan pedagang tradisonal Babat terkait masalah di atas diwujudkan dengan adanya aksi demostrasi yang dilakukan pedagang tradisional. Selain itu, tetap berdagang di pasar Babat meskipun berada di luar area pasar yakni: di jalan Kartini. jalan Pramuka, jalan rumah sakit Muhammadiah Babat. danpedagang juga melakukan upaya gugatan yang dilakukan oleh pedagang pasar tradisonal babat Bersatu (PPTBB)dengan mendatangi PTUN Surabaya di Jalan Letjen Sutoyo, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur dengan isi gugatan sebagai berikut: pertama gugatan terhadap pemerintah kabupaten Lamongan juga lantaran tidak memiliki Hak Pengelolaan Lingkungan (HPL),Kedua. Gugatan harga stand pasar, yang tinggi mulai 90
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
stand fisik, los maupun lainnya, mengakibatkan banyak pedagang yang merasa keberatan tidak mampu membeli hampir semua pedagang pasar yang semula menempati pasar tradisional itu, tak mampu untuk membeli stand. Hanya orang luar atau yang berduit, bisa menikmati stand pasar Babat Selanjutnya, alasan bagi pedagang yang masih menetap dan berjualan di pasar agrobis maupun pasar modern disebabkan mereka merupakan pedagang besar dan ada yang usaha turun-menurun. Maka dari itu, mau tidak mau harus kembali berjualan ke area pasar yang telah ditetapkan pemerintahbila tidak ingin mengalami kerugian dan kemacetan dalam usaha. Upaya pemerintah dalam meredam adanya aksi kontra yang dilakukan pedagang terhadap upaya relokasi dan pembangunan pasar modern adalah dengan cara, melakukan upaya sosialisasi kepada pedagang pasar Babat terkait manfaat yang akan diperoleh dari adanya relokasi dan pembangunan pasar baru atau modern Babat. Proses sosialisasi tersebut diawali dari adanya pemberitahuan kepada pedagang tradisional terkait perencanaan, penempatan, harga subsidi pembangunan pasar modern dan relokasi berserta manfaat dari adanya pembangunan pasar bagi pedagang tradisional secara keseluruah. Selain itu, pemerintah kabupaten Lamongan melakukan upaya mediasi yang melibatkan APSI (Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia), tokoh masyarakat, perwakilan pedagang tradisional Babat, pemerintah kabupaten lamongan dan pihak investor demi terwujudnya keadaan yang kondusif sehingga menghasilkan keputusan bahwa upaya relokasi dan pembangunan pasar modern tidak ada masalah
91
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
meskipun demikian yang terjadi di lapangan masih ada pedagang tradisional yang kontra terhadap relokasi dan pembangunan pasar modern. Akumulasi dari kekecewaan para pedagang terhadap kebijakan pembangunan pasar Babat, pada akhirnya memunculkan aksi protes dan demonstrasi dengan mendatangi pemkab Lamongan berbagai isu dan tuntutan dari para pedagang. Aksi tersebut pada akhirnya menimbulkan dampak-dampak negative bagi kedua belah pihak. Baik di kalangan pedagang maupun pihak pengelola pasar dalam hal ini pemkab Lamongan. Tercipta iklim yang tidak sehat di lingkungan pasar Babat. Para pedagang pada akhir berjualan di luar area pasar karena tidak memiliki hak lagi atas bedhak nya yang ada di dalam pasar Babat. Para pedagang menciptakan lingkungan berdagang mereka sendiri di luar area pasar Babat, seperti di jalan Kartini, jalan Pendidikan dan jalan Ahmad Dahlan. Hal tersebut pada akhirnya menghambat akses menuju pasar Babat, menimbulkan kemacetan karena memakan ruas jalan. Dan ketidaknyamanan bagi warga sekitar yang di depan rumahnya dijadikan lahan untuk berdagang. Hubungan yang kurang harmonis antara pedagang pasar dengan pihak pengelola pasar Babat tidak dapat dihindari. Razia dan penertiban menjadi motor ketidakharmonisan dan sikap apatis pedagang terhadap pihak pengelola pasar
92
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V.2 Saran Untuk pihak pengambil kebijakan, dalam hal ini pemkab Lamongan, hendaknya mengambil kebijakan yang mampu mengakomodir kepentingan semua pedagang. Kalaupun tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut, dampak dari kebijakan bisa diminimalisir dengan melakukan sosialisasi yang lebih menyeluruh kepada seluruh stakeholder dalam hal ini para pedagang pasar Babat. Para pedagang hendaknya juga memahami bahwa kebijakan yang diambil oleh pemkab Lamongan adalah untuk kebaikan pedagang sendiri. Meskipun memang ada beberapa aspek yang perlu dikritisi oleh para pedagang. Penataan dimaksudkan agar lingkungan pasar lebih nyaman mengikuti perkembangan jaman. Dengan berjualan di pinggir jalan memang meningkatkan keuntungan, tapi dampak lingkungan juga harusnya diperhatikan oleh para pedagang. Untuk peneliti yang mungkin tertarik dengan tema yang sama, semoga melakukan penelitian dengan kacamata analisis yang lebih tajam, cakupan yang lebih luas dan interpretasi yang dalam. Agar dapat mengembangkan kajian tentang resistensi di masa depan kelak.
93
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Daftar Pustaka Buku
Dr. Ir. Herien Puspitawati, M,Sc,M,Sc ( Turner,1991:144) Dalam Teori Konflik Dalam Teori Konflik Sosial. Dalam Kehidupan Keluarga. Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertantian Bogor 2009. Lughod A. Lila, The Romance Of Resistensi : Tracing Transformation Of Power Through Bedouin Women Martinussen John,Society, State and Market: A guide to competing theories of development. London & New York : Zed Books, Ltd, hal.316.1999 Muhajir Noeng, metode Penelitian Kualitatf . Yogyakarta: Rake Sarasia,hal 31.1996 Ritzer Goerge, J. Douglas, Goodman. Sosiologi Modern Edisi 4. Jakarta: Kencana, Cet. 6,2008),hal 155. 2008. Ritzer Goerge Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi : Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi wacana, hal 303. 2009. Save M Dagun, Sosio Ekonomi Analisis Eksistensi Kapitalis Dan Sosialisme Jakarta : PT Rineka Cipta ) hal 12. 1996 Sugiyono,Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:Alfabeta,hal 300. 2008
Jurnal
Jurnal Sosiologi Islam, Vol 3, No. 1 April ISSN: hal 2089-0192.2013 Quaeri Me Dalam “Teori Konflik Sosial Dalam Kehidupan Keluarga”. Dipersiapkan Oleh : Dr. Ir. Herien Puspitawati, M,Sc,M,Sc Departemen Ilmu Keluarga Dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertantian Bogor 2009. Siswanto Eko. “Resistensi Dan Akomodasi : Situasi Kajian Tentang Hubungan-hubungan Kekuasaaan Pada Pedagang Kaki Lama (PKL) Preman dan Aparat Depok ( Desertasi S3 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia, Jurnal. hal 13, 2009. Sumintarsih,dkk. “Eksistensi Pasar Tradisional Relasi Dan Jaringan Pasar Tradisional di kota Surabaya, Jawa Timur”. Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata. Hal 2-3.2011
94
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Suriadi Andi,”Resistensi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Pedesaan,”Komunitas Vol 4,no 3,hal 54-55.2008
Skripsi
Anwar Saeful ”Resistensi Pedagang Pasar Pemenang Kediri” Skripsi. Hal 3-4, FISIP Universitas Airlangga 2010 W.Panca Tri. M “Resistensi Pedagang Pasar Sumber Arta Bekasi Berat”. Fisip Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi,2011
95
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran “Perlawanan Pedagang Pasar Terhadap Pembangunan Pasar Modern” A. Identitas Informan Nama
:
Jenis Kelamin
:
Umur
:
Pendidikan Terakhir
:
Jumlah Anak
:
Jumlah Tanggungan Keluarga : Lama Berdagang
:
Rata-rata Penghasilan
:
B. Bentuk-bentuk Perlawanan ( Resistensi ) : 1. Mengapa anda berdagang diluar area pasar Babat ? 2. Pernahkah para pedagang pasar Babat yang berjualan dipinggir jalan ditertibkan oleh satpol pp ? kalau ya jelaskan ? 3. Pernahkah pedagang menolak atau memprotes terhadap revitalisasi pasar Babat ? Dalam bentuk apakah penolakan pedagang pasar Babat itu ? 4. Bagaimana proses penolakan yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat ? 5. Bagaimana respon pemerintah terhadap penolakan atau protes oleh para pedagang pasar Babat ? r 6. Bagaimana peran paguyuban terhadap revitalisasi pasar Babat ? 7. Bagaimana paguyuban mendiskusikan penolakan revitalisasi pedagang pasar Babat ? 8. Dalam bentuk apakah paguyuban memprotes atau menolak terkait revitalisasi pasar Babat ? 9. Pernahkah pemerintah mengajak para pedagang pasar Babat untuk berdialog dalam rangka revitalisasi pasar Babat ? 10. Bagaimana hasil dialog tersebut dalam tindak lanjutnya hasil dialog tersebut ? 96
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11. Apakah dari hasil dialog tersebut para pedagang pasar Babat masih melakukan penolakan atau memprotes terhadap revitalisasi pasar Babat ? 12. Bagaimana bentuk-bentuk protes atau penolakan terhadap hasil dialog tersebut ? jelaskan ? 13. Apa sajakah hak-hak pedagang pasar Babat terkait dialog tersebut ? sehingga masih melakukan protes atau penolakan ?
C. Faktor-faktor yang menyebabkan perlawanan 1. Apa sajakah dampak yang dirasakan pedagang pasar Babat dengan adanya kebijakan revitalisai pasar Babat ? 2. Bagaimana kondisi pasar Babat pasca di revitalisasi ? 3. Adakah kenaikan sewa bedak pasca di revitalisai pasar Babat ? jika ada, berapa kenaikan sewa bedak pasar Babat ? 4. Apakah kenaikan sewa bedak memberatkan pedagang pasar Babat ? jika ya jelaskan ? 5. Apakah kenaikan sewa sudah sepadan dengan fasilitas baru yang tersedia di pasar Babat ? 6. Sejauh mana fasilitas baru yang tersedia, mampu menarik pelanggan untuk datang ke pasar Babat ? 7. Menurut anda, apakah kebijakan revitalisasi pasar Babat sudah berpihak kepada pedagang pasar Babat ? 8. Secara umum, apa yang dikeluhkan oleh pedagang pasar Babat terkait dengan revitalisasi pasar Babat ? Jelaskan ? 9. Bagaimana dengan jumlah pengunjung yang datang ke pasar Babat, apakah meningkat atau menurun ? jelaskan ?
97
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pertanya an
1. Je ni s K el a m in 2. U m ur 3. Pe nd id ik an T er ak hi r 4. L a m a B er da ga ng 5. R at ara ta Pe ng ha sil an
Jawaban Informan Informan TM ST
Informan IM
Inform an IH
Inform an YZ
Inform Inform an AA an DD
Lakilaki
Lakilaki
Lakilaki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Lakilaki
36 Tahun
55 Tahun
42 Tahun
25 Tahun
48 Tahun
36 Tahun
35 Tahun
SMA
SMA
SMA
S1
SD
SMA
S1
10 Tahun
31 Tahun
20 Tahun
5 Tahun
25 Tahun
13 Tahun
5 Tahun
2-3 Juta
1,5 Juta
2-3 Juta
5-10 Juta
1-2 Juta
900-1,5 Juta
5-10 Juta
Info rma n
98
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Bentuk-bentuk Resistensi 6. M Awal saya en mula berjual ga saya an di pa berjuala luar an n di area da luar pasar be area karena rj pasar bedak ua bermul saya la a yang n dengan ada di adanya didala lu rencana m ar pemban pasar ar gunan sudah ea pasar saya pa Babat jual sa sehingg kepada r a saya pedaga B berjuala ng ab n di lainya at rumah karena ? sendiri adanya yang kebutu letakny han a tidak keluarg jauh a yang dengan secara pasar menda Babat dak yang sehing akan di ga saya bangun harus oleh tetap pihak berdag pemeri ang ntah dengan Lamon cara gan berdag dengan ang di pihak luar investor area pasar
saya merasa mempu nyai hak untuk mempu nyai 3 bedak di pasar tetapi kenyata anya tidak sesuai dengan kesepa katan yang sudah dijanjik an oleh pengelo la pasar selaku pemeri ntah Kabupa ten Lamon gan dengan pihak investo r yang tidak memen uhi bedak yang saya punyai sejak pasar Babat
Karena didalam pasar harga toko atau bedak menjadi mahal setelah pembangu nan pasar Babat dari pasar tradisiona l menjadi pasar Modern
sejak dulu pasar sebelum di bangun juga berjualan nasi di luar area pasar Babat dan sampai sekarang pasar sudah di bangun saya tetap berjualan nasi di luar area pasar Babat
saya berjualan di luar area pasar disebabkan saya dari awal tidak menyetujui hal pembangun an pasar Babat, ketika awal-awal dari rencana pembangun an pasar Babat khususnya pedagang yang domisilir di Babat sangat tidak mensetujui pasar Babat dirombak karena mengakibat kan pendapatan para pedagang berkurang dan ada rencana relokasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah dengan pihak pengelola
Saya berjual an di luar area pasar dikaren akan terjadin ya pembo ngkara n pasar Babat paksa oleh pemda Lamon gan sehingg a para pedaga ng berjual an di luar area pasar Babat
99
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sebelu m di bangun tetapi hasilny a setelah dibang un ternyat a hak bedak pasar yang tiga menjad i2 bedak saja sehingg a saya tidak mau menem pati tempat yang sudah disedia kan oleh pihak pasar
7. Pe rn ah ka h pa ra
Ya pernah, itupun melalui himbau nhimbau
Ya pernah, tetapi para pedaga ng tidak
Pernah mas, seperti memas ang spandu k untuk
Tidak Pernah karena saya berjualan tidak menggang
Tidak pernah,kalau memang ada penertiban banyak pedagang yang
pasar ditempatka n di pasar Agrobis yang letaknya jauh dari pasar Babat memang letaknya masih disekitaran Kecamatan Babat tetapi para pedagang tidak sepakat dengan adanya rencana relokasi mengakibat kan para pedagang masih bertahan di luar area pasar Babat sejak pasar Babat di ratakan dengan tanah dan sampai pasar Babat sudah bisa ditempati lagi Ya pernah, Dulu satpol pp yang diketui oleh pak Cucuk melakukan percobaan
Pernah satpol pp mencob a menerti bkan 100
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pe da ga ng pa sa r B ab at ya ng ju al an di pi ng gi r jal a m di te rti bk an ol eh Sa tp ol P P? K al au ya jel as ka n ?
n kepada para pedaga ng untuk tidak berjuala n di luar area Pasar Babat dikaren akan mengga nggu akses jalan tetapi kebany akan pedaga ng tidak menghi rauakan penerti ban yang dilakuk an Satpoll pp
menghi raukan satpol pp untuk menghi mbau para pedaga ng masuk di dalam area pasar karena pedaga ng merasa berdag ang di luar area pasar merasa lebih mengu ntungk an dibandi ng didala m area pasar
menghi mbau pedaga ng berjaua lan yang ada di luar area pasar supaya masuk di dalam pasar yang sudah di bangun dan ada juga satpol pp yang mensos ialisaka n pedaga ng yang jualan diluar area pasar supaya mengin dahkan dari himbau n satpol pp tetapi para pedaga ng
gu aktivitas yang ada didalam area pasar dan itupun saya berjualan dirumah saya sendiri setelah adanya pembangu nan pasar Babat
ditertibkan
pembongka ran oleh pedagang yang jualan di luar area pasar Babat seperti jalan pendidikan, kartini,Ah mad Dahlan tetapi dari kesigapan kawankawan pedagang dalam mengatasi percobaan pembongka ran pedagang yang jualan diluar area pasar Babat dan saya melakukan pendekatan kepada kepala satpol pp dan Bapak Lurah Babat kalau terjadinya pembongka ran pedagang yang jualan di luar area Pasar Babat pedagang akan melakukan perlawanan
pedaga ng yang jualan di luar area pasar Babat tetapi tidak di hirauka n oleh pedaga ng yang jualan di luar area pasar dikaren akan tidak adanya jalan alternat if untuk untuk menutu pi pendap atanya kalau tidak jualan lagi
101
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
melawa n melalui seperti contoh nya tidak menghi raukan himbau an dari satpol pp dan masih berjual an di luar area pasar sampai sekaran g 8. Pe rn ah ka h pe da ga ng m en ol ak at au m e m pr ot es te rh
Para pedaga ng ada yang menola k dengan cara mende mo kebijak an pemban gunan pasar Babat yang dilakuk an oleh pedaga ng untuk memint
Pedaga ng mempr otes dengan cara mende mo dan menga dakan kumpul an para pedaga ng tetapi saya hanya sekedar ikutikutan saja dikaren akan
Melaku kan demo dan mendis kusikan penolak an pemban gunan pasar Babat
Pernah, karena pedagang merasa tanah pasar Babat bukan tanah pemerinta h tetapi tanah wakaf
Pernah, tidak setuju dibangun pedagang tidak setuju soalnya pedagang yang mempunyai toko-toko itu dijual sama pihak investor malah hilang semuanya tokonya kaji saeful,kaji pur, kaji rupi’i malah dijual oleh pihak investor
Pedagang menolak dan memprotes atas kebijakan pembangun an pasar seperti mendemo kebijakan pembangun an pasar Babat dengan cara mendemo ke pemkab dan melaporkan perihal ini yang tidak ada kesepakata
Pernah, ditolak oleh pedaga ng pasar Babat karena harga sewa bedak yang di tawarka n oleh pemkab Lamon gan terlalu tinggi
102
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ad ap pe m ba ng un an pa sa r B ab at ? 9. D al a m be nt uk ap ak ah pe no la ka n pe da ga ng pa sa r B ab at it u ?
a kebijak an tersebut tidak dilaksa nakan atas pemban gunan pasar Babat
saya diajak oleh pedaga ngpedaga ng lainya
Dalam bentuk demostr asi yang dilakuk an oleh pedaga ngpedaga ng ke pihak Pemkab dan pihak Investo r
Para pedaga ng melaku kan demo ke pemka b itu pun saya tidak mengik uti demo karena saya merasa sudah pasrah apapun yang terjadi dari pemba ngunan pasar
Penola kannya pedaga ng lama yang masih bertaha n di luar area pasar seperti mende mo di pemkab Lamon gan dengan mendat angi ke pemkab Lamon gan dengan beberap a rombon gan bis-bis yang
Setahu saya adalah para pedagang melakuka n demo di pemkab atas kebijakan pembangu nan pasar Babat dan membent uk organisasi APSI ( Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia ) di Babat untuk melawan kebijakan kebijakan pembangu nan pasar Babat
padahal pedagang masih mempunyai sertifikat pedagang lama tersebut malah dijual oleh pihak investor
n antara pedagang pasar Babat dengan Pemerintah dan Pihak pengelola pasar Babat
Penolakanny a itu bayarnya lebih mahal, seumpama bayarnya 12 juta dinaikkan menjadi 25 juta sampai 47 juta karena pasar Babat masih proses minta keringanan harga
Bentukbentuk yang dilakukan oleh pedagang adalah melakukan diskusi oleh pedagangpedagang yang tidak setuju atas kebijakan pembangun an pasar Babat sampai melakukan demostrasi ke pemkab Lamongan atas kebijakan pembangun an pasar Babat,isi dalam tuntutan pedagang pasar Babat
Para pedaga ng melaku kan demo di pemda Lamon gan dan di tempuh lewat jalur hukum yaitu lewat PTUN
103
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dibiaya oleh pedaga ngpedaga ng sendiri dengan memba wa spandu kspandu k penolak an pemban gunan pasar Babat dan berusah a menola k atas bedakbedak yang dipuny ai oleh pedaga ng supaya dikemb alikan semula tempat nya pedaga ng yang duluny a tempat nya harus
meminta soal tawarmenawar sewa bedak pasar,saya sebagai ketua LPPK ( Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi ) dengan kawankawan pedagangpedagang melaporkan hasil korupsi pemkab Lamongan maupun aparatnya pemkab dalam soal pembangun an pasar Babat
104
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tidak beruba h tempat nya sampai sekaran g 10. B ag ai m an a pr os es pe no la ka n ya ng di la ku ka n ol eh pa ra pe da ga ng ?
Prosesproses yang dilakuk an oleh para pedaga ng memint a atas pemban gunan pasar Babat dengan memint a harga semura hmurah mungki n dengan sewa bedak pasar harus dikemb alikan harga seperti dulu dan memint a bedakn ya
Menga dakan rapat di rumah pedaga ng dan dilanjut kan demo
Proses yang dilakuk an oleh pedaga ng yang mempe rjuangk an hakhaknya seperti melaku kan demo dan mengad akan bersatu nya pedaga ng untuk menola k kebijak an pemban gunan pasar Babat yang cukup mengga nggu pereko nomian
Proses yang dilakukan oleh pedagang pasar dengan membent uk APSI untuk membant u para pedagangpedagang lama yang meminta hakhaknya dalam mengajuk an hasil dialog meminta harga semurahmurah mungkin atas sewa bedaknya
penolakanya meminta harga semurahmurah mungkin, karena pedagang pedagang meminta kembali seperti semula tempatnya dikrmbalika n semula malah dikasih tempattempat yang sepi dan tempat yang rame dijual oleh pedagang lainnya
Proses yang dilakukan pedagang sebelum pembangun an pasar Babat dibongkar pada tanggal 16 oktober 2010 peadagang melakukan protesprotes beberapa bulan sebelum kejadian Pasar Babat di bongkar dan pelaporan kasus-kasus yang dilakukan oleh pihak Pemkab dengan cara melaporkan kepihak berwajib dan adanya kasus pembangun an pasar
Para pedaga ng melaks anakan demo dan mempe rkaraka n kasus tersebut ke PTUN surabay a
105
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11. B
dikemb alikan semula, ada juga pedaga ng yang memint a secara gratis bedakn ya karena mereka merasa bedakn ya dulu masih dalam hakhaknya dan tidak menghi raukan hasil kebijak an pemeri ntah atas pemban gunan pasar bila mana pedaga ng tidak memen uhi persyar atan yang ada Pemeri
pedaga ng yang duluny a sudah puluha n tahun berdaga ng dipasar Babat
Respon
Babat juga dilaporkan ke pihak pengadilan PTUN untuk menuntut harga semurahmurah mungkin dengan tidak memperber atkan para pedagangpedagang yang sudah turuntemurun berjualan di pasar Babat
Menurut
Respon
Respon dari Pemeri 106
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ag ai m an a re sp on Pe m er in ta h te rh ad ap pe no la ka n at au pr ot es ol eh pa ra pe da ga ng pa sa r B ab at ?
ntah pernah mengaj ak dialog dengan pedaga ngpedaga ng pasar Babat yang melaku kan demo penolak an pemban gunan pasar Babat yang dilakuk an di kantor Bupati
dari pemeri ntah hanya mengaj ak dialog dan meneri ma perwak ilan demo pedaga ng pasar Babat yang dilakuk an di Pemka b Lamon gan tetapi pada buktiny a hanya mempe rberatk an pedaga ng lama yang memint a harga semuah -murah mungki n dan hargan ya dikemb alikan keharga
saya ada indikasi dalam permaina n pembangu nan pasar Babat
pemerintah katanya dulu dikembalika n semula ternyata tidak dikembalika n semula malah dijual oleh pedagang baru luar Babat atau pedagang baru dalam Babat
pemerintah dari penolakan atau protes yang dilakukan pedagang yang jualan di luar area pasar adalah melakukan penertiban pedagang untuk pindah ketempat relokasi ke pasar Agrobis dan pemerintah melakukan pendataan para pedagang pada waktu shubuh setelah terjadinya pendataan para pedagang melakukan perlawanan ketika menjelang siang para pedagang untuk dihimbau tidak berjualan di luar area pasar Babat tetapi para
ntah pada waktu itu menola k keingin an para pedaga ng yang mengin ginkan tdak ada pemban gunan kembal i
107
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pasar yang belum dibang un dan ada sebagia n pedaga ng lama tetap ngotot untuk menem pati tempat secara gratis
12. B ag
Peran paguyu
Peran paguyu
paguyu ban
adanya paguyuba
Yang menandatan
pedagang yang jualan di luar area pasar khususnya di jalan pendidikan, kartini,dan Ahmad Dahlan melakukan penolakan tidak mau di pindahkan ke tempat relokasi yang disediakan oleh pihak pemkot dan pihak investor maka dari itu tidak terjadinya pembongka ran pedagang yang jualan di luar area pasar Babat karena pedagang dari awal sudah diingkari soal harga sewa bedak pasar Babat yang di dalam semakin mahal Peran peguyuban
Paguyu ban 108
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ai m an a pe ra n pa gu yu ba n te rh ad ap te rh ad ap pe m ba ng un an pa sa r B ab at
ban sebagai perkum pulan pedaga ngpedaga ng yang menola k pemban gunan pasar Babat seperti PPTB ( Persatu an Pedaga ng Tradisi onal Babat Bersatu )
ban saya tidak cukup menger ti jelas karena setiap saya mengik uti kumpul an hanya dari kejahu an saja dari tempat kumpul an yang dilakuk an oleh pedaga ngpedaga ng yang menola k pemba ngunan pasar Babat
duluny a berusah a mempe rjuangk an untuk menola k pemban gunan pasar sampaisampai adanya pertem uan disetiap minggu untuk memba has penolak an pemban gunan pasar Babat diruma hrumah pedaga ng lama, akhirny a menyet ujui pemban gunan pasar sehingg a ada perpeca han
n di pasar babat untuk mendikusi kan bersama antara pedagangpedagang yang dilakukan dirumah suka relawan pedagang
gi dulu pembanguna n adalah orang APSI yang menyuruh membongka r pasar Babat yang di Ketuai adalah Kaji Heru
yang saya sebagai ketua LPPK adalah melaporkan hasil penemuan korupsi yang dilakukan oleh pihak pemkot dan para aparatnya dalam soal pembangun an pasar Babat dan ada lagi paguyuban yang sampai sekarang yang masih memprotes kebijakamn pembangun an pasar Babat yaitu paguyuban PPTBB ( Persatuan Pedagang Tradisional Babat Bersatu ) itu melakukan gugatan ke pihak berwajib contohnya ke pihak pengadilan PTUN
pada waktu itu ada 2 paguyu ban yaitu APSI (ASOS IASI PEDA GANG SELUR UH INDO NESIA ) dan PPTBB (PERS ATUA N PEDA GANG TRADI SIONA L BABA T BERS ATU ) dari paguyu ban tersebut ada perbeda an pendap at yang satunya mendu kung dan yang satunya lagi 109
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13. B ag ai m an a pa gu yu ba n
Memint a harga semura hmurah mungki n dengan sewa bedak pasar
Paguyu ban saya sendiri tidak menget ahui diskusi apa yang di minta
antara pedaga ng yang menyet ujui dan tidak setuju, bagi yang menyet ujui pasar untuk dibang un malah mendap atkan tempat yang duluny a tidak strategi s malah sekaran g tempat nya cukup strategi s untuk berjual an Duluny a menola k pemban gunan pasar Babat tetapi di lain kesemp
Para pedagang mendisku sikan dengan cara membaha s hak-hak pedagang dalam penetapan
mengadakan kumpulan di kaji Saeful pedagang lama meminta kembali ke semula, meminta harga semurah
dalam pembelaan hak-hak pedagang soal harga sewa bedak,dike mbalikan kesemula tempat daganganya dan soal jangka waktu pedagang yang menebus bedaknya
menola k
Dalam soal diskusi paguyuban melakukan kumpulkumpul ketempat relawanrewan yang bersedia tempatnya
Paguyu ban melaku kan penolak an melalui gugatan ke PTUN Dan 110
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
m en di sk us ik an pe no la ka n pe m ba ng un an pa sa r B ab at ?
harus dikemb alikan harga seperti dulu dan memint a bedakn ya dikemb alikan semula, ada juga pedaga ng yang memint a secara gratis bedakn ya karena mereka merasa bedakn ya dulu masih dalam hakhaknya
dalam kumpul an tersebu t dikaren akan saya sndir hanya sekedar datang saja dan melihat dari kejahu an dari rapat tersebu t
atan mereka mereka yang menjab at sebagai perwak ilan paguyu ban menyet ujui pemban gunan pasar Babat padahal proses penolak an pedaga ngpedaga ng masih di proses pengadi lan ataupun tahaptahap di didisku sikan lagi oleh pihakpihak terkait seperti halnya pihak Pemka
stand di pasar Babat dan meminta harga semurahmurah mungkin
mungkin dan adanya kedatangan Bupati Lamongan Bapak H. Fadeli meminta kembali ke tempat semula malah pedagang lama tidak di kasih tempat malah di jual oleh pihak investor
untuk dipakai diskusi dalam soal protes pembangun an pasar Babat yang mengingkar i janji dari pihak Pemkot untuk tidak memperber atkan beban sewa bedak pasar dulunya hanya 12 juta sekarang mencapai 25 juta- 47 juta dan tempat pedagang yang dulunya mereka berjualan di dalam pasar Babat
melaku kan gugatan ke pengadi lan negeri
111
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14. D al a m be nt uk ap ak ah pa gu yu ba n m e m pr ot es at au m en ol ak te rk ait pe m ba
Paguyu ban mempr otes kebijak an Pemban gunan Pasar Babat dengan melaku kan diskusi di rumah relawan relawan dan merenc anakan demodemo atas pemban gunan pasar Babat
Ya kayak demost rasi ke Pemka b Lamon gan
b Lamon gan sebagai mediasi antara pihak investo r pemban gunan pasar Babat paguyu ban hanya penebar penebar janji mas duluny a membe la pihak pedaga ngpedaga ng yang masih mempu nyai hakhaknya di pasar tetapi di akhirny a menyet ujui pemban gunan pasar
Para pedagang dengan diwadahi paguyuba n mengguna kan caracara demo sehingga adanya pengacara nya untuk membant u para pedagang pasar Babat
APSI tidak mengizinkan pedagang lama mempunyai hak miliknya atas pasar baru malah anggota APSI tidak mempunyai toko didepan malah sekarang mempunyai toko didepan
Peran paguyuban sampai sekarang masih memprotes dalam kebijakan pembangun an pasar Babat dengan mendiskusi kan hal-hal yang mampu di laporkan atau digugat dari pihak pemkot atau aparatnya dengan terbentukny a LPPK ( Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi ) dan PPTBB ( Persatuan Pedagang
Menola knya dengan tidak membu ka toko atau kios yang sudah di bangun lagi oleh pihak pemda Lamon gan sebelu m terjadin ya kesepa katan soal harga sewa toko
112
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ng un an pa sa r B ab at
Babat padahal dibentu knya Paguyu ban untuk menyat ukan hakhak pedaga ng yang menola k pemban gunan pasar Babat dikaren akan tidak siapnya pedaga ng memen uhi persyar atan yang dilakuk an oleh pihak Pemka b ataupun pihak investo r yang mempe rberatk an beban pedaga ng
Tradisional Babat Bersatu ) Lembagalembaga yang secar langsung melakukan penolakan pembangun an pasar dengan berjual di luar area pasar Babat
113
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang sudah turunmenuru n berdaga ng di pasar Babat 15. Pe rn ah ka h Pe m er in ta h m en ga ja k pa ra pe da ga ng pa sa r B ab at un tu k be rd ial og da
Pemeri ntah pernah mengaj ak dialog dengan pedaga ngpedaga ng pasar Babat yang melaku kan demo penolak an pemban gunan pasar Babat yang dilakuk an di kantor Bupati tetapi saya tidak pernah mengik uti demo seperti
Ya pernah mas sampaisampai setiap ada demo pedaga ng yang menola k pemban gunan pasar Babat ada perwak ilan dari pedaga ng untuk diajak berdial og bersam a pemeri ntah tetapi hasilny a sama saja mas
Pernah ketika adanya demodemo yang dilakukan oleh pedagang pasar Babat atas kebijakan pembangu nan pasar Babat
Pernah di Pemkab Lamongan yang dibahas pedagangpedagang yang mempunyai hak-hak bedak pasar pedagang lama untuk membahas harga bedak atau sewa pasarnya dulunya 12 juta sekarang yang baru malah mahal sekitar 47 juta
Pemerintah pernah mengajak dialog bersama dirumah relawanrelawan yang bersedia tempatnya untuk di adakan dialog bersama yang mengutama kan kepentinga n hak-hak pedagang dalam proses sebelum atau sesudah dibangun untuk tawarmenawar soal sewa bedak pasar yang di inginkan dari pedagang-
Kalau duluny a pada waktu organis asi yang lama di ajak berdial og/disk usi oleh pihak Pemda hanya sebagia n dari pihak pengur us paguyu ban seperti ketua dan pengur usnya tidak sebagia n besar pedaga ng pasar Babat
114
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
la m ra ng ka pe m ba ng un an pa sa r B ab at ?
pedaga ng lainya, saya hanya melaku kan usaha saya semam pu saya dengan berjuala n di luar pasar Babat alias di rumah saya sendiri
semua hanya janjijanji semata kepada pedaga ng yang dirugik an atas hakhaknya di pasar Babat
16. B ag ai m an a ha sil di al og te se bu t da la m ti nd ak la nj ut
Hasil dialog dengan pihak Pemkab Lamon gan dan pihak Investo r dalam tindak lanjutn ya mempe rberatk an pedaga ngpedaga ng yang memint a hakhaknya didalam
Dalam tindak lanjutn ya hanya sekedar janjijanji semata dari hasil dialog tersebut
pedagang
Dalam tindak lanjutnya dialog tersebut para pedagang masih melakuka n penolakan dan protes atas pembangu nan pasar Babat dalam hasil dialog sudah saya jelaskan dalam pembahas
Tidak dihiraukan pedagang lama katanya disetujui malah tidak disetujui dulunya yang menyetujui Bupati dalam hal harga semurah mungkin pedagang lama masuk semua ternyata dijual oleh pedagang baru
Hasil dialog tersebut hanya di wakili oleh staf-staf pemkab saja untuk menyetujui tuntutan para pedagang dalam hal sewa bedak,temp at, dan jangka waktu persyaratan pedagang menempati bedak yang di dalam area Pasar
Ada ketimp angan soal harga sewa toko yang tidak sesuai dengan pemban gunan kiosnya
115
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ny a ha sil di al og te rs eb ut 17. A pa ka h da ri ha sil di al og te rs eb ut pa ra pe da ga ng pa sa r B ab at m as ih m el ak uk
pasar Babat
Masih melaku kan protes dan penolak an pembng unan pasar Babat
Hasil dari dialog antara pedaga ng pasar yang menola k atas pemban gunan pasar Babat dengan Pemeri ntah adalah menola k pemban gunan pasar Babat yang menuru t pedaga ng pasar Babat cukup membe bani
an sebelumn ya seperti para pedagang masih tidak mau menempat i bedak di dalam pasar Babat Sebagian pedagang masih melakuka n protes dan penolakan terhadap pembangu nan pasar Babat dengan cara berjualan di luar area pasar Babat
masih protes dilaporkan kemanamana sama Bapak Afif Kekapolri,P olda,Mahka mah Agung, Polres dan KPK
Hak-hak yang harus dipenuhi oleh pihak pemkab atau pihak investor harus mengambil akan sewa bedak kembali semula seperti dulunya pasar Babat sebelum di bangun harga sewa bedaknya sekitaran 12 juta bukan setelah pasar Babat sesudah dibangun sewa bedaknya menjadi 25 juta – 47 juta per bedak sewanya
Masih melaku kan protes dikaren akan masih menun ggu hasil dari proses PTUN para pedaga ng Pasar Babat berjual an di luar area pasar Babat dalam menun ggu keputus an dari PTUN
116
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
an pe no la ka n at au m e m pr ot es te rh ad ap pe m ba ng un an pa sa r B ab at
para pedaga ng untuk memul ai usahan ya dengan tempat yang beda karena para pedaga ngpedaga ng pasar Babat kebany akan usaha turunmenuru n
dan ada lagi tuntutan dari pedagang soal tempat bedaknya harus dikembalik an semula seperti dulu berdagang di depan harus dikembalik an di depan dan tuntutan pedagang ada juga yang meminta jangka waktu yang memang dimenangk an oleh pihak pemkab selagi pihak investor tidak menjual hak-hak pedagang yang mempunyai bedaknya didalam pasar Babat bukan malah di jual ke pedagang baru demi mengisi 117
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18. B ag ai m an a be nt ube nt uk pr ot es at au pe no la ka n te rh ad ap ha sil di al og te rs eb ut ? jel as ka n
Pedaga ng yang masih melaku kan protes setelah pasar Babat di bangun dengan berdaga ng di luar area pasar dikaren akan para pedaga ng masih menunj ukkan perlawa nannya berjuala n di luar area pasar
Protesn ya yang dilakuk an pedaga ng pasar Babat tetap melaku kan demo menola k pemban gunan pasar dengan memba wa pengera s suara dan memba wa spandu kspandu k penolak an pemban gunan pasar dan tuntuta ntuntuta n pedaga ng pasar Babat untuk tidak
Melakuka n demo dan berjualan di luar area pasar Babat
Memprotes soal harga semurahmurah mungkin dan kepemilikan toko yang dulu malah dijual oleh pedagang baru dan memprotes kepada pemerintah dan pihak investor
bedak Pedagangpedagang melakukan protes dengan melaporkan kasus pembangun an pasar Babat kepihak pemkab,pe mprov jatim, dan komnasha m untuk memfasilita si pedagang pasar Babat deng pihak pemkab dan pihak investor dan ada juga pelaporan kepihak pengadilan PTUN
Menuru nkan harga sewa kios yang di sodorka n oleh pembor ong ( pihak Investo r)
118
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
membo ngkar pasar Babat yang sudah lama menjad i ikon kecama tan Babat 19. A pa sa ja ka h ha kha k pe da ga ng pa sa r B ab at te rk ait di al og te rs eb ut ? se hi
Memint a harga semura hmurah mungki n dengan sewa bedak pasar harus dikemb alikan harga seperti dulu dan memint a bedakn ya dikemb alikan semula, ada juga pedaga ng yang memint a secara gratis bedakn
Saya tidak tahu persis dari hasil dialog tersebu t karena saya sudah pasrah dan hanya ikutikutan dalam kumpul an yang di adakan oleh pedaga ng pasar Babat
Hakhak dari pedaga ng pasar Babat untuk memen uhi tuntuta n yang dilakuk an para pedaga ng pasar Babat dengan menola k pemban gunan pasar Babat tetapi apa hasilny a pasar Babat tetap dibong kar dan
Pedagang menginng inkan hakhaknya di penuhi dengan harga sewa bedak semurahmurah mungkin dan tempat nya di kembalika n ke semula lagi
hak bedak sama tokotoko yang dulunya dinomor sekian sekarang di toko nomor yang tidak sama dengan yang dulu
Hak-hak yang harus dipenuhi oleh pihak pemkab atau pihak investor harus mengambil akan sewa bedak kembali semula seperti dulunya pasar Babat sebelum di bangun harga sewa bedaknya sekitaran 12 juta bukan setelah pasar Babat sesudah dibangun sewa bedaknya menjadi 25 juta – 47 juta per bedak
Hak pedaga ng yaitu soal harga yang diingin kan pedaga ng sesuai pasaran karena harga yang di sodorka n oleh pihak investo r kepada pedaga ng masih terlalu tinggi sehingg a ada beberap a fasilitas pada 119
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ng ga m as ih m el ak uk an pr ot es at au pe no la ka n ?
ya karena mereka merasa bedakn ya dulu masih dalam hakhaknya
dibang un tetapi dari hal tersebut pedaga ng tidak berhent i untuk memint a haknya dikemb alikan semula seperti tempat nya dulu strategi s sekaran g tidak, ada pula yang memint a semura hmurah mungki n dengan harga seperti sewa yang dulu pasar lama Faktor-faktor yang Menyebabkan Perlawanan 1. A Berdam Kurang Dampa para pa pak adil knya ya pedagang sa bagi mas seperti merasaka
Dampaknya pedagangpedagang
sewanya dan ada lagi tuntutan dari pedagang soal tempat bedaknya harus dikembalik an semula seperti dulu berdagang di depan harus dikembalik an di depan dan tuntutan pedagang ada juga yang meminta jangka waktu
waktu itu masih belum terpeta k secara baik seperti soal lokasi stand pasar pedaga ng yang masih tidak sesui dengan buku/se rtifikat kepemi likan tempat kios yang terdahu lu
Dampakdampak yang
Kebijak an tersebut 120
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ja ka h da m pa k ya ng di ra sa ka n pe da ga ng pa sa r B ab at de ng an ad an ya ke bi ja ka n re vi tal is ai pa sa r B ab at
pedaga ng dengan hak-hak sewa bedakn ya yang diberik an oleh pedaga ng kebany akan hilang dan tidak mau memba yar sewa bedakn ya dengan cara berjuala n di luar area pasar sebelu m/ sesudah dibangu n sampai terjadin ya pedaga ng yang berjuala n di luar area pasar Babat
dikaren akan pedaga ngpedaga ng merasa tidak dikemb alikan ke tempat semula walau harus pasar Babat dibang un
pengala man yang saya alami mas, seperti duluny a saya mempu nyai bedak 3 di pasar lama tetapi setelah pasar dibang un jatah saya hanya 2 bedak mas dan saya berjuan g dengan bedak yang saya punyai tetapi prosesn ya malah dirumit kan oleh pengelo la pasar dan pihak investo r tetapi
n dampakny a cukup berbeda dengan adanya pembangu nan pasar babat karena dulunya para pedagang sudah senang dengan pasar sebelum dibangun dan para pedagang masih membicar akan soal pasar dulu dengan pasar yang sekarang sudah dibangun, soal sewa bedak para pedagang yang menolak sampai sekarang masih menunjuk kan eksistensi berdagang diluar area pasar
lama pusing haknya sudah dijual oleh pedagang baru
dirasakan pedagang adalah pedagang cukup keberatan soal sewa bedak dan tempat setelah dibangun dalam soal penempata n ataupun pembagian bedaknya didalam pasar, bagi pedagangpedagan yang jualan di dalam merasakan dampak sewanya dan retribusinya yang memperber atkan pedagang seperti tarikan lampu padahal lampu tersebut sebagai penerangan jalan di dalam pasar dan tarikan kalau ada kedatangan dari Tamu Pejabat-
menyeb abkan menuru nya pendap atan dari pedaga ng yang mendiri kan dua pasar yaitu pasar Rowo Seman du ( Pasar Agro Bis ) dan pasar Babat yang di bangun kembal i sehingg a mau gak mau pendap atan pedaga ng pasar Babat menuru n drastis
121
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
?
setelah saya berjuan g terusmeneru s akhirny a mendap atkan hasil tetapi tempat nya tidak strategi s mas malah ditemp atkan ketemp at yang sepi dan harga tempat nya pun bedabeda bukan seperti dulu
dan tidak mau masuk di dalam pasar sebelum haknya dipenuhi seperti harga semurahmurah mungkin dan tempat dulunya strategis harus ditempatk an yang semestiny a strategis dan ada pula para pedagang yang tidak mau menebus hak bedaknya dikarenak an keinginan pedagang membiark an bedaknya dan ada pua yang meminta gratis bedaknya karena sebagiab para pedagang
pejabat pemerintah dan setiap agustusan ada lagi tarikan dari pihak pasar dan pihak kecamatan Babat
122
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. B ag ai m an a ko nd isi pa sa r B ab at pa sc a di re vi tal is as i?
Kondisi di dalam Pasar Babat cukup teratur tetapi para pedaga ngpedaga ng yang betrjual an di luar area pasar Babat juga merasa betah atau nyaman berjuala n di luar area pasar yang mening katkan keuntun gan bagi pedaga
Banyak nya pedaga ng baru yang memas uki area pasar Babat sehing ga pedaga ng yang tidak mau meneb us atau memen uhi persyar atan yang di atur oleh pengel ola pasar Babat
masih melakuka n penolakan dan protes dengan adanya pembangu nan pasar Babat Kondisi Pedagang bangun masih annya melakuka malah n bagus penolakan duluny dalam a ada soal harga sebagia sewa n bedak dan tempat tempat kayu setelah saja pembangu sekaran nan pasar g Babat bedakn sudah ya bisa dibang ditempati un lagi tetapi sama saja banyak pedaga ng yang mengel uh atas sewa bedak,i uran ,retribu si yang semaki n mahal dan
kondisinya enak yang dulu belum dibangun pedagang merasa nyaman dibangun malah murat-marit gak punya tempat untuk berjualan malah di jual oleh pihak investor
Memang keadaan sekarang pedagang yang jualan di dalam pasar sudah tidak mengalami kalau musim kehujanan pasar sekarang tidak akan banjir ataupun becek kayak pasar dulu dan kalau dulu panas ya kepanasan kalau sekarang pasar Babat setelah di bangun sudah tidak kepanasan lagi, tetapi pedagang mengeluh dalam kondisi keamanan
Kondisi pasar Babat setelah di bangun semaki n sepi karena terpeca h pembel inya ada yang di pasar Agro Bis dan ada yang di pasar Babat
123
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ngpedaga ng luar area pasar
3. A da ka h ke na
Kenaik an sewa mencap ai sekitara n 25
membe bani pedaga ng yang masuk didala m area pasar dan ada pula yang di dalam area pasar juga keluar di dalam pasar dan memul ai usahan ya di jalanjalan menuju pasa Babat
Kenaik an sewa sangat mempe rberatk
Kenaik annya cukup segnifi kan untuk
Kenaikan sewa bedak memperb eratkan pedagang
Kenaikan banyak malah pusing pedagangpedagang
pasar Babat karena sering terjadinya pembobola n atau kemalingan dari pihak pedagang seperti Toko Emas yang ada didepan beberapa bulan lalu Toko Emas mengalami kebobolan emasnya padahal tempatnya di depan Jalan Raya Babat dan setiap malam ada pihak keamanan yang menjaga tetapi dalam kenyataany a masih sering pedagangpedagang merasa kemalingan jualannya Kenaikan sewa di pasar cukup memperber atkan pedagang
Kenaik an sewa bedak yang ada di 124
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ik an se w a be da k pa sc a di re vi tal is ai pa sa r B ab at ? ji ka ad a, be ra pa ke na ik an se w a be da k pa sa r B ab
juta-47 juta padahal dulu sewa bedak sekitar 12 juta
an para pedaga ng yang sudah lama berdag ang di dalam pasar sehing ga banyak nya pedaga ng tidak mau meneb us ataupu n ditebus itupun dijual kepada pedaga ng baru, soal fasilita s yang ada meman g pasar sekaran g lebih tertata dan rapi tapi ya sama saja yang ada didal
pedaga ngpedaga ng yang mau masuk di dalam area pasar
yang lama berdagang di dalam pasar Babat padahal dulu sewa bedak hanya sekitar 12 juta setelah pasar di bangun harga sewa nya menjadi 25 juta – 47 juta
sekarang karcisnya mahal sekitar 2000 Ribu Rupiah sewanya mahal seperti sewa pedagang kaki lima seperti jualan sayursayuran setahunya 350.000 Ribu Rupiah ada yang 500.000 itu belum termasuk karcisnya
padahal dulu pasar Babat sebelum di bangun sewa bedak pasar Babat sekitaran 12 juta setelah dibangun sewa bedak pasar Babat naik 2 kali lipat atau 100persen seperti sekarang sewa bedaknya 25 juta sampai 47 juta per 25 tahun
pasar Babat mau gak mau harus mengik uti apa yang di sodorka n oleh pihak pembor ong ( Investo r) mengal ami kenaika n sewa cukup signifik an bagi pedaga ng pasar Babat
125
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
at ?
4. A pa
pasar bukan pedaga ng lama tetapi pedaga ng baru dan banyak nya pedaga ng yang mengel uh soal biaya seharihari seperti tarikan listrik padaha l dari semua bedak sudah ada metera n sendirisendiri tetapi masih dikenai biaya lampu yang menera ngi dalam pasar Babat Cukup mempe
Ya mempe
Kenaik annya
Kenaikan nya
Keberatan dikarenakan
merasa keberatan
Ya, karena 126
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ka h ke na ik an se w a be da k m e m be ra tk an pe da ga ng pa sa r B ab at ? ji ka ya jel as ka n ?
rberatk an pedaga ng dikaren akan pedaga ng merasa tidak sanggu p untuk menye wa bedak yang ada di dalam area pasar Babat dan pedaga ng yang jualan di luar area pasar kebany akan jualan di depan rumahn ya masingmasing atau brjuala n di pinggir jalan akses masuk ke pasar
rberatk an pedaga ngpedaga ng yang lama berjual an di pasar Babat dikaren akan sewa bedakn ya mahal dan tempat saya juga tidak strategi s sperti dulu
ya mempe rberatk an pedaga ng pasar Babat yang mau masuk di dalam area pasar Babat seperti halnya duluny a sewa bedak hanya 12 juta sekaran g menjad i 25 juta-47 juta setelah dibang un pasar Babat
memperb eratkan pedagang dalam sewa bedak nya di karenakan pasar Babat memang identik dengan pasar Tradision al
dulunya karcisnya hanya 1000 Ribu Rupiah sekarang 2000 Ribu Rupiah itu belum apaapa kalau ada apa ditarik lagi seperti ada tamu dari Lamongan pedagangpedagang pasar ditarik, dan kalau ada acara Agustusan juga ditarik pedagangpedagang pasar Babat, soal kebersihan juga ditarik satu bulan sekali perbulan 2000 Ribu Rupiah per pedagang
dalam sewa bedaknya dan para pedagangpedagang yang ada di dalam pasar Babat cukup mengeluh soal pendapatan yang di alami sekarang setelah pasar Babat di bangun dikarenaka n adanya pasar lain di kecamatan ini yang hampir lebih besar ketimbang pasar Babat yaitu pasar Agro bis yang dulunya menurut pihak pemkab itu sebagai pasar sementara atau relokasi tetapi ternyata apa pasar tersebut bukan hanya
hargan ya terlalu tinggi disampi ng itu pendap atan pedaga ng menuru n sehingg a menyul itkan pedaga ng untuk meluna si atau mengkr edit kios tersebut
127
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. A pa ka h ke na ik an se w a su da h se pa da n de
Soal fasilitas sudah sepadan dengan pemban gunan tetapi para pedaga ng mengel uh soal sewany a yang semaki n mahal
Fasilita s yang ada meman g dari bangun an nya sudah perman en dan kalau musim hujan tidak kehuja nan ataupu n banjir
Sepada n mas, Cuma para pedaga ng pasar mengel uh atas mahaln ya sewa bedakn ya dan biaya retribus inya dulu 1000rib
Kenaikan sewa memang sudah lebih baik dari pasar dulu tetapi pedagangpedagang mengeluh kan soal keamanan CCTV yang tidak bisa mengung kap kalau terjadinya
tidak sesuai malah mahal sewanya seperti dulunya bedaknya partisi meja satu 1meter setengah sama 1 meter dulunya sekitar 12 juta sekarang dinaikan 28 juta dibuat 1meter
sebagai pasar relokasi pedagang pasar Babat tetapi pasar Agro bis sebagai tempat untuk pedagang menebus bedaknya yang sudah disediakan atau pun di bangun secara permanen untuk pengalihan pedagang Pasar Babat untuk menetap di pasar Agro bis soal fasilitas memang fasilitas sekarang dengan yang dulu cukup jauh perbanding annya tetapi para pedagang yang ada di dalam pasar Babat cukup mengeluh dengan keamanan
Fasillit as yang tersedia di dalam pasar Babat belum sepada n dengan apa yang di janjika n oleh pihak pembor ong yang 128
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ng an fa sil ita s ba ru ya ng te rs ed ia di pa sa r B ab at ?
u kebobolan sekaran /kemaling g an bedak menjad i 2000rib u itu belum termasu k biaya iuran lampu yang ada didala m pasar Babat
yan sekarang karena sering terjadinya kebobolan/ kemalingan pasar yang sering terjadi padahal pasar Babat yang sudah di bangun di fasilitasi CCTV yang di pasang dibeberapa sudut pasar Babat untuk memantau keamanan Pasar Babat setiap saat tetapi kenyataany a banyak toko-toko yang kemalingan barang daganganya dan para pedagang merasa enak pasar Babat yang dulu jarang terjadinya pembobola n/kemaling an Pasar Babat dan ada
belum adanya fasilitas umum yang kurang memad ai
129
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tuntutan lagi dalam soal fasilitas harusnya adanya fasilitas pemadam kebakaran, fasilitas anti petir dan fasilitas alarm dalam halhal yang tidak diinginkan oleh pedagang seperti CCTV harus di pantau terus dari pihak keamanan pasar Babat kalau tidak begitu keamanan Pasar ( Satpam ) harus di perbanyak lagi dalam menjaga Pasar Babat 6. Se ja uh m an a fa sil
Fasilita s baru meman g menari k konsum en dari
Fasilita s yang ada sekaran g ya tidak sama jauh
Para pedagang merasa ada yang nyaman karena dulunya kalau
Tidak bisa menarik karena kebanyakan toko seperti dipinggir jalan yang mempunyai
Fasilita s yang baru di lihat dari jarak lokasin ya yang 130
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ita s ba ru ya ng te rs ed ia, m a m pu m en ar ik pe la ng ga n un tu k da ta ng ke pa sa r B ab at ?
awalawal pasar Babat sudah jadi pemban gunann ya
7. M en ur ut an da ,
Kebijak an pemban gunan belum berpiha k
dengan pasar baru, Cuma bedany a banyak pedaga ng yang mengel uh atas fasilitas yang ada malah menam bah biaya iuran atau retribus i yang ada di pasar Babat
Belum berpiha k kepada pedaga ngpedaga
musim hujan ya kehujanan dan panas kepanasan tetapi para pedagang mengeluh soal keamanan yang ada sekarang karena sering terjadinya pembobol an bedak pasar padahal pasar sekarang sudah dilengkap i CCTV tetapi mengapa banyak pedagang merasa kemalinga n dan pembobol an seperti toko emas yang ada didalam pasar babat Kebijak Menurut an yang saya ada kebijakan adalah belum kebijak berpihak an yang kepada mempe pedagang-
pintu dua yang laku seperti tempattempat yang sempitsempit jalan tidak laku
banyak yang belum, seperti pasar ikan tidak ada yang menempati atau tidak
strategi s seperti pasar Babat tidak seperti Pasar Agro Bis yang jarakny a cukup jauh dari kecama tan Babat dan tempat nya tidak strategi s
Kebijakan pembangun an pasar Babat belum berpihak ke para
Kebijak an pemban gunan pasar Babat belum 131
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ap ak ah ke bi ja ka n re vi tal is as i pa sa r B ab at su da h be rp ih ak ke pa da pe da ga ng pa sa r B ab at ?
kepada pedaga ng yang sudah turuntemuru n berjuala n di dalam area pasar dikaren akan banyak nya hak-hak pedaga ng yang tidak dipenuh i oleh pihak Pemkab dengan pihak pengelo la pasar selaku pihak Investo r
ng di karena kan adanya pemba ngunan pasar Babat
rberatk an pedaga ngpedaga ng lama seperti haknya dihilan gkan dengan jangka waktu yang disedia kan dan dijual oleh pedaga ng yang baru malah pedaga ngpedaga ng lama ratarata berjual an didepan rumah atas mahaln ya sewa bedak pasar yang ada di dalam
pedagang pasar Babat atas adanya kebijakan pembangu nan pasar Babat dalam sewa bedak yang semakin mahal dan tempatnya dirubah jaualanny a dulunya di depan sekarang di belakang, maka dari itu masih adanya pedagang yang melakuka n penolakan dan protes
berjualan ditempat yang disediakan malah berjualan diluar area pasar Babat
pedagang kebijakan pembangun an Pasar Babat berpihak kepada pemodal besar dikarenaka n toko-toko atau bedak dalam soal bangunany a semakin kecil tidak seperti pasar sebelum dibangun dan pihakpihak pedagangpedagang lama tidak di akomodir rencana pedagang yang mau masuk di dalam area pasar malah pengelola pasar Babat selaku pihak investor mementing kan ke pemodal besar seperti pedagangpedagang yang baru
berpiha k kepada pedaga ng pasar Babat karena hargan ya terlalu tinggi
132
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8. Se ca ra u m u m, ap a ya ng di ke lu hk an ol eh pe da ga ng pa sa r B ab at te rk ait de ng an re vi tal is as
Pedaga ng mengel uhkan soal harga sewa bedak dan tempat bedakn ya dikemb alikan semula
Para pedaga ng yang jualan di luar area pasar masih tetap bertaha n di jualan di luar area pasar karena mereka merasa mempu nyai hak untuk meneb us sewa bedak semura hmurah mungki n dan begitup an para pedaga ng yang jualan di luar
Pedaga ngpedaga ng mengel uhkan soal mahaln ya sewa bedak sehingg a para pedaga ng ada yang gak kuat untuk menebu s haknya di pihak investo r pasar Babat malah menye wa bedak pasar kepada sesama pedaga ng dikaren akan pedaga
Mengeluh kan dalam sewa bedaknya dan tempat nya para pedagangpedagang dulunya tempat bedaknya strategis sekarang malah ditempatk an bedak yang sepi dan jangka waktu yang di tentukan oleh pihak pengelola pasar sebagai pihak investor kalau pedagang lama tidak memenuh i syaratsyaratnya akan di jual
Harga, tempat karena dulunya mempunyai toko sekarang tidak mempunyai toko padahal pedagang mempunyai hak milik pasar
ataupun lama yang memiliki modal besar untuk menebus sewa bedak Pedagangpedagang mengeluhk an soal kebijakan pembangun an pasar Babat adalah soal sewa bedaknya yang semakin mahal untuk menebusny a padahal ukuran bedaknya cukup kecil dibandingk an bedak yang dulu sebelum pasar Babat dibangun dan adanya bersaing dengan pihak pemodal besar khususnya dari luar kecamatan Babat ataupun Kota lamongana
Pedaga ng mengel uhkan soal harga sewa nya mahal dan soal pembay aranya yang ditentu kan jangka waktun ya oleh pembor ong ( investo r)
133
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
i pa sa r B ab at ? Je la sk an ?
9. B ag ai m an a
Pengun jung yang datang ke pasar
area pasar merasa keuntu ngan lebih ketimb ang jualan didala m area pasar sehing ga adanya pedaga ng yang sudah menem pati didala m area pasar ada yang keluar di area pasar dan berjual an seperti kami yang jualan diluar area pasar
ngpedaga ng lama masih menola k atas harga sewa oleh pihak investo r
kepada pedagang lama maupun pedagang baru
Dalam pengun jung pedaga ngpedaga
Jumlah pengun jung ya relatif naikturunya
Menurut saya jumlah pengunju ng cukup menurun
ini tidak seperti dulu harga sewa bedak pasar Babat hanya sekitaran 12 juta tidak seperti sekarang sewa bedak Pasar Babat mencapai 25 juta – 47 juta yang secara umum memperber atkan pedagangpedagang yang suda lama berjualan di Pasar Babat
Kadang meningkat dan menurun tetapi yang banyak
Dalam pengunjung ke pasar Babat pedagang cukup
Menuru n karena adanya dua pasar 134
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
de ng an ju m la h pe ng un ju ng ya ng da ta ng ke pa sa r B ab at, ap ak ah m en in gk at at au m en ur un ? jel as ka n ?
Babat cukup menuru n di karenak an adanya perpeca han dari pedaga ngpedaga ng sendiri ada yang kembali ke pasar Babat ada juga yang jualan di Pasar Agro bis dan ada yang seperti saya yang jualan di luar area pasar Babat
ng yang jualan di luar area pasar Babat menda patkan pendap atan dalam pengun jung sangat mengu ntungk an
pengun jung tetapi kebany akan pengun jung membe li sayursayurny a,ikan, ratarata mengu njungi diluar area pasar dan ada juga pedaga ngpedaga ng lama yang berjual an diluar area pasar merasa kan dampak nya seperti pengun jung merasa nyaman dengan dengan parkir sepeda h
dikarenak an adanya pasar yang dulunya dibuat relokasi sekarang pasar tersebut juga sebagai pesaing pasar Babat yang dibangun sehingga cukup mempeng aruhi jumlah pengunju ng sekarang, soal secara umum yang dikeluhka n para pedagang hampir ada kesamaan permintaa nya untuk menuntut harga semurahmurah mungkin dan dikembali kan semula
menurun dikarenakan pasarnya ada dua pasar Babat dan pasar Agrobis
mengeluh dalam pendapatan ya dikarenaka n pemodal besar secara banting harga dalam saingan yang ada didalam pasar sehingga terpecahny a pedagangpedagang yang dulunyu jualan bersama di pasar Babat sebelum di bangun dan sesudah Pasar Bangun seperti contohnya pedagangpedagang yang kembali lagi kepasar Babat setelah dibangun pedagang menata lagi dari awal untuk menarik simpati
Agro Bis ( Rowo Seman du ) dan pasar Babat sehingg a transak si pedaga ng pasar Babat lama mengal ami penuru nan pendap atan
135
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
motorn ya yang langsun g didepan jualan yang ada diluar area pasar Babat
tempatnya dulu ada yang didepan ya didepan bukan pedagang dalam penempat an bedaknya dilakukan secara random oleh pengelola pasar
konsumen untuk membeli dagangann ya dan ada sebagian pedagang yang dulunya jualan di Pasar Babat pindah berjualan di pasar Agro bis yang ada di desa Plaosan Kecamatan Babat yang dulunya pasar Agro bis dibuat tempat relokasi para pedagangpedagang akibat dari pembangun an pasar Babat dan ada juga pedagangpedagang yang bertahan jualan berdekatan di area luar pasar Babat seperti di jalan Pendidikan, Kartini dan Ahmad Dahlan 136
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sampai sekarang pedagang yang jualan di jalan tersebut tidak mau menempati bedak di dalam pasar Babat 10.
137
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Transkrip Wawancara informan dengan yz I : Mengapa anda berjualan diluar area pasar ? YZ : Saya sudah berjualan di pasar Babat sekitar 10 tahunan, Awal mula saya berjualan diluar area pasar bermula dengan adanya rencana pembangunan pasar Babat sehingga saya berjualan dirumah sendiri yang letaknya tidak jauh dengan pasar Babat yang akan di bangun oleh pihak pemerintah Lamongan dengan pihak investor, dan para pedagang ada yang menolak dengan cara mendemo kebijakan pembangunan pasar Babat yang dilakukan oleh pedagang untuk meminta kebijakan tersebut tidak dilaksanakan atas pembangunan pasar Babat,prosesproses yang dilakukan oleh para pedagang meminta atas pembangunan pasar Babat dengan meminta harga semurah-murah mungkin dengan sewa bedak pasar harus dikembalikan harga seperti dulu dan meminta bedaknya dikembalikan semula, ada juga pedagang yang meminta secara gratis bedaknya karena mereka merasa bedaknya dulu masih dalam hak-haknya dan tidak menghiraukan hasil kebijakan pemerintah atas pembangunan pasar bila mana pedagang tidak memenuhi persyaratan yang ada, bedaknya akan dimiliki oleh pihak investor sehingga di jual oleh pedagang baru yang mampu menyewa bedak didalam pasar I : Bagaimana yang hasil dialog yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat ? YZ : Hasil dialog yang dilakukan oleh para pedagang pasar dengan pedagangpedagang lainya adalah meminta pemerintah untuk tidak membangun pasar Babat yang cukup memperberatkan pedagang-pedagang lama seperti saya dan pedagang lainya I : Bagaimana Pemerintah dalam mengajak dialog oleh pedagang ?
138
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
YZ: Pemerintah pernah mengajak dialog dengan pedagang-pedagang pasar Babat yang melakukan demo penolakan pembangunan pasar Babat yang dilakukan di kantor Bupati tetapi saya tidak pernah mengikuti demo seperti pedagang lainya, saya hanya melakukan usaha saya semampu saya dengan berjualan di luar pasar Babat alias di rumah saya sendiri I : Bagaimana pedagang melakukan protes dalam pembangunan pasar Babat ? YZ : Ada juga pedagang yang masih melakukan protes setelah pasar Babat di bangun dengan berdagang di luar area pasar dikarenakan para pedagang masih menunjukkan perlawanannya berjualan di luar area pasar. Saya sebagai pedagang yang masih mempunyai hak bedak di dalam tetapi saya tidak mau mengurusi persyaratan yang ditentukan oleh pihak pengelola pasar dikarenakan biaya sewanya semakin mahal terus tempat hak saya tidak strategis padahal dulunya tempat saya di depan tetapi setelah dibangun saya mendapatkan pasar yang masih sepi alias tempatnya tidak sama sepert dulu I : Faktor apa yang menyebabkan para pedagang masih melakukan protes ? YZ : Faktor yang menyebabkan pedagang untuk melawan kebijakan pembangunan cukup berdampak bagi pedagang dengan hak-hak sewa bedaknya yang diberikan oleh pedagang kebanyakan hilang dan tidak mau membayar sewa bedaknya dengan cara berjualan di luar area pasar sebelum/ sesudah dibangun sampai terjadinya pedagang yang berjualan di luar area pasar Babat merasa nyaman berjualan di tempat luar area pasar dikarenakan tidak usah menyewa bedak karena tempat tersebut adalah rumah saya sendiri dan banyak pedagangpedagang yang masih melakukan penolakan pembangunan pasar babat dengan berjualan di luar pasar sampai sekarang pedagang merasa kalau didalam pasar kita menyewa bedak dan administrasi sehari-hari
139
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Bagaimana dalam fasilitas pasca pasar Babat di bangun oleh pihak investor dan pemkot Lamongan ? YZ : Soal fasilitas pedagang yang didalam semakin teratur tetapi para pedagangpedagang yang betrjualan di luar area pasar Babat juga merasa betah atau nyaman berjualan di luar area pasar yang meningkatkan keuntungan bagi pedagang-pedagang luar area pasar, maka ada juga pedagang yang sudah menempati bedak di dalam malah pindah diluar area pasar karena perbandinganya lebih rame atau untung berjaulan di luar area pasar seperti saya tetap berjualan didalam rumah dan bedak saya yang ada di dalam pasar saya tidak mau mengurusi karena saya harus menebus bedaknya tetapi setelah adanya pembangunan pasar Babat saya sebagai pedagang yang berjualan selama 10 tahun merasakan keuntungan berjualan d luar area pasar Babat
140
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Transkrip wawancara informan dengan AA I : Mengapa anda berjualan di luar area pasar ? AA : saya berjualan di luar area pasar karena bedak saya yang ada didalam pasar sudah saya jual kepada pedagang lainya karena adanya kebutuhan keluarga yang secara mendadak sehingga saya harus tetap berdagang dengan cara berdagang di luar area pasar I : Pernahkah satpol pp menertibkan para pedagang yang jualan di luar area pasar ? AA : Ya pernah, tetapi para pedagang tidak menghiraukan satpol pp untuk menghimbau para pedagang masuk di dalam area pasar karena pedagang merasa berdagang di luar area pasar merasa lebih menguntungkan dibanding didalam area pasar I : Pernahkah pedagang menolak atau memprotes terhadap pembangunan ? AA : Pedagang memprotes dengan cara mendemo dan mengadakan kumpulan para pedagang tetapi saya hanya sekedar ikut-ikutan saja dikarenakan saya diajak oleh pedagang-pedagang lainya I : Dalam bentuk apakah penolakan yang dilakukan oleh pedagang pasar ? AA : Setahu saya para pedagang melakukan demo ke pemkab itu pun saya tidak mengikuti demo karena saya merasa sudah pasrah apapun yang terjadi dari pembangunan pasar I : Bagaimana peran paguyuban terahadap pembangunan pasar Babat ? 141
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
AA : Menurut saya peran paguyuban saya tidak cukup mengerti jelas karena setiap saya diajak kumpulan hanya dari kejahuan saja dari tempat kumpulan yang dilakukan oleh pedagang-pedagang yang menolak pemabangunan pasar Babat I : Apa sajakah hak-hak pedagang pasar Babat terkait hasil dialog ? AA : Saya tidak tahu persis dari hasil dialog tersebut karena saya sudah pasrah dan hanya ikut-ikutan dalam kumpulan yang di adakan oleh pedagang pasar Babat I : Apa sajakah dampak yang dirasakan pedagang pasar Babat terkait kebijakan pembangunan pasar Babat ? AA : Kurang adil mas dikarenakan pedagang-pedagang merasa tidak dikembalikan ke tempat semula walau harus pasar Babat dibangun I : Bagaimana kondisi pasar Babat setelah dibangun ? AA : Banyaknya pedagang baru yang memasuki area pasar Babat sehingga pedagang yang tidak mai menebus atau memenuhi persyaratan yang di atur oleh pengelola pasar Babat I : Apakah kenaikan sewa bedak memperberatkan para pedagang dengan fasilitas yang ada sekarang di dalam area pasar Babat ? AA : Kenaikan sewa sangat memperberatkan para pedagang yang sudah lama berdagang di dalam pasar sehingga banyaknya pedagang tidak mau menebus ataupun ditebus itupun dijual kepada pedagang baru, soal fasilitas yang ada memang pasar sekarang lebih tertata dan rapi tapi ya sama saja yang ada didal pasar bukan pedagang lama tetapi pedagang baru dan banyaknya pedagang yang mengeluh soal biaya sehari-hari seperti tarikan listrik padahal dari semua bedak sudah ada meteran sendiri-sendiri tetapi masih dikenai biaya lampu yang menerangi dalam pasar Babat 142
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Secara umum yang dikeluhkan pedagang pasar Babat terkait dengan pembangunan pasar Babat ? AA : Para pedagang yang jualan di luar area pasar masih tetap bertahan di jualan di luar area pasar karena mereka merasa mempunyai hak untuk menebus sewa bedak semurah-murah mungkin dan begitupan para pedagang yang jualan di luar area pasar merasa keuntungan lebih ketimbang jualan didalam area pasar sehingga adanya pedagang yang sudah menempati didalam area pasar ada yang keluar di area pasar dan berjualan seperti kami yang jualan diluar area pasar
143
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN DENGAN DD I : Mengapa anda berjualan diluar area pasar ? DD : Saya berjualan diluar area pasar dikarenakan saya merasa mempunyai hak untuk mempunyai 3 bedak di pasar tetapi kenyataanya tidak sesuai dengan kesepakatan yang sudah dijanjikan oleh pengelola pasar selaku pemerintah Kabupaten Lamongan dengan pihak investor yang tidak memenuhi bedak yang saya punyai sejak pasar Babat sebelum di bangun tetapi hasilnya setelah dibangun ternyata hak bedak pasar yang tiga menjadi 2 bedak saja sehingga saya tidak mau menempati tempat yang sudah disediakan oleh pihak pasar dan saya berjualan didalam rumah saya sendiri yang berdekatan dengan arah menuju pasar walaupun secara tidak langsung area yang diluar pasar cukup banyak pedagang yang berjualan didalam rumah ataupun berjualan didepan rumahnya orang lain dikarenakan hasil perjanjianya harga yang tidak sesuai dengan awal mula perjanjian pedagang lama dengan pihak Pemkab untuk memenuhi hak-hak pedagang yang mempunyai bedak untuk memenuhi persyaratan menempati pasar baru semurah-murah mungkin dan kadang juga pedagang lama meminta gratis dalam menempati hak bedaknya didalam pasar I : Pernahkah satpol pp menertibkan pedagang berjualan yang di luar area pasar ? DD : Pernah mas, seperti memasang spanduk untuk menghimbau pedagang berjaualan yang ada di luar area pasar supaya masuk di dalam pasar yang sudah di bangun dan ada juga satpol pp yang mensosialisakan pedagang yang jualan diluar area pasar supaya mengindahkan dari himbaun satpol pp tetapi para pedagang melawan melalui seperti contohnya tidak menghiraukan himbauan dari satpol pp dan masih berjualan di luar area pasar sampai sekarang I : Dalam bentuk apa saja penolakan pedagang pasar Babat itu ? 144
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DD : Penolakannya pedagang lama yang masih bertahan di luar area pasar seperti mendemo di pemkab Lamongan dengan mendatangi ke pemkab Lamongan dengan beberapa rombongan bis-bis yang dibiaya oleh pedagang-pedagang sendiri dengan membawa spanduk-spanduk penolakan pembangunan pasar Babat dan berusaha menolak atas bedak-bedak yang dipunyai oleh pedagang supaya dikembalikan semula tempatnya pedagang yang dulunya tempatnya harus tidak berubah tempatnya sampai sekarang I : Bagaimana proses penolakan yang dilakukan oleh pedagang pasar Babat ? DD : Proses yang dilakukan oleh pedagang yang memperjuangkan hak-haknya seperti melakukan demo dan mengadakan bersatunya pedagang untuk menolak kebijakan pembangunan pasar Babat yang cukup mengganggu perekonomian pedagang yang dulunya sudah puluhan tahun berdagang dipasar Babat dan sudah turun menurun usaha dagangan di pasar Babat mengapa dibangun demi menekan pedagang-pedagang lama yang tidak mau menebus karena para pedagang merasa usahanya di pasar Babat di hilangkan hak bedak ang dipunyai I : Bagaimana respon pemerintah terhadap penolakan pembangunan pasar ? DD : Respon dari pemerintah hanya mengajak dialog dan menerima perwakilan demo pedagang pasar Babat yang dilakukan di Pemkab Lamongan tetapi pada buktinya hanya memperberatkan pedagang lama yang meminta harga semuahmurah mungkin dan harganya dikembalikan keharga pasar yang belum dibangun dan ada sebagian pedagang lama tetap ngotot untuk menempati tempat secara gratis I : Bagaimana peran paguyuban terhadap pembanguna pasar ? DD : Apa mas respon paguyuban dulunya berusaha memperjuangkan untuk menolak pembangunan pasar sampai-sampai adanya pertemuan disetiap minggu untuk membahas penolakan pembangunan pasar Babat dirumah-rumah pedagang 145
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
lama, akhirnya menyetujui pembangunan pasar sehingga ada perpecahan antara pedagang yang menyetujui dan tidak setuju, bagi yang menyetujui pasar untuk dibangun malah mendapatkan tempat yang dulunya tidak strategis malah sekarang tempatnya cukup strategis untuk berjualan dan bagi pedagang yang tidak menyetujui pembangunan pasar ada yang bertahan di jualan di luar area pasar dan ada juga yang masuk di dalam pasar tetapi hak-haknya sudah hilang karena adanya perjanjian yang dari hasil pengadilan PTUN yang dimenangkan oleh pihak Pemkab dan pihak investor I : Bagaimana paguyuban mendiskusikan penolakan pembangunan pasar Babat ? DD : Dulunya menolak pembangunan pasar Babat tetapi di lain kesempatan merekamereka
yang
menjabat
sebagai
perwakilan
paguyuban
menyetujui
pembangunan pasar Babat padahal proses penolakan pedagang-pedagang masih di proses pengadilan ataupun tahap-tahap di didiskusikan lagi oleh pihak-pihak terkait seperti halnya pihak Pemkab Lamongan sebagai mediasi antara pihak investor pembangunan pasar Babat I : Dalam bentuk apakah penolakan yang dilakukan oleh pihak paguyuban ? DD : paguyuban hanya penebar-penebar janji mas dulunya membela pihak pedagangpedagang yang masih mempunyai hak-haknya di pasar tetapi di akhirnya menyetujui pembangunan pasar Babat padahal dibentuknya Paguyuban untuk menyatukan hak-hak pedagang yang menolak pembangunan pasar Babat dikarenakan tidak siapnya pedagang memenuhi persyaratan yang dilakukan oleh pihak Pemkab ataupun pihak investor yang memperberatkan beban pedagang yang sudah turun-menurun berdagang di pasar Babat I : Pernahkah pihak Pemerintah mengajak para pedagang pasar Babat untuk berdialog dalam rangka pembangunan pasar Babat ?
146
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DD : Ya pernah mas sampai-sampai setiap ada demo pedagang yang menolak pembangunan pasar Babat ada perwakilan dari pedagang untuk diajak berdialog bersama pemerintah tetapi hasilnya sama saja mas semua hanya janji-janji semata kepada pedagang yang dirugikan atas hak-haknya di pasar Babat I : Apakah dari hasil dialog tersebut ? DD : Hasil dari dialog antara pedagang pasar yang menolak atas pembangunan pasar Babat dengan Pemerintah adalah menolak pembangunan pasar Babat yang menurut pedagang pasar Babat cukup membebani para pedagang untuk memulai usahanya dengan tempat yang beda karena para pedagang-pedagang pasar Babat kebanyakan usaha turun-menurun I : Bagaimana bentuk-bentuk protes atau penolakan terhadap hasil dialog tersebut ? DD : Protesnya yang dilakukan pedagang pasar Babat tetap melakukan demo menolak pembangunan pasar dengan membawa pengeras suara dan membawa spanduk-spanduk penolakan pembangunan pasar dan tuntutan-tuntutan pedagang pasar Babat untuk tidak membongkar pasar Babat yang sudah lama menjadi icon kecamatan Babat
I : Apa sajakah hak-hak pedagang pasar Babat terkait dialog tersebut, sehingga masih melakukan protes dan penolakan ? DD : Hak-hak dari pedagang pasar Babat untuk memenuhi tuntutan yang dilakukan para pedagang pasar Babat dengan menolak pembangunan pasar Babat tetapi apa hasilnya pasar Babat tetap dibongkar dan dibangun tetapi dari hal tersebut pedagang tidak berhenti untuk meminta haknya dikembalikan semula seperti tempatnya dulu strategis sekarang tidak, ada pula yang meminta semurah147
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
murah mungkin dengan harga seperti sewa yang dulu pasar lama dan ada sebagian pedagang yang bertahan dengan cara tetap berjualan tetapi didepan rumahnya masing-masing dan depan rumahnya orang lain dengan menyewa tempat didepan rumahnya orang lain untuk bertahan dengan usaha yang ada dikarenakan haknya sudah dijual oleh pihak investor I : Apa sajakah dampak yang dirasakan pedagang pasar Babat dengan adanya kebijaka pembangunan ? DD : Dampaknya ya seperti pengalaman yang saya alami mas, seperti dulunya saya mempunyai bedak 3 di pasar lama tetapi setelah pasar dibangun jatah saya hanya 2 bedak mas dan saya berjuang dengan bedak yang saya punyai tetapi prosesnya malah dirumitkan oleh pengelola pasar dan pihak investor tetapi setelah saya berjuang terus-menerus akhirnya mendapatkan hasil tetapi tempatnya tidak strategis mas malah ditempatkan ketempat yang sepi dan harga tempatnya pun beda-beda bukan seperti dulu I : Bagaimana kondisi pasar Babat pasca di bangun ? DD : Kondisi bangunannya malah bagus dulunya ada sebagian tempat kayu saja sekarang bedaknya dibangun tetapi sama saja banyak pedagang yang mengeluh atas sewa bedak,iuran ,retribusi yang semakin mahal dan membebani pedagang yang masuk didalam area pasar dan ada pula yang di dalam area pasar juga keluar di dalam pasar dan memulai usahanya di jalan-jalan menuju pasa Babat I : Adakah kenaikan sewa bedak pasca setelah di bangun pasar Babat ? DD : Kenaikannya cukup segnifikan untuk pedagang-pedagang yang mau masuk di dalam area pasar
I : Jelaskan kenaikan sewa bedak memperberatkan pedagang pasar Babat ? 148
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DD : Kenaikannya ya memperberatkan pedagang pasar Babat yang mau masuk di dalam area pasar Babat seperti halnya dulunya sewa bedak hanya 12 juta sekarang menjadi 25 juta-47 juta setelah dibangun pasar Babat I : Apa kenaikan sewa bedak sepadan dengan fasilitasnya ? DD : Sepadan mas, Cuma para pedagang pasar mengeluh atas mahalnya sewa bedaknya dan biaya retribusinya dulu 1000ribu sekarang menjadi 2000ribu itu belum termasuk biaya iuran lampu yang ada didalam pasar Babat I : Sejauh mana fasilitas baru yang tersedia, mampu menarik pelanggan untuk datang ke pasar Babat ? DD : Fasilitas yang ada sekarang ya tidak sama jauh dengan pasar baru, Cuma bedanya banyak pedagang yang mengeluh atas fasilitas yang ada malah menambah biaya iuran atau retribusi yang ada di pasar Babat I : Menurut anda, apakah kebijakan pembangunan pasar Babat sudah berpihak kepada pedagang pasar Babat ? DD : Kebijakan yang ada adalah kebijakan yang memperberatkan pedagangpedagang lama seperti haknya dihilangkan dengan jangka waktu yang disediakan dan dijual oleh pedagang yang baru malah pedagang-pedagang lama rata-rata berjualan didepan rumah atas mahalnya sewa bedak pasar yang ada di dalam I : Secara umum, apa yang dikeluhkan oleh pedagang atas pembangunan pasar Babat ? DD: Pedagang-pedagang mengeluhkan soal mahalnya sewa bedak sehingga para pedagang ada yang gak kuat untuk menebus haknya di pihak investor pasar Babat malah menyewa bedak pasar kepada sesama pedagang dikarenakan pedagang-pedagang lama masih menolak atas harga sewa oleh pihak investor 149
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Bagaimana dengan jumlah pengunjung yang datang kepasar Babat, apa meningkat atau menurun jelaskan ? DD : Jumlah pengunjung ya relatif naik-turunya pengunjung tetapi kebanyakan pengunjung membeli sayur-sayurnya,ikan, rata-rata mengunjungi diluar area pasar dan ada juga pedagang-pedagang lama yang berjualan diluar area pasar merasakan dampaknya seperti pengunjung merasa nyaman dengan dengan parkir sepedah motornya yang langsung didepan jualan yang ada diluar area pasar Babat
150
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Transkrip Wawancara Dengan Informan TM I : Mengapa anda berjaualan di luar area pasar Babat ? TM : Karena didalam pasar harga toko atau bedak menjadi mahal setelah pembangunan pasar Babat dari pasar tradisional menjadi pasar Modern I : Apa pernah Satpol pp menertibkan para pedagang yang berjualan diluar area pasar ? TM : Tidak Pernah karena saya berjualan tidak mengganggu aktivitas yang ada didalam area pasar dan itupun saya berjualan dirumah saya sendiri setelah adanya pembangunan pasar Babat I : Pernahkah pedagang menolak atau memprotes terhadap pembangunan ? TM : Pernah, karena pedagang merasa tanah pasar Babat bukan tanah pemerintah tetapi tanah wakaf I : Dalam bentuk apakah penolakan atau protes yang dilakukan para pedagang pasar Babat Terhadap pembangunan pasar ? TM : Setahu saya adalah para pedagang melakukan demo di pemkab atas kebijakan pembangunan pasar Babat dan membentuk organisasi APSI di Babat untuk melawan kebijakan kebijakan pembangunan pasar Babat I : Proses yang dilakukan oleh pedagang terhadap protes pembangunan pasar Babat ? TM : Proses yang dilakukan oleh pedagang pasar dengan membentuk APSI untuk membantu para pedagang-pedagang lama yang meminta hak-haknya dalam mengajukan hasil dialog meminta harga semurah-murah mungkin atas sewa bedaknya I : Bagaimana respon pemerintah terhadap protes yang dilakukan para pedagang pasar Babat ? TM : Menurut saya ada indikasi dalam permainan pembangunan pasar Babat I : Bagaimana peran paguyuban terhadap pembangunan pasar Babat ?
151
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TM : Adanya paguyuban di pasar babat untuk mendikusikan bersama antara pedagang-pedagang yang dilakukan dirumah sukarelawan pedagang I : Bagaimana paguyuban mendiskusikan penolakan pembangunan pasar Babat ? TM : Para pedagang mendiskusikan dengan cara membahas hak-hak pedagang dalam penetapan stand di pasar Babat dan meminta harga semurah-murah mungkin
I : Dalam bentuk apakah paguyuban memprotes atau menolak terkait pembangunan pasar Babat ? TM : Para pedagang dengan diwadahi paguyuban menggunakan cara-cara demo sehingga adanya pengacaranya untuk membantu para pedagang pasar Babat I : Bagaimana hasil dialog dalam tindak lanjutnya ? TM : Dalam tindak lanjutnya dialog tersebut para pedagang masih melakukan penolakan dan protes atas pembangunan pasar Babat dalam hasil dialog sudah saya jelaskan dalam pembahasan sebelumnya seperti para pedagang masih tidak mau menempati bedak di dalam pasar babat I : Dampak yang di rasakan pedagang pasar Babat terhadap pembangunan pasar Babat ? TM : Para pedagang merasakan dampaknya cukup berbeda dengan adanya pembangunan pasar babat karena dulunya para pedagang sudah senang dengan pasar sebelum dibangun dan para pedagang masih membicarakan soal pasar dulu dengan pasar yang sekarang sudah dibangun, soal sewa bedak para pedagang yang menolak sampai sekarang masih menunjukkan eksistensi berdagang diluar area pasar dan tidak mau masuk di dalam pasar sebelum haknya dipenuhi seperti harga semurah-murah mungkin dan tempat dulunya strategis harus ditempatkan yang semestinya strategis dan ada pula para pedagang yang tidak mau menebus hak bedaknya dikarenakan keinginan pedagang membiarkan bedaknya dan ada pua yang meminta gratis bedaknya karena sebagiab para pedagang masih melakukan penolakan dan protes dengan adanya pembangunan pasar Babat 152
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Soal fasilitas pasar setelah di bangun ? TM : Para pedagang merasa ada yang nyaman karena dulunya kalau musim hujan ya kehujanan dan panas kepanasan tetapi para pedagang mengeluh soal keamanan yang ada sekarang karena sering terjadinya pembobolan bedak pasar padahal pasar sekarang sudah dilengkapi CCTV tetapi mengapa banyak pedagang merasa kemalingan dan pembobolan seperti toko emas yang ada didalam pasar babat I : Bagaimana dengan jumlah para pengunjung yang datang kepasar babat, meningkat atau menurun ? TM : Menurut saya jumlah pengunjung cukup menurun dikarenakan adanya pasar yang dulunya dibuat relokasi sekarang pasar tersebut juga sebagai pesaing pasar Babat yang dibangun sehingga cukup mempengaruhi jumlah pengunjung sekarang, soal secara umum yang dikeluhkan para pedagang hampir ada kesamaan permintaanya untuk menuntut harga semurah-murah mungkin dan dikembalikan semula tempatnya dulu ada yang didepan ya didepan bukan pedagang dalam penempatan bedaknya dilakukan secara random oleh pengelola pasar
153
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN ST I : Mengapa anda berjualan di luar area pasar Babat ? ST : Karena saya sejak dulu pasar sebelum di bangun juga berjualan nasi di luar area pasar Babat dan sampai sekarang pasar sudah di bangun saya tetap berjualan nasi di luar area pasar Babat I : Apa ada usaha dari pengelola pasar Babat untuk menyediakan tempat / bedak di dalam pasar Babat ? ST : Tidak dikasih mas kalau tidak mempunyai uang banyak tidak bisa beli/ sewa bedak pasar I : Adakah keringanan dari Bank dan pengelola pasar dalam menyewa / membeli bedak pasar ? ST : Gak dapat soalnya saya tidak dikasih kartu untuk menyewa / membeli bedak pasar karena saya mendapatkan kartu berjualan di trotoar saja I : Pernahkah anda dalam berjualan diluar area pasar Babat ditertibkan oleh satpol pp ? ST: Tidak pernah ditertibkan karena kalau ditertibkan juga banyak pedagang yang ditertibkan I : Pernahkah pedagang menolak atas pembangunan pasar Babat ? ST : Pernah, tidak setuju dibangun pedagang tidak setuju soalnya pedagang yang mempunyai toko-toko itu dijual sama pihak investor malah hilang semuanya tokonya kaji saeful,kaji pur, kaji rupi’i malah dijual oleh pihak investor padahal pedagang masih mempunyai sertifikat pedagang lama tersebut malah dijual oleh pihak investor 154
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Bentuk penolakan pembangunan pasar Babat ? ST : Penolakannya itu bayarnya lebih mahal, seumpama bayarnya 12 juta dinaikkan menjadi 25 juta sampai 47 juta karena pasar Babat masih proses minta keringanan harga, bilangnya dulu 12 juta dinaikkan sampai 47 juta apa pedagang tidak keberatan dalam menebusnya sehungga pasar Babat masih dikasuskan secara pengadilan
I : Bagaimana Proses penolakanya pembangunan pasar Babat ? ST : penolakanya meminta harga semurah-murah mungkin, karena pedagang pedagang meminta kembali seperti semula tempatnya dikrmbalikan semula malah dikasih tempat-tempat yang sepi dan tempat yang rame dijual oleh pedagang lainnya,seperti contohnya block U dulunya pedagang mempunyai bedak pasar harus dikembalikan keblock U juga, dulunya mempunyai pintu dua sekarang mempunya pintu satu sehingga para pedagang masih memprotes atas pembangunan pasar Babat I : Bagaimana respon pemerintah atas penolakan pedagang atas pembangunan pasar Babat ? ST : Respon pemerintah katanya dulu dikembalikan semula ternyata tidak dikembalikan semula malah dijual oleh pedagang baru luar Babat atau pedagang baru dalam Babat I : Bagaimana peran Paguyuban terhadap pembangunan pasar Babat yang dulunya dinamakan APSI ?
155
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ST : Yang menandatangi dulu pembangunan adalah orang APSI yang menyuruh membongkar pasar Babat yang di Ketuai adalah Kaji Heru I : Sebelumnya kan APSI melakukan penolakan sebelum ada perjanjian pembongkaran pasar Babat ? ST : Paguyuban APSI melakukan demo atas penolakan pembangunan pasar Babat, istighosah di adakan pedagang lama tidak mengizinkan atas perjanjian pembongkaran pasar Babat karena tanah pasar Babat sebagian bukan tanah pemerintah tetapi tanah perorangan alias tanah wakaf I : Bagaimana paguyuban mendiskusikan atas penolakan pembangunan pasar Babat ? ST : mengadakan kumpulan di kaji Saeful pedagang lama meminta kembali ke semula, meminta harga semurah mungkin dan adanya kedatangan Bupati Lamongan Bapak H. Fadeli meminta kembali ke tempat semula malah pedagang lama tidak di kasih tempat malah di jual oleh pihak investor
I : Dalam bentuk apakah paguyuban memprotes atas pembangunan pasar babat ? ST : APSI tidak mengizinkan pedagang lama mempunyai hak miliknya atas pasar baru malah anggota APSI tidak mempunyai toko didepan malah sekarang mempunyai toko didepan seperti kaji heru dulu hanya mempunyai toko berapa sekarang mempunyai toko banyak dan para anggota APSI mepunyai tempat pasar yang strategis, pedagang lama tidak mempunyai toko yang tidak strategis malah diganti-ganti nomer bedaknya
156
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Pernahkah pemerintah mengajak pedagang untuk berdialog soal pembangunan pasar ? ST : Pernah di Pemkab Lamongan yang dibahas pedagang-pedagang yang mempunyai hak-hak bedak pasar pedagang lama untuk membahas harga bedak atau sewa pasarnya dulunya 12 juta sekarang yang baru malah mahal sekitar 47 juta I : Bagaimana hasil dialog tersebut setelah adanya pertemuan dengan Pemkab Lamongan ? ST : Tidak dihiraukan pedagang lama katanya disetujui malah tidak disetujui dulunya yang menyetujui Bupati dalam hal harga semurah mungkin pedagang lama masuk semua ternyata dijual oleh pedagang baru I : Apakah dari hasil dialog para pedagang lama masih protes ? ST
:
Masih
protes
dilaporkan
kemana-mana
sama
Bapak
Afif
Kekapolri,Polda,Mahkamah Agung, Polres dan KPK I : Bagaimana bentuk-bentuk protes atas dialog tersebut ? ST : Memprotes soal harga semurah-murah mungkin dan kepemilikan toko yang dulu malah dijual oleh pedagang baru dan memprotes kepada pemerintah dan pihak investor I : Apa sajakah hak-hak pedagang sehingga masih menolak sampai sekarang ? ST : Hak bedak sama toko-toko yang dulunya dinomor sekian sekarang ditoko nomor yang tidak sama dengan yang dulu
157
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Apa sajakah dampak pedagang pasar Babat dengan adanya kebijakan pembangunan pasar Babat ? ST : Dampaknya pedagang-pedagang lama pusing haknya sudah dijual oleh pedagang baru gak punya tempat kalau hujan ya kehujanan dan kalau panas ya kepanasan kasihan yang masih mempunyai hak toko dulunya I : Bagaimana kondisi pasar Babat setelah di bangun ? ST : Kondisinya enak yang dulu belum dibangun pedagang merasa nyaman dibangun malah murat-marit gak punya tempat untuk berjualan malah di jual oleh pihak investor I : Adakah kenaikan sewa bedak setelah pembangunan pasar ? ST : Kenaikan banyak malah pusing pedagang-pedagang sekarang karcisnya mahal sekitar 2000 Ribu Rupiah sewanya mahal seperti sewa pedagang kaki lima seperti jualan sayur-sayuran setahunya 350.000 Ribu Rupiah ada yang 500.000 itu belum termasuk karcisnya I : Apakah kenaikan sewa bedak memperberatkan pedagang pasar Babat ? ST : Keberatan dikarenakan dulunya karcisnya hanya 1000 Ribu Rupiah sekarang 2000 Ribu Rupiah itu belum apa-apa kalau ada apa ditarik lagi seperti ada tamu dari Lamongan pedagang-pedagang pasar ditarik, dan kalau ada acara Agustusan juga ditarik pedagang-pedagang pasar Babat, soal kebersihan juga ditarik satu bulan sekali perbulan 2000 Ribu Rupiah per pedagang I : Apakah kenaikan sewa bedak sudah sepadan dengan fasilitas yang ada ? ST : Tidak sesuai malah mahal sewanya seperti dulunya bedaknya partisi meja satu 1meter setengah sama 1 meter dulunya sekitar 12 juta sekarang dinaikan 28 juta dibuat 1meter 158
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Sejauh mana fasilitas baru yang tersedia mampu menarik pelanggan untuk datang kepasar Babat ? ST : Tidak bisa menarik karena kebanyakan toko seperti dipinggir jalan yang mempunyai pintu dua yang laku seperti tempat-tempat yang sempit-sempit jalan tidak laku
I : Menurut anda apakah kebijakan pembangunan pasar Babat sudah berpihak kepada pedagang ? ST : Banyak yang belum, seperti pasar ikan tidak ada yang menempati atau tidak berjualan ditempat yang disediakan malah berjualan diluar area pasar Babat I : Secara umum apa yang dikeluhkan oleh pedagang pasar Babat atas pembangunan pasar ? ST : Secara umum yang dikeluhkan adalah harga, tempat karena dulunya mempunyai toko sekarang tidak mempunyai toko padahal pedagang mempunyai hak milik pasar I : Bagaiamana dengan jumlah pengunjung yang datang ke pasar Babat ? ST : Kadang meningkat dan menurun tetapi yang banyak menurun dikarenakan pasarnya ada dua pasar Babat dan pasar Agrobis padahal disatu kecamatan tidak dibolehkan ada pasar dua
159
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TRANSKRIP WAWANCARA INFORMAN IM
I
: Mengapa anda berdagang di luar area pasar ?
IM : Karena saya berjualan di luar area pasar disebabkan saya dari awal tidak menyetujui hal pembangunan pasar Babat, ketika awal-awal dari rencana pembangunan pasar Babat khususnya pedagang yang domisilir di Babat sangat tidak mensetujui pasar Babat dirombak karena mengakibatkan pendapatan para pedagang berkurang dan ada rencana relokasi yang dilakukan oleh pihak pemerintah dengan pihak pengelola pasar ditempatkan di pasar Agrobis yang letaknya jauh dari pasar Babat memang letaknya masih disekitaran Kecamatan Babat tetapi para pedagang tidak sepakat dengan adanya rencana relokasi mengakibatkan para pedagang masih bertahan di luar area pasar Babat sejak pasar Babat di ratakan dengan tanah dan sampai pasar Babat sudah bisa ditempati lagi, saya sebagai ketua LPPK ( Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi ) dalam rangka penyeimbang mengawal terus dari awal proses pembangunan pasar Babat yang ada ketidak keseriusan dari pihak pemerintah dalam menangani masalah pembangunan pasar Babat sebelum dan sesudahnya pasar Babat bisa ditempati lagi oleh para pedagang yang sudah turun temurun berdagang di pasar Babat I
: Pernahkah para pedagang yang jualan di luar area pasar ditertibkan oleh satpol pp ?
IM :Ya pernah, Dulu satpol pp yang diketui oleh pak Cucuk melakukan percobaan pembongkaran oleh pedagang yang jualan di luar area pasar Babat seperti jalan pendidikan,kartini,Ahmad Dahlan tetapi dari kesigapan kawan-kawan pedagang dalam mengatasi percobaan pembongkaran pedagang yang jualan diluar area pasar Babat dan saya melakukan pendekatan kepada kepala satpol pp dan Bapak Lurah Babat kalau terjadinya pembongkaran pedagang yang jualan di luar area 160
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pasar Babat pedagang akan melakukan perlawanan dan ada juga para pedagang tidak menghiraukan himbaun satpol pp yang mengusahakan para pedagang yang masih jualan di luar area pasar untuk masuk ke dalam area pasar,sehingga pedagang menolak masuk di dalam pasar dikarenakan pendapatan di luar area pasar Babat lebih menguntungkan pendapatanya tidak kena’ biaya sewa bedak hanya kena’ biaya retribusi kebersihan yang dikoordinasikan oleh pihak-pihak pemuda khususnya yang ada di jalan pendidikan,jalan kartini, jalan ahmad dahlan sehingga para pedagang merasa nyaman jualan dirumahnya sendiri ataupun di depan rumahnya orang lain memang dulu yang jualan disini jalanjalan hanya pedagang-pedagang sayur-sayuran,ikan,dll itupun jualan gak sampai siang, mereka berjualan pada dini hari pada pukul 02.00 wib sampai sekitaran pukul 10.00, semenjak adanya pembangunan pasar Babat jalan-jalan ini banyak pedagang yang dulunya mempunyai bedak pasar di dalam sekarang jualan didepan rumahnya masing-masing dan ada yang jualan didepan rumahnya seperti toko emas,toko tas,toko baju,toko sepatu/sandal, dll yang tidak mau masuk di dalam pasar Babat I
: Pernahkan pedagang menolak atau memprotes terhadap pembangunan pasar Babat ?
IM : Pedagang menolak dan memprotes atas kebijakan pembangunan pasar seperti mendemo kebijakan pembangunan pasar Babat dengan cara mendemo ke pemkab dan melaporkan perihal ini yang tidak ada kesepakatan antara pedagang pasar Babat dengan Pemerintah dan Pihak pengelola pasar Babat khusunya pihak Investor soal pembangunan pasar Babat I
: Dalam bentuk apakah penolakan pedagang pasar Babat ?
IM : Bentuk-bentuk yang dilakukan oleh pedagang adalah melakukan diskusi oleh pedagang-pedagang yang tidak setuju atas kebijakan pembangunan pasar Babat 161
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sampai
melakukan
demostrasi
ke
pemkab
Lamongan
atas
kebijakan
pembangunan pasar Babat,isi dalam tuntutan pedagang pasar Babat meminta soal tawar-menawar sewa bedak pasar,saya sebagai ketua LPPK ( Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi ) dengan kawan-kawan pedagang-pedagang melaporkan hasil korupsi pemkab Lamongan maupun aparatnya pemkab dalam soal pembangunan pasar Babat dalam tawar-menawar dalam bedak pasar Babat sehingga terlahirnya LPPK ( Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi ). I
: Bagaimana proses penolakan yang dilakukan oleh para pedagang pasar Babat ?
IM : Proses yang dilakukan pedagang sebelum pembangunan pasar Babat dibongkar pada tanggal 16 oktober 2010 peadagang melakukan protes-protes beberapa bulan sebelum kejadian Pasar Babat di bongkar dan pelaporan kasus-kasus yang dilakukan oleh pihak Pemkab dengan cara melaporkan kepihak berwajib dan adanya kasus pembangunan pasar Babat juga dilaporkan ke pihak pengadilan PTUN
untuk
menuntut
harga
semurah-murah
mungkin
dengan
tidak
memperberatkan para pedagang-pedagang yang sudah turun-temurun berjualan di pasar Babat walaupun hasil pelaporan tersebut dimenangkan oleh pihak pemkot dengan pihak investor tetapi para pedagang tidak menyerah dari situ saja seperti para pedagang masih jualan di luar area pasar Babat dan ada juga yang tidak mau menebus bedak pasar yang didalam pasar itu bentuk-bentuk perlawanan pedagang yang sampai sekarang jualan di luar area pasar Babat dan ada juga kawan-kawan kita yang masuk di dalam pasar Babat di janjikan oleh pihak pengelola pasar dengan cara kalau pedagang yang ada di luar area pasar masuk akan gratis tetapi setelah pedagang masuk ada tarikan-tarikan pungli dari pihak pengelola pasar I
:Bagaimana respon pemerintah terhadap penolakan atau protes oleh pedagang pasar Babat ?
162
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IM : Respon dari pemerintah dari penolakan atau protes yang dilakukan pedagang yang jualan di luar area pasar adalah melakukan penertiban pedagang untuk pindah ketempat relokasi ke pasar Agrobis dan pemerintah melakukan pendataan para pedagang pada waktu shubuh setelah terjadinya pendataan para pedagang melakukan perlawanan ketika menjelang siang para pedagang untuk dihimbau tidak berjualan di luar area pasar Babat tetapi para pedagang yang jualan di luar area pasar khususnya di jalan pendidikan,kartini,dan Ahmad Dahlan melakukan penolakan tidak mau di pindahkan ke tempat relokasi yang disediakan oleh pihak pemkot dan pihak investor maka dari itu tidak terjadinya pembongkaran pedagang yang jualan di luar area pasar Babat karena pedagang dari awal sudah diingkari soal harga sewa bedak pasar Babat yang di dalam semakin mahal bukan dari awal sewa bedak sebelum dibangun sekitaran 12 juta para pedagang yang jualan di luar area pasar meminta soal harga harus ditepati bukan malah semakin mahal sekitaran 25 juta – 47 juta dalam menyewa atau menebus bedaknya yang ada di dalam pasar Babat dan ada lagi kekecewaan pedagang yang jualan di luar area pasar Babat yaitu soal tempat dulunya tempatnya di depan sekarang malah di tempat sepi maka dari itu para pedagang tidak mau masuk di dalam pasar karena pendapatan merekan yang jualan di luar area pasar tidak kalah dengan pendapatan yang ada di dalam pasar malah ada pedagang meningkat pendapatanya ketika jualan di luar area pasar Babat I : Bagaimana peran paguyuban terhadap pembangunan pasar Babat ? IM : Peran peguyuban yang saya sebagai ketua LPPK adalah melaporkan hasil penemuan korupsi yang dilakukan oleh pihak pemkot dan para aparatnya dalam soal pembangunan pasar Babat dan ada lagi paguyuban yang sampai sekarang yang masih memprotes kebijakamn pembangunan pasar Babat yaitu paguyuban PPTBB ( Persatuan Pedagang Tradisional Babat Bersatu ) itu melakukan gugatan ke pihak berwajib contohnya ke pihak pengadilan PTUN dalam 163
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pembelaan hak-hak pedagang soal harga sewa bedak,dikembalikan kesemula tempat daganganya dan soal jangka waktu pedagang yang menebus bedaknya sehingga para pedagang yang sampai sekarng masih menolak hak bedaknya telah di jual kepedagang lainnya yang mampu menyewanya ke pihak pengelola pasr khususnya pihak investor I : Bagaimana paguyuban mendiskusikan penolakan pembangunan pasar Babat ? IM : Dalam soal diskusi paguyuban melakukan kumpul-kumpul ketempat relawanrewan yang bersedia tempatnya untuk dipakai diskusi dalam soal protes pembangunan pasar Babat yang mengingkari janji dari pihak Pemkot untuk tidak memperberatkan beban sewa bedak pasar dulunya hanya 12 juta sekarang mencapai 25 juta- 47 juta dan tempat pedagang yang dulunya mereka berjualan di dalam pasar Babat I : Dalam bentuk apakah paguyuban memprotes atau menolak terkait pembangunan pasar Babat ? IM : Peran paguyuban sampai sekarang masih memprotes dalam kebijakan pembangunan pasar Babat dengan mendiskusikan hal-hal yang mampu di laporkan atau digugat dari pihak pemkot atau aparatnya dengan terbentuknya LPPK ( Lembaga Persatuan Pemburu Korupsi ) dan PPTBB ( Persatuan Pedagang Tradisional Babat Bersatu ) Lembaga-lembaga yang secar langsung melakukan penolakan pembangunan pasar dengan berjual di luar area pasar Babat dan ada lagi organisasi yang dulunya membela para pedagang tapi ternyata dari pihaK APSI malah menandatangi persatuan pembangunan pasar Babat dan mulai dari itu para pedagang pecah padahal dulu-dulunya pihak APSI sama-sama berjuang dalam penolakan pembangun pasr Babat I : Pernahkah pemerintah mengajak para pedagang pasar Babat untuk berdialog dalam rangka pembangunan pasar Babat ? 164
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IM : Pemerintah pernah mengajak dialog bersama dirumah relawan-relawan yang bersedia tempatnya untuk di adakan dialog bersama yang mengutamakan kepentingan hak-hak pedagang dalam proses sebelum atau sesudah dibangun untuk tawar-menawar soal sewa bedak pasar yang di inginkan dari pedagangpedagang adalah harga sewa bedak kembali ke harga sebelum di bangun dan tempatnya dulu nya didepan harus di tempatkan di depan lagi bukan seperti sekarang pedagang yang dulunya bertempat di tengah ataupun dibelakang malah sekarang setelah pembangunan pasar Babat sudah bisa ditempati lagi untuk berjualan mendapatkan bedak yang di depan memang dulunya ada Organisasi APSI (Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia ) yang diwakili oleh pedagang-pedagang yang menolak adanya pembangunan tetapi entah kenapa berlangsungnya proses penolakan mereka yang bergabung di APSI pedagang Babat menyetujui pembangunan pasar Babat dan sepekat dengan kebijakan pemerintah Lamongan dengan pihak investor untuk melakukan pembongkaran pasar Babat dan di revitalisasi Pasar Babat, maka dari itu sebagian pedagang pecah dalam pembangunan pasar Babat dan yang mengikuti kebijakan pemkab sebagian mendapatkan jatah bedak di depan alias tempatnya strategis untuk berjualan dan ada pedagang yang masih menolak proses pembangunan pasar Babat mendapatkan bedak di tengah ataupun di belakang Pasar Babat sehingga pedagang masih menetap berdagang di luar area pasar Babat di karenakan tidak ada sewa bedak hanya biaya retribusi kebersihan yang di kelola oleh pihak pemuda-pemuda di jalan Pendidikan,Kartini dan Ahmad Dahlan I : Bagaimana hasil dialog tersebut dalam tindak lanjutnya hasil dialog tersebut ? IM : Hasil dialog tersebut hanya di wakili oleh staf-staf pemkab saja untuk menyetujui tuntutan para pedagang dalam hal sewa bedak,tempat, dan jangka waktu persyaratan pedagang menempati bedak yang di dalam area Pasar
165
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Apakah dari hasil dialog tersebut para pedagang pasar Babat masih melakukan penolakan atau memprotes terhadap pembangunan pasar Babat IM : Hasil dialog tersebut hanya di wakili oleh staf-staf pemkab saja untuk menyetujui tuntutan para pedagang dalam hal sewa bedak,tempat, dan jangka waktu persyaratan pedagang menempati bedak yang di dalam area PasarHasil dialog tersebut hanya di wakili oleh staf-staf pemkab saja untuk menyetujui tuntutan para pedagang dalam hal sewa bedak,tempat, dan jangka waktu persyaratan pedagang menempati bedak yang di dalam area PasarHasil dialog tersebut hanya di wakili oleh staf-staf pemkab saja untuk menyetujui tuntutan para pedagang dalam hal sewa bedak,tempat, dan jangka waktu persyaratan pedagang menempati bedak yang di dalam area PasarHasil dialog tersebut hanya di wakili oleh staf-staf pemkab saja untuk menyetujui tuntutan para pedagang dalam hal sewa bedak,tempat, dan jangka waktu persyaratan pedagang menempati bedak yang di dalam area Pasar
I : Bagaimana bentuk-bentuk protes atau penolakam terhadap hasil dialog tersebut ? IM : Pedagang-pedagang melakukan protes dengan melaporkan kasus pembangunan pasar Babat kepihak pemkab,pemprov jatim, dan komnasham untuk memfasilitasi pedagang pasar Babat deng pihak pemkab dan pihak investor dan ada juga pelaporan kepihak pengadilan PTUN yang isi dalam tuntutanya adalah sewa bedak harus dikembalikan harga semula seperti menyewa pasar sebelum di bangun dan hak-hak tempat bedaknya di kembalikan semelu dan jangka waktu yang ditentukan terlalu memperberatkan pedagang sehingga pedagang yang tidak mampu membayar sewa bedaknya akan hilang bedaknya didalam 166
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pasar dan akan di miliki oleh pihak pengelola pasar Babat( Pihak Investor ) yang kemudian di jual pedagang baru yang bisa menebus sewa bedaknya , maka dari itu pedagang-pedagang yang berjualan di luar area pasar Babat bertahan
jualan di luar area pasar dikarenakan mereka masih melakukan
bentuk-bentuk perlawanan dengan cara berjualan di luar area pasar dan pedagang merasa jualan di luar area pasar sangat menguntungkan pendapatanya ketimbang didalam pasar karena terbentur sewa bedaknya mahal dan banyak retribusi dari pengelola pasar Babat sehingga para pedagang yang jualan di dalam pasar ada yang keluar berjualan di luar area pasar dan ada juga pedagang yang jualan di luar masuk kedalam pasar karena adanya janji-janji oleh pengelola pasar soal pedagang yang jualan di luar area pasar yang masuk di dalam area pasar Babat akan digratiskan tetapi kenyataanya tidak sesuai dengan janji-janji seperti banyaknya pungli-pungli pengelola pasar Babat I : Apa sajakah hak-hak pedagang pasar Babat terkait dialog tersebut, sehingga masih melakukan protes atau penolakan ? IM : Hak-hak yang harus dipenuhi oleh pihak pemkab atau pihak investor harus mengambilakan sewa bedak kembali semula seperti dulunya pasar Babat sebelum di bangun harga sewa bedaknya sekitaran 12 juta bukan setelah pasar Babat sesudah dibangun sewa bedaknya menjadi 25 juta – 47 juta per bedak sewanya dan ada lagi tuntutan dari pedagang soal tempat bedaknya harus dikembalikan semula seperti dulu berdagang di depan harus dikembalikan di depan dan tuntutan pedagang ada juga yang meminta jangka waktu yang memang dimenangkan oleh pihak pemkab selagi pihak investor tidak menjual hak-hak pedagang yang mempunyai bedaknya didalam pasar Babat bukan malah di jual ke pedagang baru demi mengisi bedak yang tidak ditebus oleh pedagang dikarenakan harga sewanya semakin mahal,
167
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Apa sajakah dampak yang dirasakan pedagang pasar Babat dengan adanya kebijakan pembangunan pasar Babat ? IM : Dampak-dampak yang dirasakan pedagang adalah pedagang cukup keberatan soal sewa bedak dan tempat setelah dibangun dalam soal penempatan ataupun pembagian bedaknya didalam pasar, bagi pedagang-pedagan yang jualan di dalam merasakan dampak sewanya dan retribusinya yang memperberatkan pedagang seperti tarikan lampu padahal lampu tersebut sebagai penerangan jalan di dalam pasar dan tarikan kalau ada kedatangan dari Tamu Pejabatpejabat pemerintah dan setiap agustusan ada lagi tarikan dari pihak pasar dan pihak kecamatan Babat I : Bagaimana kondisi pasar Babat pasca di bangun ? IM : Memang keadaan sekarang pedagang yang jualan di dalam pasar sudah tidak mengalami kalau musim kehujanan pasar sekarang tidak akan banjir ataupun becek kayak pasar dulu dan kalau dulu panas ya kepanasan kalau sekarang pasar Babat setelah di bangun sudah tidak kepanasan lagi, tetapi pedagang mengeluh dalam kondisi keamanan pasar Babat karena sering terjadinya pembobolan atau kemalingan dari pihak pedagang seperti Toko Emas yang ada didepan beberapa bulan lalu Toko Emas mengalami kebobolan emasnya padahal tempatnya di depan Jalan Raya Babat dan setiap malam ada pihak keamanan yang menjaga tetapi dalam kenyataanya masih sering pedagangpedagang merasa kemalingan jualannya I : Adakah kenaikan sewa bedak pasca pembangunan pasar Babat dan apa dari kenaikan sewa bedak tersebut memperberatkan pedagang dan soal sewanya sudah sepadan dengan fasilitas baru yang tersedia ? IM : Kenaikan sewa di pasar cukup memperberatkan pedagang padahal dulu pasar Babat sebelum di bangun sewa bedak pasar Babat sekitaran 12 juta setelah 168
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dibangun sewa bedak pasar Babat naik 2 kali lipat atau 100persen seperti sekarang sewa bedaknya 25 juta sampai 47 juta per 25 tahun apa para pedagang tidak merasa keberatan dalam sewa bedaknya dan para pedagang-pedagang yang ada di dalam pasar Babat cukup mengeluh soal pendapatan yang di alami sekarang setelah pasar Babat di bangun dikarenakan adanya pasar lain di kecamatan ini yang hampir lebih besar ketimbang pasar Babat yaitu pasar Agro bis yang dulunya menurut pihak pemkab itu sebagai pasar sementara atau relokasi tetapi ternyata apa pasar tersebut bukan hanya sebagai pasar relokasi pedagang pasar Babat tetapi pasar Agro bis sebagai tempat untuk pedagang menebus bedaknya yang sudah disediakan atau pun di bangun secara permanen untuk pengalihan pedagang Pasar Babat untuk menetap di pasar Agro bis dan banyak juga yang kembali ke Pasar Babat untuk kembali berjualan dengan cara apapun seperti pedagang yang jualan di luar area pasar Babat ini bukti bentuk perlawanan pedagang pasar Babat dalam mempertahankan usahanya dengan tidak setujunya kebijakan pemkab dan pihak investor, soal fasilitas memang fasilitas sekarang dengan yang dulu cukup jauh perbandingannya tetapi para pedagang yang ada di dalam pasar Babat cukup mengeluh dengan keamanan yan sekarang karena sering terjadinya kebobolan/kemalingan pasar yang sering terjadi padahal pasar Babat yang sudah di bangun di fasilitasi CCTV yang di pasang dibeberapa sudut pasar Babat untuk memantau keamanan Pasar Babat setiap saat tetapi kenyataanya banyak toko-toko yang kemalingan barang daganganya dan para pedagang merasa enak pasar Babat yang dulu jarang terjadinya pembobolan/kemalingan Pasar Babat dan ada tuntutan lagi dalam soal fasilitas harusnya adanya fasilitas pemadam kebakaran, fasilitas anti petir dan fasilitas alarm dalam hal-hal yang tidak diinginkan oleh pedagang seperti CCTV harus di pantau terus dari pihak keamanan pasar Babat kalau tidak begitu keamanan Pasar ( Satpam ) harus di perbanyak lagi dalam menjaga Pasar Babat 169
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : menurut anda, apakah kebijakan pembangunan pasar Babat sudah berpihak kepada pedagang pasar Babat ? IM : Kebijakan pembangunan pasar Babat belum berpihak ke para pedagang kebijakan pembangunan
Pasar Babat berpihak kepada pemodal besar
dikarenakan toko-toko atau bedak dalam soal bangunanya semakin kecil tidak seperti pasar sebelum dibangun dan pihak-pihak pedagang-pedagang lama tidak di akomodir rencana pedagang yang mau masuk di dalam area pasar malah pengelola pasar Babat selaku pihak investor mementingkan ke pemodal besar seperti pedagang-pedagang yang baru ataupun lama yang memiliki modal besar untuk menebus sewa bedak yang masih ada di dalam pasar Babat karena pihak investor mementingkan mendapatkan untung bukan mementingkan hak-hak pedagang lama yang masih mempunyai hak untuk menebus bedaknya yang ada di dalam pasar Babat,kemudian masih adanya pedagang yang menolak masuk ke dalam area pasar Babat yang mengakibatkan harga sewa bedaknya tidak sesui dengan hak-hak pedagang yang jualan di pasar Babat bukan setahun atau beberapa tahun tetapi sudah puluhan tahun berjualan di pasar Babat ada yang pedagang di pasar Babat tersebut adalah usaha turun-temurun sehingga pedagang-pedagang jualan di jalan pendidikan,Kartini,dan Ahmad Dahlan itu bentuk-bentuk perlawanan dari kawan pedagang yang masih menolak atas kebijakan pemerintah I : secara umum, apa yang dikeluhkan oleh pedagang pasar Babat terkait dengan pembangunan pasar ? IM : Pedagang-pedagang mengeluhkan soal kebijakan pembangunan pasar Babat adalah soal sewa bedaknya yang semakin mahal untuk menebusnya padahal ukuran bedaknya cukup kecil dibandingkan bedak yang dulu sebelum pasar Babat dibangun dan adanya bersaing dengan pihak pemodal besar khususnya dari luar kecamatan Babat ataupun Kota lamongana ini tidak seperti dulu harga 170
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sewa bedak pasar Babat hanya sekitaran 12 juta tidak seperti sekarang sewa bedak Pasar Babat mencapai 25 juta – 47 juta yang secara umum memperberatkan pedagang-pedagang yang suda lama berjualan di Pasar Babat sehingga para pedagang yang masih menolak berdagang di dalam pasar berusaha membentuk perlawanan berdagang di luar area pasar Babat seperti di jalan pendidikan,kartini,Ahmad Dahlan I : Bagaimana dengan jumlah pengunjung yang datang ke pasar Babat, apakah meningkat atau menurun,jelaskan ? IM : Dalam pengunjung ke pasar Babat pedagang cukup mengeluh dalam pendapatanya dikarenakan pemodal besar secara banting harga dalam saingan yang ada didalam pasar sehingga terpecahnya pedagang-pedagang yang dulunyu jualan bersama di pasar Babat sebelum di bangun dan sesudah Pasar Bangun seperti contohnya pedagang-pedagang yang kembali lagi kepasar Babat setelah dibangun pedagang menata lagi dari awal untuk menarik simpati konsumen untuk membeli dagangannya dan ada sebagian pedagang yang dulunya jualan di Pasar Babat pindah berjualan di pasar Agro bis yang ada di desa Plaosan Kecamatan Babat yang dulunya pasar Agro bis dibuat tempat relokasi para pedagang-pedagang akibat dari pembangunan pasar Babat dan ada juga pedagang-pedagang yang bertahan jualan berdekatan di area luar pasar Babat seperti di jalan Pendidikan,Kartini dan Ahmad Dahlan sampai sekarang pedagang yang jualan di jalan tersebut tidak mau menempati bedak di dalam pasar Babat sehingga terjadinya pepecahan dari pedagang-pedagang yang dulunya jualan bersama di Pasar Babat.
171
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Transkrip wawancara dengan informan IH I : Mengapa anda berdagang di luar area pasar Babat IH : Saya berjualan di luar area pasar dikarenakan terjadinya pembongkaran pasar Babat paksa oleh pemda Lamongan sehingga para pedagang berjualan di luar area pasar Babat I : Pernahkah para pedagang ditertibkan oleh satpol pp IH : Pernah satpol pp mencoba menertibkan pedagang yang jualan di luar area pasar Babat tetapi tidak di hiraukan oleh pedagang yang jualan di luar area pasar dikarenakan tidak adanya jalan alternatif untuk untuk menutupi pendapatanya kalau tidak jualan lagi I : Pernahkah pedagang menolak atau memprotes atas pembangunan pasar Babat IH : Pernah,ditolak oleh pedagang pasar Babat karena harga sewa bedak yang di tawarkan oleh pemkab Lamongan terlalu tinggi I : Dalam bentuk apakah penolakan pedagang pasar Babat itu IH : Para pedagang melakukan demo di pemda Lamongan dan di tempuh lewat jalur hukum yaitu lewat PTUN I : Bagaimana proses penolakanya IH : Para pedagang melaksanakan demo dan memperkarakan kasus tersebut ke PTUN surabaya I : Bagaimana respon pemerintah terhadap penolakan pembangunan pasar Babat IH : Pemerintah pada waktu itu menolak keinginan para pedagang yang menginginkan tdak ada pembangunan kembali 172
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Bagaimana peran paguyuban terhadap pembangunan pasar Babat IH : Paguyuban pada waktu itu ada 2 paguyuban yaitu APSI (ASOSIASI PEDAGANG
SELURUH
INDONESIA
)
dan
PPTBB
(PERSATUAN
PEDAGANG TRADISIONAL BABAT BERSATU ) dari paguyuban tersebut ada perbedaan pendapat yang satunya mendukung dan yang satunya lagi menolak
I : Bagaimana paguyuban mendiskusikan penolakan pembangunan pasar Babat IH : Paguyuban melakukan penolakan melalui gugatan ke PTUN Dan melakukan gugatan ke pengadilan negeri I : Dalam bentuk apakah paguyuban memprotes terkait pembangunan pasar Babat IH : Menolaknya dengan tidak membuka toko atau kios yang sudah di bangun lagi oleh pihak pemda Lamongan sebelum terjadinya kesepakatan soal harga sewa toko I : Pernahkah pemerintah mengajak para pedagang pasar Babat untuk berdialog dalam rangka pembangunan pasar Babat IH : Kalau dulunya pada waktu organisasi yang lama di ajak berdialog/diskusi oleh pihak Pemda hanya sebagian dari pihak pengurus paguyuban seperti ketua dan pengurusnya tidak sebagian besar pedagang pasar Babat I : Bagaimana hasil dialog tersebut dalam tindak lanjutnya hasil dialog tersebut IH : Ada ketimpangan soal harga sewa toko yang tidak sesuai dengan pembangunan kiosnya
173
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Apakah dari hasil dialog tersebut para pedagang masih melakukan protes atau penolakan IH : Masih melakukan protes dikarenakan masih menunggu hasil dari proses PTUN para pedagang Pasar Babat berjualan di luar area pasar Babat dalam menunggu keputusan dari PTUN I : Bagaimana bentuk-bentuk protes atau penolakan terhadap hasil dialog tersebut IH : Menurunkan harga sewa kios yang di sodorkan oleh pemborong ( pihak Investor ) I : Apa sajakah hak-hak pedagang pasar Babat terkait dialog tersebut, sehingga masih melakukan protes atau penolakan IH : Hak pedagang yaitu soal harga yang diinginkan pedagang sesuai pasaran karena harga yang di sodorkan oleh pihak investor kepada pedagang masih terlalu tinggi sehingga ada beberapa fasilitas pada waktu itu masih belum terpetak secara baik seperti soal lokasi stand pasar pedagang yang masih tidak sesui dengan buku/sertifikat kepemilikan tempat kios yang terdahulu I : Apa sajakah dampaknya yang dirasakan pedagang pasar Babat terkait pembangunan pasar Babat IH : Kebijakan tersebut menyebabkan menurunya pendapatan dari pedagang yang mendirikan dua pasar yaitu pasar Rowo Semandu ( Pasar Agro Bis ) dan pasar Babat yang di bangun kembali sehingga mau gak mau pendapatan pedagang pasar Babat menurun drastis I : Bagaimana kondisi pasar Babat pasca di bangun IH : Kondisi pasar Babat setelah di bangun semakin sepi karena terpecah pembelinya ada yang di pasar Agro Bis dan ada yang di pasar Babat 174
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
I : Adakah kenaikan sewa bedak pasca di bangun pasar Babat IH : Kenaikan sewa bedak yang ada di pasar Babat mau gak mau harus mengikuti apa yang di sodorkan oleh pihak pemborong ( Investor ) mengalami kenaikan sewa cukup signifikan bagi pedagang pasar Babat I : Apakah kenaikan sewa memperberatkan pedagang pasar Babat,jelaskan IH : Ya, karena harganya terlalu tinggi disamping itu pendapatan pedagang menurun sehingga menyulitkan pedagang untuk melunasi atau mengkredit kios tersebut I : Apa kenaikan sewa sudah sepadan dengan fasilitas yang baru tersedia di pasar Babat IH : Fasillitas yang tersedia di dalam pasar Babat belum sepadan dengan apa yang di janjikan oleh pihak pemborong yang belum adanya fasilitas umum yang kurang memadai I : Sejauh mana fasilitas baru yang tersedia mampu menarik pelanggan untuk datang ke pasar Babat IH : Fasilitas yang baru di lihat dari jarak lokasinya yang strategis seperti pasar Babat tidak seperti Pasar Agro Bis yang jaraknya cukup jauh dari kecamatan Babat dan tempatnya tidak strategis I : Menurut anda, apakah kebijakan pembangunan pasar Babat sudah berpihak kepada pedagang pasar Babat IH : Kebijakan pembangunan pasar Babat belum berpihak kepada pedagang pasar Babat karena harganya terlalu tinggi I : Secara umum, apa yang dikeluhkan oleh pedagang pasar Babat terkait dengan pembangunan pasar Babat 175
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IH : Pedagang mengeluhkan soal harga sewa nya mahal dan soal pembayaranya yang ditentukan jangka waktunya oleh pemborong ( investor ) I : Bagaimana dengan jumlah pengunjung yang datang ke pasar Babat, apakah meningkat atau menurun,jelaskan IH : Menurun karena adanya dua pasar Agro Bis ( Rowo Semandu ) dan pasar Babat sehingga transaksi pedagang pasar Babat lama mengalami penurunan pendapatan
176
SKRIPSI
PERLAWANAN PEDAGANG PASAR
MOCH. IRFAN FANANI