UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF KEBUMEN TAHUN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh MUHAMMAD KHOIRUL UMAM 125 070 29
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 i
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 50721
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. 323433 Kode Pos Salatiga http// www.stainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Muhammad Khoirul Umam
NIM
: 12507029
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul
: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI
METODE
DEMONSTRASI
PADA
PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV MI ALMA’ARIF KEBUMEN TAHUN 2009/2010 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 01 Maret 2010 Pembimbing,
Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd NIP. 19570520 198601 1 001
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Fax. 323433 Kode Pos Salatiga 50721 http// www.stainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudara Muhammad Khoirul Umam dengan Nomor Induk Mahasiswa 125 07 029 yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA MI AL-MA’ARIF KEBUMEN TAHUN 2009/2010 telah dimunaqosahkan dalam sidang panitia ujian jurusan, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu, 20 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Salatiga, 20 Maret 2010 M. 4 Robiul Akhir 1431 H.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Muhammad Khoirul Umam
NIM
: 12507029
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 01 Maret 2010 Yang menyatakan,
Muhammad Khoirul Umam
v
MOTTO
=≈t7ø9F{$# (#θä9'ρé& ã©.x‹tGtƒ $yϑ¯ΡÎ) 3 tβθßϑn=ôètƒ Ÿω t⎦⎪Ï%©!$#uρ tβθçΗs>ôètƒ t⎦⎪Ï%©!$# “ÈθtGó¡o„ ö≅yδ ö≅è% ô
Katakanlah: "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (QS. Az-Zumar: 9)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan: 1. Bapak dan Ibu terkasih yang telah memberikan motivator dan doanya dengan rasa keikhlasan. 2. Romo K.H. Mahfudz Ridwan, Lc beserta Ibu Nyai Nafisah selaku guru spiritual dalam proses pencerahan hati. 3. Seseorang yang oleh Allah akan dipertemukan denganku dalam anugerahNya, semoga kita dapat bersama-sama menggapai cinta dan ridlo-Nya. 4. Teman-temanku Pondok Pesantren Edi Mancoro yang seperti keluargaku sendiri. 5. Semua teman-temanku seperjuangan angkatan 2007 transfer PGMI.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, kepasrahan, kepatuhan tetap dalam sisi Allah SWT yang selalu hadir dan memberikan rahmat, taufiq dan hidayah di dalam roh kita, amin. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw yang kami nanti-nantikan syafaatnya di akhir zaman, amin. Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab serta kewajiban penulis dalam rangka melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, jurusan tarbiyah (PGMI), maka penulis membuat karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul UPAYA MENINGKATKAN
PRESTASI
DEMONSTRASI PADA
BELAJAR
MELALUI
METODE
PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV MI AL-
MA’ARIF KEBUMEN TAHUN 2009/2010 Akhirnya dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: 1. Bapak Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Bapak Pembantu Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 3. Bapak Sumarno Widjadipa, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk, serta sarannya sampai terwujudnya skripsi ini. 4. Bapak Ibu dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis. viii
5. Bpk K.H. Mahfudz Ridwan, selaku Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro yang senantisa memberikan penyegaran rohani kepada penulis. 6. Seluruh teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu penulis baik yang berupa moral maupun materiil. Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali doa kepada Allah SWT, semoga amal sholeh bapak, ibu, teman-teman dan semua pihak dapat diterima Allah SWT, dan mendapatkan balasan yang mulia di sisi-Nya. Amin. Penulis berkeyakinan, bahwa para pembaca yang budiman tentu akan mengadakan evaluasi-evaluasi dan kritikan seperlunya. Di mana penulis sendiri berkeyakinan dan menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi, penulis berharap tulisan ini dapat menjadi sumbangsih yang sangat berguna, walaupun sangat sederhana, dan akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal hamba ini menjadi amal saleh yang berguna dan bermanfaat bagi agama, nusa, dan bangsa. Amin Salatiga, 01 Maret 2010 Penulis
ix
ABSTRAK
Umam, Muhammad Khoirul. 2010. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Metode Demonstrasi pada Pembelajaran IPA siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Kebumen Tahun 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd. Kata kunci: prestasi belajar dan metode demonstrasi. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran IPA siswa upaya untuk meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran IPA siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Kebumen. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di MI Kebumen, Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010?, (2) Bagaimana prestasi belajar siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran IPA di MI Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang tahun 2009/2010?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan studi penelitian tindakan kelas (research). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Dalam penggunaan metode demonstrasi mempunyai pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifatnya yaitu rata-rata keaktifan siswa pada siklus I (46,79%) dikategorikan kurang aktif pada siklus II (51,28%) mengalami kenaikan meskipun dalam kategori sama yaitu kurang aktif dan pada siklus III mengalami peningkatan dengan kategori aktif (73,07%). Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi pokok sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifatnya. Rata-rata kelas pada siklus I dikategorikan cukup (66,41%) pada siklus II mengalami peningkatan angka rata-rata kelas dengan kategori baik (70,76%) sedangkan pada siklus III rata-rata kelas juga dikategorikan baik (78,84%).
x
DAFTAR ISI LEMBAR LOGO .............................................................................................. i HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................................ x DAFTAR ISI
.............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 6 E. Manfaat Hasil Penelitian............................................................... 7 F. Definisi Operasional .................................................................... 7 G. Metode Penelitian ......................................................................... 9 H. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Teori Belajar ................................................................................ 17
xi
B. Ranah Pembelajaran..................................................................... 20 C. Macam-macam Metode .............................................................. 25 D. Tinjauan Tentang Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran .................................................................... 25 E. Belajar Tuntas ............................................................................. 29 F. Pendekatan Pembelajaran IPA ..................................................... 33 G. Tinjauan Tentang Prestasi............................................................ 35 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Subyek Peneltian ........................................... 40 1. Lokasi Penelitian ................................................................... 40 2. Subjek Penelitian ................................................................... 40 3. Sarana dan Prasarana ............................................................. 28 4. Keadaan Guru dan Siswa ...................................................... 28 B. Variabel yang Diteliti .................................................................. 41 C. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 42 1. Siklus I .................................................................................. 42 2. Siklus II ................................................................................. 46 3. Siklus I .................................................................................. 49 D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data................................... 53 E. Tolak Ukur Keberhasilan ............................................................ 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................ 55 1. Hasil Penelitian Siklus I......................................................... 55
xii
2. Hasil Penelitian Siklus II ....................................................... 60 3. Hasil Penelitian Siklus III ...................................................... 65 B. Pembahasan ................................................................................. 70 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 73 B. Saran-saran .................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
NO
JUDUL TABEL
HALAMAN
4.1
Daftar nilai siklus I
55-56
4.2
Rekapitulasi nilai evaluasi siklus I
57
4.3
Rekapitulasi keaktifan siswa siklus I
58
4.4
Daftar nilai siklus II
4.5
Rekapitulasi nilai evaluasi siklus II
62
4.6
Rekapitulasi keaktifan siswa siklus II
63
4.7
Daftar nilai siklus III
4.8
Rekapitulasi nilai evaluasi siklus III
67
4.9
Rekapitulasi keaktifan siswa siklus III
68
5.0
Rekapitulasi keaktifan siswa siklus I, II, dan III
5.1
Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I, II, dan III
61-62
66-67
xiv
70-71 72
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya keberhasilan pendidikan sebenarnya apa yang sudah menjadi cita-cita dan fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan. Sedangkan tujuan dari pendidikan nasional itu sendiri adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Isjoni, 2006:42) Faktor penentu atas keberhasilan dalam meningkatkan
mutu
pendidikan juga ditentukan atas kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran, bagaimana guru akan mengajar lebih efektif? dan hasil belajar anak didiknya baik, kalau sarana pembelajaran dalam kelas tidak tersedia. Anak didik akan berhasil dalam belajar bila para gurunya memiliki kompetensi dan kualitas dalam pembelajaran. Hal ini akan terlihat dari sikap pembelajaran yang dilakukan oleh guru, maka hasil belajar yang diperoleh anak didiknya berhasil dengan baik, dan terjadi perubahan perilaku serta anak didik mampu melaksanakan suatu pembelajaran. Pendidikan formal akan banyak ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yakni keterpaduan antara kegiatan guru 1
dengan kegiatan siswa. Kegiatan belajar mengajar tidak dapat terlepas dari keseluruhan sistem pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar ini banyak upaya yang dilakukan guru, seperti pemahaman guru terhadap pola kegiatan belajar mengajar yang disaranakan mulai dari kegiatan intra kurikuler, kokurikuler sampai ekstrakurikuler. Ketiga macam pola kegiatan ini merupakan wahana terjadinya interaksi guru dengan siswa dalam belajar mengajar ini diperlukan program yang cukup mantap karena dengan sendirinya keberhasilan belajar siswa akan ditentukan oleh perencanaan yang dibuat oleh guru. Keberhasilan Pemahaman akan pengertian dan padangan guru terhadap menagajar akan mempengaruhi peranan dan aktivitasnya dalam mengajar. Sebaliknya aktivitas guru dalam mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pula pada pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan sekadar proses penyampaian ilmu pengetahuan saja, melainkan mengadung makna yang lebih luas dan kompleks, yaitu terjadinya komunikasi dan interaksi manusiawi dengan berbagai aspeknya. Pandangan
tentang
belajar
mengajar
tersebut
banyak
mengalami
perkembangan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, sehingga timbul berbagai pandangan dan konsep baru dalam bidang pendidikan yang tentunya memberikan modus baru dalam strategi belajar mengajar. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang mengajarkan tentang gejala alam dan perubahan-perubahan yang sangat bermanfaat bagi
2
manusia. Keberadaan IPA dalam kurikulum sekolah semakin diperkuat setelah kehadiran para ahli pendidikan. Dalam sejarah perkembangannya, IPA telah mengalami berbagai pembaharuan baik dalam aspek tujuan, isi maupun metode pengajarannya. Dalam pembelajaran hal paling penting yang harus dilakukan adalah menampilkan kelas sebagai ruang belajar yang mendidik, memberikan kepuasan tersendiri dan menghasilkan praktik pendidikan yang bermutu dengan menggunakan model pengajaran yang tidak membosankan siswa karena dalam praktiknya siswa sering mengalami kejenuhan terhadap pelajaran yang disebabkan cara pengajaran guru yang kurang tepat pada pelajaran tertentu salah satunya adalah pelajaran IPA. Agar pelajaran IPA dapat mencapai suatu keberhasilan dan sasaran yang tepat, sebagai seorang guru harus bisa memilih dan merencanakan metode yang akan digunakan dalam menyampaikan dan memecahkan berbagai masalah pendidikan. Dalam pembelajaran IPA diperlukan suatu pemahaman terhadap materi-materinya pada siswa salah satunya dengan menggunakan suatu metode pembelajaran.
Di antara sekian banyak metode pembelajaran yang
ada, metode demonstrasi merupakan metode yang tepat untuk diterapkan pada pembelajaran IPA karena banyak materinya yang harus diperagakan serta tidak semua topik dapat mudah dijelaskan melalui penjelasan atau diskusi saja sehingga siswa bisa memahami sekaligus mempraktikkan secara langsung. Berbeda dengan metode lain seperti ceramah, diskusi dan dikte. Dalam
3
metode tersebut hanya disajikan teori-teori pembelajaran sehingga siswa kurang memahami pelaksanaannya. Dengan metode demonstrasi, biasanya siswa lebih tertantang untuk mencoba, sehingga mereka lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Dengan adanya ketertarikan dan kesungguhan diharapkan akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam pembelajaran IPA, peran seorang guru adalah sebagai fasilitator yang memungkinkan tercapainya kondisi yang baik bagi siswa untuk belajar. Terciptanya Kondisi yang baik bisa menumbuhkan minat dan meningkatkan gairah siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut pendapat Shon’ani selaku guru mata pelajaran IPA di kelas IV Mi Al-Ma’arif, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi siswa dalam pembelajaran IPA yaitu jumlah siswa yang terlalu banyak sehingga pembelajaran tidak kondusif kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran, tingkat pendidikan orang tua yang masih rendah, kurangnya perhatian dari orang tua, penggunaan metode masih ceramah menyebabkan siswa merasa bosan sehingga siswa kurang memahami materi yang diajarkan atau disampaikan. Dari hasil survei di MI AL-Ma’arif Kebumen Banyubiru pada hari Selasa, tanggal 16 November 2009, ditemukan beberapa masalah yaitu rendahnya minat belajar siswa disebabkan penggunaan metode yang masih monoton yaitu metode ceramah, sehingga prestasi siswa pada materi pelajaran
4
IPA belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini dibuktikan dengan hasil nilai yang tidak memenuhi standar. Banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah, dikarenakan kurangnya perhatian dari orang tua. Ada beberapa siswa yang kurang aktif ketika pembelajaran berlangsung, hal ini disebabkan karena komunikasi antar guru dengan siswa banyak mengalami hambatan. Minat yang rendah mengakibatkan kurangnya pemahaman dalam pembelajaran, kurangnya pemahaman ini menimbulkan hasil yang belum maksimal. Dalam proses belajar mengajar masih ditemukan murid yang kurang menaruh minat pada beberapa mata pelajaran, padahal pada umumnya murid-murid menaruh minat besar pada pelajaran tertentu. Setelah peneliti melihat masalah yang terjadi di MI Al-Ma’arif Kebumen Banyubiru, peneliti mempunyai alternatif solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut
yaitu dengan merubah metode pengajaran
yang selama ini di lakukan. Karena dengan menggunakan metode ceramah, siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru dan mereka lebih cenderung merasakan bosan. Metode yang tepat untuk pembelajaran IPA adalah dengan menggunakan metode demonstrasi, di mana metode ini sangat mendukung untuk meningkatkan pemahaman materi siswa, karena dengan metode tersebut siswa dapat terangsang dan termotivasi. Karena begitu pentingnya prestasi dalam pembelajaran pada pelajaran IPA,maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini melalui penelitian dengan judul ”UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA
5
SISWA KELAS IV MI AL-MA’ARIF KEBUMEN, KEC. BANYUBIRU, KAB.SEMARANG TAHUN 2009/2010” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajran IPA di MI Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran IPA di MI Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permaslahan tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPA di MI Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010 2. Mengetahui prestasi belajar siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran IPA di MI Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010 D. Hipotesis Tindakan dan Indiktor Keberhasilan Sesuai dengan kajian teori di atas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu, akan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui metode
6
demonstrasi di MI Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010. E. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, maupun sekolah 1. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar pelajaran IPA. 2. Bagi Guru Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan guru secara bertahap dapat mengetahui strategi pembelajaran di kelas sehingga permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dapat teratasi. Di samping itu sangat membantu bagi perbaikan pembelajaran serta profesionalisme guru yang bersangkutan. 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan memberi sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah terutama dalam rangka memperbaiki pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
F. Definisi Operasional
7
Berikut ini akan penulis uraikan mengenai beberapa istilah yang ada dalam judul untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam pengertian judul antara lain : 1. Upaya, yaitu usaha untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud disini adalah usaha atau cara yang dilakukan untuk bisa meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajran IPA di kelas (Kurniawan, 2001:576). 2. Meningkatkan, yaitu menaikkan (derajat, taraf). Dalam hal ini yaitu menaikkan tingkat prestasi belajar siswa (Kurniawan,2001:526). 3. Prestasi, yaitu suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran yang dinyatakan berhasil apabila indikator tersebut dapat tercapai. Dalam hal ini siswa diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA (Usman dan Setiawati,1993:7). 4. Belajar, yaitu suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini sejauh mana siswa berusaha untuk memperoleh hasil yang diinginkan pada pelajaran IPA (Slameto,1991:2). 5. Pembelajaran, yaitu suatu proses/kegiatan belajar materi tertentu yang melibatkan pengajar (guru) dan yang diajar (siswa) (Suryo,2003:11). 6. Metode, adalah cara sistematis dan terpikir secara baik untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud yaitu cara yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. (Senja:565)
8
7. Demonstrasi, merupakan peragaan yang dipertunjukkan dengan suatu cara untuk menerapkan sesuatu. Jadi siswa mengikuti pembelajaran dengan cara mempraktekkan materi yang disampaikan guru
untuk mencapai
materi (Senja:245). Jadi yang dimaksud dengan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui penerapan metode demonstrasi dalam penelitian ini adalah usaha untuk bisa meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran IPA dengan cara memperaktekkan/ memperagakan materi yang disampaikan guru. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas yang didasarkan pada permasalahan yang
muncul dalam
pembelajaran IPA kelas V MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2009/2010. Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah di desain dalam faktor-faktor yang telah diselidiki. Pada awalnya peneliti melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang selama ini di lakukan, mengidentifikasi permasalahan, mendiskusikan dengan teman sejawat, serta mengkaji teori ataupun metode yang relevan. Berdasarkan refleksi awal serta diskusi yang dilakukan dengan rekan tersebut, maka langkah yang dianggap paling
9
tepat untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran IPA adalah dengan Metode Demonstrasi. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut maka prosedur pelaksanaan PTK ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, refleksi. 2. Subjek Penelitian a. Siswa Untuk mengukur seberapa jauh prestasi siswa kelas IV dalam mengikuti pembelajaran IPA dan penerapan metode demonstrasi di MI Al-Ma’arif Kebumen, Kec. Banyubiru, Kab. Semarang tahun 2009/2010. b. Guru Mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui metode demonstrasi agar siswa tertarik terhadap pembelajaran tersebut. 3. Langkah-langkah penelitian a. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan persiapan yang sangat matang agar pembelajaran IPA dapat tercapai, kegiatan ini meliputi: b. Pelaksanan tindakan Tindakan ini merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini dilakukan proses belajar, apersepsi, pretes, pembelajaran dan evaluasi. Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran, guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran
10
serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Dalam melaksanakan guru akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, kemudian divariasi dengan metode tanya jawab dan ceramah, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. c. Observasi Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. d. Refleksi Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dalam tahap ini, secepatnya dilakukan analisis dan pemaknaan dengan maksud untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dapat disajikan landasan untuk melakukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya tahap-tahapan tersebut di atas dapat digambarkan dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut:
11
Bagan 1.1
Perencanaa
SIKLUS I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan SIKLUS III
4. Instrumen penelitian a. Tes Dalam penelitian ini, peneliti memberikan soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan materi, baik berupa pretes maupun post tes. Dengan menggunakan lembar jawaban, siswa mengerjakan tugas seperti yang dikehendaki muatan soal. b. Pedoman Dokumentasi Dokumen siswa ini berupa catatan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini dilihat setiap akhir pertemuan, sehingga dapat mengelompokkan siswa sesuai dengan tingkat kecerdasannya.
12
a. Observasi Digunakan untuk mendapatkan data tentang perubahan yang terjadi selama
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi. 5. Pengumpulan data a. Tes Bentuk tes yang dipakai adalah tes objektif. Tes objektif adalah tes yang hanya satu jawaban dianggap benar. b. Dokumentasi Merupakan salah satu alat pengumpul data. Dapat
berupa buku,
notulen rapat, majalah, foto, rapor, buku transkrip, agenda, buku, kitab dan
lain-lainya.
Dokumentasi
digunakan
untuk
menemukan
karakteristik populasi dan sampel. Di samping itu juga, berguna sebagai bukti pelaksanaan tindakan yaitu melalui pemotretan dan untuk menemukan gambaran tentang eksistensi MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. c. Observasi Digunakan untuk mendapatkan data tentang perubahan yang terjadi selama
proses
pembelajaran
demonstrasi.
13
dengan
menggunakan
metode
6. Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan statistik sederhana yaitu: a. Untuk menilai ulangan atau tes formatif peneliti melakukan penjumlah nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut:
M=Σ
X N
Keterangan : M
= nilai rata-rata
∑X
= jumlah semua nilai siswa
N
= jumlah siswa
b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P=
F N
Keterangan: P = Jumlah nilai dalam persen F = Frekuensi N = Jumlah kegiatan keseluruhan (Djamarah,2000:225-264).
14
H. Sistematika Penulisan Skripsi Dari Uraian di atas dapat disusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut: BAB I: Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional dan metodologi penelitian. BAB II: Menjelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi: tinjauan tentang teori belajar, ranah pembelajaran, macam-macam metode, tinjauan tentang penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran, belajar tuntas, tinjauan tentang IPA, tinjauan tentang prestasi belajar. BAB III: Menjelaskan tentang gambaran umum subyek penelitian. BAB IV: Menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan, yang meliputi hasil penelitian. BAB V: Bab ini adalah akhir dari uraian dalam penulisan skripsi yang berisi saran dan kesimpulan.
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Belajar Pembelajaran akan berhasil apabila terjadi proses belajar mengajar pada siswa, karena itulah guru dituntut menciptakan lingkungan yang menjadikan anak belajar. Dalam alqur’an terdapat ayat yang mengandung perintah pada anak untuk selalu belajar atau mencari pengetahuan. Dalam firman Allah Surat AzZumar ayat 9 yang berbunyi: =≈t7ø9F{$# (#θä9'ρé& ã©.x‹tGtƒ $yϑ¯ΡÎ) 3 tβθßϑn=ôètƒ Ÿω t⎦⎪Ï%©!$#uρ tβθçΗs>ôètƒ t⎦⎪Ï%©!$# “ÈθtGó¡o„ ö≅yδ ö≅è%……
Artinya:
.....Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (Departemen Agama,1970:747). Di sini akan dipaparkan beberapa pengertian belajar yang akan dikemukan oleh para ahli, di antaranya sebagai berikut: 1. Menurut Ernest R. Hilgard Belajar adalah suatu proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan karena mereaksi terhadap suatu keadaan (karena adanya latihan). Perubahan itu tidak disebabkan karena proses pertumbuhan (kematangan) atau keadaan organisma yang sementara (misalnya karena mabuk).
16
2. Menurut HC Witherington Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatukan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. 3. Menurut Teori Ilmu Jiwa Daya Belajar adalah ulangan-ulangan yang bertujuan untuk membantu formal intelektual. Sehingga yang penting anak dilatih selalu menghafal dan berpikir walaupun tak mengerti apa maksudnya. 4. Menurut Teori Ilmu Jiwa Gestall Belajar adalah jika seseorang mendapat “insight”. Dan insight diperoleh apabila seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi itu, sehingga hubungan itu menjadi jelas baginya dan dengan demikian akan dapat memecahkan masalah itu (Soetomo,1933:119-126). 5. Menurut Aliran Pieget Belajar adalah adaptasi yang holistik dan bermakna yang datang dari dalam diri seseorang terhadap situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen (Semiawan,2008:11). 6. Menurut Teori Behaviorisme Belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi melalui proses stimulus dan respon yang bersifat mekanisme. Oleh karena itu, lingkungan yang sistematis, teratur dan terencana dapat memberi pengaruh yang baik sehingga manusia bereaksi terhadap stimulus tersebut dan memberi respon yang sesuai.
17
7. Menurut Teori Konstruktivisme Belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu sendiri, setelah dipahami, dicernakan, dan merupakan dari dalam diri seseorang (form
within) (Semiawan,2008:3-11). a. Menurut Gage Belajar adalah suatu proses dimana suatu organism berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. b. Menurut Gestelt-Field Belajar merupakan suatu proses perolehan atau perubahan insait-insait (insights), pandangan-pandangan (outloks), harapan-harapan, atau pola-pola pikir (Dahar,1989:11). B. Ranah Pembelajaran 1. Ranah Kognitif Ranah kognitif adalah melakukan sesuatu secara mental, (misalnya) mengingat fakta, atau mencari cara untuk memecahkan masalah. Konstruk perilaku dalam ranah kognitif bisa salah satu dari ini: tingkat pengetahuan, atau tingkat intelektual. a. Tingkat pengetahuan 1) Pengetahuan sederhana Konstruk perilaku dianggap pengetahuan sederhana jika isi yang harus diingat siswa melibatkan tidak lebih dari satu tanggapan (respon) untuk satu rangsangan tertentu.
18
Contoh: a) Mata pelajaran IPA: setelah mendengar penjelasan macammacam benda, siswa menyebutkan sifat-sifat benda. b) Menulis daftar unsur pokok dalam jaringan makanan. 2) Pengetahuan tentang proses Konstruk perilaku tingkat pengetahuan yang dianggap pengetahuan tentang proses jika isi yang harus diingat siswa adalah urutan langkah-langkah dalam suatu prosedur. Contoh: a) Menggambar sketsa jaringan makanan yang sederhana jika diberikan deskripsi mata rantai makanan yang saling terkait. b. Tingkat intelektual Kongnitif tingkat intelektual dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: 1) Pemahaman komunikasi Sasaran pemahaman komunikasi menuntut siswa menentukan makna yang tersurat atau yang tersirat. Contoh: Menjelaskan perubahan wujud benda. 2) Konseptualisasi 19
Sasaran konseptualisasi menuntut siswa memakai penalaran induktif untuk membedakan contoh konsep tertentu (gagasan) dari sesuatu yang bukan contoh dari konsep tersebut atau mengerti mengapa ada hubungan tertentu. Contoh: Membedakan jenis-jenis benda menurut sifatnya. 3) Aplikasi Sasaran aplikasi menuntut siswa memkai penalaran deduktif untuk memutuskan bagaimana menyelesaikan masalah tertentu. 4) Yang melebihi aplikasi Sasaran ini menuntut siswa mampu menganalisa (menguraikan isi menjadi beberapa bagian), sintesis (menghasilkan isi dalam wilayah tertentu), dan evaluasi (menilai isi menurut kriteria). 2. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik adalah mengembangkan suatu sifat fisik (misalnya kelenturan otot) atau keterampilan fisik (misalnya menggerakgerakkan sebuah pensil untuk menuliskan huruf ). Ranah ini terdiri dari 3 macam di antaranya sebagai berikut: a. Keterampilan Motorik (muscular or motor skills)
20
Yang termasuk keterampilan ini yaitu memperlihatkan gerak, menunjukkan hasil (pekerjaan tangan) menggerakkan, menampilkan, melompat, dan sebagainya. b. Manipulasi benda-benda (manipulation of materials or objects) Yang termasuk manipulasi benda-benda ini yaitu menyusun, membentuk, memindahkan, menggeser, memperbaiki, dan sebagainya. c. Koordinasi neuromuscular (neuromuscular coordination) Yang
termasuk
memadukan,
koordinasi
menghubungkan,
neuromuscular mengamati,
yaitu
memasang,
memotong,
dan
sebagainya. 3. Ranah Afektif Ranah Afektif adalah mengembangkan suatu sikap atau perasaan tertentu (misalnya, keinginan untuk mengerjakan sesuatu). Ranah ini meliputi 5 jenjang kemampuan, di antaranya sebagai berikut: a. Menerima (Receiving) Jenjang ini berhubungan dengan kesediaan atau kemauan siswa untuk ikut dalam fenomena atau stimulus khusus (kegiatan dalam kelas, musik, baca buku dan sebagainya). Di pandang dari segi pengajaran, jenjang ini berhubungan dengan menimbulkan, mempertahankan, dan mengarahkan perhatian siswa.
21
b. Menjawab (Responding) Kemampuan ini berhubungan dengan partisipasi siswa. Pada tingkat ini siswa tidak hanya menghadiri suatu fenomena tertentu tetapi juga mereaksi terhadapnya dengan salah satu cara. c. Menilai (Valuing) Tingkat ini berhubungan dengan dengan nilai yang dikenakan siswa terhadap suatu obyek, fenomena, atau tingkah laku. Tingkat ini berjenjang mulai dari hanya sekedar penerimaan nilai (ingin memperbaiki keterampilan kelompok) sampai ke tingkat komitmen yang lebih tinggi (menerima tanggung jawab untuk fungsi kelompok yang lebih efektif). d. Organisasi (Organization) Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan/memecahkan konflik diantara nilai-nilai itu, dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara internal. e. Karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai (Characterization
by value or value complex) Pada tingkat ini individu memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang cukup lama sehingga membentuk karakteristik “pola hidup”. Jadi tingkah lakunya menetap, konsisten, dan dapat diramalkan (Cangelosi,1995,8-13).
22
C. Macam-macam Metode Pembelajaran 1. Metode ceramah 2. Metode tanya jawab 3. Metode kerja kelompok 4. Metode pemberian tugas 5. Metode demonstrasi 6. Metode eksperimen 7. Metode simulasi 8. Metode inkuiri 9. Metode pengajaran unit (Permana,2001:114-145). D. Tinjauan Tentang Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang harus disertai dengan penjelasan lisan. Metode ini baik digunakan untuk mendapat
gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan
dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu, proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen
23
yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Pengertian lain mengenai metode demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik Kelebihan metode demonstrasi. a. Metode ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret. Dengan demikian dapat menghindarkan verbalisme. b. Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahami apa yang telah di pelajari. c. Proses pelajaran akan lebih menarik. d. Siswa dirancang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri. e. Melalui metode ini dapat disajikan materi pelajaran yang tidak mungkin atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain. 1. Kekurangan metode demonstrsi. a. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu pelaksanaan demonstrasi tidak akan efektif.
24
b. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik. c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping sering memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu jam pelajaran lain. 2. Cara pelaksanaannaya. a. Perencanaan dan persiapan demonstrsi. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada langkah ini, antara lain: 1) Penentuan tujuan demonstrasi yang akan dilakukan. 2) Materi yang akan didemonstrasikan terutama hal-hal yang penting yang ingin ditonjolkan. 3) Siapkanlah fasilitas penunjang demonstrasi seperti peralatan, tempat dan mungkin juga biaya yang dibutuhkan. 4) Penataan peralatan dan kelas pada posisi yang baik. 5) Pertimbangkan jumlah siswa dihubungkan dengan hal yang akan didemonstrasikan agar siswa dapat melihatnya dengan jelas. 6) Buatlah garis besar langkah atau pokok-pokok yang akan di demonstrasikan secara berurutan dan tertulis di papan tulis atau
25
pada kertas lebar, agar dapat dibaca siswa dan guru secara keseluruhan. 7) Untuk menghindarkan kegagalan dalam pelakasanaan, sebaiknya demonstrasi yang direncanakan dicoba terlebih dahulu. b. Pelaksanan demonstrasi. Setelah segala sesuatu direncanakan dan disiapkan, langkah berikutnya ialah mulai melaksanakan demonstrasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1) Sebelum memulai, periksalah sekali lagi kesiapan peralatan yang akan didemonstrasikan, tempat dan pokok-pokok yang akan didemonstrasikan. 2) Siapkanlah siswa, barang kali hal-hal yang pelu mereka catat. 3) Mulailah demonstrasi dengan menarik perhatian siswa. Ingatah pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran. 4) Ingatlah pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar demonstrasi mencapai sasaran. 5) Pada waktu berjalannya demontrasi, sekali-sekali perhatikanlah keadaan siswa apakah semua mengikuti dengan baik.
26
6) Untuk menghindarkan ketegangan, ciptakanlah suasana yang humoris. 7) Berikanlah
kesempatan
kepada
siswa
untuk
secara
aktif
memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya. c. Tindak lanjut dan evaluasi demonstrasi. Sebagai tindak lanjut setelah dilaksanakan, suatu demonstrasi sering diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat berupa pemberian tugas tertentu, misalkan tugas membuat laporan, tugas menjawab pertanyaan atau masalah dan mengadakan latihan atau percobaan lebih lanjut yang mungkin diselesaikan siswa. E. Belajar Tuntas Belajar tuntas pada mulanya diperkenalkan oleh Bloom Caroll (1963). Pokok yang membedakan strategi ini dari model-model yang tergolong tradisional adalah bahwa model ini tidak menerima perbedaan prestasi belajar di kalangan para siswa sebagai konsekuensi adanya perbedaan bakat. 1. Strategi Belajar Tuntas (Mastery Learning) Strategi
belajar
diindividualisasikan
tuntas
adalah
dengan
suatu
strategi
menggunakan
pengajaran
pendekatan
yang
kelompok.
Pendekatan ini memungkinkan siswa belajar bersama-sama berdasarkan pembatasan bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa, sampai
27
tingkat tertentu, penyediaan waktu belajar yang cukup, dan pemberian bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar. 2. Ciri-ciri Belajar Tuntas a. Para siswa dapat belajar dengan baik dalam kondisi pengajaran yang tepat dengan harapan pengajar. b. Bakat seorang siswa dalam suatu bidang pengajaran tertentu dapat diramalkan/prediksi. c. Tingkatan hasil belajar belajar bergantung pada waktu yang digunakan secara nyata oleh siswa untuk mempelajari sesuatu dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya. d. Jika siswa diberi kesempatan belajar yang seragam dan kualitas pengajaran yang seragam pula, hanya sedikit siswa yang dapat mencapai tingkatan mastery (menguasai). 3. Kelebihan belajar tuntas a. Strategi ini sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang berpegang pada prinsip perbedaan individual, belajar kelompok. b. Memungkinkan siswa belajar lebih aktif sebagaimana disarankan dalam konsep CBSA. c. Guru dan siswa diminta bekerja sama secara partisipatif dan persuasif, baik dalam proses bimbingan terhadap siswa lainnya.
28
d. Strategi ini berorientasi kepada peningkatan produktivitas hasil belajar, yakni siswa yang menguasai bahan pelajaran secara tuntas, menyeluruh, dan utuh. e. Mengaktifkan guru-guru sebagai suatu regu yang harus bekerja sama secara efektif. f. Memiliki derajat koherensi yang tinggi dengan garis-garis besar program pengajaran bidang studi. g. Menyediakan waktu belajar yang cukup sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing individu siswa. h. Berusaha mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada strategi belajar mengajar lainnya. 4. Kelemahan belajar tuntas a. Guru-guru umumnya masih mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan belajar tuntas karena harus dibuat untuk jangka satu semester di samping penyusunan satuan-satuan pelajaran yang lengkap dan menyeluruh. b. Strategi ini sulit dalam pelaksanaannya karena melibatkan berbagai kegiatan, yang berarti menuntut macam-macam kemampuan yang memadai.
29
c. Strategi ini sudah tentu meminta berbagai fasilitas, perlengkapan, alat, dana, dan waktu yang cukup besar. d. Untuk melaksanakan strategi ini yang mengacu kepada penguasaan materi belajar secara tuntas pada gilirannya menuntut para guru agar menguasai materi tersebut secara lebih luas, menyeluruh, dan lebih lengkap. e. Guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami hambatan untuk menyelenggarakan strategi yang relatif lebih sulit dan masih baru. 5. Perencanaan belajar tuntas a. Merumuskan tujuan pengajaran. b. Mempersiapkan alat evaluasi. c. Menjabarkan atau memecahkan bahan pelajaran menjadi suatu urutan unit-unit pelajaran yang kecil. d. Mengembangkan prosedur koreksi dan umpan balik bagi setiap unit pelajaran. e. Menyusun tes diagnostik kemampuan belajar untuk memperoleh informasi atau umpan balik bagi guru dan siswa tentang perubahan yang terjadi sebagai hasil pengajaran sebelumnya sesuai dengan unit pelajaran.
30
f. Setiap
siswa
harus
menemukan
kesulitannya
sendiri
dalam
mempelajari bahan pengajaran (Hamalik,1991:84-89). F. Pendekatan Pembelajaran IPA 1. Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam (sains) berasal dari bahasa asing yaitu
science yang berarti ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan alam merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur,dan sebagainya (Trianto,2007:17-19). 2. Tujuan IPA di SD dan MI a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep IPA yang bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat. c. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahakan masalah, dan membuat keputusan. d. Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan
alam.
31
e. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
Tuhan. 3. Fungsi IPA di SD dan MI a. Menguasai konsep IPA dan pemanfaatnnya dalam kehidupan seharihari maupun untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). b. Mengembangkan ketrampilan proses. c. Mengembangkan sikap ilmiah. d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya keteraturan alam. 4. Standar kompetensi Mata pelajaran IPA di SD dan MI a. Siswa menggali pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan produk teknologi melalui refleksi dan analisis untuk merencanakan, mengumpulkan,
mengolah,
dan
menafsirkan
data,
mengkomunikasikan kesimpulan, serta menilai rencana prosedur dan hasilnya.
32
b. Siswa mengkomunikasikan pengetahuan ilmiah hasil temuan dan kajiannya kepada berbagai kelompok sasaran untuk berbagai kelompok sasaran untuk berbagai tujuan. c. Siswa mampu berkreatifitas dan memecahkan masalah serta membuat keputusan dengan menggunakan metode ilmiah. d. Siswa mengembangkan sikap ingin tahu, tidak percaya tahayul, jujur dalam menyajikan data faktual, terbuka pada pikiran dan gagasan baru, kreatif dalam menghasilkan karya ilmiah, peduli terhadap makhluk hidup dan lingkungan, tekun dan teliti (Depdiknas,2004:4-6). G. Tinjauan Tentang Prestasi 1. Pengertian Prestasi Prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie sedangkan dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Arifin, 1998:2). Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dikerjakan atau dilakukan ( Depdiknas,2007:895). 2. Fungsi Prestasi Prestasi memiliki beberapa fungsi di antaranya sebagai berikut : a. Prestasi
belajar
merupakan
indikator
kualitas
pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik.
33
dan
kuantitas
b. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. c. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikolog biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. d. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurilukum (Arifin,1988:3). e. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan sebagai pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik dan meningkatkan mutu pendidikan. 3. Kegunaan Prestasi Belajar Dalam alqur’an terdapat ayat yang mengandung perintah pada anak untuk selalu belajar atau mencari pengetahuan. Dalam firman Allah Surat al Mujadilah ayat 11 yang berbunyi:
34
×Î7yz tβθè=yϑ÷ès? $yϑÎ/ ª!$#uρ 4 ;M≈y_u‘yŠ zΟù=Ïèø9$# (#θè?ρé& t⎦⎪Ï%©!$#uρ öΝä3ΖÏΒ (#θãΖtΒ#u™ t⎦⎪Ï%©!$# ª!$# Æìsùötƒ…
Artinya:
“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Departemen Agama,1970:911 ).
Prestasi belajar banyak sekali manfaatnya yang dapat kita peroleh di antaranya sebagai berikut: a. Sebagai umpan balik. b. Untuk keperluan diagnostik. c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan. d. Untuk keperluan seleksi. e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan. f. Untuk menentukan isi kurikulum. g. Untuk menentukan kebijakan sekolah. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar a. Faktor sosial 1) Lingkungan keluarga.
35
2) Lingkungan sekolah. 3) Lingkungan masyarakat. 4) Lingkungan kelompok. b. Faktor Budaya 1) Adat istiadat. 2) Ilmu pengetahuan. 3) Teknologi dan, 4) Kesenian. c. Faktor Lingkungan Fisik 1) Fasilitas rumah. 2) Fasilitas belajar. d. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan 1) Faktor dari Dalam Faktor fisiologis yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indra yang tidak berfungtsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna. 2) Faktor Psikologi
36
Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas: a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan, dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. b) Faktror non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. c) Faktor kematangan fisik maupun psikis (Usman,1993:9-10).
37
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran umum Subyek penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MI Al-Ma'arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. pemilihan penelitian ini didasarkan pada pengalaman empirik, bahwa setiap awal tahun pelajaran guru dihadapkan pada masalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV pada kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Alam. 2. Subyek Penelitian Subyek yang diteliti yaitu siswa kelas IV MI Al-Ma’arif kebumen, secara lebih detail dapat digambarkan karakteristik siswa yaitu sebagai berikut: a. Jumlah siswa 39 siswa terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan sebagian besar mereka berumur 10 tahun. b. Latar belakang orang tua mayoritas berpendidikan madrasah atau yang sederajat, dan banyak yang berprofesi sebagai petani. Tingkat kemampuan siswa berdasarkan selama pengamatan adalah 6 siswa Di atas cerdas/sangat pandai, 9 pandai, 22 siswa berkemampuan cukup pandai dan 2 siswa kurang pandai. 3. Mata pelajaran 38
Yang dijadikan obyek penelitian ini adalah mata pelajaran IPA sesuai dengan kompetensi dasar atau silabus pada penelitian ini penggunaan menurut bahan sifatnya. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I MI AlMa’arif Kebumen tahan pelajaran 2009/2010. penelitian pembelajaran IPA dilaksanakan beberapa kali sesuai dengan jam pelajaran IPA. Penelitian ini dimulai tanggal 16 Nopember 2009 sampai 02 Desember 2009. B. Variabel yang diteliti Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini maka ada beberapa variabel yang diteliti antara lain pemahaman dan prestasi belajar siswa serta hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran. Adapun cara pengambilan datanya sebagai berikut: 1. Data prestasi siswa diambil dari pretest, tugas post test serta hasil ulangan setiap akhir siklus. 2. Data pelaksanaan pembelajaran yang diambil dengan lembar observasi. Yang menjadi indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila 85% dari seluruh siswa dalam kelas telah memahami bahan pelajaran minimal 65% atau minimal mendapat nilai 6,5 sehingga hasil pembelajaran akan meningkat serta respon dari observer menunjukkan nilai positif.
39
C. Pelaksanaan penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diteliti. Siklus I dilaksanakan dengan menerapkan metode ceramah, Tanya jawab, dan penugasan. Kekurangankekurangan pada siklus I akan diperbaiki kekurangannya pada siklus II, dan selanjutnya siklus III akan memperbaiki kekurangan pada siklus sebelumnya. Untuk melihat prestasi belajar siswa, dilakukan pre test dan post test serta ulangan pada akhir siklus. Sedangkan untuk melihat peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, digunakan lembar observasi. Adapun prosedur dalam penelitian ini antara lain terdiri dari; perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sebelum siklus ini dimulai peneliti
membentuk
kelompok-kelompok
kecil
dalam
kelas,
untuk
memudahkan pengkondisian siswa. 1. Siklus I Siklus ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 16 Nopember 2009, pada jam ke-1 dan ke-2 (07.00 – 08.10). Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap ini materi yang peneliti siapkan adalah materi pokok sifat bahan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:
40
1) Membuat
observasi
guru
dan
siswa
selama
proses
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. 2) Melaksanakan tes diagnostik untuk menyikapi masalah. Kegiatan ini dilakukan sebelum tindakan dilakukan, yaitu dengan jalan memberikan pretest. 3) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I. RPP ini disusun
dengan
mempertimbangkan
hasil
pretest
yang
dilakukan sebelum tindakan dilakukan. 4) Mempersiapkan media pembelajaran b. Pelaksanaan tindakan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti bertindak sebagai pengajar, adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan meliputi: 1) Kegiatan awal a)
Berdoa barsama untuk mengawali pembelajaran.
b)
Apersepsi, yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang sifat benda.
2) Kegiatan Inti a)
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
b)
Guru menjelaskan materi tentang sifat bahan.
c)
Guru memperlihatkan macam-macam contoh bahan.
d)
Melalui tanya jawab guru menanyakan benda-benda di sekitar sekolah.
41
e)
Siswa diberi tugas: Mengelompokkan nama-nama benda menurut bahan yang digunakan dalam sehari-hari dalam bentuk tabel.
3) Kegiatan Akhir a) Melakukan tanya jawab materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi ataupun kegiatan pembelajaran. b) Memberikan pekerjaan rumah. c) Memberikan tes formatif atau evaluasi. a. Observasi Yang menjadi pengamat adalah peneliti, fokus pengamatannya adalah: 1. Proses pembelajaran dalam penggunaan media oleh guru. 2. Temuan masalah yang muncul ketika aktivitas guru dan siswa berlangsung. 3. Aspek-aspek yang diamati oleh peneliti adalah: a. Guru, yaitu: 1) Guru memotivasi siswanya. 2) Rumusan masalah yang telah dibuat oleh guru. 3) Hubungan interaktif antara guru dan siswa berjalan baik. 4) Menyampaikan materi menggunakan sumber yang relevan. 5) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga. 6) Evaluasi yang digunakan memadai. b. Siswa, yaitu: 42
1) Motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran meningkat. 2) Siswa merespon penjelasan guru. 3) Terjalin hubungan yang komunikatif antar siswa maupun dengan guru ketika tanya jawab. 4) Siswa mengerjakan evaluasi dengan tekun. b. Refleksi Dalam merefleksi terhadap siklus I, peneliti melakukan diskusi bersama teman sejawat guna mengkaji semua temuan yang terjadi. Dari upaya tersebut memperoleh gambaran sebagai berikut: 1) Upaya guru menggunakan media alat peraga dapat meningkatkan motivasi siswa ini bisa dilihat dari menyelesaikan tugas yang telah diberikan
oleh
guru
sehingga
memperbaiki
hasil
proses
pembelajaran. 2) Perlu ditingkatkan lagi hasil prestasi belajar siswa dengan menggunakan media ataupun pendekatan yang efektif. 3) Perlakuan khusus terhadap siswa yang memiliki kelebihan maupun kelemahan dalam belajarnya perlu diperhatikan. 4) Selama dalam pelaksanaan siklus I diperoleh bahwa: a) Siswa yang sudah tuntas sebanyak 23 siswa. b) Siswa yang 16 siswa belum tuntas sebanyak. 5) Siswa yang sudah tuntas dalam belajar mengalami peningkatan dalam proses belajar, merespon setiap penjelasan guru, setiap diberi tugas mereka tidak malu bertanya apabila ada soal/tugas
43
yang belum dimengerti dan aktif di kelas, mereka tekun dalam mengerjakan evaluasi. Hasil refleksi siklus 1 ini akan peneliti serta akan dijadikan bahan tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2. 2. Siklus II Siklus ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 26 Nopember 2009, pada jam ke-1 dan ke-2 (07.00 – 08.10). Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan Ulang Berdasarkan refleksi dan analisa pada siklus I serta solusi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada yang mana harapannya pada siklus II proses pembelajaran dapat lebih aktif, efektif dan lebih tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran dibanding pada siklus I. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. RPP ini disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. 2) Mempersiapkan media pembelajaran, membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan peserta didik. 3) Mempersiapkan alat evaluasi.
44
b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti bertindak sebagai pengamat. Adapun proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan. Langkahlangkah pelaksanaan meliputi: 1) Kegiatan awal a) Berdoa bersama untuk mengawali pembelajaran. b) Appersepsi, yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang sifat bahan pada siklus I . 2) Kegiatan Inti a) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. b) Guru memberikan bermacam-macam kertas kepada setiap siswa untuk melakukan suatu pembuktian terhadap daya resap air secara berkelompok. c) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. d) Siswa diberi tugas: Membuat laporan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh setiap siswa. 3) Kegiatan Akhir a)
Melakukan tanya jawab materi yang telah disampaikan sebagai
bahan
refleksi
materi
pembelajaran. b)
Memberikan pekerjaan rumah.
45
ataupun
kegiatan
c)
Memberikan tes formatif atau evaluasi.
c. Observasi 1) Pengamatan
difokuskan
pada
model
pembelajaran
pengukuran daya resap air terhadap macam-macam kertas dengan menggunakan metode demonstrasi. 2) Yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. 3) Aspek-aspek yang diamati a. Guru, yaitu: 1) Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa dalam belajarnya. 2) Guru memperbaiki pembelajaran dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 3) Metode demonstrasi dilaksanakan guna mencapai peningkatan prestasi. 4) Dominasi
guru
dalam
pembelajaran
sudah
berkurang. b. Siswa, yaitu: 1) Peningkatan siswa memahami tujuan pembelajaran. 2) Pemahaman tidak verbalis lagi. 3) Keaktifan siswa mengalami peningkatan.
46
d. Refleksi Hasil diskusi dengan teman sejawat diperoleh refleksi diri pada perbaikan pembelajaran siklus 2, sebagai berikut: 1)
Model
pembelajaran
dengan
metode
demonstrasi
dapat
meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam memahami pembelajaran mata pelajaran IPA, ini bisa dilihat dari hasil yang dicapai sesuai yang diharapkan peneliti. 2)
Keaktifan
meningkat
ketika
proses
pembelajaran
IPA
menerapkan metode demonstrasi. 3)
Sikap siswa tidak kelihatan ada kejenuhan dalam mengerjakan tugas dari guru, karena terjadinya keterampilan proses pada pengerjaan soal.
4)
Selama dalam pelaksanaan siklus II diperoleh bahwa: a) Siswa yang sudah tuntas sebanyak 30 siswa. b) Siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa.
5)
Siswa yang sudah tuntas bertambah banyak dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam belajar, siswa aktif dalam kelas, mudah memahami dan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.
3. Siklus III Siklus ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 02 Desember 2009, pada jam ke-1 dan ke-2 (07.00 – 08.10). Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:
47
a. Perencanaan Berdasarkan refleksi dan analisa pada siklus II serta solusi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada yang mana harapannya pada siklus III ini proses pembelajaran dapat lebih aktif, efektif dan lebih tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran dibanding pada siklus II. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus III. RPP ini disusun dengan berdasarkan pada hasil refleksi pada siklus II. 2) Mempersiapkan media pembelajaran, membuat lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan peserta didik dan membuat alat evaluasi. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mengambil materi pokok sifat bahan dan
penggunaan
bahan
menurut
sifatnya.
Langkah-langkah
pelaksanaan meliputi: 1) Kegiatan awal a) Berdoa bersama untuk mengawali pembelajaran.
48
b) Apersepsi, yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang materi sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifatnya. 2) Kegiatan Inti a)
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
b)
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok.
c)
Siswa diberi tugas: Membuat
rangkuman
dan
kesimpulan
selama
proses
pembelajaran. 3) Kegiatan Akhir a) Melakukan tanya jawab materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi ataupun kegiatan pembelajaran. b) Memberikan tes formsatif atau evaluasi materi secara keseluruhan. c. Observasi 1.
Pengamatan difokuskan pada model pembelajaran pengukuran daya resap air dengan menggunakan metode demonstrasi.
2.
Yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
3.
Aspek-aspek yang diamati, a)
Guru, yaitu: 1) Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa dalam belajarnya.
49
2) Guru memperbaiki pembelajaran dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 3) Metode
demonstrasi
dilaksanakan
guna
mencapai
peningkatan prestasi. 4) Dominasi guru dalam pembelajaran sudah berkurang. d. Refleksi Hasil diskusi dengan teman sejawat diperoleh refleksi diri pada perbaikan pembelajaran siklus 3, sebagai berikut: 1)
Model
pembelajaran
dengan
metode
demonstrasi
dapat
meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam memahami pembelajaran mata pelajaran IPA. 2)
Keaktifan
meningkat
ketika
proses
pembelajaran
IPA
menerapkan metode demonstrasi. 3)
Sikap siswa tidak kelihatan ada kejenuhan dalam mengerjakan tugas dari guru, karena terjadinya keterampilan proses pada pengerjaan soal.
4)
Selama dalam pelaksanaan siklus III diperoleh bahwa : c) Siswa yang sudah tuntas sebanyak 37 siswa. d) Siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa.
5)
Siswa yang belum tuntas lemah dalam memahami materi yang sedang diajarkan oleh guru, mereka kurang aktif di kelas, sering tidak memperhatikan apa yang sedang diterangkan oleh guru serta sering membuat gaduh di kelas.
50
D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data 1. Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer berisi nilai yang diperoleh dari tes hasil belajar IPA materi pokok Sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifanya yang dilakukan pada akhir setiap siklus. Nilai prestasi belajar diasumsikan merupakan pencerminan apa yang telah dicapai siswa dalam belajar IPA. b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data hasil observasi yang dijadikan penilaian bagi peneliti mengenai kegiatan belajar mengajar (sikap siswa dan guru) yang dijalankan dengan metode demonstrasi. 2. Cara Pengambilan Data a. Teknik non tes Digunakan untuk mencari data sekunder, yaitu dengan pengamatan langsung (observasi). b. Teknik tes Digunakan untuk mencari data primer, yaitu dengan melalui tes formatif yang dilakukan pada setiap akhir siklus.
51
E. Tolak Ukur Keberhasilan Kriteria keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pokok sifat bahan dan penggunaan menurut sifatnya adalah sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata siswa kelas IV MI Ma'arif Kebumen Kecamatan Banyubiru pada materi pokok sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifatnya adalah 59 dan ketuntasan belajar (banyak siswa yang mendapat nilai ≥ 65 ) sekurang-kurangnya 75% dari jumlah seluruh siswa
2. Keaktifan siswa dalam kategori baik yaitu rata-rata ≥ 70 berdasarkan pengamatan guru dan peneliti.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tentang jalannya proses kegiatan belajar mengajar pada pelaksanaan pembelajaran baik siklus I, siklus II, maupun siklus III, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Hasil Penelitian Siklus I Berdasarkan pengamatan pada siklus I, baik dalam kegiatan guru, keaktifan siswa, maupun kegiatan evaluasi, hasil yang diperoleh sebagai berikut: a. Hasil Tes Berikut ini merupakan daftar nilai siswa, rekapitulasi evaluasi, keaktifan siklus I dalam pembelajaran IPA: Tabel 4.1 Hasil Tes Siklus I NO
Nama Siswa
L/P
Nilai
Keterangan
1
Dwi Arini
P
70
T
2
M Abdurrohman
L
50
TT
3
M. Khoirul Hadi
L
80
T
4
Nurul Khasanah
P
50
TT
5
Ahmad Muzakki
L
70
T
6
Ahmad Royyan
L
80
T
53
7
Alfin Nurul Hik
L
60
TT
8
Amrina Rosyada
P
70
T
9
Avina Maulida
P
70
T
10
Azza Nur Kafila
P
60
TT
11
Dina Novita Ulfa
P
70
T
12
Fika Sulistyowati
P
80
T
13
Ika Nur Arifah
P
100
T
14
Indah Safitri
P
70
T
15
Irham H
L
70
T
16
Izzun Nafiah
P
50
TT
17
Malik Abdullah
L
80
T
18
Malik Suhardi
L
50
TT
19
M. Arjun Naim
L
70
T
20
M. Atoillah
L
80
T
21
M. Khoirul Anwar
L
60
TT
22
M. Nur Arifin
L
70
T
23
M. Nur Yulianto
L
50
TT
24
M. Ulil Azmi
L
50
TT
25
M. Wafa Sabiq
L
70
T
26
M. Wildan
L
60
TT
27
M. Zidni Syifa
L
90
T
28
Laila Putri A
P
70
T
29
Nikhayatun Nikmah
P
80
T
30
Novita Sari
P
70
T
31
Nur Fadillah
P
50
TT
32
Rizal Widyatama
L
60
TT
54
33
Rosiana
P
50
TT
34
Siti Khofifah
P
70
T
35
Siti Rohmah
P
60
TT
36
Tia Adriyani
P
50
TT
37
Vina Hidayati
P
70
T
38
Wahyu Pratiwi
P
60
TT
39
Faisol Ahmad
L
70
T
Jumlah
2590
Rata-rata
66,41
Katagori
Cukup
Keterangan: T
:Tuntas
TT
:Tidak Tuntas
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siklus I Uraian
Frekuensi
Persentase
Jumlah Nilai
Tuntas
23
58,98%
1720
Tidak tuntas
16
41,02%
870
Jumlah
39
100%
2590
Rata-rata
66,41
Kategori
Cukup
55
Rentang nilai: A.
86 -100
(amat baik)
B.
70 – 85
(baik)
C.
56 – 69
(cukup)
D.
41 -55
(kurang)
E.
< 40
(sangat kurang)
Dari hasil evaluasi pada siklus I terhadap 39 siswa diperoleh data seperti pada tabel di atas, nilai terendah adalah 50 dan tertinggi 100. Keadaan kegiatan siklus I siswa yang tuntas sebanyak 23 orang (58,98%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 16 orang (41,02%), dengan rata-rata kelas adalah 66,41. b. Hasil observasi keaktifan siswa Setelah diamati dan dicatat keaktifan siswa oleh pengamat (peneliti) diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.3 Rekapitulasi Keaktifan Siswa Siklus I Jumlah NO
Skala penilaian
Komponen Siswa
%
A √
B
C
D
1
Kehadiran siswa
39
100
2
Bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas
14
35,89
√
3
Berusaha menjawab pertanyaan guru
13
33,33
√
4
Berani mengemukakan
7
17,95
56
E
√
pendapat/gagasan Rata-rata persentase
46,79%
Kategori
kurang aktif
Keterangan: A. 81% – 100%
(sangat aktif)
B. 61% – 80%
(aktif)
C. 41% – 60%
(kurang Aktif)
D. 21% – 40%
(sangat kurang aktif)
E. 0 – 20%
(pasif)
Dari tabel di atas dapat diamati bahwa pada siklus I nilai ratarata keaktifan siswa hanya 46,79% dan dikategorikan kurang aktif. Dari
hasil
pengamatan
tersebut
peneliti
harus
memperbaiki
pembelajaran pada siklus berikutnya. c. Hasil observasi kegiatan guru Pengamatan dilakukan pada kegitan guru, setelah diamati dan dicatat oleh pengamat, ternyata masih banyak kelemahan dan kekurangan pada kemampuan dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I ini, diperoleh data bahwa nilai rata-rata kinerja guru 72,2 dan dikategorikan baik. Untuk itu peneliti akan memperbaiki kekurangan dan kelemahan tersebut dalam siklus berikutnya.
57
d. Hasil refleksi Setelah
melakukan
pengamatan
terhadap
kegiatan
pembelajaran di kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas segala tindakan yang telah dilakukan pada siklus I diperoleh hasil refleksi sebagai berikut: 1) Berdasarkan pengamatan, dalam mengawali proses pembelajaran semua siswa mengikuti pembelajaran sampai selesai. Pada saat guru melakukan tanya jawab sebagian besar siswa masih ragu-ragu untuk mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan pada saat apersepsi. Dan ternyata masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus I ini hanya 46,79% dengan kategori kurang aktif. 2) Dalam mengikuti pembelajaran, terutama pada saat demonstrasi masih banyak siswa yang tidak bekerja dan hanya mondar mandir untuk melihat hasil kerja temannya. Selain itu, kondisi kelas masih kurang interaktif, kurang komunikatif, dan masih sebagian yang belum menguasai materi pembelajaran. 3) Pada siklus I diperoleh hasil belajar dengan nilai rata-rata 61,41 dan ketuntasan belajar sebesar 58,98%. Dengan melihat ketuntasan belajar kelas yang hanya 58,98%, artinya ketuntasan kelas belum mencapai atau belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu ≥ 75%. Keadaan seperti yang tersebut di atas akan menjadi perhatian penulis, terutama yang masih mendapat nilai di bawah 60.
58
2. Hasil Penelitian Siklus II Dikarenakan penulis merasa kurang puas atas hasil yang diperoleh pada kegiatan pembelajaran siklus I, kemudian direncanakan perbaikan pembelajaran siklus II, pada pelaksanaan siklus II ini peneliti berusaha agar kekurangan-kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi. Pada pelaksanaan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut: a. Hasil tes Hasil implementasi tindakan siklus II, diperoleh data sebagaimana disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.4 Hasil Tes Siklus II NO
Nama Siswa
L/P
Nilai
Keterangan
1
Dwi Arini
P
70
T
2
M Abdurrohman
L
60
TT
3
M. Khoirul Hadi
L
85
T
4
Nurul Khasanah
P
60
TT
5
Ahmad Muzakki
L
70
T
6
Ahmad Royyan
L
85
T
7
Alfin Nurul Hik
L
70
T
8
Amrina Rosyada
P
80
T
9
Avina Maulida
P
75
T
10
Azza Nur Kafila
P
80
T
11
Dina Novita Ulfa
P
75
T
12
Fika Sulistyowati
P
85
T
13
Ika Nur Arifah
P
85
T
14
Indah Safitri
P
70
T
59
15
Irham H
L
80
T
16
Izzun Nafiah
P
55
TT
17
Malik Abdullah
L
80
T
18
Malik Suhardi
L
55
TT
19
M. Arjun Naim
L
70
T
20
M. Atoillah
L
85
T
21
M. Khoirul Anwar
L
70
T
22
M. Nur Arifin
L
70
T
23
M. Nur Yulianto
L
80
T
24
M. Ulil Azmi
L
60
TT
25
M. Wafa Sabiq
L
80
T
26
M. Wildan
L
60
TT
27
M. Zidni Syifa
L
95
T
28
Laila Putri A
P
75
T
29
Nikhayatun Nikmah
P
90
T
30
Novita Sari
P
75
T
31
Nur Fadillah
P
60
TT
32
Rizal Widyatama
L
75
T
33
Rosiana
P
60
TT
34
Siti Khofifah
P
70
T
35
Siti Rohmah
P
75
T
36
Tia Adriyani
P
60
TT
37
Vina Hidayati
P
80
T
38
Wahyu Pratiwi
P
70
T
39
Faisol Ahmad
L
75
T
Jumlah
2760
60
Rata-rata
70,76
Katagori
Baik
Keterangan T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siklus II Uraian
Frekuensi
Prosentase
Jumlah Nilai
Tuntas
30
76,92%
2230
Tidak tuntas
9
23,08%
530
Jumlah
39
100%
Rata-rata
70,76
Kategori
Baik
2760
Rentang nilai A.
86 -100
(amat baik)
B.
70 – 85
(baik)
C.
56 – 69
(cukup)
D.
41 -55
(kurang)
E.
< 40
(sangat kurang)
Dari hasil evaluasi pada siklus II terhadap 39 siswa diperoleh data seperti pada tabel di atas, nilai terendah adalah 55 dan tertinggi 95. Keadaan kegiatan perbaikan siklus II siswa yang tuntas sebanyak 61
30 orang (76,92%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 9 orang (23,08%), dengan rata-rata kelas adalah 74,48. Dari data tersebut dapat dilihat rata-rata kelas mengalami kenaikan dari siklus I, namun pembelajaran pada siklus II ini belum berhasil. b. Hasil observasi keaktifan siswa Setelah diamati dan dicatat keaktifan siswa oleh pengamat (peneliti) diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Keaktifan Siswa Siklus II Jumlah NO
Siswa
%
39
100
1
Kehadiran siswa
2
Bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas
16
41,0 3
Berusaha menjawab pertanyaan guru
18
46,1 5
7
17,9 5
3
4
Skala penilaian
Komponen
Berani mengemukakan pendapat/gagas an
A
B
C
D
E
√ √
√
√
Rata-rata persentase
51,28
Kategori
Kurang aktif
Keterangan:
62
A. 81% – 100%
(sangat aktif)
B. 61% – 80%
(aktif)
C. 41% – 60%
(kurang Aktif)
D. 21% – 40%
(sangat kurang aktif)
E. 0 – 20%
(pasif)
Dari tabel di atas dapat diamati bahwa pada siklus II ini nilai rata-rata keaktifan siswa sudah sedikit mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 46,79% (kurang aktif) menjadi 51,28% (kurang aktif), meskipun belum memenuhi indikator keberhasilan. c. Hasil observasi kegiatan guru Dari hasil pengamatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh pengamat pada siklus II ini, diperoleh data bahwa nilai rata-rata kinerja guru adalah 79,7 dan dikategorikan baik, namun ternyata masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Untuk itu peneliti akan berusaha lebih maksimal untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan tersebut pada siklus III. d. Hasil refleksi Setelah
melakukan
pengamatan
terhadap
kegiatan
pembelajaran di kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas segala tindakan yang telah dilakukan pada siklus II diperoleh hasil refleksi sebagai berikut:
63
1) Dalam mengawali proses pembelajaran di kelas, semua siswa mengikuti pembelajaran sampai selesai. Pada saat guru melakukan tanya jawab, sebagian siswa mengacungkan tangan dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar, meskipun masih banyak juga siswa yang kurang aktif. 2) Dalam mengikuti pelajaran rata-rata keaktifan siswa sudah ada peningkatan dari siklus I, yaitu dari 46,79% menjadi 51,28%, namun rata-rata keaktifan siswa pada siklus II ini belum menunjukkan indikator keberhasilan yaitu 70. 3) Setelah diadakan evaluasi pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar yang sudah meningkat dari siklus I yaitu dengan nilai ratarata 70,76 dan ketuntasan belajar 76,92%. Dengan melihat ketuntasan belajar kelas 76,92% tersebut, artinya ketuntasan kelas sudah mencapai atau memenuhi indikator keberhasilan yaitu ≥ 75%. Oleh karena kurangnya puasnya peneliti dengan hasil di atas, perlu diadakan perbaikan pada siklus III.
3. Hasil Penelitian Siklus III Pada pelaksanaan siklus III ini peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I maupun siklus II, pada pelaksanaan siklus III ini diperoleh hasil sebagai berikut: a. Hasil tes
64
Hasil implementasi tindakan siklus II, dengan digunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran diperoleh data sebagaimana disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Tes Siklus III NO
Nama Siswa
L/P
Nilai
Keterangan
1
Dwi Arini
P
80
T
2
M Abdurrohman
L
75
T
3
M. Khoirul Hadi
L
75
T
4
Nurul Khasanah
P
70
T
5
Ahmad Muzakki
L
75
T
6
Ahmad Royyan
L
85
T
7
Alfin Nurul Hik
L
75
T
8
Amrina Rosyada
P
80
T
9
Avina Maulida
P
90
T
10
Azza Nur Kafila
P
75
T
11
Dina Novita Ulfa
P
80
T
12
Fika Sulistyowati
P
95
T
13
Ika Nur Arifah
P
90
T
14
Indah Safitri
P
75
T
15
Irham H
L
85
T
16
Izzun Nafiah
P
60
TT
17
Malik Abdullah
L
85
T
18
Malik Suhardi
L
60
TT
19
M. Arjun Naim
L
75
T
20
M. Atoillah
L
80
T
65
21
M. Khoirul Anwar
L
80
T
22
M. Nur Arifin
L
80
T
23
M. Nur Yulianto
L
80
T
24
M. Ulil Azmi
L
80
T
25
M. Wafa Sabiq
L
75
T
26
M. Wildan
L
80
T
27
M. Zidni Syifa
L
100
T
28
Laila Putri A
P
80
T
29
Nikhayatun Nikmah
P
95
T
30
Novita Sari
P
80
T
31
Nur Fadillah
P
75
T
32
Rizal Widyatama
L
80
T
33
Rosiana
P
80
T
34
Siti Khofifah
P
75
T
35
Siti Rohmah
P
70
T
36
Tia Adriyani
P
70
T
37
Vina Hidayati
P
80
T
38
Wahyu Pratiwi
P
80
T
39
Faisol Ahmad
L
70
T
Jumlah
3075
Rata-rata
78,84
Katagori
Baik
Keterangan: T
:Tuntas
TT
:Tidak Tuntas
66
Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siklus III Uraian
Frekuensi
Prosentase
Jumlah Nilai
Tuntas
37
94,87%
2955
Tidak tuntas
2
5,13%
120
Jumlah
39
100%
3075
Rata-rata
78,84
Kategori
Baik
Rentang nilai: A.
86 -100 (amat baik)
B.
70 - 85 (baik)
C.
56 - 69 (cukup)
D.
41 -55 (kurang)
E.
< 40
(sangat kurang)
Dari hasil evaluasi pada siklus III terhadap 39 siswa diperoleh data seperti pada tabel diatas, siswa yang tuntas sebanyak 37 orang (94,87%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 2 orang (5,13%), dengan rata-rata kelas adalah 78,84. Dari data tersebut dapat dilihat rata-rata kelas mengalami kenaikan dari siklus II. b. Hasil observasi keaktifan siswa Setelah diamati dan dicatat keaktifan siswa oleh pengamat (peneliti) diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.9 Rekapitulasi Keaktifan Siswa Siklus III
67
Jumlah NO
Skala penilaian
Komponen Siswa
%
A √
1
Kehadiran siswa
39
100
2
Bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas
25
64,1
3
Berusaha menjawab pertanyaan guru
31
79,49
4
Berani mengemukakan pendapat/gagasan
19
48,72
B
C
D
E
√
√ √
Rata-rata persentase
73,07
Kategori
Aktif
Keterangan: A. 81% – 100%
(sangat aktif)
B. 61% – 80%
(aktif)
C. 41% – 60%
(kurang Aktif)
D. 21% – 40%
(sangat kurang aktif)
E. 0 – 20%
(pasif)
Dari tabel di atas dapat diamati bahwa pada siklus II ini nilai rata-rata keaktifan siswa sudah mengalami peningkatan dari siklus II yaitu dari 51,28% (kurang aktif) menjadi 73,07% (aktif). c. Hasil observasi kegiatan guru
68
Setelah diamati dan dicatat oleh pengamat dalam kegiatan pembelajaran diperoleh data bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus III ini sudah mengalami banyak peningkatan. Nilai rata-rata kinerja guru pada siklus ini sebesar 85,5 dan dikategorikan sangat baik. d. Hasil refleksi Setelah
peneliti
bersama
rekan
pengamat
melakukan
pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas segala tindakan yang telah dilakukan pada siklus III, dan diperoleh hasil refleksi sebagai berikut. 1) Dalam mengawali proses pembelajaran di kelas, semua siswa mengikuti pembelajaran sampai selesai. Pada saat guru melakukan tanya jawab tentang materi benda menurut sifatnya yang telah diberikan sebelumnya, sebagian besar siswa mengacungkan tangan dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar. 2) Dalam mengikuti pelajaran rata-rata keaktifan siswa sudah banyak mengalami peningkatan dari siklus II, yaitu dari 51,28% menjadi 73,07%. 3) Setelah diadakan evaluasi pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar dengan nilai rata-rata 78,84 dan ketuntasan 94,87%. Ini berarti ketuntasan kelas sudah tercapai karena sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75%. Oleh karena itu tidak perlu diadakan siklus berikutnya.
69
Dengan melihat refleksi di atas, pembelajaran pada siklus III telah berhasil karena keaktifan siswa pada siklus III telah mencapai 73,07 (aktif), hasil belajar rata-rata 78,84 dengan ketuntasan 94,87% dan kinerja guru sudah sangat baik yaitu mencapai angka 85,5. B. Pembahasan Peneliti bersama guru mendiskusikan hasil pengamatan pada setiap siklus dan diperoleh data seperti pada tabel berikut. Tabel 5.0 Rekapitulasi Keaktifan Siswa pada Siklus I, II, III NO
Siklus I
Siklus II
Siklus III
F
%
F
%
F
%
Komponen
1
Kehadiran siswa
39
100
39
100
39
100
2
Bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas
14
35,8 9
16
41,0 3
25
64,1
3
Berusaha menjawab pertanyaan guru
13
33,3 3
18
46,1 5
31
79,4 9
4
Berani mengemukakan pendapat/gagasan
7
17,9 4
7
17,9 5
19
48,7 2
Rata-rata persentase
46,79
51,28
73,07
Kategori
kurang aktif
Kurang aktif
Aktif
Keterangan: A. 81% – 100%
(sangat aktif)
B. 61% – 80%
(aktif)
C. 41% – 60%
(kurang Aktif)
70
D. 21% – 40%
(sangat kurang aktif)
E. 0 – 20%
(pasif)
Pada awal pembelajaran siklus I, guru memberikan penjelasan tentang sifat bahan, kemudian guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengelompokkan benda-benda dalam kehidupan sehari-hari dalam sesuai sifat bahannya. Dalam siklus I ini siswa belum sangat aktif dalam segala hal dan rata-rata keaktifan siswa hanya sebesar 46,79% (kurang aktif). Pada siklus II, dengan menggunakan macam-macam kertas melalui percobaan dan pengamatan untuk mengetahui daya serap air pada kertas-kertas tersebut. Dalam siklus II ini keaktifan siswa mengalami peningkatan yaitu 51,28%. Pada siklus ini keaktifan siswa belum memenuhi indikator. Sedangkan pada siklus III, guru mengulang materi siklus I dan II secara menyeluruh, Tanya jawab dan memberikan tes akhir. Dari hasil yang telah dilakukan, bahwa tingkat ketuntasan siswa menjadi naik menjadi 73,07%. Ini berarti bahwa untuk keaktifan siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu rata-rata ≥ 70%. Setelah akhir proses pembelajaran pada setiap siklus, guru mengadakan post tes, dengan hasil seperti pada tabel berikut: Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada siklus I, II dan III Siklus I
Siklus II
Siklus III
Uraian F
%
F
%
F
%
Tuntas
23
58,98
30
76,92
37
94,87
Tidak tuntas
16
41,02
9
23,08
2
5,13
71
Jumlah Rata2
39
100 66,41
39
100 70.90
39
100 78,84
Dari hasil tindakan pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada. Pada siklus I yaitu nilai rata-rata 66,41 dan nilai ketuntasan kelas yaitu 58,98%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat yaitu sebesar 70,90 dan nilai ketuntasan kelas sebesar 76,92%. Sedangkan pada siklus III, nilai rata-rata kelas sebesar 78,84 dan nilai ketuntasan kelas sebesar 94,87%. Ini berarti penelitian ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu ketuntasan belajar siswa ≥ 75 %. Dengan hasil seperti pada tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan Metode Demonstrasi dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas di kelas IV MI Al-Ma’arif Kebumen Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010 dapat disimpulkan: 1. Dalam penggunaan metode demonstrasi mempunyai pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifatnya yaitu rata-rata keaktifan siswa pada siklus I (46,79%) dikategorikan kurang aktif pada siklus II (51,28%) mengalami kenaikan meskipun dalam kategori sama yaitu kurang aktif dan pada siklus III mengalami peningkatan dengan kategori aktif (73,07%). 2. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi pokok sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifatnya. Rata-rata kelas pada siklus I dikategorikan cukup (66,41%) pada siklus II mengalami peningkatan angka rata-rata kelas dengan kategori baik (70,76%) sedangkan pada siklus III rata-rata kelas juga dikategorikan baik (78,84%).
73
B. Saran Berdasarkan kesimpulan peneliti terhadap kegiatan penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran bagi guru, siswa, serta sekolah di antaranya sebagai berikut: 1. Bagi Guru Dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA selain menggunakan metode ceramah atau penugasan sebaiknya juga dapat menggunakan metode demonstrasi terutama menyangkut materi yang membutuhkan metode ini agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. 2. Bagi Siswa Dalam proses pembelajaran sebaiknya siswa tidak malu bertanya kepada guru tentang materi yang belum jelas agar paham terhadap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru serta tingkatkan dalam belajarnya agar memperoleh hasil yang maksimal. 3. Bagi Sekolah Hendaknya menyiapkan dana dan fasilitas untuk para guru yang akan melakukan penelitian tindakan kelas di kelasnya masing-masing agar terwujud sekolah yang bermutu dan berkualitas dalam menghadapi kemajuan di dunia pendidikan.
74
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Dwi Adi. 2001. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya: Fajar Mulya. Arifin, Zaenal. 1988. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Dahar, Ratna Wilis.1989. Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga. Departemen Agama.1970. Alqur’an dan Terjemahan. Jakarta:Depag. Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. ________. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Dharma Bhakti. Hamalik,Oemar.1991. Pendekatan Baru Strategi Belajar Berdasarkan CBSA. Bandung: CV. Sinar Baru.
Mengajar
Isjoni. 2006. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kemala, Rosa. 2006. Jelajah IPA untuk Kelas IV SD. Jakarta: Yudhistira. Khotimah, Khusnul,dkk.2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: Yrama Widya.
Permana, Johar.2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Maulana. Semiawan, Rony R. 2008. Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta : PT Indeks. Senja, Ratu Aprilia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia:Difa Publisher.
75
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta. S.Cangelosi, James. 1995. Merancang Tes untuk Prestasi Siswa. Bandung: ITB. Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. Surya,Muhamad. 2003. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: CV Mahaputra Adidaya. Trianto. 2007. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar Perspektif Islam dan Barat. Jakarta: Prestasi Pustaka. Usman, Moh Uzer & Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
76
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas diri Nama
: Muhammad Khoirul Umam
Tempat, tanggal lahir
: Magelang, 06 Juni 1987
Agama
: Islam
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat
: Geger, RT 02/RW 03 Girirejo, Tegalrejo, Kab. Magelang
B. Jenjang Pendidikan 1. MI Ma’arif, Girirejo lulus tahun 1999 2. MTsN Magelang, lulus tahun 2002 3. MA Al-IMAN Magelang, lulus tahun 2005 4. D2 STAIN Salatiga, lulus tahun 2007
77
78
Lampiran 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Sekolah
: MI Al-Ma’arif Kebumen
Kelas
: IV
Mata pelajaran: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Semester
: I (satu)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit Jam pelajaran : 2 Standar Kompetensi Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara pengunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi dasar Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaaannya Indikator
Mengidentifikasikan sifat bahan dengan kegunaannya, misalnya plastik untuk jas hujan Membandinkan berbagai bahan untuk menentukan bahan yang paling cocok untuk tujuan tertentu Membandingkan bahan tertentu sesuai sifat dan kegunaannya, misalnya penyerapan air pada berbagai jenis kertas Membuat daftar berbagai alat rumah tangga yang dihubungkan dengan sifat bahan dan kegunaannya. I. Tujuan pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Menunjukkan kesesuaian sifat benda dengan kegunaannya 2. Membandingkan berbagai bahan untuk tujuan tertentu 3. Membuat daftar berbagai alat rumah tangga II. Materi pembelajaran Sifat bahan dan kegunaannya III. Metode pembelajaran a. Demontrasi
79
b. ceramah c. Tanya jawab IV. Langkah-langkah kegiatan 1. Kegiatan Pendahuluan a. Berdoa barsama untuk mengawali pembelajaran. b. Apersepsi, yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang sifat benda. 2. Kegiatan Inti a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. b. Guru menjelaskan materi tentang sifat bahan. c. Guru memperlihatkan macam-macam contoh bahan. d. Melalui tanya jawab guru menanyakan benda-benda di sekitar sekolah. e. Siswa diberi tugas: Mengelompokkan nama-nama benda menurut bahan yang digunakan dalam sehari-hari dalam bentuk tabel. 3. Kegiatan Penutup a. Melakukan tanya jawab materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi ataupun kegiatan pembelajaran. b. Memberikan pekerjaan rumah. c. Memberikan tes formatif atau evaluasi. V. Sumber Belajar 1. Buku IPA Jelajah IPA Kelas IV, SD/MI, Rosa Kemala 2. Buku-buku referensi yang relevan 3. Berbagai jenis kertas VI. Penilaian Hasil Belajar Evaluasi 1. Jenis Tes Tertulis 2. Bentuk tes Isian Gedangan, 16 Nopember 2009 Mengetahui, Kepala MI Al-Ma’arif Kebumen
Guru Kelas
Rozikin, S.Ag. NIP: 150247713
Shon’ani, S.Pd.I
80
Lampiran 02 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Sekolah
: MI Al-Ma’arif Kebumen
Kelas
: IV
Mata pelajaran: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Semester
: I (satu)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit Jam pelajaran : 2 Standar Kompetensi Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara pengunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaaannya Indikator :
Mengidentifikasikan sifat bahan dengan kegunaannya, misalnya plastik untuk jas hujan Membandinkan berbagai bahan untuk menentukan bahan yang paling cocok untuk tujuan tertentu Membandingkan bahan tertentu sesuai sifat dan kegunaannya, misalnya penyerapan air pada berbagai jenis kertas Membuat daftar berbagai alat rumah tangga yang dihubungkan dengan sifat bahan dan kegunaannya I. Tujuan pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Menunjukkan kesesuaian sifat benda dengan kegunaannya 2. Membandingkan berbagai bahan untuk tujuan tertentu 3. Membuat daftar berbagai alat rumah tangga II. Materi pembelajaran Sifat bahan dan kegunaannya III. Metode pembelajaran 1. Demontrasi 2. Ceramah 81
3. Diskusi tanya jawab IV. Langkah-langkah kegiatan 1. Kegiatan Pendahuluan a. Berdoa bersama untuk mengawali pembelajaran b. Appersepsi, yaitu dengan melakukan tanya jawab tentang sifat bahan pada siklus I 2. Kegiatan Inti a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai b. Guru memberikan bermacam-macam kertas kepada setiap siswa untuk melakukan suatu pembuktian terhadap daya resap air secara berkelompok. c. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. d. Siswa diberi tugas: Membuat laporan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh setiap siswa. 3. Kegitan Penutup a. Melakukan tanya jawab materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi ataupun kegiatan pembelajaran b. Memberikan pekerjaan rumah c. Memberikan tes formatif atau evaluasi V. Sumber Belajar 1. Buku IPA Jelajah IPA Kelas IV, SD/MI, Rosa Kemala 2. Buku-buku referensi yang relevan 3. Berbagai jenis kertas VI. Penilaian Hasil Belajar Evaluasi 1. Jenis Tes Tertulis 2. Bentuk uraian
Gedangan, 26 Nopember 2009 Mengetahui, Kepala MI Al-Ma’arif Kebumen
Guru Kelas
Rozikin, S.Ag. NIP: 150247713
Shon’ani, S.Pd.I
82
Lampiran 03 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Sekolah
: MI Al-Ma’arif Kebumen
Kelas
: IV
Mata pelajaran: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Semester
: I (satu)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit Jam pelajaran : 2 Standar Kompetensi Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara pengunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaaannya Indikator :
Mengidentifikasikan sifat bahan dengan kegunaannya, misalnya plastik untuk jas hujan Membandinkan berbagai bahan untuk menentukan bahan yang paling cocok untuk tujuan tertentu Membandingkan bahan tertentu sesuai sifat dan kegunaannya, misalnya penyerapan air pada berbagai jenis kertas Membuat daftar berbagai alat rumah tangga yang dihubungkan dengan sifat bahan dan kegunaannya I. Tujuan pembelajaran Peserta didik mampu: 1. Menunjukkan kesesuaian sifat benda dengan kegunaannya 2. Membandingkan berbagai bahan untuk tujuan tertentu 3. Membuat daftar berbagai alat rumah tangga II. Materi pembelajaran Sifat bahan dan kegunaannya III. Metode pembelajaran 1. Demontrasi 2. Eksperimen 3. Diskusi tanya jawab 83
IV. Langkah-langkah kegiatan 1. Kegiatan Pendahuluan a. Melakukan tanya jawab materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi ataupun kegiatan pembelajaran. b. Memberikan pekerjaan rumah. c. Memberikan tes formatif atau evaluasi. 2. Kegiatan Inti a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. b. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok c. Siswa diberi tugas: Membuat rangkuman dan kesimpulan selama proses pembelajaran. 3. Kegiatan Penutup a. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. b. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok c. Siswa diberi tugas: Membuat rangkuman dan kesimpulan selama proses pembelajaran. V. Media dan Sumber Belajar 1. Buku IPA Jelajah IPA Kelas IV, SD/MI, Rosa Kemala. 2. Buku-buku referensi yang relevan 3. Berbagai jenis kertas VI. Penilaian Hasil Belajar Evaluasi 1. Jenis Tes Tertulis 2. Bentuk Tes Pilihan ganda Uraian Gedangan, 2 Desember 2009 Mengetahui, Kepala MI Al-Ma’arif Kebumen
Guru Kelas
Rozikin, S.Ag. NIP: 150247713
Shon’ani, S.Pd.I
84
Lampiran 04 SIKLUS I
1. Kertas daur ulang merupakan kertas yang sebagian atau seluruhnya terbuat dari...... 2. Sutra merupakan serat yang berasal dari ..... 3. Kita dapat menulis dari bahan kertas karena sifat kertas adalah..... 4. Mainan yang ditiup seperti balon, bahannya terbuat dari..... 5. Emas menjadi perhiasan yang harganya cukup mahal. Jenis logam itu disebut juga...... 6. Ban kendaraan bermotor terbuat dari ...... 7. Bahan yang tidak memiliki daya serap terhadap air adalah.... 8. Panci, wajan, dan pembungkus teko merupakan contoh benda yang bersifat..... 9. Bahan yang memiliki daya serap tinggi terhadap air adalah.... 10. Logam yang cepat berkarat jika terkena air adalah ..... Kunci Jawaban soal siklus I 1. Bahan kertas 2. Serat hewani yang bernama ulat 3. Memiliki daya serap bahan terhadap air 4. Karet 5. logam mulia 6. Bahan karet 7. Kaca dan plastik 8. Dapat menyerap panas 9. kertas, kain dan busa 10. Besi
85
Lampiran 05 SIKLUS II 1. 2. 3. 4. 5.
Sebutkan empat benda yang terbuat dari plastik! Sebutkan tiga sifat bahan yang digunakan untuk membuat suatu benda! Mengapa uang terbuat dari bahan kertas? Apa saja keuntungan benda yang mengg?unakan dari bahan karet? Bagaimana cara membandingkan bende satu dengan benda lainnya dalam menyerap air ?
Kunci jawaban siklus II 1. Mangkok, piring, sendok, gelas dan lain-lain 2. - Daya serap bahan terhadap air - Kekuatan bahan untuk menahan - Bobot bahan 3. Karena ringan untuk dibawa kemana-mana, lebih enak dan damai dibandingkan dengan bahan lainnya 4. - Untuk pembuatan ban kendaraan bermotor - Bahan pembuatan kabel
5. Ya dengan cara pembuktian kekuatan daya serap terhadap macam-macam kertas yang telah ditentukan melalui percobaan/praktek
86
Lampiran 06 SIKLUS III
A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dan tandai dengan tanda silang (X)!!! 1. Berikut ini adalah sifat bahan plastik, kecuali.... a. Transparan c. Tidak mudah pecah b. Mudah dibentuk d. Relatif ringan 2. Konstruksi bangunan bertingkat agar kokoh dan kuat rangkanya menggunaka bahan.... a. Kuningan c. aluminium b. Tembaga d. Besi dan baja 3. Bahan yang mudah di daur ulang adalah...... a. plastik c. karet b. kertas d. kayu 4. Emas menjadi perhiasan yang harganya cukup mahal, jenis logam itu disebut juga.... a. Logam mulia c. Logam kuningan b. Logam imitasi d. Logam aluminium 5. Es dalam sirup lama-kelamaan akan berubah menjadi mencair. Peristiwa perubahan tersebut dinamakan .... a. menguap c. mengembun b. mencair d. membeku 6. Benda yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat kita rasakan adalah benda..... a. padat c. cair b. keras d. gas 7. Setelah melalui hasil percobaan kemarin dibawah ini bahan-bahan yang dapat menyerap air adalah.... a. Plastik, kertas karbon, kaca, dan aluminium b. Kertas HVS, kertas tisu, kertas karton, dan kertas kado c. Kertas HVS, kertas tisu, plastik, dan kaca d. Kertas tisu, kertas karbon, logam, dan kertas karton 8. Kertas dan kain memiliki sifat bahan yang ...... a. Kuat menahan beban c. Memiliki daya serap terhadap air b. ringan d. kokoh 9. Berikut ini benda yang dapat menyerap terhadap panas adalah.... a. wajan c. karton b. Tisu d. Kaca mobil 10. Dari mobil kita dapat melihat keluar dengan jelas. Hal ini karena salah satu pemanfaatan bahan.... a. Plastik c. logam b. Karet d. kaca
87
B. Uraian soal-soal dibawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Tulislah empat benda yang bahan utamanya besi dan baja! 2. Jelaskan dampak merugikan dari penggunaan bahan plastik! 3. Sebutkan tiga sifat utama bahan yang digunakan untuk membuat suatu benda!
88
Kunci Jawaban siklus I A. Pilihan Ganda 1. A. Transparan 2. D. Besi dan baja 3. B. Kertas 4. A. Logam mulia 5. B. Mencair 6. D. Gas 7. B. Kertas HVS, kertas tisu, kertas karton dan kertas kado 8. C. Memiliki daya serap terhadap air 9. A. Wajan 10. D. Kaca B. Uraian 1. - Pisau - Gunting - Kapak - Gamelan 2. Dapat merusak tanah sehingga tanah tidak subur penggunaan plastik yang berlebihan dapat menimbulkan pencemaran/polusi lingkungan 3. - daya serap bahan terhadap air - daya hantar listrik - kelenturan bahan
89
Lampiran 07 LEMBAR PENGAMATAN TERHADAP GURU SIKLUS I
Hari/tanggal
: Senin, 16 Nopember 2009
Materi Pokok
: Sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifatnya
Kelas/Semester
: IV/I
Skala partisipasi NO
Indikator/aspek yang diamati
A
B
I
PRA PEMBELAJARAN
1
Memeriksa kesiapan siswa
√
2
Melakukan kegiatan apersepsi
√
II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
3
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
√
4
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
√
5
Mengaitkan materi dengan jelas sesuai dengan hakekat belajar
√
6
Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
√
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
√
8
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
√
90
C
D
√
9
Menguasai kelas
10
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
√
11
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang bersifat positif
√
12
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
√
C
Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
13
Menggunakan media secara efektif dan efisien
√
14
Menghasilkan pesan yang menarik
√
15
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
√
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
16
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
√
17
Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam mengajar
√
18
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
√
E
Penilaian proses dan hasil belajar
19
Memantau kemajuan belajar selama proses
√
20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
√
F
Pengunaan bahasa
21
Penggunaan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar
21
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
III
Penutup
23
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
91
√ √
√
24
Melaksanakan tindaj lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagi bagian dari remidi/pengayaan Jumlah Persentase
√ 5
16
3
20,8
66,7
12,8
Rata-rata
72,2
Kategori
baik
Keterangan : A
= Nilai 81 – 100 (Sangat baik)
B
= Nilai 61 – 80 (baik)
C
= Nilai 41 – 60 (sedang)
D
= Nilai 21 – 40 (kurang)
Kebumen, 16 Nopember 2009 Pengamat
M. Khoirul Umam
92
Lampiran 08 LEMBAR PENGAMATAN TERHADAP GURU SIKLUS II
Hari/tanggal
: Senin, 26 Nopember 2009
Materi Pokok
: Sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifatnya
Kelas/Semester
: IV/I
Skala partisipasi NO
Indikator/aspek yang diamati
A
B
I
PRA PEMBELAJARAN
1
Memeriksa kesiapan siswa
√
2
Melakukan kegiatan apersepsi
√
II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
3
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
4
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
√
5
Mengaitkan materi dengan jelas sesuai dengan hakekat belajar
√
6
Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
√
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
8
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
93
√
√ √
C
D
√
9
Menguasai kelas
10
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
√
11
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang bersifat positif
√
12
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
√
C
Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
13
Menggunakan media secara efektif dan efisien
√
14
Menghasilkan pesan yang menarik
√
15
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
√
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
16
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
17
Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam mengajar
18
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
E
Penilaian proses dan hasil belajar
19
Memantau kemajuan belajar selama proses
20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
F
Pengunaan bahasa
21
Penggunaan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar
21
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
III
Penutup
23
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
94
√ √ √
√ √
√ √
√
24
Melaksanakan tindaj lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagi bagian dari remidi/pengayaan
√
Jumlah
11
13
45,8
54,2
Persentase Rata-rata
79,7
Kategori
baik
Keterangan : A
= Nilai 81 – 100 (Sangat baik)
B
= Nilai 61 – 80 (baik)
C
= Nilai 41 – 60 (sedang)
D
= Nilai 21 – 40 (kurang) Kebumen, 26 Nopember 2009 Pengamat
M. Khoirul Umam
95
Lampiran 09
LEMBAR PENGAMATAN TERHADAP GURU SIKLUS III
Hari/tanggal
: Senin, 02 Desember 2009
Materi Pokok
: Sifat bahan dan penggunaan bahan menurut sifatnya
Kelas/Semester
: IV/I
Skala partisipasi NO
Indikator/aspek yang diamati
A
B
I
PRA PEMBELAJARAN
1
Memeriksa kesiapan siswa
√
2
Melakukan kegiatan apersepsi
√
II
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A
Penguasaan materi pembelajaran
3
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
4
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
√
5
Mengaitkan materi dengan jelas sesuai dengan hakekat belajar
√
6
Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
B
Pendekatan/strategi pembelajaran
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
96
√
√
√
C
D
8
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
√
9
Menguasai kelas
√
10
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
√
11
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan yang bersifat positif
√
12
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
√
C
Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
13
Menggunakan media secara efektif dan efisien
√
14
Menghasilkan pesan yang menarik
√
15
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
√
D
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
16
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
√
17
Menunjukkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam mengajar
√
18
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
√
E
Penilaian proses dan hasil belajar
19
Memantau kemajuan belajar selama proses
√
20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
√
F
Pengunaan bahasa
21
Penggunaan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar
√
21
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
√
III
Penutup
23
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
97
√
dengan melibatkan siswa 24
Melaksanakan tindaj lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagi bagian dari remidi/pengayaan
√
Jumlah
18
6
Persentase
75
25
Rata-rata
85,5
Kategori
Sangat baik
Keterangan : A
= Nilai 81 – 100 (Sangat baik)
B
= Nilai 61 – 80 (baik)
C
= Nilai 41 – 60 (sedang)
D
= Nilai 21 – 40 (kurang) Kebumen, 02 Nopember 2009 Pengamat
M. Khoirul Umam
98
Lampiran 10 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS I
Hari/tanggal
: Senin,16 Nopember 2009
Kelas/semester
: IV/I
Materi pokok
: Sifat bahan dan pengggunaan bahan menurut sifatnya
N o
Nama Siswa
Kehadiran siswa
Bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas
Berusaha menjawab pertanyaan guru
ya
ya
ya
tidak
tidak
1
Dwi Arini
√
√
2
M Abdurrohman
√
√
3
M. Khoirul Hadi
√
√
4
Nurul Khasanah
√
5
Ahmad Muzakki
√
6
Ahmad Royyan
√
7
Alfin Nurul Hik
√
8
Amrina Rosyada
9
tidak
Mengemukak an pendapat/gag asan ya
√
√
√
√ √
√
√
√ √
tidak
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
Avina Maulida
√
√
10
Azza Nur Kafila
√
11
Dina Novita Ulfa
√
√
12
Fika Sulistyowati
√
√
13
Ika Nur Arifah
√
√
√
√
99
√ √
√
√
√
√ √
√ √
14
Indah Safitri
√
√
√
√
15
Irham H
√
√
√
√
16
Izzun Nafiah
√
√
√
√
17
Malik Abdullah
√
18
Malik Suhardi
√
19
M. Arjun Naim
√
√
20
M. Atoillah
√
√
21
M. Khoirul Anwar
√
√
22
M. Nur Arifin
√
23
M. Nur Yulianto
√
24
M. Ulil Azmi
√
25
M. Wafa Sabiq
√
26
M. Wildan
√
27
M. Zidni Syifa
√
28
Laila Putri A
√
29
Nikhayatun Nikmah
√
30
Novita Sari
√
√
√
√
31
Nur Fadillah
√
√
√
√
32
Rizal Widyatama
√
√
√
√
33
Rosiana
√
√
√
√
34
Siti Khofifah
√
√
√
√
35
Siti Rohmah
√
√
√
36
Tia Adriyani
√
√
√
√
37
Vina Hidayati
√
√
38
Wahyu Pratiwi
√
√
√ √
√ √ √
√
√ √ √
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√
√
100
√
√
√ √
√
39
Faisol Ahmad
√
√
Jumlah siswa
39
0
14
25
√ 13
26
√ 7
32
Jumlah keaktifan siswa
39
14
13
7
persentase
100%
35,89
33,33
17,95
Rata-rata persentase kelas
46,79%
Kebumen, 16 Nopember 2009 Pengamat
M. Khoirul Umam
101
Lampiran 11 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS II
Hari/tanggal
: Senin,26 Nopember 2009
Kelas/semester
: IV/I
Materi pokok
: Sifat bahan dan pengggunaan bahan menurut sifatnya
N o
Nama Siswa
Kehadiran siswa
ya
tidak
Bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas ya
tidak
Berusaha Mengemukakan menjawab pendapat pertanyaan /gagasan guru ya
√
tidak
ya
tidak
1
Dwi Arini
√
2
M Abdurrohman
√
√
3
M. Khoirul Hadi
√
√
4
Nurul Khasanah
√
√
5
Ahmad Muzakki
√
√
√
√
6
Ahmad Royyan
√
√
√
√
7
Alfin Nurul Hik
√
√
√
√
8
Amrina Rosyada
√
√
√
√
9
Avina Maulida
√
√
√
√
10
Azza Nur Kafila
√
√
11
Dina Novita Ulfa
√
√
12
Fika Sulistyowati
√
√
13
Ika Nur Arifah
√
√
102
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√ √
√
√ √
14
Indah Safitri
√
√
√
√
15
Irham H
√
√
√
√
16
Izzun Nafiah
√
√
√
√
17
Malik Abdullah
√
18
Malik Suhardi
√
19
M. Arjun Naim
√
√
√
√
20
M. Atoillah
√
√
√
√
21
M. Khoirul Anwar
√
√
22
M. Nur Arifin
√
23
M. Nur Yulianto
√
24
M. Ulil Azmi
√
25
M. Wafa Sabiq
√
√
√
√
26
M. Wildan
√
√
√
√
27
M. Zidni Syifa
√
√
√
28
Laila Putri A
√
29
Nikhayatun Nikmah
√
30
Novita Sari
√
√
31
Nur Fadillah
√
√
32
Rizal Widyatama
√
√
33
Rosiana
√
√
34
Siti Khofifah
√
√
35
Siti Rohmah
√
36
Tia Adriyani
√
37
Vina Hidayati
√
38
Wahyu Pratiwi
√
√
√ √
√ √
√
√ √
√
√ √
√ √
√
√ √ √
103
√
√ √
√
√
√
√ √
√
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
39
Faisol Ahmad
√
√
Jumlah siswa
39
0
Jumlah keaktifan siswa
39
persentase
100%
16
√
23
18
41,03
Rata-rata persentase kelas
31
46,15
√ 7
32
17,95
51,28
Kebumen, 26 Nopember 2009 Pengamat
M. Khoirul Umam
104
Lampiran 12 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA SIKLUS III
Hari/tanggal
: Senin 02 Desember 2009
Kelas/semester
: IV/I
Materi pokok
: Sifat bahan dan pengggunaan bahan menurut sifatnya
N o
Nama Siswa
Kehadiran siswa
ya
tidak
Bertanya pada guru tentang materi yang belum jelas ya
tidak
√
Berusaha Mengemukakan menjawab pendapat/ pertanyaan gagasan guru ya
tidak
√
ya
tidak
1
Dwi Arini
√
2
M Abdurrohman
√
3
M. Khoirul Hadi
√
√
√
√
4
Nurul Khasanah
√
√
√
√
5
Ahmad Muzakki
√
√
√
√
6
Ahmad Royyan
√
√
√
√
7
Alfin Nurul Hik
√
8
Amrina Rosyada
√
√
√
√
9
Avina Maulida
√
√
√
√
10
Azza Nur Kafila
√
√
√
√
11
Dina Novita Ulfa
√
√
√
√
12
Fika Sulistyowati
√
√
√
√
13
Ika Nur Arifah
√
√
√
√
√
√
105
√ √
√
√
√
14
Indah Safitri
√
√
15
Irham H
√
16
Izzun Nafiah
√
17
Malik Abdullah
√
18
Malik Suhardi
√
19
M. Arjun Naim
√
√
√
20
M. Atoillah
√
√
√
21
M. Khoirul Anwar
√
√
√
22
M. Nur Arifin
√
√
√
√
23
M. Nur Yulianto
√
√
√
√
24
M. Ulil Azmi
√
25
M. Wafa Sabiq
√
26
M. Wildan
√
27
M. Zidni Syifa
√
28
Laila Putri A
√
29
Nikhayatun Nikmah
√
30
Novita Sari
√
√
√
31
Nur Fadillah
√
√
√
32
Rizal Widyatama
√
√
√
33
Rosiana
√
√
34
Siti Khofifah
√
√
√
√
35
Siti Rohmah
√
√
√
√
36
Tia Adriyani
√
√
√
37
Vina Hidayati
√
38
Wahyu Pratiwi
√
√
√ √
√ √
√
√
√ √
√ √
√
√
√ √
√
√
√ √
√
√
√
√ √
√ √
√
√ √
√ √ √
√
106
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√ √
39
Faisol Ahmad
√
Jumlah siswa
39
0
Jumlah keaktifan siswa
39
persentase
100%
25
64,1
Rata-rata persentase kelas
√
√
14
31
√ 8
79,4 9
19
48,7 2
73,07
Kebumen, 02 Nopember 2009 Pengamat
M. Khoirul Umam
107
20