UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SHALAT SISWA KELAS IV MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SD NEGERI KALIMANGGIS KALORAN TEMANGGUNG TAHUN 2009 / 2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh : Nama
: BAMBANG IMAM SUDJONO
NIM
: 11408295
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
i
ABSTRAK BAMBANG IMAM SUDJONO “Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Di SD Negeri Kalimanggis Kaloran Temanggung Tahun 2009 / 2010 Kata Kunci Kata Kunci
: Meningkatkan kemampuan siswa, metode demonstrasi : Sholat siswa, metode deemonstrasi, kerja kelompok
Belajar adalah proses untuk menjadikan peserta didik mendapatkan pengalaman. Untuk itu setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu juga sudah terkandung tentang : tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan eivaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memaahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memiliki dan menentukan dan menggunakan alat peraga, cara mmbuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penilitian ini adalah : Apakah metode demonstrasi ini berpengaruh terhadap kemampuan sholat siswa kelas, Bagaimana pengaruh metode demonstrsi terhadap kemampuan sholat siswa, Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah : a) untuk mengugkap pengaruh metode demonstrasi ini berpengaruh terhadap kemampuan shalat siswa, b) untuk mengungkap metode demonstrasi ini terhadap kemampuan shalat siswa.Penelitian ini menggunakan penilitian tindakan (action reesearch) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu : rancangan, kegiatan dan pengamatan , refleksi, dan Revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas IV. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar Obserivasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa kemampuan sholat siswa mengalami dari siklus I sampai siklus III, yaitu siklus I ( 56%), dan siklus II (68 %), siklus III (92%). Simpulan dari penelitian ini adalah, melalui metode demonstrasi dapat berpengaruh positif terhadap kemampuan sholat siswa kelas IV yang notabenenya belum semua hafal bacaan-bacaan dan gerakan-gerakan shalat. Serta model pembelajaran ini dapat dipergunakan sebagai dsalah satu Alternativ pembelajaran fiqih khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan sholat lima waktu dalam pengamalan sehari-hari.
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id. e-mail :
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi saudara
BAMBANG IMAM
SUDJONO dengan Nomor Induk
Mahasiswa 11408295 yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Di SD Negeri Kalimanggis Kaloran Temanggung Tahun 2009 / 2010 telah dimunakosahkan dalam siding panitia ujian jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Salatiga, 16 Syawal 1431 H 25 September 2010 M Panitia Penguji Ketua
Sekretaris
Dr. IMAM SUTOMO, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. RAHMAD HARIYADI, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dra. LILIK SRIYANTI, M.Si. NIP. 19680812 199103 2 003
M. GUFRON, M.Ag NIP. 19720814 200312 1 2003 Pembimbing
Dr. ADANG KUSWAYA, M.Ag. NIP.19720531 199803 1 002
iii
Dr. ADANG KUSWAYA, M.Ag. Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING
Salatiga,
Lampiran
: 3 Eksemplar
Perihal
: Naskah Skripsi Sdr BAMBANG IMAM SUDJONO
Juli 2010
Kepada Yth Ketua STAIN Salatiga di SALATIGA Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudari : Nama
: BAMBANG IMAM SUDJONO
NIM
: 11408295
Judul
: Upaya Meningkatkan Kemampuan Shalat Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Di SD Negeri
Kalimanggis
Kaloran
Temanggung
Tahun 2009 / 2010 Dengan ini kami mohon agar skripsi Saudara tersebut segera di munaqosahkan. Demikian surat ini kami buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Dr. ADANG KUSWAYA, M.Ag. NIP.19720531 199803 1 002
iv
MOTTO
…………”
“…………
“….janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lain…."
(Yusuf 67) (Dep. Ag. RI 1992: 244)
v
PERSEMBAHKAN
Alhamdulillah…… dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT ku persembahkan karya yang sederhana ini untuk : 1. Almamater tercinta STAIN SALATIGA 2. Program Studi Pendidikan Agama Islam 3. Agama, Nusa dan Bangsa
Dan secara khusus penulis persembahkan : 1. Istri tercinta (Khoirul Bariyah) dan anakku tercinta anakku ( Anita Nur Hayati, Febri Nasyrodin Latif, Muh Ihsan Ibrahim), yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam hidupku dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. 2. Sahabat-sahabatku (Bu Fatmawaroh, Bu Karisah, Pak Pak Sarwi
dan
menunjukkan
bapak
Muhammad
arti
Sholih)
persahabatan,
yang
telah
perjuangan
dan
kebersamaan . 3. Keluarga
Besar
SD
Temanggung.
vi
Negeri
Kalimanggis
Kaloran
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03, telp. (0293) 323706,323443, Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.id., E-mail :
[email protected].
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penelitian menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga isi skripsi ini yang isinya diperoleh dari informasiinformasi dalam referensi yang dijadikan sebagai rujukan penulis. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau isi skripsi di luar referensi
yang
peneliti
cantumkan,
maka
peneliti
sanggup
mempertanggungjawabkan kembali dihadapan siding munaqosah skripsi. Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya.
Salatiga, 20 Juli 2010
Bambang Imam SUDJONO NIM : 11408295
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmar dan hidayah-Nya
dalam kehidupan kita. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju cahaya pencerdasan dan pembebasan. Penulis mengakui, selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, di sini penulis bermaksud meluaskan ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak DR. Imam Sutomo, M.Ag., sebagai ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Joko Sutopo, Selaku Ketua Prodi PAI STAIN Salatiga. 3. Dr. Adang Kuswaya. M.Ag, selaku dosen pembimbing, atas saran, bimbingan dan kemudahanyya. 4. Keluarga besar SD I Kalimanggis Kec. Kaloran Kabupaten Temanggung 2009/2010. 5. Istriku tercinta (Khoirul Bariyah) dan ( Anita Nur Hayati, Febri Nasyrodin Latif, Muh Ihsan Ibrahim),anakku tersayang, yang dengan sabar senantiasa memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.. kalian bergitu berarti menjadikan bapak besar hati. 6. Terimakasih yang amat dalam kuucap untuk kedua orang tuaku 7. Sahabat-sahabatku yaitu (Bu Fatmawaroh, Bu Karisah, Pak Pak Sarwi dan bapak Muhammad Sholih) Terimakasih atas semua bantuannya.
viii
Akhirnya, semoga Allah ST memberikan balasan kebaikan yang berlipat dan mudah-mudahan dengan skripsi ini akan menambah semangat untuk meneruskan langkah dalam memperjuangkan cita-cita pendidikan, terlebih sebagai bekal bagi guru dalam proses pembelajaran. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin
Temanggung, 25 Juli 2010 Penulis
ix
DAFTAR PUSTAKA
Halaman Judul .............................................................................................................
i
Halaman Abstrak .........................................................................................
ii
Halaman Pengesahan Kelulusan...................................................................
iii
Halaman Nota Pembimbing .........................................................................
iv
Halaman Motto ............................................................................................
v
Halaman Persembahkan ...............................................................................
vi
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan .........................................................
vii
Halaman Kata Pengantar ..............................................................................
viii
Daftar Isi ........ ............................................................................................
x
Halaman Daftar Gambar ..............................................................................
xiii
Halaman Daftar Tabel ..................................................................................
xiv
Daftar Lampiran ..........................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
2.
Rumusan Masalah ...................................................................
5
3.
Tujuan Penelitian.....................................................................
5
4.
Keguanaan Penelitian ..............................................................
6
5.
Hipotesis Tindakan ..................................................................
7
6.
Definisi Operasional ................................................................
7
7.
Metode Penelitian ....................................................................
9
8.
Sistematika Penulisan ..............................................................
10
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sholat .................................................................
11
1.
Pengertian Kemampuan ....................................................
11
2.
Pengertian Sholat. ..............................................................
12
3.
Syarat-syarat wajib Sholat lima waktu. ..............................
12
4.
Syarat Sholat .....................................................................
12
5.
Waktu-waktu Sholat ..........................................................
12
6.
Hal-hal yang membatalkan Sholat ......................................
14
7.
Bentuk-bentuk Sholat ........................................................
14
8.
Rukun dan sunat Sholat .....................................................
15
9.
Hikmah dari Sholat yaitu ...................................................
18
10. Keringanan dalam pelaksanaan Sholat ...............................
18
11. Gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan Sholat. ......................
18
12. Keutamaan Sholat ..............................................................
20
13. Meningkatkan Kemampuan Sholat dengan
metode demonstrasi ...........................................................
20
B. Metode Demonstrasi ................................................................
22
1.
Pengertian Metode Demonstrasi.........................................
23
2.
Kebaikan-kebaikan. ...........................................................
23
3.
Kelemahan-kelemahannya .................................................
24
4.
Keuntungan sebuah metode demonstrasi ............................
25
5.
Batas-batas kemungkinannya .............................................
25
6.
Bagaimanakah merencanakan demonstrasi yang efektif .....
26
xi
7.
Selama demonstrasi berlangsung perlu diperhatikan apakah
26
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Rencana Penelitian .................................................................
28
1.
Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian ...............................
28
2.
Rancangan Penelitian .........................................................
29
3.
Instrumen Penelitian ..........................................................
31
4.
Kriteria penilaian ..............................................................
32
B. Pelaksanaan Penelitian.............................................................
34
1.
DiskripsiPelaksanaan Siklus I ............................................
36
2.
Diskripsi Pelaksanaan Siklus II ..........................................
39
3.
Diskripsi Pelaksanaan Siklus III .........................................
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian Persiklus ............................................
49
1.
Siklus I ..............................................................................
49
2.
Siklus II .............................................................................
52
3.
Siklus III ............................................................................
55
B. Pembahasan.............................................................................
58
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
61
B. Saran .......................................................................................
63
Daftar Pustaka .............................................................................................
64
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Pelaksanaan PTK ................................................................
xiii
33
DAFTAR TABEL
Tabel.1. Tabel Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pengelolaan Metode Demonstrasi ..................................................................................
39
Tabel.2. Tabel Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pengelolaan Metode Demonstrasi ..................................................................................
43
Tabel.3. Tabel Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pengelolaan Metode Demonstrasi ..................................................................................
47
Tabel 4. Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I ......................................
51
Tabel 5. Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II .....................................
54
Tabel 6. Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I ......................................
57
Tabel 7. Hasil Penelitian Ketuntasan Belajar Dengan Metode Demonstrasi ..
61
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Riwayat Hidup Penulis
Lampiran 2.
Data Responden
Lampiran 3.
Instrumen Penelitian
Lampiran 4.
Lembar Pengamatan Siklus I
Lampiran 5.
Lembar Pengamatan Siklus II
Lampiran 6.
Lembar Pengamatan Siklus III
Lampiran 7.
Surat Keterangan Riset/Penelitian
Lampiran 8.
Daftar Guru Dan Karyawan
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Agama memiliki peranan yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna , damai dan bermartabat. menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap peribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatann potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti dan moral sebagia perwujudan dari pendidikan agama. Pendidikan adalah proses penguatan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan latihan. (Kamus Besar bahasa Indonesia, Balai Pustaka :1989:232) dari hal tersebut dapat kita ketahui
bahwa pendidikan adalah salah satu cara
bagaimana untuk membentuk kepribadian dan kemampuan seseorang untuk bisa lebih dewasa dan maju. Pendidikan Agama Islam sangat perlu dilaksanakan di setiap lembaga pendidikan terutama tentang ibadah Sholat. Menurut teori Freud, pendidikan
1
agama itu berlangsung pada diri seseorang minimal selama 20 tahun yaitu sejak
kecilnya
sampai
ia
masuk
usia
kedewasaannya
atau
masa
perkawinannya. Kenyataan ini akan berlaku terutama bagi orang yang mengalami pendidikan formal. Mengerjakan Sholat wajib lima waktu sehari semalam. Dengan ibadah Sholat dapat menjadikan seseorang (umat islam) sangat dekat dengan Allah, karena selama pelaksanaan ibadah yang dilakukan Allah SWT akan selalu memberikan pahala dan mengabulkan apa yang dharapkannya. Sholat dalam agama Islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadah lainnya, dimana ia tidak dapat berdiri kokoh melainkan dengannya. Sholat adalah ibadah pertama yang diwajibkan oleh Allah secara langsung tanpa perantara, yaitu melalui dialog dengan rosulNya dimalam mi‟raj. Sholat juga merupakan amal hamba yang pertama kali akan dihisab (Imam Hasan Al-Banna, 2006 : 125) Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, guru besar IAIN Jakarta di dalam bukunya Pengantar ilmu agama Islam, bahwa melalui ibadah Sholat seseorang melakukan berbagai kegiatan secara berhadap-hadapan dengan Allah. KepadaNya memohon supaya dilindungi dari godaan syetan, mohon diberi ampun dan dibersihkan dari segala dosa, mohon supaya diberi petunjuk kejalan yang benar, dijauhkan dari kesesatan dan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Dialognya langsung dengan Tuhan ini dilakukan oleh setiap muslim lima kali dalam sehari. Karena melalui ibadah Sholat ini seseorang
2
dapat terhindar dari segala perbuatan yang larangNya. (Drs. H. Fuad Ihsan, 1995: 139) Penegasan Allah ini dinyatakan dalam surat Al-Ankabut ayat 45 :
Artinya: Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan Dirikanlah Sholat. Sesungguhnya Sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (Sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Qur‟an dan terjemahannya, 1989) Maka ditingkat Sekolah Dasar, ibadah Sholat ini perlu mendapat perhatian utama dari setiap guru agama. Bila sejak Sekolah Dasar peserta didik telah mulai malas melakukannya, maka pada masa perkembangan selanjutnya rasa malas ini akan besar. Berdasarkan kondisi di masyarakat Desa Kalimanggis Kecamatan Kaloran Temanggung, penduduk agama Islam sangat sedikit. Hal ini apabila anak dalam mata pelajaran agama Islam tidak di sampaikan secara menyeluruh dan jelas kepada anak, sangat dikhawatirkan anak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang mayoritas memiliki agama selain Islam. Dari hasil temuan ternyata setelah guru melakukan pengamatan dalam kegiatan sehari-hari ternyata masih banyak siswa yang belum bisa mempraktekkan Sholat dengan benar, belum bisa menghafal bacaan-bacaan dalam Sholat. Oleh sebab itu, guru sebagai pengajar melakukan penelitian
3
tindakan kelas
untuk
meningkatkan kemampuan siswa
agar
dapat
mengerjakan Sholat dengan baik. Pada dasarnya ibadah sholat adalah salah satu ibadah bertujuan untuk menyembah
Allah
SWT
sebagai
wujud
keimanan
dan
ketaqwaan
terhadapNya, selain itu sholat juga sebagai pencegah perbuatan keji dan mungkar. Seperti firman Allah dalam Surat Al Haj 41 sebagai berikut :
Artinya : yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. Dari ayat tersebut, jelas bahwa hamba Allah SWT yang memiliki keteguhan iman adalah orang yang mampu mendirikan atau melaksanakan sholat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma‟ruf dan mencegah kemungkaran. Sholat dalam hal ini sebagai tiang agama, apabila orang mampu melaksanakan sholat lima waktu dan dilaksanakan dengan baik dan ikhlas, maka orang akan memiliki keteguhan iman seperti yang diharapkan setelah proses belajar materi ibadah. Begitu juga sebaliknya, apbila anak tidak mampu melaksanakan sholat maka akan muncul permasalahan-permasalahan atau perbuatan keji dan mungkar. Sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam materi ibadah sholat, pendidik akan melaksanakan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan permasalahan pendidikan dan pembelajaran di sekolah
4
yang terjadi di kelas. Masalah yang diteliti adalah sebuah masalah yang nyata terjadi di kelas IV SD Negeri Kalimanggis, yaitu tentang kemampuan siswa dalam melakukan Sholat dan munculnya perilaku anak yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Selain itu terdapat anak yang sulit untuk diajak sholat berjamaah di sekolah, hal ini dikarenakan ketidak bisaan dalam melaksanakan sholat dengan baik. Berdasarkan latar belakang di atas, penting sekali dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Sholat Siswa Kelas IV melalui Metode Demonstrasi Di SD Negeri Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun 2009/2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dituliskan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan Sholat siswa sebelum demonstrasi dilaksanakan ? 2. Apakah setelah diterapkannya metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan sholat siswa ? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan setelah pelaksanaan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kemampuan Sholat siswa sebelum demonstrasi dilaksanakan. 2. Untuk mengetahui kemampuan sholat siswa setelah diterapkannya metode demonstrasi.
5
D. Keguanaan Penelitian 1.
Secara Teoritis Diharapkan dapat memberikan masukan yang positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan agama, khususnya tentang pendekatan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan Sholat siswa kelas IV SD Negeri Kalimanggirs Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung Tahun 2009/2010.
2.
Secara Praktis Dengan memperoleh penelitian ini diharapka dapat memberikan masukan bagi pembinaan dan pengembangan dunia pendidikan dan juga bermanfaat bagi : a. Guru. Dapat mengetahui kemampuan siswa satu persatu sehingga dapat diketahui kesulitan-kesulitan apa yang dialami siswa dalam melaksanakan Sholat. b. Bagi Sekolah Dapat meningkatkan kemampuan Sholat siswa malaui metode demonstrasi sehingga Sholatnya sempurna. c. Bagi Siswa Siswa dapat memahami tentang tata cara Sholat yang baik dan benar sehingga siswa mampu melaksanakan Sholat dengan sempurna.
6
E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka teori di atas, maka hipotesis tindakan dalam penalitian ini adalah jika metode demonstrasi diterapkan dengan baik akan meningkatkan kemampuan Sholat siswa kelas IV SD Negeri Kalimanggirs. F. Definisi Operasional 1. Sholat Pengertian Sholat menurut bahasa berarti doa yang dimaksud yaitu ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, menurut beberapa syarat tertentu. (Sulaiman Kasjid, 1954: 64) Pengertian lain tentang definisi Sholat adalah ibadah dengan menghadapkan hati kepada Allah SWT dilakukan dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam beserta syarat dan rukun yang ditentukan oleh syara‟ (hukum islam). Sholat dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, dibandingkan dengan ibadah yang lainnya. Oleh karena itu Sholat di ibaratkan sebagai tiang agama Islam. (Modul Pengamalan Ibadah, 1997: 55) 2. Metode Demonstrasi Metode adalah suatu cara mengajar, yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran.
7
Metode demonstrasi adalah metode yang dipergunakan oleh seorang guru atau orang yang sengaja didatangkan dari luar atau murid sekalipun untuk mempertunjukkan gerakan-gerakan atau suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh kelas. (Mansyur, 1995:113) Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode ini adalah metode yang paling pertama digunakan oleh manusia yaitu tatkala manusia purba menambah kayu untuk memperbesar nyala api unggun, sementara anak-anak mereka memperhatikan dan menirunya. Metode demonstrasi ini barangkali lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan gerakan-gerakan,suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar, meskipun murid-murid perlu juga mendapatkan waktu
yang
cukup
lama
untuk
memperhatikan
sesuatu
yang
didemonstrasikan itu. Dalam demonstrasi terutama dalam rangka mengembangkan sikap-sikap, guru perlu merencanakan pendekatan secara lebih berhati-hatidan ia memerlukan kecakapan untuk mengarahkan motivasi dan berfikir siswa. Dalam hal ini ada dua macam demonstrasi yaitu Demonstrasi Formal dan Demonstrasi non Formal.
8
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian PTK Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kalimanggis
yang
berada
di
Kecamatan
Kaloran
Kabupaten
TemanggungJawa Tengah. 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung pada semester II tahun pelajaran 2010/2011yang berjumlah 20 siswa. 3. Intrumen Penelitian a. Obserivasi b. Rencana Pembelajaran (RP) c. Tes Formatif 4. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Tes yang dilakukan sebelum dan setelah dilakukan tindakan kelasuntuk mengetahui sejauh mana penerapan Sholat sebelum dan sesudah tindakan yang dilaksanakan. b. Observasi yang dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung. c. Catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
9
5. Analisa Data Hasil tes awal dan sesudah tindakan dianalisis dan dibandingkan. Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: a. Tahap diskripsi yaitu suatu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau memaparkan data-data yang diperoleh. b. Tahap kualifikasi yaitu tahap pengelompokan data-data yang telah dideskripsikan sesuai dengan permasalahan. c. Tahap analisis yaitu tahap menganalisis data-data berdasarkan teoriteori yang ada. Dalam tahap ini membahas tentang data primer, kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut. d. Tahap interpretasi yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis dan penelitian. e. Tahap evaluasi yaitu tahap menilai/mengeIValuasi terhadap hasil interpretasi. H. Sistematika Penulisan Isi dan sistematika skripsi hasil penelitian tindakan kelas juga dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masingmasing bagian dapat di rinci sebagai berikut: 1. Bagian Awal Cakupan bagian awal ini meliputi : bagian sampul, bagian logo, halaman judul, lembar persetujuan, lembar persetujuan pembimbing, lembar persetujuan dan pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, abstrak, kata
10
pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar lampiran, daftar lainnya 2. Bagian Inti BAB I Pendahuluan, dalam bab ini akan disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi istilah/operasional,
metode penelitian meliputi : rencana
penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah / siklus penelitian, instrumen penelitian, analisis data, Sistematika Penulisan BAB II Kajian Pustaka, dalam bab ini akan disajikan Sholat, metode demonstrasi dan upaya peningkatan kemampuan sholat siswa melalui metode demonstrasi. BAB III Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini akan disajikan deskripsi pelaksanaan siklus I (rencana, pelaksanaan, pengamatan / pengumpulan data dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III dan seterusnya BAB IIV Hasil Penelitian dan Pembahasan akan disajikan deskripsi persiklusan (data hasil pengamatan / wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan), pembahasan (tiap siklus) BAB IV PENUTUP akan disajikan kesimpulan dan saran. 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir meliputi : daftar pustaka, lampiran-lampiran dan Riwayat Hidup Penulis
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. KemampuanSholat 1. Pengertian Kemampuan Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Depdikbud, 1995 : 623). 2. Pengertian Sholat. Sholat dalam pengertian bahasa arab adalah doa memohon kebajikan dan pujian. Adapun pengertian Sholat menurut syariat islam yang dirumuskan oleh para fuqaha adalah beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan maksud beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. (Mudjahid, 1997:113) Rosulullah bersabda
artinya: pokok urusan adalah islam, tiangnya adalah Sholat, dan puncaknya adalah berjuang di jalan allah. (modul pendidikan pengamalan ibadah, 1997: 55) Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian kemampuan sholat adalah kemampuan atau kecakapan seseorang dalam bentuk ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan maksud beribadah kepada Allah menurut syaratsyarat yang telah ditentukan
12
3. Syarat-syarat wajib Sholat lima waktu. a. Islam b. Suci dari hadats besar dan kecil c. Berakal d. Baligh e. Telah sampai dakwah (perintah Rosulullah kepadanya) f. Melihat atau mendengar g. Terjaga (tidak tidur) 4. Syarat Sholat Yaitu hal yang harus dilakukan menjelang dan sewaktu melakukan Sholat adalah sebagai berikut: a. Bersih badan dari hadats besar dan kecil b. Bersih pakaian, pakaian dan tempat Sholat dari najis c. Menghadap qiblat d. Masuk waktunya e. Menutup aurat 5. Waktu-waktu Sholat a. Waktu Sholat Zhuhur Bermula dari tergelincirnya matahari ketika berada ditengahtengah langit dan berlangsung sampai bayangan sesuatu itu sama panjang dengan selain bayangan sewaktu tergelincir. b. Waktu Sholat Ashar
13
Bermula apabila bayangan suatu benda telah sama panjang dengan benda itu sendiri, yaitu setelah bayangan waktu tergelincir dan berlangsung sampai terbenamnya matahari. c. Waktu Sholat Maghrib Mulai dari terbenamnya matahari dan bersembunyi disebelah ufuk barat dan berlansung sampai terbenamnya syafa‟ atau awan merah.
d. Waktu Sholat Isya‟ Bermula pada waktu lenyapnya syafak (awan merah) dan berlangsung hingga seperdua malam. e. Waktu Sholat Shubuh Bermula dari saat terbitnya fajar shodiq dan berlangsung sampai terbitnya matahari. (Yusuf Mukhtar, 1996: 135) 6. Hal-hal yang membatalkan Sholat a. Meninggalkan salah satu rukun Sholat. b. Meninggalkan salah satu syarat Sholat. c. Dengan sengaja berkata-kata. d. Banyak bergerak. e. Makan atau minum. (Yusuf Mukhtar, 1996: 408) 7. Bentuk-bentuk Sholat
14
Disamping Sholat fardu yang lima terdapat beberapa bentuk Sholat yang pelaksanaannya dalam bentuk tertentu yang terkadang berbeda dengan Sholat fardu yang bisaa. Bentuk-bentuk Sholat antara lain: a. Sholat berjamaah yaitu Sholat yang dilakukan bersama-sama dengan dituntun oleh seseorang yang disebut imam. b. Sholat jum‟at yaitu Sholat fardu yang dilakukan pada waktu dhuhur di hari jum‟at secara berjamaah. c. Sholat hari raya yaitu Sholat yang dilakukan pada hari raya secara berjamaah. d. Sholat jenazah yaitu Sholat yang dilakukan atas jenazah secara langsung. (Amir Syamsudin, 2003: 31) 8. Rukun dan sunat Sholat a. Rukun Sholat Rukum Sholat ialah hal yang harus dikerjakan, kalau tertinggal, maka batal perbuatan itu. Adapun rukun Sholat yaitu beberapa perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Jika salah satu perbuatan atau perkataan itu tertinggal, maka Sholatnya tidak sah. Rukun Sholat meliputi: 1)
Niat
2)
Berdiri
3)
Takbiratul ikhrom
4)
Membaca surat Al Fatihah
15
5)
Rukuk dengan tuma‟ninah
6)
I‟tidal dengan tuma‟ninah
7)
Sujud dengan tuma‟ninah
8)
Duduk antara 2 sujud dengan tuma‟ninah
9)
Duduk tahiyat akhir dan membaca tasyahud akhir
10) Membaca shalawat nabi 11) Salam 12) Tertib. b. Sunah-sunah Sholat yaitu: 1)
Mengangkat kedua tangan setinggi bahu ketika mengucap takbiratul ikhram.
2)
Mengangkat tangan ketika akan rukuk, I‟tidal dan ketika berdiri dari tasyahud awal.
3)
Meletakkan telapak tangan kanan diatas belakang tangan kiri dan keduanya diletakkan di antara perut dan dada.
4)
memandang tempat sujud.
5)
Membaca doa iftitah antara takbiratul ikhrom dan fatihah
6)
Membaca ta‟awudz
7)
Membaca amin dengan suara dikerskan setelah selesai membaca surut fatihah.
8)
Membaca surat-surat Al Qur‟an setelah fatihah pada 2 rakaat pertama.
16
9)
Mengeraskan bacaan pada Sholat subuh, maghrib dan isya pada 2 rakaat pertama
10) Mengucapkan takbir setiap pergantian gerakan Sholat selain I‟tidal. 11) Meletakkan kedua tangan diatas lutut pada saat rukuk. 12) Membaca tasbih pada waktu ruku‟. 13) Mengucapkan SamiAllahuliman Hamidah pada waktu hendak I‟tidal. 14) Membaca do‟a I‟tidal (robbana lakal hamdu) 15) Membaca tasbih pada waktu sujud. 16) Berdoa saat duduk antara 2 sujud. 17) Duduk iftirosy pada setiap sikap duduk, kecuali duduk terakhir yaitu duduk diatas telapak kaki kiri dengan ibu jari kaki kanan dilipat menghadap qiblat. 18) Duduk tawarruk pada duduk terakhir, yaitu seperti iftirasy dengan telapak kaki kiri ditarik menilang sebelah kanan. 19) Duduk istirahat sebentar setelah sujud kedua sebelum berdiri. 20) Bertekan dengan telapak tangan kanan ketika bangkit hendak berdiri. 21) Memberi salam yang kedua bacaannya seperti salam pertama. 22) Menoleh ke kanan pada salam pertama dan menoleh ke kiri pada salam kedua hingga pipi terlihat dari belakang.
17
23) Membaca zikir
dan doa setelah selesai
Sholat.
(Amir
Syarifuddin, 2003: 58) 9. Hikmah dari Sholat yaitu: a. Menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar. b. Memperoleh ketenangan jiwa. (Amir Syarifuddin, 2003: 23) 10. Keringanan dalam pelaksanaan Sholat Keringanan dalam Sholat meliputi: a. Mengurangi jumlah rakaat Sholat yang empat, dengan arti menjadikan dua rakaat pada Sholat empat rakaat. Keringanan dalam bentuk ini disebut qasar. Keringanan untuk melaksanakan Sholat itu diberikan kepada orang yang sedang melakukan perjalanan yang merasa kesulitan dalam perjalananny. b. Mengumpulkan Sholat dalam satu waktu secara berketrusan, yaitu Sholat zuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya. Cara ini disebut dengan jama‟. Bila Sholat zuhur dan ashar dikerjakan waktu zuhur disebut jama‟ takdim, dan bila dikerjakan waktu ashar disebut jama‟ ta‟khir. c. Mengubah bentuk Sholat bagi orang yang sakit, dari berdiri menjadi duduk bahkan sambil berbaring, sehingga kaifiat Sholat yang ditentukan tidak dapat dilaksanakan. (Amir Syarifuddin, 2003: 35) 11. Gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan Sholat. Gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan Sholat adalah sebagai berikut:
18
a. Berdiri tegak menghadap qiblat dan sambil berniat mengerjakan Sholat. Niat Sholat disesuaikan dengan Sholat yang akan dikerjakan. b. Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram, kedua ibu jari diletakkan pada daun telinga, telapak tangan dihadapkan kearah qiblat sambil membaca Allahu Akbar. c. Kemudian kedua tangan diletakkan diantara perut dan dada san membaca doa iftitah. d. Membaca surat fatihah. e. Membaca surat panjang atau pendek dalam Al Qur‟an yang dihafal. f. Mengucapkan kalimat takbir seraya mengangkat kedua tangan lalu membungkuk rukuk g. Bangkit dari rukuk seraya mengucapkan Sami‟Allahuliman hamidah, kemudian berdiri sempurna. h. Mengucapkan takbir sambil menuju sujud. i.
Mengucapkan takbir seraya bangkit dari sujud menuju duduk antara dua sujud.
j.
Sujud kedua seperti sujud pertama. Kemudian disambung melakukan gerakan rakaat selanjutnya.
k. Duduk tasyahud awal / tahiyat awal yang dilakukan pada rakaat kedua dengan sikap kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki sambil membaca doa tasyahud awal. l.
Duduk tasyahud akhir dengan membaca doa tasyahud akhir.
19
m. Mengucapkan lafal salam yang dibarengi menoleh ke kanan dan kekiri sampai pipi terlihat dari belakang. (Amir Syarifuddin, 2003: 71) 12. Keutamaan Sholat Keutamaan Sholat antara lain adalah sebagai berikut: a. Bagi yang mengerjakan Sholat akan mendapatkan keberuntungan dan mendapatkan syurga firdaus. b. Sholat dapat menghilangkan keluh kesah dan kikir. c. Sholat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. d. Sholat dan sabar dapat menhasilkan maksud yang baik dan mewujudkan kebajikan yang diinginkan. e. Sholat adalah merupakan tiang agama. f. Merupakan perintah Allah yang diterima langsung oleh Nabi Muhammad SAW tanpa perantara Jibril melalui isra‟ mi‟raj. g. Sholat merupakan wasiat Nabi Muhammad sebelum wafat. h. Sholat merupakan amal yang dihisab pertama kali pada hari kiamat. i.
Sholat merupakan amalan ibadah yang memiliki nilai syiar islam yang kuat.
j.
Sholat merupakan amal ibadah yang paling dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT (Amir Syarifuddin, 2003: 112)
13. Meningkatkan Kemampuan Sholat Siswa melalui Metode Demonstrasi. Pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam empersiapkan dan membantuk aspek moral, spiritual
20
dan etos sosial anak. Mengingat pendidik adalah seorang figur terbaik dalam pandangan anak, yang tidak-tanduk dan sopan santunnya, disadari atau tidak disadari akan ditiru oleh anak. Bahkan bentuk perkataan, perbuatan dan perilaku akan senantiasa tertanam dalam kepribadian anak. Oleh karena itu, pendidik menjadi faktor penting dalam menentukan kebehasilan anak dalam belajar. Jika pendidik mampu memberikan contoh dan menyampaikan ilmu dengan baik, maka akan terbentuklah anak yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dilaksanakan. Seorang anak bagaimanapun besarnya usaha yang dipersiapkan untuk kebaikannya, bagimanapun sucinya fitroh, ia tidak mampu memenuhi prinsip-prinsip kebaikan dengan sendirinya selama dia tidak melihat pendidik sebagai teladan, pemberi contoh, penyampai ilmu dan pembimbing. Sesuatu yang sangat mudah bagi pendidik yaitu mengajari anak dengan berbagai materi pendidikan, akan tetapi suatu teramat sulit bagi anak untuk melasanakannya ketika ia melihat orang yang memberikan
pengarahan
dan
bimbingan
kepadanya
tidak
mengamalkannya. Atas darsar itu, peneliti beranggapan bahwa anak melaksanakan sholat dengan baik, apabila guru mampu memberikan contoh dengan baik, anak akan dapat memperagakan tata cara sholat dengan baik apabila melihat pendidik memberikan bagaimana tatacara sholat yang baik. Kegiatan tersebut dirasa penerapan metode demonstrasi sebagai cara
21
pembelajaran materi ibadah sholat sangatlah berarti dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan anak akan lebih mengingat dengan apa yang dilihat. B. Metode Demonstrasi Metode artinya cara atau system mengerjakan sesuatu. (Imam Bawani,1985: 141). Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat dan sekaligus sebagai strategi untuk mencapai tujuan instruksional. Makin baiknya metode, makin efektif pencapaian tujuan. Dengan demikian, tujuan merupakan factor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode. Dalam hal metode mengajar, selain factor tujuan juga factor siswa, situasi, fasilitas, guru dan bahan pengajaran turut menentukan afaktifitas penggunaan suatu metode. Karenanya, agak sulit menentukan metode mana yang paling memiliki efektifitas tinggi, sebab metode yang kurang baik, ditangan seorang guru dapat menjadi metode yang baik sekali ditangan guru yang lain. Setiap metode memiliki sifat-sifat umum yang tidak dimiliki oleh metode yang lain. Dengan mengenali cirri-ciri umum itu dapat mengenali berbagai metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Mengidentifikasi metode berarti mengenali cirri-ciri umum antara lain dengan mempertimbangkan berbagai factor menetapkan suatu metode yang akan dipakai sebagai strategi belajar mengajar (Udin Saripudin Winataputra, 1995: 232).
22
1. Pengertian Metode Demonstrasi. Metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar adalah metode yang dipergunakan oleh seorang guru atau orang luar yang sengaja didatangkan atau murid sekalipun untuk mempertunjukkan gerakangerakan atau suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keteranganketerangan kepada seluruh kelas. Murid mengamati dengan teliti dan seksama serta dengan penuh perhatian dan partisipasi. 2. Kebaikan-kebaikan. Metode demonstrasi mempunyai kebaikan-kebakan antara lain sebagai berikut: a. Perhatian murid dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Selain itu perhatian siswapun lebih dipusatkan pada proses mengajar dan belajar dan tidak kepada orang lain. b. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapat gambaran yang jelas dari pengamatannya. c. Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak. d. Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.
23
3. Kelemahan-kelemahannya Metode demonstrasi memiliki kelemahan antara lain: a. Untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat khusus, kadangkadang alat itu sulit didapat. Demonstrasi merupakan metode yang tak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati secara seksama. b. Dalam
mengadakan
pengamatan
terhadap
hal-hal
yang
didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan oleh murid-murid. c. Tidak semua hal dapat di demonstrasikan didalam kelas. d. Memerlukan banyak waktu, sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minim. e. Kadang-kadang proses yang didemonstrasikan didalam kelas akan berbeda
jika
prose
situ
didemonstrasikan
dalam
situasi
nyata/sebenarnya. f. Agar demonstrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran. Kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya. g. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Sebaiknya sebelum dimulai demonstrasi, guru telah mengadakan uji coba supaya kelak dalam melakukannya tepat dan secara otomatis (Udin Saripudin Winataputra, 1995: 114)
24
Demonstrasi merupakan metide interaksi edukatif yang sangat efektif dalam menolong para pelajar mencari jawaban atas suatu pertanyaan. Demonstrasi sebagai metode mengajar dimaksudkan bahwa seorang pengajar memperlihatkan sebuah proses pada seluruh kelompok anak didiknya. 4. Keuntungan sebuah metode demonstrasi a. Perhatian siswa diarahkan kepada hal-hal yang penting dan lebih mudah dipusatkan pada proses belajar dan tidak tertuju pada hal lain. b. Mengurangi kesalahan-kesalahan penafsiran karena memperoleh gambaran jelas. c. Bila siswa turut aktif bereksperimen, maka ia akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapannya dan memperoleh pengakuan dan penghargaan di lingkungan sosialnya. d. Beberapa maslah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab lebih teliti waktu proses demonstrasi. 5. Batas-batas kemungkinannya: a. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan seksama. b. Demonstrasi kurang efektif jika tidak diikuti sebuah aktiIVitas siswa ikut bereksperimen dan menjadikan pengalaman pribadi. c. Tidak semu hal dapat didemonstrasikan dalam kelompok.
25
d. Kadang terdapat perbedaan antara keadaan sebenarnya dengan apa yang didemonstrasikan. 6. Bagaimanakah merencanakan demonstrasi yang efektif a. Menurut tujuan yang jelas dari sudut kecakapan yang diharapkan dapat dicapai atau kegiatan yang akan dapat dilaksanakan oleh para siswa itu sendiri bila demonstrasi itu berakhir. 1). Apakah metode itu wajar dipergunakan dan merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang direncanakan? 2). Apakah alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah dan apakah alat-alat itu sudah dicoba terlebih dahulu agar demonstrasi tidak gagal ? 3). Apakah jumlah siswa memungkinkan diadakan demonstrasi dengan jelas ? b. Menentukan langkah yang akan ditempuh dalam penerapan metode demonstrasi 1. Menetapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. 2. Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan . 3. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan anak didik. 7. Selama demonstrasi berlangsung perlu diperhatikan apakah : a. Keterangan-keterangan dapat dilihat dan didengar dengan jelas dan sudah difahami oleh siswa.
26
b. Alat demonstrasi telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga dapat terlihat dengan jelas. c. Apakah waktu yang tersedia dapat dipergunakan secara efektif dan efisien ? d. Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan (Winarto Surakhman : 110) Agar demonstrasi dapat dilakukan sesuai rencana, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru baik sebelum selama atau sesudah proses demonstrasi dilakukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : a. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan demonstrasi. b. Tujuan demonstrasi hendaknya dijelaskan kepada siswa agar jelas maksud diadakan demonstrasi. c. Sebaiknya
memperhatikan
kondisi-kondisi
lain
yang
dapat
mempengaruhi jalannya demonstrasi seperti tempat, pencahayaan, bentuk ruangan, dll. d. Jika demonstrasi telah selesai hendaknya diikuti dengan tindak lanjut seperti diskusi atau melakukan kegiatan sebagaimana yang telah didemonstrasikan oleh guru. e. Mengadakan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam belajar. (Soetomo, 1993 : 162).
27
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan laction research, karena penelitian tindakan diakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaiman suatu tehnik/ metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. A. Rencana Penelitian 1. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempatyang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoeh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempet di SD Negeri Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. b. Waktu Penelitian Waktupenelitian adalah watuberlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli c. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswi-siswi kelas IV pada pokok bahasan Sholat.
28
2. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Peneltian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Ari Kunto, PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculan dan terjadi dla sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh seorang guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (dala Suharsim i Arikunto, 2007:3). Sedangkan
menurut
Suharsimi
Arikunto
(2007:4)
yang
dikemukakan oleh guru dalam menuliskan laporan penelitian tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh siswa, bukan yang dilakukan oleh guru. Adapaun arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sudah jelas, yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan (jadi bukanlah kepentingan guru) (Suharsimi Arikunto, 2007:). Sesuai engan jenis penelitian yang dipilih, yaitu peneltian tindakan, maka penelitian ini mengunakan model enelitian dari kemmis dan taggart (dalam Sugiarti, 1997:6) yaitu berbentuk spiral dari satu siklus ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), obserIVation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalh perencanaan yang sudah diRevisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masu Siklus I dilakukan tindakan
29
pendahuluan berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahaptahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.
Rencana Awal /Rancangan
Refleksi
Putaran I
Tindakan ObserIVasii
Refleksi
Rencana Awal /Rancangan
Putaran I
Rencana Awal /Rancangan
Putaran I
Tindakan ObserIVasii
Refleksi
Tindakan ObserIVasii
Gb. 1. Alur PTK Penjelasan alur diatas adalah : 1. Rancangan / rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk
di
dalamnya
instrument
pembelajaran
30
penelitian
dan
penelitian
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode demonstrasi melalui kegiatan sholat 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yangdilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan / rencana yang diRevisi, berdasarkan hasil refleksi pengamat membuat rancangan yang diRevisi untuk melaksanakan siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1,2 dan 3, dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu pokok bahasan yang diahiri dengan tes formatif dia ahir masing-masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang telah dilaksanakan. 3. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Rencana Pelajaran (RP) Yaitu merupakan pembelajran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran masing-masing
31
RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus dan kegiatan belajar mengajar. b. Tugas Formatif Tugas ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan kemahaman bacaan dan gerakan sholat siswa kelas IV pada pokok bahasan sholat. 4. Kriteria Penilaian Untuk mempermudah evaluasi terhadap tingkat kemampuan siswa, perlu dirumuskan criteria penilaian sebagai berikut : a. Tuntas b. Tidak Tuntas Prosentase dan jumlah kategori 1 dan 2 menujukkan tingkat-tingkat keberhasilan pembelajaran. Kriteria ini diberikan karena pertimbangan bahwa pelaksanaan praktek sholat siswa mengenai bacaan dan gerakan sholat yang baik dan benar merupakan pekerjaan yang sulit daicapai kesempurnaannya. Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan klasikal. Menurut Ahmad Rohani (Pengelolaan Pengajaran, 2004:195), utuk mengetahui “penguasaan peserta didik” perlu menghitung “persentase memuaskan” bagi peserta didik masing-masing. Pengolahan hasil penilaian pada ahir satpel (tes formatif) ini memepergunakan “pendekatan ukuran mutlak” yaitu persentase yang
32
mutlak dikuasai / dikerjakan masing-masing peserta didik. Hasil pengolahan ii kita tafsirkan sesuai dengan fungsinya sebagai berikut : a. Bagi hasil yang dicapai seorag peserta didik dalam keseluruhan instrument pertanyaan tes itu 75% atau lebih, maka peserta didik tersebut dianggap telah berhasil, telah menguasai bahan pelajaran dalam satpel tersebut. Dan apabila demikian halnya, maka peserta didik tadi berarti “siap‟ menerima „satuan bahasan‟ berikutnya. b. Apabila hasil yang dicapai seorang peserta didik kurang dari 75% (persentase memuaskannya kurang dari 75%) maka peserta didik tersebut boleh terus mengikuti satpel berikunya, tetapi “dengan syarat” bahwa ia harus tetap berusaha untuk kembali mempelajari Satpel yang kurang memuaskan tersebut. Dalam hal ini, peserta didik yag demikian harus mendapatkan bantuan khusus dari guru, terutama pada bagianbagian bahan yang berhubungan dengan kesulitan yang dialami peserta didik tadi (tentunya denga memperhitungkan waktu yang tersedia). Dari penilaian di atas terhadap hasil penilaian formatif, kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa “penilaian formatiive” sangat penting dalam usaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan proses belajar mengajar. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
P=
Siswa Yang Tuntas Belajar Siwa
33
xX 100 %
B. Pelaksanaan Penelitian 1.
DiskripsiPelaksanaan Siklus I a. Rencana awal Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi dengan pokok bahasan bacaan sholat seperti : 1). Niat (dibaca dalam hati) 2). Bacaan takbir. َاَكْبَر
ُالَّله
3). Bacaan do‟a iftitah Allahumma baa’id bainii wa baina khotooyaaya kamaa baa’ata bainal masyriqi wal maghrib, Allahumma naqqinii minal khotooya kamaa yunaqqos saubul abyadhu minad danas, Allahummaghsil khothooyaaya bil maai was-salji wal-barodi 4). Bacaan fatihah Membaca ta’awud a’udzubillahiminasyaithoonir rojiim Dilanjutkan membaca fatihah Al hamdulillahi robbil ‘aalamiin, arrohmaanir rohim, maaliki yaumid-din, iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin ihdinashshiroothol mustaqiim, shiroothol-ladziina an’amta ‘alaihim, ghoiril maghdguubi ‘alaihim wa ladh-dhoollin. aamiin 5). Bacaan surat-surat pendek Wal’ashri innal insaana lafii khusrin illa ladziina aamanuu wa’amilush shaalihaati watawaa shoubil haqqi wa tawaa sahoubish shabri 6). Bacaan Rukuk Subhaanakallahumma robbanaa wa bihamdikallaahummagh firli
34
7). Bacaan I‟tidal Robbanaa
wa
lakal-hamdu
hamdan
katsiiron
thoyyiban
mubaarokanfiih 8). Bacaan sujud pertama Subhaanakallahumma robbanaa wa bihamdikallaahummagh firli 9). Duduk diantara dua sujud Allahummagh-firlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii 10). Duduk takhiyat Attahiyyaatu salaamu
lillah
‘alaika
wash-sholawaatu ayyuhan
nabiyyu
wath-thoyyibaat,
as-
warahmatullaahi
wa
barokaatuh, as-salaamu’alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahishoolihin, asyhadu allailaahaillalloh wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh, allohumma sholli’alaa muhammmad wa’alaa aali Muhammad kama shollaita’alaa ibrohim wa aali ibrohim, wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad kamaa baarokta’alaa ibrohim wa aali ibrohim innaka hamiidummajid Ternyata siswa saya mengalami kesulitan dalam memahami materi yang berkaitan dengan pengertian sholat. Kemudian sebagai guru saya mengubah cara mengajar. Semula saya mengajar dengan metode ceramah ternyata siswa saya merasa jenuh dan bosan. Oleh sebab itu banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Pendidik mengajar dengan metode ceramah tidak berhasil, siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang berkaitan dengan pengertian dan tata cara sholat. Kemudian saya mengubah cara mengajar dengan metode demonstrasi di depan kelas untuk
35
mendororng siswa melakukan sholat sendiri dengan benar sesuai topic yang diberikan. (RPP terdapat dilampiran) b. Pelaksanaan 1). Guru mengucapkan salam 2). Guru melakukan apersepsi 3). Guru menerangkan materi tentang pokok bahasan sholat. Waktu yang digunakan untuk menerangkan materi ini selama 20 menit. 4). Kemudian guru bertanya kepada siswa dan merea menjawab pertanyaan dari guru. Waktu yang dipergunakan untuk Tanya jawab selama 10 menit. 5). Selanjutnya guru memberikan penjelasan mengenai materi yang ditanyakan
kepada
siswa.
Waktu
yang
digunaka
utuk
menerangkan adalah 10 menit. Setelah itu guru memberikan tugas indiIVidu selama 35 menit. Selain itu guru memberikan tugas pada siswa untuk mempelajari materi selanjutny di rumah. 6). Guru mempraktekan di depan kelas gerakan-gerakan dan bacaanbacaan, siswa memperhatikan. Setelah itu guru menunjuk salah satu murid untuk mempraktekkan gerakan-gerakan dan bacaanbacaan sholat di depan kelas. Guru memperhatikan gerakangerakan dan bacaan-bacaan sholat siswa tersebut.
36
c. Pengamatan / pengumpulan data Selama pembelajaran langsung dilakukan pengamatan untuk mengetahui
untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran
dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran Fiqh pokok bahasa sholat. Pada pembelajaran ini siswa yang masuk sebanyak 20 siswa. Guru yang mengamati meniai kebanyakan siswa yang duduk di belakang tidak memperhatikan dan berbicara dengan temannya.
Ketika
ditanya
tentang
tata
cara
shoat
yang
didemonstrasikan di depan kelas, kebanyakan siswa yang duduk di belakang mengatakan tidak tahu dan tidak paham, sehingga tidak menjawab pertanyaan. Suasana kelas menjadi gaduh dan sulit dikendalikan. Hasil Observasi pada pertemuan pertama dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel.1. Tabel Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pengelolaan Metode Demonstrasi Nama Sekolah Pokok Bahasan Kelas/ Semester Bulan No.
: SD Negeri Kalimanggis : Sholat : IV /Genap : Juli 2010 Keterangan
Nama
Tuntas
Belum Tuntas
1
Aga Pradana
2
Caga Febriana
3
Febriyana Damayanti
4
Heni Dinasih
37
5
Irnawati
6
Indah Terawati
7
Muhammad Nasokha
8
Nurila Kurnia Sari
9
Sumadyo
10
Agus Setiawan
11
Ama Minaya
12
Hidayatul M
13
Lesya Dhea Y
14
Lutfi Afifah
15
Risa Khirotu K
16
Setyo Anggoro
17
Widyaningrum
18
Muhammad Mustofa
19
Muhammad Yanuar
20
Fahrudin Tanjung
21
Irfan Arfiyanto
22
Jufita Heppy S
23
Khoirul Wafa
24
Uswatun Khasanah
25
Rahmat Syaihul Huda
Jumlah
14
11
Berdasarkan table di atas jumlah nilai obserivasi kegiatan siswa masih kurang memuaskan dengan menggunakan metode klasik. d. Refleksi Hasil belajar pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan, nilai rata-rata hasil kegiatan siswa belum sesuai dengan setandar minimal yang ditetapkan dalam proses belajar mengajar.
38
Dengan Metode ceramah anak masih bersifat pasif terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan anak tidak aktif bertanya tentang materi yang kurang dipahaminya. Selain itu terdapat beberapa anak kurang, bahkan tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru. Dari hasil pengamatan tersebut pada proses pembelajaran siklu I dengan menggunakan metode ceramah berivariasi dengan pendekatan tradisional belum dapat meningkatkan kemampuan anak dalam sholat. Maka pada siklus II, peneliti memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajrai secara berulang-ulang di rumah. Pada pertemuan berikutnya, guru mencoba memilih metode demonstrasi dalam kegiatan belajar dan mengajar. Sebelum kegiatan inti mengajar, guru melakukan apersepsi terhadap materi ibadah sholat, kemudian guru melakukan pengamatan akan pemahaman dan jawaban anak terhadap pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
Pada kegiatan ini guru
mengulang kembali materi ibadah dengan metode demonstrasi dengan cara guru memperagakan tata cara sholat dengan benar dan siswa mendengarkan penjelasan dan melihat peragaan sholat.
2.
Diskripsi Pelaksanaan Siklus II a. Tindak lanjut pelaksanaan pembelajaran siklus sebelumnya Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
dimulai
dengan
membentuk kelompok diskusi. Materi yang di ajarkan adalah gerakan sholat, seperti :
39
1). Berdiri (berdiri tegak menghadap kiblat dengan niat karma Allah SWT 2). Gerakan takbirotul ikhrom (dengan membaca
Allahu Akbar
dengan mengangkat tangan sejajar dengan bahu dan ibu jari menyentuh pada daun telinga 9di dekatkan dengan daun telinga) setelah itu bersedekap 3). Gerakan rukuk Meluruskan punggung dengan tengkuk, kedua tangan diletakkan pada lutut dengan jari-jari direnggangkan 4). Gerakan I‟tidal Berdiri tegak dengan mengangkat kedua tangan seperti pada takbirotul ihrom. 5). Gerakan sujud Meletakkan kedua lutut dan jari kaki di atas tempat sholat, meletakkan kedua tangan, dahi dan hidung, menekukkan jari-jari kaki kea rah kiblat dan meregangkan kedua tangan dari lambung dan mengangkat kedua siku. Ketika sujud telapak tangan diletakkan sejajar dengan bahu dan jari-jari tangan tidak dirapatka dan tidak digenggamkan 6). Duduk diantara dua sujud (duduk iftirosh) Duduk diatas kaki kiri dan menumpukkan (menegakkan) serta meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut.
40
7). Duduk Tawarruk (untuk rokaat terakhit)dengan memasukkan (memajukan) kaki kiri di bawah kaki kanan, sedang telapak kaki kanan bertumpu (ditegakkan) dan ujug jarinya dihadapkan ke kiblat dan duduk dengan bertumpukkan pantat di atas lantai. 8). Gerakan salam (dengan memalingkan muka ke kanan dank e kiri sampai pipi terlihat dari arah belakang. Proses pembelajaran pokok bahasan ibadah yang dilakukan menggunakan metode demonstrasi yang diperagakan oleh guru secara langsung di hadapan anak dalam proses pembelajaran di kelas. Yang dilakukan guru adalah memberikan contoh gerkan dan bacaan tata cara melasanakan sholat dengan benar kemudian meminta setiap kelompok untuk mendemonstrasikan b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus II dapat diuraikan sebagai berikut : 1). Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam dan melakukan presensi siswa. 2). Guru melaksanakan apersepsi. 3). Guru memberikan motivasi kepada anak untuk tekun belajar dan beribadah. 4). Guru membagi kelompok belajar. 5). Guru menerangkan materi pelajaran tentang gerakan dan bacaan sholat yang benar.
41
6). Guru memperagakan gerakan dan bacaan sholat dengan benar. 7). Guru memberikan tugas untuk melakukan diskusi kelompok. 8). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mempresentasikan dan memperagakan di depan kelas gerakan dan bacaan sholat dari hasil diskusi. 9). Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang materi yang dipresentasikan oleh kelompok lain. 10). Guru menganalisis hasil kerja kelompok dan jawaban siswa. 11). Guru menindak lanjuti pembelajaran dengan mengulangi materi yang disampaikan. 12). Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. c. Pengamatan / Pengumpulan data Selama proses kegiatan belajar dilakukan
obserivasi
untuk
mengajar
mengetahui
berlangsung
peningkatan
hasil
pembelajaran pada materi ibadah. Pada kegiatan ini siswa yang masuk berjumlah 25 anak. Guru mengamati ternyata pada setiap kelompok msih didapati siswa yang kurang memperhatikan tata cara shalat dan masih berbicara dengan teman dekanya. Melalui serangkaian pertanyaan yang disampaikan kepada siswa, sebagian diantaranya belum memahami dan bahkan tidak tahu apa yang didemonstrasikan dalam kelompoknya. Hal ini disebabkan karena jumlah personil dalam kelompok terlalu bersar jumlahnya.
42
Hasil obserivasi pada pertemuan Siklus II dapat dilihat hasil pembelajaran sebagaimana tabel berikut : Tabel.2. Tabel Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pengelolaan Metode Demonstrasi Nama Sekolah Pokok Bahasan Kelas/ Semester Bulan No.
: SD Negeri Kalimanggis : Sholat : IV /Genap : Juli 2010 Keterangan
Nama
Tuntas
Belum Tuntas
1
Aga Pradana
2
Caga Febriana
3
Febriyana Damayanti
4
Heni Dinasih
5
Irnawati
6
Indah Terawati
7
Muhammad Nasokha
8
Nurila Kurnia Sari
9
Sumadyo
10
Agus Setiawan
11
Ama Minaya
12
Hidayatul M
13
Lesya Dhea Y
14
Lutfi Afifah
15
Risa Khirotu K
16
Setyo Anggoro
17
Widyaningrum
18
Muhammad Mustofa
19
Muhammad Yanuar
20
Fahrudin Tanjung
43
21
Irfan arfiyanto
22
Jufita Heppy S
23
Khoirul Wafa
24
Uswatun Khasanah
25
Rahmat Syaihul Huda
Jumlah
17
8
Berdasarkan table di atas jumlah nilai obserivasi kegiatan siswa makin meningkat. Menurut kategori tingkat kemampuan siswa berarti dalam mengikuti pelajaran siswa cukup aktif dalam proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Hasil siklus II dalam pembelajaran materi ibadah sholat dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukkan adanya kemajuan dibanding dengan siklus I. Siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi masih terdpat beberapa siswa yang pasif dalam proses pembelajaran berlangsung. Pada
saat
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi sebagian siswa menujukkan peningkatan keaktifan siswa dalam bertanya maupun menjawab tentang materi yang dibahas. Dengan hasil tersebut perlu diadakanya perbaikan pembelajaran untuk mendapatkan peningkatan kemampuan sholat anak. Hal yang perlu dilakukan adalah memperkecil jumlah kelompok belajar dengan menyeimbangkan jumlah siswa laki-laki dan perempuan. Siswa diberitugas memahami demonstrasi tata cara sholat yang baik tanpa
44
memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk berbicara sendiri dan bermain antar anggota kelompok belajar. Selain itu siswa diberi tugas untuk mendemonstrasikan tata cara sholat dengan sendirinya dan dilakukan berulang-ualang sampai anak paham dan hafal.
3.
Diskripsi Pelaksanaan Siklus III a. Tindak lanjut pelaksanaan pembelajaran siklus sebelumnya Pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
dimulai
dengan
membentuk kelompok untuk diperkecil jumlah anggota dalam setiap kelompok menjadi 2 anak tiap kelompok. Proses pembelajaran pokok bahasan ibadah yang dilakukan menggunakan tetap menggunakan
metode demonstrasi yang
diperagakan oleh guru secara langsung di hadapan anak dalam proses pembelajaran di kelas. Materi yang diajarkan adalah gabungan dari pertemuan siklus I (bacaan sholat) dan siklus II (gerakan sholat). Yang dilakukan guru adalah memberikan tugas kepada siswa untuk mendemonstrasikan dengan sendirinya secara berulang-ulang tata cara ibadah dengan benar. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus III dapat diuraikan sebagai berikut : 1).
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam dan melakukan presensi siswa.
2).
Guru melaksanakan apersepsi.
45
3).
Guru memberikan motivasi kepada anak untuk tekun belajar dan beribadah.
4).
Guru membagi kelompok belajar.
5).
Guru menerangkan materi pelajaran tentang gerakan dan bacaan sholat yang benar.
6).
Guru memperagakan gerakan dan bacaan sholat dengan benar.
7).
Guru memberikan tugas untuk melakukan diskusi kelompok.
8).
Guru memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk berlatih mendemonstrasikan ibadah sholat dengan sendirinya dengan tenang secara berulang-ulang sampai hafal.
9).
Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya tentang materi yang dipresentasikan oleh kelompok lain.
10). Guru menganalisis hasil kerja kelompok dan jawaban siswa. 11). Guru menindak lanjuti pembelajaran dengan mengulangi materi yang disampaikan. 12). Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. c. Pengamatan / Pengumpulan data Selama proses kegiatan belajar dilakukan
obserIVasi
untuk
mengajar
mengetahui
berlangsung
peningkatan
hasil
pembelajaran pada materi ibadah menggunakan metode demonstrasi mendapatkan peningkatan hasil yang sangat baik. Pada kegiatan ini siswa yang masuk berjumlah 25 anak.
46
Hsil obserIVasi pada pertemuan Siklus III dapat dilihat hasil pembelajaran sebagaimana tabel berikut : Tabel.3. Tabel Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pengelolaan Metode Demonstrasi Nama Sekolah Pokok Bahasan Kelas/ Semester Bulan No.
: SD Negeri Kalimanggis : Sholat : IV /Genap : Juli 2010 Keterangan
Nama
Tuntas
1
Aga Pradana
2
Caga Febriana
3
Febriyana Damayanti
4
Heni Dinasih
5
Irnawati
6
Indah Terawati
7
Muhammad Nasokha
8
Nurila Kurnia Sari
9
Sumadyo
10
Agus Setiawan
11
Ama Minaya
12
Hidayatul M
13
Lesya Dhea Y
14
Lutfi Afifah
15
Risa Khirotu K
16
Setyo Anggoro
17
Widyaningrum
18
Muhammad Mustofa
19
Muhammad Yanuar
20
Fahrudin Tanjung
Belum Tuntas
47
21
Irfan arfiyanto
22
Jufita Heppy S
23
Khoirul Wafa
24
Uswatun Khasanah
25
Rahmat Syaihul Huda
Jumlah
23
2
Berdasarkan table di atas jumlah nilai obserivasi kegiatan siswa makin meningkat. Menurut kategori tingkat kemampuan, siswa mengalami peningkatan yang berarti dalam mengikuti pelajaran siswa memahami materi pelajaran pada proses pembelajaran berlangsung secara cepat dan baik. d. Refleksi Hasil siklus III dalam pembelajaran materi ibadah sholat dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukkan adanya kemajuan dibanding dengan siklus I. Siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan tindakan kelas yang dilakukan, maka proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan sholat siswa di SD Negeri Kalimanggis, Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Penelitian Persiklus 1.
Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran I, soal tes freetes, lembar pengamatan, media pembelajaran, rencana pembelajaran. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di kelas IV SD Negeri Kalimanggis dengan jumlah 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (obseraivasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah wali kelas IV SD Negeri Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Pada akhir preoses belajar mengajar siswa diberi tes formatif/ free tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan siswa terhadap materi yang di ajarkan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :
49
Tabel 4. Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I No.
Keterangan
Nama
Tuntas
Belum Tuntas
1
Aga Pradana
2
Caga Febriana
3
Febriyana Damayanti
4
Heni Dinasih
5
Irnawati
6
Indah Terawati
7
Muhammad Nasokha
8
Nurila Kurnia Sari
9
Sumadyo
10
Agus Setiawan
11
Ama Minaya
12
Hidayatul M
13
Lesya Dhea Y
14
Lutfi Afifah
15
Risa Khirotu K
16
Setyo Anggoro
17
Widyaningrum
18
Muhammad Mustofa
19
Muhammad Yanuar
20
Fahrudin Tanjung
21
Irfan Arfiyanto
22
Jufita Heppy S
23
Khoirul Wafa
24
Uswatun Khasanah
25
Rahmat Syaihul Huda
Jumlah
14
50
11
Dari data hasil penelitian pada siklus I diketahui hasil pembelajaran 14 siswa dalam kategori tuntas dalam belajar dengan prosesntase 56 % dan 11 siswa dalam kategori tidak tuntas dengan prosentase 44%. Dari hasil tersebut proses pembelajaran secara klasikal belum tuntas sesuai dengan target pembelajaran minimal dengan prosentase 75% dan kurang memuaskan. Hal ini perlu dilakukan
penelitian
lebih
lanjut
untuk
mendapatkan
hasil
pembelajaran yang diharapkan. c. Refleksi Dalam pelaksnaan kegiatan belajar
mengajar diperoleh
informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1).
Guru kurang dalam memberikan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran.
2).
Guru dalam pengelolaan waktu dan pengelolaan kelas kurang maksimal.
3).
Siswa kurang antusias selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung
d. Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya Revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran lanjutan adalah :
51
1.
Guru diharap lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat secara langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
2.
Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberikan catatan.
3.
Guru diharap lebih bersemangat dalam memotivasi siswa hingga konsentrasi dan dorongan siswa meningkat.
2.
Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran I, soal tes freetes, lembar pengamatan, media pembelajaran, rencana pembelajaran. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di kelas IV SD Negeri Kalimanggis dengan jumlah 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajarn mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (obseraivasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah wali kelas IV SD Negeri Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung.
52
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif/ free tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan siswa terhadap materi yang di ajarkan. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut : Tabel 5. Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II No.
Keterangan
Nama
Tuntas
Belum Tuntas
1
Aga Pradana
2
Caga Febriana
3
Febriyana Damayanti
4
Heni Dinasih
5
Irnawati
6
Indah Terawati
7
Muhammad Nasokha
8
Nurila Kurnia Sari
9
Sumadyo
10
Agus Setiawan
11
Ama Minaya
12
Hidayatul M
13
Lesya Dhea Y
14
Lutfi Afifah
15
Risa Khirotu K
16
Setyo Anggoro
17
Widyaningrum
18
Muhammad Mustofa
19
Muhammad Yanuar
20
Fahrudin Tanjung
21
Irfan Arfiyanto
53
22
Jufita Heppy S
23
Khoirul Wafa
24
Uswatun Khasanah
25
Rahmat Syaihul Huda
Jumlah
17
8
Dari data hasil penelitian pada siklus II diketahui hasil pembelajaran 17 siswa dalam kategori tuntas dalam belajar dengan prosesntase 68 % dan 8 siswa dalam kategori tidak tuntas dengan prosentase 32 %. Dari hasil tersebut proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi mengalami peningkatan hasil belajarnya,
akan
pembelajaran
tetapi
minimal
belum dengan
tuntas
sesuai
prosentase
dengan
target
dan
kurang
75%
memuaskan. Hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang diharapkan dengan menerapkan metode demonstrasi sesuai dengan prosedur pelaksanaan. c. Refleksi Dalam pelaksnaan kegiatan belajar
mengajar diperoleh
informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1). Guru kurang dalam memberikan motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran. 2). Guru dalam pengelolaan waktu dan pengelolaan kelas kurang maksimal. 3). Siswa kurang antusias selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung
54
4). Sebagian anak masih bermain sendiri dan berbicara sendiri. d. Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya Revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran lanjutan adalah : 1). Guru diharap lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat secara langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan. 2). Guru
perlu
mendistribusikan
menambahkan
waktu
informasi-informasi
secara
yang
baik
dirasa
dengan
perlu
dan
memberikan catatan. 3). Guru diharap lebih bersemangat dalam memotivasi siswa hingga konsentrasi dan dorongan siswa meningkat. 4). Guru diharap meningkatkan kreatifitas dalam proses belajar mengajar dan mampu mengelola kelas dengan baik. 3.
Siklus III a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti melaksanakan penanganan tindakan kelas berdasarkan refleksi pada pertemuan sebelumnya untuk mencapai proses belajar dan hasil yang dipersiapkan. Dalam hal ini
55
guru mempersiapkan rencana pembelajaran, instrumen pembelajaran dan lembar pengamatan. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di kelas IV SD Negeri Kalimanggis dengan jumlah 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajarn mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah wali kelas IV SD Negeri Kalimanggis Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Pada akhir preoses belajar mengajar siswa diberi tes formatif/ free tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan siswa terhadap materi yang di ajarkan. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut : Tabel 6. Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I No.
Keterangan
Nama
Tuntas
1
Aga Pradana
2
Caga Febriana
3
Febriyana Damayanti
4
Heni Dinasih
5
Irnawati
6
Indah Terawati
56
Belum Tuntas
7
Muhammad Nasokha
8
Nurila Kurnia Sari
9
Sumadyo
10
Agus Setiawan
11
Ama Minaya
12
Hidayatul M
13
Lesya Dhea Y
14
Lutfi Afifah
15
Risa Khirotu K
16
Setyo Anggoro
17
Widyaningrum
18
Muhammad Mustofa
19
Muhammad Yanuar
20
Fahrudin Tanjung
21
Irfan Arfiyanto
22
Jufita Heppy S
23
Khoirul Wafa
24
Uswatun Khasanah
25
Rahmat Syaihul Huda
Jumlah
23
2
Dari data hasil penelitian pada siklus III diketahui hasil pembelajaran 23 siswa dalam kategori tuntas dalam belajar dengan prosesntase 92 % dan 2 siswa dalam kategori tidak tuntas dengan prosentase 8%. Dari hasil tersebut proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi mendapatkan hasil ketuntasan sesuai dengan target pembelajaran minimal dengan prosentase 75% dan kurang memuaskan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan
57
metode demonstrasi dalam pembelajaran sangatlah tepat sesuai dengan peningkatan kemampuan anak dalam melaksanakan sholat. c. Refleksi Dalam pelaksnaan kegiatan belajar
mengajar diperoleh
informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1). Dari hasil penelitian ini masih terdapat 2 siswa yang dalam proses
pembelajaran
tidak
tuntas.
Hal
ini
dikarenakan
kemampuan dasar siswa dan perhatian anak di keluarga amatlah kurang kaitannya dengan pelaksanaan sholat d. Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III ini menunjukkan peningkatan yang berarti untuk kemampuan anak dalam ibadah sholat, hal ini ditujukkan tingkat ketuntasan belajar siswa yang cukup signifikan akan kemampuan anak. B. Pembahasan Pelaksanaan penelitian pada siklus I dengan metode klasikal belum menunjukkan hasil ketuntasan belajar jauh dari standar yang ditentukan oleh pendidik. Pada siklus ini diketahui hasil pembelajaran 14 siswa dalam kategori tuntas dalam belajar dengan prosesntase 56 % dan 11 siswa dalam kategori tidak tuntas dengan prosentase 44%. Dari hasil tersebut proses pembelajaran secara klasikal belum tuntas sesuai dengan target pembelajaran minimal dengan prosentase 75% dan kurang memuaskan. Hal ini terjadi karena tingkat keaktifan anak, pengelolaan kelas, pengelolaan waktu yang kurang tepat
58
dalam pembelajaran materi sholat. Dengan hasil tersebut kemudian dilakukan penelitian lanjutan pada siklus II dengan penerapan metode demonstrasi untuk mencapai tingkat kemampuan yang diharapkan. Pelaksanaan penelitian pada siklus I dengan metode klasikal belum menunjukkan hasil ketuntasan belajar jauh dari standar yang ditentukan oleh pendidik. Pada siklus ini diketahui hasil pembelajaran 17 siswa dalam kategori tuntas dalam belajar dengan prosesntase 68 % dan 8 siswa dalam kategori tidak tuntas dengan prosentase 32 %. Dari hasil tersebut proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi mengalami peningkatan hasil belajarnya, akan tetapi belum tuntas sesuai dengan target pembelajaran minimal dengan prosentase 75% dan kurang memuaskan. Hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang diharapkan dengan menerapkan metode demonstrasi sesuai dengan prosedur pelaksanaan. Pelaksanaan penelitian pada siklus I dengan metode klasikal belum menunjukkan hasil ketuntasan belajar jauh dari standar yang ditentukan oleh pendidik. Pada siklus ini diketahui hasil pembelajaran 23 siswa dalam kategori tuntas dalam belajar dengan prosesntase 92 % dan 2 siswa dalam kategori tidak tuntas dengan prosentase 8%. Dari hasil tersebut proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi mendapatkan hasil ketuntasan sesuai dengan target pembelajaran minimal dengan prosentase 75% dan kurang memuaskan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
59
demonstrasi dalam pembelajaran sangatlah tepat sesuai dengan peningkatan kemampuan anak dalam melaksanakan sholat. Tabel 7. HASIL PENELITIAN KETUNTASAN BELAJAR DENGAN METODE DEMONSTRASI No
Ketuntasan
Siklus
Prosentase %
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
1
Siklus I
14
11
56
44
2
Siklus II
17
8
68
32
3
Siklus III
23
2
92
8
Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa ketuntasan pembelajaran pada siklus I diperoleh 56%, kemudian dilanjutkan pada proses pembelajaran siklus II dengan hasil prosentase 68%. Peningkatan yang terjadi pada siklus tersebut diketahui prosentase sejumlah 12%. Kemudian dari hasil tersebut dirasa kurang sesuai dengan standar ketuntasan yang diharapkan, maka peneliti melaksanakan penelitian lanjutan pada siklus kedua yang diketahui hasil pembelajarannya sebanyak 92%. Dari hasil tersebut diketahui peningkatan secara signifikan dengan peningkatan 36% peningkatan dari siklus I dan 24 % dari siklus II. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan anak dalam sholat sangat tepat, hal ini terbukti dari penelitian yang penulis laksanakan.
60
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kemampuan sholat anak sebelum penerapan metode demonstrasi diketahui dalam proses pembelajaran siklus I diketahui hasil pembelajaran 14 siswa dalam kategori tuntas dalam belajar dengan prosesntase 56 % dan 11 siswa dalam kategori tidak tuntas dengan prosentase 44%. Dari hasil tersebut proses pembelajaran secara klasikal belum tuntas sesuai dengan target pembelajaran minimal dengan prosentase 75% dan kurang memuaskan. Kemampuan sholat anak pada siklus II diketahui hasil pembelajaran 17 siswa dalam kategori tuntas dalam belajar dengan prosesntase 68 % dan 8 siswa dalam kategori tidak tuntas dengan prosentase 32 %. Dari hasil tersebut proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi mengalami peningkatan hasil belajarnya, akan tetapi belum tuntas sesuai dengan target pembelajaran minimal dengan prosentase 75%. 2. Kemampuan sholat anak setelah penerapan metode demonstrasi pada siklus II siklus III diketahui hasil pembelajaran 23 siswa dalam kategori tuntas dalam belajar dengan prosesntase 92 % dan 2 siswa dalam kategori tidak tuntas dengan prosentase 8%. Dari hasil tersebut proses
61
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi mendapatkan hasil ketuntasan sesuai dengan target pembelajaran minimal dengan prosentase 75% dan kurang memuaskan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran sangatlah tepat sesuai dengan peningkatan kemampuan anak dalam melaksanakan sholat. ketuntasan pembelajaran pada siklus I diperoleh 56%, kemudian dilanjutkan pada proses pembelajaran siklus II dengan hasil prosentase 68%. Peningkatan yang terjadi pada siklus tersebut diketahui prosentase sejumlah 12%. Kemudian dari hasil tersebut dirasa kurang sesuai dengan standar ketuntasan yang diharapkan, maka peneliti melaksanakan penelitian
lanjutan
pada
siklus
kedua
yang
diketahui
hasil
pembelajarannya sebanyak 92%. Dari hasil tersebut diketahui peningkatan secara signifikan dengan peningkatan 36% peningkatan dari siklus I dan 24 % dari siklus II. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan anak dalam sholat sangat tepat, hal ini terbukti dari penelitian yang penulis laksanakan. B. Saran Dari hasil penelitian yang didapat dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Fiqih pokok bahasan shalat lebih efektrif dan lebiohj memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :
62
1. Untuk melaksanakan belajar aktif memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu mnentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan cara belajar aktif metode demonstrasi dalan proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan ketrampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihapainya. 3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut, karena hasi penelitian ini hanya dilakukan. 4. Untuk penelitian serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
63
DAFTAR PUSTAKA
Ardiwinata R. Udun S.W. 1995. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Modul . Amir Abyan, Mudjahid, dkk. 1997. Fiqih II. Jakarta : Modul. Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Bawani, Imam. 1985. Ilmu Jiwa Perkembangan,. Surabaya : Bina Ilmu. Dahlan, Yusuf M, dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Modul. Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya. 1989. Semarang : Toha Putra. Ihsan, Fuad. 1995. Dasar-dasar Kependidikan. Semarang : Rineka Cipta. Kemmis, S. And Mc. Taggart, R. 1997 The Action Research. IVictoria : Deakin UniIVersity. Mansyur. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Modul. Rasyid, Sulaiman. 1954. Fiqih Islam. Jakarta : Attahiriyah. Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Asdi Mahasatya. Sayyid Sadiq, Imam Hasan al-Banna. 2006. Fiqih Sunnah. Jakarta : Nada Cipta Raya. Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha Nasional. Surakhmad, Winarno. 1986. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito. Syafi‟i, Ali Hasan. 1997. Pendidikan Pengamalan Ibadah. Jakarta : Modul. Syarifudin, Amir. 2003. Garis-garis Besar Fiqih.
64
Bogor : Prenada Media.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Bambang Imam Sujono
Tempat tanggal lahir
: Temanggung, 27 Juli 1957
Alamat
: Keblukan RT/RW 5/2 Kaloran Temanggung
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Guru SD (Mata Pelajaran PAI)
Riwayat Pendidikann
: 1. Sekolah Dasar lulus tahun 1969 2. PGA 4 tahun lulus tahun 1975 3. PGA 6 tahun lulus 1979 4. D2 IAIN Walisongo Semarang 1996
Demikian daftar riwayat hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
Temanggung. 20 Juli 2010 Penulis
Bambang Imam Sudjono 11408295
65
DATA RESPONDEN
No
Nama
Tempat Tanggal Lahir
Nama Orang Tua
1
Aga Pradana
Magelang, 4 – 1999
Kirwanto
2
Caga Febriana
Temanggung, 13 – 2 – 1999
Rukini
3
Febriyana Damayanti
Yogyakarta, 12 – 2 – 2000
Suwarno
4
Heni Dinasih
Temanggung, 19 – 10 – 1999
Kundiyono
5
Irnawati
Temanggung, 27 – 1 – 2000
Yamto
6
Indah Terawati
Temanggung, 2 – 5 – 2000
Rohmadi
7
Muhammad Nasokha
Temanggung, 7 – 5 – 2000
Ahmad Mahmudi
8
Nurila Kurnia Sari
Temanggung,2 – 10 – 1999
Nuril Huda
9
Sumadyo
Temanggung,16 – 10 – 1999
Waldiyono
10
Agus Setiawan
Temanggung, 16 – 8 – 1996
Muyadi
11
Ama Minaya
Temanggung,22 – 9 - 1999
Bawon
12
Hidayatul M
Temanggung, 10 – 6 – 2000
Rokhimun
13
Lesya Dhea Y
Jakarta, 14 – 7 – 2000
Hapudin
14
Lutfi Afifah
Temanggung, 16 – 10 - 2000
Eko Budi Sudarwo
15
Risa Khirotu K
Temanggung, 18 – 12 – 2000
Juweni
16
Setyo Anggoro
Temanggung, 23 – 5 – 2000
Mujiyono
17
Widyaningrum
Temanggung, 31 – 10 – 2000
Jumadi
18
Muhammad Mustofa
Temanggung, 6 – 10 – 2000
Suharno
19
Muhammad Yanuar
Temanggung, 7 – 8 – 1999
Nabsun
20
Fahrudin Tanjung
Temanggung, 23 – 1 – 1999
Dawami
21
Irfan arfiyanto
Temanggung, 17 – 5 – 1999
Bejosari
22
Jufita Heppy S
Temanggung, 11 – 1 - 1999
Riyadi
23
Khoirul Wafa
Semarang, 31 – 12 – 1998
Rofi’i
24
Uswatun Khasanah
Temanggung 15 – 2 – 2000
Sehanto
25
Rinda Ardian D
Temanggung, 9 – 6 - 2000
Parimen
66
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Sholat Fardlu 1.
Waktu Sholat Zhuhur Bermula dari tergelincirnya matahari ketika berada ditengah-tengah langit dan berlangsung sampai bayangan sesuatu itu sama panjang dengan selain bayangan sewaktu tergelincir jumlah 4 rokaat.
2.
Waktu Sholat Ashar Bermula apabila bayangan suatu benda telah sama panjang dengan benda itu sendiri, yaitu setelah bayangan waktu tergelincir dan berlangsung sampai terbenamnya matahari jumlah 4 rokaat..
3.
Waktu Sholat Maghrib Mulai dari terbenamnya matahari dan bersembunyi disebelah ufuk barat dan berlansung sampai terbenamnya syafa‟ atau awan merah dengan jumlah 3 rokaat.
4.
Waktu Sholat Isya‟ Bermula pada waktu lenyapnya syafak (awan merah) dan berlangsung hingga seperdua malam jumlah 4 rokaat..
5.
Waktu Sholat Shubuh Bermula dari saat terbitnya fajar shodiq dan berlangsung sampai terbitnya matahari dengan jumlah 2 rokaat.
B. Memprektikkan Sholat Fardlu 1.
Tata cara niat sholat
2.
Mampu menyebutkan sholat fardlu
3.
Tata cara sholat
4.
Tata cara posisi takbirotul ikhrom
5.
Tata cara posisi rukuk
6.
Tata cara posisi i‟tidal
7.
Tata cara posisi sujud
8.
Tata cara posisi duduk diantara dua sujud
67
9.
Tata cara posisi duduk rokaat ke dua
10. Tata cara posisi salam
C. Bacaan Do‟a 1.
Bacaan niat sholat
2.
Bacaan takbirotul ikhrom
3.
Bacaan rukuk
4.
Bacaan i‟tidal
5.
Bacaan sujud
6.
Bacaan tasyahud
7.
Bacaan duduk rokaat ke dua
8.
Bacaan salam
9.
iftitah
10. Fatehah
68
PERTANYAAN KUIS/PRE TES 1. Berapakah jumlah waktu pelaksanaan sholat ? 2. Sebutkan nama waktu sholat ? 3. Bagaimanakah tanda datangnya waktu sholat magrib 4. Bagaimanakah tanda datangnya waktu sholat isya 5. Bagaimanakah tanda datangnya waktu sholat subuh 6. Bagaimanakah tanda datangnya waktu sholat dzuhur 7. Bagaimanakah tanda datangnya waktu sholat ashar 8. Berapakah jumlah rokaat maghrib 9. Berapakah jumlah rokaat isya‟ 10. Berapakah jumlah rokaat subuh 11. Berapakah jumlah rokaat dzuhur 12. Berapakah jumlah rokaat ashar
69
MATERI OBSERVASI C. Memprektikkan Sholat Fardlu 1). Tata cara niat sholat 2). Mampu menyebutkan sholat fardlu 3). Tata cara sholat 4). Tata cara posisi takbirotul ikhrom 5). Tata cara posisi rukuk 6). Tata cara posisi i‟tidal 7). Tata cara posisi sujud 8). Tata cara posisi duduk diantara dua sujud 9). Tata cara posisi duduk rokaat ke dua 10).
Tata cara posisi salam
D. Bacaan Do‟a 1). Bacaan niat sholat 2). Bacaan takbirotul ikhrom 3). Bacaan rukuk 4). Bacaan i‟tidal 5). Bacaan sujud 6). Bacaan tasyahud 7). Bacaan duduk rokaat ke dua 8). Bacaan salam 9). iftitah 10).
Fatehah
70
MATERI IBADAH SHOLAT
A. BACAAN Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi dengan pokok bahasan bacaan sholat seperti : 1). Niat (dibaca dalam hati) 2). Bacaan takbir. َاَكْبَر
ُالَّله
3). Bacaan do‟a iftitah Allahumma baa’id bainii wa baina khotooyaaya kamaa baa’ata bainal masyriqi wal maghrib, Allahumma naqqinii minal khotooya kamaa yunaqqos saubul abyadhu minad danas, Allahummaghsil khothooyaaya bil maai was-salji wal-barodi 4). Bacaan fatihah Membaca ta’awud a’udzubillahiminasyaithoonir rojiim Dilanjutkan membaca fatihah Al hamdulillahi robbil ‘aalamiin, arrohmaanir rohim, maaliki yaumid-din, iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin ihdinash-shiroothol mustaqiim, shiroothol-ladziina an’amta ‘alaihim, ghoiril maghdguubi ‘alaihim wa ladh-dhoollin. aamiin 5). Bacaan surat-surat pendek Wal’ashri innal insaana lafii khusrin illa ladziina aamanuu wa’amilush shaalihaati watawaa shoubil haqqi wa tawaa sahoubish shabri 6). Bacaan Rukuk Subhaanakallahumma robbanaa wa bihamdikallaahummagh firli 7). Bacaan I‟tidal Robbanaa wa lakal-hamdu hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokanfiih
71
8). Bacaan sujud pertama Subhaanakallahumma robbanaa wa bihamdikallaahummagh firli 9). Duduk diantara dua sujud Allahummagh-firlii warhamnii wajburnii wahdinii warzuqnii 10).
Duduk takhiyat
Attahiyyaatu lillah wash-sholawaatu wath-thoyyibaat, as-salaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wa barokaatuh, as-salaamu’alaina wa ‘alaa ‘ibaadillaahishoolihin, asyhadu allailaahaillalloh wa asyhadu anna muhammadan
‘abduhuu
wa
rosuuluh,
allohumma
sholli’alaa
muhammmad wa’alaa aali Muhammad kama shollaita’alaa ibrohim wa aali ibrohim, wabaarik ‘alaa Muhammad wa aali Muhammad kamaa baarokta’alaa ibrohim wa aali ibrohim innaka hamiidummajid B. GERAKAN Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dimulai dengan membentuk kelompok diskusi. Materi yang di ajarkan adalah gerakan sholat, seperti : 9). Berdiri (berdiri tegak menghadap kiblat dengan niat karma Allah SWT 10).
Gerakan takbirotul ikhrom (dengan membaca
Allahu Akbar
dengan mengangkat tangan sejajar dengan bahu dan ibu jari menyentuh pada daun telinga di dekatkan dengan daun telinga) setelah itu bersedekap 11).
Gerakan rukuk
Meluruskan punggung dengan tengkuk, kedua tangan diletakkan pada lutut dengan jari-jari direnggangkan 12).
Gerakan I‟tidal
Berdiri tegak dengan mengangkat kedua tangan seperti pada takbirotul ihrom. 13).
Gerakan sujud
72
Meletakkan kedua lutut dan jari kaki di atas tempat sholat, meletakkan kedua tangan, dahi dan hidung, menekukkan jari-jari kaki kea rah kiblat dan meregangkan kedua tangan dari lambung dan mengangkat kedua siku. Ketika sujud telapak tangan diletakkan sejajar dengan bahu dan jari-jari tangan tidak dirapatka dan tidak digenggamkan 14).
Duduk diantara dua sujud (duduk iftirosh)
Duduk diatas kaki kiri dan menumpukkan (menegakkan) serta meletakkan kedua tangan di atas kedua lutut. 15).
Duduk Tawarruk (untuk rokaat terakhit)dengan memasukkan
(memajukan) kaki kiri di bawah kaki kanan, sedang telapak kaki kanan bertumpu (ditegakkan) dan ujug jarinya dihadapkan ke kiblat dan duduk dengan bertumpukkan pantat di atas lantai. 16).
Gerakan salam (dengan memalingkan muka ke kanan dank e kiri
sampai pipi terlihat dari arah belakang.
73
LEMBAR PENGAMATAN PROSES BEAJAR MENGAJAR PERSIAPAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Siklus I (Gerakan Sholat dan do’a) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Instrumen Aga Pradana Caga Febriana Febriyana Damayanti Heni Dinasih Irnawati Indah Terawati Muhammad Nasokha Nurila Kurnia Sari Sumadyo Agus Setiawan Ama Minaya Hidayatul M Lesya Dhea Y Lutfi Afifah Risa Khirotu K Setyo Anggoro Widyaningrum Muhammad Mustofa Muhammad Yanuar Fahrudin Tanjung Irfan Arfiyanto Jufita Heppy S Khoirul Wafa Uswatun Khasanah Rahmat Syaihul Huda Jumlah Ketuntasan
1 25
2 25 74
3 25
4
19
Pertanyaan 5 6 24 14
7
8
9
17
12
13
10 25
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas T : 14 / TT : 11
LEMBAR PENGAMATAN PROSES BEAJAR MENGAJAR PERSIAPAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Siklus II (Gerakan Sholat dan do’a) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Instrumen Aga Pradana Caga Febriana Febriyana Damayanti Heni Dinasih Irnawati Indah Terawati Muhammad Nasokha Nurila Kurnia Sari Sumadyo Agus Setiawan Ama Minaya Hidayatul M Lesya Dhea Y Lutfi Afifah Risa Khirotu K Setyo Anggoro Widyaningrum Muhammad Mustofa Muhammad Yanuar Fahrudin Tanjung Irfan Arfiyanto Jufita Heppy S Khoirul Wafa Uswatun Khasanah Rahmat Syaihul Huda Jumlah Ketuntasan
1 25
2 25 75
3 25
4 21
Pertanyaan 5 6 24
7
8
9
16
19
15
25
10 25
Keterangan Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas T : 17 / TT : 8
LEMBAR PENGAMATAN PROSES BEAJAR MENGAJAR PERSIAPAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Siklus III (Gerakan Sholat dan do’a) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Instrumen Aga Pradana Caga Febriana Febriyana Damayanti Heni Dinasih Irnawati Indah Terawati Muhammad Nasokha Nurila Kurnia Sari Sumadyo Agus Setiawan Ama Minaya Hidayatul M Lesya Dhea Y Lutfi Afifah Risa Khirotu K Setyo Anggoro Widyaningrum Muhammad Mustofa Muhammad Yanuar Fahrudin Tanjung Irfan Arfiyanto Jufita Heppy S Khoirul Wafa Uswatun Khasanah Rahmat Syaihul Huda Jumlah Ketuntasan
1 25
2 25 76
3 25
4 24
Pertanyaan 5 6 25 23
7
8
24
23
9 25
10 25
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas T : 23 / TT : 2
UPT. DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KECAMATAN KALORAN
SD NEGERI I KALIMANGGIS KECAMATAN KALORAN KABUPATEN TEMANGGUNG
SURAT KETERANGAN Nomor : ……. …….. …….
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD N I Kalimanggis Kec. Kaloran Kabupaten Temanggung, dengan ini menerangkan bahwa : Nama
: Bambang Imam Sujono
Tempat tanggal lahir :Temanggung, 27 Juli 1957 Alamat
: Keblukan RT/RW 5/2 Kaloran Temanggung.
Jurusan
: Program Pendidikan Agama Islam
NIM
: 11408295
Benar-benar telah melaksanakan penelitian guna penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Intensitas Inovasi Metodologi Pembelajaran Terhadap Penngkatan Daya Serap Siswa Di SD Negeri Kalimanggis Kaloran Temanggung Tahun 2009 / 2010” Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya
Temanggung,
Juli 2010
Kepala Sekolah
SUHIRIYANTO, S.Pd. NIP :196608051988101001
77
Guru dan Karyawan SD Negeri I Kalimanggis Kaloran Kabupaten Temanggung No
Nama
Jabatan
1
Suhiriyanto, S.Pd.
Kepala Sekolah
2
Sri Wiyanti
Guru Kelas I
3
Wasiyem
Guru Kelas II
4
Pargito
Guru Kelas III
5
Ari Ristanto
Guru Kelas IV
6
Antonius Gimin
Guru Kelas V
7
Udiyatno
Guru Kelas IV
8
Hariyani
Guru penjaskes
9
Bambang Imam Sudjono
Guru PAI
10
Kirmadi
Guru Agama Budha
11
Diyah Kusuma Dewi
Guru Bahasa Inggris
12
Undowo Ariyono
Penjaga
78