BAB IV KONDISI OBJEKTIF IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PRODI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS DI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
A.
KONDISI OBJEKTD7 KURIKULUM PRODI B A H A S A D A N SASTRA INGGRIS (BSI) F A K U L T A S A D A B D A N H U M A N I O R A (FAH) U N I V E R S I T A S I S L A M N E G E R I (UIN) S U N A N G U N U N G D J A T I (SGD) B A N D U N G
Sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Binbaga Islam Departemen Agama Republik Indonesia tanggal 22 Mei 1998 Nomor: E/114/1998 (SK awal), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung, mulai tahun akademik 1998/1999 membuka jurusan/program studi umum di lingkungan IAIN Sunan Gunung Djati Bandung seperti Ilmu Hukum, Jurnalistik, Hubungan Masyarakat (Humas), Psikologi, MIPA, Teknik Informatika, Sosiologi, dan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI). Pembukaan program studi-program studi tersebut selain mendapatkan ijin operasional dari Dirjen Binbaga Islam, juga dalam beberapa tahun kemudian mendapat ijin operasional dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional. Untuk program studi BSI, ijin operasional diberikan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Departemen Pendidikan Nasional tertanggal 27 September 2004 No: 3829/D/T/2004. Selain itu, operasionalisasi prodi BSI juga mendapat SK Dirjen Kelembagaan Agama Islam No: DJ.II/385/2004 (SK kedua) tertanggal 21 Nopember 2004. Dengan demikian, maka keberadaan program studi ini semakin kuat dasar hukumnya untuk dioperasionalisasikan. Program studi-program studi tersebut masuk dalam fakultas berbeda walau akhirnya ada yang melepaskan diri menjadi fakultas, seperti prodi psikologi yang ada di Fakultas Tarbiyah kemudian menjadi
Fakultas Psikologi. Untuk program studi BSI sendiri, masuk pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
1. Disain Kurikulum Prodi BSI UIN SGD Bandung Disain kurikulum yang digunakan pada prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdasarkan dokumentasi yang dikeluarkan oleh UIN SGD, khususnya yang terkait dengan dokumen-dokumen kurikulum dan pendukungnya, yang mengacu kepada Tinggi
Agama
Islam
Dt.II.HI/P.009/AZ/328/02,
Departemen Kepmen
Agama
Agama
anjuran Direktur Perguruan
melalui
No.353
surat
Tahun
No. 2004
Dj.II/ tentang
pemberlakuan KBK, dan Keputusan Dirjen Binbaga Islam Nomor: Dj.11/114/2005 tentang kebijakan akademik dan kelembagaan tentang Kompetensi
PTAI,
maka kebijakan
disain
kurikulum
Kurikulum yang
Berbasis
digunakan
dan
dikembangkan di semua lembaga pendidikan yang ada dalam payung Departemen Agama termasuk PTAI menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), termasuk
prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati
Bandung. Hasil studi dokumentasi tentang disain kurikulum prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang digali dari panduan akademik Fakultas Adab dan Humaniora tahun 2006 menggambarkan sosok disain kurikulum prodi BSI sebagai berikut: a)
Profil Prodi BSI: Jurusan BSI UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdiri tahun 1998 dan merupakan jurusan wider mandate. Jurusan ini mengembangkan diri dalam bidang keahlian bahasa dan sastra Inggris dengan memiliki nilai tambah pada
181
aspek-aspek ilmu keagamaan. Jurusan ini memiliki dua kompetensi, yakni bidang linguistik dan sastra. Tujuan dibentuknya jurusan BS1 adalah menciptakan Sarjana Sastra yang profesional, kompetitif, dan memiliki wawasan ke-Islaman yang tinggi, dan berakhlaqul
karimah.
b) Gelar: Lulusan jurusan BSI ini bergelar Sarjana Sastra (S.S). c) Beban Sudi yang harus Diselesaikan: Jumlah beban studi yang harus diselesaikan sebanyak 160 SKS dengan rincian: a) Mata Kuliah Kompetensi Dasar (kurikulum nasional, institusi, fakultas) sebanyak 24 SKS (15,3%); b)
Mata Kuliah Kompetensi Utama (mata kuliah prodi)
sebanyak 112 SKS (70%); c) Mata Kuliah Kompetensi Pendukung sebanyak 20 SKS (12,5%); dan d) Mata Kuliah Kompetensi Lainnya sebanyak 4 SKS (2,5%). d) Sebaran Mata Kuliah: Mata kuliah-mata kuliah yang jumlahnya terdiri atas 160 SKS disebarkan dalam 8 semester dengan rincian: semester 1 sebanyak 24 SKS, semester 2 sebanyak 24 SKS, semester 3 sebanyak 24 SKS; semester 4 sebanyak 24 SKS; semester 5 sebanyak 22 SKS; semester 6 sebanyak 16 SKS; semester 7 sebanyak 16 SKS; dan semester 8 sebanyak 10 SKS. e) Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah-mata kuliah yang jumlahnya terdiri atas
160 SKS tersebut
dideskripsikan garis besarnya. Selain itu juga ada yang diikuti dengan setiap pokok bahasan yang bisa dikatakan silabus, tapi tidak utuh karena hanya terdiri atas deskripsi mata kuliah, materi pokok, dan buku rujukan saja, bahkan ada yang hanya deskripsinya saja. 182
Berdasarkan data di atas, jelas menunjukkan bahwa sosok kurikulum prodi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung
tidak utuh.
Ketidakutuhan tersebut sangat terlihat dari tidak dicantumkannya visi dan misi prodi tersebut. Visi dan misi sama sekali tidak disinggung, padahal ini sangat sensitif dan urgen karena kemana prodi ini akan dibawa akan tergambarkan dari ke dua hal tersebut. Seharusnya ketika prodi didirikan, dirumuskan terlebih dahulu visi dan misinya. Ini sangat mendasar karena visi dan misi menggambarkan kemana prodi itu akan dibawa serta bagaimana kualitas output-nya. Visi merupakan cita-cita luhur dan operasionalisasi dari visi itu adalah misi. Ketidakadaan visi dan misi tersebut menggambarkan ketidakjelasan arah prodi tersebut. Selain itu, komponen kurikulum yang terdiri atas: tujuan, isi/materi, media/metode pembelajaran, dan evaluasi yang seharusnya utuh, hanya tercantum tujuan dan isi saja, sedangkan komponen media/metode pembelajaran dan evaluasi sama sekali tidak disinggung. Tidak disinggungnya komponen media/metode pembelajaran dan evaluasi bisa saja disebabkan oleh ketidaktahuan pengelola dan dosen dalam hal kurikulum, atau interpretasi mereka yang dimaksud dengan kurikulum itu adalah kumpulan mata kuliah saja (micro-curriculum). Tujuan hanya tersirat pada tujuan didirikannya prodi BSI saja, dan jurusan ini memiliki
dua
kompetensi,
yakni
bidang
linguistik
dan
sastra.
Hai
ini
menggambarkan ketidakpahaman terhadap fokus dan wilayah kajian BSI sebab wilayah kajian BSI itu terdiri atas: language courses {language skills dan language aspects), linguistic courses (micro linguistic dan macro linguistic), literature courses (history, works, dan critiques), bukan hanya pada 183
bidang linguistik dan sastra
semata.
Bahkan
penguasaan terhadap
kmguage
aspects) jauh
lebih
language
marketable
dari
courses pada
{language
Hnguistic
skills
courses
dan
{micro
linguistic dan macro Hnguistic), literature courses (history, works, dan critiques) karena aspek bahasa yang terdiri atas keterampilan bahasa (listening, speaking reading,
dan
writing)
dan
aspek-aspek
bahasa (pronunciation,
grammar,
dan
vocabulary) banyak dicari pengguna, yakni skillfulperson dalam bahasa Inggris. Komponen kurikulum yang ada hanya terdiri atas tujuan dan isi saja, itupun tidak utuh karena tujuan seharusnya menggambarkan standar kompetensi lulusan, rumusan kompetensi, dan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sehingga akan terpotret kompetensi apa yang diharapkan dicapai mahasiswa ba'da mata kuliah disajikan atau ba'da lulus dari prodi ini. Ketidakjelasan dari komponen tujuan saja menggambarkan ketidakjelasan arah kemana prodi ini akan dibawa sebab hal tersebut akan berdampak banyak kepada perumusan substansi kajiannya yang merupakan bumbu untuk memproduk output yang berkualitas. Ketidakjelasan komponen tujuan justru langsung mempengaruhi kepada isi/materinya, sebab yang seharusnya dirumuskan terlebih dahulu adalah substansi kajian sebagai interpretasi dari tujuan tersebut. Hal ini dilakukan agar tujuan tersebut secara jelas bisa diinterpretasikan kepada substansi kajian yang tidak mungkin akan tumpang tindih substansi yang satu dengan yang lainnya. Tujuan tersebut akan tercapai dengan baik apabila rumusannya jelas sehingga nantinya perumusan substansi kajiannya tidak keluar dari rumusan tujuan tersebut. Dari aspek isi/materi, hanya menggambarkan deskripsi mata kuliah, materi pokok (walaupun tidak semua), dan buku rujukan (walaupun tidak semua). Tujuan mata kuliah sama sekali tidak tersirat, padahal ini penting karena kompetensi apa 184
yang semestinya mahasiswa capai ba'da perkuliahan selesai selama satu semester, sama sekali tidak terbersit. ini menggambarkan bahwa ketidakjelasan tujuan dan gambaran mata kuliah yang disajikan merefleksikan ketidakjelasan arah prodi. Dari semua gambaran di atas mengindikasikan bahwa kurikulum diterjemahkam hanya sekumpulan mata kuliah semata (micro curriculum). Media/metode
pembelajaran
dan
sistem
evaluasi
sama
sekali
tidak
disinggung, padahal kedua komponen itu merupakan komponen yang tidak kalah pentingnya dalam kurikulum karena merupakan komonen-komponen yang secara langsung berhubungan erat dalam rangka menciptakan output yang handal. Kedua aspek ini merupakan komponen kurikulum yang sangat penting karena bagaimana suatu materi itu disampaikan dan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa, menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi tersebut. Sistem evaluasinyapun sama sekali tidak tercantum, padahal untuk melihat ketercapaian kompetensi mahasiswa menggunakan evaluasi. Evaluasi sangat penting untuk menakar kompetensi mahasiswa dalam semua ranah, baik kognitif, psikomotor, maupun afektif secara utuh. Evaluasi bukan hanya pada tataran evaluasi hasil yang dewasa ini dilakukan oleh para dosen prodi BSI, yakni evaluasi hasil (UTS dan UAS), akan tetapi digunakan
evaluasi proses, sehingga semua
aktivitas mahasiswa betul-betul teramati dan terpotret.
2. Implementasi Kurikulum Prodi Humaniora UIN SGD Bandung
BSI
pada
Fakultas
Adab
dan
Deskripsi tentang kondisi objektif implementasi kurikulum program studi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora
185
UIN SGD Bandung akan dilihat dari
struktur kurikulum yang berlaku,
kualifikasi
dosen yang mengajarnya,
dan
implementasi kurikulum. a. Struktur Kurikulum Program Studi BSI Kurikulum UIN pada umumnya, dan kurikulum program studi BSI pada khususnya
mengacu
pada
Kepmendiknas
Nomor
045
tahun
2000
yang
mengelompokkan mata kuliah atas lima kelompok yaitu:
1) MPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) a. MPK
inti
adalah
kelompok
bahan
kajian
dan
pelajaran
untuk
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri
serta
kebangsaan.
mempunyai Hal
ini
rasa tanggung jawab
disajikan
dalam
kemasyarakatan
kurikulum
setiap
dan
program
studi/kelompok program studi terdiri dari Pendidikan Pancasila, Agama, dan Kewarganegaraan. b. MPK institusional terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti, yang termasuk didalamnya bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Budaya Dasar, Filsafat Ilmu, Olah raga dan sebagainya. 2) MKK (Mata Kuliah Keterampilan dan Keilmuan) a.
MKK inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang dirujukkan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.
186
b.
MKK institusional terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan
atas dasar
keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program
sludi
bersangkutan. 3) MKB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya) a. MKB inti adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilakn tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai b. MKB Institusional terdiri atas mata kuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat
penguasaan
dan
memperluas
wawasan
kompetitif
serta
komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan
4) MPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya) a. MPB inti adalah kelompok mata kuliah yang bertujuan utnuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam bekarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai. b. MPB institusional terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan tujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masyarakat untuk setiap program studi.
5) MBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat) a.
MBB inti adalah kelompok bahan kajian dan mata kuliah yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
187
b.
MBB intistusional terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.
Untuk mengelompokan mata kuliah-mata kuliah ke dalam rumpun seperti di atas, UIN SGD Bandung ternyata terdapat kesulitan yang sangat berarti karena nampaknya terdapat banyak mata kuliah yang bisa masuk ke dalam lebih dari dua rumpun mata kuliah. Oleh karenanya tanpa diinstruksikan oleh UIN SGD Bandung, para pengelola prodi untuk sementara kembali ke pengelompokan semula
yakni
rumpun Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Kemampuan Dasar (MKDK), dan Mata Kuliah Keahlian (MKK). Baru pada tahun 2005, struktur kurikulum program studi mengalami perubahan. Format KBK dirumuskan oleh universitas dan para fakultas merumuskan KBK berdasarkan format universitas. Berdasarkan keputusan Dekan Fakultas Adab Nomor: In.02/FA/PP.00.9/28/2005 merujuk kepada Kepmen Agama No: 353 tahun 2005
dan
Surat
Keputusan
Dirjen
Kelembagaan
Agama
Islam
Dj.II/114/2005 tentang kebijakan akademik dan kelembagaan tentang
Nomor: kurikulum
berbasis kompetensi PTAI, maka struktur kurikulum prodi BSI terdiri atas empat kelompok mata yaitu Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD), Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU), Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP), dan Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL). Untuk lebih jelasnya hal tersebut bisa dilihat pada tabel berikut ini:
188
Tabel 4.1 Daftar Nama-Nama Mata Kuliah Program Studi BSI No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD) Al-Quran/Ilmu Tafsir Hadits/IImu Hadits Ilmu Fiqh Ilmu Tauhid/Aqidah Akhlak/Tasawuf Sejarah Peradaban Islam IAD/ISD/IBD Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab Jumlah Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) Writing Speaking Listening Reading Grammar Introduction to Linguistics Introduction to Literary Analysis Introduction to English History Survey of English Literature Survey of American Literature Survey of Modern British Literature Phonology Morphology Syntax Semiotics Prose Critical Theory History of Literature in Islamic World Psycholinguistics Sociolinguistics Modern Linguistics Drama Poetry Research Method of Linguistics and Literature Filsafat Bahasa Praktek Profesi Ujian Komprehensif Skripsi Jumlah 189
SKS 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 24 10 10 10 10 8 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 8 4 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 6 112
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5
Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP) Dirasah Islamiyah Manusia dan Kebudayaan Indonesia Bahasa dan Sastra Indonesia Cross Cultural Understanding Translation: Indonesia-English Translation: English-Indonesia Text Analysis Lexical & Grammatical Semantics Jumlah Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL) Dasar-dasar Filsafat Pengantar Penelitian Kebudayaan Praktek Ibadah Praktek Tilawah KKN Jumlah
2 2 2 2 4 2 2 2 18 2 2 0 0 2 6
Rekapitulasi mata kuliah sebagimana tertera di atas terdiri atas: Kompetensi Dasar 24 SKS
(15,33%), Kompetensi Utama 112 SKS
Pendukung 20 SKS
(70,00%), Kompetensi
(12,50%), dan Kompetensi lainnya 4 SKS
(2,50%).
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa jumlah beban SKS yang diemban oleh mahasiswa untuk menyelesaikan program Strata Satu (SI) adalah 160 SKS, dan ini merupakan jumlah maksimal SKS yang diputuskan DIKTI dimana untuk program SI jumlah beban SKS-nya berkisar antara 144-160 SKS. Selain itu, paparan struktur mata kuliah di atas sama sekali tidak mencantumkan kode mata kuliah, padahal hal tersebut sangat penting selain penciri/kode mata kuliah, juga menggambarkan karakteristik dari setiap rumpun mata kuliah dan menunjukkan tingkat kesulitan dari masing-masing mata kuliah. Ketidakadaan kode pada setiap mata kuliah tersebut mungkin saja dianggap kurang perlu atau belum paham tentang penggunaan dan arti dari kodifikasi mata kuliah tersebut. Pengkodean mata kuliah tersebut sebenarnya bukan hanya semata-mata pengkodean rumpun mata kuliah saja, tetapi juga punya
190
arti yang lebih jauh, yakni menjadi penciri khas mata kuliah serta mefig; tingkat kesulitan dari setiap mata kuliah itu. Selain itu, data di atas menunjukkan bahwa mata kuliah-mata kulianyaTEg" tergabung
dalam
rumpun
mata
kuliah
kompetensi
utama
terlihat
tidak
menggambarkan kompetensi utama karena kompetensi utama prodi BSI terdiri atas sub kompetensi-sub kompetensi yang terdiri atas language cources (language skills dan language aspects),
linguistics courses
(micro and macro
linguistics), dan
literature courses (history, work, and critics). Sedangkan merujuk pada data di atas terdapat pula mata kuliah-mata kuliah seperti: Research Method of Linguistics and Literature, Filsafat Bahasa, Praktek Profesi, Ujian Komprehensif, dan Skripsi yang masuk dalam rumpun kompetensi utama, padahal secara keilmuan bukan termasuk ke dalam wilayah kajian BSI seperti yang telah dipaparkan di atas. Sedangkan mata kuliah semantics, anehnya masuk ke dalam rumpun mata kuliah kompetensi pendukung, padahal mata kuliah tersebut merupakan bagian dari wilayah kajian linguistik yang tergolong ke dalam microlinguistic. Ini memperlihatkan bahwa: pertama, pengelola prodi BSI kurang memahami fokus atau wilayah kajian BSI itu sendiri; dan ke dua, kurang memahaminya definisi dan kriteria rumpun mata kuliah kompetensi dasar, utama, pendukung, dan lainnya. Untuk melihat lebih jelas tentang proporsi jumlah SKS prodi BSI pada masing-masing rumpun mata kuliah kompetensi dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
191
KELOMPOK MATAKULIAH PROGRAM STUDI BSI UIN SGD BANDUNG
E 3
40 20 0
^
—
L
:
L..fjlr^l
Kompetensi Dasar
— : ,: -:;„?,.^
Kompetensi Utama
1
HAJJ—,
Kompetensi Pendukung
tt::r.r,T:T,T=3
Kompetensi Lainnya
Kelompok Mata kuliah
Grafik 4.1 Kelompok Mata Kuliah Program Studi BSI FAH UIN SGD Bandung
Bila melihat selintas tentang dokumen kurikulum terutama dari struktur mata kuliah, kelihatannya kurikulum di prodi tersebut dikembangkan mengikuti aturanaturan sebagaimana yang telah ditetapkan pada level universitas (UIN). Akan tetapi bila diteliti secara mendalam ternyata kurikulum tersebut tidak utuh sebagai suatu kurikulum yang dikembangkan dengan berbasiskan kompetensi lulusan. Dari rumusan standar kompetensi lulusan misalnya, rumusan kompetensi lulusan sepertinya tidak dikaji berdasarkan analisis kebutuhan yang digali dari berbagai khalayak sasaran. Rumusan kompetensi kelihatannya hanya dirumuskan diantara para pengelola dengan tidak melibatkan kebutuhan lulusan itu sendiri, para pengguna di lapangan, dan para stakeholders lainnya yang berkepentingan dengan lulusan program studi mencerminkan
misi
ini. Rumusan standar kompetensi lulusan juga tidak yang
spesifik
sebagai
192
suatu
perguruan
tinggi
yang
dikembangkan dengan ruh Islam. Rumusan standar kompetensi lulusan program studi ini tidak memiliki kekhasan yang membedakannya dengan program studiprogram studi sejenis lainnya yang ada di perguruang tinggi lain. Setelah standar kompetensi lulusan dirumuskan, seharusnya disertai dengan rumusan kompetensi rinciannya berupa rumusan kompetensi dasar, kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya. Ternyata rumusan keempat kompetensi tersebut dalam kurikulum program studi BSI tidak ditemukan, walaupun bila mengkaji struktur kurikulum yang dikembangkan, keempat kelompok mata kuliah dari keempat kompetensi tersebut memang ada. Ketidakadaan keempat kompetensi tersebut menjadikan kurikulum yang dikembangkan oleh prodi ini tidak utuh, artinya ada komponen yang hilang pada kurikulum tersebut dan menyebabkan mata kuliah-mata kuliah yang dikembangkan tidak sesuai dengan standar kompetensi lulusan, atau setidaknya tidak jelas dukungannya pada standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai. Dugaan sementara adalah struktur kurikulum dan rumpun mata kuliah-mata kuliah itu tidak dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan yang ingin dicapai, akan tetapi hanya dikelompokkan dan diselaraskan dengan nama keempat rumpun mata kuliah sebagaimana yang telah ditentukan.
b. Kualifikasi Dosen Dosen yang mengajar pada program studi BSI UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebanyak 28 orang. Mereka terdiri atas 20 dosen yang berlatar belakang pendidikan Bahasa/Sastra Inggris dan 8 orang berasal dari non bahasa Inggris. Dosen-dosen pemegang mata kuliah kejurusanan di program studi BSI UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
193
Tabel 4.2 Dosen Pemegang Mata Kuliah Keju rusa nan Pada Prodi BSI FAH UIN SGD Bandung No
N a m a Dosen
Pendidikan Terakhir
Gol
Mata Kuliah Yang Diampu
1
Drs. Agus Salim Mansyur, M.Pd
IV/b
SI Pendidikan Bahasa Inggris IAN SGD Bandung, S2 Pendidikan Bahasa Inggris dan sedang S3 Kurikulum UPI Bandung
- Writing - Sociolinguistics - Psycholingustics
2
Drs. A. Hanan. EF. M.Ag.
IV/a
SI Pendidikan Bahasa inggris IAIN SyarifhidayatuIIah Jakarta, S2 Studi Masyarakat Islam IAIN SGD Bandung
- Reading - Structure
3
Drs. Irman Nurhafitudin
Ill/d
- Introduction to Linguistics - Syntax - Grammar
4
Dra. Dewi Kustanti, M.Pd.
IIl/c
5
Drs. Heri Juhari, M.Pd.
UI/d
51 Bahasa Inggris IAIN SGD Bandung, sedang menyelesaikan Program 52 Linguistik di UPI Bandung SI Bahasa Inggris IA[N SGD Bandung, S2 PU UPI, dan sedang S3 PU UPI Bandung SI Bahasa Inggris IAIN SGD Bandung, S2 UPI Bandung Konsentrasi Pendidikan Bahasa Indonesia
6
Sholehuddin Kafrawi, MA., Ph.D.
III/c
- Translating - Interpreting
7
Otong Setiawan Djauhari, S.Pd. M.Pd.
II l/b
S3 di State University of New York, Binghamton, Qur'anic Interpretation St dan S2 Pendidikan Bahasa Inggris UPI Bandung
8
Dra. Deuis Sugaryamah, M.Pd.
III/D
9
Dian Nurochman, SS.
III/a
SI dan S2 Pendidikan Bahasa Inggris UPI Bandung SI BSI UIN Bandung
-
10
Lili Awaluddin, SS.
Dosen Honorer
SI Sastra Inggris UNPAD
11
Dani Purwanto, S.S
Dosen Honorer
SI Sastra Inggris UNPAD
194
- Reading - Grammar
- Grammar - Reading
- Semantics - Syntax - Language skills Speaking Translation Interpreting Sociolinguistics Introduction to Literature - Drama - Survey of Literature - Critical Theory - Seminar on Literanire - Survey of British Literature
No
Nama Dosen
Gol
Pendidikan Terakhir
M a t a Kuliah Y a n g Diampu - Survey of American Literature - Poetry - Drama
12
Dedì Sulaeman, SS., M. Hum.
Dosen Honorer
SI Sastra Inggris BSI UIN Bdg, S2 Linguistik UPI Bandung
13
Pepi Siti Paturochmah, M.Pd.
Dosen Honorer
SI Sastra Inggris UNPAD, S2 Pendidikan Bahasa Inggris UPI
14
Subarkah, SS.
SI BSI UIN Bandung
15
Pepen Priawan, SS.
Dosen Honorer Dosen Honorer
16
Uday Permanaluddin, SS.
SI BSI UIN Bandung
17
Hasby Assiddiq, SS.
Dosen Honorer Dosen Honorer
18
Nurcholis, SS.
Dosen Honorer
SI BSI UIN Bandung
19
Drs. Cucu Rukandana
Dosen Honorer
20
Dr. Enlis Sutisna, M.Pd.
Dosen Honorer
SI Pendidikan Bahasa Inggris IAN SGD Bandung, S2 Pendidikan Bahasa Inggris, S3 Pengembangan Kurikulum UPI Bandung
SI BSI UIN Bandung
SI BSI UIN Bandung
-
Semantics Morphology Phonology Syntax Prose Poetry Speaking Introduction to Literature - Writing - Critical Theory -Prose -Poetry -Writing - Reading - Grammar - Writing - Prose -Poetry - Writing - Phonology - Morphology - Listening - Speaking - Listening - Grammar
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa dosen yang memegang mata kuliah kejurusanan terdiri atas 20 orang
yang terdiri atas 9 orang yang sudah
definitif (PNS) sebagai dosen prodi BSI, dan sisanya 11 orang masih sebagai dosen honorer. Kalau melihat data tersebut maka secara kuantitas bisa dikatagorikan sudah cukup, namun dilihat dari status dan kualifikasinya masih kurang, artinya mereka yang sudah definitif baru 9 orang, itupun semuanya berlatar belakang keilmuan applied linguistics saja, sedangkan mereka yang mengajar mata kuliah-mata kuliah 195
yang tergabung dalam keilmuan pure linguistics dan sastra masih dosen honorer statusnya. Padahal kalau dilihat dari latar belakang pendidikan/kualifikasinya, para dosen honorer tersebut sangat dibutuhkan sekali karena memegang mata kuliah linguistik dan sastra Inggris, baik itu pure Ungistics, applied linguistics, atau English literature. Selain itu, tingkat pendidikan dosenpun dianggap kurang memadai, apalagi kalau mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP) dimana untuk mengajar pada jenjang strata satu (S-l) harus berpendidikan minimal strata dua (S-2) pada bidang yang sama atau linier
dengan pendidikan Sl-nya. Tetapi kenyataan
yang terjadi adalah sebagian besar dari mereka berpendidikan strata satu, dan kalaupun mereka berpendidikan strata dua (S2) disiplin ilmunya tidak relevan dengan kebutuhan program studi. Permasalahan lain yang sangat krusial adalah ketika penerimaan CPNS untuk formasi dosen selalu berpendidikan strata satu. Fakta ini sangat penting karena posisi dosen sangat mendasar dalam implementasi kurikulum karena dia bukan hanya sebagai implementer kurikulum, tetapi juga sebagai adapter, developer, dan bahkan sebagai researcher. Artinya sehebat apapun kurikulum dirancang nampaknya akan kurang
berhasil mencapai tujuan bila
dosennya tidak kompeten. Di samping dosen yang memegang mata kuliah-mata kuliah kejurusanan, terdapat pula dosen pemegang mata kuliah non-kejurusanan. Mereka terdiri atas 8 orang yang memegang mata kuliah khas ke-UIN-an seperti filsafat Islam, Sejarah Peradaban Islam, Qur'an/Hadits, Akhlak-Tasawuf, Fiqh/Ushul Fiqh, Bahasa Arab, dan Tauhid/Ilmu Kalam; serta mata kuliah-mata kuliah umum (nasional) seperti Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, IAD, dan ISD/IBD. Untuk lebih
196
jelasnya tentang dosen pemegang mata kuliah non-kejurusanan BSI bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Dosen Pemegang Mata Kuliah Non-Kejurusanan Pada Prodi BSI No
Nama Dosen
Gol
Pendidikan Terakhir
Mata Kuliah Yang Diampu
I
Prof. DR. H. Hidayat, MA.
IV/b
S3 IAIN Syarifiiidayatullah Jakarta
2
DR. H. Nurwadjah Ahmad, EQ. M.A
IV/c
3
Drs. H. Ahmad Syihabuddin, M.A.
IV/b
4
Drs. H. Syafe'i, MA.
IV/a
5
Dadan Rusmana, M.Ag.
UI/d
S3 IAIN SyarifhidayatuHah Jakarta S 2 Khourtum Universiry, Sudan dan sedang menyelesaikan disertasi dari University of Kairo, Mesir 51 Pendidikan Bahasa Arab UPI Bandung dan 52 Bahasa Arab UIN SyarifhidayatuHah Jakarta 51 Jur. Tafsir UIN Bdg, 52 Pemikiran UIN Jakarta
6
Drs. Yuyun Nurul'aen, M.Si.
Ill/d
SI IAIN S y ari fh i day atu 1! ah Jakarta, sedang mengikuti program S2 di UNPAD Jurusan Sosiologi
-Ilmu Sosial Dasar -Manusia dan Kebudayaan - Pancasila - Pend. Kewarganegaraan
7
Drs. Asep Jihad
III/d
- IAD
8
Drs. Mahi. M. Hikmat, M.Si.
Dosen Honorer
51 Matematika IAIN SGD Bandung, sedang 52 Bidang Matematika di UPI Bandung SI Sastra Indonesia Unpad, S2 Komunikasi Unpad, sedang S3 Komunikasi Unpad
197
- Sejarah peradaban Islam - Metodologi Studi Islam - Pengantar Penelitian Kebudayaan - Dasar-dasar Filsafat dan Metode Penelitian - Qur'an/Hadits - Fiqh/Ushul Fiqh - Bahasa Arab - Sastra Islam
- Bahasa Arab - Tauhid/Ilmu Kalam - Akhlak Tasawuf
- Tafsir - Qur'an/Hadits - Sejarah Peradaban Islam
- Bahasa Indonesia - Jurnalistik
Berdasarkan formasi dosen di atas, menunjukkan bahwa implementasi kurikulum kelihatannya memisahkan antara mata kuliah-mata kuliah kejurusanan (language skills, language aspects, linguistics, dan literature) dengan mata kuliahmata kuliah non kejurusanan yakni yang berasal dari mata kuliah institut dan mata kuliah nasional (Depag dan Diknas). Dengan melihat dan mengkaji hal tersebut, maka nampaknya ada sekularisasi antara mata kuliah kejurusanan dengan nonkejurusanan terutama mata kuliah-mata kuliah agama. Fakta ini menjadi penting untuk diperhatikan karena dalam pengembangan kurikulum dapat saja terintegrasi, artinya materi yang berkenaan dengan ke-UIN-an terintegrasi materinya ketika mengajarkan tentang materi kejurusanan.
c.
Kondisi Objektif Implementasi Kurikulum Implementasi
kurikulum yang dimaksud
dalam
penelitian
ini
adalah
implementasi kurikulum dalam arti sempit, yakni proses penyelenggaraan kurikulum di kelas atau dalam arti sebagai proses pembelajaran. Untuk menakar tingkat kepuasan implementasi kurikulum yang terjadi di prodi BSI, dapat dijelaskan melalui paparan hasil penelitian awal yang melibatkan mahasiswa, dosen, pengelola, dan alumni berikut ini: 1. Pandangan Mahasiswa Terhadap Implementasi Kurikulum Pandangan mahasiswa terhadap implementasi kurikulum prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung dimana mahasiswa yang
dimintai
pendapatnya sebanyak 83 orang yang dipilih secara acak, dari mahasiswa semester 5 ke atas. Pendapat mahasiswa tentang implementasi pembelajaran yang saat ini dilaksanakan
di
program
studi
BSI
digambarkan
198
sebagai
berikut:
fasilitas
pembelajaran dianggap kurang memadai ( 7 5 . 3 2 % ) , kualifikasi Dosen dinyatakan cukup memadai ( 5 7 . 2 4 % ) , kegiatan Pembelajaran dipersepsikan cukup memadai ( 5 9 , 3 % ) , dan evaluasi pembelajaran ditegaskan kurang memadai ( 5 6 , 2 % ) . Secara rinci temuan tersebut dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Implementasi Kurikulum (Fasilitas Pembelajaran, Kualifikasi Dosen, Kegiatan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran) Menurut Mahasiswa
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
NO. 1
2
3
4
Fasilitas Pembelajaran: a. Gedung kuliah yang refresentatif. b. Dosen-dosen yang profesional. c. Laboratorium bahasa d. TV plus VCD dalam Pemb. e. Perpustakaan f. Native speaker Kualifikasi Dosen: a. Minimal berpendidikan Strata Satu (S1) dalam bidang Linguistik b. Minimal berpendidikan Strata Satu (S1) dalam bidang Sastra Inggris c. Praktisi sastra Kegiatan Pembelajaran: a. Menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris b. Book-report c, Pembuatan makalah d. Diskusi Evaluasi Pembelajaran: a. Kemampuan dan keterampilan berbahasa lnqgris b. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek bahasa c. Pemahaman dan pengetahuan tentang Linguistik Inggris dan metodologinya
199
JAWABAN (°/>) Kurang Sangat Cukup memdai memadai memadai 1 1 0 0 0 0 1
58 51 21 5 5 5 24
4 48 79 95 95 95 75
6
73
21
8 1 5
69 30 57
24 69 38
0 0 14 6 5
40 58 68 71 59
60 42 18 23 36
5
40.1
56.1
6
40.7
55.9
7
•39.1
57.3
NO.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN d. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang Sastra Inggris serta metodologinya.
Sangat memdai
6.9 6.2
AWABAN ("/< ) Cukup Kurang memadai memadai
39.2 40
55.4 56.2
Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa para mahasiswa berpendapat tentang fasilitas yang ada kurang memadai (75%) dan yang menyatakan sudah cukup memadai (24%), dan sisanya 1% mengganggap sangat memadai. Gedung kuliah menurut mahasiswa sudah dianggap memadai (58%) tetapi laboratorium bahasa (79%), TV, pemutar VCD (95%), perpustakaan (95%), dan native speaker (95%), dinilai kurang memadai. Kualifikasi dosen menurut mahasiswa dianggap sudah cukup memadai (57%), terutama dilihat dari kualifikasi pendidikan (minimal SI), sedangkan yang menyatakan kurang memadai (38%) dimana kualifikasi dosen yang berasal dari praktisi baik penulis, penerjemah, sastra, dan sebagainya dianggap masih dianggap kurang memadai (69%). Dalam kegiatan pembelajaran, dosen yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris 60% menganggap kurang memadai, dan hanya 40% saja yang menganggap cukup memadai. Untuk penggunaan hook-report (58%), diskusi (71%) dan pembuatan makalah (68%) dianggap cukup memadai. Penyelengaraan evaluasi pembelajaran menurut mahasiswa juga cenderung kurang memadai (56,2%) dan hanya 40% saja yang menganggap cukup memadai sedangkan sisanya sebanyak 5,4% menganggap sangat memadai. Adapun rinciannya adalah: evaluasi pembelajaran pada kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris dianggap kurang memadai (56,1%), sedangkan yang menganggap cukup memadai
200
sebanyak 40,1%, dan selebihnya yakni 5,4% menganggap sangat memadai. Evaluasi pembelajaran pada kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek bahasa 55,9% dianggap kurang memadai, 40,7 % dianggap cukup memadai dan hanya 6,9% dianggap sangat memadai. Evaluasi pembelajaran tentang pemahaman dan pengetahuan tentang linguistik dan metodologinya, 57,3% menganggap kurang memadai, 39,1% menganggap cukup memadai, dan hanya 7,6% saja yang menganggap
sangat
memadai.
kemampuan,
keterampilan,
dan
Sedangkan
evaluasi
pengetahuan
tentang
pembelajaran sastra
tentang
Inggris
serta
metodologinya, 55,4% menganggap kurang memadai, 39,2% menganggap cukup memadai, dan selebihnya 6,9% menganggap sangat memadai. Perhatikan grafik pendapat mahasiswa tentang proses pembelajaran atau implementasi kurikulum pada program studi BSI UIN SGD Bandung di bawah ini:
PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM BSI UIN SGD BANDUNG
a Sangat Memadai • Cukup Memadai n Kurang Memadai
Fasilitas Pembelajaran
Kualifikasi Dosen
Kegiatan Pembelajaran
E\alusi Pembelajaran
K o m p o n e n y a n g dinilai
Grafik 4.2 Pendapat Mahasiswa Tentang Proses Pembelajaran Pada Prodi BSI UIN SGD Bandung
201
2.
Pandangan Dosen Terhadap Implementasi Kurikulum a)
Implementasi Kurikulum: Fasilitas Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran
Kualifikasi
Dosen,
Selain mahasiswa, juga dilibatkan para dosen yang mengajar di prodi BSI untuk
memberikan
tanggapannya
terhadap
implementasi
kurikulum:
fasilitas
pembelajaran, kualifikasi dosen, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, yakni sebanyak 20 orang. Pendapat dosen tersebut dapat digambarkan bahwa fasilitas pembelajaran dianggap kurang memadai (75%), kualifikasi dosen dinyatakan kurang memadai (47%), kegiatan pembelajaran ditegaskan cukup memadai (65%), dan evaluasi pembelajaran dinyatakan cukup memadai (66.7%). Perhatikan tabel berikut yang menunjukkan pendapat dosen terhadap proses pembelajaran atau implementasi kurikulum:
Tabel 4.6 Implementasi Kurikulum (Fasilitas Pembelajaran, Kualifikasi Dosen, Kegiatan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran) Menurut Dosen
NO. 1
2
3
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN Fasilitas Pembelajaran: a. Gedung kuliah yang refresentatif. b. Dosen-dosen yang profesional. c. Laboratorium bahasa d. TV plus VCD dalam Pemb. e. Perpustakaan f. Native speaker Kualifikasi Dosen: a. Minimal berpendidikan Strata Satu (S-1) dalam bidanq Linguistik b. Minimal berpendidikan Strata Satu (S-1) dalam bidang Sastra Inggris c. Praktisi sastra Kegiatan Pembelajaran:
202
PILIHAN JAWABAN (%) Sangat Cukup Kurang memadai memadai memadai 0 0 0 0 0 0 0
59 35 22 20 12 7 25
41 65 78 80 88 93 75
19
56
25
18 0 12
53 13 41
29 87 47
NO.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN a. Menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris b. Book-report c. Pembuatan makalah d. Diskusi
4
Evaluasi Pembelajaran: a. Kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris. b. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek bahasa c. Pemahaman dan pengetahuan tentang Linguistik Inggris dan metodologinya d. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang kesusasteraan Inggris dan metodologinya.
PILIHAN JAWABAN (%) Kurang Sangat Cukup memadai memadai memadai 0 0 6 7 3.3
62.5 68.7 69 6 65
37.5 31.3 25 33 32
8
69
23
5
67
28
5
64
31
8 6.7
66 66.7
26 26.6
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa para dosen berpendapat bahwa fasilitas yang ada kurang memadai (75%) dan yang menyatakan sudah cukup memadai (25%). Gedung kuliah yang representatif menurut dosen dianggap cukup memadai (59%) dan sisanya 4 1 % menganggap kurang memadai. Dosen-dosen yang profesional menurut pengamatan para dosen BSI justru dianggap kurang memadai (65%) dan hanya 3 5 % saja yang menganggap cukup memadai. Dalam masalah laboratorium bahasa, dosen beranggapan masih kurang memadai (78%) dan hanya 22% saja dari mereka yang menganggap bahwa laboratorium bahasa sudah masuk katagori cukup memadai. Sedangkan TV, pemutar VCD (80%), perpustakaan (88%), dan native speaker (93%), dinilai kurang memadai. Kualifikasi para dosen yang mengajar di jurusan BSI dilihat dari pendidikan berlatar belakang sarjana linguistik, sastra, dan praktisi, menurut pandangan para dosen sendiri dianggap kurang memadai (47%), sedangkan 4 1 % menganggap cukup 203
memadai, dan sisanya 12% menganggap sangat memadai. Tetapi kalau dilihat dari kualifikasi dosen yang berlatar pendidikan sarjana linguistik saja, 56% menganggap cukup memadai,
2 5 % menganggap kurang memadai dan hanya 19% saja yang
menganggap sangat memadai. Sedangkan kualifikasi dosen yang berlatar pendidikan sarjana sastra saja, 5 3 % menganggap cukup memadai,
29% menganggap kurang
memadai dan hanya 18% saja yang menganggap sangat memadai. Sedangkan kualifikasi dosen yang berasal dari praktisi baik penulis, penerjemah, sastra, dan sebagainya 87% menganggap kurang memadai
dan hanya
13%
saja yang
menganggap sangat memadai. Dalam kegiatan pembelajaran, yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris
dianggap
cukup
memadai
(62,5%),
sedangkan
selebihnya
(37,5%)
menganggap kurang memadai. Untuk penggunaan book-report (68,75%), diskusi (601%») dan pembuatan makalah (69%) dianggap cukup memadai. Penyelengaraan evaluasi pembelajaran menurut dosen, 66,7% menganggap cukup
memadai,
26,6%»
menganggap
kurang
memadai
dan
sisanya
6,7%»
menganggap sangat memadai. Adapun rinciannya adalah: evaluasi pembelajaran pada kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris 69,1% menganggap cukup memadai sedangkan yang menganggap kurang memadai sebanyak 23%, dan selebihnya yakni 8% menganggap sangat memadai. Evaluasi pembelajaran pada kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek
bahasa 67%
dianggap cukup memadai, 28% dianggap kurang memadai dan hanya 5% dianggap sangat memadai. Evaluasi pembelajaran tentang pemahaman dan pengetahuan tentang linguistik dan metodologinya, 64%
menganggap cukup memadai, 3 1 %
menganggap kurang memadai, dan hanya 5% saja yang menganggap sangat 204
memadai. Sedangkan evaluasi pembelajaran tentang kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang sastra Inggris serta metodologinya, 66% menganggap cukup memadai, 26% menganggap kurang memadai, dan selebihnya 8% menganggap sangat memadai. Berdasarkan data di atas, kecenderungan pendapat para dosen mengenai proses pembelajaran di program studi BSI UIN SGD Bandung bisa dilihat pada grafik berikut ini:
PENDAPAT D O S E N T E N T A N G PROSES P E M B E L A J A R A N PADA P R O G R A M S T U D I BSI W N BANDUNG
8 Sangat Memadai • CukLp Memadai • Kurang Memadai
Fasilitas Pembelajaran
Kualifikasi Dosen
Kegiatan Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
Komponen yang Dinilai
Grafik 4.3 Pendapat Dosen Tentang Proses Pembelajaran Pada Prodi BSI UIN SGD Bandung
Dari grafik di atas sangat tampak bahwa dosen mengangap dirinya merasa kurang puas atau hanya cukup memadai tentang kualifikasi dirinya. Keadaan ini secara faktual menunjukkan permasalahan yang serius.
205
b) Implementasi Kurikulum:
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Untuk menggali pandangan dosen terhadap pelaksanaan proses pembelajaran, dilakukan penyebaran angket kepada 20 dosen, yang tujuannya adalah untuk mengetahui
keadaan
keterlibatan dosen
pelaksanaan
dalam
kurikulum
di
program
perencanaan, pelaksanaan,
studi
BSI.
Intinya
dan penilaian kurikulum
sebagian besar (71,43%) merasa tidak ikut terlibat. Dalam penyusunan silabus dan Satuan Acara Pembelajaran (SAP), 61,54% dosen yang merasa kesulitan. Selanjutnya perhatikan tabel berikut ini yang menunjukkan kinerja dosen dan pelaksanaan kurikulum pada program studi BSI UIN SGD Bandung di bawah ini:
Tabel 4.7 Pelaksanaan Kurikulum di Program Studi BSI Menurut Dosen NO.
PERNYATAAN
1
Dosen selalu dilibatkan dan diberi wewenang penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Dosen sering mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan satuan pembelajaran (SAP). Dosen dapat mengembangkan sendiri tujuan/ hasil belajar mata kuliah sesuai kebutuhan Rumusan kegiatan pembelajaran dalam silabus sudah ditetapkan oleh pihak universitas/jurusan/ prodi, dosen tinggal melaksanakan saja Penyediaan alat dan media pembelajaran dilakukan pihak jurusan/ prodi sesuai kebutuhan dosen. Dosen tidak diperkenankan mengembangkan sendiri materi/bahan ajar untuk setiap mata kuliah. Dosen diberi keleluasaan menetapkan alokasi waktu belajar untuk pencapaian tujuan sesuat dengan kondisi yang ada Alat evaluasi disesuaikan dengan tujuan perkuliahan yang harus dikuasai mahasiswa dan ditetapkan sendiri oleh dosen Pelaksanaan pembelajaran di ruang kuliah biasanya mencakup kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Dosen diberikan kebebasan menentukan metode dan strategi yang digunakan dalam kegiatan
2 3
4 5 6
7
a
9 10
206
JAWABAN YA{%)
28.57 38.46 75.00
28.57 14.29 15.38
76.47
88.24
92.86 100.00
NO.
11
12
13
J,
PERNYATAAN pembelajaran. Pola pelaksanaan pembelajaran selalu dilakukan secara klasikal di dalam kelas. Pelaksanaan penilaian pembelajaran selalu mengikuti prosedur dan teknik yang disarankan dalam kurikulum Kegiatan tindak lanjut dari pembelajaran diberikan kepada mahasiswa setiap saat dalam bentuk tugas mandiri atau tugas terstruktur.
Berdasarkan
data
di
atas,
pelaksanaan
23.08
92.08
kurikulum
pada
prodi
BSI
menunjukkan: (1) dosen tidak diberi wewenang penuh dalam pengembangan kurikulum (71.43% dan 71.43%); (2) sering mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan SAP (61.54%); (3) pembelajaran dilakukan secara klasikal (61.54%), dan pelaksanaan penilaian tidak selalu mengikuti prosedur dan teknik yang disarankan kurikulum (76.92%). Namun demikian, dosen diberikan kebebasan untuk mengembangkan dan menetapkan materi kurikulum (84.62%) dan alokasi waktu (76.47%). c) Penyesuaiaan Isi pada Implementasi Kurikulum Berkenaan dengan penyesuaian isi pada implementasi kurikulum dengan kondisi yang ada, dosen menyatakan sebagai berikut: (1) melakukan penelaahan terhadap
kebutuhan/tuntutan
mahasiswa
dan stakeholders
(70.59),
melakukan
pengkajian sumber daya (73.33%), mengidentifikasi berbagai dukungan (81.25%). Akan tetapi dosen tidak melibatkan mahasiswa dan stakeholders dalam perencanaan dan pelaksanaan kurikulum (75%) dan juga tidak membahasnya dengan mereka (63.64%). Data berikut menggambarkan hal ini:
207
Tabel 4 . 8 Penyesuaian Isi Kurikulum Pada Program Studi BSI Menurut Dosen
NO
PERNYATAAN
1
2 3 4
5
JAWABAN (%) YA
Melakukan penelaahan terhadap tuntutan dan kebutuhan mahasiswa dan 'stakeholders' Melakukan pengkajian mengenai sumber daya yang dimiliki untuk menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan 'stakeholders' Mengidentifikasi berbagai tanggapan dan dukungan mahasiswa dan 'stakeholders' terkait. Melibatkan mahasiswa dan 'stakeholders', dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran Melaksanakan musyawarah dosen secara berkala untuk membahas berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum.
70.59
73.33 81.25 25.00
36.36
d) Perubahan Kurikulum Kaitannya dengan pengembangan dan perubahan kurikulum di program studi ini, dosen telah mencoba melakukan beberapa hal, yaitu: mengidentifikasi tujuan/ (69.23%),
kompetensi
mengidentifikasi sumber daya ( 6 1 . 5 4 % ) ,
memanfaatkan
sumber belajar ( 6 9 . 2 3 % ) , memperhatikan karakteristik mahasiswa ( 6 1 . 5 4 % ) , dan memberikan tugas-tugas sesuai dengan kebutuhan mahasiswa ( 7 1 . 7 3 % ) . Untuk lebih jelasnya tentang pengembangan dan perubahan kurikulum di program studi ini bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 . 9 Perubahan Kurikulum di Program Studi BSI Menurut Dosen
No
PERNYATAAN
1 2 3
Mengidentifikasi tujuan/ kompetensi dan hasil belajar mata kuliah yang dibina guna kepentinqan pelaksanaan kurikulum. Mengidentifikasi sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan kurikulum Memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada, berupa 208
JAWABAN {%) YA 69.23 61.54 69.23
No
JAWABAN {%) YA
PERNYATAAN
4 5 6
media, alat bantu, tenaga ahli, lingkungan belajar dsb Mengidentifikasi tujuan/ kompetensi dan hasil belajar yang dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan potensi mahasiswa Melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik mahasiswa. Memberikan tugas-tugas yang terkait dengan tuntutan kompetensi dengan memperhatikan perbedaan individu.
76.92 61.54 72.73
e) Implementasi Pengembangan Kurikulum Hasil
penyebaran
angket
kepada
20
dosen
tentang
implementasi
pengembangan kurikulum di program studi BSI kondisinya adalah sebagai berikut ini: Tabel 4.10 Kondisi Objektif Implementasi Kurikulum
No 1 2
3
JAWABAN <%) KEGIATAN YA Keterlibatan dosen dalam pengembangan 20 kurikulum di program studi Kegiatan yang dilakukan oleh tim pengembang kurikulum: a. Merumuskan kompetensi lulusan 100 b. Menyusun substansi kajian mata kuliah 45 c. Memetakan struktur kurikulum/mata 100 kuliah d. Menentukan nama mata kuliah, SKS, 75 dan Prasyarat e. Membuat sebaran mata kuliah per 100 semster 30 f. Menyusun silabus g. Menyusun SAP 0 Kegiatan dosen dalam pengembangan kurikulum program studi 20 a. Membuat silabus b. Menyusun SAP 0 c. Membuat handout/bahan ajar 20 0 d. Membuat kisi-kisi soal 209
KEGIATAN
No e. f.
Menyusun istrumen test hasil belajar Membuat media/alat peraga pembelajaran
JAWABAN (%) YA 100 15
Berdasarakan tabel di atas, terlihat bahwa implementasi kurikulum relatif sangat rendah. Hal-hal yang dianggap penting seperti keterlibatan dosen dalam pengembangan kurikulum program studi diperkirakan hanya 30% saja. Dapat diduga bahwa kinerja dosen dalam menyampaikan materi kuliah tidak pernah ada koordinasi untuk mencapai tujuan. Kompetensi yang diharapkan terintegrasi dan dipantau secara individual tidak pernah dilakukan padahal dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dianggap sangat penting. Penyusunan silabus masih kurang dilakukan oleh para dosen yakni sekitar 30% saja yang melakukan, sisanya 70% tidak melakukannya. Penyusunan SAP dan kajian substansi mata kuliah juga tidak pernah dilakukan. Ini menunjukkan bahwa kompetensi lulusan tidak pernah utuh sebagaimana diharapkan. Artinya profil lulusan yang dikehendaki belum dirumuskan, dan tentu saja kriteria keberhasilan yang sesungguhnya belum disusun. Dosen juga hanya 20% saja yang biasa membuat handout/bahan ajar, ini menunjukkan bahwa persiapan dosen dalam mengajar memang tidak maksimal atau tidak well-planned. Selain itu, kisi-kisi soal pun tidak pernah ada yang membuatnya.
Ini membuktikan bahwa dosen ketika akan
mengevaluasi hasil belajar mahasiswa tidak biasa bagaimana membuat butir-butir soal disesuaikan dengan materi ajar termasuk tingkat kesulitannya. Menyusun istrumen test hasil belajar 100% dilakukan, tapi yang menjadi permasalahan adalah tanpa membuat kisi-kisi soal, apakah soal-soal tersebut dibuat sesuai dengan materi 210
yang diajarkan, gradasi kesulitan, dan jenis tesnya? Inilah gambaran ketidakbiasaan dosen dalam membuat perencanaan pembelajaran. Selain itu, mereka juga 85% tidak biasa membuat media/alat peraga pembelajaran, padahal hal ini sangat penting untuk memperjelas materi ajar dan sekaligus sebagai alat motivasi terhadap mahasiswa. Kalau keadaannya seperti demikian, maka ini akan berakibat patal kepada kualitas para
mahasiswanya
atau
kompetensi
lulusannya
sebab
para
dosen
tidak
mempersiapkan pembelajaran secara terencana dengan baik. Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa kegiatan dosen dalam proses pembelajaran juga dinilai masih sangat rendah. Tuntutan progesional sebagai pengajar seperti membuat silabus, SAP, media pembelajaran, dan kisi-kisi soal tidak dikerjakan oleh dosen. Dengan melihat kondisi ini, maka kebijakan kurikulum yang berbasis kompetensi sebenarnya belum dilaksanakan dengan sepenuh hati.
3.
Pandangan Pengelola Terhadap Implementasi Kurikulum Selain mahasiswa dan dosen, pengelola pun dilibatkan untuk memberikan
masukannya. Mereka terdiri atas 4 orang yakni 2 pengelola yang ada di program studi dan 2 orang di pihak dekanat. Dari keempat orang pengelola tersebut dapat dipaparkan pendapatnya, yakni dalam pelaksanaan kurikulum yang terjadi saat ini hasilnya menunjukkan bahwa 61,5% dosen melaksanakan kurikulum yang ada saat ini, dan sisanya sebanyak 38,5%) merasa tidak melaksanakan dengan baik. Rinciannya adalah tidak selalu dosen dilibatkan dalam pengembangan kurikulum (100%o) tetapi pengembangan silabus dikembangkan oleh masing-masing dosen (100%.); Dosen sering mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan SAP (100%); Namun demikian dosen diberikan kebebasan untuk mengembangkan
211
kompetensi/tujuan ( 1 0 0 % ) , alokasi waktu ( 1 0 0 % ) , dan materi
serta strategi
pembelajaran ( 1 0 0 % ) .
Tabel 4.11 Pelaksanaan Kurikulum, Penyesuaian Isi Kurikulum, dan Perubahan Kurikulum di Program Studi BSI Menurut Pengelola
NO
PERNYATAAN
A
PELAKSANAAN KURIKULUM YANG TERJADI SAAT INI Dosen selalu dilibatkan dan diberi wewenang penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum. Dosen sering mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan satuan pembelajaran (SAP). Dosen dapat mengembangkan sendiri tujuan/ hasil belajar mata kuliah sesuai kebutuhan Rumusan kegiatan pembelajaran dalam silabus sudah ditetapkan oleh pihak universitas/ jurusan/ prodi, dosen tinqqal melaksanakan saja Penyediaan alat dan media pembelajaran dilakukan pihak jurusan/ prodi sesuai kebutuhan dosen. Dosen tidak diperkenankan mengembangkan sendiri materi/bahan ajar untuk setiap mata kuliah. Dosen diberi keleluasaan menetapkan alokasi waktu belajar untuk pencapaian tujuan sesuai denqan kondisi yang ada Alat evaluasi disesuaikan dengan tujuan perkuliahan yang harus dikuasai mahasiswa dan ditetapkan sendiri oleh dosen Pelaksanaan pembelajaran di ruang kuliah biasanya mencakup kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan penutup. Dosen diberikan kebebasan menentukan metode dan strategi yang diqunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pola pelaksanaan pembelajaran selalu dilakukan secara klasikal di dalam kelas. Pelaksanaan penilaian pembelajaran selalu mengikuti prosedur dan teknik yang disarankan dalam kurikulum Kegiatan tindak lanjut dari pembelajaran diberikan kepada mahasiswa setiap saat dalam bentuk tugas mandiri atau tugas terstruktur.
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12
13
JAWABAN (%) YA
0 100 100
0 0 0 100 100 100 100 100 50
50 61.5
B
1
2 3
UPAYA YANG SUDAH DILAKUKAN DALAM MENYESUAIKAN ISI KURIKULUM Melakukan penelaahan terhadap tuntutan dan kebutuhan mahasiswa dan 'stakeholders' Melakukan pengkajian mengenai sumber daya yang dimiliki untuk menyesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan 'stakeholders' Mengidentifikasi berbagai tanggapan dan dukungan
212
100
100 100
JAWABAN NO
4
5
PERNYATAAN mahasiswa dan 'stakeholders' terkait. Melibatkan mahasiswa dan 'stakeholders', dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran Melaksanakan musyawarah dosen secara berkala untuk membahas berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum.
W YA
100
50 90
C
1 2 3
4 5 6
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN SAAT INI YANG MENGARAH PADA PERUBAHAN/ PENGEMBANGAN KURIKULUM Mengidentifikasi tujuan/ kompetensi dan hasil befajar mata kuliah yang dibina guna kepentingan pelaksanaan kurikulum. Mengidentifikasi sumber daya yang bisa dimanfaatkan untuk pelaksanaan kurikulum Memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada, berupa media, alat bantu, tenaga ahli, lingkungan belajar dsb Mengidentifikasi tujuan/ kompetensi dan hasil belajar yang dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan potensi mahasiswa Melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik mahasiswa. Memberikan (ugas-tugas yang terkail dengan tuntutan kompetensi dengan memperhatikan perbedaan individu.
100 100 100
100 50 0 75
4. Pandangan Alumni Terhadap Implementasi Kurikulum Selain mahasiswa, dosen, dan pengelola, juga dilibatkan para alumni BS1, dalam rangka untuk melihat bagaimana pandangan mereka terhadap implementasi kurikulum yang pernah mereka alami sewaktu mereka kuliah di jurusan BSI, baik yang sudah bekerja maupun yang belum. Mereka terdiri atas 20 orang. Dari aspek fasilitas pembelajaran menurut para alumni dianggap kurang memadai (56,5%), kualifikasi dosen dinyatakan kurang memadai (49.66%), kegiatan pembelajaran ditegaskan cukup memadai (68.50%), dan evaluasi pembelajaran dinyatakan cukup memadai (56,2%). Perhatikan tabel berikut yang menunjukkan pendapat dosen terhadap proses pembelajaran atau implementasi kurikulum: 213
Tabel 4.12 Implementasi Kurikulum (Fasilitas Pembelajaran, Kualifikasi Dosen, Kegiatan Pembelajaran, dan Evaluasi Pembelajaran) Menurut Alumni
NO. 1
2
3
4
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN Fasilitas Pembelajaran: a. Gedung kuliah yang refresentatif. b. Dosen-dosen yang profesional. c. Laboratorium bahasa d. TV plus VCD dalam Pemb. e. Perpustakaan f. Native speaker Kualifikasi Dosen: a. Minimal berpendidikan Strata Satu (S-1) dalam bidanq Linguistik b. Minimal berpendidikan Strata Satu (S-1) dalam bidang Sastra Inggris c. Praktisi sastra Kegiatan Pembelajaran: a. Menggunakan bahasa pengantar bahasa Inqgris b. Book-report c. Pembuatan makalah d. Diskusi Evaluasi Pembelajaran: a. Kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris b. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek bahasa c. Pemahaman dan pengetahuan tentang Linquistik Inggris dan metodologinya d. Kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang kesusasteraan Inggris dan metodologinya.
PILIHAN JAWABAN (%) Cukup Kurang Sangat memadai memadai memadai 10 5 0 0 0 0 5
55 35 25 31 18 5 38.5
35 60 75 69 82 95 56.5
6
63
31
8 1 5
53 20 45.33
39 79 49.66
0 0 6.3 7 3
62.3 62.8 79 60 60.8
36.5 37.3 35 33 35.9
0
61.5
38.5
0
58.6
41.4
6.3
55
39
7 3.4
50 56.2
43 40.4
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa para alumni berpendapat bahwa fasilitas yang ada dalam menunjang pembelajaran dianggap kurang memadai (56,5%) dan yang menyatakan cukup memadai (38.5%), sedangkan hanya 5% saja 214
dari mereka yang menyatakan sangat memadai. Gedung kuliah yang representatif menurut alumni dianggap cukup memadai (55%) dan 3 5 % menganggap kurang memadai, sedangkan hanya 10% saja dari mereka yang menganggap gedung kuliah untuk pembelajaran mahasiswa BSI dianggap sangat memadai.
Para alumni
memandang bahwa dosen-dosen yang mengajar di prodi BSI dianggap kurang memadai (60%), sedangkan 3 5 % dari mereka menganggap cukup memadai dan hanya 5% saja yang menganggap sangat memadai. Dalam masalah laboratorium bahasa, para alumni beranggapan masih kurang memadai (75%) dan hanya 2 5 % saja dari mereka yang menganggap bahwa laboratorium bahasa sudah masuk katagori cukup memadai. Sedangkan penggunaan fasilitas TV dan pemutar VCD (69%), perpustakaan (82%), dan nalive speaker (95%), dinilai kurang memadat. Kualifikasi para dosen yang mengajar di jurusan BSI dilihat dari pendidikan berlatar belakang sarjana (SI) linguistik, sastra, dan praktisi, menurut pandangan para alumni dianggap cukup memadai (49.66%), sedangkan 45.3% menganggap kurang memadai, dan sisanya hanya 5% saja yang menganggap sangat memadai. Sedangkan kalau dirinci variabel kualifikasi dosen adalah
kualifikasi dosen yang
berlatar pendidikan sarjana linguistik saja, mereka menganggap cukup memadai (63%),
3 1 % menganggap kurang memadai dan hanya 6% saja yang menganggap
sangat memadai. Sedangkan kualifikasi dosen yang berlatar pendidikan sarjana sastra saja, mereka juga menganggap cukup memadai (53%),
dan 39% menganggap
kurang memadai dan hanya 8% saja yang menganggap sangat memadai. Sedangkan kualifikasi dosen yang berasal dari praktisi baik penulis, penerjemah, sastra, dan sebagainya dianggap masih dianggap kurang memadai (79%),
20% menganggap
cukup memadai, dan hanya 1% saja yang menganggap sangat memadai. 215
Dalam kegiatan pembelajaran, 60,8% menganggap cukup memadai, 35,9% menganggap kurang memadai, dan sisanya hanya 3% yang menganggap sangat memadai. Rinciannya adalah yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dianggap cukup memadai (62,3%), sedangkan selebihnya (36,5%) menganggap kurang memadai. Untuk penggunaan book-report (62,8%), pembuatan makalah (79%) dan diskusi (60%) dianggap cukup memadai. Penyelengaraan evaluasi pembelajaran menurut alumni dianggap cukup memadai (56,2%), sedangkan 40,4% menganggap kurang memadai dan sisanya 3,4% menganggap sangat memadai. Adapun rinciannya adalah: evaluasi pembelajaran pada kemampuan dan keterampilan berbahasa Inggris 61,5% menganggap cukup memadai, sedangkan yang menganggap kurang memadai sebanyak 38,5%. Evaluasi pembelajaran pada kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang aspek-aspek bahasa 58,6% dianggap cukup memadai, dan 41,4% dianggap kurang memadai. Evaluasi pembelajaran tentang pemahaman dan pengetahuan tentang linguistik dan metodologinya, 55%
menganggap cukup memadai, 39% menganggap kurang
memadai, dan hanya 6,3% saja yang menganggap sangat memadai. Sedangkan evaluasi pembelajaran tentang kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan tentang sastra Inggris serta metodologinya, 50% menganggap cukup memadai, 4 3 % menganggap kurang memadai, dan selebihnya 7% menganggap sangat memadai.
3. Sistem Evaluasi yang Dilakukan dalam Implementasi Kurikulum Prodi BSI Pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung Evaluasi implementasi kurikulum dalam tulisan ini akan difokuskan pada evaluasi program,
evaluasi hasil belajar, dan evaluasi proses belajar dan mengajar.
216
Evaluasi bagian [ainnya seperti: evaluasi perencanaan, evaluasi desain kurikulum, dan evaluasi terhadap sistem evaluasi kurikulum itu sendiri tidak akan dibahas. Hasil dari evaluasi berupa 1) feedback (umpan balik) proses pembelajaran berupa gambaran dari efisisensi dan efektivitas proses pembelajaran; 2) mengetahui bagaimana pengelolaan pendidikan yang dilaksanakan pada institusi pendidikan; 3) gambaran tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Aspek tujuan pendidikan tersebut telah tercapai secara maksimal atau terdapat berbagai hambatan dalam proses implementasi tujuan pendidikan tersebut.; 4) gambaran mengenai hasil belajar dan tingkat kompetensi peserta didik. a. Evaluasi Program Evaluasi program pembelajaran
diarahkan untuk melihat efektivitas
program
mahasiswa sehingga dapat memperoleh kompetensi
dalam
yang telah
ditetapkan. Evaluasi program ini termasuk evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan.
Pelaksanaanya perlu
dilakukan
secara kontinyu
terhadap
semua
komponen pembelajaran yang digunakan dalam penyelenggaran perkuliahan, beserta permintaan umpan balik dari mahasiswa, lulusan, dan stakeholders. Dari kriteria evaluasi program di atas, tampak bahwa pada program studi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung belum dilakukan secara berkesinambungan. Untuk
megetahui
tentang
kondisi
objektif
evaluasi
program
dalam
implementasi kurikulum prodi BSI, digali dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada 20 dosen prodi BSI. pandangan
Berdasarkan data menunjukkan bahwa
dosen terhadap evaluasi program menganggap cukup tepat (13%) dan
18% menganggap kurang tepat, sedangkan yang menganggap tepat sebesar 8%. Rinciannya sebagai berikut: 100% dosen menganggap bahwa visi prodi BSI tidak 217
ada sama sekali. Tentang misi prodi BSI, 100% menyatakan tidak ada sama sekali. Dari aspek tujuan program studi dianggap oleh 4 5 % dosen kurang tepat, sedangkan yang menganggap cukup tepat 30%, dan sisanya 2 5 % menganggap tepat. Dari aspek kompetensi lulusan, 100% menganggap tidak ada sama sekali.
Dari aspek tujuan
mata kuliah, 50% menganggap kurang tepat, 30% menganggap cukup teapat, dan 20% menganggap tepat. Dalam aspek kompetensi setiap mata kuliah, 100% menganggap tidak ada sama sekali. Dari aspek struktur mata kuliah, 40% menganggap kurang tepat,
35% menganggap cukup tepat, dan 2 5 % saja yang
menganggap tepat. Sedangkan dari aspek bobot mata kuliah, 55% menganggap kurang tepat, 3 5 % menganggap cukup tepat, dan hanya 10% saja yang menganggap tepat. Dari komponen media/metode pembelajaran dan sistem evaluasi, 100% mengatakan tidak ada samasekali.
Untuk lebih jelasnya tentang data tersebut bisa
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.13 Evaluasi Program Prodi BSI Menurut Pandangan Dosen JAWABAN (%) NO.
ASPEK YANG DITELITI
Tepai
Cukup
Kurang
1.
Visi
0
0
0
2.
Misi
0
0
0
3.
Tujuan Program Studi
25
30
45
4.
Kompetensi Lulusan
0
0
0
5.
Tujuan Mata Kuliah
20
30
50
6.
Kompetensi setiap Mata Kuliah
0
0
0
218
7.
Struktur Mata Kuliah
25
35
8.
Bobot Mata Kuliah
10
35
9.
Penggunaan Media/Metode Pembelajaran Sistem Evaluasi
10.
O
JUMLAH RATA-RATA
13
18
Berdasarkan data di atas secara keseluruhan menunjukkan bahwa evaluasi program pada prodi BSI 18% memganggap kurang tepat, 13% menganggap cukup tepat dan hanya 8% saja yang menganggap tepat. Kondisi begini salah satunya disebabkan
visi,
misi,
kompetensi
lulusan,
kompetensi
setiap
mata kuliah,
media/metode pembelajaran, dan sistem evaluasinya tidak dirumuskan sama sekali sehingga terbayangkan bagaimana arah yang hendak dicapai oleh prodi dalam menciptakan output yang kompetitif, nampaknya akan sulit dicapai mengingat komponen-komponen kurikulum yang ada dianggap tidak lengkap, yakni hanya tujuan dan isi saja yang tercantum, sedangkan media/metode pembelajaran, dan sistem evaluasinya sama sekali tidak tercantum. Hal ini menjadi titik tolak tentang perlu adanya peninjauan ulang kurikulum
program BSI karena hal di atas
merupakan gambaran umum yang merupakan potrait dari prodi BSI. Seandainya hal itu tidak mendapat atensi secara seksama, tentu akan mendapat permasalahan yang berarti terutama pada aspek tujuan program studi, kompetensi lulusan, tujuan mata kuliah, kompetensi setiap mata kuliah, media/metode pembelajaran, dan sistem evaluasinya.
219
b. Evaluasi Proses Belajar Mengajar Alat yang dapat dipergunakan untuk mengevaluasi komponen-komponen dari proses pelaksanaan belajar mengajar adalah tes dan non tes. Tes digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, sedangkan non tes (berupa observasi, angket, wawancara, dan studi dokumentasi) digunakan untuk menilai komponen belajar. Evaluasi dapat dilakukan oleh dosen sendiri dan atau bersama pihak-pihak lain yang berwenang, seperti pengelola: prodi, fakultas, atau bahkan universitas. Evaluasi seperti ini seringkah
identik
komprehensif.
dengan
monitoring
karena
sifatnya
yang
kontinyu
dan
Dapat pula evaluasi dilakukan melalui pengumpulan informasi dari
keseluruhan aktifitas belajar mahasiswa dengan menggunakan portofolio. Keseluruhan proses belajar mengajar harus dievaluasi sebagai suatu sistem yang meliputi komponen-komponen 1) tujuan pengajaran, 2) komponen bahan pelajaran yang menyangkut sekuens bahan ajaran, 3) strategi mengajar dan media mengajar, dan termasuk 4) sistem evaluasi yang diterapkan. Menurt Staffle Beam etal, sebagaimana dikutip Sukmadinata (1988:121) mengemukakan "Dalam program mengajar komponen-komponen yang dievaluasi adalah komponen tingkah laku (performansi) meliputi sub komponen kognitif dan psikomotor, komponen mengajar yang meliputi siswa, guru, administrasi, spesialis pendidikan, keluarga, dan masyarakat".
1) Evaluasi Proses Belajar Mengajar Pada Prodi BSI UIN SGD Bandung Menurut Pandangan Dosen Untuk megetahui tentang bagaimana evaluasi proses belajar mengajar pada prodi BSI UIN SGD Bandung, digunakan angket kepada 20 dosen prodi BSI. Dari hasil angket tersebut menunjukkan bahwa tujuan pengajaran dianggap sudah cukup 220
walaupun yang memberikan pandangan tersebut hanya 42%; komponen bahan pelajaran, bahwa
40% menganggap cukup tepat; strategi belajar mengajar menunjukkan 44,2% menganggap kurang tepat; dalam aspek media mengajar, 50%
menganggap kurang tepat; dan sistem evaluasi yang diterapkan, 51,7% menganggap kurang tepat. Data di atas secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi proses belajar mengajar memang bisa dianggap kurang tepat secara keseluruhan walaupun pada tujuan tujuan pengajaran 42% menganggap cukup tepat, tetapi kurang signifikan, karena sisanya yang 30% menganggap kurang teapat. Ini menggambarkan bahwa proses belajar mengajar atau proses pembelajaran yang berlaku di prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung kalau
dibiarkan begitu adanya akan berakibat fatal
bagi
kualitas
pembelajaran yang tentu saja akan langsung berefek kepada kualitas mahasiswanya sebab hal tersebut menjadi kerangka dasar dari proses belajar mengajar yang bila kurang memperhatikan pandangan khalayak, akan sulit mengukurnya. Untuk lebih jelasnya tentang evaluasi proses belajar mengajar pada prodi BSI UIN SGD Bandung menurut pandangan dosen yang digali melalui penyebaran angket, bisa dilihat lebih jelasnya pada tabel di bawah ini: Tabel 4.14 Evaluasi Proses Belajar Mengajar Pada Prodi BSI FAH UIN SGD Bandung Menurut Pandangan Dosen NO. 1
2
ASPEK YANG DITELITI a. Tujuan Pengajaran
b. Komponen bahan pelajaran yang menyangkut sekuens
INDIKATOR
JAWABAN (%) Cukup Kurang Tepat
a. b.
Pengetahuan Sikap
14 40
46 35
40 25
c.
Keterampilan
25
45
30
26.3
42
31.7
25 30
40 40
35 30
Sesuai Silabus
221
bahan ajaran
3
c. Strategi belajar mengajar
4
5
d. Media mengajar
e.
Sistem evaluasi yang diterapkan
b.
Sistematis
c.
Komprehensif
25
40
35
26.7
40
33.3
a.
Perencanaan
20
35
45
b.
Penetapan tujuan
20
35
45
c.
Pemilihan metode dan teknik belajar mengajar
10
35
55
d.
Pemilihan media dan sumber
30
35
35
e.
Teknik evaluasi
25
30
40
f.
Penentuan skenario belajar mengajar
20
35
45
20.8
34.2
44.2
a.
Audio
10
35
55
b.
Visual
20
30
50
c.
Audio-visual
20
35
45
16.6
33.3
50
20
30
50
a. b.
Unjuk kerja Tugas
10
35
55
c.
Hasil kerja
15
35
50
d.
Tes tertulis
20
35
45
e.
Portofolio
20
Penilaian sikap
15
25 30
55
f.
18.3
31.6
51,7
55
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa: a) tujuan pengajaran yakni meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, 42% menganggap cukup baik, 31,7% menganggap kurang baik, dan sisanya 26,3% menganggap baik; b) Komponen bahan pelajaran yang menyangkut sekuens bahan ajaran: sesuai silabus, sistematis, dan komprehensif, dan hasilnya adalah 40% menganggap cukup tepat, 33,3% menganggap kurang tepat, dan sisanya 26,7% menganggap tepat; c) Strategi 222
belajar mengajar: perencanaan, penetapan tujuan, pemilihan metode dan teknik belajar mengajar, pemilihan media dan sumber, teknik evaluasi, dan skenario belajar mengajar, menunjukkan
penentuan
bahwa 44,2% menganggap kurang tepat,
34,2% menganggap cukup tepat, dan hanya 20.8% saja yang menganggap tepat; d) Media mengajar, yakni dalam menggunakan audio, visual, dan audio-visual, 50% menganggap kurang tepat, 33,3% menganggap cukup tepat, dan sisanya sebesar 16.6%) menganggap tepat; dan e) sistem evaluasi yang diterapkan: unjuk kerja, tugas, hasil
kerja,
tertulis,
portofolio,
dan
peniiaiaan
sikap
menunjukkan
51,7%
menganggap kurang tepat, 31,6% menganggap cukup tepat, dan sisanya 18,3%) menganggap teapat. Data tersebut sudah cukup jelas bahwa khalayak, terutama pandangan
dosen
tentang
evaluasi
proses
belajar
mengajar
perlu
diambil
pandangannya agar setiap mau merumuskan atau merancang desain pembelajaran memerlukan saran, kritik, pandangan, dan bahkan ide-ide konstruktif dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran. Dan apabila itu dibiarkan, niscaya akan berakibat kurang baik bagi kualitas pembelajaran dan tentu saja akan langsung berefek kepada kualitas output.
2) Evaluasi Proses Belajar Mengajar Pada Prodi BSI UIN SGD Bandung Menurut Pandangan Mahasiswa Selain pandangan dosen yang diambil, mahasiswapun diminta pendapatnya tentang evaluasi proses belajar mengajar pada prodi BSI UIN SGD Bandung. Hal ini dilakukan untuk mengetahuai kondisi objektif tentang hal tersebut langsung dari pengalaman yang mereka alami, Adapun hasil angket yang terkumpul sebanyak 83 menggambarkan kondisi sebagai berikut:
223
Tabel 4.15 Evaluasi Proses Belajar Mengajar Pada Prodi BSI FAH UIN SGD Bandung Menurut Pandangan Mahasiswa NO.
1
2
3
ASPEK YANG DITELITI
a. Tujuan Pengajaran
b. Komponen bahan pelajaran yang menyangkut sekuens bahan ajaran
c. Strategi belajar mengajar
4
5
d. Media mengajar
e. Sistem evaluasi yang diterapkan
INDIKATOR
Baik
JAWABAN (%) Cukup Kurang
a. Pengetahuan b. Sikap
25.4 25.3
46.6 35.4
28 39.3
c. Keterampilan
30.4
45.1
24.5
27
42.8
30.6
35.2
40.4
24.4
30.2
40.3
29.5
35.3
40.3
24.4
26
40
34
a. Perencanaan
20.9
35.2
43.9
b. Penetapan tujuan
21.1
39.1
39.8
c. Pemilihan metode dan teknik belajar mengajar
22.6
35.4
42
d. Pemilihan media dan sumber
30.4
35.4
34.2
e. Teknik evaluasi
25.3
37.9
34.8
f. Penentuan skenario belajar mengajar
20.5
35.9
43.6
23.47
36.48
39.6
a. Audio
20.3
30.2
49.5
b. Visual c. Audio-visual
20.8 15.8
45.3 38.6
33.9 45.6
18.97
38.03
43
a. Unjuk Kerja
20.7
38.9
40.4
b. Tugas
35.1
35.9
29
c. Hasil kerja
34.6
35.9
29.5
d. Tes tertulis
45.5
35.9
18.6
e. Portofolio
11.1 10.1
14.2 23.9
74.7 66
26.2
30.7
43.1
a. Sesuai Silabus b. Sistematis c. Komprehensif
f. Penilaian sikap
Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa: a) tujuan pengajaran yakni meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, 42,8% menganggap cukup 224
baik, sebanyak 30,6% menganggap kurang baik, dan sisanya 27% menganggap baik; b) Komponen bahan pelajaran yang menyangkut sekuens bahan ajaran: sesuai silabus, sistematis, dan komprehensif, dan hasilnya adalah 40% menganggap cukup tepat, 34% menganggap kurang tepat, dan sisanya 26% menganggap tepat; c) Strategi belajar mengajar: perencanaan, penetapan tujuan, pemilihan metode dan teknik belajar mengajar, pemilihan media dan sumber, teknik evaluasi, dan penentuan skenario belajar mengajar, menunjukkan
bahwa 39,6% menganggap
kurang tepat, 36.48% menganggap cukup tepat, dan hanya 23.47% saja yang menganggap tepat; d) Media mengajar, yakni dalam menggunakan audio, visual, dan audio-visual, 4 3 % menganggap kurang tepat, 38,03% menganggap cukup tepat, dan sisanya sebesar 18.97% menganggap tepat; dan e) sistem evaluasi yang diterapkan: unjuk kerja, tugas, hasil kerja, tertulis, portofolio, dan penilaiaan sikap menunjukkan 43,1% menganggap kurang tepat, 30,7% menganggap cukup tepat, dan sisanya 26,2% menganggap tepat. Data tersebut sudah cukup jelas bahwa khalayak, terutama pandangan mahasiswa tentang evaluasi proses belajar mengajar perlu diambil pandangannya karena merekalah yang mengalami langsung proses belajar mengajar dan tentu saja posisinya adalah sebagai objek pembelajaran. Justru pandangan mereka sangat diperlukan sekali untuk mengetahui kondisi riil tentang proses belajar mengajar yang berlangsung pada perkuliahan. Mereka secara langsung dan objektif mengetahui berbagai sisi kelemahan dan keunggulan dari proses pembelajaran, makanya tidak bisa
diabaikan.
Ini
sangat
bermanfaat
bagi
peningkatan
kualitas
proses
pembelajaran. Dan apabila pandangan mereka tidak diperhatikan atau diabaikan
225
maka akan berdampak langsung pada kualitas pembelajaran dan tentu saja akan berefek kepada kualitas output. Dari pengamatan peneliti, kegiatan evaluasi terhadap proses pembelajaran tidak dilakukan secara resmi. Evaluasi kepada tujuan pengajaran, komponen bahan pelajaran yang menyangkut sekuens bahan ajaran, strategi mengajar dan media mengajar, dan sistem evaluasi yang diterapkan tidak pernah dilakukan secara sistematis. Demikianlah kondisi objektif tentang kegiatan evaluasi dalam proses pembelajaran yang terjadi pada prodi BSIUIN SGD Bandung.
c. Evaluasi Hasil Belajar Pada Prodi BSI UIN SGD Bandung Evaluasi hasil belajar diarahkan untuk menilai keberhasilan pencapaian atau penguasaan kompetensi dari peserta didik, sesuai dengan tujuan yang harus dicapai, baik menyangkut domain kompetensi kognitif, apektif, maupun psikomotor. Untuk menilai kompetensi pada tiga domain tersebut, tentunya, memerlukan alat evaluasi yang cocok. Untuk menilai kompetensi kognitif peseta didik digunakan alat evaluasi tes lisan atau tertulis. Untuk menilai kompetensi domain psikomotor, digunakan tes tindakan
(performance
tesi).
Sedangkan
untuk
menilai
kompetensi
domain
psikomotor dipergunakan observasi, wawancara, atau angket. Evaluasi terhadap mata kuliah praktikum memiliki karakteristik yang khusus terutama kaitannya dengan tuntutan pengalaman belajar yang bersifat performansi untuk kerja sesuai dengan keahlian dari setiap program studi. Untuk mengetahui tentang kondisi objektif dari istem evaluasi hasil belajar mahasiswa prodi BSI UIN SGD Bandung, dilakukan dengan menggunakan angket kepada dosen dan mahasiswa. Dosen dianggap perlu untuk dimintai pandangannya
226
karena mereka adalah pengembang
(developer),
sebagai pelaksana (implementer), dan bahkan sebagai peneliti
pengadopsi (reseacher)
(adopter), kurikulum.
Artinya bahwa kedudukan dosen sangat strategis dalam memberikan pandangannya tentang evaluasi hasil belajar ini. Mahasiswapun tak kalah pentingnya karena mereka sebagai orang yang belajar, yang tentu saja akan signifikan sekali kontribusi pandangannya terhadap kondisi riil tentang evaluasi hasil belajar. Oleh karena itu nampaknya kedua pihak tersebut dijadikan alasan mengapa mereka dilibatkan dalam memberikan masukannya untuk perbaikan sistem evaluasi hasil belajar yang ada di prodi BSI UIN SGD Bandung.
1) Evaluasi Hasil Belajar Pada Prodi BSI UIN SGD Bandung Menurut Pandangan Dosen Evaluasi hasil belajar yang dilakukan pada prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung Aspek yang diteliti dalam evaluasi hasil belajar pada prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung menurut pandangan dosen terdiri atas pengetahuan (cognitive), sikap (attitude),
dan keterampilan
(psychomolor). Pada ranah pengetahuan (cognitive), indikator yang diteliti terdiri atas: mengingat (remember), memahami
(understand), mengaplikasikan (apply),
menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan
menciptakan (create). Pada
ranah sikap (attitude), indikator yang diteliti terdiri atas: penerimaan (receive), tanggapan
(respond),
(organize), dan (psychomolor), (observe),
penanaman
nilai
(value),
pengorganisasian
nilai-nilai
karakterisasi kehidupan (characterize). Pada ranah keterampilan indikator yang
peniruan
(imitate),
diteliti
terdiri
atas:
pembiasaan/latihan
(adapt). 227
memperhatikan/mengamati
(practise),
dan
penyesuaian
Adapun data yang diperoleh mengenai hal tersebut bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.16 Evaluasi Hasil Belajar Pada Prodi B S I F A H UIN SGD Bandung Menurut Pandangan Dosen NO.
ASPEK YANG DITELITI
JAWABAN (%)
INDIKATOR Baik
1
Pengetahuan
Sikap
36.5
41.4
22.1
34.5
36.2
29.3
:. mengaplikasikan
24.6
41.1
34.3
d. menganalisis
23.4 19.3
33.1 36.8
43.5 43.9
16.3
234
60.3
25.7
35.3
38.9
31.8
30.2
38
b. tanggapan
28.3
37.1
34.6
z. penanaman nilai
35.2
38.3
26.5
23.2
31.9
44.9
19.3
38.9
41.8
27.56
33.86
39.58
28.9 22.4 29.2
42.5 31.7 30.9
28.6 45.9 39.9
29.1
32.3
38.6
27.4
34.35
38.25
a. penerimaan
i pengorganisasian nilai-nilai t. karakterisasi kehidupan
3
Keterampilan
Kurang
i. mengingat o. memahami
3. mengevaluasi f. menciptakan
2
Cukup
a. memperhatikan o. peniruan pembiasaan d. penyesuaian
Berdasarkan data pada tabel di atas nampak jelas bahwa evaluasi hasil belajar pada prodi BSI UIN SGD Bandung menurut pandangan dosen adalah sebagai berikut:
228
Pada ranah pengetahuan (cognitive) menunjukkan bahwa 38,9% menganggap kurang baik, 35,3% menganggap cukup baik, dan sisanya 25,7% menganggap baik, dengan rinciannya sebagai
berikut:
mengingat
(remember)
41,4%
responden
menganggap cukup baik, memahami (understand) 36,2% menganggap cukup baik, mengaplikasikan (apply) 41,1% menganggap cukup baik, menganalisis (analyze) 43,5%o menganggap kurang baik mengevaluasi (evaluate) 43,9% menganggap kurang baik, dan menciptakan (create) 60,3% menganggap kurang baik. Dari ranah kognitif ini terlihat jelas bahwa menciptakan dianggap paling sulit tingkatannya, disusul dengan mengevaluasi dan menganalisis. Ini menggambarkan bahwa ketiga indikator kognitif tersebut memang dianggap paling tinggi tingkatannya diabanding yang lainnya. Tapi bukan berarti bahwa yang lainnya seperti mengingat, memahami, dan mengaplikasikan tidak ada kendala, buktinya ketiga indikator ranah kognitif tersebut walaupun dianggap cukup baik tetapi tidak signifikan dilihat dari prosentasi pandangan dosen karena kalau dirata-ratakan ketiganya hanya berkisar pada angka 40%an saja yang menganggap cukup baik. Pada ranah afektif atau sikap (affective), 36,8% responden menganggap kurang baik, 35,86% menganggap cukup baik, dan 27,56% menganggap baik. Adapun rinciannya adalah
sebagai berikut: penerimaan (receive) 38% menganggap kurang
baik, tanggapan (respond) 37,1% menganggap cukup baik, penanaman nilai (value) 38,3% menganggap cukup baik,
pengorganisasian nilai-nilai (organize) 44,9%
menganggap kurang baik,
karakterisasi kehidupan (characterize) 41,8%
dan
menganggap kurang baik. Apabila dianalisis secara menyeluruh pada aspek ini dapat disimpulkan bahwa ternyata penerimaan (receive), (organize),
dan
pengorganisasian nilai-nilai
karakterisasi kehidupan (characterize) dianggap kurang baik 229
walaupun rata-rata angkanya dari ketiganya bisa dianggap kurang signifikan yakni 44,9%.
namun masalah ini tidak bisa diabaikan begitu saja dalam rangka untuk
peningkatan kualitas pembelajaran dan tentu saja kualitas mahasiswanya. Pada ranah keterampilan (psychomotor) menunjukkan 38,25% responden menganggap kurang baik, menganggap baik.
34,35% menganggap kurang baik,
Adapun rinciannya adalah sebagai
berikut:
dan 27,4% dalam aspek
memperhatikan/mengamati (observe), 42,5% reponden menganggap cukup baik, pada aspek menirukan
(imitale),
membiasakan/melatih (practise) menyesuaikan (adapt),
38,6%
45,9% menganggap kurang baik, 39,9% menganggap kurang baik,
dalam
dan dalam
menganggap kurang baik. Data tersebut dapat
disimpulkan bahwa ternyata dari empat aspek pada ranah psikomotor tersebut menunjukkan terdapat tiga aspek yang dikatagorikan dengan menganggap kurang baik, dan hanya satu aspek saja yang menganggap cukup baik. Tetapi kalaupun ada tiga aspek dari empat aspek pada ranah psikomotor tersebut,
ternyata rata-rata
prosentasenya hanya 41,47%. Artinya bahwa angka tersebut sebenarnya dianggap kurang
signifikan
sebab sisanya yang jumlah rata-ratanya jauh lebih
besar
menyatakan cukup baik dan baik. Kalaupun demikian adanya, bukan serta merta harus terabaikan karena aspek ini sangat perlu sekali terutama dalam meningkatkan keterampilan. Apabila tidak diperhatikan, konsekwensinya akan sulit menghasilkan ouiput yang benar-benar skillful berbahasa Inggris, padahal keterampilan berbahasa ini sangat perlu sebagai penciri dari mahasiswa prodi BSI. Selain itu, apabila skillful, maka akan mudah mencari lapangan pekerjaan sebab mereka yang terampil berbahasa Inggrislah yang diperlukan para pengguna/pasar. Ranah psikomotor ini dalam belajar bahasa sangat diperlukan dan kentara sebab ukuran orang dianggap
230
mampu
dan
terampil
berbahasa
Inggris
adalah
mereka
menggunakannya. Dengan demikian, posisi psikomotor dalam pembelajaran bahasa sangat penting terutama dalam meningkatkan
kemampuan atau keterampilan
berbahasa khususnya.
2) Evaluasi Hasil Belajar Pada Prodi BSI UIN SGD Bandung Menurut Pandangan Mahasiswa Selain pandangan para dosen yang dimintai pendapatnya tentang evaluasi hasil belajar, juga pandangan mahasiswa. Kedudukan mahasiswa sebagai responden dalam menanggapi sistem evaluasi belajar yang terjadi pada prodi BSI UIN SGD Bandung menjadi sangat penting.karena mereka yang langsung terlibat dalam proses belajar mengajar dan tentu saja yang mengalami evaluasi hasil belajar. Aspek yang diteliti dalam evaluasi hasil belajar pada prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung terdiri atas pengetahuan (cognitive), sikap (attitude),
dan
keterampilan (psychomotor). Pada ranah pengetahuan (cognitive), indikator yang diteliti
terdiri
atas:
mengaplikasikan (apply),
mengingat
(remember),
menganalisis (analyze),
memahami mengevaluasi
(understand), (evaluate),
dan
menciptakan (create). Pada ranah sikap (attitude), indikator yang diteliti terdiri atas: penerimaan
(receive),
tanggapan
(respond),
pengorganisasian nilai-nilai (organize), dan Pada ranah
keterampilan
memperhatikan/mengamati
(psychomotor), (observe),
penanaman
nilai
(value),
karakterisasi kehidupan (characterize). indikator yang
peniruan
(imilate),
diteliti
terdiri
atas:
pembiasaan/latihan
(practise), dan penyesuaian (adapt). Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada
83 mahasiswa dalam
rangka untuk menggali tentang sistem evaluasi hasil belajar pada prodi BSI UIN 231
SGD yang menyangkut ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, diperoleh data pada tabel berikut ini: Tabel 4.17 Evaluasi Hasil Belajar Pada Prodi B S I F A H UIN SGD Bandung Menurut Pandangan Mahasiswa J A W A B A N (%)
NO.
1
Pengetahuan
l
INDIKATOR
ASPEK YANG DITELITI
Sikap
Baik
Keterampilan
Kurang
a. mengingat j . memahami
20.3
48,6
35.7
32.1
41,9
26
c. mengaplikasikan
20.6
57,9
d. menganalisis mengevaluasi f. menciptakan
25.3 12.6
21,5 30,6 35,8
44.1 51.6
13.4 20.72
41.4 36.63
45.2 43.42
23.3
38.4
38.3
o. tanggapan
31.2
33.1
35.7
c. penanaman nilai
25.4
35.3
39.3
30.2
31.6
38.2
22.9 26.6
38.8 35.44
38.3 37.96
19
41.1 35.3 37.6 35.2 37.3
39.9 38.5 41.1 41.6 40.26
i.
penerimaan
d. pengorganisasian nilai-nilai 3. karakterisasi kehidupan
3
Cukup
a. memperhatikan b. peniruan c . pembiasaan d. Penyesuaian
26.2 21.3 23.2 22.43
Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa evaluasi hasil belajar pada prodi BSI UIN SGD Bandung menurut pandangan mahasiswa adalah sebagai berikut:
232
Pada ranah pengetahuan (cognitive) menunjukkan bahwa 43,42% menganggap kurang baik, 36,63% menganggap cukup baik, dan sisanya 20,72% menganggap baik, dengan rinciannya sebagai berikut: mengingat (remember) 48,6% responden menganggap cukup baik, memahami (understand) 41,9% menganggap cukup baik, mengaplikasikan (apply) 47,9% menganggap kurang baik, menganalisis (analyze) 44,1% menganggap kurang baik, mengevaluasi (evaluate) 51,6% menganggap kurang baik, dan menciptakan (create) 45,2% menganggap kurang baik. Dari ranah kognitif ini terlihat jelas bahwa mengaplikasikan, mengevaluasi, menganalisis, dan menciptakan dianggap lebih sulit tingkatannya dibanding dengan yang lainnya. Ini menggambarkan bahwa keempat indikator kognitif tersebut memang dianggap paling tinggi tingkatannya diabanding yang lainnya. Tapi bukan berarti bahwa yang lainnya seperti mengingat dan memahami tidak ada kendala, buktinya keempat indikator ranah kognitif tersebut walaupun dianggap kurang baik tetapi tidak signifikan dilihat dari prosentasinya karena kalau dirata-ratakan keempatnya hanya berkisar pada angka 47,2% saja yang menganggap kurang baik. Pada ranah afektif atau sikap (affective), 37,96% responden menganggap kurang baik, 35,44% menganggap cukup baik, dan 26,6% menganggap baik. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: penerimaan (receive) 38,4% menganggap cukup baik, tanggapan
(respond) 35,7% menganggap kurang baik,
(value) 39,3% menganggap kurang baik,
penanaman nilai
pengorganisasian nilai-nilai (organize)
38,2% menganggap kurang baik, dan karakterisasi kehidupan (characterize) 38,8% menganggap cukup baik. Apabila dianalisis secara menyeluruh pada aspek ini dapat disimpulkan bahwa ternyata tanggapan (respond), penanaman nilai (value), dan pengorganisasian nilai-nilai (organize), dianggap kurang baik, kalau dirata-ratakan 233
semuanya menjadi
37.73%. Artinya bahwa anggapan kurang baik terhadap ketiga
aspek tersebut sebenarnya kalau dilihat dari rata-rata angkanya tidak terlalau signifikan tetapi lagi-iagi bukan berarti hal tersebut harus terabaikan karena ketiga aspek tersebut harusnya ditingkatkan agar tujuan program, kompetensi lulusan, kompetensi mata kuliah dan hal-hal lainnya bisa tercapai dengan baik. Sebaliknya apabila terabaikan maka akan menjadi kendala yang sangat berarti. Pada ranah keterampilan (psychomotor) menunjukkan 40,28% responden menganggap kurang baik, menganggap baik.
37,3% menganggap kurang baik,
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
dan 22,43% dalam aspek
memperhatikan/mengamati (observe), 41,1% reponden menganggap cukup baik, pada aspek
menirukan
(imltate),
38,5%
menganggap
kurang baik,
membiasakan/melatih (practise) 41,1% menganggap kurang baik, menyesuaikan (adapt), 41,6%
dalam
dan dalam
menganggap kurang baik. Data tersebut dapat
disimpulkan bahwa ternyata dari empat aspek pada ranah psikomotor tersebut menunjukkan terdapat tiga aspek yang dikatagorikan dengan menganggap kurang baik, dan hanya satu aspek saja yang menganggap cukup baik. Tetapi kalaupun ada tiga aspek dari empat aspek pada ranah psikomotor, ternyata rata-rata prosentasenya hanya 40,4%. Artinya bahwa angka tersebut dinilai kurang signifikan sebab sisanya yang jauh lebih besar menyatakan cukup baik dan baik. Kalaupun demikian adanya, bukan serta merta harus terabaikan karena aspek ini sangat perlu sekali terutama dalam meningkatkan keterampilan. Apabila tidak diperhatikan, konsekwensinya akan sulit menghasilkan output yang skillfitl berbahasa Inggris, padahal keterampilan berbahasa ini sangat perlu sebagai penciri dari mahasiswa prodi BSI. Selain itu,
234
apabila mereka skillful, maka akan mudah mencari lapangan pekerjaan sebab para pengguna/pasar memerlukan mereka yang yang terampil berbahasa Inggris. Dari keseluruhan jenis evaluasi hasil belajar, program studi BSI UIN SGD Bandung umumnya hanya dilakukan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Bentuk tes tufis dan tes lisan sudah biasa dilakukan, kecuali tes tindakan belum banyak dikenal. Untuk menilai hasil belajar mahasiswa tidak direncanakan secara baku dalam bentuk yang komprehensif dan dikendalikan oleh pengelola program studi tetapi justru hanya dilakukan oleh dosen masing-masing.
4.
Sumber Daya/Sarana Pendukung pada Prodi BSI Pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung Sumber daya/sarana pendukung pendidikan untuk Program Sastra Inggris
bergabung bersama-sama di Fakultas Adab LAIN Sunan Gunung Djati Bandung baik kantor, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dan lain-lain. 2
Kantor Fakultas Adab terdiri dari gedung dua lantai 650 m dengan ruangan beserta perlengkapannya. Di bawah ini adalah keadaan ruang yang ada dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di program studi BSI, yaitu: a. Ruangan Dekan dan para Pembantu Dekan b. Ruang Sekretariat/TU/Administrasi c. Ruang Sidang d. Ruang Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris e. Ruang Jurusan Bahasa dan Sastra Arab f.
Ruang jurusan Sejarah dan Peradaban Islam
g. Ruang Laboratorium h. Ruang Perpustakaan 235
i.
Ruang Dosen
j.
Ruang Kuliah Ruangan Kuliah untuk Fakultas Adab (Sastra) dan Humaniora UIN SGD
Bandung terdiri atas 12 ruangan untuk mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra Arab, dan Sejarah Peradaban Islam. Karena rata-rata tiap jurusan menerima mahasiswa baru per-angkatan sebanyak dua kelas, maka nampaknya ruangan kuliah masih sangat memungkinkan untuk digunakan secara leluasa, sehingga
memungkinkan
apabila
ingin
menambah
kelas
atau
menambah
Jurusan/program studi lain. Laboratorium yang dimaksud adalah laboratorium fakultas yang didalamnya menangani penelitian, perpustakaan, jurnal, diskusi, buku-buku daras, dan kerjasama akademik dengan fakultas lain atau dengan luar universitas. Sedangkan laboratorium bahasa, Fakultas Adab dan Humaniora tidak memilikinya sama sekali, padahal fakultas ini adalah Fakultas Adab dan Humaniora dimana program studinya bukan hanya BSI tetapi juga ada yang lain, yakni prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Diploma 3 Terjemah Bahasa Inggris (TBI), Diploma 3 Terjemah Bahasa Arab (TBA), dan juga Sejarah Peradaban Islam (SPI), dan tidak menutup kemungkinan akan dibuka prodi-prodi lainnya. Ketidakadaan laboratorium bahasa fakultas merupakan sesuatu yang sangat ironis sekali sebab Fakultas Adab ini adalah Fakultas Sastra, dimana
keberadaan
laboratorium bahasa yang merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat vital harus dimiliki fakultas ini, terutama bagi mata kuliah-mata kuliah keterampilan berbahasa (Janguage sHlls) untuk 4 prodi khususnya yang jumlah SKS-nya banyak. Selain mata kuliah-mata kuliah keterampilan berbahasa (language skitts), ternyata 236
ada dosen-dosen lain yang mengampu mata kuliah-mata kuliah kesusasteraan, yang juga ternyata memerlukan laboratorium bahasa ini. Laboratorium bahasa yang digunakan selama adalah laboratorium bahasa universitas yang digunakan secara bersama-sama oleh fakultas-fakultas lain terutama Fakultas Tarbiyah yang juga di dalamnya terdapat jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) yang mempunyai jumlah kelas yang lebih banyak, dan secara otomatis jumlah pemakaiannya lebih banyak karena SKS-nya yang lebih banyak. Selain itu, laboratorium bahasa yang ada di universitas digunakan juga untuk pelatihan TOEFL, TOAFL, dan pelatihan bahasa Inggris dan Arab, serta kursus bahasa Inggris dan bahasa Arab, khususnya untuk persiapan TOEFL dan
TOAFL. Dengan demikian
maka Fakultas Adab dan Humaniora ini perlu dilengkapi
dengan
media
pembelajaran yang sangat vital ini terutama untuk mata kuliah-mata kuliah yang berbasis keterampilan (skill-based), dan mata kuliah-mata kuliah keilmuan yang ada praktiknya, terutama yang berhubungan dengan laboratorium bahasa. Dan salah satu ciri khas dari Fakultas Adab adalah adanya laboratorium bahasa. Bukan hanya laboratorium bahasa yang mutlak dipunyai fakultas kaitannya dengan media pembelajaran, banyak media jenis lain yang dibutuhkan seperti LCD, DVD dan TV besar, OHP, dan sebagainya. Oleh karenanya, berkaitan dengan KBK, agak sulit nampaknya membuat
output yang kompeten apabila sarana pendukung tidak
diperhatikan, salah satunya adalah keberadaan laboratorium bahasa. Perpustakaan universitas bisa dikatagorikan cukup memadai, tetapi yang berhubungan dengan jurusan BSI bisa dikatakan kurang memadai. Buku-buku yang tersedia didominasi dengan buku-buku studi keislaman saja, dan itu sangat wajar karena lembaga ini Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAl). Tapi bukan berarti 237
bahwa buku-buku yang berhubungan dengan program studi-program studi umum, misalnya prodi BSI, harus dikesampingkan. Setiap pembukaan prodi-prodi baru harus
disiapkan
segalanya,
termasuk perlengkapan
buku-buku yang ada di
perpustakaan karena ini pertanda keseriusan lembaga dalam membangaun prodi ke depan. Mahasiswa merasa kesulitan mencari buku-buku yang berbau sastra, linguistik, bahkan keterampilan bahasa Inggris di perpustakaan universitas. Kondisi ini menyurutkan minat atau animo mahasiswa untuk masuk perpustakaan, bahkan mungkin pula dengan dosennya. Untuk mengantisipasi hal itu, fakultas dan bahkan program
studi
mempunyai
perpustakaan
khusus
yang
memfokuskan
untuk
memperkaya buku-buku yang berhubungan dengan jurusan dalam rangka
untuk
meningkatkan minat baca dan sekaligus wawasan keilmuan para mahasiswa tiap-tiap jurusan, termasuk BSI. Namun, karena jumlah judul bukunya masih terbatas karena keterbatasan dananya, maka animo atau gairah masuk perpustakaan pun masih kurang. Selain jumlah buku yang berkenan dengan jurusan BSI masih dianggap kurang memadai, tetapi fasilitas perpustakaan universitas dan fakultas dianggap cukup memadai. Namun ketika mahasiswa ditanya tentang kepuasan pelayanan, mahasiswa menyatakan kurang merasa puas. Sebagai konsekwensinya, justru mahasiswa BSI lebih sering mengunjungi perpustakaan British Council, UPI, UNPAD,
ITB,
dan Perpustakaan Daerah dibandingkan dengan perpustakaan
universitas atau fakultas.
238
5. Keahlian/Kompetensi Lulusan Prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung menurut Mahasiswa, Dosen, Pengelola, Alumni dan Pengguna Dalam rangka menjaring informasi awal untuk melakukan pengembangan kurikulum, terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilaksanakan melalui pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa sebanyak 83 orang, dosen sebanyak 20 orang, dan pengelola sebanyak 4 orang.
Selain itu dilakukan pula dengan
mewawancarai beberapa alumni.
a. Keahlian/Kompetensi Lulusan Prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung Menurut Mahasiswa Hasil analisis kebutuhan tentang kompetensi lulusan yang diharapkan yakni informasi yang digali dari mahasiswa berkenaan dengan pendapat mahasiswa tentang kebutuhan kompetensi program studi dan kebutuhan akan mata kuliah yang perlu dikembangkan untuk mendukung kompetensi
lulusan.
Sebanyak
83
orang
mahasiswa memberikan informasi yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Rumusan Kompetensi Program Studi Dari 6 (enam) rumusan kompetensi program studi sebagaimana tertera dalam kurikulum program studi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung, mahasiswa memandang bahwa kompetensi-kompetensi tersebut memang diperlukan, yakni lebih dari 98% mereka menegaskan bahwa kompetensi tersebut sangat perlu (74.49%) dan perlu (24.01%). Data berikut memperlihatkan hal tersebut:
239
Tabel 4.18 Rumusan Kompetensi Lulusan Program Studi BSI Menurut Mahasiswa
NO. 1
2 3
4 5 6
PILIHAN JAWABAN (%> Sangat Tidak Perlu Perlu Periu 93.9 6.1 0
RUMUSAN KOMPETENSI Mahir dan terampil berbahasa Inggris Mahir dan terampil menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya Mahir dan terampil menyunting dan mentransliterasikan teks-teks bahasa Inggris Mampu menginterpretasikan pembicaraan berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya Mampu memahami teori-teori linguistik Mampu mengapresiasikan, menulis dan mengkritisi karya sastra Rata-rata
84.3
15.7
0
71.1
28.9
0
81.9 57.8
16.86 38.55
1.2 3.61
67.8 74.49
38.55 24.01
3.61 1.4
Untuk lebih jelasnya tentang rumusan kompetensi lulusan program studi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung bisa dilihat pada grafik berikut ini:
RUMUSAN KOMPETENSI LULUSAN P R O G R A M STUDI BSI MENURUT MAHASISWA 100.00% 90.00% 80.00% ^
70.00% B Sangat Perlu • Perlu • Tidak Perlu
CL
30.00% 20.00% 10.00% 0.00% B
C
D
E
Rumusan Kompetensi
Grafik 4.4 Rumusan Kompetensi Lulusan Prodi BSI Menurut Mahasiswa
240
Keterangan: A. Mahir dan terampil berbahasa Inggris B. Mahir dan terampil menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya C. Mahir dan terampil menyunting dan mentransliterasikan teks-teks bahasa Inggris D. Mampu menginterpretasikan pembicaraan berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya E. Mampu memahami teori-teori linguistik F. Mampu mengapresiasikan, menulis dan mengkritisi karya sastra
2) Kebutuhan Mata Kuliah Terdapat Dasar
(MKKD),
4 (empat) rumpun mata kuliah, yakni: Mata Kuliah Kompetensi Mata
Kuliah
Kompetensi
Utama
(MKKU),
Mata
Kuliah
Kompetensi Penunjang (MKKP), dan Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL).
a)
Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD)
Mahasiswa berpendapat bahwa
rumpun Mata Kuliah Kompetensi Dasar
(MKKD) ini dianggap perlu (45.24%), ragu-ragu (21.6%), dan tidak perlu (33.58%). Beberapa mata kuliah dalam rumpun ini dianggap oleh mahasiswa tidak perlu, yaitu: IAD/ISD/IBD (51.85%) dan Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan (62.5%), sedangkan Bahasa Inggris dipandang perlu (92.59%), Hal tersebut bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 . 1 9 Kebutuhan Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD) Di Program Studi BSI Menurut Mahasiswa
NO.
1 2 3 4 5 6
MATA KULIAH KOMPETENSI DASAR (MKKD) AI-Quran/llmu Tafsir Hadits/llmu Hadits Ilmu Fiqh Ilmu Tauhid/Aqidah Akhlakfiasawuf Sejarah Peradaban Islam
241
PILIHAN JAWABAN {%) RaguTidak Perlu ragu 23.56 45.67 37.97 27.84 20.98 44.44 45.67 25.92 23.75 4.00 26.58 25.31
Perlu 30.86 34.17 34.56 28.39 36.25 48.10
NO.
7 8 g 11
PILIHAN JAWABAN (%} RaguPerlu Tidak Perlu ragu 18.51 29.62 51.85
MATA KULIAH KOMPETENSI DASAR (MKKD) IAD/ISD/IBD Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
15.00 78.75 92.59 53.65 45.24
22.50 15.00 1.23 20.73 21.6
62.50 6.25 6.17 25.60 33.58
Berdasarkan data di atas maka dapat dilihat lebih jelasnya pada grafik kebutuhan Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD) di program studi BSI menurut pandangan mahasiswa, sebagai berikut:
KEBUTUHAN MATA KULIAH KOMPETENSI DASAR Di PROGRAM STUDI BSI MENURUT MAHASISWA
Perlu Perlu
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
Tingkat Keperluan
Keterangan. A. AI-Quran/llmu Tafsir B. Hadits/llmu Hadils C. Ilmu Fiqh D. Ilmu Tauhid/Aqidah E. Akhlak/Tasawuf F. Sejarah Peradaban Islam
G. IAD/ISD/IBD H. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan I. Bahasa Indonesia J. Bahasa Inggris K. Bahasa Arab
Grafik 4.5 Kebutuhan Mata Kuliah pada Prodi BSI Menurut Mahasiswa 242
b) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) Pada rumpun Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU), mahasiswa rata-rata berpandangan bahwa mata kuliah ini dianggap perlu (90.31%), ragu-ragu (6.37%), dan tidak perlu (3.32%). Mahasiswa berpandangan bahwa mata kuliah dalam rumpun ini dianggap perlu, yakni rata-rata lebih dari 90% menganggap perlu. Hal tersebut bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.20 Kebutuhan Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) Di Program Studi BSI Menurut Mahasiswa
NO. 1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
MATA KULIAH KOMPETENSI UTAMA (MKKU) Writing Speaking Listening Reading Grammar Introduction to Linguistics Introduction to Literary Analysis Introduction to English History Survey of English Literature Survey of American Literature Survey of Modem British Literature Phonology Morphology Syntax Semiotics Prose Critical Theory History of Literature in Islamic World Psycholinguistics Sociolinguistics Modem Linguistics Drama Poetry Research Method of Linguistics and Literature Filsafat Bahasa Praktek Profesi Ujian Komprehensif Skripsi
243
PILIHAN JAWABAN (%) Perlu 98.8 100 98.8 97.6 98.8 96.3 95.1 90.2 88.75 86.4 88.9 97.5 97.5 98.7 95 92.5 88.4 71.6 93.6 87.8 93.9 86.6 87.9
Ragu-ragu 1.2 0 0 2.4 1.2 3.7 3.7 8.6 10 11.1 9.8 1.2 1.2 0 3.7 5 10.2 19.7 4.8 9.7 6.1 9.7 8.5
Tidak Perlu 0 0 1.2 0 0 0 1.2 1.2 1.25 2.4 1.2 1.2 1.2 1.2 1.2 2.5 1.2 8.6 1.2 2.4 0 3.6 3.6
95 67.1 65.8 90 97.5
5 26.5 8.5 6.3
0 6.3 25.6 3.7 2.4
0
NO. 29
MATA KULIAH KOMPETENSI UTAMA (MKKU) KKN
PILIHAN JAWABAN (%) Perlu 72.8 90.31
Ragu-ragu 6.2 6.37
Tidak Perlu 20.9 3.32
c) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP) Pandangan mahasiswa terhadap rumpun Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP) ini adalah bahwa mereka menganggap perlu (65.81%), ragu-ragu (51.77%), dan tidak perlu (19.13%). Dari sejumlah 8 mata kuliah dalam MKKP, ada mata kuliah yang dianggap tidak perlu, yaitu: Dirasah islamiyah (61.53%) dan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (46.91%). Data lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.21 Mata Kuliah Kompetensi Pendukung Di Program Studi BSI Menurut Mahasiswa
NO.
1 2 3 4 5 6 7 8
PILIHAN JAWABAN (%}
MATA KULIAH KOMPETENSI PENDUKUNG (MKKP)
Perlu
Dirasah Islamiyah Manusia dan Kebudayaan Indonesia Bahasa dan Sastra Indonesia Cross Cultural Understanding Translation: Indonesia-English Translation: English-Indonesia Semantics Text Analysis Lexical & Grammatical
16.7 20.9 65 67.9 89.1 91.2 87.8 88.7 65.81
Ragu-ragu 21.7 32.1 25 22.3 9.6 8.5 87.8 7.9 21.77
Tidak Perlu 61.5 46.9 10 29.6 1.2 1.2 0 2.5 13.13
d) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL) Mahasiswa berpandangan bahwa Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL) rumpun mata kuliah ini masih dianggap perlu (41.14%), ragu-ragu (26.35%), dan tidak perlu (26.35%), walaupun demikian mereka tidak menganggap
244
sangat perlu karena hanya satu dari 4 mata kuliah dalam rumpun ini y; perlu (50.62%). Berikut data yang menggambarkan hal tersebut: Tabel 4.22 Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL) Di Program Studi BSI Menurut Mahasiswa MATA KULIAH KOMPETENSI LAINNYA (MKKL)
un
NU.
PILIHAN JAWABAN (%}
Ragu-raqu 40 38
Tidak Perlu 32 38
46
19 19
19 19
41
26
26
Perlu 1
2 3 4
Dasar-dasar Filsafat Pengantar Penelitian Kebudayaan Praktek Ibadah Praktek Tilawah
39 30 51
b. Keahlian/Kompetensi Lulusan Prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora SGD Bandung menurut Dosen
UIN
Informasi yang digali dari unsur dosen agak berbeda dengan informasi yang digali dari unsur mahasiswa. Selain berkenaan dengan pendapat dosen tentang kebutuhan kompetensi program studi, kebutuhan akan mata kuliah yang perlu dikembangkan
untuk
mendukung
kompetensi
lulusan,
dan
implementasi
pembelajaran yang ada selama ini. Dosen juga diminta untuk memberikan informasi tentang kurikulum yang dilaksanakan saat ini dan usulan untuk pengembangannya. Sebanyak 19 orang dosen memberikan informasi yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Rumusan Kompetensi Program Studi Para dosen menyatakan
dari 6 (enam) rumusan kompetensi program studi
sebagaimana tertera dalam kurikulum itu sangat perlu (74.43%) dan perlu (25.56%). Data berikut memperlihatkan hal tersebut:
245
Tabel 4 . 2 3 Rumusan Kompetensi Lulusan Program Studi BSI Menurut Dosen NO.
RUMUSAN KOMPETENSI
1
Mahir dan terampil berbahasa lnqqris Mahir dan terampil menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya Mahir dan terampil menyunting dan mentransliterasikan teks-teks bahasa Inggris Mampu menginterpretasikan pembicaraan berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya Mampu memahami teori-teori linguistik Mampu mengapresiasikan, menulis dan mengkritisi karya sastra Lainnya:
2
3
4 5 6 7
PILIHAN JAWABAN (%) Sangat Perlu Tidak Perlu Perlu 5.5 94.4 0
78.9
21.1
0
76.4
23.5
0
82.3
17.6
0
55.6
44.4
0
58.8
41.2
0
74.4
25.6
0
2) Kebutuhan Mata Kuliah Berkenaan dengan 4 (empat) rumpun mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum, yakni: Mata Kuliah Kompetensi dasar (MKKD), mata kuliah Kompetensi Utama (MKKU), Mata Kuliah Kompetensi Penunjang (MKKP), dan Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL). a) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD) Dapat digambarkan bahwa dosen berpendapat bahwa rumpun mata kuliah ini dianggap perlu (65.66%), ragu-ragu (15.21%), dan tidak perlu (19.13%). Hampir sejalan dengan pendapat mahasiswa beberapa mata kuliah dalam rumpun ini dianggap tidak perlu, yaitu: IAD/ISD/IBD (58.33%) dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (46.15%), sedangkan Bahasa Inggris dipandang dosen perlu
246
(57.14%) dan tidak perlu (35.71%). Untuk lebih jelasnya tentang hal tersebut bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.24 Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD) Di Program Studi BSI Menurut Dosen NO.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
PILI HAN JAWABAN (%) Perlu Ragu-ragu Tidak Perlu
MATA KULIAH KOMPETENSI DASAR (MKKD) AI-Quran/llmu Tafsir Hadits/llmu Hadits Ilmu Fiqh Ilmu Tauhid/Aqidah Akhlak/Tasawuf Sejarah Peradaban Islam IAD/ISD/IBD Pendidikan Pancasila dan Kewarcjaneqaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
80 69 79 87 53 62 25
13 15 14 7 27 31 17
7 15 7 7 20 8 58
31 93 57 87 66
23 0 7 13 15
46 7 36 0 19
b) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) Pendapat dosen terhadap mata kuliah rumpun MKKU menunjukkan bahwa mata kuliah ini dianggap perlu (87.52%), ragu-ragu (7.59%), dan tidak perlu (4.89%). Ini menggambarkan bahwa dosen berpandangan mayoritas mata kuliah dalam rumpun ini dianggap perlu, yakni rata-rata lebih dari 87,52% dari mereka menganggap perlu. Hal tersebut lebih detailnya bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.25 Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) Di Program Studi BSI Menurut Dosen MATA KULIAH KOMPETENSI UTAMA (MKKU) 1 Writing 2 Speaking 3 Listening 4 Reading 5 Grammar
NO.
Perlu
PILI HAN JAWABAN {%) Tidak Perlu Ragu-ragu
100 100 81 94 88 247
0 0 6 0 12
0 0 13 6 0
NO. 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
MATA KULIAH KOMPETENSI UTAMA (MKKU) Introduction to Linguistics Introduction to Literary Analysis Introduction to English History Survey of English Literature Survey of American Literature Survey of Modem British Literature Phonology Morphology Syntax Semiotics Prose Critical Theory History of Literature in Islamic World Psycholinguists Sociolinguistics Modem Linguistics Drama Poetry _j Research Method of Linguistics and Literature filsafat Bahasa Praktek Profesi Ujian Komprehensif Skripsi KKN
PILIHAN JAWAB An Perlu Ragu-ragu Tidak Perlu 100 0 0 87 13 0 81 19 0 93 7 0 87 13 0 93 7 0 100 0 0 0 100 0 87 7 7 29 71 0 100 0 0 87 13 0 73 7 20 93 7 0 93 7 0 93 7 0 100 0 0 100 0 0 100 79 50 87 87 33 88
0 21 0 13 13 20 8
0 0 50 0 0 47 5
c) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP) Pandangan dosen terhadap rumpun MKKP ini dapat digambarkan bahwa mata kuliah-mata kuliah yang ada pada rumpun MKKP dianggap perlu (77.19%), ragu-ragu (10.24%), dan tidak perlu (12.57%). Dari sejumlah 8 mata kuliah dalam MKKP, rata-rata dosen mengganggap perlu dikembangkan.Tabel menggambarkan hal tersebut:
248
dibawah ini
Tabel 4.26 Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP) Di Program Studi BSI Menurut Dosen NO. 1 2 3 4 5 6 7 8
MATA KULIAH KOMPETENSI PENDUKUNG (MKKP) Dirasah Islamiyah Manusia dan Kebudayaan Indonesia Bahasa dan Sastra Indonesia Crass Cultural Understanding Translation: Indonesia-English Translation: English-Indonesia Semantics Text Analysis Lexical & Grammatical
PILI HAN JAWABAr. (%) Perlu Tidak Perlu Ragu-ragu 53.3 13.3 33.3 66.6 13.3 0.2 87.5 12.5 0 78.5 7.1 14.2 80 6.6 13.3 80 13.3 6.6 100 0 0 71.4 14.2 14.2 77.1 10.2 12.5
d) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL) Pada rumpun mata kuliah ini, dosen memandang perlu (58%), ragu-ragu (17%), dan tidak perlu (25%). Walaupun demikian, beberapa dari mereka ada yang beranggapan bahwa mata kuliah Pengantar Penelitian Kebudayaan, Praktek Ibadah, dan Praktek Tilwah dinyatakan tidak perlu (rata-rata 27% atau sebanyak 4 orang dari 15 orang data yang masuk). Hal tersebut lebih rincinya bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.27 Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL) Di Program Studi BSI Menurut Dosen NO. 1 2 3 4
MATA KULIAH KOMPETENSI LAINNYA (MKKL) Dasar-dasar Filsafat Pengantar Penelitian Kebudayaan Praktek Ibadah Praktek Tilawah
Perlu
249
PIL HAN JAWABAN (%) Ragu-ragu Tidak Perlu 67 20 13 27 27 46 27 60 13 27 60 13 25 58 17
c. Keahlian/Kompetensi Lulusan Prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora SGD Bandung Menurut Pengelola
UIN
Informasi yang digali dari unsur pengelola juga berbeda dengan apa yang telah digali dari unsur dosen dan mahasiswa. Informasi yang digali dari unsur pengelola
hanya
terkait
dengan:
kebutuhan
akan
mata
kuliah
yang
perlu
dikembangkan untuk mendukung kompetensi lulusan, kurikulum yang dilaksanakan saat ini dan usulan untuk pengembangannya. 1) Kebutuhan Mata Kuliah Sebanyak 3 orang pengelola yang terdiri atas pengelola jurusan dan fakultas memberikan tanggapannya terhadap
4 (empat) rumpun mata kuliah, yakni: Mata
Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD), Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU), Mata Kuliah Kompetensi Penunjang (MKKP), dan mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL). a) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD) Berdasarkan data dapat digambarkan bahwa pengelola berpendapat rumpun mata kuliah ini dianggap perlu (81.82%), ragu-ragu (3.03%), dan tidak perlu (15.15%). Beberapa mata kuliah dalam rumpun ini dianggap tidak perlu, yaitu: IAD/ISD/IBD (100%) dan Bahasa Inggris (66.67%). Untuk lebih jelasnya tentang pendapat pengelola program studi BSI dan Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
250
Tabel 4 . 2 8 Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD) Pada Program Studi BSI Menurut Pengelola NO.
RUMUSAN KOMPETENSI
1 2 3 4 5 6 7
Perlu
AI-Quran/llmu Tafsir Hadits/llmu Hadits Ilmu Rqh Ilmu Tauhid/Aqidah Akhlak/Tasawuf Sejarah Peradaban Islam IAD/ISD/1BD Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
8 9 10 11
PILIHAN JAWABAN (%) Ragu-ragu Tidak Perlu 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 0 0 100
0.67 100 33.33 100
0.33 0 0 0
0 0 66.67 0
81.82
3.03
15.15
b) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Utama
(MKKU)
Pada mata kuliah rumpun MKKU, pengelola berpandangan bahwa semua mata kuliah ini perlu ( 1 0 0 % ) . Pengelola memahami bahwa seluruh matakuliah yang ditawarkan kepada mahasiswa seluruhnya dianggap perlu. Perhatikan tabel berikut ini: TABEL 4.29 Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU) Di Program Studi BSI Menurut Pengelola
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMUSAN KOMPETENSI Writing Speaking Listening Reading Grammar Introduction to Linguistics Introduction to Literary Analysis Introduction to English History Survey of English Literature 251
PIL HAN JAWAE AN (%) RaguPerlu Tidak Perlu ragu 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0 0 100 0
NO.
RUMUSAN KOMPETENSI
10 11 12 13 14 15 16 17
Survey of American Literature Survey of Modem British Literature Phonology Morphology Syntax Semiotics Prose Critical Theory History of Literature in Islamic Wodd Psycholinguistics Sociolinquistics Modem Linguistics Drama Poetry Research Method of Linguistics and Literature Filsafat Bahasa Praktek Profesi Ujian Komprehensif Skripsi KKN
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
PIL HANJAWAE AN (%) RaguTidak Perlu Perlu ragu 0 100 0 100 0 0 0 100 0 0 100 0 100 0 0 0 100 0 0 100 0 100 0 0 100 100 100 100 100 100
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
100 100 100 100 100 100 100
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
c) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Pendukung
(MKKP)
Hal
Mata
yang
sama juga terjadi
pada rumpun
Kuliah
Kompetensi
Pendukung (MKKP), yakni pengelola berpendapat bahwa semua mata kuliah dipandang perlu (100%). Hal tersebut lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut
Tabel 4 . 3 0 Mata Kuliah Kompetensi Pendukung (MKKP) Di Program Studi BSI Menurut Dosen
NO. 1 2 3 4 5
MATA KULIAH KOMPETENSI PENDUKUNG (MKKP) Dirasah JsJamiyab Manusia dan Kebudayaan Indonesia Bahasa dan Sastra Indonesia Cross Cultural Understanding Translation: Indonesia-English 252
PI LIHAN JAWABAN Ragu-ragu Perlu Tidak Perlu 100 0 0 100 0 ...o 100 0 0 100 0 0 100 0 0
MATA KULIAH KOMPETENSI PENDUKUNG (MKKP) Translation: English-Indonesia Semantics Text Analysis Lexical & Grammatical
Kin NU.
6 7
8
Perlu
PI LIHAN JAWABAN Ragu-ragu Tidak Perlu
too 100 100 100
0 0 0 0
0 0 0 0
d) Rumpun Mata Kuliah Kompetensi Lainnya
(MKKL)
Hal yang sama juga terjadi pada rumpun
Kuliah Kompetensi Lainnya
(MKKL), yakni pengelola berpendapat bahwa semua mata kuliah dipandang perlu (100%). Hal tersebut lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.31 Mata Kuliah Kompetensi Lainnya (MKKL) Di Program Studi BSI Menurut Dosen NO.
1 2 3 4
MATA KULIAH KOMPETENSI LAINNYA (MKKL) Dasar-dasar Filsafat Pengantar Penelitian Kebudayaan Praktek Ibadah Praktek Tilawah
Perlu
PIL H AN JAWABAN Ragu-ragu Tidak Perlu
0 0 0 0 0
100 100 100 100 100
0 0 0 0 0
d, Keahlian/Kompetensi Lulusan Prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora SGD Bandung Menurut Alumni
UIN
Selain mahasiswa, dosen, dan para pengelola program studi, analisis kebutuhan juga dilakukan kepada para alumni yang sudah bekerja. Yang menjadi sampel alumni dalam penelitian ini adalah mereka yang bekerja penerbit, penterjemah tertulis, interpreter, guru/dosen.
sebagai editor di
Informasi tidak dijaring
melalui kuesioner tetapi dijaring melalui kegiatan wawancara.
Adapun hasil
rekapitulasi dari kegiatan wawancara yang dilakukan dapat dipaparkan sebagai berikut:
253
Tabel 4.32 Kompetensi Lulusan Program Studi BS1 Menurut Alumni PEKERJAAN ALUMNI Editor
KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN • • • • » • •
Penerjemah
• • • • • • • • • • • • •
Interpreter
• • • • • • • •
• • •
Memiliki kemampuan mengungkapkan gagasan dalam bahasa tulis yang intelligible. Memiliki kemampuan menulis yang handal Memiliki penangkapan pola pikir dan alur pikir suatu tulisan dari penulis lain Memiliki repertoire bidang ilmu tertentu Mampu meluruskan dan mengoreksi suatu salah konsep tulis Mampu mengoreksi kesalahan mekanik dari sebuah tulisan Mampu memberi alternative peredaksian suatu ungkapan dengan beragam varian guna mencapai keterbacaan tinggi dan keberterimaan yang mapan. Mampu menghasilkan suatu tulisan analitik bertali tema spesifik tertentu Mampu mencitrakan gaya tulisan sebagai pemeriain dari penulis lain. Mampu memberi pengaruh opini terhadap publik pembaca lewat bahasa tulis Memiliki kosa kata Inggris dan Indonesia yang memadai (+ 750.000 kata) Memiliki pengetahuan kaidah kebahasaan, grammar, (Inggris dan Indonesia) yang kental Memiliki kemampuan membaca pemahaman yang komprehensif. Memiliki pengetauan akan aturan pola pikir berbahasa (Inggris dan Indonesia) yang handal Memiliki pengetahuan akan teknik-teknik dan pendekatan-pendekatan pengalihbahasaan suatu source language kedalam target language. Memiliki kemampuan membuat rendering dalam beragam bentuk dan gaya Memiliki kemampuan mengungkapkan gagasan dalam bahasa tulis yang intelligible. Memiliki kemampuan menulis yang memadai Memiliki kemampuan pengkondisian nuansa terjemahan berdasarkan tujuan dan peruntukan dari terjemahan bersangkutan Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi keinginan dan harapan client pengguna jasa terjemahan. Memiliki kemelekan budaya dari target language dan source language. Memiliki kosa kata Inggris dan Indonesia yang memadai (+ 750.000 kata) Memiliki pengetahuan kaidah kebahasaan, grammar, (Inggris dan Indonesia) yang kental Memiliki kemampuan listening yang komprehensif. Memiliki kemampuan speaking yang kondusif. Memiliki kemampuan mengartikulaiskan bahasa secara cepat dan akurat Memiliki pengetauan akan aturan pola pikir berbahasa (Inggris dan Indonesia) yang handal Memiliki pengetahuan akan teknik-teknik dan pendekatan-pendekatan pengalihbahasaan suatu source language kedalam target language dalam ragam lisan baik secara simultan ataupun konsekutif. Memiliki kemampuan membuat rendering dalam beragam bentuk dan gaya Memiliki kemampuan pengambilan keputusan rendering yang cepat. Memiliki kemampuan performansi tindak interpreting dalam beragam varian forum berdasarkan tujuan dan peruntukan dari interpreting bersangkutan
254
PEKERJAAN ALUMNI
Penulis
Guru/Dosen
KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN * Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi keinginan dan harapan client pengguna ¡asa terjemahan. • Memiliki kosakata yang luas {lebih dari 100.000 kata) • Memiliki daya kreativitas tulis yang kondusif • Memiliki daya imaginasi dan visualisasi yang peka • Memiliki kemampuan mengungkapkan gagasan dalam bahasa tulis yang intelligible. • Memiliki kemampuan menuangkan gagasan dalam bahasa tulis • Memiliki tingkat eksplorasi peragaman penuangan ide dalam varian bahasa tufis yang berterima • Memiliki kemampuan mekanik • Memiliki repertoire bidang ilmu tertentu • Memiliki pengetahuan akan unsur-unsur pengikat pemaduan pengembangan ide • Memiliki pengetahuan texture pengembangan wacana. • Mampu menghindari suatu salah konsep tulis • Mampu menyodorkan alternative peredaksian suatu ungkapan dengan beragam varian guna mencapai keterbacaan tinggi dan keberterimaan yang mapan. • Memiliki kemamapuan pemprediksian calon pembaca • Memiliki kemampuan membuat ragam redaksi untuk pembaca pada masingmasing tingkat literasinya. • Mampu menghasilkan suatu tulisan analitik bertali tema spesifik tertentu • Mampu mencitrakan gaya tulisan sebagai pemeriain dari penulis lain. • Mampu memberi pengaruh opini terhadap publik pembaca lewat bahasa tulis • Mampu membidik kebutuhan sumber literasi publik » Memiliki language skills (listening, speaking, reading, wriling, dan grammar) yang memadai. • Menguasai pendekatan-pendekan pengajaran • Memiliki kemampuan berkomunikasi • Memiliki keterampilan classroom management • Memiliki pengetahuan akan evaluasi bahasa • Memiliki kemampuan utilasi alat bantu pengajaran • Memfiki pengetahuan dan kemampuan untuk mengembangkan desain pengajaran • Mampu merancang bahan ajar • Memiliki pengetahuan akan psikologi perkembangan anak didik • Mampu menciptakan stimulus-stimulus konstruksif guna keterlibatan siswa dalam belajar dengan bahasa.
Isi tabel di atas dapat dijadikan bahan untuk menggali kebutuhan (need assessment) dalam pengembangan kurikulum selanjutnya. Tuntutan dunia kerja akan menjadi tolok ukur dalam penilaian relevansi. Relevansi program studi, artinya
255
bahwa isi mata kuliah bertalian dengan kebutuhan, minat, dan kehidupan mahasiswa karena diambil dari dunia mereka oleh mereka sendiri. Prinsip
relevansi
dalam
pengembangan
dijelaskan menurut Sukmadinata (2000:150)
kurikulum
sebagaimana
telah
sangat penting. Relevansi yang
mengacu pada dunia kerja disebut relevansi ke luar. Relevansi ke luar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan mahasiswa untuk dapat hidup dan bekerja dalam masyaakat. Isi kurikulum yang akan disusun atau dikembangkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa untuk hidup pada
jamannya.
Kurikulum
bukan
hanya
menyiapkan
mahasiswa
untuk
kehidupannya sekarang tetapi juga yang akan datang. Dengan demikian, relevansi sentrifugal
ini
berbentuk
a)
kesesuaian
desain
kurikulum
dengan
tuntutan
perkembangan dan kebutuhan lapangan berdasarkan need analysis, dan b) kesesuaian mutu lulusan dengan standar pengguna (standar kompetensi).
256
B. SOSOK KURIKULUM PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS PADA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG YANG DIKEMBANGKAN Mengacu pada kebijakan pengembangan kurikulum di perguruan tinggi yang telah ditetapkan dalam Kepmen Agama No.353 Tahun 2004, Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama melalui surat No. Dj.II/ Dt.II.III/P.009/AZ/328/02, Keputusan Dirjen Kelembagaan Agama Islam Nomor: Dj.II/114/2005 tentang Kebijakan Akademik dan Kelembagaan tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi PTAI, dan didukung pula oleh teori-teori pengembangan kurikulum sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka pengembangan model kurikulum yang dilakukan suatu program studi mencakup struktur kurikulum dan silabus mata kuliah. Pengembangan model kurikulum dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Perumusan Visi, Misi, dan Kontribusi; (2) Perumusan Tujuan Program Studi dan Kompetensi Lulusan; (3) Penyusunan Substansi Kajian; (4) Penetapan Mata Kuliah; (5) Penetapan SKS dan Sebaran Mata Kuliah Per-semester. Hasil perumusan ini dapat dilihat pada paparan berikut ini:
1. Perumusan Visi, Misi, dan Kontribusi Program Studi BSI Visi merupakan cita-cita luhur yang operasionalnya digambarkan pada misi. Visi dan misi suatu prodi bisa berubah sesuai dengan dinamika masyarakat dan perkembangan IPTEKs yang semakin deras di era arus informasi dan era global ini. Begitu pula rumusan visi dan misi prodi BSI FAH UIN SGD Bandung mengalami perubahan.
Perubahan
terjadi
salah
satunya
adalah
dalam
rangka
untuk
menyelaraskan dengan visi UIN SGD Bandung yang juga berubah, yakni menjadikan
257
U IN sebagai Perguruan Tinggi yang mampu mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum sehingga memiliki keunggulan kompetitif dan profesional, pada tingkat nasional dan internasional dalam mengembangkan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, sains dan teknologi, sosial budaya berdasarkan nilai-nilai islami untuk disumbangkan bagi pengembangan masyarakat dan bangsa yang lebih terbuka dan demokratis; dan juga menyelaraskan dengan
visi Fakultas Adab dan Humaniora,
yakni menjadi penyelenggara proses akademik dan satuan sistem pendidikan tinggi serta pusat pengembangan ilmu-ilmu keislaman bidang bahasa, sastra dan budaya Islam untuk tujuan merekonstruksi sejarah dan mengembangkan peradaban Islam baru yang sesuai dengan tantangan perubahan sosial dan budaya modern. Adapun visi dan misi prodi BSIUIN SGD Bandung ini adalah sebagai berikut:
a. Visi Program Studi BSI Visi program studi BSI adalah menjadi program studi yang mampu menjadi pusat keunggulan (center of excellence) dalam bidang kajian bahasa dan sastra Inggris dan mampu mengartikulasikannya dalam konteks ke-Islaman dan keIndonesiaan yang berakhlaqul karimah.
b. Misi Program Studi BSI Berdasarkan visi di atas, misi program studi BSI adalah sebagai berikut: 1) Menyelenggarakan kegiatan akademik dan profesional dalam bidang bahasa dan sastra Inggris, terutama dihubungkan dengan konteks keislaman dan keindonesiaan. 2) Mengembangkan kajian keilmuan di bidang bahasa dan sastra Inggris melalui kegiatan penelitian. 258
3) Menyebarluaskan kajian keilmuan tersebut pementasan,
dan pembacaan
semua
genre
melalui prc„_ sastra
w
sebagaiTEepe&iiJan
komunitas sastra dalam konteks nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.
c. Kontribusi Program Studi Kontribusi yang akan disumbangkan oleh program studi ini bagi masyarakat dan pengembangan ilmu adalah; 1) Memberikan informasi tentang perkembangan sains dan teknologi yang dikembangakan di dunia Barat. 2) Mengadopsi dan mengembangkan sains dan teknologi yang berasal dari Barat untuk kepentingan masyarakat banyak. 3) Memberikan informasi tentang perlunya mempelajari sastra sebagai wahana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. 4) Memberikan informasi tentang pentingnya mempelajari bahasa dan ragamnya agar kita bisa mengetahui kultur setiap individu. 5) Memberikan informasi tentang hasil-hasil penelitian bahasa dan sastra sebagai ilmu yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu yang lain. 6) Memberikan informasi bahwa bahasa dan sastra Inggris sangat penting untuk menguasasi IPTEKs. 7) Membandingkan antara sastra Inggris (barat) dengan sastra Islam (sufistik)
2. Perumusan Tujuan Program Studi BSI dan Kompetensi Lulusan Dari hasil analisis terhadap dokumen kurikulum yang ada, peraturan/ kebijakan pemerintah, dan hasil analisis kebutuhan (sebagaimana telah dipaparkan
259
pada Bab IV Bagian A Poin 6) disusun suatu tujuan dan kompetensi program studi BSI yang dipetakan sebagai berikut: a. Tujuan Program Studi Sebagaimana ditetapkan oleh surat Keputusan Dirjen Kelembagaan Agama Islam Nomor Dj. II/114/2005 bahwa tujuan Pendidikan Tinggi Agama Islam (PTAl) adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan peserta didik menjadi sarjana muslim yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan atau memperkaya khazanah ilmu-ilmu ke-Islaman 2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-ilmu ke-Islaman serta mengupayakan penggunaannya untuk taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Merujuk pada tujuan Pendidikan Tinggi Agama Islam (PTAI) di atas, maka disusun suatu rumusan tujuan Program Studi BSI sebagai berikut: "Menghasilkan Sarjana Sastra (S.S.) yang profesional dan kompetitif dalam bidang bahasa, Linguistik, dan Sastra serta memiliki wawasan ke-Islaman yang tinggi dan beiakhiaqul
karimah".
b. Perumusan
Kompetensi Lulusan
Standar kompetensi lulusan pada jenjang perguruan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi angota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk mengemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Sedangkan ia digunakan penentuan kelulusan
sebagai pedoman penilaian dalam dalam
peserta didik dari
satuan pendidikan
(SNP,
2005:18).
Berdasarkan hal tersebut maka kompetensi lulusan perlu dirumuskan agar output prodi BSI
terampil berbahasa Inggris, memahami akan ilmu bahasa, menjadi
260
apresiator dan kritikus sastra yang dibumbui dengan ruh keislaman. Adapun rumusan kompetensi lulusan, pertama-tama akan terlihat dari: 1) Kompetensi •
Dasar:
Memiliki pengetahuan secara komprehensif tentang ajaran-ajaran dan ilmuilmu agama Islam
•
Memiliki Pengetahuan tentang persoalan-persoalan kemasyarakatan dan kenegaraan
•
Memiliki keterampilan menganalisis, memecahkan masalah dan bekerjasama dengan orang lain
2) Kompetensi
Utama:
•
Terampil berbahasa Inggris (language skills)
•
Terampil,
kaya
dan
berpengetahuan
akan
kosa-kata,
tata
bahasa,
pengucapan/pelafalan, dan semacamnya yang masuk dalam katagori aspekaspek bahasa (language aspects) •
Memiliki
pengetahuan,
pemahaman
tentang
kebahasaan
dan
terampil
menganalisis kebahasaan dilihat dari sudut pandang linguistik (linguistics courses) •
Memiliki pengetahuan, pemahaman tentang kesusasteraan dan keterampilan menganalisis sastra Inggris dari berbagai macam sudut pandang (Literature courses)
3) Kompetensi •
Memiliki
Pendukung berbagai
macam pengetahun,
keterampilan dan sikap yang
mendukung terhadap kompetensi utama dan keahlian-keahlian serta wawasan yang mencerminkan penguasaan kajian utama. 261
4) Kompetensi Lainnya •
Memiliki keterampilan lain yang praktis dan sikap profesional sebagai bekal untuk berkompetisi di dunia kerja. Berdasarkan rumusam kompetensi lulusan pada setiap rumpun kompetensi
maka dapat dirumuskan kompetensi lulusan prodi BSI adalah terampil berbahasa Inggris, menguasai linguistik dan metodologinya, menguasai kesusasteraan dan metodologinya, dan mampu bersaing di era global yang berahklak mulia.
3. Perumusan Substansi Kajian Setelah kompetensi-kompetensi di atas disusun, langkah selanjutnya adalah merumuskan substansi kajian dari masing-masing rumpun kompetensi baik rumpun kompetensi dasar, rumpun kompetensi utama, rumpun kompetensi pendukung, maupun rumpun kompetensi lainnya. a.
Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Dasar Kompetensi dasar menurut acuan dari Dirjen Binbaga Islam adalah substansi-
substansi dasar yang merupakan penciri khas dari Departemen Agama dan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Substansi-substansi dari kompetensi dasar ini secara nasional oleh Departemen Agama sudah dirumuskan sehingga berlaku secara nasional. PTAI juga merumuskan substansi-substansi yang menjadi penciri khas lembaga itu. Fakultas pun membuat substansi-substansi bidang kefakultasan sebagai penciri khas dari fakultas tersebut. Artinya, substansi-substansi kajian pada rumpun kompetensi dasar bisa merupakan penciri dari Departemen Agama, PTAI yang bersangkutan, Fakultas, bahkan Prodi. Untuk lebih jelasnya, substansi-substansi kajian pada rumpun kompetensi dasar tersebut bisa dilihat pada tabel berikut ini:
262
Tabel 4.33 Substansi Kajian Kompetensi Dasar Program Studi Bahasa Dan Sastra Inggris Berdasarkan Keputusan Dirjen Kelembagaan Agama Islam Nomor: Dj.11/114/2005 Kompetensi Dasar Lulusan Perguruan Tinggi Agama Islam 1.
2.
TUJUAN PTAI Menyiapkan peserta didik menjadi sarjana muslim yang memiliki kemampuan kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan atau memperkaya khazanah ilmu-ilmu ke-Islaman Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-ilmu keIslaman serta mengupayakan penggunaannya untuk taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
KOMPETENSI
a.
Memiliki pengetahuan secara komprehensif tentang ajaran-ajaran dan ilmu-ilmu agama Islam
SUB-KOMPETENSI
1) Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu alQuran dan ilmu-ilmu Hadits
SUBSTANSI KAJIAN Pengertian al-Qur'an; Kedudukan Al-Qur'an dalam ajaran Islam; Perbedaan alQur'an, Hadits Qudsi, dan Hadits Nabawi; I'jaz al-Qur'an; Sejarah Pewahyuan dan Mushhaf al-Qur'an; Berbagai Karakteristik-Liturgi dalam Mushhaf al-Qur'an; Berbagai variasi struktur linguistik al-Qur'an; Qir'aat al-Qur'an; Berbagai ilmu/ instrument yang diperlukan untuk memahami, menerjemahkan dan menafsirkan alQur'an, dan Tema-Tema Pokok al-Qur'an, khususnya berkaitan dengan Bahasa dan Sastra. Pengertian dan kedudukan al-Hadiis dalam ajaran Islam; Pembagian Ilmu Hadits dan Fungsinya, Pembagian hadits dan Karakteristiknya; Tema-Tema Pokok dalam Hadits, khususnya berkaitan dengan Bahasa dan Sastra
2) Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang tawhid / aqidah islam
Pengertian dan konstruk tauhid/akidah Islam; sumber-sumber tauhid/akidah Islam; pembagian tauhid/akidah Islam; Kompleksitas pemikiran kalam dalam Islam
3) Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang fiqh / ushul fiqh
Pengertian; sumber hukum dalam Islam; metode ijtihad dalam Islam; Berbagai kaidah ushuliyah dan kaidah fiqhiyyah dan asal-usulnya; al-ahkam. Berbagai aturan-aturan pokok dalam ibadah, thaharah; shalat, shaum; zakat; mu'amalat, munakahat, ma waris, dan j in ayat; dan siyasah
4) Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang akhlak dan tasawuf
Pengertian akhlak, pembagian akhlak dan karakteristiknya, pencapaian akhlak kari man berdasarkan al-Qur'an dan ak-Hadits Pengertian dan tujuan tasawuf; hubungan tasawuf dengan pembentukan akhlak karimah; maqamat dan al-ahwal; serta kompleksitas pemikiran tasawuf
263
TUJUAN PTAI
KOMPETENSI
SUB-KOMPETENSI
5) Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang sejarah dan peradaban Islam
h.
Memiliki Pengetahuan tentang persoalanpersoalan kemasyarakatan dan kenegaraan
1) Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu sosial
264
SUBSTANSI KAJIAN Pengantar; Arab Pra-lslam; Masa Nabi; Masa al-Khulafa al-Rasyidun; Masa Umayah Timur; Islam di Andalusia; Masa; Abbasiyah; Dinasti-Dinasti Kecil; Perangsalib dan Invasi Mongol; Islam di Asia Tenggara; Dunia Islam Masa kolonialisme Barai; Dunia Islam Masa pasca-kolonial Barat; Fenomena Islam dan Muslim pada masyarakat Eropa dan Amerika; Islam dan Muslim di Inggris, Amerika, dan Australia Kebudayaan primitif, agraris dan industrial, Individu, keluarga, masyarakat, dan interaksi sosial; Remaja dan pemuda dalam permasalahan nasional; Pemerintah, negara, dan warga negara dalam permasalahan demokratisasi; Pelapisan sosial, kesetaraan, diskriminasi, dan pemerataan; Permasalah kependudukan: Masyarakat perkotaan dan pedesaan; Pembangunan dan permasalah kemiskinan struktural dan kultural; Teori-teori dasar Sosiologi; Teori Sosiologi Modern; Interaksi dan proses sosial; Keluarga; Kolektifa sosial; Masyarakat desa dan kota; lembaga-Lembaga sosial, politik, ekonomi, sosial, dan budaya; Perubahan sosial dan modernisasi; Mobilitas sosial, Pola-pola konflik masyarakat dan pengaturan konflik; kepemimpinan, Sosialisasi; Stratifikasi sosial, peran dan status sosial, serta differensiasi sosial; berbagai fenomena sosial dalam kebudayaan dan masyarakat berbahasa Inggris. Pengertian dan ruang lingkup Antropologi; Pendekatan Antropologi dalam pengkajian sejarah; Perkembangan ilmu Antropologi; Konsepsi ilmu budaya dalam kesusastraan, seni rupa, seni musik, agama, filsafat, dan estetika; Individu, masyarakat, dan kebudayaan; Agama dan Kebudayaan; Difusi, asimilasi, dan akulturasi; Perubahan sosial-b u daya; Keragaman budaya dalam perspektif sosial budaya; Tradisi dan Modernitas dalam perspektif sosial; Etnografi: Unsur-unsur dan kerangka metodologis; Metode-metode pengkajian; Sistem simbolis, makna, dan fungsi; Prospek penelitian budaya Isiam;Manusia, cinta kasih, penderitaan, dan keadilan; Pandangan hidup dan tanggung jawab manusia; Budaya yang mendorong kemajuan dan yang menyebabkan kemiskinan; berbagai fenomena sosial dalam kebudayaan dan masyarakat berbahasa Inggris.
TUJUAN PTAI
KOMPETENSI
SUB-KOMPETENSI
2) Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu budaya
265
SUBSTANSI KAJIAN Pengertian, kedudukan, fungsi, tujuan, dan landasan dan Latar belakang filsafat dan ksonstitusi negara RI; Wawasan Nusantara; Latar belakang dan dasar geografis, geopolilis dan geostrategis, historis, dan yuridis kepentingan nasional; Unsur-unsur Wawasan Nusantara; Ketahanan Nasional. ;Hub u ngan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional; Ipoleksosbus Hankamnas dan ATHG; Pengertian dan Pelaksanaan Polstra Hankamnas; Sistem Hankamrata; Pengalaman sejarah perang kemerdekaan; Perang, perang wilayah, dan perang modern; Paham perang bagi bangsa Indonesia; komparasi filsafat dan konstitusi negara Indonesia dengan negara, bangsa, dan masyarakat berbahasa Inggris. Hak dan kewajiban warga negara dalam Islam dan dasar-dasar konstitusi negara; tanggung jawab moral sarjana Muslim-Indonesia dalam Islam dan dasar-dasar konstitusi negara; etos pengabdian terhadap negara dalam Islam dan dasar-dasar konstitusi negara
TUJUAN PTAI
KOMPETENSI
SUB-KOMPETENSI 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. J 0. 11.
3) Terampil membaca dan menulis karya ilmiah dalam bahasa Indonesia secara efektif
266
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
SUBSTANSI KAJIAN Kalimat: Pengertian kalimat; Pola-pola dan bagian-bagian kalimat; Kalimat sederhana dan kalimat luas; Prinsip-prinsip mencari gatra kalimat dan macam keterangan kalimat; Kalimat artalitis dan sintesis serta variasi susunannya Menyusun paragrap: Pengertian paragrap dan struktur paragrap Menyusun paragrap; kalimat lopik, kalimat-kalimat pendukukng, dan kalimat kesimpulan Koherensi dan kekohesifan Menentukan dan menyempitkan topik Membuat outline paragrap Mengembangkan paragrap berdasarkan alasan Mengembangkan paragrap berdasarkan perbandingan Mengembangkan paragrap berdasarkan sebab akibat Analisis ieks: (Koreksi kesalahan Isi, organisasi, lalabahasa, penggunaan kosa kata, dan mekanik; tanda baca, ejaan, dan penggunaan huruf kapital) Analisis leks: (Koreksi kesalahan Isi, organisasi, tatabahasa, penggunaan kosa kata, dan mekanik: tanda baca, ejaan, dan penggunaan huruf kapital) Essay: Pengertian dan struktur Paragraph pendahuluan dan Thesis statement Paragrap pengembvangan/Body. kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat kesimpulan Paragrap kesimpulan membual outline essay Membuat paragrap pendahuluan Koreksi kesalahan pada paragrap pendahuluan (peer collaboration) Membuat paragrap pengembangan Koreksi kesalahan pada paragrap pengembangan (peer collaboration) Membuat paragrap kesimpulan Koreksi kesalahan pada paragrap kesimpulan (peer collaboration) Membuat jurnal Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi jurnal Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi jumal Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi jurnal Membuat laporan buku Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan membuat revisi laporan buku Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan membuat revisi laporan buku Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan membuat revisi laporan buku Membuat makalah Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi makalah Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi makalah Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi makalah
KOMPETENSI
TUJUAN PTAI
c.
SUB-KOMPETENSI Terampu membaca karya Ilmiah dalam bahasa Arab secara baik
Memiliki keterampilan berbahasa
Terampil berpikir logis, ilmiah, dan kreatif
Terampil melakukan penelitian ilmiah
d.
Memiliki keterampilan menganalisis, memecahkan masalah dan bekerjasama dengan orang lain
1) Terampil memecahkan masalah secara efektif 2) Terampil bekerjasama dengan orang lain Beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia
267
SUBSTANSI KAJIAN Kaidah-Kaidah nahwu, sharaf, dan balaghah dalam bahasa Arab; meliputi: Muqaddimah: al~Lughah al-Arabiyyah wa ulumuha; Al-Kalimah wa al-jumlah; AtI'rab wa al-bina; Al-Fi'ii al-Madhi, al-Mudhari, wa al-Amr; Al-Muta'addy wa ai\azim, Al~Ma'lum wa al-tnajhul; Al-Shahih wal al-mu'tal; Al-Jamid wa al-mutasharrif; Al-Ta'ajjub; Al-Madah wal al-d2am; Nun al-taukid ma'a al-fi'il; Al-Ism al-Mausui wa ai-shifah; Ai-Mudzakar wa al-mu'annats; Al-Dhmir; Al-hyarah; Al-Istifham; Al-Ma'rifah wa al-nakirah; Al-Munada; AI-Masdar; Al-Fa'il; Al-Maful; AlMusyabbihak; al-Tafdlil; al-Jaman wa al-makan; Alat; Al-Jam'; Kana wa akhwatuha; Inna wa akhwatuha; Al-Masdar al-sharih wa al-mu'awwal; Al- Mafid bih; Al-Maful ai-Muthlag; Al-Maful Liajlih; Al-Mafulfth; Al-Maful ma'ah; alIdhafak
Pengertian, obyek, metode, dan struktur pembahasan; Sistematika filsafat Pemikiran mitologi dan filsafat Yunani Kuno; Pra materialistik dan filsafat alam Idealisme Plato; Realisme Aristoteles; Atomisme; Tuhan dalam filsafat Yunani Filsafat Patristik dan Skolastik; Filsafat Islam; Renaisance dan Humanisme Empirisme; Positivisme; Pragmatisme; Fenomenologi; Eksistensialisme. Pengertian masalah; tipologi masalah; identifikasi masalah; metode merumuskan masalah; merumuskan hipotesis; merumuskan metode pemecahan masalah; memecahkan beberapa masalah; melakukan analisis terhadap obyek; mengelompokkan temuan; membuat simpulan; dan melaporkan seluruh proses penelitian dalam tulisan ilmiah. Pengertian Penelitian Ilmiah; karakteristik Penelitian Ilmiah; Syarat-syarat Penelitian ilmiah; pembagian penelitian ilmiah; Prosedur Penelitian Ilmiah; penelitian kwantitatif; penelitian kwalitatif; metode penelitian ilmiah; berbagai pendekatan penelitian ilmiah; metode penelitian; metodologi penelitian; sifat dan pengertian penelitian budaya; pengantar dan dasar-dasar statistika; instrumen penelitian; sifat dan pengertian kajian lapangan; siiat dan pengertian kajian kepustakaan dan kelaboratoriuman; proyek penelitian mini Manusia sebagai makhluk inividu dan makhluk sosial; Prinsip-prinsip bekerja sama dan tolong menolong; norma dan nilai bekerja sama dalam pandangan Islam; ukhuwwah Islamiyyah dan ukhuwwah insaniyyah; ta'awun dalam Islam; Mengaktualisasikan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk akhlak; akhlak terhadap diri sendiri; akhlak terhadap orang lain; akhlak terhadap makhluk hidup lainnya; akhlak berbangsa dan bernegara; akhlak sebagai sarjana Muslim dalam bidang bahasa dan sastra; Karakteristik sikap ilmiah dan profesional; integritas seorang sarjana MuslimIndonesia; Tanggung jawab ilmiah sarjana Muslim indonesia terhadap bangsa, negara, bangsa, agama, dan individu;
b.
Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Utama Substansi kajian kompetensi utama merupakan substansi-substansi yang
menggambarkan penciri dari suatu prodi. Substansi-substansi yang dirumuskan menggambarkan kekuatan akademik prodi itu.
Karena sifatnya utama maka
substansi-substansi kajian pada kompetensi ini lebih banyak atau mendominasi dibandingkan dengan substansi kajian kompetensi yang lain karena substansisubstansi kajian pada kompetensi utama ini berdasarkan kepada nomenklatur prodi itu sendiri. Adapun hasil rumusan substansi-substansi kajian kompetensi utama tersebut bisa dilihat secara jelas pada tabel sebagai berikut:
268
Tabel 4.34 Substansi Kajian Kompetensi Utama Program Studi BSI Kompetensi Lulusan
Menghasilkan Sarjana Sastra Inggris yang professionai dan kompetitif, terampil berbahasa. mempunyai pengetahuan dalam bidang linguistik, dan sastra, serta memiliki wawasan keislaman yang tinggi dan berakhlaq karimah
Kompetensi Utama
[.Memahami, a. mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, menciptakan, seru terampil bebahasa Inggris (language skills) dan kaya akan kosa-kata, dan tatabahasa Inggris (language
aspects)
Kompetensi
Memahami, terampil dalam menyimak. berbicara, membaca. mengaplikan. menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan karya tulis dalam bahasa Inggris (language skills)
Sub-ka nipe tensi
1) Mampu mengidentifikasi, memahami, menerangkan. membefakan. dan mengkrilisi pembicaraan yang dilakukan dalam kegiatan menyimak berbahasa Inggris
Substansi Kajian
•-
-
(Lis te n mg Ski U)
(Language Courses)
-
-
-
-
-
-
269
Stating facts and giving direction Describing people Like and dislike Describing scene Following instruction Small talk Interpreting and imagining Meanings for spoken utterance for daily interaction in real life context comprising personal experience Meanings for spoken utterance for daily interaction in real life context comprising routine description Meanings for spoken utterance for daily interaction in reai life context comprising job and transport Phone messages Weather, seasons, camping At public places About foods Recipes Request and respond Describing events Describing persons Expressing opinions Making appointment, compliment, and invitation Following descriptions Agreeing and disagreeing Telling stories Monologue constituting expression of telling stories Specific information, prediction, and discussion Completing, predicting, matching, and note-taking Current issues and comparing Particular information, confirming, guessing, judging attitudes Reaction to stories, topics in details Describing emotions Discussing experience Dialog and monologue on a given topic Following orders and giving reasons
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Sub-kompetcnsi
2)
Substansi Kajian
Mampu meyimak, menafsirkan, menjelaskan, membedakan. mengorganisisr pikiran ke dalam bahasa lisan, bahkan mampu mengkritisi dalam bahasa Inggris
- Greeting and self introduction - Identifying people - Requesting
(fipeaking Ski U)
-
-
-
-
-
-
-
270
-
-
Talking about places Asking about price and bargaining Asking for direction Telling the time Apologizing Daily routines Regret and surprise Like and dislike Ordering meal at restaurant Describing a house/dormitory/apartment Comparing objects Comparing people Talking about future plans and intentions Probing one's capability Giving in si ruction Job interview Describing events Talking about past events Describing people Describing recipes Asking for opinion Discussing plans Indicating preference Describing and comparing people, now and before Describing and comparing places and things, now and before Seeking information about a person's life Talking about the duration of events, prediction Talking about getting things done Reporting what people say Relaying information, taking and giving messages Relaying instruction Informal discussion about house Expressing opinion, giving reason Making recommendation and complaints Greeting and self-introduction Probing one's ideas Describing graphs in office meeting Official presentation
- Being an interviewer and interviewee
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Substansi Kajian
Sub-kompetensi
-
271
Delivering speech Giving the impromptu speeches Organizing panel Doing debates Conducting a seminar Pro-cont. talk show Campaigning Greeting and self-introduction Convincing others Arguing an issues Giving fects and evidence Relating and shifting topics Confirming Offering solutions and resolutions Avoiding misconceptions and misjudgements
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Sub-kompetensi
Kompetensi
3)
Mampu mengingat, memahami, menafsirkan, merangkum, membedakan. menerangkan. menyimpulkan, dan mengkritisi isi berbnagai teks yang ditulis dalam bahasa Inggris (ReadingSkM)
272
Substansi Kajian
-
Written English semioticsT Meaning and sense of an unfamiliar words Explicit and implicit information Conceptual meaning Pragmatic meaning Sentence relationship Texture Meaning through grammatical relationship Text through context and cotext Passage indicators The gist of passage Information and messages of text The intention and purpose of writer Implied meaning Communicative function of a text Genre of text Comment on a text Main ideas and supporting ideas Salient text outline The gist of a text Reference Skimming a text Scanning a text Pragmatic display Main ideas in sentences Information Paragraph patterns and organization Making inference Figurative language Drawing conclusion and predicting Generalization of ideas obtained from text Evaluating ideas Main ideas: key ideas in sentences Main ideas: stated and implied main ideas Information: fact finding Information: major and minor details Information: skimming and previewing Paragraph organization Paragraph patterns Making inference Figurative language Drawing conclusion and predicting
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Substansi Kajian
Sub'kompetensi
4) Mampu mengekspresikan pikiran dalam bahasa tulis melalui menerangkan, membedakan, membandingkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, dan mengkritisi dengan bahasa m lis bahasa Inggris (WritingSkill)
273
-
Arranging a noun phrase with left-handed modifiers Arranging a noun phrase with right-handed modifiers Arranging verbs and auxiliaries Parts of speech based on derivational suffixes Arranging subject, verb, object, complement, adverb, in a sentence The seven basic English sentences Active and passive voice Cleft sentences Main and sub-clauses Shortened clauses from adverbial clauses Shortened clauses from adjective clausestopic sentences Coherence and cohesiveness of paragraph Paragraph outline Paragraph development Types of paragraph Essay structure Coherence and cohesiveness of essay Essay outline Essay development Types of essays Journal writing Book report writing Proposal writing Paper writing Thesis writing Review writing Summary writing Introduction: Writing and re-creating the world Figurative languages and other narrative and poetic devices Writing poetry Writing fiction Writing play Writing script Writing non-fiction, investigation, and literary journalism Independent project: pre-writing Independent object: planning and drafting Independen project: revision Editing, proofreading, and publishing
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
S u b-kompeten si
Substansi Kajian
- Shortening repetitive sentences, making shortened clauses cleftsentences, alternating expressions, opinion expressions, expressiong facts, showing evidence, making persuasions, arguing, confirming, narrating events, order of importance, making your English sounds English - Punctuation, run-on sentences, dictions, grammar, rhetoric, typos
274
Kompetensi Utama
Kompetensi Lulusan
•
Kompetensi
b. Memahami, menafsirkan, memberikan contoh. membandingkan, menerangkan, mengaplikasikan. membedakan, berbagai jenis kosa kata bahasa Inggris serta aspek-aspek bahasanya [language aspectsi
Su b-koin pete n si
Mampu memahami berbagai jenis kosa kata bahasa Inggris, menafsirkan, membedakan. menjelaskan, serta memiliki perbendaharaan kata bahasa Inggris minimal 50.000 kosa kata (English vacabulary)
275
Substansi Kajian
-
Parts of speech Derivation and inflection Collocation Compound words Idiom Phrasal verbs Noun phrases Jargon Slang Dictions and concept mapping of words
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Substansi Kajian
Su b-kompetensi
Memahami, membedakan. membandingkan, menjelaskan. memberikan contohcontoh, serta mengklasifikasi struktur/gramatika bahasa Inggris
-
(English
-
grammar)
serta mampu menggunakannya secara benar dalam memahami teks berbahasa Inggris, berbicara, ataupun dalam menulis
-
-
-
-
-
-
Parts of speech Article: a, an, the Adjective x adverb Noun phrase Sentence structure: SV, SVO, SVC, SVOO, SVA, SVOC, SVOA Verb phrase English tenses Active and passive voices Subject-verb agree men I Direct-indirect speech Hornby's verb-patterns Relative pronoun Participle Types of adverbial clauses Noun clause Ambiguous sentences Punctuation and meaning Conditional sentences Causative Degree comparation of adjective WH questions Contact clause As VS like It's + adjective +for /that
Word order, adverb of frequency Elliptical construction Personal and impersonal constructions with seem, appear Purpose clauses Emphatic construction As, as though
Inversion Embedded question Subjunctive form - Phrases and clauses - Parallel structure - Modals Compound-complex sentences
276
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
2. Memahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang linguistik (Linguistics Courses)
Kompetensi
a. Memahami,
menafsirkan, menjelaskan, membandingkan, dan membedakan dasardasar kajian ilmu bahasa baik secara mikro maupun makro dan sejarah perkembangan ilmu bahasa. b. Memahami, menjelaskan, dan menganalisis tentang studi linguistik yang menyangkut studi bidang-bidang: Phonology, Grammar, dan Semantics
S u b-kompetensi
Substansi Kajian
Menjelaskan dasardasar linguistik umum dan sejarah linguistik.
- Linguistic terms, characteristics of linguistics as a scientific study - Paralanguage, kinesics, proxemics, design features of human language - Phonetics, phonology - The concept of morphology - Constituents and patterns - Semantics - Historical-comparative linguistics, language change, language variation - Basic concepts of psycho linguistics, basic concepts of pragmatics, basic concepts of sociolinguisties
1) Menjelaskan, membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang artikulasi, jenis artikulasi, dan ujaran bunyi dan senyap.
-
-
Basic concept of phonetics: the production of speech sounds, 1PA. long vowels, diphtongs, and triphtongs Sound production: voicing and consonants, phonemes, fricatives and affricatives, nasals, symhols, syllables, strong and weak syllables, stresses, intonations Speech production: function of intonation, rhythm, assimilation, elition, linking, distinctive features, tone, pitch, supra-segmental units, complementary distribution
(Microlinguistics)
2) Menjelaskan, membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang alomorf dan morfem, jenis-jenis morfem, dan proses dan jenis pembentukan kata/frasa bahasa Inggris.
-
Definition of morph, morpheme, and word Morphemic cutting Allomorph Derivationandinflection Morpheme types Words and idioms
•
'
tr.—^1
Koin p etc a si Lulusan
Kompetensi UUnia
kompetensi
Substanai Kajran
Sub-kgmpetensi
3)Menjelaskan, membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang mengklasifikasikan klausa dan pola kalimat bahasa Inggris.
• -
4) Menjelaskan, membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang konsep dasar makna, konteks dan referensi, semantik leksika, dan makna interpersonal.
-
278
-
-
Definitions of syntax, applications on syntax Tree diagrams for simple sentence Verb phrase, pattern of be and other Unking verbs, pattern with tranitive and intransitive verb Pattern with middle verb, pattern with complex transitive and intransitive verb Noun phrase Noun phrase modifiers Verb phrases and clauses as NP substitutes Relative clause as NP modifiers Complexsentence Conjunction Subordination Coordination Syntactic analysis Syntactic acceptability Stfuctutes and function of main and subordinate clause Basic ideas in semantics Sentence, utterance, proposition Sense and reference Referring expression Predicates Universe of discourse Deixies and definiteness Sense of properties and stereotypes Sense of relation Logics Word meaning Perlocutio, illocution Felicity condition Conversational implicature Speech acts implicature
Kompetensi Lulusan
Substansi Kajian
Kompetensi
Su b-kompeten s i
c. Memahami, menganalisis, dan mengevaluasi tentang studi bahasa secara umum yang mencakup: Psycholinguistics, socio) inguistics, Modem linguistics. dan Comparative linguistics
1) Menjelaskan, membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang kajian terhadap cara manusia menguasai dan menggunakan bahasa sebagai alat berkomunikasi dan menyampaikan gagasan.
-
Psychology of language Processes in the use of language Comprehension: construction process Surface constituents Semantic approach to the construction process Noun phrase modifiers Assertions Memory Perception of speech Production Execution of speech plan Child's language Meaning and thought Uses of meaning
2) Menjelaskan, membedakan, membandingkan. dan menyimpulkan tentang hubungan antara bahasa dan budaya serta penggunaan bahasa dalam masyarakat tertentu; varietas bahasa di kelompok sosial yang berbeda; dan pemerolehan bahasa dalam masyarakt multibudaya.
-
Varieties of languages Dialects Registers Mixture of varieties Language, culture, and thought Speech as social interaction Verbal and non-verbal behavior Linguistics and social inequality Linguistic prejudice Linguistic competence and communicative competence Diglosia Pidgin Creoles
Kompetensi Utama
(Macrolinguistics)
1
279
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
3. Mengingat, memahami, mengaplikasikan. menganalisis. mengevaluasi dan menciptakan karya sas Inggris dari pelbagai macam sudut pandang
Kompetensi
a. Memahami, menjelaskan, membedakan dan menganalisis kesastraan dan jenisjenisnya serta mengenali sekelumit pendekatan sastra.
S u b-kompetensi
Substansi Kajian
3) Menjelaskan, membedakan. membandingkan, dan menyimpulkan tentang berbagai mazhab linguistik yang berkembang semenjak awal abad ke-20
- Berbagai Madzhab Linguistik Modern - Madzhab Strukturelis-Swiss - Aliran Strukturalis Amerika - Madzhab Fungsional - Madzhab Behaviour - Madzhab Deskripuf - Madzhab Grammar Generatif Transformatif - Madzhab Inggris - Madzhab Kopenhagen
Mendefinisikan dan menjelaskan sastra beserta dengan jenisjenisnya dan mampu menganalisis dan mengkritisi karya sastra.
-
(Literature Courses)
280
-
The position of literature to other sciences; literature functions in the society Literary genre from time to time Poetry: visual form Poetry: sound and rhythm Poetry: figurative languages Poetry: theme and context Prose: plot and structure Prose: character and setting Prose: figurative languages Prose; theme and context Drama aspects: plot and structure Drama aspects: character and setting Drama aspects: figurative languages Drama: theme and context Basic literary criticism; pre-modem Basic literary citicism: modern
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Sub-kompetensi
b. Mendeskripsikan dan menganalisis perkembangan sastra Inggris beserta dengan dinamika masyarakatnya semenjak masa Kuna hingga masa
1. Mampu menjelaskan definisi sastra, fungsi sastra dalam masyarakat Inggris dan dalam wilayah imperium inggris dari berbagai masa, serta terampil menganalisis karya sastra dengan kaitan sosio-ekonomi yang melingkupi/mencipt akannya.
kim.(Survey of Liter atur e)
Substansi Kajian
-
• -
281
Anglo-saxon literature; Beowulf Anglo-Saxon literature; Caedmon, Cynawuif and Adam Bede Middle English literature; William Langland and Dante Aligieri Middle English; Arthurian Legend and Geoffrey Chaucer Renaissance literature; Neoclassic stage: Sir Phillip Sidney, Edmund Spencer, John Donne and John Milton Renaissance literature; Elizabethan writers; William Shakespeare and Christopher Marlowe Restoration age: John Dryden, John Bunyan and Alexander Pope Romantic literature; poetry: William Blake, Robert Burns, William Wordsworth, John Keats, Samuel Taylor Coleridge and Percy Byshe Shelley Romantic literature; prose: Charles Lamb. William Hazlitt pnd Thomas de Quincey Victorian literature; poetty and drama: Alfred Lord Tennyson, Mathew Arnold, Robert Browning and George Bernard Shaw Victorian Literature: prose, Thomas Babington Macaulay,Charles Dickens, Bronte Sisters, and Jane Austen
Kompetensi Lulusan
Kom petcnsi L t a m a
Kompetensi
Subslansi Kajian
Sub-kompetensi
-
282
English literature in the first half of the 20"' century; T.S. Eliot, and Joseph Conrad English literature in the first half of the 20 century: William Butler Yeats, Virginia Woolf and James Joyce English literature in the first half of the 20 century: Aldous Huxley, D.H. Lawrence, Phillip Larkin and George Orwell English literature in the second half of the20' century: Dame Edith Sinwel, W.H Auden and Cnlherine Mansfield English literature in the second half of the 20 century: Cyril Lionel Robert James, Oscar Wilde, and G. B. Shaw English literature in the second half of the 20 century: Dylan Thomas, Harold Pinter and Tom Stopard English literature in other regions; Africa: Chinua Achcbc, Ama Ata Aidoo, David Owoyele and Ben Okri English literature in other regions; Carribean and the West Indies; Nadine Gordimer and V.S. Naipaul English literature in other regions, Asia: Anita Desai and Shalman Rushdie English literature in other regions; Pacific regions: Recent development of English literature; Zadie Smith, Ian McEwan, and John McAbee. lh
,h
h
lh
,h
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Substansi Kajian
Su b- kompetensi
2. Mampu menjelaskan definisi sastra, fungsi sastra dalam masyarakat Amerika Utara dan dalam wilayah imperium Inggris dari berbagai masa. serta terampil menganalisis karya sastra dengan kaitan sosio-ekonomiyang melingkup i/m encipt akannya.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
283
Colonial and Puritan period (1600s): Captain John Smith. William Bradford, John Winthrop, Cotton Mather and John Cotton. Revolution period (1700s): John Edward, Michel Guillaume Jean de Crevecoeur, Benjamin Franklin, Thomas Paine, The Federalist's writers and Abigail Adams. The Rise of National Identity (the first half of the 19* century): Washington Irving, James Fennymore Cooper, and Frederick Douglass The Rise of National Identity (the first half of the 19 century): Ralph Waldo Emerson, Henry David Thoreau, Margaret Fuller, Nathaniel Hawthorne, Herman Melville and Edgar Allan Poe. Industrial period (the latter half of the 19 century): Abraham Lincoln, Harriet Beecher Stowe, Sarah Orne Jewett, Edward Bellamy, Mark Twain, Stephen Crane, and Frank Norris Modem period (the first half of the 20* century): Henry James, Edith Wharton, Theodore Dreise, F. Scott Fitzgerald, Jack London, Ernest Hemmingway, and Gertrude Stein Modem period (the first half of the 20" century): W.E.B. Du Bois, Zola Neale Hurston, Richrard Wright, Ralph Elison, James Baldwin, Witla Cather, John Steinback, William Faulkner Margaraet Mitchell, Flannery O'Connor and Eudora Welty. Post-industrial period (the second half of the 20 century): Norman Mailer, Jack Kerouac, Allen Gisnberg, Kurt Vonnegut Jr., Post-industrial period (the second half of the 20 century): J.D. Salinger, John Cheever, John Updike, Bernard Mallamud, Philip Roth, and Saul Below Post-industrial period (the second half of the 20* century): Tony Morison, Alice Walker,, Rudolfo Anaya, Sandra Cisneros, Maxine Hong Kingston, and Amy Tan Post-indu stria! period (the second half of the 20 century): Marry Ritter Beard, Barbara Tuchman, Truman Capole, lmamu Amiri Baraka, Maya Angelou, Betty Friedan, John Muir, and Edward Abbey ,h
th
1
lh
,h
lh
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Su b-kompeten s i
c. Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai jenis karya beserta dengan struktur setiap genre dalam khasanah sastra Inggris.
1) Terampil melakukan analisis kritis terhadap berbagai macam jenis drama sastra Inggris di berbagai periode baik secara tekstual, intertekstual maupun kontekstual
Substansi Kajian
•
Introduction: Brief history and general understanding of drama and theater before 1900 Tragedy; diction and language devices in Othello Tragedy; rhythm and rhyme in Othello Tragedy ; dialogue, monologue, dramatic monologue and soliloqui
-
Romance; plot and structure in Romeo and Juliet Romance, character and characterization in Romeo and Juliet Tragedy: theme in Faustus
• -
Modem Comedy; character and characterization in Pygmalion Modem Comedy; plot and structure in Pygmalion Modem Comedy; mistakes and wits in Pygmalion Tragic-comedy; character and characterization in the Zoo Story Tragic-comedy; plot and structure in the Zoo Story Tragic-comedy; setting in the Zoo Story Realist drama; theme and plot in The Death of a Salesman Realist drama; character and setting in The Death of a Salesman Symbolist drama; symbol and symboiization in Waiting for Godot Symbolist drama; theme and context in Waiting for Godot Symbolist drama; symboland symbolism in The Hairy Ape Symbolist drama; social issues in The Hairy Ape
in Othello
(Drama)
284
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Substansi Kajian
Sub-kompetensi
• -
Introduction: broadcast drama and theater in recent times Radio drama: Mercury theatre on the air Radio drama, Theatre Guild on the Air Radio drama; Gangbuster Television drama; police and detective serial: NYPD Blues Television drama; serial drama: Six Feet Under Television drama; science fiction: Star Trek Television drama; soap opera: Falcon Crest Television drama; mini-series: Gulliver's Travel Documentary and semi-documentary; Fehrenheit 9/11 and Mono Lisa Smile
2) Terampil melakukan analisis kritis terhadap berbagai macam jenis puisi sastra Inggris di berbagai periode baik secara tekstual, intertekstual maupun kontekstual (Poetry)
285
-
Movie; drama: Adaptation Movie; comedy: Lost in Translation
-
Movie; romance: The Girl with the Pearl Earrings
-
Movie; epic King Arthur Movie; action: Matrix Movie; science fiction; Jurassic Park Introduction: poetry function in ancient and middle-age English society - Anglo-saxon poetry; poetic structure - Anglo-saxon poetry; theme - Anglo-saxon poetry; context - Middle English Poetry; poetic structure - Middle English Poetry; theme and context - English Rennaisance Poetry; poetic structure - English Rennaisance Poetry; theme - Poetry in English Romantic Age - Native American oral tradition; poetic structure and theme
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Siib-kompetensi
Substansi Kajian
- Introduction: poetry in modem societies - English Victorian poetry; poetic structure - English Victorian poetry; theme - American-revolutionary poems; structure and theme - American-romantic poetry; structure and theme - English poetry during and after WWI; - English poetry during and after WWII; - English poetry in recent times - American poetry during and after WWI - American poetry during and after WWII - American poetry in recent times - Poetry from commonwealth and other English-speaking regions
286
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Substansi Kajian
Sub-kompetensi
3)Terampil melakukan analisis kritis terhadap berbagai macam jenis prosa sastra Inggris di berbagai periode baik secara tekstual, intertekstual maupun kontekstual (Prosa)
-
Traveller, or The Life of Jack Wilton by Thomas Nashe)
-
English novel in 1700s; adventure novel (Robinson Crusoe by Daniel Defoe) English novel in 1800s; gothic novel (Frankenstein by Mary Wollstonecraft Shelley) English novel in 1800s; detective novel (The Adventures of Sherlock Holmes by Sir Arthur Conan Doyle) English novel in 1800s; novel of romance (Wuthering Height by Emily Bronte) English novel in 1800s; chronicle/realist novel (Oliver Twin by Charles Dickens) English novel in 1800s; novel of manners (Pride and Prejudice by Jane Austen) American novel in 1800s; adventure novel (The Adventureof Huckeiberry Finn by Mark Twain) American novel in 1800s; symbolic novel (Scarlet Letter by Nathaniel Hawthorne) English novel in 1800s; experimental novel (Mrs. Dalloway by Virginia Woolf) American novel in 1900s; protest novel (Beloved by Toni Morrison) Novel in other English-speaking regions; protest novel (Things Fall Apart by Chinua Achebe) Novel in other English-speaking regions; cross-cultural novel (Fasting Feasting by Anita Desai)
-
287
English novel in 1600s; picaresque novel (The Unfortunate Introduction; prose as a reaction to poetry
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
Sub-kompetensi
Substansi Kajian
• • -
288
Introduction; the origin of the short story and the birth of modern short story The elements of the short story: point of view; third person techniques The elements of the short story: point of view; first person techniques The elements of the short story: plot and structure; variety of progressive plot The elements of the short 5iory: plot and structure; variety of flashback The elements of the short story: plot and structure; character and characterization The elements of the short story: plot and structure; setting The elements of the short story; devices; symbol, metaphor, simile and allusion The elements of the short story: devices; paradox, irony and humor The elements of the short story: subject; racial and ethnical issues The elements of the short story: subject; gender issues The elements of the short story: subject; other socio-political issues {marriage and family) The elements of the short story: subject; other socio-political issues (social class) The elements of the short story; psychological issues Introduction; the functions of non-fictional works in society Sermons and other religious writings/speeches Philosophical writings and oratories Almanacs Chronicles Essays on science and technology Essays on racial and ethnical issues Essays on gender Essays on moral and ethic Essays on economic and political issues Essays on education Essays on psychology Travel writings Biography and autobiography
Kompetensi Lulusan
Kompetensi Utama
Kompetensi
d. Terampil menjabarkan berbagai macam kritik dan pendekatan terhadap sastra, kesastraan dan hal-hal lain yang terkait erat dengan atau berpengaruh besar terhadap sastra dan kesastraan, dari masa masa ke masa. (Oltical Theory)
S u b-kompetensi
Terampil mengkritik karya-karya dari semua genre sastra berbahasa Inggris dan lainnya berdasarkan satu atau beberapa teori kritik yang diyakini dan dikuasai dari masa klasik sampai teori teori kritik
Substansi Kajian
-
sastra lerkini
-
289
Introduction; the history and understanding of criticism Classical age; mimetic theory Classical age; unity and universalism Classical age; decorum as aesthetic base Classical age; sublimity dan emulation Medieval age; art and sublimity Neo-classical age; Mid-East and Arab-Spain schools of criticism Neo-classical age; European schools of criticism Romantic age; the philosophy of escape Romantic age; humanist aesthetic Romantic age; the asthetic license Introduction; the quests and some questions of science and art in recent times Structuralisme; language and the structure of knowledge Structuralisme; the structure of literary work Formalism; literary devices New Criticism; literary devices Psychoanalysis; the psyche of/and art Post-structuralism; knowledge and power Feminism; art and political struggle of gender Marxism; art and political struggle of class Post-colonialism; art and political struggle of ethnic, race and culture (post-colonialism)
c. Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Pendukung Kompetensi pendukung merupakan kompetensi yang mendukung terhadap kompetensi utama. Dengan demikian, maka substansi-substansi kajian kompetensi pendukung harus gayut dengan substansi-substansi pada rumpun kompetensi utama. Oleh karenanya,
dalam merumuskan substansi-substansi kajian pada rumpun
kompetensi utama, perlu dipertimbangkan secara matang tentang apa yang harus dirumuskan
agar
benar-benar
memberikan
support
yang
signifikan terhadap
substansi-substansi kajian pada rumpun kompetensi utama. Dari substansi kajian
hasil rumusan
pada rumpun kompetensi pendukung, gambarannya bisa dilihat
secara seksama pada tabel di bawah ini:
290
Tabel 4.35 Substansi Kajian Kompetensi Pendukung Program Studi Bahasa Dan Sastra Inggris KOMPETENSI LULUSAN
Menghasilkan sarjana Sastra (S.S.) yang profesional dan kompetitif dalam bidang Bahasa, Linguistik, dan Sastra serta memiliki wawasan ke-Islaman yang tinggi dan baakhlaq harimah.
KOMPETENSI
SUB-KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
Mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi bahkan menciptakan karya atau pemikiran yang mutahir dalam berbagai dengan mempunyai keterampilan dan sikap yang mendukung terhadap kompetensi utama dan keahlian-keahlian serta wawasan yang mencerminkan penguasaan kajian- utama.
1) Memahami, menjelaskan, membandingkan pengetahuan tentang silat, kedudukdan dan fingsi induk iimu dan landasan filsafat; memiliki keterampilan untuk mengembangkan landasanlandasan filsafat umum dan bahasa dan pemikiran-pemikiran kritis terhadap diri dan lingkungan dan ilmu yang dikuasai.
291
-
Pengertian; hubungan filsafat dan bahasa; wilayah kajian filsafat bahasa; bahas sebagai objek kajian filsafat dari jaman klasik hingga modern; filsafat analitik bahasa; hakikat bahasa dalam hermeneutika; hakikat bahasa sebagai dasar filsafat teori bahasa:
KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
SUB-KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
2) Terampil menjelaskan, membedakan, membandingkan dan menganalisis tentang kesastraan di wilayah dunia lain sebagai bahan pendukung dan pembanding terhadap pengetahuan, keterampilan dan kritisisme terhadap kajian kesastraan utama.
292
Definisi, Standard, dan objek Kajian Variasi Pembabakan Sejarah Sastra di Dunia Islam Satra Pra-lslam o Sastra Mesir Pra-lslam o Sastra Yunani Pra-lslam o Sastra Persia Pra-lslam o Sastra Romawi Pra-lslam o Sastra Arab Pra-lslam Sastra Periode Nabi o A!-Qur'an o Hadits o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Nabi o Karya-Karya Sastra pada masa Nabi Periode Khulafaurrasyidun a Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada masa Khulafaur lasyidun o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Nabi • Karya-Karya Sastra pada masa Nabi Periode Imperium Ummayah o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada masa Imperium Bani Umayyah o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Imperium Bani Umayyah o Karya-Karya Sastra pada masa Imperium Bani Umayyah Periode imperium Abasyiah o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada masa Imperium Bani Abbasyiah o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Imperium Bani Abbasyiah o Karya-Karya Sastra pada masa Imperium Bani Abbasyiah Periode Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Imperium Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa o Karya-Karya Sastra pada masa Imperium Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa Sastra Islam di Afrika Utara Sastra Islam di Timur Tengah Sastra Islam di Asia Barat Sastra Islam dt Asia Utara Sastra Islam di Asia Tengah Sastra Islam di Asia Tenggara Sastra Islam di Asia Selatan Sastra Islam di Asia Timur
KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
SUB STAN SI KAJIAN
SUB-KOMPETENSI
3) Terampil menjelaskan, membedakan, membandingkan berbagai pengetahuan dan keahlian analisis terhadap perkembangan bangsa dan budaya lain (dalam halini adalah budaya Ingrris) dan memiliki sikap menghormati perbedaanperbedaan budaya.
-
Peri ode Klasik Periode Islam Periode kolonialisme Belanda dan Jepang Periode Pasca-kolonial Periode kontemporer
-
Melayu Klasik Pujangga Bam Angkatan Balai Pustaka Angkatan '45 Angkatan '60an Angkatan 'lO-'SOw Angkatan kontemporer
- Prehistoric Britain - Britain under the Roman Rule - Anglo-Saxon England, the invasion and the re-introduction of Christianity - Anglo-Saxon England; King Alfred, the Danelaw and the birth of the United Kingdom - England under the Norman and the Plantagenet kings; Henry, Richard and John. - Tudor and Stuart England - The Unification of England and Scotland - The rise and the fall of the first imperial Britan - Industrial Britain - The second British imperium - Britain in the Iff century - Cross-cultural contact with English speaking people - Cross-cultural conflict and adjustment - Verbal communication - Nonverbal communication - Family; types and traditions - Education: values and expectation - Work: practices and attitudes - Problem situation (1): in class - Problem situation (2): out and about - Problem situation (3): socializing - Problem situation (4): miscellaneous - Problem situation (5): keeping your eyes and ears open (signs, symbols, announcement, and cryptic exchange) 1
293
KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
SUB-KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
4) Tciampil memahami, menafsirkan, menganalisis. merangkum dan menyimpulkan terjemahan baik tertulis ataupun lisan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya
294
• -
Translating time cues Translating place cues Translating 'yang' Translating preferences Translating possessiveness Translating moods Translating wishes Translating conditionals Translating comparison Translating adjectives and adverbs Making interrogative sentences Translating no-subject sentences Translating congratulation expressions Translating 'baru' Translating 'begitu' Translating advice and suggestion Translating standard expressions for correspondence
KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
SUB-KOMPETENSI • -
Manghasilkan Sarjana Sastra yang memiliki kecakapankecakapan dan pengetahuan untuk mendukung keahlian utama sehingga lulusan
295
Translation based on word category Translationg noun phrase Translating numbers Translating articles Translating -be and its variants Translating verb group Translating tenses Translating modals Translating auxiliary Translating passive voice Translating adjective clause Translating participle Translating the word 'have' Translating the word 'get' Translating V-ing Translating 'to infinitive' Translating the word 'that' Translating preposition Translating the word 'it' Translating 'of Translating 'either-neither* Translating 'please' Translating 'so that such that' Translating 'there' Translating command and request Translating the word 'so' Translating 'some-any' Translating words with apostrophe Translating interrogative sentence Translating inversion forms Translating conjunctions Translating wish Translating conditional sentences Translating sentence structure Translation based on sentence patterns Translating idioms Translating provelOO menit rbs
KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
SUB-KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
5) Menjelaskan, mengaplikasikan , menganalisis berbagai metodologi dan metode penelitian dan mahir melakukan penelitian secara umum dalam bidang ilmu humaniora dan sera khusus dalam sub-bidang ilmu sastra dan linguistik.
296
-
Introduction to interpreting: consecutive and simultaneous interpreting Difference between interpreting and translating Techniques and tips of interpreting Problems and tactics in coping with problems of inierpreting Practicing consecutive interpreting Practicing consecutive interpreting Practicing consecutive interpreting Practicing simultaneous interpreting Practicing simultaneous interpreting Practicing simultaneous interpreting Practicing simultaneous interpreting. Interpreting educational issues Interpreting political issues Interpreting economical issues Interpreting tourism issues Interpreting laws interpertinR religious issues Introduction; research in literature Method and methodology in literature research Approaches in literature Preparation; background and rationale Preparation; problems and hypothesis; draft and secheduling Conference on research preparation Execution; sorting primary data Execution; sorting secondary data Execution; defining object dimensions Execution: making d escripti ve/comporati ve analysis Execution; on sampling method research instrument Execution; making conclusion Conference on execution proses and results Report; building report draft and report organization Report; developing draft into complete report Conference on research report
KOMPETENSI LULUSAN
KOMPETENSI
SUBSTANSI KAJIAN
SUB-KOMPETENSI • -
297
Introduction; research in linguistics Method and methodology in linguistics research Approaches in linguistics and literature Preparation; background and rationale Preparation; problems and hypothesis; draft and secheduling Conference on research preparation Execution; sorting primary data Execution; sorting secondary data Execution; defining object dimensions Execution; making descriptive analysis Execution; making comparative analysis Execution; making conclusion Conference on execution proses and results Report; building report draft and report organization Report; developing draft into complete report Conference on research report
d. Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Lainnya Kompetensi lainnya yang dimaksud adalah kompetensi lain yang secara substansi masih terdapat hubungan dengan substansi kajian kompetensi utama, tetapi sifatnya untuk prodi BSI ini adalah pasar murni. Artinya substansi yang dirumuskan berbasis pasar (marker based), akan tetapi dasar-dasar substansinya berasal dari kompetensi
utama.
Adapun hasil
rumusan tentang substansi kajian rumpun
kompetensi lainnya adalah sebagai berikut:
298
Tabel 4.36 Subtansi Kajian Kompetensi Lainnya Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris TUJUAN PRODI BSI Menghasilkan sarjana Sastra (S.S.) yang profesional dan kompetitif dalam bidang Bahasa, Linguistik, dan Sastra serta memiliki wawasan ke-Islaman yang tinggi
KOMPETENSI Memahami, mengap likasi kan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan keterampilan praktis dan sikap profesional sebagai bekal untuk berkompetisi di dunia kerja.
SUB-KOMPETENS1 1) Menjelaskan, membedakan, dan mengaplikasikan metodologi pembelajaran bahasa Inggris secara tepat
dan berakkiaa harimah.
2) Menjelaskan, menganalisis serta mengaplikasikan dan menciptakan kewirausahaan dalam aspek pendirian dan manajemen kursus Bahasa Inggris
3) Menjelaskan dan menganalisis berbagai isu atau persoalan hangat dan mampu mengekspresikannya ke dalam bahasa tulisan lepas
4) Menjelaskan, menganalisis, dan
299
-
SUBSTANSI KAJ1AN Approach, method, technique Different theoretical views of language and language teaching Principle of grammar translation method Principles of the direct method Techniques in the direct method Principle of audio lingual method Principle of total physical response method The communicative approach Communicative instructional design Teaching listening skills Teaching reading skills Teaching speaking skills Need analysis of English occupations English courses service English course curriculum design Teacher recruitment Teacher training Approach for course marketing Maintaining quality control In-course service After-course service Building work-link Course facilities Evaluating work-performance Improving working performance Writing letters to the editors Writing articles Writing short stories Writing poems Writing reports Making an analytical writing Making headlines Responding to a burning issue Making the writing a reader4-oriented readability Basic sentence structure Connecting sentences with conjunctions and transitions Combining sentences with subordinating conjunctions Punctuation Verb tenses
TUJUAN PRODI BSI
KOMPETENSI
SUB-KOMPETENSI mengkrilisi, seria mengedit berbagai tulisan secara tepat
300
-
SUBSTANSI KAJ1AN Agreement Active-passive Modal auxiliaries Verb forms Nounsandquantitywords Articles Pronouns and reference Adjectives and adverbs Infinitive/-ing/panicip!e forms Prepositions and phrasial verbs relative clues Quoting andciting sources, conditions, reporting and paraphrasing
4. Penetapan Nama Mata Kuliah Setelah substansi kajian masing-masing kompetensi dirumuskan, yakni substansi kajian kompetensi dasar, substansi kajian kompetensi utama, substansi kajian kompetensi pendukung, dan substansi kajian kompetensi yang lainnya, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan namanama mata kuliah. Untuk lebih jelasnya mengenai nama-nama mata kuliah berdasarkan pada masing-masing substansi kajian adalah sebagi berikut:
a. Penamaan Mata Kuliah Berdasarkan Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Dasar Setelah substansi kajian pada kompetensi dasar dirumuskan, maka langkah berikutnya adalah penetapan atau penamaan nama mata kuliah. Penamaan mata kuliah berdasarkan substansi kajian rumpun kompetensi dasar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.37 Rancangan Penamaan Mata Kuliah Kompetensi Dasar Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris
SUBSTANSI KAJIAN
Rancangan Nama Mata Kuliah
Pengertian al-Qur'an; Kedudukan Al-Qur'an dalam ajaran Islam; Perbedaan al-Qur'an, Hadits Qudsi, dan Hadits Nabawi; I'jaz al-Qur'an; Sejarah Pewahyuan dan Mushhaf al-Qur'an; Berbagai Karakteristik-Liturgi dalam Mushhaf al-Qur'an; Berbagai variasi struktur linguistik alQur'an; Qir'aat al-Qur'an; Berbagai ilmu/ instrument yang diperlukan untuk memahami, menerjemahkan dan menafsirkan al-Qur'an. dan Tema-Tema Pokok al-Qur'an, khususnya berkaitan dengan Bahasa dan Sastra. Pengertian dan kedudukan a!-Hadits dalam ajaran Islam; Pembagian Ilmu Hadits dan Fungsinya; Pembagian hadits dan Karakteristiknya; Tema-Tema Pokok dalam Hadits, khususnya berkaitan dengan Bahasa dan Sastra
Qur'an/Hadits
Pengertian dan konstruk tauhid/akidah Islam; sumber-sumber tauhid/akidah Islam; pembagian tauhid/akidah Islam; Kompleksitas pemikiran kalam dalam Islam
Pengertian; sumber hukum dalam Islam; metode ijtihad dalam Islam; Berbagai kaidah ushuliyah dan kaidah fiqhiyyah dan asal-usulnya; al-ahkam. Berbagai aturan-aturan pokok dalam ibadah, thaharah; shalat, shaum; zakat; mu'amalat, munakahat, mawaris, dan jinayat; dan siyasah
301
Tauhid/Ilmu Kalam
Fiqh/Ushul Fiqh
Rancangan Nama Mata Kuliah
SUBSTANSI KAJIAN Pengertian akhlak, pembagian akhlak dan karakteristiknya, pencapaian akhlak karimah berdasarkan al-Qur'an dan ak-Hadits Pengertian dan tujuan tasawuf; hubungan tasawuf dengan pembentukan akhlak karimah, maqamul dan ai-akwai; serta kompleksitas pemikiran tasawuf
Pengantar; Arab Pra-Islam; Masa Nabi; Masa a]-Khulafa al-Rasyidun; Masa Umayah Timur; Islam di Andalusia; Masa; Abbasiyah; Dinasti-Dinasti Kecil; Perangsalib dan Invasi Mongol; Islam di Asia Tenggara; Dunia islam Masa kolonialisme Barat; Dunia Islam Masa pascakolonial Barat; Fenomena Islam dan Muslim pada mas>arakat Eropa dan Amerika; Islam dan Muslim di Inggris, Amerika, dan Australia
Akhlak Tassawuf
Sejarah Peradaban Islam (SPI)
Kebudayaan primitif, agraris dan industrial. Individu, keluarga, masyarakat, dan interaksi sosial; Remaja dan pemuda dalam permasalahan nasional; Pemerintah, negara, dan warga negara dalam permasalahan demokratisasi; Pelapisan sosial, kesetaraan, diskriminasi, dan pemerataan; Permasalah kependudukan: Masyarakat perkotaan dan pedesaan; Pembangunan dan permasaiah kemiskinan struktural dan kultural; Teori-teori dasar Sosiologi; Teori Sosiologi Modern; Interaksi dan proses sosial; Keluarga, Kolektifa sosial; Masyarakat desa dan kota; lembagaLembagasosial, politik, ekonomi, sosial, dan budaya; Perubahan sosial dan modernisasi; Mobilitas sosial; Pola-pola konflik masyarakat dan pengaturan konflik; kepemimpinan; Sosialisasi; Stratifikasi sosial, peran dan status sosial, serta differensiasi sosial; berbagai fenomena sosial dalam kebudayaan dan masyarakat berbahasa Inggris. Pengertian dan ruang lingkup Antropologi; Pendekatan Antropologi dalam pengkajian sejarah; Perkembangan ilmu Antropologi; Konsepsi ilmu budaya dalam kesusastraan, seni rupa, seni musik, agama, filsafat, dan estetika; individu, masyarakat, dan kebudayaan: Agama dan Kebudayaan; Dittisi, asimilasi, dan akulturasi, Perubahan sosial-budaya; Keragaman budaya dalam perspektif sosial budaya; Tradisi dan Modernitas dalam perspektif sosial; Etnografi: Unsur-unsur dan kerangka metodologis: Metode-metode pengkajian; Sistem simbolis, makna, dan fungsi; Prospek penelitian budaya Islam;Manusia, cima kasih, penderitaan, dan keadilan; Pandangan hidup dan tanggung jawab manusia; Budaya yang mendorong kemajuan dan yang menyebabkan kemiskinan; berbagai fenomena sosial dalam kebudayaan dan masyarakat berbahasa Inggris.
302
Pengantar Ilmu SosialBudaya
Rancangan Nama
SUBSTANSI KAJIAN
Mata Kuliah
Pengertian, kedudukan, fungsi, tujuan, dan landasan dan Latar belakang filsafat dan ksonstitusi negara RI; Wawasan Nusantara; Latar belakang dan dasar geografis, geopolilis dan geostrategis, historis, dan yuridis kepentingan nasional ;Unsur-unsur Wawasan Nusanlara; Ketahanan Nasiona!.;Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional; Ipoleksosbus Hankamnas dan ATHG; Pengertian dan Pelaksanaan Polstra Hankamnas; Sistem Hankamrata; Pengalaman sejarah perang kemerdekaan; Perang, perang wilayah, dan perang modem; Paham perang bagi bangsa Indonesia; komparasi filsafat dan konstitusi negara Indonesia dengan negara, bangsa, dan masyarakat berbahasa Inggris. Hak dan kewajiban warga negara dalam Islam dan dasar-dasar konstitusi negara; tanggung jawab moral sarjana Muslim-Indonesia dalam Islam dan dasar-dasar konstitusi negara; etos pengabdian terhadap negara dalam Islam dan dasar-dasar konstitusi negara Civic Education
-
Kalimat: Pengertian kalimat; Pola-pola dan bagian-bagian kalimat; Kalimat sederhana dan kalimat luas; Prinsip-prinsip mencari gatra kalimat dan macam keterangan kalimat; Kalimat analitis dan sintesis serta variasi susunannya. Menyusun paragrap: Pengertian paragrap dan struktur paragrap Menyusun paragrap: kalimat topik, kalimat-kalimat pendukukng, dan kalimat kesimpulan Koherensi dan kekohesifan Menentukan dan menyempitkan topik Membuat outline paragrap Mengembangkan paragrap berdasarkan alasan Mengembangkan paragrap berdasarkan perbandingan Mengembangkan paragrap berdasarkan sebab akibat Analisis teks: (Koreksi kesalahan Isi, organisasi, tatabahasa, penggunaan kosa kata, dan mekanik: tanda baca, ejaan, dan penggunaan huruf kapital) Analisis teks: (Koreksi kesalahan Isi, organisasi, tatabahasa, penggunaan kosa kata, dan mekanik: tanda baca, ejaan, dan penggunaan huruf kapital) Essay: Pengertian dan struktur Paragraph pendahuluan dan Thesis statement Paragrap pengembangan/Body: kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat kesimpulan Paragrap kesimpulan Membuat outline essay Membuat paragrap pendahuluan Koreksi kesaJahan pada paragrap pendahuluan (peer collaboration) Membuat paragrap pengembangan Koreksi kesalahan pada paragrap pengembangan (peer collaboration) Membuat paragrap kesimpulan Koreksi kesalahan pada paragrap kesimpulan (peer collaboration) Membual jurnal Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi jurnal Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi jurnal Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi jurnal Membuat laporan buku Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan membuat revisi laporan buku Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan membuat revisi laporan buku Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan membuat revisi laporan buku Membuat makalah Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi makalah
303
Bahasa Indonesia: Menulis Akademik
Rancangan Nama Mata Kuliah
SUBSTANSI KAJIAN -
Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi makalah Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi makalah
Kaidah-Kaidah nahwu, sharaf, dan balaghah dalam bahasa Arab; meliputi: Muqaddimah; ai-
Bahasa Arab
Lughah al-Arabiyyah wa uiumuha; Al-Kalimah wa al-jumlah; Al-l'rab v/a al-bina: AI-Fi'il alMadhi, al-Mudkari, wa al-Amr;Al-Muta'addy wa al-lazim. Al-Ma'lum wa al-majhul; Al-Shahih wa! al-mu'tal, Al-Jamidwa al-mulasharrif; Al-Ta'ajjub; AlMadah wal al-dzam; Nun al-taukidma'a al-fi'il, Al-hm al-Mausul wa ai-shifah; Al-Mudzakar wa al-mu'annats; Al-Dlomir; Al-hyarah; Al-Isiifltam; Al-Ma'rifah wa al-nakirah; Al-Munada; Ai-Masdar; Al-Fa'ii; Al-Maful; Al-Musyabbihah; a!-Tafdlil. al-Jaman wa al-makan; Alat; Aljarn'; Kana wa akhwaiuha; Inna wa akhwatuha; Al-Masdar al-sharih wa al-mu'awwal; AlMaful bih; Al-Maful al-Muth!aq; Al-Maful Uajlih. Al-Mafuifin; Al-Maful ma'ah; al-Idhafah.
Pengertian, obyek, metode, dan struktur pembahasan; Sistematika filsafat; Pemikiran mitologi dan filsafat Yunani Kuno; Pra materialistik dan filsafat alam; Idealisme Plato; Realisme Aristoteles; Atomisme; Tuhan dalam filsafat Yunani; Filsafat Patristik dan Skolastik; Filsafat Islam; Renaisance dan Humanisme; Empirisme, Positivisme; Pragmatisme; Fenomenologi; Eksistensialisme, Pengertian masalah; tipologi masalah; identifikasi masalah; metode merumuskan masalah; merumaskan hipotesis; merumuskan metode pemecahan masalah; memecahkan beberapa masalah; melakukan analisis terhadap obyek; mengelompokkan temuan; membuat simpulan; dan melaporkan seluruh proses penelitian dalam tulisan ilmiah. Pengertian Penelitian Ilmiah; karakteristik Penelitian Ilmiah; Syarat-syarat Penelitian ilmiah; pembagian penelitian ilmiah; Prosedur Penelitian Ilmiah; penelitian kwantitatif; penelitian kwalitatif; metode penelitian ilmiah; berbagai pendekatan penelitian ilmiah; metode penelitian; metodologi penelitian; sifat dan pengertian penelitian budaya; pengantar dan dasar-dasar statistika; instrumen penelitian; sifat dan pengertian kajian lapangan; sifat dan pengertian kajian kepustakaan dan kelaboratoriuman; proyek penelitian mini Manusia sebagai makhluk inividu dan makhluk sosial; Prinsip-prinsip bekerja sama dan tolong menolong; norma dan nilai bekerja sama dalam pandangan islam; ukhuwwah Islamiyyah dan ukhuwwah insaniyyah; ta'awun dalam Islam; Mengaktualisasikan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk akhlak; akhlak terhadap diri sendiri; akhlak terhadap orang lain; akhlak terhadap makhluk hidup lainnya; akhlak berbangsa dan bernegara; akhlak sebagai sarjana Muslim dalam bidang bahasa dan sastra; Karakteristik sikap ilmiah dan profesional, integritas seorang sarjana Muslim-Indonesia; Tanggung jawab ilmiah sarjana Muslim indonesia terhadap bangsa, negara, bangsa, agama, dan individu;
304
Dasar-dasar Filsafat
Skripsi
Research Method
KKN
Praktek Ibadah dan Tilawah
6.
Penamaan Mata Kuliah Berdasarkan Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Utama Setelah substansi kajian pada kompetensi utama dirumuskan, maka selanjutnya adalah
penamaan nama mata
kuliah.
Penamaan mata kuliah berdasarkan substansi
kajian
kompetensi utama dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.38 Rancangan Penamaan Mala Kuliah Kompetensi Utama Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
-
Stating facts and giving direction - Describing people - Like and dislike - Describing scene - Following instruction - Small talk ' - Interpreting and imagining Meanings for spoken utterance for daily interaction in real life context comprising personal experience Meanings for spoken utterance for daily interaction in real life context comprising routine description Meanings for spoken utterance for daily interaction in real life context comprising job and transport
Listening Comprehension 1
-
Listening Comprehension 2
Phone messages Weather, seasons, camping At public places About foods and recipes Request and respond Describing events Describing persons Expressing opinions - Making appointment, compliment, and invitation - Following descriptions - Agreeing and disagreeing - Telling stories - Monologue constituting expression of telling stories - Specific information, prediction, and discussion - Completing, predicting, matching, and note-taking - Current issues and comparing - Particular information, confirming, guessing, judging attitudes
331
rumpun
Rancangan Penamaan
Mata Kuliah
Substansi Kajian
-
Greeting and self introduction Identifying people Requesting Talking about places Asking about price and bargaining Asking for direction Telling the time Apologizing Daily routines Regret and surprise Like and dislike Ordering meal at restaurant Describing a house/dormitory/apartment Comparing objects Comparing people Talking about future plans and intentions
Speaking 1; Self Expression
-
Probing one's capability Giving instruction Job interview Describing events Talking about past events Describing people Describing recipes Asking for opinion
Speaking 2; interactive Interaction 1
-
Discussing plans Indicating preference Describing and comparing people, now and before Describing and comparing places and things, now and before Seeking information about a person's life Talking about the duration of events, prediction Talking about getting things done Reporting what people say Relaying information, taking and giving messages Relaying instruction Informal discussion about house Expressing opinion, giving reason Making recommendation and complaints
332
Speaking 3: Interactive Interaction 2
Rancangan Penamaan
Mata Kuliah
Substansi Kajian
-
Greeting and self-introduction Probing one's ideas Describing graphs in office meeting Official presentation Being an interviewer and interviewee Imposing terms in presentation Being class discussion leader Being a moderator Delivering speech Giving the impromptu speeches Organizing panel Doing debates Conducting a seminar Pro-cont. talk show Campaigning
Speaking 4: Public Speaking
• -
Greeting and self-introduction Convincing others Arguing an issues Giving facts and evidence Relating and shifting topics Confirming Offering solutions and resolutions Avoiding misconceptions and misjudgements
Speaking S: Academically Speaking
-
Recognizing Written English Sentences Drawing Meanings And Sense Of An Unfamiliar Word Understanding Explicit As Well As Implicit Information Understanding Conceptual Meaning Understanding Pragmatic Meaning Understanding Sentence Relationship Understanding Texture Understanding meaning through Grammatical Relationship Interpreting Texts through Context and Co text Exploring Passage Indicators Identifying the Gist of a Passage
Intensive Reading
- Exploring Information and Messages of a T e x t - Exploring the Writer's Thought - Interpreting Implied Meaning
Extensive Reading
- Determining the Communicative of a T e x t
-
Understanding Genres Giving a Feedback to a Text Distinguishing Main Idea from Supporting Ideas Detailing Salient Text Outlines Making the Gist of a Text Determining Reference Skimming Skills Scanning Skills Transcoding Texts into Pragmatic Display
333
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
- Reading for main ideas; key ideas in sentences - Reading for main ideas; main ideas in paragraph- stated x implied - Reading for information: fact finding - Reading for information' major details >< minor details - Reading for information: skimming and previewing - Recognizing paragraph patterns: ordering of ideas—time order (chronological), place order, order of importance - Recognizing paragraph patterns: listing of details, comparison and contrast, and the cause-effect - Making inferences - Understanding figurative language - Drawing conclusion and predicting - Generalizing - Evaluating ideas: fact >< opinion - Evaluating ideas: the writer's style techniques—style, tone, mood, purpose, and point of view - Exploring comprehension through texlures in the forms of coherence, cohesiveness, themes and angles of the text, context clues, and repertoires - Noun prhase: Arranging a noun phrase with left-handed and right modifiers - Verb phrase: Arranging verbs and auxiliaries - Parts of speech based on derivational suffixes - Simple sentence: Arranging subject, verb, objeci, complement, adverb, in a sentence - The seven basic English sentences - Active and passive voice - Cleft sentences - Main and sub-clauses in compound and/or complex sentence - Shortened clauses: adverbial and adjective clauses
Global Reading
-
Paragraph Writing
Paragraph structure: topic, supporting and concluding sentences Coherence and cohesiveness of paragraph Paragraph outline Paragraph development by example Paragraph development by times Paragraph development by process Paragraph development by explanation Paragraph development by reason Paragraph development by cause- effect - Paragraph development by cause- effect - Types of paragraph: recount, report, discussion, explanation, analytic, hortatory, news item, spoot, anecdote, narrative, argumentative, review, procedure/directory, descriptive, and discussion
334
Sentence Writing
Rancangan
P^in®V®
Substansi Kajian
• -
Essay structure Coherence and cohesiveness of essay Essay outline Essay development by example Essay development by times Essay development by process Essay development by explanation Essay development by reason Essay development by cause- effect Essay development by cause- effect Types of essay: recount, report, discussion, explanation, analytic, hortatory, news item, spool, anecdote, narrative, argumentative, review, procedure/directory, descriptive, and discussion
-
Journal writing Book report writing Proposal writing Paper writing Thesis writing Review writing Concluding Writing Summary writing Abstract Writing
-
Introduction: Writing and re-creating the world Figurative languages and other narrative and poetic devices Writing poetry Writing fiction Writing play Writing scripl Writing non-fiction, investigation, and literary journalism Independent project: pre-writing Independent object: planning and drafting Independen project: revision Editing, proofreading, and publishing
Essay Writing
Academic Writing
335
Creative Writing
x ^ ^ S T * ^ /
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
-
Parts of speech Derivations and Inflection Collocation Compound-words Idioms Phrasal verbs Noun phrases Jargons Slang Dictions and concept mapping of words
Vocabulary Building
-
Parts of speech Article: a, an, the Adjective >< adverb Noun phrase Sentence structure: SV, SVO, SVC. SVOO. SVA, SVOC, SVOA Verb phrase English tenses Active and passive voices Subject-verb agreement Direct-indirect speech Hornby's verb-patterns
Basic Structure
-
Relative pronoun Participle Adverbial clauses Noun clauses Ambiguous sentences Punctuation and meaning Conditional sentences Subjunctive mood Causative Degree comparation of adjective WH questions Inversion Distinguishing between Similar Sentences The Use of Words Words Confused or Misused Comparisons and Contrasts
Early Intermediate Structure
336
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
-
Contact clause As VS like lt's + adjective + for/that Word order, adverb of frequency Elliptical construction Persona] and impersonal constructions with seem, appear Purpose clauses Emphatic construction
Late intermediate Structure
- As, as though
• -
Inversion Embedded question Subjunctive form Phrases and clauses Parallel structure Modals Compound-complex sentences
Advanced Structure
-
Substituting Adverbs for Adverbial Phrases
-
Adjectives Ending in -ible, -able, and -cible
• -
Prefixes and Suffixes Compound Words Word Formation Homonyms Homophones Related Word Groups PhrasalandPrepositionalVerbs Irregular Plurals Idioms and Proverbs Colloquial Phrases and Responses Compound Words Derived from Phrasal Verbs Newspaper Headlines General Knowledge Abbreviations
• • • -
Linguistic terms, characteristics of linguistics as a scientific study Paralanguage, kinesics Proxemics, design features of human language Phonetics Phonology The concept of morphology Constituents and patterns Semantics Historical-comparative linguistics Language change, language variation Basic concepts of psycholinguist ics Basic concepts of pragmatics Basic concepts of sociolinguisties
337
Introduction to Linguistics
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
-
Articulator) Phonetics: the vocal organs and places of articulation Manners of articulation, the articulation of vowel sounds, basic vowels and mid vowels Lax vowels, central vowels, secondary vowels, and nasalized vowels The transcription of consonants, the transcription of vowels, and stop consonants Coarticulation, fricatives, affricatives Nasals, approximants, English vowels and phonological rules, and vowei quality Unstressed syllables, tense and lax vowels, and rules for English allophones Degrees of stress, sentence stress Vowels and vowel-like articulations: cardinal vowels, secondary cardinal vowels, and wide and narrow vowels. Suprasegmenuu features: syllables, stress, length, pitch. The feature rounded,consonants and the featurehigh and back, feature and secondary articulation The manner feature, the feature voiced and tense, and place of articulation features Prosodic features, other suggested features, natural classes, and redundant feature values Introduction; definitions, scope and history of morphology Morphemes and allomorph Morpheme types
English Phonology/ Morphology
Definitions of syntax, applications on syntax Tree diagrams for simple senlence Verb phrase, pattern of be and other linking verbs, pattern with tranitive and intransitive verb Pattern with middle verb, partem with complex transitive and intransitive verb Noun phrase Noun phrase modifiers Verb phrases and clauses as NP substitutes Relative clause as NP modifiers Complex sentence Conjunction Subordination Coordination Syntactic analysts Syntactic acceptability Structures and function of main and subordinate clause
English Syntax
338
Raitcangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
• • -
Basic ideas in semantics Sentence, utterance, proposition Sense and reference Referring expression Predicates Universe of discourse Deixies and definiteness Sense of properties and stereotypes Sense of relation Logics Word meaning Perlocutio, illocution Felicity condition Conversational implicature Speech acts implicature Psychology of language Processes in the use of language Comprehension: construction process Surface constituents Semantic approach to the construction process Noun phrase modifiers Assertions Memory Perception of speech Production Execution of speech plan Child's language Meaningandthoughl Uses of meaning Varieties of languages Dialects Registers Mixture of varieties Language, culture, and thought Speech as social interaction Verbal and non-verbal behavior Linguistics and social inequality Linguistic prejudice Linguistic competence and communicative competence Diglosia Pidgin Creoles Berbagai Madzhab Linguistik Modern Madzhab Struktural is-Swi s s Aliran Struktural is Amerika Madzhab Fungsional Madzhab Behaviour Madzhab Deskriptif Madzhab Grammar Generatif Transformatif Madzhab Inggris Madzhab Kopenhagen
English Semantics
Psycholinguistics
Sociolinguistics
Modem Linguistics
339
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
• -
-
The position of literature to other sciences; literature functions in the society Literary genre from time to time Poetry; visual form Poetry: sound and rhythm Poetry: figurative languages Poetry: theme and context Prose: plot and structure Prose: character and setting Prose: figurative languages Prose: theme and context Drama aspects; plot and structure Drama aspects: character and setting Drama aspects: figurative languages Drama: theme and context Basic literary criticism: pre-modem Basic literary citicism: modem Anglo-saxon literature; Beowulf Anglo-Saxon literature; Caedmon, Cynawulf and Adam Bede Middle English literature; William Langland and Dante Aligieri Middle English; Arthurian Legend and Geoffrey Chaucer Renaissance literature; Neoclassic stage: Sir Phillip Sidney, Edmund Spencer, John Donne and John Milton Renaissance literature; Elizabethan writers: William Shakespeare and Christopher Marlowe Restoration age: John Dryden, John Bunyan and Alexander Pope Romantic literature; poetry: William Blake, Robert Bums, William Wordsworth, John Keats, Samuel Taylor Coleridge and Percy Byshe Shelley Romantic literature; prose: Charles Lamb, William Hazlitt and Thomas de Quincey Victorian literature; poetry and drama: Alfred Lord Tennyson, Mathew Arnold, Robert Browning and George Bernard Shaw Victorian Literature: prose, Thomas Babington Macaulay,Charles Dickens, Bronte Sisters, and Jane Austen English literature in the first half of the 20"" century: T.S. Eliot, and Joseph Conrad English literature in the first half of the 20* century; William Butler Yeats, Virginia Woolf and James Joyce English literature in the first half of the 20 century: Aldous Huxley, D.H. Lawrence, Phillip Larkin and George Orwell English literature in the second half of the 20' century: Dame Edith Sittwel, W.H Auden and Catherine Mansfield English literature in the second half of the 20" century: Cyril Lionel Robert James, Oscar Wilde, and G. B. Shaw English literature in the second half of the 20' century: Dylan Thomas, Harold Pinter and Tom Stopard English literature in other regions; Africa: Chinua Achebe, Ama Ata Aidoo, David Owoyele and Ben Okri English literature in other regions; Carribean and the West Indies; Nadtne Gordinter and V.S. Naipaul English literature in other regions; Asia: Anita Desai and Shalman Rushdie English literature in other regions; Pacific regions: Recent development of English literature; Zadie Smith, Ian McEwan, and John McAbee. h
1
h
340
Introduction to Literature
Survey of English Literature
Survey of Modern British Literature
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
-
-
-
-
•
-
-
-
-
-
-
-
Colonial and Puritan period (1600s): Captain John Smith, William Bradford, John Winthrop, Cotton Mather and John Cotton. Revolution period (1700s): John Edward, Michel Guillaume Jean de Crevecoeur, Benjamin Franklin, Thomas Paine, The Federalist's writers and Abigail Adams. The Rise of National Identity (the first half of the 19 century): Washington Irving, James Fennymore Cooper, and Frederick Douglass The Rise of National Identity (the first half of the 19 century): Ralph Waldo Emerson, Henry David Thoreau, Margaret Fuller, Nathaniel Hawthorne, Herman Melville and Edgar Allan Poe. Industrial period (the latter half of the 19' ' century): Abraham Lincoln, Harriet Beecher Stowe, Sarah Orne Jewett, Edward Bellamy, Mark Twain, Stephen Crane, and Frank Norris Modern period (the first half of the Id" century'): Henry James, Edith Wharton, Theodore Dreise, F. Scott Fitzgerald, Jack London, Ernest Hemmingway, and Gertrude Stein Modem period (the first half of the 20 century): W.E.B. Du Bois, ZolaNealeHurston, Richrard Wright, Ralph Elison, James Baldwin, Willa Cather, John Steinback, William Faulkner Margaraet Mitchell, Flannery O'Connor and Eudora Welty. Post-industrial period (the second half of the 20 century): Norman Mailer, Jack Kerouac, Allen Gisnberg, Kurt Vonnegut Jr., Post-industrial period (the second half of the 20 century): J.D. Salinger, John Cheever, John Updike, Bernard Mallamud, Philip Roth, and Saul Below Post-industrial period (the second half of the 20 century): Tony Morison, Alice Walker,, Rudolfo Anaya, Sandra Cisneros, Marine Hong Kingston, and Amy Tan Post-industrial period (the second half of The 20' century): Marry Ritter Beard, Barbara Tuchman, Truman Capote, Imamu Aroiri Baraka, Maya Angelou, Betty Friedan, John Muir, and Edward Abbey Introduction: Brief history and general understanding of drama and theater before 1900 Tragedy; diction and language devices in Othello Tragedy; rhythm and rhyme in Othello Tragedy ; dialogue, monologue, dramatic monologue and soliloqui in Othello Romance: plot and structure in Romeo and Juliet
Survey of American Literature
ih
th
1
1
th
th
lh
th
h
-
Romance; character and c h a r a c t e r i 2 a t i o n in Romeo and Juliet
-
Tragedy: theme in Faustus
341
Pre-modem Drama
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
- Modem Comedy; character and characterization in Pygmalion - Modem Comedy; plot and structure in Pygmalion - Modem Comedy; mistakes and wits in Pygmalion • Tragic-comedy; character and characterization in the Zoo Story • Tragic-comedy; plot and structure in the Zoo Story - Tragic-comedy; setting in the Zoo Story - Realist drama; theme and plot in The Death of a Salesman - Realist drama; character and setting in The Death of a Salesman - Symbolist drama; symbol and symbolization in Waitingfor
Modem Drama
Godot
• -
Symbolist drama; theme and context in Waitingfor Godot Symbolist drama; symboland symbolism in The Hairy Ape Symbolist drama; social issues in The Hairy Ape Introduction: broadcast drama and theater in recent times Radio drama; Mercury theatre on the air Radio drama; Theatre Guild on the Air Radio drama; Gangbuster Television drama; police and detective serial: NYPD Blues Television drama; serial drama: Six Feet Under Television drama; science fiction: Star Trek Television drama; soap opera: Falcon Crest Television drama; mini-series: Gulliver's Travel Documentary and semi-documentary; Fehrenheit 9/11 and Mona
Lisa
Smile
-
Movie; drama: Adaptation Movie; comedy: Lost in Translation
-
Movie; romance:
• -
Movie; epic: King Arthur Movie; action: Matrix Movie; science fiction; Jurassic Park Introduction: poetry junction in ancient and middle-age English society Anglo-saxon poetry; poetic structure Anglo-saxon poetry; theme Anglo-saxon poetry; context Middle English Poetry; poetic structure Middle English Poetry; theme and context English Rennaisance Poetry; poetic structure English Rennaisance Poetry; theme Poetry in English Romantic Age Native American oral tradition; poetic structure and theme Introduction: poetry in modem societies English Victorian poetry; poetic structure English Victorian poetry; theme American-revolutionary poems; structure and theme American-romantic poetry; structure and theme English poetry during and after WWI; English poetry during and after WWII; English poetry in recent times American poetry during and after WWI American poetry during and after WWII American poetry in recent times Poetry from commonwealth and other English-speaking regions
-
Script and Scenario
The Girl with the Pearl Earrings
342
Pre-Modem Poetry
Modem Poetry
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
-
English novel in 1600s; picaresque novel (The Unfortunate Introduction; prose as a reaction to poetry
-
Traveller, or The Life of Jack Wilton by Thomas Nashe)
-
English novel in 1700s; adventure novel (Robinson Crusoe by Daniel Defoe) English novel in 1800s: gothic novel (Frankenstein by Mary Wollstonecraft Shelley) English novel in 1800s; detective novel (The Adventures of Sherlock Holmes by Sir Arthur Conan Doyle) English novel in 1800s; novel of romance (Wuthering Height by Emily Bronte) English novel in 1800s: chronicle/realist novel (Oliver Twist by Charles Dickens) English novel in 1800s, novel of manners (Pride and Prejudice by Jane Austen) American novel in 1800s; adventure novel (The Adventureof Huckelberry Finn by Mark Twain) American novel in 1800s; symbolic novel (Scarlet Letter by Nathaniel Hawthorne) English novel in 1800s: experimental novel {Mrs. Dalloway by Virginia Woolt) American novel in 1900s; protestnovel (BelovedbyTani Morrison) Novel in other English-speaking regions; protest novel (Things Fall Apart by Chinua Achebe) Novel in other English-speaking regions, cross-cultural novel (Fasting Feasting by Anila Desai) Introduction; the origin of the short story and (lie birth of modem short story The elements of the short story: point of view; third person techniques The elements of the short story: point of view; first person techniques The elements of the short story; plot and structure; variety of progressive plot The elements of the short story: plot and structure; variety of flash-back The elements of the short story; plot and structure; character and characterization The elements of the short story: plot and structure; setting The elements of the short story: devices; symbol, metaphor, simile and allusion The elements of the short story: devices; paradox, irony and humor The elements of the short story: subject; racial and ethnical issues The elements of the short story: subject; gender issues The elements of the short story: subject; other socio-political issues (marriage and family) The elements of the short story: subject; other socio-political issues (social class) The elements of the short story; psychological issues
-
-
343
Prose I: the Novel
Prose 11: The Short Story
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Substansi Kajian
-
Introduction; the functions of non-fictional works in society Sermons and other religious writings/speeches Philosophical writings and oratories Almanacs Chronicles Essays on science and technology Essays on racial and ethnical issues Essays on gender Essays on moral and ethic Essays on economic and political issues Essays on education Essays on psychology Travel writings Biography and autobiography Introduction; the history and understanding of criticism Classical age; mimetic theory Classical age; unity and universalism Classical age; decorum as aesthetic base Classical age; sublimity dan emulation Medieval age; art and sublimity Neo-classical age; Mid-East and Arab-Spain schools of criticism Neo-classical age; European schools of criticism Romantic age; the philosophy of escape Romantic age; humanist aesthetic Romantic age; the asthetic license Introduction; the quests and some questions of science and art in recent times Structuralisme; language and the structure of knowledge Structuralisme; the structure of literary work Formalism; literary devices New Criticism; literary devices Psychoanalysis; the psyche of/and art Post-structural ism; knowledge and power Feminism; art and political struggle of gender Marxism; art and political struggle of class Post-colonialism; art and political struggle of ethnic, race and culture (post-colonialism)
344
Prose III: Nonfiction
Classical Critical Theory
Contemporary Critical Theory
c.
Penamaan Mata Kuliah Berdasarkan Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Pendukung Setelah substansi kajian pada kompetensi pendukung dirumuskan, maka selanjutnya adalah
penamaan nama mata kuliah. Penamaan mata kuliah berdasarkan substansi kajian rumpun kompetensi pendukung dapat dilihat pada tabel di bawah ini;
Tabel 4.39 Rancangan Penamaan Mata Kuliah Kompetensi Pendukung Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris
SUBSTANSI KAJIAN • -
Pengertian; hubungan filsafat dan bahasa; wilayah kajian filsafat bahasa; bahas sebagai objek kajian filsafat dari jaman klasik hingga modem; filsafat analitik bahasa; hakikat bahasa dalam hermeneutika; hakikat bahasa sebagai dasar filsafat teori bahasa;
- Definisi, Standard, dan objek Kajian - Variasi Pembabakan Sejarah Sastra di Dunia Islam - Satra Pra-Islam o Sastra Mesir Pra-Islam o Sastra Yunani Pra-Islam o Sastra Persia Pra-lsJam o Sastra Romawi Pra-lslam o Sastra Arab Pra-lslam - Sastra Periode Nabi o Al-Qur'an o Hadits o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Nabi o Karya-Karya Sastra pada masa Nabi - Periode Khulafaurrasyidun o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada masa Khulafaur rasyidun o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Nabi o Karya-Karya Sastra pada masa Nabi - Periode Imperium Ummayah o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada masa Imperium Bani Umayyah o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Imperium Bani Umayyah o Karya-Karya Sastra pada masa Imperium Bani Umayyah - Periode imperium Abasyiah o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada masa Imperium Bani Abbasyiah o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Imperium Bani Abbasyiah o Karya-Karya Sastra pada masa Imperium Bani Abbasyiah - Periode Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Imperium Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa o Karya-Karya Sastra pada masa Imperium Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa
345
Rancangan Penamaan Mata Kuliah Filsafat Bahasa
History of Isiamic Literarure in Islamic World 1
Rancangan Penamaan Mata Kuliah History of Literature in Islamic World 2
SUBSTANSI KAJIAN - Sastra Islam di Afrika Utara - Sastra islam di TimurTengah - Sastra Islam di Asia Baral - Sastra Islam di Asia Utara - Sastra Islam di Asia Tengah - Sastra Islam di Asia Tenggara • Sastra Islam di Asia Selatan - Sastra Islam di Asia Timur - Pcriode Klasik - Periode Islam - Periode kolonialisme Belanda dan Jepang - Periode Pasca-kolonial - Periode kontemporer - Melayu Klasik - PujanggaBaru - Angkatan Balai Pustaka • Angkatan '45 • Angkatan '60an - Angkatan '70- 80an - Angkatan kontemporer
Sastra Sunda
Sastra Indonesia
l
- Prehistoric Britain - Britain under the Roman Rule - Anglo-Saxon England; the invasion and the re-introduction of Christianity - Anglo-Saxon England; King Alfred, the Danelaw and the birth of the United Kingdom - England under the Norman and the Plantagenet kings; Henry, Richard and John. - Tudor and Stuart England - The Unification of England and Scotland - The rise and the fall of the first imperial Britan - Industrial Britain - The second British imperium - Britain in the 20 century -Cross-cultural contact with English speaking people -Cross-cultural conflict and adjustment -Verbal communication -Nonverbal communication -Family: types and traditions -Education: values and expectation - Work: practices and attitudes -Problem situation (1): in class -Problem situation (2): out and about -Problem situation (3): socializing -Problem situation (4): miscellaneous -Problem situation (5): keeping your eyes and ears open (signs, symbols, announcement, and cryptic exchange)
Introduction to English History
th
346
Cross-Cultural Understanding
SUBSTANSI KAJIAN -
Translating time cues Translating place cues Translating 'yang' Translating preferences Translating possessiveness Translating moods Translating wishes Translating conditionals Translating comparison Translating adjectives and adverbs Making interrogative sentences Translating no-subject sentences Translating congratulation expressions Translating 'baru' Translating 'begitu' Translating advice and suggestion Translating standard expressions for correspondence Translation based on word category Transiationg noun phrase Translating numbers Translating articles Translating -be and ils variants Translating verb group Translating tenses Translating modals Translating auxiliary Translating passive voice Translating adjective clause Translating wish Translating conditional sentences Translating sentence structure Translation based on sentence patterns Translating idioms Introduction to interpreting: consecutive and simultaneous interpreting Difference between interpreting and translating Techniques and tips of interpreting Problems and tactics in coping with problems of interpreting Practicing consecutive interpreting Practicing consecutive interpreting Practicing consecutive interpreting Practicing simultaneous interpreting Practicing simultaneous interpreting Practicing simultaneous interpreting Practicing simultaneous interpreting: Interpreting educational issues Interpreting political issues Interpreting economical issues Interpreting tourism issues Interpreting laws Interperting religious issues
347
Rancangan Penamaan Mata Kuliah Translating: Indonesian-English
Translating: English-Indonesian
Interpreting
Rancangan Penamaan Mata Kuliah Seminar on Literature
SUBSTANSI KAJIAN - Introduction; research in literature • - Method and methodology in literature research
- Approaches in literature - Preparation; background and rationale - Preparation; problems and hypothesis; draft and secheduling - Conference on research preparation - Execution; sorting primary data • Execution; sorting secondary data - Execution; defining object dimensions - Execution; making descriptive/comporative analysis - Execution; on sampling method research instrument - Execution; making conclusion - Conference on execution proses and results - Report; building report draft and report organization - Report; developing draft into complete report - Conference on research report - Introduction; research in linguistics - Method and methodology in linguistics research • Approaches in linguistics and literature - Preparation; background and rationale - Preparation; problems and hypothesis; draft and secheduling - Conference on research preparation - Execution; sorting primary data - Execution; sorting secondary data - Execution; defining object dimensions - Execution; making descriptive analysis - Execution; making comparative analysis - Execution; making conclusion - Conference on execution proses and results - Report; building report draft and report organization - Report; developing draft into complete report - Conference on research report
348
Seminar on Linguistics
b.
Penamaan Mata Kuliah Berdasarkan Substansi Kajian Rumpun Kompetensi
ffiiffypti^
5t
^" tji*i
Setelah substansi kajian pada kompetensi lainnya dirumuskan, makafeejlu™-., penamaan nama mata kuliah. Penamaan mata kuliah berdasarkan s u b s t a n s ^ ^ ^ j a f i ^ i j p D kompetensi lainnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.40 Rancangan Penamaan Mata Kuliah Kompetensi Lainnya Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris SUBSTANSIKAJIAJN -
Approach, method, technique Different theoretical views of language and language teaching Principle of grammar translation method Principles of the direct method Techniques in the direct method Principle of audiolingual method Principle of total physical response method The communicative approach Communicative instructional design Teaching listening skills Teaching reading skills Teaching speaking skills Need analysis of English occupations English courses service English course curriculum design Teacher recruitment Teacher training Approach for course marketing Maintaining quality control In-course service After-course service Building work-link Course facilities Evaluating work-performance Improving working performance Writing letters to the editors Writing articles Writing short stories Writing poems Writing reports Making an analytical writing Making headlines Responding to a burning issue Making the writing a reader-oriented readability Basic sentence structure Connecting sentences with conjunctions and transitions Combining sentences with subordinating conjunctions Punctuation Verb tenses
349
RancanganPenamaan Mata Kuliab E FL Teaching Methodology
Entrepreneurship. Course Management and Consultant
Mass Media Writing/Journalism
Editing and Proofreading
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
SUBSTANSI KAJIAN -
Agreement Active-passive Modal auxiliaries Verb forms Nouns and quantity words Articles Pronouns and reference Adjectives and adverbs Infiniti ve/-ing/participle forms Prepositions and phrasial verbs relative clues Quoting andciting sources, conditions, reporting and paraphrasing
5. Penetapan Waktu dan SKS Tiap-Tiap Rumpun Kompetensi Setelah mata kuliah-mata kuliah dinamai pada masing-masing rumpun kompetensi, yakni pada rumpun kompetensi dasar, rumpun kompetensi utama, rumpun kompetensi pendukung, dan rumpun kompetensi yang lainnya, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan jumlah jam dan SKS pada masing-masing nama mata kuliah. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah jam dan SKS pada masing-masing nama mata kuliah adalah sebagi berikut:
a.. Penetapan Jumlah Jam dan SKS pada Masing-Masing Mata Kuliah pada Rumpun Kompetensi Dasar Setelah substansi-substansi kajian pada kompetensi dasar ditetapkan menjadi nama mata kuliah, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan jumlah jam pada masing-masing substansi kajian, dan selanjutnya dihitung untuk dijadikan jumlah SKS. Adapun jumlah jam pada masingmasing substansi kajian dan jumlah SKS-nya pada masing-masing nama mata kuliah bisa dilihat rinciannya pada tabel berikut ini:
Setelah substansi-substansi kajian ditetapkan menjadi nama mata kuliah, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan jumlah jam dan SKS pada masing-masing mata kuliah pada rumpun kompetensi dasar. Adapun, jumlah jam dan SKS pada masing-masing mata kuliah pada rumpun kompetensi dasar, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
350
Tabel 4.41 Rancangan Nama dan SKS Mata Kuliah Kompetensi Dasar Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris
1600 menit
Rancangan Jumlah SKS 2 SKS
1600 menit
2 SKS
Tauhid/Ilmu Kalam
Pengertian; sumber hukum dalam Islam; metode ijtihad dalam Islam; Berbagai kaidah ushuliyah dan kaidah fiqhiyyah dan asal-usulnya; al-ahkam. Berbagai aturan-aturan pokok dalam ibadah, thaharah; shalat, shaum; zakat; mu'amalat, munakahat, m a waris, dan jinayat; dan siyasah
1600 menit
2 SKS
Fiqh/Ushul Fiqh
Pengertian akhlak, pembagian akhlak dan karakteristiknya, pencapaian akhlak kari mah berdasarkan al-Qur'an dan ak-Hadits Pengertian dan tujuan tasawuf; hubungan tasawuf dengan pembentukan akhlak kanmah; maqamal dan al-ahwal; serta kompleksitas pemikiran tasawuf
1600 menit
2 SKS
Akhlak Tassawuf
1600 menit
2 SKS
Sejarah Peradaban Islam (SPI)
1600 menit
2 SKS
Pengantar Ilmu Sosial Budaya
Rancangan Waktu
SUBSTANSI KAJIAN Pengertian al-Qur'an; Kedudukan Ai-Qur'an dalam ajaran Islam; Perbedaan alQur'an, Hadils Qudsi, dan Hadits Nabawi; I'jaz al-Qur'an; Sejarah Pewahyuan dan Mushhaf al-Qur'an; Berbagai Karakteristik-Liturgi dalam Mushhaf al-Qur'an; Berbagai variasi struktur linguistik al-Qur'an; Qir'aat al-Qur'an; Berbagai ilmu/ instrumen! yang diperlukan untuk memahami, menerjemahkan dan menafsirkan alQur'an, dan Tema-Tema Pokok a)-Qur'an, khususnya berkaitan dengan Bahasa dan Sastra. Pengertian dan kedudukan al-Hadits dalam ajaran Islam; Pembagian Ilmu Hadits dan Fungsinya; Pembagian hadits dan Karakteristiknya; Tema-Tema Pokok dalam Hadits, khususnya berkaitan dengan Bahasa dan Sastra
Rancangan Nama Mata Kuliah Qur'an/Hadits
Pengertian dan konstruk tauhid/akidah Islam; sumber-sumber tauhid/akidah Islam; pembagian tauhid/akidah Islam; Kompleksitas pemikiran kalam dalam Islam
Pengantar; Arab Pra-Islam; Masa Nabi; Masa al-Khulafa al-Rasyidun; Masa Umayah Timur; Islam di Andalusia; Masa; Abbasiyah; Dinasti-Dinasti Kecil; PerangsaJib dan Invasi Mongol; Islam di Asia Tenggara; Dunia Islam Masa kolonialisme Barat; Dunia Islam Masa pasca-kolonial Barat; Fenomena Islam dan Muslim pada masyarakat Eropa dan Amerika; Isìam dan Muslim di Inggris, Amerika, dan Australia Kebudayaan primitif, agraris dan industrial, Individu, keluarga, masyarakat, dan interaksi sosial; Remaja dan pemuda dalam permasalahan nasional; Pemerintah, negara, dan warga negara dalam permasalahan demokratisasi; Pelapisan sosial, kesetaraan, diskriminasi, dan pemerataan; Permasalah kependudukan: Masyarakat perkotaan dan pedesaan; Pembangunan dan permasalah kemiskinan struktural dan kultural; Teori-teori dasar Sosiologi; Teori Sosiologi Modem; Interaksi dan proses sosial; Keluarga; Kolektifa sosial; Masyarakat desa dan kota; lembaga-Lembaga sosial, politik, ekonomi, sosial, dan budaya; Perubahan sosial dan modernisasi; Mobilitas sosial; Pola-pola konflik masyarakat dan pengaturan konflik; kepemimpinan; Sosialisasi; Stratifikasi sosial, peran dan status sosial, serta differensiasi sosial; berbagai fenomena sosial dalam kebudayaan dan masyarakat berbahasa Inggris.
351
Rancangan Waktu
Rancangan Jumlah SKS
Pengertian, kedudukan, fungsi, tujuan, dan landasan dan Latar belakang filsafat dan ksonstitusi negara RI; Wawasan Nusantara; Latar belakang dan dasar geografis, geopolitis dan geostrategis, historis, dan yuridis kepentingan nasional; Unsur-unsur Wawasan Nusantara; Ketahanan Nasional.; Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional; Ipoleksosbus Hankamnas dan ATHG; Pengertian dan Pelaksanaan Polstra Hankamnas; Sistem Hankamrata; Pengalaman sejarah perang kemerdekaan; Perang, perang wilayah, dan perang modern; Paham perang bagi bangsa Indonesia; komparasi filsafat dan konstitusi negara Indonesia dengan negara, bangsa, dan masyarakat berbahasa Inggris. Hak dan kewajiban warga negara dalam Islam dan dasar-dasar konstitusi negara; tanggung jawab moral sarjana Muslim-Indonesia daiam Islam dan dasar-dasar konstitusi negara; etos pengabdian terhadap negara dalam Islam dan dasar-dasar konstitusi negara
1600 menit
2 SKS
Civic Education
Kalimat: Pengertian kalimat; Pola-pola dan bagian-bagian kalimat; Kalimat sederhana dan kalimat luas; Prinsip-prinsip mencari gatra kalimat dan macam keterangan kalimat; Kalimat artalitis dan sintesis serta variasi susunannya. Menyusun paragrap: Pengertian paragrap dan struktur paragrap Menyusun paragrap: kalimat topik, kalimat-kalimat pendukukng, dan kalimat kesimpulan - Koherensi dan kekohesifan - Menentukan dan menyempitkan topik - Membuat outltne paragrap - Mengembangkan paragrap berdasarkan alasan - Mengembangkan paragrap berdasarkan perbandingan - Mengembangkan paragrap berdasarkan sebab akibat - Analisis teks: (Koreksi kesalahan Isi, organisasi, tatabahasa, penggunaan kosa kata, dan mekanik: tanda baca, ejaan, dan penggunaan huruf kapital) - Analisis teks: (Koreksi kesalahan Isi, organisasi, tatabahasa, penggunaan kosa kata, dan mekanik: tanda baca, ejaan, dan penggunaan huruf kapital) - Essay: Pengertian dan struktur - Paragraph pendahuluan dan Thesis statement - Paragrap pengembangan/Body: kalimat topik, kalimat pendukung, dan kalimat kesimpulan - Paragrap kesimpulan
1600 menit
4 SKS
Bahasa Indonesia: Menulis Akademik
SUBSTANSI KAJIAN
Rancangan Nama MaU Kuliah
Pengertian dan ruang lingkup Antropologi; Pendekatan Antropologi dalam pengkajian sejarah; Perkembangan ilmu Antropologi; Konsepsi ilmu budaya dalam kesusastraan, seni rupa, seni musik, agama, filsafat, dan estetika; Individu, masyarakat, dan kebudayaan; Agama dan Kebudayaan; Difusi, asimilasi, dan akulturasi; Perubahan sosiai-budarya; Keragaman budaya dalam perspektif sosial budaya; Tradisi dan Modernitas dalam perspektif sosial; Etnografi: Unsur-unsur dan kerangka metodologis; Metode-metode pengkajian; Sistem simbolis, makna, dan fungsi; Prospek penelitian budaya Islam;Manusia, cinta kasih, penderitaan, dan keadilan; Pandangan hidup dan tanggung jawab manusia; Budaya yang mendorong kemajuan dan yang menyebabkan kemiskinan, berbagai fenomena sosial dalam kebudayaan dan masyarakat berbahasa Inggris.
352
SUBSTANSI KAJIAN -
Rancangan Waktu
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Nama Mata Kuliah
1600 menit
4 SKS
Bahasa Arab
1600 menit
2 SKS
Dasar-dasar Filsafat
1600 menit
6 SKS
Skripsi
1600 menit
2 SKS
Research Method
1600 menit
2 SKS
KKN
Membuat outline essay Membuat paragrap pendahuluan Koreksi kesalahan pada paragrap pendahuluan (peer collaboration) Membuat paragrap pengembangan Koreksi kesalahan pada paragrap pengembangan (peer collaboration) Membuat paragrap kesimpulan Koreksi kesalahan pada paragrap kesimpulan (peer collaboration) Membuat jurnal Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi jumal Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi jumal Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi jurnal Membuat laporan buku Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan membuat revisi laporan buku Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan membuat revisi laporan buku Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan membuat revisi laporan buku Membuat makalah Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi makalah Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi makalah Koreksi kesalahan (peer collaboration) dan Membuat revisi makalah
Kaidah-Kaidah nahwu, sharaf, dan baiaghah dalam bahasa Arab; meliputi: Muqaddimah: al-Lughah al-Arabiyyah wa ulumuha; Al-Kalimah wa al-jumlah; AlPrab wa al-bina; Al~Fi'il al-Madhi, al-Mudhari. wa al-Amr; Al-Muta'addy wa ailazim. Al-Ma'lum wa al-majhul; Al-Shahih wa! al-mu'tai; Al-Jamid wa at-mutasharrif; Ai-Ta'ajjub; Al-Madahwa! al-dzam; Nun al-taukidma'a al-fi'il: Ai-Ism at-Mausul wa al-shifah, At-Mudzaknr wa al-mu'annats; Al-Dlomir; Al-hyarah; Al-htifliam, Al-Ma'rifah wa ai-nakirah; Al-Munada; Al-Masdar; Al-Fa'il; Al-Uaful; AlMusyabbihah, al-Tafdlil; ai-Jaman wa al-makan, Alat; A\-Jam'; Kana wa akimatuha; luna wa akhwatuha; Al-Masdar al-sharih wa al-mu'awwal; Al- Maful bih. At-Maful al-Muthlaq, Al-Maful Liajhh; Al-Mafulßh; Al-Maful ma'ah; atIdhafah.
Pengertian, obyek, metode, dan struktur pembahasan; Sistematika filsafat; Pemikiran mitologi dan filsafat Yunani Kuno; Pra materialistik dan filsafat alam; Idealisme Plato; Realisme Aristoteles; Atomisme; Tuhan dalam filsafat Yunani; Filsafat Patristtk dan Skolastik; Filsafat Islam; Renaisance dan Humanisme; Empirisme; Positivisme; Pragmatisme; Fenomenologi; Eksistensialisme. Pengertian masalah; tipologi masalah; identifikasi masalah; metode merumuskan masalah; merumuskan hipotesis; merumuskan metode pemecahan masalah; memecahkan beberapa masalah; melakukan analisis terhadap obyek; mengelompokkan temuan; membuat simpulan; dan melaporkan seluruh proses penelitian dalam tulisan ilmiah. Pengertian Penelitian Ilmiah; karakteristik Penelitian Ilmiah; Syarat-syarat Penelitian ilmiah; pembagian penelitian ilmiah; Prosedur Penelitian Ilmiah; penelitian kwantitatif; penelitian kwalitatif; metode penelitian ilmiah; berbagai pendekatan penelitian ilmiah; metode penelitian; metodologi penelitian; sifat dan pengertian penelitian budaya; pengantar dan dasar-dasar statistika; instrumen penelitian; sifat dan pengertian kajian lapangan; sifat dan pengertian kajian kepustakaan dan kelaboratoriuman; proyek penelitian mini Manusia sebagai makhluk inividu dan makhluk sosial; Prinsip-prinsip bekerja sama dan tolong menolong; norma dan nilai bekerja sama dalam pandangan Islam; ukhuwwah Islamiyyah dan ukhuwwah insaniyyah; ta'awun dalam Islam; Mengaktualisasikan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk akhlak; akhlak terhadap diri sendiri; akhlak terhadap orang lain; akhlak terhadap makhluk hidup lainnya; akhlak berbangsa dan bernegara; akhlak sebagai sarjana Muslim dalam bidang bahasa dan sastra;
353
SUBSTANSI KAJIAN
Karakteristik sikap ilmiah dan profesional; integritas seorang sarjana MuslimIndonesia; Tanggung jawab ilmiah sarjana Muslim indonesia terhadap bangsa, negara, bangsa, agama, dan individu;
Rancangan Waktu
Rancangan Jumlah SKS
1600 menit
OSKS
Rancangan Nama Mata Kuliah
Praktek ibadah dan Tilawah
b. Penetapan Jumlah Jam dan SKS pada Masing-Masing Mata Kuliah pada Rumpun Kompetensi Utama Setelah substansi-substansi kajian pada kompetensi utama ditetapkan menjadi nama mata kuliah, maka langkah selanjurnya adalah menetapkan jumlah jam pada masing-masing substansi kajian, dan selanjutnya dihitung untuk dijadikan jumlah SKS. Adapun jumlah jam pada masingmasing substansi kajian dan jumlah SKS-nya pada masing-masing nama mata kuliah bisa dilihat rinciannya pada tabel berikut ini:
Tabel 4.42 Rancangan Penamaan Mata Kuliah Kompetensi Utama Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris
Substansi Kajian
-
Stating facts and giving direction Describing people Like and dislike Describing scene Following instruction Small talk Interpreting and imagining Meanings for spoken utterance for daily interaction in real life context comprising personal experience - Meanings for spoken utterance for daily interaction in real life context comprising routine description - Meanings for spoken utterance for daily interaction in real life context comprising job and transport
Rancangan Waktu
100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 200 menit 100 menit
200 menit 200 menit 1500 menit
354
Jumlah
Rancangan Penamaan
SKS
Mata Kuliah
Rancangan
2 SKS
Listening Comprehension 1
Substansl Kajian
• -
Phone messages Weather, seasons, camping At public places About foods and recipes Request and respond Describing events Describing persons Expressing opinions Making appointment, compliment, and invitation Following descriptions Agreeing and disagreeing Telling stories Monologue constituting expression of telling stories Specific information, prediction, and discussion Completing, predicting, matching, and note-taking Current issues and comparing Particular information, confirming, guessing, judging attitudes
-
Greeting and self introduction Identifying people Requesting Talking about places Asking about price and bargaining Asking for direction Telling the time Apologizing Daily routines Regret and surprise Like and dislike Ordering meal at restaurant Describing a house/dormitory/apartment Comparing objects Comparing people Talking about future plans and intentions
-
Probingone'scapability Giving instruction Job interview Describing events Talking about past events Describing people Describing recipes Asking for opinion
Rancangan Waktu 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
Listening Comprehension 2
2 SKS
Speaking 1: Self Expression
2 SKS
Speaking 2: Interactive Interaction 1
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit L 00 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1700 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
355
Substansi Kajian
Rancangan Waktu
-
-
-
Discussing plans Indicating preference Describing and comparing people, now and before Describing and comparing places and things, now and before Seeking information about a person's life Talking about the duration of events, prediction Talking about getting things done Reporting what people say Relaying information, taking and giving messages Relaying instruction Informal discussion about house Expressing opinion, giving reason Making recommendation and complaints
Greeting and self-introduction Probing one's ideas Describing graphs in office meeting Official presentation Being an interviewer and interviewee Imposing terms in presentation Being class discussion leader Being a moderator Delivering speech Giving the impromptu speeches Organizing panel Doing debates Conducting a seminar Pro-cont. talk show Campaigning
Greeting and self-introduction Convincing others Arguing an issues Giving facts and evidence Relating and shifting topics Confirming Offering solutions and resolutions Avoiding misconceptions and misjudgements
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
Speaking 3: Interactive Interaction 2
2 SKS
Speaking 4: Public Speaking
2 SKS
Speaking 5: Academically Speaking
200 menit 100 menit 200 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 Menit
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menil 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1500 menit
200 menit 200 menit 200 menit 200 menil 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
356
Substansi Kajian
• -
Recognizing Written English Sentences Drawing Meanings And Sense Of An Unfamiliar Word Understanding Explicit As Well As Implicit Information Understanding Conceptual Meaning Understanding Pragmatic Meaning Understanding Sentence Relationship Understanding Texture Understanding meaning through Grammatical Relationship - Interpreting Texts through Context and Co text • Exploring Passage Indicators - Identifying the Gist of a Passage
- Exploring Information and Messages of a Text - Exploring the Writer's Thought - Interpreting Implied Meaning - Determining the Communicative of a Text - Understanding Genres - Giving a Feedback to a Text - Distinguishing Main Idea from Supporting Ideas - Detailing Salient Text Outlines - Making the Gist of a Text - Determining Reference - Skimming Skills - Scanning Skills - Transcoding Texts into Pragmatic Display - Reading for main ideas: key ideas in sentences - Reading for main ideas: main ideas in paragraph- stated >< implied - Reading for information; fact finding - Reading for information: major details x minor details - Reading for information: skimming and previewing - Recognizing paragraph patterns: ordering of ideas— time order (chronological), place order, order of importance - Recognizing paragraph patterns: listing of details, comparison and contrast, and the cause-effect - Making inferences • Understanding figurative language - Drawing conclusion and predicting - Generalizing - Evaluating ideas: feet x opinion - Evaluating ideas: the writer's style techniques—style, tone, mood, purpose, and point of view - Exploring comprehension through textures in the forms of coherence, cohesiveness, themes and angles of the text, context clues, and repertoires
Rancangan Waktu 100 menit 200 menit
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
Intensive Reading
2 SKS
Extensive Reading
2 SKS
Global Reading
200 menil 200 menit 100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menil 100 menit 1600 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit 100 menit 200 menit 200 menil 100 menit 100 menit 100 menit
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menil 100 menit 1600 menit
357
Substansi Kajian
- Noun prhase: Arranging a noun phrase with left-handed and right modifiers - Verb phrase: Arranging verbs and auxiliaries - Parts of speech based on derivational suffixes - Simple sentence: Arranging subject, verb, ohject, complement, adverb, in a sentence - The seven basic English sentences - Active and passive voice • Cleft sentences - Main and sub-clauses in compound and/or complex sentence - Shortened clauses: adverbial and adjective clauses
- Paragraph structure: topic, supporting and concluding sentences - Coherence and cohesiveness of paragraph - Paragraph outline - Paragraph development by example - Paragraph development by times - Paragraph development by process - Paragraph development by explanalion - Paragraph development by reason Paragraph development by cause- effect - Paragraph development by cause- effect - Types of paragraph: recount, report, discussion. explanation, analytic, hortatory, news item, spoot, anecdote, narrative, argumentative, review, procedureJdirectory, descriptive, and discussion
Rancangan Waktu 200 menit
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
Sentence Writing
2 SKS
Paragraph Writing
2 SKS
Essay Writing
200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1800 menit
200 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menil 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
500 menit 1600 menit
-
Essay structure Coherence and cohesiveness of essay Essay outline Essay development by example Essay development by times Essay development by process Essay development by explanation Essay development by reason Essay development by cause- effect Essay development by cause- effect Types of essay: recount, report, discussion, explanation, analytic, hortatory, news item, spool, anecdote, narrative, argumentative, review, procedure/directory, descriptive, and discussion
200 menit 200 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
500 menit 1800 menit
358
Sub stan si Kajian
-
Journal writing Book report writing Proposal writing Paper writing Thesis writing Review writing Concluding Writing Summary writing Abstract Writing
- introduction; Writing and re-creating the world - Figurative languages and other narrative and poetic devices - Writing poetry - Writing fiction - Writing play - Writing script - Writing non-fiction, investigation, and literary journalism - Independent project: pre-writmg - Independent object: planning and drafting - Independen project: revision - Editing, proofreading, and publishing
-
Parts of speech Derivations and Inflection Collocation Compound-words Idioms Phrasal verbs Noun phrases Jargons Slang Dictions and concept mapping of words
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 100 menit 200 menit 200 menit 1700 menit
2 SKS
Academic Writing
i 00 menit
2 SKS
Creative Writing
2 SKS
Vocabulary Building
Rancangan Waktu
200 menit 200 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 200 menit 100 menit 1600 menit 100 menit 200 menit 200menil 100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
359
Substansi Kajian
Rancangan
Waktu -
Jumlah SKS
Rancangan Penamaan
Mata Kuliah
2 SKS
Basic Structure
-
Parts of speech Article: a, an, the Adjective x adverb Noun phrase Sentence structure: SV. SVO, SVC, SVOO. SVA, SVOC, SVOA Verb phrase English tenses Active and passive voices Subject-verb agreement Direct-indirect speech Hornby's verb-patterns
-
Relative pronoun Participle Adverbial clauses Noun clauses Ambiguous sentences Punctuation and meaning Conditional sentences Subjunctive mood Causative Degree comparation of adjective WH questions Inversion Distinguishing between Similar Sentences The Use of Words Words Confused or Misused Comparisons and Contrasts
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menil 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 Menit
2 SKS
Early Intermediate Structure
-
Contact clause As VS like It's + adjective ^-for/that Word order, adverb of frequency Elliptical construction Personal and impersonal constructions with seem,
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
2 SKS
Late Intermediate Structure
appear
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menil 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit
- Purpose clauses - Emphatic construction -
-
As, as though
Inversion Embedded question Subjunctive form Phrases and clauses Parallel structure Modal s Compound-complex sentences
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
Rancangan
200 menit 200 menit 100 menit 100 menit 200 menit 300 menit 1600 meni
360
Substansi Kajian
-
Substituting Adverbs for Adverbial Phrases Adjectives Ending in -ible, -able, and -cible
- Prefixes and Suffixes - Compound Words - Word Formation - Homonyms - Homophones - Related Word Groups - Phrasal and Prepositional Verbs - Irregular Plurals - Idioms and Proverbs - Colloquial Phrases and Responses - Compound Words Derived from Phrasal Verbs - Newspaper Headlines - General Knowledge • Abbreviations
- Linguistic terms, characteristics of linguistics as a scientific study - Paralanguage, kinesics - Proxemics, design features of human language - Phonetics - Phonology • The concept of morphology - Constituents and patterns - Semantics - Historical-comparative linguistics • Language change, language variation - Basic concepts of psycholinguislics - Basic concepts of pragmatics - Basic concepts of socio linguistics
Rancangan Waktu 100 menit 100 menit 100 menit [00 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menii
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit !00 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
361
Ranrangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
Advance Structure
2 SKS
Introduction to Linguistics
Substansi Kajian
Rancangan Waktu
- Articulalory Phonetics: the vocal organs and places of articulation - Manners of articulation, the articulation of vowel sounds, basic vowels and mid vowels - Lax vowels, central vowels, secondary vowels, and nasalized vowels - The transcription of consonants, the transcription of vowels, and stop consonants - Coarticulation, fricatives, affricatives - Nasals, approximants, English vowels and phonological rules, and vowel quality - Unstressed syllables, tense and lax vowels, and rules for English allophones • Degrees of stress, sentence stress - Vowels and vowel-like articulations: cardinal vowels, secondary cardinal vowels, and wide and narrow vowels. • Suprasegmental features: syllables, stress, length, pitch. • The feature rounded,consonants and the fealurehigh and back, feature and secondary articulation - The manner feature, the feature voiced and tense, and place of articulation features - Prosodic features, other suggested features, natural classes, and redundant feature values - Introduction; definitions, scope and history of morphology - Morphemes and allomorph • Morpheme types
- Definitions of syntax, applications on syntax - Tree diagrams for simple sentence - Verb phrase, pattern of fie and other linking verbs, pattern with tranitive and intransitive verb - Pattern with middle verb, partem with complex transitive and intransitive verb - Noun phrase - Noun phrase modifiers - Verb phrases and clauses as NP substitutes - Relative clause as NP modifiers - Complex sentence - Conjunction - Subordination - Coordination • Syntactic analysis - Syntactic acceptability - Structures and function of main and subordinate clause
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
English Phonology/ Morphology
2 SKS
English Syntax
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
100 menit 100 menit
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit 100 menit 200 menit 100 menit 100 menil lOOmenil 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1500 menit
362
Substansi Kajian
- Basic ideas in semantics - Sentence, utterance, proposition - Sense and reference - Referring expression - Predicates - Universe of discourse - Deixies and definileness - Sense of properties and stereotypes - Sense of relation - Logics - Word meaning - Perlocutro, ilfocution - Felicity condition - Conversational implicature - Speech acts implicature - Psychology of language - Processes in the use of language - Comprehension: construction process - Surface constituents - Semantic approach to the construction process - Noun phrase modifiers - Assertions - Memory - Perception of speech - Production - Execution of speech plan - Child's language - Meaning and thought - Uses of meaning - Varieties of languages - Dialects - Registers - Mixture of varieties - Language, culture, and thought - Speech as social interaction - Verbal and non-verbal behavior - Linguistics and social inequality - Linguistic prejudice - Linguistic competence and communicative competence - Diglosia - Pidgin - Creoles
- Berbagai Madzhab Linguistik Modern - Madzhab Struktural is-Swiss - Aliran Strukturalis Amerika - Madzhab Fungsional - Madzhab Behaviour - Madzhab Deskriptif - Madzhab Grammar Generatif Transformatif - Madzhab Inggris - Madzhab (Copenhagen
Rancangan Waktu 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit 100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 1600 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit 100 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
363
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
English Semantics
2 SKS
Psycho linguistics
2 SKS
Sociolinguistics
2 SKS
Modern Linguistics
Substansi Kajian
• -
-
The position of literature to oiher sciences; liieramre functions in the society Literary genre from time to time Poetry: visual form Poetry; sound and rhythm Poetry: figurative languages Poetry: theme and context Prose: plot and structure Prose: character and selting Prose: figurative languages Prose: theme and context Drama aspects: plot and structure Drama aspects: character and setting Drama aspects: figurative languages Drama: theme and context Basic literary criticism: pre-modern Basic literary citicism: modem Anglo-saxon literature; Beowulf Anglo-Saxon literature; Caedmon, Cynawulf and Adam Bede Middle English literature; William Langland and Dante Aligieri Middle English; Arthurian Legend and Geoffrey Chaucer Renaissance literature; Neociassic stage: Sir Phillip Sidney, Edmund Spencer, John Donne and John Milton Renaissance literature; Elizabethan writers: William Shakespeare and Christopher Marlowe Restoration age: John Dryden, John Bunyan and Alexander Pope Romantic literature; poetry: Wiliiam Blake, Robert Burns, William Wordsworth, John Keats, Samuel Taylor Coleridge and Percy Byshe Shelley Romantic literature; prose: Charles Lamb, William Hazlitt and Thomas de Quincey Victorian literature; poetry and drama: Alfred Lord Tennyson, Mathew Arnold, Robert Browning and George Bernard Shaw Victorian Literature: prose, Thomas Babington Macaulay.Charles Dickens, Bronte Sisters, and Jane Austen
Rancangan
Waktu 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit 100 menit 100 menit 100 meni! lOOmenil 100 menit 200 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
364
Rancangan Jumlah
SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
Introduction to Literature
2 SKS
Survey of English Literature
'—"f—~^—
Rancangan Waktu
Substansi Kajian
-
-
-
-
English literature in the first half of the 20'" century: T.S. Eliot, and Joseph Conrad English literature in the first half of the 20 century: William Butler Yeats, Virginia Woolf and James Joyce English literature in the first half of the 20 century: Aldous Huxley, D.H. Lawrence, Phillip Larkin and George Orwell English literature in the second half of the 20* century: Dame Edith SitTwel, W.H Auden and Catherine Mansfield English literature in the second half of the 20" Century: Cyril Lionel Robert James, Oscar Wilde, and G. B. Shaw English literature in the second half of the 20* century: Dylan Thomas, Harold Pinter and Tom Stopard English literature in other regions; Africa: Chinua Achebe, Ama Ata Aidoo, David Owoyele and Ben Okri English literature in other regions; Carribean and the West Indies; Nadine Gordimer and V.S. Naipaul English literature in other regions: Asia: Anita Desai and Shalman Rushdie English literature in other regions; Pacific regions: Recent development of English literature; Zadie Smith, Ian McEwan, and John McAbee,
100 menit
ih
100 menit
lh
100 menit
1
100 menit 100 menit 200 menit i 00 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
365
RancanganJumlah j.j' SK&
\\
^ f
2 SKS", '-•%•
:
• U J' • '~ Rancangan ', '. 'Téhamaan Mata Kuliah
-"SùrVey .of Modem ^rtfjsfeXiterature
Rancangan Waktu
Substansi Kajian
- Colonial and Puritan period (1600s): Captain John Smith, William Bradford, John Winthrop, Cotton Mather and John Cotton. - Revolution period (1700s): John Edward, Michel Guillaume Jean de Crevecoeur, Benjamin Franklin, Thomas Paine, The Federalist's writers and Abigail Adams. - The Rise of National Identity (the first half of the 19' century): Washington Irving, James Fenny more Cooper, and Frederick Douglass - The Rise of National Identity (the first hal r of the 19 century): Ralph Waldo Emerson, Henry David Thoreau, Margaret Fuller, Nathaniel Hawthorne, Herman Melville and Edgar Allan Poe. - Industrial period (uie latterhalf of the l^century): Abraham Lincoln, Harriet Beecher Stowe, Sarah Ome Jewett, Edward Bellamy, Mark Twain, Stephen Crane, and Frank Norris - Modem period (the first half of the 20 century): Henry James, Edith Wharton, Theodore Dreise, F. Scon Fitzgerald, Jack London, Ernest Hemmingway, and Gertrude Stein - Modem period (the first half of the 20°' ceniury): W.E.B. Du Bois, Zola Neale Hurston, Richrard Wright, Ralph Elison, James Baldwin, Willa Cather, John Steinback, William Faulkner Margaraet Mitchell, Flannery O'Connor and Eudora Welty. - Post-industrial period (the second half of the 20' century): Norman Mailer, Jack Kerouac, Allen Gisnberg, Kurt Vonnegut Jr., - Post-industrial period (the second half of ihe 20" century): J.D. Salinger, John Cheever, John Updike, Bernard Mallamud, Philip Roth, and Saul Below - Post-industrial period (the second half of the 20 century): Tony Morison, Alice Walker,, Rudolfo Anaya, Sandra Cisneros, Maxine Hong Kingston, and Amy Tan - Post-industrial period (the second half of the 20 century): Marry Ritter Beard, Barbara Tuchman, Truman Capote, Imamu Amiri Baraka, Maya Angelou, Betty Friedan, John Muir, and Edward Abbey
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
Survey of American Literature
2 SKS
Pre-modern Drama
100 menit
100 menit
h
100 menit
th
100 menit
100 menit
lh
lOOmenil
100 menit
h
200 menit
200 menit
,h
200 menit
lh
- Introduction: Brief history and general understanding of drama and theater before 1900 - Tragedy; diction and language devices in Othello - Tragedy; rhythm and rhyme in Othello - Tragedy; dialogue, monologue, dramatic monologue and soliloqui in Othello - Romance; plot and structure in Romeo and Juliet • Romance; character and characterization in Romeo and Juliet
-
Tragedy: theme in Faustus
200 menit 1600 menit 200 menit 200 menit 200 menit 300 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1500 menit
366
Substa nst Kajian
Rancangan Waktu
- Modem Cc-medy; character and characterization in Pygmalion
•
Modem Comedy; plot and structure in Pygmalion Modem Comedy; mistakes and wits in Pygmalion Tragic-comedy; character and characterization in the Zoo Story
- Tragic-comedy; plot and structure in the Zoo Story - Tragic-comedy; setting in the Zoo Story - Realist drama; theme and plat in The Death of a Salesman
Rancangan Jumlah SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
2 SKS
Modem Drama
2 SKS
Script and Scenario
2 SKS
Pre-Modern Poetry
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
• Realist drama; character and setting in The Death of a 200 menit
Salesman
•
Symbolist drama; symbol and symbolization in Waiting 200 menit
for Godot
- Symbolist drama; theme and context in Waiting for 200 menit
Godot
-
Symbolist drama; symboiand symbolism in The Hairy Ape
- Symbolisi drama; social issues in The Hairy Ape -
Introduction: broadcast drama and theater in recent times Radio drama; Mercury theatre on the air Radio drama; Theatre Guild on the Air Radio drama; Gangbuster Television drama; police and detective serial: NYPD
-
9/11
-
-
-
Blues
Television drama; serial drama: Six Feet Under Television drama; science fiction: Star Trek Television drama; soap opera: Falcon Crest Television drama; mini-series: Gulliver's Travel Documentary and semi-documentary; Fehrenheit and
MonaLisa Smile
Movie; drama: Adaptation Movie; comedy: Lost in Translation Movie; romance: The Girl with the Pearl Earrings
Movie; epic; King Arthur Movie; action: Matrix Movie; science fiction; Jurassic Park
Introduction: poetry function in ancient and middle-age English society Anglo-saxon poetry; poetic structure Anglo-saxon poetry; theme Anglo-saxon poetry; context Middle English Poetry; poelic structure Middle English Poetry; theme and context English Rennaisance Poetry; poetic structure English Rennaisance Poetry; theme Poetry in English Romantic Age Native American oral tradition; poetic structure and theme
200 menit 200 menit 1700 menit 100 100 100 100
menit menit menit menit
100 100 100 100 100
menit menit menit menit menit
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
367
Subslansi Kajian
- Inlroduction: poetry in modem societies - English Victorian poetry; poetic structure - English Victorian poetry; theme - American-revolutionary poems; structure and theme - American-romantic poetry; structure and theme - English poetry during and after WWI; - English poetry during and after WWII; - English poetry in recent times - American poetry during and after WWI - American poetry during and after WWII - American poetry in recent times - Poetry from commonwealth and other Englishspeaking regions - English novel in 1600s; picaresque novel (The Unfortunate Introduction; prose as a reaction to poetry -
-
Rancangan
Waktu 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 200 menit 300 menit 1600 menit 100 menit
Traveller, or The Life of Jack Wilton by Thomas
Nashe) English novel in 1700s; adventure novel (Robinson Crusoe by Daniel Defoe) English novel in 1800s; gothic novel (Frankenstein by Mary Wollstonecraft Shelley) English novel in 1800s; detective novel (The
100 menit 100 menit 100 menit
Adventures of Sherlock Holmes by Sir Arthur Conan
-
Doyle) English novel in 1800s; novel of romance (Wuthering Height by Emily Bronte) English novel in 1800s; chronicle/realist novel (Oliver Tmst by Charles Dickens) English novel in 1800s; novel of manners (Pride and Prejudice by Jane Austen) American novel in 1800s; adventure novel (The Adventureof Huckelberry Finn by Mark Twain)
-
American novel in 1800s; symbolic novel (Scarlet Letter by Nathaniel Hawthorne) English novel in 1800s; experimental novel (Mrs. Dallowayby Virginia Woolf) American novel in 1900s; protest novel (Beloved by Toni Morrison) Novel in other English-speaking regions; protest novel
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
(Things Fall Apart by Chinua Achebe)
100 menit
Novel in other English-speaking regions; cross-cultural novel (Fasting Feasting by Anita Desai)
100 menit 1400 menit
368
Rancangan
Jumlah SKS
Rancangan Penamaan
Mata Kuliah
2 SKS
Modern Poetry
2 SKS
Prose 1 the Novel
Substansi Kajian
Rancangan Waktu
- Introduction; the origin of the short story and the birth of modern short story - The elements of the short story: point of view: third person techniques - The elements of the short story: point of view; first person techniques - The elements of the short story: plot and structure; variety of progress! ve plot - The elements of the short story: plot and structure; variety of flash-back • The elements of the short story: plot and structure; character and characterization - The elements of the short story: plot and structure; setting - The elements of the short story: devices; symbol, metaphor, simile and allusion - The elements of the short story: devices; paradox, irony and humor • The elements of the short story: subject; racial and ethnical issues - The elements of the short story: subject; gender issues - The elements of the short story: subject; other sociopolitical issues (marriage and family) - The elements of the short story: subject; other sociopolitical issues (social class) - The elements of the short story; psychological issues • -
Introduction; the functions of non-fictional works in society Sermons and other religious writings/speeches Philosophical writings and oratories Almanacs Chronicles Essays on science and technology Essays on racial and ethnical issues Essays on gender Essays on moral and ethic Essays on economic and political issues Essays on education Essays on psychology Travel writings Biography and autobiography Introduction; the history and understanding of criticism Classical age; mimetic theory Classical age; unity and universal ism Classical age; decorum as aesthetic base Classical age; sublimity dan emulation Medieval age; art and sublimity Neo-classical age; Mid-East and Arab-Spain schools of criticism Neo-classical age; European schools of criticism Romantic age; the philosophy of escape Romantic age; humanist aesthetic
- Romantic age; the asthetic license
100 menit
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Rancangan Jumlah SKS 2 SKS
Prose II: The Short Story
2 SKS
Prose HI: N on fiction
2 SKS
Classical Critical Theory
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1400 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1400 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1500 menit
369
.
Rancangan
Substansi Kajian
-
Introduction; the quests and some questions of science and art in recent times Structuralisme; language and the structure of knowledge Structuralisme; the structure of literary work Formalism; literary devices New Criticism; literary devices Psychoanalysis; the psyche offand art Post-structuralism; knowledge and power Feminism; art and political struggle of gender
— Marxism; art and political struggle of class — Post-colonialism; art and political struggle of ethnic, race and culture (post-colonialism)
Waktu
Rancangan Jumlah
SKS 2 SKS
100 menit
Rancangan Penamaan Mata Kuliah Contemporary Critical Theory
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
c. Penetapan Jumlah Waktu dan SKS pada Masing-Masing Mata Kuliah pada Rumpun Kompetensi Pendukung Setelah substansi-substansi kajian pada kompetensi pendukung ditetapkan menjadi nama mata kuliah, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan jumlah jam pada masing-masing substansi kajian, dan selanjutnya dihitung untuk dijadikan jumlah SKS. Adapun jumlah jam pada masing-masing substansi kajian dan jumlah SKS-nya pada masing-masing nama mata kuliah bisa dilihat rinciannya pada tabel berikut ini:
Tabel 4.43 Rancangan Penamaan Mata Kuliah Kompetensi Pendukung Program Studi BSI
SUBSTANSI KAJIAN -
Pengertian dan wilayah kajian filsafat bahasa; hubungan filsafat dan bahasa; wilayah kajian filsafat bahasa; bahas sebagai objek kajian filsafat dari jaman klasik hingga modern; - filsafat analitik bahasa; - hakikat bahasa dalam hermeneutika; - hakikat bahasa sebagai dasar filsafat teori bahasa;
370
Rancangan
Rancangan
Waktu
Jumlah
200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit
SKS 2 SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah Filsafat Bahasa
Rancangan Waktu
SUBSTANSI KAJIAN - Definisi, Standard, dan objek Kajian - Variasi Pembabakan Sejarah Sastra di Dunia Islam -Satra Pra-Islam o Sastra Mesir Pra-Islam o Sastra Yunani Pra-Islam o Sastra Persis Pra-Islam o Sastra Romawi Pra-Islam o Sastra Arab Pra-Islam - Sastra Periode Nabi o Al-Qur'an o Hadits o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Nabi • Karya-Karya Sastra pada masa Nabi - Periode KJiuJafaurrasyidun o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada masa Khulafaur rasyidun o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Nabi o Karya-Karya Sastra pada masa Nabi - Periode Imperium Umurnya)) o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada masa Imperium Bani Umayyah o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Imperium Bani Umayyah o Karya-Karya Sastra pada masa Imperium Bani Umayyah - Periode imperium Abasyiah o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada masa Imperium Bani Abbasyiah o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Imperium Bani Abbasyiah o Karya-Karya Sastra pada masa Imperium Bani Abbasyiah • Periode Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa o Perkembangan Bentuk-Bentuk Sastra pada Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa o Tokoh-Tokoh Sastrawan pada masa Imperium Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa o Karya-Karya Sastra pada masa Imperium Emporium Turki Utsmani, Moghul, Persia, Melayu, dan Jawa
100 menit 200 menit 200 menit
- Pengantar dan Periodisasi Kesusastraan Sunda - Periode Klasik; Tarumanagara - Periode Klasik: Kerajaan Sunda - Periode Klasik: Paska Kerajaan Sunda - Periode Islam - Periode Kolonialisme Belanda dan Jepang - Periode Pasca-kolonial - Periode kontemporer
371
Rancangan Penamaan Mata Kuliah History of Islamic Literature in Islamic World 1
200 menit
200 menit
200 menit
200 menit
200 menit 1500 menit
200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1600 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1500 menit
Sastra Islam di Afrika Utara Sastra Islam di Timur Tengah Sastra Islam di Asia Barai Sastra Islam di Asia Utara Sastra Islam di Asia Tengah Sastra Islam di Asia Tenggara Sastra Islam di Asia Selatan Sastra Islam di Asia Timur
Rancangan Jumlah SKS 2 SKS
2 SKS
2 SKS
History of Literature in Islamic World 2
Sastra Sunda
Rancangan Waktu
SUBSTANSI KAJIAN - Pengantar dan Periodisasi Sastra Indonesia - Melayu Klasik - Pujangga Baru - Angkatan Balai Pustaka - Angkatan '45 - Angkatan '60an - Angkatan '70-'80an - Angkatan kontemporer - Prehistoric Britain - Britain under the Roman Rule - Anglo-Saxon England; the invasion and the re-introduction of Christianity - Anglo-Saxon England; King Alfred, the Danelaw and the birth of the United Kingdom - England under the Norman and the Plantagenet kings; Henry, Richard and John. - Tudor and Stuart England - The Unification of England and Scodand - The rise and the fall of the first imperial Britan - Industrial Britain - The second British imperium - Britain in the 20 century th
* • • • • • •
Cross-cultural contact with English speaking people Cross-cultural conflict and adjustment Verbal communication Nonverbal communication Family: types and traditions Education: values and expectation Work: practices and attitudes Problem situation (1): in class Problem situation (2): out and about Problem situation (3): socializing Problem situation (4): miscellaneous Problem situation (5): keeping your eyes and ears open (signs, symbols, announcement, and cryptic exchange) Translating time cues Translating place cues Translating *yang' Translating preferences Translating possessiveness Translating moods Translating wishes Translating conditionals Translating comparison Translating adjectives and adverbs Making interrogative sentences Translating no-subject sentences Translating congratulation expressions Translating 'baru* Translating 'begitu' Translating advice and suggestion Translating standard expressions for correspondence
100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1500 menit 100 menit
Rancangan Penamaan
Mata Kuliah Sastra Indonesia
2 SKS
Introduction to English History
2 SKS
Cross-Cultural Understanding
2 SKS
Translating: IndonesianEnglish
100 menit
200 menit 200 menit 200 menit 200 menit 100 menit
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1500 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1300 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1700 menit
372
Rancangan Jumlah SKS 2 SKS
Rancangan Waktu
SUBSTANSI KAJIAN • -
Translation based on word category Translationg noun phrase Translating numbers Translating articles Translating -be and its variants Translating verb group Translating lenses Translating modals Translating auxiliary Translating passive voice Translating adjective clause Translating wish Translating conditional sentences Translating sentence structure Translation based on sentence patterns Translating idioms
- Introduction to interpreting: consecutive and simultaneous interpreting - Difference between interpreting and translating - Techniques and tips of interpreting • Problems and tactics in coping with problems of interpreting - Practicing consecutive interpreting - Practicing consecutive interpreting • Practicing consecutive interpreting - Practicing simultaneous interpreting • Practicing simultaneous interpreting - Practicing simultaneous interpreting - Practicing simultaneous interpreting: Interpreting educational issues - Interpreting political issues - Interpreting economical issues - Interpreting tourism issues - Interpreting laws - Interperting religious issues - Introduction; research in literature - Method and methodology in literature research - Approaches in literature - Preparation; background and rationale - Preparation; problems and hypothesis; draft and secbeduling - Conference on research preparation - Execution; sorting primary data - Execution; sorting secondary data - Execution; defining object dimensions - Execution; making descriptive/comporative analysis - Execution; on sampling method research instrument - Execution; making conclusion - Conference on execution proses and results - Report; building report draft and report organization - Report; developing draft into complete report - Conference on research report
373
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit I6O0 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit (00 menit 100 menit 1600 menit
Rancangan
Rancangan
Jumlah SKS 2 SKS
Penamaan Mflta Kutiah Translating: EnglishIndonesian
2 SKS
Interpreting
2 SKS
Seminar on Literature
Rancangan Waktu
SUBSTANSI KAJIAN
-
Introduction; research in linguistics Method and methodology in linguistics research Approaches in linguistics and literature Preparation; background and rationale Preparation; problems and hypothesis; draft and secheduling Conference on research preparation Execution; sorting primary data Execution; sorting secondary data Execution; defining object dimensions Execution; making descriptive analysis Execution; making comparative analysis Execution; making conclusion Conference on execution proses and results Report; building report draft and report organization Report; developing draft into complete report Conference on research report
Rancangan Jumlah SKS
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menit
2 SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
Seminar on Linguistics
d. Penetapan Jumlah Jam dan SKS pada Masing-Masing Mata Kuliah pada Rumpun Kompetensi Lainnya Setelah substansi-substansi
kajian pada
kompetensi
lainnya ditetapkan nama mata
kuliahnya, maka langkah selanjutnya adalah menetapkan jumlah jam pada masing-masing substansi kajian, dan selanjutnya dihitung untuk dijadikan jumlah SKS. Adapun jumlah jam pada masing-masing substansi kajian dan jumlah SKS-nya pada masing-masing mata kuliah bisa dilihat rinciannya pada tabel berikut ini: Tabel 4.44 Rancangan Penamaan Mata Kuliah Kompetensi Lainnya Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Rancangan Waktu
SUBSTANSI KAJIAN
-
Approach, method, technique Different theoretical views of language and language teaching Principle of grammar translation method Principles of the direct method Techniques in the direct method Principle of audiolingual method Principle of total physical response method The communicative approach Communicative instructional design Teaching listening skills Teaching reading skills Teaching speaking skills
374
100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 200 menit 200 menit 1500 menit
Rancangan Jumlah SKS 2 SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah
EFL Teaching Methodology
Rancangan Waktu
SUBSTANSI KAJlAN -
-
-
Need analysis of English occupations English courses service English course curriculum design Teacher recruitment Teacher training Approach for course marketing Maintaining quality control In-course service After-course service Building work-link Course facilities Evaluating work-performance Improving working performance
-
Writing letters to the editors Writing articles Writing short stories Writing poems Writing reports Making an analytical writing Making headlines - Responding to a burning issue - Making the writing a reader-oriented readability
-
Basic sentence structure - Connecting sentences with conjunctions and transitions - Combining sentences with subordinating conjunctions - Punctuation - Verb tenses - Agreement - Active-passive - Modal auxiliaries - Verb forms - Nouns and quaniity words - Articles Pronouns and reference - Adjectives and adverbs - lnfinitiveAing/participle forms - Prepositions and phrasiaf verbs relative clues - Quoting and citing sources, conditions, reporting and paraphrasing
6.
100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 200 menit 100 menit 1500 menit 200 menit 200 menit 200 menit 100 menit 200 menit 200 menit 100 menit 100 menit 200 menit 1500 menit i 00 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menil 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 100 menit 1600 menil
Rancangan Jumlah SKS 2 SKS
2 SKS
2 SKS
Rancangan Penamaan Mata Kuliah Enlrepreneurship: Course Management and Consultant
Mass Media Wri t i ng/J ournal i sm
Edilingand Proofreading
Proses Penyusunan Draft Kurikulum Penyusunan kurikulum prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora dilakukan melalui Focus
Group Discussion (FGD). FGD adalah suatu forum diskusi yang membicarakan dan membahas penyusunan kurikulum prodi BSI. Pada tahap awal, FGD yang beranggotakan para pengelola jurusan dan dosen-dosen prodi BSI melakukan diskusi yang bertujuan untuk merancang kurikulum prodi BSI berdasarkan kepada analisis kebutuhan.
375
Pada diskusi tersebut menghasilkan draft 1
kurikulum prodi BSI. Selanjutnya, draft 1 kurikulum prodi BSI yang dihasilkan pada diskusi tahap awal dianalisis kembali dan direvisi pada diskusi tahap kedua sehingga menghasilkan draft kurikulum prodi BSI yang baru (draft 2) sebagai hasil perbaikan atau revisi dari draft 1 sebelumnya. Langkah ketiga adalah melakukan diskusi kembali dalam Focus Group Discussion (FGD)
untuk mengevaluasi kekurangan, kelemahan, dan hambatan yang ditemui pada draft
kurikulum tahap 2 (draf 2), yang hasil akhirnya menghasilkan kurikulum prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati. Sosok kurikulum yang dihasilkan pada garis besarnya berisikan: \) visi, misi, dan konstribusi; 2)
tujuan yang berisi: standar kompetensi lulusan,
rumusan kompetensi: kompetensi dasar beserta subkompetensinya, kompetensi utama beserta subkompetensinya, kompetensi pendukung beserta subkompetensinya, dan
kompetensi lainnya
juga beserta subkompetensinya; 3) Isi/materi yang berisikan: substansi kajian,
penetapan nama
mata kuliah, penetapan waktu dan bobot SKS, struktur kurikulum dan sebaran mata kuliah, dan merumuskan silabus dan SAP;
4) Media/metode pembelajaran yang berisikan:
media/sumber
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran; 5) Evaluasi, yang mencakup penilaian proses dan hasil belajar. Proses penyusunan kurikulum prodi BSI dapat diilustrasikan pada alur di bawah ini: Gambar 4.1 Proses Penyusunan Kurikulum Prodi BSI
376
e. Penetapan Mata Kuliah, SKS, dan Sebarannya
,
¿1.. -
F
Penetapan nama mata kuliah dilakukan setelah mengkajrNsub
(
-
-~'"'*"" gajian.
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi tumpang-tindih materi antara sauTTfiSfeF-fcafj.ah dengan mata kuliah lainnya. Langkah selanjutnya adalah menetapkan waktu (SKS), kode mata kuliah dan sebarannya untuk setiap semester serta prasyarat mata kuliah. 1) Struktur Mata Kuliah Per-Kompetensi Prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Bandung Setelah penetapan nama mata kuliah dan SKS, selanjutnya strukturisasi mata kuliah per kompetensi. Struktur mata kuliah per kompetensi prodi BSI adalah; Tabel 4.45 Struktur Mata Kuliah Per Kompetensi Program Studi BSI MATA KULIAH KOMPETENSI DASAR (MKKD) Nomor KODE MK
NAMA MK
SKS
1
KD101
Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
KD 102
Bahasa Indonesia: Menulis Akademik 1
2
3
KD 103
Bahasa Arab 1
2
4
KD 104
Qur'an/Hadits
2
5
KD 105
Praktik Ibadah
0
6
KD 106
Pengantar Ilmu Sosial/Budaya
2
7
KD 107
Bahasa Arab 2
2
8
KD 108
Bahasa Indonesia: Menulis Akademik 2
2
9
KD 109
Fiqh/Ushul Fiqh
2
10
KD 110
Dasar-dasar Filsafat
2
11
KD 111
Sejarah Peradaban Islam
2
12
KD 112
Praktik Tilawah
0
13
KD 113
Tauhid/Ilmu Kalam
2
14
KD 114
Akhlaq Tasawuf
2
15
KD 115
Methodology of Research
2
16
KD 116
Praktek Profesi
2
17
KD 117
KKN
2
IS
KD 118
Skripsi
6
Jumlah
36
377
MATA KULIAH KOMPETENSI UTAMA (MKKU) Nomor K O D E M K
NAMA MK
SKS
1
KU-BSI 201
Basic Structure
2
2
KU-BSI202
Speaking I: Self Expression
2
3
KU-BSI203
Sentence Writing
2
4
KU-BSI 204
Intensive Reading
2
5
KU-BSI 205
Vocabulary Building
2
6
KU-BSI 206
Listening Comprehension 1
2
7
KU-BSI 207
Early Intermediate Structure 1
2
8
KU-BSI 208
Listening Comprehension 2
2
9
KU-BSI 209
Speaking 2: Interactive Interaction
2
10
KU-BSI 210
Paragraph Writing
2
II
KU-BSI 211
Extensive Reading
2
12
KU-BSI 212
Introduction to Linguistics
2
13
KU-BSI 213
Introduction to Literature
2
14
KU-BSI 214
Late Intermediate Structure 2
2
15
KU-BSI 215
Global Reading
2
16
KU-BSI 216
Speaking 3: Public Speaking
2
17
KU-BSI 217
Survey of English Literature
2
18
KU-BSI 218
English Phono logy/Morphology
2
19
KU-BSI 219
Essay Writing
2
20
KU-BSI 220
Advanced Structure
2
21
KU-BSI 221
Speaking 4: Academically Speaking
2
22
KU-BSI 222
Academic Writing
2
23
KU-BSI 223
Listening Comprehension 3
2
24
KU-BSI 224
Survey of Modern British Literature
2
25
KU-BSI 225
Prose: The Novel
2
26
KU-BSI 226
Survey of American Literature
2
27
KU-BSI 227
Prose: the Short Slory
2
28
KU-BSI 228
Pre-modern Drama
2
29
KU-BSI 229
Pre-Modem Poetry
2
30
KU-BSI 230
Speaking 5: Probing and Interviewing
2
31
KU-BSI 231
English Syntax
2
32
KU-BSI 232
Creative Writing
2
33
KU-BSI 233
Semantics
2
34
KU-BSI 234
Prose: Non-Fiction
2
35
KU-BSI 235
Modern Drama
2
36
KU-BSI 236
Modem Poetry
2
37
KU-BSI 237
Classical Critical Theory
2
378
Nomor K O D E M K
NAM A MK
SKS
38
KU-BSI238
Socio! ingui sties
2
39
KU-BSI239
Contemporary Critical Theory
2
40
KU-BSI 240
Modem Linguistics
2
41
KU-BSI 241
Script and Scenario
2
42
KU-BSI 242
Psychol ingui sties
2
84
Jumlah
MATA KULIAH KOMPETENSI PENDUKUNG (TMKKP) Nomor K O D E M K
NAMA MK
SKS
i
KP-BSI 201
Introduction to English History
2
2
KP-BSI 202
Sastra Sunda
2
3
KP-BSI 203
Sastra Indonesia
2
4
KP-BSI 204
History of Literature in Islamic World I
2
5
KP-BSI 205
Filsafat Bahasa
2
6
KP-BSI 206
Translation: Indonesian-English
2
7
KP-BSI207
Translation: English-Indonesian
2
8
KP-BSI 208
History of Literature in Islamic World 2
2
9
KP-BSI 209
Interpreting
2
10
KP-BSI 210
Cross-Cultural Understanding
2
11
KP-BSI 211
Seminar on Linguistics
2
12
KP-BSI 212
Seminar on Literature
2
24
Jumlah
MATA KULIAH KOMPETENSI LAINNYA fMKKL) Nomor K O D E M K 13
14
KL-BSI201
NAMA MK EFL Teaching Methodology (Elective)
SKS 2
15
KL-BSI203
Entepreneurship: Course Management and Consultant (elective) Editing and Proofieading (elective)
16
KL-BSI 204
Mass Media Writing/Ioumalism (elective)
2
Jumlah (Pilihan 2 Mata Kuliah)
4
KL-BSI202
2 2
14 K
TOTAL
379
2) Daftar Kode, Nama Mata Kuliah, Semester, dan Prerequisite Program Studi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung Setelah penamaan mata kuliah, penetapan jumlah SKS pada tiap-tiap mata kuliah, dan juga pengkodean pada tiap-tiap mata kuliah, langkah selanjutnya adalah membuat daftar kode, nama mata kuliah, semester, dan prerequisite program studi BSI. Adapun paparannya bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.46 Daftar Kode, Nama Mata Kuliah, Semester, dan Prerequisite Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris No
KodtMK
Nama Mata Kuliah
2
KDI01 K D 102 KD 103 KD104 KD 105 KD 106 KD107
Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia: Menulis Akademik 1 Bahasa Arab 1 Qur'an/Hadits Praktik Ibadah Pengantar Ilmu Sosial/Budaya Bahasa Arab 2
S
KD I0S
Bahasa Indonesia: Menulis Akademik 2
-
2
9 10
Fiqh/Ushul Fiqh Dasar-dasar Filsafat Sejarah Peradaban Islam Prakiik Tilawah
-
2 -
2 2 0
-
-
-
-
-
12
KD109 KD 110 KD111 KD 112
13
KD 113
Tauhid/Ilmu Kalam
-
-
-
2
-
-
-
-
14
KD
Akhlaq Tasawuf
-
-
-
-
2
-
-
-
15
KD 115
Methodology of Research
-
-
-
-
-
2
-
-
16
KD 116
Praktek Profesi
-
-
-
-
-
2
-
-
17
KD 117
KKN
18 19 20 21 "22"^ 23 24 25
KD 118 KU-BSI 201 KU-BSI 202 KU-BSI 203 KU-BSI 204 KU-BSI 206 KU-BSI 207
Skripsi Basic Structure Speaking 1: Self Expression Sentence Writing Intensive Reading Vocabulary Building Listen in c Comprehension 1 Early Intermediate Structure I
2 2 2 2 2 2 -
2
26
KU-BSI 208
Listening Comprehension 2
•
2
27
KU-BSI 209
Speaking 2: Interactive Interaction
•
2
28 29
KU-BSI 210
Paragraph Writing Extensive Reading
114
KU-BSI 205
KU-BSI 211
6
Keterangan (Pre-requisite)
1 2 3 4 5 6 7
n
3
Semester 4 5
1 2 2 2 2 0 -
7
2 2
-
-
2 6
•
380
2 2
Bahasa Arab 1 Menulis Akademik Bahasa Indonesia 1 Our'an-Hadits Our'an-Hadits Bahasa Arab, Qur'an/Hadits Qur'an-Hadits, Fiqh/Ushul Fiqh Semua MK yang telah disajikan di semester sebelumnya 75% seluruh mata kuliah Semua mata kuliah
Basic Structure Listening Comprehension 1 Speaking 1 : Self Expression Sentence Writing Intensive Reading
Nam a Mata Kuliah
No
Kode M K
30 31
KU-BSI 212 KU-BSI 213
Introduction to Linguistics Introduction to Literature
32
KU-BSI 214
33
Semester 4 5
3
-
2 2 2
6
7
8
Late Intermediate Structure 2
-
-
2
-
-
-
-
-
KU-BSI 215
Global Reading
-
-
2
-
-
-
-
34
KU-BSI 216
Speaking 3: Public Speaking
-
-
-
2
-
-
-
-
-
35
KU-BSI 217
Survey of English Literature
-
-
2
-
-
-
-
-
36
KU-BSI 21S
English Phonology/Morphology
-
-
2
-
-
-
-
-
37
KU-BSI219
Essay Writing
-
-
2
-
-
-
-
-
38
KU-BSI 220
Advanced Structure
-
-
-
2
-
-
-
-
39
KU-BSI 221
Speaking 4: Academically Speaking
-
-
-
2
-
-
-
-
40
KU-BSI 222
Academic Writing
-
-
-
2
-
-
-
-
41
KU-BSI 223
Listening Comprehension 3
-
-
-
2
-
-
-
-
42
KU-BSI 224
Survey of Modern British Literature
-
-
-
2
-
-
-
-
43
KU-BSI 225
Prose: the Move)
-
-
-
2
-
-
-
-
44
KU-BSI 226
Survey of American Literature
-
-
-
2
-
-
-
-
45
KU-BSI 227
Prose: the Short Story
-
-
-
-
2
-
-
-
46
KU-BSI 228
Pre-modern Drama
-
-
-
-
2
-
-
-
47
KU-BSI 229
Pre-Modern Poetry
-
-
-
-
2
-
-
-
48
KU-BSI 230
Speaking 5: Probing and Interviewing
-
-
-
-
2
-
-
-
49
KU-BSI 231
English Syntax
-
-
-
-
2
-
-
-
50
KU-BSI 232
Creative Writing
-
-
-
-
2
-
-
51
KU-BSI 233
Semantics
-
-
-
-
-
2
-
-
52
KU-BSI 234
Prose: Non-Fiction
-
-
-
-
-
2
-
-
53
KU-BSI 235
Modem Drama
-
-
-
-
-
2
-
-
54
KU-BSI 236
Modern Poetry
-
-
-
-
-
2
-
-
55
KU-BSI 237
Classical Critical Theory
-
-
-
-
-
2
-
-
56
KU-BSI 238
Sociolinguistics
-
-
-
-
-
2
-
-
57
KU-BSI 239
Contemporary Critical Theory
-
-
-
-
-
2
-
-
58
KU-BSI 240
Modem Linguistics
-
-
-
-
-
-
2
-
59
KU-BS) 241
Script and Scenario
2
-
KU-BSI Z42
Psycho linguistics
-
61
KP-BSI 201
Introduction to English History
2
62
KP-BSI 202
Sastra Sunda
-
60
1
381
-
-
-
-
-
2
-
-
2
-
-
-
-
-
Keterangan (Pre-requisite)
Intermediate Structure 1 Extensive Reading Speaking 2: Daily Activity Introduction to Literature Introduction to Linguistics Paragraph Writing Intermediate Structure 2 Speaking 3: Public Speaking Essay Writing Listening Comprehension 2 Survey of English Literature Introduction to Literature Survey of English Literature Introduction to Literature Introduction to Literature Introduction to Literature Speaking 4: Academically Speaking Introduction to Linguistics Academic Writing Introduction to Linguistics Introduction to Literature Introduction to Literature Introduction to Literature -
Introduction to Linguistics Classical Critical Theory Introduction to Linguistics Introduction to Literature Introduction to Linguistics -
No
Kode MK
63
KP-BSl 203
Sastra Indonesia
64
KP-BSI204
History of Literature in Islamic World 1
65
KP-BSI205
Filsafat Bahasa
Ñama Mata Kuliah
1
2
-
-
3 2
Semester 4 5
6
7
S
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
2
Keterangan (Pre-requisite)
Dasar-dasar Filsafat Advanced Structure,
66 KP-BSI206
Translation: Indonesian-English
-
-
-
-
2
-
-
-
Extensive Writing 2, Essay Writing 2
KP-BSl 207
Translation: English-Indonesian
-
-
-
-
2
-
-
-
KP-BSI 208
History of Literature in Islamic World 2
-
-
-
-
2
-
-
-
KP-BSI 209
Interpreting
-
-
-
-
-
2
-
-
KP-BSI 210
Cross-Cultural Understanding
2
-
KP-BSI 211
Seminar on Linguistics
2
-
KP-BSI 212
Seminar on Literature
2
-
KL-BS1 201
EFL
2
-
Advanced Structure, Extensive Writing 2, Essay Writing 2 History of Literature in Islamic World 1 Listening Comprehension 2, Public Speaking Pengantar Ilmu Sosial/Budaya Methodology of Research, all language and linguistics subjects Methodology of Research, all language and literature subjects All language subjects
2
-
All language subjects
2
-
All language subjects
2
-
All language subjects
16
8
67
68 69
70 71
72
73 74
KL-BSI202 75
KL-BSI203
76
Teaching
Methodology
Entepreneurship.
Course
and Consultant
(elective)
Editing and Proofreading Mass Media
(Elective)
Management
(elective)
Writing/Journalism
KL-BSI 204 (elective)
JUMLAH
22
22
20
20
20
20
Notes: Mata kuliah yang ditulis miring sifatnya elektifdan mahasiswa hanya diwajibkan memilih 2 MK atau 4 SKS saja dari 4 MK yang ada.
C. HASIL IMPLEMENTASI MODEL KURIKULUM BERDASARKAN KOMPETENSI PRODI BSI DI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SGD BANDUNG
1. Prosedur Implementasi Sebelum model kurikulum ini diimplementasikan, terlebih dahulu dilakukan validasi model dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan beberapa pakar dan dosen. Pakar yang terlibat adalah pakar pembelajaran bahasa,
382
pakar pengembangan kurikulum, dosen-dosen yang menjadi pengajar mata kuliahmata kuliah yang tergabung dalam rumpun mata kuliah kompetensi utama (MKKU). Setelah kegiatan FGD dilakukan, langkah selanjutnya adalah merevisi model berdasarkan hasil FGD kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan uji coba terbatas, ujicoba lebih luas, dan validasi dengan melakukan eksperimen model dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan ujicoba dan validasi ini, disusun suatu rancangan implementasi dalam bentuk Silabus dan Satuan Acara Pembelajaran (SAP). Format silabus dan SAP yang dirancang untuk implementasi kurikulum dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2. di bawah ini:
383
C O N T O H F O R M A T SILABUS Course Number of Credit Semester Semester Code of Course Prerequisite Lecturer Lecturer's Address/Phone A. Standard of Competence: B. Course Description:
C. Course Objectives:
D. Core Material for Each Session: No
Basic Competence
Core Material
Learning Indicators Experiences
Evaluation Type of Technique instrument
Gambar 4.1 Format Silabus Mata Kuliah F. Reference:
384
Allotted Time
Media
CONTOH FORMAT SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Mata Kuliah Bobot SKS Pokok Bahasan/Materi Sub Pokok Bahasan/Materi
:
Jurusan/Program Studi
:
Waktu Jumlah Pertemuan Dosen Standard of Competence:
Basic Competence
Indicators
Core Material
Learning Experiences
Evaluation/' assessment
Media/ Learning resources
Gambar 4.2 Format Satuan Acara Perkuliahan
Adapun contoh silabus yang dibuat untuk ujicoba dan validasi dalam implementasi kurikulum pada Prodi BSI FAH UIN SGD Bandung adalah sebagai berikut:
385
CONTOH SILABUS Course: Paragraph Writing Number of Credit Semester: 2 Semester: 2 Code: KU-BSI... Prerequisite: Sentence Writing
A. Standard of Competence Students are capable of expressing and conveying their ideas in a paragraph accurately and intelligibly. B. Course Description This course is devoted to analyzing paragraph based on topic sentence, supporting and concluding sentence as well as coherence and cohesiveness. In addition, it focuses on skills of restructuring paragraph into outline, selecting writing topic sentence, paragraph development strategy. It is especially designed to lead students through the writing process and provide a variety of activities to help them master the wide array of writing skill necessary for either academic or non-academic writing. Class activities will cover probing, sharing, self-correction, peer collaboration, discussion, and class conference. C. Course Objective Through this course, students are expected to: • extend the course objective obtained in writing 1 • improve their knowledge and skill in building coherent and cohesive paragraph • have the capability in varying ways of inscribing ideas into writing forms • have some solution to writing problems • be active writers 386
D. Core Material for Each Session: Evaluation Basic Competence
Core materials
Learning Experience
Indicators Technique
1. Identifying three parts of the 1. Formulating a topic sentence. Written Test. Paragraph structure; Topic 1. Expressing ideas in paragraph: a topic sentence, 1. Limiting the controlling idea. Sentences, supporting sentence, welt-organized supporting sentences, and 3. Making supporting sentences. and concluding sentence paragraphs. concluding sentenee(s). 4. Making a concluding sentence. 2. Identifying main components >. Composing a paragraph of the topic sentence and comprising a topic sentence controlling ideas. with a controlling idea, i. Writing topic sentences, 1 Writing supporting sentences. supporting sentences, and a 5. Writing concluding sentences. concluding sentence. 5. Identifying features of the paragraph 7. Wridng paragraphs on given topic I. Maintaining coherence Coherence and cohesiveness of 1. Relating supporting sentences 1. Making supporting sentences Written Test unified. to (he controlling idea. and cohesiveness of the tie paragraph: 2. Making supporting sentences 2. Unifying ideas in one topic [.Unity paragraph. logically arranged. sentence. 2. Coherence J. Arranging sentences in logical J. Cohesiveness orders. Designing a paragraph outline Written Test Planning and designing a Paragraph outline }. Planning a paragraph paragraph.
Allotted Time Type of 1 ml rumen! 1x100 minutes - Sentence analysis
Media • manuals • Overhead piojector - Multimedia
• Sentence development - Paragraph development
Paragraph analysis
2x100 minutes
- manuals - Overhead projector • Multimedia
Mapping concept 2x100 minutes
• manuals • Overhead projector
t. Developing a paragraph Paragraph development: I. Paragraph development by example i. Paragraph development by times 3. Paragraph development by process 1. Paragraph development by explanation 5. Paragraph development by
1. Identifying the three pans of a paragraph 2. Identify the fealujts of a paragraph. Unity and coherence ). Using grammar points relevant to example paragraph 1. Making an outline for an example paragraph 5. Composing a paragraph
1. Developing paragraph by example I. Developing paragraph by Umes i. Developing paragraph by process 1. Developing paragraph by explanation S. Developing paragraph by com parison-contras!
387
Written Test
individual and 5x100 minutes jroup assignment
• Multimedia • manuals -Overhead projector - Multimedia
companion -contrast 5. Paragraph development by cause-effcel 7. Paragraph development by space
S Developing paragraph by developed by example. cause-effect 5. Using transitional signal for 7. Developing paragraph by paragraph developed by examples. space I Formulating topic sentences for chronological paragraph i. Developing given topic sentences into relevant support Using grammar points relevant to paragraph developed by time 10. Using transitional signals for pajagraph developed by time II Composing a paragraph developed by time. 12. Formulating topic sentences for paragraph developed by space 13 Listing the things in be written in the ot4er in which they appear in space. 14. Using description of place as space development. 15. Using description of person as space development. Id Formulating topic sentences of comparison and contrast paragraph 17. Using appropriate transitional words for paragraph developed by comparison-contrast. 18, Composing comparison and contrast paragraph. IP Formulating topic sentences of comparison and contrast paragraph 20. Using appropriate transitional words in comparison and contrast paragraph 11. Applying relevant grammar point to comparison and
388
5. Writing genre-based paragraph
contrast paragraph. 22. Writing composition on comparison and contrast paragraph. 23. Formulating topic sentences for paragraph developed by cause-effect 24. Using appropriate transitional words in causeeffect paragraph 25. Applying relevant grammar point to cause-effect paragraph, 26. Writing composition on cause-effect paragraph. 17. Formulating topic sentences for paragraph developed by process 28. Using appropriate transitional words in process paragraph 29. Applying relevant grammar point to process paragraph. 10. Writing composition on process paragraph. 11. Performing class conference on each paragraph development. Types of paragraphs: recount, 1. Formulating topic sentences report, discussion, for paragraph developed for explanation,, analytic, the recount type of the text hortatory, news item, spoof, Ì. Using appropriate transitional anecdote, narrative, words in recount type of argumentative, paragraph procedure/directory, J. Applying relevant grammar descriptive, review, point to recount-type comparison, discussion. paragraph. \. Writing composition on recount paragraph. 5. Formulating topic sentences for paragraph developed for the report type of Uie text 5. Using appropriate transitional words in report tvpe of
1. Developing paragraph for recount I. Developing paragraph for report i. Developing paragraph discussion 1. Developing paragraph for analytical exposition 5. Developing paragraph hortatory exposition 6. Developing paragraph for review 7. Developing paragraph for news-item S. Developing paragraph for anecdote
389
Written Test
individual and 5x100 minutes group assignment
- manuals • Overhead projector • Multimedia
). Developing paragraph for paragraph procedure 7, Applying relevant grammar point to report -type paragraph B. Writing composition on report paragraph. I. Formulating topic sentences for paragraph developed for the discussion type of the text 10. Using appropriate transitional wards in discussion type of paragraph II. Applying relevant grammar point to discussion -type paragraph, 12. Writing composition on discussion paragraph. 13. Formulating topic sentences for paragraph developed for the explanation type of the text 14. Using appropriate transitional words in explanation type of paragraph 15. Applying relevant grammar point to explanation -type paragraph. 16. Writing composition on analytical exposition paragraph. 17. Formulating topic sentences for paragraph developed for the analytical exposition type of the text 18. Using appropriate transitional words in analytical exposition type of paragraph 19. Applying relevant grammar point to analytical exposition • type paragraph. 10 Writing compos iti on on
390
paragraph. 1. Formulating topic sentences for paragraph developed for the hortatory exposition type of the text .2. Using appropriate transitional words in hortatoiy exposition type of paragraph 13. Applying relevant grammar point to hortatory exposition type paragraph. 24. Writing composition on hortatory exposition paragraph. 25. Formulating topic sentences for paragraph developed for the spoof type of the text 22. Using appropriate transitional words in spoof type of paragraph Ì3. Applying relevant grammar point to spoof-type paragraph. ÌA. Writing composition on spoof paragraph. 25. Formulating topic sentences for paragraph developed for the anecdote type of the text 26. Using appropriate transitional words in anecdote type Of paragraph V). Applying relevant grammar point to anecdote -type paragraph. l&. Writing composition on anecdote paragraph. 29. Formulating topic sentences for paragraph developed for the review type ofthe text )0. Using appropriate transitional words in review type of paragraph
391
point to review -type paragraph. )2. Writing composition on review paragraph. Total Alloted Times
1600 minutes
£ . Reference: Bander, R. 1978. American English Rhetoric: A Writing Program in English as a Second Language. Holt, Rinehart and Winston, USA. Dumais, L.A.W. 1988. Writing in English. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Dikti. Muhyidin, Tatang Setia. 1988. Writing Paragraph and Essays Through Models and Exercises. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Dikti. Oshima, Alice & Hogue, Ann. 1983. Writing Academic English: A Writing and Sentence Structure Workbook for International Students. Addison Wesley Publishing Company, USA. Reid, Joy M. 1982. The Process of Composition. Prentice Hall, Inc., USA. Segal, M.K. and Pavlik, C. 1990. Interaction 2: A writing Process Book, Second Edition. McGraw Hill Ltd. Spencer, D.H. 1980. Guided Composition. Kanisius, Yogyakarta.
392
Course: Essay Writing Number of Credit Semester: 2 Semester: 3 Code: KU-BSI ... Prerequisite: Paragraph Writing
A. Standard of Competence: Students are capable of expressing and conveying their ideas in an essay accurately and intelligibly. B. Course Description: This course is aimed at developing student competence in writing academic composition and to help students comprehend the essence of paragraph and essay. It is especially designed to lead students through the writing process and provide a variety of activities to help them master the wide array of writing skill necessary for making a longer writing. Class activities will cover probing, sharing, self-correction, peer collaboration, discussion, and class conference. C. Course Objective: Through this course, students are expected to: • extend the course objective obtained in writing 2 • improve their knowledge and skill in building coherent and cohesive essay • have the capability in varying ways of inscribing ideas into writing forms • have some solution to writing problems • be active writers
393
D. Core Material for Each Session: Evaluation Core materials
Basic Competence
Technique 1. Express ideas in wellorganized essays.
Essay structure:
1. Analyzing essay structure
1. Introductory paragraph
2. Identifying the thesis
2. Content paragraphs S. Concluding paragraph
1. Describing the relationship
Written Test
Type of instrument Essay analysis
2x100 minutes
paragraph and the supporting
paragraph
paragraph in an essay.
• Overhead projector • Multimedia
}. Identifying the topic sentence 2. Identifying the thesis statement in the introductory in each supporting paragraph essay 5. Making concluding paragraph by summarizing. 5. Making concluding paragraph by restating. 7. Making concluding paragraph by giving comment.
- manuals
between the introductory
statement in the introductory
1. Developing paragraphs into
Media
Allotted Time
Indicators
Learning Experience
paragraph 3. Identifying the topic sentence in each supporting paragraph. 1. Identifying and describing the nature of the concluding paragraph (restating, summarizing, or giving comment). i. Developing a given introductory paragraph into an essay.
Î. Maintaining coherence and cohesiveness of the essay.
the essay
1. Relating supporting paragraph 1. Making supporting paragraphs Written Test unified. to the controlling idea.
1. Unity
1. Unifying ideas in one topic
coherence and cohesiveness of
I. Coherence J. Cohesiveness
sentence,
Essay analysis
2x100 minutes
2. Making supporting paragraphs
- manuals - Overhead projector
logically arranged. • Multimedia
i. Arranging paragraphs in logical orders.
3. Planning an essay
;ssay outline
banning and designing an
Designing an essay outline
Written Test
Mapping concept 2x100 minutes
• manuals
essay. • Overhead projector • Multimedia 1. Developing an essay
Essay development: 1. Essay development by example 2. Essay development by times
1. Identifying the three parts of an essay 2. Identity the features of an
essay: Unity and coherence
3. Essay development by process 3. Using grammar points relevant to example essay 4. Essay development by 4. Making an outline for an
1. Developing essay by example Written Test
Individual and
2. Developing essay by times
group assignment
3. Developing essay by process
1x100 minutes
• manuals • Overhead projector
4. Developing essay by explanation 5. Developing essay by comparison-contrast
394
- Multimedia
5. Essay development by comparison-contrail 5. Essay development by causeeffect 7. Essay development By space
example essay 5. Composing an essay developed by example.
1 Developing essay by causeeffect 7. Developing essay by s p a «
5. Using transitional signal for essay developed by examples. 7. Formulating topic sentences for chronological essay 5. Developing given topic sentences into relevant support 5. Using grammar points relevant to essay developed by lime 10. Using transitional signals for essay developed by time 1 J. Composing an essay developed by time. 12. Formulating topic sentences for essay developed by space 13. Listing the things to be wnnen in the order in which they appear m space. 14. Using description of place as space development. L5. Using description of person as space development. 16. Formulating topic sentences of comparison and contrast essay 17. Using appropriate transitional words for essay developed by comparisoncontrast. 15. Composing comparison and contrast essay. 19. Formulating topic sentences of comparison and contrast essay 20. Using appropriate transitional words in comparison and contrast essay 21 Applying r el e van t gram mar point to comparison and contrast essay
395
22. Writing composition on comparison and contrast essay. 23. Formulating topic sentences for essay developed by cause-effect 24. Using appropriate transitional words in causeeffect essay 25. Applying relevant grammar point to cause-effect essay. 26. Writing composition on cause-effect essay. 27. Formulating topic sentences for essay developed by process 2B Using appropriate uansitional words in process essay 29. Applying relevant grammar point to process essay. 10. Writing composition on process essay. 31. Performing class conference on each essay development. 5. Writing genre-based essay
Types of essays: recount, report, 1. Formulating topic sentences discussion, explanation,, for essay developed for the analytic, hortatory, news item, spoof, anecdote, narrative,
recount type of the text
argumentative,
words in recouni type of essay
comparison, discussion.
Written Test
individual and
2. Developing essay for repon
group
), Developing essay discussion
assignment
txlOO minutes
. manuals - Overhead projector
2. Using appropriate transitional 1. Developing essay for
procedure/directory, descriptive, review,
1. Developing essay for recount
3. Applying relevant grammar point to recount-type essay. 1. Writing composition on recount essay. 5. Formulating topic sentences for essay developed for the report type of the text
analytical exposition S. Developing essay hortatory exposition 5. Developing essay for review 7. Developing essay for newsitem 8, Developing essay for anecdott i. Developing essay for procedure
5. Using appropriate transitional words in report type of essay 7. Applying relevant grammar point to report -type essay 8. Writing composition on report essay. J, Formulating topic sentences
396
• Multimedia
for essay developed for the discussion type of the text 0. Using appropriate transitional words in discussion type of essay . 1. Applying relevant grammar point to discussion -type essay. 12. Writing composition on discussion essay. 13. Formulating topic sentences for essay developed for the explanation type of the text 14. Using appropriate transitional words in explanation type of essay 15. Applying relevant grammar point to explanation -type essay. 16. Writing composition on analytical exposition essay 17. Formulating topic sentences for essay developed for the analytical exposition type of the text 18. Using appropriate transitional words in analytical exposition type of essay 19. Applying relevant grammar point to analytical exposition • type essay. 20. Writing composition on analytical exposition essay. i l . Formulating topic sentences for essay developed for the hortatory exposition type of the text
/T
22. Using appropriate transitional words in hortatoiy exposition type of essay 23. Applying relevant grammar point to hortatory exposition -
li Sii
w v . - \ . -
-,
.** ì
•» ' & it }}
I % '* r 397
N
^
• ',r-
'V *
• *
p4. Writing composition on hortatory exposition essay. 25. Formulating topic sentences for essay developed for (he spoof type of the text 22. Using appropriate transitional word! in spoof type of essay 23. Applying relevant grammar point to spoof-lype essay. 14 Writing composition on spoof essay. 25. Formulating topic sentences for essay developed for the anecdote type of the text 16. Using appropriate transitional words in anecdote type of essay 27. Applying relevant grammar point to anecdote -type essay. 28 Writing composition on anecdote essay 29 Formulating topic sentences for essay developed for the review type of (he text JO. Using appropriate transitional words in review type of essay Jl Applying relevant grammar point to review -type essay 12. Writing composition on review essay. Total Alloted Time
[1400 minutes
E. References: 8. American English Rhetoric: A Writing Program in English as a Second Language. Holt, Rinehart and Winston, . 1988. Writing in English. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Dikti. 398
Muhyidin, Tatang Setia. 1988. Writing Paragraph and Essays Through Models and Exercises. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Dikti. Oshima, Alice & Hogue, Ann. 1983. Writing Academic English: A Writing and Sentence Structure Workbook for International Students. Addison Wesley Publishing Company, USA. Reid, JoyM. 1982. The Process of Composition. Prentice Hall, Inc., USA. Segal, M.K. and Pavlik, C. 1990. Interaction 2: A writing Process Book, Second Edition. McGraw Hill Ltd. Spencer, D.H. 1980. Guided Composition. Kanisius, Yogyakarta.
399
Course: Creative Writing Number of Credit Semester: Semester: Code: K U - B S I . . . Prerequisite: Academic Writing A. Standard of Competence: Composing ideas, having free, independent, and critical thoughts on various issues in their surroundings, and writing effectively, efficiently, and impressively, and making use of the art of language. B. Course Description: This course is designed to; 1. provide a critical and speculative foundation for students starting out on the Creative Writing program; 2. Familiarize students with the approaches and disciplines of creative writers in practical terms. Through a series of case studies students will be introduced to a range of practical approaches to creative writing, exploring such issues as where we write, when and how often; the uses of notebooks, journals and independent reading. Group work will encourage students to reflect on the differences between creative activity in collaboration and in self-starting contexts. C. Course Objectives: The course brings together a comprehensive set of creative writing topics, essential but extraneous to the act of writing, as such. It is designed in parallel and as a complement to practice-based Advanced Writing. Delivered through a combination of lectures, seminars/conferences and small group projects, the course offers a critical exploration of popular ideas on the nature of the creative process. It invites debate on the distinctions between creative writing and other, adjacent forms, and encourages students to reflect on the impulses that lie behind their own creative practices.
400
D. Core Material for Each Session: Evaluation Basic Competence
Core materials
Learning Experience
Indicators
Allotted Time Technique
]
Writing by the world around (hem
I. Writing by using effective, efficient and attracting various expressions
Introduction: Writing and Recreating the 'World'
Figurative languages and other narrative and poetic devices
Writing and Brainstorming Discussing by the world around them such subjects as nature, friends, family, and rural, urban, and northern environments Brainstorming Discussing the ;ffective,efficient and attracting various expressions
Making conclusion
Media
Type of Instrument
Dia\ test
Small Group issignment
1 X 100 minutes
Books, articles
3raltest
Small Group assignment
2 X 100 minutes
Reading materials, m o v i
Individual
! X 100 minutes
Poems, papers
2X 100 minutes
Novels, short-story, ess;
Defining creativity Defining Creative writing
Defining figurative languages Dividing kinds of figurative languages Defining poetic elements Dividing kinds of poetic elements
Writing and discussing poetry, learning about lhc elements of contemporary poetry, and expressing their own ideas through various types of given poetry.
Writing wnh well-argued elements and form
Written test
Writing fiction 4. Writing fiction especially the short one
Writing short fiction., discussing fiction, learning about the elements of contemporary fiction, and expressing ihcirown ideas through various types of fiction.
Writing fiction with wellargued elements and form
Written test
i. Defining and writing
Defining play and script by learning about some elements of play and script writing, and expressing their own ideas through scenes and short play or script
Writing a play with wcllargued elements and form
Written test
Individual issignmem
] X 100 minutes
Movies, playwright
Writing a senpt with wellargued elements and form
Written test
Individual assignment
1 X 100 minutes
papers
Written test Writing an essay with well-argued elements and
Individual issignment
1 X 100 minutes
hooks
. Writing poetry
Writing Poetry
Writing play
play and script
6. Writing script
Î. Writing nonfiction
Writing script
Writing senpt. commenting and criticizing other's writing and reviseing their own work.
Writing non-fiction; investigation and literary
Writing and making a work of nonfiction a piece of creative
401
assignment
Individual issignment
literary nonfiction and its development, reading literary nonfiction, and expressing their own ideas through variable styles of nonfiction (essay, travel writing, (auto)biography and literary journal ism). Independent Project; pre-writing [research, observation and/or nental recollection on certain issue)
work
work,
12. Producing complete
Independent Project; planning and drafting
ndependent Project; revision
-diting, proofreading and
Making logistics preparation Producing complete work; Choosing selection of subject matter and writing genre that is important to the individual student, students plan; Conducting an independent, creative writing project; and finally revise and publish it (if possible). Making draft Teacher-student conference on draft Producing complete work Choosing selection of subject matter and writing genre that is important to the individual student, students plan; Conducting an independent, creative writing project; and finally revise and publish it (if possible). Revising proofreading
Planning for an extended Written test and complete creative writing
Individual
Drafting an extended and Written test
Individual issignment
complete creative writing
Revising an extended and Written test complete creative writing
teacher-student conference on Revision Printing Choosing selection of subject matter and writing genre that is important to the individual student, students plan; Conducting an independent, creative writing project; and finally revise and publish it (if possible). Revising
1 X 100 minutes
Books
I X 100 minutes
Books
issignment
Individual assignment
2 X 100 minutes
Books
F
ndividual
402
X 100 minutes
ïooks, articles, fictions
work
proofreading
publishing
teacher-student conference on Revision Printing Choosing selection of subject matter and writing genre that is important to the individual student, students plan, Conducting an independent, creative writing project; and finally revise and publish it (if possible).
emended and complete creative writing
issignment
Total Allotted Time
E. References: Atchity, K. 1986. A writer s time: A guide to the creative process from vision through revision. New York, NY: Penguin Books. Berbrich, J. 1977. Writing creatively. N e w York, NY: Amsco School Publications Inc. Dillard, A. 1989. 77ie writing life. N e w York, N Y : Harper and Row Publishers, Drury, J. 1995, The poetry dictionary. Cincinnati, OH: Story Press. Edelstein, S. Elwood, M. Hess, K.
1990. The no-experience-necessary writers c o u r s e . Chelsea, MI: Scarborough House Publishers. 1994. Characters make your story. Boston, MA: The Writer Inc.
1987. Enhancing writing through imagery. New York, NY: Trillium Press Inc.
Ioannou, S. 1995. Writing reader
friendly
poems. Toronto, ON: Wordwrights Canada.
Merrieless, E. 1989. Story writing. Boston, MA: The Writer Inc. Packard, W. 1987. The art of the playwright: Creating the magic of theatre. New York, NY: Random House. Paustain, S. 1986. Writing with style. Toronto, ON: Oxford University Press. Scholes, R . & Sullivan, R. (Eds.). 1988. Elements of fiction. Toronto, ON: Oxford University Press. Sims, N. 1984. The literary journalists. New York, NY: Ballantine Books.
403
1600 minutes
CONTOH SATUAN ACARA PERKULIAHAN ÍSAP) Course Credit Point Semester Core Material Sub-material Department/Program Semester Duration Number of Meeting Lecturer Standard
of
Paragraph Writing Two (2) Paragraph Structure Topic sentence, supporting sentences, and concluding sentence English/S-1 Two (2) 2 x 50 minutes 1 times/ the first meeting
Competence;
Making a paragraph writing cohesively and coherently in various kinds of paragraph preceded by determining topic sentence consisting of main idea and controlling ideas and develope it by making supporting sentences, and making a concluding sentence accurately. Basic Competen ce
Indicators
Core Materials
Learning Experiences
Evaluation
Media/ Learning Resources
Writing a good English paragraph
I. Explaining the meaning and the structure of paragraph 2. Demonstratin g the result of writing paragraph
Paragraph structure: Topic sentence, supporting sentences, and concluding sentence
-Discussing about paragraph and its structure -Writing a paragraph - Peer correction
Exercises and writing assignments
1. Whiteboard 2. Slides
2. Hasil Implementasi Hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah Model Kurikulum untuk Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (FAH-UIN). Kurikulum ini berisikan : (a) Visi, Misi, kontribusi; b) Tujuan Program Studi; c) Isi: substansi kajian, penetapan nama mata kuliah, penentuan waktu dan bobot SKS, Struktur Kurikulum dan sebarannya, silabus Mata Kuliah Kompetensi Utama (MKKU); d) Media/metode pembelajaran; dan e) sistem evaluasinya.
404
Adapun untuk keperluan ujicoba dan validasi implementasi kurikulum dalam kegiatan penelitian disusun silabus dan SAP dan dilakukan kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasi beberapa mata kuliah yang termasuk rumpun MKKU. Pembelajaran dilaksanakan sebanyak 4 kali untuk setiap kegiatan ujicoba dan validasi, yaitu: a. Pembelajaran dalam rangka ujicoba terbatas sebanyak 4 kali. b. Pembelajaran dalam rangka ujicoba lebih luas sebanyak 8 kali. c. Pembelajaran dalam rangka uji validasi sebanyak 8 kali (kelompok eksperimen) Dari hasil kegiatan pembelajaran di atas diperoleh hasil sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.47 Data Perkembangan Hasil Pembelajaran HASIL YANG DIPEROLEH MAHASISWA NO.
Treatment-1
Treatment-2
Treatment-3
Pretest
9.7
10.83
10.3
10.7
11.7
a. UJICOBA LEBIH LUAS-1
11.8
9.83
11.8
11.33
9.27
b. UJTCOBA LEBIH LUAS-2
9.97
10.76
11.76
12.72
13.59
a. KELAS EKSPERIMEN-1
9.74
10.43
11.17
12.04
13.61
b. KELAS EKSPERIMEN-2
9,625
10,625
11.21
12,875
13.71
c. KELAS KONTROL-1
11.25
12.17
13
13.67
13.54
d. KELAS KONTROL-2
9.96
11.30
11.33
12.67
13.89
KEGIATAN
1
UJICOBA TERBATAS
2
UJICOBA LEBIH LUAS:
3
Pretest
UJI VALIDASI:
405
Untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang
signifikan
dari
ketujuh
pelaksanaan pembelajaran dt atas dilakukan uji statistik dengan 2 cara, yaitu: a.
Uji t dependen untuk melihat perbedaan rata-rata antara pretest dan postest.
b. Uji t indenpenden untuk melihat perbedaan rata-rata antara kelas ekperimen dan kelas kontrol. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 11 diperoleh hasil analisis data sebagai berikut: a.
Kelas Ujicoba Terbatas Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t dependent sebagai berikut:
Paired Samples Statistics
Pair 1
PRETEST POSTEST
Mean
N
9.93 11.93
30 30
Std. Std. Error Deviation Mean 2.70 3.11
.49 .57
Paired Samples Correlations N Pair 1
PRETEST & POSTEST 30
Correlation
Sig-
.862
.000
Paired Samples Test Pair 1 PRETEST -POSTEST Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval Lower of the Difference Upper
-2.00 1.58 .29 -2.59 -1.41 -6.952
406
df S ig. (2-tailed)
29 .000
Kesimpulan:
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah "Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa". Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan tersebut, hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah sebagai berikut: H : Me = Pk, 0
Tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan
postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi a - 0.05 (uji dua pihak, Via = 0.025) diperoleh thitung = -6.952. Sedangkan t i = ±2.045. sehingga - t , a b e
a W
< t
hihine
< + t , dan Ho ditolak. Hal ini M
berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa
b. Kelas Uji Coba Lebih Luas 1 Bersadarkan analisis data yang dilakukan diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t dependent sebagai berikut: Paired Samples Statistics
Mean
N
407
Std. Error Std. Deviation Mean
Pair 1
PRETES POSTEST
9.47 12.03
30 30
1.83 2.48
.33 .45
Paired Samples Correlations N Pairl
PRETES & POSTEST
30
Correlatio n .648
Sig. .000
Paired Samples Test Pair 1 PRETES - POSTEST Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval the Difference
Lower
-2.57 1.91 .35 -3.28
Upper
-1.85 -7.375 29 .000
1
if
Sig. (2-taited)
Kesimpulan: Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah "Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. ". Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan tersebut, hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah sebagai berikut: H : p, = pk. 0
Tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan
postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa.
408
Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi a= 0.05 (uji dua pihak, Via - 0.025) diperoleh thi,
ung
= -7.375.
Sedangkan Wi = ±2.045, sehingga - t ^ < t^ < +1^, dan Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa, c. Kelas Uji Coba Lebih Luas 2 Bersadarkan analisis data yang dilakukan diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t dependen! sebagai berikut: Paired Samples Statistics
Pair 1
PRETEST POSTES
Mean
N
10.03 13.59
29 29
Std. Error Std. Mean Deviation 2.61 .48 2.58 .48
Paired Samples Correlations
Pair 1
PRETEST & POSTES
N
Correlation
Sig.
29
.844
.000
Paired Samples Test Pair 1 PRETEST - POSTES Mean Paired Differences Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of Lower the Difference Upper
-3.55 1.45 .27 -4.10 -3.00 -13.157 28
: df Sig. (2tailed)
.000
409
Kesimpulan:
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah "Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa.. ". Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan tersebut, hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah sebagai berikut: Ho: Me = Uk, Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata iain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada l
taraf signifikansi a= 0.05 (uji dua pihak, Aa = 0.025) diperoleh tarung = -13,157. Sedangkan Wi = ±2.048, sehingga - t , ^ < t
hilung
< +t , dan H ditolak. Hal ini M
0
berarti bahwa Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa.
d.
Uji Validasi: Hasil Postest Eksperimen
dan Posttest Kontrol Pertama
Bersadarkan analisis data yang dilakukan diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t independent sebagai berikut: Validasi 1 (Ekpserimen3a-Kontrol 3c) Samples Test Group Statistics VALIDASI KELOMPOK
410
r~^.
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kontrol 22 4.55 4.19
Eksperimen 23 3.78 2.21
.89
.46
V. s ^ V O
Independent Samples Test VALIDASI Equal variances Equal variances assumed not assumed .218
_evene's Test for Equality of Variances 3ig. :-test for * Equality of yeans df Siq. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval _ower of the Difference Upper
.643 .768
.758
43 .447 .76 .99 -1.24
31.552 .454 .76 1.01 -1.29
2.77
2 81
Kesimpulan: Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah "Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa ". Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan tersebut, hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah sebagai berikut: H : u« = Hk, D
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa.
411
Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi a = 0.05 (uji dua pihak, 'Aa = 0.025) diperoleh % g = 0.76. ltun
Sedangkan
tubei =
±2.021, s e h i n g g a - t < t w W
hinmg
<+t
u b d
, dan H diterima. 0
Hal ini berarti bahwa Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. Setelah ditelaah berdasarkan tingkat kepercayaan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan pengaruh dapat terjadi pada tingkat kepercayaan 64.3%.
e. Uji Validasi: Hasil Postest Eksperimen Dan Posttest Kontrol Kedua Bersadarkan analisis data yang dilakukan diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t independen! sebagai berikut: Validasi 2 (Eksperimen 3b dan kontol 3d) Group
Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
VALIDAS2 KELOMPOK Eksperimen 22
3.95 2.17
.46
Kontrol 21 3.05 1.72 .37
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
VALIDAS2 Equal variances assumed 1.795
F
.188 1.515
Sig. t
412
Equal variances not assumed
1.523
df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Lower Interval of the Difference
Upper
41 137 .91 .60
39.659 .136 .91 .50
-.30
-.30
2.12
2.11
Kesimpulan:
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah "Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. ". Berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan tersebut, hipotesis nol (Ho) yang diuji adalah sebagai berikut: H: 0
Ue = Uk,
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata !ain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi a= 0.05 (uji dua pihak, Aa = 0.025) diperoleh l
Sedangkan t i = ±2.021, sehingga - t abe
n b d
< t
himng
t img mt
= 1-515.
< +t , dan Hn diterima. Hal ini M
berarti bahwa Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. Setelah ditelaah berdasarkan tingkat kepercayaan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan pengaruh dapat terjadi pada tingkat kepercayaan sekJra 85%.
413
D.
KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN PRODI BAHASA DAN SASTRA INGGRIS DI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA DIN SGD BANDUNG
Dari hasil kegiatan pengembangan kurikulum dan pelaksanaan ujicoba yang telah dilakukan dapat dipaparkan keunggulan dan keterbatasannya, yaitu: 1. Keunggulan Beberapa keunggulan dari kurikulum Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris yang telah dikembangkan, antara lain: a. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan, terutama analisis kebutuhan kompetensi yang diperlukan oleh lulusan yang sudah bekerja dan para pengguna (user) membawa dampak bahwa kompetensi yang ditetapkan dan mata kuliah yang dikembangkan sejalan/ relevan dengan kebutuhan masyarakat di dunia kerja. b. Kurikulum yang dikembangkan dengan merumuskan terlebih dahulu bidang kajian dari suatu kompetensi dapat meminimalisir adanya tumpah tindih (overlapping) isi/ materi kuliah dari beberapa mata kuliah yang hampir
sejenis/
berdekatan
bidang
kajiannya.
Selain
itu
juga
memungkinkan dikembangkannya mata kuliah baru yang sebelumnya tidak ada dalam kurikulum. Oleh karena perumusan bidang kajian membawa dampak pada ruang ingkup dan kedalaman materi dari suatu mata kuliah yang dikembangkan. c. Silabus yang berisi informasi yang lengkap tentang suatu mata kuliah membawa dampak pada pembelajaran yang sistematik. Artinya, baik dosen
maupun
mahasiswa
memiliki
target-target
dan
dapat
mengembangkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kompetensi yang
414
diharapkan dicapai, pengalaman belajar yang dikembangkan melalui berbagai pendekatan/ strategi/ metode, sumber-sumber yang dapat dioptimalkan, serta sistem evaluasi yang digunakan. Kejelasan yang diperoleh
mahasiswa
khususnya
menuntut
kesiapan
belajar
dan
memberikan gambaran tentang apa dan bagaimana suatu perkuliahan itu akan dijalani. Kejelasan ini juga akan menjadi "kontrak belajar" antara dosen dan mahasiswa sehingga dapat saling mengingatkan.
2. Keterbatasan Beberapa keterbatasan yang menjadi permasalahan dalam pengembangan kurikulum yang telah dilakukan, antara lain: a. Cukup banyak waktu yang diperlukan untuk mengali informasi dan merumuskan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan para lulusan dan masyarakat pengguna (user). Hal ini mengakibatkan bahwa penyusunan kurikulum memerlukan waktu yang luang, tenaga yang banyak, dan biaya yang besar. Kurikulum juga harus disusun dan dikembangkan oleh suatu tim yang solid. b. Demikian pula dengan penyusunan silabus yang berisi gambaran lebih menyeluruh tentang mata kuliah yang akan dikembangkan memerlukan waktu penyusunan dan pemikiran yang lebih menguras tenaga sehingga mungkin tidak semua dosen merasa nyaman dengan perubahan ini. Apalagi tanpa didukung oleh kemampuan profesional dosen yang memadai dan biaya yang tidak mencukupi.
415
BAB V INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri atas dua bagian, yaitu: interpretasi hasil penelitian uji coba dan uji validasi; dan pembahasan hasil pengembangan kurikulum program studi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
A. INTERPRETASI HASIL PENELITIAN
Dalam bagian subbab ini, akan dikemukakan pembahasan interpretasi berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian pada ujicoba
(terbatas dan
lebih luas) dan uji validasi. Pembahasan tentang interpretasi hasil penelitian ujicoba akan difokuskan kepada perbaikan
kurikulum program studi BSI pada Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sedangkan pembahasan tentang interpretasi uji validasi akan difokuskan kepada keberhasilan atau keefektifan produk kurikulum program studi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
1. Interpretasi Hasil Ujicoba a. Perbaikan dan Penyempurnaan Kurikulum Pengembangan kurikulum program studi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung dikembangkan melalui ujicoba terbatas selama setengah semester, ujicoba lebih luas selama setengah semester (awal semester sampai dengan pertengahan semester), dan uji validasi juga dilaksanakan dalam setengah semester (pertengahan semester sampai dengan akhir semester).
416
Hasil ujicoba pengembangan menunjukkan perlunya diadakan perbaikan dan penyempurnaan yang dilakukan pada semua komponen rancangan pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Walaupun kurikulum yang dikembangkan lebih menitikberatkan kepada
pengembangan
kurikulum mata kuliah program studi Bahasa dan Sastra Inggris (BSI), namun perbaikan dan penyempurnaan tetap saja dilakukan terhadap rancangan dan implementasinya. Ini artinya bahwa implementasi kurikulum tidak terlepas dari disain yang terstruktur secara baik, yakni mempunyai relevansi di antara masingmasing komponen rancangan program yang terdiri atas: tujuan, isi, media/metode pembelajaran, dan evaluasi. Berdasarkan hal di atas maka dapat dikatakan bahwa pengembangan kurikulum akan berhasil baik apabila dirancang secara baik pula, yakni memiliki relevansi antara perencanaan dengan implementasinya. Oleh karena itu, perbaikan dan penyempurnaan kurikulum tersebut harus adanya saling keterkaitan dan kesesuaian antar komponen yakni: 1) tujuan; 2) isi; 3) media/metode pembelajaran; 4) sistem evaluasi.
Hal tersebut harus dilakukan dengan harapan agar dapat
mencapai hasil yang diinginkan.
b. Dosen Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ujicoba dan uji validasi, dosen merencanakan pembelajaran sebelumnya, yakni membuat silabus dan SAP. Hasil yang akademik yang dicapai mahasiswa ternyata signifikan karena tujuan, materi yang akan disampaikan, media/metode pembelajaran, dan sistem evaluasi menjadi kontrak belajar dengan mahasiswa sehingga mendapat perhatian yang sangat serius
417
dari mahasiswa. Hasil penelitian dan pengembangan kurikulum prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora U1N Sunan Gunung Djati Bandung menunjukkan bahwa karakteristik tenaga edukatif atau dosennya menggambarkan hal sebagai berikut: 1) Dosen membuat perencanaan pembelajaran secara matang melalui pembuatan silabus dan SAP dan mendiskusikannya dengan mahasiswa. 2) Dosen membuat kontrak belajar yang jelas dengan mahasiswa sebelum perkuliahan dimulai. 3) Dosen kreatif bertanya kepada teman sejawat mengenai substansi kajian agar tidak tumpang tindih. 4) Dosen kreatif memilih dan memilah serta bertanya kepada teman sejawat tentang penggunaan strategi pembelajaran yang efektif agar setiap materi yang disampaikan mudah dicerna mahasiswa dan memberikan motivasi yang tinggi kepada mahasiswa untuk belajar lebih giat lagi. 5) Dosen kreatif memilih dan memilah serta bertanya kepada teman sejawat tentang penggunaan
media
pembelajaran
yang
tepat
agar membuat
mahasiswa
termotivasi untuk belajar. 6) Dosen kreatif
bertanya kepada teman sejawat tentang sistem evaluasi
pembelajaran yang efektif. 7) Dosen berperan sebagai seorang fasilitator dalam pembelajaran. 8) Dosen memberikan penilaian/evaluasi bukan hanya pada hasil belajar tetapi juga pada proses. 9) Wawasan dosen menjadi lebih luas tentang pengembangan kurikulum di mana kurikulum bersifat dinamis yang disesuaikan dengan dinamika masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 418
c. Mahasiswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa lebih aktif, lebih menonjol, dan lebih kreatif dalam proses pembelajaran. Begini kenyataan yang terjadi pada implementasi pembelajaran. Adapun gambaran dari hal tersebut adalah sebagai berikut: 1) Mahasiswa menjadi lebih aktif karena dosen membuat perencanaan pembelajaran (silabus dan SAP) dan mendiskusikannya dahulu dengan mahasiswa. 2) Mahasiswa menjadi lebih termotivasi, aktif, disiplin, dan mempersiapkan diri secara matang karena dosen membuat kontrak belajar yang sangat jelas. 3) Mahasiswa menjadi lebih apresiatif karena materi pembelajaran yang diberikan dosen sangat runtut. 4) Mahasiswa menjadi lebih bergairah, aktif, disiplin, dan mandiri karena prosen pembelajaran lebih menekankan kepada pengalaman belajar. 5) Mahasiswa menjadi sangat aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran karena dosen berfungsi hanya sebagai fasilitator. 6) Mahasiswa menjadi sangat aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran karena sistem evaluasi yag digunakan bukan hanya evaluasi hasil (UTS dan UAS), tetapi juga pada proses belajar (berbasis kelas).
d. Karakteristik Kurikulum Prodi BSI yang Dikembangkan Salah satu unsur untuk melihat keefektifan suatu kurukulum adalah dengan mengimplementasikan
kurukulum,
yakni
bagaimana
kurikulum
itu
diimplementasikan dalam tataran implementasi pembelajaran. Dalam pengembangan kurikulum program studi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung
419
Djati Bandung, implementasi pembelajaran dilakukan dengan melakukan ujicoba '.baik terbatas, lebih luas maupun juga uji validasi pada pembelajaran menulis (writing).
Dari
hasil penelitian dan pengembangan menggambarkan bahwa
karakteristik kurikulum program studi BS1 Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung adalah sebagai berikut: 1) menekankan kepada pencapaiaan kompetensi mahasiswa 2) pencapaian kompetensi mahasiswa bersifat individu 3) berorientasi kepada learning outcomes atau hasil belajar 4) berorientasi kepada keberagaman 5) pendekan pembelajaran yang digunakan sangat variatif 6) metode pembelajaran yang digunakan sangat variatif 7) dosen bukan satu-satunya sumber belajar 8) unsur lain yang bersifat edukatifpun merupakan sumber belajar 9) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar Hal tersebut menggambarkan bahwa karakteristik kurikulum program studi BS1 Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung
sesuai
dengan karakteristik KBK, yaitu: 1) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal; 2) berorientasi pada hasil belajar {learning outcomes) dan keberagaman; 3) penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi; 4) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber lainnya yang memenuhi unsur edukatif; dan 5) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi (Puskumas 2002:1).
420
2. Interpretasi Hasil Uji Validasi Pada hakekatnya,
i!
uji validasi dilakukan untuk melihat
pengembangan kurikulum prodi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora Gunung Djati Bandung. Kesuksesan pengembangan kurikulum dapat dilihat dari hasil implementasinya, yakni dengan melihat tingkat perbedaan pencapaian skor antara
pretest dengan posttest melalui perlakuan (treatment). Perlakuan yang
dimaksud adalah melalui perkuliahan yang dilakukan sebanyak tiga kali perlakuan untuk masing-masing kelas.
a.
Efektivitas Kurikulum yang Dikembangkan dalam Memperbaiki Pembelajaran pada Prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung Peran dosen menjadi sangat sentral dan penting dalam pengembangan
kurikulum, terutama dalam menentukan visi, misi, dan standar kompetensi lulusan (SKL) prodi BSI. termasuk langkah selanjutnya penyusunan substansi kajian. Kegiatan tersebut tidak serta merta merupakan tugas pengelola prodi semata karena akan itu akan diberlakukan kepada semua komponen pendidikan yang nantinya akan berdampak besar terhadap kompetensi output. Tidak bisa kalau hal tersebut dilakukan hanya oleh pengelola prodi, atau beberapa gelintir dosen saja, katera keterbatasan pengetahuan terutama dalam menentukan substansi kajian. Perlu adanya koordinasi yang efektif bukan hanya pengelola prodi BSI dengan dosen saja, tetapi juga antar dosen dalam rangka merumuskan substansi kajian sesuai dengan bidangnya masing-masing dan saling memberikan masukan satu sama lainnya. Selain itu, perencanaan pembelajaranpun menjadi tugas pokok dosen dalam rangka bagaimana merancang pembelajaran agar mahasiswa lebih bergairah dan aktif
421
belajar, dan tentu saja prestasi akademik mahasiswa meningkat. Pembuatan silabus dan SAP yang terarah serta penggunaan metodologi pembelajaran yang tepat, menjadi tugas rutin dosen. Dampak lebih lanjut dari tuntutan tersebut
dalam
pengembangan kurikulum prodi BSI dapat terlihat pada penyusunan silabus dan SAP serta treatment (perlakuan) terhadap mahasiswa prodi BSI dalam pembelajaran. Artinya bahwa secara teoretis pembelajaran pada prodi BSI akan lebih efektif seandainya dosen membuat perencanaan pembelajaran secara reguler. Selain itu membuat kontrak belajar yang jelas dengan mahasiswa tentang sistem pembelajaran mulai dari materi, proses pembelajaran, dan sistem evaluasinya.
Materi yang
disajikan gradasinya jelas dan mudah dicerna mahasiswa karena penggunaan metode pembelajaran yang tepat serta sistem evaluasinya yang tidak hanya mengandalkan kepada hasil semata (UTS dan UAS), yakni ditambah dengan evaluasi proses di mana mahasiswa merasa diperhatikan dan diamati aktivitasnya.
b.
Efektivitas Kurikulum yang Dikembangkan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Pengembangan kurikulum dilakukan dengan menganalisis kebutuhan yang
digali dari berbagai unsur, termasuk mahasiswa salah satunya. Mereka ikut memberikan pandangannya bagaimana kondisi kurikulum yang ada, terutama kelebihan dan kekurangannya. Hal ini merupakan kebijakan yang sangat apresiatif bagi mahasiswa karena baru kesempatan ini mereka dilibatkan ikut andil dalam memberikan pandangannya. Kebijakan tersebut justru memberikan motivasi yang sangat besar bagi mahasiswa untuk bertanya, berdiskusi, dan memberikan informasi tentang problema mahasiswa dalam belajar, termasuk kondisi objektif
proses
pembelajaran kepada pengelola atau kepada dosen. Hal ini menjadi sangat penting 422
karena mereka yang menjadi sasaran utama kurikulum, dan masukan mereka menjadi sangat penting untuk dijadikan bahan kajian dan renungan bagi peningkatan kualitas pembelajaran. Penyusunan silabus dan SAP yang dilakukan dosen pada ujicoba (baik terbatas maupun lebih luas) dan uji validasi membuat mahasiswa bergairah karena hal tersebut dianggap sebagai barang langka bagi mereka. Dosen mempresentasikan silabus secara jelas dari berbagai sudut pandang baik itu dari sudut pandang 1) identitas mata kuliah; 2) standar kompetensi; 3) deskripsi mata kuliah; 4) tujuan pembelajaran; 5) materi pokok setiap pertemuan yang terdiri atas: kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, indikator,
alokasi waktu, media/sumber
pembelajaran, sistem evaluasi; dan 6) buku rujukan. Dosen melakukan kontrak belajar dengan mahasiswa tentang apa-apa yang harus dilakukan dan ditempuh mahasiswa dalam pembelajaran. Hal ini membuat mahasiswa lebih semangat untuk mengikuti perkuliahan karena dianggap jelas arahnya dan objektif. Proses
pembelajaran
menekankan
kepada
pencapaiaan
kompetensi
mahasiswa. Pencapaian kompetensi mahasiswa bersifat individu, berorientasi kepada learning outcomes atau hasil belajar, dan
berorientasi kepada keberagaman.
Pendekan pembelajaran yang digunakan sangat variatif, begitu juga dengan metode pembelajaran. Dosen bukan satu-satunya sumber belajar, unsur lain yang bersifat edukatifpun merupakan sumber sumber belajar. Sistem penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar. Ini dianggap sangat jelas dan objektif sehingga mahasiswa antusias untuk lebih giat, lebih aktif, lebih semangat, disiplin, dan taat terhadap aturan pada kontrak belajar yang sebelumnya sudah disepakati dengan dosen. Hasil 423
tugas mahasiswa, latihan, UTS, dan UAS akan selalu dikembalikan kepada mahasiswa agar mereka mengetahui catatan-catatan yang diberikan dosen, bukan hanya
kekurangan-kekurangannya,
tetapi juga
kesalahan-kesalahannya
untuk
dijadikan bahan renungan bagi mahasiswa. Ini membuat mahasiswa lebih termotivasi untuk lebih giat belajar, lebih aktif dan kritis dalam pembelajaran (bertanya dan menjawab), lebih banyak menggali informasi dari berbagai sumber belajar, dan lebih serius dalam membuat tugas-tugas yang dibebankan dosen. Hal tersebut walaupun awalnya menjadi beban yang sangat berat disebabkan merupakan hal yang baru, tetapi lambat laun justru meningkatkan motivasi mahasiswa karena semuanya dianggap jelas dan objektif.
c.
Efektivitas Kurikulum yang Dikembangkan dalam Mengoptimalkan Hasil Belajar Mahasiswa Standar kompetensi lulusan yang dirumuskan sangat jelas dan tepat,
penyusunan
substansi
kajian,
perumusan
kompetensi
dan
subkompetensi,
penggunaan media/metode pembelajaran, dan sistem evaluasi yang tepat, serta dosen membuat perencanaan pembelajaran dan kontrak belajar dengan mahasiswa, jelas akan mengoptimalkan hasil belajar mahasiswa. Sebagai bukti untuk mengetahui pengembangan
kurikulum,
kompetensi mahasiswa prodi BSI dalam
dilakukan
implementsi
pembelajaran.
Sebelum
implementsi dilakukan terlebih dahulu memberikan pretest, kemudian mengadakan perlakuan selama tiga kali untuk masing-masing kelas, dan diakhiri dengan memberikan posttest. Dari hasil penghitungan statistik dengan menggunakan uji-t diketahui bahwa perolehan skor rata-rata prestasi akademik mahasiswa pada posttest lebih tinggi dari 424
rata-rata skor pretest (lihat tabel 4.47). Ini menggambarkan adanya peningkatan prestasi akademik yang signifikan antara pretest dan posttest setelah melalui treatment (perlakuan). Artinya bahwa kurikulum tersebut dirasakan efektif untuk mengoptimalkan hasil belajar mahasiswa.
d.
Efektivitas Kurikulum yang Dikembangkan dalam Meningkatkan Kinerja Dosen Sebagaimana hasil penelitian menggambarkan bahwa kinerja dosen prodi BSI
sangat rendah terutama dalam hal merencanakan pembelajaran. 80% dosen tidak biasa membuat silabus dan 100% tidak pernah membuat SAP. Ini menggambarkan bahwa sebagian besar dosen tidak merencanakan pembelajaran. Dalam penelitian ini, justru dosen dicoba untuk diminta aktivitasnya sesuai dengan fungsinya, yakni merumuskan tujuan, materi, strategi/metode, dan evaluasi. Dalam pembelajaran, dosen merumuskan perencanaan pembelajaran dalam bentuk pembuatan silabus dan SAP. Kegiatan semacam ini sebenarnya hanya sebagian kecil saja dari tugas dosen karena baru pada tataran darma satu dari tridarma perguruan tinggi, yakni pada tataran pembelajaran. Artinya bahwa dosen jangan menganggap hal ini sebagai beban berat yang harus dipikul karena itu baru merupakan salah satu tugas dosen. Oleh karena itu, posisi ini menjadi nomor satu pada tridarma perguruan tinggi karena dianggap merupakan urat nadinya perguruan tinggi (lembaga pendidikan). Sebelum pembelajaran dimulai, dosen diharuskan membuat perencanaan pembelajaran secara matang dan jelas (silabus dan SAP). Hal ini dilakukan agar pembelajaran itu jelas arahnya, baik tujuan, materi, metode, evaluasi dan hasilnya.
425
Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan ujicoba dan uji validasi dengan membuat perencanaan pembelajaran, yakni silabus dan SAP, kemudian diujikan. Sebelum dilakukan treatment, diberikan dulu pretest untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa. Setelah itu dilakukan treatment selama tiga kali, dan kemudian diberikan posttest untuk mengetahui perkembangan kemampuan akademik mahasiswa pasca diberikan treatment. Yang terjadi adalah perubahan skor rata-rata pada pretest ke posttest menunjukkan hasil yang signifikan atau prestasi akademik mahasiswa meningkat (lihat tabel 4.47). Melihat hasil yang demikian, maka kinerja dosen kalau ingin meningkatkan prestasi akademik mahasiswa harus lebih meningkat, baik itu pada tataran perencanaan
pembelajaran
(banyak membaca,
membuat silabus dan
SAP),
implementasi (merencanakan media dan metode pembelajaran), bahkan evaluasinya (evaluasi proses dan hasil belajar).
3. Sosok Kurikulum Prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung yang Dikembangkan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa selama ini kurikulum program studi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung belum memiliki prosedur pengembangan yang benar. Kurikulum program studi tidak dikembangkan menurut aturan-aturan yang seharusnya, seperti dalam menetapkan visi dan misi belum selaras dengan visi dan misi universitas tempat program studi bernaung (UIN SGD Bandung); standar kompetensi lulusan; deskripsi prodi; rumusan kompetensi dasar, kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya; penetapan substansi kajian sebagai dasar penetapan nama mata kuliah, waktu, jumlah SKS, proses pembelajaran, sistem evaluasi, persyaratan dosen, 426
fasilitas utama dan sarana pendukung, serta penetapan tim pengembang kurikulum yang meliputi berbagai khalayak/unsur. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan kurikulum prodi BS1 Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung mengacu kepada kebutuhan khalayak, baik itu kebutuhan akademik mumi maupun kebutuhan pengguna agar bisa bersaing di era global ini. Rumusan kurikulum ini dibuat oleh tim pengembang kurikulum melalui apa yang disebut dengan Forum Group Discussion (FGD) yang terdiri atas para dosen yang ada di lingkungan prodi BSI UIN SGD Bandung. Melalui FGD dirumuskan visi dan misi prodi BSI, ftingsi, tugas, dan standar kompetensi lulusan, substansi kajian, penamaan mata kuliah, penetapan waktu dan beban SKS, sebaran mata kuliah dan prasyarat (prerequisite), serta penyusunan silabus dan SAP. FGD dilakukan dalam tiga tahapan dalam rangka untuk memvalidasi kurikulum yang dirumuskan.
Adapun
langkah-langkahnya
adalah
sebagai
berikut:
FGD
1
menghasilkan draft kurikulum 1 (draft 1), selanjutnya draf 1 dievaluasi pada sidang FGD 2 yang menghasilkan draft kurikulum 2 (draft 2), dan draf 2 dievaluasi pada sidang FGD 3 yang kemudian menghasilkan hasil akhir berupa kurikulum prodi BSI. Kurikulum tersebut terdiri atas: (J) Landasan; 2) Visi, Misi, dan Kontribusi; (2) Perumusan Tujuan Program Studi dan Kompetensi Lulusan; (3) Penyusunan Substansi Kajian; (4) Penetapan Mata Kuliah; (5) Penetapan SKS dan Sebaran Mata Kuliah Per-semester; dan 6) Perumusan silabus dan SAP. Adapun sosok kurikulum prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UTN Sunan Gunung Djati yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
427
a.
Perumusan Visi, Misi, dan Kontribusi Program Studi BSI Visi merupakan cita-cita luhur yang operasionalnya digambarkan pada misi.
Visi dan misi suatu prodi bisa berubah sesuai dengan dinamika masyarakat dan perkembangan IPTEKs. Begitu pula rumusan visi dan misi prodi BSI FAH UIN SGD Bandung mengalami perubahan. Perubahan terjadi salah satunya adalah dalam rangka untuk menyelaraskan dengan visi Depag, UIN SGD Bandung, dan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djari Bandung. 1)
Visi Program Studi BSI Visi program studi BSI adalah menjadi program studi yang mampu menjadi
pusat keunggulan (center of excellence) dalam bidang kajian bahasa dan sastra Inggris dan mampu mengartikulasikannya dalam konteks ke-Islaman dibarengi dengan akhlak karimah.
2) Misi Program Studi BSI Berdasarkan visi di atas, misi program studi BSI adalah sebagai berikut: a) Menyelenggarakan kegiatan akademik dalam bidang bahasa dan sastra Inggris,
terutama
dihubungkan
dengan
konteks
keislaman
dan
keindonesiaan. b) Mengembangkan kajian keilmuan di bidang bahasa dan sastra Inggris melalui kegiatan penelitian. c) Menyebarluaskan kajian keilmuan tersebut melalui program pelatihan, pementasan, dan pembacaan semua genre sastra sebagai kepedulian komunitas sastra dalam konteks nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan.
428
3) Kontribusi Program Studi Kontribusi yang akan disumbangkan oleh program studi ini bagi masyarakat dan pengembangan ilmu adalah; a) Memberikan informasi tentang perkembangan sains dan teknologi yang dikembangakan di dunia Barat. b) Mengadopsi dan mengembangkan sains dan teknologi yang berasal dari Barat untuk kepentingan masyarakat banyak. c) Memberikan informasi tentang perlunya mempelajari sastra sebagai wahana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. d) Memberikan informasi tentang pentingnya mempelajari bahasa dan ragamnya agar bisa mengetahui kultur setiap individu. e) Memberikan informasi tentang hasil-hasil penelitian bahasa dan sastra sebagai ilmu yang bermanfaat bagi pengembangan iimu yang lain. f) Memberikan informasi bahwa bahasa dan sastra Inggris sangat penting untuk menguasasi IPTEKs. g) Membandingkan antara sastra Inggris (barat) dengan sastra Islam (sufistik)
b. Perumusan Tujuan Program Studi BSI Dari hasil analisis terhadap dokumen kurikulum yang ada, peraturan/ kebijakan
pemerintah,
dan
hasil
analisis kebutuhan
disusun
suatu tujuan.
Sebagaimana ditetapkan oleh surat Keputusan Dirjen Kelembagaan Agama Islam Nomor Dj. 11/114/2005 bahwa tujuan Pendidikan Tinggi Agama Islam (PTAI) adalah sebagai berikut:
429
- Menyiapkan peserta didik menjadi sarjana muslim yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan atau memperkaya kha2anah ilmu-ilmu ke-Islaman -Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-ilmu ke-Islaman serta mengupayakan penggunaannya untuk taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Merujuk pada tujuan Pendidikan Tinggi Agama Islam (PTAI) di atas, maka disusun suatu rumusan tujuan Program Studi BSI sebagai berikut: 1) Menghasilkan output yang terampil dan mampu mengaplikasikan bahasa Inggris baik secara lisan maupun tulisan. 2) Menghasilkan output yang mampu memahami, menganalisis, mengevaluasi mengkritisi, dan mengaplikasikan ilmu bahasa. 3) Menghasilkan
output
yang mampu memahami, menganalisis, mengevaluasi,
mengapresiasi dan mengkritisi sastra. 4) Menghasilkan output yang mampu membandingkan gramatika, linguistik, dan sastra Inggris dengan Arab/Islam. 5) Menghasilkan output yang memiliki wawasan ke-Islaman yang tinggi dan berakhlag karimah ".
Berdasarkan tujuan di atas, langkah selanjutnya adalah merumuskan kompetensi lulusan, kompetensi, dan subkompetensi-subkompetensi. (a) Perumusan Kompetensi Lulusan Standar kompetensi lulusan pada jenjang perguruan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi angota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk mengemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat bagi
430
kemanusiaan. Sedangkan ia digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan (SNP, 2005:18). Berdasarkan hal tersebut maka kompetensi lulusan perlu dirumuskan agar jelas kompetensi apa yang harus dimiliki pasca selesai studi pada prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Adapun rumusan kompetensinya
adalah:
Menghasilkan sarjana
Sastra (S.S.)
profesional
dan
kompetitif dalam bidang Bahasa, Linguistik, dan Sastra serta memiliki wawasan keIslaman yang tinggi dan berakhlag karimah "
(b) Merumuskan Kompetensi Kompetensi dasar lulusan PTAI sebagaimana termaktub dalam dokumen kurikulumpada
Keputusan
Dirjen
Kelembagaan
Agama
Islam
Nomor
Dj.
II/l 14/2005 adalah sebagai berikut: - Menyiapkan peserta didik menjadi sarjana muslim yang memiliki kemampuan kemampuan
akademik
dan
atau
profesional
yang
dapat
menerapkan,
mengembangkan, dan atau memperkaya khazanah ilmu-ilmu ke-Islaman - Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu-ilmu ke-Islaman serta mengupayakan penggunaannya untuk taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Kompetensi Dasar: • Memiliki pengetahuan secara komprehensif tentang ajaran-ajaran dan ilmu-ilmu agama Islam
431
Subskompetensi: - Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu al-Quran dan ilmu- ilmu Hadits - Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang tawhid / aqidah Islam - Mendeskripsikan
pengetahuan
dasar
tentang fiqh / ushul fiqh
- Mendeskripsikan
pengetahuan
dasar
tentang akhlak dan tasawuf
- Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang sejarah dan peradaban Islam • Memiliki
Pengetahuan
tentang
persoalan-persoalan
kemasyarakatan
dan
kenegaraan Subskompetensi: - Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu sosial - Mendeskripsikan pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu budaya • Memiliki keterampilan berbahasa Subkompetens: - Terampil membaca dan menulis karya ilmiah dalam bahasa Indonesia secara efektif - Terampil membaca karya Ilmiah dalam bahasa Arab secara baik • Memiliki keterampilan menganalisis, memecahkan masalah dan bekerjasama dengan orang lain Subskompetensi: - Terampil berpikir logis, ilmiah, dan kreatif - Terampil melakukan penelitian ilmiah - Terampil memecahkan masalah secara efektif - Terampil bekerjasama dengan orang lain 432
- Beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia
Kompetensi Utama: • Terampil berbahasa Inggris; kaya, memahami, membandingkan, mengaplikasikan kosa-kata dan tata-bahasa Inggris
dalam berbagai macam teks, menyimak,
berbicara, dan menulis bahasa Inggris (Language Courses). Kompetensi: (1) Memahami, terampil dalam menyimak, berbicara, membaca, mengaplikan, menganalisis , mengevaluasi, dan menciptakan karya tulis dalam bahasa Inggris (language skills). Subkompetensi: - Mampu
mengidentifikasi,
memahami,
menerangkan,
membefakan,
dan
mengkritisi pembicaraan yang dilakukan dalam kegiatan menyimak berbahasa Inggris (Listening Skill) - Mampu meyimak, menafsirkan, menjelaskan,
membedakan, mengorganisisr
pikiran ke dalam bahasa lisan, bahkan mampu mengkritisi dalam bahasa Inggris (Speaking Skill) - Mampu mengingat, memahami, menafsirkan, merangkum, membedakan, menerangkan, menyimpulkan, dan mengkritisi isi berbnagai teks yang ditulis dalam bahasa Inggris (Reading Skill) - Mampu mengekspresikan pikiran dalam bahasa tulis melalui menerangkan, membedakan,
membandingkan,
mengklasifikasikan,
merangkum,
menyimpulkan, dan mengkritisi dengan bahasa tulis bahasa Inggris (Writittg Skill)
433
(2)
menafsirkan,
memberikan
contoh,
membandingkan,
menerangkan,
mengaplikasikan, membedakan, berbagai jenis kosa kata bahasa Inggris serta aspek-aspek bahasanya (language aspecis) Subkompetensi: - Mampu memahami berbagai jenis kosa kata bahasa Inggris, menafsirkan, membedakan, menjelaskan, serta memiliki perbendaharaan kata bahasa Inggris minimal 50.000 kosa kata (English vocabulary) - Memahami,
membedakan,
membandingkan, menjelaskan,
contoh-contoh, serta mengklasifikasi (English grammar) serta
memberikan
struktur/gramatika bahasa Inggris
mampu menggunakannya secara benar
dalam
memahami teks berbahasa Inggris, berbicara, ataupun dalam menulis
• Memiliki pengetahuan, pemahaman tentang kebahasaan dan terampil menganalisis kebahasaan dilihat dari sudut pandang linguistik (linguistics courses). Kompetensi: (1) Memahami, menafsirkan, menjelaskan, membandingkan, dan membedakan dasar-dasar kajian ilmu bahasa baik secara mikro maupun makro dan sejarah perkembangan ilmu bahasa. Subkompetensi: - Menjelaskan dasar-dasar linguistik umum dan sejarah linguistik.
(2) Menjelaskan, dan menganalisis tentang studi linguistik yang menyangkut studi bidang-bidang: Phonology, Grammar, dan Semantics (Microlinguistics)
434
Subkompetensi: - Menjelaskan,
membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang
artikulasi, jenis artikulasi, dan ujaran bunyi dan senyap. - Menjelaskan,
membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang
alomorf dan morfem, jenis-jenis morfem, dan proses dan jenis pembentukan kata/frasa bahasa Inggris. - Menjelaskan,
membandingkan, dan menyimpulkan tentang
konsep dasar
makna, konteks dan referensi, semantik leksika, dan makna interpersonal
(3) Memahami, menganalisis, dan mengevaluasi
tentang studi
bahasa secara
umum yang mencakup: Psycholinguistics, sociolinguistics, Modern linguistics, dan Comparative linguistics (Macrolinguistics) Subkompetensi: - Menjelaskan,
membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang
kajian terhadap cara manusia menguasai dan menggunakan bahasa sebagai alat berkomunikasi dan menyampaikan gagasan. - Menjelaskan, hubungan
membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang
antara bahasa dan budaya serta penggunaan bahasa dalam
masyarakat tertentu; varietas bahasa di kelompok sosial yang berbeda; dan pemerolehan bahasa dalam masyarakt multi-budaya. - Menjelaskan,
membedakan, membandingkan, dan menyimpulkan tentang
berbagai mazhab linguistik yang berkembang semenjak awal abad ke-20.
435
• Mengingat,
memahami,
mengaplikasikan,
menganalisis,
mengevaluasi
dan
menciptakan karya sastra Inggris dari pelbagai macam sudut pandang (Literature Courses) Kompetensi: (1) Memahami, menjelaskan, membedakan
dan menganalisis
kesastraan dan
jenis-jenisnya serta mengenali sekelumit pendekatan sastra. Subkompetensi: Mendefinisikan dan menjelaskan sastra beserta dengan jenis-jenisnya dan mampu menganalisis dan mengkritisi karya sastra (2) Mendeskripsikan dan menganalisis perkembangan sastra Inggris beserta dengan dinamika masyarakatnya semenjak masa Kuna hingga masa kini (History of Literature) Subkompetensi: - Mampu menjelaskan definisi sastra, fungsi sastra dalam masyarakat Inggris dan dalam wilayah imperium Inggris dari berbagai masa, serta terampil menganalisis
karya
sastra
dengan
kaitan
sosio-ekonomi
yang
meltngkupi/rnenciptakatwya. - Mampu menjelaskan definisi sastra, fungsi sastra dalam masyarakat Amerika Utara dan dalam wilayah imperium Inggris dari berbagai masa, serta terampil menganalisis
karya
sastra
dengan
kaitan
sosio-ekonomi
yang
melingkup i/menciptakannya.
(3) Mendeskripsikan dan menganalisis berbagai jenis karya beserta dengan struktur setiap genre dalam khasanah sastra Inggris
436
Subkompetensi; - Terampil melakukan analisis kritis terhadap berbagai macam jenis drama sastra Inggris di berbagai periode baik secara tekstual, intertekstual maupun kontekstual (Drama) -
Terampil melakukan analisis kritis terhadap berbagai macam jenis puisi sastra Inggris di berbagai periode baik secara tekstual, intertekstual maupun kontekstual (Poetry)
- Terampil melakukan analisis kritis terhadap berbagai macam jenis prosa sastra Inggris di berbagai periode baik secara tekstual, intertekstual maupun kontekstual (Prosa)
(4) Terampil menjabarkan berbagai macam kritik dan pendekatan terhadap sastra, kesastraan dan hal-hal lain yang terkait erat dengan atau berpengaruh besar terhadap sastra dan kesastraan, dari masa masa ke masa. (Critical Theory) Subkompetensi: Terampil mengkritik karya-karya dari semua genre
sastra berbahasa Inggris
dan lainnya berdasarkan satu atau beberapa teori kritik yang diyakini dan dikuasai dari masa klasik sampai teori teori kritik sastra terkini
Kompetensi Pendukung Kompetensi: •
Memiliki berbagai macam pengetahun, keterampilan dan sikap yang mendukung terhadap kompetensi
utama dan keahlian-keahlian
mencerminkan penguasaan kajian utama.
437
serta wawasan yang
Subkompetensi: - Memahami,
menjelaskan,
membandingkan
pengetahuan
tentang
sifat,
kedudukdan dan fmgsi induk ilmu dan landasan filsafat; memiliki keterampilan untuk mengembangkan landasan-landasan filsafat umum dan bahasa dan pemikiran-pemikiran kritis terhadap diri dan lingkungan dan ilmu yang dikuasai. - Terampil tentang
menjelaskan, membedakan, membandingkan dan menganalisis kesastraan di wilayah dunia lain sebagai bahan pendukung dan
pembanding terhadap pengetahuan, keterampilan dan kritisisme terhadap kajian kesastraan utama. - Terampil menjelaskan, membedakan, membandingkan berbagai pengetahuan dan keahlian analisis terhadap perkembangan bangsa dan budaya lain (dalam halini adalah budaya Ingrris) dan memiliki sikap menghormati perbedaanperbedaan budaya. - Terampil
memahami,
menafsirkan,
menganalisis,
merangkum
dan
menyimpulkan terjemahan baik tertulis ataupun lisan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya - Menjelaskan, mengaplikasikan, menganalisis berbagai metodologi dan metode penelitian dan mahir melakukan penelitian secara umum dalam bidang ilmu humaniora dan sera khusus dalam sub-bidang ilmu sastra dan linguistik.
438
Kompetensi Lainnya Kompetensi: • Memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptaKan keterampilan praktis dan sikap profesional sebagai bekal untuk berkompetisi di dunia kerja Subskompetensi: - Menjelaskan, membedakan, dan mengaplikasikan metodologi pembelajaran bahasa Inggris secara tepat - Menjelaskan,
menganalisis
serta
mengaplikasikan
dan
menciptakan
kewirausahaan dalam aspek pendirian dan manajemen kursus Bahasa Inggris - Menjelaskan dan menganalisis berbagai isu atau persoalan hangat dan mampu mengekspresikannya ke dalam bahasa tulisan lepas - Menjelaskan, menganalisis, dan mengkritisi, serta mengedit berbagai tulisan secara tepat
(c) Merumuskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Setelah merumuskan tujuan dan kompetensi lulusan prodi BSI, langkah selanjutnya adalah merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Standar
Kompetensi
Standar kompetensi adalah kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa ba'da selesai perkuliahan dalam
semester atau kwartal. Standar kompetensi terbagi dua
bagian, yaitu standar kompetensi mata kuliah (SKMK) dan standar kompetensi kelompok mata kuliah (SKKMK).
439
Standar Kompetensi Keiompok Mata Kuliah (SKKMK) yaitu standar kompetensi dari kumpulan mata kuliah tertentu atau rumpun mata kuliah, misalnya: mata kuliah Writing terdiri atas mata kuliah-mata kuliah sentence writing, paragraph writing, essay writing, academic writing, dan creative writing, yang harus dicapai dalam satu semester atau beberapa semester. Dalam mata kuliah rumpun writing ini, standar kompetensi menggambarkan kompetensi apa yang seharusnya dicapai mahasiswa pasca perkuliahan selama lima, dan itu disebut dengan SKKMK. Standar Kompetensi Mata Kuliah (SKMK) yaitu standar kemampuan apa yang seharusnya mahasiswa capai pasca selesai perkuliahan dalam satu mata kuliah tertentu, misalnya mata kuliah sentence writing atau paragraph writing.
Kompetensi Dasar Kompetensi dasar (KD) adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki mahasiswa dalam pokok bahasan/sub pokok bahasan pada mata kuliah tertentu. Hal ini juga sebagai contoh sudah dirumuskan pada pada masing-masing silabus pada rumpun mata kuliah kompetensi utama (MKKU) sebagai salah saru produk penelitian ini.
c. Materi/Isi: 1) Perumusan Substansi Kajian Setelah kompetensi-kompetensi di atas dirumuskan, langkah selanjutnya adalah merumuskan substansi kajian dari masing-masing rumpun kompetensi baik rumpun kompetensi dasar, rumpun kompetensi utama, rumpun kompetensi pendukung, maupun rumpun kompetensi lainnya diselaraskan dengan kompetensi dan subkompetensinya. 440
(a) Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Dasar Kompetensi dasar menurut acuan dari Dirjen Binbaga Islam adalah substansisubstansi dasar yang merupakan penciri khas dari Departemen Agama dan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTA1). Karena kompetensi lulusan PTAI, kompetensi, dan subkompetensi sudah dibuat Departemen Agama, maka substansi-substansi dari kompetensi dasar ini tinggal dirumuskan. Perumusan substansi kajiannya disesuaikan dengan kebijakan yang tertera pada dokumen kompetensi dasar lulusan
PTAI
Depag. Adapun substansi kajiannya bisa dilihat pada tabel 3.33.
(b) Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Utama Substansi kajian kompetensi utama merupakan substansi-substansi yang menggambarkan penciri dari suatu prodi. Substansi-substansi yang dirumuskan menggambarkan kekuatan akademik prodi itu. Karena sifatnya utama maka substansi-substansi kajian pada kompetensi ini lebih banyak atau mendominasi dibandingkan dengan substansi kajian kompetensi yang lain karena substansisubstansi kajian pada kompetensi utama ini merupakan penciri atau kekuatan prodi itu sendiri. Adapun hasil rumusan substansi-substansi kajian kompetensi utama tersebut bisa dilihat secara jelas pada tabel 4.34.
(c) Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Pendukung Kompetensi pendukung merupakan kompetensi yang mendukung terhadap kompetensi utama. Dengan demikian, maka substansi-substansi kajian kompetensi pendukung harus gayut dengan substansi-substansi pada rumpun kompetensi utama. Oleh karena itu, dalam merumuskan substansi-substansi kajian pada rumpun kompetensi utama, perlu dipertimbangkan secara matang tentang apa yang harus 441
dirumuskan agar benar-benar memberikan supporl yang signifikan terhadap substansi-substansi kajian pada rumpun kompetensi utama. Dari substansi kajian
hasil rumusan
pada rumpun kompetensi pendukung, gambarannya bisa dilihat
secara seksama pada tabel 4.35.
(d) Substansi Kajian Rumpun Kompetensi Lainnya Kompetensi lainnya yang dimaksud adalah kompetensi lain yang secara substansi masih terdapat hubungan dengan substansi kajian kompetensi utama, tetapi sifatnya berbasis pasar tapi sifatnya elektif. Artinya substansi yang dirumuskan berbasis pasar (market based), akan tetapi dasar-dasar substansinya berasal dari kompetensi utama. Adapun hasil rumusan tentang substansi kajian rumpun kompetensi lainnya dapat dilihat pada tabel 4.36.
2) Menghitung dan Menentukan Waktu (bobot SKS) Setelah substansi kajian dirumuskan, langkah selanjutnya adalah menghitung dan menentukan waktu (bobot SKS). Diperlukan kajian dan analisis yang sangat cermat terhadap penentuan waktu, karena perlu mempertimbangkan keluasan kompetensi, kegiatan dan bahan ajaran yang tercakup di dalamnya, hubungan dan urutan (sekuens) dari sub kompetensi dan performansi, serta jumlah jam pelajaran. Hal tersebut dapat menentukan nama mata kuliah. Kompetensi yang menuntut waktu pembelajaran 32 jam bisa menjadi satu mata kuliah yang bobotnya 2 SKS.
Substansi kajian-subastansi kajian yang
dirumuskan, setelah dihitung waktunya menyiratkan 2 SKS untuk setiap mata kuliah karena rentang waktunya antara 32-42 jam. Hal ini sesuai dengan aturan yang tertera
442
dalam SNP bahwa jumlah tatap muka (perkuliahan) minimal 16 kali dan maksimal 21 kali. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 4.41-4.44.
3)
Menentukan Struktur Kurikulum dan Sebaran Mata Kuliah Setelah tersusun nama-nama mata kuliah dengan jumlah jam pelajaran,
langkah selanjutnya adalah menentukan struktur dan sebaran mata kuliah. Struktur kurikulum menggambarkan pengelompokan mata kuliah kompetensi dasar, utama, pendukung,
dan
lainnya,
sedangkan
sebaran
mata
kuliah
menggambarkan
penempatan waktu pembelajaran dalam implementasi kurikulum. Dalam sebaran mata kuliah terdiri atas urutan dan keterkaitan antar mata kuliah. Adapun lebih jelasnya tentang struktur kurikulum dan sebaran mata kuliah bisa dilihat pada tabel 4.45 dan 4.4(5.
d.
Merumuskan Metode Pembelajaran dan Bahan Ajar Untuk
setiap
subkompetensi
dirumuskan
pendekatan
atau
strategi
pembelajaran dan bahan ajarannya. Dalam pengembangan atau pembentukan kompetensi kerja, bahan dan cara pembelajaran tidak bisa terpisahkan karena terintegrasi.
Artinya
bahwa
pendekatan/strategi
pembelajaran
dirumuskan
disesuaikan dengan karakteristik materi yang akan diajarkan. Perumusannya menggambarkan kegiatan yang tentu saja dalam kegiatan tersebut tercantum bahan ajarannya. Rumusan ini dituangkan pada pembuatan silabus dan SAP. Silabus adalah program pembelajaran untuk satu semester atau satu kuartal, sedangkan SAP dibuat untuk kegiatan pembelajaran
selama satu atau beberapa pertemuan. Untuk lebih
jelasnya tentang format silabus dan SAP bisa dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2, serta contoh pada halaman setelahnya. 443
e. Merumuskan Evaluasi Selama implementasi kurikulum, sebenarnya dilakukan evaluasi. Kegiatan evaluasi tersebut pada dasarnya ditujukan untuk mengetahui kelemahan, kekurangan, dan hambatan yang dihadapi. Evaluasi yang dimaksud terdiri atas
evaluasi
kurikulum dan evaluasi hasil belajar. Evaluasi kurikulum lebih luas sifatnya karena cakupannya meliputi evaluasi proses pelaksanaan kurikulum, proses dan hasil belajar, mengevaluasi faktor-faktor pendukung seperti: dosen, sarana dan fasilitas pembelajaran, media dan sumber belajar, serta disain kurikulumnya sendiri, bahkan evaluasi terhadap evaluasi kurikulumnya sendiri (Sukmadinata, 2004: 86). Yang dirumuskan disini adalah evaluasi proses dan hasil belajar di mana variabel-variabel yang dievaluasi bukan hanya pada tataran kognitif saja seperti hasil belajar dengan UTS dan UAS, tetapi juga melakukan evaluasi proses atau penilaian berbasis kelas untuk memotret aktivitas mahasiswa keseharian dari berbagai sudut pandang baik psikomotor maupun afektif.
B. PEMBAHASAN
Dalam subbab ini akan dibahas tentang hasil penelitian pengembangan kurikulum program studi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, yang dihubungkan
dengan teori-teori
yang telah
dikemukakan pada Baba 11 serta permasalahannya. Penelitian
dan
pengembangan
ini
difokuskan
pada
bagaimana
mengembangkan kurikulum program studi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang mampu menciptakan Output yang berkualitas?. Di samping itu, penelitian ini juga mempertanyakan: 1) bagaimana
444
kondisi objektif kurikulum dan implementasinya pada prodi Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung yang ada saat ini?; 2) bagaimanakah kurikulum prodi BSI pada Fakultas Adab UIN SGD Bandung yang akan datang?; 3) bagaimanakah prosedur dan hasil implementasi kurikulum yang telah dikembangkan prodi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung?; dan 4) apa keunggulan dan keterbatasan yang ditemukan berkaitan dengan implementasi kurikulum yang telah dikembangkan prodi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung?
1. Kondisi Objektif Kurikulum Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung a.
Disain Kurikulum Prodi BSI UIN SGD Bandung Disain kurikulum yang digunakan pada prodi BSI Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdasarkan dokumentasi yang dikeluarkan oleh UIN SGD, khususnya yang terkait dengan dokumen-dokumen kurikulum dan pendukungnya, yang mengacu kepada anjuran Direktur Perguruan Tinggi
Agama
Islam
Dt.lI.III/P.009/AZ/3
Departemen
28/02,
Kepmen
Agama Agama
melalui No.353
surat Tahun
No. 2004
Dj .II/ tentang
pemberlakuan KBK, dan Keputusan Dirjen Binbaga Islam Nomor: Dj.II/t 14/2005 tentang kebijakan akademik dan kelembagaan tentang Kompetensi PTAI,
Kurikulum Berbasis
maka kebijakan disain kurikulum yang digunakan dan
dikembangkan di semua lembaga pendidikan yang ada dalam payung Departemen Agama termasuk PTAI menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), termasuk
prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati
Bandung. Hasil studi dokumentasi tentang disain kurikulum prodi BSI Fakultas Adab 445
dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang digali dari panduan akademik Fakultas Adab dan Humaniora tahun 2006 menggambarkan sosok disain kurikulum prodi BS1 sebagai berikut: 1) Profil Prodi BS1: Jurusan BSI UIN Sunan Gunung Djati Bandung berdiri tahun 1998 dan merupakan jurusan wider mandaie. Jurusan ini mengembangkan diri dalam bidang keahlian bahasa dan sastra Inggris dengan memiliki nilai tambah pada aspek-aspek ilmu keagamaan. Jurusan ini memiliki dua kompetensi, yakni bidang linguistik dan sastra. Tujuan dibentuknya jurusan BSI adalah menciptakan Sarjana Sastra yang profesional, kompetitif, dan memiliki wawasan ke-Islaman yang tinggi, dan berakhlaqul karimah. 2) Gelar: Lulusan jurusan BSI ini bergelar Sarjana Sastra (S.S). 3) Beban Sudi yang harus Diselesaikan: Jumlah beban studi yang harus diselesaikan sebanyak 160 SKS dengan rincian: a) Mata Kuliah Kompetensi Dasar (kurikulum nasional, institusi, fakultas) sebanyak 24 SKS (15,3%); b)
Mata Kuliah Kompetensi Utama (mata kuliah prodi)
sebanyak 112 SKS (70%); c) Mata Kuliah Kompetensi Pendukung sebanyak 20 SKS (12,5%); dan d) Mata Kuliah Kompetensi Lainnya sebanyak 4 SKS (2,5%). 4) Sebaran Mata Kuliah: Mata kuliah-mata kuliah yang jumlahnya terdiri atas 160 SKS disebarkan dalam 8 semester dengan rincian: semester 1 sebanyak 24 SKS, semester 2 sebanyak 24 SKS, semester 3 sebanyak 24 SKS; semester 4 sebanyak 24 SKS; semester 5
446
sebanyak 22 SKS; semester 6 sebanyak 16 SKS; semester 7 sebanyak 16 SKS; dan semester 8 sebanyak 10 SKS. 5) Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah-mata kuliah yang jumlahnya terdiri atas 160 SKS tersebut dideskripsikan garis besarnya. Selain itu juga ada yang diikuti dengan setiap pokok bahasan yang bisa dikatakan silabus, tapi tidak utuh karena hanya terdiri atas deskripsi mata kuliah, materi pokok, dan buku rujukan saja, bahkan ada yang hanya deskripsinya saja. Berdasarkan data di atas, jelas menunjukkan bahwa sosok kurikulum prodi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung tidak utuh karena tidak sesuai dengan komponen kurikulum yang terdiri atas: tujuan, isi, media/metode, dan evaluasi. Apa yang ada pada data di atas hanya menyangkut sedikit tentang tujuan dan juga sedikit tentang isi, sedangkan media/metode dan evaluasi sangat jelas diabaikan sama sekali sepertinya dianggap tidak penting padahal ketercapaian kompetensi mahasiswa sangat dipengaruhi banyak oleh penggunaan media/metode dan sistem evaluasi. Visi dan misi sama sekali tidak dibahas padahal ini sangat sensitif dan urgen karena kemana prodi ini akan dibawa. Tidak dicantumkannya keempat komponene secara utuh menggambarkan ketidakjelasan
arah atau sasaran yang akan dicapai
prodi dalam menciptakan output-nya. Tujuan hanya tersirat pada tujuan didirikannya prodi BSI saja, dan jurusan ini memiliki dua kompetensi, yakni bidang linguistik dan sastra. Hal ini menggambarkan ketidakpahaman terhadap fokus dan wilayah kajian BSI sebab wilayah kajian BSI itu terdiri atas: language courses (language skills dan language aspects), Unguistic courses (micro linguistic dan macro linguistic), 447
literature courses {history, works, dan critiques), bukan hanya pada
bidang
linguistik dan sastra semata. Bahkan penguasaan terhadap language courses (language skills dan language aspects) jauh lebih marketable dari pada linguistic courses {micro linguistic dan macro linguistic), literature courses {history, works, dan critiques) karena aspek bahasa yang terdiri atas keterampilan bahasa {listening, speaking, reading. dan writing) dan aspek-aspek bahasa (prononciation, grammar, dan
vocabulary) banyak dicari pengguna, yakni
skillful person dalam bahasa
Inggris. Dari aspek isi, hanya menggambarkan deskripsi mata kuliah, materi pokok (walaupun tidak semua), dan buku rujukan (walaupun tidak semua). Tujuan mata kuliah sama sekali tidak tersirat, padahal ini penting karena kompetensi apa yang semestinya mahasiswa capai ba'da perkuliahan selesai selama satu semester, sama sekali tidak terbersit. Ini menggambarkan ketidakjelasan tujuan dan gambaran mata kuliah yang disajikan. Ketidakjelasan ini menggambarkan ketidakjelasan arah prodi. Dari semua gambaran di atas mengindikasikan bahwa kurikulum diterjemahkam hanya sekumpulan mata kuliah semata (micro curriculum). Yang
lebih
ironis
lagi adalah tidak tercantumkannya media/metode
pembelajaran dan sistem evaluasi yang digunakan, padahal kedua aspek ini merupakan komponen kurikulum yang sangat penting dan vital karena bagaimana suatu materi itu disampaikan dan mampu mencapai kompetensi yang diharapkan dari mahasiswa, menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi tersebut. Sistem evaluasinyapun sama sekali tidak tercantum, padahal untuk melihat ketercapaian kompetensi mahasiswa menggunakan evaluasi. Evaluasi sangat penting untuk menakar kompetensi mahasiswa dalam semua ranah, baik 448
kognitif, psikomotor, maupun afektif secara utuh. Evaluasi bukan hanya pada tataran evaluasi hasil yang dewasa ini dilakukan oleh para dosen prodi BSI, yakni evaluasi hasil (UTS dan U AS), akan tetapi digunakan evaluasi proses, sehingga semua aktivitas mahasiswa betul-betul teramati dan terpotret.
b.
Kondisi Objektif Implementasi Kurikulum Prodi BSI Pada Fakultas Adab dan Humaniora UINSGD Bandung Sebagaimana dipaparkan pada poin sebelumnya bahwa dalam disain
kurikulum ttdak ada rumusan kompetensi dasar, utama, pendukung, dan kompetensi lainnya dalam dokumen kurikulum program studi BSI, serta tidak terlihat keterkaitan yang menjelaskan hubungan antara mata kuliah-mata kuliah yang ditetapkan dengan dukungan pada keempat kompetensi tersebut dan pada standar kompetensi lulusan. Demikian pula unsur-unsur yang khas dari program studi ini dan dukungan pada visi dan misi lembaga menjadi tidak jelas. Hal ini tentunya merupakan suatu titik lemah program studi yang relatif baru ini. Sebaiknya untuk memiliki daya saing diperlukan suatu rumusan standar kompetensi yang khas dan spesifik. Selain itu, implementasi kurikulum prodi BSI UIN SGD Bandung belum memiliki prosedur yang benar. Implementasi kurikulum pada prodi BSI tidak dilakukan menurut aturan-aturan yang seharusnya,
seperti
pembuatan
perencanaan
pembelajaran
yang
mencakup
pembuatan silabus, SAP, dan kontrak belajar dengan para mahasiswa. Peranan dosen dalam pengembangan kurikulum masih terbatas, walaupun dalam hal pengembangan dan penetapan materi, dosen diberi kewenangan yang leluasa. Keterbatasan peran serta dosen dalam pengembangan kurikulum berdampak pada tidak terpahaminya tujuan utama pengembangan kurikulum dan muncul berbagai kesulitan dosen dalam perancangan dan implementasi kurikulum. Data 449
penelitian menunjukkan bahwa 80% dosen tidak biasa membuat silabus dan 100% sama sekali tidak pernah membuat SAP. Hal ini disebabkan dosen tidak diberi informasi dalam hal bagaimana cara menyusun silabus dan SAP yang tepat, maka sebagai akibatnya sebanyak 61.54% dosen merasa kesulitan, bahkan menurut pengelola 100% dosen mengalami kesulitan dalam penyusunan silabus dan SAP. Efek dari hal tersebut adalah dosen tidak mampu membuat silabus dan SAP sehingga mereka mengajar tanpa silabus, apalagi SAP. diprediksi
kualitas
Kalau demikian faktanya, bisa
output-nya.
Dari aspek kualifikasi dosen juga masih diragukan. Menurut mahasiswa, hanya (57.24%J dan dari pihak dosen (47.03%) menyatakan bahwa kualifikasi dosen relatif cukup memadai selebihnya tidak memadai. Padahal posisi dosen dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi memiliki peran yang strategis. Akibatnya dapat diduga bahwa pembelajaran pun terlaksananya dengan cukup memadai saja. Dari sisi fasilitas atau sarana pendukung pembelajaran juga sangat tidak memadai (mahasiswa dan dosen yang menyatakan sebanyak 75.32%). Kurang memadainya laboratorium bahasa dan peralatan pendukungnya, perpustakaan yang memiliki koleksi yang sesuai dan proporsional dengan jumlah mahasiswa, dan ketiadaan native speaker yang handal akan menyebabkan proses pembelajaran kurang optimal, sehingga mutu pembelajaran pun tidak memuaskan atau tidak mencapai sasaran yang diharapkan. Ini adalah hambatan lain mengapa program studi BSI tidak mampu menjalankan kurikulum berbasis kompetensi.
450
c.
Evaluasi Kurikulum pada Prodi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung D jati Bandung Evaluasi dalam pengembangan kurikulum sama pentingnya dengan men-
desain dan mengimplementasikan kurikulum. Evalusi kurikulum yang ideal adalah melakukan kajian atau penilaian terhadap desain kurikulum, evaluasi proses dan hasil pembelajaran (implementasi), evaluasi terhadap sistem evalusi kurikulum itu sendiri. Pentingnya kedudukan evaluasi kurikulum karena fungsi evaluasi itu sendiri sebagai feedback (umpan balik) dalam mengukur tingkat efisisensi dan efektivitas implementasi kurikulum, mengetahui bagaimana pengelolaan pendidikan yang dilaksanakan pada program studi, gambaran tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Apakah tujuan pendidikan tersebut telah tercapai secara maksimal atau terdapat berbagai hambatan dalam proses implementasi tujuan pendidikan tersebut, dan gambaran mengenai hasil belajar dan tingkat kompetensi mahasiswa. Dari keseluruhan kegiatan evaluasi kurikulum yang seharusnya dilakukan oleh tim pengembang kurikulum, ternyata hanya melakukan evaluasi hasil belajar yang diselenggarakan oleh para dosen. Kegiatan evaluasi lainnya tidak atau belum pemah dilakukan secara resmi. Nampaknya, program studi BSI belum terbiasa melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang sedang berjalan. Perhatian dosen terhadap kurikulum biasanya hanya pada saat perubahan struktur mata kuliah yang dilakukan secara berkala. Kebiasaan untuk melakukan evaluasi terhadap keseluruhan proses belajar mengajar seperti dalam pengembangan tujuan pengajaran, bahan pelajaran yang menyangkut sekuens bahan ajaran, strategi mengajar dan media mengajar, dan termasuk sistem evaluasi yang diterapkan jarang
451
dilakukan. Kesimpulan ini diperkuat oleh kenyataan bahwa hanya beberapa dosen saja yang membuat silabus dan tak pemah ada dosen yang membuat SAP dalam melaksanakan pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar, sebagai bagian dari evaluasi kurikulum juga jarang dilakukan peninjauan. Bahkan terkadang, mengukur kompetensi tata bahasa (grammar) diuji dengan tes lisan. Dari sudut ini saja menunjukkan bahwa dosen tidak konsisten dalam menakar kemampuan mahasiswa. Bukti lainnya dari ketidakadaan evaluasi kurikulum juga nampak dari penggunaan soal-soal yang tidak melalui proses validasi dan reliabilitas soal. Banyak lagi proses evaluasi yang tidak dilakukan, misalnya studi penelusuran lulusan program studi. Studi penelusuran penyerapan lulusan program studi sebenarnya sangat penting sebagai bagian dari evaluasi relevansi kurikulum.
d. Sumber Daya dan Sarana Pendukung Hasil studi menunjukkan bahwa mahasiswa merasa belum disediakan fasilitas pembelajaran dan pendapat ini disepakati oleh 75.32% responden. Kenyataan ini menjadi salah satu jawaban mengapa kurikulum berbasis kompetensi pada program studi BSI tidak terlaksana dengan baik. Namun demikian, ada juga kesan kontradiktif, menurut pengelola, sarana laboratorium bahasa bisa dikatakan sangat lengkap. Laboratorium ini terbilang masih baru dan cukup memadai untuk digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mata kuliah-mata kuliah tertentu seperti Ustening dan speaking, prose, dan semacamnya. Namun menurut mahasiswa hal tersebut dianggap kurang memadai. Hal ini diduga karena banyaknya kelas dari berbagai jurusan terutama fakulktas Tarbiyah yang memiliki prodi Pendidikan
452
Bahasa Ingris dan Bahasa Arab dengan jumlah kefas per-angkatan lebih banyak dibandingkan dengan prodi-prodi yang ada di Fakultas Adab dan Humaniora yakni Bahasa dan Sasatra Arab (BSA), Bahasa dan Sasatra (BSI), Terjemah Bahasa Inggris (TBI), Terjemah Bahasa Arab (TBA), dan Sejarah dan Peradaban Islam (SPI), yang menyedot waktu dan
intensitas penggunaan laboratorium. Hal ini mengakibatkan
penggunaannya masih belum optimal. Perpustakaan universitas juga dinilai cukup banyak dilihat kuantitas bukunya, tetapi sangat masih terbatas bagi buku-buku yang khusus berhubungan dengan prodi BSI atau dianggap belum cukup bahkan cenderung belum ada. Artinya bahwa pengadaan buku harus proporsional atau sesuai dengan kebutuhan masing-masing prodi, khususnya prodi-prodi umum termasuk prodi BSI. Karena buku-buku yang bicara tentang keterampilan bahasa masih sangat langka, juga buku-buku tentang aspek-aspek bahasa, apalagi tentang linguistik dan sastra Inggris yang hampir tidak ada, maka konsekuensinya para mahasiswa jarang mengunjungi perpustakaan. Sarana, media dan alat peraga di dalam kelas, serta sumber belajar lainnya perlu direncanakan. Sumber belajar dalam arti sempit misalnya buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya. Kelompok sumber belajar dalam arti yang sempit lainnya adalah semua sarana pengajaran yang menyajikan pesan secara auditif maupun visual saja seperti OHP, slides, video, film dan perangkat keras lainnya. Pengertian yang lebih luas tentang sumber belajar mengacu pada pendapat Egdar Dale (Sudjana dan Rivai, 2003; 80) yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar. Sumber belajar dalam pengertian ini menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Menurut 453
Edgar Dale, pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang kerucut pengalaman (cone of experience). ' Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan sumber belajar adalah mengikuti pendapat Sudjana dan Rivai yang dibedakan sumber belajar berdasarkan cara pengembangannya yaitu learning resources by design dan learning resources by utilization. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) misalnya buku, brosur, ensiklopedi, tape, OHP, slides, film, video, dan CD interaktif. Sedangkan
learning
resources
by
utilization
adalah
sumber
belajar
yang
dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada di sekeliling kita. Sumber belajar itu tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan belajar, misalnya informasi di surat kabar, internet, pasar, toko, museum, tokoh masyarakat, gunung, sungai, awan, dan lain-lain. Adapun pengelompokkan sumber belajar berdasarkan jenisnya terdiri dari pesan, manusia, bahan, peralatan, teknik/metode, dan lingkungan (setting). Keenam jenis tersebut, masing-masing dibedakan atas sumber belajar yang dirancang {learning resources by design) dan sumber belajar yang tidak dirancang tetapi dimanfaatkan (learning resources by utilization). Dengan kriteria sumber belajar di atas, apakah program studi dan atau dosen telah melakukan perancangan? Berdasarkan hasil penelitian, program studi BSI belum sampai pada kegiatan penyediaan sumber belajar untuk kelancaran implementasi kurikulum.
454
e. Kompetensi Lulusan dan Tuntutan Dunia Kerja Prinsip
relevansi
dalam
pengembangan
kurikulum
sebagaimai
dijelaskan sangat penting. Relevansi yang mengacu pada dunia kerjiiPsdaakiU; relevansi ke luar. Relevansi ke luar maksudnya tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Kurikulum menyiapkan mahasiswa untuk dapat hidup dan bekerja dalam masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, misalnya dengan Kepala Seksi Promosi Disbudpar Kota Bandung, ketika ditanya tentang tingkat penguasaan kompetensi alumni BSI, dijawab dengan nada sumbang. Intinya, responden mengatakan bahwa alumni Sastra Inggris dari UIN relatif kurang percaya diri untuk bicara bahasa Inggris, apalagi dengan orang asing. Dengan waktu 4 tahun kuliah pada jurusan BSI UIN SGD Bandung ternyata tak cukup untuk terampil berbahasa Inggris. Bagian Promosi ini garapannya adalah promosi tentang pariwisata baik untuk touris domestik ataupun asing. Untuk promosi kepada para touris asing dari mancanegara tentu saja bahasa Inggris menjadi kebutuhan utama, dan alumni BSI UIN Sunan Gunung Djati ini diharapkan mampu untuk menjadi penerjemah bagi mereka yang meminta informasi tentang objek wisata atau hal lain ke kantor kami. Tapi menurut pengamatannya, alumni UIN dimana telah 8 bulan bekerja disini, masih kurang percaya diri ketika dihadapkan dengan orang-orang asing. Dia kadang seperti menghindar kalau ada orang asing untuk meminta informasi. Memang, dia pindahan dari Dispenda, nampaknya dia dipindahkan karena ijasahnya sastra Inggris dan disesuaikan dengan bidangnya.
455
Hasil interview dengan Dekan Fakultas Sastra Universitas Al Ghifari (UNVARI) menunjukkan bahwa alumni BSI dinilai cukup memadai dalam berbahasa Inggris dan penguasaan sastranya, makanya 5 orang alumni BSI yang mengajar di sana memegang mata kuliah yang berhubungan dengan linguistik dan sastra. Dia menambahkan bahwa mungkin karena bukan dari fakultas atau jurusan pendidikan, sepertinya dalam hal metodologi pengajaran saja yang dianggap kurang. Demikian pula wawancara yang dilakukan dengan Dekan Fakultas Sastra Universitas Sebelas April Sumedang (UNSAP), dimana beliau juga mengomentari hal yang sama, yakni alumni BSI yang mengajar disana sebanyak 1 orang mempunyai wawasan penguasaan linguistik dan sastra yang bagus serta keterampilan bahsanya pun dianggap bagus, kekurangannya ada pada tataran didaktik metodik. Tuntutan kompetensi dari perusahaan penerbit Nuansa Cendekia tidak memberi
tanggapan
secara
langsung
tetapi
nadanya menuntut
kompetensi
menterjemahkan atau mengedit buku-buku terjemahan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Kualitas kedua bahasanya harus sama, yakni bahasa sumber (Indonesia) dan bahasa target (Inggris). Ini sangat dibutuhkan, karena ini penerbit berbahasa Indonesia, saya kira bukan hanya keterampilan berbahasanya saja yang dibutuhkan tetapi juga pengetahuan yang luas dimana kebiasaan membaca yang diperlihatkannya menjadi modal sebagai editor, baik pengetahuannya maupun bahasanya.
2. Sosok Kurikulum Prodi BSI yang Dikembangkan Sosok kurikulum prodi BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN SGD Bandung dikembangkan melalui hasil analisis kebutuhan yang digali dari berbagai
456
unsur/khalayak, antara lain: dosen, mahasiswa, alumni, pengguna (user), dan stakeholders secara eksplisit telah dibahas pada subbab ini sebelumnya, namun untuk melihat secara garis besarnya sosok kurikulum prodi BSI yang dikembangkan secara garis besarnya berisikan: ]) visi, misi, dan konstribusi; 2) tujuan yang berisi: standar kompetensi subkompetensinya,
lulusan, rumusan kompetensi: kompetensi dasar beserta kompetensi
utama beserta subkompetensinya,
pendukung beserta subkompetensinya, dan
kompetensi
kompetensi lainnya juga beserta
subkompetensinya; 3) Isi/materi yang berisikan: substansi kajian, penetapan nama mata kuliah, penetapan waktu dan bobot SKS, struktur kurikulum dan sebaran mata kuliah, dan merumuskan silabus dan SAP; 4) Media/metode pembelajaran yang berisikan: media/sumber pembelajaran, kegiatan pembelajaran, pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran; 5) Evaluasi, yang mencakup penilaian proses dan hasil belajar. Melihat disain kurikulum prodi BSI yang dikembangkan maka nampaknya cenderung merujuk kepada model transmisi yang dikembangkan oleh Seiler dan Miller (1985: 51) yakni competency-based education (C.B.E) di mana tujuannya adalah
mengembangkan
kompetensi-kompetensi
melalui
strategi-strategi
pembelajaran yang khusus. C.B.E. memfokuskan pada mengidentifikasi tujuantujuan yang terukur, menemukan suatu perencanaan pembelajaran yang tepat, dan menilai dengan means of criterion-referenced tests yakni bagaimana agar mahasiswa mampu mencapai kompetensi-kompetensi tertentu. Karakteristik dari model transmisi ini adalah terlihat dari konteks, tujuan, pengalaman belajar, peranan guru/dosen, dan sistem evaluasinya. Konteks yang dimaksud adalah merefleksikan suatu paradigma atomistik dimana realita yang 457
terjadi memfokuskan kepada perbedaan dan unsur-unsur yang terpisah. Dari pandangan fi;safat, posisi ini masuk katagori empirisme, dari sudut pandang psikologi masuk dalam behaviorisme, dari pendekatan politik masuk katagori conservative economic theory, laissez-faire capitalism yang dikarakteristikan dengan suatu pandangan atomistik ekonomi dan aktivitas sosial. Dari segi tujuan, penguasaan pelajaran sekolah dan penanaman norma-norma sosial mahasiswa merupakan tujuan utama dari posisi ini. Dari aspek pengalaman belajar, mahasiswa diharapkan mempelajari fakta-fakta dan konsep-konsep yang dihubungkan dengan subjek dan menguasai keterampilan-keterampilan kunci tertentu. Mahasiswa bersikap aktif, dimana dia mereka mampu merespon situasi pembelajaran yang terstruktur. Mereka juga diharapkan mampu mengadaptasi situasi akademis, sosial, dan kerangka disiplin, dan mampu menyerap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dari aspek peranan gum atau dosen, guru atau dosen cenderung memainkan peran langsung dalam proses belajar. Pembelajaran dalam posisi ini sering bersifat deduktif, dengan mahasiswa merespon terhadap dosennya. Dalam pembelajaran CBE, guru atau dosen merencanakan dan menyusun materi sehingga setiap mahasiswa bisa mempelajari setiap unit tergantung kemampuannya. Dalam mastery learning, dosen juga harus memberikan timbal-balik kepada mahasiswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih mudah. Evaluasi
seringkali
berfokus pada tes-tes
prestasi
tradisional
untuk
mengindikasikan bagaimana mahasiswa menguasai matakuliah tertentu. Tetapi, dalam mastery learning, evaluasi formatif memainkan peranan penting, sehingga kekurangan dalam pembelajaran bisa dikoreksi.
458
Selain itu, model kurikulum ini masuk juga dalam kategori enactment, yang merupakan gabungan antara fidelity dan mutua! adaptive. Fidelity merupakan model kurikulum yang dilaksanakan apa adanya atau secara keseluruhan, dan tugas guru/dosen hanya sebagai implementer atau pelaksana. Mutual adaptive merupakan model kurikulum yang memfokuskan pada penyesuaian yang timbal balik antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat. Enactment ini ditujukan untuk mencapai hasil seoptimal mungkin.
3. Hasil Implementasi Kurikulum Prodi BSI Hasil implementasi kurikulum prodi BSI yang dilakukan terhadap 7 kelas dari 3 angkatan yang diawali dengan uji coba terbatas, lebih luas dan eksperimen dengan melalui uji validasi menunjukkan hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini adalah kurikulum prodi BSI pada Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri UIN SGD Bandung. Kurikulum tersebut berupa: a) Visi, Misi, dan Konstribusi; b) Tujuan dan Kompetensi lulusan Program Studi; c) Struktur Kurikulum; dan d) Silabus mata kuliah-mata kuliah yang tergabung dalam rumpun Mata Kuliah Kompetensi Utama {MKKU) serta contoh beberapa SAP. Adapun untuk keperluan ujicoba dan validasi implementasi kurikulum dalam kegiatan penelitian disusun silabus dan SAP dan dilakukan kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan mata kuliah menulis (writing): paragraph writing, Essay Writing dan Creative Writing yang termasuk rumpun MKKU. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 11 diperoleh hasil analisis data sebagai berikut:
459
1) Kelas Ujicoba Terbatas Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t dependent sebagai berikut: Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi a = 0.05 (uji dua pihak, 'Aa = 0.025) diperoleh t Sedangkan ttabei = ±2.045, s e h i n g g a - t < t ^ < + t M
M
hitang
= -6.952.
, dan HQ ditolak. Hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa.
2) Kelas Uji Coba Lebih Luas I Bersadarkan analisis data yang dilakukan diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t dependent sebagai berikut: Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi a= 0.05 (uji dua pihak, Via = 0.025) diperoleh betung = -7.375. Sedangkan W, - ±2.045, sehingga - t
label
< t^ < + t
M
, dan Ho ditolak. Hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa.
3) Kelas Uji Coba Lebih Luas 2 Bersadarkan analisis data yang dilakukan diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t dependent sebagai berikut: Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi a = 0.05 (uji dua pihak, Vta = 0.025) diperoleh t 460
mtun
g = -13,157.
Sedangkan Wi = ±2.048, sehingga - t ^ <
< + 1 ^ , , dan Hn ditolak. Hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa.
4)
Uji
Validasi:
Hasil
Posttest
Eksperimen
dan
Posttest Kontrol
Pertama
Bersadarkan analisis data yang dilakukan diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t independent sebagai berikut: Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada l
taraf signifikansi a= 0.05 {uji dua pihak, Act = 0.025) diperoleh thitung = 0.76. Sedangkan W, = ±2.021, sehingga - t
t a b d
< t^ < + t
r a b e !
, dan Hn diterima.
Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. Setelah ditelaah berdasarkan tingkat kepercayaan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan pengaruh dapat terjadi pada tingkat kepercayaan 64.3%.
5)
Uji
Validasi:
Hasil
Posttest
Eksperimen
dan
Posttest
Kontrol
Kedua
Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperolah hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t independent sebagai berikut: Dari hasil perhitungan perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi a= 0.05 (uji dua pihak, Via = 0.025) diperoleh tarung = 1.515. Sedangkan W, = £2.021, sehingga -t < t M
Hnine
<+t , dan Hn diterima. Hal ini M
berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata prestest
461
dan postest, dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan pembelajaran yang dilakukan dalam peningkatan hasil belajar mahasiswa. Setelah ditelaah berdasarkan tingkat kepercayaan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan pengaruh dapat terjadi pada tingkat kepercayaan sekitar 85%. Berdasarkan hasil ujicoba secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa hasil ujicoba dan uji validasi kurikulum yang telah dikembangkan penulis sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku telah menunjukkan hasil yang menggembirakan, walaupun perbedaannya baru terlihat signifikansinya antara 64% - 85%. Namun demikian, hal ini bisa dijadikan entry point yang baik bagi upaya pengembangan kurikulum di masa yang akan datang.
4. Keunggulan dan Keterbatasan Kurikulum Prodi BSI yang Dikembangkan a. Keunggulan Kurikulum Prodi BSI yang Dikembangkan Terdapat beberapa keunggulan dari kurikulum prodi BSI yang telah dikembangkan, antara lain: 1) Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan. 2) Kurikulum yang dikembangkan diawali dengan merumuskan terlebih dahulu a) visi, misi, dan konstribusi; b) tujuan: standar kompetensi lulusan, rumusan kompetensi, standar kompetensi dan kompetensi dasar; c) merumuskan isi: substansi kajian, penetapan nama mata kuliah, waktu, jumlah SKS, dan merumuskan silabus dan SAP; d) merumuskan media/metode pembelajaran; dan e) sistem evaluasi.
462
3) Memungkinkan dikembangkannya mata kuliah baru yang sebelumnya tidak ada dalam kurikulum, disebabkan perumusan bidang kajian membawa dampak pada ruang lingkup dan kedalaman materi dari suatu mata kuliah yang dikembangkan. 4) Silabus yang berisi informasi yang lengkap tentang suatu mata kuliah membawa dampak pada pembelajaran yang sistematik. Artinya, baik dosen maupun mahasiswa memiliki target-target dan dapat mengembangkan kegiatan-kegiatan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan untuk dicapai, pengalaman belajar yang dikembangkan melalui berbagai pendekatan/ strategi/ metode, sumbersumber yang dapat dioptimalkan, serta sistem evaluasi yang digunakan. 5) Kejelasan yang diperoleh mahasiswa khususnya, menuntut kesiapan belajar dan memberikan gambaran tentang apa dan bagaimana suatu perkuliahan itu akan dijalani. Kejelasan ini juga akan menjadi "kontrak belajar" antara dosen dan mahasiswa sehingga dapat saling mengingatkan.
b. Keterbatasan Kurikulum Prodi BSIyang Dikembangkan Sedangkan keterbatasan yang menjadi permasalahan dalam pengembangan kurikulum yang telah dilakukan, antara lain: 1) Memerlukan cukup banyak waktu untuk menggali informasi dan merumuskan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan para lulusan dan masyarakat pengguna (user). 2) Penyusunan kurikulum memerlukan waktu yang luang, tenaga yang banyak, dan biaya yang besar. 3) Kurikulum harus disusun dan dikembangkan oleh suatu tim yang solid.
463
4) Penyusunan silabus yang berisi gambaran lebih menyeluruh tentang mata kuliah yang akan dikembangkan memerlukan waktu penyusunan dan pemikiran yang lebih menguras tenaga. Apalagi tanpa didukung oleh kemampuan profesional dosen yang memadai dan biaya yang tidak mencukupi.
464