BAB 2 LANDASAN TEORI
1.1 TINJAUAN UMUM 2.1.1 BIMBINGAN BELAJAR
a) Definisi Belajar Terdapat beberapa definisi tentang belajar yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut : a. Belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah oleh praktek dan latihan (Garry & Kingsley) b. Belajar ialah perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku atau
kemampuan
yang
merupakan
hasil
dari
pengalaman
(Vanderzanden dan Pace). c. Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu, yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang – ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan berdasarkan atas kecenderungan tanggapan bawaan, kematangan, atau keadaan – keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat – obatan, dan sebagainya (Hilgard dan Bower).
Meskipun terdapat beberapa perbedaan pendapat dari masing – masing ahli, namun rupanya terdapat kesamaan pendapat dari para ahli tersebut bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar apabila dia telah dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Perubahan tingkah laku yang diharapkan dalam bentuk tujuan atau sasaran belajar. Misalnya setelah belajar mata kuliah bimbingan dan konseling, mahasiswa
dapat
menjelaskan,
konseling, dan sebagainya. 7
melaksanakan
bimbingan
dan
8 Bimbingan Belajar Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan belajar siswa tidak selalu berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan. Adakalanya mereka menghadapi berbagai kesulitan atau hambatan. Murid-murid seperti ini perlu diberikan bantuan atau pertolongan yang disebut dengan layanan bimbingan belajar. Terdapat beberapa pengertian bimbingan belajar menurut para ahli antara lain sebagai berikut. a. Bimbingan
belajar merupakan
salah
satu
bentuk
layanan
bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan – kegagalan yang di alami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. seringkali kegagalan itu terjadi disebabkan karena mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai (Prayitno, 2004 : 279). b. Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik (Nurihsan). c. Bimbingan belajar merupakan bimbingan dalam hal menemukan cara – cara belajar yang tepat, memilih program studi yang sesuai dan mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan – tuntutan belajar di suatu instusi pendidikan (Winkel). d. Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bimbingan dari pembimbing kepada siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan mengembangkan keterampilan serta kebiasaan belajar agar mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan bakat dan kemampuannya (Munandar). e. Bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan dari guru pembimbing terhadap siswa dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar siswa dapat mengatasi kesulitan belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai hasil belajar yang optimal (Cece Rakhmat).
9 f. Bimbingan belajar yaitu bimbingan yang diarahkan untuk membantu
siswa
dalam
mengembangkan
pemahaman
dan
keterampilan dalam belajar, dan memecahkan masalah – masalah belajar (Syamsu Yusuf).
Dengan bertitik tolak dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan layanan bimbingan belajar ialah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk dapat mengatasi masalah – masalah yang dihadapinya dalam belajar, agar setelah melaksanakan kegiatan belajar – mengajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat yang dimiliki masing – masing. Secara umum, bimbingan belajar bertujuan untuk mencapai penyesuaian akademis secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa. Secara khusus, tujuan bimbingan belajar adalah sebagai berikut : a. Siswa dapat memahami dirinya, misalnya siswa dapat memahami keunggulan dan kelemahan diri. Hal ini dapat tercipta jika siswa merasa aman dan bebas untuk mengungkapkan dan mewujudkan dirinya. b. Siswa memiliki keterampilan belajar, misalnya keterampilan untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan. c. Siswa mampu memecahkan masalah belajar, misalnya bagaimana cara menyelesaikan persoalan secara kreatif, tiak cukup untuk hanya mengemukakan macam – macam gagasan atau menghasilkan sejumlah kemungkinan penyelesaian masalah. d. Terciptanya suasana belajar yang kondusif bagi siswa. e. Siswa memahami lingkungan pendidikan.
Untuk melaksanakan layanan bimbingan belajar tersebut dengan baik maka dapat dilakukan langkah – langkah sebagai berikut : a. Menentukan murid – murid yang mengalami masalah belajar. b. Mengungkapkan sebab – sebab terjadinya masalah belajar. c. Membantu murid mengatasi masalah yang dialaminya dalam belajar.
10 d. Melaksanaan penilaian untuk menentukan sejauh mana layanan bantuan yang telah diberikan mencapai hasil yang diharapakan. e. Melaksanakan usaha – usaha tindak lanjut dari layanan – layanan sebelumnya. b) Macam-Macam Motivasi Belajar
Gambar 2.1 motivasi belajar Sumber : http://belajarpsikologi.com
Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, disini saya hanya akan dibahas dari dua macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang yang biasa disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang biasa disebut “motivasi ekstrinsik”. a. Motivasi Intrinsik Menurut Syaiful Bahri motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti Sumarni menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno mengartikan motivasi intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari luar.
11 Contohnya : siswa yang belajar, karena memang dia ingin mendapatkan pengetahuan, nilai ataupun keterampilan agar dapat mengubah tingkah lakunya, bukan untuk tujuan yang lain. Intrinsic motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purpose. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas belajarnya. b. Motivasi Ekstrinsik Menurut A.M. Sardiman motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan – tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya, seseorang belajar karena tahu besok akan ada ulangan dengan harapan mendapatkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh guru, atau temannya atau bisa jadi, seseorang rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya. Jadi, tujuan belajar bukan untuk mendapatkan pengetahuan atau ilmu, tetapi ingin mendapatkan nilai baik, pujian ataupun hadiah dari orang lain. Ia belajar karena takut hukuman dari guru atau orang tua. Waktu belajar yang tidak jelas dan tergantung dengan lingkungan sekitar juga bisa menjadi contoh bahwa seseorang belajar karena adanya motivasi ekstrinsik.
12 c) Jenis – Jenis Masalah Belajar Faktor ekstern belajar Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa. Disamping itu proses belajar juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan siswa. Dengan kata lain aktivitas belajar dapat meningkat bila program pembelajaran disusun dengan baik. Program pembelajaran sebagai rekayasa pendidikan guru di sekolah merupakan faktor eksternal belajar. Ditinjau dari segi siswa, maka ditemukan beberapa faktor eksternal yang berpengaruh pada aktivitas belajar. Faktor-faktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut: •
Guru sebagai pembina siswa dalam belajar
•
Sarana dan prasarana pembelajaran
•
Kebijakan penilaian
•
Lingkungan sosial siswa di sekolah
•
Kurikulum sekolah(http://occiie23.wordpress.com)
13 2.1.2 PENGERTIAN TEMPAT BIMBINGAN BELAJAR Pengertian – pengertian mengenai bimbingan dan konseling telah dirumuskan beberapa ahli,
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut berbeda antara satu dengan yang lain, secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan kepada orang lain yang bermasalah, dengan harapan orang tersebut dapat menerima keadaannya sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan penyesuaian terhadap diri pribadi, lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, untuk lebih jelasnya perhatikan uraian mengenai bimbingan dari beberapa ahli yang lebih mengarah kepada pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah. “Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu mendapat pemehaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga serta masyarakat”. “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan”. Dari kedua definisi yang di kemukakan dapat disimpulkan mengenai pengertian bimbingan sebagai berikut : 1. Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan secara berencana dan sistematis. 2. Bimbingan diberikan kepada individu dengan maksud agar ia dapat memahami dirinya, kemudian mengarahkan dirinya sehingga tercapai kebahagiaan hidup pribadi.(http://windyrosnia.wordpress.com)
d) Tujuan Bimbingan Belajar Kegiatan bimbingan di sekolah merupakan bagian integral dari keseluruhan program kegiatan sekolah, terutama pada bimbingan belajar
14 sehingga dapat diartikan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah merupakan tujuan yang ingin dicapai bimbingan. Yang membedakan diantara keduanya ialah jenis kegiatannya, pendidikan terletak pada proses belajar mengajar yang penekanannya pada usaha-usaha kognitif, afektif dan psikomorik, sedangkan bimbingan terletak pada membina siswa dalam perkembangan pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan pada kenyataan yang dihadapi siswa sehingga memerlukan bantuan tenaga profesional kependidikan dalam hal ini adalah guru pembimbing. Proses belajar dapat di amati secara tidak langsung, artinya proses belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat di amati, tetapi dapat dipahami oleh guru. Program-program pendidikan di sekolah termasuk program layanan bimbingan dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran sehingga proses pendidikan di sekolah akan lebih bermakna sesuai dengan kebutuhan anak didik dan kebutuhan masyarakat serta pembangunan. Dengan perkataan lain, melalui kegiatan bimbingan di sekolah siswa
mampu
mengembangkan
potensi
dalam
dirinya.
Potensi
lingkungannya, sehingga ia merencanakan masa depannya serta melanjutkan pendidikan kepada jenjang yang lebih tinggi. Dalam rangka menjawab tantangan masa depan yang lebih komfektif dan komplek, tenaga-tenaga profesional kependidikan mampu memberikan pelayanan yang terbaik pula bagi perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu : “Terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan kemampuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. e) Fungsi Bimbingan Belajar Belajar adalah merupakan kegiatan fisik dan psikis yang tertinggi dalam kehidupan manusia, sebagai hasil kegiatan belajar dapat membawa
15 pada perubahan dan peningkatan pandangan sikap dan tingkah laku yang baru dari hasil latihan belajar tersebut. Proses belajar yang terjadi di sekolah harus senantiasa mempunyai tujuan yang jelas dan terarah sebagai pedoman dan panutan dalam aktivitas belajar sebagai seorang siswa, dalam tujuan tersebut pada dasarnya menyangkut penguasaan bidang pengetahuan pembinaan sikap dan pengembangan keterampilan yang merupakan cita-cita sekolah yang diselenggarakan lewat pendidikan dan pengajaran. Menurut Dewa Ketut Sukardi ada dua faktor yang timbul dalam kesulitan belajar, yaitu : a. Faktor endogen, ialah faktor yang datang dari anak itu sendiri, hal ini dapat bersifat : •
Biologis, ialah hambatan yang bersifat kejasmanian.
•
Fisikologis, ialah hambatan yang bersifat kejiwaan.
b. Faktor eksogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak, faktor ini meliputi : •
Faktor lingkungan keluarga.
•
Faktor lingkungan sekolah.
•
Faktor lingkungan masyarakat. Kehadiran bimbingan dalam proses pendidikan dan pengajaran
yang dilaksanakan, secara keseluruhan dapat berfungsi membantu dan menunjang usaha-usaha kearah kemajuan, kesejahteraan dan tercapainya tujuan pendidikan bagi sekolah maupun bagi anak didik terutama dalam proses belajar mengajar didalam pendidikan dan pengajaran yang dijalankan. Fungsi
utama
bimbingan
yang
didukung
oleh
layanan
pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan yang pengembangan yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan
16 kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Menurut Prayetno dalam bukunya “Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah” mengemukakan ada lima fungsi pokok pelayanan bimbingan yaitu : a. Pengenalan diri Upaya utama didalam bimbingan dalam rangka menemukan dan memberikan pemahaman terhadap potensi dan kemampuan bakat dan minat, kebutuhan-kebutuhan, sifat-sifat kepribadian, permasalahan dan kesulitan-kesulitan para siswa sesuai dengan fakta, data dan impormasi dirinya sehingga ia dapat menggali dirinya secara utuh dan menyeluruh agar dapat disalurkan dengan sewajarnya.
b. Pencegahan masalah Di dalam bimbingan terhadap upaya provinsip (pencegahan) dan kuratip (penyuluhan) terhadap segala permasalahan, baik yang belum terjadi
maupun
yang
sedang
mengalami
kesulitan
didalam
memecahkannya, kemudian berupaya meluruskan agar para siswa dapat berbuat dan bertindak tanpa adanya ketergantungan kepada orang lain.
c. Kesejahteraan sekolah Bimbingan dapat mengefektifkan segala tujuan yang ingin dicapai di sekolah, disamping membantu petugas-petugas sekolah terutama Kepala Sekolah dan guru-guru di dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi atau iklim sekolah yang harmonis, sehat dan dinamis bagi keberhasilan pendidikan dan pengajaran. (http://windyrosnia.wordpress.com).
17 f) Program Bimbingan Belajar Bahasa Inggris General English: General English dibagi dalam empat bagian dan ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris mereka. 1. Survival : Dapat menggunakan bahasa Inggris pada tingkat dasar. 2. Waystage : Belajar bagaimana mengekspresikan diri dengan menggunakan istilah Bahasa Inggris. 3. Upper Waystage : Melakukan percakapan dengan kelancaran sedang hingga tinggi. 4. Threshold : Berbicara dengan tingkat kelancaran dan pengertian yang tinggi.
General Advanced English: General Advanced English membantu para siswa menuju tingkat kelancaran tertinggi. 5. Milestone : Lancar berkomunikasi dalam berbagai situasi sosial. 6. Mastery : Sangat lancar berkomunikasi baik secara verbal maupun tertulis di berbagai negara berbahasa Inggris.
18
Diagram 2.1 general English & general advance English Sumber : Google image
19
1.2 TINJAUAN KHUSUS 2.2.1 FURNITURE TEMPAT BIMBINGAN BELAJAR a. Ruang Kelas Kelas dalam pendidikan memiliki sejumlah arti terkait. Kelas dapat berarti sekelompok
murid yang menghadapi pelajaran ataupun
kuliah tertentu di perguruan tinggi, sekolah, maupun lembaga pendidikan. Kelas juga bisa merujuk pada kegiatan belajar - mengajar itu sendiri : kelas dalam drama – drama karya William Shakespeare. Kelas dapat pula berupa sekelompok murid di tingkatan yang sama dalam sebuah institusi : kelas satu, ataupun sekelompok murid yang lulus dari lembaga tersebut di saat yang sama : kelas 2005 (bandingkanalumnus/i). Kelas dapat pula merujuk ke ruangan, bangunan, atau wahana di mana pelajaran diajarkan. Dalam sistem pendidikan di beberapa negara (seperti Republik Cina), kelas dapat merujuk pada pembagian murid di suatu bagian akademik, terdiri atas sekelompok murid di tingkatan akademik yang sama. Sebagai contoh, kelas 2 di sebuah bagian dapat terbagi atas 3 kelas. Di negeri seperti Republik Irlandia, kelas dapat berarti tingkatan : kelas 1 untuk usia 4 dan 5 tahun, kelas 2 untuk usia 6 dan 7 tahun, kelas 3 untuk usia 8 dan 9, kelas 4 untuk usia 9 dan 10, kelas 5 untuk usia 10 dan 11 tahun, kelas 6 untuk usia 11 dan 12 tahun. Adapun menurut Nawawi, bahwa kelas adalah sebagai suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan diorganisasi menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan berbagai kegiatan pembelajaran yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan”
20 Selain itu Nawawi juga menegaskan bahwa definisi kelas dibagi dua yaitu: 1) Kelas dalam arti sempit yakni ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Dalam pengertian tradisional mengandung sifat statis, karena sekedar menunjuk pengelompokan siswa menurut tingkat perkembangannya yang didasarkan pada batas umur kronologis masing – masing. 2) Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar – mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan. refrensi buku
"Sudirman
dkk,
Ilmu
Pendidikan:Kurikulum,
Program
pengajaran, Efek Intruksional dan pengiring, CBSA, Metode mengajar, Media pendidikan, Pengelolaan kelas dan Evaluasi hasil belajar (Bandung: Remaja Rosdakarya), hlm. 310-311" Menurut Oemar Hamalik, "kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapatkan pengajaran dari guru". Pengertian ini jelas ditinjau dari segi anak didik karena dalam pengertian tersebut ada frase kelompok orang.
21
b. Macam – Macam Furniture Ruang Kelas Furniture dalam ruang kelas ini terdiri dari meja siswa, kursi siswa, meja guru, lemari kelas, papan tulis, serta aksesoris ruangan lainnya yang sesuai.
Gambar 2.2 Ruang kelas Sumber : Google image
Gambar 2.3 Ruang kelas Sumber : Google image
22
Gambar 2.4 Ruang kelas Sumber : Google image
Gambar 2.5 Ruang kelas Sumber : Google image
23 2.2.2
FURNITURE RUANGAN RECEPTIONIST
a. Receptionist Penerima tamu di kantor depan memiliki banyak istilah atau sebutan. Ada yang menyebutkannya dengan istilah Front Desk Agent, Front Desk Clerk, Guest Service Agent, Guest Room Service dan Receptionist. Semua istilah yang disebut di atas sama artinya, hanya saja cara penyebutannya berbeda, sebagaimana yang dijelaskan oleh (J.Martin) dalam bukunya Human Relation for the Hospitality Industry.
b. Macam – Macam Furniture Receptionist Furniture dalam recetionist ini terdiri dari meja receptionist, kursi receptionist,serta aksesoris ruangan lainnya yang sesuai.
Gambar 2.6 Receptionist Sumber : Google image
Gambar 2.7 Receptionist Sumber : Google image
24 2.2.3
FURNITURE RUANGAN RAPAT
A. Ruang Rapat Ruang Rapat merupakan fasilitas untuk menujang segala aktifitas dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Ruang rapat ini didesain sedemikian nyaman dan dipelihara kebersihannya dengan harapan akan memberikan dampak yang positif bagi orang-perorang dalam kegiatan yang dilaksanakan didalamnya.
B. Macam-macam furniture ruang rapat Furniture dalam ruang rapat ini terdiri dari meja rapat, kursi rapat,serta aksesoris ruangan lainnya yang sesuai
Gambar 2.8 Ruang rapat Sumber : Google image
Gambar 2.9 Ruang rapat Sumber : Google image
25 2.2.4
SISTEM DAN KONSTRUKSI
A. SISTEM DAN KONSTRUKSI FURNITURE KELAS
Gambar 2.10 Sambungan sudut purus dan lubang terbuka
Sumber : www.sari-jati.com
Gambar 2.11 Kursi kayu Sumber : Google image
Gambar 2.12 Sambungan dengan pengunci dibawah
Sumber : www.sari-jati.com
26
Gambar 2.13 Sambungan kayu dengan pengunci samping
Sumber : www.sari-jati.com Gambar 2.14 meja komputer Sumber : Google image
Gambar 2.15 Sambungan kayu dengan pengunci di samping 3D
Sumber : www.sari-jati.com
27
B.SISTEM DAN KONSTRUKSI FURNITURE RECEPTIONIST
Gambar 2.16 Sambungan sudut lidah bersponing dan alur 3D
Sumber : www.sari-jati.com
Gambar 2.18 sambungan kayu bersusun dengan gigi recepsionis Sumber : www.sari-jati.com
Gambar 2.17 Meja
Sumber : Google image
28
C.SISTEM DAN KONSTRUKSI FURNITURE RUANG RAPAT
Gambar 2.19 sambungan sudut takikan lurus
Sumber : www.sari-jati.com Gambar 2.20 meja rapat
Sumber : Google image
Gambar 2.21 Sambungan lidah miring 3D Sumber : www.sari-jati.com
29
2.2.5 JENIS – JENIS KAYU a. Kayu Jati Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati. Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami tidak memakai kayu jati selain dari 2 daerah tersebut. Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan type aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut. Contoh Finishing: Teak Oil, Politur, NC Lacquer, Melamin, Poly Urethane (PU). ( http://www.sarijati.com)
30 2.2.5 Finishing Natural Transparan ( Coklat Terang kekuningan) Tujuan : menonjolkan semua kelebihan kayu, mengekspose keindahan serat kayu jati benar – benar terpilih. Kualitas kayu jati : hanya memilih serat lurus dan serat mahkota tidak ada mata sehat, mata mati, putih, doreng.
2.2.6 Finishing Melamin Natural Terang (Coklat terang kekuningan) Menonjolkan serat dan penampilan natural kayu, dengan mengekspose keindahan serat kayu jati secara alami. Kualitas kayu jati : serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, tidak ada putih, doreng, dan mata mati.
2.2.7 Finishing Melamin Natural Gelap (Coklat gelap kehitaman) Menonjolkan serat kayu jati natural, dan, menutupi kekurangan kayu seperti putih dan doreng dengan warna gelap. Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng halus , tidak ada mata mati.
2.2.8 Finishing Cat Menutupi permukaan kayu dan menyembunyikan semua kelebihan dan kekurangan serat kayu. Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota ada mata sehat, putih, doreng tebal, mata mati. ( http://www.sari-jati.com)
Gambar 2.22 Jati serat lurus
Gambar 2.24 Jati ada mata sehat Sumber : www.sari-jati.com
Gambar 2.23 Jati serat mahkota
Gambar 2.25 Jati sapwood
31 b. Kayu Mahoni Kayu Mahoni teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwana merah muda sampai merah tua. Banyak digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon mahoni banyak ditemui di antara hutan Jati di Pulau Jawa, atau ditanam di tepi jalan sebagai tanaman pelindung..(http://www.sari-jati.com)
Gambar 2.26 kayu mahoni Sumber : www.sari-jati.com
c. Kayu Sonokeling Kayu sonokeling memiliki serat kayu yang sangat indah,berwarna ungu bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu sonokeling selain indah juga kuat dan awet sehingga dapat digunakan sebagai material konstruksi bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II. Pohon sonokeling hanya tumbuh di hutan-hutan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun, jumlahnya mulai berkurang..(http://www.sari-jati.com)
Gambar 2.27 kayu sonokeling Sumber : www.sari-jati.com
32
d. Kayu Sungkai Kayu sungkai teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna kuning pucat. Kayu sungkai sering digunakan sebagai bahan elemen dekoratif. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III. Pohon sungkai diameternya tidak terlalu besar..(http://www.sari-jati.com)
Gambar 2.28 kayu sungkai Sumber : www.sari-jati.com 2.2.6
FINISHING KAYU YANG DIPAKAI
Apapun bahan dasar struktur yang digunakan untuk furniture penyimpanan, permukaan luarnya harus di-finishing agar tampilannya indah. Dan juga untuk menutupi beberapa kelemahan kayu dalam hal warna, tekstur dan ketahan dalam hal benturan dan keadaan cuaca. Ada berbagai jenis finishing kayu. Berdasarkan jenis materialnya, finishing untuk kayu solid dan olahan ada 2 jenis, yaitu Transparan dan Non Transparan. a. Lapisan Tranparan Politur Biasanya berbentuk serpihan atau batangan yang dicairkan dengan alkohol. Tetapi ada juga yang siap pakai dengan komposisi alkohol yang tepat. Politur diaplilasilan dengan menggunakan kain yang di poles secara berkala pada permukaan kayu. Pengaplikasian politur dapat diulang secara berkala jika warnanya sudah memudar.
33
Nitro Cellulose (NC) Terbuat dai bahan resin NC dan tiner. Bahan ini akan membentuk lapisan film yang tahan air, namun belum kuat untuk menahan goresan maupun benturan fisik. NC di aplikasikan dengan cara semprot (spray) bertekanan udara atau memakai kuas. Melamik Memberikan lapisan film yang lebih baik daripada NC. Permukaan kayu yang dilapis melamik menjadi sangat halus karena pori-pori kayu tertutup. Bahan ini lebih sulit untuk dilapis ulang dan akan berbau menyengat setelah aplikasi. Ada 2 pilihan finishing, yaitu matt dan glossy (mengkilat). Pengaplikasiannya dengan cara semprot atau memakai kuas. Polyurethane (PU) Merupakan jenis finishing yang paling tebal lapisan filmnya. Tampilannya menyerupai lapisan plastik sehingga membuat kayu tidak alami. Daya tahannya terhadap panas dan air sangat baik, membuat PU cocok untuk furnitur eksterior. Waterbased lacquer Menggunakan pencair air murni dan
resin
yang tertinggal
dipermukaan kayu. Lapisannya tahan air dan goresan. Bhan ini lebih disukai oleh para konsumen dari Eropa. b. Lapisan Non Transparan. Material ini akan menutup 100% seluruh permukaan kayu dan menyembunyikan tampak aslinya. Bentuk fisiknya dapat berupa cat duco dan lapisan (laminate) dalam bentu lembaran atau rol.
34
Cat Duco Adalah methode penyemprotan cat duco pada permukaan furnitur. Warnanya bervariasi seperti baturan dan warna-warna menyolok. Cocok untuk furnitur bernuansa modern, minimalis dan juga furnitur anak. Harganya relatif mahal dan bila sudah dicat, serat asli tidak bisa dikembalikan lagi. Pengaplikasiannya menggunakan semprot atau kuas. Dengan kemajuan tehnologi dan desain sekarang ini, berbagai motif dapat dibuat dari cat ini, seperti motif batu, marmer, motif pecah seribu maupun motif perak, tembaga dan emas. Veneer Terbuat dari serat tipis kayu asli. Motifnya tergantung jenis kayu ; ada motif jati, sungkai, nyatoh, kamper atau mahoni. Furnitur yang dibri lapissn ini mirip kayu asli sehingga tampilannya benar2 alami. Dijual dalam bentuk gulungan dengan lebar 10-20 cm, harganya relatif mahal. HPL (High Pressure Laminate) Terbuat dari campuran Akrilik dan kayu. Lapisan luarnya menyerupai kayu dan mengandung serat-serat kayu, tapi bagian belakangnya akrilik. HPL biasanya berbentuk lembaran ukuran 120 cm x 240 cm dan tebal 3 mm. Variasi motif dan warna cukup banyak serta permukaannya bertekstur. Harga bervariasi tergantung merk dan motifnya. Warna polos relatif murah dan paling mahal warna silver. Keunggulan HPL adalah mengandung unsur kayu, cocok bagi yang ingin menampilkan warna-warna alami kayu. Bahan ini kuat (karena cukup tebal) dan elastis sehingga bisa ditekuk untuk melapisi bagian tepi furniture.(Artistika Artwork).
35 2.2.7
MATERIAL PELAPIS
MATERIAL STRUKTUR Material struktur menjadi perhatian utama dalam pemilihan furniture penyimpanan. Dengan struktur yang kuat, tentunya furniture dapat digunakan lebih baik dan usia penggunaannya pun lebih lama. Setiap material penyusun struktur yang akan dipilih nantinya tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan masing – masing. Sebelum memutuskan untuk pergi ke pengrajin furniture, ada baiknya jika mengetahui jenis – jenis material yang digunakan. a. Kayu Solid Kayu solid masih banyak dipilih srbagai material utama penyusun furnitur. Kebanyakan orang beranggapan bahwa kayu solid dapat bertahan lama, serta materialnya yg padat mudah diberi detail-detail tambahan untuk hiasan. Namun sepanjang penggunaanya, kayu solid akan mengalami muai susut yang dapat berpengaruh terhadap ukuran. Selain itu tanpa langkah pencegahan yang tepat, kayu solid lebih rentan terhadap rayap dan dapat mengeluarkan bubuk kayu sehingga bisa keropos. b. Multipleks Multipleks merupakan material kayu yang disusun atas beberapa lapisan kayu sejenis dengan ketebalan tertentu, dan memiliki beragam ukuran yang dapat dijumpai di toko-toko material, mulai dari 3 mm hingga 12 mm. Sebagai material sruktur untuk furnitur, multipleks cukup kokoh. Namun dipasaran harga setiap lembar multipleks lebih mahal dibandingkan material struktur lainnya sehingga harga keseluruhan furnitur pesanan dapat menjadi lebih mahal.
36 2.2.8
ERGONOMI FURNITURE
A.ERGONOMI RUANG KELAS
Gambar 2.29 Ergonomi Sumber : http://www.marekkultys.com
Gambar 2.30 Ergonomi Sumber : http://www.marekkultys.com
37
B.ERGONOMI RECEPTIONIST
Gambar 2.31 Dimension meja receptionist Sumber : http://www.marekkultys.com
Gambar 2.32 Dimension meja receptionist Sumber : http://www.marekkultys.com
38
Gambar 2.33 Ergonomi receptionist Sumber : http://www.marekkultys.com
C.ERGONOMI RUANG RAPAT
Gambar 2.34 Ergonomi table meeting Sumber : http://www.marekkultys.com
39
Gambar 2.35 Ergonomi meeting furniture Sumber : http://www.marekkultys.com
Gambar 2.36 Ergonomi meeting furniture Sumber : http://www.marekkultys.com
40 2.2.9
FURNITURE MAPPING
Gambar 2.37 Furniture mapping
41 2.2.10 METODE PENELITIAN
2.2.11 HASIL SURVEY TEMPAT BIMBINGAN BELAJAR THE LEARNING CENTER – WALL STREET INSTITUTE
Gambar 2.38 Tampak luar Learning Center Sumber : WSI Wall Street Institute atau yang biasa disingkat WSI, berlokasi Ratu Plaza Shopping Mall Lt. 1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 9 Jakarta 10270. WSI Ratu Plaza memiliki area seluas ±1400 m2. Wall Street English mengunakan metode pengajaran yang tidak hanya praktis tapi berorientas hasil, dengan tujuan berkomunikasi secara effektif dalam Bahasa Inggris. Metode ini sistematis, sangat fleksible dan memberikan bimbingan yang menyeluruh untuk siswa. Metode Wall Street English memadukan beberapa pendekatan dan simulasi pembelajaran sehingga setiap individu mampu mencapai tujuannya, apapun pengalaman belajar sebelumnya. Jam Operasional Senin – Jumat
: 10.00 - 21.00
Sabtu – Minggu
: 10.30 - 18.00
42 a. Sejarah Wall Street Institute Wall Street Institute adalah organisasi global terbesar dalam bidang pelatihan berbahasa Inggris di dunia. Wall Street Institute dibentuk pada tahun 1972, ketika sekelompok profesional mengabdikan diri dan menemukan masalah yang dihadapi para siswa yang menggunakan metode pengajaran bahasa Inggris secara tradisional. Mereka membuat solusi inovatif dan kreatif : suatu metode pengajaran yang dipusatkan pada kebutuhan siswa dibandingkan kebutuhan di kelas. Wall Street Institute kemudian berkembang dengan cepat ke seluruh Eropa dan penjuru dunia. Metodologi kami yang unik berlaku setiap hari di 27 negara di seluruh dunia. Berbekal pengertian bahwa setiap orang memiliki sifat unik dan mempunyai kebutuhan yang berbeda, Wall Street Institute menawarkan suatu kursus bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, dengan hasil yang dapat diukur sejak hari pertama dimulai. Wall Street Institute hadir di Jakarta tahun 2007 dengan pusat belajar pertama berlokasi di Ratu Plaza. Sejak awal mula eksistensi Wall Street Institute terbukti banyak menarik perhatian dari berbagai kalangan, baik dari para pelaku bisnis, wiraswastawan, maupun siswa dari berbagai SMA dan universitas terkemuka untuk bergabung menjadi siswa Wall Street Institute. Kesempatan untuk melebarkan sayap semakin terbuka luas, dan setahun kemudian Wall Street Institute membuka cabang keduanya di La Piazza, kelapa Gading dan ketiga di Pondok Indah Mall 1. Kemudian tahun 2010, Central Park menjadi pilihan Wall Street Institute sebagai cabang keempat. Blending Learning Method merupakan metode yang diberlakukan di Wall Street Institute dalam mengarjakan Bahasa Inggris kepada para siswanya, dan metode ini telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 : 2008 untuk desain, pengembangan dan implementasi dalam pengajaran Bahasa Inggris. Dengan Blended Learning Method yang diterapkan pada Wall Street Institute memungkinkan setiap orang dengan berbagai latar belakang
43 pendidikan untuk dapat belajar secara individual dan sesuai kemampuannya sendiri dalam mencapai target yang diinginkan. (http://wallstreetenglish.co.id/) b. Visi dan Misi i.
Visi dari Wall Street Institute adalah : Mengajarkan Bahasa Inggris kepada para siswanya untuk dapat belajar secara individual dan sesuai kemampuannya sendiri dalam mencapai target yang diinginkan.
ii.
Misi dari Wall Street Institute a. Memberikan pengajaran Bahasa Inggris kepada siswa dengan mudah agar dapat dimengerti. b. Para siswa mempunyai waktu yang fleksible untuk datang ke Wall Street Institute. c. Memberikan rasa percaya diri kepada para siswa agar dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris secara lancar. d. Para guru memberikan bimbingan yang menyeluruh untuk siswa.
c. Kegiatan Perusahaan Kegiatan perusahaan 1. Aktivitas social club Santai,
memperluas
pergaulan
dan
berbincang
dalam
aktivitas Social Club kami yang luas. Dengan aktivitas berbeda – beda yang dilakukan setiap hari, DVD, TV kabel, dan juga kegiatan luar, menjadikan aktivitas Social Club suatu kegiatan yang menyenangkan untuk mempraktekkan bahasa Inggris. 2. Complementary Class Adalah kelas dengan rata – rata 8 siswa dalam kelas dimana siswa melatih bahasa Inggris dengan siswa lain yang pada level yang sama. Topik – topik pembicaraan beragam dan biasanya meliputi bermain peran dalam aneka situasi – kondisi seperti berlibur, wawancara pekerjaan, debat, dan beragam keadaan social lainnya.
44 3. New student party Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menyambut para siswa dan siswi yang baru bergabung di Wall Street Institue yang biasanya di adakan setiap dua bulan sekali, selain itu kegiatan ini bertujuan agar para siswa dan siswi baru dapat beradaptasi dengan lingkungan di Wall Street dan bisa mendapatkan teman baru dan berkenalan dengan guru – guru dan cara pengajaran yang ada di Wall Street. d. S.O.P (Standard Operanting Procedure)untuk karyawan. 1. Datang dan pulang on time. 2. Berpakaian rapi dan sopan. 3. Menjaga ruangan kerja agar selalu rapi 4. Hari kamis selalu ada meeting bagi para public relation dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan. 5. Pada hari jumat mengenakan batik. 6. Dilarang menyimpan makanan di atas meja kerja. 7. Dilarang makan di dalam ruangan kerja. 8. Menjaga kebersihan lingkungan Wall Street Institute. 9. Menjaga keamanan bersama. 10. Mampu bekerja sama / teamwork . 11. Bersikap ramah kepada siswa ataupun calon siswa. 12. Mampu bekerjasama baik kepada atasan maupun bawahan. 13. Mampu bersaing secara adil. 14. Harus memberikan pelayanan yang baik kepada siswa dan calon siswa. 15. Menjawab telefon sesuai dengan standard yang diberikan oleh pihak Wall Street Institute.
45 e. Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang sedang berjalan di Wall Street Institute adalah mengunakan metode pengajaran yang tidak hanya praktis tapi berorientasi hasil, dengan tujuan berkomunikasi secara effektif dalam bahasa Inggris. Metode ini sistematis, sangat fleksible dan memberikan bimbingan yang menyeluruh untuk siswa. Metode Wall Street Institute memadukan beberapa pendekatan dan simulasi pembelajaran sehingga setiap individu mampu mencapai tujuannya, apapun pengalaman belajar sebelumnya.
Adapun program yang tersedia di Wall Street Institute adalah : 1. Kelas Interaktif Siswa mendapatkan kelas interaktif melalui program multimedia yang dirancang khusus untuk mengenalkan kosa kata, tata bahasa dan idiomidiom. Siswa akan terlatih untuk mengasah ketrampilan berbicara bahasa Inggris melalui pendengaran, pengulangan pengucapan dan pembacaan bahasa Inggris yang benar. 2. Personal Tutor Untuk mendukung pembelajaran siswa, jadwal belajar dirancang sangat fleksible dan ditentukan oleh siswa. Personal Tutor pun selalu siap 7 hari seminggu di center untuk membantu siswa. 3. Latihan Siswa melakukan latihan yang diberikan dan dibawa ke center untuk direview kembali oleh pengajar kami. 4. Kelas kecil dengan guru bahasa Inggris Siswa berpartisipasi dalam kelas kecil dengan maksimal 4 siswa dan diajarkan oleh pengajar – pengajar natif. Dengan membatasi jumlah siswa yang semua pada level yang sama, semua siswa mendapatkan perhatian yang cukup dari pengajar untuk kemajuan yang lebih pesat.
46
f. Program Kursus Wall Street Institute : General English dibagi dalam empat bagian dan ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris mereka. Survival : Dapat menggunakan bahasa Inggris pada tingkat dasar Waystage : Belajar bagaimana mengekspresikan diri dengan menggunakan istilah bahasa Inggris. Upper Waystage : Melakukan percakapan dengan kelancaran sedang hingga tinggi. Thershold : Berbicara dengan tingkat kelancaran dan pengertian yang tinggi. General Advanced English : Milestone : Lancar berkomunikasi dalam berbagai situasi sosial. Mastery : Sangat lancar berkomunikasi baik verbal maupun tertulis diberbagai negara berbahasa Inggris
Gambar 2.39 Diagram general English & general advance english
47
2.2.13 THE LEARNING CENTER – ENGLISH FIRST
Gambar 2.40 Logo English First Sumber : http://www.ef.co.id Komplek Ruko Jimbaran Citra Gran, Jl. Alternatif Cibubur, KM 4, Blok R1, No. 27, Cibubur, Jakarta Timur.
48 A. SEJARAH ENGLISH FIRST EF Education didirikan pada tahun 1965 oleh Bertil Hult, pengusaha muda berkebangsaan Swedia. Pada saat itu, EF masih merupakan perusahaan kecil dan baru memiliki satu kantor. Awalnya, tujuan kami sangat sederhana, yaitu membawa siswa SMA asal Swedia untuk belajar bahasa Inggris di Inggris. Ide bisnis tersebut memang sederhana, namun saat ini telah terbukti sebagai ide yang cemerlang.
B. BERTIL HULT Bertil Hult mendirikan EF Education First saat berusia 23 tahun, di ruang bawah tanah asrama universitas tempat ia belajar di Lund, Swedia. Ia memulai EF sebagai organisasi pelatihan bahasa dan belajar keluar negeri bagi para pelajar sekolah menengah Swedia yang ingin belajar bahasa Inggris di Inggris. Ide belajar bahasa onsite sangatlah sederhana, namun radikal dan memiliki masa depan yang sangat baik. Perjuangan di masa kecilnya dalam menghadapi diseleksia membuatnya yakin bahwa terjun langsung kedalam budaya sebuah Negara merupakan cara belajar bahasa yang sangat unggul. Pada tahun 1971, ia pindah dari Swedia ke Jerman, dan pada tahun 1977, ia mendirikan kantor pusat EF di Lucerne, Swiss, di mana ia tinggal saat ini. Sekarang Bertil semi – pension, namun semangat dan misi perusahaan yang ia dirikan hampir 50 tahun tetap kokoh, yaitu "meruntuhkan hambatan bahasa, budaya dan geografi". Sukses kewirausahaan dan bisnis Bertil sudah diakui dimana – mana. Pada tahun 2012, ia menerima penghargaan Lucia Trade Award dari Kamar Dagang Swedia – Amerika untuk kontribusinya dalam mendukung perdagangan bebas antara Swedia dan Amerika Serikat. Pada tahun 2006, Bertil terpilih sebagai "Orang Swedia Internasional Tahun Ini".
49
PekerjaanSosial Terlepas dari EF, Bertil Hult terlibat dalam berbagai kegiatan social dalam melawan penggunaan obat terlarang dan mendukung pendidikan untuk para penderita diseleksia. Pada tahun 1993, ia menjadi anggota pendiri Mentor Foundation, sebuah organisasi independen, non – pemerintah, nirlaba, yang berbasis di Jenewa. Organisasi ini berfokus pada penelitian dan inisiatif pencegahan penyalah gunaan narkoba. Sejak awal Bertil menjadi ketua umum dan sekarang menjadi komisaris organisasi tersebut. Ia juga mendukung Bertil Hult Prize. Di mulai pada tahun 2003, Bertil Hult Prize diberikan kepada sekolah Swedia setiap tahun, berdasarkan dukungan mereka dalam mendidik penderita diseleksia. Beril Hult dan keluarganya juga mensponsori Hult Prize, penghargaan sebesar 1 juta dollar Amerika untuk kompetisi sekolah bisnis global yang diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis Internasional Hult dan Clinton Global Initative. Belakangan ini, keluarga Hult mendirikan Lembaga Kelas Global EF yang bertujuan untuk membangun kembali sekolah dasar di daerah – daerah yang mengalami kesulitan. C. VISI DAN MISI ENGLISH FIRST Visi dan Misi EF selalu sesuai dengan jamannya. Kini semakin penting bagi tiap individu untuk memahami perbedaan cara hidup dan berekspresi. Oleh karena itu, EF tetap berkomitmen untuk meruntuhkan hambatan bahasa, budaya dan geografi yang memisahkan kita dengan menyediakan pendidikan berkualitas terbaik di luar negeri, di dekat rumah ataupun melalui internet.
50
D. PERUSAHAAN ENGLISH FIRST LAINNYA 1. Englishtown.com Belajar bahasa Inggris di sekolah bahasa Inggris online terbesar di dunia. English town merupakan revolusi dalam pembelajaran bahasa Inggris. Kini, Englisht own telah menjadi sekolah bahasa online terbesar di dunia dengan lebih dari 3 juta siswa dari seluruh penjuru dunia dan juga merupakan satu – satunya sekolah online yang memiliki guru pengajar sungguhan (live voice-based online classes) 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Jadi, Anda sama saja dengan memiliki guru privat sendiri dan yang anda butuhkan hanyalah sebuah headset. 2. EF Language Courses Abroad Belajar bahasa baru di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru atau Eropa. EF Language Courses Abroad memberikan anda kesempatan belajar salah satu dari tujuh pilihan bahasa yang kami tawarkan secara langsung di luar negeri. Kursus berlangsung antara 2 hingga 52 minggu serta diperuntukkan bagi siswa untuk semua usia dan tingkat kemampuan. Kurikulum pembelajaran kursus didasarkan pada Sistem Efekta™ yang dikembangkan secara eksklusif oleh Tim Penelitian dan Pengembangan Akademik EF. EF mengoperasikan 28 EF Language Courses Abroad di hamper dua belas negara. Sekolah kami selalu berada di lokasi terbaik, baik itu di kastil kuno yang telah direnovasi di pusat kota maupun di hotel bergaya art – deco di tepi pantai. 3. Hult International Business School Raih gelar MBA bergengsi dalam waktur elatif lebih singkat. Hult International Business School menawarkan gelar MBA bergengsi yang dapat Anda raih dalam kurun waktu relative singkat di Boston,
51 Amerika Serikat. Misi sekolah ini adalah mendidik para pemimpin dunia bisnis dari seluruh negara. Oleh karena itu, demografi siswa Hult menjadi sangat unik - 90% siswa Hult adalah siswa internasional. Jumlah siswa per kelas selalu dibatasi, hanya 60 siswa per kelompok. Program ini diajar oleh pakar dan instruktur terbaik di dunia bisnis.
4. EF University Preparation Abroad Persiapan dan penempatan di universitas luar negeri. EF University Preparation Abroad menawarkan program persiapan dan penempatan di universitas bagi para siswa yang ingin mengejar gelar sarjana dan belajar keluar negeri. Kursus ini mencakup persiapan ALevel, University Foundation Year, Pre-Masters dan program PreMBA. Para siswa dapat belajar di salah satu kampus EF University Preparation Abroad yang ada di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia atau Selandia Baru. Banyak siswa EF University Preparation Abroad yang masuk ke universitas bergengsi seperti Cambridge University dan London School of Economics.
52 E. SistemBelajar EF efekta
Gambar 2.41 Sistembelajar EF Sumber : EF
F.Sistem belajar English First
-
Learn,guru yang berpengalaman,belajar bersama guru di ruang kecil
-
Apply,berbicara inggris dengan aktif,bangun percaya diri dalam kegiatan life club menyenangkan
-
Try,latihan online diluar kelas,kapan saja dengan EF
-
Certify,ukur kemajuan,rayakan kesuksesan dengan sertifikat kursus EF.
53 2.2.13 THE LEARNING CENTER – LIA
Gambar 2.42 Logo LIA Sumber : Google image JL.Transyogi (alternative Cibubur)
LIA adalah lembaga pendidikan yang mengutamakan pendidikan dibidang bahasa khususnya bahasa Inggris. “Hingga saat ini, LIA telah memiliki 62 gerai di 18 provinsi yang tujuan pendiriannya untuk mewujudkan visi misi LIA dengan mencerdaskan bangsa dan menjadi pusat pembelajaran yang terbaik dan tersebar di Indonesia melalui berbagai program pendidikan, terutama pendidikan bahasa” jelas Conny dalam sambutannya.
54 A.Sejarah LIA YAYASAN LIA adalah Yayasan yang bergerak di bidang jasa pendidikan formal dan non-formal, terutama pendidikan bahasa selaku kegiatan intinya.Motto YAYASAN LIA adalah“Sekelumit Karya Mencerdaskan Bangsa”.Didirikan pada tanggal 7 September 1959,YAYASAN LIA berawal dari Lembaga Indonesia Amerika disingkat LIA dan kemudian berubah menjadi Perhimpunan Persahabatan Indonesia Amerika disingkat PPIA.LIA memulai kegiatannya dibidang pengajaran bahasa Inggris dengan siswa pada saat itu berjumlah 40 dan sampai tahun 2014 telah berkembang menjadi kurang lebih 70.000 siswa.Agar dapat lebih tekun menjalankan misinya dibidang pendidikan, pada tahun 1986 dibentuklah Yayasan yang diberi nama YAYASAN LIA yang terpisah secara hukum dari PPIA. Sejak itu LIA menjadi sebuah nama institusi pendidikan dan bukan lagi suatu akronim atau singkatan. YAYASAN LIA mengkhususkan diri di bidang pendidikan bahasa dan pelatihan profesi seperti Manajemen Informatika, Akutansi Komputer, Perhotelan, dll, sedangkan PPIA tetap pada misinya dibidang kebudayaan. Misi PPIA adalah meningkatkan kerjasama dibidang kebudayaan antara Indonesia dan Amerika melalui kegiatan kursus bahasa Inggris, seminar, kesenian, kesusasteraan, konser, pemutaran film, pameran dan program-program kebudayaan lainnya.( http://www.lia.co.id)
55 B. Visi dan Misi 1.Logo Logo LIA yang berbentuk segitiga berwarna biru mengandung makna api semangat kerja yang senantiasa menyala, dengan gerak yang dinamis namun stabil. Garis-garis putih pada puncak segitiga melambangkan keterbukaan, sesuai dengan semangat untuk selalu berkembang. Kata LIA dengan huruf besar melambangkan karakter yang kuat.
2.Visi Menjadi pusat pembelajaran yang terbaik dan yang tersebar di Indonesia melalui berbagai program pendidikan dan sarana penunjangnya terutama pendidikan bahasa.
3.Misi -Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan intelektual, emosional dan spiritual. -Menciptakan suatu struktur organisasi dinamis yang mendukung dan mempercepat kemungkinan partisipasi pengguna jasa dan mitra usaha dalam tatanan manajemen yang sehat dan profesional. -Meningkatkan kinerja karyawan dan sekaligus kinerja unit kegiatan. -Mengadakan pengembangan organisasi dan sekaligus merancang sistem kerjanya secara efektif dan efisien. -Memperlancar penyelesaian masalah penting. -Menciptakan rasa ketenangan bekerja melalui sitem imbal jasa yang layak dan sistem pengembangan karir yang jelas. ( http://www.lia.co.id)
56
57