Wagub Gorontalo Resmikan Spam IKK Bulawa
17
Edisi 03/Tahun XIV/Maret 2016
Taman Cari Teman
24
Segala Fakta tentang Air Yang Sebaiknya Anda Tahu
30
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Karya Cipta Infrastruktur Permukiman
10 Juta SR Baru Menjadi Sasaran Air Minum untuk Rakyat
LENSA CK • Kunjungan Ke Infrastruktur Terbangun di Sulsel • Cipta Karya Tata Kampung Nelayan Bengkulu menjadi Kampung Sejahtera
daftar isi
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
Berita Utama SR 4 10BaruJutaMenjadi Sasaran Air Minum untuk Rakyat
liputan khusus Cipta Karya 8 Dirjen Meresmikan SPAM
Kampus Universitas Negeri Sebelas Maret
Warga Jabar 11 Sebagian Masih Konsumsi Air Tidak Layak Minum
4
info baru
11
Darurat Cipta Karya 13 Satgas Sumbar Bantu Suplai Air Bersih Korban Banjir Padang
: 14 Jokowi Pembangunan PLBN Entikong Harus Selesai 2016
Karya Lakukan Serah Terima 16 Cipta BMN Senilai Rp.172,5 Miliar Kepada 28 Kabupaten/Kota
Gorontalo Resmikan 17 Wagub Spam IKK Bulawa Karya Usulkan 18 Cipta Pagu Anggaran 2017 Sebesar 27
8
Triliun
14
II Kabupaten Bantul 19 Pamsimas Layani 16.977 Jiwa
inovasi Air Minum 20 Kondisi dan Sanitasi di Kamal,
20
Bangkalan, Madura
24 Taman Cari Teman Kertas dan 28 Mengapa Sampah Kertas Perlu di Daur Ulang ?
Sebaiknya ANDA TAHU tentang Air Yang 30 Fakta Sebaiknya Anda Tahu
PLUS!
lensa ck • Kunjungan Ke Infrastruktur Terbangun di Sulsel • Cipta Karya Tata Kampung Nelayan Bengkulu menjadi Kampung Sejahtera
2
24
editorial Pelindung Pelindung Budi Yuwono P Andreas Suhono Penanggung Jawab Penanggung Jawab Antonius Budiono Rina Agustin Indriani Dewan Redaksi Susmono, Danny Sutjiono, Dewan Redaksi M. Sjukrul Amin, Amwazi Dwityo A. Soeranto, AdjarIdrus, Prajudi, Rina Farida, Guratno Hartono, Tamin MZ. Amin, Dodi Krispatmadi, Mochammad Natsir, Nugroho Tri Tri Utomo Utomo Nugroho Pemimpin Redaksi Pemimpin Redaksi Dian Irawati, Sudarwanto Ilham Muhargiardy Penyunting dan Penyelaras Naskah T.M. Hasan, Bukhori Penyunting Redaksi Ardhani P, Indah Raftiarty ER, Astf Aji Pranaya Bagian Produksi Erwin A. Setyadhi, Djoko Karsono, Bagian Produksi Diana Kusumastuti, Ari Iswanti, BramantiBernardi NawangHeryawan, Sari, M. Sundoro, Chandra RP. Situmorang, Rizqiah Darmawiasih Fajar Santoso, Ilham Muhargiady, Sri Murni Edi K, Desrah, Bagian Administrasi & Distribusi Wardhiana Suryaningrum, R. Julianto, Fajar Drestha Birawa, Harniati Ulfah Bhima Dhananjaya, Djati Waluyo Widodo, Indah Raftiarty, Danang Pidekso Kontributor Sri Murni Edi K, Sudarwanto, Bagian Administrasi & Distribusi Edward Abdurrahman, Tanozisochi Lase, Luargo, Joni Santoso, Nurfathiah Diana Kusumastuti, Dian Irawati, Didiet A. Akhdiat, Nieke Nindyaputri, Prasetyo, Kontributor M. Sundoro, Oloan MS, Sandhi Eko Bramono, Dwityo A. Soeranto, Hadi Sucahyono, Ade Syaiful Rachman, Kusumawardhani, Nieke Nindyaputri, R. Mulana MP. Sibuea, Indah Widyahapsari, Adjar Prajudi, Rina Farida, Didiet A. Akhdiat, Bhima RG. EkoDhananjaya Djuli S, Dedy Permadi, Th Srimulyatini Respati, Joerni Makmoerniati, Syamsul Hadi, Alamat Redaksi Hendarko Rudi S, Iwan Dharma S, Rina Agustin, Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru 12110 Handy B. Legowo, Dodi Krispatmadi, Telp/Fax. 021-72796578 Rudi A. Arifin, Endang Setyaningrum, Alex A. Chalik, Djoko Mursito, N. Sardjiono, Hilwan, Kun Hidayat S, Oloan M. Simatupang, website Deddy Sumantri, Halasan Sitompul, http://ciptakarya.pu.go.id Sitti Bellafolijani, M. Aulawi Dzin Nun, Ade Syaiful Rahman, Aryananda Sihombing, Agus Achyar, twitter Ratria Anggraini, Dian Suci Hastuti, @ditjenck Emah Sudjimah, Susi MDS Simanjuntak, Didik S. Fuadi, Kusumawardhani, Airyn Saputri, Budi Prastowo, Aswin G. Sukahar, Wahyu K. Susanto, instagram Putri Intan Suri, @ditjenck Siti Aliyah Junaedi
Mengukur Taraf Hidup dengan Air Saat ini hampir semua lapisan masyarakat bekerja pada sektor yang berkaitan dengan air, termasuk menggantungkan pendapatannya di atas atau di dekat air, namun seringkali mereka tidak memperhatikan bagaimana menjaga kebersihan dan ketersediaannya. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, masyarakat yang mengandalkan hidupnya pada air tersebut justru belum terpenuhi kebutuhan airnya dengan baik. Hal ini menjadi isu utama yang diusung dalam Hari Air Dunia 2016 Maret lalu, yaitu air dan kaitannya bagi kehidupan sekaligus penghidupan masyarakat. Berdasarkan isu tersebut, arah pembahasan terkait air tahun ini berfokus pada pentingnya peran air bagi kehidupan sekaligus mengurai permasalahan dalam mengelola air secara berkelanju tan. Hasilnya, diketahui bahwa kualitas dan kuantitas air dapat mengubah kehidupan dan mata pencaharian masyarakat, bahkan mampu mengubah perekonomian dunia. Pada bulan yang sama, diadakan juga pertemuan Asia Water Council (AWC) di Bali dengan mengangkat tiga isu utama terkait siklus air yaitu, penggunaan air untuk semua aspek, perlindungan lingkungan hidup dan mitigasi bencana alam. Dalam acara ini, Indonesia mempromosikan Smart Water Management Initiative (SMWI) untuk pengelolaan air di Jabodetabek. Intinya, baik di tingkat Asia maupun dunia, air merupakan substansi yang dapat me nentukan taraf hidup manusia. Berbagai diskusi dan kegiatan bertajuk air sebenarnya mengajak kita semua untuk mampu mengatur penggunaan air secara bijak, sehingga air masih dapat dinikmati di masa selanjutnya. Untuk itu, diperlukan kesadaran semua pihak akan pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas air dalam menunjang kehidupan di muka bumi ini. Setelah kesadaran terbentuk, barulah kita buktikan dalam aksi nyata mulai saat ini. (Teks : Redaksi)
Alamat Redaksi facebook Jl. PatimuraDitjen Cipta Karya Baru 12110 No. 20, Kebayoran Telp/Fax. 021-72796578 Email youtube
[email protected] Ditjen Cipta Karya
e-mail
[email protected] Cover : IKK Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Kapasitas 70. liter/detik
Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email
[email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
3
berita utama
Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup, keinginan memperoleh air masih menjadi persoalan di Indonesia.
10 Juta SR Baru
Menjadi Sasaran Air Minum untuk Rakyat
4
berita utama rakyat yaitu menyelesaikan atau menghapuskan piutang nega ra kepada PDAM sebesar Rp. 4,2 Triliun melalui mekanisme hibah kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang dilanjutkan oleh Peme rintah Daerah kepada PDAM yang memiliki hutang. Selain itu juga, pemerintah membuat program 10 juta Sambungan Rumah (SR) baru. “Dengan begitu diharapkan akan melayani 50 juta jiwa masyarakat, yaitu naik sekitar 20% masyarakat yang sudah terlayani air minum,” tutur Natsir. Lebih lanjut Natsir mengatakan, berdasarkan arahan Wakil Presiden RI untuk program 10 juta SR, dibutuhkan dana sebesar Rp. 80 Triliun. Dana tersebut akan digunakan sampai dengan pengembangan jaringan distribusi pelayanan dan SR, pengadaan jaringan distribusi dan SR akan didanai oleh pusat, sementara pemasangannya dilakukan oleh PDAM. “Struktur program yang kita miliki antara lain SPAM Regional yang melayani kabupaten/kota dan provinsi, kota binaan penca paian 100% akses aman air minum, SPAM berbasis masyarakat (Pamsimas) yang sudah melayani 12 juta jiwa, SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) baru, dan SPAM di kawasan khusus seperti 9 kawasan perbatasan, 31 pulau-pulau kecil terluar, 10 kawasan strategis pariwisata nasional, dan dukungan SPAM untuk kawasan nelayan sesuai Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta untuk RSUD di bawah Kementerian Kesehatan,” tutur Natsir. Sementara, pembangunan SPAM Regional tahun anggaran 2014 yang telah selesai dibangun diantaranya, pertama, SPAM Regional Banjarbakula Provinsi Kalimantan Selatan, terbentuk
S
alah satu faktor penting penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk air minum. Selain jumlah air yang sedikit, persoalan juga mengenai kualitas air minum belum layak untuk dikonsumsi. Hal tersebut menjadi salah satu prioritas Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang tertuang dalam Rencana Program Inves tasi Jangka Menengah Nasional (RPIJMN) yaitu mewujudkan akses universal atau Gerakan 100-0-100, 100% akses aman air minum, 0% kawasan kumuh, 100% akses sanitasi layak pada tahun 2019. Selain itu, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengamanatkan kehadiran negara pada penyelenggaraan SPAM adalah mutlak untuk memenuhi hak rakyat atas air. Kehadiran Negara diterjemahkan dalam empat unsur, yaitu izin pemanfaat an air baku untuk air minum, tarif ditetapkan oleh pemerintah, pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh pemerintah, serta sebagai tempat pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ditjen Cipta Karya Mochammad Natsir mengungkapkan, pihak nya optimis akan dapat mencapai target tersebut tahun 2019. “Target ini bukanlah hal yang ambisius, karena saat ini kami sudah memiliki 18 kota binaan untuk SPAM Regional,” ujar Natsir. Di Jakarta, Rabu (23/03/2016), Natsir menjelaskan, akses aman air minum nasional pada tahun 2014 baru mencapai 68,4 % dari target yang ingin dicapai pada tahun 2019. Dan pada tahun 2015 target pencapaian akses aman air minum tercapai di angka 72,55%. Menurut Natsir, pada awal tahun 2016 pemerintah sedang melaksanakan kebijakan untuk mendukung air minum untuk
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
5
berita utama
karena salah satu Wilayah Kota atau Kabupaten terkendala dengan kebutuhan air baku untuk SPAM untuk kebutuhan Kota
6
atau Kabupaten, SPAM Regional yang di bangun di Pinus Kota Banjar Baru merupakan untuk pelayanan wilayah Timur yang me liputi Kota Banjar Baru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut. SPAM Regional Wilayah Timur yang pemanfaatan sumber air bakunya dari Waduk Riam Kanan, yang dialirkan oleh pipa transmisi sepanjang 16 km dari bendung Karang Intan. Kedua, SPAM Regional Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Kecamatan Pontianak Timur merupakan bagian wilayah Kota Pontianak yang terletak di daerah ujung daratan berbatasan dengan Sungai Landak dan Kecamatan Pontianak Utara, sebelah selatan berbatasan dengan sungai Kapuas dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pontianak, serta di sebelah barat berbatasan dengan sungai Kapuas dan Kecamatan Pontianak Barat. Kebutuhan pelayanan air minum di wilayah Kecamatan Pontianak Timur cukup besar, yang saat ini di suplai menggunakan jalur transmisi utama melalui Sungai Landak oleh IPA Imam Bonjol dan IPA di Selat Panjang sekarang hanya di suplai oleh IPA Imam Bonjol. Dengan seringnya pipa pecah akibat dari lalu lintas sungai maupun jangkar dari kapal, maka ada kendala pelayanan untuk daerah sekitar Parit Mayor, Sungai Ambawang, Tanjung Raya 1 dan sekitarnya. Ketiga, SPAM Regional PASIGALA Provinsi Sulawesi Tengah (Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala) merupakan
berita utama
daerah strategis sebagai pusat pemerintahan, pelayanan jasa, niaga pariwisata dan terkini termasuk dalam Masterplan Per cepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI). Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk dan berkembangnya in dustri pariwisata di wilayah Regional PASIGALA harus diimbangi dengan upaya penyediaan air minum yang memadai baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun kontinuitas pelayanan air minum. Keempat, SPAM Regional Kartamantul Provinsi D.I Yogyakarta meliputi sebagian wilayah Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, Wilayah tersebut kemudian disebut sebagai Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY) dengan luas wilayah sebesar 220,59 km2. Kebutuhan air minum di Kawasan Perkotaan Yogyakarta hingga proyeksi tahun 2030 diperkirakan sebesar 2.450 liter/detik dengan total kebutuhan di seluruh D.I. Yogyakarta hingga tahun proyeksi tersebut sebesar 9.355 liter/detik. Sedangkan saat ini baru tersedia 1.079 liter/detik di Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Kelima, SPAM Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah meru pakan SPAM regional yang melayani 1 kota dan 5 kecamatan di Kabupaten Blora yaitu, Kota Blora, Kecamatan Cepu, Kecamatan Sambong, Kecamatan Jiken, Kecamatan Bogorejo dan Kecamatan Jepon. Dari 6 lokasi ini hanya Kota Blora dan Kecamatan
Cepu yang telah memiliki SPAM Perpipaan yang dikelola oleh PDAM, sedangkan 4 kecamatan yang lain merupakan IKK Baru. Pembangunan SPAM regional ini dibutuhkan karena sumber air baku yang sangat terbatas. Satu satunya air baku yang memenuhi aspek kuantitas dan kontinuitas adalah Sungai Bengawan Solo yang berada di Kecamatan Cepu. Keenam, SPAM Kampus UGM Yogyakarta Provinsi DIY meliputi Bangunan Sumur Dalam dan Pompa Kapasitas 27,5 l/dt, Unit Produksi IPA UF Lengkap Kapasitas 2x5 l/dt, Reservoir Kapasits 300 m3, Feed Tank Kapasitas 30 m3, Rumah Operasi 90 m2, Rumah Pompa dan Bahan Kimia. Ketujuh, SPAM Kampus UNS Solo Provinsi Jawa Tengah, meliputi Bangunan Sumur Dalam berkapasitas 6 l/dt, Unit Produksi UF Lengkap Kapasitas 1,25x2 l/dt, Reservoir UF Stainless Steel Lengkap 30 m3, Panel Surya Power 22 kw battery (7 Jam Operasional), Menara Air 30 m3, dan Rumah Operasi 90 m2. Sedangkan, Direktorat Jenderal Cipta Karya sedang mem bangun 13 SPAM Regional pada tahun anggaran 2016-2019, antara lain SPAM Regional Keburejo (Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo), SPAM Regional Mojolamong (Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Lamongan), SPAM Regional Petanglong (Kota Petalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan).
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
7
liputan khusus
Dirjen Cipta Karya Meresmikan SPAM Kampus Universitas Negeri Sebelas Maret Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Andreas Suhono mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang waktunya bertepatan dengan Sidang Senat Terbuka dalam rangka Lustrum Ke-8 UNS, Jumat (11/03/2016) di Kota Solo.
8
P
residen Joko Widodo turut menghadiri acara Dies Natalis UNS tersebut. Dalam pidatonya Jokowi mengatakan, pembangunan infrastruktur Indonesia harus Indonesia sentris, bukan Jawa sentris. Infra struktur sangat diperlukan dalam menunjang eko nomi. Konektivitas antar pulau dan antar provinsi sangat penting, serta integrasi antara utilitas, jalan tol, dan kereta api. “Yang penting adalah pembangunan dimulai dulu, jika ada masalah maka diselesaikan. Karena infrastruktur semakin mundur akan semakin mahal (pembangunannya),” tutur Jokowi. “SPAM Kampus UNS merupakan Sistem Penyediaan Air Minum yang memanfaatkan Teknologi Ultrafiltrasi (UF) dan catu daya yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun dengan kapasitas 2.5 Liter/detik melalui Kementerian PUPR TA.2015 sebesar Rp. 13.5 miliar,” tutur Andreas. Andreas mengatakan, hingga saat ini Kementerian PUPR telah menjalin kerjasama dalam hal penyediaan kebutuhan air minum yang
liputan khusus aman bagi civitas akademika kampus (portable water) dengan ITB, UGM dan UNS. “Kami sangat berharap SPAM Kampus yang telah dibangun dapat dioperasikan dan dikelola dengan sebaik-baiknya agar tujuan utama pembangunan SPAM Kampus tersebut dapat terwujud,” tutur Andreas. Adapun tujuan pembangunan SPAM Kampus UNS adalah menyediakan pelayanan air minum (potable water) untuk me menuhi kebutuhan bagi sekitar 37,300 civitas akademika, seba gai sarana pembelajaran bagi mahasiswa dan civitas akademika lainnya terkait dengan teknologi pengolahan air minum maupun mengenai pentingnya sarana air minum yang handal untuk pemenuhan kebutuhan air minum bagi aktivitas sehari-hari di kampus juga untuk mengurangi limbah plastik dari buangan air minum kemasan, memanfaatkan sumber air yang tersedia dalam lingkungan kampus untuk memenuhi kebutuhan air minum civi tas akademika di kampus UNS, memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi dalam pengoperasian SPAM Kampus, melatih civitas akademika untuk memanfaatkan fasilitas water fountain dan water dispenser untuk pemenuhan kebutuhan air minum dalam aktivitas sehari-hari di kampus dan meningkatkan kemandirian kampus UNS dalam menyediakan dan mengelola fasilitas SPAM Kampus. Produksi dari SPAM Kampus disalurkan melalui pipa distribu si menuju water fountain dan water dispenser yang terpasang di titik-titik strategis di Kampus UNS. SPAM Kampus UNS juga mengimplementasikan pembangunan SPAM berwawasan ling kungan melalui integrasi pemanfaatan teknologi ramah ling
kungan, energi terbarukan, dan distribusi air minum yang meng gunakan prinsip isi ulang (re-fill) untuk mengurangi limbah padat di lingkungan kampus UNS. “Selain itu juga mendukung program Green Campus, untuk mewujudkan UNS sebagai kampus yang berwawasan lingkungan,” tambah Andreas. SPAM Kampus UNS merupakan program yang tidak terpisah kan dari gerakan Green Campus UNS. Gerakan ini bertujuan untuk mewujudkan UNS sebagai kampus yang berwawasan lingkungan. Tujuan pembangunan SPAM Kampus UNS sendiri adalah untuk mengurangi limbah plastik dari buangan air minum kemasan, memanfaatkan sumber air yang tersedia dalam lingkungan
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
9
liputan khusus
kampus untuk memenuhi kebutuhan air minum civitas akademika di kampus UNS, memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi dalam pengoperasian SPAM Kampus, melatih civitas akademika. Senada dengan Dirjen Cipta Karya, Direktur Sistem Penyediaan Air Minum, M. Natsir menjelaskan, dari sisi teknologi, SPAM Kampus UNS merupakan sistem penyediaan air minum yang memanfaatkan teknologi Ultrafiltrasi (UF) dan catu daya yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Produksi dari SPAM Kampus disalurkan melalui pipa distribusi menuju water fountain dan water dispenser yang terpasang di titik-titik strategis di Kampus UNS. SPAM Kampus UNS juga mengimplementasikan pembangunan SPAM berwawasan lingkungan melalui integrasi pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, EnergI terbarukan dan distribusi air minum yang menggunakan prinsip isi ulang (refill) untuk mengurangi limbah padat di lingkungan kampus UNS. SPAM Kampus UNS. SPAM Kampus UNS yang dibangun di Tahun Anggaran 2015 dengan total anggaran Rp13.510.296.000 ini diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi sekitar 37,300 civitas akademika.
10
“Dengan terlaksananya pembangunan SPAM Kampus UNS, diharapkan seluruh civitas akademika UNS dapat turut berperan aktif dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian melalui pembangunan infrastruktur, dengan men cetak para profesional yang berkompeten, yaitu memiliki pe ngetahuan yang cukup, pengalaman yang memadai dan perilaku (attitude) yang baik,” tutup Natsir.
liputan khusus
Sebagian Warga Jabar Masih Konsumsi Air Tidak Layak Minum Sekitar 35 persen masyarakat di Jawa Barat saat ini masih mengonsumsi air kotor.
K
ondisi tersebut tentu berpengaruh pada tingkat kesehatan masyarakat. Hari ini kita mendapatkan fakta, suplai air sangat banyak tetapi belum semua masyarakat mengkonsumsi air bersih sehingga ke sehatan tidak terpenuhi. Baru 65 persen warga bisa mengakses air bersih. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, pada peringatan Hari Air Dunia tingkat Jawa Barat, di Taman Hutan Raya Ir Djuanda, Kota Bandung, Selasa (22/03/2016). Peringatan Hari Air Dunia kali ini, mengambil tema Water And Job. Dalam acara peringatan acara ini, juga di gelar talk show membahas Water And Job, acara Hari Air Sedunia yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Kepala Dinas PSDA Jawa Barat, Kepala BPLHD Jawa Barat serta komunitas lingkungan di Jawa Barat. Menurut Aher, dengan mengkonsumsi air bersih seluruh pe nyakit akan hilang. BPJS mungkin tidak diperlukan lagi, begitu juga dengan puskesmas. Selain itu, tidak akan ada janji Pilkada soal kesehatan lagi. “Kita cukup, tapi kekurangan air bersih itu namanya gagal pa sar. Hal itu terjadi karena manusia gagal menilai air. Value air sangat mahal. Berapa biaya yang diperlukan untuk menghadirkan air 1 liter, berapa orang yang terlibat dan lainnya, harus ada pendekatan
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
11
liputan khusus
Menurut Aher, dengan mengkonsumsi air bersih seluruh penyakit akan hilang.
lebih tajam, ada hukum yang paling tinggi yang turun. Mengotori air, membuang kotoran ke air hukumnya haram,” kata Aher. Heryawan juga menyoroti pemanfaatan air artesis yang saat ini dinilai kurang terkontrol, terutama oleh pihak-pihak yang memiliki kemampuan finansial. Padahal, pemanfaatan air artesis sedianya digunakan sebagai air cadangan bukan sebagai air pokok. “Air artesis itu cadangan, tapi karena kita kurang mengelola nya. Sekarang artesis malah digunakan. Sudah tidak lagi mem pedulikan urusan air permukaan, air dangkal diambil terlebih dahulu, yang penting menguntungkan kepentingan segelintir orang,” ujar Heryawan. Kondisi itu dikhawatirkan akan menimbulkan krisis air yang bisa merembet pada krisis pangan. “Krisis yang mengerikan itu krisis pangan dan air, keduanya berhubungan. Dampaknya pada keberlangsungan kehidupan. Air krisis, pangan krisis ceritanya akan lain,” tutup Heryawan. (Teks : randal jabar/ari)
12
info baru
Satgas Darurat Cipta Karya Sumbar Bantu Suplai Air Bersih Korban Banjir Padang Bencana banjir yang melanda Kota Padang beberapa hari yang lalu meninggalkan permasalahan bagi masyarakat yang terdampak, rusaknya jaringan air bersih (PDAM) mengakibatkan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.
“Dengan adanya bantuan air bersih dari Kementerian PUPR sangat berarti sekali bagi kami,” PPK Tanggap Darurat Regional 2 Padang Afrizal
S
atgas Tanggap Darurat Cipta Karya Regional 2 Padang ikut berkontribusi dalam penanganan pasca bencana dengan membantu suplai air bersih bagi masyarakat di beberapa lokasi. Kasatker Tanggap Darurat yang diwakili PPK Tanggap Darurat Regional 2 Padang, Afrizal mengatakan, pada saat kejadian bencana Tim Satgas Tanggap Darurat Cipta Karya Regional 2 Padang langsung terjun memantau kondisi di lapangan dan pasca terjadi bencana melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Sumatera Barat. “Ada beberapa lokasi yang telah ditangani diantaranya Kecamatan Koto Tangah dan Kecamatan Kuranji. “Kita tidak bisa
menunggu lebih lama lagi untuk turun tangan, karena memang msayarakat di Kecamatan Koto Tangah dan Kecamatan Kuranji ini sangat membutuhkan air bersih, jangankan untuk membersihkan rumah yang berlumpur, untuk minum saja mereka susah,” ujar Afrizal. Sementara itu, Afrida salah satu warga komplek Singgalang Kelurahan Batang Kabung, Kecamatan Koto Tangah meng ungkapkan, kegembiraannya dengan bantuan air bersih, dirinya dapat minum dan mandi dengan air bersih. “Dengan adanya bantuan air bersih dari Kementerian PUPR sangat berarti sekali bagi kami,” tutur Afrida. Afrizal menambahkan, meskipun PDAM telah membantu air bersih, namun tetap tidak mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat, sehingga bantuan akan tetap disalurkan selama masyarakat membutuhkan. (Teks : rjp/randalsumbar/ari)
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
13
info baru
Jokowi :
Pembangunan PLBN Entikong Harus Selesai 2016 Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat mulai dikebut pengerjaannya.
14
S
esuai arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pembangunan PLBN tersebut dijadwalkan akan rampung pada Desember 2016. “Ya, pembangunan PLBN Entikong harus selesai tahun ini,” ungkap Presiden Joko Widodo saat meninjau lang sung PLBN Entikong, Rabu (23/03/2016) yang didampingi oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Barat Cornelis, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Jenderal TNI AD Gatot, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Proyek senilai Rp. 152,49 miliar ini dikerjakan di atas lahan 80.003 m3, dengan luas bangunan 19.493 m3 pada zona inti. Sementara untuk desainnya, dikonsep menyerupai rumah pan jang dan perisai khas suku Dayak Kalimantan Barat. Selain pem bangunan PLBN, juga akan dibangun pasar dengan konsep modern di areal tersebut.
info baru Bangunan lama yang berusia hampir 30 tahun itupun, akan digantikan dengan bangunan baru. Saat ini, progres pengerjaan sudah mencapai lebih dari 40 persen. Pengerjaan yang diharapkan selesai pada akhir tahun 2016 ini, merupakan pembangunan tahap pertama. Menurut Jokowi, pembangunan PBLN di Entikong sangat strategis. Entikong adalah gerbang besar yang strategis untuk lalu-lintas kegiatan perekonomian antara Indonesia dan Malaysia. “Kenapa kita fokus dan prioritas pada infrastruktur, karena per cuma ketika kita memberikan izin kepada investor, tapi jalan me nuju lokasi tidak ada, pelabuhan untuk membawa barang tidak ada,” kata Jokowi. Ketika infrastruktur dibangun, ada percepatan mobilitas barang dan jasa. Sehingga harga biaya transportasi lebih murah, dan berdampak pada harga komoditas. “Masyarakat juga akan mendapat keuntungan dari situ. Untuk itulah, PLBN ini harus se gera dirampungkan” ujarnya. Di kesempatan yang sama, Kasatker Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Manaek Sihombing menjelaskan, pembangunan PLBN Entikong ini sudah mencapai 45,92 persen. Bila tak ada hambatan, pada 1 Januari 2017 nanti sudah bisa difungsikan. “Nanti juga akan dibangun pasar dan kantor pendukung. Seperti kantor bea dan cukai, karantina, imigrasi, kesehatan, serta kantor pengamanan,” tuturnya. Menurut Manaek, khusus pembangunan pasar bukan seperti mall atau sejenisnya. Melainkan pasar yang bisa menampung
pelaku usaha kecil dan menengah, sehingga usaha-usaha tersebut bisa berjualan dan berkembang di perbatasan. Dengan keberadaan pasar tersebut, diharapkan kegiatan eko nomi berdampak langsung ke masyarakat. “Kita memang ingin agar ada kegiatan ekonomi besar di sini,” pungkasnya. (Teks : Mrsl, Raymond randal kalbar/ari)
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
15
info baru
Cipta Karya Lakukan Serah Terima BMN Senilai Rp172,5 Miliar Kepada 28 Kabupaten/Kota Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya menghibahkan aset Barang Milik Negara (BMN) bidang infrastruktur permukiman kepada 28 pemerintah kabupaten/kota, Rabu (23/03/2016) di Gedung Kementerian PUPR.
A
set senilai Rp172,5 Miliar yang diserahterimakan ter sebut berupa rumah susun permanen, jalan desa, instalasi pengolahan sampah, instalasi pengolahan air buangan domestik kapasitas sedang dan besar, jaringan distribusi kapasitas sedang, jaringan pipa distribusi, jalan desa, peralatan dan mesin, bangunan gedung fasilitas umum, serta prasarana dan sarana dasar Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ke-28 pemerintah kabupaten/kota tersebut terdiri dari dari Pemerintah Kota Makassar, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Pemerintah Kota Probolinggo, Pemerintah Kota Sumbawa, Pemerintah Kabupaten Karanganyar, Pemerintah Kota Sukabumi, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Kuningan, Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kabupaten Mamuju, Pemerintah Kabupaten Balangan, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pemerintah Kabupaten Semarang, Pemerintah Kota Palangkaraya, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Pemerintah Kota Tegal, Pemerintah Kabupaten Pati, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Pe merintah Kabupaten Gowa, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah Kabupaten Jeneponto. “Dengan diserahkannya aset BMN kepada pemerintah kabupaten/kota diharapkan akan lebih mudah dalam peme liharaan dan pengelolaannya,” ungkap Sekjen Kementerian PUPR Taufik Widjoyono.
16
Hibah merupakan bentuk pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, tanpa memperoleh penggantian, yang dilaksanakan dengan pertimbangan untuk kepentingan sosial, budaya, keagamaan, kemanusiaan, pendidikan yang bersifat non komersial, dan penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah, serta memenuhi kebutuhan dasar permukiman bagi masyarakat. Direktur Jenderal Cipta Karya, yang diwakili oleh Sesditjen Cipta Karya Rina Agustin, berharap dengan dihibahkannya BMN bidang infrastruktur permukiman ini, pemerintah kabupaten/kota menjalankan kewajibannya untuk mencatat BMN tersebut sebagai aset Barang Milik Daerah (BMD) pemerintah provinsi/kabupaten/ kota, serta memelihara dan mengoperasikan, termasuk melakukan perawatan dengan biaya dari APBD pemerintah kabupaten/kota beserta dana dari masyarakat. “Kita bersama-sama menjaga dan memelihara aset negara yang telah dibangun demi kebaikan dan kepentingan masyarakat sebagai penerima manfaat,” ujar Rina. (Teks : Kompu CK)
info baru
Wagub Gorontalo Resmikan Spam IKK Bulawa Disaksikan Kepala Satker PSPAM Provinsi Gorontalo Sopan dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bone Bolango, serta tokoh masyarakat setempat, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim meresmikan SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK) di Desa Bukit Hijau, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango beberapa waktu lalu.
I
dris Rahim mengharapkan, aset pemerintah yang baru diresmikan tersebut dapat dikelola, dimanfaatkan, dan dipelihara dengan sebaik-baiknya terutama lingkungan se kitar SPAM agar kemanfaatannya dapat berkesinambungan. SPAM IKK Bulawa berkapasitas 20 liter/detik dengan reservoir 300m³, pipa distribusi ± 8 km dan dilengkapi 1 Hidran Umum serta genset bertenaga 12,5 Kva dan tangki BBM berkapasitas 5000 liter. Pemakaian air minum di Provinsi Gorontalo sebesar 37 %. Dengan diresmikannya SPAM IKK di Desa Bukit Hijau ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah masyarakat yang mendapatkan akses aman air minum, termasuk mendukung terwujudnya target MDGs dan Gerakan 100-0-100. (Teks : anto.rndlgtlo/bns)
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
17
info baru
Cipta Karya Usulkan Pagu Anggaran 2017 Sebesar 27 Triliun Pagu Anggaran Ditjen Cipta Karya tahun 2017 akan diusulkan sebesar Rp. 27 Triliun yang didasarkan pada rencana pagu 2017 dalam Restra dengan mempertimbangkan selisih anggaran di tahun 2015 dan 2016.
D
ari usulan pagu anggaran 2017 tersebut, dilakukan exercise untuk menyesuaikan dengan perkembangan prioritas kebijakan nasional, khususnya yang terkait dengan kegiatan-kegiatan tambahan di bidang pe nataan bangunan dan lingkungan. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya, Andreas Suhono dalam Konsolidasi Nasional Hasil Pra Konsultasi Regional Tahun 2016 Bidang Cipta Karya, Senin (07/03/2016) di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jakarta. “Pagu anggaran tahun 2017 sebesar Rp. 27 Triliun tersebut harus dimanfaatkan secara efisien, sehingga diharapkan dapat secara efektif mendorong pencapaian target-target rencana pembangunan nasional. Kesiapan program Ditjen Cipta Karya yang diusulkan untuk dilaksanakan pada tahun 2017 mendatang menjadi sangat penting, agar paket-paket pekerjaan tahun 2017 dapat dilelangkan lebih awal dan pelaksanaan kontruksinya juga menjadi lebih berkualitas,” tutur Andreas. Menurut Andreas, kebijakan pembangunan infrastruktur per mukiman pada tahun 2017 mendatang antara lain, pertama, Ren cana Strategis Kementerian PUPR tahun 2015-2019 harus menjadi acuan bersama dalam menyiapkan usulan program Ditjen Cipta Karya pada tahun 2017, termasuk sasaran kinerja untuk tiap output sesuai dengan target yang ditetapkan. Kedua, program Cipta Karya tahun 2017 diarahkan untuk mendukung kegiatan strategis nasional, yaitu mendukung pe ngem bangan kawasan metropolitan, kota baru, dan kawasan pusat pertumbuhan baru, mendukung keterpaduan infrastruktur bidang Cipta Karya di Wilayah Pengembangan Strategis, Pela
18
buhan Strategis, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dan Ka wasan Industri Prioritas, mendukung pembangunan Kawasan Perbatasan di lokasi PLBN dan Permukiman Kawasan Perbatasan, Mendukung Keterpaduan Infrastruktur permukiman di kawasan permukiman kumuh perkotaan yang prioritas, mendukung ke giatan yang terkait pengarusutamaan gender, mitigasi dan adap tasi perubahan iklim dan mendukung keberlanjutan kegiatan yang telah mendapat persetujuan multiyears contract. Ketiga, untuk bidang Pengembangan Kawasan Permukiman, perlu diprioritaskan pula fasilitasi penyusunan Perda Kawasan Kumuh dan Penyusunan dokumen RP2KPKP sebagai upaya mempercepat penanganan pada kawasan permukiman kumuh perkotaan. Keempat, untuk bidang air minum, harus juga mem prioritaskan kota binaan untuk mencapai akses aman air minum 100 persen, SPAM Regional, SPAM kawasan khusus, dan program Pamsimas. Kelima, untuk bidang sanitasi, perlu diperhatikan readiness criteria dalam pembangunan IPAL, IPLT, TPA Regional, ITF dan drainase lingkungan. Dan keenam, untuk Penataan Bangunan dan Lingkungan, diprioritaskan pula revitalisasi kawasan tematik perkotaan, pengembangan PIP2B, dan implementasi Perda Ba ngunan Gedung di daerah. “Saya berharap kita dapat menyiapkan rancangan program Ditjen Cipta Karya tahun 2017 dengan lebih baik,” harap Andreas. (Teks : Kompu CK)
info baru
Pamsimas II Kabupaten Bantul Layani 16.977 Jiwa Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya Mochammad Natsir meresmikan Pemanfaatan Sarana Air Minum Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) II se-Kabupaten Bantul di Bantul, Provinsi Jawa Tengah, Senin (21/03/2016).
N
atsir mengungkapkan, pembangunan sarana air minum ini merupakan implementasi Program Pamsimas II yang telah dilaksanakan di Kabupaten Bantul tahun 2014 - 2015, dengan total desa sasaran sebanyak 18 desa dan jumlah Sambungan Rumah terpasang hingga tahun 2016 ini sebanyak 3.631 unit untuk pemanfaat kurang lebih 16.977 jiwa. Hingga tahun 2015, akses aman air minum di Kabupaten Bantul sebesar 73,90 % dengan komposisi pelayanan perpipaan sebesar 23,5% dan non perpipaan sebesar 50,5%. Menurut Natsir, sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mencapai target Millenium Development Goals (MDGs), yaitu berkurangnya setengah jumlah penduduk yang tidak terlayani air minum dan sanitasi yang layak pada tahun 2015, pemerintah telah berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan akses air minum, khususnya dalam 10 tahun terakhir. Hal ini dibuktikan dengan capaian akses air minum pada akhir pada akhir tahun 2014 menjadi sebesar 68,36%, dengan cakupan layanan perkotaan 80,7% dan perdesaan mencapai 56,1%. Sehingga diharapkan pada tahun 2015 yang lalu target MDGs, yaitu sebesar 68,8 % dapat tercapai atau bahkan terlampaui. “Namun demikian, tugas pemerintah dalam memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi masih sangat besar, dengan target akses air minum dan sanitasi 100% penduduk (universal access) pada tahun
2019. Sasaran universal access tersebut terdiri atas 60% akses aman air minum melalui jaringan perpipaan dan 40% akses aman air minum melalui bukan jaringan perpipaan terlindungi, serta tercapainya 100% PDAM sehat. Sebagaimana diketahui bahwa Program Pamsimas telah dilaksanakan mulai tahun 2008-2013 yaitu Program Pamsimas I, dimana sampai tahun 2014 telah memberikan kontribusi terhadap capaian peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan air minum yang aman sebanyak lebih dari 8,6 juta jiwa dan sanitasi yang layak lebih dari 7,1 juta jiwa penduduk di wilayah perdesaan dan pinggiran kota di 10.283 desa yang tersebar di 233 kabupaten/ kota dari 32 provinsi di wilayah Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan Pamsimas II (2013-2015) telah dilaksanakan di 5.231 desa (3.999 desa APBN dan 1.232 desa APBD) yang tersebar di 218 kabupaten/kota di 32 provinsi, diharapkan akan mampu meningkatkan capaian akses aman pelayanan air minum dan sanitasi sebanyak 5,6 juta jiwa lagi hingga tahun 2016. Natsir mengatakan, atas keberhasilan Program Pamsimas I dan II, maka pada periode tahun 2016 hingga 2019 Program Pamsimas akan memperluas cakupannya dengan menambah sekitar 15.000 desa sasaran baru yang tersebar di 360 kabupaten/kota pada 33 provinsi. Untuk Provinsi DIY terdapat 4 kabupaten yang telah kami tetapkan sebagai lokasi sasaran Pamsimas III, yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Kulon Progo. Selain pendampingan terhadap lokasi tahun berjalan, Program Pamsimas III juga memberikan dukungan terhadap keberlanjutan program di desa-desa lokasi sasaran program Pamsimas I dan II. “Saya harap Pemerintah Kabupaten Bantul tetap berkomitmen dalam melanjutkan upaya peningkatan pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat baik dalam hal komitmen pendanaan maupun pembinaan,” harap Natsir. (bns)
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
19
inovasi
Kondisi Air Minum dan Sanitasi di Kamal, Bangkalan, Madura Widya Aprilia Kurnia*)
Pulau Madura merupakan salah satu pulau yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Pasca pembangunan Jembatan Suramadu telah berdampak pada menurunnya intensitas kegiatan ekonomi di Kecamatan Kamal.
Kondisi Kamal, Bangkalan, Madura Saat Ini (Dokumentasi Juli 2015)
D
Program Air Hebat yang Telah Menjangkau Wilayah Tanjung Bumi
20
imana Pelabuhan Kamal yang sebelum ada Jembatan Suramadu menjadi pintu gerbang utama Pulau Madura di ujung barat. Menurut Rizal (2012), kegiat an ekonomi di Kamal pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 56,54% dibandingkan sebelum diresmikannya Jembatan Suramadu pada tahun 2009. Dengan adanya Jembatan Suramadu, menjadikan prioritas pembangunan di Pulau Madura menjadi berubah sehingga mempengaruhi pengembangan kawasan di Kamal, Bangkalan, Madura. Pembangunan tidak lagi memprioritaskan di sebelah barat kaki Suramadu, termasuk di wilayah Kamal yang pembangunan nya tidak berkembang. Banyak sarana dan prasarana yang dulu pernah dibangun kini terabaikan, dan ada pula sarana dan prasarana yang tidak dibangun karena Kamal dianggap bukan prioritas pembangunan. Persoalan di bidang air minum di Kamal lebih pada aspek kualitas. Persoalan bidang sanitasi, yakni, masih rendahnya akses penduduk terhadap layanan pengelolaan sampah dan air limbah. Sedangkan untuk drainase adalah ketersediaan kapasitas sistem drainase sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Padahal, layanan air minum dan sanitasi di Kamal perlu terus diperhatikan tanpa terpengaruh dengan eksistensi Suramadu karena merupakan kebutuhan dasar. Direktorat Jenderal Cipta Karya memiliki Program 100 – 0 – 100, yaitu mewujudkan 100% Pelayanan Akses Aman Air Minum, 0% Kawasan Kumuh, dan 100% Pelayanan Sanitasi Layak. Air minum dan sanitasi merupakan sektor infrastruktur yang
inovasi penting dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat, terutama dalam menurunkan angka penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan. Hingga saat ini, masih banyak warga di seluruh Indonesia yang kesulitan mengakses air bersih dan sarana sanitasi karena keterbatasan infrastruktur yang ada. Padahal, sesuai dengan target Millenium Development Goals (MDGs) maka pemerintah telah menetapkan target pada 2015 bahwa sebanyak 68,87% dari total penduduk Indonesia harus memiliki akses aman sumber air minum, sementara akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak adalah sebanyak 62,41%. Pemenuhan akan pelayanan air minum dan sanitasi dilakukan melalui dua sektor pendekatan, yang pertama melalui badan, atau lembaga dinas terkait dan yang kedua melalui pendekatan berbasis masyarakat. Salah satu program infrastruktur air minum adalah program Air Hebat kerjasama antara Kementerian Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Kementerian Pekerjaan Umum dan AUSAID. Untuk Tahap 1, program ini
dengan prinsipnya yang berbasis masyarakat maka peran serta aktif masyarakat itu sendiri yang menjadi faktor kunci keberhasilan dalam pelaksanaan program tersebut. Kabupaten Bangkalan secara geografis berada di Provinsi Jawa Timur bagian utara merupakan pintu gerbang menuju Pulau Madura. Luas wilayah Bangkalan adalah 1.260,14 km², yang Tabel 1 Jumlah Desa, Luas Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah Terbangun Luas Wilayah Jumlah Desa
10
Administrasi
Terbangun
(Ha)
(%) thd total
(Ha)
(%) thd total
4.140
3,285
2.484
3%
Sumber: Bangkalan Dalam Angka 2012
Tabel 2 Jumlah Penduduk 2013 – 2015 (Berdasarkan Proyeksi Penduduk) Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tingkat Pertumbuhan
Kepadatan Penduduk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2013
2014
2015
2013
2014
2015
2013
2014
2015
2013
2014
2015
76.286
90.335
106.972
22.670
26.845
31.789
0,184
0,184
0,184
1.922
2.276
2.695
Sumber: Bangkalan Dalam Angka 2012
dilaksanakan di 35 kota/kabupaten di Indonesia (termasuk Kabupaten Bangkalan sebagai lokasi kajian). Dari hibah 77,000 SR (Sambungan Rumah) yang terpasang sebanyak 72,800 SR (AUSAID: 2011). Program infrastruktur air minum dan sanitasi lainnya yang melibatkan masyarakat adalah Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang melibatkan berbagai stakeholder baik yang berada di tingkat pusat, provinsi, maupun daerah. Program berbasis masyarakat ini merupakan
secara administratif pemerintahan terbagi dalam 18 kecamatan, 8 kelurahan dan 273 desa. Kecamatan Kamal menjadi salah satu wilayah di bagian pesisir bagian selatan dan barat Kabupaten Bangkalan mempunyai ketinggian antara 2-10 m di atas permukaan air laut. Kecamatan Kamal secara administrasi terdiri atas 10 desa dengan luas wilayah 4.140 Ha. Jumlah penduduk dari tahun ke tahun menunjukkan tren naik dengan tingkat pertumbuhan 0,184. Kecamatan Kamal sesuai dengan pembagian sistem per
Kondisi Persampahan di Kamal, Bangkalan, Madura (Kiri: Tanjung Jati, Kanan: Kampung Kejawan)
dukungan dari Bank Dunia dengan melibatkan berbagai unsur pemerintah antara lain Bappenas, Departemen Pekerjaan Umum, Kementrerian Dalam Negeri dan Kementrerian Keuangan. Sesuai
wilayahan di Kabupaten Bangkalan termasuk dalam sebagai Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP) II, yang diproyeksikan pusat pertumbuhan dengan fungsi kegiatan: 1. Industri dan
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
21
inovasi Tabel 3 Kondisi Bidang Air Minum dan Sanitasi di Lokasi Studi Lokasi Kampung Kejawan
Air Minum Sebagian besar memakai air dari Sumur Gali
Persampahan - Buang sampah di pinggir laut. - Tidak ada pengangkutan. - Sampah dibakar saat air surut.
Desa Tanjung Jati
- Penduduk di Pinggir Laut: menggunakan layanan PDAM - Penduduk di Permukiman Bagian Dalam: Sumur Gali
- Buang sampah di pinggir laut. - Tidak ada pengangkutan - Sampah dibakar saat air surut.
Limbah Domestik (Non BAB)
Buang Air Besar (BAB)
- Ada saluran pembuangan air limbah domestik yang masih berfungsi dengan baik - Pada saat air laut pasang, air laut sering memasuki saluran limbah domestik
- Sebagian besar masih BAB di bibir pantai tanpa ada pengelolaan yang baik
- Ada saluran pembuangan air limbah domestik yang masih berfungsi dengan baik
- Sebagian besar telah membangun WC di rumah - Sebagian kecil masih BAB di bibir pantai tanpa ada pengelolaan yang baik
- Sebagian sudah membangun WC di rumah, khusus KK yang terdapat penghuni manula
Sumber: Hasil Survey,2015
pergudangan skala regional, Perdagangan skala regional dan lokal; 2. Pertanian; 3. Peternakan: dan 4. Jasa transportasi darat. Berdasarkan Tabel 3 tersebut, diketahui bahwa kondisi sarana dan prasarana bidang air minum tidak dalam keadaan yang cukup baik. Dimana sebagian besar penduduk mendapatkan air dari sumur gali (Kampung Kejawan dan Tanjung Jati). Sebagian
sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sedangkan kondisi Air Limbah Domestik (non BAB) di Kampung Kejawan dan Tanjung Jati ada dan berfungsi dengan baik. Pada saat musim hujan dan disertai dengan air laut yang pasang, terkadang air laut masuk ke saluran air limbah domestik, terutama di Kampung Kejawan yang lebih padat permukimannya. Sementara itu BAB di Kampung
Buang Air Besar Masih dilakukan Secara Terbuka (Open Defecation) di Bibir Pantai Kampung Kejawan
penduduk Desa Tanjung Jati di bagian pesisir yang letak rumahnya dekat dengan pantai memasang air dari PDAM, dikarenakan di saat musim kemarau atau terjadinya intrusi air laut kondisi air tanah menjadi asin dan kurang layak untuk dikonsumsi. Sementara itu, kondisi sarana dan prasarana bidang sanitasi yaitu persampahan, limbah domestik (non BAB) dan BAB baik di Kampung Kejawan maupun di Tanjung Jati masih kurang baik. Untuk kondisi persampahan baik di Kampung Kejawan maupun Tanjung Jati banyak yang masih membuang sampah di bibir pantai yang dibakar saat air laut surut dan tidak ada pengangkutan
22
Kejawan sebagian besar masih dilakukan di bibir pantai tanpa ada pengelolaan yang baik, sebagian kecil ada yang sudah membangun WC di rumah terutama bagi rumah tangga dengan penghuni manula. Sementara itu, BAB di Tanjung Jati sudah sebagian besar dilakukan di WC. Sebagian besar warga di Tanjung Jati telah membangun WC di rumahnya masing-masing. Berdasarkan kondisi air minum dan sanitasi di Kampung Kejawan dan Tanjung Jati, dapat dipetakan persoalan dan alternatif solusinya sebagai berikut:
inovasi Tabel 4 Persoalan yang Dihadapi dan Alternatif Solusinya Persoalan yang Dihadapi
Alternatif Solusi
Air Minum
- Kualitas air yang kurang baik (air kurang jernih dan rasa payau) - Musim kemarau dan intrusi air laut yang mempengaruhi kualitas air - Sumber air sebagian besar berasal dari sumur gali
- Penyediaan Hidran Umum di titik-titik yang menjangkau masing-masing RT, sehingga warga dapat - Pelaksanaan program Pamsimas
Persampahan
- Kurangnya sarana untuk membuang sampah, karena sebagian warga menolak dibangunnya bangunan tempat penampungan sampah sementara di depan rumah mereka karena mengganggu - Tidak ada pengangkutan oleh petugas dump truck ke TPA
- Pembangunan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Berbasis Masyarakat skala Desa atau Kecamatan - Mendirikan Bank Sampah yang melibatkan masyarakat setempat untuk pengelolaannya - Pengangkutan sampah rutin
- Warga belum memahami akibat buruk membuang sampah di bibir pantai tanpa ada pengelolaan yang baik - Kurangnya kegiatan/proyek penyediaan sarana dan prasarana persampahan khususnya di Kampung Kejawan
- Pembinaan/penyuluhan pentingnya membuang sampah pada tempatnya - Mendorong kemitraan multipihak dalam penyediaan sarana-prasarana
Drainase Lingkungan
- Kurang terawatnya drainase lingkungan - Masyarakat tidak memandang penting fungsi drainase lingkungan
- Melakukan pemeliharaan drainase lingkungan yang melibatkan masyarakat sekitar - Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya fungsi drainase lingkungan
BAB
- Tidak ada sarana dan prasarana yang mendukung BAB dengan pengelolaan yang baik (tinja langsung dibuang ke badan air/laut) - Kondisi rumah yang berdempetan rapat sehingga sulit untuk membangun septic tank yang dapat mengganggu tetangga. - Masyarakat masih enggan membangun WC di dalam rumah dengan alasan khawatir limbah tinja dapat mencemari sumur meraka - Sebagian Masyarakat (terutama laki-laki) masih enggan BAB di WC di dalam rumah dengan alasan memberi kesempatan kepada anggota keluarga perempuan (terutama Desa Tanjung Jati)
- Dibangunkannya MCK melalui kegiatan SANIMAS atau yang serupa - Membangun IPAL Komunal - Membantu masyarakat untuk membangun WC di masing-masing rumah mereka dengan limbah tinja yang disalurkan ke IPAL Komunal - Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang akibat buruk dari buang air besar sembarangan dan menyampaikan tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Multipihak mempunyai kesempatan untuk turut serta dalam penyediaan air minum dan sanitasi karena kemampuan Pemerintah Pusat dan daerah terbatas.
Kondisi sarana dan prasarana air minum dan sanitasi tidak dalam keadaan yang cukup baik. Banyak persoalan yang terjadi pada bidang air minum yakni, kualitas air akibat kemarau dan instrusi. Alternatif solusinya adalah penyediaan Hidran Umum di titik-titik yang menjangkau warga dan pelaksanaan program PAMSIMAS. Persoalan bidang sanitasi, yakni menumpuknya
sampah, drainase tidak berfungsi dan BAB sembarangan akibat buruknya pengelolaan sanitasi. Alternatif solusinya adalah pe ngelolaan sanitasi secara bijak, meliputi pengangkutan sampah rutin, pendirian bank sampah, menata fungsi drainase, dan pe laksanaan program Sanimas. Multipihak mempunyai kesempatan untuk turut serta dalam penyediaan air minum dan sanitasi karena kemampuan Pemerintah Pusat dan daerah terbatas. Peluang kemitraan strategis multipihak ini harus bisa dijemput dan dikelola dengan baik oleh Pemda. Melalui bentuk kemitraan strategis tersebut maka keterbatasan kemampuan dan kapasitas Pemda dalam bidang air minum dan sanitasi dapat dialihkan kepada multipihak. (Keterangan: Artikel Pernah dipresentasikan dalam International Seminar on Partnership for Sustainable Housing and Urban Development di Surabaya, 15 – 16 Oktober 2015 oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman – Balitbang – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Penulis adalah Pemangku Jabatan Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Pertama di Balai Teknik Penyehatan Lingkungan Permukiman) *) Balai Teknik Penyehatan Lingkungan Permukiman
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
23
inovasi
Taman Cari Teman
Ahmad Asnawi )*
Cipta Karya ibaratnya etalase kabupaten/ kota. Bagian yang kotor-kotor seperti MCK (Mandi Cuci Kakus), sampah dan air limbah ada disini.
24
S
iapa yang memerlukan bukan hanya fisik tetapi non fisikpun (konsultasi) yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan harus siap dilayani. Kalau mau kelihatan rapi dan asri fasilitas tersebut harus di dekat pintu masuk, dan ada petunjuk, khususnya toilet dan tempat sampah. Suatu hari, penulis sedang jalan-jalan ke salah satu tempat wisata Cianjur, sebuah taman bunga. Kita bertemu dengan binatang yang dilindungi di taman safari sudah biasa, tetapi kali ini, juga bisa bertemu dengan binatang purba, bedanya makhluk yang satu ini terbuat dari rangkaian bunga. Taman punya fungsi sosial diantaranya menghilangkan perbedaan kelas, antara orang yang kaya dan yang miskin. Semua fasilitas, mau kendaraan umum dan pribadi, tidak ada satupun yang boleh masuk ke lokasi taman, hanya disimpan di tempat parkir. Orang yang berkantong tebal dan berkantong kumal harus mampu dan mau semua jadi satu, bisa menikmati keindahan taman dengan jalan kaki. Ada yang unik, penulis memperhatikan jalan-jalan aksesnya tersusun dari paving block, kemudian drainasenya lebih rendah dari jalan dan tidak ditembok, hanya tersusun dari rumput yang terawat, jadi air langsung menyerap ke tanah. Ada juga aliran sungai kecil, ternyata dibuat tempat jalur kereta mini, pengunjung berpetualang, menikmati miniatur transpormasi massal, rel
inovasi kereta berada di tengah-tengah aliran sungai. Dampaknya banyak pengunjung, bukan hanya berlibur dengan keluarga memperkenalkan kereta api, tetapi bisa sekaligus menikmati sungai yang bersih. Pantas, kalau Walikota Bandung, sang arsitek ini rajin membuat taman tematik untuk warganya. Menurutnya taman membuat warganya menjadi nyaman, sehingga ketika punya rencana untuk kepentingan orang banyak, penolakan dari masyarakat nyaris tidak ada. Di Kota Paris Van Java ini lengkap, mulai dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) sampai Taman Pets (hewan piaraan) dan mulai dari taman Jomblo (Pasteur) sampai taman Lansia (Lanjut Usia). Warga bukan mendengar apa yang kita bicarakan tetapi mencontoh dan terinspirasi dari model yang mereka lihat dan rasakan. MCK, sampah dan air limbah, fasilitasnya minimal BKW (Bersih, Kering dan Wangi). Mudah-mudahan rencana Gubernur DKI untuk menata kawasan Kalijodo menjadi Ruang Terbuka Hijau segera terwujud. Taman bukan sekedar menyediakan tempat hiburan rakyat, tetapi menghasilkan oksigen yang dibutuhkan warga untuk berfikir jernih dan lebih sehat. Penulis juga pernah mengalami, ketika masuk di kawasan wisata belanja, pusat kerajinan kulit di Kota Garut, istirahat di
tempat ibadah. Ternyata, pemandangan seperti ini bukan hanya milik Singapura, tetapi ada di Indonesia, tempat MCK bersih, saluran airnya lancar dan tersedia tempat sampah dan taman bunga. Bukan itu saja, disediakan perpustakaan mini, kursi tunggu dan air panas untuk buat kopi dan teh, semuanya gratis. Penulis selidiki ternyata memang ada pengurusnya, tetapi walaupun
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
25
inovasi lokasinya berada di pusat keramaian kota yang terkenal dengan dodolnya dan dipinggir jalan utama dekat parkir mobil pariwisata
dan wangi, penulis dapat melihat pengunjung yang tertidur pulas istirahat menggunakan tikar di dekat buang hajat tersebut yang berdampingan dengan tempat jajanan. Tinggal koordinasi, siapa berbuat apa. Mengutip kata Bupati Bandung Barat yang terkenal dengan visi cermatnya, koordinasi itu sederhana, silaturrahmi. Mungkin karena kita suka berkata sulit dan berfikir rumit, sehingga koordinasi dilaksanakan ketika sudah terjadi masalah. Jadi fasilitas yang dibangun Cipta Karya, sederhana, harus Bersih, Kering dan Wangi. Ketika fasilitas tersebut kotor, rusak dan kumuh itu identik dengan miskin dan malas. Kita suka lupa, ketika manusia banyak berkumpul, seperti tempat wisata, baik wisata belanja, wisata kuliner, atau wisata religi pasti mereka sangat membutuhkan tempat istirahat yang nyaman, ada MCK bersih dan tempat sampah unik dan menarik. Bagaimana kalau kita masukkan salah satu wisata ? Wisata lingkungan yang menjadi pusat ekonomi khas Indonesia. Kabupaten harus siap lahan, provinsi punya ide (perencanaan), dan pusat mendukung anggaran. Time is money. Waktu sama dengan uang. Bedanya kalau uang bisa ditunda untuk keperluan besok, tetapi waktu harus digunakan sekarang. Hargai waktu, mengutip lagu Ebiet G Ade, mumpung kita masih diberi waktu. Orang jadi miskin bukan karena belanja makanan, kita men
Kita suka lupa, ketika manusia banyak berkumpul, seperti tempat wisata, baik wisata belanja, wisata kuliner, atau wisata religi pasti mereka sangat membutuhkan tempat istirahat yang nyaman, ada MCK bersih dan tempat sampah unik dan menarik.
dan pribadi, memang fasilitas tersebut di depan dan mudah dilihat. Bukan diletakkan di bagian belakang dan jauh serta tidak ada petunjuk penggunaan dan perawatan. Kemudian masuk ke MCK, harus buka sepatu dan sandal karena akses masuk melewati kolam air yang disediakan sebagai tempat cuci kaki. Ketika mau pulang dari tempat istirahat tersebut, tanpa sengaja penulis melihat ada orang berhenti dari motor, menyerahkan 2 bungkusan, isinya 2 kg kopi, kepada pengurus tempat ibadah tadi. Luar biasa, ini namanya bentuk gotong royong, semua mau kerja , tanpa pamrih karena melihat hasil kerja. Ada lagi di Ancol, karena lingkungan toiletnya rapi, bersih kering
26
derita dan berubah jadi tidak mampu bukan pula karena beli baju. Tetapi sengsara jadi bencana karena salah perhitungan. Bisa ngitung bukan ngutang, pinjam sana, kredit sini, tidak dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Bila tidak tepat, maka sesuatu yang kita miliki hanya akan jadi sampah. Janganjangan sampah selalu jadi masalah dampak dari kita lebih suka mendahulukan gengsi daripada fungsi. Penulis pernah dalam suatu perjalanan melalui kapal laut dari Belawan Medan menuju Tanjung Priok Jakarta. Setelah berlabuh dari Tanjung Pinang Batam, kapal melanjutkan perjalanan ke Ibu Kota. Setelah kapal berlayar, ketika di tengah laut, karena penumpang yang buang puntung rokok, menyambar jerami
inovasi
yang digunakan sebagai bungkus guci keramik, menyebabkan kebakaran di haluan kapal, tempat barang disimpan. Sinyal tidak ada, daratan sudah tidak kelihatan, tujuan masih panjang. Semua penumpang panik, asap sudah mengepul, penulis berusaha tenang, segera memakai pelampung, kemudian membantu anak dan istri menyiapkan baju penolong tersebut. Sementara
penumpang yang lain, diluar masih berebut mencari dan masuk perahu tim pemadam. Api akhirnya dapat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran kapal. Dari pengalaman ini, ada 2 hikmah yang jadi renungan, pertama ketika kita buang sampah ke laut dari kapal, apapun bentuknya, maka dia akan kembali ke kapal karena angin, mungkin juga ke darat karena ombak. Hikmah kedua, bila situasi harus memilih satu dari dua pilihan, kita ambil kebutuhan dan sesuai fungsi. Keadaan demikian penulis yakin di tengah orang stres campur takut, apalagi peran perahu penyelamat belum jelas, kita berikan segenggam emas gratis, mereka menolak, tetapi mereka akan rebutan untuk mendapatkan ban bekas. Dan sangat berharga, yang akan berfungsi sebagai alat untuk bertahan hidup. Itulah kebutuhan yang sangat penting dan mendesak. Betul hidup itu berputar, seperti sebuah roda laksana ban kendaraan, kadang di atas kadang di bawah. Tetapi bila roda diputar lebih cepat, kita tidak terasa sedang di atas atau di bawah, tiba-tiba sudah sampai pada tujuan. Pantas James Gwee (motivator) pernah berkata bahwa lahir miskin bukan salah kita tetapi mati miskin jangan salahkan siapa-siapa. (ahas_50@yahoo. com) *) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat.
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
27
inovasi
Mengapa Kertas dan Sampah Kertas Perlu di Daur Ulang ? Arief Imam Triputra dan Anna Sofiana**)
Menurut data dari Kementerian Perindustrian, konsumsi rata-rata kertas masyarakat Indonesia sekitar 32,6 kg/ kapita/tahun.
A
ngka ini sesungguhnya masih cukup rendah, karena dibandingkan bahwa masyarakat Amerika Serikat mengkonsumsi kertas hingga mencapai sekitar 304 kg/kapita/tahun. Berdasarkan jumlah tersebut di Indonesia, hanya 2,5 % saja yang menjadi kertas tersimpan, sisanya sebanyak 97,5 % terbuang menjadi sampah kertas. Suatu jumlah yang sangat besar dan memiliki potensi daur ulang yang sangat tinggi. Persentase Daur Ulang Kertas Hasil riset yang dilakukan oleh Sri Wahyono dalam “Pengelolaan Sampah Kertas di Indonesia”, pada Jurnal Teknologi Lingkungan tahun 2001, diperoleh informasi bahwa jumlah sampah kertas
yang mengalami proses daur ulang pada tahun 1996 dapat mencapai 71,2 %. Angka tersebut seharusnya masih dapat ditingkatkan, jika kualitas kertas yang sudah dipakai dan dibuang dapat ditingkatkan. Peningkatan kualitas ini dapat dilakukan de ngan pemilahan sampah di sumber. Untuk memulainya, dapat diawali mulai dari kantor kita sendiri, dengan memisahkan sampah kertas yang masih terpakai pada satu sisi (untuk guna ulang), terpakai dua sisi (untuk daur ulang), serta memisahkan sampah kertas yang sudah terkena noda makanan/ bekas bungkus makanan. Diharapkan dengan pemilahan tersebut, daur ulang kertas dapat ditingkatkan, minimal sejumlah 10 % dari kondisi eksisting.
Gambar 1. Komposisi Sampah Provinsi Jakarta (Tahun 2011) (Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta)
Kertas Kayu Kain Karet dan Kulit Tiruan Plastik Logam Gelas/kaca Organik Baterai lain-lain
28
inovasi
5 Alasan Mendaur Ulang Kertas (disarikan dari berbagai sumber)
Daur ulang satu ton kertas (sekitar 400 rim) dapat menghemat 17 pohon, 7.000 galon (lebih dari 26.400 liter) air, 380 galon (1.438 liter) minyak, 3,3 meter kubik ruang TPA sampah dan 4.000 kilowatt energi yang cukup untuk menghidupkan rumah rata-rata di Amerika Serikat selama enam bulan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak satu metrik ton ekuivalen karbon (MTCE).
90 % dari semua kertas bekas dan sekitar 35 % dari pohonpohon di dunia adalah untuk memproduksi kertas.
Berkontribusi dalam mengurangi laju deforestasi: laju deforestasi hutan Indonesia pada periode tahun 1985-1998 mencapai 1,6 juta hektar/ tahun.
Mengurangi timbulan sampah hingga 30-40 % di perkantoran: Dalam sebuah program Cleaning Day yang diadakan oleh sebuah perusahaan sumber energi di daerah Kuningan, Jakarta, terkumpul sampah kertas tak terpakai sebanyak 2 ton kertas.
Daur ulang kertas di dunia akan menghemat 40 juta hektar lahan hutan.
Sebagai contoh di Gedung Cipta Karya pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jika diasumsikan timbulan sampah kertas di kantor sebesar 0,1 kg/kapita/hari dan 20,43 % bagian adalah sampah kertas (Yeni Ruslinda, 2012), apabila dalam satu gedung terdapat 2.100 kapita atau pegawai, maka timbulan sampah kertas dari Gedung Cipta Karya adalah 43 kg sampah kertas/hari atau 12,87 ton sampah kertas/tahun. Jika jumlah tersebut dimasukkan ke dalam truk sampah berkapasitas 6 m3, maka jumlahnya mencapai 8 buah truk sampah. Jumlah yang mungkin tidak besar, bila hanya bersumber dari satu gedung. Bagaimana dengan sejumlah gedung dalam 1 kawasan, 1 kota, atau bahkan 1 provinsi? Masihkah kita akan mengabaikan salah satu sumber daya alam kita terbuang percuma? Upaya Peningkatan Kualitas Sampah Kertas Menurut Institute of Scrap Recycling Industries (ISRI), sebagian besar industri kertas yang menggunakan kertas daur ulang, tidak menggunakan sampah kertas dari fasilitas pemilahan sampah yang sampahnya tercampur. Adapun sejumlah alasannya adalah tercemar, bau, kualitas rendah, lebih banyak materi yang terbuang dibanding yang terpakai, kualitas internal yang buruk, kadar
air yang berlebih, serta kualitasnya yang tidak sesuai dengan kebutuhan pabrik kertas. Hal ini dibuktikan lebih lanjut dalam riset ISRI tahun 2014, bahwa jika penggunaan tempat sampah tercampur dapat menurunkan tingkat daur ulang kertas. Terkait upaya peningkatan kualitas sampah kertas melalui kegiatan daur ulang, terdapat sejumlah manfaat yang penting, di antaranya pemanfaatan sumber daya alam yang lebih hemat, mengurangi beban pengolahan sampah pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah, mereduksi penggunaan energi, dan dapat mengurangi potensi emisi gas rumah kaca. Oleh karenanya, mengapa kita tidak memulai untuk mendaur ulang kertas dan sampah kertas dari sekarang? Salah satu contoh yang dapat kita lakukan saat ini, adalah memulai membaca Buletin ini secara online, sehingga juga dapat mengurangi konsumsi kertas kita. *) Staf Seksi Wilayah I, Subdirektorat Pengelolaan Persampahan, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: anakminggu@gmail. com
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
29
sebaiknya anda tahu
Fakta Tentang Air
Yang Sebaiknya Anda Tahu 5 Sifat Unik Air Lima sifat saja dari zat yang menakjubkan: 1. Air bisa menyimpan panas dalam jumlah besar tanpa peningkatan suhu yang berarti, sehingga turut menyeimbangkan iklim. 2. Air mengembang ketika membeku, sehingga es mengapung dan membentuk lapisan penyekat. Seandainya, seperti zat-zat lainnya, air memadat sewaktu membeku, danau, sungai, dan lautan akan mengeras dari dasar sampai permukaan sehingga membekukan segala isinya! 3. Air sangat transparan sehingga organisme yang bergantung pada cahaya bisa tetap hidup di tempat yang sangat dalam. 4. Molekul air menimbulkan tegangan permukaan sehingga terbentuklah “kulit” yang elastis. Tegangan ini memungkinkan serangga meluncur di kolam, membuat air membentuk titiktitik air, dan turut menyebabkan terjadinya daya kapiler, yang membantu air naik dalam tumbuhan yang paling tinggi. 5. Air adalah pelarut yang paling efisien. Air bisa melarutkan oksigen, karbon dioksida, garam, mineral, dan banyak zat penting lainnya. Hari Air Dunia jatuh pada tanggal 22 Maret Penetapan tanggal ini dilakukan oleh persatuan bangsa-bangsa dalam acara konfrensi Bumi di Rio De Janeiro tahun 1992. Tujuannya agar seluruh mahluk hidup khususnya manusia menyadari pentingnya air bersih dan mendorong upaya untuk mengelola sumber-sumber air bersih secara berkelanjutan. Berapa lama Manusia bisa menahan Rasa Haus Secara fisik manusia bisa hidup tanpa air alias menahan haus hingga maksimal 3-5 hari. Sementara untuk menahan lapar manusia bisa bertahan tidak makan hingga 8 minggu dengan catatan masih
mengonsumsi air. Tapi jika kondisi fisik orang tersebut baik, maka bisa membuat seseorang bertahan lebih lama lagi. hidup tanpa air berbeda dengan hidup tanpa makanan. Jika udara sangat panas dan tidak ada air, maka dehidrasi bisa terjadi dalam waktu satu jam saja. Karena itu seseorang bisa saja meninggal dalam waktu hitungan jam jika tidak memiliki air dan berada dalam kondisi yang panas. Namun, jika kondisi sekitarnya tidak terlalu panas atau dingin, seseorang bisa bertahan tanpa air 3 sampai 5 hari. Manusia sangat membutuhkan air untuk bisa bertahan hidup, karena setiap hari orang kehilangan cairan melalui keringat, urin, feses bahkan saat bernapas hingga 1,5 liter per hari. Air sangat penting untuk organ-organ dalam tubuh agar bisa bekerja dengan baik. Risiko utama orang hidup tanpa air dan kondisi panas adalah suhu tubuh akan terus meningkat dan orang tersebut bisa mengalami ‘heat stroke’. Tapi jika orang tersebut minum air maka menurunkan suhu inti dan dapat mendinginkannya. Source : Berbagai sumber
30
sebaiknya anda tahu
Istilah dan Pengertian Air baku untuk air minum rumah tangga
yang selanjutnya disebut air baku adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.
Air minum
Air Limbah
Air permukaan adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Air tanah adalah sumber air yang terdapat dipermukaan tanah seperti sungai, waduk, bendungan yang merupakan tampungan air hujan, danau. permukiman diminum.
adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman diminum.
adalah sumber air yang berasal didalam tanah yang terbagi dalam air tanah bebas dan air tanah tertekan.
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
31
lensa ck
Kunjungan Ke Infrastruktur Terbangun di Sulsel
32
lensa ck
Cipta Karya Tata Kampung Nelayan Bengkulu menjadi Kampung Sejahtera
Edisi 034Tahun XIV4Maret 2016
33
seputar kita
Wakil Walikota Pekanbaru Meresmikan Sumur Bor di Kelurahan Sail
Cipta Karya Bangun PLBN di Skow Papua
Lembaga Kemanusian Nasional PKPU bekerjasama dengan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) mengadakan Peresmian Sumur Bor dengan tema penggunaan sumber air bersih. Program sinergi zakat untuk air bersih tersebut berlangsung di Kampung Sao Mati rt 01, rw 22, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Selasa (22/03/2016). Peresmian tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi yang menyampaikan tentang pentingnya air bersih terhadap kehidupan. “Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari kita memerlukan air dalam tubuh, oleh sebab itu kita harus menjaga dan merawat sumber air bersih (sumur bor) supaya dapat di pergunakan untuk jangka waktu panjang,” himbau Ayat. Program penyediaan air bersih yang direalisasikan adalah bagian dari kepedulian masyarakat melalui komunitas yayasan PKPU yang peduli untuk mendukung gerakan 100-0-100.
Dalam rangka kunjungan kerja Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Ruhut Panjaitan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Cahyo Kumolo, Kepala Badan Intelejen Negera (BIN) Sutiyoso ke Perbatasan RI – PNG dengan agenda acara Ground Breaking Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di Kampung Skow Distrik Muara Tami Kota Jayapura Papua, Selasa (29/03/2016). Mewakili Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktur Jenderal Cipta Karya Andreas Suhono mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi dari program Nawacita yang ke-3 yakni membangun Indonesia dari pinggiran yang selanjutnya telah dituangkan dalam RPIJM 2015-2019 dan Inpres Nomor 6 tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan 7 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Wakil Presiden Meresmikan Tugu GMT 2016 di Kota Palu Sulawesi Tengah Wakil Presiden RI Jusuf Kalla hadir melihat Gerhana Matahari Total di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (9/3/2016). Selain melihat gerhana matahari, Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Gubernur Sulteng, Longki Djanggola juga meresmikan tugu Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 sekaligus penandatanganan prasasti di Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Jusuf Kalla bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla, sejumlah Menteri dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola tiba di lapangan sepakbola Kotapulu pukul 07.44 WITA. “Kota Palu merupakan salah satu titik pemantauan Badan Meterologi
34
Klimatologi dan Geofisika paling baik. Di lokasi ini dipasang dua alat teropong oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),“ tutur Jusuf Kalla.