1
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS 8A SMP NEGERI 1 KAUMAN TULUNGAGUNG
,
,
Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang 1
Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang 2
Dosen Fisika Universitas Negeri Malang
3
Dosen FisikaUniversitas Negeri Malang
E-mail:
[email protected] ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendiskripsikan keterlaksanaan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya, (2) meningkatkan kerja ilmiah dan (3) prestasi belajar fisika siswa kelas 8A SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung. Data penelitian yang berupa paparan data tentang kemampuan kerja ilmiah dan prestasi belajar fisika siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan tes tulis. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa instrumen perlakuan, yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen pengukuran, yaitu lembar observasi kerja ilmiah dan soal tes. Analisis data menggunakan paparan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, penerapan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan kerja ilmiah siswa kelas 8A SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung. Pada siklus I menperoleh persentase sebesar 71,63% dan meningkat pada siklus II sebesar 87,63%. Kedua, prestasi belajar fisika siswa kelas 8A SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung ini juga mengalami peningkatan dari siklus I dengan persentase 72,40% ke siklus II dengan persentase 96,60% sebesar 24,20%. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ketiga, persentase keberhasilah guru yang diamati oleh observer, pada siklus I persentase keberhasilan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya ini mencapai 86,67% dan pada siklus II mencapai 89,44%. Kata Kunci: inkuiri, tutor sebaya, kerja ilmiah, prestasi belajar fisika
Pembelajaran fisika di SMPN 1 Kauman Tulungagung pada kelas 8A masih menggunakan kurikulum KTSP dan belum maksimal pelaksanaannya. Dari hasil wawancara dengan guru, prestasi belajar siswa belum memuaskan secara keseluruhan. Siswa yang mendapat nilai di atas SKM hanya sekitar 13 siswa atau 49% dari jumlah siswa. Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran fisika di SMPN 1 Kauman Tulungagung pada semester ganjil 2013/2014 masih memiliki beberapa kendala antara lain sejumlah siswa cende-
2 rung pasif dan ramai, sehingga masih kurang memahami konsep. Sebagian siswa terlihat aktif menjawab pertanyaan yang diajukan guru, tetapi sebagian siswa yang lain masih cenderung pasif dan kurang tertarik dengan materi yang diberikan oleh guru melalui metode ceramah. Sudah terdapat jadwal penggunaan laboratorium dan fasilitas yang lengkap, namun siswa jarang sekali melakukan kerja ilmiah. Oleh karena itu pemilihan dan penerapan metode mengajar harus sesuai dengan situasi dan kebutuhan agar siswa bersikap aktif. Salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan cara menerapkan model pembelajaran yang mengasah kemampuan kerja ilmiah siswa. Ada banyak model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kerja ilmiah dan pemahaman kosep siswa, salah satunya adalah pembelajaran inkuiri. Kata inkuiri berasal dari kata inquiry yang berarti penyelidikan. Pembelajaran inkuiri ini dipersiapkan untuk memberi semangat pada siswa untuk menyelidiki sendiri masalah yang rumit dengan menggunakan cara kerja ilmiah dalam rangka mencari penjelasan tentang teorinya. Namun sebagai guru mungkin tidak bisa ‘menyentuh’ siswa di bagian terdalam seperti bagaimana mereka berkomunikasi dengan teman sebaya mereka. Apalagi siswa SMP yang dalam psikologi perkembangan dikelompokkan ke dalam kategori remaja, biasanya senang berkelompok dengan teman sebaya, yang merupakan dunia nyata bagi mereka. Pembelajaran tutor sebaya sendiri adalah pembelajaran yang melibatkan siswa sekelas yang memiliki kemampuan dan kriteria sebagai tutor untuk membimbing teman lainnya yang mengalami kesulitan dalam memahami penjelasan dari gurunya. Maka tutor sebaya diharapkan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dapat membantu temannya untuk memahami konsep. Aktivitas siswa dalam belajar sangat diperlukan agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan mencapai hasil yang optimal. Pembelajaran fisika sedapat mungkin harus disajikan dengan menarik sehingga siswa terlibat secara motorik, mental dan emosional. Prestasi belajar fisika dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses belajar. Pembelajaran model inkuiri dengan metode tutor sebaya memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata memungkinkan siswa terlibat secara langsung dalam proses belajar, sehingga siswa mempunyai keinginan dan semangat untuk mencari tahu konsep yang
3 sedang dipelajarinya dengan benar dan juga dengan bantuan tutor sebaya siswa yang lambat akan dapat mengikuti pelajaran seperti teman yang lainnya. Pada pembelajaran ini siswa dilatih untuk meningkatkan kemampuan kerja ilmiahnya. Untuk itulah diajukan penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas 8A SMPN 1 Kauman Tulungagung”.
METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode pengamatan, wawancara, lebih mementingkan proses daripada hasil dan deskriptif. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswanya meningkat. Penelitian dilaksanakan pada kelas 8A SMPN 1 Kauman Tulungagung. Yang bertempat di Jalan Soekarno-Hatta Kauman Tulungagung. Data dalam penelitian ada dua jenis, yaitu: data kualitatif berupa hasil observasi saat pembelajaran berlangsung dan data kuantitatif berupa nilai post test dan nilai lembar observasi kerja ilmiah siswa. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer meliputi siswa dan guru, yaitu siswa kelas 8A SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung yang berjumlah 29 siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dan guru (peneliti) yang menerapkan penerapan model pembelajaran inkuiri dengan model tutor sebaya. Sebagai sumber data sekunder adalah dokumen-dokumen sekolah yang meliputi data nama siswa, soal dan lembar observasi. Dalam penelitian ini disajikan secara deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data. Analisis data dengan 1) paparan data dan 2) penarikan kesimpulan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus membahas materi yang berbeda-beda. Pada siklus I membahas subbab tentang konsep cahaya dan cermin datar sedangkan pada siklus II membahas subbab materi cermin cekung.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Kerja Ilmiah Penerapan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan kerja ilmiah siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan refklesi kerja ilmiah siswa pada silus I dan siklus II. Pada aspek kerja ilmiah yang dinilai melitputi: mengamati, merancang dan melakukan percobaan, menganalisis data percobaan, menyimpulkan data sesuai dengan tujuan penelitian, membuat laporan tertulis hasil percobaan, dan yang terakhir berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi. Hasil persentase rata-rata keseluruhan kerja ilmiah siswa kelas 8A SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung dalam penelitian ini sebesar 71,67% pada siklus I dan 87,63% pada siklus II. Jadi peningkatan kerja ilmiah siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 15,96%. Data tersebut bila disajikan dalam bentuk grafik akan terlihat sebagai berikut. Upaya yang telah dilakukan oleh guru dalam meningkatkan kerja ilmiah siswa adalah dengan cara memberi perhatian lebih dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran. Prestasi Belajar Fisika Prestasi belajar fisika siswa dapat menentukan suatu hasil belajar selain kerja ilmiah. Karena prestasi belajar fisika merupakan hasil dari aspek kognitif. Pada peningkatan prestasi belajar ini dapat dikatakan berhasil pada siklus II karena persentase ketuntasan belajar mencapai 96,60%. Sedangkan pada siklus I hanya mencapai 72,40% dengan standar ketuntasan siswa sebesar 75% siswa tuntas dengan standar ketuntasan belajar adalah 75, sehingga pada siklus I menurut (Mulyasa 2007: 254) ketuntasan belajar pada siklus I belum tercapai dan sudah tercapai pada siklus II. Pada akhir siklus pembelajaran ini masih terdapat satu siswa yang masih belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut tergolong siswa yang lambat. Hal ini yang membuat guru dan tutor sebayanya lebih intensif dalam memberikan bantuan belajar pada siswa tersebut. Di dalam kelas siswa tersebut selalu menjadi biang keramaian, namun ketika praktikum dengan teman-teman sekelompoknya siswa tersebut terlihat memberikan perhatian dan konsetrasi lebih terhadap pelaksanaannya, walaupun hasilnya masih belum maksimal.
5 Keterlaksanaan Pembelajaran Fisika Pembelajaran di kelas merupakan bagian terpenting dalam keberhasilan penelitian ini, dalam pembelajarannya guru menerapkan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya untuk meningkatkan kemampuan kerja ilmiah dan prestasi belajar fisika siswa kelas 8A SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung. Dari hasil pengamatan observer terhadap keterlaksanaan pembelajaran di kelas oleh guru mendapatkan persentase rata-rata pada siklus I sebesar 86,67% dan mendapatkan kriteria baik (B) berdasarkan standar kualitas pencapaian keberhasilan (Sudjana, 2009: 124). Pada siklus II persentasenya sebesar 89,44% dengan kriteria baik (B). Berdasarkan hasil penelitian rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini bahwa kerja ilmiah dan prestasi belajar kelas 8A SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung dapat ditingkatkan melalui penerapan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya.
PENUTUP Kesimpulan Penerapan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan kerja ilmiah siswa kelas 8A SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung dengan peningkatan dari siklus I sebesar 71,63% menjadi 87,63% pada siklus II. Terjadi peningkatan persentasi kemampuan kerja ilmiah siswa sebesar 15,96%. Prestasi belajar fisika siswa kelas 8A SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung juga mengalami peningkatan dari siklus I dengan persentase 72,40% ke siklus II dengan persentase 96,60% sebesar 24,20%. Hal ini membuktikan pada rumusan masalah bahwa penerapan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Penerapan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pada persentase keberhasilah guru yang diamati oleh observer, pada siklus I persentase keberhasilan pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya ini mencapai 86,67% dan pada siklus II mencapai 89,44%. Saran Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dapat meningkatkan kerja ilmiah dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, penerapan
6 pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai pilihan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika di kelas guna meningkatkan kerja ilmiah dan prestasi belajar, sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami konsep yang dipelajari. Bagi pihak sekolah, melalui pembelajaran inkuiri dengan metode tutor sebaya yang dipentingkan adalah penguasaan terhadap pemahaman konsep dan untuk memahami konsep-konsep tersebut biasanya siswa perlu bekerja dengan obyek-obyek yang konkret. Pembelajaran ini perlu disosialisasikan kepada guru bidang studi khususnya IPA.
DAFTAR RUJUKAN Hendriyanto, Erfan. 2008. Penerapan Pembelajaran Model Inkuiri Induktif untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Wahid Hasyim Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Jusniar. 2009. Pengaruh Penggunaan Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMAN 1 Bajeng, Gowa (Studi pada Materi Pokok Perhitungan Kimia). Chemica, (Online), 10(1):36-43, (http://portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article =57788), diakses 9 September 2013. Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang. Wartono. 2003. Strategi Belajar Mengajar Fisika. Malang: JICA