UJIAN AKHIR SEMESTER
Dosen Sifat Ujian Mata Kuliah Kelas Nama NIM
: Dr. Thomas Anung Basuki : Take Home Test : Sistem Operasi : XB : Yoga Prihastomo : 1011601026
MAGISTER ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BUDI LUHUR TA. 20112012
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
1. Yang dimaksud dengan ruang alamat (address space) pada sistem operasi adalah: Suatu rentangan (range) alamat yang bersifat diskrit dimana masing‐masing ruang dapat saja bersesuaian dengan sebuah node dalam jaringan, perangkat periperal, sektor disk, sebuah cell memori atau logis maupun logikal. Atau dengan kata lain ruang alamat merupakan kebutuhan memory suatu proses. Pada ada multi proses, setiap proses secara terpisah melakukan operasi tidak bekerja sama dengan proses lain, setiap proses mempunyai program counter, stack register dan ruang alamat sendiri. Organisasi jenis ini berguna jika job dibentuk oleh proses‐proses yang tidak saling berhubungan. Alamat logika adalah alamat yang dihasilkan oleh central processing unit (CPU), disebut juga alamat virtual. Alamat fisik adalah alamat memori yang sebenarnya. Pada saat waktu kompilasi dan waktu pemanggilan, alamat fisik dan alamat logika adalah sama. Sedangkan pada waktu eksekusi menghasilkan alamat fisik dan alamat virtual yang berbeda. Kumpulan alamat virtual yang dibuat oleh CPU disebut ruang alamat virtual. Kumpulan alamat fisik yang berkorespondensi dengan alamat virtual disebut ruang alamat fisik. Untuk mengubah alamat virtual ke alamat fisik diperlukan suatu perangkat keras yang bernama Memory Management Unit (MMU). 2. Perbedaan dan persamaan swapping dan paging Perbedaannya: Proses swapping menukarkan sebuah proses keluar dari memori untuk sementara waktu ke sebuah penyimpanan sementara dengan sebuah proses lain yang sedang membutuhkan sejumlah alokasi memori untuk dieksekusi. Tempat penyimpanan sementara ini biasanya berupa sebuah fast disk dengan kapasitas yang dapat menampung semua salinan dari semua gambaran memori serta menyediakan akses langsung ke gambaran tersebut. Jika eksekusi proses yang dikeluarkan tadi akan dilanjutkan beberapa saat kemudian, maka ia akan dibawa kembali ke memori dari tempat penyimpanan sementara tadi. Sebuah proses harus berada di memori untuk dieksekusi. Proses juga dapat ditukar (swap) sementara keluar memori ke backing store dan kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi.
halaman 2
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
Berikut ini adalah gambar ilustrasi dari swapping: Operating System
User Space
Process P1
swap out
Process P2
swap in
Main Memory
Backing Store
Paging merupakan kemungkinan solusi untuk permasalahan fragmentasi eksternal dimana ruang alamat logika tidak berurutan; mengijinkan sebuah proses dialokasikan pada memori fisik yang terakhir tersedia. Memori fisik dibagi ke dalam blok‐blok ukuran tetap yang disebut frame. Memori logika juga dibagi ke dalam blok‐blok dengan ukuran yang sama yang disebut page. Semua daftar frame yang bebas disimpan. Untuk menjalankan program dengan ukuran n page, perlu menemukan n frame bebas dan meletakkan program pada frame tersebut. Tabel page (page table) digunakan untuk menterjemahkan alamat logika ke alamat fisik. Berikut ini adalah gambar ilustrasi dari paging:
CPU
p
d
f f
Page Table
F0000...0000
d
F1111...1111 Physical Memory
halaman 3
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
Persamaannya: Baik swapping maupun paging keduanya sama‐sama sebagai bagian dari mekanisme untuk manajemen memori dimana thread yang masuk ke dalam central prorcessing unit (CPU) tidak segera langsung diproses, tapi disimpan di dalam memory untuk mencegah terjadinya overload di CPU. 3. Algoritma First In First Out (FIFO) yang sederhana jarang dipakai sebagai algoritma page replacement karena prinsip yang digunakan dalam algoritma FIFO yaitu menggunakan konsep antrian, halaman yang diganti adalah halaman yang paling lama berada di memori. Algoritma ini adalah algoritma pemindahan halaman yang paling mudah diimplementasikan, akan tetapi paling jarang digunakan dalam keadaan sebenarnya. Biasanya penggunaan algoritma FIFO ini dikombinasikan dengan algoritma lain. Implementasi algoritma FIFO dilakukan dengan menggunakan antrian untuk menandakan halaman yang sedang berada di dalam memori. Setiap halaman baru yang diakses diletakkan di bagian belakang (ekor) dari antrian. Apabila antrian telah penuh dan ada halaman yang baru diakses maka halaman yang berada di bagian depan (kepala) dari antrian akan diganti. Kelemahan dari algoritma FIFO adalah kinerjanya yang tidak selalu baik. Hal ini disebabkan karena ada kemungkinan halaman yang baru saja keluar dari memori ternyata dibutuhkan kembali. Di samping itu dalam beberapa kasus, tingkat kesalahan halaman justru bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah frame, yang dikenal dengan nama anomali Belady. Adapun perbaikan yang dilakukan pada algoritma Second Chance dapat memperbaiki kelemahan algoritma FIFO tersebut adalah sebagai berikut: Algoritma second chance berdasarkan pada algoritma FIFO yang disempurnakan. Algoritma ini menggunakan tambahan berupa reference bit yang nilainya 0 atau 1. Jika dalam FIFO menggunakan stack, maka second chance menggunakan circular queue. Halaman yang baru di‐load atau baru digunakan akan diberikan nilai 1 pada reference bit‐nya. Halaman yang reference bit‐nya bernilai 1 tidak akan langsung diganti walaupun dia berada di antrian paling bawah (berbeda dengan FIFO).
halaman 4
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
Urutan langkah kerja algoritma second chance adalah sebagai berikut: Apabila terjadi page fault dan tidak ada frame yang kosong, maka akan dilakukan razia (pencarian korban) halaman yang reference bit‐nya bernilai 0 dimulai dari bawah antrian (seperti FIFO). Setiap halaman yang tidak di‐swap (karena reference bit‐nya bernilai 1), setiap dilewati saat razia reference bit‐nya akan diset menjadi 0. Apabila ditemukan halaman yang reference bit‐nya bernilai 0, maka halaman itu yang di‐swap. Apabila sampai di ujung antrian tidak ditemukan halaman yang reference bit‐nya bernilai 0, maka razia dilakukan lagi dari awal. 4. Dynamic Link Library (DLL) File merupakan file‐file pustaka (library) sistem operasi Microsoft Windows. File DLL merupakan kode yang sudah dikompilasi dan dapat digunakan oleh program lain. Jika kita meletakan fungsi sub rutin ke dalam file DLL, berarti fungsi tersebut dapat diakses oleh semua program pada saat yang bersamaan. DLL biasanya ditulis dengan bahasa C/C++, Delphi, Visual Basic atau bahasa lainnya yang mendukung sistem operasi Microsoft Windows. Adapun keuntungan penggunaan DLL Files ini dalam sistem operasi adalah sebagai berikut: a. Dengan memanggil fungsi yang terdapat dalam DLL, kita dapat mengakses ribuan fungsi yang berhubungan dengan sistem operasi Microsoft Windows, dengan kualitas sebaik yang kita gunakan dalam bahasa yang kita gunakan. Misalnya: Apabila kita akan menggunakan file pustaka (DLL) di Windows untuk mengeksekusi sebuah aplikasi/program, maka kita dapat menggunakan fungsi ShellExecute yang akan menggunakan shell32.dll. Public Declare Function ShellExecute Lib "shell32.dll" Alias "ShellExecuteA" (ByVal hwnd As Long, ByVal lpOperation As String, ByVal lpFile As String, ByVal lpParameters As String, ByVal lpDirectory As String, ByVal nShowCmd As Long) As Long Pustaka‐pustaka (API) file windows dapat dilihat pada file: C:\Program Files\Microsoft Visual Studio\COMMON\Tools\Winapi\WIN32API.TXT
halaman 5
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
b. Dengan menggunakan DLL File, terdapat share penggunaan fungsi pustaka pada DLL File. Sehingga pada satu waktu dapat terjadi banyak proses mengakses sebuah file pustaka secara bersama‐sama. Berikut ini adalah contoh bila kita menggunakan prgoram Process Explorer, maka sebuah file PowerPoint (powerpnt.exe) mengakses banyak file DLL yang juga diakases oleh program lain (Microsoft Word). Ketiga file berikut sama‐sama digunakan oleh Word dan Power Point secara bersamaan:
C:\WINDOWS\system32\kernel32.dll
C:\WINDOWS\system32\comctl32.dll
C:\WINDOWS\system32\GDI32.dll
5. Keuntungan pemberian nama ekstensi pada suatu file adalah bahwa ekstensi pada sebuah nama file digunakan untuk mengidentifikasi suatu jenis file. Suatu jenis file merujuk pada format dari sebuah file, yaitu bagaimana file tersebut disimpan secara digital di dalam sistem yang digunakan/berlaku. Saat ini, ekstensi sebuah file dapat terdiri atas satu, dua, tiga atau lebih karakter. Misalnya: *.c, *.vb, *.cpp, *.java, dll. Contoh pada sistem operasi Microsoft Windows, untuk mengetahui lebih jauh tentang ‘profil’ sebuah file dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada sebuah file dan memilih Properties. Dari dialog yang terbuka akan nampak jenis file dan program apa yang secara default akan membuka file tersebut. Berikut ini contoh ekstensi file untuk Executable Files: Ekstensi
Keterangan
.app / .dmg .bat .exe .com .cgi .jar .pif .vb .wsf .gadget
Mac OS X Application DOS Batch File Windows Executable File DOS Command File Common Gateway Interface Script Java Archive File Program Information File VBScript File Windows Script File Windows Gadget
halaman 6
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
6. Berikut ini adalah contoh jenis atribut file: Pada keluarga Microsoft Windows, suatu file atau folder mempunyai suatu Attribut yang akan menentukan bagaimana Windows akan menampilkan atau mengijinkan akses pada suatu object tertentu. Attribut file dan folder yang umum adalah : Read Only : File tersebut hanya bisa dibaca, tidak bisa diubah atu dihapus Hidden: Secara default tidak akan ditampilkan (disembunyikan) dari Windows explorer, hal ini untuk melindungi file tersebutdari salah hapus atau salah modifikasi. Ready for Archiving: File yang siap dijadikan arsip, Sytem: File yang dianggap sebagai bagian dari system operasi. Untuk melihat atau membuat attribut suatu file digunakan perintah Attrib. Misal sebuah file pagefiles.sys mempunyai attribut read only, hidden dan system. Pada sistem operasi keluarga Unix/Linux attribut files dapat diset dengan perintah chattr atau chmod untuk memberikan attribut atau permission terhadap suatu file. chattr [RVf] [+=AacDdijsSu] [v version] files... ‐R is to recurse all subdirectories +i is to set the immutable bit to prevent even root from erasing or changing the contents of a file. ‐i is to unset the immutable bit chmod [options] mode[,mode] file1 [file2 ...] Reference
Class
Description
u g
user group
o
others
a
all
the owner of the file users who are members of the file's group users who are not the owner of the file or members of the group all three of the above, is the same as ugo
Mode
Name
Description
r w x
read write execute
read a file or list a directory's contents write to a file or directory execute a file or recurse a directory tree
halaman 7
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
Misalkan sebuah file saat dilakukan perintah ls – la didapatkan hasil sbb: [root@archive total 32 -rw-r--r-- 1 drwxr-xr-x 3 -rw-r--r-- 1 -rwx------ 1 -rwx------ 1
oracle]# ls - la oracle oracle oracle oracle oracle
oinstall 6545 Mar 23 oinstall 4096 Mar 23 oinstall 10278 Mar 23 oinstall 85 Mar 26 oinstall 80 Mar 26
2010 2010 2010 2010 2010
control.sql Desktop sqlnet.log startdb stopdb
File startdb memiliki permission –rwx artinya user yang bersangkutan memiliki hak akses untuk read, write, dan execute. Sedangkan user dalam satu group maupun other tidak mempunyai permission sama sekali 7. Perbedaan internal dan external fragmentation pada manajemen file Fragmentasi merupakan fenomena munculnya lubang‐lubang (ruang memori kosong) yang tidak cukup besar untuk menampung permintaan alokasi memori dari proses. Fragmentasi terdiri dari dua jenis: Fragmentasi Eksternal terjadi apabila jumlah keseluruhan memori bebas yang tersedia cukup untuk menampung permintaan ruang memori dari sebuah proses, namun dari ruang memori kosong tersebut terpisah‐pisah sehingga proses tidak dapat menggunakannya. Hal ini sering terjadi pada alokasi penyimpanan yang dinamis. Dalam kasus first fit dan juga best fit sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, pada saat proses dimasukkan atau dipindahkan dari memori, ruang memori yang tidak terpakai akan dipecah menjadi bagian yang kecil (sisa dari alokasi sebuah proses pada sebuah ruang memori) Sebagai contoh kita lihat contoh berikut ini: Sebuah proses meminta ruang memori sebesar 9 KB namun memori telah dipartisi menjadi blok‐blok dengan ukuran masing‐masing 4 KB. Maka proses tersebut akan mendapatkan bagiannya berupa 2 buah blok dengan kapasitas masing‐ masing 4 KB dan kapasitas tambahan sebesar 1 KB dari sebuah blok lain. Oleh karena masing‐masing blok memiliki ukuran 4 KB dan ada sebuah blok yang hanya digunakan sebesar 1 KB maka blok ini masih akan memiliki sisa kapasitas sebesar 3 KB. Sisa tersebut dapat digunakan untuk menampung proses lain yang membutuhkannya atau jika ia terletak berurutan dengan sebuah blok kosong lain maka ia dapat digabungkan membentuk blok bebas yang lebih besar.
halaman 8
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
Analisis statistik terhadap first fit menyatakan bahwa walaupun dengan optimisasi, sejumlah N blok yang dialokasikan maka setengahnya akan terbuang atau tidak berguna karena fragmentasi yang menyebabkan lebih dari setengah memori tidak dapat digunakan. Peristiwa ini disebut dengan 50‐percent rule (aturan 50 persen). Masalah fragmentasi eksternal ini dapat diatasi dengan melakukan penghalaman, segmentasi serta compaction (pemadatan). Tujuan dari pemadatan adalah untuk mengatur ruang memori yang kosong agar terletak di posisi yang berurutan sehingga dapat membentuk sebuah ruang memori kosong yang besar. Ruang kosong itu pada akhirnya diharapkan dapat menampung proses lain yang membutuhkan alokasi memori. Fragmentasi internal terjadi ketika kapasitas memori yang diberikan ke sebuah proses melebihi besarnya permintaan yang diajukan oleh proses. Selisih antara besarnya memori yang dialokasikan dengan besarnya permintaan proses disebut fragmentasi internal (memori yang ada di dalam sebuah partisi namun tidak digunakan). Hal ini sering terjadi pada partisi tetap karena besar lubang yang disediakan akan selalu tetap, berbeda halnya dengan sistem partisi dinamis yang memungkinkan suatu proses untuk diberikan alokasi memori sebesar yang ia butuhkan. Contoh solusi atas kasus diatas dengan fragmentasi internal adalah proses tersebut akan dialokasikan 3 buah blok yang masing‐masing berukuran 4 KB sehingga ia akan mendapatkan jatah sebesar 12 KB, sisa 3 KB yang ada akan tetap menjadi miliknya walaupun ia tidak menggunakannya. Pada manajemen file seperti apa kedua jenis fragmentasi tersebut terjadi jika alokasi penyimpanan yang dinamis (penggunaan alokasi ruang tidak dibatasi) dan kasus first fit dan juga best fit kedua jenis fragmentasi tersebut dapat terjadi.
halaman 9
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
8. Yang dimaksud dengan caching pada manajemen file dan manfaatnya Caching terjadi di bawah kendali cache manager, yang beroperasi secara kontinyu ketika sistem operasi sedang berjalan. Data file dalam sistem file cache ditulis ke disk pada interval yang ditentukan oleh sistem operasi, dan memori yang sebelumnya digunakan oleh file data dibebaskan disebut sebagai flushing the cache. Pengaturan menunda penulisan data ke file dan mengaturnya di cache sampai terjadi flushing disebut lazy writing, dan itu dipicu oleh cache manager pada interval waktu tentu. Waktu di mana sebuah blok data file di flushing sebagian didasarkan pada jumlah waktu yang telah disimpan dalam cache dan jumlah waktu sejak data terakhir diakses dalam operasi pembacaan file. Hal ini menjamin bahwa data file yang sering diakses akan tetap dibaca dalam system file cache untuk waktu tidak ditentukan. Manfaat : Ketika terjadi akses file yang berulang‐ulang, caching sangat bermanfaat sekali, CPU tidak langsung mengacu ke memori utama tetapi ke cache memori yang kecepatan aksesnya lebih tinggi. Metode ini akan meningkatkan kinerja sistem. Dahulu cache disimpan di luar prosesor dan dapat ditambahkan untuk meningkatkan kinerja, saat ini cache ditanamkan di prosesor. 9. Kelebihan dan kekurangan dari sistem FAT File System adalah metode untuk menyimpan dan mengatur file‐file dan data yang tersimpan di dalamnya untuk membuatnya mudah ditemukan dan diakses. File System dapat menggunakan media penyimpan data seperti HardDisk atau CD Rom. File System juga dapat melibatkan perawatan lokasi fisik file, juga memberikan akses ke data pada file server dengan berlaku sebagai klien untuk protokol jaringan (mis. NFS atau SMB klien), atau dapat juga berlaku sebagai file system virtual dan hanya ada sebagai metode akses untuk data virtual. Sistem berkas FAT atau FAT File System adalah sebuah sistem berkas yang menggunakan struktur tabel alokasi berkas sebagai cara dirinya beroperasi. Untuk penyingkatan, umumnya orang menyebut sistem berkas FAT sebagai FAT saja. Kata FAT sendiri adalah singkatan dari File Allocation Table, yang jika diterjemahkan secara bebas ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Tabel
halaman 10
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
Alokasi Berkas. Arsitektur FAT sekarang banyak digunakan secara luas dalam sistem komputer dan kartu‐kartu memori yang digunakan dalam kamera digital atau pemutar media portabel. FAT pertama kali dikembangkan oleh Bill Gates dan Marc McDonald, pada tahun 1976‐1977. Sistem berkas ini merupakan sistem berkas utama untuk sistem operasi yang ada saat itu, termasuk di antaranya adalah Digital Research Disk Operating System (DR‐DOS), OpenDOS, FreeDOS, MS‐DOS, IBM OS/2 (versi 1.1, sebelum berpindah ke sistem HPFS), dan Microsoft Windows (hingga Windows Me). Untuk disket floppy, FAT telah distandardisasikan sebagai ECMA‐107 dan ISO/IEC 9293. Standar‐standar tersebut hanya mencakup FAT12 dan FAT16 tanpa dukungan nama berkas panjang, karena memang beberapa bagian dalam standar nama file panjang di dalam sistem berkas FAT telah dipatenkan. Kelebihan File system FAT : Karena kompatibilitas ke belakang dari sistem berkas FAT, pengguna dapat menggunakan media yang memory stick atau floppy disk untuk mentransfer file antara perangkat elektronik konsumen dan sebuah komputer yang menjalankan sistem operasi usang. Sistem berkas FAT memungkinkan pengguna dengan cepat menghapus file dari perangkat elektronik, seperti dalam media penyiaran profesional. Sistem file FAT16 atau FAT32 versi mungkin cocok untuk volume hard disk drive (misalnya, ketika sistem operasi, seperti Windows 98, tidak memberikan dukungan untuk NTFS). Versi ini juga akan berguna untuk pengguna yang ingin booting komputer dengan menggunakan floppy disk untuk mengakses data (biasanya aplikasi‐aplikasi sistem, pemulihan) pada volume hard disk drive. Kekurangan File system FAT : Root folder (biasanya C: \ drive) memiliki batas dari 512 entri. Penggunaan nama file yang panjang dapat secara signifikan mengurangi jumlah entri yang tersedia. FAT16 adalah terbatas pada 65.536 cluster, tetapi karena cluster tertentu dilindungi, memiliki batas praktis dari 65.524. Volume terbesar FAT16
halaman 11
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
pada Windows 2000 dan Windows XP Professional adalah terbatas sampai 4 GB dan menggunakan ukuran cluster 64 KB. Untuk menjaga kompatibilitas dengan DOS, Windows 95, dan Windows 98, volume tidak bisa lebih besar dari 2 GB. (Mereka 50 file yang disebutkan di atas, semua 1 KB dalam ukuran sebenarnya, akan menggunakan sampai 3.276.200 byte ruang hard drive untuk menyimpan 51.200 byte data aktual pada partisi FAT16 4 GB digunakan dalam skenario ini.) FAT16 menjadi tidak efisien pada ukuran volume yang lebih besar, sebagai ukuran cluster yang meningkat. Hal ini terjadi dalam dua contoh dikutip sebelumnya. Sektor boot tidak didukung pada partisi FAT16. Karena FAT16 tidak termasuk salinan cadangan dari struktur data penting, mereka rentan terhadap titik tunggal masalah kegagalan, lebih dari sistem file lain. FAT16 tidak memiliki tingkat keamanan file asli, kompresi atau enkripsi yang tersedia dalam sistem file FAT16. 10. Cara sistem operasi menangani konsistensi sistem file akibat terjadinya crash Pada keluarga Microsoft Windows, digunakan utility seperti CHKDSK (singkatan dari Checkdisk) merupakan salah satu perintah di dalam sistem operasi DOS dan Microsoft Windows (keluarga Windows NT) yang mampu melakukan verifikasi integritas sistem berkas yang disimpan di dalam floppy disk atau hard disk. Perintah ini berjalan di dalam modus command‐line, meski sebenarnya, Windows Explorer (dalam Windows NT) pun telah mengintegrasikannya ke dalam opsi properti dari hard disk atau volume. Ketika menggunakan Windows Recovery Console, perintah CHKDSK memiliki dua parameter berikut yang dapat digunakan: /F: Melakukan pengecekan secara menyeluruh dan mencoba untuk memperbaiki kesalahan yang ditemukan. /R: Mencari bad sector dan mencoba untuk menyelamatkan informasi yang masih bisa dibaca dari bad sector tersebut. Catatan: Jika pengguna menggunakan opsi /R, maka /F juga telah digunakan secara otomatis, sehingga penggunaan /R merupakan opsi terlengkap jika hendak melakukan penyelamatan data dari bad sector pada drive. Saat
halaman 12
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
CHKDSK dijalankan tanpa argumen, perintah tersebut hanyalah mengecek drive yang bersangkutan. CHKNTFS.EXE CHKDSK memang dapat digunakan untuk melakukan pemindaian dan pengecekan hard disk dari kesalahan sistem berkas yang didukung oleh sistem operasi Microsoft Windows. Akan tetapi, khusus untuk sistem berkas NTFS, Microsoft juga, mulai dari Windows NT 4.0 Service Pack 2 menyertakan sebuah utilitas yang digunakan untuk melakukan pemindaian terhadap sistem berkas NTFS, yang disebut dengan CHKNTFS.EXE, yang diletakkan pada lokasi yang sama dengan CHKDSK.EXE. Di keluarga linux, perintah chkdsk diasosiasikan menjadi perintah fsck (akronim dari file system check) yang terdapat di dalam sistem operasi keluarga UNIX. Misalkan, keluarga RedHat menyediakan beberapa file tool yang sangat berguna untuk memeriksa dan memperbaiki masalah sistem. File tersebut diantaranya adalah e2fsck yang dapat berjalan secara otomatis dari script rc.sysinit. File lain seperti badblocks sangat berguna bagi pemilik hard disk non‐IDE. Selengkapnya file‐file tools tersebut adalah sebagai berikut: e2fsck Kebanyakan user Linux memilih second extended partition karena e2fs ini robust, efisien, cepat dan relatif tidak banyak mengalami fragmentasi. Untuk memeriksa dan memperbaiki partisi e2fs, sebaiknya partisi tersebut di unmount dulu. Misal, untuk memberbaiki partisi /dev/hda3: # e2fsck p /dev/hda3 Metode pengecekan konsistensi ini : Block, Program membuat dua counter untuk setiap blok: counter pertama mencatat berapa kali blok berada didalam file counter kedua merekam seberapa sering blok berada di daftar yang bebas (free list table). Cara ini tampak pada gambar di bawah:
halaman 13
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
Block in use
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
Free blocks
(a) 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
Block in use
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
Free blocks
(b) 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
Block in use
0
0
1
0
2
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
Free blocks
(c) 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15
1
1
0
1
0
2
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
Block in use
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
Free blocks
(d)
a. Bentuk konsisten b. Blok 2 tidak muncul pada kedua tabel, dinamakan Missing Block. c. Block 4 muncul dua kali didalam daftar blok bebas (free list). d. Blok data yang sama muncul dalam dua atau lebih file, pada blok 5.
halaman 14
Sistem Operasi: Ujian Akhir Semester
Referensi: Masyarakat Digital Gotong Royong (MDGR). 2006. Pengantar Sistem Operasi Komputer: Plus Ilustrasi Kernel Linux. Jakarta: Universitas Indonesia Tanenbaum, Andrew. 2007. Modern Operating Systems. Prentice‐Hall. http://id.wikipedia.org/wiki/FAT http://en.wikipedia.org/wiki/Chattr http://en.wikipedia.org/wiki/Chmod http://www.fileinfo.com/filetypes/common http://www.catatanteknisi.com/2010/02/mengenalattributfile.html http://imam_muiz.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11371/SISTEM+OPE RASI8.pdf http://trisnowlaharwetan.wordpress.com/2010/03/09/pengertianfiledll dynamiclinklibrary/ ftp://komo.padinet.com/free/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi 4.X2/ch06s07.html http://trisnowlaharwetan.wordpress.com/2010/03/09/pengertianfiledll dynamiclinklibrary/
halaman 15