Komunikasi Data & Jaringan Komputer A Business Oriented Approach
Dosen : Hadi Syahrial, MM, M.Kom, CEH, CHFI Nama : Yoga Prihastomo NIM : 1011601026 Kelas : XB
MAGISTER ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2011
Dit TIK / IMHERE UPI
IMHERE/SKPL < perangkat lunak >
Halaman i/ dari 41 halaman
Template dokumen ini dan informasi yang dimilikinya adalah milik Direktorat TIK UPI untuk IMHERE UPI dan bersifat rahasia. Dilarang me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui Direktorat TIK UPI dan IMHERE UPI.
Kata Pengantar
Dengan rahmat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan tugas makalah (Ujian Tengah Semester) mata kuliah “Komunikasi Data dan Jaringan Komputer” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah ini kami mengambil tema mengenai pengembangan layanan jaringan internet khususnya menggunakan wireless access point dan pengintegrasian antar jaringan di laboratorium komputer pada institusi STT-PLN Jakarta.
Guna meningkatkan layanan terhadap mahasiswa dan stakeholder terkait, maka perlu kiranya STT-PLN membangun sarana dan prasarana jaringan komputer yang terintegrasi dengan baik. Selain itu, pembangunan infrastruktur jaringan komputer dibutuhkan sebagai pendukung dalam proses penilaian akreditasi perguruan tinggi agar dapat meninggkat nilainya. Mengingat salah satu kriteria penilaian untuk akreditasi lembaga adalah kinerja perguruan tinggi, serta krireria penilaian untuk program studi adalah sarana dan prasarana, serta efisiensi penyelenggaraan program studi. Melihat peluang dan tantangan di atas serta tingkat urgensinya, maka pembangunan infrastruktur jaringan yang baik dan memadai perlu dilakukan secapatnya agar STT-PLN mampu berkompetisi dengan kampus lain dalam melahirkan lulusan yang handal. Seperti pepatah mengatakan: “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, kami mohon masukan dari makalah yang telah kami sajikan guna penyempurnaan pada penulisan makalah ini.
Jakarta, 7 Mei 2011 Hormat kami,
Yoga Prihastomo NIM. 1011601026
ii
Daftar Isi Kata Pengantar ......................................................................................................... Daftar Isi .................................................................................................................... Daftar Gambar ......................................................................................................... Daftar Tabel ..............................................................................................................
ii iii iv v
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1.3. Ruang Lingkup Masalah ................................................................................ 1.4. Tujuan dan Manfaat ....................................................................................... 1.5. Sistematika Penulisan ....................................................................................
1 2 2 2 3
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Data ........................................................................................... 2.2. Industri Komunikasi Data .............................................................................. 2.3. Jaringan Komputer ........................................................................................ 2.3.1. Klasifikasi Jaringan Komputer ........................................................... 2.3.2. Topologi Jaringan Komputer .............................................................. 2.4. Wireless LAN ................................................................................................ 2.5. Model Reference OSI .................................................................................... 2.6. Top-Down Approach ..................................................................................... 2.7. Pengembangan Profesional ...........................................................................
4 5 5 6 9 13 15 18 20
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Kondisi STT-PLN Saat Ini ............................................................................ 3.2. Usulan Pengembangan Berdasarkan Top-Down Approach .......................... 3.2.1. Bisnis .................................................................................................. 3.2.2. Aplikasi ............................................................................................... 3.2.3. Data ..................................................................................................... 3.2.4. Jaringan ............................................................................................... 3.2.5. Teknologi ............................................................................................ 3.3. Implikasi Pemilihan Teknologi LAN ............................................................
22 23 23 24 26 26 27 28
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan .................................................................................................... 4.2. Saran ..............................................................................................................
31 31
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iii
Daftar Gambar
Gambar 2.1.
Komunikasi Data Dalam Bidang Industri ..........................................
5
Gambar 2.2.
Contoh Implementasi LAN ................................................................
7
Gambar 2.3.
Contoh Implementasi MAN ...............................................................
8
Gambar 2.4.
Contoh Implementasi WAN ...............................................................
9
Gambar 2.5.
Contoh Implementasi Topologi Bus ...................................................
10
Gambar 2.6.
Contoh Implementasi Topologi Ring .................................................
11
Gambar 2.7.
Contoh Implementasi Topologi Star ..................................................
12
Gambar 2.8.
Contoh Implementasi Topologi Tree ..................................................
12
Gambar 2.9.
Contoh Implementasi Topologi Mesh ................................................
13
Gambar 2.10. Tabel Skema OSI Reference ...............................................................
15
Gambar 2.11. Top-Down Approach ..........................................................................
18
Gambar 2.12. Pendekatan Top-Down Untuk Pengembangan Sistem Informasi .......
21
Gambar 3.1.
Skema Jaringan di STT-PLN ..............................................................
27
Gambar 3.2.
Diagram Pemilihan Teknologi LAN ..................................................
29
iv
Daftar Tabel Tabel 3.1.
Deskripsi Kondisi STT-PLN ..................................................................
22
Tabel 3.2.
Aplikasi Yang Sedang Berjalan di LAN STT-PLN ...............................
25
Tabel 3.3.
Vendor Yang Mendukung Penerapan Jaringan ......................................
28
Tabel 3.4.
Pemilihan Teknologi ..............................................................................
30
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Tinggi Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (Persero) disingkat STT-PLN beroperasi sejak tahun 1998. Pengelola STT-PLN adalah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN disingkat YPK PLN. YPK PLN didirikan oleh PT. PLN (Persero) juga pada tahun 1998. Tujuan Utama mendirikan STT-PLN adalah membentuk wadah bagi para pakar PLN untuk mentransfer ilmunya kepada generasi penerus. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar kedua dan juga sebagai penyedia tenaga listrik (infrastruktur) merupakan BUMN yang strategis dan padat teknologi. Sistem Informasi yang dibangun di atas jaringan komputer dipakai untuk keperluan operasi sistem tenaga listrik, pelayanan pelanggan yang jumlahnya sekarang begitu besar. Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas maka STT-PLN mempunyai Visi: "Terwujudnya Perguruan Tinggi yang modern di bidang energi dan kelistrikan, mandiri, mampu berkompetisi dan unggul", dan Misi: "Membentuk sarjana dan ahli teknik yang handal dan memiliki daya saling dalam era globalisasi untuk membangun masa depan Indonesia". STT-PLN mempunyai Program Studi dengan 4 Jurusan, yaitu: Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknik Elektro, dan Jurusan Teknik Informatika. Semua Jurusan S1 dan D3 mempunyai Akreditasi B, hanya Jurusan Teknik Informatika yang akreditasinya masih C. Dari tahun ke tahun, jumlah mahasiswa yang kuliah di STT-PLN berkembang cukup pesat. Hal ini mengakibatkan tuntutan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai guna mencapai visi dan misi tersebut di atas. Guna meningkatkan layanan terhadap mahasiswa dan stakeholder terkait, maka perlu kiranya STT-PLN membangun sarana dan prasarana jaringan komputer yang terintegrasi dengan baik. Selain itu, pembangunan infrastruktur jaringan komputer dibutuhkan sebagai pendukung dalam proses penilaian akreditasi perguruan tinggi agar dapat meninggkat nilainya. Mengingat salah satu kriteria
1
penilaian untuk akreditasi lembaga adalah kinerja perguruan tinggi, serta krireria penilaian untuk program studi adalah sarana dan prasarana, serta efisiensi penyelenggaraan program studi. Melihat peluang dan tantangan di atas serta tingkat urgensinya, maka pembangunan infrastruktur jaringan yang baik dan memadai perlu dilakukan secepatnya agar STT-PLN mampu berkompetisi dengan kampus lain dalam melahirkan lulusan yang handal.
1.2. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, dihasilkan sebuah rumusan mengenai bagaimana mendesain pengembangan sistem jaringan (Local Area Network) yang handal dan memadai di STT-PLN guna meningkatkan kinerja perguruan tinggi?
1.3. Ruang Lingkup Masalah Berikut ini adalah batasan dari rumusan masalah yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya:
Pendekatan yang digunakan dalam membahas permasalahan adalah metode topdown approach yang terkandung lapisan bisnis, aplikasi, data, jaringan, dan teknologi dan dibahas pula mengenai implikasi pemilihan teknologi LAN;
Lingkup masalah dikhususkan menjadi pengembangan layanan internet kampus dengan wireless access dan pengembangan integrasi jaringan antar laboratorium komputer di jurusan teknik informatika STT-PLN.
1.4. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari dari penulisan dokumen ini adalah mendesain pengembangan layanan internet wireless access di lingkungan kampus STT-PLN serta mendesain pengembangan integrasi jaringan antara laboratorium komputer di jurusan Teknik Informatika.
2
Sedangkan manfaat dari penulisan dokumen ini adalah dengan usulan pengembangan infrastruktur jaringan di kampus STT-PLN maka diharapkan setiap mahasiswa dapat dengan mudah mendapatkan layanan informasi melalui jaringan wireless access sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar. Manfaat lainnya, diharapkan dengan integrasi antara laboratorium komputer di jurusan teknik informatika mahasiswa beserta dosen dapat melakukan penelitian yang lebih baik.
1.5. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dokumen ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. BAB I: Pendahuluan Bagian ini menjelaskan mengenai hal-hal yang melatarbelakangi penulisan dokumen seperti: latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penulisan serta sistematika penulisan. 2. BAB II: Landasan Teori Bagian ini menjelaskan mengenai hal-hal yang dijadikan acuan dalam membuat tulisan ini. 3. BAB III: Pembahasan Bagian ini menjelaskan mengenai pembahasan usulan pengembangan sistem dimaksud dengan metode top-down approach dan implikasi pemilihan teknologi LAN oleh STT-PLN. 4. BAB IV: Penutup Bagian ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran terkait dengan penulisan dokumen dimaksud.
3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Komunikasi Data Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface (antar muka jaringan). Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut. Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama data harus dapat dikirimkan ke komputer yang tepat, sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer data ini tidak berada pada jaringan lokal, melainkan di tempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang saling berkomunikasi “jauh” (secara jaringan) maka terdapat kemungkinan data rusak atau hilang. Karenanya perlu ada mekanisme yang mencegah rusaknya data ini. Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, pada komputer tujuan transfer data mungkin terdapat lebih dari satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Data yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat tanpa kesalahan. Untuk setiap problem komunikasi data, diciptakan solusi khusus berupa aturan-aturan untuk menangani problem tersebut. Untuk menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan aturan ini harus bekerja sama satu dengan lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peralatan komunikasi data lainnya. TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan fungsifungsi komunikasi data pada WAN. TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protokol menjadi jelas dan sederhana. Protocol yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja protocol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling mengirim dan menerima data.
4
2.2. Industri Komunikasi Data Industri komunikasi data mempunyai banyak stakeholder terkait dengan hubungan yang kompleks. Berikut ini adalah stakeholder yang dapat terlibat dalam industri komunikasi data: penegak hukum, politisi, pembuat kebijakan, penyedia jasa layanan internet, vendor, konsultan, industri manufaktur, pengguna rumahan, pengguna korporat, lembaga hukum, dunia riset dan pendidikan, organisasi pembuat standarisasi, dan sebagainya.
Gambar 2.1 – Komunikasi Data Dalam Bidang Industri
2.3. Jaringan Komputer Jaringan komputer dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian dua atau lebih komputer. Komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan sebuah sistem komunikasi. Dengan jaringan komputer ini dimungkinkan bagi setiap komputer yang terjaring di dalamnya dapat saling tukar-menukar data, program, dan sumber daya komputer lainnya seperti media penyimpanan, printer, dan lain-lain. Jaringan komputer yang menghubungkan komputer-komputer yang berada pada lokasi berbeda dapat juga dimanfaatkan untuk mengirim surat elektronik (e-mail), mengirim file data (upload) dan mengambil file data dari tempat lain (download), dan berbagai kegiatan akses informasi pada lokasi yang terpisah.
5
Tujuan utama dari sebuah jaringan komputer adalah sharing resources (baca: sumber daya), dimana sebuah komputer dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki komputer lain yang berada dalam jaringan yang sama. Perkembangan teknologi komunikasi data dan jaringan komputer dewasa ini sudah tidak terbatas lagi hanya pada komputer. Berbagai perangkat teknologi komunikasi yang hadir saat ini berkembang mengikuti perkembangan teknologi komputer, banyak diantaranya mengintegrasikan perangkat komputer seperti mikroprosesor, memori, display, storage, dan teknologi komunikasi ke dalamnya padahal dulunya teknologi ini dikembangkan untuk komputer yang dapat kita temui saat ini sudah ikut digunakan pada teknologi jaringan komputer. 3.2.1.Klasifikasi Jaringan Komputer Dalam konsep jaringan komunikasi data yang ada sekarang ini, Jaringan komunikasi data dapat di klasifikasikan menjadi lima bagian antara lain: A. Local Area Network (LAN) LAN adalah jaringan komputer yang mencover area lokal, seperti rumah, kantor atau group dari bangunan. LAN sekarang lebih banyak menggunakan teknologi berdasar IEEE 802.3 Ethernet switch, atau dengan Wi-Fi. Kebanyakan berjalan pada kecepatan 10, 100, atau 1000 Mbps. Perbedaan yang menyolok antara Local Area Network (LAN) dengan Wide Area Network (WAN) adalah menggunakan data lebih banyak, hanya untuk daerah yang kecil, dan tidak memerlukan sewa jaringan. Walaupun sekarang ethernet switch yang paling banyak digunakan pada layer fisik dengan menggunakan TCP/IP sebagai protokol, setidaknya masih banyak perangkat lainnya yang dapat digunakan untuk membangun LAN. LAN dapat dihubungkan dengan LAN yang lain menggunakan router dan leased line untuk membentuk WAN. Selain itu dapat terkoneksi ke internet dan bisa terhubung dengan LAN yang lain dengan menggunakan tunnel dan teknologi VPN.
6
Gambar 2.2 – Contoh Implementasi LAN
B. Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya. MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
7
Gambar 2.3 – Contoh Implementasi MAN
C. Wide Area Network (WAN) WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain. WAN jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. WAN adalah jaringan komputer yang mencakup areal yang luas, melintas batas gedung, batas kota, batas daerah, bahkan batas negara. WAN dapat merupakan koneksi beberapa LAN yang terletak berjauhan sehingga data harus ditransfer melalui jaringan komunikasi.
8
Gambar 2.4 – Contoh Implementasi WAN
3.2.2.Topologi Jaringan Komputer Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan: bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi yang dimaksud: A. Topologi Bus Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut. 1. Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan "terminator" atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). 2. Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. 3. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi. 4. Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
9
5. Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP. 6. Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data. 7. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.
Gambar 2.5 – Contoh Implementasi Topologi Bus
Kelebihan topologi bus adalah: Instalasi relatif lebih murah Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya Biaya relatif lebih murah Kelemahan topologi bus adalah: Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit Kemungkinan akan terjadi tabrakan data (data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
10
B. Topologi Ring Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincin yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan dihubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung. Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya "satu arah". Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.
Gambar 2.6 – Contoh Implementasi Topologi Ring
C. Topologi Star Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini. Pada topologi bintang (star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini. Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa "HUB/SWITCH" atau "MAU" (Multi Accsess Unit).
11
Gambar 2.7 – Contoh Implementasi Topologi Star
D. Topologi Tree Topologi jaringan pohon (tree), topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
Gambar 2.8 – Contoh Implementasi Topologi Tree
12
E. Topologi Mesh Topologi mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
Gambar 2.9 – Contoh Implementasi Topologi Mesh
2.4. Wireless LAN Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel. LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
13
WLAN diharapkan berlanjut menjadi sebuah bentuk penting dari sambungan di banyak area bisnis. Pasar diharapkan tumbuh sebagai manfaat dari WLAN diketahui. Frost & Sullivan mengestimasikan pasar WLAN akan menjadi 0,3 miiyar dollar AS dalam 1998 dan 1,6 milyar dollar di 2005. Sejauh ini WLAN sudah diinstall in universitas-universitas, bandara-bandara, dan tempat umum besar lainnya. Penurunan biaya dari peralatan WLAN jugahas membawanya ke rumah-rumah. Namun, di Inggris UK biaya sangat tinggi dari penggunaan sambungan seperti itu di publik sejauh ini dibatasi untuk penggunaan di tempat tunggu kelas bisnis bandara, dll. Pasar masa depan yang luas diramalkan akan pulih, kantor perusahaan dan area pusat dari kota utama. Kota New York telah memulai sebuah pilot program untuk menyelimuti seluruh distrik kota dengan internet nirkabel. Perangkat WLAN aslinya sangat mahal yang hanya digunakan untuk alternatif LAN kabel di tempat dimana pengkabelan sangat sulit dilakukan atau tidak memungkinkan. Seperti tempat yang sudah dilindungi lama atau ruang kelas, meskipun jarak tertutup dari 802.11b (tipikalnya 30 kaki.) batas dari itu menggunakan untuk gedung kecil. Komponen WLAN sangat cukup mudah untuk digunakan di rumah, dengan banyak di set-up sehingga satu PC (PC orang tua, misalnya) dapat digunakan untuk share sambungan internet dengan seluruh anggota keluarga (pada saat yang sama tetap kontrol akses berada di PC orang tua). Pengembangan utama meliputi solusi spesifik industri and protokol proprietary, tetapi pada akhirn 1990-an digantikan dengan standar, versi jenis utama dari IEEE 802.11 (Wi-Fi) (lihat artikel terpisah) dan HomeRF (2 Mbit/s, disarankan untuk rumah, di Inggris). Sebuah alternatif ATM-seperti teknologi standar 5 GHz, HIPERLAN, sejauh ini tidak berhasil di pasaran, dan dengan dirilisnya yang lebih cepat 54 Mbit/s 802.11a (5 GHz) dan standar 802.11g (2.4 GHz), hampir pasti tidak mungkin.
14
2.5. Model Reference OSI OSI adalah referensi komunikasi dari Open System Interconnection. OSI model digunakan sebagai titik referensi untuk membahas spesifikasi protokol. OSI model terdiri dari 7 layer. Dimana bagian atas dari layernya (layer 7, 6, dan 5) difokuskan untuk bentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan untuk layer bagian bawahnya (layer 4, 3, 2, dan 1) berorientasikan tentang aliran data dari ujung satu ke ujung yang lainnya.
Gambar 2.10 – Tabel Skema OSI Reference
1. Layer Physical Ini adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical (dan optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini. Physical layer bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
15
2. Layer Data-link Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer data-link. Data link layer Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error. 3. Layer Network Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network: Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu Mendeteksi error Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak Mengendalikan aliran Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. 4. Layer Transport Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer
16
ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya. Transport layer Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan kesalahan (error handling). 5. Layer Session Layer session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer di atasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk. Session layer menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”. 6. Layer Presentation Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini. Presentation layer bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
17
7. Layer Application Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protokol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer application. Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
2.6. Top-Down Approach Salah satu metodologi terstruktur yang dikenal sebagai pendekatan top-down. Pada pendekatan ini, dapat diilustrasikan pada model top-down yang ditunjukkan pada Gambar 2.11. Penggunaan pendekatan top-down seperti yang digambarkan dalam model top-down, relatif langsung. Bahwa pendekatan top-down untuk analisis jaringan dan desain dilakukan dengan memastikan bahwa desain jaringan diimplementasikan memenuhi bisnis kebutuhan dan tujuan yang memotivasi desain di level pertama. Pendekatan top-down memerlukan analisis jaringan untuk memahami kendala bisnis dan tujuan, serta sistem informasi aplikasi dan data aplikasi tersebut sedang dijalankan, sebelum mempertimbangkan komunikasi data dan jaringan dipilih.
Gambar 2.11 – Top-Down Approach
18
Perhatikan dimana lapisan jaringan terjadi dalam model top-down. Bukan kebetulan bahwa komunikasi data yang membentuk jaringan dasar sistem informasi. Jaringan yang fleksibel yang dirancang mendukung pengiriman data ke program aplikasi terdistribusi, yang memungkinkan perusahaan untuk merespon dengan cepat kepada kebutuhan pelanggan dan cepat merubah kondisi pasar. Penggunaan yang tepat dari model top-down memastikan efektif, berorientasi bisnis jaringan analisis dan desain. Dalam banyak kasus, bisnis mengambil kesempatan ini untuk secara kritis meninjau kembali proses bisnis mereka dalam metodologi analisis yang dikenal sebagai business process reengineering (BPR). Setelah sasaran bisnis tingkat dimengerti, kita harus memahami aplikasi yang akan berjalan pada sistem komputer yang melekat pada jaringan. Setelah semua dilakukan, kemudian aplikasi yang akan menghasilkan lalu lintas yang melakukan perjalanan selama diimplementasikan jaringan. Setelah aplikasi dipahami dan telah didokumentasikan, data yang menghasilkan aplikasi juga harus diperiksa. Berikut ini adalah penjabaran dari gambar 2.11: Bisnis:
Strategis perencanaan bisnis
Rekayasa ulang proses bisnis
Mengidentifikasi fungsi bisnis utama
Identifikasi proses bisnis
Mengidentifikasi peluang bisnis
Aplikasi:
Pengembangan aplikasi
Sistem analisis dan desain
Mengidentifikasi kebutuhan informasi
Diperlukan informasi proses bisnis dan peluang
Data:
Database analisis dan desain
Data modeling
19
Distribusi data analisis
Desain arsitektur Client/server
Desain Database Terdistribusi
Pengumpulan data dan distribusi informasi, serta kebutuhan bisnis
Jaringan :
Jaringan analisis dan desain
Logikal desain jaringan
Jaringan implementasi perencanaan
Jaringan pengelolaan dan pemantauan kinerja
Desain jaringan logis untuk pengumpulan data dan distribusi desain
Teknologi :
Teknologi analisis grid
Media hardware-software teknologi analisis
Desain jaringan fisik
Implementasi jaringan fisik
Desain jaringan fisik ke desain jaringan logis
2.7. Pengembangan Profesional Pencapaian analisis komunikasi antara bisnis, aplikasi, database, jaringan, dan teknologi tidak dapat diambil untuk diberikan. Analis ini harus dapat berbicara dengan bahasa masing-masing dan untuk berkomunikasi yang efektif. Kebutuhan untuk memahami semua aspek arsitektur sistem informasi memiliki implikasi besar untuk pelatihan yang tepat terhadap komunikasi data dan jaringan profesional. Kecuali seseorang memahami "gambaran besar" dari model top-down, seseorang tidak dapat efektif merancang dan mengimplementasikan komunikasi data dan jaringan untuk mendukung gambaran besar yang sama. Dengan kata lain, komunikasi data tidak dapat dipelajari dalam ruang hampa. Studi tentang komunikasi data dan jaringan harus mendekati dari "gambar besar" perspektif, yang
20
selalu sadar akan luar biasa potensi data jaringan komunikasi dan keputusan terhadap ini sama. Keterampilan untuk memahami keterampilan, yang penting profesional diperlukan dalam komunikasi data, seseorang harus terlebih dahulu benar-benar memahami lingkungan bisnis di mana para profesional beroperasi. Hari ini ekonomi lingkungan telah menjadi alternatif yang digambarkan sebagai era informasi atau berbasis pengetahuan ekonomi. Karakteristik kebijakan ekonomi tersebut adalah pengakuan informasi sebagai aset perusahaan untuk dimanfaatkan untuk keunggulan kompetitif dan kebutuhan jaringan yang sangat handal untuk mendukung aplikasi mission-critical yang memberikan informasi yang berharga kepada para pengambil keputusan. Seperti lingkungan ekonomi membutuhkan komunikasi data yang profesional dan dapat bergerak di luar keahlian teknis mereka dan spesialisasi dengan menunjukkan kemampuan untuk memecahkan masalah bisnis. Dalam perannya ini, komunikasi data profesional akan terlihat sebagai agen perubahan dan mitra, serta kurang sebagai teknologi ahli dan konsultan.
Gambar 2.12 – Pendekatan Top-Down Untuk Pengembangan Sistem Informasi
21
BAB III PEBAHASAN
3.1. Kondisi STT-PLN Saat Ini Berikut ini adalah kondisi secara umum STT-PLN saat ini NO
ITEM
DESKRIPSI
1.
Lokasi Kampus
2. 3. 4.
Jumlah Lantai Jumlah Mhs Jumlah Jurusan
5.
Laboratorium
Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat – 11750 12 lantai 500-750 Mahasiswa per angkatan (tahun) Memiliki empat jurusan: Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Laboratorium Mesin-mesin Listrik Laboratorium Jaringan Tenaga Listrik Laboratorium Pengukuran dan Sistem Kontrol Laboratorium Peralatan Tegangan Tinggi Laboratorium Dasar Teknik Elektro Laboratorium Elektronika Industri Jurusan Teknik Mesin Laboratorium Konversi Energi Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Laboratorium Proses Produksi Laboratorium Logam Jurusan Teknik Sipil Laboratorium Ilmu Ukur Tanah Laboratorium Mekanika Tanah Laboratorium Teknologi Beton Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrolika Jurusan Teknik Informatika Laboratorium Komputer Dasar Laboratorium Multimedia Laboratorium Linux Laboratorium Simulasi & Pemodelan Laboratorium Komputer Lanjut Program Diploma/Pelatihan Bengkel Elektro Bengkel Mesin Studio Gambar Laboratorium Umum Laboratorium Fisika Laboratorium Kimia
22
6. 7. 8. 9.
Layanan Internet Wireless LAN terbatas Lab Komputer Sudah terhubung jaringan lokal di setiap lab Setiap komputer di lab belum terkoneksi internet Setiap lab belum terkoneksi satu sama lain Topologi Star Bandwidth Sekitar 4Mbps
Tabel 3.1 – Deskripsi Kondisi STT-PLN
3.2. Usulan Pengembangan Berdasarkan Top-Down Approach Pada studi kasus kali ini, penulis menggunakan metode top-down approach dalam menganalisa (mengusulkan) rancangan pengembangan layanan internet dan integrasi antar lab komputer di STT-PLN Jakarta. 3.2.1.Bisnis Sekolah Tinggi Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (Persero) disingkat STT-PLN beroperasi sejak tahun 1998. Pengelola STT-PLN adalah Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN disingkat YPK PLN. YPK PLN didirikan oleh PLN pada tahun 1998. Tujuan Utama mendirikan STT-PLN adalah membentuk wadah bagi para pakar PLN untuk mentransfer ilmunya kepada generasi penerus. PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar kedua dan juga sebagai penyedia tenaga listrik (infrastruktur) merupakan BUMN yang strategis dan padat teknologi. Sistem Informasi yang dibangun di atas jaringan komputer dipakai untuk keperluan operasi sistem tenaga listrik, pelayanan pelanggan yang jumlahnya sekarang begitu besar. STT-PLN merupakan salah satu institusi pendidikan yang telah berdiri sejak tahun 1998 yang memiliki empat jurusan, yakni: teknik elektro, teknik mesin, teknik sipil, dan teknik informatika. Setiap jurusan sudah memiliki akreditasi B, hanya teknik informatika yang masih berakreditasi C. Guna meningkatkan layanan terhadap mahasiswa dan stakeholder terkait, maka perlu kiranya STT-PLN membangun sarana dan prasarana jaringan komputer yang terintegrasi dengan baik. Selain itu, pembangunan infrastruktur jaringan komputer dibutuhkan sebagai pendukung dalam proses penilaian akreditasi perguruan tinggi agar dapat meninggkat nilainya. Mengingat salah satu kriteria
23
penilaian untuk akreditasi lembaga adalah kinerja perguruan tinggi, serta krireria penilaian untuk program studi adalah sarana dan prasarana, serta efisiensi penyelenggaraan program studi. Motivasi dari pihak manajemen yang mendasari untuk pengembangan layanan jaringan adalah sebagai berikut:
Peningkatan sarana dan prasarana sebagai salah satu pendukung dalam proses akreditasi untuk mendapat nilai yang lebih baik;
Sebagai pendukung dalam proses kegiatan belajar mengajar, mengingat kebutuhan akan akses informasi yang terus meningkat. Hal ini tentunya memerlukan infrastruktur layanan jaringan internet yang baik;
Sebagai strategi bisnis, bahwa setiap institusi pendidikan berlomba-lomba mempromosikan sarana dan prasarana yang dimilikinya. Oleh karenanya, STTPLN butuh meningkatkan layanan informasi, lebih khususnya di ranah layanan jaringan internet;
Dengan pengembangan integrasi jaringan antar laboratorium komputer, diharapkan penelitian di bidang komuter, khususnya mengenai jaringan komputer dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu.
3.2.2.Aplikasi Aplikasi yang berjalan pada local area network STT-PLN (khususnya di ranah jurusan teknik informatika) dapat dideskripsikan sebagai berikut: NO 1.
JENIS
DESKRIPSI
Sistem Operasi
2.
Programming
3.
Database
Server menggunakan Windows 2008 Server R2 dan Centos 5.5 Router menggunakan MikrotikOS Untuk client menggunakan Windows 7 dan Linux Ubuntu atau Fedora Pemrograman dasar: Basic, Pascal, C Pemrograman object: C++, Java, .NET Pemrograman Web: ASP/ASP.NET, PHP, JSP Microsoft Access 2010 Microsoft SQL Server 2008 R2 Oracle 10g R2
24
4.
Simulasi
5.
Multimedia
6.
Office
7.
Network
8.
Layanan Network
MySQL 5 Community Edition Powersim Simulator NetSimulator Bosson Simulator Adobe master collection product Corel suite product Maya 3DstudioMax Blender Microsoft Office 2003/2007/2010 Open Office 3.x Solarwinds Engineer Toolset Wireshark Multi Router Traffic Grapher Squid Analysis Report Generator Firebox Watchguard HTTP/HTTPS: Apache, Microsoft IIS FTP: VSFTP Remote: Telnet, VNC, SSH, Remote Access Server DHCP Server
Tabel 3.2 – Aplikasi Yang Sedang Berjalan di LAN STT-PLN
Adapun jenis aplikasi yang berjalan di LAN STT-PLN adalah sebagai berikut:
Aplikasi bersifat client-server, digunakan di bagian akademik, sekretariat, dan keuangan. Aplikasi ini merupakan aplikasi desktop based application yang dikembangkan dengan bahasa JAVA/.NET;
Aplikasi bersifat web-based, digunakan di bagian website, layanan mahasiswa;
Aplikasi bersifat mobile, digunakan sebagai layanan kepada mahasiswa dengan basis SMS Gateway, misal: informasi nilai akademik, informasi kehadiran, dsb. Dampak bagi aplikasi dari usulan pengembangan web adalah meningkatnya
kinerja akibat diremajakannya perangkat jaringan yang sudah tua, dan ditambahnya bandwidth jaringan internet dari 4Mb menjadi 10Mb. Serta ketersediaan layanan jaringan juga semakin handal akibat digunakannya cadangan bandwidth dari provider lain sejumlah 4Mb. Penerapan infrastruktur switched akan memastikan bahwa perangkat pada jaringan tidak harus berbagi bandwidth yang tersedia. Hal ini akan menghilangkan tabrakan (collisions) dan meningkatkan kinerja dan efisiensi.
25
3.2.3.Data 1. Jenis Data Yang Dikelola Jenis data yang dikelola oleh STT-PLN adalah data aplikasi office (dokumen, lembar kerja, presentasi) untuk kegiaan administrasi dan perkuliahan. Data content multimedia seperti gambar, suara, dan animasi hasil dari pengolahan laboratorium multimedia. Data-data keuangan, kemahasiswaan, akademik disimpan dalam database Oracle. Juga dihasilkan data berupa grafik yang dihasilkan oleh perangkat penganalisa jaringan, seperti MRTG. 2. Dampak Usulan Pengembangan Terhadap Kecepatan Transfer Data Penggunaan infrastruktur jaringan yang baru akan meningkatkan kecepatan transfer data pada jaringan. Penggunaan jenis kabel Gigabit NIC, kabel berjenis CAT e5, switched Ethernet Gigabit, Fiber Optic, Cisco Catalyst, Wireless Access Point yang mendukung IEEE 802.11 a/b/g/n akan berdampak positif terhadap kecepatan transfer data di institusi STT-PLN.
3.2.4.Jaringan Secara umum, STT-PLN telah memutuskan untuk menerapkan arsitektur switched Ethernet dilengkapi dengan jaringan wireless yang mendukung IEEE 802.11 a/b/g/n. Arsitektur ini didukung oleh penggunaan Fiber Optic untuk menghubung-kan setiap backbone di institusi STT-PLN. Jaringan juga didukung oleh penggunaan Cisco Catalyst dan perangkat firebox-watchguard sebagai firewall (Intrusion Detection System) jaringan dan setiap PC dilengkapi NIC 10/100/1000 untuk memungkinkan peningkatan kecepatan yang mudah ke jaringan Gigabit Ethernet generasi berikutnya. Seperti pada gambar 3.1., Jaringan internet dibackup oleh 2 ISP berbeda guna meningkatkat ketersediaan layanan internet di STT-PLN. Setiap laboratorium komputer juga telah dihubungkan dengan jaringan serat optik. Seluruh ruang kuliah disetiap lantai dilengkapi dengan wireless access point. Untuk membackcup backbone digunakan catalyst dan firebox-watchguard sebagai firewall.
26
Gambar 3.1 – Skema Jaringan di STT-PLN
3.2.5.Teknologi Setiap lantai di STT-PLN menggunakan kabel CAT 5e secara horizontal untuk menghubungkan PC, Laptop, Printer, atau peripheral lainnya. Selain itu setiap lantai dilengkapi dengan wireless access point guna melayani akses informasi jaringan internet. Sebagai backbone jaringan digunakan kabel serat optic. Setiap PC akan menggunakan kartu NIC 10/100/1000 untuk memungkinkan kecepatan yang optimal. Kabel serat optik akan dipasang secara vertikal dan backbone akan menggunakan 10 Gigabit Ethernet, seperti yang telah diimplementasi sebelumnya. Server pada dua divisi akan langsung dihubungkan dengan backbone untuk meningkatkan kinerja. Setiap laboratorium komputer dihubungkan dengan Switch utama menggunakan seri Cisco Catalyst 6500, akan dipasang di jaringan backbone. Pada masing-masing lab akan menggunakan switch seri Catalyst 2900.
27
Strategi desain akan mengoptimalkan bandwidth, memberikan throughput terbesar untuk daerah dengan lalu lintas data yang paling padat. Hal ini juga memungkinkan untuk pertumbuhan dan ekspansi dengan biaya minimal. Beberapa vendor yang terlibat dalam pengembangan teknologi ini adalah sebagai berikut: NO
ALAT
VENDOR
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Firewall Catalyst CAT 5e Router Server NIC
Watchguard Cisco Belden MikrotikOS Windows Server 2008, Centos Prolink
Tabel 3.3 – Vendor Yang Mendukung Penerapan Jaringan
3.3. Implikasi Pemilihan Teknologi LAN Dalam memilih teknologi yang akan dikembangkan oleh STT-PLN dalam menyediakan
infrastruktur
layanan
jaringan
internet
secara
wireless
dan
pengintegrasian laboratorium jaringan komputer, beberapa hal yang menjadi kriteria pemilihan teknologi LAN adalah sebagai berikut:
Pemilihan aplikasi, terdiri atas: arsitektur jaringan, pemilihan server;
Pemilihan perangkat lunak, terdiri atas: pemilihan sistem operasi jaringan;
Pemilihan jaringan, terdiri atas: metode akses, topologi logikal dan fisikal, arsitektur jaringan;
Pemilihan perangkat, terdiri atas: jenis media transmisi, jenis komputer client, jenis concentrator, jenis network interface card, dsb.
Dalam memilih teknologi seperti kriteria di atas, STT-PLN juga memperhatikan aspek berikut:
Aspek kondisi infrastruktur jaringan yang telah ada;
Aspek perkembangan teknologi perangkat jaringan;
Dan aspek anggaran pembiayaan.
Ketiga aspek ini menjadi acuan dalam memilih teknologi LAN yang akan diimplementasikan.
28
Gambar 3.2 – Diagram Pemilihan Teknologi LAN
Pemilihan teknologi yang diusulkan untuk dimplementasikan oleh STT-PLN dalam mengembangkan infrastruktur jaringan adalah sebagai berikut: JENIS Aplikasi
VENDOR TERKAIT
DESKRIPSI
Dell, HP, Cisco, Oracle Arsitektur aplikasi yang dipilih: Client-Server, backend administration Web based, daily administration Mobile, rich services Centos, Microsoft, Fungsionalitas server: Zimbra, Oracle Active Directory, Windows Server 2008 DNS Server, Centos DHCP Server, Centos Print Server, Windows Server 2008 Mail Server, Zimbra Database Server, Oracle, MySQL Proxy Server, Centos Application Server: Samba Server, IIS Remote Access Service, SSH/Telnet Cacti, SARG, Monitoring tools: Solarwinds Network Graphing Solution
29
Perangkat Lunak
Centos, Microsoft, MikroTik RouterOS™ Fedora, Microsoft
Jaringan
Cisco, Belden Cisco
Perangkat Keras
IBM HP, Lenovo, Dell
Cisco Cisco Watchguard Prolink, Belden
Squid Analysis Report Generator Solarwinds Engineer Toolset OS Network: Windows Server 2008 R2 Centos 5.6 MicrotikOS Router OS Client: Windows XP/Windows 7 Fedora 14/Ubuntu 10.04 Metode pengaksesan: Wired, UTP Wireless 802.11 a/b/g/n Topologi: Star bertingkat Masing-masing lantai menggunakan Catalyst 2960 48 10/100 PoE dengan dihubungkan kabel serat optik Disetiap lantai minimal ada 5 wireless access point untuk menangani kebutuhan pengguna Server: IBM System X3650M3-N2A IBM System X3650M3-D2A Workstation: HP Workstation Z200 LENOVO ThinkCentre A85 D6A DELL Inspiron 580MT Switch: CISCO WS-C3560G-48TS-S CISCO WS-C2960-48PST-L Wireless Access Point: CISCO AIR-AP1142N-A-K Firewall: WatchGuard XTM 8 Lainnya: PROLINK PFE 1000TX BELDEN UTP Cable Cat. e5 Cable Fiber Optic Netviel [DBMMDMM-AR-DBSM]
Tabel 3.4 – Pemilihan Teknologi
30
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan Keputusan pihak manajemen STT-PLN untuk melakukan pengembangan infrastruktur jaringan komputer dirasa sudah tepat. Mengingat keputusan ini akan berdampak baik pada kinerja perguruan tinggi baik dalam bidang akademik maupun administrasi. Pembangunan wireless access point di setiap ruang kuliah juga akan mendukung kegiatan proses belajar mengajar. Hal ini karena layanan internet sebagai sumber informasi alternatif bagi mahasiswa dan dosen dalam melakukan proses belajar mengajar. Pengintegrasian laboratorium komputer juga diharapkan dapat menjadi trigger bagi mahasiswa dan dosen dalam melakukan penelitian terkait dengan teknologi di jaringan komputer secara lebih intensif.
4.2. Saran Penambahan bandwidth internet diharapkan juga diimbangi dengan kebijakan pemakaiannya
agar
tidak
disalahgunakan
oleh
pihak-pihak
yang
tidak
berkepentingan. Misalnya dengan pengaturan besarnya size download sebuah file, jenis file apa saja yang boleh di download dan sebagainya. Selain itu diperlukan tools (3rd party software) yang handal dalam memantau kinerja jaringan komputer di STT-PLN. Penggunaan monitoring tools seperti cacti, SARG, solarwind engineer toolset juga dirasa akan memudahkan Administrator jaringan dalam mengelola jaringan di STT-PLN.
31
DAFTAR PUSTAKA
Slide Mata Kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer, Chapter 1. The Data Communications Industry. __________, Chapter 4. Local Area Network. Sukaridhoto, Sritrusta. 2008. Jaringan Komputer. Surabaya: ITS. http://en.wikipedia.org/wiki/Network_topology, diakses tanggal 4 Mei 2011. http://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_LAN, diakses tanggal 4 Mei 2011. http://www.bhinneka.com, diakses tanggal 5 Mei 2011.
32
LAMPIRAN
WatchGuard XTM 8 Series
CISCO WS-C3560G-48TS-S
33
CISCO WS-C2960-48PST-L
CISCO AIR-AP1142N-A-K
34
IBM System X3650M3-N2A
IBM System X3650M3-D2A
35
HP Workstation Z200
LENOVO ThinkCentre A85 D6A
DELL Inspiron 580MT
36