11.12.6000 Ryan Angga Permadi Kelompok I Pendidikan Pancasila Sistem Informasi
Dosen Bapak Junaidi Idrus, S.Ag. M.Hum
ABSTRAK
Pancasila yang dikenal sebagai dasar Negara, jati diri Negara, serta pandangan hidup bangsa perlahan-lahan mulai luntur dalam benak setiap warga negaranya. Kekuatan ideologi Pancasila pada masa pemerintahan zaman dahulu lebih tertanam dalam diri rakyatnya ketimbang saat pasca reformasi. Tidak sedikit orang yang tidak mengetahui apa arti dari Pancasila, bahkan Pancasila itu sendiri. Perbedaan pandangan rakyat Indonesia sejak terciptanya pancasila sampai era reformasi ternyata sangat jauh.
Pada masa Orde Lama atau Indonesia merdeka, Pancasila selalu menjadi kebanggaan Masyarakat yang bangga akan kemerdekaan negaranya, ditambah kharismatik presiden Soekarno yang membuat masyarakat Indonesia memandang pancasila sebagai hukum dasar Negara. Lain cerita pandangan masyarakat akan Pancasila pasca Reformasi. Pengaruh globalisasi ditambah Traumatik akan masa Orde Baru yang menggunakan Pancasila sebagai tameng politik para penguasa, membuat masyarakat perlahan melupakan fungsi dari pancasila itu sendiri.
Latar Belakang Masalah
Telah di ketahui bahwa tidak sedikit rakyat Indonesia yang mengetahui arti dari Pancasila dan bahkan tidak mengetahui apa itu Pancasila. Di dalam makalah ini akan dibahas tentang pengertian Pancasila, awal terbentuknya, rumusan, serta fungsi pancasila bagi rakyat Indonesia.
Adapun inti dari permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana nasib Pancasila pasca reformasi? Benarkah sistem Pancasila yang di pandang sebagai dasar Negara benar-benar ditetapkan dalam sistem pemerintahan Indonesia Pasca zaman reformasi? Ataukah hanya di ucapkan pada saat upacara bendera saja?
Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang akan terbahas dalam Makalah ini adalah:
1. Pengertian Pancasila 2. Sejarah Pancasila 3. Kesatuan dari susunan kelima sila 4. Pengaruh Pancasila pada Negara Indonesia 5. Nasib Pancasila Pasca reformasi 6. Pancasila dalam pandangan rakyat sebelum dan setelah reformasi
Pendekatan
a. Historis Membahas tentang Awal mula terciptanya Pancasila beserta tujuan diciptakannya. Mempelajari arti dan Pandangan rakyat tentang pancasila pada masa sebelum reformasi.
b. Sosiologis Membahas tentang penerapan pancasila dalam benak rakyat Indonesia secara umumnya. Mengambil contoh tentang pandangan Pancasila sebelum reformasi untuk diterapkan pada masyarakat pasca reformasi yang perlahan telah lupa akan pentingnya Pancasila.
c. Yuridis Membahas tentang Pancasila yang pada umumnya bersifat yuridis / hukum bagi negara Indonesia. Tujuan terciptanya Pancasila. Sifat keyuridis-an pancasila bagi Negara Indonesia.
Pembahasan
Sebelum kita beranjak ke inti dari permasalahan makalah ini, yaitu Pancasila Pasca Reformasi, ada baiknya kalau kita terlebih dahulu membahas lebih detil tentang Pancasila. Seperti kata pepatah Tak Kenal Maka Tak Sayang, maka dengan mengenal lebih dekat tentang arti dari pancasila, sejarah, serta fungsi dan lain sebagainya, diharapkan para pembaca dapat mengenal Pancasila sehingga dapat mengerti seluruh isi dari pembahasan dalam makalah ini.
Pengertian Pancasila
Pancasila bukanlah hanya beberapa kata yang setiap katanya berlambang di dada sang Garuda Indonesia. Pancasila juga bukan hanya rangkaian kata-kata yang terdapat dalam pembukaan Undang Undang Dasar ’45. Secara umum Pancasila dikenal sebagai Pedoman Hukum Dasar Negara, Jati Diri Negara, ataupun Filsafat Hidup Negara Indonesia.
Pengertian Pancasila secara lebih luas lagi ditinjau dari segi bahasa maupun sejarahnya, dari segi penulisan maupun penggunaannya. Oleh karena itu istilah “Pancasila” ini akan dibicarakan secara Etimologis, Historis, dan Terminologis 1.
1. Secara Etimologis Secara etimologis atau Logatnya, kata “Pancasila” Berasal dari bahasa India, yakni bahasa sansekerta, bahasa kasta Brahmana 2. Menurut Muhammad Yamin, didalam bahasa sansekerta, Pancasila terdapat dua macam arti, yaitu: Panca
: artinya “lima”
Syila
: dengan bentuk “i” biasa/ satu i, berarti “batu-sendi”, “alas” atau “dasar”
1
Noor MS Bakry (1997) Pancasila, Yuridis Kenegaraan, Hal 8 – Hal 11 Tingkatan Kedudukan dalam agama hindu yg mempunyai pengetahuan dan dipandang suci, biasanya adalah kaum Pendeta (http://id.wikipedia.org/wiki/Brahmana) 2
: dengan huruf “i” panjang, artinya “Peraturan tingkah lagu yang
Syiila
penting dan baik” Dari kata Syiila ini dalam Bahasa Indonesia menjadi “Susila”, artinya “tingkah laku yang baik”.
2. Secara Historis Secara Historis istilah “Pancasila” mula-mula dipergunakan oleh masyarakat india yang memeluk agama budha, Pancasila berarti “lima-aturan” atau “Five Moral Principles” yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para penganut biasa agama budha yang dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Pali “Pancasila” yang berisi lima larangan atau lima pantangan. Jadi pertama kali istilah “Pancasila” digunakan untuk memberi nama rumusan lima dasar Moral dalam agama Budha.
3. Secara Terminologis Secara terminologis atau berdasarkan istilahnya yang digunakan di Indonesia, dimulai sejak saat siding Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945. istilah “Pancasila” dipergunakan oleh bung Karno untuk memberi nama pada lima dasar atau lima prinsip Negara Indonesia. Pancasila dalam bahasa Indonesia dan secara yuridis yang dimaksudkan adalah: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /perwakilan 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Terangkum dari beberapa pembahasan-pembahasan di atas tentang istilah “Pancasila”, tersimpulkan bahwa “Pancasila” berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “lima aturan tingkah laku yang penting”, dan selanjutnya masuk dalam bahasa jawa-kuno yang berarti “lima-pantangan”, yang kesemuanya itu dipergunakan dalam bahasa Budha. Akhirnya “Pancasila” menjadi Bahasa Indonesia yang dipakai sebagai Istilah untuk nama Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia, sampai sekarang.
Sejarah Pancasila
Dalam siding Teikuku Gikoi (Perlemen Jepang) pada tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang Jendral Kuniaki Koiso (Pengganti Perdana Menteri Tojo), atas nama pemerintahan Jepang mengeluarkan Janji kemerdekaan Indonesia yang akan di berikan pada tanggal 24 Agustus 1945, sebagai janji politik. Pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang
mengumumkan akan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zyunbi Tosakai, yang dibentuk tanggal 29 April 1945. BPUPKI dilantik tanggal 28 Mei 1945 oleh Gunseikan (kepala pemerintahan bala tentara jepang di jawa). Dengan terbentuknya BPUPKI bangsa Indonesia dapat secara legal mempersiapkan kemerdekaannya 3.
Dengan terbentuknya BPUPKI dan legalnya dalam mempersiapkan kemerdekaan, maka BPUPKI mengadakan 2 dua sidang khusus untuk menetapkan dasar hukum Negara, beserta persiapan kemerdekaan lainnya. Maka terciptalah Pancasila dari Sidang BPUPKI pertama, Panitia Sembilan, Sidang BPUPKI kedua, dan sidang PPKI 4.
Itulah singkat pembahasan tentang sejarah terciptanya pancasila yang tercipta saat mempersiapkan kemerdekaan Negara Indonesia yang bertujuan sebagai dasar hukum Negara. Kesatuan dari kelima susunan Pancasila
3 4
Noor MS Bakry (1997) Pancasila, Yuridis Kenegaraan, hal 14-15 “masa pengusulan pancasila” http://id.shvoong.com/social-sciences/1853262-proses-terjadinya-pancasila/, paragraph 2 baris 3
Pancasila yang terdiri dari 5 sila yang berbeda, bukan berarti kelima unsur tersebut berdiri secara sendiri-sendiri. Sebagai filsafat Negara, Pancasila ternyata adalah sebuah kesatuan. Kelima sila yang berbeda makna tetapi terhubung satu sama lain, sehingga susunannya yang terbilang tunggal menjadi susunan majemuk tunggal.
Kelima unsur tersebut bersama-sama merupakan bagian-bagian dari suatu kesatuan keseluruhan, dan merupakan bagian-bagian dalam hubungan keutuhan yang bertingkat, serta tiap bagian berkait-kaitan dan berhubungan erat satu sama lain tak terpisahkan. Sehingga jelas bahwa dasar Negara Indonesia adalah Satu, yaitu Pancasila. Notonegoro5 (1905-1981) menjelaskan hubungan Pancasila sebagai berikut: Pancasila susunannya adalah majemuk tunggal, merupakan satu kesatuan yang bersifat organis, yaitu terdiri atas bagian-bagian yang tak terpisahkan, dalam hal kesatuannya itu masing masing mbagian mempunyai kedudukan dan fungsi tersendiri. Sila-sila nya merupakan bagian yang tidak saling bertentangan, semua sila bersama-sama menyusun satu kesatuan, dan tiap sila merupakan bagian yang mutlak, jika salah satu terpisahkan maka sila itu akan kehilangan kedudukan dan fungsinya. o Sila 1 berfungsi sebagai: Moral Negara o Sila 2 berfungsi sebagai: Moral Negara o Sila 3 berfungsi sebagai: Dasar Negara o Sila 4 berfungsi sebagai: Sistem Negara o Sila 5 berfungsi sebagai: Tujuan Negara 6
Pengaruh dan Fungsi Pancasila pada Indonesia
5 6
Seorang ahli pikir Indonesia Noor MS Bakry (1997) Pancasila, Yuridis Kenegaraan, hal 48 paragraf 2
Pancasila pada hakikatnya dibedakan atas dua kelompok yaitu secara material dan Formal. Secara material Pancasila adalah merupakan filsafat hidup bangsa yang dapat dihayati sebagai jiwa bangsa, kepribadian bangsa, sarana tujuan hidup bangsa, pandangan hidup bangsa, pedoman hidup bangsa.
Secara Formal Pancasila adalah merupakan dasar filsafat Negara, yaitu sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara Indonesia dan juga sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia dalam bernegara.
Pancasila Pasca Reformasi Nasib Pancasila setelah masa Reformasi
Setelah mengerti tentang seluk beluk Pancasila yang telah terbahas di atas, sekarang kita memasuki pembahasan dari inti permasalahan makalah ini, yaitu “Pancasila Pasca Reformasi”.
Era Reformasi adalah masa kebangkitan Indonesia saat pengunduran diri Soeharto sebagai presiden pada masa itu dan digantikan oleh BJ Habibie. Era reformasi itu dimulai pertengahan tahun 1998, tepatnya 21 Mei 1998.
Era Reformasi ini lah salah satu langkah terbaik untuk Indonesia membenahi dirinya, kegagalan Indonesia pada era orde baru merupakan pukulan telak bagi rakyatrakyat nya. Maka diharapkan pada masa Era Reformasi (1998-sekarang) Indonesia dapat kembali ke jati dirinya terdahulu yang tercipta pada masa Kemerdekaan, yaitu Jati diri Asli Indonesia yang berpegang teguh pada Pancasila sebagai ideologi dan tatanan hukum dasar Negara.
Namun upaya untuk menyalakan pamor Pancasila pada era Reformasi ini bisa dikatakan tidak mungkin. Pancasila di mata rakyat tidak lebih dari rangkaian kata-kata bagus tanpa makna karena implementasinya diselewengkan oleh pemimpin selama lebih kurang setengah abad ini.
Memang, pada masa orde baru dulu, Pancasila di lantangkan, bukan hanya waktu upacara bendera bagi siswa-siswa Indonesia yang melantangkan Pancasila, dan UUD 45, tapi bahkan pancasila kerap tercetak di beberapa sampul buku tulis, poster, dan terpampang di kantor-kantor. Tetapi terkesan hanya rangkaian kata-kata semata. Beberapa elit politik bahkan enggan menyebut bahkan tidak mengetahui Pancasila itu sendiri.
Terlebih pada pasca era reformasi ini. Pancasila seakan redup. Indonesia seperti Negara yang kehilangan jati dirinya, seperti tubuh tanpa roh. Mungkin karena hidup bangsa yang kosong dari falsafah itulah yang menyebabkan berkembangnya ideologi pragmatisme yang kering dengan empati, menipisnya rasa solidaritas terhadap sesama, elit politik yang mabuk kuasa, dan lain-lain sikap yang manifestasinya adalah menghalalkan segala cara untuk mewujudkan kepentingan yang dianggap berguna untuk diri sendiri atau kelompoknya 7.
Perlu diketahui bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi akan redupnya Pancasila di hati Masyarakat Indonesia adalah pengaruh Globalisasi. Faktor kemajuan jaman menjadi jaman modern, kerap mendukung proses globalisasi berkembang lebih cepat. Kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia terkadang tidak pernah di saring terlebih dahulu oleh Masyarakat Indonesia, baik itu sesuai dengan etika Negara / pancasila, ataupun tidak sesuai dengan itu.
Kebutaan orang-orang akan kecintaannya terhadap Indonesia ini lah yang membuat Pancasila tersisihkan oleh alur jaman. Sekarang, status makna Pancasila dihati 7
http://orphalese.wordpress.com/2010/07/20/pancasila-masa-reformasi/ . paragraph 2 hal 10
masyarakat Indonesia menjadi tanda Tanya besar. Kembali kepada diri masyarakat Indonesia masing-masing.
Pancasila dalam pandangan rakyat sebelum dan setelah era Reformasi
Seperti yang telah terbahas bahwa Pancasila perlahan-lahan mulai surut ditelan zaman, terlebih setelah era Reformasi. Perbedaan pandangan Rakyat Indonesia saat terciptanya Pancasila sampai setelah era Reformasi berbeda jauh. Berikut adalah singkat pandangan rakyat Indonesia terhadap Pancasila dari berbagai masa/era:
Era Orde Lama Pada masa Orde Lama misalnya, Pancasila menjadi ideologi murni. Pancasila lebih banyak berada dalam ranah idealisasi. Artinya pemikiran Pancasila lebih ke ide, gagasan, konsep yang dijadikan pegangan seluruh aspek kehidupan Pancasila seakan-akan ada di awang – awang karena hanya berupa dogma8 yang sulit diterjemahkan.
Pada era tersebut ideologis Pancasila masih didominasi oleh kehebatan karisma Bung Karno. Apa yang keluar dari pidato bung Karno adalah selalu dielu-elukan masyarakat yang saat itu sangat eforia dengan kebebasan setelah masa penindasan Belanda dan jepang. Setiap pidato tentang Pancasila yang terucap dari mulut Bung karno akan ditelan masyarakat sebagai harga mati bagi ideologi bangsa.
Era Orde Baru
8
Dogma adalah kepercayaan atau doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi yang sejenis untuk bisa lebih otoritatif. Bukti, analisis, atau fakta mungkin digunakan, mungkin tidak, tergantung penggunaan.
Pada masa Orde Baru penguasa menjadikan Pancasila sebagai Ideologi politik, hal ini bisa dilihat dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berkaitan dengan keharusan elemen masyarakat (organisasi politik dan kemasyarakatan serta seluruh sendi kehidupan masyarakat ) yang harus berasaskan Pancasila.
Berbeda dengan saat era orde baru yang didominasi karismatik Bung Karno. Pada era orde Baru Pancasila harus diterima masyarakat melalui indomtrinasi dan pemaksaan dalam sistem pendidikan nasional yang membuat Pancasila melekat erat dalam kehidupan bangsa.
Ditambah akan Arus Globalisasi yang mulai berkembang, sehingga tidak ada lagi sekat-sekat antar Negara. Otoriter para penguasa yang menggunakan Pancasila sebagai senjata untuk berpolitik serta tameng untuk melindungi dirinya sendiri, dicampur kebudayaan luar yang melemahkan ideologi bangsa, membuat Pancasila melemah. Puncak melemahnya pancasila terjadi pada era reformasi sampai sekarang.
Era Reformasi Berbeloknya Fungsi pancasila pada masa Orde Baru menjadi mimpi buruk bagi masyarakat Indonesia. Traumatik Masyarakat akan Orde Baru juga membuat Pancasila tidak dikenal lagi oleh rakyatnya, hal itu disebabkan penolakanpenolakan rakyat Indonesia yang terjadi pada masa tersebut.
Masyarakat Indonesia pasca reformasi yang telah diracuni oleh perkembangan zaman serta arus Globalisasi yang kuat, telah melupakan asas keIndonesiaannya. Mayoritas masyarakat hanya menyadari bahwa Negara Indonesia ini berpegang teguh pada Undang-Undang dan Pasal-Pasalnya.
Apa itu Pancasila? Apa fungsi Pancasila? Tidak banyak masyarakat pasca reformasi yang dapat menjawab pertanyaan ini dengan jelas. Padahal Pancasila ini
sama pentingnya seperti Undang-Undang dalam membangun Hukum di Negara Indonesia. Masyarakat seakan lupa akan pentingnya pancasila yang menjadi ideologi bangsa. Indonesia bukanlah Indonesia tanpa adanya unsur pancasila didalamnya.
Kesimpulan Dan Saran
Dari seluruh pembahasan di makalah ini, tentu kita mengerti tentang garis besar dari Pancasila, dari pengertian, sejarah, fungsi, serta pancasila dari masa ke masa. Pancasila merupakan Pedoman Hukum Dasar Negara, Jati Diri Negara, ataupun Filsafat Hidup Negara Indonesia. Pancasila diciptakan saat siding persiapan kemerdekaan Indonesia yang bertujuan agar Negara Indonesia nantinya mempunyai Jati diri serta dasar hukumnya. Fungsi pancasila dimata masyarakat Indonesia mulai padam pada masa Orde Baru, sehingga mencapai puncaknya pada pasca reformasi sampai sekarang. Arus globalisasi yang melunturkan kecintaan sebagian masyarakat Indonesia terhadap negaranya sendiri. tidak banyak masyarakat Indonesia sekarang ini mengerti dan memahami dengan benar arti dan fungsi pancasila, bahkan hanya untuk sekedar menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saran Dengan mengambil beberapa rangkuman dari makalah ini, diharapkan para pembaca sebagai masyarakat Indonesia dapat mengerti secara penuh arti dari Pancasila. Dengan begitu Indonesia dapat kembali melantangkan jati dirinya.
Referensi
Bakry MS Noor (1997). PANCASILA Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta: Penerbit LIBERTY, YOGYAKARTA
Kusuma, Jaya. Proses Terjadinya Pancasila. Sumber: http://id.shvoong.com/socialsciences/1853262-proses-terjadinya-pancasila/
Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA. Pancasila Masa Reformasi. Sumber: http://orphalese.wordpress.com/2010/07/20/pancasila-masa-reformasi/
http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/06/01/perjalanan-sejarah-pancasila-darilahir-hingga-era-reformasi/