KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MENONTON PROGRAM ACARA TELEVISI TALKSHOW (Studi Deskriptif Kuantitatif Kesenjangan Kepuasan yang Diperoleh Pemirsa dari Menonton Program Acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS)
Disusun oleh : Sigit Nugroho Fitriyanto D 1210069
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
KESENJANGAN KEPUASAN DALAM MENONTON PROGRAM ACARA TELEVISI TALKSHOW (Studi Deskriptif Kuantitatif Kesenjangan Kepuasan yang Diperoleh Pemirsa dari Menonton Program Acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS)
Sigit Nugroho Fitriyanto Firdastin Ruthnia Yudiningrum
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract Gestur programme at TV One and Mata Najwa at Metro TV are talkshows program which discuss politics that are issued and are showed by different concept with other talkshow. Both of them provid their best concept to attract audiences interest. The purpose of this research is to know a distance between Gratification Sought/GS with Gratification Obtained/GO by respondent, that is students of communication department of FISIP UNS in the academic year 2011-2013 by watching Gestur at TV One and Mata Najwa at Metro TV. A method that is used in this research is descriptive quantitative by using survey method and quistionare. The subjects of this research is students of communication department FISIP UNS in academic year 2011-2013 who are watching Gesture programme at TV One and Mata Najwa at Metro TV. The data of quistionare are entered into coding sheet manually and interpreteadly. Beside, knowing the distance can be done by discrepancy by palmgreen. The result of discrepancy, the data shows that both of talkshow are able in giving satisfication to respondent. By seeing respondents need, Gestur programme at TV One is able to give the highest satisfication ( The precentage 010%), the purpose of Gestur at TV One concern to private need, relaxing, and entertaining. The lower of distance, the higher of ability to fulfill respondents needs by a media. Keywords: talkshow, a distance of satisfication.
1
A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan benda yang bisa menghipnotis ratusan juta bahkan dapat
menyentuh
hingga
skala
miliaran
orang
di
dunia
karena
kecanggihannya. Jutaan bahkan miliaran orang tersebut mampu terhipnotis dengan kemampuan televisi dalam menghasilkan gambar dan suara secara bersamaan. Dalam kelompok masyarakat tertentu televisi mutlak harus ada dan sulit membayangkan hidup tanpa televisi. Karena televisi, ritme dan kegiatan dalam hidup kita banyak diatur (suka atau tidak, sadar ataupun tidak) olehnya. Di awal tahun 2010, industri pertelevisian semakin marak dengan tayangan-tayangan yang bergenre talkshow, bahkan keunikan format yang berbeda dari acara sejenisnya dan besarnya respon yang diberikan pemirsa televisi. Salah satu program talkshow berita yang ada di Metro TV adalah Mata Najwa, yang membahas tentang politik dan isu terkini. Mata Najwa, yang tayang perdana pada tanggal 25 November 2009, ditayangkan setiap hari Rabu pukul 21.30 WIB yang sekarang berubah jam tayang menjadi pukul 20.05 WIB. Mata Najwa merupakan program talkshow mingguan dari Metro TV dengan Najwa Shihab sebagai program owner, producer, dan presenter. Sebagai program owner, Najwa berhak dan bertanggung jawab untuk mengatur, memproduseri, dan membawakan acaranya ini. Program acara Mata Najwa di Metro TV banyak digemari oleh pemirsa. Menurut daftar rating yang dikeluarkan AGB Nielsen Media Research bulan Juli 2013 menyebutkan untuk kategori talkshow, Mata Najwa memimpin
dengan
perolehan
rating
2,3
dan
(http://qiandra.net.id/prprint.php?mib=beritadetail&id=25925,
share
17,6%.
diakses
26
April 2014). Dalam talkshow Mata Najwa, sebagai presenter Najwa menjadi center of attention dari acara tersebut, cara Najwa Shihab dalam mengemas talkshow Mata Najwa serta adanya faktor-faktor pendukung lainnya dalam talkshow Mata Najwa, akhirnya membentuk citra dari seorang presenter talkshow. Citra inilah yang merupakan sebuah pesan dari komunikator (Najwa Shihab) kepada
2
komunikan (pemirsa). Sesuai konsep program talkshow, yang mana merupakan sebuah program dialog antara pembawa acara dengan narasumber. Dialog, dalam hal ini, berarti ada sebuah topik yang menjadi pembahasan. Pemilihan topik dapat dihubungkan dengan nilai-nilai berita yaitu pertama, aktualitas, yaitu berita memiliki unsur kebaruan untuk diketahui oleh masyarakat. Kedua, kegunaan, yaitu berita harus berguna atau memberi pengaruh bagi masyarakat yang menontonnya (Usman, 2009: 20) Seolah tak mau kalah dengan Metro TV, TV One pun menawarkan talkshow semacam Mata Najwa yaitu Gestur. Selama satu jam, di tayangkan hari Jumat yang dipandu oleh Alvito Dinova ini mengulas berita terkini seputar politik. Berita yang disajikan seputar permasalahan isu politik yang diliput secara jelas dan mendalam. Gestur adalah sebuah program acara talkshow di TV One yang mengangkat berbagai topik politik yang sedang hangat diperbincangkan dengan menghadirkan nara sumber terkait. Acara yang dipandu oleh Alvito Dinova ini akan membahas topik tersebut dengan mengulas karakter pihakpihak yang berhubungan langsung. Program acara Gestur ditayangkan setiap hari Jumat pukul 20.00 WIB. Sejauh ini, Gestur dapat menarik hati pemirsa dengan perolehan riset Nielsen rating 2,1 dan share 11,5%, hal ini menunjukan Gestur semakin dinanti oleh pemirsa. (http://detik.com/archive/index.php/t75795, diakses 26 April 2014). Menurut
McQuail
(2002:
388),
ada
empat
kategori
motif
pengkonsumsian media secara umum yaitu : 1. Motif Informasi (survaillance) adalah berkenaan dengan kebutuhan individu akan informasi dan eksplorasi sosial. 2. Motif Identitas Pribadi (personal identity) adalah referensi diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai, motif yang ditujukan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak yang bersangkutan. 3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (personal relationship) adalah motif yang meliputi interaksi dan integrasi sosial, merajuk pada kelangsungan
3
hubungan individu tersebut dengan orang lain, persahabatan, kegunaan sosial. 4. Motif Hiburan (diversion) adalah motif yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri dari rutinitas, tekanan, dan masalah; sarana pelepasan emosi; kebutuhan akan hiburan. Melalui pendekatan Uses and Gratifications, yaitu suatu pendekatan yang lebih berorientasi pada studi efek isi pesan media kepada khalayak, penulis ingin memperoleh gambaran tentang kebutuhan efek isi pesan media kepada khalayak yang ingin dicarikan pemuasnya melalui media massa, pola penggunaan media, dan kepuasan yang diperoleh. Untuk selanjutnya akan diketahui adanya kesenjangan kepuasan yang muncul dan media mana yang sering digunakan atau dipilih pemirsa. Dalam penelitian ini penulis memilih mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS sebagai objek penelitian karena secara kognitif mahasiswa tersebut mampu mencerna kebutuhan-kebutuhan dari dalam dirinya yang akan dicarikan pemuasannya melalui media televisi dan dapat digolongkan sebagai pemirsa setia televisi dengan tingkat terpaan media yang cukup tinggi. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Seberapa besar kepuasan yang diharapkan GS (Gratifications Sought) di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS sebelum menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV? b. Bagaimana pola penggunaan media terhadap program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS? c. Seberapa besar kepuasan yang diperoleh GO (Gratifications Obtained) di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS setelah menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV?
4
d. Seberapa besar kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) yang diperoleh di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS setelah menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV?
Tinjauan Pustaka a. Gratification Sought (Kepuasan yang diharapkan) Gratification Sought didefisinisikan sebagai kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (radio, tv, koran). Dalam penelitian ini, Gratification Sought merupakan kebutuhan yang diharapkan pemenuhan kepuasannya dari program acara Gestur TV One dan Mata Najwa di Metro TV. b. Penggunaan Media (Media Use) Media Use merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan isi/acara yang disiarkan oleh suatu media. Penggunaan media adalah jumlah waktu yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu dan konsumen media dan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan (Rakhmat, 2001: 66). Dalam penelitian ini, Media Use adalah perilaku kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2011 – 2013, sebelum, saat, dan setelah menggunakan media yang ditonton dari pilihan tingkat perhatian, frekuensi, dan curahan waktu rata-rata yang diberikan responden pada waktu menonton program acara Gestur TV One dan Mata Najwa di Metro TV. c. Kepuasan yang diperoleh (Gratifications Obtained) Gratification Obtained merupakan tingkat kepuasan nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (Kriyantono, 2006: 207). Pada Gratification Obtained, tingkat kepuasan menunjuk pada seberapa jauh TV One dan Metro TV
memberikan
sumbangan berupa kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah menonton program acara Gestur TV One dan Mata Najwa di Metro TV.
5
d. Kesenjangan Kepuasan (Gratifications Discrepancy) Gratifications Discrepancy merupakan perbedaan perolehan kepuasan yang terjadi antara skor gratifications sought dan gratifications obtained dalam mengkonsumsi suatu media tertentu. Dalam penelitian ini, kesenjangan tersebut diukur dengan melihat jawaban yang diberikan responden mengenai kepuasan yang diharapkan Gratification Sought (GS) dengan kepuasan yang diperoleh Gratification Obtained (GO) terhadap program acara Gestur TV One dan Mata Najwa di Metro TV.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei, dimana penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiyono, 2004: 7). Penelitian
ini
mengambil
sampel
dari
suatu
populasi
dan
menggunakan data primer berupa kuisioner yang disebarkan kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan 2011 – 2013 yang menonton program acara Gestur TV One dan Mata Najwa di Metro TV yang akan diteliti. Pada umumnya yang merupakan unit analisis dalam penelitian ini adalah individu itu sendiri. Lokasi penelitian yang diambil sebagai tempat pengambilan data ini dilakukan di FISIP UNS Surakarta yang berlokasi di Jl.Ir Sutami 36 A Surakarta dengan responden Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP angkatan 2011 – 2013 UNS. Dalam penelitian ini populasi adalah mahasiswa Komunikasi Non Reguler angkatan 2011 dan 2013 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, diketahui bahwa total populasi mahasiswa tiga angkatan tersebut yang dijadikan populasi penelitian berjumlah 211 orang. Berdasarkan pra survei untuk menentukan populasi,
6
mahasiswa Komunikasi Non Reguler angkatan 2011, 2012, dan 2013 yang aktif menonton program acara Gestur TV One dan Mata Najwa di Metro TV hanya 43 mahasiswa. Populasi yang akan dijadikan sampel hanya berjumlah 43 orang karena jumlah anggota populasi penelitian ini relatif kecil, maka dari itu sample yang digunakan di penelitian ini adalah teknik sampling sensus. Teknik sampling sensus adalah dimana semua anggota populasi dijadikan sampel atau responden. (Kriyantono, 2006: 159). Teknik
sampling
merupakan
teknik
yang
digunakan
untuk
pengambilan sampel yang merupakan cara untuk menentukan banyaknya sampel yang dibutuhkan dalam sebuah penelitian. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau sering pula disebut angket yang berarti daftar pertanyaan. Peneliti menggunakan kuesioner tertutup yang berisi serangkaian pertanyaan, berikut dengan semua alternatif jawaban yang harus dijawab oleh responden. Penggunaan kuesioner ini merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data penelitian. Selain kuisioner, peneliti juga menggunakan studi pustaka untuk pengumpulan data dengan mencatat dokumen-dokumen yang ada, baik buku, artikel, laporan berita dan data pendukung lainnya.
Sajian dan Analisis Data A. Gratification Sought Dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur sejauh mana kepuasan yang dicari atau diinginkan responden dapat dipenuhi kepuasaannya dengan menonton program acara “Gestur” di TV One dan “Mata Najwa” di Metro TV. Jenis-jenis kebutuhan tersebut dikategorikan dalam skala Sangat Penting, Penting, Cukup Penting, Tidak Penting, dan Sangat Tidak Penting. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini:
7
Tabel III.1 Jenis-jenis Gratification Sought
No
1
2
3
4
5
6
7 8
9 10
11
12
Sangat Penting
Jenis-jenis Gratification Sought Motif Pengetahuan Memperoleh informasi pengetahuan dari menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV dalam pengambilan keputusan. Memperoleh informasi berbagai masalah yang berhubungan dengan politik. Motif Kegunaan Pribadi Menemukan teladan bertingkah laku dari program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV melalui figur tokoh inspiratif. Motif Kegunaan Pribadi Menemukan penunjang nilainilai pribadi dari menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV dalam kehidupan sehari-hari. Membagi pengalaman dari menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV dengan orang lain. Memperoleh bahan perbincangan dari menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV dengan kawan. Berkumpul dengan keluarga dan teman. Motif Pelepasan Melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari, dengan menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV. Untuk melupakan persoalanpersoalan yang sedang di hadapi. Mengisi waktu luang untuk mencari informasi dengan menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV. Motif Relaksasi Sebagai sarana melepas ketegangan dengan menonton program acara Mata Najwa di Metro TV dan Gestur TV One. Motif Hiburan Memperoleh hiburan dari menonton program acara Mata Najwa di Metro TV dan Gestur TV One.
Cukup Penting
Penting
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
22
51,16
8
18,60
10
23,26
2
4,65
1
2,33
22
51,16
9
20,93
8
18,60
3
6,98
1
2,33
21
48,84
11
25,58
6
13,95
4
9,30
1
2,33
19
44,19
7
16,28
11
25,58
6
13,95
0
0,00
14
32,56
10
23,26
9
20,93
6
13,95
4
9,30
24
55,81
6
13,95
9
20,93
3
6,98
1
2,33
7
16,28
18
41,86
14
32,56
4
9,30
0
0,00
18
41,86
13
30,23
7
16,28
5
11,63
0
0,00
15
34,88
16
37,21
5
11,63
6
13,95
1
2,33
25
58,14
6
13,95
5
11,63
7
16,28
0
0,00
22
51,16
10
23,26
9
20,93
2
4,65
0
0,00
15
34,88
18
41,86
6
13,95
3
6,98
1
2,33
Sumber : Data Primer Kuesioner
8
Dari tabel diatas dapat dilihat kebutuhan-kebutuhan apa saja yang oleh responden diharapkan dapat terpenuhi setelah menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV tersebut. Secara umum responden mengharapkan akan mendapat melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari dan sebagai sarana melepas ketegangan setelah menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV tersebut. Hal ini terbukti dengan jawaban atas item-iten pertanyaan motif pelepasan dan motif relaksasi yang menduduki skala sangat penting dan penting. B. Media Use Media use atau penggunaan media merupakan perilaku khalayak dalam menggunakan media. Dalam penelitian ini media use dimaksudkan untuk mengukur bagaimana pola konsumsi responden terhadap menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV. Pengukuran media use ini dioperasionalkan melalui tiga indikator, yaitu berdasarkan tingkat perhatian, frekuensi menonton dan curahan waktu yang diberikan responden untuk menonton kedua tayangan tersebut. Hasil dari pengukuran ketiga indikator tersebut dapat disimak sebagai berikut. 1. Penggunaan Media Berdasarkan Tingkat Perhatian a. Pra Activity (Sebelum Terpaan Media) Kegiatan pra aktifitas merupakan kegiatan-kegiatan sebelum menggunakan media. Dari kegiatan ini akan didapatkan gambaran kegiatan yang dilakukan responden sebelum memutuskan untuk menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV. Hal umum yang dilakukan seseorang sebelum melakukan kegiatan adalah dengan mencari informasi. Pencarian informasi disini menjadi salah satu indikator kegiatan yang dilakukan responden sebelum menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV. Dari data yang diperoleh menyatakan bahwa responden tidak pernah mencari informasi kepada kawan atau orang lain, yang ditunjukkan dengan jumlah presentase untuk program acara Gestur di TV One sebesar 48,84% dan untuk program acara Mata Najwa di Metro TV sebesar 62,79%. Namun secara
9
umum tingkat perhatian responden terhadap kedua acara tersebut tergolong rendah, terbukti mayoritas responden mengaku tidak mencari informasi apapun mengenai kedua acara tersebut. b. Duractivity (Selama Terpaan Media) Aktivitas responden selama terpaan media menunjuk pada kegiatan responden saat menonton televisi. Pada fase ini diukur dengan aktivitas responden saat menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV, tingkat pemahaman responden terhadap materi yang disiarkan dan selesai tidaknya responden menonton program acara tersebut. Dari aktivitas responden saat menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV, diketahui bahwa tingkat perhatian responden sedikit lebih unggul pada program acara Mata Najwa di Metro TV daripada program acara Gestur di TV One. Hal ini tercermin dari lebih banyaknya responden yang mengaku tidak pernah melakukan aktivitas lain waktu menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV. c. Post activity (Setelah Terpaan media) Post activity menggambarkan tingkat perhatian responden setelah menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa TV.
Indikator
pada
tahap
ini
adalah
dengan
siapa
di Metro responden
memperbincangkan isi acara dengan orang lain. 1) Aktivitas responden setelah menonton televisi Menurut indikator ini tingkat perhatian responden terhadap kedua program acara tersebut relatif tinggi, terbukti mayoritas responden mengaku selalu memperbincangkan setelah menonton televisi dengan orang lain. Namun responden yang mengaku sering memperbincangkan isi tayangan program acara Mata Najwa di Metro TV lebih banyak daripada program acara Gestur di TV One, berarti tingkat perhatian responden terhadap program acara Mata Najwa di Metro TV lebih tinggi.
10
2) Penggunaan media berdasarkan frekuensi menonton televisi Frekuensi atau tingkat keseringan menonton televisi merupakan salah satu aspek untuk mengukur tingkat penggunaan media di kalangan responden. Dalam hal ini diindikasikan dengan tingkat keseringan responden dalam frekuensi menonton televisi. Dari empat kali penayangan dalam satu bulan ternyata mayoritas responden mengaku lebih sering menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV sebanyak 3 – 4 kali (100%) dalam satu bulan. Hal ini berarti tingkat perhatian responden pada ke dua program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV sama tingginya. 3) Penggunaan media berdasarkan curahan waktu menonton televisi Dari data diketahui bahwa sebagian besar responden menonton kedua tayangan tersebut antara 46 – 60 menit, namun persentase program acara Gestur di TV One lebih besar daripada program acara Mata Najwa di Metro TV. Durasi interval 16 – 45 menit responden lebih banyak menonton program acara Mata Najwa di Metro TV, sedangkan pada program acara Gestur di TV One menonton 1 – 15 menit lebih banyak cuma satu responden. C. Gratification Obtained Gratification Obtained (GO) adalah kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengonsumsi suatu jenis media tertentu. Dimaksud GO dalam penelitian ini adalah kepuasan nyata yang diperoleh responden setelah menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV. Dari masing-masing kategori motif, ditemukan berbagai hasil yang beraneka ragam. Pada motif pengetahuan mayoritas menyatakan puas bahwa dengan menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV, beberapa jenis item kebutuhan dapat terpenuhi, meski pada item kebutuhan responden agar bisa memberikan informasi kepada orang lain, terdapat jawaban yang sama kuat antara puas dan tidak puas. Hal ini juga
11
terjadi pada motif pelepasan dimana pada item kebutuhan responden untuk memperoleh bahan perbincangan dengan orang lain, responden juga menjawab antara puas dan tidak puas. Jenis-jenis kebutuhan tersebut dikategorikan dalam skala Sangat Puas, Puas, Cukup Puas, Tidak Puas, dan Sangat Tidak Puas. D. Gratification Discrepancy Gratification Discrepancy adalah kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dengan kepuasan nyata yang diperoleh (Gratification Obtained) setelah menggunakan media. Mengukur kesenjangan kepuasan, mengacu pada rumus statistik discrepancy yang diberikan Palmgreen sebagai berikut:
D
n.i. j i j
n.i. j i
j
Dimana : D : discrepancy / kesenjangan. N : jumlah sampel. i : kepuasan yang dicari (GS). J : kepuasan yang diperoleh (GO) Dimana i ≠ j
Rumus discrepancy yang digunakan tersebut dioperasionalkan dengan perhitungan cross tabulation atau tabulasi silang, dimana item-item dalam GS dicrosskan dengan item-item dalam GO. Dari tabulasi silang tersebut akan diketahui persentase tingkat kesenjangan kepuasan yang terjadi dengan menghitung jumlah responden yang mengalami ketidaksesuaian antara GS dan GO-nya.
12
Tabel IV.7 Tayangan Yang Lebih Unggul Dalam Memenuhi Kebutuhan Responden Berdasarkan Persentasi Kesenjangan Kepuasan No
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
11
12
Nama Program Acara Gestur Mata Najwa di TV One di Metro TV
Jenis-Jenis Kebutuhan Motif Pengetahuan Memperoleh informasi pengetahuan dari menonton program acara Mata Najwa di Metro TV dalam pengambilan keputusan. Memperoleh informasi berbagai masalah yang berhubungan dengan politik. Motif Kegunaan Pribadi Menemukan teladan bertingkah laku dari program acara Mata Najwa di Metro TV melalui figur tokoh inspiratif. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi dari menonton program acara Mata Najwa di Metro TV dalam kehidupan sehari-hari. Membagi pengalaman dari menonton program acara Mata Najwa di Metro TV dengan orang lain. Memperoleh bahan perbincangan dari menonton program acara Mata Najwa di Metro TV dengan kawan. Berkumpul dengan keluarga dan teman. Motif Pelepasan Melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari, dengan menonton program acara Mata Najwa di Metro TV. Untuk melupakan persoalan-persoalan yang sedang di hadapi. Mengisi waktu luang untuk mencari informasi dengan menonton program acara Mata Najwa di Metro TV. Motif Relaksasi Sebagai sarana melepas ketegangan dengan menonton program acara Mata Najwa di Metro TV. Motif Hiburan Memperoleh hiburan dari menonton program acara Mata Najwa di Metro TV.
Tayangan yang Lebih Unggul
18,60
4,65
Mata Najwa di Metro TV
11,63
9,30
Mata Najwa di Metro TV
4,65
9,30
Gestur di TV One
16,28
13,95
Mata Najwa di Metro TV
13,95
16,28
Gestur di TV One
16,28
9,30
Mata Najwa di Metro TV
6,98
16,28
Gestur di TV One
16,28
11,63
Mata Najwa di Metro TV
16,28
9,30
6,98
11,63
Mata Najwa di Metro TV Gestur di TV One
16,28
18,60
Gestur di TV One
6,98
4,65
Mata Najwa di Metro TV
Sumber : data primer kuisioner Dari sisi perbandingan tayangan yang lebih unggul dalam memenuhi kebutuhan responden berdasarkan presentase kesenjangan kepuasan, maka gambaran yang diperoleh dari tabel diatas adalah program acara Najwa di
13
Metro TV lebih dapat memberikan kepuasan kepada responden dibandingkan program acara Gestur di TV One atau kesenjangan kepuasan program acara Najwa di Metro TV jauh lebih kecil daripada program acara Gestur di TV One.
Kesimpulan Mengacu pada hasil penelitian yang dilakukan di lapangan, diperoleh kesimpulan mengenai Gratification Sought, Media Use, Gratification Obtained, dan Gratification Discrepancy dari program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV sebagai berikut: 1. Kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) Adapun kesimpulan dari kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought) dalam penelitian ini, dapat dikatakan mayoritas responden menyatakan semua jenis kebutuhan ingin dicari pemuasnya. Dari duabelas (12) jenis kebutuhan pada kepuasan yang diharapkan, enam (6) jenis kebutuhan diantaranya ingin dicari pemuasnya yang tinggi dan enam (6) jenis kebutuhan diantaranya ingin dicari pemuasnya yang sedang. Data menunjukkan pada skala sangat penting, presentase terbesar hanya dimiliki oleh dua (2) jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan mengisi waktu luang untuk mencari informasi (58,14%) dan memperoleh bahan perbincangan dengan kawan (55,81%). Untuk skala sangat penting merupakan skala yang paling banyak dipilih disetiap jenis kebutuhan. Ada tujuh (7) jenis kebutuhan yang memiliki presentase tertinggi, antara lain memperoleh informasi pengetahuan dalam pengambilan keputusan (51,16%), memperoleh informasi berbagai masalah yang berhubungan dengan politik (51,16%), menemukan teladan bertingkah laku melalui figur tokoh inspiratif (48,84%), menemukan penunjang nilai-nilai pribadi dalam kehidupan sehari-hari (44,19%), membagi pengalaman dengan orang lain (32,56%), melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari (41,86%), dan sebagai sarana melepas ketegangan (51,16%).
14
Pada jenis kebutuhan yang tidak ingin dicari pemuasnya oleh responden dan ditunjukkan dengan hasil pada persentase tertinggi pada skala tidak penting yaitu kebutuhan mengisi waktu luang untuk mencari informasi (16,28%). Skala sangat tidak penting, tidak satu jenis kebutuhan pun yang memiliki persentase tertinggi pada skala ini. Pada penjelasan diatas diketahui bahwa kebutuhan mengisi waktu luang untuk mencari informasi adalah yang paling ingin dicari pemuasnya oleh responden. Kebutuhan yang paling tidak ingin dicari pemuasnya adalah kebutuhan membagi pengalaman dengan orang lain. 2. Penggunaan media (Media Use) a. Penggunaan media berdasarkan tingkat perhatian : 1) Pra activity (sebelum terpaan media) Cara yang dilakukan responden untuk memperoleh informasi sebelum menonton program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV, paling banyak yaitu tidak pernah mencari informasi kepada kawan atau orang lain, untuk Gestur di TV One (48,84%) dan untuk Mata Najwa di Metro TV (62,79%). 2) Duractivity (selama terpaan media) Selama menyaksikan kedua program acara tersebut, responden menyatakan tidak pernah melakukan aktivitas lain, yakni untuk Gestur di TV One (76,74%) dan Mata Najwa di Metro TV (93,02%). Kegiatan lain tersebut yang paling banyak biasa dilakukan adalah makan dan bermain handphone. Tingkat pemahaman responden tentang materi yang disiarkan kebanyakan responden sepenuhnya memahami, yaitu untuk Gestur di TV One (72,09%) dan Mata Najwa di Metro TV (72,09%). Meski menyaksikan kedua program acara tersebut, 81,40% responden mengaku selalu sampai selesai menonton program acara Gestur di TV One dan 79,07% responden untuk program acara Mata Najwa di Metro TV.
15
3) Post activity (setelah terpaan media) Kegiatan yang biasa dilakukan setelah menyaksikan sebuah program acara adalah memperbincangkannya dengan orang lain. Hal ini selalu dilakukan 79,07% responden untuk Gestur di TV One dan 88,37% responden untuk Mata Najwa di Metro TV. b. Penggunaan media berdasarkan frekuensi menonton Frekuensi menonton responden terhadap program acara Gestur di TV One dan Mata Najwa di Metro TV yang tayang 4 kali dalam 1 bulan dapat dikategorikan tinggi. Data menunjukkan presentase responden menonton antara 3 – 4 kali dalam 1 bulan adalah 100% untuk program acara Gestur di TV One dan 100% untuk program acara Mata Najwa di Metro TV. c. Penggunaan media berdasarkan curahan waktu menonton Tingkat perhatian responden dalam hal curahan waktu menonton adalah tinggi. Dari 60 menit acara berlangsung, diketahui bahwa responden menonton acara ini rata-rata sekitar 46 – 60 menit dengan presentase program acara Gestur di TV One 81,40% dan program acara Mata Najwa di Metro TV 79,07%. Berdasarkan data tersebut, perhatian responden terhadap program acara Mata Najwa di Metro TV lebih rendah daripada program acara Gestur di TV One. 3. Kepuasan yang diperoleh (Gratification Obtained) Kepuasan yang diperoleh responden dari menonton program acara Gestur di TV One dan program acara Mata Najwa di Metro TV dapat dikatakan mayoritas kebutuhan terpenuhi, tapi paling besar nilai presentase pada motif kegunaan pribadi tentang menemukan teladan bertingkah laku melalui figur tokoh inspiratif dari program acara Mata Gestur di TV One yakni sebesar 95,35% dan 95,35% untuk acara Mata Najwa di Metro TV pada motif pengetahuan tentang memperoleh informasi pengetahuan dari menonton program acara Mata Najwa di Metro TV dalam pengambilan keputusan dan motif hiburan tentang memperoleh hiburan dari menonton program acara Mata Najwa di Metro TV.
16
4. Kesenjangan kepuasan (Gratification Discrepancy) Setelah dilakukan penghitungan dengan rumus discrepancy, maka didapatkan hasil mengenai kesenjangan kepuasan yang dialami responden dalam menonton program acara Gestur di TV One dan program acara Mata Najwa di Metro TV. Data menunjukkan bahwa kedua program acara dalam penelitian ini, sebagian besar mampu memberikan kepuasan pada responden. Pada program acara Gestur di TV One terdapat enam (6) item kebutahan yang dapat memuaskan responden, yaitu memperoleh informasi pengetahuan dalam pengambilan keputusan, memperoleh informasi berbagai masalah yang berhubungan dengan politik, menemukan teladan bertingkah laku melalui figur tokoh inspiratif, memperoleh bahan perbincangan dengan kawan, mengisi waktu luang untuk mencari informasi, dan memperoleh hiburan. Sedangkan pada program acara Mata Najwa di Metro TV terdapat delapan (8) item kebutahan yang dapat memuaskan responden, yaitu memperoleh informasi pengetahuan dalam pengambilan keputusan, memperoleh informasi berbagai masalah yang berhubungan dengan politik, menemukan teladan bertingkah laku melalui figur tokoh inspiratif, memperoleh bahan perbincangan dengan kawan, melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari, untuk melupakan persoalan-persoalan yang sedang di hadapi, mengisi waktu luang untuk mencari informasi, dan memperoleh hiburan. Hal ini diketahui dari jenis kebutuhan tersebut berada diantara 0 – 10% (tinggi) yang berarti dapat memenuhi kepuasan responden. Meski secara umum mampu memberikan kepuasan, namun untuk tingkat pemenuhan kepuasan yang diklasifikasi dalam kategori sedang yang paling kecil, hanya dimiliki program acara Gestur di TV One yaitu menemukan penunjang nilai-nilai pribadi dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai sarana melepas ketegangan dengan nilai persentase sebesar 17,65%. Jenis kebutuhan tersebut berada diantara 11 – 20% (sedang) yang berarti dapat memenuhi kepuasan responden. Sedangkan untuk program acara Najwa di Metro TV nilai persentase sebesar 16,18%, nilai berada
17
diantara 11 – 20% (sedang) antara lain membagi pengalaman dengan orang lain dan sebagai sarana melepas ketegangan.
B. Saran Dari hasil penelitian mengenai kesenjangan kepuasan antara program acara Gestur di TV One dan program acara Najwa di Metro TV, ada beberapa saran yang berhubungan dengan kedua acara tersebut diantaranya: 1. Berdasarkan konsep dasar uses and gratifications yang menganggap bahwa khalayak bersifat aktif dalam menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya, peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini hanyalah bersifat sementara, tergantung pada kedinamisan khalayak itu sendiri. Penulis juga menyarankan agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner pada penelitian selanjutnya hendaknya dapat lebih spesifik. Pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya kurang penting dan tidak mempunyai
hubungan
dengan
tujuan
penelitian
sebaiknya
tidak
dicantumkan dalam kuesioner. Misalnya, dalam penelitian ini penulis hanya ingin membahas kesenjangan kepuasan antara program acara Gestur di TV One dan program acara Najwa di Metro TV, jadi pertanyaanpertanyaan seperti stasiun televisi mana yang paling digemari oleh responden,
tidak
dicantumkan
dalam
kuesioner
karena
penulis
beranggapan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak ada kaitannya dengan apa yang ingin diteliti oleh penulis. Sedangkan untuk TV One dan Metro TV yang menyiarkan program acara talk show yang membahas tentang politik dan isu terkini, alangkah baiknya jika program acara talk show dikemas tidak hanya untuk kepentingan hiburan semata. Akan tetapi juga memberi semacam edutainment tentang politik sehingga penonton tadak hanya sekedar menikamati hiburan yang disajikan, tetapi bisa mengambil manfaat informasi dari narasumber dan menambah pengetahuan. Tidak hanya kuantitas yang dikedepanakan, kemasan program juga agar dibuat lebih berkualitas sehingga diharapkan juga akan meningkatkan kualitas program acara talk show itu sendiri.
18
Daftar Pustaka McQuail, Denis. (2002). Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Erlangga. Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Palmgreen, Philip. (1981). Gratifications Discrepancies and News Program Choice. Beverly Hills: Sage Publication Inc. Rakhmat, Jalaluddin. (2001). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remadja Rosda Karya. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta. Usman, Ks. (2009). Television News Reporting and Writing. Bogor: Ghalia Indonesia. http://detik.com/archive/index.php/t-75795 (diakses 26 April 2014). http://qiandra.net.id/prprint.php?mib=beritadetail&id=25925 (diakses 26 April 2014).
19