Pengaruh kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karisidenan Surakarta
Disusun oleh : Novrian Satria Perdana NIM F0305083
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan perpajakan, Undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan Tekstil di eks Karesidenan Surakarta, baik secara parsial maupun simultan. Adanya kepercayaan yang diberikan kepada wajib pajak dalam menghitung besarnya pajak yang harus dibayar, menentukan kapan harus membayar pajak dengan tepat waktu dan sebagainya, maka hal ini dapat memotivasi wajib pajak untuk merencanakan pajaknya. Dengan Adanya kebijakan perpajakan (Tax Policy) dari pemerintah yang memberikan kepercayaan penuh bagi Wajib Pajak untuk menghitung dan melaporkan sendiri pajaknya, banyaknya celah-celah dalam Undang-Undang perpajakan (Tax
Law),
dan
pemahaman
tentang
administrasi
perpajakan
(Tax
Admnistration) terkait aturan dan sanksi-sanksinya dapat mempengaruhi manajemen perusahaan (Wajib Pajak Badan) untuk melakukan perencanaan
pajak (tax planning) dengan baik untuk meminimalisasi beban pajak yang terutang. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan perpajakan (Tax Policy) dengan hasil nilai thitung sebesar 2,354 dengan taraf signifikan 0,05 dan nilai r sebesar 0,023 (r < 0,05), berarti hipotesis alternatif pertama didukung. Jadi variabel kebijakan perpajakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta. 2. Undang-undang perpajakan (Tax Law) dengan hasil nilai thitung sebesar 2,211 dengan taraf signifikan 0,05 dan nilai r sebesar 0,032 (r < 0,05), berarti hipotesis alternatif kedua didukung. Jadi variabel undang-undang perpajakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta. 3. Administrasi perpajakan (Tax Administration) dengan hasil nilai thitung sebesar 2,738 dengan taraf signifikan 0,05 dan nilai r sebesar 0,009 (r < 0,05), berarti hipotesis alternatif ketiga didukung. Jadi variabel administrasi perpajakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta.
4. Berdasarkan hasil uji F diketahui Fhitung > Ftabel (35,253 > 2,80), maka dapat dikatakan bahwa independent (kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan,
dan
administrasi
perpajakan)
secara
bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta.
Hasil penelitian ini konsisten dengan beberapa hasil penelitian terdahulu dan mendukung tentang apa yang diungkapkan oleh Suandy (2007), Tjahjono (1997) dan Zain (2007), yaitu menyatakan bahwa kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan berpengaruh terhadap motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning. Hasil uji koefisien determinasi diketahui nilai R2 sebesar 0,679. Hal ini berarti bahwa 67,90 motivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning pada perusahaan tekstil di eks karesidenan Surakarta dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
independent
(kebijakan
perpajakan,
undang-undang
perpajakan, dan administrasi perpajakan), dan sisanya 32,10% diterangkan oleh variabel lain yang di luar cakupan penelitian.
B. Keterbatasan Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan tersebut adalah: 1. Penelitian ini hanya dibatasi pada satu sektor usaha saja, yaitu industri yang bergerak dalam sektor perstektilan di wilayah eks Karesidenan Surakarta,
sehingga
tidak
dapat
digeneralisasikan
untuk
seluruh
perusahaan yang ada di wilayah eks Karesidenan Surakarta. 2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan metode survei melalui kuesioner tanpa melakukan wawancara langsung secara intensif sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan data yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara tertulis. 3. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan, dan administrasi perpajakan. Sedangkan kenyataannya, terdapat banyak faktor kondisional lainnya, yang harus dipertimbangkan dalam hubungan antara faktor lain yang mempengaruhi motivasi manajemen perusahaan melakukan tax planning.
C. Saran 1. Peneliti berharap pemerintah terus melakukan reformasi peraturan perpajakan yang memihak kepada wajib pajak agar upaya penghindaran
pajak oleh wajib pajak (khusunya WP Badan) dapat diminimalisir, sehingga pemasukan negara dari sektor pajak dapat maksimal. 2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan faktor kondisional yang lain selain kebijakan perpajakan, undang-undang perpajakan dan administrasi perpajakan yang memotivasi manajemen perusahaan dalam melakukan tax planning. 3. Peneliti berikutnya dapat mencoba mengambil populasi dan sampel perusahaan
selain
perusahaan
tekstil
manufaktur, perhotelan, dan lain-lain.
misalnya
pada
perusahaan