PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LAPAS NARKOBA UNTUK MENUNJANG PENGUNGKAPAN KASUS NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PADA PUSLITBANG DAN INFO BADAN NARKOTIKA NASIONAL
DISUSUN OLEH NAMA
:
AMAN BUDI MANDURO, S.Kom.
NIM
:
92208084
TESIS Untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Gunadarma
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2010
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
:
Judul Thesis
Pengembangan Sistem Informasi Lapas Narkoba Untuk Menunjang Pengungkapan Kasus Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Pada Puslitbang Dan Info Badan Narkotika Nasional
Nama Mahasiswa
:
Aman Budi Manduro, S.kom
NIM/NIRM
:
92208084
Tanggal Lulus
:
6 April 2011
Menyetujui, Dosen Pembimbing selaku Ketua
(Dr. Asep Juarna, SSi, Mkom) Anggota
(Prof. Dr. Yuhara Sukra , M.Sc) Direktur Program Pasca Sarjana Magister Teknologi dan Rekayasa
(Prof. Dr. Ir. Bambang Suryawan, MT)
ii
ABSTRAKSI
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI LAPAS NARKOBA UNTUK MENUNJANG PENGUNGKAPAN KASUS NARKOBA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN PADA PUSLITBANG DAN INFO BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Aman Budi Manduro, S.Kom : Jl. Mandiri No 79, Harjamukti – Cimanggis, Depok 16954 email :
[email protected] ,
[email protected]
Tesis. Sistem Informasi Bisnis.
Di dalam menunjang visi Badan Narkotika Nasional yaitu Indonesia bebas narkoba tahun 2015 maka kegiatan yang paling krusial adalah pengungkapan kasus – kasus narkoba yang sudah meresahkan masyarakat Indonesia dan juga sudah meresahkan masyarakat dunia. Pengembangan sistem informasi lapas narkoba yang diharapkan dapat membantu Badan Narkotika Nasional beserta instansi penegak hukum lainnya dalam mengungkap kejahatan – kejahatan narkoba yang bersifat internasional dan lokal. Di dalam penulisan tesis ini bertujuan untuk membantu pendataan para narapidana maupun tahanan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan dan juga Rumah
iii
Tahanan yang data – data tersebut bisa digunakan oleh semua pihak yang terkait dengan pengungkapan kasus – kasus narkoba. Kasus narkoba bukanlah masalah yang harus diselesaikan oleh Badan Narkotika Nasional saja, banyak instansi – instansi lain yang berhubungan dengan masalah narkoba harus dilibatkan sehingga diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mempermudah kordinasi antara satu sama lain. Selain sumber daya manusia, penerapan sistem informasi lapas narkoba juga harus diikuti dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang baik sehingga sistem secara keseluruhan dapat terintegrasi dengan baik dan dapat dikembangkan dengan data – data narapidana di seluruh dunia, dikarenakan beberapa kejahatan narkoba dikendalikan oleh sindikat internasional. Sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan data exportir maupun importir prekursor yang berada di database National Single Window (NSW). Pengembangan sistem ini menggunakan metodologi berorientasi objek dengan UML (Unified Modelling Language) sebagai metode permodelan standar dengan alat bantu Rational Rose Enterprise versi 7.0.0.
Kata Kunci :
lapas, narkoba, sistem, admin, user, petugas, use case, collaboration diagram, sequence diagram, class diagram, activity diagram, database, php.
iv
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan pada tanggal 23 februari 1980 di Jakarta dari pasangan orang tua Drs.Budi Setyawan, M.Sc dan Drg.Arwita Mulyawati, M.Kes. Penulis memiliki seorang kakak laki-laki bernama Indra Budi Sumantoro, S.Pd, MM dan seorang adik perempuan bernama Tri Budi Ambarwati. Status penulis saat ini sudah menikah dengan satu istri bernama Riska Rininta Puspita, SE dan telah dikaruniai seorang putra Brady Budi Dharma dan seorang putri Michi Budi Visakha. Pendidikan formal penulis dimulai dari Taman Kanak-kanak Bhayangkari 23 Jakarta pada tahun 1984. Dilanjutkan dengan Sekolah Dasar Budi Waluyo Jakarta pada tahun 1986, Kemudian Sekolah Menengah Pertama Negeri 56 Jakarta tahun 1992 dan Sekolah Menengah Atas Silaparamita Jakarta pada tahun 1995-1998. Penulis melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas Bina Nusantara pada tahun 1998 dengan jurusan Sistem Informasi dengan jenjang Strata Satu dan lulus pada tahun 2003. Program Pascasarjana dimulai pada tahun 2004 dengan bidang peminatan Sistem Informasi Bisnis. Sejak 1 November tahun 2003 sampai Februari 2010 penulis adalah Pegawai Negeri Sipil di Badan Narkotika Nasional pada Pusat Penelitian Pengembangan dan Informatika di bidang Teknologi Informasi dan sejak 1 Maret 2010 pindah antar instansi ke Kementerian Hukum dan HAM di Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, Direktorat Informasi HAM pada Sub Direktorat Pengembangan dan Pemberdayaan Informasi HAM.
v
KATA PENGANTAR
Namo Buddhaya, puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Sang Triratna, karena hanya dengan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Lapas Narkoba Untuk Menunjang Pengungkapan Kasus Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Pada Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Sistem Informasi Program Pascasarjana Universitas Gunadarma. Pada kesempaatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu mewujudkan penulisan tesis ini : 1. Ibu Prof. E. S. Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma 2. Bapak Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc., selaku Koordinator Program Pascasarjana Universitas Gunadarma. 3. Bapak Dr. Asep Juarna, SSi, Mkom., selaku Dosen Pembimbing atas segala petunjuk, saran dan bimbingan. 4. Segenap Dosen dan Staff Pengajar Program Pascasarjana Universitas Gunadarma, yang telah memberikan ilmu kepada penulis. 5. Bapak Komjen. Pol. Drs.Gories Mere, selaku Kepala Badan Narkotika Nasional. 6. Seluruh pejabat dan staf Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional yang telah membantu dalam mewujudkan tesis ini.
vi
7. Seluruh pejabat dan staf Ditektorat Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan HAM. 8. Bapak Drs.Budi Setiawan,M.Sc. dan Drg.Ibu Arwita Mulyawati, M.Kes, selaku orang tua dari penulis serta kakak Indra Budi Sumantoro, S.Pd, MM beserta keluarga dan adik penulis Tri Budi Ambarwati beserta keluarga yang selalu menyemangati penulis. 9. Riska Rininta Puspita, SE selaku istri tercinta yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dan putra tercinta Brady Budi Dharma serta putri tercinta Michi Budi Visakha yang selalu menjadi semangat bagi penulis. Diharapkan hasil dari penulisan tesis ini bisa dapat jauh lebih dikembangkan sehingga tesis ini bisa digunakan sebagai penambah wawasan didalam pengungkapan kasus – kasus kejahatan lainnya.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ………………………………………………………………… i Halaman Pengesahan …………………………………………………………..
ii
Abstraksi ……………………………………………………………………….
iii
Riwayat Hidup …………………………………………………………………
v
Kata Pengantar …………………………………………………………………
vi
Daftar Isi ……………………………………………………………………….
viii
Daftar Gambar …………………………………………………………………
xvii
Daftar Tabel ……………………………………………………………………
xxv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….
1
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………..
1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………...
4
1.3. Batasan Masalah …………………………………………………….
6
1.4. Tujuan Penulisan ……………………………………………………
7
1.5. Manfaat Penulisan ……………………………….………………….
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………..
10
2.1. Pengertian Sistem …………………………………………………...
10
2.2. Pengertian Sistem Informasi ………………………………………..
10
2.3. Data, Informasi dan Basis Data …………………………………….
11
2.4. Unified Modelling Language ……………………………………….
12
viii
2.4.1. Sejarah Singkat UML ………………………………………
12
2.4.2. Pendahuluan Unified Modelling Language ………………...
13
2.4.3. Diagram Unified Modelling Language ……………………..
14
2.4.3.1. Kebutuhan Sistem ………………………………….
16
2.4.3.2. Identifikasi Kelas …………………………………...
17
2.4.3.3. Use Case Modelling ………………………………..
20
2.4.3.4. Identifikasi Actor …………………………………...
21
2.4.3.5. Menemukan Use Case ……………………………...
21
2.4.3.6. Penamaan Use Case ………………………………..
22
2.5. Rational Rose ……………………………………………………….
22
2.5.1. View Dalam Rational Rose …………………………………
23
2.5.2. Use Case Model …………………………………………….
24
2.5.3. Use Case Diagram ………………………………………….
24
2.5.4. Class Diagram ………………………………………………
28
2.5.5. Collaboration Diagram ……………………………………..
32
2.5.6. Sequence Diagram ………………………………………….
33
2.5.7. Activity Diagram …………………………………………...
35
2.5.8. Statechart Diagram …………………………………………
37
2.5.9. Component Diagram ………………………………………..
38
2.5.10. Deployment Diagram ……………………………………...
39
2.5.11. Model Analisis …………………………………………….
40
2.6. Perangkat Teknologi Yang Digunakan ……………………………..
42
2.7. Sistem Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba ………………….
43
2.8. Pengertian Firewall …………………………………………………
44
ix
2.9. Pengertian Remote Access VPN ……………………………………
45
2.10. Pengertian Web Server …………………………………………….
46
2.11. Pengertian PHP ……………………………………………………
47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………...
48
3.1. Sistem Yang Selama Ini Berjalan Dari Laporan Data Narapidana
48
Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan …………………...………. 3.2. Metode Penyusunan Sistem ………………………………………...
51
3.3. Profile Organisasi …………………………………………………...
52
3.3.1. Strukur Organisasi ………………………………………….
52
3.3.2. Tugas Dan Fungsi Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional ……………………………………………………..
53
3.4. Tahapan Pengembangan Sistem …………………………………….
58
3.5. Metodologi Pengembangan Sistem …………………………………
65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………..
68
4.1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem ………………………………………
68
4.1.1. Pernyataan Permasalahan …………………………………….
68
4.2. Analisis Sistem Berjalan ……………………………………………
69
4.2.1. Analisis Prosedur …………………………………………...
70
4.2.2. Analisis Basis Data …………………………………………
70
4.3. Desain Sistem Rancangan …………………………………………..
70
4.3.1. Use Case View ……………………………………………...
71
4.3.2. Business Use Case Model …………………………………..
72
4.3.3. Use Case Model …………………………………………….
73
4.3.3.1. Actor ………………………………………………..
73
x
4.3.3.2. Use Case Sistem Informasi Lapas Narkoba ………..
76
4.3.3.2.1. Paket Sistem Login ……………………….
76
4.3.3.2.2. Paket Sistem Admin ……………………...
76
4.3.3.2.2.1. Paket User Admin …………...
77
4.3.3.2.2.2. Paket Sistem Input Data ……..
78
4.3.3.2.2.3. Paket Sistem Edit Data ………
78
4.3.3.2.2.3.1. Edit Data ……...
78
4.3.3.2.2.3.2. Hapus Data ……
79
4.3.3.2.2.4. Paket Sistem Cari Data ……...
79
4.3.3.2.2.5. Paket Sistem Data Statistik ….
80
4.3.3.2.3. Paket Sistem User ………………………...
80
4.3.3.2.3.1. Paket Sistem Input Data ……..
81
4.3.3.2.3.2. Paket Sistem Edit Data ………
82
4.3.3.2.3.2.1. Edit Data Napi…
82
4.3.3.2.3.2.2. Hapus Data …...
83
4.3.3.2.3.3. Paket Data Statistik ………….
84
4.3.3.2.3.4. Paket Cari Data ……………...
84
4.3.3.2.4. Paket Sistem Petugas ……………………..
84
4.3.3.2.4.1. Paket Data Statistik ………….
85
4.3.3.2.4.2. Paket Cari Data ……………...
85
4.3.3.3. Use Case Diagram ………………………………….
86
4.3.3.3.1. Use Case Paket Sistem Login …………….
86
4.3.3.3.2. Use Case Paket Sistem Admin …………...
87
4.3.3.3.2.1. Use Case Paket Input Data …..
88
xi
4.3.3.3.2.2. Use Case Paket Edit Data …...
88
4.3.3.3.2.2.1. Edit Data Napi ...
88
4.3.3.3.2.2.2. Hapus Data Napi
89
4.3.3.3.2.3. Use Case Sistem Cari Data ….
89
4.3.3.3.2.4. Use Case Data Statistik ……...
90
4.3.3.3.2.5. Use Case User Admin ……….
90
4.3.3.3.3. Use Case Paket Sistem User ……………...
91
4.3.3.3.3.1. Use Case Paket Input Data …..
91
4.3.3.3.3.2. Use Case Paket Edit Data …...
92
4.3.3.3.3.2.1. Edit Data Napi ...
92
4.3.3.3.3.2.2. Hapus Data Napi
93
4.3.3.3.3.3. Use Case Cari Data ………….
93
4.3.3.3.3.4. Use Case Data Statistik ……...
94
4.3.3.3.4. Use Case Paket Sistem Petugas …………..
94
4.3.3.3.4.1. Use Case Cari Data ………….
95
4.3.3.3.4.2. Use Case Data Statistik ……...
95
4.4. Logical View ………………………………………………………..
95
4.4.1. Paket Identifikasi Class Entity ……………………………...
96
4.4.2. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba ………….
96
4.4.3. Collaboration Diagram ……………………………………..
97
4.4.3.1. Realisasi Use Case Login …………………………..
97
4.4.3.2. Realisasi Use Case Sistem Admin …………………
98
4.4.3.2.1. Realisasi Input Data Napi ………………...
99
4.4.3.2.2. Realisasi Edit Data Napi ………………….
99
xii
4.4.3.2.2.1. Edit Data Napi ……………….
100
4.4.3.2.2.2. Hapus Data Napi …………….
101
4.4.3.2.3. Realisasi Cari Data ……………………….
102
4.4.3.2.4. Realisasi Data Statistik …………………...
103
4.4.3.2.5. Realisasi User Admin …………………….
104
4.4.3.3. Realisasi Use Case User ……………………………
105
4.4.3.3.1. Input Data Napi …………………………..
106
4.4.3.3.2. Edit Data Napi ……………………………
107
4.4.3.3.2.1. Edit Data …………………….
107
4.4.3.3.2.2. Hapus Data …………………..
107
4.4.3.3.3. Realisasi Cari Data ……………………….
109
4.4.3.3.4. Realisasi Data Statistik …………………...
110
4.4.3.4. Realisasi Use Case Petugas ………………………...
111
4.4.3.4.1. Realisasi Cari Data ……………………….
112
4.4.3.4.2. Realisasi Data Statistik …………………...
113
4.4.4. Sequence Diagram ………………………………………….
114
4.4.4.1. Realisasi Sistem Login ……………………………..
114
4.4.4.2. Realisasi Sistem Admin ……………………………
115
4.4.4.2.1. Input Data Napi …………………………..
115
4.4.4.2.2. Edit Data Napi ……………………………
116
4.4.4.2.2.1. Edit Data ………………………
116
4.4.4.2.2.2. Hapus Data ……………………
117
4.4.4.2.3. Cari Data ………………………………….
118
4.4.4.2.4. Data Statistik ……………………………..
119
xiii
4.4.4.2.5. User Admin ………………………………
120
4.4.4.3. Realisasi Sistem User ………………………………
121
4.4.4.3.1. Input Data Napi …………………………..
121
4.4.4.3.2. Edit Data Napi ……………………………
122
4.4.4.3.2.1. Edit Data …………………….
122
4.4.4.3.2.2. Hapus Data Napi …………….
123
4.4.4.3.3. Cari Data ………………………………….
124
4.4.4.3.4. Data Statistik ……………………………..
125
4.4.4.4. Realisasi Sistem Petugas …………………………...
126
4.4.4.4.1. Cari Data ………………………………….
126
4.4.4.4.2. Data Statistik …………………………….
127
4.4.5. Perancangan Class Diagram ………………………………..
128
4.4.5.1. Paket Sistem Login …………………………………
128
4.4.5.2. Paket Sistem Admin ………………………………..
129
4.4.5.2.1. Input Data Napi …………………………..
129
4.4.5.2.2. Edit Data Napi ……………………………
130
4.4.5.2.2.1. Edit Data …………………….
130
4.4.5.2.2.2. Hapus Data Napi …………….
131
4.4.5.2.3. Cari Data Napi ……………………………
132
4.4.5.3. Paket Sistem User …………………………………..
133
4.4.5.3.1. Input Data Napi …………………………..
133
4.4.5.3.2. Edit Data Napi ……………………………
134
4.4.5.3.2.1. Edit Data …………………….
134
4.4.5.3.2.2. Hapus Data Napi …………….
135
xiv
4.4.5.3.3. Cari Data Napi ……………………………
136
4.4.5.4. Paket Sistem Petugas ……………………………….
137
4.4.5.4.1. Cari Data Napi ……………………………
137
4.4.6. Activity Diagram …………………………………………...
138
4.4.6.1. Activity Diagram Login ……………………………
138
4.4.6.2. Activity Diagram Sistem Admin …………………...
139
4.4.6.2.1. Input Data Napi …………………………..
139
4.4.6.2.2. Edit Data Napi ……………………………
140
4.4.6.2.2.1. Edit Data …………………….
140
4.4.6.2.2.2. Hapus Data …………………..
141
4.4.6.2.3. Cari Data Napi ……………………………
142
4.4.6.2.4. Data Statistik ……………………………..
143
4.4.6.2.5. User Admin ………………………………
144
4.4.6.3. Activity Diagram Sistem User ……………………..
145
4.4.6.3.1. Input Data Napi …………………………..
145
4.4.6.3.2. Edit Data Napi ……………………………
146
4.4.6.3.2.1. Edit Data …………………….
146
4.4.6.3.2.2. Hapus Data …………………..
147
4.4.6.3.3. Cari Data Napi ……………………………
148
4.4.6.3.4. Data Statistik ……………………………..
149
4.4.6.4. Activity Diagram Sistem Petugas ………………….
150
4.4.6.4.1. Cari Data Napi ……………………………
150
4.4.6.4.2. Data Statistik ……………………………..
151
4.5. Rancangan Database ………………………………………………..
152
xv
4.6. Rancangan Tampilan Aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba ….
166
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………..
186
5.1. Kesimpulan ………………………………………………………….
186
5.2. Saran ………………………………………………………………...
187
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..
188
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Lima Komponen Sistem Informasi …………………………..........
11
Gambar 2.2. Simbol Actor ………………………………………………………
25
Gambar 2.3. Simbol Use Case ……………………………………………..........
26
Gambar 2.4. Simbol Package ……………………………………………………
27
Gambar 2.5. Simbol Uses Relationship ………………………………….……...
27
Gambar 2.6. Simbol Association Undecided Directional ……………………….
29
Gambar 2.7. Simbol Association Uni-Directional ………………………………
30
Gambar 2.8. Simbol Association Bi-Directional …………………………..........
30
Gambar 2.9. Simbol Multiplicity Optional ……………………………………...
30
Gambar 2.10. Simbol M : Mandatory …………………………………………...
30
Gambar 2.11. Simbol M : Many (Zero or More) …………………………..........
30
Gambar 2.12. Simbol Class (No Detail) ………………………………………...
31
Gambar 2.13. Simbol Class ………………………………………………........... 31 Gambar 2.14. Simbol Aggregation ……………………………………………...
31
Gambar 2.15. Simbol Note ……………………………………………………...
32
Gambar 2.16. Simbol Actor ………………………………………………..........
32
Gambar 2.17. Simbol Class Object ……………………………………………...
33
Gambar 2.18. Simbol Association Role ………………………………………… 33
xvii
Gambar 2.19. Simbol Synchronous Message …………………………………...
33
Gambar 2.20. Simbol Activation …………………………………………..........
34
Gambar 2.21. Simbol Life Line …………………………………………………
34
Gambar 2.22. Simbol Object ……………………………………………………
34
Gambar 2.23. Simbol Synchronous Message …………………………………...
35
Gambar 2.24. Simbol Activity ……………………………………………..........
36
Gambar 2.25. Simbol Decision, Branching ………………………………..........
36
Gambar 2.26. Simbol Synchronization Bar ………………………………..........
36
Gambar 2.27. Simbol Action Flow ……………………………………………...
36
Gambar 2.28. Simbol Initial State, Start ………………………………………...
37
Gambar 2.29. Simbol Final State, End ………………………………………….. 37 Gambar 2.30. Simbol State ……………………………………………………...
37
Gambar 2.31. Simbol State Transition ………………………………………….. 38 Gambar 2.32. Simbol Start State ………………………………………………... 38 Gambar 2.33. Simbol End State ………………………………………………… 38 Gambar 2.34. Simbol Component ………………………………………………. 39 Gambar 2.35. Simbol Processor ………………………………………………… 40 Gambar 2.36. Simbol Device ……………………………………………………
40
Gambar 2.37. Simbol Connection ………………………………………………. 40 Gambar 2.38. Skema Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba ………………. 43 Gambar 2.39. Perangkat Teknologi Yang Digunakan …………………………..
44
Gambar 2.40. Proses Kerja Firewall …………………………………………….
45
Gambar 2.41. Proses Remote Access VPN ……………………………………... 46 Gambar 2.42. Proses Web Server ……………………………………………….
xviii
46
Gambar 3.1. Sistem Peradilan Yang Selama Ini Berjalan ………………………
50
Gambar 3.2. Struktur Organisasi ………………………………………………... 52 Gambar 3.3. Struktur Sistem ……………………………………………………. 60 Gambar 3.4. Struktur Sistem Modul Data Napi ………………………………… 60 Gambar 3.5. Struktur Sistem Modul Ciri Fisik ………………………………….
61
Gambar 3.6. Struktur Sistem Modul Keluarga ………………………………….
61
Gambar 3.7. Struktur Sistem Modul Registrasi …………………………………
62
Gambar 3.8. Struktur Sistem Modul Pengunjung ……………………………….
62
Gambar 3.9. Struktur Sistem Modul Catatan LP ………………………………..
63
Gambar 3.10. Struktur Sistem Modul Remisi …………………..………………. 63 Gambar 3.11. Struktur Sistem Modul Dokumen ………………………………..
64
Gambar 3.12. Struktur Sistem Modul Administrasi Pengguna …………………. 64 Gambar 3.13. Struktur Sistem Data Statistik Napi ……………………………...
65
Gambar 4.1. Flowchart Administrasi Data Narapidana …………………………
69
Gambar 4.2. Standard Operating Procedure Narapidana Baru ………………….
71
Gambar 4.3. Diagram Utama Dari Use-Case View ……………………………..
72
Gambar 4.4. Bagian Utama Dari Use-Case Model ……………………………...
73
Gambar 4.5. Actor Dalam Sistem ……………………………………………….
75
Gambar 4.6. Paket Use-Case Dalam Sisfo Lapas Narkoba ……………………..
76
Gambar 4.7. Paket Use-Case Login ……………………………………………..
76
Gambar 4.8. Paket Use-Case Sistem Admin ……………………………………. 77 Gambar 4.9. Paket Use Case Sistem User Admin ………………………………
77
Gambar 4.10. Paket Use Case Sistem Input Data Untuk Admin ……………….
78
Gambar 4.11. Paket Use Case Sistem Edit Data Untuk Admin ………………...
79
xix
Gambar 4.12. Paket Use Case Sistem Hapus Data Napi Untuk Admin ………..
79
Gambar 4.13. Paket Use Case Cari Data Untuk Admin ………………………..
80
Gambar 4.14. Paket Use Case Data Statistik Untuk Admin ……………………
80
Gambar 4.15. Paket Use Case Sistem User ……………………………………..
81
Gambar 4.16. Paket Use Case Sistem Input Data Napi Untuk Sistem User …..... 82 Gambar 4.17. Paket Use Case Sistem Edit Data Napi Untuk Sistem User …...… 83 Gambar 4.18. Paket Use Case Sistem Hapus Data Napi Untuk Sistem User ..….
83
Gambar 4.19. Paket Use Case Data Statistik Untuk Sistem User ………..……... 84 Gambar 4.20. Paket Use Case Cari Data Untuk Sistem User …………………...
84
Gambar 4.21. Paket Use Case Sistem Petugas ………………………………….. 85 Gambar 4.22. Paket Use Case Data Statistik Untuk Sistem Petugas ……………
85
Gambar 4.23. Paket Use Case Cari Data Untuk Sistem Petugas ………………..
86
Gambar 4.24. Use Case Login Admin …………………………………………..
86
Gambar 4.25. Use Case Login User …………………………………………….. 87 Gambar 4.26. Use Case Login Petugas …………………………………………. 87 Gambar 4.27. Use Case Input Data Untuk Admin ……………………………… 88 Gambar 4.28. Use Case Edit Data Untuk Admin ……………………………….
89
Gambar 4.29. Use Case Hapus Data Untuk Admin ……………………………..
89
Gambar 4.30. Use Case Cari Data Untuk Admin ……………………………….
90
Gambar 4.31. Use Case Data Statistik Untuk Admin …………………………...
90
Gambar 4.32. Use Case User Admin Untuk Admin …………………………….
91
Gambar 4.33. Use Case Input Data Untuk User ………………………………...
92
Gambar 4.34. Use Case Edit Data Untuk User ………………………………….
93
Gambar 4.35. Use Case Hapus Data Untuk User ……………………………….
93
xx
Gambar 4.36. Use Case Cari Data Untuk User …………………………………. 94 Gambar 4.37. Use Case Data Statistik Untuk User ……………………………... 94 Gambar 4.38. Use Case Cari Data Untuk Petugas ………………………………
95
Gambar 4.39. Data Statistik Untuk Petugas …………………………………….. 95 Gambar 4.40. Logical View ……………………………………………………..
96
Gambar 4.41. Identifikasi Class Entity ………………………………………….
96
Gambar 4.42. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba ……………….. 96 Gambar 4.43. Paket Realisasi Use Case Login ………………………………….
97
Gambar 4.44. Paket Realisasi Login …………………………………………….
97
Gambar 4.45. Paket Realisasi Use Case Sistem Admin ………………………...
98
Gambar 4.46. Paket Realisasi Input Data Napi Untuk Admin ………………….. 99 Gambar 4.47. Paket Realisasi Edit Data Napi Untuk Admin …………………...
100
Gambar 4.48. Paket Realisasi Hapus Data Napi Untuk Admin ………………… 101 Gambar 4.49. Paket Realisasi Cari Data Untuk Admin …………………............ 102 Gambar 4.50. Paket Realisasi Data Statistik Untuk Admin …………………….. 103 Gambar 4.51. Paket Realisasi User Admin Untuk Admin ……………………… 104 Gambar 4.52. Paket Realisasi Use Case User …………………………………...
105
Gambar 4.53. Paket Realisasi Input Data Untuk User ………………………….. 106 Gambar 4.54. Paket Realisasi Edit Data Untuk User …………………………… 107 Gambar 4.55. Paket Realisasi Hapus Data Napi Untuk User …………………...
108
Gambar 4.56. Paket Realisasi Cari Data Untuk User …………………………...
109
Gambar 4.57. Paket Realisasi Data Statistik Untuk User ……………………….
110
Gambar 4.58. Paket Realisasi Use Case Petugas ………………………………..
111
Gambar 4.59. Paket Realisasi Cari Data Untuk Petugas ………………………... 112
xxi
Gambar 4.60. Paket Realisasi Data Statistik Untuk Petugas …………………....
113
Gambar 4.61. Sequence Diagram Realisasi Sistem Login …..………………....
114
Gambar 4.62. Sequence Diagram Realisasi Use Case Input Data Napi Untuk 115 Admin …………………………………………………………………………… Gambar 4.63. Sequence Diagram Realisasi Use Case Edit Data Napi Untuk 116 Admin …………………………………………………………………………… Gambar 4.64. Sequence Diagram Realisasi Use Case Hapus Data Napi Untuk 117 Admin …………………………………………………………………………… Gambar 4.65. Sequence Diagram Realisasi Cari Data Untuk Admin …………..
118
Gambar 4.66. Sequence Diagram Realisasi Data Statistik Untuk Admin ………
119
Gambar 4.67. Sequence Diagram Realisasi User Admin Untuk Admin ………..
120
Gambar 4.68. Sequence Diagram Realisasi Input Data Napi Untuk User ……… 121 Gambar 4.69. Sequence Diagram Realisasi Edit Data Napi Untuk User ……….
122
Gambar 4.70. Sequence Diagram Realisasi Hapus Data Napi Untuk User ……..
123
Gambar 4.71. Sequence Diagram Realisasi Cari Data Untuk User ……………..
124
Gambar 4.72. Sequence Diagram Realisasi Data Statistik Untuk User ………… 125 Gambar 4.73. Sequence Diagram Realisasi Cari Data Untuk Petugas ………….
126
Gambar 4.74. Sequence Diagram Realisasi Data Statistik Untuk Petugas ……...
127
Gambar 4.75. Class Diagram Realisasi Sistem Login …………………………..
128
Gambar 4.76. Class Diagram Realisasi Input Data Untuk Admin ……………… 129 Gambar 4.77. Class Diagram Realisasi Edit Data Untuk Admin ……………….
130
Gambar 4.78. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk Admin …………….. 131 Gambar 4.79. Class Diagram Realisasi Cari Data Untuk Admin ……………….
132
Gambar 4.80. Class Diagram Realisasi Input Data Untuk User ………………...
133
xxii
Gambar 4.81. Class Diagram Realisasi Edit Data Untuk User ………………….
134
Gambar 4.82. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk User ……………….
135
Gambar 4.83. Class Diagram Realisasi Cari Data Untuk User …………………. 136 Gambar 4.84. Class Diagram Realisasi Cari Data Untuk Petugas ……………… 137 Gambar 4.85. Activity Diagram User Admin …………………………………...
138
Gambar 4.86. Activity Diagram Input Data Untuk Admin ……………………... 139 Gambar 4.87. Activity Diagram Edit Data Untuk Admin ………………………
140
Gambar 4.88. Activity Diagram Hapus Data Untuk Admin ……………………. 141 Gambar 4.89. Activity Diagram Cari Data Untuk Admin ………………………
142
Gambar 4.90. Activity Diagram Data Statistik Untuk Admin …………………..
143
Gambar 4.91. Activity Diagram User Admin Untuk Admin ……………………
144
Gambar 4.92. Activity Diagram Input Data Untuk User ………………………..
145
Gambar 4.93. Activity Diagram Edit Data Untuk User …………………………
146
Gambar 4.94. Activity Diagram Hapus Data Untuk User ………………………
147
Gambar 4.95. Activity Diagram Cari Data Untuk User ………………………… 148 Gambar 4.96. Activity Diagram Data Statistik Untuk User …………………….
149
Gambar 4.97. Activity Diagram Cari Data Untuk Petugas ……………………... 150 Gambar 4.98. Activity Diagram Data Statistik Untuk User …………………….
151
Gambar 4.99. Tampilan Login …………………………………………………..
166
Gambar 4.100. Tampilan Layar Utama Admin …………………………………
167
Gambar 4.101. Tampilan Layar Utama User ……………………………………
167
Gambar 4.102. Tampilan Layar Utama Petugas ………………………………...
168
Gambar 4.103. Tampilan Input Data Napi Untuk Napi …………………………
169
Gambar 4.104. Tampilan Input Data Untuk Ciri Fisik ………………………….
171
xxiii
Gambar 4.105. Tampilan Input Data Untuk Keluarga ………………………….. 172 Gambar 4.106. Tampilan Input Data Untuk Hubungan Internasional …………..
173
Gambar 4.107. Tampilan Input Data Untuk Registrasi …………………………
174
Gambar 4.108. Tampilan Input Data Untuk Pengunjung ……………………….
175
Gambar 4.109. Tampilan Input Data Untuk Remisi …………………………….
176
Gambar 4.110. Tampilan Input Data Untuk Dokumen …………………………. 177 Gambar 4.111. Tampilan Input Data Untuk Catatan LP ………………………... 178 Gambar 4.112. Tampilan Edit Data ……………………………………………..
179
Gambar 4.113. Tampilan Cari Data Untuk Cari Data Napi …………………….. 179 Gambar 4.114. Tampilan Cari Data Pengunjung Untuk Cari Data Napi ……….. 180 Gambar 4.115. Tampilan Mutasi Untuk Cari Data Napi ………………………..
180
Gambar 4.116. Tampilan Hasil Query Cari Data Napi, Pengunjung dan Mutasi.. 182 Gambar 4.117. Tampilan Hasil Output Data Pengunjung ………………………
183
Gambar 4.118. Tampilan Hasil Output Data Mutasi ……………………………
183
Gambar 4.119. Tampilan Data Statistik ………………………………………… 184 Gambar 4.120. Tampilan User Admin ………………………………………….. 185
xxiv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1. Struktur Data Tabel Napi …………………………………………... 152 Tabel 4.2. Struktur Data Tabel Fisik Napi ……………………………………..
153
Tabel 4.3. Struktur Data Tabel Keluarga Napi ………………………………...
155
Tabel 4.4. Struktur Data Tabel Hubungan Internasional Napi ………………...
156
Tabel 4.5. Struktur Data Tabel Pidana …………………………………………
156
Tabel 4.6. Struktur Data Tabel Remisi Napi …………………………………..
158
Tabel 4.7. Struktur Data Tabel Pengunjung Napi ……………………………...
159
Tabel 4.8. Struktur Data Tabel Dokumen Napi ………………………………..
160
Tabel 4.9. Struktur Data Tabel Catatan Napi ………………………………….
160
Tabel 4.10. Struktur Data Tabel Agama ……………………………………….
161
Tabel 4.11. Struktur Data Tabel Pidana ………………………………………..
162
Tabel 4.12. Struktur Data Tabel Kota ………………………………………….
162
Tabel 4.13. Struktur Data Tabel Lapas ………………………………………...
163
Tabel 4.14. Struktur Data Tabel Login ………………………………………...
163
Tabel 4.15. Struktur Data Tabel Negara ……………………………………….
164
Tabel 4.16. Struktur Data Tabel Pasal …………………………………………
164
Tabel 4.17. Struktur Data Tabel Pasal User …………………………………...
165
Tabel 4.18. Struktur Data Tabel Pekerjaan …………………………………….
165
xxv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Salah satu kejahatan yang paling diperhatikan di dunia saat ini adalah kejahatan
terorisme dan narkoba karena dua kejahatan ini mempunyai keterikatan satu sama lain. Narkoba yang dalam hal ini adalah salah satu “tulang punggung” dari dana yang digunakan untuk membiayai aksi terorisme. Peredaran narkoba di Indonesia sekarang sudah sangat mengkhawatirkan, karena saat ini Indonesia yang dahulu hanya sebagai negara transit narkoba sekarang sudah berubah statusnya menjadi produsen narkoba dengan ditemukannya beberapa pabrik narkoba yang antara lain terbesar ketiga di dunia di daerah Jasinga, Bogor. Kejahatan narkoba adalah kejahatan yang dikendalikan oleh sindikat lokal maupun internasional dan untuk menangani ini diperlukan koordinasi antar penegak hukum seperti Kepolisian, Kementerian Hukum dan Ham, BNN, Bea dan Cukai, Kejaksaan, Mahkamah Agung dan lain – lain. Selain kordinasi penegak hukum di dalam negeri diperlukan juga kordinasi penegak hukum antar negara melalui Interpol. Untuk bertukar informasi ini maka diperlukan pertukaran data mengenai data – data para narapidana yang selama ini belum pernah ada. Sindikat internasional ini di seluruh dunia sebagian besar dikendalikan oleh para narapidana dari dalam penjara seperti anggota geng mara salvatrucha atau yang lebih dikenal dengan MS-13 di Amerika serikat dan El Salvador, semua kejahatan narkoba yang dilakukan oleh MS-13
1
2
dikendalikan dari dalam penjara – penjara di El Salvador oleh para bos – bos narkoba yang telah ditangkap. Selain di Benua Amerika, di Benua Eropa juga dikendalikan oleh para mafia dari Itali dan Rusia. Di Itali dan Rusia pun diindikasikan juga dikendalikan dari dalam penjara oleh bos – bos narkoba yang telah dipenjara. Permasalahan kordinasi ini yang paling penting saat ini, kordinasi yang dilakukan selama ini hanya menggunakan data – data yang minim sekali diantara penegak hukum di Indonesia. Jika kita bandingkan dengan negara tetangga maka negara kita sangat jauh tertinggal mengenai data – data para narapidana, baik itu yang menyangkut kejahatan narkoba dan juga kejahatan lainnya. Kalau kita melihat apa yang ada di negara tetangga, mereka sudah jauh melangkah di dalam penggunaan teknologi informasi untuk saling bertukar informasi antar penegak hukum dalam melakukan pengungkapan suatu kasus baik itu di dalam negeri mereka sendiri maupun kordinasi dengan penegak hukum negara lainnya dan juga sudah ditunjang dengan perjanjian ekstradisi jika ingin menangkap tersangka yang berada di negara lain. Lembaga Pemasyarakatan yang dalam hal ini sebagai tempat para narapidana pun telah terindikasi sebagai tempat tumbuhnya narkoba dengan pernah ditemukannya pabrik ekstasi di dalam penjara serta informasi yang didapat di masyarakat kalau peredaran gelap narkoba di dalam Lapas dengan gampangnya beredar di dalam penjara. Lembaga pemasyarakatan juga selama ini justru menjadikan seorang napi yang hanya kelas teri menjadi kelas kakap karena pergaulan sesama napi di dalam penjara. Penulis telah melakukan beberapa kali kunjungan ke Lapas di antaranya adalah Lapas Besi Nusakambangan pada tanggal 14 desember 2008 tercatat terdapat 133 narapidana yang terdiri dari 131 adalah narapidana kasus narkoba dan hanya 2 yang bukan kasus narkoba. Selain itu di Lapas Pasir Putih Nusakambangan yang berisikan
3
narapidana kelas kakap dan sebagian besar mempunyai vonis mati maupun seumur hidup, hampir semua adalah narapidana narkoba. Selain Nusakambangan penulis juga pernah mengunjungi Lapas Medaeng Surabaya, Lapas Madiun, Lapas Cirebon, Lapas Kerobokan Bali, Lapas Tanjung Gusta Medan dan juga Lapas Palembang, semua Lapas tersebut didominasi oleh kasus narkoba. Selain itu terdapat juga kerjasama antar negara dalam memerangi narkoba yang dibina oleh PBB dibawah naungan UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime). Setiap tahun setiap negara wajib melaporkan apa yang terjadi di negara masing – masing terkait kejahatan narkoba oleh lembaga atau badan yang dibuat khusus untuk mengawasi peredaran narkoba, seperti Amerika Serikat dengan Drugs Enforcement Administration (DEA), Malaysia dengan Agen Dadah Kebangsaan (ADK) dan Indonesia dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Setiap Negara diwajibkan mengisi form Annual Report Questionnaire (ARQ) setiap tahunnya dan juga Biennial Report Questionnaire (BRQ) setiap dua tahun untuk melaporkan perkembangan kejahatan narkoba di negara masing – masing. Data – data napi narkoba selama ini juga tidak pernah diintegrasikan dengan database importir dan exportir prekursor yang ada di dalam sistem NSW (National Single Window). Prekursor adalah zat – zat kimia yang biasa digunakan oleh umum seperti pseudo ephedrine yang digunakan dalam obat batuk, tetapi juga digunakan di dalam pembuatan ekstasi. Zat – zat kimia ini berjumlah 23 macam dan diijinkan untuk diekspor maupun diimport tetapi dengan pengawasan dan izin yang ketat dari Bea Cukai, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan juga Direktorat IV Bareskrim Mabes Polri beserta Badan Narkotika Nasional. Selama ini tidak ada pengawasan terhadap para importir maupun
4
eksportir apakah dia pernah berhubungan dengan para narapidana terkait kasus narkoba. Jika seorang importir pmaupun eksportir pernah berhubungan langsung seperti mengunjungi seseorang narapidana di dalam lapas maka diindikasikan dia sebelumnya juga pernah berhubungan dalam penjualan prekursor kepada napi tersebut. 1.2
Rumusan Masalah Dalam upaya memberantas maraknya kasus narkoba yang terjadi di negara kita
selama ini, baik di masyarakat maupun yang terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan membuktikan bahwa masih lemahnya penanganan narkoba di Indonesia antara lain bisa dilihat dari pengawasan terhadap peredaran gelap narkoba selain itu juga minimnya data – data tentang kejahatan narkoba, baik itu si pelaku maupun pengguna narkoba itu sendiri. Lemahnya kualitas dan mentalitas sumber daya manusia aparat penegak hukum di Indonesia adalah salah satu faktor utama kenapa penanganan kasus narkoba masih kurang optimal. Penyebab dari kualitas dan mentalitas yang lemah selama ini didasarkan pada faktor penghasilan berupa gaji yang dirasakan masih sangat kecil sekali, karena gaji yang kecil maka beberapa oknum penegak hukum „berbisnis‟ dengan para narapidana tersebut. Dalam upaya meningkatkan kinerja aparat penegak hukum dalam memutus jalur peredaran gelap narkoba terutama yang terjadi di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), maka diperlukan berbagai upaya antara lain adalah
dengan cara
mengaplikasikan suatu sistem yang terintegrasi dengan menerapkan Teknologi Informasi sebagai sarana mendukung kinerja aparat penegak hukum dalam memecahkan kasus narkoba yang ditangani oleh Badan Narkotika Nasional.
5
Badan
Narkotika
Nasional bekerja sama
dengan Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM selalu berupaya untuk mengawasi jalur peredaran gelap narkoba yang terjadi di Lapas. Setelah dilakukan beberapa kali operasi yang telah dilakukan oleh BNN dan Ditjenpas ditemukan bahwa selama ini terdapat jalur peredaran gelap narkoba yang terjadi di masyarakat yang dikendalikan oleh para narapidana dari dalam penjara. Untuk memantau para narapidana yang ada di Lapas maka Badan Narkotika Nasional memerlukan suatu sistem yang berisikan tentang data – data diri dari masing – masing narapidana kasus narkoba yang ada di Lapas tersebut, data – data ini diperlukan ketika terjadi suatu pengungkapan kasus narkoba di masyarakat dan ternyata ada kaitannya dengan seseorang narapidana yang berada di Lapas. Data – data ini juga bisa digunakan untuk rekomendasi import dan eksport prekursor yang ada di departemen perdagangan, prekursor adalah zat – zat kimia yang umum digunakan di kalangan umum tetapi juga sebagai bahan dasar pembuat narkoba, contohnya adalah pseudo ephedrine yang digunakan di dalam obat batuk tetapi juga digunakan dalam pembuatan ekstasi. Selain digunakan untuk menampilkan data diri dari masing – masing narapidana kasus narkoba diharapkan dapat juga untuk menampilkan data – data pengunjung dari narapidana maupun tahanan tersebut. Data dari para pengunjung sangat diperlukan karena selama dilakukan operasi di dalam Lapas ternyata narkoba yang ada di dalam penjara didapat oleh para narapidana dari pengunjung yang memasukkan secara sembunyi – sembunyi maupun menyuap aparat yang ada di dalam Lapas tersebut. Selama ini data diri para narapidana maupun tahanan narkoba yang dilaporkan dari Lapas yang dilaporkan kepada Badan Narkotika Nasional dan Ditjenpas hanya
6
berupa narasi saja dan tidak lengkap seperti tidak adanya foto maupun rumus sidik jari dan hanya beberapa data saja seperti nama, alamat dan vonis saja. Data pengunjung selama ini juga tidak pernah dilaporkan kepada Badan Narkotika Nasional maupun Ditjenpas dari Lapas tersebut. Penggunaan sistem berbasis komputer sangat diperlukan untuk menampung data – data detail dari narapidana maupun tahanan secara lengkap dan akurat serta juga menyimpan data – data dari para pengunjung narapidana tersebut sehingga bisa membantu kinerja Badan Narkotika Nasional dalam memecahkan kasus narkoba dan bahkan bisa juga digunakan instansi lainnya dalam memecahkan kasus – kasus lainnya seperti terorisme. Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) melalui penggunaan Sistem Informasi yang berbasiskan komputer sebagai media pembantu dalam mendatakan para narapidana yang ada di Lapas akan sangat membantu dalam memecahkan masalah narkoba. Selain itu penggunaan teknologi informasi ini bisa diintegrasikan dengan sistem dari negara lain yang terhubung dengan Interpol sehingga jaringan – jaringan kejahatan narkoba di seluruh dunia dapat dengan mudah diungkap. Selain itu menyimpan data dari para narapidana narkoba, sistem ini diharapkan akan sangat membantu dalam koordinasi antar aparat penegak hukum sehingga pekerjaan dalam mengungkap kasus – kasus narkoba maupun kejahatan lainnya dapat lebih mudah dikerjakan. 1.3
Batasan Masalah Dalam melakukan pengembangan sistem informasi narapidana narkotika, ada
beberapa tahap yang harus dilakukan oleh perancang sistem. Di dalam penulisan ini, penulis telah melakukan survey langsung di lapangan, penelitian, wawancara dengan
7
para petugas Lapas hingga tahap implementasi sistem dengan menggunakan data registrasi napi, laporan data napi dari Lapas ke Ditjenpas serta surat keputusan pengadilan yang dikeluarkan oleh Kejaksaan. Aplikasi menggunakan sistem berbasis web menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) dan Mysql sebagai database-nya serta menggunakan apache sebagai web servernya. Sedangkan untuk sistem operasi menggunakan linux ubuntu versi 9.10 dengan menggunakan control panel ISPConfig untuk memudahkan administrator sistem dalam mengelola web server nya. Untuk memudahkan administrasi database menggunakan PHPMyAdmin karena sangat mudah digunakan dan berbasis web. Pemodelan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML) dengan Rational Rose Enterprise versi 7.0 sebagai alat bantu software dan juga Microsoft Office Visio 2003 dalam pembuatan skema jaringan dan flowchart. 1.4
Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tesis ini adalah melakukan pengembangan sistem
informasi lapas narkoba yang diharapkan dapat membantu Badan Narkotika Nasional beserta instansi penegak hukum lainnya dalam mengungkap kejahatan – kejahatan narkoba yang bersifat internasional dan lokal sehingga para penegak hukum bisa dapat saling berbagi informasi mengenai para tersangka yang selama ini telah ditangkap dan dipenjara, selain para penegak hukum yang berada di dalam negeri, sistem ini juga digunakan untuk para penegak hukum yang tergabung dalam Interpol untuk saling bertukar informasi. Karena sebagian besar saat ini narkoba dikendalikan dari dalam penjara. Selain tujuan penulisan diatas, tujuan lainnya adalah pembuatan database narapidana yang tidak hanya sistem ini digunakan untuk menangani kejahatan narkoba saja, tetapi juga digunakan untuk kejahatan – kejahatan lainnya yang berhubungan
8
dengan transaksi narkoba seperti money laundering atau pencucian uang dan juga terorisme. Sistem ini tidak hanya diharapkan untuk mengungkap kasus – kasus saja, tetapi juga berguna untuk membantu membantu dalam pembuatan laporan Annual Report Questionnaire (ARQ) yang harus diisi setiap tahun dan Biennial Report Questionaire (BRQ) yang harus diisi setiap dua tahun sekali yang diberikan oleh UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) kepada setiap badan yang mengawasi narkoba ditiap negara nya masing-masing, yang dalam hal ini BNN mewakili Indonesia. Serta sistem ini juga dapat mempermudah di dalam pelaporan kepada presiden dan masyarakat Indonesia dalam bentuk LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) setiap tahunnya. Di setiap LAKIP juga disertakan berapa jumlah anggaran yang digunakan dalam suatu kegiatan, anggaran – anggaran ini bersumber dari pajak masyarakat Indonesia sehingga setiap uang yang dikeluarkan harus dipertanggung jawabkan, apakah dana yang digunakan telah benar – benar digunakan untuk menangani permasalahan narkoba di Indonesia. 1.5
Manfaat Penulisan Manfaat penulisan Tesis ini terdiri dari lima bab, agar mudah dipahami isi dari
masing – masing bab, maka dibuat sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I
:
PENDAHULUAN Bab pendahuluan adalah pembukaan dari penulisan tesis yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan.
9
BAB II
:
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka menggambarkan segala hal yang berhubungan dengan sistem informasi, Unified Modelling Language, Rational Rose, dan bahasa interpreter Hypertext Preprocessor (PHP) juga skema jaringan system, serta teori – teori lain yang mendukung penulisan.
BAB III
:
METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan serta informasi yang berkaitan dengan tempat yang diteliti
untuk
menunjang
penulisan
tesis,
dan
tahapan
pengembangan sistem.
BAB IV
:
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada
bab
hasil
dan
pembahasan
diuraikan
mengenai
permasalahan, menerangkan tentang pembuatan sistem yang merupakan solusi dari permasalahan dengan menggunakan teoriteori
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta
perencanaan database dan tahapan perancangan aplikasi.
BAB V
:
KESIMPULAN DAN SARAN Bab penutup mengemukakan tentang kesimpulan beserta saran dari penulisan tesis ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Sistem Sistem merupakan satu kesatuan yang terbagi atas komponen atau elemen yang
dihubungkan satu sama lain untuk menjalankan aliran informasi, materi atau energi. Pengertian lain sistem adalah kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang berada di dalam suatu wilayah serta memiliki komponen – komponen penggerak. Pengertian yang paling umum dari sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem terdiri dari empat elemen, yaitu : 1. Objek, yaitu berupa bagian, elemen, ataupun variabel. 2. Atribut, dalam hal ini menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya. 3. Hubungan internal, di dalam objek-objek di dalamnya. 4. Lingkungan, lokasi dari sistem itu berada.
2.2.
Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam bidang tertentu. Di dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini dikarenakan keanekaragaman 10
11
kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien. Definisi sistem informasi pada abad ke-21 telah bergeser menjadi teknologi sistem informasi yang mempunyai lima komponen yaitu hardware, programs, data, procedure dan people. Hubungan kelima komponen sistem infomasi bisa dilihat pada gambar-1 sebagai berikut :
Machine
Hardware
Programs
Bridge
Data
Human
Procedures
People
Instructions Actors Gambar 2.1. Lima komponen sistem informasi
2.3.
Data, Informasi dan Basis Data Data adalah sekumpulan fakta yang menggambarkan keadaan di dalam
organisasi maupun lingkungan yang dilihat secara fisik. Data adalah bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data adalah bentuk belum bias dilihat manfaatnya secara langsung bagi si penerimanya dan diperlukan proses untuk dapat mengolahnya menjadi informasi. Informasi adalah kumpulan data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna dan berarti bagi si penerimanya selain itu informasi juga didefinisikan sebagai pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman, dan atau instruksi. Namun semua ini bisa dilihat dari konteksnya.
12
Basis data atau database ialah kumpulan dari informasi yang berbasiskan komputer sehingga pengelolaan data maupun informasi bisa dilakukan secara sistematik dan cepat. Perangkat lunak yang digunakan di dalam basis data berbasiskan komputer adalah Database Management System (DBMS).
2.4.
Unified Modelling Language Pemodelan (modeling) ialah suatu proses di dalam merancang suatu perangkat
lunak sebelum dilakukannya pengkodean (coding). Melakukan pembuatan sebuah model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem secara menyeluruh. Semakin kompleksnya sebuah sistem maka semakin pentingnya teknik pemodelan yang digunakan dalam merancang sistem tersebut. Unified
Modelling
Language
(UML)
adalah
sistem
arsitektur
yang
menggunakan Object Oriented Analysis Design dengan menggunakan satu bahasa yang konsisten
untuk
menspesifisikan,
memvisualisasikan,
membangun,
dan
mendokumentasikan obyek – obyek dari sebuah sistem software untuk memodelkan bisnis dan komponennya. Dengan menggunakan UML dapat membantu tim dari sebuah proyek untuk berkomunikasi, memeriksa potensi rancangannya dan menyetujui arsitektur rancangan dari proyek software tersebut.
2.4.1. Sejarah Singkat UML Pertama kali UML dikembangkan ialah pada akhir tahun 1994 sewaktu Grady Booch dan Jim Rumbaugh dari Rational Software Corporation memulai pekerjaan mereka di dalam menyatukan The Booch dan Metode OMT (Object Modelling
13
Technique). Pada musim gugur tahun 1995, Ivar Jacobson dan perusahaan yang pernah menolaknya untuk bergabung dengan Rational dan usaha penggabungan ini menghasilkan metode OOSE (Object Oriented Software Engineering). Usaha dari Booch, Rumbaugh dan Jacobson berhasil dengan dikeluarkannya UML versi 0.9 dan versi 0.91 pada Juni dan Oktober 1996. Selama kurun waktu tahun 1996, jelas bahwa beberapa organisasi melihat UML sebagai strategi untuk perusahaan. Pada Januari tahun 1997 beberapa perusahaan seperti IBM, Object Time, Platinum Technologu, Ptech, Taskon, Reich Technologies dan Softeam menggabungkan partner UML untuk bersama-sama membuat tanggapan UML versi 1.1 yang sudah dilakukan revisi. UML versi 1.1 telah diresmikan oleh Object Management Group (OMG) pada bulan November 1997, sedangkan UML versi 1.3 dikeluarkan pada kuartal kedua tahun 1999. Saat ini versi terbaru UML adalah 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003.
2.4.2. Pendahuluan Unified Modeling Language Semantic (makna istilah) untuk semua notasi UML dalam model structural dan model behavioral. Model structural (model statis) menekankan struktur obyek dalam sebuah sistem, menyangkut kelas-kelas, interface, attribute dan hubungan antar komponen. Model behavioral (model dinamis) menekankan perilaku obyek dalam sebuah sistem, termasuk metode, interaksi, kolaborasi dan state history. Unified Modeling Language mempunyai beberapa tujuan, yaitu : 1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
14
2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa. 3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam permodelan.
2.4.3. Diagram Unified Modeling Language UML memiliki diagram grafis untuk membuat suatu model, yaitu : 1. Use Case Diagram 2. Class Diagram 3. Behavior Diagram : Statechart Diagram Activity Diagram Interaction Diagram : 1. Sequence Diagram 2. Collaboration Diagram 4. Implementation Diagram : Component Diagram Deployment Diagram Use Case Diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar system (actor). Diagram ini menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Class Diagram membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class
15
Diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam perancangan model dari suatu sistem. Statechart Diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas atau obyek. Statechart Diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang dilalui sebuah obyek, kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu state atau aktivitas kepada yang lainnya dan aksi yang menyebabkan perubahan state atau aktivitas. Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem, bagaimana masing-masing alur berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram dapat memodelkan alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas ke dalam keadaan sesaat (state). Juga sangat berguna ketika ingin menggambarkan perilaku parallel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi. Sequence Diagram menjelaskan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem yang disusun dalam suatu urutun waktu, secara khusus berhubungan dengan use case. Usecase Diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. Collaboration Diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur antar obyek, dan lebih menekankan pada peranan masing-masing obyek. Collaboration Diagram digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi yang mengungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem. Component Diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan obyek ke dalam komponen-komponen dalam rancangan fisik sistem software. Diagram ini
16
memperlihatkan pengaturan dan ketergantungan antara komponen-komponen software seperti source code, binary code dan komponen tereksekusi. Deployment/Physical
Diagram
menggambarkan
detil
bagaimana
komponen dimasukkan dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau perangkat keras lainnya), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
2.4.3.1.
Kebutuhan Sistem Kebutuhan adalah kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh
software aplikasi yang akan dibuat. Kebutuhan untuk software aplikasi dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu functional requirement dan non-functional requirement. Functional requirement Functional Requirement menentukan tindakan yang dapat dimainkan sebuah software aplikasi. Kebutuhan ini sering dimodelkan dalam bentuk use case dalam use case model. Functional requirement juga menentukan masukan dan keluaran dari sebuah software aplikasi. Functional requirement mencakup kelebihan, kemampuan dan faktor keamanan software. Non-Functional Requirement Non-functional requirement menggambarkan atribut dari software aplikasi dan lingkungannya. Kebutuhan ini biasanya masuk di dalam use case dan tercakup dalam sifat use case tersebut. Non-functional requirement dibagi menjadi :
17
o Usability requirement; mencakup faktor manusia (user), segi estetika, konsistensi dalam user interface, help, wizard, materi pelatihan dan sebagainya. o Reliability requirement; mencakup frekuensi kesalahan, segi akurasi, rata-rata selang waktu antar kesalahan dan sebagainya. o Performance requirement;
menentukan kondisi
dalan
functional
requirement. Sebagai contoh, untuk suatu aksi tertentu maka harus ditentukan parameter untuk menentukan kecepatan, efisiensi, akurasi, waktu respon dan sebagainya. o Supportability requirement; mencakup kemampuan untuk melakukan testing, perluasan cakupan, adaptasi, perawatan, perbaikan dan sebagainya.
2.4.3.2. Identifikasi Kelas Dalam melakukan identifikasi kelas, ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan dengan menggunakan pendekatan kata benda yang diambil dari pernyataan permasalahan. Pendekatan identifikasi kelas menggunakan kata benda dikemukakan oleh Rebecca Wirfs Brock, Brian Wilker-Son dan Lauren Weiner. Dalam metode ini, kebutuhan atau use case dilihat dari kata benda. Semua yang jamak diganti tunggal, kata benda didaftar dan dipisahkan menjadi tiga kategori yaitu kelas yang berhubungan, kelas yang tidak jelas dan kelas yang tidak berhubungan. Sangat aman untuk menyeleksi kandidat kelas berdasarkan dua kategori yaitu kelas yang berhubungan dan yang tidak berhubungan. Ingat selalu bahwa identifikasi
18
kelas dan diagram UML hanyalah suatu aktivitas pengulangan proses, maka beberapa kelas mungkin perlu ditambahkan atau dipindahkan dari model, itu adalah kelebihannya yang bersifat fleksibel. Setiap kandidat kelas harus dapat memformulasikan penyataan tujuan, jika tidak maka hilangkan saja. Hati-hati dalam memilih dan mengidentifikasi nama kelas. Mengikuti pedoman sangat membantu dalam melakukan seleksi kandidat kelas dari kategori kelas yang berhubungan dan yang tidak berhubungan dengan pernyataan permasalahan. Kerangkapan Kelas Jangan menyimpan dua kelas yang mengandung informasi yang sama. Jika lebih dari satu yang digunakan untuk menerangkan ide yang sama, maka pilih satu yang paling sesuai dengan konteks dari sistem. Pilih kosakata secara hati-hati, gunakan kata yang dapat dimengerti oleh pengguna sistem. Perlu melihat ulang daftar kandidat kelas untuk melihat kelas mana yang mempunyai kerangkapan. Jika kata berbeda digunakan untuk menjelaskan ide yang sama, harus dipilih satu yang memenuhi pengertian dari konteks sistem dan hilangkan yang lain. Sifat Kelas Berhati-hati menggunakan kata sifat. Sekali lagi, lihat ulang daftar kandidat kelas dengan memperhatikan kata sifat. Pertanyaan utama adalah, apakah obyek yang direpresentasikan dengan kata benda menunjukkan perbedaan ketika kata sifat yang digunakan ?, Jika kata sifat kelas mempunyai kegunaan yang banyak berbeda, atau kelas yang direpresentasikan dengan kata benda mempunyai perbedaan apabila kata sifat yang digunakan, maka dibutuhkan kelas baru.
19
Sebagai contoh, anggota dewasa mempunyai perbedaan dari anggota muda, maka keduanya harus diklarifikasikan sebagai kelas yang berbeda. Atribut Kelas Perhatian utama melihat daftar ulang kandidat kelas adalah mengidentifikasikan kata benda yang merupakan atribut. Dia adalah kata benda yang bukan kelas, digunakan hanya sebagai isi yang seharusnya diulang sebagai atribut. Proses ini juga akan membantu mengidentifikasi atribut dari kelas dalam sistem. Sebagai contoh, status klien dan demografis klien adalah bukan kelas tetapi atribut dari kelas klien. Kelas yang Tidak Berhubungan Setiap kelas harus mempunyai tujuan dan setiap kelas harus diputuskan memang dibutuhkan. Harus diformulasikan pernyataan dari tujuan untuk setiap kandidat kelas. Jika tidak sesuai dengan pernyataan tujuan, sederhanakan dengan menghilangkannya dari kandidat kelas. Identifikasi kelas-kelas yang memainkan aturan dalam mencapai tujuan dan kebutuhan sistem adalah sebagian besar aktivitas dari analisis berbasis obyek. Setiap kelas harus jelas mendefinisikan dan dibutuhkan dalam konteks mencapai tujuan sistem. Sudah tentu, beberapa kelas akan dihilangkan dari daftar atau ditemukan kemudian. Tidak ada satu hal pun yang membernarkan pembentukan kelas. Proses mengidentifikasi kelas dapat secara bertahap meningkatkan penyelesaian proses. Masalah utama dengan pendekatan kata benda bergantung pada kelengkapan dan kebenaran dari dokumen yang ada, hal ini sangat jarang dalam kehidupan nyata. Dokumentasi sistem mungkin mengakibatkan terlalu banyak kandidat kelas dan
20
pendekatan ini akan sangat mendidik dan berguna sekali jika digabungkan dengan pendekatan-pendekatan lain.
2.4.3.3. Use Case Modeling Use case modeling adalah teknik paling sederhana dan paling efektif untuk memodelkan kebutuhan sistem berdasarkan pandangan user. Use case modeling digunakan untuk memodelkan bagaimana sistem atau kerja nyata dari sistem atau bagaimana user ingin sistem itu bekerja. Use case pada dasarnya adalah langkah awal dari analisis berdasarkan obyek dengan UML. Use case model terdiri dari actor dan use case. Actor merepresentasikan user dan sistem lain yang berinteraksi dengan sistem. Use case model sesungguhnya merepresentasikan tipe dari user, bukan suatu hal dari user. Use case merepresentasikan karakteristik sistem, skenario dari tujuan sistem ke dalam reaksi untuk menggerakkan actor. Digmbarkan dengan elips. Use case adalah skenario untuk memahami kebutuhan sistem. Use case model dapat menjadi kerangka dalam proyek pengembangan, perencanaan dan dokumentasi dari kebutuhan sistem. Use case adalah interaksi antara user dan sistem, menggambarkan tujuan dari user dan tanggapan dari sistem untuk user. Use case model mencoba untuk mensistematiskan identifikasi dari kegunaan sistem dan tanggapan dari sistem. Use case model juga dapat mencakup kelas-kelas hubungan yang dimiliki oleh sub-sistem dari sistem. Setiap use case atau scenario merepresentasikan apa yang user ingin lakukan. Setiap use case harus mempunyai nama dan deskripsi teks pendek, hanya sedikit paragraph.
21
2.4.3.4. Identifikasi Actor Mengidentifikasi
jenis
actor
adalah
sama
panjangnya
dengan
mengidentifikasikan kelas, struktur, hubungan, atribut dan karakteristik. Actor merepresentasikan aturan user yang memainkan dengan timbal-balik dari sistem. Ketika menentukan actor, sangat penting untuk berfikir mengenai aturan rata-rata dari orang atau jenis pekerjaan. User mungkin memainkan lebih dari satu aturan. Actor harus merepresentasikan user tunggal. Harus mengidentifikasi actor dan mengerti bagaimana mereka akan berguna dan berinteraksi dengan sistem. Kandidat untuk actor
dapat ditemukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Siapa yang akan menggunakan sistem tersebut ? Kelompok mana yang paling membutuhkan bantuan dari sistem untuk melakukan suatu pekerjaan. ? Kelompok pengguna mana yang membutuhkan bantuan penampilan fungsi sistem ? Fungsi ini dapat merupakan fungsi utama dan fungsi sekunder, seperti administrasi. Apa masalah dari penyelesaian aplikasi (untuk siapa) ? Bagaimana user menggunakan sistem (use case) ? Apa yang mereka lakukan dengan sistem ?
2.4.3.5. Menemukan Use case Langkah-langkah untuk menemukan use case adalah sebagai berikut :
22
1. Untuk setiap actor, temukan tugas dan fungsi yang actor harus dapat lakukan atau yang sistem butuhkan dari actor untuk melakukan. Use case harus merepresentasikan kegiatan dari kejadian untuk menghasilkan tujuan. 2. Beri nama untuk setiap use case. 3. Deskripsikan masing-masing use case.
2.4.3.6. Penamaan Use Case Penamaan use case harus menguntungkan deskripsi global dari fungsi use case. Nama harus mengekspresikan apa yang terjadi ketika bagian dari kinerja use case bekerja, Jacobson merekomendasikan penamaan dalam kata kerja atau kata kerja dan kata benda. Penamaan harus dilakukan dengan hati-hati, deskripsi dari use case harus merupakan gambaran dan tetap. Use case adalah alat utama dalam menggambarkan kebutuhan. Menggambarkan use case adalah salah satu langkah pertama yang penting untuk melakukan sesuai dengan kebutuhan. Setiap use case adalah kebutuhan yang berpotensi. Setiap use case atau scenario merepresentasikan apa yang user ingin lakukan.
2.5.
Rational Rose Dalam melakukan suatu rancangan sistem berbasis computer, langkah awal yang
penting dilakukan adalah membuat analisis sistem berupa diagram. Hal ini bertujuan agar si programmer nantinya tidak mengalami kesulitan. Simbol-simbol diagram UML yang digunakan dalam penulisan tesis ini dibuat dengan menggunakan Software Rational Rose Enterprise Versi 7
23
2.5.1. View dalam Rational Rose Saat membuat suatu model untuk membangun software atau sistem, terdapat berbagai cara pandang (view). Dalam Rational Rose terbagi menjadi : Use Case View Use case view membantu untuk memahami dan menggunakan sistem yang kita modelkan. View ini melihat pada bagaimana actor dan use case berinteraksi. Terdapat beberapa diagram yang digunakan dalan use case view, yaitu : o Use case diagram o Sequence diagram o Collaboration diagram o Activity diagram Logical view Logical view mengarah pada persyaratan (requirements) functional system. View ini melihat pada kelas-kelas dan hubungan antar kelas-kelas tersebut. Diagram dalam view ini adalah : o Class diagram o Sequence diagram o Collaboration diagram o Statechart diagram Component view Component view diagram mengarah pada pengaturan software. View ini mengandung informasi mengenai komponen-komponen software, komponen tereksekusi (executable) dan library untuk sistem yang dimodelkan. Hanya ada satu jenis diagram yang digunakan pada view ini, yaitu component diagram.
24
Deployment view Deployment view memperlihatkan pemetaan setiap proses ke dalam hardware. View ini paling bermanfaat ketika kita membuat model suatu sistem yang diterapkan dalam lingkungan arsitektur yang terdistribusi dalam menerapkan aplikasi dan server pada lokasi yang berbeda. View ini hanya memiliki satu diagram, yaitu deployment diagram.
2.5.2. Use Case Model Use case model adalah model yang menggambarkan kebutuhan software dalam bentuk use case – use case. Use case model dibuat untuk mengidentifikasi kegunaan yang penting secara konseptual dari software yang akan dibuat dan lingkungannya. Dalam suatu proyek rekayasa software, ketika mendapat persetujuan dari pemohon mengenai use case model yang ditawarkan, ini berarti bahwa aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan apa yang dikehendaki pemohon. Use case model digunakan untuk mendiskusikan aplikasi yang sedang dibangun dengan pemohon selama proses pembuatan. Dalam hal ini use case model berperan sebagai “perjanjian” bersama tentang aplikasi yang akan dibuat antara pihak pemohon dengan pengembang.
2.5.3. Use Case Diagram Use case diagram merupakan diagram yang menampilkan hubungan (interaksi) antara actor dengan use case. Use case digunakan untuk menunjukkan relationship (hubungan) antara actor sebagai pengguna sistem dengan use case yang digunakan. Use case dilakukan setidaknya oleh satu actor yang direpresentasikan dengan simbol orang yang dihubungkan dengan garis yang menunjukkan hubungan komunikasi.
25
Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap kebutuhan sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selama tahap perancangan, use case diagram menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan. Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use case diagram. Use case diagram menggambarkan secara grafis perilaku software aplikasi. Diagram tersebut memberikan gambaran mengenai software aplikasi menurut sudut pandang pengguna dari software aplikasi tersebut. Sebuah use case diagram mengandung : Actor Actor
menggambarkan
pengguna
software
aplikasi.
Actor
membantu
memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebagai contoh : sebuah actor dapat memberikan masukan ke dalam dan menerima informasi dari software aplikasi. Perlu dicatat bahwa sebuah actor berinteraksi use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use case. Sebuah actor mungkin seorang manusia, satu device hardware atau sistem informasi lain.
Actor
Gambar 2.2. Simbol Actor
26
Use case Use case menggambarkan perilaku software aplikasi, termasuk di dalamnya interaksi antara actor dengan software aplikasi tersebut. Secara umum, use case adalah : Pola perilaku software aplikasi. Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor dengan software aplikasi. Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor. Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use case harus merupakan “apa” yang dikerjakan software aplikasi, bukan “bagaimana” software aplikasi mengerjakannya. Setiap use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan actor. Nama use case boleh terdiri dari beberapa kata dan tidak boleh ada dua use case yang memiliki nama yang sama. Dapat memberikan deskripsi tentang suatu use case dalam jendela dokumentasi untuk memperjelas maksud use case tersebut.
Use Case
Gambar 2.3. Simbol Use case Kadang-kadang tidak dapat mencakup semua keperluan suatu software aplikasi dalam satu use case. Oleh karena itu biasanya, menempatkan dan mengatur
27
sebuah koleksi dari beberapa use case dalam berbagai paket use case (use case package).
Package
Gambar 2.4. Simbol Package
Uses relationship Uses relationship digambarkan dengan simbol panah, menggembarkan hubungan antara actor dengan use case.
«uses»
Gambar 2.5. Simbol Uses Relationship Interaksi antara actor dan use case Untuk menggambarkannya dalam use case model biasanya digunakan association relationship yaitu : <<Uses>> Hubungan <<uses>> menunjukkan bahwa prosedur dari use case merupakan bagian dari prosedur yang menggunakan use case. Tanda panah menunjukkan keadaan tidak mengakibatkan pemanggilan prosedur dalam menggunakan use case. Relasi uses antara use case ditunjukkan
28
dengan panah generalisasi dari use case. Use case yang dilakukan secara berulang, digunakan untuk meminimalkan pekerjaan. <<Extends>> Hubungan extend antar use case berarti bahwa suatu use case merupakan tambahan dari use case yang lain jika kondisi atau syarat tertentu dipenuhi. Jika prosedur dari use case merupakan alternatif untuk menjelaskan use case lain. Use case akan dikerjakan apabila salah satu syarat terpenuhi. Hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. <
> Hubungan include menggambarkan suatu use case seluruhnya meliputi kegunaan dari use case lainnya. Sebuah use case dapat melakukan include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang melakukan include akan dipanggil setiap kali use case yang melakukan include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat melakukan include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari.
2.5.4. Class Diagram Class diagram membantu kita dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam perancangan model (dalam logical view) dari suatu sistem.
29
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan rancangan berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi). Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan-aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Selama tahap perancangan, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat. Class diagram memberikan gambaran umum dari sistem dengan menunjukkan kelasnya dan relationship (hubungan) di antara mereka. Class diagram bersifat static (tidak berubah) yang akan menunjukkkan apa itu interaksi tetapi tidak menjelaskan apa yang terjadi ketika mereka melakukan interaksi. Class diagram juga merupakan landasan untuk component diagram dan deployment diagram. Dalam sebuah model mungkin terdapat beberapa diagram kelas dengan spesifikasi tersendiri. Simbol-simbol yang digunakan untuk membentuk class diagram dapat dijelaskan sebagai berikut: Symbol association undecided directional adalah simbol yang menggambarkan relationship (hubungan) antar kelas dimana arah tujuannya tidak terbatas (undecided directional).
Gambar 2.6. symbol association undecided directional
30
Symbol association uni-directional adalah simbol yang menggambarkan relationship (hubungan) antar kelas dimana hanya satu arah tujuannya (uni directional).
Gambar 2.7. symbol association uni-directional
Symbol association bi-directional adalah simbol yang menggambarkan relationship (hubungan) antar kelas di mana terdapat dua arah tujuan (bi-directional)
Gambar 2.8. Symbol association bi-directional
Symbol multiplicity optional adalah simbol yang menggambarkan 0 atau 1 permintaan (zero or one). Symbol n . . m mengidentifikasikan “n” ke “m” permintaan. 0..1 Gambar 2.9. Symbol multiplicity optional
Symbol M : Mandatory adalah symbol yang menggambarkan hanya tepat satu permintaan (exactly one). Dilambangkan dengan angka 1 (satu). 1 Gambar 2.10. symbol M : Mandatory
Symbol M : Many (zero or more) adalah symbol yang menggambarkan tidak ada batas pada setiap nomor permintaan (termasuk tidak ada permintaan). 0 . . * or * Gambar 2.11. symbol M : Many (Zero or More)
31
Symbol class (no details) adalah symbol yang menggambarkan nama kelas tetapi tidak memperinci jenis atribut atau operasi yang dilakukan oleh kelas tersebut.
Gambar 2.12. Simbol Class (No Details)
Simbol class adalah simbol yang menggambarkan nama kelas, atribut (komponen atribut meliputi : tipe, nilai standar, parameter, tipe parameter dan lain-lain) serta operasi yang dilakukan oleh class tersebut.
Gambar 2.13. Simbol Class
Simbol aggreagation adalah simbol yang digambarkan dengan sebuah garis yang dihubungkan dengan simbol „diamond‟ yang digunakan sebagai garis penghubung antar kelas yang menunjukkan relasi dari kelas yang merepresentasikan keseluruhan dari kelas.
Gambar 2.14. Simbol Aggregation
32
Simbol note adalah simbol yang menggambarkan catatan-catatan penting misal untuk komentar maupun aturan-aturan (constraint).
Gambar 2.15. Simbol Note
2.5.5. Collaboration Diagram Collaboration diagram melihat pada interaksi dan hubungan terstruktur antar obyek. Tipe diagram ini menekankan pada hubungan (relationship) antar obyek, sedangkan sequence diagram menekankan pada urutan kejadian. Dalam satu collaboration diagram terdapat beberapa object, link dan message. Collaboration diagram digunakan sebagai alat untuk menggambarkan interaksi yang mengungkapkan keputusan mengenai perilaku sistem. Collaboration diagram juga merupakan diagram interaksi (seperti sequence diagram). Diagram ini akan memberitahukan informasi yang sama seperti pada sequence diagram. Bedanya, pada collaboration diagram adalah hanya memfokuskan pada pengganti tugas atau obyek setiap waktu setiap pesan dikirimkan. Simbol-simbol yang digunakan Rational Rose dalam membentuk suatu collaboration diagram : Simbol actor adalah simbol yang menggambarkan seorang pemakai yang bertugas menampilkan beberapa tindakan (action).
Gambar 2.16. Simbol Actor
33
Simbol class object adalah menggambarkan obyek dari kelas yang menerima pesan. Tanda titik dua (:) harus ada untuk menandakan nama dari sebuah obyek.
Gambar 2.17. Simbol Class Object
Simbol association role adalah simbol yang menggambarkan relationship (hubungan) antar obyek.
Gambar 2.18. Simbol Association Role Simbol synchronous message adalah simbol yang menggambarkan siklus dari obyek.
Gambar 2.19. Simbol Synchronous Message
2.5.6. Sequence Diagram Sequence diagram menjelaskan interaksi obyek yang disusun dalam suatu urutan waktu. Diagram ini secara khusus berhubungan dengan use case. Sequence diagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case. Tipe diagram ini sebaiknya digunakan di awal tahap perancangan atau analisa karena kesederhanaannya dan mudah untuk dimengerti.
34
Sequence diagram merupakan diagram yang menampilkan tingkah laku dari obyek dalam use case dengan mendeskripsikan obyek dan pesan yang mereka lalui. Diagram dibaca dari kiri ke kanan dan menurun. Beberapa simbol yang digunakan dalam pembuatan sequence diagram : Simbol activation adalah simbol yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh obyek.
Gambar 2.20. Simbol Activation Simbol life line adalah symbol yang menggambarkan ketika suatu obyek dihilangkan.
Gambar 2.21. Simbol Life Line Simbol object adalah simbol yang menggambarkan obyek dari kelas yang menerima pesan. Tanda titik dia (:) harus ada untuk menandakan nama dari sebuah obyek.
Gambar 2.22. Simbol Object
35
Simbol synchronous message adalah simbol yang menggambarkan siklus dari obyek.
Gambar 2.23. Simbol Synchronous Message
2.5.7. Activity Diagram Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena dapat memodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari satu aktivitas ke dalam keadaan sesaat (state). Seringkali bermanfaat bila membuat sebuah activity diagram terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika menggambarkan perilaku parallel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi. Diagram ini berguna untuk melakukan suatu analisa terhadap use case dengan menjelaskan tindakan (action) mana yang harus diambil dan kapan harus dilakukan, menjelaskan urutan dari algoritma yang cukup kompleks, serta membuat model dan aplikasi dengan proses yang berurutan. Diagram ini menunjukkan alur dari kegiatan yang ada pada sistem tetapi tidak memberikan perincian mengenai bagaimana suatu obyek berperilaku atau bagaimana suatu obyek bekerja sama dengan obyek lainnya. Diagram ini dibaca dari atas ke bawah dan memiliki cabang dan percabangan yang menunjukkan suatu kondisi. Activity diagram dibuat jika memang harus menjelaskan proses bisnisnya secara mendetail dan kompleks sekali. Untuk beberapa kasus tidak perlu dibuat bila sistem
36
tidak sekompleks yang dibayangkan karena hanya menjelaskan alur kegiatan saja, tidak sepenting membuat use case diagram. Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram adalah : Simbol activity adalah simbol yang menggambarkan proses aktivitas berupa pengolahan data pada sistem.
Gambar 2.24. Simbol Activity Simbol decision, branching adalah simbol yang menggambarkan percabangan yang didasarkan pada sejumlah kondisi dalam pengambilan keputusan.
Gambar 2.25. Simbol Decision, Branching Simbol synchronization bar adalah simbol yang menggambarkan pembagian aktivitas menjadi dua ataupun menggabungkan dua buah aktivitas (join).
Gambar 2.26. Simbol Synchronization Bar Simbol action flow adalah simbol yang menggambarkan aliran atau arus dari proses yang sedang berjalan.
Gambar 2.27. Simbol Action Flow
37
Simbol initial state, start adalah simbol yang menggambarkan awal dari proses (start).
Gambar 2.28. Simbol Initial State, Start Simbol final state, end adalah simbol yang menggambarkan akhir dari proses (end).
Gambar 2.29. Simbol Final State, End
2.5.8. Statechart Diagram Statechart diagram digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas atau obyek. Statechart diagram memperlihatkan urutan keadaan sesaat (state) yang dilalui sebuah obyek, kejadian yang menyebabkan sebuah transisi dari satu state atau aktivitas kepada yang lainnya dan aksi yang menyebabkan perubahan satu state atau aktivitas. Statechart diagram khusunya digunakan untuk memodelkan tahap-tahap tertentu dari sebuah siklus obyek, sedangkan activity diagram paling cocok digunakan untuk memodelkan urutan aktivitas dalam suatu proses. Simbol-simbol yang digunakan dalam statechart diagram adalah : Simbol state adalah simbol yang menggambarkan proses aktivitas berupa pengolahan data pada sistem.
Gambar 2.30. Simbol State
38
Simbol state tansation adalah simbol yang menggambarkan aliran atau arus dari proses yang sedang berjalan.
Gambar 2.31. Simbol State Transation
Simbol start state adalah simbol yang menggambarkan awal dari proses (start).
Gambar 2.32. Simbol Start State
Simbol end state adalah simbol yang menggambarkan akhir dari proses (end).
Gambar 2.33. Simbol End State 2.5.9. Component Diagram Component diagram menggambarkan alokasi semua kelas dan obyek ke dalam komponen-komponen dalam perancangan fisik sistem software. Satu atau lebih component diagram dapat dibuat untuk menggambarkan komponen dan paket atau menerangkan isi dari tiap-tiap komponen. Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik library maupun executable, baik yang muncul pada compile time, link time, maupun run
39
time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain. Simbol component menggambarkan sepotong bagian fisik dari implementasi suatu sistem, mencakup kode software.
Gambar 2.34. Simbol Component
2.5.10. Deployment Diagram Setiap model hanya memiliki satu diagram deployment. Diagram ini memperlihatkan pemetaan software kepada hardware. Deployment/ Physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras lainnya), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server dan hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lainnya yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node dan requirement dapat didefinisikan dalam diagram ini. Simbol processor menggambarkan processor apa saja yang digunakan dalam mengalokasikan proses-proses yang terjadi dalam sistem.
40
Gambar 2.35. Simbol Processor Simbol device menggambarkan peralatan apa saja yang digunakan dalam mengalokasikan proses-proses yang terjadi dalam sistem.
Gambar 2.36. Simbol Device Simbol connection menggambarkan hubungan yang terjadi antara processor dengan peralatan yang digunakan dalam sistem.
Gambar 2.37. Simbol Connection 2.5.11. Model Analisis Elemen model yang terdapat dalam model analisis disebut kelas analisis. Kelas analisis adalah kelas ber-stereotype “boundary”,”control” atau “entity” yang menggambarkan sebuah konsep awal mengenai “benda” dalam sistem aplikasi yang memiliki tanggung jawab dan perilaku.
41
Boundary Kelas boundary adalah kelas yang memodelkan interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem. Kelas boundary memodelkan bagian dari sistem yang bergantung pada pihak lain disekitarnya dan merupakan pembatas sistem dengan dunia luar. Kelas boundary dapat berupa : User interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem dengan user, misalnya jendela (window) dalam GUI. System interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem dengan sistem informasi lainnya, misalnya communication protocol. Device interface yang merupakan sarana komunikasi antara sistem dengan device (alat), seperti printer, sensor dan sebagainya. Control Kelas control digunakan untuk memodelkan “perilaku mengatur”, khusus untuk satu atau beberapa use case saja. Control object biasanya mengontrol obyek lain. Control object mengkoordinasikan perilaku sistem dan menggambarkan dinamika dari suatu sistem, menangani tugas utama dan mengontrol alut kerja suatu sistem. Perilaku sebuah control object erat hubungannya dengan realisasi suatu use case tertentu. Control object “menjalankan” realisasi dari use case tersebut. Tidak semua use case memerlukan control object.
42
Kelas control tidak dipengaruhi perubahan disekelilingnya. Kelas ini menggunakan atau membuat isi dari kelas entity dan biasanya memasngkan kelas boundary dengan kelas entity. Entity Kelas entitas memodelkan informasi yang harus disimpan oleh sistem. Kelas entitas memperlihatkan struktur data dari sebuah sistem. Oleh karena itu, kelas ini membantu untuk memahami apa yang kira-kira akan ditawarkan oleh sistem kepada user. Obyek entitas biasanya bersifat pasif dan tetap (tidak berubah-ubah). Tanggung jawab utama obyek ini adalah untuk menyimpan dan mengatur informasi dalam sistem. 2.6.
Perangkat Teknologi yang Digunakan Untuk membangun aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba yang berbasiskan
web diperlukan beberapa sumber daya yang salah satu diantaranya adalah perangkat dari teknologi itu sendiri. Untuk membangun Sistem Informasi Lapas Narkoba, teknologi aplikasi yang digunakan berbasiskan open source untuk mendukung gerakan IGOS (Indonesia Goes Open Source) yang dicanangkan pemerintah. Adapun perangkat teknologi yang digunakan dalam pembangunan aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba berbasis web ini dapat dilihat pada gambar berikut.
43
Skema jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba Mall / Gedung DPR / lainnya
INTERNET DAN VPN IP
Pengadilan
` Pimpinan Ditjen Pemasyarakatan
Jaringan Wifi
Lapas Seluruh Indonesia
Modem VPN IP Terinstal Aplikasi OpenVPN
BNN
` Terinstal Aplikasi OpenVPN
Modem ADSL ( Speedy )
Kepolisian Firewall ` Modem VPN IP
Ditjen Pemasyarakatan
OpenVPN Remote Access VPN server
Terinstal Aplikasi OpenVPN
Kejaksaan ` Terinstal Modem VPN IP Aplikasi OpenVPN
` Server Aplikasi
Modem VPN IP
Terinstal Aplikasi OpenVPN
Gambar 2.38. Skema Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba
2.7.
Sistem Jaringan Sistem Informasi Lapas Narkoba Di dalam jaringan computer system informasi lapas narkoba untuk setiap
Kementerian atau Lembaga terhubung menggunakan teknologi VPN IP yang menggunakan metode site to site VPN sehingga kecepatan menjadi prioritas utama. Sedangkan untuk hubungan dari Lapas – Lapas ke server pusat hanya menggunakan ADSL saja dan menggunakan metode remote access VPN, penggunaan ini lebih murah dari segi biaya tetapi kecepatan akses lebih sedikit.
44
Security System
Application System
INTERNET
Firewall
Remote Access VPN Server
Web Server
Database Server
Remote Access VPN Key
Gambar 2.39. Perangkat Teknologi yang Digunakan
2.8.
Pengertian Firewall Firewall adalah teknologi pengamanan yang digunakan saat ini untuk
“menyaring” aktifitas yang masuk atau keluar ke dalam sistem. Firewall dibagi kedalam dua macam yaitu yang bekerja di network layer dan yang bekerja di application layer. Untuk firewall yang bekerja di network layer, proses firewall adalah membuka atau menutup port dan juga membuat DMZ (Demiliterized Zone) sehingga sistem yang digunakan di dalam firewall bisa menggunakan IP local untuk bisa melakukan transaksi di internet, sedangkan IP public nya diletakkan di dalam firewall untuk mengelabui para cracker jika sewaktu-waktu sistem itu diserang. Teknologi firewall yang digunakan adalah iptables dan sudah termasuk di dalam sistem operasi linux. Sedangkan untuk firewall yang bekerja di application layer menggunakan mod_security modul yang ada di apache web server.
45
Port 5050 reject
Port 80 transaction
INTERNET Port 80 accept
Firewall
Port 80 transaction
Remote Access VPN Key
Gambar 2.40. Proses Kerja Firewall 2.9.
Pengertian Remote Access VPN Remote access VPN adalah proses autentifikasi Virtual Private Network (VPN)
dengan menggunakan kunci digital yang diletakkan di dalam komputer / PC dan kunci digital itu dibuat oleh remote access VPN server. Untuk melakukan otentifikasi setiap kali sebuah client melakukan transaksi, kunci digital akan dicocokkan oleh server apakah dia boleh masuk ke dalam jaringan di dalam atau tidak. Teknologi remote access VPN yang digunakan adalah menggunakan OpenVPN.
46
Security System
Otentifikasi VPN Port 80 INTERNET Port 80
Firewall
Remote Access VPN Server
Remote Access VPN Key
Gambar 2.41. Proses Remote Access VPN 2.10. Pengertian Web Server Web Server merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format HTML. Terdapat beberapa format selain HTML yaitu PHP atau ASP, tetapi format – format tersebut hanyalah berfungsi untuk menghubungkan HTML dengan database. Web server saat ini di dominasi oleh Apache yang berbasiskan open source dan sudah sangat mudah untuk diinstall. Banyak aplikasi yang sudah menggabungkan Apache dengan modul – modul lain seperti PHP dan Mysql, baik itu yang berbasiskan Windows maupun Linux. Aplikasi gabungan itu antara lain adalah XAMPP. Port 80 INTERNET Port 80
Gambar 2.42. Proses Web Server
47
2.11. Pengertian PHP PHP adalah singkatan dari Hypertext PreProcessors, PHP saat ini adalah bahasa pemrograman interpreter yang paling banyak digunakan saat ini dikarenakan bersifat open source dan juga paling banyak didukung oleh banyak web server. PHP dapat digunakan oleh banyak sistem operasi dari Windows, Linux maupun BSD. PHP umumnya diintegrasikan dengan aplikasi database yang juga open source seperti MySQL maupun PostgreSql, tapi bisa juga diintegrasikan dengan Microsoft SQL, Access maupun Oracle.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Sistem yang selama ini berjalan dari laporan data narapidana narkotika di Lembaga Pemasyarakatan. Sistem pelaporan selama ini dari Lembaga Pemasyarakatan ke Direktorat
Pembinaan Khusus Narkotika adalah menggunakan form yang sudah standar, tetapi di dalam form tersebut data – data tidak bisa dipakai untuk proses penyelidikan lebih lanjut, contoh data yang sangat dibutuhkan untuk penyelidikan lebih lanjut adalah foto dan sidik jari yang selama ini dibuat di dalam laporan polisi hanyalah berupa rumus saja dan bukan berbentuk image, selain itu juga data – data pengunjung yang datang. Kenapa data pengunjung sangat penting, karena selama ini diindikasikan narkoba paling „aman‟ dikendalikan dari dalam penjara itu sendiri. Data – data yang ada selama ini dari tiap – tiap narapidana adalah SP21 ( Surat Penyidikan Sudah Lengkap) dari kepolisian yang sudah disetujui kejaksaan. SP21 itu ini berisi antara lain : surat perintah penangkapan, berita acara penangkapan, surat perintah penahanan, berita acara penahanan, surat panggil saksi, surat perintah penyitaan, berita acara penyitaan, form model B, surat perintah tugas, surat perintah penyidikan dan SP21. Setelah proses persidangan akan terdapat putusan apakah terdakwa bebas atau tidak. Jika tersangka dinyatakan bebas dan jaksa tidak terima terhadap keputusan bebas itu maka jaksa bisa mengajukan kasasi, dan jika jaksa menerima putusan bebas itu maka
48
49
si terdakwa dapat secara langsung dinyatakan bebas. Jika terdakwa dinyatakan bersalah maka dia bisa mengajukan banding ke pengadilan yang berada satu tingkat diatas dan jika tidak maka terdakwa akan ditetapkan sebagai narapidana maka dari pengadilan akan mengeluarkan surat putusan pengadilan, setelah selesai semua berkas ini akan masuk ke bagian registrasi di lapas tersebut dan pegawai registrasi lapas akan melakukan pendataan terhadap narapidana tersebut. Di dalam proses selama penahanan di dalam penjara napi bisa mengajukan pembebasan bersyarat dengan syarat narapidana sudah menjalani 2/3 masa tahanan, hal ini dilakukan karena lapas yang ada di Indonesia selama ini sudah kelebihan kapasitas. Di dalam proses pembebasan bersyarat disini narapidana harus melaporkan dirinya setiap
satu
bulan
sekali
sampai
dia
benar-benar
dinyatakan
bebas.
POLRI
KEJAKSAAN
START
Periksa berkas
PENGADILAN NEGERI
PENGADILAN TINGGI
Terima berkas SP21
Sidang tersangka
LAPAS / RUTAN
NARAPIDANA
Catat data – data napi
Bebas bersyarat
Bebas Berkas tersangka yang sudah SP21
Penangkapan tersangka Apakah berkas sudah lengkap ?
Bersalah ?
Penahanan tersangka di Lapas / Rutan
Tidak
Ya
Buat berkas perkara
Sidang tersangka
Ya
Ya
Hukuman mati ?
Ya
Eksekusi
Ajukan pembebabasan bersyarat setelah 2/3 masa tahanan ?
Terbitkan SP21 Berkas perkara yang belum P21
Tidak Tidak
Bersalah ?
Tidak
Tidak Berkas perkara yang sudah dinyatakan lengkap / SP21 Cek berkas perkara untuk SP21
Jalani sisa masa tahanan
Banding ?
Serahkan ke pengadilan Ajukan berkas perkara untuk SP21 ke kejaksaan
Tidak Bebas
Hukuman mati ?
Ajukan kasasi ? Bebas
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Eksekusi
Ya
Gambar 3.1. Sistem peradilan yang selama ini berjalan
50
Ya Wajib lapor
51
3.2.
Metode Penyusunan Sistem Dalam penyusunan tesis berjudul Sistem Informasi Lapas Narkoba berbasis web
menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) ini penulis menggunakan metode penulisan sebagai berikut : Studi Pustaka Mencari dan mengumpulkan data-data mengenai analisa sistem, mengumpulkan informasi mengenai cara kerja UML (Unified Modeling Language) dan software Rational Rose dalam melakukan analisa dan membuat rancangan suatu sistem serta teori-teori tentang PHP. Studi pustaka mengenai pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan tesis ini penulis dapatkan dari internet dan juga literature buku-buku yang ada. Studi Penelitian Untuk mendapatkan rancangan gambaran dari sistem yang telah berjalan dan juga untuk melihat kebutuhan dalam merancang sistem yang baru, dilakukan
observasi
secara
langsung
ke
Direktorat
Jendral
Pemasyarakatan Direktorat Pembinaan Khusus Narkotika (Dirbinsustik), Lapas Besi Nusakambangan, Lapas Narkotika Cipinang, Lapas Madiun dan juga Lapas Batam. Hasil penelitian ini sebagai dasar acuan untuk membuat rancangan sistem informasi narapidana narkoba pada Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional. Wawancara Melakukan
wawancara
dengan
para
staf
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan dan juga staf bagian registrasi dari tiap-tiap Lapas yang
52
dikunjungi serta para pejabat yang berwenang untuk memperoleh informasi dari permasalahan yang sedang dibahas. Waktu pelaksanaan pengambilan data yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Lapas Narkoba Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional dilaksanakan pada bulan Oktober 2008 sampai Januari 2009.
3.3.
Profil Organisasi Puslitbang dan Info, Badan Narkotika Nasional, berada di bawah Badan
Narkotika Nasional dan berlokasi di daerah Cawang Jakarta Timur dan berdampingan dengan kantor Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri yang mempunyai alamat lengkap di jalan MT.Haryono No.11.
3.3.1. Struktur Organisasi PUSAT PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INFORMATIKA
SUBBAGIAN TATA USAHA
BIDANG LITBANG
SUBBIDANG PENELITIAN
SUBBIDANG PENGEMBANGAN
BIDANG DATA DAN INFORMASI
BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
SUBBIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI
SUBBIDANG JARINGAN INFORMASI
SUBBIDANG PENYAJIAN DATA DAN INFORMASI
SUBBIDANG SISTEM INFORMASI
POKOK JABATAN FUNGSIONAL
Gambar 3.2. Struktur Organisasi
53
3.3.2. Tugas dan Fungsi Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional Puslitbang dan Info Badan Narkotika Nasional mempunyai kedudukan, tugas dan fungsi menurut PER / 03 / IX / 2008 / BNN tentang organisasi dan tata kerja Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional adalah : Pasal 103 Pusat Penelitian, Pengembangan dan Informatika Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya disebut Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN dipimpin oleh Kepala Pusat Penelitian, Pengembangan dan Informatika berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kalakhar BNN. Pasal 104 Pus
Litbang dan
Informatika Lakhar BNN mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan, perumusan dan pengordinasian pelaksanaan strategi dan program penelitian, pengembangan dan informatika di bidang P4GN. Pasal 105 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan perumusan penyusunan kebijakan BNN di bidang penelitian, pengembangan dan informatika. b. Penyusunan
petunjuk
teknis
pengembangan dan informatika.
dan
pelaksanaan
penelitian,
54
c. Pengkordinasian instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan kebijakan operasional yang dituangkan dalam rencana kerja dan program BNN di bidang penelitian, pengembangan dan informatika. d. Penyusunan rencana kerja program Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN. e. Pelaksanaan program dan kegiatan Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN. f. Pelaksanaan
kerjasama
lintas
sektoral
di
bidang
penelitian,
pengembangan dan informatika. g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan BNN di bidang penelitian, pengembangan dan informatika. h. Penyiapan bahan laporan BNN. i. Penyelenggaraan administrasi dan keuangan di lingkungan Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN. Pasal 106 Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN terdiri atas : a. Bidang Penelitian dan Pengembangan ; b. Bidang Data dan Informasi; c. Bidang Teknologi Informasi; d. Subbagian Tata Usaha; e. Kelompok Jabatan Fungsional; Pasal 107 Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang P4GN.
55
Pasal 108 Bidang Penelitian dan Pengembangan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang P4GN; b. Pelaksanaan program penelitian dan pengembangan di bidang P4GN; c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dalam program penelitian dan pengembangan di bidang P4GN; d. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang P4GN. Pasal 109 Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri atas : a. Subbidang Penelitian; b. Subbidang Pengembangan. Pasal 110 (1) Subbidang Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program penelitian di bidang P4GN. (2) Subbidang
Pengembangan
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan bahan pengembangan hasil penelitian di bidang P4GN. Pasal 111 Bidang Data
dan
Informasi
mempunyai
tugas
mengumpulkan,
menyiapkan, mengolah, mengelola, menganalisa, menyajikan data dan informasi di bidang P4GN.
56
Pasal 112 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Bidang Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan penyusunan rencana program pengolahan, analisa dan evaluasi data dan informasi di bidang P4GN; b. Analisa, evaluasi, penyajian data dan informasi di bidang P4GN; c. Pengelolaan dan mendokumentasikan data dan informasi; d. Pelaksanaan kerjasama lintas sector dalam rangka pengolahan data dan informasi di bidang P4GN; e. Pengelola perangkat call center, sms center dan Website BNN; f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan program di bidang data dan informasi. Pasal 113 Bidang Data dan Informasi terdiri atas : a. Subbidang Pengolahan Data dan Informasi; b. Subbidang Penyajian Data dan Informasi. Pasal 114 (1) Subbidang pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan analisa dan evaluasi; pelaporan data dan informasi, kerjasama lintas sektor dalam rangka penyusunan dan pengumpulan data di bidang P4GN. (2) Subbidang Penyajian Data mempunyai tugas menyajikan, mengelola, menyelenggarakan data dan informasi di bidang P4GN.
57
Pasal 115 Bidang
Teknologi
pembangunan,
Informasi
pemeliharaan,
mempunyai pengelolaan
tugas jaringan
melaksanakan dan
sistem
informatika dibidang P4GN. Pasal 116 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115, Bidang teknologi informasi menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan
rencana
dan
program
kegiatan
pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan jaringan informatika dibidang P4GN; b. Penyusunan
rencana
dan
program
kegiatan
pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan sistem informatika di bidang P4GN; c. Pelaksanaan
program
kegiatan
pembangunan,
pemeliharaan,
pengelolaan jaringan informatika di bidang P4GN; d. Pelaksanaan
program
kegiatan
pembangunan,
pemeliharaan,
pengelolaan sistem informasi dalam rangka mendukung pemenuhan data dibidang P4GN; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap operasionalisasi sistem informatika BNN. Pasal 117 Bidang Teknologi Informasi terdiri dari : a. Subbidang Jaringan Informasi; b. Subbidang Sistem Informasi.
58
Pasal 118 (1) Subbidang Jaringan Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan
rencana
dan
program
kegiatan
pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan serta memonitor dan mengevaluasi operasionalisasi Jaringan informatika BNN. (2) Subbidang Sistem Informasi mempunyai tugas penyiapan bahan penyusunan
rencana
dan
program
kegiatan
pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan serta memonitor dan mengevaluasi operasionalisasi sistem informatika BNN. Pasal 119 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, inventarisasi, kepegawaian dan pengelolaan data Pus Litbang dan Informatika Lakhar BNN.
3.4. Tahapan Pengembangan Sistem Di dalam tahapan pengembangan sistem, ada beberapa tahap yang harus dilalui berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC), diantaranya yaitu : a. Perencanaan Langkah pertama di dalam melakukan tahapan pengembangan sistem adalah melaksanakan identifikasi masalah yang sedang terjadi di dalam organisasi tersebut terutama pada pada masalah registrasi narapidana. Setelah dilakukan identifikasi masalah, langkah selanjutnya membuat estimasi kebutuhankebutuhan di dalam mendukung pengembangan sistem serta pembuatan
59
aplikasinya dan juga digunakan untuk mendukung operasi setelah aplikasi dijalankan. b. Analisis Setelah
tahapan
perencanaan,
langkah
selanjutnya
melakukan
analisa
permasalahan yang ada baik itu dari segi prosedur maupun datanya. Pada tahapan ini akan disediakan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna informasi mengenai kegiatan atau informasi lainnya mengenai masalah registrasi narapidana pada organisasi. Pada tahap ini juga akan didefinisikan kriteria dari kinerja aplikasi lapas narkoba berbasis web yang dibuat, apakah aplikasi yang dibuat justru akan menyulitkan pengguna sistem tersebut dalam mengakses dan menggunakan aplikasinya. c. Perancangan Setelah diketahui prosedur atau alir aktifitas sistem juga data-data yang akan diperlukan, setelah itu dilakukan perancangan sistem serta kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam sistem tersebut dan juga alur data yang terbentuk selama proses sistem berjalan. Setelah dilakukan tahapan perancangan sistem dan juga perancangan database selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan aplikasi sistem informasi narapidana narkoba berbasis web, yaitu dengan membuat alir aplikasi untuk supaya dapat memudahkan di dalam melakukan perancangan dan membuat tampilan aplikasi web yang diinginkan. Pembuatan sistem informasi lapas narkoba terlebih dahulu dibagi ke dalam sub sistem – sub sistem.
60
SISTEM INFORMASI LAPAS NARKOBA
Modul Data Napi
Modul Keluarga
Modul Pengunjung
Modul Remisi
Data Statistik
1
3
5
7
9
Modul Ciri Fisik
Modul Registrasi
Modul Catatan LP
Modul Dokumen
Administrasi Pengguna
2
4
6
8
10
Gambar 3.3. Struktur Sistem
MODUL DATA NAPI
Modul Data Napi
Penambahan Record
Perubahan Record
Penghapusan Record
Gambar 3.4. Struktur Sistem Modul Data Napi
Melihat Record
61
MODUL CIRI FISIK
Modul Ciri Fisik
Penambahan Record
Perubahan Record
Penghapusan Record
Melihat Record
Gambar 3.5. Struktur Sistem Modul Ciri Fisik
MODUL KELUARGA
Modul Keluarga
Penambahan Record
Perubahan Record
Penghapusan Record
Gambar 3.6. Struktur Sistem Modul Keluarga
Melihat Record
62
MODUL REGISTRASI
Modul Registrasi
Penambahan Record
Perubahan Record
Penghapusan Record
Melihat Record
Gambar 3.7. Struktur Sistem Modul Registrasi
MODUL PENGUNJUNG
Modul Pengunjung
Penambahan Record
Perubahan Record
Penghapusan Record
Gambar 3.8. Struktur Sistem Modul Pengunjung
Melihat Record
63
MODUL CATATAN LP
Modul Catatan LP
Penambahan Record
Perubahan Record
Penghapusan Record
Melihat Record
Gambar 3.9. Struktur Sistem Modul Catatan LP
MODUL REMISI
Modul Remisi
Penambahan Record
Perubahan Record
Penghapusan Record
Gambar 3.10. Struktur Sistem Modul Remisi
Melihat Record
64
MODUL DOKUMEN
Modul Dokumen
Penambahan Record
Perubahan Record
Penghapusan Record
Melihat Record
Gambar 3.11. Struktur Sistem Modul Dokumen
MODUL ADMINISTASI PENGGUNA
Modul User Admin
Tambah User
Edit Data User
Delete Data User
Gambar 3.12. Struktur Sistem Modul Administrasi Pengguna
65
DATA STATISTIK NAPI
Data Statistik Napi
Tampilkan Jumlah berdasarkan kewarganegaraan dari tiap lapas per tahun
Tampilkan jumlah berdasarkan pendidikan dari tiap lapas per tahun
Tampilkan Jumlah berdasarkan jenis kelamin dari tiap lapas per tahun
Tampilkan jumlah berdasarkan usia dari tiap lapas per tahun
Tampilkan jumlah berdasarkan jumlah napi masuk dari tiap lapas per tahun
Tampilkan jumlah berdasarkan pekerjaan dari tiap lapas per tahun
Tampilkan jumlah berdasarkan jumlah napi dari tiap lapas per tahun
Tampilkan jumlah kasus dari tiap lapas per tahun
Tampilkan jumlah berdasarkan jenis napi dari tiap lapas per tahun
Gambar 3.13. Struktur Sistem Data Statistik Napi
d. Implementasi Tahapan terakhir di dalam pengembangan sistem informasi lapas narkoba adalah tahapan implementasi yang merupakan tahapan peletakan aplikasi supaya siap untuk diimplementasikan. Pada tahapan implementasi ini dilakukan kegiatan uji coba aplikasi tersebut menggunakan Alpha Test dan juga Beta Test dan juga pemeriksaan kesalahan atau error sebelum aplikasi digunakan.
3.5. Metodologi Pengembangan Sistem Untuk melaksanakan pengembangan sebuah sistem informasi akan diperlukan suatu metode dan metodologi. Metode merupakan sekumpulan teknik – teknik dan
66
notasi. Metodologi merupakan kesatuan dari metode – metode, prosedur – prosedur, konsep – konsep pekerjaan dan juga aturan – aturan yang digunakan untuk melaksanakan pengembangan sistem informasi. Dalam melakukan pengembangan suatu sistem informasi maka perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman dan yang harus dikerjakan selama melakukan pengembangan sistem. Metodologi pengembangan sistem antara lain terdiri dari metodologi berorientasi pada output, metodologi berorientasi pada proses, metodologi berorientasi data dan metodologi berorientasi objek. Pengembangan yang akan dilakukan terhadap sistem ini menggunakan metodologi berorientasi objek dengan UML sebagai bahasa permodelannya dan Rational Rose sebagai tool dalam UML untuk melakukan penggambaran objek-objek dalam sistem. Target utama dari metodologi ini adalah pada objek, dengan melihat relasi atau hubungan antar objek-objek dalam pencapaian tujuan. Diagram perancangan sistem yang dibuat berdasarkan metodologi berorientasi objek adalah : 1.
Use Case Diagram Diagram yang menghubungkan antar pelaku dengan proses-proses yang berlaku pada sistem tersebut.
2.
Collaboration Diagram Collaboration diagram menunjukkan tahapan proses apa saja yang dilakukan oleh pelaku sistem.
3.
Class Diagram Class diagram adalah gambaran tentang perangkat lunak, dalam hal ini database, serta relasi – relasi yang terdapat di dalam database tersebut.
67
4.
Activity Diagram Menggambarkan alir aktifitas dalam sistem, bagaimana masing – masing alir berawal, keputusan – keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Spesifikasi Kebutuhan Sistem 4.1.1. Pernyataan Permasalahan Prosedur administrasi narapidana atau tahanan di Lembaga Pemasyarakatan saat ini masih bersifat manual dan dikelola oleh bagian registrasi dengan menerima dokumen dari pengadilan yang di dalamnya berisi dokumen SP21 dari kejaksaan dan juga dokument putusan pengadilan. Data – data dimasukkan ke dalam buku laporan bagian registrasi, setelah itu laporan dikirimkan ke Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Data yang dikirimkan bukan hanya narapidana yang masuk atau keluar saja, tetapi juga narapidana yang mutasi ke Lembaga Pemasyarakatan lain. Berikut ini flowchart administrasi data narapidana :
68
69
KEJAKSAAN
PENGADILAN NEGERI
START
1
LEMBAGA PEMASYARAKATAN BAGIAN REGISTRASI
2
SP21 SP21
Terbukti bersalah ?
tidak bebas
Putusan pengadilan
ya 1 SP21 Putusan pengadilan
Ambil data diri narapidana
SP21
2
Putusan pengadilan Data narapidana
END
Gambar 4.1. Flowchart administrasi data narapidana
4.2.
Analisis Sistem Berjalan
4.2.1. Analisis Prosedur Berdasarkan hasil penelitian, prosedur administrasi data narapidana belum berjalan dengan baik. Pencatatan / pengarsipan data narapidana masih menggunakan sistem manual dan tidak terintegrasi, sedangkan satu lapas rata – rata mempunyai narapidana berjumlah lebih dari lima ratus orang yang sebagian besar dihuni oleh narapidana kasus narkoba. Data yang dimasukkan selama ini hanyalah berupa data – data seperti nama, alamat, foto, dan lain – lain, tetapi data – data yang krusial seperti rumus sidik jari tidak ada, sidik jari hanya di cap saja tetapi tidak dirumuskan, bahkan beberapa lapas sama
70
sekali tidak memasukkan data sidik jari sama sekali baik itu foto sidik jari maupun rumusnya. Data – data yang selama ini ada sama sekali tidak mencatat pengunjung, pengunjung hanya dicatat di dalam sebuah buku biasa dan data pengunjung ini tidak diintegrasikan dengan data napi tersebut.
4.2.2.
Analisis Basis Data Sumber data narapidana dan juga data pengunjung serta data mengenai foto dan
sidik jari. Sumber data yang harus diperhatikan secara berkala adalah data pengunjung, yang berada di bagian registrasi pengunjung narapidana dan diteruskan kepada bagian registrasi dan akhirnya data menuju ke Kepala Lembaga Pemasyarakatan. Beberapa field yang ada di data narapidana yang sering simpang-siur adalah mengenai data alamat di KTP, dikarenakan sistem kependudukan di Indonesia yang masih belum benar sehingga satu orang bisa mempunyai banyak KTP, selain itu juga pengunjung dengan data – data yang diambil dari KTP pengunjung yang tidak terintegrasi dengan data kependudukan di Indonesia yang bisa menyatakan bahwa alamat pengunjung itu benar atau tidaknya.
4.3.
Desain Sistem Rancangan Berikut ini standard operating procedure dari hasil pengembangan sistem untuk narapidana yang baru memasuki penjara.
71
Bagian Registrasi
Catat Data Napi
Ditbinsustik
BNN
Buat laporan tertulis kepada BNN
Buat Berita Acara Napi Narkoba dan Lapas
Narapidana Ambil foto sidik jari dan rumuskan sidik jari Data Napi
Data diri napi dan sidik jari
Entri data narapidana dan rumus sidik jari
Apakah napi terpidana kasus narkoba ?
tidak
Simpan data
Sinkronisasi database dengan Lapas
Kirimkan data hubungan internasional
Kirim rekomendasi berita acara penahanan
Ya
Lapor kepada binsustik bahwa napi sudah dimasukkan divonis dan dimasukkan ke dalam penjara
Buat berita acara penahanan
Masukkan ke penjara
Gambar 4.2 Standard Operating Procedure Narapidana Baru
4.3.1. Use-Case View Diagram paling utama yang digunakan dalam use-case view adalah business use-case model dan use-case model. Bussiness use-case model adalah model dari pekerjaan atau bisnis yang ditunjukkan dengan menggunakan beberapa fungsi. Business use-case model
72
digunakan untuk mengidentifikasi peranan dan layanan yang diberikan oleh organisasi tersebut. Peranan paling penting dari business use-case model adalah untuk menyamakan persepsi dari sistem antara analis pembuat sistem dengan si pengguna sistem tersebut. Use-case model ialah model dari sistem yang menggambarkan layanan – layanan yang telah disediakan oleh software aplikasi. Use-case model digunakan sebagai masukan pada tahapan perancangan dan digunakan sebagai referensi pada tahapan pengujian.
business use case model
use case model
Gambar 4.3. Diagram Utama dari Use-Case View
4.3.2. Business Use-Case Model Fungsi utama business use-case model adalah untuk memahami struktur dan dinamika organisasi serta untuk mengetahui kebutuhan utama software aplikasi yang dibutuhkan dalam organisasi. Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, telah jelas
diketahui
bahwa
sistem
informasi
lapas
narkoba
di
lembaga
pemasyarakatan untuk menunjang pengungkapan kasus narkoba sangat dibutuhkan oleh Badan Narkotika Nasional.
73
4.3.3. Use-Case Model Use-case model terdiri dari dua bagian paling utama yaitu : actors dan use-cases. Actors merupakan pelaku atau pelaksana dalam sistem. Use-cases adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh actor dalam sistem.
Actors
Use Cases
Gambar 4.4. Bagian Utama dari Use-Case Model
4.3.3.1. Actor Paket actor berisi orang-orang atau organisasi yang terlibat dalam sistem. Pengguna sistem dibagi 3 yaitu admin, user dan petugas. Admin disini adalah Puslitbang dan Info BNN yang bertugas memasukkan data – data pengguna dan juga melakukan pengeditan data pengguna serta menghapus data pengguna, admin juga dapat melakukan seluruh aktifitas di dalam sistem. Untuk user dalam hal ini adalah para petugas dari Lembaga Pemasyarakatan yang bertugas mengentri, mengedit dan bahkan menghapus data jika diperlukan. Selain fitur input, edit dan hapus user juga dapat memanfaatkan fasilitas cari data dan data statistik. untuk user juga bisa memanfaatkan fitur cari data dan data statistik yang ditujukan untuk direktorat jendral pemasyarakatan kementerian hukum dan ham. Terakhir adalah petugas, disini yang dimakud petugas adalah aparat penegak hukum yang langsung turun dalam penyidikan dan penyelidikan kasus narkoba. Penyidik disini adalah penyidik Polri dan PPNS (penyidik pegawai
74
negeri sipil) seperti Kejaksaan, Bea Cukai dan Imigrasi. Fitur yang bisa digunakan juga hanya cari data napi dan data statistik karena para penyidik ini akan dibantu sewaktu proses penyidikan dan penyelidikan. Untuk input data, edit data dan juga hapus data pengguna petugas tidak diinjinkan untuk melakukan terhadap data para narapidana narkoba.
75
admin
kabid teknologi informasi
kapuslitbang dan info BNN
(from actor)
(from actor)
kanwil kemkumham
user
kasi registrasi lapas
kepala lapas
(from actor)
ditbinsustik ditjen pemasyarakatan Kejaksaan tinggi / negeri (from actor)
bareskrim polri petugas
(from actor)
(from actor)
pengadilan tinggi / negeri (from actor)
imigrasi (from actor)
Gambar 4.5. Actor Dalam Sistem
(from actor)
76
4.3.3.2. Use-Case Sistem Informasi Lapas Narkoba Terdapat beberapa kegiatan yang berkaitan di dalam sistem informasi lapas narkoba adalah login, sistem admin, sistem user dan sistem petugas. Sistem Informasi Lapas Narkoba
Sistem admin
Sistem user
Login
Sistem petugas
Gambar 4.6. Paket Use-Case dalam sistem informasi lapas narkoba
4.3.3.2.1. Paket Sistem Login Paket sistem login adalah untuk pengguna melakukan login ke dalam sistem, proses ini untuk menentukan siapa yang berhak masuk ke dalam sistem, sehingga sistem hanya bisa diakses oleh pihak – pihak yang berkepentingan saja.
Sistem Login
Gambar 4.7. Paket Use-Case Login
4.3.3.2.2. Paket Sistem Admin Pada paket sistem admin, admin bisa melakukan semua aktifitas yang ada di dalam sistem. Semua aktifitas ini adalah user admin, input data napi, edit data napi, hapus data napi, data statistik dan cari data.
77
Input data napi
Edit data napi
Sistem admin
User admin
Data statistik
Cari data
Gambar 4.8. Paket Use-case sistem admin
4.3.3.2.2.1.Paket User Admin Paket user admin digunakan untuk memasukkan, mengedit maupun menghapus user serta mendefinisikan user apakah sebagai admin atau user maupun pengguna.
User Admin
Gambar 4.9. paket use case sistem user admin
78
4.3.3.2.2.2.Paket Sistem Input Data Paket sistem input data dibagi lagi menjadi sembilan bagian, yaitu data napi, ciri fisik, keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen dan catatan LP.
Data napi
Ciri fisik
Keluarga
Hubungan internasional
Registrasi
Sistem input data
Pengunjung
Remisi
Dokumen
Catatan LP
Gambar 4.10. Paket use case sistem input data untuk admin
4.3.3.2.2.3.Paket Sistem Edit Data Paket sistem edit data dibagi ke dalam dua bagian, yaitu edit dan hapus.
4.3.3.2.2.3.1. Edit Data Paket edit data juga dibagi ke dalam sembilan bagian yaitu data napi, ciri fisik, keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen, catatan LP.
79
Data napi
Ciri fisik
Keluarga
Hubungan internasional
Registrasi
Sistem edit data
Pengunjung
Remisi
Dokumen
Catatan LP
Gambar 4.11. paket use case sistem edit data untuk admin
4.3.3.2.2.3.2. Hapus Data Napi Paket hapus data napi digunakan oleh admin dan user untuk menghapus data dan hanya admin dan user yang diperbolehkan menghapus data napi.
Hapus data napi
Gambar 4.12. Paket use case sistem hapus data napi untuk admin
4.3.3.2.2.4.Paket Sistem Cari Data Paket sistem cari data adalah untuk melihat data – data napi. Fitur ini akan digunakan untuk aparat penegak hukum untuk melihat data – data napi dalam
80
mengungkap suatu kasus. Data ini akan digunakan oleh Kepolisian dan Pusat Penegakkan Hukum BNN.
Cari Data
Mutasi
Cari Data Napi
Cari Data Pengunjung
Gambar 4.13. Paket use-case cari data untuk admin
4.3.3.2.2.5.Paket Sistem Data Statistik. Paket sistem data statistik digunakan untuk menampilkan data – data statistik seperti berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan, pendidikan dan lain – lain. Data statistik ini berdasarkan dari tiap lapas dan tahun berapa.
Data statistik
Gambar 4.14. Paket use-case data statistic untuk admin
4.3.3.2.3. Paket Sistem User Pada paket ini user dapat melakukan beberapa aktifitas yaitu input data napi, edit data napi, cari data dan data statistik. Untuk melakukan penghapusan user tidak diperbolehkan untuk melakukan dan harus mengirim surat atau fax ditandatangani oleh
81
kalapas, sehingga data dapat dijaga. Selain itu user juga tidak diperbolehkan menggunakan user admin, yang digunakan untuk mengelola user.
Input data napi
Edit data napi
Sistem user
Data statistik
Cari data
Gambar 4.15. paket use case sistem user
4.3.3.2.3.1.Paket Sistem Input Data Sama dengan yang terdapat di sistem admin, sistem ini digunakan untuk memasukkan data yang dibagi ke dalam sembilan bagian yaitu data napi, ciri fisik, keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen, catatan LP.
82
Data napi
Ciri fisik
Keluarga
Hubungan internasional
Registrasi
Sistem input data
Pengunjung
Remisi
Dokumen
Catatan LP
Gambar 4.16. Paket use case sistem input data untuk sistem user
4.3.3.2.3.2. Paket Sistem Edit Data Pada paket system edit data dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus.
4.3.3.2.3.2.1. Edit Data Napi Pada paket edit data digunakan untuk melakukan perubahan data terhadap sembilan data – data napi yaitu data napi, ciri fisik, keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen, catatan LP.
83
Data napi
Ciri fisik
Keluarga
Hubungan internasional
Registrasi
Sistem edit data
Pengunjung
Remisi
Dokumen
Catatan LP
Gambar 4.17. Paket use case sistem edit data napi untuk sistem user
4.3.3.2.3.2.2. Hapus Data Napi Paket hapus data napi digunakan oleh admin dan user untuk menghapus data dan hanya admin dan user yang diperbolehkan menghapus data napi.
Hapus data napi
Gambar 4.18. Paket use case sistem hapus data napi untuk sistem user
84
4.3.3.2.3.3.Paket Data Statistik Dalam paket data statistik digunakan untuk mencari data – data dalam bentuk statistik yaitu berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan, pendidikan dan lain – lain. Data statistik ini berdasarkan dari tiap lapas dan tahun berapa.
Data statistik
Gambar 4.19. paket use case data statistik untuk sistem user
4.3.3.2.3.4.Paket Cari Data Di dalam paket cari data digunakan untuk mencari data – data mutasi napi dari lapas ke lapas yang lain, mencari data pengunjung dan juga mencari data napi.
Cari Data
Cari Data Napi
Mutasi
Cari Data Pengunjung
Gambar 4.20. Paket use case cari data untuk sistem user
4.3.3.2.4. Paket Sistem Petugas Di dalam sistem petugas, petugas hanya dapar menampilkan data – data saja. Menampilkan data berarti hanya bisa melakukan cari data dan data statistik saja. System petugas akan digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa dan pengadilan
85
untuk menunjang proses penyidikan dan penyelidikan di dalam mengungkap suatu kasus narkoba.
Sistem petugas
Data statistik
Cari data
Gambar 4.21. Paket use case sistem petugas
4.3.3.2.4.1.Paket Data Statistik Di dalam paket data statistik untuk sistem petugas, petugas dapat melihat data – data statistik dari narapidana narkoba di seluruh Lapas yang ada di Indonesia. Data – data yang bisa dilihat berdasarkan jenis kelamin, kewarganegaraan, pendidikan dan lain – lain. Data statistik ini berdasarkan dari tiap lapas dan tahun berapa.
Data statistik
Gambar 4.22. Paket use case data statistik untuk sistem petugas
4.3.3.2.4.2.Paket Cari Data Dalam paket cari data, petugas bisa mencari data – data napi, pengunjung dan juga mutasi napi dari Lapas ke Lapas lainnya.
86
Cari Data
Mutasi
Cari Data Napi
Cari Data Pengunjung
Gambar 4.23. Paket use case cari data untuk sistem petugas
4.3.3.3.
Use Case Diagram
4.3.3.3.1. Use Case Paket Sistem Login Use case dari paket sistem login menggambarkan kegiatan yang dilakukan pada saat memasuki sistem yang merupakan proteksi sistem. Use case paket login admin
admin
Login admin
Memeriksa login admin
(from actor)
Logout admin
Gambar 4.24. Use case login admin
87
Use case paket login user
user
Login user
Memeriksa login user
(from actor)
Logout user
Gambar 4.25. Use case login user
use case paket login petugas
petugas
Login petugas
Memeriksa login petugas
(from actor)
Logout petugas
Gambar 4.26. Use case login petugas
4.3.3.3.2. Use Case Paket Sistem Admin Di dalam paket system admin, admin dapat melakukan seluruh aktifitas yang ada di dalam sistem yaitu input data, edit data, data statistik, cari data dan user admin.
88
4.3.3.3.2.1.Use Case Paket Input Data Use case paket input data digunakan untuk memasukkan data – data napi kedalam sistem.
menyerahkan berkas pengadilan napi
pengadilan tinggi / negeri (from actor)
input data ciri fisik napi input data catatan LP napi
login aplikasi
admin
menerima data napi input data dokumen napi
(from actor)
input data napi
input data remisi napi
input data hubungan internasional napi
input data registrasi napi
input data pengunjung napi input keluarga napi
Gambar 4.27. Use case input data untuk admin
4.3.3.3.2.2.Use Case Paket Edit Data Pada use case paket edit data dibagi dua yaitu edit data dan hapus data napi.
4.3.3.3.2.2.1. Edit Data Napi Use case paket edit data digunakan untuk melakukan pengeditan data – data napi. Proses pengeditan hanya boleh dilakukan oleh admin dan user, sedangkan untuk petugas hanya diperbolehkan untuk melihat data saja.
89
edit data napi edit data ciri fisik
login aplikasi
admin
menerima data napi
edit data hubungan internasional
(from actor)
edit data keluarga edit data catatan LP
edit data registrasi edit data dokumen
edit data remisi
edit data pengunjung
Gambar 4.28. Use case edit data napi untuk admin
4.3.3.3.2.2.2. Hapus Data Napi Dalam paket hapus data ini digunakan untuk melakukan penghapusan data. Proses ini hanya bisa dilakukan oleh admin dan user.
admin
login aplikasi
cari data
hapus data
(from actor)
Gambar 4.29. Use case hapus data untuk admin
4.3.3.3.2.3.Use Case Sistem Cari Data Di dalam use case sistem cari data umumnya akan digunakan oleh Aparat Penegak Hukum seperti Kepolisian dan Kejaksaan. Untuk Kepolisian dan Kejaksaan
90
tidak diperkenankan untuk merubah maupun menambah dan juga menghapus, tetapi mereka dapat melihat dan menggunakan sebagai acuan penyidikan.
cari data napi
admin
login aplikasi
cari data
cari data pengunjung
(from actor)
mutasi
Gambar 4.30. Use case cari data untuk admin
4.3.3.3.2.4.Use Case Data Statistik Di dalam use case data statistik akan menampilkan data statistic berdasarkan Lapas, tahun dan juga kategori.
admin
login aplikasi
data statistik
lihat data statistik
(from actor)
Gambar 4.31. Use case data statistik untuk admin
4.3.3.3.2.5.Use Case User Admin Untuk melakukan manajemen user menggunakan user admin, pengguna disini dibagi kedalam 3 bagian yaitu admin, petugas dan user. Untuk admin bisa melakukan segala aktifitas di dalam sistem sedangkan untuk user yang dalam hal ini
91
adalah petugas LP bisa melakukan penambahan, pengeditan, cari data dan cari data statistik tetapi tidak diperbolehkan untuk menambah atau merubah user. Untuk petugas hanya bisa melakukan cari data dan cari data statistik saja dan ini diperuntukkan untuk Kepolisian, Kejaksaan dan Pusat Penegakkan Hukum BNN.
tambah user
admin
login aplikasi
user admin
edit user
(from actor)
hapus user
Gambar 4.32. Use case user admin untuk admin
4.3.3.3.3. Use Case Paket Sistem User Dalam paket sistem user yang berperan sebagai user adalah pada bagian registrasi Lembaga Pemasyarakatan. Pekerjaan dari sistem user adalah input data napi, edit data napi, cari data dan data statistik.
4.3.3.3.3.1.Use Case Paket Input Data Di dalam paket ini, sama sepert paket input data yang terdapat di sistem admin melakukan Sembilan bagian data entri yaitu data napi, ciri fisik, keluarga, hubungan internasional, registrasi, pengunjung, remisi, dokumen dan catatan LP.
92
menyerahkan berkas pengadilan pengadilan tinggi / napi negeri (from actor)
input data napi
input data ciri fisik napi login aplikasi
user
menerima data napi
(from actor)
input data catatan LP napi
input data remisi napi
input data dokumen napi
input data registrasi napi
input keluarga napi
input data pengunjung napi input data hubungan internasional napi
Gambar 4.33. Use case input data untuk user
4.3.3.3.3.2.Use Case Paket Edit Data Paket edit data napi dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus data napi.
4.3.3.3.3.2.1. Edit Data Napi Di paket ini diperkenankan untuk merubah data sesuai kebutuhannya.
93
edit data registrasi edit data catatan LP
login aplikasi
user
menerima data napi edit data ciri fisik
(from actor)
edit data napi edit data hubungan internasional
edit data pengunjung edit data dokumen edit data keluarga
edit data remisi
Gambar 4.34. Use case edit data untuk user
4.3.3.3.3.2.2. Hapus Data Napi Dalam paket hapus data ini digunakan untuk melakukan penghapusan data. Proses
ini
user
hanya
bisa
login aplikasi
dilakukan
oleh
cari data
admin
dan
user.
hapus data
(from actor)
Gambar 4.35. Use case hapus data untuk user
4.3.3.3.3.3.Use Case Cari Data Dalam use case cari data digunakan hanya untuk melihat data tersebut, baik itu data napi, pengunjung maupun mutasi napi antar lapas.
94
cari data napi
user
login aplikasi
cari data
cari data pengunjung
(from actor)
mutasi
Gambar 4.36. Use case cari data untuk user
4.3.3.3.3.4.Use Case Data Statistik Dalam use case data statistik akan menampilkan data – data statistik dari penghuni lapas di seluruh Indonesia.
user
login aplikasi
data statistik
lihat data statistik
(from actor)
Gambar 4.37. Use case data statistik untuk user
4.3.3.3.4. Use Case Paket Sistem Petugas Dalam use case paket sistem petugas, petugas dalam hal ini adalah para aparat penegak hukum seperti Kepolisian, Kejaksaan dan Hakim akan memerlukan data pendukung untuk membantu proses penyidikan dan penyelidikan. Disini mereka hanya bisa melihat data saja dan tidak bisa melakukan proses tambah, edit maupun delete.
95
4.3.3.3.4.1.Use Case Cari Data Disini petugas dapat melakukan pencarian data terhadap para napi, pengunjung atau mutasi napi untuk membantu proses penyidikan dan penyelidikan.
cari data napi
login aplikasi
petugas
cari data
cari data pengunjung
(from actor)
mutasi
Gambar 4.38. Use case cari data untuk petugas
4.3.3.3.4.2.Use Case Data Statistik Dalam use case data statistic, petugas dapat melihat data – data statistik dari napi yang berada di Lapas seluruh Indonesia.
login aplikasi
petugas
data statistik
lihat data statistik
(from actor)
Gambar 4.39.Use case data statistik untuk petugas
4.4.
Logical View Di dalam logical view mengandung unsur – unsur identifikasi class entity dari
sistem jadwal dan sistem rekap.
96
Identifikasi Class Entity
Gambar 4.40. Logical View
4.4.1. Paket Identifikasi Class Entity Di dalam paket indentifikasi class entity menjelaskan tentang realisasi dari sistem informasi lapas narkoba.
<> Sistem Informasi Lapas Narkoba Gambar 4.41. Identifikasi Class Entity
4.4.2. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba Di dalam paket realisasi sistem informasi lapas narkoba, dibagi menjadi ke dalam empat paket yaitu realisasi login, realisasi sistem admin, realisasi sistem user dan realisasi sistem petugas.
Realisasi use case login
Realisasi use case sistem user
Realisasi use case sistem admin
Realisasi use case sistem petugas
Gambar 4.42. Paket Realisasi Sistem Informasi Lapas Narkoba
97
4.4.3. Collaboration Diagram 4.4.3.1.Realisasi Use Case Login Pada realisasi use case login berfungsi sebagai alat untuk melakukan manajemen terhadap para pengguna aplikasi. Use case ini digunakan untuk menyaring pihak – pihak siapa saja yang berhak untuk mengakses sistem informasi lapas narkoba.
Realisasi use case login
Gambar 4.43. Paket realisasi use case login
1: buka layar login( ) : admin 4: login( )
2: buka layar login( )
: user 3: buka layar login( )
: Layar Login
5: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: petugas
Gambar 4.44. Paket Realisasi Login
: Layar Utama
98
4.4.3.2.Realisasi Use Case Sistem Admin Dalam paket realisasi use case sistem admin, admin dapat melakukan semua aktifitas yang ada di dalam sistem. Aktifitas yang dapat dilakukan admin adalah input data napi, edit data napi, cari data, data statistik dan user admin.
Realisasi input data napi
Realisasi edit data napi Realisasi data statistik
Realisasi cari data
Realisasi user admin
Gambar 4.45. Paket realisasi use case sistem admin
99
4.4.3.2.1.
Realisasi Input Data Napi
1: buka layar login( )
2: login admin( )
: Layar Login
: admin
3: buka layar utama( )
: Layar Utama
: Verifikasi user ID
4: membuka layar input data napi( ) 6: input data napi( )
5: buka layar input data napi( )
: Membuka layar input data napi
: Layar input data napi
: Input data napi
7: input data ciri fisik napi( ) 8: input data keluarga napi( )
: Input data ciri fisik napi
9: input data hub. internasional napi( )
: Input data keluarga napi
: Input data hubungan internasional napi
10: input data registrasi napi( ) 11: input data pengunjung napi( )
: Input data registrasi napi
12: input data remisi napi( )
: Input data pengunjung napi
: Input data remisi napi
13: input data dokumen napi( ) 14: input data catatan LP napi( )
: Input data dokumen napi
15: simpan data napi( )
: Input data catatan LP napi
: Data napi
Gambar 4.46. Paket realisasi input data napi untuk admin
4.4.3.2.2.
Realisasi Edit Data Napi
Paket realisasi edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus.
100
4.4.3.2.2.1.
Edit Data Napi
1: buka layar login( )
2: login admin( )
: Layar Login
: admin
3: buka layar utama( )
: Layar Utama
: Verifikasi user ID
4: membuka layar edit data napi( )
: Membuka layar edit data napi
: membuka layar edit data diri napi
6: membuka layar edit data diri napi( )
: membuka layar edit ciri fisik 10: membuka layar edit ciri fisik( )
: layar edit data diri napi
11: buka layar edit ciri fisik( )
9: edit data diri napi( )
8: mengedit data diri napi( )
7: buka layar edit data diri napi( )
: Edit data diri napi
13: edit ciri fisik( )
12: mengedit ciri fisik( )
: layar edit ciri fisik
15: buka layar edit keluarga( )
: Edit data ciri fisik napi
16: mengedit keluarga( )
17: edit keluarga( ) : membuka layar edit keluarga
: layar edit keluarga
: Edit data keluarga napi
14: membuka layar edit keluarga( ) 19: buka layar edit hubunga internasional( )
5: buka layar edit data napi( )
: membuka layar edit hubungan internasional 18: membuka layar edit hubungan internasional( ) 22: membuka layar edit registrasi( )
21: edit hubungan internasional( ) : Edit data hubungan internasional napi
: layar edit hubungan internasional
23: buka layar edit registrasi( )
: membuka layar edit registrasi : Layar edit data napi
20: mengedit hubungan internasional( )
24: mengedit registrasi( )
: layar edit registrasi
25: edit registrasi( )
29: edit pengunjung( )
27: buka layar edit pengunjung( )
: membuka layar edit pengunjung
: Data napi
: Edit data registrasi napi
26: membuka layar edit pengunjung( ) 28: mengedit pengunjung( )
: layar edit oengunjung
: Edit data pengunjung napi
30: membuka layar edit remisi( )
33: edit remisi( )
31: buka layar edit remisi( )
32: mengedit remisi( )
34: membuka layar edit dokumen( ) : membuka layar edit remisi
: layar edit remisi
: Edit data remisi napi 37: edit dokumen( )
35: buka layar edit dokumen( )
: membuka layar edit dokumen
36: mengedit dokumen( )
: layar edit dokumen
: Edit data dokumen napi 41: edit catatan LP( )
38: membuka layar edit catatan LP( ) 39: buka layar edit catatan LP( )
: membuka layar edit catatan LP
40: mengedit catatan LP( )
: layar edit catatan LP
: Edit data catatan LP napi
Gambar 4.47. Paket realisasi edit data napi untuk admin
101
4.4.3.2.2.2.
Hapus Data Napi
1: buka layar login( )
2: login admin( )
: Layar Login
: admin
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar hapus data napi( )
5: buka layar hapus data napi( )
: Membuka layar hapus data napi
6: menghapus data napi( )
: Layar hapus data napi
7: hapus data napi( )
: Hapus data napi
Gambar 4.48. Paket realisasi hapus data napi untuk admin
: Data napi
4.4.3.2.3.
Realisasi Cari Data
1: buka layar login( )
2: login admin( )
: Layar Login
: admin
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar cari data( )
7: buka layar cari data napi( )
8: mencari data napi( )
: membuka layar cari data 5: buka layar cari data( )
: membuka layar cari data napi
: layar cari data napi
: Cari data napi
9: cari data napi( )
6: membuka layar cari data napi( )
10: membuka layar cari data pengunjung( ) 11: buka layar cari data pengunjung( )
12: mencari data pengunjung( )
13: cari data pengunjung( )
: layar cari data
14: membuka layar cari data mutasi( )
: layar cari data pengunjung
: membuka layar cari data pengunjung
15: buka layar cari data mutasi( )
: membuka layar cari data mutasi
16: mencari data mutasi( )
: layar cari data mutasi
: Cari data mutasi
Gambar 4.49. Paket realisasi cari data untuk admin 102
: Cari data pengunjung
17: cari data mutasi( )
: Data napi
4.4.3.2.4.
Realisasi Data Statistik 1: buka layar login( )
: admin
2: login admin( )
: Layar Login
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar data statistik( )
5: buka layar data statistik( )
: Membuka layar data statistik
6: melakukan proses data statistik
: Layar data statistik
7: proses data statistik( )
: proses data statistik
Gambar 4.50. Paket realisasi data statistik untuk admin
103
: Data napi
4.4.3.2.5.
Realisasi User Admin
1: buka layar login( )
: admin
2: login admin( )
: Layar Login
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar user admin( ) 7: buka layar tambah user admin( )
: Membuka layar user admin 5: buka layar user admin( )
: membuka layar tambah user admin
8: menginput user admin( )
: layar tambah user admin
: tambah user admin 9: tambah user admin( )
6: membuka layar tambah user admin( ) 11: buka layar edit user admin( )
12: mengedit user admin( )
13: edit user admin( )
10: membuka layar edit user admin( ) : layar user admin
: membuka layar edit user admin
: layar edit user admin
17: hapus user admin( )
14: membuka layar hapus user admin( ) 15: buka layar hapus user admin( )
: membuka layar hapus user admin
16: menghapus user admin( )
: layar hapus user admin
Gambar 4.51. Paket realisasi user admin untuk admin
104
: edit user admin
: hapus user admin
: data user admin
105
4.4.3.3.Realisasi Use Case User Dalam realisasi use case user, user bisa melakukan input data napi, edit data napi, cari data dan data statistik.
Realisasi input data napi
Realisasi cari data
Realisasi edit data napi
Realisasi data statistik
Gambar 4.52. Paket realisasi use case user
106
4.4.3.3.1.
Input Data Napi
1: buka layar login( )
2: login admin( )
: Layar Login
: user
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar input data napi( )
5: buka layar input data napi( )
: Membuka layar input data napi
6: input data napi( )
: Layar input data napi
: Input data napi
7: input data ciri fisik napi( )
8: input data keluarga napi( )
: Input data ciri fisik napi
9: input data hubungan internasional napi( )
: Input data keluarga napi
: Input data hubungan internasional napi
10: input data registrasi napi( )
11: input data pengunjung napi( )
: Input data registrasi napi
12: input data remisi napi( )
: Input data pengunjung napi
: Input data remisi napi
13: input data dokumen napi( )
14: input data catatan LP napi( )
: Input data dokumen napi
15: simpan data napi( )
: Input data catatan LP napi
: Data napi
Gambar 4.53. Paket realisasi input data untuk user
107
4.4.3.3.2.
Edit Data Napi
Untuk edit data napi dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus. 4.4.3.3.2.1.
Edit Data
1: buka layar login( )
: user
2: login admin( )
: Layar Login
3: buka layar utama( )
: Layar Utama
: Verifikasi user ID
4: membuka layar edit data napi( )
7: buka layar edit data diri( )
: membuka layar edit data diri napi
8: mengedit data diri napi( )
: layar edit data diri napi
9: edit data diri napi( )
: Edit data diri napi
: Membuka layar edit data napi 11: buka layar edit ciri fisik( )
6: membuka layar edit data diri( )
: membuka layar edit ciri fisik
12: mengedit ciri fisik( )
: layar edit ciri fisik
13: edit ciri fisik( )
: Edit data ciri fisik napi
10: membuka layar edit ciri fisik( ) 15: buka layar edit keluarga( )
5: buka layar edit data napi( )
: membuka layar edit keluarga
17: edit keluarga( )
16: mengedit keluarga( )
: layar edit keluarga
: Edit data keluarga napi
14: membuka layar edit keluarga( ) 19: buka layar edit hub. internasional( )
: membuka layar edit hubungan internasional
20: mengedit hub. internasional( )
21: edit hub. internasional( )
: layar edit hubungan internasional : Edit data hubungan internasional napi
18: membuka layar edit hub. internasional( ) 23: buka layar edit registrasi( )
22: membuka layar edit registrasi( )
: Layar edit data napi
: membuka layar edit registrasi
24: mengedit registrasi( )
: layar edit registrasi
26: membuka layar edit pengunjung( ) 27: buka layar edit pengunjung( )
25: edit registrasi( )
: Data napi
: Edit data registrasi napi
28: mengedit pengunjung( )
29: edit pengunjung( )
30: membuka layar edit remisi( ) : membuka layar edit pengunjung
: layar edit pengunjung
31: buka layar edit remisi( )
: Edit data pengunjung napi
33: edit remisi( )
32: mengedit remisi( )
34: membuka layar edit dokumen( )
: membuka layar edit remisi
: layar edit remisi
35: buka layar edit dokumen( )
: Edit data remisi napi
36: mengedit dokumen( )
37: edit dokumen( )
38: membuka layar edit catatan LP( ) : membuka layar edit dokumen
: layar edit dokumen
39: buka layar edit catatan LP( )
: membuka layar edit catatan LP
: Edit data dokumen napi
40: mengedit catatan LP( )
: layar edit catatan LP
41: edit catatan LP( )
: Edit data catatan LP napi
Gambar 4.54. Paket realisasi edit data untuk user
108
4.4.3.3.2.2.
Hapus Data
1: buka layar login( )
2: login user( )
: Layar Login
: user
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar hapus data napi( )
5: buka layar hapus data napi( )
: Membuka layar hapus data napi
6: menghapus data napi( )
: Layar hapus data napi
7: hapus data napi( )
: Hapus data napi
Gambar 4.55. Paket realisasi hapus data napi untuk user
: Data napi
4.4.3.3.3.
Realisasi Cari Data
1: buka layar login( )
: user
2: login admin( )
: Layar Login
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar cari data( ) 6: membuka layar cari data napi( )
7: buka layar cari data napi( )
8: mencari data napi( )
9: cari data napi( )
: membuka layar cari data
5: buka layar cari data napi( )
: membuka layar cari data napi
10: membuka layar cari data pengunjung( )
: layar cari data napi
11: buka layar cari data pengunjung( )
: Cari data napi
12: mencari data pengunjung( )
13: cari data pengunjung( )
: layar cari data napi : membuka layar cari data pengunjung
14: membuka layar cari data mutasi( )
: layar cari data pengunjung
15: buka layar cari data mutasi( )
: membuka layar cari data mutasi
16: mencari data mutasi( )
: layar cari data mutasi
: Cari data mutasi
Gambar 4.56. Paket realisasi cari data untuk user
109
: Cari data napi
17: cari data mutasi( )
: Data napi
4.4.3.3.4.
Realisasi Data Statistik 1: buka layar login( )
: user
2: login admin( )
: Layar Login
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar data statistik( )
5: buka layar data statistik( )
: Membuka layar data statistik
6: melakukan proses data statistik( )
: Layar data statistik
: proses data statistik
Gambar 4.57. Paket realisasi data statistik untuk user
110
7: proses data statistik( )
: Data napi
111
4.4.3.4.Realisasi Use Case Petugas Di dalam paket realisasi use case petugas, petugas hanya dapat melihat isi data saja dan tidak diperbolehkan untuk menambah, mengedit dan menghapus data. Aktifitas petugas yang bisa dilakukan dalam sistem adalah cari data dan data statistik.
Realisasi cari data
Realisasi data statistik
Gambar 4.58. Paket realisasi use case petugas
4.4.3.4.1.
Realisasi Cari Data
1: buka layar login( )
: petugas
2: login admin( )
: Layar Login
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar cari data( )
7: buka layar cari data napi( )
: membuka layar cari data
: membuka layar cari data napi
8: mencari data napi( )
: layar cari data napi
9: cari data napi( )
: Cari data napi
5: buka layar cari data( ) 6: membuka layar cari data napi( )
10: membuka layar cari data pengunjung( ) : layar cari data
11: buka layar cari data pengunjung( )
: membuka layar cari data pengunjung
: layar cari data pengunjung
14: membuka layar cari data mutasi( ) 15: buka layar cari data mutasi( )
: membuka layar cari data mutasi
12: mencari data pengunjung( ) 13: cari data pengunjung( )
16: mencari data mutasi( )
: layar cari data mutasi
: Cari data pengunjung
17: cari data mutasi( )
: Cari data mutasi
Gambar 4.59. Paket realisasi cari data untuk petugas
112
: Data napi
4.4.3.4.2.
Realisasi Data Statistik
1: buka layar login( )
: petugas
2: login admin( )
: Layar Login
3: buka layar utama( )
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
4: membuka layar data statistik( ) 5: buka layar data statistik( )
: Membuka layar data statistik
6: melakukan proses data statistik( )
: Layar data statistik
7: proses data statistik( )
: proses data statistik
Gambar 4.60. Paket realisasi data statistik untuk petugas
113
: Data napi
4.4.4.
Sequence Diagram
4.4.4.1.
Realisasi Sistem Login
: admin
: user
: petugas
: Layar Login
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
buka layar login( )
buka layar login( )
buka layar login( ) login( )
buka layar utama( )
Gambar 4.61. Sequence Diagram Realisasi Sistem Login
114
4.4.4.2.
Realisasi Sistem Admin
4.4.4.2.1.
Input Data Napi
: admin
: Layar Login
: Verifikasi user ID
buka layar login( )
: Layar Utama : Membuka layar input data napi
: Layar input data napi
: Input data napi : Input data ciri fisik : Input data keluarga napi napi
: Input data hubungan internasional napi
: Input data registrasi napi
: Input data pengunjung : Input data remisi napi : Input data dokumen napi napi
: Input data catatan LP napi
: Data napi
login admin( ) layar utama( )
membuka layar input data napi( )
buka layar input data napi( )
input data napi( )
input data ciri fisik napi( )
input data keluarga napi( )
input data hub. internasional napi( )
input data registrasi napi( )
input data pengunjung napi( )
input data remisi napi( )
input data dokumen napi( )
input data catatan LP napi( )
simpan data napi( )
Gambar 4.62. Sequence Diagram dari Realisasi Use Case Input Data Napi untuk admin
115
4.4.4.2.2.
Edit Data Napi Edit data napi dibagi kedalam dua bagian yaitu edit dan hapus data napi.
4.4.4.2.2.1.
: admin
Edit Data
: Layar Login
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
buka layar login( )
: Membuka layar edit data napi
: Layar edit data napi
: membuka layar edit data diri napi
: layar edit data diri napi
: Edit data diri napi
: Data napi
: membuka layar edit ciri fisik
: layar edit ciri fisik
: Edit data ciri fisik napi : membuka layar edit keluarga
: layar edit keluarga : Edit data keluarga : membuka layar edit napi hubungan internasional
: layar edit hubungan internasional : Edit data hubungan internasional napi
: membuka layar edit registrasi
: layar edit registrasi : Edit data registrasi napi
: membuka layar edit pengunjung
: layar edit pengunjung : Edit data pengunjung napi
: membuka layar edit remisi
: layar edit remisi
: Edit data remisi napi : membuka layar edit dokumen
: layar edit dokumen
: Edit data dokumen napi
: membuka layar edit catatan LP
: layar edit catatan LP : Edit data catatan LP napi
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar edit data napi( )
buka layar edit data napi( )
membuka layar edit data diri napi( )
buka layar edit data diri napi( )
mengedit data diri napi( )
edit data diri napi( )
membuka layar edit ciri fisik( )
buka layar edit ciri fisik( )
mengedit ciri fisik( )
edit ciri fisik( )
membuka layar edit keluarga( )
buka layar edit keluarga( )
mengedit keluarga( ) edit keluarga( )
membuka layar edit hubungan internasional( )
buka layar edit hub. internasional( )
mengedit hub. internasional( ) edit hubungan internasional( ) membuka layar edit registrasi( )
buka layar edit registrasi( )
mengedit registrasi( ) edit registrasi( )
membuka layar edit pengunjung( )
buka layar edit pengunjung( )
mengedit pengunjung( ) edit pengunjung( ) membuka layar edit remisi( )
buka layar edit remisi( )
mengedit remisi( ) edit remisi( ) membuka layar edit dokumen( )
buka layar edit dokumen( )
mengedit dokumen( )
edit dokumen( ) membuka layar edit catatan LP( )
buka layar edit catatan LP( )
mengedit catatan LP( ) edit catatan LP( )
Gambar 4.63. Sequence Diagram dari Realisasi Use Case Edit Data Napi untuk admin
116
4.4.4.2.2.2.
Hapus Data Napi
: admin
: Layar Login
: Verifikasi user ID
buka layar login( )
: Layar Utama : Membuka layar hapus data napi
: Layar hapus data napi
: Hapus data napi
: Data napi
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar hapus data napi( )
buka layar hapus data napi( )
menghapus data napi( )
hapus data napi( )
Gambar 4.64. Sequence Diagram dari Realisasi Hapus Data Napi untuk admin
117
4.4.4.2.3.
Cari Data
: admin
: Layar Login
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
buka layar login( )
: membuka layar cari data
: layar cari data : membuka layar cari data napi
: layar cari data napi
: Cari data napi
: Data napi
: membuka layar cari data pengunjung
: layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : membuka layar cari data mutasi
: layar cari data mutasi
: Cari data mutasi
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar cari data( )
buka layar cari data( )
membuka layar cari data napi( )
buka layar cari data napi( )
mencari data napi( )
cari data napi( ) membuka layar cari data pengunjung( )
buka layar cari data pengunjung( )
mencari data pengunjung( )
cari data pengunjung( )
membuka layar cari data mutasi( )
buka layar cari data mutasi( )
mencari data mutasi( ) cari data mutasi( )
Gambar 4.65. Sequence Diagram dari Realisasi Cari Data untuk admin
118
4.4.4.2.4.
Data Statistik
: admin
: Layar Login
: Verifikasi user ID
buka layar login( )
: Layar Utama : Membuka layar data statistik
: Layar data statistik : proses data statistik
: Data napi
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar data statistik( )
buka layar data statistik( )
melakukan proses data statistik( )
proses data statistik( )
Gambar 4.66. Sequence Diagram dari Realisasi Data Statistik untuk admin
119
4.4.4.2.5.
: admin
User Admin
: Layar Login
: Verifikasi user ID
buka layar login( )
: Layar Utama : Membuka layar user admin
: layar user admin
: membuka layar tambah user admin
: layar tambah user admin : tambah user admin
: data user admin
: membuka layar edit user admin
: layar edit user admin
: edit user admin
: membuka layar hapus user admin
: layar hapus user admin : hapus user admin
login admin( )
buka layar utama( )
membuka layar user admin( )
buka layar user admin( )
membuka layar tambah user admin( )
buka layar tambah user admin( )
menginput user admin( )
tambah user admin( )
membuka layar edit user admin( )
buka layar edit user admin( )
mengedit user admin( )
edit user admin( ) membuka layar hapus user admin( )
buka layar hapus user admin( )
menghapus user admin( ) hapus user admin( )
Gambar 4.67. Sequence Diagram dari Realisasi User Admin untuk admin
120
4.4.4.3.
Realisasi Sistem User
4.4.4.3.1. Input Data Napi
: user
: Layar Login
: Verifikasi user ID
buka layar login( )
: Layar Utama : Membuka layar input data napi
: Layar input data napi
: Input data napi : Input data ciri fisik napi : Input data keluarga napi : Input data hubungan internasional napi
: Input data registrasi napi
: Input data pengunjung : Input data remisi napi : Input data dokumen napi napi
: Input data catatan LP napi
: Data napi
login user( ) layar utama( )
membuka layar input data napi( )
buka layar input data napi( )
input data napi( )
input data ciri fisik napi( )
input data keluarga napi( )
input data hub. internasional napi( )
input data registrasi napi( )
input data pengunjung napi( )
input data remisi napi( )
input data dokumen napi( )
input data catatan LP napi( )
simpan data napi( )
Gambar 4.68. Sequence Diagram dari Realisasi Input Data Napi untuk user
121
4.4.4.3.2. Edit Data Napi Pada paket edit data napi untuk user dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus data napi. 4.4.4.3.2.1.
: user
Edit Data
: Layar Login
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
buka layar login( )
: Membuka layar edit data napi
: Layar edit data napi
: membuka layar edit data diri napi
: layar edit data diri napi
: Edit data diri napi
: Data napi
: membuka layar edit ciri fisik
: layar edit ciri fisik
: Edit data ciri fisik napi : membuka layar edit keluarga
: layar edit keluarga : Edit data keluarga : membuka layar edit napi hubungan internasional
: layar edit hubungan internasional : Edit data hubungan internasional napi
: membuka layar edit registrasi
: layar edit registrasi : Edit data registrasi napi
: membuka layar edit pengunjung
: layar edit pengunjung : Edit data pengunjung napi
: membuka layar edit remisi
: layar edit remisi
: Edit data remisi napi : membuka layar edit dokumen
: layar edit dokumen
: Edit data dokumen napi
: membuka layar edit catatan LP
: layar edit catatan LP : Edit data catatan LP napi
login user( )
buka layar utama( )
membuka layar edit data napi( )
buka layar edit data napi( )
membuka layar edit data diri napi( )
buka layar edit data diri napi( )
mengedit data diri napi( )
edit data diri napi( )
membuka layar edit ciri fisik( )
buka layar edit ciri fisik( )
mengedit ciri fisik( )
edit ciri fisik( )
membuka layar edit keluarga( )
buka layar edit keluarga( )
mengedit keluarga( ) edit keluarga( )
membuka layar edit hubungan internasional( )
buka layar edit hub. internasional( )
mengedit hub. internasional( ) edit hubungan internasional( ) membuka layar edit registrasi( )
buka layar edit registrasi( )
mengedit registrasi( ) edit registrasi( )
membuka layar edit pengunjung( )
buka layar edit pengunjung( )
mengedit pengunjung( ) edit pengunjung( ) membuka layar edit remisi( )
buka layar edit remisi( )
mengedit remisi( ) edit remisi( ) membuka layar edit dokumen( )
buka layar edit dokumen( )
mengedit dokumen( )
edit dokumen( ) membuka layar edit catatan LP( )
buka layar edit catatan LP( )
mengedit catatan LP( ) edit catatan LP( )
Gambar 4.69. Sequence Diagram dari Realisasi Edit Data Napi untuk user 122
4.4.4.3.2.2.
Hapus Data Napi
: user
: Layar Login
: Verifikasi user ID
: Layar Utama : Membuka layar hapus data napi
: Layar hapus data napi
: Hapus data napi
: Data napi
buka layar login( ) login user( )
buka layar utama( )
membuka layar hapus data napi( )
buka layar hapus data napi( )
menghapus data napi( )
hapus data napi( )
Gambar 4.70. Sequence Diagram dari Realisasi Hapus Data Napi untuk user
123
4.4.4.3.3. Cari Data
: user
: Layar Login
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
buka layar login( )
: membuka layar cari data
: layar cari data : membuka layar cari data napi
: layar cari data napi
: Cari data napi
: Data napi
: membuka layar cari data pengunjung
: layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : membuka layar cari : layar cari data mutasi data mutasi
: Cari data mutasi
login user( )
buka layar utama( )
membuka layar cari data( )
buka layar cari data( )
membuka layar cari data napi( )
buka layar cari data napi( )
mencari data napi( )
cari data napi( ) membuka layar cari data pengunjung( )
buka layar cari data pengunjung( )
mencari data pengunjung( )
cari data pengunjung( )
membuka layar cari data mutasi( )
buka layar cari data mutasi( )
mencari data mutasi( ) cari data mutasi( )
Gambar 4.71. Sequence Diagram dari Realisasi Cari Data untuk user
124
4.4.4.3.4. Data Statistik
: user
: Layar Login
: Verifikasi user ID
: Layar Utama : Membuka layar data statistik
: Layar data statistik : proses data statistik
: Data napi
buka layar login( )
login user( )
buka layar utama( )
membuka layar data statistik( )
buka layar data statistik( )
melakukan proses data statistik( )
proses data statistik( )
Gambar 4.72. Sequence Diagram dari Realisasi Data Statistik untuk user 125
4.4.4.4.
Realisasi Sistem Petugas
4.4.4.4.1. Cari Data
: petugas
: Layar Login
: Verifikasi user ID
: Layar Utama
: membuka layar cari data
: layar cari data : membuka layar cari data napi
: layar cari data napi
: Cari data napi
: Data napi
: membuka layar cari data pengunjung
: layar cari data pengunjung : Cari data pengunjung : membuka layar cari : layar cari data mutasi data mutasi
: Cari data mutasi
buka layar login( ) login petugas( )
buka layar utama( )
membuka layar cari data( )
buka layar cari data( )
membuka layar cari data napi( )
buka layar cari data napi( )
mencari data napi( )
cari data napi( ) membuka layar cari data pengunjung( )
buka layar cari data pengunjung( )
mencari data pengunjung( )
cari data pengunjung( )
membuka layar cari data mutasi( )
buka layar cari data mutasi( )
mencari data mutasi( ) cari data mutasi( )
Gambar 4.73. Sequence Diagram dari Realisasi Cari Data untuk petugas 126
4.4.4.4.2. Data Statistik
: petugas
: Layar Login
: Verifikasi user ID
: Layar Utama : Membuka layar data statistik
: Layar data statistik : proses data statistik
: Data napi
buka layar login( )
login petugas( )
buka layar utama( )
membuka layar data statistik( )
buka layar data statistik( )
melakukan proses data statistik( )
proses data statistik( )
Gambar 4.74. Sequence Diagram dari Realisasi Data Statistik untuk petugas
127
128
4.4.5.
Perancangan Class Diagram Selama melakukan analisis, entity menggambarkan bagian unit-unit
informasi yang telah diolah. Di dalam model perancangan, kelas entity dibentuk menjadi bagian yang menggambarkan field database. Dalam class diagram menunjukkan beberapa diagram yang akan memberi gambaran tentang sistem aplikasi dan juga relasi – relasi nya yang ada didalamnya. Dalam setiap notasi kelas yang dibuat memiliki tiga bagian pokok yaitu nama kelas, atribut yang ada di setiap kelas dan terakhir adalah metoda yang berisikan operasi – operasi dari kelas tersebut.
4.4.5.1.
Paket Sistem Login Di dalam paket sistem login menggunakan notasi kelas login. Kelas login
memberi gambaran tentang pengguna yang berhak memperoleh akses ke dalam sistem informasi lapas narkoba.
Gambar 4.75. Class Diagram Realisasi Sistem Login
129
4.4.5.2.
Paket Sistem Admin
4.4.5.2.1. Input Data Napi
Gambar 4.76. Class Diagram Realisasi Input Data Untuk Admin
130
4.4.5.2.2. Edit Data Napi Pada paket edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus. 4.4.5.2.2.1. Edit Data
Gambar 4.77. Class Diagram Realisasi Edit Data Untuk Admin
131
4.4.5.2.2.2. Hapus Data Napi
Gambar 4.78. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk Admin
132
4.4.5.2.3. Cari Data Napi
Gambar 4.79. Class Diagram Realisasi Cari Data Napi Untuk Admin
133
4.4.5.3.
Paket Sistem User
4.4.5.3.1. Input Data Napi
Gambar 4.80. Class Diagram Realisasi Input Data Napi Untuk User
134
4.4.5.3.2. Edit Data Napi Pada paket edit data napi dibagi dua yaitu edit dan hapus data napi. 4.4.5.3.2.1. Edit Data
Gambar 4.81. Class Diagram Realisasi Edit Data Napi Untuk User
135
4.4.5.3.2.2.Hapus Data Napi
Gambar 4.82. Class Diagram Realisasi Hapus Data Untuk User
136
4.4.5.3.3. Cari Data Napi
Gambar 4.83. Class Diagram Realisasi Cari Data Napi Untuk User
137
4.4.5.4.
Paket Sistem Petugas
4.4.5.4.1. Cari Data Napi
Gambar 4.84. Class Diagram Realisasi Cari Data Napi Untuk Petugas
138
4.4.6.
Activity Diagram Activity Diagram adalah diagram yang menjelaskan tentang alir aktifitas di
dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana alir berawal, bagaimana keputusan – keputusan dapat terjadi dan terakhir bagaimana sistem berakhir.
4.4.6.1.
Activity Diagram Login
Admin, user dan petugas Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
Memeriksa UserID & Password
Benar T
Y Admin Y
T
User
T
Y
Menampilkan Layar Aplikasi Admin
Menampilkan Layar Aplikasi User
Logout
Selesai
Gambar 4.85. Activity Diagram User Admin
Menampilkan layar aplikasi petugas
139
4.4.6.2.
Activity Diagram Sistem Admin
4.4.6.2.1. Input Data Napi
Admin Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
Benar Membuka layar input data napi
Menampilkan layar input data napi
Menginput keluarga
Menginput pengunjung
Menginput catatan LP
Y
Menginput data napi
Menginput hubungan internasional
Menginput remisi
Menginput ciri fisik
Menginput registrasi
Menginput dokumen
Menyimpan data napi
Menutup layar data napi Logout
Selesai
Gambar 4.86. Activity Diagram Input Data Napi Untuk Admin
140
4.4.6.2.2. Edit Data Napi Pada paket edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus. 4.4.6.2.2.1. Edit Data
Admin Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
Membuka layar edit data napi
Benar
Y
cari nama napi
Menampilkan layar edit data napi
T
menampilkan data napi berdasarkan nama
menampilkan data napi berdasarkan nomer registrasi
Y
menampilkan data yang akan di edit edit registrasi
edit pengunjung
T
edit remisi
T
Y
edit dok umen T
T
Y
Y
Y
menampilkan layar edit registrasi
menampilkan layar edit pengunjung
menampilkan layar edit remisi
menampilkan layar edit dokumen
menampilkan layar edit catatan LP
mengedit registrasi
mengedit pengunjung
mengedit remisi
mengedit dokumen
mengedit catatan LP
T edit data napi
edit ciri fisik T
T Y
edit k eluarga
Y
edit hub. internasional
T Y
Y
menampilkan layar edit data napi
menampilkan layar edit ciri fisik
menampilkan layar edit keluarga
menampilkan layar edit hub. internasional
mengedit data napi
mengedit ciri fisik
mengedit keluarga
mengedit hub. internasional
menyimpan data napi
Menutup layar data napi
Logout
Selesai
Gambar 4.87. Activity Diagram Edit Data Napi Untuk Admin
141
4.4.6.2.2.2.
Hapus Data Napi
Admin Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
membuka layar hapus data napi
Benar Y cari nama napi
menampilkan layar hapus data napi
menampilkan data napi berdasarkan nama
Y
T
menampilkan data napi berdasarkan nomer registrasi
menampilkan data yang akan dihapus
hapus data napi
Logout
Selesai
Gambar 4.88. Activity Diagram Hapus Data Napi Untuk Admin
142
4.4.6.2.3.
Cari Data Napi
Admin Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
Benar
membuka layar cari data napi
Y
menampilkan layar cari data napi Y Cari data napi
menampilkan cari data napi data berdasark an nama napi
data berdasark an nomor registrasi
T
T Y
Y
menampilkan napi berdasarkan nama napi
menampilkan napi berdasarkan nomor registrasi
Data berdasark an alamat
Menampilkan napi berdasarkan alias
Data berdasark an no. telfon
T
T Y
T
Y
menampilkan pengunjung berdasarkan alamat
Y Cari data pengunjung
menampilkan pengunjung berdasarkan telfon
menampilkan pengunjung berdasarkan no. identitas
menampilkan cari data pengunjung
data berdasark an nama pengunjung
T
data berdasark an nama napi T
T
Y
Y
Y
menampilkan pengunjung berdasarkan nama pengunjung
Data berdasark an nomor registrasi
menampilkan pengunjung berdasarkan nama napi
menampilkan pengunjung berdasarkan nomor registrasi
T Menampilkan cari data mutasi
data berdasark an nama napi
data berdasark an nomor registrasi
T Y menampilkan mutasi berdasarkan nama napi
data berdasark an alias
T Y menampilkan mutasi berdasarkan nomor registrasi
T Y menampilkan mutasi berdasarkan alias
menampilkan mutasi berdasarkan telah dimutasi
Logout
Selesai
Gambar 4.89. Activity Diagram Cari Data Napi Untuk Admin
143
4.4.6.2.4.
Data Statistik
Admin Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
membuka layar data statistik
Benar Y
menampilkan layar data statistik
tentukan nama lapas
tentukan tahun
tentukan kategori
submit data statistik
menampilkan data statistik
Logout
Gambar 4.90. Activity Diagram Data Statistik Untuk Admin
144
4.4.6.2.5.
User Admin
Admin Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
Benar
membuka layar user admin
menampilkan layar user admin
Tambah user admin
Edit user admin
T Y
Hapus user admin
T Y
T Y
menampilkan layar tambah user admin
menampilkan layar edit user admin
menampilkan layar hapus user admin
menambah user admin
mengedit user admin
menghapus user admin
Logout
Selesai
Gambar 4.91. Activity Diagram User Admin Untuk Admin
145
4.4.6.3.
Activity Diagram Sistem User
4.4.6.3.1.
Input Data Napi
User Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
Benar Membuka layar input data napi
Menampilkan layar input data napi
Menginput keluarga
Menginput pengunjung
Menginput catatan LP
Y
Menginput data napi
Menginput hubungan internasional
Menginput remisi
Menginput ciri fisik
Menginput registrasi
Menginput dokumen
Menyimpan data napi
Menutup layar data napi Logout
Selesai
Gambar 4.92. Activity Diagram Input Data Napi Untuk User
146
4.4.6.3.2. Edit Data Napi Paket edit data napi dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan hapus. 4.4.6.3.2.1.
Edit Data
User Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
Benar
Membuka layar edit data napi
Y
cari nama napi
Menampilkan layar edit data napi
T
menampilkan data napi berdasarkan nama
menampilkan data napi berdasarkan nomer registrasi
Y
menampilkan data yang akan di edit edit registrasi
edit pengunjung
T
edit remisi
T
Y
edit dok umen T
T
Y
Y
Y
menampilkan layar edit registrasi
menampilkan layar edit pengunjung
menampilkan layar edit remisi
menampilkan layar edit dokumen
menampilkan layar edit catatan LP
mengedit registrasi
mengedit pengunjung
mengedit remisi
mengedit dokumen
mengedit catatan LP
T edit data napi
edit ciri fisik T
T Y
edit k eluarga
Y
edit hub. internasional
T Y
Y
menampilkan layar edit data napi
menampilkan layar edit ciri fisik
menampilkan layar edit keluarga
menampilkan layar edit hub. internasional
mengedit data napi
mengedit ciri fisik
mengedit keluarga
mengedit hub. internasional
menyimpan data napi
Menutup layar data napi
Logout
Selesai
Gambar 4.93. Activity Diagram Edit Data Napi Untuk User
147
4.4.6.3.2.2.
Hapus Data
User Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
membuka layar hapus data napi
Benar Y cari nama napi
menampilkan layar hapus data napi
menampilkan data napi berdasarkan nama
Y
T
menampilkan data napi berdasarkan nomer registrasi
menampilkan data yang akan dihapus
hapus data napi
Logout
Selesai
Gambar 4.94. Activity Diagram Hapus Data Napi Untuk User
148
4.4.6.3.3.
Cari Data Napi
User Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
Benar
membuka layar cari data napi
Y
menampilkan layar cari data napi Y Cari data napi
menampilkan cari data napi data berdasark an nama napi
data berdasark an nomor registrasi
T
T Y
Y
menampilkan napi berdasarkan nama napi
menampilkan napi berdasarkan nomor registrasi
Data berdasark an alamat
Menampilkan napi berdasarkan alias
Data berdasark an no. telfon
T
T Y
T
Y
menampilkan pengunjung berdasarkan alamat
Y Cari data pengunjung data berdasark an nama pengunjung
menampilkan pengunjung berdasarkan telfon
menampilkan pengunjung berdasarkan no. identitas
menampilkan cari data pengunjung T
data berdasark an nama napi T
T
Y
Y
Y
menampilkan pengunjung berdasarkan nama pengunjung
Data berdasark an nomor registrasi
menampilkan pengunjung berdasarkan nama napi
menampilkan pengunjung berdasarkan nomor registrasi
T Menampilkan cari data mutasi
data berdasark an nama napi
data berdasark an nomor registrasi
T Y menampilkan mutasi berdasarkan nama napi
data berdasark an alias
T Y menampilkan mutasi berdasarkan nomor registrasi
T Y menampilkan mutasi berdasarkan alias
menampilkan mutasi berdasarkan telah dimutasi
Logout
Selesai
Gambar 4.95. Activity Diagram Cari Data Napi Untuk User
149
4.4.6.3.4.
Data Statistik
User Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
membuka layar data statistik
Benar Y
menampilkan layar data statistik
tentukan nama lapas
tentukan tahun
submit data statistik
menampilkan data statistik
Logout
Gambar 4.96. Activity Diagram Data Statistik Untuk User
tentukan kategori
150
4.4.6.4.
Activity Diagram Sistem Petugas
4.4.6.4.1.
Cari Data Napi
Petugas Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
Benar
membuka layar cari data napi
Y
menampilkan layar cari data napi Y Cari data napi
menampilkan cari data napi data berdasark an nama napi
data berdasark an nomor registrasi
T
T Y
Y
menampilkan napi berdasarkan nama napi
menampilkan napi berdasarkan nomor registrasi
Data berdasark an alamat
Menampilkan napi berdasarkan alias
Data berdasark an no. telfon
T
T Y
T
Y
menampilkan pengunjung berdasarkan alamat
Y Cari data pengunjung data berdasark an nama pengunjung
menampilkan pengunjung berdasarkan telfon
menampilkan pengunjung berdasarkan no. identitas
menampilkan cari data pengunjung T
data berdasark an nama napi T
T
Y
Y
Y
menampilkan pengunjung berdasarkan nama pengunjung
Data berdasark an nomor registrasi
menampilkan pengunjung berdasarkan nama napi
menampilkan pengunjung berdasarkan nomor registrasi
T Menampilkan cari data mutasi
data berdasark an nama napi
data berdasark an nomor registrasi
T Y menampilkan mutasi berdasarkan nama napi
data berdasark an alias
T Y menampilkan mutasi berdasarkan nomor registrasi
T Y menampilkan mutasi berdasarkan alias
menampilkan mutasi berdasarkan telah dimutasi
Logout
Selesai
Gambar 4.97. Activity Diagram Cari Data Napi Untuk Petugas
151
4.4.6.4.2.
Data Statistik
Petugas Mulai
Memasukkan UserName ID dan Password
T
Memeriksa UserID & Password
membuka layar data statistik
Benar Y
menampilkan layar data statistik
tentukan nama lapas
tentukan tahun
tentukan kategori
submit data statistik
menampilkan data statistik
Logout
Gambar 4.98. Activity Diagram Data Statistik Untuk Petugas
152
4.5.
Rancangan Database Untuk menampilkan hasil yang diinginkan di dalam format basis data maka
harus dibuat rancangan database untuk memudahkan proses pembuatan sistem informasi lapas narkoba. Database akan terdiri dari : 1.
Data Napi : Digunakan untuk menampung data – data diri napi, yang terdiri dari : Tabel 4.1. Struktur Data Tabel Napi Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdNapi
Varchar
50
Primary key, Nomor ID napi
NmNapi
Varchar
100
Nama napi
Alias
Varchar
100
Nama alias napi
JenKelNapi
Enum
TmpLahirNapi
Varchar
TglLahirNapi
Date
AlmtNapi1
Varchar
255
Alamat Napi 1
AlmtNapi2
Varchar
255
Alamat Napi 2
SttsAlmtNapi1
Enum
(„Tetap‟,‟Kontrak‟,‟ Kost‟)
Status Alamat Napi 1
SttsAlmtNapi2
Enum
(„Tetap‟,‟Kontrak‟,‟ Kost‟)
Status Alamat Napi 2
TlpNapi
Varchar
255
Telfon Napi
AgamaNapi
Varchar
100
Agama Napi
KebangsaanNapi
Enum
NegaraNapi
Varchar
Nikah
Enum
(„Pria‟,‟Wanita‟)
Jenis Kelamin
50
Tempal lahir napi
-
Tanggal lahir napi
(„WNI‟,‟WNA‟)
Kebangsaan Napi
255
Kewarganegaraan Napi
(„Cerai‟,‟Nikah‟, ‟Single‟)
Status Perkawinan Napi
153
PekerjaanNapi
2.
Varchar
255
Pekerjaan Napi
(„Tidak diisi‟,‟Buta Huruf‟, ‟SD‟,‟SLTP‟,‟SMU‟, ‟Akademi‟,‟PT‟)
Pendidikan Napi
Pendidikan Napi
Enum
BakatNapi
Varchar
255
Bakat Napi
Umur
Integer
11
Umur Napi
Data Ciri Fisik Napi Di dalam data ciri fisik napi menjelaskan tentang ciri – ciri fisik dari napi tersebut, dijelaskan dengan field – field sebagai berikut : Tabel 4.2. Struktur Data Tabel Fisik Napi Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdNapi
Varchar
50
Primary key, Nomor ID Napi
Berat
Integer
11
Berat badan napi
Tinggi
Integer
11
Tinggi badan napi
Bibir
Enum
(„sumbing‟,‟tipis‟,‟tebal‟)
Bentuk bibir napi
Hidung
Enum
(„pesek‟,‟mancung‟)
Kaki
Enum
(„panjang‟,‟pendek‟, ‟lurus‟,‟x‟,‟o‟)
Kulit
Enum
(„sawo matang‟, ‟hitam‟,‟kuning‟,‟putih)
Warna kulit napi
Langkah
Enum
(„lenting‟,‟tenang‟, ‟panjang‟,‟pendek‟)
Bentuk langkah napi
Lengan
Enum
(„panjang‟,‟pendek‟)
Bentuk lengan napi
Mata
Enum
(„coklat muda‟,‟coklat tua‟,‟hitam‟,‟biru‟)
Bentuk mata napi
Muka
Enum
(„bulat‟,‟oval‟,‟lonjong‟)
Bentuk muka napi
Bentuk hidung napi
154
Kepala
Enum
(„peang‟,‟panjul‟, ‟besar‟,‟bulat‟,‟normal‟)
Bentuk kepala napi
Mulut
Enum
(„normal‟,‟cacat‟)
Bentuk mulut napi
Postur
Enum
(„kuat‟,‟tegak‟, ‟lampai‟,‟lemah)
Bentuk postur badan napi
Rambut
Enum
(„lebat‟,‟jarang‟, ‟berombak‟,‟keriting‟)
Bentuk rambut napi
Sikap
Enum
(„tegak‟,‟gagah‟, ‟kaku‟,‟kepala tunduk‟)
Bentuk sikap napi
Tanda
Varchar
Tangan
Enum
Logat
Varchar
GayaBicara
255
Tanda – tanda yang ada di badan
(„normal‟,‟cacat‟)
Bentuk tangan napi
50
Logat bicara napi
Enum
(„cepat‟,‟lambat‟, ‟gagap‟,‟normal‟)
Gaya bicara napi
Artikulasi
Enum
(„cadel‟,‟gagu‟,‟normal‟)
Bentuk artikulasi bicara napi
NadaBicara
Enum
(„cempreng‟,‟bass‟, ‟serak‟,‟normal‟)
SidikFile
Varchar
255
Rumus sidik jari napi
FotoSeluruh
Varchar
255
Foto seluruh badan
FotoDepan
Varchar
255
Foto depan muka napi
FotoKanan
Varchar
255
Foto bagian kanan napi
FotoKiri
Varchar
255
Foto bagian kiri napi
Bentuk nada bicara napi
155
3.
Data Keluarga Napi Berisikan tentang informasi keluarga dari napi tersebut, field – field yang ada adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. Struktur Data Tabel Keluarga Napi Nama Field
4.
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdKel
Varchar
50
Primary key, Nomor ID Keluarga
IdNapi
Varchar
50
Nomor ID Napi
NmKel
Varchar
255
Nama keluarga
HubKel
Varchar
255
Hubungan Keluarga
AlmtKel
Varchar
255
Alamat Keluarga
SttsAlmtKel
Enum
NoIdentKel
Varchar
JenIdentKel
Enum
TlpKel
Varchar
(„Tetap‟,‟Kontrak‟, ‟Kost‟) 50
(„KTP‟,‟SIM‟, ‟PASPOR‟)
50
Status Alamat Keluarga Nomor Identitas Keluarga, untuk kunjungan napi Jenis Identitas Keluarga, untuk menentukan jenis kunjungan yang dilakukan Telephone Keluarga
Data Hubungan Internasional Napi Data ini untuk mendatakan hubungan internasional yang ada selama melakukan kejahatan narkoba. Berhubung narkoba adalah transnational crime atau kejahatan yang berhubungan antara satu Negara dengan Negara lain maka data – data seperti ini sangat dibutuhkan sekali :\
156
Tabel 4.4. Struktur Data Tabel Hubungan Internasional Napi Nama Field
5.
Tipe Data
Lebar
Keterangan
IdInternasional
Varchar
50
Primary key, Adalah ID dari Negara tersebut, contoh Indonesia adalah ID
IdNapi
Varchar
50
Nomor ID Napi
IdNegara
Integer
11
Nama Negara
Dari
Date / Time
-
Dari mana asal narkoba dikirim
Sampai
Date / Time
-
Negara tujuan narkoba dikirim
Keterangan
Text
-
Data Registrasi Napi Data registrasi napi adalah data – data yang ada di bagian registrasi lembaga pemasyarakatan. Data – data ini sebagian besar diambil dari berkas putusan pengadilan. Registrasi dimasukkan ke dalam table pidana. Di dalam data registrasi terdapat beberapa field yaitu : Tabel 4.5. Struktur Data Tabel Pidana Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdPidana
Varchar
50
Primary key, Nomor berkas pidana
IdNapi
Varchar
50
Nomor ID Napi
DataEntryPid
Varchar
255
Id data entry
TglInputPid
Date
NoReg
Varchar
100
Id tanggal input Nomor registrasi di LP
157
IdUsers
Varchar
100
Id User
TglRegistrasi
Date
-
Tanggal registrasi di LP
TglTerima
Date
-
Tanggal napi diterima di LP
TglPutus
Date
-
TempPutus
Varchar
TglTahan
Date
LPT
Integer
11
LPB
Integer
11
LPH
Integer
11
Denda
Integer
11
Subsider
Integer
11
Dibayar
Enum
Expirasi
Date
255 -
(„tidak bayar‟, ‟bayar‟) („pengedar‟,‟pemakai‟,
Kategori
Enum
‟pabrikan‟,‟produsen‟, ‟penanam‟)
Bukti
Varchar
255
Lapas
Varchar
255
Dipidana
Enum
IdLapas
Varchar
TglMutasi
Date
ThnDipidana
Integer
11
BlnDipidana
Integer
11
HariDipidana
Integer
11
(„Tidak‟,‟Ya‟) 255 -
Kategori kejahatan napi tersebut
158
6.
TotalHari
Integer
11
TglBebas
Date
MutasiKe
Integer
TglMutasiKe
Date
DokMutasi
Varchar
50
Petugas
Varchar
50
11
Petugas di bagian registrasi
Data Remisi Napi Data remisi napi adalah berisikan tentang data – data mengenai remisi yang diterima oleh napi ketika terdapat hari – hari besar kenegaraan ataupun agama. Tabel 4.6. Struktur Data Tabel Remisi Napi Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdRemisi
Varchar
50
Primary key, Nomor Id Remisi
IdNapi
Varchar
50
Nomor Id Napi
RemTahun
Integer
11
Remisi tahunan
RemBulan
Integer
11
Remisi bulanan
RemHari
Integer
11
Remisi harian
RemFile
Varchar
255
File remisi
RemNama
Varchar
255
Nama remisi
RemTgl
data
RemNo
Varchar
-
Tanggal remisi
255
Nomor Remisi
159
7.
Data Pengunjung Napi Data pengunjung napi adalah data – data yang mencatat tentang kunjungan yang dilakukan baik oleh saudara maupun teman dari napi tersebut. Adapun field – field nya adalah sebagai berikut : Tabel 4.7. Struktur Data Tabel Pengunjung Napi Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdPengunjung
Varchar
50
Primary key, Nomor Id pengunjung
IdNapi
Varchar
50
Nomor Id napi
NmPengunjung
Varchar
255
Nama pengunjung
HubPengunjung
Varchar
50
Hubungan pengunjung
TglKunjung
Date
-
Tanggal kunjungan
AlmtPengunjung
Varchar
255
Alamat pengunjung
SttsAlmtPeng
Enum
TlpPengunjung
Varchar
255
BarangBawaan
Varchar
255
NoIdentPengunjung
Varchar
JenIdentPengunjung
Enum
(„tetap‟,‟kontrak‟, ‟kost‟)
20 („KTP‟,‟SIM‟,‟Pa spor‟)
Status alamat pengunjung Telfon pengunjung
Nomor identifikasi pengunjung Jenis identitas pengunjung
160
8.
Data Dokumen Napi Data dokumen napi berfungsi hanya untuk menyimpan dokumen berkas – berkas napi secara elektronik, adapun field – field nya adalah sebagai berikut: Tabel 4.8. Struktur Data Tabel Dokumen Napi Nama Field
9.
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdDok
Varchar
50
Primary key, Id dokumen napi
IdNapi
Varchar
50
Nomor id napi
NmDok
Varchar
255
Nama dokumen
NoDok
Varchar
100
Nomor dokumen
TglDok
Date
-
Tanggal dokumen
FileDok
Varchar
255
Lembaga
Varchar
255
TipePengadilan
Varchar
255
File dokumen
Catatan LP Napi Data Catatan LP Napi adalah untuk mencatat perbuatan napi apakah selama di penjara melakukan perbuatan baik atau tidak. Catatan ini berguna ketika napi ingin diajukan untuk mendapat remisi : Tabel 4.9. Struktur Data Tabel Catatan Napi Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdCatatanNapi
Varchar
50
Primary key, Nomor id catatan LP
IdNapi
Varchar
50
Nomor id napi
161
10.
Dari
Date / Time
-
Tanggal mulai aktifitas
Sampai
Date / Time
-
Tanggal akhir aktifitas
-
Aktifitas yang dilakukan. Contoh : berkelahi
50
Nama kepala pengamanan lapas
Keterangan
Text
Petugas
Varchar
Agama Tabel agama untuk menentukan agama – agama yang akan di list. Berhubung narkoba adalah kejahatan internasional, maka agama tidak hanya 5 agama yang diakui di Indonesia saja. Banyak narapidana kasus narkoba adalah warga Negara asing.
Tabel 4.10. Struktur Data Tabel Agama Nama Field
11.
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdAgama
Integer
11
Primary key
Agama
Varchar
50
Nama agama
Data Pidana Tabel data pidana digunakan untuk menyimpan data tanggal masuk, tanggal keluar, kasus dan tempat ditahan napi narkoba tersebut.
162
Tabel 4.11. Struktur Data Tabel Data Pidana Nama Field
12.
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdDataPidana
Varchar
50
Primary key
IdNapi
Varchar
50
Tahun
Integer
11
Berapa tahun hukuman
Bulan
Integer
11
Berapa bulan hukuman
Hari
Integer
11
Berapa hari hukuman
TanggalMasuk
Date/time
Tanggal masuk lapas
TanggalBebas
Date/time
Tanggal keluar dari lapas
Kasus
Varchar
255
Narkotika atau psikotropika
TempatDitahan
Varchar
255
Tempat lapas napi ditahan
Kota Tabel untuk menampung nama – nama kota.
Tabel 4.12. Struktur Data Tabel Kota Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdKota
integer
11
Primary key
Kota
varchar
100
Nama kota
163
13.
Lapas Tabel untuk menampung nama – nama lapas narkoba. Tabel 4.13. Struktur Data Tabel Lapas Nama Field
14.
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdLapas
Integer
11
Primary key, nomor id lapas
KdLapas
Char
3
Kode lapas
Kota
Varchar
100
Kota tempat lapas
NamaLP
Varchar
255
Nama lapas
AlmtLapas
Text
Alamat lapas
Login Table untuk menampung data – data pengguna dalam sistem login. Tabel 4.14. Struktur Data Tabel Login Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdUser
Varchar
50
Primary key
Nip
Varchar
20
Nomor induk pegawai negeri
NmLog
Varchar
100
Nama pengguna
AlmtLog
Varchar
255
Alamat pengguna
TlpLog
Varchar
20
Telpon pengguna
JenKel
Enum
PassLog
Varchar
StatusLog
Enum
„Pria‟,‟Wanita‟ 50
Jenis kelamin Password pengguna
„Admin‟,‟User‟, Status pengguna ‟Petugas‟
164
15.
KdLapas
Char
Nama
Varchar
LastLogin
Datetime
3
Kode lapas
100
Nama lapas Login terakhir
Negara Tabel ini digunakan untuk menyimpan nama negara. Tabel 4.15. Struktur Data Tabel Negara Nama Field
16.
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdNegara
Integer
11
Primary key, id negara
Negara
Varchar
100
Nama negara
KdNegara
Char
3
Kode negara
Pasal Table ini berisikan pasal – pasal dalam undang – undang narkotika dan psikotropika. Tabel 4.16. Struktur Data Tabel Pasal Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdPasal
Integer
11
Primary key, id pasal
NamaPasal
Varchar
255
Nama pasal kasus
Kasus
Enum
„Narkotika‟,‟Psikotrop ADT = zat adiktiv ika‟,‟ADT‟ lainnya.
165
17.
Pasal User Tabel pasal user adalah tabel query antara tabel napi dan pasal. Tabel 4.17. Struktur Data Tabel Pasal User Nama Field
18.
Tipe Data
Lebar / Nilai
IdUsrPas
Varchar
50
IdNapi
Varchar
30
IdPasal
Integer
11
Keterangan Primary key
Pekerjaan Tabel berisikan daftar pekerjaan. Tabel 4.18. Struktur Data Tabel Pekerjaan Nama Field
Tipe Data
Lebar / Nilai
Keterangan
IdPekerjaan
Integer
11
Primary key
Pekerjaan
Varchar
255
Nama pekerjaan
166
4.6.
Rancangan Tampilan Aplikasi Sistem Informasi Lapas Narkoba Rancangan tampilan adalah untuk menunjukkan secara langsung apa yang
terjadi di dalam sistem dan dimulai dengan menunjukkan tampilan sistem login, karena sistem login adalah langkah awal dalam memasuki sistem.
Gambar 4.99. Tampilan Login Setelah masuk tampilan login selanjutnya adalah masuk ke dalam menu layar utama. Di dalam menu layar utama terdapat lima kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu : input data napi, edit data napi, cari data, data statistik dan user admin. Kelima fasilitas tersebut dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan sifat pengguna, yaitu admin, user dan petugas. Untuk admin dapat melakukan semua lima kegiatan tersebut dan dioperasikan oleh puslitbang dan info BNN, sedangkan untuk user yang dalam hal ini adalah petugas registrasi lapas dapat melakukan empat kegiatan saja yaitu : input data napi, edit data napi, cari data dan data statistik. Untuk petugas yang dalam hal ini adalah aparat
167
penegak hokum yang langsung turun ke lapangan yaitu polisi dan kejaksaan hanya dapat membuka menu cari data dan data statistik. Pertama yang akan ditampilkan adalah menu admin.
Gambar 4.100. Tampilan Layar Utama Admin Untuk user tampilan layar utama adalah sebagai berikut.
Gambar 4.101. Tampilan Layar Utama User
168
Sedangkan tampilan untuk petugas adalah sebagai berikut
Gambar 4.102. Tampilan Layar Utama Petugas Tampilan diatas adalah tampilan berdasarkan pengguna aplikasi, sedangkan untuk isi dari aplikasi dibagi menjadi lima kegiatan, pertama adalah input data napi yang dibagi menjadi beberapa form.
169
Gambar 4.103. Tampilan Input Data Napi Untuk Data Napi
170
Sedangkan untuk bagian ciri fisik adalah sebagai berikut :
171
Gambar 4.104. Tampilan Input Data Untuk Ciri Fisik
Untuk data anggota keluarga adalah sebagai berikut :
172
Gambar 4.105. Tampilan Input Data Untuk Keluarga
Untuk hubungan internasional tampilan layar adalah sebagai berikut :
173
Gambar 4.106. Tampilan Input Data Untuk Hubungan Internasional
Untuk tampilan layar registrasi adalah sebagai berikut :
174
Gambar 4.107. Tampilan Input Data Untuk Registrasi
175
Sedangkan untuk memasukkan data – data pengunjung, tampilan layarnya adalah sebagai berikut :
4.108. Tampilan Input Data Untuk Pengunjung
176
Untuk tampilan layar input data remisi adalah sebagai berikut :
Gambar 4.109. Tampilan Input Data Untuk Remisi
177
Untuk tampilan layar input data untuk bagian dokumen adalah sebagai berikut :
Gambar 4.110. Tampilan Input Data Untuk Dokumen
178
Terakhir adalah tampilan data untuk catatan LP adalah :
Gambar 4.111. Tampilan Input Data Untuk Catatan LP
179
Setelah bagian input data, selanjutnya bagian edit data yang dibagi ke dalam dua bagian yaitu edit dan delete.
Gambar 4.112. Tampilan Edit Data Untuk edit kita tinggal mengklik tombol √ berwarna hijau dan ketika kita ingin mendelete tinggal hanya mengklik tombol X berwarna merah. Tahap selanjutnya adalah cari data yang dibagi tiga yaitu cari data napi, cari data pengunjung dan mutasi.
Gambar 4.113. Tampilan Cari Data Untuk Cari Data Napi
180
Gambar 4.114. Tampilan Cari Data Pengunjung Untuk Cari Data Napi
Gambar 4.115. Tampilan Mutasi Untuk Cari Data Napi
181
182
Gambar 4.116. Gambar Hasil Query Cari Data Napi, Pengunjung dan Mutasi
183
Gambar 4.117. Gambar Hasil Output Data Pengunjung
Gambar 4.118. Gambar Hasil Output Data Mutasi
184
Sedangkan tampilan untuk data statistic adalah sebagai berikut :
Gambar 4.119. Tampilan Data Statistik
Terakhir adalah tampilan untuk user admin, disini kita melakukan penambahan, pengeditan dan penghapusan pengguna aplikasi sistem informasi lapas narkoba.
185
Gambar 4. 120. Tampilan User Admin
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan Sistem informasi Lapas narkoba yang dikembangkan berbasis web dapat
digunakan oleh Badan Narkotika Nasional untuk mengungkap lebih banyak kasus – kasus narkoba dan juga institusi – institusi lainnya yang juga berkepentingan dalam pengungkapan kasus – kasus narkoba. Beberapa keuntungan dengan adanya sistem informasi lapas narkoba ini adalah : Diharapkan akan lebih banyak mengungkap kejahatan – kejahatan narkoba, terutama yang dikendalikan dari dalam penjara. Diharapkan juga dapat membantu mengungkap kejahatan – kejahatan lainnya seperti terorisme yang dananya berasal dari perdagangan narkoba dan juga money laundering yang dananya berasal dari kejahatan narkoba. Diharapkan dapat mempermudah para penyidik Polri atau PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) dalam mengungkap kasus narkoba. Dapat dengan mudah memberikan laporan tahunan kepada PBB yang rutin harus dibuat kepada UNODC (United Nations Office on Drugs and Crime) tentang kejahatan – kejahatan narkoba di Indonesia.
186
187
Laporan tahunan kepada presiden dari BNN maupun institusi lainnya tentang kejahatan narkoba yang dikemas dalam bentuk LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) bisa langsung dibuat dengan cepat dan mudah. Diharapkan sistem informasi lapas narkoba ini dapat dikelola dengan optimal dan bisa meningkatkan produktifitas dan efisiensi di lingkungan Badan Narkotika Nasional.
5.2.
Saran Dalam menerapkan sistem informasi Lapas narkoba ini juga harus diimbangi
dengan kualitas sumber daya manusia, baik itu di lingkungan Badan Narkotika Nasional maupun institusi lainnya sehingga penerapan aplikasi sistem informasi lapas narkoba dapat berjalan dengan baik. Selain sumber daya manusia, penerapan sistem informasi lapas narkoba juga harus diikuti dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang baik sehingga sistem secara keseluruhan dapat terintegrasi dengan baik. Sistem ini dapat dikembangkan dengan data – data narapidana di seluruh dunia, dikarenakan beberapa kejahatan narkoba dikendalikan oleh sindikat internasional. Sistem ini juga dapat diintegrasikan dengan data ekportir maupun importir prekursor yang berada di database National Single Window (NSW).
DAFTAR PUSTAKA
Ali Bahrami., 1999, “Object Oriented Systems Development : Using The Unified Modelling Language”, Mc Graw-Hill International Edition 1999. Basori,
Ahmad Hoirul Ilmukomputer.com.
2003,
“Tutorial
Rational
Rose”,
Kuliah
Umum
Bennett, Simon 2000, Steve Mc Robb and Ray Farmer, “Object Oriented Systems Analysis and Design Using UML”, Mc Graw-Hill International Editions, Computer Science Series. Boggs, Wendy & Michael Boggs, 2002, “Mastering UML with Rational Rose 2002”, SYBEX Inc.,California. Graves, Kimberly 2007, “CEH Official Certified Ethical Hacker Review Guide Exam 312-50”, Wiley Publishing. Hamilton, Kim & Russel Miles, 2006, “Learning UML 2.0”, O‟Reilly Media. Jogiyanto H. M., 1999, “Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”, Edisi kedua, cetakan pertama, Penerbit Andi Offset Yogyakarta. Miller, Randy 2003, “Practical UML : A Hands-On Introduction for Developers”, tersedia di : bdn.borland.com\article\31863.html Nugroho, Adi 2005, “Rational Rose Untuk Permodelan Berorientasi Objek”, Informatika Bandung. Sutabri, SKom., MM,, Tata 2004 “Analisa Sistem Informasi”, Penerbit Andi Yogyakarta. Welling, Luke & Laura Thomson, 2005, “PHP And MySQL Web Development”, Sams Publishing. Wendy Boggs & Michael Boggs, 2002, “Mastering UML with Rational Rose 2002”,SYBEX Inc.,California.
188