Sidang 4 tugas akhir
PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA KABUPATEN SUMENEP SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN MELALUI PENDEKATAN KONSEP CITY MARKETING 5 Juli 2011
Disusun oleh: Ocky Dwi Putranto 3607100013
Dibimbing oleh:
Dr.Ir. Rimadewi Suprihardjo, MIP.
Pendahuluan
Kerangka Berpikir Latar Belakang
Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep merupakan kawasan pelabuhan yang strategis dengan memiliki banyak potensi pengembangan namun perkembangannya tidak optimal.
1. 2. 3.
Belum optimalnya pemberdayaan potensi pengembangan yang ada dan pemberdayaan kawasan Arjasa yang strategis untuk menarik investasi. Tingkat investasi yang rendah sehingga potensi-potensi pengembangan yang ada di Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep tidak berkembang secara optimal. Tingkat perkembangan jumlah penduduk selama 5 (lima) tahun terakhir masih relatif rendah diindikasi penyebabnya adalah banyaknya penduduk yang mencari pekerjaan di luar kawasan karena tingkat investasi yang rendah menyebabkan tidak adanya lapangan pekerjaan. Indikasi Belum terdapat hasil maksimal dikarenakan kurangnya daya jual kawasan
Sasaran Atribut pemasaran : -Citra/Image - Daya Tarik -Infrastruktur - Penduduk
1. Menganalisa potensi pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep. 2. Menganalisa tingkat layanan melalui analisa pembobotan tingkat kepentingan-kinerja berdasarkan atribut city marketing Kecamatan Arjasa .
Teori Konsep City Marketing
3. Menganalisa tipologi atribut city marketing berdasarkan tingkat kepentingan-kinerja Kecamatan Arjasa 4. Menganalisa pasar target pada wilayah Kecamatan Arjasa dalam pengembangan wilayah berdasarkan segmentasi, targeting, dan positioning dari atribut city marketing.
Tujuan
Arahan pengembangan wilayah Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan yang optimal
Kerangka berpikir Sumber : Penulis 2011
TUJUAN DAN SASARAN PENILITIAN Sasaran penelitian Tujuan penelitian Menentukan arahan pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep sebagai kawasan pelabuhan yang optimal dengan pendekatan konsep City Marketing
1. 2.
3. 4.
5.
Menganalisa potensi pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep. Menganalisa tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep melalui analisa pembobotan tingkat kepentingan-kinerja berdasarkan atribut city marketing. Menganalisa tipologi atribut city marketing berdasarkan tingkat kepentingan-kinerja Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep . Menganalisa pasar target pada wilayah Kecamatan Arjasa dalam pengembangan wilayah berdasarkan segmentasi, targeting, dan positioning dari atribut city marketing. Menentukan arahan pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep yang optimal berdasarkan segmentasi, targeting, dan positioning dari atribut city marketing melalui persepsi Stakeholder.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Substansi Pengembangan Kawasan Pengembangan kawasan dibatasi pada pengembangan kawasan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan dalam kaitannya pemasaran kota.
Ruang Lingkup Wilayah
Pemasaran kota (city marketing) Dalam arahan pengembangan kawasan akan lebih difokuskan pada keempat elemen pemasaran, serta segmentasi, targeting dan positioning kawasan.
Lingkup wilayah penelitian adalah Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep yang dalam hal ini merupakan kawasan pelabuhan dengan jumlah desa sebanyak 19 desa
Tinjauan Pustaka
Sintesis tinjauan Pustaka Atribut City Marketing Penentu Pengembangan Kota Teori Yang mempengaruhi Pengembangan kota
Indikator penelitian Penduduk Lokasi yang strategis Fungsi kawasan perkotaan Kelengkapan fasilitas sosial ekonomi Kelengkapan sarana dan prasarana transportasi Faktor kesesuaian lahan Faktor kemajuan dan peningkatan bidang teknologi
Teori Implementasi konsep City marketing dalam pengembangan kota
Prinsip Pengembangan Kawasan Pelabuhan Teori Pengembangan pelabuhan kaitannya dengan pengembangan kawasan
Indikator penelitian Sistem transportasi terintegrasi Lokasi pelabuhan Kelengkapan fasilitas, sarana prasarana pendukung pelabuhan
dan
Indikator penelitian Pemasaran imej/citra (image marketing) Citra/image yang dimiliki kawasan Pemasaran atraksi/daya tarik (attraction marketing) Keindahan alam dan landmark Bangunan dan tempat-tempat bersejarah Kawasan perbelanjaan Daya tarik budaya Tempat rekreasi dan hiburan Arena olahraga Acara atau peringatan-peringatan tertentu Pemasaran infrastruktur (infrastructure marketing) Perumahan Jalan dan transportasi Air bersih Listrik Kualitas lingkungan Keamanan dan perlindungan kebakaran Pendidikan Tempat peristirahatan dan restoran Fasilitas gedung pertemuan Pelayanan pengunjung Pemasaran penduduk (people marketing) Keramahan Tenaga kompeten/terampil Kehidupan bermasyarakat
Metodologi penelitian
PENDEKATAN PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengamatan indera
landasan teori
Pendekatan Positivistik
Kemudian hasil dari penelitian diharapkan dapat bersifat nomotetis (kebenaran umum) dan prediksi.
kuantitatif
kualitatif
pertimbangan arahan pengembangan
JENIS PENELITIAN
Jenis Penelitian Deskriptif Jenis penelitian ini adalah deskriptif . Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifatsifat populasi atau daerah tertentu.
Preskriptif Digunakan untuk merumuskan tindakan untuk memecahkan masalah.
Variable Penelitian ASPEK Citra/image
Daya Tarik / Attraction
INDIKATOR Citra/image yang dimilki kawasan
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Tingkat kesan masyarakat terhadap Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan yang memiliki potensi daya tarik
Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan
Tingkat pengaruh/kepentingan kawasan sebagai kawasan pelabuhan sehingga dapat menarik investasi
Tingkat keamanan wilayah
Tingkat keamanan wilayah sebagai tempat kunjungan dan investasi dari kriminalitas.
Keamanan wilayah
Potensi pengembangan kawasan
Lokasi kawasan yang strategis
Tingkat potensi pengembangan di Kecamatan Kebereadaan potensi pengembangan yang ada Arjasa yang di dukung oleh pengembangan di kawasan Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan Tata guna lahan
Tingkat kesesuaian dan kepentingan Tata Guna Lahan kawasan yang mendukung pengembangan kawasan pelabuhan
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah sekitarnya
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi secara geografis kawasan sehingga dapat menarik investasi.
Sumber : Sintesis tinjauan pustaka, 2010
Lanjutan ASPEK Infrastruktur
INDIKATOR Sistem jaringan air bersih Sistem jaringan listrik Sistem komunikasi Penyediaan kondisi sarana prasarana transportasi
Fasilitas pelayanan sosial ekonomi kawasan pelabuhan
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Kondisi penyediaan jaringan air bersih
Tingkat pelayanan jaringan air bersih yang dapat diperoleh untuk aktivitas di kawasan pelabuhan
Kondisi penyediaan jaringan Listrik
Tingkat pelayanan jaringan listrik yang dapat diperoleh untuk aktivitas di kawasan pelabuhan
Kondisi penyediaan jaringan komunikasi
Tingkat pelayanan sistem komunikasi yang dapat diperoleh untuk aktivitas di kawasan pelabuhan
Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat
Tingkat pelayanan sistem tranportasi berdasarkan ketersediaan prasarana dan sarana transportasi darat.
Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut
Tingkat pelayanan sistem tranportasi berdasarkan ketersediaan prasarana dan sarana transportasi laut.
Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll)
Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan masyarakat seperti rumah sakit,sekolah,dll.
Fersedianya fasilitas perumahan
Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas perumahan bagi pendudulk
Fasiltas perdagangan dan jasa
Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan perdagangan dan jasa penduduk
Pos keamanan dan keamanan kebakaran Tempat perestirahatan dan restoran
Tingkat pemenuhan kebutuhan fasilitas pelayanan keamanan dan fasilitas pelayanan untuk mengatasi kebakaran. Tingkat pemenuhan kebutuhan tempat peristirahatan dan restoran
Sumber : Sintesis tinjauan pustaka, 2010
Lanjutan ASPEK
INDIKATOR
Penduduk / people Kehidupan bermasyarakat
VARIABEL
DEFINISI OPERASIONAL
Keramahan penduduk
Tingkat kesopanan penduduk terhadap pendatang
Keterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru
Tingkat Akseptibilitas (tingkat penerimaan) penduduk terhadap pembangunan dan pengembangan baru.
Tingkat Akseptibilitas (tingkat penerimaan) Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat masyarakat terhadap masyarakat pendatang pendatang baru baru. Sumber daya manusia terampil
Ketersediaan tenaga kerja
Terdianya penduduk usia kerja untuk mendukung aktivitas di kawasan pelabuhan
Kualitas pendidikan/keahlian
Tingkat pendidikan/keahlian penduduk
Sumber : Sintesis tinjauan pustaka, 2011
Metode Pengambilan Sampel Restricted Random sample
Teknik sampling ini digunakan dalam melakukan survey pendahuluan yang menggunakan minimal 30 responden menurut Singarimbu (1989).
Metode pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) 1.
Masyarakat Kecamatan Arjasa sebagai kelompok yang terkena dampak pengembangan. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah responden yang diambil sebagai sampel adalah 47orang.
Metode pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling) No 1.
Stakeholder Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sumenep
Posisi Stakeholders Kabid Pengembangan Dan Pembangunan Wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep.
Kepakaran Bagian dari Bappeda yang melakukan perencanaan dan pembangunan wialayah kepulauan sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan Kecamatan Arjasa
Kabid Fisik dan Prasarana Kabupaten Sumenep.
Bagian dari Bappeda yang melakukan perencanaan di bidang fisik dan prasarana sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan sarana dan prasarana di Kabupaten Sumenep
Kasi Tata Ruang dan Lingkungan Kabupaten Sumenep
2.
Dinas Pariwisata
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumenep
3.
Dinas Kelautan Dan Perikanan
Kepala Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Sumenep
Bagian dari Bappeda yang melakukan perencanaan tata ruang, sumber daya alam dan lingkungan sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan tata ruang dan lingkungan di Kabupaten Sumenep Dinas yang melakukan perencanaan dan pengembangan pariwisata sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan pariwisata di Kabupaten Sumenep Dinas yang melakukan perencanaan dan pengembangan di Kabupaten Sumenep di sektor kelautan dan perikanan sehingga memahami perkembangan dan kendala pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Sumenep
Dari dua perhitungan di atas maka responden yang diambil sebagai sampel adalah 52 orang. Sampel pendahuluan yang diuji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini berjumlah 41 kuisoner, agar distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal (Singarimbun,1995)
Metode Dan teknik Analisa Data Pengembangan yang optimal Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep sebagai dengan pendekatan konsep city marketing
Gambar Bagan Alur Penelitian Penyebaran kuesioner mengenai tingkat kinerja dan kepentingan masing-masing variabel
Tinjauan Teoritis Pengembangan kota 2Konsep city marketing Tinjauan Empiris Kecamatan Arjasa Variabel yang dibutuhkan dalam pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep sebagai kawasan pelabuhan dengan pendekatan konsep city marketing
Uji validitas dan reliabilitas instrumen
Analisa pembobotan skala Likert
Menganalisa tingkat kesesuaian melalui pembobotan peringkat atribut pemasaran kota menurut tingkat kepentingan-kinerja.
Analisa ImportancePerfomance Analysis (IPA)
Menganalisa tipologi atribut city marketing berdasarkan tingkat kepentingan-kinerja Kecamatan Arjasa .
Segmentasi, tergeting positioning
Menganalisa pasar target pada wilayah Kecamatan Arjasa Hasil temuan penelitian berdasarkan analisis tingkat kinerja-kepentingan atribut city marketing Kecamatan Arjasa
Tidak valid dan reliabel Pakar yang kompeten
Analisa Triangulasi Studi literatur dan teori
Feed Back
Analisa Diskriptif kualitatif
Menganalisa potensi pengembangan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep.
Menentukan arahan pengembangan Kecamatan
Keimpulan dan Rekomendasi
Hasil dan Pembahasan
Gambaran umum kabupaten sumenep Letak Kabupaten Sumenep yang berada di ujung Timur Pulau Madura merupakan wilayah yang unik karena selain terdiri dari wilayah daratan juga terdapat kepulauan yang tersebar berjumlah 126 pulau (sesuai dengan hasil sinkronisasi luas Kabupaten Sumenep Tahun 2002) Kabupaten Sumenep memiliki batas-batas administratif sebagai berikut : Sebelah Selatan : Selat Madura Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Barat : Kabupaten Pamekasan Sebelah Timur : Laut Jawa / Laut Flores
Berdasarkan luas area, kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Arjasa 241,99 Km2 dengan 19 desa didalamnya
Gambaran umum kabupaten sumenep Kependudukan
Pada tahun 2007 Kabupaten Sumenep berpenduduk 1.078.599 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada di wilayah Kecamatan Pragaan (64.542 jiwa), Kecamatan Sumenep (70.462 jiwa), Kecamatan Arjasa (61.063 jiwa). Jumlah penduduk yang paling sedikit berada di Kecamatan Batuan (11.657), Kecamatan Nonggunong (14.589 jiwa)
Penggunaan Lahan
Secara umum pemanfaatan lahan di Kabupaten Sumenep terdiri dari beberapa fungsi antara lain : 1) kawasan permukiman/industri dan gudang; 2) sawah; 3) tegalan; 4) perkebunan; 5) hutan, 6) Lahan kritisl, 7) tambak 8) lain-lain.
Gambaran umum kawasan studi
>> wilayah penelitiaan meliputi 19 desa di Kecamatan Arjasa dengan batasan wilayah Utara : Laut Jawa Barat : Laut Jawa Selatan : Selat Madura Timur : kecamatan kanganyan
•Fisiografi
Gambaran umum kawasan studi Fisiografi 1.Topografi Topografi wilayahnya menunjukkan bahwa Kecamatan Arjasa memiliki daerah perbukitan sekitar 23% atau meliputi areal seluas 55,65 Km2 dengan tingkat kemiringan 30-60%, adapun sebanyak 77% atau seluas 186,32 Km2 pada kemiringan 0-30% atau termasuk kategori daerah ladai 2. Pola Penggunaan Lahan dan Pemanfaatan Ruang No
Kecamatan
Jumlah total luas 1
Arjasa
16.162,20
Permukiman Industri/ gudang
Sawah
Tegalan
kebun
239,44
429,86
3.301,50
162,50
hutan
lahan kritis
tambak/Garam/ embung
lain-lain
11.960,47
0,00
53,11
15,31
Gambaran umum kawasan studi Demografi dan Sosial Budaya 1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk tertinggi berada di desa Pajanangger dengan jumlah penduduk sebesar 6063 jiwa sedangkan yang jumlah penduduknya paling sedikit berada di desa Pabean dengan jumlah penduduk sebesar 1105 jiwa. 2. Komposisi Penduduk Berdasar Tingkat Pendidikan Sebagian besar penduduk kecamatan Arjasa yaitu sekitar 12279 jiwa (58,36%) memiliki latar belakang pendidikan SD (Sekolah Dasar) dan sedangkan yang yang berlatar belakang PT (Perguruan Tinggi) hanya sekitar 412 jiwa (1,96%).
Gambaran umum kawasan studi Infrastruktur 1. Jaringan Transportasi A. Prasarana Transportasi • Darat
Jalan sebagai prasarana transportasi darat di wilayah Kecamatan Arjasa dibedakan atas 4 (empat) jenis jalan, yaitu jalan aspal, jalan paving, jalan makadam dan jalan tanah. Pada Tahun 2007, kondisi jalan aspal yang baik sepanjang 43,9 KM, jalan sedang sepanjang 8,14 KM, rusak sepanjang 20,833 KM dan jalan rusak berat sepanjang 8,870 KM.
•
Udara Sedangkan prasarana transportasi udara adalah heliport
•
Laut Sedangkan prasarana transportasi Laut adalah pelabuhan batu Guluk
Gambaran umum kawasan studi B. Prasarana Transportasi • Darat Sarana transportasi darat berupa kendaraan pick-up untuk mengangkut orang dan barang • Laut
Gambaran umum kawasan studi Fasilitas Pelayanan Publik 1. Jasa Akomodasi Jasa penginapan di Kecamatan Arjasa lokasinya cukup strategis yaitu di pusat-pusat kegiatan
2. Pendidikan
Jumlah dan stratifikasi sekolah di Kecamatan Arjasa sangat lengkap mulai dari pendidikan TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/ MA dan Perguruan Tinggi.
3. Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang terdapat di Kecamatan Arjasa meliputi PUSKESMAS, Desa SIAGA, POSKESDES, POLINDES, dan POSYANDU
Gambaran umum kawasan studi Utilitas Perkotaan 1. Jaringan Listrik
Untuk penerangan listrik di Kecamatan Arjasa telah dipenuhi dari listrik PLN dan listrik diesel yang dikelola perorangan. Aktifitas pelayanan listrik PLN dimulai sejak pukul 18.00-04.00 WIB atau 10 (sepuluh) jam dan pemadaman dilakukan secara bergilir setiap 10 (sepuluh) hari sekali.
2. Jaringan Air Bersih
Air sebagai kebutuhan rumah tangga masyarakat Kecamatan Arjasa telah dipenuhi dari pelayanan PDAM, sumur dan sumber air lainnya. Yang masih memiliki masalah krisis air bersih dialami masyarakat perbukitan dan pesisir
3. Telekomunikasi
Kantor telkom terdapat 1 di Desa Kalinganyar merupakan pusat sarana komunikasi di Kecamatan Arjasa. Untuk tower selluler di Kecamatan Arjasa sudah terlayani. Terdapat Telesenter Arjasa yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai pusat pelayanan internet . Untuk urusan surat menyurat Terdapat juga 1 buah kantor pos.
Identifikasi potensi pengembangan kawasan pelabuhan kecamatan arjasa Matrix Identifikasi Potensi Pengembangan Kawasan Pelabuhan Kecamatan Arjasa
No 1.
Potensi Pengembangan Potensi pengembangan perhubungan khususnya Pelabuhan
Kondisi Eksisting
Rencana Tata Ruang
Di Kecamatan Arjasa (Pulau Kangean) terdapat pelabuhan yaitu Pelabuhan Batu Guluk yang berada di Desa Bilis-bilis. Pelabuhan Batu Guluk merupakan tempat pengguna jasa pelayaran keluar masuk Kepulauan Kangean sesuai fungsinya sebagai sentra berlabuhnya kapal dan terminal penumpang dari wilayah Arjasa dan pulau sekitarnya. Frekuensi pelayaran kapalnya cukup padat setiap minggunya dan volume penumpang maupun barangnya sangat banyak. Dermaga/pelabuhan ini yang bersifat permanen dan berkonstruksi cukup kuat untuk bisa dipakai tempat bersandar dan berlabuhnya kapal-kapal besar / penumpang. Dengan mengembangkan konsep multi-gate system dimana Kabupaten Sumenep diarahkan menjadi gerbang masuk Pulau Madura atau Provinsi Jawa Timur dari arah timur melalui jalur udara ataupun laut maka kawasan pelabuhan Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep berpotensi sebagai pusat distribusi dan perhubungan. Berdasarkan letak geografisnya, Kecamatan Arjasa sangat strategis sebagai tempat transit. Karena letak Kecamatan Arjasa sangat dekat dengan Indonesia bagian timur. Maka Pengembangan jalur transportasi pengangkutan orang dan barang diarahkan menuju ke Kec. Sapeken, Sumenep/Kalianget, Kalimantan, Sulawesi (Makassar, Kendari), P. Jawa, Bali dan Nusatenggara Keberadaan Pelabuhan Batu Guluk telah memberikan multiplier effect yang cukup tinggi pada kehidupan ekonomi dan lapangan kerja masyarakat setempat, yaitu jasa transportasi darat, jasa bongkar muat barang di kapal serta warung makanan dan minuman.
Pengembangan konsep multi-gate system dimana Kabupaten Sumenep diarahkan menjadi gerbang masuk Pulau Madura atau Provinsi Jawa Timur dari arah timur melalui jalur udara ataupun laut. Berdasarkan RTRW Kabupaten Sumenep 2009-2029 ditetapkan beberapa kawasan strategis yang terkait dengan ekonomi, berdasarkan potensi yang ada maka dapat merujuk pembentukan kawasan strategis, yaitu Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan. Pelabuhan Arjasa di P. Kangean (Batu Guluk I dan II) dikembangkan menjadi Nasional sesuai dengan konsep pengembangan pelabuhan pada RTRWP Jawa Timur.
Sumber : Hasil Analisa 2011
Lanjutan 2.
Potensi pengembangan pariwisata
3.
Potensi pengembangan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan
Kecamatan Arjasa memiliki potensi pengembangan pariwisata unggulan yaitu wisata bahari. Selain itu, beberapa potensi pantai dan sumber air panas/belerang, gua dan lain-lain juga dapat dikembangkan menjadi salah satu kawasan peruntukan wisata yang dapat diandalkan. Beberapa potensi objek wisata antar lain Gua Kuning (Stalagtit), Gua Peteng, Gua Arca, Sumber mata air batu karang, Pantai Batu Guluk, Pantai Mamburit (Wisata Bahari), Terumbu karang, Taman Laut P. Saobi. Karena letak Kecamatan Arjasa sangat dekat dengan Indonesia bagian timur, maka obyek wisata bahari di Kecamatan Arjasa ini dapat dihubungkan dengan obyek wisata di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, Selatan dan Tenggara serta Bali dan Nusa Tenggara Barat/Timur.
Penetapan Fungsi dan peranan SSWP VII Sebagai tempat pengembangan kawasan wisata alam dan bahari. dan Prioritas kegiatan pada SSWP VII diarahkan untuk kegiatan Pengembangan di sektor pariwisata (wisata alam dan bahari).
Kecamatan Arjasa Juga Memiliki Potensi Perikanan Yang Besar Yaitu Dengan Jumlah Produksi Perikanan Tangkap Laut Yang Mencapai 4.532,6 Ton Tahun 2007. Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Industri Berbahan Baku Hasil Kelautan Dan Perikanan Sejalan Dengan Pengembangan Pelabuhan Yang Ada. Kecamatan Arjasa sebagai pusat koleksi dan distribusi hasil perikanan di Kepulauan Kangean
Sistem Jaringan Wilayah SWP VII. Strategi pengembangan wilayah akan diarahkan sebagai sub pusat koleksi dan distribusi serta sub pusat industri pengolahan perikanan di Kecamatan Arjasa. Sub-sub pusat ini akan melayani wilayah yang termasuk pada wilayah pengembangan Sumenep Timur (wilayah kepulauan).
Uji validitas dan reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat Kinerja No
ASPEK Citra/image
1
Daya Tarik / Attraction 2
INDIKATOR Citra/image yang dimilki kawasan
VARIABEL Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa
Keamanan wilayah
Tingkat keamanan wilayah
Potensi pengembangan kawasan
Kebereadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan
Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan
Reliability Alpha 0,736
Alpha 0,646
Tata guna lahan Lokasi kawasan yang strategis Infrastruktur Sistem jaringan air bersih
3
Penduduk/ people
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah sekitarnya Kondisi penyediaan jaringan air bersih
Alpha 0,863
Validitas
Keterangan
0,591
Valid & Reliabel
0,591
Valid & Reliabel
0,358
Valid & Reliabel
0,495
Valid & Reliabel
0,440
Valid & Reliabel
0,435
Valid & Reliabel
0,459
Valid & Reliabel
Sistem jaringan listrik
Kondisi penyediaan jaringan Listrik
0,722
Valid & Reliabel
Sistem komunikasi
Kondisi penyediaan jaringan komunikasi
0,394
Valid & Reliabel
Penyediaan kondisi sarana Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat prasarana transportasi Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut
0,523
Valid & Reliabel
0,730
Valid & Reliabel
Fasilitas pelayanan sosial ekonomi kawasan pelabuhan
Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll)
0,673
Valid & Reliabel
Fersedianya fasilitas perumahan
0,433
Valid & Reliabel
Fasiltas perdagangan dan jasa
0,633
Valid & Reliabel
Pos keamanan dan keamanan kebakaran
0,706
Valid & Reliabel
Tempat perestirahatan dan restoran
0,483
Valid & Reliabel
0,665
Valid & Reliabel
0,378
Valid & Reliabel
Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru
0,485
Valid & Reliabel
Ketersediaan tenaga kerja
0,636
Valid & Reliabel
Kualitas pendidikan/keahlian
0,590
Valid & Reliabel
Kehidupan bermasyarakat
Keramahan penduduk Keterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru
4 Sumber daya manusia terampil
Alpha 0,774
Sumber : Hasil Analisa 2011
Uji validitas dan reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas Tingkat Kepentingan
No 1
ASPEK Citra/image
INDIKATOR Citra/image yang dimilki kawasan
VARIABEL Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa
Reliability Alpha 0,633
Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan Daya Tarik / Attraction
0,463
Valid & Reliabel
Tingkat keamanan wilayah
0,846
Valid & Reliabel
Keberadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan
0,846
Valid & Reliabel
Tata guna lahan
0,356
Valid & Reliabel
0,544
Valid & Reliabel
0,508
Valid & Reliabel
Infrastruktur Sistem jaringan air bersih
Penduduk/ people
Valid & Reliabel
Potensi pengembangan kawasan Lokasi kawasan yang strategis
3
Keterangan
0,463
Keamanan wilayah
2
Alpha 0,815
Validitas
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah sekitarnya Kondisi penyediaan jaringan air bersih
Alpha 0,868
Sistem jaringan listrik
Kondisi penyediaan jaringan Listrik
0,392
Valid & Reliabel
Sistem komunikasi
Kondisi penyediaan jaringan komunikasi
0,576
Valid & Reliabel
Penyediaan kondisi sarana prasarana transportasi
Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat
0,649
Valid & Reliabel
Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut
0,713
Valid & Reliabel
Fasilitas pelayanan sosial ekonomi kawasan pelabuhan
Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll)
0,530
Valid & Reliabel
Fersedianya fasilitas perumahan
0,587
Valid & Reliabel
Fasiltas perdagangan dan jasa
0,719
Valid & Reliabel
Pos keamanan dan keamanan kebakaran
0,431
Valid & Reliabel
Tempat perestirahatan dan restoran
0,699
Valid & Reliabel
0,323
Valid & Reliabel
Keterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru
0,688
Valid & Reliabel
Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru
0,610
Valid & Reliabel
Ketersediaan tenaga kerja
0,362
Valid & Reliabel
Kualitas pendidikan/keahlian
0,436
Valid & Reliabel
Kehidupan bermasyarakat
4 Sumber daya manusia terampil
Keramahan penduduk
Alpha 0,719
Sumber : Hasil Analisa 2011
Hasil analisa bobot kinerjakepentingan faktor pemasaaran kota 1. Analisa Pemasaran Citra/Image Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran citra/image telah terpenuhi 61,89% 2. Analisa Pemasaran Daya Tarik Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran daya tarik telah terpenuhi 67,13% 3. Analisa Pemasaran Infrastruktur Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran infrastruktur telah terpenuhi 63,91% 4. Analisa Pemasaran Penduduk Dari hasil analisa yang dilakukan diketahui tingkat kesesuaian tingkat kinerja dan kepentingan Stakeholder terhadap pemasaran penduduk telah terpenuhi 74,27%
Hasil Importance-Performance Analysis (IPA) No
Atribut Pemasaran Kota
X
Y
1
Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa
2,63
4,23
2
Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan
2,77
4,49
3
Tingkat keamanan wilayah
2,88
3,91
4
Kebereadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan
2,98
4,33
5
Tata guna lahan
2,56
3,65
2,69
4,25
3,27
4,12
7
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah sekitarnya Kondisi penyediaan jaringan air bersih
8
Kondisi penyediaan jaringan Listrik
2,06
4,15
9
Kondisi penyediaan jaringan komunikasi
2,79
4,10
10
Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat
2,56
4,21
11
Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut
2,63
4,13
12
Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll)
2,56
4,21
13
Fersedianya fasilitas perumahan
2,54
4,12
14
Fasiltas perdagangan dan jasa
2,62
3,81
15
Pos keamanan dan keamanan kebakaran
2,63
4,12
16
Tempat perestirahatan dan restoran
2,50
3,96
17
Keramahan penduduk
3,10
3,58
18
Keterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru
3,12
3,98
19
Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru
3,04
3,73
20
Ketersediaan tenaga kerja
2,73
4,15
21
Kualitas pendidikan/keahlian
2,67
4,29
Total
57,33
85,51
Rata-rata (X dan Y)
2,73
4,07
6
Sumber : Hasil Analisa 2011
Hasil Importance-Performance Analysis (IPA)
Sumber : Hasil Analisa 2011
Hasil Importance-Performance Analysis (IPA) Performance Importance
High
Low
Low Kesan masyarakat terhadap Kecamatan Arjasa
High Fungsi kawasan Sebagai kawasan pelabuhan
Tingkat kestrategisan posisi/lokasi kawasan terhadap wilayah sekitarnya
Keberadaan potensi pengembangan yang ada di kawasan
Kondisi penyediaan jaringan Listrik Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi darat Kondisi penyediaan sarana dan prasana transportasi laut Ketersedian rumah pelayanan masyarakat (rumah sakit,sekolah,dll) Fersedianya fasilitas perumahan Pos keamanan dan keamanan kebakaran Ketersediaan tenaga kerja Kualitas pendidikan/keahlian
Kondisi penyediaan jaringan air bersih
Tata guna lahan
Tingkat keamanan wilayah
Fasiltas perdagangan dan jasa
Keramahan penduduk
Tempat perestirahatan dan restoran
Kondisi penyediaan jaringan komunikasi
Keterbukaan penduduk terhadap pembangunan/ pengembangan baru Keterbukaan masyarakat terhadap masyarakat pendatang baru
Sumber : Hasil Analisa 2011
Analisa segmentasi, targetting, dan
positioning
1. Segmentasi Dalam penentuan segmen pasar pada kawasan studi akan didasarkan pada segmentasi perilaku (behavioral segmentation). Dalam hal ini segmen pasarnya adalah para investor karena sikap para investor yang melihat manfaat yang didapat dalam berinvestasi di suatu kawasan. 2. Targetting Dari hasil analisa sebelumnya didapat konklusi bahwa perlu mempertahankan atribut yang dianggap penting dan kondisinya sudah baik sebagai kekuatan atau keunggulan di mata target pasar serta meningkatkan kinerja atribut yang saat ini kinerja masih rendah namun sangat penting buat target pasar tersebut.
Sumber : Hasil Analisa 2011
Analisa segmentasi, targetting, dan
positioning 3. Positioning Dari hasil analisa sebelumnya diketahui positioning produk kota yang ditawarkan oleh Kecamatan Arjasa di mata stakeholder yaitu : a. Posisi tinggi Atribut tersebut mampu membantu kawasan menunjukkan keunggulan nilai yang akan dikemas sedemikian rupa supaya lebih menarik b. Posisi rendah Posisi ini terletak pada kuadran II dari matrik kinerja-kepentingan, Stakeholder yang berkepentingan memberikan tingkat kepentingan yang tinggi, sedangkan kinerja yang ditunjukkan “produk” tersebut masih rendah. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan target pasar yang berdampak pada penurunan nilai jual. Untuk itu diperlukanlah upaya perbaikan secara terus menerus sehingga tingkat kinerja meningkat, dan penurunan nilai jual dapat diantisipasi. Sumber : Hasil Analisa 2011
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN
Tipe Arahan
Pemasaran Citra/Image Kawasan
Hasil Temuan Penelitian
Citra / image Kecamatan Arjasa adalah : Mempunyai kesan daerahnya kurang berkembang, sehingga masyarakat menjadi kurang tertarik untuk tinggal di Kecamatan Arjasa. Image Kecamatan Arjasa secara umum adalah wilayah kepulauan yang akan direncanakan sebagai pusat distribusi untuk wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep. Image Kecamatan Arjasa sebagai wilayah pengembangan yang dengan fungsi kawasan strategis pelabuhan yang akan menjadi sentra berlabuhnya kapal dan terminal penumpang di wilayah Kepulauan Kangean dan sekitarnya. Image ini merupakan kekuatan utama yang dimiliki Kecamatan Arjasa. Daerah yang cukup aman untuk dikunjungi.
Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan Kebijakan
Mengarah pada mengidentifikasi, mengembangkan dan menunjukkan citra positif yang kuat pada suatu wilayah, mengkomunikasikan keistimewaan dan kualitas kehidupan pada pihak lain sehingga dapat menghilangkan citra negatif yang dimiliki kawasan
Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari Pemerintah
Menghilangkan kesan daerah yang tertinggal dan tidak baik untuk investasi dengan cara meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan dasar untuk investasi. Pengintensifan promosi potensipotensi pengembangan.
Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan
Pemasaran citra dilakukan dengan menunjukkan citra positif yang kuat pada kawasan, mengkomunikasikan keunikan dan keunggulan kepada investor dan konsumen, antara lain : Meningkatkan citra Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan yang saat ini kondisinya memiliki kesan daerahnya kurang berkembang melalui peningkatan performa/kinerja variabel yang dianggap penting bagi pasar target. Melibatkan masyarakat setempat dalam pengawasan keamanan, sehingga masyarakat setempat akan lebih bertanggung jawab terhadap keamanan di daerahnya. Meningkatkan citra/image kawasan melalui kegiatan-kegiatan baru atau peningkatan kegiatan serta promosi potensi-potensi pengembangan yaitu pariwisata, perhubungan khususnya perpelabuhan, dan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan di Kecamatan Arjasa.
Sumber : Hasil Analisa 2011
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN Tipe Arahan
Pemasaran Daya Tarik
Hasil Temuan Penelitian
Daya tarik Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan adalah : Salah satu daya tarik tersendiri bagi Kecamatan Arjasa adalah adanya potensi pengembangan seperti sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi wisata yang berbasis kebaharian yang didukung dengan adanya pelabuhan. Lahan masih cukup luas untuk pengembangan kedepannya namun belum terkelola secara optimal. Memiliki banyak pulau kosong yang dapat dikembangkan untuk pengembangan lain seperti pertahanan dan kemanan. Daerah yang cukup aman untuk dikunjungi. Kecamatan Arjasa yang ditetapkan sebagai kawasan strategis pelabuhan karena merupakan kawasan pelabuhan yang cukup penting bagi wilayah kepulauan yang berungsi sebagai pelayanan distribusi untuk wilayah sekitarnya Tingkat pelayanan jaringan air bersih dan komunikasi yang cukup baik pelayanannya.
Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan Kebijakan
Pemasaran daya tarik dari kawasan baik yang alamiah telah ada, ataupun buatan. Hal ini dikarenakan suatu kawasan memerlukan karakteristik spesial untuk menarik para pengunjung. Optimalisasi pengembangan Kawasan Kepulauan di Kabupaten Sumenep Mempertahankan dan memperbaiki ekosistem wilayah kepulauan. Penetapan Perkotaan Pelabuhan di Kawasan Kepulauan sebagai perkotaan pelabuhan, industry perikanan dan pariwisata.
Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari Pemerintah
Hal yang menjadi daya tarik baru adalah saat struktur ruang kawasan ini promosi menjadi pusat pertumbuhan baru. Supaya dapat mendukung potensi pengembangan yang ada sehingga menambah daya tarik kawasan khususnya untuk investasi, maka pelu memenuhi dan melengkapi infrakstruktur utama dan pendukung. Perencanaan penatagunaan lahan pada Kecamatan Arjasa untuk memberikan daya tarik untuk investasi. Pemberian izin secara tepat, cepat dan murah (kemudahan prosedur perizinan) bagi investor.
Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan
Dalam pemasaran daya tarik kawasan, arahan yang dilakukan adalah dengan cara : Perlu pengintensifan program pemanfaatan ruang yang mengarah pada terbentuknya Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan. Mengembangkan potensi pengembangan yang ada seperti kegiatan pariwisata, perhubungan khususnya perpelabuhan, serta pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan di Kecamatan Arjasa. Merealisasikan rencana pengembangan fungsi pelabuhan menjadi pelabuhan regional maupun nasional. Kemudahan perijinan bagi investor yang akan mengembangkan sektor pariwisata, perhubungan khususnya perpelabuhan, serta pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan di Kecamatan Arjasa.
Sumber : Hasil Analisa 2011
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN
Tipe Arahan
Pemasaran Infrastruktur
Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan Kebijakan
Hasil Temuan Penelitian
Daya tarik yang ada menjadi kurang menarik bagi masyarakat dan investor, dikarenakan rendahnya kondisi dari layanan infrastruktur di Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan maka kondisi infrastruktur yang ada antara lain : Kelengkapan dan kondisi infrastruktur pada Kecamatan Arjasa masih kurang memadai. Adapun infrastruktur yang kondisinya masih kurang baik yaitu infrastruktur utama seperti listrik yang tidak dapat melayani 24 jam, serta trasportasi darat yang minim. Untuk transportasi laut cukup lengkap namun masih perlu penambahan jalur pelayaran .
Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu wilayah tentunya memiliki kekurangan. Untuk menutupinya dapat dilakukan upaya pemenuhan kebutuhan dasar sebagai pendukung kepuasan target pasar serta daya tarik lingkungan kehidupan dan lingkungan bisnis
Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari Pemerintah
Perlu beberapa hal yang harus dilakukan yaitu menjaga memperbaiki dan melengkapi infrastruktur Kecamatan Arjasa supaya menjadi daya tarik untuk investasi. Kebijakan infrastruktur yang terdapat di Kecamatan Arjasa, sebaiknya diprioritaskan pada kebijakan yang mengarah pada peningkatan infrastruktur utama yang kondisi performanya saat ini masih rendah seperti listrik dan sarana dan prasarana trasnportasi darat maupun laut.
Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan
Dalam pemasaran infrastruktur kawasan, dilakukan dengan meningkatkan kinerja infrastruktur yang kinerjanya rendah yang merupakan kelemahan nyata bagi Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan, serta mengoptimalkan kinerja infrastruktur yang sudah baik serta mengimplementasikan kebijakan pemerintah yang direncanakan dengan tujuan pengembangan daerah. Kedua arahan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : Memantapkan perkembangan sebagai kawasan pelabuhan dengan cara memberikan dukungan dalam pengembangan infrastruktur kawasan pelabuhan, agar menarik investasi serta dapat mendukung kegiatan di Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan. Sehingga potensi pengembangan yang ada dapat berkembang secara cepat dan optimal serta menjadi daya tarik bagi investasi, adapun caranya adalah : a) Pengembangan infrastruktur pendukung sektor pariwisata, perhubungan khususnya pelabuhan, dan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan
Sumber : Hasil Analisa 2011
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN Lanjutan Pemasaran Infrastruktur
Untuk infrastruktur komunikasi di kecamatan arjasa sudah hampir seluruhnya terlayani seperti tower-tower telekomunikasi sudah tersebar sehingga mempunya daya tarik lebih. Untuk infrastruktur perumahan kawasan ini masih minim. Infrastruktur air bersih sudah melayani sebagian besar wilayah Kecamatan Arjasa walaupun beberapa desa belum terjagkau terutama di wilayah perbukitan.
Pengembangan akses internal kawasan yang menghubungkan simpul-simpul kegiatan. Pengembangan akses eksternal kawasan dalam lingkup yang lebih luas. Peningkatan kapasitas dan tingkat pelayanan jaringan listrik.
Perlu adanya peningkatan infrastruktur pelayanan masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan.
a)
Pengembangan infrastruktur ekonomi pendukung kawasan pelabuhan di kecamatan Arjasa. Memprioritaskan peningkatan dan penyediaan infrastruktur utama seperti peningkatan pelayanan listrik, sistem transportasi darat maupun laut . Serta peningkatan infrastruktur perumahan, fasilitas rumah pelayanan masyarakat , pos keamanan dan keamanan kebakaran.
Sumber : Hasil Analisa 2011
ARAHAN PENGEMBANGAN KECAMATAN ARJASA SEBAGAI KAWASAN PELABUHAN
Tipe Arahan
Pemasaran Penduduk / People
Hasil Temuan Penelitian
Kondisi masyarakat Kecamatan Arjasa saat ini sudah cukup terbuka terhadap pendatang maupun pembangunan baru. Tingkat pendidikan dan keahlian yang masih cukup rendah Tenaga kerja yang ada banyak bekerja di luar pulau seperti menjadi tenaga kerja di luar negeri.
Prinsip Pengembangan Kawasan Berdasarkan Sudi Literatur Dan Kebijakan
Kota mampu membentuk komunitas yang memiliki sumber daya manusia yang menjadi daya tarik tersendiri bagi kota tersebut
Hasil Wawancara Kepada Stakeholder Dari Pemerintah
Dibutuhkan penanganan lebih lanjut seperti adanya pendekatan yang disesuaikan dengan pola hidup mereka.
Arahan Pengembangan Kecamatan Arjasa Sebagai Kawasan Pelabuhan
Dalam pemasaran penduduk, arahan yang dilakukan adalah Mempertahankan keterbukaan masyarakat terhadap pendatang dan pembangunan/ pengembangan baru. Meningkatkan mutu pendidikan dan keterampilan masyarakat.
Sumber : Hasil Analisa 2011
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN 1. Variabel-variabel yang mendukung konsep city marketing dalam penelitian ini berjumlah 21 variabel yang dibagi menjadi 4 aspek, yaitu aspek citra, aspek daya tarik, aspek infrastruktur dan aspek penduduk. 2. Dari hasil analisa terdapat tiga potensi pengembangan pada kawasan pelabuhan Kecamatan Arjasa yaitu potensi pengembangan perhubungan khususnya pelabuhan, potensi pengembangan pariwisata, dan Potensi pengembangan pusat koleksi dan pusat distribusi serta sub pusat industri berbahan baku hasil kelautan dan perikanan. 3. Dari hasil analisis terhadap tingkat kinerja-kepentingan maka dapat diidentifikasi variabel-variabel yang menjadi faktor kekuatan dan faktor kelemahan dalam pengembangan Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan. 4. Arahan pengembangan Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan dibagi menjadi 4 elemen utama, yaitu pemasaran citra, pemasaran infrastruktur, pemasaran daya tarik, dan pemasaran penduduk kawasan.
Sumber : Hasil Analisa 2011
REKOMENDASI 1. Perlu lebih diperhatikan, serta solusi yang tepat harus segera diidentifikasi untuk meningkatkan performa terhadap variabel yang menjadi sesuatu yang penting bagi target pasar namun yang saat ini kondisi performanya masih kurang yang merupakan kelemahan nyata kawasan. 2. Pemerataan pembangunan wilayah kepulauan, karena wilayah kepulauan memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. 3. Rekomendasi studi lanjutan, yaitu : a. Penelitian ini didasarkan pada data eksisting sehingga tidak relevan untuk menggambarkan harapan pengguna terhadap suatu kebijakan yang akan datang. b. Diperlukan adanya penelitian lanjutan pada Kecamatan Arjasa karena studi ini merupakan studi awal. Masih terdapat hal lain dalam masyarakat yang memerlukan penelitian lanjutan terhadap masalah yang lebih detail per desa/kelurahan . c. Dapat digunakan sebagai masukan bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep apabila akan mengembangkan Kecamatan Arjasa sebagai kawasan pelabuhan.
Sumber : Hasil Analisa 2011