DISEMINASI KOLEKSI BUKU LANGKA ELEKTRONIK TENTANG ACEH SECARA ONLINE PADA PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ACEH (PDIA) Oleh : Muhammad Ahsin, Ahsin, S.T S.T Muhammad Programmer pada Pusat Dokumentasi dan Programmer pada (Pusat Dokumentasi dan Informasi Informasi Aceh Aceh (PDIA) (PDIA)
Abstrak ABSTRACT The dissemination of online information through the Internet is not new anymore in modern era, even this Penyebaran atau diseminasi informasi secara online melalui jaringan internet bukan hal baru lagi di era is already a demand for provider and managers current information. The documentation and Information modern saat ini, bahkan hal ini sudah menjadi tuntutan bagi menyedia dan pengelola informasi saat ini. Pusat Center in Acehdan (PDIA) as theAceh provider and selaku manager of information regarding the study of Acehstudi is now also Dokumentasi Informasi (PDIA) penyedia dan pengelola informasi mengenai tentang required onlineuntuk dissemination. collections Aceh either inkoleksi the present or in thebaik pastdiwhich Aceh saattoiniconduct juga dituntut melakukanMany diseminasi secaraofonline. Banyak tentang Aceh masa is managed bye PDIA today, one of the collection which is a rare books that contain a lot of information sekarang ataupun masa lampau yang di kelola di PDIA saat ini, salah satunya adalah koleksi buku langkaabout yang the history of Aceh. By disseminating a collection of rare books online is expected to facilitate the public in banyak memuat informasi tentang sejarah Aceh. Dengan melakukan diseminasi koleksi buku langka tersebut using collection because it can be read anywhere anddalam anytime. Selection ofkoleksi applications to karena supportdapat the secarathe online diharapkan dapat memudahkan masyarakat memanfaatkan tersebut dissemination process is also a very important thing, because in addition to the reliability of the application dibaca dimana saja dan kapan saja. Pemilihan aplikasi untuk menunjang proses diseminasi ini juga menjadi hal must consider aspectselain of time and cost used at the time of development. The selected application is yang also sangat penting,thekarena kehandalan aplikasi tersebut juga harus memperhatikan aspek waktu dan Senayan Library Management System (Slims), which has been proven to meet the needs of today's library biaya yang digunakan pada saat pengembangan. Aplikasi yang dipilih adalah Senayan Library Management System (SLiMS) yang sudah terbuktithemampu automasi saatthat ini can baikbedi automation both inside and outside State. memenuhi Additionallykebutuhan Slims have an openperpustakaan source license dalam maupun luar Negeri. Selain itu SLiMS memiliki lisensi open source yang bisa didapatkan secara gratis obtained free of charge and users also can modify as needed. The results, it is obtained from this research is danprocess pengguna dapat memodifikasi sesuai kebutuhan. didapat dari penelitian ini adalah proses the of juga disseminating a collection of rare books onHasil Acehyang has been running as expected, this marked diseminasi koleksi bukuthat langka berjalan seperti yang diharapkan, ini ditandai dengaan with the access to books can tentang be doneAceh onlinesudah and can also be read in full-text. akses terhadap tersebut yang sudahSlims. bisa dilakukan secara online dan juga bisa Keywords: rarebuku-buku books, Dissemination, PDIA, dibaca secara full-text. ABSTRAK Kata Kunci : Buku langka, Diseminasi, PDIA, SLiMS Penyebaran atau diseminasi informasi secara online melalui jaringan internet bukan hal baru lagi di era Abstractsaat ini, bahkan hal ini sudah menjadi tuntutan bagi menyedia dan pengelola informasi saat ini. Pusat modern Dokumentasi dan Informasi (PDIA)through selaku the penyedia dan informasi mengenai studi tentang The dissemination of online Aceh information Internet is pengelola not new anymore in modern era, even this is Aceh saat ini juga for dituntut untuk secara online. Banyak koleksiand tentang Aceh baik di already a demand provider andmelakukan managers diseminasi current information. The documentation Information Center masa sekarang masa lampau yang di kelola di PDIA saat ini, salah bukurequired langka in Aceh (PDIA)ataupun as the provider and manager of information regarding thesatunya study ofadalah Aceh koleksi is now also yang banyak memuat informasi tentang sejarah Aceh. Dengan melakukan diseminasi koleksi buku langka to conduct online dissemination. Many collections of Aceh either in the present or in the past which is managed tersebut dapat memudahkan masyarakat dalam bye PDIAsecara today,online one of diharapkan the collection which is a rare books that contain a lotmemanfaatkan of information koleksi about thetersebut history karena dapat dibaca dimana saja dan kapan saja. Pemilihan aplikasi untuk menunjang proses diseminasi of Aceh. By disseminating a collection of rare books online is expected to facilitate the public in using ini the juga menjadi hal yang sangat penting, karena kehandalan tersebut to juga harusthe memperhatikan collection because it can be read anywhere andselain anytime. Selectionaplikasi of applications support dissemination aspek waktu dan abiaya digunakan pada saat pengembangan. yang dipilih Senayanmust Library process is also veryyang important thing, because in addition toAplikasi the reliability of theadalah application also consider the aspect time and cost usedterbukti at the time of development. The selected application is Senayan Management System of (SLiMS) yang sudah mampu memenuhi kebutuhan automasi perpustakaan saat Library Management System proven to meet the needs of today’s library automation ini baik di dalam maupun luar(Slims), Negeri.which Selainhas itubeen SLiMS memiliki lisensi open source yang bisa didapatkan both inside the State. Additionally Slims have open source license can be obtained free secara gratisand danoutside pengguna juga dapat memodifikasi sesuaiankebutuhan. Hasil yangthat didapat dari penelitian of charge and users also can modify as needed. The results, it is obtained from this research is the process ini adalah proses diseminasi koleksi buku langka tentang Aceh sudah berjalan seperti yang diharapkan, iniof disseminating a collection of rarebuku-buku books on Aceh has been as expected, marked withdan thejuga access ditandai dengaan akses terhadap tersebut yangrunning sudah bisa dilakukanthis secara online bisato books that can be done online and can also be read in full-text. dibaca secara full-text. Keywords: rare books, Dissemination, PDIA, Slims. Kata Kunci : Buku langka, Diseminasi, PDIA, SLiMS Pendahuluan Kehadiran Teknologi Informasi (TI) telah menuntut perubahan dalam berbagai segi kehidupan, banyak manfaat yang didapat dari TI ini termasuk dalam dunia penyebaran informasi. Penyebaran 222
informasi di era modern saat ini tidak pernah lepas dari TI, dengan memanfaatkan TI proses diseminasi (penyebaran) informasi jauh lebih mudah dan sangat cepat dibandingkan dengan cara konvensional. Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh VISI PUSTAKA Vol.16 No.3 Desember 2014
(PDIA) merupakan badan yang bersifat mandiri yang dibentuk atas kerjasama antara Pemerintah Daerah Istimewa Aceh dengan Universitas Syiah Kuala. Pemerintah Daerah melalui gubernur memberikan bimbingan administratif ke PDIA, sedangkan Universitas Syiah Kuala melalui Rektor memberikan bimbingan teknis ilmiah. Hal tersebut seperti yang dicantumkan dalam Statuta Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh. Tugas pokok dan fungsi dari PDIA adalah mengumpulkan dan mengelola konten-konten yang berkaitan dengan Aceh seperti teks klasik, naskah kuno (manuskrip), dokumen, surat menyurat dan lain-lain kemudian selanjutnya akan disebarkan ke tengah-tengah masyarakat luas (Tim Konsultan Penguatan PDIA, 2013). Fokus dari penelitian ini adalah tentang keberadaan koleksi buku-buku langka tentang Aceh yang dimiliki oleh PDIA, koleksi-koleksi buku tersebut butuh perhatian khusus untuk diselamatkan dan disebarluaskan ke masyarakat, karena banyak bukti sejarah yang terdapat dalam buku-buku langka tersebut. Upaya yang dilakukan oleh PDIA supaya koleksi buku-buku langka tersebut dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat adalah dengan melakukan diseminasi secara online. Koleksi buku langka tentang Aceh tercetak yang dimiliki oleh PDIA saat ini adalah sebanyak 95 judul, selain itu juga terdapat koleksi buku langka elektronik sebanyak 656 judul. Koleksi-koleksi tersebut diperoleh dari berbagai sumber, seperti hibah dari sejarawan dan lembaga-lembaga yang peduli akan sejarah. Pemilihan aplikasi yang akan digunakan juga perlu dipertimbangkan secara matang, selain dari kehandalan aplikasi tersebut juga harus diperhatikan aspek waktu dan biaya yang digunakan pada saat pengembangan. Tingginya biaya sebuah aplikasi selalu menjadi hambatan dalam pengembangan aplikasi komputer. Pemilihan open source software menjadi pilihan yang sangat tepat dalam program ini, pertimbangan ini dipilih setelah melihat banyak kelebihan dari open source software, seperti open source software bisa didapatkan secara gratis melalui internet, ketersediaan kode program secara terbuka dan memiliki kebebasan untuk dimodifikasi dan didistribusi ulang, dan waktu yang digunakan untuk implementasi juga lebih sedikit karena tidak VISI PUSTAKA Vol.16 No.3 Desember 2014
perlu membuat software dari awal. Aplikasi yang dipilih adalah Senayan Library Management System (SLiMS) yang merupakan aplikasi berlisensi open source, aplikasi ini sudah terbukti mampu memenuhi segala kebutuhan automasi perpustakaan saat ini baik di dalam Negeri maupun di luar Negeri. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah proses diseminasi koleksi buku-buku langka tentang Aceh secara online sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, hal ini ditandai dengan akses terhadap buku-buku langka tersebut yang sudah dapat dilakukan secara online dan juga dapat dibaca secara full-text melalui http://pustaka.pdia-aceh.org. Gambaran Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) diusulkan pertama kali dalam seminar Pekan Kebudayaan Aceh ke-2 tahun 1972 di Banda Aceh oleh Drs. Teuku Ibrahim Alfian M.A, yang merupakan lektor kepala pada Jurusan Sejarah Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Usulan tersebut bertujuan supaya dibangun sebuah “Institute of Acehnese” di Banda Aceh, yaitu suatu pusat pembelajaran tentang Aceh. Ide ini terinspirasi oleh “Atjeh Instituut” yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1914 di Amsterdam yang bertujuan untuk mengumpulkan bahan-bahan mengenai daerah dan rakyat Aceh. Usulan tersebut mencuat kembali pada tahun 1974 dengan didirikan Pusat Latihan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial pertama di Darussalam, Banda Aceh. Direktur pada saat itu adalah Dr. Alfian yang merupakan ahli ilmu politik LEKNAS-LIPI. Dr. Ibrahim Hasan yang merupakan Rektor Universitas Syiah Kuala pada saat itu berusaha keras untuk membentuk PDIA dan memperoleh bantuan sepenuhnya dari Pemerintah Daerah Istimewa Aceh. Pada tahun yang sama muncul pula sebuah proyek kerjasama kebudayaan Belanda-Indonesia yang dinamakan dengan KA 013, proyek tersebut membantu menyediakan buku-buku untuk persiapan didirikannya PDIA. Kepala kearsipan Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV) di Leiden, Drs. F.G.P. Jaquet pada saat itu memberikan bantuan yang sangat bernilai dalam hal menyeleksi informasi tentang Aceh yang ada di negeri Belanda dan sekaligus dikirimkan ke Banda Aceh.
223
Pada tanggal 2 september 1974 dalam rangka memperingati ulang tahun Universitas Syiah Kuala ke XIII, Gubernur Daerah Istimewa Aceh menyerahkan tanah dan gedung untuk persiapan PDIA. Pada masa pemerintahan Belanda gedung tersebut dijadikan sebagai tempat kediaman Asisten residen Terbeschiking dan pada pemerintahan Republik Indonesia dihuni oleh Pejabat Residen Atjeh. PDIA akhirnya diresmikan pada tanggal 26 maret 1977, tepatnya 104 tahun pernyataan perang kerajaan Belanda kepada kerajaan Aceh. Peresmian tersebut dihadiri oleh menteri P dan K Syarif Thayeb, para pejabat setempat, tamu-tamu khusus Pemerintah Daerah Istimewa Aceh dari Negeri Belanda dan beberapa tokoh penting saat itu baik dari dalam maupun luar Negeri. Pada saat itu yang dipercayakan direktur PDIA pertama kali adalah Prof. Dr. Teuku Ibrahim Alfian yang merupakan pencetus PDIA pertama kalinya.
Setelah kejadian tersebut PDIA banyak kehilangan koleksi-koleksi penting dan bersejarah, termasuk koleksi buku langka yang hanya tersisa sebahagian kecil. Setelah kejadian tersebut PDIA mencoba untuk bangkit kembali dari keterpurukan dengan mencoba mengumpulkan koleksi-koleksi dari berbagai sumber. Saat ini PDIA sudah memiliki koleksi buku langka tercetak sebanyak 95 judul dan koleksi elektronik sebanyak 656 judul yang tersimpan dalam hardisk eksternal (“Hasil wawancara dengan Direktur PDIA,” 2014).
PDIA lahir sebagai badan yang bersifat mandiri atas kerjasama Pemerintah Daerah Aceh dengan Universitas Syiah Kuala. Pemerintah Daerah Aceh melalui Gubernur memberikan bimbingan administratif ke PDIA, sedangkan Universitas Syiah Kuala melalui Rektor memberikan bimbingan teknis ilmiah (Tim Konsultan Penguatan PDIA, 2013). Koleksi pada PDIA PDIA dibentuk untuk tujuan memajukan studi tentang Aceh baik dalam kedudukannya di Nusantara dan Mancanegara pada masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Dalam mencapai tujuan tersebut PDIA berupaya untuk terus mengumpulkan segala bahan pustaka, baik dalam bentuk koleksi tercetak maupun koleksi elektronik. Saat ini PDIA memiliki beberapa jenis koleksi, diantaranya adalah koleksi buku, majalah, teks klasik, buku langka, naskah kuno, dokumen, surat menyurat (diplomasi), oral history (sejarah lisan), teks pidato dan silsilah. Setelah bencana gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan Aceh pada tanggal 24 Desember 2004, pada saat itu gedung PDIA juga menjadi target hantaman gelombang tsunami yang sangat dahsyat tersebut, sehingga gedung PDIA menjadi rusak parah dan sebagian besar koleksi PDIA rusak dan hilang. 224
Gambar 1. Kondisi Gedung PDIA Pasca Gelombang Tsunami (Doc. PDIA). Proses Akuisisi Koleksi Buku Langka Elektronik Buku langka di PDIA diakuisisi dari berbagai sumber, baik itu koleksi buku tercetak maupun koleksi elektronik. Koleksi tersebut merupakan hibah dari beberapa sejarawan dan juga beberapa koleksi yang berhasil diselamatkan dari bencana tsunami. Selain itu PDIA juga mendapatkan hibah database koleksi buku langka dari The Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies atau lebih dikenal dengan sebutan KITLV yang bertempat di Leiden, Belanda. Setelah diakuisisi koleksi elektronik tersebut disimpan dalam media penyimpanan data atau hardisk eksternal, sehingga sangat susah untuk dimanfaatkan oleh masyarakat luas (“Hasil wawancara dengan Direktur PDIA,” 2014). VISI PUSTAKA Vol.16 No.3 Desember 2014
Gambar 2. Beberapa contoh koleksi buku langka di PDIA Pemilihan Jenis Perangkat Lunak
dirancang dalam pembuatan perangkat lunak, dengan metode ini pihak pengembang software harus menyertakan kode sumber (Source code) secara terbuka. Sebagian besar software yang berlisensi open source bisa didapatkan secara gratis di internet. Walaupun bisa didapatkan secara gratis, ini bukan berarti software yang berlisensi open source tidak memiliki kualitas yang baik serta kehandalan yang tiggi. Pengembang open source berjanji akan terus memberikan kualitas yang lebih baik dan mempunyai kehandalan yang tinggi (Open Source Team, 2007). Selain itu open source software juga memiliki banyak kelebihan sehingga perangkat lunak ini sangat digemari untuk saat ini, adapun beberapa kelebihan yang dimiliki open source antara lain (Warta Warga, 2012):
Perangkat lunak atau lebih lazim disebut dengan software adalah suatu komponen dari sistem komputer yang berguna untuk membantu pemakai dalam kebutuhan tertentu. Secara umum software dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu perangkat lunak sistem (system software) dan perangkat lunak aplikasi (application software). System software adalah seperangkat program yang tidak hanya melakukan operasi komputer saja akan tetapi juga untuk pemanfaatan perangkat keras yang efektif. Application software merupakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul yang ditulis untuk aplikasi komputer tertentu, seperti untuk aplikasi penggajian, pengendalian inventaris, analisa investasi dan lain-lain (D Ravichandran, 2001).
1.
Ketersediaan kode sumber (source code) Setiap perangkat lunak opens source wajib menyediakan source code secara terbuka, hal ini bertujuan supaya pengguna dari perangkat lunak tersebut dapat mempelajari source code tersebut.
2.
Hak untuk modifikasi Pengguna perangkat lunak open source diberi kebebasan dalam melakukan modifikasi terhadap source code yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, ini tentu memberikan manfaat yang sangat besar, ini juga menjadi alasan kenapa perangkat lunak open source sangat diminati.
Pemilihan perangkat lunak yang dimaksud disini yaitu pemilihan aplikasi perangkat lunak yang akan digunakan untuk memanajemen koleksi buku langka elektronik menggunakan sistem komputer, pemilihan perangkat lunak juga mempertimbangkan beberapa kebutuhan fitur yang disediakan, seperti ketersediaan akses secara online, mudah dalam melakukan modifikasi, hemat waktu pengembangan dan hemat biaya pengembangan. Setelah melihat beberapa kebutuhan tersebut maka pemilihan software yang memiliki lisensi open source menjadi pilihan yang sangat tepat, hal ini dikarenakan software yang memiliki lisensi open source memiliki banyak kelebihan yang bisa dimanfaatkan.
3.
Hak untuk mendistribusikan modifikasi Selain memiliki hak untuk memodifikasi source code yang disediakan, open source juga memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk mendistribusikan kembali perangkat lunak hasil modifikasi tersebut. Hal ini juga yang membedakan open source dengan free software lainnya. Hemat biaya Hal ini menjadi pertimbangan utama bagi pengguna perangkat lunak, keterbatasan biaya selalu menjadi hambatan untuk mengembangkan software dalam unit kerja, namun hal ini tidak berlaku bagi open source, karena sebagian besar perangkat lunak open source bisa didapatkan secara gratis dan legal.
Open source adalah suatu metode yang VISI PUSTAKA Vol.16 No.3 Desember 2014
4.
225
5.
Banyak komunitas Pengguna open source semakin hari semakin bertambah, pengguna tersebut tersebar di berbagai penjuru dunia dan hampir setiap Negara mempunyai komunitas open source. Ini sangat memberikan bantuan terhadap sesama pengguna untuk saling berbagi dan bertanya jika ada kendala.
Setelah memilih jenis software, selanjutnya adalah menentukan aplikasi yang akan digunakan. Saat ini sangat banyak aplikasi yang dikeluarkan oleh open source, setiap aplikasi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk kebutuhan pengembangan aplikasi buku langka di PDIA tentu harus memilih aplikasi dengan kategori perpustakaan digital. Open source sendiri memiliki beberapa aplikasi untuk keperluan perpustakaan digital, seperti DSpace, Eprint, Greenstone Digital Library (GDL) dan Senayan Library Management System (SLiMS). Setiap aplikasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Setelah mempertimbangkan beberapa aplikasi yang akan digunakan untuk kebutuhan diseminasi buku langka di PDIA, hasil akhir yang terpilih adalah aplikasi Senayan Library Managemant System (SLiMS). Pemilihan aplikasi SLiMS juga atas beberapa pertimbangan yang sangat matang, hal ini dikarenakan banyaknya fitur yang bermanfaat yang disediakan oleh aplikasi SLiMS ini. Senayan Library Management System (SLiMS) Senayan Library Management System (SLiMS) merupakan aplikasi yang terpilih dari beberapa pilihan aplikasi yang akan digunakan untuk kebutuhan diseminasi buku langka di PDIA setelah melalui beberapa pertimbangan. Senayan Library Management System (SLiMS) adalah perangkat lunak aplikasi yang dikembangkan untuk memenuhi segala kebutuhan automasi perpustakaan. SLiMS mampu menangani segala proses automasi perpustakaan baik skala kecil maupun skala besar. Aplikasi SLiMS bersifat web base sehingga implementasinya menggunakan sistem web server dan client, ini sangat mungkin untuk diterapkan supaya dapat diakses secara online melalui jaringan internet. Selain itu SLiMS juga merupakan
226
salah satu produk dari open source software (M. Rasyid Ridho, 2012). SLiMS memiliki banyak fitur yang dikembangkan untuk kebutuhan perpustakaan digital, dari semua fitur tersebut berikut fitur-fitur yang dibutuhkan untuk kebutuhan diseminasi buku langka di PDIA : 1. Online Public Access Catalogue (OPAC), merupakan katalog yang bisa diakses secara online yang terdapat pada SLiMS, ini diperlukan untuk pengguna yang ingin mencari katalog koleksi yang ada di PDIA. Melalui OPAC ini pengguna juga bisa membaca buku elektronik yang dilampirkan secara full-text. 2. Bibliography, modul ini disediakan untuk kebutuhan katalogisasi, dengan adanya modul bibliography ini proses katalogisasi akan lebih mudah. 3. System, modul ini digunakan untuk konfigurasi aplikasi, seperti manajemen user, pengaturan tampilan, pemilihan bahasa aplikasi dan lainlain. 4. Dukungan Union Catalogue Service (UCS), dengan fitur ini memungkinkan pengembang membuat katalog bersama dengan menggunakan aplikasi SLiMS. 5. Open Archives Initiative Protocol Metadata Harvesting (OAI-PMH), fitur OAI-PMH hadir semenjak dirilis SLiMS versi 5. Fitur ini memungkinkan mesin harvester untuk mengambil data (harvesting), misalnya dalam proses penggabungan data katalog dengan Portal Garuda yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional yang bisa diakses melalui URL http://garuda. kemdiknas.go.id (Senayan Developers Community, 2012). Persiapan Penelitian Supaya penelitian dapat berjalan seperti yang diharapkan, ada beberapa komponen yang harus dipersiapkan. Adapun komponen yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi buku langka ini adalah: 1. 2. 3.
IBM Server System X3100 M4 Sistem Operasi Linux Ubuntu 14.04 LTS Source code aplikasi SLiMS 7 Cendana VISI PUSTAKA Vol.16 No.3 Desember 2014
4. 5. 6. 7. 8. 9.
terdapat dalam direktori install pada master file bawaan SLiMS. Gambar 4 di bawah ini menunjukkan struktur tabel dalam database SLiMS yang telah selesai diimport.
Apache web server Database MySQL Bahasa pemrograman PHP5 PHP MyAdmin FTP Server FTP Client
Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu : 1.
2.
Instalasi dan konfigurasi sistem Pada tahapan ini proses yang dikerjakan yaitu melakukan instalasi dan konfigurasi segala perangkat pendukung, mulai dari instalasi sistem operasi web server, database MySQL, PHP5, PHP MyAdmin, FTP server serta FTP client. Selain instalasi, pada proses ini juga dilakukan konfigurasi terhadap setiap komponen yang diinstal. Instalasi aplikasi SLiMS Instalasi aplikasi SLiMS dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu : Ø
Ø
Mengkopi semua file source code aplikasi SLiMS ke direktori public HTML yang terdapat pada computer server, tahapan ini dilakukan melalui FTP client yang sudah terkoneksi ke FTP server.
Gambar 3. Instalasi SLiMS melalui FTP Membuat database baru dan melakukan import database yang
VISI PUSTAKA Vol.16 No.3 Desember 2014
Gambar 4. Tabel-tabel didalam database SLiMS 3.
Katalogisasi Katalogisasi dilakukan oleh pustakawan Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh. Proses katalogisasi yang dilakukan adalah dengan memasukkan deskripsi tentang buku yang akan dikatalogisasi, meliputi judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit dan lain-lain. Pada saat katalogisasi pustakawan juga harus meng-upload file buku supaya dapat dibaca secara full-text.
Hasil dan Pembahasan Hasil yang didapatkan setelah penelitian ini dilakukan adalah aplikasi yang dikembangkan untuk kebutuhan diseminasi buku langka yang dimiliki oleh PDIA sudah bisa diakses secara online. Akses terhadap aplikasi tersebut harus dilakukan melalui jaringan internet dengan menggunakan web browser seperti Mozilla Firefox, Chrome, Safari, Internet Explore dan lain-lain melaui URL http://pustaka. pdia-aceh.org.
Gambar 5. Tampilan halaman utama 227
Seperti yang terlihat pada Gambar 5 di atas, pada halaman utama terdapat fitur pencarian, fitur ini digunakan untuk proses pencarian koleksi buku-buku yang diinginkan. Pencarian dilakukan menggunakan kata kunci seperti judul dan pengarang. Pada saat pengujian dilakukan dengan memasukkan kata kunci “Hikayat”, maka aplikasi akan menampilkan hasil pencarian berdasarkan kata kunci yang dimasukkan seperti yang terlihat pada Gambar 6.
Gambar 8. Contoh buku yang bisa dibaca secara full-text Jika dilihat dari hasil penelitian di atas, koleksi buku langka elektronik yang dimiliki oleh PDIA sudah bisa diakses secara online dan dapat dibaca secara full-text, walaupun belum semua koleksi dapat diakses dikarenakan keterbatasan tenaga pustakawan dalam proses katalogisasi. Saat ini buku langka PDIA yang telah dapat diakses dan dibaca secara online sebanyak 100 judul dan jumlah tersebut akan terus bertambah. Gambar 6. Hasil pencarian Setelah memilih salah satu jenis koleksi maka aplikasi akan menampilkan data bibliografi dari koleksi tersebut seperti judul, pengarang, subyek, penerbit, bahasa dan lain-lain.
Dari hasil yang telah diuraikan di atas, maka proses diseminasi koleksi buku langka tentang Aceh secara online pada Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh telah berhasil dilakukan dan koleksi-koleksi tersebut telah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas kapan saja dan dimana saja. Kesimpulan
Gambar 7. Tampilan data bibliografi Pada halaman ini juga tersedia fitur “lampiran berkas”, fitur ini digunakan untuk melihat jika terdapat lampiran untuk dibaca dan untuk membaca buku secara full-text. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 8. 228
Diseminasi koleksi buku langka elektronik tentang Aceh secara online pada Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) bertujuan supaya koleksi buku tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih luas oleh masyarakat. Dengan penyebarluasan koleksi secara online seperti ini masyarakat dapat membaca koleksi-koleksi tersebut tanpa harus datang ke PDIA, ini tentu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan koleksi buku-buku langka tersebut, terlebih bagi mereka yang berdomisili di luar Banda Aceh sehingga dapat menghemat waktu dan biaya bagi mereka yang ingin membacanya. Dalam pengembangan aplikasi untuk kebutuhan diseminasi secara online ini, pemilihan aplikasi yang akan digunakan harus dipertimbangkan VISI PUSTAKA Vol.16 No.3 Desember 2014
secara matang, keterbatasan waktu dan biaya sering secara matang,hambatan keterbatasan danutama biaya sering kali menjadi yangwaktu paling dalam kali menjadi hambatan paling aplikasi utama dalam pengembangan aplikasi. yang Pemilihan open pengembangan aplikasi. open source menjadi pilihan yangPemilihan tepat untukaplikasi kasus seperti source menjadi pilihan yang tepat untuk kasus seperti ini, selain aplikasi open source bisa didapat secara ini, selain aplikasi open source bisa gratis, aplikasi yang berlisensi opendidapat sourcesecara juga gratis, aplikasi yangsehingga berlisensimemudahkan open source pihak juga dapat dimodifikasi dapat dimodifikasi sehingga memudahkan pihak pengembang jika membutuhkan fitur-fitur tertentu. pengembang jika membutuhkan fitur-fitur tertentu. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah Hasil yang didapat darilangka penelitian ini adalah proses diseminasi koleksi buku tentang Aceh proses diseminasi buku langka Aceh secara online sudahkoleksi berjalan seperti yangtentang diharapkan, secara onlinedengan sudah akses berjalan sepertibuku-buku yang diharapkan, ini ditandai terhadap langka ini ditandai dengan terhadapsecara buku-buku langka tersebut sudah bisaakses dilakukan online dan tersebut sudah bisa dilakukan secara online dan dibaca secara full-text melalui http://pustaka.pdiadibaca aceh.orgsecara full-text melalui http://pustaka.pdiaaceh.org DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA D Ravichandran, 2001. Introduction to Computers D Ravichandran, 2001. Introduction to Computers and Communication. Tata McGraw-Hill and Communication. Tata McGraw-Hill Publishing, New Delhi. Publishing, New Delhi. M. Rasyid Ridho, 2012. Senayan Library M. Rasyid Ridho, 2012. Senayan Management System For Library Dummies. URL Management System For Dummies. URL http://slims.web.id/web/?q=doc (diakses http://slims.web.id/web/?q=doc (diakses 11.29.14). 11.29.14).
VISI PUSTAKA Vol.16 No.3 Desember 2014 VISI PUSTAKA Vol.16 No.3 Desember 2014
Open Source Team, 2007. About the Open Source Open Source Team,Open 2007. AboutInitiative the OpenURL Source Initiative. Source Initiative. Open Source Initiative URL http://opensource.org/about (diakses http://opensource.org/about (diakses 11.27.14). 11.27.14). Senayan Developers Community, 2012. SenayanDokumentasi Developers Community, 2012.SLiMS 5. SLiMS Berdasar Dokumentasi SLiMSLibrary Berdasar SLiMS 5. SLiMS Opensource Management SLiMS Opensource Library Management System. URL http://slims.web.id/help/ System. http://slims.web.id/help/ (diakses URL 11.27.14) (diakses 11.27.14) Tim Konsultan Penguatan PDIA, 2013. Digitalisasi Tim Konsultan Penguatan PDIA,Manuskrip, 2013. Digitalisasi dan Diseminasi Koleksi Naskah dan Diseminasi Koleksi Manuskrip, Naskah Lama dan Buku Tentang Aceh dengan Lama dan BukuAplikasi TentangSLiMS Aceh dengan Menggunakan (Senayan Menggunakan Aplikasi SLiMSpada (Senayan Library Management System) Pusat Library Management System) pada(PDIA). Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh Dokumentasi dan Informasi Warta Warga, 2012. Alasan Memilih Aceh Open (PDIA). Source Warta Warga, 2012. Alasan Memilih Open Software. Warta Warga. URL http://Source Software. Warta Warga. URL http:// wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/ wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/ alasan-memilih-open-source-software/ alasan-memilih-open-source-software/ (diakses 11.27.14). (diakses 11.27.14).
229 229