Disclaimer
Laporan tahunan ini berisikan pernyataanpernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pengertian perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut bersifat prospektif yang memiliki risiko dan ketidakpastian serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang tertulis dalam pernyataan-pernyataan tersebut. Pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang dari Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin bahwa segala tindakan yang telah diambil untuk memastikan keabsahan dokumen ini akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan ini juga memuat kata “Bank Syariah Mandiri”, “BSM”, atau “Perusahaan” yang didefinisikan sebagai PT Bank Syariah Mandiri yang menjalankan usaha dalam bidang perbankan.
Semangat Perubahan Untuk Menang Setelah Memperkuat Pondasi untuk terus Tumbuh secara Berkelanjutan menjadi Tema Laporan Tahunan 2014, maka pada Laporan Tahunan 2015 ini, Bank menetapkan tema “Semangat Perubahan untuk Menang”. Tema ini merupakan akumulasi spirit seluruh insan BSM dari segala lini untuk terus memberikan yang terbaik dalam mengawal perusahaan melewati setiap tantangan iklim bisnis yang bagaimanapun. Semangat untuk terus memberikan yang terbaik dari seluruh potensi dan kemampuan para insan BSM ini memiliki akar yang kuat pada prinsip Islam yang Rahmatan lil ‘alamiin (Kasih sayang pada seluruh alam). Prinsip ini telah memperkokoh kedudukan BSM pada titik keseimbangannya sebagai intermediary institution di antara para pemangku kepentingan; baik para nasabah deposan, mitra usaha, masyarakat maupun regulator.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Semangat Perubahan untuk Menang adalah sumber inspirasi bagi BSM untuk terus berbenah yakni: ke dalam berupa perubahan struktur organisasi dan proses bisnis, sedangkan keluar berupa perubahan fokus bisnis kepada segmen ritel dan penguatan sinergi dengan perusahaan induk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada akhirnya, penetapan tema Semangat Perubahan untuk Menang adalah merupakan simpul tekad seluruh insan BSM untuk terus berkhidmat kepada peningkatan kesejahteraan seluruh kalangan masyarakat sebagai implementasi cinta BSM kepada tanah air dan bangsa Indonesia.
1
Kesinambungan Tema Kesinambungan tema Laporan Tahunan menjadi penting untuk menunjukkan konsistensi Laporan Tahunan. Berikut akan disajikan kesinambungan tema dalam 4 (empat) tahun terakhir (periode 2012-2015).
2
2012
Greater Ways for Greater Indonesia Better Legacy sebagai bentuk komitmen BSM untuk memberikan warisan yang lebih baik kepada generasi penerus di BSM. Komitmen ini kami implementasikan dalam prinsip-prinsip bekerja dengan kemampuan terbaik, prudent, dan taat azas di manapun insan BSM bertugas.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
2015
Semangat Perubahan Untuk Menang
Setelah Memperkuat Pondasi untuk terus Tumbuh secara Berkelanjutan menjadi Tema Laporan Tahunan 2014, maka pada Laporan Tahunan 2015 ini, Bank menetapkan tema “Semangat Perubahan untuk Menang”. Semangat untuk terus memberikan yang terbaik dari seluruh potensi dan kemampuan para insan BSM ini memiliki akar yang kuat pada prinsip Islam yang Rahmatan lil ‘alamiin (Kasih sayang pada seluruh alam). Semangat Perubahan untuk Menang adalah sumber inspirasi bagi BSM untuk terus berbenah yakni: ke dalam berupa perubahan struktur organisasi dan proses bisnis, sedangkan keluar berupa perubahan fokus bisnis kepada segmen ritel dan penguatan sinergi dengan perusahaan induk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada akhirnya, penetapan tema Semangat Perubahan untuk Menang adalah merupakan simpul tekad seluruh insan BSM untuk terus berkhidmat kepada peningkatan kesejahteraan seluruh kalangan masyarakat sebagai implementasi cinta BSM kepada tanah air dan bangsa Indonesia.
2013
Stronger Fundamentals for Greater Indonesia BSM memperkuat pondasi perusahaan untuk lebih memantapkan langkah BSM mencapai tujuan perusahaan. BSM bertujuan untuk membangun Indonesia yang lebih baik, agar Indonesia siap menjadi pemimpin peradaban spiritual di masa yang akan datang.
2014
Perkuat Pondasi Tumbuh Berkelanjutan BSM berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang tumbuh berkelanjutan. Untuk itu, pondasi semangat, tujuan, dan cita-cita BSM menjadi akar yang tidak dapat diabaikan. Dari elemen yang paling dasar tersebut muncul budaya perusahaan yang menjadi ruh dalam bekerja, yang membawa BSM untuk konsisten berkarya dan memberikan kontribusi bagi Indonesia.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
3
Kilas Kinerja 2015
23,81 Triliun 9,61%
Kinerja pembiayaan Wholesale Banking pada 2015 mencapai sebesar Rp23,81 triliun, tumbuh sebesar Rp2,09 triliun atau 9,61% dibandingkan kinerja pembiayaan Wholesale Banking pada 2014 sebesar Rp21,73 triliun.
Pembiayaan 2015 Wholesale Banking
27,28 Triliun 0,57%
Kinerja pembiayaan Retail Banking pada 2015 mencapai sebesar Rp27,28 triliun, tumbuh sebesar Rp153,70 miliar atau 0,57% dibandingkan kinerja pembiayaan Retail Banking pada 2014 sebesar Rp27,12 triliun
Pembiayaan 2015 Retail Banking
4
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
5,61
70,37
62,11
51,09
Triliun
Triliun
Triliun
Triliun
5,10%
3,83%
3,98%
21,59%
Aset 2015
DPK 2015
Pembiayaan 2015
Ekuitas 2015
Pembiayaan pada 2015 mencapai Rp51,09 triliun atau tumbuh Rp1,96 triliun atau 3,98% dari posisi pada 2014 sebesar Rp49,13 triliun.
Ekuitas pada 2015 mencapai Rp5,61 triliun, tumbuh Rp996,73 miliar atau 21,59% terhadap posisi ekuitas pada 2014 sebesar Rp4,62 triliun.
Aset BSM pada 2015 mencapai Rp70,37 triliun, tumbuh Rp3,41 triliun atau 5,10% dibandingkan dengan jumlah aset pada 2014 sebesar Rp66,96 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2015 mencapai Rp62,11 triliun, tumbuh Rp2,29 triliun atau 3,83% dari semula Rp59,82 triliun pada 2014.
5,96
Rp289,58
Rp681,77
Triliun
miliar
miliar
Pendapatan 2015
Laba Bersih 2015
Laba Komprehensif 2015
Rp
Tahun 2015, BSM membukukan pendapatan sebesar Rp5,96 triliun, meningkat Rp472,82 miliar atau 8,62% dibandingkan dengan perolehan pendapatan pada 2014 sebesar Rp5,49 triliun. PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Realisasi laba bersih tahun 2015 mencapai Rp289,58 miliar, meningkat Rp334,39 miliar terhadap realisasi laba bersih tahun 2014 sebesar – Rp44,81 miliar.
Pada tahun 2015, realisasi laba komprehensif mencapai Rp681,77 miliar, meningkat Rp730,55 miliar terhadap realisasi laba komprehensif tahun 2014 sebesar –Rp48,78 miliar (disajikan kembali). 5
Penghargaan dan Sertifikasi 2015 No.
Gambar
Nama Penghargaan
Pemberi Penghargaan
Jenis Prestasi
Tanggal Anugrah
1.
Good Corporate Governance Award 2015
Indonesia Institute for Corporate Governance bekerja sama dengan Majalah SWA
Penghargaan untuk The Most Trusted Company Based on Corporate Governance Perception Index (CGPI)
17 Desember 2015
2.
Anugerah Perbankan Indonesia 2015
Majalah Economic Review bekerjasama dengan Perbanas Institute
Peringkat I Kategori Information Technology Bank Syariah BUKU II
5 November 2015
3.
Best Islamic Bank of Indonesia
Asiamoney
Bank Syariah terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian survey di Asia
16 September 2015
4.
Best Brand Platinum Awards
Majalah SWA bekerjasama dengan lembaga survey Mars
Penghargaan untuk Indonesia Best Brand Award lebih dari 5 kali berturut-turut (Platinum)
30 September 2015
5.
Indonesia Banking Award 2015
Tempo Media Group bekerja sama dengan Indonesia Banking School (IBS)
The Most Efficient Bank
17 September 2015
6.
6
Indonesia Best eMark Award 2015
Telkom University bekerjasama dengan Majalah SWA
Kategori: Bank Syariah Aset di atas 10 Triliun
Recognition for Best ICT Implementation in Sales & Marketing Kategori: Financial Institution – Bank
10 September 2015
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
No.
Gambar
Nama Penghargaan
Pemberi Penghargaan
Jenis Prestasi
Tanggal Anugrah
7.
Word of Mouth Marketing Award
Majalah SWA bekerjasama dengan lembaga riset Onbee Marketing
Penghargaan untuk Marketing dari nasabah ke nasabah
13 Agustus 2015
8.
Indonesia Middle-Class Brand Champion 2015 Product Category Hajj Savings
Majalah SWA bekerja sama dengan Inventure
Penghargaan atas The Indonesia Middle-Class Brand Champion 2015 Based on The MiddleClass Consumer Survey in 6 Cities in Indonesia
11 Juni 2015
9.
Corporate Image Award
Majalah Tempo Media Group bekerjasama dengan Frontier Consulting Group
Penghargaan atas image perusahaan yang didasarkan pada aspek kualitas produk, performa perusahaan, tanggungjawab sosial dan perusahaan yang merupakan tempat kerja idaman
10 Juni 2015
10.
Islamic Bank of The Year Award
The Asset Asian Hongkong
Bank Syariah di Indonesia yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2014
8 Juni 2015
11.
Best Islamic Trade Finance Bank Award
The Asset Asian Hongkong
Bank Syariah di Indonesia yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2014
8 Juni 2015
12.
Best Islamic Retail Bank Award
The Asset Asian Hongkong
Bank Syariah di Indonesia yang berpredikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2014
8 Juni 2015
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
7
No.
8
Gambar
Nama Penghargaan
Pemberi Penghargaan
Jenis Prestasi
Tanggal Anugrah
13.
Service Excellence Award 2015
Majalah Infobank bekerjasama dengan Marketing Research Indonesia (MRI)
Penghargaan atas: 1. Best Customer Service 2. Best Teller 3. Best ATM 4. Best Phone 5. Best Satpam
4 Juni 2015
14.
MarkPlus WOW Service Excellence Award 2015 Jabodetabek
MarkPlus Inc
The Best Champion of Jabodetabek WOW Service Excellence Award
8 Mei 2015
15.
Infobank Digital Brand of The Year 2015
Majalah Infobank
Peringkat I Kategori Tabungan Bank Umum Syariah
26 Maret 2015
16.
Infobank Digital Brand of The Year 2015
Majalah Infobank
Peringkat II Kategori Bank Umum Syariah
26 Maret 2015
17.
Net Promoter Leader
Majalah SWA bekerja sama dengan lembaga riset Hachiko
Penghargaan untuk loyalty index
25 Februari 2015
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Peristiwa Penting 2015
IB Vaganza Solo Januari RUPS pernyataan kembali keputusan penambahan modal melalui inbreng
Februari
BSM Raih Penghargaan Net Promoter Leader
BSM dan Kementerian Agama kerjasama Optimalisasi Dana Haji (6 Maret 2015)
Maret
BSM Bentuk Reksadana Pasar Uang Syariah (media gathering)
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
9
RUPS Tahunan
April
BSM Ditunjuk Jadi Bank Penyalur Gaji Kementerian Negara/ Satker dan Lembaga Negara (13 April 2015)
BSM Raih Bank of The Year (8 Juni 2015) BSM Tandatangani PKS dengan Kemenag untuk jadi Bank Pembayar Gaji
PKS BSM dan Garuda, Fasilitas Deposit Booking Seat
Mei
BSM Resmikan UKM Center Tumang Boyolali (29 Mei 2015)
10
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
BSM dan AXA Mandiri Jalin kerjasama serahkan Mobil Klinik Gigi ke Laznas
Juni
BSM Layani Penukaran Uang Tunai di Monas (20 Juni 2015)
BSM Raih Service Excellence Award 2015
Mudik Gratis BSM
Juli
Launching Kerjasama Asuransi Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah dan Proteksi Kesehatan Syariah di Jakarta, Rabu (7/10).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
11
Bank Syariah Mandiri (BSM) menyerahkan bantuan ke Universitas KH. A. Wahab Abdullah
Agustus
BSM Serahkan Beasiswa di Muktamar Muhammadiyah (3 Agustus 2015)
Kickoff Corporate Plan 2016-2020
BSM meraih Best Brand Platinum Awards
September
BSM meraih Annual Report Award
Oktober
12
Sosialisasi Pilot Project Corplan 2016-2015
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Paparan media mengenai Project Based Sukuk BSM bersama kementrian Keuangan RI
Milad BSM ke-16
November
Kerjasama BSM dan Avrist Assurance untuk fitur badal haji untuk nasabah Tabungan Mabrur dan Tabungan Mabrur Junior
BSM Berbagi
Penambahan modal Rp500 milyar
Penghargaan The Most Trusted Companies di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2015
Desember
BSM gelar BSM Santripreneur Award (Desember 2015)
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
13
Daftar Isi Profil Perusahaan
54
• Identitas Perusahaan
56
• Riwayat Singkat Perusahaan
57
• Bidang Usaha
60
• Struktur Organisasi
66
• Profil Pejabat Eksekutif
68
• Visi, Misi, dan Tata Nilai
71
Makna Tema
1
Kesinambungan Tema
2
Kilas Kinerja 2015
4
• Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan
74
Penghargaan dan Sertifikasi 2015
6
• Susunan Dewan Komisaris
76
Peristiwa Penting 2015
9
• Susunan Direksi
76
Daftar Isi
14
• Jumlah Pegawai dan Pengembangan Kompetensi
76
• Struktur Grup
78
Ikhtisar Utama
18
• Sinergi Grup Mandiri
78
• Ikhtisar Keuangan
20
• Komposisi Pemegang Saham
80
• Ikhtisar Operasional (Non Keuangan)
24
• Daftar Entitas Anak/Entitas Asosiasi
80
• Ikhtisar Saham
25
• Kronologis Pencatatan Saham
80
• Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi
25
• Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
81
• Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan
83
• Wilayah Operasi dan Alamat Jaringan BSM
84
Analisis dan Pembahasan Manajemen
86
A. Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan
88
• Perkembangan Ekonomi dan Industri Perbankan
88
• Pangsa Pasar (Market Share)
90
Laporan Manajemen
26
• Laporan Dewan Komisaris
28
• Profil Dewan Komisaris
31
• Laporan Dewan Pengawas Syariah
36
• Profil Dewan Pengawas Syariah
38
• Laporan Direksi
40
• Profil Direksi dan SEVP
45
• Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2015
14
52
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
B. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
94
• Aspek Pemasaran
123
• Highlight Kinerja Bisnis
94
• Kebijakan Dividen
125
• Wholesale Banking
94
• Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/ atau Manajemen (ESOP/MSOP)
126
• Retail Banking
94
• Fokus Pengembangan Bisnis Perbankan 2015
95
• Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
126
• Segmen Usaha Wholesale Banking
96
• Informasi Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal
126
• Segmen Usaha Retail Banking
99
• Kinerja Operasi per Wilayah
102
• Transaksi Material Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
127
C. Tinjauan Kinerja Keuangan
104
• Kinerja Laporan Posisi Keuangan
104
• Perubahan Peraturan PerundangUndangan
131
• Kinerja Laporan Laba Rugi Komprehensif
113
• Perubahan Kebijakan Akuntansi
131
• Informasi Kelangsungan Usaha
133
• Laporan Arus Kas
114
• Laporan Rasio Keuangan Utama
117
E. Tinjauan Fungsi Pendukung Bisnis
134
D. Tinjauan Informasi Keuangan Lainnya
118
• Internal Audit
134
• Kepatuhan
137
• Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan
118
• Manajemen Risiko
141
• Teknologi Informasi
148
• Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
118
• Pengadaan Barang dan Jasa
148
• Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal 2015
120
• Investasi Barang Modal 2015
120
• Perbandingan Target RBB 2015 dengan Realisasi 2015 dan Proyeksi 2016
120
• Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan
121
• Prospek Usaha Perusahaan
121
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
15
• Komite Audit
195
• Komite Pemantau Risiko
202
• Komite Remunerasi dan Nominasi
207
• Corporate Secretary
209
• Akses Data dan Informasi
212
• Sistem Pengendalian Intern
213
• Akuntan Publik
214
• Daftar Konsultan yang Digunakan
216
156
• Manajemen Risiko
224
• Self Assessment GCG
156
• Internal Audit
224
• Rating GCG – CGPI Award
160
• Kepatuhan
224
• Struktur GCG
162
• Corporate Social Responsibility
224
• Pemegang Saham
163
• Perkara Penting
224
• Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
163
• Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya
225
• Dewan Komisaris
169
• Code of Conduct
226
• Komisaris Independen
173
228
• Direksi
174
• Penanganan Benturan Kepentingan
• Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi
• Whistleblowing System
230
181
• Praktik Bad Corporate Governance
232
• Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
182
• Rencana Pengembangan GCG Tahun 2016
233
• Assessment Dewan Komisaris
182
• Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
183
• Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
185
• Pengungkapan Hubungan Afiliasi Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali
192
• Dewan Pengawas Syariah
193
Tata Kelola Perusahaan
150
• Pendahuluan
152
• Motivasi Penerapan GCG
152
• Prinsip-prinsip GCG
153
• Dasar dan Penerapan GCG
154
• Konsep Implementasi GCG BSM
154
• Komitmen Penerapan GCG Secara Berkelanjutan
155
• Apresiasi Implementasi GCG
16
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
234
Pendahuluan
236
Struktur Organisasi BSM
236
Profil Pegawai
238
Rekrutmen
239
Talent Management
241
Pengembangan Kompetensi BSM
241
Program Pembelajaran (Learning Program)
242
Rencana Program Pelatihan & Pengembangan SDM Tahun 2016
246
Sistem Remunerasi
247
Penilaian Pegawai
248
Kegiatan Ekstra Pegawai
249
Corporate Social Responsibility
250
Pendahuluan
252
Dasar Pelaksanaan CSR
252
Konsep CSR BSM
253
Struktur Pengelola CSR
253
CSR Bersama Laznas BSM
253
Dana CSR
254
CSR Terkait Lingkungan Hidup
258
CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
260
CSR Terkait Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
262
CSR Terkait Tanggung jawab Terhadap Konsumen
265
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
270
17
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Ikhtisar Utama
18
Ikhtisar Utama
18
• Ikhtisar Keuangan
20
• Ikhtisar Operasional (Non Keuangan)
24
• Ikhtisar Saham
25
• Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi
25
19
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Ikhtisar Keuangan Uraian
2011
2012
2013
2014*
2015
A. Laporan Posisi Keuangan (Dalam Miliar Rupiah) 1
Aset
48.672
54.229
63.965
66.956
70.370
2
Aset Produktif
44.918
50.640
58.947
61.900
64.975
3
Penempatan SBIS, FASBIS, Reverse Repo SBSN & Term Deposito Valas BI
4.850
3.125
5.918
10.302
5.408
4
Pembiayaan yang Diberikan
36.727
44.755
50.460
49.133
51.090
5
Liabilitas
7.041
9.169
11.030
8.663
9.883
6
Dana Syirkah Temporer
37.858
40.380
47.574
53.175
54.373
7
Surat Berharga yang Diterbitkan
700
500
500
500
500
8
Dana Pihak Ketiga
42.618
47.409
56.461
59.821
62.113
4.669
6.434
7.525
5.200
5.830
9
a.
Giro
b.
Tabungan
14.424
19.148
22.101
22.685
24.995
c.
Deposito
23.525
21.827
26.834
31.936
31.288
3.073
4.181
4.862
4.617
5.614
Ekuitas
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
20
51.090
2013
2014
2015
2013
2014
3.073
2013
5.614
62.113
59.821 2014
4.617
2012
2012
Ekuitas (dalam Rp Miliar)
56.461
47.409
42.618 2011
2011
49.133
2015
50.460
2014
44.755
36.727
70.370
66.956
63.965 2013
Dana Pihak Ketiga (dalam Rp Miliar)
4.862
2012
Pembiayaan (dalam Rp Miliar)
4.181
2011
54.229
48.672
Aset (dalam Rp Miliar)
2015
2011
2012
2015
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Uraian
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
2011
2012
2013
2014*
2015
Pendapatan Usaha
4.853
5.824
6.631
6.489
6.899
Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib
3.771
4.685
5.438
5.487
5.960
Fee Based Income
1.082
1.139
1.193
1.002
939
Biaya Usaha
3.747
4.328
4.863
5.522
5.482
Biaya Bagi Hasil
1.855
2.081
2.249
2.613
2.551
Beban Overhead
1.892
2.247
2.615
2.908
2.932
3
Laba Usaha (tidak termasuk PPAP/CKPN)
1.107
1.495
1.768
968
1.416
4
Laba Usaha
761
1.119
898
(36)
370
5
Pendapatan/Biaya Non Usaha
6
6
9
14
14
6
Laba Sebelum Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan
748
1.097
884
(26)
374
7
Laba Netto
551
806
651
(45)
290
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
-
-
-
-
-
Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali
-
-
-
-
-
553
807
651
(49)
682
Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
-
-
-
-
-
Diatribusikan Kepada Kepentingan Non Pengendali
-
-
-
-
-
3.376
3.382
2.232
(150)
946
B. Laporan Laba Rugi Komprehensif (Dalam Miliar Rupiah) 1
2
8
9
Laba Komprehensif
Laba Bersih Per Saham Dasar (Dalam Rp)
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
21
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
5.960
5.487
2012
2013
2014
2015
2012
2013
2014
370 2015
(36)
2014
898
939
1.193 2013
1.002
1.139 2012
1.119
Laba Usaha (dalam Rp Miliar)
Fee Based Income (dalam Rp Miliar)
1.082
2011
5.438
2015
4.685
2014
3.771 2013
6.899
6.489
2012
Tata Kelola Perusahaan
Pendapatan sebagai Mudharib (dalam Rp Miliar)
6.631
2011
5.824
4.853
Pendapatan Usaha (dalam Rp Miliar)
Analisis dan Pembahasan Manajemen
761
Ikhtisar Utama
2011
22
2011
2015
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Uraian
Data Perusahaan
2011
2012
Laporan Keuangan Konsolidasi
2013
2014*
2015
1
Pemenuhan Modal Minimum (CAR)
14,57%
13,82%
14,10%
14,12%
12,85%
2
Imbal Hasil Rata-Rata Aset (ROA) - Sebelum Pajak
1,95%
2,25%
1,53%
-0,04%
0,56%
3
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE) - Setelah Pajak
24,24%
25,05%
15,34%
-0,94%
5,92%
4
Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)
86,03%
94,40%
89,37%
81,92%
81,99%
5
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan (NPF NETT)
0,95%
1,14%
2,29%
4,29%
4,05%
6
Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan (NPF GROSS)
2,42%
2,82%
4,32%
6,84%
6,06%
7
Pendapatan Bagi Hasil Bersih terhadap Aset Produktif (NIM)
7,48%
7,25%
7,25%
6,20%
6,53%
8
Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar
262,62%
155,26%
178,65%
267,77%
202,69%
9
Liabilitas terhadap Ekuitas (DER)
229,11%
219,31%
226,85%
187,64%
176,05%
10
Liabilitas terhadap Aset (DAR)
14,47%
16,91%
17,24%
12,94%
14,04%
semangat perubahan untuk menang
C. Laporan Rasio-Rasio Keuangan Penting
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
2014
2015
81,92%
81,99%
94,40%
89,37% 2013
2014
2015
Liabilitas terhadap Ekuitas (DER)
2011
2012
2013
176,05%
2013
202,69%
178,65%
267,77% 2012
2012
187,64%
2011
155,26%
262,62%
Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar
2011
226,85%
2015
219,31%
2014
86,03%
2013
229,11%
14,12%
2012
Pembiayaan Terhadap Dana Pihak Ketiga (FDR)
12,85%
14,10%
2011
13,82%
14,57%
Pemenuhan Modal Minimum (CAR)
2014
2015
23
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Ikhtisar Operasional (Non Keuangan) Uraian
2011
2012
2013
2014
2015
669
764
853
865
865
1
Jaringan Kantor
2
Pegawai
11.788
15.999
16.945
16.892
16.926
3
Jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS)
65.118
109.686
144.865
164.737
169.399
4
Nasabah Pendanaan dan Pembiayaan
2.864.087
3.873.043
4.835.889
5.569.887
9.633.273
2014
2015
2011
24
11.788 2012
2012
2013
2014
2015
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
9.633.273
5.569.887
4.835.889
3.873.043
2.864.087
169.399
164.737
Nasabah (Rekening)
144.865
109.686
65.118
Jaringan ATM (Unit)
2011
16.926
2013
16.892
865
2012
16.945
865
2011
15.999
853
Pegawai (Orang)
669
764
Jaringan Kantor (Unit)
2015
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Ikhtisar Saham Sampai dengan akhir tahun 2015, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) belum melakukan aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, sehingga tidak terdapat informasi yang memuat tentang: (1) Jumlah saham yang beredar; (2) Kapitalisasi pasar; (3) Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan (4) Volume perdagangan.
Ikhtisar Obligasi, Sukuk atau Obligasi Konversi Jumlah Obligasi/ Sukuk (dalam miliar Rupiah)
Tingkat Bunga/ Imbalan (Nisbah)
Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan Bank Syariah Mandiri Tahap 1 Tahun 2011
75
16,30%
Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan Bank Syariah Mandiri Tahap 2 Tahun 2011
275
Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan Bank Syariah Mandiri Tahap 3 Tahun 2011
150
Uraian
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Tanggal Jatuh Tempo
Peringkat Obligasi/ Sukuk
19 Desember 2011
19 Desember 2021
idAA
16,30%
19 Desember 2011
19 Desember 2021
idAA
16,30%
19 Desember 2011
19 Desember 2021
idAA
Tanggal Efektif
25
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
26
Laporan Manajemen
26
• Laporan Dewan Komisaris
28
• Profil Dewan Komisaris
31
• Laporan Dewan Pengawas Syariah
36
• Profil Dewan Pengawas Syariah
38
•
40
Laporan Direksi
• Profil Direksi dan SEVP
45
• Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2015
52
27
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris
Ventje Rahardjo Komisaris Utama
28
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Para pemangku kepentingan dan pemegang saham yang terhormat, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita semua, perkenankanlah saya mewakili Dewan Komisaris menyampaikan laporan Pengawasan terhadap operasional BSM tahun 2015. Ekonomi dunia di tahun 2015 ditandai dengan perlambatan pertumbuhan dan disertai dengan periode pemulihan di berbagai belahan ekonomi dunia. Sebagai bagian tidak terpisahkan dari dinamika ekonomi dunia, perekonomian Indonesia juga ditandai dengan berbagai indikator ekonomi yang kurang menggembirakan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Beberapa indikator yang menggambarkan kondisi ekonomi Indonesia antara lain: pertumbuhan ekonomi 4,79%, laju inflasi 3,5%, nilai tukar rupiah terhadap US$ Rp 14.123, suku bunga acuan 7,5%. Dari indikatorindikator tersebut, pemerintah harus terus bekerja ekstra untuk menciptakan iklim ekonomi dan bisnis yang mampu meningkatkan kinerja sektor riil dan konsumsi kelas menengah khususnya agar mampu mendorong peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya berdampak pada membaiknya berbagai indikator ekonomi. Perbaikan berbagai indikator ekonomi pada akhirnya akan berdampak positif bagi industri jasa keuangan khususnya perbankan. Tentu kita semua berharap, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah khususnya melalui berbagai kebijakan dan terobosan akan mampu mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi sektor andalan pemerintah. Percepatan berbagai proyek infrastruktur diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sektor riil dan menjadi penunjang bagi tumbuhnya berbagai sektor ekonomi lainnya yang pada akhirnya secara agregat mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kami dan manajemen BSM meyakini berbagai upaya pemerintah termasuk berbagai insentif yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mampu meningkatkan keyakinan pelaku pasar dan pengguna jasa keuangan sehingga pada akhirnya akan berdampak positif bagi pertumbuhan industri jasa keuangan khususnya perbankan.
Penilaian Kinerja 2015
Tahun 2015 merupakan tahun penuh tantangan bagi kinerja BSM. Seperti yang diungkapkan diatas, tahun 2015 perekonomian nasional masih berada
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
dalam periode perlambatan sehingga secara sistemik berdampak pada kinerja bisnis secara keseluruhan termasuk bisnis perbankan. semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Namun demikian kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat dan kerja keras manajemen dan seluruh karyawan BSM untuk meraih kinerja yang optimal. Berbagai strategi dan terobosan telah dilakukan agar bisnis BSM bergulir sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan. Kami selaku Dewan Komisaris yang mempunyai fungsi pengawasan dan pemberian saran/nasihat menilai bahwa kinerja Direksi pada tahun buku 2015 cukup menggembirakan. Beberapa indikator yang menunjukkan keberhasilan pencapaian Direksi antara lain pertumbuhan aset sebesar 5,10% menjadi Rp70,37 triliun, Dana Pihak Ketiga tumbuh 3,83% menjadi Rp62,11 triliun, pembiayaan tumbuh 3,98% menjadi Rp51,09 triliun, dan ekuitas meningkat 21,59% menjadi Rp5,61 triliun. Terkait dengan aspek permodalan, penambahan modal dari induk perusahaan sebesar Rp500 miliar dan Revaluasi aset BSM sebesar Rp344 miliar, maka CAR BSM sebesar 12,85%. Jumlah modal disetor BSM per 25 November 2015 menjadi Rp1,99 triliun. Modal inti BSM menjadi Rp4,8 triliun dan total ekuitas Rp5,61 triliun. Penambahan modal merupakan wujud komitmen dari Bank Mandiri untuk mendukung implementasi Corporate Plan (Corplan) BSM 2016-2020 sekaligus sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif. Kinerja BSM juga memperoleh pengakuan dari lembaga lain yang ditunjukkan lewat berbagai penghargaan. Sepanjang 2015, BSM memperoleh 16 penghargaan di antaranya penghargaan The Best Service Exellent dari MRI, Indonesia Best Brand Platinum Award dari SWA, dan Islamic Bank of The Year dari The Asset. Rating BSM per 2015 berada pada level AA+ (idn) Pefindo. Ke depan, BSM terus berusaha untuk menjaga keuntungan dan kesinambungan pertumbuhan bisnis bank yang berkelanjutan. Dengan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, tentu menjadi modal bagi Bank untuk dapat berperan dalam mensejahterakan karyawan dan meningkatkan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, BSM berupaya mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat, prudent dan optimal. Dengan prinsip tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi seluruh liabilities tepat waktu, menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan yang memadai pada level risiko yang dapat diterima.
29
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Pandangan atas Prospek Usaha
Dalam rangka meningkatkan keunggulan daya saing dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan bisnis ke depan, telah disusun Corporate Plan (Corplan) 2016-2020. Corporate Plan lima tahunan ini merupakan bentuk inisiatif BSM untuk menapaki tantangan bisnis perbankan 5 tahun ke depan dalam perspektif masyarakat ekonomi ASEAN yang menjanjikan prospek sekaligus tantangan pasar tunggal ASEAN. Tahun 2016 merupakan tahun pertama BSM melakukan transformasi melalui implementasi Corplan 2016-2020 di mana BSM menargetkan untuk dapat mencapai aset Rp200 triliun pada tahun 2020. Corplan 2016-2020 tersebut juga disusun dalam rangka menyongsong implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sejalan implementasi Corplan 2016-2020, BSM pun menyesuaikan visi perusahaan menjadi ‘Bank Syariah Terdepan dan Modern’ dan menggunakan tagline baru, ‘Terdepan, Modern, Menenteramkan’. BSM akan fokus menggarap bisnis ritel, mengintensifkan cash management, serta memperkuat sinergi dengan Mandiri Grup. Di samping implementasi Corplan 20162020, untuk memperkuat pondasi dalam mendukung pencapaian target bisnis jangka panjang dilakukan juga penguatan budaya perusahaan (corporate culture). Melalui transformasi tersebut, kami Dewan Komisaris meyakini bahwa ke depan performa BSM akan semakin meningkat baik dari sisi operasional dan keuangan. Lebih dari itu, kami berharap BSM akan tumbuh menjadi Bank Syariah terpercaya di Indonesia yang memberikan nilai positif secara berkelanjutan bagi pengguna jasa dan seluruh pemangku kepentingan. Dengan transformasi tersebut, performa perusahaan diharap meningkat karena BSM lebih fokus pada segmen tertentu dan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah.
Penilaian atas Kinerja Komite
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, fungsi Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan atas pengurusan perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Sesuai pula dengan ketentuan otoritas perbankan, dalam menjalankan tugas kami dibantu 3 komite yaitu: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Audit melakukan evaluasi atas pelaksanaan internal control, evaluasi dan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik serta tindak lanjut hasil temuan audit. Komite Pemantau Risiko bertugas melakukan evaluasi atas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko. Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan tugas terkait dengan evaluasi terhadap kebijakan dan pelaksanaan remunerasi dan nominasi serta memberikan rekomendasi kepada 30
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris terkait dengan aspek remunerasi dan nominasi. Sepanjang tahun 2015, ketiga komite telah menunjukkan kinerja yang baik dan telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan BSM. Selain melalui implementasi program kerja yang tepat, fungsi masing-masing komite juga senantiasa ditingkatkan untuk lebih mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Dengan bantuan ketiga komite tersebut, Dewan Komisaris senantiasa mendorong penerapan standar tata kelola yang baik secara menyeluruh di BSM.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Pada tahun buku 2015 tidak terdapat perubahan susunan anggota Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri. Adapun komposisi Dewan Komisaris per akhir Desember 2015 adalah sebagai berikut: • Ventje Rahardjo : Komisaris Utama • Ramzi A. Zuhdi : Komisaris Independen • Agus Fuad : Komisaris • Bambang Widianto : Komisaris Independen • Zulkifli Djaelani : Komisaris Independen
Apresiasi Kami
Apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami tujukan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungannya selama ini. Selain itu ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Dewan Pengawas Syariah atas bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan sehingga BSM senantiasa berjalan dalam koridor syariah. Apresiasi terdalam juga kami berikan kepada seluruh jajaran Direksi, karyawan, serta mitra kerja yang turut berpartisipasi dan mendukung BSM untuk terus tumbuh dan berkembang secara sustainable. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita semua dalam mewujudkan harapan yang kita citacitakan bersama. Aamiiwn. wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Atas nama Dewan Komisaris,
Ventje Rahardjo Komisaris Utama PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ventje Rahardjo
Pendidikan dan Pelatihan
Komisaris Utama
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1980. Meraih gelar Master of Economics di The University of New England pada tahun 1986.
61 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta, pada 04 November 1954
Pengalaman Pekerjaan Selain menjabat sebagai Komisaris Utama BSM, saat ini juga menjabat sebagai Senior Executive Vice President (SEVP) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mandiri AXA General Insurance, Chief Executive Officer BRI Syariah, Managing Director SME Commercial and Syariah Banking Bank International Indonesia (BII), Senior Advisor Batasa Tazkia Consulting, Managing Director Retail and Micro Banking PT BRI (Persero) Tbk., Managing Director EVP
Commercial Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Asisstant to The President Director PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
semangat perubahan untuk menang
Profil Dewan Komisaris
Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Training Leading Change and Organizational Renewal di Boston (2013), 3rd Annual Senior Management Risk Summit di Singapura (2012), Sertifikasi Manajemen Risiko di Amsterdam (2004), Sespibank di Jakarta (1998), Advance Course on Banking (1983), Advance Management Programme for Overseas Banker (1993), dan Top Management Programme di Manila (1995) dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS tanggal 7 Mei 2014
31
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Bambang Widianto
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
Komisaris Independen
56 tahun, Warga Negara Indonesia, Lahir di Jakarta, pada 27 November 1959.
67 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Tembilahan (Riau) pada 8 Februari 1948.
Pengalaman Pekerjaan
Pengalaman Pekerjaan
Selain menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, saat ini menjabat sebagai Deputi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Pengajar pada program Magister Ilmu Administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, serta Pengajar pada Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, pernah menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Direktur Operasi & Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Niaga, Pemimpin Wilayah Jawa Tengah & DIY dan Wilayah Jakarta Bank Niaga, Pemimpin Cabang di Solo dan Jakarta Bank Niaga.
Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Fakultas Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung tahun 1985. Meraih Gelar Master of Art (MA) bidang Computer Science tahun 1990 di Boston University-Boston USA dan bidang Ilmu Ekonomi tahun 1993 di Northeastern University-Boston USA, serta Meraih Gelar Philosophiae Doctor (Ph.D) di bidang Ilmu Ekonomi tahun 1995 di Northeastern UniversityBoston USA. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Sertifikasi Manajemen Risiko Level 2, Executive Distance Learning on Islamic Banking Training, dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan
Tata Kelola Perusahaan
Pendidikan dan Pelatihan Sempat menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta sampai dengan tahun 1975 . Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Advanced Bank Management Program dan Top Management Program - Asian Institute di Manila, Filipina, International Banking & Finance – State University of Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat, Advanced Commercial Lending – State University of New York di Buffalo, Amerika Serikat, Computerization for Banking Services – The Osaka Bankers Association, Osaka, Jepang, dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan: Keputusan RUPS tanggal 7 Mei 2014
Keputusan RUPS tanggal 29 Mei 2013
32
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ramzi A. Zuhdi
Agus Fuad
Komisaris Independen
Komisaris
64 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jambi, 5 Mei 1952.
56 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Sragen, pada 09 Agustus 1959.
Pengalaman Pekerjaan
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSM, pernah menjabat sebagai Direktur DPbS Bank Indonesia dan Direktur Keuangan PT Mekar Prana Indah. Saat ini juga menjabat sebagai assessor Risk Management di Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) Indonesia dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Group Head Distribution Network I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Group Head Distribution Network II, Group Head Business Banking II, Regional Manager Wilayah X – Makassar, Deputy Regional Manager Wilayah I – Medan, Area Manager Banjarmasin, Branch Manager Malang Merdeka.
Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Universitas Gadjah Mada tahun 1979. Meraih Master Degree di Iowa State University tahun 1989. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Coaching & Counselling Skill di Jakarta (2003), Credits for Reporting Purposes di Washington DC, Amerika Serikat ( 2004), Total Image di Bandung (2008), Advanced Leadership on Central Bank & MGT di London (2008), Strategi Penataan SDM di Jakarta (2008), Certificate of Competence di Jakarta (2011), Workshop Asesor Kompetensi di Jakarta (2011), Risk Management Certification Refreshment Program di Frankfurt, Jerman (2012), dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan
Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia tahun 1994. Meraih gelar Magister Management tahun 1999 di Universitas Airlangga. Pelatihan yang diikuti antara lain Executive Distance Learning on Islamic Banking Training,Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4, Coaching for Excellence Executive, Workshop Six Sigma Champion, The Looking Glass Experience, Managing Customer Relationship for Profit, serta Leading Strategic Growth & Change, dan sebagainya.
Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS tanggal 29 Mei 2013
Keputusan RUPS tanggal 29 Juni 2010
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
33
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris
1. Ventje Rahardjo Komisaris Utama 2. Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen 3. Bambang Widianto Komisaris Independen 4. Zulkifli Djaelani Komisaris Independen 5. Agus Fuad Komisaris
3
2
34
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
5
4
1
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
35
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Dewan Pengawas Syariah
36
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mencukupi. Shalawat dan salam semoga senantiasa melimpah atas Rasul-Nya, Muhammad SAW. Mudah-mudahan taufiq dan hidayah Allah SWT senantiasa tercurah bagi kita semua. Dewan Pengawas Syariah (DPS) melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan BSM selama tahun 2015 dengan melakukan: 1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/ atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Pada beberapa kali pelaksanaan uji petik, DPS BSM melakukan koordinasi dengan unit kerja Internal Audit dan Compliance untuk mengumpulkan data dan informasi terhadap cabang tertentu, sebelum uji petik itu sendiri dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar DPS sudah memiliki informasi yang utuh atas suatu cabang, sehingga lebih fokus pada saat pelaksanaan uji petik. 2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masingmasing kegiatan. Pada setiap awal tahun, DPS BSM melakukan rapat internal DPS untuk menentukan beberapa cabang yang akan diuji petik. 3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik (sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan internal Bank yang berlaku. Fokus pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap pemenuhan aspek-aspek syariah/sharia compliance. Antara lain meliputi: • kesesuaian akad yang digunakan, • terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada suatu skim pembiayaan, • pemeriksaan terhadap SP3, akad dan akta notariel. 4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan/atau konfirmasi kepada pegawai Bank dan/atau nasabah untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen; 5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah; 6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Opini Syariah DPS khusus untuk hal ini menjadi suatu persyaratan yang PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
harus dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan persyaratan proses audit laporan keuangan tahunan BSM oleh KAP. 7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan ini memuat dokumentasi kegiatan DPS yang disusun secara semesteran 8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan Syariah. Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji Petik DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan dan pegawai cabang, untuk menganalisa lebih dalam kendala-kendala bisnis dan operasional cabang yang berkaitan dengan aspek syariah sehingga dapat dipastikan kesesuaian dengan prinsip syariah. Selain itu DPS juga memberikan arahan dan penguatan materi “Akad dan Produk Perbankan Syariah” kepada staf cabang, dengan mengadakan Forum Klinik Syariah untuk menjawab keluhan sekaligus menerima masukan yang dapat memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah. Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang memahami dan mengenali kembali skema produk dan jasa perbankan syariah. Termasuk akad-akad standar yang digunakan dalam produk pendanaan, pembiayaan dan jasa. Sehingga harapannya dari sisi bisnis tetap tumbuh dan dari aspek syariah terpenuhi. Untuk menunjang semua pencapaian di atas, DPS secara moral spiritual memiliki kewajiban untuk menyampaikan motivasi dan arahan kepada semua pejabat dan pegawai cabang agar senantiasa mengedepankan akhlak/etika islami dalam menjalankan semua tugas dan tanggung jawab yang menjadi amanah Perusahaan. Karena hal inilah yang menjadi nilai tambah sekaligus kekuatan yang sangat fundamental bagi Bank Syariah Mandiri, terlebih Bank Syariah Mandiri memiliki Corplan 2016-2020, yang diperkuat dengan internalisasi budaya PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), insya Allah Bank Syariah Mandiri menjadi yang “Terdepan, Modern. Menentramkan”. Demikian Laporan Dewan Pengawas Syariah untuk tahun 2015. Dewan Pengawas Syariah senantiasa mengingatkan kepada jajaran Manajemen BSM untuk senantiasa menjaga ketaatan pada prinsip-prinsip syariah serta kepatuhan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar BSM dapat mencapai visi dan misi-nya dengan baik. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Prof. Dr. H. Komaruddin Hidayat, MA Ketua Dewan Pengawas Syariah
37
semangat perubahan untuk menang
Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Bismillaahirrahmaanirrahiim
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Profil Dewan Pengawas Syariah
Prof. Dr. H. Komaruddin Hidayat, MA Ketua 62 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Magelang pada 18 Oktober 1953
Pengalaman Pekerjaan Selain menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, periode 20062010 dan periode 2010-2014, Pendiri Sekolah Madania, Kahuripan Bogor, Ketua Panwaslu (2003-2004); Direktur SPS UIN Jakarta (2005); Anggota Staff Ahli BNPT (2010-sekarang); serta aktif sebagai pengurus di beberapa LSM terutama bidang pendidikan dan dialog antar umat beragama, dll.
Pendidikan Lulusan S1 Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1981. Gelar Magister dan PhD di bidang Philosophy diperolehnya dari Middle East Technical University (METU) Ankara, Turkey tahun 1995. Post-Doctorate Research Program di McGill University, Canada (satu semester, 1995) dan Post-Doctorate Research Program di Hartfort Seminary Connecticut, USA (satu semester, 1997)
Dasar Pengangkatan : Keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2011
38
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dr. H. M. Syafii Antonio, M.Ec.
Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.
Anggota
Anggota
48 tahun , Warga Negara Indonesia, lahir di Sukabumi, 12 Mei 1967
48 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 3 Mei 1967
Pengalaman Pekerjaan
Pengalaman Pekerjaan
Sebelum menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau pernah menjabat sebagai Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Anggota Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional MUI dan Dosen Tazkia. Beliau juga pernah bertugas sebagai Global Shariah Advisor di Dubai, Komite Ahli Perbankan Syariah Kuala Lumpur dan Bank Indonesia. Sejak 2010 diangkat Presiden RI sebagai Anggota Komite Ekonomi Nasional.
Selain menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM, beliau menjabat sebagai Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional (BPH DSN) MUI, Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Dosen Pasca Sarjana Program PSTTI Universitas Indonesia dan Islamic Economic Finance (IEF) Universitas Trisakti. Di samping itu aktif menjadi supervisor dan advisor di beberapa institusi keuangan/non keuangan Islam, khotib tetap Istana Presiden dan Wakil Presiden RI, juga sebagai Ketua Umum Al-Washiyyah Foundation.
Pendidikan
Pendidikan
Meraih gelar PhD di bidang Micro Finance, dari University of Melbourne Australia tahun 2004. Gelar Master di bidang Ekonomi International Islamic University (IIU), Malaysia tahun 1992.
Lulusan Fakultas Syariah IAIN Jakarta tahun 1991, S-2 MBA dari IPWI Jakarta dan S-2 dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Institute at Business Law & Legal Management (IBLAM) Jakarta tahun 2003. S-3 di bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta. Tahun 2014.
Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2011
Dasar Pengangkatan : Keputusan RUPS tanggal 28 Juni 2011
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
39
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Direksi
Agus Sudiarto Direktur Utama
40
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Assalaamu’alaikumWr.Wb. Bismillaahirrahmaanirrahiim Mengawali sambutan ini perkenankan kami menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT. atas pencapaian yang kami telah peroleh pada tahun 2015 dan rasa optimisme kami menghadapi tahuntahun dalam periode masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Untuk itu, tema Laporan Tahunan 2015 adalah “Semangat Perubahan Untuk Menang”. Tema tersebut memiliki makna yang mendalam mengenai perjalanan BSM. Tema tersebut menggambarkan spirit yang terkandung dalam Corporate Plan 2016 – 2020 dan visi baru BSM menjadi Bank Syariah Terdepan dan Modern. Dengan potensi yang ada, dan dukungan seluruh pemangku kepentingan dan khususnya Bank Mandiri selaku perusahaan induk, kami yakin Bank Syariah Mandiri (BSM) bukan hanya bisa menjadi bank syariah terbesar dan terbaik di Indonesia, tetapi juga berpeluang besar untuk bertransformasi menjadi bank syariah yang disegani di kawasan Asia Tenggara.
Analisis Kinerja Tahun 2015 Alhamdulillah, walaupun kondisi tahun 2015 secara umum merupakan tahun yang penuh tekanan, namun BSM mampu menorehkan kinerja yang cukup membanggakan. Beberapa indikator keuangan yang dapat dikemukakan antara lain adalah aset, dana pihak ketiga, pembiayaan, dan ekuitas. Pada tahun 2015 aset BSM mampu mencapai Rp70,37 triliun atau tumbuh 5,10% dari Rp66,96 triliun pada tahun 2014. Dari sisi dana pihak ketiga BSM mampu mencapai nilai Rp62,11 triliun atau tumbuh sebesar 3,83% dari tahun 2014 sebesar Rp59,82 triliun. Dari sisi pembiayaan BSM mampu menyalurkan sebesar Rp51,09 triliun atau tumbuh 3,98% jika dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp49,13 triliun. Indikator lain yang juga menunjukkan kinerja positif BSM adalah dari sisi ekuitas di mana BSM mampu mencapai nilai Rp5,61 triliun atau tumbuh 21,59% dari tahun 2014 sebesar Rp4,62 triliun.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
meningkat 8,62% dari Rp5,49 triliun jika dibandingkan tahun 2014. Dari indikator laba bersih, BSM mampu meraih laba bersih sebesar Rp289,58 miliar dari pencapaian tahun 2014 sebesar -Rp44,81 miliar (angka direklasifikasi dan disajikan kembali). Sementara itu, dari ukuran profitabilitas lainnya yaitu laba komprehensif dimana BSM pada tahun 2015 mampu memperoleh pencapaian sebesar Rp681,77 miliar dibanding tahun sebelumnya dengan perolehan -Rp 48,78 miliar. Dari sisi permodalan, BSM mendapat suntikan modal dari perusahaan induk sebesar Rp500 miliar. Tambahan modal ini akan menopang ekspansi bisnis BSM pada semua lini bisnis pada tahun 2016 dan tahun-tahun berikutnya. Dengan penambahan modal tersebut, CAR BSM menjadi 12,85%. Jumlah modal disetor BSM meningkat menjadi Rp1,99 triliun. Modal inti BSM menjadi Rp4,86 triliun dan total ekuitas Rp5,61 triliun. Penambahan modal tersebut merupakan wujud komitmen dari PT Bank Mandiri, selaku perusahaan induk, untuk mendukung implementasi Corporate Plan (Corplan) BSM 2016-2020 sekaligus sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif. Tahun 2016 merupakan tahun pertama BSM melakukan transformasi melalui implementasi Corplan 2016-2020, di mana BSM menargetkan untuk dapat mencapai aset Rp200 triliun pada tahun 2020. Corplan 2016-2020 tersebut juga disusun dalam rangka menyongsong implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sejalan implementasi Corplan 2016-2020, BSM pun menyesuaikan visi perusahaan menjadi ‘Bank Syariah Terdepan dan Modern’ dan menggunakan tagline baru: ‘Terdepan, Modern. Menenteramkan’. BSM akan fokus menggarap bisnis ritel, mengintensifkan cash management, serta memperkuat sinergi dengan Mandiri Group. Di samping implementasi Corplan 20162020, untuk memperkuat pondasi dalam mendukung pencapaian target bisnis jangka panjang dilakukan juga penguatan budaya perusahaan (corporate culture). Dengan transformasi tersebut, performa perusahaan diharap meningkat karena BSM lebih fokus pada segmen tertentu dan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah.
Dari sisi bottom line, BSM mampu meraih kinerja yang cukup membanggakan karena dari 3 indikator utama yaitu pendapatan usaha, laba bersih dan laba komprehensif seluruhnya mampu membukukan hasil yang positif. Dari sisi pendapatan, pada tahun 2015 BSM membukukan pendapatan usaha sebesar Rp5,96 triliun,
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
41
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Prospek Usaha BSM Secara umum, ekonomi nasional tahun 2016 diproyeksikan akan mengalami perbaikan dan peningkatan. Hal tersebut merupakan akumulasi dari berbagai upaya dan inisiatif pemerintah dalam mendorong belanja pemerintah khususnya bidang infrastruktur yang diharapkan dapat mendorong pergerakan dan pertumbuhan sektor riil. Kondisi demikian diharapkan berimbas pada perbaikan berbagai indikator ekonomi baik makro maupun mikro, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi bisnis perbankan. Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III 2015 yang mengalami peningkatan didukung oleh akselerasi belanja pemerintah seiring dengan realisasi proyekproyek infrastruktur dan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 berada pada kisaran 5,2 – 5,6%. Proyeksi tersebut didasarkan pada peningkatan realisasi berbaga proyek infrastruktur pemerintah yang akan meningkatkan aktivitas dunia kerja dan dunia usaha. Pertumbuhan ekonomi pada level tersebut diharapkan akan berdampak positif bagi peningkatan daya beli domestik dan akan mendorong perbaikan pada berbagai indikator ekonomi nasional. Berdasarkan data pada penghujung tahun 2015, laju inflasi terkendali sesuai dengan harapan yaitu berada level 4%. Level inflasi yang relatif terkendali diharapkan akan berdampak pada perbaikan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Jika pada tahun 2015 nilai tukar pada level Rp14.000, diharapkan pada tahun 2016 akan membalik di level Rp12.750 hingga Rp13.000 yang menimbulkan dampak positif bagi peningkatan kinerja berbagai indikator ekonomi nasional, termasuk penurunan suku bunga.
Target dan Strategi Bisnis Menghadapi tahun 2016, BSM telah merumuskan beberapa target pencapaian kinerja dengan rasa optimisme yang tinggi sebagai bagian dari Mandiri Group yang meyakini bahwa tahun-tahun ke depan merupakan periode yang akan berdampak positif dan pertumbuhan dan saya saing Group di kawasan ASEAN. Beberapa indikator yang menggambarkan optimisme pada tahun 2016 antara lain: 1. Pertumbuhan aset sebesar 11,71% yaitu mencapai Rp 75,86 triliun. 2. Pertumbuhan pembiayaan diproyeksikan sebesar 7,00% menjadi Rp 54,57 triliun. 3. Dana pihak ketiga diharapkan tumbuh sebesar 12,00% mencapai angka Rp 67,23 triliun.
42
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
4. Laba bersih diproyeksikan menjadi Rp 315 miliar atau tumbuh sebesar 188,20%. 5. Rasio keuangan yaitu Return on Equity (ROE) meningkat sebesar 4,85% dan Return on Aset (ROA) tumbuh sebesar 0,61%. 6. Rasio NPF gross diperkirakan akan berada pada level 5,45% dan NPF netto sebesar 4,00%. 7. Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 13,79%. Sesuai dengan Corporate Plan 2016 – 2020, BSM akan menerapkan beberapa strategi dalam menghadapi dinamika tahun 2016. Terdapat 4 besaran utama atas strategi pada tahun 2016 yaitu: 1. Simplifikasi produk dan proses bisnis untuk meningkatkan kepuasan nasabah. 2. Integrasi dengan perusahaan induk untuk jaringan distribusi yang lebih efisien. 3. Fokus ke pembiayaan segmen ritel dan cash management. 4. Program Human Capital dan budaya berbasis kinerja Upaya BSM untuk meningkatkan kinerja pada tahun 2016 didukung oleh perusahaan induk berupa kucuran modal sebesar Rp500 miliar pada tahun 2015 dan diproyeksikan akan kembali mendapatkan dukungan modal dari Bank Mandiri sehingga dengan adanya penambahan modal tersebut akan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas BSM dalam beroperasi dan menjalankan berbagai strategi.
Penerapan Tata Kelola Manajemen BSM sepenuhnya menyadari betapa pentingnya implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG bagi sebuah bank termasuk Bank Syariah. Industri perbankan adalah sebuah industri kepercayaan sehingga manajemen bank harus amanah untuk menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat. GCG menjadi penting karena pada dasarnya didesain untuk melindungi kepentingan stakeholders maupun shareholders. Selain itu, bagi perbankan GCG merupakan pilar penting bagi keunggulan daya saing berkelanjutan. Bank berhadapan dengan lingkungan persaingan yang semakin ketat serta meningkatnya berbagai risiko yang dapat berdampak bagi daya saing dan reputasi bank. Penerapan GCG secara konsisten akan memperkuat posisi daya saing perusahaan, memaksimalkan nilai
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
perusahaan, mengelola sumberdaya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan stakeholders, sehingga BSM dapat beroperasi dan tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang. BSM berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG. Optimalisasi penerapan GCG BSM terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, pengujian keandalan serta penyesuaian sistem dan prosedur sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi/ketentuan perbankan syariah untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif. Kelengkapan kebijakan dan prosedur untuk mendukung pelasanaan GCG diantaranya adalah: Pedoman Etika Perusahaan, Charter GCG, Charter Dewan Komisaris, Charter Direksi, Charter Komite Nominasi dan Remunerasi, Charter Komite Audit, Charter Komite Pemantau Risiko, Piagam Koordinasi Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan satuan kerja kepatuhan dengan Dewan Pengawas Syariah, serta kebijakan dan prosedur terkait lainnya. Sesuai dengan ketentuan dari otoritas, BSM secara periodik yaitu setiap semester melakukan Self Assessment atas implementasi GCG. Melalui asesmen ini dilakukan penilaian penerapan GCG pada beberapa aspek yaitu: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komitekomite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal bank 3. Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal 4. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal 5. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana berskala besar 6. Rencana strategis bank 7. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
The Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) pada tahun 2015. Predikat ini memberikan gambaran bagaimana GCG telah diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan di BSM.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme untuk membantu organisasi dalam melaksanakan tujuannya menunjukkan semakin berperannya sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi dan semakin meningkatnya perhatian terhadap manajemen SDM. Terkait dengan hal tersebut, BSM berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia yang dimiliki sebagai salah satu modal dasar dalam menghadapi persaingan. Selama tahun 2015, terdapat 738 pegawai baru yang direkrut melalui program rekrutmen reguler. Selain itu, melalui program rekrutmen khusus, terdapat 4 (empat) angkatan Officer Development Program (ODP) yang diselenggarakan untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin BSM di masa mendatang. BSM juga menyiapkan Program Pembelajaran (Learning Program) yang dipersiapkan secara khusus untuk mendukung program Talent Management melalui program Talent Development. Learning program yang diselenggarakan Bank pada tahun 2015 berdasarkan banking academy sebanyak 202 program, 354 kelas dan 6.747peserta. BSM juga menyiapkan pembelajaran melalui melaui e-learning terus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-learning.
Budaya Perusahaan BSM memiliki Corporate Culture yang disebut dengan ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture of Excellence) yaitu Ihsan, Service & Sales, Risk & Compliance, Learning
Segala upaya BSM untuk meningkatkan implementasi GCG berbuah hasil dimana BSM mendapat pengakuan atau penghargaan dari pihak luar. Salah satu pengakuan dari pihak eksternal atas pelaksanaan GCG di BSM adalah predikat sebagai “The Most Trusted Company” dari
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
43
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
& Sharing, dan Performance. Hal ini menjadi sistem nilai (belief system) dan nilai-nilai rujukan bagi seluruh pegawai BSM, sekaligus merupakan pilar penopang budaya BSM. BSM meluncurkan revitalisasi budaya perusahaan yang baru, sejalan dengan perumusan visi dan misi Corporate Plan 2016-2020. Untuk itu, BSM melakukan internalisasi budaya perusahaan dengan penguatan perilaku “PAS” (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), sebagai kredo seluruh insan BSM. Untuk menginternalisasi budaya ini, BSM membentuk Tim Guiding Budaya yang terdiri dari Change Leaders (jajaran Direksi) dan Change Champions (jajaran Group Head dan CEO Region) yang menjadi role model bagi jajaran BSM lainnya dalam membangun budaya BSM. Selain itu, dibentuk juga Change Agent (CA) dan Tim Internalisasi Budaya (TIB) di masing-masing unit Kerja. Para Change Agents juga bertindak sebagai Role Model dalam implementasi nilai-nilai budaya BSM.
Perubahan Komposisi Direksi
Komposisi Direksi dan SEVP BSM yang ada saat ini bersumber dari keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 7 Mei 2014, RUPS tanggal 1 April 2015 dan SK No. 16/334KEP/DIR tanggal 12 Juni 2014. Berdasarkan tiga keputusan tersebut, komposisi Direksi dan SEVP BSM adalah sebagai berikut: Agus Sudiarto Agus Dwi Handaya Putu Rahwidhiyasa Fahmi Ridho Edwin Dwidjajanto Kusman Yandi Choirul Anwar Muhammad Busthami
: : : : : : : :
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur SEVP Micro & Business Banking.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
perbankan di era ASEAN Economic Community yang menghadirkan peluang dan kesempatan yang lebih luas dan menantang.
Penutup
Seluruh stakeholder yang kami hormati, Kami menyadari sepenuhnya tahun-tahun ke depan merupakan tahun yang penuh tantangan tetapi juga sekaligus memberikan peluang bagi BSM untuk lebih eksis, unggul dan terpercaya. Visi BSM sebagai “Bank Syariah Terdepan dan Modern” memberikan keyakinan kuat kepada seluruh insan BSM dan dengan dukungan dari seluruh stakeholder, Mandiri Group, dan para nasabah; Insya Allah, BSM akan mampu melenggang menuju bank syariah terkemuka, unggul dan dipercaya seluruh pemangku kepentingan. Keyakinan kami tersebut juga didasari oleh berbagai terobosan, dan pembenahan yang telah kami lakukan secara terbuka dan konsisten sepanjang tahun 2015. Akhirnya, semoga Allah SWT senantiasa membantu kita untuk menegakkan keberhasilan dan nama baik perbankan syariah umumnya dan BSM agar dapat memberikan sumbangsih sebesar-besarnya kepada ummat, kepada Indonesia tercinta. Amin.
Wa’alaikum Salam Wr.Wb.
Agus Sudiarto Direktur Utama
Komposisi Direksi dan SEVP ini diharapkan mampu menjalankan amanat yang tertuang dalam Corporate Plan 2016 – 2020, dimana BSM bertarung dalam bisnis
44
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Profil Direksi dan SEVP Agus Sudiarto Direktur Utama 51 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 17 September 1964. Pengalaman Pekerjaan Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama BSM, pernah menjabat sebagai Senior Vice President Special Asset Management Bank Mandiri (2010-2014), Senior Vice President Assets Management Bank Mandiri (2007-2010), Vice President Regional Credit Recovery I Medan Bank Mandiri (2006-2007), Vice President Recovery Manager – Medan Bank Mandiri (2005-2006). Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1988. Meraih gelar Magister Management dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2004. Training yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain Corporate Debt Management di Singapura (2002), SME & Comm. Banking Attachment Program di New York, Amerika Serikat (2003), High Impact Leadership di New York, Amerika Serikat (2008), INSEAD Blue Ocean Strategy di Fountainebleau, Perancis (2011), Leading Team for Growth and Change di Virginia, Amerika Serikat (2013), Pembekalan Sertifikasi profesi perbankan (LSPP), Risk Management Competency Banking Profession - Level V, dan sebagainya. Dasar Pengangkatan: Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
45
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Agus Dwi Handaya
Putu Rahwidhiyasa
Direktur Finance & Strategy
Direktur Risk Management and Compliance
45 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Medan, 17 Agustus 1970. Pengalaman Pekerjaan Sebelum menjabat sebagai Direktur Finance & Strategy BSM, pernah menjabat sebagai Direktur Finance and Distribution Network BSM (2013-2014), Senior Vice President Strategy & Performance Bank Mandiri (2009-2012, 2013– 2014), Vice President Strategy & Financial Analysis Bank Mandiri (2007-2009). Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tahun 1995. Meraih gelar Master Of Business Administration dari National Technologycal University, Singapura tahun 2013. Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain Corporate Financial Modelling di Singapura (2002), Strategic Management as a Process of Creating di Jakarta (2004), Advance Leadership di Jakarta (2007), ReInventing Strategic Planning di Singapura (2008), Corporate Strategy di Amerika Serikat (2011), Financial Crime Asia di Jakarta (2011), Executive Education; Sustainability di Amerika Serikat (2012), Executive Education, Finance & Strategy di Amerika Serikat (2012), Banking Forum Sharing Session: Banking Productivity Survey (2015), dan sebagainya Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014
46
Tata Kelola Perusahaan
51 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 13 September 1964. Pengalaman Pekerjaan Sebelum menjabat sebagai Direktur Risk Management and Compliance, pernah menjabat sebagai Direktur Compliance & People Management BSM, Division Head Transformation Management & Corporate Culture BSM (2010 – 2014), Kepala Divisi Pegadaian BSM (2008 – 2010), Vice President Risk Management Bank Mandiri (2004 – 2008) , Assistant Vice President Human Capital Bank Mandiri (2001 – 2004). Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Meraih gelar Master of Business Administration dari University of Illionis USA tahun 1995. Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain Advanced Leadership Program, Executive Center for Global Leadership & Erasmus University (2006), Macroeconomic Policies for Sustainable Growth with Equity in East Asia (2013), Workshop Certified International Project Manager (CIPM) di Hongkong (2011), Asesor Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (Manajemen Risiko) (2011), The InterACT Asia Pacific Shanghai Conference:Discover the Secret of Successful Retail Banks di Shanghai, China (2007) dan sebagainya. Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014 PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Fahmi Ridho
Edwin Dwidjajanto
Direktur Technology & Operation
Direktur Consumer Banking and Distribution
47 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang, 22 September 1968. Pengalaman Pekerjaan Sebelum menjabat sebagai Direktur Technology & Operation BSM pernah menjabat sebagai Executive General Manager IT PT Pegadaian (Persero) (2012 – 2014), Chief IT & Business Process Bank BRI Syariah (2008 – 2012), Vice President Senior Project Manager PT Bank BNI (Persero) Tbk. (1998 – 2008). Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 1994. Meraih gelar Magister Management Universitas Gadjah Mada pada 1996. Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain Temenos R. 10 di Berlin, Base24 Overview, ACI di Singapura, Base24 for Programmer, ACI di Singapura Base24 Remote Banking System Interface, ACI di Singapura, Tandem Pathway, HP di Bangkok, Thailand, Tandem Safeguard, HP di Bangkok, Thailand, Tandem Problem Management, HP di Bangkok Thailand, Prognosis, Integrated Research, di Sydney, Australia, Visatest Simulator, Visa International di Singapura, Integrated Product Management, Mastercard International di Singapura, dan sebagainya.
54 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung, pada 24 September 1962. Pengalaman Pekerjaan Sebelum menjabat sebagai Direktur Consumer Banking and Distribution, pernah menjabat sebagai SEVP Retail Directorate BSM, Senior Vice President Regional VIII/Surabaya Bank Mandiri (2013 – 2014), Senior Vice President Regional IX/ Banjarmasin Bank Mandiri (2011 – 2013), Vice President Regional II/ Palembang Bank Mandiri (2010 – 2011), Vice President Wilayah VI/ Bandung Bank Mandiri (2007 – 2010), Kepala Cabang Wilayah III/ Jakarta Kota Bank Mandiri (2006-2007). Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor tahun 1987. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Sertifikasi Coach 60 Hours APPR, Workshop APBN 2014 dan Potensi Bisnis Bank (2014) Sosialisasi Bidang Accounting (2013), Training Internalisasi Mandiri Employee (2013), Sespi bank angkatan 57 (peringkat 2) (2012), dan sebagainya Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS Tanggal 1 April 2015
Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS Tanggal 7 Mei 2014
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
47
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Kusman Yandi
Choirul Anwar
Direktur Wholesale Banking
Direktur Financing Risk and Recovery
51 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Dumai pada 1 Mei 1965. Pengalaman Pekerjaan Sebelum menjabat sebagai Direktur Wholesale Banking, menjabat sebagai SEVP yang mempimpin Direktorat Wholesale, Treasury and & International Banking BSM, pernah menjabat sebagai Executive Business Officer, Commercial & Business Banking Bank Mandiri (2013 – 2014), Vice President Commercial Banking Center Manager Jakarta Plaza Mandiri (2010 – 2013), Vice President Commercial Banking Center Manager Jakarta Kelapa Gading (2007 – 2010), Vice President Commercial Banking Center Manager Bekasi (2007). Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau tahun 1989. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Sertifikasi Coach 60 Hour APPR (2014), Great Leader Program Phase III (2011), Environmental Risk Analysis (2011), Forum Creating Value to Keep Profitable (2009), Workshop Asuransi & Pembiayaan Kapal (2009), Training Risk Management Competency for Banking Profession level V, dan sebagainya. Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS Tanggal 1 April 2015
51 tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya, 21 Oktober 1964 Pengalaman Pekerjaan Sebelum menjabat sebagai Direktur Financing and Recovery, pernah menjabat sebagai Senior Vice President Retail Risk Group Bank Mandiri (2014-2015), Vice President Retail Risk Group Bank Mandiri (2010-2014), Micro Business Supervision Officer Retail and Consumer Risk Management Group Bank Mandiri (2009-2010), anggota Project Management Office Corporate Secretary Group Bank Mandiri (2006-2009), Senior Vice President Agro Based Industries Group Bank Mandiri (2005), Vice President Corporate Banking Bank Mandiri (2003-2005). Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Institut Pertanian Bogor tahun 1987 dan meraih gelar Magister of Business Administration dari University of Arkansas AS pada tahun 1996. Pelatihan yang pernah diikuti antara lain Selling Commercial and Corporate Bank Services; Citibank (2000), Marketing Analysis, Strategy and Product Development; Citibank (2000), Leadership Training for Senior Management; INSEAD (2003), Project Finance Risk & Recovery; Euromoney (2003), Retail & Risk Management (2010), Certified Fraud Examiner; ACFE (2012), Pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4; BARA (2014) Dasar Pengangkatan Keputusan RUPS Tanggal 1 April 2015
48
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Muhammad Busthami SEVP Micro and Business Banking 50 Tahun, Warga Negara Indonesia, lahir di Jambi, 9 September 1966. Pengalaman Pekerjaan Sebelum menjabat sebagai SEVP Micro and Business Banking Directorate, menjabat sebagai SEVP Special Asset Management Directorate BSM, menjabat sebagai Vice President of Asset Equity Management & Disposal, Special Asset Management Group (2014), Executive Director Bank Mandiri (Europe) Ltd, di London, UK (2010 - 2013), Vice President Overseas Offices Development & Supervision (2008-2010), Vice President Bank Mandiri, Dili – Timor Leste Branch (2007 – 2008), Assistant Vice President Bank Mandiri, Dili – Timor Leste Branch (2006 – 2007).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Pendidikan dan Pelatihan Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 1989. Meraih gelar Magister of Arts dari The International University of Japan, tahun 1997. Pelatihan yang pernah diikuti di dalam dan luar negeri antara lain Roadmap to Committed Vision and Strategic (2007), The Global Financial Institution Symposium, series: The Eurozone Paradox di London, Inggris (2011), Enterprise Risk Management in the Digital Era di London, Inggris (2011), Coaching for Leadership di Jakarta (2009), Adversity Quotient di Jakarta (2009), Mandiri Coaching Culture (2014) dan sebagainya. Dasar Pengangkatan SK No.16/334-KEP/DIR tanggal 12 Juni 2014
49
Ikhtisar Utama
Direksi
5
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
1. Agus Sudiarto Direktur Utama 2. Agus Dwi Handaya Direktur Finance & Strategy
3. Putu Rahwidhiyasa
Direktur Risk Management & Compliance
4. Fahmi Ridho Direktur Technology & Operation
7
8
50
Tata Kelola Perusahaan
1 PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
5. Edwin Dwidjajanto Direktur Consumer Banking & Distribution 6. Kusman Yandi Direktur Wholesale Banking
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
7. Choirul Anwar
Direktur Financing Risk & Recovery
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
8. Muhammad Busthami SEVP Micro and Business Banking
6
4 3 2
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
51
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Surat Pernyataan Tentang Tanggung Jawab Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2015 Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Tata Kelola Perusahaan, Laporan Keuangan dan Informasi terkait lainnya merupakan tanggung-jawab Manajemen BSM dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi melalui penandatangan masing-masing di bawah ini: Jakarta, 28 Februari 2016
Dewan Komisaris
Ventje Rahardjo Komisaris Utama
Ramzi A. Zuhdi Komisaris Independen
52
Agus Fuad Komisaris
Bambang Widianto Komisaris Independen
Zulkifli Djaelani Komisaris Independen
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Direksi
Agus Sudiarto Direktur Utama
Agus Dwi Handaya
Putu Rahwidhiyasa
Fahmi Ridho
Direktur Finance & Strategy
Direktur Risk Management and Compliance
Direktur Technology & Operation
Edwin Dwidjajanto
Kusman Yandi
Choirul Anwar
Direktur Consumer Banking and Distribution
Direktur Wholesale Banking
Direktur Financing Risk and Recovery
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
53
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
54
Profil Perusahaan
54
•
Identitas Perusahaan
56
•
Riwayat Singkat Perusahaan
57
•
Bidang Usaha
60
•
Struktur Organisasi
66
•
Profil Pejabat Eksekutif
68
•
Visi, Misi, dan Tata Nilai
71
•
Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan
74
•
Susunan Dewan Komisaris
76
•
Susunan Direksi
76
•
Jumlah Pegawai dan Pengembangan Kompetensi
76
•
Struktur Grup
78
•
Sinergi Grup Mandiri
78
•
Komposisi Pemegang Saham
80
•
Daftar Entitas Anak/Entitas Asosiasi
80
•
Kronologis Pencatatan Saham
80
•
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
81
•
Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan
83
•
Wilayah Operasi dan Alamat Jaringan BSM
84
55
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Identitas Perusahaan
Nama
Kode Bank
Alamat
Kode Swift
PT Bank Syariah Mandiri
Wisma Mandiri I Jl. MH. Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia
Telepon
(62-21) 2300 509, 3983 9000 (hunting)
Call Center
BSM Call 14040 (021) 2953 4040
Faksimili
(62-21) 3983 2989
Tanggal Berdiri
45100
BSMDIDJA
Website
www.syariahmandiri.co.id
Email
[email protected]
Media Sosial Bank Syariah Mandiri @syariahmandiri Bank Syariah Mandiri
Jaringan ATM
Modal Disetor
Total ATM sebanyak 169.399 jaringan meliputi: • ATM BSM: 1.014 unit • ATM Mandiri : 17.324 unit • ATM BERSAMA : 68.476 unit • ATM Prima: 88.913 unit • ATM Malaysia Electronic Payment System (MEPS): 12.010 unit
Ekuitas
Jumlah Pegawai 16.926 orang
25 Oktober 1999
Tanggal Mulai Beroperasi 1 November 1999
Modal Dasar
Rp2.500.000.000.000,-
Rp1.989.021.935.000,-
Rp5.613.738.764.183,-
Kantor Layanan
Pemeringkatan
AA+ (idn), Pefindo 2015
865 kantor layanan di seluruh Indonesia
56
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Riwayat Singkat Perusahaan Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah Sistem Perbankan Syariah di Indonesia. Di saat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan.
Di sisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) Bank milik pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu, satu Bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu Bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa Bank lain serta mengundang investor asing. Sebagai tindak lanjut dari pemikiran Pengembangan Sistem Ekonomi Syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi Bank Umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan Layanan Perbankan Syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari Bank Konvensional menjadi Bank Syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastruktur, sehingga kegiatan usaha BSB berhasil bertransformasi dari Bank Konvensional 57
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
menjadi Bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP. DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
PT Bank Syariah Mandiri hadir dan tampil dengan harmonisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah Mandiri tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
Jejak Langkah Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
PT Bank Maritim Indonesia berubah nama menjadi PT Bank Susila Bakti
1955
1973
1967
PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia
1999
PT Bank Susila Bakti berubah nama menjadi PT Bank Syariah Sakinah Mandiri dengan sistem berdasarkan prinsip syariah, selanjutnya berubah nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri
Perubahan Nama PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
58
PT Bank Maritim Indonesia
PT Bank Susila Bakti
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Makna Logo
1
3
2
1. Makna Umum: a. Bentuk Logo dengan huruf kecil : Melambangkan sikap ramah dan rendah hati b. Ramah terhadap semua segmen bisnis dari semua kalangan. c. Kedua tulisan logo (“mandiri” dan “syariah’) sebagai satu kesatuan, namun boleh berganti warna bilamana diperlukan. 2. Warna Huruf: a. Warna Huruf Hijau Tua : Hijau melambangkan tumbuh berkembang, kesuburan dan kesegaran. b. Warna ini umumnya juga dipakai oleh kalangan umat Islam untuk meneguhkan identitas keislaman mereka. 3. Gelombang Emas Cair (liquid gold) a. Gelombang emas cair sebagai simbol dari kekayaan finansial dan berkelanjutan. b. Lengkung emas simbol karakter yang gesit, progresif, pandangan ke depan, excellent menghadapi segala kemungkinan yang akan datang. c. Warna Kuning Emas (kuning ke arah orange) : Warna logam mulia (emas) menunjukkan keagungan, kemuliaan, kemakmuran, kekayaan
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
59
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Bidang Usaha Kegiatan Usaha Menurut Anggaran Dasar Terakhir dan Kegiatan Usaha yang Dijalankan Bidang usaha BSM berdasarkan Akta Perubahan terakhir Nomor 2 Tanggal 2 Juni 2014 persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Surat Keputusan No. AHU-12852.40.22.2014 Tanggal 10 Juni 2014, Anggaran Dasar BSM adalah : 1. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; 2. Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad mudharabah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; 3. Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad mudharabah, Akad musyarakah, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; 4. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad salam, Akad istishna atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; 5. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah; 6. Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada nasabah berdasarkan Akad ijarah dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyabitta mlik atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; 7. Melakukan pengambil alihan hutang berdasarkan Akad hawalah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah; 8. Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah; 9. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan Prinsip Syariah, antara lain, seperti Akad ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah, atau hawalah; 10. Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia;
60
11. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga berdasarkan Prinsip Syariah; 12. Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu Akad yang berdasarkan Prinsip Syariah; 13. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah; 14. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah berdasarkan Prinsip Syariah; 15. Melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad wakalah; 16. Memberikan fasilitas letter of credit atau Bank garansi berdasarkan Prinsip Syariah; 17. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan sesuai dengan ketentuan perundang- undangan; 18. Melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan Prinsip Syariah; 19. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum Syariah atau lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah; 20. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya; 21. Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun berdasarkan Prinsip Syariah; 22. Melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; 23. Menyelenggarakan kegiatan atau produk Bank yang berdasarkan Prinsip Syariah dengan menggunakan sarana elektronik; 24. Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat berharga jangka pendek berdasarkan Prinsip Syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar uang;
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
25. Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip Syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar modal;
Laporan Keuangan Konsolidasi
26. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Umum Syariah lainnya yang berdasarkan Prinsip Syariah.
Total terdapat 26 Kegiatan Usaha yang dijalankan BSM. Per 31 Desember 2015, ke-26 Kegiatan Usaha tersebut dijalankan oleh BSM.
Produk/Jasa BSM Produk/Jasa BSM dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) produk/jasa sebagai berikut:
Produk Pendanaan
Produk Pembiayaan
Produk Layanan
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
1
2
3
61
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Produk Pendanaan Tabungan BSM
Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati.
BSM Tabungan Berencana
Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi gratis.
BSM Tabungan Simpatik
Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.
BSM Tabungan Mabrur
Tabungan perorangan untuk merencanakan ibadah haji & umrah.
BSM Tabungan Mabrur Junior
Tabungan anak untuk merencanakan ibadah haji & umrah.
BSM Tabungan Dollar
Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.
BSM Tabungan Investa Cendekia (TIC)
Tabungan berjangka yang diperuntukkan bagi masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan, khususnya pendidikan bagi putra/putri.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
BSM Simpanan Pelajar iB
Tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
BSM Deposito
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
BSM Deposito Valas
Produk investasi berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam bentuk valuta asing.
BSM Giro
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad dhamanah.
BSM Giro Valas
Simpanan dalam mata uang dollar Amerika yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad dhamanah.
BSM Giro Singapore Dollar
Simpanan dalam mata uang dollar Singapura yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad dhamanah.
BSM Giro Euro
Simpanan dalam mata uang Euro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan prinsip wadiah yad dhamanah.
BSM Tabungan Perusahaan
Tabungan yang digunakan untuk menampung kelebihan dana rekening giro yang dimiliki Institusi/Perusahaan berbadan hukum dengan menggunakan fasilitas autosave.
BSM Tabungan Pensiun
Tabungan dalam mata uang rupiah hasil kerjasama BSM dengan PT Taspen yang diperuntukkan bagi pensiunan pegawai negeri Indonesia.
BSM Tabunganku
Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
62
Sukuk Negara Ritel Bank Syariah Mandiri sebagai Agen Penjual di Pasar Perdana, menawarkan produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang bersifat ritel atau yang dikenal dengan istilah Sukuk Negara Ritel. Sukuk Negara Ritel adalah Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara) yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual di Pasar Perdana dalam negeri. Penunjukan Bank Syariah Mandiri sebagai Agen Penjual Sukuk Negara Ritel ditetapkan oleh Pemerintah. Produk Sukuk Negara Ritel yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: 1. Sukuk Negara Ritel Seri SR-001: Telah jatuh tempo pada tanggal 25 Februari 2012. 2. Sukuk Negara Ritel Seri SR-002: Telah jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2013.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
3. Sukuk Negara Ritel Seri SR-003: Telah jatuh tempo pada tanggal 23 Februari 2014. 4. Sukuk Negara Ritel Seri SR-004: Telah jatuh tempo pada tanggal 21 September 2015. 5. Sukuk Negara Ritel Seri SR-005: Tanggal Jatuh Tempo 27 Februari 2016. 6. Sukuk Negara Ritel Seri SR-006: Tanggal Jatuh Tempo 5 Maret 2017. 7. Sukuk Negara Ritel Seri SR-007: Tanggal Jatuh Tempo 11 Maret 2018.
Reksa Dana Bank Syariah Mandiri telah terdaftar sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berdasarkan Surat Tanda Terdaftar Nomor: 25/BL/STTD/APERD/2007 dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tanggal 24 April 2007. Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan Tertutup atau Terbuka dan Kontrak Investasi Kolektif. Bentuk hukum Reksa Dana yang dipasarkan melalui Bank Syariah Mandiri adalah Kontrak Investasi Kolektif. Adapun produk Reksa Dana yang ditawarkan melalui Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: a. Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB) Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana Campuran (balanced fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi dalam portofolio Efek Saham Syariah, Efek Pasar Uang Syariah dan Obligasi Syariah. b. Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRA Syariah) Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), jenis Reksa Dana Saham (equity fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi minimal 80% dalam portofolio Efek Saham Syariah. c. Reksa Dana Syariah BNP Paribas Pesona Syariah (BNPP PS)
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Produk Reksa Dana Syariah yang dikeluarkan oleh PT BNP Paribas Investment Partners, jenis Reksa Dana Saham (equity fund) yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi minimal 80% dalam portofolio Efek Saham Syariah.
Tabungan Saham Syariah Tabungan Saham Syariah adalah Rekening Dana Nasabah berupa produk tabungan yang khusus digunakan untuk keperluan penyelesaian transaksi Efek (baik berupa kewajiban maupun hak Nasabah), serta untuk menerima hak Nasabah yang terkait dengan Efek yang dimilikinya melalui Pemegang Rekening KSEI.
Produk dan Skema Pembiayaan BSM Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
BSM Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
BSM Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan konsumer.
BSM Pembiayaan Istishna
Pembiayaan pengadaan barang dengan skema Istishna adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in process) dan bank mengakui pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dikerjakan.
Pembiayaan dengan Skema IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamliik)
Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara Bank dan Nasabah dalam periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah. 63
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Pembiayaan PKPA
Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan consumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.
BSM Pembiayaan Implan
Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif) melalui rekomendasi perusahaan.
BSM Pembiayaan Griya BSM
Analisis dan Pembahasan Manajemen
BSM Pembiayaan Alat Kedokteran
Pembiayaan BSM Alat Kedokteran adalah Pembiayaan untuk pembelian barang modal atau peralatan penunjang kerja di bidang kedokteran.
BSM Pembiayaan Oto
Pembiayaan untuk pembelian kendaraan bermotor berupa mobil baru atau bekas berdasarkan prinsip syariah.
BSM Pembiayaan Eduka
Pembiayaan BSM Eduka adalah Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan.
Pembiayaan konsumtif dalam valuta rupiah yang diberikan oleh Bank kepada perseorangan/individual untuk membiayai pembelian rumah baru, rumah second, renovasi maupun take over berupa rumah tinggal.
Pembiayaan Dana Berputar
BSM Pembiayaan PemiIikan Rumah Sejahtera Syariah Tapak
Pembiayaan Umrah
Pembiayaan BSM Pemilikan Rumah Sejahtera Syariah Tapak adalah Pembiayaan berdasarkan prinsip dengan dukungan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Perumahan Rakyat) yang diterbitkan oleh Bank pelaksana yang beroperasi secara syariah kepada masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka pemilikan Rumah Sejahtera Syariah Tapak yang dibeli dari orang perseorangan dan/atau badan hukum.
BSM Pembiayaan Griya PUMP-KB
Pembiayaan Griya BSM Pinjaman Uang Muka Perumahan Kerjasama Bank (PUMP-KB) adalah Pembiayaan dengan dukungan pendanaan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada BSM untuk pemilikan atau pembelian rumah kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan.
BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah
Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service ratio nasabah.
BSM Pembiayaan Pensiun
Pembiayaan BSM Pensiun adalah pembiayaan yang diberikan kepada para pensiunan atau pegawai yang ≤ 6 bulan lagi akan pensiun (pra pensiun) atau janda pensiun dan telah menerima SK pensiun.
64
Tata Kelola Perusahaan
Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.
Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, seperti untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad ijarah.
Pembiayaan dengan Agunan Investasi Terikat Syariah Mandiri
Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash collateral) dimana pemilik dana (investor) memberikan batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan objek investasinya.
BSM Pembiayaan Warung Mikro
Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan usaha dan multiguna dengan maksimal pembiayaan sampai dengan Rp100 juta dengan akad Murabahah dan Ijarah.
Pembiayaan Gadai Emas BSM
Pembiayaan yang menggunakan akad qardh dengan jaminan berupa emas yang diikat dengan akad rahn, dimana emas yang diagunkan disimpan dan dipelihara oleh Bank selama jangka waktu tertentu dengan membayar biaya pemeliharaan atas emas sebagai objek rahn yang diikat dengan akad ijarah.
Pembiayaan Cicil Emas BSM
pembiayaan kepemilikan emas dengan menggunakan akad Murabahah.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Produk Layanan BSM Card
Merupakan kartu yang diterbitkan oleh Bank Syariah Mandiri dan memiliki fungsi utama yaitu sebagai kartu ATM dan kartu Debit. Disamping itu dengan menggunakan BSM Card, nasabah bisa mendapatkan discount diratusan merchant yang telah bekerja sama dengan BSM.
BSM ATM
Mesin Anjungan Tunai Mandiri yang dimiliki oleh BSM. BSM ATM dapat digunakan oleh nasabah BSM, nasabah bank anggota Prima, nasabah bank anggota ATM Bersama dan nasabah anggota Bankcard (Malaysia).
BSM CALL 14040
Layanan perbankan melalui telepon dengan nomor akses 14040 atau 021 2953 4040, yang dapat digunakan oleh nasabah untuk mendapatkan informasi terkait layanan perbankan.
BSM SMS Banking
Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
BSM Mobile Banking
Merupakan saluran distribusi yang dimiliki oleh BSM untuk mengakses rekening yang dimiliki nasabah melalui smatphone dengan teknologi GPRS/EDGE/3G/ BIS dan WIFI. Platform smartphone yang dapat digunakan yaitu BB, Android, iOS dan Symbian.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
BPI (BSM Pembayaran Institusi)
Merupakan layanan pembayaran yang terhubung ke institusi secara real time on line.
BPR Host to Host
Merupakan bentuk kerjasama BSM dengan BPR/ BPRS yang memungkinkan nasabah BPR/BPRS untuk mempunyai kartu ATM yang dapat digunakan di ATM BSM, ATM BM, ATM Bersama dan ATM Prima.
BSM E-Money
Merupakan kartu prabayar berbasis smart card yang diterbitkan oleh Bank Mandiri bekerjasama dengan BSM.
Transfer D.U.I.T.
Jasa pengiriman uang dari luar negeri ke semua bank dan kantor Pos di Indonesia secara cepat dan mudah.
Transfer Valas
Layanan transfer valuta asing (valas) antar rekening bank di Indonesia atau luar negeri dalam 130 mata uang.
Western Union
Jasa pengiriman uang domestik atau antar-negara dengan jaringan outlet yang luas dan tersebar di seluruh dunia.
Transfer Nusantara
Jasa pengiriman uang antar-daerah di dalam negeri (domestik) ke Seluruh Pelosok Nusantara secara cepat dan mudah.
BSM Net Banking
Merupakan fasilitas layanan bank yang dapat digunakan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet menggunakan komputer/smart phone.
BSM Notifikasi
Layanan untuk memberikan informasi segera dari setiap mutasi transaksi nasabah sesuai dengan jenis transaksi yang didaftarkan oleh nasabah yang dikirimkan melalui media SMS atau email.
MBP (Multi Bank Payment)
Merupakan layanan untuk mempermudah pembayaran kepada institusi (lembaga pendidikan, asuransi, lembaga khusus, lembaga keuangan non bank) melalui menu pemindahbukuan di ATM bank manapun.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
65
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Struktur Organisasi Struktur Organisasi BSM ditetapkan sebagai berikut:
Wholesale Banking: Kusman Yandi
General Meeting of Shareholders
Board of Sharia Supervisory
Micro & Business Banking: Muhammad Busthami
President Director: Agus Sudiarto
Consumer Banking & Distribution: Edwin Dwidjajanto
Financing Risk & Recovery: Choirul Anwar
Corporate Banking 1 (CB1): Zainal Alam Dalimunthe
Business Banking 1 (BB1): Teguh Budi Santoso
Corporate Banking 2 (CB2): Indra Falatehan
Bussiness Banking 2 (BB2): Subki Matsyah
Treasury & International Banking (TIG): Rahmat Syukri
Micro Banking (MBG): Okky Fachrizal Achmad
Consumer Finance (CFG): Jeffry Prayana
Wholesale Financing Recovery (WFR): Sulistyo Budi
Commercial Banking (CMG): Anton Sukarna
Pawning (PWG): Habiburrahman
Consumer Deposits (CDG): D. B. Ivan Baruna
Micro & Bussiness Finance Recovery (MBR): Firman Jatnika
Institution Banking (IBG): Achmad Fauzi
Hajj & Umra (HUG): Yuniarto Joko Purwanto
Culture & Customer Care (CCG): Taufik Machrus
Consumer Collection (CLG): Suryo Kuncoro
Unit Bisnis Unit Support Unit Risk
66
Tata Kelola Perusahaan
Legal (LGG): Tri Widiyono
Network (NWG): Gunawan Arief Hartoyo
Wholesale Risk (WRG): Eko Virgianto
Retail Risk (RRG): Ramadhona Fitri
Region I – VII*
Regional Office (*): 1. Ahmad Zailani 2. Eny Maya G. 3. Oemar Topo 4. Edhie Rosman 5. Mahendra N.
PWMP 1. 2. 3. 4.
Siti Nurdiana Eric Lasac Pardede Rustanti Rachmi Bagus Hudiono Boesono
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Audit Committee
Board of Commissioners
Nomination & Remuneration Committee Risk Oversight Committee
Technology & Operation: Fahmi Ridho
Risk Management & Compliance: Putu Rahwidhiyasa
Finance & Strategy: Agus Dwi Handaya
IT Strategy & Assurance (ISG): Agus Tri Widodo
Enterprise Risk Management (ERM): M. Fanny Fansyuri
Strategy & Performance Management (SPM): Noor Anis
Internal Audit & Anti Fraud (IAG): Mardiana
IT Operation (IOG): Syafid Hidayat
Compliance (CPG): Eka B. Danuwirana
Corporate Secretary (CSG): Dian Faqihdien Suzabar
Tim FIRE
Central Operation (COG): Roosita Abdullah
Human Capital (HCG): Andang Lukitomo
Accounting (ACG): Suhendar
FIRE: Proyek Financing process Reengineering
Financing Operation (FOG): Aji Erlangga M.
Learning Center (LCG): Dharmawan P. Hadad
Strategic Procurement (SCG): Musdar Ayub
Transaction, Remittance & Electronic Banking (TRE): Zul Ikbal
RAD: Proyek Reporting & Accounting Improvement and Data Cleansing
Policy & Procedure (PPG): Ana Nurul Khayati
Corporate & Branch Transformation (CBT): Mira Rozanna
Tim FAI
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
FAI: Proyek Financing Admin Improvement
Tim RAD
67
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Profil Pejabat Eksekutif Profil Pejabat Eksekutif Jaringan Kantor Pusat Per 31 Desember 2015
Wholesale Banking Directorate Zainal Alam Dalimunthe:
Head of Corporate Banking 1 Group (CB1) Lahir di Jambi tanggal 12 Agustus 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Nusantara Bandung tahun 1987. Bergabung dengan BSM sejak 30 Januari 2015 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Indra Falatehan
Head of Corporate Banking 2 Group (CB2) Lahir di Jakarta tanggal 3 Maret 1978. Lulus dari Fakultas Tehnik Gas & Petrokimia, Universitas Indonesia tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak 3 September 2002 (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Rahmat Syukri
Head of Treasury & International Banking Group (TIG) Lahir di Bukittinggi tanggal 3 Maret 1965, Lulus dari Fakultas Ekonomi Akutansi Universitas Andalas tahun 1990 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Manajemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor tahun 2003. Bergabung dengan BSM sejak 15 Agustus 2014. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Anton Sukarna
Head of Commercial Banking Group (CMG) Lahir di Bandung tanggal 24 November 1970 Lulus dari Fakultas Produksi Ternak, Institut Pertanian Bogor tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak 1 November 1999 (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Achmad Fauzi
Head of Institution Banking Group (IBG) Lahir di Kuningan Jawa Barat tanggal 4 November 1965. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana tahun 1989 dan Magister Hukum Bisnis Universitas Padjadjaran, Bandung tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak 15 September 2005 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015). 68
Micro & Business Banking Directorate Teguh Budi Santoso
Head of Business Banking 1 Group (BB1) Lahir di Nganjuk tanggal 1 Mei 1964. Lulus S1 dari Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 1987. Bergabung dengan BSM sejak 10 Maret 2003. (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Subki Matsyah
Head of Business Banking 2 Group (BB2) Lahir di Aceh tanggal 1 September 1964. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1986. Bergabung dengan BSM sejak 15 Oktober tahun 2003 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Okky Fachrizal Achmad
Head of Micro Banking Group (MBG) Lahir di Surabaya tanggal 24 Oktober 1968. Lulus dari Universitas Surabaya disiplin Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni tahun 2015. (berdasarkan SK No.17/358-KEP/ DIR tanggal 20 Mei 2015).
Habiburrahman
Head of Pawning Group (PWG) Lahir di Tuban tanggal 9 April 1977. Lulus dari Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya tahun 2001. Bergabung dengan BSM sejak 5 Januari tahun 2004. (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Yuniarto Joko Purwanto
Head of Hajj & Umra Group (HUG) Lahir di Jakarta tanggal 6 Juni 1966. Lulus dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1989. Bergabung dengan BSM sejak 18 Juni 2001. (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Tri Widiyono
Head of Legal Group (LGG) Lahir di Ponorogo tanggal 22 Juli 1959. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta (S1) dan Pasca Sarjana (S2) Universitas Indonesia bidang Kenotariatan, Pasca Sarjana (S2) Universitas Krisnadwipayana bidang Hukum Bisnis, S3 / Program Doktor Universitas Brawijaya bidang Hukum Corporation dengan predikat Cum Laude PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
(IPK3,97 dari skala 4). Bergabung dengan BSM terhitung sejak tanggal 1 Maret 2013 (berdasarkan SK No.15/285KEP/DIR tanggal 26 Februari 2013).
Consumer Banking & Distribution Directorate Gunawan Arief Hartoyo
Head of Network Group (NWG) Lahir di Sukohardjo tanggal 26 Maret 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak 27 Desember 1999. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Jeffry Prayana
Head of Consumer Finance Group (CFG) Lahir di Medan tanggal 20 Januari 1972. Lulus dari Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Ekonomi, Jurusan kajian Timur Tengah Islam, Universitas Indonesia tahun 2007. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2000. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Dewa Bagus Ivan Baruna
Head of Consumer Deposits Group (CDG) Lahir di Denpasar tanggal 29 September 1965. Lulus dari Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Institut Sains dan Teknologi Nasional tahun 1990. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Taufik Machrus
Head of Culture & Customer Care Group (CCG) Lahir di Pasuruan tanggal 3 April 1968. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 1994. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1 Juni 2001. (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Financing Risk & Recovery Directorate Eko Virgianto
Head of Wholesale Risk Group (WRG) Lahir di Jakarta tanggal 5 September 1965. Lulus dari Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya tahun 1991 dan Pasca Sarjana (S2) Manajemen International, Universitas Indonesia tahun 1993. Bergabung dengan BSM sejak 26 Januari tahun 2015. (berdasarkan SK No.17/044KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Ramadhona Fitri
Head of Retail Risk (RRG) Lahir di Deli Serdang tanggal 3 Maret 1961. Lulus dari PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1984. Bergabung dengan BSM sejak 1 Juni tahun 2012. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Sulistyo Budi
Head of Wholesale Financing Recovery (WFR) Lahir di Jember tanggal 14 Januari 1963. Lulus pendidikan S-1 dan S-2 dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor pada tahun 1985 dan 2001. Bergabung dengan BSM sejak 1 Agustus tahun 2007. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Firman Jatnika
Head of Micro & Business Finance Recovery Group (MBR) Lahir di Jakarta tanggal 26 Februari 1970. Lulus Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1995 dan Magister Ekonomi dari Universitas Indonesia tahun 2005. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Suryo Kuncoro
Head of Consumer Collection Group (CLG) Lahir di Gombong tanggal 07 September 1973. Lulus Fakultas Teknik Mesin Universitas Krisnadwipayana tahun 2001 dan Magister Administrasi Bisnis dari Institut Teknologi Bandung tahun 2015. Bergabung dengan BSM sejak 1 Oktober tahun 2010. (berdasarkan SK No.17/044KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Technology & Operation Directorate Syafid Hidayat
Head of IT Operation Group (IOG) Lahir di Palembang tanggal 1 Desember 1972. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya tahun 1996. Bergabung dengan BSM sejak 1 Februari 2012 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Pjs. Head of IT Strategy & Assurance Group (ISG) (berdasarkan SK No.17/847-KEP/DIR tanggal 3 Nopember 2015).
Roosita Abdullah
Head of Central Operation Group (COG) Lahir di Jakarta tanggal 7 April 1961 .Lulus dari Fakultas MIPA Universitas Indonesia tahun 1987 dan pendidikan profesi dari Institut Bankir Indonesia tahun 2000. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2002 (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Aji Erlangga Martawireja
Head of Financing Operation Group (FOG) Lahir di Bandung tanggal 2 Juli 1973. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada tahun 2000. 69
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Menyelesaikan Magister di Universitas Indonesia, tahun 2007. Bergabung dengan BSM sejak 12 Juli 2004 (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Zul Ikbal
Head of Transaction Remittance & Electronic Banking Group (TRE) Lahir di Bukittinggi tanggal 9 Desember 1964. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1988. Bergabung dengan BSM sejak 19 Oktober 2009. (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Risk Management & Compliance Directorate M. Fanny Fansyuri
Head of Enterprise Risk Management (ERM) Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Eka Bramantya Danuwirana
Head of Compliance Group (CPG) Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969 Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. (berdasarkan SK No.17/436-KEP/DIR tanggal 1 Juli 2015).
Andang Lukitomo
Head of Human Capital Group (HCG) Lahir di Pekalongan pada tanggal 23 Maret 1965. Lulus dari Universitas Gadjah Mada disiplin ilmu Industrial Psikologi tahun 1992. Bergabung dengan BSM sejak 15 April tahun 2015. (berdasarkan SK No.17/273-KEP/DIR tanggal 22 April 2015).
Dharmawan P. Hadad
Head of Learning Center Group (LCG). Lahir di Bekasi pada tanggal 17 Maret 1966. Lulus dari Fakultas Kurikulum & Teknologi IKIP Jakarta tahun 1991 dan Magister Manajemen di STIE IPWI tahun 2000. Bergabung dengan BSM sejak 1 Maret tahun 2015 (berdasarkan SK No.17/273-KEP/DIR tanggal 22 April 2015).
Ana Nurul Khayati
Head of Policy & Procedure Group (PPG) Lahir di Madiun tanggal 26 Maret 1972. Lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada tahun 1997 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Hukum, Universitas Indonesia tahun 2006. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2000 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015). 70
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Finance & Strategy Directorate Noor Anis
Head of Strategy & Performance Management Group (SPM). Lahir di Kudus tanggal 11 Agustus 1964. Lulus dari Institut Teknologi Bandung disiplin ilmu Statistika tahun 1989. Bergabung dengan BSM sejak 26 Januari 2015 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Dian Faqihdien Suzabar
Head of Corporate Secretary Group (CSG) Lahir di Bandung tanggal 18 November 1975. Lulus dari Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Indonesia tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Fakultas Information Technology, Royal Melbourne Institute tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak 15 September 2011 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Suhendar
Head of Accounting Group (ACG) Lahir di Jakarta pada tanggal 11 Mei 1976. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2002, Meraih Master di bidang Ekonomi & Keuangan Syariah dari program studi Timur Tengah & Islam Universitas Indonesia tahun 2011. Bergabung dengan BSM sejak 26 Agustus 2004. (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Musdar Ayub
Head of Strategic Procurement Group (SCG) Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999 (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Mira Rozanna
Head of Corporate & Branch Transformation Group (CBT) Lahir di Palembang, 25 Oktober 1966. Lulus dari Universitas Negeri Lampung disiplin ilmu Ekonomi Umum tahun 1989. Bergabung dengan BSM sejak 26 Januari 2015 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
President Directorate Mardiana
Head of Internal Audit Group (IAG) Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada tahun 1994. Bergabung dengan BSM terhitung sejak tanggal 1 April 2013 (berdasarkan SK No.17/085-KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Visi, Misi, dan Tata Nilai Tahapan Penyusunan Visi, Misi, dan BSM Shared Values
1. BSM melakukan evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan kekuatan internal BSM 2. BSM melakukan evaluasi terhadap perubahan strategis lingkungan eksternal Perusahaan dan mempertimbangkan peluang bisnis di masa akan datang 3. BSM melakukan evaluasi dan identifikasi terhadap harapan dan kebutuhan para pemangku kepentingan
4. Dengan mempertimbangkan Kekuatan Internal dan Peluang Eksternal serta harapan para pemangku kepentingan, Direksi merumuskan Visi, Misi, dan BSM Shared Values 5. Visi, Misi, dan BSM Shared Values tersebut kemudian disampaikan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris yang kemudian ditetapkan dan disepakati bersama oleh Dewan Komisaris dan Direksi 6. Direksi menetapkan Visi, Misi, dan BSM Shared Values di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
Visi Untuk mencapai rencana jangka panjang BSM, maka BSM telah menetapkan Visi dan Misi yang baru, yaitu:
“Bank Syariah Terdepan dan Modern”
( The Leading & Modern Sharia Bank ) Adapun makna dari Visi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk Nasabah BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat, menenteramkan dan memakmurkan. Sehingga BSM akan berupaya menjadi bank terpercaya serta memberikan produk dan layanan terbaik berbasis teknologi yang melampaui harapan nasabah.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
2. Untuk Pegawai BSM merupakan bank yang menyediakan kesempatan untuk beramanah sekaligus berkarir profesional. 3. Untuk Investor BSM merupakan institusi keuangan syariah Indonesia terpercaya yang terus memberikan value berkesinambungan.
71
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
“Bank Syariah Terdepan dan Modern” ( The Leading & Modern Sharia Bank )
Untuk Nasabah
Untuk Pegawai
Untuk Investor
Bank Terpercaya Memberikan Produk dan Layanan terbaik berbasis teknologi yang melampaui harapan nasabah.
Profesionalisme Integritas Team Work
Laba Tumbuh & Berkelanjutan
BSM merupakan bank pilihan yang memberikan manfaat, menenteramkan dan memakmurkan.
72
BSM merupakan bank yang menyediakan kesempatan untuk beramanah sekaligus berkarir profesional.
Institusi keuangan syariah Indonesia terpercaya yang terus memberikan value berkesinambungan.
Misi
Tata Nilai
Sejalan dengan Visi BSM yang baru, maka BSM juga menyempurnakan misi BSM sebelumnya. Misi BSM yang baru adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang berkesinambungan. 2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi, yang melampaui harapan nasabah. 3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen ritel. 4. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal. 5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat. 6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi BSM tersebut, insan-insan BSM perlu menyumbangkan (share) untuk BSM dengan nilai-nilai yang relatif seragam. Insaninsan BSM telah menggali dan menyepakati nilai-nilai dimaksud, yang kemudian disebut BSM Shared Values. BSM Shared Values tersebut adalah ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus)
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Shared Values
Perilaku Utama
Excellence:
Prudence:
Mencapai hasil yang mendekati sempurna (perfect result-oriented).
Competence:
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menjaga amanah dan melakukan perbaikan proses secara terus menerus Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir
Teamwork: Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.
Trusted &Trust: Mengembangkan perilaku dapat dipercaya dan percaya
Contribution: Memberikan kontribusi positif dan optimal
Humanity:
Social & Environment care:
Mengembangkan kepedulian terhadap kemanusiaan dan lingkungan.
Inclusivity:
Memiliki kepedulian yang tulus terhadap lingkungan dan sosial Mengembangkan perilaku mengayomi
Integrity: Berperilaku terpuji, bermartabat, dan menjaga etika profesi.
Honesty: Jujur
Good Governance: Melaksanakan tata kelola yang baik
Customer Focus:
Innovation:
Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya nasabah dan berupaya melampaui harapan nasabah (internal dan eksternal).
Service Excellence:
Mengembangkan proses, layanan, dan produk untuk melampaui harapan nasabah Memberikan layanan terbaik yang melampaui harapan nasabah
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
73
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pernyataan Tentang Budaya Perusahaan BSM menyadari bahwa implementasi GCG berhubungan erat dengan pengembangan budaya perusahaan. Pengembangan budaya yang telah berjalan dalam rangka GCG, yaitu: Pembuatan platform program budaya BSM Corporate Culture ETHIC dengan 5 (lima) pilar budaya (Culture of Excellence) yaitu Ihsan, Service & Sales, Risk & Compliance, Learning & Sharing, dan Performance
The Leading and Modern Sharia Bank
Target 2020: Asset 200T - Fundling 156T - Lending 142T - Profit 3,1T - NPF 3,0% Keteladanan
Simplifikasi Produk & Proses
Integrasi Mandiri Grup
Fokus pada Segmen Retail
Semangat Perubahan untuk Menang
Performance
Change Agents
Learning & Share
Change Champions
Service & Sales
Ihsan
Change Leaders
Risk & Compliance
Culture of Excellence
Enabler
ETHIC & 10 Perilaku Utama
Spiritual Foundation:
Bismillah, Kami Bertranformasi Menuju BSM Terdepan dan Modern
1. Ihsan
4. Learning & Sharing
2. Service & Sales
5. Performance
Percaya diri, antusias, semangat dan disiplin pada diri dan lingkungan kerja dalam rangka beribadah kepada Allah, karena merasa dirinya selalu dilihat oleh Allah. Semangat melayani dalam segala bentuk sesuai dengan ruang lingkup tugas serta menjadikan segala bentuk layanan dan komunikasi bermuara pada penjualan produk dan layanan BSM.
Mengembangkan pengetahuan, kompetensi dan inovasi serta berbagi kepada yang lain menuju BSM yang sustainable competitive advantage. Berorientasi pada hasil yang akan dicapai pada setiap proses kerja yang dilakukan sesuai dengan hasil yang ditetapkan dalam performance contract.
3. Risk & Compliance
Taat ketentuan dan sadar potensi risiko setiap tindakan dan keputusan yang sesuai dengan tingkat risiko yang dapat diterima perusahaan.
74
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pembentukan Tim Internalisasi Budaya terdiri dari Change Leaders (jajaran Direksi) dan Change Champions (jajaran Group Head dan CEO wilayah), yaitu sebagai role model bagi jajaran Bank lainnya dalam membangun budaya BSM. Change Leaders Jajaran Direksi berperan sebagai Change Leaders
Tim Kerja BSM Corporate Culture
Change Champions
Tim lintas Group (CCG, HCG, LCG, CSG) yang menyusun berbagai inisiatif dan aktivitas internalisasi dan implementasi budaya BSM secara nasional.
Group Head, CEO Wilayah
Change Agents Department Head, Branch Manager, Sub-branch Manager, Section Head
Target Perubahan
Seluruh Pegawai Bank Syariah Mandiri
Pembentukan Change Agent (CA) dan Tim Internalisasi Budaya (TIB) di masing-masing Unit Kerja. Para Change Agents juga bertindak sebagai Role Model dalam implementasi nilai-nilai budaya BSM. Internalisasi budaya melalui kelompok 1:4 di setiap unit kerja.
Tim Internalisasi Budaya
Change Agent
Kandidat Change Agent
Change Champion Kepala Unit
Kelompok 1:4
Kelompok 1:4
Kelompok 1:4
Kelompok 1:4
Kelompok 1:4
Perkasa
Senyum
Semangat
Pasti
Menang
Sosialisasi program BSM Corporate Culture dan customized program di masing-masing Unit Kerja Kantor Pusat dan Regional Office melalui media Change Agent Forum termasuk materi terkait Doktrin Anti Fraud, Gerakan Budaya Disiplin termasuk Disiplin Kepatuhan (taat prosedur dan zero defect index). Pembuatan checklist perilaku pegawai cabang dengan spirit PAS (Percaya Diri, Antusias, Semangat) untuk mendukung kegiatan Excellent Execution. Survey Budaya Kepatuhan telah dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2015 dengan responden sebesar 7.061(74%) dari populasi pegawai organik. Sesuai hasil survey, 84,4% memahami budaya kepatuhan.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
75
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Susunan Dewan Komisaris Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2015 sebagai berikut: No
Nama
Jabatan
1
Ventje Raharjo
Komisaris Utama
2
Ramzi Ahmad Zuhdi
Komisaris Independen
3
Bambang Widianto
Komisaris Independen
4
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
5
Agus Fuad
Komisaris
Informasi mengenai Riwayat Hidup Dewan Komisaris dapat dilihat di Bagian Profil Dewan Komisaris yang memuat Nama, Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Dewan Komisaris.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Informasi mengenai Riwayat Hidup Direksi dan SEVP dapat dilihat di Bagian Profil Direksi dan SEVP yang memuat Nama, Jabatan, Umur, Domisili, Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Riwayat Penunjukan sebagai Anggota Direksi dan SEVP.
Jumlah Pegawai dan Pengembangan Kompetensi Jumlah Total Pegawai BSM Sampai akhir tahun 2015, jumlah pegawai BSM mencapai 16.926 orang, meningkat 0.20% dari 16.892 orang pada akhir tahun 2014. Peningkatan jumlah pegawai BSM dikarenakan bertambahnya jumlah pegawai organik (bisnis) pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014, tercatat jumlah pegawai organik mengalami penambahan 37 pegawai. Sementara untuk pegawai outsourcing berkurang sebanyak 3 pegawai.
Susunan Direksi Susunan Direksi per 31 Desember 2015 sebagai berikut: No
76
Nama
Jabatan
1
Agus Sudiarto
Direktur Utama
2
Agus Dwi Handaya
Direktur
3
Fahmi Ridho
Direktur
4
Putu Rahwidhiyasa
Direktur
5
Edwin Dwidjajanto
Direktur
6
Kusman Yandi
Direktur
7
Choirul Anwar
Direktur
8
Muhammad Busthami
Senior Executive Vice President
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Jumlah Pegawai Menurut Jenjang Jabatan Jenjang Karier
2014
2015
3
4
3
22
19
24
8
7
14
Assistant Vice President
30
32
26
General Manager
58
77
85
Assistant General Manager
114
111
116
Senior Manager
285
308
521
Manager
393
402
247
Deputy Manager
408
517
501
Assistant Manager
882
976
1.278
Associate Manager
774
787
931
Senior Executive
1.469
1.493
1.170
Executive
2.595
2.245
2.082
Junior Executive
1.601
1.145
986
813
1.349
1.525
Non Clerk
58
55
55
Outsource
7.432
7..365
7.362
16.945
16.892
16.926
Senior Vice President Vice President
Tingkat Pendidikan
2013 BSM
Total Pegawai
2014 BSM
Outsource
2015
Outsource
BSM
Outsource
S3
-
-
-
-
1
S2
260
1
260
1
276
2
S1
8.022
1.585
8.068
1.786
8.136
1.855
D3
1.134
594
1.108
394
1.059
343
89
5.184
84
5.142
85
4.962
7
68
7
42
7
200
9.513
7.432
9.527
7.365
9.564
7.362
SMA
Assosiate Executive
Laporan Keuangan Konsolidasi
Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan
2013
Executive Vice President
Data Perusahaan
SMP (lainlain)
Jumlah
Jumlah Pegawai Menurut Status Kepegawaian Status Kepegawaian
2013
2014
2015
BSM
9.513
9.527
9.564
Outsource
7.432
7.365
7.362
Pengembangan Kompetensi Karyawan Pengembangan kompetensi pegawai dilakukan menggunakan pendekatan manajemen bakat (talent management). Informasi mengenai jumlah pegawai dapat dilihat secara lengkap di Bagian Human Capital.
5,047
207
49
75
1,402
1,502
1,728 278
261
1
262
5,226
9,991
5,273
9,607
2013 2014 2015
9,854
Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan
S3
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
S2
S1
D3
SMA
SMP (lain- lain)
77
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Struktur Grup
entitas anak
europe
taspen pos utama finance tunas finance remittance
Sinergi Grup Mandiri Sebagai bagian dari Mandiri Group, BSM telah melaksanakan sinergi/aliansi baik dengan Bank Mandiri sebagai holding company maupun sister company lainnya.
Sinergi/aliansi dengan Mandiri Group BSM memanfaatkan Customer Base group Mandiri group melalui:
1. BSM memperoleh referal nasabah Bank Mandiri yang membutuhkan pembiayaan syariah wholesale dan retail. 2. BSM ikut serta dalam pembiayaan sindikasi/clubdeal bersama Bank Mandiri. 3. BSM melakukan sinergi dengan Sister Company Mandiri Group antara lain: • AXA Mandiri Financial Services • Mandiri Manajemen Investasi • Mandiri Tunas Finance • Mandiri Utama Finance • Mandiri Sekuritas • Mandiri AXA General Insurance • Bank Mandiri Taspen-Pos • Mandiri Inhealth
78
General Insurance
Selain itu Bank Mandiri memberi dukungan, diantaranya adalah BSM dapat memanfaatkan jaringan Pelayanan Bank Mandiri untuk menjual produk-produk retail BSM seperti Gadai Emas, pembiayaan Umroh dan Tabungan. Dukungan Bank Mandiri lainnya berupa pemanfaatan infrastruktur support yang meliputi: 1. BSM memanfaatkan infrastruktur Bank Mandiri di bidang electronic banking seperti ATM dan EDC, sehingga Nasabah BSM dapat menggunakan fitur-fitur electronic banking Bank Mandiri. BSM juga bekerjasama dengan Bank Mandiri dengan meluncurkan produk BSM e-money untuk meningkatkan layanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi. 2. BSM ikut serta dalam kegiatan Corporate Culture sebagai bagian dari program Culture One Mandiri di Bank Mandiri dan mendapatkan sharing tentang penguatan budaya perusahaan. 3. BSM mendapatkan sharing pengembangan dan pemanfaatan infrastruktur Sumber Daya Manusua (SDM) di Bank Mandiri serta melaksanakan joint recruitment untuk Officer Development Program bersama Mandiri Group. 4. BSM mendapatkan sharing dan pemanfaatan infrastuktur IT Bank Mandiri. 5. BSM memperoleh asistensi pemutakhiran arsitektur kebijakan & prosedur Bank dan sinkronisasi kebijakan & prosedur antara Bank Mandiri dengan BSM.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
BSM merupakan salah satu Entitas Anak dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri memiliki 12 (duabelas) Entitas Anak, 3 (tiga) Entitas Asosiasi dan 1(satu) Entitas Pengendalian Bersama.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Per 31 Desember 2015, BSM tidak memiliki Entitas Anak, Entitas Asosiasi, Joint Venture dan Special Purpose Vehicle (SPV).
entitas pengendalian bersama
entitas asosiasi
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
PT Bapindo Bumi Sekuritas
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Westech Electronics, PT Sarana Bersama Singapore Pengembangan Indonesia
Sinergi/aliansi dengan Mandiri Group BSM juga melakukan sinergi/aliansi dengan Perusahaan Anak Bank Mandiri diantaranya: 1. BSM sebagai agen penjual (sales point) untuk produk-produk bancassurance syariah dari AXA Mandiri Financial Services (AMFS) Pihak Terkait (Bank Mandiri & Perusahaan Anak)
Nama Produk
PT AXA Mandiri Financial Services
1. Mandiri Rencana Sejahtera Syariah (Maintenance) 2. Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus 3. Mandiri Investasi Sejahtera Syariah 4. Mandiri Jaminan Kesehatan Syariah (Maintenance) 5. Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah (Telemarketing)
2. BSM memanfaatkan outlet Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap) untuk melakukan penjualan produk Gadai Emas berupa Konter Layanan Gadai (KLG). Kantor Cabang Pembantu (KCP) Mantap yang menjadi KLG adalah: a. KCP Waturenggong b. KCP Gunung Agung c. KCP KPO Melati d. KCP Tabanan e. KCP Sukawati 3. BSM menjadi agen penjual produk-produk investasi syariah Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen Investasi. Pihak Terkait (Bank Mandiri & Perusahaan Anak)
Nama Produk
PT Mandiri Sekuritas
Tabungan Saham Syariah
PT Mandiri Manajemen Investasi
1. Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB) 2. Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRAS)
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
79
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
4. BSM melakukan kerjasama penjualan produk pembiayaan kendaraan bermotor dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF). 5. BSM melakukan kerjasama perasuransian pembiayaan pada kendaraan bermotor, property, emas dan fixed asset dengan Mandiri AXA General Insurance(MAGI). 6. Karyawan BSM telah menjadi peserta dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bank Mandiri. 7. BSM melakukan kerjasama dengan Mandiri Inhealth untuk mengcover kebutuhan asuransi kesehatan karyawan BSM.
Komposisi Pemegang Saham Komposisi Pemegang Saham Struktur kepemilikan saham BSM per 31 Desember 2015 adalah : • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memiliki 99,99999975% saham Bank, atau sebanyak 397.804.386 lembar saham. • PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,00000025% saham Bank, atau sebanyak 1 lembar saham.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Per 31 Desember 2015 tidak terdapat kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi.
Daftar Entitas Anak/ Entitas Asosiasi Per 31 Desember 2015, BSM tidak memiliki Entitas Anak/Entitas Asosiasi sehingga tidak tersedia informasi mengenai: Nama entitas anak dan/atau asosiasi; Persentase kepemilikan saham; Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
Kronologis Pencatatan Saham BSM merupakan Perusahaan Tertutup (private company) yang tidak menjual sahamnya kepada publik, sehingga tidak tersedia informasi tentang Kronologis Pencatatan Saham dan jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham tersebut.
99,99999975%
0,00000025% Dengan demikian, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merupakan pemegang saham yang memiliki saham melebihi 2,5% dan menjadi pemegang saham terbesar.
80
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Subordinated notes (subnotes) mudharabah Bank Syariah Mandiri tahun 2011 merupakan surat berharga yang diterbitkan Bank dalam bentuk surat pengakuan liabilitas jangka panjang berjangka waktu 10 tahun dengan hak melunasi (call option) pada tahun ke-5 (lima) sejak tanggal penerbitan. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, total subordinated notes mudharabah yang telah diterbitkan oleh Bank adalah yang diterbitkan pada tahun 2011 sebesar Rp500.000.000.000. Tabel Surat Berharga Subordinasi yang Diterbitkan (dalam Miliar Rupiah) Uraian
2014
2015
Pihak Ketiga
405
405
Pihak Berelasi
95
95
500
500
Jumlah
Syarat dan ketentuan: Pendapatan bagi hasil dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah pemegang subnotes Bank dengan pendapatan yang dibagihasilkan yang jumlahnya tercantum dalam laporan keuangan Bank triwulan terakhir yang belum diaudit yang tersedia dan disahkan oleh Direksi Bank selambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pembayaran pendapatan bagi hasil yang bersangkutan.
semangat perubahan untuk menang
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
Subnotes ini tidak dijamin dengan jaminan khusus dan tidak dijamin oleh pihak ketiga. Termasuk tidak dijamin oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dimasukkan kedalam Program Penjaminan Bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia atau lembaga penjaminan lainnya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Subnotes merupakan kewajiban Bank yang di subordinasi. Selama berlakunya jangka waktu Subnotes dan sebelum dilunasinya semua pokok dan bagi hasil, Bank berkewajiban untuk: (i) menjaga jumlah aktiva yang tidak diagunkan minimal sebesar 150% dari jumlah Liabilitas; (ii) memastikan bahwa subnotes ini tidak akan dimiliki oleh lebih dari 49 (empat puluh sembilan) investor; (iii) menyerahkan kepada agen pemantau sebagai berikut: laporan keuangan tahunan audit, laporan keuangan triwulan, laporan keuangan yang digunakan untuk perhitungan bagi hasil dan laporan tingkat kesehatan Bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Pendapatan yang dibagihasilkan diperoleh dari pendapatan portofolio pembiayaan Rupiah (blended) Bank senilai Rp5.000.000.000.000 yang diperoleh selama 1 (satu) triwulan sebagaimana dicantumkan dalam setiap laporan keuangan Bank yang belum diaudit. Nisbah yang diberikan kepada pemegang subnotes adalah sebesar 16,30% per tahun dari pendapatan bagi hasil yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
81
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Untuk penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri Tahun 2011, Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dalam surat No. 13/2069/DPbS tanggal 31 Oktober 2011 perihal izin penerbitan subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank telah mengeluarkan opini melalui suratnya nomor 13/11/DPS/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 menyatakan bahwa subordinated notes syariah mudharabah telah sesuai dengan fatwa DSN mengenai obligasi syariah dan obligasi syariah mudharabah (Fatwa DSN-MUI No.32/DSNMUI/IX/2002 dan No.33/DSN-MUI/ IX/2002). Bagi hasil yang diberikan kepada pemegang subordinated notes diambil dari porsi Bank. Bertindak sebagai wali amanat subordinated notes mudharabah Bank Syariah Mandiri 2011 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2015 dan 2014, subnotes Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo.
Penerbitan subnotes Bank dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu: Tabel Ikhtisar Informasi Obligasi (dalam miliar Rupiah) Uraian
Jumlah Obligasi/ Sukuk
Tingkat Bunga/ Imbalan (Nisbah)
Tanggal Efektif
Tanggal Jatuh Tempo
Peringkat Obligasi/ Sukuk
Surat Berharga Subordinasi Yang Diterbitkan Bank Syariah Mandiri Tahap 1 Tahun 2011
75
16,30%
19 Desember 2011
19 Desember 2021
idAA
Surat Berharga Subordinasi Yang Diterbitkan Bank Syariah Mandiri Tahap 2 Tahun 2011
275
16,30%
19 Desember 2011
19 Desember 2021
idAA
Surat Berharga Subordinasi Yang Diterbitkan Bank Syariah Mandiri Tahap 3 Tahun 2011
150
16,30%
19 Desember 2011
19 Desember 2021
idAA
82
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan Plaza 89, Jl. HR Rasuna Said Kav.X-7 no. 6 Jakarta 12940 Notaris Notaris : Ashoya Ratam, SH, MKn. Alamat : Jl. Suryo No. 54 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tlp.( 021) 29236070 Konsultan Hukum • Konsultan Hukum : Pradjoto & Associates. Alamat : The Bellezza Office Tower, 9th Floor, Jl. Arteri Permata Hijau No. 34, Jakarta 12210 – Indonesia • Konsultan Hukum : Widiani-Sulistiono & Partners. Alamat : Jl. Gandaria 2 No. 12 B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telp : (021) 7393795, 94877795, 71017795
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
• Konsultan Hukum : SSF & Partners. Alamat : Gedung Arva Lantai 4 Jl. Cikini Raya No.60, Jakarta Pusat - 10330 • Konsultan Hukum : Karimsyah Law Firm. Alamat : Gd. Alamanda Tower Lt.27, Jl. TB Simatupang Kav.23-24, Jakarta-12430. Telp: (021) 29660001 • Konsultan Hukum : Law Office Matt, Evert & Partners. Alamat : City Lofts Sudirman, 17th Floor, Suite 1711 Jl. KH. Mas Mansyur No. 121 Jakarta 10220.
83
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Wilayah Operasi dan Alamat Jaringan BSM Wilayah 3 Wilayah 3 membawahi 36 Kantor Cabang, 120 Kantor Cabang Pembantu, 10 Kantor Layanan Gadai, 17 Kantor Kas, 3 Konter Layanan Syariah, 45 Payment Point.
Graha Mandiri Lantai 3, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 2301755 Fax. (021) 3904492
Sumatra Selatan Jambi Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Kalimantan Barat
Informasi lebih detail mengenai alamat Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas Wilayah 3 dapat dilihat di website BSM: www.syariahmandiri.co.id
Wilayah 1 Gedung BSM Lt. 4 Jl. A.Yani No. 100, Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 4534466 Fax. (061) 4534456
Aceh Sumatra Utara Sumatra Barat Kep. Riau
Wilayah 1 membawahi 24 Kantor Cabang, 103 Kantor Cabang Pembantu, 5 Kantor Layanan Gadai, 16 Kantor Kas, 31 Payment Point. Informasi lebih detail mengenai alamat Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas Wilayah 1 dapat dilihat di website BSM: www.syariahmandiri. co.id
Wilayah 2 Graha Mandiri Lantai 22, Jl. Imam Bonjol No.61, Jakarta Pusat. Telp. (021) 3156369 Fax. (021) 3904395
Jabodetabek Banten
Wilayah 2 membawahi 38 Kantor Cabang, 118 Kantor Cabang Pembantu, 14 Kantor Layanan Gadai, 14 Kantor Kas, 2 Konter Layanan Syariah, 21 Payment Point. Informasi lebih detail mengenai alamat Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas Wilayah 2 dapat dilihat di website BSM: www.syariahmandiri.co.id
84
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Wilayah 5 Jl. Haji Bau No. 7 E-G, Losari, Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan Telp. (0411) 835065 Fax. (0411) 835068
Nusa Tenggara Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Papua
Wilayah 5 membawahi 22 Kantor Cabang, 58 Kantor Cabang Pembantu, 8 Kantor Layanan Gadai, 6 Kantor Kas, 11 Payment Point. Informasi lebih detail mengenai alamat Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas Wilayah 5 dapat dilihat di website BSM: www.syariahmandiri.co.id
Wilayah 4 Komplek Darmo Galeria Blok C-1, Jl. Mayjend Sungkono No.75, Surabaya, Jawa Timur. Telp. (031) 5610554 Fax. (031) 5610556
Jawa Timur Bali
Nusa Tenggara Timur
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Wilayah 4 membawahi 16 Kantor Cabang, 70 Kantor Cabang Pembantu, 13 Kantor Layanan Gadai, 7 Kantor Kas, 37 Payment Point. Informasi lebih detail mengenai alamat Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/Kantor Kas Wilayah 4 dapat dilihat di website BSM: www.syariahmandiri.co.id
85
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
86
Analisis dan Pembahasan Manajemen
86
A. Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan
88
• Perkembangan Ekonomi dan Industri Perbankan
88
• Pangsa Pasar (Market Share)
90
B. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
94
• Highlight Kinerja Bisnis
94
• Wholesale Banking
94
• Retail Banking
94
• Fokus Pengembangan Bisnis Perbankan 2015
95
• Segmen Usaha Wholesale Banking
96
• Segmen Usaha Retail Banking
99
• Kinerja Operasi per Wilayah
102
C. Tinjauan Kinerja Keuangan
104
• Kinerja Laporan Posisi Keuangan
104
• Kinerja Laporan Laba Rugi Komprehensif
113
• Laporan Arus Kas
114
• Laporan Rasio Keuangan Utama
117
D. Tinjauan Informasi Keuangan Lainnya
118
• Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan
118
• Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
118
• Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal 2015
120
• Investasi Barang Modal 2015
120
• Perbandingan Target RBB 2015 dengan Realisasi 2015 dan Proyeksi 2016
120
• Informasi dan Fakta Material yang Terjadi setelah Tanggal Laporan Akuntan
121
• Prospek Usaha Perusahaan
121
• Aspek Pemasaran
123
• Kebijakan Dividen
125
• Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/ atau Manajemen (ESOP/MSOP)
126
• Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
126
• Informasi Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal
126
• Transaksi Material Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi
127
• Perubahan Peraturan PerundangUndangan
131
• Perubahan Kebijakan Akuntansi
131
• Informasi Kelangsungan Usaha
133
E. Tinjauan Fungsi Pendukung Bisnis
134
• Internal Audit
134
• Kepatuhan
137
• Manajemen Risiko
141
• Teknologi Informasi
148
• Pengadaan Barang dan Jasa
148
87
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
A. Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan Sampai dengan 2015, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) masih menempati posisi sebagai bank syariah dengan pangsa pasar dan aset terbesar dalam industri perbankan syariah di Indonesia. Per akhir 2015, aset BSM telah mencapai sebesar Rp70,37 triliun, pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp51,09 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun dari masyarakat mencapai sebesar Rp62,11 triliun.
Perkembangan Ekonomi dan Industri Perbankan
melemahnya konsumsi. Sementara itu, harga komoditas global masih terus mengalami penurunan, termasuk harga minyak dunia. Bahkan harga minyak dunia menyentuh level dibawah US$ 40 pada tahun 2015. Seiring perlambatan ekonomi global, perekonomian Indonesia juga mengalami hal yang sama. Pada tahun 2015, perekonomian Indonesia tumbuh 4,79% (year on year/yoy), melambat dibandingkan 2014 sebesar 5,02%. Pertumbuhan ekspor Indonesia masih tertahan karena permintaan global yang masih rendah dan harga komoditas yang semakin rendah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 ditopang oleh konsumsi pemerintah, investasi bangunan didorong oleh realisasi belanja pemerintah serta implementasi proyek infrastruktur pemerintah. Sedangkan sektor swasta untuk konsumsi relatif stabil, namun dari investasi masih lemah. Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun 2015 belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, meskipun pemerintah telah memberikan stimulus fiskal dan relaksasi kebijakan makroprudensial. Indikator
Selama tahun 2015, perekonomian global mengalami perlambatan. Perekonomian negara – negara besar yang melambat turut mempengaruhi perlambatan ekonomi secara global, seperti Tiongkok, AS, dan negara-negara Eropa. Perekonomian Tiongkok diperkirakan masih melambat meskipun upaya stimulus, baik melalui kebijakan moneter dan fiskal maupun reformasi di sisi penawaran. Reaksi pasar terhadap perlambatan ekonomi dan konsistensi dalam upaya liberalisasi pasar keuangan di Tiongkok menimbulkan tekanan di pasar saham. Perbaikan ekonomi AS pun masih tertahan, sejalan dengan masih lemahnya indikator penjualan eceran dan personal expenditure, serta masih terkontraksinya sektor manufaktur. Di Eropa, pemulihan ekonomi terus berlanjut didorong oleh perbaikan permintaan domestik, meskipun belum mampu meningkatkan inflasi yang masih rendah. Ekonomi Jepang juga diperkirakan masih lemah, seiring dengan
88
2014
2015
Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y)
5,02%
4,79%
Nilai Tukar IDR/USD
12.440
13.795
Inflasi
8,36%
3,35%
BI Rate
7,75%
7,50%
Inflasi sampai dengan akhir 2015 tetap terkendali dan sesuai dengan kisaran sasaran inflasi Pemerintah sebesar 4±1%. Inflasi tahun 2015 tercatat 3,35% yoy, lebih rendah dari tahun 2014 8,36% yoy. Inflasi inti tercatat sebesar 3,95 % (yoy), yang juga tergolong rendah. Inflasi volatile food juga tercatat cukup rendah di tengah terjadinya gejala El Nino, yaitu sebesar 4,84 % (yoy). Hal ini seiring dengan semakin kuatnya koordinasi Pemerintah dan Bank Indonesia dalam mendorong peningkatan produksi dan memperbaiki distribusi serta meminimalkan berbagai distorsi harga bahan pangan. Selain itu, kelompok administered prices juga mencatatkan inflasi yang rendah, yakni 0,39 % (yoy), yang didukung oleh reformasi subsidi berupa penyesuaian harga bahan bakar minyak dan LPG
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
12 kilogram serta penyesuaian tarif listrik, di tengah menurunnya harga minyak dan gas global. Secara rata-rata nilai tukar rupiah pada tahun 2015 mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Namun pada akhir tahun 2015, rupiah mengalami penguatan secara point-to-point sebesar 0,36% (mtm) ke posisi Rp13.795 per dolar AS. Penguatan rupiah pada akhir 2015 terjadi seiring berkurangnya ketidakpastian The Fed meningkatkan FFR (Fed Fund Rate). Keputusan The Fed menaikkan FFR pada tanggal 17 Desember 2015, mendorong kembalinya aliran modal asing ke pasar surat berharga . Pada akhir 2015, suku bunga acuan (BI Rate) berada pada level 7,50%, turun sebesar 25 basis poin (bps) dari 7,75% pada 2014. Bank Indonesia menilai bahwa ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter semakin terbuka dengan terjaganya stabilitas makro ekonomi.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Secara umum kinerja perbankan nasional di tahun 2015 yang didominasi oleh bank konvensional (96,52%) memiliki kinerja relatif cukup baik. Rasio kecukupuan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) bank konvensional meningkat dari 19,57% menjadi 21,39% di tahun 2015. Demikian juga dengan rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM) naik dari 4,23% menjadi 5,39%. Namun rasio laba bersih terhadap aset (return on assets/ ROA) bank konvensional turun dari 2,85% menjadi 2,32% dan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) meningkat dari 76,29% menjadi 81,49%. Sementara itu NPF bank umum nasional meningkat dari 2,16% di tahun 2014 menjadi 2,49% di tahun 2015 demikian pula dengan LDR yang meningkat dari 89,30% menjadi 91,95%.
Industri Perbankan Nasional
Industri Perbankan Syariah
Aset perbankan nasional pada Desember 2015 tercatat Rp6.132,58 triliun, tumbuh sebesar Rp517,43 triliun atau 9,21% (yoy) terhadap posisi aset 2014 sebesar Rp5.615,15 triliun. Pertumbuhan aset perbankan tahun 2015 lebih rendah dari pertumbuhan aset sepanjang 2014 yang mencapai 11,24% (yoy). Pada periode yang sama, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh Rp298,64 triliun atau 7,26% (yoy) dari Rp4.114,42 triliun di tahun 2014 menjadi Rp4.413,06 triliun pada akhir Desember 2015. Pertumbuhan DPK tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 2014 sebesar 10,66% (yoy).
Hingga Desember 2015, bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah mencapai 197 bank, terdiri atas 12 bank umum syariah (BUS), 22 unit usaha syariah (UUS), dan 163 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Sejalan dengan hal tersebut, jaringan kantor bank syariah termasuk BPRS telah mencapai 2.747 kantor dan 2.009 office channeling (OC).
Per Desember 2015, total kredit perbankan nasional tercatat Rp4.057,90 triliun, tumbuh sebesar Rp383,60 triliun atau 10.44% (yoy) dari posisi kredit akhir 2014 sebesar Rp3.674,31 triliun. Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja memberikan kontribusi terbesar pada pertumbuhan kredit per Desember 2015 sebesar 41,40%. Berdasarkan growth, kredit investasi menjadi kredit dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 14,69%, sedangkan kredit modal kerja dan konsumsi sedikit melambat yaitu tumbuh sebesar 9,04% dan 9,09%. Secara tahunan, pertumbuhan kredit sektor listrik gas dan air mengalami pertumbuhan tertinggi. Sektor ini pada tahun 2015 tumbuh sebesar 22,58%, naik dibandingkan 2014 yang sebesar 2,06%. Berdasarkan kontribusi pertumbuhan kredit, sektor industri memberikan kontribusi pertumbuhan terbesar yaitu 25,94% dari total pertumbuhan kredit 2015 sebesar Rp383,59 triliun.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Aset perbankan syariah (BUS dan UUS) meningkat Rp23,92 triliun atau tumbuh 8,78% (yoy) dari Rp272,34 triliun pada 2014 menjadi Rp296,26 triliun per Desember 2015. Meskipun aset mengalami pertumbuhan, pangsa pasar aset perbankan syariah terhadap aset perbankan nasional menurun tipis dari 4,85% pada 2014 menjadi 4,83% pada 2015. Pada periode yang sama, DPK perbankan syariah tumbuh sebesar Rp13,32 triliun atau 6,11% dari Rp217,86 triliun menjadi Rp231,18 triliun. Pertumbuhan DPK Desember 2015 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 2014 sebesar 14,23% (yoy). Pangsa pasar DPK perbankan syariah terhadap total DPK perbankan nasional turun dari 5,29% menjadi 5,24%. Dari sisi penyaluran dana, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah per Desember2015 sebesar 6,86%, lebih rendah dari 2014 yang sebesar 7,74%. Pada Desember 2015, total pembiayaan perbankan syariah mencapai Rp213 triliun, meningkat Rp13,67 triliun dari posisi 2014 yang sebesar Rp199,33 triliun. Pangsa pasar pembiayaan perbankan syariah terhadap perbankan nasional menurun dari 5,42% menjadi 5,25% di Desember 2015.
89
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pangsa Pasar (Market Share) Grafik Pangsa Pasar Aset BSM terhadap Aset Perbankan Syariah
Pangsa Pasar dari Segi Aset BSM 24,59%
Di tengah ketatnya persaingan industri perbankan syariah sampai dengan Desember 2015, Bank Syariah Mandiri (BSM) masih memegang pangsa pasar terbesar. Dari sisi total aset meskipun market share turun 0,84% dari posisi 2014 sebesar 24,59%, BSM masih menguasai 23,75% pangsa pasar aset perbankan syariah. Pada Desember 2015, total aset BSM meningkat 5,10% (yoy) atau Rp3,41 triliun dari Rp66,96 triliun menjadi Rp70,37 triliun.
Non BSM 75,41% Aset 2014
Tabel Pangsa Pasar Aset BSM terhadap Perbankan Syariah Indonesia (dalam Rp miliar)
Aset
BSM 23,75%
2014
2015
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
BSM
66,956
70,370
5.10%
23.75%
Non BSM
205,388
225,892
9.98%
76.25%
Perbankan Syariah
272,343
296,262
8.78%
100.00%
Non BSM 76,25% Aset 2015
sumber : OJK, diolah
Pangsa Pasar Dana Pihak Ketiga (DPK)
Grafik Pangsa Pasar DPK BSM terhadap DPK Perbankan Syariah
Dana pihak ketiga BSM tumbuh Rp2,29 triliun atau 3,83% (yoy) dari Rp59,82 triliun pada 2014 menjadi Rp62,11 triliun pada Desember 2015. Pada periode yang sama, DPK perbankan syariah tumbuh 6,11% dari Rp217,86 triliun menjadi Rp231,18 triliun.
BSM 27,46%
Pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap perbankan syariah turun dari 27,46% pada tahun 2014 menjadi 26,87% per Desember 2015. Penurunan pangsa pasar dana pihak ketiga BSM itu. Pada Desember 2015, deposito BSM turun sebesar Rp0,65 triliun atau negatif 2,03% (yoy).
Non BSM 72,54% DPK 2014
Tabel Pangsa Pasar DPK BSM terhadap Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
DPK
2014
2015
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
BSM
59,821
62,113
3.83%
26.87%
Non BSM
158,038
169,063
6.98%
73.13%
Perbankan Syariah
217,858
231,175
6.11%
100.00%
BSM 26,87% Non BSM 73,13% DPK 2015
sumber : OJK, diolah
90
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Pangsa Pasar Tabungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Grafik Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Tabungan BSM terhadap Tabungan Perbankan Syariah
Hingga Desember 2015, BSM berhasil menghimpun dana masyarakat melalui produk tabungan sebesar Rp25,00 triliun, tumbuh 10,19% dari posisi akhir 2014 sebesar Rp22,69 triliun. Pertumbuhan tabungan BSM lebih tinggi dari pertumbuhan perbankan Syariah. Secara persentase pertumbuhan tabungan perbankan syariah Indonesia (BUS dan UUS) sebesar 7,98% (yoy), naik Rp5,07 triliun dibandingkan posisi Desember 2014 sebesar Rp63,58 triliun. Pada Desember 2015, BSM menguasai pangsa pasar tabungan sebesar 36,41% dari total dana tabungan di perbankan syariah, naik dibandingkan Desember 2014 yang sebesar 35,68%.
BSM 35,68% Non BSM 64,32% Tabungan 2014
Tabel Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Tabungan BSM terhadap Tabungan Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Tabungan
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2014
2015
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
BSM
22,685
24,995
10.19%
36.41%
Non BSM
40,896
43,658
6.75%
63.59%
Perbankan Syariah
63,581
68,653
7.98%
100.00%
BSM 36,41% Non BSM 63,59% Tabungan 2015
sumber : OJK, diolah
Grafik Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Deposito BSM terhadap Deposito Perbankan Syariah
Pangsa Pasar Deposito Hingga akhir Desember 2015, BSM menghimpun dana masyarakat melalui deposito sebesar Rp31,29 triliun, turun Rp0,65 triliun atau negatif 2,30% dari posisi akhir 2014 (yoy) sebesar Rp31,94 triliun. Dalam periode yang sama, penghimpunan dana perbankan syariah (BUS dan UUS) melalui deposito naik dari Rp135,63 triliun menjadi Rp141,33 triliun, tumbuh Rp5,70 triliun atau 4,20%. Per Desember 2015 BSM menguasai 22,14% pangsa pasar deposito perbankan syariah di Indonesia.
BSM 23,55% Non BSM 76,45% Deposito 2014
Tabel Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Deposito BSM terhadap Deposito Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Deposito
2014
2015
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
BSM
31,936
31,288
-2.03%
22.14%
Non BSM
103,693
110,041
6.12%
77.86%
Perbankan Syariah
135,629
141,329
4.20%
100.00%
sumber : OJK, diolah
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
BSM 22,14% Non BSM 77,86% Deposito 2015
91
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pangsa Pasar Giro
Grafik Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Deposito BSM terhadap Deposito Perbankan Syariah
Giro BSM pada Desember 2015 tumbuh Rp0,63 triliun atau 12,12% (yoy) dari Rp5,20 triliun pada 2014 menjadi Rp5,83 triliun pada 2015. Pada periode yang sama, giro perbankan syariah (BUS dan UUS) meningkat dari Rp18,65 triliun menjadi Rp21,19 triliun atau 13,64%. Per Desember 2015, pangsa pasar giro BSM sebesar 27,51% terhadap total giro perbankan syariah.
BSM 27,88% Non BSM 72,12%
Tabel Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Giro BSM terhadap Giro Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Giro
Tata Kelola Perusahaan
Giro 2014
2014
2015
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
BSM
5,200
5,830
12.12%
27.51%
Non BSM
13,449
15,363
14.23%
72.49%
Perbankan Syariah
18,649
21,193
13.64%
100.00%
sumber : OJK, diolah
BSM 27,51% Non BSM 72,49% Giro 2015
Pangsa Pasar Pembiayaan
Grafik Pangsa Pasar Pembiayaan BSM terhadap Pembiayaan Perbankan Syariah
Pada Desember 2015, pembiayaan BSM mencapai sebesar Rp51,09 triliun atau tumbuh 3,98% (yoy) terhadap pembiayaan BSM pada 2014 sebesar Rp49,13 triliun. Pada periode yang sama, pembiayaan perbankan syariah (BUS dan UUS) tumbuh 6,86% dari Rp199,33 triliun pada 2014 menjadi Rp213 triliun. Pangsa pasar pembiayaan BSM terhadap pembiayaan perbankan syariah turun dari 24,65% pada tahun 2014 menjadi 23,99% per Desember 2015.
BSM 24,65% Non BSM 75,35%
Tabel Pertumbuhan dan Pangsa Pasar Pembiayaan BSM terhadap Pembiayaan Perbankan Syariah (dalam Rp miliar)
Pembiayaan
Pembiayaan 2014
2014
2015
Pertumbuhan
Pangsa Pasar
BSM
49,133
51,090
3.98%
23.99%
Non BSM
150,197
161,907
7.80%
76.01%
Perbankan Syariah
199,330
212,996
6.86%
100.00%
sumber : OJK, diolah
BSM 23,99% Non BSM 76,01% Pembiayaan 2015
92
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
93
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
B. Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Highlight Kinerja Bisnis
0,57%
9,61% 23,81 Triliun
Pembiayaan 2015 Wholesale Banking
27,28 Triliun DPK 2015 (dalam Rupiah Triliun)
Wholesale Banking; 20,96 T;
Pembiayaan 2015 Retail Banking
33,75%
Retail Banking; 41,15 T; 66,25%
Giro; 2,43 T; 11,59%
Tabungan; 1,17 T; 5,58%
Tabungan; 23,83 T; 57,90% Deposito; 13,92 T; 33,83%
Deposito; 17,37T; 82,83%
DPK Wholesale Banking 2015 (dalam Rupiah Triliun)
94
Giro; 3,4 T; 8,27%
DPK Retail Banking 2015 (dalam Rupiah Triliun)
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Fokus Pengembangan Bisnis Perbankan 2015 BSM sebagai bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia memiliki optimisme untuk berperan dalam mensejahterakan masyarakat dengan menghadirkan produk-produk perbankan syariah yang mampu memenuhi kebutuhan nasabah. Dalam mewujudkan optimisme tersebut, bank mempertajam fokus bisnis dengan pertumbuhan yang lebih berkualitas dan agresif, disamping memperkuat distribusi jaringan dengan meningkatkan produktivitas dan memperluas lingkup pemasaran. Bank menyadari bahwa tahun 2015 merupakan masa konsolidasi bagi BSM untuk memperbaiki pondasi BSM mencapai Visi Bank Syariah Terdepan dan Modern. Dalam masa konsolidasi tersebut BSM melakukan perbaikan-perbaikan fundamental untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan. Pengembangan bisnis Bank untuk tahun 2015 hingga 2020 disesuaikan dengan Corporate Plan yaitu fokus pada segmen ritel.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Inisiatif strategis berupa peningkatan produktivitas cabang merupakan quick win untuk membiayai proses transformasi BSM ke depan. Program ini akan memakan waktu sekitar 4-6 bulan dari desain hingga roll out skala besar. Strategi-strategi yang akan dijalankan untuk mencapai Corporate Plan Bank terdiri dari 3 strategi utama, yaitu: a. Simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan kepuasan nasabah; b. Integrasi dengan Bank Mandiri untuk jaringan distribusi yang lebih efisien; c. Fokus kepada pembiayaan ritel dan cash management. Strategi utama akan diimplementasikan melalui 50 inisiatif strategis. Inisiatif strategi tersebut selanjutnya diimplementasikan dalam pemetaan dan pembagian bisnis Bank. Secara umum, pembagian Bisnis BSM diklasifikasikan dalam segmentasi bidang usaha dan segmentasi nasabah sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel Segmentasi Usaha No 1
Segmentasi Bidang Usaha Wholesale Banking
Segmentasi Nasabah Commercial Banking
Corporate Banking
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Kriteria Utama
Kriteria Kedua GAS
Limit
Pembiayaan kepada badan usaha swasta
>Rp25 miliar s.d. Rp250 miliar
>Rp5 miliar s.d. Rp50 miliar
1) BUMD dan anak perusahaannya 2) Pemerintah daerah 3) Multifinance 4) Pembiayaan kepada subkontraktor melalui pola supply chain financing.
Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah
Pembiayaan kepada badan usaha swasta
>Rp250 miliar
1) BUMN dan anak perusahaannya 2) Lembaga Negara 3) Multinational Company 4) Bank dan lembaga keuangan bukan bank di luar perusahaan multifinance 5) Pembiayaan sindikasi 6) Perusahaan Terbuka 7) Surat Berharga
Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah
>Rp50 miliar
95
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
No
Segmentasi Bidang Usaha
2
Retail Banking
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Segmentasi Nasabah
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kriteria Kedua
Kriteria Utama
GAS
Limit
Micro Banking
Perorangan dengan tujuan produktif Perorangan multiguna Pembiayaan program mikro
-
s.d. Rp200 juta
Small Banking
Pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan produktif atau badan usaha swasta
s.d. Rp25 miliar
> Rp200 juta s.d. Rp5 miliar
1) Pembiayaan Koperasi (termasuk untuk anggotanya dengan tujuan produktif & konsumtif) 2) Pembiayaan kepada Lembaga Keuangan mikro Syariah (Lingkage) 3) BPRS 4) Pembiayaan program (non mikro)
Tanpa memerhatikan GAS dan limit nasabah
Perorangan untuk tujuan konsumtif/multiguna Institusi untuk pembiayaan konsumtif anggotanya (pembiayaan BSM Implan) Produk gadai/cicil emas Talangan haji dan talangan umrah
-
Consumer Banking
Segmen Usaha Wholesale Banking
-
Wholesale Banking merupakan produk dan jasa yang terdapat pada Unit Commercial Banking dan Corporate Banking. Adapun penyaluran pembiayaan ke segmen wholesale bersifat tailor made menggunakan akad Ijarah, Ijarah muntahiya bittamlik, musyarakah, musyarakah mutanaqisah, mudharabah dan murabahah. Selain pembiayaan yang bersifat cash (tunai), BSM juga memberikan jasa berupa Letter of Credit dan Bank Garansi.
Overview Wholesale Banking BSM melakukan reklasifikasi karakter usaha/bisnis perbankan dengan melakukan pengelompokan segmen usaha dalam rangka mempertajam fokus pengelolaan nasabah. Pengelompokan fokus usaha tersebut sejalan dengan perubahan struktur organisasi di tingkat pusat untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang lebih berkualitas dan agresif. Segmentasi usaha yang pertama dikelompokkan sebagai segmen usaha Wholesale Banking. Pengelompokan pada segmen ini ditujukan untuk memperjelas dan mengukur pencapaian nasabahnasabah dengan nilai/jumlah nominal transaksi yang besar.
96
Tata Kelola Perusahaan
M CO
MER
C I AL BAN K
IN
G
WHOLESALE CO
RPO
R AT E B A N K
ING
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kinerja Pembiayaan Wholesale Banking
Kinerja Pendapatan Wholesale Banking
Tahun 2015, kinerja pembiayaan Wholesale Banking mencapai sebesar Rp23,81 triliun, tumbuh sebesar Rp2,09 triliun atau 9,61% dibandingkan kinerja pembiayaan Wholesale Banking pada tahun 2014 sebesar Rp21,73 triliun.
Adapun pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib pada segmen Wholesale Banking mencapai sebesar Rp4,91 triliun atau secara posisi sebesar 82,45% terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan pendapatan bersih pada segmen Wholesale Banking mencapai Rp2,07 triliun atau secara posisi sebesar 46,43% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46 triliun
Secara komposisi, pencapaian Wholesale Banking dikontribusi oleh pembiayaan Commercial Banking sebesar Rp6,96 triliun atau 29,25% dan pembiayaan Corporate Banking sebesar Rp16,85 triliun atau 70,75%.
Komposisi Pendapatan Bersih Segmen Wholesale Banking (dalam Miliar Rupiah
23.81
21.73
Treasury; 945,75 M; 46%
2014
2015
Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Wholesale Banking (dalam Rp triliun)
Kinerja Pendanaan Wholesale Banking Sedangkan kinerja pendanaan 2015 pada segmen Wholesale Banking mencapai sebesar Rp20,96 triliun atau secara posisi sebesar 33,75% terhadap total pendanaan sebesar Rp62,11 triliun. Pendanaan Bank segmen Wholesale Banking bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan komposisi sebagai berikut: Deposito sebesar Rp17,37 triliun atau dengan porsi 82,85%, Giro sebesar Rp2,43 triliun atau dengan porsi 11,58% dan Tabungan sebesar Rp1,17 triliun atau dengan porsi 5,58% terhadap total DPK segmen Wholesale Banking. Grafik Kinerja DPK Segmen Wholesale Banking 2015 (dalam Rp triliun)
Giro; 2,43 T; 11,59%
Deposito; 17,37 T; 82,83%
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Tabungan; 1,17 T; 5,58%
Corporate; 667, 73 M; 32%
Commercial; 457, 63M; 22%
Commercial Banking Untuk mendukung pertumbuhan wholesale Banking, Bank meningkatkan pencapaian target bisnis nasabah komersial melalui penyaluran pembiayaan modal kerja dan investasi. Pembiayaan modal kerja dan investasi ini dapat digunakan untuk pembelian barang-barang modal dan jasa yang diperlukan guna rehabilitasi, modernisasi, ekspansi dan relokasi proyek dan atau pendirian usaha baru. Selain penyaluran pembiayaan, commercial banking juga melakukan aktivitas penghimpunan dana pihak ketiga serta meningkatkan fee based melalui transaksi trade finance. Pada awal tahun 2015 BSM melakukan perubahan segmentasi pembiayaan, antara lain untuk pembiayaan kepada sub kontraktor melalui pola supply chain financing, dan pembiayaan kepada perusahaan multifinance. Sehingga posisi pembiayaan commercial per Desember 2015 menjadi sebesar Rp6,96 triliun. Tahun 2015 BSM menetapkan pembiayaan segmen komersial pada 19 cabang di wilayah Medan, Pekanbaru, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Palembang, Bandarlampung, Surabaya, Makassar, Banjarmasin dan Balikpapan.
97
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Profil Perusahaan
Tujuan penyaluran pembiayaan Commercial Banking Pembiayaan yang disalurkan oleh BSM berdasarkan tujuan penggunaannya terbagi menjadi untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pada tahun 2015, pembiayaan komersial mayoritas disalurkan untuk tujuan investasi sebesar 53,2%, sedangkan sisanya sebesar 46,8% digunakan untuk modal kerja. Komposisi ini tidak berbeda dari tahun 2014, dimana pembiayaan komersial BSM mayoritas digunakan untuk tujuan investasi sebesar 62,30% dan sisanya sebesar 37,7% digunakan untuk modal kerja.
Skim Pembiayaan Commercial Banking Pembiayaan commercial BSM berdasarkan skim pembiayaannya dibagi menjadi 5 skim yaitu murabahah, musyarakah termasuk Pembiayaan Dana Berputar (PDB), mudharabah, ijarah dan istishna. Di tahun 2015 realisasi pembiayaan dengan skim murabahah sebesar 48,2% dari total pembiayaan commercial, turun dibandingkan tahun 2014 sebesar 59%. Pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar 29,6%, musyarakah PDB sebesar 12,9%, mudharabah sebesar 4,3%, ijarah sebesar 5% dan istishna sebesar 0%.
Pembiayaan Commercial Banking pada sektor ekonomi BSM menyalurkan pembiayaan komersial ke beberapa sektor ekonomi, yang didominasi oleh sektor perdagangan sebesar 18%, sektor angkutan laut sebesar 11,9% dan multifinance sebesar 11%. Dominasi sektor perdagangan ini turun dibandingkan penyaluran pembiayaan tahun 2014 yang sebesar 25%.
Dana Pihak Ketiga Commercial Banking Penghimpunan dana pihak ketiga commercial banking terdiri dari giro, tabungan dan deposito. Dana tersebut dihimpun dari nasabah pembiayaan commercial dengan meningkatkan aktivitas keuangan nasabah pada BSM, salah satu strateginya adalah dengan memberikan jasa layanan cash management.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Fee Based Income Fee trade finance diperoleh dari transaksi LC (termasuk SBLC), SKBDN, BG dan PIB dengan komposisi LC sebesar 37,28% atau sebesar Rp14,88 miliar, SKBDN sebesar 42,15% atau sebesar Rp16,83 miliar, BG sebesar 13,45% atau sebesar Rp5,37 miliar dan PIB sebesar 7,12% atau sebesar Rp2,84 miliar. Realisasi pendapatan fee based commercial melalui transaksi trade finance di tahun 2015 sebesar Rp39,9 miliar, menurun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp42 miliar.
Peningkatan/penurunan Kinerja Commercial Banking Selama tahun 2015 BSM mengalami kenaikan pertumbuhan pembiayaan commercial sebesar Rp871,71 miliar dari posisi Rp6,09 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp6,96 pada tahun 2015.
6.96
Laporan Manajemen
6.09
Ikhtisar Utama
2014
2015
Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Commercial Banking (dalam Rp triliun)
Di bidang cash management, commercial banking berhasil memasarkan kepada 30 nasabah sektor pendidikan dengan jumlah transaksi sebanyak 114.631 dengan nominal Rp140 miliar.
Selama tahun 2015 dana pihak ketiga commercial banking meningkat sebesar Rp181 miliar atau tumbuh 19,7% dari tahun 2014 dari Rp916 miliar menjadi Rp1.097 miliar pada tahun 2015.
98
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Corporate Banking Target pertumbuhan pembiayaan Wholesale Banking juga dilakukan dengan ekspansi bisnis nasabah korporasi melalui penyaluran pembiayaan baik untuk investasi maupun modal kerja pada sektor-sektor industri penting dengan pertumbuhan positif dan sesuai dengan risk appetite bank. BSM secara proaktif melakukan komunikasi yang berkesinambungan dan kunjungan yang lebih intensif kepada nasabah korporasi sebagai salah satu upaya BSM menjaga keberlangsungan pembiayaan korporasi, sehingga potensi permasalahan dapat terdeteksi lebih awal dan mampu diselesaikan dengan baik. Selain hal tersebut untuk mendukung pencapaian target kinerja Corporate Banking, BSM menerapkan strategi kerjasama/sinergi dengan Bank Mandiri. Strategi ini, memudahkan Bank mendapatkan nasabah korporasi melalui pendekatan nasabah eksisting korporasi BMRI dan masuk ke sektor usaha-usaha yg menjadi unggulan pada saat ini.
Kinerja Pembiayaan Korporasi Selama 2015, BSM telah menyalurkan pembiayaan Corporate Banking sebesar Rp16,85 triliun, tumbuh Rp1,26 triliun atau 8,07%, dibandingkan dengan pembiayaan korporasi tahun 2014 sebesar Rp15,63 triliun.
Data Perusahaan
Segmen Usaha Retail Banking Overview Retail Banking Segmentasi usaha kedua yang menjadi fokus Bank sebagai penggerak ekonomi masyarakat dikelompokkan dalam segmen usaha Retail Banking. Pengelompokan pada segmen ini ditujukan untuk memperjelas dan mengukur pencapaian nasabah-nasabah dengan nilai transaksi pada skala kecil. Fokus pengelolaan segmen usaha Retail Banking adalah penyaluran pembiayaan yang diberikan kepada individu dengan skala mikro, produk dan jasa lainnya kepada nasabah individu seperti dana pihak ketiga, transaksi pembayaran dan transaksi lainnya yang dimiliki oleh nasabah ritel. Retail Banking merupakan produk dan jasa yang terdapat pada Unit Bisnis Micro Banking, Small Banking dan Consumer Banking.
Laporan Tahunan 2015
SMALL BA
16.85 15.63
Pembiayaan korporasi diarahkan untuk pengembangan dan integrasi bisnis maupun modal kerja. Komposisi pembiayaan korporasi pada tahun 2015 dalam kategori 3 (tiga) sektor terbesar antara lain: sektor jasa dunia usaha sebesar Rp4,90 triliun atau 9,60%, sektor perdagangan sebesar Rp6,21 triliun atau 12,15% dan sektor industri sebesar Rp4,48 triliun atau 8,76%.
U
RETAIL BANKING IC R
NKING
2015
CON S
BA ER
M
Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Corporate Banking (dalam Rp triliun)
PT Bank Syariah Mandiri
G KIN
M
N
2014
Laporan Keuangan Konsolidasi
O BANK
IN
Kinerja Retail Banking Kinerja Pembiayaan Retail Banking Tahun 2015, kinerja pembiayaan Retail Banking mencapai sebesar Rp27,28 triliun, tumbuh sebesar Rp153,70 miliar atau 0,57% dibandingkan kinerja pembiayaan Retail Banking pada tahun 2014 sebesar Rp27,12 triliun. Secara komposisi, pencapaian Retail Banking dikontribusi oleh pembiayaan Micro Banking sebesar Rp3,53 triliun atau 12,96%, pembiayaan Small Banking sebesar Rp8,27 triliun atau 30,27% dan pembiayaan Consumer Banking sebesar Rp15,47 triliun atau 56,72%
99
semangat perubahan untuk menang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
G
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan membantu program pemerintah dalam penyerapan tenaga kerja, BSM memiliki komitmen untuk menyalurkan pembiayaan bagi usaha kecil dan mikro. Pentingnya memberdayakan usaha kecil merupakan tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan portofolio pembiayaan di segmen tersebut.
27.28
27.12
Micro & Small Banking
Kinerja Micro & Small Banking
Kinerja Pendanaan Retail Banking
2.31
Sedangkan kinerja pendanaan 2015 pada segmen Retail Banking mencapai sebesar Rp41,15 triliun atau secara posisi sebesar 66,25% terhadap total pendanaan sebesar Rp62,11 triliun. Pendanaan Bank segmen Retail Banking bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan komposisi sebagai berikut: Deposito sebesar Rp13,92 triliun atau dengan porsi 33,83%, Giro sebesar Rp3,40 triliun atau dengan porsi 8,27% dan Tabungan sebesar Rp23,83triliun atau dengan porsi 57,90% terhadap total DPK segmen Retail Banking. Grafik Kinerja DPK Segmen Wholesale Banking 2015 (dalam Rp triliun)
2014
2015
Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Micro Deposito; 13,92 T; 33,83% Tabungan; 23,83 T; 57,90%
Giro; 3,4 T; 8,27%
Kinerja Pendapatan Retail Banking Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib pada segmen Retail Retail mencapai sebesar Rp1,05 triliun atau secara posisi sebesar 17,55% terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan pendapatan bersih pada segmen Retail Banking mencapai Rp2,39 triliun atau secara posisi sebesar 53,57% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46 triliun.
100
8.27
Grafik Pertumbuhan Pembiayaan Retail Banking (dalam Rp triliun)
Pada 2015, BSM telah berhasil menyalurkan pembiayaan usaha pada Micro Banking sebesar Rp3,53 triliun, tumbuh sebesar Rp1,22 triliun atau 52,94% dibandingkan pembiayaan usaha segmen Micro Banking pada 2014 sebesar Rp2,31 triliun. Sedangkan penyaluran pembiayaan usaha pada Small Banking sebesar Rp8,27 triliun, tumbuh Rp2,07 triliun atau 33,45% dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan usaha segmen Small Banking pada 2014 sebesar Rp6,20 triliun.
6.20
2015
3.53
2014
2014
2015
Small Banking (dalam Rp triliun)
Pembiayaan terhadap sektor usaha mikro dan kecil memiliki makna yang penting bagi BSM dalam kontribusi membangun negeri melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu bentuk pembiayaan pada sektor usaha mikro dan kecil yang telah dilakukan Bank adalah pembiayaan Usaha Mikro & Pembiayaan Serbaguna Mikro serta program-program khusus non reguler untuk golongan berpenghasilan tetap maupun pengusaha mikro.
Unit Mikro Penyaluran pembiayaan unit mikro difokuskan pada kantor cabang dan cabang pembantu untuk nasabah kategori mikro. Plafon maksimum yang diberikan kepada nasabah melalui unit mikro BSM adalah Rp200 juta sesuai dengan rata-rata maksimum kebutuhan usaha mikro saat ini. Sampai dengan akhir 2015, outlet Unit Mikro yang telah dibuka berjumlah 456 outlet dan 46 Unit Kantor Area Mikro tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Melalui pelayanan Unit Mikro, diharapkan
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
akses usaha pengusaha mikro terhadap pembiayaan BSM akan semakin terbuka. Target utama pasar Unit Mikro adalah nasabah perorangan, baik secara individual maupun aliansi yang membutuhkan pembiayaan investasi/modal kerja untuk kegiatan produktif maupun multiguna sampai dengan Rp200 juta. Contoh nasabah kategori ini adalah pedagang warung kelontong, warung makan, pedagang di pasar tradisional, usaha bengkel sepeda motor, industri rumah tangga, karyawan tetap, pegawai BUMN/D, bidan, dan sebagainya. Sesuai Pedoman Pembiayaan, Unit Mikro dapat membiayai pembiayaan produktif maupun multiguna sampai dengan Rp200 juta. Produk dan persyaratan pembiayaan mikro disesuaikan dengan karakteristik usaha mikro tersebut. Ditinjau dari limit pembiayaan yang diberikan, pembiayaan usaha mikro mempunyai kategori produk yaitu: a. Pembiayaan Utama terdiri dari : 1. Pembiayaan Usaha Mikro plafon 10 jt s.d 200 jt 2. Pembiayaan Serbaguna Mikro plafon 1 jt s.d 200 jt b. Pembiayaan khusus terdiri dari: 1. Supply Chain atau Value Chain 2. Kelompok khusus misalnya kelompok wanita tanggung renteng, kelompok pedagang khusus pasar, kelompok petani sawit dll.
Bisnis Gadai Emas BSM Untuk memperkuat struktur portofolio pembiayaan Gadai Emas BSM, strategi yang masih dilaksanakan pada 2015 adalah memperbanyak porsi pembiayaan dengan nominal ritel atau di bawah Rp20 Juta. Hal ini dilakukan untuk menghindari nasabah yang melakukan transaksi Gadai Emas dengan motif spekulasi yang biasanya bermain pada kisaran pembiayaan besar atau di atas Rp100 juta. Dengan strategi tersebut, Gadai Emas BSM berhasil meningkatkan porsi pembiayaan gadai ritel mencapai Rp418 miliar sedangkan portofolio pembiayaan gadai retail pada 2014 sebesar Rp390 miliar.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
mitra gadai emas BSM yang telah beroperasi sebanyak 50 outlet, terdiri atas 37 outlet di PT Pos Indonesia, 8 outlet di Bank Mandiri, dan 5 outlet di Bank BSHB.
Consumer Banking Pembiayaan segmen Consumer Banking memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan pembiayaan bisnis BSM secara keseluruhan. Pembiayaan segmen ini menjadi salah satu bidang bisnis BSM yang dikembangkan dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun jenis pembiayaan segmen Consumer Banking antara lain: pembiayaan perumahan/griya, pembiayaan pensiunan, pembiayaan kendaraan/oto, pembiayaan alat kedokteran, pembiayaan implan. Sedangkan pola penyaluran pembiayaan yang dipergunakan pada segmen Consumer Banking adalah pola Consumer Financing Bussines Centre (CFBC) sebagai jalur distribusi (channel distribution) kepada end user.
Kinerja Consumer Banking Pada 2015, BSM telah menyalurkan pembiayaan segmen Consumer Banking sebesar Rp15,47 triliun atau 83,11% terhadap penyaluran pembiayaan segmen Consumer Banking pada 2014 sebesar Rp18,61 triliun. Pencapaian tersebut disebabkan oleh kebijakan selected company dalam memilih nasabah konsumer. Hal ini untuk mengantisipasi dan memperkecil nasabh dengan status NPF. Namun demikian, secara posisi pada 2015 porsi pembiayaan konsumer terhadap total pembiayaan dalam kategori Retail Banking masih dominan sebesar 56,72%.
Dari sisi jumlah rekening, porsi rekening pembiayaan gadai ritel pada 2015 mencapai sebanyak 64.511 rekening, sedangkan porsi rekening pembiayaan gadai ritel pada 2014 sebanyak 58.629 rekening. Untuk meningkatkan jangkauan layanan gadai, BSM membuka jaringan distribusi dengan pihak ketiga. Pada 2015, BSM masih terus menambah jaringannya di outlet mitra (PT Pos Indonesia, Bank Mandiri, Bank Mandiri Taspen Pos). Sampai dengan akhir 2015, jumlah outlet
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
101
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja Operasi per Wilayah Dalam rangka penetrasi pasar, BSM telah membagi wilayah kerja Bank seluruh Indonesia ke dalam 5 (lima) wilayah. Wilayah 1 meliputi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Kep. Riau. Wilayah 2 meliputi Jabodetabek dan Banten. Wilayah 3 meliputi Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan BangkaBelitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan Kalimantan Barat. Wilayah 4 meliputi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur. Wilayah 5 meliputi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua.
Pendapatan Per Wilayah Tabel Kinerja Laba/Rugi Berdasarkan Wilayah (dalam Miliar Rupiah) Uraian Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
Wilayah 1 (Medan)
Wilayah 2 (Jakarta I)
Wilayah 3 (Jakarta II)
Wilayah 4 (Surabaya)
Wilayah 5 (Makasar)
KPNO*
Jumlah
712,44
1.890,56
1.408,17
483,47
584,10
881,28
5.960,02
Hak Pihak Ketiga Atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
(200,74)
(1.652,73)
(308,81)
(136,15)
(139,69)
(0,11)
(2.438,22)
Pendapatan Usaha Lainnya
114,62
372,30
182,52
115,86
90,76
62,79
938,86
Pendapatan Usaha Bersih
626,32
610,13
1.281,88
463,18
535,17
943,96
4.460,65
(382,16)
(712,70)
(584,53)
(226,58)
(261,50)
(1.923,26)
(4.090,74)
Laba/(Rugi) Usaha
244,17
(102,57)
697,36
236,60
273,67
(979,30)
369,92
Pendapatan Dan Beban Nonusaha
338,61
1.773,93
489,44
210,45
227,70
(3.026,32)
13,80
Laba/(Rugi) Bersih
582,77
1.671,35
1.186,80
447,05
501,36
(4.099,77)
289,58
Beban Usaha
* Kantor Pusat Non Operasional Pendapatan Wilayah 1 (Medan) Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib Wilayah 1 (Medan) mencapai sebesar Rp712,44 miliar atau secara posisi sebesar 11,95% terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan pendapatan usaha bersih Wilayah 1 (Medan) mencapai Rp626,32 miliar atau secara posisi sebesar 14,04% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46 triliun.
Pendapatan Wilayah 3 (Jakarta II) Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib Wilayah 3 (Jakarta II) mencapai sebesar Rp1.408,17 miliar atau secara posisi sebesar 23,63% terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan pendapatan usaha bersih Wilayah 3 (Jakarta II) mencapai Rp1.281,88 miliar atau secara posisi sebesar 28,74% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46 triliun.
Pendapatan Wilayah 2 (Jakarta I) Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib Wilayah 2 (Jakarta I) mencapai sebesar Rp1.890,55 miliar atau secara posisi sebesar 31,72% terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan pendapatan usaha bersih Wilayah 2 (Jakarta I) mencapai Rp610,13 miliar atau secara posisi sebesar 13,68% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46 triliun. 102
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Pendapatan Wilayah 4 (Surabaya) Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib Wilayah 4 (Surabaya) mencapai sebesar Rp483,47 miliar atau secara posisi sebesar 8,11% terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan pendapatan usaha bersih Wilayah 4 (Surabaya) mencapai Rp463,18 miliar atau secara posisi sebesar 10,38% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46 triliun. Pendapatan Wilayah 5 (Makasar) Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib Wilayah 5 (Makasar) mencapai sebesar Rp584,10 miliar atau secara posisi sebesar 9,80% terhadap total pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib sebesar Rp5,92 triliun. Sedangkan pendapatan usaha bersih Wilayah 5 (Makasar) mencapai Rp535,17 miliar atau secara posisi sebesar 12,00% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp4,46 triliun.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Profitabilitas Wilayah 3 (Jakarta II) Wilayah 3 (Jakarta II) membukukan Laba Bersih sebesar Rp1.186,80 miliar. Secara posisi, Wilayah 3 (Jakarta II) berkontribusi sebesar 409,84% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar. Profitabilitas Wilayah 4 (Surabaya) Wilayah 4 (Surabaya) membukukan Laba Bersih sebesar Rp447,05 miliar. Secara posisi, Wilayah 4 (Surabaya) berkontribusi sebesar 154,38% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar. Profitabilitas Wilayah 5 (Makasar) Wilayah 5 (Makasar) membukukan Laba Bersih sebesar Rp501,36 miliar. Secara posisi, Wilayah 5 (Makasar) berkontribusi sebesar 173,14% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar.
Profitabilitas per Wilayah
Wilayah 1
Wilayah 2
Wilayah 3
Wilayah 4
501.36
447.05
582.77
1,186.80
1,671.35
Tabel Laba Bersih Berdasarkan Wilayah (dalam Miliar Rupiah)
Wilayah 5
Profitabilitas Wilayah 1 (Medan) Wilayah 1 (Medan) membukukan Laba Bersih sebesar Rp581,77 miliar. Secara posisi, Wilayah 1 (Medan) berkontribusi sebesar 201,25% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar. Profitabilitas Wilayah 2 (Jakarta I) Wilayah 2 (Jakarta I) membukukan Laba Bersih sebesar Rp1.671,35 miliar. Secara posisi, Wilayah 2 (Jakarta I) berkontribusi sebesar 577,17% terhadap total pendapatan bersih Bank sebesar Rp289,58 miliar.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
103
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
C. Tinjauan Kinerja Keuangan Bahasan mengenai operasional BSM, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 disampaikan bersama-sama dengan Laporan Keuangan yang lengkap, termasuk catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada bab berikutnya. Bahasan ini disusun berdasarkan Laporan Keuangan Bank yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia (PSAK) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Laporan keuangan tersebut telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (Price Waterhouse Coopers/PWC) dengan opini bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material pada posisi keuangan PT Bank Syariah Mandiri tanggal 31 Desember 2015. Posisi
keuangan tersebut tercermin pada kinerja keuangan arus kas, rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil, sumber dan penyaluran dana zakat, dan sumber dan penggunaan dana kebajikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar akuntansi Keuangan di Indonesia. Bahasan serta analisis tentang kondisi keuangan ini disajikan dalam empat bagian sebagai berikut: • Kinerja Posisi Keuangan • Kinerja Laba Rugi Komprehensif • Kinerja Arus Kas • Kinerja Rasio Penting
Kinerja Laporan Posisi Keuangan BSM terus berusaha untuk menjaga keuntungan dan kesinambungan pertumbuhan bisnis bank yang berkelanjutan. Dengan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan, tentu menjadi modal bagi Bank untuk dapat berperan dalam mensejahterakan karyawan dan meningkatkan kontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, BSM berupaya mengelola aktiva dan pasiva dengan cermat, prudent dan optimal.
Naik
Naik
Dengan prinsip tersebut, BSM mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi seluruh liabilitas tepat waktu, menjaga likuiditas dan memperoleh pendapatan yang memadai pada level resiko yang dapat diterima.
Naik
Naik
5,10%
3,98%
3,83%
21,59%
Aset 2015
Pembiayaan 2015
DPK 2015
Ekuitas 2015
Menjadi 70,37 Triliun
104
Menjadi 51,09 Triliun
Menjadi 62,11 Triliun
Menjadi 5,61 Triliun
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Tahun 2015, BSM berhasil membukukan aset sebesar Rp70,37 triliun. Pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp51,09 triliun. Penghimpunan dana masyarakat melalui kinerja Dana Pihak Ketiga tercatat sebesar Rp62,11 triliun. Sedangkan ekuitas di tahun 2015 mencapai sebesar Rp5,61 triliun. Tabel Laporan Posisi Keuangan (dalam Rp miliar) Uraian
2014*
2015
Aset
66.955,67
Aset Produktif
Pertumbuhan Nominal
%
70.369,71
3.414,04
5,10%
61.900,05
64.975,45
3.075,4
4,97%
Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN
10.302,32
5.407,67
(4.894,65)
-47,51%
Pembiayaan yang diberikan
49.133,14
51.089,71
1.956,56
3,98%
Liabilitas
8.663,17
9.883,11
1.219,93
14,08%
Dana Syirkah Temporer
53.175,49
54.372,86
1.197,38
2,25%
500,00
500,00
-
0,00%
Dana Pihak Ketiga
59.820,57
62.112,88
2.292,31
3,83%
Giro
5.200,10
5.830,21
630,11
12,12%
Tabungan
22.684,56
24.995,13
2.310,57
10,19%
Deposito
31.935,91
31.287,54
(648,37)
-2,03%
Ekuitas
4.617,01
5.613,74
996,73
21,59%
Surat Berharga yang Diterbitkan
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
Aset Aset Bank meliputi antara lain: kas, giro dan penempatan pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada surat berharga, piutang, pinjaman qardh, pembiayaan, aset yang diperoleh untuk ijarah, penyertaan modal sementara, aset tetap, dan aset lain.
Pertumbuhan aset BSM selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar Rp21,70 triliun atau meningkat 44,48%. Adapun posisi aset BSM per 31 Desember 2015 mencapai Rp70,37 triliun, tumbuh sebesar Rp3,41 triliun atau 5,10% dibandingkan dengan jumlah aset pada tahun 2014 sebesar Rp66,96 triliun.
2013
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
2014
70.37
2012
66.96
63.96
2011
54.23
48.67
Grafik Pertumbuhan Aset (dalam Rp triliun)
2015
105
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tabel Aset (dalam Rp miliar) No
Uraian
1
Kas
2
Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia
3
2014*
Pertumbuhan Nominal %
2015
1.513,58
1.611,12
97,54
6,44%
13.026,07
8.312,71
(4.713,36)
-36,18%
Giro pada Bank Lain
533,40
530,99
(2,41)
-0,45%
4
Penempatan pada Bank Lain
195,00
-
(195,00)
-100,00%
5
Investasi Pada Surat Berharga
1.867,50
7.726,93
5.859,43
313,76%
6
Piutang
33.838,38
34.836,88
998,50
2,95%
7
Pinjaman Qardh
3.667,28
1.967,13
(1.700,15)
-46,36%
8
Pembiayaan
10.809,67
13.479,64
2.669,98
24,70%
9
Tagihan Akseptasi
133,91
260,32
126,41
94,40%
10
Aset Yang Diperoleh Untuk Ijarah
817,81
806,05
(11,76)
-1,44%
11
Penyertaan Modal Sementara
50,33
50,33
-
0,00%
12
Aset Tetap
725,40
1.124,14
398,73
54,97%
13
Aset Lain
1.663,48
1.622,72
(40,76)
-2,45%
14
Penyisihan Kerugian
(1.886,15)
(1.959,26)
(73,11)
3,88%
66.955,66
70.369,70
3.414,04
105,10%
Jumlah Aset *) Direklasifikasi dan disajikan kembali
1. Kas Posisi kas Bank per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp1,61 triliun, naik sebesar Rp97,54 miliar atau 6,44% dibanding posisi kas Bank per 31 Desember 2014 sebesar Rp1,51 triliun. Sedangkan posisi kas terhadap jumlah aset Bank pada tahun 2015 sebesar 2,24%. 2. Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia Posisi Giro dan penempatan pada Bank Indonesia, per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp8,31 triliun, atau mencapai 63,82% terhadap posisi Giro dan penempatan pada Bank Indonesia per 31 Desember 2014 sebesar Rp13,03 triliun. Sedangkan posisi giro dan penempatan pada Bank Indonesia terhadap jumlat aset Bank pada tahun 2015 sebesar 11,53%
4. Penempatan pada Bank Lain Per 31 Desember 2015, Bank tidak terdapat penempatan dana pada bank lain. Sedangkan posisi penempatan pada bank lain per 31 Desember 2014 sebesar Rp195,00 miliar. 5. Investasi pada Surat Berharga Posisi investasi pada surat berharga per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp7,73 triliun, naik sebesar Rp5,86 miliar atau 313,76% dibandingkan posisi investasi pada surat berharga per 31 Desember 2014 sebesar Rp1,87 triliun. Sedangkan posisi investasi pada surat berharga per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset sebesar 10,72%.
3. Giro pada Bank Lain Posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp530,99 miliar, atau sebesar 99,55% terhadap posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2014 sebesar Rp533,40 miliar. Sedangkan posisi Giro pada Bank lain per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 0,74%.
106
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tabel Investasi pada Surat Berharga Berdasarkan Jatuh Tempo Tahun 2015 (dalam Rp miliar) Diukur pada biaya perolehan
Tersedia untuk dijual
Diukur pada nilai wajar
Total
Kurang dari 1 tahun
3.203,53
901,43
2,27
4.107,23
1-5 tahun
3.529,23
-
40,47
3.569,70
50,00
-
-
50,00
6.782,75
901,43
42,74
7.726,93
Lebih dari 5 tahun Total
semangat perubahan untuk menang
Keterangan
6. Piutang Posisi piutang per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp34,84 triliun, naik sebesar Rp998,50 miliar atau 2,95% dibandingkan posisi piutang per 31 Desember 2014 sebesar Rp33,84 triliun. Sedangkan posisi piutang per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 48,34%. 7. Pinjaman Qardh Posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp1,97 triliun, atau 53,64% terhadap posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2014 sebesar Rp3,67 triliun. Sedangkan posisi pinjaman qardh per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 2,75%. 8. Pembiayaan Posisi pembiayaan per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp13,48 triliun, naik Rp2,67 triliun atau 24,70% dibandingkan posisi pembiayaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp10,81 triliun. Sedangkan posisi pembiayaan per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 18,70%. BSM secara terus menerus berupaya menjaga kualitas pembiayaan dengan memantau perkembangan usaha debitur secara berkesinambungan. Selanjutnya BSM terus melakukan program perbaikan dan penyelesaian atas debitur bermasalah. 9. Pembiayaan yang Dihapusbukukan Selama tahun 2015, BSM melakukan penghapusbukuan pembiayaan sebesar Rp1.502 miliar. Jumlah tersebut lebih besar dari tahun 2014 sebesar Rp985 miliar. Pembiayaan yang telah dihapusbukukan sebelum tahun 2015 dan telah diterima kembali selama tahun 2015 adalah Rp389 miliar.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
107
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pembiayaan yang Dihapusbukukan (dalam Rp miliar) Uraian Saldo Awal
2014
2015
Pertumbuhan Nominal %
1.503,00
2.316,60
813,60
54,13%
Penghapusbukuan
985,36
1.502,31
516,95
52,46%
Penerimaan Kembali
171,76
389,22
217,46
126,60%
2.316,60
3.429,69
1.113,09
48,0 5%
Saldo Akhir Tahun
10. Tagihan Akseptasi Posisi tagihan akseptasi per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp260,32 miliar, naik Rp126,41 miliar atau 94,40% terhadap posisi tagihan akseptasi per 31 Desember 2014 sebesar Rp133,91 miliar. Sedangkan posisi tagihan akseptasi per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 0,36%. 11. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah Posisi aset yang diperoleh untuk ijarah per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp806,05 miliar, atau 98,56% terhadap posisi aset yang diperoleh untuk ijarah per 31 Desember 2014 sebesar Rp817,81 miliar. Sedangkan posisi aset yang diperoleh untuk ijarah per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 1,15%.
13. Aset Tetap Posisi aset tetap per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp1.124,14 miliar, naik sebesar Rp398,73 miliar atau 54,97% terhadap posisi aset tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp725,40 miliar. Sedangkan posisi aset tetap per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 1,60%. 14. Aset Lain Posisi aset lain per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp1,62 triliun, atau 97,55% terhadap posisi aset lain per 31 Desember 2014 sebesar Rp1,66 triliun. Sedangkan posisi aset lain per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 2,31%.
12. Penyertaan Modal Sementara Posisi penyertaan modal sementara per 31 Desember 2015 mencapai sebesar Rp50,33 miliar, sama dengan posisi penyertaan modal sementara per 31 Desember 2014 sebesar Rp50,33 miliar. Sedangkan posisi penyertaan modal sementara per 31 Desember 2015 terhadap jumlah aset Bank sebesar 0,07%.
108
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Aset Produktif semangat perubahan untuk menang
Peningkatan total aset BSM mayoritas disumbang oleh aset produktif. Hal ini terlihat dari komposisi aset produktif terhadap total aset 92,49%. Nilai aset produktif meningkat sebesar Rp3,07 triliun atau 4,97%, semula Rp61,90 triliun di tahun 2014 menjadi Rp64,97 triliun di tahun 2015.
Tabel Aset Produktif (dalam Rp miliar) Uraian
Pertumbuhan Nominal %
2015
49.133,14
51.089,71
1.956,56
3,98%
1.867,50
7.726,93
5.859,43
313,76%
10.302,32
5.407,67
(4.894,65)
-47,51%
213,38
23,02
(190,36)
-89,21%
50,33
50,33
-
0,00%
Tagihan Akseptasi
133,91
260,32
126,41
94,40%
Rekening Administratif
199,46
417,47
218,01
109,30%
61.900,05
64.975,45
3.075,40
4,97%
SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN Penempatan Pada Bank Lain Penyertaan
Total Aset Produktif
Penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN Bank menempatkan dana pada Bank Indonesia berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Reverse Repo dan Term Deposit Valas Syariah Bank Indonesia. Per 31 Desember 2015, penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN sebesar Rp5,41 triliun, sedangkan penempatan SBIS, FASBIS dan Reverse Repo SBSN pada tahun sebelumnya sebesar Rp10,30 triliun.
Pembiayaan Yang Diberikan Pembiayaan per 31 Desember 2015 mencapai Rp51,09 triliun atau tumbuh Rp1,96 triliun atau 3,98% dari posisi per 31 Desember 2014 sebesar Rp49,13 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut diikuti peningkatan porsi portofolio pembiayaan UMKM. Pencapaian ini merupakan komitmen BSM untuk mengembangkan sektor industri kecil dan menengah dengan terus meningkatkan porsi pembiayaan pada segmen UMKM.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Grafik Pertumbuhan Pembiayaan yang Diberikan (dalam Rp triliun)
51.09
Surat Berharga
49.13
Pembiayaan
2014
2014
2015
109
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Liabilitas Jumlah liabilitas per 31 Desember 2015 sebesar Rp9,88 triliun, naik Rp1,22 triliun atau 14,08% terhadap jumlah liabilitas per 31 Desember 2014 sebesar Rp8,66 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan simpanan wadiah dan liabilitas segera. Simpanan wadiah mengalami peningkatan seiring dengan berkurangnya deposan. Tabel Liabilitas (dalam Rp miliar) Uraian Liabilitas Segera Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer dan Bonus Wadiah Pihak Ketiga yang Belum Dibagikan Simpanan Wadiah Simpanan dari Bank Lain liabilitas akseptasi Utang Pajak Pembiayaan Diterima Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Liabilitas Lain-Lain Jumlah
2014
Pertumbuhan
2015
Nominal
%
933,84
912,49
(21,35)
-2,29%
61,22
54,58
(6,63)
-10,84%
6.887,39
8.057,95
1.170,56
17,00%
41,84
44,42
2,59
6,18%
133,91
260,32
126,41
94,40%
51,73
105,70
53,97
104,31%
150,00
-
(150,00)
-100,00%
1,65
24,88
23,23
1407,88%
401,59
422,75
21,16
5,27%
8.663,17
9.883,11
1.219,93
14,08%
*) Direklasifikasi dan disajikan kembali
Dana Syirkah Temporer Posisi dana syirkah temporer per 31 Desember 2015 mencapai Rp54,37 triliun, tumbuh sebesar Rp1,20 triliun atau 2,25% terhadap posisi dana syirkah temporer per 31 Desember 2014 sebesar Rp53,17 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari peningkatan tabungan mudharabah, deposito mudharabah, dan dana syirkah temporer bank.
Surat Berharga Subordinasi Yang Diterbitkan Posisi surat berharga subordinasi yang diterbitkan per 31 Desember 2015 sebesar Rp500 miliar atau sama dengan posisi surat berharga subordinasi yang diterbitkan tahun sebelumnya. Bank menerbitkan Surat berharga subordinasi dalam rangka memperkuat permodalan.
110
Berdasarkan laporan pemeringkat terakhir yang dipublikasikan pada bulan Desember 2015 dan 2014, subnotes Bank ini memiliki peringkat idAA dari agen pemeringkat efek PT Pefindo.
Dana Pihak Ketiga BSM berhasil menghimpun dana masyarakat selama tahun 2015 sebesar Rp62,11 triliun, tumbuh sebesar Rp2,29 triliun atau 3,83% dari semula Rp59,82 triliun pada tahun 2014. Dana Pihak Ketiga (DPK) dihimpun dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan dan deposito dengan menggunakan akad wadiah dan mudharabah.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
59.82
62.11
semangat perubahan untuk menang
Grafik Pertumbuhan DPK (dalam Rp triliun) pecah jadi tiga
2014
2015
Tahun 2015, Giro meningkat sebesar Rp630,11 miliar atau tumbuh 12,12%, semula sebesar Rp5,20 triliun di tahun 2014 menjadi Rp5,83 triliun di tahun 2015. Tabungan meningkat sebesar Rp2,31 triliun atau tumbuh 10,19%, semula sebesar Rp22,68 triliun di tahun 2014 menjadi Rp24,99 triliun di tahun 2015. Deposito turun sebesar Rp648,37 miliar atau negatif 2,03%, semula sebesar Rp31,94 triliun di tahun 2014 menjadi Rp31,29 triliun di tahun 2015.
DPK 2014 (dalam Rupiah Triliun)
DPK 2015 (dalam Rupiah Triliun)
Tabungan; 24,99 T; 40,24%
Deposito; 31,94T; 53,39%
Giro; 5,20T; 8,69%
Tabungan; 22,68T; 37,92%
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Giro; 5,83T; 9,39% Deposito; 31,29 T; 50,37%
111
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Ekuitas Ekuitas per 31 Desember 2015 mencapai Rp5,61 triliun, tumbuh sebesar Rp996,73 miliar atau 21,59% terhadap posisi ekuitas per 31 Desember 2014 sebesar Rp4,62 triliun. Kenaikan tersebut terutama diperoleh dari laba tahun 2014 dan perolehan laba tahun berjalan. Tabel Ekuitas (dalam Rp miliar) Uraian
2014
Pertumbuhan Nominal %
2015
Modal saham - nilai nominal Rp5.000 per saham
-
-
-
-
Modal dasar - 500.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
-
-
-
-
1.489,02
1.989,02
500,00
33,58%
-
344,04
344,04
100,00%
(12,74)
32,22
44,96
-352,95%
2,76
5,95
3,20
116,01%
-
-
-
-
297,80
297,80
-
0,00%
2.840,17
2.944,70
104,53
3,68%
4.617,01
5.613,74
996,73
21,59%
Modal ditempatkan dan disetor penuh 397.804.387 saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 297.804.387 saham pada tanggal 31 Desember 2014 Selisih revaluasi aset tetap Keuntungan/(kerugian) aktuarial Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas *) Direklasifikasi dan disajikan kembali
112
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Kinerja Laporan Laba Rugi Komprehensif Kilas Kinerja Laba Rugi Komprehensif
Rp369,92
Rp289,58
Rp681,77
Miliar
Miliar
Miliar
Laba Usaha 2015
Laba Bersih 2015
Laba Komprehensif 2015
Rp946
Laba Per Saham 2015
Pada tahun 2015, BSM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp289,58 miliar, tumbuh sebesar Rp334,39 miliar atau 746,22% dibandingkan laba bersih tahun 2014 yang tercatat sebesar negatif Rp44,81 miliar. Pertumbuhan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib. Laporan Laba Rugi Komprehensif (dalam Rp juta) Uraian Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib
2014*
2015
Pertumbuhan Nominal %
5.487,19
5.960,02
472,82
8,62%
(2.451,30)
(2.438,22)
(13,08)
-0,53%
Pendapatan Pengelolaan Dana Oleh Bank Sebagai Mudharib-Bersih
3.095,26
3.521,79
426,53
13,78%
Pendapatan Usaha Lainnya
1.002,09
938,86
(63,23)
-6,31%
(4.074,41)
(4.090,74)
(16,33)
0,40%
Laba Usaha
(36,43)
369,92
406,34
1.115,50%
Laba bersih
(44,81)
289,58
334,39
746,22%
Laba komprehensif
(48,78)
681,77
730,55
1.497,70%
(150,00)
946,00
1.096,00
730,67%
Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer
Beban Usaha
Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh) *) Disajikan kembali
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
113
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
1. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib Tahun 2015, BSM membukukan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib sebesar Rp5,96 triliun, meningkat Rp472,82 miliar atau 8,62% dibandingkan dengan perolehan pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib di tahun 2014 sebesar Rp5,49 triliun. Kenaikan pendapatan pengelolaan Dana oleh bank sebagai Mudharib tersebut disebabkan peningkatan pendapatan keuntungan murabahah, pendapatan bagi hasil musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya. 2. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer merupakan liabilitas bank untuk memenuhi hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer sebesar Rp2,44 triliun pada 2015, semula Rp2,45 triliun pada 2014. 3. Pendapatan Usaha Lainnya Realisasi Pendapatan Usaha Lainnya berasal dari pendapatan imbalan jasa perbankan atau fee based income dan pendapatan imbalan investasi terikat (mudharabah muqayyadah). Pada tahun 2015, pendapatan usaha lainnya mencapai Rp938,86 miliar, atau 93,69% terhadap pendapatan usaha lainnya tahun 2014 sebesar Rp1,00 triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pendapatan imbalan jasa perbankan sebesar negatif 6,31% dan pendapatan imbalan investasi terikat sebesar negatif 42,46%.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
4. Beban Usaha Realisasi beban usaha meningkat semula dari Rp4,07 triliun pada tahun 2014, meningkat Rp16,33 miliar atau 0,40% menjadi sebesar Rp4,09 triliun pada tahun 2015. Kenaikan beban usaha karena adanya peningkatan beban administrasi dan peningkatan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif. 5. Laba Usaha Realisasi laba usaha tahun 2015 mencapai Rp369,92 miliar, meningkat sebesar Rp406,34 miliar terhadap realisasi laba usaha tahun 2014 sebesar negatif Rp36,43 miliar. 6. Laba Bersih Realisasi laba bersih tahun 2015 mencapai Rp289,58 miliar, meningkat sebesar Rp334,39 miliar terhadap realisasi laba bersih tahun 2014 sebesar negatif Rp44,81 miliar. 7. Laba Komprehensif Pada tahun 2015, realisasi laba komprehensif mencapai Rp681,77 miliar, meningkat Rp730,55 miliar terhadap realisasi laba komprehensif tahun 2014 sebesar negatif Rp48,78 miliar. 8. Laba per Saham Pada tahun 2015, realisasi laba per saham mencapai Rp946 miliar, meningkat sebesar Rp1.096 terhadap realisasi laba per saham tahun 2014 sebesar negatif Rp150.
Laporan Arus Kas Kas dan setara kas akhir tahun 2015 sebesar Rp8,55 triliun, menurun sebesar Rp3,95 triliun atau 31,61% terhadap kas dan setara kas akhir tahun 2014 sebesar Rp12,51 triliun. Hal ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan arus kas dari aktivitas investasi yang signifikan. Laporan Arus Kas (dalam Rp Miliar) Uraian
2014*
2015
Pertumbuhan Nominal
%
Arus Kas Aktivitas Operasi
2.194,01
1.819,35
(374,65)
-17,08%
Arus Kas Aktivitas Investasi
(473,63)
(6.124,28)
(5.650,65)
-1.193,04%
Arus Kas Aktivitas Pendanaan
(450,00)
350,00
800,00
177,78%
114
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Uraian
2014*
Kenaikan Kas & Setara Kas
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pertumbuhan
2015
Nominal
%
1.270,37
(3.954,92)
(5.225,30)
-411,32%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
11.239,37
12.509,75
1.270,37
11,30%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
12.509,75
8.554,82
(3.954,92)
-31,61%
1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2015 sebesar Rp1,82 triliun, atau mencapai sebesar 82,92% terhadap arus kas dari aktivitas operasi tahun 2014 sebesar Rp2,19 triliun. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer dan penurunan dana syirkah temporer. Arus Kas dari Aktivitas Operasi (dalam Rp Juta) Uraian Penerimaan pendapatan bagi hasil, jual beli dan sewa
2014
Pertumbuhan
2015
Nominal
%
5.556,29
5.915,54
359,25
6,47%
(2.390,09)
(2.444,86)
(54,77)
-2,29%
Penerimaan pendapatan usaha lainnya
996,73
938,10
(58,63)
-5,88%
Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan
171,76
389,22
217,46
126,60%
(1.188,81)
(1.323,26)
(134,45)
-11,31%
(16,25)
-
(16,25)
-100,00%
(1.432,38)
(1.479,39)
(47,01)
-3,28%
Pembayaran pajak
(207,45)
(88,49)
118,96
57,35%
Pembayaran zakat
(50,79)
(31,28)
19,51
38,41%
Penyaluran dana kebajikan
(3,20)
(5,54)
(2,34)
-73,28%
Penerimaan pendapatan non usaha
12,26
6,25
(6,01)
-49,04%
Penurunan/(kenaikan) aset usaha
(2.441,86)
(2.495,90)
(54,04)
-2,21%
Kenaikan/(penurunan) Liabilitas Usaha
(2.414,02)
1.241,59
3.655,62
151,43%
Kenaikan dana syirkah temporer
5.601,81
1.197,38
(4.404,43)
-78,63%
Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi
2.194,01
1.819,35
(374,65)
-17,08%
Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer
Pembayaran beban karyawan Pembayaran tansiem Pembayaran beban usaha selain beban karyawan
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
115
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2015 sebesar Rp6,12 triliun, naik sebesar Rp5,65 triliun dibandingkan arus kas dari aktivitas investasi tahun 2014 sebesar Rp473,63 miliar. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo secara signifikan dan peningkatan pembelian aset tetap. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Periode 2014-2015 (dalam Rp miliar) Uraian
2014*
Pertumbuhan
2015
Nominal
%
Penerimaan dari surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan
211,65
1.282,65
1.071,00
506,02%
Pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
(547,16)
(7.146,74)
(6.599,59)
-1.206,16%
Pembelian aset tetap
(139,62)
(262,35)
(122,73)
-87,90%
1,50
2,17
0,67
44,99%
(473,63)
(6.124,28)
(5.650,65)
-1.193,04%
2014
2015
Hasil penjualan aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan pada tahun 2015 sebesar Rp350,00 miliar, sedangkan tahun sebelumnya tidak terdapat arus kas dari aktivitas pendanaan, bahkan negatif pendanaan karena adanya pembayaran dari pembiayaan yang diterima. Aktifitas pendanaan tahun 2015 berupa pembayaran dari pembiayaan diterima sebesar Rp500 miliar. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Periode 2014-2015 (dalam Rp Miliar) Uraian Setoran modal (Pembayaran) penerimaan dari pembiayaan diterima (Pembayaran) penerimaan dari surat berharga subordinasi Arus kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan
116
Pertumbuhan Nominal
%
-
500,00
500,00
100,00%
(450,00)
(150,00)
300,00
66,67%
-
-
-
-
(450,00)
350,00
800,00
177,78%
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Rasio Keuangan Utama 1. Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio kecukupan modal (CAR) BSM pada level 12,85% pada tahun 2015, turun dibandingkan CAR pada tahun 2014 sebesar 14,12%. Penurunan ini disebabkan Bank telah menerapkan perhitungan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) yang memperhitungkan risiko operasional dan risiko perubahan kurs. Sedangkan rasio kecukupan modal minimum sesuai regulator adalah sebesar 8%. Hal ini bermakna bahwa BSM masih memiliki kecukupan modal dalam menjalankan bisnis perbankan. 2. ROE dan ROA Kinerja rasio Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (ROE) BSM tahun 2015 sebesar 5,92%, naik 5,86 terhadap ROE tahun 2014 sebesar negatif 0,94%. Sedangkan Rasio Imbal Hasil Rata-rata Aset (ROA) sebesar 0,56%, naik 0,59% terhadap ROA tahun 2014 sebesar negatif 0,04%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan laba tahun 2015 sebesar 746,22%. 3. Net Revenue Margin (NRM) Tahun 2015, rasio net revenue margin mencapai 6,53%, naik 0,33% dibandingkan rasio NRM tahun 2014 sebesar 6,20%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan Bank dan membaiknya cost of fund. 4. Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi(BO/PO) Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tahun 2015 mencapai 94,78%, turun dibandingkan rasio BO/PO tahun 2014 sebesar 100,60%. Kenaikan tersebut disebabkan oleh efisiensi dan membaiknya kualitas pembiayaan.
6. Non Performing Financing (NPF) Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) - Gross tahun 2015 mencapai 6,06%, turun dibandingkan NPF – Gross pada tahun 2014 sebesar 6,84%. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan Bank mengalami pembaikan. Namun demikian, BSM telah melakukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan aset non produktif. Tabel Ringkasan Data Rasio Keuangan Utama Keterangan
2014
2015
CAR
14,12%
12,85%
ROA
-0,04%
0,56%
ROE
-0,94%
5,92%
100,60%
94,78%
81,92%
81,99%
NPF-NET
4,29%
4,05%
NPF-GROSS
6,84%
6,06%
NRM
6,20%
6,53%
Current Ratio
267,77%
202,69%
DER
187,64%
176,05%
DAR
12,94%
14,04%
BO/PO FDR
5. Financing Deposit Ratio (FDR) Rasio Pembiayaan terhadap Pendanaan (FDR) merupakan rasio pembiayaan yang diberikan kepada pihak ketiga terhadap pendanaan dalam Rupiah dan mata uang asing. FDR Bank per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 81,99 dan 81,92%. Berdasarkan Rasio FDR tersebut, masih dalam batasan yang direkomendasikan oleh regulator, sesuai dengan peraturan GWM FDR.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
117
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
D. Tinjauan Informasi Keuangan Lainnya Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan Kemampuan Membayar Utang Kemampuan membayar utang dalam bisnis perbankkan baik sebagian atau seluruh utang-utangnya dapat dijelaskan dengan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu tingkat kemampuan Bank dalam menutup sebagian atau seluruh hutang dengan modal sendiri sebesar 176,05%. Sedangkan DER pada tahun 2014 sebesar 187,64%. Pada saat yang sama, Bank telah melakukan antisipasi terhadap piutang dari pembiayaan yang digolongkan kurang lancar, diragukan dan macet dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dan pembiayaan terhadap NPF dapat menunjukkan kemampuan Bank dalam memenuhi kewajiban/hutang. Bank terus melakukan peningkatan terhadap cash coverage PPAP (cash provision) dalam rangka mengantisipasi nasabah pembiayaan bermasalah dan penurunan kolektibilitas.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Perusahaan Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen, kolektibilitas seluruh giro pada bank lain dan penyertaan modal sementara pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 digolongkan lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain dan investasi pada surat berharga adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain dan investasi pada surat berharga. Pada tahun 2015, BSM telah melakukan pembentukan/ (pembalikan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif baik aset produktif maupun aset non produktif. Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank melakukan perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK 55 “Instrumen
118
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”, perbedaan antara saldo cadangan per 1 Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif yang dihitung berdasarkan PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sebesar Rp246.726.758.565, dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak tangguhan sebesar Rp61.681.689.641. Pada tahun 2015, tingkat kolektibilitas piutang Bank untuk piutang kategori lancar terhadap total piutang Bank sebesar 87,03%, sedangkan kolektibilitas piutang lancar terhadap total piutang tahun 2014 sebesar 87,60%. Sedangkan jumlah piutang yang direstrukturisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp2.758.256.245.980 dan Rp1.761.660.942.330. Restrukturisasi piutang dilakukan dengan cara perpanjangan waktu, penjadwalan kembali dan penambahan plafon piutang bagi debitur. Rasio piutang non-performing - gross dan net pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar 5,77% dan 3,56% (2014: 6,57% dan 4,17%). Secara umum, Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang.
Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Struktur Modal Tujuan Bank dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuannya dalam mempertahankan kelangsungan usaha sehingga Bank dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan mempertahankan struktur permodalan yang optimal
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
untuk mengurangi biaya modal. Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri dengan pinjaman/liabilitas yang terdiri dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Pada tahun 2015, struktur modal Bank secara komposisi dipenuhi melalui liabilitas sebesar Rp9,88 Uraian
Nominal
Liabilitas
triliun (14,04%), Surat berharga subordinasi sebesar Rp500 miliar (0,71%), dana syirkah temporer sebesar Rp54,18 triliun (77,27%) dan ekuitas sebesar Rp5,61 triliun (7,98%). Secara kuantitas, struktur modal bank menunjukkan pertambahan. Tabel Struktur Modal Bank (dalam Rp juta) 2014 2015 Prosentase Nominal Prosentase 12,94%
9.883.107
14,04%
500.000
0,75%
500.000
0,71%
53.175.487
79,42%
54.372.863
77,27%
4.617.009
6,90%
5.613.739
7,98%
66.955.671
100,00%
70.369.709
100,00%
Ekuitas Total
Laporan Keuangan Konsolidasi
8.663.174
Surat berharga subordinasi Dana Syirkah Temporer
Data Perusahaan
Kebijakan Manajemen Struktur Modal Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator. Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan
kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha, dan kebutuhan likuiditas Bank. Struktur modal Bank pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan dibanding tahun 2014 yang terdiri dari: jumlah ekuitas tumbuh sebesar 21,59%. Sedangkan secara rasio, tingkat kecukupan modal Minimum Bank per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 8% dan 9,99%. Tabel Rasio Kecukupan modal Bank (dalam Rp Juta)
Uraian I.
2014
2015
Komponen Modal A.
Modal Inti
4.428.068
4.856.611
Modal disetor
1.489.022
1.989.022
297.804
297.804
Laba ditahan awal tahun sebelum pajak
2.686.052
2.424.997
Laba tahun berjalan setelah pajak (50%)
-
144.788
Rugi tahun berjalan
(44.811)
-
Modal Pelengkap
900.261
1.330.779
-
344.038
Cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva produktif (maksimum 1,25% dari ATMR)
400.261
486.741
Investasi Subordinasi (maksimum 50% dari jumlah modal inti)
500.000
500.000
-
-
Cadangan umum
B.
Selisih penilaian kembali aktiva tetap*)
C.
Modal Pelengkap tambahan
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
119
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Uraian D.
Tata Kelola Perusahaan
2014
Penyertaan Modal Sementara
2015 -
-
5.328.329
6.187.390
37.614.065
40.923.163
-
7.084.024
131.959
139.366
37.746.024
48.146.553
II.
Jumlah Modal Inti, Pelengkap dan Modal Pelengkap Tambahan
III.
Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit
IV.
Aset Tertimbang Menurut Risiko Operasional
V.
Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar
VI.
Jumlah Risiko - Aset Tertimbang
VII.
Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit
14,17%
15,12%
VIII.
Rasio Kecukupan Modal - Risiko Kredit dan pasar
14,12%
12,85%
IX.
Rasio Kecukupan Modal Minimum
8%
9,99%**)
*) Bank melakukan revaluasi terhadap nilai aset tetap dalam kelompok “tanah”. Bank telah menerima persetujuan dari kantor pajak atas revaluasi tersebut di tanggal 8 Januari 2016. **) Sesuai dengan ketentuan dari peraturan No.21/POJK.03/2014 dimana Rasio Kecukupan Modal Minimum dikaitkan dengan profil risiko Bank.
Ikatan Yang Material Untuk Investasi Barang Modal 2015 Tahun 2015, tidak terdapat aktivitas investasi barang modal, sehingga tidak terdapat informasi mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal.
Investasi Barang Modal 2015 Tahun 2015, BSM tidak melakukan aktivitas investasi barang modal. Sehingga tidak terdapat informasi mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir, meliputi: 1) Jenis investasi barang modal; 2) Tujuan investasi barang modal; dan 3) Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
Perbandingan Target RBB 2015 Dengan Realisasi 2015, dan Proyeksi 2016 Secara umum, kinerja BSM di tahun 2015 menunjukan peningkatan untuk beberapa indikator keuangan terhadap kinerja tahun 2014 terutama dalam pencapaian aset Bank, dana pihak ketiga, pembiayaan, fee based income, dan laba bersih.
Realisasi Pencapaian Laba Neto, Pendanaan (DPK) dan Pembiayaan Realisasi pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib tahun 2015 mencapai Rp5,96 triliun, atau 99,17% terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015 untuk pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai Mudharib sebesar Rp6,01 triliun. Bank berhasil membukukan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp289,58 miliar, atau 264,89% terhadap target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015 untuk laba bersih sebesar Rp109,32 miliar. Sedangkan realisasi jumlah aset tahun 2015 mencapai Rp70,37 triliun, atau 97,42% terhadap target RBB aset
120
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
2015 sebesar Rp72,23 triliun. Ekuitas mencapai Rp5,61 triliun atau 100,17% terhadap target RBB ekuitas 2015 sebesar Rp5,66 triliun. Bank berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp62,11 triliun atau sebesar 97,12% terhadap target RBB DPK 2015 sebesar Rp63,95 triliun. Pada sisi pembiayaan, Pencapaian pembiayaan BSM tahun 2015 tercatat sebesar Rp51,09 triliun atau sebesar 96,26% terhadap target RBB untuk pembiayaan 2015 sebesar Rp53,08 triliun.
Proyeksi Tahun 2016 BSM telah merumuskan target pencapaian kinerja Bank pada tahun 2016 terkait dengan perencanaan pencapaian volume bisnis dan rasio-rasio keuangan. Proyeksi pencapaian kinerja tahun 2016 sebagai berikut: 1. Pertumbuhan Aset sebesar 11,71%, mencapai Rp75,86 triliun 2. Pertumbuhan pembiayaan sebesar 7,00%, mencapai Rp54,57 triliun. 3. Pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 12,00% mencapai Rp67,23 triliun 4. Pertumbuhan Laba bersih sebesar 188,20%, mencapai Rp315 miliar 5. Rasio Return on Equity (ROE) mencapai 4,85%, dan Rasio Return On Assets (ROA) sebesar 0,61%. 6. Rasio NPF gross sebesar 5,45% dan NPF netto sebesar 4,00% 7. Capital Adequancy Ratio (CAR) sebesar 13,79%.
Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak ada informasi dan fakta yang material yang terjadi setelah tanggal Akuntan yang mempengaruhi BSM, selain sebagaimana yang diungkap dalam laporan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagaimana terlampir.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Prospek Usaha Perusahaan Situasi dan kondisi sosial politik pada tahun 2016 diperkirakan akan tetap stabil dan terkendali, kondisi ini didukung dengan prediksi BI bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2016 akan lebih baik dari perekonomian saat ini yang mengalami perlambatan. Penetapan Paket Kebijakan pemerintah yang baru dibidang ekonomi diharapkan dapat meningkatkan kondisi perekonomian yang saat ini masih belum cukup menggembirakan. Belum terealisasinya beberapa program pemerintah sampai dengan kuartal III 2015, memunculkan isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh pemerintah. Namun demikian, isu tersebut tidak mengganggu jalannya kinerja pemerintah. Sementara itu gelombang pertama pelaksanaan Pilkada serentak akan dilaksanakan pada Desember 2015. Pilkada akan berlangsung di 269 daerah terdiri atas 9 provinsi, 36 kota, dan 224 kabupaten atau sekitar 53% dari total 537 jumlah propinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Pelaksanaan Pilkada tersebut diperkirakan akan terlaksana sesuai rencana dan tetap terkendali. Musim kemarau yang panjang sebagai dampak El Nino telah menimbulkan kekeringan di berbagai wilayah Indonesia dan menyebabkan lahan sawah mengalami puso sehingga gagal panen tidak bisa terhindarkan. Hal ini menyebabkan pemerintah melakukan impor beras untuk cadangan pasokan. Faktor musibah bencana asap kebakaran hutan pada semester II 2015 yang sempat mengganggu jalannya akivitas ekonomi dan sosial masyarakat di beberapa wilayah Indonesia berangsur membaik dan diharapkan dapat segera normal seperti sedia kala.
Kondisi Makro Ekonomi. Sampai dengan kuartal akhir tahun 2015, kondisi ekonomi global masih belum menunjukkan situasi yang melegakan. Bahkan, nilai tukar rupiah yang telah ditetapkan dalam nota keuangan RAPBN tahun 2016 sebesar Rp13.400-Rp14.400 direvisi BI menjadi Rp13.400-Rp13.900 per USD. Kondisi ekonomi global dan harga komoditas primer diperkirakan mencapai titik terendah pada tahun ini. Pasar keuangan menghadapi beberapa risiko perekonomian yang berasal dari eksternal maupun domestik. Dari sisi global, membaiknya ekonomi AS di
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
121
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
tengah lemahnya ekonomi global terutama Tiongkok menciptakan kondisi yang meragukan, seiring dengan ketidakpastian The Fed yang membatalkan kenaikan suku bunga dari posisi 0,25% melalui Federal Open Market Committee (FOMC). Asumsinya apabila The Fed menaikkan suku bunga acuan, modal yang keluar dari AS selama kebijakan pelonggaran likuiditas ke banyak negara akan kembali ke AS. Dampaknya, pasar modal dan pasar valuta asing berbagai negara akan terkoreksi.
pendek pada langkah-langkah mejaga stabilitas nilai tukar dengan operasi moneter, memperkuat pengelolaan permintaan dan penawaran valas, serta melanjutkan langkah pendalaman pasar uang. BI juga terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makro prudensial untuk memastikan tetap terjaganya stabilitas makro ekonomi, khususnya stabilitas nilai tukar, dan stabilitas sistem keuangan dalam mendukung kesinambungan perekonomian.
Kondisi Mikro Ekonomi.
Dengan kondisi tersebut di atas, Bank masih memiliki optimisme yang tinggi memenangkan persaingan bisnis perbankan. Hal ini, karena industri perbankan syariah diyakini memiliki prospek jangka panjang yang sangat baik hingga satu dekade ke depan. Saat ini, Indonesia merupakan kiblat baru industri keuangan syariah di dunia. Hal itu didasari oleh struktur masyarakat Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar.
Di sisi domestik, belanja pemerintah perlu dicermati karena menentukan implementasi proyek-proyek infrastruktur yang berperan penting dalam menjaga optimisme terhadap prospek perekonomian. Faktorfaktor yang mempengaruhi proyeksi keuangan Bank adalah: pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar Rupiah, dan BI rate. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2015 yang meningkat didukung oleh akselerasi belanja pemerintah seiring dengan realisasi proyek-proyek infrastruktur dan Paket Kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2015 mencapai 4,7%-5,1% (yoy). Sedangkan untuk tahun 2016 BI memprediksikan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,2%-5,6%. Hal ini terkait dengan semakin meningkatnya realisasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah yang akan meningkatkan aktivitas dunia usaha sehingga dapat menambah serapan tenaga kerja dan meningkatkan konsumsi rumah tangga. Sedangkan Inflasi pada akhir tahun 2015 telah terkendali, secara keseluruhan berada di titik tengah sasaran inflasi 2015 yaitu 4%. Di sisi domestik, tekanan inflasi dari sisi permintaan diprakirakan relatif moderat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang di bawah tingkat potensialnya dan masih rendahnya utilisasi kapasitas produksi. Nilai tukar rupiah mengalami tekanan seiring penguatan Dollar AS terhadap hampir semua mata uang. Namun demikian, Pemerintah optimistis untuk dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, sehingga dapat mendukung stabilitas makro ekonomi dan penyesuaian ekonomi ke arah yang lebih sehat dan berkesinambungan. BI tetap mempertahankan BI Rate sebesar 7,50%. Langkah tersebut untuk menjaga agar inflasi berada dalam titik tengah sasaran inflasi 4±1% pada 2015 dan 2016. BI mengambil keputusan tersebut sebagai langkah antisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. BI mengarahkan kebijakan jangka
122
Strategi Bank 2016 Strategi-strategi yang akan dijalankan untuk mencapai Corplan 2016-2020 Bank terdiri dari 3 strategi utama, yaitu: 1. Simplifikasi produk dan proses untuk meningkatkan kepuasan nasabah. Strategi ini sebagai tindak lanjut evaluasi atas respon dan preferensi nasabah yang menginginkan experience lebih (dalam hal produk, jasa, dan kehadiran) dari Bank Syariah. Strategi ini bertujuan untuk: 1) Fokus pada produk-produk unggulan (5 produk, 30 detik untuk menjelaskan, 10 menit untuk menjual). 2) SLA akan lebih cepat memperbaiki proses pelayanan nasabah 3) Kepuasan nasabah 2. Integrasi dengan Bank Mandiri untuk jaringan distribusi yang lebih efisien. Untuk mengokohkan eksistensi BSM dalam kancah perbankan nasional diperlukan sinergi dan integrasi bisnis dengan Bank Mandiri. Dimana Bank Mandiri sebagai perusahaan induk telah memiliki jaringan luas dan penguasaan pangsa pasar yang lebih luas. Strategi ini bertujuan untuk: 1) Memanfaatkan bank mandiri untuk masuk ke sektor spesifik dan menjual produk-produk spesialis Bank Syariah. 2) Memanfaatkan jaringan BM untuk cross selling produk BSM. 3) Memanfaatkan infrastruktur BM untuk efisiensi resource BSM. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015 Laporan Tahunan 2015
PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015 Laporan Tahunan 2015
Aspek Pemasaran Dalam rangka mengokohkan eksistensi Bank dalam dunia perbankan di Indonesia, BSM menerapkan strategi perluasan jaringan dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk mengenalkan berbagai produk perbankan kepada masyarakat secara lebih luas. Pelaksanaan strategi tersebut diharapkan mampu menambah perluasan pasar BSM dengan adanya penambahan jumlah nasabah. Pada aspek pelayanan, BSM terus meningkatkan kualitas layanan terbaik bagi nasabah, didukung dengan peningkatan kapabilitas teknologi dan pengembangan inovasi produk perbankan syariah.
Strategi Pemasaran 1. Strategi Perluasan Jaringan Dalam menunjang keberhasilan pemasaran produk BSM untuk mengoptimalkan pelayanan nasabah, BSM memperhatikan pentingnya aspek pertumbuhan jaringan kantor dan jaringan ATM (BSM, Bank Mandiri, ATM Bersama, ATM Prima, MEPS) dalam rangka melayani nasabah. Jaringan kantor BSM hingga akhir tahun 2015 mencapai 865 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
865
Grafik Jaringan Kantor Operasional BSM
865
Strategi bisnis tersebut kemudian dijabarkan dalam program kerja utama di tahun 2016 sebagai berikut: a. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen ritel khususnya untuk pembiayaan konsumer (Kredit Pemilikan Rumah/KPR dan pembiayaan berbasis payroll), pembiayaan mikro, pembiayaan gadai dan cicil emas; b. Melakukan kerjasama penyaluran pembiayaan konsumer dengan Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF); c. Meningkatkan pertumbuhan pembiayaan segmen wholesale melalui sinergi dengan Bank Mandiri; d. Meningkatkan promosi dan marketing dana murah yang lebih agresif untuk peningkatan core deposit dan antisipasi penurunan dana akibat pembentukan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH); e. Meningkatkan produk dan layanan berbasis transaksi dan teknologi (ATM, Cash Management, Internet Banking, Remittance, Payment Point Online Banking/PPOB, E-Commerce, dll) untuk mendorong peningkatan Fee Based Income (FBI); f. Mengoptimalkan excess funding melalui private placement dengan underlying proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai oleh Pemerintah (project based); g. Mengembangkan produk-produk spesifik syariah, seperti gadai, cicil emas, ijarah dan Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) atau investasi terikat serta tabungan dengan pemotongan zakat; h. Meningkatkan produktivitas melalui: penataan cabang, reorganisasi Kantor Pusat (KP) agar sejalan dengan fokus di segmen ritel dan postur organisasi yang lebih efisien, perubahan bisnis proses untuk segmen ritel, dan Implementasi standar kerja cabang; i. Mengimplementasikan penetapan target market segmen dan produk pembiayaan ritel yang lebih
detil untuk setiap wilayah (target profil nasabah, risk acceptance criteria dan threshold stopper); j. Mengimplementasikan berbagai program kerja pendukung untuk pengembangan bisnis salah satunya dengan memperkuat IT System untuk pengembangan bisnis, melakukan penataan SDI, memperkuat GCG, meningkatkan efisiensi Bank dan membentuk forum komunikasi (Forkom) antar unit kerja.
853
Strategi ini bertujuan untuk: 1) Positioning BSM sebagai Bank Syariah yang spesalis di retail dengan dukungan teknologi yang modern; 2) Melayani institusi Islam dan bisnis ekosistem dengan baik melalui kemampuan cash management yang kuat.
Laporan Keuangan Konsolidasi
2014
2015
764
3. Fokus kepada pembiayaan ritel dan cash management. Strategi ini menekankan adanya perubahan pool revenue Bank yang sebagian besar berasal dari segmen ritel. Hal ini mengingat potensi bisnis ritel di Indonesia yang cukup besar. Sasaran yang lain strategi ini adalah fokus pada pembiayaan institusi pemerintah (PNS), karena lebih aman dibanding yang lain.
Data Perusahaan
2011
2012
2013
123
semangat perubahan untuk menang
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
669
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Secara rinci jaringan kantor operasional yang dimiliki oleh BSM meliputi kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas, kantor layanan syariah, payment point dan kantor layanan gadai. Tabel Jaringan Kantor Operasional BSM Kantor
2011
2012
2013
2014
2015
Kantor Cabang
125
132
136
136
136
Kantor Cabang Pembantu
406
454
469
469
469
Kantor Kas •
Kantor Kas
38
56
58
60
60
•
Kantor Layanan Masyarakt
15
7
6
5
5
85
111
144
145
145
0
4
40
50
50
669
764
853
865
865
Kegiatan Pelayanan Kas •
Payment Point
Kantor Fungsional Operasional •
Kantor Layanan Gadai
Total Jaringan Kantor
Jaringan ATM
BSM Card dapat digunakan di lebih dari 169.399 jaringan ATM meliputi ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri, ATM BERSAMA, ATM Prima dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS).
2014
1.014
926
2013
627
808
909
Grafik Jaringan ATM BSM
2011
2012
2015
Tabel Jaringan ATM BSM ATM
2011
2012
2013
2014
2015
627
808
909
926
1,014
ATM Mandiri
8,993
10,361
11,454
13,429
17,324
ATM Bersama
33,910
43,168
53,722
61,507
68,476
ATM Prima
23,773
45,902
66,770
76,867
88,913
7,435
7,435
12,010
12,010
12,010
65,118
96,505
132,502
150,384
169,399
ATM BSM
MEPS Total Jaringan ATM)
124
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
2. Strategi Komunikasi Produk BSM melakukan pola komunikasi untuk memasarkan dan mendekatkan produk kepada nasabah sebagai berikut: • Pendekatan aktivitas promosi yang masih diselaraskan dengan target market yang dituju melalui pendekatan Customer Centric. • Penempatan lokasi jaringan beberapa cabang yang mendukung penetrasi pasar lebih optimal. • Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk/jasa perbankan syariah. • Bank bekerja sama dengan mitra untuk memasarkan produk nasabah secara online sebagai saluran distribusi/layanan Bank dan layanan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi Business-to-Business (supplierto-supplier). • Meningkatkan efektivitas pemasaran kepada TKI di negara penempatan melalui rekanan mitra remittance company. • Kerjasama dengan Visa International/Master Card untuk memberikan layanan yang lebih luas melalui jaringan Visa. • Bank memperluas fungsi mobile banking agar dapat digunakan via SMS Banking & Unstructure Supplementary Service Data (USSD) Banking. • Revitalisasi Kerjasama Penggunaan Layanan E-channel Bank Nasabah BPR/S, Produk Pembiayaan Kepada Koperasi Untuk Para Anggotanya (PKPA), Produk Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), Produk Ventura, Produk Properti Produktif, Produk Modal Kerja Developer, Produk Pembiayaan Mikro, Produk Jasa/Alat Kesehatan • Pengembangan Capacity Building dengan Lembaga Linkage/Mitra Kerja Bank.
Pangsa Pasar
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kebijakan Dividen Kebijakan Dividen Dalam pembayaran dividen, BSM menerapkan kebijakan dividen sebagai berikut: 1. Membayarkan dividen tunai dari laba bersih setiap tahunnya, yang besarnya diputuskan melalui RUPS berdasarkan rekomendasi Direksi. 2. Keputusan untuk membayar dividen tergantung pada laba, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi BSM setelah memperoleh persetujuan RUPS. Penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2013, 2014, dan 2015, sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham bahwa BSM tidak mendistribusikan dividen kepada para pemegang saham. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan struktur permodalan Bank. Sedangkan penggunaan Laba Bersih BSM Tahun Buku 2015 akan diputuskan dalam RUPS pada tahun 2016.
Pembagian Dividen Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 1 April2015, RUPS menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014 sebesar Rp71.778.420.782,(tujuhpuluh satu miliar tujuh ratus tujuhpuluh delapan juta empatratus duapuluh ribu tujuh ratus delapan puluh dua Rupiah) sebagai Laba Ditahan Perseroan sebesar 100% (seratus persen) dari Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014. Dengan demikian kebijakan Bank atas pembagian deviden untuk tahun buku 2013 dan 2014 sebesar 0 (nol) atau tidak ada karena semua Laba Bersih menjadi Laba Ditahan Perseroan.
BSM akan fokus pada segmen retail dan akan menerapkan customer centric dalam memasarkan produk-produk BSM. Produk-produk BSM akan dipasarkan sesuai dengan segmen nasabah sehingga akan lebih sesuai dengan kebutuhan dari masingmasing nasabah tersebut. Sehingga BSM akan menyasar selektif target market yang sesuai dengan kebutuhan nasabah disetiap segmen. Uraian mengenai pangsa pasar BSM terkait dengan aset, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan, telah dijelaskan dalam pembahasan mengenai Tinjauan Ekonomi dan Industri Perbankan halaman 82 s.d 96.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
125
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tabel Pembagian Dividen per Tahun Buku 2013
Tahun Buku 2014
2015
Rp651 miliar
(Rp44,81 miliar)*
Rp289,58 miliar
-
-
-
Dividen per lembar saham
-
-
-
Rasio Pembagian Dividen
-
-
-
Tanggal RUPS
7 Mei 2014
1 April 2015
Tanggal Pengumuman
7 Mei 2014
1 April 2015
-
-
-
-
Kebijakan Dividen Laba Bersih Dividen kas yang dibagikan Jumlah saham
Tanggal Pembayaran *) Disajikan kembali
Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/atau Manajemen (ESOP/MSOP) Tahun 2015, BSM tidak melakukan initial public offering (IPO) atau penerbitan saham, sehingga tidak terdapat informasi mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP).
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Tahun 2015, BSM tidak melakukan penerbitan saham, hutang atau obligasi, sehingga tidak terdapat informasi mengenai perolehan dana hasil penawaran umum melalui penerbitan saham, surat hutang atau obligasi.
126
Informasi Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/ Peleburan Usaha, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/ Modal Investasi Tahun 2015 BSM telah melakukan investasi berupa pembelian surat berharga tersedia untuk dijual dan diukur pada harga perolehan sebesar Rp7.146.743.731.924 dan pembelian aset tetap sebesar Rp262.353.790.111. Ekspansi, Divestasi, Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi Atau Restrukturisasi Utang/Modal Sedangkan pada tahun yang sama, BSM tidak melakukan kegiatan ekspansi, divestasi, akuisisi, dan restrukturisasi yang berdampak terhadap struktur BSM, Sehingga tidak terdapat informasi terkait dengan hal tersebut.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Transaksi Material Mengandung Benturan Kepentingan Dan/Atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Bank menerapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: a. perusahaan di bawah pengendalian Bank; b. perusahaan asosiasi; c. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; d. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam butir c di atas; e. karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan f. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah. No.
Pihak-pihak berelasi
Sifat hubungan
1
Pemerintah Negara Republik Indonesia
2
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pemegang saham
3
PT Mandiri Sekuritas
Pemegang saham
4
PT Bank Sinar Harapan Bali
Mempunyai induk yang sama
5
PT AXA Mandiri Financial Services
Mempunyai induk yang sama
6
PT Mandiri Manajemen Investasi
Mempunyai induk yang sama
7
PT Bank BNI Syariah
8
PT Bank BNI
Perusahaan BUMN
9
PT Bank BRI
Perusahaan BUMN
10
Perum Perumnas
Perusahaan BUMN
11
PT Indosat Tbk.
Perusahaan BUMN
12
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Perusahaan BUMN
13
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
14
PT Brantas Abipraya (Persero)
Perusahaan BUMN
15
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
16
PT Pos Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
17
PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
Perusahaan BUMN
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Pemegang saham utama
Anak perusahaan BUMN
127
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
No.
Profil Perusahaan
Pihak-pihak berelasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sifat hubungan
18
PT Hutama Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
19
PT Istaka Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
20
PT Balebat Dedikasi Prima
Anak perusahaan BUMN
21
PT Bahana Artha Ventura
Anak perusahaan BUMN
22
PT Waskita Karya
Perusahaan BUMN
23
PT BPJS Ketenagakerjaan (Persero)
Perusahaan BUMN
24
Perum Jaminan Kredit Indonesia
Perusahaan BUMN
25
PT Pupuk Sriwidjaja (Persero)
Perusahaan BUMN
26
PT Semen Baturaja (Persero)
Perusahaan BUMN
27
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
28
PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
29
Perum Bulog
Perusahaan BUMN
30
PT Bank Aceh
Perusahaan BUMD
31
PT BPD Jawa Tengah
Perusahaan BUMD
32
PT BPD Kalimantan Selatan
Perusahaan BUMD
33
PT BPD Kalimantan Timur UUS
Perusahaan BUMD
34
PT BPD Kalimantan Tengah
Perusahaan BUMD
35
PT BPD Nusa Tenggara Timur
Perusahaan BUMD
36
PT BPD Nusa Tenggara Barat
Perusahaan BUMD
37
PT BPD Maluku
Perusahaan BUMD
38
PT BPD Sumatera Barat
Perusahaan BUMD
39
PT BPD Sulawesi Tengah
Perusahaan BUMD
40
PT BPD Sulawesi Selatan
Perusahaan BUMD
41
PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
Perusahaan BUMD
42
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Unit Usaha Syariah
Perusahaan BUMN
43
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Perusahaan BUMN
44
PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
45
PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
46
PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
47
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
48
PT Istaka Karya Perusahaan BUMN
Perusahaan BUMN
49
PT Amarta Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
50
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
51
PT Balai Pustaka (Persero)
Perusahaan BUMN
52
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Perusahaan BUMN
53
PT Indah Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
128
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
No.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Pihak-pihak berelasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
Sifat hubungan
54
PT Indofarma (Persero)
Perusahaan BUMN
55
PT Indra Karya (Persero)
Perusahaan BUMN
56
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) SBU Non-Industri
Perusahaan BUMN
57
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Perusahaan BUMN
58
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)
Perusahaan BUMN
59
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)
Perusahaan BUMN
60
PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Perusahaan BUMN
61
PT Angkasa Pura I (Persero)
Perusahaan BUMN
62
PT Barata Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
63
PT Surveyor Indonesia (Persero)
Perusahaan BUMN
64
PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Persero)
Perusahaan BUMN
65
PT Pertani (Persero)
Perusahaan BUMN
66
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Perusahaan BUMN
67
PT Kliring Berjangka (Persero)
Perusahaan BUMN
68
Karyawan Kunci
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Karyawan Kunci
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas pemerintah antara lain adalah giro pada bank lain, liabilitas segera, simpanan dari bank lain, investasi pada surat berharga, surat berharga subordinasi yang diterbitkan, penempatan pada bank lain, simpanan nasabah, surat berharga, piutang dan pembiayaan. Saldo aset, liabilitas, investasi tidak terikat, pendapatan usaha lainnya, beban administrasi, beban usaha lain, dan beban kepegawaian dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Transaksi Pihak Berelasi
2014
2015
Aset Giro pada bank lain
158.204.616.191
101.616.445.423
Penempatan pada bank lain
125.000.000.000
-
1.232.422.946.238
7.131.468.801.157
50.343.501.874
614.220.094.245
Pembiayaan mudharabah
182.580.000.000
153.800.000.000
Pembiayaan musyarakah
399.222.075.861
785.188.290.833
50.331.426.038
50.331.426.038
4.112.386.457
64.453.072.302
2.202.216.952.659
8.901.078.129.998
3,29%
12,65%
Investasi pada surat berharga Piutang murabahah
Penyertaan Modal Sementara Tagihan akseptasi Jumlah Persentase terhadap jumlah aset
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
129
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Transaksi Pihak Berelasi
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
2014
Tata Kelola Perusahaan
2015
Liabilitas Liabilitas segera
108.387.969.717
50.154.337.125
Simpanan wadiah
206.702.051.958
216.768.956.398
430.961.983
38.062.237.765
150.000.000.000
-
7.621.028.177
824.407.915
473.142.011.835
305.809.939.203
5,46%
3,09%
Surat berharga subordinasi yang diterbitkan
95.000.000.000
95.000.000.000
Jumlah
95.000.000.000
95.000.000.000
19,00%
19,00%
Tabungan mudharabah
37.195.441.041
228.058.809.746
Deposito mudharabah
455.230.039.620
438.296.567.142
Jumlah
492.425.480.661
666.355.376.888
0,93%
1,23%
Pendapatan imbalan jasa perbankan
9.543.311.500
10.192.493.000
Pendapatan komisi bancassurance
7.445.804.552
8.643.292.092
Pendapatan sukuk retail
4.578.909.127
16.421.034.199
Pendapatan SBSN
116.257.838.464
213.857.625.361
Pendapatan FASBIS
269.553.770.833
199.464.472.222
Pendapatan SBIS
21.821.960.278
236.619.343.254
Pendapatan obligasi syariah
50.683.040.507
35.855.012.041
631.504.495
31.938.984.153
480.516.139.756
752.992.256.322
47,95%
80,20%
Beban bagi hasil pinjaman diterima
47.172.379.440
1.058.467.742
Beban bagi hasil pinjaman subnotes
51.170.527.434
10.085.255.121
Jumlah
98.342.906.874
11.143.722.863
Simpanan dari bank lain Pembiayaan diterima Liabilitas akseptasi Jumlah Persentase terhadap jumlah liabilitas
Persentase terhadap jumlah liabilitas
Investasi Tidak Terikat
Persentase terhadap jumlah dana syirkah temporer
Pendapatan Usaha Lainnya
Keuntungan pelepasan SB - Tersedia untuk dijual Jumlah Persentase terhadap jumlah pendapatan usaha lainnya
Beban Usaha
130
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Transaksi Pihak Berelasi Persentase terhadap jumlah beban usaha
Data Perusahaan
2014
Laporan Keuangan Konsolidasi
2015 2,46%
0,27%
Tansiem
16.250.000.000
-
Gaji
25.944.204.667
31.951.864.470
3.147.340.237
2.284.110.428
Tunjangan lainnya
12.223.497.879
13.148.488.897
Jumlah
57.565.042.783
47.384.463.795
4,23%
3,46%
Beban kepegawaian Gaji, bonus, tansiem, dan tunjangan lainnya Tansiem
Bonus
Persentase terhadap jumlah beban kepegawaian
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan
Berdasarkan Peraturan LPS No.2/PLPS/200 tanggal 25 November 2010 , simpanan yang dijamin meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan simpanan dari bank lain dengan jumlah simpanan yang dijamin adalah simpanan sampai Rp2.000.000.000 untuk per nasabah dan per bank.
Tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Bank.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Namun demikian, terdapat informasi terkait dengan perubahan perundang-undangan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang RI No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan Undang-Undang RI tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp100.000.000 dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-Undang RI tersebut berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp100.000.000 diubah menjadi maksimum Rp2.000.000.000.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Perubahan Penerapan Standar Akuntansi Sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan (“PSAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Bank telah diterapkan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar tersebut.Penerapan standar akuntansi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Bank dan memberikan dampak pada laporan keuangan, adalah sebagai berikut: 1. PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” Penerapan PSAK 24 Imbalan kerja (Revisi 2013) mengakibatkan perubahan kebijakan Akuntansi Bank sebagai berikut: 1. Perubahan metode pengakuan keuntungan/ kerugian aktuarial akibat penilaian kembali kewajiban imbalan pasti dari sebelumnya menggunakan metode koridor menjadi diakui seluruhnya sebagai “penghasilan komprehensif lainnya”.
131
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
2. Perhitungan biaya bunga dan imbalan hasil yang diharapkan dari aset program dirubah menjadi nilai bunga bersih yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti bersih. 3. Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi. Sebelumnya biaya jasa lalu diakui didistribusikan berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu (periode vesting). Dampak penerapan PSAK 24 Imbalan kerja terhadap laporan keuangan. Sejak , tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja (PSAK 24”). PSAK 24 ini menyebabkan Bank mengubah kebijakan akuntansi terkait pengakuan imbalan kerja. PSAK 24 mengharuskan biaya jasa lalu dibebankan ke laporan laba rugi di tahun dimana terjadi perubahan skema imbalan. Selain itu keuntungan/ kerugian aktuaris juga dibebankan/dikreditkan langsung ke pendapatan komprehensif lainnya di ekuitas pada saat terjadinya. Penerapan PSAK 24 menyebabkan biaya jasa lalu sebesar Rp56.647.757.771 (setelah pajak) dibebankan sebagai biaya di tahun 2014 dan sebesar Rp2.122.459.141 (setelah pajak) dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2014. Kerugian aktuaris sebesar Rp7.168.939.970 (setelah pajak) dibebankan ke pendapatan komprehensif lainnya di tahun 2014 dan sebesar Rp5.570.669.235 (setelah pajak) dibebankan ke pendapatan komprehensif lainnya pada tanggal 1 Januari 2014. 2. PSAK 16 Aset Tetap Bank merubah metode pengukuran aset tetap untuk kelompok tanah dari metode biaya ke metode revaluasi. Dampak penerapan terhadap PSAK 16 Aset Tetap laporan keuangan. Pada bulan Desember 2015, Bank merubah kebijakan akuntansi terkait pengukuran aset tetap dalam kelompok hak atas cost model menjadi metode revaluasi.
132
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Bank telah menunjuk kantor jasa penilai publik (KJPP) Muttaqin Bambang Purwanto Rozak Uswatun & Rekan untuk melakukan penilaian terhadap nilai wajar/pasar dari aset tetap dalam kelompok “hak atas tanah”. Selisih antara nilai pasar dengan nilai perolehan dari aset tetap tanah adalah sebesar Rp353.046.554.978 (sebelum pajak) yang terdiri dari surplus revaluasi sebesar Rp354.678.377.363 (sebelum pajak) atau Rp344.037.987.242 (setelah pajak final) yang dicatat di akun selisih penilaian kembali aset tetap di ekuitas dan penurunan nilai akibat revaluasi sebesar Rp1.631.782.385 dibebankan di laporan laba rugi tahun berjalan. Bank telah mengajukan permohonan persetujuan revaluasi aset tetap “hak atas tanah” ke kantor pajak di bulan Desember 2015 dan telah melakukan pembayaran atas pajak final sebesar Rp10.640.350.121 di bulan Desember 2015. Bank telah menerima persetujuan atas revaluasi aset tetap “hak atas tanah” dari kantor pajak pada tanggal 8 Januari 2016. 3. PSAK 102 Akuntansi Murabahah Sejak 1 Januari 2015, Perusahaan mengubah kebijakan perhitungan Cadangan Kerugian Piutang Murabahah untuk portofolio kolektif sesuai dengan PSAK 55 Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran”. Sesuai dengan aturan transisi, pembentukan/(pembalikan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kolektif pada saat penerapan awal 1 Januari 2015 dibebankan/(dikreditkan) ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2015. Dampak penerapan PSAK 102 Akuntansi Murabahah terhadap laporan keuangan. Sejak tanggal 1 Januari 2015, Bank menerapkan PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” untuk menghitung CKPN kolektif sesuai dengan PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”. Pada tanggal 1 Januari 2015 Bank melakukan perhitungan kembali CKPN kolektif sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan sesuai dengan ketentuan transisi PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”, perbedaan antara saldo cadangan per 1 Januari 2015 dengan saldo CKPN kolektif yang dihitung berdasarkan PSAK 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sebesar Rp246.726.758.565, dibebankan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari 2015 sebesar Rp185.045.068.924 dan menambah aset pajak tangguhan sebesar Rp61.681.689.641.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Bank dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya: • PSAK No. 101 (Revisi 2014), “Penyajian Laporan Keuangan Syariah” • PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” • PSAK No. 15 (Revisi 2014), “Investasi Pada Entitas Asosiasi Dan Ventura Bersama” • PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, • PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”, • PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, • PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, • PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” • PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” • PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” • ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat” • ISAK No. 15 (Revisi 2015), “Batas Aset Imbalan Pasti”.
Standar Akuntansi Baru Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan beberapa standar baru, revisi dan intepretasi, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut: • • • • • • • • • • •
PSAK 1 (revisi 2015) Penyajian Laporan Keuangan PSAK 4 (revisi 2015) Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2015) Segmen Operasi PSAK 7 (revisi 2015) Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 13 (revisi 2015) Properti Investasi PSAK 15 (revisi 2015) Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 16 (revisi 2015) Aset Tetap PSAK 19 (revisi 2015) Aset Tak berwujud PSAK 22 (revisi 2015) Kombinasi Bisnis PSAK 24 (revisi 2015) PSAK 25 (revisi 2015) Kebijakan Akuntansi, Perubahan
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
• • • • • • • •
Laporan Keuangan Konsolidasi
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan PSAK 53 (revisi 2015) Pembayaran Berbasis Saham PSAK 65 (revisi 2015) PSAK 66 (revisi 2015) Pengaturan Bersama PSAK 67 (revisi 2015) Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain PSAK 68 (revisi 2015) Pengukuran Nilai Wajar PSAK 110 (revisi 2015) Akuntansi Sukuk ISAK 30 (revisi 2015) Pungutan ISAK 31 (revisi 2015) Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi
PSAK 1 and ISAK 31 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2016. Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank.
Informasi Kelangsungan Usaha Tahun 2015, tidak terdapat informasi mengenai halhal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan, sehingga tidak ada informasi juga mengenai assessment manajemen atas hal-hal tersebut, termasuk asumsi-asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
133
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
E. Tinjauan Fungsi Pendukung Bisnis
Internal Audit Internal Audit memiliki peran dan fungsi untuk mengawal jalannya bisnis agar tetap dalam koridor pengendalian internal yang efektif dan efisien, pengelolaan risiko yang kuat dan tata kelola perusahaan yang baik. Dalam melaksanakan hal ini Internal Audit membuat analisa dan memberikan rekomendasi melalui pemberian jasa assurance dan consulting. Sebagai strategic partner, Internal Audit Group (IAG) berupaya untuk dapat memberikan “adding value and improving organization’s operations”, yang tidak hanya membantu management untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan pengendalian internal perusahaan, namun
juga ikut berperan mengawal pencapaian target-target Bank yang sudah dituangkan dalam inisiatif strategis lima tahun ke depan.
Kedudukan dan Organisasi Internal Audit Internal Audit dipimpin oleh seorang Group Head, yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. Sesuai PBI No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999, Unit Kerja Audit Intern secara organisasi berada langsung di bawah koordinasi Direktur Utama sebagaimana digambarkan pada struktur organisasi berikut:
President Director
Internal Audit
Quality
Deputy
Assurance
Special Audit
Head Office Audit
Wholesale Audit
Retail & Distribution Audit
Information Technology Audit
Auditor
Auditor
Auditor
Auditor
Development
Detection Analyst
External Audit Liaison
Investigation Auditor
General Affair
Evaluation Analyst
Audit Development & Counterpart Relation
Audit
Clerk Secretariat
134
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Profil Kepala Unit Internal Audit / Chief Audit Executive (CAE) semangat perubahan untuk menang
Mardiana, SE, QIA, CFE Warga Negara Indonesia. Lahir di Yogyakarta, 31 Mei 1971 (umur 44 tahun). Lulus Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, STIE YKPN Yogyakarta pada tahun 1994.
Perjalanan Karir • Group Head Internal Audit – BSM • Audit Manager Audit Development & Advisory – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BM) • Dept. Head Quality Assurance & Mgt. Representative – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BM) • Head of Quality Assurance -– PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BM) • Team Leader Quality Assurance – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BM)
Training & Seminar yang Diikuti • • • • • • • • • • • •
Operation Risk Management, 2008 Workshop Teknik Pengungkapan & Pelacakan, 2007 Risk Based Audit, 2005 Fraud Prevention & Investigation, 2004 National Anti Fraud Conference, 2015 Seminar Audit strategy, 2015 Sertifikasi Management Risiko I sd IV, 2014 Certified Fraud Examiner (CFE) Qualified Internal Auditor Manager as a Coach, 2014 Program Total Image, 2014 Forum Chief Audit Executive IAIB, 2014
Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala Unit Internal Audit Pihak yang mengangkat dan memberhentikan Kepala Unit Internal Audit adalah Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris.
Jumlah Pegawai Unit Internal Audit Dalam menjalankan fungsinya, Unit Internal Audit didukung oleh 69 personil yang terdiri dari 1 orang Group Head, 1 orang Deputy Group Head, 6 Orang Department Head, 23 Team Leader, 37 Auditor, dan 1 orang Kesekretariatan.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
• • • • • • • •
Seminar Combined Assurance: Implementasi GRC di Era Industri Keuangan yang Terintegrasi, 2014 Risk and Goverment Summit, 2014 Audit Investigasi, 2012 International Banking Convention, 2012 International Internal Control Conference, 2012 Assessor For Auditor, 2012 Great Leader Program Phase III, 2011 Workshop 4DX Direktorat Internal Audit, 2011 Training PSAK 50 & 55, 2010 ISO 9001:2008, tahun 2009
Bank Mandiri, joint audit dengan Tim Bank Mandiri, dan program sertifikasi audit. Berikut adalah program training dan workshop yang diikuti oleh Internal Auditor BSM selama tahun 2015: No.
Jenis Training/ Workshop
Tanggal
Jumlah Peserta
1.
Continuous Audit Workshop
9 - 12 Feb 2015
20
2.
BSM Basic Commercial Banking
11 - 14 Mar 2015
2
3.
Governance, Risk & Compliance Workshop
26 Mar 2015
70
4.
BSM Fiqih Muamalah Training
21 - 23 Mei 2015
1
5.
BSM Multifinance Industry Workshop
18 Mei 2015
2
Kegiatan Pengembangan Untuk memastikan kesinambungan pengembangan SDM, baik sisi kompetensi maupun soft-skill, Unit Internal Audit menjalankan serangkaian program pengembangan sumber daya manusia antara lain melalui kegiatan training baik internal maupun eksternal, program magang/attachment di unit bisnis dan unit support BSM serta Direktorat Internal Audit
•
135
Ikhtisar Utama
No.
Laporan Manajemen
Jenis Training/ Workshop
Profil Perusahaan
Jumlah Peserta
Tanggal
6.
BSM Audit Certification Preparation
28 - 29 Agt 2015
23
7.
Intermediate Micro Banking
7 - 11 Sept 2015 / 14 - 18 Sept 2015
4
8.
BSM Pawning Module Development Workshop and Training For Trainer
17 - 18 Sept 2015
1
9.
Self Enhancement for ORCC
3 - 5 Des 2015
2
10.
Training Problem Solving and Decision Making
22 Des 2015
1
Salah satu fokus kegiatan pengembangan SDM pada tahun 2015 adalah pelaksanaan program sertifikasi audit. Sertifikasi audit merupakan representasi pengakuan atas integritas, profesionalisme dan kompetensi pemegangnya di bidang audit intern. Auditor yang bersertifikat nasional maupun internasional diharapkan mampu menjalankan aktivitas auditnya sesuai dengan standar best practices. Di tahun 2015, 24 orang auditor IAG telah berhasil mendapatkan Sertifikat Kompetensi Audit Intern Bank yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP). Sampai tahun 2015 sertifikat nasional & international yang telah diperoleh Auditor BSM adalah sebagai berikut: No.
Sertifikasi
Jumlah
1.
Risk Management Certification (Penyelenggara BSMR/BARA)
56
2.
Certified Fraud Examiner (CFE)
3
3.
Qualified Internal Auditor (QIA)
2
4.
Certified Bank Internal Auditor (Penyelenggara LSPP)
26
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Unit Internal Audit Pada tahun 2015, Internal Audit BSM mengangkat tema “Leveraging Business Partner to Improve Internal Control, Governance and Risk Maturity” sebagai spirit dalam memperkuat fungsi pengendalian internal di setiap lini bisnis.
136
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan audit menggunakan pendekatan Risk Based Audit (RBA), didasari dengan pemilihan top risk untuk audit rutin maupun audit tematik. Seluruh perencanaan audit diarahkan untuk dapat mengawal tercapainya Program Kerja dan Prioritas Utama Bank tahun 2015. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, audit terhadap unit kerja tahun 2015 difokuskan pada 4 (empat) area utama yang sejalan dengan strategi bisnis bank, yaitu: Evaluasi Produk, Review Fungsi Pendukung Bisnis, Evaluasi Branching Strategy dan Audit Operasional atas Business Unit. Pelaksanaan audit dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut: • Audit Rutin Dilaksanakan dalam rangka memenuhi ketentuan regulator (mandatory audit), direncanakan secara sistematis di awal tahun berjalan dan penetapan prioritasnya dilakukan melalui proses risk assessment yang ditentukan melalui metodologi Risk Based Audit (RBA). • Audit Tematik Merupakan pendekatan audit yang lebih berfokus pada isu-isu yang bersifat strategis dan berdampak secara bankwide. Audit tematik dilakukan secara menyeluruh (end to end), yang pelaksanaannya dapat melibatkan beberapa unit kerja, baik Kantor Pusat maupun Cabang. Realisasi audit tematik yang dilakukan pada tahun 2015 terdiri dari: Audit Pembiayaan Multifinance, Audit Layanan Priority, Audit Outlet Kategori Khusus dan Audit Monitoring Pengelolaan Tekhnologi Informasi. • Audit Khusus Dilakukan terhadap isu-isu tertentu yang signifikan maupun tindakan penyelewengan atau penyimpangan yang menimbulkan kerugian terealisasi dengan indikasi kecurangan (fraudulence) dan atau hal-hal yang terkait dengan pelanggaran terhadap Code of Conduct, Peraturan Perusahaan, atau Prinsip Good Corporate Governance (GCG). Realisasi audit selama tahun 2015, meliputi audit rutin, audit tematik dan audit khusus sebanyak 107 penugasan dari 103 target audit yang ditetapkan (103,88%). Hasil Audit atas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern telah dipergunakan sebagai salah satu bahan evaluasi perbaikan dari sisi kebijakan, infrastruktur, maupun pengelolaan SDM. Pemantauan terhadap tindak lanjut perbaikan atas hasil audit dimonitor secara ketat, untuk meyakini bahwa seluruh permasalahan telah diselesaikan dan risiko telah dikendalikan. Pada tahun 2015 seluruh temuan hasil audit yang jatuh tempo s.d. Desember 2015, telah ditindaklanjuti 100%.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Kepatuhan BSM dalam menerapkan Fungsi Kepatuhan, menjaga Risiko Kepatuhan dan Budaya Kepatuhan berpedoman kepada PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 perihal Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Secara umum, pelaksanaan fungsi kepatuhan tahun 2015 terimplementasi dalam setiap kegiatan usaha BSM, sebagai berikut:
Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan
Sesuai dengan peraturan yang berlaku maka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan bank meliputi: 1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan; 2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsipprinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; 3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal; 4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan; 6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi tidak menyimpang dari ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah Bagi Bank Umum Syariah; 7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan a.l.: a. memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang; b. melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai Bank mengenai hal-hal yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan terutama mengenai ketentuan yang berlaku; c. bertindak sebagai contact person untuk permasalahan kepatuhan Bank bagi pihak internal maupun eksternal.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Budaya Kepatuhan
Seluruh manajemen dan pegawai BSM bertanggung jawab mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan. Sepanjang tahun 2015 senantiasa telah dilakukan sosialisasi Budaya Kepatuhan secara berkelanjutan kepada pegawai Perseroan yang bertujuan untuk meningkatkan awareness tentang Kepatuhan dalam menjalankan tugas dan aktifitasnya pada masingmasing unit kerja diantaranya melalui pembekalan dan internalisasi kepatuhan dalam pembekalan pegawai baru maupun dalam training refreshment bagi pegawai existing yang dilakukan melalui metode in class training .
Pengelolaan Risiko Kepatuhan
Satuan Kerja Kepatuhan bertugas mengelola Risiko Kepatuhan untuk mencegah risiko yang diakibatkan Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah. BSM menjalankan kegiatan usaha diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Syariah Nasional-MUI (DSN-MUI). Pengelolaan Risiko Kepatuhan terkait erat dengan profil Risiko Kepatuhan dimana BSM memiliki risiko inheren untuk Risiko Kepatuhan BSM selama tahun 2015 adalah Moderat (peringkat 2) dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) Fair (memadai).
137
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Satuan Kerja Kepatuhan (Compliance Group) Struktur Organisasi Satuan Kerja Kepatuhan
Risk Management & Compliance Directorate
Compliance
Executive
Internal
Compliance Management
Corporate Governance
Compliance & Risk Assurance
Regulatory
Compliance Risk Management
Policy & System
Compliance System & Reporting
Good Corporate Governance (GCG)
Compliance Reporting & Monitoring
Code Of Conduct (CoC) Compliance
Compliance System Information & Support
Compliance Assurance
Satuan kerja Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme
Financial Crime Analysis Anti Money Laundring (AML) Advisory Customer Profile Monitoring
AML System & Support
Profil Head of Compliance Group Lahir di Tegal tanggal 11 April 1969. Lulus dari Fakultas Teknik, University of Missouri USA tahun 1993, meraih Master dari Fakultas Teknik Purdue University USA tahun 1995. Bergabung dengan BSM sejak tahun 2007. (berdasarkan SK No.17/436-KEP/DIR tanggal 1 Juli 2015).
Eka Bramantya Danuwirana
Head of Compliance Group (CPG)
Pelaksanaan Kegiatan Kepatuhan Pelaksanaan kegiatan kepatuhan yang dijalankan di BSM diantaranya:
Satuan Kerja Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
Penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) selama tahun 2015 mengalami peningkatan, dari posisi per akhir Januari 2015 dengan skor 92,31 indeks 2, predikat Lebih Baik dengan profil risiko Rendah, menjadi skor 93,21 indeks 2, predikat Lebih Baik dengan profil risiko rendah pada posisi akhir Desember 2015. Hal tersebut dikarenakan telah terlaksananya penerapan program APU dan PPT pada KC, KCP dan KK serta region office dan grup kantor pusat. Dengan meningkatnya indeks kepatuhan APU dan PPT BSM maka tingkat profil risiko APU dan PPT BSM rendah. Grafik Indeks Penerapan Program APU dan PPT BSM Periode 2015. 94
93,67 93,86
92,31
93,07
93,20
92,63 92,35
92 91,5
93,68 93,23
93,29
93 92,5
138
93,80
93,72
93,5
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Keterangan: Skor
Indeks
Predikat
Profil Risiko
> 95-100
1
Sangat Baik
Sangat Rendah
>85-95
2
Lebih Baik
Rendah
>75-85
3
Baik
Moderat
>65-75
4
Kurang Baik
Tinggi
0-65
5
Tidak Baik
Sangat Tinggi
Pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) Bank dilakukan melalui: a. Sosialisasi Program APU dan PPT CPG-SKAP melaksanakan beberapa program sosialisasi penerapan APU dan PPT, yaitu: 1. Pelatihan APU dan PPT untuk Petugas SKAP dan ORCC wilayah I dan II; 2. Sosialisasi untuk Petugas SKAP dan ORCC wilayah I dan II dengan Pendekatan risk based approach (RBA); 3. Informasi mengenai APU dan PPT melalui milis Petugas SKAP; 4. Pemberian materi pada pelatihan APU dan PPT untuk Frontliners, Retail Banking dan Operation Banking Staff b. Penerapan Customer Due Dilligence (CDD), melalui: 1. Pemantauan Profil Nasabah melalui Kelengkapan Data CIF; 2. Pemantauan Profil Nasabah Pembiayaan melalui Pemenuhan Checklist APU dan PPT Bidang Pembiayaan; 3. Pengkinian Data c. Penerapan Enhanced Due Dilligence (EDD) Pemantauan dan pemeriksaan terhadap nasabah berisiko tinggi, yaitu dengan kriteria: 1. Pekerjaan Berisiko Tinggi (High Risk Job); 2. Bidang Usaha Berisiko Tinggi (High Risk Business); 3. Negara Berisiko Tinggi (High Risk Country); 4. Produk Berisiko Tinggi (High Risk Product). d. Peningkatkan dan Penguatan peran, fungsi, skill dan wawasan petugas SKAP Regional Office dan Cabang melalui: 1. Pelatihan Program APU & PPT di wilayah III dan IV bagi petugas SKAP dan ORCC; 2. Pelaksanaan onsite visit ke Cabang wilayah III dan IV; 3. Menyiapkan Paket program pembekalan Petugas SKAP Cabang Baru. e. Rekomendasi program pendukung sistem IT terhadap penerapan program APU dan PPT, seperti: 1. Pembentukan e-filling program APU dan PPT;
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
2. Implementasi push email data LTKT pada aplikasi SIAP bagi Petugas SKAP Cabang, Capem dan KK; 3. Pembuatan alert system screening terhadap profil dan transaksi berisiko tinggi.
Compliance System and Monitoring
Pelaksanaan Compliance System and Monitoring bertujuan untuk memastikan pelaporan kepada pihak terkait dipenuhi secara tepat waktu. Pelaporan yang disampaikan sebagai berikut: a. Laporan Fungsi Kepatuhan Bulanan kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan; b. Laporan Fungsi Kepatuhan Triwulanan kepada Direktur Utama; c. Laporan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan kepada OJK; d. Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi kepada Bank Mandiri.
Implementasi Corporate Governance
Pelaksanaan implementasi GCG d dilakukan melalui: a. Melakukan sosialisasi penerapan GCG secara continue kepada jajaran Bank melalui 1. Email blast kepada jajaran Bank terkait implementasi GCG; 2. Pemberian materi dasar implementasi GCG dalam kelas kelas training. b. pengkinian ketentuan internal terkait penerapan GCG dan CoC c. Konsolidasi dengan perusahaan induk dalam implementasi GCG d. Melaksanakan self assessment pelaksanaan GCG setiap semester sebagai bentuk evaluasi yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa keuangan (OJK) dan konsolidasi dengan perusahaan induk. e. Mengikuti program Corporate Governance Perception Index sebagai bentuk evaluasi pelaksanaan GCG yang dilaksanakan oleh pihak independen guna memberikan masukan positif untuk peningkatan pelaksanaan GCG.
Compliance and Risk Assurance
Pola pengawasan yang dilakukan oleh Compliance Group meliputi aktivitas sebagai berikut: a. Melakukan Compliance on Visit dalam rangka memastikan kegiatan usaha yang dilakukan oleh unit kerja telah sesuai dengan ketentuan eksternal yang berlaku; b. Memastikan penerapan Fungsi Kepatuhan melekat, mitigasi terhadap Risiko Kepatuhan dan mewujudkan Budaya Kepatuhan oleh jajaran BSM; c. Memantau profil Risiko Kepatuhan BSM yang terkait dengan pelanggaran ketentuan eksternal dan prinsip syariah yang berdampak sanksi dan penurunan peringkat profil Risiko Kepatuhan;
139
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
d. Membentuk organ Risk Bussines Control (RBC) di seluruh Region dan Decentralized Compliance and Operational Risk (DCOR) di Kantor Pusat untuk melakukan pengawalan risiko, baik risiko operasional maupun risiko kepatuhan; e. Melakukan pengawalan pelaksanaan Rencana Bisnis Bank tahun 2015 dan implementasi Corporate Plan 2016-2020.
Compliance Management
Pelaksanaan Compliance Management dilakukan guna memastikan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha telah sesuai dengan aturan regulator dan prinsip-prinsip syariah yang berlaku. Upaya yang dilakukan diantaranya: a. Memastikan pengkinian dan penyempurnaan ketentuan internal Bank sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Prinsip Syariah; b. Memastikan tindak lanjut Bank atas pemenuhan ketentuan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan DSN; c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur internal Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Memastikan berjalannya sosialisasi kebijakan, pedoman dan ketentuan yang diterbitkan melalui berbagai media seperti email blast maupun media informasi internal lainya.
b.
c.
d.
Internal Sharia Advisory
Pelaksanaan Internal Sharia Advisory dilakukan untuk memastikan dan melakukan pengawalan berjalannya prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan operasional Bank, melalui: a. Sosialisasi prinsip-prisnip syariah dalam kelas training dan penyusunan modul-modul pelatihan; b. Penyampaian opini-opini syariah; c. Pengawalan prinsip syariah dalam rapat komite pembiayaan; d. Pendampingan Dewan Pengawas Syariah dalam pelaksanaan uji petik ke unit kerja cabang; e. Penyajian prinsip-prinsip penyusunan produk aktivitas baru.
e.
f.
Tata Kelola Perusahaan
1. Catatan Kepatuhan Independen (Compliance Note Independent/CNI) yang dilakukan oleh Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) atas pembiayaan yang akan diputus oleh Komite Pembiayaan level Direksi; 2. Pengujian Kepatuhan Mandiri (Compliance Self Assessment Khusus Kepala Cabang/CSAKC) yang dilaksanakan/diproses oleh Kepala KC/KCP (unit bisnis); 3. Compliance Self Assesment yang Melekat (CSAM) dilaksanakan oleh pejabat financing risk assessment unit sebagai implementasi four eye principle. Hasil CSAKC dan CSAM secara berkala direview kembali oleh SKK secara sampling untuk memastikan kesesuaian dan optimalisasi pengujian yang dilakukan unit bisnis maupun financing risk assessment unit. Melakukan revisi atas Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengujian Kepatuhan (Compliance Assessment/ Review) Pembiayaan guna memperkuat pengawalan proses pembiayaan dengan tetap menjaga prinsip independensi sehingga sinkron dengan bisnis proses dan struktur organisasi baru di BSM. Melakukan review proses pembiayaan keputusan komite level direksi guna memastikan tindaklanjut keputusan pembiayaan komite level Direksi telah dilaksanakan oleh business unit, risk assessment unit, dan financing operation unit sesuai dengan hasil keputusan komite. Memastikan kesiapan operasional atas rencana pembukaan/pemindahan alamat/perubahan status jaringan kantor bank melalui pemenuhan daftar persyaratan yang tertuang dalam compliance check list yang ditetapkan oleh regulator. Melakukan review proses pengadaan barang dan jasa komite level direksi guna memastikan proses pengadaan barang dan jasa yang akan diputus oleh komite level direksi telah dilakukan secara tertib, efisien, transparan dan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance yang berlaku. Memberikan masukan terhadap materi rencana penerbitan ketentuan internal BSM berupa draft Kebijakan, SE, SOP telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku.
Executive Compliance Officer
BSM memiliki Executive Compliance Officer yang bertugas untuk: a. Melakukan pengujian kepatuhan (compliance review) terhadap usulan rencana pemberian pembiayaan yang akan diputus oleh Komite Pembiayaan untuk memastikan proses pembiayaan telah sesuai terhadap ketentuan eksternal dan internal. Cakupan pengujian bidang pembiayaan termasuk untuk pembiayaan baru dan penambahan. Pengujian dilaksanakan dengan beberapa mekanisme sebagai berikut: 140
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Manajemen Risiko “ Manajemen Risiko di BSM dilakukan untuk menjaga risiko sesuai risk appetite dan risk tolerance, menjaga ketersediaan modal, mendukung strategi bisnis serta menjaga reputasi bank.”
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
sosialisasi internalisasi, forum diskusi, magang, atau program lain terkait manajemen risiko. Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan unit yang independen terhadap unit bisnis dan unit audit internal. Namun demikian ketiga unit tersebut saling bersinergi dalam penerapan manajemen risiko sebagai first line, second line dan third line of defense.
Profil Head of Enterprise Risk Management (ERM)
Pertumbuhan industri perbankan yang pesat serta kegiatan usaha bank yang semakin kompleks, mengakibatkan eksposur risiko bank semakin besar. Penguatan dan pengembangan manajemen risiko yang berkesinambungan dan terintegrasi pada seluruh lini bisnis, menjadi salah satu upaya/tindakan untuk menyikapi kondisi tersebut, agar bank tetap tumbuh sehat dan berkelanjutan.
Lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1967. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran tahun 1991. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999. (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015).
Penerapan manajemen risiko bank mengacu pada PBI No 13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan ketentuan terkait risiko lainnya serta best practice penerapan manajemen risiko di perbankan. Bank mengelola 10 risiko, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan, risiko investasi, dan risiko imbal hasil.
Setiap jajaran BSM harus mampu memahami dan mengelola risiko yang melekat pada kegiatan atau aktivitas yang dilakukannya dengan baik. Dalam rangka meningkatkan risk awareness pegawai, Bank telah melakukan:
Penerapan manajemen risiko diharapkan dapat mendukung pertumbuhan bisnis Bank secara optimal dengan tetap mengedepankan prinsip prudensialitas. Implementasi manajemen risiko dilaksanakan melalui pengelolaan risiko aktivitas operasional dan permodalan, dengan komponen pendukung adalah Organisasi & Sumber Daya Manusia, Kebijakan & Prosedur, Sistem & Data, serta Metodologi.
1. Sertifikasi Manajemen Risiko Dalam rangka peningkatan dan standarisasi kompetensi pegawai di bidang manajemen risiko, bank mengikutsertakan pegawai dalam uji kompetensi manajemen risiko. Total pegawai yang telah memperoleh sertifikasi manajemen risiko sesuai level yang diwajibkan adalah 927 pegawai, dengan rincian:
Organisasi dan Sumber Daya Manusia BSM memiliki organisasi manajemen risiko meliputi: 1. Komite Pemantau Risiko; 2. Komite Manajemen Risiko; 3. Direktur Manajemen Risiko; 4. Satuan Kerja Manajemen Risiko Untuk mendukung proses manajemen risiko yang memadai, bank menetapkan kualifikasi SDM yang jelas untuk setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risiko. Disamping itu secara konsisten bank melakukan upaya peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan, sertifikasi,
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
M. Fanny Fansyuri
Head of Enterprise Risk Management (ERM)
Level Sertifikasi
Jumlah Pegawai
Level 1
531
Level 2
340
Level 3
38
Level 4
18
Total
927
2. Internalisasi manajemen risiko pada program training/pelatihan pegawai. Setiap pegawai wajib mengikuti program training/ pelatihan yang sesuai dengan bidang tugas masingmasing. Disamping itu, untuk meningkatkan risk
141
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
awareness, Bank menetapkan modul manajemen risiko (risk culture) menjadi kurikulum wajib pada program training/pelatihan wajib pegawai. 3. Risk Awareness Survey (RAWS) Bank melaksanakan RAWS bersama Bank Mandiri sebagai perusahaan induk dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi. Pelaksanaan RAWS bertujuan: a. Mengidentifikasi tingkat kesadaran manajemen risiko pegawai di berbagai tingkat unit kerja; b. Menggambarkan seberapa jauh pemahaman pegawai terhadap penerapan manajemen risiko; c. Memberikan arahan dalam meningkatkan kesadaran risiko pada periode selanjutnya. Berdasarkan hasil RAWS tahun 2015, tingkat kesadaran risiko pegawai adalah Sangat Baik. Namun demikian, masih terdapat beberapa area/aspek yang masih memiliki ruang untuk ditingkatkan.
Kebijakan, Prosedur dan Kecukupan Limit Kebijakan dan prosedur yang dimiliki BSM merupakan bentuk panduan pengelolaan risiko yang melekat pada aktivitas operasional bank. Bank memiliki arsitektur kebijakan dan prosedur, dimana Kebijakan Manajemen Risiko menjadi salah satu kebijakan utama yang menjadi dasar penetapan kebijakan bisnis dan operasional serta standar prosedur operasional lainnya. Pada tahun 2015, BSM membuat dan melakukan pengkinian prosedur serta tools terkait penerapan manajemen risiko antara lain: 1. Perubahan ketentuan pembiayaan; 2. Perubahan ketentuan komite pembiayaan/ penanganan pembiayaan bermasalah; 3. Perubahan ketentuan Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT); 4. Perubahan ketentuan electronic banking; 5. Portfolio guideline meliputi Industry Classification, Industry Limit, dan Industry Acceptance Criteria (IAC); 6. Outlook industri per wilayah; 7. Risk Appetite Statement. 8. Scoring pembiayaan kecil
142
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
BSM telah menetapkan limit risiko utama: Risiko Kredit : • • • • • •
BMPD Pemutusan Pembiayaan Credit Line Sektoral Produk Transaksi Tresuri Valuta Pembiayaan
Risiko Likuiditas : • • • •
GWM Safety Level Deposan Saldo Kas
Risiko Pasar : • • • • •
Posisi Devisa Neto Bank Notes Dealer Counter Party Simpanan NIsbah Spesial
Risiko Operasional :
• Transaksi Cabang • Transaksi Kantor Pusat • Transaksi Net Banking / ATM
Sistem dan Data Manajemen Risiko BSM memiliki Sistem Informasi Manajemen Risiko (SIMRIS) yang merupakan aplikasi berbasis web sebagai data centre manajemen risiko bank. Salah satu bagian SIMRIS adalah Operational Risk Management Information System (ORMIS) yang berfungsi sebagai: 1. Alat identifikasi dan monitoring kejadian risiko operasional; 2. Early Warning System potensi risiko operasional; 3. Database kerugian risiko operasional. BSM telah memiliki dashboard manajemen risiko (ERM dashboard) sebagai tools penyedia informasi mengenai risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional dan profil risiko. Bank melakukan pengembangan terhadap aplikasi tersebut secara berkala. BSM juga telah mengembangkan Business Intelligence System (BI dashboard) sebagai tools penyedia informasi untuk mendukung pengambilan keputusan strategis. Guna menjaga kehandalan sistem informasi manajemen, Bank melakukan data cleansing secara berkesinambungan.
Metodologi/Model Analisis Pengukuran Risiko BSM telah mengembangkan model pengukuran risiko yang mengacu pada best practice melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif antara lain: 1. scoring/rating pembiayaan; 2. model Value at Risk (VaR); 3. portofolio management; 4. stress testing; 5. liquidity gap; 6. repricing gap; 7. metode perhitungan probability of default.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Selain pengembangan model dan analisis manajemen risiko di atas, pengembangan risk management ke depan akan difokuskan kepada pengembangan metodologi value based management dan pengembangan analisis pengelolaan modal dan likuiditas sebagai antisipasi penerapan Basel III.
Konsolidasi dan Integrasi Manajemen Risiko dengan Perusahaan Induk Dalam rangka mensinergikan dan mengintegrasikan penerapan manajemen risiko antara perusahaan anak dan perusahaan induk (Bank Mandiri), bank melakukan konsolidasi penerapan manajemen risiko dengan perusahaan induk. Tujuan konsolidasi selain untuk memenuhi ketentuan regulator juga untuk memenuhi kebutuhan internal karena kelangsungan usaha bank dan perusahaan induk tidak terlepas dari pengaruh eksposur risiko baik secara langsung maupun secara tidak langsung dari kegiatan usaha masing-masing. Konsolidasi penerapan manajemen risiko tersebut mencakup konsolidasi sistem akuntansi dan sistem informasi manajemen risiko, penyelarasan arsitektur kebijakan & prosedur operasional Bank, tools manajemen risiko, penilaian profil risiko bank, Risk Based Audit (RBA), Risk Awareness Survey (RAWS), Forum Integrated Risk Committee (FIRC), Forum Komunikasi dan Outlook Profil Risiko, Forum Enterprise Risk Management (FERMA), Annual Risk Consolidation Forum (ARCC), serta konsultasi/magang penerapan pengelolaan risiko sesuai dengan kebutuhan Bank.
Pengelolaan Risiko Melalui Permodalan Pengelolaan risiko melalui permodalan bertujuan untuk memastikan kecukupan modal bank untuk meng-cover berbagai risiko, khususnya risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Bank melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, pasar, dan operasional sebagai berikut: 1. Risiko kredit menggunakan standardized approach; 2. Risiko pasar menggunakan model standar. Bank menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko nilai tukar dan risiko benchmark suku bunga. Dalam menilai kecukupan modal secara internal, bank menggunakan Value at Risk (VaR); 3. Risiko operasional menggunakan pendekatan indikator dasar (Basic Indicator Approach).
Pengelolaan Risiko Melalui Aktivitas Operasional
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
1. Pengelolaan Risiko Kredit dan Risiko Investasi Risiko kredit yang timbul dari kegiatan pembiayaan dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta diversifikasi risiko kredit. Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko kredit adalah: a. Menetapkan Kebijakan dan standar prosedur operasional pembiayaan untuk masingmasing segmen pembiayaan sesuai dengan karakteristiknya; b. Mengimplementasikan scoring sistem pembiayaan pada segmen mikro, small, dan konsumer; c. Menetapkan Portfolio Guideline yang terdiri dari Industry Class untuk menghindari penyaluran pembiayaan pada sektor industri non investment grade, Industry Limit untuk menjaga konsentrasi portofolio pembiayaan sektor industri, dan Industry Acceptance Criteria untuk melakukan pemilihan targeted customer; d. Mengimplementasikan watch list tools untuk memonitor kinerja debitur, sehingga dapat segera dilakukan tindak lanjut untuk mencegah penurunan kualitas debitur, dan melakukan analisa watchlist untuk menetapkan account srategy dan tindakan secara dini untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit; e. Menerapkan four eyes principle dalam persetujuan kredit/pembiayaan; f. Menerapkan pemisahan fungsi administrasi kredit yaitu dilakukan oleh unit credit operation yang independen terhadap unit bisnis dan unit risiko kredit; g. Menerapkan standardisasi Nota Analisa Pembiayaan; h. Mengimplementasikan struktur organisasi unit kerja penanganan pembiayaan bermasalah untuk masing-masing segmen; i. Melaksanakan stress test portofolio pembiayaan secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio Bank per segmen, akibat perubahan beberapa parameter kondisi ekonomi secara ekstrim yang mungkin terjadi sebagai langkah antisipatif (early warning signal); j. Menerapkan perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
Pengelolaan risiko pada aktivitas operasional bertujuan untuk mengelola risiko dalam aktivitas bisnis seharihari agar berjalan baik dan sesuai risk appetite dan risk tolerance yang ditetapkan. PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
143
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Portfolio Management BSM memiliki Portfolio Guideline sebagai salah satu metode pengelolaan risiko kredit, yang terdiri atas Industry Classification, Industry Limit & Industry Acceptance Criteria (IAC). Industry Classification dan Industry Acceptance Criteria bertujuan untuk membidik perusahaan terbaik (winner players) pada industri prioritas yang dapat memberikan nilai tambah secara ekonomis sebagai targeted customer. Bank menetapkan sektor usaha yang layak dibiayai berdasarkan sub sektor ekonomi/ bidang usaha ke dalam 3 (tiga) klasifikasi (industry classification) yaitu menarik, netral, dan selektif. Penyaluran pembiayaan diutamakan untuk sektor bidang usaha dengan rating menarik dan netral. Industry Classification memperhitungkan faktorfaktor antara lain prospek industri, bank expertise dan kinerja portofolio (yield dan kualitas). Bank menetapkan limit portofolio pembiayaan pada tiap sektor industri yang dapat berbedabeda sebagai langkah diversifikasi sesuai dengan tingkat risk and return yang diharapkan. Sedangkan pengelolaan risiko konsentrasi pada level debitur ditetapkan melalui in-house limit, dilakukan secara lebih konservatif dibandingkan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan Bank Indonesia. 2. Pengelolaan Risiko Pasar BSM menerapkan pemisahan fungsi yang jelas antara front office, middle office, dan back office pada transaksi treasury dan investasi. Unit bisnis sebagai front office berfungsi untuk melaksanakan transaksi treasury dan investasi. Unit manajemen risiko sebagai middle office berfungsi untuk me-review dan merekomendasikan limit dan memantau risiko pasar. Unit kerja operasional berfungsi untuk melakukan settlement transaksi. BSM memantau pergerakan nilai tukar dan surat berharga secara ketat sehingga pengelolaan portofolio sejalan dengan pergerakan faktor risiko. Langkah-langkah yang dilakukan BSM untuk meminimalkan risiko pasar adalah: a. Menyusun dan me-review kebijakan manajemen risiko pasar; b. Mengkaji limit risiko pasar antara lain Posisi Devisa Neto (PDN) dan bank notes; c. Mengukur kecukupan modal untuk meng-cover risiko pasar menggunakan standardized model dan internal model (VaR). Perhitungan VaR harian telah dilakukan secara otomasi;
144
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
d. Memantau pergerakan eksposur risiko pasar secara rutin, a.l. PDN Neraca per 31 Desember 2015 sebesar 1,28% dan PDN Keseluruhan 2,12% atau tidak melampaui limit yang ditetapkan regulator sebesar 20%; e. Menganalisa risiko pasar yang melekat pada produk dan aktivitas baru; f. Melaksanakan stress testing risiko pasar secara berkala; g. Melakukan kaji ulang limit dan back testing tools risiko pasar secara berkala; h. Menyusun laporan hasil monitoring risiko pasar mingguan. 3. Pengelolaan Risiko Likuiditas BSM mengelola risiko likuiditas untuk menjaga kondisi likuditas bank yang baik. Pada tahun 2015 likuiditas bank menunjukkan kondisi baik yang tercermin dari FDR per Desember 2015 sebesar 81,99%, dengan cadangan likuiditas berupa penempatan pada Bank Indonesia IDR: Rp 5,13 triliun dan Valas: USD20 juta atau di atas safety level IDR minimal Rp1,3 triliun dan Valas minimal USD10,6 juta. Langkah-langkah yang dilakukan BSM untuk meminimalkan risiko likuiditas adalah: a. Menyusun dan me-review kebijakan manajemen terkait risiko likuiditas; b. Mengkaji limit risiko likuiditas antara lain: Giro Wajib Minimum (GWM), saldo kas maksimal cabang, safety level cadangan likuiditas dan deposan; c. Mengukur core balance dana pihak ketiga bank dan ketersediaan likuiditas melalui cashflow, liquidity coverage ratio, liquidity gap secara otomasi; d. Menjaga akses ke pasar uang antar bank syariah melalui perolehan dan pemberian credit line dari dan untuk bank lain; e. Memantau rasio likuiditas antara lain melalui monitoring FDR, secondary reserve, dan protokol likuiditas; f. Melaksanakan stress testing risiko likuiditas secara berkala; g. Melakukan kaji ulang limit risiko likuiditas secara berkala; h. Menyusun laporan risiko likuiditas mingguan. 4. Pengelolaan Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional dilakukan untuk meminimalisir potensi dampak kerugian yang mungkin timbul dari kejadian risiko operasional. Pengelolaan risiko dilakukan antara lain melalui PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
pemisahan tugas dan tanggung jawab (seggregation of duties), mekanisme dual control/dual custody dalam pelaksanaan transaksi, fungsi override/otorisasi, pembatasan wewenang akses sistem, pendidikan karyawan secara berkelanjutan, dan proses penilaian dan pelaksanaan fungsi internal audit. Langkah-langkah yang dilakukan Bank untuk meminimalkan risiko operasional adalah: a. Menetapkan dan me-review kebijakan manajemen risiko operasional; b. Menetapkan dan me-review kecukupan limit transaksi operasional baik cabang maupun unit kerja operasional di kantor pusat; c. Menggunakan aplikasi Operational Risk Management Information System (ORMIS) untuk mengidentifikasi, memantau, dan memitigasi kejadian risiko/kerugian operasional yang dialami oleh Bank. ORMIS berfungsi sebagai early warning signal potensi kejadian risiko dan sebagai Loss Event Database (LED) Bank; d. Menerapkan risk tools/model Risk & Control Self Assessment (RCSA) untuk mengidentifikasi, menilai, dan memitigasi risiko operasional yang dilakukan secara mandiri oleh unit kerja baik di cabang maupun di kantor pusat. RCSA bersifat prediktif sehingga dapat digunakan untuk mengantisipasi atau meminimalisir potensi kerugian yang disebabkan kejadian risiko operasional.; e. Mengembangkan risk tools/model Key Indicators (KI) untuk mengetahui secara dini indikator-indikator potensi kejadian risiko sehingga dapat dilakukan langkah mitigasi yang cepat dan tepat waktu sehingga potensi kerugian dapat diminimalisir; f. Memberikan kajian/opini risiko atas setiap usulan produk dan atau aktivitas baru yang akan diluncurkan oleh Bank; g. Mengembangkan kebijakan business continuity management (BCM) untuk menjamin kegiatan operasional Bank tetap dapat berfungsi walaupun terdapat gangguan (disaster) guna melindungi kepentingan stakeholders; h. Menerapkan manajemen risiko teknologi informasi melalui: 1. Pembuatan standardisasi perangkat jaringan komunikasi data dan software, pengelolaan kewenangan akses sistem, pengembangan layanan perbankan elektronik dari segi keamanan aksesibilitas dan Disaster Recovery Plan; 2. Pelaksanaan User Acceptance Test (UAT) atas setiap pembuatan dan pengembangan sistem aplikasi baru untuk meminimalisasi potensi kegagalan sistem aplikasi.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
i. Membentuk organisasi internal control antara lain: 1. Operational Risk, Internal Control & Compliance (ORCC) di region office untuk memantau dan memastikan penerapan kepatuhan, operational risk dan control di cabang-cabang. 2. Desentralized Complaince & Operational Risk (DCOR) di Direktorat untuk memantau dan memastikan penerapan kepatuhan, operational risk dan control di unit kerja kantor pusat. j. Membentuk organisasi verifikator dibawah supervisi unit kerja Risk Assessment untuk menginvestigasi profil dan kelayakan nasabah. 5. Pengelolaan Risiko Lainnya Disamping risiko-risiko utama, Bank juga mengelola risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, risiko kepatuhan, dan risiko imbal hasil. Pengukuran risiko – risiko tersebut dilakukan melalui Profil Risiko. Pengelolaan risiko terutama dilakukan unit kerja legal, unit kerja corporate secretary, unit kerja kepatuhan, unit pembiayaan dan unit treasury. a. risiko hukum; bank memiliki Legal Officer di Kantor Wilayah dan unit tertentu. b. risiko reputasi; bank membentuk corporate communication untuk pengelolaan publikasi BSM. c. risiko stratejik; bank melakukan performance review secara berkala (2 mingguan) untuk mengevaluasi kinerja dan efektifitas strategi bisnis. d. risiko kepatuhan; bank mengembangkan Sistem Informasi Kepatuhan (SIK). e. risiko imbal hasil; bank menetapkan protokol imbal hasil pembiayaan dan pemantauan gross revenue.
Stress Testing
BSM melakukan stress test untuk menilai kemampuan bank dalam menghadapi kondisi krisis. Dalam melakukan stress test, Bank menggunakan skenario perubahan indikator pasar yang signifikan namun mungkin terjadi (plausible). Stress testing dilakukan minimal setiap triwulan. Pada tahun 2015, terdapat kondisi global maupun regional yang berpengaruh terhadap indikator pasar seperti perlambatan ekonomi Tiongkok, kenaikan Fed Fund Rate, volatilitas pasar keuangan yang tinggi serta isu-isu dalam negeri seperti inflasi.
145
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Berdasarkan stress testing risiko pasar dan risiko likuiditas, tidak terdapat potensi kerugian yang signifikan. Sedangkan hasil stress testing terhadap portofolio pembiayaan menunjukkan terdapat potensi penurunan kualitas pembiayaan. Bank telah menetapkan contingency plan sebagai antisipasi kondisi krisis.
Penilaian Profil Risiko
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Peringkat komposit profil risiko BSM adalah 2 atau low to moderate dengan predikat risiko inheren bank secara keseluruhan adalah Moderate. Sejak awal tahun 2015 predikat risiko inheren relatif tidak berubah, yaitu moderate. Predikat kualitas penerapan manajemen risiko adalah satisfactory. Hasil penilaian masing-masing jenis risiko pada bulan Desember 2015 yang dilakukan secara self assessment
Penilaian profil risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh stakeholder mengenai kondisi risiko usaha yang dihadapi bank. Profil risiko meliputi penilaian terhadap risiko inheren dan efektifitas kualitas penerapan manajemen risiko. adalah: No
Jenis Risiko
Peringkat Risiko Inheren
Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko
Peringkat Risiko
1
Risiko Kredit
Moderate to High
Satisfactory
3
2
Risiko Pasar
Low to Moderate
Satisfactory
2
3
Risiko Likuiditas
Low to Moderate
Satisfactory
2
4
Risiko Operasional
Moderate
Fair
3
5
Risiko Hukum
Moderate
Satisfactory
2
6
Risiko Reputasi
Low to Moderate
Satisfactory
2
7
Risiko Strategis
Moderate
Satisfactory
2
8
Risiko Kepatuhan
Moderate
Fair
2
9
Risiko Investasi
Moderate
Satisfactory
2
10
Risiko Imbal Hasil
Low to Moderate
Satisfactory
2
Moderate
Satisfactory
2
Peringkat Komposit
Berdasarkan evaluasi terhadap profil risiko, bank melakukan upaya penguatan: 1. Risiko Kredit dan risiko investasi a. Penguatan implementasi four eyes melalui fungsi verifikator di segmen ritel (small, micro, dan consumer); b. Perbaikan kualitas pembiayaan yang masih mampu membayar dan prospektif melalui: 1) Early restructuring untuk nasabah yang berpotensi downgrade. 2) Monitoring yang ketat atas nasabah yang masuk watchlist. c. Peluncuran program insentif internal untuk meningkatkan produktivitas collector; d. Perbaikan collection model dan tools untuk nasabah retail dan konsumer
146
2. Risiko Pasar Pelaksanaan squaring transaksi valas sehingga PDN tetap rendah 3. Risiko Likuiditas a. Pemantauan risiko likuiditas antara lain monitoring rasio pembiayaan terhadap dana serta pemenuhan safety level; b. Penetapan protokol likuiditas rencana pendanaan darurat; c. Pengembangan pipe line management. 4. Risiko Operasional a. Pengembangan career path dan talent management; b. Pelatihan masif dan berkesinambungan untuk front end, middle end, dan back end;
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
5.
6.
7.
8.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
c. Pembentukan RBC di wilayah/cabang dan pembentukan DCOR (Desentralized Compliance & Operational Risk) di unit kerja Kantor Pusat untuk memperkuat pengendalian internal; d. Penguatan infrastruktur IT (pengembangan aplikasi, IT security, DRC). e. Pengembangan Business Continuity Management (BCM) untuk menjamin kegiatan operasional bank tetap dapat berfungsi walaupun terdapat gangguan (disaster). Risiko Hukum a. Penggunaan jasa external lawyer dalam membantu penanganan kasus-kasus hukum yang mengandung tuntutan ganti rugi; b. Sosialisasi legal awareness bidang pembiayaan dan pendanaan melalui training di kanwi/cabang; c. Pencadangan potensi kerugian bank akibat tuntutan hukum. Risiko Reputasi a. Peningkatan pelayanan penyelesaian nasabah sesuai service level agreement (SLA) yang berlaku; b. Implementasi command center untuk pengelolaan masalah yang berpotensi berdampak pada risiko reputasi di BSM; c. Pelaksanaan media visit dan media feeding. Risiko Stratejik a. Percepatan pertumbuhan bisnis bank antara lain melalui sinergi dengan Grup Bank Mandiri. b. Peningkatan program efisiensi biaya. c. Pelaksanaan performance review secara berkala atas kinerja bisnis. Risiko Kepatuhan a. Enhancement sistem (TI) reminder kewajiban pelaporan kepada pihak ketiga melalui Sistem Informasi Kepatuhan (SIK); b. Pemberdayaan fungsi internal sharia advisory untuk mengkaji dan menganalisas kesesuaian dari suatu produk/aktivitas bank dengan prinsip syariah; c. Pemberian independent compliance note untuk bidang pembiayaan serta compliance checklist untuk pembukaan dan relokasi outlet. d. Sosialisasi kewajiban pelaporan Bank kepada pihak ketiga (regulator/otoritas) melalui forum (tatap muka) dan email blast kepada seluruh unit kerja yang memiliki kewajiban pelaporan kepada pihak ketiga;
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
9. Risiko Imbal Hasil Pengembangan produk dengan fitur reviewable price dan penerapan protokol imbal hasil. Satuan Kerja Audit Intern memberikan pendapat atau evaluasi atas risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko pada Laporan Profil Risiko.
Regulasi Baru dan Antisipasi Bank Bank senantiasa melakukan kajian atas setiap regulasi baru. Bank telah melakukan kajian atas ketentuan permodalan sesuai POJK No. 21/POJK.03/2014, yang mensyaratkan bank untuk membentuk Capital Conservation Buffer, Countercyclical Buffer dan Capital Surcharge bagi bank sistemik. Di samping itu, bank telah membuat simulasi atas implementasi ketentuan baru mengenai penurunan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) pembiayaan beragun rumah tinggal dan pembiayaan kepada UMKM yang dijamin oleh lembaga pembiayaan atau asuransi pembiayaan. Berdasarkan kajian tersebut, ATMR akan menurun sehingga rasio kecukupan modal yang harus dipenuhi Bank meningkat. Dari sisi likuiditas, bank mengkaji dampak peralihan pengelolaan dana haji dari Kementerian Agama kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sesuai UU No.34 tahun 2014. Bank memiliki cadangan likuiditas di atas safety level untuk mengantisipasi kondisi tersebut. Di samping itu secara konsolidasi, Bank diwajibkan untuk memenuhi rasio kecukupan likuiditas atau Liquidity Coverage Ratio (LCR) minimal 100%, dengan realisasi tahun 2015 di atas 100%.
Rencana Pengembangan Manajemen Risiko Bank menyelaraskan pengembangan manajemen risiko dengan perkembangan bisnis dan kondisi eksternal termasuk regulasi baru. Aktivitas pengembangan manajemen risiko yang akan dilakukan pada tahun 2016 antara lain: 1. Implementasi Risk and Control Self Assessment (RCSA) di seluruh unit kerja kantor cabang pembantu dan kantor pusat. 2. Penerapan metodologi pengukuran risiko berupa rating komersial. 3. Pengembangan sistem informasi manajemen risiko melalui dashboard. 4. Penetapan Risk Appetite Statement. 5. Pengembangan Capital Management. 6. Pengembangan metodologi industry classification dan stress test risiko kredit
147
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Teknologi Informasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
d. e.
Dukungan kemampuan informasi dan teknologi yang memadai sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional Bank. Program kerja yang diimplementasikan pada tahun 2015 diarahkan guna mendukung rencana kerja perusahaan dalam menyukseskan”Corplan” serta menyempurnakan penggunaan Teknologi Informasi (TI) yang meliputi program kerja rutinitas dan strategi.
Profil Head of IT Operation Group (IOG) Lahir di Palembang tanggal 1 Desember 1972. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya tahun 1996. Bergabung dengan BSM sejak 1 Februari 2012 (berdasarkan SK No.17/044-KEP/DIR tanggal 21 Januari 2015). Saat ini Beliau menjabat sebagai Pjs. Head of IT Strategy & Assurance Group (ISG) (berdasarkan SK No.17/847-KEP/DIR tanggal 3 Nopember 2015).
Syafid Hidayat
Head of IT Operation Group (IOG) Pelaksanaan kegiatan Teknologi Informasi yang bersifat rutinitas meliputi : a. Melaksanakan support kepada cabang; b. Menjaga kapasitas data dengan archiving, backup dan cutting database secara berkala; c. Menjaga performance hardware untuk mendukung operational cabang; d. Melakukan tertib administrasi dalam penyelesaian permasalahan; e. Menjaga SLA operational Helpdesk dengan focus kepada penanganan operational berdasarkan Aplikasi Core dan non Core; f. Melakukan Supervisi dan control pelaksanaan perkerjaan pemeliharaan perangkat oleh pihak ketiga Untuk kegiatan yang bersifat strategis meliputi: a. Mengimplementasikan New Data Center untuk mendukung Data center BSM yang eksisting; b. Penyedia Mesin Server IBM Power 8 untuk mendukung aplikasi (WISE, SAVE, IDPS, Switching, dsb); c. Penyediaan insfrastruktur Jaringan dan Security
148
f. g. h. i. j.
Tata Kelola Perusahaan
untuk mendukung aplikasi (WISE, SAVE, IDPS, Switching, dsb); Fokus tahun 2015 adalah pengembangan aplikasi WISE, SAFE, IDEA dan NICE; Mengembangkan Business Intelegent system, untuk menyediakan informasi strategis yang mendukung kelancaran bisnis Bank dan keputusan manajemen meliputi informasi strategis kinerja keuangan dan kesehatan bank dalam laporan internal Bank; Mengembangkan aplikasi sesuai dengan yang sitetapkan oleh Regulator; Menyediakan dan mengimplementasikan Cash Management System untuk mendukung nasabah Commercial; Pengembangan Aplikasi SKN Gen 2; Pengembangan Aplikasi tabungan Simpanan Pelajar/ Tabungan Siswa Syariah; Pengembangan aplikasi E-Dapem.
Diperlukan strategi khusus dalam menghadapi tantangan risiko teknologi informasi. IT Group senantiasa menerapkan strategi untuk menghadapi risiko-risiko Teknologi Informasi, antara lain: a. Pelaporan secara berkala kepada Direktur Bidang atas pelaksanaan proyek Teknologi Informasi (TI); b. Untuk Pelaksanaan uji coba Disaster Recovery Plan (DRP) berdasarkan ketentuan regulator yang mengharuskan bank melakukan uji coba DRP paling kurang sekali dalam satu tahun saat ini belum dilakukan karena Bank sedang melakukan proses switch over dan penataan Disaster Recovery Center (DRC) dari Surabaya ke Rempoa. Untuk itu manajemen telah melakukan negosiasi ke pihak regulator terkait belum adanya pelaksanaan DRP di tahun 2015; c. Evaluasi profil risiko (Risk Register) berbasis aset teknologi informasi secara berkala paling kurang satu kali dalam satu tahun yang kemudian dilaporkan kepada Direktur Bidang; d. Pembuatan dan pembaharuan ketentuan-ketentuan internal sebagai bagian penanganan manajemen risiko.
Pengadaan Barang dan Jasa BSM berupaya untuk mengimplementasikan GCG dalam setiap aktivitasnya, termasuk dalam proses pengadaan barang dan jasa. Implementasi GCG dalam proses pengadaan barang dan jasa dilakukan untuk menjamin
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
proses pengadaan barang dan jasa yang sehat, efektif dan efisien. Sebagai landasan dalam proses pengadaan barang dan jasa maka proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan BSM diatur dalam ketentuan Standar Prosedur Operasional (SPO) Operasi Pengadaan barang dan Jasa No.15/063A/OPS, tanggal 30 September 2013. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa di BSM dilakukan oleh Strategic Procurement Group.
Profil Head of Strategic Procurement Group (SCG)
Lahir di Jakarta, 23 Oktober 1962. Lulus dari UPN Veteran, Jakarta tahun 1985. Bergabung dengan BSM sejak tahun 1999 (berdasarkan SK No.17/085KEP/DIR tanggal 05 Februari 2015).
Musdar Ayub
Head of Strategic Procurement Group (SCG) Prinsip umum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa harus menerapkan prinsip efisien, efektif, kompetitif, transparan, adil dan wajar, dan akuntabel. Efisien: Pengadaan barang dan jasa harus diusahakan
TAHAP 1
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
mendapatkan hasil yang optimal dan terbaik dalam waktu yang cepat dan menggunakan dana dan kemampuan seminimal mungkin secara wajar dan bukan hanya didasarkan pada harga terendah. Efektif: Pengadaan barang dan jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan memberikan manfaat yang sebesar besarnya sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Kompetitif: Pengadaan barang dan jasa harus terbuka bagi penyedian barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara penyedian barang dan jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan. Transparan: Seluruh ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang dan jasa sifatnya terbuka bagi penyedia brang dan jasa yang berminat. Adil dan Wajar: Memberikan perlakuan yang sama (equal treatment) bagi semua penyedia barang dan jasa yang memenuhi syarat. Akuntabel: Pengadaan barang dan jasa harus mencapai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menjauhkan potensi penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan proses pengadilan. Alur proses pengadaan barang dan jasa di BSM dapat dijelaskan sbb:
Penerimaan surat / memo permohonan pengadaan dari unit kerja Cabang dan kantor pusat. Seluruh permintaan atas barang dan jasa terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan prinsip dari Direktur Bidang dan memastikan ketersediaan anggaran dalam RBB tahun berjalan.
Penerbitan Daftar Rekanan Terseleksi yang diundang (DRTU) untuk pengadaan barang dan jasa dengan limit tertentu. Vendor yang diundang terbatas dalam database rekanan BSM yang telah terakreditasi oleh Vendor Management BSM.
TAHAP 2 Rapat penjelasan proyek (aanwijzing)
TAHAP 3
TAHAP 4
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Pelaksanaan Tender a. Menentukan pemenang tender b. Laporan hasil tender kepada manajemen BSM c. Membuat perjanjian kerjasama (SPK/ PKS atau PO)
Setiap pengadaan barang dan jasa dengan anggaran biaya lebih dari Rp100 Juta wajib dilengkapi dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS). HPS digunakan sebagai pembanding/ alat negosiasi terhadap penawaran yang diberikan oleh vendor.
149
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan •
Struktur GCG
162
•
Pemegang Saham
163
•
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
163
153
•
Dewan Komisaris
169
Dasar dan Penerapan GCG
154
•
Komisaris Independen
173
•
Konsep Implementasi GCG BSM
154
•
Direksi
174
•
Komitmen Penerapan GCG Secara Berkelanjutan
155
•
•
Apresiasi Implementasi GCG
156
Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
•
Self Assessment GCG
156
•
Rating GCG – CGPI Award
160
Tata Kelola Perusahaan
150
•
Pendahuluan
152
•
Motivasi Penerapan GCG
152
•
Prinsip-prinsip GCG
•
150
• •
Assessment Dewan Komisaris
181 182 182
•
Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
183
•
Daftar Konsultan yang Digunakan
216
•
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
185
•
Manajemen Risiko
224
•
Pengungkapan Hubungan Afiliasi Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali
•
Internal Audit
224
192
•
Kepatuhan
224
•
Dewan Pengawas Syariah
193
•
Corporate Social Responsibility
224
•
Komite Audit
195
•
Perkara Penting
224
•
•
Komite Pemantau Risiko
202
Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya
225
•
Komite Remunerasi dan Nominasi
207
•
Code of Conduct
226
•
Corporate Secretary
209
•
Penanganan Benturan Kepentingan
228
•
Akses Data dan Informasi
212
•
Whistleblowing System
230
•
Sistem Pengendalian Intern
213
•
Praktik Bad Corporate Governance
232
•
Akuntan Publik
214
•
Rencana Pengembangan GCG Tahun 2016
233
151
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pendahuluan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) maka tidak lepas dari implementasi prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip GCG menjadi mutlak diperlukan dalam mendukung kelangsungan usaha perusahaan. Banyak perusahaan-perusahaan kelas dunia yang sudah puluhan tahun, namun runtuh akibat praktik bad corporate governance yang dilakukan oleh orang dalam perusahaan sendiri. Berkaca dari pelajaran yang ada, BSM menyadari perlunya untuk terus mempraktekkan dan mengikuti perkembangan praktik GCG sesuai dengan kebutuhan. Pentingnya implementasi prinsipprinsip GCG menjadikan BSM untuk terus berupaya menjalankan sistem perbankan yang sehat dengan berlandaskan prinsip-prinsip GCG. Implementasi pelaksanaan GCG di BSM mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi BUS dan UUS, yaitu: penerapan 5 prinsip dasar Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Profesional (Professional) dan Kewajaran (Fairness). Dalam prakteknya, BSM juga berpedoman pada aturan lain selama tidak bertentangan dengan aturan regulator dan sesuai dengan kebutuhan BSM.
Motivasi Penerapan GCG Implementasi GCG bagi BSM merupakan sebuah kebutuhan dalam menghadapi era kompetisi global saat ini. BSM sangat merasakan manfaat dari implementasi GCG, karena dengan menerapkan GCG maka keselarasan tujuan Bank dengan tujuan para stakeholders-nya akan terjalin dengan baik. Dengan adanya keselarasan tujuan maka akan tercipta iklim bisnis yang kondusif dan selanjutnya akan mendorong peningkatan kinerja.
152
Beberapa pertimbangan strategis dalam menerapkan GCG, yaitu: 1. Bank sebagai lembaga kepercayaan Untuk mendapatkan kepercayaan dari para Stakeholders, Bank harus: • Memiliki Kinerja Keuangan (Financial Performance) yang baik; • Memiliki Tingkat Kesehatan Bank yang baik; • Memiliki kecukupan modal diatas ketentuan minimum dan Profil Risiko secara komposit rendah; • Menjaga kerahasiaan Nasabah penyimpan dan simpanannya serta rahasia Perusahaan; • Menjamin keterbukaan dalam penyampaian informasi kepada Publik berkaitan dengan produk dan aktivitas baru Bank; • Menjaga kepentingan shareholders dan stakeholders; • Mengendalikan risiko reputasi agar dapat mencegah persepsi negatif kepada Bank sekaligus menjaga pencitraan bagi Bank; • Memiliki Sumber Daya Manusia yang handal, profesional, integritas yang tinggi, serta akhlak dan moral yang baik; • Menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara konsisten dan berkelanjutan; • Meningkatkan dan atau mempertahankan kualitas mutu pelayanan secara konsisten dan berkelanjutan. 2. Bank sebagai lembaga pelayanan publik Sebagai lembaga pelayanan publik, Bank harus dapat memberikan Pelayanan Terbaik kepada nasabah. Kepuasan nasabah (customer satisfaction) harus dapat terjaga dan bank harus mampu memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan. Bank juga harus dapat memberikan fasilitas kenyamanan bagi nasabah berupa sarana dan prasarana, ketepatan waktu transaksi, on-line system, non stop service transaksi penarikan tunai dan transfer serta fasilitas lainnya. Sesuai fungsinya Bank dalam melaksanakan intermediasi yakni menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan, Bank dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank dapat sebagai agent of development dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking). PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Prinsip-Prinsip GCG
Implementasi GCG di BSM berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang meliputi: Transparency, Accountability, Responsibility, Professional, dan Fairness (TARProF). Penerapan prinsip-prinsip GCG BSM dapat diuraikan sebagai berikut:
Prinsip-Prinsip GCG
Uraian
Transparency
Keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
Accountability
Kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif.
Responsibility
Kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat.
Professional
Manajemen dan seluruh individu dalam Bank memiliki kompetensi, mampu bertindak obyektif, dan bebas dari pengaruh/tekanan dari pihak manapun serta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan Bank Syariah.
Fairness
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
153
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Dasar dan Penerapan GCG
Selain ketentuan yang diharuskan dari berbagai aturan perundang-undangan di atas, BSM juga mendasarkan pada pedoman-pedoman implementasi GCG sebagai berikut:
BSM senantiasa merujuk pada berbagai perundangundangan, peraturan, dan ketentuan yang berlaku antara lain sebagai berikut:
1. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG); 2. Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikembangkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG); 3. Principles for Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision.
1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 2. Undang-undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; 3. Undang-undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah; 4. Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/13/PBI/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/PBI/2009 Tentang Bank Umum Syariah; 5. PBI No.13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi BUS dan UUS; 6. Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) & Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) bagi Bank Umum; 7. PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 dan SEBI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi BUS dan UUS; 8. PBI No.13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum; 9. Peraturan OJK (POJK) No.8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUS dan UUS; 10. Surat Edaran OJK (SEOJK) No.10/SEOJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUS dan UUS; 11. POJK No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan; 12. Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri; 13. Board Manual PT Bank Syariah Mandiri; 14. Pedoman Pelaksanaan Penerapan APU & PPT Bank Syariah Mandiri; 15. SE No.15/004/UMM tanggal 3 April 2013 tentang Good Corporate Governance; 16. Kebijakan Pengendalian (KBP) Hukum, Kepatuhan Dan Anti Pencucian Uang & Pencegaham Pendanaan Terorisme (APU & PPT) Bank Syariah Mandiri.
154
Konsep Implementasi GCG BSM Untuk mendapatkan manfaat dari implementasi GCG yang optimal, maka implementasi GCG harus dilakukan secara terarah, terencana, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, berkesinambungan dan melibatkan seluruh elemen perusahaan. BSM berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Tahapan Implementasi GCG di BSM menggunakan pendekatan sebagai berikut:
Komitmen GCG
Keberlanjutan
Sosialisasi dan Evaluasi
Struktur GCG
Mekanisme GCG
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Penjelasan dari Konsep Implementasi GCG tersebut sebagai berikut:
1. Komitmen GCG
Tahapan awal dalam implementasi GCG adalah membangun komitmen jajaran perusahaan untuk menjadi bagian dalam implementasi GCG. Bentuk implementasi komitmen GCG bersama dimulai dengan membangun landasan yang menjadi dasar pelaksanaan komitmen implementasi GCG seperti: anggaran dasar perusahaan, visi misi perusahaan, Code of Conduct, dan GCG charter.
2. Struktur GCG BSM melengkapi dan menempatkan sumber daya yang tepat pada struktur perusahaan dan menyempurnakan berbagai infrastruktur pendukung untuk memastikan governance process dapat berjalan sebagaimana mestinya.
3. Mekanisme GCG Prinsip-prinsip GCG dibuat melekat dalam kebijakan, pedoman dan prosedur kerja, dan aturan internal lainnya guna memastikan prinsip-prinsip GCG benar benar terlaksana dalam governance process.
4. Sosialisasi dan evaluasi Untuk memastikan jajaran perusahaan dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG yang telah diinternalisasi dalam sistem perusahaan maka dilakukan sosialisasi kepada jajaran perusahan. Melalui sosialisasi diharapkan jajaran perusahaan memahami dan dapat mengimplementasikan GCG dengan baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Evaluasi dilaksanakan untuk memantau sampai sejauh mana implementasi GCG telah dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan guna meningkatkan implementasi GCG kedepan secara berkelanjutan.
5. Keberlanjutan Keberhasilan implementasi GCG tidak didapatkan secara instan. Konsistensi dan keberlanjutan implementasi prinsip-prinsip GCG menjadi kunci penting dalam implementasi GCG. Evaluasi yang dilaksanakan merupakan salah satu cara untuk memperbaiki implementasi GCG yang telah berjalan. Selain evaluasi, inovasi dalam implementasi GCG juga menjadi kunci dalam keberhasilan implementasi GCG.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Komitmen Penerapan GCG Secara Berkelanjutan BSM menyadari bahwa penerapan GCG merupakan proses jangka panjang yang akan menghasilkan sustainable value, sehingga Bank mutlak memerlukannya untuk menghadapi persaingan usaha, meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mengelola sumber daya, memaksimalkan nilai perusahaan, sehingga BSM mampu beroperasi dan tumbuh secara berkelanjutan. Oleh karenanya, BSM terus berupaya optimal untuk melakukan internalisasi prinsip-prinsip GCG ke dalam sistem dan prosedur serta pembentukan perilaku yang sesuai guna mendorong terciptanya budaya yang menjunjung tinggi profesionalisme, integritas, kualitas layanan dan prudential banking. Selama tahun 2015, berbagai program terkait GCG yang telah dilakukan adalah:
1. Kebijakan Dasar GCG BSM telah melakukan internalisasi prinsip-prinsip GCG ke dalam kebijakan operasional yang berlaku. BSM menyadari internalisasi prinsip-prinsip GCG yang lebih luas secara berkelanjutan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan cakupan implementasi GCG di setiap aspek kegiatan BSM. Sebagai dasar pedoman, BSM telah memiliki aturan internal terkait GCG yang di tuangkan dalam Surat Edaran No.15/004/UMM, tanggal 3 April 2013 perihal Good Corporate Governance yang saat ini sedang dilakukan pengkinian sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009, Surat Edaran Bank Indonesia No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi BUS dan UUS dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
2. Sinergi Dengan Perusahaan Induk Merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, maka BSM selaku perusahaan anak dari Bank Mandiri turut menjadi bagian dalam sinergi pelaksanaan tata kelola yang baik. Sebagai wujud komitmen pelaksanaan tata kelola terintegrasi dengan
155
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
perusahaan induk, salah satu anggota Dewan Komisaris Independen dan anggota Dewan Pengawas Syariah telah ditunjuk menjadi anggota dalam Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Apresiasi Implementasi GCG Berbagai apresiasi yang diperoleh selama 2015 sebagai bentuk pengakuan dari pihak eksternal, baik dari lokal maupun internasional atas konsistensi BSM dalam menerapkan prinsip GCG. Selama 2015, BSM telah berhasil meraih penghargaan yang khusus terkait GCG:
Penghargaan
Instansi Penyelenggara Penghargaan
Peringkat 2 Kategori Swasta Keuangan Non Listed dalam Annual Report Award 2014
Otoritas Jasa Keuangan dengan Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian BUMN, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance, dan Ikatan Akuntan Indonesia
Perusahaan Sangat Terpercaya berdasarkan Corporate Governance Perception Index
Indonesian Institute for Corporate Governance dan Majalah SWA
Aspek yang Diniliai
Keterbukaan informasi yang disampaikan dalam Laporan Tahunan BSM 2014
Penerapan GCG di BSM
Apresiasi tersebut membuktikan bahwa stakeholders mengakui keberhasilan implementasi GCG yang dijalankan oleh BSM.
Self Assessment GCG Sebagai wujud komitmen BSM terhadap Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SE OJK) No.10/SEOJK.03/2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Untuk memastikan penerapan prinsip prinsip GCG maka BSM secara rutin telah melaksanakan self assessment GCG. Pelaksanaan self assessment GCG telah sesuai dengan SE OJK yang meliputi tiga aspek governance, yaitu governance structure, governance process dan governance outcome. Penilaian ketiga aspek governance tersebut dilakukan terhadap: a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;
156
d. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah; e. Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa; f. Penanganan benturan kepentingan; g. Penerapan fungsi kepatuhan; h. Penerapan fungsi audit intern; i. Penerapan fungsi audit ekstern; j. Batas Maksimum Penyaluran Dana (BMPD); dan k. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan BUS, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance serta pelaporan internal. BSM telah menyampaikan hasil self assessment pelaksanaan GCG kepada OJK setiap semester. Pada semester I tahun 2015 dengan hasil penilaian 1 atau kategori predikat “sangat baik”. Kesimpulan umum hasil self assessment semester I 2015 ada sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Peringkat Individual
1
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Definisi Peringkat Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Analisis a.
Identifikasi Permasalahan No. 1
Faktor & Indikator
Kelemahan
Penyebab (Root Cause)
Faktor: Pelaksanaan prinsip syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa
Fungsi pengembangan produk saat ini belum sepenuhnya independen karena masih ada di dalam Unit Bisnis, meskipun telah berada pada departmen tersendiri yang terpisah dari departmen bisnis.
Belum ada Unit terpisah yang secara khusus mengelola pengembangan produk secara corporate BSM, sehingga memungkinkan terjadinya tumpang tindih ketentuan untuk produk yang beririsan antara segmen yang satu dengan lainnya. BSM memiliki strategi untuk menggabungkan fungsi pengembangan produk dengan fungsi bisnis dengan tujuan untuk: a. Pengembangan produk dilakukan secara tailor made sesuai kebutuhan bisnis (nasabah). b. Percepatan pemenuhan kebutuhan pasar terhadap produk perbankan syariah (time to market).
Indikator: Bank memiliki fungsi pengembangan produk yang independen terhadap unit bisnis (fungsi penghimpunan dana, penyaluran dana dan pelayanan jasa).
BSM menjaga independensi fungsi pengembangan produk melalui rapat working group yang melibatkan compliance, risk, dan policy. b.
Kekuatan Pelaksanaan GCG No. 1
Faktor & Indikator
Faktor Penguat
Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
a.
Indikator: a. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. b. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
b.
Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan Komisaris selama semester I tahun 2015, secara rutin telah melakukan rapat (Rapat Komisaris/Rakom dan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/Rakomdir) sebanyak 6 (enam) kali rapat dan 23 kali rapat Komite yaitu, sbb: • Komite Audit, sebanyak 5 (lima) kali. • Komite Pemantau Risiko, sebanyak 12 (dua belas) kali. • Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 6 (enam) kali. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Komite yang dibentuk menjalankan tugasnya dengan efektif dan secara berkala me-review dan memonitor pelaksanaan tugas Komite melalui laporan-laporan kajian/telaah yang dibuat oleh Komite, serta meminta Komite untuk melakukan kajian/telaah terhadap suatu kegiatan usaha Bank. • realisasi pencapaian RBB per bulan, • tindak lanjut saran Dewan Komisaris pada Rakomdir bulan sebelumnya dan • action plan pencapaian RBB bulan berikutnya.
157
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
2
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
a.
Indikator: a. Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. b. Direksi telah mengembangkan Budaya Manajemen Risiko pada seluruh jenjang organisasi.
3
Faktor: Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. Indikator: a. Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan Bank. b. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
158
Tata Kelola Perusahaan
Direksi telah membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya. Kegiatan tersebut diantaranya dalam bentuk project Knowledge Management, Corporate Culture, Sharing pada Forum Doa Pagi, Rapat Kerja Nasional, dan memberikan beasiswa kepada pegawainya. Direksi juga telah mencanangkan program Displin Budaya yang salah satunya adalah budaya belajar (learning culture). Hal ini ditunjang dengan komitmen Direksi dengan mendorong proses belajar di luar kelas melalui media online seperti E-Learning dan BSM Known Portal (knowledge Management portal). Dalam berbagai kesempatan, Direksi memberikan knowledge & experience sharing kepada para pegawai melalui program pendidikan yang diselenggarakan oleh BSM seperti SDP (staff Development Program), ODP (Officer Development Program). Hal tersebut menunjukkan bahwa Direksi memiliki komitmen terhadap budaya pembelajaran dan menjadi role model bagi seluruh manajemen untuk membudayakan proses belajar.
b.
Direksi telah mengembangkan budaya manajemen risiko ke seluruh jenjang organisasi melalui program Pembuatan Profil Risiko Operasional Cabang. Program training terkait manajemen risiko telah dilakukan dan terus berlanjut. Program untuk meningkatkan risk culture/awareness terus berlanjut dengan sebutan ALERT (Awareness Leveling of risk, Effective mitigation, Risk forum, Training and refreshment)
a.
Rapat Komite dilakukan baik secara berkala maupun sesuai dengan kebutuhan Bank. Rapat yang telah dilakukan sampai dengan semester 1 tahun 2015, sebagai berikut: • Komite Audit, sebanyak 5 (lima) kali. • Komite Pemantau Risiko, sebanyak 12 (dua belas) kali. • Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 6 (enam) kali.
b.
Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Peringkat Individual
2
Definisi Peringkat Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Analisis c.
Identifikasi Permasalahan No. 1
Faktor & Indikator
Kelemahan
Penyebab (Root Cause)
Faktor: Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
Masih terdapat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku antara lain keterlambatan laporan, yang mengakibatkan sanksi kewajiban membayar bagi BSM.
Kurangnya awareness dalam pembuatan laporan agar sesuai dengan ketentuan BI/OJK/ Regulator lain dan dampaknya terhadap Bank.
Indikator: Bank berhasil menurunkan tingkat pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku.
d.
Kekuatan Pelaksanaan GCG No. 1
Faktor & Indikator
Faktor Penguat
Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
a.
Indikator: a. Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. b. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
b.
Dewan Komisaris telah menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal. Dewan Komisaris selama semester II tahun 2015, secara rutin telah melakukan rapat, antara lain: • Rapat Dewan Komisaris (Rakom), sebanyak 3 (tiga) kali; • Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (Rakomdir), sebanyak 7 (tujuh) kali; • Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan DPS (Rapat Gabungan/ Ragab), sebanyak 1 (satu) kali; • Rapat Komite-Komite, sebanyak 26 (dua puluh enam) kali. Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi. Pengangkatan anggota Komite telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris. Seluruh Anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat bukan merupakan anggota Direksi Bank maupun Bank lain.
Rapat Komite selama semester II tahun 2015, telah diadakan sebanyak 26 (dua puluh enam) kali yaitu, sebagai berikut: a. Komite Audit, sebanyak 8 (delapan) kali. b. Komite Pemantau Risiko, sebanyak 16 (enam belas) kali. c. Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 2 (dua) kali.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
159
semangat perubahan untuk menang
Pada semester II 2015 hasil penilaian self assessment pelaksanaan GCG adalah 2 atau masuk dalam kategori “baik”. Secara umum kesimpulan hasil self assessment semester II 2015 adalah sebagai berikut:
Ikhtisar Utama
2
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Faktor: Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. Indikator: a. Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. b. Direksi telah mengungkapkan kebijakan kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai.
3
Faktor: Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite. Indikator: a. Rapat Komite diselenggarakan sesuai kebutuhan Bank. b. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Rating GCG – CGPI Award BSM secara rutin mengikuti rating dan survei Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute Corporate Governance (IICG). CGPI adalah program riset dan pemeringkatan pelaksanaan GCG di Indonesia yang bertujuan mendorong perusahaan meningkatkan kualitas governance melalui perbaikan yang berkelanjutan. Keikutsertaan BSM dalam program CGPI bertujuan untuk: 1. Melakukan evaluasi pelaksanaan GCG secara independen dalam rangka mencapai pelaksanaan GCG yang optimal. 2. Bentuk tanggung jawab, transparansi dan komitmen BSM kepada stakeholders atas pelasanaan GCG.
160
Analisis dan Pembahasan Manajemen
a.
b.
Tata Kelola Perusahaan
Direksi memiliki kemauan dan kemampuan pembelajaran berkelanjutan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Antara lain dengan mengikuti training-training baik di dalam maupun luar negeri, kegiatankegiatan asosiasi atau profesi seperti Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP). Direksi menyampaikan kebijakan-kebijakan Bank kepada pegawai melalui SE Bank yang mudah diakses oleh setiap pegawai bank. Juga disampaikan dalam kegiatan Forum Doa Pagi, Raker, RakerWil, Family Gathering, e-Learning atau BSMKnown, dll.
a.
Rapat Komite dilakukan baik secara berkala maupun sesuai dengan kebutuhan Bank. Rapat yang telah dilakukan sampai dengan semester II tahun 2015, sebagai berikut: • Komite Audit, sebanyak 8 (delapan) kali. • Komite Pemantau Risiko, sebanyak 16 (enam belas) kali. • Komite Remunerasi dan Nominasi, sebanyak 2 (dua) kali.
b.
Dalam pelaksanaan rapat komite, telaah dan/atau kajian yang dilakukan adalah terkait kondisi Bank terkini dan inisiatif strategis Bank sehingga hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Manfaat yang ingin dicapai dari pelaksanaan CGPI adalah: 1. Memperbaiki faktor internal perusahaan yang belum memadai guna meningkatkan kualitas penerapan GCG. 2. Memetakan masalah strategis perusahaan guna meningkatkan kualitas penerapan GCG. 3. Meningkatkan kesadaran dan komitmen bersama jajaran internal perusahaan dalam mengimplementasikan GCG 4. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan. Aspek Penilaian dalam CGPI terdiri dari 4 (empat) aspek sebagai berikut:
Self Assessment
Dokumen
Makalah
Observasi
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penjelasan
Self Assessment
Penilaian Dokumen
Penilaian Makalah
Merupakan kegiatan pengisian kuesioner terkait dengan implementasi GCG di Perusahaan yang dihubungkan dengan upaya manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dan menyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutan
semangat perubahan untuk menang
Tahapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Merupakan pemenuhan persyaratan penilaian berupa penyerahan berbagai dokumen yang telah dimiliki Perusahaan terkait dengan implementasi GCG di Perusahaan yang dihubungkan dengan upaya manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dan menyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutan Merupakan pemenuhan persyaratan penilaian yang menjelaskan serangkaian proses dan program implementasi GCG di Perusahaan yang dihubungkan dengan upaya manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dan menyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutan Merupakan tahap akhir penilaian sebagai salah satu bagian penting dari proses riset dan pemeringkatan CGPI berupa peninjauan langsung ke Perusahaan oleh tim penilai CGPI untuk memastikan proses pelaksanaan serangkaian program implementasi GCG di Perusahaan yang dihubungkan dengan upaya manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan dan menyelenggarakan bisnis yang beretika dan berkelanjutan
Observasi
BSM telah mengikuti program CGPI sejak tahun 2012 sampai tahun 2015. Program CGPI menilai pelaksanaan GCG periode tahun setelah berjalan. Selama empat periode (periode penilaian tahun 2011-2014) keikutsertaan BSM dalam program CGPI, BSM mendapatkan predikat perusahaan “The Most Trusted Company”. Pencapaian peringkat “The Most Trusted Company” yang di dapat oleh BSM secara berturut turut menunjukkan komitmen BSM untuk mengimplementasikan GCG secara berkelanjutan.
85,45
86,51
86,55
85,45
score 2011
2012
2013
2014
periode
Hasil penilaian CGPI BSM tahun 2014 mendapatkan skor sebesar 85,6.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
161
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Struktur GCG Struktur GCG BSM telah merujuk pada Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Struktur GCG BSM terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Struktur GCG BSM dapat dijelaskan sebagai berikut:
Good Corporate Governance Structure Transparency
Accountability
Responsibility
Professional
Fairness
Struktur/Organ RUPS
Dewan Komisaris
Direksi
Dewan Pengawas Syariah Komite
Struktur/Organ Pendukung
162
Hubungan Investor
Corporate Secretary
Komite Audit
CSR
SKAI
Komite Pemantau Risiko
Corporate Values
Manajemen Risiko
Komite Remunerasi & Dominasi
Communication
Compliance
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya telah membentuk komitekomite untuk membantu dan meningkatkan fungsi pengawasan yang dijalankan Dewan Komisaris. Komite yang dibentuk terdiri dari: 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi & Nominasi Komite komite yang dibentuk beranggotakan Dewan Komisaris sendiri dan pihak pihak independen dan profesional dibidangnya. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam menjalankan GCG Direksi wajib memiliki fungsi paling kurang: 1. Audit intern: 2. Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko; dan 3. Kepatuhan. Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah. DPS bertugas memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah. Hasil pengawasan DPS disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan setiap semester.
Pemegang Saham
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pemegang Saham BSM terdiri dari 2 (dua) pihak, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Mandiri Sekuritas. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki 99,99999966% saham dan PT Mandiri Sekuritas memiliki 0,00000034% saham. Dalam melindungi kepentingan para pemegang saham, BSM selalu mengacu pada Anggaran Dasar, beserta seluruh ketentuan internal yang termasuk ke dalam hierarki kebijakan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kedudukan RUPS Dalam Perusahaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan Organ Perusahaan yang memiliki semua kewenangan yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Melalui RUPS, para pemegang saham dapat mempergunakan haknya, mengemukakan pendapat dan memberikan suaranya dalam proses pengambilan keputusan penting yang menyangkut pengembangan dan masa depan BSM secara fair dan transparan. Dalam Anggaran Dasar BSM, RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
Pelaksanaan RUPS Pemegang saham adalah individu atau badan hukum yang secara sah memiliki saham perusahaan. Pemegang saham tidak melakukan intervensi terhadap fungsi, tugas, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan wadah bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan secara wajar, transparan, dan untuk kepentingan perusahaan jangka panjang. Pemegang saham melalui RUPS memiliki kewenangan untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Sepanjang tahun 2015, BSM telah melaksanakan RUPS sebanyak 1 (satu) kali yang terdiri dari 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan tidak mengadakan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan Pada tanggal 1 April 2015, BSM menyelenggarakan RUPS Tahunan dengan agenda sebagai berikut: 1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan dan Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31-12-2014 (tigapuluh satu Desember duaribu empatbelas). 2. Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir 31-12-2014 (tigapuluh satu Desember duaribu empatbelas).
163
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
3. Persetujuan Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir 31-12-2015 (tigapuluh satu Desember duaribu limabelas). 4. Persetujuan Penetapan Gaji Anggota Direksi, Honorarium Anggota Dewan Komisaris, Tantiem serta Penetapan Benefit Lainnya bagi Segenap Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan. 5. Persetujuan Penetapan Honorarium dan Fasilitas/ Tunjangan bagi Dewan Pengawas Syariah 6. Perubahan Pengurus Perseroan.
Keputusan RUPS 2015 Agenda 1.
2.
3.
164
Keputusan RUPS Tahunan
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan dan Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31-12-2014 (tiga puluh satu Desember dua ribu empat belas)
Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian” dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada 3112-2014 (tigapuluh satu Desember duaribu empatbelas) serta sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada seluruh Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun 2014, atas pengurusan dan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2014 sesuai periode jabatan masing-masing, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.
Persetujuan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir 31-12-2014 (tiga puluh satu Desember dua ribu empat belas)
Menyetujui menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014 sebesar Rp71.778.420.782,- (tujuhpuluh satu miliar tujuh ratus tujuhpuluh delapan juta empatratus duapuluh ribu tujuhratus delapanpuluh dua Rupiah) sebagai Laba Ditahan Perseroan sebesar 100% (seratus persen) dari Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2014.
Persetujuan Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir 3112-2015 (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas)
•
•
Pemegang Saham memberi wewenang kepada Kuasa Pemegang Saham Mayoritas untuk menentukan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri yang berakhir pada tanggal 31-122015 (tigapuluh satu Desember duaribu limabelas), setelah mendapatkan usulan dari Dewan Komisaris. Pemegang Saham memberi wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik (KAP), serta menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP terpilih tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31-12-2015 (tigapuluh satu Desember duaribu limabelas).
Setuju (dalam %)
Tidak Setuju (dalam %)
100%
-
100%
-
100%
-
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Agenda 4.
5.
6.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Keputusan RUPS Tahunan
Persetujuan Penetapan Gaji Anggota Direksi, Honorarium Anggota Dewan Komisaris, Tantiem serta Penetapan Benefit Lainnya bagi Segenap Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan
•
Persetujuan Penetapan Honorarium dan Fasilitas/ Tunjangan bagi Dewan Pengawas Syariah
Menyetujui untuk memberikan wewenang penentuan remunerasi Dewan Pengawas Syariah kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas.
Perubahan Susunan Pengurus Perseroan
• •
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya gaji dan honrarium bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015. Tidak ada pembagian tantiem bagi Anggota Direksi dan Komisaris untuk tahun 2014. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Mayoritas untuk menetapkan besarnya tunjangan dan fasilitas bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-04/MBU/2014.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Setuju (dalam %)
Tidak Setuju (dalam %)
100%
-
100%
-
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Mengangkat kembali Anggota Dewan Komisaris, Tuan Ramzi Ahmad Zuhdi sebagai Komisaris Independen. Mengangkat Anggota Direksi: • Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur • Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur • Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur Menyetujui susunan Dewan Komisaris sebagai berikut: • Tuan Ventje Rahardjo Soedigno sebagai Komisaris Utama • Tuan Zulkifli Djaelani sebagai Komisaris Independen • Tuan Ramzi Ahmad Zuhdi sebagai Komisaris Independen • Tuan Bambang Widianto sebagai Komisaris Independen • Tuan Agus Fuad sebagai Komisaris • Menyetujui susunan sebagai berikut: • Tuan Agus Sudiarto sebagai Direktur Utama • Tuan Agus Dwi Handaya sebagai Direktur • Tuan Putu Rahwidhiyasa sebagai Direktur • Tuan Fahmi Ridho sebagai Direktur • Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur • Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur • Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
100%
165
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Agenda
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Setuju (dalam %)
Keputusan RUPS Tahunan •
•
Tata Kelola Perusahaan
Pengangkatan Tuan Edwin Dwidjajanto sebagai Direktur, Tuan Kusman Yandi sebagai Direktur dan Tuan Choirul Anwar sebagai Direktur akan berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan regulator atas uji kelayakan dan kepatutan serta memenuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku dengan masa jabatan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Mengenai pembagian tugas dan wewenang setiap Anggota Direksi serta struktur organisasi Perseroan akan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat Direksi Perseroan dan selanjutnya diajukan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.
Tidak Setuju (dalam %)
-
Tindak Lanjut Keputusan RUPS Tahun Sebelumnya Pada laporan tahunan 2015 ini, BSM telah merealisasikan hasil keputusan RUPS yang diselenggarakan untuk tahun buku 2014 dengan realisasi sebagai berikut: No
Keputusan RUPS
1
Laporan Direksi tentang Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2013
2
Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta pemberian acquit et de charge kepada segenap Anggota Direksi dan segenap Anggota Dewan Komisaris yang menjabat selama tahun buku 2013, atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2013. Persetujuan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013.
3 4
5
Persetujuan penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, dengan persetujuan: a.
7
8
166
Telah dilaksanakan oleh BSM
Telah dilaksanakan oleh BSM
Telah dilaksanakan oleh BSM
Telah dilaksanakan oleh BSM
Memberi wewenang kuasa kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2014. Memberikan wewenang kepada Dewan komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut, serta menetapkan Kantor Akuntan Publik dalam hal Kantor Akuntan Publik terpilih tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku uang berakhir pada 31 Desember 2014.
Telah dilaksanakan oleh BSM
Persetujuan penetapan Gaji Anggota Direksi, Honorarium Anggota Dewan Komisaris, Tantiem serta penetapan Benefit lainnya bagi segenap Anggota Direksi dan Dewan komisaris Perseroan.
Telah dilaksanakan oleh BSM
b.
6
Pelaksanaan Keputusan RUPS
Persetujuan pembayaran Zakat Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 sebesar Rp. 22.662.472.354,- (dua puluh dua miliar enam ratus enam puluh dua juta empat ratus tujuh puluh dua ribu tiga ratus lima puluh empat rupiah). Persetujuan penetapan wewenang kepada pemegang saham mayoritas untuk memperoleh akses data dan atau informasi dalam rangka optimalisasi monitoring manajemen risiko dan pengendalian kesehatan perseroan.
Telah dilaksanakan oleh BSM
Telah dilaksanakan oleh BSM
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
9
Data Perusahaan
Keputusan RUPS
Pelaksanaan Keputusan RUPS
Perubahan Susunan Pengurus Perseroan a.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Telah dilaksanakan oleh BSM
Menerima penguduran diri Anggota Dewan Komisaris Achmad Marzuki (Komisaris Utama) dan Sulaeman (Anggota Dewan Komisaris) serta pengunduran diri Anggota Direksi yakni Zainal Fanani (Direktur), Hanawijaya (Direktur), Sugiharto (Direktur), dan Amran Permata Nasution (Direktur). Pemberhentian dengan hormat, Tuan Yuslam Fauzi, Sarjana Ekonomi, Master of Business Administration sebagai Direktur Utama dan kepada yang bersangkutan telah disampaikan dasar pertimbangan pemberhentiannya. Yang bersangkutan menerima dengan baik pemberhentian tersebut sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara Pemberitahuan Rencana Pemberhentian dan Pembelaan Diri Direktur Utama Perseroan tertanggal 7 Mei 2014. Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris yakni Ventje Raharjo Soedigno (Komisaris Utama) dan Zulkifli Djaelani (Anggota Dewan Komisaris). Serta pengangkatan Direksi yakni: Agus Sudiarto (Direktur Utama), Agus Dwi Handaya (Direktur), Putu Rahwidhiyasa (Direktur), dan Fahmi Ridho (Direktur). Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi berlaku efektif sejak diperolehnya persetujuan regulator atas uji kelayakan dan kepatutan serta memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan masa jabatan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
b.
c.
semangat perubahan untuk menang
No
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Dengan demikian susunan anggota anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris No
Nama
Jabatan
1
Ventje Rahardjo Soedigno
Komisaris Utama
2
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
3
Bambang Widianto
Komisaris Independen
4
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
5
Agus Fuad
Komisaris
Direksi No
10
Nama
Jabatan
1
Agus Sudiarto
Direktur Utama
2
Achmad Syamsudin
Direktur
3
Agus Dwi Handaya
Direktur
4
Fahmi Ridho
Direktur
5
Putu Rahwidhiyasa
Direktur
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi serta struktur organisasi Perseroan akan ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi Perseroan dan selanjutnya diajukan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Telah dilaksanakan oleh BSM
167
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
No
Keputusan RUPS
11
Perubahan Anggaran Dasar Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Syariah Mandiri dalam Akta No. 2 tanggal 2 Juni 2014, memutuskan: a. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 15 ayat (3) butir (a), menjadi sebagai berikut: Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebut alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS b.
c.
Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 18 ayat (3) butir (a) , menjadi sebagai berikut: Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebut alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
Tata Kelola Perusahaan
Pelaksanaan Keputusan RUPS
Telah dilaksanakan oleh BSM
Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 21 ayat (7) butir (a), menjadi sebagai berikut: Anggota Dewan Pengawas Syariah diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu terhitung sejak ditutupnya RUPS yang mengangkatnya atau ditetapkan lain oleh RUPS dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (tiga) setelah pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Pengawas Syariah sebelum masa jabatannya berakhir dengan menyebut alasannya. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS tersebut kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Sepanjang tahun 2015, BSM telah melaksanakan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa yang terdiri dari: 1. RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada 23 Januari 2015 dengan agenda pernyataan kembali keputusan penambahan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan dari semula Rp1.458.243.565.000 menjadi Rp1.489.021.935.000,- dengan memasukkan 3 (tiga) bidang tanah secara inbreng dengan nilai sebesar Rp30.778.366.000. 2. RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan pada 25 November 2015 dengan agenda sbb: a. Menyetujui penambahan modal ditempatkan dan modal disetor secara tunai sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) b. Terkait hal tersebut di atas menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat 2 dan mengubah komposisi jumlah kepemilikan saham sehingga komposisi susunan kepemilikan saham dalam Perseroan menjadi sebagai berikut: οο PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebanyak 397.804.386 saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp1.989.021.930.000 οο PT Mandiri Sekuritas sebanyak 1 (satu) saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp5.000,- (lima ribu rupiah);
168
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris didukung oleh Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko.
Komposisi Dewan Komisaris Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan terlebih dahulu mengikuti tahap fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) sesuai perundang-undangan dan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Dewan Komisaris memiliki keahlian untuk dapat
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai, sehingga dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha Bank, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Bank, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja Direksi.
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan hasil RUPS Tahunan PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2014 yang diselenggarakan pada tanggal 01 April 2015, memutuskan untuk mengangkat kembali Ramzi A. Zuhdi sebagai Komisaris Independen untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun ke depan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
Susunan anggota Dewan Komisaris tahun 2015, sebagai berikut: Nama
Jabatan
Periode Jabatan
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
07 Mei 2014 – sekarang
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
29 Juni 2010 – sekarang
Agus Fuad
Komisaris
29 Mei 2013 – sekarang
Bambang Widianto
Komisaris Independen
29 Mei 2013 – sekarang
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
07 Mei 2014 – sekarang
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Seluruh Anggota Dewan Komisaris BSM telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan, yang mengindikasikan bahwa setiap Anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Nama
Pelaksanaan
Hasil
Ventje Rahardjo
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Ramzi A. Zuhdi
Bank Indonesia
Lulus
Agus Fuad
Bank Indonesia
Lulus
Bambang Widianto
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Zulkifli Djaelani
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Kepemilikan Saham dan Independensi Dewan Komisaris Sampai dengan 31 Desember 2015, Dewan Komisaris tidak memiliki saham baik di BSM, Bank maupun Perusahaan lainnya.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
169
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris pada BSM dan Perusahaan Lain dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini: Nama
Jabatan
Saham Pada BSM
Saham Pada Perusahaan Lain
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
Nihil
Nihil
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
Nihil
Nihil
Agus Fuad
Komisaris
Nihil
Nihil
Bambang Widianto
Komisaris Independen
Nihil
Nihil
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
Nihil
Nihil
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Setiap anggota Dewan Komisaris tidak ada yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan rangkap jabatan. Rangkap Jabatan oleh anggota Dewan Komisaris saat ini masih diperbolehkan oleh ketentuan Rangkap Jabatan, yaitu sebagai berikut: Nama
Jabatan
Jabatan Lain
Ventje Rahardjo
Komisaris Utama
Senior Executive Vice President di Bank Mandiri
Ramzi A. Zuhdi
Komisaris Independen
-
Agus Fuad
Komisaris
-
Bambang Widianto
Komisaris Independen
Deputi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan
Zulkifli Djaelani
Komisaris Independen
-
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board Charter) Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib kerja sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan telah dilakukan pengkinian secara berkala, di mana penyempurnaan yang terakhir yaitu sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Dewan Komisaris BSM No.KEP.KOM/001/2014 tanggal 24 Desember 2014 mengenai Tata Tertib Dewan Komisaris BSM.
Isi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris Pedoman tersebut mengatur tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris dan ketentuan lain dalam rangka memenuhi prinsip-prinsip GCG. Hal-hal yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris tersebut antara lain: KATA PENGANTAR I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Cakupan D. Pemutakhiran II. TUGAS POKOK DEWAN KOMISARIS III. STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KOMISARIS IV. ETIKA KERJA A. Kode Etik Bankir Indonesia B. Etika Lainnya V. WAKTU KERJA VI. PENYELENGGARAAN RAPAT A. Rapat Dewan Komisaris (RAKOM) B. Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris (RADIRKOM) C. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) D. Rapat Lainnya 170
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
Realisasi Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2015
Dewan Komisaris bertugas, antara lain:
Dewan Komisaris senantiasa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, baik pada proses perumusan rencana strategis perusahaan, penyusunan dan implementasi rencana bisnis Bank, pemantauan kinerja, serta penerapan manajemen risiko dan penerapan Good Corporate Governance, termasuk penerapan prinsip syariah. Selama tahun 2015, realisasi pelaksanaan tugas Dewan Komisaris sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Bank yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan Bank, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan atau RPUS Luar Biasa dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS dan RUPS Luar Biasa secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas Bank atau Pasar Modal; 3. Menjaga kepentingan Bank dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS; 4. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut; 5. Memberikan pendapat dan saran atas Rencana Bisnis Bank tahunan yang diusulkan Direksi dan mengesahkan sesuai ketentuan pada Anggaran Dasar; 6. Memonitor perkembangan kegiatan Bank; 7. Memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Bank; 8. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Bank dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh; 9. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya (a) pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan (b) suatu kondisi yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank; 10. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas pembukuan Bank.
Laporan Kinerja Bank
Pada tahun 2015, BSM menghadapi tantangan yang cukup berat baik dari internal maupun eksternal. Tantangan dari sisi internal yang harus dihadapi BSM antara lain rasio non performing financing yang besar, downgrade pembiayaan, pertumbuhan pembiayaan yang kurang agresif, infrastruktur yang belum terpenuhi secara baik, kapabilitas dan produktivitas sumber daya manusia, produktivitas jaringan kantor, dan sebagainya. Sedangkan dari sisi eksternal antara lain kondisi makro ekonomi yang cenderung kurang baik, di mana pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,79%, inflasi sebesar 3,5%, BI rate sebesar 7,5% dan melemahnya kurs Rupiah terhadap mata uang US Dollar. Dalam rangka menyelesaikan tantangan sebagaimana dimaksud di atas dan meningkatkan kinerja BSM menjadi lebih baik, Dewan Komisaris memberikan saran kepada Direksi, antara lain terkait dengan : 1. Fokus Bisnis Bank 2. Transformasi Organisasi dan Peningkatan Produktivitas SDM 3. Penguatan Bisnis Proses Pembiayaan 4. Internalisasi Corporate Culture Memperhatikan saran Dewan Komisaris di atas dan strategi yang dijalankan Direksi, BSM mampu merealisasikan kinerja per 31 Desember 2015 dengan baik. Hal ini tercermin antara lain beberapa indikator keuangan mencapai target RBB tahun 2015 yang telah ditetapkan antara lain Laba, Tabungan, Dana Murah, Biaya Bagi Hasil, Biaya Overhead, Return on Asset, Return on Equity, Net Interest Margin, rasio BOPO, CER, Cost of Fund, dan membaiknya Rasio Non Performing Financing. BSM juga berhasil merealisasikan recovery terhadap nasabah yang telah dihapusbukukan sebesar Rp423 miliar, hal ini akan memperkuat pembentukan cadangan kerugian BSM. Selain itu, BSM merupakan satu-satunya
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
171
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Bank Syariah yang melakukan penempatan dana pada private placement project based SUKUK sebesar Rp2 triliun. Likuiditas Bank berada pada posisi yang sangat baik, di mana rasio Financing to Debt Ratio (FDR) sebesar 82,00% dengan secondary reserve sebesar Rp13 triliun, sedangkan CAR masih cukup yaitu sebesar 12,85%.
Perkembangan Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan POJK No.8/POJK.03/2014 tanggal 11 Juni 2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank telah melakukan penilaian Tingkat Kesehatan secara self assessment dengan kesimpulan bahwa tingkat kesehatan Bank per 31 Desember 2015 secara umum baik, sehingga mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Hal ini tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian yang terdiri dari profil risiko, penerapan good corporate governance, rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik. Dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatan Bank, Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia BSM, melakukan penguatan organisasi baik kantor pusat maupun jaringan, penguatan 3 (tiga) pilar (unit bisnis, unit risk, dan unit financing operation) dalam proses penyaluran pembiayaan, penyempurnaan proses bisnis pembiayaan, penguatan terhadap 1st, 2nd, dan 3rd lines of defense, meningkatkan penyaluran pembiayaan pada segmen retail sedangkan penyaluran pembiayaan segmen wholesale melalui kerja sama dengan Perusahaan Induk, fokus pada project pemerintah dan BUMN, melakukan pengendalian terhadap kualitas portofolio pembiayaan dan meningkatkan recovery atas pembiayaan yang telah dihapusbukukan.
Teknologi Informasi
Terkait dengan Teknologi Informasi, Dewan Komisaris telah meminta kepada Direksi, antara lain untuk segera menyelesaikan project core banking system iBSM, memastikan agar pengembangan TI sesuai dengan proses bisnis yang disepakati bersama oleh unit TI, unit bisnis, unit risk, unit financing operation, dan unit lainnya dengan memperhatikan IT Strategic Plan dan Corporate Plan BSM, mengoptimalkan pengembangan teknologi informasi melalui sinergi dengan Perusahaan Induk, meningkatkan independensi dengan mengurangi ketergantungan terhadap vendor dengan berlandaskan good corporate governance yang sangat kuat dan baik, meningkatkan dual control dalam pengelolaan TI BSM, memastikan SDLC (system development life cycle) TI BSM sangat kuat.
172
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sinergi Mandiri Group.
Dewan Komisaris telah meminta Direksi untuk mempercepat pertumbuhan BSM serta memperhatikan efektivitas dan efisiensi dalam memenangkan pasar yang terbaik, BSM harus mengoptimalkan kekuatan dan keunggulan Perusahaan Induk dan anak perusahaannya dengan melaksanakan sinergi dan aliansi dengan Mandiri Group. Dewan Komisaris juga meminta Direksi, agar sinergi juga dilakukan dalam aspek yang lebih luas tidak hanya pada sisi bisnis, misalnya terkait rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia BSM dan Pengembangan Teknologi Informasi. Dewan Komisaris secara intensif melakukan pengawasan dan pemberian nasihat agar pelaksanaan program-program sinergi dan aliansi dengan Mandiri Group dapat terealisasi sesuai target yang telah ditetapkan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Dewan Komisaris memiliki perhatian terhadap pengelolaan Human Capital sebagai faktor yang sangat penting dalam mengembangkan perusahaan. Dewan Komisaris secara continue mengingatkan dan meminta Direksi untuk terus melakukan peningkatan terhadap integritas dan kompetensi pegawai, meningkatkan efisiensi dan produktivitas pegawai, menempatkan SDM dalam lingkungan kerja yang baik, memastikan dilaksanakannya coaching dan supervisi oleh atasan, memperkuat basic knowledge perbankan dan syariah bagi seluruh pegawai, melakukan mapping terhadap pegawai dan pemenuhan pegawai pada struktur organisasi yang masih memerlukan, mengembangkan program talent management, mengembangkan career path pegawai, melakukan rotasi dan mutasi, memberikan reward dan punishment yang cepat dan tepat, dan sebagainya.
Kepatuhan terhadap Prinsip Syariah
Dewan Komisaris memiliki perhatian terhadap kepatuhan prinsip syariah. Salah satu cerminan concern Dewan Komisaris yaitu menginisiasi pelaksanaan rapat gabungan antara Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah dengan tujuan mengoptimalisasi sinergi ketiga fungsi tersebut di atas guna menyatukan pandangan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan bisnis bank yang sesuai dengan prinsip syariah. Dewan Komisaris mendorong Dewan Pengawas Syariah untuk membuat terobosan pemikiran dan/atau fatwa baru mengenai produk yang dapat mendukung percepatan pertumbuhan bisnis perbankan syariah dan memastikan setiap kegiatan usaha yang dilaksanakan Direksi telah comply terhadap prinsip-prinsip syariah.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Laporan Kinerja Kepatuhan
Dewan Komisaris melakukan monitoring terhadap fungsi kepatuhan Bank antara lain melalui laporan kinerja dan hasil pengawasan kepatuhan yang dilakukan unit kerja kepatuhan. Dewan Komisaris memberikan saran kepada Direksi agar meningkatkan kapabilitas jajaran pegawai BSM serta fungsi kontrol yang kuat sehingga tidak terjadi pelanggaran terhadap ketentuan regulator sehingga BSM terhindar dari pengenaan sanksi dari regulator, memastikan dilakukan pengkinian terhadap ketentuan-ketentuan internal Bank sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh baik Regulator dan/ atau Pemerintah.
Program Pengenalan dan Pelatihan Dewan Komisaris Program Pengenalan
Bagi Anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan untuk memperkenalkan Anggota Dewan Komisaris baru terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas Dewan Komisaris. Pelaksanaan Program Pengenalan dilakukan menyesuaikan dengan adanya perubahan komposisi Dewan Komisaris. Materi Program Pengenalan meliputi antara lain: 1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di BSM; 2. Gambaran mengenai BSM yang berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya; 3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit dan komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris; 4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. Pada 2015, tidak terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris BSM.
Program Pelatihan
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris telah mengikuti berbagai kegiatan antara lain: Training Berkeley Executive Leadership Program di Berkeley – California (2015). Training ini diikuti oleh Komisaris Utama.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Komisaris Independen Kriteria Penentuan Komisaris Independen Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen dan telah memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen sebagaimana peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Bank harus memiliki Komisaris Independen dengan komposisi paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mendukung pelaksanaan GCG, maka pemegang saham melalui RUPS telah menetapkan Komisaris Independen untuk menjalankan tugas pengawasan terhadap BSM. Jumlah anggota Dewan Komisaris BSM saat ini adalah 5 (lima) orang dengan 3 (tiga) orang diantaranya atau 60% anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.
Pernyataan Independensi Komisaris Independen Komisaris Independen menandatangani pernyataan independensi yang dibuat dan diperbaharui secara berkala. Pernyataan Independensi Komisaris Independen BSM dapat diketahui sebagai berikut Nama Ramzi A. Zuhdi Bambang Widianto Zulkifli Djaelani
Jabatan Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
Tanggal Penanggalan 15 September 2010 25 September 2014 10 Oktober 2014
173
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Direksi Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai anggaran dasar.
dalam ketentuan BI, fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan fungsi kepatuhan secara independen.
Komposisi Direksi
Direksi bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan pengelolaan BSM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah dipertanggung jawabkan kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS.
Di tahun 2015 terdapat perubahan susunan komposisi Direksi BSM. Pengukuhan pemberhentian dan pengangkatan Direksi dilakukan berdasarkan RUPS. Komposisi dan jumlah anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis BSM untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independen.
Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit intern yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur
Adapun susunan anggota Direksi tahun 2015 adalah sebagai berikut:
No
Nama
Jabatan
Pengangkatan
Periode Jabatan
1
Agus Sudiarto
Direktur Utama
Keputusan RUPS 7 Mei 2014
7 Mei 2014 – sekarang
2
Agus Dwi Handaya
Direktur Finance & Strategy
Keputusan RUPS 7 Mei 2014
7 Mei 2014 – sekarang
3
Putu Rahwidhiyasa
Direktur Risk Management & Compliance
Keputusan RUPS 7 Mei 2014
7 Mei 2014 – sekarang
4
Fahmi Ridho
Direktur Technology & Operation
Keputusan RUPS 7 Mei 2014
7 Mei 2014 – sekarang
5
Edwin Dwidjajanto
Direktur Consumer Banking & Distribution
Keputusan RUPS 1 April 2015
1 April 2015 - sekarang
6
Kusman Yandi
Direktur Wholesale Banking
Keputusan RUPS 1 April 2015
1 April 2015 - sekarang
7
Choirul Anwar
Direktur Financing Risk & Recovery
Keputusan RUPS 1 April 2015
1 April 2015 - sekarang
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Seluruh Anggota Direksi BSM telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan, yang mengindikasikan bahwa setiap Anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Nama
Pelaksana
Hasil
Agus Sudiarto
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Agus Dwi Handaya
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Putu Rahwidhiyasa
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Fahmi Ridho
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Edwin Dwidjajanto
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Kusman Yandi
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
Choirul Anwar
Otoritas Jasa Keuangan
Lulus
174
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kepemilikan Saham
No
Nama
Jabatan
Saham di BSM
Saham di Bank lain
Saham di Perusahaan Lain
1
Agus Sudiarto
Direktur Utama
Nihil
Nihil
Nihil
2
Agus Dwi Handaya
Direktur Finance & Strategy
Nihil
Nihil
Nihil
3
Putu Rahwidhiyasa
Direktur Risk Management & Compliance
Nihil
Nihil
Nihil
4
Fahmi Ridho
Direktur Technology & Operation
Nihil
Nihil
Nihil
5
Edwin Dwidjajanto
Direktur Consumer Banking & Distribution
Nihil
Nihil
Nihil
6
Kusman Yandi
Direktur Wholesale Banking
Nihil
Nihil
Nihil
7
Choirul Anwar
Direktur Financing Risk & Recovery
Nihil
Nihil
Nihil
semangat perubahan untuk menang
Selama 2015, Direksi tidak memiliki saham di BSM, di bank lain dan di perusahaan lain. Anggota berasal dari Direksi pihak yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan afiliasi BSM dan atau Pemegang Saham Pengendali. Hal ini dibuktikan dalam bentuk laporan Batas Maksimum Penyediaan Dana (BMPD) yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setiap 6 bulan sekali.
Rangkap Jabatan Anggota Direksi pada Perusahaan atau Lembaga lain Ketentuan rangkap jabatan bagi Direksi diatur dalam Kebijakan GCG. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, Perusahaan dan/atau lembaga lain. Rangkap jabatan dalam hal ini tidak termasuk sepanjang perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Bank. Direksi BSM tidak ada yang memiliki rangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan keuangan lain, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
175
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi adalah organ perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan sesuai anggaran dasar. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pengololaan BSM sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan kehati-hatian. Kewenangan dan tanggung jawab Direksi telah diatur dan sesuai dengan Anggaran Dasar BSM. Seluruh pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah dipertanggungjawabkan kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan BSM, Direksi telah menjalankan fungsi audit internal yang efektif sesuai standar sebagaimana diatur No
Nama
Jabatan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
dalam ketentuan BI; fungsi Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko; dan fungsi kepatuhan secara independen. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tidak ada satu pun anggota Direksi yang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Dalam hal kebijakan BSM yang bersifat strategis, Direksi telah mengungkapkan kepada pegawai melalui berbagai media sosialisasi, baik dilakukan secara langsung oleh Direksi sendiri maupun melalui surat edaran internal, folder publik internal, majalah internal, dan media komunikasi lainnya yang ada di BSM. Secara umum pembagian tugas Direksi dibagi sebagai berikut: Bidang Tugas Koordinasi Pengelolaan BSM
1
2
3
4
176
Agus Sudiarto
Agus Dwi Handaya
Putu Rahwidhiyasa
Fahmi Ridho
Direktur Utama
Membawahi Unit Kerja: Internal Audit & Anti Fraud (IAG)
Direktur Finance & Strategy
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam bidang Finance & Strategy. Membawahi Unit Kerja: 1. Strategy & Performance Management (SPM) 2. Corporate Secretary (CSG) 3. Accounting (ACG) 4. Strategic Procurement (SCG) 5. Corporate & Branch Transformation (CBT)
Direktur Risk Management & Compliance
Memimpin, merumuskan dan mengarahkan kebijakan dan strategi dalam Direktorat Risk Management & Compliance sesuai regulasi perbankan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk prinsip Syariah. Membawahi Unit Kerja: 1. Enterprise Risk Management (ERM) 2. Compliance (CPG) 3. Human Capital (HCG) 4. Learning Center (LCG) 5. Policy & Procedure (PPG)
Direktur Technology & Operation
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam bidang Technology & Operation. Membawahi Unit Kerja: 1. IT Strategy & Assurance (ISG) 2. IT Operation (IOG) 3. Central Operation (COG) 4. Financing Operation (FOG) 5. Transaction, Remittance & Electronic Banking (TRE)
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
No
5
6
7
Nama
Edwin Dwidjajanto
Kusman Yandi
Choirul Anwar
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Bidang Tugas
Direktur Consumer Banking & Distribution
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialiasi dalam bidang Commercial Banking & Distribution. Membawahi Unit Kerja: 1. Network (NWG) 2. Consumer Finance (CFG) 3. Consumer Deposits (CDG) 4. Culture & Customer Care (CCG)
Direktur Wholesale Banking
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan dalam bidang Wholesale Banking. Membawahi Unit Kerja: 1. Corporate Banking 1 (CB1) 2. Corporate Banking 2 (CB2) 3. Treasury & International Banking (TIG) 4. Commercial Banking (CMG) 5. Institutional Banking (IBG)
Direktur Financing Risk & Recovery
Memimpin dan mengarahkan penyusunan serta perumusan kebijakan dan strategi, pemutakhiran dan sosialisasi kebijakan di Direktorat Financing Risk & Recovery. Membawahi Unit Kerja: 1. Wholesale Risk (WRG) 2. Retail Risk (RRG) 3. Wholesale Financing Recovery (WFR) 4. Micro & Bussiness Finance Recovery (MBR) 5. Consumer Collection (CLG)
Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh Senior Executive Vice President (SEVP) yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama. Pada tahun 2015, terdapat 1 (satu) orang SEVP yakni Muhammad Busthami yang menjabat sebagai SEVP Micro and Business Banking.
Pedoman dan Tata Tertib Direksi (Board Charter) Direksi telah memiliki dan menyempurnakan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi yang telah disahkan pada 24 Desember 2014. Pedoman dan Tata Terbit Kerja tersebut mengatur mengenai tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, dan penyelenggaraan rapat Direksi.
Isi Pedoman dan Tata Tertib Direksi
Pedoman tersebut mengatur Etika Kerja Direksi, Pengaturan Rapat, Penggantian Direksi dan Ketentuan
Laporan Tahunan 2015
Laporan Keuangan Konsolidasi
Jabatan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Senior Executive Vice President (SEVP)
PT Bank Syariah Mandiri
Data Perusahaan
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
lain yang telah memenuhi prinsip-prinsip GCG. Hal yang diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Direksi tersebut antara lain: LEMBAR PENGESAHAN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Dasar Hukum II. KETENTUAN UMUM A. Pengertian III. ETIKA KERJA DIREKSI A. Kode Etik Bankir B. Pelaksanaan Etika Kerja Direksi IV. WAKTU KERJA V. PENGATURAN RAPAT A. Jenis Rapat B. Tata Tertib Rapat VI. KETENTUAN PENGGANTIAN DIREKSI A. Direktur Pengganti B. Masa Tugas C. Ketentuan Lain VII. PENUTUP
177
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Program Pengenalan dan Program Pelatihan Direksi Program Pengenalan
Bagi Anggota Direksi yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan untuk memperkenalkan Anggota Direksi baru terhadap pelaksanaan fungsi dan tugas Dewan Komisaris. Pelaksanaan Program Pengenalan dilakukan menyesuaikan dengan adanya perubahan komposisi Direksi. Materi Program Pengenalan meliputi antara lain: 1. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di BSM; 2. Gambaran mengenai BSM yang berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya; Nama Direksi
Tata Kelola Perusahaan
3. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit dan komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris; 4. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. Pada 2015, terdapat perubahan komposisi Direksi dengan pengangkatan Edwin Dwidjajanto, Kusman Yandi, dan Choirul Anwar sebagai Anggota Direksi baru BSM.
Program Pelatihan
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, selama 2015, Direksi telah mengikuti berbagai kegiatan antara lain:
No.
Training/Workshop/Seminar
Hari, Tanggal
Tempat
Penyelenggara
1
ASEAN Financials 1x1 Forum
Selasa-Rabu, 6-7 Januari 2015
J.P Morgan Office, Capital Tower, Singapore
J.P Morgan
2
Forum Komunikasi Perbankan Syariah “Pembahasan Perkembangan Industri Perbankan Syariah”
Selasa, 13 Januari 2015
Menara Radius Prawiro Lt. 25, Jakarta
OJK
3
Mandiri Investment Forum 2015
Selasa, 27 Januari 2015
Grand Ballroom The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta
Bank Mandiri
4
Institute of International Finance (IIF) Asia Summit 2015
Kamis, 7 Mei 2015
Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, SCBD, Jakarta
Bank Mandiri & IIF
5
Financial Deepening Seminar
Senin, 7 September 2015
Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place, SCBD, Jakarta
Bank Mandiri & Oliver Wyman
6
Seminar IBEX (Indonesia Banking Expo)
Jumat, 11 September 2015
Cendrawasih Room, Jakarta Convention Centre
Perbanas
7
High Panel Discussion Seminar
Rabu, 28 Oktober 2015
Ballroom A & B Hotel JW Marriott, Surabaya
Bank Indonesia
8
Indonesia International Conference on Islamic Finance 2015
Kamis, 12 November 2015
Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta
OJK
9
Seminar Kajian Stabilitas Keuangan
Kamis, 10 Desember 2015
Function Room, Gd Thamrin Lt. 4
Bank Indonesia
Agus Sudiarto
178
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Laporan Keuangan Konsolidasi
No.
Training/Workshop/Seminar
Hari, Tanggal
Tempat
Penyelenggara
1
Workshop Pelaksanaan Finalisasi Perencanaan dan Implementasi Hardware FOS, CMS serta MIS BSM
Kamis, 1308-15
Hotel Aston Bogor
Multipolar
2
Narasumber di IBEX 2015 “ Digitalisasi dan Kesetaraan Perbankan Syariah”
Jum’at, 1109-15
Jakarta Convention Center
PERBANAS & ASBISINDO
3
Seminar BI Layanan Non Tunai Untuk Pembayaran Wakaf, Infak dan Sadaqah
Jum’at, 30 Oktober 2015
Hotel JW Marriot surabaya
BI
4
Workshop Joint Planning Session Penyelarasan Inisiatif IT dan Corplan BSM 2016-2020
SeninSelasa, 21-22 Desember 2015
Mandiri University, Jl. Tanah Abang Timur Dalam No.1-2 Gambir, DKI Jakarta
CBT dan IOG
1
Certificate of Competence Bank Risk Management - Level 5
Sabtu, 2504-15
Jakarta
LSPP
2
Risk Management Competency for Banking Profession - Level 5
Kamis, 2304-15
Jakarta
BARA
3
Executive Distance Learning on Islamic Banking Training
Rabu, 15-04-15
Jakarta
Karim Konsulting Indonesia
1
Banking Forum Sharing Session: Banking Productivity Survey 2015
Kamis, 1501-15
The Ritz Carlton, Level 8
HayGroup
2
Seminar Integrated Governance and Risk Management: “Strategies for Managing Bank as Holding Company”
Rabu, 21-01-15
Assembly Hall, Plaza Bapindo Lantai 9
Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP)
3
Governance, Risk and Compliance (GRC) Forum 2015
Selasa, 3103-15
OJK Institute, Gd. Menara Merdeka, Lantai 7
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
4
Muktamar IAEI dan Seminar Ekonomi Islam
Kamis, 3004-15
Gd. Dhanapala, Kementerian Keuangan
The Indonesian Association of Islamic Economist (IAEI)
5
Workshop “Global Executive Mindset”
Kamis, 2008-15
Hotel Grand Mahakam, Jakarta. Ruang Magnolia Lantai 2
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
6
Seminar “Managing Financial Turbulence”
Selasa, 2209-15
Ballroom 3, The Ritz Carlton Pasific Place
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Fahmi Ridho
Choirul Anwar
Data Perusahaan
semangat perubahan untuk menang
Nama Direksi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Putu Rahwidhiyasa
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
179
Ikhtisar Utama
Nama Direksi
Edwin Dwidjajanto
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
No.
Training/Workshop/Seminar
Hari, Tanggal
Tempat
Penyelenggara
1
Certificate of Competence Bank Risk Management - Level 5
Sabtu, 2504-15
Jakarta
LSPP
2
Risk Management Competency for Banking Profession - Level 5
Kamis, 2304-15
Jakarta
BARA
3
Executive Distance Learning on Islamic Banking Training
Selasa, 2402-15
Jakarta
Karim Konsulting Indonesia
4
Rhythm Of Empowerment
Sabtu, 0905-15
Malang
Rhythm Of Empowement dan Bank Syariah Mandiri
1
Seminar International Best Practices In Microfinance and SME Banking
Rabu, 20-05-15
Grand Kemang Hotel
PT Mitra Bhadra Consulting
2
Workshop “Global Executive Mindset”
Kamis, 2008-15
Hotel Grand Mahakam, Jakarta. Ruang Magnolia Lantai 2
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
1
Sertifikasi Manajemen Risiko level V
Sabtu, 2504-15
Jakarta
Badan Nasional Sertifikasi Profesi
2
Training Risk Management Competency for Banking Profession level V
Kamis, 2304-15
Jakarta
Banker Association for Risk Management Program
1
Banking Forum Sharing Session: Banking Productivity Survey 2015
Kamis, 15-012015
The Ritz Carlton, Level 8
HayGroup
2
Islamic Financial Services Board (IFSB) Annual Meeting 2015, IFSB International Seminar on Enhancing Financial Inclusion Through Islamic Finance
Selasa, 31-032015
Bali Room Hotel Kempinski Jakarta
Bank Indonesia
3
2015 Institute of International Finance (IIF) Asia Summit
Kamis, 07-052015
Ballroom Ritz Carlton
Bank Mandiri & IIF
4
Seminar Transforming Finance; Fuelling Business Innovation with Effective Business Strategies
Rabu & Kamis, 20-21 Mei 2015
Intercontinental Jakarta Mid Plaza
Trueventus, Malaysia
Muhammad Busthami
Kusman Yandi
Agus Dwi Handaya
180
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Nama Direksi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
No.
Training/Workshop/Seminar
Hari, Tanggal
Tempat
Penyelenggara
5
Seminar “Optimalisasi Potensi Penawaran Umum bagi BUMN dan Entitas anak di Pasar Modal
Selasa, 18-082015
Flores Room Hotel Borobudur
Otoritas Jasa Keuangan
6
Seminar Syariah Asbisindo - IBEX 2015 Sharia Stream, “Digitalisasi dan Kesetaraan Perbankan Syariah
Jum’at, 11-092015
Cendrawasih Room, JCC
PERBANAS
7
High Level Panel Discussion Seminar
Kamis, 29-102015
Ballroom A & B JW Marriot Surabaya
Bank Indonesia
8
The Indonesian International Conference on Islamic Finance 2015
Kamis, Jum’at 12&13-11-2015
Ballroom Kempinski Hotel Jakarta
OJK
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan aktivitas operasional secara harian adalah berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris pada intinya adalah sebagai pengawas dan pemberi saran, sementara itu tugas utama Direksi adalah melaksanakan keputusan RUPS, arahan dari Dewan Komisaris serta mengelola operasional perusahan. Namun demikian, keduanya harus senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk kemajuan dan kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masing-masing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini tercermin pada:
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia / Otoritas Jasa Keuangan. 2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal. 3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham. 4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. 5. Terpenuhinya implementasi GCG. 6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di semua lini organisasi.
181
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi telah memenuhi unsur keberagaman yaitu perpaduan dari sisi independensi dan keahlian. Terkait keahlian Dewan Komisaris dan Direksi BSM telah dijelaskan pada bagian Profil Dewan Komisaris dan Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini. Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi BSM memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik. Hal tersebut telah dibuktikan bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi BSM telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia / Otoritas Jasa Keuangan dan telah lulus fit and proper test.
Assessment Dewan Komisaris Prosedur Assesment Kinerja Dewan Komisaris • Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan kinerja Dewan Komisaris dan Anggota Dewan Komisaris untuk dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS. • Kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Dewan Komisaris sejak tanggal pengangkatannya. • Hasil evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris secara individual akan merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota Dewan Komisaris. • Hasil evaluasi kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris secara individual merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk memberhentikan dan/atau menunjuk kembali Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas Dewan Komisaris. 182
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Proses Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Proses pelaksanaan evaluasi atas kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan dalam forum RUPS. RUPS adalah rapat yang dihadiri oleh Pemegang Saham yang memenuhi syarat kuorum dan diselenggarakan oleh Direksi atas permintaan Komisaris, Direksi atau pemegang saham yang mewakili 1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dalam rangka mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan dan/atau untuk pengambilan keputusan atas hal-hal yang kewenangannya tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris.
Kriteria Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Kriteria evaluasi yang digunakan untuk menilai kinerja Dewan Komisaris dan individu Anggota Dewan Komisaris adalah pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan Bank dan Pemegang Saham khususnya serta pihak yang berkepentingan pada umumnya.
Prosedur Assessment Kinerja Direksi • Kinerja Direksi dan masing-masing Anggota Direksi akan dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan disampaikan kepada Pemegang Saham dalam RUPS. • Secara umum, kinerja Direksi ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Direksi yang bersangkutan sejak tanggal pengangkatannya. • Hasil evaluasi terhadap kinerja Direksi secara keseluruhan dan kinerja masing-masing Anggota Direksi secara individual akan merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota Direksi.
Pihak Pelaksana Assessment Pihak yang melakukan assessment terhadap kinerja Dewan Komisaris adalah RUPS. Sedangkan, penilaian terhadap kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada indikator KPI Direksi. Kemudian, Dewan Komisaris dan Direksi akan mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja mereka pada periode 2015, termasuk di dalamnya pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam RUPS yang akan diselenggarakan pada tahun 2016.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah Mekanisme Penetapan Remunerasi Prosedur penetapan remunerasi dan fasilitas lain (remuneration package) untuk Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Berdasarkan peraturan tersebut, Komite Remunerasi dan Nominasi dalam menetapkan remuneration package melaksanakan hal berikut:
Dalam penetapan remuneration package tersebut Komite Remunerasi dan Nominasi telah memperhatikan: 1. Kinerja keuangan; 2. Pemenuhan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva; 3. Kewajaran dengan peer group; dan 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang BUS.
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; 2. Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; dan 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Dewan Komisaris
Rapat Umum Pemegang Saham
Membuat kajian penyusunan remunerasi
Pembahasan remunerasi
Menetapkan remunerasi
Struktur Remunerasi dan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya (remuneration package) yang ditetapkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Kebijakan remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS antara lain meliputi:
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
1. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; dan 2. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
183
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Rincian Remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah Jumlah yang diterima dalam 1 (satu) tahun Dewan Komisaris
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lainnya
Remunerasi
Direksi
Orang
jutaan Rupiah
Orang
jutaan Rupiah
Orang
jutaan Rupiah
5
3.872
8
13.282
3
954
8
1.457
8
14.739
3
954
Fasilitas lainnya*): 1. yang dapat dimiliki 2. yang tidak dapat dimiliki
Total
Dewan Pengawas Syariah
5
3.872
*) dinilai dalam ekuivalen Rupiah.
Keterangan:
1. Remunerasi yaitu penghasilan dalam bentuk keuangan (non natura) antara lain gaji, tunjangan (benefit), kompensasi dalam bentuk saham, bonus dan bentuk remunerasi lainnya; 2. Fasilitas lain yaitu fasilitas yang diterima tidak dalam bentuk keuangan (natura), antara lain fasilitas perumahan, fasilitas transportasi, fasilitas asuransi kesehatan, fasilitas telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki.
Remunerasi Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah dalam 1 (satu) Tahun Jumlah Remunerasi*) per orang dalam 1 tahun
Jumlah Dewan Komisaris
Jumlah Direksi
Jumlah DPS
Diatas Rp2 miliar Diatas Rp1 miliar s.d Rp2 miliar Diatas Rp500 juta s.d Rp1 miliar Rp500 juta kebawah
8 5 3
*) yang diterima dalam bentuk keuangan (non natura)
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Pengungkapan rasio gaji tertinggi dan gaji terendah dalam sekala perbandingan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai per bulan Keterangan
Rasio
Rasio gaji pegawai yang tertinggi & terendah
25,3 : 1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi & terendah
1,1 : 1
Rasio gaji komisaris yang tertinggi & terendah
1,1 : 1
Rasio gaji Direksi tertinggi & pegawai tertinggi
1,9 : 1
184
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris secara rutin telah melakukan rapat sebagai salah satu sarana dalam melakukan pengawasan dan pemberian saran terhadap pelaksanaan kegiatan usaha yang dilakukan Direksi. Jenis rapat yang dilakukan Dewan Komisaris terdiri dari Rapat Dewan Komisaris (Rakom) dan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir) dan Rapat Gabungan (Ragab) antara Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Selama tahun 2015, jumlah rapat yang telah dilakukan Dewan Komisaris sebanyak 19 (sembilan belas) kali rapat. Pelaksanaan rapat dan tingkat kehadiran masingmasing anggota Dewan Komisaris selama tahun 2015 yaitu sebesar >100% jika dibandingkan kewajiban penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud PBI No.11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah, Pasal 14, di mana Dewan Komisaris diwajibkan menyelenggarakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. Pengawasan yang dilakukan Dewan Komisaris tidak hanya melalui rapat-rapat yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sendiri, tetapi juga melalui efektifitas pelaksanaan tugas Komite-Komite. Anggota Dewan Komisaris sangat aktif dan intensif melaksanakan rapat Komite-Komite. Pelaksanaan Rapat Komite-Komite pada tahun 2015 dilakukan sebanyak 50 (lima puluh) kali Rapat dengan rincian sebagai berikut: rapat Komite Audit sebanyak 14 (empat belas) kali, Komite Pemantau Risiko sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali dan Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 8 (delapan) kali Rapat.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
1. Rapat Dewan Komisaris (Rakom). Rapat yang dilakukan Dewan Komisaris untuk membahas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. 2. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir). Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi atau Direktur Bidang, dengan agenda realisasi pencapaian rencana bisnis bank bulanan, issue-issue terkini Bank, inisiatif strategis Bank seperti corporate plan, core banking system, dan lainnya. 3. Rapat Gabungan Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah (Ragab). Rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah dengan agenda kinerja Bank, issue-issue terkini Bank, inisiatif strategis Bank, kepatuhan pelaksanaan prinsip syariah pada kegiatan usaha Bank. 4. Rapat Komite-Komite Rapat yang dilaksanakan Komite-Komite (Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi) sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing guna mendukung Dewan Komisaris untuk melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi. Selama tahun 2015, jumlah Rapat yang telah dilakukan Dewan Komisaris sebanyak 19 (sembilan belas) kali rapat. Berikut rincian pelaksanaan rapat yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris:
185
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Rekapitulasi Rapat dan Jumlah Kehadiran Dewan Komisaris Dewan Komisaris No.
1
Total Rapat
Nama Rapat Rapat Dewan Komisaris (Rakom)
Ventje Rahardjo
Ramzi A. Zuhdi
Agus Fuad **)
Bambang Widianto *)
Zulkifli Djaelani
5
5
5
5
3
5
13
13
13
11
9
13
1
1
1
1
1
1
14
14
14
8
9
14
4
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (Rakomdir) Rapat Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah (Rakomdir-DPS) Rapat Komite Audit
5
Rapat Komite Pemantau Risiko
28
27
28
18
11
28
6
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Total
8 69
6 66
8 69
7 50
7 40
8 69
2 3
Catatan : *) Peserta Tamu dan Bukan Anggota Komite Pemantau Risiko **) Peserta Tamu dan Bukan Anggota Komite Audit maupun Anggota Komite Pemantau Risiko Selama 2015, agenda Rapat Internal Dewan Komisaris sebagai berikut: Tanggal Rapat
Agenda Rapat
25 Mei 2015
Evaluasi Kinerja Anggota Komite-komite Penunjang Dewan Komisaris
13 Agustus 2015
Progress Kinerja Bank Syariah Mandiri
05 Oktober 2015
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Tahun 2015.
05 Oktober 2015
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI Tahun 2015 (mengundang Direksi Periode sebelumnya).
25 November 2015
Draft Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2016 – 2018 PT. Bank Syariah Mandiri.
Rapat Direksi Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan secara kolektif. Selain itu, Direksi mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Bank. Selama 2015, tingkat kehadiran Direksi dalam Rapat Internal Direksi sebagai berikut: No
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
1.
Agus Sudiarto
Direktur Utama
50
50
2.
Agus Dwi Handaya
Direktur Finance & Strategy
50
48
3.
Putu Rahwidhiyasa
Direktur Risk Management & Compliance
50
48
4.
Fahmi Ridho
Direktur Technology & Operation
50
46
5.
Edwin Dwidjajanto
Direktur Consumer Banking & Distribution
50
47
6.
Kusman Yandi
Direktur Wholesale Banking
50
47
7.
Choirul Anwar
Direktur Financing Risk & Recovery
50
38
Selama 2015, agenda Rapat Internal Direksi sebagai berikut: Tanggal Rapat
Agenda Rapat Januari 2015
Senin, 5 Januari 2015
186
Perubahan Struktur Organisasi (SO) PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggal Rapat
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Agenda Rapat
Senin, 12 Januari 2015
Perubahan Struktur Organisasi (SO) PT Bank Syariah Mandiri
Selasa, 13 Januari 2015
1. 2.
Selasa, 20 Januari 2015
Laporan Keuangan Konsolidasi
3.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Hasil Review Watchlist segmen Korporasi, Sindikasi & Komersial (Nasabah Lancar & DPK Posisi Oktober 2014) BSM Program Event Retail BSM Tahun 2015
1. 2. 3. 4. 5.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Simulasi Tingkat Kesehatan BSM Per Desember 2014 Rakernas Tahun 2015 BSM Usulan Penambahan Plafon Pembelian Reksadana Pasar Uang Syariah (RDPS) Usulan Pembelian Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Februari 2015 Selasa, 3 Februari 2015
1. 2. 3. 4. 5.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Direktur dan SEVP Supervisi Kantor Wilayah Progres Tindak Lanjut Radir Bulan Januari 2015 Program Marketing Gadai & Cicil Emas 2015 Gold Ownership Program untuk Executive
Selasa, 10 Februari 2015
1. 2. 3. 4. 5.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Progres Tindak Lanjut Radir Bulan Januari 2015 Board Forum Q4 2014 PT BSM Public Expose Kinerja BSM Lain-lain
Selasa, 17 Februari 2015
1. 2. 3.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Persiapan Rakomdir Lain-lain
Selasa, 24 Februari 2015
1. 2. 3.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Materi RUPS Tahun Buku 2014 Compensation Maret 2015
2.
Presentasi Pemilihan Calon Konsultan Corporate Plan BSM tahun 2015 - 2020 a. Oliver Wyman b. McKinsey c. BCG Usulan Program Take Over Pembiayaan
Selasa, 10 Maret 2015
1. 2. 3. 4.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Action Plan Bisnis Unit untuk mencapai Target Maret 2015 Overview Pembiayaan Haji & Umrah Update Kinerja Per Februari 2015
Selasa, 17 Maret 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Laporan Hasil Sementara Pemeriksaan Pajak Tahun 2013 Performance Review BSM Culture Development Strategy 2015-2020 Update Hasil Akhir Penilaian Calon Konsultan Corporate Plan BSM 2010-2020 RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 PT BSM Tingkat Kesehatan Bank PT BSM per 31 Desember 2015 Persiapan Rakomdir tanggal 19 Maret 2015 Penyesuaian Upah Pegawai Tahun 2015 Lain-lain
Selasa, 3 Maret 2015
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
1.
187
Ikhtisar Utama
Tanggal Rapat Selasa, 24 Maret 2015
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Agenda Rapat 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Sinergi BSM dengan Mandiri Group Kinerja BSM Februari 2015 Pembentukan Business & Organization Alignment Committee Kick Off Corplan BSM 2016-2020 Lain-lain: April 2015
3.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Rencana Pemanfaatan Aset Inbreng & Terbengkalai, serta Laporan Progres Renovasi/ Pembangunan Gedung, Perpanjangan Sewa Kantor Cabang Tahun 2015 Lain-lain
Rabu, 8 April 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Update Kinerja BSM Per 31 Maret 2015 Knowledge Management (KM) 2015 Corporate Roll - Out Learning Program & Services Pembelian Sukuk Ritel SR-007 di Pasar Sekunder Revisi Komite Pembiayaan Revisi Arsitektur Kebijakan & Prosedur BSM Reposisi Fungsi dan Struktur Sharia Compliance
Selasa, 14 April 2015
Perubahan Struktur Organisasi (SO) PT Bank Syariah Mandiri dan Direktur & SEVP Supervisi Kantor Wilayah
Selasa, 14 April 2015
1. 2. 3. 4.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Update Strategic Meeting Bank Syariah Mandiri 2016 - 2020 Management Letter E&Y Usulan Paket Retensi Untuk Pegawai Top HiPo dan HiPo
Selasa, 21 April 2015
1. 2. 3. 4. 5.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Rencana Perbaikan Pengelolaan Kol.2 Update Progress Peraturan Perusahaan PT Bank Syariah Mandiri. Rancangan Skema Pemberian Bonus 2014 Lain-lain
Selasa, 28 April 2015
1. 2. 3. 4.
Agenda Kegiatan Direksi Steering Committee I Penyusunan Corplan BSM 2016 - 2020 Presentasi Sukses Syariah Lain-lain
Rabu, 1 April 2015
1. 2.
Mei 2015 Selasa, 5 Mei 2015
1. 2. 3.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Penilaian Kinerja Pegawai (level DH ke atas) Lain-lain
Selasa/12 Mei 2015
1. 2. 3. 4. 5.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Persiapan Board Forum Alternate Direktur dan SEVP Presentasi nasabah a.n. PT Arena Maju Bersama Lain-lain
Selasa/19 Mei 2015
1. 2. 3.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Presentasi Rencana Kerja CCG Lain-lain
188
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggal Rapat Selasa/26 Mei 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Agenda Rapat 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Transaksi Lindung Nilai Syariah Atas Nilai Tukar Pemanfaatan SPN-S Sebagai Salah Satu Alternatif Instrumen Pengatur Likuiditas Bank Crash Program Penyelesaian Masalah NPF dan WO Program Enrichment bagi Kepala Cabang BSM Lain-lain
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Juni 2015
8.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Crash Program Penyelesaian Masalah NPF dan WO Arsitektur Teknologi Informasi Blue Print Pengembangan TI BSM Update Infrastruktur IT BSM Kinerja BSM per 31 Mei 2015 Usulan Revisi RKAP 2015 & RBB 2015 - 2017 Update Corplan: a. BSM 2020 Corporate Vision & Business Strategy b. Monitoring Inisiatif Corplan 2016- 2020 c. Kompetisi Pembuatan Tagline Penanganan Perbaikan Kualitas Pembiayaan HUG dan Pengembangan bisnis HUG.
Selasa/16 Juni 2015
1. 2. 3.
Agenda Kegiatan Direksi & Sharing Direksi/SEVP Revisi RBB Lain-lain
Selasa/23 Juni 2015
1. 2. 3. 4. 5.
Usulan Revisi RBB Usulan Program Corrective Action Branch Manager Progres Tindak Lanjut Pegawai Hipo Update Audit BPK Institutional Banking Group
Selasa/30 Juni 2015
1. 2. 3. 4.
Sharing Direksi/SEVP BSM Corporate Culture Update Hasil Survei Service Value BSM Persiapan Menghadapi Libur Lebaran 1436 H
Selasa/9 Juni 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Juli 2015 Selasa/7 Juli 2015
1. 2. 3. 4. 5.
Sharing Direksi/SEVP Evaluasi Kinerja TRE Laku Pandai Progress Report Redesign Arsitektur Kebijakan dan Prosedur BSM Revisi Ketentuan Pembiayaan Bank Agustus 2015
Rabu/5 Agustus 2015
1. 2. 3. 4.
Sharing Direksi/SEVP Sharing session oleh Bapak Ogi Prastomiyono, Dir. BM Persiapan Board Forum Avenger Project 2015 -2016
Selasa/11 Agustus 2015
1. 2. 3. 4.
Sharing Direksi/SEVP Review Pencapaian Kinerja Juli 2015 Tugas & Tanggung Jawab Tim Roll Out (TRO) Branch & People Productivity Enhancement Program Bench Strength (BM Ready, GDP)
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
189
Ikhtisar Utama
Tanggal Rapat
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Agenda Rapat
Rabu/19 Agustus 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sharing Direksi/SEVP Program Sufee dan Penurunan Nisbah Tabungan Update Materi Komite Pemantau Risiko Update Kasus Hukum PMS BSM Master Concept Update Progress Corplan BSM 2016-2020
Selasa/25 Agustus 2015
1. 2. 3. 4.
Sharing Direksi/SEVP Persiapan Interview ARA 2014 Performance Review Presentasi KMR September 2015
Selasa/1 September 2015
1. 2.
Sharing Direksi/SEVP Grand Strategy Productivity Enhancement & Distribution Transformation
Rabu/2 September 2015
Distribution Network Transformation
Selasa/10 September 2015
1. 2. 3. 4.
Sharing Direksi/SEVP Update Distribution Transformation Implementasi Perhitungan CKPN & Amortisasi Pendapatan/ Beban Teratribusi BSM Performance Review
Selasa/15 September 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sharing Direksi/SEVP Rekomendasi Perbaikan Proses Transaksi Cabang oleh MRI Pengembangan Bisnis Trade Finance Persiapan meeting dengan Komite Audit Kinerja Agustus 2015 Update Rencana Penataan SDM & Cabang (Eksekusi SDM & Standarisasi SDM) Update Pasar dan Ekonomi Makro Rekomendasi Prioritas Pembiayaan BSM
Rabu/23 September 2015
1. 2. 3.
Sharing Direksi/SEVP Penyelesaian Ayda Rahn Berlian dan Agunan Tambahan a.n. Irma Pitrawati & Group Performance Review
Selasa/29 September 2015
1. 2. 3.
Sharing Direksi/SEVP Kewenangan Pemutus Spesial Nisbah Deposito Valas Usulan Penataan SDM Terkait Penataan Organisasi & Cabang Oktober 2015
Rabu/7 Oktober 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kick off RKAP Sharing Direksi/SEVP Kinerja BSM per 30 September 2015 Kebijakan Stimulus Perekonomian Bagi BUS & UUS Update Penggantian Switching System BSM Milad BSM Rencana alokasi penempatan dana PT Bank Mandiri Persero Tbk sebesar Rp 500 miliar
Selasa/13 Oktober 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sharing Direksi/SEVP RKAP BSM 2016 Persetujuan Kerja Sama BSM dengan PT MUF Persetujuan Service Value Update Pengembangan Bisnis Trade Finance Materi & Update Kepegawaian Progres Persiapan Pilot dan Penataan Jaringan Perubahan Bisnis Proses dan Kewenangan
190
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggal Rapat
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Agenda Rapat
Selasa/20 Oktober 2015
1. 2. 3. 4.
Sharing Direksi/SEVP Presentasi Materi RKAP BSM Ke BM Performance Review Presentasi Observasi CGPI
Senin/26 Oktober 2015
Distribution Network Transformation
Selasa/27 Oktober 2015
1. 2. 3.
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sharing Direksi/SEVP Highlight Hasil Pemeriksaan OJK Tahun 2015 Update Milad BSM Ke 16 November 2015
Selasa/3 November 2015
1. 2. 3. 4. 5.
Sharing Direksi/SEVP Materi 1 on 1 RKAP 2016 dengan CFO Bank Mandiri Entrance Audit KAP/PWC Tools Simplifikasi Document Checklist and Document Validity Guideline Materi Board Forum Q3 2015
Selasa/10 November 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sharing Direksi/SEVP Performance Review Platform & Behavior Indicator BSM Corporate Culture Proses Bisnis FOG Highlight Hasil Pemeriksaan OJK Th 2015 Update TRO
Selasa/17 November 2015
1. 2. 3. 4.
Sharing Direksi/SEVP Pembahasan & Challenge Session RKAP 2016 Progres Update Aktivitas Penyelesaian Selisih Pembiayaan dan Suspend Account Revaluasi Aset
Selasa/24 November 2015
1. 2.
Performance Review Rencana alokasi penempatan dana PT Bank Syariah Mandiri pada Project Base Sukuk (PBS) sebesar Rp1Triliun Pembiayaan KUR BSM Per Oktober 2015 Usulan Agenda IT Steering Committee
3. 4.
Desember 2015 Selasa/8 Desember 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sharing Direksi/SEVP Pembahasan Kinerja November 2015 & Performance Review Hasil Review Pembiayaan Komite Level Direksi Peningkatan Kompetensi Pegawai BSM Melalui Learning Program Highlight Hasil Audit Bank Mandiri Tahun 2015 Pemenuhan Organisasi BSM
Selasa/22 Desember 2015
1. 2. 3. 4.
Sharing Direksi/SEVP Laporan Penataan Cabang Hasil Review Pilot Project Distribution Transformation Area Medan & Surabaya Finalisasi Struktur SO
Rabu/23 Desember 2015
Persiapan Rakernas Tahun 2016 PT Bank Syariah Mandiri
Selasa/ 29 Desember 2015
Sharing Session Direksi/SEVP
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
191
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pengungkapan Hubungan Afiliasi Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali Hubungan Afiliasi Dewan Komisaris Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan kekeluargaan dan kepengurusan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi ditunjukkan dalam tabel berikut: Hubungan Keluarga dengan Organ Perseroan Nama
Dewan Komisaris
Direksi
Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain
Pemegang Saham
Sebagai Dewan Komisaris
Sebagai Pemegang Saham
Sebagai Direksi
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ventje Rahardjo
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Ramzi A. Zuhdi
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Agus Fuad
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Bambang Widianto
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Zulkifli Djaelani
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Hubungan Afiliasi Direksi Setiap anggota Direksi tidak memiliki hubungan hubungan kekeluargaan dan kepengurusan sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Direksi lainnya dan/atau anggota Dewan Komisaris sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut: Hubungan Keluarga dengan Organ Perseroan Nama
Dewan Komisaris
Direksi
Hubungan Kepengurusan di Perusahaan Lain
Pemegang Saham
Sebagai Dewan Komisaris
Sebagai Pemegang Saham
Sebagai Direksi
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Agus Sudiarto
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Agus Dwi Handaya
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Putu Rahwidhiyasa
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Fahmi Ridho
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Edwin Dwidjajanto
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Kusman Yandi
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
Choirul Anwar
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
192
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai badan independen yang direkomendasikan DSN-MUI yang berada di Lembaga Keuangan Syariah (LKS), bertugas mengawasi pelaksanaan Fatwa Dewan Syariah Nasional di Lembaga Keuangan Syariah.
Komposisi Dewan Pengawas Syariah Komposisi Dewan Pengawas Syariah tahun 2015 terdiri dari: No
Nama
Jabatan
1
Prof Dr Komaruddin Hidayat, MA
Ketua
2
Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
Anggota
3
Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
Anggota
Rangkap Jabatan Dewan Pengawas Syariah Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah di berbagai lembaga keuangan syariah sebagai berikut: Nama
Jabatan
Prof Dr Komaruddin Hidayat, MA
• •
Ketua Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan) Anggota Dewan Komisaris PT BRI Syariah (perbankan)
Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
• • •
Pimpinan STEI Tazkia (konsultan & pendidikan) Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan) Anggota Dewan Pengawas Syariah Schroders Investment Management
Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
• • • •
Anggota Dewan Pengawas Syariah BSM (perbankan) Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Manulife (asuransi) Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi Allianz Syariah (asuransi) Anggota Dewan Pengawas Syariah UUS BTN Syariah (perbankan)
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS BSM tahun 2015 mengacu pada PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/DPbS, dengan rincian sebagai berikut: 1. DPS BSM melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. 2. DPS BSM memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah. Nasihat dan saran secara langsung diberikan DPS pada forum rapat dan diformalisasi dalam bentuk Risalah Rapat maupun Opini DPS yang didokumentasikan dengan baik. Sehingga hal-hal tersebut dapat menjadi rujukan bagi Direksi dalam menjalankan operasional maupun mengeluarkan kebijakan.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
3. Setelah melakukan serangkaian proses pemeriksaan, baik berupa pemaparan materi/presentasi dan diskusi, DPS BSM menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank dengan cara menerbitkan opini DPS. 4. DPS BSM mengawasi proses pengembangan produk baru Bank agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: • Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru yang akan dikeluarkan; • Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan dalam produk baru telah terdapat Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia.
193
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
οο Dalam hal telah terdapat fatwa, maka Dewan Pengawas Syariah melakukan analisa atas kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. οο Dalam hal belum terdapat fatwa, maka Dewan Pengawas Syariah mengusulkan kepada Direksi Bank untuk melengkapi akad produk baru dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. • Me-review sistem dan prosedur produk baru yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah; dan • Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan dikeluarkan. 5. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya. 6. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Hal ini secara rutin dilakukan DPS BSM pada saat melakukan uji petik ke cabang. Dengan cara memeriksa dokumen funding dan landing secara random, kemudian melakukan konfirmasi kepada pejabat cabang. 7. Bila mana diperlukan DPS BSM dapat meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank.
Realisasi Pengawasan Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan BSM selama tahun 2015 dengan melakukan: 1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh dan/ atau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern dan/atau fungsi kepatuhan untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Pada beberapa kali pelaksanaan uji petik, DPS BSM melakukan koordinasi dengan unit kerja Internal Audit dan Compliance untuk mengumpulkan data dan informasi terhadap cabang tertentu, sebelum uji petik itu sendiri dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar DPS sudah memiliki informasi yang utuh atas suatu cabang, sehingga lebih focus pada saat pelaksanaan uji petik. 2. Menetapkan jumlah uji petik (sampel) transaksi yang akan diperiksa dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masingmasing kegiatan. Pada setiap awal tahun, DPS BSM melakukan rapat internal DPS untuk menentukan
194
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
beberapa cabang yang akan diuji petik. 3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik (sampel) untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dipersyaratkan dalam ketentuan internal Bank yang berlaku. • Fokus pemeriksaan DPS BSM adalah terhadap pemenuhan aspek-aspek syariah/sharia compliance. Antara lain meliputi: • kesesuaian akad yang digunakan, • terpenuhinya unsur-unsur akad dimaksud pada suatu skim pembiayaan, • pemeriksaan terhadap SP3, akad dan akta notariel. 4. Melakukan inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan/atau konfirmasi kepada pegawai Bank dan/atau nasabah untuk memperkuat hasil pemeriksaan dokumen; 5. Melakukan review terhadap ketentuan internal yang berlaku terkait aspek syariah apabila terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah; 6. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank. Opini Syariah DPS khusus untuk hal ini menjadi suatu persyaratan yang harus dipenuhi oleh BSM dalam rangka pemenuhan persyaratan proses audit laporan keuangan tahunan BSM oleh KAP. 7. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Pengawas Syariah kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Laporan ini memuat dokumentasi kegiatan DPS yang disusun secara semesteran 8. Meningkatkan Pemahaman Praktek Perbankan Syariah. Hal penting lainnya adalah pada saat melakukan Uji Petik DPS BSM melakukan dialog dengan pimpinan dan pegawai cabang, untuk menganilsa lebih dalam kendala-kendala bisnis dan operasional cabang yang berkaitan dengan aspek syariah sehinggan dapat dipastikan kesesuain dengan prinsip syariah. Selain itu DPS juga memberikan arahan dan penguatan materi “Akad dan Produk Perbankan Syariah” kepada staf cabang, dengan mengadakan Forum Klinik Syariah untuk menjawab keluhan sekaligus menerima masukan yang dapat memperbaiki kualitas pemenuhan aspek syariah. Hal ini dimaksudkan agar semua pejabat cabang memahami dan mengenali kembali skema produk dan jasa perbankan syariah. Termasuk akad-akad standar yang digunakan dalam produk pendanaan,
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
pembiayaan dan jasa. Sehingga harapannya dari sisi bisnis tetap tumbuh dan dari aspek syariah terpenuhi. Untuk menunjang semua pencapaian di atas, DPS secara moral spiritual memiliki kewajiban untuk menyampaikan motivasi dan arahan kepada semua pejabat dan pegawai cabang agar senantiasa mengedepankan akhlak/etika islami dalam menjalankan semua tugas dan tanggung jawab yang menjadi amanah Perusahaan. Karena hal inilah yang menjadi nilai tambah sekaligus kekuatan yang sangat fundamental bagi Bank Syariah Mandiri, terlebih Bank Syariah Mandiri memiliki Corplan 20162020, yang diperkuat dengan internalisasi budaya PAS (Percaya Diri, Antusias dan Semangat), insya Allah Bank Syariah Mandiri menjadi yang “Terdepan, modern. Menentramkan”.
Rapat Dewan Pengawas Syariah Pada tahun 2015 DPS melaksanakan 15 kali rapat yang dihadiri secara fisik oleh DPS. Adapun agenda yang dibahas pada beberapa kali penyelenggaraan rapat selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
1. 2. 3. 4.
Asset Purchase dan Zakat Perusahaan. Pembahasan Aspek Syariah Temuan OJK thn 2014. Dana Sosial BSM. Konversi Hutang Pembiayaan Nasabah Menjadi Saham Tanpa Hak Suara. 5. Kinerja/Pencapaian Bisnis BSM 6. Kinerja/Pencapaian KC yang diuji petik. Tingkat kehadiran Dewan Pengawas Syariah dalam rapat sebagai berikut: No
Nama
Rapat (15 kali)
1
Prof Dr Komaruddin Hidayat, MA
8
2
Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
7
3
Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
13
Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi DPS, mulai pada tahun 2016 DPS akan memanfaatkan teknologi telekonferensi/video conference sebagai proses pengumpulan data maupun percepatan transformasi informasi dengan cabang-cabang di seluruh Indonesia.
Komite Audit Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), dengan mengacu kepada Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004, Direksi dan Dewan Komisaris BSM telah membentuk Komite Audit pada tanggal 1 April 2005. Dalam perkembangan selanjutnya, Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan diubah terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, antara lain telah pula mengatur kegiatan Komite Audit. Ketentuanketentuan tersebut telah dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Komite Audit di BSM.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Pembentukan Komite Audit di BSM dilengkapi dengan pengesahan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) PT Bank Syariah Mandiri pada tanggal 20 Mei 2005 yang menjadi pedoman utama dan acuan pelaksanaan kerja bagi para anggota Komite Audit, yang mana telah diperbaharui pada tanggal 08 Februari 2011, dan terakhir diperbaharui tanggal 4 Desember 2014 dan ditetapkan dalam SKB Dewan Komisaris dan Direksi No.17/001-SKB/KOM.DIR tanggal 09 Maret 2015 mengenai Penetapan Revisi Pedoman dan Tata Tertib Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri.
Susunan Keanggotaan Komite Audit Susunan keanggotaan Komite Audit BSM berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri dari 3 (tiga) orang oleh Komisaris Independen (salah satunya menjabat sebagai Ketua), 1 orang anggota dijabat oleh Komisaris, dan 3 (tiga) orang anggota berasal dari pihak independen di luar BSM, dengan susunan seperti tercantum pada tabel di bawah ini:
195
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Nama
Jabatan
Zulkifli Djaelani
Ketua, Komisaris Independen
Ventje Rahardjo
Anggota, Komisaris Utama
Ramzi A. Zuhdi
Anggota, Komisaris Independen
Bambang Widianto
Anggota, Komisaris Independen
Tjeppy Kustiwa
Anggota, Pihak Independen yang ahli dibidang perbankan syariah
Ferry Firmansyah
Anggota, Pihak Independen yang ahli dibidang akuntansi keuangan
Irsyaf Firdaus*)
Anggota, Pihak Independen yang ahli dibidang akuntansi keuangan
Catatan: *) .bergabung dengan BSM per 2 Februari 2016.
Profil Komite Audit Zulkifli Djaelani Ketua Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Ventje Rahardjo Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Ramzi A. Zuhdi Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
audit, teknologi informasi dan yang berkaitan dengan tugas komite audit serta studi banding dalam pemilihan core banking system bersama Konsultan Booz, Allen & Hamilton pada beberapa bank di Singapura. Memulai karir di Bank Bumi Daya 1986 hingga 2000, kemudian di Prasetio Strategic Consulting – Arthur Andersen, Ernst & Young Advisory Services, Center for Investment and Business Advisory, anggota Komite Audit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan saat ini sebagai anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri. Ferry Firmansyah Anggota
Bambang Widianto Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Tjeppy Kustiwa Anggota
Lahir di Bandung, Jawa Barat, 17 Desember 1957 (umur 58 tahun). Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung tahun 1985 dan S2 Magister Manajemen Universitas Gadjahmada Yogyakarta tahun 1994. Berpengalaman dalam bidang Akuntansi Perbankan (Konvensional dan Syariah), Teknologi Informasi, Pendokumentasian Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) sesuai ketentuan Sarbanes Oxley Act 404, Jasa Konsultasi bidang Akuntansi, Jasa Konsultasi bidang Internal Audit. Telah mengikuti berbagai training / seminar / studi banding di dalam negeri dan luar negeri antara lain training / seminar dalam bidang perbankan, akuntansi, internal
196
Lahir di Jakarta 29 April 1955 (umur 60 tahun). Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Akuntansi Jakarta tahun 1983. Berpengalaman mengikuti pelatihan di luar negeri antara lain di National Institute of Bank Management, Pune India, Merrill Lynch New Jersey Amerika dan berbagai training / seminar didalam negeri antara lain dibidang yang berkaitan dengan tugas Komite Audit seperti Prime Bank Instrument Frauds, Workshop Treasury, Strategy for Excellent Customer Service, Market Analysis /Strategy Marketing and Product Development. Memulai karier di PT 3M Indonesia sebagai Senior Cost Accountant, Anggota Tim Debitur Khusus Bapindo Pusat Jakarta, Kepala Tim Kredit Bapindo Samarinda, Kabag Keuangan Bapindo Surabaya dan Bapindo S Parman Jakarta Pusat, Kepala Cabang Bapindo Tarakan Kalimantan Timur, Senior Manager Marketing & Regional Internal Control Bank Mandiri (Persero) Tbk Kanwil IV Jakarta Pusat dan saat ini sebagai anggota Komite Audit PT Bank Syariah Mandiri.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Irsyaf Firdaus Anggota
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Rangkap Jabatan Anggota Komite • Tidak terdapat anggota Komite Audit yang merangkap jabatan sebagai Direksi BSM. • Ketua Komite Audit merangkap sebagai Anggota pada Komite Pemantau Risiko dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Bukittinggi, 16 Agustus 1953 (umur 62 tahun). Lulusan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Trisakti, Jakarta pada 1980 dan Magister Manajemen STIE-IPWI Jakarta pada 2000. Memulai karir di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada 1982 sebagai staff Urusan Riset Kantor Besar, selanjutnya 1985-1989 sebagai anggota Tim Urusan Pembiayaan Proyek II Kantor Besar, 19891991 Kepala Tim Supervisi Kredit Cabang Samarinda, 1991-1992 Kepala Tim Pembiayaan Proyek Cabang Balikpapan, 1992-1996 Kepala Tim Pembiayaan Proyek Jakarta S. Parman, 1996-1997 Kepala Tim Urusan Kredit Besar di Kantor Besar, 1997-1999 Kepala Cabang Makassar, 1999-2000 Kepala Cabang Bandung Soekarno Hatta. Dalam perjalanan karir di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, pernah menjabat sebagai Kepala Cabang Bandung Soekarno Hatta, Kepala Cabang Jakarta Tanjung Duren, Kepala Cabang Jakarta Cibubur. Training yang pernah diikuti selama berkarir di Bapindo, antara lain : Project Financing, Akuntansi,Pemeriksaan dan Analisa Laporan Keuangan, Supervisi Proyek Masa Implementasi, Management Development Program-ABC Manila, Financial Rehabilitation of Non PerformingExport Oriented Enterprises, Corporate Finance & Loan Syndication, Pimpinan Cabang Angkatan XVI-1997. Training yang pernah diikuti selama berkarir di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, antara lain : Selling Commercial & Corporate Bank Services, The Importance of Customer Retention, Marketing Analysis, Strategic Marketing and Product Development, Train the Trainers Branch Operation, Negotiation Skill In Business. Menjabat sebagai anggota Komite Audit PT. Bank Syariah Mandiri sejak 2 Februari 2015.
Independensi Anggota Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Tugas pokok Komite Audit BSM, sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit, adalah membantu Dewan Komisaris melalui pemberian pendapat atas laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM No.Kep-29/ PM/2004 tanggal 24 September 2004, Komite Audit bertugas: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya, antara lain mengenai kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan pemenuhan pengungkapan sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku, 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, 3. Melakukan penelaahan atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), 4. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor ekstern (akuntan publik) meliputi rekomendasi penunjukan dan atau pemberhentian, review kontrak kerja, review cakupan, perencanaan audit dan fee, review laporan audit ekstern dan surat kepada manajemen (management letter), memonitor kinerja auditor ekstern dan memastikan kepatuhan terhadap standar profesional, terutama independensi, serta memonitor tindak lanjut atas hasil audit, 5. Melakukan penelaahan atas tindak lanjut laporan hasil audit yang dilakukan oleh otoritas pengawas bank, pasar modal dan instansi lainnya, 6. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi, 7. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Bank,
197
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
8. Melakukan penelaahan efektivitas sistem pengendalian intern Bank, 9. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor intern, meliputi review piagam audit intern (internal audit charter), review rencana kerja audit tahunan, review efektivitas pelaksanaan audit intern, review laporan audit dan tindak lanjut hasil audit serta review atas struktur fungsi audit intern, 10. Membuat Piagam, Pedoman Kerja dan Rencana Kerja Komite Audit, 11. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank. 12. Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/ PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Komite Audit bertugas: 1. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, yaitu: a. Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi Audit Intern, b. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor ekstern, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 2. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
Laporan Kegiatan Tahun 2015 Selama Tahun 2015, Komite Audit telah melakukan tugas sesuai ketentuan yang berlaku, mencakup kegiatankegiatan sebagai berikut: 1. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Desember 2014. (27.01.2015). 2. Menyusun telaah Rencana Bisnis Bank Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2015-2017. (23.02.2015). 3. Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Posisi 31 Desember 2014. (03.03.2015). 4. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Januari 2015. (17.03.2015).
198
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
5. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 28 Februari 2015. (18.03.2015). 6. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Januari 2015. (24.03.2015). 7. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 28 Februari 2015. (24.03.2015). 8. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Maret 2015. (22.04.2015). 9. Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Posisi 31 Maret 2015. (11.05.2015). 10. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 30 April 2015. (19.05.2015). 11. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 30 April 2015. (21.05.2015). 12. Menyusun telaah Realisasi Rencana Bisnis PT Bank Syariah Mandiri Periode Triwulan I / 2015. (01.06.2015). 13. Menyusun kajian End to End Process Pembukaan Rekening Nasabah. (01.06.2015). 14. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Mei 2015. (15.06.2015). 15. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Mei 2015. (24.06.2015). 16. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters Audit Internal Audit Group (IAG) Periode Mei 2015 (16.07.2015). 17. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters Audit Internal Audit Group (IAG) Periode Juni 2015 (11.08.2015). 18. Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Posisi 30 Juni 2015. (13.08.2015). 19. Menyusun telaah Realisasi Rencana Bisnis Bank PT Bank Syariah Mandiri Periode Triwulan II / 2015. (18.08.2015). 20. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 30 Juni 2015. (19.08.2015). 21. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Juli 2015. (19.08.2015). 22. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Juli 2015. (25.08.2015). 23. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Agustus 2015. (14.09.2015). 24. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 30 September 2015. (21.10.2015).
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
25. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Agustus 2015. (26.10.2015). 26. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 30 September 2015. (26.10.2015). 27. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters Audit Internal Audit Group (IAG) Periode Agustus 2015 (29.10.2015). 28. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters Audit Internal Audit Group (IAG) Periode September 2015 (05.11.2015). 29. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters Audit Internal Audit Group (IAG) Periode Oktober 2015 (08.11.2015). 30. Menyusun telaah Realisasi Rencana Bisnis Bank PT Bank Syariah Mandiri Periode Triwulan III / 2015. (10.11.2015). 31. Menyusun telaah Laporan Keuangan Publikasi PT Bank Syariah Mandiri Posisi 30 September 2015. (11.11.2015). 32. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Oktober 2015. (18.11.2015). 33. Menyusun telaah Hasil Seleksi Kantor Akuntan Publik Untuk Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Mandiri Tahun Buku 2015. (19.11.2015). 34. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 31 Oktober 2015. (02.12.2015). 35. Menyusun telaah Laporan Pos-Pos Tertentu PT Bank Syariah Mandiri Per 30 November 2015. (29.12.2015). 36. Menyusun telaah Laporan Review Implementasi Core Banking System iBSM PT Bank Syariah Mandiri Per 30 November 2015. (29.12.2015). 37. Menyusun telaah Realisasi Audit dan Top Letters Audit Internal Audit Group (IAG) Periode November 2015 (30.12.2015).
Rapat Komite Audit Komite Audit mengadakan rapat secara berkala, sebagaimana ditetapkan dalam Piagam Komite Audit rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu) bulan sekali. Selama tahun 2015, Komite Audit menyelenggarakan rapat Komite Audit sebanyak 14 (empat belas) kali, selain itu, Komite Audit juga mengikuti berbagai macam rapat yaitu RAKOMDIR yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan Direksi dan Rapat Komite Pemantau Risiko. Di bawah ini, tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini:
Jumlah Rapat Komite Audit Nama
Jumlah Rapat
Tingkat Kehadiran
Zulkifli Djaelani
55
55
Ventje Rahardjo
55
54
Ramzi A. Zuhdi
55
55
Bambang Widianto
55
29
Tjeppy Kustiwa
55
55
Ferry Firmansyah
55
55
Irsyaf Firdaus
55
49
Rincian rapat Komite Audit tersebut adalah sebagai berikut: a. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (RAKOMDIR). 1. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2014, Action Plan Pencapaian Target RKAP Tahun 2015 (22.01.2015). 2. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Januari 2015, Action Plan Pencapaian Target RKAP Bulan Februari - Maret 2015 (18.02.2015).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Keterangan
Bergabung per 1 Februari 2015
3. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 28 Februari 2015, Action Plan Pencapaian Target RKAP Bulan Maret & April 2015 (19.03.2015). 4. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Maret 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan April dan Mei 2015 (16.04.2015). 5. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30 April 2015, dan Action Plan Pencapaian Target RKAP Bulan Mei dan Juni 2015 (25.05.2015).
199
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
6. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Mei 2015, dan Usulan Revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2015 (17.06.2015). 7. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30 Juni 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan Juli dan Agustus 2015 (30.07.2015). 8. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Juli 2015 dan Action Plan sampai dengan Akhir Tahun 2015 (13.08.2015). 9. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Agustus 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan September dan Oktober 2015 (16.09.2015). 10. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30 September 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan Oktober dan November 2015 (19.10.2015). 11. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Oktober 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan November dan Desember 2015 (12.11.2015). 12. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2016 (18.11.2015). 13. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30 November 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan Desember 2015 (16.12.2015). b. Rapat Komite Audit Rapat Komite Audit dilaksanakan melalui pertemuan dalam rangka mengikuti RAKOMDIR serta pada saat membahas hasil telaah Komite Audit dan hasil pertemuan Komite Audit dengan satuan-satuan kerja serta pembahasan hasil kegiatan lainnya. Rapat-rapat Komite Audit yang diadakan secara khusus adalah sebagai berikut: 1. Rapat Komite Audit dengan KAP PSS-EY tentang Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2014 (Audited). (22.01.2015). 2. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD) tentang Rencana Audit Tahunan (Annual Audit Plan) Tahun 2015. (02.02.2015). 3. Rapat Komite Audit dengan KAP PSS-EY tentang Management Letter Hasil Audit PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2014 oleh KAP PSS-EY. (13.04.2015). 4. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Hasil Pemeriksaan Internal Audit Periode Triwulan I / 2015. (13.04.2015). 5. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Penanganan Fraud & DMTL sampai dengan Maret 2015, dan Laporan Hasil
200
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pemeriksaan Internal Audit Group Periode April 2015. (11.06.2015). 6. Rapat Komite Audit tentang Perhitungan dan Pengakuan Bagi Hasil. dan Optimalisasi Excess Fund (30.07.2015). 7. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Pembahasan Realisasi Audit dan Top Letters Audit Periode Juli 2015 (19.08.2015). 8. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Mekanisme dan Progress Penyelesaian Penanganan Fraud (19.08.2015). 9. Rapat Komite Audit tentang Update Progress Pengembangan Teknologi Informasi PT Bank Syariah Mandiri sampai dengan Agustus 2015 (10.09.2015). 10. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Progress Recovery dan Pencadangan Fraud sampai dengan 31 Agustus 2015 (16.09.2015). 11. Rapat Komite Audit tentang Pembahasan Hasil Seleksi Kantor Akuntan Publik Untuk Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2015 (5.10.2015). 12. Rapat Komite Audit tentang Recana dan Ruang Lingkup Pemeriksaan Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2015 oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan – PriceWaterhouse Coopers (PWC) (25.11.2015). 13. Rapat Komite Audit tentang Hasil Pemeriksaan Internal Audit sampai dengan Oktober 2015 dan Progres Penyelesaian DMTL (10.12.2015). 14. Rapat Komite Audit tentang Audit Progress PT Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2015 oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan – PriceWaterhouse Coopers (PwC) (16.12.2015). c. Rapat Komite Pemantau Risiko. 1. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Inisiatif Strategis Mencapai Target Collection Tahun 2015 sebesar Rp 1 Triliun. (15.01.2015). 2. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Proses Penyelesaian PT Arena Maju Bersama (15.01.2015). 3. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Proses Bisnis Pembiayaan Konsumer (15.01.2015). 4. Mengikuti Rapat Kerja Nasional 2015 (23.01.2015). 5. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Pembahasan Portofolio Surat Berharga (02.02.2015). 6. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Fair Value Saham PT Istaka Karya (02.02.2015). 7. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Collateral Management (11.02.2015). 8. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Tingkat Kesehatan Bank per Desember 2014 (11.02.2015). 9. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Account Strategy Nasabah Watch List Segmen Pembiayaan dan Wholesale, dan Evaluasi Sistem dan Prosedur Pembiayaan MMOB. (16.04.2015). 10. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Analityc Portofolio Pembiayaan Segmen Konsumer, dan Action Plan Pengendalian Downgrade Kualitas Pembiayaan Segmen Konsumer. (16.04.2015). 11. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Tingkat Kesehatan Bank Periode Bulan Maret 2015, dan Arsitektur & Organisasi Teknologi Informasi PT Bank Syariah Mandiri. (06.05.2015). 12. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Proses Bisnis Pembiayaan Mikro. (25.05.2015). 13. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Review Watch List Nasabah Pembiayaan Segmen Korporasi dan Komersial. (28.05.2015). 14. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang New Design Proses Bisnis Pembiayaan Segmen Mikro. (11.06.2015). 15. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Progress Perolehan Collection NPF dan Write Off per Juni 2015 dan Strategi Pengendalian NPF. (08.07.2015). 16. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Watch List Nasabah Pembiayaan Segmen Wholesale dan Stress Test BSM sampai dengan Desember 2015. (13.08.2015). 17. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Program Konsolidasi: Managing The Productivity Improvement. (19.08.2015). 18. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Program Konsolidasi: Managing The Productivity Improvement dan Distribution Channel BSM. (03.09.2015). 19. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri. (01.10.2015). 20. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Penyaluran Zakat Tahun 2014-2015, Penerimaan Zakat Tahun 2014-2015 (Lengkap), Kriteria Pemberian/Penyaluran. (01.10.2015).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
21. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Progres Implementasi Reorganisasi PT Bank Syariah Mandiri. (29.10.2015). 22. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Penataan Jaringan Kantor dan Penataan Organisasi Head Office. (25.11.2015). 23. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Transformasi Organisasi Head Office dan Distribution Network BSM. (25.11.2015). 24. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Rencana Implementasi Corporate Culture. (26.11.2015). 25. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Transformasi Financing Risk Management. (26.11.2015). 26. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Progres Pelaksanaan Training Pegawai. (26.11.2015). 27. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Micro Banking, Hajj & Umra dan Pawning. (30.11.2015). 28. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Consumer Banking. (30.11.2015).
Pelatihan Komite Audit Anggota Komite Audit telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar dalam rangka pengembangan kompetensi anggota Komite Audit sebagai berikut: a. Mengikuti Two Days Interactive Workshop mengenai “Fundamental Competencies of Audit Committee Professional”, Ikatan Komite Audit Indonesia, Jakarta, 21-22 Agustus 2014. b. Mengikuti Diskusi Panel “Efektifitas Mekanisme Oversight Dewan Komisaris dan Peran Komite Audit Dalam Mendeteksi Fraud Pada Laporan Keuangan”, Ikatan Komite Audit Indonesia, Jakarta, 4 November 2014.
201
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Komite Pemantau Risiko Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris serta tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Pemantau Risiko. Pembentukan Komite Pemantau Risiko BSM telah dilengkapi dengan pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana tercantum dalam Keputusan Bersama Direksi dan Komisaris No.13/002-SKB/KOM.DIR perihal Piagam Komite Pemantau Risiko yang ditetapkan pada
tanggal 9 Februari 2011 dan telah dilakukan pengkinian dengan Charter Komite Pemantau Risiko (Revisi tgl. 4 Desember 2015) dan ditetapkan dalam SKB Dewan Komisaris dan Direksi No.17/001-SKB/KOM.DIR tanggal 09 Maret 2015 mengenai Penetapan Revisi Pedoman dan Tata Tertib Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri. Sebagai salah satu pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Pemantau Risiko selama periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015, dengan ini disampaikan Laporan Kegiatan Komite Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri Tahun 2015.
Susunan Keanggotaan Komite Pemantau Risiko Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko BSM berjumlah 5 (lima) orang, terdiri dari 1 orang Ketua yang dijabat oleh Komisaris Independen, 1 orang anggota Komisaris Utama, 1 orang anggota Komisaris Independen dan 2 orang anggota yang berasal dari pihak independen di luar pengurus bank, sebagai berikut: Nama
Jabatan
Ramzi A Zuhdi
Ketua, Komisaris Independen
Ventje Rahardjo
Anggota, Komisaris Utama
Zulkifli Djaelani
Anggota, Komisaris Independen
Edyanto Rachman
Anggota, pihak independen yang ahli di bidang manajemen risiko
Ateng Suhaeni
Anggota, pihak independen yang ahli di bidang perbankan syariah
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite Pemantau Risiko bertangggung jawab kepada Dewan Komisaris.
202
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Profil Komite Pemantau Risiko Ramzi A. Zuhdi Ketua Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ateng Suhaeni Anggota semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Zulkifli Djaelani Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Ventje Rahardjo Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Edyanto Rachman Anggota
Lahir di Cirebon tanggal 27 Maret 1954. Menyelesaikan pendidikan S1 Fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978 dan Magister Manajemen Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1991. Memulai karir sebagai Supervisor pada Parts Department PT Astra Motor Sales tahun 1978. Bergabung dengan Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO) pada tahun 1984 sebagai staff Urusan Sistem Informasi, selanjutnya sebagai Kepala Tim ALCO Support tahun 1993, Anggota Tim Counterpart Bapindo – Standard Chartered Bank tahun 1994 , Wakil Kepala Cabang Bapindo Pontianak tahun 1995 dan terakhir sebagai Kepala Cabang Bapindo Tasikmalaya pada tahun 1997. Dalam perjalanan karirnya di PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. pernah menjabat sebagai Team Leader Branch Roll-Out tahun 1999-2000, Group Head MIS - Strategy & Performance Group tahun 2001-2003, Regional Risk Manager Bandung tahun 20042006 dan Regional Risk Manager Jakarta Sudirman tahun 2007-2009. Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Wahana Optima Permai (Perusahaan Anak Dana Pensiun Bank Mandiri Empat) pada tahun 20092013. Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain Bank Management Course di Stockholm, Boulder Colorado, Cayman Islands,INSEAD Singapore, SESPIBANK Angkatan ke-34, Sertifikasi Manajemen Risiko dan Assesor Kompetensi Manajemen Risiko – LSPP/BNSP. Sejak 1 Oktober 2010 menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko BSM.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Lahir di Cirebon 14 Juni 1954 (umur 62 tahun). Lulusan Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung 1983 dan Tahun 1998 lulus Magister Manajemen Keuangan STIE IPWI Jakarta. Memulai karir di Bank Dagang Negara (BDN) tahun 1983 di Cabang Jakarta Kota. Selanjutnya, tahun 1985 - 1989 di Kantor Pusat Urusan Logistik, tahun 1989-1993 di Cabang Denpasar, tahun 1993-1995 di Cabang Bontang dan tahun 1995 - 1998 di Kantor Pusat Urusan Administrasi Keuangan. Tahun 1998 -1999 bergabung dengan Tim Merger Bank Mandiri sebagai Ketua Tim- Koordinator Akuntansi Eks Bank Dagang Negara. Tahun 1999, sebagai Anggota Working Committee Konversi Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah Mandiri. Tahun 2000 - 2001 bergabung dengan Divisi Accounting PT Bank Mandiri (Persero) sebagai Group Head Accounting and Operation Control. Tahun 2001 – 2003 bergabung dengan Divisi Financial Control Project PT Bank Mandiri (Persero) sebagai Department Head Legacy System & Accounting Support. Tahun 2003 - 2008 bergabung dengan PT Bank Syariah Mandiri , sebagai Kepala Divisi Operasi dan Akuntansi. Tahun 2010 – 2011 sebagai Kepala Divisi Operasi PT Bank Syariah Mandiri. Kursus dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Branch Management Course, Akuntansi Perbankan, Perpajakan, Trade Finance, Overview Implementasi Perbankan Syariah, Manajamen Risiko dan Sertifikasi Manajemen Risiko sampai dengan level 4. Tahun 2012 sampai dengan sekarang, Dosen Analisis Laporan Keuangan Syariah dan Corporate Finance di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta. Sejak April 2012 sampai dengan sekarang, sebagai Anggota Komite Pemantau Risiko BSM.
Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
203
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Rangkap Jabatan Anggota Komite • Tidak terdapat anggota Komite Pemantau Risiko yang merangkap jabatan sebagai Direksi BSM • Ketua Komite Pemantau Risiko merangkap sebagai Anggota pada Komite Audit dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Sesuai Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan sebagaimana tercantum Charter Pemantau Risiko PT Bank Syariah Mandiri tanggal 31 Desember 2014, Tugas Komite Pemantau Risiko dalam rangka membantu Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi sebagai berikut: 1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko yang berkaitan dengan pengendalian risiko dibidang pengelolaan asset & liability, likuiditas, perkreditan dan operasional sebelum kebijakan tersebut mendapat persetujuan Dewan Komisaris 2. Melakukan diskusi dengan Direksi atau unit kerja yang terkait dengan masalah manajemen risiko yang perlu atau sedang dibahas. 3. Memastikan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dalam kegiatan Bank Syariah Mandiri. 4. Mempelajari kebijakan dan peraturan-peraturan internal yang terkait manajemen risiko yang dibuat Direksi. 5. Memastikan telah dipertimbangkannya segala risiko yang penting dalam produk-produk Bank Syariah Mandiri yang baru dan segala dampak karena adanya perubahan atau kejadian yang signifikan baik yang berasal dari internal maupun eksternal Bank Syariah Mandiri. 6. Melakukan pembahasan laporan triwulanan profil risiko Bank Syariah Mandiri. 7. Menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan yang perlu dibicarakan dengan Direksi, agar Direksi melakukan tindak lanjut dari hasil evaluasi manajemen risiko oleh Komite. 8. Secara proaktif menyelenggarakan rapat dengan Direksi dalam rangka mengantisipasi akan adanya risiko, khususnya apabila ada peristiwa penting, peraturan eksternal yang mempengaruhi bidang usaha Bank Syariah Mandiri.
204
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
9. Melakukan evaluasi terhadap perkembangan atas perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi yang sedang dijalankan oleh Bank Syariah Mandiri. 10. Monitoring adanya informasi negatif terhadap nasabah-nasabah Bank Syariah Mandiri yang dapat menyebabkan meningkatnya risiko kredit.
Laporan Kegiatan Tahun 2015 dan Rapat Komite Selama Tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah melakukan tugas sesuai ketentuan yang berlaku, mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: k. Penyusunan Telaah 1. Menyusun telaah Tanggapan atas draft Laporan Keuangan BSM per 31 Desember 2014 (20.01.2015) 2. Menyusun telaah review atas Rencana Kerjasama BSM dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG berupa Model Bisnis Referensi Asuransi Mikrolife (20.01.2015) 3. Menyusun telaah Kajian Risiko Operasional Terkait Efektivitas Implementasi Pengelolaan Bad Bank PT Bank Syariah Mandiri. (23.02.2015) 4. Menyusun telaah Early Warning Risiko Pembiayaan dan Risiko Strategis Terkait Kinerja PT BSM per 28 Februari 2015. (24.03.2015) 5. Menyusun telaah Kajian atas Risiko Kepatuhan terkait Perhitungan KPMM berdasarkan Profil Risiko pada Penilaian Tingkat Kesehatan Bank per 31 Desember 2014 (20.04.2015) 6. Menyusun telaah Review atas Rekening Tagihan SKBDN (Surat Berdokumen Dalam Negeri) terkait Risiko Operasional (21.04.2015) 7. Menyusun telaah Review atas Rekening Biaya Dibayar Dimuka (BDD) sewa Gedung Kantor BSM terkait Risiko Strategis (19.05.2015) 8. Menyusun telaah Review Kinerja BSM per 31 Mei 2015 terkait Risiko Strategis dan Risiko Kepatuhan (25.06.2015) 9. Menyusun telaah Kajian Risiko Strategis terkait Perkembangan Hasil Collection Write-Off dan NPF per 31 Mei 2015 (25.06.2015) 10. Menyusun telaah Review atas PBI tentang Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah di Wilayah NKRI terkait Risiko Kepatuhan (14.07.2015) 11. Menyusun telaah Kajian atas SEOJK No.08/ SEOJK.03/2015 Tentang penilaian Kualitas Aset Bank Umum Syariah terkait Risiko Kepatuhan dan Risiko Strategis (27.08.2015)
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
12. Menyusun telaah Kajian atas Penanganan Pos-Pos terbuka Debet Pada Rekening Pembiayaan dan Suspense Terkait Risiko Operasional dan Risiko Strategis (22.09.2015) 13. Menyusun telaah Kajian atas Permohonan Penandatanganan Konversi Kebijakan Pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri (19.10.2015) 14. Menyusun telaah Kajian (Review) atas Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BSM per 31 Oktober 2015 terkait Risiko Strategis (18.11.2015) 15. Menyusun telaah Kajian (Review) atas Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2016-2018 PT Bank Syariah Mandiri (24.11.2015) 16. Menyusun telaah Kajian (Review) atas Penilaian Profil Risiko BSM per September 2015 terkait Risiko Kredit dan Risiko Operasional (17.12.2015) l. Rapat Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat secara berkala, sebagaimana ditetapkan dalam Charter Komite Pemantau Risiko rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu) bulan sekali. Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko menyelenggarakan rapat Komite Pemantau Risiko sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali, selain itu, Komite Pemantau Risiko juga mengikuti berbagai macam rapat yaitu RAKOMDIR yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan Direksi dan Rapat Komite Audit. Di bawah ini, tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Pemantau Risiko sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini: No
Nama
Jumlah Rapat
Kehadiran
1
Ventje Rahardjo
55
54
2
Ramzi A.Zuhdi
55
55
3
Zulkifli Djaelani
55
55
4
Edyanto Rachman
55
55
5
Ateng Suhaeni
55
55
Rincian rapat Komite Pemantau Risiko tersebut adalah sebagai berikut: a. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi (RAKOMDIR). 1. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2014, Action Plan Pencapaian Target RKAP Tahun 2015 (22.01.2015). 2. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Januari 2015, Action Plan Pencapaian Target RKAP Bulan Februari - Maret 2015 (18.02.2015). 3. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 28 Februari 2015, Action Plan Pencapaian Target RKAP Bulan Maret & April 2015 (19.03.2015). PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
4. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Maret 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan April dan Mei 2015 (16.04.2015). 5. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30 April 2015, dan Action Plan Pencapaian Target RKAP Bulan Mei dan Juni 2015 (25.05.2015). 6. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Mei 2015, dan Usulan Revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2015 (17.06.2015). 7. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30 Juni 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan Juli dan Agustus 2015 (30.07.2015). 8. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Juli 2015 dan Action Plan sampai dengan Akhir Tahun 2015 (13.08.2015). 9. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Agustus 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan September dan Oktober 2015 (16.09.2015). 10. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30 September 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan Oktober dan November 2015 (19.10.2015). 11. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 31 Oktober 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan November dan Desember 2015 (12.11.2015). 12. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2016 (18.11.2015). 13. Evaluasi Kinerja PT Bank Syariah Mandiri per 30 November 2015 dan Action Plan Pencapaian Target Bulan Desember 2015 (16.12.2015). b. Rapat Komite Pemantau Risiko. 1. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Inisiatif Strategis Mencapai Target Collection Tahun 2015 sebesar Rp 1 Triliun. (15.01.2015). 2. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Proses Penyelesaian PT Arena Maju Bersama (15.01.2015). 3. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Proses Bisnis Pembiayaan Konsumer (15.01.2015). 4. Mengikuti Rapat Kerja Nasional 2015 (23.01.2015). 5. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Pembahasan Portofolio Surat Berharga (02.02.2015). 6. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Fair Value Saham PT Istaka Karya (02.02.2015). 7. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Collateral Management (11.02.2015). 8. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Tingkat Kesehatan Bank per Desember 2014 (11.02.2015).
205
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
9. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Account Strategy Nasabah Watch List Segmen Pembiayaan dan Wholesale, dan Evaluasi Sistem dan Prosedur Pembiayaan MMOB. (16.04.2015). 10. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Analityc Portofolio Pembiayaan Segmen Konsumer, dan Action Plan Pengendalian Downgrade Kualitas Pembiayaan Segmen Konsumer. (16.04.2015). 11. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Tingkat Kesehatan Bank Periode Bulan Maret 2015, dan Arsitektur & Organisasi Teknologi Informasi PT Bank Syariah Mandiri. (06.05.2015). 12. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Proses Bisnis Pembiayaan Mikro. (25.05.2015). 13. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Review Watch List Nasabah Pembiayaan Segmen Korporasi dan Komersial. (28.05.2015). 14. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang New Design Proses Bisnis Pembiayaan Segmen Mikro. (11.06.2015). 15. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Progress Perolehan Collection NPF dan Write Off per Juni 2015 dan Strategi Pengendalian NPF. (08.07.2015). 16. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Watch List Nasabah Pembiayaan Segmen Wholesale dan Stress Test BSM sampai dengan Desember 2015. (13.08.2015). 17. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Program Konsolidasi: Managing The Productivity Improvement. (19.08.2015). 18. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Program Konsolidasi: Managing The Productivity Improvement dan Distribution Channel BSM. (03.09.2015). 19. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri. (01.10.2015). 20. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Penyaluran Zakat Tahun 2014-2015, Penerimaan Zakat Tahun 2014-2015 (Lengkap), Kriteria Pemberian/Penyaluran. (01.10.2015). 21. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Progres Implementasi Reorganisasi PT Bank Syariah Mandiri. (29.10.2015). 22. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Penataan Jaringan Kantor dan Penataan Organisasi Head Office. (25.11.2015). 23. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Transformasi Organisasi Head Office dan Distribution Network BSM. (25.11.2015).
206
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
24. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Rencana Implementasi Corporate Culture. (26.11.2015). 25. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Transformasi Financing Risk Management. (26.11.2015). 26. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Progres Pelaksanaan Training Pegawai. (26.11.2015). 27. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Micro Banking, Hajj & Umra dan Pawning. (30.11.2015). 28. Mengikuti Rapat Komite Pemantau Risiko tentang Consumer Banking. (30.11.2015). c. Rapat Komite Audit 1. Rapat Komite Audit dengan KAP PSS-EY tentang Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2014 (Audited). (22.01.2015). 2. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit & Anti Fraud Division (IAD) tentang Rencana Audit Tahunan (Annual Audit Plan) Tahun 2015. (02.02.2015). 3. Rapat Komite Audit dengan KAP PSS-EY tentang Management Letter Hasil Audit PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2014 oleh KAP PSS-EY. (13.04.2015). 4. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Hasil Pemeriksaan Internal Audit Periode Triwulan I / 2015. (13.04.2015). 5. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Penanganan Fraud & DMTL sampai dengan Maret 2015, dan Laporan Hasil Pemeriksaan Internal Audit Group Periode April 2015. (11.06.2015). 6. Rapat Komite Audit tentang Perhitungan dan Pengakuan Bagi Hasil. dan Optimalisasi Excess Fund (30.07.2015). 7. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Pembahasan Realisasi Audit dan Top Letters Audit Periode Juli 2015 (19.08.2015). 8. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Mekanisme dan Progress Penyelesaian Penanganan Fraud (19.08.2015). 9. Rapat Komite Audit tentang Update Progress Pengembangan Teknologi Informasi PT Bank Syariah Mandiri sampai dengan Agustus 2015 (10.09.2015). 10. Rapat Komite Audit dengan Internal Audit Group (IAG) tentang Progress Recovery dan Pencadangan Fraud sampai dengan 31 Agustus 2015 (16.09.2015).
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
11. Rapat Komite Audit tentang Pembahasan Hasil Seleksi Kantor Akuntan Publik Untuk Audit Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2015 (5.10.2015). 12. Rapat Komite Audit tentang Recana dan Ruang Lingkup Pemeriksaan Laporan Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Tahun Buku 2015 oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan – PriceWaterhouse Coopers (PWC) (25.11.2015).
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
13. Rapat Komite Audit tentang Hasil Pemeriksaan Internal Audit sampai dengan Oktober 2015 dan Progres Penyelesaian DMTL (10.12.2015). 14. Rapat Komite Audit tentang Audit Progress PT Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2015 oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan – PriceWaterhouse Coopers (PwC) (16.12.2015).
Komite Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Hal ini sejalan dengan implementasi good corporate governance (vide PBI No.11/33/PBI/2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah).
Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Renumerasi dan Nominasi PT Bank Syariah Mandiri telah memenuhi susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi yang diwajibkan oleh Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 yaitu paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris Independen dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif Bank yang membawahi sumber daya manusia.
Komite Remunerasi dan Nominasi BSM telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja dan telah dilakukan pengkinian sebagaimana dimaksud SKB Dewan Komisaris dan Direksi No.16/002-SKB/KOM-DIR tanggal 08 Desember 2014 tentang Penetapan Revisi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Syariah Mandiri.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut: Nama Bambang Widianto
Jabatan Ketua, Komisaris Independen
Ventje Rahardjo
Anggota, Komisaris Utama
Ramzi A. Zuhdi
Anggota, Komisaris Independen
Agus Fuad Zulkfili Djaelani
Anggota, Komisaris Anggota, Komisaris Independen
Ex officio Pejabat yang menjabat sebagai Head of Human Capital Group/Anggota
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
207
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Profil Komite Remunerasi dan Nominasi Bambang Widianto Ketua Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Ventje Rahardjo Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Ramzi A. Zuhdi Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Agus Fuad Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Zulkifli Djaelani Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Head of Human Capital Group (ex officio) Anggota Profil dapat dilihat pada bagian Profil Pejabat Eksekutif BSM.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab KomiteRemunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; 2. Melakukan evaluasi terhadap kesesuaian antara kebijakan remunerasi dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan; 4. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah; 5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Dewan Pengawas Syariah; 6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai calon pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau Risiko.
Laporan Kegiatan Tahun 2015 dan Rapat Komite Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan 8 (delapan) kali Rapat dengan agenda pembahasan dan kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai berikut:
c. Fasilitas dan Tunjangan Pengurus Perseroan; d. Evaluasi Kinerja Anggota Komite-Komite Penunjang Dewan Komisaris; e. Tindak Lanjut Hasil RUPS Tahunan BSM Tahun Buku 2014; f. Rencana Perubahan Susunan Pengurus BSM; g. Prosedur Penetapan Calon Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan DPS; h. Hasil Assessment Pimpinan Unit Kerja BSM.
1. Agenda Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai berikut: a. Benefit Bagi Dewan Komisaris dan Direksi BSM; b. Penyelesaian Car Ownership Program (COP) Mantan Direksi BSM;
2. Tingkat Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagai berikut: No.
Keterangan
Total Rapat
Ventje Rahardjo
Ramzi A. Zuhdi
Agus Fuad
Bambang Widianto
Zulkifli Djaelani
Andang Lukitomo*)
1
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
8
6
8
7
7
8
5
Catatan: *) Baru bergabung dengan BSM per April 2015
Kebijakan Suksesi Direksi Salah satu tugas dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah menyusun suatu sistem nominasi bagi anggota Komisaris dan Direksi Bank yang akan menjadi bagian dari Kebijakan Good Corporate Governance dari Bank, serta akan menjadi pedoman bagi Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam menetapkan nominasi dan remunerasi anggota dan/atau calon anggota Direksi dan Komisaris. Kebijakan Suksesi Direksi telah diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris dan Direksi.
208
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Untuk meningkatkan pelayanan kepada stakeholders, BSM memiliki Corporate Secretary yang berperan sebagai penghubung BSM. Corporate Secretary memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung utama antara BSM, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan publik.
Dalam hal tata kelola kesekretariatan, Corporate Secretary mengelola dan memproses pengelolaan dokumen Bank dan Pengurus Bank mulai dari penciptaan, pencatatan, penyimpanan, pemusnahan dan pelaporan. Selain itu tata kelola kesekretariatan juga mencakup fungsi kerumahtanggaan dan protokoler.
Corporate Secretary dan Tata Kelola
Sesuai fungsi tiga pilar tata kelola, dalam menjalankan fungsi dan perannya, Corporate Secretary dibantu oleh unit pendukung Executive Assistant, Corporate Communication, Corporate Branding, Secretarial & Document Management, Office of the Board, Corporate Event & CSR.
Corporate Secretary adalah unit kerja yang menjalankan aktivitas berdasarkan tiga pilar tata kelola yakni: tata kelola kepatuhan korporasi, tata kelola komunikasi korporasi dan tata kelola kesekretariatan korporasi.
semangat perubahan untuk menang
Corporate Secretary
Dalam hal fungsi menjaga tata kelola kepatuhan korporasi, Corporate Secretary menjalankan fungsi kepatuhan terhadap regulasi perbankan dan regulasi lainnya yang secara teknis dilaksanakan berkoordinasi dengan unit kerja kepatuhan. Dalam hal tata kelola komunikasi korporasi, Corporate Secretary berperan untuk mengharmonisasikan semua bentuk komunikasi internal dan eksternal secara efektif dan efisien dalam fungsi sebagai pintu gerbang informasi bagi korporasi dan Stakeholders sehingga secara konsisten dapat mengembangkan citra dan reputasi positif korporasi.
Struktur Organisasi Corporate Secretary sebagai berikut:
Corporate Secretary
Executive Assistant
Corporate Commucation
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Corporate Branding
Secretarial & Document Management
Office of The Board
Corporate Event & CSR
209
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Nama dan Riwayat Jabatan Singkat Corporate Secretary Berdasarkan Surat Keputusan No.17/044-KEP/Dir, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri, Direksi menetapkan Dian Faqihdien Suzabar sebagai Corporate Secretary BSM sejak Januari 2015. Dian Faqihdien Suzabar Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung tanggal 18 November 1975 (umur 40 tahun). Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun 1999 dan Pasca Sarjana (S2) dari Faculty of Business Information Technology, RMIT University Melbourne Australia tahun 2002. Bergabung dengan BSM sejak 5 September 2011. Menjabat sebagai Group Head Corporate Secretary setelah sebelumnya bertugas di Transformation Management & Corporate Culture Division. Adapun Riwayat Pelatihan yang diikuti Dian Faqihdien Suzabar dapat disampaikan sebagai berikut: No
Nama Jabatan
Unit Kerja
Tanggal/Bulan/Tahun
1
Group Head
Corporate Secretary Group
1 Maret 2015 – sekarang
2
Division Head (Pj)
Transformation Management & Corporate Culture Division
1 Juli 2014 – 1 Maret 2015
3
Strategic Alliance & Project Officer
Transformation Management & Corporate Culture Division
1 Februari 2014 – 1 Juli 2014
4
Kepala Bagian Strategic Alliance
Transformation Program & Management Office
15 September 2011 – 1 Februari 2014
Adapun Riwayat Pelatihan yang diikuti Dian Faqihdien Suzabar dapat disampaikan sebagai berikut: No
Nama Pelatihan
Tanggal/Bulan/Tahun Penyelenggaraan
1
Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Haji
31 Agustus 2015
2
BSM Leadership Forum
15-16 Mei 2015
3
Social Media and PR Trends 2015
13 Mei 2015
4
Sertifikasi Manajemen Risiko
15 November 2014
5
Bloomberg Training on Equity
7 April 2014
6
Certified Project Management Professional
25 November 2013
Tugas dan Tanggung Jawab Corporate Secretary Fungsi dan peran Corporate Secretary di BSM serta segenap unit pendukung telah diatur dalam Surat Keputusan No.14/747-KEP/DIR tanggal 13 Desember 2012, perihal Penempatan dan Penetapan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri dengan tugas dan tanggung jawab pokok sebagai berikut: a. Mengikuti perkembangan pasar dan kondisi eksternal Bank, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang perbankan syariah. b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas pemahaman Bank dan setiap informasi yang dibutuhkan pihak eksternal Bank yang berkaitan dengan kondisi internal dan/atau hal-hal khusus yang ingin diketahui publik. 210
c. Memberikan masukan kepada Direksi Bank untuk menjalankan ketentuan/undang-undang yang berlaku antara lain tentang Perseroan, Obligasi, Saham Perbankan Syariah, Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya. d. Memastikan sebagai penghubung antara Bank dan institusi eksternal yang mewakili masyarakat e. Mengingatkan Direksi Bank tentang tanggung jawabnya untuk melaksanakan GCG yang optimal sesuai tujuan perusahaan agar tercipta citra perusahaan yang lebih baik dan meningkatkan laba perusahaan secara berkesinambungan.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
f. Memastikan berjalannya fungsi Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite, dan DPS. g. Mengkoordinasikan Self Assessment dan Pelaporan Pelaksanaan GCG Bank sesuai PBI, Ketentuan GCG, dan peraturan OJK. h. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dari anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarganya dalam kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peran lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. i. Menghadiri dan membuat risalah rapat Direksi dan Dewan Komisaris. j. Melaksanakan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham. Hubungan dengan pemangku kepentingan dilakukan antara lain melalui kegiatan temu analis, paparan publik, penerbitan brosur kinerja keuangan bulanan, penerbitan laporan keuangan triwulanan, tengah tahunan dan tahunan. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai Bank dan kegiatannya di situs web: www. syariahmandiri.co.id. Selain itu, mengingat pegawai merupakan salah satu elemen penting dalam penciptaan citra perusahaan, Corporate Secretary Bank juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi mengenai BSM kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. Informasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain situs web internal (BSM Known), media BSM (majalah ETHIC), BOD Messages, Forum Doa Pagi Senin, Pengajian Rabu Sore, Dzikir Jumat pagi, newsletter, intranet, forum pegawai, serta sosialisasi ke Kantor Wilayah dan Cabang.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
3. 4. 5. 6.
Pasar Rakyat Syariah Islamic Sharia Economic Forum di Surabaya Event gerai Car Free Day di beberapa kota BSM Spekta, pembukaan gerai di mall beberapa kota 7. Mandiri Karnaval Nusantara 8. Mandiri Pusaka Kuliner d. Mengadakan berbagai acara terkait dengan program Corporate Social Responibility (CSR) antara lain: 1. Acara BSM Berbagi yang digelar secara serentak di Bekasi, Tangerang dan Jakarta 2. Santunan anak yatim 3. Buka puasa bersama anak yatim 4. Pembiayaan Qordhul Hasan 5. Pemberdayaan masyarakat di daerah Boyolali 6. Pembangunan sarana ibadah 7. Bantuan bencana
Data Surat Menyurat 2015 Pada 2015, BSM telah mengeluarkan surat sebanyak 48.958 surat keluar dan mengadministrasikan surat masuk sebanyak 37.499 surat. Biaya yang telah dikeluarkan dalam mengadministrasikan surat keluar selama 2015 sebesar Rp550.982.980,-.
Pelaksanaan Tugas Corporate Secretary Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Secretary selama 2015, dalam kaitan dengan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) antara lain: a. Menyelenggarakan media Gathering dan media feeding yang melibatkan pers dan insan Bank. b. Melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra Bank. c. Mengadakan event atau berpartisipasi dalam event yang dilaksanakan pihak ketiga dalam bentuk sponsorship dalam rangka membangun citra Bank yang kokoh antara lain: 1. International Islamic Expo 2. iB Vaganza
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
211
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Akses Data dan Informasi Akses informasi kepada seluruh pemangku kepentingan merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga, dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para Stakeholders terhadap kebijakan dan kegiatan Bank. Selain melalui media cetak, elektronik dan online, penyebaran informasi juga dilakukan dengan: 1. Situs Internet: www.syariahmandiri.co.id. 2. Jejaring sosial: facebook, twitter, dan Instagram 3. Majalah internal Bank. 4. Televisi/Radio. 5. Forum-forum pengajian 6. Media komunikasi antara Bank dan pegawai melalui berbagai fasilitas yang disediakan seperti majalah internal (ETHIC), web internal (BSM Konown), intranet, portal Bank SE, forum doa pagi, dan sebagainya. Dalam rangka membentuk citra positif melalui media, BSM pada tahun 2015 juga intensif melakukan pendekatan kepada media dengan melakukan kunjungan ke kantor media, menggelar media gathering dan mengirimkan siaran pers baik di kantor pusat maupun di wilayah kota besar di Indonesia. Kunjungan ke media dilakukan kepada Republika, Bisnis Indonesia, Investor Daily, Infobank, Gatra, Media Indonesia, Kontan, Tempo, Rakyat Merdeka, Jawa Pos. Adapun gathering di wilayah diselenggarakan di Medan, Palembang, Lampung, Semarang, Malang, dan Makassar.
Daftar Siaran Pers Selama tahun 2015, BSM mengeluarkan 40 kali Siaran Pers sebagai berikut: 1. BSM Gelar Santripreneur Award (31 Desember 2015) 2. Antisipasi Libur BSM Sediakan Dana Rp500 M (23 Desember 2015) 3. BSM Bantu Fasilitas Ibadah di UGM (25 Desember 2015) 4. Disuntik Rp500 M, BSM Masuk Buku III (25 November 2015)
212
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
5. Loyalty Programme for Sharia Micro Finance, BSM Apresiasi BMT UGT Sidogiri (17 November 2015) 6. BSM Catat Dana Murah Tumbuh 8,19% (12 November 2015) 7. Tingkatkan Layanan, BSM dan Avrist Persembahkan Fitur Badal Haji untuk Nasabah Tabungan Mabrur dan Mabrur Junior BSM (13 November 2015) 8. Dukung Pasar Modal Syariah Kemenkeu dan BSM Inisiasi PBS 010 (9 November 2015) 9. Perkuat Segmen Syariah, AXA Mandiri Gandeng BSM Luncurkan Asuransi Pendidikan & Kesehatan Syariah (6 Oktober 2015) 10. BSM Raih Best Brand Award (1 Oktober 2015) 11. Pembiayaan Mikro BSM Tetap Tumbuh di Tengah Ekonomi yang Belum Kondusif (4 September 2015) 12. Intensifkan Penagihan, BSM Bukukan Laba H1 Rp132,35 Miliar (14 agustus 2015) 13. Dukung Bisnis Kuliner Halal, BSM Gandeng JIEP Bangun Modern Halal Food (17 Agustus 2015) 14. BSM dan NU Jalin Kerjaasama Pengelolaan Keuangan Perguruan Tinggi (2 Agustus 2015) 15. BSM Serahkan Beasiswa di Muktamar Muhammadiyah (3 Agustus 2015) 16. Garuda Indonesia dan Bank Syariah Mandiri Tandatangani Kerjasama Pembiayaan Deposit Booking Seat dan Ticketing Ibadah Umrah & Haji Khusus (6 Mei 2015) 17. Intensifkan Penagihan, BSM Meraih Laba Q1 Rp95,34 Miliar (12 Mei 2015) 18. Jadi Bank Pembayar Gaji Pegawai Kemenag, BSM Bidik Dana Murah dan Pembiayaan Konsumer (21 April 2015) 19. BSM Palembang Pasarkan Pembiayaan Umrah (2 Juli 205) 20. BSM Gelar Mudik 2015 (12 Juli 2015) 21. BSM Ditunjuk Jadi Bank Penyalur Gaji Bulanan Kementerian Negara/Lembaga/Satker (13 April 2015) 22. BSM Tandatangani Kerjasama dengan Kemendagri Mengenai Pemanfaatkan NIK 23. BSM Kembangkan Bisnis PPOB dan Remittansi (7 Juli 2015) 24. BSM Gandeng ITB Untuk Layanan Perbankan dan Cash Management (8 Juli 2015) 25. BSM Layani Penukaran Uang Tunai di Monas (20 Juni 2015) 26. BSM Perkuat Segmen Ritel (1 Juni 2015)
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
27. BSM Raih Bank of The Year (8 Juni 2015) 28. Perkuat SInergi Mandiri Grup, BSM dan AXA Luncurkan Mobil Klinik Gigi (13 Jui 2015) 29. BSM Incar Volume Transaksi Trade Finance Tumbuh 50% (8 Juni 2015) 30. Bantu Pedagang Pasar Johar, BSM Kejar Pembiayaan Mikro (1 Juni 2015) 31. BSM Kalimantan Kejar Tabungan Haji dan Umrah (10 Juni 2015) 32. BSM Brebes Serahkan Bantuan Rumah dan Gelar Pengobatan Gratis (12 Mei 2015) 33. BSM Resmikan UKM Center Tumang Boyolali (29 Mei 2015) 34. Dirut BSM Jadi Ketua Asbisindo (16 April 2015) 35. BSM Palembang Bidik Pembiayaan Naik 17% (17 April 2015) 36. BSM Semarang Genjot DPK tumbuh 20% (8 April 2015) 37. BSM dan Kemenag kerjasama Optimalisasi Dana Haji (6 Maret 2015) 38. BSM Resmikan Musola Bintaro (15 Maret 2015) 39. BSM Siapkan Portofolio Investasi di Pasar Modal (7 Februari 2015) 40. BSM Perkenalkan Produk Perbankan kepada Anak2 (23 Januari 2015) Sebagai bentuk antisipasi terhadap publikasi negatif, BSM membentuk Command Center yang berfungsi sebagai wadah koordinasi antar unit kerja dengan tujuan mengantisipasi peristiwa-peristiwa penting yang berdampak pada risiko reputasi. Command Center memiliki sekretariat di kantor pusat BSM.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Sistem Pengendalian Intern Sebagai salah satu komponen penting dalam Tata Kelola Perusahaan yang baik dan menjadi dasar dalam kegiatan operasional, maka Bank melalui Internal Audit Group (IAG) secara berkelanjutan menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang efektif dan terpadu untuk mengelola risiko perusahaan. Ruang lingkup Sistem Pengendalian Intern yaitu sebagai pedoman untuk mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Bank secara berkesinambungan (on going basis) untuk menjaga dan mengamankan harta kekayaan Bank, menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian termasuk kecurangan (fraud) dan meningkatkan efektivitas organisasi serta meningkatkan efisiensi biaya. Saat ini Bank telah memiliki ketentuan yang menjadi pondasi pelaksanaan sistem pengendalian intern dalam bentuk Kebijakan Sistem Pengendalian Intern Bank Syariah Mandiri dan Kebijakan Internal Audit Bank Syariah Mandiri. Kedua ketentuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan ketelitian/keakuratan dan tanggung jawab seluruh jajaran Bank, mendorong budaya risiko (risk culture), serta mempercepat proses identifikasi praktek perbankan yang tidak sehat melalui sistem deteksi dini (early warning system) yang memadai.
Tujuan Penerapan Sistem Pengendalian Intern 1. Kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku Tujuan kepatuhan adalah menjamin bahwa semua kegiatan usaha Bank telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku baik ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah, regulator, maupun ketentuan internal Bank. 2. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap, dan tepat waktu Tujuan ketersediaan informasi dimaksud adalah untuk menyediakan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu, relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
213
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
3. Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha Bank Tujuan operasional dimaksud adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aset dan sumber daya lainnya dalam rangka melindungi Bank dari risiko kerugian.
Sistem Pengendalian Intern Selaras dengan COSO-ERM Integrated Framework BSM melakukan evaluasi atas kecukupan efektivitas Sistem Pengendalian Intern berdasarkan Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) melalui pendekatan 8 komponen Enterprise Risk Management (ERM) Integrated Framework, yang meliputi: Internal Environment, Objective Setting, Event Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities, Information & Communication, dan Monitoring Activities. BSM menggunakan parameter evaluasi 8 komponen COSO-ERM Integrated Framework dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan Bank pada regulasi, membentuk sistem pelaporan yang andal dan terpercaya, membangun sistem operasional Bank yang efektif dan efisien, serta menentukan strategi yang selaras dengan visi dan misi Bank.
Evaluasi Atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Unit Internal Audit bertanggung jawab atas terselenggaranya sistem pengendalian intern, meliputi: 1. Evaluasi efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan pengendalian keuangan dan operasional Bank; 2. Berperan aktif dalam meningkatkan efektifitas penerapan Sistem Pengendalian Intern sesuai sasaran yang telah ditetapkan di Bank; 3. Pelaksanaan audit berbasis risiko (risk based audit) secara independen dan obyektif.
214
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Akuntan Publik Pengawasan terhadap BSM, selain dilakukan oleh auditor internal juga dilakukan oleh Auditor Eksternal (Kantor Akuntan Publik).
Penunjukan Akuntan Publik BSM Sesuai dengan Keputusan RUPS yang memberikan wewenang kepada Pemegang Saham mayoritas untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik yang mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada 31 Desember 2015, maka BSM menetapkan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan untuk melakukan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2015. Penunjukan ini dilakukan setelah memperhatikan hasil evaluasi KAP yang dilakukan oleh manajemen dan Dewan Komisaris. Penunjukan KAP tersebut telah berpedoman pada regulasi yang berlaku dan dipilih melalui tahapan proses seleksi dengan memenuhi kriteria: 1. Berpengalaman sebagai auditor perbankan 2. Memahami regulasi perbankan di Indonesia, perusahaan masuk bursa serta peraturan lainnya yang relevan. 3. Berpengalaman dan memahami sistem aplikasi dan teknologi perbankan. 4. Memahami produk perbankan. 5. Berpengalaman dan paham mengenai manajemen risiko.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Daftar Nama KAP yang Melakukan Audit Laporan Keuangan BSM Selama 5 (lima) tahun terakhir, nama KAP yang mengaudit Laporan Keuangan BSM sebagai berikut: Nama KAP
Opini
2015
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/ KM.1/2015
Wajar dalam semua hal yang material
2014
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Wajar dalam semua hal yang material
2013
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Wajar dalam semua hal yang material
2012
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Wajar dalam semua hal yang material
2011
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
Wajar dalam semua hal yang material
semangat perubahan untuk menang
Tahun
Imbalan Jasa dan Lingkup Pekerjaan Imbalan Jasa dan Lingkup Pekerjaan KAP sebagai berikut: Tahun
2015
Nama KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, Izin KAP Nomor KEP-241/ KM.1/2015
Besaran Fee (dalam Rp)
Lingkup Pekerjaan •
2.100.000.000,• •
2014
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
1.895.000.000,• •
2013
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
840.000.000,• •
2012
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
745.000.000,• •
2011
Purwantono, Suherman & Surja, Izin KAP Nomor 381/KM.1/2010
750.000.000,•
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undangundang Audit Kinerja Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undangundang Audit Kinerja Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undangundang Audit Kinerja Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undangundang Audit Kinerja Audit Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal dan Undangundang Audit Kinerja
215
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Daftar Konsultan yang Digunakan Selama tahun 2015, Konsultan yang digunakan oleh BSM meliputi: 1. Informasi Teknologi Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
Ruang Lingkup Kerja
1
PT Aplikanusa Lintasarta
Provider Jaringan komunikasi
Solusi jaringan komunikasi data
2
PT Anabatic Technologies
Penyedia System Implementasi Core Banking System
Solusi implementasi Software (CBS)
3
PT Artacomindotama
Provider Jaringan komunikasi
Solusi jaringan komunikasi data
4
PT Artajasa
Provider Jaringan ATM
Solusi jasa jaringan echannel
5
PT Dymar Jaya Indonesia
Pemeliharaan Host Security Module (HSM)
Solusi maintenance HSM
6
PT Digital Mind System
Penyedia Layanan transaksi dan data Consumer loan
Solusi software LOS
7
PT Indonesia Sattelitte (Indosat) Tbk
Provider Jaringan komunikasi
Solusi jaringan komunikasi data
8
PT Indonesia Comnets Plus
Provider Jaringan komunikasi
Solusi jaringan komunikasi data
9
PT Ingenico International Indonesia
Sistem layanan transaksi elektronis
Solusi sistem EDC
10
PT Indonesia Market Quote (IMQ) - ELO
Layanan sistem manajemen dokumen
Solusi software Document Management System ELO
11
PT Mitra Integrasi Informatika
Manajemen layanan aplikasi Symatec Backup Exec dan maintenance infrastruktur Microsoft
Solusi hardware Server dan platform Microsoft
12
PT Metalogix Infolink Persada (X/ Link)
Layanan transaksi echannel
Solusi echannel
13
PT Multipolar Technology, Tbk
Jasa service dan maintenance Perangkat Dekstop
Solusi penyediaan perangkat komputer
14
PT Netwave Multimedia
Sistem layanan transaksi micro finance
Solusi software LKMS
15
PT Packet System Indonesia
Manajemen keamanan internet (security)
Solusi hardware security
16
PT Prodata Sistem Teknologi
Manajemen layanan anti virus
Solusi Anti Virus
17
PT Simian Solutions (dahulu PT iForte Mitra Infotek)
Layanan transaksi reksadana
Solusi software reksadana
18
PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma)
Penyedia layanan data center dan legacy core banking system
Solusi penyediaan Data Center dan Alphabit Sharia
19
PT Small Data Global
Manajeman layanan helpdesk internal BSM
Solusi manajemen Helpdesk
20
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom)
Provider layanan komunikasi
Solusi jaringan komunikasi data dan voice
No
216
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
No
Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
Ruang Lingkup Kerja
21
PT Trengginas Daya Insani
Maintenance AS/400 dan hardware RTGS
Solusi perawatan server AS/400
22
PT Firstwap
Layanan SMS broadcast untuk smsbanking
Solusi layanan SMS
23
Temenos Singapore PTE LTD
Penyedia sistem Core Banking
Solusi penyediaan software Core Banking System
24
PT Visionet Internasional
Maintenance server
Solusi perawatan server
25
PT Finnet Indonesia
Penyedia layanan pembayaran
Solusi echannel Telkom payment
26
PT Mitracomm Ekasarana
Penyedia layanan pembayaran
Solusi echannel SMS banking
27
PT Starlink Solusi
Penyedia layanan pembayaran
Solusi echannel PLN payment
28
PT Jatelindo Perkasa Abadi
Penyedia layanan pembayaran
Solusi echannel Netbanking dan MBG
29
PT XL Axiata
Penyedia layanan pembayaran
Solusi echannel XL payment
30
PT Rintis Sejahtera
Penyedia layanan pembayaran
Solusi echannel ATM Prima
31
PT Microsoft Indonesia
Penyedia plaftform CBS dan PC
Solusi software/ platform Microsoft
32
PT Eka Bakti Amerta Yoga Sejatera
Penyedia layanan pembayaran
Solusi echannel Tranfer Tunai PT POS
33
Western Union FSI
Penyedia layanan pembayaran
Solusi echannel Western Union
34
PT Cipta Teknologi Indonesia
Penyedian layanan harddisk/ storage
Solusi layanan maintenance perangkat SAN Storage
35
PT Hewlet Packard Indonesia
Penyedian hardware CBS
Solusi penyediaan perangkat Server
36
PT Murni Solusindo Nusantara
System data capture kliring
Solusi software SKN
37
PT Anugrah Damai Pratama Solusi
Pengadaan Verisign Secure Site Pro 128 bit
Solusi layanan keamanan website
38
PT Emerio Indonesia
Penyedia layanan software CKPN
Solusi programming
39
PT Master Web Network
Pengadaan Paket SSL A + Wildcard
Solusi layanan keamanan website
40
PT Qwards Company International
Pengadaan Globalsign Organization Validated SSL KM Portal
Solusi layanan keamanan website
41
Rumahweb
Penyedia layanan Hosting Web Domain
Solusi penyedia layanan webhosting dan domain
42
PT Systech Global Informasi
Jasa vulnerability assesment dan penetration testing e-channel dan CBS
Solusi penyedia Jasa vulnerability assesment dan penetration testing e-channel dan CBS
43
PT Venturium System Indonesia
Penyedia jasa aplikasi RTGS Gen 2 dan IFTI
Solusi programming
44
PT Telkomunikasi Selular (Telkomsel)
Penyedia layanan voice/ data
Solusi layanan komunikasi data dan voice
45
PT Artatel Indokarya
Penyedia layanan komunikasi voice
Solusi layanan komunikasi voice
46
PT Jakarta Teknologi Solusindo
Penyedia layanan aplikasi Cash Management System (CMS)
Solusi programming
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
217
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
2. Sumber Daya Manusia Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
Ruang Lingkup Kerja
1
PT BSDM
Pegawai Outsource
Recruitment
2
Parahita
Laboratorium Test Kesehatan Calon Pegawai
Recruitment
3
Klinik Kimia Farma
Laboratorium Test Kesehatan Calon Pegawai
Recruitment
4
Jobs Street Indonesia
Sourcing Kandidat
Recruitment
5
PT Daya Dimensi Indonesia
Assessment center Senior Manager
Talent Management
6
PT Sarana Exhirindo (EXPERD)
Assessment Center SDP
Talent Management
7
PT Eshael Indonesia (SHL)
Assessment center MDP
Talent Management
8
Towers Wattson
Saville Online Assessment
Talent Management
9
Tower Watson
Survei Gaji
Compensation
10
Dayamandiri Dharmakonsolindo
Aktuaria
Compensation
11
PT Cipta Busana Jaya
Pembuatan Seragam Wanita
Benefit
12
PT Citra Polasindo
Pembuatan Seragam Dasar
Benefit
13
PT Piranti
Pengelolaan Mesin Absensi
Operation
14
Tower Watson
Konsultan pendamping project HRMS
HCD
15
Mandiri DPLK
Lembaga pengelola Iuran Pensiun Pegawai BSM
HCD
16
Mandiri Inhealth
Asuransi Kesehatan Pegawai BSM
Benefit
No
3. Konsultan/Vendor Layanan Nasabah Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
Ruang Lingkup Kerja
1
Marketing Research Indonesia
Mengukur Kualitas Layanan Cabang
Frontliner dan tangible kantor cabang
2
Learning Resources
Konsultan Service Value Development
Seluruh pegawai BSM
No
4. Konsultan/Vendor Training Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
1
KALIA CATERING
Penyediaan Makanan dalam Proses Training
Catering
2
MORA SARI
Penyediaan Makanan dalam Proses Training
Catering
3
PARSLEY
Penyediaan Makanan dalam Proses Training
Catering
4
PONDOK GEMES
Penyediaan Makanan dalam Proses Training
Catering
No
218
Ruang Lingkup
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
5
PT ALFABET CAHAYA DUNIA
Penyediaan Makanan dalam Proses Training
Catering
6
AM PHOTOGRAPHY
Penyediaan Jasa Foto
Fotografi
7
VAP PHOTOGRAPHY
Penyediaan Jasa Foto
Fotografi
8
BBD
Penyewaan Gedung untuk kegiatan training
Gedung
9
LPPI
Penyewaan Gedung untuk kegiatan training
Gedung
10
MUSEUM LISTRIK DAN ENERGI BARU
Penyewaan Gedung untuk kegiatan training
Gedung
11
PT UG MANDIRI
Penyewaan Gedung untuk kegiatan training
Gedung
12
TANMIYAH AL AZHAR
Penyewaan Gedung untuk kegiatan training
Gedung
13
ASTON BOGOR HOTEL & RESORT
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
14
CITRA CIKOPO
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
15
FAVE HOTEL
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
16
HARRIS HOTEL & CONVENTION
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
17
HERMES PALACE HOTEL MEDAN
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
18
HOTEL ALL SEASONS GAJAH MADA
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
19
HOTEL GRAND CEMARA
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
20
HOTEL IBIS JAKARTA ARCADIA
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
21
HOTEL IBIS JAKARTA SENEN
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
22
HOTEL IBIS JAKARTA SLIPI
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
23
HOTEL IBIS JAKARTA TAMARIN
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
24
HOTEL IBIS JKT KEMAYORAN
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
25
HOTEL MERCURE MAHA CIPTA JAKARTA
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
26
IBIS BANDUNG TRANS STUDIO
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
27
IBIS JAKARTA HARMONI
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
No
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Ruang Lingkup semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
219
Ikhtisar Utama
220
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
No
Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
28
MERCURE GRAND MIRAMA SBY
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
29
MERCURE JKT SABANG
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
30
MERCURE JKT SIMATUPANG
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
31
NOVOTEL BOGOR
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
32
PEACE N GOOD INDONESIA
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
33
SOFYAN HOTEL
Penggunaan Hotel sebagai ruang meeting dan atau penginapan peserta Training
Hotel
34
CV FAJAR TIMUR
Penyediaan perlengkapan penunjang training
Prasarana Training
35
KOPKAR BSM
Penyediaan perlengkapan penunjang training
Prasarana Training
36
RH PRORENT
Penyediaan perlengkapan penunjang training
Prasarana Training
37
RINI JASA
Penyediaan perlengkapan penunjang training
Prasarana Training
38
SOLUTION PRINT
Penyediaan perlengkapan penunjang training
Prasarana Training
39
SUMMIT TOUR&TRAVEL
Penyediaan perlengkapan penunjang training
Prasarana Training
40
APRDI
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
41
BANKER ASSOCIATION FOR RISK MANAGEMENT
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
42
BIRMINGHAM ENGLISH
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
43
DESA WISATA
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
44
DUTA BANGSA
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
45
IKATAN AUDITOR INTERN BANK
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
46
INTERDAYA UTAMA
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
47
INVENT.URE
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
48
IQTISHAD CONSULTING
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
Ruang Lingkup
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
No
Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
49
JOHN ROBERT POWERS
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
50
KOMUNITAS JELAJAH BUDAYA
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
51
LEARNING RESOURCES
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
52
LPPI
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
53
LSPP
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
54
MAPPI
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
55
MARS
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
56
PEAK PRATAMA INDONESIA
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
57
PMA
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
58
PT INTERDAYA UTAMA
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
59
PT MARKPLUS INDONESIA
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
60
PT DUNAMIS INTERMASTER
Penggunaan Jasa Pelatihan
Vendor Pelatihan
Ruang Lingkup
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
5. Konsultan/Vendor lainnya Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
1
Multipolar Technology, PT
Pengadaan mesin IBM power 8
Barang IT
2
Packet Systems Indonesia, PT
Pengadaan infrastruktur jaringan data center
Barang IT
3
Cipta Teknologi Indonesia, PT
Maintenance perangkat Storage Area Network (SAN)
Barang IT
4
Sigma Cipta Caraka, PT
Jasa IT operation
Jasa IT
5
Metalogix Infolink Persada, PT
Delivery channel ATM Switching Xlink
Jasa IT
6
Emerio Indonesia, PT
Aplikasi perhitungan CKPN & Amortisasi pendapatan
Jasa IT
7
Finnet Indonesia, PT
Aplikasi pengembangan sistem mpn g-2
Jasa IT
8
Visionet Internasional, PT
Maintenance server farm
Jasa IT
9
Systech Global Informasi
Jasa vulnerability & penetration
Jasa IT
No
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Ruang Lingkup
221
Ikhtisar Utama
222
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
No
Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
10
Jakarta Teknologi Solusindo, PT
Pengadaan Cash Management System
11
Boston Consulting Indonesia, PT
Bisnis Plan BSM
12
Media Televisi Indonesia, PT
Event sukses syariah 2015
13
Sinar Pangan Abadi Jaya, PT
Perpanjangan Pajak reklame di kawasan wisata kuliner
Jasa lainnya
14
Honda Mugen, Mitrausaha Gentaniaga
Pengadaan mobil Honda Accord
Kendaraan
15
Aneka Putra Santosa, PT
Pengadaan mobil Toyota
Kendaraan
16
Mobilindo Sumber Karya, PT
Pengadaan mobil Altis
Kendaraan
17
Usaha Gedung Mandiri, PT
Menyewakan ruang kerja
Pengelola Gedung
18
Bumi Daya Plaza, PT
Menyewakan ruang kerja
Pengelola Gedung
19
Anpa International, PT
Menyewakan ruang kerja di Wisma Antara
Pengelola Gedung
20
Cipta Griya Indah, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
21
Rickindo, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
22
Inti Cipta Perkasa, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
23
Prastiwahyu Mitra Sejahtera, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
24
Selaras Sejahtera, CV
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
25
Estika Yasakelola, PT
Pembangunan outlet BSM, Sewa kendaraan
Kontraktor, Sewa Kendaraan
26
Karmindo Putra Mandiri, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
27
Anjungan Karya Pratama, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
28
Payon Trimitra Esthunugraha, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
29
Samadefa Architekton, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
30
Lentera Mandiri Perkasa, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
31
Karya Dua Sekawan, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
32
Tiga Pilar Sejahtera, CV
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
33
Nuansa Cipta Sejati, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
34
Makmur Jaya Abadi, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
35
In Griya Cita Anugrah, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
36
Lemtek Konsultan Indonesia, PT
Jasa audit struktur gedung
Konsultan
37
Prima Adiyasa, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
38
Metta Sumber Abadi, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
39
Indonesia Makmur Konstruksi, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
40
Nawa Panca Mandiri, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
41
Tri Asri Desindotama, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
42
Amarta Vindexa Utama, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
43
Lentera Fajar Ceria, CV
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
44
Wahana Optima Permai, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
45
Laras Gatra, PT
Pembangunan outlet BSM
Kontraktor
Ruang Lingkup Jasa IT Konsultan Jasa Media
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
No
Konsultan, Penasihat Atau yang Dipersamakan Dengan Itu
Tujuan
Ruang Lingkup
46
Mitra Gema Mandiri, PT
Pembangunan outlet BSM, pengadaan genset
Kontraktor, Peralatan lainnya
47
Syukestex, PD
Pengadaan batik haji
Garmen
48
Unimax Cipta Busana, PT
Pengadaan seragam pegawai
Garmen
49
Arrnic Setiajaya, PT
Pengadaan kain ihram
Garmen
50
Asri Batik
Pengadaan bahan batik souvenir haji
Garmen
51
Gemilang Etnik Nusantara, CV
Pengadaan kain batik wanita
Garmen
52
Citra Polasindo, PT
Pengadaan seragam pegawai dasar
Garmen
53
Asep Hendro Racing Sports, PT
Pengadaan mukena haji
Garmen
54
Denetwork Indonesia, PT
Pengadaan seragam warung mikro
Garmen
55
Bhakti Tunas Perkasa
Pengadaan bahan batik souvenir haji
Garmen
56
Sarana Exhirindo, PT
Assesment SDP
Konsultan training
57
Learning Resources, PT
Pelatihan SVDP
Konsultan training
58
Eshael Indonesia, PT
Assesment MDP
Konsultan training
59
Dunamis Organization Services,PT
training
Konsultan training
60
Interdaya Utama, PT
Pelatihan untuk SDP
Konsultan training
61
Tower Watson Indonesia, PT
Pengembangan HRMS
62
Kharisma Integrasi Manajemen, PT
Jasa annual report tahun buku
Konsultan jasa
63
Marsindo Konsult Prima, PT
Penilaian kualitas layanan bsm tahun 2015
Konsultan Jasa
64
Pemeringkat Efek Indonesia, PT
Pemantauan pemeringkatan atas subnotes tahap i, ii, iii bsm
Konsultan jasa
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Konsultan Manajemen
223
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Manajemen Risiko Uraian lengkap mengenai Manajemen Risiko dapat dilihat pada Bagian Tinjauan Pendukung Bisnis.
Internal Audit Uraian lengkap mengenai Internal Audit dapat dilihat pada Bagian Tinjauan Pendukung Bisnis.
Kepatuhan Uraian lengkap mengenai Kepatuhan dapat dilihat pada Bagian Tinjauan Pendukung Bisnis.
Corporate Social Responsibility Uraian lengkap mengenai Kepatuhan dapat dilihat pada Bagian Corporate Social Responsibility.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Perkara Penting Perkara hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi BSM selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Dari jumlah nasabah sebanyak 9.633.273 terdapat perkara hukum yang dihadapi Bank sampai tahun 2015 seluruhnya sebagai berikut;
Perkara Hukum yang Dihadapi BSM Tahun 2015 Permasalahan Hukum
Jumlah Perdata
Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
26
5
Dalam proses penyelesaian
85
24
111
29
Total
Perkara yang Dihadapi Entitas Anak Hingga 31 Desember 2015 BSM tidak memiliki Entitas Anak sehingga tidak mengungkapkan perkara yang dihadapi Entitas Anak.
Perkara yang Dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi yang Sedang Menjabat Hingga 31 Desember 2015 tidak terdapat perkara yang dihadapi oleh Dewan Komisaris dan Direksi BSM yang sedang menjabat.
Sanksi Administrasi Selama tahun 2015 terdapat sanksi administrasi yang diberikan oleh Bank Indonesia dan Direktorat Jendral Pajak. Namun demikian, tidak terdapat sanksi administrasi yang bersifat signifikan.
224
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya Pendapatan non-halal dan penggunaannya dalam bank syariah harus diungkapkan dalam laporan tahunan pelaksanaan Good Corporate Governance. Hal ini diatur dalam SEBI No.12/13/DPbS, tanggal 30 April 2010, perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Sebagai bentuk pelaksanaan GCG terkait dengan pendapatan non-halal dan penggunaanya, BSM telah menginternalisasi aturan tersebut dalam Surat Edaran (SE) Internal Bank No.13/009/UMM, tanggal 27 Juni 2011, perihal Penggunaan Dana Sosial Bank. Dalam SE internal BSM mengatur ketentuan sebagai berikut :
1. Lembaga Mitra, adalah lembaga sosial yang
memiliki track record baik dalam penyaluran dana sosial, berbadan hukum sah, dan dijadikan sebagai mitra bank dalam menyalurkan dana sosial. BSM menyalurkan dana sosial melalui lembaga mitra yang memiliki track record baik. Pada 2014, BSM menyalurkan dana sosialnya melalui Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM) yang berada di bawah Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat.
2. Pendapatan Non-Halal, Pendapatan non-halal menjadi sumber dana sosial Bank yang terdiri atas: a. Dana Sosial Ex Penalty, yakni dana yang berasal dari denda keterlambatan (penalty) pembayaran angsuran atau denda lain yang berhubungan dengan transaksi antarpihak Bank dengan pihak ketiga. b. Dana Sosial Ex Jasa Giro, yakni dana sosial yang berasal dari giro yang diterima oleh Bank dari penempatan pada bank konvensional. c. Dana Sosial Lainnya, yakni dana sosial yang berasal dari komisi, fee, atau dalam pendapatan dalam bentuk lainnya dari rekanan Bank selain pendapatan yang berhak diterima sebagai ketentuan manajemen. Informasi mengenai penggunaan dana non-halal dapat dilihat pada Bagian Laporan Tanggung jawab Sosial Perusahaan.
Sebagai bentuk pelaksanaan GCG dan untuk menghindari benturan kepentingan (conflict of interest), maka pemberian atau penyaluran Dana Sosial tidak diperkenankan kepada: a. Lembaga tempat Pengurus Bank (Dekom, Direksi), Dewan Pengawas Syariah, maupun Pejabat Eksekutif Bank menjadi pengurus lembaga tersebut. b. Perorangan atau lembaga yang pengurusnya memiliki hubungan keluarga dengan Pengurus Bank, Dewan pengurus Syariah maupun Pejabat Eksekutif Bank.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
225
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Code of Conduct Manajemen BSM sangat concern terhadap masalah benturan kepentingan. Pada tahun 2015 BSM telah melakukan pengkinian terhadap Code of conduct (CoC) yang dimilikinya sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Direksi dan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No.17/002-SKB/DIR.KOM Tentang Code Of Conduct PT Bank Syariah Mandiri. Code of Conduct adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan sistem, nilai, etika bisnis, komitmen, serta penegakan terhadap peraturanperaturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders. Tujuan dari penyusunan CoC adalah untuk memberikan pedoman perilaku secara syariah, profesional, bertanggung jawab, wajar, patut, dan dapat dipercaya bagi Jajaran Bank, dalam melakukan hubungan bisnis baik dengan nasabah/calon nasabah, rekanan/calon rekanan, rekan sekerja maupun stakeholders lainnya. Jajaran BSM memiliki tanggung jawab dalam mewujudkan aspek CoC ke dalam setiap perilaku, sehingga tidak akan merugikan masing-masing insan yang bersangkutan ataupun Perusahaan karena tingkah laku insan mencerminkan etika bisnis Perusahaan. Konten CoC BSM terdiri dari: 1. Benturan Kepentingan Benturan kepentingan merupakan suatu kondisi dimana anggota Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai kepentingan di luar kepentingan dinas, baik menyangkut kepentingan pribadi, keluarga, maupun kepentingan pihak-pihak lain yang memungkinkan anggota Jajaran Bank tersebut kehilangan obyektivitasnya dalam mengambil keputusan sesuai kewenangan yang telah diberikan Bank kepadanya. Ruang lingkup terdiri dari: a. Jajaran Bank wajib menghindarkan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. b. Jajaran Bank harus bertindak terhormat dan bertanggung jawab serta bebas dari pengaruh yang memungkinkan hilangnya obyektivitas dalam pelaksanaan tugas atau mengakibatkan Bank kehilangan bisnis dan/atau reputasi. c. Jajaran Bank dilarang menyalahgunakan corporate identity Bank. Corporate identity hanya dapat digunakan untuk kepentingan Bank dan dengan seizin Bank.
226
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
2. Larangan Risywah Jajaran Bank harus dapat mengambil langkah tegas untuk tidak memberikan/menerima risywah kepada/ dari nasabah/calon nasabah, rekanan/calon rekanan dan pegawai negeri sipil atau penyelenggara negara terkait jabatannya sebagai jajaran Bank. 3. Kerahasiaan a. Jajaran Bank wajib menjaga kerahasiaan setiap data atau informasi terkait Bank atau nasabah yang berhubungan dengan Bank dan hanya menggunakannya untuk kepentingan Bank. b. Penyebaran data atau informasi terkait Bank dan nasabah yang berhubungan dengan Bank hanya dapat dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku. 4. Penyalahgunaan Jabatan Jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya untuk kepentingan pribadi atau pihak lain, baik dilakukan sendiri maupun mempengaruhi/memaksa jajaran Bank lain untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank 5. Perilaku Insiders Jajaran Bank yang memiliki informasi tentang Bank dilarang memanfaatkan informasi dimaksud untuk kepentingan pribadi atau pihak lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi Bank. 6. Integritas dan akurasi data bank a. jajaran bank wajib menjaga integritas dan mempertanggungjawabkan akurasi setiap data bank yang disampaikan kepada pihak internal/eksternal tanpa dipengaruhi pihak manapun. b. Jajaran bank menyampaikan data Bank dengan berpedoman pada aturan yang berlaku 7. Integritas Sistem Perbankan a. Jajaran Bank, baik secara individu maupun bersama-sama harus berupaya untuk tidak terlibat dalam hal-hal yang dapat melemahkan atau menurunkan integritas sistem perbankan di Indonesia. b. Jajaran Bank harus mengambil langkah-langkah tegas untuk memastikan bahwa dirinya tidak diperalat untuk kegiatan kriminal dan/atau kegiatan tidak legal lainnya. c. Jajaran Bank harus mawas diri dan menghindarkan keterlibatan Bank dalam kegiatan pencucian uang, termasuk secara individu tidak terlibat dalam penggunaan dan/ atau perdagangan narkoba, atau kegiatan terorisme. PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
8. Pernyataan Tahunan (Annual Disclosure) Jajaran Bank wajib melakukan pengisian pernyataan tahunan dengan jujur dan dapat dipertanggung jawabkan. 9. Sanksi Pelanggaran/Ketidakpatuhan Jajaran Bank wajib mematuhi pedoman Code of Conduct sebagai pedoman berperilaku, baik di dalam maupun di luar lingkungan Bank yang membawa citra Bank dengan penuh tanggung jawab. Pengenaan sanksi atas pelanggaran/ketidakpatuhan terhadap Code of Conduct mengacu pada peraturan kepegawaian yang berlaku.
Keberadaan Code of Conduct Code of Conduct (CoC) adalah bagian dari Good Corporate Governance (GCG) atau merupakan penjabaran GCG dalam praktik berupa etika perilaku seluruh jajaran BSM kepada Stakeholders. CoC bertujuan sebagai pedoman berperilaku secara islami/syariah, profesional, bertanggung jawab, wajar, patut, dan dapat dipercaya bagi jajaran Bank baik dalam melakukan hubungan bisnis dengan nasabah, rekanan maupun hubungan dengan rekan sekerja.
Penyebaran Code of Conduct Penerapan Code of Conduct harus dilaksanakan secara konsisten dengan melibatkan partisipasi aktif seluruh jajaran BSM sehingga pelaksanaannya berjalan secara optimal. Pengenalan CoC dimulai dari pegawai baru saat penandatanganan kontrak kerja bahwa jajaran pegawai Bank dilarang menerima imbalan/hadiah dalam bentuk apapun dari nasabah atau rekanan dari kegiatan Bank. Selain itu, pegawai baru mendapatkan pemahaman lebih mengenai CoC pada saat in class perbankan syariah. Proses pembiayaan nasabah harus melampirkan surat pernyataan yang ditandatangani nasabah pada saat akad pembiayaan untuk tidak memberikan imbalan/ hadiah dalam bentuk apapun kepada jajaran Bank. Proses pembiayaan dilengkapi pula dengan pemenuhan persyaratan lembar persetujuan Dewan Komisaris bagi penyaluran dana kepada Pihak Terkait.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
meningkatkan kesadaran (awareness) jajaran Bank agar senantiasa bekerja dengan lurus dan penuh tanggung jawab serta bekerja secara profesional
Upaya Penegakan Code of Conduct BSM melakukan penegakan terhadap Code of Conduct yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap penegakan dan menyediakan fasilitas bagi pengaduan terhadap pelanggaran Code of Conduct tersebut. Pegawai dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas Code of Conduct tersebut melalui mekanisme Whistleblowing System. Uraian lengkap mengenai Whistleblowing System dapat dilihat dalam Uraian mengenai Whistleblowing System.
Jenis Sanksi Pelanggaran Code of Conduct Pelanggaran dan Jenis Pembinaan atas pelanggaran CoC sesuai dengan surat edaran internal No.15/006/SDI, tanggal 3 Oktober 2013 perihal Pembinaan Kedisiplinan Pegawai adalah sebagai berikut: Kategori Pelanggaran ringan
a. b.
Surat Teguran Satu (ST1) Surat Teguran Dua (ST2)
Sedang
a. b. c.
Surat peringatan satu (SP1) Surat peringatan dua (SP2) Surat peringatan tiga (SP3)
Berat
Pemutusan Hubungan Kerja
Jumlah Pelanggaran Code of Conduct Jenis Pelanggaran
2014
2015
Praktek Risywah
3
2
Penyalahgunaan jabatan
3
1
Risywah Penyalahgunaan jabatan
1
2
3
Membudayakan perilaku utama (core behaviour) shared values BSM ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, Customer Focus) pada setiap pelaksanaan doa pagi oleh jajaran Bank. Hal ini, diperlukan untuk
3
Memberikan opini-opini terkait kegiatan/tindakan dari unit kerja yang dapat menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of Interest).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
2014
2015
227
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Jumlah Penyimpangan dan Upaya Penyelesaian oleh BSM Internal fraud adalah tindakan fraud yang dilakukan oleh pengurus maupun pegawai BSM untuk kepentingan pribadi yang mempengaruhi kondisi keuangan BSM secara signifikan. Selama tahun 2015, jumlah internal fraud yang terjadi adalah sebanyak 8 kasus, dengan progress penyelesaian sebagai berikut: Jumlah Kasus Internal Fraud
Dewan Komisaris dan Direksi
Pegawai Tetap
Pegawai Tidak Tetap
2014
2015
2014
2015
2014
2015
Total fraud
0
0
12
6
2
2
Telah diselesaikan di internal BSM
0
0
10
2
2
Dalam proses penyelesaian di internal BSM
0
0
2
4
0
0
Belum diupayakan penyelesaiannya
0
0
0
0
0
0
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum*
0
0
4
2
0
0
2
* Kasus yang telah ditindaklanjuti melalui proses hukum adalah bagian dari kasus yang telah diselesaikan atau sedang dalam proses penyelesaian di internal BSM. Upaya penyelesaian kejadian fraud dilakukan dengan segera memberikan sanksi kepada para pelaku, pegawai terlibat dan terkait. Para pelaku juga diminta untuk mengembalikan kerugian Bank sebagai bentuk recovery. Untuk menimbulkan efek jera, BSM juga mempertimbangkan untuk memproses para pelaku ke jalur hukum. Perbaikan design control dan penguatan internal control di unit kerja tempat kejadian juga segera dilakukan agar kasus serupa tidak terulang dimasa mendatang.
Penanganan Benturan Kepentingan Manajemen BSM secara konsisten mendorong jajaran Bank untuk menghindari benturan kepentingan. Setiap benturan kepentingan yang dapat menimbulkan kerugian bagi Bank sudah ditindaklanjuti sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada stakeholders. Sebagai salah satu contoh gerakan untuk meminimalisir kondisi benturan kepentingan yang didorong oleh manajemen adalah gerakan La Risywah, No Kick Back dan No Special Payment yang merupakan langkah untuk meningkatkan kesadaran (awareness) seluruh jajaran BSM agar senantiasa bekerja dengan lurus dan bertanggung jawab serta obyektif secara profesional. Selain aturan terkait CoC, BSM juga memiliki aturan terkait larangan pemberian hadiah, souvenir atau cinderamata kepada Direksi, Dewan Komisaris maupun
228
jajaran Bank lainnya yang sedang melakukan perjalanan dinas atau kunjungan ke unit kerja yang di atur dalam surat Edaran NO.11/033/UMM tanggal 15 Januari 2009 perihal larangan Kepada Unit Kerja Cabang Untuk Membeikan Souvenir/Cinderamata/Oleh-oleh/Hadiah Kepada Anggota Direksi dan/atau Komisaris Bank yang Melaksanakan Perjalanan Dinas dan/atau Kunjungan. Sebagai gambaran upaya mencegah munculnya benturan kepentingan dilakukan beberapa upaya secara berkesinambungan, diantaranya melalui : a. Poster La risywah, No Kick Back dan No Special Payment Merupakan bentuk komitmen pimpinan yang wajib diikuti jajaran Bank untuk bekerja dengan lurus.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Nasabah kami Yth. Kami, Direksi dan Pegawai Bank Syariah Mandiri: 1. tidak dibolehkan menerima pemberian atau hadiah, langsung atau tidak langsung, dari nasabah/rekanan atau calon nasabah/rekanan berkenaan dengan tugas kami; 2. tidak dibolehkan melayani pengajuan pembiayaan melalui perantara, broker atau pihak ketiga lainnya yang mengenakan fee atau komisi atas beban siapa pun. Terima kasih atas dukungan Anda kepada kami di dalam mewujudkan sistem pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Atas nama Direksi dan Pegawai PT Bank Syariah Mandiri
Agus Sudiarto President Director
Region Head
b. Email blast Bentuk sosialisasi dan reminder kepada jajaran Bank untuk menghindari berbagai kemungkinan munculnya benturan kepentingan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
c. Annual Disclosure Benturan Kepentingan Jajaran BSM diharuskan untuk mengisi pernyataan tahunan (annual disclosure) setiap tahunnya terkait bentuan kepentingan yang muncul dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. d. Program Pengenalan Menginternalisasi CoC kepada pegawai baru melalui pelatihan guna memberikan pemahaman pengertian dari benturan kepentingan dan kewajiban untuk menghindari kondisi benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
229
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Whistleblowing System Kebijakan Whistleblowing System BSM telah memiliki kebijakan yang mengatur tentang whistleblowing system sebagai upaya untuk mendorong pendeteksian secara dini atas setiap tindakan penyimpangan, sebagaimana diatur dalam SE No.15/045/OPS, tanggal 18 Juni 2013, perihal Standar Prosedur Operasional Pengendalian Whistleblowing System Bank Syariah Mandiri.
Mekanisme Pelaksanaan BSM melalui Unit Internal Audit wajib menerima dan menindaklanjuti seluruh laporan dugaan pelanggaran/ penyimpangan dengan mekanisme sebagai berikut:
Flow Chart Pengendali Internal Whistleblowing System Bank Syariah Mandiri Internal Audit & Anti Fraud Division Pelapor
Mulai
Compliance Division
Direktur Utama
PIC Whistleblowing
A
B
C
Meneruskan Laporan ke IAD
Meneruskan Laporan ke IAD
B-WISE
Auditor Analisis
Investigator
Keterangan
Membuat Laporan 1 1. Laporan Langsung 2. Telepon 3. E-mail 4. Surat 5. B-Wise 6. iBlow 7. Falks
2
3
i-Blow
Penelahaan Informasi Awal
4
5 Dokumen Laporan Fraud
5
Ceo Line
Analisis Bukti
Bukti Cukup
13 Menerima Exsum Audit
Audit Investigation
12 Laporan Hasil Audit
7
B Yes
A
Clerk
11
Layak Audit
Penyusunan Executive Summary
Dokumentasi atau Teruskan
Exsum ke Direksi
8
14
10
6
A. No
14 Disposisi Direksi
B No
Memberikan Disposisi
12
9 15 Selesai
230
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Penyampaian Laporan Pelanggaran Dalam rangka penyelenggaraan operasional bank yang sehat dan penerapan Good Corporate Governance, seluruh pegawai/pejabat di BSM wajib melaporkan setiap dugaan tindakan penyimpangan yang terjadi di lingkungan Bank atau menggunakan sarana Bank. Pelaporan tersebut dapat disampaikan melalui berbagai sarana whistleblowing system berupa email pengaduan, website, SMS, sarana chatting, surat, telepon dan sebagainya. Sarana/media pelaporan tersebut sebagai berikut: 1. Telepon Unit Anti-Fraud: 021-3143030 2. Surat, yang ditujukan ke: Jalan Surabaya No. 58, Menteng. Jakarta Pusat – 10310. 3. Surat elektronik (email):
[email protected] 4. Website: B-Wise merupakan pelaporan berbasis IT (web base) dengan alamat: http://bwise.syariahmandiri.co.id
Perlindungan bagi Whistleblower Sesuai ketentuan Whistleblowing BSM, bahwa Bank memberikan jaminan terhadap kerahasiaan identitas pelapor dan materi pengaduan. Selain itu, whistleblower juga mendapatkan perlindungan Bank dari perlakuan yang merugikan, yaitu: 1. 2. 3. 4.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Perlindungan di atas tidak berlaku dalam hal laporan pelapor terbukti fitnah atau pelapor merupakan pihak yang terlibat dalam tindakan penyimpangan dan/atau fraud untuk permasalahan yang sama atau berbeda.
Penanganan Pengaduan 1. Setiap pengaduan yang masuk ke IAG ditangani oleh PIC di Special Audit Department pada fungsi Deteksi dan Evaluasi. Semua informasi pengaduan di administrasikan secara rahasia. 2. PIC fungsi Deteksi dan Evaluasi melakukan analisa terhadap pengaduan yang diterima melalui verifikasi dan konfirmasi kepada pihak pelapor (jika tercantum identitas pelapor), pihak lain yang dianggap memiliki informasi terkait dan/atau verifikasi melalui data dan dokumen atau petunjuk lain yang disertakan oleh pelapor dan/atau dari sumber lain. 3. Analisa tersebut untuk menilai kelayakan dan mempersiapkan tindaklanjut atas pengaduan tersebut. 4. Tindak lanjut hasil analisa pengaduan dapat berupa onsite audit, proses usulan sanksi, proses recovery kerugian dan perbaikan/penguatan internal control unit terkait kejadian.
Pemecatan yang tidak adil; Penurunan jabatan/pangkat; Diskriminasi dalam segala bentuk; Catatan yang merugikan dalam file data pribadi.
Pihak Pengelola Pengaduan BSM menetapkan fungsi Deteksi dan Evaluasi pada Departemen Spesial Audit IAG sebagai pihak pengelola pengaduan dari semua pihak, baik intern maupun ekstern.
Jumlah Pengaduan dan Tindak Lanjutnya Selama tahun 2015, IAG menerima 84 pengaduan, dengan progress tindak lanjut penanganan sebagai berikut: Keterangan
Jumlah Pengaduan
Jumlah Unit Kerja
Pengaduan selesai ditindaklanjuti
28
28
Pengaduan dalam proses tindak lanjut
15
14
Pengaduan dalam proses analisa
26
25
Pengaduan belum layak ditindaklanjuti
15
13
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
231
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Praktik Bad Corporate Governance BSM memiliki komitmen kuat dalam penerapan GCG dan sedapat mungkin menghindari praktik-praktik bad corporate governance. Terkait dengan praktik-praktik bad corporate governance, dapat dilihat dari tabel berikut ini: No
232
Praktik Bad Corporate Governance
Praktik di BSM
1
Adanya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan
BSM tidak pernah mendapatkan cap/predikat sebagai perusahaan pencemar lingkungan dari instansi manapun.
2
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan
Seluruh perkara penting telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini
3
Ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
BSM telah memenuhi semua ketentuan terkait perpajakan
4
Ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK
BSM telah menyajikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Rencana Pengembangan GCG Tahun 2016 BSM menyadari bahwa penerapan GCG haruslah dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Untuk itu BSM berusaha mengimplementasikan GCG melalui beberapa tahap yang diantaranya: melalui komitmen GCG, membangun struktur GCG, mekanisme GCG, pelaksanaan sosialisasi dan evaluasi dan keberlanjutan untuk terus meningkatkan implementasi GCG disetiap aspek. Rencana peningkatan implementasi GCG di tahun 2016 diantaranya: 1. Pengkinian Kebijakan Tata Kelola Perusahaan BSM dan aturan internal lainnya untuk mendukung proses bisnis yang sesuai dengan perkembangan perusahaan dan peraturan yang berlaku. 2. Setelah pengkinian aturan internal sebagai bagian penguatan struktur GCG bank, maka tahapan berikutnya adalah sosialisasi yang dilakukan dapat melalui email blast , reading and discussion dan program refreshment test atas ketentuan yang berlaku untuk mengetahui pemahaman jajaran bank atas aturan internal tersebut.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
3. Evaluasi atas implementasi GCG akan dilakukan melalui program Klinik GCG yang diselenggarakan di unit kerja yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam implementasi GCG. Selain itu, BSM juga melakukan evaluasi pelaksanaan GCG yang dilakukan oleh pihak independen melalui program Corporate Governance Perception Index 2016. 4. Pelaksanaan survey budaya kepatuhan, survey yang dimaksud untuk mengetahui pemahaman jajaran bank dalam mengimplementasikan kepatuhan di unit kerja masing-masing yang kemudian hasilnya untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam membangun budaya kepatuhan di BSM.
233
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan Sumber Daya Manusia
234
Pendahuluan
236
Struktur Organisasi BSM
236
Profil Pegawai
238
Rekrutmen
239
Talent Management
241
Pengembangan Kompetensi BSM
241
234
Program Pembelajaran (Learning Program)
242
Rencana Program Pelatihan & Pengembangan SDM Tahun 2016
246
Sistem Remunerasi
247
Penilaian Pegawai
248
Kegiatan Ekstra Pegawai
249
235
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
berhubungan dengan pengelolaan sebagian besar karyawan yang memiliki kemampuan tinggi (Hipo).
236
Tata Kelola Perusahaan
Struktur Organisasi BSM
Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme untuk membantu organisasi dalam melaksanakan tujuannya menunjukkan semakin berperannya sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi dan semakin meningkatnya perhatian terhadap manajemen SDM. Para manajer diharuskan untuk memberikan perhatian penting kepada ketersediaan kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan dalam rangka pertumbuhan bisnis, kualitas kemampuan manajerial dan pengendalian terhadap biaya-biaya yang
Agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik, dibutuhkan sumber daya manusia yang memenuhi syarat-syarat dan kriteria organisasi. Dari semua kriteria tersebut diharapkan akan terbentuk sumber daya manusia yang produktif yang berguna terhadap pencapaian tujuan organisasi. Manajemen harus tanggap dalam memenuhi kebutuhan pegawai yang memiliki kemampuan dari keinginan untuk melaksanakan programprogram organisasi. Untuk mengatasi kebutuhankebutuhan tersebut, maka diperlukan perencanaan sumber daya manusia. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa mereka mempunyai karyawan yang benar pada saat yang tepat untuk melaksanakan rencana organisasi.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Wholesale Banking: Kusman Yandi
Informasi lebih lengkap mengenai Struktur Organisasi BSM serta Profil Pejabat Eksekutif BSM, dapat dilihat di Bagian Profil Perusahaan.
General Meeting of Shareholders
Board of Sharia Supervisory
Micro & Business Banking: Muhammad Busthami
President Director: Agus Sudiarto
Financing Risk & Recovery: Choirul Anwar
Consumer Banking & Distribution: Edwin Dwidjajanto
Corporate Banking 1 (CB1): Zainal Alam Dalimunthe
Business Banking 1 (BB1): Teguh Budi Santoso
Corporate Banking 2 (CB2): Indra Falatehan
Bussiness Banking 2 (BB2): Subki Matsyah
Treasury & International Banking (TIG): Rahmat Syukri
Micro Banking (MBG): Okky Fachrizal Achmad
Consumer Finance (CFG): Jeffry Prayana
Wholesale Financing Recovery (WFR): Sulistyo Budi
Commercial Banking (CMG): Anton Sukarna
Panwing (PWG): Habiburrahman
Consumer Deposits (CDG): D. B. Ivan Baruna
Micro & Bussiness Finance Recovery (MBR): Firman Jatnika
Institution Banking (IBG): Achmad Fauzi
Hajj & Umra (HUG): Yuniarto Joko Purwanto
Culture & Customer Care (CCG): Taufik Machrus
Consumer Collection (CLG): Suryo Kuncoro
Unit Bisnis Unit Support Unit Risk
Legal (LGG): Tri Widiyono
Network (NWG): Gunawan Arief Hartoyo
Wholesale Risk ( WRG): Eko Virgianto
Retail Risk (RRG): Ramadhona Fitri
Region I – VII*
Regional Office (*): 1. Ahmad Zailani 2. Eny Maya G. 3. Oemar Topo 4. Edhie Rosman 5. Mahendra N.
PWMP 1. 2. 3. 4.
Siti Nurdiana Eric Lasac Pardede Rustanti Rachmi Bagus Hudiono Boesono
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Audit Committee
Board of Commissioners
Nomination & Remuneration Committee Risk Oversight Committee
Technology & Operation: Fahmi Ridho
Risk Management & Compliance: Putu Rahwidhiyasa
Finance & Strategy: Agus Dwi Handaya
IT Strategy & Assurance (ISG): Agus Tri Widodo
Enterprise Risk Management (ERM): M. Fanny Fansyuri
Strategy & Performance Management (SPM): Noor Anis
Internal Audit & Anti Fraud (IAG): Mardiana
IT Operation (IOG): Syafid Hidayat
Compliance (CPG): Eka B. Danuwirana
Corporate Secretary (CSG): Dian Faqihdien Suzabar
Tim FIRE
Central Operation (COG): Roosita Abdullah
Human Capital (HCG): Andang Lukitomo
Accounting (ACG): Suhendar
FIRE: Proyek Financing process Reengineering
Financing Operation (FOG): Aji Erlangga M.
Learning Center (LCG): Dharmawan P. Hadad
Strategic Procurement (SCG): Musdar Ayub
Transaction, Remittance & Electronic Banking (TRE): Zul Ikbal
RAD: Proyek Reporting & Accounting Improvement and Data Cleansing
Policy & Procedure (PPG): Ana Nurul Khayati
Corporate & Branch Transformation (CBT): Mira Rozanna
Tim FAI
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
FAI: Proyek Financing Admin Improvement
Tim RAD
237
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Profil Pegawai Sampai akhir tahun 2015, jumlah pegawai BSM mencapai 16.926 orang, meningkat 0.20% dari 16.892 orang pada akhir tahun 2014. Peningkatan jumlah pegawai BSM dikarenakan bertambahnya jumlah pegawai organik (bisnis) pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014, tercatat jumlah pegawai organik (bisnis) mengalami penambahan pegawai 37 pegawai. Sementara untuk pegawai outsourcing berkurang sebanyak 3 pegawai.
379
594
775
946
1,435
9,513
9,527
9,564
6,668
3,109
2,127
1,913 119
98
2,547
41
1,377
959
11
2,228
11
2,032
6
722
549
264
5,580
7,802
Outsource
Pegawai BSM
9,331
Jumlah Pegawai dan Pertumbuhan
7,432
7,365
7,362
5,722
2,322
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Komposisi SDM berdasarkan Status Kepegawaian Status Kepegawaian
2013
2014
2015
BSM
9.513
9.527
9.564
Outsource
7.432
7.365
7.362
Komposisi Sdm Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
2013 BSM
2014
Outsource
S3
2015
BSM
Outsource
BSM
-
-
1
Outsource
S2
260
1
260
1
276
2
S1
8.022
1.585
8.068
1.786
8.136
1.855
D3
1.134
594
1.108
394
1.059
343
SMA
89
5.184
84
5.142
85
4.962
SMP (lain-lain)
7
68
7
42
7
200
9.513
7.432
9.527
7.365
9.564
7.362
Jumlah
238
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
S3
S2
S1
D3
Komposisi SDM berdasarkan jenjang karir Jenjang Karier
2013
2014
2015
Executive Vice President
3
4
3
Senior Vice President
22
19
24
Vice President
8
7
14
Assistant Vice President
30
32
26
General Manager
58
77
85
Assistant General Manager
114
111
116
Senior Manager
285
308
521
Manager
393
402
247
Deputy Manager
408
517
501
Assistant Manager
882
976
1.278
Associate Manager
774
787
931
Senior Executive
1.469
1.493
1.170
Executive
2.595
2.245
2.082
Junior Executive
1.601
1.145
986
Assosiate Executive
813
1.349
1.525
Non Clerk
58
55
55
Outsource
7.432
7.365
7.362
Total Pegawai
16.945
16.892
16.926
SMA
SMP (lain- lain)
Rekrutmen Rekrutmen adalah salah satu proses penting dalam mengidentifikasi, mencari dan memikat calon pekerja untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang telah ditetapkan melalui proses perencanaan kepegawaian. Dalam rangka mendukung pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas layanan, BSM membutuhkan pegawai-pegawai berkualitas dan memiliki kompetensi yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut BSM telah melakukan proses rekrutmen secara regular maupun program rekrutmen khusus serta kegiatan joint recruitment dengan Mandiri Group.
Program Rekrutmen Reguler Merupakan program rekrutmen untuk mencari calon pegawai sesuai jadual kebutuhan. Penyaringan dan pemilihan calon pegawai sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan dalam pemenuhan pegawai untuk unit kerja Kantor Pusat, Kanwil, dan Cabang–cabang BSM di seluruh Indonesia. Pada tahun 2015 terhitung sekitar 738 pegawai yang sudah direkrut untuk seluruh posisi yang dibutuhkan oleh BSM, khususnya untuk unit bisnis dan mengganti turn over pegawai. Program rekrutmen reguler ini dimulai dengan tahapan pencariaan kandidat, seleksi administrasi, tes interview, tes psikologi, proses cross reference (melakukan klarifikasi data ke perusahaan sebelumnya), tes kesehatan dan sampai dengan penandatanganan perjanjian kerja.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
239
semangat perubahan untuk menang
207
75
49
5,047
5,226
5,273 1,402
1,502
1,728
9,854
278
261
1
262
9,607
2013 2014 2015
9,991
Grafik Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Alur Rekrutmen di BSM 1
Pencarian Kandidat
Seleksi Administrasi
2
7
Tanda Tangan Perjanjian
Capacity Fulfillment
Interview
3
6
Tes Kesehetan
Cek Referensi
Tes Psikologi
4
5
Program Rekrutmen Khusus Program rekrutmen khusus BSM pada tahun 2015 adalah dengan Officer Development Program (ODP). Untuk tahun 2015, pelaksanaan Officer Development Program dilakukan sebanyak 4 angkatan (105 Orang), program ini merupakan program pendidikan selama 9 bulan untuk mengembangkan potensi serta talenta calon-calon pegawai BSM. Untuk mengikuti program ini calon pegawai BSM tidak hanya harus memiliki nilai
No
akademis yang baik tetapi juga harus aktif dalam organisasi mahasiswa maupun sosial. ODP merupakan salah satu sarana untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin BSM di masa mendatang (Future Leader). Dalam hal pemenuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi, BSM juga melakukan Strategi Akusisi Talent (Talent Acquisition Strategy) jangka panjang, diuraikan sebagai berikut:
Program
Jenis Kegiatan
Deskripsi
1.
ODP Regional
National / Regional ODP
Proses rekrutmen & seleksi kandidat ODP dikelompokan berdasarkan kebutuhan di Regional
2.
E-Rekrut
E–Recruitment & Selection
Proses rekrutmen & seleksi melalui sistem online yang terintegrasi dengan website BSM
3
TOP (Talent Outreach Program)
a. Dedicate Graduate Campus
Akuisisi talent melalui kerjasama dengan pihak Universitas terbaik (secara nasional maupun regional)
b. University Business Alignment
Akuisisi talent dengan melakukan pendekatan bisnis antara BSM dan kampus.
c. Corporate PR Program
Akusisi talent melalui aktifitas corporate PR melalui jejaring sosial
240
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Talent Management Program Talent Management yang diterapkan BSM merupakan program pengelolaan pegawai yang dijalankan secara formal dan berkesinambungan dalam rangka memfasilitasi pengembangan dan kemajuan karir pegawai yang memiliki kinerja dan potensi yang tinggi untuk mempersiapkan mereka menjadi pemimpin organisasi di masa yang akan datang. Tujuan Talent Management adalah: a. Memastikan Bank mampu menarik, mengembangkan dan mempertahankan talent untuk mendukung pencapaian strategi bisnis Bank. b. Memastikan Bank memiliki calon pemimpin di masa depan yang siap mengisi leadership pipeline sehingga mampu mengelola perencanaan suksesi secara efektif untuk meminimalkan risiko operasional. Program Talent Management BSM yang telah dilaksanakan untuk mendukung tujuan tersebut adalah: a. Talent Identification BSM telah melakukan identifikasi talent dengan menggunakan 2 kriteria yaitu, kinerja dan potensi. Hasil proses identifikasi talent tersebut adalah mapping pegawai berdasarkan 9 box talent grid. b. Talent Acquisition BSM telah menerapkan program ODP (Officer Development Program), yaitu program pengembangan kepemimpinan melalui jalur rekrutment eksternal dengan menjaring alumni-alumni terbaik fresh graduate dari universitas-universitas targeted di Indonesia. Tahun 2015 Bank telah melaksanakan program tersebut dalam 4 angkatan dan menghasilkan 105 pegawai calon pemimpin BSM di masa yang akan datang (Future Leader). c. Talent Development Program pengembangan talent BSM dilakukan melalui 2 aktivitas utama: 1. Pengembangan kepemimpinan (Leadership Development Program) untuk mendapatkan caloncalon terbaik untuk menjadi pemimpin BSM yang terdiri dari: a. SDP (Staff Development Program), yaitu program pengembangan kepemimpinan dari level staff menjadi level officer/supervisor. b. MDP (Management Development Program), yaitu program pengembangan kepemimpinan dari level officer/supervisor menjadi level manager.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
c. GDP (General Management Development Program), yaitu program pengembangan kepemimpinan dari level manager menjadi level senior manager. 2. Pengembagan kompetensi melalui berbagai akademi sesuai kebutuhan Bank, yaitu: a. Commercial & corporate banking academy. b. Micro, small & retail banking academy. c. Operation & support academy. d. Service & network academy.
Pengembangan Kompetensi BSM Kompetensi adalah merupakan pengetahuan, kemampuan, dan karakter yang dibutuhkan seorang pegawai untuk dapat menjalankan pekerjaannya secara optimal. Kompetensi diturunkan dari business strategy, core value serta visi misi perusahaan. Karakteristik kompetensi antara lain: 1. Berkontribusi terhadap kesukesan organisasi. 2. Dapat diobservasi dan diukur. 3. Dapat membedakan perilaku menonjol yang ditunjukkan pegawai. 4. Dapat dikembangkan dengan berbagai metode. Dalam rangka menyelaraskan kompetensi dengan tujuan dan strategi Bank Syariah Mandiri, maka perusahaan menentukan kompetensi yang dibutuhkan oleh pegawai Bank Syariah Mandiri untuk dapat bekerja secara optimal. Deskripsi tertulis tentang kompetensikompetensi yang dibutuhkan tersebut tertuang dalam deskripsi tertulis yang dinamakan model kompetensi. Model kompetensi Bank Syariah Mandiri terdiri dari jenis dan definisi kompetensi, level kompetensi, serta indikator perilaku (key behaviour) yang dapat diobservasi dan diukur. Bank Syariah Mandiri membuat rumpun jabatan untuk memudahkan manajemen dalam melakukan rotasi/mutasi dan pengembangan pegawai sesuai dengan career path masing-masing jabatan. Model kompetensi yang sudah diselaraskan dengan rumpun jabatan, selanjutnya digunakan untuk membuat profil kompetensi, yaitu daftar serangkaian kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pegawai/jabatan agar dapat maksimal menjalankan pekerjaannya yang sudah dilengkapi dengan level kecakapan (proficiency level) yang harus ditunjukkan pegawai tersebut. 241
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Pegawai yang dipromosikan, baik grade maupun jabatan, terlebih dahulu harus mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi. Kompetensi teknis (hard) diuji melalui media e-learning sedangkan kompetensi perilaku (soft) diuji melalui competency assesment.
Staff Development Program (SDP) SDP adalah program yang dikhususkan bagi pegawai yang dipromosikan dengan perubahan level jabatan, yaitu pegawai dari level jabatan Staff (clerk) yang dipromosikan ke level jabatan Officer. Adapun Jumlah pegawai level Staff (clerk) yang lulus program SDP ini pada tahun 2015 adalah sebanyak 475 pegawai.
Sosialisasi
Seleksi Administrasi
Verifikasi Kedisiplinan
Pree Screening
Assesment Center
Diklat
Penetepan Grade & Jabatan
Sistem Eliminasi Management Development Program (MDP)
General Management Development Program (GDP)
MDP adalah program pengembangan kepemimpinan dari level officer/supervisor menjadi level manager. Di program ini pegawai dibekali soft skill maupun hard skill serta materi pengembangan diri seperti manajemen waktu, kepemimpinan dan kemampuan presentasi secara efektif. Adapun jumlah pegawai yang lulus program MDP pada tahun 2015 adalah sebanyak 50 pegawai.
GDP adalah program pengembangan kepemimpinan dari level manager menjadi level senior manager. Program pengembangan ini merupakan rangkaian aktivitas evaluasi dan pengembangan kompetensi pegawai yang terencana dan sistematis serta disusun berdasarkan karakteristik Level yang dituju.
Program Pembelajaran (Learning Program) BSM menyediakan program peningkatan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan bisnis. Program peningkatan kompetensi dilakukan secara terpadu untuk mendorong budaya belajar secara berkesinambungan. Learning Center Group membagi menjadi 2 program besar sebagai berikut: 1. Learning Program Learning program merupakan program peningkatan kompetensi secara tatap muka dengan kurikulum terpadu. Learning program dibagi menjadi 5 jenis dengan rincian sebagai berikut: a. Pendidikan adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan peserta potensi dirinya untuk memiliki perilaku, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan melalui suasana belajar dan proses pembelajaran secara aktif. b. Pelatihan adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai yang dilaksanakan secara terstruktur dan bersifat modular melalui rangkaian aktivitas yang terprogram. Pelatihan terdiri dari 2 macam, yaitu: pelatihan bersifat in-house atau public training.
242
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
c. Workshop adalah kegiatan yang difasilatasi oleh Bank dengan tujuan menghasilkan rekomendasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketentuan lainnya untuk kemajuan Bank yang dilaksanakan secara terstruktur melalui rangkai kegiatan yang ditentukan. d. Sosialisasi adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan memberikan informasi berupa pengetahuan terkait dengan regulasi, prosedur atau produk baru yang wajib diketahui oleh pegawai sesuai bidangnya masing-masing. e. Sertifikasi adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh Bank dengan tujuan memastikan perilaku, pengetahuan dan keterampilan peserta sesuai dengan standar kamus kompetensi yang ditetapkan oleh pihak Bank. 2. Learning Service Learning service merupakan fasilitas yang disediakan oleh pihak Bank untuk mendukung proses pembelajaran secara tatap muka maupun dapat belajar secara mandiri oleh pegawai. Metode yang dapat digunakan oleh pegawai untuk belajar secara mandiri antara lain: a. E-learning adalah fasilitas yang mendukung dan memperkaya proses belajar mengajar di kelas dengan sarana elektronik yang memungkinkan setiap pegawai untuk melakukan pendaftaran program Diklat, mempelajari materi Diklat dan mengikuti pre dan post test secara online dari komputer masing-masing pegawai.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
b. Knowledge Management adalah program yang berupaya untuk mengidentifikasi, mendapatkan, menyebarluaskan dan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan penting yang menunjang pencapaian target Bank oleh seluruh pegawai. Program tersebut diatas tercermin pada program pelatihan terstruktur sesuai profil kompetisi dan bidang bisnis meliputi: 1. Orientation dan Development Program Orientation dan Development Program sebagai jenjang pendidikan untuk mendukung jenjang karir pegawai yang terdiri dari Banking Staff Program (BSP), Officer Development Program (ODP), Staff Development Program (SDP), Management Development Program (MDP). 2. Banking Academy Learning program yang disusun berdasarkan karakteristik bisnis dan dikelompokkan menjadi Banking Academy berdasarkan kesamaan segmen. Pegawai dari level staf sampai level Group Head mendapatkan kesempatan yang sama mendapatkan pelatihan sesuai dengan jenjang kompetensi yang dibutuhkan pegawai. 3. Enhancement Program Enhancement Program bertujuan memelihara pengetahuan, ketrampilan dan perilaku pegawai selalu terkini sesuai dengan tuntutan bisnis bank, dinamika industri dan global best practice berupa workshop, public training, program sertifikasi, dan program beasiswa S2.
243
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Skema Learning Program Banking Staff Program
Orientation & Development Program
Leadership Development Program Micro. Retail & Consumer Banking Academy
Learning Program
Commercial & Corporate Banking Academy
Banking Academy
Operation & Services Academy Service & Network Academy
Leadership & Strategic Skills Enhancement Business & Operation Banking Competencies Improvement
Enhancement Program
Public Training, Scholarshio & Certification
Learning Program BSM telah menyusun learning program secara terstruktur untuk mendukung program Talent Management melalui rangkaian program Talent Development. Pemetaan learning program sesuai dengan academy sebagai berikut:
F
GDP BSM Branch Manager Training BSM Sales Management Training BSM Service Leadership Training MDP - Middle Line
E
BSM Industry Focus Mastery for Retail
Industry Focus Mastery for Business Adv. Financing Assesment & Financing Recovery Adv. Comm. Banking Program
Advance Selling Skill Training Sub Branch Manager Training Service Manager Training
BSM Channel Management Training BSM Risk Based Audit
MDP - First Line
D
Micro, Small, & Retail Improvement Training Micro, Small, & Retail Workshop Adv. Micro Banking Program Adv. Pawning Banking Program Interm. Retail Banking Program Interm. Small Banking Program
Interm. Micro Banking Program Interm. Pawning Banking Program Basic Retail Banking Program Basic Small Banking Program
C
Basic Financing Recovery Basic Pawning Banking Program Basic Micro Banking Program
Service & Network Improvement Training Service & Network Workshop Priority Banking Cert. Intermediate Selling Skill Training
Commercial & Corporate Improvement Training Commercial & Corporate Workshop Interm. Financing Assesment Interm. Financing Recovery Interm. Comm. Banking Program
Basic Comm. Banking Program Basic Small Banking Program Commercial & Corporate Improvement Training Product & Regulation Socialization for Business
SDP
Priority Banking Program Interm. Frontlines Program Service & Network Improvement Training Service Excellence Training Basic Selling Skill Training Basic Frontliners Program
Interm. Certification for Specialist BSM Operation & Support Improvement Training Product & Segment Development Training BSM Operation & Support Workshop BSM Banking Legal Training Interm. Banking Operation
Basic Certification for Specialist Syariah Banking Compliance Syariah Banking Audit Product & Development Training Basic Banking Operation
BSP (7 Cluster Program) Micro & Retail
244
Commercial & Corporate
Service & Network
Operation & Support
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Academy
Jumlah Program
Jumlah Kelas
Jumlah Peserta
Orientation Program
8
32
704
Commercial & Corporate Banking
23
39
1185
Micro, Small & Retail Banking
20
56
1677
Operation & Support
19
29
901
Service & Network
11
25
610
Leadership Development Program
6
36
868
Leadership & Strategic Skills Enhancement
2
3
185
Talent Development Program
6
6
6
Certification Regulation
8
14
267
Public Training
97
112
304
Learning Center Improvement
2
2
40
202
354
6.747
Grand Total
e-Learning Pembelajaran melaui e-learning terus dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Setiap pegawai saat ini dapat mengakses berbagai modul pelatihan melalui e-learning. BSM mendukung proses pembelajaran melalui e-learning dengan menambah modul berbasis macromedia sebanyak 24 modul pada tahun 2015. Pegawai BSM bisa mengakses e-module baru sebanyak 62 modul dalam bentuk powerpoint melalui e-learning. Data Pelaksanaan Pembelajaran e-learning Keterangan Dec-15 pelaksanaan test
108
program pelatihan blended
72
kunjungan (hits)
131.443
Jam kunjungan
104.010
peserta test
25.198
Knowledge Management Untuk mendukung proses penyebaran pengetahuan secara menyeluruh, Bank mengimplementasikan Knowledge Management (KM) sejak tahun 2012. Tujuan implementasi KM di Bank adalah menjadikan BSM sebagai Bank Syariah berbasis pengetahuan yang
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
semangat perubahan untuk menang
Learning program yang diselenggarakan Bank pada tahun 2015 berdasarkan banking academy sebanyak 202 program, 354 kelas dan 6.747 peserta dengan data sebagai berikut:
inovatif dan berbasis pengetahuan. Inisiatif yang telah dijalankan dalam implementasi Knowledge Management pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan Knowledge Management Portal (KM Portal) versi mobile. KM Portal merupakan aplikasi berbasis web yang berfungsi untuk memfasilitasi seluruh pegawai dalam melakukan knowledge sharing, berkolaborasi, berdiskusi, bertanya kepada expert dan mencari pengetahuan yang dibutuhkan dalam mendukung penyelesaian pekerjaan para pegawai. 2. Knowledge Harvesting Knowledge Harvesting merupakan kegiatan menggali pengetahuan dari suatu keberhasilan ataupun kasus yang pernah terjadi dari para SME (Subject Matter Expert). Pengetahuan yang didapatkan dimuat pada aplikasi KM Portal agar dapat diketahui oleh seluruh pegawai BSM se-Indonesia. 3. Knowledge Alliances Knowledge Alliances merupakan kerja sama pengelolaan menu-menu yang terdapat di KM Portal antara unit kerja Learning dengan unit kerja lainnya, diantaranya; Menu Corporate Info, BSM Highlight, Project Collaboration, BSM Regulation, Government Regulation, Subject Matter Expert dan Study & Research.
245
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
4. Pembentukan komunitas praktisi (Community of Practice) Community of Practice merupakan sekelompok pegawai yang berbagi kepedulian, masalah dan hasrat yang menyangkut suatu topik dan ingin memperdalam pengetahuan keahlian mereka dengan cara berinteraksi secara rutin. Sampai dengan tahun 2015 BSM telah memiliki sejumlah 18 kelompok CoP, dimana 10 kelompok CoP yang teraktif antara lain sebagai berikut: No
Identitas CoP
Keterangan
1
Komunitas HR
Keahlian dalam bidang pengelolaan dan pengembangan SDM
2
Simple.comm
Keahlian dalam bidang service
3
Forum CV
Keahlian dalam bidang penilaian agunan
4
Forum CLD
Keahlian dalam bidang financing operation
5
Forum FCLA
Keahlian dalam bidang financing compliance dan legal admin
6
Forum LMA
Keahlian dalam bidang loan maintenance admin
7
Gold lover
Keahlian dalam bidang gadai emas
8
CMG Nation
Keahlian dalam bidang bisnis komersial
9
Forum CDG
Keahlian dalam bidang funding
10
Komunitas Legal FOD
Keahlian dalam bidang legal document
Rencana Program Pelatihan & Pengembangan SDM Selama Tahun 2016 BSM menyediakan program peningkatan kompetensi dengan dukungan anggaran sebesar Rp74,157 miliar dengan kelompok program sebagai berikut: No
Program
Learning Program
Jumlah
Satuan
1
Commercial & Wholesale Banking Academy
49
Kelas
2
Leadership & General Banking Academy
54
Kelas
3
Micro & Retail Banking Academy
116
Kelas
4
Operation & Support Academy
54
Kelas
5
Service & Network Academy
54
Kelas
6
Learning Center Improvement
5
Kelas
246
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
No
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Program
Laporan Keuangan Konsolidasi
Jumlah
Satuan
7
Certification
130
Pegawai
8
Public Training
189
Pegawai
35
Modul multimedia
4.091
Pelaksanaan
220
Buku/Jurnal baru
Learning Service 1
e-Learning
2
Knowledge Sharing
3
Perpustakaan dan Referensi
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sistem Remunerasi BSM telah memiliki sistem remunerasi yang dilaksanakan kepada seluruh Pegawai BSM. Remunerasi BSM terdiri dari Compensation dan Benefit sebagaimana diuraikan dari gambar berikut ini.
Compensation
Remunerasi
Base Salary
• Gaji Pokok • THR
Allowance
• • • • •
Variable
Benefit
• Bonus
• • • • • • • • • • • • • •
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
T. Grade T. Jabatan T. Keahlian T. BBM & HP T. Kemahalan
Cuti & Uang Cuti Jamsostek DPLK Mobil Dinas Perumahan Dinas Pakaian Seragam Kegiatan Olah Raga & Rohani Karir Kesehatan Pegawai Pinjaman Pegawai Perjalanan Dinas Perjalanan Pindah Beasiswa S2 Biaya Transportasi Kembali Home Base
247
Profil Perusahaan
Program reward dikembangkan untuk senantiasa membuat posisi Total Guaranteed Cash lebih kompetitif. Program reward berbasis kinerja lebih dikedepankan dengan bentuk variable income. Tahun 2015 penyesuaian gaji pokok sebesar rata-rata 6% dan pemberian bonus sebesar 1,9 x gaji pokok. Untuk mendukung Corporate Plan BSM, saat ini sedang dikembangkan Regular incentive program. Implementasi awal dari incentive program berupa Contest & Recognition untuk mengapresiasi pegawai Sales dan Collection terbaik. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kinerja, namun diharapkan dapat membentuk perilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya. Apresiasi lain dengan memberangkatkan ibadah umroh untuk Branch Manager terbaik disetiap Wilayah beserta pasangannya. Program ini diharapkan dapat memacu kinerja pegawai lain agar berkontribusi lebih baik.
Penilaian Pegawai Penilaian kinerja adalah proses di dalam organisasi untuk menilai kinerja pegawai melalui satu ukuran standar yang sebelumnya telah disepakati dengan pegawai. Salah satu cara untuk melihat kinerja perusahaan adalah dengan melihat kinerja pegawainya. Periode penilaian berlangsung terhitung 1 Januari-31 Desember tahun berjalan. Masa review penilaian berlangsung minimal setiap semester atau maksimal setiap triwulan dalam satu tahun periode berjalan. Sistem Perencanaan Kinerja bersifat integratif antara Korporat, Direktorat, Unit Kerja dan individu dengan tahap-tahap sebagai berikut: Tahap pertama BSM menyusun sasaran kerja secara keseluruhan yang tertuang di dalam RBB (Rencana Bisnis Bank) yang telah disetujui oleh Direksi/pemegang saham. Tahap kedua Unit Kerja menetapkan sasaran Unit Kerja berdasarkan RBB tersebut dalam bentuk Balanced Score Card (BSC). Sasaran Unit Kerja tersebut secara langsung menjadi sasaran Kepala Unit Kerja dalam bentuk BSC Group, Kantor Wilayah dan BSC/KPI Kantor Cabang. Tahap ketiga Unit Kerja menyusun sasaran kerja untuk masing-masing pegawai berdasarkan sasaran Unit Kerja masing-masing. Sasaran tersebut dikalibrasi oleh Kepala Unit Kerja 248
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
kepada masing-masing pegawai yang mengacu kepada sasaran strategis berdasarkan BSC (KPI) dan sasaran rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description). Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian pencapaian hasil kerja dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi pencapaian sasaran strategis BSC (KPI) dan sasaran rutinitas berdasarkan uraian jabatan (job description). Evaluasi kinerja berpegang pada prinsip utama yaitu berorientasi pada pencapaian sasaran serta mendorong pegawai untuk lebih mengembangkan kemampuannya dalam bekerja. Kepala Unit Kerja dan atasan bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan langsung dan motivasi berupa coaching, counseling maupun feed back kepada bawahan agar dapat bekerja lebih baik serta menghindari kegagalan pencapaian sasaran di akhir tahun. Evaluasi kinerja terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu: • Target: Menunjukkan aspek kuantitatif dari sasaran kerja (berorientasi pada hasil) • Proses: Merepresentasikan aspek kualitatif dari kinerja (berorientasi pada cara mencapai hasil). Company Vision, Mision adn Values BOD
Strategy
Target / Budgets
Division Region / Branch
Evaluating
Laporan Manajemen
Planning
Ikhtisar Utama
Individual Performance Plan
Goal Setting
Mid Review
Evaluating
Coaching & Counseling
Kebijakan Reward & Punishment BSM senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian kinerja melalui penerapan pola guaranted cash dan fasilitas kepegawaian lainnya. Sistem rewards di BSM menggunakan dasar penilaian kinerja yang dilakukan PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
setiap triwulan. Berbagai program reward telah dilaksanakan BSM kepada pegawai antara lain dengan program bonus tahunan, insentif terkait prestasi, dan pemberian beasiswa S2. Disamping pelaksanaan program pengembangan pegawai secara reguler, BSM melaksanakan peningkatan kompetensi pegawai melalui job enrichment & job enlargement dalam bentuk penugasan pegawai pada berbagai project, antara lain project Corplan, CBS, Saturn serta project dan jabatan strategis lainnya. BSM juga tetap mengembangkan pegawai secara rutin melalui promosi dengan kenaikan grade maupun kenaikan jabatan. Pada tahun 2015, pegawai yang mengalami kenaikan grade dan/atau jabatan berjumlah sebanyak 879 pegawai. Pegawai yang dipromosikan, baik grade maupun jabatan, terlebih dahulu mengikuti rangkaian seleksi administratif dan uji kompetensi. Pada tahun 2015, BSM memberikan insentif kepada pegawai mengacu pada evaluasi kinerja tahun 2014. Jumlah insentif yang diberikan ke pegawai sebesar rata-rata 1.9 kali upah. Selain apresiasi berupa rewards terhadap kinerja pegawai, BSM juga menerapkan sistem punishment yang adil bagi pegawai yang melakukan penyimpangan atau pelanggaran terhadap ketentuan BSM. Pembinaan yang diberikan berupa teguran, peringatan dan sanksi yang disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Kegiatan Ekstra Pegawai Bank juga memperkenankan tumbuhnya kegiatan/ komunitas kepegawaian di bawah naungan BSM Club. Banyak sekali kegiatan kepegawaian yang didukung penuh oleh perusahaan, seperti: 1. BSM Adventure (penggiat kegiatan alam bebas) 2. BSM Fotografi (penggiat kegiatan fotografi) 3. SMARTComm (penggiat kegiatan touring motor) 4. BSM Readers Club (penggiat kegiatan hobi baca) 5. BSM Smiling (penggiat kegiatan sepeda) 6. Dll Dalam prinsipnya, manajemen tidak hanya mengedepankan etos kerja dalam mencari laba, namun juga sangat mendukung kegiatan yang sifatnya kegemaran atau hobi. Ada 2 keuntungan bila perusahaan memfasilitasi komunitas pegawai: 1. Pegawai merasa nyaman dengan lingkungan PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
kerja yang memberikan kesempatan dalam mengaktualisasikan aspek kemanusiaannya. 2. Perusahaan diuntungkan jika komunitas pegawai dapat membantu fungsi manajemen. Komunitas-komunitas pegawai tersebut muncul karena inisiatif pegawai; karena itu, komunitas pegawai akan lebih berarti dan bermanfaat jika membawa brand perusahaan. Untuk itu perlu ditanamkan corporate brand value di benak individu-individu dalam komunitas agar tidak sekedar ajang penyaluran hobi saja. Berawal di tahun 2013 BSM yang mendapatkan pengharagaan dari AIMI (Asosiasi Ibu Menyesui Indonesia) sebagai juara 2 kelompok pendukung ibu menyusui di tempat kerja, BSM terus memberikan dukungan kepada pegawai dalam menciptakan Work-Life Balance terutama bagi keluarga pegawai. Salah satunya adalah BSM dalam 2 (dua) tahun ini telah membuat program daycare bagi anak pegawai. Pelaksanaan daycare diselenggarakan di 2 (dua) tempat yaitu di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah Jakarta pada saat 1 minggu sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri, dimana asinten rumah tangga/babysitter sudah pulang kampung/mudik. BSM bekerjasama dengan perusahaan jasa daycare yang sudah berpengalaman dan profesional dalam mengasuh anak, berusaha membuat pegawai dapat merasakan aman dan nyaman menitipkan anak mereka. Selain itu anak pegawai merasakan senang dan gembira dengan adanya beberapa fasilitas yang diberikan seperti: 1. Dua (dua) ruangan daycare dibedakan antara anak bayi umur 6 bulan s.d. 1,5 tahun dan anak umur 1,6 tahun s.d. 7 tahun. 2. Tempat bermain dan istirahat anak pegawai sesuai umur anak. 3. Kepala Pengasuh dan didampingi oleh para baby sitter serta pengasuh lainnya. 4. Dokter jaga, untuk dilakukan pre screening dan post screening, serta jika ada anak yang mendadak sakit. 5. Menu makanan yang disediakan sehat, higienis dan menarik bagi anak pegawai. 6. Kegiatan anak dengan materi yang disajikan menarik, interaktif dan bernuansa keislaman. Selama penyelenggaraan daycare di 2015 terdapat 82 anak pegawai yang mengikutiu daycare tersebut. Dengan adanya program daycare dari perusahaan, pegawai yang memiliki anak merasa lebih tenang dan fokus dalam bekerja.:
249
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility
250
CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
260
Pendahuluan
252
Dasar Pelaksanaan CSR
252
CSR Terkait Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
262
Konsep CSR BSM
253
265
Struktur Pengelola CSR
253
CSR Terkait Tanggung jawab Terhadap Konsumen
CSR Bersama Laznas BSM
253
Dana CSR
254
CSR Terkait Lingkungan Hidup
258
250
251
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
BSM meyakini bahwa perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan menjalankan praktek bisnis yang etis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, BSM menempatkan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dalam kerangka upaya perusahaan untuk mencapai keberlanjutan (sustainability) dalam jangka panjang. Arti dari bisnis yang berkelanjutan (sustainable business) adalah bahwa perusahaan tidak hanya berupaya untuk memaksimalkan kinerja ekonomi untuk para pemegang saham, tetapi juga secara menyeluruh berusaha untuk memberikan kontribusi yang maksimal dalam aspek sosial dan lingkungan. BSM memandang bahwa distribusi manfaat ekonomi (economic performance) yang diperoleh perusahaan tidak hanya sebatas pada kontribusi perusahaan atas laba, yang selanjutnya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Akan tetapi, BSM juga memandang pentingnya distribusi ekonomi dalam bentuk manfaat kepada para pegawai perusahaan dan stakeholders yang lain. Selain itu, kontribusi ekonomi perusahaan juga terlihat nyata dari berbagai pembayaran kepada para pemasok barang/jasa, sumbangan-sumbangan serta bantuan kemasyarakatan lainnya. Dalam bidang sosial (social performance), BSM menaruh perhatian besar pada aspek tenaga kerja (labour) termasuk di dalamnya aspek hak-hak berserikat, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), pendidikan dan latihan, serta pengembangan jenjang karir mereka. Dalam bidang ini, perusahaan selalu beroperasi dalam koridor penghormatan pada hak asasi manusia (human rights) dengan selalu memberikan perlakuan setara kepada semua suku, agama, ras yang berbeda (non discrimination), tidak mempekerjakan tenaga kerja anak (child labour) dan tenaga kerja paksa (forced and compulsory labour), serta selalu memadukan keharmonisan dengan masyarakat sekitar dan mematuhi peraturan yang berlaku (society). Dalam bidang lingkungan (environmental performance), BSM sepenuhnya peduli pada penggunaan material, energi langsung dan tidak langsung, air, serta kadar emisi dan limbah. Perusahaan semaksimal mungkin menghindari operasi yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Mengingat pentingnya investasi sosial ini, BSM menunjukkan komitmen bagi tercapaianya misi perusahaan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial melalui pelaksanaan berbagai program strategis terkait, dengan tujuan:
252
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
• Mewujudkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat. • Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh, dan berdaya saing, serta mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui pengelolaan yang profesional. • Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi, yang berpotensi memberi hubungan timbal balik jangka panjang dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran dana kemitraan dan pembinaan berkesinambungan, dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, profesional, dan etika. • Partisipasi pada program pelestarian lingkungan hidup dan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakatyang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Untuk memastikan pencapaian tujuan strategis pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, BSM senantiasa mengembangkan program dengan mempertimbangkan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan dan berlanjutnya manfaat pelaksanaan program bagi tumbuh dan berkembangnya kemandirian komunitas sekitar.
Dasar Pelaksanaan CSR Dasar Pelaksanaan CSR BSM mengacu pada : • Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat pada umumnya. • Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal Setiap penanam modal berkewajiban: −− Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan; −− Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal; −− Penjelasan pasal 15 Huruf b Yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Konsep CSR BSM Bank menyakini bahwa perusahaan, masyarakat, dan lingkungan dapat bersinergi dan berjalan seiring dalam mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu, BSM menempatkan kegiatan CSR sebagai strategi inti (core strategy) dan menjadikannya sebagai sumber inovasi dan efisiensi untuk meningkatkan keunggulan bersaing (competitive advantage) perusahaan.
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
2. Nasionalisme (National Contribution) adalah Berkarya untuk negeri menjadi komitmen BSM dalam mengisi kemerdekaan serta partisipasi dalam pembangunan. Semangat ini menjadi dasar bagi BSM sebagai satu entitas bersama dengan masyarakat. 3. Kesejahteraan (Economic Empowerment) adalah Pembinaan dan pengembangan ekonomi masyarakat melalui bantuan modal, peningkatan kompetensi, dan membangkitkan jiwa wirausaha.
Grafik Skema Konsep CSR - BSM
Struktur Pengelola CSR
Society
Shareholders
Agar kegiatan CSR dapat dikelola dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal, BSM membentuk organisasi yang dalam menangani kegiatan CSR yaitu melekat pada Corporate Secretary.
CSR Bersama LAZNAS BSM Customers
Employees
Government
Environment Suppliers
Melalui pendekatan tripple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja sosial (social indicators), diharapkan keberadaan BSM tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu masyarakat dan lingkungan. Dengan kata lain, BSM berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet). BSM meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustaibable development), yaitu kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang. CSR BSM berdasarkan 3 (tiga) pilar sebagai berikut: 1. Spiritualitas (Character Building) adalah Fondasi yang menjiwai BSM dalam beraktivitas, yakni atas nama dan untuk Allah (secara vertikal) dan bersama-sama umat manusia membangun peradaban yang mulia (secara horizontal).
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Sebagai bagian upaya memenuhi amanah perundangan, yakni UU No. 21 tahun 2008 Pasal 4 ayat (2) mengharuskan penyaluran dana sosial (dansos) melalui organisasi pengelola zakat., maka Bank menjalin kerjasama penyaluran dana zakat perusahaan dan dana sosial dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra (Laznas BSM). Dalam implementasi pelaksanaan CSR, BSM menjalin kerjasama dengan Laznas BSM /lembaga mitra dalam penyaluran dana zakat perusahaan dan pelaksanaan program-program yang bersifat kemanusiaan (humanity). Acuan kerja pelaksanaan program CSR melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) BSM dan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM: No. 16/401A-PKS/DIR dan No. 13/029PKS/LAZNAS tanggal 8 Oktober 2014 tentang Penyaluran Dana Zakat dan Dana Program/Kebajikan. LAZNAS BSM adalah mitra utama PT Bank Syariah Mandiri dalam kegiatan CSR. Pendirian LAZNAS BSM dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Agama RI No: 406 tahun 2002 tentang Pengukuhan Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat sebagai Lembaga Amil Zakat. Program CSR, baik di kantor pusat maupun kantor cabang BSM, disusun berdasarkan perencanaan yang matang, yang bertanggung jawab serta terkonsep dengan mengacu pada kebijakan BSM. Berbagai program yang dimiliki BSM dilakukan secara sinergi dengan LAZNAS BSM. Sebagai strategi agar dalam menyusun rencana program CSR tepat sasaran dan tepat guna, pelaksanaan program CSR didasarkan dari hasil survei serta pemetaan kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar. Selanjutnya, program yang telah disusun itu dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat secara aktif dengan mekanisme bottom up dan melakukan kemitraan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) lain. Agar program dapat terealisasi dengan baik dan memberikan manfaat
253
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
yang maksimal, maka metode pelaksanaan program disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah, dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait, utamanya pemerintah setempat, serta para pihak yang terlibat langsung.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Dana CSR Sebagai wujud komitmen BSM dalam menjadikan kegiatan CSR sebagai bagian strategi inti, perusahaan secara konsisten menyediakan anggaran yang wajar dan memadai untuk mendukung program-program CSR yang secara konsisten terus meningkat. Pelaksanaan program CSR di BSM memiliki 2 (dua) sumber dana, yakni Dana Zakat Infak Shadaqah (ZIS) dan Dana Kebajikan, dengan uraian sebagai berikut:
1. Dana Zakat Infak dan Shadaqah (ZIS) Dasar Hukum Pengelolaan Dana Zakat LAZNAS BSM sebagai lembaga amil zakat yang ditunjuk dan diamanahi untuk mengelola dana zakat dari BSM mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku. Adapun dasar hukum pengelolaan dana zakat sebagai berikut: a. Undang-undang Nomor 38 tahun 1999 yang telah diubah menjadi Undang-undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. b. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. c. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor D/291 Tahun 2000 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat. d. Surat Keputusan Dewan Pembina Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat No. 001/DP/YBSMU/VI/2009 tanggal 8 Juni 2009 tentang Garis Besar Kebijakan Manajemen Lembaga Amil Zakat Nasional Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSM). e. Standar Operation Procedure (SOP) sesuai dengan SK Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat No. 09/001/ LAZNAS BSM. Konsep Pengelolaan Dana Zakat Penghimpunan dan penyaluran zakat oleh LAZNAS BSM dalam kaitannya dengan BSM didasarkan atas Perjanjian Kerjasama (PKS) tanggal 08 Oktober 2014: No BSM: 16/401A-PKS/DIR dan No.LAZNAS BSM: 13/029-PKS/ LAZNAS. Lebih lanjut, konsep penyaluran zakat merujuk pada Fatwa MUI No. 15/2011 tanggal 17 Maret 2011 tentang Penarikan, Pemeliharaan dan Penyaluran Dana Zakat) yang dinyatakan sebagai Zakat Muqayyadah (peruntukannya telah ditentukan oleh Muzakki) dengan tetap mengacu pada ashnaf zakat. Dalam hal penghimpunan dana, secara periodik BSM menyalurkan dana Zakat (dari keuntungan perusahaan, nasabah, pegawai), dana Infaq (sumbangan sukarela dari nasabah, pegawai dan masyarakat) dan dana Program (dari pendapatan Non Halal BSM) melalui LAZNAS BSM. Adapun ruang lingkup penyaluran zakat dilaksanakan melalui program: a. Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat dengan tetap mengacu pada 8 ashnaf zakat (mustahik) yaitu : Fakir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqob, Gharimin, Fisabilillah, Ibnu Sabil. b. BSM Fellowship Program bagi anak-anak yatim/piatu dari pegawai atau pensiunan pegawai yang meninggal dunia.
254
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tabel Konsep Pendistribusian Zakat Ashnaf Fakir
02
Miskin
03
Metode Penilaian / Kriteria
Penerima Manfaat
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan, Peninjauan ke lokasi, Penghasilan dibawah UMR.
Perorangan, Panti Asuhan, Pesantren (yang menampung fakir), Yayasan yang membina fakir dan miskin
Amil
SK Pengangkatan Pegawai, Surat Kontrak Kerja.
Pegawai LAZNAS BSM.
04 05
Mualaf
Surat Keterangan masuk Islam dari masjid.
Orang yang baru masuk islam.
Riqob
-
06
Gharimin
Surat Keterangan Hutang. •
07
Fisabilillah
08
Ibnu Sabil
•
Surat keterangan aktif dalam kegiatan keislaman. Susunan kepengurusan DKM/Takmir Masjid (untuk pembangunan masjid/ musholla).
Surat keterangan kehilangan dari kepolisian, Surat keterangan domisili.
semangat perubahan untuk menang
No 01
Orang yang terlibat hutang untuk kebutuhan pokok. Perorangan (Da’i, Guru Agama), Masjid/ Musholla yang berada di lingkungan menengah kebawah. Orang yang dalam perjalanan yang kehabisan bekal dan atau kena musibah
Penyaluran Dana Zakat Dana Zakat bersumber dari zakat perusahaan (BSM), zakar dari nasabah dan umum, serta zakat pegawai Bank. Pada tahun 2015, BSM telah menyalurkan dana zakat sebesar Rp31,28 miliar, sedangkan penyaluran zakat pada tahun 2014 sebesar Rp50,79 miliar melalui LAZNAS BSM. Tabel Sumber Dana Zakat (dalam Juta Rupiah)
Sumber Dana Zakat
2014
2015
Zakat dari Bank
2,815.22
9,592.98
Zakat dari nasabah dan umum
3,202.59
2,814.95
Zakat dari pegawai Bank
9,542.41
10,443.02
15,560.23
22,850.96
Jumlah sumber dana zakat Tabel Penyaluran dana zakat (dalam Juta Rupiah)
Penyaluran dana zakat
2014
2015
Disalurkan melalui LAZNAS BSM
50,794.08
31,284.75
Jumlah penyaluran dana zakat
50,794.08
31,284.75
0.07
1.39
(Penurunan)/kenaikan dana zakat
(35,233.79)
(8,432.41)
Saldo awal dana zakat
55,406.38
20,172.59
15,560.23
22,850.96
0.07
1.39
Jumlah dana zakat
70,966.68
43,024.94
Penyaluran dana zakat
50,794.08
31,284.75
20,172.59
11,740.18
Keuntungan selisih kurs - bersih
Dana zakat dari Bank Keuntungan selisih kurs - bersih
Saldo akhir dana zakat
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
255
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Adapun Penggunaan dana zakat dari BSM melalui LAZNAS BSM disalurkan dalam bentuk 3 (tiga) program utama yaitu: program Mitra Umat, program Didik Umat dan program Simpati Umat. Pada tahun 2015, dana zakat yang telah disalurkan melalui LAZNAS BSM mencapai Rp19,20 miliar sebagai berikut: Tabel Penyaluran Dana Zakat Korporat Bersama LAZNAS BSM 2015 (dalam Rp Juta) Program
Zakat
Mitra Umat
4.068,03
Didik Umat
7.578,93
Simpati Umat
5.104,63
Beli Aset Kelolaan (tanah)
2.100,00
Porsi Amil
351,90
Total
19.203,50
Tabel Penyaluran Dana Zakat 2015 Berdasarkan Asnaf (dalam Rp Juta) Asnaf
No
Jumlah (Rp)
1
Fakir
418,69
2
Miskin
3
Gharimin
4
Muallaf
0,00
5
Ibnu sabil
0,00
6
Riqob
0,00
7
Fii sabilillah
8
Amil
Beli aset kelolaan (tanah)
Total
13.426,58 81,70
2.824,63 351,90 2.100,00 19.203,50
Sedangkan berdasarkan penerima zakat, melalui program Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat, BSM dan LAZNAS BSM telah menyalurkan dana zakat sesuai dengan 8 (delapan) golongan aznaf penerima zakat. Pada tahun 2015, jumlah penerima zakat secara perorangan mencapai 14.319 orang dan secara kelembagaan mencapai 403 lembaga. Tabel Penerima Manfaat Dana Zakat 2015 Penerima Manfaat Program
Lembaga
Mitra Umat
2.844
152
Didik Umat
5.763
104
Simpati Umat
5.711
147
14.319
403
Total
256
Perorangan
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
2. Dana Kebajikan Dana Kebajikan bersumber dari Denda, Pendapatan Non Halal dan Dana Sosial lainnya. Penerimaan Dana Kebajikan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp73,74 miliar, meningkat dari periode sebelumnya sebesar Rp35,35 miliar. Dana kebajikan tersebut telah disalurkan melalui LAZNAS BSM pada tahun 2015 sebesar Rp5,54 miliar. Jenis kegiatan yang telah mendapat penyaluran Dana Kebajikan meliputi: pembangunan/ renovasi sarana dan prasarana umum meliputi sekolah-sekolah, bantuan korban bencana alam di Yogjakarta, bantuan kesehatan, pembagian bukubuku dan komputer untuk sekolah-sekolah dan lain-lain.
Tabel Sumber Dana Kebajikan (dalam Juta Rupiah) Sumber Dana
2014
Denda Penerimaan non-halal Dana sosial lainnya Jumlah sumber dana kebajikan
2015 30,289.56
73,106.99
441.57
427.35
4,624.15
203.81
35,355.27
73,738.14
Tabel Penggunaan dana kebajikan (dalam Juta Rupiah) Penggunaan dana kebajikan
2014
2015
Saldo awal dana kebajikan
31,009.35
64,112.88
Dana kebajikan dari BSM
35,355.27
73,738.14
8.42
175.05
66,373.04
138,026.07
2,260.16
5,540.16
64,112.88
132,485.91
Keuntungan selisih kurs Jumlah dana kebajikan Penggunaan dana kebajikan Saldo akhir dana kebajikan
Program Penyaluran dana kebajikan berdasarkan pada 3 pilar antara lain: 3. Spiritualitas (Character Building): a. Bantuan mushalla/masjid dan fasilitas pendukung b. Bantuan kegiatan dakwah dan keagamaan 4. Nasionalisme (National Contribution): a. Beasiswa untuk anak kurang mampu b. Bantuan pembangunan sekolah/pesantren c. Bantuan kebencanaan 5. Kesejahteraan (Economic Empowerment): a. BSM-isasi kawasan kuliner b. Bantuan pelatihan dan modal kerja c. Bantuan pemberdayaan ekonomi
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
257
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
CSR Terkait Lingkungan Hidup Kebijakan CSR Lingkungan Hidup BSM memiliki komitmen tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait lingkungan hidup, meskipun bisnis inti bergerak dalam bidang perbankan yang tidak memiliki dampak secara langsung kepada kelestarian lingkungan. Komitmen tersebut dituangkan dalam: 1. SE No. 8/001/PEM tanggal 2 Januari 2006 perihal Revisi Pedoman Pembiayaan 2. Buku Kebijakan Pembiayaan tanggal 2 April 2007, berisi antara lain: Ketentuan tentang kewajiban pengelolaan lingkungan untuk nasabah pembiayaan diatur dalam: a. Bab II artikel 210 butir E Kebijakan Pembiayaan, “Bank harus menghindari pembiayaan untuk bidang usaha yang tidak/belum memenuhi ketentuan environment/AMDAL sehingga membahayakan lingkungan” b. Bab VI butir A tentang Kualitas Aktiva Produktif. Penilaian kualitas aktiva pembiayaan untuk pilar prospek usaha nasabah pembiayaan dikaitkan dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan lingkungan hidup. c. Bab XI butir D Proses Pemberian Pembiayaan sub bab Analisa Pembiayaan Produktif. Dalam penilaian aspek teknis/produksi Bank dipersyaratkan untuk melakukan analisa mengenai dampak lingkungan, meliputi:
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
1. Tingkat pencemaran dalam proses produksi 2. Sarana untuk menghindari polusi/ pengolahan limbah telah sesuai dengan ketentuan atau belum. 3. Komplain dari penghuni di lingkungan tempat usaha/pabrik. 4. Harus memperhatikan peraturan/ketentuan pemerintah yang berlaku yaitu apakah pemohon/ nasabah telah memiliki izin AMDAL dari instansi yang berwenang. 3. Surat Edaran (SE) No. 9/029-PEM tanggal 26 juli 2007 berjudul Revisi Pedomaan Kebijakan Bab VI. Tentang Kualitas Aktiva Produktif. Sub Bab A.3.b.3). Penilaian prospek usaha nasabah pembiayaan khususnya untuk komponen yang terkait dengan upaya nasabah dalam pemeliharaan lingkungan hidup.
Program CSR Lingkungan Hidup Bank menyadari bahwa kelangsungan entitas bisnis juga dipengaruhi oleh keseimbangan ekosistem lingkungan hidup. Upaya untuk memberikan kontribusi terhadap kelangsungan keseimbangan ekosisitem dan kelestarian lingkungan hidup terus dilakukan. Hal ini sebagai bentuk komitmen BSM dalam ikut serta menjaga keharmonisan alam semesta. Program CSR Lingkungan yang telah dilakukan pada tahun 2015 berupa program Perbaikan Saluran Air Bersih dan Sanitasi yang tersebar di seluruh indonesia seperti sanitasi tempat ibadah, kantor pemerintah daerah, dan lainnya dengan biaya yang telah dikeluarkan sebesar Rp2,62 miliar. Disamping itu, BSM juga memberikan bantuan armada motor sampah dan bak sampah mencapai Rp77,30 juta.
Tabel Bantuan Perbaikan Saluran Air Bersih dan Sanitasi 2015 (dalam Rupiah) No
KC/KCP
Lokasi
Nilai Bantuan
1
KC Kupang
PONPES Hidayatulloh
2
KCP Bitung
KEMENAG Bitung
3
KCP Ponorogo
Masjid Qurrota A’yun Ponorogo
10.000.000
4
KCP Jatibening
Pesantren Al Hasan (KCP Jatibening)
30.000.000
5
KCP Abepura
Masjid Al Aqso (KCP Abepura)
50.000.000
6
KC Yogyakarta
FK UII (KC Yogyakarta)
50.000.000
7
KCP Pasar Klewer
Masjid Syuhada Gajahan KCP Pasar Klewer
8
KC Kutai Kartanegara
SDIT Nurul Ilmi Tenggarong
20.000.000
9
KCP Gubug
Yayasan Cahaya Hati Insani (KCP Gubug)
23.000.000
25.000.000 309.500.000
6.000.000
10
KCP Gubug
Musholla Al Islah Gubug
25.000.000
11
KCP Metro Margahayu
PONPES Manarul Huda (Metro Margahayu)
75.000.000
258
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
No
KC/KCP
Lokasi
12
KCP Kuala Simpang
Majelis Ta’Lim Darul Muta’Alimin
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Nilai Bantuan 14.500.000
13
KCP Klaten
Kabupaten Klaten
50.000.000
14
KC Bandung
Majelis Ta’Lim Khoirunni’Mah Bandung
50.000.000
15
KC Bekasi
Masjid Darussalam Bekasi
30.000.000
16
KCP Simpang Limun
Masjid YPI Nurul Hadina (Simpang Limun)
50.000.000
17
KC Wisma Mandiri
Musholla Nurul Imam Tanggerang
18
KC Tangerang Ciledug
Masjid Al IKHLAS (KC Tanggerang Ciledug)
50.000.000
19
KC Bogor
PONPES Daarul Uluum (KC Bogor)
10.000.000
20
KC Duri
Masjid Nurul Huda
50.000.000
50.000,00
21
KC Wisma Mandiri
Musholla A-Falah Bekasi
25.000.000
22
KCP Jatibening
PONPES Al Hassan Jatibening
20.000.000
23
KC Sorong
Masjid Jabal Nur dan Masjid Nurul Huda
24
KC Jember
Yayasan AlMunawwiry Jember
50.000.000 30.000.000
25
KC Garut
Desa Lebak Agung Karangpawitan
26
KCP Cempaka Putih
Musholla Al Barokah Matraman
27
KCP Bula
Masjid Nurul Insan & Masjid Al-Mujahidin
28
KCP Pasar Klewer
Yayasan Al Islam Surakarta
100.000.000
5.000.000 100.000.000 30.000.000
29
KC Bandung
Yayasan HDCI Rabbani Bandung
50.000.000
30
KC Padang Sidimpuan
Mesjid Darul Hikmah
50.000.000
31
KCP Polewali
3 Masjid didaerah Kabupaten Polewali
50.000.000
32
KCP Pasar Cempaka
Masjid Noor Banjarmasin KCP PasarCempaka
46.000.000
33
KC Bandung
Yayasan HDCI KC Bandung
50.000.000
34
KC Pekanbaru
Masjid Muslimin KC Pekanbaru
10.000.000
35
KC Tanjung Enim
Mushola Al Ikhlas
30.000.000
36
KCP Pasar Klewer
Masjid Yayasan Islam Surakarta
1.864.800 30.000.000
37
KCP Liwa
Masjid Ayatullah & As Syifa Liwa
38
KC Sorong
Mushola Sirojul Mukhlisin KC Sorong
39
KC Garut
Desa Lebak Agung KC Garut
30.000.000
40
KC Garut
Desa Lebak Agung KC Garut
30.000.000
41
KC Cirebon
Musholla Al Barokah Cirebon
42
KC Cirebon
Masjid An Nur Cirebon
20.000.000
43
KCP Kampung Pajak
Masjid Nurul hikmah
30.000.000
44
KC Jember
Pondok Pesantren Sunan Ampel Jember
50.000.000
1.500.000
5.000.000
45
KCP Situbondo
Pondok Pesantren Walisongo Situbondo
50.000.000
46
KCP Situbondo
YPP Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo
50.000.000
47
KCP Situbondo
PP Walisongo & Syafiiyah Situbondo
48
KC Ambon
Masjid Tua Wapauwe Total
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
8.200.000 30.000.000 1.960.564.800
259
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Penggunaan Material dan Energi Yang Ramah Lingkungan dan Dapat Didaur Ulang Material utama dalam kegiatan/aktivitas bisnis BSM di sektor perbankan adalah penggunaan kertas, tinta dan lain-lain. Sedangkan terkait dengan energi, BSM menggunakan bahan bakar untuk kepentingan transportasi yang disediakan oleh pemerintah dalam menunjang operasional Bank. Namun demikian, peran yang dilakukan oleh Bank dalam efisiensi dalam mengkonsumsi energi bahan bakar, Bank telah menganbil kebijakan dengan penggunaan kendaraan operasional dengan kekuatan mesin yang rendah yaitu AVANZA, XENIA atau sejenisnya. BSM memandang bahwa daur ulang material adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat sesuai prinsip 3R (Reuse, Reduce, and Recycle). Prinsip ini memastikan bahwa terjadi pemanfaatan sisa material dalam bentuk barang baru yang memiliki manfaat. Sejalan dengan hal tersebut, dalam penggunaan kertas BSM tetap berupaya menerapkan prinsip hemat dan efisiensi. BSM memanfaatkan kembali kertas bekas yang tidak terpakai melalui penggunaan kertas bekas untuk mencetak dokumen-dokumen internal BSM. Disamping hal tersebut, manajemen telah menerapkan penggunaan kertas daur ulang atau kertas ramah lingkungan dalam pembuatan Laporan Tahunan.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
1. Tingkat pencemaran dalam proses produksi 2. Sarana untuk menghindari polusi/pengolahan limbah telah sesuai dengan ketentuan atau belum. 3. Komplain dari penghuni di lingkungan tempat usaha/ pabrik. 4. Harus memperhatikan peraturan/ketentuan pemerintah yang berlaku yaitu apakah pemohon/ nasabah telah memiliki izin AMDAL dari instansi yang berwenang.
Sertifikat di Bidang Lingkungan Hidup Bank menjalankan bisnis/usaha perbankan yang tidak berkaitan langsung dalam memanfaatkan/ menggunakan sumber daya alam dan sumber energi. Oleh karena itu, BSM tidak memiliki sertifikasi dalam bidang lingkungan hidup.
CSR Terkait Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Sistem Pengolahan Limbah Perusahaan Bank secara khusus tidak memiliki sistem pengelolaan limbah perusahaan. hal ini terkait dengan bisnis utama perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan. Namun demikian, upaya untuk berkontribusi dalam menerapkan prinsip 3R (Reuse, Reduce, and Recycle) terus dilakukan oleh Bank.
Pertimbangan Aspek Lingkungan Dalam Pemberian Kredit/Pembiayaan Kepada Nasabah Sebagaimana tertuang dalam kebijakan CSR, bahwa BSM telah menerapkan pemberian pembiayaan/kredit kepada nasabah dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Dalam kebijakan tersebut pada Bab XI butir D tentang Proses Pemberian Pembiayaan terkait Analisa Pembiayaan Produktif, dalam penilaian aspek teknis/produksi Bank melakukan analisa mengenai dampak lingkungan, meliputi:
260
Kebijakan Kesehatan Pegawai Kebijakan kesehatan pegawai tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 12/007/SDI, tanggal 8 April 2010, perihal Fasilitas Kesehatan PT Bank Syariah Mandiri, dengan pokok-pokok ketentuan: a. Ketentuan fasilitas kesehatan bagi pegawai kontrak, pegawai tetap, dan anak pegawai. b. Fasilitas kesehatan meliputi rawat inap, persalinan, rawat jalan, general check up (GCU),dan pengobatan ke luar negeri. Bentuk komitmen Bank terkait ketenagakerjaan dibuktikan dengan pemenuhan kewajiban perusahaan dalam bentuk manfaat bagi pegawai yang diakui sebagai beban operasional perusahaan sebagaimana dalam laporan keuangan Bank.
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tabel Manfaat Bagi Pegawai (dalam Rp miliar) Beban gaji, upah, tunjangan, dan kesejahteraan karyawan
2014
2015
1.280,92
1.169,74
Beban biaya manfaat karyawan
69,53
78,01
Beban pengobatan
38,84
52,35
Beban pendidikan dan pelatihan
27,76
49,19
Beban biaya kegiatan sosial pegawai
8,48
4,43
Beban biaya rekrutmen
1,60
1,38
Beban lainnya
8,17
15,11
1.435,31
1.370,21
Jumlah
Kebijakan Sarana dan Keselamatan Kerja Pedoman tentang keselamatan kerja, tertuang dalam Pedoman Pengelolaan Kepegawaian (Prosedur Manual) Bab II, Sub Bab B. Pemeliharaan lingkungan kerja No. MP/SI/PK/2/02, dengan pokok-pokok ketentuan antara lain: 1. Melakukan evaluasi terhadap lingkungan kerja secara berkala, khususnya mengenai: a. Kelengkapan dan kelayakan sarana dan lingkungan kerja. b. Kebersihan lingkungan kerja. c. Keserasian lay out ruangan kerja. d. Ketepatan peletakan sarana kerja. e. Kelengkapan dan kelayakan sarana pengamanan 2. Manajer membuat memo/mengisi formulir menggunakan check list (Form: MP.DHC.II.2.1), mencatat sarana lingkungan kerja/kantor yang sudah tidak layak/perlu dilengkapi. Apabila ada ketidaklayakan/kekuranglengkapan sarana, maka dilakukan evaluasi dan untuk diusulkan kepada Grup Head. Disamping hal tersebut, Bank juga telah memiliki kebijakan tentang Contingency Plan yang tertuang dalam SE No. 13/009/OPS, tanggal 28 April 2011, tentang Contingency Plan Core Banking System, dengan pokok pikiran antara lain: a. Organisasi crisis management pusat dan cabang b. Pelaksanaan operasional pada saat disaster
semangat perubahan untuk menang
Uraian
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja BSM memiliki motto “Terdepan, Modern. Menenteramkan”. Motto bermakna bahwa BSM menghadirkan pengelolaan perusahaan yang modern dengan memberikan rasa aman dan menentramkan bagi pihak internal (pegawai) dan eksternal (nasabah/ stakeholders). Komitmen tersebut tercermin dengan adanya jaminan perlakuan yang adil terhadap kesetaraan gender dalam kesempatan kerja bagi setiap pegawai BSM. Dalam pengelolaan pegawai, Bank menerapkan prinsip 3P yaitu: 1. Pay for Performance, Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan kinerjanya 2. Pay for Position, Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan posisi/jabatannya 3. Pay for Person, Pegawai diberikan kompensasi sesuai dengan keahlian individunya. Kebijakan Bank yang mendukung terhadap adanya perlakuan adil dan kesetaraan gender terhadap pegawai, antara lain: 1) Implementasi Human Capital Strategy; 2) Pemberian reward pegawai antara lain: Tunjangan Prestasi Unit Kerja (TPUK) triwulanan, insentif dan bonus; 3) Penerapan sanksi bagi pegawai yang melanggar disiplin berupa pembinaan, peringatan (SP1, SP2, SP3) dan PHK bagi pegawai bermasalah (fraud); 4) Mutasi, promosi/rotasi/demosi pegawai dan pejabat unit kerja; 5) Pemberian apresiasi berupa penghargaan hadiah/bagi pegawai/Cabang yang berprestasi; 6) Pelaksanaan program screening pegawai baru, terutama terkait hubungan keluarga; 7) Program Assessment Center Pegawai.
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa operasional bank tetap berjalan pada saat disaster.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
261
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Turn Over Pegawai Jumlah pegawai pada tahun 2015 sebanyak 16.926 orang. Jika dibandingkan dengan total pegawai BSM pada tahun 2014 sebanyak 16.892 orang, maka tingkat turn over pegawai pada tahun 2015 sebanyak 682 orang atau 7,13% Namun demikian, turn over tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Tingkat Kecelakaan Kerja Bank terus berupaya menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi setiap pegawai BSM, dengan melengkapi sarana dan prasarana penunjang pekerjaan. Kelengkapan sarana dan prasarana tersebut untuk memastikan terjaminnya kebutuhan operasional perusahaan dan terjaminnya keselamatan kerja bagi pegawai. Disamping hal tersebut, Bank menerapkan praktik kerja dengan prinsip kehati-hatian dan patuh terhadap peraturan yang berlaku sehingga dapat mencapai “Zero Accident”.
CSR Terkait Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Kebijakan CSR Pengembangan Sosial Kemasyarakatan Pelaksanaan program CSR pengembangan sosial kemasyarakan mengacu pada Perjanjian Kerja Sama (PKS) BSM dan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM No. 12/410-PKS/DIR; No. 09/001/LAZBSM/DIR tanggal 12 November 2010 tentang Penyaluran Zakat dan Dana Program.
Kegiatan CSR bersama Laznas BSM
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
BSM beserta LAZNAS BSM telah melakukan penyaluran melalui program yang berdaya guna dan bermanfaat yakni Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat kepada 21.524 orang (mustahikin), meningkat dari periode sebelumnya, tahun 2014 sejumlah 14.582 orang (mustahikin). Adapun kegiatan CSR melalui kerjasama dengan LAZNAS BSM yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain: 1. Mitra Umat a. Micro Entrepreneurship Merupakan program bantuan dana modal usaha bergulir untuk memulai dan mengembangkan kewirausahaan mustahik. b. The Young Muzakki Merupakan program pelatihan dan pembekalan keterampilan hidup dan modal usaha kecil dalam bentuk kelompok. c. Kampung Berdaya Merupakan sarana pemberdayaan potensi masyarakat berbasis kampung tempat tinggal dan komunitas (pesantren dan majelis taklim) dengan memberikan bantuan bibit tanaman, kandang, hewan ternak. 2. Didik Umat Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa) kepada mereka yang membutuhkan dan mengupayakan tetap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Bantuan Juga termasuk sarana dan prasarana belajar. 3. Simpati Umat a. Kesehatan Berupa bantuan kepada pihak yg membutuhkan dibidang kesehatan termasuk sarana & prasarananya. b. Kebencanaan dan lingkungan hidup Bantuan untuk mengantisipasi kondisi darurat serta aktif mengurangi dampak akibat terjadinya bencana sosial. Aktif ikut memperbaiki atau meningkatkan kualitas lingkungan hidup secara luas.
Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan bidang pengembangan sosial dan kemitraan bersinergi dengan LAZNAS BSM dilaksanakan dalam program Mitra Umat, Didik Umat dan Simpati Umat. Selama tahun 2015, BSM bekerjasama dengan LAZNAS BSM menyelenggarakan berbagai kegiatan CSR dalam berbagai bentuk kegiatan dengan jumlah penyaluran dana 2015 sebanyak Rp19.204 juta.
262
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pelaksanaan CSR bidang pengembangan ekonomi umat bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat dalam mencapai peningkatan kesejahteraan dalam jangka panjang. Program CSR bidang ini diwujudkan dalam pemberian bantuan permodalan, sarana kerja dan sebagainya. Tabel Program Pemberdayaan Ekonomi 2015 (dalam Rupiah) No
Kegiatan
1
Kemitraan Usaha Binaan (Bergulir)
2
Jumlah Penerima
Wilayah
Nominal
Orang
Lembaga
Jabodetabek
129
2
912.000.000
Bantuan modal kelompok usaha
Seluruh Indonesia
10
6
150.000.000
3
Bantuan modal perorangan
Seluruh Indonesia
856
1
1.918.449.547
4
Bantuan kegiatan pendampingan dan pelatihan nasabah warung mikro
Seluruh Indonesia
155
54.484.060
5
Bantuan pelatihan kewirausahaan
Seluruh Indonesia
50
14.033.400
6
Bantuan dana peternakan
Seluruh Indonesia
128
19
527.322.711
7
Bantuan dana tanaman produktif
Seluruh Indonesia
13
167.563.625
8
Pelatihan Keterampilan Usia Produktif
Seluruh Indonesia
245
148.444.442
9
Produk Kerajinan
Boyolali
1
122.121.000
1573
42
4.014.418.785
Jumlah
Program Pendidikan dan Pelatihan Program CSR BSM di bidang pengembangan pendidikan selama tahun 2015 telah disalurkan kepada 9.975 orang, meningkat dibanding realisasi tahun 2014 sebanyak 6.932 orang. Program difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu mulai pelajar Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Perguruan Tinggi (PT). Kegiatan dilaksanakan secara menyeluruh baik di lingkungan Kantor Pusat BSM di Jakarta maupun kantor cabang di seluruh pelosok negeri. Tabel Program Pendidikan dan Pelatihan 2015 Jumlah Penerima No
Kegiatan
Wilayah
Lembaga Individu
Sekolah / Universitas
Yayasan
1
Bantuan Beasiswa Mahasiswa
Indonesia
467
20
0
2
Bantuan beasiswa SD, SMP dan SMU
Indonesia
8.898
60
0
3
Bantuan santunan pendidikan
Indonesia
360
26
0
4
Pelatihan
Indonesia
250
0
0
9.975
106
0
TOTAL
Sedangkan program CSR BSM dalam bidang perbaikan sarana dan prasarana pendidikan selama tahun 2015 mencapai sebesar Rp766,85 juta, dibanding realisasi tahun 2014 sebesar Rp1,24 miliar. Jumlah total penerima bantuan perbaikan sarana pendidikan tahun 2015 mencapai 16 penerima.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
263
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Ekonomi Umat
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Program Sosial Kemasyarakatan Program CSR BSM di bidang sosial/budaya selama tahun 2015 menggunakan dana sebesar Rp1,99 miliar meningkat dibanding realisasi tahun 2014 sebesar Rp436,42 juta. Program CSR untuk bidang social/budaya diwujudkan dalam bentuk santunan dhuafa, santunan Ramadhan, bantuan korban bencana alam, bantuan pembangunan dan renovasi masjid dan madrasah, dan program-program lainnya. Tabel Bantuan Program Sosial Kemasyarakatan melalui Lembaga 2015 (dalam Rupiah) No
KC/KCP
Lokasi
Nilai Bantuan
1
PWF
Bantuan pangan untuk muslim Palestina
50.000.000,00
2
PWF
Bantuan pangan untuk muslim Palestina PWF
50.000.000,00
3
KC Aceh
Bantuan nelayan musilim Rohingya Aneuk Nanggroe Chari
10.000.000,00
4
KC Bandung
Ranjang pasien kelas 3 RSI KSWI Jabar
50.000.000,00
5
KCP Bima
Pengecatan mobil ambulance
20.000.000,00
6
KCP Rengat
Pendukung alat medis RSUD Indrasari Rengat
26.031.000,00
7
PWF
Bantuan untuk rakyat Palestina
24.999.894,50
8
KCP Kotamobagu
Bantuan kendaraan roda 2 tuk dokter RSUD Puri Husada
14.122.000,00
9
KC Luwuk
Bantuan ambulance Pemda Banggai
294.600.000,00
Total
539.752.894,50
Tabel Bantuan Program Sosial Kemasyarakatan Kepada Peroragan 2015 (dalam Rupiah) No
KC/KCP
Lokasi
Nilai Bantuan
1
KCP Polewali
Bantuan Bedah rumah a.n Ali
10.000.000
2
KC Aceh
Bantuan Bedah rumah a.n Irwan & Mariyani
30.000.000
3
KC Pandeglang
Bantuan Bedah rumah a.n ref
15.000.000
4
KC Pandeglang
Bantuan bedah rumah an Rokoyah
15.000.000
5
KC Pandeglang
Bantuan Bedah rumah a.n M. Alif Bunyani
15.000.000
6
KCP Ponorogo
Bantuan Bedah rumah Tahap. 3
50.000.000
7
KCP Kadungora
Bantuan Bedah rumah a.n Enggen
15.000.000
8
KC Bukittinggi
Bantuan Bedah rumah a.n Zulhelmi
10.000.000
9
KCP Cikini
Bantuan Bedah rumah a.n Simah
15.000.000
10
KCP Cikini
Bantuan Bedah rumah a.n Eman Sulaiman
15.000.000
11
KCP Citereup
Bantuan Bedah rumah
50.000.000
12
KCP Citereup tahap I
Bantuan bedah rumah tahap I
50.000.000
13
KCP Citereup tahap II
Bantuan bedah rumah tahap II
50.000.000
14
KC Bekasi
Bantuan Bedah rumah a.n Sungkono, Bekasi
15.000.000
15
KC Bekasi
Bantuan Bedah rumah a.n Ood subandi
45.000.000
16
KC Bekasi
Bantuan Bedah rumah a.n Sanim ref KC Bekasi
45.000.000
17
KC Bukit Tinggi
Bantuan Bedah rumah korban a.n Nasir
18
KC P Indah
Bantuan Bedah rumah a.n kristian
15.000.000
19
KC Pandeglang
Bantuan Bedah rumah a.n Tajudin
15.000.000
20
KCP Lubuk Sikaping
Bantuan Bedah rumah a.n Hendra
20.000.000
Total
264
5.000.000
500.000.000
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
CSR Terkait Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Kebijakan CSR terhadap Konsumen Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, BSM senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan layanan terbaik. BSM tidak hanya menjual produk perbankan yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat namun juga memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen (product responsibility). Merespon hal tersebut, Kebijakan yang diambil oleh BSM berupa Kebijakan Jaminan Perlindungan Simpanan Nasabah. Bentuk jaminan perlindungan simpanan nasabah yang telah dilakukan oleh Bank adalah dengan mendaftarkan sebagai peserta Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dan pembentukan cadangan kerugian pembiayaan aktiva produktif.
Program CSR terkait Keselamatan Konsumen/Simpanan Nasabah Kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan merupakan salah satu kunci untuk memelihara stabilitas pada sistem perbankan. Kepercayaan tersebut lahir apabila ada kepastian hukum dalam pengaturan, pengawasan bank, dan penjaminan simpanan nasabah Bank. Sebagaimana ketentuan dalam Undang-undang No. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), BSM memberikan jaminan perlindungan atas uang yang disimpan oleh nasabah melalui Lembaga Penjamin Simpanan. Sebagai bentuk kepatuhan atas diterbitkannya Undang-Undang tersebut, pada tahun yang sama BSM telah mendaftarkan diri sebagai bank peserta LPS. Selanjutnya untuk mendukung jaminan keselamatan simpanan nasabah (keselamatan konsumen Bank), BSM telah membentuk cadangan kerugian atas pembiayaan yang telah disalurkan.
Pusat Informasi Produk dan Sarana Pengaduan Konsumen (Customer Care) BSM telah membentuk pusat informasi produk dan layanan serta sekaligus sebagai sarana pengaduan bagi konsumen atas layanan perbankan. Kemudahan akses informasi dan jaringan layanan perbankan telah disediakan oleh Bank antara lain: melalui Situs Internet
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
dengan alamat laman web: www.syariahmandiri.co.id., Jejaring sosial: facebook, twitter, kemudahaan fasilitas mobile banking dan internet banking serta keberadaan kantor cabang dan ATM Bank. Sedangkan Pusat pengaduan konsumen ini dapat diakses oleh konsumen melalui beberapa saluran antara lain: 1. Syariah Mandiri Call Center yang beroperasi 24 jam melalui panggilan 14040 atau (021) 29534040. 2. Email:
[email protected]. 3. Customer service yang berada di cabang-cabang BSM terdekat. Melalui pusat layanan informasi produk dan pengaduan ini, BSM memberikan respon yang cepat atas permintaan informasi produk dan layanan perbankan serta pengaduan yang masuk. Lebih lanjut, Bank dapat memberikan penyelesaian atas aduan secara lebih cepat dan bijak.
Penanggulangan Pengaduan Konsumen/ Nasabah Melalui pusat pengaduan, Bank memberikan respon yang cepat atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian secara bijak. BSM telah membentuk bagian Service Quality Management & Customer Care (SQM & CC) yang berada di bawah Culture & Customer Care Group yang fokus untuk monitoring pengaduan nasabah. Pengaduan nasabah dapat disampaikan melalui seluruh cabang dengan melakukan pengisian formulir permintaan/pengaduan nasabah yang diatur tersendiri dalam peraturan internal Bank atau nasabah dapat juga menyampaikan pengaduannya melalui BSM Call. Selanjutnya Bank akan melakukan tindak lanjut terhadap pengaduan keluhan dari nasabah. Secara singkat, mekanisme tindak lanjut pengaduan nasabah sebagai berikut: • Nasabah dapat menyampaikan pengaduan melalui cabang atau BSM Call; • Cabang atau BSM Call meng-input pengaduan yang disampaikan nasabah ke dalam Complaint Management System (CMS); • Data yang tercatat di CMS akan dimonitor dan ditindaklanjuti oleh unit Customer Care yang ada di bagian SQM & CC; • Informasi/jawaban yang diterima dari unit kerja terkait akan diteruskan kepada penerima pengaduan (Cabang atau BSM Call); • Penerima pengaduan akan meneruskan informasi/ jawaban atas pengaduan yang diterima kepada nasabah; • Penerima pengaduan akan merubah status pengaduan di CMS menjadi “Selesai”. 265
semangat perubahan untuk menang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tim Pengelola Saat ini pengaduan nasabah yang diterima oleh BSM dikelola oleh Unit Kerja Customer Handling Management yang berada di Culture & Customer Care Group
Alur Penanganan Pengaduan Nasabah Pencatatan pengaduan nasabah sudah menggunakan aplikasi yang bernama Complaint Handling Management System (CHMS)
Jenis dan SLA Pengaduan Nasabah Pengaduan yang disampaikan oleh nasabah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Pengaduan secara lisan a. Pengaduan wajib ditanggapi dan/atau diselesaikan oleh Unit Kerja Penerima Pengaduan/Unit Kerja Customer Care dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak pengaduan diterima; b. Apabila pengaduan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja, maka Unit Kerja Penerima Pengaduan wajib meminta nasabah untuk menyampaikan pengaduannya secara tertulis. 2. Pengaduan secara tertulis a. Pengaduan wajib diselesaikan oleh Unit kerja Penerima Pengaduan/Unit Kerja Customer Care dalam waktu maksimal 14 (empat belas) hari kerja sejak pengaduan diterima; b. Apabila pengaduan belum dapat diselesaikan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja, maka penerima pengaduan wajib menyampaikan informasi perpanjangan waktu kepada nasabah secara tertulis; c. Bank dapat memperpanjang jangka waktu penyelesaian pengaduan sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja berikutnya (jika perlu).
266
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Tabel Pengaduan Nasabah Tahun 2015 Berdasarkan SLA
Pengaduan Nasabah
semangat perubahan untuk menang
Mayoritas penyelesaian pengaduan nasabah dapat diselesaikan kurang dari 20 hari kerja. Waktu Penyelesaian 930 4.026 22.783
450
17.827
selesai
proses
SLA Max 20 HK
SLA Max 40 HK
SLA > 20 HK
Waktu Penyelesaian : • Dibawah 20 HK 78,25% • 20 HK - 40 HK 17,67% • Diatas 40 HK 4,08%
Pengaduan : • Total 23.233 pengaduan • Selesai 22.783 pengaduan (98,06%) • Proses 450 pengaduan (1,94%)
Pengaduan Nasabah Tahun 2015 Berdasarkan Kategori a. Pengaduan nasabah memiliki 4 jenis kategori sebagai berikut: • Produk • Proses Transaksi dan Fasilitas • Layanan • Kejahatan Perbankan b. Berikut 5 pengaduan nasabah tertinggi tahun 2015 berdasarkan kategori: 5 Pengaduan Terbanyak Kategori Produk 140 120 100 80
40
117
60
Tabungan-Saldo
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
Deposito Bagi Hasil
Tabungan Status Rekening
13
Tabungan - Biaya administrasi tidak sesuai
15
15
0
17
20 Tabungan - Rekening terdebet tanpa sepengetahuan nasabah
267
Ikhtisar Utama
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
5 Pengaduan Terbanyak Kategori Proses Transaksi & Fasilitas 8000 7000 6000 5000 4000 3000
0
ATM Mandiri Tarik Tunai
ATM BSM - Tarik Tunai
ATM BersamaTransfer
ATM BersamaTarik Tunai
1858
1922
2054
3135
1000
7269
2000
Debit MandiriPembayaran
5 Pengaduan Terbanyak Kategori Layanan
35 30 25 20 15
0
268
3
10
17
21
5
31
10
Kinerja FL Tidak Memuaskan
Nasabah Kecewa dengan Marketing
Kerja CS Lamban
Sistem Lambat/ sering offline
Kantor Cabang sulit di hubungi
PT Bank Syariah Mandiri
Laporan Tahunan 2015
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Data Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
semangat perubahan untuk menang
5 Pengaduan Terbanyak Kategori Kejahatan Perbankan
350 300 250 200 150
Kejahatan Oleh Nasabah BSM
Kejahatan Oleh Non Nasabah BSM
Suspect Kejahatan Phising
Suspect Skimming ATM BSM
6
6
0
22
50
138
327
100
Suspect Skimming ATM Mandiri
Pengembangan Penanganan Pengaduan Nasabah Sistem pencatatan pengaduan nasabah melalui Complaint Handling Management System (CHMS) terus dikembangkan menjadi user friendly dan data yang dihasilkan lebih akurat.
PT Bank Syariah Mandiri Laporan Tahunan 2015
269