Disclaimer Laporan tahunan ini berisikan pernyataan-pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pengertian perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut bersifat prospektif yang memiliki risiko dan ketidakpastian serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang tertulis dalam pernyataan-pernyataan tersebut. Pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang dari Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin bahwa segala tindakan yang telah diambil untuk memastikan keabsahan dokumen ini akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan ini juga memuat kata “Bank SUMUT”, “Perseroan”, atau “Perusahaan” yang didefinisikan sebagai
PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara yang menjalankan
usaha dalam bidang perbankan.
This annual report contains statements of financial conditions, operating results, projections, plans, strategies, policies, and objectives of the Company, which are classified as future oriented statements within the meaning of applicable laws, except for the things that are historical. These statements are prospective that have risks and uncertainties and may cause actual developments that materially are different from what is written in such statements. Prospective statements in this annual report are based on numerous assumptions regarding the current and future condition from the Company and the business environment in which the Company conducts its business activities. The Company does not guarantee that all measures taken to ensure the validity of this document will bring certain results as expected. This annual report also contains the word “Bank SUMUT”, “the Company”, or “Company” which are defined as PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara that conducts business in the banking field.
2
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Mengapa Laporan Tahunan 2013 Ini Penting? Why Is This Annual Report 2013 Essential?
Kami mengucapkan selamat datang kepada segenap pemangku kepentingan pada Laporan Tahunan 2013 Bank SUMUT. Tema laporan tahunan ini adalah “Teruji dan Berkomitmen Menjadi yang Terbaik” yang melambangkan keinginan segenap jajaran Bank SUMUT untuk mempertahankan kualitas terbaik yang telah dimiliki dan menjadi kebanggaan, tidak saja untuk masyarakat Sumatera Utara namun juga di Indonesia.
We welcome all stakeholders on the Annual Report 2013 of Bank SUMUT. The theme of this annual report is “Proven and Committed to Give the Best” which symbolizes the desire of all levels of Bank SUMUT to maintain the best quality which has been owned and becomes the pride, not only to the public of North Sumatra but also in Indonesia.
Laporan tahunan ini disusun berdasarkan kajian yang mendalam terhadap prospek keberlanjutan bisnis Bank SUMUT serta dinamika bisnis perbankan pada tahun 2013 yang dilakukan dengan semangat untuk memberikan sesuatu yang terbaik.
This annual report is prepared based on in-depth review on the prospects of the business continuity of Bank SUMUT as well as the dynamics of banking business in 2013 which was conducted with passion to give the best.
Tujuan utama dari Laporan Tahunan ini adalah untuk meningkatkan keterbukaan informasi Bank SUMUT yang ditunjukkan dalam lingkup eksternal dan internal serta pembelajaran dalam organisasi Bank SUMUT sendiri.
Main objectives of this Annual Report is to improve the disclosure information of Bank SUMUT which is shown in the scope of external and internal as well as learning in the organization of Bank SUMUT.
Laporan tahunan ini menjadi buku tahunan yang turut membangun rasa bangga dan solidaritas di antara karyawan Bank SUMUT.
This annual report becomes the annual book that develops pride and solidarity among employees of Bank SUMUT.
Laporan Tahunan ini dapat memberikan gambaran secara komprehensif dan detail tentang sumber informasi pencapaian kinerja, laporan posisi keuangan, laba rugi, dan arus kas dalam setahun. Laporan ini juga memberikan gambaran tentang tugas, peran, dan fungsi struktural organisasi Bank SUMUT yang mencerminkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
This Annual Report can provide a comprehensive and detailed overview of the performance achievements, statement of financial position, profit and loss, and cash flows in a year. This report also provides an overview of duties, roles, and functions of the organization structure of Bank SUMUT that reflects implementation of good corporate governance.
Tujuan utama dari laporan tahunan ini adalah untuk membangun pemahaman dan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan Bank SUMUT dengan menyediakan informasi yang tepat, berimbang, dan relevan sehingga seluruh pegawai, manajemen, dan para pemegang saham dapat memperoleh informasi yang memadai terkait langkah-langkah kebijakan yang telah dan akan ditempuh Bank SUMUT berikut keberhasilan pencapaian pada tahun 2013.
The main objectives of this annual report is to develop understanding and trust of all stakeholders of Bank SUMUT by providing information that is precise, balanced, and relevant so that all employees, management, and shareholders can obtain adequate information related to policies steps that have been and will be implemented by Bank SUMUT as well as the successful achievement of 2013.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
3
Kinerja Utama 2013 Performance Highlights 2013
Total Aset Total Assets
Rp21,49 Triliun Rp21.49 Trillion
Kredit yang Diberikan Loan
Rp17,11 Triliun Rp17,11 Trillion
Dana Pihak Ketiga Third Parties Funds
Rp15,94 Triliun Rp15.94 Trillion
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio)
14,46% Rasio Laba Setelah Pajak terhadap RataRata Modal Inti (Return On Equity)
36,52 %
Laba Bersih Net Profit
Rp532 Miliar Rp532 Billion
4
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Tema Dan Penjelasan Tema Theme And Theme Explanation
Teruji Dan Berkomitmen Memberikan Yang Terbaik Proven And Committed To Give The Best
Tahun 2013, ekonomi Indonesia menghadapi turbulensi perekonomian internasional yang mengguncang pasar keuangan global, yang berdampak pada tingginya tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi. Namun demikian, Bank SUMUT tetap mampu mengatasi masa-masa sulit tersebut dengan menunjukkan kinerja keuangan yang tumbuh secara realistis walaupun belum memiliki jajaran Pengurus yang lengkap. Keberhasilan itu tidak terlepas dari arah kebijakan bisnis dan sinergi seluruh elemen strategis di Bank SUMUT yang didorong oleh spirit untuk menjadi bank yang terbaik di Sumatera Utara.
Pada tahun 2013, Bank SUMUT mengambil sejumlah keputusan penting dalam penyaluran kredit maupun dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga, termasuk secara proaktif menyesuaikan tingkat suku bunga serta menerapkan pedoman penyaluran kredit yang lebih prudent. Mencermati berbagai perubahan ekonomi dan peraturan di sepanjang tahun, telah memungkinkan Bank SUMUT untuk menjaga posisi likuiditas dan permodalan yang kuat. Bank SUMUT juga berhasil mempertahankan kualitas aset, meningkatkan profitabilitas serta memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi para nasabah, sekaligus mempersiapkan diri memasuki tahun 2014 dengan penuh keyakinan. In 2013, the Indonesian economy faced international economic turbulence that shocked global financial markets, which resulted to the high rate of inflation and depreciated exchange rate. However, Bank SUMUT is still able to overcome these difficult times by showing financial performance that grow realistically despite of not having complete line of Management. The success cannot be separated from the direction of business policies and synergy of all strategic elements in Bank SUMUT which is driven by the spirit to become the best bank in North Sumatra. In 2013, Bank SUMUT took some major decisions in distributing loans and in terms of third parties fundraising, including proactively adjust the interest rate and implement a more prudent guideline of distributing loans. Observing various economic and regulatory changes throughout the year, has enabled Bank SUMUT to maintain liquidity position and strong capitalization. Bank SUMUT also managed to maintain assets quality, increase profitability and provide continuous support for its customers, as well as preparing to enter 2014 with confidence.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
5
TABLE OF CONTENT
DAFTAR ISI
Tema Dan Penjelasan Tema
5
Theme And Theme Explanation
Ikhtisar Data Keuangan Penting
8
Important Financial Highlights
13
Bank Sumut Strategies 2013
Strategi Bank Sumut 2013 Laporan Dewan Komisaris Dan Direksi
23
Report Of The Board Of Commissioners And The Board Of Directors
Profil
57
Profile
Sumber Daya Manusia
121
Human Resources
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
137
Management Discussion And Analysis
Tata Kelola Perusahaan
211
Corporate Governance
Manajemen Risiko
333
Risk Management
Laporan Keberlanjutan
423
Sustainability Report
Referensi Kriteria Annual Report Award
465
Cross Reference To Annual Report Award
Laporan Keuangan
485
Audit Report
Kesinambungan Tema Laporan Tahunan | Theme Sustainability
Laporan Tahunan 2012 Annual Report 2012 “Realistic Growth with Excellent Asset Quality”
Laporan Tahunan 2011 Annual Report 2011 “50 Tahun Kebersamaan”
Laporan Tahunan 2010 Annual Report 2010 “Building Sustainability Growth”
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
7
Ikhtisar Data Keuangan Important Financial Highlights STRATEGI BANK SUMUT 2013 | BANK SUMUT STRATEGIES 2013 Neraca Konsolidasian ( Dalam miliar Rupiah)
2013
2012
2011
2010
2009
Balance Sheets Consolidated (in Bilion Rupiah)
Total Aset
21,495
19,965
18,951
12,763
10,759
Total of Assets
Total Kredit yg Diberikan (gross)
17,109
15,325
11,885
9,571
8,388
Total of loans
a. Kredit Yang Diberikan
15,347
13,798
11,001
9,158
8,094
a.loans
b. Piutang dan Pembiayaan Syariah
1,762
1,527
884
413
294
b.Sharia Credit and Funding
c. Cad.Penghapusan Kredit & Pembiayaan
(467)
(308)
(178)
(187)
(155)
c.Allowance for losses
Total Kredit yg Diberikan (setelah dikurangi cad)
16,642
15,017
11,707
9,384
8,233
Net of Loans
Total Liabilitas
19,739
18,411
17,470
11,409
9,768
Total of Liabilities
Dana Pihak Ketiga
15,943
15,040
15,129
10,513
8,571
Third Party Funds
3,836
3,899
3,529
2,797
2,948
1.Demand Deposits
1.Giro 2.Tabungan
6,116
5,659
5,000
3,767
3,189
2.Saving Deposits
3.Deposito
5,991
5,482
6,600
3,949
2,434
3.time Deposits
1,744
1,185
413
232
603
1.Deposits from other Banks
Dana Lainnya
Other funds
1.Simpanan dari Bank Lain 2.Pinjaman Yang Diterima
41
29
27
26
26
2.Borrowings
3.Obligasi yg diterbitkan
997
997
997
-
-
3.The Bonds Issued
1,756
1,554
1,481
1,354
991
Equity
907
855
748
532
512
1. Paid - Up Capital
Ekuitas 1.Modal Disetor 2.Tambahan Modal Disetor Laba -Rugi Konsolidasian
40
95
216
20
2. Addition Paid - Up Capital
2012
2011
2010
2009
Income Statement Consolidated
Pendapatan
2,706
2,538
2,260
1,792
1,555
Income
a. Pend. Bunga
2,386
2,237
2,003
1,620
1,438
a. Interest Income
210
134
95
69
44
b. Sharia Income
b. Pend. Syariah c. Pend. Lainnya
110
167
162
103
73
c. Other Income
(1,973)
(1,917)
(1,667)
(1,229)
(1,082)
Expenses
a. Beban Bunga
(721)
(778)
(860)
(489)
(410)
a. Interest Cost
b. Beban Syariah
(64)
(50)
(45)
(28)
(8)
b. Sharia Cost
Beban
c. Beban Tenaga Kerja
(531)
(474)
(423)
(454)
(351)
c. Labor Cost
d. Beban Lainnya
(657)
(615)
(339)
(258)
(313)
d. Other Cost
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Kini
733
621
593
563
473
Income Before Tax
(214)
(193)
(165)
(170)
(164)
Current Tax Expenses
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan
13
(6)
(2)
11
22
Deferred Tax Benefit (Expenses)
Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak
532
422
426
404
331
Profit For The Year
Pendapatan Komprehensif Lainnya
(63)
-
10
2
-
Other comprehensive income
Jumlah Laba Komprehensif
469
422
436
406
-
Total comprehensive income
6,040
5,263
5,699
7,594
6,465
Net Earning Per Share
Laba Bersih Per lembar Saham dasar (Rupiah)
8
139 2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING | PERFORMANCE & FINANCIAL HIGHLIGHTS RASIO KEUANGAN (%)
2013
2012
2011
2010
2009
SEVERAL RATIO
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
14.46
13.24
14.66
13.06
10.77
1.Capital Adequacy Ratio
2. Aktiva tetap terhadap Modal Sendiri
25.41
29.44
29.06
35.05
36.79
2.Constant Assets Toward Financial Capital
3. Rasio Kredit Bermasalah - bruto
3.83
3.00
2.56
3.02
2.47
3.Non Performing Loans- Gross
4. Rasio Kredit Bermasalah - neto
1.46
1.62
2.03
2.25
1.71
4.Non Performing Loans- Netto
5. PPAP Terhadap Aktiva Produktif
2.36
1.67
1.10
1.69
1.60
5.PPAP Toward Productive Assets
6. Rasio Laba sebelum Pajak terhadap rata-rata total aset
3.37
2.99
3.26
4.55
4.42
6.Return On Assets (ROA)
36.52
31.39
30.68
39.03
38.09
7.Return On Equity (ROE)
8. Rasio Pendapatan Bunga Bersih
9.34
8.49
9.15
11.47
11.24
8.Net Interest Margin (NIM)
9. Rasio Beban operasional thdp Pendapatan Operasional (BOPO)
74.22
77.76
75.99
68.65
69.86
9.Operating Expenses Operating Income
107.31
101.90
78.56
91.04
97.87
10.Loans to Deposits Ratio ( LDR)
2013
2012
2011
2010
2009
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
7. Rasio Laba setelah Pajak terhadap rata-rata Modal inti
10.Rasio kredit yg diberikan thdp DPK
Kualifikasi Opini Auditor
Qualification Of Opinion Auditor
KINERJA NON KEUANGAN | PERFORMANCE NON FINANCIAL URAIAN 1.Jumlah Karyawan 2.Jumlah kantor
2013
2012
2011
2010
2009
Description
2,614
2,145
2,191
1,748
1,488
1.Total of Employee
226
226
219
167
141
2.Total of Office
(Kantor Pusat, Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas, dan Kas Mobil) - Kantor Konvensional - Kantor Syariah 3.Jumlah ATM
Head Office, Branches, Sub - branches, cach office and mobile cash 204
204
197
158
135
Conventional Office
22
22
22
9
6
Sharia Office
233
233
227
151
83
4.Jumlah Nasabah - Simpanan (Dana Pihak Ketiga) - Pinjaman
3.Total of ATM 4.Total of Customer
1,933,211
1,022,810
889,611
741,292
586,985
- Deposits (Third Party funds )
199,331
194,717
179,079
170,339
162,078
- Loans
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
9
Aset (dalam miliar Rp) | Assets (in billion Rupiah) 25,000 19,965
20,000 15,000
21,495
18,951 10,759
12,763
10,000 5,000 2009
2010
2011
2012
2013
Kredit yang diberikan (dalam miliar Rp) | Loans (in billion Rupiah) 20,000 15,325
15,000 10,000
17,109
11,885 8,388
9,571
5,000 2009
2010
2011
2012
2013
Total Liabilitas (dalam miliar Rp) | Total of Liabilities (in billion Rupiah) 20,000 18,411
15,000 11,409 10,000
19,739
17,470
9,768
5,000 2009
2010
2011
2012
2013
Dana Pihak Ketiga (dalam miliar Rp) | Third Party Funds (in billion Rupiah) 20,000 15,129
15,040
2011
2012
15,000 10,000
8,571
15,943
10,513
5,000 2009
10
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2010
2013
Ekuitas (dalam miliar Rp) | Equity (in billion Rupiah) 2000 1500
1,354
1,481
1,554
2011
2012
1,756
991
1000 500
2009
2010
2013
Pendapatan (dalam miliar Rp) | Income (in billion Rupiah) 3,000 2,538 2,500
2,706
2,260 1,792
2,000 1,555 1,5,000 1,000 500 2009
2010
2011
2012
2013
0
Laba Bersih (dalam Rp) | Net Profit (in billion Rupiah) 600
532
500
426 404
400
422
331
300 200 100 2009
2010
2011
2012
2013
0
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
11
Ikhtisar Saham Dan Obligasi Shares And Bonds Highlights Ikhtisar Saham
Shares Highlights
Bank SUMUT belum mencatatkan saham di Bursa Efek manapun sehingga tidak terdapat informasi mengenai Ikhtisar Saham, antara lain: 1) Jumlah saham yang beredar; 2) Kapitalisasi pasar; 3) Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan 4) Volume perdagangan.
Bank SUMUT has not listed the shares in any Stock Exchange so there is no information on Shares Highlights, among others are: 1) Number of outstanding shares, 2) Market Capitalization, 3) Shares price of highest, lowest, and closing; and 4) Trading Volume.
Ikhtisar Obligasi | Bonds Highlights Obligasi Bond
Obligasi Subordinasi I Bank SUMUT Tahun 2011 Bank SUMUT Subordinated Bonds I in 2011 Obligasi III Bank SUMUT Tahun 2011 Bank SUMUT Bonds III in 2011
12
Jumlah (Rp) Total (in Rupiah)
Rp 400.000.000
Rp 600.000.000
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Jangka Waktu Period
5 tahun 5 years
7 tahun 7 years
Tingkat Bunga Interest Rate
11,35% p.a
10,125%
Tanggal Penerbitan Issuance Date
6 Juli 2011 July 6, 2011
6 Juli 2011 July 6, 2011
Tanggal Jatuh Tempo Maturity Date 5 Juli 2011 July 5, 2011
5 Juli 2018 July 5, 2018
Peringkat (Pefindo) Rank (Pefindo)
Nama Bursa Stock Exchange Name
A
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
A+
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
BANK SUMUT STRATEGIES 2013
STRATEGI BANK SUMUT 2013
STRATEGI UNIT BISNIS KONVENSIONAL CONVENTIONAL BUSSINESS UNIT STRATEGIES
15
STRATEGI UNIT USAH SYARIAH SHARIA BUSSINESS UNIT STRATEGIES
17
STRATEGI BIDANG PENUNJANG SUPPORTING BUSSINESS UNIT STRATEGIES
19
Strategi Bank SUMUT 2013 Bank SUMUT Strategies 2013 Strategi Unit Bisnis Konvensional
Conventional Business Unit Strategies
Strategi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Third Party Funds Strategy
Target pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 40%, terdiri dari Tabungan, Deposito dan Giro Swasta, sedangkan Giro Pemerintah Daerah diproyeksikan turun karena diperkirakan semakin membaiknya serapan anggaran oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Third Party Funds (DPK) growth target is 40%, consisting of Savings, Deposits and Private Current Account, while the Local Government Current Account is projected to decline due to the estimation of improvement in budget uptake by the District/City Government.
Strategi yang dilakukan untuk pencapaian target penghimpunan DPK adalah dengan melakukan event promosi yang merupakan salah satu alat pemasaran yang digunakan untuk memperkenalkan produk dan jasa Bank, menjaga dan meningkatkan loyalitas nasabah, serta meningkatkan brand/product awareness masyarakat. Program ini dilaksanakan secara periodik selama tahun 2013 yang terdiri dari : • Marketing dan Sales Promo pada Festival Danau Toba tahun 2013 dengan fokus produk Tabungan Martabe. • Promosi produk TabunganKU dan Tabungan Martabe pada acara Jambore Anak. • Promosi produk TabunganKU dan Tabungan Martabe pada acara Hari Anak Nasional (HAN). • Event Hari Ulang Tahun Palang Merah Indonesia (PMI) dengan fokus produk Tabungan Martabe. • Promosi bersama antara Bank SUMUT dengan Telkomsel dengan tagline “Isi Pulsa Seru”. • Melaksanakan kegiatan Manasik Haji Bank SUMUT. • Promosi produk Tabungan Martabe pada acara X-Trim Sumatera Expedition III 2013. • Penarikan undian berhadiah Tabungan Martabe.
Strategy conducted to achieve DPK target is through promotional events, one of the marketing tools used to introduce products and services of the Bank, to maintain and improve customers loyalty, as well as to improve public brand/product awareness. This program is conducted periodically throughout 2013 which consist of:
• Marketing and Sales Promo in Toba Lake Festival 2013 by focusing Martabe Saving product. • Product promotion of TabunganKU and Martabe Saving in Jambore Anak. • Product promotion of TabunganKU and Martabe Saving in National Children’s Day. • Indonesian Red Cross Birthday Event by focusing Martabe Saving product. • Joint promotion between Bank Sumut and Telkomsel with the tagline “Isi Pulsa Seru”. • Conducting Bank Sumut’s Hajj Rituals. • Product promotion of Martabe Saving in X-Trim Sumatera Expedition III 2013. • Lottery withdrawal of Martabe Saving.
Strategi Pertumbuhan Kredit
Credit Growth Strategy
Target Pertumbuhan kredit /pembiayaan diproyeksikan sebesar 22,50%, pertumbuhan kredit berdasarkan penggunaan diarahkan lebih fokus pada kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja untuk pengembangan sektor riil melalui pembiayaan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Menetapkan estimasi komposisi kredit produktif terhadap total kredit sebesar 42.31%, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, dengan langkah-langkah pencapaian pertumbuhan kredit melalui: • Penyempurnaan kemasan produk-produk
Credit/financing Growth target is projected by 22,50%, credit growth is based on the utilization which is directed to focus more on investment credit and Working Capital Credit to the real sector development through the financing of Micro, Small, and Medium Enterprises. Establishing the composition estimation of earning credit to total credit amounted to 42.31%, but still taking into account the precautionary principle, the steps of credit growth achievement are through:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
15
kredit yang telah ada dengan cara melakukan penyesuaian ketentuan produk kredit, sehingga proses pemberian lebih cepat demi meningkatkan kepuasan calon debitur dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. • Meningkatkan mutu pelayanan dengan proses kredit yang cepat dan akurat dengan berpedoman pada SOP pelayanan Bank SUMUT sehingga terciptanya kepuasan nasabah. • Peningkatan kompetensi analis kredit melalui pendidikan dan pelatihan guna menunjang ekspansi kredit. • Dalam rangka turut serta berpartisipasi pada pembangunan secara skala nasional, Bank SUMUT diharapkan turut serta pada pemberian kredit melalui sindikasi, baik dengan perbankan BUMN, swasta nasional dan Bank Pembangunan Daerah. • Melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah atau perusahaan lembaga lainnya dalam menyalurkan kredit. • Menambah jaringan unit kantor yang tersebar di seluruh Sumatera Utara untuk mempermudah pelayanan dan penyaluran produk-produk kredit. • Meningkatkan peran Sentra UMK Bank SUMUT dalam rangka meningkatkan intermediasi antara pelaku UMK dengan Bank SUMUT sehingga pelaku UMK dapat meningkatkan usahanya melalui penyediaan fasilitas kredit (bantuan permodalan ) maupun bantuan teknis lainnya. Selain itu membantu pelaku UMK agar memiliki akses kepada instansi pemerintah dan lembaga/institusi yang terkait dengan sektor UMK, sehingga upaya pembinaan pelaku UMK dapat dilakukan secara lebih baik dan terarah serta memberikan edukasi perbankan kepada masyarakat, antara lain : • Sosialisasi kepada anggota-anggota koperasi • Sosialisasi kepada kelompok tani • Sosialisasi kepada pelaku UMK • Talk Show melalui radio • Tetap menjaga kualitas kredit dengan melakukan penagihan kredit non performing yang dilakukan secara intens dengan langkah dan strategi penagihan yang efektif. Dalam menghadapi persaingan di perbankan sya-
16
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• Completion of the packaging of existing credit products by conducting adjustment to the terms of credit product, thus providing a faster provisioning process to improve the satisfaction of prospective borrowers without prejudice the precautionary principle. • Improving the services quality with fast and accurate credit process by referring to the Bank SUMUT’s SOP of services to create customers satisfaction. • Improving the competence of credit analyst through education and training in order to support credit expansion. • In order to participate in national scale development, Bank SUMUT is expected to participate in providing syndicated credit, either with the State Banking, Private National, and Regional Development Banks. • Conducting cooperation with Government institutions or other corporate institutions in distributing credit. • Increasing network of office units that spread throughout North Sumatra to facilitate services and distribution of credit products. • Increasing the role of Sentra MSEs of Bank SUMUT in order to improve the intermediation between MSEs and Bank SUMUT so that the MSEs can improve their businesses through the provision of credit facilities (capital assistance) or other technical assistance. In addition, to help the MSEs to have access to government institutions or other institutions that are related to MSE sector, so that the MSEs development efforts can be conducted better and directed as well as providing banking education to the public, among others are:
• • • • •
Socialization to members of the cooperative Socialization to farmers Socialization to MSEs Talk Show through radio. Maintaining credit quality by billing non performing credit conducted intensely through effective billing steps and strategies.
Strategi Unit Usaha Syariah Sharia Business Unit Strategy riah, Unit Usaha Syariah Bank SUMUT pada tahun 2013 melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan produk dan pembiayaan, antara lain: • Mengadakan kerjasama dengan institusi pendidikan untuk pengelolaan keuangan (Cash Management System) maupun kegiatan tabungan guru-guru/pegawai dan para pelajar ; • Mengadakan kerjasama dengan rumah sakit terutama yang sudah menjadi provider PT. Jamsostek dan BPJS dan yang lainnya untuk pengelolaan keuangan (CMS) Perusahaan maupun kegiatan tabungan karyawan ; • Mengadakan kerjasama dengan institusiinstitusi lainya baik swasta maupun badanbadan pemerintahan untuk mendukung target pendanaan maupun pembiayaan ; • Mengadakan kerjasama dengan KBIH Utama, kelompok-kelompok pengajian/perwiridan, yang berada di daerah operasional Kantor Cabang dan Unit Operasional lainnya untuk menarik masyarakat muslim yang akan menunaikan ibadah haji dan umroh dalam menggunakan produk Bank SUMUT-UUS seperti Pembiayaan Dana Talangan Haji dan Tabungan Umroh ; • Melakukan kerjasama strategis dengan badan-badan wakaf yang ada di daerah agar menyimpan dana wakaf pada Bank SUMUT UUS ; • Menggarap para pedagang grosir menengah dan besar, perusahaan swasta menengah dan besar serta badan-badan pemerintah untuk menggunakan Simpanan Giro Mudharabah bagi lalulintas keuangannya • Meningkatkan kemampuan SDI dalam melaksanakan fungsi-fungsi marketing dengan memberikan pelatihan dan pendidikan yang berorientasi kepada kemampuan menjual ; • Meningkatkan kemampuan tenagatenaga analis pembiayaan agar dalam usaha menumbuhkan pembiayaan atau penanaman dana tercapai dengan efektif karena tepat sasaran, tepat cara penyaluran dengan berprinsipkan kehati-hatian dengan mengutamakan penyaluran pada sektor-sektor riil terutama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan tepat waktu penyalurannya, yaitu sesuai dengan moment yang diharapkan nasabah ; • Mengadakan penambahan dan perbaikan fitur-
In facing the competition in sharia banking, the Sharia Business Unit of Bank Sumut in 2013 conducted strategic steps to improve its products and financing, among others are: • Conducting cooperation with Educational Institutions for Cash Management System as well as savings of teachers/employees and students: • Conducting cooperation with Hospitals especially those who has become the Provider of PT. Jamsostek and BPJS and others for Company’s Cash Management System or employees savings; • Conducting cooperation with other institutions both private and government Agencies to support the target of Funding and Financing: • Conducting cooperations with Main KBIH, recitation groups in the operational areas of Branch Offices and other Operational Units to attract the Muslim community who will pilgrimage and Umrah in the use of Bank Sumut-UUS product such as Hajj Bailout Funding and Umrah Saving;
• Conducting strategic cooperation with the existing Endowments agencies in the areas to save the endowments funds in Bank SUMUT-UUS; • Working on medium and large wholesalers, medium and large private companies as well as Government Institutions to use Mudharabah Current Accounts Saving for their financial traffic. • Improving the human resources capabilities in carrying out marketing functions by providing training and education which are oriented to selling ability; • Improving the ability of financial analyst personnels so that in growing financing and investment of funds achieved effectively because of the right target, right distribution way with precautionary principle by emphasizing the distribution on real sectors especially Micro, Small, and Medium Enterprises and right distribution time, which is in accordance with the moment expected by the customers;
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
17
fitur yang dapat meningkatkan daya tarik dan daya manfaat produk yang ditawarkan ; • Meningkatkan kualitas dan kuantitas promosi dengan menggunakan sarana-sarana yang menjangkau banyak kalangan dan segmen pasar yang luas dan menguntungkan ; • Mengefektifkan seluruh jaringan yang dimiliki oleh Bank SUMUT dengan mengoptimalkan kemampuan unit Kantor Layanan Syariah (office channeling) untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga dan mempromosikan produk-produk syariah lainnya.
18
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• Conducting addition and improvement of features that are able to enhance the attractiveness and product benefits offered; • Improving the quality and quantity of promotion by using tools that reach many people and market segments that are large and profitable; • Making the entire networks owned by Bank SUMUT to be effective by optimizing the ability of Sharia Service Office unit (office channeling) for raising DPK and promoting other sharia products.
Strategi Bidang Penunjang
Supporting Fields Strategy
Berbagai langkah dilakukan Bank SUMUT sepanjang tahun 2013 untuk memastikan dukungan terhadap pelaksanaan kinerja operasional. Berbagai langkah yang dilakukan antara lain:
Various steps conducted by Bank SUMUT throughout 2013 to ensure the support towards the operating performance. Various steps conducted, among others are:
Peningkatan Teknologi Informasi
Information Technology Improvement
a. Memperkuat infrastruktur sistem teknologi informasi yang dimiliki yaitu di antaranya : Jaringan On-Line System, Bank SUMUT menerapkan centralized real-time on-line system untuk seluruh jaringan kantor, Core Banking, Switching System, untuk menghubungkan (interkoneksi) antara Core Banking System dengan Delivery Channels (ATM, Call Center, Host to Host Application, SMS Banking dan lainnya). b. Menyiapkan aplikasi pendukung lainnya yaitu aplikasi untuk analisa dan rating kredit yang disebut dengan Loan Origination System (LOS), Risk Management System, Anti Money Laundering (Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Teroris), Aplikasi Laporan Bank Umum dan Sistem Informasi Debitur yang terkoneksi ke Bank
a. Strengthening the infrastructure of the information technology system owned that include: OnLine Network System, Bank SUMUT implements centralized real-time on-line system for the entire offices network, Core Banking, Switching System, to connect (interconnection) between Core Banking System and Delivery Channels (ATM, Call Center, Host to Host Application, SMS Banking, and others). b. Setting up other supporting applications such as Application to analyze and rating of credit called the Loan Origination System (LOS), Risk Management System, Anti Money Laundering (Anti Money Laundering and Terrorist Financing), Application of Commercial Bank’s Report and Borrower Information System that is connected
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
19
Indonesia (BI), Aplikasi pendaftaran untuk mendapatkan nomor porsi haji (SISKOHAT), Aplikasi pembayaran untuk porsi haji (e-teller), Aplikasi RTGS dan SKNBI, Aplikasi Human Resources Information System (HRIS), Aplikasi e-Dapen. c. Memiliki Delivery Channels, antara lain Automated Teller Machine (ATM) dengan jaringan ATM Bersama (PT. Artajasa) dan Jaringan Bank Card • Biller System (Host to Host), pembayaran tagihan (Telkomsel, Indosat, Telkom dan PLN), pembelian voucher (Telkomsel, Indosat, Telkom dan PLN), Pembayaran SPP Mahasiswa USU, Pembayaran SPP Mahasiswa POLMED serta pembayaran tagihan PDAM Tirtakualo. • CMS Kasda • Aplikasi Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor • Aplikasi Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. • Aplikasi Pembayaran BPHTB • SMS Banking Bank SUMUT • Fasilitas Kartu ATM Reguler dan Instan • Pembayaran Pajak (Modul Pembayaran Pajak) secara on-line system MPN Prima. d. Untuk sarana pertukaran informasi dan sarana pengembangan pengetahuan Sumber Daya Manusia di antara pegawai Bank SUMUT, maka Bank SUMUT menyediakan sarana email intranet kepada masing-masing pegawai dan juga menyediakan fasilitas e-learning system, Employee Self Service, Manajemen Diklat. e. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah dalam penggunaan transaksi kartu ATM, maka Bank SUMUT menerapkan Layanan Call Center Bank SUMUT 14002 dengan jenis layanan Blokir Kartu, informasi saldo dan informasi 5 transaksi terakhir. f. Peningkatan System Availability (ketersediaan sistem) dengan memiliki dan mengoperasikan: selain memiliki Data Centre/DC (Pusat Pengolahan Data – Production), Bank SUMUT juga memiliki fasilitas Disaster Recovery Centre / DRC (Cadangan Pusat Pengolahan Data). Fasilitas DRC (backup) ini berfungsi untuk memastikan kesiapan DRC mengambilalih fungsi DC jika terjadi gangguan fatal pada DC (Production).
20
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
to Bank Indonesia (BI), Registration Application to get hajj portion number (SISKOHAT), Payment Application for hajj portion (e-teller), Application of RTGS and SKNBI, Application of Human Resources Information System (HRIS), Application of e-Dapen. c. Having Delivery Channels, among others are Automated Teller Machine (ATM) with joint network ATM (PT Artajasa) and Bank Card Network. • Biller System (Host to Host), bill payments (Telkomsel, Indosat, Telkom, and PLN), voucher procurement (Telkomsel, Indosat, Telkom and PLN), Tuition Payment of USU Students, Tuition Payment of POLMED Students as well as bill payments of PDAM Tirtakualo. • CMS Kasda. • Application of Motor Vehicles Tax Payment. • Application of Land and Building Tax Payment. • • • •
Application of BPHTB Payment. SMS Banking of Bank SUMUT. Regular and Instant ATM Card Facility. Tax Payment (Tax Payment Module) through MPN Prima on-line system. d. For facility of exchanging information and development facility of Human Resource’s knowledge among Bank SUMUT’s employees, Bank SUMUT provides intranet email facility to each employee as well as providing e-learning system facility, Employee Self Service, Management Training. e. To improve the service quality to customers in using ATM card transaction, Bank SUMUT implements Call Center Services of Bank SUMUT 14002 with service types of Card Blocking, balance inquiry and information of the last 5 transactions. f. Improvement of System Availability by having and operating: In addition of having Data Centre/ DC (Data Processing Centre - Production), Bank SUMUT also has Disaster Recovery Centre/DRC facility (Backup of Data Processing Centre), which function is to ensure the readiness of DRC to take over the DC function in case of fatal disorder in DC (Production).
Peningkatan Kualitas SDM
HR Quality Improvement
a. Menyusun Kalender Diklat Pegawai Bank SUMUT melalui proses training need analysis dengan mengkombinasikan data Rencana Bisnis Bank, Job Description, dan Gap Kompetensi Pegawai. b. Menerapkan sistem e-learning, yang terus dikembangkan menjadi salah satu sistem Knowledge Management Bank SUMUT c. Menerbitkan kebijakan Pendidikan Luar Negeri, dan telah mengirimkan 1 (satu) orang pegawai untuk melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana ke Universitas Leicester, Inggris. d. Merintis pengembangan training center Bank SUMUT yang mengacu pada Arsitektur Pendidikan Bank SUMUT, di mana salah satu persiapannya adalah telah meyiapkan 24 orang trainer internal. e. Menyusun Manajemen Diklat Berbasis IT untuk mengefisienkan pekerjaan menjadi lebih strategis. f. Review ketentuan tentang Manajemen Kinerja menjadi Kinerja Berbasis Kompetensi, dan melakukan penyusunan Key Performance Indicator. g. Penyusunan dan pembaharuan job grading bekerjasama dengan konsultan.
a. Developing Training Calendar of Bank SUMUT’s Employees through the training process of need analysis by combining the data of the Bank Business Plan, Job Description, and Employee Competency Gap. b. Implementing e-learning system, that is continuously developed to be one of the Knowledge Management System of Bank SUMUT. c. Issuing Foreign Education policies, and has sent 1 (one) employee to continue Post Graduate education to the University of Leicester, UK. d. Pioneering the development of Bank SUMUT’s training center that refers to Bank SUMUT’s Education Architecture, where one of the preparation has set up 24 internal trainer.
Reputasi Perusahaan
Corporate Image
a. Memperkuat brand awareness dalam memperkuat daya saing di tengah ketatnya persaingan perbankan. b. Meningkatkan reputasi dan corporate image melalui perencanaan publikasi kegiatan bisnis, prestasi dan penghargaan serta pencitraan produk dan jasa keuangan Bank SUMUT. c. Melakukan promosi dan publikasi kegiatan bisnis melalui social media.
a. Strengthening brand awareness in strengthening the competitiveness in the tight competition of banking. b. Enhancing the reputation and corporate image through publication planning of business activities, achievements and awards as well as products imaging and financial services of Bank SUMUT. c. Conducting promotion and publication of business activities through social media.
e. Developing an IT based Management Training to streamline the work to become more strategic. f. Reviewing the provision of Performance Management to Competence Based Performance, and conducting preparation of Key Performance Indicator. g. Preparing and updating the job grading in collaboration with consultants.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
21
22
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS
25
PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS PROFILE
33
LAPORAN DIREKSI REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS
37
PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS PROFILE
51
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013 STATEMENT LETTER OF MANAGEMENT RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2013
55
Laporan Dewan Komisaris Report From The Board Of Commissioners Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Distinguished Shareholders and Stakeholders
Melalui kesempatan yang sangat baik ini, Dewan Komisaris menyampaikan selamat dan sukses atas keberhasilan Bank SUMUT dalam menjalankan putaran roda bisnis sepanjang tahun 2013. Selain mencapai harapan-harapan yang telah dicanangkan sebelumnya, Bank SUMUT juga terbukti mampu menghadapi kejadian-kejadian yang tidak terduga. Pada tahun 2013 Indonesia mulai bertransisi ke periode perlambatan pertumbuhan ekonomi disertai pengetatan likuiditas perbankan.
Through this excellent opportunity, the Board of Commissioners would like to congratulate on the success of Bank SUMUT in conducting business wheels throughout 2013. Besides achieving expectations that have been proclaimed previously, Bank SUMUT is also proven in facing unexpected events. In 2013, Indonesia transitioned to a slowdown period of economic growth accompanied by tightening of banking’s liquidity.
Sepanjang tahun 2013, Direksi telah mempertahankan kondisi neraca yang solid serta memastikan Bank SUMUT tetap memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah penyediaan dana kredit dan fasilitas transaksi perbankan. Dewan Komisaris menghargai dan mendukung upaya Direksi dalam memimpin Bank sehingga menghasilkan kinerja keuangan yang baik selama tahun 2013. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, perkenankan kami menyampaikan laporan pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2013.
Throughout the year, the Board of Directors has maintained a solid balance sheet and ensures that Bank SUMUT continues to give the best services to the customers in terms of the provision of loan funds and banking’s transaction facilities. The Board of Commissioners appreciates and supports the Board of Directors efforts in leading the Bank so as to produce better financial performances in 2013. By saying grace to the presence of Almighty God, please allow us deliver the supervisory report of the Board of Commissioners during 2013.
Kondisi Perekonomian Tahun 2013
Economic Condition 2013
Meskipun pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia melambat dari 6,2% di tahun 2012 menjadi 5,8% di tahun 2013, pertumbuhan tersebut ditopang oleh produksi nasional yang kokoh. Hasil ini juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kinerja pertumbuhan tertinggi di antara ekonomi-ekonomi utama dunia.
Despite the slowdown in the Gross Domestic Product growth from 6.2% in 2012 to 5.8% in 2013, the growth is supported by a solid national production. This results also placed Indonesia as one of the countries with the highest growth performance between major economies of the world.
Pada tahun 2013, Indonesia pada kondisi pertumbuhan perekonomian yang kurang kondusif. Perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan perekonomian global maupun perekonomian utama Asia, yaitu Cina dan India. Lemahnya perekonomian global telah berdampak negatif terhadap harga komoditas ekspor unggulan sehingga menyebabkan penurunan kinerja neraca perdagangan Indonesia. Melemahnya kinerja ekspor terjadi bersamaan dengan tingginya aktivitas impor, khususnya minyak dan gas bumi.
In 2013, Indonesia faced with unfavorable economic conditions. The Indonesian economy is affected by the global economic slowdown and major Asian economies, namely China and India. The weak global economy has a negative impact on the prices of leading export commodity that cause performance degradation of Indonesia’s trade balance. The weakening of export performance coincided with the high import activity, especially oil and gas. This trade imbalance has created current account deficit since the fourth quarter of 2011 that continued until the end of 2013.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
25
Ketidakseimbangan neraca perdagangan ini telah menciptakan defisit transaksi berjalan sejak triwulan ke empat tahun 2011 yang berlanjut sampai akhir tahun 2013. Untuk merespon defisit transaksi berjalan, tekanan inflasi dan ketidakstabilan nilai tukar, Bank Indonesia mengambil langkah prudent dengan menaikkan tingkat suku bunga dan mengarahkan Rupiah ke tingkat keseimbangan baru sejalan dengan nilai fundamental ekonomi. Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia bertujuan untuk menurunkan laju pertumbuhan kredit, guna mencegah overheating perekonomian nasional, serta memperkuat cadangan likuiditas sektor perbankan. Dalam beberapa tahun terakhir, kredit perbankan tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga, sehingga menyebabkan pengetatan cadangan likuiditas perbankan pada tahun 2013.
To respond to the current account deficit, inflation and exchange rate instability, Bank Indonesia has taken prudent steps by increasing interest rates and directing Rupiah to a new balance level in line with the value of the economic fundamentals. Benchmark interest rate of Bank Indonesia is aimed to reduce the pace of loan growth, to prevent overheating of the national economy, and to strengthen liquidity reserves of banking. In recent years, bank loan is growing faster than the growth of third-party funds, thus causing the tightening of liquidity reserves in 2013.
Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio – LDR) sektor perbankan tercatat sebesar 89,7% per Desember 2013 dibandingkan 74,6% pada 5 tahun yang lalu. Bank SUMUT optimis bahwa Pemerintah dan Bank Indonesia akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membawa perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.
Loan to Deposit Ratio (LDR) of the banking sector stood at 89.7% as of December 2013 compared to 74.6% at five years ago. Bank SUMUT is optimistic that the Government of Indonesia and Bank Indonesia will take necessary steps to bring Indonesian economy to a better direction.
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi Mengenai Pengelolaan Bank SUMUT
Assessment Towards the Performance of the Board of Directors Regarding the Management of Bank SUMUT. In the financial year of 2013, Bank SUMUT was able to achieve interest income of Rp 2.59 trillion or had an increase of 9.28%, but when compared to 2012 which was amounted to Rp2.37 trillion, that experienced a growth of 13.39% then the growth of interest income had a decrease. Although there was an increase of interest rates which in 2013 the average loan interest rate was 15.17% whereas in 2012 amounted to 14.69%. Realization of interest expenses in the amount of Rp784.9 billion or had an increase by 5.17% if compared with 2012 of Rp827.56 billion. Realization of Loans was Rp 17.11 trillion or had a growth of 11.61% compared with 2012 of Rp 15.33 trillion. Income after tax reached Rp 531.97 billion or rose by 26.12% compared with 2012 of Rp 421.78 billion. Total Assets in 2013 had an increase to Rp 21.49 trillion or rose by 7.61% compared with 2012 of Rp 19.97 trillion.
Pada tahun buku 2013 Bank SUMUT mampu mencapai pendapatan bunga sebesar Rp. 2,59 Triliun atau mengalami pertumbuhan 9,28% namun apabila dibandingkan Tahun 2012 sebesar Rp.2,37 Triliun yang mengalami pertumbuhan 13,39% maka pertumbuhan pendapatan bunga terjadi penurunan. Walaupun terjadi peningkatan suku bunga dimana pada tahun 2013 adalah rata-rata suku bunga kredit 15,17% sedangkan tahun 2012 sebesar 14,69%. Realisasi beban bunga sebesar Rp. 784,9 miliar atau mengalami penurunan 5,17% apabila dibandingkan dengan Tahun 2012 sebesar Rp.827,56 miliar. Realisasi Kredit Yang Diberikan sebesar Rp. 17,11 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 11,61% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 15,33 Triliun. Laba Setelah Pajak dicapai
26
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
sebesar Rp. 531,97 Miliar atau naik 26,12% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 421,78 Miliar. Total Aset pada Tahun Buku 2013 mengalami pertumbuhan menjadi Rp. 21,49 Triliun atau tumbuh 7,61% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 19,97 Triliun. LDR (Loan to Deposit Ratio) pada Tahun 2013 sebesar 107,31 % atau mengalami kenaikan sebesar 5,41% dibandingkan LDR Tahun 2012 sebesar 101,90%.
Loan to Deposit Ratio (LDR) in 2013 was amounted to 107.31% or had an increase of 5.41% compared with the LDR in 2012 of Rp 101.90%.
Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada Tahun 2013 sebesar 14,46 % atau mengalami kenaikan 1,22 % jika dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 13,24%. Rasio Kredit Bermasalah terhadap Total Kredit (NPL) Gross pada tahun 2013 sebesar 3,83 % dibandingkan realisasi NPL Gross tahun 2012 sebesar 3,00%, berarti terdapat kenaikan 0,83%. Sedangkan Realisasi NPL Net tahun 2013 sebesar 1,46% dibandingkan dengan realisasi NPL Net pada tahun 2012 sebesar 1,26%, berarti terdapat penurunan sebesar 0,16%.
Capital Adequacy Ratio (CAR) in 2013 amounted to 14.46% or had an increase of 1.22% if compared with 2012 of 13.24%. The ratio of Non Performing Loan (NPL) Gross in 2013 amounted to 3.83% while the realization of NPL Gross in 2012 was amounted to 3.00% which means that ther was an increase of 0.83%.While NPLs net realization in 2013 of 1.46% compared to the net NPL in 2012 amounted to 1.26%, meaning there is a decrease of 0.16%.
Pandangan Atas Prospek Usaha Bank SUMUT
Business Prospects Overview of Bank SUMUT
Prospek Usaha Bank SUMUT telah disusun didalam Rencana Bisnis Bank Tahun 2013-2015, dan telah disampaikan kepada Bank Indonesia. Adapun proyeksi usaha tahun 2014 yaitu Total Aset sebesar Rp. 26,62 triliun diharapkan tumbuh 23,87% dari realisasi total aset Desember 2013 sebesar Rp.21,49 triliun, pinjaman yang diberikan termasuk piutang pembiayaan Syariah sebesar Rp. 20,02 triliun diharapkan tumbuh sebesar 17,01% dari total pinjaman yang diberikan realisasi Desember 2013 sebesar Rp. 17,11 triliun, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp. 20,42 triliun diproyeksikan tumbuh 28,10% dari realisasi Dana Pihak Ketiga Desember 2013 sebesar Rp. 15,94 triliun dan Laba sebelum pajak sebesar Rp. 769 miliar diharapkan tumbuh 4,91% dari realisasi laba sebelum pajak Desember 2013 sebesar Rp. 733 miliar.
Business prospects of Bank SUMUT has been prepared within the Bank Business Plan for 2013-2015, and has been submitted to Bank Indonesia. The 2014 business projections that the Total Assets of Rp26.62 trillion is expected to grow 23.87% from the realization of Total Assets in December 2013 amounted to Rp 21.49 trillion, loans including Sharia financing receivables amounted to Rp 20.02 trillion is expected to grow 17.01% from total loans in the realization of December 2013 amounted to Rp 17.11 trillion, Third Party Funds of Rp 20.42 trillion is projected to grow 28.10% from the realization of Third Party Funds in December 2013 of Rp 15.94 trillion and Income before tax of Rp 769 billion that is expected to grow 4.91% from the realization of Income before tax in 2013 amounted to Rp 733 billion.
Adapun proyeksi rasio CAR (Capital Adequacy ratio) diharapkan sebesar 14,89% atau naik 0,43% dari realisasi CAR Desember 2013 sebesar 14,46%, LDR (Loan to Deposit Ratio) diharapkan menjadi sebesar
The projection of Capital Adequacy Ratio (CAR) is expected to grow 14.89% or rose by 0.43% from the realization of CAR in December 2013 amounted to 14.46%, Loan to Deposit Ratio (LDR) is expected to be 98.01%
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
27
28
98,01% atau turun 9,3% dari realisasi LDR Desember 2013 sebesar 107,31% dan NPL Gross diproyeksi sebesar 2,22% atau turun 1,61% dari realisasi NPL Desember 2013 sebesar 3,83%
or decrease 9.3% from the realization of LDR in December 2013 of 107.31% and NPL Gross is projected to 2.22% or decrease 1.61% from realization of NPL in December 2013 of 3.83%.
Berdasarkan kinerja keuangan dan usaha yang telah dicapai Bank Sumut pada tahun 2013 dan memperhatikan proyeksi pencapaian target 2014, maka pihak manajemen memastikan kesiapan dan kemampuan Sumber Daya Manusia Bank Sumut untuk dapat merealisasikan target sesuai RBB yang tahun 2014-2016.
Based on the financial performance and business achieved by Bank SUMUT in 2013 and taking into account the target achievement projections of 2014, the Management ensure the preparation and ability of Human Resources of Bank SUMUT to be able to realize the target according to the Bank Business Plan for 2014-2016.
Dengan tekad pencapaian hasil usaha selama tahun buku 2014, pihak Direksi juga harus memastikan kesiapan sistem termasuk kapasitas, keandalan, keberlanjutan dan rekonsiliasi dalam mendukung produk atau jasa baru Bank, sehingga ke depan Bank Sumut mampu bersaing di tingkat industri perbankan Sumatera Utara. Namun demikian, Dewan Komisaris tetap berkomitmen untuk melaksanakan fungsi pengawasan aktif dalam mengawasi dan memberikan nasehat kepada Direksi sehingga target-target tersebut dapat dicapai sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance dan dijalankan dengan Prinsip Kehati-hatian.
With achievement determination of business results for the financial year of 2014, the Board of Directors must also ensure the readiness of the system, including capacity, reliability, sustainability and reconciliation in supporting new products or services of the Bank, so that Bank SUMUT is able to compete in the banking industry level of North Sumatra. However, the Board of Commissioners remains committed to implement active supervisory function in monitoring and providing advices to the Board of Directors so that those targets can be achieved in accordance with the principles of Good Corporate Governance and run with the Precautionary Principle.
Komite - Komite Di Bawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commmissioners
Sesuai dengan Pasal 12 (ayat 1) Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Bagi Bank Umum, maka Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi, dimana Komite-Komite tersebut bertugas membantu dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, masing-masing terdiri dari seorang Ketua (Komisaris Independen) dan 2 (dua) orang anggota (pihak independen), sedangkan Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari Seorang Ketua (Komisaris Independen), seorang anggota (Komisaris) dan seorang anggota (Pimpinan Divisi SDM/Ex-officio). Sepanjang tahun 2013, Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT.Bank Sumut telah melakukan tugasnya antara lain :
In accordance with Article 12 (paragraph 1) Regulation of Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 about the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) for Commercial Banks, the Board of Commissioners has established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, as well as Remuneration and Nomination Committee, in which those committees are to assist and directly responsible to the Board of Commissioners. Audit Committee and Risk Monitoring Committee, each consisting of a Chairman (Independent Commissioner) and 2 (two) members (independent), while the Remuneration and Nomination Committee consists of a Chairman (Independent Commissioner), a member (Commissioner) and one other member (Division Head of Human Resources/Ex-officio). Throughout 2013, Audit Committee, Risk Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination Committee of PT Bank SUMUT have conducted their duties, among others:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1. Melakukan evaluasi dan monitoring atas Laporan Bulanan Direksi dan Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI terhadap Kantor Cabang PT.Bank SUMUT. 2. Melakukan monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan umum Bank Indonesia. 3. Melakukan monitoring dan evaluasi progres pemeriksaan KAP atas Laporan Keuangan PT.Bank Sumut dan pembahasan draft hasil pemeriksaan Laporan Keuangan PT.Bank Sumut Tahun Buku 2012. 4. Melakukan Evaluasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Sumut. 5. Melakukan evaluasi draft Laporan Dewan Komisaris tentang Pengawasan Rencana Bisnis Bank Sumut semester II Tahun Buku 2012 dan Semester I Tahun Buku 2013. 6. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko PT.Bank Sumut di kantorkantor Cabang Bank Sumut. 7. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Bank Sumut dalam menentukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan audit laporan keuangan Bank Sumut untuk tahun buku 2013. 8. Melakukan evaluasi langkah-langkah mitigasi risiko kredit dan risiko operasional Bank SUMUT yang disesuaikan dengan data laporan yang diterima. 9. Melakukan evaluasi laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan dan laporan kepatuhan Bank Sumut. 10. Melakukan evaluasi terhadap kualitas aktiva produktif. 11. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas tim task force Bank Sumut. 12. Melakukan evaluasi rencana Bisnis Bank dan Layanan transaksi Devisa Bank Sumut. 13. Melakukan pembahasan dan memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terhadap self assessment Good Corporate Governance (GCG) dan Profil Risiko Bank Sumut. 14. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi APU-PPT di Bank Sumut.
1. Conducted evaluation and monitoring of Monthly Report of the Board of Directors and Audit Reports of the Internal Audit Unit towards the Branch Offices of PT Bank SUMUT. 2. Conducted follow up monitoring on the general examination results of Bank Indonesia. 3. Conducted monitoring and evaluation of Examination Progress of Public Accountant Firm on Financial Statement of PT Bank SUMUT and discussion of financial statements draft of PT Bank SUMUT financial year 2012 4. Conducted assessment Evaluation of Health Level of Bank SUMUT 5. Conducted evaluation on report draft of the Board of Commissioners on the Business Plan Monitoring of bank SUMUT semester II financial year 2012 and semester I financial year 2013 6. Conducted evaluation and monitoring towards the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Risk Management of Bank SUMUT in the branch offices of PT Bank SUMUT. 7. Provided recommendations to the Board of Commissioners of Bank SUMUT in determining Public Accountant Firm to conduct financial report audit of PT Bank SUMUT for the financial year of 2013. 8. Conducted evaluation on mitigation steps of credit risk and operating risk of Bank SUMUT which is adjusted with the report data received. 9. Conducted report evaluation of the implementation of duties and responsibles of the Director of Compliance and compliance report of Bank SUMUT 10. Conducted evaluation towards the quality of earning assets. 11. Conducted monitoring and evaluation of the implementation of task force duties of Bank SUMUT 12. Conducted evaluation on Bank Business Plan and foreign exchange transaction services of Bank SUMUT. 13. Conducted discussion and providing input to the Board of Commissioners towards the self assessment of Good Corporate Governance (GCG) and Risk Profile of Bank SUMUT 14. Conducted monitoring and evaluation of the implementation of duties and functions of APUPPT in Bank SUMUT
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
29
15. Evaluasi langkah-langkah menurunkan NPL dan meningkatkan kualitas perkreditan PT.Bank Sumut. 16. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko Bank Sumut di kantorkantor Cabang Bank Sumut. 17. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas Usulan Calon Anggota Direksi periode 2013-2017 dan calon Komisaris Independen Bank Sumut.
19. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas usulan calon anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko dari Pihak Independen. 20. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penyempurnaan Hak dan Fasilitas Direksi Bank Sumut.
16. Conducted evaluation and monitoring towards the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Risk Management of Bank SUMUT in Branch Offices of Bank SUMUT 17. Provided recommendations to the Board of Commissioners on the candidate proposal of the Board of Directors for period of 2013-2017 and candidate of Independent Commissioner of Bank SUMUT. 18. Provided recommendations towards the remuneration policies that are received by the Board of Directors of the Bank in the form of salary increase in 2013 which was adjusted with the financial performance, work achievements, and fairness of the peer group. 19. Provided recommendations to the Board of Commissioners on the candidate proposal of Audiit Committee and Risk Monitoring Committee from Independent Party. 20. Provided recommendations to the Board of Comissioners on the refinement of Rights and Facilities of the Board of Directors of Bank SUMUT.
Hal-Hal Yang Menjadi Perhatian Manajemen
Matters That Become The Management Attention
Berdasarkan pengawasan dan pembinaan terhadap pencapaian kinerja usaha Bank Sumut selama tahun 2013, Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian manajemen sebagai berikut : 1. Memantau penyusunan langkah dan tindakan yang konkrit terhadap peningkatan kualitas kredit khususnya pada Kantor Cabang yang mempunyai NPL > 5%. 2. Agar Membuat dan Menyusun action plan penurunan/perbaikan NPL secara detail dengan target dan timeline yang jelas. 3. Agar Bank menindaklanjuti setiap pengaduan nasabah baik berupa surat pengaduan maupun pemberitaan di media cetak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap nasabah dan mengurangi risiko reputasi. 4. Agar Memperbaiki/meningkatkan pemantauan dan pembinaan atas operasional sitem TI Bank, pemenuhan/pelaksanaan kepatuhan
Based on the supervision and guidance towards the performance achievement of Bank SUMUT during 2013, the Board of Commissioners expressed some matters that become the management attention as follows: 1. Monitor the preparation of steps and actions that are concrete towards the improvement of credit quality especially on Branch Offices that have NPL > 5% 2. To create and develop an action plan to decrease/ improvement of NPL in detail with clear targets and timeline. 3. Bank to follow up on any customer complaints either in the form of complaints letter or news in the print media in accordance with the applicable regulations. This is in order to improve service to customers and reduce reputation risk.
18. Memberikan rekomendasi terhadap kebijakan remunerasi yang diterima oleh Direksi bank berupa kenaikan gaji tahun 2013 yang disesuaikan dengan kinerja keuangan, prestasi kerja dan kewajaran dengan peer group.
30
15. Conducted evaluation steps to decrease NPL and improve loan quality of PT Bank SUMUT
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
4. To fix/improve monitoring and guidance on the operational of IT system of the Bank, compliance/
terhadap SOP dan membina Sumber Daya Manusia sehingga risiko operasional bank tidak meningkat. 5. Penugasan tim task force dalam rangka menyelesaikan tindak lanjut hasil temuan Bank Indonesia lebih dioptimalkan. 6. Memastikan rekomendasi terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor internal dan eksternal untuk ditindaklanjuti. 7. Meningkatkan pengendalian di bidang akuntansi dan keuangan agar laporan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik menjadi akurat dan handal sebagai pertanggungjawaban Direksi pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2013. 8. Menindaklanjuti temuan Dewan Komisaris pada saat kunjungan kerja ke kantor-kantor cabang PT. Bank Sumut terkait dengan permasalahan Operasional, Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko.
adherence to SOP and develop Human Resources so that the operating risk of the Bank does not increase. 5. The assignment of task force team in order to complete the follow up findings of Bank Indonesia to be further optimized. 6. To ensure the recommendations towards the examination results conducted by internal and external auditor to be followed up 7. To increase controlling in the field of accounting and financial so that the report audited by the Public Accountant Firm to be accurate and reliable as the accountability of the Board of Directors in the General Meeting of Shareholders (GMS) in 2013. 8. To follow up the findings of the Board of Commissioners during the work visit to branch offices of PT Bank SUMUT in relation with the issues of Operations, Good Corporate Governance (GCG) and Risk Management.
Penjelasan di atas merupakan hasil pengawasan dan pembinaan yang telah dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku 2013, dan hasil yang menjadi perhatian manajemen tersebut telah disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Direksi
The explanation above is the results of supervision and guidance that have been conducted by the Board of Commissioners throughout 2013, and the results that become the management attention has been delivered to the Board of Commissioners to the Board
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
31
melalui surat tercatat dan/atau melalui rapat-rapat berkala bersama Direksi.
of Directors through registered letter and/or through periodic meetings with the Board of Directors.
Penutup
Closing
Dewan Komisaris menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara, Bupati/Walikota se–Sumatera Utara selaku Pemegang Saham.
The Board of Commissioners would like to express our gratitude to the Governor of North Sumatra, Regents/ Mayors of North Sumatra as Shareholders of Bank SUMUT.
Dewan Komisaris juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direksi dan seluruh karyawan atas prestasi yang dihasilkan pada tahun buku 2013.
We also expressed our gratitude to the Board of Directors and all employees for the achievements in the financial year of 2012.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan atas saran dan masukan yang konstruktif sehingga dapat meningkatkan peran dan tugas pengawasan yang kami jalankan. Demikian kami sampaikan dan terima kasih.
Acknowledgement also goes to Bank Indonesia and OJK for the constructive suggestions and feedbacks so as to improve our roles and supervision duties that we run. Thank you.
Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioners,
Djaili Azwar Komisaris Utama President Commissioner
Rizal Fahlevi Hasibuan Komisaris Independen Independent Commissioner
32
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Brata Kesuma
Komisaris Independen Independent Commissioner
Profil Dewan Komisaris Board Of Commissioners Profile
1. Djaili Azwar Komisaris Utama | President Commissioner 2. Rizal Fahlevi Hasibuan Komisaris Independen | Independent Commissioner 3
1
2
3. Brata Kesuma Komisaris Independen | Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
33
Umur dan Pendidikan: Lahir di Binjai 59 tahun yang lalu (22 Mei 1954), alumnus Fakultas Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, dan memperoleh gelar Magister of Science dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 2003. Training yang diikuti: Pendidikan Local Government For Indonesia di Hiroshima-Jepang, Deseminasi Pengembangan Kawasan Industri Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah di Bandung, lokakarya/studi banding di beberapa negara seperti Malaysia, Korea Selatan, Hongkong, Singapura dan Cina. Mengikuti konferensi ASPAC di Bangkok, Thailand (1993). Mengikuti Data’s City Book di Manila, Philipina (2001).
Djaili Azwar Komisaris Utama President Commissioner
Jabatan dan Pengalaman Kerja: Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama Bank SUMUT, pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang (2004), Sekretaris Daerah Kabupaten Serdang Bedagai (2006), Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara (2009), Inspektur Propinsi Sumatera Utara (2012). Dasar Pengangkatan Pertama Keputusan RUPS Tahun 2009 Born in Binjai 59 years ago (22 May 1954), alumni of the Faculty of Civil Engineering of University of North Sumatra, and holds a Master of Science degree from University of North Sumatra in 2003. Trainings attended: Education of Local Government For Indonesia in Hiroshima-Japan, Dissemination of Industrial Area Development in the Context of Regional Autonomy Implementation in Bandung, workshops/study tour in several countries such as Malaysia, South Korea, Hongkong, Singapore, and China. Attending ASPAC conference in Bangkok, Thailand (1993). Attending Data’s City Book in Manila, Phillipines (2001). Position and Work Experiences: Prior to serving as President Commissioner of Bank SUMUT, once served as District Secretary of Deli Serdang (2004), District Secretary of Serdang Bedagai (2006), Assistant Secretary for Economic and Regional Development of North Sumatra (2009), Superintendent of North Sumatra Province (2012). Basis of Appointment Decision of GMS 2009
34
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Umur dan Pendidikan: Lahir d Medan 54 tahun yang lalu (10 Juli 1959), alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Portland, Oregon, USA (1988). Training yang diikuti: Pelatihan dan workshop yang pernah diikuti antara lain Prudential Financial Planner (PFA)-Certicate-Jakarta (2006), Prudential Pattern of Management (PPM)-Jakarta (2007), National Leader Confrence (NLC), Jakarta (2007), Milion Dollar Round Table (MDRT)-The Premier Association of Financial Professionals, Toronto, Canada (2008), President Cabinet Club Seminar, St Petersberg, Rusia-(2008), Double Star Club (DSC) Seminar, Istambul, Turki (2009).
Rizal Fahlevi Hasibuan Komisaris Independen Independent Commissioner
Jabatan dan Pengalaman Kerja: Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen Bank SUMUT, pernah menjabat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (1996). Mengawali karir sebagai Staff pada Bank SUMUT (1988), Sub Branch Manager cabang Medan Sei Serayu (1991), Branch Manager cabang Panyabungan (1992), Branch Manager cabang Rantau Prapat (1994), Branch Manager cabang Kabanjahe (1998), Direktur Kepatuhan (2000), Risk Management and Compliance Director Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN), Bandung (2003), Financial and Operation Director Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN), Bandung (2004), Senior Manager PT. Prudential Life Assurance (2006), Staf Ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) (2011). Dasar Pengangkatan Pertama Keputusan RUPS bulan Juni 2012 Age and Education: Born in Medan 54 years ago (10 July 1959), alumni of the Faculty of Economics of University of North Sumatra, and holds Master of Business Administration degree from Portland, Oregon, USA (1988). Trainings attended: Trainings and workshops have ever attended, among others, Prudential Financial Planner (PFA)-Certificate-Jakarta (2006), Prudential Pattern of Management (PPM)-Jakarta (2007), National Leader Conference (NLC), Jakarta (2007), Millior Dollar Round Table (MDRT)-The Premier Association of Financial Professionals, Toronto, Canada (2008), President Cabinet Club Seminar, St. Petersberg, Rusia-(2008), Double Star Club (DSC) Seminar, Istanbul, Turki (2009). Position and Work Experiences: Prior to serving as Independent Commissioner of Bank SUMUT, once served as Lecturer of Faculty of Economics of University of North Sumatra (1996). Began his career as Staff on Bank SUMUT (1988), Sub Branch Manager of Medan Sei Serayu (1991), Branch Manager of Panyabungan (1992), Branch Manager of Rantau Rapat (1994), Branch Manager of Kabanjahe (1998), Director of Compliancy (2002), Risk Management and Compliance Director of
Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN), Bandung (2003), Financial and Operation Director of Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN), Bandung (2004), Senior Manager of PT. Prudential Life Assurance (2006), Expert Staff of the People’s Representative Council (DPR-RI) (2011). Basis of Appointment Decision of GMS in June 2012
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
35
Umur dan Pendidikan: Lahir di Labuhan Deli-Sumatera Utara 41 tahun yang lalu (13 September 1972), alumnus Fakultas Teknik dan Manajemen Industri Universitas Islam Bandung, dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari Southern Cross University New South Wales Australia.
Brata Kesuma Komisaris Independen Independent Commissioner
Training yang diikuti: Lokakarya Bank Budgeting Prot Planning & Control, Jakarta (2000), Seminar Peranan BPD dalam menyikapi Kebijakan Otonomi Daerah-Jakarta (2001), Seminar Peningkatan Profesionalisme Komisaris BUMN di Era Transparansi, Jakarta (2001), Pendidikan Intensif Corporate Secretary-Jakarta (2001), Seminar Peranan Dewan Komisaris/Pengawas BPD dalam mengantisipasi Global Banking, Jakarta (2003), Seminar/Panel Diskusi BPD dalam rangka pelaksanaan Arsitektur Perbankan, Manado (2005), Good Corporate Governance (GCG) dan Implementasinya bagi Komisaris dan Direksi Bank Umum, Jakarta (2006), Mediasi Perbankan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah serta Peningkatan Peran dan Fungsi Compliance dan Pengawasan oleh Bank, Denpasar (2007), Fundamental Competencies of Audit Committee Profesional, Jakarta (2008), Perspektif Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perbankan, Yogyakarta (2010), Workshop atas Revisi Rencana Bisnis Bank, Jakarta (2011). Jabatan dan Pengalaman Kerja: Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen Bank SUMUT, pernah menjabat sebagai General Manager PT. Pelangi Deli Shipping, Medan (1999), Sekretaris Dewan Komisaris Bank SUMUT (1999), Anggota Komite Audit dan Anggota Komite Pemantau Risiko PT. Bank Riau Kepri (2007). Dasar Pengangkatan Pertama Keputusan RUPS bulan September 2012 Age and Education: Born in Labuhan Deli-North Sumatra 41 years ago (13 September 1972), alumni of the Faculty of Industrial Technic and Management of Bandung Islamic University, and holds Master of Business Administration degree from Southern Cross University, New South Wales, Australia. Trainings attended: Workshop of Bank Budgeting Prot Planning & Control, Jakarta (2000), Seminar of BPD Role in addressing Regional Autonomy Policy-Jakarta (2001), Seminar of Improving Professionalism of SOE Commissioner in the Age of Transparency, Jakarta (2001), Intensive education of Corporate Secretary-Jakarta (2001), Seminar of the Role of The Board of Commissioners/Supervisors of RDB in anticipating Global Banking, Jakarta (2003), Seminar/Discussion Panel of RDB in the framework of Bankin Architecture, Manado (2005), Good Corporate Governance (GCG) and its Implementation for the Board of Commissioners and Board of Directors of Commercial Bank, Jakarta (2006), Mediation of Banking and Resolving Customers Complaint and Increased Role and Function of Compliance and Monitoring by the Bank, Denpasar (2007), Fundamental Competencies of Audit Committee Professionals, Jakarta (2008), Perspectives of Prevention and Handling Banking Crime, Yogyakarta (2010), Workshop of Revised Business Plan of Banks, Jakarta (2011). Position and Work Experiences: Prior to serving as Independent Commissioner of Bank SUMUT, once served as General Manager of PT. Pelangi Deli Shipping, Medan (1999), Board of Commissioners Secretary of Bank SUMUT (1999), Audit Committee Member and Risk Monitoring Commitee Member of PT. Bank Riau Kepri (2007). Basis of Appointment Decision of GMS in September 2012.
36
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Direksi Report Of The Board Of Directors Bank SUMUT optimis bahwa kinerja yang terus meningkat akan dapat dipertahankan di masamasa mendatang melalui langkah-langkah strategis untuk tetap dapat menjaga stabilitas kinerja keuangan dengan pertumbuhan yang wajar. Bank SUMUT is optimistic that the improved performances will be maintained in upcoming future through strategic steps in order to maintain the financial performance stability with reasonable growth. Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Distinguished thanking.
Shareholders
and
Stakeholders
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Bank SUMUT yang merupakan bank kebanggaan masyarakat Sumatera Utara tetap mampu menjaga kinerja keuangannya dengan pertumbuhan yang wajar dan sehat. Karena Ridho-Nya pula, Bank SUMUT mampu menghadapi tantangan berat perekonomian Tahun 2013, meskipun pada tahun ini kelengkapan organ jajaran direksi yang menggerakkan roda organisasi Bank SUMUT belum dapat tercukupi sebagaimana direncanakan.
God for His mercy and grace so that Bank SUMUT became the pride of North Sumatra public which able to maintain its financial performances with reasonable and healthy growth. Because of His blessing, Bank SUMUT is able to face the heavy economic challenges of 2013, although this year, the completeness of members of the Board of Directors that move the organization wheels of Bank SUMUT has not yet be fulfilled as planned.
Kondisi Perekonomian Makro dan Perbankan 2013
Macro Economic Conditions and Banking 2013
Tahun 2013 merupakan tahun perubahan dan tantangan bagi perekonomian Indonesia. Di tengah berbagai masalah struktural yang belum terselesaikan, perubahan kondisi ekonomi global di tahun 2013 memunculkan ancaman terhadap stabilitas makro ekonomi dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi.
2013 was a year of changes and challenges for Indonesian economic. In the middle of various unsolved structural problems, the changes of global economic condition in 2013 posed a threat to macroeconomic stability and economic growth sustainability.
Penurunan harga komoditas di tahun 2013 sebagai dampak dari melambatnya pertumbuhan eknomi negara emerging market seperti China dan India, membaiknya perekonomian Negara Amerika Serikat yang mendorong otoritas moneternya melakukan pengurangan stimulus moneter sehingga mengurangi likuiditas ke negara emerging market seperti Indonesia. Kondisi ini memunculkan ketidakseimbangan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang ditandai oleh semakin lebarnya defisit transaksi berjalan dan semakin terbatasnya arus modal masuk ke dalam negeri sehingga menekan nilai tukar Rupiah. Eskalasi pelemahan Rupiah terjadi sejak pertengahan Mei 2013 sampai menjelang
The decline in commodity prices in 2013 as the impact of a slowdown in the economic growth of emerging market countries such as China and India, the economic recovery of the United States that pushes the monetary authorities to conduct monetary stimulus reduction that reduce the liquidity to the emerging market countries such as Indonesia. These conditions led to an imbalance of Indonesia’s balance of payments (NPI) which was characterized by the widening of current account deficit and capital flow into the country that is getting more limited, that gave pressure on the Rupiah exchange rate. Escalation of the Rupiah weakening happened since the mid of May 2013 until just before September 2013 by the time that
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
37
38
September 2013, saat terjadi aliran keluar modal asing di pasar keuangan yang meningkat akibat rencana pengurangan stimulus moneter di AS dan persepsi negatif investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia terutama terhadap tekanan inflasi yang sempat tinggi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi dan defisit transaksi yang melebar.
foreign capital flew out in the financial market that was increased due to the plan of monetary stimulus reduction in the U.S and negative perception of the investor towards the Indonesia’s economic fundamentals especially against high inflation pressures post the increase of subsidized fuel price and the widening of current account deficit.
Di tengah gejolak perekonomian dunia yang masih belum berakhir, perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 5,8%, melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 6,2%. Ditengah tren perlambatan ekonomi domestik, inflasi meningkat tinggi sebagai dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi dan kenaikan harga pangan. Tercatat inflasi pada tahun 2013 mencapai 8,38%, lebih tinggi dari inflasi 2012 sebesar 4,3% dan berada jauh di atas kisaran inflasi sasaran yaitu 4,5% ± 1%. Berdasarkan regional, kenaikan inflasi tertinggi di kawasan Sumatera dipengaruhi tingginya inflasi volatile food dan inflasi administrated price, sedangkan inflasi inti tercatat rendah.
In the midst of global economic turmoil that still has not ended, the Indonesian economy in 2013 recorded a growth of 5.8%, a slowdown from the growth of 6.2% in 2012. Amid the trend of domestic economic slowdown, inflation increased high as the impact of the increase of subsidized fuel price and food prices. Inflation in 2013 was recorded 8.38% higher than in 2012 of 4.3% and well above the inflation target range target of 4.5% 1%. Based on the regional, the highest inflation in Sumatra was affected by the high inflation of volatile food and administrated price inflation, while core inflation was recorded low.
Selama tahun 2013, Bank Indonesia dan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menjaga stabilitas perekonomian 2013 melalui tiga kelompok bauran kebijakan, yaitu melalui bauran kebijakan suku bunga, bauran kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, dan bauran kebijakan terkait dengan kebijakan yang bersifat siklikal jangka pendek dan kebijakan struktural
During 2013, Bank Indonesia and the government issued various policies to maintain economic stability in 2013 through three groups of policy mix, namely through interest rate policy mix; the policy mix of monetary policy and fiscal policy; and policy mix related to the policies that are short term cyclical and the structural policies.
Implementasi kebijakan yang diterapkan oleh Bank Indonesia bagi perbankan selama tahun 2013 yaitu: 1. kebijakan menaikkan loan to value ratio (LTV) untuk KPR dan down payment untuk Kredit Kendaraan Bermotor 2. menaikkan kewajiban pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) berdasarkan loan to Deposit Ratio (LDR) 3. Transparansi Suku Bunga Dasar Kredit
Implementation of policies that are implemented by Bank Indonesia for banking during 2013 are: 1. Policy to increase loan to value ratio (LTV) for housing loan and down payment for Motor Vehicle Credit 2. Increase the Statutory Reserves based on Loan to Deposit Ratio (LDR)
Dari sisi perbankan, selama semester II 2013, risiko likuiditas sempat meningkat antara lain disebabkan oleh pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari laju kenaikan DPK. Namun demikian, kemampuan likuiditas industri perbankan masih memadai untuk mengantisipasi potensi penarikan dana
On the banking side, during the second semester of 2013, liquidity risk was increased partly due to higher credit growth than the rate of increase of Third Party Funds. Nevertheless, the liquidity ability of banking industry is still adequate to anticipate the potential of withdrawals by customers. Profitability of the banking
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
3. Kredit Transparency of Lending Rate
oleh nasabah. Profitabilitas industri perbankan juga masih meningkat dimana hal ini tercermin dari peningkatan pertumbuhan laba bersih (yoy) semester II 2013 yang mencapai 18,03%, lebih tinggi dibandingkan semester sebelumnya sebesar 11,78%. Kenaikan laba tersebut terutama didorong oleh meningkatnya volume kredit disertai dengan upaya efisiensi oleh industri perbankan di tengah makin menipisnya spread suku bunga kredit dan DPK. Membaiknya profitabilitas juga berdampak positif terhadap peningkatan ketahanan industri perbankan yang tercermin dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang meningkat dari 17,98% pada semester I menjadi 18,36% pada semester II 2013. Selain faktor laba, membaiknya permodalan industri perbankan tidak terlepas dari tambahan setoran modal oleh Pemegang Saham Pengendali (PSP) dari beberapa bank.
industry is also still increasing in which it is reflected in an increase in the net income growth (yoy) in the second semester of 2013 that reached 18.03% higher compared with previous semester of 11.78%. The increase of profit was mainly driven by the increased of loan volume coupled with efforts of efficiency of the banking industry in the middle of the spread depletion of the interest rate of loans and Third Party Funds. The improvement of profitability was also a positive impact on improving the resilience of the banking industry, as reflected in the Capital Adequacy Ratio (CAR) from 17.98% in first semester which increased to 18.36% in second semester of 2013. Besides the profit, the improvement of banking industry capital cannot be separated from the addition of paid up capital from the Controlling Shareholders (PSP) from several banks.
Pertumbuhan DPK industri perbankan cenderung melambat sejalan dengan perlambatan ekonomi domestik dan pola ekspansi Pemerintah. DPK industri perbankan menurun dari 14,20% (yoy) pada akhir semester I 2013 menjadi 13,60%. Apabila pengaruh pelemahan nilai tukar Rupiah dihilangkan, maka pertumbuhan DPK hanya sebesar 9,71%. Penurunan DPK terjadi terutama karena melambatnya pertumbuhan Giro dan Tabungan masing-masing sebesar 10,39% dan 12,62% pada akhir semester II 2013. Sebaliknya, pertumbuhan Deposito mengalami peningkatan menjadi 16,16% antara lain karena kenaikan suku bunga. Sementara itu berdasarkan pangsanya, terdapat pergesaran sumber DPK dari Giro ke Tabungan. Hal ini tercermin dari peningkatan pangsa Tabungan dari 32% di Semester I 2013 menjadi 33% di akhir Semester II 2013, sedangkan pangsa Giro menurun dari 25% menjadi 23%. Selanjutnya pangsa Deposito cenderung stabil pada level 44%.
The growth of Third Party Funds of the banking industry tends to slow down in line with the slowdown of domestic economy and the expansion pattern of the Government. Third Party Funds of Banking Industry decreased from 14.20% (yoy) in the end of first semester of 2013 to be 13.60%. If the effect of the weakening of Rupiah exchange rate is eliminated, then the growth of Third Party Funds was only 9.71%. The decrease in Third Party Funds was mainly due to the growth slowdown of Current Accounts and Savings, respectively amounted to 10.39% and 12.62% in the end of second semester of 2013. Instead, deposits growth had an increase to 16.16% partly due to a higher interest rate. Meanwhile, based on the share, there was a shift of sources of Third Party Funds from Current Accounts to Savings. This was reflected from the increase of share of Savings from 32% in the first semester of 2013 to 33% in the end of second semester 2013, while the share of Current Accounts decreased from 25% to 23%. Furthermore, the share of deposits tend to be stable at 44% With the increase of Deposits growth and an increasing share of Savings, the source of banking funds is relatively more expensive compared to previous period. In lin with this, there was a competition of intense fund raising during the second semester of 2013. This competition tends to be won by major banks, especially in BUKU 3 partly because the banks tend to be more aggresive to provide special rate to the large depositors.
Dengan kenaikan pertumbuhan Deposito dan meningkatnya pangsa Tabungan, maka sumber dana perbankan relatif lebih mahal dibandingkan periode sebelumnya. Sejalan dengan hal tersebut terjadi persaingan penghimpunan dana yang ketat selama Semester II 2013. Persaingan ini cenderung dimenangkan oleh bank-bank besar, khususnya pada BUKU 3 antara lain karena kelompok bank tersebut cenderung lebih agresif memberikan special rate kepada deposan besar.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
39
40
Sejalan dengan pencapaian sektor perbankan, kinerja Bank Pembangunan Daerah pun mengalami hal yang sama. BPD seluruh Indonesia terus berkembang secara pesat. Indikator keuangan utama seperti total asset, penyaluran kredit, penghimpunan DPK (dana pihak ketiga) dan laba mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia. Sejauh ini jumlah asset BPD di seluruh Indonesia hingga Nopember 2013 telah mencapai Rp 419,08 triliun atau meningkat 14,29% selama sebelas bulan dibandingkan Desember tahun lalu Rp 366,69 triliun, posisi kredit per Nopember 2013 mencapai Rp 264,68 triliun atau naik 20,75% dibanding Desember 2012 yang sebesar Rp 219,21 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) per Nopember 2013 mencapai Rp 338,48 triliun naik sebesar 21,52% dari posisi Desember 2012 sebesar Rp 278,53 triliun. Laba tahun berjalan setelah pajak posisi Nopember 2013 sebesar Rp 9,981 triliun naik sebesar 11,58% dari posisi Desember 2012 sebesar Rp 8,946 triliun.
In line with the achievements of the banking sector, the performance of Regional Development Bank also experienced the same thing. BPD throughout Indonesia continues to grow rapidly. The primary financial indicators such as total assets, loans distribution, raising of Third Party Funds (DPK) and profits had an increase. It can be seen from various indicators that successfully recorded by BPD throughout Indonesia. So far, the amount of assets of BPD in Indonesia until November 2013 had reached Rp 419.80 trillion or increased 14.29% over the eleven months compared with December last year of Rp 366.69 trillion, Credit position by November 2013 reached Rp 264.68 trillion or grew 20.75% compared with December 2012 of Rp 219.21 trillion, Third Party Funds per November 2013 reached Rp 338.48 trillion, increased by 21.52% from the position of December 2012 of Rp 278.53 trillion. Income after tax for the year in November 2013 was amounted to Rp 9.981 trillion, rose by 11.58% from the position of December 2012 amounted to Rp 8.946 trillion.
Pencapaian Kinerja 2013
Performance Achievements 2013
Dengan berbagai langkah strategi yang dilakukan, Bank SUMUT mampu mencapai kinerja yang baik pada tahun 2013. Bank SUMUT pada tahun 2013 menunjukkan adanya peningkatan Laba sebelum pajak sebesar Rp. 111.264 juta atau 17,90% menjadi Rp. 732.884 juta dari tahun 2012 sebesar Rp. 621.620 juta, Sedangkan laba bersih sebesar Rp.531.968 juta yang mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 110.192 juta atau 26,13% dari tahun 2012 sebesar Rp.421.776 juta.
With a range of strategic measures conducted, Bank SUMUT was able to achieve good performance in 2013. Bank SUMUT in 2013 showed an increase of Income before tax amounted to Rp111.264 million or 17,90% to Rp732.884 million from 2012 that was amounted to Rp 621.620 million. While the net income was Rp 531.958 million, a growth of Rp 110.192 million or 26.13% from 2012 in the amount of Rp 421.776 million.
Dari sisi asset terjadi pertumbuhan 7,66% atau sebesar Rp. 1.530 miliar apabila dibandingkan dengan posisi tahun 2012, walaupun pencapaian target hanya sebesar 84,04 % yang disebabkan antara lain karena target penghimpunan dana pihak ketiga masih di bawah target karena kebijakan perusahaan untuk menurunkan jumlah dana special rate untuk menurunkan cost of fund atas simpanan berjangka.
In terms of Assets, there was a growth of 7.66% or amounted to Rp 1.530 billion compared with 2012, despite the achievement of target only 84.04% were caused partly because the third party funds was still below the target because of the Company’s policy to reduce the number of special funds rate to lower the cost of fund over time deposits.
Pada tahun 2013, total simpanan nasabah yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito mengala-
In 2013, total deposits of customer that consist of current account, savings, and deposits increased by
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
mi kenaikan sebesar 6,00% dibanding tahun 2012. Meskipun produk giro menurun 1,64%, namun produk tabungan dan deposito mengalami kenaikan masing-masing sebesar 8,08% dan 9,29%. Sumber dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank SUMUT tersebut komposisinya masih tetap didominasi oleh dana Non Pemda, dengan peningkatan sebesar 4,43%. Sedangkan Dana Pemda jumlahnya meningkat sebesar 17,15%.
6.00% compared with 2012. Though the current accounts decreased by 1.64%, but the products of savings and deposits increased respectively by 8.08% and 9.29%. Sources of Third Party Funds that have been collected by Bank SUMUT remains dominated by Non Government Funds, with an incrase of 4.43%. While the Government Funds increased by 17.15%.
Namun, pencapaian target penghimpunan dana pihak ketiga masih di bawah target yaitu sebesar 75,82% dari rencana. Hal tersebut merupakan kebijakan perusahaan untuk menurunkan jumlah dana special rate untuk menurunkan cost of fund atas simpanan berjangka.
However, achievement of third party funds is still under target amounted to 75.82% of the plan. It is the company’s policy to reduce the amount of special fund rate to reduce cost of fund over time deposits.
Penyaluran dana fokus pada peningkatan Usaha Mikro dan Kecil sesuai potensi daerah masing-masing di setiap unit kantor Bank SUMUT. Jumlah dana yang disalurkan Bank SUMUT dalam bentuk kredit pada tahun 2013 mencapai Rp.17.109 milyar, tumbuh sebesar 11.64% bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang berjumlah Rp.15.326 milIar.
The distribution of funds is focused on the improvement of Micro and Small Enterprises according the potential of each region in every office of Bank SUMUT. The amount of funds distributed by Bank SUMUT in the form of loans in 2013 reached Rp 17.109 billion, grew 11.64% compared with 2012 of Rp 15.326 billion.
Rasio keuangan berada pada kondisi yang baik, antara lain : CAR sebesar 14,46%, ROA sebesar 3,37%, NIM sebesar 9,34%, tetapi LDR berada di atas ketentuan yaitu sebesar 107,31%. Kualitas aset masih menunjukkan dalam kondisi baik tercermin dari NPL Gross sebesar 3,83% yang masih di bawah benchmark Bank Indonesia NPL <5%. Namun secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bank memiliki modal yang cukup dan berpotensi memberikan penghasilan yang wajar serta mampu menjaga likuiditas dengan baik. Per Desember 2013, Bank SUMUT telah memiliki aset sebesar Rp 21,50 triliun.
Financial ratios are in good conditions, among others: CAR 14.46%, ROA 3.37%, NIM 9.34%, but LDR is above provisions amounted to 107.31%. Assets quality is still showing good condition, reflected from Gross NPL of 3.83% which is still under the Bank Indonesia’s benchmark of NPL <5%. In conclusion, that the Bank in overall has sufficient capital and potentially to provide a reasonable income and to maintain good liquidity. As of December 2013, Bank SUMUT has had assets of Rp 21.50 trillion.
Strategi Bank SUMUT Menghadapi Tantangan Perbankan di Tahun 2014
Bank SUMUT Strategy Challenges Facing Banking Industry in 2014
Arah perekonomian yang mulai membaik pada triwulan IV 2013 menjadi modal penting bagi prospek ekonomi ke depan. Bank Indonesia memperkirakan pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi akan lebih berimbang sehingga akan semakin memperkuat stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh di kisaran 5,5%-5,9%.
Due to improvement of economy in the fourth quarter 2013, it become an essential capital for the future economic outlook . Bank Indonesia predicts 2014 will be a more balanced economic growth that will further strengthen the economic stability . Indonesia’s economic growth is expected to grow in the range of 5.5 % -5.9 % .
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
41
42
Meskipun membaik, prospek perekonomian Indonesia tahun 2014 masih dihadapkan pada beberapa faktor risiko, baik yang bersifat global, maupun domestik. Di sisi domestik, terdapat risiko kenaikan laju inflasi yang bersumber dari dampak gangguan cuaca dan bencana alam terhadap harga makanan serta kenaikan harga barang administered dan pelemahan nilai tukar.
Although improved , the Indonesian economy in 2014 is still faced with several risk factors , both global and domestic . On the domestic side , there is the risk of rising inflation that comes from the impact of weather disturbances and natural disasters on food prices and rising administered prices and the weakening of the exchange rate .
Dari sisi perbankan, ketatnya likuiditas perbankan diperkirakan akan menahan laju pertumbuhan kredit di kisaran 15,3%-16,6% atau lebih lambat dibanding dengan perkiraan pertumbuhan kredit akhir 2013 sekitar 20%. Selain kredit yang diperkirakan akan melambat, pengetatan likuiditas perbankan dan potensi kenaikan NPL akibat kenaikan suku bunga kredit dan penurunan daya beli masyarakat.
On the banking side , tight bank liquidity is expected to restrain the pace of credit growth in the range of 15.3 % -16.6 % or more slowly than forecast credit growth of about 20 % by late 2013 . In addition to credit is expected to slow , tightening liquidity and the potential increase in NPLs due to higher lending rates and a decrease in community purchasing power.
Untuk mengantisipasi tantangan terhadap pengetatan likuiditas, perbankan diminta untuk aktif bertransaksi di pasar keuangan selain Pasar Uang Antar Bank (PUAB), termasuk diantaranya transaksi repo. Mengantisipasi potensi kenaikan NPL, Bank dimintakan untuk meningkatkan biaya pencadangan serta meningkatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) untuk memperkuat ketahanan permodalan saat ekonomi melemah. Untuk itu peran Pemegang Saham untuk menambah modal Bank sangat diharapkan.
To anticipate challenges of the tightening liquidity, banking sector are required to actively trade in the financial markets other than the interbank money market, including repo transactions . Anticipating the potential increase in NPLs , the Bank sought to increase the cost of backup and improve its capital adequacy ratio to strengthen the resilience of the capital when the economy weakens . For that role Shareholders to increase the Bank’s capital is desirable .
Dengan optimisme menghadapi tantangan dan peluang di tahun 2014, Bank SUMUT mentargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 28% dari posisi 31 Desember 2013 sebesar Rp 15.943 miliar menjadi Rp20.243 miliar. Untuk mencapai angka tersebut, Bank SUMUT di tahun 2014, akan meluncurkan beberapa produk unggulan serta meningkatkan fitur layanan produk untuk lebih meningkatkan pertumbuhan dana murah bagi Bank. Peningkatan marketing communication untuk mempromosikan produk dan jasa Bank SUMUT beserta keunggulannya akan lebih diintensifkan dengan tetap menjaga dan meningkatkan pelayanan, sehingga brand/product akan lebih diminati oleh masyarakat dengan tujuan akhir yaitu terbentuknya loyalitas nasabah kepada Bank.
With optimism to face the challenges and opportunities in 2014, Bank SUMUT expects the growth of Third Party Funds (TPF ) by 28 % from December 31, 2013 amounted to Rp 15,943 billion to Rp20.243 billion. To reach that, in 2014, Bank SUMUT will launch some excellent products as well as improving product service features to further enhance the growth of cheap funding for banks . Increased marketing communications to promote products and services of the Bank and its superiority will be intensified while maintaining and improving services , making the brand / product will be in demand by the community with the ultimate goal , namely the establishment of customer loyalty to the Bank .
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Dari sisi kredit dan pembiayaan, Bank SUMUT akan meningkatkan penyaluran kredit pada sektor ekonomi yang sesuai dengan kondisi masingmasing daerah dengan target pertumbuhan kredit/ pembiayaan diproyeksikan tumbuh sebesar 17% dari posisi 31 Desember 2013 sebesar Rp17.109 miliar menjadi Rp20.018 miliar, dengan fokus pertumbuhan kredit pada Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja melalui pembiayaan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan sektor riil. Dengan pertumbuhan kredit sebesar 17% di tahun 2014, diharapkan komposisi kredit produktif pada Bank SUMUT terhadap total kredit menjadi sebesar 48,87%.
In terms of credit and financing , Bank SUMUT will increase lending on economic sectors in accordance with the conditions of each region with a growth target of credit / financing is projected to grow by 17 % from December 31, 2013 at Rp17.109 billion to be Rp20.018 billion , with a focus on loan growth Investment Credit and Working Capital Loan financing through the Micro , Small and Medium Enterprises ( SMEs ) which have a direct impact on the growth of the real sector . With loan growth of 17 % in 2014, its expected composition of the Bank’s earning credits to total loans increase to 48.87 % .
Tata Kelola Perusahan
Corporate Governance
Bank SUMUT menerapkan Good Corporate Governance/GCG (Tata Kelola Perusahaan) bukan sematamata untuk menjalankan amanah dari peraturan perundang-undangan, melainkan sebagai sebuah kesadaran dan kebutuhan bisnis karena Tata Kelola Perusahan yang baik dapat memberikan kontribusi yang strategis dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat, meningkatkan kemampuan daya saing dan kinerja perusahaan, meningkatkan nilai pemegang saham (shareholders value) dan kredibilitas perusahaan secara profesional, tumbuhnya keyakinan dan kepercayaan dari shareholders maupun stakeholders terhadap perusahaan, serta sangat efektif menghindari penyimpangan-penyimpangan dan pencegahan terhadap fraud dan penyalahgunaan kewenangan. Oleh karena itu, Bank SUMUT senantiasa mendorong penerapan tata kelola perusahaan untuk mencapai praktik terbaik. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk penyempurnaan kebijakan dan prosedur yang mendukung operasional bisnis yang efektif.
Bank SUMUT implements Good Corporate Governance (GCG) not only as a mandate of the regulations, but as a basis and business needs because GCG is able to give strategic contribution in creating a healthy business climate, increase the competitiveness and performance of the Company, increase the shareholders value and credibility of the Company in a professional manner, the growth of confidence and trust from shareholders and stakeholders towards the company, and very effective to avoid distortions and prevention of fraud and abuse of authority. Therefore, Bank SUMUT always encourage the implementation of corporate governance to achieve best practice. This is manifested in the form of the refinement of policies and procedures that support effective business operations.
Dalam pelaksanaan penerapan GCG di seluruh unit kerja operasional, Bank SUMUT telah membentuk tim penilai pelaksanaan self assessment penerapan GCG untuk menilai sendiri (self assessment) dengan beberapa kriteria/ indikator penilaian pada Kantor Cabang, Cabang Pembantu, dan Kantor Kas Bank SUMUT. Bank SUMUT juga telah mengaplikasikan Strategi Anti Fraud yang diharapkan dapat menjadi upaya
In the implementation of GCG across the entire operating units, Bank SUMUT has established assessment team to conducts self assessment on GCG implementation with several criteria/indicators of assessment in Branch Office, Sub-Branch Office, and Cash Office of Bank SUMUT. Bank SUMUT has also applied Anti Fraud Strategy that is expected to become a fraud prevention efforts.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
43
44
pencegahan fraud. Bank SUMUT juga telah memulai implementasi Whistleblowing System yang menjadi media pelaporan pelanggaran.
Bank SUMUT also has begun the implementation of Whistleblowing System the became the medium of reporting violations.
Pelaksanaan GCG yang dilakukan Bank SUMUT diantaranya yaitu penyampaian Laporan Pelaksanaan GCG mulai periode laporan tahun 2007 yang dikirimkan secara terpisah dari Laporan Tahunan Bank SUMUT yaitu kepada para pemegang saham, Bank Indonesia, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), lembaga pemeringkat di Indonesia, Asosiasi Bank- Bank di Indonesia, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), 2 (dua) lembaga penelitian bidang ekonomi dan keuangan serta 2 (dua) majalah ekonomi dan keuangan. Untuk memudahkan stakeholders lain dalam memperoleh laporan tahunan, kami juga menampilkan laporan tahunan tersebut dalam website Bank SUMUT.
The implementation of GCG conducted by Bank SUMUT among others is the delivery of GCG Report which began in 2007 that is delivered separately from the Annual Report of Bank SUMUT to the shareholders, Bank Indonesia, the Indonesian Consumers Foundation (YLKI), Banks association in Indonesia, Institute of Indonesian Banking Development (LPPI), 2 (two) economic and finance research institutes as well as 2 (two) economic and financial magazines. To facilitate other stakeholders in obtaining our Annual Report, we also upload the report in the website of Bank SUMUT.
Dari sisi transparansi penyampaian laporan informasi kinerja keuangan, Bank SUMUT telah mengungkapkan kondisi keuangan dan non keuangan secara lengkap dalam Laporan Publikasi yang disajikan secara berkala setiap triwulan dan disampaikan kepada stakeholders melalui surat kabar yang cukup informatif, maupun dalam buku Laporan Tahunan secara transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
In terms of transparency of financial performance information report, Bank SUMUT has disclosed a comprehensive financial and non financial conditions in the Report of Publication that is presented periodically every quarter and submitted to stakeholders through newspapers that informative, as well as in the Annual Report in a transparent manner and in accordance with the applicable regulations.
Secara komprehensif, Bank SUMUT melakukan self asessment pelaksanaan GCG dengan melakukan penilaian komposit dari 11 faktor penilaian, yakni pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; penanganan benturan kepentingan; penerapan fungsi kepatuhan Bank;Penerapan fungsi audit intern; penerapan fungsi audit ekstern; fungsi manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern; penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur besar (large exposures); transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan pelaporan internal; rencana strategis Bank.
Comprehensively, Bank SUMUT conducts self assessment on GCG implementation by conducting composite assessment of 11 assessment factors, namely the implementation of duties and responsibilities of the Board of Commissioners; implementation of duties and responsibilities of the Board of Directors; completeness and implementation of Committee’s duties; handling conflict of interest; implementation of Bank’s compliance function; implementation of internal audit function; implementation of external audit function;risk management function including internal management system; provision of funds to related party and large exposures; transparency of financial and non financial conditions; GCG report and internal report; strategic plans of the Bank.
Dari hasil penilaian self assessment pada periode 31 Desember 2013 sebagaimana terlampir berdasar-
From the results of the self-assessment in the period of December 31, 2013 as attached based on Bank Indo-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
kan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 15/15/ DPNP tanggal 29 April 2013, penerapan GCG Bank Sumut berada pada peringkat 3 dengan definisi peringkat yaitu Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum “Cukup Baik”. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen bank. Kelemahan tersebut dikarenakan belum lengkapnya komposisi Direksi, sehingga berpengaruh terhadap governance structure, governance process dan governance outcome.
nesia Circular Letter Number: 15/15/DPNP dated April 29, 2013, the GCG implementation of Bank SUMUT ranked third with a ranking definition that reflects the implementation of GCG by the Bank’s management in general is “Fairly Good”. This is reflected in an adequate fulfillment of the GCG principles. If there is a weakness in the implementation of GCG principles, then generally that weakness is not significant and able to be solved with normal action by the Bank’s management. The weakness is due to the composition of the Board of Directors was not yet completed, so its effect on the governance structure, governance and process governance outcomes.
Manajemen meyakini bahwa penerapan GCG dapat mendorong setiap pegawai dan seluruh pihak bekerja secara optimal dan bertanggung jawab sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan (value creation). Direksi senantiasa mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan Bank sesuai dengan prinsip kehatihatian dan mengelola hubungan yang harmonis dengan berbagai stakeholder mengacu pada Code of Conduct yang dimiliki.
The management believes that GCG implementation can encourage every employee and all parties to work optimally and responsibly so as to increase the value creation of the Company. The Board of Directors continues to organize, implement and evaluate the Bank’s management activities in accordance to precautionary principle and manages harmonious relationship with various stakeholders by referring to the Code of Conduct owned.
Kontribusi Bank SUMUT: PAD dan Tanggung Jawab Sosial
Bank SUMUT’s contributions: OSR and Social Responsibility
Sesuai dengan visi Bank SUMUT menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat, Perseroan memberikan kontribusi bagi kepentingan publik dari dua aspek, yakni pertama: memberikan kontribusi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembagian dividen kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara selaku pemegang saham; kedua, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) setiap tahun dengan sumber pendanaan dari penyisihan sebagian laba perusahaan.
In accordance with the Bank’s vision to be an excellent bank to help and encourage economic growth and regional development in all aspects as well as a source of local revenue in order to improve the living standard of the community, the Company contributes to the public interest from two aspects: first: contributing to improvement of Own-Source Revenue (OSR) through distribution of dividends to Provincial Government and Regency/City in North Sumatra as the shareholder; second, implementation of corporate social responsibility through Corporate Social Responsibility (CSR) Program every year with financing source from the allowance of corporate profit.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
45
46
Pada tahun 2013, dengan perolehan laba bersih Bank SUMUT yang meningkat dengan pencapaian sebesar Rp532miliar, praktis akan memberikan kontribusi dividen kepada pemerintah daerah sebagai salah satu sumber PAD. Sesuai dengan komposisi saham, dividen terbesar diperoleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang memiliki porsi saham terbesarselaku pemegang saham pengendali. Selebihnya secara proporsional, dividen akan didistribusikan kepada pemerintah kabupaten/ kota selaku pemegang saham minoritas.
In 2013, the Bank’s net income increased with the achievement of Rp532 billion, practical in distributing dividends to local government as one source of OSR. In accordance with the composition of shares, the largest dividend obtained by the Government of North Sumatra Province which has the largest stake as controlling shareholder. The remaining, the dividend will be distributed to government of regency/city as minority shareholder.
Bank SUMUT senantiasa berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat tidak hanya sebagai perusahaan dengan tujuan memperoleh keuntungan semata, melainkan juga senantiasa berusaha memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat tersebut melalui program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Konsep CSR Bank SUMUT didasarkan pada 3 (tiga) pilar pemangku kepentingan yakni pilar masyarakat dan lingkungan, pilar konsumen serta pilar karyawan dan pilar tenaga kerja/pegawai.
Bank SUMUT is committed to be present in the community not only as a company with the aim of gaining profit alone, but also constantly trying to provide social and economic benefits for the growth and development of the community through CSR programs. The CSR concept of Bank SUMUT is based on 3 (three) pillars of stakeholders namely the pillar of community and environment, pillar of consumers, and pillar of employees.
Kebijakan CSR Bank SUMUT diarahkan pada pemberdayaan masyarakat (community development), yang menekankan pada pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas masyarakat sehingga dapat menggali potensi masyarakat lokal menjadi modal sosial untuk maju dan berkembang, diantaranya bantuan ekonomi, keagamaan, bantuan pendidikan dan pelatihan, serta bantuan sosial, lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan serangkaian program CSR yang dilaksanakan oleh Bank SUMUT bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Utara dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dalam rangka turut meningkatkan Human Development Index (Indeks Pembangunan Manusia) Indonesia.
CSR policies of Bank SUMUT is aimed to community development, which emphasizes on social development and community capacity development so as to explore the potential of local communities into social capital to progress and develop, including assistance of economic, religion, education and training, and assistance of social, environment, and public health. Thus, the various CSR programs conducted by Bank SUMUT in cooperation with government of regency/ city in North Sumatra can provide sustainable benefits to public in order to contribute in improving Human Development Index of Indonesia.
Program CSR Tahun Buku 2013 selama periode 6 bulan (Juli – Desember 2013) telah mencapai realisasi sebesar Rp 4,630 miliar. Sebuah pencapaian yang cukup baik bagi kami untuk tahap awal babak baru pelaksanaan Program CSR dengan pola Kemitraan Program.
CSR Program in 2013 during the 6 months period (JulyDecember 2013) has achieved a realization amounted to Rp 4.630 billion. A pretty good achievement for Us in the initial phase of a new beginning of CSR Program with pattern of Partnership Program.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Selain itu, Bank Sumut juga telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp85 juta untuk korban erupsi Gunung Sinabung. Bank Sumut sebelumnya sudah berulang kali melakukan aksi peduli terhadap nasib pengungsi korban erupsi Sinabung. Pada 26 September 2013, Dompet Pegawai Bank Sumut Peduli Gunung Sinabung telah menyalurkan bantuan sembako senilai Rp50 juta kepada pengungsi Sinabung dan dilanjutkan pada 25 November 2013 senilai Rp78 juta. Pada Januari 2014, bantuan kembali diberikan berupa 3 buah tenda untuk ditempatkan di tiga posko pengungsian, yakni di Komplek Masjid Agung Kabanjahe, Posko Pengungsi di Komplek Paroki Gereja Katolik Kabanjahe dan Posko Pengungsi di Komplek Masjid Istihrar Berastagi.
In addition, Bank SUMUT has also distributed CSR funds amounted to Rp 85 million for victims of the eruption of Mount Sinabung. Bank SUMUT previously been repeatedly conduct social actions towards the fate of victims of Sinabung eruption. On September 26, 2013, Dompet Pegawai of Bank SUMUT Peduli Gunung Sinabung has distributed basic food assistance worth Rp 50 million to the refugees of Sinabung and resumed on November 25, 2013 valued at Rp 78 million. In January 2014, the assistance was re given in the form of 3 tents to be placed in three evacuation shelters, the Grand Mosque of Kabanjahe, refugee shelters in the Complex of Catholic Church of Kabanjahe and refugee shelters in the Mosque Complex of Istihrar Berastagi.
Pengelolaan SDM
Human Resources Management
Untuk menciptakan bank yang tumbuh sehat, berdaya saing dan berkembang menjadi bank yang profesional dan great company dalam rangka mewujudkan program BPD Regional Champhion tahun 2014, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci. Karena itu Bank SUMUT memandang SDM sebagai salah satu fungsi manajemen yang strategis.
To create a bank that is healthy, competitive, and evolving into professional bank and great company in order to realize the program of BPD Regional Champion 2014, quality of human resources (HR) is one of the key factors. Because Bank SUMUT considers HR as one of the strategic management function.
Seiring dengan perkembangan jaringan operasional dan pertumbuhan bisnis, pada Tahun 2013 Bank SUMUT meningkatkan jumlah pegawai dengan memperbesar proporsi pegawai-pegawai muda dengan tingkat pendidikan D3 sampai dengan S1, Proses rekrutmen dan seleksi pegawai baru dilakukan dengan kriteria yang lebih tinggi dan proses yang objektif dengan menggunakan konsultan profesional. Tercatat hingga akhir Desember Tahun 2013 jumlah pegawai tetap Bank SUMUT sebesar 2.614 orang. Jumlah tersebut meningkat dari Tahun 2012, dikarenakan adanya pengangkatan pegawai rekrutmen tahun 2012 sebanyak 514 pegawai.
Along with the development of operations network and business growth, the Bank increased the number of employees in 2013 by increasing the proportion of young employees with education level of D3 to S1. Process of recruitment and selection of new employees is conducted with higher criteria and objective process by using professional consultant. Until the end of December 2013, was recorded the number of permanent employees of Bank SUMUT amounted to 2,614 people. That number increased from 2012, due to hiring 514 employees in 2012.
Sebagai bentuk pengembangan SDM, Bank SUMUT telah menyusun Model Kompetensi yang menjadi acuan bagi SDM Bank dalam berperilaku dan mengembangkan diri, sehingga dapat menjadi competitive advantage dalam mencapai Visi dan Misi Bank. Penyusunan Model Kompetensi melibatkan tim dari konsultan profesional dan tim counterpart yang merupakan perwakilan dari unit-unit kerja yang ada di Bank SUMUT.
As a form of human resources development, Bank SUMUT has developed a Competency Model that became the reference for the Bank’s human resources in behaving and developing themselves, so it can be a competitive advantage in achieving Vision and Mission of the Bank. The Competency Model development involved teams of professional consultant and counterpart team that is a representative of work units in Bank SUMUT. Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
47
48
Model kompetensi itu diimplementasikan dengan pengelolaan SDM secara integral, di antaranya melalui: manajemen pendidikan dan pelatihan (Diklat) berbasis IT, kalender diklat peningkatan kompetensi teknis dan pendidikan kepemimpinan berjenjang yang mengacu pada arsitektur pendidikan dan training catalog Bank SUMUT; program learning & development dengan menerapkan sistem e-learning; kebijakan pendidikan luar negeri; pengembangan training center; sampai pelatihan kompetensi perilaku sebagai upaya pembenahan fundamental.
The competency model is implemented with an integral HR management, including Management Education and Training with IT based, the training calendar improve the technical competencies and tiered leadership education that refers to the Architecture of Education and Training Catalogue of Bank SUMUT: Learning & Development program by implementing e-learning system, Foreign Education policy, and development of training centers; to behavioral competency training as a fundamental improvement efforts.
Semua bentuk pengembangan SDM secara integral tersebut bermuara pada upaya mengembangkan Budaya Kerja yang selaras dengan visi Bank SUMUT dan tuntutan perkembangan dunia perbankan saat ini. Budaya Kerja ini terangkum dalam tiga poin, yaitu Budaya Pelayanan, Budaya Pemasaran dan Budaya Risiko.
All forms of an integral HR development led to the effort to develop Work Culture that is consistent with the Bank’s vision and the demands of the banking world today. This work culture is summarized into three points, namely Culture of Services, Culture of Marketing, and Risk Culture.
Untuk mengukur produktivitas dan kinerja SDM sesuai Rencana Bisnis Bank, Bank SUMUT telah mengimplementasikan sistem Manajemen Kinerja, dengan tahapan yang dilalui yakni melaui perencanaan kinerja, tahap bimbingan kinerja sampai tahap penilaian kinerja.
To measure the productivity and performance of Human Resources in accordance with Business Plans of the Bank, Bank SUMUT has implemented Performance Management system, by passing the steps of performance planning, performance guidance, to the performance assessment.
Diharapkan dengan pengembangan SDM secara integral tersebut, Bank SUMUT dapat mewujudkan harapannya sebagai bank terkemuka di Sumatera Utara sesuai dengan Roadmap Program BPD Regional Champion 2014.
It is expected that the integral HR development can realize the expectation of Bank SUMUT to become a leading bank in North Sumatra in accordance with the Roadmap of the Program of BPD Regional Champion 2014.
Perubahan Komposisi Direksi
Changes in the Board of Directors Composition
Selama tahun 2013 terdapat 1 (satu) kali perubahan komposisi Direksi, sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Juni 2013, yang menetapkan Ester Junita Ginting sebagai Direktur Pemasaran, sedangkan Muhammad Yahya yang sebelumnya sebagai Direktur Umum menjadi Direktur Operasional, dan Zenilhar yang sebelumnya sebagai Direktur Pemasaran dan Syariah menjadi Direktur Bisnis dan Syariah.
During 2013, there was one change in the composition of the Board of Directors, in accordance with the Extraordinary General Meeting of Shareholders on June 28, 2013, that assign Ester Junita as the Director of Marketing, while Muhammad Yahya who was previously the Director of General Affairs become the Director of Operations, and Zenilhar who was previously as a Director of Marketing and Sharia become the Director of Business and Sharia.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Penutup
Closing
Keberhasilkan Bank SUMUT meningkatkan kinerja keuangan 2013 dan berbagai penghargaan perbankan yang diperoleh pada tahun 2013 tentunya tidak terlepas dari sinergi seluruh unit di Bank SUMUT dan dukungan dari segenap pemegang saham dan para pemangku kepentingan. Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada pemerintah, regulator, pemegang saham, tokoh masyarakat, nasabah, mitra usaha serta seluruh karyawan dan keluarga besar Bank SUMUT atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan.
The achievements of Bank SUMUT in improving financial performance of 2013 and numerous banking awards achieved in 2013 cannot be separated from the synergy of all units in Bank SUMUT and the support from shareholders and stakeholders. In this opportunity, we would like to express our appreciation and gratitude to the government, regulator, shareholders, public figures, customers, business partners and all employees and family of Bank SUMUT for the support and trust given.
Bank SUMUT ke depan akan terus berkomitmen melakukan pengembangan bisnis pada kegiatan bisnis perbankan yang mengedepankan public service dan penyaluran kredit/pembiayaan yang semakin fokus pada sektor rill khususnya sektor UMKM sesuai dengan visi Bank SUMUT menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
For the upcoming years, Bank SUMUT will continuously committed to conduct business development in banking business activities that emphasizes public service and distribution of loans that are increasingly focusing on the real sector, especially SME sector in accordance with the vision of Bank SUMUT to be an excellent bank to help and encourage economic growth and regional development in all aspects as well as a source of local revenue in order to improve the living standard of the community.
Dalam rangka pencapaian target dan visi tersebut, kami pun akan senantiasa melakukan berbagai perubahan sebagai upaya pencapaian kinerja yang terus meningkat setiap tahunnya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melimpahkan rahmat-Nya serta membimbing kita dalam upaya mencapai keberhasilan serta pertumbuhan kinerja Bank SUMUT secara berkelanjutan serta di dalam mencapai target BPD Regional Champhion Tahun 2014.
In order to achieve the Bank’s targets and vision, we will continue to make a few changes as an effort of performance achievement that continues to increase every year. May God’s blessing guide us in achieving success and growth of the Bank’s performance sustainably as well as achieving the target of BPD Regional Champion 2014.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
49
Direksi, Board of Directors
Direktur Operasional, Operational Director
Direktur Pemasaran, Marketing Director
M. Yahya
Ester Junita Ginting
Direktur Bisnis dan Syariah, Business and Sharia Director
Direktur Kepatuhan, Compliance Director
Edie Rizliyanto
Yulianto Maris
* Edie Rizliyanto mulai menjabat sebagai Direktur Bisnis dan Syariah pada 30 Januari 2014 * Edie Rizliyanto began serving as Bussiness anda Sharia Director in 30 January 2014 * Yulianto Maris mulai menjabat sebagai Direktur Kepatuhan pada 30 Januari 2014 * Yulianto Maris began serving as Compliance Director in 30 January 2014
50
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Profil Direksi 2013 2013 Board of Directors Profile
1. M. Yahya Direktur Operasional | Operational Director 2. Ester Junita Ginting Direktur Pemasaran | Marketing Director
1
2
3
3. Zenilhar Direktur Bisnis dan Syariah | Business and Sharia Director
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
51
Umur dan Pendidikan: Lahir di Medan 56 tahun yang lalu (5 Februari 1958), alumnus Universitas Gadjah Mada, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1987). Training yang diikuti: lain Pejabat Pemberian Kredit, Project Appraisal, Asset Liability Management, Export - Import, Forex Trading & Money Market, EDP Audit, Bank Budgeting, Business Finance, Kewirausahaan, Bank Strategic Management, Managing People, Professional Development Program, Branch Manager, SESPIBANK, Manajemen Risiko Level I, Manajemen Risiko Level II dan Manajemen Risiko Level III, Level IV dan Level V. Jabatan dan Pengalaman Kerja: Sebelum menjabat sebagai Direktur Operasional Bank SUMUT, mengawali karir di Bank SUMUT sebagai pegawai di Biro Perencanaan Kantor Pusat, Asisten di Biro Perencanaan, Kepala Bidang di Biro Sistem Informasi, Kepala Bidang Perencanaan di Divisi Perencanaan, Pengembangan dan Pembinaan Cabang, Pemimpin Divisi Perencanaan, Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia serta sebagai Direktur Umum.
M. Yahya Direktur Operasional Operational Director
Dasar Pengangkatan Pertama Keputusan RUPS bulan Juni 2013 Age & Education : Born in Medan 56 years ago (5 Februari 1958), alumni of Gadjah Mada University, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (1987) Trainings attended : Lending Officer, Project Appraisal, Asset Liability Management, Export - Import, Forex Trading & Money Market, EDP Audit, Bank Budgeting, Business Finance, Entrepreneurship, Bank Strategic Management, Managing People, Professional Development Program, Branch Manager, SESPIBANK, Risk Management from Level I to Level V. Position and Work Experiences : Prior to serving as Operational Director of Bank SUMUT, he began his career in Bank SUMUT as a clerk in the Headquarter Planning Bureau , Assistant in Planning Bureau, Head of Information System Bureau, Head of Planning in the Division of Planning, Development, and Management of Branch, Division Head of Planning, Division Head of Human Resources as well as General Affairs Director. Basis of Appointment Decision of GMS in June 2013
52
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Umur dan Pendidikan: Lahir di Medan 45 tahun yang lalu (17 Juni 1969), alumnus Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Sumatera Utara tahun 2003.
Training yang diikuti:
Ester Junita Ginting Direktur Pemasaran
Danamon Operational Program Officer Bank Danamon Jakarta (1995), Danamon Managerial Skill Bank Danamon Jakarta (1995), Danamon Total Quality Services & Selling Program Bank Danamon Jakarta (1996), Danamon Marketing Trade Finance Bank Danamon Jakarta (1997), Strategic Credit Management Bank Danamon Jakarta (1997), Super Executive Thinking Training Bank Danamon Jakarta (1997), Train the Trainers Supervisory Skills Bank Danamon Jakarta (1999), Train the Trainers Intermediate Effective Communication Bank Danamon Jakarta (1999), Credit Practice Standard Chartered Bank (2004-2007), Group Code of Conduct – Leading by Example Standard Chartered Bank (2004-2007),New Hire Orientation Program by Citibank, N.A. Singapore Citibank Jakarta (2003), Regional Basic Investment Certiification Citibank Jakarta (2004), Managing Career Growth for Managers Standard Chartered Bank Jakarta (2005), Balance Sheet Risk Management Standard Chartered Bank Jakarta (2006), IDEAL workshop Standard Chartered Bank Jakarta (2006), Money Laundering Preventation Standard Chartered Bank Jakarta (2006),BSMR Level IV, LSPP level V Jakarta (2012), Winning Branch Model by Boston Consultant Group Danamon Jakarta (2012).
Marketing Director
Jabatan dan Pengalaman Kerja: Sebelum menjabat sebagai Direktur Pemasaran Bank SUMUT, mengawali karir di dunia perbankan sebagai Regional Marketing Department Head for Lending/Asset di Bank Danamon (2000), Branch Manager Ahmad Yani (2000-2001), Head Consumer Centre Medan Area (2001-2003), Branch Coordinator Medan Area (2003), Regional Branch Manager Global Service IPB Singapore Citibank (2003-2004), Branch Manager Standar Chartered Bank (2004-2006), Regional Head Sumatera Standard Chartered Bank (2006-2007), Previllage Banking Regional Head Sumatera Bank Danamon (2007-2009), Regional Consumer Head & Regional Corporate Officer Bank Danamon (2010-2013)
Dasar Pengangkatan Pertama Keputusan RUPS bulan Juni 2013 Age & Education: Born in Medan 45 years ago (17 June 1969), alumni of the Faculty of Law of the University of North Sumatra and holds a Master degree in Management from the University of North Sumatra in 2003. Trainings attended : Legal Workshop Bank Danamon Jakarta (1993), Danamon Operational Program Officer Bank Danamon Jakarta (1995), Danamon Managerial Skill Bank Danamon Jakarta (1995), Danamon Total Quality Services & Selling Program Bank Danamon Jakarta (1996), Danamon Marketing Trade Finance Bank Danamon Jakarta (1997), Strategic Credit Management Bank Danamon Jakarta (1997), Super Executive Thinking Training Bank Danamon Jakarta (1997), Train the Trainers Supervisory Skills Bank Danamon Jakarta (1999), Train the Trainers Intermediate Effective Communication Bank Danamon Jakarta (1999), Credit Practice Standard Chartered Bank (2004-2007), Group Code of Conduct – Leading by Example Standard Chartered Bank (2004-2007),New Hire Orientation Program by Citibank, N.A. Singapore Citibank Jakarta (2003), Regional Basic Investment Certiification Citibank Jakarta (2004), Managing Career Growth for Managers Standard Chartered Bank Jakarta (2005), Balance Sheet Risk Management Standard Chartered Bank Jakarta (2006), IDEAL workshop Standard Chartered Bank Jakarta (2006), , Money Laundering Preventation Standard Chartered Bank Jakarta (2006),BSMR Level IV, LSPP Level V Jakarta (2012), Winning Branch Model by Boston Consultant Group Danamon Jakarta (2012). Position and Work Experiences : Prior to serving as Marketing Director of Bank SUMUT, she began her career in the banking world as Regional Marketing Department Head for Lending/ Asset in Bank Danamon (2000), Branch Manager Ahmad Yani (2000-2001), Head Consumer Centre Medan Area (2001-2003), Branch Coordinator Medan Area (2003), Regional Branch Manager Global Service IPB Singapore Citibank (2003-2004), Branch Manager Standar Chartered Bank (20042006), Regional Head Sumatera Standard Chartered Bank (2006-2007), Previllage Banking Regional Head Sumatera Bank Danamon (2007-2009), Regional Consumer Head & Regional Corporate Officer Bank Danamon (2010-2013) Basis of Appointment Decision of GMS in June 2013 Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
53
Umur dan Pendidikan: Lahir di Jakarta 54 tahun yang lalu (19 Nopember 1960), alumnus Universitas Sumatera Utara – Fakultas Ekonomi jurusan Studi Pembangunan (1987). Training yang diikuti: Mengikuti kursus dan pelatihan antara lain Money Market & Treasury Management Course, Pejabat Pemberian Kredit, Project Appraisal SMIEF, Account Ofcer, Audit Inspeksi & Kontrol, Asset Liability Management, ExportImport, Managing People, L/C dalam Negeri, Forex Trading & Money Market, Tingkat Kesehatan Bank, Branch Manager Course, A-Z Sharia Banking Training dan telah mengikuti SESPIBANK di LPPI, Manajemen Risiko Level I, Manajemen Risiko Level II dan Manajemen Risiko Level III dan Level IV, BSMR Level V (2012).
Zenilhar Direktur Bisnis dan Syariah Business and Sharia Director
Jabatan dan Pengalaman Kerja: Sebelum menjabat sebagai Direktur Bisnis dan Syariah, mengawali karir di Bank SUMUT sebagai pegawai di Biro Perencanaan Kantor Pusat, Asisten di Biro Perkreditan Kantor Pusat, Kepala Kantor Kas Tanjung Morawa, Wakil Pemimpin Cabang Kabanjahe, Wakil Pemimpin Cabang R.Prapat, Asisten di Biro Perkreditan Kantor Pusat, Kepala Bagian Dana di Biro Keuangan Kantor Pusat, Pemimpin Cabang Binjai, Kepala Divisi Administrasi Keuangan dan Pemimpin Divisi Unit Usaha Syariah dan Direktur Pemasaran dan Syariah. Dasar Pengangkatan Pertama Keputusan RUPS bulan Juni 2013 Age and Education: Born in Jakarta 54 years ago (19 November 1960), alumni of the University of North Sumatra - Faculty of Economics majoring in Development Studes (1987) Trainings attended: Attended courses and trainings among others are Money Market & Treasury Management Course, Lending Officers, Project Appraisal SMIEF, Account Officer, Inspection & Control Audit, Assets Liability Management, Export & Import, Managing People, domestic L/C, Forex Trading & Money Market, Health Level of Bank, Branch Manager Course, A-Z Sharia Banking Training and has attended SESPIBANK in LPPI, Risk Management from Level I to Level IV, BSMR Level V (2012). Position and Work Experiences: Prior to serving as Business and Sharia Director, he began his career in Bank SUMUT as a clerk in the Headquarter Planning Bureau, Assistant in Headquarter Credit Bureau, Head of Tanjung Morawa Cash Office, Deputy Head of Kabanjahe Branch Office, Deputy Head of R.Prapat Branch, Assistant in Headquarter Credit Bureau, Head of Finance in Headquarter Finance Bureau, Head of Binjai Branch, Division Head of Finance Administration and Division Head of Sharia Business Unit and Director of Marketing and Sharia. Basis of Appointment Decision of GMS in June 2013
54
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Tahunan 2013 Management Responsibility For Annual Report 2013 Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013 PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Statement Letter Members Of Board Of Commissioners And Board Of Directors On The Responsibility For The Annual Report 2013 Of Pt Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. We the undersigned delcare that all information included in the Annual Report 2013 of PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara has been fully disclosed and we are fully responsible for the correctness of the content of the Company’s annual report. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Hereby the statement is made truthfully.
Medan, 30 April 2014
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Djaili Azwar Komisaris Utama President Commissioner
Rizal Fahlevi Hasibuan Komisaris Independen Independent Commissioner
M. Yahya Direktur Operasional Operational Director
Brata Kesuma Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi, Board of Directors
Ester Junita Ginting Direktur Pemasaran Marketing Director
Edie Rizliyanto Direktur Bisnis dan Syariah, Business and Sharia Director
Yulianto Maris Direktur Kepatuhan, Compliance Director
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
55
56
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
BANK SUMUT PROFILE
PROFIL BANK SUMUT
IDENTITAS PERUSAHAAN CORPORATE IDENTITY
60
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN BRIEF HISTORY OF THE COMPANY
62
JEJAK LANGKAH MILESTONES STRUKTUR OGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE DAFTAR NAMA DEWAN KOMISARIS NAME LIST OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
66 68 70
KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI OWNERSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
79
ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
79
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM CHRONOLOGY OF SHARE LISTING
79
KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK LAINNYA CHRONOLOGY OF OTHER SECURITIES
79
PEMBAGIAN DIVIDEN DIVIDEND DISTRIBUTION
80
NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL NAME AND ADDRESS OF SUPPORTING PROFESSIONALS
80
DAFTAR NAMA DIREKSI NAME LIST OF THE BOARD OF DIRECTORS
70
DAFTAR NAMA PEMIMPIN DIVISI NAME LIST OF DIVISION HEAD
71
DAFTAR NAMA PEMIMPIN CABANG NAME LIST OF BRANCH MANAGER
72
SEGMENTASI SEGMENTATION
80
VISI DAN MISI VISION AND MISSION
73
PRODUK DAN JASA PRODUCTS AND SERVICES
81
NILAI-NILAI PERUSAHAAN CORPORATE VALUES
74
PERISTIWA PENTING 2013 SIGNIFICANT EVENTS 2013
95
STRUKTUR GRUP GROUP STRUCTURE
75
DAFTAR PENGHARGAAN DITERIMA AWARDS LIST
102
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS COMPOSITION
78
JARINGAN KANTOR OFFICE NETWORKS
105
KEPEMILIKAN SAHAM YANG MENCAPAI 5% ATAU LEBIH PER 31 DESEMBER 2013 SHAREHOLDERS WITH OWNERSHIP OF 5% OR MORE AS OF 31 DECEMBER 2013
79
Profil Bank Sumut Identitas Perusahaan | Corporate Identity
60
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Nama Perusahaan | Name PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Modal Dasar | Authorized Capital Rp 2 triliun | Rp 2 billion
Nama Panggilan | Nickname Bank SUMUT Kantor Pusat | Headquarter Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan 20352
Pemilik| Owners 1.Pemerintah Propinsi Sumatera Utara| Provincial Government of North Sumantra 2.Pemerintah Kota/Kabupaten se-Sumatera Utara | Regent/City Government of North Sumatra
Telepon | Phone (061) 4155100 – 4515100
Jumlah Aset | Total Assets Rp 21,49 triliun | Rp 21,49 billion.
Faksimili| Faximile (061) 4142937 – 4512652
Jumlah Jaringan Kantor |Total Office Networks 1 Kantor Pusat, 30 Kantor Cabang Konvensional, 5 Kantor Cabang Syariah, 103 Kantor Cabang Pembantu Konvensional, 17 Kantor Cabang Pembantu, Syariah, 12 Kantor Kas, 35 Payment Point Samsat, 23 Kas Mobil, dan 233 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) | 1 Headquarter, 30 Conventional Branch Offices, 5 Sharia Branch Offices, 103 Conventional Sub Branch Offices, 17 Sharia Branch Offices, 12 Cash Offices, 35 Samsat Payment Points, 23 Mobile Cash, 233 Automated Teller Machine (ATM)
Alamat e-mail | E-mail Address
[email protected] Pusat Informasi | Call Center 14002 Pendirian | Date of Establishment 4 November 1961
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
61
Riwayat Singkat Perusahaan Brief History Of The Company Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan sebutan BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No.5 tahun 1965 bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Modal dasar pada saat itu sebesar Rp 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara. Sejalan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) agar saham Pemerintah Pusat dapat masuk untuk pengembangan dan di kemudian hari saham pihak ketiga dimungkinkan dapat masuk atas persetujuan DPRD Tingkat I Sumatera Utara, sehingga berdasarkan hal tersebut maka pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah kembali menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT. Bank SUMUT yang berkedudukan dan berkantor Pusat di Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18, yang didirikan berdasarkan Akta No.38 tanggal 16 April 1999 dibuat dihadapan Alina Hanum, SH, Notaris di Medan yang telah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-8224 HT.01.01.TH 99 tanggal 05 Mei 1999.
62
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Regional Development Bank of North Sumatra) was established on November 4, 1961 with Notarial Deed Number 22 of Notary Rusli as Limited Company (PT), with nickname of BPDSU. In 1962, based on Law No. 13 year 1962 about Principal Provision of Regional Development Bank and in accordance with Regional Regulation Level I North Sumatra No. 5 year 1965, the Bank was changed into a Regional-Owned Enterprise (BUMD). The authorized capital at the time was Rp 100 million and the shares are owned by Regional Government Level I of North Sumatra and Regional Government Level II of North Sumatra. In line with the Recapitalisation Program, the legal form of BPDSU must be changed from Local Company into Limited Company so that the shares of Central Government is able to enter for development and later on the day of third party shares is possible to enter by the approval of the Regional House of Representative Level I of North Sumatra, based on that matter, in 1999, legal form of BPDSU was converted back into a limited company under the name of PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara or abbreviated PT. Bank SUMUT domiciled and headquartered in Medan, Jl. Imam Bonjol No. 18, which was established by Deed No. 38 dated April 16, 1999 made before Alina Halim, SH, Notary in Medan which was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia Number C-8224 HT.01.01.TH 99 dated May 5, 1999.
Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp 400 miliar. Seiring dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No.31, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500 miliar. Sesuai dengan Akta No.39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H. Marwansyah Nasution, SH, Notaris di Medan berkaitan dengan Akta Penegasan No.05 tanggal 10 November 2008 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01-87927.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 20 November 2008 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 03 Februari 2009, maka modal dasar ditambah dari Rp. 500 miliar menjadi Rp. 1 triliun.
The authorized capital at the time was amounted to Rp400 billion. Along with the consideration of the needs of the projected growth of the Bank, then on December 15, 1999 with Deed No. 31, the authorized capital was increased to Rp 500 billion. In accordance with Deed No. 39 dated June 10, 2008, made before H. Marwansyah Nasution, SH, Notary in Medan related to the Deed of Confirmation No.05 dated November 10, 2008 which have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Decree No. AHU-AH.01-87927.AH.01.02 year 2008 dated 20 November 2008 which was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 10 dated February 3, 2009, then the authorized capital increased from Rp 500 billion to Rp 1 trillion.
Anggaran Dasar terakhir, sesuai dengan Akta No. 12, tanggal 18 Mei 2011 dari Notaris Afrizal Arsad Hakim, S.H., mengenai Pernyatan Keputusan Rapat PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-33566.AHU.01.02 Tahun 2011 tanggal 5 Juli 2011, dimana modal dasar mengalami perubahan dari Rp. 1 triliun menjadi Rp. 2 triliun.
The final Articles of Association, in accordance with the Deed No.12, dated May 18, 2011 from Notary Afrizal Arsad Hakim, S.H., of the Statement of Meeting Resolutions of PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Changes in the Articles of Association have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Decree No. AHU-33566.AHU.01.02 Year 2011 dated July 5, 2011, which amended the authorized capital from Rp 1 trillion to Rp 2 trillion.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Gedung Pusat I
Gedung Pusat II
Gedung Pusat III
Gedung Pusat IV (Saat ini)
Head Office I
Head Office II
Head Office III
Head Office IV (Now)
Logo Dan Filosofi Perusahaan Company Logo and Philosophy Identitas Bank SUMUT tercermin dari logo perusahaan yang juga merupakan brand company dengan simbol-simbul bentuk, warna dan tagline yang memberikan makna filosofi bisnis Bank SUMUT. Identity of Bank SUMUT reflected in the company logo which is also a company with a brand symbol-symbol shapes, colors and tagline that gives meaning business philosophy of Bank SUMUT.
Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang saling berkait bersinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal “SUMUT”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT dengan masyarakat Sumatera Utara sebagaimana visi Bank SUMUT. Warna Orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana misi Bank SUMUT. Warna Putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statement Bank SUMUT. Jenis huruf “Platino Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan Sumatera Utara. Tagline atau motto Memberikan Pelayaan TERBAIK merupakan akronim dari Terpercaya, Enerjik, Ramah, Bersahabat, Aman, Integritas tinggi, Komitmen. Logo design depicts two elements in the form of the letter “U” shape bersinergy intertwined letter “S” which is a beginning “SUMUT”. A depiction of a very close collaboration between the Bank SUMUT in North Sumatra as the vision of Bank SUMUT. Color Orange as a symbol of a desire to continue to progress made by the energetic blue colour combined with sporty and professional as Bank SUMUT mission. White color as an expression of sincerity to serve as Bank SUMUT statement. Type the letters “Platino Bold” simple and easy to read. Writing Bank with lowercase and capital letters SUMUT to use more giving and North Sumatra, as a reflection of the desire and support for developing and grow North Sumatra. Tagline or motto BEST Pelayaan Provides an acronym of Reliable, energetic, friendly, welcoming, safe, high integrity, commitment.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
63
64
Bidang Usaha Sesuai Anggaran Dasar
Line Of Business According To Articles Of Association
Sebagaimana telah diamanatkan dalam ketentuan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan dari didirikannya Bank SUMUT adalah untuk melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dalam perundang-undangan.
As mandated in the Articles of Association, purpose and objective of the establishment of Bank SUMUT is to conduct banking business in accordance with the provisions of the regulations.
Dalam melaksanakan maksud dan tujuannya dimaksud, maka Bank SUMUT sebagaimana diatur pada Pasal 3 ayat (2) Anggaran Dasar dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2. Memberikan kredit; 3. Menerbitkan surat pengakuan utang; 4. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabah; 5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah; 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; 7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; 8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; 9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; 10.Melakukan penempatan dana dari nasabah lain nya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; 11.Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya; 12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; 13. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dan atau memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
In conducting the purpose and objective intended, Bank SUMUT as stipulated in Article 3 paragraph (2) of the Articles of Association can conduct the following business activities: 1. Collecting funds from public in the form of deposits such as current accounts, time deposits, deposits certificate, savings, and or other equivalent forms of it;
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. Provisioning of loans; 3. Issuing debt instruments; 4. Buying, selling, or guaranteeing own risk and to the benefit and order of customers; 5. Transferring money both for its own interest or the interest of the customer; 6. Placing funds to, borrow funds from, or lending funds to other banks, either by using letters, telecommunication facilities, sight draft, checks, or other facilities; 7. Receiving payment from the securities bills and conducting calculation with or between third party; 8. Providing a place to store goods and securities; 9. Conducting storage activities for the benefit of other party pursuant to a contract; 10. Conducting funds placement from other customers in the form of securities that are not listed in the stock exchange; 11. Buying through collateral auction either all or some in the event that the borrower does not fulfill its obligations to the Bank, with the provision of collateral purchased shall be disbursed as soon as possible; 12. Conducting receivable factoring activity, credit card business, and trustee activities; 13. Conducting activities in foreign exchange and or fulfill the provisions set by the authorities;
14. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewaguna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; 15. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; 16. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku; 17. Membantu Pemerintah Daerah dalam membina BPR (Bank Perkreditan Rakyat) milik Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II; 18. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14. Conducting activities of capital investment in banks or other companies in the financial sector such as leasing, venture capital, securities companies, insurance, institution of clearing settlement and storage, by fulfilling the provisions set by the authorities; 15. Conducting activities in temporary capital investment to cope the result of loan failure with the terms of withdrawing the investment, by fulfilling the provisions set by the authorities; 16. Acting as the founder of pension funds in accordance with the provisions in the applicable regulations; 17. Assisting Regional Government in developing Rural Bank owned by the Government of Province Region Level I of North Sumatra and Government of District/Municipal Region Level II; 18. Conducting other activities that are commonly conducted by the Bank as far as not contrary with the applicable regulations.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
65
Jejak Langkah Milestone
1961
1965
1969
Bank SUMUT didirikan pada tahun 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara | Bank SUMUT was established in 1961 with the name of PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara
Pada tahun 1965 terjadi perubahan status PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara menjadi Perusahaan Daerah (PD). Nama perusahaan berubah menjadi PD BPD Sumatera Utara. | In 1965, the status of PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara was changed to Local Company (PD). The company’s name was changed PD BPD SU
Pada tahun 1969, Bank SUMUT mendirikan kantor cabang pertama di Padang Sidempuan | In 1969, Bank SUMUT established its first branch office in Padang Sidempuan
2005
2004
2003
Pada tahun 2004, Bank SUMUT berhasil menutupi rugi kumulatif. | In 2004, Bank SUMUT managed to cover cumulative loss
Bank SUMUT pada tahun 2004 memasuki bisnis syariah dan meresmikan Unit Usaha Syariah. | Bank SUMUT in 2004 entered sharia business and officiated its Sharia Business Unit
Bank SUMUT meluncurkan logo baru pada tahun 2003 serta melaksanakan pelaksanaan operasional ATM. | Bank SUMUT launched a new logo in 2003 and implemented the ATM operations.
2006 Pada tahun 2006 tercipta kesepakatan mengenai penyelesaian divestasi saham Pemerintah Republik Indonesia. | In 2006, reached an agreement on settlement of divestment of the Government of Republic Indonesia.
66
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2007
2008
Pada tahun 2007, seluruh Kantor Kas Bank SUMUT berhasil ditingkatkan statusnya menjadi Kantor Cabang Pembantu dan Bank SUMUT memulai operasional dari Office Channeling. | In 2007, all Cash Offices of Bank SUMUT succesfully upgraded its status to Sub-Branch Offices and Bank SUMUT started the operations of Office Channeling
Seiring dengan membaiknya kinerja pada tahun 2008, Bank SUMUT berhasil meraih Piala Citra Pelayanan Prima. Selain itu, terjadi perubahan modal dasar menjadi Rp 1 triliun dan peluncuran layanan SMS Banking.
1975
1986
Dengan semakin berkembangnya bisnis, pada tahun 1975, Bank SUMUT memindahkan kantor pusat ke Jalan Imam Bonjol No. 7, Medan | Along with the growth of business, in 1975, Bank SUMUT relocated its headquarter to Jalan Imam Bonjol No. 7, Medan
Pada tahun 1986 terjadi perpindahan kantor pusat ke Jalan Imam Bonjol No. 18, Medan. | In 1986, the headquarter was relocated to Jalan Imam Bonjol No. 18, Medan
1999
Sebagai akibat terjadinya krisis perbankan nasional yang terjadi pada tahun 1997-1998, pada tahun 1999 Bank SUMUT masuk Program Rekapitalisasi. | As a result of the national banking crisis in 1997-1998, Bank SUMUT entered a Recapitalization Program in 1999. Pada tahun ini juga terjadi perubahan status menjadi Perseroan Terbatas serta peningkatan Modal Dasar menjadi Rp 400 miliar. | During this year, the Bank status was changed to Limited Company and a change in the Authorized Capital to Rp 400 billion.
2002
2001
2000
Pada tahun 2002, Bank SUMUT meluncurkan online realtime di seluruh unit kantor serta Bank SUMUT mencapai kinerja sebagai bank sehat. | In 2002, Bank SUMUT launched online realtime throughout the units as well as achieved the performance as a healthy bank.
Pada tahun 2001, seiring dengan perbaikan kinerja, Bank SUMUT memulai perluasan jaringan kantor. | In 2001, along with the improved performance, Bank SUMUT began network office expansion.
Pada tahun 2000, terjadi penambahan Modal Dasar menjadi sebesar Rp 500 miliar serta terjadi restrukturisasi organisasi. | In 2000, there was a change in the Authorized Capital to Rp 500 billion and also
2009 Pada tahun 2009, Bank SUMUT mengembangkan Kredit Peduli Usaha Mikro Sejahtera (KPUM-SS) dan melakukan perluasan outlet Kantor Kas dan Payment Point. | In 2009, Bank SUMUT developed a Loan of Microenterprises of SUMUT Sejahtera and conducted expansion of the outlets of Cash Offices and Payment Point.
2011 Bank SUMUT menerbitkan Obligasi III Bank SUMUT dan Obligasi Subordinasi I pada tahun 2011. Selain itu, Perusahaan berhasil meraih prestasi sebagai BUMD of The Year dari Majalah Business Review serta perubahan Modal Dasar menjadi Rp 2 triliun. | Bank SUMUT issued Bonds III Bank SUMUT and Subordinated Bonds I in 2011. In addition, the Company was awarded BUMD of The Year from, Along with the improved performance in 2008, Bank SUMUT won the Trophy of Citra Pelayanan Prima. In addition, there was a change in the authorized capital to Rp 1 trillion and launched the SMS Banking services. Business Review Magazine and a change in Authorized Capital to Rp 2 trillion.
2012 Pada tahun 2012, Bank SUMUT berhasil ditetapkan sebagai bank umum devisa. | In 2012, Bank SUMUT successfully determined as a foreign exchange commercial bank.
2013
Terjadi pemekaran struktur baru Direksi dan bidang Manajemen. | There was a division of new structure of the Board of Directors and Management
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
67
68
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Kontrol Intern Internal Control
Kantor Kas Cash Office
Cabang Pembantu Sub Branch
Cabang Branch
Kas Mobil/ Payment Point/ATM Cash Mobile/ Payment Point/ATM Bidang Akuntansi & Pajak Accounting & Tax Sub Division
Bidang Logistik Logistyc Sub Division
Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division
Bidang Rumah Tangga Household Sub Division
Divisi Sumber Daya Manusia Human Resources Division
Bidang Infrastuktur TI IT Infrastucture Sub Division
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Bidang Operasional TI IT Operational Sub Division
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Bidang Perencanaan Strategis & Pengembangan TI IT Strategic Planning & Development Sub Division
Bidang Tenaga Kerja Staffing Sub Division
Divisi Kepatuhan Compliance Division
Bidang Pengembangan SDM Human Development Sub Division
UKK APU & PPT SU AML & PTF
Bidang Quality Assurance Quality Assurance Sub Division
Divisi Perencanaan Planning Division
Bidang Kepatuhan Compiance Sub Division
Bidang Pengembangan Jaringan Delivery Channel Sub Division
Bidang Pembinaan Cabang Branch Monitoring Sub Division
Divisi Pengawasan Internal Audit Division
Bidang Perencanaan Planning Sub Division
Bidang Pengawasan TI Auditing TI Sub Division
Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division
Bidang Pengawasan Wilayah II Auditing Area II Sub Division
Komite-Komite | Committees 1. Audit | Audit 2. Pemantau Risiko | Risk Control 3. Remunerasi & Nominasi | Remuneration & Nomination
Bidang Pengawasan Wilayah I Auditing Area I Sub Division
Bidang Manajemen Risiko Non Operasional Non Operational Risk Management Sub Division
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Bidang Manajemen Risiko Operasional Operational Risk Management Sub Division
Bidang Hukum Legal Sub Division
Bidang Public Relation Public Relation Sub Division
Bidang Sekretariat & Protokol Secretary & Protocol Sub Division
STRUKTUR ORGANISASI PT. BANK SUMUT ORGANIZATION STRUCTURE OF PT. BANK SUMUT RUPS GMS
Direktur Utama Preident Director
Direktur Operational Operational Director
Divisi Keuangan & Umum Finance & General Division
Lampiran Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sumut No. 659/Dir/DPr-PP/SK/2013 Tanggal 13 Nopember 2013
Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board
Direktur Bisnis & Syariah Sharia & Bussiness Director
Kantor Kas Cash Office
Cabang Pembantu Sub Branch
Kontrol Intern Internal Control
Kas Mobil/ Payment Point/ATM Cash Mobile/ Payment Point/ATM
Kontrol Intern Internal Control
Kantor Kas Cash Office
Bidang Operasional iB Operational iB Sub Division
Bidang Pembiayaan iB Financing iB Sub Division
Bidang Dana & Jasa iB Fund & Services iB Sub Division
Bidang Pengembangan Usaha iB Development iB Sub Division
Divisi Usaha Syariah Sharia Bussiness Division
Bidang Administrasi & Laporan Administration & Report Sub Division
Bidang Supervisi & Laporan Credit Supervision Sub Division
Bidang Analisa Kredit Program & UMK Analys Program Credit & MSE Sub Division
Bidang Analisa Kredit Konsumer Analys Consumer Credit Sub Division
Bidang Restrukturisasi Restructuritation Sub Division
Divisi Penyelamatan Kredit Credit Redemption Division
Divisi Kredit Credit Division
Bidang Analisa Kredit Korporasi Analys Corporate Credit Sub Division
Bidang International Banking International Banking Sub Division
Bidang Dana Fund Sub Division
Bidang Pemasaran Marketing Sub Division
Bidang Pengembangan Produk Kredit Credit Development Sub Division
Bidang Pengembangan Produk Dana & Jasa Product & Services Development Sub Division Cabang Utama Main Branch
Divisi Tresuri Treasury Division
Bidang Penyelesaian Kredit Credit Settlement Sub Division
Direktur Pemasaran Marketing Director
Divisi Pengembangan Bisnis Bussiness Development Division
Komite-Komite | Committees: 1. Manajemen Risiko | Risk Management 2.ALCO | ALCO 3. Kredit | Credit 4. Teknologi | Technology
Cabang Syariah Sharia Branch
Cabang Pembantu Syariah Sharia Sub Branch
Kas Mobil/ Payment Point/ATM Cash Mobile/ Payment Point/ATM
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
69
Daftar Nama Dewan Komisaris Name List Of The Board Of Commissioners No
Nama | Name
Jabatan | Position
1
Djaili Azwar
Komisaris Utama | President Commissioner
2
Rizal Fahlevi Hasibuan
Komisaris Independen | Independent Commissioner
3
Brata Kesuma
Komisaris Independen | Independent Commissioner
Profil Lengkap Dewan Komisaris dapat dilihat pada Bagian Profil Dewan Komisaris | The complete profile of the Board of Commissioners can be seen in the section of Board of Commissioners Profile
Daftar Nama Direksi Tahun 2013 Name List Of 2013 The Board Of Directors No
Nama | Name
Jabatan | Position
1
M Yahya
Direktur Operasional | Operational Director
2
Ester Junita Ginting*
Direktur Pemasaran | Marketing Director
3
Zenilhar
Direktur Bisnis dan Syariah | Business and Sharia Director
* Ester Junita Ginting mulai menjabat sebagai Direktur Pemasaran pada 28 Juni 2013 * Ester Junita Ginting began serving as Marketing Director in 28 June 2013
Daftar Nama Direksi Tahun 2014 Name List Of 2014 The Board Of Directors No
Nama | Name
Jabatan | Position
1
M Yahya
Direktur Operasional | Operational Director
2
Ester Junita Ginting
Direktur Pemasaran | Marketing Director
3
Edie Rizliyanto*
Direktur Bisnis dan Syariah | Business and Sharia Director
4
Yulianto Maris**
Direktur Kepatuhan | Complince Directorr
*Edie Rizliyanto mulai menjabat sebagai Direktur Bisnis dan Syariah pada 30 Januari 2014 * Edie Rizliyanto began serving as Business and Sharia Director in 30 January 2014 **Yulianto Maris mulai menjabat sebagai Direktur Kepatuhan pada 30 Januari 2014 * *Yulianto Maris began serving as Compliance Director in 30 January 2014
Profil Lengkap Direksi dapat dilihat pada Bagian Profil Direksi | The complete profile of the Board of Directors can be seen in the section of Board of Directors Profile
70
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Daftar Nama Pemimpin Divisi Name List Of Division Head No
Nama | Name
Jabatan | Position
1
Paro Iman
Pemimpin Divisi Tresuri | Pls. Sekretaris Perusahaan Division Head of Treasury/ Corporate Secretary Executive
2
Agus Pranoto
Pemimpin Divisi Perencanaan | Division Head of Planning
3
Hadi Sucipto
Pemimpin Divisi Kredit | Division Head of Loans
4
Didi Duharsa
Pemimpin Divisi Usaha Syariah | Division Head of Sharia Business
5
Andreas Ginting
Pls. Pemimpin Divisi Penyelamatan Kredit | Division Head of Loan Rescue Executive
6
Bahrein H. Siagian
Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia | Division Head of Human Resources
7
Agung Santoso
Pemimpin Divisi Teknologi Informasi | Division Head of Information Technology
8
Samuel Surbakti
Pemimpin Divisi Pengawasan | Division Head of Monitoring
9
Yulius Syah
Pemimpin Divisi Kepatuhan | Division Head of Compliance
10
Irwan Pulungan
Pemimpin Divisi Keuangan dan Umum | Division Head of Finance and General Affairs
11
Azran Taufik Siregar*
Pls. Pemimpin Divisi Pengembangan Bisnis | Division Head of Business Development Executive
12
Maulana Akhyar Lubis**
Pls. Pemimpin Divisi Tresuri | Division Head of Treasury Executive
13
Fajar Efrata Bangun**
Pls. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko | Division Head of Risk Management Executive
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
71
Daftar Nama Pemimpin Cabang | Name List Of Branch Manager
72
1.
Cabang Utama Medan Main Branch of Medan
Ichwan Alamshah
2.
Rantau Prapat
: Amirin Harahap
3.
Pematang Siantar
: Bohler Damanik
4.
Padang Sidimpuan
: Hifzan
5.
Jakarta
: Syahdan Ridwan Siregar
6.
Kisaran
: Endar Sakti Pane
7.
Lubuk Pakam
: Imansyah
8.
Gunung Sitoli
: Herki Simanjuntak
9.
Balige
: Nelson Hutapea
10.
Kabanjahe
: Sufrizal
11.
Sidikalang
: Nurdin Lubis
12.
Sibolga
: Burhanuddin Siregar
13.
Tebing Tinggi
: Khairil Anwar
14.
Binjai
: Syahmirdan Siregar
15.
Tarutung
: Tingki Nainggolan
16.
Tanjung Balai
: Rusdiawan
17.
Panyabungan
: Isben Hutajulu
18.
Stabat
: T. Mahmud Jeffry
19.
Medan Iskandar Muda
: Tumpal Pangaribuan
20.
Medan Sukaramai
: Hartono Mahjoenis
21.
Melawai
: Susi Evita Pasaribu
22.
Simpang Kwala
: Sugiono
23.
Kampung Lalang
: Christian Hutabarat
24.
Tembung
: Muftihuddin
25.
Sei Rampah
: T. Ade Maulanza
26.
Teluk Dalam
: Bismarck Parlindungan Sihotang
27.
Pangururan
: Jansen Manurung
28.
Dolok Sanggul
: Rudy Pardede
29.
Gunung Tua
: Toguan Siregar
30.
Pematang Raya
: Taufik Tanjung
31.
Syariah Medan
: Fahmi Ichwan Siregar
32.
Syariah Padang Sidimpuan
: Aminuddin Sinaga
33.
Syariah Tebing Tinggi
: Ahmad Mursalin Lubis
34.
Syariah Sibolga
: Agus Abdillah
35.
Syariah Pematang Siantar
: Hazrul Harahap
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Visi dan Misi Vision and Mision
Visi Vision Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat. To be an excellent bank to help and encourage economic growth and regional development in all aspects as well as a source of local revenue in order to improve the living standards of the community.
Misi Mision Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance. To professionally manage government and community funds on the compliance principles
Statemen Budaya Perusahaan | Corporate Culture Statement Memberikan Pelayanan Terbaik | To give the Best Services
Visi dan Misi di atas telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris Bank SUMUT sesuai Surat Keputusan Direksi No. 357/Dir/DSDM-TK/SK/2006 tertanggal 1 Agustus 2006 | Vision and Mission have been approved by the Board of Directors and Board of Commissioners of Bank SUMUT in accordance with the Decree of the Board of Directors No. 357/Dir/DSDM-TK/SK/2006 dated August 1, 2006.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
73
Nilai-Nilai Perusahaan Corporate Values
E
Enerjik / Energetic
1. Bersemangat tinggi, disiplin, selalu berpenampilan rapi dan menarik. 2. Berpikir positif, kreatif dan inovatif untuk kepuasan nasabah. 1. High-spirited, disciplined, neat appearance, and attractive.
B
Bersahabat / Friendly
1. Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah. 2. Memberikan solusi yang paling menguntungkan. 1. Paying attention and
2. Positive thinking, creative,
maintaining customer
and innovative for customer satisfaction.
I
Integritas Tinggi / High Integrity
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran agama. 2. Berakhlak mulia, jujur, menjunjung kode etik profesi dan memiliki Visi untuk maju. 1. Devoted to God Almighty and the teachings of religion. 2. Noble, honest, upholding the
relationships 2. Providing the most benefi-
professional code of ethics, and having the vision to go forth.
cial solution.
A T
Terpercaya / Reliable
1. Bersikap jujur, handal dan dapat dipercaya. 2. Memiliki karakter dan etika yang baik. 1. Honest, reliable, and trustworthy. 2. Having good characters and ethics.
R
Ramah / Cordial
1. Bertingkah-laku sopan dan santun 2. Senantiasa siap membantu dan melayani nasabah 1. Polite and courteous 2. Always ready to help and serve customers
K Aman / Secure
1. Senantiasa menepati janji yang telah diucapkan. 2. Bertanggung jawab atas seluruh tugas, pekerjaan, dan tindakan. 1. Always keeping
1. Keeping the Company
2. Responsible for all
promises. and customers’ secrets in accordance with applied 2. Ensuring satisfactory service speed and not making any mistake in the transaction
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Commitment
1. Menjaga rahasia perusahaan dan nasabah sesuai ketentuan. 2. Menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan tidak melakukan kesalahan dalam transaksi
provision.
74
Komitmen /
duties, work, and action.
Struktur Grup Group Structure
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota se- Sumatera Utara
Provincial Government of North Sumatra
Bank SUMUT
v
v
Regent/City Government of North Sumatra
Komposisi Pemegang Saham
Shareholders Composition
Sampai dengan 31 Desember 2013, Bank SUMUT dimiliki oleh total 28 pemegang saham yang terdiri dari 1 (satu) pemegang saham Pemerintah Provinsi yakni Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan 27 (duapuluh tujuh) pemegang saham pemerintah kabupaten/kota yakni Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara. |
As of December 31, 2013, Bank SUMUT owned by a total of 28 shareholders consisting of 1 (one) shareholder of the Provincial Government of North Sumatra and 27 (twenty seven) shareholders of Regent/ City Government of North Sumatra.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
75
Informasi detail mengenai modal saham dapat dilihat dari tabel berikut: Detailed information regarding the capital stocks can be seen from the following table:
No
Pemegang Saham Shareholders
Saldo akhir Ending balance per 31-12-2013
%
Saldo akhir Ending balance per 31-12-2012
%
Saldo akhir Ending balance per 31-12-2011
%
Saldo akhir Ending balance per 31-12-2010
%
Saldo akhir Ending balance per 31-12-2009
%
1
Pemprov Sumut
456,548,520,000
50.36
456,548,520,000
53,41
456,548,520,000
61,04
301,272,870,000
56,59
296,900,740,000
57,99
2
Pemkab Tapsel
85,884,600,000
9.47
73,542,300,000
8,60
53,335,850,000
7,13
35,073,620,000
6,59
33,570,870,000
6,56
3
Pemkab Simalungun
31,314,230,000
3.45
30,409,440,000
3,56
20,479,390,000
2,74
20,242,390,000
3,80
19,217,140,000
3,75
4
Pemkab Deli Serdang
34,049,880,000
3.76
28,652,250,000
3,35
25,209,350,000
3,37
20,600,910,000
3,87
20,600,910,000
4,02
5
Pemkab Labuhan Batu
23,643,880,000
2.61
23,643,880,000
2,77
21,643,880,000
2,89
21,643,880,000
4,07
19,643,880,000
3,84
6
Pemko Tebing Tinggi
23,285,800,000
2.57
20,285,800,000
2,37
12,171,500,000
1,63
10,344,000,000
1,94
8,594,000,000
1,68
7
Pemko Medan
18,044,590,000
1.99
18,044,590,000
2,11
18,044,590,000
2,41
18,044,590,000
3,39
18,044,590,000
3,52
8
Pemkab Tapteng
18,232,880,000
2.01
16,039,350,000
1,88
11,414,710,000
1,53
9,863,980,000
1,85
9,423,440,000
1,84
9
Pemkab Nias
19,856,270,000
2.19
15,856,270,000
1,85
8,856,270,000
1,18
8,856,270,000
1,66
8,856,270,000
1,73
10
Pemkab Asahan
15,494,930,000
1.71
15,494,930,000
1,81
10,344,930,000
1,38
10,344,930,000
1,94
8,844,930,000
1,73
11
Pemkab Taput
15,424,710,000
1.70
15,424,710,000
1,80
11,930,000,000
1,60
7,963,120,000
1,50
7,963,120,000
1,56
12
Pemko Pematangsiantar
16,458,560,000
1.82
15,057,310,000
1,76
11,209,700,000
1,50
7,483,660,000
1,41
6,681,430,000
1,31
13
Pemko Padangsidimpuan
18,915,340,000
2.09
14,693,800,000
1,72
10,485,540,000
1,40
6,618,840,000
1,24
5,796,410,000
1,13
14
Pemkab Dairi
14,353,390,000
1.58
13,153,390,000
1,54
9,084,860,000
1,21
5,396,540,000
1,01
4,474,120,000
0,87
15
Pemko Tanjung Balai
11,810,230,000
1.30
11,810,230,000
1,38
8,510,230,000
1,14
5,710,230,000
1,07
4,710,230,000
0,92
16
Pemko Sibolga
17,631,980,000
1.95
11,631,980,000
1,36
8,381,980,000
1,12
5,381,980,000
1,01
5,074,110,000
0,99
17
Pemkab Langkat
11,467,580,000
1.27
9,467,580,000
1,11
7,467,580,000
1,00
7,467,580,000
1,40
7,467,580,000
1,46
18
Pemkab Madina
19,208,050,000
2.12
14,889,240,000
1,74
6,808,760,000
0,91
5,210,850,000
0,98
5,210,850,000
1,02
19
Pemkab Padang Lawas
8,512,110,000
0.94
8,512,110,000
1,00
6,500,000,000
0,87
2,000,000,000
0,38
0
0
20
Pemkab Humbang
8,670,400,000
0.96
7,703,990,000
0,90
6,641,390,000
0,89
5,380,760,000
1,01
4,417,340,000
0,86
Hasundutan 21
Pemkab Toba Samosir
7,556,500,000
0.83
6,469,550,000
0,76
4,707,370,000
0,63
4,707,370,000
0,88
4,707,370,000
0,92
22
Pemkab Karo
5,804,990,000
0.64
5,804,990,000
0,68
5,804,990,000
0,78
3,804,990,000
0,71
3,804,990,000
0,74
23
Pemko Binjai
6,408,010,000
0.71
6,408,010,000
0,75
3,408,010,000
0,46
3,408,010,000
0,64
3,408,010,000
0,67
24
Pemkab Serdang Bedagai
6,024,730,000
0.66
5,024,730,000
0,59
2,996,310,000
0,40
2,000,000,000
0,38
1,000,000,000
0,20
25
Pemkab Samosir
3,822,480,000
0.42
3,351,020,000
0,39
2,718,150,000
0,36
1,014,770,000
0,19
1,014,770,000
0,20
26
Pemkab Nias Selatan
4,389,260,000
0.48
3,189,260,000
0,37
1,189,260,000
0,16
1,189,260,000
0,22
1,189,260,000
0,23
27
Pemkab Pakpak Bharat
2,709,530,000
0.30
2,709,530,000
0,32
2,017,180,000
0,27
1,346,440,000
0,25
1,346,440,000
0,26
28
Pemkab P.Lawas Utara
1,000,000,000
0.11
1,000,000,000
0,12
0
0,00
0
0
0
0
906,523,430,000
100.00
854,818,760,000
100,00
747,910,300,000
100,00
532,371,840,000
100,00
511,962,800,000
100,00
Jumlah | Total
76
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Dengan demikian, maka secara persentase, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memiliki 50,36% saham dan sisanya 49,64% saham dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara.
Thereby, the Provincial Government of North Sumatra has ownership of 50,36% while the remaining 49,64% owned by Regent/City Government of North Sumatra.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Provincial Government of North Sumatra
50,36 %
49,64% Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara Regent/City Government of North Sumatra
Tambahan Setoran Modal
Additional Capital Deposit
Tambahan modal disetor yang tercatat pada laporan keuangan merupakan setoran modal oleh pemegang saham di Bank SUMUT selama tahun berjalan, tetapi belum dapat diklasifikasikan sebagai modal disetor dan ditempatkan penuh, menunggu pengesahan dari Dewan Komisaris sebagaimana kewenangan yang diberikan oleh RUPS kepada Dewan Komisaris untuk mengesahkan tambahan setoran modal yang dituangkan dalam notulen rapat yang selanjutnya dibuat akta pernyataan keputusan rapat.
Additional paid-in capital recorded in the financial statements of a capital injection by shareholders at the Bank SUMUT during the year, but can not be classified as paid-in capital and fully paid, pending approval of the Board of Commissioners as the authority granted by the General Meeting to the Board of Commissioners to authorize additional deposit capital as outlined in the minutes of the meeting were subsequently made deed.
Berikut ini adalah daftar Tambahan Modal Disetor yang tercatat pada Laporan Keuangan Bank Sumut per 31 Desember 2013 yang merupakan setoran modal triwulan IV tahun 2013, ditambah dengan sisa setoran modal dari Pemkab/Pemko yang belum mencapai nilai 1 (satu) lembar saham sebesar Rp 10.000,- yaitu :
The following is a list of additional paid in capital recorded in the Financial Statements of Bank sumut per December 31, 2013 which is a capital injection fourth quarter of 2013, coupled with the rest of the capital injection of Regency / City Government is yet to reach a value of 1 (one) share of Rp 10,000, - namely: Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
77
No.
Setoran Triwulan IV 2013 Deposits of Q.IV 2013
Pemegang Saham Shareholders
1
Pemprov Sumut
2
Pemkab Tapsel
5,732,954,183
3
Pemkab Simalungun
2,793,949,813
4
Pemkab Deli Serdang
4,100,005,728
5
Pemkab Labuhan Batu
8,035
6
Pemko Tebing Tinggi
6,817
7
Pemko Medan
8
Pemkab Tapteng
1,529,822,910
9
Pemkab Nias
2,000,004,720
10
Pemkab Asahan
11
Pemkab Taput
12
Pemko Pematangsiantar
13
Pemko Padangsidimpuan
4,103,940,478
14
Pemkab Dairi
1,500,002,500
15
Pemko Tanjung Balai
3,000,008,780
16
Pemko Sibolga
17
Pemkab Langkat
2,000,000,015
18
Pemkab Madina
5,000,007,746
19
Pemkab Padang Lawas
20
100,000,006,008
5,282
9,673 1,435,454,692 8,392
8,866
792,153,036
Pemkab Humbang Hasundu-
712,434,570
tan
21
Pemkab Toba Samosir
22
Pemkab Karo
625
23
Pemko Binjai
596,342,332
24
Pemkab Serdang Bedagai
25
Pemkab Samosir
1,451,337,412
26
Pemkab Nias Selatan
2,000,008,000
27
Pemkab Pakpak Bharat
7,791
28
Pemkab P.Lawas Utara
93,061,656
500,008,818
645
Jumlah
139,341,559,523
Kepemilikan Saham Yang Mencapai 5% Atau Lebih Per 31 Desember 2013 | Shareholders With Ownership Of 5% Or More As Of 31 December 2013
Nama Name
Status Pemilik Owner Status
Persentase (%)
Pemerintah Provinsi Sumatera Pemerintah Provinsi Sumatera Utara | Provincial Government of Utara | Provincial Government North Sumatra Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan | District Government of South Tapanuli
78
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
50,36
of North Sumatra Pemerintah
Kabupaten
Ta-
panuli Selatan | District Government of South Tapanuli
9,47
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi
Ownership Of The Board Of Commissioners And Board Of Directors
Selama tahun 2013, tidak terdapat kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi di Bank SUMUT.
Throughout 2013, there were no ownership of the Board of Commissioners and Board of Directors in Bank SUMUTSubsidiaries And Associates,
Entitas Anak Dan Entitas Asosiasi Bank SUMUT tidak memiliki Entitas Anak.
Subsidiaries And Associates Bank SUMUT does not have any Subsidiaries.
Bank SUMUT memiliki 1 (satu) Entitas Asosiasi yakni: Nama Perusahaan : PT Sarana SUMUT Ventura Nama Direksi : Bambang Tjahjono Lirbaskoro Alamat : Jl. Abdullah Lubis No. 62-A, Medan Bidang Usaha : Pembiayaan Persentase Kepemilikan Saham Bank SUMUT : 12,84% Status : Beroperasi secara aktif
Bank SUMUT has 1(one) Associate, namely: Company’s Name : PT Sarana SUMUT Ventura Directors Name : Bambang Tjahjono Lirbaskoro Address : Jl. Abdullah Lubis No. 62-A, Medan Line of Business : Financing Ownership percentage of Bank SUMUT : 12,84% Status : Operating actively
Kronologis Pencatatan Saham
Chronology Of Share Listing
Bank SUMUT belum mencatatkan saham di Bursa Efek manapun sehingga tidak dapat menyampaikan informasi mengenai Kronologi Pencatatan Saham.
Bank SUMUT has not listed shares in any Stock Exchange, so there is no information on the Chronology of Share Listing.
Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
Chronology Of Other Securities
Obligasi Bonds
Jumlah (Rp) Total (in Rupiah)
Jangka Waktu Periode
Tingkat Bunga Interest Rate
Tangal Penerbitan Issuance date
Tanggal Jatuh Peringkat Tempo (Pefindo) Maturity Date Rank (Pefindo)
Nama Bursa Stock Exchange Name
Obligasi Subordinasi I Bank SUMUT Tahun 2011 Bank SUMUT Subordinated Bonds I in 2011
Rp 400.000.000
5 tahun 5 years
11,35% p.a
6 Juli 2011 6 July 2011
5 Juli 2016 5 July 2016
A
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Obligasi III Bank SUMUT Tahun 2011 Bonds III Bank SUMUT in 2011
Rp 600.000.000
7 tahun 7 years
10,125%
6 Juli 2011 6 July 2011
Juli 2018 July 2018
A+
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
79
Pembagian Dividen
Dividend Distribution
Dividen yang telah dibagikan selama 4 (empat) tahun terakhir sebagai berikut:
Dividend which has been distributed in the last 4 (four) years is as follows:
Tahun Buku 2012 Financial Year 2012
Tahun Buku 2011 Financial Year 2011
Tahun Buku 2010 Financial Year 2010
Tahun Buku 2009 Financial Year 2009
Rp 401 Miliar Billion
Rp 405 Miliar Billion
Rp 432 Miliar Billion
Rp 265 Miliar Billion
Nama dan Alamat Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
Modal Name And Address Of Supporting Professionals
Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Menara Kuningan 11th Floor Jl. HR Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5 Jakarta 12940
Public Accountant Firm Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Menara Kuningan 11th Floor Jl. HR Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5 Jakarta 12940
Notaris Risna Rahmi Arifa, SH Jl. Ramlan Yatim No. 1 Medan 20215
Notaris Risna Rahmi Arifa, SH Jl. Ramlan Yatim No. 1 Medan 20215
Segmentasi | Segmentation
Consumer Banking • Segmentasi: Penghimpunan dana pihak ketiga melalui giro, tabungan dan deposito. Segmentation: The collection of third party funds through current accounts, savings and deposits
• Jaringan Distribusi Luas sampai tingkat kecamatan se-Sumatera Utara dan 3 (kantor) cabang di Jakarta Wide distribution network to sub district of North Sumatra and 3 (office) branches in Jakarta
80
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Commercial Banking • Segmentasi: Persentase penyaluran kredit sektor pertanian, konstruksi dan perdagangan mencapai 24,66% Segmentation-Loan distribution percentage in agricultural, costruction and trade sectors reached 24.66% • Pertumbuhan Kredit meningkat 11,64% dibandingkan tahun 2012 Loan growth increased by 11.64% compared to 2012
Produk Dan Jasa Products And Services
Tabungan
Saving
1. Tabungan Martabe Tabungan Martabe terdiri dari beberapa segmen, yaitu : a) Tabungan Martabe Umum Tabungan Martabe Umum yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat baik perorangan maupun lembaga. Keunggulan Tabungan Martabe Umum • Setoran awal pembukaan rekening yang terjangkau yaitu sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) • Saldo minimal yang harus mengendap dalam rekening sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) • Saldo mengendap diberikan bunga yang dihitung secara harian dengan suku bunga progresive rate. • Memperoleh perlindungan Asuransi Jiwa Sipanda dengan bebas premi. • Dapat bertransaksi secara Realtime Online di seluruh unit kantor Bank SUMUT. • Berhadiah dan diundi 2 x setahun. • Fasilitas kartu ATM serta dapat mengakses Cash Deposit Machine (CDM) • Dapat menggunakan fasilitas SMS Banking dan m-ATM Bank SUMUT .
1. Martabe Savings Martabe Savings consists of several segments, namely: a) General Martabe Savings General Martabe Savings is designated for all levels of community, both individuals and institutions. Advantages of General Martabe Savings • Affordable initial deposit of account opening amounted to Rp 50,000 (fifty thousand Rupiah) • Minimum balance retained in the account amounted to Rp 50,000 (fifty thousand Rupiah) • The retained balance given an interest that is calculated daily with progressive interest rate. • Obtain Sipanda Life Insurance protection wih free premium. • Able to conduct transaction Realtime Online in all office units of Bank SUMUT. • Prizes and raffled twice a year. • ATM card facility that can access Cash Deposit Machine (CDM) • Can use the facility of SMS Banking and m-ATM of Bank SUMUT
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
81
82
• Biaya administrasi Tabungan yang rendah. • Kemudahan bertransaksi di 229 ATM Bank SUMUT, 2 Mesin Non Tunai, 1 CDM, dan seluruh ATM berlogo ATM Bersama serta BankCard di Malaysia.
• Low administration cost. • Convenient of transactions in 229 ATM of Bank SUMUT, 2 machine non cash, 1 CDM, and all ATM with ATM Bersama logo and BankCard in Malaysia.
b) Tabungan Martabe Gaji Tabungan yang diperuntukkan bagi pegawai dan pensiunan dari instansi Pemerintah/ swasta/BUMN/BUMD untuk menampung dana gaji dan pensiun. Keunggulan Tabungan Martabe Gaji • Setoran awal pembukaan rekening yang terjangkau yaitu sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) • Saldo minimal yang harus mengendap dalam rekening sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) • Saldo mengendap diberikan bunga yang dihitung secara harian dengan suku bunga progresif rate. • Memperoleh perlindungan Asuransi Jiwa Sipanda dengan bebas premi Obtain Sipanda. • Dapat bertransaksi secara Realtime Online di seluruh unit kantor Bank SUMUT. • Berhadiah dan diundi 2 x setahun. • Fasilitas kartu ATM serta dapat mengakses Cash Deposit Machine (CDM).
b) Salary Martabe Savings Savings that is designated for employees and retirees from institutions of Government/ private/ state/local enterprises to accomodate the salary and pension funds. Advantages of Salary Martabe Savings • Affordable initial deposit of account opening amounted to Rp 5,000 (five thousand Rupiah).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• Minimum balance retained in the account amounted to Rp 5,000 (five thousand Rupiah). • The retained balance given an interest that is calculated daily with progressive interest rate. • Life Insurance protection wih free premium.
• Able to conduct transaction Realtime Online in all office units of Bank SUMUT. • Prizes and raffled twice a year. • ATM card facility that can access Cash Deposit Machine (CDM).
• Dapat menggunakan fasilitas SMS Banking dan m-ATM Bank SUMUT. • Bebas Biaya administrasi bulanan Tabungan. • Kemudahan bertransaksi di 229 ATM Bank SUMUT, 2 Mesin non tunai,1 CDM, dan seluruh ATM berlogo ATM Bersama serta BankCard di Malaysia.
• Can use the facility of SMS Banking and m-ATM of Bank SUMUT . • Free administration cost.
c) Tabungan Martabe KPE Tabungan yang diperuntukkan khusus untuk PNS/CPNS dan pensiunan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupatan/Kota dan Provinsi Sumatera Utara. Keunggulan dari Tabungan Martabe • Setoran awal pembukaan rekening yang terjangkau yaitu sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) • Saldo minimal yang harus mengendap dalam rekening sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah) • Saldo mengendap diberikan bunga yang dihitung secara harian dengan suku bunga progresive rate. • Memperoleh perlindungan asuransi jiwa SIPANDA dengan bebas biaya premi asuransi. • Memperoleh fasilitas kartu Pegawai Elektronik yang dapat juga berfungsi sebagai kartu ATM Bank SUMUT. • Kemudahan bertransaksi di 229 ATM Bank SUMUT, 2 non tunai, 1 CDM, dan seluruh ATM berlogo ATM Bersama serta BankCard di Malaysia. • Dapat menggunakan fasilitas SMS Banking dan m-ATM Bank SUMUT. • Berhadiah dan diundi 2 x setahun. • Bebas biaya administrasi rekening / bulan.
c) KPE Martabe Savings Savings that is designated for civil servants and retirees of civil servants in the Regional Government Regent/City and Province of North Sumatra. Advantages of KPE Martabe Savings • Affordable initial deposit of account opening amounted to Rp 5,000 (five thousand Rupiah).
d) Tabungan Martabe Mahasiswa Tabungan yang diperuntukkan bagi mahasiswa perguruan tinggi, institut dan akademi. Keunggulan dari Tabungan Martabe Mahasiswa. • Setoran awal pembukaan rekening yang terjangkau yaitu sebesar Rp 10.000,(sepuluh ribu rupiah) . • Saldo minimal yang harus mengendap dalam rekening sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
d) Student Martabe Savings Savings that is designated for students of university, institute and academy. Advantages of Student Martabe Savings.
• Convenient of transactions in 229 ATM of Bank SUMUT, 2 machine non cash, 1 CDM, and all ATM with ATM Bersama logo and BankCard in Malaysia.
• Minimum balance retained in the account amounted to Rp 5,000 (five thousand Rupiah). • The retained balance given an interest that is calculated daily with progressive interest rate. • Obtain Sipanda Life Insurance protection wih free premium. • Obtain ATM card facility of Bank SUMUT. • Convenient of transactions in 229 ATM of Bank SUMUT, 2 machine non cash , 1 CDM, and all ATM with ATM Bersama logo and BankCard in Malaysia. • Can use the facility of SMS Banking and mATM of Bank SUMUT. • Prizes and raffled twice a year. • Free of administration cost/month
• Affordable initial deposit of account opening amounted to Rp 10,000 (ten thousand Rupiah). • Minimum balance retained in the account amounted to Rp 2,500 (two thousan five hundred Rupiah).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
83
84
• Saldo mengendap diberikan bunga yang dihitung secara harian dengan suku bunga progresive rate. • Memperoleh perlindungan Asuransi Jiwa Sipanda dengan bebas premi Obtain Sipanda. • Dapat bertransaksi secara Realtime Online di seluruh unit kantor Bank SUMUT . • Biaya administrasi Tabungan yang rendah. • Kemudahan bertransaksi di 229 ATM Bank SUMUT, 2 Mesin Pemindahbukuan, 1 CDM, dan seluruh ATM berlogo ATM Bersama serta BankCard di Malaysia. • Kartu ATM dan dapat mengakses Cash Deposit Machine (CDM) ATM . • Berhadiah dan diundi 2 x setahun.
• The retained balance given an interest that is calculated daily with progressive interest rate.
e) Tabungan Martabe SUMUT Sejahtera Tabungan yang dikhususkan bagi Nasabah Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro SUMUT Sejahtera. Keunggulan dari Tabungan Martabe SUMUT Sejahtera . • Setoran awal pembukaan rekening yang terjangkau yaitu sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah). • Saldo minimal yang harus mengendap dalam rekening sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). • Saldo mengendap diberikan bunga yang dihitung secara harian dengan suku bunga progresive rate. • Memperoleh perlindungan Asuransi Jiwa Sipanda dengan bebas premi Obtain Sipanda. • Dapat bertransaksi secara Realtime Online di seluruh unit kantor Bank SUMUT. • Bebas biaya administrasi rekening / bulan. • Berhadiah dan diundi 2 x setahun.
e) SUMUT Sejahtera Martabe Savings Savings that is specified for the Customer of Loan of Microenterprise of SUMUT Sejahtera.
f ) Tabungan Martabe Bina Siswa Mandiri (BSM) Tabungan yang dikhususkan bagi penerima bantuan Siswa Miskin. Keunggulan dari Tabungan Siswa Mandiri (BSM) yaitu : • Bebas setoran awal pembukaan rekening Tabungan. • Bebas biaya administrasi Tabungan. • Dapat bertransaksi secara Realtime Online di seluruh unit kantor Bank SUMUT.
f) Martabe Savings of Bina Siswa Mandiri (BSM) Savings is specified for beneficiaries of Poor Students. Advantages of BSM Savings:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• Life Insurance protection wih free premium.
• Able to conduct transaction Realtime Online in all office units of Bank SUMUT. • Low administration cost. • Convenient of transactions in 229 ATM of Bank SUMUT, 2 machine-entry, 1 CDM, and all ATM with ATM Bersama logo and BankCard in Malaysia. • Card ATM card facility that can access Cash Deposit Machine (CDM). • Prizes and raffled twice a year.
Advantages of SUMUT Sejahtera Martabe Savings • Affordable initial deposit of account opening amounted to Rp 1,000 (one thousand Rupiah). • Minimum balance retained in the account amounted to Rp 2,500 (two thousan five hundred Rupiah). • The retained balance given an interest that is calculated daily with progressive interest rate. • Obtain Sipanda Life Insurance protection wih free premium. • Able to conduct transaction Realtime Online in all office units of Bank SUMUT. • Free of administration cost/month • Prizes and raffled twice a year.
• Free initial deposit of account opening • Free administration cost • Able to conduct transaction Realtime Online in all office units of Bank SUMUT.
g) Tabungan Martabe Valas Tabungan Martabe Valas adalah simpanan tabungan dalam mata uang asing dengan target pasar komersial yaitu masyarakat umum, perorangan dan badan usaha . Keunggulan dari Tabungan Martabe Valas • Setoran awal pembukaan rekening yang terjangkau yaitu sebesar USD 100. • Saldo minimal yang harus mengendap dalam rekening sebesar USD 50. • Saldo mengendap diberikan bunga yang dihitung secara harian dengan suku bunga progresive rate. • Gratis biaya cetak rekening Koran. • Gratis biaya penarikan antar cabang devisa. • Bebas biaya administrasi bulanan.
g) Forex Martabe Savings Forex Martabe Savings is savings in foreign currency with commercial target market, namely general public, individuals, and busin ess entities. Advantages of Forex Martabe Savings. • Affordable initial deposit of account opening amounted to USD 100. • Minimum balance retained in the account amounted to USD 50. • The retained balance given an interest that is calculated daily with progressive interest rate
2. TabunganKu TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bankbank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keunggulan dari TabunganKu • Setoran awal pembukaan rekening terjangkau yaitu sebesar Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah). • Saldo mengendap diberikan bunga yang dihitung secara harian dengan suku bunga progresif rate. • Bebas biaya administrasi rekening / bulan.
2. TabunganKu Tabunganku is savings for individuals with easy and light requirements issued jointly by bank in Indonesia to develop a culture of savings and improving the welfare of society.
1. Tabungan Simpeda Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) adalah merupakan produk tabungan bersama yang diterbitkan secara bersama oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia yang dirancang khusus sebagai alat pemersatu BPD seluruh Indonesia. Keunggulan dari Tabungan Simpeda. • Setoran awal pembukaan rekening yang terjangkau yaitu sebesar Rp 10.000,(sepuluh ribu rupiah). • Saldo minimal yang harus mengendap dalam rekening sebesar Rp 10.000,(sepuluh ribu rupiah).
1. Simpeda Savings Simpeda savings (Regional Development Savings) is a joint savings products issued jointly by the Regional Development Bank (BPD) throughout Indonesia, designed specifically as an integral tool of BPD throughout Indonesia.
• Free printing cost of bank statement. • Free cost of withdrawal among forex branches. • Free monthly administration cost.
Advantages of Tabunganku • Affordable initial deposit of account opening amounted to Rp 20,000 (twenty thousand Rupiah). • The retained balance given an interest that is calculated daily with progressive interest rate. • Free administration cost/monthly.
Advantages of Simpeda Savings. • Affordable initial deposit of account open ing amounted to Rp 10,000 (ten thou sand Rupiah). • Minimum balance retained in the account amounted to Rp 10,000 (ten thousand Ru piah).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
85
• Saldo mengendap diberikan bunga yang dihitung secara harian dengan suku bunga single rate. • Memperoleh perlindungan Asuransi Jiwa Sipanda dengan bebas premi Obtain. • Dapat bertransaksi secara Realtime Online di seluruh unit kantor Bank SUMUT. • Berhadiah dan diundi 2 x setahun di seluruh Indonesia. • Fasilitas kartu ATM serta dapat mengakses Cash Deposit Machine (CDM) • Biaya administrasi Tabungan yang rendah. • Kemudahan bertransaksi di 229 ATM, 2 Mesin Non Tunai, 1 CDM, dan seluruh ATM berlogo ATM Bersama serta BankCard di Malaysia. 4. Layanan ATM Bank SUMUT Layanan ATM Bank SUMUT yang tergabung dalam ATM Bersama untuk transaksi ATM di seluruh Indonesia dan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) untuk transaksi ATM di Malaysia dengan logo BankCard. Adapun fitur-fitur ATM Bank SUMUT meliputi: • Penarikan tunai di seluruh ATM Bank SUMUT dan ATM Bersama • Penarikan tunai di seluruh jaringan ATM MEPS • Pemindahbukuan antar rekening Bank SUMUT • Transfer antar Bank Anggota ATM Bersama • Transfer ke Seluruh Bank di Indonesia • Informasi saldo di seluruh ATM Bank SUMUT dan ATM Bersama • Pembelian pulsa SIMPati, Kartu AS, Mentari, dan Flexi Trendy • Pembayaran tagihan Kartu Halo, Matrix, Telepon Rumah, Speedy, Flexi Classy, Listrik PLN, PDAM Tirta Kualo, dan PBB • Setoran Tunai di Cash Deposit Machine (CDM) Bank SUMUT 5. Jasa layanan perbankan lainnya Layanan jasa Bank SUMUT yang ada saat ini adalah: a. Kiriman Uang melalui Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI).
86
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• The retained balance given an interest that is calculated daily with progressive interest rate. • Life Insurance protection wih free premium. • Able to conduct transaction Realtime Online in all office units of Bank SUMUT. • Prizes and raffled twice a year. • Card ATM card facility that can access Cash Deposit Machine (CDM). • Low administration cost.
• Convenient of transactions in 229 ATM , 2 machine Non Cash, 1 CDM, and all ATM with ATM Bersama logo and BankCard in Malaysia. 4. ATM Service of Bank SUMUT ATM Service of Bank SUMUT that incorporated in ATM Bersama for the transaction of ATM in Indonesia and Malaysia Electronic Payment System (MEPS) for ATM transactions in Malaysia with BankCard logo. The ATM features of Bank SUMUT include: • Cash withdrawal in all ATM of Bank SUMUT and ATM Bersama • Cash withdrawal in all ATM network of MEPS • Overbooking between accounts of Bank SUMUT • Transfer between Bank members of ATM Bersama • Transfer to all Bank in Indonesia • Balance inquiry in all ATM of Bank SUMUT and ATM Bersama • Purchase of recharge voucher of Simpati, Kartu As, Mentari, and Flexi Trendy • Payment of bills of Kartu Halo, Matrix, Home Telephone, Speedy, Flexi Classy, PLN electricity, PDAM Tirta Kualo, and Tax • Cash Deposit in Cash Deposit Machine (CDM) of Bank SUMUT 5. Other banking services Current services of Bank SUMUT, namely: a. Money Delivery through Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS) and National Clearing System of Bank Indonesia (SKNBI)
b. BPD Net Online yang merupakan layanan transaksi antar Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia secara real time online. c. Safe Deposit Box (SDB) di Kantor Cabang Utama Medan dan Pematang Siantar. d. Layanan penerimaan setoran pajak masyarakat melalui Modul Penerimaan Negara (MPN). e. Layanan penerimaan setoran pembayaran air PDAM khusus masyarakat pelanggan PDAM Tirta Kualo Tanjung Balai. f. Layanan penerimaan setoran pembayaran tagihan telepon untuk pelanggan Telkom secara on line. g. Layanan penerimaan setoran pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan PLN secara on line. h. Layanan penerimaan setoran pembayaran uang kuliah bagi mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara (USU). i. Layanan penerimaan setoran pembayaran uang pendaftaran calon mahasiswa/i baru Politeknik Negeri Medan (POLMED). j. Layanan penerimaan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor pedesaan dan perkotaan. k. Layanan m-ATM Bersama adalah layanan dari ATM Bersama melalui Handphone yang berbasis Tsel Menu, yaitu menu yang tertanam di dalam simcard Telkomsel. l. Layanan SMS Banking SMS Banking service m. Cash Deposit Machine (CDM) yaitu mesin yang dapat digunakan untuk transaksi penyetoran tunai. n. Layanan Western Union untuk pengiriman uang ke manca negara secara realtime online. o. Layanan penerimaan setoran pajak kendaraan bermotor yang bekerjasama dengan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, dimana Bank SUMUT telah membuka Payment Point penerimaan pajak kendaraan bermotor dilokasi publik area yaitu Sun Plaza dan Plaza Medan Fair serta layanan Samsat Drive Thru yang berlokasi di halaman parkir gedung Bank SUMUT. p. Cash Management adalah aplikasi yang memberikan manfaat dan kemudahan bagi Pemerintah Daerah yaitu :
b. BPD Net Online which is a transaction service between Regional Development Banks in Indonesia via real time online. c. Safe Deposit Box (SDB) in Main Branch Offices of Medan and Pematang Siantar. d. Service of public tax payment receipts through Module of State Revenues (MPN) e. Service of water payment receipts, specified for the customers of PDAM Tirta Kualo Tanjung Balai. f. Service of telepone bills payment receipts for Telkom customers via on line. g. Service of electricity bills payment receipts for PLN customers via online. h. Service of college tuition payment receipts for students of University of North Sumatra. i. Service of registration payment receipts for prospective students of Medan State Polytechnic (POLMED). j. Service of tax payment receipts of Land and Building Tax (PBB) for rural and urban sectors. k. Service of m-ATM Bersama is ATM Bersama service through Handphone, this service is Tsel Menu based, which is a menu that is embedded in the simcard Telkomsel. l. SMS Banking service. m. Cash Deposit Machine (CDM) is a machine used to deposit cash. n. Western Union service to deliver money to overseas via realtime online. o. Service of tax payment receipts of motor vehicle in cooperation with Regional Revenue Office of North Sumatra Province, where the Bank has opened a Payment Point for tax receipts of motor vehicle located in public area, namely Sun Plaza and Plaza Medan Fair as well as Drive Thru service of SAMSAT located in the parking lot of Bank SUMUT’s building. p. Cash Management is an application that provide benefits and convenience for Regional Government, namely:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
87
• Memberi kemudahan bagi Pemerintah Daerah dalam mengetahui posisi keuangan dan mengetahui seluruh penerimaan dan pengeluaran secara real time online. • Membantu Pemerintah Daerah dalam mengatur cash flow yang berkaitan dengan penerimaan masing-masing Dinas dan memantau target anggaran pendapatan asli daerah (APBD) yang telah ditetapkan. • Memberikan keamanan terhadap pengeluaranPemerintah Daerah dikarenakan setiap pencairan SP2D harus didaftarkan dan diregistrasi terlebih dahulu pada menu aplikasi Kas Daerah pada Pemerintah Daerah sebelum SP2D tersebut dicairkan pada Bank SUMUT. • Meminimalisir risiko dan biaya terhadap kebutuhan informasi tentang posisi laporan keuangan Pemerintah Daerah. q. Surat Keterangan Bank (Referensi Bank) Adalah surat keterangan yang diterbitkan Bank atas permintaan nasabah yang menerangkan bahwa nasabah yang bersangkutan adalah pemegang rekening pada Bank.
88
• Provide convenience for Regional Government in knowing the financial position and all income and expenses via real time online. • Assist Regional Government to manage cash flow related with each Department income and monitor regional budget target (APBD) that has been set.
• Provide security towards the Regional Government expenditure due to every distribution of SP2D must be registered first in the application menu of Regional Cash in Regional Government before the SP2D disbursed at Bank SUMUT. • Minimize the risk and cost towards the information needs about financial statements position of Regional Government q. Bank Certificate (Bank Reference) is a certificate issued by the Bank by the customer’s request that explains that the relevant customer is an account holder in the Bank.
Kredit
Loans
1. Kredit Umum Kredit dengan sistem Rekening Koran diberikan kepada perorangan / badan usaha untuk kebutuhan menambah modal modal kerja, sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan kegiatan usaha yang dijalankan. Usaha yang dapat dibiayai merupakan usaha produktif di sektor perdagangan, industri, jasa pertanian dan sektor-sektor lainnya.
1. General Loan Loans with bank statement system given to individuals/business entities to raise working capital, so as to facilitate and enhance the business activities. Business that can be funded is productive business in sectors of trade, industry, service, agriculture, and other sectors.
2. Kredit Modal Kerja Kepada Kontraktor / Rekanan ( Kredit SPK ) Kredit SPK adalah kredit dengan sistem Rekening Koran diberikan kepada kontraktor/Rekanan yang telah memperoleh Kontrak Kerja /Surat Perjanjian Kerja (SPK) untuk membantu modal kerja dalam rangka menyelesaikan pekerjaan yang diperoleh di bidang jasa kontruksi,infrastruktur maupun pengadaan barang / jasa dari pemberi pekerjaan / Bowheer.
2. Working Capital Loan to Contractor/Partner (SPK Loan) SPK Loan is a loan with bank statement system given to contractor/partner who has obtained Employment Contract/Letter of Employment Agreement (SPK) to assist working capital in order to complete the work gained in the filed of construction, infrastructure, and procurement of goods/ services from employers/ Bowheer.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
3. Kredit Angsuran Lainnya (KAL) Kredit Angsuran Lainnya adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada perorangan /badan usaha yang mempunyai usaha produktif pada sektor perdagangan, industri jasa,pertanian dan sektor-sektor lainnya atau mempunyai penghasilan tetap fasilitas kredit dapat digunakan untuk tujuan membiayai keperluan yang bersifat investasi, modal kerja, dan konsumtif.
3. Other Installments Loan (KAL) KAL is a loan facility given to individuals/business entities that have a productive business in the sector of trade, industry, service, agriculture, and other sectors, or have fixed income/loan facility to finance the purposes of investment, working capital, and consumptive.
4. Kredit Kebun Sawit Kredit Kebun Sawit adalah kredit dengan sistem angsuran diberikan kepada perorangan / badan usaha untuk membiayai usaha perkebunan sawit seperti : a. Membeli lahan kebun sawit yang belum ditanami (lahan kosong) dan akan ditanami langsung (tujuan kredit hanya untuk pembelian lahan kosong tanpa adanya maksud untuk melakukan penanaman tidak dibenarkan). b. Membeli lahan kebun sawit yang telah ditanami dan belum menghasilkan. c. Membeli lahan sawit yang telah ditanami dan sudah menghasilkan. d. Penanaman tanaman baru dimana lahan kebun telah dimiliki sebelumnya. e. Peremajaan kebun yang telah dimiliki namun memiliki kebun lain yang masih menghasilkan serta dapat mem-back up pembayaran kredit. f. Biaya perawatan/pemeliharaan kebun sawit dalam masa tanaman menghasilkan atau tanaman belum menghasilkan.
4. Loan of Palm Oil Plantation Loan of Palm Oil Plantation is a loan with installment system given to individuals/business entities to finance the palm oil plantation business, such as: a. Purchase of land that has not been planted (vacant land) and will be planted directly (loan purpose to purchase vacant land without any intention of conducting plantation is not justified)
5. Kredit Sindikasi Pemberian kredit antar dua atau lebih lembaga keuangan (bank) kepada /dengan sebuah perusahaan(debitur) untuk suatu pembiayaan proyek dengan syarat-syarat atau ketentuan kredit yang sama serta dengan perjanjian kredit yang umumnya ditandatangani bersama – sama dan di tata usahakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh bank agen.
5. Syndicated Loan Loan distribution between two or more financial institutions (bank) to/with a company (the borrower) for a project financing with terms or conditions of loan which are the same with the loan agreements that are generally signed together and administered by the institution appointed by the Bank.
b. Purchase of land that has been planted but has not produced c. Purchase of land that has been planted and already producing. d. Plant new plants in which the land has been previously owned. e. Rejuvenation of owned plantation but has another plantation that is still producing to backup loan payments. f. Maintenance cost of palm oil plantation during the generating period or immature period.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
89
90
6. Kredit Pemerintah Daerah ( Kredit Pemda ) Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Pemerintah Daerah, dengan jangka waktu tertentu, ditujukan untuk menutupi kekurangan arus kas pada tahun anggaran berjalan, membiayai penyediaan layanan umum yang tidak menghasilkan penerimaan maupun untuk membiayai proyek investasi yang menghasilkan penerimaan. Sehingga memberikan manfaat bagi pelayanan masyarakat. Sumber pengembalian kredit berasal dari APBD.
6. Regional Government Loan Is a loan facility given to Regional Government, with certain period, aimed to cover the shortage of cashflow for the year, to finance the provision of public services that does not generate income or to finance investment project that generates income. Thus providing benefits for community service. The loan repayment is derived from the Regional Budget.
7. KPR SUMUT Sejahtera Kredit yang diberikan kepada perorangan untuk kebutuhan pembelian rumah baru atau rumah lama baik berupa rumah tinggal,apartemen, rumah toko (ruko) maupun rumah kantor (rukan) yang dijual melalui Pengembang atau bukan Pengembang.
7. Housing Loan of SUMUT Sejahtera Loan given to individuals to purchase a new home or old home in the form of houses, apartments, home store or home office that are sold through the Developer or not Developer.
8. Kredit Multi Guna KMG merupakan salah satu produk unggulan Bank SUMUT yang diberikan kepada perorangan yang berprofesi sebagai Pegawai Tetap baik PNS,BUMN/BUMD, swasta yang mempunyai penghasilan tetap. Pemberian kredit untuk tujuan membantu keperluan modal kerja, investasi dan konsumsi sehingga penghasilan peminjam berfungsi ganda.
8. Multipurpose Loan KMG is one of the flagship products of Bank SUMUT, given to individuals who work as Permanent Employees either civil servants, state/local enterprises, private, that have fixed income. Distribution of loan is aimed to assist the working capital, investment and consumption so that the borrower’s income has dual functions.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
9. Kredit SUMUT Sejahtera ( KSS ) Fasilitas kredit ini memiliki tujuan mulia diberikan kepada masyarakat pra sejahtera yang memiliki usaha mikro untuk meningkatkan peran wanita dalam menopang ekonomi keluarga dengan sistem kelompok guna memperbaiki taraf hidup keluarga pra sejahtera atau berpenghasilan rendah menuju ke taraf sejahtera yang lebih baik, membina pengusaha mikro yang memiliki kelayakan usaha tetapi belum bankable sehingga menjadi layak menjadi nasabah bank, serta mewujudkan visi dan misi Bank SUMUT khususnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat dan membantu program Pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan.
9. Loan of SUMUT Sejahtera This loan facility has precious goal, given to underprivileged people who have a micro business to increase the role of women in sustaining families with group system in order to improve the living standards of underprivileged families or low income leading to a better prosperity level, developing micro-entrepreneurs who have business eligibility but not bankable thus becoming worthy to be a bank customer, and to realize vision and mission of Bank SUMUT especially to improve the living standard of the community and to assist Government programs in order to alleviate poverty.
10. Kredit Mikro SUMUT Sejahtera II (KMSS II) KMSS II merupakan salah satu produk kredit unggulan Bank SUMUT untuk masyarakat Sumatera Utara, yang memberikan manfaat besar bagi usaha mikro untuk mendapat akses permodalan dengan syarat ringan.
10. Micro Loan of SUMUT Sejahtera II (KMSS II) KMSS II is one of the leading loan products of Bank SUMUT for the community of North Sumatra, that provide substantial benefits to microenterprises to get capital access with a mild condition.
11. Kredit Pensiunan Merupakan fasilitas kredit kepada Pensiunan Bank SUMUT dan keluarganya untuk keperluan renovasi rumah, biaya anak, dsb.
11. Pension Loan Is a loan facility to Retirees of Bank SUMUT and its families for the purpose of home renovation, cost of children, etc.
12. Kredit Pensiun Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada penerima pensiun baik pensiun sendiri,pensiun janda, atau duda yang menerima uang pensiunannya melalui PT.Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (PT.Taspen ).
12. Pension Loan Is a loan facility given to pension recipients either own pension, widowed pension, or widower that receives their retirement money through PT. Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (PT. Taspen).
13. Kredit Tirta Sejahtera Merupakan fasilitas kredit untuk kemudahan bagi masyarakat Sumatera Utara yang membutuhkan sambungan baru air minum PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara. Sasaran penyaluran kredit adalah masyarakat yang memiliki penghasilan rendah dan tidak mampu membayar sekaligus biaya pemasangan sambungan baru air minum. Plafond kredit yang dapat diberikan maksimal Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah).
13. Loan of Tirta Sejahtera is a loan facility for the convenience of the community of North Sumatra that requires a new connection of drinking water of PDAM Tirtanadi of North Sumatra Province. The target of loan distribution is public with low income and cannot afford the instalation cost of new drinking water connection. The limit given is a maximum of Rp 5,000,000 (five million Rupiah).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
91
14. Kredit Pegawai Pemberian fasilitas kredit kepada pegawai Bank SUMUT untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dalam memenuhi berbagai kebutuhan antara lain : pembelian tanah dan atau rumah, pembelian kendaraan,pembangunan / renovasi rumah,biaya pendidikan anak dan kebutuhan yang bersifat produktif. Plafond suku bunga dan jangka waktu kredit disesuaikan dengan masa kerja pegawai.
92
14. Employee Loan Loan distribution is given to employees o Bank SUMUT to improve the welfare of employees in fulfilling various needs such as: purchase of land and/ or house, purchase of vehicle, home construction/ renovation, education cost for children, and productive needs. The limit of interest rate and period of loan is adjusted with the working period of employees
15. Kredit Program Kredit program adalah program pemerintah untuk memberdayakan ekonomi rakyat melalui penyaluran kredit yang difasilitasi oleh perbankan dengan pemberian subsidi bunga oleh pemerintah.
15. Program Loan Program Loan is government program to empower the community economy through loan distribution that is facilitated by banking by the provision of interest subsidy by the government
Kredit program yang disalurkan Bank SUMUT antara lain: a. Kredit Usaha Pembibitan Sapi ( KUPS ) Fasilitas kredit diberikan kepada perusahaan pembibitan,koperasi ternak dan kelompok ternak untuk kegiatan usaha pembibitan sapi dalam rangka memproduksi bibit sapi potong atau bibit sapi perah.Plafon kredit sesuai dengan ketentuan dari Kementrian Pertanian. b. Kredit Pemberdayaan Pengusaha Nias (KPP Nias ) Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada pengusaha mikro, kecil,dan menengah yang terkena bencana gempa dan tsunami baik langsung maupun tidak langsung sehingga dapat membantu percepatan pertumbuhan perekonomian di pulau Nias,Penggunaan kredit untuk modal kerja dan investasi. c. Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitaliasi Perkebunan(KPEN-RP) Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada petani secara langsung melalui mitra usaha dan koperasi. Komoditi yang dapat dibiayai adalah kelapa sawit, karet dan kakao. Plafond kredit sesuai dengan ketentuandari kementrian Pertanian. Suku bunga kredit kecil dikarenakan ada subsidi bunga dari Pemerintah, yang besarnya ditetapkan oleh Kementrian Keuangan.
Program Loan disbursed by Bank SUMUT, namely:
a. Cattle Breeding Business Loan Loan facility given to the breeding company, cattle cooperative and cattle group, for the business of cattle breeding in order to produce seeds of beef cattle and dairy cow. The loan limit is in accordance with the provision of the Ministry of Agriculture.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
b. Loan of Entrepreneur Empowerment of Nias (KPP Nias) is a loan facility given to micro, small, and medium enterprises affected by earthquake and tsunami both directly and indirectly so as to accelerate the economic growth in Nias island. The use of loan is for working capital and investment.
c. Loan of Bio Energy Development and Revitalization of Plantations (KPEN-RP) is a loan facility given to farmers directly through Business Partners and Cooperative. Commodities that can be financed are palm oil, rubber, and cocoa. The loan limit is in accordance with the provisions of Ministry of Agriculture. The interest rate is small due to interest subsidy from the Government, which amount is determined by Ministry of Finance.
d. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi ( KKP-E) Merupakan kredit yang diberikan secara perorangan maupun koperasi kepada petani, peternak, perkebunan nelayan dan pembudidaya yang merupakananggota Keluarga Tani. Kredit ini untuk intensifikasi padi, jagung, kedelai,ubi kayu,ubi jalar,pengembangan tanaman tebu,budidaya ikan paling lama dengan jangka waktu 1 (satu) tahun.Untuk peternak sapi potong, pembibitan sapi paling lama 2 (dua) tahun. e. Kredit Usaha Mikro dan Kecil – SUP 005 (KUMK SUP 005) Merupakan fasilitas kredit yang diperuntukkan bagi yang memiliki usaha produktif mikro dan kecil untuk semua sektor ekonomi. f. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi adalah produk kredit disebabkan adanya kesepakatan bersama antara Kementrian Negara Perumahan Rakyat dengan Perseroan dalam pelaksanaan program pembiayaan perumahan dan pemukiman dengan dukungan fasilitas subsidi perumahan. Fasilitas pembiayaan ini bertujuan untuk mewujudkan Kesejahteraan Masyrakat di bidang perumahan melalui program bantuan perumahan dengan dukungan fasilitas kredit bersubsidi. g. Kredit Usaha Rakyat ( KUR ) Fasilitas kredit ini merupakan kredit yang diberikan kepada usaha mikro,kecil,menengah dan koperasi (UMKM – K) disektor pertanian,kelautan dan perikanan, perdagangan,perindustrian,jasa atau perkebunan dalam bentuk perorangan/ kelompok/badan usaha,yang pemberiannya dijamin oleh lembaga penjamin dan imbal jasa penjaminannya dibayarkan oleh pemerintah. 16. Linkage Program Adalah Program kerjasama antara Bank SUMUT dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk menyalurkan kredit kepada sektor Usaha Mikro Kecil (UMK) melalui pola executing (pinjaman yang diberikan dari Bank SUMUT kepada BPR dalam rangka pembiayaan kepada nasabah mikro dan kecil),chanelling (pinjaman yang diberikan oleh BUK kepada nasabah mikro dan
d. Loan of Resilience of Food and Energy is a loan given individually or in cooperatives to farmers, ranchers, fishermen, and farmers, and cultivators who are members of the family farmer. This loan is for the intensification of rice, maize, soybean, cassava, sweet potato, sugar cane cultivation, fish farming with the longest period of 1 (one) year. For beef cattle breeders, its longest period is 2 (two) years.
e. Loan of Micro and Small Enterprises - SUP 005 (KUMK SUP 005) Is a loan facility which is intended for those who have productive micro and small enterprises for all sectors of the economy. f. Subsidized Housing Loan (KPR) Subsidized KPR is a loan product due to mutual agreement between the Ministry of Housing and the Company in conducting financing program of housing and residential with the support of subsidized housing facility. This financing facility is intended to realize Community Welfare in the housing field through housing assistance programs and subsidized loan facilities.
g. People’s Business Loan (KUR) This loan facility is a loan given to micro, small, medium enterprises and cooperatives (SMEsK) in agriculture, marine and fisheries, trade, industry, services or plantations in the form of individual/group/business entity, in which distribution is guaranteed by the guarantee agency and the bail compensation is paid by the Government.
16. Linkage Program Is a Program of cooperation between Bank SUMUT and Rural Bank (BPR) to disburse loan to Micro, Small Enterprises (MSEs) through executing pattern (loan given by Bank SUMUT to BPR in order to finance the customer of micro and small), channeling (loan given by BUK to customers of micro and small through BPR that act as an agent and does not have the authority to decide on loan
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
93
kecil melalui BPR yang bertindak sebagai agent dan tidak memiliki kewenangan memutus kredit kecuali mendapat surat kuasa dari Bank SUMUT) dan joint financing (pembiayaan bersama terhadap UMK yang dilakukan oleh Bank SUMUT dan BPR). Jenis dan penggunaan dalam bentuk modal kerja dan investasi.
94
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
unless having authorization letter from Bank SUMUT) and joint financing (joint financing to MSEs by Bank SUMUT and BPR). Its type and usage are in the form of working capital and investment.
Peristiwa Penting 2013 Significant Events 2013 Kegiatan Bisnis 2013 | Business Activities 2013
Bank SUMUT menerima penghargaan The Best BUMD of The Year 2012. Dengan demikian, Bank SUMUT telah 3 (tiga) kali berturut-turut sebagai BUMD of The Year yakni tahun 2008, 2010 dan 2012. Kegiatan BUMD & CEO BUMD Award 2012 yang dilaksanakan Senin, 28 Januari 2013 di Panggung Ballet Ramayana – Candi Prambanan, Yogyakarta merupakan apresiasi dan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada BUMD dan CEO BUMD terbaik di Indonesia, terutama yang berprestasi dan telah berhasil meningkatkan kinerja BUMD-nya serta mampu memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan perekonomian daerah dan nasional. Bank SUMUT received the award of The Best BUMD of The Year 2012. Accordingly, Bank SUMUT has won three times in a row as BUMD of The Year namely in 2008, 2010, and 2012. Activities of BUMD & CEO of BUMD Award 2012 which was held on Monday, January 28, 2013 in Ballet Stage of Ramayana - Prambanan Temple, Yogyakarta, is an appreciation given to the best BUMD and CEO of BUMD in Indonesia, especially one who is talented and has managed to improve its performance as well as providing major contribution to the development of regional and national economy.
Bank SUMUT Syariah kembali menoreh prestasi membanggakan dengan menyabet 1st Rank: The Most Expansive Financing dan Ranking 3rd The Best Customer Choice Medan Region. Dua penghargaan bergengsi itu masing-masing diterima oleh Direktur Pemasaran dan Syariah Bank SUMUT Zenilhar dan Pemimpin Divisi Usaha Syariah Didi Duharsa pada acara The 9Th Islamic Financing Award 2013, diselenggarakan di Wisma Nusantara Complex, Jakarta, Jumat 22 Februari 2013.
Penyerahan hadiah kepada pemenang paket Umroh ke Tanah Suci bagi nasabah Tabungan iB Martabe Wadiah dan Tabungan iB Martabe Bagi Hasil, Senin 18 Maret 2013. Hand over of prize to the winner of Umrah package for customer of Savings of iB Martabe Wadiah, and Savings of iB Martabe Profit Sharing, on Monday, March 18, 2013.
Bank SUMUT Sharia won 1st rank: The Most Expansive Financing and Ranking 3rd in The Best Customer Choice, Medan region. The two prestigious awards were received by Director of Marketing and Sharia of Bank SUMUT, Zenilhar, and Division Head of Sharia Business, Didi Duharsa in The 9th Islamic Financing Award 2013, held in Wisma Nusantara Complex, Jakarta, on Friday, February 22, 2013.
Bank SUMUT dan PT Taspen sepakat untuk melanjutkan kerja samanya dalam pembayaran dana pensiun yang dilaksanakan di Gedung Utama Bank SUMUT Medan, Kamis 21 Maret 2013. Sejauh ini, keduanya telah menjalin kerja sama yang baik sejak 2004 lalu. Tercatat hingga Maret 2013, Bank SUMUT telah menyalurkan dana pensiun Taspen sebesar Rp18,5 miliar dengan jumlah penerima sebanyak 8.254 orang.
Sosialisasi produk Tabunganku ke SMP 13 Medan Rabu 27 Februari 2013. Socialization of Tabunganku product to SMP 13 Medan on Wednesday, February 27, 2013
Bank SUMUT and PT Taspen agreed to continue their cooperation in pension payments held in Main Building of Bank SUMUT, Medan, on Thursday, March 21, 2013. Thus far, both of them have established good cooperation since 2004. Recorded until March 2013, Bank SUMUT has disbursed Taspen pension funds amounted to Rp 18.5 billion with the number of recipients of 8,254 people.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
95
Bank SUMUT dan PT Taspen sepakat untuk melanjutkan kerja samanya dalam pembayaran dana pensiun yang dilaksanakan di Gedung Utama Bank SUMUT Medan, Kamis 21 Maret 2013. Sejauh ini, keduanya telah menjalin kerja sama yang baik sejak 2004 lalu. Tercatat hingga Maret 2013, Bank SUMUT telah menyalurkan dana pensiun Taspen sebesar Rp18,5 miliar dengan jumlah penerima sebanyak 8.254 orang.
Penyerahan santunan asuransi jiwa ‘SIPANDA’ kepada ahli waris nasabah Tabungan Martabe, di Ballroom Lantai 10 Gedung Bank SUMUT, Kamis 25 April 2013. Delivery of ‘SIPANDA’ life insurance benefits to customer’s heirs of Martabe Savings, in Ballroom of Bank SUMUT’s Building, 10th floor, on Thursday, April 25, 2013.
Investor Magazine gave the award of “The Best Bank 2013” to 15 best banks in national according to the competed category. Bank SUMUT entered the list of Top 3 banks winning The Best Bank 2013 for BPD group with assets above Rp 10 Trillion. The event was held in Le Meridien Hotel, Jakarta, on Tuesday, June 4, 2013.
Bank SUMUT and PT Taspen agreed to continue their cooperation in pension payments held in Main Building of Bank SUMUT, Medan, on Thursday, March 21, 2013. Thus far, both of them have established good cooperation since 2004. Recorded until March 2013, Bank SUMUT has disbursed Taspen pension funds amounted to Rp 18.5 billion with the number of recipients of 8,254 people.
Kontingen Bank SUMUT Khairunnisak Nasution berhasil meraih medali perak quis Kontes 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang) di Gedung Bank Indonesia Palembang, Sabtu 11 Mei 2013. Keberhasilan meraih medali di kontes 3D tersebut jauh melebihi harapan, karena pada Porseni IX BPD SI di Medan, Bank SUMUT yang menjadi tuan rumah justru belum berhasil meraih medali di kompetisi hitung uang. Bank SUMUT kembali memberikan hadiah Grandprize berupa 1 (satu) unit Toyota Fortuner kepada peraih Grand prize periode II tahun 2012, ibu Yusmaningsih, Kamis 21 Maret 2013 di pelataran kantor Cabang Utama Bank SUMUT Jalan Iman Bonjol Medan. Bank SUMUT handed over the Grandprize of 1 (one) unit Toyota Fortuner to the winner for period II in 2012, Mrs. Yusmaningsih, on Thursday, March 21, 2013 in the lot of Main Branch office of Bank SUMUT, Jalan Imam Bonjol, Medan.
96
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Majalah Investor memberikan anugerah “The Best Bank 2013” kepada 15 bank terbaik secara nasional sesuai dengan kategori yang diperlombakan. Bank SUMUT masuk dalam daftar Top 3 bank peraih The Best Bank 2013 untuk kelompok BPD beraset di atas Rp 10 Triliun. Acara diselenggarakan di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa 4 Juni 2013.
Contingent of Bank SUMUT, Khairunnisak Nasution, won silver medal in the quiz of 3D Contest (Dilihat, Diraba, Diterawang) in Bank Indonesia’s Building, Palembang, on Saturday, May 11, 2013. Success in winning the silver medal far exceeded the expectations, due to Porseni IX of BPD SI in Medan, in which Bank SUMUT became the host and did not win a medal in the money count competition.
Penandatanganan kerjasama antara Bank SUMUT dan Badan Wakaf Indonesia perwakilan Sumatera Utara bertempat di Ballroom lt. 10 Gedung Bank SUMUT Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan, Jumat 21 Juni 2013. The signing of cooperation between Bank SUMUT and Indonesian Wakaf Institution, representative of North Sumatra, was held in the Ballroom of Bank SUMUT’s Building, 10th floor, Jl. Imam Bonjol No. 18, Medan, on Friday, June 21, 2013.
Marketing Director of Bank SUMUT, Ester Junita Ginting, handed over ‘SIPANDA’ life insurance benefits to customer’s heirs of Martabe Savings, in Ballroom of Bank SUMUT’s Building, 10th floor, on Thursday, August 29, 2013.
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho membuka Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank SUMUT Tahun Buku 2012 bertempat di Ballroom Lt. 10 Gedung Bank SUMUT pada tanggal 28 Juni 2013. Governor of North Sumatra, Gatot Pujo Nugroho, opened the GMS of PT. Bank SUMUT in 2012, held in the Ballroom of Bank SUMUT’s building, 10th floor, in June 28, 2013.
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho memimpin Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank SUMUT Tahun Buku 2012 bertempat di Gedung Bank SUMUT pada Jumat 19 Juli 2013.
Penjurian ajang Improvement & Development Award IDeA 2013 di lantai 9 Gedung Bank SUMUT, Kamis 15 Agustus 2013. Judging the Improvement & Development Award (IDeA) 2013 in the 9th floor of Bank SUMUT’s Building, on Thursday, August 15, 2013.
Bank SUMUT menggelar manasik haji bagi para nasabah Tabungan Makbul, Kamis 29 Agustus 2013 di Asrama Haji Medan. Bank SUMUT held Hajj rituals for customers of Makbul Savings, on Thursday, August 29, 2013 in Hajj Dormitory, Medan.
Direktur Bisnis dan Syariah Bank SUMUT Zenilhar menerima cinderamata dari Direktur Askrindo Syariah Pribadi usai penandatanganan kerjasama antara. Bank SUMUT dengan Askrindo Syariah di Jakarta, Jumat 16 Agustus 2013. Director of Business and Sharia of Bank SUMUT, Zenilhar, received a souvenir from Director of Askrindo Syariah Pribadi after the signing of cooperation between Bank SUMUT with Askrindo .
Governor of North Sumatra, Gatot Pujo Nugroho, led the EGMS of PT. Bank SUMUT in 2012, held at the Bank SUMUT’s building, on Friday, July 19, 2013.
Direktur Pemasaran Bank SUMUT Ester Junita Ginting menyerahkan santunan asuransi jiwa ‘SIPANDA’ kepada ahli waris nasabah Tabungan Martabe, di Ballroom Lantai. 10 Gedung Bank SUMUT, Kamis 29Agustus 2013.
Direktur Bisnis dan Syariah Bank SUMUT, Zenilhar didampingi Pemimpin Divisi Teknologi, Informasi dan Akuntansi, Agung Santoso dan Pemimpin Cabang Jakarta Syahdan Ridwan Siregar menerima Trophy Anugerah Perbankan Indonesia (API) 2013 di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis 26 September 2013.Bank SUMUT meraih empat kategori penghargaan, tiga di antaranya sebagai terbaik pertama untuk kelompok BPD bermodal inti di atas Rp. 1 Triliun yakni kategori Finansial, Human Capital dan Corporate Social Responsibility serta Good Corporate Governance (GCG). Director of Business and Sharia of Bank SUMUT, Zenilhar accompanied by Division Head of Technology, Information and Accounting, Agung Santoso, and Branch Manager Jakarta, Syahdan Ridwan Siregar accepted the Trophy of Indonesian Banking Award (API) 2013 in the Ballroom of Ritz Carlton Hotel, Jakarta, on Thursday, September 26, 2013. Bank SUMUT earned four award categories, three of them as the first best of BPD group with core capital above Rp. 1 Trillion namely category of Financial, Human Capital, and Corporate Social Responsibility and Good Corporate Governance (GCG).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
97
Bank SUMUT held a fashion show of Batik of ethnic motive of North Sumatra in the closing of mini exhibition of SMEs in SMEs Center of Bank SUMUT, Jalan Sei Serayu, Medan, on Thursday, October 31, 2013. The ethnic batik products are currently developed as one of the flagship products of Bank SUMUT’s SMEs. SMEs Center of Bank SUMUT deliberately held a fashion show to introduce ethnic batik to the public. In addition, the product is a work of local businessman.
Direktur Pemasaran Bank SUMUT saat mengunjungi pelaku usaha mikro perempuan di Desa Kampung Tengah, Rantau Prapat, Rabu 30 Oktober 2013. Bank SUMUT tetap konsisten dengan komitmennya memberikan kredit kepada pelaku usaha mikro perempuan dengan pola Grameen Bank. Komitmen tersebut tidak sebatas memberikan bantuan pembiayaan modal usaha, melainkan juga pro aktif mendatangi langsung kelompok-kelompok nasabah mikro tersebut dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan. Marketing Director of Bank SUMUT when visiting micro business women in Kampung Tengah Village, Rantau Prapat, on Wednesday, October 30, 2013. Bank SUMUT remains consistent with its commitment to provide loan to women of micro entrepreneurs with Grameen Bank pattern. The commitment is not limited to provide financing of business capital, but also proactive on going directly to groups of micro customers in terms of development and empowerment.
Bank SUMUT mengadakan pagelaran fashion show batik motif etnik khas Sumatera Utara pada penutupan gelaran pameran mini UMKM di Sentra UMK Bank SUMUT, Jalan Sei Serayu, Medan, Kamis (31/10). Produk batik etnik saat ini dikembangkan sebagai salah satu produk andalan UMKM SUMUT. Sentra UMK Bank SUMUT sengaja menggelar fashion show ini sebagai upaya mengenalkan batik motif etnis SUMUT ke masyarakatluas. Selain itu, produk tersebut merupakan karya pengusaha lokal.
98
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Direktur Operasional M. Yahya dan Direktur Pemasaran Ester Junita Ginting memotong kue ulang tahuh ke 52 Bank SUMUT seusai pelaksanaan upacara bendera memperingati HUT ke-52 tahun di pelataran parkir kantor pusat gedung Bank SUMUT, Senin 4 September 2013 Operational Director, M. Yahya, and Marketing Director, Ester Junita Ginting, cut the birthday cake after the flag ceremony of celebrating the 52nd anniversary of Bank SUMUT at the parking lot of headquarter building of Bank SUMUT, on Monday, September 4, 2013.
Direktur Operasional M. Yahya dan Direktur Pemasaran Ester Junita Ginting didampingi teller berbusana etnis Sumatera Utara menyambut ramah nasabah yang bertransaksi di Kantor Cabang Utama, Senin 4 September 2013. Sementara sejumlah karyawan lainnya membagi-bagikan kue tart kepada nasabah yang menunggu antrean. Aksi simpati itu merupakan simbolisasi wujud dari salah satu budaya perusahaan Bank SUMUT, yakni memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
Operational Director, M. Yahya, and Marketing Director, Ester Junita Ginting, accompanied by teller who dressed up with the ethnic of North Sumatra friendly welcome the customers who conduct transactions in Main Branch Office, on Monday, September 4, 2013. While other employees handed out cake to customers who are waiting in the queue. That action is a symbol of one of the corporate culture of Bank SUMUT, to give the best services to customers.
Menyemarakkan hari jadi yang ke-52, Bank SUMUT kembali menggelar UMK Expo pada 1214 November 2013 di pelataran parkir Kantor Pusat Bank SUMUT Jl Imam Bonjol 18 Medan. Peserta pameran merupakan debitur UMK binaan Bank SUMUT, menampilkan beragam produk antara lain tekstil, handy craft, makanan kemasan dan kuliner. Celebrating its 52nd anniversary, Bank SUMUT once again held MSE Expo from 12-14 November 2013 at the parking lot of Bank SUMUT’s Headquarter, Jl. Imam Bonjol 18, Medan. Exhibitors were borrowers of Bank SUMUT’s assisted MSEs, featuring a variety of products such as textiles, handy crafts, food packaging, and culinary.
Direktur Operasional M. Yahya dan Direktur Pemasaran Ester Junita Ginting menyaksikan penarikan undian Tabungan Martabe berhadiah Toyota Fortuner, Toyota Avanza serta ratusan hadiah lainnya di pelataran parkir Bank SUMUT, Selasa 12 November 2013. Operational Director, M. Yahya, and Marketing Dirctor, Ester Junita Ginting, witnessed the lucky draw of Martabe Savings with prizes of Toyota Fortuner, Toyota Avanza and hundreds of other prizes in the parking lot of Bank SUMUT, on Tuesday, November 12, 2013.
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho berfoto bersama Direktur Pemasaran Bank SUMUT Ester Junita Ginting dan panitia saat mengunjungi Stand Bank SUMUT pada acara Kampanye Gerakan Indonesia Menabung (GIM) 2013 yang digelar oleh Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah IX (Sumatera Utara-Aceh) di Lapangan Benteng Medan, Minggu 24 September 2013. Governor of North Sumatra, Gatot Pujo Nugroho, posed with Marketing Director of Bank SUMUT, Ester Junita Ginting and committee while visiting the booth of Bank SUMUT at the Campaign of Gerakan Indonesia Menabung (GIM) 2013 which was held by Bank Indonesia (BI) Representative Office of Region IX (North Sumatra-Aceh) in Lapangan Banteng, Medan, on Sunday, September 24, 2013.
Penyerahan santunan asuransi jiwa ‘SIPANDA’ kepada ahli waris nasabah Tabungan Martabe, Simpeda dan Makbul periode September – Oktober 2013 di Ballroom Lt. 10 Gedung Bank SUMUT, Jumat 6 Desember 2013. Delivery of ‘SIPANDA’ life insurance benefits to the customer’s heirs of Savings of Martabe, Simpeda, and Makbul for the period of September - October 2013 in Ballroom of Bank SUMUT’s Building, 10th .
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
99
Kegiatan Sosial 2013 | Social Activities 2013
Direktur Operasional Bank SUMUT M. Yahya menyerahkan secara simbolis zakat dari karyawan/ti Bank SUMUT yang dihimpun melalui badan Lembaga Amil Zakat Bank SUMUT kepada perwakilan Bazda Kota Medan di Masjid Al Falah Gedung. Bank SUMUT Kamis, 18 Juli 2013. Operational Director of Bank SUMUT, M. Yahya, symbolically handed zakat from employees of Bank SUMUT which was collected through Amil Zakat Institution of Bank SUMUT to the Bazda representative, Medan in Al Falah Mosque, Bank SUMUT’s Building, on Thursday, July 18, 2013.
Penyerahan bantuan dari Karyawan dan Karyawati. Bank SUMUT untuk korban Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe, Kamis 26 September 2013. Delivery of assistance from the employees of Bank SUMUT for victims of Mount Sinabung in the Evacuation Post of Kabanjahe, on Thursday, September 26, 2013.
Karyawan/ti Bank SUMUT melakukan donor darah dalam rangkaian kegiatan HUT ke-52 Bank SUMUT di lantai 9 Gedung Bank SUMUT Kamis 7 November 2013. Employees of Bank SUMUT conducted blood donors in the series of the 52nd Anniversary celebration of Bank SUMUT in the 9th floor of Bank SUMUT’s Building, on Thursday, November 7, 2013.
Marketing Director of Bank SUMUT, Ester Junita Ginting, handed over assistance to eruption victims of Mount Sinabung symbolically to the Regent of Tanah Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti and witnessed by Governor of North Sumatra, Gatot Pujo Nugroho in the refugee shelters of Senrum GBKP Kabanjahe, on Monday, November 25, 2013 in the morning. The assistance was sourced from CSR Funds and Dompet Peduli Karyawan of Bank SUMUT for the victims of Mount Sinabung. Bakti Sosial berupa anjangsana ke panti asuhan juga mewarnai rangkaian kegiatan HUT ke52 Tahun Bank SUMUT pada hari Jumat 08 November 2013 dan Sabtu 09 November 2013 memberikan santunan berupa beras 750 kg, gula pasir 100 kg, minyak makan 240 kg dan bahan kebutuhan sehari-hari serta uang tunai kepada beberapa panti asuhan di Kota Medan dan Tanjung Morawa diantaranya, Panti Asuhan Bani Adam AS, Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Panti Asuhan Guna SLB Melati Aisyiyah, Panti Asuhan Hidayatullah dan Panti Asuhan Bait Allah. Social service by visiting orphanages also marked the series of the 52nd Anniversary celebration of Bank SUMUT on Friday, November 8, 2013 and Saturday, November 9, 2013 by giving donations in the form of 750kg rice, 100kg of sugar, 240kg food oils, and daily needs and cash to several orphanages in Medan and Tanjung Morawa, among others are, Orphanage of Bani Adam AS, Orphanage of Putra Muhammadiyah, Orphanage of Guna SLB Melati Aisyiyah, Orphanage of Hidayatullah and Orphanage of Bait Allah.
100
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Direktur Pemasaran Bank SUMUT Ester Junita Ginting memberikan bantuan untuk korban erupsi Gunung Sinabung secara simbolis kepada Bupati Tanah Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti disaksikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pujo Nugroho di lokasi penampungan pengungsi Senrum GBKP Kabanjahe, Senin 25 November 2013 pagi. Bantuan tersebut bersumber dari Dana CSR dan Dompet Peduli Karyawan Bank SUMUT untuk korban bencana Gunung Sinabung.
Direktur Pemasaran Ester Junita Ginting menyerahkan santunan kepada panti asuhan pada perayaan Natal Keluarga Besar Bank SUMUT, Sabtu 14 Desember 2013. Marketing Director, Ester Junita Ginting, handed over donation to the orphanage in Christmas celebration of the Big Family of Bank SUMUT, on Saturday, December 14, 2013.
Peristiwa Keagaaman 2013 | Religious Events 2013
Buka puasa bersama seluruh pegawai Bank SUMUT bertempat di Ballroom Lantai 10 Gedung Bank SUMUT pada Kamis 18 Juli 2013. Iftar with all employees of Bank SUMUT at the Ballroom of Bank SUMUT’s Building, 10th floor, on Thursday, July 18, 2013.
Ustadz Harry Moekti menyampaikan tausiah dan doa bagi calon jemaah haji keluarga besar Bank SUMUT di Ballroom Lantai 10 Gedung Bank SUMUT, Selasa 3 September 2013. Ustadz Harry Moekti delivered tausiah and prayer for prospective pilgrims of the big family of Bank SUMUT at the Ballroom of Bank SUMUT’s Building, 10th floor, on Tuesday, September 3, 2013.
Keluarga Besar PT. Bank SUMUT pada Hari Raya Idul Adha 1434 H menyembelih sebanyak 22 ekor hewan kurban yang terdiri dari 16 ekor lembu dan 6 ekor kambing. Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di Pool kendaraan. Bank SUMUT Jl. Bunga Cempaka Pasar III Tanjung Sari Medan, Selasa 15 Oktober 2013. Big family of PT. Bank SUMUT on Idul Adha 1434 H slaughtered 22 sacrificial animals consisting of 16 cows and 6 goats. It was conducted in the vehicle Pool of Bank SUMUT, Jl. Bunga Cempaka Pasar III Tanjung Sari Medan, on Tuesday, October 15, 2013.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
101
Penghargaan Awards
102
28 Januari 2013 The Best BUMD of The Year 2012 Dari | From : Majalah Business Review
28 Januari 2013 Gubsu sebagai Pembina BUMD Terbaik 2012 Dari | From : Majalah Business Review
28 Januari 2013 Bank Daerah Terbaik 2 - 2012 Dari | From : Majalah Business Review
28 Januari 2013 Gubsu sebagai Pembina Bank Daerah Terbaik 2 - 2012 Dari | From : Majalah Business Review
28 Januari 2013 The Best 1st Human Capital Management System Alignment Dari | From : Majalah Business Review
28 Januari 2013 The Best 2nd Finance Dari | From : Majalah Business Review
28 Januari 2013 The Best 3rd Performance Management System Dari | From : Majalah Business Review
28 Januari 2013 The Best 3rd Marketing & Customer Satisfaction Dari | From : Majalah Business Review
31 Januari 2013 Silver Brand Champion of Brand Equity Kategory : Regional Bank Dari | From :Indonesia Brand Champion (Marketeers dan MarkPlus Insight)
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
22 Februari 2013 1st Rank The Most Expansive Financing Sharia Dari | From : KARIM Business Consulting
22 Februari 2013 3rd Rank The Best Customer Choice Medan Region Dari | From : KARIM Business Consulting
26 September 2013 Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Finance” Bank BPD, Modal Inti . Rp.1T Dari | From : Economic Review & Perbanas Institute
26 September 2013 Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Good Corporate Governance” Bank BPD, Modal Inti . Rp.1T Dari | From : Economic Review & Perbanas Institute
04 Juni 2013 BPD Aset diatas Rp. 10 Triliun Dari | From : Majalah Investor
26 September 2013 Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Corporate Social Responsibility” Bank BPD, Modal Inti . Rp.1T Dari | From : Economic Review & Perbanas Institute
26 September 2013 Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Human Capital” Bank BPD, Modal Inti . Rp.1T Dari | From : Economic Review & Perbanas Institute
Sumber data : Perpustakaan Bank Sumut Sumber data : Perpustakaan Bank Sumut
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
103
104
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Jaringan Kantor Office Network
Bank SUMUT memiliki kantor cabang yang tersebar di seluruh Provinsi Sumatera Utara dan beberapa cabang dil uar Provinsi Sumatera Utara.
Bank SUMUT has a number of branch offices spreading across North Sumatra Province and several branches outside North Sumatera Province.
Per 31 Desember 2013, Bank SUMUT memiliki 1 Kantor Pusat, 30 Kantor Cabang Konvensional, 5 Kantor Cabang Syariah, 103 Kantor Cabang Pembantu Konvensional, 17 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 12 Kantor Kas, 35Payment Point Samsat dan 23 Kas Mobil, dan 233 unit ATM.
As per December 31, 2012, Bank SUMUT has 1 Head Office, 30 Conventional Branch Offices, 5 Sharia Branch Offices, 103 Conventional Sub-Branch Offices , 17 Sharia Sub-Branch Offices, 12 Cash Offices, 12 STO Pratama Payment Points, 23 SAMSAT Payment Points and 23 Cash Cars.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
105
Kantor Cabang | Branch Office Per 31 Desember 2013, Kantor Cabang Bank SUMUT berjumlah 35 Kantor Cabang yang terdiri dari 30 kantor cabang konvensional dan 5 (lima) kantor cabang syariah. As of December 31, 2013, Branch Office of Bank SUMUT amounted to 35 Branch Offices, comprising 30 conventional branches and five (5) sharia branches. No. 1
106
Klasifikasi Unit Unit Classification Kantor Cabang|Branch Office
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
CABANG UTAMA MEDAN MAIN BRANCH MEDAN
Jl. Imam Bonjol No.18 Medan
2
Rantau Prapat
Jl. Jend.Gatot Subroto No.1-A
3
P. Siantar
Jl. Merdeka No.10
4
P. Sidimpuan
Jl. Merdeka No.1-A
5
Balige
Jl. Sisingamangaraja No. 42
6
Kabanjahe
Jl. Kapt.Pala Bangun No.3
7
Kisaran
Jl. Cokroaminoto No.25
8
Gunung Sitoli
Jl. Moh.Hatta No.1-A
9
Sidikalang
Jl. Sisingamangaraja No.172
10
Sibolga
Jl. K.H. Zainul Arifin No.15
11
Tebing Tinggi
Jl. Sutomo No.26
12
Binjai
Jl. Sudirman No.16
13
Tarutung
Jl. Balige No.9
14
Tanjung Balai
Jl. Jend Sudirman No.39-A
15
Panyabungan
Jl. Wiliam Iskandar No.154-A
16
Lubuk Pakam
Jl. Kartini No. 2 B Lubuk Pakam
17
Stabat
Jl. Zainul Arifin No. 58
18
Mdn Iskandar Muda
Jl. Iskandar Muda No.49 Medan
19
Mdn Sukaramai
Jl. Denai No.43 Medan
20
Jakarta
Jl. Senen Raya No. 135 JakPus
21
Teluk Dalam
Jl. Diponegoro No. 79 Teluk Dalam
22
Dolok Sanggul
Jl. Sentosa No.55 A
23
Pangururan
Jl. Kejaksaan No.40 Kec.Pangururan
24
Sei Rampah
Jl. Medan - Tebing Tinggi Km 60 Komp. Asia Bisnis Center No.88 BW
25
Tembung
Jl. Besar Medan - Tembung No.18-A
26
Kampung Lalang
Jl. Jend.Gatot Subroto No.556 AB
27
Simpang Kwala
Jl. Jamin Ginting Komp. Buena Vista No.1 & 2 d/h 187 Kec. Medan Johor
28
Gunung Tua
Jl. Merdeka No.67
29
Melawai
Jl. Melawai Raya No.27 A-B Kel. Melawai Kec. Kebayoran Baru
30
Pematang Raya
Jl. Sutomo Blok A. 2 & 3 Nagori Sondiraya Kec. Raya
31
Sy Medan
Jl. Letjend.S.Parman No.50 A
32
Sy P. Sidimpuan
Jl. Merdeka No.12
33
Sy Tebing Tinggi
Jl. Dr. Sutomo No. 21
34
Sy Sibolga
Jl. Sisingamangaraja No. 56 C
35
Sy Pematang Siantar
Jl. Jend Sudirman Blok A No. 5-6 Kel. Proklamasi I Kec. Siantar Barat
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Kantor Cabang Pembantu | Extension Branch Office Per 31 Desember 2013, Kantor Cabang Pembantu berjumlah 120 Kantor Cabang Pembantu yang terdiri dari 103 Kantor Cabang Pembantu konvensional dan 17 Kantor Cabang Pembantu Syariah. As of December 31, 2013, amounted to 120 Extension Branch Office which consists of 103 conventional Extension Branch Offices and 17 Units of Sharia Branch Offices. No. 1
Klasifikasi Unit Unit Classification Kantor Cabang Pembantu Extension Branch Office
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
Pulo Brayan
Jl.KL.Yos Sudarso Blok-A No. 7-J Medan
2
Petisah
Jl.Nibung Utama No. 23 Medan
3
Belawan
Jl. Sumatera No. 35 Medan
4
Pusat Pasar
Pusat Pasar No. 5 P Medan
5
PDAM Tirtanadi
Jl. Sisingamangaraja No.1 Medan
6
RSU Pirngadi
Jl. H.M.Yamin, SH No.47 Medan
7
Kantor Gubsu
Jl. Diponegoro No.30 Medan
8
Pasar Martubung
Jl. Rawe I No.10 Kec. Medan Labuhan
9
Pasar Sambas
Jl. Banjarmasin No.2 Kec. Medan Kota Medan
10
Aek Kanopan
Jl. Sudirman No. 245
11
Kota Pinang
Jl. Bukit No.84 D
12
Aek Nabara
Jl. Ahmad Yani No. 60
13
Negeri Lama
Jl. Protokol No. 41
14
Kampung Pajak
Jl. Lintas Sumatera No. 28 Kp. Pajak
15
Cikampak
Jl. Lintas Sumut-Riau No. 10
16
Langgapayung
Jl. Ahmad Yani No. 38
17
Perdagangan
Jl. SM Raja No. 545 Perdagangan
18
Sangnawaluh
Jl. Asahan Km.4
19
Parapat
Jl. Haranggaol No. 50
20
Saribudolok
Jl. Sutomo No. 34
21
Pematang Raya
Jl. Jend. Sudirman No. 140
22
Serbelawan
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 15 B
23
Tanah Jawa
Jl. Sisingamangaraja No.54 Kec. Batang Kuis
24
Horas
Jl. Komp. Pasar Horas Jl. Sutomo Gd. I Lt.I Vak.I Kls II No.88 Kec. Siantar Barat
25
Sinaksak
Jl. Besar Siantar Medan Desa Sinaksak Kec. Tapian Dolok Kab. Simalungun
26
Sidamanik
Jl. Besar Sidamanik No. 166 Kel. Sarimatondang Kec. Sidamanik Kab. Simalungun
27
Batangtoru
Jl. Merdeka No.58
28
Sipirok
Jl. Lintas Riau, Psr Ujung Batu No. 999
29
Sadabuan
Jl. Jend. Sudirman No. 448 A
30
Pasar Sangkumpal Bonang
Jl. P. Lumumba No. 24 B Kel Wek III Kec. PSP Utara
31
Porsea
Jl. Sisingamangaraja No.60 Porsea
32
Silimbat
Jl. Utama-Balige Porsea No. 051 Desa Sigumpar Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir
33
Berastagi
Jl.Veteran No.135
34
Tiga Binanga
Jl. Kapt. Pala No. 118 Tiga Binanga
35
Pasar Kabanjahe
Jl. Kapten Bangsi Sembiring No.68 A Kel. Lau Cimba Kec. Kabanjahe Kab. Karo
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
107
No.
108
Klasifikasi Unit Unit Classification
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
36
Merek
Jl. Kabanjahe-Pematang Siantar No. 92 Simpang 3 Merek Desa Merek Kec. Merek Kebupaten Karo
37
Indra Pura
Jl. Jend Sudirman No.54
38
Limapuluh
Jl. Medan - Limapuluh No. 1
39
BP Mandoge
Jl. Besar Bandar Pasir Mandoge
40
Pasar Diponegoro
Jl. Pangeran Diponegoro No.100 Kec. Kisaran Barat
41
Tanjung Tiram
Jl. Merdeka No. 156 Kec Tanjung Tiram Kab. Batubara
42
Cokroaminoto
Jl. Cokroaminoto No. 243 Kecamatan Kisaran Barat Kabupaten Asahan
43
Air Joman
Jl. Besar Air Joman No. 5-7 Lingkungan IV Kel. Binjai Serbangan Kec. Air Joman Kab. Asahan
44
Ujung Padang
Jl. Perjuangan No. 41 Desa Ujung Padang Kec. Ujung Padang Kab. Simalungun
45
Lotu
Jl. Gunung Sitoli-Lahewa No.89 KM 42 Ds. Hilidundra Kec. Lotu Kab. Nias Utara
46
Salak
Jl. Lae Ordi No. 3 Desa Salak Kec Salak
47
Tigalingga
Jl. Sisingamangaraja No. 144 Tigalingga
48
Sumbul
Jl. Sisingamangaraja No. 150 Sumbul
49
Pasar Sidikalang
Jl. Niaga No.21 Kec. Sidikalang
50
Pandan
Jl. Sibolga - P. Sidimpuan No. 50 A
51
Barus
Jl. KH. Zainul Arifin No. 127
52
Dolok Masihul
Jl. Sudirman - Dolok Masihul No. 31
53
Kebun Kopi
Jl. Besar Medan Kisaran Sp. Inalum No. 57 Dusun III Ds. Tanjung Gading Kec. Sei Suka Kab. Asahan
54
Kuala
Jl. Gajah Mada No. 28 Pekan Kuala
55
Diski
Jl. Binjai KM 15 No. 4 B
56
Linchun
Jl. Gatot Subroto No.510 Kelurahan Suka Maju Kecamatan Binjai Barat Kotamadya Binjai
57
Pasar Tavip
Jl. K. H Wahid Hasyim No. 57 Kel. Pekan Binjai Kec. Binjai Kota Kotamadya Binjai
58
Siborong-borong
Jl. Sisingamangaraja No.104
59
Tarutung
Jl. Sisingamangaraja No. 113 B
60
Tanjung Balai
Jl. Sisingamangaraja No. 96
61
Pulau Rakyat
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5-C
62
Simpang Empat
Jl. Perintis No. 09 Desa Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan
63
Kotanopan
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 42
64
Natal
Jl. Sutan Sahrir No. 107 Natal
65
Pasar Panyabungan
Jl. Williem Iskandar, Pusat Pasar Baru Panyabungan Lt.1 No.1 Kec. Panyabungan
66
Simpang Gambir
Jl.Lintas Panyabungan –Natal No. 10 RT.III/RW.III kelurahan Simpang Gambir Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal
67
Perbaungan
Jl. Serdang No.28
68
Tj. Morawa
Jl. Pahlawan No.31
69
Galang
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 26
70
Beringin
Jl. Pantai Labu No. 51
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Klasifikasi Unit Unit Classification
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
71
P. Brandan
Jl. Mesjid No.96
72
Tanjung Pura
Jl. Jend. Sudirman No. 90
73
Pangkalan Susu
Jl.Tambang Minyak No.111/113 Desa Bukit Jengkol Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat
74
USU
Jl.Dr. Mansyur No. 9 Kampus USU
75
Marelan
Jl. Marelan Raya No.62
76
Setia Budi
Jl. Setia Budi No.122
77
Kp. Baru
Jl. Brigjend Katamso No.156 H
78
Delitua
Jl. Besar Medan - Deli Tua No.36
79
Aksara
Jl. Williem Iskandar No. 105
80
Asia
Jl. Asia No. 99 G Kel. Sei Rengas II
81
Marendal
Jl. Sisingamangaraja No. 3-A
82
Krakatau
Jl. Gunung Krakatau No. 153 Medan
83
Pasar Halat
Jl. Halat No. 109 Kec. Medan Area
84
Menteng
Jl. Menteng VII No.79 D Kel. Medan Tenggara Kec.Medan Denai Kota Medan
85
Tanah Abang
Jl. K.H. Fachruddin Proyek T. Abang Bukit Blok C/42 Jakarta Pusat
86
Bengkel
Jl. Protokol No. 543 Dusun I Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai
87
Sipispis
Jl. Sudirman No.156 Desa Sipispis Kec. Sipispis Kab. Serdang Bedagai
88
Batang Kuis
Jl. Niaga No.8 A Kec. Batang Kuis
89
Mandala By Pass
Jl. Mandala By Pass No. 106 B Kel. Tegal Sari Mandala I Kec. Medan Denai Kota Medan
90
Sei Sikambing
Jl. Jend.Gatot Subroto No.119
91
Pasar Helvetia
Jl. Nusa Indah Raya No.70 Kec. Medan Helvetia
92
Sunggal
Jl.Pinang Baris No.186 C Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan
93
Klambir Lima
Jl. Besar Kelambir Lima No.53 A Dusun IV Gang Sidomulyo Desa Kelambir Lima Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
94
Pancur Batu
Jl. Jamin Ginting No. 03 Desa Lama
95
Melati
Jl. Bunga Sakura No. 3B Mdn Tuntungan
96
Simalingkar
Jl. Tembakau Raya No.9 Perumnas Simalingkar Kecamatan Tuntungan Kota Medan
97
Tanjung Anom
Jl. Sei Glugur No. 338 D Dusun III Desa Tanjung Anom Kec. Pancur Batu Kab. Deli Serdang
98
Sosa
Jl. Merdeka No. 61
99
Sibuhuan
Jl. Jend. Sudirman No. 17
100
Sigampal
Jl. HM. Said No. 310 Kel. Pardamean Kec. Rantau Selatan
101
Pijar Koling
Jl. Raya Padang Sidempuan - Pijar Koling Kel. Paal IV Kec. P. Sidempuan
102
Lahomi
Jl. Onolimbu - Lahomi No. 01 Desa Onolimbu Kec. Lahomi
103
Pasar Bunga
Jl. Haryono MT. No. 25 Lingkungan VI Kel. Pasar Gambir Kec. T. Tinggi Kota
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
109
No.
Klasifikasi Unit Unit Classification
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
104
Sy Stabat
Jl. H. Zainul Arifin No. 201
105
Sy Multatuli
Jl. Multatuli Raya Blok FF No.38
106
Sy Karya
Jl. Karya No.79 Kec.Medan Barat
107
Sy HM Joni
Jl. H.M. Joni No.28/29 Kel.Pasar Merah Kec. Medan Kota
108
Sy Jamin Ginting
Jl. Jamin Ginting No.896-B Kel.Titi Rante Kec.Medan Baru
109
Sy Binjai
Jl. Tengku Amir Hamzah No.4-A Kel. Jati Negara Kec. Binjai Utara
110
Sy Kota Baru Marelan
Jl. Platina Raya No. 105 Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli, Kota Medan
111
Sy H.M. Yamin
Jl. Prof. H. M. Yamin SH No. 484 Kelurahan Sei Kera Hulu Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan
112
Sy Marelan Raya
Komp. Pertokoan Brayan Trade Centre Jl. Veteran No. 43 Desa Helvetia Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang
113
Sy Hamparan Perak
Jl. Besar Hamparan Perak No.43 Desa Hamparan Perak Kec. Hamparan Perak Kab. Deli Serdang
114
Sy Simpang Kayu Besar
Jl. Medan Tanjung Morawa KM 14,5 No. 13 Desa Limau Manis Kec. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang
115
Syariah Panyabungan
Jl. Willem Iskandar No. 68 Kel. Panyabungan III Kec. Panyabungan Kab. Mandailing Natal
116
Syariah L Pakam
Jl. Sutomo No. 67
117
Syariah Kisaran
Jl. Imam Bonjol No. 80
118
Syariah Kampung Pon
Jl. Besar Kampung Pon No. 132 Kel. Kampung Pon Kec. Sei Bamban Kab. Deli Serdang
119
Sy. Perdagangan
Jl. Kartini No.6 Kel Perdagangan Kec. Bandar Simalungun
120
Sy.Rantau Prapat
Jl. Ahmad Yani No.137 F Kel. Bakaran Batu Kec. Rantau Selatan
Kantor Kas | Cash Office Per 31 Desember 2013, Kantor Kas berjumlah 12 Kantor Kas. As of December 31, 2013, total Cash Office were 12 Cash Offices. No. 1
110
Klasifikasi Unit Unit Classification Kantor Kas | Cash Office
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
SMAN 1 Medan
Jl. T. Cik Di Tiro No. 1 Medan
2
Maimun
Jl. B. Katamso No.219 Kec.Medan Maimun
3
Medan Fair Plaza
Jl. Gedung KK Medan Fair Plaza Jl. Gatot Subroto No.30
4
Dispenda Medan
Jl. Abdul Haris Nasution No.32 Kec. Medan Johor
5
KK. Bupati Madina
Komplek Perkantoran Paya Loting
6
KP PBB Deli Serdang
Jl. Diponegoro No. 46 Lubuk Pakam
7
Ring Road S. Budi
Jl. Ring Road Setia Budi No.47
8
KK A.H. Nasution
Jl. Jend. A. H. Nasution No.92 G Kec. Medan Johor
9
Cemara
Jl. Cemara No. 99
10
Tomok
Jl. Horas No.79 B Desa Tomok Kec. Simanindo
11
Onan Baru
Jl. Kol. Liberty Malau No.141 Ds. Pardomuan I Kec. Pangururan
12
RS Sari Mutiara
Jl. Kapten Muslim No. 79 Kec. Medan Helvetia
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Payment Point | Payment Point Per 31 Desember 2013, Payment Point berjumlah 35 Payment Point. As of December 31, 2013, Total Payment Point were 35 Payment Points. No. 1
Klasifikasi Unit Unit Classification Payment Point
Nama Kantor Office Name Samsat Medan Utara
Alamat Address Jl. Putri Hijau No.14
2
Samsat Medan Selatan
Jl. Sisingamangaraja KM 5,5
3
Samsat Sun Plaza Medan
Sun Plaza Medan Jl. Zainul Arifin No. 7 Medan
4
KPP Pratama Medan Timur
Jl. P. Diponegoro No 30-A Medan
5
KPP Pratama Medan Barat
Jl. Asrama No. 7 A Medan
6
KPP Pratama Medan Belawan
Jl. KL. Yos Sudarso KM 8,2
7
Samsat Keliling Mdn Utara
Jl. Putri Hijau No.14
8
Samsat Keliling Mdn Selatan
Jl. Sisingamangaraja KM 5,5
9
Samsat Plaza Medan Fair
Jl. Gatot Subroto No. 30
10
Drive Thru Keliling Medan Utara
Jl. Putri Hijau No.14
11
Keliling Medan Selatan
Jl. Sisingamangaraja KM 5,5
12
PP Samsat Gerai Marelan
Jl. Putri Hijau No.14
13
PP Samsat Drive Thru
Jl. Imam Bonjol No.18 medan
14
PP KPP Pratama Rantau Prapat
Jl. Jend. A. Yani No. 56 Rantauprapat
15
PP KPP Pratama P Siantar
Jl. Dahlia No. 12 P Siantar
16
PP Samsat Keliling P. Siantar
Jl. Merdeka No. 10 P. Siantar
17
PP Samsat P. Siantar
Jl. Sangnawaluh No. 37A P. Siantar
18
PP KPP Pratama P. Sidimpuan
Jl. Sudirman No. 6 Padang Sidimpuan
19
PP KPP Pratama Balige
Jl. Somba Debata (Komp. Ganda Uli) Balige
20
PP KPP Pratama Kabanjahe
Jl. Jamin Ginting Kel. Sumber Mufakat Kabanjahe
21
PP KPP Pratama Kisaran
Jl Prof HM. Yamin No. 79 Kisaran
22
PP Samsat Keliling Kisaran
Jl. Cokroaminoto No. 25 Kisaran
23
PP Samsat Kisaran
Jl. Jend. A. Yani By Pass Kisaran
24
PP Samsat Gerai Indrapura
Jl. Sudirman No.176 Indrapura Kab. Batubara
25
PP KPP Pratama Sibolga
Jl. Ade Irma Suryani No. 17
26
Kantor Samsat Sibolga
Jl. Ferdinand Lumbantobing No. 36 Sibolga
27
PP KPP Pratama Tebing Tinggi
Jl. Mayjen Sutoyo No. 32 Tebing Tinggi
28
PP Samsat Keliling Tebing Tinggi
Jl. Sutoyo No. 10 Tebing Tinggi
29
PP KPP Pratama Binjai
Jl. Jambi No. 1 Rambung Barat Binjai
30
PP Samsat Keliling Binjai
Jl. Sultan Hasanudin No.1 Binjai
31
Samsat Keliling Lubuk Pakam
Jl. Kartini No. 28 Lubuk Pakam
32
Kantor Samsat Lubuk Pakam
Jl. Tirta Deli No. 1 Lubuk Pakam
33
Kantor Samsat Stabat
Jl. Tengku Umar No. 1 Stabat
34
PP Samsat Keliling Stabat
Jl. Zainul Arifin No. 58 Stabat
35
PP Samsat Gerai Perbaungan
Jl. Negara Kopleks DPRD No. 75 b-c Sergai
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
111
Anjungan Tunai Mandiri | Automatic Teller Machine Per 31 Desember 2013, Anjungan Tunai Mandiri berjumlah 233 unit. As of December 31, 2013, Automatic Teller Machine were 233 units. No. 1
112
Klasifikasi Unit Unit Classification Anjungan Tunai Mandiri Automatic Teller Machine
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
Kantor Pusat
Jl. Imam Bonjol No.18
2
Kantor GUBSU Sumut
Jl. Diponegoro No 30
3
Samsat Medan Utara
Jl.Putri Hijau Nomor 14
4
Sun Plaza Medan
Jl. Zainul Arifin No.7
5
Cab. Syariah Medan
Jl. S.Parman No.50 A
6
KCP Pulo Brayan
Jl. KL.Yos Sudarso Blok-A No. 7-J
7
Medan Mall
Jl. M.T. Haryono
8
Plaza Medan Fair
Jl. Gatot Subroto No. 30
9
KCP Petisah
Jl.Nibung Utama No. 23
10
KCP Belawan
Jl. Sumatera No. 35 Belawan
11
Gedung Kantor Pusat
Jl. Imam Bonjol No.18
12
KCP RSU Pirngadi
Jl. H.M.Yamin, SH No.47
13
Grand Palladium Mall
Jl. Kapt. Maulana Lubis No. 8
14
Merdeka Walk
Balai Kota Kompleks Merdeka Walk
15
Cash Deposit Machine
Jl. Imam Bonjol No.18
16
Non Cash Machine
Jl. Imam Bonjol No.18
17
Non Cash Machine
Jl. Imam Bonjol No.18
18
SMA Negeri 1 Medan
Jl. Cik Ditiro No. 1
19
Bandara Polonia Medan
Bandara Polonia Medan
20
Sentra UMK Bank Sumut
Jl. Sei Serayu No.103
21
KCP Syariah Multatuli
Jl. Multatuli Raya Blok FF No.38
22
Ktr. Walikota Medan
Jl. Kapten Maulana Lubis No. 2
23
RS Permata Bunda
Jl. Sisingamangaraja No.7 & 17
24
Drive Thru
Jl. Imam Bonjol No. 18
25
Drive Thru
Jl. Imam Bonjol No. 18
26
KK Maimun
Jl. B. Katamso No.219 Kec. Medan Maimun
27
Garuda Plaza
Hotel Garuda Plaza Jl. Sisingamangaraja No.18 Kec. Medan Kota
28
Medan Fair Plaza
Gedung KK Medan Fair Plaza Jl. Gatot Subroto No. 30
29
KK Dispenda Medan
Jl. Jend. A.H. Nasution No.32 Kec. Medan Johor
30
LP3I Glugur By Pass
Jl. H. Adam Malik d/h Glugur By Pass Np.191
31
Kas Mobil Medan
Jl. Imam Bonjol No. 18
32
KCPSy. Marelan Raya
Komp. Pertokoan Brayan Trade Center Jl. Veteran No. 43 Desa Helvetia Kec. Labuhan Deli
33
KC Rantau Prapat
Jl. Jend.Gatot Subroto No.1-A
34
KCP Aek Kanopan
Jl. Sudirman No. 245
35
Suzuya Rantau Prapat
Jl. Jend. A. Yani
36
KCP Cikampak
Jl. Lintas Sumut - Riau No. 10 Cikampak
37
KCP Langgapayung
Jl. Ahmad Yani No. 38 Langgapayung
38
KCP Kampung Pajak
Jl. Lintas Sumatera No. 28
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Klasifikasi Unit Unit Classification
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
39
KCP Aek Nabara
Jl. Ahmad Yani No. 60
40
KCP Kota Pinang
Jl. Bukit No.84 D Kota Pinang
41
Kantor Bupati Labuhan Batu
Jl. Sisingamangaraja No. 60 Rantau Prapat
42
Kantor Bupati Labura
Jl. Sudirman No.27
43
Kantor Bupati Labusel
Jl. Prof. H.M. Yamin No. 3 Kota Pinang
44
KCP Negeri Lama
Jl. Protokol No.41 Kec. Panai Hilir Negeri Lama
45
KCPSy. Rantau Prapat
Jl. Ahmad Yani No. 137 F Kel. Bakaran Batu Kec. Rantau Selatan
46
KC Pematang Siantar
Jl. Merdeka No.10
47
KCP Perdagangan
Jl. Sisingamangaraja No. 545 Perdagangan
48
SPBU No.14-211-204 Parapat
Jl. Sisingamangaraja No. 177
49
KCP Serbelawan
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 15 Serbelawan
50
KCP Saribu Dolok
Jl. Sutomo No. 34
51
KC Pematang Siantar
Jl. Merdeka No.10
52
KCP Pematang Raya
Jl. Jend. Sudirman No. 140
53
KCP Tanah Jawa
Jl. SM. Raja No.54 Kec. Tanah Jawa
54
KCP Sangnawaluh
Jl. Sangnawaluh Komp. Megaland No.12 A Blok B
55
Kantor Walikota P. Siantar
Jl. Merdeka No.8 Kec. Siantar Barat
56
KCP Parapat
Jl. Haranggaol No. 50 Kec. Girsang Sipangan Bolon Parapat
57
KCP Sinaksak
Jl. Medan-Pematang Siantar Km 10 Kel. Sinaksak Kec. Tapian Dolok
58
KCSy. P. Siantar
Jl. Kartini No. 6 Kel. Perdagangan I Kec. Bandar
59
KCSy. Perdagangan
Jl.Jend. Sudirman Blok A No. 5-6 Kel Proklamasi Kec. Siantar Barat
60
KCP Sidamanik
Jl. Besar Sidamanik No. 166 Kel. Sari Matondang Kec. Sidamanik
61
KC Padang Sidimpuan
Jl. Merdeka No. 1 - A
62
KCP Sipirok
Jl. Merdeka No. 61
63
KCP Sadabuan
Jl. Jendral Sudirman No. 448 A Sadabuan
64
KCP Syariah P. Sidempuan
Jl. Merdeka No. 12 P. Sidempuan
65
Walikota P. Sidempuan
Jl. Jend. Sudirman No. 2 P. Sidempuan
66
Kantor Bupati Tapsel
Jl. Kenanga No. 74 P. Sidempuan
67
Bupati Padang Lawas
Jl. K. H. Dewantara No. 2 Sibuhuan
68
KCP Batang Toru
Jl. Merdeka No.58 Batang Toru
69
Kantor Bupati Paluta
Jl. Lintas Gunung Tua P. Sidempuan Km3
70
Pasar Sangkumpal Nonang
Jl. Patrice Lumumba No. 24 B Kel. Wek III Kec. P. Sidempuan Utara
71
KC Balige
Jl. Sisingamangaraja No. 42
72
KCP Porsea
Jl. Sisingamangaraja No. 60
73
Kantor Bupati Tobasa
Jl. Sutomo Kompleks Kantor Bupati Tobasa
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
113
No.
114
Klasifikasi Unit Unit Classification
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
74
KCP Silimbat
Jl. Utama Balige - Porsea No. 51 Desa Sigumpar Kec. Sigumpar
75
KC Kabanjahe
Jl. Kapten Pala Bangun No. 03
76
KCP Berastagi
Jl. Veteran No. 135
77
KCP Tiga Binanga
Jl. Kapten Pala Bangun No. 118
78
Kantor Bupati Karo
Jl. Djamin Ginting No. 17
79
KCP Merek
Jl. Kabanjahe-P. Siantar No.92 Simpang Tiga Merek Desa Merek Kec. Merek
80
Pasar Kabanjahe
Jl. Kapt. Bangsi Sembiring No. 68 A Kel. Lau Cimba Kec. Kabanjahe
81
KC Kisaran
Jl. Cokroaminoto No. 25
82
KCP Indra Pura
Jl. Sudirman No. 54 Indra Pura
83
KCP Limapuluh
Jl. Medan - Limapuluh No. 1 Limapuluh
84
KCP. Syariah Kisaran
Jl. Imam Bonjol No.80 Kisaran
85
Kantor Bupati Asahan
Jl. Jendral Sudirman No. 5 Kisaran
86
Kantor Bupati Batubara
Jl. Perintis Kemerdekaan No.164 Lima Puluh
87
KCP Bandar Pasir Mandoge
Jl. Besar Pasir Mandoge Kisaran Kec. Bandar Pasir Mandoge
88
KCP Tanjung Tiram
Jl. Merdeka No.156 Kec. Tanjung Tiram
89
KCP Cokroaminoto
Jl. Cokroaminoto No. 243 Kec. Kisaran Barat
90
KCP Air Joman
Jl. Perjuangan No.041 Desa Ujung Padang Kec. Ujung Padang
91
KCP Ujung Padang
Jl. Besar Air Joman No. 7 Air Joman
92
KC Gunung Sitoli
Jl. Mohammad Hatta No.1
93
Walikota Gunung Sitoli
Jl. Pancasila No.14 Kec. Gunung Sitoli
94
KCP Lotu
Jl. Pelud Binaka Desa Ononamolo Lot 1
95
Ktr. Bupati Nias
Jl. Gn Sitoli Lahewa No. 89 Km 42 Desa Huilidundra Kec. Lotu
96
KC Sidikalang
Jl. Sisingamangaraja No.172
97
KCP. Tigalingga
Jl. Sisingamangaraja No.144
98
Kantor Bupati Dairi
Jl. Sisingamangaraja No. 127 Sidikalang
99
Ktr. Bupati Pakpak Bharat
Kompleks Perkantoran Pemkab Pakpak Bharat Sindeka Salak
100
KCP Salak
Jl. Lae Ordi No. 3 Desa Salak ll Kec. Salak
101
KCP Sumbul
Jl. Sisingamangaraja No. 150 Sumbul
102
KC Sibolga
Jl. Jend.S.Parman No.15
103
KCP Pandan
Jl. Sibolga - Padang Sidimpuan No. 50 - A Pandan
104
Kantor Bupati Tapanuli Tengah
Jl. Imam Bonjol No. 18 Pandan
105
Kantor Walikota Sibolga
Jl. Dr. Sutomo No. 26 A Sibolga
106
KC Syariah Sibolga
Jl. Sisingamangaraja No. 56 C
107
KCP Barus
Jl. K.H. Zainul Arifin No.127 Barus
108
KC Tebing Tinggi
Jl. Sutomo No.26
109
KCP Dolok Masihul
Jl. Sudirman No. 31 Dolok Masihul
110
Walikota T. Tinggi
Jl. Dr. Sutomo No. 14
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Klasifikasi Unit Unit Classification
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
111
KCP Kebun Kopi
Jl. Besar Medan Kisaran Simpang Inalum No.57 Dusun III Desa Tanjung Gading Kec. Sei Suka
112
KCSy. Tebing Tinggi
Jl. Dr. Sutomo No. 21
113
KC Binjai
Jl.Sudirman No.16
114
Suzuya Plaza Binjai
Jl.Dr. Sutomo No. 2
115
KCP Diski
Jl. Binjai Km. 15 No. 4 B Diski
116
KCP Kuala
Jl. Gajah Mada No. 28 Pekan Kuala
117
Kantor Walikota Binjai
Jl. Jend. Sudirman No. 6 Binjai
118
KCP. Syariah Binjai
Jl. Tgk.Amir Hamzah No.4 A Kec. Binjai Utara
119
Binjai Supermall
Jl. Soekarno Hatta No. 14 Kec. Binjai Timur
120
KCP Linchun
Jl. Gatot Subroto No. 510 Kel. Suka Maju Kec. Binjai Barat
121
KCP Pasar Tavip
Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 57 Kel. Pekan Binjai Kec. Binjai
122
KC Tarutung
Jl. Balige No.9
123
KCP Siborong-borong
Jl. Sisingamangaraja No. 104
124
Kantor Bupati Taput
Jl. Let. Jend. Suprapto No.1
125
Tarutung
Jl. Sisingamangaraja No. 113 B Kec. Tarutung
126
SPBU Silangit
Desa Pabrik Sabungan Kec. Siborong-borong
127
KC Tanjung Balai
Jl. Jamin Ginting No.39-A
128
KCP. Pulau Rakyat
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 5C
129
KCP. Tanjung Balai
Jl. Sisingamangaraja No. 96
130
Kantor Walikota T. Balai
Jl. Jend. Sudirman KM 5,5
131
KCP Simpang Empat
Jl. Perintis No.09 Desa Simpang Empat Kec. Simpang Empat
132
KC Panyabungan
Jl. Williem Iskandar No.154-A
133
KCP. Natal
Jl. Sutan Syahrir No. 107
134
KK Kantor Bupati Madina
Kantor Bupati Madina - Komp. Perkantoran Paya Loting
135
KCP Kotanopan
Jl. Perintis Kemerdekaan No,42 Kotanopan
136
Simpang Gambir
Jl. Williem Iskandar No.68 Kel. Panyabungan III Kec. Panyabungan
137
KCPSy. Panyabungan
Jl. Lintas Natal No. 10 RT III/RW II Kel. Simpang Gambir Kec. Lingga Bayu Kab. Mandailing Natal
138
Kantor Bupati D. Serdang
Jl. Negara Nomor 1
139
KCP Tanjung Morawa
Jl. Pahlawan No.31
140
KCP Perbaungan
Jl. Serdang No. 28
141
KC Lubuk Pakam
Jl. Kartini No. 2 B
142
KCP Galang
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 26 Kec. Galang
143
KCP Beringin
Jl. Pantai Labu No. 51 Beringin
144
KCP. Syariah L. Pakam
Jl. Sutomo No. 67 Lubuk Pakam
145
Suzuya Tanjung Morawa
Jl. Medan-Lubuk Pakam KM 17,5 Kec. Tanjung Morawa
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
115
No.
116
Klasifikasi Unit Unit Classification
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
146
SPBU Kopkar Pertamina UPMS I
Jl. Medan-Lubuk Pakam KM 23,5 No. 8 Kec. Tanjung Morawa
147
KCPS Simpang Kayu Besar
Jl. Medan Tanjung Morawa Km. 14,5 No.13 Desa Limau Manis Kec. Tanjung Morawa
148
KC Stabat
Jl. Zainul Arifin No. 58
149
KCP Pangkalan Brandan
jl. Mesjid No. 96
150
KCP Tanjung Pura
Jl. Jend. Sudirman No. 90
151
KCP. Syariah Stabat
Jl. H. Zainul Arifin No. 201
152
Kantor Bupati Langkat
Jl. T. Amir Hamzah No. 1 Stabat
153
KCP Pangkalan Susu
Jl. Tambang Minyak No. 113 Desa Bukit Jengkol Kec. Pangkalan Susu
154
KC Medan Iskandar Muda
Jl. Jalan Iskandar Muda No. 49 Medan
155
KCP Setia Budi
Jl.Setia Budi No.122 Kec. Medan Sunggal
156
KCP USU
Jl.Dr. Mansyur No. 9 Kampus USU
157
Swalayan Super Tasbih
Jl. Swalayan Super Jl. Crysant V Blok C No. 1 Kompleks Taman Setia Budi Indah
158
KCP Marelan
Jl. Marelan Raya No. 62
159
Medan Plaza
Jl. Iskandar Muda No.321 Medan
160
KK Ring Road Setia Budi
Jl. Ring Road Setia Budi No. 47
161
KK A.H. Nasution
Jl. A.H. Nasution No.92 G Kec. Medan Johor
162
KCP. Syariah Karya
Jl. Karya No. 79 Sei Agul Kec. Medan Barat
163
KCP. Syariah Kota baru
Jl. Platina Raya No. 105 Kel. Titi Papan Kec. Medan Deli
164
KCP USU
Jl. Dr. Mansyur No. 9 Kampus USU
165
SPBU Setia Budi
Jl. Setia Budi Lk. XIII Tanjung Rejo Kec. Medan Sunggal
166
LP3I Gajah Mada
Jl. Gajah Mada No.15 Kec. Medan Baru
167
Politeknik Medan
Jl. Almamater No. 1 Kampus USU Kec. Medan Selayang
168
KC Medan Sukaramai
Jl. Denai Nomor 43
169
KCP Kampung Baru
Jl. Brigjend Katamso No. 156 H
170
Thamrin Plaza
Thamrin Plaza Jl. Thamrin No. 75-R
171
KCP Asia
Jl. Asia No. 99 G
172
KCP Aksara
Jl. Williem Iskandar No. 105
173
Deli Tua
Jl. Besar - Medan Deli Tua No. 20 Deli Tua
174
Yuki Simpang Raya
Jl. SM Raja No. 77
175
KCP Krakatau
Jl. Gunung Krakatau No. 153
176
Unimed
Jl. Williem Iskandar Psr. V Medan Estate
177
Dispenda Provsu
Jl. Sisingamangaraja KM 5,5
178
KK Cemara
Jl. Cemara No.99 Medan
179
Maju Bersama
Jl. Yos Sudarso No.123 - 125
180
Kantor Jasa Marga Tj. Mulia
Jl. Simpang Tanjung No.1 A Tanjung Mulia
181
KCP. Pasar Halat
Jl. Halat No.109 Kec. Medan Area
182
KCP. Syariah H.M. Joni
Jl. H.M. Joni No.28/29 Kec. Medan Kota
183
Grand Antares
Jl. Sisingamangaraja No.328
184
Suzuya Kampung Baru
Jl. B. Katamso No.710 Kec. Medan Maimun
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Klasifikasi Unit Unit Classification
Nama Kantor Office Name
Alamat Address
185
Maju Bersama Krakatau
Jl. Krakatau Ujung No. A1-A3 Kec. Medan Timur
186
KCP Marendal
Jl. SM Raja Km 5,5 No. 20-20A Kel. Harjosari I Kec Medan Amplas
187
KCP Menteng
Jl. Menteng VII No.79 D Kel. Medan Tenggara Kec. Medan Denai
188
KCPSy. HM. Yamin
Jl. Prof. H.M. Yamin No. 484 Kel. Sei Kera Hulu Kec. Medan Perjuangan
189
UMSU
Jl. Kapt. Muchtar Basir No. 3 Kampus UMSU Kec. Medan Timur
190
SPBU Pasar Merah
Jl. H.M. Joni No.265 Pasar Merah Medan Denai
191
Kantor Cabang Jakarta
Graha Atrium Lt. Dasar Suite G 04
192
KCP Tanah Abang
Jl. K.H. Fachruddin, Proyek T. Abang Bukit Blok C/42
193
KC Teluk Dalam
Jl. Diponegoro No. 79
194
Kantor Bupati Nias Selatan
Jl. Baloho Indah Kel. Pasar Kec. Teluk Dalam
195
KC Dolok Sanggul
Jl. Sentosa No.55 A
196
Kantor Bupati Humbahas
Jl. Dolok Sanggul-Siborong borong Kompl. Perkantoran Bukit Inspirasi
197
KC Pangururan
Jl. Kejaksaan No.40 Kec.Pangururan
198
Kantor Bupati Samosir
Jl. Raya Rianiate KM 5,5 Pangururan
199
KK. Tomok
Jl. Horas No. 79 B Desa Tomok Kec. Simanindo
200
KK. Onan Baru
Jl. Kolonel Liberty Malau No.141 Pardomuan Kec. Pangururan
201
KC Sei Rampah
Jl. Raya Mdn-T. Tinggi Km.60 Komp. Asia Bisnis Center No.88 BW Sergai
202
Ktr Bupati Serdang Bedagai
Jl. Negara No.300 Sei Rampah
203
KCP Bengkel
Jl. Protokol No.543 Dusun I Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan
204
KCP Sipispis
Jl. Besar Kampung Pon No. 132 Kel. Kampung Pon Kec. Sei Bamban
205
KCPSy. Kampung PON
Jl. Sudirman No. 156 Desa Sipispis Kec.Sipispis Serdang Bedagai
206
KCP Tembung
Jl. Besar Tembung No. 4
207
KCP. Batang Kuis
Jl.Niaga No.8A Batang Kuis Pekan Kec. B. Kuis
208
RS Haji Medan
Rumah Sakit Haji Medan, Medan Estate Kec. Percut Sei Tuan
209
Mandala By Pass
Jl. Mandala By Pass No. 106 B Kel. Tegal Sari Mandala I Kec. Medan Denai
210
KCP Kampung Lalang
Jl. Gatot Subroto No. 556 AB
211
KCP Sei Sikambing
Jl. Gatot Subroto No. 119
212
Millennium Plaza
Jl. Kapten Muslim No. 111
213
SPBU Gaperta
Jl. Gaperta No. 285 Kec. Medan Helvetia
214
KCP Sunggal
Jl. Pinang Baris No. 106 C Kel. Sunggal Kec. Medan Sunggal
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
117
118
215
KCP Klambir Lima
Jl. Besar Kelambir Lima No.53 A Desa Kelambir Lima Kebun Kec.Hamparan Perak
216
RS Sari Mutiara Medan
Jl. Kapten Muslim No.79 Kec. Medan Helvetia
217
KCPSy. Hamparan Perak
Jl. Besar Hamparan Perak No.043 Kec. Hamparan Perak
218
KC. Simp. Kwala
Jl. Jamin Ginting Komp. Perumahan Buena Viesta No.187
219
KCP. Pancur Batu
Jl. Jamin Ginting No. 3 Desa Lama
220
KCP. Melati
Jl. Bunga Sakura No. 3B Kec. Mdn Tuntungan
221
KCP. Simalingkar
Jl. Tembakau Raya No. 9 Perumnas Simalingkar Kec. Medan Tuntungan
222
KCP. Tanjung Anom
Jl. Sei Glugur No. 338 D Desa Tanjung Anom Kec. Pancur Batu
223
KCP Syariah Jamin Ginting
Jl. Jamin Ginting No.896 B Kec.Medan Baru
224
KC Gunung Tua
Jl. Merdeka No. 67
225
KCP Sosa
Jl. Lintas Riau, Psr Ujung Batu No. 999
226
KCP Sibuhuan
Jl. Jend. Sudirman No. 17/999
227
KC Cabang Melawai
Jl. Melawai Raya No.27 A-B Kel. Melawai Kec. Kebayoran Baru
228
KCP Kota Maimum
Jl. Sisingamangaraja No. 64 Kec. Medan Kota
229
KCP Sigampal
Jl. HM. Said No. 310 Kel. Pardamean Kec. Rantau Selatan
230
KCP Pijar Koling
Jl. Raya Padang Sidempuan - Pijar Koling Kel. Paal IV Kec. P. Sidempuan
231
KCP Lahomi
Jl. Onolimbu - Lahomi No. 01 Desa Onolimbu Kec. Lahomi
232
KCP Pasar Bunga
Jl. Haryono MT. No. 25 Lingkungan VI Kel. Pasar Gambir Kec. T. Tinggi Kota
233
KC Pematang Raya
Jl. Sutomo Blok A. 2 & 3 Nagori Sondiraya Kec. Raya
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
HUMAN RESOURCES
SUMBER DAYA MANUSIA
DATA DEMOGRAFIS PEGAWAI EMPLOYEE DEMOGRAPHICS PROFILE
121
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM HR TRAINING AND DEVELOPMENT
124
MANAJEMEN KINERJA PERFORMANCE MANAGEMENT
129
REWARD SYSTEM REWARD SYSTEM
131
PROGRAM PENSIUN PENSION PROGRAM
132
PENGUATAN BUDAYA KERJA REINFORCEMENT OF WORK CULTURE
133
HUMAN RESOURCES INFORMATION SYSTEM HUMAN RESOURCES INFORMATION SYSTEM
135
HUBUNGAN INDUSTRIAL INDUSTRIAL RELATIONS
136
LINGKUNGAN KERJA WORK ENVIRONMENT
136
Sumber Daya Manusia Human Resources
Seiring persaingan yang semakin meningkat, optimalisasi dalam perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan fokus Bank SUMUT ke depan, karena nantinya dengan kualitas SDM yang kompeten maka keunggulan bisnis bank dapat diraih. Dengan Visi “Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat”, Bank SUMUT menyadari bahwa hal ini tidak akan mungkin terwujud tanpa adanya Sumber Daya Manusia yang mumpuni.
As the competition increases, the optimization in the planning and development of human resources is the focus of Bank SUMUT forward, because with the quality of competent human resources, the bank business excellence can be achieved. With a vision “To be an excellent bank to help and encourage economic growth and regional development in all aspects as well as a source of local revenue in order to improve the living standard of the community”, Bank SUMUT realized that it would not be possible without the presence of qualified Human Resources.
Data Demografis Pegawai
Employee Demographics Profile
Tercatat hingga akhir Desember 2012 jumlah pegawai tetap Bank SUMUT adalah sebesar 2.614 orang. Jumlah tersebut meningkat dari 2012, dikarenakan adanya pengangkatan pegawai rekrutmen tahun 2012 sebanyak 514 pegawai. Berikut adalah data demografi pegawai tetap Bank SUMUT berdasarkan usia, masa kerja, level pendidikan, dan jabatan.
Recorded until the end of December 2012, the total permanent employees of Bank SUMUT is amounted to 2.614 people. That number increased from 2012, due to the employee hiring amounted to 514 employees in 2012. The following are the profile of permanent employee demographics of Bank SUMUT based on age, working period, education level, and position level.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
121
Tabel 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Usia (Employee Demographic Profile by Age) Jumlah (Total)
Usia (tahun) Age (year)
2013
2012
≤ 30
1446
1055
703
632
31 – 40 41 – 50
332
336
51 – 55
133
122
2614
2145
Jumlah (Number)
1446
1055
703
≤ 30 Usia l Age 2013
632
31 - 40 Usia l Age
336 332
133
41 - 50 Usia l Age
51 - 55 Usia l Age
122
2012
Tabel 2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Masa Kerja (Employee Demographic Profile by Working Period) Jumlah (Number)
Masa Kerja (Working Period)
2013
2012
0–5
1553
1081
6 – 10
543
524
11 – 15
45
120
16 – 20
292
225
21 – 25 ≥ 26 Thn Jumlah (Number)
63
66
118
129
2614
2145
1.553 1.081 543
524 292
225
120
63
45
0-5 Masa Kerja l Period 2013
122
6 - 10 Masa Kerja l Period
2012
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
11 - 15 Masa Kerja l Period
16 - 20 Masa Kerja l Period
66
21 - 25 Masa Kerja l Period
118
129
≥ 26 Masa Kerja l Period
Tabel 3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Level Jabatan (Employee Demographic Profile by Position Level) Jumlah (Number)
Jabatan (Position)
2013
2012
Pejabat 1 Layer di bawah Direksi (1 Level Below Director)
10
11
62
60
Pejabat 3 Layer di bawah Direksi (3 Level Below Director)
255
264
Pejabat 4 Layer di bawah Direksi (4 Level Below Director)
397
408
Staf / Karyawan / Capeg / TKIK (Officer/Officer Candidate)
1890
1402
Pejabat 2 Layer di bawah Direksi (2 Level Below Director)
Non Administrasi (Non-Administration) Jumlah (number)
1890
1402 397
0
0
2614
2145
408 225
264 62
60
11
10
0
0
Pejabat 1 Layer di bawah Direksi (1 Level Below Director)
Pejabat 2 Layer di bawah Direksi (2 Level Below Director)
Pejabat 3 Layer di bawah Direksi (3 Level Below Director)
Pejabat 4 Layer di bawah Direksi (4 Level Below Director)
Staf / Karyawan / Capeg / TKIK (Officer/Officer Candidate)
Non Administrasi (NonAdministration)
jabatan (posotion)
jabatan (posotion)
jabatan (posotion)
jabatan (posotion)
jabatan (posotion)
jabatan (posotion)
2012
2013
Tabel 4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan (Employee Demographic Profile By Education) Jumlah (Number)
Pendidikan (Education)
2013
2012
SD (Elementary School)
0
0
SMP (Junior High School)
1
1
SMA (High School)
215
226
D-3 (3 Years Academy/Diploma)
421
351
D-2 (2 Years Academy/Diploma)
2
2
1940
1532
35
33
2614
2145
S-1 (Bachelor/Graduate) S-2 (Magister/Post Graduate) Jumlah (Number)
1940 1532
226
421
351
215 35 0
SD (Elementary School) Pendidikan (Education) 2013
1
0
SMP (Junior High School) Pendidikan (Education)
1
2
SMA (High School) Pendidikan (Education)
D-3 (3 Years Academy/ Diploma) Pendidikan (Education)
D-2 (2 Years Academy/ Diploma) Pendidikan (Education)
33
2
S-1 (Bachelor/ Graduate) Pendidikan (Education)
S-2 (Magister/Post Graduate) Pendidikan (Education)
2012
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
123
124
Berdasarkan data demografis kepegawaian Bank SUMUT di atas, terlihat bahwa pada 2013 terjadi peningkatan jumlah pegawai yang memperbesar proporsi pegawai-pegawai muda dengan tingkat pendidikan D3 sampai dengan S1, namun terjadi peningkatan pada tingkat pendidikan S2 dikarenakan animo pegawai untuk aktualisasi diri dalam pendidikan. Sejak tahun 2003 Bank SUMUT telah mengadakan proses Rekrutmen dan Seleksi Pegawai Baru dengan kriteria yang lebih tinggi dan proses yang objektif dengan menggunakan konsultan profesional.
Based on the employee demographic profile of Bank SUMUT above, it appears that in 2013 an increase in the total employees that increase the proportion of young employees with education level of D3 until S1, but an increase in the education level of S2 happened due to the self-actualization of employee in education. Since 2003, Bank SUMUT has held a process of Recruitment and Selection of New Employees with higher criteria and objective process that uses professional consultant.
Pelatihan Dan Pengembangan SDM
HR Training And Development
Seiring dengan pertumbuhan bisnis dan perkembangan jaringan unit kantor, kebutuhan akan kader-kader pemimpin semakin tinggi. Untuk menyiapkan SDM menjadi kader-kader pemimpin Bank, selain telah dipersiapkan program Pendidikan dan Pelatihan sebagai fasilitas pengembangan kompetensi, diadakan pula rotasi agar penguasaan tugas SDM menjadi lebih matang. Pegawai Bank SUMUT memiliki kesempatan yang sama dalam pengembangan karirnya, yang didasarkan pada kriteria kompetensi, kinerja, dan nilai pendidikan kepemimpinan berjenjang. Kriteria ini bertujuan untuk mendorong motivasi SDM dalam mengembangkan diri dan menunjukkan kinerja terbaik, sehingga dapat memperoleh peningkatan dalam karirnya. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya peran leader dalam menggerakkan SDM untuk menghasilkan kinerja terbaik, proses promosi menjadi semakin selektif.
Along with the business growth and network development of office units, the need for future leaders is getting higher. To prepare HR to be future bank leaders, in addition to Education and Training program that have been prepared as competency development facility, a rotation is also held so the task mastery of HR becomes more mature. Employees of Bank SUMUT have equal opportunities in developing their career, which is based on the criteria of competence, performance, and value of tiered leadership education. These criteria are intended to encourage the motivation of HR in self development and to show best performance, so as to obtain improvement in their career. By increasing the awareness of the importance of leader role in moving HR to produce best performance, the promotion process becomes more selective.
Learning & Development
Learning & Development
Bank SUMUT menyadari peranan pengembangan kualitas SDM berdampak langsung pada kinerja perusahaan. Program Diklat Bank SUMUT diselenggarakan melalui proses Manajemen Diklat, yaitu :
Bank SUMUT menyadari peranan pengembangan kualitas SDM berdampak langsung pada kinerja perusahaan. Program Diklat Bank SUMUT diselenggarakan melalui proses Manajemen Diklat, yaitu :
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Training Need Analysis
Training Evaluation
Training Design
Training Delivery
Bertekad menjadi learning organization Bank SUMUT terus berupaya mengembangkan kualitas SDM melalui strategi sebagai berikut : - Menyusun Kalender Diklat Pegawai Bank SUMUT melalui proses training need analysis dengan mengkombinasikan data Rencana Bisnis Bank, Job Description, dan Gap Kompetensi Pegawai. - Menerapkan sistem e-learning, yang terus dikembangkan menjadi salah satu sistem Knowledge Management Bank SUMUT. - Menerbitkan kebijakan Pendidikan Luar Negeri, dan telah mengirimkan 1 (satu) orang Pegawai untuk melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana ke Universitas Leicester, Inggris. - Merintis pengembangan training center Bank SUMUT yang mengacu pada Arsitektur Pendidikan Bank SUMUT, dimana salah satu persiapannya adalah telah menyiapkan 24 (dua puluh empat) orang trainer internal. - Menyusun Manajemen Diklat berbasis IT untuk mengefisiensikan pekerjaan menjadi lebih strategis.
Determined to become a learning organization, Bank SUMUT continues to develop the quality of its HR through the following strategies: - Developing Training Calendar of Bank SUMUT’s Employees through the training process of need analysis by combining the data of the Bank Business Plan, Job Description, and Employee Competency Gap. - Implementing e-learning system, that is continuously developed to be one of the. Knowledge Management System of Bank SUMUT. - Issuing Foreign Education policies, and has sent 1 (one) employee to continue Post Graduate education to the University of Leicester, UK. - Pioneering the development of Bank SUMUT’s training center that refers to Bank SUMUT’s Education Architecture, where one of the preparation has set up 24 internal trainer. - Developing an IT based Management Training to streamline the work to become more strategic.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
125
Tabel: Jenjang Pelatihan Kepemimpinan. Pangkat Grade Pegawai Baru New Employee
Orientasi Calon Pegawai Baru Officer Development Program
Pelaksana Executor
Pre-Staff Development Program Staff Development Program for First Line Manager
Supervisor Supervisor
Managerial Development Program for Candidate Junior Manager Managerial Development Program for Junior Manager
Junior Manager Junior Manager
Executive Development Program for Candidate Manager
Manager Manager
Executive Development Program for Manager
General Manager General Manager
126
Jenjang Pelatihan Kepemimpinan Leadeship Training Level
Executive Development Program for General Manager
Untuk mengembangkan kualitas dan kompetensi SDM untuk mewujudkan Visi Bank SUMUT, diselenggarakan Program Pendidikan dan Pelatihan bagi pegawai. Pada awal Tahun 2013, Bank SUMUT mengadakan kegiatan Training Need Analysis untuk menyusun Kalender Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Bank SUMUT Tahun 2013. Kalender Diklat ini mengacu pada Arsitektur Pendidikan dan Training Catalog Bank SUMUT.
To improve the quality and competency of HR to achieve the its vision, Bank SUMUT held Education and Training Program for its employees. At the beginning of 2013, Bank SUMUT held Need Analysis Training to develop Education and Training Calendar of Bank SUMUT’s Employees 2013. This calendar refers to the Education Architecture and Training Catalogue of Bank SUMUT.
Bank SUMUT memiliki 4 (empat) besaran program Pendidikan dan Pelatihan, yang terdiri dari : • Program Induction Merupakan program pendidikan dan pelatihan yang diperuntukkan bagi seluruh pegawai baru, yang terdiri dari corporate induction dan technical induction. • Pelatihan Kompetensi Perilaku Merupakan pelatihan yang diidentifikasi berdasarkan kompetensi perilaku (soft competency) yang dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja superior, seperti service excellent, problem solving, performance coaching, dan seterusnya. • Pelatihan Jenjang Kepemimpinan Merupakan program pengembangan kemampuan manajerial dan profesional yang dibangun untuk mempersiapkan kader-kader potensial (future leader) perbankan dan pimpinan agar lebih siap dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pada jenjang karir yang lebih tinggi. Program ini berkaitan langsung dengan karir
Bank SUMUT has 4 (four) Education and Training Programs, which consist of: • Induction Program Education and training program for all new employees, which consist of corporate induction and technical induction.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• Behavior Competency Training Training which is identified based on the behavior competency (soft competency) needed to produce superior performance, such as service excellent, problem solving, performance coaching, etc. • Leadership Training Development program of managerial and professional capabilities which is built to prepare potential future banking leaders to be better prepared in carrying out the duties and responsibilities in a higher career. This program is directly related to the employee’s career of Bank SUMUT. The following is the level of leadership training program of Bank SUMUT.
Level I
223 orang (people)
Level II
227 orang (people)
Level III
241 orang (people)
Level IV
62 orang (people)
Level V
8 orang (people)
pegawai Bank SUMUT. Berikut adalah jenjang program pelatihan kepemimpinan Bank SUMUT. • Pelatihan Kompetensi Teknis Merupakan pelatihan yang kebutuhannya diidentifikasi berdasarkan pengetahuan dan keahlian (hard competency) untuk dapat melaksanakan tuntutan tugas dan tanggung jawab dengan baik, seperti credit analysis, treasury operation, tax management, dan seterusnya.
• Technical Competency Training Training which is identified based on the knowledge and skill (hard competency) to carry out its duties and responsibilities well, such as credit analysis, treasury operation, tax management, etc.
Adapun highlight penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Bank SUMUT Tahun 2013 adalah :
There are highlights in the implementation of Employees Education and Training of Bank SUMUT in 2013:
REALISASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN 2013 REALIZATION OF EDUCATION AND TRAINING PROGRAM 2013 Judul Pelatihan Realization Of Education And Training Program 2013
Penyelenggara Organizer
PENDIDIKAN JENJANG KEPEMIMPINAN LEADERSHIP EDUCATION Branch Manager Course Branch Manager Course
LPPI LPPI
IN-HOUSE TRAINING Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Risk Management Certification Training
Lembaga Manajemen Surabaya dan Risk Management Guard Surabaya Management Institute and Risk Management Guard
Train the Trainer Train the Trainer
GML Performance
Service Excellent Service Excellent
John Robert Power
Pelatihan Negotiation Skill Negotiation Skill Training
MarkPlus Inc.
Effective Marketing Communication Negotiation Skill Training
Bank Sumut
Financial Analysis Financial Analysis
PPM Manajemen
A to Z Sharia A Pelatihan Analisa Pembiayaan Syariah Syariah Sharia Financing Analysis Training Pelatihan Asset and Liability Management Asset and Liability Management Training
Karim Business Consulting Bank Sumut
Bank Sumut
Pelatihan dan Sosialisasi Operasional BPHTB Operating Training and Socialization of BPHTB
Bank Sumut
Pelatihan Enhance Company Performance Through Marketing Strategy And Product Knowledge Training of Enhance Company Performance Through Marketing Strategy And Product Knowledge
MarkPlus Inc.
Pelatihan Western Union Western Union Training
Bank Sumut
Pelatihan Aplikasi Implementasi Olibs PAPI (Revisi 2008) dan PSAK 50/55 (Revisi 2006) Training of Application of Olibs PAPI Implementation (Revised 2008) and SFAS 50/55 (Revised 2006)
Bank Sumut
Workshop Perbaikan Data Di Olibs Dan Perbaikan Aplikasi PAPI 2008 Dan Olibs Olibs Workshop of Data Improvement in Olibs and Improement of PAPI Application 2008 and Olibs
Bank Sumut
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
127
Pelatihan Aplikasi Olibs Devisa Application Training of Olibs Foreign Exchange
Bank Sumut
Pelatihan Aplikasi Olibs Devisa Application Training of Olibs Foreign Exchange
SBFIC
Delinquency Management Delinquency Management
Bank Sumut
Pelatihan dan Mentoring Mikro SS-II Training and Mentoring of Micro SS-II
Bank Sumut
Training Aplikasi Analisa Kredit Application Training of Credit Analysis
Bank Sumut
Pelatihan dan Trainer Supervisor Credit Analysis Training and Trainer Supervisor of Credit Analysis
Bank Sumut
Pelatihan Basic Credit Analysis (kredit korporasi) Basic Credit Analysis Training (Corporate Loans)
Bank Sumut
Pelatihan Overview Analisa Kredit & Supervisi Kredit Kredit Credit Analysis Overview & Credit Supervision Training
Bank Sumut
PELATIHAN PUBLIK / SEMINAR / LOKAKARYA Berbagai pelatihan, seminar, lokakarya, dan workshop sesuai dengan kebutuhan kompetensi penunjang tugas dan jabatan pegawai. Various trainings, seminars, and workshops in accordance with the supporting competency need of employee’s duties and position.
- Pendidikan dan Pelatihan Orientasi Pegawai Baru sebanyak 537 (lima ratus tiga puluh tujuh) yang terbagi dalam kelas Frontliner dan Back Office. Materi pelatihan diisi oleh trainer internal Bank SUMUT yang merupakan perwakilan Divisi. - Pelatihan Account Officer SUMUT Sejahtera II yang dilakukan secara berkelanjutan setiap 2 – 3 bulan sekali sepanjang tahun 2013. - Pembekalan Sertifikasi Manajemen Risiko untuk memenuhi persyaratan jabatan sesuai ketentuan regulator, dengan rincian sebagai berikut : Bank SUMUT berkomitmen untuk selalu menganggarkan 5% Biaya Tenaga Kerja untuk Program Pengembangan Sumber Daya Manusia, melalui kegiatan inhouse training, public training, workshop, seminar, maupun sosialisasi yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2013 telah diselenggarakan 34 (tiga puluh empat) In House Training dan 174 (seratus tujuh puluh empat) Public Training dengan total peserta sebanyak 3.120 (tiga ribu seratus dua puluh) orang. Secara lebih rinci realisasi Program Diklat tahun 2013 adalah sebagai berikut :
128
Internal Bank Sumut serta berbagai provider berkualitas nasional dan internasional. Bank SUMUT’s internal as well as various providers with national and international quality.
- Officer Development Program is amounted to 537 (five hundred and thirty seven) which are divided into classes of Frontliner and Back Office. Training materials were filled by internal trainer of Bank SUMUT who are representatives of Division. - Account Officer Training of SUMUT Sejahtera II which is conducted sustainably every 2-3 months during 2013. - Briefing of Risk Management Certification to meet the position requirements in accordance with the regulator, with the following details: Bank SUMUT is committed to always allocate 5% of Labor Expenses for Human Resource Development Program, through in-house training, public training, workshops, seminars, and socialization held domestically and abroad. In 2013, Bank SUMUT has held 34 (thirty four) In House Trainings and 174 (one hundred and seventy-four) Public Trainings with a total of 3.120 participants (three thousand one hundred and twenty). In more detail, the realization of Training Program for the year of 2013 are as follows:
Tahun Year
Anggaran Budget
Realisasi Realization
2009
Rp. 13.500.000.000,-
Rp. 14.823.923.339,-
110 %
2010
Rp. 14.514.661.000,-
Rp. 17.106.066.393,-
118 %
2011
Rp. 17.058.207.000,-
Rp. 23.070.372.620,-
135 %
2012
Rp. 27.095.839.000,-
Rp. 13.333.641.861,-
49 %
2013
Rp. 29.961.701.000,-
Rp. 13.008.457.064,-
43 %
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Persentase Percentage
Seiring dengan pemberdayaan trainer internal sebagai salah satu rintisan training center serta pemberdayaan sistem e-learning menyebabkan efisiensi dari segi realisasi anggaran dana Diklat. Berikut adalah data anggaran dan realisasinya dari tahun ke tahun.
In line with internal trainer empowerment as one of the pilot of training center as well as the empowerment of e-learning system leads to efficiency in the terms of training budget realization. The following is data of budget and realization from year to year.
Program Pelatihan Melalui E-Learning
Training Program Through E-Learning
Melihat trend kebutuhan pendidikan dan pelatihan yang semakin tinggi seiring dengan pertumbuhan bisnis dan pertambahan pegawai, sebagai upaya efisiensi Bank SUMUT menyiapkan sistem e-Learning sebagai salah satu media belajar bagi pegawai. Melalui media e-Learning, pegawai dapat mengakses informasi dan pengetahuan dari lokasi tempat kerjanya. Media e-Learning juga sebagai bentuk mengembangkan budaya belajar bagi pegawai Bank SUMUT, karena e-Learning identik dengan model pembelajaran orang dewasa (andragogi) yang menuntut self-regulated learning. E-Learning diimplementasikan pada tahun 2013. Program ini sekaligus menjadi rintisan dari Training Centre Bank SUMUT yang telah disusun dalam Road Map Pembelajaran Bank SUMUT (2011 – 2014).
Seeing the increasing trend of education and training in line with business growth and addition in employees, as an efficiency effort Bank SUMUT prepares e-Learning system as one of the learning medium for employees. Through e-Learning medium, employees can access information and knowledge from the location of his workplace. E-Learing Media is also a form of developing learning culture for Bank SUMUT’s employees, since the e-Learning is identical to the model of adult learning (andragogy) that demands self-regulated learning. E-Learning is implemented in 2013. This program also becomes a pilot of Training Centre of Bank SUMUT which has been prepared in the Road Map of Learning of Bank SUMUT (2011-2014).
Manajemen Kinerja
Perfomance Management
Bank SUMUT telah mengimplementasikan sistem Manajemen Kinerja untuk mengukur tingkat produktivitas SDM dan memastikan eksekusi dari Rencana Bisnis. Manajemen Kinerja berfungsi sebagai alat monitoring yang memberikan umpan balik akan kinerja yang telah dilakukan selama kurun waktu 1 tahun, tidak hanya bagi manajemen namun juga bagi atasan dan pegawai itu sendiri. Tahapan yang dilalui dalam Manajemen Kinerja, adalah sebagai berikut :
Bank SUMUT has implemented Performance Management System to measure the productivity level of HR and to ensure the execution from Business Plan. Performance Management serves as monitoring tools that provide feedback to the performance that has been done over a period of 1 year, not only to the management but also for the boss and the employees themselvers. Stages passed in Performance Management, are as follows:
Perencanaan Kinerja / Performance Planning
Tahap Perencanaan Kinerja / Performance Guidance Stage
Perencanaan Kinerja / Performance Assessment Stage
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
129
130
Perencanaan Kinerja
Performance Planning
Tahap perencanaan kinerja dilaksanakan pada setiap akhir tahun diantara bulan Oktober s.d. Desember setelah unit kerja memperoleh sasaran bisnis perusahaan yang tergambar dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT). Perencanaan kinerja dilakukan melalui pendekatan top down, yang berarti sasaran kinerja unit yang lebih tinggi diturunkan (cascading) sampai ke unit yang paling bawah, sehingga setiap pejabat dan pegawai memiliki sasaran kinerja untuk satu tahun ke depan. Adapun unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah sebagai berikut : a. Pejabat Struktural 1. Sasaran Operasional Operating 2. Sasaran Perbaikan Proses Kinerja 3. Sasaran Perbaikan Sumber Daya Manusia b. Pejabat Fungsional dan Pegawai 1. Sasaran Operasional 2. Sasaran Perbaikan Proses Kinerja
Performance planning stage is conducted at the end of the year between October until December after the work unit obtains the company’s business strategy described in the Annual Work Plan and Budget (RKAT). Performance planning is conducted through top down approach, which means the performance objective of higher unit is cascaded to the lowest unit, so every official and employee has performance objectives for the year ahead. Elements assessed in the performance assessment are as follows: a. Structural Officials 1. Operating Objectives 2. Objectives of Performance Process Improvement 3. Objectives of Human Resources b. Functional Officials and Employees 1. Operating Objectives 2. Objectives of Performance Process Improve- ment
Bimbingan Kinerja
Performance Guidance
Untuk membantu pegawai mencapai sasaran kinerjanya, maka pimpinan bertanggung jawab melakukan bimbingan kinerja. Terdapat dua jenis bimbingan kinerja yang diterapkan di Bank SUMUT, yaitu : a. Bimbingan Kinerja Formal Dilakukan dua kali dalam satu tahun dan dikomentasikan dalam bentuk form bimbiingan kerja, yaitu pada Periode I (April) dan Periode II (Agustus). b. Bimbingan Kinerja Informal Dilakukan setiap saat dibutuhkan, dapat berupa feedback spontan ataupun coaching dan counselling yang terencana.
To assist the employees to achieve its performance objectives, the supervisor is responsible in conducting performance guidance. There are two types of performance guidance that are implemented in Bank SUMUT, namely: a. Formal Formal Performance Guidance Conducted twice in a year and documented in the performance guidance form, in Period I (April) and Period II (August).
Penilaian Kinerja
Performance Assessment
Proses penilaian kinerja dilaksanakan setiap awal tahun, dengan rentang waktu penilaian terhitung 1 Januari s.d. 31 Desember. Penilaian kinerja dilakukan secara individual oleh pimpinan kepada pegawai yang berada di bawahnya dan melibatkan proses coaching dan counselling. Hasil dari penila-
Performance assessment process is conducted at the beginning of the year, with a span of assessment starting from 1 January until 31 December. Performance assessment is conducted individually by the supervisor to the employees under his authority and involve process of coaching and counselling. Results from the perfor-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
b. Conducted anytime needed, it can be spontaneous feedback or planned coaching and counselling.
ian kinerja adalah kesepakatan antara pimpinan dan pegawai. • Bagi Pegawai yang memperoleh nilai minimal B (Baik) ke atas, berhak memperoleh kenaikan gaji sesuai COLA (Cost Living Adjustment), kenaikan gaji berkala, dan fasilitas pinjaman pegawai. • Bagi Pegawai yang memperoleh nilai di bawah B (Baik), hanya berhak memperoleh kenaikan gaji sesuai dengan COLA.
mance assessment is an agreement between the boss and employees. • Employees with minimum score of a “B” (Good) and above, are entitled to a salary increase in accordance to COLA (Cost Living Adjustment), periodic salary increases, and employee loans facility. • Employees with score less than a “B” (Good), are only entitled to a salary increase in accordance to COLA.
Reward System
Reward System
Reward System memiliki bagian yang penting dalam memotivasi produktivitas dan meningkatkan retention SDM. Untuk itu, sistem penggajian dan kesejahteraan terus di-review dengan mempertimbangkan prinsip internal equity dan external competitiveness. Unsur-unsur penggajian adalah : a. Gaji pokok b. Tunjangan tetap c. Tunjangan tidak tetap d. Tunjangan Pajak
Reward System has an important part in motivating the productivity and increasing the retention of HR. Therefore, the remuneration and welfare system is continuously reviewd by considering the principles of internal equity and external competitiveness. The remuneration elements are: a. Basic Salary b. Fixed Allowance c. Non-Fixed Allowance d. Tax Allowance In addition to remuneration, in accordance with the Bank’s ability to continuously try to improve the welfare of its employees as a form of appreciation for their performance and dedication, such as by providing facilities and benefits as follows: a. Religious Holidays Allowance b. Year-end Allowance c. On-Leave Money d. Clothing Assistance e. Welfare Assistance f. Children’s Education Welfare g. Social Securities h. Employee’s Soft Loans
Selain daripada remunerasi, sesuai dengan kemampuan Bank terus berusaha meningkatkan kesejahteraan bagi pegawainya sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan dedikasi, diantaranya dengan memberikan fasilitas dan tunjangan sebagai berikut : a. Tunjangan hari raya keagamaan b. Tunjangan akhir tahun c. Uang cuti d. Bantuan sandang e. Bantuan kesejahteraan f. Bantuan pendidikan anak g. Jaminan sosial tenaga kerja h. Pinjaman lunak pegawai Sebagai penghargaan atas loyalitas pegawai, Bank SUMUT juga memberi penghargaan masa bakti kepada pegawai yang telah mengabdi selama, 15 tahun, 20 tahun, dan 25 tahun. Jumlah pegawai yang menerima masa bakti selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :
As recognition for employee’s loyalty, Bank SUMUT also gives award for service period to employees who have served for, 15 years, 20 years, and 25 years. Total employees who received the award during 2013 are as follows:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
131
Tabel 6 : Penghargaan Masa Bakti 2013 Service Period Award 2013
Masa Bakti Service Period 15 Tahun 15 Years 20 Tahun 20 Years 25 Tahun 25 Years
132
Jumlah (orang) Total(people) 58
16 13
Program Pensiun
Pension Program
Dalam menghadapi persiapan bagi pegawai yang memasuki masa pension, Bank SUMUT telah menerbitkan Surat Keputusan Direksi Tentang Masa Persiapan Pensiun Pegawai PT. Bank SUMUT. Adapun yang dimaksud dengan Masa Persiapan Pensiun (MPP) adalah tenggang waktu yang diberikan kepada pegawai yang memasuki usia pensiun untuk dibebaskan dari tugas pekerjaannya. Jangka waktu yang diberikan adalah selama 6 (enam) bulan. Selama menjalani MPP, penghasilan yang diterima adalah berikut : 1. Gaji Pokok Pegawai sebesar gaji bulan terakhir sebelum menjalani MPP dan telah diperhitungkan dengan seluruh kewajiban angsuran pinjaman dan potongan lainnya. 2. Tunjangan Tetap. 3. Tunjangan Tidak Tetap. 4. Tunjangan Cuti. 5. Asuransi Jiwa sesuai dengan ketentuan pegawai yang aktif. 6. Penghargaan Masa Bakti sesuai dengan ketentuan pegawai yang aktif . 7. Bantuan pendidikan anak, bantuan kesejahteraan dan bantuan akhir tahun. 8. Tunjangan Hari Raya. 9. Jasa Produksi.
In facing the preparation for employees who are entering pension period, Bank SUMUT has issued the Decree of the Board of Directors About Employee’s Preparation Period for Pension (MPP) of PT. Bank SUMUT. MPP is a grace period given to employees who enter pension period to be released from their duties. The grace period given is 6 (six) months.
Manfaat pensiun yang diperoleh bagi pegawai yang telah memasuki masa pensiun memperhitungkan masa kerja pegawai yang bersangkutan.
Pension benefits received by the employees who have entered the pension period take into account the service period of the related employees.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
During the MPP, the income received are as follows: 1. Employee’s Basic Salary amounted to the salary in the previous month before MPP and after being counted with all loan installment obligation and other reductions. 2. Fixed Allowance 3. Non-Fixed Allowance 4. On-Leave Allowance 5. Life Insurance in accordance with the provisions of the active employees. 6. Service Period Award in accordance with the provisions of the active employees. 7. Assistance of Children’s Educational, welfare, and year-end. 8. Holiday Allowance 9. Production Service
Penguatan Budaya Kerja
Reinforcement Of Work Culture
Dengan kesadaran penuh akan peran Sumber Daya Manusia yang demikian strategis, Bank SUMUT telah melakukan upaya pembenahan fundamental dari aspek human tersebut. Adapun upaya tersebut antara lain adalah dengan mengembangkan Budaya Kerja yang selaras dengan Visi Bank SUMUT dan tuntutan perkembangan dunia perbankan saat ini. Budaya Kerja ini terangkum dalam tiga poin, yaitu :
With full awareness about the strategic role of Human Resources, Bank of SUMUT has made fundamental repairing effort from those human aspects. One of those efforts was developing work culture which was consistent with the vision of Bank SUMUT and demands of the banking industry today. This work culture is summarized in 3 (three) points, namely:
Budaya Pelayanan Service Culture Budaya Pemasaran Marketing Culture Budaya Risiko Risk Culture
Bagi Bank SUMUT, Budaya Kerja adalah pola pikir yang akan mempengaruhi perilaku dari Sumber Daya Manusia. Ketiga Budaya Kerja yang dirumuskan ini memiliki relevansi yang tinggi dengan tuntutan bisnis perbankan dan bertujuan untuk menciptakan prototipe Sumber Daya Manusia yang profesional dan berintegritas tinggi, demi terwujudnya ‘Pelayanan Terbaik’ bagi nasabah dan stakeholder. • Budaya Pelayanan Bank SUMUT menyadari bahwa bisnis perbankan adalah bisnis jasa, sehingga pelayanan adalah ujung tombak dari bisnis. Mengusung motto “Memberikan Pelayanan Terbaik”, Bank SUMUT menjadikan pelayanan yang tulus dari hati sebagai jiwa dari setiap insan Bank. • Budaya Pemasaran Pertumbuhan bisnis tidak hanya tergantung dari pelayanan, namun juga bagaimana Bank dapat memasarkan produk-produknya dengan baik. Untuk itu, Bank menjadikan jiwa pemasar sebagai salah satu Budaya. Bank SUMUT menekankan bagaimana setiap insan Bank dapat menguasai product knowledge dan memiliki keyakinan yang tinggi akan produk Bank SUMUT.
For Bank SUMUT, Work Culture is a mindset that will affect the behaviour of Human Resources. The three Work Cultures have a high relevance with the demands of banking business and aim to create Human Resources prototype that are professional and have high integrity, in order to actualize the ‘Best Service’ for customers and stakeholder.
• Service Culture Bank SUMUT realizes that banking business is full of service business, therefore, service is the business cornerstone. With a motto “Giving the Best Service”, Bank SUMUT makes sincere services as the soul of every member of the Bank. • Marketing Culture Business growth depends not only from service, but also on how Bank SUMUT markets its products well. For that, the Bank makes marketer soul as one of the Culture. Bank SUMUT emphasizes on how every member of the Bank is able to master the product knowledge and has high confidence on the products of Bank SUMUT.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
133
• Budaya Risiko Bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan dan menyangkut kepentingan dari berbagai pihak, sehingga tindakan atau keputusan apapun yang dilakukan oleh insan Bank harus mengacu pada pemikiran tersebut, agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan nasabah, stakeholder, dan Bank sendiri. Hal ini yang mendorong Bank SUMUT menjadikan Risk Awareness sebagai salah satu Budaya Kerja, dimana setiap insan Bank dituntut untuk mengusung prinsip compliance, prudence dan menjunjung integritas dalam bekerja.
• Risk Culture Banking business is a business of trust and the interests of various parties, so that any action or decision made by the member of the Bank should be based on that premise, in order to avoid things that might harm the customers, stakeholder, and the Bank itself. This led Bank SUMUT to make Risk Awareness as one of the Work Culture, where every member of the Bank is required to carry the principle of compliance, prudence, and uphold the integrity in working.
Ketiga Budaya Kerja ini kemudian diterjemahkan ke dalam 14 Perilaku Pegawai Bank SUMUT berdasarkan Tujuh Nilai-nilai Budaya Dasar dengan akronim TERBAIK.
The three Work Cultures then translated into 14 Behaviors of Bank SUMUT’s Employees based on Seven Core Values of Culture with the acronym “TERBAIK”.
Tabel: 7 Nilai – nilai Dasar Budaya Bank Sumut Core Values of Bank SUMUT’s Culture Nilai - nilai Dasar Budaya Core Values Of Culture Terpercaya Trusted
Enerjik Energic
Ramah Welcoming
Bersahabat Friendly
Perilaku Utama Main Behavior Bersikap jujur, handal dan dapat dipercaya. Honest, reliable, and trusted. Memiliki karakter dan etika yang baik. Have a good character and ethics Bersemangat tinggi, disiplin, selalu berpenampilan rapi dan menarik. High-spirited, dicipline, well groomed and attractive Berpikir positif, kreatif dan inovatif untuk kepuasan nasabah. Positive thinking, creative and innovative for the customer’s satisfaction Bertingkahlaku sopan dan santun. Behave politely and courteously Senantiasa siap membantu dan melayani nasabah. Always helpful and serve the customers Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah. Pay attention and maintain relationship with customers Memberikan solusi yang paling menguntungkan. Provide most favourable solution. Menjaga rahasia perusahaan dan nasabah sesuai ketentuan. Keep the secret of the company and customers in accordance with the provision.
Aman Safe
Menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan tidak melakukan kesalahan dalam transaksi. Guarantee the service speed that is satisfying and make no mistake in transaction. Bertaqwa kepada Tuhan YME dan menjalankan ajaran agama. Have a strong faith to God the Almighty and conduct religion teachhings.
Integritas Tinggi High Integrity
Berakhlak mulia, jujur, menjunjung kode etik profesi dan memiliki Visi untuk maju. Good moral, honest, uphold the code of conducts and have vision to move forward. Senantiasa menepati janji yang telah diucapkan. Always keep promises.
Komitmen Commitment
134
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Bertanggung jawab atas seluruh tugas, pekerjaan, dan tindakan. Responsible for all duties, jobs, and actions.
Sebagai bentuk pengembangan dari Budaya Kerja dan Nilai-nilai Dasar ini, Bank SUMUT telah menyusun Model Kompetensi yang menjadi acuan bagi SDM Bank dalam berperilaku dan mengembangkan diri, sehingga dapat menjadi competitive advantage dalam mencapai Visi dan Misi Bank. Penyusunan Model Kompetensi melibatkan tim dari konsultan profesional dan tim counterpart yang merupakan perwakilan dari unit-unit kerja yang ada di Bank SUMUT. Adapun proses penyusunan Model Kompetensi adalah diturunkan dari Visi, Misi, Strategi, Budaya Kerja, dan Nilai-nilai Dasar Budaya Bank SUMUT, sehingga Model Kompetensi yang dihasilkan diharapkan dapat menyelaraskan perilaku SDM Bank SUMUT untukmencapai tujuan bersama yang menguntungkan bagi perusahaan, stakeholder, dan tentunya SDM Bank SUMUT itu sendiri.
As a development of Work Culture and these Core Values of Culture, Bank SUMUT has developed Compentency Model that becomes the reference for the Human Resources of Bank SUMUT in behaving and developing themselves, so it can be a competitive advantage to achieve the Vision and Mission of the Bank. The formulation of the Competency Model involves a team of professional consultants and counterpart team that is a representative of the work units in Bank SUMUT. The process of formulating this Competency Model is derived from the Vision, Mission, Work Cultures, and Core Values of Culture of Bank SUMUT, so that the Competency Model is expected to align the behavior of HR of Bank SUMUT to achieve common goals that benefit the company, stakeholder, and HR of Bank SUMUT.
Adapun Model Kompetensi yang telah dipersiapkan terdiri dari : • Core Competencies Meliputi kompetensi perilaku (soft competency) yang menjadi acuan bagi seluruh SDM Bank. • Leadership Competencies Meliputi kompetensi perilaku (soft competency) yang menjadi acuan bagi para pemimpin yang ada di Bank. • Job Family Competencies Meliputi kompetensi perilaku (soft competency) dan kompetensi teknikal (hard competency) yang menjadi acuan bagi para pemimpin dan pegawai Bank yang berada pada satu lingkup job family tertentu.
The Competency that has been prepared consistsof:
Dengan adanya Model Kompetensi ini, maka akan mempengaruhi sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia menjadi lebih integratif mengacu pada Model Kompetensi, yang disebut sebagai Manajemen SDM Berbasis Kompetensi (Competency Based Human Resource Management). Tujuan dari Manajemen SDM Berbasis Kompetensi adalah menciptakan sistem pengelolaan SDM yang profesional, standar, dan fair untuk mendorong etos kerja, nilai kompetitif, dan produktivitas dari pegawai, sehingga mampu mencapai Visi dan Misi Bank SUMUT.
• Core Competencies Consist of behavior competencies (soft competency) that become references for all employees of the Bank. • Leadership Competencies Consist of behavior competencies (soft competency) that become references for all supervisors in the Bank. • Job Family Competencies Consist of behavior competencies (soft competency) and technical competencies (hard competency) that become references for all supervisors and employees of the Bank in one scope of certain job family. With the Competency Model, it will affect the HR management system to be more integrated refers to the Competency Model, which is called Competency Based Human Resource Management. The goal is to create HR management system that is professional, standards, and fair to push the work ethics, competitive values, and productivity of employees, to achieve Vision and Mission of Bank SUMUT.
Human Resources Information System
Human Resources Information System
Dengan jumlah Sumber Daya Manusia yang terus meningkat setiap tahunnya, untuk efektivitas dan efisiensi pengelolaannya, maka Bank SUMUT telah meluncurkan sistem Human Resource Information System (HRIS). Bank SUMUT terus berupaya memperkuat database kepegawaian dan memperbaiki kualitas sistem informasi kepegawaian melalui pengembangan HRIS. Sistem HRIS yang selama ini sudah digunakan dalam pengelolaan MSDM mengubah nama menjadi BEST (Bank SUMUT Employee
With total Human Resources that continues to increase every year, for the effectiveness and efficiency of its management, Bank SUMUT has launched Human Resources Information System (HRIS). Bank SUMUT continues to strengthen the human resources database and improve the quality of its human resources information system through the development of HRIS. So far, HRIS system has been used in the management of MSDM which is renamed BEST (Bank SUMUT Employee System), 2013 is a development year of BEST Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
135
System), di tahun 2013 merupakan tahun pengembangan BEST dan ESS (Employee Self Service) yang ditujukan untuk memudahkan akses setiap pegawai untuk mengkinikan data pribadi. Di akhir tahun 2013 untuk pengembangan pengelolaan SDM berbasis Teknologi Informasi, Divisi SDM telah merancang Performance Management System berbasis Balanced Scorecard.
and ESS (Employee Self Service) which are intended to facilitate access to each employee to update their personal data. At the end of 2013, for the development of IT based HR Management, the HR Division has designed the Performance Management System based on the Balanced Scorecard.
Hubungan Industrial
Industrial Relations
Untuk mendukung kebebasan berserikat dan penerapan aturan-aturan ketenagakerjaan, Bank SUMUT menjamin hak pegawai untuk berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapat.
To support the freedom of association and the implementation of employment regulations, Bank SUMUT guarantees the right of employees to associate, assemble, and express opinions.
Oleh karena itu, Bank SUMUT mendukung kegiatan pegawai dalam berserikat dengan pembentukan Serikat Pekerja.
Therefore, Bank SUMUT supports the employees activities in association by forming the Labor Unions.
Serikat Pekerja PT. Bank SUMUT dan Serikat Pekerja Independen PT. Bank SUMUT telah terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Medan. Bank SUMUT selalu aktif membina Serikat Pekerja dan menganggap bahwa Serikat Pekerja merupakan mitra Manajemen dalam mencapai tujuan Perusahaan.
Labor Unions of PT. Bank SUMUT and Independent Labor Unions of PT. Bank SUMUT have been registered in Department of Labor Medan. Bank SUMUT is actively develop Labor Unions and considers that Labor Unions is Management partner in achieving the Company’s objectives.
Lingkungan Kerja
Work Environment
Lingkungan dan iklim kerja yang kondusif mendukung peningkatan kinerja dan produktifitas karyawan perusahaan. Untuk itu, Bank SUMUT berkomitmen untuk selalu menciptakan lingkungan dalam bentuk suasana kerja yang aman, nyaman dan mampu meningkatkan kualitas kerja pegawai.
Conducive working environment supports the increase of performance and productivity of employees of the company. Therefore, Bank SUMUT is committed to create a working environment that is safe, comfortable, and able to increase the work quality of employees.
Serikat Pekerja Labor Union
No 1
Serikat Pekerja PT Bank SUMUT Labor Unions PT Bank SUMUT
2009
2
Serikat Pekerja Indenpenden PT Bank SUMUT Independent Labor Unions of PT Bank SUMUT
2012
Bank SUMUT memastikan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diakui secara nasional dan internasional. SMK3 bertujuan melindungi pegawai, pelanggan, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadi.
136
Tahun Pembentukan Year of Estabilsment
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Bank SUMUT ensures the implementation of Occupational Safety and Health Management System (SMK3) which is recognized nationally and internationally. SMK3 is aimed to protect employees, customers, assets, work partners and environments from the potential dangers that might occur.
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TINJAUAN INDUSTRI INDUSTRY REVIEW
139
TINJAUAN BISNIS BUSINESS REVIEW
154
TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW
177
Tinjauan Industri Industry Review
Perekonomian Indonesia
Indonesian Economy
Ditengah gejolak perekonomian dunia yang masih belum berakhir, perekonomian Indonesia pada tahun 2013 menghadapi tantangan yang tidak ringan, yang kemudian memberikan tekanan kepada stabilitas makro ekonomi dan mengganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi.
In the midst of the volatility of global economy that still has not ended, the Indonesian economy in 2013 faced a formidable challenge, which then put pressure on macroeconomic stability and interfere the economic growth sustainability.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,8%, hal ini mengalami penurunan dibanding tahun 2012 sebesar 6,23%.
Indonesia’s economic growth in 2013 grew by 5.8%, a decrease compared to 2012 of 6.23%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,7%, hal ini mengalami penurunan dibanding tahun 2012 sebesar 6,2%. Tingginya jumlah penduduk Indonesia menjadi bonus demografi tersendiri bagi perekonomian Indonesia. Konsumsi rumah tangga menjadi penopang Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Di saat Negara – Negara Eropa dan Amerika mengurangi jumlah produk impor dari Indonesia. Berikut pertumbuhan ekonomi global :
Indonesia’s economic growth in 2013 grew by 5.7%, a decrease compared to 2012 of 6.2%. The high population of Indonesia became a demographic bonus for Indonesian economy. Household consumption became the backbone of Gross Domestic Product of Indonesia. At the time of Countries of Europe and United States reduce the number of imported products from Indonesia. The following is the global economy growth:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
139
Negara Country
2012
2013 IMF
Consensus Forecast
BI
Output Dunia
3.2
2.9
2.9
2.9
Amerika Serikat
2.8
1.6
1.7
1.6
Eropa
-0.6
-0.4
-0.4
-0.6
Jepang
2.0
2.0
1.8
2.0
Negara Berkembang/
4.9
4.5
5.0
4. 7
China
7.7
7.6
7.7
7.5
India
3.2
3.8
4.6
4.3
Development Country
Sumber: WEO Okt 2013, Consensus Forecast Desember 2013, BI Source: WEO Oct. 2013, Consensus Forecast Dec, 2013, BI
140
Inflasi
Inflation
Tingkat inflasi Indonesia pada tahun 2013 mencapai angka 8,38% atau berada di atas targetnya yaitu sebesar 4,5 + 1%. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM bersubsidi dan gejolak harga pangan. Untuk menekan laju inflasi tersebut Bank Indonesia menaikkan BI Rate menjadi 7,50%, angka ini lebih tinggi dari BI Rate tahun 2012 sebesar 5,75%.
Indonesia’s Inflation rate in 2013 reached 8.38% or above the target of 4.5 + 1%. This is influenced by the increase of subsidized fuel price and volatility of food price. To suppress the inflation rate, Bank Indonesia raised BI Rate to 7.50%, this rate is higher than the previous year rate of 5.75%.
Nilai Tukar Rupiah
Rupiah Exchange Rate
Pada akhir Tahun 2013 nilai tukar Rupiah terdepresiasi pada Rp 12.160 atau mengalami penurunan sebesar -26,27% dibanding akhir tahun 2012.
At the end of 2013, Rupiah exchange rate was depreciated to Rp12.160 or decrease by -26.27%
Selama periode kuartal I – III Tahun 2011, pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap US$ menunjukkan tren yang terus menguat, dengan kisaran nilai Rp 8.460 – Rp 9.100 per USD. Penguatan ini dipicu oleh derasnya aliran dana asing (capital inflow) yang meningkatnya preferensi investor untuk menempatkan dana investasinya di Indonesia daripada kawasan Eropa. Kondisi tersebut juga didukung oleh stabilitas inflasi yang dapat dipertahankan pada level moderat 6,5%, sehingga membuat tingkat pengembalian investasi Indonesia semakin menarik.
During the periode of quarter I-III of 2011, the movement of Rupiah exchange rate against the US$ showed a trend that continues to strengthen, with the range of Rp8,460 - Rp9,100 per USD. The strengthening was triggered by heavy foreign capital inflow that increase the preference of investors to place their investment funds in Indonesia rather than Europe. The condition was also supported by inflation stability that can be maintained at a moderate level of 6.5%, thus making the level of return on investment of Indonesia became more attractive.
Memasuki kuartal IV Tahun 2011 sampai dengan kuartal 4 Tahun 2012, terjadi kondisi sebaliknya dimana pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap US$ menunjukkan tren yang terus melemah.
Entering the fourth quarter of 2011 until the fourth quarter of 2012, an opposite trends happened in which the movement of Rupiah exchange rate towards US$ continues to weaken.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Nilai tukar Rupiah bergerak pada kisaran Rp 8.600 – Rp 9.800 per US$ dan pada akhir Tahun 2013 nilai tukar Rupiah terdepresiasi pada Rp 12.160 atau mengalami penurunan sebesar -26,27% dibanding akhir tahun 2012. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US$ secara umum dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini : • Menurunnya nilai ekspor khususnya ke kawasan Eropa • Meningkatnya impor barang konsumsi dan pangan • Pembayaran utang luar negeri dari pihak swasta yang sangat tinggi • Meningkatnya dana dari Surat Utang Negara (SUN) yang ditarik pihak asing • Serta rencana stimulus ekonomi pemerintah Amerika Serikat untuk memperkuat perekonomian negara tersebut.
Rupiah exchange rate moved in the range of Rp8,600 - Rp9,800 per US$ and at the end of 2013, Rupiah exchange rate was depreciated at Rp12,160 or a decrease of -26.27% compared with the end of 2012. In general, the weakening of Rupiah exchange rate against US% was affected by the following points : • Decrease in exports value especially to Europe • Increase in imports of consumer goods and food • Payment of foreign debts from private sector which was very high • Increase in funds from Government Securities which were withdrawn by foreign parties • The economic stimulus plan of the United States government to strengthen their economy.
Proyeksi Perekonomian Indonesia Tahun 2014
Projection of Indonesian Economy 2014
Bercermin dari kinerja perekonomian nasional tahun 2013 dengan ketahanan dan kesinambungan pertumbuhan di tengah perekonomian global yang masih belum menentu, maka perekonomian nasional di tahun 2014 memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan mencapai target makro ekonomi seperti tingkat pertumbuhan sebesar 5,5 – 5,9% dan tingkat inflasi sebesar 4,5 ±1% tahun 2014 dan 4,0 ± 1% tahun 2015. Kekuatan pasar domestik dan arus investasi yang semakin meningkat seiring dengan pengakuan rating investment grade oleh lembaga pemeringkat internasional seperti S&P, Moody dan Fitch, merupakan modal utama pertumbuhan.
Reflecting on the national economy performance in 2013 with the resilience and sustainability of growth in the midst of global economic uncertainties, the national economy in 2014 has great potential to continue to grow and achieve the macroeconomic target such as growth rate of 5.5 – 5.9% in 2014 and inflation rate of 4.5 ±1% in 2014 and 4.00 ±1 % in 2015. The strength of domestic market and investment flows that are increasing along with rating recognition of investment grade by the international rating agencies such as S&P, Moody and Fitch, are the main capital of growth.
Peningkatan pendapatan per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 menjadi Rp 36,5 juta meningkat dibandingkan pendapatan per kapita pada tahun 2012 yang mencapai Rp 33,5 juta.
Increase in per capita income based on current prices in 2013 amounted to Rp36.5 million, an increase compared to the per capita income in 2012 of Rp33.5 million.
Perekonomian nasional di tahun 2014 memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan mencapai target makro ekonomi seperti tingkat pertumbuhan sebesar 5,5–5,9% dan tingkat inflasi sebesar 4,5 + 1% tahun 2014 dan 4,0 + 1% tahun 2015.
The national economy in 2014 has great potential to continue to grow and reach the macroeconomic target such as growth rate of 5.5-5.9% and inflation rate of 4.5 + 1% in 2014 and 4.0 + 1% in 2015.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
141
142
Hal ini membuat Indonesia masuk ke dalam kategori negara berpendapatan menengah, dimana pertumbuhan ekonominya tidak lagi bergantung kepada sumber daya alam dan alokasi tenaga kerja murah namun harus mampu menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dengan memanfaatkan modal fisik dan sumber daya manusia yang trampil (productivity – driven growth), agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak stagnan dan terhindar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
his makes Indonesia to enter the category of middle income country, in which the economic growth is no longer dependent to natural resources and allocation of cheap labor but should be able to generate higher productivity by utilizing physical capital and skilled human resources (productivity - driven growth), so that Indonesia’s economic growth is not stagnant and avoid the middle income trap countries.
Prospek Perbankan ke Depan
Projection of Indonesian Economy 2014
Berdasarkan riset Bank Dunia, terlihat indeks penyaluran kredit perbankan Indonesia mencapai 210, diikuti perbankan India dengan indeks 200, Singapura 170, Malaysia 157, Thailand 135, dan Amerika 110.
Based on the research of World Bank, can be seen that the loans distribution index of Indonesian banking reached 210, followed by India with 200, Singapore 170, Malaysia 157, Thailand 135, and United States 110.
Perbankan di regional harus tetap waspada walaupun masih eksis dan tumbuh, terutama perbankan yang memberikan pembiayaan kepada debitur yang memiliki hubungan bisnis dengan negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Banking in the region must remain vigilant despite the existence and growth, especially banking that provide financing to borrowers who have business relations with the countries of the European Union and the United States
Aset perbankan nasional mencapai Rp 5.500 triliun atau 50% dari total asset lembaga keuangan sebesar Rp 11.000 triliun, dengan komposisi pendanaan perbankan nasional sampai Nopember 2013 yang mencapai Rp 3.563,4 triliun, yang 82,63% berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dan sisanya dari dana antar bank dan dana pemilik, serta afiliasinya. Dari dana tersebut 90,95% disalurkan dalam bentuk kredit. Secara umum, kondisi perbankan nasional sampai Nopember 2013 masih menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan rasio kinerja dalam range memenuhi syarat perbankan yang sehat.
National banking assets reached Rp5,500 trillion or 50% of total assets of financial institutions amounted to Rp11,000 trillion, with financing composition of the national banking until November 2013 that reached Rp3,563.4 trillion, which 82.63% derived from Third Party Funds and the remaining derived from funds among banks and owners funds, and its affiliates. 90.95% of the funds distributed in the form of loans. In general, the condition of national banking until November 2013 still shown a positive growth with performance ratios in the range of eligible of healthy banking.
Dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa krisis Eropa dan Amerika masih menjadi beban bagi laju pertumbuhan ekonomi dunia, bahkan krisis tersebut telah menyebabkan industri perbankan di Amerika dan Eropa menghadapi ancaman default yang serius. Berdasarkan stress test, perbankan di
It can be concluded that the crisis of Europe and United States still remains as a burden for the world economic growth, the crisis has even led to the banking industry in the United States and Europe to face a serious threat of default. Based on the stress test, banking in the region must remain vigilant despite
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
regional harus tetap waspada walaupun masih eksis dan tumbuh, terutama perbankan yang memberikan pembiayaan kepada debitur yang memiliki hubungan bisnis dengan negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat.
the existence and growth, especially banking that provide financing to borrowers who have business relations with the countries of the European Union and the United States.
Kinerja BPD (Bank Pembangunan Daerah)
Regional Development Bank Performance
Sejalan dengan pencapaian sektor perbankan, kinerja Bank Pembangunan Daerah pun mengalami hal yang sama. BPD seluruh Indonesia terus berkembang secara pesat. Indikator keuangan utama seperti total asset, penyaluran kredit, penghimpunan DPK (dana pihak ketiga) dan laba mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia.
In line with the achievement of the banking sector, Regional Development Bank performance also experienced the same thing. BPD throughout Indonesia continues to grow rapidly. Primary financial indicators such as total assets, distribution of loans, third party funds and profit had an increase. It can be seen from various indicators that successfully recorded by BPD throughout Indonesia.
Sejauh ini jumlah asset BPD di seluruh Indonesia hingga Nopember 2013 telah mencapai Rp 419,08 triliun atau meningkat 14,29% selama sebelas bulan dibandingkan Desember tahun lalu Rp 366,69 triliun, posisi kredit per Nopember 2013 mencapai Rp 264,68 triliun atau naik 20,75% dibanding Desember 2012 yang sebesar Rp 219,21 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) per Nopember 2013 mencapai Rp 338,48 triliun naik sebesar 21,52% dari posisi Desember 2012 sebesar Rp 278,53 triliun. Laba tahun berjalan setelah pajak posisi Nopember 2013 sebesar Rp 9,981 triliun naik sebesar 11,58% dari posisi Desember 2012 sebesar Rp 8,946 triliun.
Thus far, the total assets of BPD in Indonesia until November 2013 has reached Rp419.08 trillion or an increase of 14.29% for eleven months compared with December last year of Rp366.69 trillion, credit position as of November 2013 reached Rp264.68 trillion or rose by 20.75% compared with December 2012 of Rp219.21 trillion, Third Party Funds as of November 2013 reached Rp338.48 trillion, an increase of 21.52% from the position of December 2012 of Rp278.53 trillion. Profit for the year as of November 2013 amounted to Rp9.981 trillion, rose by 11.58% from the position of December 2012 of Rp8.946 trillion.
Pertumbuhan Sektor Perbankan Indonesia
Indonesian Banking Sector Growth
Sektor perbankan Indonesia merupakan salah satu sektor yang paling cemerlang dan salah satu sektor yang menjadi penggerak perekonomian Indonesia. Indikasi tersebut terlihat dari pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dari sektor perbankan mencapai 7,56 % pada tahun 2013 dan menempatkan sektor perbankan pada posisi dua dari sembilan sektor PDB. Indikasi lainnya juga terlihat dari banyaknya bank-bank lokal yang diminati dan diakuisi oleh pihak asing. Ini membuktikan sektor perbankan Indonesia memiliki daya tarik yang cukup tinggi.
Indonesian banking sector is one of the most brilliant sector and one of the sectors that drives the Indonesian economy. The indication is shown from the Gross Domestic Product growth from banking sector of 7.56% in 2013 and placed the banking sector in second position out of nine sectors of GDP. Other indications also seen from many local banks that are enthused and acquired by foreign parties. This proves the Indonesian banking sector has a high attraction.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
143
144
NIM (Net Interest Margin) Perbankan
Banking Net Interest Margin (NIM)
Perkembangan sektor perbankan yang semakin kompetitif membuat sektor perbankan harus lebih kreatif dalam menghasilkan revenue. Metode perbankan konvensional yang hanya mengandalkan pendapatan bunga tentu akan sulit untuk bersaing dengan bank-bank di regional yang lebih efisien.
The more competitive growth of banking sector makes the banking sector to be more creative in generating revenue. Conventional banking method that rely solely on certain interest income would be difficult to compete with banks in the region that are more efficient.
Pihak perbankan selalu dituntut untuk tidak mengandalkan pendapatan dari bunga, tapi lebih kepada pendapatan yang berbasis fee atau fee based income. Dengan mengandalkan fee based income .
Banking is always required not to rely on the interest income, but more to the fee based income. By relying on fee-based income
Oleh karena itu pihak perbankan selalu dituntut untuk tidak mengandalkan pendapatan dari bunga, tapi lebih kepada pendapatan yang berbasis fee atau fee based income. Dengan mengandalkan fee based income bank akan lebih leluasa bersaing karena dapat memberikan rate yang kompetitif dengan perbankan di regional. Pada Nopember 2013 rata-rata margin bunga bersih perbankan berada pada level 4,88% lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2012 yang berada pada level 5,50%.
Therefore, banking is always required not to rely on the interest income, but more to the fee based income. By relying on fee based income, the Bank would be free to compete because it can provide competitive rate with banking in regional. In November 2013, the average of net interest margin was at the level of 4.88%, lower if compared to 2012 which stood at 5.50%.
NPL (Non Performing Loan) Perbankan
Banking Non Performing Loan (NPL)
Dengan semakin inovatifnya produk-produk dan layanan yang ditawarkan oleh perbankan, permintaan kredit dari nasabah pun terus mengalami peningkatan. Tentu saja prinsip kehati-hatian tetap menjadi pedoman utama dalam melakukan analisa kelayakan kredit. Penerapan prinsip kehati-hatian dapat terlihat dari rasio NPL Gross perbankan Indonesia per Desember 2013 terjaga pada level 1,88%. Posisi ini merupakan posisi terendah selama lima tahun terakhir. Terjaganya rasio NPL ini tidak lain adalah pengaruh dari terjaganya perekonomian Indonesia. Sehingga tidak ada goncangan yang berarti yang memaksa Bank Indonesia untuk meningkatkan BI rate yang pada akhirnya akan meningkatkan suku bunga pinjaman.
With a more innovative products and services offered by banking, credit demand from customers continues to increase. Of course, the precautionary principle remains to be the main guidance in conducting analysis of credit worthiness. Implementation of the precautionary principle can be seen from the ratio of NPL Gross of Indonesian banking as of December 2013 that was maintained at the level of 1.88%. This position was the lowest position during the last five years. The maintained NPL ratio was none other than the influence from the maintained Indonesian economy. So, there is no shock that forced Bank Indonesia to raise BI rate which in turn will increase the interest rate of loans.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Sumber data : - SPI (Statistik Perbankan Indonesia) OJK bulan Nopember 2013 - Berita Resmi BPS - Pertemuan Awal BI dengan Media Massa (evaluasi perekonomian 2013) - Sumber lainnya
Source of data: - SPI (Indonesian Banking Statistics) OJK in November 2013 - Official Gazette of BPS - Initial Meeting of BI with Mass Media (economy evaluation 2013) - Other sources
Prospek Dan Strategi Pengembangan Usaha
Bank Prospect and Development Strategy
Prospek Usaha Bank SUMUT Pada tahun 2013, Indonesia dihadapkan pada kondisi perekonomian global yang berat dan mengganggu pertumbuhan ekonomi domestik. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,8%, mengalami penurunan dibanding tahun 2012 sebesar 6,2%. Kondisi ekonomi global yang melesu pada gilirannya memberikan tekanan terhadap Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), di mana terjadi defisit transaksi berjalan yang diperkirakan mencapai 3,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dari defisit pada tahun 2012 sebesar 2,8%. Akibatnya, surplus di sisi transaksi modal dan finansial pun mengalami penurunan. Fenomena itu dibarengi dengan nilai tukar Rupiah yang terus terdepresiasi hingga menembus angka di atas Rp 12.000 per dolar AS, searah dengan pelemahan mata uang di negara kawasan.
Business Prospect Bank SUMUT In 2013 , Indonesia faced severe global economic conditions and interfere with the growth of the domestic economy. Central Statistics Agency (BPS) and Bank Indonesia ( BI ) noted, Indonesian economy growth in 2013 grew by 5.8 %, a decrease compared to the year 2012 amounted to 6.2% .
Untuk merespon defisit transaksi berjalan, tekanan inflasi dan ketidakstabilan nilai tukar, Bank Indonesia mengambil langkah prudent dengan menaikkan tingkat suku bunga dan mengarahkan Rupiah ke tingkat keseimbangan baru sejalan dengan nilai fundamental ekonomi. Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia naik sebesar 175 bps di tahun 2013. Secara keseluruhan, kebijakan moneter yang ketat dari Bank Indonesia bertujuan untuk menurunkan laju pertumbuhan kredit, guna mencegah overheating perekonomian nasional, serta memperkuat cadangan likuiditas sektor perbankan. Dalam beberapa tahun terakhir, kredit perbankan tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga, sehingga menyebabkan pengetatan cadangan likuiditas perbankan pada tahun 2013.
To respond to the current account deficit, inflation and exchange rate instability, Bank Indonesia has taken prudent steps to increase interest rates and directing to a new equilibrium level in line with the value of the economic fundamentals. Interest rate of Bank Indonesia rose by 175 bps in 2013. Overall, the tight monetary policy of Bank Indonesia aims to reduce the rate of growth of credit, to prevent overheating of the national economy, and to strengthen the banking sector liquidity reserves. In recent years, banking credit is growing faster than the growth of third -party funds ,thus causing the tightening of liquidity reserves in 2013 .
Global economic conditions become slow in turn put pressure on Indonesia‘s balance of payments ( BOP), in which the current account deficit is estimated at 3.5% of Gross Domestic Product (GDP), higher than the deficit in 2012 at 2.8%. As a result, the surplus on the capital and financial account was declined. This phenomenon is accompanied by the rupiah continued to depreciate to break the above Rp12,000 per U.S. dollar, in line with the weakening of currencies in countries in the region .
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
145
146
Proyeksi ekonomi tahun 2014 itu memberikan optimisme atas perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional di awal tahun 2014. Membaiknya kinerja sektor perbankan yang juga diperlihatkan dengan meningkatnya tingkat kesehatan bank, membuat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan meningkat. Namun kami juga menyadari bahwa persaingan industri keungan tidak hanya di sektor perbankan, pertumbuhan dari sektor lembaga keuangan bukan bank (LKBB) juga patut dicermati. Meningkatnya kelompok masyarakat menengah (middle class) di Indonesia merupakan suatu peluang sekaligus tantangan bagi Bank untuk terus melakukan inovasi dan edukasi terkait dengan produk dan layanan perbankan yang ada.
Economic projections 2014 that give optimism over the improvement of national economic growth in early 2014. Improved performance of the banking sector which is also shown by the increase of banks soundness, create public confidence to banks. But we also realize that the financial industry competition is not only in the banking sector, the growth of nonbank financial institutions sector (NBFI ) also should be observed. The rising middle class in Indonesia is an opportunity and challenge for the Bank to conduct innovation and education related to banking products and services available .
Untuk menangkap prospek usaha, Bank menetapkan target baik jangka pendek maupun jangka menengah (2014-2016). Penetapan target tersebut ditujukan untuk tetap memelihara pertumbuhan dan kinerja usaha yang positif. Target Bank dikelompokkan sebagai berikut: a. Jangka pendek : 1. Pertumbuhan yang realistis dengan kualitas aset yang baik. 2. Pertambahan modal. b. Jangka menengah : 1. Mendukung program pemerintah yang tertuang dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Sumatera Utara 2. Kesiapan dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015.
To capture business prospects , the Bank set a target of both short-term and medium- term (2014-2016). Target setting is intended to maintain growth and positive business performance. Bank targets are grouped as follows :
Berbagai Upaya terus dilakukan untuk menjaga eksistensi Bank dan keberlanjutan bisnis bank. Dalam rangka pengembangan usaha, Bank SUMUT telah melakukan serangkaian analisis untuk menangkap peluang pasar. Beberapa peluang pasar yang menjadi perhatian Bank SUMUT antara lain: a. Pelabuhan Kuala Tanjung Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara telah ditetapkan sebagai koridor pengembangan ekonomi untuk wilayah Barat, khusus untuk hasil bumi turunan sawit serta lumbung energi. Pelabuhan Kuala Tanjung juga diarahkan menjadi international hub port. Posisi dan letak
Various efforts are continuously conducted to maintain the existence of the bank and the bank’s business continuity . In order to develop the business , the Bank of North Sumatra has conducted a series of analyzes to capture market opportunities . Some market opportunities to the attention of the Bank of North Sumatra , among others : a. Kuala Tanjung Port Port of Kuala Tanjung in Coal County has been designated as an economic development corridor for the West , specifically to produce oil derivatives and energy storages . Kuala Tanjung port is also directed into an international hub port . The position and location of the Port of Kuala Tanjung,
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
a. Short-term : 1 . Growth realistic with good asset quality . 2 . Added the capital . b . Medium term : 1. Support government programs contained in the Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesian Economic Development ( MP3EI ) in North Sumatra 2. Readiness Toward the ASEAN Economic Community in 2015.
Pelabuhan Kuala Tanjung, cukup strategis, dan perannya diharapkan bisa mengurangi kepadatan arus bongkar muat Pelabuhan Belawan. b. Proyek MP3EI di Sumatera Utara. Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor Sumatera ditargetkan selesai pada 2016 untuk dapat mendukung kegiatan ekonomi di Sumatera Utara. c. Pengembangan Klaster Industri Sei Mangkei atau Sei Mangkei Integrated Sustainable Palm Oil Industrial Cluster (SM-ISPOIC). Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) merupakan kawasan industri berbasis kelapa sawit. Proyek ini menjadi pioneer bagi pengembangan industri hilir kelapa sawit dan Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah. Klaster industri hilir kelapa sawit Sei Mangkei sebagai bagian dari konsep koridor ekonomi Indonesia. d. Sebagai Sentra Produksi Beras Nasional Sumatera Utara termasuk salah satu daerah menjadi sentra produksi beras nasional. Dinas Pertanian Sumatera Utara akan melakukan langkah meningkatkan koordinasi dengan kabupaten/kota di Sumatera Utara yang menjadi daerah sentra produksi beras secara lokal. Beberapa langkah yang telah dilakukan Sumatera Utara untuk mencapai swasembada beras, antara lain melakukan program tanam pada areal sawah tadah hujan seluas 120 ribu hektar, serta memanfaatkan semaksimal mungkin lahan-lahan tidur sebagai areal baru lahan sawah. e. Potensi UMKM masih sangat besar dan Iklim investasi semakin baik yang mendorong pertumbuhan sektor ril. f. Prospek pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara sangat baik yang ditunjukkan oleh angka pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara diatas angka pertumbuhan ekonomi nasional. g. Potensi hasil bumi Sumatera Utara untuk kegiatan ekspor. Strategi Pengembangan Usaha Bank 1. Bank secara berkesinambungan terus melakukan peningkatan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, dengan demikian peluncuran produk baru/diversifikasi selalu berorientasi pada pengembangan sektor ril.
strategic , and its role is expected to reduce the current density unloading port of Belawan. b. MP3EI Project in North Sumatra Masterplan of Acceleration and Expansion of Indonesian Economic Development (MP3EI) of Sumatra corridor is targeted to be completed in 2016 to support economic activities in North Sumatra. c. Industrial Cluster Development of Sei Mangkei or Sei Mangkei Integrated Sustainable Palm Oil Industrial Cluster (SM-ISPOIC) Sei Mangkei Industrial Area (KISM) is a palm-based industrial area. This project became a pioneer for the development of downstream palm oil industry and Crude Palm Oil (CPO). Palm oil industrial cluster of Sei Mangkei as part of the concept of Indonesian economic corridor. d. As a National Rice Production Center North Sumatra is one of the region that become the production center of national rice. Department of Agriculture of North Sumatra will conduct steps to improve the coordination with regents/ cities in North Sumatra that become a rice production center locally. Various steps that have been conducted by North Sumatra to achieve self-sufficiency of rice, among others, planting programs in rained area of 120 thousand hectares, and maximize the utilisation of uncultivated lands as new area of wetland. e. The potential of SMEs remains very large and the better investment climate that boosts the growth of the real sector. f. Economic growth prospects of North Sumatra are very good which is shown by the economic growth rate of North Sumatra that exceed the national economic growth rate. g. Potential of agricultural products of North Sumatra for exports. Bank Business Development Strategy 1. Bank sustainably continues to improve the public economic empowerment through the financing of Micro, Small, Medium Enterprises (MSMEs) in order to support the regional economic growth, thereby the launching of new products/diversification is always oriented to the development of real sector.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
147
2. Rencana pertumbuhan kredit sebesar 17% atau sebesar Rp 2.908 milliar pertumbuhan ini diprioritaskan untuk sektor ekonomi produktif yang sesuai dengan potensi daerah dalam rangka meningkatkan porsi kredit produktif, baik kredit investasi maupun kredit modal kerja, lebih khusus untuk mendukung usaha skala mikro dan kecil (UMK). Penghimpunan Dana Pihak Ketiga direncanakan tumbuh sebesar 28,10% atau sebesar Rp 4.480 milliar, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga diproyeksikan berasal dari tabungan, deposito serta giro masyarakat untuk mencapai komposisi dana pihak ketiga diluar dana Pemda minimal 70 persen. 3. Penambahan jaringan unit kantor secara berkesinambungan terus diupayakan di kecamatan yang memiliki potensi di Sumatera Utara, sehingga pelayanan terhadap masyarakat dapat dioptimalkan demikian juga penambahan ATM di Unit Kantor dan Public Area sebagai dukungan layanan yang berbasiskan teknologi. 4. Pada tahun 2014 direncanakan penambahan setoran modal dari masing-masing Pemerintah Kabupaten/ Kota se Sumatera Utara dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. 5. Non Performing Loan (NPL) diproyeksikan tetap dibawah rasio 5 %. Supervisi dan penagihan atas kredit bermasalah akan terus ditingkatkan guna memperbaiki kualitas kredit yang secara langsung dapat berdampak pada peningkatan CAR. 6. Pada Tahun 2014 direncanakan akan digiatkan kembali berbagai program Standar Layanan, karena sesuai dengan penilaian Bank Service Excellence Monitor (BSEM) Bank SUMUT yang sebelumnya peringkat 3 di tahun 2011 menjadi peringkat 8 di tahun 2012. 7. Memperkuat daya saing ditengah ketatnya persaingan melalui penguatan brand awarness dengan melakukan kegiatan promosi dan spesial event serta memaksimalkan fungsi pemasaran di unit operasional. 8. Mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional melalui pendidikan dan latihan yang terus dilaksanakan secara berkesinambungan bekerjasama dengan lembaga – lembaga pendidikan yang kredibel.
148
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. The plan of loan growth is amounted to 17% or Rp2,908 billion, this growth is prioritized for the earning economic sector in accordance with the regional potention to improve the portion of earning loan, both investment loan or working capital loan, more specifically to support micro and small scale enterprises (MSEs). The collection of third party funds was planned to grow by 28.10% or Rp4,480 billion, growth of Third Party Funds is projected to came from savings, deposits and current accounts of the public to achieve the composition of third party funds outside the government funds with minimum of 70 percent. 3. Additions of office networks sustainably continues to be pursued in the potential district in North Sumatra, so the service towards the public can be optimize as well as the addition of ATM in Office and Public Area as support of technology-based services. 4. In 2014, was planned a capital injection from each Government of Regent/City in North Sumatra and Provincial Government of North Sumatra. 5. Non Performing Loan (NPL) is projected to remain under 5% ratio. Supervision and payment on non performing loan will continue to be increased to improve the credit quality which directly can impact the increase of CAR. 6. In 2014, was planned the reactivation of various programs of Standards Service, because in accordance with the assessment of Bank Service Excellence Monitor (BSEM) of Bank SUMUT which previously ranked third in 2011 to 8th in 2012. 7. Strengthening the competitiveness in the middle of intense competition by the strengthening of brand awareness through activities of promotion and special event as well as maximizing the marketing function in operating unit. 8. Preparing professional human resources through education and training that is conudted sustainably in cooperation with credible educational institutions.
Aspek Pemasaran dan Pangsa Pasar Bank
Marketing Aspect and Market Share of the Bank
Pertumbuhan indutri perbankan yang semakin meningkat dan persaingan yang semakin ketat memberikan tantangan tersendiri bagi Bank SUMUT untuk siap dalam mengokohkan eksistensi Bank. Bank menyakini semakin kompetitif tingkat persaingan, menjadikan nasabah semakin selektif. Oleh karena itu Bank dalam menawarkan produk sangat memperhatikan faktor kepuasan nasabah.
Growth of banking industry that continue to increase and increasingly fierce competition provide a challenge for Bank SUMUT to be ready in affirming the existence of the Bank. The Bank believes that a more competitive level of competition makes the customers to be more selective. Therefore, the Bank in offering its products is very concerned about customer satisfaction factors.
Strategi Pemasaran
Marketing Strategy
Prinsip dasar pemasaran yaitu menciptakan nilai bagi pelanggan (customer value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan fokus pemasaran. Melihat peluang bertumbuh yang masih terbuka lebar, Bank SUMUT telah menyiapkan beberapa strategi pemasaran berupa langkah-langkah kreatif dan strategis yang berkesinambungan untuk memaksimalkan potensi pasar ke depan. Langkah–langkah strategis untuk mencapai tujuan Bank Sumut jangka pendek maupun jangka menengah, adalah sebagai berikut : 1. Peluncuran produk dan aktifitas baru. 2. Pengembangan organisasi 3. Pengembangan jaringan kantor 4. Meluncurkan mobil khas yang diluncurkan oleh unit kerka Treasuri. 5. Mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan Pemko/Pemkab yang berkaitan dengan Lembaga Pemberi Kerja dalam bentuk sponsorship untuk lebih mendekatkan Bank SUMUT dengan pemberi kerja. 6. Berperan dalam pemberian kredit/ pembiayaan di Kabupaten Simalungun sehubungan dengan penetapan Sei Semangke sebagai kawasan industri terpadu. 7. Berkoordinasi dengan BPD Lainnya, Bank BUMN dan Bank Swasta untuk dapat ikut serta dalam Kredit Sindikasi dalam kaitan meningkatkan portofolio Kredit disektor produktif. 8. Mengembangkan lingkup kerjasama dengan lembaga-lembaga penjamin kredit untuk menjamin kredit dengan dispensasi rasio agunan. 9. Memberikan peluang kepada unit-unit operasional untuk melakukan take over nasabah bank lain yang memiliki kualitas baik dengan pricing dan biaya kredit yang kompetitif dengan Bank lain.
The basic principle of marketing is to create value for customers, competitive advantages, and marketing focus. Seeing the opportunity to grow is still wide open, Bank SUMUT has prepared several marketing strategies in the form of creative and strategic steps that are sustainable to maximize the market potential in the future. Strategic steps to achieve the objectives of Bank SUMUT both short term and medium term, are as follows: 1. 2. 3. 4.
Launching new products and activities Organitation Development Office Networkment Development Launching of cash mobile that is operated by the Treasury unit. 5. Supporting activities conducted by city government/ regional which related to the Employer Institution in the form of sponsorship to make Bank SUMUT closer with the Employer. 6. Participating in lending/financing in Simalungun Region in connection with the determination of Sei Semangke as integrated industrial area. 7. Coordinating with other Regional Development Banks, State Banks and Private Banks to be able to participate in Syndicated Loan in terms of increasing the credit portfolio in earning sectors. 8. Developing scope of cooperation with the credit guarantee institutions to secure loans with collateral ratio dispensation. 9. Providing opportunities to operating units to conduct a take over of customers of other banks that have good quality with pricing and credit cost that are competitive with other banks.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
149
150
10. Pada tahun 2014 direncanakan penambahan modal disetor yang berasal dari dividen yang diterima dari masing-masing Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten / Kota se Sumatera Utara.
10. In 2014, was planned an addition in paid up capital derived from dividends received from each Provincial Government of North Sumatra, Government of Regent/City of North Sumatra.
Upaya pencapaian target jangka menengah antara lain : a. Mengembangkan unit jaringan kantor konvensional maupun syariah yang diprioritaskan di kecamatan potensial di Sumatera Utara. Riset atas kelayakan pengembangan jaringan tersebut secara berkesinambungan terus dilakukan, untuk lebih mendekatkan Bank SUMUT kepada masyarakat khususnya pelaku usaha mikro dan kecil. b. Mengembangkan skim - skim kredit baru berdasarkan potensi daerah sesuai dengan karakteristik masing – masing daerah. Untuk daerah - daerah yang mempunyai potensi seperti pertanian/perkebunan akan dibuat skim khusus yang sesuai dengan karakteristik daerah setempat. c. Setiap kantor cabang akan didorong untuk mengajukan skim produk yang bersifat khusus sesuai dengan potensi daerah masing – masing. Diharapkan dengan pola ini akan menciptakan skim - skim produk unggulan didaerah yang mendukung ekonomi kerakyatan serta mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat. d. Memaksimalkan fungsi pemasaran di kantor cabang dengan menerapkan sistem Account Officer untuk jenis kredit produktif sehingga disatu sisi dapat meningkatkan realisasi kredit dan disisi lain dapat menjaga kualitas kredit karena Account Officer akan mengelola kredit dari mulai memasarkan, mensupervisi hingga kredit lunas. e. Penyusunan rencana bisnis bank sudah mempertimbangkan berbagai aspek termasuk implementasi prinsip – prinsip GCG. f. Penyusunan klasifikasi unit kantor.
Efforts to achieve mid term targets include:
Beban Pemasaran
Marketing Expenses
Ditinjau dari sisi biaya pemasaran, Bank mengambil kebijakan untuk melakukan efisiensi dibandingkan tahun 2012. Pada tahun 2013 jumlah beban promosi adalah sebesar Rp16,42 miliar, atau 59,64% terha-
Judging from the marketing costs, the Bank took measures to improve efficiency compared to 2012. In 2013, the total promotion expenses was Rp16.42 billion or 59.64% towards the promotion costs of 2012
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
a. Developing conventional and sharia office networks prioritized in the potential district of North Sumatra. Research on the feasibility of developing such networks is conducted sustainably, to bring Bank SUMUT closer to the community especially micro and small enterprises.
b. Developing new credit schemes based on the potential of the region in accordance with each region characteristics. For regions with the potential of agriculture/plantation will be made special scheme to suit the region characteristics. c. Every branch office will be encouraged to propose product schemes that are special in accordance with each region potential. It is expected that this pattern will create schemes of flagship products in the region to support community economic and to boost local economic growth.
d. Maximizing marketing function in branch office by implementing Account Officer system for earning loan type to improve credit realization in one side and to maintain credit quality on the other side because Account Officer will manage the credit starting from marketing, supervising until the credit is settled. e. Developing business plan by considering various aspects including the implementation of GCG principles. f. Preparation of office classification.
dap biaya promosi tahun 2012 sebesar Rp27,54 miliar. Biaya promosi dan iklan serta biaya pemasaran berkontribusi dalam menghasilkan peningkatan laba.
amounted to Rp27.54 billion. Costs of promotion and advertising as well as marketing cost contribute in producing an increase of net income.
Pangsa Pasar
Market Share
Persaingan usaha yang dihadapi Bank SUMUT terutama berasal dari bank kelas menengah dengan aset di bawah Rp30 triliun, Bank Pemerintah Daerah (BPD), dan BPR. Bank SUMUT juga secara tidak langsung menghadapi persaingan dari lembaga keuangan lainnya, seperti koperasi dan perusahaan pembiayaan. Selain itu, seiring pembangunan dan reformasi sektor keuangan di Indonesia, beberapa pesaing diperkirakan akan membentuk aliansi strategis dengan beberapa bank asing sehingga akan memperoleh sumber daya manajemen dan keuangan yang secara potensial dapat menyebabkan dampak negatif terhadap Bank SUMUT.
Business competition faced by Bank SUMUT is mainly derived from middle-class bank with assets below Rp30 trillion, Regional Development bank (BPD), and BPR. Bank SUMUT indirectly faces competition from other financial institutions, such as cooperatives and financing companies. In addition, along with the development and reformation of financial sector in Indonesia, some competitors are expected to form strategic alliances with several foreign banks to receive resources of management and financial that could potentially cause negative impacts towards Bank SUMUT.
Berdasarkan jumlah aset, jumlah dana pihak ketiga, dan jumlah pinjaman yang diberikan, maka pangsa pasar Bank SUMUT adalah sebagai berikut:
Based on total assets, total third party funds, and total loans, then the market share of Bank SUMUT is as follows:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
151
Tabel Pangsa Pasar Bank SUMUT (dalam triliun Rupiah) (Table of Market Share (in trillion Rupiah))
Uraian Details Jumlah Aset Total Assets
Bank Umum di Indonesia Commercial Banks in Indonesia
Jumlah Dana Pihak Ketiga Total Third Party Funds
Jumlah Kredit yang Diberikan-Pinjaman Total Loans
2013
2012
4.954,47
4.262,59
Bank SUMUT
21,49
19,96
Pangsa Pasar Market Share
0.43%
0.47%
3.663,97
3.225,20
Bank Umum di Indonesia Commercial Banks in Indonesia Bank SUMUT
15,94
15,04
Pangsa Pasar Market Share
0.44%
0.47%
3.319,84
2.725,67
Bank SUMUT
17,11
15,32
Pangsa Pasar Market Share
0,52%
0,56%
Bank Umum di Indonesia Commercial Banks in Indonesia
Sumber : Statistik Bank Indonesia dan Laporan Keuangan Audited Bank Sumut (Source : Statistics of Bank Indonesia and Audited Financial Statements of Bank SUMUT)
Grafik Pangsa Pasar Bank Sumut Graph of Market Share of Bank SUMUT 0,56% 0,52%
0,47%
0,47%
0,44%
0,43%
2012 2013 Aset
Dana Pihak Ketiga
Pada 2013, pangsa pasar Bank SUMUT mengalami sedikit penurunan, baik dari jumlah aset, jumlah dana pihak ketiga, dan jumlah pinjaman yang diberikan. Berdasarkan jumlah asetnya, penguasaan Bank di 2013 sebesar 0,43% dari 0,47% di 2012. Berdasarkan jumlah dana pihak ketiga, penguasaan pasar Bank dalam menghimpun dana nasabah menjadi 0,44% di 2013 dari 0,47%. Berdasarkan jumlah pinjaman yang diberikan, penguasaan pasar Bank dalam memberikan kredit/pembiayaan menjadi 0,50% di 2013 dari 0,55% di 2012..
152
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Kredit yang Diberikan-Pinjaman
In 2013, market share of Bank SUMUT had a slight decrease, either from total assets, total third party funds, and total loans. Based on total assets, the Bank in 2013 controls 0.43% compared with 0.47% in 2012. Based on third party funds, market share of the Bank in collecting customer funds amounted to 0.44% in 2013 from 0.47%. Based on the total loans, market control of the Bank in providing loans/financing amounted to 0.50% in 2013 compared with 0.55% in 2012.
Berdasarkan rasio kecukupan modal (CAR), rasio efisiensi (BOPO), rasio imbal hasil terhadap aset (ROA), dan rasio kredit yang diberikan dan pembiayaan/piutang Syariah terhadap penghimpunan dana masyarakat (LDR), maka posisi Bank SUMUT adalah sebagai berikut.
Based on capital adequacy ratio (CAR), eficiency ratio (BOPO), Return on Assets ratio, and ratio of loans and financing/receivables of Sharia towards against the Loans to Deposits Ratio (LDR), then the position of Bank SUMUT is as follows:
Tabel Perbandingan Rasio Keuangan Bank Sumut (dalam %) Table of Financial Ratio Comparison of Bank SUMUT (in %) 2013
Uraian | Details CAR
2012
Bank Umum di Indonesia Commercial Banks in Indonesia
18,13
17,43
Bank Sumut
14,46
13,24
BOPO
Bank Umum di Indonesia Commercial Banks in Indonesia
74,08
74,10
Bank Sumut
74,22
77,76
ROA
Bank Umum di Indonesia Commercial Banks in Indonesia
3,08
3,11
LDR
Bank Umum di Indonesia Commercial Banks in Indonesia
Bank Sumut
Bank Sumut
3,37
2,99
89,70
83,58
107,31
101,90
Pada tahun 2013, rasio keuangan Bank SUMUT menunjukkan variasi kinerja. Hampir keseluruhan Rasio keuangan yang membaik/mengalami peningkatan adalah CAR, BOPO, dan ROA.
In 2013, financial ratios of Bank SUMUT showed performance variations. Almost all ratios had an increase including CAR, BOPO, and ROA.
CAR meningkat dari 13,24% di 2012 menjadi 14,46% di 2013. BOPO membaik dari 77,76% di 2012 menjadi 74,22% di 2013. LDR meningkat dari 101,90% di 2012 menjadi 107,31% di 2013 Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan rasio Bank Umum di Indonesia.
CAR increased from 13.24% in 2012 to 14.46% in 2013. BOPO rose from 77.76% in 2012 to 74.22% in 2013. LDR also increased from 101.90% in 2012 to 107.31% in 2013. These increase were in line with the increase of ratio of Commercial Banks in Indonesia.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
153
Tinjauan Bisnis
Business Review
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank dengan akta No. 227 tanggal 23 Desember 2013 dari Notaris Risna Rahmi Arifa, S.H., mengenai Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atas Perubahan anggaran dasar dan Surat Penerimaan Perubahan Anggaran Dasar Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-03490 tanggal 06 Pebruari 2014, bahwa secara umum bidang usaha Bank SUMUT meliputi: 1). Dana Pihak Ketiga; 2). Kredit/pembiayaan dan 3). Layanan Jasa Bank.
Based on the Articles of Association of the Bank with Deed No.227 dated December 23, 2013 from Notary Risna Rahmi Arifa, S.H. about the Meeting Resolutions Statement of PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara on the amendment of Articles of Association and Acceptance Letter of the Articles of Association Amendment of the Department of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-03490 dated February 6, 2014. thatn in general, the line of business of Bank SUMUT consist of: 1) Third Party Funds; 2) Loans/Financing and 3) Bank Services. While the type of banking business conducted is in accordance with Article 3 of the Articles of Association of the Bank, aims and objectives of the company is sought in the banking area both conventionally or based on sharia principle. In general, Bank Sumut has (3 (three) main business units as follows:
Sedangkan jenis usaha perbankan yang dijalankan sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan tujuan perseroan adalah berusaha dalam bidang perbankan baik secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah. Secara umum, Bank SUMUT memiliki 3 (tiga) unit bisnis utama adalah sebagai berikut: 1. Perbankan Konsumer meliputi produk Dana Pihak Ketiga (DPK) 2. Perbankan Komersial meliputi produk penyaluran Kredit 3. Perbankan Unit Usaha Syariah meliputi DPK syariah dan pembiayaan syariah.
1. Consumer Banking including Third Party Funds (DPK) 2. Commercial Banking including loans distribution products 3. Sharia Banking including Third Party Funds of sharia and sharia financing.
Perbankan Konsumer
Consumer Banking
Unit bisnis perbankan konsumer adalah unit bisnis yang berfungsi untuk menghimpun dana pihak ketiga dari masyarakat dalam bentuk Tabungan, Deposito ataupun Giro untuk kemudian disalurkan kembali kepada pihak ketiga dalam berbagai bentuk kredit. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh Bank SUMUT pada tahun 2013 mencapai Rp15,94 triliun. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan Tahun 2012 yang berjumlah Rp15,04 triliun atau naik sebesar 6,00%.
Consumer Banking is a business unit that serves to raise third party funds from the public in the form of Savings, Deposits or Current Accounts, to be distributed back to third party in various forms of credit. Total Third Party Funds that have been collected by Bank SUMUT in 2013 reached Rp15.94 trillion, an increase of 6.00% compared with 2012 which was amounted to Rp15.04 trillion.
Simpanan Nasabah (dalam jutaan Rp) | Customer Savings (in million Rupiah) Uraian | Description
2013
Pertumbuhan (%) | Growth (%)
3.899.739
3.835.729
(1,64)
Tabungan | Savings
5.658.971
6.116.205
8,08
Deposito | Deposits
5.482.055
5.991.109
9,29
15.040.765
15.943.043
6,00
Total
154
2012
Giro | Current Accounts
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Grafik Komposisi Simpanan Nasabah (dalam jutaan Rp) (Graph of Customer Deposits Composition (in account unit))
6.116.205
5.991.109 5.482.055
5.658.971 3.835.729 3.899.739
2012 2013 Giro
Tabungan
Deposito
Simpanan Nasabah (dalam unit rekening) | Customer Deposits (in account unit) Uraian | Details
2012
Giro | Current Accounts
Porsi (%) | Portion (%)
2013
Porsi (%) | Portion (%)
Pertumbuhan (%) | Growth (%)
23.312
2,28
23.490
1,22
0,76
Tabungan | Savings
978.329
95,68
1.888.109
97,68
92,99
Deposito | Deposits
20.909
2,04
21.294
1,10
1,84
1.022.550
100,00
1.932.893
100,00
89,03
Total
Sumber DPK yang berhasil dihimpun Bank SUMUT komposisinya masih tetap didominasi oleh dana Non Pemda. Dana Non Pemda yang berhasil dihimpun jumlahnya meningkat sebesar 4,43% namun kontribusinya menurun dari 87,64% di tahun 2012 menjadi 86,34% pada tahun 2013. Sedangkan Dana Pemda jumlahnya meningkat sebesar 17,15% dan konstribusinya juga meningkat dari 12,36% pada tahun 2012 menjadi sebesar 13,66% pada tahun 2013.
Composition of source of the Third Party Funds collected by Bank SUMUT remains dominated by Non Government funds. Non Government funds that have been collected increased by 4.43% and the contribution was also decreased from 87.64% in 2012 to 86.34% in 2013. While the Government Funds increased by 17.15% and its contribution also increased from 12.36% in 2012 to 13.66% in 2013.
Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Sumber Dana Third Party Funds Based on Source of Funds Jutaan Rupiah | Million Rupiah Dana Pemda Government Funds
2012
2013
Pertumbuhan (%) | Growth (%)
1.858.458
2.177.237
17,15
Dana Non Pemda Non Government Funds
13.182.307
13.765.806
4,43
Total
15.040.765
15.943.043
6,00
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
155
87.64
86.34
12.36
13.66
2012
2013
Dana Non Pemda Dana Pemda
Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Sumber Dana (dalam unit rekening) Third Party Funds Based on Source of Funds (in account unit) Uraian Details Dana Pemda Government Funds
2012
Porsi (%) | Portion (%)
2013
Porsi (%) | Portion (%)
Pertumbuhan (%) | Growth (%)
1.494
0,15
1.462
0,08
-2,14
Dana Non Pemda Non Government Funds
1.021.056
99,85
1.931.431
99,92
89,16
Total
1.022.550
100,00
1.932.893
100,00
89,03
Dari keseluruhan DPK Bank SUMUT, kontribusi giro mengalami sedikit penurunan dari total DPK Bank SUMUT. Kontribusi Giro pada tahun 2012 mencapai 25,93% menjadi 24,06% pada tahun 2013 atau turun sebesar 1,87%. Hal ini sejalan dengan jumlah giro yang dihimpun Bank SUMUT yang mengalami penurunan sebesar 1,64%.
From the total Third Party Funds of Bank SUMUT, the contribution of current accounts decreased slightly from the total Third Party Funds of Bank SUMUT. Contribution of current accounts in 2012 reached 25.93% to 24.06 in 2013 or decreased by 1.87%. This is in line with the number of current accounts collected by Bank SUMUT which fell by 1.64%.
36.45
37.58
37.62
38.36
25.93
24.06
2012
2013
Dana Non Pemda Dana Non Pemda Dana Pemda
156
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Berlawanan dengan Giro ,kontribusi 2 (dua) produk simpanan lainnya mengalami peningkatan kontribusi. Untuk produk deposito, kontribusinya pada tahun 2012 mencapai 36,45% naik menjadi 37,58% atau naik sebesar 1,13%. Hal ini sejalan dengan jumlah deposito yang dihimpun Bank SUMUT yang mengalami kenaikan sebesar 9,29%. Kontribusi produk tabungan juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 ini dari 37,62% menjadi 38,36% atau meningkat 0,74%. Produk Tabungan inilah yang menjadi kontributor utama DPK.
Contrary with current accounts, contribution of other 2 (two) savings products had an increase of contribution. For deposits, its contribution in 2012 was 36.45% rose to 37.58% or increased by 1.13%. This is in line with the number of deposits collected by Bank SUMUT which increased by 9.29%. Contribution of savings was 37.62% in 2012, increased to 38.36% or rose by 0.74%. The savings products became the main contributor of the Third Party FUnds.
Giro
Current Accounts
Kinerja produk Giro pada tahun 2013 mengalami penurunan. Jumlah giro yang berhasil dihimpun Bank SUMUT pada tahun 2013 ini mencapai Rp3,83triliun, menurun sebesar 1,64% dari tahun 2012 yang berjumlah 3,89 triliun. Kontribusi antara Giro dari Pemda dan Non Pemda terhadap total Giro yang berhasil dihimpun mengalami perubahan. Pada tahun 2012, komposisinya adalah 47,66% : 52,34% dimana 47,66% merupakan giro milik Pemda dan 52,34% merupakan giro non Pemda. Sedangkan pada tahun 2013 komposisinya adalah 55,04% : 44,96% dimana 55,04% merupakan giro milik Pemda dan 44,96% merupakan giro non Pemda.
Performance of Current Accounts in 2013 had a negative growth. Number of current accounts collected by Bank SUMUT in 2013 reached Rp3.83 trillion, decreased by 1.64% compared with 2012 of Rp3.89 trillion. Contribution between the Current Accounts of Government and Non Government towards the number of current accounts collected experience changes. In 2012, the composition was 47.66% : 52.34%, in which 47.66% was Current Accounts of Government and 52.34% was Current Accounts of Non Government. While in 2013, the composition was 55.04% : 44.96% which 55.04% was Current Accounts of Government and 44.95% was Current Accounts of Non Government.
Giro Berdasarkan Nasabah | Current Accounts Based on Customers Jutaan Rupiah | Million Rupiah
2012
2013
Pertumbuhan (%) | Growth (%)
Dana Pemda Government Funds
1.858.458
2.111.237
13,60
Dana Non Pemda Non Government Funds
2.041.282
1.724.492
(15,52)
Total
3.889.740
3.835.729
(1,64)
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
157
Grafik Giro Berdasarkan Nasabah (dalam Jutaan Rupiah) Graph of Current Accounts Based on Customers (in account unit) 2.111.237 1.858.458
2.041.282 1.724.492
2012 2013 Dana Pemda
Dana NonPemda
Giro Berdasarkan Nasabah (dalam unit rekening) Current Accounts Based on Customers (in account unit) Uraian Details
Porsi (%) Portion (%)
2013
Porsi (%) Portion (%)
Pertumbuhan (%) Growth (%)
1.491
6,40
1.461
6,22
-2,01
Dana Non Pemda Non Government Funds
21.821
93,60
22.029
93,78
0,95
Total
23.312
100,00
23.490
100,00
0,76
Dana Pemda Government Funds
158
2012
Tabungan
Savings
Kinerja produk tabungan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 8,08%. Pada tahun 2012 jumlah tabungan yang dihimpun oleh Bank SUMUT sebesar Rp5,66 triliun dan pada tahun 2013 jumlah tabungan yang dihimpun oleh Bank SUMUT adalah sebesar Rp6,12 triliun. Jumlah tabungan yang berhasil dihimpun oleh Bank SUMUT tersebut terbagi menjadi 8 (delapan) produk tabungan sebagai berikut :
Performance of savings products in 2013 had an increase of 8.08%. In 2012, number of savings collected by Bank SUMUT reached Rp5.66 trillion and in 2013 reached Rp6.12 trillion. Number of savings that have been collected by Bank SUMUT is divided into 8 (eight) savings products as follows:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Produk Tabungan | Savings Products Jutaan Rupiah | Million Rupiah Simpeda
2012
Pertumbuhan (%) | Growth (%)
2013
430.308
499.472
16,07
4.807.844
4.773.392
(0,72)
197
317
60,91
Makbul
59.804
58.210
(2,67)
Wadia
34.272
35.936
4,86
294.816
322.611
9,43
30.560
36.885
20,70
Tabungan BSM
-
388.561
Lainnya | Others
1.170
821
5.658.971
6.116.205
MartabeUmum | General Martabe Martabe Mahasiswa | Students Martabe
ITT Mudharabah Tabunganku
Total
Peningkatan kinerja tabungan dengan pertumbuhan 8,08% disumbang dari pertumbuhan beberapa produk tabungan antara lain: Tabungan BSM sebesar 100%, Tabunganku sebesar ¬20,70%, Tabungan Simpeda sebesar 16,07%, Tabungan Martabe Mahasiswa sebesar 60,91%, Wadiah sebesar 9,43% dan Makbul sebesar 4,86%.
100 (29,83) 8,08
Improved savings performance with growth of 8.08% contributed by the growth of several savings products such as: Tabungan BSM at 100%, Tabunganku at ¬ 20.70% of 16.07%, Tabungan Simpeda, Student Martabe at 60.91%, Wadiah amounted to 9.43% and Makbul amounted to 4.86%.
Grafik Tabungan Berdasarkan Nasabah (dalam Jutaan Rupiah) 6.116.205
5.658.971
Tabungan 2012
2013
Deposito
Deposits
Kinerja Produk Deposito pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 9,29%. Jumlah deposito yang berhasil dihimpun Bank SUMUT pada tahun 2012 sebesar Rp5,48 triliun dan pada tahun 2013 jumlah deposito yang dihimpun oleh Bank SUMUT adalah sebesar Rp5,99 triliun.
Performance of Deposits products in 2013 increased by 9.29%. Number of deposits collected by Bank SUMUT in 2012 reached Rp5.48 trillion and in 2013 amounted to Rp5.99 trillion.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
159
Based on contributions, insurance customers become the largest contributor of Deposits in 2013. Insurance customers increased by 1,239.20% compared with 2012. The contribution of insurance customers from 4% in 2012 increased to 48.97% in 2013. Customers of individuals, companies and foundations increased, respectively by 2.87%, 90.85% and 23.34%. Whereas the customers of cooperatives and others decreased, respectively by 62.95% and 81.46%.
Berdasarkan kontribusi, nasabah asuransi menjadi kontribusi Deposito terbesar pada tahun 2013. Nasabah asuransi meningkat sebesar 1.239,20% dibandingkan tahun 2012. Kontribusi nasabah asuransi meningkat dari 4% pada tahun 2012 menjadi 48,97% pada tahun 2013. Nasabah perorangan, perusahaan dan yayasan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 2,87%, 90,85% dan 23,34%. Sedangkan nasabah koperasi dan lain-lain mengalami penurunan masing-masing sebesar 62,95% dan 81,46%.
Komposisi Deposito Berdasarkan Jenis Nasabah Deposits Composition Based on Type of Customers Jutaan Rupiah | Million Rupiah
2012
2013
219.096
2.934.141
3.725
1.380
Perorangan | Individuals
2.234.718
2.298.920
2,87
Perusahaan | Companies
30.233
57.700
90,85
Asuransi | Insurances Koperasi | Cooperatives
Yayasan | Foundations
Pertumbuhan (%) | Growth (%) 1.239,20 (62,95)
137.378
169.448
23,34
Lain-lain | Others
2.856.905
529.520
(81,46)
Total
5.482.055
5.991.109
9,29
Based on the placement period, the deposits collected by Bank SUMUT are largely grouped in 1 month, however, the number has decreased by 0.71%. The significant increase occured in the time deposits of 24 months that increased by 159.18%.
Berdasarkan jangka waktu penempatannya, deposito yang dihimpun oleh Bank SUMUT sebagaian besar dikelompok 1 bulan, namun demikian jumlahnya mengalami penurunan sebesar 0,71%. Peningkatan yang sangat signifikan terjadi pada deposito berjangka waktu 24 bulan yang mengalami peningkatan sebesar 159,18%.
Klarifikasi Deposito Berdasarkan Jangka Waktu Deposits Clarification Based on Period Jutaan Rupiah | Million Rupiah Berjangka 1 bulan | 1 month term
2013 2.048.563
Pertumbuhan (%) | Growth (%) (0,71)
Berjangka 3 bulan | 3 months term
645.245
879.298
36,27
Berjangka 6 bulan | 6 months term
768.894
1.390.628
80,86
Berjangka 12 bulan | 12 months term
2.000.788
1.662.626
(16,90)
Berjangka 24 bulan | 24 months term
3.856
9.994
159,18
5.482.055
5.991.109
Total
160
2012 2.063.272
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
9,29
Perbankan Komersial
Commercial Banking
Unit bisnis kedua yang dimiliki oleh Bank SUMUT adalah Perbankan Komersial. Layanan Perbankan Komersial adalah penyaluran kredit. Sebagai Bank Pembangunan Daerah, maka usaha pencapaian pertumbuhan kredit diharapkan naik setiap tahun. Pertumbuhan kredit tersebut diharapkan merata kepada setiap daerah dengan melihat potensi daerah masing-masing. Strategi pencapaian target pembiayaan/kredit Bank SUMUT untuk tahun 2013 dengan memprioritaskan penyaluran kredit kepada sektor ekonomi yang sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.
The second business unit owned by Bank SUMUT is Commercial Banking. Commercial Banking service is loans distribution. As Regional Development Bank, the achievement of credit growth is expected to rise each year. The credit growth is expected to be equal in each region by looking at the potential of each region. Strategy to achieve the target of financing/loans of Bank SUMUT for 2013 was by prioritizing distribution of loans to economic sector in accordance with each region conditions.
Di tengah penurunan penyaluran kredit tahun 2013 secara global pada perbankan nasional, Bank SUMUT masih dapat menunjukkan peningkatan kinerja penyaluran kredit. Pada tahun 2013, Penyaluran kredit perbankan komersial mencapai Rp17,11 triliun, tumbuh sebesar Rp1,78 triliun atau 11,64% dibandingkan penyaluran kredit tahun 2012 sebesar Rp15,32 triliun.
In the middle of decrease in loans distribution in 2013 globally on national banking, Bank SUMUT remains to show an increased performance of loans distribution. In 2013, loans distribution of commercial banking reached Rp17.11 trillion, grew by Rp1.78 trillion or 11.64% compared with 2012 of Rp15.32 trillion.
Grafik Penyaluran Kredit (dalam Jutaan Rupiah) Graph of (Loans Distribution (in Million Rupiah)) 17.109.220
15.325.578
Kredit 2012
2013
Pinjaman /Kredit Berdasarkan Sektor
Loans/Credits Based on Sectors
Penyaluran kredit perbankan komersial mencakup berbagai sektor antara lain: sektor perindustrian, sektor perdagangan, restoran, hotel dan lainnya, sektor jasa social masyarakat, sektor pertanian, sektor konstruksi, sektor pertambangan, sektor jasa dunia usaha, sektor listrik gas dan air, sektor pengangkutan dan pergudangan dan sektor lainnya.
Loans distribution of commercial banking consist of various sectors such as industrial; trade, restaurant, hotel and others, social services, agriculture; construction, mining, business services, electricity gas and water, transportation and warehousing; and other sectors.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
161
Komposisi penyaluran kredit masing-masing sektor terhadap total penyaluran kredit perbankan komersial tahun 2013 antara lain: sektor perindustrian sebesar 1,55%, sektor perdagangan, restoran, hotel dan lainnya sebesar 20,32%, sektor jasa social masyarakat sebesar 2,17%, sektor pertanian sebesar 13,48%, sektor konstruksi sebesar 6,05%, sektor pertambangan sebesar 0,13%, sektor jasa dunia usaha sebesar 0,54%, sektor listrik gas dan air sebesar 1,10%, sektor pengangkutan dan pergudangan sebesar 0,55% dan sektor lainnya sebesar 54,12%.
Composition of loans distribution in each sector towards the total loans distribution of commercial banking in 2013 among others: industrial 1.55%; trade, restaurant, hotel and others 20.32%; social services 2.17%; agriculture 13.48%, construction 6.05%; mining 0.13%; business services 0.54%; electricity gas and water 1.10%; transportation and warehousing 0.55%; and other sectors 54.12%.
Kredit-Pinjaman Berdasarkan Sektor (dalam jutaan rupiah) Uraian Details Perindustrian | Industrial
2012
Porsi (%) Portion (%)
Porsi (%) Portion (%)
Pertumbuhan | Growth Nominal
%
289.275
1.89
266.023
1.55
-23.252
-8,04
2.787.619
18.19
3.476.442
20.32
688.823
24,71
446.279
2.91
370.883
2.17
-75.396
-16,89
1.715.857
11.20
2.305.537
13.48
589.680
34,37
Konstruksi | Construction
867.645
5.66
1.035.099
6.05
167.454
19,30
Pertambangan | Mining
18.691
0.12
22.025
0.13
3.334
17,84
Jasa Dunia Usaha | Business Services
486.903
3.18
91.642
0.54
-395.261
-81,18
Listrik gas dan air | Electricity gas and water
198.648
1.30
188.221
1.10
-10.427
-5,25
88.522
0.58
93.761
0.55
5.239
5,92
Perdagangan, restoran,hotel,dan lainnya Trade,restaurant,hotel,and other Jasa sosial masyarakat | Social Services Pertanian | Agriculture
Pengangkutan dan Pergudangan Transportation and Warehousing Lainnya | Others Total
8.426.139
54.98
9.259.587
54.12
833.448
9,89
15.325.578
100.00
17.109.220
100.00
1.783.642
11,63
Berdasarkan analisis data,penyaluran kredit difokuskan pada 3 (tiga) sektor ekonomi utama yakni ,Pertanian, Konstruksi dan Perdagangan.Ketiga sektor tersebut pada tahun 2013 cukup mendominasi komposisi kredit Bank SUMUT. a. Sektor Pertanian Komposisi disektor ini sebesar 13.48% dari total kredit yang direalisasi di tahun 2013 yaitu sebesar Rp17,11 triliun atau tumbuh sebesar Rp589,68 miliar. Penyaluran kredit pada sektor pertanian mencapai Rp2,30 triliun, meningkat sebesar 34,37% dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan pada sektor pertanian tahun 2012 sebesar Rp1,71 triliun
162
2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Based on data analysis, the distribution of loans is focused on 3 (three) major economic sectors, namely Agriculture, Construction and Trading. Those three sectors in 2013 quite dominated the credit composition of Bank SUMUT. a. Agriculture Sector The composition in this sector is amounted to 13.48% from the total credit realized in 2013 of Rp17,11 trillion or increased by Rp589.68 trillion. The distribution of loan in the constrution sector reached Rp2.30 trillion, increased by 34.37% compared with 2012 of Rp1.71 trillion.
Grafik Penyaluran Kredit Sektor Pertanian (dalam Jutaan Rupiah) (Graph of Loan Distribution of Agriculture Sector (in million Rupiah) )
2.305.537 1.715.857
Pertanian 2012
b. Sektor Konstruksi Komposisi di sektor ini sebesar 6.05% dari total kredit yang direalisasi di tahun 2013 yaitu sebesar Rp17,11 triliun atau tumbuh sebesar Rp167,45 miliar. Penyaluran kredit pada sektor konstruksi mencapai Rp1,03 triliun, meningkat sebesar 19,30% dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan pada sektor konstruksi tahun 2012 sebesar Rp867,64 miliar.
2013
b. Construction Sector The composition in this sector is amounted to 6.05% from the total credit realized in 2013 of Rp17,11 trillion or increased by Rp167,45 trillion. The distribution of loan in the constrution sector reached Rp1.03 trillion, increased by 19.30% compared with 2012 of Rp867.64 billion.
Grafik Penyaluran Kredit Sektor Konstruksi (dalam Jutaan Rupiah) (Graph of Loan Distribution of Construction Sector (in million Rupiah) ) 1.035.099
857.645
Kontruksi 2012
2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
163
c. Sektor Perdagangan, Restoran, Hotel dan Lainnya. Komposisi di sektor ini sebesar 20.32% dari total kredit yang direalisasi di tahun 2013 yaitu sebesar Rp17,11 triliun atau tumbuh sebesar Rp688,82 miliar dari tahun lalu. Penyaluran kredit pada sektor konstruksi mencapai Rp3,48 triliun, meningkat sebesar 24,71% dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan pada sektor konstruksi tahun 2012 sebesar Rp2,79 triliun.
c Sectors of Trade, Restaurant, Hotel and Others. The composition in this sector is amounted to 20.32% from the total credit realized in 2013 of Rp17,11 trillion or rose by Rp688,82 from last year. The distribution of loan in the constrution sector reached Rp3.48 trillion, increased by 24.71% compared with 2012 of Rp2.79 trillion.
Grafik Penyaluran Kredit Sektor Perdagangan, Restoran, Hotel dan Lainnya (dalam Jutaan Rupiah) (Graph of Loan Distribution of Sectors of Trade, Restaurant, Hotel and others (in Million Rupiah) )
3.476.442 2.787.619
Perdagangan 2012
164
2013
Pinjaman/Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan
Loans/Credit Based on the Type of Use
Penyaluran kredit perbankan komersial berdasarkan jenis penggunaannya mencakup antara lain: kredit konsumsi, kredit modal kerja, kredit investasi, kredit sindikasi dan kredit kepada karyawan. Komposisi penyaluran kredit berdasarkan jenis penggunaan terhadap total penyaluran kredit perbankan komersial tahun 2013 antara lain: kredit konsumsi sebesar 49,48%, kredit modal kerja sebesar 36,24%, kredit investasi sebesar 10,12%, kredit sindikasi sebesar 2,68% dan kredit kepada karyawan sebesar 1,48%.
Loan distribution of commercial banking based on the type of use consist of: consumption loan, working capital loan, investment loan, syndicated loan, and loan to employees. Composition of loan distribution based on the type of use towards the total loan distribution of commercial banking in 2013 among others: consumption loan of 49.48%, working capital loan 36.24%, investment loan 10.12%, syndicated loan 2.68% and loan to employees of 1.48%.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan Loans/Credit Based on the Type of Use
Uraian Details
2012
Porsi (%) Portion (%)
dalam jutaan rupiah | in million Rupiah
2013
Porsi (%) Portion (%)
Pertumbuhan | Growth Nominal
%
Konsumsi | Consumption
7.067.951
46.12
8.465.262
49.48
1.397.311
19,76
Modal Kerja | Working Capital
4.763.409
31.08
6.200.901
36.24
1.437.492
30,17
Investasi | Investment
1.644.904
10.73
1.730.957
10.12
86.053
5,23
Sindikasi | Syndicated
463.655
3.03
458.559
2.68
-5.096
-1,10
Karyawan | Employees
1.385.659
9.04
253.541
1.48
-1.132.118
-81,70
15.325.578
100.00
17.109.220
100.00
1.783.642
11.63
Total
Distribution of Loans based on the type of use during 2013 among others: a. Consumption Loan Loans that are distributed for the use of consumption. Consumption Loans consist of loans to public and private employees, housing loans and retirees. In 2013, distribution of loans on the type of use of consumption reached Rp8.46 trillion, rose by 19.76% compared with 2013 of Rp7.07 trillion. During 2013, consumption loans had an increase of Rp1.40 trillion.
Penyaluran kredit berdasarkan jenis penggunaannya selama tahun 2013 antara lain: a. Kredit Konsumsi Kredit yang disalurkan dengan tujuan penggunaan untuk konsumsi. Kredit konsumsi terdiri dari kredit kepada pegawai negeri maupun swasta, kredit kepemilikan rumah dan pensiunan. Tahun 2013, penyaluran kredit pada jenis penggunaan konsumsi mencapai Rp8,46 triliun, tumbuh sebesar 19,76% dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan pada jenis penggunaan konsumsi tahun 2012 sebesar Rp7,07 triliun. Selama tahun 2013 kredit konsumsi telah mengalami peningkatan sebesar Rp1,40 triliun.
Grafik Penyaluran Kredit Konsumsi (dalam Jutaan Rupiah) ( Graph of Consumption Loan Distribution (in Million Rupiah) ) 8.465.262
7.067.951
Konsumsi 2012
2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
165
b. Kredit Modal Kerja dan Investasi Kredit modal kerja dan investasi adalah kredit yang diberikan kepada debitur untuk kepentingan modal kerja dan barang modalnya. Penyaluran kredit pada jenis penggunaan modal kerja tahun 2013 mencapai Rp6,20 triliun, tumbuh sebesar 30,18% dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan pada jenis penggunaan modal kerja tahun 2012 sebesar Rp4,76 triliun. Selama tahun 2013, kredit modal kerja mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan kredit yang lain yaitu sebesar Rp1,44 triliun.
b. Loan of working capital and investment is a loan given to the borrower for the interest of working capital and capital goods. Distribution of loan on the type of use of working capital in 2013 reached Rp6.20 trillion, grew by 30.18% compared with 2012 of Rp4.76 trillion. During 2013, working capital loan had the highest increase compared with other loans of Rp1.44 trillion.
Grafik Penyaluran Kredit Modal Kerja (dalam Jutaan Rupiah) (Graph of Working Capital Loan Distribution (in million Rupiah)) 6.200.901 4.763.409
Modal Kerja 2012
Penyaluran kredit pada jenis penggunaan investasi tahun 2013 mencapai Rp1,73 triliun, tumbuh sebesar 5,23% dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan pada jenis penggunaan investasi tahun 2012 sebesar Rp1,64 triliun. Selama tahun 2013, kredit investasi telah mengalami peningkatan Rp86,05 miliar.
2013
Loan distribution on the type of use of investment in 2013 reached Rp1.73 trillion, grew by 5.23% compared with 2012 of Rp1.64 trillion. During 2013, investment loan had an increase of Rp86.05 billion.
Grafik Penyaluran Kredit Investasi (dalam Jutaan Rupiah) (Graph of Investment Loan Distribution (in million Rupiah)) 1.730.957
1.644.904
Investasi 2012
166
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2013
c. Kredit Sindikasi Kredit Sindikasi adalah suatu kerjasama pemberian kredit antara dua atau lebih lembaga keuangan (bank) kepada/dengan sebuah Bank (debitur) untuk suatu pemberian proyek dengan syarat-syarat atau ketentuan kredit yang sama serta dengan perjanjian kredit yang umumnya ditandatangani bersama-sama dan ditata-usahakan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Bank yang disebut agent.
c. Syndicated Loans Syndicated Loan is a cooperation of loan distribution between two or more financial institutions (bank) to/with a company (the borrower) for a project financing with terms or conditions of loan which are the same with the loan agreements that are generally signed together and administered by the institution appointed by the Bank which is called agent.
Loan distribution on the type of use of working capital in 2013 reached Rp458.56, depressed by 1.10% compared with 2012 amounted to Rp463.65 billion. During 2013, working capital loan had a decrease compared with other loans amounting to Rp5.10 billion.
Penyaluran kredit pada jenis penggunaan modal kerja tahun 2013 mencapai Rp458,56, tertekan sebesar 1,10% dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan pada jenis penggunaan modal kerja tahun 2012 sebesar Rp463,65 miliar. Selama tahun 2013, kredit modal kerja mengalami penurunan dibandingkan kredit yang lain yaitu sebesar Rp5,10 miliar.
Grafik Penyaluran Sindikasi (dalam Jutaan Rupiah) Graph of Syndicated Loans Distribution(in million Rupiah) 463.655
458.559
Sindikasi 2012
d. Kredit kepada karyawan Kredit kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya, yang dibebani bunga selama periode usia kerja dan pembayaran cicilan dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan. Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan beberapa asuransi dalam rangka memperoleh jaminan atas pengembalian kredit. Penyaluran kredit pada jenis penggunaan karyawan tahun 2013 mencapai Rp253.54 miliar, turun sebesar 81,70% dibandingkan jumlah kredit yang disalurkan pada jenis penggunaan karyawan tahun 2012 sebesar Rp1.38 triliun.
2013
d. Loans to employees Loans to employees of the Bank is a loan to purchase vehicle, housing, and other needs, that bears interest rate during the working age period and repayment is conducted through monthly salary deductions. The Bank signed a cooperation agreement with severall insurances to obtain collateral for the loan repayment. Distribution of loan in the type of employee use in 2013 reached Rp253.54 billion, a decrease of 81.70% compared with 2012 of Rp1.38 trillion.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
167
Grafik Penyaluran Kredit Investasi (dalam Jutaan Rupiah) (Graph of Distribution of Investment Loans (in million Rupiah) ) 1.385.659
253.541
Karyawan 2012
2013
Komposisi Kredit Produktif dan Konsumtif (dalam jutaan Rupiah) (Composition of Loan of Earning and Consumptive (in Million Rupiah) )
No
Jenis Penggunaan Type of Use
Porsi (%) Portion (%)
1.
Kredit Produktif (Modal Kerja + Investasi ) Earning Loan (Working Capital + Investment)
8.390.417
49,04
2.
Kredit Konsumtif Consumptive Loan
8.718.803
50,96
17.109.220
100.00
Total
168
Jumlah Total
Catatan: • Kredit Konsumtif termasuk didalamnya pinjaman karyawan jangka pendek, menengah, dan panjang. • Kredit Produktif termasuk didalamnya kredit sindikasi, investasi dan modal kerja.
Notes: • Consumptive loan includes employee loan of short term, middle term and long term.
Pinjaman/Kredit Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM)
Loans/Credit of Small Medium and Micro Enterprises (SMEs)
Penyaluran dana fokus pada peningkatan Usaha Mikro dan Kecil sesuai potensi daerah masing-masing di setiap unit kantor Bank SUMUT. Penyaluran kredit pada Usaha Menengah Kecil dan Mikro tahun 2013 mencapai Rp7,50 triliun, atau sebesar 43,85% terhadap total penyaluran kredit perbankan komersial sebesar Rp17,11 triliun.
Distribution of funds is focused on improving Micro and Small Enterprises in accordance to the potential of each region in every office unit of Bank SUMUT. Distribution of loans to Small Medium and Micro Enterprises in 2013 reached Rp7.50 trillion, or 43.85% towards the total distribution of loans of commercial banking of Rp17.11 trillion.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• Earning loan includes syndicated loans, investment loan and working loan.
Komposisi Penyaluran Kredit (dalam Jutaan Rupiah) (Composition of Loans Distribution (in Million Rupiah))
Kredit UMKM (43,85%) Rp7.502.662
Kredit Non UMKM (56,15%) Rp9.606.558
Penyaluran Kredit PT Bank SUMUT Menurut Jenis Penggunaan Periode Desember 2013 (dalam jutaan Rupiah) (By Type of UseLoans Distribution of PT. Bank SUMUT Period of December 2013 (in million Rupiah)
No
Jenis Penggunaan Type of Use
Jumlah Debitur Total Borrowers
Baki Debet Debit Balance
1.
Modal Kerja | Working Capital
a.
Mikro | Micro
27.054
1.115.761
b.
Kecil | Small
23.347
3.116.945
c.
Menengah | Medium
3.966
1.547.470
d.
Non UMKM | Non MSMEs
Total Kredit Modal Kerja | Total Working Capital Loan
46
585.462
54.413
6.365.638
2.
Investasi | Investment
a.
Mikro | Micro
9.639
337.915
10.728
1.108.204
740
276.367
b.
Kecil | Small
c.
Menengah | Medium
d.
Non UMKM | Non MSMEs
Total Kredit Investasi | Total Investment Loan
19
302.293
21.126
2.024.779
3.
Konsumsi | Consumption
a.
Mikro | Micro
-
-
b.
Kecil | Small
-
-
c.
Menengah | Medium
-
-
d.
Non UMKM | Non MSMEs
123.792
8.718.803
Total Kredit Konsumsi | Total Consumption Loan
123.792
8.718.803
Jumlah Keseluruhan | Total
199.331
17.109.220
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
169
170
Kualitas Kredit
Credit Quality
Realisasi kredit Bank SUMUT pada periode Desember 2012 sebesar Rp15,32 triliun dibandingkan dengan realisasi kredit periode Desember 2013 sebesar Rp17,11 triliun mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,78 triliun atau naik sebesar 11.64%.
Credit realization of Bank SUMUT in the period of December 2012 amounted to Rp15,32 trillion compared with the credit realization in December 2013 of Rp17,11 trillion had an increase of Rp1,78 trillion or rose by 11.64%.
Non Performing Loan pada periode Desember 2012 sebesar 3,00% jika dibandingkan dengan periode Desember 2013 sebesar 3,83 %, mengalami kenaikan sebesar 0,83%. Disamping jumlah kredit yang bermasalah mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke 2013, hal ini menyebabkan jumlah Cadangan Penurunan Nilai terhadap kredit meningkat sebesar Rp159.45 miliar dari sebesar Rp307.84 miliar pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp467.29 milliar pada tahun 2013.
Non Performing Loan in the period of December 2012 amounted to 3.00% if compared with December 2013 of 3.83%, an increased of 0.83%. Besides the increase on the amount of non performing loans from 2012 to 2013, which led the number of Allowance for Impairment of Loans to increase by Rp159.45 billion from Rp307.84 billion in 2012 to Rp467.29 billion in 2013.
Bank SUMUT akan terus berusaha meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat guna meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat Sumatera Utara pada khususnya, dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan pengenalan nasabah yang lebih dalam.
Bank SUMUT will continue to increase the distribution of loans to the public in order to increase the economic activities of the public of North Sumatra in particular, by implementing precautionary principle and deeper identification towards customers
Oleh karenanya Bank SUMUT harus mampu menghadirkan produk-produk pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif dengan tetap mempertimbangkan profitibilitas. Untuk itu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana Bank SUMUT dapat menghimpun dana pihak ketiga sebanyak mungkin sehingga Bank SUMUT mampu lebih fleksibel dalam melakukan inovasi produkproduk pinjaman.
Therefore, Bank SUMUT must be able to present loan products with competitive interest rate while considering profitability. Important factor to be concerned is how Bank SUMUT collects third party funds as much as possible so that Bank SUMUT can be more flexible in conducting inovation of loans products.
Pencapaian yang didapat saat ini adalah hasil dari layanan yang paripurna dari Bank SUMUT kepada para nasabah. Berbagai daya dan usaha telah dilakukan oleh Bank SUMUT guna meningkatkan tingkat penyaluran kredit, diantaranya : 1. Penyempurnaan kemasan produk-produk kredit yang telah ada dengan cara melakukan penyesuaian ketentuan produk kredit, sehingga proses pemberian lebih cepat demi meningkatkan kepuasan calon debitur dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
The achievement earned today are the result of a complete service from Bank SUMUT to the customers. Various power and attempts have been made by Bank SUMUT to improve the loans distribution rate, among others: 1. Improving the packaging of existing loan products by conducting adjustment to the terms of loan product, thus providing a faster provisioning process to improve the satisfaction of prospective borrowers without prejudice the precautionary principle.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. Meningkatkan mutu pelayanan dengan proses kredit yang cepat dan akurat dengan berpedoman pada SOP pelayanan Bank SUMUT sehingga terciptanya kepuasan nasabah. 3. Peningkatan kompetensi analis kredit melalui pendidikan dan pelatihan guna menunjang ekspansi kredit. 4. Dalam rangka turut serta berpartisipasi pada pembangunan secara skala nasional, Bank SUMUT diharapkan turut serta pada pemberian kredit melalui sindikasi, baik dengan Perbankan BUMN,Swasta Nasional dan Bank Pembangunan Daerah. 5. Melakukan kerja sama dengan instansi Pemerintah atau perusahaan lembaga lainnya dalam menyalurkan kredit. 6. Menambah jaringan unit kantor yang tersebar diseluruh Sumatera Utara untuk mempermudah pelayanan dan penyaluran produk-produk kredit.
2. Improving the services quality with fast and accurate loan process by referring to the Bank SUMUT’s SOP of services to create customers satisfaction. 3. Improving the competence of credit analyst through education and training in order to support credit expansion. 4. In order to participate in national scale development, Bank SUMUT is expected to participate in providing syndicated loan, either with the State Banking, Private National, and Regional Development Banks.
Meningkatkan peran Sentra UMK Bank SUMUT dalam rangka meningkatkan intermediasi antara pelaku UMK dengan Bank SUMUT sehingga pelaku UMK dapat meningkatkan usahanya melalui penyediaan fasilitas kredit (bantuan permodalan) maupun bantuan teknis lainnya. Selain itu membantu pelaku UMK agar memiliki akses kepada instansi pemerintah dan lembaga/institusi yang terkait dengan sektor UMK,sehingga upaya pembinaan pelaku UMK dapat dilakukan secara lebih baik dan terarah serta memberikan edukasi Perbankan kepada masyarakat : - Sosialisasi kepada anggota-anggota koperasi - Sosialisasi kepada kelompok tani - Sosialisasi kepada pelaku UMK - Talk Show melalui radio
Increasing the role of MSEs Center of Bank SUMUT in order to improve the intermediation between MSEs and Bank SUMUT so that the MSEs can improve their businesses through the provision of loan facilities (capital assistance) or other technical assistance. In addition, to help the MSEs to have access to government institutions or other institutions that are related to MSE sector, so that the MSEs development efforts can be conducted better and directed as well as providing banking education to the public, among others are:
7. Tetap menjaga kualitas kredit dengan melakukan penagihan kredit non performing yang dilakukan secara intens dengan langkah dan strategi penagihan yang efektif.
7. Maintaining loan quality by billing non performing loan conducted intensely through effective billing steps and strategies.
5. Conducting cooperation with Government institutions or other corporate institutions in distributing loans. 6. Increasing network of office units that spread throughout North Sumatra to facilitate services and distribution of loan products.
- - - -
Socialization to members of the cooperative Socialization to farmers Socialization to MSEs Talk Show through radio.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
171
172
Tinjauan Khusus
Special Review
Bisnis Unit Usaha Syariah
Sharia Business
Bank SUMUT membuka unit usaha Syariah (UUS) pada tanggal 4 Nopember 2004 berdasarkan ijin dari Bank Indonesia Cabang Medan melalui suratnya Nomor 6/142/DPIP/Prz/Mdn tanggal 18 Oktober 2004. Bank SUMUT UUS telah meluncurkan berbagai produk syariah yang cukup beragam yang dapat menjadi pilihan masyarakat. Namun demikian, UUS Bank SUMUT selalu melakukan pengembangan dan penyempurnaan terhadap produk yang ada, serta inovasi untuk menghasilkan produk-produk baru. Sampai dengan tahun 2013 produk UUS Bank SUMUT terdiri dari produk di bidang pendanaan (simpanan) dan produk pembiayaan
Bank SUMUT established Sharia Business Unit (UUS) on November 4, 2004 based on the permission of Bank Indonesia, branch of Medan through letter No. 6/142/DPIP/Prz/Mdn dated October 18, 2004. UUS has launched various sharia products that are quite diverse to be options for the community. However, UUS of Bank SUMUT always conduct development and enhancement towards the existing products, and innovations to generate new products. Until 2013, products of UUS consist of products in funding (deposits) and products of financing.
Simpanan Nasabah
Customer Savings
Unit bisnis selanjutnya adalah Unit Usaha Syariah (UUS). Kinerja unit usaha syariah pada tahun 2013 cukup memberikan kontribusi secara keseluruhan. Dari sisi penghimpunan dana total dana yang berhasil dihimpun oleh UUS pada tahun 2013 mencapai Rp843,05 miliar, jumlah tersebut menurun 6,48% dari tahun sebelumnya sebesar Rp901,45 miliar.
The last business unit of Bank SUMUT is Sharia Business Unit (USS). The performance of sharia business unit in 2013 was quite contributing as a whole. In terms of fund raising of total funds collected by USS in 2013 reached Rp843.05 billion, a decrease of 6.48% from the previous year of Rp901.45 billion.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Third Party Funds of Sharia are Savings, Current Accounts and Deposits, the number of Sharia savings in 2013 reached Rp370.91 billion, increased by 8.67% from the previous year of Rp341.31 billion. The number of Third Party Funds (DPK) in the form of Current Accounts decreased by 44.37%. The decreased in the product of Sharia current accounts is a decrease in the highest DPT component. However, this product did not affect much towards the contribution percentage, because DPK in the form of this Current Accounts is not quite dominant. Number of DPK in the form of Sharia Deposits in 2013 reached Rp388.40 billion, a decreased of Rp21.22 billion or 5.18% from 2012 of Rp409.62 billion. The following is growth table of customer savings in USS:
DPK Syariah tersebut yaitu Tabungan, Giro dan Deposito, jumlah tabungan syariah pada tahun 2013 mencapai Rp370,91 miliar, meningkat sebesar 8.67% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp341,31 miliar. Jumlah DPK dalam bentuk Giro menurun sebesar 44,37%. Penurunan produk Giro syariah ini merupakan penurunan komponen DPK yang paling tinggi. Walaupun demikian, produk ini tidak banyak berpengaruh terhadap persentase kontribusinya, karena DPK dalam bentuk Giro ini tidak cukup dominan. Jumlah DPK dalam bentuk Deposito syariah pada tahun 2013 mencapai Rp388,40 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp21,22 miliar atau 5,18% dari tahun 2012 sebesar Rp409,62 miliar. Berikut tabel perkembangan simpanan nasabah di Unit Usaha Syariah :
DPK Syariah (dalam jutaan rupiah) Third Party Funds of Sharia (in million rupiah) Uraian | Description
Des 2013
Giro | Current Accounts
Pertumbuhan
Des 2012
nominal (66.781)
%
83.739
150.520
(44,37)
Tabungan | Savings
370.907
341.313
29.594
8,67
Deposito Ibadah | Worship Deposits
388.401
409.616
(21.215)
(5,18)
Jumlah | Total
843.047
901.449
(58.402)
(6,48)
Pembiayaan Yang Diberikan
Financing Given
Total pembiayaan syariah yang diberikan pada tahun 2013 mencapai sebesar Rp1.761,63 juta yang meningkat sebesar Rp 235,60 juta dari tahun 2012 sebesar Rp 1.526,03 juta. Pembiayaan yang disalurkan oleh UUS ini melalui 4 (empat) jenis produk pembiayaan, yaitu Murabahah meningkat sebesar 24,91%, Mudharabah iB Modal Kerja menurun sebesar 32,84%, Musyarakah meningkat sebesar 30%dan Qardh mengalami penurunan sebesar 60,38%, namun sercara keseluruhan pembiayaan syariah meningkat sebesar 15,44%.
Total sharia financing given in 2013 reached Rp1,761.63 million that increased by Rp234.60 million from 2012 of Rp1,526.03 million. The financing distributed by USS was through 4 (four) type of financing products, namely Murabahah increased by 24.91%, Mudharabah iB Working Capital decreased by 32.84%, Musyarakah increased by 30% and Qardh decreased of 60.38%, but in overall, the financing of sharia increased by 15.44%.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
173
Pembiayaan (dalam jutaan rupiah) Financing (in million rupiah)
Pembiayaan | Financing
Des 2012 Dec 2012
Murabahah
813.582
651.323
Mudharabah iB Modal Kerja Mudharabah iB Working Capital
100.136
149.110
Musyarakah
806.104
620.090
41.805
105.509
1.761.627
1.526.032
Qardh Jumlah Total
174
Des 2013 Dec 2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pertumbuhan | Growth nominal 162.260 (48.974) 186.014 (63.704) 235.595
% 24,91 (32,84) 30,00 (60,38) 15,44
Sumber dan Penggunaan Dana ZIS PT Bank Sumut Unit Usaha Syariah [PT Bank Sumut Syariah Business Unit] Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) (dalam Rupiah) [Source and Usage of Zakat, Infaq and Shadaqah (ZIS) Funds Report] (in Rupiah) Per 31 Desember 2013 dan 2012 [As of December 31 ,2013 and 2012]
No
Uraian (Detail)
1
Sumber Dana ZIS pada awal periode
31 Dec-13
[ZIS fund sources at the beginning of the period] 2
7,447,098
6,263,218
Sumber Dana ZIS [ZIS Fund Sources] a. Zakat dari Bank [Zakat from bank] b. Zakat dari Pihak Luar Bank [Zakat from the other parties] c. Infaq dan Shadaqah [Infaq and Shadaqah]
-
-
(1,169,726)
740,377
1,167,760
443,503
(1,966)
1,183,880
a. Dompet Dhuafa Republika [Dompet Dhuafa Republika]
-
-
b. Bhaitul Maal Hidayatullah [Bhaitul Maal Hidayatullah]
-
-
c. Bhaitul Maal Muamalat [Bhaitul Maal Muamalat]
-
-
d. Bamulis BNI [Bamulis BNI]
-
-
e. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhid [Daarut Tauhid Wallet Carring People]
-
-
f. LAZIS Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia [LAZIZ Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia]
-
-
g. LAZIS Muhammadiyah [LAZIZ Muhammadiyah]
-
-
h. LAZIS BMT [LAZIZ BMT]
-
-
i. LAZNASBSM Umat [LAZNAS BSM Umat]
-
-
j. LAZNAS Persis [LAZNAS Persis]
-
-
k. Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) [Justice and caring people post (PKPU)]
-
-
Total Sumber Dana [Total Amount]
3
31 Dec-13
Penggunaan Dana Zis [ZIS Fund Usage] 3.1 Disalurkan ke Lembaga Lain [Channeled to other institutions]
l. Rumah Zakat Indonesia (DSUQ) [Indonesian Zakat House (DSUQ)]
-
-
m.Yayasan Amanah Takaful [Amanah Takaful Foundation]
-
-
n. Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia [Bank Rakyat Indonesia Baitul Maal foundation]
-
-
o. Yayasan Dana Sosial Alfalah [Alfalah Social Fund Foundation]
-
-
p. Lainnya [Others]
-
-
-
-
3.2 Didistribusikan Sendiri [Distributed by Bank] Total Penggunaan Dana ZIS [Total Usage of ZIS Fund] 4
Kenaikan (Penurunan) Sumber atas Penggunaan Dana ZIS [Total Usage of ZIS Fund]
5
Sumber Dana ZIS pada akhir Periode [ZIS fund sources at the end of the period]
-
-
(1,966)
1,183,880
7,445,132
7,447,098
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
175
Sumber dan Penggunaan Dana Qardh PT. Bank Sumut Unit Usaha Syariah [ PT. Bank Sumut Syariah Business Unit] Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh (dalam Rupiah) [Source and Usage of Qardh Funds Report] (in Rupiah) Per 31 Desember 2013 dan 2012 [As Of December 31, 2013 and 2012] No 1
Uraian (Detail)
31 Dec-13
[Qardh Funds sources at the beginning of the period] 2
180,167,863
138,311,797
a. Infaq dan Shadaqah [Infaq and Shadaqah]
1,167,760
443,503
b. Denda [Fines]
Sumber Dana Qardh ( Qardh Fund Sources)
3,890,335
41,812,563
c. Sumbangan / Hibah [Donation and Grants]
-
-
d. Pendapatan Non Halal [Non-halal Income]
-
-
e. Lainnya [Others] Total Sumber Dana [Total Amount of Fund] 3
-
(400,000)
5,058,095
41,856,066
Penggunaa Dana Qardh [Qardh Fund Usage] a. Pinjaman [Loan]
-
-
18,000,000
-
-
-
18,000,000
-
(12,941,905)
41,856,066
167,225,958
180,167,863
b. Sumbangan [Doantion] c. Lainnya [Others] Total Penggunaa Dana Qardh [ Total Amount of Qardh Fund Usage] 4
Kenaikan (Penurunan) Sumber Atas Penggunaan Dana Qardh [The Increase/ Decrease of Fund Source of Usage]
5
31 Dec-13
Sumber Dana Qardh Pada Awal Periode
Sumber Dana Qardh pada Akhir Periode [Qard Fund Sources at the End of the Period]
Perubahan Dana Investasi Terikat PT Bank Sumut Unit Usaha Syariah [PT Bank Sumut Syariah Business Unit] Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat (dalam Rupiah) [A Report On Restricted Investment Funds] (in Rupiah) Per 31 Desember 2013 dan 2012 [As Of December 31, 2013 and 2012]
Uraian (Detail)
Portofolio A Dinas Koperasi & UKM [Portofolio A Departement of Cooperatives and SMEs] Dec 31, 13
Dec 31, 13
Dec 31, 12
Informasi Awal Periode [Information At Beginning Of The Periode] Portofolio Pembiayaan (Project) [Funding Portofolio (Project)] Saldo Awal [Beginning Balanced]
-
-
3,250,000,000
3,250,000,000
-
-
Information Periode Berjalan [ Information On The Period Running] Portofolio Pembiayaan (Project) [Funding Portofolio (Project)] Penerimaan Dana [Fund Receipt] Penarikan Dana [Fund Withdrawal] Keuntungan (rugi) Investasi [Investasi Profit or Loss]
(118,436,000)
-
-
-
Beban/ Biaya [ Expense / cost]
-
-
Fee/ Penerimaan Bank [Fee/ Bank Receipt]
-
10,680,808
3,131,564,000
3,250,000,000
Informasi Akhir Periode [ Information At The End of Period] Portofolio Pembiayaan (Project) [ Funding Portofolio (Project)] Saldo Akhir [ Ending Balance]
176
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Portofolio B [Portofolio B] Dec 31, 12
Portofolio B [Portofolio B] Dec 31, 13
Dec 31, 12
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Di tengah kondisi perekonomian makro tahun 2013 yang belum stabil dan ketatnya persaingan bisnis di industri perbankan nasional, Bank SUMUT tetap mampu bersiang dan tumbuh secara konsiten. Hal ini terlihat dari pencapaian kinerja keuangan Bank SUMUT.
In the middle of the macroeconomic conditions in 2013 that has not yet stable and the tight business competition in the national banking industry, Bank SUMUT stays competitive and grow consistently. This is shown from the achievement of financial performance of Bank SUMUT.
Kinerja Keuangan Bank SUMUT dari sudut keuangan berupa peningkatan aset sebesar 7,66%, ekuitas sebesar 13,03% dan laba bersih sebesar 26,13%.
Financial performances of Bank SUMUT from financial view consist of increased assets by 7.66%, equity 13.03% and net income of 26.13%.
Laporan Neraca
Balance Sheet Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi (dalam jutaan Rupiah) (Consolidated Statements of Financial Position (in million Rupiah))
Uraian | Details
2013
2012
1
2
3
Pertumbuhan | Growth 4=(2-3)
5=(2-3)/3
ASET | ASSETS Aset Keuangan | Financial Assets Aset Non Keuangan | Non Financial Assets TOTAL ASET | Total Assets
21.036.319
19.440.774
1.595.545
8,21%
458.380
524.464
-66.084
-12,60%
21.494.699
19.965.238
1.529.461
7,66%
19.454.259
18.119.839
1.334.420
7,36%
284.277
291.675
-7.398
-2,54%
19.738.536
18.411.514
1.327.022
7,21%
1.756.163
1.553.722
202.441
13,03%
LIABILITAS | Liabilities Liabilitas Keuangan | Financial Liabilities Liabilitas Non Keuangan | Non Financial Liabilities TOTAL LIABILITAS | TOTAL LIABILITIES TOTAL EKUITAS | TOTAL EQUITY
Aset
Assets
Secara keseluruhan Total Aset Bank SUMUT naik sebesar Rp1,53 triliun atau 7,66%. Total Aset Bank SUMUT pada tahun 2013 mencapai Rp21,49 triliun, sedangkan pada tahun 2012 mencapai Rp19,96 triliun. Pertumbuhan tersebut berasal dari pertumbuhan aset keuangan sebesar 8,21%. Komponen asset Bank SUMUT meliputi: Kas, Giro pada Bank Indonesia, Giro pada bank lain, penempatan pada BI dan Bank Lain, efek-efek, kredit yang diberikan, penyertaan saham, dan aset lainnya.
In overall, the Total Assets of Bank SUMUT rose by Rp1.53 trillion or 7.66%. Total assets of Bank SUMUT in 2013 reached Rp21.49 trillion, while in 2012 was amounted to Rp19.96 trillion. The growth was due to the growth of financial assets by 8.21%. Assets compononets of Bank SUMUT consist of: Cash, Current Account with Bank Indonesia, Current Account with other Banks, placements with Bank Indonesia and other Banks, marketable securities, loans, investment in shares of stock, and other assets.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
177
Posisi Aset Periode 2009-2013 (dalam jutaan Rupiah) Asset Position Period 2009-2013 (in million Rupiah)
Neraca Konsolidasi
2013
Kas
971,091
829,965
888,995
610,040
551,009
1,510,241
1,474,520
1,543,794
958,960
500,006
Cuurent account with BI
1,945
21,651
3,786
23,979
15,088
Cuurent account with Other bank
Penempatan pada BI & Bank Lain (Netto)
973,571
1,213,053
1,280,741
931,794
611,213
Placementwith other banks and BI
Efek-efek
936,792
883,099
3,010,492
376,061
453,811
Marketable securities
16,641,929
15,017,737
11,786,435
9,453,251
8,233,038
Loans
750
750
750
750
743
Investment inshares of stock
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain (Netto)
Kredit yang diberikan (Netto) Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap (Netto)
2012
2011
2010
2009
Consolidated Balance Sheet Cash
65,619
52,049
58,451
60,938
49,793
Deffered Tax assets
214,055
240,934
267,684
246,942
187,490
Fixed Assets
593
565
1
15
Aset Tdk Berwujud (Netto)
Intigible Assets
Aset lain-lain
178,112
230,915
109,564
100,669
156,849
Other Assets
Jumlah Aset
21,494,698
19,965,238
18,950,693
12,763,399
10,759,040
Total Assets
Grafik Posisi Aset Periode 2009-2013 (dalam miliar Rupiah) (Graph of Asset Position Period 2009-2013 (in billion Rupiah) ) 21.495 18.951
19.965
12.763 10.759
2009
178
2010
2011
2012
2013
Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesa dan bank-bank lain, kredit dan investasi surat berharga/efek-efek.
Financial assets of the Bank consist of cash, current account with Bank Indonesia, current account with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, loans and investment of marketable securities.
Aset keuangan mengalami pertumbuhan 8,21% dari Rp19,44 triliun di 2012 menjadi Rp21,04 triliun di 2013. Pertumbuhan tersebut khususnya berasal dari efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kas dan pertumbuhan kredit yang diberikan. Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali mengalami pertumbuhan sebesar 301,59% atau Rp410,51 miliar dari Rp136,12 miliar di 2012 menjadi Rp546,63 miliar di 2013. Kredit yang diberikan mengalami
Financial assets had an increase of 8.21% from Rp19.44 trillion in 2012 to Rp21.04 trillion in 2013. That growth was primarily due to the marketable securities purchased under agreement to resell, cash and loans. The marketable securities purchased under agreement to resell had an increase of 301.59% or Rp410.51 billion from Rp136.12 billion in 2012 to Rp546.63 billion in 2013. Loans had an increase of 10.82% or Rp1.62 trillion from Rp15.02 trillion in 2012 to Rp16.64 trillion in
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2013. While, the current account with Bank Indonesia grew by 2.42% or Rp35.72 billion from Rp1.27 trillion in 2012 to Rp1.51 trillion in 2013.
pertumbuhan sebesar 10,82% atau senilai Rp1,62 triliun dari Rp15,02 triliun di 2012 menjadi Rp16,64 triliun di 2013. Sedangkan, giro pada Bank Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 2,42% atau senilai Rp35,72 miliar dari Rp1,27 triliun di 2012 menjadi Rp1,51 triliun di 2013.
Tabel Aset Keuangan (dalam jutaan rupiah) (Table of Financial Assets) (in million rupiah) Uraian | Details
2013
2012
1
2
3
Kas Cash
Pertumbuhan | Growth 4=(2-3)
5=(2-3)/3
971.091
829.965
141.126
17,00%
1.510.241
1.474.520
35.721
2,42%
1.945
21.651
-19.706
-91,02%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain – neto Placements with Bank Indonesia and other Banks - net
973.571
1.213.053
-239.482
-19,74%
Efek-efek – neto Marketable securities - net
390.162
746.982
-356.820
-47,77%
Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali Marketable securities purchased under agreement to resell
546.630
136.117
410.513
301,59%
750
750
0
0,00%
Kredit yang Diberikan - neto Loans - net
16.641.929
15.017.737
1.624.192
10,82%
TOTAL
21.036.319
19.440.775
1.595.544
8,21%
Giro pada Bank Indonesia Current Account with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain – neto Current account with other Banks - net
Penyertaan Saham – neto Investment in Shares of Stock - net
Aset Non Keuangan
Non Financial Assets
Aset non keuangan mengalami penurunan 12,60% dari Rp524,46 miliar di 2012 menjadi Rp458,38 miliar di 2013. Pertumbuhan aset non keuangan khususnya berasal dari pertumbuhan aset tak berwujud – neto sebesar 4,96% atau senilai Rp28 miliar dari Rp565 miliar di 2012 menjadi Rp593 miliar di 2013. Sedangkan komponen aset non keuangan yang lainnya mengalami penurunan.
Non financial assets had a decrease of 12.60% from Rp524.46 billion in 2012 to Rp458.38 billion in 2013. Growth of non financial assets particularly derived from the growth of intigible assets - net amounted to 4.96% or Rp28 billion from Rp565 billion in 2012 to Rp593 billion in 2013. While the other non financial assets components had a decrease.
Tabel Aset Non Keuangan (dalam jutaan rupiah) (Table of Non Financial Assets) (in million rupiah)
Uraian | Details
2013
2012
1
2
3
Pertumbuhan | Growth 4=(2-3)
5=(2-3)/3
Biaya Dibayar Dimuka | Prepaid expense
25.077
30.003
-4.926
-16,42%
Aset Pajak Tangguhan – neto | Deferred Tax Assets - net
65.619
52.049
13.570
26,07%
214.055
240.934
-26.879
-11,16%
593
565
28
4,96%
Aset Lain-lain – neto | Other Assets - net
153.035
200.912
-47.877
-23,83%
TOTAL
458.379
524.463
-66.084
-12,60%
Aset Tetap – neto | Fixed assets -net Aset Tak Berwujud – neto | Intigible Assets - net
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
179
Liabilitas
Liabilities
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari simpanan dari bank-bank, simpanan dari nasabah, liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan, dan surat berharga yang diterbitkan. Jumlah Liabilitas Bank SUMUT pada akhir tahun 2013 mencapai Rp 19,74 triliun, naik 7,21% dibandingkan tahun 2012 yang berjumlah Rp 18,41 triliun. Pertumbuhan liabilitas berasal dari pertumbuhan liabilitas keuangan sebesar 7,36%. Sedangkan, liabilitas non keuangan mengalami penurunan sebesar 2,54%.
Financial Liabilities of Bank consists of deposits from banks, deposits from customers, financial liabilities held for trading, and issued securities Total Liabilities of Bank SUMUT at the end of 2013 reached Rp19.74 trillion, rose by 7.21% compared with 2012 of Rp18.41 trillion. Liabilities growth came from the financial liabilities growth of 7.36%. While, the non financial liabilities had a decrease of 2.54%.
Tabel Liabilitas (dalam jutaan rupiah) (Table of Liabilities (in million Rupiah))
KEWAJIBAN/ LIABILITAS | LIABILITIES Neraca Konsolidasian (Dalam jutaan Rupiah) Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang pajak Efek yang diterbitkan Pinjaman Yang Diterima Liabilitas lain-lain Jumlah
180
2013
2012
2011
2010
2009
Consolidated Balance Sheet (in milion Rupiah
585.389
787.270
526.037
253.201
214.039
15.943.043
15.040.765
15.129.513
10.512.515
8.570.899
Deposits from Customer
1.743.854
1.185.063
409.133
228.120
603.611
Deposits from other banks
Current liabilities
30.474
73.882
32.128
29.969
37.693
Taxes payable
996.964
996.198
995.509
-
-
Bonds payable
41.175
28.842
26.797
26.044
26.044
Borrowings
397.637
299.495
350.697
359.192
315.448
Other liabilities
19.738.536
18.411.515
17.469.814
11.409.041
9.767.734
Total
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Liabilitas keuangan mengalami pertumbuhan sebesar 7,36% dari Rp18,12 triliun di 2012 menjadi Rp19.45 triliun di 2013. Pertumbuhan pada liabilitas keuangan khususnya berasal dari pertumbuhan simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain. Pertumbuhan simpanan nasabah sebesar 6,00% atau senilai Rp902,28 miliar dari Rp15,04 triliun di 2012 menjadi Rp15,94 triliun di 2013. Sedangkan, pertumbuhan simpanan dari bank lain sebesar 47,15% atau senilai Rp558,79 miliar dari Rp1,18 triliun di 2012 menjadi Rp1,74 triliun di 2013.
Financial Liabilities had an increase of 7.36% from Rp18.12 trillion in 2012 to Rp19.45 trillion in 2013. The increase was primarily due to the increase of customer savings and savings from other banks. The growth of deposits from customers of 6.00% or amounted to Rp902.28 billion from the amount of Rp15.04 in 2012 to Rp15.94 trillion in 2013. While, the growth of deposits from other banks was amounted to 47.15% or in the amount of Rp558.79 billion from Rp1.18 trillion in 2012 to Rp1.74 trillion in 2013.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Tabel Liabilitas Keuangan (dalam juta Rupiah) (Table of Financial Liabilities (in million Rupiah))
Uraian | Description
2013
2012
1
2
3
Liabilitas Segera | Current Liabilities
Pertumbuhan | Growth 4=(2-3)
5=(2-3)/3
585.389
787.270
-201.881
-25,64%
15.943.043
15.040.765
902.278
6,00%
1.743.854
1.185.063
558.791
47,15%
996.964
996.198
766
0,08%
Pinjaman Yang Diterima | Borrowings
41.175
28.842
12.333
42,76%
Akrual | Accrual Expenses
45.593
24.908
20.685
83,05%
Simpanan Nasabah | Deposits From Customers Simpanan dari Bank Lain | Deposits from Other Banks Surat Berharga yang Diterbitkan | Bonds Payable
Liabilitas Lain-lain | Other Liabilities TOTAL
98.241
56.793
41.447
72,98%
19.454.259
18.119.839
1.334.420
7,36%
Liabilitas Non Keuangan
Non Financial Liabilities
Liabilitas non keuangan mengalami penurunan sebesar 2,54% dari Rp291,67 miliar di 2012 menjadi Rp284,28 miliar di 2013. Penurunan liabilitas non keuangan khususnya disebabkan adanya penurunan utang pajak di 2013 dibandingkan 2012 yang senilai Rp43,41 miliar.
The non financial liabilities had a decrease of 2.54% from Rp291.67 billion in 2012 to Rp284.78 billion in 2013. The decrease was primarily due to the decrease in taxes payable in 2013 compared with 2012 in the amount of Rp43.41 billion.
Tabel Liabilitas Non Keuangan (dalam juta Rupiah) Table of Non Financial Liabilities (in million Rupiah)
Uraian | Description
2013
2012
1
2
3
Utang Pajak Taxes Payable
Pertumbuhan | Growth 4=(2-3)
5=(2-3)/3
30.474
73.882
-43.408
-58,75%
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Employee Benefits Liabilities
253.803
217.794
36.009
16,53%
TOTAL
284.277
291.676
-7.399
-2,54%
Ekuitas
Equity
Ekuitas Bank SUMUT mengalami peningkatan sebesar Rp 202.441 juta atau 13,03% menjadi Rp1.756.163 juta pada tahun 2013 dari sebesar Rp1.533.722 juta pada tahun 2012. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya jumlah setoran modal saham Pemerintah Daerah sebesar Rp 151.117 juta atau 16,89% menjadi Rp 1.045.865 juta pada tahun 2013 dari sebesar Rp 894.748 juta pada tahun 2012.
Equity of Bank SUMUT had an increase of Rp202,441 million or 13.03% to Rp1,756,163 million in 2013 from Rp1,538,722 million in 2012. The increase was primarily due to the increased number of subordinated loans of Regional Government’s share of Rp151,117 million or 16.89% to Rp1,045,865 million in 2013 from Rp894,748 million in 2012.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
181
Perkembangan Ekuitas Tahun 2009-2013 (dalam juta Rupiah) (The Growth of Equity in 2009-2013) (in million Rupiah)
Uraian | Description
2012
2011
2010
2009
Modal Saham
906,523
854,819
747,910
532,372
511,963
Capital stocks
Tambahan Modal Disetor
139,342
39,929
95,449
215,538
20,211
Additional Paid in Capital
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas surat berharga tersedia untuk dijual
(50,104)
12,982
12,281
2,090
-
Urealized Gain (Loss) on Investment on Marketable Securities classified as available for sale
Saldo Laba yang ditentukan Penggunaannya
228,434
224,216
199,030
186,496
144,416
Appropriated Retained Earnings
Saldo Laba yang belum ditentukan Penggunaannya
531,968
421,776
426,209
417,862
314,717
Unappropriated Retained Earnings
1,756,163
1,553,722
1,480,879
1,354,358
991,307
Total
Jumlah
182
2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Consolidated Income Statement
Kinerja keuangan Bank SUMUT pada tahun 2013 menunjukkan adanya peningkatan Laba sebelum pajak sebesar Rp111,26 miliar atau 17,90% menjadi Rp732,88 miliar dari tahun 2012 sebesar Rp621,62 miliar, Sedangkan laba bersih sebesar Rp531,97 miliar yang mengalami pertumbuhan sebesar Rp110,19 miliar atau 26,13% dari tahun 2012 sebesar Rp421,78 miliar.
The financial performance of Bank SUMUT in 2013 showed an increase in Income before tax of Rp111.26 billion or 17.90% to Rp732.88 billion from 2012 of Rp621.62 billion. While the Net Income was amounted to Rp531.97 billion, a growth of Rp110.19 billion or 26.13% from 2012 of Rp421.78 billion.
Perkembangan Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun 2009-2013 (dalam jutaan Rupiah) (The Growth of Financial Performance in 2009-2013) (in million Rupiah)
Laba-Rugi
2013
2012
2010
2009
Pendapatan Bunga
2,386,307
2,237,449
209,795
134,065
2,003,155
1,619,839
1,436,214
Interest Income
94,998
69,140
45,310
Revenue Sharing Income
(721,083) (63,712)
(777,544)
(859,726)
(489,445)
(409,665)
Interest Expense
(50,016)
(44,826)
(27,907)
(8,097)
Revenue Sharing Expense
1,811,307
1,543,954
1,193,601
1,171,627
1,063,762
Interest & Revenue Sharing Income-Net
102,929
155,328
131,578
95,194
60,651
Other Operating Income
(1,182,482)
(1,079,766)
(755,208)
(710,418)
(659,608)
Other Operating Expenses
731,754
619,516
569,971
556,403
464,805
Operating Income - Net
Pendapatan Bagi Hasil Beban Bunga Beban Bagi hasil Pendapatan Bunga / Bagi hasil- Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan Non-Operasional Beban Non-Operasional Pendapatan Non-Operasional bersih Laba sebelum Pajak Manfaat (beban) Pajak
2011
Profit-Loss
7,304
11,193
30,373
9,200
12,575
Non Operating Income
(6,174)
(9,089)
(7,058)
(2,621)
(4,449)
Non Operating Expenses
1,130
2,104
23,315
6,579
8,126
Non Operating Income - Net
732,884
621,620
593,286
562,982
472,931
Income Before Tax
(200,916)
(199,844)
(167,077)
(158,685)
(141,956)
Tax Benefit (expense)
Laba Bersih
531,968
421,776
426,209
404,297
330,975
Net Income
Laba yang dapat Didistribusikan
531,968
421,776
426,209
404,297
330,975
Net Income Distributed
Jumlah Lembar saham Laba Bersih Per Saham (angka penuh)
91
85
75
53
51
Number of Shares
6,040
5.263
5.699
7.594
6.465
Basic Earning per Shares (Full number)
Grafik Laba Bersih (dalam jutaan Rupiah) (Graphs of Net Profit/Income (in million Rupiah)) 531.968 404.297
426.209
421.776
2011
2012
330.975
2009
2010
2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
183
Pendapatan Bunga
Interest Income
Jumlah pendapatan bunga dan bagi hasil syariah Bank SUMUT pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp224,59 miliar atau 9,47% menjadi Rp2,60 triliun dari tahun 2012 sebesar Rp2,37 triliun. Peningkatan Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil ini dikarenakan pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah sebesar sebesar Rp1,78 triliun atau 11,64% menjadi Rp17,11 triliun pada tahun 2013 dari tahun 2012 sebesar Rp15,32 triliun.
Total interest and revenue-sharing income of Bank SUMUT in 2013 had an increase of Rp224.59 billion or 9.47% to Rp2,60 trillion from Rp2.37 trillion. The increased of interest and revenue-sharing income was due to the growth of loan and Sharia Financing of Rp1.78 trillion or 11.64% to Rp17.11 trillion in 2013 from the amount of Rp15.32 trillion.
Perkembangan Pendapatan Bunga dan Bagi Hasil Syariah Bank SUMUT Tahun 20092013 (The Growth of Interest and Revenue-Sharing Income of Bank SUMUT’s Sharia in 2009-2013) dalam jutaan rupiah | in million Rupiah
Pendapatan Bunga & Bagi Hasil Kredit Yang diberikan Penempatan Surat Berharga Pendapatan bagi hasil syariah Jumlah
2013
2012
2011
2010
2009
Interest and RevenueSharing Income
2,246,475
2,027,660
1,694,087
1,528,988
1,307,365
Loans
85,981
86,745
187,411
50,144
100,145
Placement
53,851
123,044
121,657
40,707
30,447
Securities
209,795
134,065
94,998
69,140
43,567
Sharia revenue-sharing income
2,596,102
2,371,514
2,098,153
1,688,979
1,481,524
Total
Beban Bunga
Interest Expenses
Jumlah Beban Bunga & Beban Bagi Hasil pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp42,77 miliar atau 5,17 % menjadi Rp784,79 miliar pada tahun 2013 dari tahun 2012 sebesar Rp827,56 miliar. Penurunan Beban Bunga & Beban Bagi Hasil ini terutama disebabkan penurunan Beban Simpanan Nasabah sebesar Rp66,60 miliar atau 9,97% menjadi sebesar Rp 601,42 miliar pada tahun 2013 dari tahun 2012 sebesar Rp668,02 miliar, sejalan dengan penurunan tingkat suku bunga dana.
Total Interest Expenses & Revenue-Sharing Expenses in 2013 had a decrease of Rp42.77 billion or 5.17% to Rp784.79 billion in 2013 compared to 2012 of Rp827.56 billion. The decrease of Interest Expenses & Revenue-Sharing Expenses was primarily due to the decrease of Customer Deposit Expenses amounted to Rp66.60 billion or 9.97% to Rp601.42 billion in 2013 compared to 2012 of Rp668.02 billion, in line with the decrease in the interest rate of funds.
Perkembangan Beban Bunga dan Beban Bagi Hasil Tahun 2009-2013 (dalam jutaan rupiah) (The Growth of Interest and Revenue Sharing Expenses in 2009-2013) in million Rupiah Beban Bunga & Beban Bagi Hasil
2013
2012
2011
2010
2009
Simpanan Nasabah
601,422
668,024
806,148
481,219
401,598
Customers Deposits
Call Money Pinjaman yang diterima
10,996
1,317
1
2,774
5,975
Interbank Call Money
108,670
108,204
53,577
5,457
2,092
Borrowings
Bagi Hasil Syariah Jumlah
184
Interest & Revenue Sharing Expenses
63,707
50,016
44,826
27,902
8,097
Sharia Revenue Sharing
784,795
827,561
904,552
517,352
417,762
Total
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Income
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Bank SUMUT pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp52,40 miliar atau 33,73 % menjadi Rp102,93 miliar di tahun 2013 dari sebesar Rp155,33 miliar di tahun 2012. Penurunan pendapatan operasional, antara lain dikarenakan penurunan Keuntungan Surat Berharga, penurunan penerimaan kredit hapus buku, penurunan pendapatan fee rahn EmasSyariah.
Total Other Operating Income of Bank SUMUT in 2013 had a decrease of Rp52.40 billion or 33.73% to Rp102.93 billion in 2013 from the amount of Rp155.33 billion in 2012. The decrease of operating income, among others due to the decrease in Gain for Securities, decrease in income of write-off loan, decrease of fee income of rahn Gold-Sharia.
Perkembangan Pendapatan Operasional Lainnya Tahun 2009-2013 (The Growth of Other Operating Income in 2009-2013) dalam jutaan rupiah | in million Rupiah
Pendapatan Operasional Lainnya
2013
2012
2011
2010
Provisi dan Komisi Lainnya
5,215
6,255
7,885
12,146
Keuntungan Surat Berharga
4,893
38,648
36,082
43
74
90
Lain-lain
92,779
110,351
Jumlah
102,930
155,328
Pendapatan Dividen
2009
Other Operating Income
10,976
Other Provision and Commision
15,246
-
Gain for Securities
81
63
Dividend Income
87,521
67,721
49,612
Others Income
131,578
95,194
60,651
Total
Beban Operasional Lainnya
Other Operating Expenses
Jumlah Beban Operasional Lainnya Bank SUMUT pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp102,72 miliar atau 9,51 % menjadi Rp1,18 triliun dari tahun 2012 sebesar Rp1,08 triliun. Peningkatan beban operasional lainnya sebesar Rp102,72 miliar disebabkan antara lain karena peningkatan beban personalia sebesar Rp57,40 miliar, dan peningkatan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp44,78 miliar.
Total Other Operating Expenses of Bank SUMUT in 2013 had an increase of Rp102.72 billion or 9.51% to Rp1.18 trillion from the amount of Rp1.08 trillion in 2012. The increase of other operating expenses of Rp102.72 billion was due to the increase of employee expenses of Rp57.40 billion, and the increase of allowance for impairment losses of Rp44.78 billion.
Perkembangan Beban Operasional Lainnya Tahun 2009-2013 (The Growth of Other Operating Expenses in 2009-2013) dalam jutaan rupiah | in million Rupiah
Beban Operasional Lainnya Provisi dan Komisi
2012
2012
2011
2010
2009
Other Operating Expenses
350
782
3,019
2,339
1,558
Beban Tenaga Kerja
530,955
473,557
422,883
453,860
350,682
Employee
Umum dan Administrasi
495,373
500,865
337,661
265,345
249,764
General and Administrative
Pembentukan (pembalikan) Cad. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Pembentukan (pembalikan) Estimasi Kerugian komitmen kontijensi Jumlah
Provision and Commision
Provision for possible losses 155,784
111,001
(9,156)
(10,568)
56,782
on earnings assets and non earnings assets
20
(6,439)
801
(558)
822
Provision for losses on commitments and contingencies
1,182,482
1,079,766
755,208
710,418
659,608
Total
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
185
Pendapatan (Beban) Non Operasional
Non-Operating Income (Expenses)
Jumlah pendapatan (beban) non operasional bersih Bank SUMUT mengalami penurunan sebesar Rp 975 juta atau 46,34% menjadi Rp1,13 miliar pada tahun 2013 dari Rp2,10 miliar di tahun 2012. Penurunan jumlah pendapatan (beban) non operasional bersih terutama disebabkan turunnya pendapatan non operasional sebesar Rp3,89 miliar dan penurunan beban non operasional sebesar Rp2,91 miliar.
Total non-operating income (expenses) - net of Bank SUMUT had a decrease of Rp975 million or 46.34% to Rp1.13 billion in 2013 from the amount of Rp2.10 billion in 2012. The decrease of non-operating income (expenses) was primarily due to the increase of nonoperating income of Rp3.89 billion and the decrease of non operating expenses of Rp2.91 billion.
Perkembangan Pendapatan (Beban) Non Operasional Tahun 2009-2013 (dalam jutaan rupiah) (The Growth of Non Operating Income (Expenses) in 2009-2013) (in million Rupiah) Dalam jutaan rupiah
2013
2012
2011
2010
2009
In million Rupiahs
Pendapatan Non Operasional
7,304
11,194
30,372
9,200
12,575
Non Operating Income
Beban Non Operasional
6,174
9,089
7,058
2,621
4,449
Non Operating Expenses
Jumlah Pendapatan (Beban) Non Operasional
1,130
2,105
23,314
6,579
8,126
Total Non Operating Income (Expenses)
Beban Pajak
Tax Expenses
Bank SUMUT sebagai Perusahaan yang taat pajak dan berkontribusi bagi perekonomian nasional, maka jumlah pajak kini yang dibebankan kepada Bank SUMUT untuk tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp21,04 miliar atau 10,88% menjadi Rp214,48 miliar pada tahun 2013 dari sebesar Rp193,44 miliar pada tahun 2012.
Bank SUMUT as a company that is obedient to tax and contribute to the national economy, then the amount of current tax charged to Bank SUMUT in 2013 had an increase of Rp21,04 billion or 10.88% to Rp214,48 billion in 2013 from the amount of Rp193.44 billion in 2012.
Perkembangan Pajak Tahun 2009-2013 (The Growth of Tax in 2009-2013) dalam jutaan rupiah | in million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah
186
2013
2012
2011
2010
2009
Pajak Kini
214,485
193,442
164,590
169,830
163,887
Current Tax
Pajak Tangguhan
(13,569)
6,402
2,487
(11,145)
(21,931)
Deffered Tax
Jumlah
200,916
199,844
167,077
158,685
141,956
Total
In million Rupiah
Laba Bersih per Saham
Basic Earning per Shares
Sejalan dengan peningkatan laba bersih Bank SUMUT pada tahun 2013, maka laba bersih per saham juga mengalami peningkatan. Laba bersih Bank SUMUT mengalami peningkatan sebesar 26,13% atau sebesar Rp110,19 miliar, sehingga laba bersih persaham meningkat menjadi sebesar Rp6,04 miliar pada tahun 2013, dari sebelumnya Rp5,26 miliar pada tahun 2012.
In line with the increase of net income of Bank SUMUT in 2013, then the basic earning per shares was also increased. Net Income of Bank SUMUT had an increase of 26.13% or amounted to Rp110.19 billion, so the basic earning per shares increased to Rp6.04 billion in 2013, from the amount of Rp5.26 billion in 2012.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Arus Kas Konsolidasi
Consolidated Statement Of Cash Flows
Kas dan setara kas turun sebesar 83,75%, semula sebesar Rp3,54 triliun di tahun 2012 menjadi sebesar Rp3,46 triliun di tahun 2013. Hal ini terutama dipengaruhi secara signifikan oleh penurunan arus kas dari aktivitas operasi dan aktivitas pendanaan.
Cash and cash equivalent decreased 83.75%, from the amount of Rp3.54 trillion in 2012 to Rp3.46 trillion in 2013. This is significantly caused due to the decrease of cash flows used in operating activities and financing activities.
Kas dan setara kas pada akhir tahun 2013 terdiri dari: Kas sebesar Rp971,09 miliar, Giro pada Bank Indonesia sebesar Rp1,51 triliun, Giro pada Bank lain sebesar Rp1,94 miliar, dan Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain sebesar Rp975,10 miliar.
Cash and cash equivalent at the end of 2013 consists of: Cash Rp971.09 billion, Current Accounts with Bank Indonesia amounted to Rp1.51trillion, Current Accounts with other Banks amounted to Rp1.94 billion, and the Placement with Bank Indonesia and other Banks of Rp975.10 billion.
Tabel Laporan Arus Kas Konsolidasian (Table of Consolidated Statements of Cash Flows) (dalam miliar Rp) | (in billion Rupiah
Uraian | Description
2013
2012
1
2
3
Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Operasi Cash Flows Provided by (Used In) Operating Activities
Pertumbuhan | Growth 4=(2-3)
5=(2-3)/3
-1.773,45
494,12
-2.267,57
-458,91%
-73,23
-87,81
14,58
-16,60%
Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan Cash Flows Provided by (Used In) Financing Activities
1.762,93
-359,05
2.121,98
-591,00%
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas Net Increase (Decrease) of Cash and Cash Equivalent
-83,75
47,26
-131,01
-277,21%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun Cash and Cash Equivalent at the Beginning of the Year
3.542,13
3.494,88
47,25
1,35%
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Cash and Cash Equivalent at the End of the Year
3.458,38
3.542,13
-83,75
-2,36%
Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Investasi Cash Flows Provided by (Used In) Investing Activities
Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Operasi
Cash Flows Provided by (Used In) Operating Activities
Arus kas dari aktivitas operasi 2013 bernilai negatif yaitu sebesar Rp1,77 triliun, sedangkan di 2012 bernilai positif yaitu sebesar Rp494,12 miliar. Nilai negatif arus kas aktivitas operasi antara lain disebabkan oleh adanya peningkatan beban administrasi umum dan beban tenaga kerja.
Cash flows provided by operating activities in 2014 was negative in the amount of Rp1.77 trillion, while in 2012 was positive with the amount of Rp494.12 billion. It was caused due to the increase in the payment of interest expenses and employee expenses.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
187
Tabel Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Operasi (Table of Cash flows provided by operating activities) (dalam miliar Rp) | (in billion Rupiah
Uraian | Description
2013
2012
1
2
3
Pertumbuhan | Growth 4=(2-3)
5=(2-3)/3
Bunga, provisi dan komisi Interest, provision and commission
2.596,11
2.355,09
241,02
10,23%
Bunga dan beban pembayaran lainnya yang dibayar Interest and other expenses
(784,38)
(847,79)
63,41
-7,48%
102,89
174,66
-71,77
-41,09%
Beban administrasi dan umum General and administrative expenses
(457,99)
(406,47)
-51,52
12,67%
Beban kepegawaian Employee expenses
(531,33)
(464,49)
-66,84
14,39%
Pajak Penghasilan Pasal 29 Income Tax Article 29
(214,48)
(276,92)
62,44
-22,55%
10,81
534,08
-523,27
-97,98%
Pendapatan operasional lainnya Other operating revenues
Penerimaan kas operasi sebelum perubahan aset dan kewajiban Cash provided by operating activities before changes in assets and liabilities Perubahan aset dan kewajiban operasional Changes on operating assets and liabilities Penurunan (kenaikan) pada: Decrease (increase) of operating asset: Efek-efek dan tagihan lainnya Securities and other receivables
(53,69)
2.338,40
-2.392,09
-102,30%
(1.776,19)
(3.297,66)
1.521,47
-46,14%
55,30
(75,16)
130,46
-173,58%
1.461,07
687,18
773,89
112,62%
- Biaya yang masih harus dibayar dan kewajiban lainnya Accrued expenses and other liabilities
(2.170,74)
307,29
-2.478,03
-806,41%
Arus kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Net cash provided by (used in) operating activities
(1.773,45)
494,12
-2.267,57
-458,91%
Kredit yang diberikan Loans Aset Lain-lain Other assets Kenaikan (penurunan) pada: Increase (decrease) of operating liabilities: - Simpanan Deposits
188
Arus kas Dari (Untuk) Aktivitas Investasi
Cash Flows Provided By (Used In) Investing Activities
Arus kas dari aktivitas investasi 2013 bernilai negatif yaitu sebesar Rp73,23 miliar, sedangkan di 2012 benilai negatif yaitu sebesar Rp87,81 miliar. Nilai negatif arus kas aktivitas investasi antara lain disebabkan adanya perolehan asset tetap dan investasi pada efek-efek.
Cash flows provided by investment activities in 2013 was negative in the amount of Rp73.23 billion, while in 2012 was also negative in the amount of Rp87,81 billion. It was caused due to purchase of fixed assets and investment of marketable securities
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Tabel Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Investasi (Table of Cash Flows provided by (used in) Investing Activities) (dalam miliar Rp) | (in billion Rupiah
Uraian | Description 1
2013
2012
2
Pertumbuhan | Growth
3
4=(2-3)
5=(2-3)/3
Perolehan aset tetap Purchase of fixed assets
(10,15)
(17,12 )
6,97
-40,71%
Efek - Efek Marketable Securities
(63,09)
(70,69)
7,60
-10,75%
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Net cash used in investing activities
(73,23)
(87,81)
14,58
-16,60%
Arus Kas Dari (Untuk) Aktivitas Pendanaan
Cash Flows Provided By (Used In) Financing Activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan mengalami pertumbuhan sebesar Rp2,12 triliun dari negatif Rp359,05 miliar di 2012 menjadi Rp1,76 triliun di 2013. Pertumbuhan ini khususnya disebabkan adanya kenaikan setoran modal dan kenaikan pinjaman yang diterima.
Cash Flows provided by financing activities had an increase of Rp2.12 trillion from negative Rp359.05 billion in 2012 to Rp1.76 trillion in 2013. This growth was caused due to the increase in capital injection and the increase in borrowings.
Tabel Arus Kas dari (untuk) Aktivitas Pendanaan (Table of Cash Flows provided by (used in) Financing Activities) (dalam miliar Rp) | (in billion Rupiah
Uraian | Description
2013
2012
1
2
3
Kenaikan (penurunan) setoran modal Increase (decrease) in subordinated loans
Pertumbuhan | Growth 4=(2-3)
5=(2-3)/3
151,11
39,93
111,18
278,44%
Pembayaran dividen Payment for dividend, tantiem, and pension fund
(467,66)
(401,02)
-66,64
16,62%
Kenaikan pinjaman yang diterima Increase in Borrowings
2.079,48
2 ,04
2.077,44
101.835,29%
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan Net cash provided by (used in) financing activities
1.762,93
(359,05)
2.121,98
-591,00%
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
189
Laporan Rasio Keuangan
Financial Ratio Statements RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIOS
RASIO KEUANGAN (%)
2013
1. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
2012
2011
2010
2009
FINANCIAL RATIOS (%)
14.46
13.24
14.66
13.06
10.77
Capital Adequacy Ratio
2. Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Gross
3.83
3.00
2.56
3.02
2.47
Non Performing Loans- Gross
3. Rasio Kredit Bermasalah (NPL) Netto
1.46
1.62
2.03
2.25
1.71
Non Performing Loans- Netto
4. Rasio Laba sebelum Pajak terhadap total aset (ROA)
3.37
2.99
3.26
4.55
4.42
Return On Assets
36.52
31.39
30.68
39.03
38.09
Return On Equity
5. Rasio Laba setelah Pajak terhadap Modal sendiri (ROE) 6. Rasio Pendapatan Bunga Bersih (NIM) 7. Rasio Beban operasional thdp Pendapatan Operasional (BOPO) 8. Rasio kredit yg diberikan thdp DPK (LDR)
9.34
8.49
9.15
11.47
11.24
Net Interest Margin
74.22
77.76
75.99
68.65
69.86
Operating Expenses To Operating Income Ratio
107.31
101.90
78.56
91.04
97.87
Loans to Deposits Ratio
1. Kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) Terjadinya peningkatan rasio Kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) sebesar 1,22%. Kenaikan ini terjadi karena pertumbuhan Modal Bank diatas pertumbuhan Aset tertimbang menurut Risiko. Indikasi tersebut terlihat pertumbuhan Modal Bank SUMUT pada tahun 2013 sebesar 18,23% bila dibandingkan tahun 2012, sedangkan pertumbuhan Aset Tertimbang Menurut Risiko hanya sebesar 8,25% bila dibandingkan tahun 2012.
1. Capital to Adequacy Ratio
The increase in the Capital Adequacy Ratio (CAR) was amounted to 1.22%. This increase was due to the capital growth above the risk-weighted assets. The indication is seen from the capital growth of Bank SUMUT in 2013 with the amount of 18.23% compared with 2012, while the risk-weighted assets only amounted to 8.25% if compared with 2012.
CAR (dalam %) CAR (in %)
16
14,66 13,06
14 12
13,24
14,46
10,77
10 8 6 4 2 0 2009
190
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2010
2011
2012
2013
Aset Tertimbang Menurut Risiko | Capital Ratio to Weighted Risk Assets ( Dalam jutaan rupiah)
2013
Dengan memperhitungkan Risiko Kredit Dengan memperhitungkan Risiko Opeasional Dengan memperhitungkan Risiko Pasar Jumlah
2010
2009
11,220,543
10,488,043
2012
9,128,789
2011
7,963,327
8,085,331
( In million Rupiah) With Credit Risk
2,640,496
2,316,017
2,144,819
1,229,060
-
With Operating Risk
1,343
682
24,164
24,164
25,386
With Market Risk
13,862,382
12,804,742
11,297,772
9,216,551
8,110,717
Total
Modal | Capital ( Dalam jutaan rupiah)
2013
Modal Inti
1,464,999
Modal Pelengkap Jumlah
2012 1,277,428
2011
2010
1,197,912
2009
1,088,584
( In Million Rupiah)
752,620
Core Capital
538,852
417,306
461,904
114,832
121,595
Supplementary Capital
2,003,851
1,694,734
1,659,816
1,203,416
874,215
Total
2. Rasio Non Performing Loan - Bruto Rasio NPL Gross Bank SUMUT mengalami peningkatan pada tahun 2013. Namun demikian peningkatan ini masih dalam batas wajar dan peningkatan ini adalah pengaruh dari peningkatan penyaluran kredit Bank SUMUT. Rasio NPL Gross Bank SUMUT pada tahun 2013 sebesar 3,83% masih lebih rendah dari jumlah NPL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
2. Performing Loan (NPL) Gross Ratio Gross NPL ratio increased SUMUT Bank in 2013. However, the increase is still within the reasonable limits and this increase was due to the effect of the increase of distribution of loans of Bank SUMUT. NPL Gross Ratio of Bank SUMUT in 2013 was amounted to 3.83% which was lower than the amount required by Bank Indonesia of 5%.
NPL Gross (dalam %) (NPL Gross (in %)) 4,5 3,83
4 3,5 3
3,02 2,56
2,47
3,00
2,5 2 1,5 1 0,5 0 2009
2010
3. Rasio Non Performing Loan - Netto Rasio NPL Netto Bank Sumut berbanding terbalik dengan NPL Gross, NPL Netto juga mengalami penurunan sebesar 0,16% menjadi sebesar 1,46% pada tahun 2013 bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,62%. Penurunan ini disebabkan adanya tambahan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai yang cukup signifikan.
2011
2012
2013
3. Non Performing Loan (NPL) Netto Ratio. Net NPL ratio of Bank SUMUT inversely proportional to the NPL Gross, Net NPLs also declined by 0.16% to 1.46% in 2013, compared to 2012 of 1.62%. The decrease is due to the formation of additional allowance for impairment losses significantly.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
191
NPL Netto (dalam %) (NPL Netto (in %)) 2,5 2
2,25 2,03 1,71
1,62
1,5
1,46
1 0,5 0 2009
2010
2011
4. Rasio laba sebelum pajak terhadap Rata-rata Total Aset ROA Bank SUMUT pada tahun 2013 berada pada angka 3,37 %, meningkat sebesar 0,38 % bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 2,99%. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan Laba sebelum Pajak Tahun 2013 sebesar 17,89% dibandingkan tahun lalu, sedangkan rata-rata total asset Tahun 2013 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 4,85 % dibandingkan tahun lalu. Peningkatan laba sebelum pajak Bank SUMUT Tahun 2013 didominasi meningkatnya pendapatan bunga dan bagi hasil bersih sebesar Rp267,35 miliar dan penurunan Pendapatan non operasional sebesar Rp3,89 miliar.
2012
2013
4. Return on Assets (ROA) Ratio ROA of Bank SUMUT in 2013 was in the amount of 3.37% or had an increase of 0.38% if compared with 2012 of 2.99%. This increase was due to growth in income before taxes in 2013 amounted to 17.89% compared to last year, while the average total assets in 2013 grew by only 4.85% compared to last year. The increase in profit before tax of Bank SUMUT in 2013 was dominated by increase of interest income and the net proceeds of Rp267.35 billion and a decrease in non-operating income amounted to Rp3.89 billion.
ROA (dalam %) (ROA (in %)) 5 4,5
4,42
4,55
4 3,26
3,5
3,37 2,99
3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 2009
192
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2010
2011
2012
2013
5. Rasio laba setelah pajak terhadap Rata-rata Modal Inti Kenaikan ROE Bank SUMUT pada tahun 2013 sejalan dengan kenaikan ROA yaitu ROE berada pada angka 36,52 %, meningkat sebesar 5,13% bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 31,39%.
5. Return on Equity (ROE) Ratio
ROE of Bank SUMUT in 2013 was in the amount of 36.52% or had an increase of 5.13% if compared with 2012 of 31.39%
ROE (dalam %) (ROE (in %)) 45 40
38,09
39,03
36,52
35
30,68
30
31,39
25 20 15 10 5 0 2009
2010
2011
6. Rasio Pendapatan bunga bersih terhadap Rata-rata Aktiva Produktif Rasio NIM Bank SUMUT pada tahun 2013 berada pada angka 9,34%, meningkat 0,85% dibanding tahun 2012 sebesar Rp 8,49%. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih Tahun 2013 sebesar Rp267,35 miliar atau pertumbuhan 17,31% bila dibandingkan tahun 2012, sedangkan pertumbuhan rata-rata Aktiva produktif Tahun 2013 hanya sebesar 6,59 % dibandingkan tahun 2012.
2012
2013
6. Net Interest Margin (NIM) Ratio NIM Ratio of Bank SUMUT in 2013 was in the amount of 9.34%, an increase 0.85% compared with last year of 8.49%. This increase was due to an increase in net interest income in 2013 amounted to Rp267.35 billion or 17.31% compared in 2012, while the average growth of earning assets in 2013 amounted to only 6.59% compared to the year 2012.
NIM (dalam %) (NIM (in %)) 14 12
11,24
11,47
10
9,15
8,49
9,34
8 6 4 2 0 2009
2010
2011
2012
2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
193
7. Rasio beban operasional berbanding pendapatan operasional (BOPO) Rasio BOPO Bank SUMUT Tahun 2013 sebesar 74,22%, menurun sebesar 3,54% bila dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 77,76%. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan Beban Non Operasional Bank Sumut Tahun 2013 sebesar Rp59,35 miliar dibandingkan tahun 2012.
7. Operating Expenses To Operating Income (BOPO) Ratio BOPO Ratio of Bank SUMUT in 2013 was amounted to 74.22% or had an increase of 3.54% if compared with 2012 of 77.76%. This decrease was due to a decrease in Non Operating Expenses of Bank SUMUT in 2013 amounted to Rp59.35 billion compared to the year 2012.
BOPO (dalam %) (BOPO (in %)) 80 77,76
78
75,99
76
74,22
74 72 70
69,86
68,65
68 66 64 2009
2010
2011
8. Rasio penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) LDR Bank SUMUT tahun 2013 sebesar 107,31%, meningkat sebesar 5,41% dibandingkan tahun 2012 sebesar 101,90%. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan kredit atau pembiayaan Tahun 2013 sebesar 11,63% dibandingkan tahun lalu, sedangkan Dana Pihak ketiga Tahun 2013 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 6 % dibandingkan tahun lalu.
2012
2013
8. Loans to Deposits Ratio (LDR) LDR of Bank SUMUT in 2013 was amounted to 107.31%, increased by 5.41% compared with 2012 of 101.90%. This increase is caused by the growth of credit in 2013 was 11.63% compared to last year, while third party funds in 2013 only grew by 6% compared to last year.
LDR (dalam %) (LDR (in %)) 120 100
101,9
97,87
107,31
91,04 78,56
80 60 40 20 0 2009
194
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2010
2011
2012
2013
Kemampuan Membayar Hutang
Ability To Pay Debts
Secara umum, Bank SUMUT telah menjaga likuiditas dan kemampuan membayar utang dengan cukup stabil, yang berada di atas ketentuan Bank Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari perhitungan rasio berikut ini :
In general, Bank SUMUT has maintained its liquidity and ability to pay debts with fairly stable, which is above the provision of Bank Indonesia. This can be seen from the following ratio calculation :
Tabel Kemampuan Membayar Utang (dalam %) (Table of Ability to Pay Debts (in %))
Uraian | Description
dalam jutaan rupiah | in million Rupiah
2013
2012
Aset Likuid Terhadap Total Aset | Liquid Assets to Total Assets
11,55
11,65
Aset Likuid Terhadap Pendanaan Jangka Pendek | Liquid Assets Against Short-Term Funding
15,58
15,47
107,31
101,90
Kredit yang Diberikan Terhadap Dana Pihak Ketiga | Loans Against Third Party Funds
Manajemen yakin dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan jumlah alat-alat likuid yang dimiliki, seperti giro pada Bank Indonesia, SBI, obligasi Pemerintah (SUN), obligasi korporasi yang merupakan primary dan secondary reserve Bank yang tercermin dari rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga (LDR) per 31 Desember 2013 sebesar107,31%, mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar 101,90%
The management believes to fulfill its obligations based on the amount of liquid instruments owned, such as Current Account with Bank Indonesia, Certificates of Bank Indonesia (SBI), Government Securities (SUN), corporate bonds which are the primary and secondary reserve of the Bank as reflected from the Loans to Deposits Ratio (LDR) as of December 31, 2013 amounted to 107,31%, , an increase compared with 2012 of101,90%
Kolekbilitas Piutang
Receivables Collectibility
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya secara akrual masing-masing sebesar Rp655.390 Juta dan Rp460.516 Juta. Rasio kredit bermasalah (NonPerforming Loan - NPL) bruto masing-masing sebesar 3,83%, dan 3,00% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Rasio NPL bersih masing-masing sebesar 1,46% dan 1,62% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Bank telah melakukan pemantauan secara aktif terhadap perkembangan kualitas piutang, khususnya kredit yang telah disalurkan.
In December 31, 2013 and 2012, the credit of which the accrual interest expenses has been terminated respectively amounted to Rp.... and .....The NPL-Gross Ratio respectively amounted to 3.83% and 3.00% in December 31, 2013 and 2012. The NPL-Netto Ratio increased, respectively amounted to 1.46% and 1.62% in December 31, 2013 and 2012. The Bank has conducted active monitoring towards the development of receivables collectibility, especially loans.
Struktur Modal
Capital Structure
Bank SUMUT menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dari penelaahan atas kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini. Rencana Permodalan tersebut disusun oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
Bank SUMUT develops Capitalization Plan based on the assessment of the required capital adequacy needs and combine it with a review of recent economic developments. The capitalization plan was prepared by the Board of Directors as part of the Business Plan of Bank SUMUT and approved by the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
195
Bank SUMUT senantiasa menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko melalui proses perencanaan modal, begitu pula dengan bisnis yang didasarkan pada permodalan dan persyaratan likuiditas Bank. Kebutuhan permodalan direncanakan dan didiskusikan secara rutin dengan didukung data-data analisis.
Bank SUMUT always connect the financial objectives and capital adequacy towards risk through the process of capital planning, as well as a business based on capital and liquidity requirements. Capitalization needs are planned and discussed regularly and supported by analysis data.
Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
Management Policy on Capital Structure
Kebijakan manajemen terkait permodalan tersebut ditujukan untuk memastikan bahwa Bank SUMUT memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha saat ini dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang. Selain itu, kebijakan permodalan ditetapkan untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator, serta memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien.
Management policy in relation to capitalization is intended to ensure that Bank SUMUT has a strong capital to support the strategy and development of business expansion nowadays, and to maintain the continuity of development in the future. In addition, capitalization policy is set to comply with the provision of capital adequacy set by the regulator, as well as to ensure that the Bank’s capital structure has been streamlined.
Bank SUMUT telah melakukan perhitungan kecukupan modal berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
Bank SUMUT has conducted calculation of capital adequacy based on the applicable provision of Bank Indonesia.
Struktur Modal Bank SUMUT (Bank SUMUT’s Capital Structure) dalam jutaan rupiah | in million Rupiah
Uraian Description
2013
Komposisi (%) Composition (%)
2
3
1 Liabilitas | Liabilities Liabilitas Keuangan | Financial Liabilities Liabilitas Non Keuangan | Non Financial Liabilites Ekuitas | Equity Total Liabilitas dan Ekuitas | Total Liabilities and Equity
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
4
Komposisi (%)
Composition (%) 3
19.738.536
91,83
18.411.514
92,22
19.454.259
90,51
18.119.839
90,76
284.277
1,32
291.676
1,46
1.756.163
8,17
1.553.722
7,78
21.494.698
100,00
19.965.238
100,00
Pada tahun 2012, aktiva bank dibiayai oleh 92,22% dari liabilitas dan 7,78% dari ekuitas. Sedangkan pada 2013, aktiva Bank dibiayai oleh 91,83% dari liabilitas dan 8,17% dari ekuitas.
196
2012
In 2012, the bank’s assets was financed by 92,22% of liabilities and 7,78% of equity. While in 2013, the Bank’s assets was financed by 91,83% of liabilities and 8,17 of equity.
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal
Material Commitments Goods Investement
Selama 2013, Bank SUMUT tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal.
Throughout 2013, Bank SUMUT has no any material commitments for capital goods investment
Peningkatan/Penurunan Material dari Penjualan/Pendapatan Bersih
Increase/Decrease Of Material Provided By sales/Net Income
Selama 2013, tidak terdapat perubahan yang signifikan dari pencapaian pendapatan bersih jika dikaitkan dengan volume penjualan produk atau jasa baru.
Throughout 2013, there were no significant changes in the net income related to the sales volume of products and services.
Perbandingan Rencana Bisnis Bank Dan Realisasi 2013
Comparison Of Business Plan & Realization 2013
Kinerja manajemen selama 2013 dapat dilihat dari pencapaian target produk, pendapatan, serta laba yang diperoleh. Produk simpanan berdasarkan total dana pihak ketiga dan produk pinjaman yang diberikan/pembiayaan tercapai masing-masing sebesar 75,82% dan 91,13%.
Management performance during 2013 can be seen from the target achievement of products, income, and profits. Products of Deposits based on the total of third party funds and products of loans amounted to 75.82% and 91.13%.
Pendapatan bunga tercapai 91,95% target yang ditetapkan. Sedangkan, laba sebelum pajak penghasilan tercapai 111,57% dari target yang ditetapkan.
Interest Income was achieved 91.95% of the set target. Meanwhile, income before tax was reached 111.57% from the set target.
for
Capital
Tabel Perbandingan Rencana Bisnis Bank dan Realisasi 2013 (Comparation Table of Business Plan and Realization 2013) (dalam miliar Rp) | (in billion Rupiah
Uraian Description 1
Realisasi 2013 RBB 2013 Realization 2013 Business Plan 2013 2
3
Pencapaian (%) Achievement (%) 4=2/3
POSISI KEUANGAN | FINANCIAL POSITION Total Aset | Total Assets
21,495
25,578
84.04
Total Kredit yg Diberikan (gross) | Loans (gross)
17,109
18,775
91.13
a. Kredit Yang Diberikan | Loans
15,347
17,161
89.43
1,762
1,614
109.17
(467)
(335)
139.40
16,642
18,440
90.25
b. Piutang dan Pembiayaan Syariah | Receivables and Sharia Financing c. Cad. Penghapusan Kredit & Pembiayaan | Allowance for Impairment Losses Total Kredit yg Diberikan (setelah dikurangi cad) | Total Loans HASIL USAHA (Laba-Rugi) | Business Income (Profit-Loss) Pendapatan | Income
2,706
2,943
91.95
a. Pend. Bunga | Interest Income
2,386
2,472
96.52
b. Pend. Syariah | Sharia Income
210
151
139.07
c. Pend. Lainnya | Others Income
110
320
34.38
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
197
Beban | Expenses a. Beban Bunga | Interest Expenses b. Beban Syariah | Sharia Expenses
(1,973)
(2,287)
86.27
(721)
(883)
81.65
(64)
(60)
106.67
c. Beban Tenaga Kerja | Employee Expenses
(531)
(631)
84.15
d. Beban Lainnya | Others Expenses
(657)
(713)
92.15
Laba Sebelum Pajak | Income Before Tax
733
657
111.57
Beban Pajak Kini | Current Tax Expenses
(214)
(173)
123.70
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan | Deffered Tax Benefit (Expense)
13
Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak | Profit For The Year
532
484
109.92
Pendapatan Komprehensif Lainnya | Others Comprehensive Income
(63)
(11)
572.73
Jumlah Laba Komprehensif | Total Comprehensive Incomes Laba Bersih Per lembar Saham dasar (Rupiah) | Basic Earning Per Share (Rupiah) Dana Pihak Ketiga | Third Party Funds
469
473
99.15
6,040
5,561
108.61
15,943
21,027
75.82
1. Giro | Cureent Accounts
3,836
4,242
90.43
2. Tabungan | Savings
6,116
8,712
70.20
3. Deposito | Deposits
5,991
8,073
74.21
Dana Lainnya | Others Funds 1,744
273
638.83
2. Pinjaman Yang Diterima | Borrowings
1. Simpanan dari Bank Lain | Deposits from Other Banks
41
26
157.69
3. Obligasi yg diterbitkan | Bonds Issued
997
997
100.00
1,756
1,600
109.75
1. Modal Disetor | Paid up Capital
Ekuitas | Equity
907
853
106.33
2. Tambahan Modal Disetor | Additional Paid in Capital
139
185
75.14
Target/Proyeksi Yang Ingin Dicapai Bank Manajemen Bank SUMUT menyusun Rencana Bisnis Bank tahun berikutnya dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian saat ini dan perkiraan kondisi perekonomian di masa depan, baik dari segi makro maupun mikro. Rencana Bisnis Bank tersebut sebagai berikut:
198
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Targets/Projection To Be Achieved By the Bank Management of Bank SUMUT develops a Business Plan for next year by taking into account the current economic conditions and estimation of future economic conditions, both in terms of macro and micro. The Business Plan is as follows:
Tabel Proyeksi Keuangan 2014 (Table of Financial Projection 2014)
Uraian Description 1
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Realisasi 2013 RBB 2014 Realization 2013 Business Plan 2014 2
3
Target Pertumbuhan (%) Growth Target 4=3/2
POSISI KEUANGAN | FINANCIAL POSITION Total Aset | Total Assets
21,495
26,622
123,85
Total Kredit yg Diberikan (gross) | Loans (gross)
17,109
20,018
117,00
a. Kredit Yang Diberikan | Loans
15,347
17,946
116,93
1,762
2,072
117,59
b. Piutang dan Pembiayaan Syariah | Receivables and Sharia Financing c. Cad. Penghapusan Kredit & Pembiayaan | Allowance for Impairment Losses Total Kredit yg Diberikan (setelah dikurangi cad) | Total Loans
(467)
(477)
102,14
16,642
19,541
117,42
HASIL USAHA (Laba-Rugi) | Business Income (Profit-Loss) Pendapatan | Income
2,706
3,192
117,96
a. Pend. Bunga | Interest Income
2,386
2,811
117,81
b. Pend. Syariah | Sharia Income
210
235
111,90
c. Pend. Lainnya | Others Income
110
146
132,73
(1,973)
(1,658)
84,03
(721)
(873)
121,08
Beban | Expenses a. Beban Bunga | Interest Expenses
(64)
(94)
146,88
c. Beban Tenaga Kerja | Employee Expenses
b. Beban Syariah | Sharia Expenses
(531)
(691)
130,13
d. Beban Lainnya | Others Expenses
(657)
(765)
116,44
Laba Sebelum Pajak | Income Before Tax
733
769
104,91
Beban Pajak Kini | Current Tax Expenses
(214)
(225)
105,14
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan | Deffered Tax Benefit (Expense)
13
-
Laba Tahun Berjalan Setelah Pajak | Profit For The Year
532
544
102,26
Pendapatan Komprehensif Lainnya | Others Comprehensive Income
(63)
(49)
77,78
Jumlah Laba Komprehensif | Total Comprehensive Incomes Laba Bersih Per lembar Saham dasar (Rupiah) | Basic Earning Per Share (Rupiah)
Dana Pihak Ketiga | Third Party Funds 1. Giro | Cureent Accounts
469
495
105,54
6,040
4,560
75,50
15,943
20,423
128,10
3,836
4,082
106,41
2. Tabungan | Savings
6,116
7,843
128,24
3. Deposito | Deposits
5,991
8,498
141,85
1,744
2,017
115,65
Dana Lainnya | Others Funds 1. Simpanan dari Bank Lain | Deposits from Other Banks 2. Pinjaman Yang Diterima | Borrowings
41
38
92,68
3. Obligasi yg diterbitkan | Bonds Issued
997
997
100,00
1,756
1,993
113,50
1. Modal Disetor | Paid up Capital
907
1,182
130,32
2. Tambahan Modal Disetor | Additional Paid in Capital
139
276
198,56
Ekuitas | Equity
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
199
200
Informasi material yang Terjadi Setelah tanggal laporan Akuntan
Material Information That Occur After The date Of Accounting Report
Terdapat informasi material yang terjadi dimiliki oleh PT Bank SUMUT setelah tanggal laporan posisi keuangan. Informasi material yang terjadi tersebut, antara lain: 1. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Januari 2014, yang risalah rapatnya di dokumentasikan dalam Akta Berita Acara No. 86 tanggal 29 Januari 2014 dari notaris Risna Rahmi Arifa, S.H, di Medan sebagai berikut: a. Menyetujui pengesaham setoran modal Triwulan ke-IV (keempat) periode Oktober sampai dengan Desember 2013 yang telah disetor penuh oleh pemegang saham sebesar Rp 139.341.410.000 dari 19 (sembilan belas) pemegang saham. b. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebesar 52,29% atau sejumlah 104.586.484 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 1.045.864.840.000, oleh para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan. 2. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 30 Januari 2014, yang risalah rapatnya di dokumentasikan dalam Akta Berita Acara No. 93 tanggal 30 Januari 2014 dari notaris Risna Rahmi Arifa, S.H, di Medan sebagai berikut: a. Memberhentikan dengan hormat saudara Zenilhar sebagai Direktur Bisnis dan Syariah terhitung sejak tanggal 30 Januari 2014 b. Menetapkan mengangkat saudara Edie Rizliyanto sebagai Direktur Bisnis dan Syariah PT. Bank SUMUT sejak tanggal 30 Januari 2014 sampai 30 Januari 2018 c. Menetapkan dan mengangkat saudara Yulianto Maris sebagai Direktur Kepatuhan PT. Bank SUMUT sejak tanggal 30 januari 2014 sampai 30 Januari 2018. d. Menetapkan saudara M. Yahya sebagai Direktur Operasional PT Bank SUMUT sampai dengan ditetapkannya Direktur Operasional yang definitif.
There is material information that occured after the date of financial position statements. Material informations that occured, among others:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1. Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated January 29, 2014, which resolutions of meeting is documented in the Deed of Minutes No. 86 dated January 29, 2014 from Notary Risna Rahmi Arifa, S.H, in Medan as follows: a. Approve ratification of capital injection of Quarter IV (fourth) for period of October to December 2013 which has been fully paid up by the shareholders amounted to Rp139,341,410,000 from 19 (nineteen) shareholders. b. The authorized capital has been issued and paid up in the amount of 52.29% or 104,586,484 shares with a total nominal value of Rp1,045,864,840,000 by the shareholders who have taken part of share and the details of the shares nominal value mentioned. 2. Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated January 30, 2014, which resolutions of meeting is documented in the Deed of Minutes No. 93 dated January 30, 2014 from Notary Risna Rahmi Arifa, S.H, in Medan as follows: a. To honorably dismissed Zenilhar as Director of Business and Sharia from the date of January 30, 2014 b. Assigned and appointed Edie Rizliyanto as Director of Business and Sharia of PT. Bank SUMUT from the date of January 30, 2014 to January 30, 2018 c. Assigned and appointed Yulianto Maris as Director of Compliance of PT. Bank SUMUT from the date of January 30, 2014 to January 30, 2018 d. Assigned M. Yahya as Director of Operations of PT Bank SUMUT until the definitive establishment of Director of Operations.
Dewan Direksi Direktur Pemasaran : Ester Junita Ginting Direktur Bisnis dan Syariah : Eddie Rizliyanto Direktur Kepatuhan : Yulianto Maris Direktur Operasional : Muhammad Yahya
The composition of the Board of Directors is as follows: Board of Directors Director of Marketing : Ester Junita Ginting Director of Business and Sharia : Edie Rizliyanto Director of Compliance : Yulianto Maris Director of Operations : Muhammad Yahya
4. Pada tanggal 4 Pebruari 2014 Bank telah menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No: KEP-85/WPJ.01/2014 yang berisikan penolakan keberatan SKP Pajak Pertambahan Nilai Murabahah sebesar Rp 29.118.555.749 No. 060/Dir/ DTIAUKP/L/2013 tanggal 30 Juli 2013.
4. Pada tanggal 4 Pebruari 2014 Bank telah menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No: KEP-85/ WPJ.01/2014 yang berisikan penolakan keberatan SKP Pajak Pertambahan Nilai Murabahah sebesar Rp29.118.555.749 No. 060/Dir/DTIAUKP/L/2013 tanggal 30 Juli 2013.
Pada tanggal 6 Pebruari 2014 Bank telah menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No: KEP-104/ WPJ.01/2014 yang berisikan penolakan keberatan SKP Pajak Pertambahan Nilai Masa Januari 2008 Mengenai Agunan Yang Diambil Alih sebesar Rp22.200.000.000 No.036/SA-BSU/III/2013 tanggal 30 Juli 2013. Pada tanggal 6 Pebruari 2014 Bank telah menerima surat dari Direktorat Jenderal Pajak No: KEP-103/WPJ.01/2014 yang berisikan penolakan keberatan SKP Pajak Pertambahan Nilai Murabahah sebesar Rp34.711.790.246 No.080/SA-BSU/ IV/2013 tanggal 05 April 2013.
On February 6, 2014, the Bank has received a letter from the Directorate General of Taxation No: KEP-104/ WPJ.01/2014 containing rejection on the objection of Tax Assessment Letter (SKP) of VAT for period of January 2008 about the collateral foreclosed amounted to Rp22,200,000 No.036/SA-BSU/III/2013 dated July 30, 2013. On February 6, 2014, the Bank has received a letter from the Directorate General of Taxation No: KEP103/WPJ.01/2014 containing rejection on the objection of Tax Assessment Letter (SKP) of Murabahah VAT Rp34,711,790,246 No. 080/SA-BSU/IV/2013 dated April 5, 2013.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Kebijakan dividen yang diterapkan di Bank SUMUT adalah pembayaran dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan keuntungan yang diperoleh pada tahun buku yang bersangkutan. Kebijakan tersebut diterapkan dengan memperhatikan kondisi keuangan dan tingkat kesehatan keuangan, peraturan regulator terkait Peraturan Bank Indonesia mengenai Alokasi Modal Inti. Meskipun demikian, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki hak untuk memberikan keputusan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank SUMUT dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang perbankan.
Dividend policy that is implemented in Bank SUMUT is a payment of cash dividend to all shareholders based on the profits earned in the financial year concerned. The policy is implemented by taking into account the financial condition and financial health level, regulator’s regulations related to the regulations of Bank Indonesia about core capital allocation. Nevertheless, the General Meeting of Shareholders (GMS) has the right to provide other decision in accordance to the Articles of Association of Bank SUMUT and applicable rules and regulations in banking.
Maka susunan Direksi sebagai berikut :
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
201
Pada tahun 2013, berdasarkan Notulen Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank SUMUT No. 70 tanggal 28 Juni 2013 dari Notaris Risna Rahmi Arifa,S.H., di Medan, para pemegang saham menyetujui pembagian laba bersih tahun buku 2012 sebesar Rp 421.776.439.324 dengan alokasi untuk dividen sebesar 95% atau Rp 400.687.617.358.
In 2013, based on the resolutions of Annual General Meeting of Shareholders of PT Bank SUMUT No. 70 dated June 28, 2013 from Notary Risna Rahmi Arifa, S.H., in Medan, the shareholders approved the distributon of net income of financial year 2012 amounted to Rp421,776,439,324 with allocation for dividend amounted to 95% or Rp400,687,617,358.
Sedangkan tahun 2012, berdasarkan Notulen Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank SUMUT No. 14 tanggal 14 Juni 2012, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2011 sebesar Rp 404.898.095.920.
Whereas in 2012, based on the resolutions of Annual General Meeting of Shareholders of PT Bank SUMUT No. 14 dated June 14, 2012, the shareholders approved the dividend distribution from net income of 2011 amounted to Rp404,898,095,920.
Tabel Pembagian Dividen (Table of Dividend Distribution)
Tahun Buku Financial Year
Dividen yang dibagikan (Rp miliar) Dividend Distributed (billion Rupiah)
Dividen kas per saham Cash Dividend per share
Tanggal pembayaran dividen kas Payment Date of Cash Dividend
Laba bersih Net Income (Rp)
2012
400.687.617.358
4.478
95,00%
28-06-2013,
17-07-2013
421.776.439.324
2011
404.898.095.920
4.801
95,00%
14-06-2012
13-07-2012
426.208.522.020
2010
432.213.583.547
5.779
-
18-05-2011
17-06-2011
404.297.013.320
Program Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP/MSOP)
202
Tanggal pengumuman/ Penetapan RUPS Date of Announcement/ Determination of GMS
Payout Ratio
Oleh
Employee Share Ownership Program ( ESOP/MSOP)
Sampai dengan akhir 2013, Bank SUMUT belum melakukan penawaran umum saham ke publik melalui pasar modal, sehingga belum ada kebijakan/program kepemilikan saham oleh karyawan (ESOP/MSOP).
Until the end of 2013, Bank SUMUT has not conducted public offering of shares to the public through capital market, so there were no policies/programs of share ownership by the employees (ESOP/MSOP).
Realisasi penggunaan Penawaran Umum
Hasil
Realization Of The Use Of Public Offering Funds
Sampai dengan akhir 2013, Bank SUMUT belum melakukan penawaran umum saham ke publik melalui pasar modal, sehingga belum ada dana hasil penawaran umum yang dapat digunakan Bank SUMUT untuk mengembangkan usaha.
Until the end of 2013, Bank SUMUT has not conducted public offering of shares to the public through capital market, so there were no public offering funds that can be used by Bank SUMUT to develop its business.
Dana
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, Atau Restrukturisasi Utang Dan Modal
Material Information On Investment Expansion, Divesment, Acquisition, Or Restructuring Of Loans and Capital
Investasi
Investment
Pada Tahun 2013, Bank SUMUT melakukan aktivitas investasi sebesar Rp73,23 miliar. Investasi tersebut terdiri dari investasi terhadap aset tetap dan aset tidak berwujud (piranti lunak) sebesar Rp10,15 miliar dan investasi terhadap efek-efek sebesar Rp63,09 miliar.
In 2013, Bank SUMUT conducted investing activities amounted to Rp73,23 billion. These investments consist of investments on fixed assets amounting to Rp10,15 billion and investments in marketable securities amounting to Rp63,09 billion.
Ekspansi, Divestasi, dan Akuisisi
Expansion, Divesment, And Acquisition
Selama 2013, Bank tidak melakukan ekspansi, divestasi, dan akuisisi.
Throughout 2013, the bank did not conduct any expansion, divestment, and acquisition.
Restrukturisasi Utang
Loans Restructuring
Selama tahun 2013, Bank SUMUT melakukan tindakan penerbitan obligasi dan kebijakan/tindakan restrukturisasi atas utang obligasi yang dimiliki oleh Bank. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 bank tidak membentuk cadangan khusus untuk pelunasan utang pokok Obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana emisi.
Throughout 2013, Bank SUMUT conducted issuance of bonds and policies/actions of restructuring of bonds payable owned by the Bank. In December 31, 2013 and 2012, the Bank did not establish any reserve for the repayment of principle bonds payable with consideration to optimize the use of proceeds from emissions in accordance with the purpose of the planned use of emissions.
Restrukturisasi Modal
Capital Restucturing
Pada 2013, Bank mendapatkan penambahan modal dari setoran yang dilakukan oleh pemegang saham selama tahun berjalan sebesar Rp 151.117.558.169.
In 2013, the Bank obtained additional capital from the deposit made by shareholders in the current year amounting to Rp151,117,558,169.
Modal Saham
Capital Stocks
Dalam tahun 2013, telah disahkan setoran triwulan IV tahun 2012 sebesar Rp 39.928.540.000 dari 15 (lima belas) pemegang saham yang dituangkan dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat dari Notaris Risna Rahmi Arifa, S.H., No. 44 tanggal 25 Maret 2013, setoran triwulan I, II tahun 2013 sesuai dengan akta pernyataan keputusan rapat dari notaris Notaris Risna Rahmi Arifa, S.H. No. 160 tanggal 28 Oktober 2013 sebesar Rp4.604.800.000 dan setoran triwulan III tahun 2013 sebesar Rp7.171.330.000 yang dituangkan dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat dari Notaris Risna Rahmi Arifa, S.H., No. 227 tanggal 23 Desember 2013.
In 2013, has been approved the deposit of quarter IV of 2012 amounted to Rp39,928,540,000 from 15 (fifteen) shareholders that are stated in the Deed of Meeting Resolutions from Notary Risna Rahmi Arifa, S.H. No. 44 dated March 25, 2013, deposit of quarter I, II of 2013 in accordance with the Deed of Meeting Resolutions from Notray Risna Rahmi Arifa, S.H. No. 160 dated October 28, 2013 amounted to Rp4,604,800,000 and deposit of quarter III of 2013 amounted to Rp7,171,330,000 which was outlined in the Deed of Meeting Resolutions from Notary Risna Rahmi Arifa, S.H. No. 227 dated December 23, 2013.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
203
204
Penambahan modal saham tersebut telah dicatat perubahannya oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI Surat Nomor AHU-AH.01.10-03490 dengan daftar perseroan Nomor AHU-0008632. AH.01.09 tahun 2014 tanggal 06 Pebruari 2014 dan dalam administrasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan No. S-17/KR.5/2014 tanggal 20 Januari 2014, sehingga pada tanggal 31 Desember 2013 modal disetor Bank menjadi sebesar Rp 906.523.430.000.
The addition of capital stocks which amendment has been recorded by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia, Letter No. AHUAH.01.10-03490 with a list of company Number AHU0008632.AH.01.09 year 2014 dated February 6, 2014 and the administration of supervision of the Financial Services Authority No. S-17/KR.5/2014 dated January 20, 2014, so in December 31, 2013, the paid up capital became Rp906,523,430,000.
Tambahan Modal Disetor
Addition in Paid-up Capital
Merupakan tambahan modal disetor yang dilakukan oleh Pemegang Saham untuk penambahan modal selama tahun berjalan, tetapi belum dapat diklasifikasikan sebagai modal saham disetor dan ditempatkan penuh, menunggu pengesahan dari Dewan Komisaris, sebagaimana kewenangan yang diberikan oleh RUPS kepada Dewan Komisaris untuk mengadakan rapat Dewan Komisaris untuk pengesahan tambahan setoran modal yang dituangkan dalam notulen rapat yang selanjutnya dibuat akta pernyataan keputusan rapat. Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp 139.341.559.523 dan Rp 39.928.671.354
Additional in paid-up capital is made by the shareholders for additional capital during the year, but can not be classified as share capital fully paid and issued, pending approval from the Board of Commissioners, as well as authority granted by the General Meeting Shareholders to the Board to call a meeting of the Board of Commissioners for ratification of additional paid in capital as outlined in the minutes of the meeting were subsequently made deed. Additional in paid -up capital on the date of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp Rp 139.341.559.523 and 39.928.671.354
Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan/Atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Information Of Material Transactions That Contains Conflict Of Interest And/ Or Transaction With Affaliated Party
Bank dan Entitas Anak menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK 7 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihakpihak berelasi, termasuk komitmen, dalam Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan tersendiri entitas induk, serta diterapkan terhadap Laporan Keuangan secara individual.
The Bank and Subsidiaries implemented SFAS 7 (Revised 2010) on “Related Party Disclosures”.SFAS 7 (Revised 2010) requires the disclosure of relationship, transactions, and balances of related parties, including commitment, in the Consolidated Financial Statements and separate Financial Statements of Subsidiaries, as well as implemented to the Financial Statements individually.
Yang dimaksud dengan pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
The definition of related party is a person or entity that is related with the reporting entity. Person or family member has a relationship with the reporting entity if that person has control or joint control over the reporting entity; has significant influence over the reporting entity; or key management personnel of the reporting entity or the parent entity of the reporting entity.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : 1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. 6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi sebagai entitas yang terkait dengan entitas pelapor. 7. Entitas yang terkait dengan entitas pelapor memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
One entity is related to a reporting entity if comply with any of the following : 1. Entity and the reporting entity are members of the same business group (which means a parent entity, subsidiary, and subsequent subsidiaries, related with other entity) 2. One entity is an associate or joint venture of other entity (or an associate or joint venture of a business group member, in which the entity is a member).
Transaksi antara Bank SUMUT dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia, dan karyawan, kecuali Komisaris, Direksi, dan karyawan kunci, tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi berdasarkan PSAK 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Transactions between Bank SUMUT with State Owned Enterprises/Regional and other institutions associated with the Government of the Republic of Indonesia, and employees, especially the Board of Commissioners, Board of Directors, and key personnel, are not considered as related parties by SFAS 7 (Revised 2010) on “Related Party Disclosures”.
3. Both entities are joint venture from the same third party. 4. One entity is joint venture from the third entity and other entity is associate from the third entity. 5. Entity is a program of post employment benefit for the work benefit from one reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is an entity that performs the program, then the sponsoring entity also related to the reporting entity. 6. Entity is controlled or jointly controlled by a person identified as an entity related to the reporting entity. 7. Entity that is related with the reporting entity has significant influence over the entity or key management personnel of entity (or parent entity of the entity).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
205
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut : Pihak Berelasi Related Party
Nature of relationship with related parties is as follows:
Sifat Dari Hubungan Nature of Relationship
Sifat Dari Transaksi Nature of Transactions
Personel Manajemen Kunci Key Management Personnel
Komisaris dan Direksi, kepala divisi dan kepala cabang Board of Commissioners and Board of Directors, division heads, and branch managers
yang diberikan dan simpanan nasabah given and deposits from customers
Kementrian Keuangan atas nama pemerintah Republik Indonesia Ministry of Finance on behalf of the Government of the Republic of Indonesia
Pengendalian melalui Pemerintah Republik Indonesia (RI) Control by the Government of Republic of Indonesia
Efek-efek dan pinjaman yang Diterima Marketable Securities and Borrowings
Bank Indonesia
Pengendalian melalui Pemerintah Republik Indonesia (RI) Control by the Government of Republic of Indonesia
Giro pada Bank Indonesia, penempatan pada Bank Indonesia efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan pinjaman yang diterima Current Accounts with Bank Indonesia, placements with bank Indonesia, Marketable Securities, Marketable Securities Purchased Under Agreement To Resell
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT BNI (Persero) Tbk, PT BRI (Persero)Tbk, PT BTN (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah.
Pengendalian melalui Pemerintah Republik Indonesia (RI) Control by the Government of Republic of Indonesia
Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain Current Accounts with other banks and placements with other banks
Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
In its business activities, the Bank conducted transactions with the related party. Transactions with the related party was conducted with the same terms and conditions with the third party.
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut :
Transactions with related party are as follow:
dalam Rupiah | in Rupiah
Uraian Description
2013
2012
ASET | ASSETS Giro pada Bank Indonesia Current Accounts with Bank Indonesia
1.510.240.591.048
1.474.519.662.883
1.925.929.285
21.631.480.641
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Placement with Bank Indonesia and other Banks
900.600.146.904
739.996.224.320
Efek efek Marketable Securities
390.161.719.060
746.981.561.680
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Marketable securities purchased under agreement to resell
546.630.372.536
136.116.518.954
Giro pada Bank Lain Current Accounts with other Banks
206
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Kredit yang diberikan | Loans - Pemegang saham - Shareholders
22.409.241.179
46.108.208.171
- Karyawan kunci - Key Personnel
7.688.897.575
10.402.820.952
Jumlah | Total
30.098.138.754
56.511.029.123
3.379.656.897.587
3.175.756.477.601
15,72%
15,78%
2.177.990.684.406
1.767.095.042.979
- Pemegang saham - Shareholders
73.686.819.507
43.058.360.411
- Karyawan kunci - Key Personnel
10.659.590.587
8.548.052.008
84.346.410.094
51.606.412.419
409.769.210.000
7.987.000.000
3.700.000.000
3.680.000.000
Jumlah | Total Persentase Terhadap Jumlah Aset Percentages on Total Assets LIABILITAS | Liabilities Giro Pemegang saham Current Accounts of Shareholders Tabungan | Savings
Deposito berjangka | Time Deposits - Pemegang saham - Shareholders - Karyawan kunci - Key Personnel Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Pinjaman yang diterima Borrowings Jumlah | Total Persentase dari jumlah liabilitas Percentages on Total Liabilities
413.469.210.000
11.667.000.000
1.351.224.277.588
1.099.382.808.299
41.139.644.931
28.778.754.783
4.068.170.227.019
2.958.530.018.480
20,61%
16,07%
Perubahan Peraturan PerundangUndangan Yang Berpengaruh Signifikasi Terhadap Perusahaan
Legislation Amenmend Significantly To The Company
Di 2013, Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Bank SUMUT.
In 2013, there were no changes of legislation that significantly affecting the Company.
Perubahan Kebijakan Akuntasi
Changes In Accounting Policies
Laporan keuangan PT Bank SUMUT untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disetujui oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 20 Maret 2014.
Financial statements of PT Bank SUMUT for the years ended, December 31, 2013 and 2012 was approved by the Board of Directors and completed on March 20, 2014.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
207
208
1. Pernyataan kesesuaian Laporan keuangan PT Bank SUMUT untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/ BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu peraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. Sesuai dengan PAPI (revisi 2008), unit usaha syariah masih menggunakan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI), oleh karena itu pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kolektibilitas dan cadangan kerugian penurunan nilai atas asset produktif dari kegiatan yang berbasis syariah masih ditentukan berdasarkan PBI. Laporan keuangan Bank untuk unit usaha syariah juga disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101, “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102, “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 105, “Akuntansi Mudharabah”, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) dan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, mencakup pula pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan BAPEPAM-LK.
1. Conformity Statement Financial statements of PT Bank SUMUT for the years ended, December 31, 2013 and 2012 was prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia (FAS) and the Guidelines of Indonesian Banking Accounting (PAPI) 2008 and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/IBL/2012 dated June 25, 2012 namely regulation No. VIII.G.7 about “Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies”. In accordance with PAPI (revised 2008), Sharia business is still using Guidelines of Indonesian Sharia Banking Accounting (PAPSI), therefore in the years ended, December 31, 2013 and 2012, the collectibility and allowance for impairment losses on earning assets of Sharia activities is still determined by PBI. The financial statements of the Bank for Sharia business unit have also been prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 101, “Presentation of Sharia Financial Statements”, SFAS No. 102, “Accounting for Marabahah”, SFAS No. 105, “Accounting for Mudharabah”, Guidelines of Indonesian Sharia Banking Accounting (PAPSI) and Financial Accounting Standards in Indonesia, and the reporting established by the banking authorities of Indonesia and BAPEPAM-LK.
2. Perubahan kebijakan akuntansi a. Standar, amandemen dan interpretasi yang mulai berlaku efektif mulai 1 Januari 2013. 1. Berikut Standar, amandemen dan interpretasi, yang mulai berlaku efektif mulai 1 Januari 2013: Pada tanggal 19 Oktober 2012, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesi a (DSAK- IAI) mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 (revisi 2010) dan akan efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan oleh DSAK-IAI. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas asset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk:
2. Changes in Accounting Policies a. Standards, amandments, and interpretations, which became effective from January 1, 2013.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1. Standards, amandments, and interpretations, which became effective from January 1, 2013. On October 19, 2012, the Board of Financial Accounting Standards Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) published an adjustment to SFAS 60 (revised 2010) and will be effective on January 1, 2013. Early implementation on the above adjustment is allowed by DSAK-IAI. Such adjustment is primarily related with the disclosure of financial assets, including the revocation of any presentation provision for:
i. Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan dan ii. Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang. Bank telah menyertakan pengungkapan yang dipersyaratkan PSAK 60 untuk laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan telah memutuskan untuk melakukan penerapan dini atas penyesuaian PSAK 60 tersebut. 2. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 21 tentang Perjanjian Konstruksi Real Estate, revisi atas PSAK 38 tentang Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali, serta PPSAK 10 Pencabutan PSAK 51 tentang Akuntansi Kuasi Reorganisasi, dimana seluruh standar tersebut berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013.
Pada saat ini, Bank menilai, tidak akan terdapat dampak bagi Bank atas penerapan ISAK 21, revisi PSAK 38 dan pencabutan PSAK 51.
b. Standar, amandemen dan interpretasi yang dikeluarkan dan direvisi. Berikut ini ikhtisar PSAK baru dan ISAK yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi (DSAK) dan IAI yang relevan untuk PT Bank SUMUT, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan per 31 Desember 2013: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014: ISAK No. 28 “Pengakhiran Liablitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: a. PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”. b. PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
i.
The fair value of collateral used as collateral and; ii. The carrying value on financial assets that are not yet due and not experiencing impairment which has been renegotiated. The bank has included the disclosures required by SFAS 60 for the financial statements for the dates and years ended, December 31, 2012 and has decided to conduct early implementation on the adjustment of SFAS 60.
2.
The Board of Financial Accounting Standards Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has determined an Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) 21 on Real Estate Construction Agreement, a revision on SFAS No. 38 on the Business Combinations on Entities under common, as well as PPSAK 10 Withdrawal of SFAS 51 on Accounting for Quasi-Reorganization, in which all the standards are effective on January 1, 2013.
At this time, the Bank assess, there will be no impact on the Bank for the implementation of IFAS 21, revision of SFAS 28, and the withdrawal of SFAS 51.
b. Standards, Amendments and interpretations that are issued and revised. The following are highlights of the new SFAS and IFAS issued by the Board of Financial Accounting Standards (DSAK) and IAI which are relevant to PT Bank SUMUT, but not yet effective for the financial statements as of December 31, 2013: Effective on or after January 1, 2014: IFAS No. 28 “Termination Financial Liabilities with Equity Instruments” Effective on or after January 1, 2015: a.
SFAS No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements). b. SFAS No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial Statements”.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
209
c.
c. PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. d. PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” e. PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”. f. PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”. g. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
210
Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK dan ISAK yang dikeluarkan tersebut terhadap laporan keuangan.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
SFAS No. 15 (Revised 2013), “Investments in Associates and Joint Ventures”.
d. SFAS No.24 (Revised 2013), “Employee Benefits”. e. SFAS No.66, “Shared Settings f. SFAS No.67, “Disclosures of Interests in Other Entities”. g. SFAS No.68, “Fair Value Measurements”.
Currently, the Bank is evaluating and yet to determined the impact of SFAS and the IFAS issued towards the financial statements.
CORPORATE GOVERNANCE REPORTBANK SUMUT
TATA KELOLA PERUSAHAAN
MENGAPA KAMI MENERAPKAN GCG WHY WE IMPLEMENT GCG
213
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL INTERNAL CONTROL SYSTEM
294
PENGHARGAAN GCG GCG AWARDS
222
FUNGSI AUDIT INTERN INTERNAL AUDIT FUNCTION
296
PELAKSANAAN GCG DI BANK SUMUT GCG IMPLEMENTATION IN BANK SUMUT
223
FUNGSI AUDIT EKSTERN EXTERNAL AUDIT FUNCTION
302
KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GCG GENERAL CONCLUSION OF THE SELF ASSESSMENT RESULTS OF GCG IMPLEMENTATION
226
FUNGSI KEPATUHAN COMPLIANCE FUNCTION
304 309
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION 227
314
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN HANDLING CONFLICT OF INTEREST
228
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
233
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DAN PENYEDIAAN DANA BESAR PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES AND PROVISION OF BIG FUNDS
315
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
244
RENCANA STRATEJIK BANK BANK’S STRATEGIC PLAN
316
HUBUNGAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI RELATIONSHIP OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
255
318
ASSESSMENT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
257
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA TRANSPARENCY OF FINANCIAL CONDITIONS AND NON FINANCIAL THAT HAS NOT BEEN DISCLOSED IN OTHER REPORTS PENYIMPANGAN INTERNAL INTERNAL FRAUD
318
PERMASALAHAN HUKUM YANG DIHADAPI BANK SUMUT LEGAL ISSUES FACED BY BANK SUMUT
319
PERMASALAHAN HUKUM YANG DIHADAPI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ISSUES FACED BY THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
321
PERMASALAHAN HUKUM YANG DIHADAPI ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI LEGAL ISSUES FACED BY SUBSIDIARIES AND ASSOCIATES
321
SANKSI DARI REGULATOR SANCTION OF REGULATOR
321
BUY BACK SHARE DAN BUY BACK OBLIGASI BUY BACK OF SHARES AND BONDS
322
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEPENTINGAN POLITIK FUNDING FOR SOCIAL ACTIVITIES AND P OLITICAL INTEREST
323
PELAKSANAAN KODE ETIK (CODE OF CONDUCT) BANK SUMUT CODE OF CONDUCT IMPLEMENTATION IN BANK SUMUT
325
STRATEGI ANTI FRAUD DAN PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) ANTI FRAUD STRATEGY AND WHISTLEBLOWING SYSTEM
331
KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI REMUNERATION POLICY AND FACILITY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
258
PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASI PEMEGANG SAHAM, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DISCLOSURE OF AFFILIATE RELATIONSHIPS OF SHAREHOLDERS, BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS
263
DEWAN PENGAWAS SYARIAH SHARIA SUPERVISORY BOARD
267
KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE COMPREHESIVENESS AND IMPLEMENTATION OF COMMITTEE’S DUTIES
273
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
274
KOMITE PEMANTAU RISIKO RISK MONITORING COMMITTEE
280
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
285
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY
287
AKSES DATA DAN KETERBUKAAN INFORMASI ACCESS OF DATA AND INFORMATION DISCLOSURE
292
Bank SUMUT menyadari bahwa, penerapan GCG merupakan hal penting yang mutlak diperlukan oleh industri perbankan dalam menghadapi risiko bisnis dan tantangan usaha yang terus meningkat. Pelaksanaan GCG secara konsisten diyakini akan memperkuat posisi Bank SUMUT dalam menghadapi persaingan usaha, meningkatkan efektiviitas dan efisiensi dalam mengelola sumber daya, memaksimalkan nilai dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan kepercayaan para stakeholders sehingga Bank SUMUT dapat beroperasi dan tumbuh secara berkelanjutan. Bank SUMUT realizes that GCG implementation is an important thing that is absolutely required by the banking industry in facing business risk and challenges of a growing business. GCG implementation consistently believed to strengthen the position of Bank SUMUT in facing business competition, to improve the effectivity and efficiency in managing resources, to maximize value and in long term to increase the trust of the stakeholders so that Bank SUMUT can operate and grow sustainably.
Mengapa Kami Menerapkan GCG
Why We Implement GCG
Good Corporate Governance merupakan serangkaian mekanisme yang merefleksikan suatu struktur pengelolaan perusahaan yang menetapkan distribusi hak dan tanggung jawab diantara berbagai partisipan pada perusahaan, termasuk para Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Manajer, Karyawan, dan pihakpihak berkepentingan (stakeholders) lainnya. Good Corporate Governance juga menegaskan filosofi bahwa pengelolaan perusahaan merupakan amanah dari berdirinya perusahaan dan oleh karenanya semua pihak harus berpikir dan bertindak untuk kepentingan terbaik perusahaan.
Good Corporate Governance is a set of mechanisms that reflect a structure of company’s management that defines the distribution of rights and responsibilities among different participants in the company, including Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, Manager, Employees, and other stakeholders. Good Corporate Governance also confirmed a philosophy that the company’s management is a mandate from the establishment of company and therefore all parties should think and act for the best interest of the Company.
Seiring dengan tuntutan penerapan GCG pada sektor perbankan, maka pada tahun 2006 Bank Indonesia menerbitkan peraturan yang secara khusus mengatur mengenai ketentuan pelaksanaan GCG bagi Bank Umum melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang kemudian dirubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. Pelaksanaan GCG pada bank syariah diatur pada PBI Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Peraturan tersebut menegaskan bahwa pelaksanaan GCG pada industri perbankan harus senantiasa berlandaskan pada lima prinsip dasar
In line with the demands of GCG implementation in the banking sector, then in 2006, Bank Indonesia issued a regulation that specifically regulates the provision of GCG implementation for Commercial Bank through the Regulation of Bank Indonesia Number 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 which then amended with Regulation of Bank Indonsia Number 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006. GCG implementation in sharia bank is regulated by the Regulation of Bank Indonesia Number 11/33/ PBI/2009 about GCG Implementation for Sharia Commercial Bank and Shaira Business Unit. That regulation confirms that the implementation of GCG
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
213
214
yakni keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability),per tanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).
in banking industry should always be based on five basic principles, namely transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.
Tujuan dari pada penerapan Good Corporate Governance ini pada awalnya merupakan langkah dalam mewujudkan program restrukturisasi perbankan sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) pada Pilar IV, yakni menciptakan Industri Perbankan yang Kuat, dan sejalan dengan Penerapan BASEL II pada Pilar III tentang market decipline yang berkaitan dengan disclosure dan transparency.
The purpose of GCG implementation is initially a step in realizing banking restructuring program in accordance with the Indonesian Banking Architecture (API) on Pillar IV, namely to create a Strong Banking Industry, and in line with the implementation of BASEL II on Pillar III about market dicipline that relates with disclosure and transparency.
Penerapan Good Corporate Governance dapat memberikan kontribusi yang strategis dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat, meningkatkan kemampuan daya saing serta sangat efektif menghindari penyimpangan-penyimpangan dan pencegahan terhadap fraud dan penyalahgunaan kewenangan.
GCG implementation can contribute strategically to create a healthy business climate, to improve competitiveness, and effectively to avoid distortions and prevention of fraud and abuse of authority.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Roadmap Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang diluncurkan pada tanggal 9 Januari 2004 merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan Industri Perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun kedepan. Arah kebijakan API tersebut dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Roadmap of the Indonesian Banking Architecture (API) which was launched on January 9, 2004 is a basic framework of Indonesian banking system that is comprehensive and provides direction, shape, and order of the Banking Industry for a span of five to 10 years ahead. The direction of API policy is based on the vision to achieve a banking system that is healthy, strong, efficient in order to create stability of financial system to enforce national economic growth.
Penerapan Good Corporate Governance dapat memberikan kontribusi yang strategis dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat, meningkatkan kemampuan daya saing serta sangat efektif menghindari penyimpangan-penyimpangan dan pencegahan terhadap fraud dan penyalahgunaan kewenangan. Pokok-pokok pelaksanaan GCG diwujudkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi; kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern bank; penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal; penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern; penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar; rencana strategis bank; dan transparasi kondisi keuangan dan non keuangan.
GCG implementation can contribute strategically to create a healthy business climate, to improve competitiveness, and effectively to avoid distortions and prevention of fraud and abuse of authority.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) saat ini sangat diperlukan agar perusahaan dapat meningkatkan dan mengembangkan pengelolaan perusahaan dengan baik, sehingga mengarah pada praktekpraktek bisnis terbaik yang sesuai dengan standar yang dimiliki. Dengan komitmen dan kepatuhan pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik diharapkan dapat menjamin pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya terhadap perusahaan. GCG merupakan konsep yang dapat meningkatkan kinerja
The implementation of good corporate governance (GCG) today is very necessary to improve and develop a good management, thus leading to the best practices in accordance with the standards owned. With commitment and compliance to the implementation of good corporate governance is expected to ensure a sustainable long term growth and ultimately increase the trust of shareholders and other stakeholders towards the company. Corporate governance is a concept that can improve the company’s performance through the supervision or monitoring of management performance, and to ensure the accountability of management towards the stakeholder by referring to the framework of
GCG principles that is embodied in the implementation of duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors; completeness and duties implementation of committees and work units that implement internal control function of the Bank; implementation of compliance function, internal auditor and external auditor; risk management implementation, including internal control system; provision of funds to related partners and provision of big funds; bank strategic plans; and transparency of conditions of financial and non financial.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
215
216
perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen, dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan berlandaskan pada kerangka peraturan. GCG diajukan untuk tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila hal ini diterapkan dengan baik, maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang semakin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak.
regulations. Corporate Governance is proposed for the achievement of company’s management that is more transparent for all users of financial statements. If it is implemented well, then is expected that the economic growth to continuously increase in line with the transparency of the company’s management that is getting better and later benefit many parties.
Sistem GCG memberikan perlindungan efektif bagi pemegang saham dan kreditor, agar mereka yakin untuk memperoleh return atas investasinya. GCG juga membantu menciptakan lingkungan kondusif sehingga terciptanya pertumbuhan yang efisien dan sustainable di sektor korporat. GCG dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya.
GCG system provide effective protection for shareholders and creditors, so that they are confident to obtain return on investment. Corporate governance also helps to create conducive environment to the creation of growth that is efficient and sustainable in corporate sector. Corporate governance can be defined as an arrangement of rules that determine the relationship between shareholders, manager, creditors, government, employees, and other internal and external stakeholders according to their rights and responsibilities.
Perusahaan harus memiliki nilai lebih dari daya tarik industri bagi para stakeholder. Suatu tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut. Oleh karena itu Bank SUMUT senantiasa berupaya meningkatkan suatu Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
A company should have more value from industry attraction for stakeholders. A good corporate governance is needed to meet the challenges of competition and changes. Therefore, Bank SUMUT always try to improve good corporate governance.
Dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan perubahan, perusahaan harus memiliki nilai lebih dari daya tarik industri bagi para stakeholder. Suatu tata kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut. Oleh karena itu Bank SUMUT senantiasa berupaya meningkatkan suatu Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dengan mengacu best practices serta mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun ketentuan dan peraturan otoritas regulator lainnya.
In the business world that is full of competitions and changes, A company should have more value from industry attraction for stakeholders. A good corporate governance is needed to meet the challenges of competition and changes. Therefore, Bank SUMUT always try to improve good corporate governance by referring to best practices and complying the applicable rules and regulations as well as the provisions and regulations of other regulator authority.v :
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
TRANSPARANSI
AKUNTABILITAS
FAIRNESS
PRINSIP PRINSIP GCG
INDEPENDENSI
RESPONSIBILITAS
Dalam implementasinya Bank harus menerapkan prinsip-prinsip GCG yaitu :
In the implementation, the Bank has to implement the GCG Principles, namely :
1. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dimana bank harus memberikan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat dibandingkan. Informasi tersebut juga harus mudah diakses stakeholders sesuai dengan haknya.
1. Transparency, is an openness in expressing information that is material and relevant as well as in the decision making process in which the bank must provide information timely, adequately, clearly, accurately, and comparably. Such information should also be easily accessed by stakeholders in accordance with their rights.
2. Akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif dimana bank harus menetapkan fungsi tugas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap komponen organisasi selaras dengan visi dan misi, sasaran usaha, dan strategi Bank. Setiap komponen organisasi mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Mereka harus dapat memahami perannya dalam pelaksanaan GCG.
2. Accountability is a clarity of function and implementation of accountability of bank organs so that the management run effectively in which the bank has to implement the function of duties and responsibilities that is clear from every organization components in line with the vision and mission, business objectives, and strategy of the Bank. Every organization component has competencies in accordance to respective duties and responsibilities. They have to understand their role in GCG implementation. In addition, the Bank
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
217
218
Selain itu, bank harus memastikan ada tidaknya check and balance dalam pengelolaan Bank. Selain itu Bank harus memiliki ukuran kinerja dari semua jajarannya berdasarkan ukuran yang disepakati secara konsisten sesuai dengan nilai perusahaaan (corporate values), sasaran usaha, dan strategi bank, serta memiliki reward and punishment system.
has to ensure the existence of check and balance in its management. Also, the Bank must have performance measurement of all ranks based on a measurement that is consistently agreed according to corporate values, business objectives, and strategies of the Bank, and has reward and punishment system.
3. Pertanggungjawaban yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip pengelolaan bank yang sehat. Dalam hal ini bank harus memegang prinsip prudential banking practices. Prinsip tersebut dijalankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tetap terjaga kelangsungan usahanya. Bank pun harus mampu bertindak sebagai good corporate citizen (perusahaan yang baik).
3. Responsibility is compliance of the bank management with the applicable rules and regulations and the principles of a healthy bank management. In this matter, the bank should hold the principle of prudential banking practices. The principle is implemented in accordance with the applicable rules and regulations in order to maintain the continuity of their business. The Bank must also be capable of acting as a good corporate citizen (good company).
4. Independensi yaitu pengelolaan bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Selain itu, Bank harus mampu menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders. Pengelola bank tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan sepihak dan harus menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest).
4. Independency is the professional bank management without the influence/pressure from any party. In addition, the Bank should be able to avoid the occurence of undue dominance by stakeholders. Management of the bank should never be affected by the unilateral interests and should avoid any kind of conflict of interest.
5. Kewajaran yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana bank harus memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment). Namun, bank juga perlu memberikan kesempatan kepada stakeholders untuk memberikan masukan bagi kepentingan bank, serta memiliki akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
5. Fairness is justice and equality in fulfilling the rights of stakeholders that arise under the agreement and applicable legislation, in which the bank must consider the interests of all stakeholders based on the principles of equality and fairness (equal treatment). However, the bank also needs to provide the opportunity for stakeholders to provide input for the interests of the bank, as well as having access to information in accordance with the principle of disclosure.
Ada beberapa pertimbangan strategis dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, yaitu :
There are several strategic considerations in implementing GCG, namely:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1. Bank adalah sebagai lembaga kepercayaan; Untuk mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah dan Masyarakat, bank harus : • Memiliki Kinerja Keuangan (Financial Performance) yang baik; • Memiliki Tingkat Kesehatan Bank yang Baik; • Memiliki Kecukupan Modal diatas ketentuan minimum dan Profil Risiko secara komposit Rendah; • Dapat menjaga kerahasiaan nasabah penyimpan dan simpanannya serta rahasia Perusahaan; • Keterbukaan dalam penyampaian informasi kepada Publik berkaitan dengan produk dan aktivitas baru Bank; • Menjaga kepentingan shareholders dan stakeholders; • Selalu bersaing secara sehat dalam menetapkan harga (price) atau suku bunga dana dan kredit/pembiayaan serta melaksanakan etika bisnis industri perbankan dengan baik; • Mengendalikan risiko reputasi agar dapat mencegah persepsi negatif kepada Bank sekaligus menjaga Pencitraan bagi Bank; • Memiliki Sumber Daya Manusia yang handal, profesional, integritas yang tinggi, serta akhlak dan moral yang baik. • Menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara konsisten dan berkelanjutan. • Meningkatkan dan atau mempertahankan kualitas mutu pelayanan secara konsisten dan berkelanjutan.
1. Bank is the institution of trust; To gain the trust of the Government and Public, the bank must: • Have good Financial Performance.
2. Bank merupakan pelayanan publik; Sebagai pelayanan publik Bank SUMUT harus dapat Memberikan Pelayanan Terbaik kepada nasabahnya, kepuasan nasabah (customer satisfaction) agar dapat terjaga dengan baik dalam arti kata mampu memberikan pelayanan melebihi harapan pelanggan. Bank SUMUT juga memberikan fasilitas kenyamanan bagi nasabahnya berupa sarana dan prasarana, ketepatan waktu transaksi, on-line system, non stop service transaksi penarikan tunai dan transfer serta fasilitas lainnya berupa fitur pembayaran, Cash Deposite Machine pada ATM.
2. Bank is a public service; As a public service, Bank SUMUT should able to Give the Best Services to customers, customer satisfaction should be maintained in terms that the bank should be able to provide services that exceed customer’s expectations. The Bank should also be able to provide convenience facilities for its customers in the form of facilities and infrastructure, timeliness of transaction, on-line system, non-stop service of cash and transfer withdrawals transactions as well as other facilities such as payment features, Cash Deposite Machine on ATM.
• Have a good health bank level • Have Capital Adequacy above the minimum provisions and Risk Profile in low composite manner; • Able to maintain customer’s confidentiality and their savings as well as company secrets; • Transparency in the delivery of information to the public relating to the products and new activities of the Bank; • Protect the interests of shareholders and stakeholders; • Always compete fairly in determining the price or funds interest and credit/financing and conduct business ethics of banking inudstry well; • Control the reputation risk in order to prevent a negative perception to the Bank while maintaining the Image of the Bank; • Have Human Resources that is reliable, professional, high integrity, and good character and morals. • Implement Corporate Governance consistently and sustainably; • Improve and or maintain service quality consistently and sustainably.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
219
Sesuai fungsinya dalam melaksanakan intermediasi yakni menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit/pembiayaan, Bank SUMUT senantiasa harus dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank juga sebagai agent of development disegala sektor usaha dan bisnis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking).
Bank SUMUT sebagai objek pelayanan publik berbadan hukum Perseroan Terbatas dengan aktivitas kegiatan usaha di sektor perbankan konvensional dan syariah memiliki arah kebijakan strategis menjadi “Bank terkemuka di daerah melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional”, untuk mewujudkan program BPD Regional Champion
Bank SUMUT as object of public services incorporated Limited Liability Company with operations activities of conventional and sharia banking sector has a strategic policy direction to be “the leading bank in the region through competitive products and services with a wide network of professionally managed in order to promote regional economic growth”, to embody BPD program Regional Champion
Objek pelayanan publik yang bergerak disektor
Objects of public services that moves in financial
jasa keuangan seperti perbankan, selalu mendapat perhatian lebih dari masyarakat dalam bentuk pengendalian sosial di sektor keuangan (social control of enveronment), pemerintah (eksekutif ) dan DPR/DPRD (legislatif ) serta otoritas regulator.
service sector such as banking, always get more attention from the public in the form of social control in the financial sector (social control of environment), government (executive) and the House of Representatives/Parliament (legislative) as well as regulator authorities.
220
In accordance to its function in conducted intermediation namely to raise public funds and redistributed the funds to the public in the form of credit/financing, Bank SUMUT should always be able to help and boost economic growth and regional development in all fields as well as a source of local revenue in order to improve the living standards of the community. The Bank is also an agent of development in all business sectors by applying the precautionary principle (prudential banking)
Memperhatikan kondisi pengalaman perbankan masa lalu, sudah menjadi keharusan bagi Bank Umum baik Konvensional maupun Syariah untuk menerapkan Tata Kelola Yang Baik sebagaimana yang tertuang dalam beberapa ketentuan yang berlaku, yakni : a. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 8/4/ PBI/ 2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 8/14/PBI/ 2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Considering the condition of the past experience of banking, it has become imperative for Commercial Bank, both Conventional and Sharia to implement good corporate governance as stipulated in applicable regulations, namely:
a. Regulation of Bank Indonesia Number: 8/4/ PBI/2006 dated January 30, 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, as amended by the Regulation of Bank Indonesia Number: 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks;
Governance Bagi Bank Umum; b. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum; c. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 11/33/ PBI/ 2009 tanggal 7 Desember 2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah; d. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
b. Circular Letter of Bank Indonesia Number: 9/12/ DPNP dated May 30, 2007, on the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks ; c. Regulation of Bank Indonesia Number: 11/33/ PBI/2009 dated December 7, 2009 on the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Unit; d. Circular Letter of Bank Indonesia Number: 12/13/ DPbS dated April 30, 2010, on the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Unit.
Bank SUMUT sebagai objek pelayanan publik berbadan hukum Perseroan Terbatas dengan aktivitas kegiatan usaha disektor perbankan konvensional dan syariah memiliki arah kebijakan strategis menjadi “Bank terkemuka di daerah melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional”, untuk mewujudkan program BPD Regional Champion .
Bank SUMUT as a object of public services in form of Limited Liability Company with operations activities of conventional and sharia banking sector has a strategic policy direction to be “the leading bank in the region through competitive products and services with a wide network of professionally managed in order to promote regional economic growth”, to embody BPD program Regional Champion.
Pondasi untuk mewujudkan program tersebut dilandasi dengan Penerapan Good Corporate Governance sehingga untuk mencapai tujuan tersebut Bank SUMUT tidak melanggar aturanaturan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku maupun etika bisnis dalam industri perbankan. Disamping menerapkan aturan-aturan regulator Bank Indonesia, dalam pelaksanaannya Bank SUMUT tetap menerapkan kepatuhan terhadap aturan lainnya seperti ketentuan BAPEPAM – LK dan Bursa Efek Indonesia.
The foundation for realizing the program is based on the implementation of Good Corporate Governance, as to achieve the goals, Bank SUMUT does not violate the provisions of the applicable rules and regulations and business ethics in the banking industry. In addition to applying the regulatory rules of Bank Indonesia, Bank SUMUT still apply complied with other rules, such as the provision of financial institution, BAPEPAM, and the Indonesia Stock Exchange.
Guna memperkuat permodalan dalam rangka perkuatan kelembagaan menuju regional champion pada saat ini Bank SUMUT sudah berstatus menjadi Bank Devisa sehingga Bank SUMUT berhak untuk melaksanakan transaksi devisa. Dengan berubahnya status Bank SUMUT menjadi Bank Devisa, pangsa pasar Bank SUMUT juga akan mengalami peningkatan sehingga disinilah dituntut peranan GCG untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sehingga pangsa pasar potensial Bank SUMUT dapat terjaga.
To strengthen the capital within the framework of institutional strengthening towards regional champion, currently Bank SUMUT has status to a Foreign Exchange Bank. Bank SUMUT thereby entitled to carry out foreign exchange transactions. Changing the status of Bank SUMUT with a Foreign Exchange Bank, Bank SUMUT’s market share will also increase. So this is where the role of GCG is required to improve public confidence in banking, with the result that Bank SUMUT potential market share can be maintained.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
221
Penghargaan GCG GCG Awards Bank SUMUT sangat menyadari besarnya manfaat penerapan GCG tersebut, antara lain : • Mewujudkan visi, misi, dan strategi perusahaan; • Meningkatkan kinerja perusahaan; • Meningkatnya nilai pemegang saham (shareholders value); • Meningkatkan kredibilitas perusahaan secara profesional; • Terlaksananya pengendalian intern secara efektif; • Patuh terhadap ketentuan dan perundangundangan yang berlaku; • Meningkatkan nilai etika perusahaan; • Meningkatkan budaya perusahaan (corporate culture) dan budaya risiko (risk culture); • Terlaksananya pengelolaan usaha secara efisien dan efektif; • Terlaksananya pengambilan keputusan dan kebijakan yang lebih baik; • Tumbuhnya keyakinan dan kepercayaan dari shareholders maupun stakeholders terhadap perusahaan; • Meningkatkan rating Bank oleh lembaga pemeringkat independen. • Dapat memberikan cost of capital atau capital charge yang lebih murah.
Bank SUMUT is well aware of the huge benefits of the implementation of GCG, for instance: • Achieving the vision, mission, and strategy of the company; • Improving the performance of the company; • Increasing share holder value; • Increasing the credibility of the company professionally; • Implementation of effective internal control; • Complying with the rules and regulations in force; • Increasing the value of corporate ethics; • Improving the corporate culture and culture of risk (risk culture); • Implementation of business management efficiently and effectively; • Implementation of decision-making and better policy; • Growing confidence and trust of shareholders and stakeholders of the company; • Increasing the Bank rating by independent rating institution; • Being able to provide cheaper cost of capital or capital charge.
Penghargaan GCG GCG Awards
Pada tahun 2013, Bank SUMUT berhasil meraih penghargaan di bidang GCG yakni dari Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Good Corporate Governance” Bank BPD dengan Modal Inti lebih dari Rp 1 Triliun. Penghargaan ini menunjukkan pengakuan terhadap penerapan GCG di Bank SUMUT. Hal ini sekaligus juga menegaskan bahwa Bank SUMUT melaksanakan implementasi GCG dengan penuh komitmen dan konsisten.
222
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
In 2013, Bank SUMUT won the first place of “Good Corporate Governance” Bank BPD in the field of GCG with core capital of more than Rp 1 trillion from the Indonesian Banking Award. This award shows the recognition of the GCG implementation in Bank SUMUT.
Pelaksanaan GCG
GCG Implementation Implementasi GCG merupakan unsur penting di industri perbankan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan semakin meningkat. Penerapan GCG merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value.
GCG implementation is an important element in the banking industry, considering the risks and challenges faced by the banking industry has increased. GCG implementation is a long-term process which gives results in the form of sustainable value.
Implementasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses intern yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh pegawai. Sejak diterapkannya GCG, Bank SUMUT mengalami perubahan yang lebih baik, terutama dengan meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) hingga dapat bekerja lebih efisien, efektif, kompetitif dan profesional didukung oleh budaya dan etos kerja yang mumpuni.
Implementation of GCG as a system, is done through internal process involving the Board of Commissioners, Directors and all employees. Since the implementation of GCG, Bank SUMUT experience a change for the better, especially with the increasing quality of Human Resources (HR) to be able to work more efficient, effective, competitive and professionally supported by a culture and qualified work ethic.
Pada prinsipnya pelaksanaan penerapan GCG di Bank SUMUT berjalan dengan baik dan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai pada setiap kegiatan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan bank, shareholders dan stakeholders.
In principle, the implementation of GCG in Bank SUMUT is going well and implemented by the Board of Commissioners, Board of Directors, and all employees in each activity in order to protect the interests of banks, shareholders and stakeholders.
Mekanisme pelaksanaan implementasi GCG dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu : 1. Mengidentifikasi indikator/kriteria penilaian yang akan mempengaruhi terhadap pelaksanaan penerapan GCG secara keseluruhan. 2. Melakukan self assessment pelaksanaan penerapan GCG termasuk perhitungan penilaian komposit. 3. Melakukan evaluasi atas hasil self assessment pelaksanaan penerapan GCG dan menyusun laporan kesimpulan umum self assessment GCG dan action plan atas kelemahan penerapan GCG.
GCG implementation mechanism is carried out in several steps, ie: 1. Identifying indicators / criteria that will affect the overall GCG implementation.
4. Menyusun laporan pelaksanaan implementasi GCG. Bank SUMUT juga telah beberapa kali menyampaikan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance untuk pertama kali periode laporan tahun 2007 yang dikirimkan secara
2. Performing self assessment of GCG implementation including composite assessment calculations. 3. Evaluating the results of self-assessment on the implementation of GCG and preparing a general conclusion report of GCG’s self assessment and action plan on the weaknesses. 4. Compiling report on the implementation of GCG.
Bank SUMUT also has several times mentioned the implementation of Good Corporate Governance Report for the first reporting period of 2007, which was shipped separately from the Annual Report of
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
223
terpisah dari Laporan Tahunan Bank SUMUT yaitu kepada para pemegang saham (shareholders), Bank Indonesia, YLKI, Lembaga pemeringkat di Indonesia, Asosiasi Bank-Bank di Indonesia, LPPI, 2 (dua) lembaga penelitian bidang ekonomi dan keuangan serta 2 (dua) majalah ekonomi dan keuangan dan menampilkan laporan tersebut dalam website Bank SUMUT (www.banksumut. com) sehingga laporan tersebut dapat diakses oleh siapapun yang memiliki kepentingan dengan Bank SUMUT. Hal yang sama juga disampaikan untuk laporan pelaksanaan GCG Bank SUMUT tahun buku 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 yang ditampilkan dalam laporan tahunan maupun website Bank SUMUT.
Bank SUMUT to shareholders (shareholders), Bank Indonesia, YLKI, rating institution in Indonesia, Association of Banks in Indonesia, LPPI, 2 (two) research institutes in economics and finance as well as two (2) economic and financial magazines and displayed the report in the Bank SUMUT’s website (www.banksumut.com) so that the report can be accessed by anyone who has an interest with Bank SUMUT. The same thing was also conveyed in the report of GCG implementation of Bank SUMUT fiscal year 2008, 2009, 2010, 2011, and 2012 which were shown in the Bank’s annual report and website of Bank SUMUT.
Dalam pelaksanaan penerapan GCG di seluruh unit kerja operasional, Bank SUMUT telah membentuk tim penilai pelaksanaan self assessment penerapan GCG baik di konvensional maupun syariah.
In the implementation of GCG implementation across operational units, Bank SUMUT has established a team of assessors for self assessment of GCG implementation in both conventional and Sharia
Dalam pelaksanaan assessment penerapan GCG sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, telah disampaikan kepada Bank Indonesia. Dalam pelaksanaan penerapan GCG di seluruh unit kerja operasional, Bank SUMUT telah membentuk tim penilai pelaksanaan self assessment penerapan GCG baik di konvensional maupun syariah, yang terdiri dari : Ketua : Pemimpin Unit Kerja (ex-officio)
In the implementation of GCG assessment in accordance with Bank Indonesia regulations, it has been submitted to Bank Indonesia. In the GCG implementation across operational units, Bank SUMUT has established a team of assessors for self assessment of GCG implementation in both conventional and Sharia, which consists of: Chairman
: Unit Leader (ex-officio)
Wakil
: Wapim/pejabat (ex-officio)
Deputy
: Deputy Leader/officers (ex-officio)
Sekretaris
: Pejabat/pegawai
Secretary
: Officer/employee
Anggota
: Pejabat/pegawai
Members
: Officers/employees
Untuk menilai sendiri (self assessment) dengan beberapa kriteria/indikator penilaian sebagaimana Surat Keputusan Direksi Bank SUMUT Nomor : 077/Dir/DKMR-CQA/SK/2010 tanggal 20 Mei 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Self Assessment GCG pada Kantor Cabang, Cabang Pembantu, dan Kantor Kas Bank SUMUT.
224
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
To have self assessment, there are multiple criteria/ assessment indicators as Decree of Bank SUMUT Directors Number: 077/Dir/DKMR-CQA/SK/2010 dated May 20, 2010 on Guidelines for the Self Assessment on the Implementation of Good Corporate Governance in Branch, Sub-Branch, and Cash Office of Bank SUMUT.
Selain itu, dalam hal transparansi penyampaian laporan informasi kinerja keuangan, Bank SUMUT telah menyajikan informasi kinerja keuangan mengenai kegiatan operasional bank yang secara berkala setiap triwulan dan disampaikan kepada stakeholders melalui surat kabar yang cukup informatif, maupun dalam buku Laporan Tahunan (Annual Report) secara transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Moreover, in terms of transparency of reporting of financial performance information, Bank SUMUT has presented the financial performance information regarding the bank’s operations on a regular basis every quarter and submitted to stakeholders through the newspaper which is quite informative, as well as in the Annual Report transparently and in accordance with applicable regulations.
Pencapaian tata kelola perusahaan yang baik dilakukan dengan membentuk struktur organisasi yang menggambarkan garis pertanggung jawaban yang jelas, dengan unsur utama pelaksana tata kelola perusahaan yakni Dewan Komisaris dan Direksi. Struktur organisasi ini nantinya akan lebih menekankan pada aspek pengawasan, kepatuhan, pelayanan, pemasaran, efektivitas/efisiensi melalui penerapan Good Corporate Governance, Manajemen Risiko, Risk Culture, dan Corporate Culture dengan berorientasi kepada pelaksanaan core bussiness utama Bank SUMUT sebagai lembaga profesional penghimpun dan penyalur dana.
Achievement of good corporate governance is conducted by establishing an organizational structure that describes a clear line of accountability, with the key elements of corporate governance namely the Board of Commissioners and the Board of Directors. The organizational structure will be more emphasis on aspects of monitoring, compliance, service, marketing, effectiveness/efficiency through the implementation of Good Corporate Governance, Risk Management, Risk Culture, and Corporate Culture which are oriented on the implementation of the core business of Bank SUMUT as a fund collector and distributor professional institution.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
225
Kesimpulan Umum Self Asessment GCG General Conclusion Of GCG Self Assessment Nilai Komposit dari 11 (sebelas) faktor penilaian yang terdiri dari : a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite. d. Penanganan benturan kepentingan; e. Penerapan fungsi kepatuhan Bank; f. Penerapan fungsi audit intern; g. Penerapan fungsi audit ekstern; h. Fungsi manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern. i. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan debitur besar (large exposures). j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan Good Corporate Governance dan pelaporan internal. k. Rencana strategis Bank.
Setelah dilakukan perhitungan penilaian komposit terhadap pembobotan faktor/kriteria penilaian self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance Bank SUMUT Periode 31 Desember 2013 sebagaimana terlampir berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 berada pada peringkat 3 dengan definisi peringkat yaitu Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum “Cukup Baik”. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank.
226
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Composite score of 11 (eleven) assessment factors consisting of: a. Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners; b. Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors; c. Completeness and Implementation of Committee Duties; d. Handling Conflicts of interest; e. Implementation of Bank Compliance Function; f. Implementation of Internal Audit Function; g. Application of External Audit Function; h. Risk Management Function Including Internal Control System; i. Provision of funds to related parties and large exposure; j. Transparency of financial and non-financial condition, report on the implementation of Good Corporate Governance and internal reporting; k. Bank’s strategic plan, After the calculation of the composite assessment of the weighting factors / criteria self assessment of Good Corporate Governance implementation, Bank SUMUT in the period of December 31, 2013 as attached by Bank Indonesia Circular Letter Number: 15/15/DPNP dated 29 April 2013 ranks thirt with a definition that reflects the ratings of Bank Management has made the implementation of good corporate governance in general “Faily Good”. This is reflected in an adequate fulfillment of the principles of Good Corporate Governance. If there is a weakness in the application of the principles of Good Corporate Governance, so generally this weakness is less significant, and need more attention by the Bank’s management.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Structure
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan GCG, kami senantiasa memperbaiki struktur maupun prosedur pelaksanaannya dan memastikan penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran di setiap lini perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memitigasi potensi risiko benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta tanggung jawab baik di tingkat Dewan Komisaris, Direksi, manajemen maupun karyawan.
In order to enhance the implementation of GCG, we are constantly improving the structure and implementation procedures and ensuring the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness in every line of the company. It is intended to mitigate the potential risk of conflict of interest in the performance of duties, functions and responsibilities both at the level of the Board of Directors, management and employees.
Secara internal, struktur maupun prosedur pelaksanaan GCG diatur sedemikian rupa sehingga telah memuat kerangka kerja operasional terpadu untuk memastikan agar setiap transaksi yang dilakukan baik internal maupun eksternal, telah sesuai dengan etika maupun praktik tata kelola perusahaan yang baik dan benar. Setiap tahun, kami mengevaluasi efektivitas setiap penerapan kebijakan. Pada saat yang sama, kami juga menjamin pengawasan terhadap pelaksanaan GCG dilakukan secara independen dan menyeluruh untuk mencapai target efesiensi di seluruh lini organisasi sekaligus menjaga integritas Bank SUMUT di mata otoritas dan publik secara luas.
Internally, structures and GCG implementation procedure are arranged such that already consist of an integrated operational framework, to ensure that every transaction made both internally and externally, in accordance with the ethics and the valid and good corporate governance practices. Annually, we evaluate the effectiveness of each implementation of policies. At the same time, we also ensure the supervision of the implementation of GCG conducted independently and thoroughly, in order to achieve the efficiency target across organizational lines, while maintaining the integrity of Bank SUMUT in the eyes of the authorities and the public widely.
Gambar Struktur Tatakelola Bank SUMUT sebagai berikut:
Image of Bank SUMUT Governance Structures as follows: KOMITE AUDIT Audit Committee
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
KOMITE PEMANTAU RISIKO Risk Management Committee
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Remuneration & Nomination Committee
RUPS
SEKRETARIAT PERUSAHAAN Corporate Secretariat
GMS
PENGAWASAN Monitoring
DIREKSI Board of Directors
MANAJEMEN RISIKO Risk Management
KEPATUHAN Compliance
HUKUM Legal
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
227
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting Of Shareholders
228
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan badan tertinggi dalam struktur Bank SUMUT. RUPS memiliki wewenang untuk menyetujui laporan tahunan, penunjukan dan/atau penunjukan kembali para anggota Dewan Komisaris dan Direksi, penunjukan dan/atau penunjukan kembali Auditor Eksternal dan tugas-tugas lain.
General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest body within the Bank SUMUT structure. GMS have the authority to approve the annual report, the appointment and / or reappointment of members of the Board of Commissioners and Board of Directors, the appointment and / or reappointment of the External Auditor and other duties.
Pemegang Saham Bank SUMUT
Bank SUMUT Shareholders
Pemegang Saham Bank SUMUT dapat dibagi menjadi saham yang dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.
Bank SUMUT Shareholders can be divided into shares held by the Government of North Sumatra Province and District Government / City of North Sumatra.
Bank SUMUT menjamin terpenuhinya hak Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Anggaran Dasar Bank SUMUT.
Bank SUMUT guarantee the fulfilment of rights of Shareholders, in accordance with the applicable provisions in the Articles of Association of the Bank SUMUT.
Pemegang Saham Utama Bank SUMUT adalah: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang memiliki 50,36% saham Bank SUMUT. Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu dari Provinsi di Indonesia. Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 72.981,23 km². Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan. Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 25 kabupaten, 8 kota (dahulu kotamadya), 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahan/desa.
Bank SUMUT Major Shareholder is: North Sumatra Provincial Government which has 50.36% stake in Bank SUMUT. North Sumatra is one of the provinces in Indonesia. North Sumatra Province located at 1 ° - 4 ° North latitude and 98 ° - 100 ° East Longitude. The land area of North Sumatra Province 72981.23 km ². North Sumatra central government is located in the city of Medan. North Sumatra province consists of 25 regencies, 8 cities (formerly municipalities), 325 sub-districts and 5,456 villages / village.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pelaksanaan RUPS
GMS Implementation
Dalam Anggaran Dasar Bank SUMUT , RUPS dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: RUPS Tahunan, yang diselenggarakan setiap tahun, selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir dan RUPS Luar Biasa, yang dapat diadakan setiap kali apabila dianggap perlu oleh Direksi atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari pemegang saham.
In the Statutes of Bank SUMUT, GMS is divided into two (2), namely: Annual General Meeting, which is held every year, not later than 6 (six) months after the fiscal year ended, and Extraordinary General Meeting, which may be held any time if deemed necessary by the Board of Directors upon written request of the board of directors or shareholders.
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha perusahaan jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Pengambilan keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan.
The decisions taken at the AGM based on the longterm interests of the company’s business. GMS and or shareholders do not undertake or intervention to the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors, without prejudice to the authority of the GMS to run right in accordance with the Statutes and legislation. GMS decision making is done fairly and transparently.
Dalam penyelenggaraan RUPS, upaya yang telah dilakukan Bank SUMUT adalah: 1. Pemegang saham diberikan kesempatan untuk mengajukan usul mata acara RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Panggilan RUPS telah mencakup informasi mengenai mata acara, tanggal, waktu dan tempat RUPS; 2. Bahan mengenai setiap mata acara yang tercantum dalam panggilan RUPS tersedia di kantor Bank SUMUT sejak tanggal panggilan RUPS, sehingga memungkinkan pemegang saham berpartisipasi aktif dalam RUPS dan memberikan suara secara bertanggung jawab. Jika bahan tersebut belum tersedia saat dilakukan panggilan untuk RUPS, maka bahan itu disediakan sebelum RUPS diselenggarakan; 3. Risalah RUPS tersedia di kantor Bank SUMUT, dan Bank SUMUT menyediakan fasilitas agar pemegang saham dapat membaca risalah tersebut.
In the General Meeting of Shareholders implementation, the efforts that have been made by Bank SUMUT are: 1. Shareholders are given the opportunity to propose the agenda of the AGM in accordance with the legislation. GMS’ calls have included information about the agenda, date, time and place of the GMS; 2. Material on any agenda item listed in the GMS call is available at the Bank SUMUT office since the date of the GMS’ call, so as allowing shareholders to actively participate in the GMS and to vote responsibly. If the material is not available yet, by the time to call the GMS, then the material provided before the GMS conducted;
Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa (RUPS LB). Pada tahun 2013, Bank telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa.Pemberitahuan, Pemanggilan RUPS telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
GMS’ announcement and invitation process is done in accordance with the applicable provisions of both the Annual General Meeting and Extraordinary General Meeting (EO GMS). In 2013, the Bank has organized 1 (one) time the Annual General Meeting and the 2 (two) times the Extraordinary General Meeting. Notice, Invitation for GMS has been implemented in accordance with applicable regulations.
3. Minutes of the GMS are available at the Bank SUMUT office. Moreover, Bank SUMUT provides facilities so that shareholders can read the treatise.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
229
Hasil Keputusan RUPS Tahun 2012
GMS Decision Results of the Year 2012
Pada tahun 2012, Bank SUMUT telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 3 (tiga) kali RUPS Luar Biasa. Seluruh hasil keputusan RUPS Tahun 2012 telah dilaksanakan oleh Bank SUMUT.
In 2012, Bank SUMUT has organized 1 (one) time the Annual General Meeting and three (3) times the Extraordinary General Meeting. The entire results of GMS in 2012 was carried out by Bank SUMUT.
Pelaksanaan RUPS Tahun 2013
GMS Implementation in the Year 2013
Pada tahun 2013, Bank SUMUT telah melaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 2 (dua) kali RUPS Luar Biasa.
In the Year 2013, Bank SUMUT has implemented 1 (one) time Annual General Meeting and 2 (two) times Extraordinary General Meeting.
No
230
Jenis RUPS Type of GMS
Tanggal Pelaksanaan Date of Implementation
Risalah RUPS GMS Treatise
1
RUPS Tahunan Annual GMS
28 Juni 2013 June 28, 2013
Akta Notaris Risna Rahmi Arifa, SH Nomor 70.- tanggal 28 Juni 2013 Deed Risna Rahmi Arifa, SH No. 70. - Dated June 28, 201
2
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
28 Juni 2013 June 28, 2013
Akta Notaris Risna Rahmi Arifa, SH Nomor 71.- tanggal 28 Juni 2013 Deed Risna Rahmi Arifa, SH No. 71. - Dated June 28, 2013
3
RUPS Luar Biasa Extraordinary GMS
19 Juli 2013 July 19, 2013
Akta Notaris Risna Rahmi Arifa, SH Nomor 58.- tanggal 19 Juli 2013 Deed Risna Rahmi Arifa, SH No.58 – Dated July 19, 2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Hasil Keputusan RUPS Tahun 2013 No
Jenis RUPS Type of GMS
1
RUPS Tahunan tanggal 28 Juni 2013 Annual GMS dated June 28, 2013
Agenda Agenda 1. Pengesahan Laporan Keuangan Bank SUMUT Tahun Buku 2012 Ratification of Bank SUMUT Financial Statements for the Fiscal Year 2012
GMS Decision Result of the Year 2013 Keputusan Decision 1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Bank SUMUT Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris serta Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali dengan pernyataan pendapat akuntan atas kewajaran laporan tersebut.
Realisasi Pelaksanaan Realization Telah direalisasikan seluruhnya Have been realized entirely
Approve and ratify Bank SUMUT Financial Statements for the Fiscal Year ended December 31, 2012 and the Report of Supervisory Board of Commissioners and the Financial Report of the Company for the year ended December 31, 2012 audited by Public Accountant Office Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dada & Ali, with the accountant’s opinion of the fairness of the report. 2. Penggunaan Laba Setelah Pajak Tahun Buku 2012 Use of Profit After Tax for Fiscal Year 2012
2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Provide release and discharge the sole responsibility (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners for management and supervisory actions that have been implemented during the Fiscal Year ended December 31, 2012.
2
RUPS Luar Biasa tanggal 28 Juni 2013 Extraordinary GMS Dated June 28, 2013
1. Penyempurnaan Anggaran Dasar Bank SUMUT
1. Menyetujui dan mengesahkan dengan menambah redaksional pada Pasal 13 Ayat 2 Anggaran Dasar.
Completion of Statutes of Bank SUMUT
Approve and ratify by adding editorial on Article 13 Paragraph 2 of the Articles of Association.
2. Memberikan Kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk mengesahkan penerbitan Saham Triwulan II, III, IV Tahun 2013 dan Triwulan I Tahun 2014 atas penyetoran modal yang disetor penuh pada triwualan-triwulan tersebut
Telah direalisasikan Have been realized
2. Memberikan Kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk mengesahkan penerbitan Saham Triwulan II, III, IV Tahun 2013 dan Triwulan I Tahun 2014 atas penyetoran modal yang disetor penuh pada triwualan-triwulan tersebut Provide Authority to the Board of Commissioners to authorize the issuance of shares Quarter II, III, IV Year 2013 and First Quarter 2014 over the full deposit paid-up capital in the quarters
Provide Authority to the Board of Commissioners to authorize the issuance of shares Quarter II, III, IV Year 2013 and First Quarter 2014 over the full deposit paid-up capital in the quarters 3. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan umum (general audit) Bank SUMUT Tahun Buku 2013
3. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan umum (general audit) Bank SUMUT Tahun Buku 2013 Provide authority to the Board of Commissioners to appoint a public accounting firm for Bank SUMUT public inspection (general audit) Fiscal Year 2013
Provide authority to the Board of Commissioners to appoint a public accounting firm for Bank SUMUT public inspection (general audit) Fiscal Year 2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
231
No
Jenis RUPS Type of GMS
Agenda Agenda
Keputusan Decision
4. Dana CSR (Corporate Social Responsibility)
4. Menyetujui pembagian Dana CSR (Corporate Social Responsibility) dibagikan kepada seluruh pemegang saham dengan persentase pembagian sesuai dengan persentase setoran modal masing-masing pemerintah Daerah Kabupaten/Kota termasuk kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang bukan pemegang saham yang akan dikelola dan didistribusikan melalui kantor cabang Bank SUMUT di daerahdaerah melalui koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan isi proposal yang diajukan oleh Walikota/Bupati masing-masing daerah, rincian mana satu dan lain sesuai dengan daftar lampiran yang menjadi satu kesatuan dalam akte ini.
CSR (Corporate Social Responsibility) Fund
Realisasi Pelaksanaan Realization
Approve the distribution of funds of CSR (Corporate Social Responsibility). distributed to all shareholders in accordance with the percentage distribution of the percentage of capital contribution of each district government / City including the district governments / City who are not shareholders which will be managed and distributed through the Bank SUMUT branch offices in these areas through coordination with relevant agencies in accordance with the contents of the proposal submitted by the Mayor / Regent of each region, where one and other details according to the list of attachments into a single unit in this deed. 5. Penetapan Direksi Bank SUMUT periode 2013-2017 Establishment of Board of Directors of Bank SUMUT period 2013-2017
5. Merubah susunan Direksi untuk periode 2013-2017 selanjutnya menjadi: Ester Junita Ginting sebagai Direktur Pemasaran, mengangkat dan menetapkan Muhammad Yahya dan Zenilhar masing-masing selaku Direktur Perseroan yaitu dengan masa jabatan sampai ditetapkannya Direktur Perseroan yang definitif. Sehingga susunan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut: Changing the composition of the Board of Directors for the period from 2013 to 2017 then becomes: Esther Junita Ginting as Marketing Director, appoint and assign Mohammad Yahya and Zenilhar as a Director of the Company with a term that is up to the definitive adoption of the Company Directors. So the composition of the Board of Directors of the Company is as follows: - Direktur Pemasaran: Ester Junita Ginting Marketing Director: Esther Junita Ginting - Direktur Operasional dan Kepatuhan: Muhammad Yahya Director of Operations and Compliance: Muhammad Yahya - Direktur Bisnis & Syariah : Zenilhar Director of Business & Sharia: Zenilhar
6. Penetapan Dewan Komisaris Bank SUMUT periode 2013-2017
3
6. Menunda pengangkatan Dewan Komisaris periode 2013-2017 sampai dengan pelaksanaan RUPS Luar Biasa pada tanggal 19 Juli 2013.
Establishment of the Board of Commissioners of Bank SUMUT period 2013-2017
Delaying the appointment of the Board of Commissioners period 20132017 until Extraordinary GMS on July 19, 2013
RUPS Luar Biasa tanggal 19 Juli 2013
Penetapan Dewan Komisaris Bank SUMUT Periode 20132017
Memperpanjang masa jabatan Dewan Komisaris selama 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 24 Juli 2014 susunan sebagai berikut :
Telah direalisasikan
Determination of the Board of Commissioners SUMUT Period 2013-2017
Extend the term of office of the Board of Commissioners for 1 (one) year until July 24, 2014, composition as follows:
Have been realized
Extraordinary GMS dated July 19, 2013
Komisaris Utama
: Djaili Azwar
President Commissioner
: Djaili Anwar
Komisaris Independen : Rizal Fahlevi Hasibuan Independent Commissioner: Rizal Fahlevi Hasibuan Komisaris Independen : Brata Kesuma Independent Commissioner: Brata Kesuma
232
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Dewan Komisaris
Board Of Commissioners Jumlah, Komposisi, Kriteria Independensi Anggota Komisaris
dan
Quantity, Composition, Criteria and Independence of Commissioners’ Members
Dewan Komisaris berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris Independen. Seluruh anggota Komisaris berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank SUMUT. Masa kerja Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Bank SUMUT ditetapkan selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali apabila mempunyai prestasi kerja yang baik setelah memperhatikan pertimbangan Bank Indonesia dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
The Board of Commissioners consists of 3 (three) persons consisting of 1 (one) President Commissioner and two (2) Independent Commissioners, all of Board of Commissioners’ members domiciled in the working area of Bank SUMUT Headquarters. Working period of the Board of Commissioners in accordance with Bank SUMUT’s Articles of Association is set for 4 (four) years and may be reappointed if he has a good performance after taking into account the consideration of Bank Indonesia without reducing the right of the General Meeting of Shareholders to dismiss him at any time.
Dewan Komisaris telah diperpanjang masa jabatannya dan ditetapkan oleh RUPS Luar Biasa pada tanggal 19 Juli 2013. Penggantian dan atau pengangkatan tersebut telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi.
Board of Commissioners has extended its tenure and confirmed by the Extraordinary GMS on July 19, 2013. These Replacement and or appointment notice the recommendation of the Nomination and Remuneration Committees.
Seluruh Anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit and Proper Test tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, yang mengindikasikan bahwa setiap Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
All members of the Board of Commissioners has passed the fit and proper test without notes, and has received approval from Bank Indonesia, which indicates that each Commissioner has the integrity, competence and adequate financial reputation.
Seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan Bank.
None of members of the Board of Commissioners is coming from a former member of the Board of Directors or Executive Officers of Banks or parties who have a relationship with Bank.
Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
All members of the Independent Commissioners have no financial, management, ownership and family relations with other members of the Board of Commissioners, Directors and/or Controlling Shareholders or relationship with the Bank, which could affect their ability to act independently.
Independensi Komisaris tersebut dilengkapi dengan Surat Pernyataan yang ditandatangani diatas materai Rp. 6000,- dan diketahui oleh Direktur Utama Bank SUMUT.
The independence of the Commissioner is equipped with a statement that is signed on stamp duty Rp. 6000, - (six thousand Rupiah) and acknowledged by the President Director of Bank SUMUT.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
233
Jumlah, Komposisi, Kriteria Independensi Anggota Komisaris
dan
Dewan Komisaris berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris Independen. Seluruh anggota Komisaris berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank SUMUT. Masa kerja Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Bank SUMUT ditetapkan selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali apabila mempunyai prestasi kerja yang baik setelah memperhatikan pertimbangan Bank Indonesia dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu. Dewan Komisaris telah diperpanjang masa jabatannya dan ditetapkan oleh RUPS Luar Biasa pada tanggal 19 Juli 2013. Penggantian dan atau pengangkatan tersebut telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi. Seluruh Anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit and Proper Test tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, yang mengindikasikan bahwa setiap Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan Bank.
234
Quantity, Composition, Criteria and Independence of Commissioners’ Members The Board of Commissioners consists of 3 (three) persons consisting of 1 (one) President Commissioner and two (2) Independent Commissioners, all of Board of Commissioners’ members domiciled in the working area of Bank SUMUT Headquarters. Working period of the Board of Commissioners in accordance with Bank SUMUT’s Articles of Association is set for 4 (four) years and may be reappointed if he has a good performance after taking into account the consideration of Bank Indonesia without reducing the right of the General Meeting of Shareholders to dismiss him at any time.
Board of Commissioners has extended its tenure and confirmed by the Extraordinary GMS on July 19, 2013. These Replacement and or appointment notice the recommendation of the Nomination and Remuneration Committees. All members of the Board of Commissioners has passed the fit and proper test without notes, and has received approval from Bank Indonesia, which indicates that each Commissioner has the integrity, competence and adequate financial reputation.
None of members of the Board of Commissioners is coming from a former member of the Board of Directors or Executive Officers of Banks or parties who have a relationship with Bank.
Seluruh Komisaris Independen tidak ada yang memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
All members of the Independent Commissioners have no financial, management, ownership and family relations with other members of the Board of Commissioners, Directors and/or Controlling Shareholders or relationship with the Bank, which could affect their ability to act independently.
Independensi Komisaris tersebut dilengkapi dengan Surat Pernyataan yang ditandatangani diatas materai Rp. 6000,- dan diketahui oleh Direktur Utama Bank SUMUT.
The independence of the Commissioner is equipped with a statement that is signed on stamp duty Rp. 6000, - (six thousand Rupiah) and acknowledged by
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi lainnya serta tidak merangkap jabatan sebagai Direksi, Komisaris atau Pejabat Eksekutif pada bank lain maupun pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan. Dengan demikian seluruh Anggota Dewan Komisaris Bank SUMUT telah memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris sesuai dengan peraturan-peraturan, sebagai berikut : a. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 110; Peraturan Bank Indonesia no.11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum pasal 27; b. Peraturan Bank Indonesia no.12/23 /PBI/2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test); c. Peraturan Bank Indonesia no.9/8/PBI/2007 tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih pengetahuan; d. Peraturan Bapepam No.IX.I.6 merupakan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-45/PM/2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.
the President Director of Bank SUMUT All members of the Board of Commissioners do not have family relations up to the second degree with fellow members of the Board of Commissioners and the Board of Directors or other, and no concurrent positions as Directors, the Commissioner or the Executive Officer to another banks on one (1) instituton / company which is not a financial institution.
Thus all the Members of the Board of Commissioners of Bank SUMUT have met the requirements as a member of the Board of Commissioners in accordance with the regulations, as follows: a. Law no. 40 of Year 2007 on Limited Liability Article 110; Bank Indonesia Regulation on Commercial Banks no.11/1/PBI/2009 article 27; b. Bank Indonesia Regulation no. 12/23/PBI/2010 on Fit and Proper Test; c. Bank Indonesia Regulation No.9/8/PBI/2007 on Utilization of Foreign Workers and Knowledge Transfer Program; d. Bapepam Regulation No.IX.I.6 is an Attachment of the Chairman Decision of Bapepam-LK No.Kep-45/ PM/2004 on Directors and Commissioners Issuers and Public Companies.
Per 31 Desember 2013, komposisi Dewan Komisaris terdiri dari: As of December 31, 2012, the composition of the Board of Commissioners consists of: Nama Name
Jabatan Position
Dasar Pengangkatan Basis of Appointment
Djaili Azwar
Komisaris Utama President Commissioner
Akta No. 58 tanggal 19 Juli 2013 Deed No.58 dated July 19, 2013
Rizal Fahlevi Hasibuan
Komisaris Independen Independent Commissioner
Akta No. 58 tanggal 19 Juli 2013 Deed No.58 dated July 19, 2013
Brata Kesuma
Komisaris Independen Independent Commissioner
Akta No. 58 tanggal 19 Juli 2013 Deed No.58 dated July 19, 2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
235
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
Fit and Proper Test
PBI Nomor 12/23/PBI/2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (fit & proper test) menyebutkan bahwa calon anggota Dewan Komisaris wajib lulus fit & proper test dan memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebelum menjalankan tugas dan fungsi dalam jabatannya.
Bank Indonesia Regulation No. 12/23/PBI/2010 on Fit and Proper Test mentions that the candidates for the Board of Commissioners must pass the fit and proper test, and obtain approval from Bank Indonesia before performing their duties and functions.
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Fit and Proper tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, yang mengindikasikan bahwa setiap anggota Dewan Komisaris Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai. Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak ada yang berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan Bank.
All members of the Board of Commissioners have passed the fit and proper without notes and has received approval from Bank Indonesia, which indicates that each member of the Board of Commissioners has the integrity, competence and reputation of adequate financial. None of the members of the Board of Commissioners is coming from a former member of the Board of Directors or Executive Officers of Banks, or parties who have a relationship with Bank.
Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test Table Nama Name
236
Tanggal Uji Kemampuan dan Kepatutan Date of the Fit and Proper Test
Pelaksana Executive
Hasil Result
Djaili Azwar
02 Juli 2009 | July 2, 2009
Bank Indonesia
Lulus | Pass
Rizal Fahlevi Hasibuan
06 Juni 2012 | June 6, 2012
Bank Indonesia
Lulus | Pass
Brata Kesuma
26 September 2012 | September 26, 2012
Bank Indonesia
Lulus | Pass
Program Pengenalan Dewan Komisaris
Board of Commissioner Recognition’s Program
Bank SUMUT melakukan program pengenalan bagi anggota Dewan Komisaris yang baru dengan tujuan memberikan gambaran atas aktivitas bisnis, rencana Bank SUMUT ke depan, panduan kerja dan lainnya yang menjadi tanggung jawab Dewan Komisaris. Program pengenalan dipersiapkan oleh Sekretaris Perusahaan berupa pengkajian dokumen yang diberikan dalam bentuk soft copy maupun hard copy antara lain dokumen Laporan Tahunan, Rencana Bisnis Bank (RBB), Anggaran Dasar, Kebijakan Tata Kelola Perusahaan, Code of Conduct, Program Kerja Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris, Pedoman Tata Tertib Dewan Komisaris, Pedoman Tata Tertib Direksi dan Pedoman Tata Tertib Komite di bawah Dewan Komisaris, serta peraturan perundangundangan yang terkait dengan proses bisnis Bank SUMUT.
Bank SUMUT conduct the recognition program for new members of the Board of Commissioners with the aim of providing an overview of the business activities, Bank SUMUT ahead plans, work guide, and others which become the responsibility of the Board of Commissioners. Recognition program prepared by the Corporate Secretary of a review of documents provided in soft copy and hard copy documents include Annual Reports, Bank Business Plans (BBP), the Articles of Association, Corporate Governance Policy, Code of Conduct, the Board of Commissioners Work Program and the Committee on under Board of Commissioners, Board of Commissioners’ rules Guidelines, Guidelines for Directors rules and Guidelines rules Committee under the Board of Commissioners, as well as legislation related to Bank SUMUT business process.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Anggota Dewan Komisaris Bank SUMUT telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dan PBI No.8/14/PBI/2006 Tentang perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia no.8/4/ PBI/2006 Tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum di mana jumlah anggota Dewan Komisaris Bank SUMUT saat ini adalah 3 (tiga) orang, dimana 2 (dua) orang di antaranya atau sama dengan 66,66% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. dengan demikian komposisi tersebut juga telah memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan mengenai Komisaris Independen.
Members of the Board of Commissioners of Bank SUMUT has met the quantity, composition, criteria and independence in accordance to Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 and PBI No.8/14/PBI/2006 About changes to Bank Indonesia Regulation no. 8/4/ PBI/2006 on the GCG implementation for Commercial Banks in which the current number of members of the Board of Commissioners of Bank SUMUT is 3 (three) persons, of which 2 (two) persons whom or equal to 66.66% of the Commissioners are independent commissioner. The composition thus also meets the regulations set forth by the Financial Services Authority of the Independent Commissioner.
Penetapan Komisaris Independen dilakukan berdasarkan kriteria yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yakni: tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Determination of Independent Commissioner conducted based on the criteria required by Bank Indonesia, namely: does not have the financial relationship, management, ownership of shares and / or family ties to the second degree with other Board of Commissioner members, directors and / or controlling shareholder or a relationship with a bank that can affect its ability to act independently.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris memiliki fungsi, tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan bunyi anggaran dasar dan wewenang yang diberikan oleh RUPS, yang tertuang dalam Keputusan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Nomor : 14/DK-BPDSU/SK/2002 tanggal 11 Maret 2002 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan, Pembinaan Dan Pengelolaan Bank oleh Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara.
Board of Commisioners have clear functions, duties and responsibilities in accordance with the articles of association and the authority granted by the General Meeting of Shareholders, which is stipulated in the Decision of the Board of Commissioners of PT. North Sumatra Regional Development Bank Number: 14/DK-BPDSU/SK/2002 dated March 11, 2002 regarding Guidelines for Monitoring Procedures, Development and Bank Management by the Board of Commissioners of PT. Bank SUMUT.
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap operasional bank secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Bank Indonesia, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Commissioners is responsible to the shareholders in terms of overseeing the Director’s policy towards the bank’s operations in general, which refers to a business plan that has been approved by the Board of Commissioners and Bank Indonesia, as well as ensuring compliance with all laws and regulations in force.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
237
Secara rinci, tugas Dewan Komisaris yang berhubungan dengan pengawasan adalah : a) Memastikan bahwa manajemen dalam mengembangkan rencana dan strategi bisnis, telah memasukkan didalamnya rencana kerja untuk pengelolaan risiko dan pengendalian internal secara efektif. b) Memastikan bahwa manajemen secara konsisten membangun dan mengembangkan budaya perusahaan (corporate culture) yang mendorong karyawan tanggap dan peka terhadap adanya risiko (termasuk risiko baru). c) Mengembangkan Komite Audit (komposisi, tanggung jawab dan efektiviitas) yang andal dalam bisnis, regulasi, auditing, corporate (financial) reporting, dan corporated governance untuk mendukung tugas Komisaris. d) Melakukan pengawasan terhadap pengurusan dan operasional bank di bidang perencanaan yang meliputi: • Strategi dasar dan program pelaksanaan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi dan Budaya Perusahaan • Melakukan review atas pelaksanaan Business Plan tahun berjalan • Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahunan bank (perbandingan realisasi dengan anggaran) • Strategi perusahaan dalam bidang operasional maupun manajemen strategi usaha. e) Melakukan pengawasan terhadap pengurusan dan operasional bank di Bidang Kepatuhan yang meliputi pengawasan atas: • Ketentuan Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK) bank • Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) • Ketentuan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) • Provisions for impairment losses (IL) • Statutory Provisions • Pelaksanaan Pedoman Tata Kerja dan Sistim Pelaporan Direktur Kepatuhan f ) Melaksanakan pengawasan dan monitoring terhadap laporan hasil pemeriksaan yang dilaporkan Divisi Pengawasan kepada Dewan Komisaris.
238
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
In detail, the duties of the Board of Commissioners relating to supervision are: a) Ensuring that in developing business plans and strategies, the management has included its work plan for risk management and effective internal control. b) Ensuring that management consistently build and develop corporate cultures which encourage employees to be responsive and sensitive to the presence of risk (including new risk). c) Developing Audit Committee (composition, responsibilities and effectiveness) is reliable in the business, regulatory, auditing, corporate (financial) reporting, and corporated governance, to support the Commissioner’s duty. d) Give supervision concerning the bank’s management and operations in the areas of planning which include: • The basic strategy and implementation of the Vision, Mission, Goals, Objectives, Policy, Strategy and Corporate Culture program • Conduct a review of the implementation of the Business Plan’s for the current year • The implementation of work plan and the annual budget of the bank (comparison between the realization and the budget) • The company’s strategy in the field of operations as well as business strategy management e) Give supervision on the banks’ maintenance and operations in the field of Compliance including oversight of: • Provisions Maximum Lending Limit (MLL) bank • Capital Adequacy Obligation (CAO) • Provisions Assets Quality (AQ) • Provisions for impairment losses (IL) • Statutory Provisions • Implementation Guidelines of Working Procedures and Reporting System of Compliance Director f) Carry out supervising and monitoring of the examination report which is reported by Monitoring Division to the Board of Commissioner.
Pembagian Tugas Dewan Komisaris
The division of duties of the Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibagi atas 3 (tiga) bidang tugas, yaitu :
In performing its duties, the Board of Commisioner is divided into three (3) areas of duties, namely:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Nama Name
Bidang Tugas Duties
Komisaris Utama President Commissioner
Djaili Azwar
Koordinasi semua kegiatan Dewan Komisaris. Bertugas di bidang Pengawasan dan Kepatuhan meliputi: Coordination of all activities of the Board of Commissioners. Monitoring in the field of Monitoring and Compliance consists of: • pengawasan intern | Internal monitoring • perencanaan dan pengembangan | planning and development • kepatuhan | compliance • manajemen risiko. | risk management
Komisaris Independen Independent Commissioner
Rizal Fahlevi Hasibuan
Komisaris yang membidangi pemasaran meliputi: Commissioner that in charge of marketing, consists of: • Penghimpunan Dana | Funds collection • Pengalokasian Dana | Funds allocation • Jasa Perbankan | Banking services • Penyelamatan dan Supervisi Kredit | Rescue and Supervision of Credit • Hukum yang berkaitan dengan perkreditan | Legal relating to credit • Perbankan Syariah | Sharia Banking
Komisaris Independen Independent Commissioner
Brata Kesuma
Komisaris yang membidangi Umum: Commissioner that in charge of General Affairs: • Sumber Daya manusia | Human Resources • Umum | General Affairs • Administrasi Keuangan | Financial Administration • Teknologi Informasi | Information Technology • Hukum yang tidak berkaitan dengan perkreditan | Legal that are not related to credit
Dalam pelaksanaan tugasnya, anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian ataupun kepailitan perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya termasuk Dewan Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 (lima) tahun, khusus untuk anggota Dewan Komisaris yang bersalah atau lalai menjalankan tugasnya yang mengakibatkan perusahaan pailit.
In the implementation of its duties, the Board of Commissioners is also responsible jointly and severally for any losses or bankruptcy of the company if the relevant is guilty or neglect in implementing its duties including the Board of Commissioners who had not served 5 (five) years, especially for members of the Board of Commissioners that are guilty or neglect in implementing their duties resulted in the company bankrupt.
Dewan Komisaris selalu mengawasi kebijakan yang diambil Direksi berdasarkan laporan yang diterima atau temuan langsung di lapangan. Untuk membantu tugas-tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan penerapan kebijakan GCG tersebut, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi yang ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan Direksi Bank SUMUT dengan tugasnya adalah melakukan pemantauan, evaluasi, dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners always monitor the policies taken by the Board of Directors based on the reports received or findings in the field. To assist the duties of the Board of Commissioners in conducting the implementation of GCG policies, the Board of Commissioners has developed Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee that are set out in the Decree of the Board of Directors of Bank SUMUT with duties of conducting monitoring, evaluation, and providing recommendations to the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
239
Indikator Kinerja Dewan Komisaris
Performance Indicator of the Board of Commissioners
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dewan Komisaris selalu berpedoman pada Anggaran Dasar, Keputusan RUPS, dan Program Kerja Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menggunakan program kerja ini sebagai pedoman dalam menjalankan tugasnya untuk memastikan prinsip GCG diterapkan secara holistik. Dalam menjalankan program kerja dimaksud, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
In implementing its duties and functions, the Board of Commissioners always refers to the Articles of Association, Resolutions of GMS, and Work Plan of the Board of Commissioners. The Board of Commissioners uses this work plan as a guideline in implementing its duties to ensure the principles of GCG are implemented holistically. In implementing the work plan, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee, Risk Monitoring Risk, and Remuneration and Nomination Risk.
Rekomendasi Dewan Komisaris
Recommendations of the Board of Commissioners
Dalam memberikan rekomendasi, Dewan Komisaris selalu memperhatikan saran dan usul dari berbagai unsur termasuk Komite yang dibentuk dan dalam pengambilan keputusan dilakukan secara bersamasama atau secara musyawarah/mufakat. Sesuai fungsinya, Dewan Komisaris selalu mengarahkan, memantau, mengevaluasi dan memberikan nasehat atas pelaksanaan rencana bisnis bank.
In providing recommendations, the Board of Commissioners always heeded the advices and suggestion from various elements including Committee that is established and the decision making is conducted jointly or by consensus/ agreement.In accordance with its function, the Board of Commissioners always direct, monitor, evaluate and provide advices on the implementation of bank business plan.
Anggota Dewan Komisaris tidak melibatkan diri dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank SUMUT, kecuali diatur lain oleh perundang-undangan, Peraturan Bank Indonesia yang berlaku dan hal-hal lain yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank.
Members of the Board of Commissioners do not involve in the decision making of operating activities of Bank SUMUT, unless regulated the otherwise by the laws, Regulations of Bank Indonesia that are applicable and other matters that are regulated in the Meetings Frequency of the Board of Commissioners
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Meetings Frequency of the Board of Commissioners
Frekwensi Rapat Internal Dewan Komisaris Jumlah rapat internal yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 15 (lima belas) kali rapat dengan rincian kehadiran sebagai berikut :
Internal Meetings Frequency of the Board of Commissioners Total internal meetings held in 1 (one) year was amounted 15(fifteen) meetings with details of attendance as follow:
Daftar Kehadiran dalam Rapat Internal Dewan Komisaris tahun 2013 Attendance in Internal Meetings of the Board of Commissioners in 2013
Nama Name
240
Jabatan Position
Jumlah Kehadiran Number of Attendance
Djaili Azwar
Komisaris Utama President Commissioner
15
Rizal Fahlevi Hasibuan
Komisaris Independen Independent Commissioner
13
Brata Kesuma
Komisaris Independen Independent Commissioner
15
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Frekuency board of Commissioners and Board of Directors
Jumlah rapat yang diselenggarakan dalam 1 (satu) tahun sebanyak 6 (enam) kali rapat dengan rincian kehadiran masing-masing anggota sebagai berikut :
Number of meetings held in 1 (one) year was amounted to 6 (six) meetings with attendance details of each member as follow:
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Kehadiran Number of Attendance
Djaili Azwar
Komisaris Utama President Commissioner
5
Rizal Fahlevi Hasibuan
Komisaris Independen Independent Commissioner
6
Brata Kesuma
Komisaris Independen Independent Commissioner
6
M. Yahya
Direktur Operasional Director of Operations
5
Zenilhar
Direktur Bisnis& Syariah Director of Business & Sharia
3
Ester Junita Ginting *
Direktur Pemasaran Director of Marketing
2
*Sdri. Ester Junita Ginting efektif diangkat sebagai Direktur Pemasaran sejak tanggal 28 Juni 2013 *Ester Junita Ginting was effectively appointed as Director of Marketing since June 28, 2013.
Program Pelatihan Dewan Komisaris
Training Programs of the Board of Commissioners
Di tahun 2013, para anggota Dewan Komisaris telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan serta seminar dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris antara lain sebagai berikut:
In 2013, members of the Board of Commissioners have attended and participated in various trainings and seminars in order to improve the competencies of the Board of Commissioners, among others:
Tanggal Date
Penyelenggara Organizer
Peserta dari Dewan Komisaris Participants from the Board of Commissioners
No
Nama Pelatihan Training Name
1
Workshop Opportunities Behind Risks: Identifikasi Tiga Risiko Utama yang Berdampak Sistemik Workshop of Opportunities Behind Risks: Identification of Three Primary Risks that impact systemically
22-23 Januari 2013 January 22-23, 2013
Risk Management Global
Rizal Pahlevi Hasibuan
2
Workshop Hapus Tagih Pasca Keputusan Mahkamah Konstitusi dan Penyusunan SOP Workshop of Charge-Off Post-Decision of the Constitutional Court and Development of SOP
5-6 Februari 2013 February 5-6, 2013
Asbanda
Rizal Pahlevi Hasibuan
3
Workshop Penentuan Kategori Kualitas Aktiva dan Dampak Strategisnya Sesuai Peraturan Bank Indonesia Workshop of Category Determination of Assets Quality and Impact of Strategic According to Regulations of Bank Indonesia
20-21 Februari 2013 February 20-21, 2013
Risk Management Global
Djaili Azwar Rizal Pahlevi Hasibuan Brata Kesuma
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
241
242
4
Sosialisasi Cara Cepat Penerapan Revisi Peraturan Bapepam LK No. VIII G7 dan X.K.6 Tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik Socialization of Quick Ways of Regulations Revision Implementation of Bapepam LK No. VIII G7 and X.K.6 about Presentation and Disclosure of Financial Statements and Public Companies.
27-28 Februari 2013 February 27-28, 2013
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Ministry of Finance of the Republic of Indonesia
Rizal Pahlevi Hasibuan
5
Seminar Peningkatan Efektivitas Pelaksanaan Pengawasan oleh Dewan Komisaris BPD-SI Seminar of Effectivity Improvement of Monitoring Implementation by the Board of Commissioners of BPD-SI
15-17 Maret 2013 March 15-17, 2013
Forum Komunikasi Communication Forum
Rizal Pahlevi Hasibuan Brata Kesuma
6
Two Days Seminar & Workshop Prospek Industri 2013: Uji Proyeksi Kinerja Sektor Unggulan Bagi Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Two Days Seminar & Workshop of Industry Prospects 2013: Projection Test of Leading Sector Performance For Banks and Other Financial Institutions
20-21 Maret 2013 March 20-21, 2013
Risk Management Global
Djaili Azwar Brata Kesuma
7
Workshop Teknik Jitu dalam Pemeriksaan dan Pelaporan LBU Workshop of Accurate Techniques in Investigation and Reporting of LBU
20-21 Maret 2013 March 20-21, 2013
Risk Management Global
Rizal Pahlevi Hasibuan
8
Seminar BPD SI dan Penarikan Undian Tabungan Simpeda Seminar of BPD SI and the Lottery Withdrawal of Simpeda Saving
26 Maret 2013 20-21 Maret 2013 March 26, 2013
9
Two Days Workshop Analisa Laporan Keuangan: Cara Taktis Mengukur Kinerja Bank Melalui Laporan Keuangan (Audited) Two Days Workshop of Financial Statements Analysis: Practical Steps to Measure the Bank Performance Through Financial Statements (Audited)
17-18 April 2013 April 17-18, 2013
Risk Management Global
Rizal Pahlevi Hasibuan Brata Kesuma
10
Procedure Export Import Procedures of Export & Import
29-30 April 2013 April 29-30, 2013
WM Global Consulting
Brata Kesuma
11
Workshop Penguatan Modal & Aset dalam Rangka Mendukung Percepatan Pembangunan Daerah Workshop of Reinforcement of Capital & Assets to Support Regional Development Acceleration
24-25 April 2013 April 24-25, 2013
12
Workshop Fraud Detection using Active Data Workshop of Fraud Detection by using Active Data
16-17 Mei 2013 May 16-17, 2013
Awesome Consulting
Brata Kesuma
13
Bedah Kasus Fraud melalui Pengajuan Kredit Fiktif, Cybercrime dan Money Laundering Fraud Case Discussion through Submission of Fictive Credit, Cybercrime and Money Laundering
15 Juni 2013 June 15, 2013
BSMR
Djaili Azwar
14
Workshop Penyusunan SOP Hapus Tagih BPD Workshop of SOP Development of BPD Charge-Off
13 Juni 2013 June 15, 2013
Asbanda
Rizal Pahlevi Hasibuan
15
Workshop Membangun SOP Perkreditan Berbasis Manajemen Risiko Workshop of Building Credit SOP Based of Risk Management
22-23 Mei 2013 May 22-23, 2013
Risk Management Global
Djaili Azwar
16
Workshop Mekanisme Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Workshop of Assessment Mechanism of Bank Health Level
21-22 Juni 2013 June 21-22, 2013
Asbanda
Djaili Azwar Rizal Pahlevi Hasibuan Brata Kesuma
17
Seminar Kesiapan Bank Daerah Menghadapi Penetapan Peraturan Klasifikasi Berdasarkan Modal inti Seminar of the Readiness of Regional Bank to face the Determination of Classification Regulation Based of Core Capital
4-6 April 2013 April 4-6, 2013
FKDKP
Djaili Azwar Rizal Pahlevi Hasibuan Brata Kesuma
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Djaili Azwar
Djaili Azwar Rizal Pahlevi Hasibuan
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
Work Guidelines of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsipprinsip GCG.
Board of Commissioners refers to the Work Guidelines of the Board of Commissioners and the Board of Directors (Board Manual). Board Manual contains work instructions of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as the phases of activities that are structured, sistematic, easy to understand and can be conducted consistently, to be a reference for the Board of Commissioners and Board of Directors in implementing each duties to achieve the Vision and Mission of the Company, which is expected to achieve high standards of work in harmony with the principles of GCG.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance.
Board Manual was prepared based on the principles of corporate law, provisions of Articles of Association, applicable rule and regulations, the directions of Shareholders as well as the best practices of Good Corporate Governance.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
243
Direksi
Board Of Direction Jumlah, Komposisi, Kriteria Independensi Anggota Direksi
244
dan
The number, composition, Criteria and Independence of Board of Directors
Jumlah anggota Direksi Bank SUMUT pada periode 1 Januari-27 Juni 2013 sebanyak 2 (dua) orang, dan jumlah Direksi Bank SUMUT pada periode 28 Juni - 31 Desember 2013 ada 3 (tiga) orang, yang semuanya berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank SUMUT. Seluruh anggota Direksi telah lulus Fit & Proper Test tanpa catatan serta sebagian besar telah lulus mengikuti program sertifikasi manajemen risiko.
The total members of the Board of Directors of Bank SUMUT the period January 1-June 27, 2013 by 2 (two), and the number of Directors of the Bank SUMUT in the period 28 June to 31 December 2013 there are 3 (three) persons, all of whom live in the working area of Bank Headquarters SUMUT . All members of the Board of Directors has passed the Fit & Proper Test without notes and most have passed the certification program of risk management.
Penggantian dan atau Pengangkatan Direksi telah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dengan memperpanjang masa tugas 2 (dua) orang Direksi sampai dengan ditetapkannya anggota Direksi PT. Bank SUMUT periode 2013 – 2017 yang definitif, tertuang dalam Akte Notaris Risma Rahmi Arifa Nomor : 71 tanggal 28 Juni 2013 dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank SUMUT.
Assign and Re-assign of Directors have noticed the Remuneration and Nomination Committee recommendation to extend the term of 2 (two) members of the Board of Directors until the enactment of Directors. Bank SUMUT the period 2013 - 2017 the definitive, contained in the Notary Act Risma Rahmi Arifa No. 71 dated June 28, 2013 in General Meeting Extraordinary Shareholders of Bank SUMUT corporate
Semua anggota Direksi memiliki kompetensi, integritas dan reputasi baik serta sebagian besar telah berpengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif.
All members of the Board of Directors has the competence, integrity and good reputation and most have experienced more than 5 (five) years in the field of operations as Executive Officer.
Seluruh Direksi tidak merangkap Jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank dan Perusahaan atau Lembaga Keuangan bukan Bank.
The entire Board of Directors do not hold Position as Commissioner, the Board of Directors or Executive Officers of the Company or the banks and non-bank financial institutions.
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki kepentingan dalam hal hubungan keuangan, kepemilikan, dan hubungan keluarga anggota Direksi dan Direksi dengan Komisaris, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali.
All members of the Board of Directors does not have a financial relationship in terms of interests, ownership, and family relationships with members of the Board of Directors and the Board of Commissioners, the Board of Directors and / or Controlling Shareholders.
Seluruh anggota Direksi telah membuat Surat Pernyataan tidak ada memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor pada lembaga keuangan bukan Bank maupun perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun diluar negeri yang ditandatangani diatas materai Rp. 6000.
All members of the Board of Directors has made no Statement of owning shares of 5% or more of the paidup capital in non-bank financial institutions and other companies domiciled in and outside the country who signed on stamp Rp. 6000.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Sesuai dengan fungsi tugas, wewenang dan tanggung jawab, Direksi tidak pernah memberikan kuasa umum kepada pihak lain.
In accordance with the functions duties, powers and responsibilities, the Board of Directors never give general authority to any other party.
Per 31 Desember 2013, komposisi keanggotaan Direksi Bank SUMUT, adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013, the composition of the membership of the Board of Directors of Bank of North Sumatra, is as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Dasar Pengangkatan Assignment Basis
M. Yahya*
Direktur Operasional Director of Operation
Keputusan RUPS Tanggal 28 Juni 2013 Decision GSM on June 28, 2013
Zenilhar*
Direktur Bisnis dan Syariah Director of Business and Sharia
Keputusan RUPS Tanggal 28 Juni 2013 Decision GSM on June 28, 2013
Ester Junita Ginting**
Direktur Pemasaran Director of Marketing Director
Keputusan RUPS Tanggal 28 Juni 2013 Decision GSM on June 28, 2013
* RUPS Tanggal 28 Juni 2013 memperpanjang masa tugas M.Yahya dan Zenilhar GSM on June 28, 2013 has been extend the term of M.Yahya and Zenihar ** Ester Junita Ginting menjabat sebagai Direktur Pemasaran sejak tanggal 28 Juni 2013. Ester Junita Ginting set as Marketing Director since June 28, 2013
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
Fit ad Proper Test
PBI Nomor 12/23/PBI/2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatutan (fit & proper test) menyebutkan bahwa calon anggota Direksi wajib lulus fit & proper test dan memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebelum menjalankan tugas dan fungsi dalam jabatannya.
PBI 12/23/PBI/2010 Number of fit and proper test mentions that the candidates for the Board of Directors must pass the fit and proper test and obtain approval from Bank Indonesia before performing their duties and functions of the office.
Seluruh anggota Direksi telah lulus Fit and Proper tanpa catatan dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, yang mengindikasikan bahwa setiap anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
All members of the Board of Directors have passed the fit and proper without notes and has received approval from Bank Indonesia, which indicates that each member of the Board of Directors has the integrity, competence and adequate financial reputation.
Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper test table
Nama Name
Pelaksana Organized
Hasil Result
M. Yahya
Bank Indonesia
Lulus | Pass
Zenilhar
Bank Indonesia
Lulus | Pass
Ester Junita Ginting
Bank Indonesia
Lulus | Pass
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
245
Program Pengenalan Direksi
Introduce the Directors Program
Bank SUMUT melakukan program pengenalan bagi anggota Direksi yang baru dengan tujuan memberikan gambaran atas aktivitas bisnis, rencana Bank SUMUT ke depan, panduan kerja dan lainnya yang menjadi tanggung jawab Dewan Komisaris. Program pengenalan dipersiapkan oleh Sekretaris Perusahaan berupa pengkajian dokumen yang diberikan dalam bentuk soft copy maupun hard copy antara lain dokumen Laporan Tahunan, Rencana Bisnis Bank (RBB), Anggaran Dasar, Kebijakan Tata Kelola Perusahaan, Board Manual, Code of Conduct, Program Kerja Dewan Komisaris dan Komite di bawah Dewan Komisaris, Pedoman Tata Tertib Dewan Komisaris, Pedoman Tata Tertib Direksi dan Pedoman Tata Tertib Komite di bawah Dewan Komisaris, serta peraturan perundangundangan yang terkait dengan proses bisnis Bank SUMUT.
Bank SUMUT conduct introduction program for new Board members with the aim of providing an overview of the business activities, the Bank SUMUT plan ahead, guides and other work that is the responsibility of the Board of Commissioners. The introduce program prepared by the Corporate Secretary of a review of documents provided in soft copy and hard copy documents include Annual Reports, Business Plans Bank (RBB), the Articles of Association, Corporate Governance Policy, Board Manual Code of Conduct, the Board of Commissioners Work Program and the Committee on under BOC, BOC rules Guidelines, Guidelines for Directors rules and Guidelines rules Committee under the Board of Commissioners, as well as legislation related to business processes Bank SUMUT.
Program Pelatihan Direksi
Directors Training Program
Di tahun 2013, para anggota Direksi telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan serta seminar mengenai dalam rangka peningkatan kompetensi Direksi antara lain sebagai berikut:
In 2013, the Directors have attended and participated in various trainings and seminars in order to increase the competence of the Board of Directors are as follows:
Tabel Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test Table
No
246
Nama Pelatihan Name of training
Tanggal Date
Penyelenggara Organized by
1
Program Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Risiko Maintain the risk management certification program
11-12 Desember 2013
Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR)
Zenilhar
2
Seminar Akhir Tahun 16 Desember 2013 Perbankan Syariah Tahun 2013 End of Year Syariah Financial In 2013
Bank Indonesia
Zenilhar
3
Sosialisasi Implementasi Sistem Bank Indonesia – RTGS/SSSS Bank Indonesia socialization implementation system – RTGS/SSSS
Bank Indonesia
Ester Junita Ginting Zenilhar
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
24 Juli 2013
Peserta dari Direksi Participant from Directors
No
Nama Pelatihan Name of training
Tanggal Date
Penyelenggara Organized by
Peserta dari Direksi Participant from Directors
4
Sosialisasi PMA BPS BPIH dan Kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1434 H / 2013 M Socialization PMA BPS BPIH and Haji Opration Policy year 1434 H/ 2013 M
17 April 2013
Kementerian Agama Republik Indonesia
Zenilhar
5
Business and Technology Seminar 2013
12 April 2013
Lintasarta
Zenilhar
6
Seminar BPDSI dan Munas Tahunan ASBANDABPDI Seminar and Annual Munas ASBANDA
24-26 Maret 2013
Asbanda
Zenilhar
7
Seminar IBEX 2013
24 Mei 2013
Asbanda
Zenilhar
Independensi Direksi
Independence of Directors
Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Directors do not have the financial, management, ownership of shares and / or family ties to the second offspring with a member of the Board of Commissioners, the Board of Directors and / or controlling shareholder or a relationship with a bank that could affect its ability to act independently.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Duties and Responsibilities of Directors
Direksi Bank SUMUT bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelolaan bank dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Anggota Direksi memiliki pembidangan tugas dan tanggung jawab yang jelas yang diatur dalam Tata Tertib dan Tata Cara Menjalankan Pekerjaan Direksi PT. Bank SUMUT yang ditetapkan dalam Peraturan Direksi PT. Bank SUMUT No. 006/Dir/DKMR-CQA/PBS/2010 tanggal 31 Agustus 2010.
Directors of the Bank SUMUT solely responsible for the management of the bank and comply with laws and regulations. Members of the Board of Directors has the job descriptions of the duties and responsibilities clearly set out in the Rules and Procedures for Run the work as a Directors. SUMUT Bank as stipulated in the Board of Directors of corporate. No. SUMUT Bank. 006/ Dir/DKMR-CQA/PBS/2010 dated August 31, 2010.
Kewenangan dan tanggung jawab Direksi dalam mengelola Bank SUMUT telah diatur dalam AD/ART PT. Bank SUMUT yang tertuang dalam Akte Notaris Aline Hanum, SH No. 38 tanggal 16 April 1999 dan terakhir diubah dengan Akta Notaris Risna Rahmi Arifa,SH No. 58 tanggal 19 Juli 2013 yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia RI No. AHU.0098904.AH.01.09 tahun 2013 tanggal 28 Oktober 2013.
Authority and responsibility in managing the Bank’s Board of Directors has set the SUMUT AD / ART corporate. Bank SUMUT contained in the notarial act Aline Hanum, SH. 38 dated 16 April 1999 and last amended by the Deed Risna Rahmi Arifa,SH No. 58 dated19 Juli 2013 which has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU.0098904.AH.01.09 year 2013 dated 28 October 2013.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
247
248
Pada prinsipnya Direksi telah melaksanakan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh jenjang organisasi
In principle, the Board of Directors has implemented corporate governance in all Bank operations at all levels of the organization
Direksi tidak menggunakan jasa profesional dan penasehat perorangan sebagai konsultan, kecuali untuk yang bersifat khusus Direksi mengangkat 1 (satu) orang staff ahli Direksi dengan cakupan kontrak yang jelas (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu No. 018/Dir/DSDM-TK/SPj/2013 tanggal 8 Maret 2013) yaitu Bambang Darusman dengan tugas :
Directors do not use professional services as a consultant and advisor to individuals, except for the special occasions of Directors appoint 1 (one) person Board of Directors with expert staff coverage clear contract ((Perjanjian Kerja Waktu Tertentu No. 018/ Dir/DSDM-TK/SPj/2013date March 8, 2013), namely Bambang Darusman by task:
a. Membantu Direksi cq. Divisi Penyelamatan Kredit untuk segala hal yang terkait penyelesaian seluruh permasalahan penjualan PT. Victor Jaya Raya sampai dengan selesai. b. Membantu Direksi cq. Divisi Sumber Daya Manusia untuk mempersiapkan seluruh ketentuan pelaksanaan atas Peraturan Perusahaan tentang Ketenagakerjaan Bank SUMUT agar memenuhi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. c. Membantu Direksi cq. Divisi Kredit untuk membuat, merancang dan mengawasi penyelesaian seluruh kontrak perjanjian antara Notaris dengan Pemimpin Cabang Bank SUMUT sampai dengan selesai. d. Membantu Direksi cq. Divisi Umum untuk menelaah kontrak-kontrak dengan pihak ketiga dalam rangka pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran Tahun 2013. e. Melaksanakan Tugas-tugas lainnya.
a. Assist the Board of Directors cq. Credit Rescue Division for all matters relating to the settlement of all problems selling Victor Jaya Raya Corporate until finished. b. Assist the Board of Directors cq. Division of Human Resources to prepare for the implementation of all the provisions of the Regulation on Employment Company Bank SUMUT to comply with the Act No. 13 of 2003 on Manpower.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
c. Assist the Board of Directors cq. Credit Division to create, design and oversee the completion of the entire contract between the Notary Branch Manager Bank SUMUT corporate until completed. d. Assist the Board of Directors cq. General Division for reviewing contracts with third parties within the framework of the implementation of the Work Plan Budget Year 2013 e. Carry out any other duties
Pembidangan Tugas Direksi
Job descriptions of the Board of Directors Duties
Direktur Utama
President Director
Direktur Utama adalah kordinator pelaksanaan tugas Direksi dan membawahi langsung Sekretaris Direksi dan Divisi Pengawasan. Adapun yang menjadi tugas Direktur Utama adalah:
President Director is the coordinator of the Board of Directors and oversees the execution of duties directly Secretary of the Board of Directors and Audit Division. As for the task of President Director is:
a. Menetapkan pembagian tugas diantara anggota Direksi. b. Menetapkan struktur organisasi perusahaan lengkap dengan rincian tugasnya setelah mendapat persetujuan dan atau pengesahan dari Dewan Komisaris atau Pemegang Saham. c. Mengkoordinir penyusunan RJPP, RKAT dan rencana-rencana lainnya untuk disampaikan kepada Komisaris dan RUPS. d. Mengkoordinir pelaksanaan program kegiatan Direktur Kepatuhan, Operasional, Bisnis dan Syariah, dan Pemasaran yang dijabarkan dari RKAT dan RJPP. e. Mengawasi pengalokasian tugas dan wewenang oleh masing-masing Direktur kepada Pemimpin Divisi. f. Membawahi langsung Divisi Pengawasan dan Sekretaris Direksi. g. Menetapkan anggaran biaya untuk Divisi Pengawasan dan Sekretaris Direksi dalam rencana anggaran tahunan. h. Mengendalikan program kegiatan di bidang Pengawasan Umum, Bidang Pengawasan Teknologi Sistem Informasi dan Bidang Pengawasan Kredit, dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. i. Mengadakan serta memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Divisi, Cabang Utama dan Cabang. j. Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan. k. Mengkoordinir pembuatan laporan manajemen triwulan, semesteran dan tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.
a. Determine the distribution of duties among the members of the Board of Directors b. Establish organization structure complete with details of his duties after approval and or ratification of the board of directors or shareholders . c. Coordinate the preparation of RJPP, AABP and other plans to be submitted to the Commissioner and GMS . d. Coordinate the implementation of the program of activities Director of Compliance, Operations , Business and Sharia , and Marketing are derived from the AABP and RJPP. e. Supervision the allocation of duties and responsibilities by each Director to the Division Leader . f. Directly oversees the Division of Supervision and the Secretary of the Board of Directors. g. Planning a budget for the Division of Supervision and the Secretary of the Board of Directors in the annual budget plan. h. Controllign supervision program activities in the field of Public Sector Information Systems and Technology Supervision of Supervision of Credit, the applicable rules and regulations . i. As well as leading the Board of Directors meeting held on a regular basis, to evaluate the implementation of the program of activities of each Division, Main Branch and Branch . j. Coordinate Directors periodically evaluates the achievement of Key Performance Indicators (KPIs ) and formulate the necessary corrective actions . k. Coordinate the quarterly management report preparation, quarterly and yearly to be submitted to the Board and Shareholders.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
249
l. Mengkoordinir pemantauan terhadap implementasi Good Corporate Governance. m. Menjalankan tugas-tugas lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar, Keputusan RUPS dan Peraturan Perundangan-undangan yang berlaku.
l. Coordinating the monitoring of the implementation of good corporate governance m. Running other duties in accordance with the Basic Budget, Decisions GMS and Legislation applicable regulations .
Direktur Operasional
Director of Operations
Direktur Operasional membawahi bidang tugas :
Director Of Operations in charge of the task:
a. Sumber Daya Manusia b. U m u m c. Tehnologi Informasi dan Administrasi Keuangan
a. Resources b. General c. Technology information and Financial Administration d. Law which not related with credit/financing
d. Hukum yang tidak berkaitan dengan perkreditan/pembiayaan. Secara spesifik yang menjadi tugas Direktur Operasional adalah : a. Menetapkan visi, misi di lingkungan Direktur Operasional yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi perusahaan. b. Menetapkan strategi dan kebijakan Direktur Operasional yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi, kebijakan korporasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Merumuskan program kegiatan setiap awal tahun untuk Divisi SDM, Teknologi Informasi dan Akuntansi, dan Umum yang didasarkan kepada RKAT dan RJPP yang telah disahkan. d. Bersama Direktur Utama membuat dan mengajukan usulan tentang pokok-pokok Peraturan Kepegawaian kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dan pengesahan. e. Mengembangkan kualitas SDM melalui Pendidikan dan Pelatihan, merit system, Career Path, Mutasi, sistim evaluasi dan cara lainnya f. Membangun Sistim Informasi Manajemen yang baik yang dilatar belakangi Teknologi Informasi yang mendukung pelaksanaan bisnis Bank g. Menyusun sistim dan prosedur pengelolaan administrasi keuangan bank dengan mempedomani PBI dan ketentuan peraturan lain yang berlaku. h. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang Comunity Development. i. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat Umum untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatannya. 250
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Specifically, that the duty of the Director of Operations is: a. Establish the vision, mission within the Operations Director aligned with the vision, mission and strategy of the company. b. Establish strategies and policies that are aligned with the Director of Operations of the vision, mission and strategy, corporate policies in accordance with applicable regulations. c. Formulate a program of activities beginning of each year for the Division of Human Resources, Information Technology and Accounting, and General based on the AABP and RJPP passed. d. With the mananging Director creating and submitting proposals to the Board of Civil Service Regulation for approval and ratification. e. Develop the quality of human resources through education and training, merit system, Career Path, mutation, evaluation systems and other means f. Build Management Information System which is a good that the implementation of the Bank’s business. g. Conducting systems and procedures for managing the bank’s financial administration guided by PBI and other applicable regulatory requirements. h. Implement and control activities in the field Comunity Development program. i. Hold internal meetings on a regular basis within the Directorate General for evaluating program implementation activities
j. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) di bidang SDM, Teknologi Informasi dan Akuntansi, dan Umum. k. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Komisaris dan RUPS dan menindaklanjuti temuan hasil audit Divisi Pengawasan dan Auditor Ekstern yang berkaitan dengan di bidang SDM, Teknologi Informasi dan Akuntansi, dan Umum . l. Menangani masalah-masalah hukum yang tidak berhubungan dengan kegiatan perkreditan. m. Melaksanakan fungsi pengadaan barang dan jasa untuk kelancaran operasional bank. n. Melaksanakan tugas dan fungsi pemeliharaan dan perawatan atas seluruh harta kekayaan (aktiva tetap) bank secara baik. o. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance pada lingkungan Direktur Operasional. p. Menjalankan tugas-tugas lainnya sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
j. Conduct regular evaluation of the achievement of Key Performance Indicators (KPI) in the field of Human Resources, Information Technology and Accounting , and General . k. Execute the instructions from Main direction, the Commissioner and the GMS and follow up audit findings Division of Supervision and External Auditor relating to the field of Human Resources , Information Technology and Accounting , and General l. Handle legal issues that are not related to credit activities m. Execute the functions of procurement of goods and services for the smooth operation of the bank n. Execute the duties and functions of maintenance and care over all assets (fixed assets) bank either o. Implement and monitor the application of the principles of good corporate governance on environmental Director of Operations p. Execute other duties in accordance with the provisions of the Articles of Association , GMS decisions and legislation in force
Direktur Bisnis dan Syariah
Director of Business and Sharia
Direktur Bisnis dan Syariah membawahi bidang tugas :
Director of Business and Sharia overseeing duties :
a. Penghimpunan Dana b. Pengalokasian Dana c. Jasa Perbankan d. Penyelamatan dan Supervisi Kredit/Pembiayaan e. Perbankan Syariah f. Hukum yang berkaitan dengan perkreditan/ pembiayaan.
a. Fundraising b. Allocation of Funds c. Banking Services d. Rescue and Supervision of Credit / Financing e. Islamic Banking f. Laws relating to credit/financing
Adapun yang menjadi tugas Direktur Bisnis dan Syariah adalah : a. Menetapkan visi, misi di lingkungan Direktur Bisnis dan Syariah yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi perusahaan. b. Menetapkan strategi dan kebijakan pemasaran yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi, kebijakan korporasi dengan mempertimbangkan ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga otoritas moneter (BI).
As for the task of Director of Business and Sharia are: a. Establish the vision, mission and Sharia Business Director environment that is aligned with the vision, mission and strategy of the company. b. Establish marketing strategies and policies that are aligned with the vision, mission and strategy, corporate policies taking into account the rules and regulations issued by the government and the monetary authorities (BI).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
251
c. Merumuskan program kegiatan Direktur Bisnis dan Syariah setiap awal tahun yang didasarkan kepada RKAT dan RJPP yang telah disahkan. d. Mengkomunikasikan strategi dan kebijakan serta pemasaran kepada seluruh jajaran pemasaran (Divisi Treasury, Divisi Kredit, Divisi Penyelamatan Kredit dan Divisi Usaha Syariah). e. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di bidang Penghimpunan Dana, Pengalokasian Dana, Jasa Perbankan dan Bidang Penyelamatan dan Supervisi Kredit, dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. f. Mengkoordinasikan dan mensupervisi kegiatan divisi-divisi dibawah Direktur Bisnis dan Syariah. g. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) yang ditetapkan bagi Direksi Bidang Bisnis dan Syariah. h. Mengadakan rapat internal Direktur Bisnis dan Syariah secara berkala guna membahas masalah-masalah di bidang pemasaran. i. Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Komisaris dan RUPS dan menindaklanjuti temuan hasil audit Divisi Pengawasan dan Auditor Ekstern yang berkaitan dengan Akuntansi dan Keuangan. j. Menangani masalah-masalah hukum yang berhubungan dengan kegiatan perkreditan dan pembiayaan. k. Melaksanakan dan mengendalikan Usaha Syariah yang meliputi Supervisi Pembiayaan, Operasional dan Treasury Syariah. l. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan Direktur Bisnis dan Syariah.
252
c. Communicating and marketing strategies and policies to all levels of marketing (Division of Treasury, Division of Credit, Credit Rescue Division and Division Sharia) d. Communicating and marketing strategies and policies to all levels of marketing (Division of Treasury, Division of Credit, Credit Rescue Division and Division Syariah) e. Implement and control programs in the field of Fund Raising activities, Appropriations, Banking Services and Field Rescue and Supervision of Credit, the applicable rules and regulations. f. Coordinate and supervise the activities of the divisions under the Director of Business and Syariah. g. Conduct regular evaluation of the achievement of Key Performance Indicators (KPI) set for the Board of Directors of Business and Syariah. h. Conducting internal meetings and Syariah Business Director regularly to discuss issues in the field of Marketing. i. Execute the instruction from Managing Director, the Commissioner and the GMS and follow up audit findings and Supervision Division of External Auditors relating to Accounting and Finance. j. Handle legal issues related to lending activities and financing. k. Implement and control that includes Syariah Financing Supervision, Treasury Operations and Sharia. l. Implement and monitor the application of the principles of good corporate governance in the Business Director and Sharia.
Direktur Pemasaran
Director of Marketing
Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas : a. Pengembangan Bisnis b. Unit Kerja Cabang, Cabang Pembantu, Kantor Kas, Kas Mobil, dan Payment Point. Adapun yang menjadi tugas Direktur Pemasaran adalah : a. Menetapkan visi, misi di lingkungan Direktur Pemasaran yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi perusahaan.
Director of Marketing overseeing duties : a. Business Development b. Branch, Sub-Branch, Office of Cash Office, Mobile Cash, and Payment Point.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
As for the task of the Director of Marketing : a. Establish the vision, mission within the Marketing Director aligned with the vision, mission and strategy of the company
b. Menetapkan strategi dan kebijakan pemasaran yang diselaraskan dengan visi, misi dan strategi, kebijakan korporasi dengan mempertimbangkan ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga otoritas moneter (BI). c. Merumuskan program kegiatan Direktur Pemasaran setiap awal tahun yang didasarkan kepada RKAT dan RJPP yang telah disahkan. d. Mengkomunikasikan strategi dan kebijakan serta pemasaran kepada seluruh jajaran pemasaran (Divisi Pengembangan Bisnis, dan Unit Kerja Operasional). e. Mengkoordinasikan dan mensupervisi kegiatan divisi-divisi dibawah Direktur Pemasaran. f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) yang ditetapkan bagi Direksi Bidang Pemasaran. g. Mengadakan rapat internal Direktur Pemasaran secara berkala guna membahas masalahmasalah di bidang Pemasaran. h. Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Komisaris dan RUPS dan menindaklanjuti temuan hasil audit Divisi Pengawasan dan Auditor Ekstern yang berkaitan dengan Akuntansi dan Keuangan. i. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di lingkungan Direktur Pemasaran.
b. Establish marketing strategies and policies that are aligned with the vision, mission and strategy, corporate policies taking into account the rules and regulations issued by the government and the monetary authorities (BI) .
Direktur Kepatuhan
Director of Compliance
Direktur Kepatuhan membawahi bidang tugas : a. Perencanaan dan Pengembangan b. Manajemen Risiko, Kepatuhan dan Quality Assurance
Director of Compliance overseeing duties : a. Planning and Development b. Assurance Risk Management, Compliance and Quality Assurance
Adapun tugas Direktur Kepatuhan adalah : a. Menetapkan rencana strategis bank dan program dalam bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Pembinaan Cabang, Compliance & Quality Assurance, dan Manajemen Risiko. b. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan Divisi yang telah dirumuskan meliputi Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Pembinaan Cabang, Compliance & Quality Assurance, dan Manajemen Risiko.
Director of Compliance duties are: a. To establish bank strategic plans and program in the field of Planning, Research and Development, Branch’s Coaching, Compliance & Quality Assurance, and Risk Management.
c. Formulate a program of activities Marketing Director beginning of each year based on the AABP and RJPP has been approved. d. Communicating and marketing strategies and policies to all levels of marketing (Division of Business Development, and Work Unit Operations) e. Coordinate and supervise the activities of the divisions under the Director of Marketing f. Conduct regular evaluation of the achievement of Key Performance Indicators (KPI) set for Directors of Marketing. g. Marketing Director held an internal meeting regularly to discuss issues in the field of Marketing. h. Run the directives of the President Director, the Commissioner and the GMS and follow up audit findings and Supervision Division of External Auditors relating to Accounting and Finance. i. Implement and monitor the application of the principles of good corporate governance within the Marketing Director
b. To implement and control the program of Division activities that have been formulated consisting of Planning, Research and Development, Branch’s Coaching, Compliance & Quality Assurance, and Risk Management.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
253
c. Mencegah Direksi Bank agar tidak menempuh kebijakan dan/atau menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. d. Memastikan ketaatan pelaksanaan operasional bank terhadap peraturan perundang undangan yang berlaku di bidang perbankan. e. Mempersiapkan prosedur kepatuhan pada setiap satuan kerja. f. Menyesuaikan pedoman interen bank terhadap perubahan peraturan perundangan yang berlaku. g. Melakukan pelatihan serta sosialisasi kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. h. Memastikan ketaatan bank terhadap perjanjian rekapitalisasi, Komitmen dan rencana kerja yang telah disetujui oleh Bank Indonesia i. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan jajaran Direksi Kepatuhan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatannya. j. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) di bidang Bidang Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan, Pembinaan Cabang, Compliance & Quality Assurance, dan Manajemen Risiko. k. Menjalankan tugas-tugas lainnya sesuai dengan ketentuan dan Peraturan yang berlaku.
254
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
c. To prevent the Board of Directors not to take policies and/or determine decisions that deviate from the regulation of Bank Indonesia and other applicable rules and legislation. d. To ensure the compliance of bank operations implementation towards the applicable rules and legislation in banking. e. To prepare compliance procedures on each unit of work f. To adjust internal guidelines towards the changes of applicable regulations. g. To conduct training and socialization of compliance towards the applicable provisions. h. To ensure the compliance of the Bank towards recapitalization transactions, Commitment and work plan that have been approved by Bank Indonesia. i. To hold internal meetings regularly in the environment of the Director of Compliance to evaluate the implementation of its activities program. j. To regularly evaluate the target achievement of Key Performance Indicators (KPI) in the field of Planning, Research and Development, Branch’s Coaching, Compliance & Quality Assurance, and Risk Management. k. To implement other duties in accordance with the applicable provisions and regulations
Hubungan Dewan Komisaris Dan Direksi Relationship of The Board of Commissioners and Board of Directors Untuk menjadikan Bank SUMUT sebagai bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat, Dewan Komisaris dan Direksi Bank SUMUT memiliki komitmen untuk menegakkan sistem perbankan yang sehat dan kuat melalui penerapan prinsip-prinsip GCG dalam pengelolaan perusahaan.
To make Bank SUMUT as a leading bank to assist and boost the economic growth and regional development in every fields as well as to become one of the source of regional income to improve the community living standards, the Board of Commissioners and Board of Directors of Bank SUMUT have a commitment to enforce banking system that is healthy and powerful through the implementation of GCG principles in managing the Company.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ perusahaan yang menjalankan aktivitas operasional secara harian adalah berbeda. Tugas utama Dewan Komisaris pada intinya adalah sebagai pengawas dan pemberi saran, sementara itu tugas utama Direksi adalah melaksanakan keputusan RUPS, arahan dari Dewan Komisaris serta mengelola operasional perusahan. Namun demikian, keduanya harus senantiasa berkoordinasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.
Duties and responsibilities of the Board of Commissioners and Board of Directors as two organs of the Company that run daily operating activities are different. The main task of the Board of Commissioners at its core is a supervisory and advisory, meanwhile the main task of the Board of Directors is to implement resolutions of GMS, directions from the Board of Commissioners as well as to manage the Company’s operational. However, the two organs must always coordinate and work together to achieve the objectives and business sustainability of the company in long term.
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances untuk kemajuan dan kesehatan Bank. Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan fungsinya masingmasing bertanggung jawab atas kelangsungan usaha Bank dalam jangka panjang. Hal ini tercermin pada: 1. Terpeliharanya kesehatan Bank sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kriteria yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 2. Terlaksananya dengan baik manajemen risiko maupun sistem pengendalian internal. 3. Tercapainya imbal hasil yang wajar bagi pemegang saham. 4. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. 5. Terpenuhinya implementasi GCG. 6. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di semua lini organisasi.
Work relationship of the Board of Commissioners and Board of Directors is a relationship of check and balances for the development and health of the Bank. The Board of Commissioners and Board of Directors in accordance with each functions are responsible for the survival of the Bank in long term. This is reflected in: 1. Maintaining the health of the Bank in accordance with the precautionary principle and criteria set by Bank Indonesia 2. Effective and efficient implementation of risk management and internal control system 3. Achievement of a reasonable return for shareholders 4. Protection of the stakeholder’s interest fairly 5. Fulfillment of GCG implementation 6. Implementation of leadership succession and continuity of management in all organization lines.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
255
Untuk dapat memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan hubungan check and balances tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi telah menyepakati hal-hal sebagai berikut: 1. Visi, misi dan corporate values. 2. Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang maupun rencana kerja dan anggaran tahunan. 3. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang-undangan, anggaran dasar dan prudential banking practices termasuk komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan. 4. Kebijakan dan metode penilaian kinerja Bank, unit-unit kerja dalam Bank dan personalianya. 5. Struktur organisasi ditingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Bank.
256
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
In order to fulfill the responsibilities and to implement the relationship of check and balances, the Board of Commissioners and Board of Directors have agreed on the matters as follows: 1. Vision, Mission, and Corporate Values. 2. Business objectives, strategies, long term plan and work plan as well as annual budget. 3. Policies in fulfilling the provisions of regulations, articles of association, and prudential banking practives including commitment to avoid all sort of conflict of interests. 4. Policies and performance assessment method of the Bank, work units inside the Bank and its personnels. 5. Organization structure in executive level that is able to support the achievement of business objectives of the Bank.
Assessment Dewan Komisaris Dan Direksi Assessment Of The Board Of Commissioners And Board Of Directors Assessment Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
Performance assessment of the Board of Commissioners
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara kolegial oleh Pemegang Saham dan secara selfassesment GCG. Penilaian kinerja oleh pemegang saham dilakukan dalam RUPS Tahunan tentang Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Bank SUMUT tahun 2013 dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Audited 2013. Dewan Komisaris dievaluasi melalui hasil pengawasan dalam pencapaian target kinerja yang tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), antara lain mencakup target kinerja operasional terutama dalam aspek penghimpunan dana dan penempatan dana, target usaha yang tercermin dalam laba dan efisiensi, serta pelaksanaan tata kelola. Adapun penilaian lainnya dilakukan berdasarkan parameter kriteria Penilaian Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dalam self-assesment pelaksanaan GCG sebagaimana yang diatur dalam pasal 65 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 Tentang Pelaksanaan GCG sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/ PBI/2006 tanggal 5 April 2006.
Performance assessment of the Board of Commissioners is conducted collegially by Shareholders and by self-assessment of GCG. Performance assessment by the shareholders is conducted in the Annual GMS about Performance Accountability Report of Bank SUMUT in 2013 and Ratification of the Audited Annual Financial Statements 2013. The Board of Commissioners is evaluated through the monitoring results in the achievement of performance targets contained in Bank Business Plan (RBB), among others include operating performance targets especially in the aspect of funds collection and funds placement, business targets which are reflected in profit and efficiency, as well as implementation of corporate governance. The other assessment is conducted based on the parameter of assessment criteria of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners in self-assessment of GCG implementation as regulated in article 65 paragraph (1) and paragraph (2) Regulations of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 about GCG Implementation as amended with Regulations of Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 dated April 5, 2006.
Assessment Penilaian Kinerja Direksi
Performance Assessment of the Board of Directors
Pelaksanaan evaluasi kinerja dilakukan secara komprehensif, berjenjang, dan berkala. Penilaian kinerja Direksi adalah sebagai berikut : 1) Direksi menandatangani kontrak manajemen yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/target yang akan dicapai selama masa jabatannya, sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Direksi perusahaan. 2) Direksi menyusun Key Performance Indicators (KPI) yang memuat rencana kerja, sasaran/target yang akan dicapai dalam satu tahun maupun triwulanan yang merupakan penjabaran dari kontrak manajemen. 3) Direksi melaporkan realisasi pencapaian target masing-masing Key Performance Indicators (KPI) dalam laporan triwulanan dan laporan tahunan kepada Komisaris baik secara individu maupun kolektif untuk di evaluasi. 4) Hasil evaluasi Key Performance Indicators (KPI) dan RKAT Direksi oleh Dewan Komisaris merupakan media penilaian pertanggungjawaban Direksi di RUPS.
Implementation of performance assessment is conducted comprehensively, tiered, and periodically. The performance assessment of the Board of Directors (BOD) is as follows: 1) BOD signed a management contract that contains of Key Performance Indicators (KPI) and objectives/ targets to be achieved during his tenure, before the appointment as the Board of Directors of the Company. 2) BOD prepares Key Performance Indicators (KPI) which includes work plans, objectives/targets to be achieved in one year or quarterly which constitute the elaboration of the management contract. 3) BOD report the targets achievements of each Key Performance Indicators (KPI) in quarterly report and annual report to the Board of Commissioners both individually or collectively to be evaluated. 4) Evaluation results of the Key Performance Indicators (KPI) and AABP of the Board of Directors by the Board of Commissioners is the media of accountability assessment of the Board of Directors in GMS.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
257
Kebijakan Remunerasi Dan Fasilitas Dewan Komisaris Dan Direksi Remuneration Policy And Facilities Of The Board Of Commissioners And Board Of Directors
258
Indikator Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Indicators of Remuneration Determination of the Board of Commissioners and Board of Directors
Pemberian remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perusahaan. Kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan aspek seperti: 1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Bank. 2. Prestasi kerja individu. 3. Kewajaran dengan peer perusahaan lainnya. 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan.
The provision of remuneration of the Board of Directors and Board of Commissioners refers to the shareholder’s decision as stipulated in the General Meeting of Shareholders by taking into account the results of study conducted by the Company. Studies in the determination of remuneration consider the aspects of:
Sesuai dengan Akta Nomor 57 Tanggal 18 Nopember Tahun 2000 ditetapkan bahwa wewenang untuk menetapkan peraturan tentang pemberian penghasilan, penghargaan, jasa pengabdian, dan fasilitas lainnya untuk Direksi Bank SUMUT dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
In accordance with Deed No. 57 dated November 18 year 2000 determined that authorities to determine regulations on the provision of income, rewards, dedication services, and other facilities for the Board of Directors of Bank SUMUT is delegated to the Board of Commissioners.
Prosedur Komisaris
Dewan
Remuneration Determination Procedures of the Board of Commissioners
Pemberian remunerasi merupakan kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan atau kegagalan insan perusahaan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Pemberian remunerasi didasarkan atas pertimbangan kinerja dan tanggung jawab individual, serta level jabatan yang dilakukan secara transparan sehingga dapat memotivasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Proses penetapan dan pemberian remunerasi bagi Dewan Komisaris Bank SUMUT adalah sebagai berikut : 1) Dewan Komisaris menandatangani kontrak manajemen yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/target yang akan dicapai selama masa jabatannya, sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Dewan Komisaris perusahaan. 2) Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap pencapaian Indikator Key Performance Indicators (KPI) secara self-assessment baik kolektif maupun individual dengan menggunakan kriteria
The provision of remuneration is an activity to assess the level of success or failures of company’s personnels in conducting their duties and responsibilities. The provision of remuneration is based on the consideration of performance and responsibility of individualss, as well as the position level that is conducted in a transparent manner to motivate in achieving the Company’s objectives. The process of determination and provision of remuneration for the Board of Commissioners of Bank SUMUT is as follows:
Penetapan
Remunerasi
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1. Financial performance and achievement of Key Performance Indicators (KPI) of the Bank 2. Individual work achievements 3. Fairness with other peer companies. 4. Consideration of long term objectives and strategies of the Company
1) The Board of Commissioners signs a management contract that contains the Key Performance Indicators (KPI) and objectives/targets that will be achieved during his tenure, before the appointment as the Board of Commissioners of the Company. 2) Board of Commissioners conducts evaluation towards the achievement of Key Performance Indicators (KPI) by self-assessment both collectively and individually by using assessment criteria that
penilaian yang telah disetujui bersama oleh anggota Dewan Komisaris, minimal sekali dalam setahun. 3) RUPS melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris secara kolektif maupun individual berdasarkan capaian Key Performance Indicators (KPI) dan realisasi RKAT. 4) Dewan Komisaris menyusun dan menetapkan term of reference (TOR) yang memuat rencana kerja, sasaran/target yang akan dicapai dalam satu tahun yang merupakan penjabaran dari kontrak manajemen.
has been approved by the Board of Commissioners, minimum of once a year. 3) GMS conducts the performance assessment of the Board of Commissioners collectively and individually based on the achievement of the Key Performance Indicators (KPI) and realization of AAPB. 4) Board of Commissioners prepares and establishes Term of Reference (TOR) which includes work plans, objectives/targets to be achieved in one year which constitute the elaboration of the management contract.
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
Direksi Remuneration Determination Procedures of the Board of Directors
Gaji dan tunjangan Direksi mengacu kepada evaluasi kinerja yang dilakukan secara komprehensif, berjenjang, dan berkala. Proses penetapan gaji dan tunjangan Direksi adalah sebagai berikut :
Salary and facilities of the Board of Directors refers to the performance evaluation that is conducted comprehensively, tiered, and periodic. The determination process of salary and facilities of the Board of Directors is as follows: 1) BOD is signs a management contract that contains the Key Performance Indicators (KPI) and objectives/targets that will be achieved during his tenure, before the appointment as the Board of Directors of the Company. 2) BOD prepares Key Performance Indicators (KPI) which includes work plans, objectives/targets to be achieved in one year or quarterly which constitute the elaboration of the management contract.
1) Direksi menandatangani kontrak manajemen yang berisi Key Performance Indicators (KPI) dan sasaran/target yang akan dicapai selama masa jabatannya, sebelum ditetapkan pengangkatannya sebagai Direksi perusahaan. 2) Direksi menyusun Key Performance Indicators (KPI) yang memuat rencana kerja, sasaran/target yang akan dicapai dalam satu tahun maupun triwulanan yang merupakan penjabaran dari kontrak manajemen. 3) Direksi melaporkan realisasi pencapaian target masing-masing Key Performance Indicators (KPI) dalam laporan triwulanan dan laporan tahunan kepada Komisaris baik secara individu maupun kolektif untuk di evaluasi. 4) Hasil evaluasi Key Performance Indicators (KPI) dan RKAT Direksi oleh Dewan Komisaris merupakan media penilaian pertanggungjawaban Direksi di RUPS. 5) Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi mereviu sistem remunerasi Direksi sebelum disampaikan kepada RUPS untuk ditetapkan.
3) BOD report the targets achievements of each Key Performance Indicators (KPI) in quarterly report and annual report to the Board of Commissioners both individually or collectively to be evaluated. 4) Evaluation results of the Key Performance Indicators (KPI) and AABP of the Board of Directors by the Board of Commissioners is the media of accountability assessment of the Board of Directors in GMS. 5) Board of Commissioners through Remuneration and Nomination Committee reviews the remuneration system of the Board of Directors before submitted to GMS to be determined.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
259
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi telah mengikuti ketentuan tersebut.
Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors has follow the provisions.
Struktur Remunerasi Direksi
Remuneration Structure of the Board of Directors
Komponen remunerasi Direksi dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Gaji 2. Cuti 3. Fasilitas Perawatan Kesehatan 4. Perjalanan Dinas 5. Biaya Telepon, Air, Listrik dan Telepon Selular 6. Pakaian Dinas Kantor 7. Uang Jasa Pengabdian 8. Jasa Produksi / Tantiem 9. Asuransi Jiwa 10. Pinjaman 11. Rumah Dinas dan Perabotan Rumah Tangga 12. Kendaraan Dinas 13. Tunjangan Hari Raya 14. Bantuan Kesejahteraan dan Bantuan Akhir Tahun 15. Pajak Penghasilan
Remuneration Components of the Board of Directors can be described as follows: 1. Salary 2. Leave 3. Health Care Facilities 4. Business Trip 5. Costs of Telephone, Water, Electricity, and Mobile Phones 6. Official Uniforms 7. Devotion Service Money 8. Production Service/Tantiem 9. Life Insurance 10.Loans 11.Official House and Housing Furnitures 12.Service Vehicles 13.Holiday Allowance 14.Welfare and End of Year Assistance 15.Income Tax
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
Remuneration Structure of the Board of Commissioners Remuneration Components of the Board of Commissioners can be described as follows: 1. Salary and/or Allowances 2. Business Trip 3. Loans 4. Official Uniforms 5. Devotion Service Money 6. Production Service 7. Life Insurance 8. Health Care 9. Service Vehicles 10. T Holiday Allowance 11. Welfare and End of Year Assistance
Komponen remunerasi Dewan Komisaris dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Gaji dan/atau Tunjangan 2. Perjalanan Dinas 3. Pinjaman 4. Pakaian Dinas Kantor 5. Uang Jasa Pengabdian 6. Jasa Produksi 7. Asuransi Jiwa Life Insurance 8. Perawatan Kesehatan 9. Kendaraan Dinas 10. Tunjangan Hari Raya 11. Bantuan Akhir Tahun dan Bantuan Kesejahteraan
260
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Type of Remuneration and other Facilities For All Members of the Board of Commissioners and Board of Directors
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Type of Remuneration and other Facilities
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Amount received in 1 year Dewan Komisaris* Board of Commissioners Orang Person
Jutaan Rupiah Million Rupiah
Direksi** Board of Directors Orang Person
Jutaan Rupiah Million Rupiah
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) Remuneration (salary, bonus, routine allowances, tantiem, and other facilities in the form of non-natura)
5
12.418
4
12.253
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang : Other facilities in the form of natura (housing, transportation, health insurance, etc.) a. dapat dimiliki | can be owned b. tidak dapat dimiliki | cannot be owned
0 5
0 1.363
0 4
0 943
Total
5
13.781
4
13.196
*) Pemberian remunerasi kepada Dewan Komisaris tahun 2013 sebanyak 5 orang terdiri dari Bp. Djaili Azwar, Bp. Rizal Fahlevi Hasibuan dan Bp. Brata Kesuma serta (kepada ex. Dewan Komisaris Independen Bp. Irwan Djanahar dan Bp. M. Lian Dalimunthe berupa uang Jasa Pengabdian) **) Pemberian remunerasi kepada Direksi tahun 2013 sebanyak 4 orang terdiri dari Bp. M. Yahya, Bp. Zenilhar dan Ibu Ester Junita Ginting serta (ex. Dirut Bp. Gus Irawan berupa uang Jasa Produksi). *) The provision of remuneration to the Board of Commissioners in 2013 as many as 5 people consisting of Mr. Djaili Anwar, Mr. Rizal Fahlevi Hasibuan and Mr. Brata Kesuma and (to the ex. Independent Commissioner Mr. Irwan Djanahar and Mr. M. Lian Dalimunthe in form of pecuniary service money) **) The provision of remuneration to the Board of Directors in 2013 as many as 4 people consisting of Mr. M. Yahya, Mr. Zenilhar And Mrs. Ester Junita Ginting and Junita and (to ex. President Director Mr. Gus Irawan in form of pecuniary services money).
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut ditetapkan oleh RUPS, namun kewenangannya dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Package/policy of remuneration and other facilities for members of the Board of Commissioners and Board of Directors is set by GMS, but the authority is given to the Board of Commissioners.
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima remunerasi dalam 1 (satu) tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan.
Total members of the Board of Commissioners and Board of Directors that receive remuneration in 1 (one) year which is grouped within the range of income level.
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun Total Remuneration per Person
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
Di atas Rp. 2 miliar Above Rp 2 billion
2
3
Di atas Rp. 1 miliar s.d. Rp. 2 miliar Above Rp 1 billion until Rp 2 billion
1
2
Di atas Rp. 500 juta s.d. Rp. 1 miliar Above Rp 500 million until Rp 1 billion
1
-
Rp 500 juta ke bawah Less than Rp 500 million
-
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
261
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Dalam Skala Perbandingan Ratio of Highest and Lowest Salary In Comparison Scale
No
262
Kriteria Criteria
Tertinggi (Rp) Highest (Rp)
Terendah (Rp) Lowest (Rp)
Rasio (%) Ratio (%)
1
Gaji Pegawai Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Salary of Employees
27.364.110
1.787.500
1,530.86
2
Gaji Direksi Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Salary of the Board of Directors
66.339.889
66.339.889
100,00
3
Gaji Dewan Komisaris Tertinggi dan Terendah Highest and Lowest Salary of the Board of Commissioners
49.754.917
39.803.934
125,00
4
Gaji Direksi Tertinggi dengan Pegawai Terendah Highest and Lowest Salary of the Board of Directors with Employee's Highest
66.339.889
1.787.500
3,711.32
Share Option
Share Option
Sampai dengan periode laporan, tidak memiliki share option atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diputuskan dalam RUPS dan/atau Anggaran Dasar Bank yang ditawarkan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank.
Until the reporting period, there were no share option in order to provide compensation that is decided in GMS and/or Articles of Association of the Bank that is offered to the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and Executive Officers of the Bank.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pengungkapan Hubungan Afiliasi Pemegang Saham, Dewan Komisaris Dan Direksi
Disclosure of Affiliate Relationships of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Share Ownership of the Board of Commissioners and Board of Directors
Bank SUMUT mewajibkan anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Bank SUMUT maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan yang ditandatangani di atas materai.
Bank SUMUT requires the Board of Commissioners and Board of Directors to disclose their ownership of share, either to Bank SUMUT or other banks or companies, which are located inside and outside the country in a report that must be renewed each year and proven with Statement Letter that was signed on stamp duty.
Per 31 Desember 2013, seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada Bank SUMUT. Terkait dengan Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi pada Bank, Lembaga Keuangan non Bank dan Perusahaan Lain menurut ketentuan Bank Indonesia, anggota Dewan Komisaris dan Direksi baik secara sendirisendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain. Per 31 Desember 2013, seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham pada Bank dan Lembaga Keuangan non Bank maupun perusahaan lain.
As of December 31, 2013, all members of the Board of Commissioners and Board of Directors do not have shares in Bank SUMUT. In relation with the Share Ownership of the Board of Commissioners and Board of Directors on the Bank, a non bank Financial Institution and other companies according to the provisions of Bank Indonesia, members of the Board of Commissioners and Board of Directors either individually or jointly are prohibited to have shares above 25% from the paid up capital in other companies. As of December 31, 2013, all members of the Board of Commissioners have no ownership of shares in the Bank or non bank Financial Institution or
Nama Name
Jabatan Position
Kepemilikan Saham Kepemilikan Saham di Bank SUMUT di Perusahaan Lain Share Ownership in Share Ownership in Bank SUMUT other companies
Djaili Azwar
Komisaris Utama President Commissioner
NIHIL NAUGHT
NIHIL NAUGHT
Rizal Fahlevi Hasibuan
Komisaris Independen Independent Commissioner
NIHIL NAUGHT
NIHIL NAUGHT
Brata Kesuma
Komisaris Independen Independent Commissioner
NIHIL NAUGHT
NIHIL NAUGHT
M. Yahya
Direktur Operasional Operational Director
NIHIL NAUGHT
NIHIL NAUGHT
Zenilhar
Direktur Bisnis dan Syariah Director of Business and Sharia
NIHIL NAUGHT
NIHIL NAUGHT
Ester Junita Ginting
Direktur Pemasaran Director of Marketing
NIHIL NAUGHT
NIHIL NAUGHT
Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
other companies. Financial relationship and family relationship of the Board of Commissioners and Board of Directors with other members of the Board of Commissioners and other members of the Board of Directors and/or Controlling Shareholder of the Bank,
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
263
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/atau pemegang saham pengendali terakhir (ultimate shareholders), khusus untuk Komisaris Independen dilengkapi dengan pernyataan yang ditandatangani diatas materai.
All members of the Board of Commissioners and Board of Directors have no financial relationship with other members of the Board of Commissioners and other members of the Board of Directors and/or Controlling Shareholder (Ultimate Shareholder) of the Bank, specifically for Independent Commissioner is equipped with statement that is signed on stamp duty.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan/atau pemegang saham pengendali terakhir (ultimate shareholders).
All members of the Board of Commissioners and Board of Directors have no family relationship to the second degree with other members of the Board of Commissioners and other members of the Board of Directors and/or Ultimate Shareholder of the Bank.
Hubungan keluarga dan keuangan dari Dewan Komisaris dan Direksi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Family relationship and financial of the Board of Commissioners and Board of Directors can be seen from the following tables:
Hubungan Keluarga Dewan Komisaris Family Relationship of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship with Direksi Board of Directors Ya | Yes
Tidak | No
Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya | Yes
Tidak | No
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders Ya | Yes
Keterangan Description
Tidak | No
Djaili Azwar
√
√
√
-
Rizal Fahlevi Hasibuan
√
√
√
-
Brata Kesuma
√
√
√
-
Hubungan Keuangan Dewan Komisaris Financial Relationship of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship with Direksi Board of Directors Ya | Yes
264
Tidak | No
Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya | Yes
Tidak | No
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders Ya | Yes
Keterangan Description
Tidak | No
Djaili Azwar
√
√
√
-
Rizal Fahlevi Hasibuan
√
√
√
-
Brata Kesuma
√
√
√
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Hubungan Keluarga Direksi Family Relationship of the Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship with Direksi Board of Directors Ya | Yes
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Tidak | No
Ya | Yes
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders
Tidak | No
Ya | Yes
Keterangan Description
Tidak | No
M. Yahya
√
√
√
-
Zenilhar
√
√
√
-
Ester Junita Ginting
√
√
√
-
Hubungan Keuangan Direksi Financial Relationship of the Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Hubungan Keluarga Dengan Family Relationship with Direksi Board of Directors Ya | Yes
Tidak | No
Dewan Komisaris Board of Commissioners Ya | Yes
Tidak | No
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholders Ya | Yes
Keterangan Description
Tidak | No
M. Yahya
√
√
√
-
Zenilhar
√
√
√
-
Ester Junita Ginting
√
√
√
-
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Concurrent positions of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, direksi atau pejabat eksekutif pada 1 (satu) lembaga/ perusahaan bukan lembaga keuangan, atau anggota Dewan Komisaris, direksi, atau pejabat eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank SUMUT, kecuali Komisaris Utama.
None of the Board of Commissioners has a dual position as member of the Board of Commissioners, Board of Directors or executive officers in 1(one) institution/company that is not a financial institution, or members of the Board of Commissioners, Board of Directors, or Executive officer conduct monitoring function in one subsidieries not the bank which controlled by Bank SUMUT, except President of Commissioners.
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Concurrent positions of the Board of Commissioners
Nama Name
Jabatan Position
Jabatan pada Perusahaan / Instansi Lain Position on other Companies/ Institutions
Nama Perusahaan/Instansi Lain Name of other Companies/Institutions
Inspektur Superintendent
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Provincial Government of North Sumatra
Djaili Azwar
Komisaris Utama President Commissioner
Rizal Fahlevi Hasibuan
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tidak ada None
Tidak ada None
Brata Kesuma
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tidak ada None
Tidak ada None
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
265
Rangkap Jabatan Direksi
Concurrent positions of the Board of Directors
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank, lembaga keuangan non bank atau perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri. Hal ini dinyatakan dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya. Jabatan rangkap Direksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut:
All members of the Board of Directors does not have a dual position as Board of Commissioners, the Board of Directors or Executive Officers of Banks, non-bank financial institutions or other companies domiciled in and outside the country. This is stated in a report that must be renewed annually. Concurrent positions of the Board of Directors can be seen in the table below as follows:
Rangkap Jabatan Direksi Concurrent positions of the Board of Directors
Nama Name
266
Jabatan Position
Jabatan pada Perusahaan / Instansi Lain Position on other Companies/ Institutions
Nama Perusahaan/Instansi Lain Name of other Companies/Institutions
M. Yahya
Direktur Operasional Director of Operational
Tidak ada None
Tidak ada None
Zenilhar
Direktur Bisnis dan Syariah Director of Business and Sharia
Tidak ada None
Tidak ada None
Ester Junita Ginting
Direktur Pemasaran Director of Marketing
Tidak ada None
Tidak ada None
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Dewan Pengawas Syariah merupakan badan yang ada di lembaga keuangan syariah dan bertugas mengawasi pelaksanaan keputusan Dewan Syariah Nasional di lembaga keuangan syariah. DPS ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seluruh pedoman produk, jasa layanan dan operasional bank telah mendapat persetujuan DPS untuk menjamin kesesuaiannya dengan prinsipprinsip syariah Islam. Dewan Pengawas Syariah diangkat di Lembaga Keuangan Syariah melalui RUPS setelah mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional dan tidak merangkap jabatan sebagai anggota DPS pada lebih dari 4 (empat) lembaga keuangan syariah lain.
Sharia Supervisory Board (DPS) is the body that exist in sharia financial institutions and its duties to monitor the decision implementation of the National Council of Sharia (DSN) in sharia financial institutions. DPS was set by the DSN, an agency under the Indonesian Ulema Council (MUI). The entire guidance of products, services and operations of the Bank has been approved by DPS to ensure its compliance with the principles of Islamic sharia. DPS was appointed in the Sharia Financial Institutions through GMS on the recommendation of the National Islamic Council and not concurrent positions as members of the DPS in more than 4 (four) other sharia financial institutions.
Struktur Dewan Pengawas Syariah
Sharia Supervisory Board Structure
UUS Bank SUMUT memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang berjumlah 3 (tiga) orang, terdiri dari 1 (satu) orang ketua DPS dan 2 (dua) orang anggota DPS, yaitu:
UUS of Bank SUMUT has Sharia Supervisory Board that is amounted to 3 (three) members, consisting of 1 (one) Chairman and 2 (two) members, namely:
Nama Name
Jabatan Position
Prof. Dr. H. M. Yasir Nasution, MA
Ketua | Chairman
Prof. Dr. Abdullah Syah, MA
Anggota | Member
Prof. Dr. H. Aminur Nuruddin, MA
Anggota | Member
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
267
Profil Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board Profile Lahir di Panyabungan 64 tahun yang lalu (18 Mei 1950). Memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Tahun 1977, Pasca Sarjana (Program S2 dan S3) dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1998), Pendidikan Bahasa di PPIA, LAN, Australian Centre, Pendidikan Manajemen Mc.Gill University Montreal Canada (1995). Saat ini menjabat sebagai Guru Besar Filsafat Hukum Islam pada IAIN Sumatera Utara, Staf Ahli Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam (FKEPI) Pernah menduduki jabatan Rektor IAIN Sumatera Utara (2001 - 2009) dan Dekan Fakultas Syariah pada perguruan tinggi yang sama. Born in Panyabungan 64 years ago (May 18, 1950). Obtained his Bachelor Degree from the Faculty of Sharia IAIN of North Sumatra in 1977, Master Degree (S2 Program and S3) from IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1998), Language Education in PPIA, LAN, Australian Centre, Education Management Mc.Gill University Montreal Canada (1995). He currently serves as Professor of Philosophy of Islamic Law at IAIN of North Sumatra, Senior Staff of Economic Studies and Islamic Banking Forum (FKEPI). Once held the Rector position of IAIN of North Sumatra (20012009) and Dean of the Faculty of Sharia at the same university. Prof. Dr. H.M. Yasir Nasution, MA Ketua Dewan Pengawas Syariah Chairman of Sharia Supervisory Board Lahir di Tanjung Pura Langkat 75 tahun yang lalu (14 Juni 1939). Memperoleh gelar S1 dari Universitas Al-Azhar Kairo, S2 Fakultas Syariah, S3 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Saat ini menjabat sebagai Guru Besar Emiritus Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara, Guru Besar Luar Biasa pada program S2 dan S3 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Guru Besar Luar Biasa pada S2 dan S3 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Ketua Umum MUI Provinsi Sumut (sejak Desember 2005). Pernah menjabat Dekan Fakultas Syariah (1973 - 1984), Ketua Bidang Zakat MUI Sumut (1979), Sekretaris MUI Sumatera Utara (1990), Ketua Forum Kajian Ekonomi Islam (1992), Ketua MUI Sumatera Utara membidangi Fatwa Hukum dan Pengkajian Masalah Keagamaan dan Kemasyarakatan (2005).
Prof. Dr. H. Abdullah Syah, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Member of Sharia Supervisory Board
Born in Tanjung Pura Langkat 75 years ago (June 14, 1939). Obtained his Bachelor Degree from the University of Al-Azhar Kairo, Master Degree of the Faculty of Sharia, Doctorate Degree from the IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. He currently serves as Professor Emeritus of the Faculty of Sharia IAIN North Sumatra, Professor Extraordinary at S2 and S3 Faculty of Law, University of North Sumatra (USU), Professor Extraordinary at the program of S2 and S3 the Faculty of Law, University of Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) and the General Chairman of MUI of North Sumatra (since December 2005). Once served as Dean of the Faculty of Sharia (1973 - 1984), Head of North Sumatra MUI Zakat (1979), Secretary of the North Sumatra MUI (1990), Chairman of the Forum of Islamic Economic Studies (1992), North Sumatra MUI Fatwa charge of Legal and Social Studies and Religious Issues (2005).
268
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Lahir di Bukittinggi Sumatera Barat 63 tahun yang lalu (11 Agustus 1951). Memperoleh gelar Sarjana dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1979; Pasca Sarjana (Program S2 dan S3) IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1995); Executive Training Faculty of Management Mc. Gill University Montreal Canada (1997). Selain sebagai Guru Besar Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara, juga menjabat sebagai Direktur Forum Kajian Ekonomi dan Perbankan Islam (FKEBI) IAIN Sumatera Utara; Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Utara, Ketua DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Jakarta; Anggota Dewan Pakar DPP MES Jakarta; Ketua Wilayah Barat DPP Himpunan Ilmuwan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) Jakarta, Ketua Dewan Penasehat Ikatan Pengacara Syariah Indonesia. (IPSI) Sumatera Utara.
Prof. Dr. H. Amiur Nuruddin, MA Anggota Dewan Pengawas Syariah Member of Sharia Supervisory Board
Born in Bukittinggi, West Sumatra 63 years ago (August 11, 1951). Obtained his Bachelor Degree from the IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 1979; Master Degree (Program S2 and S3) from the IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1995); Executive Training Faculty o Management from Mc.Gill University Montreal, Canada (1997) Aside from being a Professor of Islamic Economy at the Faculty of Sharia of IAIN North Sumatra, also serves as Forum Director of Economic Studies and Islamic Banking (FKEBI) of IAIN North Sumatra; Council Chairman of Sharia Economic Society Experts (MES) of North Sumatra, DPP Chairman of Islamic Economic Experts Association (IAEI) Jakarta; Board member of Sharia Economic Society Experts Jakarta; DPP Chairman of the Western Region Association of Scientists and Scholars of Sharia Indonesia (HISSI) Jakarta, Chairman of the Advisory Board of the Association of Indonesian Sharia Lawyers (IPSI) of North Sumatra.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
269
270
Persyaratan Dewan Pengawas Syariah
Requirements of Sharia Supervisory Board
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas memberikan nasehat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan UUS agar sesuai dengan Prinsip Syariah (Pasal 1 angka 12 PBI No. 11/10/PBI/2009 Tentang Unit Usaha Syariah). UUS Bank SUMUT dalam menjalankan kegiatan usaha Perbankan berdasarkan prinsip syariah selain mempunyai Dewan Komisaris juga mempunyai Dewan Pengawas Syariah yang merupakan orangorang yang memiliki keahlian di bidang syariah. UUS Bank SUMUT dalam menjalankan usahanya senantiasa diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah Bank SUMUT. Seluruh produk dana, pembiayaan dan jasa UUS Bank SUMUT harus disetujui oleh DPS untuk menjamin kesesuaian dan kepatuhan produk sesuai dengan ketentuan prinsip syariah.
Sharia Supervisory Board (DPS) is a council which duties are to provide advices and recommendations to the Board of Directors and to monitor the activities of UUS to conform with Sharia Principles (Article 1 paragraph 12 PBI No. 11/10/PBI/2009 about Sharia Business Unit). UUS of Bank SUMUT in running the banking business based on the sharia principles in addition of having Board of Commissioners but also has Sharia Supervisory Board of people with expertise in sharia. UUS of Bank SUMUT in implementing its business also monitored by the Sharia Supervisory Board of Bank SUMUT. The entire products of funds, financing and services of UUS Bank SUMUT must be approved by the DPS to ensure the conformity and compliance of products according to the provision of sharia principles.
Anggota DPS UUS Bank SUMUT telah memenuhi persyaratan (kualifikasi) sebagaimana yang diatur dalam Pasal 9 PBI No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah, antara lain: 1) Integritas (akhlak dan moral yang baik, komitmen untuk mematuhi ketentuan perbankan syariah dan ketentuan peraturan perundangundangan lain yang berlaku, komitmen terhadap pengembangan perbankan syariah yang sehat dan tangguh (sustainable), lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia); 2) Kompetensi (memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang syariah mu’amalah dan pengetahuan di bidang perbankan dan/atau keuangan secara umum); 3) Reputasi Keuangan yang baik (tidak termasuk dalam daftar kredit macet dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, atau anggota Direksi suatu perseroan dan/atau anggota pengurus suatu badan usaha yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dan/ atau badan usaha dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir)
Members of DPS UUS of Bank SUMUT has met the requirements (qualifications) as stipulated in Article 9 PBI No. 11/10/PBI/2009 about Sharia Business Unit, among others: 1) Integrity (good character and morals, commitment to comply with the provisions of sharia banking and provisions of other applicable rules and regulations, commitment towards the development of sharia banking that is healthy and sustainable, passed the fit and proper test stipulated by Bank Indonesi);
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2) Competence (have the knowledge and experience in the field of sharia mu’amalah and knowledge in banking and/or financial in general); 3) Good financial reputation (not included in the list of bad credit and have never been declared of bankrupt or become a shareholder, member of the Board of Commissioners, or member of the Board of Directors of a company and/or member of a business entity that was found guilty of causing a company and/or business entity declared as bankrupt, in the last 5 (five) years)
Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Pengawas Syariah
Appointment and Dismissal of Sharia Supervisory Board
Anggota DPS UUS Bank SUMUT yang diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 212/DK-BPDSU/SK/2013 tanggal 19 Desember 2013 Tentang Perpanjangan Sementara Dewan Pengawas Syariah Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Masa Jabatan DPS yang tidak melebihi masa jabatan anggota Direksi atau Dewan Komisaris tersebut telah sesuai dengan Pasal 45 ayat (2) PBI No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Members of DPS UUS of Bank SUMUT that were appointed based on the Decree of the Board of Commissioners No.212/DK-BPDSU/SK/2013 dated December 19, 2013 about the Temporary Extension of Sharia Supervisory Board of Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara. The tenure of DPS that does not exceed the term of office of members of the Board of Directors or Board of Commissioners is in accordance with Article 45 paragraph (2) PBI No. 11/33/PBI/2009 about the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Bank and Sharia Business Unit.
Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Pengawas Syariah
Remuneration Policy and other facilities for Sharia Supervisory Board
Kebijakan mengenai remunerasi dan fasilitas Dewan Pengawas Syariah selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Policy on the remuneration and facilities of Sharia Supervisory Board in 2013 is as follows:
No
Jabatan Position
Penghasilan Income
1
Prof. Dr. H.M. Yasir Nasution, MA
Rp4.455.000,-
2
Prof. Dr. H. Abdullah Syah, MA
Rp3.564.000,-
3
Prof. Dr. H. Amiur Nuruddin, MA
Rp3.564.000,-
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lainnya Type of Remuneration and other facilities
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Amount Received in 1 year Orang
a. Remunerasi | Remuneration
Jutaan Rupiah
Members
Million Rupiah
3
188
3
188
b. Fasilitas Lainnya : *) | Other facilities - yang dapat dimiliki | can be owned - yang tidak dapat dimiliki | cannot be owned Total Catatan : *) dinilai dalam ekuivalen rupiah Note: *) assessed in the equivalent of rupiah
Jumlah remunerasi* ) perorang dalam 1 tahun Total Remuneration *) per member in 1 year
Jumlah diterima dalam 1 tahun Amount Received in 1 year
Diatas Rp 2 Miliar Above Rp 2 Billion
0
Diatas Rp 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar Above Rp 1 Billion until Rp 2 Billion
0
Diatas rp. 500 Juta s.d 1 Miliar Above Rp 500 million until Rp 1 Billion
0
Rp. 500 juta kebawah Less than Rp 500 million
3
Catatan : *) yang diterima dalam bentuk keuangan (non natura) Note: *) amount received in the form of financial (non natura)
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
271
272
Independensi Dewan Pengawas Syariah
Independency of Sharia Supervisory Board
DPS UUS Bank SUMUT berasal dari pihak independen dan tidak ada hubungan keluarga sampai derajat kedua, baik menurut garis lurus maupun ke samping dan juga hubungan keuangan dengan Pemegang Saham Pengendali, Direktur UUS, dan anggota Dewan Komisaris.
DPS UUS of Bank SUMUT came from independent parties and has no family relationship to the second degree, both straight line and sideways as well as financial relationship with the Controlling Shareholder, Board of Directors of UUS, and members of the Board of Commissioners.
DPS UUS Bank SUMUT berkedudukan di kantor UUS dan tidak memiliki rangkap jabatan sebagai konsultan/DPS/Direksi di Lembaga Keuangan Syariah lainnya, sehingga dapat menjadi tolak ukur bahwa DPS akan bertugas lebih efektif dan independent dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan bisnis perbankan syariah UUS Bank SUMUT.
DPS UUS of Bank SUMUT is located in the office of UUS and does not have concurrent positions as consultant/ DPS/Board of Directors in other Sharia Financial Institutions, so it can be a benchmark that DPS will be more effective and independent in conducting monitoring towards the sharia banking business of UUS of Bank SUMUT.
Rapat Dewan Pengawas Syariah
Meetings of Sharia Supervisory Board
Seluruh keputusan dalam rapat DPS UUS Bank SUMUT dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Notulen rapat DPS UUS Bank SUMUT diparaf dan ditandatangani oleh seluruh anggota DPS serta didokumentasikan dengan baik. Hasil rapat DPS dijadikan informasi untuk keputusan bisnis bagi UUS Bank SUMUT dan Direktur UUS Bank SUMUT.
All meeting decisions of DPS UUS of Bank SUMUT was conducted based on consensus agreement. The meeting minutes of DPS UUS of Bank SUMUT is initialed and signed by all members of the DPS. Meeting Results of DPS was made as information for business decisions for UUS of Bank SUMUT and the Board of Directors of UUS Bank SUMUT.
Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan Pengawas Syariah Bank SUMUT telah dicatat dan didokumentasikan dalam risalah rapat Dewan Pengawas Syariah. Risalah rapat ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Pengawas Syariah yang menghadiri rapat maupun tidak. Perbedaan pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat telah dicatat dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat.
The decisions that were taken in the meeting of Sharia Supervisory Board of Bank SUMUT has been recorded and documented in the minutes of meeting of Sharia Supervisory Board. The minutes of meeting was signed by the chairman of the meeting and distributed to all members of Sharia Supervisory Board that attended the meeting or not. The dissenting opinion occured in the meetings has been recorded in the minutes of meeting accompanied by reasons for dissent.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Comprehesiveness And Implementation Of Committee’s Duties Dewan Komisaris memiliki 3 (tiga) komite yang membantu pelaksaan dewan komisaris, yakni Komite Audit , Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Board of Commissioners have 3 committees to help board of Commissioners : Audit Commitee, Risk Management Commitee and Remuneration and Nomination Commitee.
Adapun tugas komite pada dasarnya membantu Dewan Komisaris untuk melakukan pemantauan, evaluasi, dan memberikan rekomendasi.
Duties of the committee are essentially to assist the Board of Commissioners to conduct monitoring, evaluation, and provide recommendations.
Struktur Organisasi Komite : Committee Organization Structure
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
KOMITE AUDIT Audit Committee
KOMITE PEMANTAU RISIKO Risk Management Committee
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Remuneration & Nomination Committee
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
273
Komite Audit
Audit Committee Pertama kali ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT. Bank SUMUT Nomor : 115/DIR/DSDM-TK/ SK/2007 tanggal 11 Mei 2007 tentang Pembentukan Komite Audit PT. Bank SUMUT dan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank SUMUT No. 236/Dir/ DSDM-TK/SK/2013 tanggal 30 Agustus 2013.
First time was set in the Decree of the Board of Directors of PT. Bank SUMUT No. 115/DIR/DSDM-TK/ SK/2007 dated May 11, 2007 about the Establishment of Audit Committee of PT. Bank SUMUT and has been amended several times, most recently by the Decree of the Board of Directors of PT. Bank SUMUT No. 236/Dir/ DSDM/TK/SK/2013 dated August 30, 2013;
Komite Audit memiliki jumlah anggota 3 (tiga) orang, dengan rincian sebagai berikut : • Ketua : Rizal Fahlevi Hasibuan (Komisaris Independen) • Anggota : 1). Tadjudin 2). Effendy Harahap
Audit Committee has 3 (three) members, with details as follows:
Profil Anggota Komite Audit
Audit Commitee Profile
• Chairman • Members
: Rizal Fahlevi Hasibuan (Independent Commissioner) : 1). Tadjudin 2). Effendy Harahap
Profil Ketua Komite Audit dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Profile of Audit Commitee Chairman is in profile of board of Commmisionerr .
Rizal Fahlevi Hasibuan Ketua Komite Audit Chairman of Audit Committee
274
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Lahir di Sigli 64 tahun yang lalu (24 April 1950). Memperoleh gelar Sarjana Hukum pada tahun 1981 dari Universitas Indonesia. Mengawali karir sebagai Pegawai Muda (Staf ) di Urusan Pengawasan Pembinaan Bank di Bank Indonesia pada (1982), Pegawai Muda (Staf ) di Urusan Hukum dan Perundang-Undangan Bank Indonesia pada (1984), Pegawai Muda Setingkat Kepala Seksi di Urusan Hukum dan Perundang Bank Indonesia pada (1992), Kepala Seksi Logistik, Kliring dan Pengedaran Uang di Bank Indonesia Medan (1996), Pegawai Madya Kepala Bidang Ekonomi Moneter Perbankan di Bank Indonesia Banda Aceh, Pemimpin Kantor Bank Indonesia Banda Aceh pada (2000), Pemimpin Kantor Bank Indonesia Lhokseumawe (Januari – Februari 2002), Pengawas Senior Bank Indonesia Medan (2004). Pensiun dari Bank Indonesia (Mei 2006).
M. Tadjudin Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Born in Sigli 64 years ago (April 24, 1950). Obtained his Bachelor Degree of Law 1981 from the University of Indonesia. Began his career as Junior Staff at Bank Indonesia’s Bank Monitoring and Development Affairs Section (1982), Junior Staff at Bank Indonesia’s Justice and Legal Affairs Section (1984), Section Head-level Junior Staff at Bank Indonesia’s Justice and Legal Affairs Section (1992), Head of Logistics Section, Clearing and Money Circulation Section of Bank Indonesia Medan (1996), Associate Employee Head of Banking Monetary Economics Section of Bank Indonesia Banda Aceh, Head of Bank Indonesia Banda Aceh Office (2000), Head of Bank Indonesia Lhokseumawe Office (January-February 2002), Senior supervisor of Bank Indonesia Medan (2004). Retired from his duties in Bank Indonesia in May 2006.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
275
Lahir di Padang Sidempuan 69 tahun yang lalu (9 Februari 1945). Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1977 dan mendapatkan register Negara untuk Akuntan yang dikeluarkan oleh Panitia Ahli pertimbangan persamaan Ijazah Akuntan pada tahun 1978. Born in Padang Sidempuan 69 years ago (February 9, 1045). Menjadi sukarelawan pembebasan Irian Barat di Ambon (19621964), Pegawai PT. Kimia Farma (BUMN) (1973), Pegawai Negeri Sipil/ Ketua Tim Pemeriksa BPKP perwakilan Daerah Istimewa Aceh (1978), Kelapa Seksi Evaluasi Tata Kerja BPKP Sumatera Selatan (1986), Supervisor Tim Gabungan DJP-BPKP Wilayah Sumatera Selatan (Tax Audit) (1989), Kepala Seksi Pertambangan dan Energy BUMN/BUMD- II BPKP Propinsi Sumatera Utara (1992), Kepala Seksi Analisa Hasil Pengawasan dan Pelaporan BPKP Sumatera Utara (1996), Pensiun PNS sejak Maret 2001.
Effendy Harahap Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Aktif mengajar pada beberapa Perguruan Tinggi sejak tahun 1978 sampai dengan sekarang, antara lain di Fakultas Ekonomi Universitas Syah Kuala Banda Aceh (1978-1982), Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang (1988-1992), Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang (1989-1992), Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang (1990-1002), STIE Harapan Medan (2000-sekarang). Obtained Bachelor Degree of Economics from the University of North Sumatra in 1977 and obtained State registers for Accountant issued by the Experts Committee on Consideration of Accountant Certificate Equivalent in 1978 Became the volunteer for West Irian Liberation in Ambon (1962-1964), Employee of PT. Kimia Farma (State-Owned Enterprise) (1973), Civil Servant/Head of Audit Team of the Financial and Development Supervisory Agency Aceh Special Region representative (1978), Head of Working Procedure Evaluation Section of the Financial and Development Supervisory Agency South Sumatra (1986), Supervisor of Directorate General of Taxation-Financial and Development Supervisory Agency Joint Team South Sumatra Region (Tax Audit) (1989), head of Mining and Energy Section State/ Regional-Owned Enterprises-II Financial and Development Supervisory Agency North Sumatra Province (1992), Head of North Sumatra Financial and Development Supervisory Agency Monitoring and Reporting Results Analysis Section (1996). Retired from his duties as a Civil Servant since March 2001. Actively teaching at several universities since 1978 until currently, among others, at the Faculty of Economics of Syah Kuala University Banda Aceh (1978-1982), Faculty of Economics of Tridinanti University Palembang (1988-
276
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Tugas dan Audit :
Tanggung Jawab Komite
Duties and Responsibilities of Audit Committee
Sebagaimana fungsi, tugas dan tanggung jawabnya, Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang tugas dan tanggung jawabnya diatur dalam suatu pedoman sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 456/Dir/DKMR-CQA/ SK/2007 tentang Piagam Komite Audit PT. Bank SUMUT dengan tugas dan tangung jawab, meliputi: a) Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalia intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. b) Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. c) Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan informasi lain-lain yang disampaikan kepada pemegang saham. d) Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris, termasuk mendorong penerapan GCG. e) Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan keputusan rapat direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat Direksi. f ) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiba dewan komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
As the functions, duties and responsibilities, the committees are responsible to the Board of Commissioners which duties and responsibilities are regulated in a guideline as set within the Decree of the Board of Directors No. 456/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 on the Risk Monitoring Committee Charter of Bank SUMUT with duties and responsibilities including of: a) To conduct monitoring and evaluation on planning and implementation of audit and monitoring on follow up of audit results in order to assess the adequacy of internal management including the adequacy of financial reporting process. b) To provide recommendation on the appointment of Public Accountant Firm to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS. c) To ensure that there has been a satisfactory review procedures towards the information released by the Company, including brochures, periodic financial statements, projections/forecasts and other informations submitted to the shareholders.
d) To identify the things that require the attention of the Board of Commissioners, including to encourage GCG implementation. e) To examine the allegation of errors in the meeting decisions of the Board of Directors or irregularities in the implementation of the decision of such results. f) To conduct other duties given by the Board of Commissioners within the scope of duties of the Board of Commissioners based on the applicable rules and regulations.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
277
Program Kerja Komite Audit Termasuk Target Dan Realisasinya Work Plan of Audit Committee Including Target and Realization
Program Kerja Work Plan
278
Target Target
Realisasi Realization
Evaluasi Laporan Bulanan Direksi PT. Bank SUMUT Evaluation of monthly report of the Board of Directors of PT. Bank SUMUT
Januari – Desember 2013 January - December 2013
15 Januari, 14 Mei, 18 Juni dan 20 Agustus 2013 January 15, May 14, June 18, and August 20, 2013
Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Umum Bank Indonesia Monitoring and Follow up Evaluation of general examination results of Bank Indonesia
Januari – Desember 2013 January - December 2013
15 Januari, 4 Maret, 3 Juni, 4 Juni, 18 Juni, 26 Juni dan 20 Agustus dan 20 Desember 2013 January 15, March 4, June 3, June 4, June 18, June 26, and August 20, and December 20, 2013
Monitoring dan Evaluasi Progress Pemeriksaan KAP atas Laporan Keuangan PT. Bank SUMUT dan pembahasan Draft laporan Keuangan PT. Bank SUMUT Tahun Buku 2012 Monitoring and Evaluation of Examination Progress of Public Accountant Firm on Financial Statement of PT Bank SUMUT and discussion of financial statements draft of PT Bank SUMUT financial year 2012
Tahun Buku Pemeriksaan Financial Year of Examination
28 Januari 2013 January 28, 2013
Evaluasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank SUMUT Assessment Evaluation of Health Level of Bank SUMUT
Per Semester 2013 per Semester 2013
5 Februari, 12 Februari dan 13 Agustus 2013 February 5, February 12, and August 13, 2013
Evaluasi Konsep Laporan Dewan Komisaris tentang Pengawasan Rencana Bisnis Bank SUMUT Semester II Tahun Buku 2012 dan Semester I Tahun Buku 2013 Concept Evaluation of the Board of Commissioners Report on the Business Plan Monitoring of Bank SUMUT semester II financial year 2012 and semester I financial year 2013
Februari dan Agustus 2013 February and August 2013
12 Februari dan 26 Maret 2013 February 12 and March 26, 2013
Monitoring dan Evaluasi Hasil Pemeriksaan Divisi Pengawasan Monitoring and Evaluation of Examination Results of the Monitoring Division
Per Triwulan per Quarter
20 Agustus, 8 Oktober dan 20 Desember 2013 serta pada saat Kunjungan Dewan Komisaris didampingi oleh Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko ke 22 Cabang Konvensional dan 5 Cabang Syariah. August 20, October 8 and December 20, 2013 and the time of visit of the Board of Commissioners accompanied by the Board of Directors, Audit Committee and RIsk Monitoring Committee to 22 Conventional Branches and 5 Sharia Branches
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi APU-PPT di Bank SUMUT Monitoring and Evaluation of Duties and Function implementation of APU-PPT in Bank SUMUT
Per Triwulan 2013 per Quarter 2013
4 Maret dan 18 Juni 2013 March 4 and June 18, 2013
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Tugas Tim Task Force Monitoring and Evaluation of Duties Implementation of Task Force Team
Per Triwulan per Quarter
26 Juni 2013 June 26, 2013
Pembahasan Self Assessment GCG PT. Bank SUMUT Discussion of GCG Self Assessment of PT Bank SUMUT
Per Semester per Semester
31 Mei dan 16 Agustus 2013 May 31 and August 16, 2013
Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko PT. Bank SUMUT Evaluation of Risk Management Implementation of PT Bank SUMUT
Per Triwulan per Quarter
31 Mei 2013 May 31, 2013
Evaluasi langkah-langkah Menurunkan NPL dan Meningkatkan Kualitas Perkreditan PT. Bank SUMUT Evaluation of steps to decrease NPL and Increase Credit Quality of PT Bank SUMUT
Per Triwulan per Quarter
26 Maret, 3 Juni dan 18 Juni 2013 serta pada saat kunjungan Dewan Komisaris didampingi oleh Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko ke 22 Cabang Konvensional dan 5 Cabang Syariah. March 26, June 3 and June 18, 2013 and the time of visit of the Board of Commissioners accompanied by the Board of Directors, Audit Committee and RIsk Monitoring Committee to 22 Conventional Branches and 5 Sharia Branches
Evaluasi Rencana Bisnis Business Plan Evaluation
Per Triwulan per Quarter
20 Agustus dan 27 Nopember 2013 August 20 and November 27, 2013
Evaluasi Kinerja dan Pelaksanaan GCG dan Manajemen Risiko pada Kantor-Kantor Cabang PT. Bank SUMUT. Evaluation of Performance and Implementation of GCG and Risk Management in Branch Offices of PT Bank SUMUT
Triwulan IV Tahun 2013 Quarter IV year 2013
September – Desember 2013 September - December 2013 (kunjungan Dewan Komisaris didampingi oleh Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko ke 22 Cabang Konvensional dan 5 Cabang Syariah) (time of visit of the Board of Commissioners accompanied by the Board of Directors, Audit Committee and RIsk Monitoring Committee to 22 Conventional Branches and 5 Sharia Branches)
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Frekwensi Rapat Komite Audit
Meetings Frequency of Audit Committee
Komite yang dibentuk telah melaksanakan tugas secara efektif dan melakukan pertemuan antar anggota atau dengan unit kerja terkait sebagaimana tersebut dibawah ini :
The established committee has implemented duties effectively and conducted meetings between members or with relevant work unit as mentioned below:
Nama Name
Jumlah Kehadiran Rapat Total Meetings Attendance
Rizal Fahlevi Hasibuan
17
Tadjudin
17
Effendy Harahap
17
Jumlah rapat selama tahun 2013 Total Meetings in 2013
17
Remunerasi Komite Audit
Remuneration of Audit Committee
Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi Komite Audit mengacu kepada keputusan Dewan Komisaris. Proses penetapan remunerasi didasarkan pada kajian Dewan Komisaris dengan memperhatikan hal-hal hasil kinerja keuangan, kewajaran dan pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
Policies in providing remuneration and other facilities for Audit Committee refers to the Board of Commissioners decision. Process of determining remuneration is based on the assessment of the Board of Commissioners by taking into account the issues of financial performance results, fairness and consideration of goals and long term strategies of the Bank.
Selama tahun 2013, total remunerasi untuk Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris berjumlah Rp86.766.120,-.
Throughout 2013, total remuneration for audit committee that is not a member of the Board of Commissioners amounted to Rp86,766,120.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
279
Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Pertama kali ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT. Bank SUMUT Nomor : 117/DIR/DSDM-TK/ SK/2007 tanggal 11 Mei 2007 tentang Pembentukan Komite Pemantau Risiko PT. Bank SUMUT dan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank SUMUT No. 238/Dir/DSDM-TK/SK/2013 tanggal 30 Agustus 2013;
First time was set in the Decree of the Board of Directors of PT. Bank SUMUT No. 117/DIR/DSDM-TK/ SK/2007 dated May 11, 2007 about the Establishment of RIsk Monitoring Committee of PT. Bank SUMUT and has been amended several times, most recently by the Decree of the Board of Directors of PT. Bank SUMUT No. 238/Dir/DSDM/TK/SK/2013 dated August 30, 2013;
Komite Pemantau Risiko memiliki jumlah anggota 3 (tiga) orang, dengan rincian sebagai berikut :
Risk Monitoring Committee has 3 members, with details as follows:
• Ketua • Anggota
• Chairman • Members
: Brata Kesuma (Komisaris Independen) : 1). Tadjuddin 2). Effendy Harahap
Profil Komite Pemantau Risiko
: Brata Kesuma (Independent Commissioner) : 1). Tadjuddin 2). Effendy Harahap
Risk Monitoring Committee Profile
Profil Ketua Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris. Profile of Risk Monitoring Commitee Chairman is in profile of board of Commmisionerr .
Brata Kesuma Ketua Komite Pemantau Risiko Chairman of Risk Monitoring Committee
280
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Profil anggota Komite Pemantau Risiko dapat dilihat di bagian profil Komite Audit Profile of Risk Monitoring Commitee member is in profile of Audit Commitee
M. Tadjudin Anggota Komite Pemantau Risiko
Member of Risk Monitoring Committee
Profil anggota Komite Pemantau Risiko dapat dilihat di bagian profil Komite Audit Profile of Risk Monitoring Commitee member is in profile of Audit Commitee
Effendy Harahap Anggota Komite Pemantau Risiko Member of Risk Monitoring Committee
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
281
282
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Duties and Responsibilities of Risk Monitoring Committee
Sebagaimana fungsi, tugas dan tanggung jawabnya, Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang tugas dan tanggung jawabnya diatur dalam suatu pedoman sebagaimana yang tertuang dalamSurat Keputusan Direksi Nomor 457/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 tentang Piagam Komite Pemantau Risiko Bank SUMUT dengan tugas dan tangung jawab, meliputi: a. Melakukan evaluasi rencana kebijakan dan strategi manajemen risiko yang komprehensif sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank yag diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan. b. Melakukan evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. c. Melakukan pemantauan da evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang perbaikan atau penyempurnaan yang perlu dilakukan Direksi sesuai hasil evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. e. Membantu Dewan Komisaris mengevaluasi dan menyetujui permohonan Direks yang terkait dengan pelaksanaan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. f. Menyediakan bahan rujukan dan informasi untuk keperluan dewan komisaris terkait pengelolaan risiko yang dihadapi. g. Membuat rencana kerja tahunan Komite Pemantau risiko yang diselaraskan dengan rencana kerja tahunan tentang kebijakan manajemen risiko yang dikelola Direksi h. Menyusun pedoman dan tata tertib kerja komite pemantau risiko yang mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja dan pengaturan rapat. i. Melaksanakan tugas lain yag diberikan Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dewan komisaris berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
As the functions, duties and responsibilities, the committees are responsible to the Board of Commissioners which duties and responsibilities are regulated in a guideline as set within the Decree of the Board of Directors No. 457/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 on the Risk Monitoring Committee Charter of Bank SUMUT with duties and responsibilities including of:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
a. To evaluate the policy plan and risk management strategy that is comprehensive in accordance with the objectives, business policies, size and complexity of business as well as the ability of the Bank which are proposed by the Board of Directors to the Board of Commissioners for approval. b. To evaluate the suitability between risk management policies and the implementation of the policies. c. To monitor evaluation of duties implementation of Risk Management Committee and Risk Management Unit. d. To provide recommendation to the Board of Commissioners on improvements or enhancement need to be conducted by the Board of Directors according to the suitability evaluation results between risk management policies with the implementation of the policies. e. To assist the Board of Commissioners in evaluating and approving the application of the Board of Directors associated with the transactions implementation that requires the approval of the Board of Commissioners. f. To provide reference materials and informations for the purposes of the Board of Commissioners related to the risk management faced. g. To make annual work plan of Risk Monitoring Committee that is aligned with the annual work plan on risk management policies managed by the Board of Directors. h. To develop guidelines and rules of risk monitoring committee that consist of work ethic arrangements, working time and meeting arrangements. i. To conduct other duties given by the Board of Commissioners within the scope of duties of the Board of Commissioners based on the applicable rules and regulations.
j. To identify issues that require the attention of the Board of Commissioners k. To report the work results of the committee to the Board of Commissioners.
j. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. k. Melaporkan hasil kerja komite kepada Dewan Komisaris.
Program Kerja Komite Audit Termasuk Target Dan Realisasinya Work Plan of Audit Committee Including Target and Realization
Program Kerja Work Plan
Target Target
Realisasi Realization
Evaluasi Laporan Bulanan Direksi PT. Bank SUMUT Evaluation of monthly report of the Board of Directors of PT. Bank SUMUT
Januari – Desember 2013 January - December 2013
15 Januari, 14 Mei, 18 Juni dan 20 Agustus 2013 January 15, May 14, June 18, and August 20, 2013
Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Umum Bank Indonesia Monitoring and Follow up Evaluation of general examination results of Bank Indonesia
Januari – Desember 2013 January - December 2013
15 Januari, 4 Maret, 3 Juni, 4 Juni, 18 Juni, 26 Juni dan 20 Agustus dan 20 Desember 2013 January 15, March 4, June 3, June 4, June 18, June 26, and August 20, and December 20, 2013
Monitoring dan Evaluasi Progress Pemeriksaan KAP atas Laporan Keuangan PT. Bank SUMUT dan pembahasan Draft laporan Keuangan PT. Bank SUMUT Tahun Buku 2012 Monitoring and Evaluation of Examination Progress of Public Accountant Firm on Financial Statement of PT Bank SUMUT and discussion of financial statements draft of PT Bank SUMUT financial year 2012
Tahun Buku Pemeriksaan Financial Year of Examination
28 Januari 2013 January 28, 2013
Evaluasi Penilaian Tingkat Kesehatan Bank SUMUT Assessment Evaluation of Health Level of Bank SUMUT
Per Semester 2013 per Semester 2013
5 Februari, 12 Februari dan 13 Agustus 2013 February 5, February 12, and August 13, 2013
Evaluasi Konsep Laporan Dewan Komisaris tentang Pengawasan Rencana Bisnis Bank SUMUT Semester II Tahun Buku 2012 dan Semester I Tahun Buku 2013 Concept Evaluation of the Board of Commissioners Report on the Business Plan Monitoring of Bank SUMUT semester II financial year 2012 and semester I financial year 2013
Februari dan Agustus 2013 February and August 2013
12 Februari dan 26 Maret 2013 February 12 and March 26, 2013
Monitoring dan Evaluasi Hasil Pemeriksaan Divisi Pengawasan Monitoring and Evaluation of Examination Results of the Monitoring Division
Per Triwulan per Quarter
20 Agustus, 8 Oktober dan 20 Desember 2013 serta pada saat Kunjungan Dewan Komisaris didampingi oleh Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko ke 22 Cabang Konvensional dan 5 Cabang Syariah. August 20, October 8 and December 20, 2013 and the time of visit of the Board of Commissioners accompanied by the Board of Directors, Audit Committee and RIsk Monitoring Committee to 22 Conventional Branches and 5 Sharia Branches
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi APU-PPT di Bank SUMUT Monitoring and Evaluation of Duties and Function implementation of APU-PPT in Bank SUMUT
Per Triwulan 2013 per Quarter 2013
4 Maret dan 18 Juni 2013 March 4 and June 18, 2013
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Tugas Tim Task Force Monitoring and Evaluation of Duties Implementation of Task Force Team
Per Triwulan per Quarter
26 Juni 2013 June 26, 2013
Pembahasan Self Assessment GCG PT. Bank SUMUT Discussion of GCG Self Assessment of PT Bank SUMUT
Per Semester per Semester
31 Mei dan 16 Agustus 2013 May 31 and August 16, 2013
Evaluasi Pelaksanaan Manajemen Risiko PT. Bank SUMUT Evaluation of Risk Management Implementation of PT Bank SUMUT
Per Triwulan per Quarter
31 Mei 2013 May 31, 2013
Evaluasi langkah-langkah Menurunkan NPL dan Meningkatkan Kualitas Perkreditan PT. Bank SUMUT Evaluation of steps to decrease NPL and Increase Credit Quality of PT Bank SUMUT
Per Triwulan per Quarter
26 Maret, 3 Juni dan 18 Juni 2013 serta pada saat kunjungan Dewan Komisaris didampingi oleh Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko ke 22 Cabang Konvensional dan 5 Cabang Syariah. March 26, June 3 and June 18, 2013 and the time of visit of the Board of Commissioners accompanied by the Board of Directors, Audit Committee and RIsk Monitoring Committee to 22 Conventional Branches and 5 Sharia Branches
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
283
Evaluasi Rencana Bisnis Business Plan Evaluation
Per Triwulan per Quarter
20 Agustus dan 27 Nopember 2013 August 20 and November 27, 2013
Evaluasi Kinerja dan Pelaksanaan GCG dan Manajemen Risiko pada Kantor-Kantor Cabang PT. Bank SUMUT. Evaluation of Performance and Implementation of GCG and Risk Management in Branch Offices of PT Bank SUMUT
Triwulan IV Tahun 2013 Quarter IV year 2013
September – Desember 2013 September - December 2013 (kunjungan Dewan Komisaris didampingi oleh Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko ke 22 Cabang Konvensional dan 5 Cabang Syariah) (time of visit of the Board of Commissioners accompanied by the Board of Directors, Audit Committee and RIsk Monitoring Committee to 22 Conventional Branches and 5 Sharia Branches)
Frekwensi Rapat Komite Pemantau Risiko
Meetings Frequency of Risk Monitoring Committee
Komite yang dibentuk telah melaksanakan tugas secara efektif dan melakukan pertemuan antar anggota atau dengan unit kerja terkait sebagaimana tersebut dibawah ini :
The established committee has implemented duties effectively and conducted meetings between members or with relevant work unit as mentioned below:
Nama Name
284
Jumlah Kehadiran Rapat Total Meetings Attendance
Rizal Fahlevi Hasibuan
17
Tadjudin
17
Effendy Harahap
17
Jumlah rapat selama tahun 2013 Total Meetings in 2013
17
Remunerasi Komite Pemantau Risiko
Remuneration Committee
Kebijakan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi Komite Pemantau Risiko mengacu kepada keputusan Dewan Komisaris. Proses penetapan remunerasi didasarkan pada kajian Dewan Komisaris dengan memperhatikan hal-hal hasil kinerja keuangan, kewajaran dan pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
Policies in providing remuneration and other facilities for Risk Monitoring Committee refers to the Board of Commissioners decision. Process of determining remuneration is based on the assessment of the Board of Commissioners by taking into account the issues of financial performance results, fairness and consideration of goals and long term strategies of the Bank.
Mengingat anggota Komite Pemantau Risiko yang bukan berasal dari Dewan Komisaris juga merupakan anggota Komite Audit, maka remunerasi anggota Komite Pemantau Risiko tersebut dijadikan satu dengan remunerasi yang diterima ketika menjadi anggota Komite Audit.
Remembering that Risk Monitoring Committee members are not from the Board of Commissioners also are members of the Audit Committee, the remuneration of members of Risk Monitoring Committee is combined with the remuneration received as members of the Audit Committee.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
of
Risk
Monitoring
Komite Remunerasi Dan Nominasi Remunation and Nomination Committee Komite Remunerasi dan Nominasi pertama kali ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi PT. Bank SUMUT Nomor : 120/DIR/DSDM-TK/SK/2007 tanggal 11 Mei 2007 tentang Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank SUMUT dan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank SUMUT yang telah diperpanjang dan berlaku mulai tanggal 17 Juli 2013 sampai dengan 16 Juli 2014.
Remunation and nomination commitee firstly set in the Directors Decree Bank SUMUT coorporate nomor : 120/DIR/DSDM-TK/SK/2007 in 11 May 2007 about Forming Remuntation and Nomination committee. Bank SUMUT cooporate has been amended several times, the last is with Directors Decree of Bank SUMUT corporate and has been extended from 17 July 2013 until 16 juli 2014.
Personil Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank SUMUT : Ketua : Rizal Fahlevi Hasibuan (Komisaris Independen) Anggota : Djaili Azwar (Komisaris Utama) Pemimpin DSDM (ex-officio)
Member of Remunation and Nomination Committee Bank SUMUT corpotation : Chairman : Rizal Fahlevi Hasibuan (Independen commisioner) Member : Djaili Azwar (commisioner) Pemimpin DSDM (ex-officio)
Profil Komite Remunerasi dan Nominasi
Remunation and Nomination Committee Profile
Rizal Fahlevi Hasibuan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris
Rizal Fahlevi Hasibuan Chariman of Remunation and Nomination Committee Profile can be views in Commisioner council profile
Djaili Azwar Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Profil dapat dilihat di bagian Profil Dewan Komisaris
Djaili Azwar Member of Remunation and nomination Committee Profile can be views in Commisioner council profile
Bahrein H.Siagian Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Bahrein H.Siagian Member of Remunation and nomination Committee
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Duties and responsibilities Remunation and Nomination commitee
Sebagaimana fungsi, tugas dan tanggung jawabnya, Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris yang tugas dan tanggung jawabnya diatur dalam suatu pedoman sebagaimana yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor 458/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 tentang Pedoman Tata Kerja dan Tata Tertib Komite Remunerasi dan Nominasi PT. Bank SUMUT dengan tugas dan tangung jawab, meliputi: a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. b. Melakukan evaluasi kebijakan remunerasi Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan sebagai dasar pemberian rekomendasi kepada Dewan Komisaris
As the Functions, duties and responsibilities, The commitees responsible to the commisioner council of the duties and responsibilities which has arrange in the guidelines as set out in Directors Decree No Nomor 458/Dir/DKMR-CQA/SK/2007 on guidelines and working procedures rule of remunation and nomination committee Bank SUMUT Corporate with task and responsibilities, include: a. Evaluate the Remunation Policies. b. Evaluate the remunation policies of the Board of Commisioners , Directors amd employees as the basic for recommendation to the Board.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
285
c. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sisem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. d. Memberika rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Direksi untuk disampaikan kepada RUPS e. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota komite audit dan komite pemantau risiko kepada Dewan Komisaris.
c. Set and give recommendation about the system and procedure of the election and/or Chanigng the Board of Commisioners and Directors to Boards of Commisioner to be delivered in GMS.
Frekwensi Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi :
Frequency meeting Remunation and nomination committee :
Nama Name
d. Giving recommendation about the candidate of commissioners and/or the director to the Director to be submitted in GMS. e. Giving recommendation about Independent party who will be the candidate and risk monitoring committee to the commissioners Board.
Jumlah Kehadiran Rapat Total Meetings Attendance
Rizal Fahlevi Hasibuan
4
Djaili Azwar
4
Bahrei H. Siagian
4
Jumlah rapat selama tahun 2013 Total Meetings in 2013
4
Komite yang dibentuk telah melaksanakan tugas secara efektif dan melakukan pertemuan antar anggota atau dengan unit kerja terkait sebagaimana tersebut dibawah ini :
Committee has been formed to effecntively carry out the duties and meetings between the members with or without the related work unit as mentioned below:
Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Termasuk Target Dan Realisasinya Working Program Remuneration and Nomination Committee include target and realization
Program Kerja Working Program
Target Target
Realisasi Realization
Juli i 2013
31 Desember 2013
Masa Tugas Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko PT. Bank SUMUT The duties of the member of audit and risk oversight committee of Bank SUMUT corporate
Agustus 2013
02 Agustus 2013
Penyempurnaan Hak dan Fasilitas Direksi PT. Bank SUMUT Completion of Rights and Director Fasility of Bank SUMUT Corporate
Agustus 2013
02 Agustus 2013
Usulan Calon Direksi PT. Bank SUMUT Periode 2013-2017 Proposal of nominee directors Bank SUMUT Period 2013-2017
Oktober 2013
11 Oktober 2013
Desember 2013
10 Desember 2013
Evaluasi Kenaikan Gaji Direksi Tahun 2013 Evaluation of Directors Salary in 2013
Usulan Calon Pengurus PT. Bank SUMUT Proposal of Prospective Board Bank SUMUT Corporate
286
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Untuk meningkatkan pelayanan kepada para pemangku kepentingan, Bank SUMUT memiliki Sekretaris Perusahaan yang berperan sebagai penghubung Bank dengan para pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung utama antara Bank, Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia dan publik.
To improve the Stakeholders service to the public, Bank SUMUT has Corporate Secretary who acts as connector from the Bank as the Stakeholder. Corporate Secretary fasilitated effective communication and ensure the avaivability of information to various party also role as the main conncector betwwen Bank, Financial Services Authorithy, Indonesia stock Exchange and public.
Tugas dan Tanggungjawab Sekretaris Perusahaan
Duties and Responsibility of Corporate Secretary
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kepatuhan Bank yang berhubungan dengan pelaksanaan RUPS dan ketentuan pasar modal: • Mengarahkan seluruh aspek penyelenggaraan acara RUPS agar acara RUPS dapat berjalan dengan baik. • Menetapkan materi internal dan eksternal terkait penyelengaraan RUPS untuk memastikan kesesuaian materi dengan peraturan yang berlaku. • Mengarahkan koordinasi internal terkait aspek kepatuhan pasar modal serta kajian peraturan pasar modal dan dampaknya terhadap Bank untuk memberikan awareness atas kepatuhan Bank terhadap peraturan pasar modal yang berlaku. 2. Reputasi Perseroan di Mata Publik & Media • Menetapkan strategi implementasi program corporate communication untuk publik umum, media, dan internal agar reputasi Bank dapat terjaga dengan baik di mata Pemangku Kepentingan. • Mengarahkan program corporate communication untuk publik umum, media, dan internal agar reputasi Bank dapat terjaga dengan baik di mata Pemangku Kepentingan. 3. Komunikasi Internal • Menetapkan dan mengevaluasi proses pelaksanaan media komunikasi internal untuk berkontribusi dalam penciptaan iklim kerja yang baik. • Mengarahkan dan mengevaluasi pembuatan materi presentasi Bank terkait
Duties and Responsibility of Corporate Secretary , including the following such as : 1. Bank Obidience which related with the implemetation GMS and Capital market provision. • Directs all aspects of the GMS event , so that the GMS event can run well • Establish internal and external materials related GMS event to ensure compliance with applicable regulatory material. • Directing the internal coordination of compliance related as capital market as well as capital market policies and its impact on the the Bank to given awarness to the Bank compliance with capital market regulation force. 2. Company Reputation in Public and the Media • Establish implementaion strategies of corporate communication programs to general public, the media and internal that the Bank Reputation can be maintaily well in the eyes of Stakeholders. • Directing corporate communication programs to general public, the media and internal that the Bank Reputation can be maintaily well in the eyes of Stakeholders. 3. Internal Communication • Establish and valuate the intern of implementation process to contribute to crated the good woking climate. • Directing and Evaluate material Bank presentation related Financial aspect and
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
287
aspek keuangan dan nonkeuangan untuk memastikan keakuratan informasi dari satu pintu. • Mengarahkan event internal Bank untuk terlaksananya event dengan baik. • Mengarahkan dokumentasi Bank untuk memastikan ketersediaan database dokumentasi Perseroan. 4. Administrasi Kesekretariatan • Mengarahkan administrasi kesekretariatan Bank untuk memastikan ketersediaan dokumen secara lengkap termasuk penyampaian materi rapat dilakukan paling lambat 5 hari sebelum rapat Direksi maupun Dewan Komisaris. Untuk menunjang tugas-tugas tersebut, Sekretaris Perusahaan membawahi beberapa Unit Kerja antara lain: • Bidang Hukum • Bidang Sekretaris dan Protokol • Bidang Public Relation
288
non-fiancial to ensure information accurancy from one to another. • Directing the internal bank event to perform the event well. • Directing the Bank Documentation to ensure the database availability for the c o m pany documentation. 4. Secretarial Administration • Directing the secretarial administration of Bank to ensurte the availability of the complete document, including to deliver the material meeting no longer than 5 days before the meeting of Board of Director and Board of Commisioners. To Support the duties, Corporate Secretary overseeing some works units such as : • Law Section • Secretary and Protocol Section • Public Relation Section
Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Profile
Paro Iman Pelaksana Sekretaris Perusahaan
Paro Iman Corporate Secretary Executive
Lahir di Tapanuli Selatan 54 tahun yang lalu (15 Oktober1960). Meraih Gelar Sarjana Sosial Politik dari Universitas Islam Sumatera Utara pada tahun 1989, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Tresuri/ Pls Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 24 Agustus 2012, memulai karir pada Bank SUMUT sejak tahun 1990 dengan jabatan penting yang pernah diemban adalah Pemimpin Divisi Tresuri, Pemimpin Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi, Pemimpin Cabang Utama Medan, Pemimpin Cabang Padang Sidempuan, Pemimpin Cabang Sibolga, Wakil Pemimpin Cabang Kabanjahe, Pemimpin Kantor Kas Aek Kanopan dan Pemimpin Seksi Operasional Cabang Kabanjahe.
Born in South Tapanuli 54 years ago ( 15 October 1960). Graduated as Social Politic Barchelor from University Islam Sumatera Utara in 1989, He Lead in Divisi Tresuri/Pis Corporate Secretary since 24 August 2012. He Begins his carier in Bank SUMUT since 1990 as important position that is The leader of brach office Information Technology and accounting, Leader of the main branch in Medan, Leader Branch office Sidempuan, Leader Branch Office Sibolga, Deputy Leader Brach Office in Kabanjahe, Leader Office kas Aek Kanopan and Leader operational section in Kabanjahe.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan Riwayat Jabatan Sekretaris Perusahaan yang dijabat oleh Paro Iman sebagai berikut: No
History of corporate secretaryship History of Corporate secretaryship which has been served by Paro Iman as following :
Jabatan Position
Tahun year
1
Pemimpin Divisi Tresuri /Sekretaris Perusahaan The leader of Treasury Division/Corporate Secretary
Juli 2013 – 31 Desember 2013
2
Pemimpin Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi The leader of Division Information Technology and Accounting
Agustus 2012 – Juli 2013
3
Pemimpin Cabang Utama Medan Leader of the main branch in Medan
Oktober 2010 – Agustus 2012
4
Pemimpin Cabang Padang Sidempuan Leader Branch office in Padang Sidempuan
Desember 2005 – Oktober 2010
5
Pemimpin Cabang Sibolga Leader Branch Office Sibolga
September 2002 – Desember 2005
6
Wakil Pemimpin Cabang Kabanjahe Deputy Leader Brach Office in Kabanjahe
September 2000 – September 2002
7
Pemimpin Kantor Kas Aek Kanopan Leader Office kas Aek Kanopan
November 1995 – September 2000
8
Kepala Seksi Operasional Cabang Kabanjahe Leader operational section in Kabanjahe
Oktober 1987 – November 1995
Riwayat Pendidikan dan Pelatihan Sekretaris Perusahaan Riwayat Pendidikan
History of Education and Training Corporate Secretary History of Education
No
Pendidikan
Tahun Year
1
Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Sumatera Utara Medan Social Politic Bachelor from University Islam Sumatera Utara Medan
1980 - 1989
2
SMA Negeri 1 Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan SMA Negeri 1 Padang Sidempuan, South Tapanuli
1976 – 1980
3
SMP Negeri 1 Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan SMP Negeri 1 Padang Sidempuan, South Tapanuli
1973 – 1976
4
SD Banua Sayur Matua SD Banua Sayur Matua
1967 - 1973
Position
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
289
Riwayat Pelatihan Riwayat Pelatihan Sekretaris Perusahaan yang diikuti dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir sebagai berikut: No
Nama Pelatihan Name of training
Penyelenggara Organizer
Tanggal Date
1
Manajemen Risiko Tingkat V Risk Management Level V
Global Association of Risk Professionals
14 Juli 2012
2
Seminar Sehari Bersama Mario Teguh – Be A Leader and Enterpreneur with Golden Ways One Day seminar with Mario Teguh - Be A Leader and Enterpreneur with Golden Ways
Bengkel Studi Demokrasi Sumatera Utara
23 Juni 2012
3
Manajemen Risiko Tingkat IV Risk Management Level IV
Global Association of Risk Professionals
18 Februari 2012
4
Strategic Marketing Management
Markplus Institute of Marketing
14 Oktober 2011
5
Enhancing Spritual and Emotional Quotient
NLPAction Indonesia
04 Oktober 2011
6
Building Marketing Communication Plan
Markplus Institute of Marketing
21 Juli 2011
7
Essentials of Leadership and Coaching For Success
Daya Dimensi Indonesia
07 Juni 2011
8
Pelatihan Penerapan APU PPT Bagi Pegawai Pejabat Pelaksana di Daerah Kerjasama FKDKP PPATK BI Bareskrim Polri Training APU PPT Application for local Employee in collaboration with FKDKP PPATK BI Bareskrim Polri
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan
09 Desember 2010
9
Pelatihan PSAK 50 dan 55 Training PSAK 50 and 55
Talent Indonesia
14 Juli 2009
10
Manajemen Risiko Tingkat III Risk Management Level III
Global Association of Risk Professionals
21 Februari 20091
11
Diklat Kepemimpinan Leadership Training
LPPI
17 Januari 2009
12
Manajemen Risiko Tingkat II Risk Management Level II
Global Association of Risk Professionals
19 April 2008
13
Pembekalan Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat II Debriefing Certification exam Risk Management Level II
PT Palcons – Jakarta
20-22 Agustus 2007
14
Quest to Excellence
MS Training Jakarta
23-25 April 2007
15
Manajemen Risiko Level I Risk Management Level I
RMCI Jakarta
01-04 Desember 2005
16
Performance Appraisal
Prasetiya Mulya Business School
10-11 Mei 2005
Laporan Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2013 1. Mempersiapkan dan melaksanakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 2. Mempersiapkan dan melaksanakan press release 3. Menyiapkan bahan Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD Sumatera Utara 4. Menyusun Risalah Rapat Direksi 5. Mempersiapkan kunjungan kerja Direksi dan Dewan Komisaris
290
History of corporate Secretary Training’ which follow in the last 10 (ten) years as following :
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Task Implementation of Corporate Secretary Duties in 2013 1. Preparing and implementing annual GMS dan extraordinary GMS 2. Preparing and implementing press release 3. Preparing materials meeting dengar pendapat with DPRD Sumatera Utara. 4. Set Minutes of Meeting Board Of Director. 5. Preaparing Director working visti and Comissioner council.
6. Mempersiapkan press conference pada saat pelaksanaan RUPS dan event-event lain yang diperlukan 7. Mempersiapkan pelaksanaan program CSR Bank SUMUT 8. Memfasilitasi pelaksanaan public expose di DPRD Sumatera Utara 9. Mendampingi site visit Anggota DPRD di cabang-cabang Bank SUMUT 10. Mendampingi studi banding/kunjungan kerja ke BPD –BPD lain 11. Melakukan pengelolaan social media Bank SUMUT 12. Mempublikasikan informasi terkait Bank (keuangan, obligasi) di media massa 13. Mempersiapkan penyusunan Laporan Tahunan 14. Melakukan pengelolaan dokumen/pengarsipan 15. Menjadi penjabat penghubung (liaison officer) antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Pemegang Saham dan stakeholders lainnya.
6. Preparing press conference when GMS event and other event needed. 7. Preparing CSR program of Bank SUMUT 8. Fasilitated to conduct implemenation of Public expose in DPRD Sumatera Utara 9. Accompany site visit of DPRD member to Braches of Bank SUMUT 10. Accompany comparative study/working visiting to BPD 11. Managing the social media of Bank SUMUT 12. Publish the information realted to the bank (Financial, Obligation) in Mass Media 13. Preparing the Financial Statement 14. Managing the document/filling 15. Liaison officer betwwen Director and Commisioner council, Share holders and other stakeholders.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
291
Akses Data Dan Keterbukaan Informasi
Access of Data and Disclosure of Informastion Bank SUMUT memfasilitasi akses informasi dan data perusahaan kepada publik melalui: website perusahaan: www.banksumut.com; media massa; mailing list; dan/atau melalui kantor cabang Bank SUMUT.
Bank SUMUT fasilitated the information access and Company data to the public from : Company website: www.banksumut.com; mass media, mailing list, and/or Branches of Bank SUMUT
Bank SUMUT juga mengeluarkan press release dengan total 37 press release sebagai berikut:
Bank SUMUT also announce the press release with total 37 press release as follows :
No
Tanggal Date
Judul Berita Headline news
1
01 Januari 2013
Bank SUMUT Raih Anugerah Perbankan Indonesia 2012 Bank SUMUT Achieve the Perbankan Indonesia 2012 Award
2
31 Januari 2013
PT. Bank SUMUT Kembali meraih predikat The Best BUMD of The Year 2012 Bank SUMUT Company once again regain the predicat as the Best BUMD of the Year 2012.
3
12 Februari 2013
Bank SUMUT Syariah Laksanakan Penarikan Hadiah Umroh
4
26 Februari 2013
Lagi, Bank SUMUT Syariah Menoreh Prestasi Raih Penghargaan The Most Expansive Financing dan The Best Customer Choice Medan Region Bank SUMUT Syariah withdrwal Umroh Gift , Bank SUMUT Syariah also regaining The Most Expansive Financing Award and The Best Cusotmer Choice Medan Region Award.
5
27 Februari 2013
Bank SUMUT Sosialisasi Produk Tabunganku di SMP 13 Medan Bank SUMUT socialzed the Product of Tabunganku in SMP13 Medan.
6
19 Maret 2013
Bank SUMUT Syariah Menyerahkan Hadiah Umroh Kepada 12 Pemenang Bank SUMUT Syariah give the Umroh gift to 12 winners.
7
20 Maret 2013
Bank SUMUT dan Taspen Laksanakan Penandatanganan Kerjasama Bank SUMUT and Taspen signing agreement contract
8
21 Maret 2013
Bank SUMUT Serahkan Fortuner Grand Prize Tabungan Martabe Bank SUMUT give Fortuner Grand Prize Tabungan Martabe
9
25 April 2013
Nasabah Bank SUMUT Menerima Asuransi Sipanda Bank SUMUT customer receive Sipanda Insurance
10
10 Mei 2013
Porseni X BPD SI di Palembang Dibuka Porseni X BPD SI opened in Palembang Bank SUMUT Harus Mendulang Medali Emas Bank SUMUT must gaining the gold medal
11
12 Mei 2013
Porseni X BPD SI Tahun 2013 Porseni X BPD SI in 2013 Bank SUMUT Sukses Berlaga di Kompetisi Hitung Uang 3D Bank SUMUT success in Hitung Uang 3D Competition
12
04 Juni 2013
Final Turnamen Bola Basket APINDOSU II 2013 Final Basket Ball Tournament APINDOSUII 2013 Bank SUMUT vs Wiraland Property
292
13
07 Juni 2013
Bank SUMUT Raih The Best Bank 2013 Kategori BPD Bank SUMUT Reveice The Best Bank 2013 award category BPD
14
21 Juni 2013
Bank SUMUT dan Badan Wakaf Tandatangani MoU Pengelolaan Zakat Bank SUMUT and Wakaf Board signed MOU Zakat management
15
28 Juni 2013
Rapat Umum Pemegang Saham PT. Bank SUMUT Tahun Buku 2012 General meeting of Shareholders of PT Bank SUMUT Fiscal Year 2012.
16
08 Juli 2013
Bank SUMUT Basketball Club Berhasil Mencuri Poin dari BPD Aceh Bank SUMUT Basketball club successfully stealing point from BPD Aceh
17
19 Juli 2013
Gubernur Sumatera Utara Pimpin GMS-LB Bank SUMUT. Sumatera Utara Governor leads GMS-LB of Bank SUMUT.
18
20 Agustus 2013
Perjanjian Kerjasama Bank SUMUT dengan Askrindo Syariah Agreement of Bank SUMUT with Askrindo Syariah
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
19
29 Agustus 2013
Bank SUMUT Serahkan Asuransi Sipanda Kepada Nasabah Tabungan Martabe Bank SUMUT give Sipanda Insurance to the Cusotmer of Tabungan Martabe
20
29 Agustus 2013
Bank SUMUT Menggelar Manasik Haji Akbar Bagi Para Nasabah Tabungan Makbul Bank SUMUT held Manasik Haji Akbar for Tabungan Makbul Customer.
03 September 2013
Genjot Kredit UMKM, Rasio Laba Bank SUMUT meningkat Increasing credit to UKM, the Retained earning of Bank SUMUT increase.
21
05 September 2013
Tepung Tawar Calon Jamaah Haji Pegawai Bank SUMUT Tepung Bargain the Haji Candidates of Sumut Bank Employee.
22
27 September 2013
Karyawan/ti Bank SUMUT Serahkan Bantuan Kepada Korban EGMSi Gunung Sinabung Employees Bank SUMUT give help to the Eruption victim of Gunung Sinabung.
23
02 Oktober 2013
Kinerja Direksi Bank SUMUT Telah Teruji Director of Bank SUMUT performance has been tested
24
03 Oktober 2013
Bank SUMUT Boyong 4 Penghargaan API Bank SUMUT received 4 award from API Pengelolaan SDM Bank SUMUT Sabet Predikat Terbaik 1 Bank SUMUT revceived an award as The Best Human Resource Management.
25
16 Oktober 2013
Nasabah Tabungan Martabe Bank SUMUT Terima Asuransi Sipanda Bank SUMUT Customer of Tabungan Martabe receive Sipanda Insurance
26
17 Oktober 2013
Keluarga Besar Bank SUMUT Sembelih 22 Ekor Hewan Kurban Bank SUMUT Family slaughter 22 tailr of sacrified animals.
27
01 November 2013
Bank SUMUT Perkenalkan Batik Motif Etnis Sumatera Utara Bank SUMUT intoduce Batik Motif Etnic Sumatera Utara
28
04 November 2013
Bank SUMUT Rayakan HUT ke-52 dengan Aksi Simpati Bank SUMUT celebrate 52nd Anniversarry with symphathy action.
29
07 November 2013
Bank SUMUT UMK Expo 2013 akan Dimeriahkan dengan Kompetisi Joget Caesar Bank SUMUT UKM Expo 2013 will be celebrated with Caesar Dance Competition Tersedia Stand Penjualan Daging Sapi Murah There are available booth to selling cheap beef.
30
10 November 2013
Family Gathering Keluarga Besar Bank SUMUT Family Gathering of Bank SUMUT. Komitmen Dan Kebersamaan Menuju Regional Champion 2014 Commitment and togetherness to Regional Champion 2014.
31
11 November 2013
Bank SUMUT Pro Aktif Kunjungi Pelaku Usaha Mikro Perempuan Bank SUMUT pro-active visit micro business Women
32
13 November 2013
Bank SUMUT Laksanakan Penarikan Undian Tabungan Martabe Bank SUMUT held withdrawal loterry for Tabungan Martabe.
33
26 November 2013
Bank SUMUT Bantu Korban Bencana EGMSi Gunung Sinabung Rp 163 Juta Bank SUMUT help Eruption Victim of Gunung Sinabung as big as 63 million rupiah
34
27 November 2013
Bank SUMUT Galakkan Budaya Menabung Sejak Dini Bank SUMUT stimulate saving culture from an early age
35
06 Desember 2013
Bank SUMUT Serahkan Santunan Asuransi Sipanda Kepada Nasabah Tabungan Martabe Bank SUMUT give compensation Sipanda Insurance to Custumer of Tabungan Martabe.
36
14 Desember 2013
Keluarga Besar PT. Bank SUMUT Rayakan Natal PT Bank SUMUT Family celebrate christmas.
37
16 Desember 2013
Sentra UMK Bank SUMUT dan IWAPI Fasilitasi Pelatihan Kerajinan Tangan UMK Bank SUMUT and IWAPI Fasilitaed handiraft training.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
293
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
294
Penerapan sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Bank SUMUT mengacu pada ketentuan yang berlaku dari Bank Indonesia.
Implementation of internal control system Bank SUMUT refer to the Goverment rule of Bank Indonesia.
Kebijakan
Policies
Bank telah memiliki buku pedoman mengenai Satuan Kerja Audit Intern dan piagam audit (audit charter) sebagai pedoman Divisi Pengawasan untuk melakukan pemeriksaan internal.
Banks has manual on Internal Audit on Audit Intern and Audit Charter as a guidline audit division to conduct internal examination.
Implementasi
Implementaion
Kontrol Intern yang merupakan bagian dari Divisi Pengawasan telah ditempatkan di seluruh kantor cabang operasional yang bersifat independen sebagai perpanjangan tangan Divisi Pengawasan dalam melakukan pengendalian intern pada seluruh unit kerja bank.
Internal control which a part of Supervision Division has been placed in all branch office that are independent as Supervision Division Examination to all Bank unit.
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit yang bertugas untuk melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta melakukan pemantauan terhadap tindaklanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Komite ini dalam melaksanakan tugasnya melakukan interaksi yang aktif dengan Direksi dan Satuan Kerja Audit Intern (Divisi Pengawasan) serta auditor independen.
Board Of Commissioner has been formed Audit Comittee which is responsible for monitoring and evaluate for the planning and audit implementation and supervising with the audit result to valuate internal contol adequate in financial statement. This comittee assess the adequancy of their internnal. This Comittee in carrying out its duties to interact actively with the Board of Director and Internal Audit Unit and also Independent Auditor.
Disamping Satuan Kerja Audit Intern (Divisi Pengawasan) sistem pengendalian intern juga diperkuat dengan pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang disebut Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
Besides of Internal Audit Unit , internal control was also powered with the form of Compliance unit and Risk of Management is the Division of compliance and Risk Management.
Evaluasi Efektivitas
Effectiveness Evalutaion
Untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal, dibentuk Divisi Pengawasan. Hasil evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian internal menjadi salah satu dasar evaluasi Manajemen terhadap efektifitas sistem pengendalian internal untuk menentukan perbaikan dan penyempurnaan sistem ataupun kebijakan yang memungkinkan Manajemen dapat secara lebih efektif menjalankan kegiatan operasional Bank SUMUT.
To evaluate the implementation of internal control,Banks has been Formed Division of Supervision. The result of an evalution for implementation internal contol to be one of basic management principal evaluation which determine to effectiveness of internal control to the improvement and refinement of system or policies that Mangement able to used more efectivelly run the Operational Activites of Bank SUMUT.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Divisi Pengawasan merupakan bagian dari Sistem Pengendalian Internal Bank SUMUT yang dibentuk untuk membantu Direktur Utama dalam memenuhi kewajibannya kepada Pemegang Saham yang bertanggung jawab didalam melaksanakan fungsi pengawasan audit. Divisi Pengawasan melakukan upaya peningkatan pengendalian internal (internal control) dalam berbagai kegiatan operasional perusahaan. Pengendalian internal di lingkungan Bank SUMUT senantiasa dievaluasi agar mampu mengikuti perkembangan usaha Bank.
Division of Supervision has been part of internal control system of Bank SUMUT which is formed to helped The Managing Director to fullfill they Obligiation to the Stakeholders who are responsible in implementating as audit controling. Supewrvision Division made efforts to enchance improvement to the internal control in various operational activities. Internal control in Bank SUMUT constantly evaluate to be able to follow the development Bank Business.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
295
Fungsi Audit Intern Internal Audit Function
296
Struktur Audit Intern
Internal Audit Structure
Fungsi Audit Internal di Bank SUMUT dijalankan oleh Divisi Pengawasan. Divisi Pengawasan dipimpin oleh seorang Pemimpin Divisi Pengawasan yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Divisi Pengawasan menjalankan fungsi Audit Intern di Bank SUMUT. Divisi Pengawasan merupakan unit kerja independen yang dipimpin oleh seorang Pemimpin yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Divisi Pengawasan memiliki akses yang tidak terbatas terhadap aktivitas Bank SUMUT.
Audit internal function in Bank SUMUT has been run by Divison of Supervision. Division of supervision is led by a leader in Divison of supervision which is assign and reassigned with the Board director and approval form the Commissioner Council. Division of supervision is an independent unit headed by a chief who is responsible directly to the managing director and has direct line of communication with board of commissioners. Division of supervision has unrestricted access to Bank SUMUT activities.
Divisi Pengawasan terdiri dari: - Bidang Pengawasan wilayah I - Bidang Teknologi Informasi - Bidang Pengawasan wilayah II
Division of Supervision consists of : - Audit sector I - Technology information sector - Audit sector II
Bidang Pengawasan wilayah I untuk menguji dan memastikan pelaksanaan operasionalatas seluruh aktifitas unit operasional sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku serta mengidentifikasi resiko yang mungkin timbul yang berada di bawah pengawasan wilayah I .
Public sector conducted to test and ensure the implemenatation in public sector has been oprational in accordance with the guidelines and regulation, as well as identify the risk that maybe arise.
Bidang Teknologi Informasi dilakukan untuk menguji dan memastikan pelaksanaan operasional pada Bidang Teknologi Informasi telah sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku serta mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul.
Technology information sector conducted to test and ensure the implementation in technology information operational in accordance with the guideline and regulation, as well as identify the risk that maybe arise.
Bidang Pengawasan wilayah II dilakukan untuk menguji dan memastikan pelaksanaan operasional pada Bidang Kredit telah sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku, serta mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul.
Audit sector II conducted to test and ensure the implementation in credit sector operational in accordance with the guideline and regulation, as well as identify that risk maybe arise.
Riwayat Singkat Kepala Divisi
Brief History of the Head of Division
Samuel Surbakti Lahir di Karo Sumatera Utara 46 tahun yang lalu (14 Nopember 1967) . Memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatera Utara dan Magister Manajemen, Universitas Sumatera Utara. Memulai karir di Bank SUMUT sebagai Staf Divisi Pengawasan di Bank SUMUT Kantor Pusat, Asisten V Divisi
Samuel Surbakti Born in Karo Sumatera Utara 46 years ago (14 November 1967). Graduates as Economic Accounting Barchelor from University Sumatera utara and Master of Management from University Sematera Utara. Begin carrier in Bank SUMUT as staff division of supervision in Bank SUMUT headquarters, Assistant V of supervision division headquarters of Bank SUMUT,
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pengawasan di Bank SUMUT Kantor Pusat, Wakil Pemimpin Cabang Kabanjahe, Pemimpin Cabang Pembantu USU, Pemimpin Cabang Medan Iskandar Muda.
Deputy leader Kabanjahe Branch, Leader in USU Branches, Leaders in Medan Iskandar Muda Branch.
Sumber Daya Manusia Divisi
Human resources in Division
Jumlah personil di Divisi Pengawasan berjumlah 86 orang yang pada umumnya memiliki latar belakang pendidikan yang memadai dalam menjalankan tugas sebagai auditor pada Divisi Pengawasan. 24 orang ditempatkan di Kantor Pusat dan 62 orang merupakan personil yang ditempatkan di Cabang. Seluruh pegawai Divisi Pengawasan memiliki kompetensi yang memadai di bidangnya dan mampu menjalankan profesis sebagai internal audit.
The number of member in Division of supervision totaled 86 people who generally have sufficient educational background to fullfill the task as auditor in Division of Supervision. 24 Member has been places in the headquarters and 62 members located in the Branches. All the member in Division of supervision has sufficient competency in the field and able to run their profession as internal audit.
Pengembangan Kompetensi Divisi
Competence Development Division
Dalam pengembangan pegawai Divisi Pengawasan, selama tahun 2013 telah dilakukan peningkatan kualitas kerja tim audit dengan melaksanakan training dan pelatihan baik internal maupun eksternal. Training dan pelatihan internal tersebut dilakukan dengan cara diskusi diantara Pemimpin Divisi Pengawasan, Direksi dan para auditor terhadap Kebijakan dan Prosedur Internal Bank. Sedangkan training dan pelatihan secara eksternal dilakukan dengan cara mengikuti pelatihan dan training yang diselenggarakan oleh pihak lain sebagai berikut:
According to develop the employee of supervision division, during 2013 has been working to improve the quality audit team with training both internal and eksternal. Internal training is done by discussion among the Leaders supervision division , Director and auditor of the Bank’s policies and internal procedure. While Eksternal training is done by following the training and organized by others parties as follow:
No
Nama Pelatihan Name of Training
Tanggal Penyelenggaraan Date
Peserta dari Divisi Pengawasan (orang) Paticipant of Supervision division
1
Pelatihan Analis Kredit Credit Analysis Training
15 Februari 2013
7
2
Pelatihan APU-PPT dan Aplikasi Strategi Anti Fraud Training APU-PPT and Strategy anti-fraud application
4-9 Maret 2013
46 (gelombang I) 52 (gelombang II)
3
Pelatihan Komunikasi dan Psikologi Audit Communication and audit psikologi Training
15-24 April 2013
5
4
Training for Trainers: Sosialisasi Model Kompetensi Training for trainers : Socialized compentency model
7-8 Mei 2013
1
5
Certified Assessor Training
15-17 Mei 2013
1
6
Pemeriksaan dan Sharing Mengenai Strategi Anti Fraud Concerning the examination and sharing anti-fraud strategy
27 Mei 2013
9
7
Pemeriksaan dan Sharing Mengenai Strategi Anti Fraud Concerning the examination and sharing anti-fraud strategy
18 Juni 2013
9
8
Basic Credit Analyst
24 Juni – 5 Juli 2013
2
9
Aplikasi Strategi Anti Fraud Strategy Anti Fraud Application
26 Juni 2013
1
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
297
298
Pelaksanaan Audit Intern
Implementation Audit Internal
Pelaksanaan fungsi audit intern Bank telah berjalan secara efektif, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dimana: 1) Direksi telah menciptakan struktur pengendalian intern Bank melalui : a. Pembentukan Divisi Pengawasan b. Pembentukan unit kontrol intern pada seluruh Kantor Cabang Bank SUMUT melalui Surat Keputusan Direksi No. 293/ DIR/DPP-PP/ SK/2007 tanggal 6 September 2007 tentang Struktur Organisasi Bank SUMUT. 2) Dengan adanya perubahan struktur organisasi tersebut, maka Kontrol Intern pada Kantor Cabang berada di bawah Divisi Pengawasan yang merupakan perpanjangan tangan untuk melakukan pengawasan yang efektif dalam seluruh kegiatan operasional Cabang. 3) Tim SPI yang ada di Bank SUMUT pada umumnya memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan teknologi sistem informasi. 4) Telah adanya Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern, berupa : a. Piagam Internal Audit PT. Bank SUMUT sesuai dengan Peraturan Direksi No. 001/ Dir/DKMR-CQA/PBS/2011 tanggal 24 Juni 2011. b. Panduan audit intern sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 026/DIR/DPP-PP/ SK/2005.
Audit Function in intern bank has been run effectively , In accordance with the standard that has been set in Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) where : 1. Director has been created Bank internal control structure through : a. The form of Division of Supervision b. The form of internal supervision unit to all Bank SUMUT branches based on Directors Decree No 293/DIR/DPP-PP/ SK/2007 on 6 September 2007 about Bank SUMUT Organization structure
Internal Audit Charter
Internal Audit Charter
Bank SUMUT memiliki pedoman kerja Divisi Pengawasan berupa Internal Audit Charter. Selain sebagai pedoman kerja, Internal Audit Charter juga berperan dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan bagi Divisi Pengawasan, oleh karena itu, Internal Audit Charter juga disebarluaskan agar diketahui oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Bank. Pelaksanaan Audit Internal di Bank SUMUT berbasiskan risiko (risk based audit)
Bank SUMUT has workguidelines for the supervision Division which is the internal audit charter. Besides As a working guidelines, Internal audit charter also participate to empower and responsible of basic presence and implementation supervision duties for the Division of supervision, Therefore , internal audit charter also spread to all of employees and other party which has related so that mutual undertstanding and agreement to fulfill the vision, mission and goal of the Bank. Implementation of Internal audit in Bank SUMUT has risk based audit.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. With the changing structure of the organization,. Do the internal control in brahces office has been under the division od supervison which has allow to supervise effectiveness in all operational activity in branches. 3. SPI team at Bank SUMUT generally hace the educational background of accounting and information system technology. 4. There are the standard of internal audit function, form : a. Internal audit charter Bank SUMUT Corporate accordance with Director regulation No. 001/Dir/DKMR-CQA/ PBS/2011 on Juni24, 2011 b. Internal Audit Manual in accordance with Director Decree No. 026/DIR/DPP-PP/ SK/2005.
Isi dari Internal Audit Charter Bab Chapter
Containt of internal audit charter Mengenai Containts
Bab I – Pendahuluan preliminary
Berisikan latar belakang, arti penting, tujuan & manfaat, visi & misi Divisi Pengawasan Contains Background, Significance , purpose and benefit , vision and mission division of supervision
Bab II - Struktur, Kedudukan, Fungsi, Persyaratan Auditor Internal, Wewenang dan Tanggung jawab Divisi Pengawasan structure,positions, functions, internal auditor requirements, authority and responsibility supervision division
Berisikan tentang Struktur, Kedudukan, Fungsi, Persyaratan Auditor Internal, Wewenang dan Tanggung jawab Divisi Pengawasan Containts structure, positions, functions, internal auditor requirements, authority and responsibility supervision division
Bab III – Hubungan Kerja Divis Pengawasan dengan Beberapa Pihak Compliance Division Relationship with multiple parties
Berisikan tentang hubungan divisi pengawasan dengan: 1. Auditee 2. Auditor Eksternal 3. Komite Audit 4. Manajemen 5. Direktur Kepatuhan Containts relationship between the supervision division with : 1. Auditee 2. Eksternal Auditor 3. Audit Committee 4. Management 5. Compliance Director
Bab IV – Dukungan, Tanggung Jawab dan Wewenang Manajemen Endorsement, Responsibilities and Management Authority
Berisikan tentang dukungan, tanggung jawab dan wewenang Containts endorsement, responsibilities and authority
Bab V - Kode Etik dan Standar Profesi Auditor Divisi Pengawasan Ethics and Auditor Professional Standards Division of supervision
Berisikan tentang Kode Etik dan Standar Profesi Auditor Divisi Pengawasan Containts Ethics and Auditor Professional Standards Division of supervision
Bab VI – Penutup cover
Berisikan tentang aspek penutup dari dokumen Internal Audit Charter Containts cover aspects and inernal audit document
Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi Code of Conduct yang berlaku secara umum, SPI juga memiliki Kode Etik Auditor yang tercantum di dalam Internal Audit Charter. Kelembagaan SKAI / Divisi Pengawasan, independen terhadap satuan kerja operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
In impelemenation of its function and duties , besides follow code of conduct that applies generally, SPI also has a Auditor Ethic listed i internal audit charter. Institusional SKAI/ Inspection division and duties, independent of the operating unit and is directly responsible to the director.
Tugas dan Tanggung jawab Divisi Pengawasan
Duties and responsibility of Inspection Division
Divisi Pengawasan berperan memastikan dan memberikan konsultansi yang independen dan obyektif bagi manajemen sehingga dapat mendorong penciptaan nilai tambah dan memperbaiki operasional bisnis. Tugas dan tanggung jawab Divisi Pengawasan sesuai Internal Audit Charter meliputi: 1) Membantu Direktur Utama dan Komisaris dalam melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit.
Inspection Division ensure and provide independent consultanty and objective for management so as encourange the creation of added value and improve business operations. Duties and responsibilities of internal audit division of supervision accordance Internatl Audit Charter include: 1. Assist Director and Commissioner in supervising the operationally describe how good the planning, implementation and monitoring of audit results.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
299
2) Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi pengunaan sumber daya dan dana 3) Membuat analisis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan langsung dan pengawasan secara tidak langsung 4) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen 5) Menyusun Internal Audit Charter untuk disampaikan pada direktur utama dan komisaris untuk mendapat persetujuan 6) Menyusun dan mengkinikan pedoman kerja, sistem dan prosedur sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia 7) Menyusun Program kerja Audit Tahunan (PKAT) termasuk anggarannya serta pelaksanaan, penilaian, pelaporan dan monitoring atas tindak lanjut hasil pemeriksaan 8) Mempertanggungjawabkan kegiatannya secara berkala kepada Direktur Utama 9) Melakukan pengujian kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian intern untuk membantu pencegahan fraud 10. Melakukan evaliasi terhadap kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko serta memberikan saran perbaikan. 11) Mengkaji ulang penilaian risiko sebelum dilaporkan pada Bank Indonesia. 12) Mengevaluasi dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses tata kelola. 13) Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuagan, akuntasi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 14) Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 15) Bertemu dengan komite audit. 16) Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
300
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. Identify all posibilities to improve and increase the efficiency of use of resources and funds. 3. Make an analysis and assessment in Financial sector, Accounting, operational and other activities through direct examination and indirect examination. 4. Provide Suggestions of improvement and objective information on the activities examined in all level managemen. 5. Prepare internal audit charter to submitted to the managing director and commissioner for approval. 6. Prepare and update working guiidelines, system and procedure as regulated in Bank Indonesia Policies. 7. Prepare Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) including the budget and implementation, assessment, reporting and monitoring the following examination 8. To Be Responsible with the annual event to the Director. 9. Tested adequancy and effectiveness internal control system to prevent fraud. 10.
Do evaliasi to the policies and Risk Management also provide suggestion of improvement. 11. Reviewing the risk assessment before reported to Bank Indonesia. 12. Evaluate and provide appropriate recommendation to improve governance process . 13. Examination and valuation to the effectiveness and efficiency in financial sector, accounting, operational, human resources , marketing, technology information and other activities. 14. Monitoring, analize and reported implementation of the improvement that have been suggested. 15. Meeting with the audit committee. 16. Examination in case that needed.
Bank juga telah melakukan kaji ulang terhadap pelaksanaan SKAI oleh pihak eksternal dan terakhir kali dilakukan untuk periode 01 April 2008 s/d 31 Maret 2011 yang dilakukan oleh KAP Hendrawinata Eddy & Siddharta pada tanggal 16 Nopember 2011.
Bank also conducted a review of the implementation SKAI by external parties and recently performed for the period April 1, 2008 s/d March 31, 2011 conducted by KAP Hendrawinata Eddy & Siddharta on Novermber 16, 2011.
Dalam hal pelaksanaan fungsi audit intern, Bank SUMUT sudah memiliki pedoman mengenai periode audit atas objek audit yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Bank SUMUT Nomor 397/ Dir/DPg-PTI/SK/2011 tanggal 24 Nopember 2011 Hal Periode Audit Atas Objek Audit yang mengatur mengenai periode pelaksanaan audit atas objek yang akan diaudit sehingga pelaksanaan audit dapat direncanakan secara sistematis.
In terms of the implementation of internal audit function, Bank SUMUT already has guidelines regarding audit period of the objects contained in the Decree of Bank SUMUT number 397/Dir/DPgPTI/SK/2011 on Nopember 24, 2011. Its on an Object audit period that rules about the period of audit implementation on object that will be audited so the audit implementation can be planned systematically.
Bank SUMUT sudah menerapkan Risk Based Audit (RBA) atas objek audit yang teknis pelaksanaannya diatur dalam Sirat Edaran Direksi Bank SUMUT No. 073/Dir/DPg-PTI/SE/2011 tanggal 24 Nopember 2011 Hal Petunjuk Teknis Penilaian Risk Rating Auditee atas Unit Operasional sehingga setiap proses audit dilakukan berdasarkan profil risiko pada unit kerja tersebut.
Bank SUMUT already implied the Risk Based Audit (RBA) on Audit Object that has technically implementation in Director Decree of Bank SUMUT No. 073/Dir/DPgPTI/SE/2011 on November 24, 2011. The Technical Guidance of Risk Rating Auditee of Operational unit so the audit processs so that the audit process that based on the risk profile on that working unit.
Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan tahun 2013
Divisi
Implementation Monitoring Division in 2013
Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) 2013 telah ditetapkan dan dilaksanakan dengan objek audit berjumlah 121 program dengan rincian sebagai berikut: • 5 di Divisi Kantor Pusat • 32 di Kantor Cabang • 84 di Kantor Cabang Pembantu Keseluruhan Program Kerja Audit Tahunan Divisi Pengawasan telah berhasil dilaksanakan.
Annual Audit Work Program (PKAT) 2013 has been established and implemented in 2013 with the object to be audited totalled 121 program with the following details : • 5 Division Head Office • 32 Branches Office • 84 Branch office Overall work program annual audit supervision division has been successfully implemented.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
301
Fungsi Audit Ekstern
External Audit Function Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Bank dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Auditor Eksternal yang memeriksa laporan keuangan Bank SUMUT tahun buku 2013 ditetapkan melalui RUPS Tahunan berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Komite Audit. Proses pemilihanya dilakukan sesuai dengan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku.
As the function of independent supervision to all financial aspects of the company was conducted through examination external audit conducted by public accounting firm. External auditor who examines the financial statement of Bank SUMUT 2013 determined by annual GMS based on recommendation from the Board commissioners and audit committee. The selection process is carried out in accordance with the mechanism of procurement regulations.
Untuk menjamin independensi dan kualitas hasil pemeriksaan, Auditor Eksternal yang ditunjuk tidak boleh memiliki benturan kepentingan dengan Perusahaan. Dalam penggunaan Auditor Eksternal, Bank SUMUT mengacu pada ketentuan dari Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tanggal 5 Februari 2008 pasal 3 ayat 1 yang menyebutkan bahwa disebutkan bahwa pemberia jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.
To ensure the independence and quality of examination results, the external auditor must not have a conflict of interest with the company. In the use of external auditor, Bank SUMUT refers to provisions of the regulation of the minister of Finance No. 17/ PMK.01/2008 on February 5, 2008 article 3 paragraph 1, which stated that is mentioned that the servies provides to general audit of financial statement of an entity of public accounting firm maximum 6 (six) years in a row and by public accountant maximum 3 (three) years in a row.
Audit Laporan Keuangan Bank SUMUT tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 berturut-turut dilakukan oleh Akuntan dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai berikut :
Audit Financial statements Bank SUMUT in 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 respectively performed by accountants and public accounting firm as follows :
Tahun years
Fee Audit Audit Fee
Partner Pelaksana Managing partner
Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang (dbs&d)
387.000.000
Doli Diapary Siregar
2010
Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang (dbs&d)
440.000.000
Doli Diapary Siregar
2011
Hendrawinata Eddy & Siddharta
450.000.000
Iskariman Supardjo
2009
302
Kantor Akuntan Publik Public accounting firm
2012
Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang (dbs&d)
515.000.000
Doli Diapary Siregar
2013
Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang (dbs&d)
549.043.000
Doli Diapary Siregar
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Audit ekstern terhadap Bank SUMUT untuk tahun buku 2013 dilaksanakan oleh KAP Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang telah memenuhi sekurang – kurangnya aspek : 1. KAP Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang telah mempunyai kapasitas kerja dengan memiliki beberapa client perusahaan yang diaudit, telah terdaftar sebagai registered public accountant, bekerjasama dengan BKR International yang berkantor pusat di New York, USA, dan juga telah terdaftar pada Bank Indonesia. 2. Telah dituangkan dalam Surat Perjanjian Kontrak (SPK) antara Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang dengan Bank SUMUT.
External audit of Bank SUMUT for fiscal year 2013 has been audited by Public Accounting firm Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang has meet the minimum requirements: 1. Public Accounting firm Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang has had capacity to have several clients that have been audited, have been registered as public accountant, in collaboration with BKR international which headquarters in New York, USA and aldo have been lister in Bank Indonesia.
KAP tersebut dalam melaksanakan auditnya telah berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik yang disusun oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) telah dilaksanakan secara efektif. KAP telah melaksanakan general audit terhadap Laporan Keuangan Bank SUMUT. Laporan Hasil Audit dan Management Letter telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank SUMUT sehingga Laporan Publikasi pada surat kabar tidak pernah terlambat untuk disampaikan kepada Bank Indonesia dan Badan Pemeriksa Keuangan.
Public accounting firm conducting the audit based Standar Profesional Akuntan Publik which prepared by Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). The Audit by the public accounting firm has been run effectively. The public accounting firms has been carrying out general audit of the financial statement Bank SUMUT corporate. The Audit result and Management letter has been delivered on time to Bank SUMUT so that the publications report in newspaper is never too late to be submitted toBank Indonesia and Badan Pemeriksa Keuangan.
Dalam melaksanakan tugasnya, KAP yang ditunjuk telah melaksanakan audit secara independen berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Selain itu penunjukan Kantor Akuntan Publik sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan yaitu berdasarkan Hasil RUPS tahun buku 2012 yang memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk auditor ekstern untuk melaksanakan audit laporan keuangan bank tahun buku 2013. Penunjukan auditor ekstern yang sama tidak pernah dilakukan lebih dari 6 (enam) tahun berturut-turut.
In performing its duties, Public accounting firm has been appointed to implement independent audit by certified public accountant professional standards prepared by Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Additionally the signation of public accounting firm are in accordance with the regulations set based on result of the fiscal year 2012 GMS which gives authority to the board of commissioners to appoint external auditor to audit Bank financial statement fiscal year 2013. Assignment the same external auditor can’t be do more than 6 (six) years in a row.
Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik tersebut telah memperhatikan rekomendasi Komite Audit dan telah sesuai dengan proses pengadaan barang dan jasa.
Assignment public accountant and public accounting firm has been consideration of the recommendations of the audit committee and are in accordance with procurement process.
2. It has been stated in the Letter of Contract Agreement between Doli, Bambang, Sudarmaji & Dadang with Bank SUMUT.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
303
Fungsi Kepatuhan Compliance Function
304
Kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku telah dilaksanakan sebagaimana mestinya, hal tersebut dapat dijelaskan bahwa Bank : 1. Telah melaksanakan prinsip kehati-hatian dan membuat langkah-langkah upaya perbaikan/ penyempurnaan prosedur kepatuhan (compliance procedure), Standar Operasional Prosedur (SOP), penyesuaian pedoman intern bank dan lain-lain melalui pengujian kepatuhan sesuai dengan ketentuan dan perundangundangan yang berlaku. 2. Telah melakukan pemantauan dan menjaga agar kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan prosedur kepatuhan (compliance procedure) dan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. 3. Telah melakukan pemantauan dan menjaga kepatuhan Bank untuk mematuhi perjanjian/ komitmen yang dibuat Bank dengan Bank Indonesia, dan lembaga otoritas yang berwenang serta melaporkannya secara berkala kepada Bank Indonesia.
The Bank Compliance to the rules and regulations of the applicable provision has been implemented properly, it can be explained that the bank are:
Bank SUMUT memikiki Satuan Kerja Kepatuhan yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. Setiap pengangkatan dan / atau pemberhentian Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Bank SUMUT telah mengacu kepada Kebijakan Kepatuhan Bank SUMUT dan selalu dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan kriteria sebagai berikut: a. Memenuhi persyaratan Independen b. Menguasai ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku c. Tidak melaksanakan tugas lainnya di luar Fungsi Kepatuhan d. Memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dan mengembangkan Budaya Kepatuhan (compliance culture).
Bank SUMUT has compliance unit which has been directly responsible to the Director in charge of compliance Function. Each Assign and/or re-assign the Head of Compliance unit Bank SUMUT refers to the Bank SUMUT compliance policy and always reported to Bank Indoensia with the following criteria:
Tugas dan Tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan di Kantor Pusat dalam kaitannya dengan pelaksanaan Fungsi Kepatuhan adalah sebagai berikut: 1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi.
Duties and Responsibilities Compliance Unit at Head Office in relation to the implementation of the compliance function is as follows:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1. Has been implementing the precautionary principle and make efforts to improve measures/ refinement compliance procedure, Standard Operating Procedures (SOP), adjustment to Bank internal guidelines and others through compliance testing in accordance with the provision and legislation appacable. 2. Has been monitoring and maintain the business activities of the Bank accordance with the compliance procedure and not deviate from the applicable provisions. 3. Has been monitor and maintain compliance with the bank to comply agreements/commitments made by Bank Indonesia, and competent institutions to periodically report to Bank Indonesia.
a. Meet the requirements of independent b. Mastering the policies of Bank Indonesia and applicable regulation. c. Not Carry any other duties outside the compliance function. d. Having a high commitment to implement and develop a compliance culture.
1. Creating measures in order to support the creation of a compliance culture throughout the Bank’s business activities at every level of the organization
2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. 3. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 5. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
2. Perform identification, measurement , monitoring , and control of the Compliance Risk with reference to Bank Indonesia regulations on the Application of Risk Management for Commercial Banks .
Langkah-Langkah Mewujudkan Budaya Kepatuhan
Steps to Achieve compliance culture
Upaya dan strategi dalam mewujudkan budaya kepatuhan, Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan menetapkan langkah – langkah sebagai berikut: 1. Melakukan sosialisasi kepada seluruh calon pegawai Bank SUMUT mengenai fungsi kepatuhan dan kewajiban dalam melaksanakan budaya kepatuhan pada unit kerja 2. Berkoordinasi dengan Kontrol Internal Cabang dalam melakukan pemantauan secara berkala mengenai kepatuhan dalam melaksanakan SOP pada unit kerja. 3. Menerapkan reward and punishment dalam melaksanakan kegiatan operasional pada seluruh jenjang organisasi yang berfungsi agar seluruh pegawai terpacu dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP dan menghindari ketidakpatuhan dalam menjalankan SOP yang pada akhirnya akan melekat menjadi budaya kepatuhan. 4. Menyusunan Pedoman Kepatuhan untuk
Efforts and strategies in creating a culture of compliance, the director in charge of compliance set of steps - steps as follows:
3. Assess and evaluate the effectiveness , adequacy , and appropriateness of policies , regulations, systems and procedures which are owned by the Bank with the applicable regulations. 4. Conduct a review and / or recommend updating and refinement of policies , regulations, systems and procedures that are owned by the Bank in accordance with Bank Indonesia regulations and applicable regulations. 5. Conduct efforts to ensure that policies , regulations, systems and procedures , as well as the business activities of the Bank in accordance with Bank Indonesia regulations and applicable regulations. 6. Perform other duties related to the compliance function
1. Socialized to all prospective employees regarding compliance function SUMUT Bank and obligations in implementing a compliance culture in the work unit 2. Coordinate with the Internal Control Branch to conduct regular monitoring of the compliance in carrying on the work unit SOP 3. Implement reward and punishment in carrying out operational activities at all levels of the organization that works for all employees are encouraged to carry out the work in accordance with the SOP and avoid non-compliance in implementing the SOP that will eventually be attached to a culture of compliance . 4. Preparation of Compliance Guideline for all levels
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
305
seluruh tingkatan organisasi Bank SUMUT yang menjadi guidance bagi seluruh pegawai dalam melaksanakan kegiatan pada unit kerja masing – masing sesuai dengan prinsip – prinsip kepatuhan. 5. Menyusunan tools kepatuhan yang berfungsi mengukur tingkat kepatuhan seluruh pegawai Bank SUMUT serta untuk memberikan early warning system bagi pelanggaran kepatuhan pada Bank SUMUT. 6. Secara berkala melakukan sosialisasi kepada unit kerja mengenai penerapan budaya kepatuhan dalam kegiatan operasional guna memitigasi risiko kepatuhan Bank. 7. Menyusunan butir – butir budaya kepatuhan Bank SUMUT yang dibingkaikan pada foto frame dan disampaikan kepada seluruh unit kerja untuk ditempatkan pada lokasi yang mudah terbaca oleh pegawai sehingga seluruh pegawai akan tetap mengingat pentingnya budaya kepatuhan tersebut. 8. Menyusun statement yang menjadi komitmen bagi seluruh pegawai dalam melakukan kegiatan operasional untuk memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku yang ditandatangani diatas materai.
Pelaksanaan Kepatuhan
306
Penerapan
of the organization Bank SUMUT which became a guidance for all employees in carrying out the activities in each unit - each in accordance with the principle - the principle of compliance 5. Develop compliance tools that serve to measure the level of compliance of all employees of the Bank SUMUT and to provide an early warning system for compliance violations at Bank SUMUT . 6. Periodically conduct outreach to business units regarding the implementation of a culture of compliance in the operations of the Bank in order to mitigate compliance risk 7. Develop the culture of compliance which written in Bank SUMUT on photo frames and delivered to all units to be located easily read by the employees so that all employees will keep in mind the importance of a culture of compliance
8. Develop a statement that is committed to all employees in the operations to meet all applicable regulations signed on stamp duty.
Fungsi
Impelementation of compliance function
Pelaksanaan penerapan fungsi Kepatuhan Bank berjalan secara efektif, hal tersebut dapat dilihat dari : a. Direktur Kepatuhan dalam melaksanakan fungsi tugasnya tetap melakukan pencegahan secara preventif agar kebijakan dan/atau keputusan Direksi atau Komisaris tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku. b. Untuk membantu tugas-tugas Direktur Kepatuhan, Bank telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang membawahi bidang Compliance dan Quality Assurance serta bidang Manajemen Risiko. c. Direktur Kepatuhan tetap melaporkan Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab setiap bulan kepada Direktur Utama dengan tembusan Dewan Komisaris, dan melaporkan Laporan
Implementation of the Bank’s compliance function works effectively, it can be seen from:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
a. Compliance Director in carrying out their duties functions remain the prevention, preventive policies and / or the Board of Directors or the Commissioner’s decision not to deviate from the applicable provisions. b. To assist the Director of Compliance duties, the Bank has established a Compliance Unit and Risk Management Unit is in charge of Compliance and Quality Assurance and Risk Management.
c. Director of Compliance stay informed Execution of Duties and Responsibilities of each month to the Director with a copy of the Board of Commissioners, and report compliance report every 6 (six) months
Kepatuhan setiap 6 (enam) bulan kepada Bank Indonesia. Laporan Kepatuhan Semester I dan Semester II Tahun Buku 2013 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Menurut penilaian Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan surat Nomor : S-46/KR.51/2014 tanggal 6 Februari 2014 dinyatakan bahwa secara umum laporan Direktur Kepatuhan telah sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor : 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan fungsi kepatuhan yang dilaksanakan oleh Direktur Kepatuhan, berpedoman pada Pedoman Tata Kerja dan Sistem Pelaporan Direktur Kepatuhan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Bank SUMUT Nomor : 449/DIR/DKMR-CQA/SK/2007 tanggal 28 Desember 2007.
e. Telah diciptakannya fungsi kepatuhan yang efektif dengan berpedoman kepada prinsip kehati-hatian dan selalu mengadakan pembinaan kepada unit kerja agar patuh (comply) kepada peraturan yang berlaku antara lain: 1. Melaksanakan kegiatan usaha Bank berdasarkan SOP dan kode etik (code of conduct) perbankan yang sehat 2. Membudayakan risiko dan GCG. 3. Melaksanakan dan menerapkan APU dan PPT 4. Meningkatkan efektiviitas pengendalian intern 5. Memberikan kredit / pembiayaan dengan berdasarkan kepada azas-azas perkreditan/pembiayaan yang sehat. f. Untuk membudayakan GCG pada seluruh unit operasional Bank (Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Kantor Kas), telah diterbitkan Surat Keputusan Direksi No. 077/ Dir/DKMR-CQA/SK/2010 tanggal 20 Mei 2010 dan Surat Edaran Direksi No. 077/Dir/DKMRCQA/SE/2010 tanggal 20 Mei 2010 tentang Self Assessment Penerapan Good Corporate
to Bank Indonesia. Compliance Reports First Half and Second Half 2013 Financial Year in accordance with applicable regulations. d. According to the assessment by the Financial Services Authority letter No. S-46/KR.51/2014 dated February 6, 2014 stated that the overall compliance Compliance Director reports to Bank Indonesia Regulation Number: 13/2/PBI/2011 dated 12 January 2011. To support the implementation of the compliance function is carried out by the Director of Compliance, guided by the Guidelines Working Procedures and Reporting System Compliance Director in accordance with the Decree of the Board of Directors of Bank SUMUT corporate Number: 449/DIR/DKMR-CQA/SK/2007 dated December 28, 2007.
e. Has created an effective compliance function with reference to the precautionary principle and always held a guidance to the work unit to be obedient (to comply) to the regulations include:
1. Implement the Bank’s business activities based on SOP and code of ethics (code of conduct) sound banking 2. Cultivating risk and corporate governance. 3. Implement and apply the APU and PPT 4. Improve the internal control effectiveness 5. Give credit / financing based on the principles of credit / financing healthy f. To cultivate good corporate governance in all Bank operations unit (Branch Office, Branch Office, and the Office Cash), has issued the Decree No. Directors. 077/Dir/DKMR-CQA/SK/2010 dated May 20, 2010 and Circular No. Directors. 077/Dir/ DKMR-CQA/SE/2010 dated May 20, 2010 on Self Assessment Implementation of Good Corporate Governance (GCG) In the Branch Office / Branch
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
307
308
Governance (GCG) Pada Kantor Cabang/Cabang Pembantu/Kantor Kas yang mewajibkan seluruh unit kerja operasional Bank SUMUT melakukan self assessment terhadap pelaksanaan GCG dan kemudian dilaporkan secara berkala untuk dilakukan evaluasi.
/ Cash Office which requires all operational units SUMUT Bank conducted a self-assessment of the implementation of GCG and then reported regularly to be evaluated.
Kesesuaian Pedoman Kerja, Sistem dan Prosedur
Suitability Working Guidelines, Systems and Procedures
Pedoman kerja, sistem, dan prosedur kerja telah tersedia dan lengkap pada seluruh unit kantor Bank. Direktur Kepatuhan melalui Satuan Kerja Kepatuhan dan Manajemen Risiko selalu memantau peraturan dan atau perundangan yang terbaru yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang untuk kemudian disesuaikan dengan peraturan internal bank, sehingga peraturan yang ada tetap up to date. Selain itu Satuan Kerja Kepatuhan tetap melakukan peninjauan ulang (review) terhadap Pedoman Perusahaan, SOP, dan sistem dan prosedur lainnya untuk tetap dikinikan minimal 2 (dua) tahun sekali atau dengan frekuensi yang lebih tinggi sesuai dengan kebutuhan serta disampaikan secara lengkap dan menyeluruh pada seluruh jenjang organisasi. Dalam penyampaian kebijakan dimaksud, Direksi tetap mengkomunikasikannya yang dituangkan dalam Surat Keputusan, Surat Edaran, Surat Instruksi, Buku Pedoman, SOP dan kebijakan strategis yang tertuang dalam rencana bisnis kepada setiap lini organisasi.
Employment guidelines, systems, and procedures are available and complete work on the entire unit Bank office. Director of Compliance and the Compliance Unit via the Risk Management constantly monitors or rules and regulations recently issued by the authorities to then adjusted by the bank’s internal rules, so the rules are there to stay up to date. Additionally Compliance Unit still doing the review (review ) of the Company Manual , SOP , and other systems and procedures to keep it updated at least 2 (two) years, or with a higher frequency in accordance with the needs and delivered in a complete and thorough on all levels of the organization . In the submission of such a policy, the Board of Directors remains communicate as outlined in the Decree, Circular, Letter of Instructions, Manual , SOP and strategic policies contained in business plan for each line of the organization .
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Implementation Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Active Supervision of the Commissioners and Director
Dewan Komisaris telah menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko sesuai Ketentuan yang berlaku.
The Board Commisioners have been approved and evaluated the risk management policies based on the applicable provisions.
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank SUMUT telah berjalan sesuai dengan ketentuan dan telah membentuk Komite Pemantau Risiko sebagai salah satu tuntutan GCG yang bertanggung jawab untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai isu-isu manajemen risiko, mengevaluasi kinerja manajemen risiko dan sistem pengawasan intern, serta memberikan informasi kepada Dewan Komisaris untuk mengambil langkah-langkah dalam hal mengantisipasi risiko.
Risk Management that have been applied in Bank SUMUT already run well accordance to the policies and already established Risk Monitoring committee as one of the demand GCG which responsible to providing input to the Board commissioners on issues of risk management, evaluate the perform of risk management and internal control system, also giving information to the Board of Commissioners to take steps in anticipating the risks.
Dewan Komisaris telah menyetujui diterbitkannya Buku Pedoman Manajemen Risiko yang merupakan panduan bagi seluruh unit kerja dalam mengelola risiko secara komprehensif. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi, analisa dan review terhadap Laporan Profil Risiko secara berkala serta menyampaikan tanggapan atas laporan tersebut apabila diperlukan. Dewan Komisaris telah mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi terhadap transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris
Board of commissioners has approved the issuance of Risk Management Handbook as giudance to all working unit in managing risks in comprehensive manner. Board of commissioners has evaluated, analized, and reviewed of the risk profile Report regularly and also submit a response to the report if necessary. Board of Commissioners has been evaluated and decided the petition of Directors to the transactions that have been approved by the board of Commissioners.
Dewan komisaris bersama Direksi telah melakukan sosialisasi ke seluruh unit kerja Bank SUMUT dalam hal memberikan pembelajaran mengenai pengembangan budaya risiko. Direksi telah menyetujui kebijakan dan strategi Manajemen Risiko dengan menerbitkan ketentuan-ketentuan berupa Buku Pedoman Perusahaan dan Surat Edaran yang menjadi pedoman bagi seluruh risk taking unit dalam mengelola risiko. Direksi telah melakukan evaluasi dan memutuskan transaksitransaksi yang memerlukan persetujuan Direksi antara lain dalam bidang kredit melalui loan commitee.
Board of commisioners with Directors have been socialized to all working unit Bank SUMUT to provides lessons regarding the development of a risk culture. Director has been approved the policies and Risk Management Strategy with issuance provision in the form of coorporate Guidance Handbook and circular as Guidance to all risk taking unit to manage the risks. Directors has been evaluates and decided the transactions which is needed the approval from the Director such as in Credit Sector from loan commitee.
Direksi telah memastikan independensi fungsi Manajemen Risiko dengan membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang berada pada Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko dan
Directors has ensured the independecy of risk management function by forming a risk management unit which is located in the Compliance division and Risk Mangement Division is responsible to Director
Board
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
309
310
bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Direksi juga melakukan kaji ulang dalam hal proses Manajemen Risiko sehingga proses tersebut sesuai dengan kebutuhan terkini.
of Compliance. Director also reviewing the process of Risk Management so the process according to the current needs.
Direksi secara terus-menerus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia terkait dengan materi manajemen risiko dengan mengikutsertakan pegawai/pejabat bank dalam berbagai macam pendidikan yang berhubungan dengan manajemen risiko antara lain ujian sertifikasi Manajemen Risiko level I, II, III, IV, dan V dengan hasil yang memuaskan.
Board of Directors continually improve the human resources competency related to risk management material by including employees/bank officer in many variety education which is related to risk management such as Risk Management Certifiacation exam Level I,II, III, IV and V with satifying result.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Limit
Policies Adequacy , Procedure and Limit
Bank telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan menyangkut pelaksanaan manajemen risiko, antara lain adalah Buku Pedoman Manajemen Risiko yang telah disempurnakan sebagaimana yang diwajibkan oleh ketentuan Bank Indonesia, Buku Pedoman Pelaksanaan Penerapan Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Lingkungan PT. Bank SUMUT, Buku Pedoman Perusahaan Treasury, Buku Pedoman Perusahaan Perkreditan, dan lain sebagainya. Bank telah menentukan limit-limit dalam melakukan transaksi sehari-hari sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing, antara lain batasan wewenang dalam memberikan kredit/pembiayaan, batasan wewenang dalam menyimpan uang tunai, batasan wewenang dalam melakukan fiat bayar, batasan wewenang dalam melakukan transaksi pasar uang, batasan wewenang jumlah uang pada mesin ATM, dan sebagainya yang berfungsi sebagai risk control system dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Bank has been released policies related the implementation of Risk management such as Guidebook of Risk Management that has been enchaced based in Bank Indonesia policies, Guidebook for implementation of anti-money laundering and combating the financing of terrorism in environmental Bank SUMUT Corporation, corporate traseury manual, manual credit company, and others.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko Serta Sistem Informasi Manajemen Risiko.
Adequacy identification process, Measurement, Monitoring, and control risks and risk information system.
Bank telah memiliki kecukupan proses identifikasi risiko dengan cara mengidentifikasi laporan risk taking unit secara berkala yang disampaikan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko sebagai bahan untuk mengetahui potensi risiko yang terjadi pada seluruh unit kerja yang ada.
Bank has adequancy identification process by identifying the risk taking unit reports regularly that has been submnitted to risk management unit as a material to determine potential risk that occur in all work units.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Bank has set limits on daily transactions in accordance with their respective responsibilites, such ad the restriced limit credit, the restricition of authority in saving cash, the resctriction authority in conducting flat pay, the restriction to do transaction in market monet, the restricition the amount of money at ATM machines, and etc which serve as risk control system in daily operations.
Dari seluruh hasil laporan tersebut kemudian dilakukan analisis dan pengukuran mengenai potensi dampak yang terjadi beserta kerugian yang mungkin ditimbulkan sehingga dapat ditentukan action plan yang sesuai apabila kejadian tersebut terjadi.
From all the reports results have to be ananlyzed and measure the potential impacts that may occur along with the loss so that can be determinde the action plan when the inccident occurred.
Bank melalui Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko setiap saat melakukan pemantauan terhadap seluruh risk taking unit sehingga apabila terjadi suatu gejala risiko, dapat segera diambil tindakan agar dampak kerugian yang ditimbulkan dapat dikendalikan/diminimalisir.
Bank through the division of compliance and risk management currently monitoring the entire risk taking unit so that if there a risk symptoms, so that action can be taken immediately impact the losses can be controled/minimized.
Bank telah memiliki kecukupan dalam Sistem Informasi Manajemen Risiko yaitu dengan membuat software Manajemen Risiko Bank SUMUT yang online kepada core banking system Bank SUMUT dengan menggunakan internal model yang digunakan oleh seluruh risk taking unit dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko-risiko yang ada. Bank juga telah melatih para pegawai dalam menggunakan software tersebut dan mewajibkan seluruh risk taking unit untuk melaporkan laporan Manajemen Risiko melalui software dimaksud.
The Bank has a suffiency in risk management system is to make Risk management online software of Bank SUMUT to the core banking system using the internal model used by the entire risk taking unit to identifty, measure, monitor, and control the risks that exist. The Bank also trained the employees to used the software and requiring in all risk taking unit to report the risk management reported by the software.
Profil Risiko
Risk Profile
Layaknya sebuah bank, Bank SUMUT dalam menjalankan bisnisnya selalu diperhadapkan dengan risiko-risiko tertentu antara lain risiko operasional, risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas. Untuk mengantisipasi risiko-risiko tersebut diatas Manajemen dan Dewan Komisaris Bank SUMUT telah melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan Manajemen Risiko pada Bank SUMUT dengan cara menciptakan struktur organisasi serta Standard Operasional Prosedur dan Buku Pedoman Perusahaan Manajemen Risiko yang cukup relevan untuk mendukung terciptanya budaya risiko yang sehat.
Just like a bank, Bank SUMUT in implementing its business is always confronted with certain risks such as operating risk, credit risk, market risk and liquidity risk. In anticipating of such risks, the Management and the Board of Commissioners of Bank SUMUT have conducted active monitoring towards the implementation of Risk Management in PT. Bank SUMUT by creating organization structure as well as Standard Operating Procedure and Guidelines of Company’s RIsk Management which is quite relevant to support the creation of a healthy risk culture.
Piranti-piranti tersebut mengatur mengenai setiap aktivitas perbankan yang dijalankan harus berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga potensi risiko atas setiap kegiatan usaha akan dapat diminimalisir sekecil mungkin.
Tools regulate each of the banking activity should be based on the applicable provisions so that the potential of risk on every business activities can be minimized as small as possible.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
311
312
Implementasi Basel II pada perbankan Indonesia menerapkan 3 (tiga) pilar utama yaitu minimum Capital Requirement, Supervisory Review Process dan Market Discipline. Pemenuhan atas ketentuanketentuan minimum yang diharuskan oleh Komite Basel II melalui Bank Indonesia seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum dengan memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Pasar, dan Risiko Operasional telah diterapkan oleh Bank SUMUT sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Implementation of Basel II in the Indonesian banking implements 3 (three) main pillars, namely Minimum Capital Requirement, Supervisory Review Process and Market Discipline. Fullfillment on the minimum provisions that are required by the Committee of Basel II through Bank Indonesia such as the minimum capital obligations by calculating Credit Risk, Market Risk, and Operating Risk have been implemented by Bank SUMUT in accordance with the applicable provisions.
Pendekatan dalam hal perhitungan risiko yang akan digunakan dalam tahap awal adalah pendekatan yang paling sederhana yaitu Standardized Approach untuk perhitungan risiko kredit dan risiko pasar serta Basic Indicator Approach untuk perhitungan risiko operasional. Dalam pelaksanaannya ke depan Bank SUMUT selanjutnya dapat beralih ke pendekatan yang lebih maju setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dalam hal perhitungan risiko-risiko tersebut.
Approach in the calculation of risk that will be used in the early stages is the simplest approach, namely the Standardized Approach for calculating credit risk and market risk and the Basic Indicator Approach for calculating operating risk. In the future implementation, Bank SUMUT can further switch to a more advanced approach after obtaining the approval of Bank Indonesia in the calculation of such risks.
Bank Indonesia memberikan kebebasan bagi Bank untuk memilih pendekatan yang lebih maju sepanjang memenuhi berbagai persyaratan kualitatif dan kuantitatif sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Basel II. Bagi Bank SUMUT penerapan Basel II tersebut dapat memperkuat kestabilan sistem keuangan dengan jalan mendorong penerapan Manajemen Risiko yang sehat dan perhitungan kebutuhan modal yang lebih akurat.
Bank Indonesia provides the freedom for the Bank to choose a more advanced approach as long as it fulfills various qualitative and quantitative requirements as stipulated in the document of Basel II. For Bank SUMUT, the implementation of Basel II can strengthen the stability of the financial system by encouraging a healthy Risk Management implementation and a more accurate capital adequacy calculations.
Penerapan Manajemen Risiko pada Bank SUMUT diharapkan akan meningkatkan tata kelola perusahaan (GoodCorporate Govenance), alokasi permodalan yang lebih ekonomis, struktur permodalan bank yang lebih kuat, meningkatkan standar transparansi dan proses pengawasan yang bersifat forward looking.
Implementation of Risk Management of Bank SUMUT is expected to improve Good Corporate Governance, a more economical capital allocation, stronger capital structure, improve the transparency standards and the monitoring process that is forward looking.
Sebagai pendukung lainnya untuk dapat terlaksananya Penerapan Manajemen Risiko sesuai dengan Basel II, Bank SUMUT telah membenahi Sistem Operasional Prosedur ke arah yang lebih baik dan juga didukung oleh berbagai aspek lainnya yaitu kesiapan Sumber Daya Manusia dan kesiapan Sistem Teknologi Informasi serta system informasi Manajemen Risiko yang terintegritasi dengan core banking.
As other supports to the implementation of Risk Management in accordance with Basel II, Bank SUMUT has fix the Procedure Operating System to a better direction and also supported with various other aspects namely the readiness of Human Resources and Information Technology System as well as Risk Management Information System that is integrated with core banking.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pengungkapan Profil Risiko Bank SUMUT adalah merupakan gambaran secara keseluruhan terhadap risiko yang melekat (inherent risk) pada aktivitas dan kegiatan fungsional Bank dan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko. Secara agregat profil risiko Bank SUMUT untuk periode 31 Desember 2013 berpredikat Low to Moderate Risk dengan trend stabil/tetap, hal ini menunjukkan bahwa inherent risk dari usaha bisnis Bank SUMUT selama periode Desember tahun 2013 dapat dimitigasi dengan adanya Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) yang kuat (strong).
Disclosure of Risk Profile of Bank SUMUTis an overall picture of the inherent risk on the activities and functional activities of the Bank and Quality Risk Management. In aggregate, the risk profile of Bank SUMUT for the period of December 31, 2013 was predicated as Low to Moderate Risk with the trend of stable/fixed, it indicates that the inherent risk of the business of Bank SUMUT during the period of December 2013 can be mitigated by the presence of Quality Risk Management that is strong.
Dengan profil risiko yang berpredikat Low to moderate, dapat dipastikan Bank SUMUT akan semakin mampu berkiprah serta bersaing dalam melaksanakan kegiatan bisnis sehari-hari dan akan tetap menjadi Bank andalan yang memberikan pelayanan terbaik dengan jalan menerapkan prinsip–prinsip kehati–hatian dan penerapan manajemen risiko serta risk culture secara komprehensif. Disamping itu, dengan penilaian Profil Risiko yang rendah akan memberikan kontribusi positif dalam penilaian tingkat kesehatan Bank berbasis risiko (risk bank bank rating) karena penilaian Profil Risiko termasuk salah satu faktor dalam menentukan tingkat kesehatan dimaksud.
With a risk profile that is predicated as Low to moderate, Bank SUMUT certainly will be able to take part and compete in implementing daily business activities and will remain as mainstay to give the best service through the implementation of precautionary principles and implementation of risk management as well as culture risk in comprehensive manner. In addition, with the assessment of low Risk Profile will give positive contribution in assessing the health bank level based on risk (risk rating banks) because assessment of Risk Profile is one factor in determining the health level intended.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
313
Penanganan Benturan Kepentingan Handling Conflict Of Inferest
314
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusannya. Benturan kepentingan dimaksud antara lain adalah perbedaan antara kepentingan ekonomi Bank dengan kepentingan ekonomi pribadi pemilik, anggota Komisaris, anggota Direksi maupun Pejabat Eksekutif bank dan atau pihak terkait dengan Bank, pemberian perlakuan istimewa kepada pihak – pihak tertentu diluar prosedur dan ketentuan yang berlaku serta pemberian suku bunga tidak sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. Apabila keputusan tetap harus diambil, maka harus mengutamakan kepentingan ekonomi Bank dan menghindarkan kerugian atau berkurangnya keuntungan Bank.
In the event of conflict of interest, members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and Executive Officers of the Bank are prohibited from taking actions that could harm the Bank or reduce its profits and required to disclose any conflicts of interest in every decision. Conflict of Interest referred to the difference between economic interest of the Bank with the economic interest of the owner’s personal, Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers of the Bank and or related parties with the Bank, providing preferential treatment to certain parties outside the applicable procedures and provisions as well as providing interest rate that is improper with the applicable provisions and procedures. If the decision remains to be taken, it should give priority to the economic interest of the Bank and to avoid losses or decrease in the Bank’s profits.
Dalam hal terjadi benturan kepentingan, Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan. Selama periode tahun laporan tidak terdapat transaksi yang memiliki benturan kepentingan baik kepada Pengurus, Pejabat Eksekutif dan Pejabat Operasional Bank
In the event of a conflic of interest, the Board of Commissioners, Board of Directors and Executive Officers are prohibited from taking actions that could harm the bank or reduce the profits of the Bank and required to disclose any conflict of interest in any decision. During the reporting period, there were no transactions that has conflict of interest either to the Management, Executive Officers and Operating Officers of the Bank.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Provision of Funds To Related Parties And Provision of Big Funds Bank SUMUT memiliki kebijakan dan prosedur yang tertulis untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dalam bentuk Kebijakan Perkeditan Bank (KPB), Standard Operating Procedure (SOP), Surat Keputusan, dan Surat Edaran Direksi. Dalam rangka penyediaan dana dimaksud, Bank SUMUT tidak pernah melanggar dan/atau pelanggaran BMPK sebagaimana ketentuan yang diatur oleh Bank Indonesia.
Bank SUMUT has written policies and procedures for the provision of funds to related parties and provision of big funds in the form of Credit Bank Policy (KPB), Standard Operating Procedure (SOP), Decree, and Circular Letter of the Board of Directors. In the context of provision of funds, Bank SUMUT never violated and/or breach the legal lending limits as the provisions regulated by Bank Indonesia.
Bank SUMUT memperhatikan kemampuan permodalan dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar. Sesuai visi Bank yaitu memberdayakan perekonomian daerah, maka fokus penyaluran dana adalah sektor UMKM, sehingga komposisi penyediaan dana bulan Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Bank SUMUT pays attention to the capital ability in the provision of funds to related parties and large borrowers. In accordance to the vision of the Bank namely to empower regional economy, then the focus of the provision of funds is MSEs sector, so the composition of the provision of funds in December 2013 were as follows:
Sektor Sector Kredit Usaha Mikro Micro Loans
8,50 %
Kredit Usaha Kecil Small Business Loans
24,70 %
Kredit Usaha Menengah Medium Business Loans
10,66 %
Kredit Non UMKM Non MSEs Loans
56,14 %
Jumlah penyediaan dana kepada debitur inti dibandingkan dengan total penyediaan dana untuk posisi 31 Desember 2013 memiliki rasio yang sangat rendah yaitu 5,84 % dengan rincian sebagai berikut:
No.
Persentase Percentages
The total provision of funds to core borrowers compared with total provision of funds as of December 31, 2013 has a very low ratio amounted to 5.84% with following details:
Jumlah Total Penyedia Dana Provider of Funds
Debitur Borrowers
Nominal (jutaan Rupiah) (million Rupiah)
1.
Kepada Pihak Terkait To Related Parties
6
27.758
2.
Kepada Debitur Inti : To Core Borrowers
25
1.000.255
Individu Individuals
5
90.004
Group Group
20
910.251
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
315
Rencana Stratejik Bank Bank ‘s Strategic Plan
316
Rencana strategis Bank telah disusun secara komprehensif dan terukur dengan memperhatikan seluruh faktor-faktor internal dan eksternal serta memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rencana bisnis Bank telah sesuai dengan visi dan misi serta strategi bank yang disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana bisnis tersebut juga dikomunikasikan kepada Pemegang Saham Pengendali serta ke seluruh jenjang organisasi.
Bank SUMUT’s strategic plan has been developed comprehensively and measurably with regard to all internal and external factors as well as to the precautionary principle. Bank SUMUT’s business plan is in accordance with the vision and mission as well as the bank’s strategy prepared by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners. The business plan is also communicated to the controlling shareholder and to all levels of the organization.
Pencapaian rencana bisnis rata-rata baik, meskipun kredit/pembiayaan pencapaiannya sebesar 91,83% namun pencapaian laba sebelum pajak diatas target yaitu sebesar 111%, hal ini antara lain disebabkan sebagian besar pembiayaan berasal dari sumber dana berbiaya bunga rendah dan realisasi biaya promosi yang masih jauh di bawah target.
Achievement of Bank SUMUT’s business plan averagely well, although the achievement of credit/financing was amounted to 91.83% but the achievement of income before tax exceeded the target in the amount of 111%, this was partly due to most of the funding was sourced from low interest cost funds and the realization of promotion cost which were still far below the target.
Pencapaian target penghimpunan dana pihak ketiga dibawah target yaitu sebesar 75,82% dari rencana, hal tersebut merupakan kebijakan perusahaan untuk menurunkan jumlah dana spesial rate untuk menurunkan cost of fund atas simpanan berjangka. Ratio keuangan berada pada kondisi yang baik (antara lain : CAR sebesar 14,46%, ROA sebesar 3,37%, NIM sebesar 9,34% tetapi LDR berada di atas ketentuan yaitu sebesar 107,31%). Namun secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa bank memiliki modal yang cukup dan berpotensi memberikan penghasilan yang wajar serta mampu menjaga likuiditas dengan baik.
Achievement of third-party funds is under the target that is equal to 75.82%, it is the company’s policy to reduce the amount of special funds rate to lower the cost of funds on time deposits. Financial ratios are in good condition (among others: CAR of 14.46%, ROA 3.37%, NIM 9.34% but LDR was above the provision in the amount of 107.31%). It can be concluded that the Bank has sufficient capital and potentially to provide a reasonable income and able to maintain liquidity well.
Data mengenai target jangka panjang dan jangka pendek Bank SUMUT : 1. Target jangka panjang Bank SUMUT : a. Mencapai pertumbuhan yang wajar b. Perbaikan tingkat kualitas asset, ROA, ROE, dan CAR c. Mempertahankan tingkat kesehatan bank yang sehat. 2. Target jangka pendek Bank SUMUT : a. Peningkatan Total asset. b. Peningkatan kredit termasuk piutang pembiayaan syariah . c. Peningkatan DPK . d. Peningkatan Laba sebelum pajak. e. Perbaikan kualitas kredit
Data on targets of long term and short term of Bank SUMUT: 1. Long term targets of Bank SUMUT a) Achieve a reasonable growth. b) Improvement in quality level of assets, ROA, ROE, and CAR. c) Maintain a good health bank level.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. Short term targets of Bank SUMUT a. Increase of Total Assets b. Increase of Loans including sharia payment receivables c. Increase of Third Party Funds d. Increase of Income Before Tax e. Improving loan quality
f. Tingkat kesehatan Bank “Sangat Baik” g. Pembukaan jaringan kantor baru berupa Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, Kas Mobil, dan Mini Bank. h. Peningkatan klasifikasi Kantor . i. Penambahan jaringan ATM. j. Penambahan fitur-fitur dan pelayanan baru kepada masyarakat. 3. Sedangkan pencapaian / realisasi Bulan Desember 2013 adalah : a. CAR 14,46 % b. NPL Gross 3,83% c. ROA 3,37% d. ROE 36,52% e. NIM 9,34% f. BOPO 74,22% g. LDR 107,31% h. Laba bersih menjadi Rp. 531.968 juta i. Kredit/pembiayaan sebesar Rp. 17.109.220 juta. j. Dana Pihak Ketiga sebesar Rp. 15.943.043 juta. k. Simpanan dari Bank Lain sebesar Rp. 1.743.854 juta. l. Total Aset sebesar Rp. 21.494.699 juta.
Hal-hal yang dilakukan oleh Bank SUMUT untuk mencapai target dimaksud antara lain adalah : 1) Melakukan diversifikasi produk 2) Peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga 3) Menyalurkan kredit / pembiayaan berdasarkan prinsip kehati-hatian 4) Melakukan pengembangan produk dan fitur ATM 5) Meningkatkan kerjasama dengan pihak eksternal 6) Meningkatkan pemahaman pegawai terhadap GCG di setiap lini
f. Health bank level “Very Good” g. The opening of new office networks in the form of Sub-Branch Office, Cash Office, Mobile Cash, and Mini Bank) h. Increase of Office classification. i. Increase of ATM networks. j. Addition of features and new services to the community. 3. While the achievements/realization of December 2013 were: a. CAR 14,46 % b. NPL Gross 3,83% c. ROA 3,37% d. ROE 36,52% e. NIM 9,34% f. BOPO 74,22% g. LDR 107,31% h. Net Income to Rp531,968 million. i. Credit/financing amounted to Rp 17.109.220 million. j. Third Party Funds amounted to Rp15,943,043 million. k. Deposits from other Banks amounted to Rp 1,743,854 million. l. Total Assets amounted to Rp 21,494,699 million The things done by Bank SUMUT to reach the intended target include: 1) Diversify product 2) The increase in third-party funds 3) Distribute the credit / financing based on the precautionary principle 4) To develop products and features ATM 5) Increase cooperation with external parties 6) Improve the understanding of the GCG employees in each line
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
317
Transparasi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank Yang Belum Diungkap Dalam Laporan Lainnya Transparency Of Financial Conditions And Non Financial That has Not Been Disclosed In Other Repotrs Transparansi kondisi keuangan dan dan non keuangan Bank mengacu dan tunduk pada ketentuan dan peraturan perbankan yang berlaku, dengan memperhatikan dan menerapkan prinsip kehati – hatian melalui prinsip mengenal nasabah maupun pengelolaan risiko operasional, risiko hukum dan risiko reputasi sesuai peraturan dan pedoman yang telah dimiliki Bank.
Transparency of financial conditions and non financial of the Bank refers and subject to the provision of applicable regulations of banking, by observing and implementing precautionary principle thorugh the principle of know your customers and management of operating risk, legal risk, and reputation risk in accordance to regulations and guidelines that have been owned by the Bank.
Bank telah mengungkapkan kondisi keuangan dan non keuangan secara lengkap dalam Laporan Publikasi dan Laporan Tahunan maupun laporan lainnya.
The Bank has expressed the financial conditions and non conditions fully in the Publication Report and Annual Report or other reports.
Penyimpangan Internal
Internal Fraud Jumlah Penyimpangan Internal Number of Internal Fraud Jumlah kasus yang dilakukan oleh Number of cases conducted by
Internal Fraud dalam 1 Tahun Internal Fraud in 1 Year
Pengurus Management
Pegawai Tidak Tetap Temporary Employees
Tahun sebelumnya (2012) Previous Year
Tahun berjalan (2013) Current Year
Tahun sebelumnya (2012) Previous Year
Tahun berjalan (2013) Current Year
Tahun sebelumnya (2012) Previous Year
Tahun berjalan (2013) Current Year
-
-
4
8
-
1
-
2
3
Total fraud Total Fraud Telah diselesaikan Has been completed
318
Pegawai Tetap Permanent Employees
1
Dalam proses penyelesaian di internal Bank In the settlement process in the Bank's internal
-
-
2
5
-
-
Belum diupayakan penyelesaiannya Settlement has not been sought
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Has been followed up through legal process
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Permasalahan Hukum dan Sanksi Legal Issue and Sanction Permasalahan Hukum Yang Di Hadapi Bank SUMUT
Legal Issue faced by Bank SUMUT
Selama periode tahun laporan telah diajukan permasalahan hukum perdata dan pidana baik ke Pengadilan dan PTUN sebanyak 25 (dua puluh lima) perkara, yakni :
During the reporting period, has been proposed legal issues of civil and criminal both to the Court and the Administrative Court amounted to 25 (twenty five) cases, namely:
Permasalahan Hukum Legal Issues
Jumlah Total Pidana Criminal
Perdata Civil
Telah selesai (telah memiliki kekuatan hukum yang tetap) Has been completed (already have permanent legal force)
-
8
Dalam proses penyelesaian In the process of settlement
-
17
Total
-
25
Secara ringkas perkara-perkara tersebut sebagai berikut: In brief, the cases are as follows:
No
Perkara Cases
Pengadilan Court
Posisi Bank SUMUT Bank SUMUT's position
Materi Perkara Cases Material
Status Perkara Cases Status
1
Perlawanan Bank SUMUT Resistance of Bank SUMUT
Pengadilan Negeri (PN) Medan State Court of Medan
Pelawan Opposition
Keberatan atas peletakan sita terhadap jaminan yang telah dibebani HT Objection on the laying of seizure towards the collateral that has burdened HT
Masih dalam proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
2
Gugatan Jufri Muslim dan Ellydawaty Lawsuit of Jufri Muslim and Ellydawaty
PN Medan State Court of Medan
Tergugat Defendant
Pemberian kredit cacat hukum dan minta agar jaminan dikembalikan Giving credit of legal disability and asked for the collateral to be returned
Masih dalam proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
3
Gugatan Ismaini,SE Lawsuit of Ismaini, SE
PN Medan State Court of Medan
Tergugat Defendant
Keberatan atas lelang HT yang diajukan oleh Bank SUMUT Objection on the auction of HT proposed by Bank SUMUT
Masih dalam proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
4
Gugatan Ridwan Effendi Lawsuit of Ridwan Effendi
PN Medan State Court of Medan
Tergugat Defendant
Penggugat meminta agar SKT dikembalikan kepada penggugat Plaintiff requested that SKT is returned to the plaintiff
Masih dalam proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
5
Gugatan Bank SUMUT Lawsuit of Bank SUMUT
PN Medan State Court of Medan
Penggugat Plaintiff
Gugatan wanprestasi Lawsuit of breach of contract
Masih dalam proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
6
Gugatan Payo Bangun Lawsuit of Payo Bangun
PN Tebing Tinggi State Court of Tebing Tinggi
Tergugat Defendant
Sengketa ahli waris Makei Bangun. Makei Bangun merupakan nasabah tabungan yang rekeningnya pada saat ini sudah diblokir karena telah terjadi sengketa ahli waris. Dispute of Makei Bangun's heirs. Makei Bangun is a customer of savings which account has been block at this time because there has been a dispute of heirs.
Masih dalam proses di PN Tebing Tinggi Still in progress at the State Court of Tebing Tinggi
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
319
No
320
Perkara Cases
Pengadilan Court
Posisi Bank SUMUT Bank SUMUT's position
Materi Perkara Cases Material
Status Perkara Cases Status
7
Gugatan Sofyan Bangun Lawsuit of Sofyan Bangun
PN Sibolga State Court of Sibolga
Tergugat Defendant
Penggugat keberatan atas pelaksanaan lelang HT yang akan dilaksanakan oleh Bank SUMUT Plaintiff is objected on the auction of HT which will be conducted by Bank SUMUT
Masih dalam Proses di PN Sibolga Still in progress at the State Court of Sibolga
8
Gugatan Bank SUMUT Lawsuit of Bank SUMUT
PN Medan State Court of Medan
Penggugat Plaintiff
Gugatan wanprestasi Lawsuit of breach of contract
Masih dalam Proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
9
Gugatan Bank SUMUT Lawsuit of Bank SUMUT
PN Medan State Court of Medan
Penggugat Plaintiff
Gugatan wanprestasi Lawsuit of breach of contract
Masih dalam Proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
10
Gugatan Rachmida Lawsuit of Rachmida
PN Medan State Court of Medan
Tergugat Defendant
Gugatan untuk mengembalikan SHM No. 293 Lawsuit to return SHM No. 293
Masih dalam Proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
11
Gugatan Rini Astuti Nazara, dkk Lawsuit of Rini Astuti Nazara, and friends
PN Gunung Sitoli State Court of Gunung Sitoli
Tergugat Defendant
Keberatan atas dijadikannya Sertifikat milik penggugat menjadi agunan. Objection on making the plaintiff's certificate to collateral
Masih dalam proses di PN Gunung Sitoli Still in progress at the State Court of Gunung Sitoli
12
Gugatan Liliek Darmadi Lawsuit of Liliek Darmadi
PN Medan State Court of Medan
Tergugat Defendant
Gugatan wanprestasi terhadap fee sebagai penghubung mencari investor. Lawsuit of breach of contract towards fee as liaison seeking for investors
Masih dalam proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
13
Gugatan Ir. Sri Harlina, dkk Lawsuit of Ir. Sri Harlina, and friends
PA Tebing Tinggi State Court of Tebing Tinggi
Tergugat Defendant
Gugatan terhadap harta waris yang belum dibagi Lawsuit towards inherited assets that has not been shared
Masih dalam proses di PA Tebing Tinggi Still in progress at the State Court of Tebing Tinggi
14
Gugatan Saniyem Lawsuit of Saniyem
PN Medan State Court of Medan
Tergugat Defendant
Gugatan terhadap harta bersama Lawsuit towards joint assets
Masih dalam Proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
15
Gugatan Mhd. Hatta Lawsuit of Mhd Hatta
PN Medan State Court of Medan
Tergugat Defendant
Keberatan atas akan dilakukannya pelelangan terhadap agunan Objection on the auction of collateral
Masih dalam Proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
16
Gugatan Wandi Budiawan dan Wiwik Dwi Irawan Lawsuit of Budiawan and Wiwik Dwi Irawani
PN Medan State Court of Medan
Tergugat (Kadri Amsar, dkk) Defendant (Kadri Amsar, and friends)
Keberatan atas pelelangan agunan Objection on the collateral auction
Masih dalam Proses di PN Medan Still in progress at the State Court of Medan
17
Gugatan Jaka Mulia Damanik, Esterlina, M. Erwin Lawsuit of Jaka Mulia, Damanik, Esterlina, M. Erwin
PA Medan State Court of Medan
Tergugat Defendant
Gugatan atas pembiayaan Murabahah KPR iB Griya Lawsuit on the financing of Murabahah Housing Loans iB Griya
Masih dalam Proses di PA Medan Still in progress at the State Court of Medan
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Permasalahan Hukum Yang Di Hadapi Dewan Komisaris Dan Direksi
Legal Issue Faced By The Board Of Commissioner And Board Of Director
Selama tahun 2013 tidak terdapat permasalahan hukum yang sedang dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
Throughout 2013, there were no legal issues faced by the Board of Commissioners and Board of Directors.
Permasalahan Hukum yang Dihadapi Entitas Anak Dan Entitas Asosiasi
Legal Issue Faced By the Board Of Commissiorner And Board Of Director
Selama tahun 2013 tidak terdapat permasalahan hukum yang sedang dihadapi Entitas Anak dan Entitas Asosiasi.
Throughout 2013, there were no legal issues faced by Subsidiaries and Associates.
Sanksi Dari Regulator
Sanction Of Regulator
Terdapat sejumlah denda/sanksi sejumlah Rp715 juta yang diterima oleh Bank dari pihak regulator sepanjang tahun 2013 sebagai berikut
There were a number of fines/sanctions amounted to Rp715 million received by the Bank from the regulator during 2013 as follows:
NO
KETERANGAN
1
Denda karena keterlambatan dan atau kesalahan pelaporan LBU/LHBU Fines for delay or error reporting and LBU / LHBU
2
Denda karena keterlambatan penyampaian laporan SID Fines due to delays in reporting of SID Report
3
Denda karena tidak melaporkan transaksi fraud (Rp 350jt) kepada PPATK dan keterlambatan pelaporan (Rp 2 jt) Fines for not reporting fraud transaction (IDR 350jt) to INTRAC and delay reporting (IDR 2 jt)
4
Denda karena keterlambatan pengiriman pelimpahan pajak melalui BI-RTGS disebabkan adanya gangguan teknis pada Cabang Utama Penalties for late delivery of tax devolution through the BI-RTGS because technical problems at the Main Branch
5
Denda karena tidak tercapainya target penyaluran kredit KUMK SUP dari Kementerian Keuangan | Fines for not achieving the target lending KUMK SUP from the Ministry of Finance
6
Denda transaksi ATM Bersama Fines due to ATM Bersama transaction
TOTAL Seluruh denda/sanksi yang diberikan kepada Bank telah dapat diselesaikan dengan baik.
NILAI (dalam Rupiah) 129,750,000.00
53,500,000.00 352,000,000.00
67,156,213.00
107,743,617.00
5,017,268.00
715,167,098.00 All the fines/sanctions given to the Bank has been completed well.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
321
Buy Back share Dan Buy Back Obligasi Buy Back Of Shares And Bonds
Sampai dengan akhir periode tahun laporan tidak ada saham yang ditawarkan kepada Publik. Bank SUMUT telah menerbitkan obligasi sebesar Rp. 1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah) yang terdiri dari Obligasi III Tahun 2011 dengan jumlah pokok sebesar Rp. 600.000.000.000,- (enam ratus miliar rupiah) dan Obligasi Subordinasi I Tahun 2011 dengan jumlah pokok sebesar Rp. 400.000.000.000,(empat ratus miliar rupiah), namun sampai dengan saat ini Bank SUMUT belum ada rencana Buy Back obligasi.
322
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
As of the end of reporting period, there were no shares offered to the public. Bank SUMUT has issued bonds amounting to Rp 1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah) consisting of Bonds III Year 2011 with a principle amount of Rp 600,000,000,000 (six hundred billion rupiah) and Subordinated Bonds I Year 2011 with a principle amount of Rp 400,000,000,000 (four hundred billion Rupiah), but until now, Bank SUMUT has no plans on doing Buy Back of Bonds.
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kepentingan Politik
Funding For social Activities And Political Interest
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Resposibility (CSR) merupakan bagian dari program perseroan yang merupakan komitmen Bank pada pembangunan ekonomi berkelanjutan. Terlebih Bank sebagai Bank Pembangunan Daerah yang sebagian kreditnya disalurkan untuk usaha kecil dan menengah hal ini juga bertujuan untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja.
Corporate social responsibility (CSR) is a part of the program of Bank SUMUT which becomes the company’s commitment on sustainable economic development. Moreover, Bank SUMUT as Regional Development Bank which loans are partly distributed to small and medium businesses with intention to encourage activity and community economic g rowth and the creation of equitable development through the expansion of employment.
Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha perusahaan, Bank tidak hanya mengedepankan laba, tetapi juga Bank turut peduli terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan yang diimplementasikan tidak terbatas terhadap kegiatan – kegiatan sosial, bantuan korban bencana alam tetapi juga tanggung jawab terhadap pelestarian seni budaya serta upaya – upaya pembinaan pembinaan melalui kemitraan untuk meningkatkan kemampuan para pengusaha kecil dan koperasi agar menjadi tangguh dan mandiri dalam mengelola pengembangan usaha.
In order to maintain the company’s sustainability, Bank SUMUT does not only emphasize on profits, but also concerns with the social community life that are implemented not only limited to social activities, assistance of victims of natural disasters but also the responsibility for the preservation of art and culture and development efforts through partnerships to enhance the ability of small businesses and cooperatives to be strong and independent in managing business development.
Bank menyadari sepenuhnya kepercayaan dan dukungan masyarakat selama ini merupakan salah satu faktor yang membuat Bank berkembang seperti sekarang ini, maka sudah sewajarnya Bank sangat peduli kepada masyarakat, dan Bank yakin dengan aktivitas sosial yang dilakukan akan lebih meningkatkan kepercayaan - kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mendukung aktivitas bisnis Bank serta dapat membantu dan memperkokoh strategi Bank untuk mendukung berkelanjutan.
Bank SUMUT fully realizes that public trust and support so far is one factor that makes Bank SUMUT developed as it is today, it is logical that Bank SUMUT is very concerned about the community, and Bank SUMUT is confident with social activities conducted will increas the trusts of the community which eventually will support the business activities of Bank SUMUT and can help and strengthen the Company’s strategy for supporting sustainability.
Bank telah memiliki ketentuan mengenai Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 170/Dir/Setdir/SK/2012 tanggal 5 Oktober 2012, Surat Keputusan Direksi No. 171/Dir/DSDM-TK/SK/2012 tanggal 5 Oktober 2012 tentang Tim Corporate Social Responsibility dan Surat Edaran Direksi No. 082/Dir/Setdir/SE/2012 tanggal 5 Oktober 2012 hal Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) PT. Bank SUMUT. Terkait dengan pemberian dana untuk kepentingan politik, Bank SUMUT tidak memberikan sumbangan/bantuan dana untuk kepentingan politik.
The Bank has a provision on the Implementation of Corporate Social Responsibility that is regulated in the Decree of the Board of Directors No.170/Dir/Setdir/ SK/2012 dated October 5, 2012, Decree of the Board of Directors No.171/Dir/DSDM-TK/SK/2012 dated October 5, 2012 on Corporate Social Responsibility Team and Circular Letter of the Board of Directors No.082/Dir/Setdir/SE/2012 dated October 5, 2012 on Implementation of Corporate Social Responsibility of PT. Bank SUMUT. Related with the provision of funds for public interest, Bank SUMUT does not provide donations/funds assistance for public interest.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
323
324
Selama tahun 2013, Bank SUMUT telah melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang bertujuan untuk memupuk kepedulian dan komitmen seluruh Manajemen dan pegawai Bank SUMUT terhadap tanggung jawab sosial dan kemasyarakatan, antara lain : • Program pembangunan/renovasi Masjid dan gereja. • Bantuan Pemberian kacamata kepada orang tua/jompo. • Bantuan Dana penyandang cacat. • Pengadaan Alat Permainan Edukatif (APE) PAUD; • Pelatihan Pengelolaan Buah Salak. • Pengadaan Tenda Posyandu. • Pengadaan Kenderaan Roda 3 Pengangkut Sampah. • Program Beasiswa Berprestasi. • Pelayanan Papsmer bagi Keluarga Prasejahtera. • Bantuan Bencana Alam. • Pelatihan Service Handphone dan Manajemen Counter. • Pembangunan MCK dan Sarana Air Bersih • Pengembangan Budidaya Lebah Madu. • Bantuan Kursi Roda kepada masyarakat Lanjut Usia/Jompo dan Cacat Berat. • Bantuan Perlengkapan Peralatan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana. • Pembangunan Rumah Kompos Lengkap dengan Bank Penampungan.
Throughout 2013, Bank SUMUT has conducted social activities that are intended to nurture awareness and commitment of the entire Management and employees of Bank SUMUT towards social responsibility and community, among others:
Kegiatan sosial tersebut untuk mendidik karyawan memiliki rasa sosial dan kepedulian terhadap penderitaan sesama. Kegiatan-kegiatan sosial tersebut disalurkan melalui Kantor Cabang/Capem Bank SUMUT.
The social activities are to educate employees to have social sense and concern towards the suffering of others. The social activities are distributed through Branch Office/ Sub-Branch Office of Bank SUMUT.
Informasi lebih rinci mengenai Corporate Social Responsibility dapat dilihat pada Bab Laporan Keberlanjutan.
Detailed information on Corporate Social Responsibility can be seen in the Chapter of Sustainability Report.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• Program of development/renovation of Mosques and churches. • Assistance of provision of glasses to elders/nursing. • • • • •
Assistance of funds to disabilities. Procurement of Educational Games (APE) PAUD. Management Training of Salak Fruit. Procurement of IHC’s tents. Procurement of 3 wheeled vehicle of waste carrier.
• • • •
Scholarship Program. Papsmear services for Needy Families Disaster Assistance Training of Handphone Services and Counter Management. Development of latrines and clean water facilities Development of Honey Bee Farming Assistance of wheelchairs to Elderly/nursing and Heavy Disabled Assistance of Emergency Equipments of Disaster Response Development of House of Compost complete with Shelter Bank.
• • • • •
Pelaksanaan Kode Etik (Code Of Conduct) Bank SUMUT Code of Conduct Implemention In Bank SUMUT Bank SUMUT menyadari sepenuhnya bahwa hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan dan peningkatan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang hanya dapatdicapai melalui integritas bisnis dalam setiap aktivitas bisnis Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Code of Conduct.
Bank SUMUT is fully aware that a good relationship with stakeholders and the increase of Shareholder value in the long run can only be achieved through business integrity in all our business activities as set out in the Code of Conduct.
Dalam konteks tersebut, Bank SUMUT telah merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika. Bank SUMUT mengupayakan penerapan standar etika terbaik dalam menjalankan segenap aktivitas bisnisnya sesuai dengan visi, misi, dan budaya yang dimiliki melalui implementasi Code of Conduct. Code of Conduct merupakan pedoman tertulis yang merupakan panduan nilai-nilai etika/ moral yang dituntut dari segenap individu yang berhubungan dengan bisnis dan pola perilaku sesuai dengan budaya Bank SUMUT.
In this context, Bank SUMUT has formulated various policies concerning ethics. Bank SUMUT seeks the best implementation of best ethical standards in conducting all business activities in accordance with the vision, mission, and the culture through the implementation of the Code of Conduct. Code of Conduct is a written guideline which is a guide of ethical values/morals required of all individuals associated with the business and patterns of conduct in accordance with the culture of Bank SUMUT.
Isi Code of Conduct
Code of Conduct Content
Code of Conduct berisikan komitmen perusahaan kepada berbagai pihak yang berkepentingan yang merupakan perwujudan dari etika bisnis dan etika kerja bagi Insan Bank SUMUT. Sebagai sebuah etika perilaku, diharapkan tercipta perilaku yang ideal yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai luhur yang diyakini jajaran Bank SUMUT sehingga menjadi budaya kerja. Code of Conduct terdiri dari 7 Bab sebagai berikut :
Code of Conduct contains the company’s commitment to a variety of interested parties which is the embodiment of work ethics and business ethics for Insan Bank SUMUT. As a behavioral conduct, it is expected to create the ideal behavior which is developed based on noble values which are believed by Bank SUMUT ranks to be the work culture. Code of Conduct consists of 7 chapters as follows:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
325
Bab Chapter
Keterangan Details
I - Pendahuluan I - Introduction
Berisikan tentang pengertian umum code of conduct, latar belakang penyusunan code of conduct, maksud dan tujuan serta manfaat dari code of conduct. Contains general description of the code of conduct, preparation background of the code of conduct, purposes, objectives and benefits of the code of conduct.
II - Sistem Nilai II - Value System
Berisikan tentang tata nilai yang dimiliki oleh Bank SUMUT, visi dan misi serta sasaran dan strategi Contains the values held by Bank SUMUT, vision and mission as well as objectives and strategies
III - Etika Bisnis III - Business Ethics
Berisikan tentang ruang lingkup dari etika bisnis serta komitmen Bank SUMUT terhadap para stakeholders. Contains the scope of business ethics and commitment of Bank SUMUT to the stakeholders. Terdapat 13 stakeholders yang menjadi bagian dari cakupan etika bisnis sebagai berikut: There are 13 stakeholders who become part of the scope of business ethics as follows: 1. Pemegang Saham Shareholders 2. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Board of Commissioners, Board of Directors and Employees 3. Nasabah Customers 4. Pemasok/Rekanan/Mitra Usaha Strategis Suppliers/Partners/Strategic Business Partners 5. Bank Indonesia dan PPATK Bank Indonesia and the INTRAC 6. Pemerintah Government 7. Pesaing Competitors 8. Auditor Auditors 9. Masyarakat/Lingkungan Community/Environment 10. Media Massa, LSM dan Ormas Mass media, NGOs and CBOs 11. Serikat Pekerja Unions 12. Legislatif Legislative 13. Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian Universities and Research Institutions
326
IV - Etika Kerja IV - Work Ethics
Berisikan tentang ruang lingkup etika kerja, sikap dasar individu, perilaku karyawan di dalam dan diluar perusahaan, perilaku sebagai atasan serta perilaku sebagai bawahan. Contains the scope of work ethic, individual basic attitude, employee behavior within and outside the company, behavior as the superiors as well as behavior as subordinates.
V - Komitmen Atas Hal-WKhusus V - Commitment On Special Matters
Berisikan hal-hal terkait sebagai berikut: Contains related matters as follows: 1. Pengelolaan catatan, dokumen dan informasi Management of records, documents and informations 2. Melindungi Informasi Rahasia Protecting Confidential Information 3. Kewajiban Pengamanan Harta Perusahaan Security obligations of Company’s Possessions 4. Perdagangan Informasi oleh Orang Dalam (Insider Trading) Insider Trading 5. Benturan Kepentingan Conflict of Interest 6. Hubungan Keluarga Kinship Relationship 7. Kegiatan Politik Political Activities 8. Jamuan Bisnis Business Meals 9. Hadiah/cindera mata, donasi, komisi dan suap Gifts/souvenirs, donations, commissions and bribes
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
VI - Komitmen Atas Penegakan Code of Conduct VI - Commitment On the Enforcement of Code of Conduct
Berisikan tentang hal-hal terkait pemantauan pelaksanaan code of conduct, pelaporan pelanggaran code of conduct serta sanksi terhadap pelanggaran code of conduct. Contains matters related to monitoring of the implementation of codes of conduct, reporting violations of the code of conduct and sanctions for the violations of code of conduct.
VII - Penutup Closing
Berisikan tentang, hal – hal sebagai berikut : Contains matters related to: 1. Upaya perusahaan untuk mewujudkan penerapan good corporate governance yang bertujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan memperhatikan keseimbangan hubungan dengan stakeholders. The Company’s efforts to realize the GCG implementation which is intended to increase the value of shareholders by taking into account the balance of relationship with stakeholders 2. Mendorong berlangsungnya perilaku-perilaku etis individu dan dalam menyikapi masalah etika yang timbul dalam aktivitas sehari-hari dan memberikan arah bagi seluruh individu untuk mencapai standar etika yang tertinggi dalam berusaha. Encourage ethical behaviors of individual in addresing the ethical issues that arise in daily activities and provide direction for all individuals to achieve the highest ethical standards in business. 3. Mewujudkan komitmen penerapan pedoman ini, setiap individu wajib menandatangani pernyataan kepatuhan atas pedoman ini dan diperbaruhi setiap tahun. Realizing the commitment of this guidelines, every individual is required to sign compliance statement on this guidelines and is updated every year.
Dalam pelaksanaannya pengurus dan seluruh pegawai Bank SUMUT tetap harus mematuhi Code of Conduct dalam mengelola bisnis berdasarkan azasazas perbankan yang sehat, dan menjaga citra Bank SUMUT ditengah-tengah masyarakat serta menjaga lingkungan kerja agar lebih kondusif. Disamping itu telah dilakukan upaya untuk menyamakan persepsi bagi pemegang saham, rekanan/mitra bisnis, nasabah, pengurus dan seluruh pegawai bank maupun pegawai outsourcing disetiap unit kerja dengan melakukan sosialisasi.
In the implementation, management and all employees of Bank SUMUT must comply the Code of Conduct in managing the business based on the principles of healthy banking, and maintain the image of Bank SUMUT amongst the people and maintain the working environment to be more conducive. Other than that, efforts to level the perception for shareholders, partners/business partners, customers, management and all employees as well as outsourcing employees in each work unit by conducting socialization.
Selain dari pada itu kepada pegawai di unit kerja membuat komitmen berupa pernyataan (statement) kepatuhan yang isinya bersedia untuk melaksanakan code of conduct Bank SUMUT dan apabila dikemudian hari Pengurus dan pegawai tersebut ditemukan melakukan pelanggaran, maka bersedia dituntut dan diberi hukuman sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
In addition, employees in work unit made a commitment in the form of compliance statement with contents of willing to implement code of conduct of Bank SUMUT and if in the future, the management and employees were found in violation, then they are willing to be sued and penalized in accordance with the applicable rules and regulations.
Surat Pernyataan tersebut dibubuhi dengan materai Rp 6000,- kemudian dikirim ke Kantor Pusat sebagai bukti komitmen dimaksud.
The statement letter was affixed with stamp duty of Rp6,000 and then sent to the Headquarter as commitment prove.
Adapun maksud penyusunan code of conduct ini adalah untuk: 1. Menjadi standar perilaku dan acuan bagi seluruh pelaku bisnis di perusahaan dalam melaksanakan aktivitas usaha, dan menjadi panduan etika bagi individu dalam bersikap dan
The intention of the development of code of conduct is to: 1. Become a behavioral standard and reference for all businesses in the company in conducting business activities, and become ethical guidelines for individuals in acting and behaving, particularly in
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
327
bertingkah laku, khususnya dalam menentukan sikap pada saat menghadapi keadaan yang dilematis. 2. Sebagai kriteria dalam menilai apakah setiap individu telah berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan atau menyimpang dari peraturan tersebut, dan implementasi Code of Conduct, baik kepatuhan ataupun ketidakpatuhannya menjadi salah satu aspek penilaian kinerja pegawai. Sedangkan tujuannya adalah : 1. Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi perusahaan secara profesional dan beretika dengan memperhatikan seluruh stakeholders. 2. Mengurangi risiko terjadinya konflik kepentingan maupun tuntutan hukum pada perusahaan akibat kelalaian yang dilakukan oleh individu didalam perusahaan. 3. Dalam jangka panjang akan mendorong perbaikan layanan mutu produk, pengelolaan harta (sumber daya dan asset) perusahaan serta pengembangan nilai perusahaan, menuju peningkatan reputasi dan image perusahaan. 4. Mengembangkan hubungan yang baik antara perusahaan dan individu dengan stakeholder berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan penerapan
328
determining attitude in facing a state of dilemma 2. As a criteria in judging whether each individual has behaved in accordance with the desire of the Company or deviate from these rules, and implementation of the code of conduct, both compliance or non compliance become one of the assessment aspect of the performances of employees. While the objectives are: 1. As a shared commitment to realize the Vision and implementing the Mission of the Company professionally and ethically with regard to all stakeholders. 2. Reducing the risk of conflicts of interest and lawsuits on the company as a result of negligence commited by individuals within the company. 3. In the long run, it will boost the improvement of the service quality of products, the management of possessions (resources and assets) of the company as well as the development of company’s value, towards improving the reputation and image of the Company. 4. Develop a good relationship between the Company and individuals with stakeholders based on the principles of GCG and implementation of the company’s ethics.
Pemberlakuan Code of Conduct
Enforceability of the Code of Conduct
Code of Conduct Bank SUMUT berlaku bagi segenap Insan Bank SUMUT mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, karyawan dan individu lain yang terkait dengan bisnis Bank SUMUT. Keberhasilan penerapan Code of Conduct merupakan tanggung jawab dari seluruh pimpinan di lingkungan unit kerja masing-masing. Untuk itu segenap pimpinan unit memiliki tanggung jawab dalam memberikan pemahaman penerapan Code of Conduct kepada pegawai di lingkungan unit kerja masing masing.
Code of Conduct of Bank SUMUT applies to all personnel of Bank SUMUT, from the Board of Commissioners, Board of Directors, employees and other individuals associated with the business of Bank SUMUT. The success of the implementation of Code of Conduct is a responsibility of all leaders in their respective work units. For that, all unit leaders have the responsibility to provide an understanding of the implementation of Code of Conduct for employees in each work unit environment.
Setiap insan Bank SUMUT memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan penerapan Code of Conduct dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu bentuk tanggung jawab insan Bank SUMUT adalah menyangkut kesediaan insan Bank SUMUT untuk melaporkan setiap tindakan pegawai lain
Every personnel of Bank SUMUT has the responsibility for the successful implementation of the Code of Conduct in daily activities. One form of responsibilities of the personnel of Bank SUMUT is the willingness to report any actions of another employees or co-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
atau rekan kerja yang diyakini merupakan suatu pelanggaran Code of Conduct dan menyampaikan setiap fakta penyimpangan yang diketahuinya melalui mekanisme Whistleblowing System yang merupakan bagian dari Strategi Anti Fraud.
workers who are believed to be a violation of the Code of Conduct and deliver any deviation facts known through the mechanism of Whistlblowing System which is part of the Anti-fraud Strategy.
Penyebarluasan Code of Conduct
Dissemination of Code of Conduct
Bank SUMUT senantiasa terus mengingatkan kepada segenap Insan Bank SUMUT mengenai Code of Conduct melalui pelatihan, pelaksanaa induction untuk karyawan baru serta pengingatan melalui forum-forum pelatihan yang melibatkan pihak eksternal.
Bank SUMUT always continue to remind all personnelf of Bank SUMUT about the Code of Conduct through training, induction program for new employees as well as through training forums that involve external parties.
Upaya Sanksi
Pemberian
Enforcement efforts and Disciplinary Actions
Bank SUMUT memberikan sanksi yang tegas dan konsisten terhadap pelanggaran Pedoman Code of Conduct. Sedangkan bentuk pelanggaran yang dapat dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi beserta sanksinya berpedoman pada Anggaran Dasar bank dan keputusan RUPS. Sedangkan pengenaan sanksi terhadap pegawai dilakukan sesuai dengan aturan kepegawaian yang berlaku.
Bank SUMUT provides a strict and consistent sanction towards the violations of the Code of Conduct Guidelines. While the forms of violations that may be conducted by the Board of Commissioners and the Board of Directors with its sanctions, are based on the Articles of Association of the Bank and resolutions of GMS. While the imposition of sanctions against employees is conducted according the applicable employment regulations.
Pernyataan Budaya Perusahaan
Corporate Culture Statement
Dalam kaitan dengan Code of Conduct, Bank SUMUT memiliki nilai-nilai Perusahaan yang menjiwai implementasi Code of Conduct yang terbagi dalam Tujuh Nilai dengan singkatan “Terbaik”. T Terpercaya • Bersikap jujur, handal dan dapat dipercaya • Memiliki karakter dan etika yang baik. E Enerjik • Bersemangat tinggi, disiplin, selalu berpenampilan rapi dan menarik • Berpikir positif, kreatif dan inovatif untuk kepuasan nasabah. R Ramah • Bertingkah-laku sopan dan santun . • Senantiasa siap membantu dan melayani nasabah . B Bersahabat • Memperhatikan dan menjaga hubungan dengan nasabah.
In relation to the Code of Conduct, Bank SUMUT has a corporate values that permeate the implementation of the Code of Conduct, which are divided into seven values by the acronym “TERBAIK”. Reliable • Honest, reliable, and trusted. • Have a good character and ethics Energetic • menarik High-spirited, dicipline, well groomed and attractive • Positive thinking, creative and innovative for the customer’s satisfaction Cordial • Always helpful and serve the customers • Behave politely and courteously
Penegakan
dan
Friendly • Pay attention and maintain relationship with customers
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
329
• Memberikan solusi yang paling menguntungkan. A Aman • Menjaga rahasia perusahaan dan
nasabah sesuai ketentuan. • Menjamin kecepatan layanan yang memuaskan dan
tidak melakukan kesalahan dalam transaksi. I IntegritasTinggi • Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan ajaran agama. • Berakhlak mulia, jujur, menjunjung kode etik profesi dan memiliki visi untuk maju. K Komitmen • Senantiasa menepati janji yang telah diucapkan. Bertanggung jawab atas seluruh tugas, pekerjaan, dan tindakan. • Bertanggung jawab atas seluruh tugas, pekerjaan dan tindakan.
330
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
•
Provide most favourable solution.
Secure • Keep the secret of the company and customers in accordance with the provision. • Guarantee the service speed that is satisfying and make no mistake in transaction. High Integrity • Have a strong faith to God the Almighty and conduct religion teachhings • Good moral, honest, uphold the code of conducts and have vision to move forward Commitment • Always keep promises • Responsible for all duties, jobs, and action
Strategi Anti Fraud dan Pelaporan Pelanggaran Anti Fraud strategy And Whistleblowing System Sebagai bagian dari komitmen Bank untuk terus menyempurnakan implementasi GCG, fraud dan pelanggaran terhadap implementasi GCG dan Code of Conduct harus dihindari oleh segenap insan Bank SUMUT. Terkait dengan hal tersebut, Perseroan telah memiliki kebijakan khusus Strategi Anti Fraud yang tertuang dalam Peraturan Direksi Nomor 002/ Dir-DPg-PW II/PBS 2012 tanggal 24 Mei 2012. Acuan dari Peraturan Direksi ini adalah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor: 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 Perihal Penetapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum.
As part of the Bank’s commitment to continuously improve the implementation of GCG, fraud and violations towards the implementation of GCG and Code of Conduct must be avoided by all personnel of Bank SUMUT. In this regard, the Company has a specific policy of Anti-fraud Strategy as stipulated in Regulation of the Board of Directors No. 002/Dir/DPG-PW II/ PBS/2012 dated May 24, 2012. Reference of this Regulation is in accordance with Circular Letter of Bank Indonesia Number: 13/28/DPNP dated December 9, 2011 on Determination of Anti-Fraud Strategy for Commercial Banks.
Isi dari Buku Pedoman Perusahaan Strategi Anti Fraud adalah:
The contents of the Company’s Manual of Anti-fraud Strategy is:
Bab Chapter
Keterangan Details
I - Pendahuluan I - Introduction
Berisikan tentang latar belakang, dasar hukum, tujuan dan sasaran pedoman serta ketentuan umum. Contains background, legal basis, objectives and targets of guidelines as well as general regulations.
II - Pemahaman Fraud II - Understanding Fraud
Berisikan tentang penjelasan komprehensif tentang fraud mulai dari pengkategorian, unsusr-unsur, klasifikasi, faktor pemicu, gejala, pelaku, perilaku pelaku, kondisi potensi terjadinya, penyebab kejadian, redflag, penyebab tidak terungkapnya serta kebijakan anti fraud. Contains a comprehensive explanation about fraud, from categorization, elements, classification, triggers, symptoms, offender, offender’s behavior, potential conditions, the cause of the incident, redflag, the cause of the non-disclosure and anti-fraud policy.
III - Strategi dan Langkah Pengendalian III - Strategy and Control Initiatives
Berisikan tentang strategi dan langkah pengendalian. Contains strategies and control measures. Strategi berisikan pencegahan, deteksi, investigasi pelaporan dan sanksi serta pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut yang diikuti dengan langkah-langkah yang dilakukan jika terjadi fraud. Strategy consists of prevention, detection, investigation, reporting and sanctions as well as monitoring, evaluation and follow-up which is followed by measures done in case of fraud.
IV - Prosedur Deteksi Indikasi Fraud IV - Detection Procedure of Fraud Indication
Berisikan tentang prosedur front end control dan back end control Contains the procedures of front end control and back end control
V - Pelaporan dan Sanksi V - Reporting and Sanctions
Berisikan tentang pelaporan dan sanksi. Contains reporting and sanctions.
Didalam buku pedoman perusahaan Strategi Anti Fraud terdapat bahasan mengenai kebijakan pelaporan pelanggaran (whistlblowing system). Whistleblowing System merupakan upaya pengungkapan hal-hal yang mengindikasikan potensi atau kebijakan fraud. Selain itu whistleblowing berfungsi sebagai media penyampaian pelaporan pelanggaran pelanggaran terhadap implementasi GCG dan Code of Conduct Bank SUMUT.
In the company’s guideline of Anti fraud Strategy there is a policy of whistleblowing system. Whistleblowing System is an effort of disclosure of things that indicate potential or occurence of fraud. Additionally, Whistleblowing System serves as a reporting media of violations towards GCG implementation and Code of Conduct of the Company.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
331
332
Whistleblowing System adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/ tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta insan Bank SUMUT dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi dilingkungan Bank SUMUT.
Whistleblowing System is a system that manages complaints/ disclosure regarding unlawful behavior, unethical action/improper in confidential manner, anonymous and independent which is used to optimize the participation of personnel of Bank SUMUT and other parties in revealing violations that happens in the environment of Bank SUMUT.
Bagi pelapor, diharapkan dalam laporannya dapat mengungkapkan identitas secara jelas dan disertai dengan data dan bukti yang kuat untuk membantu dalam pelaksanaan investigasi dan pengungkapan kebenaran.
For informant, the report is expected to reveal the identity clearly and accompanied with data and robust evidence to assist in the investigation and disclosure of the truth.
Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasi dan ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh. Keputusan terhadap terbukti / tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat dan diambil berdasarkan pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan motif tindakan.
Every incoming reports will be studied, classified and followed through in-depth investigation based on the facts obtained. Decisions on proven/absence of such reporting will be made and actions will be taken based on due consideration, the degree of intent and motive.
Media Pelaporan
Reporting Media
Bank SUMUT menerapkan mekanisme Whistleblowing System dimana pelapor dapat menyampaikan laporannya melalui media: 1. Aplikasi Whistleblowing Bank SUMUT yang berupa aplikasi yang dapat diakses oleh seluruh pegawai 2. SMS ke alamat khusus.
Bank SUMUT establishes a mechanism of Whistleblowing System whereby complainants can submit reports through the media of: 1. Application of whistleblowing Bank SUMUT is in the form of application which can be accessed by all employees 2. SMS to specific address
Proses Penerimaan dan Tindak Lanjut Laporan
Admission Reports
Setiap laporan disampaikan kepada Divisi Pengawasan sebagai penerima laporan. Proses dan tindak lanjut laporan sebagai berikut: 1. Dalam penerimaan laporan, Divisi Pengawasan bertanggung jawab untuk merahasiakan identitas pelapor, selama proses investigasi berlangsung dan pasca proses investigasi 2. Divisi Pengawasan melakukan analisa, review dan investigasi dengan mengedapankan azas praduga tidak bersalah. 3. Jika ternyata Laporan yang disampaikan tidak benar, Divisi Pengawasan melakukan penelusuran dan mengkaji motif laporan tersebut.
Each report is submitted to the Monitoring Division as the recipient of the report. Process and follow-up of the reports are as follows: 1. In accepting the report, the Monitoring Division is responsible for hiding the identity of the complainant, during the investigation process and the post-process of investigation. 2. Monitoring Division conducts analysis, review and investigation by putting forward the presumption of innocence. 3. If the submitted report turns out to be improper, then the Monitoring Division performs searches and examines the report motives.
Jumlah Pelaporan
Number of Reports
Sepanjang tahun 2013 tidak terdapat laporan yang masuk melalui mekanisme Whistleblowing System Bank SUMUT.
Throughout 2013, there were no reports admitted through the mechanism of Whistleblowing System of Bank SUMUT.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Process
and
Follow-up
DISCLOSURE OF RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
PENGUNGKAPAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIK0
334
PENGUNGKAPAN KUALITATATIF PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 2013 QUALITATIVE DISCLOSURE OF RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION 2013
335
PENGUNGKAPAN KUANTITATIF PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 2013 QUANTITATIVE DISCLOSURE OF RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION 2013
395
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pengungkapan Kualitatif Penerapan Manajemen Risiko Qualitative Disclosure Of Risk Management Implementation Situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan sehingga meningkatkan kebutuhan praktik tata kelola bank yang sehat dan penerapan manajemen risiko bank. Pengelolaan manajemen risiko pada bank dapat dilakukan melalui proses manajemen risiko, yaitu dengan melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko dan sistem informasi manajemen risiko. Identifikasi risiko mencakup menganalisa sumber dan penyebab munculnya berbagai macam risiko yang melekat pada seluruh kegiatan bank. Selanjutnya, bank perlu melakukan pengukuran risiko sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha. Selain itu, efektivitas penerapan manajemen risiko perlu didukung oleh pengendalian risiko dengan mempertimbangkan hasil pengukuran dan pemantauan risiko.
Situation of external environment and internal banking experienced rapid development followed by the increasing risk complexity of banking operations thus increasing the need of a healthy Bank’s governance practices and implementation of bank’s risk management. Bank’s risk management can be conducted through the risk management process, namely through identification, measurement, monitoring, risk control and risk management information system. Risk identification includes analyzing the sources and causes of the emergence of various risks inherent in all activities of the bank. Further, banks need to conduct risk measurement in accordance with the characteristics and complexity of business activities. In addition, effectiveness of risk management implementation needs to be supported by risk controlling by considering the results of the measurement and monitoring of risks.
Identify & Analyze Exposures
Examine Risk Management Techniques
Monitor Result
RISK MANAGEMENT
Implement Techniques
Risiko dalam konteks perbankan merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun yang tidak diperkirakan
Select Risk Management Technique
Risk in the context of banking is a potential occurence, both anticipated or unanticipated that have negative impacts on the income and capital of the Bank. To
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
335
336
(unanticipated) yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan bank. Untuk dapat menerapkan proses manajemen risiko, maka pada tahap awal Bank harus secara tepat mengidentifikasi risiko dengan cara mengenal dan memahami seluruh risiko yang sudah ada (inherent risks) maupun yang mungkin timbul dari suatu bisnis bank, termasuk risiko yang bersumber dari perusahaan terkait dan afiliasi lainnya. Setelah dilakukan identifikasi risiko secara akurat, selanjutnya secara berturut-turut bank perlu melakukan pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Pengukuran risiko tersebut dimaksudkan agar bank mampu mengkalkulasi eksposur risiko yang melekat pada kegiatan usahanya sehingga Bank dapat memperkirakan dampaknya terhadap permodalan yang seharusnya dipelihara dalam rangka mendukung kegiatan usaha dimaksud. Sementara itu, dalam rangka melaksanakan pemantauan risiko, bank harus melakukan evaluasi terhadap eksposur risiko, terutama yang bersifat material dan atau yang berdampak pada permodalan bank.
be able to implement risk management process, then in the early stages, the Bank must accurately identify the risk by knowing and understanding all the inherent risks or one that might arise from the bank’s business, including risks stemming from the related companies or other affiliates. After conducting accurate risk identification, then successively the bank needs to conduct measurement, monitoring, and risk controlling.
Hasil pemantauan yang mencakup evaluasi terhadap eksposur risiko tersebut dilaporkan secara tepat waktu, akurat dan informatif yang akan digunakan oleh pihak pengambilan keputusan dalam suatu bank, termasuk tindak lanjut yang diperlukan. Selanjutnya berdasarkan hasil pemantauan tersebut, bank melakukan pengendalian risiko antara lain dengan cara penambahan modal, lindung nilai, dan teknik mitigasi risiko lainnya. Kegiatan usaha bank senantiasa dihadapkan pada risiko bisnis yang berkaitan erat dengan pengelolaan usahanya sebagai perantara keuangan. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, risiko bisnis yang dihadapi juga berkembang secara luas yang antara lain mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, dan lain sebagainya. Dalam rangka meminimalisir risiko kerugian, bank wajib melaksanakan transaksi tersebut dengan berpedoman pada kebijakan dan prosedur penerapan manajemen risiko yang ditetapkan dengan berlandaskan pada prinsip kehati-hatian.
Monitoring results that include evaluation of the risk exposure is reported timely, accurately, and informative to be used by the decision-maker in a Bank, including the necessary follow-up. Furthermore, based on that monitoring results, the bank conducts risk controlling among others are by adding capital, hedging, and other risk mitigation technics. Bank’s business activities are always faced with business risks that are closely related to its business management as a financial intermediary. In line with the business growth, the business risks faced also developed widely which among others include credit risk, market risk, liquidity risk, operating risk, legal risk, and so forth. In order to minimize the risk of losses, the bank shall implement the transaction based on the policies and procedures of risk management implementation that are set based on the precautionary principle.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Risk measurement is intended so the bank is able to calculate the risk exposure inherent to its business activities so as to estimate the impact on capital that should be maintained in order to support the business activities. Meanwhile, in order to conduct risk monitoring, the bank should conduct an evaluation of the risk exposure, especially those that are material and or the one that impact the capital of the bank.
Penerapan manajemen risiko tersebut akan memberikan manfaat, baik kepada perbankan maupun otoritas pengawasan bank. Bagi bank, penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan shareholder value, memberikan gambaran kepada pengelola bank mengenai kemungkinan kerugian bank di masa datang, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis yang didasarkan atas ketersediaan informasi, digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja bank, digunakan untuk menilai risiko yang melekat pada instrumen atau kegiatan usaha bank yang relatif kompleks serta menciptakan infrastruktur manajemen risiko yang kokoh dalam rangka meningkatkan daya saing bank. Sedangkan bagi otoritas pengawasan Bank, penerapan manajemen risiko akan mempermudah penilaian terhadap kemungkinan kerugian yang dihadapi bank yang dapat mempengaruhi permodalan bank dan sebagai salah satu dasar penilaian dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan bank.
Risk management implementation will provide benefits, both to the banking or the bank supervisory authority. For banks, the implementation of risk management is able to increase the shareholder value, provide an overview to the bank management on the possibility of future bank losses, improve methods and a systematic decision-making process based on the availability of information, is used as the basis for a more accurate measurement on the Bank’s performance, is used to assess the risk inherent in the instrument or business activities of the bank which are relatively complex and to create risk management structure that is solid to improve the competitiveness of the bank. While for the bank supervisory authority, implementation of risk management will facilitate the assessment of potential losses faced by the bank that will affect the bank’s capital and as one of the basis assessment in setting the strategy and supervision focus of the bank.
Penerapan manajemen risiko pada Bank SUMUT mengacu pada peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 Tanggal 19 Mei 2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 Tanggal 1 Juli 2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 Tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum serta Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana dirubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/21/DPNP Perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum yang kemudian selanjutnya ketentuan Bank Indonesia tersebut dituangkan menjadi Peraturan Direksi PT. Bank SUMUT Nomor 004/Dir/DKMR-MR/PBS/2011 tanggal 28 Nopember 2011 Tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko PT. Bank SUMUT. Secara umum pengelolaan risiko pada Bank SUMUT mencakup 4 (empat ) pilar, yaitu :
Risk management implementation of Bank SUMUT refers to the applicable regulations that is Bank Indonesia Regulation Number 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 About Risk Management for Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation Number 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 About Risk Management for Commercial Banks as well as Bank Indonesia Circular Letter Number 5/21/DPNP dated 29 September 2003 about Risk Management for Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Circular Letter Number 13/23/DPNP dated 25 October 2011 about Amendment of Bank Indonesia Circular Letter Number 5/21/DPNP About Risk Management for Commercial Banks which was subsequently poured into the Regulation of the Board of Directors of PT. Bank SUMUT Number 004/Dir/DKMR-MR/PBS/2011 dated 28 November 2011 About Risk Management Guidance of PT Bank SUMUT. In general, the Bank’s risk management consists of 4 (four) pillars, namely:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
337
338
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko; dan 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
1. Active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors; 2. Adequacy of policies, procedures, and limits; 3. Adequacy of risk identification, monitoring, and controlling process as well as risk management information system; and 4. Comprehensive internal control system.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Active Supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors
1. Dewan Komisaris Bank SUMUT telah melaksanakan tugas dan wewenangnya secara aktif terhadap pelaksanaan manajemen risiko pada Bank SUMUT yaitu antara lain : a) Dewan Komisaris Bank SUMUT telah menyetujui kebijakan manajemen risiko yang di dalamnya termasuk strategi dan kerangka manajemen risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) bank; b) Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi secara berkala terhadap kebijakan manajemen risiko dan strategi manajemen risiko yang sudah diterbitkan minimal 1 kali dalam 1 tahun. Frekuensi evaluasi tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan apabila terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha bank secara signifikan dan juga akan disesuaikan dengan adanya perubahan peraturan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penerapan manajemen risiko. c) Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko secara berkala guna memastikan bahwa Direksi telah mengelola aktivitas dan risiko bank secara efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1. Board of Commissioners of Bank SUMUT has conducted its duties and authorities actively towards the risk management implementation of Bank SUMUT, among others are: a) Board of Commissioners of Bank SUMUT has approved the risk management policies that consist of strategy and framework of risk management which is set based on the risk appetite and risk tolerance of the bank;
Sebelum diangkat sebagai pegawai tetap Bank SUMUT, seluruh calon pegawai diberikan pembekalan mengenai manajemen risiko sehingga calon pegawai dimaksud memahami tugas dan tanggung jawabnya.
Before appointed as permanent employees of Bank SUMUT, all prospective employees are given a briefing on risk management so they understand their duties and responsibilities.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
b) Board of Commissioners has conducted periodic evaluation towards the Risk Management policies and Risk Management Strategy which have been published at least 1 time in 1 year. The evaluation frequency will be adjusted by the needs, if there are factors that affect significantly to the business activities of the bank and will also be adjusted by the needs of amendment in Bank Indonesia Regulation that regulate Risk Management.
c) Evaluate the accountability of the Board of Directors and provide improvement direction on Risk Management policies periodically in order to ensure that the Board of Directors has manage the activities and Risks of the Bank effectively in accordance to the applicable regulations.
2. Dalam hal pelaksanaan tugas dan wewenang Direksi terhadap pelaksanan manajemen risiko pada Bank SUMUT, Direksi Bank SUMUT telah : a) Menyusun kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif b) Menyusun, menetapkan, dan mengkinikan prosedur dan alat untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan mengendalikan risiko; c) Menyusun dan menetapkan mekanisme persetujuan transaksi, termasuk yang melampaui limit dan kewenangan untuk setiap jenjang jabatan; d) Mengevaluasi dan/atau mengkinikan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko secara berkala dalam hal terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha bank secara signifikan atau terdapat perubahan Peraturan Bank Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko. e) Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risiko. f ) Bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris serta mengevaluasi dan memberikan arahan berdasarkan laporanlaporan yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko melalui laporan profil risiko; g) Memastikan seluruh risiko yang material dan dampak yang ditimbulkan oleh risiko dimaksud telah ditindaklanjuti dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris secara berkala.
2. The duties and authorities of the Board of Directors towards the risk management implementation of Bank SUMUT, include: a) Formulating policies, strategies, and framework of Risk Management in writing and comprehensively b) Formulating, establishing, and updating the procedures and tools to identify, measure, monitor, and control Risks;
Sebelum diangkat sebagai pegawai tetap Bank SUMUT, seluruh calon pegawai diberikan pembekalan mengenai manajemen risiko sehingga calon pegawai dimaksud memahami tugas dan tanggung jawabnya.
Before appointed as permanent employees of Bank SUMUT, all prospective employees are given a briefing on risk management so they understand their duties and responsibilities.
c) Formulating and establishing transaction approvals mechanism, including those that exceed the limits and authorities for each position level; d) Evaluating and/or updating policies, strategy, and framework of Risk Management periodically in case of factors that affect the business activities of the Bank significantly or amendment of Bank Indonesia Regulation on risk management. e) Establishing organization structure including clear authorities and responsibilities in every position level which are related to Risk Management implementation. f) Responsible on the implementation of policies, strategies, and framework of Risk Management that have been approved by the Board of Commissioners as well as evaluating and providing directions based on reports submitted to the Risk Management Work Unit through Risk profile report; g) Ensuring all risks that are material and impact of risks have been followed up and submit and accountability report to the Board of Commissioners on a regular basis.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
339
3. Peran aktif Direksi dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab penerapan manajemen risiko terkait Sumber Daya Manusia : a) Untuk setiap jenjang jabatan telah ditetapkan kualifikasi Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi terkait dengan penerapan manajemen risiko yang dituangkan dalam ketentuan Bank SUMUT. Sebelum menduduki suatu jabatan, pejabat yang bersangkutan harus sudah lulus uji kompetensi manajemen risiko sebagaimana ketentuan yang berlaku sehingga setelah menduduki jabatan yang bersangkutan dapat melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap risiko yang melekat pada jabatannya. b) Kuantitas dan kualitas SDM yang ada pada Bank SUMUT telah mencukupi sesuai dengan kompleksitas usaha Bank saat ini. Bank SUMUT telah memiliki ketentuan mengenai prosedur perekrutan pegawai yang dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap penerimaan. Pada saat perekrutan pegawai, telah dilakukan perencanaan terlebih dahulu yang disesuaikan dengan kebutuhan Bank SUMUT ke depan melalui suatu sistem penerimaan, pengembangan, dan pelatihan pegawai. c) Sebelum diangkat sebagai pegawai tetap Bank SUMUT, seluruh calon pegawai diberikan pembekalan mengenai manajemen risiko sehingga calon pegawai dimaksud memahami tugas dan tanggung jawabnya, baik yang berada pada unit bisnis, Satuan Kerja Manajemen Risiko maupun unit pendukung yang bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen risiko. Selain itu, secara berkala dilakukan program penyegaran (refreshment) terhadap pengetahuan manajemen risiko yang dimiliki oleh seluruh pejabat/pegawai Bank SUMUT baik yang dilakukan secara inhouse maupun dilakukan melalui public training.
340
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
3. Active role of the Board of Directors in the implementation of risk management related to Human Resources: a) For every position level has been established qualification of Human Resources with competence related to the Risk Management implementation which is poured in the provisions of Bank SUMUT. Prior to occupying a position, the related officials must pass a competency test of risk management so that after he serves in the relevant position, he can make the process of identification, measurement, monitoring, and control of the risks inherent to his position.
b) The quantity and quality of Human Resources in Bank SUMUT have sufficient in accordance with the current Bank’s business complexity. Bank SUMUT already has provisions on employee hiring procedure starting from planning stage until the admissions stage. At the employee recruitment, an advance planning has been conducted and adjusted to the future needs of Bank SUMUT through a system of admissions, development, and training of employees.
c) Before appointed as permanent employees of Bank SUMUT, all prospective employees are given a briefing on risk management so they understand their duties and responsibilities, both located at the business unit, Work Unit of Risk Management or supporting unit that is responsible for the implementation of Risk Management. In addition, Bank SUMUT periodically conducted a refreshment program toward the knowledge of risk management owned by all officials/employees of Bank SUMUT both conducted inhouse or through public training.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Direksi telah menetapkan struktur organisasi terkait manajemen risiko, yaitu : a) Komite Pemantau Risiko b) Komite Manajemen Risiko c) Satuan Kerja Manajemen Risiko. Organisasi ini adalah organisasi independen yang bertugas untuk melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan mengendalikan seluruh eksposur risiko yang melekat pada aktivitas bisnis Bank SUMUT.
In order to implement effective risk management, the Board of Directors has determined organization structure related to risk management, namely: a) Risk Monitoring Committee b) Risk Management Committee c) Risk Management Unit This organization is independent which is responsible to conduct identification, measurement, monitoring, and controlling all risk exposure inherent to the business activities of Bank SUMUT.
d) Direksi telah mengikutsertakan pimpinan dan personil satuan kerja bisnis, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal pada program-program pendidikan yang berhubungan dengan manajemen risiko secara berkesinambungan untuk peningkatan kompetensi dan integritas dengan memperhatikan faktor-faktor seperti pengetahuan, pengalaman/rekam jejak dan kemampuan yang memadai di bidang manajemen risiko untuk menjamin efektivitas proses manajemen risiko pada Bank SUMUT. e) Bank SUMUT telah menempatkan pejabat dan staf yang kompeten pada masingmasing satuan kerja sesuai dengan sifat, jumlah, dan kompleksitas kegiatan usaha Bank SUMUT serta mampu memahami strategi, tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko, serta kerangka manajemen risiko yang telah ditetapkan Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan dapat mengimplementasikannya secara konsisten dalam aktivitas bisnis bank yang ditangani sesuai dengan bidang masing – masing
d) Board of Directors has included supervisors and personnel of business unit, Work Unit of Risk Management and Internal Audit Unit on educational programs related to risk management on an ongoing basis to increase the competence and integrity by taking into account factors such as knowledge, experience/ track record and sufficient ability in Risk management areas to ensure the effectiveness of Risk Management process in Bank SUMUT.
4. Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Direksi telah menetapkan struktur organisasi terkait manajemen risiko, yaitu : a) Komite Pemantau Risiko. b) Komite Manajemen Risiko.
4. In order to implement effective risk management, the Board of Directors has determined organization structure related to Risk Management, namely: a) Risk Monitoring Committee. b) Risk Management Committee.
e) Bank SUMUT has placed officials and staffs that are competent in each unit according to the nature, number, and complexity of business activities of Bank SUMUT as well as able to understand strategy, risk appetite and risk tolerance, as well as framework of Risk Management which have been established by the Board of Directors and approved by the Board of Commissioners and able to implement it consistently in the business activities of the bank that are handled in accordance with the respective fields.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
341
c) Satuan Kerja Manajemen Risiko. Organisasi ini adalah organisasi independen yang bertugas untuk melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan mengendalikan seluruh eksposur risiko yang melekat pada aktivitas bisnis Bank SUMUT.
342
c) Risk Management Unit. This organization is independent which is responsible to conduct identification, measurement, monitoring, and controlling all risk exposure inherent to the business activities of Bank SUMUT.
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit
Adequacy of policies, procedures, and limits
1. Bank SUMUT telah memiliki kebijakan dan prosedur terkait pelaksanaan manajemen risiko, dimana : a) Kebijakan dan prosedur tersebut telah didesain dan di implementasikan dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha, tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko, profil risiko serta peraturan yang ditetapkan bank Indonesia dan/atau praktek perbankan yang sehat. b) Prosedur dan proses manajemen risiko tersebut dituangkan dalam pedoman pelaksanaan yang telah direview dan dikinikan secara berkala untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi. c) Kebijakan dan prosedur manajemen risiko dimaksud telah didokumentasikan secara memadai dan telah dikomunikasikan kepada seluruh pegawai baik dengan cara mengirimkan/menyampaikan dokumentasi pedoman dimaksud ke seluruh unit kerja maupun melalui sosialisasi, pengarahan, dan himbauan.
1. Bank SUMUT already has policies and procedures related to the implementation of risk management, in which: a) Policies and procedures have been designed and implemented by considering characteristics and complexity of business activities, risk appetite and risk tolerance, risk profile as well as regulation of Bank Indonesia and/or healthy banking practices.
2. Bank telah memiliki limit risiko yang sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, toleransi risiko, dan strategi bank secara keseluruhan dengan memperhatikan kemampuan modal Bank untuk dapat menyerap eksposur risiko atau kerugian yang timbul berdasarkan pengalaman kerugian di masa lalu, kemampuan sumberdaya manusia, dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
2. Bank already has risk limits in accordance with risk appetite, risk tolerance, and bank strategies in overall by considering the ability of the Bank’s capital to absorb the risk exposure or losses incurred based on the past losses, ability of human resources, and compliance with applicable regulations.
3. Limit tersebut telah dikomunikasikan dengan baik kepada seluruh pegawai dalam bentuk ketentuan Direksi baik berupa Surat
3. The limit has been well communicated to all employees in the form of provision of the Board of Directors both by Decree or Circular with an aim
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
b) Procedures and risk management process are poured into the implementation guidance which have been reviewed and updated periodically to accomodate the changes that occur. c) Policies and procedures of risk management have been documented adequately and communicated to all employees both by sending/delivering guidance documentation to all business unit or through socialization, guidance, and appeals.
Keputusan maupun Surat Edaran dengan tujuan agar seluruh pegawai mengetahui dan memahami batasan-batasan yang diizinkan dalam melaksanakan kegiatan operasional tersebut. Untuk mendukung seluruh proses manajemen risiko dimaksud, Bank SUMUT telah menggunakan sistem aplikasi Risk Management
that all employees know and understand the limits allowed in conducting such operations.
System Bank SUMUT (RMS) Bank SUMUT sebagai sistem informasi manajemen risiko. Dengan menggunakan sistem ini, seluruh proses manajemen risiko dilakukan secara sistematis oleh sistem, sehingga menghemat waktu dan menghasilkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya.
SUMUT Bank System (RMS) is use as a management information system risk. By using this system, the entire risk management proceses carried out systematically. This will saving time and provide information accurately and reliable.
4. Bank SUMUT telah memiliki mekanisme persetujuan apabila terjadi pelampauan limit. Besaran limit diusulkan oleh satuan kerja operasional terkait, selanjutnya direkomendasikan kepada unit kerja yang bertanggung jawab untuk mendapat persetujuan Direksi atau Dewan Komisaris sesuai dengan kewenangannya masing-masing yang diatur dalam kebijakan internal Bank dan besaran limit tersebut direview secara berkala untuk menyesuaikan terhadap perubahan kondisi yang terjadi.
4. Bank SUMUT has an approval mechanism in case of limit exceedances. The amount of limit is first proposed by the relevant operating unit, then is recommended to the unit responsible for gain approval by the Board of Directors or Board of Commissioners in accordance with their respective authorities which set out in the Bank’s internal policies and the amount of the limit is regularly reviewed to adapt to the changes of conditions occured.
5. Limit tersebut secara berkala direview oleh Direksi dan/atau Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk menyesuaikan terhadap perubahan kondisi yang terjadi.
5. The limits are periodically reviewed by the Board of Directors and/or Risk Management Unit to adjust the changes of conditions occured.
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko
Adequacy of risk identification, monitoring, and controlling process as well as Risk Management information system
Seluruh kegiatan manajemen risiko pada kegiatan operasional pada Bank SUMUT dilakukan melalui proses manajemen risiko. Proses manajemen risiko dimulai dari tahap identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko, dan pengendalian risiko. Untuk mendukung seluruh proses manajemen risiko dimaksud, Bank SUMUT telah menggunakan sistem aplikasi Risk Management System Bank
The entire operations of Bank SUMUT are conducted through the risk management process. Risk management process starts from the stage of risk identification, risk measurement, risk monitoring and risk control. To support the whole process of risk management, Bank SUMUT has been using the application system of Bank SUMUT’s Risk Management System (RMS) as a risk management
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
343
344
SUMUT (RMS) Bank SUMUT sebagai sistem informasi manajemen risiko. Dengan menggunakan sistem ini, seluruh proses manajemen risiko dilakukan secara sistematis oleh sistem sehingga proses manajemen risiko dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Selain itu penggunaan sistem informasi akan menghemat waktu dan menghasilkan informasi yang lebih akurat dan terpercaya. Adapun proses manajemen risiko pada Bank SUMUT adalah : 1. Pada Bank SUMUT, proses identifikasi risiko dilakukan dengan menganalisis seluruh sumber risiko yang melekat pada produk atau aktivitas bank serta memastikan bahwa risiko dari produk atau aktivitas baru tersebut telah melalui proses manajemen risiko yang layak sebelum dipasarkan kepada masyarakat.
information system. By using this system, the entire risk management process is conducted systematically by the system so that the risk management process can be run as expected. In addition, the use of information system will save time and provide more accurate and reliable informations. The processes of risk management at Bank SUMUT are:
2. Setelah dilakukan proses identifikasi langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran risiko. Sistem pengukuran risiko digunakan untuk mengukur eksposur risiko bank sebagai acuan untuk melakukan pengendalian. Pengukuran risiko dilakukan secara berkala baik untuk produk dan portofolio maupun seluruh aktivitas bisnis bank. Sistem pengukuran risiko dievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktuwaktu apabila diperlukan untuk memastikan kesesuaian asumsi, akurasi, kewajaran dan integritas data, serta prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko. Pada Bank SUMUT, metode pengukuran risiko dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif yang terdiri campuran antara metode pengukuran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan perhitungan modal maupun metode yang dikembangkan sendiri oleh bank. Sistem pengukuran risiko yang dilakukan oleh bank dievaluasi dan disempurnakan secara berkala atau sewaktuwaktu apabila diperlukan untuk memastikan kesesuaian asumsi, akurasi, kewajaran dan integritas data, serta prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko. Untuk melengkapi sistem pengukuran risiko maka bank melakukan stress test dengan cara mengestimasi potensi kerugian bank pada kondisi pasar yang tidak normal dengan menggunakan skenario tertentu guna melihat sensitivitas kinerja bank terhadap perubahan faktor risiko dan mengidentifikasi pengaruh yang berdampak signifikan terhadap portofolio bank.
2. After the identification process, the next step is to risk measurement. The risk measurement system is used to measure the risk exposure of the Bank as a reference to control. Risk measurement is conducted regularly both for the product and the entire portfolio and business activities of the Bank. Risk measurement systems are evaluated and refined periodically or at any time when necessary to ensure the suitability of the assumptions, accuracy, fairness and integrity of the data, as well as the procedures used to measure risk. At Bank SUMUT, Risk measurement method is conducted quantitatively and qualitatively that consists of a mix between measurement methods stipulated by Bank Indonesia through capital calculation or method that is developed by the Bank. The Risk measurement system conducted by the Bank is evaluated and refined periodically or at any time when necessary to to ensure the suitability of the assumptions, accuracy, fairness and integrity of the data, as well as the procedures used to measure risk. To complement the Risk measurement system, the Bank conducted a stress test by estimating the potential bank’s losses on the abnormal market condition by using certain scenario in order to see the performance sensitivity of the Bank towards the changes of Risk factors and identify factors that affect significantly towards the Bank’s portfolio.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1. At Bank SUMUT, risk identification process is conducted by analyzing all sources of risks inherent to the products or activities of the Bank and ensure that the risks of new products or activities have gone through the proper process of RiskManagement before marketed to the public.
3. Setelah dilakukan pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemantauan risiko oleh unit pelaksana maupun oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Hasil pemantauan disajikan dalam bentuk laporan berkala yang disampaikan kepada manajemen sebagai pedoman dalam rangka melakukan mitigasi risiko dan tindakan yang diperlukan. Hal-hal yang harus dipantau antara lain besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, kepatuhan limit internal, dan hasil stress testing maupun konsistensi pelaksanaan dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
3. After the measurement, then the next step is to conduct risk monitory by operating unit or the Risk Management Unit. The Monitoring results are presented in the form of periodic reports submitted to the Management as a guideline in order to mitigate risks and necessary action. Things that should be monitored among others are the amount of risk exposure, Risk tolerance, internal limit compliance, and stress testing results as well as the consistency of the implementation with the established policies and procedures.
4. Setelah dilakukan pemantauan, dilakukan proses pengendalian terhadap risiko dimaksud. Proses pengendalian risiko disesuaikan dengan eksposur risiko maupun tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko yang sudah ditetapkan. Pengendalian risiko dapat dilakukan oleh bank, antara lain dengan cara mekanisme lindung nilai, asuransi, serta penambahan modal bank untuk menyerap potensi kerugian maupun metode pengendalian risiko lainnya yang relevan dengan kondisi bank.
4. After the monitoring, the risk controlling process is conducted. The risk controlling process is adjusted to the risk exposure and the predefined level of Risk appetite and Risk tolerance. Risk controlling is conducted by the bank, among others are through the mechanism of hedging, insurance, as well as adding capital of the bank to absorb the loss potential or by other risk controlling methods which are relevant to the bank’s condition.
5. Untuk mempermudah proses dan prosedur manajemen risiko tersebut di atas, Bank SUMUT mempergunakan Risk Management System sebagai tools untuk memperoleh keakuratan dan menghasilkan data yang real time sehingga apabila terjadi perubahan eksposur risiko, manajemen dapat bertindak dengan cepat dan dampak kerugian yang ditimbulkan dapat dimitigasi dengan segera.
5. To simplify the risk management process and procedures above, Bank SUMUT uses Risk Management System as tools to obtain accuracy and generate real time data so that in case of changes of risk exposure, the management can act quickly and the impact of the losses can be mitigated immediately.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
345
346
Sistem pengendalian intern yang menyeluruh
Comprehensive Internal Control System
Proses penerapan manajemen risiko yang efektif harus dilengkapi dengan sistem pengendalian intern yang handal. Penerapan sistem pengendalian intern secara efektif dapat membantu pengurus bank menjaga aset bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Terselenggaranya sistem pengendalian intern bank yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh satuan kerja operasional dan satuan kerja pendukung serta Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Pelaksanaan sistem pengendalian intern pada Bank SUMUT adalah sebagai berikut : 1. Bank SUMUT telah melaksanakan sistem pengendalian intern secara efektif dalam penerapan manajemen risiko Bank dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Penerapan prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) telah memadai dan dilaksanakan secara konsisten.
The process of an effective Risk Management implementation must be equipped with a reliable internal control system. Implementation of effective internal control system can help bank management to maintain bank assets, to guarantee the availability of trustworthy financial and managerial reporting, to increase the bank’s compliancy to the applicable rules and regulations, as well as to reduce the risk of losses, irregularities and violations of precautionary aspects. The implementation of the bank’s reliable and effective internal control systems are the responsibility of the entire operating units and supporting units as well as the Internal Audit Unit. Implementation of Bank SUMUT’s internal control system are as follows:
2. Sistem pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko yang telah dilaksanakan pada Bank SUMUT meliputi: a. Kesesuaian antara sistem pengendalian intern dengan jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan usaha bank; b. Penetapan wewenang dan tanggung jawab untuk pemantauan kepatuhan kebijakan, prosedur dan limit;
2. Internal control system in the risk management implementation conducted by Bank SUMUT consists of: a. Compatibility between the internal control system with the type and level of risks inherent to the bank’s business activities; b. Determination of authorities and responsibilities to monitor the compliancy of policies, procedures, and limits
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1. Bank SUMUT has implemented an effective internal control system in the implementation of risk management by referring to the established policies and procedures. Implementation of the four eyes principle has been adequate and conducted consistently.
c. Penetapan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari satuan kerja operasional kepada satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian; d. Struktur organisasi yang menggambarkan secara jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing unit dan individu; e. pelaporan keuangan dan kegiatan operasional yang akurat dan tepat waktu; f. kecukupan prosedur untuk memastikan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku; g. kaji ulang yang efektif, independen, dan obyektif terhadap kebijakan, kerangka dan prosedur operasional bank; h. pengujian dan kaji ulang yang memadai terhadap sistem informasi manajemen; i. dokumentasi secara lengkap dan memadai terhadap cakupan, prosedur-prosedur operasional, temuan audit, serta tanggapan pengurus bank berdasarkan hasil audit; j. verifikasi dan kaji ulang secara berkala dan berkesinambungan terhadap penanganan kelemahan-kelemahan bank yang bersifat material dan tindakan pengurus Bank untuk memperbaiki penyimpanganpenyimpangan yang terjadi.
c. Determination of reporting lines and a clear functions separation from operating units to the working unit that conducts controlling function. d. Organization structure that clearly describes the duties and responsibilities of each unit and individual e. Financial reporting and accurate and timely operating activities f. Adequacy of procedures to ensure the bank’s compliancy towards the applicable rules and regulations g. Reviews that are effective, independent, and objective towards the policies, framework, and operating procedure of the bank h. Adequate test and review towards the management information system i. Comprehensive and adequate documentation towards the scope, operating procedures, audit findings, as well as feedback of the bank’s management based on audit results. j. Periodic and sustainable verification and review towards the handling of the bank’s weaknesses that are material and the bank’s management actions to correct the deviations that occured.
3. Perbaikan atas hasil temuan audit intern maupun ekstern terus dipantau oleh SKAI. Temuan audit yang belum ditindaklanjuti selanjutnya diinformasikan oleh SKAI kepada Direksi untuk diambil langkah-langkah yang diperlukan.
3. Correction on internal and external audit findings is continuously monitored by SKAI. Audit findings that have not been followed up further informed by SKAI to the Board of Directors to take the necessary steps.
4. Tingkat responsif bank terhadap kelemahan dan/atau penyimpangan yang terjadi terhadap ketentuan internal dan eksternal yang berlaku.
4. Responsive level of the bank towards the weaknesses and/or deviations that occured to the applicable internal and external provisions.
Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank.
Disclosure of Risk Exposure and Risk Management Implementation of the Bank
1. Pengelolaan Risiko Kredit a. Pengungkapan Umum Pengelolaan Risiko Kredit merupakan suatu proses dimana risiko kredit diidentifikasi, diukur, dan dikelola (termasuk monitoring, controlling dan communication). Proses dimaksud sifatnya cyclical, dan dimulai
1. Credit Risk Management a. General Disclosure Credit Risk Management is a process by which credit risk is identified, measured, and managed (including monitoring, controlling and communication). The process is cyclical in nature, and started since the credit application
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
347
received by the Bank, analyzed, approved, monitored, and rescued. In order for the credit risk management process to run efficiently, a supporting infrastructure is needed, namely: Policies, Organization, Information System, and Risk Modelling.
sejak aplikasi kredit diterima oleh bank, dianalisa, persetujuan, pemantauan, dan penyelamatan. Agar proses pengelolaan risiko kredit tersebut dapat berjalan secara efisien diperlukan infrastruktur pendukung, yaitu: Kebijakan, Organisasi, Sistem Informasi, dan Risk Modelling. Tujuan utama dari pengelolaan risiko kredit adalah menjaga agar semua aktivitas kredit bank tidak menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan bank atau membahayakan kelangsungan usaha bank. Secara umum eksposur risiko Kredit merupakan salah satu eksposur risiko utama sehingga kemampuan bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit serta menyediakan modal yang cukup bagi risiko tersebut sangat penting. 1) Pengungkapan kualitatif i. Informasi penerapan manajemen risiko kredit. i.1 Organisasi Manajemen Risiko Kredit Dalam melakukan pengelolaan terhadap risiko kredit, Bank SUMUT telah memiliki organisasi yang bertugas untuk memanajemen risiko kredit terdiri dari : a) Unit bisnis yang melaksanakan aktivitas pemberian kredit atau penyaluran dana yang terdapat pada seluruh unit kantor operasional Bank SUMUT yang dikoordinir oleh Divisi Kredit pada Kantor Pusat. b) Unit pemulihan kredit atau unit yang melakukan penanganan kredit bermasalah yang terdapat pada unit kantor operasional Bank SUMUT berada pada seksi Administrasi dan Penyelamatan Kredit (APK) yang dikoordinir oleh Divisi Penyelamatan Kredit pada Kantor Pusat
348
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
The main objective of credit risk management is to keep all credit activities of the Bank from causing losses that exceed the ability or endanger the survival of the Bank. In general, exposure of Credit Risk is one of the main risk exposures so that the Bank’s ability to identify, measure, monitor, and control Credit Risk as well as providing sufficient capital for such risks is very important.
1) Qualitative disclosure i. Credit risk management implementation i.1 Credit Risk Management Organization. In managing the credit risk, Bank SUMUT has owned an organization which duties is to manage credit risk, consist of: a) Business unit that conducts the provision of credit or funds found in the Bank’s entire operating office units and coordinated by Credit Division.
b) Credit recovery unit that handles non-performing loans found in the Bank’s operating office units in the Administration and Recovery of Credit section which is coordinated by Credit Recovery Division in the Headquarter.
c) Unit Manajemen Risiko, khususnya yang menilai dan memantau risiko kredit yang terdapat Divisi Kredit dan Divisi Manajemen Risiko.
c) Risk Management Unit, especially that assesses and monitors Credit Risk found in the Division of Credit and Risk Management.
d) Komite Pemutus Kredit yang bertanggung jawab khususnya untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah tertentu. Komite Pemutus Kredit pada Bank SUMUT berada pada seluruh unit kantor operasional pada Bank SUMUT yang menyalurkan kredit (Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu). Sedangkan untuk memutuskan pemberian kredit diatas wewenang Divisi Kredit, Bank SUMUT memiliki komite yang diberi nama Loan Committee yang anggotanya gabungan lintas Divisi pada Bank SUMUT.
d) Credit Approval Committee that responsibles especially on deciding the provision of credit in certain numberr. Credit Approval Committee in Bank SUMUT is located in the entire operating office units of Bank SUMUT that distribute credit (Branch Office and Sub-Branch Office). While for deciding the provision of credit that is above the authority of Credit Division, Bank SUMUT has a committee called Loan Committee which members are joint of cross Division in Bank SUMUT.
i.2 Strategi Manajemen Risiko Kredit untuk aktivitas yang memiliki eksposur kredit yang signifikan . Untuk kredit yang memiliki eksposur risiko yang signifikan (kredit dalam jumlah yang besar), keputusan pemberian kredit dimaksud dilakukan oleh hasil rapat yang dilakukan oleh komite kredit (Loan Committee). Pada saat kredit tersebut dibahas pada Komite Kredit, kredit tersebut dianalisa dan didiskusikan oleh seluruh anggota loan committee yang terdiri dari lintas Divisi pada Bank SUMUT. Dengan adanya rapat pembahasan oleh Komite Kredit tersebut, keputusan yang diambil bukan berasal dari individu tetapi secara berkelompok sehingga dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik. Apabila keputusan kredit tersebut disetujui, maka unit kerja pemberi kredit wajib melakukan pemantauan khusus secara berkala terhadap kualitas kredit dimaksud. Apabila terdapat indikasi
i.2 Credit Risk Management Strategies for activities with significant credit exposure. For credit with significant risk exposure (credit in large numbers), provision of credit is decided through meeting result conducted by Loan Committee. At the time that the credit is discussed by Loan Committee, the credit is analyzed and discussed by all members of loan committee that consist of cross Division of Bank SUMUT. Through the discussion meeting held by the Loan Committee, the decision is taken not individually but in a group so as to produce better decision. If the credit decision is approved, then the lending unit shall conduct periodic monitoring towards that credit. If there is an indication that the credit began to decrease in quality, the related work unit shall take special steps quickly to restore the credit quality as before.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
349
kredit tersebut mulai mengalami penurunan kualitas, unit kerja terkait wajib mengambil langkah khusus secara cepat dan tepat untuk mengembalikan kualitas kredit seperti semula. i.3 Kebijakan Pengelolaan Risiko Konsentrasi Kredit Kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit yaitu dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menetapkan kebijakan untuk melaksanakan prinsip diversifikasi dengan tujuan mengurangi konsentrasi kredit. 2. Kebijakan diversifikasi tersebut bertujuan untuk menghindari konsentrasi pinjaman pada sektor tertentu atau pada debitur tertentu. 3. Tingkat konsentrasi pinjaman harus dipantau secara terus menerus sesuai dengan risk tolerance yang telah ditetapkan. 4. Kebijakan membuka unitunit kantor di daerah-daerah untuk menghindari konsentrasi geografis tertentu. 5. Penetapan Limit Konsentrasi Kredit dimana adanya pembatasan khusus untuk konsentrasi kredit pada sektor tertentu. Dengan adanya limit tersebut maka apabila terjadi risiko yang signifikan pada sektor dimaksud, tidak akan mempengaruhi kredit secara keseluruhan. 6. Lebih berhati-hati dalam memberikan fasilitas kredit untuk debitur terkait group.
350
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
i.3 Policy of Credit Concentration Risk Management Policy of credit concentration risk management is to conduct the following steps: 1. Establish policies to implement diversification principle in order to reduce credit concentration. 2. The diversification policies are aimed to avoid credit concentration in certain sectors or borrowers.
3. Credit concentration level has to be monitored continuously in accordance to risk tolerance. 4. Policy to open office units in different areas to avoid certain geographic concentration. 5. Determination of Credit Concentration Limit where there is special restriction for credit concentration in certain sectors. With those limit, in case of significant risks occured in the intended sector, it will not affect the credit in overall.
6. More cautious in the provision of credit facility to borrower related to group.
i.4 Mekanisme Pengukuran Pengendalian Risiko Kredit
dan
i.4 Mechanism of Credit Measurement and Control
Risk
Pengukuran risiko kredit pada Bank SUMUT dilakukan dengan melakukan rating. Rating bertujuan untuk mengukur potensi eksposur risiko kredit dicairkan. Sedangkan rating setelah pencairan bertujuan untuk mengukur kualitas kredit. Apabila kualitas kredit mengalami penurunan maka unit kerja operasional wajib melakukan langkah-langkah untuk memitigasi risiko kredit dimaksud.
Credit risk measurement in Bank SUMUT is conducted through rating. Its aimed to measure the risk exposure potential if the credit is disbursed. If the exposure exceed the permitted treshold then it is advisable to decline the credit. Rating after the disbursement is aimed to measure the credit quality. if the credit quality decreased then the operating work unit shall conduct steps to mitigate the credit risk.
Langkah-langkah untuk memitigasi munculnya risiko kredit pada Bank SUMUT sebagai berikut : a Menetapkan kebijakan kredit/ pembiayaan secara tepat, efektif, dan up to date serta menerapkan prinsip kehati-hatian dan proses pemberian kredit/pembiayaan yang didukung dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Steps to mitigate the emergence of credit risk in Bank SUMUT as follows:
b Kepedulian Terhadap Risiko Kredit Pengendalian risiko kredit memerlukan komitmen semua pihak dari level manajemen tertinggi hingga credit officer maupun staff operasional yang berada pada jajaran terdepan di kantor cabang/ kantor cabang pembantu. Pengendalian risiko kredit akan lebih optimal apabila terdapat persamaan pemahaman terhadap risiko kredit itu sendiri. Dengan adanya kesamaan pemahaman tersebut akan meningkatkan kepedulian semua pihak dalam mengantisipasi risiko kredit sehingga kepentingan bank dapat dilindungi.
a Establish credit/funding policies that are precise, effective, and up to date as well as implementing precautionary principle and the process of the provision of credit/ funding that is supported by the increase of human resources quality. b Credit Risk Awarennes Credit risk control requires commitment of all parties from the highest management level until credit officer or operating staff in the frontline in branch office/subbranch office.
Credit risk control would be optimal if there is common understanding towards the credit risk itself. That common understanding will increase the awareness of all parties to anticipate credit risk so that to protect the bank’s interest.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
351
352
Direksi Bank SUMUT melalui unit pengendalian risiko memastikan bahwa seluruh kebijakan dan strategi pengendalian risiko yang ditetapkan telah merefleksikan tingkat risiko yang dapat diterima (risk tolerance/ risk appetite) dan secara berkala dilakukan review.
Board of Directors of Bank SUMUT through risk control unit ensures that all policies and strategies of risk control have reflect the acceptable risk level (risk tolerance/ risk appetite) and periodically reviewed.
c Proses pencairan Kredit berdasarkan prosedur yang sehat Rangkaian proses permohonan kredit harus mematuhi ketentuan perkreditan yang berlaku serta berlaku secara menyeluruh untuk seluruh unit kantor operasional Bank SUMUT. Ketentuan dan prosedur yang sehat dimaksud tidak hanya ditujukan untuk calon debitur yang baru, tetapi juga berlaku untuk debitur lama yang secara berkala dipantau dan dirating kualitasnya. Seluruh rangkaian proses sejak analisa, persetujuan, pemantauan maupun penyelamatan tercantum dalam sistem dan prosedur perkreditan Bank SUMUT yang wajib dipedomani dan dilaksanakan oleh seluruh unit kerja. Seluruh loan/credit officer harus mematuhi seluruh peraturan perkreditan yang berlaku dan diharuskan untuk tidak memberlakukan pengecualian (exception) atas ketentuan yang ditetapkan. Dalam hal terjadi pengecualian, maka hal tersebut harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi. Seluruh sistem dan prosedur perkreditan bank harus secara terus menerus dilakukan penyempurnaan sesuai dengan perkembangan bisnis, perubahan regulasi atau hal lain yang dianggap perlu seperti perubahan organisasi, pengembangan produk, dan hal – hal lain yang menyebabkan
c Credit disbursement process based on sound procedures Series of credit application process has to comply the applicable credit and apply fully to all operating office units of Bank SUMUT. The healthy provisions and procedures as intended not only meant to prospective borrowers, but also applies to old borrowers which qualities are regularly monitored and rated.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
The whole process since analysis, approval, monitoring or rescuing are stated in the System and Procedure of Credit of Bank SUMUT that must be guided and conducted by all units. The whole loan/credit officer has to comply with all applicable credit regulations and required not to enact exceptions on the defined terms. In the event of exceptions, it first need to be approved by the Board of Directors.
The entire System and Procedure of Credit of the Bank should be continuously improved in accordance with the business development, changes of regulations or other necessary things such as organizational change, product development, and other things that
sistem dan prosedur dimaksud harus diubah.
cause the system and procedure to be changed.
d Penataan Yang Memadai Atas Aspek Administrasi, Hasil Pengukuran Dan Proses Pemantauan.
d Adequate Structuring on Administrative Aspects, Measurement Results and Monitoring Process.
Bank memiliki sistem administrasi yang memadai yang memastikan bahwa seluruh dokumentasi kredit dan proses administrasi yang menyertainya tersimpan dengan baik sesuai ketentuan batas waktu penyimpanan dokumen yang ditetapkan. Hal ini menjadi penting, untuk memastikan bahwa bank memiliki pencatatan dan bukti apabila di kemudian hari terjadi permasalahan hukum (credit-based law enforcement). Untuk mengcover hasil pengukuran atas risiko kredit yang timbul dan atau yang akan timbul, dilakukan pencadangan terhadap modal dan diperhitungkan dampaknya terhadap kemampuan permodalan bank. Bank SUMUT telah mengembangkan sistem informasi risiko kredit sebagai bagian dari pengembangan Information Technology (IT) secara keseluruhan. Dukungan IT diperlukan agar proses pemantauan risiko kredit dapat dilakukan dengan lebih cepat sehingga dapat meminimalisir potensi kerugian yang lebih besar.
e Memastikan pengendalian yang memadai terhadap risiko kredit
e Ensures adequate control towards credit risk
Sistem pengendalian risiko kredit bank independen, dilakukan dengan perhitungan dan analisa yang memadai, fair dan dapat dipertanggung jawabkan. Bank SUMUT secara berkesinambungan memastikan bahwa seluruh exposure telah dikelola dengan baik, konsisten
The Bank’s credit risk control system is independent, conducted with calculation and analysis that are adequate, fair, and accountable.
The Bank has adequate administration system that ensures that all credit documentation and administration process attached to it stored properly in accordance with time limits of the document storage. This is important to ensures that the Bank has the records and evidence if legal problems occur in the future (credit-based law enforcement).
To cover the measurement result on credit risk arising and or that will arise, capital reserve is conducted and impact on the Bank’s capital ability is calculated.
Bank SUMUT has developed credit risk information system as part of the development of Information Technology (IT) in overall. IT support is needed in order the credit risk control process is conducted more quickly so as to minimize the bigger loss potential.
Bank SUMUT continuously ensures that all exposures has been well managed, consistent with the established standards and procedures
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
353
dengan standar dan prosedur yang ditetapkan serta dalam batasan tingkat risiko yang dapat diterima (acceptable risk). Bank SUMUT juga memiliki sistem yang memadai guna mengambil langkah penting terhadap memburuknya kualitas kredit debitur dan tata cara penanganan terhadap kredit bermasalah. Hal-hal tersebut diatur secara khusus dalam Sistem dan Prosedur Perkreditan Bank SUMUT. ii. Definisi tagihan yang telah jatuh tempo dan tagihan yang mengalami penurunan nilai/impairment. Tagihan yang telah jatuh tempo adalah tagihan yang harus dibayar sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati sesuai dengan perjanjian kredit, baik tanggal angsuran maupun tanggal berakhirnya kredit. Tagihan mengalami penurunan nilai/impairment adalah tagihantagihan yang memiliki bukti objektif telah mengalami penurunan nilai. Peristiwa-peristiwa yang dapat dijadikan bukti objektif penurunan nilai adalah : a. Debitur yang berperan utama menjalankan usaha atau memiliki penghasilan sebagai sumber pengembalian kredit meninggal dunia. b. Debitur diberhentikan dari pekerjaannya, sedangkan pengembalian kredit hanya bersumber dari penghasilan atas pekerjaan tersebut. c. Debitur mengalami kesulitan keuangan yang signifikan sebagai akibat kondisi usaha debitur yang cenderung semakin memburuk atau ditutup (likuiditasi). d. Peristiwa-peristiwa lainnya yang dapat diidentifikasi sebagai
354
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
as well as the treshold for the acceptable risk. Bank SUMUT has owned adequate system in order to take important steps towards the worsening credit quality of borrowers and procedures to handle non-performing loans. Those things are specifically regulated in the System and Procedure of Credit of Bank SUMUT.
ii. Definition of matured and impairment bills. Matured bills are bills that have to be paid in accordance with the agreed time period according to credit agreement, both installment and expiration date.
Impairment bills are bills that have objective evidences to be impaired. Events that can be used as objective evidences of impairment are:
a. Borrowers whose main role is running a business or have a source of income as loan repayments died.
b. Borrowers are dismissed from his job, while the loan repayment only from the income of that job.
c. Borrowers experienced significant financial difficulties as a result of the borrower’s business condition that tend to get worse or closed (liquidity). d. Other events that can be identified as the cause of the borrowers not
penyebab debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bank.
able to fulfill their obligations to the Bank.
iii. Penjelasan mengenai pendekatan yang digunakan untuk pembentukan CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) individual dan kolektif, serta metode statistik yang digunakan dalam perhitungan CKPN
iii. Description of the approach used for Establishment Allowance for Impaiment Losses Financial Asset the formation of individual and collective allowance for impairment, as well as the statistical methods used in the calculation of allowance for impairment. Approach used for the formation of individual collective allowance for impairment is conducted by using estimation of future contractual cash flows based on the amount that can be recovered. Estimation of the recoverable amount is based on the future cash flows identification and estimation of present value from that cash flows which are derived from: a. Rescheduling loan payments based on an agreement between the Branch /Sub-Branch Manager with borrowers that do not exceed the credit period on the credit agreement.
Pendekatan untuk pembentukan CKPN individual dilakukan dengan menggunakan estimasi arus kas kontraktual masa datang berdasarkan jumlah yang dapat diperoleh kembali. Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut yang diperoleh dari : a. Penjadwalan kembali pembayaran kredit berdasarkan kesepakatan antara Pemimpin Cabang/Cabang Pembatu dengan debitur yang tidak melampaui jangka waktu kredit pada perjanjian kredit. b. Penjadwalan kembali pembayaran kredit berdasarkan estimasi nilai penggantian yang bersumber dari asuransi kredit dan atau asuransi jiwa debitur. c. Penjadwalan kembali pembayaran kredit berdasarkan estimasi nilai/harga jual agunan apabila memenuhi kondisi yang dipersyaratkan. Pendekatan untuk pembentukan CKPN kolektif dilakukan dengan menggunakan estimasi tingkat kerugian historis. Penetapan tingkat kerugian historis dilakukan dengan metode statistik dengan parameter Probability of Default (PD) berdasarkan pendekatan Migration Analysis. Pendekatan
b. Rescheduling loan payments based on estimated replacement value which is derived from credit insurance and or life insurance of borrowers. c. Rescheduling loan payments based on the estimated value/sale price of collateral if they fulfill the required conditions
An approach for the establishment of a collective impairment is conducted by using historical loss rate estimation. Determination of historical loss rate is made by statistical methods with the parameter of Probability of Default (PD) based on Migration Analysis approach. Migration
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
355
Migration Analysis dilakukan dengan menggunakan Internal Loan Grading System berdasarkan periode tunggakan yang menganalisis tingkat migrasi outstanding kredit dari grade tertinggi ke grade terendah sesuai dengan kelompok/jenis kredit
Analysis Approach is conducted by using the Internal Loan Grading System based on the period of arrears which analyzes the level of outstanding credit migration rate from the highest grade to the lowest grade in accordance with the group/credit type.
(3) Pengungkapan risiko kredit dengan Pendekatan Standar, yang terdiri dari pengungkapan kualitatif, yang mencakup: a) Informasi mengenai kebijakan penggunaan peringkat dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit; Bank SUMUT belum menggunakan peringkat yang dilakukan oleh lembaga rating dalam perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit. b) Kategori portofolio yang menggunakan peringkat; Belum ada pembagian kategori portofolio yang menggunakan peringkat. c) lembaga pemeringkat yang digunakan; Bank SUMUT belum menggunakan jasa lembaga pemeringkat untuk melakukan rating dalam perhitungan ATMR. d) pengungkapan risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk), termasuk jenis instrumen mitigasi yang lazim diterima/diserahkan oleh Bank.
(3) Disclosure of credit risk with the Standard Approach, which consists of qualitative disclosure, that includes: a) Information on the policy of rating used in the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk; Bank SUMUT has not used a rating from the rating agencies in the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk.
Pengungkapan risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk) yaitu : a. Low Debitur memiliki tingkat risiko rendah, memiliki rasio agunan diatas 125% serta memiliki prospek usaha yang bagus serta memiliki komitmen yang sangat kuat dalam pengembalian kredit b. Low to Moderate Debitur memiliki sedikit risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan debitur pada kategori low, memiliki
356
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
b) Category of portfolio that use rating;
There is no division of portfolio categories that use rating.
c) The rating agency used; Bank SUMUT has not used the services of rating agencies to calculate riskweighted assets. d) Disclosure of counterparty credit risk, including the types of mitigation instruments that are commonly accepted/submitted by the Bank.
Pengungkapan risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk) yaitu : a. Low Borrowers have a low level of risk, a collateral ratio above 125% and a good business prospect and has a very strong commitment in loan repayment b. Low to Moderate Borrowers have slightly higher risk compared to borrowers in the low category, a collateral above 125%
c.
d.
e.
agunan diatas 125% serta memiliki komitmen yang kuat dalam pengembalian kredit. Moderate Debitur memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan debitur pada kategori low to moderate, memiliki rasio agunan antara 100% sampai dengan 125% serta memiliki komitmen yang cukup kuat dalam pengembalian kredit Moderate to High Debitur memiliki risiko yang cukup signifikan, memiliki rasio agunan dibawah 100% serta memiliki komitmen yang lemah dalam pengembalian kredit. High Debitur memiliki risiko gagal bayar cukup nyata/sangat signifikan, memiliki rasio agunan dibawah 100% serta memiliki komitmen yang sangat lemah dalam pengembalian kredit.
and n a strong commitment in loan repayment c. Moderate Borrowers have a higher risk than the borrowers at low to moderate category, a collateral ratio between 100% to 125% and a strong commitment in the credit repayment
d. Moderate to High Borrowers have significant risk, a collateral ratio below 100% and a weak commitment to loan repayment. e. High Borrowers have enough/very significant risk to be failed to pay, a collateral ratio below 100% and a very weak commitment in loan repayment.
Dalam memitigasi risiko kredit, membatasi risko kredit pihak lawan maksimal pada kategori low to moderate, sehingga untuk tingkat risiko dibawahnya akan ditolak.
In mitigating credit risk, the Bank limits the maximum counterparty credit risks at low to moderate category, so that level of risk below it will be rejected.
Jenis instrumen mitigasi yang lazim diterima oleh bank adalah : a. Barang tidak bergerak - Tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya - Mesin-mesin pabrik - Kapal laut b. Barang bergerak - Kendaraan bermotor - Pesawat udara - Mesin-mesin dan alat produksi lainnya c. Agunan tunai - Deposito, giro, dan tabungan
Mitigation instruments that commonly accepted by the Bank are: a. Immovable goods - Land and buildings above it
- Piutang dagang/piutang usaha - Persediaan barang
- Factory machineries - Ships b. Movable goods - Motor vehicles - Airplanes - Machines and other production tools c. Cash collateral - Deposits, current accounts, and savings - Account Receivables - Supply of goods
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
357
(4) Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar : i. Informasi mengenai kebijakan bank untuk jenis agunan yang diterima
Jenis agunan yang lazim diterima oleh bank adalah : d. Barang tidak bergerak - Tanah berikut bangunan yang berdiri diatasnya. - Mesin-mesin pabrik. - Kapal laut. e. Barang bergerak - Kendaraan bermotor . - Pesawat udara. - Mesin-mesin dan alat produksi lainnya. f. Agunan tunait - Deposito, giro, dan tabungan. - Piutang dagang/piutang usaha. - Persediaan barang.
358
(4) Disclosure of Credit Risk Mitigation by Using Standard Approach: i. Information about the bank’s policies for the acceptable types of collateral
Collateral types that commonly accepted by the bank are: d. Immovable goods - Land and buildings above it. - Factory machineries. - Ships. e. Movable goods - Motor vehicles. - Airplanes. - Machines and other production tools. f. Cash collateral - Deposits, current accounts, and savings. - Account Receivables. - Supply of goods.
ii. Kebijakan, prosedur, dan proses untuk menilai dan mengelola agunan
ii. Policies, procedures, and processes to assess and manage collateral
a. Metode pendekatan data pasar - Mencari informasi atas transaksi jual beli yang baru saja terjadi untuk barang yang serupa atau yang ditawarkan untuk dijual di pasar bebas dan membandingkannya dengan barang yang sedang ditaksasi. - Mempelajari beberapa unsur seperti kondisi pasar, harga, motivasi penjualan/ pembelian barang tersebut dan penggantinya - Mempertimbangkan seluruh faktor-faktor kesamaan dan perbedaan dari data tersebut dan sebagainya - Membuat suatu analisa perbandingan dan penyesuaian dari data tersebut.
a. Method of market data approach - Searching for information on recent sale and purchase transactions for similar goods or offered to be sold in free market and compare them with the goods in taxation
b. Metode pendekatan biaya
b. Method of cost approach
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
- Learning several elements such as market conditions, prices, motivation of purchase/sales of goods and its substitutions. - Considering all factors of similarities and differences in the data and so on. - Making comparative and adjusted analysis from the data
Memperkirakan biaya saat ini untuk memproduksi dan mengganti suatu bangunan, perkebunan, pertanian, mesin-mesin dan sebagainya dengan berdasarkan perhitungan harga yang berlaku saat ini. Selanjutnya nilai reproduksi tersebut dikurangi dengan depresiasi (penghapusan) untuk memperoleh nilai wajar, namun apabila agunan diperkirakan tidak marketable maka yang menjadi patokan adalah harga jual yang segera dapat dilakukan. Prosesnya : - Hitung nilai tanah dengan menganggap tanah sebagai tanah kosong dan tersedia untuk dapat dikembangkan sesuai dengan prinsip penggunaan tertinggi dan terbaik. - Hitung biaya penggantian baru dari bangunan dan sarana pelengkap lainnya . - Hitung besarnya penyusutan berdasarkan kerusakan fisik, kemunduran fungsional, kemunduran ekonomis. - Kurangi biaya penggantian baru dengan besarnya penyusutan maka diperoleh nilai pasar bangunan. - Nilai pasar tanah ditambah nilai pasar bangunan sama dengan nilai pasar properti yang diperoleh dengan metode kalkulasi biaya
Estimating present cost to produce and replace a building, farming, agriculture, machineries, and so on based on current prices. Furthermore, the reproduction value is reduced with depreciation (removal) to obtain fair value, but if the collateral is predicted as not marketable then the benchmark is the selling price that can be conducted immediately. The processes:
c. Metode pendekatan pendapatan Memperkirakan nilai pendekatan kotor yang dapat dihasilkan oleh suatu investasi kemudian dihitung biaya-biaya operasi untuk asset tersebut, namun apabila asset tersebut diperkirakan tidak marketable, maka yang menjadi patokan adalah harga jual yang segera dapat dilakukan. Prosesnya : - Menghitung pendapatan kotor. - Menghitung biaya-biaya.
c. Method of income approach Estimate the value of gross approach that can be generated by an investment then calculate the operating costs for that asset, but if the asset is predicted as not marketable, then the benchmark is the selling price that can be conducted immediately. The processes are:
- Calculate the land value as an empty land and the availability to be developed in accordance with the principle of highest and best use. - Calculate the new substitution cost from the buildings and other complementary facilities. - Calculate the amount of depreciation based on physical damage, functional setback, economic setback - Reduce the new substitution cost with the amount of depreciation to obtain market value of the buildings - Market value of land added by market value of buildings is equal with market value of property obtained by methods of cost calculation.
- Calculate gross income. - Calculate costs.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
359
- Menghitung pendapatan bersih tahunan. - Proses kapitalisasi. - Konsep dasar metode pendekatan pendapatan adalah nilai properti = nilai kini dari pendapatan masa datang.
360
- Calculate annual net income. - Capitalization process. - The basic concept of the income approach method is property value = present value from future income.
iii. Pihak-pihak utama pemberi jaminan/ garansi dan kelayakan kredit dari pihak-pihak tersebut. Pihak-pihak utama pemberi jaminan/ garansi untuk Bank SUMUT adalah : a. PT. Asuransi Kredit Indonesia (PT. Askrindo) b. PT. Asuransi Bangun Askrida c. PT. Asuransi Jiwasraya d. PT. Asuransi Purna Arthanugraha (PT. ASPAN) e. PT. Asuransi Ekspor Indonesia (PT. ASSEI) f. PT. Jaminan Kredit Indonesia (PT. Jamkrindo)
iii. Major parties of guarantor and credit worthiness of the parties. The major parties of guarantor of Bank SUMUT are: a. PT. Asuransi Kredit Indonesia (PT. Askrindo) b. PT. Asuransi Bangun Askrida c. PT. Asuransi Jiwasraya d. PT. Asuransi Purna Arthanugraha (PT. ASPAN) e. PT. Asuransi Ekspor Indonesia (PT. ASSEI) f. PT. Jaminan Kredit Indonesia (PT. Jamkrindo)
iv. Informasi tingkat konsentrasi yang ditimbulkan dari penggunaan teknik mitigasi risiko kredit. Tingkat kosentrasi kredit pada Bank SUMUT yang ditimbulkan dari penggunaan teknik mitigasi risiko kredit untuk posisi 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : a. Kredit Multiguna Kredit Multiguna memiliki konsentrasi sebesar 63,27%. Kredit ini adalah kredit yang diberikan kepada pegawai yang sumber pengembaliannya dari penghasilan tetap dan hasil usaha lainnya dimana pemberiannya bekerjasama dengan Dinas/Instansi dimana pegawai yang bersangkutan bekerja sehingga kredit ini cenderung memiliki risiko yang cukup rendah dibandingkan kredit lainnya. Disamping itu kredit ini juga ditutup pertanggungannya dengan asuransi jiwa dan Pemutusan
iv. Information of concentration level arising from the use of credit risk mitigation technique. Credit concentration level in Bank SUMUT arising from the use of credit risk mitigation technique as of December 31, 2013:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
a. Multipurpose Credit Multipurpose loan has an average concentration of 63.27%. This loan is a loan granted to an employee whose sources of return are derived from fixed income and other business income in which the administration is in collaboration with the Department/ Agency where the employee works, and this loan tends to have a relatively low risk compared to other loans. Besides, this loan coverage is closed with life insurance and Termination of Employment.
Hubungan Kerja (PHK) b. Kredit Angsuran Lainnya Kredit Angsuran Lainnya memiliki konsentrasi sebesar 11,62%. Kredit Angsuran Lainnya dimitigasi dengan persyaratan rasio agunan sebesar 100% dari plafond kredit yang diberikan.
b. Other Installment Loans Other Installment Loans have an average concentration of 11.62%. Other Installment Loans are mitigate with collateral ratio requirements of 100% from the loan limits granted.
c. Kredit Umum Kredit Umum memiliki konsentrasi sebesar 8,03%. Kredit ini dimitigasi dengan persyaratan rasio agunan sebesar 125% dari plafond kredit yang diberikan.
c. General Loans General Loans have an average concentration of 8.03%. This credit is mitigate with collateral ratio requirements of 125% from the loan limits granted.
d. Kredit Lainnya Jenis kredit lainnya memiliki tingkat konsentrasi relatif cukup kecil.
d. Other Loans Other loans have a concentration level that relatively small.
b) Pengelolaan Risiko Pasar i.1. Informasi umum dan manajemen risiko pasar.
b) Market Risk Management organisasi
Definisi Risiko Pasar sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Pada saat ini risiko pasar yang dikelola Bank SUMUT adalah risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Bank SUMUT menggunakan standard model untuk menghitung dan memantau risiko suku bunga secara konsisten sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum sebagaimana diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011.
i.1. General information and market risk management organization
Definition of Market Risk in accordance with Bank Indonesia regulation is risk on balance sheet and off-balance sheet positions, including derivative transactions, due to overall changes in market conditions, including the risk of option price changes. Currently market risks which are managed by Bank SUMUT are interest rate risk and exchange rate risk. Bank SUMUT uses model standards to calculate and monitor the interest rate risk consistently in accordance with Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/21/ DPNP dated September 29, 2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks, as amended by Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/23/DPNP dated October 25, 2011.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
361
362
Di dalam penerapan manajemen risiko pada Bank SUMUT, bank menyusun struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas serta kemampuan bank. Design struktur organisasi dengan berfokus kepada efektivitas pelaksanaan four eyes principles dan reporting, penetapan wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap unit kerja dan person dalam setiap aktivitas. Untuk memastikan terlaksananya proses manajemen risiko yang efektif.
In the implementation of risk management at Bank SUMUT, the Bank constructs the organizational structure in accordance with the objectives and policies of the business, as well as the size and complexity of the Bank’s ability. Design of an organizational structure focuses on the implementation effectiveness of the four eyes principles and reporting, establishment of clear authority and responsibility in each unit of work and person in every activity to ensure the implementation of effective risk management process.
Pada Bank SUMUT, risiko pasar dikelola oleh Divisi Tresuri sebagai risk taking unit dan Divisi Manajemen Risiko. Struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko untuk risiko pasar sudah sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha bank. Selain itu pada Bank SUMUT terdapat Komite Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Aset dan Kewajiban atau Assets and Liabilities Management Committee (ALCO) yang juga melakukan pengelolaan risiko pasar tersebut.
At Bank SUMUT, market risk is managed by the Treasury Division as risk taking unit and the Division of Risk Management. Organizational structure, devices and comprehensiveness of related units/functions to the implementation of Risk Management for Market Risk has been relevant to the characteristics and complexity of the Bank’s business activities. In addition, there are Risk Management Committee in Bank SUMUT whose job is to manage the Market Risk and also Assets and Liabilities Management Committee (ALCO) which also has to manage the market risk.
i.2 Pengelolaan portofolio trading book dan banking book serta metodologi valuasi yang digunakan. Kebijakan dan prosedur mengenai manajemen risiko untuk risiko pasar mencakup aktivitas trading yang dilakukan oleh Bank SUMUT baik aktivitas yang dilakukan secara harian, jangka menengah maupun jangka panjang. Pengelolaan manajemen risiko untuk portofolio pada posisi banking book dan trading book ditetapkan dalam kebijakan manajemen asset dan kewajiban Bank SUMUT (ALCO) sesuai
i.2 Portfolio management of trading book and banking book and valuation methodology used. Policies and procedures regarding risk management for market risk consist of trading activities conducted by Bank SUMUT either daily, mid-term and long term activities .
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Risk management for portfolio management of the banking book and trading book positions is set out in the Assets and Liabilities of Bank SUMUT (ALCO) according to the options
dengan pilihan bisnis bank. Untuk posisi pengelolaan portofolio dalam kategori trading book saat ini dikelola oleh Divisi Tresuri pada Bank SUMUT dengan mempertimbangkan strategi trading bank, posisi pasar Bank, komposisi instrumen/produk bank dan kategori counterpart. Di dalam menetapkan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) pada portofolio trading book, Bank selalu mempertimbangkan : • Tingkat risiko yang diambil dan jenis risiko yang bersedia diambil oleh Bank dalam rangka mencapai sasaran Bank. Tingkat risiko yang diambil tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis bank. • Toleransi risiko yang ditetapkan bank memiliki batasan yang dapat diterima dan diatur dalam suatu kebijakan oleh Bank (budget loss dan stop loss limit). Toleransi risiko merupakan penjabaran dari tingkat risiko yang diambil. • Dalam menetapkan toleransi risiko, Bank selalu mempertimbangkan strategi dan tujuan bisnis Bank serta kemampuan Bank dalam mengambil risiko.
Metodologi atas valuasi seluruh outstanding portofolio trading book yang dimiliki Bank diukur pada setiap akhir hari kerja dengan menggunakan kuotasi dipasar aktif yaitu berdasarkan bid price (atas kepemilikan instrumen trading book) atau ask price (untuk kewajiban yang dimiliki) dengan berdasarkan harga yang dikuotasikan oleh broker atau dealer
of the Bank’s business. For portfolio management position in the trading book category is currently managed by the Treasury Division in Bank SUMUT by taking into account the Bank’s trading strategy, market position, composition of the instruments/products of the Bank and counterpart categories. In setting the level of risk appetite and risk tolerance in the trading book portfolio, the Bank always considers:
•
The level and type of risk appetite by the Bank in order to achieve its objectives. The level of risk appetite is reflected in the strategies and objectives of the Bank.
•
The established risk tolerance by the Bank has an acceptable limit and set in a policies by the Bank (budget loss and stop loss limit). Risk tolerance is a translation of risk appetite.
•
In establishing risk tolerance, the Bank always considers strategies and objectives of the Bank as well as its ability in taking risks.
Methodology on valuation of the entire outstanding portfolio of trading book owned by the Bank is measured at the end of each working day by using quotation in active market which is based on bid price (on the ownership of the trading book instruments) or ask price (for liabilities owned) based on the price quoted by brokers or dealers.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
363
364
i.3 Mekanisme pengukuran risiko pasar untuk keperluan pemantauan risiko secara periodik maupun untuk perhitungan kecukupan modal, baik pada banking book maupun trading book. Proses valuasi atas seluruh outstanding portofolio trading book yang dimiliki Bank diukur nilai pasarnya (mark to market) sesuai dengan harga pasar yang berlaku saat pengukuran dilakukan pada setiap akhir hari kerja. Pada setiap akhir hari kerja dilakukan MTM baik atas transaksi interbank, transaksi valuta asing maupun transaksi surat berharga yang meliputi jenis mata uang, nilai nominal, tenor, suku bunga, jenis surat berharga dan sebagainya dengan menggunakan kuotasi dipasar aktif yaitu berdasarkan bid price (atas kepemilikan instrumen trading book) atau ask price (untuk kewajiban yang dimiliki) dengan berdasarkan harga yang dikuotasikan oleh broker atau dealer. Sedangkan untuk perhitungan kecukupan modal, pengukuran risiko pasar dilakukan dengan standard approach sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
i.3 Mechanism of market risk measurement for periodic risk monitoring purposes as well as for the capital adequacy calculations, both on the banking book and the trading book.
ii. Cakupan portofolio (trading book dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Cakupan portofolio trading book dan banking book yang diperhitungkan dalam kewajiban penyediaan modal minimum pada Bank SUMUT (KPMM) posisi 31 Desember 2013 yaitu: 1) Portofolio Banking Book: a) Penempatan pada Bank Indonesia. • Penempatan dalam bentuk Giro Wajib Minimum (GWM), penempatan pada Term Deposit dan Depo Facility .
ii. Portfolio coverage (trading book and banking book) which is taken into account in Minimum Capital Adequacy Requirement (MCAR). Portfolio coverage of trading book and banking book which is taken into account in MCAR of Bank SUMUT as of December 31, 2013 is:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Valuation process for all outstanding portfolio of the Bank’s trading book is measured its mark to market according to the prevailing market price when measurements are made at each end of the working day. At the end of each working day MTM is conducted on interbank transactions, foreign exchange transactions and bonds transactions, including currency type, nominal value, tenor, interest rate, the type of bonds and so forth by using quotation in active market which is based on bid price (on ownership of trading book instruments) or ask price (for liabilities owned) based on the price quoted by brokers or dealers. As for the calculation of capital adequacy, market risk measurement is conducted with the standard approach in accordance with the applicable regulations set by Bank Indonesia.
1) Banking Book Portfolio: a) Placements with Bank Indonesia. • Placement in the form of Statutory Reserves, placement on Term Deposit and Depo Facility.
• Tagihan Reverse Repo (RR) dengan counterpart Bank Indonesia.
• Billings of Reverse Repo (RR) with counterpart of Bank Indonesia.
KPMM yang dibentuk Bank atas transaksi reverse repo dengan Bank Indonesia adalah 0 (nol). Adapun underlying atas transaksi RR tersebut adalah obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah RI dengan nilai underlying lebih rendah dari nominal reverse repo. Untuk penempatan pada Bank Indonesia yang dibukukan pada Banking Book dan AFS, ATMR yang diperhitungkan oleh Bank adalah 0 (nol) yang artinya tidak berpengaruh pada KPMM.
CAR formed by the Bank for reverse repo transaction with Bank Indonesia is 0 (zero). The underlying the transaction RR these are bonds that issued by the Government RI with the underlying value lower than the nominal reverse repo. For placement on Bank Indonesia posted on Banking Book and AFS, the RWA taken into account by the Bank is 0 (zero), which means no effect on CAR
b) Penempatan pada bank lain
b) Placements with other banks
Bank SUMUT’s placements with other banks in the form of call money, deposit on call and current accounts with other banks. c) Bonds • Government Bonds: Bonds payable by the State Government of Indonesia which are recorded by the Bank with category of (AFS) for the position of December 31, 2013, are as follows: FR0046, FR0057, FR0058, FR0059, FR0060, FR0061, FR0062, FR0063, FR0064, dan Sukri SR004 • Corporate Bonds : - Obligation Bank Sulut series IV in 2010 - Obligation Bank Sulsel I in 2011 series A - Obligation Bank Sulsel I in 2011 series B
Yaitu penempatan Bank SUMUT pada bank lain dalam bentuk call money, deposit on call dan giro pada bank lain.
c) Surat berharga • Surat berharga Pemerintah : Surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia yang dicatatkan Bank pada kategori (AFS) pada posisi 31 Desember 2013, adalah sebagai berikut: FR0046, FR0057, FR0058, FR0059, FR0060, FR0061, FR0062, FR0063, FR0064, dan Sukri SR004 • Surat berharga korporasi : - Obligasi Bank Sulut seri IV tahun 2010 - Obligasi Bank Sulsel I tahun 2011 seri A - Obligasi Bank Sulsel I tahun 2011 seri B
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
365
366
- Obligasi I Bank NTT tahun 2011 seri B. - Obligasi I Bank NTT tahun 2011 seri C. - Obligasi I Bank Riau Kepri tahun 2011.
- Obligation I Bank NTT in 2011 series B - Obligation I Bank NTT in 2011 series C - Obligation I Bank Riau Kepri in 2011
2) Portoflio trading book. Eksposur atas risiko pasar pada kategori portofolio yang dimiliki oleh Bank SUMUT per 31 Desember 2013 adalah posisi terbuka atas (Net open position) atas kewajiban valas Bank SUMUT.
2) Trading book portfolio. Exposure on market risks in the portfolio category owned by Bank SUMUT as of December 31, 2013 is a Net open position on foreign currency liabilities of Bank SUMUT.
iii. Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua penyediaan dana dan ikatan tanpa proteksi atau lindung nilai, serta utang yang suku bunganya berfluktuasi atau yang tidak ditentukan terlebih dahulu
iii. Measures and plans in anticipating market risk on foreign currency transactions either because of changes in exchange rates or fluctuations in interest rates, including a description of all funds and bond without protection or hedging, and debt which interest rates fluctuate or undetermined in advance.
Dalam pelaksanaan manajemen risiko atas risiko pasar terhadap transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, Bank SUMUT melakukan kebijakan sebagai berikut:
In the implementation of risk management on market risk towards foreign currency transactions either because of changes in exchange rates or fluctuations in interest rates, Bank SUMUT conducts the following policies:
1) Penetapan limit risiko dan penetapan toleransi risiko . Dalam transaksi tresuri diberlakukan penetapan limit risiko dan penetapan toleransi risiko. Penetapan limit risiko dan penetapan toleransi risiko tersbeut berupa penetapan limit transaksi, limit volume transaksi, limit posisi terbuka (open position limit), limit kerugian (cut loss limit), limit nasabah dan counterparty. Saat ini penetapan limit volume transaksi dan limit nasabah dan counterpart diatur pada:
1) Determination of risk limits and risk tolerance.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
In treasury transaction applied the determination of risk limits and risk tolerance. Determination of risk limits and risk tolerance is in the form of determination of transaction limits, transaction volume limits, open position limits, cut loss limits, limits of customers and counterparty. Currently, the determination of transaction volume limits and limits of customers and counterpart are set at:
a) Surat Keputusan Direksi Bank SUMUT No. 263/Dir/ DTs-Dn/SK/2011 tanggal 13 September 2011 perihal Daftar Wewenang Memutus Transaksi Penempatan dan Peminjaman Dana, Penjualan dan Pembelian Surat Berharga Serta Penandatanganan Dokumen Transaksi Bagi Pejabat Divisi Treasury. b) Surat Edaran Direksi Bank SUMUT Nomor 089/Dir/DTs-Dn/ SE/2011 tanggal 30 Desember 2011 perihal Wewenang Transaksi dan Budget Loss Limit Divisi Treasury yang mengatur mengenai limit kerugian (cut loss limit) dan budget loss limit atas portofolio penempatan pada capital market, interbank dan transaksi valuta asing. c) Surat Keputusan Direksi Nomor 1 5 / D i r / D Ts - J L N / S K / 2 0 1 2 tanggal 6 September 2012 tentang Posisi Devisa Netto (PDN) yang mengatur mengenai maksimum posisi terbuka atas transaksi valuta asing pada Bank SUMUT.
a) Decree of The Board of Directors No.263/Dir/DTs-Dn/SK/2011 dated September 13, 2011 on List of Authority to Terminate Placement Transaction and Loan Fund, Sales and Purchase of Securities And Transaction Document Signing For Officials of Treasury Division.
Bank senantiasa melakukan pemantauan terhadap open position valas yang dimiliki untuk mengeliminir kemungkinan terjadinya perubahan nilai kurs yang merugikan Bank. Jika perubahan kurs tersebut dinilai merugikan terhadap open position dari Bank, maka akan dilakukan squaring untuk mengantisipasi kerugian tersebut. Untuk itu Bank telah memiliki counterpart untuk transaksi valas baik dengan Bank BUMN, BPD maupun bank swasta lainnya. 2) Penyediaan dana mata uang asing pada Bank SUMUT diperoleh dari Dana Pihak Ketiga dan dari bank lain.
Bank SUMUT continues to monitor owned foreign exchange open position to eliminate the possibility of adverse changes in exchange rates of the Bank. If the exchange rate changes is considered detrimental to the open position of the Bank, then squaring will be conducted to anticipate such losses. For this reason, the Bank has had a counterpart for good foreign exchange transactions with stateowned banks, regional development banks and other private banks.
b) Circular Letter of the Board of Directors regarding Authority of Transactions and Budget Loss Limit of Treasury Division which regulates (cut loss limits and budget loss limits on the portfolio of placement on capital markets, interbank and foreign exchange transactions.
c) Decree of the Board of Directors No.15/Dir/DTs-JLN/SK/2012 dated September 6, 2012 on Net Open Position (NOP) which regulates the maximum open position on foreign exchange transactions in Bank SUMUT.
2) Provision of foreign currency funds at Bank SUMUT is obtained from Third Party Funds and from other banks.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
367
c) Pengelolaan Risiko Operasional.
368
c) Operating Risk Management.
i. Organisasi Manajemen Risiko Operasional Risiko Operasional adalah Risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank lemahnya sistem operasional dapat menyebabkan bank mengalami kerugian, meningkatnya biaya operasional dan pada akhirnya mengurangi laba usaha serta akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasional dan mutu pelayanan yang akhirnya dapat menurunkan kinerja dan daya saing bank. Organisasi manajemen risiko operasional Bank SUMUT berada pada seluruh lini bisnis Bank dengan pemimpin unit kerja sebagai penanggung jawabnya. Selain itu, untuk mengawasi jalannya kegiatan operasional pada unit kerja Bank SUMUT telah ditempatkan Kontrol Internal yang merupakan perpanjangan tangan Divisi Pengawasan yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan operasional sehari–hari sehingga risiko operasional dapat diminimumkan. Selain itu, secara berkala Divisi Pengawasan melakukan audit kepada seluruh unit kerja operasional guna memeriksa pelaksnaaan kegiatan operasional pada seluruh unit kerja Bank SUMUT.
i. Operating Risk Management Organizations Operating risk is the risk due to insufficient and/or malfunction of internal processes, human error, information system failure, and/or external events that affecting the operations of the bank. Weak operating system can lead to losses, increased operating costs and finally decrease profit as well as resulting disruption of operations and service quality that can ultimately degrade the performance and competitiveness of the bank.
ii. Mekanisme yang digunakan Bank untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional
ii. Mechanism Used by the Bank to identify and measure operating risks
Identifikasi dan pengukuran risiko operasional dilakukan dengan
Identification and measurement of operating risks are conducted by using
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Operating risk management organization of Bank SUMUT are in the entire business line of the Bank with work unit Leader as person in charge. In addition, Internal Control has been placed to monitor the operating activities on work units of Bank SUMUT which is the extension of Monitoring Division which duties is to monitor the implementation of daily operating activities so that operating risks can be minimized. Furthermore, the Monitoring Division conducts periodic audit to all operating units in order to check the implementation of operating activities in all work units of Bank SUMUT.
menggunakan software manajemen risiko dengan mengelompokkan seluruh kejadian risiko operasional dalam 7 kategori sesuai dengan item yang diharuskan oleh Basel-2, yaitu : 1. Kecurangan internal 2. Kejahatan eksternal 3. Praktek ketenagakerjaan dan keselamatan tempat kerja. 4. Klien, produk, dan praktek bisnis 5. Kerusakan aset fisik. 6. Gangguan bisnis dan kegagalan sistem. 7. Eksekusi, pengiriman, dan manajemen proses.
risk management software by grouping all operating risk events in 7 categories in accordance with the items required by Basel-2, namely: 1. Internal fraud 2. External crimes 3. Practices of employment and workplace safety 4. Clients, products, and business practices 5. Damage to physical assets 6. Business disruption and system failures 7. Execution, delivery, and process management
Selanjutnya unit kerja operasional menginput data kejadian risiko operasional yang terjadi pada masingmasing unit kerjanya pada software Risk Management System (RMS) Bank SUMUT. Data hasil identifikasi dimaksud kemudian dikirimkan secara reguler kepada satuan kerja manajemen risiko. Setelah semua data terkumpul, sistem secara otomatis akan memproses data tersebut sesuai dengan proses manajemen risiko yang untuk selanjutnya data dimaksud digunakan untuk monitoring dan mitigasi risiko yang mungkin ditimbulkan.
Furthermore, operating units input the data of operating risk events that occured in each of its work unit on Risk Management System (RMS) software of Bank SUMUT. The identification result data is then delivered on a regular basis to the risk management unit. Once all the data is collected, the system will automatically process the data in which the data is intended to be used for subsequent monitoring and mitigating risks that may be generated.
iii. Mekanisme untuk memitigasi risiko operasional Untuk mitigasi risiko operasional, Bank SUMUT melakukan langkahlangkah sebagai berikut: - Melakukan proses identifikasi terhadap setiap event yang berpotensi menimbulkan risiko dari setiap kegiatan operasional Bank sebagaimana dijelaskan sebelumnya. - Melakukan pengukuran seberapa besar dampak risiko operasional yang ditimbulkan oleh event
iii. Mechanism to mitigate operating risks To mitigate operating risks, Bank SUMUT conducts the following steps: - Conducting identification process towards every event that could potentially generated risk from every operating activities of the Bank as previously described. - Conducting measurement of how much impact the operating risks posed by such events and also
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
369
to monitor how much influence the operating risks can affect the business continuity of the Bank.
tersebut dan sekaligus melakukan pemantauan seberapa besar pengaruh risiko operasional tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank. - Melakukan pengendalian/mitigasi terhadap risiko operasional tersebut sehingga dampak risiko dapat diminimalisasi sedemikian rupa.
370
Untuk pengelolaan risiko operasional, Bank telah melakukan antara lain : - Menyusun kebijakan dan prosedur yang cukup untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko. - Menggunakan sistem informasi yang dimiliki saat ini dimana dinilai telah mampu untuk memantau kondisi risiko operasional setiap saat diperlukan dengan menggunakan software manajemen risiko. - Mengikutsertakan pejabat/ pegawai Bank SUMUT pada program-program pendidikan, pelatihan, maupun seminar yang berhubungan dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya untuk peningkatan kompetensinya. - Melakukan review secara berkala terhadap seluruh kebijakan dan prosedur untuk menilai apakah kebijakan dan prosedur tersebut masih layak digunakan atau perlu dilakukan revisi/perbaikan. - Melakukan review terhadap kehandalan sistem informasi baik core maupun non core sehingga sistem tersebut dapat diandalkan dan mengurangi kemungkinan adanya ancaman terhadap sistem informasi akibat kesalahan prosedur yang dilakukan oleh system. - Menanamkan kepada seluruh pegawai/pejabat pada Bank
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
- Conducting controlling/mitigation towards the operating risks so that the risks impact can be minimized.
For operating risk management, the Bank has conducted among others are: - Developing sufficient policies and procedures to identify sources of risks. - Using owned information system which have been regarded as able to monitor operating risks condition at any time necessary by using risk management software
- Enrolling officials/employees of Bank SUMUT in programs of education, training, or seminar related with their duties and responsibilities to improve their competencies
- Conducting periodic review towards all policies and procedures to assess whether those policies and procedures are still valid or need to be revised/ improved. - Conducting review towards the reliability of information system both core and non core so that the system is reliable and reduces the possibilities of threats towards the information system due to procedural errors made by the system. - Embedding to all employees/ officials in Bank SUMUT regarding
the importance of risk culture so that all employees/officials of Bank SUMUT can mitigate operating risks faced in the daily works.
SUMUT mengenai pentingnya budaya risiko (risk culture) sehingga seluruh pegawai/pejabat Bank SUMUT dapat melakukan upaya mitigasi risiko operasional yang dihadapinya dalam pekerjaan sehari-hari. d) Pengelolaan Risiko Likuiditas - Organisasi manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Risiko likuiditas merupakan risiko yang memerlukan pengelolaan secara berkesinambungan sama halnya dengan pengelolaan risiko lainnya. Risiko likuiditas timbul secara alamiah sebagai akibat dari mismatch atau Gap antara Rate Sensitive Assets (RSA) yaitu aset yang sensitif terhadap suku bunga dan Rate Sensitive Liabilities (RSL) yaitu kewajiban yang sensitif terhadap suku bunga Hal ini dikarenakan pada umumnya bank memiliki pendanaan dalam jangka pendek dan menyalurkannya ke dalam kredit/pembiayaan dengan jangka waktu yang lebih panjang. Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari masyarakat dan jangka waktu penempatan dana tersebut menyulitkan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban kepada nasabah dan pihak lainnya. Selain itu penyebab lain dari risiko likuiditas adalah karena terjadi penarikan dana dalam jumlah yang sangat besar sebagai akibat situasi politik dan ekonomi yang kurang
d) Liquidity Risk Management - Liquidity risk management organization Liquidity risk is a risk due to the inability of the Bank to fulfill its maturing obligations from cash flow funding sources and/or of high quality liquid assets that can be pledged without disturbing the activities and financial condition of the Bank. Liquidity risk is the risk that require management on an ongoing basis as well as other risk management. Liquidity risk arises naturally as a result of a mismatch or gap between Rate Sensitive Assets (RSA) is an asset that is sensitive to interest rates and Rate Sensitive Liabilities (RSL) that is sensitive liabilities bungaHal rate is because banks generally have a shortterm funding and channeled into the credit / financing with a longer period of time.
Incompatibility between period of fund raising from the public and period of fund placement complicate the Bank in fulfilling obligations to customers and other parties. In addition, other causes of liquidity risk are caused due to withdrawal of fund in a very large amounts as a result of political and economic situation that is less favorable, so it can cause the Bank to has liquidity problems and may adversely impact the
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
371
business activities and prospects of the Bank.
menguntungkan, sehingga dapat menyebabkan bank mengalami kesulitan likuiditas dan dapat berdampak negatif terhadap kegiatan dan prospek usaha bank tersebut.
372
Bank mengelola risiko likuiditasnya agar dapat memenuhi setiap kewajiban yang jatuh tempo dan menjaga tingkat likuiditas yang optimal. Tujuan tersebut dicapai oleh bank dengan menetapkan dan mengimplementasikan kebijakan cadangan likuiditas yang optimal, mengukur dan menetapkan limit untuk risiko likuiditas serta penyusunan contingency plan. Untuk mengelola risiko likuiditas, Bank SUMUT memiliki Asset and Liabilities Committee (ALCO) yaitu suatu komite yang bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan likuiditas pada Bank SUMUT. Dalam memonitor transaksi sehari – hari, risiko likuiditas Bank SUMUT dikelola oleh Divisi Tresuri.
- Indikator peringatan dini permasalahan likuiditas. Sebelum suatu risiko terjadi, biasanya akan menunjukkan suatu gejala. Gejala tersebut apabila tidak ditindaklanjuti dengan segera akan mengakibatkan semakin meningkatnya eksposur risiko tersebut. Agar gejala munculnya risiko dapat diketahui lebih awal, maka diterapkanlah indikator peringatan dini (early warning system) pada Bank SUMUT. Indikator peringatan dini permasalahan likuiditas pada Bank meliputi indikator internal dan indikator eksternal. 1) Indikator internal. Indikator internal adalah indikator yang berasal dari dalam Bank itu sendiri. Yang termasuk indikator internal antara lain adalah kualitas asset yang memburuk,
- Early warning indicators of liquidity problems. Before a risk occurs, it will usually show a sympton. The sympton, if not followed up immediately will result increasing the risk exposure. In order to caught the emergence of risk sympton, an early warning system is implemented in Bank SUMUT. Early warning indicators of liquidity problems n the Bank consist of internal and external indicators.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
The Bank manages liquidity risk in order to fulfill any matured obligations and maintains optimal liquidity level. The objective is achieved by the Bank by establishing and implementing optimal liquidity reserve policy, measuring and determining limits for liquidity risk as well as preparing contingency plan. To manage liquidity risk, Bank SUMUT has Assets and Liabilities Committee (ALCO) which is a committee that responsibles to conduct liquidity management in Bank SUMUT. In monitoring daily transactions, the liquidity risk of Bank SUMUT is managed by Treasury Division.
1) Internal indicators Internal indicators are indicators that come from within the Bank itself. Internal indicators consist of deteriorating assets quality, increased of concentration in several
peningkatan konsentrasi pada beberapa asset dan sumber pendanaan tertentu, perningkatan currency missmatches, terjadinya pelampauan limit, peningkatan biaya dana secara keseluruhan, dan/atau posisi arus kas yang semakin buruk sebagai akibat maturity missmatch yang besar terutama skala waktu jangka pendek. 2) Indikator eksternal Indikator eksternal adalah indikator early warning system yang berasal dari luar Bank SUMUT. Indikator eksternal antara lain informasi publik yang negatif terhadap bank, penurunan hasil peringkat oleh lembaga pemeringkat, penurunan fasilitas credit line yang diberikan oleh bank koresponden, peningkatan penarikan deposito sebelum jatuh tempo, dan/ atau keterbatasan akses untuk memperoleh pendanaan jangka panjang. Selain itu, Early warning system untuk mendeteksi gejala risiko likuiditas yang digunakan adalah laporan-laporan yang dikeluarkab oleh Bank secara berkala yaitu laporan maturity profile dan laporan cash flow. Laporan maturity profile bertujuan untuk melihat selisih antara asset dengan kewajiban, sedangkan laporan cash flow adalah laporan selisih antara kas masuk dengan kas keluar dengan melakukan forecasting dengan rentang waktu tertentu baik dengan asumsi kontraktual maupun asumsi historikal. - Mekanisme pengukuran pengendalian risiko likuiditas.
dan
Tingkat likuiditas Bank diukur dengan besarnya tingkat cadangan
assets and certain financing sources, increased currency missmatches, over limits, increased in overall funding costs, and/or cashflow position which is getting worse as results of a large maturity missmatch especially in short-term scale.
2) External Indicators External indicators are early warning system indicator that comes from the outside of Bank SUMUT. It includes negative public information towards the Bank, decreased ratings result by the ratings agency, decreased credit line facility given by correspondent banks, increased deposits withdrawal before maturity, and./or limited access to obtain long-term financing.
In addition, the Early warning system to detect liquidity risk symptoms used are the reports issued by the Bank on a regular basis namely, maturity profile and cash flow statements. Maturity profile report is aimed to see the difference between assets and liabilities, while for the cash flow statement is a report of difference between inflows and outflows of cash by forecasting certain timeframe either with the assumptions of contractual or historical.
- Mechanism of liquidity measurement and controlling.
risk
Bank’s liquidity level is measured by the level amount of primary reserves
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
373
primer dan cadangan sekunder yang dipelihara Bank serta rasio likuiditas lainnya. Pengukuran rasio likuiditas Bank meliputi struktur pendanaan, expected cash flow, akses pasar dan asset marketability. Pengelolaan cadangan primer dan cadangan sekunder adalah untuk keperluan pendanaan operasional harian dan sebagai buffer untuk mengcover penarikan dana yang tidak terduga Dalam hal pengukuran risiko likuiditas, Bank memiliki beberapa alat yang digunakan yaitu: Proyeksi arus kas, yaitu proyeksi seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar termasuk kebutuhan pendanaan untuk memenuhi komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. - Rasio likuiditas, yaitu rasio keuangan yang menggambarkan indikator likuiditas dan/atau mengukur kemampuan bank umtuk memenuhi kewajiban jangka pendek - Profil maturitas, yaitu pemetaan posisi asset, kewajiban, dan rekening administratif ke dalam skala waktu tertentu berdasarkan sisa jangka waktu sampai jatuh tempo. - Stress testing, yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan skenario tertentu terhadap posisi likuiditas Bank dalam kondisi krisis. - Laporan cash flow yaitu laporan selisih antara kas masuk dengan kas keluar dengan melakukan forecasting dengan rentang waktu tertentu baik dengan asumsi kontraktual maupun asumsi historikal. Dalam melakukan pengelolaan, bank memelihara cadangan likuiditas dalam bentuk : - Primary reserve (cadangan primer), merupakan cadangan utama yang pertama kali digunakan untuk
374
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
and secondary reserves maintained by the Bank and other liquidity ratios. Measurement of the Bank’s liquidity ratio includes financing structure, expected cash flow, market access, and assets marketability. Management of primary reserves and secondary reserves is for the needs of daily operating financing and as a buffer to cover the unexpected funds withdrawal. In terms of liquidity ratio measurement, the Bank has some tools that are used, namely. Cash flow projection is projection of the entire inflows and outflows of cash including financing needs to fulfill the commitments and contingency in administrative account transactions. - Liquidity ratio is a financial ratio to describe the liquidity indicators and/ or measures the Bank’s ability to fulfill current liabilities.
- Maturity profile is a mapping of assets position, liabilities, and administrative accounts in certain scale based on the remaining period to maturity. - Stress testing is a testing conducted by using certain scenario towards the liquidity position of the Bank in crisis condition. - Cash flow statements is a report of difference between inflows and outflows of cash by forecasting certain timeframe either with the assumptions of contractual or historical. In conducting management, the Bank maintains liquidity reserves in the form of: - Primary reserve, a reserve that is used firstly to fulfill the liquidity obligations. Primary reserve is
-
-
• • • • • •
memenuhi kewajiban likuiditas. Primary reserve ditempatkan dalam bentuk kas dan giro pada Bank Indonesia sebagai Giro Wajib Minimum. Secondary reserve (cadangan sekunder), merupakan kelebihan likuiditas yang dikelola oleh bank selain diperuntukkan untuk memperoleh imbal hasil dari pengelolaannya (baik dalam bentuk bunga/kupon dari penempatan ataupun kenaikan atas nilai penempatan), juga ditujukan untuk mendukung kebutuhan likuiditas harian yang ditempatkan dalam instrument : • Penempatan pada Bank Indonesia. • Penempatan pada bank lain. • Surat-surat berharga yang berada dalam portofolio diperdagangkan dan tersedia untuk dijual. Tertiary reserve (cadangan tersier) Merupakan kelebihan likuiditas yang ditempatkan dalam instrumen investasi jangka panjang yaitu instrument investasi yang digolongkan kedalam portofolio dimiliki sehingga jatuh tempo ataupun dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dalam bentuk : Obligasi Bank Sulut seri IV tahun 2010 Obligasi Bank Sulsel I tahun 2011 seri A Obligasi Bank Sulsel I tahun 2011 seri B Obligasi I Bank NTT tahun 2011 seri B Obligasi I Bank NTT tahun 2011 seri C Obligasi I Bank Riau Kepri tahun 2011
Selain hal tersebut diatas, Bank SUMUT melakukan proses pengukuran dan pengendalian atas risiko likuiditas secara
placed in the form of cash or current account in Bank Indonesia as Statutory Reserves.
- Secondary reserve is excessive liquidity managed by the Bank, which is used to obatin yields (either in the form of interest/coupon from the placement or increase on the placement value), and to support daily liquidity needs which is placed in the instrument of:
• Placement with Bank Indonesia. • Placement with other banks. • Marketable securities that are in the trading portfolio and available for sale - Tertiary reserve Tertiary reserve is excessive liquidity placed in the long-term investment instrument that is investment instrument which is classified as hold-to-maturity portfolio or in the category of loans and receivables in the form of:
• Obligation Bank Sulut series IV in 2010 • Obligation Bank Sulsel I in 2011 series A • Obligation Bank Sulsel I in 2011 series B • Obligation I Bank NTT in 2011 series B • Obligation I Bank NTT in 2011 series C • Obligation I Bank Riau Kepri in 2011
In addition to the above, Bank SUMUT conducts process of measurement and control on liquidty risk integratedly through
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
375
terpadu melalui Risk Management System (RMS) Bank SUMUT. Risk taking unit dalam hal ini Divisi Treasury melakukan proses identifikasi atas risiko likuiditas atas kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan risiko likuiditas. Untuk selanjutnya hasil identifikasi tersebut diinput ke dalam software RMS Bank SUMUT. Secara berkala risk taking unit mengirimkan data tersebut kepada Divisi Manajemen Risiko untuk selanjutnya dilakukan proses pengukuran secara sistem maupun secara manual. Output dari proses pengukuran tersebut kemudian dipantau untuk melihat kecenderungan profil risiko likuiditas Bank SUMUT. Apabila dalam proses pemantauan tersebut ditemukan peningkatan yang cukup signifikan dalam risiko likuiditas, Divisi Manajemen Risiko melalui Komite Manajemen Risiko bersama dengan Direksi dan Divisi Treasury menetapkan langkah dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan risiko tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank SUMUT untuk menjaga likuiditas bank adalah : 1. Melakukan penghimpunan dana pihak ketiga tanpa terfokus pada satu nasabah tertentu dan juga memberikan pembiayaan yang bersifat menyebar. 2. Mengaktifkan fungsi dan peran Asset Liability Committee (ALCO). 3. Meningkatkan upaya penghimpunan dana dan mengefektifkan pengelolaan jatuh tempo penyaluran dana dengan jatuh tempo dana pihak ketiga. 4. Menjalin hubungan dengan Bank lain dalam bentuk money market line
376
the Risk Management System (RMS) of Bank SUMUT. Risk taking unit in this matter is Treasury Division conducts identification process on liquidity ratio on activities that relate to liquidity risk. Then the identification result is inputted to the RMS software. Periodically, the risk taking unit delivers that data to Risk Management Division for further measurement process by system or manually. Output from the measurement process is then monitored to see the trend of liquidity risk profile of Bank SUMUT. If a significant increase is found in the liquidity risk, the Risk Management Division through Risk Management Committee together with the Board of Directors and Treasury Division determine the steps and efforts to control that risk.
Steps conducted by Bank SUMUT to maintain its liquidity:
5. Menetapkan kebijakan Cash Holding Limit pada kantor-kantor cabang Bank.
1. Conducting third party funds without focusing to one certain customer and also providing spread out financing. 2. Activating the functions and roles of Asset Liability Committee (ALCO) 3. Improving the efforts of fund raising and streamline the maturity management of fund disbursement with a maturity of third party funds. 4. Establishing relationship with other banks in the form of money market line 5. Establishing Cash Holding Limit policy in the Bank’s branch offices.
e) Pengelolaan Risiko Hukum - Organisasi manajemen risiko hukum Pengertian risiko hukum menurut Bank Indonesia adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Berdasarkan definisi tersebut,
e) Legal Risk Management - Legal Risk Management Organization The understanding of legal risk according to Bank Indonesia is a risk due to lawsuits and/or weakness of juridical aspects. Based on that definition, there are two
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
ada 2 penyebab munculnya risiko hukum pada Bank yaitu : 1. Bank dituntut secara hukum oleh stakeholder. 2. Terdapat kelemahan atas aspek yuridis (aspek hukum) yang ada pada Bank misalnya ketidakpatuhan pada peraturan dan perundangundangan, serta kelemahan perikatan, misalnya tidak dipenuhinya persyaratan kontrak, pengikatan agunan yang tidak sempurna dan lain-lain Tujuan risiko hukum dikelola oleh Bank adalah untuk melindungi Bank dari risiko yang berkaitan dengan hukum yang diperkirakan dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank, oleh karena itu tujuan pengelolaan risiko hukum adalah untuk memastikan tidak adanya kelemahan aspek yuridis pada setiap kegiatan yang dilakukan Bank dan agar terhindar dari tuntutan hukum karena ketiadaan atau kelemahan atas ketentuan internal Bank yang berhubungan dengan hukum. Ruang lingkup risiko hukum biasanya berhubungan dengan jenis risiko lainnya seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko reputasi, risiko stratejik, maupun risiko kepatuhan yang seringkali memiliki keterkaitan erat satu sama lain. Risiko hukum dapat timbul karena telah terjadi terlebih dahulu risiko kepatuhan, misalnya pengikatan agunan tidak dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Risiko hukum dapat juga timbul karena terjadinya risiko operasional terlebih dahulu misalnya, petugas Bank telah lalai melakukan pengikatan jaminan dengan sempurna. Bank harus melakukan identifikasi risiko hukum yang melekat pada setiap aktivitas fungsional bank perkreditan/ pembiayaan, treasury dan investasi, operasional dan jasa, teknologi sistem informasi dan pengelolaan sumber daya manusia.
causes of legal risk in the Bank, namely: 1. Bank is sued by the stakeholder 2. There are weaknesses on juridical aspect (legal aspect) in the Bank, such as noncompliance to rules and regulations, and weakness of engagement, for example the noncompliance to the contract requirements, imperfect collateral, etc.
The purpose of legal risk is to protect the Bank from risks related to legal that could jeopardize the survival of the Bank, therefore, the objective of legal risk management is to ensure that there is no weakness in the juridical aspects in every activities conducted by the Bank so as to avoid lawsuits due to the absence or weakness on internal provisions of the Bank that associated with legal. The scope of legal risk is usually connected with other risks such as credit risk, market risk, operating risk, liquidity risk, reputation risk, strategic risk, and compliancy risk that usually inherent with one another. Legal risk may arise due to prior compliancy risk, such as binding of collateral that is not conducted according to the applicable regulations. Legal risks may also arise due to prior operating risk, such as, the Bank’s officers have neglected to conduct perfect binding of guarantees. Bank has to conduct legal risk identification that is inherent to every functional activities of lending/financing, treasury and investment, operating and services, information system technology, and human resources management.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
377
378
Bank SUMUT telah melakukan pengelolaan Risiko Hukum dengan baik dimana bank telah memiliki bidang khusus yaitu Bidang Hukum Bank SUMUT yang secara struktur organisasi berada dibawah Sekretariat Perusahaan Bank SUMUT. Bidang hukum menangani permasalahan hukum dengan tugas memberikan analisa/ advis mencakup seluruh permasalahan hukum yang ada di Bank SUMUT Kantor Pusat, Cabang, Cabang Pembantu baik pidana, perdata, legalitas produk dan perjanjian Bank SUMUT dengan pihak lain. Bidang Hukum secara bersama-sama dengan Divisi Manajemen Risiko, Divisi Kepatuhan dan satuan kerja operasional (risk taking unit) melakukan review terhadap perubahan ketentuan atau peraturan tertentu yang berpotensi meningkatkan eksposur risiko hukum.
Bank SUMUT has conducted Legal Risk management well in which the Bank already has special field namely Legal Unit of Bank SUMUT which is under the Corporate Secretary. Legal unit handles legal problems with duties of providing analysis/advises that cover all legal areas in Bank SUMUT Headquarter, Branch office, Sub-branch office in the issues of criminal, civil, legality of products and agreement of Bank SUMUT with other parties.
- Mekanisme pengendalian risiko hukum dalam rangka meminimalisir risiko hukum yang berpotensi terjadi, mekanisme yang dilakukan oleh Bank SUMUT adalah : - Seluruh Divisi pada Bank SUMUT melakukan pembahasan dengan Bidang Hukum terkait mengenai naskah-naskah perjanjian/perikatan dan peraturan-peraturan ataupun ketentuan-ketentuan serta perubahan format yang berkaitan dengan produk dana dan jasa Bank SUMUT. - Bidang Hukum membantu untuk mengawasi tindakan hukum yang dilakukan oleh unit-unit kerja Bank SUMUT dengan cara meminta informasi yang diperlukan atau laporan dari unit tersebut. - Dalam setiap urusan hukum yang menyangkut Bank SUMUT pada pengadilan ataupun saluran lainnya, Bidang Hukum bertindak untuk mewakili Bank SUMUT dengan surat kuasa atau penunjukan khusus dari Direksi.
- Legal risk control mechanism In order to minimize the potential legal risks, Bank SUMUT conducts mechanisms as follows:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Legal unit together with Risk Management Division, Compliancy Division and risk taking unit conduct review towards the changes of certain rules and regulations that are potentially to increase legal risk exposure.
- All Divisions in Bank SUMUT conduct a discussion with related Legal Unit regarding the texts of agreements/ engagement and regulations or the format changes relating to products of fund and services of Bank SUMUT.
- Legal unit helps to monitor legal actions conducted by units of Bank SUMUT by asking necessary information or report from those units.
- In any legal matters involving PT Bank SUMUT on courts or other channels, Legal unit acts to represent Bank SUMUT with a authorization letter of special appointment by the Board of Directors.
- Menatausahakan dan monitoring seluruh berkas perkara Bank SUMUT pada setiap tingkat badan peradilan (perdamaian, perlawanan, gugatan, upaya banding, upaya kasasi, dan peninjauan kembali) dan DJPLN/KP2LN. - Melakukan evaluasi perjanjianperjanjian yang telah dan akan dibuat dengan pihak lain yang berkaitan dengan produk dana dan jasa Bank SUMUT, serta apabila diperlukan mengusulkan pengakhiran perjanjian kerjasama tersebut bilamana kerjasama dimaksud tidak bermanfaat bagi Bank SUMUT ataupun dalam pelaksanaannya merugikan dan atau melemahkan kedudukan Bank SUMUT.
- Administering and monitoring the entire case file of Bank SUMUT at every level of the judiciary (peace, resistance, lawsuit, cassation efforts, and review) and DJPLN/ KP2LN.
f ) Pengelolaan Risiko Stratejik - Organisasi manajemen risiko stratejik Definisi risiko stratejik menurut Bank Indonesia adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Berdasarkan definisi tersebut timbulnya risiko Stratejik dapat disebabkan antara lain oleh: - Kurang tepatnya penetapan dan pelaksanaan Strategi Bank. - Kurang tepatnya pengambilan keputusan Bank. - Kurang responsifnya Bank terhadap perubahan lingkungan bisnis yang terjadi. Pada umumnya risiko stratejik dapat timbul karena telah terjadi terlebih dahulu risiko lainnya, misalkan risiko kepatuhan, dimana adanya ketidakpatuhan terhadap prosedur penyusunan stratejik sehingga menimbulkan risiko stratejik. Risiko stratejik dapat juga disebabkan karena terjadinya risiko operasional terlebih dahulu misalnya, teknologi informasi yang dimiliki Bank tidak mampu bekerja secara konsisten sehingga
f) Strategic Risk Management - Strategic risk management organization Definition of strategic risk according to Bank Indonesia is a risk due to imprecision in the making and/or impelementing of strategic decision and failure in anticipating business environmental changes.
- Evaluating the agreements that have been and will be made with other parties relating to the products of funds and services of Bank SUMUT, and if necessary, proposing the termination of the agreement if the cooperation is not beneficial for Bank SUMUT or in actual harm and or weaken the position of Bank SUMUT.
Base on definition, the cause of strategic risk is: - Imprecision of determination and implementation of the Bank’s strategies - Imprecision of the Bank’s decision making - Lack of responsiveness towards the business environment changes. Basically, strategic risk may arise due to prior risks, such as compliancy risk, where there is noncompliance towards the procedures of strategic formulation that cause strategic risk. A strategic risk may also arise due to prior operating risk, such as the information technology of the Bank does not work consistently and is unable to produce accurate data and information that leads to errors in determination of decision making strategy and mistakes in response towards changes of external
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
379
tidak mampu menghasilkan data dan informasi yang akurat sehingga berdampak pada kekeliruan penetapan strategi pengambilan keputusan maupun kekeliruan respon terhadap perubahan lingkungan eksternal yang berdampak pada munculnya risiko Stratejik. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan risiko stratejik yang bertujuan untuk memastikan bahwa penetapan dan pelaksanaan strategi serta pengambilan keputusan telah dilaksanakan secara tepat dan untuk memastikan bahwa manajemen bersifat responsif terhadap perubahan lingkungan eksternal. Pengelolaan risiko stratejik di Bank SUMUT dilakukan oleh unit kerja perencanaan Bank SUMUT yang berada pada Divisi Perencanaan. Salah satu tugas Divisi Perencanaan adalah merumuskan rencana strategi Bank sesuai dengan kebijakan umum Direksi untuk dituangkan kedalam rencana kerja dan anggaran tahunan, Rencana Jangka Menengah dan Rencana Jangka Panjang Bank.
380
environment that lead to the occurence of strategic risk. Therefore, the Bank needs strategic risk management to ensure that the determination and implementation of strategies as well as decision making have been conducted properly and also to ensure that the management is responsive towards the external environment changes.
Strategic risk management in Bank SUMUT is conducted by the planning unit under thee Planning Division. One of the duties is to formulate strategic plans in accordance to general policies of the Board of Directors which is poured inside the annual workplan and budget, Medium Term Plans and Long Term Plans.
- Kebijakan yang memungkinkan Bank untuk dapat mengidentifikasi dan merespon perubahan lingkungan bisnis, baik eksternal maupun internal
- Policies that allow the Bank to identify and respond to changes of business environment, both external and internal
Untuk mengidentifikasi dan merespon perubahan bisnis baik eksternal maupun internal, Bank SUMUT telah memiliki kebijakan berupa pedoman penyusunan rencana bisnis Bank. Pedoman penyusunan Rencana Bisnis Bank tersebut dimaksudkan sebagai standar agar : - Penyusunan rencana baik jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek dapat dilaksanakan dengan baik - Menjadi panduan pelaksanaan pencapaian kinerja dan dapat diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan serta,
To identify and respond to business changes both external and internal, Bank SUMUT already has policies in the form of business plan preparation guidelines which meant as a standard:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
- Preparation of plans both long term, medium term or short term can be conducted well - To be a implementation guide in order to achieve performance and can be completed within the time determined by the quality and accountable
- Dapat melakukan identifikasi dan merespon perubahan bisnis baik eksternal maupun internal. Rencana ini merupakan komparisasi dari sistem Top-Down dan Bottom-Up yaitu melakukan pendekatan dan penyesuaian antara rencana kerja yang dibuat oleh Divisi Perencanaan dengan rencana kerja akumulasi dari seluruh Kantor Cabang serta Divisidivisi. Rencana dan anggaran difokuskan pada manajemen operasional dengan berpedoman kepada rencana strategis yang telah ditetapkan terlebih dahulu oleh Direksi. Rencana kerja yang telah disetujui akan dijadikan dasar bagi penyusunan “Performance Apprasial” atau Manajemen Kinerja antara Direksi dengan Pemimpin Cabang dan Pemimpin Divisi.
- Able to identify and respond to business changes both external and internal. This plan is a comparison from the system of Top-Down and Bottop-Up namely to conduct approach and adjustment between work plan made by the Planning Division with the accumulation of workplan from the entire Branch Offices as well as Divisions.
Plans and budgets focused on operating management with reference to strategic plans that have been established in advance by the Board of Directors. The approved workplans will be the basis for the preparation of Performance Appraisal or Performance Management between the Board of Directors and the Branch Leader and Division Leader.
- Mekanisme untuk mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang ditetapkan .
- Mechanism to measure the progress achieved from the established business plans.
Mekanisme yang digunakan Bank SUMUT dalam mengukur kemajuan yang dicapai dari rencana bisnis yang sudah ditetapkan dilakukan evaluasi kinerja atau monitoring Rencana Bisnis yang merupakan early warning system dalam pengendalian usaha bank (pengendalian risiko stratejik). Evaluasi kinerja dilakukan setiap bulan dengan membandingkan realisasi dengan target yang ditetapkan dalam rencana kerja, baik secara gabungan (konsolidasi) maupun masingmasing unit kantor operasional (Kantor Cabang/ Kantor Cabang Pembantu/ Kantor Kas/ Kas Mobil). Setiap penyimpangan (variance) dan pertumbuhan
Mechanism used by Bank SUMUT in measuring progress achieved from the predefined business plans is conducted through Performance Evaluation or Business Plans Monitoring which is an early warning system in business controlling of the Bank (Strategic risk control). Performance evaluation is conducted monthly by comparing realization with the predefined targets in the work plan, both consolidated or each operating office units (Branch Offices/Subbranch Offices/ Cash Offices/ Mobile Cash). Every significant variance and growth will be analyzed the caused both achieved or not achieved. Based on the feedback, the management can immediately
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
381
(growth) yang signifikan akan dianalisa penyebabnya baik tercapai maupun tidak tercapai. Berdasarkan feedback tersebut manajemen dapat segera mengambil langkah perbaikan (remedial action) dalam kinerja dan dalam penyusunan rencana kerja yang akan datang. Evaluasi kinerja dilakukan setiap bulan terhadap Neraca dan Laba/ Rugi serta Rasio Keuangan tertentu posisi akhir bulan laporan, dengan membandingkan anggaran berikut :
take remedial action in performance and in the preparation of future workplans. Performance evaluation is conducted monthly towards Balance Sheet and Profit/Loss as well as certain Financial Ratio of the end of month report position, by comparing the following budget:
- Kinerja posisi bulan laporan (realisasi) dengan anggaran bulan laporan (rencana) dan anggaran akhir tahun ini.
- Performance of reporting month position (realization) with the reporting month budget (plan) and end of year budget.
- Kinerja posisi bulan laporan dengan kinerja bulan lalu (mom), Desember tahun lalu dan bulan yang sama tahun lalu (yoy).
- Performance of reporting month position with last month’s performance (mom), December last year and the same month last year (yoy).
Evaluasi kinerja meliputi target yang telah ditetapkan yaitu target penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit, piutang & pembiayaan, serta perkiraan Laba/ Rugi, NPL dan Kolektibilitas.
Performance evaluation includes sets targets namely the target of Fund Raising (DPK) and Credit Disbursement, Receivables & Financing, as well as Profit/ Loss estimation, and Collectibility.
g) Pengelolaan Risiko Reputasi
382
g) Reputation Risk Management
- Organisasi manajemen risiko reputasi, termasuk pelaksanaan manajemen risiko untuk risiko reputasi oleh unitunit terkait (Corporate Secretary,Humas, dan unit bisnis terkait)
- Organization of reputation risk management, including the implementation of risk management for reputation risk by relevant units (Corporate Secretary, Public Relations, and relevant business units)
Risiko reputasi dapat terjadi karena disebabkan oleh tindakan-tindakan, peristiwa, atau kejadian yang dapat menimbulkan publikasi dan persepsi negatif yang dapat merugikan Bank.
Reputation risk may arise due to actions, events that may cause negative publications and perceptions that might harm the Bank. Reputation risk sources are inherent to all human resources and
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Sumber risiko reputasi melekat pada seluruh sumber daya manusia dan seluruh produk atau aktivitas yang dimiliki oleh Bank termasuk perilaku kegiatan pekerjaan pegawai di setiap unit kerja maupun perilaku pegawai di luar bidang kegiatan pekerjaan. Oleh karena itu, tujuan pengelolaan reputasi adalah untuk meminimalisir terjadinya kegiatan, tindakan, ataupun peristiwa yang dapat menimbulkan persepsi dan publikasi negatif yang dapat menimbulkan kerugian bagi kegiatan usaha Bank. Ruang lingkup risiko reputasi biasanya berhubungan dengan jenis risiko lainnya seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko stratejik, maupun risiko kepatuhan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain. Risiko reputasi dapat timbul karena telah terjadi terlebih dahulu risiko kepatuhan, misalnya ketidakpatuhan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sehingga mengecewakan nasabah yang membuat nasabah mempublikasikan kekecewaannya pada masyarakat lainnya melalui media massa. Risiko reputasi dapat juga timbul akibat terjadinya risiko operasional terlebih dahulu, misalnya petugas Bank menggelapkan uang milik nasabah sehingga timbul persepsi negatif nasabah kepada Bank dan selanjutnya nasabah kemudian mempublikasikan permasalahan tersebut. Risiko kredit juga dapat menimbulkan risiko reputasi, misalnya pemberian kredit untuk usaha yang melanggar norma kesusilaan yang dapat mengakibatkan munculnya publikasi dan persepsi negatif terhadap Bank. Sekretaris Perusahaan merupakan satuan kerja di PT. Bank SUMUT yang memiliki peran strategis dalam mengelola risiko reputasi. Salah satu peranan Sekretaris Perusahaan dalam memitigasi risiko reputasi adalah dengan cara menjalankan fungsi pencegahan dan pengendalian
all products or activities owned by the Bank including the work behavior of employees in every work unit or their behavior outside the workfield. Therefore, the objective of reputation management is to minimize the occurrence of activities, actions, or events that might cause negative perceptions and publications which at the end will harm the Bank’s business activities.
The scope of reputation risk is usually associated with other types of risk such as credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, strategic risk, and compliancy risks that are interconnected closely to each other. Reputation risk can arise due to a prior compliance risk, such as noncompliance of employees in conducting their work that disappointed the customers and ultimately lead to reputational risk. Reputational risk may also arise due to the occurrence of operating risk in advance, for example Bank officers embezzled customer’s money which leads to negative perceptions towards the Bank then the customers publish the problems. Credit risk can also pose reputation risk, such as the provision of credit to businesses that violate the moral norms that can lead to the emergence of negative publicity and perceptions of the Bank.
Corporate Secretary is a work unit in PT. Bank SUMUT that owns strategic role in managing reputation risk. One of the roles of Corporate Secretary in mitigating reputation risk is to implement function of prevention and controlling negative publication of reputation risk that is closely related with negative publication
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
383
384
publikasi negatif risiko reputasi yang terkait erat dengan pemberitaan negatif atau keluhan melalui media massa maupun social media. Sekretaris Perusahaan Bank SUMUT berperan sebagai jembatan informasi dan komunikasi antara pemangku kepentingan dengan pihak manajemen perusahaan serta didukung oleh unit lainnya yang melaksanakan fungsi penyelesaian pengaduan nasabah di Divisi Kepatuhan dan unit penerimaan/ penyelesaian pengaduan di Call Center dan seluruh unit kerja kantor cabang.
or complaints through mass media or social media. Corporate Secretary of Bank SUMUT takes part as a bridge of information and communication between stakeholders and management of the Company and also supported by other units in conducting functions of the settlement of customer’s complaints in Compliancy Division and unit of complaints acceptance/settlement at Call Center and the entire work units of branch offices.
Dalam hal melakukan manajemen terhadap risiko reputasi Sekretaris Perusahaan bertugas melakukan halhal sebagai berikut :
In managing reputation risks, the Corporate Secretary is in charge of conducting the following things:
• Menyiapkan infrastruktur pemantauan publikasi negatif dan pelayanan informasi • Menyusun tata kelola risiko reputasi yang terkait erat dengan publikasi negatif • Melakukan media monitoring dan pendokumentasian publikasi • Merespon publikasi negatif atau kejadian lainnya terkait eksposur risiko reputasi. • Memonitoring tindak lanjut pemulihan risiko inherent oleh unit pelaksana terkait. • Melakukan upaya mitigasi risiko reputasi
• Preparing monitoring infrastructure of negative publication and information services • Developing reputation risk governance which is closely associated to negative publication • Conducting media monitoring and documenting publication • Responding negative publication or other events related to reputation risk exposure • Monitoring follow up of inherent risk recovery by relevant unit
- Kebijakan dan mekanisme dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan pemangku kepentingan lainnya (stakeholders) untuk mengendalikan risiko reputasi Sekretaris Perusahaan melalui Bidang Public Relations memiliki kebijakan tata kelola reputasi yang menjadi pedoman dalam melakukan pelayanan komunikasi dan informasi
- Policies and mechanisms of improving service quality to customers and other stakeholders to control reputation risks.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• Mitigating reputation risk
Corporate Secretary through Public Relations has reputation governance policies that guide the implementation of service of communication and information to stakeholders in order to
improve the reputation and to respond negative publication, by providing policies and information infrastructure, among others:
kepada stakeholders dalam rangka meningkatkan reputasi dan merespon publikasi negatif, dengan menyediakan kebijakan dan Infrastruktur informasi, antara lain: • Kebijakan dan prosedur manual publikasi, dengan strategi Press Release, Press Conference, Hak Jawab dan Corporate Advertising. • Kebijakan dan prosedur manual pelayanan informasi dan Pemantauan Media, dengan strategi pengelolaan Website, social media, dan corporate magazine. • Kebijakan Media Monitoring, dengan strategi analisa isi dan isolasi isu. • Best Practise Krisis Reputasi, dengan strategi manajemen krisis public relations. • Kebijakan Human Relations, dengan strategi Media Relations, Bussiness Gathering dan Corporate Social Responsibility (CSR). Bank SUMUT telah melakukan pengelolaan risiko reputasi untuk meminimalkan terjadinya hal-hal yang berkaitan dengan risiko reputasi dengan cara : 1. Mengoptimalkan unit pengaduan nasabah dimana setiap pengaduan harus segera ditindaklanjuti . 2. Mengoptimalkan peran Public Relation/Humas untuk merancang dan mengorganisir strategi komunikasi yang efektif untuk menjaga reputasi dan meminimalisir risiko reputasi. 3. Menjaga kualitas produk dan layanan serta prilaku seluruh pegawai Bank SUMUT. • Pengelolaan risiko reputasi Dalam melakukan mitigasi risiko reputasi, dilakukan strategi manajemen risiko reputasi, melalui tahapan prosedur identifikasi risiko,
• Policies and manual procedures of publication with strategies of Press Release, Press Conference, Rights of Reply and Corporate Advertising. • Policies and manual procedures of information services and Media Monitoring, with management strategies of Website, Social Media, and Corporate Magazine. • Media monitoring policies, with strategies of content analysis and isolation of issues. • Best Practice of Reputation Crisis, with management strategies of public relations crisis • Human Relations policies, with Media Relations strategies, Business Gathering and Corporate Social Responsibility (CSR)
Bank SUMUT has conducted reputation risk management to minimize the occurrence of things related to reputation risk by: 1. Optimizing customer complaints where every complaint must be responded. 2. Optimizing the role of Public Relations to design and organize effective communication strategy to maintain the reputation and minimize the reputation risks. 3. Maintaining the products and services quality as well as behavior of all employees of Bank SUMUT.
• Reputation risk management In mitigating reputation risk, strategies of reputation risk management are conducted through procedure steps of identification of risks,
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
385
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, yakni: 1. Identifikasi Risiko Reputasi Dalam pelaksanaan manajemen risiko reputasi, Sekretaris Perusahaan melalui Bidang Public Relation Bank SUMUT melakukan analisa seluruh sumber risiko reputasi yang melekat (inherent risk) sebagai risiko yang diambil untuk dikelola, dengan berpedoman pada identifikasi isu dan sumber risiko. 2. Pengukuran Risiko Reputasi Setelah diidentifikasi, dilakukan pengukuran besarnya eskposur risiko yang melekat pada risiko reputasi. Metode pengukuran yang digunakan adalah : • Content Analisys Media Metode Analisa Isi (Content Analisys) digunakan untuk mengukut tingkat risiko reputasi dan dampak pembentukan persepsi negatif dan kerugian bisnis, antara lain dengan parameter level media (kemampuan menjangkau audiens), frekuensi publikasi negatif di suratkabar.
measurements, monitoring, and controlling of risk, namely: 1. Reputation Risk Identification In implementing reputation risk management, the Corporate Secretary through Public Relations field of Bank SUMUT conducts analysis of all inherent reputation risk sources as risk appetite to be managed based on the identification of issues and sources of risk.
• Net Sentimen Social Media Sentimen netizen/follower (audiens) sosial media terhadap Bank SUMUT, produk dan aktivitas bisnisnya dianalisa dari aspek kunjungan, like, dan mention (ungkapan/ komentar/status) berupa pendapat atau perasaan dari konsumen atau audiens social media (facebook/twitter), baik dengan sentimen positif maupun negatif. Net Sentimen (NS) diukur dengan metode penjumlahan total mention positif dan total mention netral dikurangi dengan total mention negatif. Dari hasil pengukuran, dapat diketahui jenis issue negatif apa yang paling menonjol.
• Net Sentiment of Social Media Sentiment netizen/follower (the audience) of social media towards Bank SUMUT, its products and business activities are analyzed from the aspect of the visit, like, and mention (phrase/comment/status) in the form of opinions or feelings of the consumer or audience of social media (facebook/twitter), either with positive and negative sentiment. Net Sentiment (NS) is measured by the method of the sum total of positive mentions and total of neutral mentions minus total of negative mentions. From the measurement result, the most prominent issue type will be known. 3. Reputation Risk Monitoring Monitoring of reputation risk on negative publication by newspapers is conducted by Corporate Secretary by news clipping and media monitoring and monitoring of mention on social media, and the results then reported periodically to the Board of Directors in daily report, weekly report, monthly report and annual recapitulation reports.
3. Pemantauan Risiko Reputasi Pemantauan risiko reputasi atas publikasi negatif oleh suratkabar dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan selaku unit pelaksana melalui kegiatan pendokumentasian kliping koran dan media monitoring serta monitoring mention sosial media, dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada
386
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. Reputation Risk Parameter Once identified, the magnitude of the risk exposure inherent to the reputation risk is measured. Measurement methods used are: • Media Content Analysis Content Analysis Method is used to measure the reputational risk level and the impact of the formation of negative perceptions and business losses, among others, media level parameter (ability to reach the audiences), frequency of negative publicity in the newspapers.
Direksi dalam laporan harian, laporan mingguan dan bulanan serta laporan rekap tahunan. Berdasarkan laporan bulanan, Sekretaris Perusahaan melakukan pemantauan atas dampak terhadap kerugian bisnis dengan melakukan analisa korelasi tingkat risiko reputasi bulanan dengan rasio keuangan dan pertumbuhan laba pada bulan yang sama. Jika ditemukan korelasi positif, selanjutnya direkomendasikan kepada direksi upaya pengendalian risiko reputasi melalui respon atas pemberitaan negatif serta menyampaikan upaya tindak lanjut recovery eksposure risiko aktivitas bank oleh unit pelaksana terkait sesuai dengan sumber risikonya. 4. Pengendalian Risiko Reputasi Upaya pengendalian risiko reputasi (isolasi isu) dilakukan antara lain dengan metode: 1) Merespon publikasi negatif oleh Sekretaris Perusahaan, dengan strategi: a. Isolasi isu melalui media massa • Memastikan potensi dan tingkat risiko reputasi • Pengumpulan data akurat untuk klarifikasi isu. • Penyiapan spokes person (juru bicara), yakni internal spokes person atau eksternal spokes person
Based on monthly report, the Corporate Secretary conducts monitoring on the impact towards business losses by implementing correlation analysis of monthly reputation risk level with financial ratio and profit growth in the same month. If a positive correlation is found, then it is recommended for the Board of Directors to conduct reputation risk controlling by responding to negative publicity and delivering follow up of recovery of risk exposure of the Bank’s activity by the relevant unit in accordance with the sources of risk.
4. Pengendalian Risiko Reputasi Reputation risk control efforts (isolation of issues) is conducted with the methods of: 1) In response of negative publication by the Corporate Secretary, with the strategies of: a. Isolation of issues through mass media • Ensuring potential and reputation risk level • Collecting accurate data for clarification of issues • Preparing a spoke person, either internal or external spoke person
• Menggunakan pilihan strategi, antara lain: press release; press conference; special interview; hak jawab; advertorial. • Pemilihan media publikasi
• Using optional strategies, such as: press release, press conference, special interview; right of reply; advertorial • Selection of publications media
b. Mengendalikan isu melalui Human Relations, dengan pilihan business gathering dan media relations.
b. Controlling issues through Human Relations, with a choice of business gathering and media relations.
2) Solusi atas risiko inheren, dengan upaya mitigasi risiko inheren oleh unit terkait sesuai dengan sumber risiko aktivitas bank berdasarkan limit waktu
2) The solution to the inherent risks, with the effort of relevant unit to mitigate the inherent risks in accordance with the source of risk of the Bank’s activity based on the
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
387
388
penyelesaian risiko yang ditentukan oleh masing-masing unit pelaksana terkait.
time limit of risk completion determined by each relevant unit.
5. Pengendalian Risiko Reputasi Saat Krisis Pada saat kondisi krisis, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk memitigasi timbulnya risiko reputasi, yaitu : 1) Cepat memberi respon kepada publik. 2) Memberikan informasi yang jujur kepada publik tentang kondisi yang terjadi. 3) Selalu informatif, karena media akan menciptakan cerita versi mereka sendiri apabila perusahaan tidak memberikan informasi yang diperlukan. Rumor atau gosip bisa terus berkembang yang pada akhirnya menyebabkan kehancuran yang lebih fatal. 4) Memperlihatkan kepada publik bahwa perusahaan peduli terhadap kondisi yang terjadi. 5) Tetap memelihara hubungan baik kepada seluruh stakeholder.
5. Reputation Risk Control at Crisis At the time of crisis, there are several steps that need to be conducted to mitigate the occurance of reputation risk, namely: 1) Quick to respond to the public. 2) Provide honest information to the public about the conditions that occur. 3) Always informative, because media will make their own version of the story if the company does not provide the necessary information. Rumors or gossip can lead to more fatal destruction.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
4) Showing the public that the Company is concerned about the conditions that occur. 5) Maintaining good relationship to all stakeholders.
h) Pengelolaan Risiko Kepatuhan • Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan bersumber dari ketidakpatuhan Bank terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, misalnya tidak terpenuhinya ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK). Ruang lingkup risiko kepatuhan biasanya berhubungan dengan risiko lainnya. Keterkaitan risiko kepatuhan dengan risiko kredit tercemin dalam hubungannya dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK). Keterkaitan risiko kepatuhan dengan risiko pasar antara lain ketidakpatuhan terhadap kebijakan mark to market (MTM) yang harus dilakukan setiap hari untuk instrumen yang diperdagangkan sehingga mengakibatkan penilaian terhadap surat berharga tidak menggambarkan nilai sebenarnya. Keterkaitan risiko kepatuhan dengan risiko Stratejik tercermin dalam hubungannya terhadap penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank yang tidak berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Selain itu risiko kepatuhan juga berhubungan erat dengan risiko operasional, risiko likuiditas, dan risiko hukum. Risiko Kepatuhan dapat bersumber antara lain dari perilaku hukum yakni perilaku/aktivitas Bank yang menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-
h) Compliancy Risk Management • Compliancy Risk Management Organization Compliancy risk is sourced from the Bank’s noncompliance towards the applicable rules and regulations, such as noncompliance of the provisions of the Minimum Capital Adequacy Ratio (MCAR), Earning Assets Quality, Formation of Allownce for Earning Assets, Limits Lending (LLL).
The scope of compliancy risk is usually related with other risks. The relation of compliancy risk with credit risk is reflected in relation to the provisions of the Minimum Capital Adequacy Ratio (MCAR), Earning Assets Quality, Formation of Allownce for Earning Assets, Limits Lending (LLL).
The relation of compliancy risk and market risk among others are noncompliance towards the mark to market (MTM) policy that must be conducted daily for the traded instruments, resulting in an assessment towards the bonds which does not reflect the true value. The relation of compliancy risk and Strategic risk is reflected in the relation towards the preparation of Annual Work Plan Budget (AABP) of the Bank that is not guided to the applicable regulations. In addition, compliancy risk is closely related with operating risk, liquidity risk, and legal risk.
Compliancy Risk can be derived partly from the behavior of the law namely the behavior/activities of the Bank that deviates or violates the applicable rules and regulations and the organization
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
389
undangan yang berlaku dan perilaku organisasi yakni perilaku/aktivitas Bank yang menyimpang atau bertentangan dari standar yang berlaku secara umum. Bank SUMUT telah memiliki fungsi satuan kerja Manajemen Risiko yang berada pada Divisi Manajemen Risiko dan fungsi Satuan Kerja Kepatuhan yang berada pada Divisi Kepatuhan. Divisi Kepatuhan bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan. Pengelolaan risiko kepatuhan pada Bank SUMUT berada pada Divisi Kepatuhan. Dalam menjalankan fungsi tugas wewenang dan tanggung jawabnya, Divisi Manajemen Risiko bekerja secara independen sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Dalam pengelolaan manajemen risiko kepatuhan, Divisi Kepatuhan berkoordinasi dengan : 1) Divisi Manajemen Risiko dalam menentukan metodologi pengukuran risiko, parameter/kriteria penilaian, tool aplikasi manajemen risiko, pemantauan/monitoring dan pelaporan untuk penyusunan profil risiko. 2) Berkoordinasi dengan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dan Kontrol Internal dalam hal pemantauan terhadap pelanggaran ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan ketentuan internal bank. 3) Berkoordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah dan Unit Usaha Syariah untuk memastikan ada atau tidaknya pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku termasuk prinsip-prinsip syariah. 4) Berkoordinasi dengan Divisi Teknologi Informasi untuk memastikan eskposur kerugian atas pembebanan
390
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
behavior namely the behavior/activities of the Bank that deviates or has conflict with the generally accepted standards.
Bank SUMUT has a work unit function of Risk Management in the Risk Management Division and function of Compliancy work unit in Compliancy Division. Compliancy division is directly responsible to the Board of Directors which supervises the Compliancy function. Management of compliancy risk in Bank SUMUT is in the Compliancy Division. In implementing the functions of authorities and responsibilities, the Risk Management Division works independently in accordance to the applicable rules and regulations.
In managing the compliancy risk management, the Compliancy Division is coordinating with: 1) Risk Management Division in determining risk measurement methodology, assessment criteria, risk management application tool, monitoring and reporting to develop risk profile. 2) Coordinating with Internal Audit Unit and Internal Control in monitoring towards the violations of applicable provisions and regulations, Standard Operating Procedures (SOP), and internal provisions of the Bank. 3) Coordinating with the Sharia Supervisory Board and Sharia Business Unit to ensure whether there is any violation towards the applicable rules and regulations including sharia principles. 4) Coordinating with Information Technology Division to ensure the exposure of losses on the imposition
denda oleh Otoritas Jasa Keuangan terhadap ketidakpatuhan unit kerja dalam melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia atau peraturan regulator lainnya. Strategi manajemen risiko dan efektiviitas penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan, terutama dalam rangka memastikan penyusunan kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan standar yang berlaku secara umum, ketentuan, dan/atau peraturan perundangundangan yang berlaku.
of penalties by the Financial Services Authority towards the noncompliance of units in conducting the obligations set in Bank Indonesia Regulations or other regulator’s regulations. •
Risk management strategy and effectiveness of risk management implementation for compliancy risk, particularly in order to ensure the development of policies and procedures is in accordance with the applicable standards in general, provisions, and/or applicable rules and regulations.
Strategi manajemen risiko kepatuhan pada Bank SUMUT dengan memastikan bahwa : • Tetap mempertahankan eksposur risiko yang sesuai dengan kebijakan, prosedur intern Bank, peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. • Dikelola oleh Sumber Daya Manusia yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian di bidang manajemen risiko, sesuai dengan kompleksitas dan kemampuan usaha Bank.
Compliancy risk management strategy in Bank SUMUT is to ensure that:
Pengelolaan risiko Kepatuhan Bank SUMUT mencakup strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur Risiko Kepatuhan. Bank SUMUT telah memastikan efektivitas penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan dengan melakukan: 1. Pengujian atas draft kebijakan dan prosedur dan ketentuan internal Bank dengan mempedomani ketentuan dan peraturan yang berlaku serta memperhatikan adanya fungsi pengendalian dalam penyusunan SOP yakni penerapan prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) yang memadai dan dilaksanakan secara konsisten.
Compliancy risk management of Bank SUMUT consists of strategies for the entire activities that have Compliancy Risk exposure; Bank SUMUT has ensured the effectiveness of Risk Management implementation for Compliancy Risk by conducting: 1. Testing on draft of policies and procedures and internal provisions of the Bank refers to the applicable rules and regulations and taking into account the controlling functions in the preparation of SOP that is the implementation of four eyes principle that is adequate and conducted consistently.
•
•
Maintaining risk exposure in accordance with the applicable policies, internal procedures of the Bank, laws and regulations and other provisions.
•
Managed by Human Resources who have knowledge, experience, and expertise in the risk management field, in accordance with the complexity and business ability of the Bank.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
391
392
2. Pengujian atas draft perjanjian kerja sama untuk memastikan agar perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dan memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam perjanjian. 3. Penilaian (opini) terhadap kepatuhan atas kredit yang dibahas melalui loan committee agar tidak bertentangan dengan ketentuan perkreditan yang berlaku.
2. Testing on draft of cooperation agreement to ensure that the agreement does not conflict with the applicable regulations and qualifies the requirements specified in the agreement. 3. Assessment (opinion) towards the compliancy on the credit discussed through loan committee so as not to conflict with the provisions of the applicable credit.
4. Pemantauan terhadap kebijakan dan prosedur, SOP, dan ketentuan internal bank (existing) dengan melakukan review secara berkala agar sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
4. Monitoring towards the existing policies and procedures, SOP, and internal provisions of the Bank is conducted through periodic review to conform to the applicable rules and regulations.
•
Mekanisme pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan
•
Untuk memantau dan memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku, dalam pelaksanaannya bank mengefektifkan fungsi satuan kerja kepatuhan, satuan kerja manajemen risiko, dan satuan kerja audit intern bank sebagai fungsi pengendalian sebagaimana yang diamanatkan oleh pihak regulator. Masing-masing fungsi pengendalian melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Satuan kerja kepatuhan melakukan fungsi pengendalian dalam hal pencegahan (ex ante), satuan kerja fungsi audit intern bank memastikan kepatuhan unit kerja dalam hal pelaksanaan penerapan kebijakan dan prosedur (SOP) yang berlaku (ex post) melalui Kontrol Intern Bank, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan fungsi pengendalian dalam hal pengelolaan risiko secara keseluruhan.
To monitor and ensure the compliancy towards the applicable provisions and regulations, in the implementation, the Bank streamline the functions of compliancy unit, risk management unit, internal audit unit of the Bank as controlling function as mandated by the regulator. Each controlling function conducts its duties and responsibilities. Compliancy unit conducts controlling function in prevention (ex ante), internal audit unit functions is to ensure the compliancy of units in implementing applicable policies and procedures (SOP) (ex post) through Internal Control of the Bank, and Risk Management Unit conducts controlling functions in terms of overall risk management.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Mechanism of compliancy risk monitoring and controlling
Dalam melaksanakan pemantauan risiko kepatuhan, Bank melakukan antara lain :
In conducting compliancy risk monitoring, the Bank conducts among others are:
•
•
Periodically, all work units report compliancy towards SOP to Internal Audit Unit of the Bank.
•
Delivering registry book of reporting obligation to all units related to the reporting obligation to Financial Services Authority or other parties so as to avoid the occurence of compliancy risks on the delay in report submission that led to administrative sanction and/ or penalties for the Bank.
•
Monitoring and review towards the policies and procedures, SOP, and internal provisions referred to above is to avoid the occurrence of compliancy risk for the noncompliance with the applicable provisions and laws.
•
Periodically, Internal Audit Unit of the Bank conducts examination towards work units. Monitoring the commitments made by the Bank to Bank Indonesia/Financial Services Authority and other parties to avoid compliancy risks for noncompliance towards the fulfillment of the agreed commitments.
Secara berkala seluruh unit kerja melaporkan kepatuhan terhadap SOP kepada Satuan Kerja Audit Intern Bank. • Menyampaikan buku daftar kewajiban pelaporan kepada seluruh unit kerja terkait dengan kewajiban pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan maupun pihak lainnya sehingga dapat menghindarkan terjadinya risiko kepatuhan atas keterlambatan penyampaian laporan yang mengakibatkan sanksi administratif dan/atau denda bagi bank. • Pemantauan dan review terhadap kebijakan dan prosedur, SOP dan ketentuan internal sebagaimana dimaksud diatas adalah untuk menghindarkan terjadinya risiko kepatuhan atas ketidaksesuaian dengan ketentuan dan perundangundangan yang berlaku. • Secara berkala Satuan Kerja Audit Intern Bank melakukan pemeriksaan terhadap unit kerja. • Memantau komitmen yang dibuat Bank kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan pihak lainnya untuk menghindari risiko kepatuhan atas ketidakpatuhan terhadap pemenuhan komitmen yang telah disepakati.
Dalam melaksanakan pengendalian risiko kepatuhan, Bank melakukan antara lain : 1) Menetapkan : a. Ketentuan yang mengatur tentang penetapan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan manajemen risiko; b. Limit-limit risiko; c. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghindari pengenaan sanksi.
•
In conducting compliancy risk, the Bank conducts among others are: 1) Establishing: a. Provisions that regulate the determination of provisions related to risk management b. Risk limits c. Steps to be taken to avoid the imposition of sanctions.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
393
394
2) Mengikuti, memahami dan memperhatikan semua peraturan yang berlaku untuk kemudian menyesuaikan kegiatan usaha Bank dengan ketentuan tersebut. 3) Mengkomunikasikan hal-hal terkait hasil pemeriksaan dan menindaklanjuti hasil temuan dimaksud. 4) Memasukkan dalam job deskripsi dari seluruh pejabat maupun pelaksana di seluruh unit kerja mengenai kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku. 5) Menerapkan sistem reward dan punishment dalam hal pelaksanaan prinsip-prinsip kepatuhan dalam kegiatan operasional. 6) Meningkatkan pegawasan melekat dari pimpinan kepada bawahan. 7) Melakukan sosialisasi terhadap ketentuan yang diterbitkan kepada seluruh unit kerja operasional.
2) Adhering, understanding and observing all applicable regulations and then be adjusted the Bank’s business activities with these provisions.
Bank SUMUT akan terus berupaya melakukan pengembangan manajemen risiko secara berkesinambungan sesuai dengan perkembangan kompleksitas dan bisnis Bank dengan berlandaskan kepada struktur organisasi, strategi, dan sistem informasi manajemen.
Bank SUMUT will continuously conducts sustainable risk management development in accordance with the complexity development and business of the Bank based on the organization structure, strategies, and management information system.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
3) Communicating related matters of the inspection results and follows up the findings. 4) Inserting in the job description from all officials and executors in all units regarding the compliancy towards applicable provisions. 5) Implementing reward and punishment system in the implementation of compliancy principles in operating activities. 6) Improving inherent monitoring from supervisors to subordinates 7) Conducting socialization towards the provisions which was published to all operating units.
Pengungkapan Kuantitatif Penerapan Manajemen Risiko 2013 Quantitative Disclosure Of Risk Management Implementation 2013 TABEL 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum TABLE 1.a Quantitative Disclosure of Commercial Bank Capital Structure (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENTS [1] I
[2]
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
Bank
Konsolidasi * Consolidation
Bank
Konsolidasi * Consolidation
[3]
[4]
[5]
[6]
KOMPONEN MODAL | CAPITAL COMPONENTS
A
Modal Inti | Core Capital
1,464,998
1,277,428
1. Modal disetor | Paid-up Capital
906,523
854,819
2. Cadangan Tambahan Modal | Additional Capital Revenue
558,475
422,984
3. Modal Inovatif | Innovative Capital
-
-
4. Faktor Pengurang Modal Inti | Core Capital Deduction Factors
-
(375)
5. Kepentingan Non Pengendali | Non-Controlling Interest
-
-
Modal Pelengkap | Supplementary Capital
538,852
417,307
1. Level Atas (Upper Tier 2) | Upper Tier 2
140,257
69,312
2. Level Bawah (Lower Tier 2) Maksimum 50 % Modal Inti Lower Tier 2 Maximum 50% Core Capital
398,595
348,370
3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap Supplementary Capital Deduction Factors
-
(375)
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Deduction Factors of Core Capital and Supplementary Capital
-
-
Eksposur Sekuritisasi Securitization Exposures
-
-
D
Modal Pelengkap Tambahan Yang Menerima Persyaratan ( Tier 3) Additional Supplementary Capital that Receive Requirements (Tier 3)
-
-
E
Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar Additional Supplementary Capital Allocated to Anticipate Market Risk
-
-
B
C
II
TOTAL MODAL INTI DAN PELENGKAP (A+B-C) TOTAL CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY (A+B+C)
2,003,850
1,694,735
III
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E) TOTAL CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL WHICH ALLOCATED TO ANTICIPATE MARKET RISK (A+B+C+E)
2,003,850
1,694,735
IV
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR CREDIT RISK
11,220,543
10,488,043
V
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR OPERATING RISK
2,640,496
2,316,017
VI
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) FOR MARKET RISK
1,343
682
1,343
682
VII
A
Metode Standar | Standard Methods
B
Metode Internal | Internal Methods
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)] RISIKO CAPITAL ADEQUACY RISK FOR CREDIT RISK, OPERATING RISK AND MARKET RISK [III : (IV + V + VI)]
-
-
14.46%
13.24%
Catatan *) Bank tidak memilki Perusahaan Anak Note | *) Bank does not have any Subsidiaries
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
395
TABEL 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah-Bank secara Individual TABLE 2.1.a Disclosure of Net Receivables Based on Region - Bank in Individual (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
No. Num.
Kategori Portofolio Portfolio Category
[1]
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables Based on Region
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables Based on Region
Wilayah1 Region 1
Wilayah 2 Region 2
Wilayah 3 Region 3
Total
Wilayah1 Region 1
Wilayah 2 Region 2
Wilayah 3 Region 3
Total
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[2]
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
73,024
78
1,780,353
119,321
2,138,904
116
2,258,341
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
26,969
216,223
243,192
18,577
223,154
-
241,731
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
121
45
-
-
45
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
122,212
151,977
968,059
322,860
271,594
784,622
1,379,076
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
669,165
21,713
690,878
512,315
7,753
597
520,665
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
90,715
1,881
92,596
77,729
3,786
-
81,515
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loans/Retirees
9,903,482
1,196
22,596
9,927,274
8,796,071
5,888
75,524
8,877,483
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
3,529,952
4,431
80,585
3,614,968
3,388,711
67,481
34,300
3,490,492
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
210,626
579
441,485
652,690
209,296
202,315
223,256
634,867
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo Matured Receivables
101,236
9,075
2,771
113,082
78,601
-
5,366
83,967
11
Aset Lainnya Other Assets
1,322,324
-
-
1,322,324
1,262,219
-
-
1,262,219
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
1,496,222
299,104
-
1,795,326
1,767,895
86,335
25,138
1,879,368
17,546,048
2,715,506
939,309
21,200,863
16,553,640
3,007,210
1,148,919
20,709,769
Total
396
Posisi31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013
1,707,251
121
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
693,870
TABEL 2.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak-Bank Secara Individual TABLE 2.2.a Disclosure of Net Receivables Based on the Remaining Term of the Contract - Bank in Individual (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
[1]
[2]
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa jangka waktu kontrak Net Receivables Based on the remaining term of the contract
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa jangka waktu kontrak Net Receivables Based on the remaining term of the contract
< 1 Thn <1 Year
> 3 s/d 5 Thn >3 up to 5 years
>5thn >5 years
NonKontraktual NonContractual
[6]
[7]
Total
> 1 s/d 3 Thn >1 year up to 3 years
> 3 s/d 5 Thn >3 up to 5 years
[9]
>5thn >5 years
[5]
[10]
[11]
27,227
200,438
1,780,352
158,728
37,901
42,073
448,093
1,435,429
2,122,224
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
22,315
3,545
1,195
216,137
243,192
23,615
1,089
949
216,078
-
241,731
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
-
121
-
-
121
-
45
-
-
-
45
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
758,139
181,580
8,288
20,052
968,059
1,094,491
51,893
143,091
89,601
-
1,379,076
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
139,698
62,658
130,824
357,698
690,878
130,810
55,791
115,001
219,063
-
520,665
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
19,679
14,435
29,375
29,107
92,596
18,185
9,708
20,894
32,728
-
81,515
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee Loans/ Retirees
104,682
637,346
1,565,936
7,619,310
9,927,274
94,213
703,193
1,172,968
6,907,109
-
8,877,483
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
1,404,080
923,639
945,253
341,996
3,614,968
845,247
892,394
1,093,521
659,330
-
3,490,492
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
207,989
72,277
12,878
359,546
652,690
191,137
89,697
24,287
329,746
-
634,867
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo Matured Receivables
100,121
6,524
4,352
2,085
113,082
30,179
18,597
16,726
18,465
-
83,967
11
Aset Lainnya Other Assets
1,322,324
-
-
-
750
1,261,469
1,262,219
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
1,795,326
713,486
329,956
414,405
362,665
58,856
1,879,368
21,200,862
3,300,091
2,190,264
3,043,915
9,283,628
2,755,754
20,573,652
Total
750 461,649
178,322
166,257
989,098
4,716,436
2,135,050
2,891,585
10,136,217
1,321,574
1,321,574
[13]
Total
[4]
2
[12]
NonKontraktual NonContractual
54,603
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
[8]
< 1 Thn <1 Year
1,498,084
1
[3]
> 1 s/d 3 Thn >1 year up to 3 years
[14]
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
397
Tabel 2.3.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank Secara Individual TABLE 2.3.a Disclosure of Net Receivables Based on Economic Sectors - Bank in Individual (dalam juta Rp) | (in million Rupiah) No
Sektor Ekonomi Economic Sectors
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
[1]
[2]
[3]
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
[4]
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Backed Loans Commercial Property
Employee Loans/ Retirees
[7]
[8]
[9]
41,433
23,401
1,353,764
Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions [5]
[6]
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
[10]
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
[11]
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya Other Assets
Matured Receivables
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
[12]
[13]
[14]
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013
398
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan | Agriculture, Hunting, and Forestry
2
Perikanan | Fishery
3
Pertambangan dan Penggalian | Mining and Digging
4
Industri Pengolahan Manufacturing
5
Listrik, Gas dan Air | Electricity, Gas and Water
6 7 8
1,557
520
-
1,386
760,235
4,987
7,048
-
85,055
39
-
-
58
532
-
13,366
18,906
-
902
-
12,285
-
-
-
-
4,662
201
432
15,175
-
71
-
147
211
166
-
451
14,337
664
14,739
107,873
90,891
1,940
-
31,079
-
216,067
-
-
540
-
582
4,477
40,448
-
-
18,311
Konstruksi | Construction
5,259
14,382
-
11,911
78,431
15,800
1,112
401,004
293,889
55,415
-
207,433
Perdagangan Besar dan eceran | Wholesale and retail
3,224
675
-
9,301
92,642
10,798
983,048
1,784,645
16,511
35,422
-
293,866
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum | Provision of Accommodation and Provision of Food & Drink”
21
199
121
81
3,808
1,885
8,953
53,658
72,558
88
-
10,363
9
Transportasi, pergudangan dan penyediaan makan minum | Transporation, warehousing and provision of food and drink
-
167
-
18
5,071
499
13,860
37,162
824
978
-
33,853
10
Perantara Keuangan | Financial Intermediaries
-
-
-
-
-
-
-
-
79,000
113
-
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan | Real Estate, renting and corporate services
-
-
-
-
11,482
752
11,982
43,219
48,424
5,193
-
74,548
12
Administrasi Pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib | Government Administration, land and compulsory social security
22,652
-
-
-
113
-
1,218
5,121
-
-
-
-
13
Jasa Pendidikan | Education Services
667
-
-
-
6,448
148
41,513
21,403
3,114
-
-
2,159
14
Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial | Health Services and Social Activities
262
-
-
537
3,814
1,089
24,231
34,912
999
49
-
3,202
15
Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Community service, social culture, entertainment, and other individuals
525
151
-
950
11,426
3,322
57,341
139,391
676
2,742
-
278,493
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services serving households
130
-
-
-
2,075
229
8,735
25,131
89
3
-
950
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah) No
Sektor Ekonomi Economic Sectors
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
[4]
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Backed Loans Commercial Property
Employee Loans/ Retirees
[7]
[8]
[9]
Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions [5]
[6]
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
[10]
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
[11]
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya Other Assets
Matured Receivables
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
[1]
[2]
17
Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya | International Institutions and other international extra institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasnya | Activities that have no clear limits
-
-
-
-
808
-
872
2,983
-
-
-
-
19
Bukan lapangan Usaha | Not business field
38,533
10,688
-
21,772
406,888
29,231
7,209,575
147,665
247
2,795
-
-
20
Lainnya | Others
22
177
-
61
6,368
4,577
181,951
12,008
33
323
-
709,884
73,102
243,192
121
46,526
690,878
92,596
9,927,274
3,614,968
652,690
113,082
-
1,761,628
Total
[3]
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
[12]
[13]
[14]
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012 1
Pertanian, perburuan dan kehutanan | Agriculture, Hunting, and Forestry
2
3,443
282
-
1,621
43,207
18,964
892,904
666,006
2,040
3,683
-
84,749
Perikanan | Fishery
-
349
-
114
327
-
6,311
20,179
-
-
-
9,711
3
Pertambangan dan Penggalian | Mining and Digging
-
-
-
-
2,495
329
183
17,276
-
636
-
110
4
Industri Pengolahan | Manufacturing
232
-
-
517
15,630
487
8,387
114,481
105,727
1,135
-
25,705
5
Listrik, Gas dan Air | Electricity, Gas and Water
1,227
224,175
-
-
2,051
-
660
7,675
61,295
-
-
23,643
6
Konstruksi | Construction
5,642
7,777
-
13,388
75,947
14,410
21,194
455,135
250,959
35,721
-
243,027
7
Perdagangan Besar dan eceran | Wholesale and retail
3,950
4,836
-
8,818
101,056
4,425
638,343
1,529,011
36,324
32,030
-
290,932
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of Accommodation and Provision of Food & Drink
22
629
-
163
4,048
2,645
5,148
53,390
96,334
207
-
12,227
9
Transportasi, pergudangan dan penyediaan makan minum | Transporation, warehousing and provision of food and drink
-
92
-
24
6,346
461
7,411
31,936
-
983
-
40,891
10
Perantara Keuangan Financial Intermediaries
-
-
-
98
-
-
-
390
23,400
114
-
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan | Real Estate, renting and corporate services
-
-
-
57
13,112
669
7,592
44,331
58,226
984
-
169,122
12
Administrasi Pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib | Government Administration, land and compulsory social security
245
-
-
87
7
-
1,505
583
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
399
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah) No
Sektor Ekonomi
Tagihan Kepada Pemerintah
Economic Sectors
Receivables to Government
[1]
[2]
[3]
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Receivables to Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/ Pensiunan
Backed Loans Commercial Property
Employee Loans/ Retirees
[7]
[8]
Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
[4]
[5]
[6]
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
[9]
[10]
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Receivables to Corporate
Aset Lainnya
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
Other Assets
Matured Receivables
[11]
Exposures in Sharia Business Unit (if any)
[12]
[13]
[14]
13
Jasa Pendidikan | Education Services
5,138
-
-
8,193
6,672
299
95,946
32,314
-
-
-
840
14
Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial | Health Services and Social Activities
1,092
-
-
1,559
24,634
1,437
13,609
35,888
-
-
-
3,907
15
Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Community service, social culture, entertainment, and other individuals
369
-
-
1,108
14,447
5,245
33,505
140,511
51
1,531
-
52,101
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services serving households
190
-
-
-
1,874
-
2,922
17,361
-
-
-
1,554
17
Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institutions and other international extra institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasnya | Activities that have no clear limits
17,703
-
45
805
26,084
2,881
134,620
148,002
29
1,307
-
-
19
Bukan lapangan Usaha | Not business field
59,004
258
-
32,309
180,427
22,947
6,863,341
172,079
171
5,636
-
567,513
20
Lainnya | Others Total
21,180
3,333
-
175
2,301
6,316
143,902
3,944
311
-
-
-
119,437
241,731
45
69,036
520,665
81,515
8,877,483
3,490,492
634,867
83,967
-
1,526,032
TABEL 2.4.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah-Bank secara Individual TABLE 2.4.a Disclosure of Receivables and Provision Based on Region - Bank in Individual (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013 No
[2]
1
Tagihan Receivables
2
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) Impaired Receivables a. Belum jatuh tempo Not Matured b.Telah jatuh tempo Matured
400
Wilayah | Region
Keterangan | Description
[1]
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012 Wilayah | Region
Wilayah1 Region 1
Wilayah 2 Region 2
Wilayah 3 Region 3
[3]
[4]
[5]
Wilayah1 Region 1
Total [6]
Wilayah 2 Region 2
[7]
Wilayah 3 Region 3
Total
[8]
[9]
14,765,358
29,266
552,968
15,347,592
13,311,845
311,405
175,012
13,798,262
[10]
-
-
-
-
-
-
-
-
8,993,263
4,717
135,410
9,133,390
7,919,964
134,526
36,110
8,090,600
530,146
23,092
1,710
554,948
128,398
200
3,090
131,688
3
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) -Individual Allowance for Impairment Losses Individual
86,327
14,017
145
100,489
37,082
-
25,791
62,873
4
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) -Kolektif Allowance for Impairment Losses Collective
307,598
129
1,793
309,520
203,646
907
16,916
221,469
5
Tagihan yang dihapus buku Written-off Receivables
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Tabel 2.5.A Pengungkapan Tagihan Dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi-Bank Secara Individual Table 2.5.A Disclosure Of Receivables And Provision Based On Economic Sector - Bank In Individual (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
No
[1]
Sektor Ekonomi Economic Sectors
[2]
Tagihan Receivables
[3]
Belum jatuh tempo Not Matured
Telah jatuh tempo Matured
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual Individual Allowance for Impairment Losses
[4]
[5]
[6]
Tagihan yg mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)-Kolektif Collective Allowance for Impairment Losses [7]
Tagihan yang dihapusbuku Written-off Receivables
[8]
Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013 1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, Hunting, and Forestry
2
2,208,722
1,258,323
57,421
499
37,968
-
Perikanan | Fishery
33,900
15,010
891
1,330
719
-
3
Pertambangan dan Penggalian Mining and Digging
21,878
7,135
4,816
132
1,741
-
4
Industri Pengolahan Manufacturing
237,401
79,290
16,843
304
9,900
-
5
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water
168,696
136,058
107
-
1,514
-
6
Konstruksi Construction
813,785
212,726
151,144
54,923
71,377
-
7
Perdagangan Besar dan eceran Wholesale and retail
3,011,793
1,569,421
206,384
37,033
115,576
-
8
"Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of Accommodation and Provision of Food & Drink”
144,995
110,803
6,568
572
4,506
-
9
Transportasi, pergudangan dan penyediaan makan minum Transporation, warehousing and provision of food and drink
59,140
36,418
3,359
-
3,036
-
10
Perantara Keuangan Financial Intermediaries
58,362
-
353
-
249
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, renting and corporate services
120,761
35,061
10,215
371
2,972
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib Government Administration, land and compulsory social security
29,000
28,195
5
-
265
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
401
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
No
Sektor Ekonomi Economic Sectors
[1]
[2]
Tagihan Receivables
Belum jatuh tempo Not Matured
Telah jatuh tempo Matured
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual Individual Allowance for Impairment Losses
[4]
[5]
[6]
Tagihan yg mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables
[3]
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)-Kolektif Collective Allowance for Impairment Losses [7]
Tagihan yang dihapusbuku Written-off Receivables
[8]
13
Jasa Pendidikan Education Services
73,296
30,207
1,119
-
748
-
14
Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial Health Services and Social Activities
66,266
47,880
1,630
-
1,661
-
15
Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Community service, social culture, entertainment, and other individuals
220,817
115,294
12,398
103
8,428
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services serving households
36,288
23,830
4,259
-
551
-
17
Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institutions and other international extra institutions
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasnya Activities that have no clear limits
4,666
561
216
-
64
-
19
Bukan lapangan Usaha Not business field
7,833,083
5,294,957
75,171
4,924
47,672
-
20
Lainnya | Others Total
204,743
132,365
2,050
298
573
-
15,347,592
9,133,534
554,949
100,489
309,520
-
1,554,809
883,037
13,701
152
17,113
-
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012
402
1
Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, Hunting, and Forestry
2
Perikanan | Fishery
27,095
23,476
293
7,450
991
-
3
Pertambangan dan Penggalian Mining and Digging
14,949
11,066
1,042
128
1,039
-
4
Industri Pengolahan Manufacturing
201,467
76,987
3,655
361
6,300
-
5
Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water
174,446
137,632
-
-
792
-
6
Konstruksi Construction
573,158
393,224
51,116
32,646
51,547
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
No
[1]
Sektor Ekonomi Economic Sectors
[2]
7
Perdagangan Besar dan eceran Wholesale and retail
8
Tagihan Receivables
[3]
Belum jatuh tempo Not Matured
Telah jatuh tempo Matured
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual Individual Allowance for Impairment Losses
[4]
[5]
[6]
Tagihan yg mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)-Kolektif Collective Allowance for Impairment Losses [7]
Tagihan yang dihapusbuku Written-off Receivables
[8]
2,538,422
1,321,285
33,844
5,490
74,643
-
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Provision of Accommodation and Provision of Food & Drink
145,053
128,234
1,762
646
5,051
-
9
Transportasi, pergudangan dan penyediaan makan minum Transporation, warehousing and provision of food and drink
42,992
32,478
1,697
-
2,367
-
10
Perantara Keuangan Financial Intermediaries
53,565
128
354
-
53
-
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, renting and corporate services
173,150
46,370
2,497
167
2,807
-
12
Administrasi Pemerintahan, pertanahan dan jaminan sosial wajib Government Administration, land and compulsory social security
43,081
3,744
-
-
7
-
13
Jasa Pendidikan Education Services
50,932
65,477
12
-
345
-
14
Jasa Kesehatan dan kegiatan sosial Health Services and Social Activities
57,090
56,994
235
-
1,657
-
15
Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Community service, social culture, entertainment, and other individuals
146,851
104,873
3,722
200
6,492
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Individual services serving households
149,803
15,702
-
-
372
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
403
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
No
Sektor Ekonomi Economic Sectors
Belum jatuh tempo Not Matured
Telah jatuh tempo Matured
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Individual Individual Allowance for Impairment Losses
[4]
[5]
[6]
Tagihan yg mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables
Tagihan Receivables
[7]
Tagihan yang dihapusbuku Written-off Receivables
[1]
[2]
17
Badan Internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institutions and other international extra institutions
-
-
-
-
-
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasnya Activities that have no clear limits
25,588
73,705
2,463
36
3,969
-
19
Bukan lapangan Usaha Not business field
7,769,672
4,608,647
15,293
2,916
25,863
-
20
Lainnya | Others
56,141
107,541
2
12,682
20,062
-
13,798,264
8,090,600
131,688
62,874
221,470
-
Total
[3]
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)-Kolektif Collective Allowance for Impairment Losses
[8]
Tabel 2.6.a Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai-Bank Secara Individual Table 2.6.a Disclosure Mutation Detail Allowance for Impairment Losses-in Individual Bank
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013 Keterangan Description
No
[1]
[2]
CKPN CKPN CKPN Individual Kolektif Individual Individual Al- Collective Individual lowance for Allowance Allowance Impairment for Impair- for ImpairLosses ment Losses ment Losses [3]
[4]
[5]
CKPN Kolektif Collective Allowance for Impairment Losses [6]
1
Saldo awal CKPN Initial Balance of Allowance for Impairment Losses
62,854
221,469
-
167,384
2
Pembentukan (Pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Formation (Recovery) of Allowance for Impairment Losses in current period (Net)
16,997
86,854
44,049
54,085
2.a Pembentukan CCKPN pada periode berjalan Formation of Allowance for Impairment Losses in current period
16,997
86,854
44,049
54,085
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan Recovery of Allowance for Impairment Losses in current period
-
-
-
-
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan Allowance for Impairment Losses used to write-off receivables in current period
-
-
-
-
4
Pembentukan (Pemulihan) lainnya pada periode berjalan Other formation (Recovery) in current period
20,638
1,197
18,805
-
100,489
309,520
62,854
221,469
Saldo akhir CKPN End Balance of Allowance for Impairment Losses
404
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
TABEL 3.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat-Bank Secara Individual TABLE 3.1.a Disclosure of Net Receivables Based on Portfolio Cateogry and Rating Scale - Bank in Individual
Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013 Tagihan Bersih | Net Receivables
Lembaga Pemeringkat Rating Agencies
Kategori Portofolio Portfolio Category
Peringkat Jangka Panjang Long Term Rating
Standard and Poor's
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB- BBB+ up to BBB-
BBB+ s.d BBB- BBB+ up to BBB-
B+ s.d B- B+ up to B-
kurang dari B- less than B-
A-1
A-2
A-3
kurang dari A-3 less than A-3
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB- BBB+ up to BBB-
BBB+ s.d BBB- BBB+ up to BBB-
B+ s.d B- B+ up to B-
kurang dari B- less than B-
F1+ s.d F1 F1+ up to F1
F2
F3
kurang dari F3 less than F3
Moodys
Aaa
Aa1 s.d Aa.3
A1s.d A3
Baa1 s.d Baa.3 Baa1 up to Baa3
Ba1 s.d Ba.3 Ba1 up to Ba3
B1 s.d B.3 B1 up to B3
kurang dari B3 less than B3
P-1
P-2
P-3
kurang dari P-3 less than P-3
PT Fitch Rating
AAA(idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn) AA+(idn) up to AA-(idn)
A+(idn) s.d A-(idn) A+(idn) up to A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BBB+(idn) up to BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn) BB+(idn) up to BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn) B+(idn) up to B-(idn)
Kurang dari B-(idn) less than B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn) F1+(idn) up to F1 (idn)
F2(idn)
F3+(idn)
Kurang dari F3(idn) less than F3(idn)
[ Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr] AA- [Idr] AA+ up to [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr] A+ up to [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr] BBB- [Idr] BBB+ up to [Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr] BB- [Idr] BB+ up to [Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr] B- [Idr] B+ up to [Idr]B-
Kurang dari [Idr] B- less than (Idr)B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr] A1+ up to [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr] A2+ up to [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3 [Idr] A3+ up to [Idr]A3
Kurang dari [Idr]A3 less than (Idr)A3
idAAA
idAA+ s.d id AA- idAA+ up to id AA-
idA+ s.d id A- idA+ up to id A-
idBBB+ s.d id BBBidBBB+ sup to id BBB-
id BB+ s.d id BB- id BB+ up to id BB-
id B+ s.d id B- id B+ up to id B-
Kurang dari id B- less than id B-
idA1
idA2
id A3 s.d id A4
Kurang dari id A4 less than id A4
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
Indonesia
PT ICRA Indonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia
[1]
[2]
Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating
[3]
Tanpa Peringkat Without Rating
Total
[15]
[16]
1,780,353
1,780,353
243,192
243,192
121
121
46,530
968,058
652,690
652,690
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loans/Retirees
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo Matured Receivables
11
Aset Lainnya Other Assets
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
1,795,326
1,795,326
Total
4,518,212
5,439,740
177,539
468,915
275,074
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
405
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012 Tagihan Bersih | Net Receivables
Lembaga Pemeringkat Rating Agencies
Kategori Portofolio Portfolio Category
Peringkat Jangka Panjang Long Term Rating
Standard and Poor's
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB- BBB+ up to BBB-
BBB+ s.d BBB- BBB+ up to BBB-
B+ s.d B- B+ up to B-
kurang dari B- less than B-
A-1
A-2
A-3
kurang dari A-3 less than A-3
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB- BBB+ up to BBB-
BBB+ s.d BBB- BBB+ up to BBB-
B+ s.d B- B+ up to B-
kurang dari B- less than B-
F1+ s.d F1 F1+ up to F1
F2
F3
kurang dari F3 less than F3
Moodys
Aaa
Aa1 s.d Aa.3
A1s.d A3
Baa1 s.d Baa.3 Baa1 up to Baa3
Ba1 s.d Ba.3 Ba1 up to Ba3
B1 s.d B.3 B1 up to B3
kurang dari B3 less than B3
P-1
P-2
P-3
kurang dari P-3 less than P-3
PT Fitch Rating
AAA(idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn) AA+(idn) up to AA-(idn)
A+(idn) s.d A-(idn) A+(idn) up to A-(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BBB+(idn) up to BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB-(idn) BB+(idn) up to BB-(idn)
B+(idn) s.d B-(idn) B+(idn) up to B-(idn)
Kurang dari B-(idn) less than B-(idn)
F1+(idn) s.d F1(idn) F1+(idn) up to F1 (idn)
F2(idn)
F3+(idn)
Kurang dari F3(idn) less than F3(idn)
[ Idr]AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr] AA- [Idr] AA+ up to [Idr]AA-
[Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr] A+ up to [Idr]A-
[Idr]BBB+ s.d [Idr] BBB- [Idr] BBB+ up to [Idr]BBB-
[Idr]BB+ s.d [Idr] BB- [Idr] BB+ up to [Idr]BB-
[Idr]B+ s.d [Idr] B- [Idr] B+ up to [Idr]B-
Kurang dari [Idr] B- less than (Idr)B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr] A1+ up to [Idr]A1
[Idr]A2+ s.d [Idr] A2 [Idr] A2+ up to [Idr]A2
[Idr]A3+ s.d [Idr]A3 [Idr] A3+ up to [Idr]A3
Kurang dari [Idr] A3 less than (Idr)A3
idAAA
idAA+ s.d id AA- idAA+ up to id AA-
idA+ s.d id A- idA+ up to id A-
idBBB+ s.d id BBBidBBB+ sup to id BBB-
id BB+ s.d id BB- id BB+ up to id BB-
id B+ s.d id B- id B+ up to id B-
Kurang dari id B- less than id B-
idA1
idA2
id A3 s.d id A4
Kurang dari id A4 less than id A4
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
Indonesia
PT ICRA Indonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia
[1]
[2]
Total
[15]
[16] 2,122,224
241,731
241,731
45
45
76,897
1,379,076
634,867
634,867
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
1,537,059
1,537,059
Total
4,612,823
5,915,002
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loans/Retirees
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo Matured Receivables
11
Aset Lainnya Other Assets
12
[3]
Tanpa Peringkat Without Rating
2,122,224
1
406
Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
226,000
570,883
60,103
445,193
TABEL 3.2.c.1 Pengungkapan Risiko kredit Pihak Lawan : Transaksi Reverse Repo-Bank secara Individual TABLE 3.2.c.1 Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions - Bank in Individual (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013 No
Variabel yang mendasari Underlying Variables
Tagihan Bersih Net Receivables
Nilai MRK MRK Value
[1]
[2]
[3]
[4]
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
-
TOTAL
546,630
546,630
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
Tagihan ATMR Bersih setelah setelah MRK MRK Net RWA Receivables after MRK after MRK [5]
Tagihan Bersih Net Receivables
Nilai MRK MRK Value
Tagihan Bersih setelah MRK Net Receivables after MRK
ATMR setelah MRK RWA after MRK
[7]
[8]
[9]
[10]
[6]
-
546,630
-
136,117
-
136,117
-
-
546,630
-
136,117
-
136,117
-
catatan: nilai wajar SSB Repo tidak termasuk dengan bunga berjalan | Note: Repo SSB fair value does not include the acrued interest
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
407
TABEL 4.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit-Bank secara Individual TABLE 4.1.a Disclosure of Net Receivables Based on Risk Weight after calculating the Impact of Credit Risk Mitigation - Bank in Individual (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013 No
[1]
Kategori Portofolio Portfolio Category
[2]
Tagihan Bersih setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculating the Risk Mitigation Impact 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
lainnya others
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
A
Eksposur Neraca | Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
4
ATMR RWA
Beban Modal Capital Expenses
[13]
[14]
1,779,560
-
-
-
-
-
-
699
-
-
699
56
87
-
-
-
-
145,858
-
-
-
-
72,929
5,834
-
-
-
-
-
121
-
-
-
-
61
5
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
1,299
778,812
-
-
-
187,702
-
-
-
-
249,613
19,969
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal | Backed Loans House Live
4,292
-
148,803
361,644
171,877
-
-
-
-
-
274,083
21,927
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
225
-
-
-
-
-
-
92,093
-
-
92,093
7,367
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loans/Retirees
242,316
4,842,478
387,398
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
23,742
2,637,855
211,028
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
1,213
469,454
469,454
37,556
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo | Matured Receivables
607
49,744
62,038
142,801
11,424
11
Aset Lainnya | Other Assets
947,867
373,707
750
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
-
74,607
3,001,208
853,419
Total Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposure
9,684,955 3,517,140
1,720,719
148,803
361,644
171,877
10,018,636
3,517,140
2,706,416
62,788
-
374,832
29,987
1,771,151
270,500
10,928,049
1,003,051
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi pd Transaksi Rekening Administratif | Exposure of Commitment Obligation/Contingency on Administrative Account Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
-
408
91
3 97,247
206
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
41
3
-
48,623
3,890
-
-
62
5
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
Tagihan Bersih setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculating the Risk Mitigation Impact 0%
[1]
[2]
[3]
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
lainnya others
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
1,427
2,313
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal | Backed Loans House Live
-
522
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loans/Retirees
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
130
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
821
181,202
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo | Matured Receivables
15
652
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
3,132
Total Eksposur TRA Total TRA Exposure
4,189
278
3 73,956
26
8,744
206
522
1,427
2,313
106,035
ATMR RWA
Beban Modal Capital Expenses
[13]
[14]
1,794
144
278
22
2
-
55,467
4,437
181,202
14,496
691
55
4,372
73,956
182,135
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (counterparty credit Risk) | Exposure due to Counterparty Failure (counterparty credit risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Counterparty Credit Risk Exposure
-
26
-
292,494
23,049
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
409
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012 No
[1]
Kategori Portofolio Portfolio Category
[2]
Tagihan Bersih setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculating the Risk Mitigation Impact 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
lainnya others
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
A
Eksposur Neraca | Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
1,199
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal | Backed Loans House Live
4,553
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loans/Retirees
31,088
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
127,351
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
4,104
379,953
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo | Matured Receivables
8,447
37,448
11
Aset Lainnya | Other Assets
808,774
452,695
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
88,821
227,390
3,076,768
1,286,239
Total Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposure
2,002,787
615
1,058,849 68,763
308,065
[26]
136,535
68,268
5,461
45
23
2
251,191
337,365
337,365
206,789
16,543
80,902
6,472
4,243,197
353,856
2,457,227
196,578
379,593
30,367
35,761
91,090
7,827
750
453,820
36,306
1,592,262
270,500
10,091,151
1,260,786
132,213
8,846,934 3,276,302
1,546,784
132,213
[25]
49
80,902
308,065
Beban Modal Capital Expenses
615
184
68,763
ATMR RWA
9,234,165
3,276,302
2,498,037
36,511
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi pd Transaksi Rekening Administratif | Exposure of Commitment Obligation/Contingency on Administrative Account Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
410
430
29 105,196
901
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
29
2
52,598
4,208
180
14
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012 No
[1]
Kategori Portofolio Portfolio Category
[2]
Tagihan Bersih setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculating the Risk Mitigation Impact 0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
lainnya others
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal | Backed Loans House Live
601
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loans/Retirees
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo | Matured Receivables
11
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
3,890
Total Eksposur TRA Total TRA Exposure
4,320
2,245
4,225
ATMR RWA
Beban Modal Capital Expenses
[25]
[26]
3,010
241
429
34
65,219
5,210
251,170
251,170
20,094
2,311
2,311
185
429
1 86,839
11,207
901
601
2,245
4,225
116,224
5,513
86,839
253,939
380,369
29,988
0
0
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (counterparty credit Risk) | Exposure due to Counterparty Failure (counterparty credit risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
0
0
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
0
0
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
0
0
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
0
0
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
0
0
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
0
0
0
0
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Counterparty Credit Risk Exposure
136,117
136,117
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
411
TABEL 4.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit-Bank secara Individual TABLE 4.2.a Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques - Bank in Individual Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013 NO
[1]
Kategori Portofolio Portfolio Category
[2]
Tagihan Bersih Net Receivables
Bagian Yang dijamin dengan Parts guaranteed with Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi kredit Credit Insurance
Lainnya Others
[4]
[5]
[6]
[7]
[3]
A
Eksposur Neraca | Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
1,780,259
78
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
145,945
87
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
121
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
967,813
1,299
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
686,616
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
7
Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi kredit Credit Insurance
Lainnya Others
[8]=(3)[(4)+(5)+ (6)+(7)]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
136,535
121
45
45
966,514
1,378,176
1,199
4,292
682,324
513,594
4,553
509,041
92,318
225
92,093
81,086
184
80,902
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee Loans/ Retirees
9,927,271
242,316
9,684,955
8,877,482
31,088
8,846,394
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
3,540,882
23,742
3,517,140
3,403,653
127,351
3,276,302
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
470,667
1,213
469,454
383,697
4,104
379,593
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo Matured Receivables
112,389
607
111,782
81,656
8,447
73,209
11
Aset Lainnya Other Assets
1,322,324
1,322,324
1,262,219
-
1,262,219
12
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
1,795,326
1,720,826
74,500
1,753,422
1,520,829
232,593
Total Eksposur Neraca Total Balance Sheet Exposure
20,841,931
1,994,685
18,847,246
19,993,331
1,697,755
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
-
-
-
-
-
-
-
[14]=(9)[(10)+(11)+ (12)+(13)]
136,535
-
-
Bagian yg tdk dijamin Parts that are not guaranteed
145,858
-
-
Tagihan Bersih Net Receivables
2,121,766
-
-
Bagian Yang dijamin dengan Parts guaranteed with
Bagian yg tdk dijamin Parts that are not guaranteed
1,780,181
412
-
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012
-
-
-
-
-
2,121,766
1,376,977
18,295,576
Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013 NO
[1]
Kategori Portofolio Portfolio Category
[2]
Tagihan Bersih Net Receivables
[3]
Bagian Yang dijamin dengan Parts guaranteed with Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi kredit Credit Insurance
Lainnya Others
[4]
[5]
[6]
[7]
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012 Bagian Yang dijamin dengan Parts guaranteed with
Bagian yg tdk dijamin Parts that are not guaranteed
Tagihan Bersih Net Receivables
Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi kredit Credit Insurance
Lainnya Others
[8]=(3)[(4)+(5)+ (6)+(7)]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
Bagian yg tdk dijamin Parts that are not guaranteed [14]=(9)[(10)+(11)+ (12)+(13)]
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi pd Transaksi Rekening Administratif | Exposure of Commitment Obligation/Contingency on Administrative Account Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
94
94
458
458
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
97,247
97,247
105,196
105,196
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
246
246
901
901
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
4,262
4,262
7,071
7,071
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
278
278
429
429
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee Loans/ Retirees
3
3
1
1
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
10
11
74,086
130
73,956
86,839
86,839
182,023
821
181,202
251,170
251,170
Tagihan Yang telah jatuh Tempo Matured Receivables
693
15
678
2,311
2,311
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
11,876
8,744
-
3,132
11,027
7,463
-
Total Eksposur TRA Total TRA Exposure
370,808
9,710
-
361,098
465,403
7,463
-
-
-
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (counterparty credit Risk) | Exposure due to Counterparty Failure (counterparty credit risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
546,630
546,630
3,564
-
-
136,117
457,940
136,117
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
413
NO
Kategori Portofolio Portfolio Category
Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012
Bagian Yang dijamin dengan Parts guaranteed with
Bagian Yang dijamin dengan Parts guaranteed with
Tagihan Bersih Net Receivables
Garansi Guarantee
Asuransi kredit Credit Insurance
Lainnya Others
[4]
[5]
[6]
[7]
Tagihan Bersih Net Receivables
[8]=(3)[(4)+(5)+ (6)+(7)]
[9]
Agunan Collateral
Garansi Guarantee
Asuransi kredit Credit Insurance
Lainnya Others
[10]
[11]
[12]
[13]
Bagian yg tdk dijamin Parts that are not guaranteed
[14]=(9)[(10)+(11)+ (12)+(13)]
[1]
[2]
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures in Sharia Business Unit (if any)
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Counterparty Credit Risk Exposure
546,630
-
-
-
-
546,630
136,117
-
-
-
-
136,117
21,759,369
2,004,395
-
-
-
19,754,974
20,594,851
1,705,218
-
-
-
18,889,633
Total (A+B+C)
414
[3]
Agunan Collateral
Bagian yg tdk dijamin Parts that are not guaranteed
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Perhitungan ATMR Kredit Pendekatan Standar -Bank secara Individual Calculation of Credit RWA Standard Approach - Bank in Individual TABEL 6.1.1 Pengungkapan Ekposur Aset di Neraca TABLE 6.1.1 Disclosure of Assets Exposure in the Balance Sheet (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
No
Kategori Portofolio Portfolio Category
[1]
[2]
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
Tagihan Bersih Net Receivables
ATMR Sebelum MRK RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK RWA After MRK
[3]
[4]
[5]
Tagihan Bersih ATMR Net Receivables Sebelum MRK RWA Before MRK [6]
[7]
ATMR Setelah MRK RWA After MRK [8]
1,780,259
699
699
2,121,767
615
615
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
145,945
72,973
72,929
136,535
68,268
68,268
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
121
61
61
45
23
23
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
967,813
249,894
249,613
1,378,176
354,205
353,890
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
686,616
275,755
274,083
513,594
208,580
206,789
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
92,318
92,318
92,093
81,086
81,086
80,902
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee Loans/Retirees
9,927,271
4,963,636
4,842,478
8,877,482
4,438,741
4,423,197
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
3,540,882
2,655,662
2,637,855
3,403,653
2,552,740
2,457,227
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
470,667
470,667
469,454
383,697
383,697
379,593
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo Matured Receivables
112,389
143,411
142,801
81,656
102,584
91,090
11
Aset Lainnya Other Assets
1,322,324
-
374,832
1,262,219
-
453,820
19,046,605
8,925,076
9,156,898
18,239,910
8,190,539
8,515,414
Total
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
415
TABEL 6.1.2 Pengungkapan Ekposur Kewajiban Komitmen/kontijensi pada Transaksi rekening Administratif TABEL 6.1.2 Disclosure Commitment Obligation Exposure / Contingencies on Administrative Account Transactions (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
[1]
[2]
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Tagihan Bersih Net Receivables
ATMR Sebelum MRK RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK RWA After MRK
[3]
[4]
[5]
ATMR Tagihan Bersih Sebelum MRK Net Receivables RWA Before MRK [6]
[7]
ATMR Setelah MRK RWA After MRK [8]
94
3
3
459
29
29
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
97,247
48,624
48,624
105,196
52,598
52,598
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
246
62
62
901
180
180
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Backed Loans House Live
4,262
1,794
1,794
7,071
3,010
3,010
6
Kredit Beragun Properti Komersial Backed Loans Commercial Property
278
278
278
429
429
429
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan Employee Loans/Retirees
3
2
2
1
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
74,086
55,565
55,467
86,839
65,129
65,129
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
182,023
182,023
181,202
251,170
251,170
251,170
10
Tagihan Yang telah jatuh Tempo Matured Receivables
693
706
691
2,311
2,311
2,311
358,932
289,057
288,123
454,377
374,856
374,856
Total
416
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
TABEL 6.1.3 Pengungkapan Ekposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) TABLE 6.1.3 Disclosure of Exposure that cause Credit Risk due to Counterparty Credit Risk (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013 No
Kategori Portofolio Portfolio Category
[1]
[2]
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables to Government
2
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
Tagihan Bersih Net Receivables
ATMR Sebelum MRK RWA Before MRK
ATMR Setelah MRK RWA After MRK
[3]
[4]
[5]
ATMR Tagihan Bersih Sebelum MRK Net Receivables RWA Before MRK [6]
ATMR Setelah MRK RWA After MRK
[7]
[8]
546,630
-
-
136,117
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables to Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables to Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables to Bank
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables to Micro, Small Business and Portfolio of Retails
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivables to Corporate
-
-
-
-
-
-
546,630
-
-
136,117
-
-
Total
TABEL 6.1.6 Pengungkapan Ekposur DI Unit Usaha Syariah (apabila ada) TABLE 6.1.6 Disclosure of Exposure in Sharia Business Unit (if any)
No
JENIS TRANSAKSI TRANSACTION TYPES
[1]
[2]
1
Total Eksposur Total Exposures
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
Faktor Pengurang Modal Capital Deduction Factors
ATMR RWA
Faktor Pengurang Modal Capital Deduction Factors
ATMR RWA
[3]
[4]
[5]
[6]
0
1,775,523
0
TABEL 6.1.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit TABLE 6.1.7 Disclosure of Total Credit Risk Measurement
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL RWA OF CREDIT RISK TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL TOTAL CAPITAL DEDUCTION FACTORS
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
1,597,775
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
11,220,543
10,488,043
0
0
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
417
TABEL 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar dengan menggunakan Metode Standar TABLE 7.1. Disclosure of Market Risk by using Standard Methods
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013 No
[1] 1
KONSOLIDASI CONSOLIDATION
BANK
JENIS RISIKO RISK TYPES
[2]
KONSOLIDASI CONSOLIDATION
BANK
Beban Modal Capital Expenses
ATMR RWA
Beban Modal Capital Expenses
ATMR RWA
Beban Modal Capital Expenses
ATMR RWA
Beban Modal Capital Expenses
ATMR RWA
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
Suku Bunga Interest Rate a.Risiko Spesifik Specific Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
b.Risiko Umum General Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
1,343
-
-
55
682
-
-
2
Risiko Nilai Tukar Exchange Rate Risk
3
Risiko Ekuitas *) Equity Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Risiko Komoditas *) Commodity Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Risiko Option Option Risk
-
-
-
-
-
-
-
-
TOTAL
-
1,343
-
-
55
682
-
-
*) Untuk Bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud | For Bank that has Subsidiaries that have risk exposure
TABEL 8.1.a Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional-Bank secara Individual TABLE 8.1.a Quantitative Disclosure of Operating Risk-Bank in Individual
Posisi 31 Desember 2013 Position as of December 31, 2013 No
Pendekatan Yang digunakan The Approach Used
[1]
[2]
1
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach TOTAL
418
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Pendapatan Bruto(Ratarata 3 Tahun terakhir) Gross Income (average in the last 3 years)
Beban Modal Capital Expenses
[3]
[4]
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2012 Position as of December 31, 2012
ATMR RWA
Pendapatan Bruto(Ratarata 3 Tahun terakhir) Gross Income (average in the last 3 years)
Beban Modal Capital Expenses
ATMR RWA
[5]
[6]
[7]
[8]
1,631,298
244,695
3,058,683
1,235,209
185,281
2,316,017
1,631,298
244,695
3,058,683
1,235,209
185,281
2,316,017
TABEL 9.1.a Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah-Bank secara Individual TABLE 9.1.a Disclosure of Maturity Profile of Rupiah - Bank in Individual Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012
Jatuh Tempo | Maturity NO
Pos-pos Posts
[1] I
[2]
Saldo Balance
[3]
Jatuh Tempo | Maturity
<1bulan <1month
>1 bln s.d 3bln >1 month up to 3 months
>3 bln s.d 6bln >3 months up to 6 months
>6 bln s.d 12bln >6 months up to 12 months
> 12bln >12 months
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Saldo Balance
[9]
<1bulan <1month
>1 bln s.d 3bln >1 month up to 3 months
>3 bln s.d 6bln >3 months up to 6 months
>6 bln s.d 12bln >6 months up to 12 months
> 12bln >12 months
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
Neraca | Balance Sheet A. Aset | Assets 1. Kas | Cash
946,664
946,664
-
-
-
-
808,300
808,300
-
-
-
-
1,491,421
1,491,421
-
-
-
-
1,452,271
1,452,271
-
-
-
-
3. Penempatan pada Bank Lain Placements with other Banks
743,527
743,527
-
-
-
-
966,124
966,124
-
-
-
-
4. Surat Berharga Marketable Securities
389,172
-
-
35,000
-
354,172
746,982
500,982
20,000
-
-
226,000
2. Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
5. Kredit yang diberikan | Loans
15,347,592
883,445
849,673
1,026,199
1,464,911
11,123,364
13,798,262
370,672
940,122
870,889
1,385,520
10,231,059
6. Tagihan lainnya Other receivables
517,507
517,507
-
-
-
-
136,117
136,117
-
-
-
-
7. Lain-lain | Others
58,680
-
17,604
17,604
17,604
5,868
849,508
798,667
15,252
15,252
15,252
5,084
19,494,564
4,582,565
867,277
1,078,803
1,482,515
11,483,404
18,757,564
5,033,133
975,374
886,141
1,400,773
10,462,143
15,097,903
3,263,463
2,067,354
2,757,788
1,350,892
5,658,406
14,137,584
3,088,068
2,712,028
1,256,749
1,276,924
5,803,815
-
-
-
-
3. Kewajiban pada Bank Lain Liabilities on other Banks
1,562,499
1,207,279
355,220
4. Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities
598,369
-
-
5. Pinjaman yang diterima Borrowings
398,595
-
-
-
Total Aset | Total Assets
B. Kewajiban Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Third Party Funds 2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities on Bank Indonesia
6. Kewajiban lainnya Other Liabilities 7. Lain-lain | Others Total Kewajiban Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference of Assets to Liabilities in the Balance Sheet
II.
-
-
910,276
909,656
520
100
-
-
-
-
598,369
597,828
-
-
-
-
597,828
-
-
-
398,595
398,370
-
-
-
-
398,370
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1,837,198
552,900
240,806
240,806
100,336
702,350
2,713,506
835,043
352,212
352,212
146,755
1,027,284
19,494,564
5,023,641
2,663,380
2,998,594
1,451,228
7,357,720
18,757,564
4,832,767
3,064,760
1,609,061
1,423,679
7,827,297
-
(441,076)
(1,796,103)
(1,919,791)
31,287
4,125,684
-
200,366
(2,089,386)
(722,919)
(22,906)
2,634,846
REKENING ADMINISTRATIF | ADMINISTRATIVE ACCOUNT A. Tagihan rekening Administratif Administrative accounts Receivables 10,019
801
1,924
1,924
3,847
1,523
6,587
527
1,265
1,265
2,529
1,001
2. Kontijensi | Contingency
1. Komitmen | Commitment
155,895
12,472
29,932
29,932
59,864
23,696
111,883
9,500
22,800
22,800
18,050
38,733
Total Tagihan rekening Administratif Total Administrative accounts Receivables
165,914
13,273
31,856
31,856
63,711
25,219
118,470
10,027
24,065
24,065
20,579
39,734
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
419
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012
Jatuh Tempo | Maturity No.
Pos-pos Posts
[1]
[2]
Saldo Balance
[3]
Jatuh Tempo | Maturity
<1bulan <1month
>1 bln s.d 3bln >1 month up to 3 months
>3 bln s.d 6bln >3 months up to 6 months
>6 bln s.d 12bln >6 months up to 12 months
> 12bln >12 months
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Saldo Balance
[9]
<1bulan <1month
>1 bln s.d 3bln >1 month up to 3 months
>3 bln s.d 6bln >3 months up to 6 months
>6 bln s.d 12bln >6 months up to 12 months
> 12bln >12 months
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
132,384
B. Kewajiban rekening Administratif Administrative accounts Liabilities 1. Komitmen | Commitment
736,880
58,950
141,481
141,481
282,962
112,006
870,944
69,675
167,221
167,221
334,443
2. Kontijensi | Contingency
124,476
9,958
23,899
23,899
47,799
18,920
176,179
15,607
37,456
48,203
74,913
-
Total Kewajiban rekening Administratif Total Administrative accounts Liabilities
861,356
68,908
165,380
165,380
330,761
130,926
1,047,123
85,282
204,677
215,424
409,356
132,384
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference of Receivables and Payables in the Administrative Accounts
(695,442)
(55,635)
(133,524)
(133,524)
(267,050)
(105,707)
(928,653)
(75,255)
(180,613)
(191,359)
(388,777)
(92,650)
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)]
(695,442)
(496,711)
(1,929,627)
(2,053,315)
(235,763)
4,019,977
(928,653)
125,111
(2,269,998)
(914,278)
(411,683)
2,542,196
-
(496,711)
(2,426,338)
(4,479,653)
(4,715,416)
(695,439)
-
125,111
(2,144,887)
(3,059,165)
(3,470,849)
(928,653)
Selisih Kumulatif Cumulative Difference
TABEL 9.2.a Pengungkapan Profil Maturitas Valas-Bank secara Individual TABLE 9.2.a Disclosure of Maturity Profile of Forex - Bank in Individual (dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012
Jatuh Tempo | Maturity NO
Pos-pos Posts
<1bulan <1month
>1 bln s.d 3bln >1 month up to 3 months
>3 bln s.d 6bln >3 months up to 6 months
>6 bln s.d 12bln >6 months up to 12 months
> 12bln >12 months
Saldo Balance
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[1] I
Jatuh Tempo | Maturity
Saldo Balance
<1bulan <1month
>1 bln s.d 3bln >1 month up to 3 months
>3 bln s.d 6bln >3 months up to 6 months
>6 bln s.d 12bln >6 months up to 12 months
> 12bln >12 months
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
Neraca | Balance Sheet A. Aset | Assets 18,255
18,255
-
-
-
-
474
474
-
-
-
-
2. Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia
1. Kas | Cash
316,420
316,420
-
-
-
-
154
154
-
-
-
-
3. Penempatan pada Bank Lain Placements with other Banks
416,153
416,153
-
-
-
421
421
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4. Surat Berharga Marketable Securities
-
5. Kredit yang diberikan | Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6. Tagihan lainnya Other receivables
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7. Lain-lain | Others Total Aset | Total Assets
420
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
750,828
750,828
-
-
-
-
1,050
1,050
-
-
-
-
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
(dalam juta Rp) | (in million Rupiah)
Posisi 31 Desember 2013 | Position as of December 31, 2013
Posisi 31 Desember 2012 | Position as of December 31, 2012
Jatuh Tempo | Maturity No.
[1]
Pos-pos Posts
[2]
Saldo Balance
[3]
Jatuh Tempo | Maturity
<1bulan <1month
>1 bln s.d 3bln >1 month up to 3 months
>3 bln s.d 6bln >3 months up to 6 months
>6 bln s.d 12bln >6 months up to 12 months
> 12bln >12 months
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Saldo Balance
[9]
<1bulan <1month
>1 bln s.d 3bln >1 month up to 3 months
>3 bln s.d 6bln >3 months up to 6 months
>6 bln s.d 12bln >6 months up to 12 months
> 12bln >12 months
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
B. Kewajiban | Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Third Party Funds
2,095
1,360
164
164
164
243
1,732
707
277
277
277
194
2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities on Bank Indonesia
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3. Kewajiban pada Bank Lain Liabilities on other Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4. Surat berharga yang diterbitkan Issued Marketable Securities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5. Pinjaman yang diterima Borrowings
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6. Kewajiban lainnya Other Liabilities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7. Lain-lain | Others Total Kewajiban Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca Difference of Assets to Liabilities in the Balance Sheet
II.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,095
1,360
164
164
164
243
1,732
707
277
277
277
194
748,733
749,468
(164)
(164)
(164)
(243)
(682)
343
(277)
(277)
(277)
(194)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
REKENING ADMINISTRATIF | ADMINISTRATIVE ACCOUNT A. Tagihan rekening Administratif Administrative accounts Receivables 1. Komitmen | Commitment 2. Kontijensi | Contingency
-
-
-
-
-
-
Total Tagihan rekening Administratif Total Administrative accounts Receivables
-
-
-
-
-
-
B. Kewajiban rekening Administratif Administrative accounts Liabilities 1. Komitmen Commitment
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2. Kontijensi Contingency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
748,733
749,468
(164)
(164)
(164)
(243)
(682)
343
(277)
(277)
(277)
(194)
-
749,468
749,304
749,140
748,976
748,733
-
343
66
(211)
(489)
(682)
Total Kewajiban rekening Administratif Total Administrative accounts Liabilities
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Difference of Receivables and Payables in the Administrative Accounts
Selisih [(IA-IB) + (IIA-IIB)] Difference [(IA-IB) + (IIA-IIB)]
Selisih Kumulatif Cumulative Difference
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
421
TABEL 3.2.a Pengungkapan Risiko kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif * TABLE 3.2.a Disclosure of Counterparty Credit Risk: Derivative Transactions*
TABEL 3.2.b.1 Pengungkapan Risiko kredit Pihak Lawan : Transaksi Repo-Bank secara Individual * TABLE 3.2.b.1 Disclosure of Counterparty Credit Risk” Repo Transactions - Bank in Individual*
TABEL 5.1.a Pengungkapan Transaksi sekuritisasi -Bank secara Individual * TABLE 5.1.a Disclosure of Securitization Transactions-Bank in Individual *
TABEL 5.2.a Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak sebagai Kreditur asal-Bank secara Individual * TABLE 5.2.a Disclosure of Summary of Securitization Transactions of Bank Acting as Originator-Bank in Individual*
TABEL 6.1.4 Pengungkapan Ekposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan setelmen (settlement Risk)* TABLE 6.1.4 Disclosure of Exposure that caused Credit Risk due to settlement failure (settlement Risk)*
TABEL 6.1.5 Pengungkapan Ekposur Sekuritisasi * TABLE 6.1.5 Disclosure of Securitization Exposure *
TABEL 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/Var)-Bank secara Individual * TABLE 7.2.a Disclosure of Market Risk by using Internal Model (Value at Risk/Var)-Bank in individual * CATATAN : *) Bank tidak mengungkapkan tabel diatas dikarenakan Bank Sumut tidak memiliki eksposur pada masing-masing pengungkapan diatas. NOTE: *) The Bank does not disclose the above tables because Bank SUMUT has no exposure to each of the above disclosures.
422
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
SUSTAINBILITY REPORT
LAPORAN BERKELANJUTAN
LATAR BELAKANG BACKGROUND
425
RUANG LINGKUP SCOPE
427
POLA DAN STRATEGI IMPLEMENTASI PATTERN AND STRATEGY OF IMPLEMENTATION
428
CSR MANDATORY CSR MANDATORY
429
CSR VOLUNTARY CSR VOLUNTARY
445
AWARD AWARD
464
“Satu Bumi Hidup Harmoni”
“One Planet Living In Harmony”
Latar Belakang
Background
Seiring dengan perubahan kualitas hidup manusia, kesadaran dan sikap kritis masyarakat terhadap keberadaan suatu perusahaan di lingkungannya semakin meningkat. Perusahaan dituntut untuk tidak semata-mata mengejar keuntungan finansial (profit oriented), melainkan juga mengedepankan etika bisnis, terutama kepedulian dan kontribusinya terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Karena itu diwajibkan atau tidak diwajibkan oleh pemerintah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya seharusnya merupakan komitmen yang lahir atas kesadaran sendiri bahwa perusahaan dan masyarakat semestinya bisa hidup berdampingan secara harmonis, bersama menikmati kesejahteraan dan bersama merasakan kenyamanan.
Along with changes in the quality of life, awareness and critical attitude of public towards the existence of a company in their environment is increasing. Companies are required to not only pursue financial profit (profit oriented), but also emphasizes business ethics, especially their awareness and contributions towards the environment and surrounding communities. Either it is obligated or not by the Government, corporate social responsibility towards the environment and surrounding communities should be a commitment of own awareness that companies and communities should be able to live together in harmony, together to enjoy welfare, and together to feel comfort.
Corporate Sosial Responsibility (CSR) sebagai komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup komunitas setempat maupun masyarakat luas, dan bagi terciptanya iklim usaha/investasi yang kondusif dan keberlanjutan bisnis.
Corporate Social Responsibility (CSR) as a business commitment to provide contributions for sustainable economic development with the objective of improving the life quality of local community or wider community, and to create a conducive business/ investment climate and business sustainability.
Kini CSR semakin mendapat perhatian dan pengakuan secara nasional dan global seiring dengan munculnya kesadaran bahwa CSR telah menjadi suatu kebutuhan bersama di kalangan dunia usaha, masyarakat dan pemerintah. Bagi perusahaan, CSR bermanfaat untuk memperoleh citra yang baik, kepercayaan, keamanan sosial, dan keberlanjutan perusahaan. Sedangkan bagi masyarakat, CSR bermanfaat untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan. Bagi pemerintah sendiri, CSR bermanfaat untuk meringankan beban pembiayaan pembangunan dan mempercepat pencapaian kesejahteraan rakyat.
CSR is now getting the attention and recognition nationally and globally along with the awareness that CSR has become a common need among businesses, communities, and governments. For companies, CRS is useful to obtain good image, trust, social security, and business sustainability. As for communities, CSR is useful to provide security and prosperity. For the government itself, CSR is useful to ease the financing cost of development and to accelerate the achievement of people’s welfare.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
425
426
Di Indonesia, CSR telah diatur dalam Undangundang (UU) salah satunya, UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mewajibkan implementasi CSR bagi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan sumber daya alam. Sementara UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dalam pasal 15 ayat b menegaskan bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
In Indonesia, CSR has been regulated in the Law, such as, Law No. 40 Year 2007 about Limited Companies, that obliges the implementation of CSR for companies related to natural resources. While Law No. 25 Year 2007 about Capital Investment in article 15 paragraph b confirms that every capital investor is obliged to conduct corporate social responsibility.
Atas dasar pemikiran filosofi itu pula, Bank SUMUT memandang tanggung jawab sosial perusahan bukan merupakan tuntutan, melainkan sebuah kebutuhan. Eksistensi dan keberlangsungan Bank SUMUT sebagai entitas bisnis sekaligus elemen sosial sangat bergantung dari pola interaksi antara manajemen perusahaan di satu pihak dengan para pemangku kepantingan di pihak lain. Para pemangku kepentingan tersebut antara lain konsumen, komunitas sosial dan masyarakat di sekitar operasional perusahan. Masing-masing pemangku kepentingan memiliki peran dan kontribusinya yang saling terkait satu sama lain dalam siklus mata rantai harmoni kehidupan sosial.
Based on that philosophy, Bank SUMUT sees corporate social responsibility not as a requirement but rather a need. The existence and continuity of Bank SUMUT as business entity as well as social element is very dependent on the interaction pattern between the company’s management on one end and the interest of stakeholders on the other end. The stakeholders consist of consumers, social communities and surrounding communities of the Company’s operations. Each stakeholder has roles and contributions which is connected with one another in the chain cycle of social harmony
Hubungan Erat Antara CSR dan GCG
Close Relationship Between CSR and GCG
Political will dan keseriusan pemerintah Indonesia dalam mendorong komitmen penerapan tangung jawab sosial perusahaan melalui UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sepatutnya pula tidak diperdebatkan sebagai sebuah kewajiban dan beban sosial. Menyikapi regulasi tersebut, Bank SUMUT berpikiran positif bahwa mandat pelaksanaan CSR oleh pemerintah semata-mata sebagai mesin pendorong yang mempercepat gerakan CSR sebagai budaya korporasi dan menjadi bagian dari tata kelola perusahaan secara baik, memiliki etika bisnis dan bertanggung jawab sesuai prinsip-prinsip penerapan Good Corporate Gorvenance (GCG), khususnya prinsip responsibility, di mana perusahan berkomitmen berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Political will and seriousness of the Indonesian’s government in encouraging the commitment of CSR implementation through Law No. 40 Year 2007 about Limited Companies should not be disputed as an obligation and social burden. Responding to these regulations, Bank SUMUT think positively that mandate of CSR implementation by the government solely as a driving machine that accelerates CSR movement as corporate culture and become part of good corporate governance, have a business ethic and responsible in accordance with the principles of Good Corporate Governance (GCG).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Sejalan dengan komitmen itu, Bank SUMUT yang selama beberapa tahun terakhir mengimplementasikan filosofi CSR secara Voluntary (sukarela), kemudian meningkatkan komitmennya yang lebih kongkrit dan bersifat Mandatory demi terjaminnya keberlangsungan penerapan CSR sebagai budaya korporasi.
Sejalan dengan komitmen itu, Bank SUMUT yang selama beberapa tahun terakhir mengimplementasikan filosofi CSR secara Voluntary (sukarela), kemudian meningkatkan komitmennya yang lebih kongkrit dan bersifat Mandatory demi terjaminnya keberlangsungan penerapan CSR sebagai budaya korporasi.
Ruang Lingkup
Scope
Sejalan dengan filosofi mata rantai interaksi sosial antar pemangku kepentingan dalam dunia bisnis khususnya industri perbankan, Kami menerapkan filosofi/hakikat tanggung jawab sosial dengan sasaran kepada tiga pemangku kepentingan terdepan, yakni:
In line with the philosophy of social interaction chain between stakeholders in the business world especially the banking industry. We implement philosophy/ essence of social responsibility with objectives of the three leading stakeholders, namely:
CORPORATE
A
Masyarakat & Lingkungan Community & Environment
B
Konsumen / Nasabah Consumers/ Customers
C
Sumber Daya Manusia / Pegawai Human Resources/Employees
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
427
1) Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat dan Lingkungan Social Responsibility to Community & Environment Diimplementasikan melalui kegiatan CSR Mandatory dan CSR Voluntary | Implemented through activities of CSR Mandatory and CSR Voluntary 2) Tanggung Jawab Sosial kepada Konsumen / Nasabah Social Responsibility to Consumers/Customers Diimplementasikan dengan CSR Voluntary dalam bentuk kebijakan yang mengutamakan kenyamanan pelayanan nasabah (service excellence) serta pelayanan informasi dan penanganan pengaduan konsumen | Implemented with CSR Voluntary in the form of policies that emphasizes service excellence and services of information and handling consumers complaints 3) Tanggung Jawab Sosial kepada Sumber Daya Manusia / Pegawai Social Responsibility to Human Resources/Employees Diimplementasikan dengan CSR Voluntary yang didukung oleh kebijakan manajemen | Implemented with CSR Voluntary that is supported with policies of the management.
428
Pola Dan Strategi Implementasi
Patterns And Strategies Of Implementation
Pada Tahun Buku 2013, Bank SUMUT menerapkan 2 (dua) pola dan strategi implementasi Program CSR, yakni Mandatory dan Volantary. Pada hakikatnya, keduanya merupakan bagian dari pelaksanaan Program CSR Bank SUMUT, hanya perbedaannya terletak pada sumber pendanaan. Program CSR Mandatory bersumber dari pencadangan dana tahun berjalan, sementara Program CSR Voluntary bersumber dari internal yang merupakan inisiatif / kesukarelaan manajemen dan pegawai Kami.
In the Financial Year of 2013, Bank SUMUT implemented 2 (two) patterns and strategies of CSR Program implementation, namely Mandatory and Voluntary. In essence, both are part of the implementation of CSR Program of Bank SUMUT, the difference is in the source of funding. Mandatory CSR Program is sourced from the reserve funds for the year, while the Voluntary CSR Program is derived from internal initiatives/voluntary of the management and employees.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
CSR Mandatory
Mandatory CSR
Program CSR Bank SUMUT berpegang teguh pada regulasi, yakni UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan sumber pendanaan dari dana yang dicadangkan pada tahun berjalan.
CSR Program of Bank SUMUT refers to regulations, namely Law No. 40 Year 2007 about Limited Companies, with a funding source of reserve funds for the year.
CSR Mandatory sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan sebagaimana diatur dalam UU PT yang kegiatannya difokuskan kepada pemberdayaan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan
Mandatory CSR as a form of corporate responsibility as stipulated in the Company’s Law whose activities are focused on empowering community welfare sustainably
Model Kemitraan Partnership Model Pemerintah Daerah Regional Government
Bank SUMUT
Masyarakat Community
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
429
Dalam implementasinya, Program CSR Mandatory memegang prinsip tepat program, tepat sasaran dan tepat prosedur dengan penyaluran dana yang proporsional dan berkeadilan, dan dalam implementasinya diatur dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi (SK) No. 240/Dir/Setdir/SK/2013 Tanggal 3 September 2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Bank SUMUT dan Surat Edaran (SE) No. 032/Dir/Setdir/SE/2013 Tanggal 3 September 2013 Tentang Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) Bank SUMUT.
In its implementation, Mandatory CSR Program holds the principle of right program, right target, and right procedure with loan disbursement that is proportional and equitable, and in its implementation is regulated in Standard Operating Procedure (SOP) which set out in the Decree of the Board of Directors No. 240/Dir/Setdir/SK/2013 dated September 3, 2013 about Corporate Social Responsibility of Bank SUMUT and Circular Letter No. 032/Dir/Setdir/SE/2013 dated September 3, 2013 about Corporate Social Responsibility Implementation of Bank SUMUT.
VISI DAN MISI CSR | CSR VISION AND MISSION
430
VISI VISION
Menjadi Bank yang mampu membantu pemerintah daerah dalam mendorong perubahan positif terhadap kualitas hidup masyarakat, lingkungan hidup dan kesejahteraan sosial di Sumatera Utara To be a bank that is able to assist regional government in encouraging positive changes towards the life quality of communities, environments, and social welfare in North Sumatra
MISI MISION
Memberikan dukungan pendanaan untuk berperan serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Sumatera Utara Provide funding support to participate and realize sustainable development in North Sumatra
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Posko Pengungsi Bencana Erupsi Sinabung President Susilo Bambang Yudhoyono Visit Sinabung Disaster Eruption Refugee
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan foto bersama dengan anak-anak korban pengungsi Gunung Sinabung saat berkunjung ke tenda multifungsi Bank Sumut di komplek Paroki Gereja Katolik Jl. Irian Kabanjahe. Rombongan Presiden mengunjungi tenda Bank Sumut yang didalamnya terdapat beragam barang dagangan hasil kerajinan pengungsi seperti kopi dan kue nastar . President Susilo Bambang Yudhoyono and his photo group with children affected by Sinabung refugee visits Bank SUMUT multifunction tent at Parish Catholic Church Jl. Irian Kabanjahe. The President delegation visited Bank SUMUT tent which there are a variety of merchandise such as handicrafts refugees nastar coffee and cake.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
431
432
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Sumber Dan Alokasi Dana
Sources And Allocation Of Funds
Berdasarkan keputusar RUPS dialokasikan dana CSR untuk tahun buku 2011 sebesar RP 17,05 miliar dan untuk tahun buku 2012 sebesar RP16,87 miliar sehingga total dana CSR yang sudah dialokasikan sebesar Rp 33,919 miliar. Untuk tahun buku 2013 sudah di biayakan dana CSR sama dengan alokasi pada tahun buku 2012 yakni sebesar Rp16,87 miliar.
Based on GMS Resolutionsm the CSR funds allocated for financial year of 2011 were amounted tp Rp17.05 billion and for the financial year of 2012 were amounted to Rp16.87 billion, bringing the the total CSR funds that have been allocated to Rp33.19 billion, for financial year of 2013, have been expensed CSR funds that were equal to the allocation of the financial year 2012, amounting to 16.87 billion.
Pengalokasian dana untuk pelaksanaan Program CSR ke masing-masing daerah (kabupaten/kota) di Sumatera Utara dilakukan secara proporsional dengan 2 (dua) pola, yakni: 1) Besaran dana CSR untuk setiap daerah (kabupaten/kota) dialokasikan berdasarkan proporsi persentase kepemilikan saham pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Utara.
The allocation of funds for the implementation of CSR Program to each region (district/city) in North Sumatra conducted in proportional manner with 2 (two) patterns, namely: 1) The amount of CSR funds for each region (district/ city) is allocated based on the proportion of ownership of regent/city government in North Sumatra.
2) Dana CSR milik Pemerintah Propinsi Sumatera Utara selaku Pemegang Saham Pengendali diputuskan untuk dialokasikan secara adil dan merata ke seluruh pemerintah kabupaten/ kota di Sumatera Utara baik pemegang saham maupun daerah pemekaran yang belum tercatat sebagai pemegang saham.
2) CSR funds of the Provincial Government of North Sumatra as Controlling Shareholder is decided to be allocated in a fair and equitable manner to all regent/city governments in North Sumatra either shareholders or autonomous regions that have not been listed as shareholders.
Alokasi dana CSR yang bersumber dari tahun buku 2011 dan 2012 seperti pada tabel berikut:
The allocation of CSR funds that will be conducted for the period of July 2013-June 204 as in the following table:
No. Num.
Kabupaten / Kota Regent/City
Tahun Buku 2012 Financial Year of 2012 Kepemilikan Saham (%) Ownership (%)
Dana CSR CSR Funds
Tahun Buku 2013 Financial Year of 2013 Kepemilikan Saham (%) Ownership (%)
Dana CSR CSR Funds
Total Dana CSR Total CSR Funds
1
Kabupaten Tapanuli Selatan South Tapanuli Regency
8.58%
1,742,392,100
9.42%
1,851,199,535
3,593,591,635
2
Kabupaten Simalungun Simalungun Regency
3.46%
869,517,047
3.50%
851,315,166
1,720,832,212
3
Kabupaten Deli Serdang Deli Serdang Regency
3.40%
859,288,042
3.80%
902,897,672
1,762,185,714
4
Kabupaten Labuhan Batu Labuhan Ratu Regency
2.80%
756,997,997
2.64%
706,685,596
1,463,683,593
5
Kota Tebing Tinggi Tebing Tinggi City
2.40%
688,804,633
2.32%
652,794,590
1,341,599,224
6
Kota Medan | Medan City
2.14%
644,478,947
2.01%
601,107,246
1,245,586,193
7
Kabupaten Tapanuli Tengah Central Tapanuli Regency
1.89%
601,858,095
2.00%
598,452,368
1,200,310,463
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
433
No. Num.
Kabupaten / Kota Regent/City
Tahun Buku 2012 Financial Year of 2012 Kepemilikan Saham (%) Ownership (%)
Dana CSR CSR Funds
Kepemilikan Saham (%) Ownership (%)
Dana CSR CSR Funds
Total Dana CSR Total CSR Funds
8
Kabupaten Nias|Nias Regency
1.88%
600,153,261
2.22%
635,267,682
1,235,420,942
9
Kabupaten Asahan Asahan Regency
1.84%
593,333,924
1.73%
553,031,705
1,146,365,629
10
Kabupaten Tapanuli Utara North Tapanuli Regency
1.83%
591,629,090
1.72%
551,707,660
1,143,336,750
11
Kota Pematangsiantar Pematangsiantar City
1.78%
583,104,920
1.68%
544,780,088
1,127,885,007
12
Kota Padangsidimpuan Padangsidimpuan City
1.69%
567,761,413
1.98%
594,338,061
1,162,099,474
13
Kabupaten Dairi | Dairy Regency
1.56%
545,598,570
1.60%
531,507,206
1,077,105,776
14
Kota Tanjung Balai T anjung Balai City
1.40%
518,321,224
1.32%
483,554,227
1,001,875,451
15
Kota Sibolga | Sibolga City
1.35%
509,797,054
1.64%
536,760,207
1,046,557,261
16
Kabupaten Langkat Langkat Regency
1.12%
470,585,870
1.28%
477,093,332
947,679,202
17
Kabupaten Mandailing Natal Mandailing Natal Regency
1.09%
465,471,368
2.15%
623,045,061
1,088,516,429
18
Kabupaten Padang Lawas Padang Lawas Regency
1.01%
451,832,695
0.95%
421,365,973
873,198,668
19
Kabupaten Humbang Hasundutan | Humbang Hasundutan Regency
0.85%
424,555,350
0.95%
421,316,760
845,872,109
20
Kabupaten Toba Samosir Toba Samosir Regency
0.77%
410,916,677
0.78%
391,787,087
802,703,764
21
Kabupaten Karo | Karo Regency
0.69%
397,278,004
0.65%
370,321,418
767,599,422
22
Kota Binjai | Binjai City
0.64%
388,753,834
0.72%
381,691,763
770,445,597
23
Kabupaten Serdang Bedagai Serdang Bedagai Regency
0.48%
361,476,488
0.56%
355,609,095
717,085,584
24
Kabupaten Samosir Samosir Regency
0.40%
347,837,816
0.43%
332,939,869
680,777,685
25
Kabupaten Nias Selatan South Nias Regency
0.38%
344,428,147
0.49%
343,626,884
688,055,032
26
Kabupaten Pakpak Bharat Pakpak Bharat Regency
0.32%
334,199,143
0.30%
311,954,454
646,153,597
27
Kabupaten Padang Lawas Utara North Padang Lawas Regency
0.12%
300,102,461
0.11%
279,720,125
579,822,586
28
Kabupaten Labuhan Batu Utara North Labuhan Ratu Regency
-
279,644,452
-
260,864,457
540,508,909
29
Kabupaten Labuhan Batu Selatan South Labuhan Ratu Regency
-
279,644,452
-
260,864,457
540,508,909
30
Kabupaten Batubara Batubara Regency
-
279,644,452
-
260,864,457
540,508,909
31
Kota Gunung Sitoli Gunung Sitoli City
-
279,644,452
-
260,864,457
540,508,909
32
Kabupaten Nias Barat West Nias Regency
-
279,644,452
-
260,864,457
540,508,909
33
Kabupaten Nias Utara North Nias Regency
-
279,644,452
-
260,864,457
540,508,909
TOTAL
434
Tahun Buku 2013 Financial Year of 2013
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
33,919,398,454
Pengelolaan Dana CSR
CSR Funds Management
Melalui unit kantor cabang yang menjangkau ke seluruh pelosok daerah di Sumatera Utara, Kami mengamanahkan melalui Fungsi dan Kewenangan untuk mengelola penyaluran dana CSR. Dengan ini diharapkan dapat lebih mempererat dan mempermudah koordinasi dengan Pemerintah Daerah dilingkungan kerjanya masing-masing serta dapat memahami dan memaksimalkan apa yang menjadi kebutuhan dalam upaya memaksimalkan penyaluran dan realisasi Program CSR yang tepat tujuan dan tepat sasaran.
Through the branch offices that reach into all corners of the area in North Sumatra, we mandate through the Functions and Authorities to manage the CSR funds distribution. It is expected to further strengthen and facilitate the coordination with Regional Government in each of their work environment so as to understand and maximize of what become the needs in an effort to maximize the distribution and realization of CSR Program that is right objective and right on target.
Berikut ini unit kantor cabang Bank SUMUT yang mengelola dana CSR untuk daerahnya dilingkungan kerjanya masing-masing :
The following are branch offices of Bank SUMUT that manage CSR funds for each of their working environment:
No. Num. 1
Kantor Cabang Bank Sumut Bank Sumut Branch Offices Padangsidimpuan
Kabupaten / Kota di Wilayah Sumatera Utara Regent/City in North Sumatra Kota Padangsidimpuan Padangsidimpuan City Kabupaten Tapanuli Selatan South Tapanuli Regency
2
Pematang Raya
Kabupaten Simalungun Simalungun Regency
3
Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang Deli Serdang Regency
4
Rantau Prapat
Kabupaten Labuhan Batu Labuhan Batu Regency Kabupaten Labuhan Batu Selatan South Labuhan Batu Regency Kabupaten Labuhan Batu Utara North Labuhan Batu Regency Kabupaten Batubara | Batubara Regency
5
Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi | Tebing Tinggi City
6
Medan
Kota Medan | Medan City
7
Sibolga
Kota Sibolga | Sibolga City Kabupaten Tapanuli Tengah Central Tapanuli Regency
8
Gunung Sitoli
Kabupaten Nias | Nias Regency Kota Gunung Sitoli | Gunung Sitoli City Kabupaten Nias Barat | West Nias Regency Kabupaten Nias Utara | North Nias Regency
9
Kisaran
Kabupaten Asahan | Asahan Regency
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
435
No. Num.
Kantor Cabang Bank Sumut Bank Sumut Branch Offices
Kabupaten / Kota di Wilayah Sumatera Utara Regent/City in North Sumatra
10
Tarutung
Kabupaten Tapanuli Utara North Tapanuli Regency
11
Pematangsiantar
Kota Pematangsiantar Pematangsiantar City
12
Sidikalang
Kabupaten Dairi | Dairi Regency Kabupaten Pakpak Bharat Pakpak Bharat Regency
13
Tanjung Balai
Kota Tanjung Balai | Tanjung Balai City
14
Stabat
Kabupaten Langkat | Langkat Regency
15
Panyabungan
Kabupaten Mandailing Natal Mandailing Natal Regency
16
Gunung Tua
Kabupaten Padang Lawas Padang Lawas Regency Kabupaten Padang Lawas Utara North Padang Lawas Regency
436
17
Dolok Sanggul
Kabupaten Humbang Hasundutan Humbang Hasundutan Regency
18
Balige
Kabupaten Toba Samosir Toba Samosir Regency
19
Kabanjahe
Kabupaten Karo | Karo Regency
20
Binjai
Kota Binjai | Binjai City
21
Sei Rampah
Kabupaten Serdang Bedagai Serdang Bedagai Regency
22
Pangururan
Kabupaten Samosir | Samosir Regency
23
Teluk Dalam
Kabupaten Nias Selatan South Nias Regency
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Sektor Sasaran
Target Sectors
Kami telah menyusun rencana kerja dalam berbagai kebijakan terkait implementasi Program CSR dalam 8 (delapan) sektor sebagai sasaran utama, dimana secara garis besar diimplementasikan pada :
We have developed work plan in various policies related to CSR Program implementation in 8 (eight) sectors as primary targets, in which broadly implemented on:
Pendidikan dan Pelatihan Education and Training Kesehatan Health Sosial dan Keagamaan Social and Religion
CSR
Ekonomi Economic
Prasarana dan Sarana Umum Public Facilities and Infrastructures
Kebersihan dan Keasrian Lingkungan Cleanliness and Beauty of Environment Pelestarian Alam Nature Conservation Korban Bencana Victim Disasters
1. Pendidikan dan Pelatihan Meliputi antara lain ; • Bantuan pemberian beasiswa untuk pelajar (SD, SMP, SMA sederajat) dan mahasiswa (maksimum S1) yang kurang mampu dan berprestasi. • Bantuan sarana dan prasarana pendidikan. • Pelatihan keterampilan kewirausahaan.
kerja
atau
2. Kesehatan Meliputi antara lain: • Pengobatan gratis untuk masyarakat kurang mampu. • Pemberian alat bantu untuk masyarakat penyandang cacat. • Pengadaan Ambulance.
1. Education and Training Consists of : • Scholarship assistance to students (elementary school, junior high school, senior high school or equivalent) and college students (maximum of S1) that are underprivileged and outstanding. • Assistance of education facilities infrastructures • Job skill training and entrepreneurship.
and
2. Health Consists of: • Free treatment for underprivileged people • Provision of aids for disabilities • Procurement of ambulance
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
437
438
3. Sosial dan Keagamaan Meliputi antara lain : • Pelaksanaan sunatan massal untuk masyarakat kurang mampu. • Sarana ibadah, panti asuhan dan panti jompo.
3. Social and Religion Consists of : • Implementation of mass circumcision for underprivileged people • Worship facilities, orphanages and nursing homes
4. Prasarana dan Sarana Umum Meliputi antara lain : • Pembuatan irigasi/pengairan. • Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) dan sanitasi. • Pembangunan titi/jembatan dan sarana jalan untuk masyarakat dalam rangka menunjang perekonomian masyarakat.
4. Public Facilities and Infrastructures Consists of: • Preparation of irrigation/watering • Public toilets facilities (MCK) and sanitation. • Development of titi/bridges and roads for community in order to support the economy
5. Korban Bencana Meliputi antara lain : • Bantuan sembako. • Bantuan obat-obatan.
5. Disaster Victims Consists of: • Basic foods assistance • Bantuan obat-obatan. Medicines assistance
6. Pelestarian Alam Nature Conservation Meliputi antara lain ; Consists of • Penghijauan/reboisasi dan adopsi pohon. • Pembangunan taman kota.
6. Nature Conservation Consists of • Afforestation and tree adoption • City park development
7. Kebersihan dan Keasrian Lingkungan. Meliputi antara lain ; • Pembuatan tempat sampah dan transportasi roda 3 untuk pengangkutan sampah rumah tangga. • Pembuatan bank sampah.
7. Cleanliness and Beauty of Environment Consists of • Preparation of dumpsters and 3 wheeled transportation to transport household waste.
8. Ekonomi Meliputi antara lain ; • Penyuluhan pertanian atau perikanan. • Pemberian alat-alat untuk kelompok petani, nelayan, peternak dan perikanan • Inseminasi hewan ternak. • Bedah lapak/kedai usaha bagi kelompok pedagang kaki lima/pedagang tradisional. • Toko online UMK.
8. Economy Consists of: • Counselling of agriculture and fisheries • Provision of tools for farmers, fishermen, ranchers, and fisheries • Insemination of livestock • Business stall/shop for hawkers/traditional merchants • MSEs online store
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• Preparation of waste bank.
Tahapan Pengelolaan
Management Stage
Mekanisme pengelolaan Program CSR adalah tahapan yang dimulai dari tahapan perencanaan sampai dengan tahapan pelaksanaan. Perencanaan merupakan langkah awal yang harus ditempuh sebelum melaksanakan suatu kegiatan dan Pelaksanaan dilakukan dengan monitoring dan evaluasi kegiatan.
Mechanism of CSR Program management is stages that starts from the planning stage to the implementation stage. Planning is the first step that must be taken before conducting an activity and Implementation is conducted by monitoring and evaluation of activities.
Tahapan perencanaan dimulai dengan kegiatan sosialisasi Program CSR, kemudian pada tahapan pelaksanaan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap realisasi Program CSR yang telah berjalan di Tahun 2013.
Planning stage starts with a socialization of CSR Program, then in the implementation stage is conducted a monitoring and evaluation towards realization of CSR Program in 2013.
Sosialisasi Program CSR | CSR Program Socialization
Keterangan Foto | Caption : Sosialisasi Program CSR dengan pemateri yaitu Tim CSR Bank SUMUT Kantor Pusat dan peserta yaitu unit kantor cabang Bank SUMUT, Pemerintah Daerah (Dinas dan SKPD) serta Narasumber (Bapak Agus Suriadi, S.Sos, M.Si (Dosen FISIP – USU) CSR Program socialization with speakers from CSR Team of Bank SUMUT's headquarter and participants from branch offices of Bank SUMUT, Regional Government (Department and Regional Working Units) and Informant (Mr. Agus Suriadi, S.Sos, M.Si (Lecturer of FISIP-USU). (Foto ASLI dapat diambil pada Lampiran 1 - Foto Sosialisasi)
Sosialisasi Program CSR dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2013 bertempat di Kantor Pusat Bank SUMUT, Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan. Sosialisasi ini merupakan proses pemberian informasi kepada peserta untuk memahami pengetahuan tentang CSR, pola penerapan dan tata cara pelaksanaan Program CSR secara mendasar. Tujuan dari sosialisasi ini adalah peserta dapat memahami mengenai apa latar belakang dan tujuan program CSR, hasil apa yang ingin dicapai, manfaat apa yang didapat dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan dari CSR.
CSR Program socialization was held on February 14, 2013 in the Headquarter of Bank SUMUT, Jl. Imam Bonjol No.18, Medan. This socialization is a process of providing information to participants to understand the knowledge about CSR, patterns and procedures of the implementation of CSR Program in fundamental manner. The objective is to make participants to understand about the background and objectives of CSR Program, results to be achieved, benefits gained, and activities that will be conducted to achieve the objectives of CSR.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
439
440
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan sosialisasi adalah mempererat sinergi antara Kami dan Pemerintah Daerah serta memahami secara utuh tentang konsep, prinsip, pendekatan dan prosedur pelaksanaan Program CSR. Dengan meningkatnya pemahaman secara utuh terhadap Program CSR, diharapkan Mitra Program akan termotivasi untuk mendukung program tersebut.
The results expected from the socialization is to strengthen the synergy between Bank SUMUT and Regional Government and to understand fully on the concepts, principles, approaches, and procedures of CSR Program implementation. With the increased of full understanding towards CSR Program, is expected that Program Partners will be motivated to support the program.
Selain itu sosialisasi yang diselingi dengan tanya jawab diantara peserta rapat dan pemateri diharapkan dapat mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan di daerah-daerah di Sumatera Utara.
This socialization also had question and answer session between participants and speakers which is expected to be able to identify of what become the needs in regions in North Sumatra.
Monitoring dan Evaluasi Program CSR
CSR Monitoring and Evaluation
Monitoring merupakan serangkaian pemantauan yang dilakukan untuk dapat memberikan informasi tentang tujuan program. Monitoring pada pelaksanaan Program CSR diantaranya meliputi kegiatan penyerahan barang (seremonial) dimana akan dapat diketahui bagaimana Mitra Program telah melaksanakan program yang tepat guna dan sasaran. Selain itu, juga dapat diketahui seberapa jauh tingkat kesiapan daerah meliputi ketersediaan sumber daya manusia dalam pengelolaan Program CSR yaitu Mitra Program dan sasaran penerima manfaat (masyarakat). Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak kegiatan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Kami melaksanakan proses evaluasi pada Program CSR yang dapat memotret kekurangan dan permasalahan yang muncul serta solusi yang akan diambil. Evaluasi dilakukan untuk : 1. Mengindentifikasi permasalahan yang menjadi kendala kelancaran pelaksanaan program. 2. Merumuskan kebijakan atau rencana tindakan bagi penyempurnaan program. 3. Memberi masukan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota atas pelaksanaan program CSR di wilayahnya.
Monitoring is conducted to provide information about the program objectives. Monitoring the implementation of CSR Program consists of activities of delivering goods (seremonial) so as to know how the Program Partners have conducted program with right purpose and target. Also can be seen is the level of preparedness of the regions that include the availability of human resources to manage CSR Program that is Program Partners and target of beneficiaries (community).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Evaluation is a process to determine the relevance, efficiency, effectivity, and impacts of activities in accordance with the objectives to be achieved systematically and objectively. We implement evaluation process on CSR Program that can show the deficiencies and problems in the implementation of CSR Program that appear and solutions to be taken. Evaluation is conducted with purpose of: 1. Identifying the problems that constrain the problem in implementing the program. 2. Formulating a policy or action plan for program improvement. 3. Provide input to the District / City Government for the implementation of CSR programs in its region
Realisasi
Realization
Sumber dana program CSR Tahun Buku 2011 dan 2012 telah direalisasi pada tahun 2013 sebesar Rp 4,630 Milyar dengan rincian sebagai berikut:
CSR program funding sources for the year 2011 and 2012 have been realized in 2013 amounted to USD 4.630 billion with the following details:
Realisasi Program CSR dalam 8 (delapan) Sektor Sasaran Realization of CSR Program in 8 (eight) Target Sectors Penyaluran CSR CSR Distribution (Rp)
Sektor | Sectors
Nominal Pendidikan dan Pelatihan Education and Training
Porsi | Portion
2,169,922,816
47%
90,530,000
2%
1,663,200,000
36%
50,000,000
1%
165,500,000
4%
0
0%
Kebersihan dan Keasrian Lingkungan Cleanliness and Beauty of Environment
290,000,000
6%
Ekonomi Economy
200,936,000
4%
4,630,088,816
100%
Kesehatan Health Sosial dan Keagamaan Social and Religion Prasarana dan Sarana Umum Public Facilities and Infrastructures Korban Bencana Disaster Victims Pelestarian Alam Nature Conservation
TOTAL
Kebersihan dan Keasrian Lingkungan Cleanliness and Beauty of Environment 6% Pelestarian Alam Nature Conservation 0% Korban Bencana Disaster Victims 4%
Sektor | Sector Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 4%
Pendidikan dan Pelatihan Education and Training 47%
Sarana dan Prasarana Umum Public Facilities and Infrastructures 1% Sosial Keagamaan Social and Religion 36%
Kesehatan Health 2%
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
441
Foto Realisasi CSR | CSR Realization Photos
Serdang Bedagai | Serdang Bedagai Bantuan Kursi Roda Kepada Masyarakat Lanjut Usia/Jompo dan Cacat Berat di Kabupaten Serdang Bedagai. | Wheelchairs Assistance to Elderly People and Serious Disability in Regency of Serdang Bedagai.
Serdang Bedagai | Serdang Bedagai Pembangunan MCK dan Sarana Air Bersih Masyarakat Pesisir Dusun XI Desa Kotapari Kecamatan Pantai Cermin. Masyarakat pesisir pantai yang tidak memiliki akses air layak konsumsi, baik untuk cuci maupun makan minum | Construction of latrines and Clean Water Facility for Coastal Community of Dusun XI Kotapari Village, District of Pantai Cermin. Coastal community that does not have access to potable water, both to wash or to eat and drink.
Serdang Bedagai | Serdang Bedagai Pembangunan Rumah Kompos Lengkap dengan Bak Penampungan pada Masyarakat Desa Limbong dan Desa Sei Bamban. | Construction of Complete Compost House with Shelter Tub to the community of Limbong Village and Village of Sei Bamban.
Serdang Bedagai | Serdang Bedagai Bantuan Peralatan Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana. Masyarakat Serdang Bedagai cq. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Serdang Bedagai | Assistance of disaster emergency response equipment. The community of Serdang Bedagai cq. Disaster Management Agency of Serdang Bedagai District.
442
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Serdang Bedagai Pengadaan Alat Bantu Kegiatan Posyandu kepada Dinas Kesehatan Serdang Bedagai. Posyandu dilingkungan Pemkab Serdang Bedagai yang belum memiliki fasilitas kesehatan yang memadai. | Procurement of Aids for IHC’s Activity to Health Service of Serdang Bedagai. IHC in the District Government of Serdang Bedagai that does not have adequate health facilities.
Sibolga | Sibolga Pengadaan Tenda Posyandu sebanyak 95 Unit | Procurement of IHC Tents as much as 95 units.
Tapanuli Tengah | Central Tapanuli Program Pembinaan Umat Beragama Kab. Tapteng untuk 20 Masjid dan 20 Gereja. Masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah di lingkungan Kabupaten Tapanuli Tengah. | Religious Development Program of the Central Tapanuli District to 20 Mosques and 20 Churches. The community of the Central Tapanuli District in the district area of Central Tapanuli.
Sibolga | Sibolga Pengadaan Kendaraan Roda Tiga Sebanyak 5 Unit untuk Masyarakat Kota Sibolga di lingkungan Pemerintah Kota Sibolga | Procurement of Three wheel vehicle with total of 5 units for the community of Sibolga in the area of Sibolga Government.
Tapanuli Utara | North Tapanuli Bantuan Beasiswa Kepada Mahasiswa Miskin dan Berprestasi kepada 51 (lima puluh satu) mahasiswa berprestasi asal Kab. Tapanuli Utara. | Scholarship Assistance to poor and outstanding university students towards 51 (fifty one) outstanding students of the District of North Tapanuli.
Karo | Karo Bantuan Bencana Alam Erupsi Gunung Sinabung untuk Masyarakat pengungsi erupsi Gunung Sinabung (25.605 jiwa/7925 KK) | Natural disaster assistance of the eruption of Mount Sinabung to the refugees community of Mount Sinabung eruption (25,605 people/7,925 families).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
443
Samosir | Samosir Pengadaan Peralatan Olahraga di 26 Sekolah SMPN 1 Simanindo, SMP Satu Atap Negeri 2 Sianjur Mulamula, SMPN 4 Simanindo, SMPN 2 Simanindo, SMPN 1 Sitiotio, SMP Satu Atap Negeri 2 Onanrunggu, SMKN 1 Simanindo, SMPN 1 Harian dan SMPN 1 Sianjur Mulamula. | Procurement of Sporting Goods in 26 Schools of SMPN 1 Simanindo, SMP Satu Atap Negeri 2 Sianjur Mulamula, SMPN 4 Simanindo, SMPN 2 Simanindo, SMPN 1 Sitiotio, SMP Satu Atap Negeri 2 Onanrunggu, SMKN 1 Simanindo, SMPN 1 Harian and SMPN 1 Sianjur Mulamula.
Samosir | Samosir
Samosir | Samosir Pengadaan Laptop di 9 Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Samosir dan Pengadaaan Infokus dan Standing Layar di 12 Sekolah SMA dan SMK. | Procurement of Laptops in 9 Schools of State Junior High School in the District of Samosir and procurement of Infocus and Standing Background in 12 Schools of senior high schools and vocational schools.
Pengadaan Hand Tracktor 4 unit di Kecamatan Palipi, Sianjur Mulamula, Harian dan Pangururan untuk Kelompok Tani Sibindong (Kec. Palipi). Kelompok Tani Subur Tani (Kec. Sianjur Mulamula), Kelompok Tani Saurdot (Kec. Harian) dan Kelompok Tani Sitolu Huta (Kec. Pangururan). | Procurement of Hand Tractor with total of 4 units in the District of Palipi, Sianjur Mulamula, Harian and Pangururan to Farmers Group of Sibindong (District of Palipi). Farmers Group of Subur Tani (District of Sianjur Mulamula), Farmers Group of Saurdot (District of Harian) and Farmers Group of Sitolu Huta (District of Pangururan).
Samosir | Samosir Pelayanan Paapsmer bagi Keluarga Prasejahtera di Kabupaten Langkat Papsmear Services to Underprivileged Families in Langkat District.
444
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
CSR Voluntary
Voluntary CSR
CSR Voluntary merupakan bentuk inisiatif kepedulian dari manajemen maupun oleh pegawai Kami terhadap lingkungan sosial yang bersifat insidentil dan kerelaan. CSR Voluntary diimplementasikan sejalan dengan filosofi mata rantai interaksi sosial antar pemangku kepentingan yaitu Masyarakat & Lingkungan, Konsumen / Nasabah dan Sumber Daya Manusia / Pegawai.
Voluntary CSR is a initiative form of caring from Our management and employees towards the social environment in incidental and willingness manner. Voluntary CSR is implemented in line with the philosophy of social interaction chain among stakeholders namely Community & Environment, Consumers/Customers and Human Resources/ Employees.
CSR Voluntary merupakan wujud tanggung jawab sosial dari inisiatif manajemen dan pegawai Kami.
Voluntary CSR is a form of social responsibility from initiatives of Our management and employees
A. Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat dan Lingkungan Sosial. 1. Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat Sebagai bentuk partisipasi aktif dalam mendukung kegiatan masyarakat, Kami memberikan bantuan yang diimplementasikan pada kegiatan-kegiatan kepedulian sosial-budaya, sosial-ekonomi dan sosial-religi yang diselenggarakan serangkaian dengan kegiatan perayaan seperti pada Hari Ulang Tahun (HUT) Bank SUMUT dan dukungan partisipasi atas kegiatan sosial yang diselenggarakan masyarakat serta pada peristiwa-peristiwa tertentu yang bersifat insidentil. a) Inisiatif Manajemen • Kegiatan Sosial pada HUT Bank SUMUT
A. Social Responsibility to Community and Social Environment 1. Social Responsibility to Community As a form of active participation in supporting community activities, We provide assistance that is implemented in the caring activities of social-culture, social-economy, and socialreligion organized in series of celebration activities such as Anniversary of Bank SUMUT and participation support on social activities organized by the community and certain incidental events.
Setiap merayakan Hari Jadi (HUT) Bank SUMUT, Kami selalu menyertai dengan pelaksanaan kegiatan sosial sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sosial. Pada tahun 2013, dalam rangka HUT ke-52 Bank SUMUT melaksanakan kegiatan sosial antara lain: - Kegiatan Donor Darah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Medan dan KORPRI Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang dilaksanakan pada tanggal 7 Nopember 2013 bertempat di
a) Management Initiatives • Social Activities in the Anniversary of Bank SUMUT
Every celebration of the Anniversary of Bank SUMUT, We always implement social activities as a form of awareness towards the social environment.
In 2013, in celebrating the 52nd Anniversary, Bank SUMUT conducted social activities such as: - Blood Donor, in cooperation with the Indonesian Red Cross (PMI), Medan Branch and KORPRI of Provincial Government of North Sumatra which was held on November 7, 2013 in the 9th floor of Bank SUMUT’s building with
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
445
lantai IX Gedung Bank SUMUT dengan diikuti oleh peserta sebanyak + 200 pendonor.
participants amounted to + 200 donors.
- Kegiatan Bhakti Sosial Kunjungan ke Panti Asuhan yaitu penyerahan bantuan kepada 5 (lima) panti asuhan di Kota Medan dan Tanjung Morawa diantaranya ; Panti Asuhan Bani Adam AS, Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Panti Asuhan Guna SLB Melati Aisyiyah, Panti Asuhan Hidayatullah dan Panti Asuhan Bait Allah. Bantuan kepada masing-masing Pantai Asuhan tersebut bernilai Rp. 11.000.000,berupa beras 150 kg, gula pasir 20 kg, minyak makan 48 liter dan bahan kebutuhan sehari-hari serta uang tunai. - Pemberian Bantuan kepada 85 orang Janda dan Anak Yatim pegawai Kami masing-masing sebesar Rp. 1.000.000,-.
- Social Service Activities with a visit to Orphanage ie delivery of aid to 5 (five) orphanage in Medan and Tanjung Morawa such as; Orphanage Children of Adam, Son of Muhammadiyah Orphanage, Orphanages To Bed Aisyiyah SLB, Hidayatullah Orphanage and Orphanage Bait Allah. The aid to each of the Orphanage worth Rp. 11,000,000, - 150 kg of rice, 20 kg of sugar, edible oil and 48 kg of material daily needs as well as cash.
No. Num.
Kegiatan Sosial HUT Bank SUMUT Social Activities of Bank SUMUT’s Anniversary
Nominal (Rp)
1
Donor Darah | Blood Donor
4,296,500
2
Bhakti Sosial | Social Service
55,000,000
3
Bantuan kepada Janda dan Anak Yatim Assistance to Widows and Orphans
85,000,000
TOTAL
446
- Providing assistance to 85 widows and orphans, respectively amounted to Rp 1,000,000,-.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
144,296,500
• Manasik Haji Sebagai bentuk dedikasi dan kepeduliannya kepada nasabah yang akan menunaikan ibadah haji, Kami memberikan fasilitas Manasik Haji secara cuma-cuma (gratis) kepada nasabah Tabungan Makbul. Layanan manasik haji bertujuan membantu nasabah memberikan pedoman praktis tata cara ibadah haji serta bimbingan rohani dan tips kesehatan, sehingga calhaj dapat menjalankan ibadah dengan tertib, khusuk dan Insya Allah menjadi haji yang mabrur. Pada tahun 2013, kegiatan Manasik Haji 1434H / 2013M diikuti oleh sebanyak 1.238 orang calon haji (calhaj) yang merupakan nasabah Tabungan Makbul dari 33 Kabupaten/ Kota di seluruh Sumatera Utara yang dilaksanakan dalam dua gelombang ; gelombang I tanggal 25-28 Agustus 2013 dan gelombang II tanggal 28-31 Agustus 2013 bertempat di Asrama Haji Medan. Untuk melaksanakan kegiatan Manasik Haji ini, Kami mengalokasikan dana sebesar Rp 2,3 Miliar termasuk diantaranya dana untuk berbagai fasilitas yang diberikan kepada nasabah antara lain souvenir kebutuhan ibadah haji senilai total Rp. 425 Juta dan uang bekal untuk mendukung kebutuhan jamaah masing-masing sebesar 100 Rial Arab Saudi per nasabah.
•
Hajj Rituals As a form of dedication and awareness to customers who will perform the pilgrimage, We provide Hajj Rituals facility for free to Makbul Savings customers. The facility service is intended to assist customers in providing practical guidance of pilgrimage procedures and spiritual guidance as well as health tips, so the calhaj is able to worship orderly, solemn, and Insha Allah become a mabrur hajj.
In 2013, activity of Hajj Rituals 1434H/2013M was followed by 1,238 calhaj who are customers of Makbul Savings from 33 Districts/Cities in North Sumatra which was conducted in two waves; first wave, from 25-28 August 2013 and the second wave, from 28-31 August 2013 held in Hajj Dormitory.
To implement Hajj Rituals, We allocated Rp 2.3 billion including funds for various facilities provided to customers such as souvenir of pilgrimage needs worth Rp425 million and money to support the needs of each congregation of 100 Saudi Arabian Rial per customer.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
447
b) Inisiatif Pegawai • Lembaga Amil Zakat (LAZ) Inisatif kepedulian sosial oleh pegawai muslim diimplementasikan dalam dukungan kebijakan perusahaan dengan membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) Bank SUMUT yang berfungsi menyalurkan bantuan sosial-ekonomi kepada kaum mustahiq yang dananya bersumber dari penghimpunan potensi dana zakat profesi pegawai muslim dengan kebijakan pemotongan sebesar 2,5% dari gaji pegawai muslim. Selama tahun 2013 LAZ memberikan bantuan dengan total penyaluran sebesar Rp. 2.065.630.100,- dalam bentuk Zakat Produktif Usaha Mikro, Beasiswa, Zakat Konsumtif, Bantuan Madrasah, Bantuan Masjid dan Musholla, Pesantren, Penyandang Cacat Tuna Netra dan Program Ramadhan dengan perincian sebagai berikut:
No. Num.
Kegiatan Sosial HUT Bank SUMUT Social Activities of Bank SUMUT’s Anniversary
Throughout 2013, LAZ provided assistance with total distribution of Rp 2,065,630,1000 in the form of Productive Zakat of Micro, Scholarship, Consumptive Zakat, Madrasah assistance, assistance of Mosque and Musholla, Islamic School, blind person, and Ramadan Program with the following details:
Nominal (Rp)
1
Zakat Produktif | Productive Zakat
2
Beasiswa | Scholarship
96,817,100
3
Pembangunan & Renovasi Mesjid dan Musholla Development & Renovation of Mosque and Musholla
24,500,000
4
Zakat Konsumtif | Consumptive Zakat
5
Program Ramadhan | Ramadan Program
6
Sembako | Basic foods
2,500,000
7
Pembangunan & Renovasi Madrasah Development & Renovation of Madrasah
2,500,000
8
Santunan Anak Yatim | Orphans Donations
2,500,000
9
Penyandang Cacat Tuna Netra | Blind People
4,000,000
10
Pembangunan & Renovasi Pesantren Development & Renovation of Islamic School
2,500,000
TOTAL
448
b) Employees Initiatives • Amil Zakat Institution Social awareness initiative by Moslem employees is implemented with support of Company’s policy to establish Amil Zakat Institute (LAZ) of Bank SUMUT to distribute assistance of social-economy for mustahiq with funds derived from charity fund raising of Moslem employees with cuts of 2.5% from the salary of moslem employees.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
1,062,800,000
72,013,000 795,500,000
2,065,630,100
• Dompet Peduli Inisiatif kepedulian sosial dari pegawai Bank SUMUT yang secara sukarela menghimpun d a n a dan menyalurkan bantuan sosial atas peristiwa-peristiwa yang bersifat isidentil. Pada tahun 2013 Dompet Peduli Pegawai disalurkan untuk korban bencana erupsi Gunung Sinabung berupa barang-barang kebutuhan pokok antara lain beras, minyak goreng, sarden kaleng, gula dan air minum senilai Rp. 50 juta dan kembali menyalurkan bantuan dalam bentuk tunai sebesar Rp. 78 juta. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian para pegawai Bank SUMUT yang merasa bersimpati dan ingin berbagi rasa dengan nasib yang diderita para pengungsi.
• Dompet Peduli Social awareness initiatives from employees of Bank SUMUT who voluntarily collect funds and distribute social assistance on incidental events.
In 2013, Dompet Peduli of employees was distributed for victims of the eruption of Mount Sinabung in the form of basic needs such as rice, cooking oil, canned sardines, sugar, and drinking water, worth Rp 50 million and redistribute cash assistance amounted to Rp 78 million. Those assistance are a form of awareness of the employees of Bank SUMUT who feel the sympathy and want to share the fate suffered by the refugees.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
449
2. Tanggung Jawab Sosial kepada Lingkungan Hidup. Bank SUMUT menyadari bahwa aktivitas bisnis yang dilakukan memberikan dampak bagi lingkungan disekitar unit kantor Bank SUMUT. Upaya untuk meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas bisnis ini terus menjadi perhatian dan upaya perbaikan berkelanjutan bagi Bank SUMUT. Dalam skala internal, Bank SUMUT telah mengeluarkan kebijakan yang mendorong tumbuhnya sikap peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup di dalam lingkungan kerja, antara lain: 1. Penghematan listrik Seluruh ruangan kerja baik di seluruh unit kerja diberlakukan peraturan pemadaman penerangan pada saat jam istirahat mulai pukul 12.30 s/d 13.30 WIB dan pemadaman pendingin ruangan (AC) tepat jam pulang kerja pukul 17.00 WIB. Kebijakan ini tidak semata-mata atas pertimbangan efisiensi biaya operasional, melainkan lebih dari itu atas pertimbangan bahwa konsumsi listrik secara hemat atau penghematan energi dapat memberikan kontribusi positif bagi pengurangan emisi gas CO2 yang dapat menyebabkan pemanasan global, dan di sisi lain dapat menjaga keberlanjutan sumber daya alam yang menjadi sumber pembangkit listrik. 2. Penghematan kertas dan pemakaian kertas bekas untuk pencetakan draft. Sebagaimana halnya penghematan listrik, kebijakan penghematan konsumsi kertas juga diberlakukan di seluruh unit kerja, antara lain melalui: - Pemakaian kertas bekas untuk draft naskah surat. - Meningkatkan penyebarluasan informasi di lingkungan internal melalui media intranet seperti HRIS (Human Resources Information System) dan E-Mail Zimbra sebagaimana Surat Keputusan Direksi 001/DIR/DSDM-TK/SK/2007
450
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
2. Social Responsibility to Environment Bank SUMUT realizes that the conducted business have an impact to the surrounding environment of Bank SUMUT's office. Efforts to enhance the positive impacts and mitigate the negative impacts from business activities continues to be a concern and sustainable improvement efforts for Bank SUMUT. In an internal scale, Bank SUMUT has issued a policy that encourages the growth of a caring attitude and responsibility towards the environment in the working environment, among others: 1. Saving electricity All work space is enacted to regulations of light blackout during recess hours between 12.30 until 13.30 WIB and outage of airconditioning right on hours after work at 17.00 WIB.
This policy is not solely on the consideration of operating cost efficiency, but also on the consideration that electricity consumption saving or energy saving can make a positive contribution to the reduction of CO2 emissions that can cause global warming, and so as to maintain resource sustainability of nature that becomes the source of power generation.
2. Saving paper and using waste paper for printing draft. As well as saving electricity, savings policy of paper consumption also applied on the entire units, among others: - Using waste papers to draft letters. - Increasing the dissemination of information in the internal environment through intranet such as Human Resources Information System (HRIS) and Zimbra E-Mail as mentioned in the Decree of the Board of Directors 001/DIR/DSDM-TK/SK/2007 about the
tentang Penggunaan Program HRIS). Kebijakan tersebut selain dapat menghemat biaya operasional, juga memberikan kontribusi dalam mengurangi tekanan kerusakan hutan akibat tingginya konsumsi kertas berbahan baku kayu. Dengan demikian, penggunakan kertas secara bijaksana berarti turut berperan serta menghambat laju kerusakan hutan akibat penebangan pohon.
Use of HRIS Program). Not only to save operating cost, the policy also provides contributions in reducing the forest damage pressures due to high consumption of paper with wood feedstock. Thus, by using the paper wisely means to have participated in inhibiting forest damage due to logging.
3. Larangan merokok di dalam ruangan.
3. Smoking restriction indoor.
Since 2004 through Circular Letter No. 043/Dir/DSDM-TK/SE/2004, Bank SUMUT imposed smoking restriction indoor during work. This policy is not solely based on the grounds of health aspect, but also environment aspect.
Sejak tahun 2004 melalui Surat Edaran No 043/Dir/DSDM-TK/SE/2004, Bank SUMUT memberlakukan larangan merokok di seluruh ruangan kerja pada masa Dinas. Kebijakan ini tidak semata-mata didasarkan atas alasan aspek kesehatan, melainkan juga aspek lingkungan hidup. Sebagaimana diketahui, asap rokok dapat memperburuk kualitas udara. Selain itu, sampah puntung rokok juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti cadmium, arsenic dan timah, yang sangat berbahaya jika dibuang atau dihanyutkan oleh hujan ke dalam sungai, sehingga mengancam kualitas air dan kehidupan air.
B. Tanggung Jawab Sosial kepada Konsumen / Nasabah. Bank SUMUT menyebut konsumen atau nasabah sebagai segmen prioritas dari pemangku kepentingan. Perlindungan terhadap nasabah diimplementasikan secara holistik dengan metode Service Excellent. Nasabah merupakan jantung kehidupan dan keberlanjutan bagi bisnis perbankan. Karena itu, Bank SUMUT berkomitmen menempatkan nasabah sebagai stakeholders terpenting yang harus mendapat perhatian penuh. Berbagai cara yang telah dilakukan untuk memberikan perlindungan dan pelayanan yang memuaskan (customer satisfaction)
As we all know, cigarette smoke can worsen the air quality. In addition, cigarette butts litter also contains harmful chemicals such as cadmium, arsenic and lead, which is very dangerous if thrown or washed away by rain into the river that threaten the water quality and water life.
B. Social Responsibility to Consumers/Customers.
Bank SUMUT sees consumers or customers as priority segment from the stakeholders. Customers protection is implemented holistically by method of Service Excellent. Customers are the heart of life and continuity for banking business. Therefore, Bank SUMUT is committed to place customers as the most important stakeholders who should receive full attention.
Various ways have been conducted to provide protention and customer satisfaction as a commitment to embodies the culture of service
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
451
452
excellent, not only through the quality of products, but also the quality of services.
sebagai komitmen mewujudkan budaya service excellent, tidak saja melalui kualitas produk, tapi juga kualitas pelayanan. 1. Layanan Perlindungan dan Pengaduan Nasabah Sebagai bentuk empati dan sikap tanggap terhadap keluhan atau permasalahan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan, Bank SUMUT telah mengatur Mekanisme Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah yang tertuang pada Peraturan Direksi PT. Bank SUMUT No. 001/Dir/DKMR-CQA/PBS/2013 serta menyediakan sarana layanan pengaduan yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah.
1. Customers Protection Service and Complaints As a form of empathy and attitude responsive to complaints or customer issues in conduct banking transactions, Bank SUMUT has set a Mechanism for that in regulation bank SUMUT number 001/Dir/DKMR-CQA / PBS/2013 and all show provide servis complain media to use by customers.
Proses pengaduan dan penyelesaian pengaduan nasabah dapat disampaikan sebagai berikut :
Process of complaints and settlement of customers complaints can be conveyed as follows:
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
453
454
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Mekanisme Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah Mechanism of Handling and Resolving Customer Complaints (P3N) Penerimaan Pengaduan Nasabah Dengan Tatap Muka Lisan Acceptance of Customer Complaints With Face to face Spoken
Penerimaan Pengaduan Nasabah Dengan Tatap Muka Tulisan Acceptance of Customer Complaints With Face to face Written
Penerimaan Pengaduan Nasabah Tanpa Tatap Muka Acceptance of Customer Complaints Without Face to face
Nasabah menghubungi Petugas P3N Customers contact P3N Officers
Nasabah menghubungi Petugas P3N Customers contact P3N officers
Nasabah menelepon Petugas P3N Customers call P3N officers
Petugas P3N menerima Surat Permohonan Pengaduan nasabah / perwakilan nasabah beserta persyaratan yang harus dilengkapi P3N officers receive Request Letter of Complaints of customers/customer representatives and requirements that must be completed.
Petugas P3N menerima Surat Permohonan Pengaduan nasabah / perwakilan nasabah beserta persyaratan yang harus dilengkapi P3N officers receive Request Letter of Complaints of customers/customer representatives and requirements that must be completed.
Petugas P3N memberikan pertanyaan kepada nasabah mengenai identitas nasabah tersebut. P3N officers give questions to customers on their identity.
Petugas P3N mencatat informasi lisan yang diberikan oleh nasabah / perwakilan pada form penerimaan pengaduan dan membuat tanda terima pengaduan P3N officers recorded the spoken information given by customers/customer representatives on the complaint form and make receipts of complaints.
Petugas P3N menerima surat pengaduan nasabah / perwakilan dan membuat tanda terima pengaduan P3N officer receive complaint letter of customers/customer representatives and make receipts of complaints.
Petugas P3N mencatat isi pengaduan nasabah pada form penerimaan pengaduan lisan dan membuat tanda terima pengaduan nasabah P3N officer recorded the contents of customer complaints on the spoken complaint form and make receipts of complaints.
Petugas P3N meneruskan pengaduan ke unit terkait. P3N officers forward the complaints to the relevant units.
Petugas P3N meneruskan pengaduan ke unit terkait. P3N officers forward the complaints to the relevant units.
Petugas P3N meneruskan pengaduan ke unit terkait. P3N officers forward the complaints to the relevant units.
Unit terkait menyelesaikan pengaduan nasabah Relevant units resolve the customer complaints
Unit terkait menyelesaikan pengaduan nasabah Relevant units resolve the customer complaints.
Unit terkait menyelesaikan pengaduan nasabah Relevant units resolve the customer complaints
Unit terkait menyelesaikan pengaduan nasabah Relevant units resolve the customer complaints
Unit terkait menyelesaikan pengaduan nasabah Relevant units resolve the customer complaints.
Unit terkait menyelesaikan pengaduan nasabah Relevant units resolve the customer complaints
Petugas P3N menghubungi nasabah untuk menyampaikan penyelesaian P3N officers contact the customers to deliver the settlement
Petugas P3N menghubungi nasabah untuk menyampaikan penyelesaian P3N officers contact the customers to deliver the settlement
Petugas P3N menghubungi nasabah untuk menyampaikan penyelesaian P3N officers contact the customers to deliver the settlement
Nasabah puas dengan hasil penyelesaian? Customers are satisfied with the settlement results?
Nasabah puas dengan hasil penyelesaian? Customers are satisfied with the settlement results?
Nasabah puas dengan hasil penyelesaian? Customers are satisfied with the settlement results?
Tawarkan alternative lain, contoh : Mediasi Offer another alternative, for example: Mediation
Tawarkan alternative lain, contoh : Mediasi Offer another alternative, for example: Mediation
Tawarkan alternative lain, contoh : Mediasi Offer another alternative, for example: Mediation
Selesai Completed
Selesai Completed
Selesai Completed
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
455
Layanan pengaduan nasabah diimplementasikan dengan menyediakan sarana layanan pengaduan antara lain:
Customer complaints service is implemented by providing complaints service facilities, such as:
•
•
Call Center Service - 14002
Call Center Service can be accessed via phone number 14002. This service is a telecommunication service facility that provide convenience and speed for customers in the delivery of customer complaints. With the Call Center Service 14002 which is under the auspices of Treasury Division and conducted professionally by a third party, PT. Infomedia Nusantara, customers can submit complaints quickly and also obtain a complete information about products/services of Bank SUMUT.
Layanan Call Center – 14002
Layanan Call Center dapat diakses melalui nomor telepon 14002. Layanan ini merupakan fasilitas layanan telekomunikasi yang memberikan kemudahan dan kecepatan bagi nasabah dalam penyampaian informasi dan menyerap pengaduan nasabah, termasuk permintaan pemblokiran rekening. Dengan adanya Layanan Call Center 14002 yang berada dibawah naungan Divisi Treasury dan dilaksanakan secara professional oleh pihak ketiga PT. Infomedia Nusantara, nasabah tidak saja dapat menyampaikan keluhannya dengan cepat, namun juga bisa mendapatkan informasi yang lengkap tentang produk/jasa dan layanan Bank SUMUT.
456
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
•
•
Customer Service (CS) Nasabah dapat menyampaikan langsung pengaduan dan keluhan kepada Customer Service (CS) di seluruh unit kantor terdekat. Sampai dengan tahun 2013, jaringan operasional kantor Bank SUMUT berjumlah 191 unit yang menjangkau sampai ke pelosok daerah di Sumatera Utara dan terdapat juga di Jakarta. Dengan mengisi form pengaduan / permasalahan, unit kantor cabang selanjutnya akan menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi nasabah. Bilamana diperlukan tindakan penyelesaian pengaduan dan keluhan tersebut akan ditindaklanjuti kepada unit kerja terkait.
Customer Service (CS) Customers can submit complaints directly to the Customer Service in all nearby office units. Until 2013, the office networks of Bank SUMUT is amounted to 191 units that reach out to remote areas in North Sumatra and also in Jakarta. By filling out complaints form, then the branch office units will follow up the problems faced by the customers. If requires a settlement action on the complaints, the complaints will be followed up to the relevant units.
•
Social M e d i a : Facebook d a n Twitter Seiring dengan era keterbukaan informasi, Bank SUMUT juga membuka layanan interaksi dengan nasabah melalui dua jenis social media, yakni Facebook (www.facebook.com/ PT.BankSumut) dan Twitter (@banksumut). Setiap mention pertanyaan dan keluhan nasabah melalui Facebook dan Twitter akan sesegera mungkin direspon oleh admin social media Kami yang berada di bawah kendali Corporate Secretary dan bilamana memerlukan tindakan penyelesaian atas masalah yang dihadapi oleh nasabah, pengaduan atau keluhan tersebut akan ditindaklanjuti kepada unit kerja terkait.
•
Social Media : Facebook dan twitter As the era of information disclosure, Bank SUMUT also open an interaction service with customers through two types of social media, namely Facebook (www.facebook.com/PT.BankSumut) and Twitter (@banksumut). Every mention of questions and customer complaints through Facebook and Twitter will immediately be responded by our social media admin that is under the control of Corporate Secretary and if requires a settlement action on the problems faced by customers, the complaints will be followed up to the relevant units.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
457
•
Unit Pelayananan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah (UP3N)
•
Unit of Service and Complaints (UP3N)
Resolving
Customer
Nasabah juga dapat meyampaikan pengaduan langsung kepada UP3N atas permasalahan transaksi perbankan yang belum dapat diselesaikan oleh unit kerja terkait. UP3N selanjutnya akan meneruskan permasalahan nasabah kepada unit kerja terkait untuk dapat segera diselesaikan.
Customers can also submit a complaint directly to UP3N for the banking transactions problems that has not been resolved by the relevant units. UP3N will then forward the problems to the relevant units to be completed soon.
Berikut ini Rekapitulasi Laporan Penyelesaian Pengaduan Nasabah Tahun 2013 : The following is the Recapitulation of Customer Complaints Settlement Report in 2013: PERIODE PERIOD
JUMLAH PENGADUAN TOTAL COMPLAINTS 205
156
76.10%
Triwulan II | Quarter II
187
137
73.26%
Triwulan III | Quarter III
251
196
78.09%
Triwulan IV | Quarter IV
238
175
73.53%
sistem
2. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil (UMK)
458
(%)
Triwulan I | Quarter I
Jenis-jenis Pengaduan: 1. Gangguan/Kerusakan ATM (terkait pembayaran) 2. Kelalaian Nasabah - Terkait sistem pembayaran - Di luar sistem pembayaran 3. Gangguan Jaringan Telkomsel 4. ATM Bersama 5. Pembayaran Listrik/PLN 6. Pembayaran Pajak Online 7. Pembayaran Speedy
PENYELESAIAN SETTLEMENT
Sebagai wujud kepedulian terhadap nasabah terutama pelaku usaha mikro kecil (UMK), Kami terus berupaya melakukan pemberdayaan UMK dengan cara: • Pameran Gratis Kepada Debitur Mikro Kecil (UMK) Kami membuka kesempatan kepada pelaku usaha UMK binaan untuk berpartisipasi dan menampilkan beragam produk yang dihasilkannya seperti tekstil, handy craft, makanan kemasan, kuliner dan lainnya pada pergelaran Bank SUMUT UMK Expo dengan memberikan stand gratis.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Types of Complaint: 1. Disorders/Damage of ATM (related to payment systems) 2. Negligence of Customers - Related to payment system - Outside the payment system 3. Network disorders of Telkomsel 4. ATM Bersama 5. Payment of Electricity/PLN 6. Payment of Online Tax 7. Payment of Speedy 2. Empowerment of Micro Small Enterprises (MSEs) As a form of concern for the customers especially to Micro Small Enterprises (MSEs), we continuously strive to empower MSEs by means of: •
Free Exhibition For MSEs Customers
We open up opportunities for assisted MSEs to participate and display a variety of products produced such as textile, handy craft, food packaging, culinary, and others in the MSEs Expo of Bank SUMUT by providing free booths.
Bank SUMUT UMK Expo yang sudah berjalan sejak tahun 2008 dan terus berlanjut hingga tahun 2013, merupakan event tahunan sebagai wujud kepedulian Kami terhadap pelaku usaha mikro dan kecil, khususnya dalam membantu mempromosikan sekaligus membuka peluang pasar produkproduk ungulan UMK lokal yang tidak kalah berkualitas dibanding produk-produk luar negeri.
MSEs Expo of Bank SUMUT has been running since 2008 and continues until 2013, an annual event as part of our concern to MSEs, especially in helping to promote and open up market opportunities of leading products of local MSes which is not inferior in quality with import products.
• Literasi dan Edukasi UMK Bank SUMUT berupaya untuk terus konsisten dalam komitmen memberikan pelayanan prima kepada pelaku usaha UMK binaan. Komitmen tersebut tidak sebatas memberikan bantuan pembiayaan modal usaha, melainkan juga pro-aktif mendatangi langsung untuk berdialog dengan kelompok-kelompok pelaku usaha UMK dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan. Pada 2013 perogram pembinaan UMK dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2013, bertempat di Dusun Kampung Nangka Kelurahan Pulau Padang, Rantau Prapat, dihadiri langsung oleh Direktur Pemasaran Ester Junita Ginting yang bertindak sebagai narasumber untuk memberikan edukasi perencanaan keuangan keluarga perbankan dan pembiayaan usaha mikro kecil kepada kelompok Kredit Mikro Sumut Sejahtera I.
•
Literacy and Education of MSEs Bank SUMUT strives to be consistent in its commitment of giving the best service to assisted MSEs. The commitment is not limited to providing business capital financing assistance, but directly come in proactive manner to dialogue with groups of MSEs in the context of development and empowerment.
In 2013, coaching program of MSEs was held on October 30, 2013, located in Hamlet of Kampung Nangka, Pulau Padang, Rantau Prapat, was attended by Marketing Director, Ester Junita Ginting, as informant to provide education on financial planning of banking family and financing of MSEs to groups of Micro Credit of SUMUT Sejahtera I.
• Sentra UMK Sejak tahun 2008, Bank SUMUT telah memiliki Sentra UMK yang berlokasi di Jalan Sei Serayu Medan, Sumatera Utara. Kami sebagai bank yang memiliki visi mendorong pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara merasa bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha mikro dan kecil. Karena itu, Bank SUMUT mendirikan Sentra UMK sebagai pusat pembinaan, pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kompetensi dan keterampilan pelaku usaha UMK, terutama bagi nasabah yang memanfaatkan fasilitas kredit usaha mikro kecil.
• MSEs Center Since 2008, Bank SUMUT has had MSEs Center located in Jalan Sei Serayu, Medan, North Sumatra. We as a bank that has a vision to encourage regional development and economic growth in North Sumatra feels responsible in developing MSEs.
Therefore, Bank SUMUT established MSEs Center as a center of coaching, education, and training to improve the competencies and skills of MSEs, especially for customers who utilize micro credit facility.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
459
460
Pada tahun 2013, Sentra UMK telah melaksanakan program pembinaan, pendidikan dan pelatihan yang melibatkan peserta yang terdiri dari pelaku usaha binaan sebanyak 1.296 orang dalam berbagai kegiatan antara lain Pelatihan Kewirausahaan, Sharing Inovasi & Kreasi Bagi Pelaku Usaha Kecil, Pameran & Pasar UMKM Sumut, Pelatihan Pengenalan Akutansi & Sosialisasi, Pelatihan Pembuatan Rencana Usaha, Pameran Pekan Inovasi Sumut 2013, MiniBazar & Workshop serta Membatik dan Fashion Show. Khusus untuk pergelaran Membatik & Fashion Show, menampilkan sejumlah model dengan pakaian batik motif etnik khas Sumatera Utara (Sumut) berjalan di atas catwalk sebagai upaya mengenalkan batik motif etnis Sumut ke masyarakat luas yang merupakan karya pengusaha lokal.
In 2013, MSEs Center has implemented program of coaching, education, and training that involve 1,296 participants from assisted businessmen, in various activities such as Entrepreneurship Training, Sharing of Innovation & Creation for Small Businesses, Exhibition & Market of North Sumatra's MSEs, Introduction Training of Accounting & Socialization, Training of Business Plan Creation, Innovation Week Exhibition of North Sumatra 2013, Mini Bazaar & Workshop as well as Batik & Fashion Show.
C. Tanggung Jawab Sosial kepada Sumber Daya Manusia / Pegawai
C. Social Responsibility to Human Resources/ Employees
Bank SUMUT menyadari bahwa keberadaan sumber daya manusia (SDM) memegang peranan penting bagi kelangsungan bank. Bank SUMUT menganggap tenaga kerja yang ada merupakan aset yang sangat berharga. Keberhasilan Kami ditentukan dari kualitas orang-orang yang berada di dalamnya. SDM akan bekerja secara optimal jika Kami dapat mendukung kemajuan karir mereka dengan melihat apa sebenarnya kompetensi mereka.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
Exclusively for Batik performances & Fashion Show, that features a number of models with ethnic batik clothing of North Sumatra that walk on the catwalk in an attempt to introduce the ethnic batik to a wider community which is a work of local businessmen.
Bank SUMUT realizes that the existence of human resources plays an important role for the survival of the Bank. Bank SUMUT sees the existing workforce as a valuable asset. Our success is determined by the quality of the people inside it. HR will work optimally if we can support their career progression by looking their real competencies.
Seiring persaingan yang semakin meningkat, optimalisasi dalam perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan fokus Bank SUMUT ke depan, karena nantinya dengan kualitas SDM yang kompeten maka keunggulan bisnis bank dapat diraih. Bank SUMUT menyadari bahwa hal ini tidak akan mungkin terwujud tanpa adanya SDM yang mumpuni. Untuk itu sebagai bentuk tanggung jawab terhadap SDM, Kami sangat memperhatikan pada:
As the competition increases, the optimization in the planning and development of human resources is the focus of Bank SUMUT forward, because with the quality of competent human resources, the bank business excellence can be achieved. Bank SUMUT realizes that it would not be possible without the presence of qualified Human Resources. As a form of responsibility to human resources, we are very concerned at:
1. Kesejahteraaan
1. Welfare
Reward System memiliki bagian yang penting dalam memotivasi produktivitas dan meningkatkan retention SDM. Untuk itu, sistem penggajian dan kesejahteraan terus di-review dengan mempertimbangkan prinsip internal equity dan external competitiveness. Unsur-unsur penggajian adalah : a. Gaji pokok b. Tunjangan tetap c. Tunjangan tidak tetap d. Tunjangan Pajak
Reward System has an important part in motivating the productivity and increasing the retention of HR. Therefore, the remuneration and welfare system is continuously reviewd by considering the principles of internal equity and external competitiveness.
The remuneration elements are: a. Basic Salary b. Fixed Allowance c. Non-Fixed Allowance d. Tax Allowance
Selain dari pada remunerasi, sesuai dengan kemampuan Bank SUMUT terus berusaha meningkatkan kesejahteraan bagi pegawai sebagai bentuk apresiasi atas kinerja dan dedikasi, diantaranya dengan memberikan fasilitas dan tunjangan sebagai berikut : a. Tunjangan hari raya keagamaan b. Tunjangan akhir tahun c. Uang cuti d. Bantuan sandang e. Bantuan kesejahteraan f. Bantuan pendidikan anak g. Jaminan sosial tenaga kerja i. Pinjaman lunak pegawai
In addition to remuneration, in accordance with the Bank’s ability to continuously try to improve the welfare of its employees as a form of appreciation for their performance and dedication, such as by providing facilities and benefits as follows: a. Religious Holidays Allowance b. Year-end Allowance c. On-Leave Money d. Clothing Assistance e. Welfare Assistance f. Children’s Education Welfare g. Social Securities i. Employees Soft Loans
2. Kesehatan
2. Health
Bank SUMUT memberikan jaminan kesehatan pegawai melalui sistem reimburse sebagaimana diatur dalam SK No. 036/Dir/ DSDM-TK/SE/2009 tanggal 29 Juni 2009.
Bank SUMUT provide employee health insurance through reimbursement system as stipulated in Decree No. 036/Dir/DSDM-TK/ SE/2009 Dated June 29, 2009.
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
461
Pada tahun 2013, biaya reimburse yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengcover kesehatan pegawai sebesar Rp 9,07 Miliar atau meningkat 25,14% dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai Rp. 6,79 Miliar.
3. Kesetaraan Jumlah pegawai pada tahun 2013 sebanyak 2.614 orang yang terdiri dari Pria 1.735 dan wanita sebanyak 879 orang.
462
In 2013, the reimbursement cost which has been issued by the Company to cover the health of employees amounted to Rp 9.07 billion or increase by 25.14% compared with 2012 of Rp 6.79 billion.
3. Gender Equality Total employees in 2013 as many as 2,614 peope, consisting of 1,735 male and 879 female.
a) Persamaan Hak Perlakuan yang sama antara pria dan wanita untuk memperoleh kesempatan : • Hak dalam jenjang karir berbasis kinerja • Hak yang sama dalam peningkatan kompetensi • Hak mendapatkan kesejahteraan • Hak yang sama dalam berorganisasi di lingkungan internal
a) Equality of Rights Equal treatments between male and female for the opportunities of: • Rights in career path based on performance • Equal rights in increasing competencies
b) Penghargaan Terhadap Pegawai Wanita Salah satu bentuk penghargaan terhadap pegawai wanita, Bank SUMUT membentuk unit kantor operasional khusus wanita (Ladies Bank) dimana mulai dari pimpinan, staf, satpam dan supir seluruhnya wanita, yang beroperasi di Kantor Cabang Pembantu Ring Road dan Kantor Cabang Pembantu Maimun.
b) Appreciation Towards Female Employees As a form of appreciation towards female employees, Bank SUMUT developed a Ladies Bank in which starting from manager, staff, security, and driver are all female, operates in Sub-Branch Office of Ring Road and Sub-Branch Office of Maimun
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
• •
Rights to welfare Equal rights in organization in internal environment
4. Pemberdayaan Pegawai/Kualitas SDM Sebagai wujud kepedulian terhadap pegawainya, kami senantiasa meningkatkan kualitas SDM dengan program Pendidikan dan Pelatihan, yang terdiri dari : • Program Induction • Pelatihan Kompetensi Perilaku • Pelatihan Jenjang Kepemimpinan • Pelatihan Kompetensi Teknis *Informasi selengkapnya dapat dibaca pada bagian Laporan Sumber Daya Manusia (SDM).
4. Employees Empowerment/Human Resources Quality As a form of our concern to our employees, we constantly improve the quality of our Human Resources with Programs of Education and Training, which consist of: • Induction Program • Behavioral Competencies Training • Leadership Training • Technical Competencies Training *Complete information can be read in the section of Human Resources Report
5. Perlindungan Terhadap Kecelakaan Kerja Untuk mencapai kinerja yang memiliki daya saing yang tinggi di tingkat nasional dan regional serta agar pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung secara sistematis dan komprehensif, maka Kami mengembangkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan melindungi pegawai, nasabah, aset, mitra kerja dan lingkungan dari potensi bahaya yang mungkin terjadi. Bank SUMUT memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanggulangan Bahaya Kebakaran Gedung. Hal ini untuk mengantisipasi bahaya yang mungkin timbul sewaktu-waktu. Untuk mendukung agar SOP ini berfungsi sebagaimana mestinya, maka dibentuk Tim Penanggulangan Kebakaran di tiap lantai gedung yang anggotanya terdiri dari pegawai dan petugas satpam. Tim Penanggulangan Kebakaran terdiri dari Kapten Lantai, Pembantu Kapten Lantai dan Petugas lainnya. Bank SUMUT juga melaksanakan sosialisasi untuk mengenali jenis-jenis kebakaran agar penanganannya dapat dilakukan secara cepat dan maksimal. Terkait dengan hal tersebut, Kami menyiapkan berbagai jenis peralatan pencegah kebakaran sebagai berikut: - APAR - Hydran - Detektor Asap - Alarm Kebakaran - Sprinkler - Panduan Penggunaan Tangga Darurat
5. Protection Against Work Accidents To achieve the performance that has high competitiveness in the level of national and regional as well as for the implementation of activities can take place in a systematic and comprehensive manner, so We develop Occupational Safety and Health Management System. The system is aimed to protect employees, customers, assets, business partners, and environment from the potential dangers that may occur. Bank SUMUT has Standard Operating Procedures (SOP) of Fire Prevention. This is to anticipate hazards that may arise from time to time. To support this SOP to function properly, the Team of Fire Prevention was formed in each building floor, whose members consist of employees and security guards. The Team consists of Floor Captain, Floor Assistant Captain, and other officers.
Bank SUMUT also conducts socialization to identify the type of fires so its handling can be conducted quickly and maximum. In this regards, We prepared various types of fire suppression equipments as follows:
- Fire Extinguisher - Hydrant - Smoke Detector - Alarm Kebakaran - Sprinkler - Manual of Emergency Stairs
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
463
6. Hubungan Kekeluargaan Untuk menjalin hubungan yang harmonis antara pegawai dan keluarga, Bank SUMUT memfasilitasi kegiatan kepegawaian antara lain: • Family Gathering • Rukun Wanita • Pengajian Rutin dan Kebaktian • Rekreasi dan Olahraga • BSCC (Bank SUMUT Cycling Club) • BSPC ( Bank SUMUT Photografi Club) • Sanggar Seni Blue Orange • Tim Sepakbola, Futsal, Volley, Basket, Bulu Tangkis, Tennis, Golf Team of soccer, mini soccer, volley, basketball, badminton, tennis, golf
6. Kinship Relationship To establish a harmonious relationship between employees and families, Bank SUMUT facilitates its employment activities, among others: • Family Gathering • Women association • Routine Recitation and Worship • Recreation and Sports • Bank SUMUT Cycling Club • Bank SUMUT Photography Club • Blue Orange Art Studio • Tim Sepakbola, Futsal, Volley, Basket, Bulu Tangkis, Tennis, Golf Team of soccer, mini soccer, volley, basketball, badminton, tennis, golf
7. Turnover Pegawai Sepanjang tahun 2013, data turnover pegawai Bank SUMUT dapat dirinci menjadi 514 orang pegawai masuk dan 45 pegawai keluar. Alasan keluar dari Bank SUMUT dikarenakan pensiun, pindah dinas mengikuti suami maupun pindah perusahaan.
7. Employee Turnover Throughout 2013, the data of employees turnover of Bank SUMUT can be specified into 514 employees enter and 45 employees out. They were out due to retirement, to follow her husband or move to other companies.
AWARD
Lembaga penilai independen secara objektif memberikan apresiasi positif terhadap Program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank SUMUT Tahun 2012 dengan menganugerahi penghargaan sebagai terbaik pertama (1st) untuk kelompok BPD bermodal inti di atas Rp. 1 Triliun pada Anugerah Perbankan Indonesia (API) 2013, yang berlangsung di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (26/9/2013). Anugerah Perbankan Indonesia (API) 2013 diselenggarakan oleh Economic Review, Perbanas Institute, dan Ideku Group yang merupakan penghargaan sekaligus apresiasi untuk korporasi perbankan berprestasi dan berhasil meningkatkan kinerja serta mampu berkontribusi besar bagi pembangunan perekonomian Indonesia. Penghargaan API 2013 diberikan kepada bankbank pemenang dengan penilaian berdasarkan Annual Report Tahun Buku 2012.
464
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
AWARD
Independent appraiser institute objectively give a positive appreciation towards the CSR Program of Bank SUMUT in 2012 with the award for first best of BPD Group with core capital above Rp 1 trillion in the Indonesian Banking Award 2013, which took place at the Ballroom of Ritz Carlton Hotel, Jakarta, on Thursday September 26, 2013.
Indonesian Banking Award 2013 was organized by Economic Review & Perbanas Institute, and Ideku Group which is an award and appreciation for outstanding banking corporation and managed to improve the performance as well as contributing greatly to the economic development of Indonesia. The award was given to the winners by the assessment based on Annual Report 2012.
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013 CROSS REFERENCE OF ANNUAL REPORT AWARD 2013
REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013 CROSS REFERENCE ANNUAL REPORT AWARD 2013
465
Referensi Kriteria Penilaian Laporan Tahunan 2013 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA Cross Reference To Annual Report Award 2013 PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
I. Umum | General 1
Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. Annual Report is presented in good and correct Indonesian and it is recommended to present the report also in English.
√
2
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca Annual Report is printed on with good quality and use font that easy to read.
√
3
Laporan Tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. Annual Reprot should state clearly the identity of the company
Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: Name of company and year of the annual report is placed on: 1. Sampul muka | The front cover 2. Samping | Sides 3. Belakang | Back. 4. Setiap halaman. | Each page.
√
4
Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan. The Annual Report is presented in the company’s website.
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahun-tahun sebelumnya Includes this year’s report and previous year reports
√
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting | Summary of Vital Financial Data 1
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Company business revenue information in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years.
Informasi memuat antara lain: | The information contained includes: 1. Penjualan/pendapatan usaha. | Sales/income from business. 2. Laba (rugi). | Profit (loss). 3. Total laba (rugi) komprehensif. | Comprehensve total profit (loss). 4. Laba (rugi) per saham. | Net profit (loss) per share.
8
2
Informasi posisi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. Financial information in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years
Informasi memuat antara lain: | The information contained includes: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi | Total investment to subsidiary. 2. Jumlah aset | Total assets. 3. Jumlah liabilitas | Total liabilities. 4. Jumlah ekuitas | Total equity.
8
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
467
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
3
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun Financial ratio in comparative form over a period of 3 (three) financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan yang relevan dengan industri perusahaan. Financial ratio which are common and relevant to the company’s industry.
9
4
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik Share price information in the form of tables and graphs
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar b. Kapitalisasi pasar c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan d. Volume perdagangan
12
1. Information in the form of table contain: a. Number of shares circulated b. Market capitalisasion c. Highest , Lowest and Closing price of shares d. Market volume 2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham Information in the form of graphs contain at least shares closing price and market volume untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada). For each three-month period in the last two (2) financial years 5
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. Information regarding Bonds, sukuk or convertible bonds issued in the last 2 (two) financial years
Informasi memuat: The information contain: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk 1. The number of bonds / sukuk / outstanding convertible bonds (outstanding) 2. The interest rate/exchange 3. Date of maturity 4. The ratings of Bonds/Sukuk
12
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi. | Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report. 1
Laporan Dewan Komisaris. Board of Commissioners’
.
Report
468
Memuat hal-hal sebagai berikut: | Contains the following items: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya. Assessment on the performance of the Board of Directors in managing the company and the basis of the assessment. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya. View on the prospects of the company’s business as established by the Board of Directors and the basis of the assessment 3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris; dan Performance assessment regarding commitees under Board of Commissioners 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada). Changes in the composition of the Board of Commissioners and reason of change (if any).
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
23
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
2
Laporan Direksi. Board of Directors’ Report.
Memuat hal-hal sebagai berikut: Contains the following items: 1. Analisis atas Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. The Analysis of company’s performance, encompassing among others strategic policies, comparison between achievement of results and targets, and challenges faced by the company. 2. Analisis tentang prospek usaha. Business prospects analysis. 3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan. Implementation of Good Corporate Governance. 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada). Changes in the composition of the Board of Directors and reason of change (if any).
37
3
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Signature of members of the Board of Directors and Board of Commissioners.
Memuat hal-hal sebagai berikut: Contains the following items: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri. Signatures are set on a separate page. 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the annual report. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya. Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, stating their names and titles/positions. 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau:
55
penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. A written explanation in a separate letter from each member of the Board of Commissioners or Board of Directors who refuses to sign the annual report, or : written explanation in a separate letter from the other members in the event that there is no written explanation provided by the said member. IV. Profil Perusahaan. | Company Profile. 1
Nama dan alamat lengkap perusahaan. Name and address of the company.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, nomor telepon dan/ atau nomor fax, email, website. Information Includes name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, website
60
2
Riwayat singkat perusahaan. Brief history of the company.
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama dan perubahan nama perusahaan (jika ada). Includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name,( if any).
62
3
Bidang usaha. Line of business.
Uraian mengenai: Explanation regarding: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut perubahan anggaran dasar terakhir. The business activities of the company according to the latest articles of association. 2. Kegiatan usaha yang dijalankan. Company latest business activity 3. Produk dan atau jasa yang dihasilkan. Types of products and or services produce
64
4
Struktur Organisasi. Organizational structure.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi. In the form of a chart, giving the names and titles at least until the structure one level below the Board of Directors
68
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
469
No.
470
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
5
Visi dan Misi Perusahaan. Company vision and mission.
Mencakup. Includes: 1. Visi Perusahaan. Vision. 2. Misi Perusahaan. Mission 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Vision and mission statement that has been approved by the Board of Commissioners and Board of Directors
73
6
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris. Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Commissioners.
Informasi memuat antara lain: The information should contain: 1. Nama. Name. 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain). Title.( including positions in companies or other institutions) 3. Umur. Age. 4. Pendidikan. Education. 5. Pengalaman kerja. Working experience. 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris. Date of first appointment as a member of the Board of Commissioners.
33
7
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi. Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Directors.
Informasi memuat antara lain: The information should contain: 1. Nama. Name. 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain). Title. (including positions in companies or other institutions) 3. Umur. Age. 4. Pendidikan. Education. 5. Pengalaman kerja. Working experience. 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi. Date of first appointment as a member of the Board of Commissioners.
51
8
Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan Kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan). Number of employees (comparative in two years) and description of competence building (for example: education and training of employees).
Informasi memuat antara lain: The information should contain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi. The number of employees for each level of the organization. 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan. The number of employees for each level of education. 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian. The number of employees based on employee status. 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan. Data and description regarding employee competence development conducted byt the company which reflects the availability of equal opportunity to all employees. 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. Expenses incurred for employee competence development.
119
9
Komposisi Pemegang saham. Composition of shareholders.
Mencakup antara lain: Should include: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham. Names of shareholders having 5% or more shares. 2. Nama Direktur dan Komisaris yang memiliki saham. Directors and Commissioners who own shares. 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5% dan persentase kepemilikannya. Public shareholders having respective share ownership of less than 5% and percentage of ownership.
75
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
10
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi. List of subsidiaries and/or affiliated companies.
Informasi memuat antara lain: The information contains, among others: 1. Nama entitas anak /perusahaan asosiasi. Name of subsidiaries/affiliated companies. 2. Presentase Kepemilikan saham. Percentage of share ownership. 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak atau entitas asosiasi. Information on the field of business of the subsidiary or affiliated company. 4. Keterangan status operasi entitas anak atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). Explanation regarding the operational status of the subsidiary or affiliated company (already operating or not yet operating).
79
11
Struktur grup perusahaan. Company group of structures
Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV). Company group structure which describes subsidiaries, associates, joint ventures and special purpose vehicle (SPV).
75
12
Kronologi pencatatan saham. Chronology of shares listing.
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Kronologi pencatatan saham. Chronology of shares listing. 2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham. Types of corporate action that caused changes in the number of shares. 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. Changes in t]he number of shares from the beginning of listing up to the end Name of Stock Exchange where the company’s other securities are listed of the financial year. 4. Nama Bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. Name of Stock Exchange where the company shares are listed.
12
13
Kronologi pencatatan Efek lainnya. Chronology of other securities listing.
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Kronologi pencatatan efek lainnya. Chronology of other securities listing. 2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya. Types of corporate action that caused changes in the number of securities. 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. Changes in the number of securities from the initial listing up to the end of the financial year. 4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan. 5. Peringkat efek. Rating of the securities.
12
14
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal. Name and address of institution and or profession supporting the capital market.
Informasi memuat antara lain: The information contains, among others: 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan. Name and address of BAE or parties that administrate company’s share. 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik. Name and address of the Public Accountants’ Office. 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. Name and address of the securities rating company.
80
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
471
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
15
Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau dan sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional. Reward achieve in the last year book period and valid certification received by the company, both on a national scale and international scale.
Informasi memuat antara lain: Information should include: 1. Nama penghargaan dan atau sertifikasi Name of the reward and or certification 2. Tahun perolehan. Y ear of receiving the award. 3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat Institution presenting the award and or certificate 4. Masa berlaku (untuk sertifkasi) Period of validity (for the certification)
102
16
Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada). Name and address of subsidiary and or branch office or representative office (if any).
Memuat informasi antara lain: Information should include: 1. nama dan alamat entitas anak; dan name and address of subsidiary and; 2. nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. name and address of branch/representative office
79
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan, agar diungkapkan Notes: if the company’s does not have subsidiary/brach/representative office, then it should revealed V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan. Management Analysis and Description on Company Performance.
472
1
Tinjauan operasi per segmen usaha Operational review per business segment
Memuat uraian mengenai: Contains description of: 1. Produksi/kegiatan usaha Production/business activity 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; Increase/decrease in production capacity; 3. Penjualan/pendapatan usaha. Sales/income from business. 4. Profitabilitas. Profitability.
154
2
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan. Description of company’s financial performance.
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/ penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: An analysis of the financial performance which includes a comparison between the financial performance of the current year and that of the previous year and the cause of increase/decrease (in the form of narration and tables), among others concerning: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset. Current assets, non-current assets, and total assets. 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas. Current liabilities, non-current liabilities, and total liabilities. 3. Ekuitas. Equity 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi) pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif. Sales/income from business., cost and proft (loss), other comprehensive income, and total profit (loss) 5. Arus kas. Cashflow
177
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
3
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan. Discussion and analysis on the capacity to pay debts and the company’s collectable accounts receivable by providing the relevant calculation ratio which relevant to company’s industry.
Penjelasan tentang: Explanation on: 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Capacity to pay short and long term debts . 2. Tingkat kolektibilitas piutang. Collectable accounts receivable.
195
4
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies). Discussion on capital structure, capital structure policies.
Penjelasan atas: Explanation on: 1. Struktur modal. Capital structure. 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal dan dasar pemilihan kebijakan tersebut Capital structure policies and the basis of the policies.
195
5
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal. Discussion on material ties for the investment of capital goods.
Penjelasan tentang: Explanation on: 1. Tujuan dari ikatan tersebut. The purpose of such ties. 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut. Source of funds expected to fulfill the said ties. 3. Mata uang yang menjadi denominasi. Currency of denomination. 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Steps taken by the company to protect the position of related foreign currency against risks.
197
Catatan : apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. Note: if the company has no ties related to capital goods investment, in the current year book, in order to be disclosed. 6
Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir. Discussion on material ties for the investment of capital goods that implemented in the last year book period.
Penjelasan tentang: Explanation on: 1. Jenis investasi barang modal; Types of investment of capital goods 2. Tujuan investasi barang modal; dan Purpose of investment of capital goods 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Value of investment of capital goods in the last year book period
197
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan Notes: if there is no realisation of of investment of capital goods, needs to be disclosed
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
473
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
7
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. Comparison between the target information at the beginning of the book with the outcome (realization), and the target or projected to be achieved for the coming year regarding revenue, earnings, capital structure, or other companies that are considered important for
Informasi memuat antara lain: Information includes: 1. perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) . comparison between the target at the beginning of the book with the outcome (realization) 2. target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang. targets or projections to be achieved in the coming years
197
8
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Material Information and acts that occurred after the date of the accountant’s report.
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Description of important events after the date of the accountant’s report including their impact on performance and business risks in the future.
200
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan Note: if there is no important events after the date of the accountant’s report, in order to be disclosed .
9
Uraian tentang prospek usaha perusahaan. Description of the company’s business prospects.
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industry dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya. Information on the company prospects in connection with industry and economy in general, which can be accompanied with supporting quantitative data if there is a reliable data source.
142,143
10
Uraian tentang aspek pemasaran. Information on marketing aspects.
Uraian tentang pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain stategi pemasaran dan pangsa pasar. Information regarding the marketing of the company’s products and services, among others marketing strategy and market segment.
149
11
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir. Explanation regarding the dividend policy and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past 2 (two) years.
Memuat uraian mengenai: Contains information on: 1. Kebijakan pembagian dividen; Dividend payment policy; 2. Total dividen yang dibagikan; Total dividend distributed; 3. Jumlah dividen kas per saham Amount of cash dividend per share. 4. Payout ratio Pay-out ratio. 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas per saham untuk masingmasing tahun. Publication date and cash dividend per share payment for each year.
201
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya Note: If there is no dividend, in order to be disclosed the reason why not to be distributed
474
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Kriteria Criteria
12
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) Company shares ownership by employee or management (ESOP/MSOP)
Penjelasan Explanation
Hal Page
Memuat uraian mengenai: Contains information on: 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; Number of ESOP/MSOP shares and its realization; 2. Jangka waktu; Time period 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan Condition of employee/management; and 4. Harga exercise. Exercise price
202
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan Notes: if there is no such program, it should be disclose 13
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana). Realization of uses of funds obtained from the public offering (in terms of the company is still obligated to report the realization of the use of funds)
Memuat uraian mengenai: Contains information on: 1. Total perolehan dana, Total fundraising, 2. Rencana penggunaan dana, Plan of uses of funds, 3. Rincian penggunaan dana, Details of the uses of funds, 4. Saldo dana, dan Balance of funds, and 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada) Date of GSM approval for the change of useS of funds (if any)
202
14
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, penggabungan/peleburan usaha, divestasi, akuisisi, restrukturisasi utang/modal. Material information, among others concerning investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring.
Memuat uraian mengenai: Contains information on: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; Purpose of the transaction; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; Transaction value or the number that is restructured; 3. Sumber dana. Source of funds.
203
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi. Transactions containing conflict of interest, and the nature of transactions with affiliated parties.
Memuat uraian mengenai: Contains information on: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; Name of the transacting parties and the nature of affiliation; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; Explanation regarding the fairness of the transaction; 3. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir. Realization of transactions in the current year book period. 4. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan Company policies related to the review of the transaction mechanism, and 5. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait Regulatory compliance and related provisions
15
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Note: if no transaction, in order to be disclosed 204
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Note: if no transaction, in order to be disclosed 16
Uraian mengenai perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan. Description on changes in laws and regulations having significant effects on the company.
Uraian memuat antara lain: Information containing among others: Perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Amendment to regulations and laws and impacts to the company. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan Note: if there is no amendment which has a significant effect, to be disclosed
207
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
475
No.
Kriteria Criteria
17
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir. Description of changes in the accounting policy implemented by the company;s in the last year book period
Penjelasan Explanation Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Description should contain among others: any revision to accounting policies, rationale and impact on the financial statement.
Hal Page 207
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan Note: if there is no amendment which has a significant effect, to be disclosed
VI. Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance
476
1
Uraian Dewan Komisaris. Information on the Board of Commissioners.
Uraian memuat antara lain: The information should contain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris. Description of the Board of Commissioners responsibility. 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Disclosing the procedure for determining of remuneration 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris. Remuneration structure that shows the components of remuneration and the nominal amount per component for each member of the Board of Commissioners 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris. Frequency of meetings and Attendance of the Board of Commissioners in the meetings. 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru. Training programs in order to improve the competence of the Board of Commissioners and orientation program for new Commissioners 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). The disclosure of the Board Charter (guidelines and work order system and the Board of Commissioners)
233
2
Informasi mengenai Komisaris Independen. Information on Independent Commissioners
Meliputi antara lain: The information should contain: 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan The criteria for Independent Commissioners; and 2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. Statement regarding independence of each Independent Commssioners.
237
3
Uraian Direksi. Information on the Board of Directors.
Uraian memuat antara lain: The information should include: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. Scope of work and responsibility of each member of the Board of Directors. 2. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan. Frequency of meetings and attendance of the Board of Directors in the meetings. 3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris; Frequency of joint Board of Commissioners and Board of Directors meetings and attendance of the Board of Directors in the meetings. 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; Training programs for improving the competence of the Board of Directors or orientation program for new Board of Directors. 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). The disclosure of the Board Charter (guidelines and work order system and the Board of Commissioners) 6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. Board of Directors succession plan.
244
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
4
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi . Assessment of the members of the Board of Commissioners and / or Directors
Mencakup antara lain: Include as follow: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi. Implementation of the assessment procedure for the performance of Board of Commissioners and Board of Directors 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan Direksi. The criteria used in the assessment of the implementation of the performance of members of the Board of Commissioners and / or Directors 3. Pihak yang melakukan assessment Parties who make assessments
257
5
Uraian mengenai Kebijakan Remunerasi bagi Direksi. Description of Board of Directors Remuneration
Mencakup antara lain: Include: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi. Disclosure of remuneration procedures 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi. Remuneration structure that indicates the type and amount of short-term benefits, post-employment, and / or other long-term for each member of the Board of Directors 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi. Disclosure of performance indicators to measure the performance of Directors
258
6
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu. Information about Major and Controlling Shareholders, either directly or indirectly, until the individual owners
Dalam bentuk skema atau diagram kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. In the schematic or diagram form, not include for State Own Enterprise that fully owned by the government.
75
7
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/ atau Pengendali Disclosure of affiliation between the members of the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Major Shareholders and / or Controller
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya. Affiliation between the members of the Board of Directors with the other members of the Board of Directors 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris. Affiliation between the members of the Board of Directors to the Board of Commissioners 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali. Affiliation between the members of the Board of Directors with Major and/or Controlling Shareholder. 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya. Affiliation between the members of the Board of Commissioners with other members of the Board of Commissioners 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali. Affiliation between the members of the Board of Commissioners with a Major and/ or Controlling Shareholder
263
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan Note: if it does not have an affiliate relationship meant, that disclosed
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
477
No.
478
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
8
Komite Audit. Audit Committee.
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Nama, dan jabatan anggota Komite Audit. Name and title of the members of the Audit Committee. 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota Komite Audit. Educational qualifications and work experience of the Audit Committee 3. Independensi anggota Komite Audit. Independence of the members of the Audit Committee. 4. Uraian tugas dan tanggung jawab. Description of tasks and responsibilities. 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit. Brief report on the activities carried out by the Audit Committee. 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit. Frequency of meetings and the attendance of the Audit Committee.
274
9
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee.
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Nominasi dan/atau Komite Remunerasi. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Nomination Committee and/or Remuneration Committee 2. Independensi anggota Komite Nominasi dan/atau Komite Remunerasi Independence of the members of the Nomination Committee and/or Remuneration Committee 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. Description of the tasks and responsibilities. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi dan/atau Komite Remunerasi Activities carried out by the Nomination Committee and/or Remuneration Committee 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Nominasi dan/atau Komite Remunerasi. Frequency of meetings and the attendance of the Nomination and Remuneration Committee.
285
10
Komite-komite lain di bawah dewan komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Other committees under Board of Commisioners in the company.
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain. Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the committees. 2. Independensi anggota komite lain. Independence of the members of the committees. 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. Description of the tasks and responsibilities. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain. Activities carried out by the committees. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. Frequency of meetings and the attendance of the committees.
280
11
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan. Description of tasks and function of the Corporate Secretary.
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan. Name and brief history of the position of Corporate Secretary. 2. Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan Description of the tasks performed by the Corporate Secretary. 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan. Training program to develop competencies of Corporate Secretary
287
12
Uraian mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya. Description of General Meeting of Shareholders
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; GMS Results of previous year 2. Realisasi hasil RUPS pada tahun buku; dan Realization of GMS on current year book and 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. Reason if there is no GMS Results that has not been implemented
228
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
13
Uraian mengenai Unit Audit Internal. Description of the company’s Internal Audit Unit.
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Nama ketua unit audit internal. Name of the Head of the Internal Audit 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal. Number of employees (internal auditor) on the internal audit unit 3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal Qualification / certification as a profession of internal audit 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan Structure or position of the internal audit unit in company structure 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal Short report regarding duties of internal audit unit 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal Parties appoint / dismiss the head of the internal audit unit
296
14
Akuntan Publik. Public Accountant
Informasi memuat antara lain: The information should contain: 1. Jumlah periode akuntan publik telah mengaudit laporan keuangan tahunan. The number of Public Accountant periods has audited the financial report of the company. 2. Jumlah periode kantor akuntan public telah melakukan audit laporan keuangan tahunan How many audit periods has the public accountant firm audited the financial report of the company. 3. Besarnya fee untuk masing-masing jasa yang diberikan oleh akuntan publik. The amount of audit fee given for the services of public accountant 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan. Other service provided by the accountant in addition to financial audit.
302
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan Note: if it does not have any other services needs to be disclosed 15
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. Description of the company’s risk management.
Mencakup antara lain: Includes among others: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan. Explanation of risk management system implemented by the company 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko. A description of the evaluation of the effectiveness of risk management systems 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. A description of the risks facing the company 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. Efforts to manage these risks
309 333
16
Uraian mengenai sistem pengendalian intern. Description of the internal control system
Mencakup antara lain: Include, among others: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional Short description of the internal control system, among others, include the operation of financial and operational 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO international framework) Explanation interns operating system compatibility with the internationally recognized framework (COSO (international framework) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. Explanation of the evaluation done on the effectiveness of internal control system
294
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
479
No.
480
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
17
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup. Description of corporate social responsibility related to environmental.
Mencakup antara lain informasi tentang: Include, among others, information about: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen. Policy implemented by the management 2. Kegiatan yang dilakukan, Activities undertaken, terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain related environmental programs related to the company’s operations, such as the use of materials and energy that are environmentally friendly and can be recycled, waste treatment systems company, etc 3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki Certification in the field of the environment held
450
18
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja. Description of corporate social responsibility related to employment, health and work safety.
Mencakup antara lain informasi tentang: Include information about: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen. Policy implemented by the management 2. Kegiatan yang dilakukan, dan Activities undertaken, and terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain related employment practices, health and safety, such as gender equality and employment opportunities, facilities and safety, employee turnover rates, accident rate, etc.
460
19
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan. Description of corporate social responsibility related to social and community development
Mencakup antara lain informasi tentang: Include, information about: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen. Policy implemented by the management 2. Kegiatan yang dilakukan, dan Activities undertaken, and 3. Biaya yang dikeluarkan Cost of the activities terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain related to social and community development, such as the use of local labor, community empowerment about companies, repair facilities and social infrastructure, other donations, etc.
429
20
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen. Description of corporate social responsibility-related responsibilities to consumers.
Mencakup antara lain: Include, among others: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen. Policy implemented by the management 2. Kegiatan yang dilakukan, dan Activities undertaken, and terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain responsibilities related products, such as consumer health and safety, information products, tools, and countermeasures on the number of customer complaints, etc.
451
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No. 21
Kriteria Criteria Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan, entitas anak, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan. Important cases faced by the Company, Subsidiary, current members of the Board of Directors and Board of Commissioners.
Penjelasan Explanation
Hal Page
Mencakup antara lain: Information includes: 1. Pokok perkara/gugatan. Material of the case/claim. 2. Status penyelesaian perkara/gugatan. Status of settlement of case/claim. 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan. Potential impacts on the condition of the company 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Administrative sanctions imposed on the entity, the Board of Directors and Board of Commissioners, by the relevant authorities (capital markets, banking and others) in the last fiscal year (or there is a statement that is not subject to administrative sanctions).
319
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan Note: in the absence of litigants, to be disclosed 22
Akses informasi dan data perusahaan. Access to corporate information and data.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan Inggris), media massa, mailing list, bulletin, pertemuan dengan analisis dsb. Description on the availability of access to corporate information and data to the public, for example through website (bilingual), mass media, mailing list, bulletin, analyst meeting etc
292
23
Bahasan mengenai kode etik. Company Ethics.
1. Isi kode etik. The contents of the code of ethics 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi. Disclosure of a code of conduct that applies to all levels of the organization 3. Penyebarluasan kode etik. Code of ethics socialization 4. Upaya dalam penerapan dan penegakannya. Efforts in the implementation and enforcement 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. Statement on corporate culture of the company
325
24
Pengungkapan mengenai whistleblowing system Disclosure of the whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran. Presenting the breach 2. Perlindungan bagi whistleblower. Protection for whistleblowers 3. Penanganan pengaduan. Complaint handling 4. Pihak yang mengelola pengaduan. Those who manage complaints 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. Number of report and processed in the last year book and its follow up.
331
VII. Informasi Keuangan | Financial Information 1
Surat Pernyataan Direksi dan/ atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan. Statement by the Board of Directors adn/or Board of Commissioners concerning the Responsibility of the on the Financial Statement.
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan Conformity with the relevant rules of responsibility for the financial statements
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
481
482
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
2
Opini Auditor Independen atas laporan keuangan. Auditor Independen’s opinion on the financial statement.
3
Deskripsi Auditor Independen di Opini. Description of the Independent Auditor in the Opinion.
Deskripsi memuat tentang: The description contains: 1. Nama & tanda tangan. Name and signature. 2. Tanggal Laporan Audit. Date of the audit report. 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik KAP license number and license number of Public Accountants
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
4
Laporan keuangan yang lengkap. Comprehensive financial statement.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: Contains all elements of the financial statement: 1. Laporan posisi keuangan (Neraca). Statement of financial position (Balance sheet). 2. Laporan laba rugi komprehensif. Comprehensive profit loss statement. 3. Laporan perubahan ekuitas. Equity statement. 4. Laporan arus kas. Cash flow report. 5. Catatan atas laporan keuangan. Notes to the financial statement. 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan). Statement of financial position at the beginning of the comparative period presented when the entity applies an accounting policy retrospectively or makes restatement of financial statement items, or when the entity reclassifies items in its financial statements (if applicable)
i-iv v-vi vii vii-ix 1-130 Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
5
Perbandingan tingkat profitabilitas. Comparison of profitability
Perbandingan laba/rugi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya Comparison of profit / loss of current year with previous year
v-vi Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
6
Laporan Arus Kas. Cash Flow Report.
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: Meets the following provisions: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan. Grouped into three categories of activity: operational activity, investment, and funding. 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi Uses a direct method to report cash flow of operational activities. 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan Separation between the presentation of cash receipts and / or cash outlay for the current year in operating activities, investment and funding 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. Revelation of non cash transactions should be included in the record on financial report
viii Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
No.
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
7
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi. Summary of Accounting Policy.
Meliputi sekurang-kurangnya: Includes at least: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK Statement of compliance with IFRSs 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan Measurement basis and financial reporting arrangements 3. Pengakuan pendapatan dan beban. Revenue recognition and expense 4. Imbalan kerja. Work Payment 5. Instrumen keuangan. Financial instruments
6-39 Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
8
Pengungkapan transaksi pihak berelasi Disclosure of related party transactions
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: The things revealed are: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; Name of related parties, and the nature and relationship with related parties; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beba terkait; dan Transaction value and the percentage of total revenue and related expenses, and 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. The balance amount and the percentage of total assets or liabilities.
89-90 Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
9
Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan. Disclosure related to taxation.
Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak Matters which must be disclosed other than type and total of tax obligation. 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini. Fiscal reconciliation and calculation of current tax. 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; Explanation of the relationship between tax expense (income) and income tax accounting; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. Statement that the amount of Taxable Profit as calculated through reconciliation becomes the basis for charging the Annual Corporate Tax. 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan. Details of the assets and liabilities in deferred tax presented in the balance sheet in each period of presentation, and amount of charge (income) of deferred tax acknowledged in the profit loss statement if the said amount is not evident in the asset or liability of deferred tax acknowledged in the balance sheet. 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Disclosure of whether or not there is a tax dispute.
69-71 Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
10
Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap Disclosures related to Fixed Assets
Hal-hal yang harus diungkapkan: Matters that must be disclosed: 1. Metode penyusutan yang digunakan. Depreciation method used 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya Description of the selected accounting policies between the revaluation model and cost model 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya) The methods and significant assumptions used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or disclosure of the fair value of fixed assets (cost model) 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap dengan menunjukkan penambahan, pengurangan dan reklasifikasi, The gross carrying amount and accumulated depreciation of fixed asset at the beginning and end of the period for each group of fixed assets with shows: addition, reduction and reclassification,
59-61 Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report
483
No.
484
Kriteria Criteria
Penjelasan Explanation
Hal Page
11
Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi Disclosure regarding operation segment
Hal-hal yang harus diungkapkan: Matters that should be disclosed: 1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; General information include factors to identified reported segment; 2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; Information regarding segment profit and lost, asset and liabilites of reported segment 3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan Reconsiliation of segment total income, profit and lost reported segment, segment asset, segment liabilities, and other material structure comparative to volume regarding entity. 4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama. Disclosure to entity level, includes product/services information, geographic and main customer.
123-124 Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
12
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan Disclosures related to Financial Instruments
Hal-hal yang harus diungkapkan: Matters that should be disclosed: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan Terms, conditions and accounting policy for each group of financial instruments 2. Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan Fair value of each group of financial instruments 4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko. Purpose and policy of risk management 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas Explanation of the risks related to financial instruments: market risk, credit risk and liquidity risk 6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. Risk analysis related to quantitative financial instrument
8-38 Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
13
Penerbitan laporan keuangan Issuance of the financial statements
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: The things revealed are: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan The date the financial statements were authorized for issue; and 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. Responsible party authorizes the financial statements.
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen | Independent Auditors Report and The Financial Statements
Laporan Tahunan 2013 | 2013 Annual Report