eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2017, 5 (2) 513-528 ISSN 2477-2623 (online), ISSN 2477-2615 (print), ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
DIPLOMASI PUBLIK RUSIA DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF MELALUI SOCHI OLYMPICS 2014 Miftahul Jannah Novianti1 Nim. 1002045176 Abstract Olympic games is sport completion in international scale dan states especially the host country tried to engage public to get every interests. This research aims to analyze and describe Russia’s diplomacy public to build the positive image in the eyes of international through Sochi Olympics 2014. This type of research is descriptive, using secondary data obtained through library research. Data analysis method used is by using qualitative methods. Based on the results of research and discussion shows, that the Sochi 2014 Olympics be the proof of the Russian Federation that the country is able to organize this event as well as other countries which have held previously. The Olympics can be realized by involving actors diplomacy, not only by the Russian government, but also with the involvement of nonstate actors. This is evidenced by the success of which: the security stability, economic strength, improvement of infrastructure and the Olympic facilities, and an increasing number of tourists. With a wide range of criticism from the international media that hinder improvement positive image of Russia do not stop the Sochi Olympics 2014. Keywords: Public Diplomacy, Russia, Sochi Olympics 2014
Pendahuluan Kegagalan kebijakan glastnost (keterbukaan) dan perestroika (restrukturisasi) pada masa kekuasaan Michael Gorbachev yang berusaha memperbarui komunisme telah menyebabkan runtuhnya Uni Soviet tahun 1991. Keruntuhan negara komunis terbesar di dunia tersebut menandai awal baru bagi Rusia yang berdiri tanggal 26 Desember 1991. (www.nederindo.com) Dengan tujuan memperkuat sistem demokrasinya, Rusia membentuk Konstitusi Federasi Rusia pada 12 Desember 1993 untuk memperlihatkan perbedaan konstitusi baru dengan konstitusi model Uni Soviet. Konstitusi baru tersebut membuat pilihan dilematis bagi masyarakatnya. Di satu sisi, sistem baru itu ternyata belum siap menampung aspirasi masyarakat yang ada dan di sisi lain, sebagian masyarakatnya sendiri juga belum siap menerima perubahan yang terjadi. Hal tersebut menyebabkan masih sering terjadinya konflik internal seperti perang Chechnya I (1994-1996) dan 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 5, Nomor 2, 2017: 513-528
perang Chechnya II (1999-2000) yang secara langsung menghambat proses transisi demokratisasi di Rusia sehingga terjadi kekacauan dan instabilitas. Kondisi tersebut tentu menyulitkan untuk mengubah citra Rusia sebagai negara berdaulat yang demokratis karena masih melekatnya budaya asli Uni Soviet yang dikenal komunis, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun pemerintahannya. (journal.ui.ac.id) Rusia hingga saat ini masih memiliki citra agresif dimana sering menggunakan kekuatan militernya seperti ingin menaklukkan wilayah-wilayah disekitarnya terutama di sekitar wilayah Kaukasus, keterlibatannya dalam perang antara Georgia dengan Abkhazia dan Ossetia Selatan tahun 2008 ataupun peran dominan dalam krisis Suriah tahun 2013 dan isu nuklir di Iran. (http://en.ria.ru) Rusia juga memiliki citra yang masih bertentangan dengan Barat khususnya Amerika Serikat. Banyak tindakan-tindakan Rusia yang tidak sejalan dan menyebabkan krisis hubungan di antara kedua negara tersebut. Contohnya pada forum internasional KTT G8 dan G20, dimana Rusia secara terbuka menentang aksi militer Amerika Serikat di Suriah atau saat Rusia memberikan suaka kepada Edward Snowden, mantan personil intelejen Amerika Serikat yang membocorkan dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional (NSA) tahun 2013. (indonesia.rbth.com/politics) Dalam memberitakan mengenai Rusia, media global dari barat cenderung memfokuskan pada hal-hal yang negatif seperti pelanggaran HAM di Chechnya, penangkapan pemimpin bisnis Rusia, kegagalan demokrasi di Rusia, korupsi dll. (newstatesman.com) Di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, Rusia telah berhasil memulihkan posisinya sebagai negara besar yang diperhitungkan dalam percaturan internasional baik ekonomi, politik, maupun pertahanan dan keamanan setelah kehancuran yang terjadi tahun 1990-an. Vladimir Putin merupakan tokoh sentral dalam perpolitikan Rusia yang menjabat sebagai presiden sejak bulan Mei tahun 2012, sebelumnya, ia sudah pernah menjabat sebagai presiden pada periode 200-2008 dan Perdana Menteri pada periode 1999-2000 dan 2008-2012. (www.bisnishack.com) Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Rusia untuk memperbaiki citra di mata internasional yaitu dengan menekankan diplomasi publiknya yang dijalankan dengan partisipasinya dalam event olahraga seperti Sochi Olympics 2014. Dengan terpilihnya kota Sochi di wilayah Krai Krasnodar sebagai tuan rumah XXII Olympic Winter Games tahun 2014, Pemerintah Rusia menjalankan diplomasi publiknya untuk memperlihatkan kebangkitannya setelah runtuhnya Uni Soviet sekaligus untuk memperlihatkan citra dan posisinya sebagai kekuatan dunia. (scholar.google.com) Untuk pertama kalinya Rusia menjadi tuan rumah setelah sebelumnya Uni Soviet pernah menjadi tuan rumah Olympic Summer Games 1980 di Moscow namun diboikot oleh puluhan negara sebagai protes atas invasi Soviet ke Afganistan. (www.iyaa.com) Olimpiade Sochi ini diselenggarakan pada tanggal 7 Februari sampai 23 Februari 2014 dengan sekitar 2900 atlet dari 88 negara yang berpartisispasi dalam 15 cabang olahraga musim dingin yang dipertandingkan. (www.fas.org) Presiden Putin memiliki alasan khusus untuk memilih Sochi daripada kota-kota lain, dengan pilihan ini Putin ingin menunjukan keberhasilannya memulihkan kejayaan dan kebanggaan Rusia
514
Diplomasi Publik Rusia Membangun Citra Positif Melalui Sochi Olympics 2014 (Miftahul J)
kepada rakyatnya dan dunia bahwa stabilitas di Kaukasus telah kembali. Putin menggunakan Sochi untuk menunjukkan bahwa ia tahu cara untuk melawan teroris dan membangun kembali negaranya. (www.newsday.com) Olimpiade Sochi ini bukan hanya ajang olahraga besar tetapi juga merupakan proyek ambisius Vladimir Putin untuk membantu merebut kembali posisi Rusia sebagai kekuatan dunia dan mendapatkan kembali kebanggaan nasional setelah penghinaan ketika Uni Soviet runtuh. (www.nybooks.com) Sebagai Olimpiade termahal dalam sejarah yaitu dengan anggaran lebih dari US $51 miliar, Rusia ingin membuktikan kebangkitan ekonominya dan untuk membantu menciptakan hubungan kerjasama dengan mitra-mitranya di dunia terutama Barat yang dikenal memiliki hubungan buruk dengan Rusia. Untuk Rusia sendiri, Putin mengandalkan Olimpiade Sochi ini untuk membangun moral bangsa dan menginspirasi rakyatnya untuk berpartisipasi dalam ajang tersebut demi meningkatkan kesehatan bangsa dan menyelesaikan krisis demografis. (bigstory.ap.org) Jadi, Olimpiade Sochi ini adalah kebanggaan nasional sebagai olimpiade pertama Rusia dan kesempatan untuk memproyeksikan citra baru bahwa Rusia telah bangkit, lebih percaya diri dan kaya. Kerangka Dasar Teori dan Konsep Konsep Diplomasi Publik Dalam hubungan internasional, public diplomacy dikenal dengan diplomasi yang dilakukan oleh unsur-unsur masyarakat pada ranah masyarakat itu sendiri, bukan hanya diplomasi G to G (Government to Government) saja, melainkan juga diplomasi P to P (People to People). (A. Saefudin Ma'mun, 2009) Kamus Hubungan Internasional menyebutkan bahwa diplomasi publik didefinisikan sebagai usaha sebuah negara untuk mempengaruhi opini publik di negara lain dengan menggunakan beberapa instrumen, seperti film, pertukaran budaya, radio, dan televisi. (Tonny Dian Effendi, 2011:9) Menurut Jay Wang, diplomasi publik merupakan konsep yang sifatnya multi dimensi dan mencakup tiga tujuan utama, yaitu: (1) mempromosikan tujuan dan kebijakan negara; (2) bentuk komunikasi nilai dan sikap; serta (3) sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman bersama dan mutual trust antara negara dan masyarakat. Mengacu pada tujuan tersebut, diplomasi publik menekankan pada pesan yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Sebagai bentuk partisipasi, perlu dibangun strategi komunikasi dalam diplomasi publik, yaitu strategi komunikasi pemerintah untuk mengatur kekuatan-kekuatan di dalam seperti misalnya menggunakan kelompokkelompok non-negara (MNC, NGO) dan strategi komunikasi di luar dengan kelompok sasaran publik manca. (journal.unair.ac.id) Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif, dalam penelitian ini menggambarkan mengenai diplomasi publik Rusia melalui Olimpade Sochi 2014. Jenis data yang disajikan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah pustaka (library research), yaitu teknik pengumpulan data dengan menelaah sejumlah literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti baik dari buku-buku, jurnal ilmiah, dokumen dan artikel yang dinilai sesuai dengan tema yang diangkat dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data hasil penelitian adalah teknik analisis kualitatif, yaitu dengan cara
515
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 5, Nomor 2, 2017: 513-528
menghubungkan data yang satu dengan data yang lainnya yang dianggap memiliki hubungan saling keterkaitan. Hasil Penelitian Diplomasi Publik Rusia dalam Membangun Citra Positif Melalui Sochi Olympics 2014 Runtuhnya Uni Soviet hingga berdirinya Rusia Baru dengan mengubah pemerintahan komunis menjadi demokrasi serta selama proses transisi tersebut memunculkan berbagai hambatan yang menyebabkan kekacauan dan instabilitas di Rusia. Kondisi tersebut tentu menyulitkan untuk mengubah citra Rusia karena masih melekatnya budaya asli Uni Soviet yang dikenal komunis, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun pemerintahannya. Banyak pandangan negatif lainnya dari media-media internasional terutama negara Barat. Contohnya citranya sebagai negara aggresor, musuh Amerika Serikat, kepemimpinan presiden yang otoriter, kontrol pemerintah terhadap media, isu hak asasi manusia, tindakan-tindakan Rusia konflik Georgia dan Krimea dll yang terus melekat pada negaranya selama bertahun-tahun. Salah satu bentuk diplomasi yang dipilih Rusia untuk melaksanakan diplomasi publiknya yaitu melalui ajang olahraga yang tentunya menjadi media kuat dan besar dalam penyebaran informasi, citra dan hubungan internasional yang menjadi inti dari diplomasi publik. Olimpiade Sochi sebagai olimpiade musim dingin pertama yang diselenggarakan sejak runtuhnya Uni Soviet. Penyelenggaraan olimpiade ini menjadi kesempatan besar untuk menbentuk wajah baru Rusia dan menujukkan posisinya di dunia. Diplomasi publik dapat terwujud dengan melibatkan aktor-aktor diplomasi, tidak hanya oleh Pemerintah Rusia, namun juga di lakukan oleh para aktor non-state. Untuk diplomasi yang dilakukan pemerintah, Vladimir Putin sebagai presiden memiliki peranan penting dalam Olimpiade Sochi ini. Upaya diplomasinya pada pertemuan IOC ke 119 di Guetemala pada tanggal 4 Juli 2007, kota Sochi memenangkan pemilihan tuan rumah Olimpiade Musim Dingin ke-22 tersebut. Ia membuat upaya yang luar biasa bertemu secara individual dengan anggota IOC dan secara pribadi meyakinkan mereka untuk mendukung Sochi dan rencananya. Pada pertemuan tersebut, ia juga secara langsung mewakili Rusia untuk mempesentasikan dan mempromosikan Kota Sochi ke seluruh anggota IOC dari berbagai negara. Kedatangannya menarik perhatian dan mendapat respon positif dari banyak anggota dan pejabat lainnya yang hadir dalam pertemuan tersebut. (www.olympic.org) Dengan menggunakan bahasa inggris, Vladimir Putin sukses menggambarkan keunikkan Sochi sebagai sebuah kompleksitas wilayah yang memiliki area pantai sekaligus pengunungan bersalju. Dalam pesentasinya, ia menyakinkan bahwa kondisi alam Sochi sangat cocok sebagai arena pertandingan olimpiade dengan menceritakan pengalamannya ber-ski di kota tersebut. Kemampuannya memenangkan Kota Sochi juga terungkap melalui janji pembangunan fasilitas pertandingan serta sarana dan prasarana yang menunjang penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin 2014, termasuk masalah keamanan, infrastruktur, dan pembangunan komunikasi massa. Presentasinya selama sejam inilah yang menjadi keunggulan yang mampu memikat seluruh anggota IOC, sehingga Sochi menang 4 suara lebih banyak dari Pyeongchang. (privetmagz.com) Usahanya di Guatemala tahun 2007 tersebut telah
516
Diplomasi Publik Rusia Membangun Citra Positif Melalui Sochi Olympics 2014 (Miftahul J)
menjadi awal keberhasilan diplomasi publik yang membawa dampak besar, baik bagi Rusia maupun dunia internasional. Untuk membantu mendanai biaya Olimpiade Sochi, penyelengara telah menyepakati penawaran kemitraaan dengan perusahaan besar. Selain kelompok bisnis negaranya, Rusia juga melakukan hubungan investasi dengan perusahaan-perusahaan internasional yang terlibat dalam pembangunan infrastuktur, pemasaran, dan parawisata sehingga mampu menarik perusahaan dan investor asing menjalin hubungan kerjasama dengan kelompok bisnis Rusia. Dengan program The Olympic Partner (TOP) yang dibentuk IOC, telah menarik beberapa perusahaan multinasional yang terkenal di dunia dan menghasilkan pendapatan yang didistribusikan untuk olimpiade. Perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota TOP menerima hak eksklusif global untuk mengiklankan produk mereka dalam penyelenggaraan olimpiade serta bebas mengunakan logo olimpiade dalam publikasi dan iklan produk mereka. Mitra TOP dari perusahaan internasional adalah Atos, Coca-Cola, Dow, GE, McDonald, Omega, Panasonic, P&G, Samsung dan Visa. Selain program TOP tersebut, olimpiade ini juga melibatkan program sponsorship dalam negeri yang dikelola oleh Sochi Organizing Committee (SOC) yang diberikan hak eksklusif untuk pendanaan olimpiade. Mitra Nasional Sochi 2014 ini terdiri dari Aeroflot, BOSCO, MegaFon, Rosneft, Rostelecom, Russian Railways, Sberbank, dan VOLKSWAGEN Group Bus. (stillmed.olympic.org) Peran warga negara dengan berkontribusi dan terlibat dalam kegiatan pembangunan citra dan turut berpartisipasi dalam Olimpiade Sochi 2014 melalui citizen diplomacy, voluntary dan kelompok kepentingan tertentu. Sekitar 25.000 relawan berkontribusi untuk membantu mengatur dan hosting olimpiade, yang terdiri dari 13.000 relawan untuk dukungan umum, 8.000 relawan profesional dengan pengtahuan dan keterampilan khusus seperti obat-obatan atau penerjemah serta 4.000 relawan olahraga. Selain warga negara Rusia, relawan juga berasal dari 66 negara yang berpartisipasi dalam olimpiade, terutama dari Kanada, Perancis, Jerman, Inggris, Kazakhstan, Ukraina dan Amerika Serikat. Relawan tersebut menciptakan suasana unik, keramahan dan kehangatan untuk berkomunikasi dengan fans, atlet, perwakitan media, wisatawan asing dan lainnya. Hal tersebut sangat penting karena berpengaruh pada citra Rusia dihadapan negara lain selama Olimpiade Sochi. (www.olympic.org) Wisatawan yang berkunjung untuk menonton Olimpiade Sochi 2014 juga mendapatkan pengetahuan tentang kebudayaan masyarakat Rusia melalui program dari IOC. Olimpiade Budaya Sochi 2014 adalah program yang diadakan dengan tujuan untuk melestarikan dan meningkatkan budaya, untuk melibatkan semua warga dalam olimpiade, dan menunjukan kepada dunia keragaman warisan budaya Rusia. Setiap tahunnya, Olimpiade Budaya menampilkan bentuk seni yang berbeda diantaranya: tahun 2010 fokus pada film, tahun 2011 untuk teater, tahun 2012 untuk musik dan tahun 2013 untuk museum. Selama empat tahun, lebih drai 5.000 acara, termasuk konser, pertunjukan teater, pameran dan festival yang telah diselengarakan sepanjang tahun di seluruh 84 wilayah Rusia. (www.olympic.org)
517
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 5, Nomor 2, 2017: 513-528
Dengan melakukan diplomasi publik melalui Olimpiade Sochi 2014, Pemerintah Rusia menujukkan keberhasilannya diantaranya sebagai berikut: 1. Stabilitas Keamanan Sejak memenangkan hak tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014, pemerintah semaksimal mungkin untuk mempromosikan wilayah Kaukasus sebagai daerah wisata. Investasi yang luas telah mengubah Kota Sochi menjadi resor ski musim dingin kelas dunia. Walaupun dengan reputasi Kaukasus akan ketidakstabilan dan rawan konflik namun hal ini tidak menjadi penghalang pewujudan impian Rusia tersebut. Salah satu yang harus sangat diperhatikan Rusia dalam mewujudkannya adalah keamanan, dimana pemerintah harus melakukan pengamanan intens terhadap Olimpiade, penonton dan semua pihak yang terlibat. Tidak seperti olimpiade sebelumnya, Kota Sochi memiliki pengecualian dalam peningkatan keamanan, bahkan teknologi canggih, karena lokasi ini dipenuhi banyak kekhawatiran. Dengan sejarah komunis, ancaman terorisme dan pengeboman, membuat kekhawatiran bahwa pentandingan akan kurang aman bagi atlet, penonton, media, dan semua yang terlibat. Walaupun pada awalnya tidak mendapat dukungan positif, namun mereka terbukti sukses menyelenggarakan Olimpiade Sochi ini dengan aman. Melakukan langkahlangkah keamanan yang ketat dan memberikan rasa aman adalah kunci untuk meyakinkan publik bahwa Rusia mampu menangani masalah keamanan dengan baik. Berbagai langkah yang dilakukan pemerintah dalam mewujudkan Olimpiade Sochi yang aman dengan menempatkan lebih dari 40.000 aparat keamanan, termasuk polisi dan angkatan bersenjata Rusia, yang dipimpin oleh Federal Security Service (FSB). Di seluruh bagian kota dipasang sekitar 1.400 kamera video, kapal-kapal militer dan kapal selam berpartoli di perairan, sementara pesawat jet tempur dan pesawat tanpa awak mengawasi ruang udara. Pengunjung yang datang ke Sochi juga menjalani pemeriksaan yang ketat dengan harus melapor dan memiliki kartu izin khusus yang memuat data-data pribadinya. Untuk mencegah masuknya teroris dari Kaukasus, warga dari beberapa daerah perbatasan dilarang masuk ke kota atau hanya dengan izin khusus. FSB Rusia juga mengawasi jalur komunikasi telepon dan internet selama berlangsungnya Olimpiade Sochi melalui sistem pengamanan yang bernama SORM. Menurut media Rusia, pengeluaran keamanan di Sochi menghabiskan dana dua sampai tiga miliar dolar AS. (www.dw.com) Pada Januari 2014, sejumlah pasukan dan organisasi keamanan mulai ditempatkan di sekitar Sochi, seperti Ministry of Emergency Situations (EMERCOM) yang dikerahkan pada tanggal 7 Januari 2014 (http://tass.ru) dan sekitar 10.000 pasukan Ministry of Interior juga menyedikan layanan keamanan selama olimpiade. (rbth.co.uk) Pada petengahan Januari, sekitar 1.500 tentara Komando Daerah Seberia ditempatkan di sebuah kota militer dekat Krasnaya Polyana (siberiantimes.com) dan lebih dari 400 bangsa Cossack dengan seragam tradisional juga membantu untuk patroli polisi. (http://en.ria.ru) Demi mencegah konflik selama olimpiade, unit angkatan darat ke-58 dari Angkatan Bersenjata
518
Diplomasi Publik Rusia Membangun Citra Positif Melalui Sochi Olympics 2014 (Miftahul J)
Rusia juga menjaga perbatasan Georgia-Rusia. Selain itu, pemerintah juga melakukan kerjasama dengan negara lain seperti Amerika Serikat yang ikut berpartisipasi dengan menyediakan kapal angkatan laut dan aset lainnya untuk tujuan keamanan. (www.foxnews.com) Tidak terjadinya serangan terorisme yang mengancam ataupun menargetkan Olimpiade Sochi telah membuktikan keberhasilan upaya diplomasi Rusia terutama dalam bidang keamanan. Dengan keterlibatan aparat keamanan, masyarakat maupun negara lain, pemerintan berhasil menciptakan situasi aman selama Olimpiade Sochi. Kondisi tersebut membuat para atlet dan masyarakat dapat fokus pada pertandingan dan menyakinkan publik untuk tidak khawatir tentang isu-isu lain. Dengan ini, Rusia membuktikan bahwa mereka adalah negara yang kuat, aman dan mampu mengatasi masalah separatisme dan terorisme di negaranya terutama di Kaukasus Utara yang rawan konflik. 2. Kekuatan Ekonomi Salah satu manfaat dari olimpiade ini adalah meningkatnya investasi baik investor dalam negeri maupun investor asing. Secara keseluruhan investasi untuk pembangunan infrastruktur selama Olimpiade Sochi ini adalah mencapai US $ 51 miliar. Pada tahun yang sama dengan penyelengaraan Olimpiade Sochi, PDB Rusia pada tahun 2014, meningkat 0,6% tetapi tahun berikutnya, 2015, menurun menjadi 3,7%. Dan menurut Bank Rusia, investasi asing langsung di Rusia turun 3,3 kali pada tahun 2014 menjadi US $ 20,9 miliar, dibandingkan pada 2013 dengan jumlah sekitar US $ 69,2 miliar. Pada tahun berikutnya, 2015, investasi asing langsung di Rusia turun 92%, menjadi $ 1,7 miliar. (russianeconomicfreedom.org) Walaupun kenyataannya dari penjelasan sebelumnya setelah Olimpiade ini, Rusia masih belum dapat menarik lebih banyak investor asing dan pertumbuhan ekonominya juga mengalami penurunan akibat kejatuhan harga minyak mentah dan sanksi ekonomi dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Biaya olimpiade juga selalu menjadi salah satu topik utama pemberitaan media terutama pada ajang-ajang besar seperti olimpiade ini. Dengan anggaran yang awalnya direncanakan US $ 12 miliar, pada Februari 2013, Wakil Perdana Menteri Rusia, Dmitry Kozak yang bertanggung jawab atas persiapan olimpiade, mengungkapkan bahwa anggaran tersebut telah meningkat menjadi US $ 51 miliar. Pertandingan 16 hari di Sochi ini telah menjadi olimpiade termahal dalam sejarah dunia, melampaui olimpiade sebelumnya di Beijing, Cina tahun 2008. Peningkatan anggaran lima kali lipat dari sebelumnya tersebut, juga membuat Olimpiade Sochi ini cukup kontroversial. Pihak oposisi menuduh terjadinya korupsi terhadap anggaran tersebut, selain itu media global Barat juga menjadikan masalah ini sebagai topik utama beritanya. Namun, Dmitry Kozak membantah tuduhan tersebut dan menyatakan dalam penyelidikan yang dilakukan negara tidak menemukan satupun yang kasus korupsi. Walaupun mendapat kritikan dari masyarakat internasional, Rusia terus berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan olimpiade ini. Dengan kemampuan mengeluarkan anggaran yang sangat besar tersebut, pesan global yang ingin disampaikan kepada dunia adalah
519
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 5, Nomor 2, 2017: 513-528
Rusia telah kembali, sebagai negara yang kaya dan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Manfaat lain dari penyelenggaraan Olimpiade ini adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. Baik selama persiapan hingga selesainya olimpiade pada tahun 2014, telah membantu menciptakan 560.000 pekerjaan baru. (www.olympic.org) Penyerapan pekerja ini bermanfaat memberi pekerjaan terhadap warga dan menurunkan tingkat pengangguran di Rusia, terutama kota Sochi. Pengembangan pariwisata dan perhotelan dan pemeliharaan fasilitas olimpiade juga akan bermanfaat untuk menciptakan lapangan kerja baru di masa depan. 3. Peningkatan infrastruktur dan fasilitas olimpiade Awalnya Kota Sochi hampir tidak ada infrastruktur yang dapat dibanggakan kota kecil di pinggir Laut Hitam ini. Dalam jangka waktu tertentu, pemerintah telah mengubah kota Sochi yang tertinggal menjadi resor ski kelas dunia. Sejumlah anggaran yang sangat besar dikeluarkan demi mempersiapkan kota yang layak bagi Olimpiade tingkat internasional. Untuk negara besar seperti Rusia, anggaran US $ 50 miliar masih kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonominya rata-rata sekitar 7% per tahun. Infrastruktur dibagun sesuai Federal Target Program (FTP), diantaranya sebagai berikut. Menurut FTP, US$580 juta telah dianggarkan untuk pembangunan dan modernisasi telekomunikasi di Sochi. Avaya Inc., sebuah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi global, telah ditunjuk oleh Komite Sochi (SOC) sebagai pemasok resmi peralatan telekomunikasi untuk Olimpiade Musim Dingin 2014. (http://www.insidethegames.biz) Olimpiade Sochi juga menjadi Olimpiade pertama yang memanfaatkan teknologi Shortest Path Bridging (SPB) Jaringan ini dikatakan mampu menangani hingga 54.000 GB (54 TB) lalu lintas data. (www.avaya.com) Pembangunan infrastukturnya meliputi: - Modenisasi TETRA mobile radio lokal untuk 100 kelompok pengguna yang akan mencakup peristiwa melalui radio - Perpanjangan 721 km kabel serat optic sepanjang jalan Anapa-Dzhubga-Sochi dan kota-kota lainnya di Krasnodar. - Pembangunan infrastruktur penyiaran digital, termasuk stasiun radio dan TV serta pusat info-komunikasi untuk penyiaran ke seluruh dunia melalui tiga satelit HDTV (http://eng.rzd.ru) Strategi lima tahun untuk meningkatkan pasokan listrik di wilayah Sochi ditawarkan oleh para ahli energi di seluruh Rusia dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Komite Sochi pada tanggal 29 Mei 2009. (web.archive.org) Sesuai strategi, kapasitas jaringan energi regional akan meningkat dua setengah kali lipat pada tahun 2014, dan para ahli energi Rusia berjanji akan menjamin pasokan listrik yang stabil selama dan setelah penyelenggaraan Olimpiade. Selain itu, Presiden Putin juga telah memerintahkan Alexander Novak, Menteri Energi Rusia, untuk mengontrol sistem energi di Sochi guna mencegah kemungkinan gangguan listrik selama penyelenggaraan Olimpiade. Jaringan distribusi energi
520
Diplomasi Publik Rusia Membangun Citra Positif Melalui Sochi Olympics 2014 (Miftahul J)
listrik di Sochi terdiri dari kabel dan jalur transmisi sepanjang 900 kilometer, serta 500 gardu. (http://tass.ru) Pembangunan infrastruktur transportasi untuk mendukung penyelenggaraan Olimpiade dilakukan dengan membangun sejumlah jalan, terowongan, jembatan, halte, rel, dan stasiun di sekitar Sochi. Jalur rel sepanjang 102 km (63 mil) yang menghubungkan Tuapse dengan Adler direnovasi dengan cara menyediakan jalur ganda, meningkatkan kapasitas kereta, dan memperluas rute menuju bandara. Pada bulan Desember 2009, Russian Railways memesan 38 unit kereta api Siemens Mobility Desiro untuk melayani lalu lintas penumpang selama penyelenggaraan Olimpiade. (www.railwaygazette.com) Bandara Internasional Sochi membangun sebuah terminal baru bersamaan perluasan 3,5 km landasan terbang di sekitar sungai Mzymta. (broom03.revolvy.com) Untuk mendukung lokasi penerbangan utama, pada tahun 2009 dibangun tiga bandara di Gelendzhik, Mineralnya dan Krasnodar. (sputniknews.com) Pada bulan Mei 2009, Russian Railways memulai pembangunan terowongan kereta yang menghubungkan Adler dengan Alpica Service Mountain Resort di Krasnaya Polyana. (http://eng.rzd.ru/) Pembangunan terowongan ini mencakup: - Terowongan luar, 2,25 km, selesai pada 2010 - Terowongan jalan, 2153 m, selesai pada 2013 - Terowongan kereta jalur tunggal, 2473 m, selesai pada 2013 Sektor perhotelan juga berpengaruh dan berdampak langsung sejak diumumkannya Olimpiade Sochi ini, dengan dibangunnya sekitar 56 hotel dan lebih dari 25.000 kamar dibangun atau direnovasi. Kualitas tinggi fasilitas hotel baru tidak hanya menyediakan keuntungan jangka pendek untuk sektor perhotelan tetapi juga keuntungan di masa depan. Selain itu juga dibangun sekitar 60 fasilitas pemblajaran, fasilitas budaya dan fasilitas kesehatan. (stillmed.olympic.org) Untuk keperluan olimpiade ini juga dibangun 15 fasilitas sesuai persyaratan panitia olimpiade dan pertimbangan kondisi iklim. Fasilitas tersebut dibangun di dua tempat yang didukung transportasi kereta api selama sekitar satu jam perjalanan. a. Sochi Olympic Park (Coastal Cluster) Sochi Olympic Park dibangun di sepanjang pantai Laut Hitam di Imeretin Valley, sekitar 4 km dari perbatasan Rusia dengan Georgia. (www.insidethegames.biz) Gelanggang olahraga dipusatkan di sekitar Medals Plaza, yang meliputi: - Stadion Olimpiade Fisht – yang digunakan pada upacara pembukaan dan penutupan, 40.000 kursi - Bolshoy Ice Dome – hoki es (final), 12.000 kursi - Shayba Arena – hoki es, 7.000 kursi - Adler Arena Skating Center – seluncur cepat, 8.000 kursi - Iceberg Skating Palace – seluncur indah, seluncur cepat lintasan pendek, 12.000 kursi - Ice Cube Curling Center – curling, 3.000 kursi - Desa Olimpiade - International Broadcast Centre dan ruang pers utama
521
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 5, Nomor 2, 2017: 513-528
b. Krasnaya Polyana (Mountain Cluster), yang meliputi: - Laura Biathlon & Ski Complex – Biathlon, ski lintas alam - Rosa Khutor Extreme Park – ski gaya bebas dan seluncur salju - Rosa Khutor Alpine Resort – ski Alpen - Sliding Center Sanki – Bobsleigh, Luge and Skeleton - RusSki Gorki Jumping Center– Ski lompat dan Nordik kombinasi - Desa Olimpiade Rosa Khutor Plateau (sochiglobal.com) Pemerintah Rusia mengatakan setelah berakhirnya Olimpiade Sochi ini, fasilitas tersebut akan digunakan untuk acara-acara lain masa depan. Salah satu contohnya Stadion Fisht, dimana berlangsungnya upacara pembukaan dan penutupan olimpiade, akan digunakan sebagai salah satu tempat pertandingan sepak bola di Piala Dunia 2018. Kota ini juga akan aktif mengadakan berbagai acara seperti Formula 1 Grand Prix di Sochi yang dijadwalkan akan digelar pada 2014-2020, FIFA World Cup 2018, pertunjukan kelas dunia, festival, dll. Melalui Olimpiade Sochi, Rusia telah membuat langkah besar dalam meningkatkan citra di masyarakat internasional dan banyak investor yang percaya dengan kinerja mereka. 4. Meningkatnya Jumlah Wisatawan Manfaat jangka panjang dari penyelenggaraan Olimpiade Sochi ini adalah pariwisata. Pemerintah Rusia berharap dapat meningkatkan jumlah wisatawan dengan mempromosikan Sochi sebagai tujuan liburan. Olimpiade Sochi ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan parawisata Rusia dan telah mempengaruhi meningkatnya arus wisatawan ke Sochi sebesar 10-15% per tahun. Wisatawan yang masuk pada tahun 2011 telah meningkat dengan lebih dari 2,2 juta kedatangan wisatawan asing, meningkat 11% dari tahun sebelumnya. Menurut perwakilan dari Bandara Internasional Sochi, pada tahun 2014 lebih dari 4 juta orang mengunjungi Kota Sochi, meningkat 28% dari tahun sebelumnya. Dan setelah Olimpiade Sochi berakhir, pada tahun 2015, jumlah wisatawan meningkat menjadi 4,7 juta. (russianeconomicfreedom.org) Setelah Olimpiade Sochi, kota ini digunakan menyelenggarakan berbagai event penting lainnya seperti Formula 1 pada bulan Oktober 2014. Ajang olahraga selanjutnya yang memiliki potensi lebih besar dalam meningkatkan jumlah wisatawan setelah olimpiade ini adalah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Penyelenggaraan Olimpiade Sochi ini dapat dikatakan sebagai awal mula upaya diplomasi publik Rusia melalui ajang olahraga dan akan terus berkembang di masa depan. Citra Rusia di Mata Internasional Setelah Sochi Olympic 2014 Olimpiade saat ini tentu bukan hanya sekedar ajang olahraga internsional biasa, namun di era modern sekarang ini olimpiade telah digunakan untuk mencapai berbagai tujuan lain seperti perbaikan citra, ekonomi, politik dan sebagainya. Memanfaatkan ajang global untuk kepentingan tersebut sangatlah umum bagi negara tuan rumah, baik itu China, Inggris, dan negara lainnya Menampilkan gambaran Rusia Baru kepada dunia adalah pendorong utama penyelengaran olimpiadeini, sama seperti yang pernah dikatakan Presiden Vladimir Putin, Olimpiade Sochi ini "tanpa
522
Diplomasi Publik Rusia Membangun Citra Positif Melalui Sochi Olympics 2014 (Miftahul J)
diragukan lagi pengakuan dari prestasi Rusia, tidak hanya dalam olahraga, dan mereka pasti menilai keseluruhan negara kita". Meskipun awalnya masyarakat dunia ragu dengan masalah keamanan terutama munculnya berbagai ancaman terorisme telah berubah menjadi pujian dan pengakuan terhadap kekuatan militer Rusia. Dengan Olimpiade Sochi, Rusia memperlihatkan identitas dan budayanya baik selama pentandingan maupun saat upacara pembukaan dan penutupan maupun yang menyajikan seni, budaya dan kreatifitas Rusia yang menginspirasi masyarakatnya dan dunia. Untuk masyarakatnya sendiri, olimpiade ini juga merupakan kebanggaan nasional atas kemenangan dan peningkatan prestasi olahraga nasional. Walaupun olimpiade merupakan kesempatan bagi negara penyelengara menampilkan wajah terbaik mereka ke penonton dunia, namun pada Olimpiade Sochi ini lebih terfokus pada pemberitaan negatifnya daripada yang positif. Contohnya selama berlangsungnya olimpiade Twitter telah dipenuhi dengan hastag #SochiProblem setelah wartawan dan atlet dari negara lain mulai berdatangan. Bahkan sebelum upacara pembukaan, berdasarkan survei Pew Research Center 2014 keputusan penyelengaraan olimpiade di Sochi ini tidak terima dengan baik oleh publik dengan hanya sembilan dari 38 negara yang menyetujui keputusan tersebut. (pewresearch.org) Baik sebelum dan sesudah penyelengaraan, biaya pengeluaran yang berlebihan telah menjadi perdebatan media internasional. Di satu sisi pengeluaran tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan ekonomi Rusia ke dunia dan pembuktiaan transfomasi ekonominya melalui investasi pembangunan. Di sisi lain, hal tersebut memunculkan berbagai kritikan negatif dan dianggap sebagai contoh yang buruk untuk calon kota penyelengara di masa depan. Pembangunan infrastruktur yang berlebihan mencerminkan bahwa kepemimipinan Vladimir Putin mengingatkan dengan gaya kepemimpinan era Uni Soviet yang menggunakan proyek megah untuk membantu menaikkan statusnya. Dan berbagai isu korupsi dari media juga memperkuat persepsi bahwa Rusia adalah negara yang korup. Olimpiade ini dipenuhi dengan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia setelah pemerintah mengesahkan undang-undang yang melarang penyebaran propaganda gay untuk anak di bawah umur pada Juni 2013. Berbagai kritikan negatif dari media dan masyarakat dunia yang berpandangan bahwa peraturan tersebut telah membatasi semangat gerakan olimpiade dan sangat bertentangan dengan standar demokrasi. Pengesahan peraturan tersebut juga menyebabkan pemboikotan oleh para pemimpin negara-negara Eropa, seperti Presiden Jerman dan juga Amerika Serikat sebagai tanda protes mereka. Namun berhasil atau tidaknya olimpiade ini tidak tergantung pada indikator tersebut, faktanya bahwa ketidakhadiran mereka tidak menghentikan penyelenggaraan olimpiade seperti yang terjadi pada Olimpiade Moskow 1980. Setelah selesai Olimpiade Sochi ini mendapatkan reaksi yang berbeda-beda baik atlet, media, penonton dan lainnya. Bagi para atlet, mereka merasa puas dengan semua fasilitas yang telah memberikan kenyamanan dan keamanan selama pertandingan seperti yang dijanjikan Rusia. Untuk penonton sendiri, olimpiade ini merupakan
523
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 5, Nomor 2, 2017: 513-528
perayaan besar bagi pencinta olahraga, terutama penggemar olimpiade musim dingin. Mereka sangat terkesan atas pekerjaan panitia penyelengara dan Rusia mempersiapkan olimpiade dengan semua keindahan dan kemegahanya. Media-media internasional juga berbeda pendapat, meskipun lebih banyak media memberikan kritikan negatif, seperti media Amerika Serikat yang memberitakan kegagalan infrastuktur seperti hotel, air, fasilitas yang belum selesai dan sebagainya. Contoh lainnya, media Forbes yang menyatakan bahwa “Sochi is the most unsuccessful games in history”. (www.forbes.com) Namun ada yang positif seperti media Lithuania yang terkesan dengan relawan yang sangat membantu, hotel mewah dan pemandangan yang indah di lokasi penyelenggaraan. Contoh lainnya, Majelis Umum PBB juga mengakui kesuksesan Olimpiade Sochi dan panitia penyelenggara dalam dunia olahraga (sputniknews.com). Selain itu, Amerika Serikat secara resim memuji dan percaya dengan kemampuan pengamanan Rusia yang telah menjaga atlet dan penggunjung di Sochi dari ancaman teroris. (www.newsday.com) Mendukungan pasukan pemberontak di Ukraina Timur dan menguasai Krimea telah menghancurkan ambisi Rusia mengubah citranya di dunia. Dengan intervensi di Ukraina pada tahun 2014, berdasarkan Pew Research Center 2014, pandangan menjadi jauh lebih memburuk terutama bagi negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Brasil, serta Eropa . Cina, sebaliknya, adalah salah satu dari beberapa negara yang mulai melihat mereka lebih baik, memiliki hubungan baik pada tingkat politik pasca peristiwa di Ukraina. Bagi negara-negara lainnya, mereka setuju bahwa dunia mengakui keberhasilan Olimpiade Sochi yang telah mengamankan posisi Rusia bahkan menghapuskan perannya sebagai agresor di Ukraina. (www.pewglobal.org) Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam penulisan skripsi ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Olimpiade Sochi 2014 menjadi pembuktian Federasi Rusia bahwa negaranya mampu menyelenggarakan Olimpiade Musim Dingin ke-22 sebagaimana negara-negara maju yang sebelumnya telah sukses menyelenggarakannya. Dengan sejarah panjang sebagai negara adikuasa pada masa Uni Soviet, Rusia hingga saat ini masih dipersepsikan sebagai negara komunis terutama oleh negara-negara Barat. Banyak citra negatif dari media-media internasional seperti kepemimpinan presiden yang otoriter, kontrol pemerintah terhadap media, isu hak asasi manusia, tindakan-tindakan Rusia konflik Georgia dan Krimea dll telah melekat pada negaranya selama bertahun-tahun. Melalui Olimpiade Sochi ini, Rusia telah memperlihatkan kepada dunia kebangkitannya setelah runtuhnya Uni Soviet. Rusia juga membuktikan citranya sebagai sebuah bangsa yang bemartabat dan demokratis serta menunjukkan posisinya sebagai salah satu kekuatan dunia. Diplomasi publik melalui olimpiade ini dapat terwujud dengan melibatkan aktor-aktor diplomasi, tidak hanya oleh Pemerintah Rusia, namun juga di lakukan oleh para aktor non-state. Dengan diplomasi publik yang dilakukan Rusia melalui Olimpiade Sochi 2014, Pemerintah Rusia telah sukses menunjukkan keberhasilan negaranya diantaranya sebagai berikut : stabilitas keamanan negaranya tertutama di daerah Kaukasus Utara yang rawan konflik; kekuatan ekonominya yang mampu mengeluarkan anggaran yang sangat besar;
524
Diplomasi Publik Rusia Membangun Citra Positif Melalui Sochi Olympics 2014 (Miftahul J)
peningkatan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas yang telah mengubah Kota Sochi yang tertinggal menjadi resor ski kelas dunia; dan peningkatan jumlah wisatawannya. Dengan berbagai kritikan dari media internasional seperti tempat penyelenggaraan yang penuh dengan acaman terorisme, tuduhan korupsi, pelanggaran hak asasi manusia hingga ketidakhadiran beberapa pemimpin negara. Berhasil atau tidaknya Olimpiade Sochi tidak tergantung pada indikator tersebut, karena faktanya penyelenggaraan olimpiade ini tetap terlaksana dan semua negara yang berpartisipas baik itu atlet, duta besar, media dll tetap hadir selama pertandingan.
Daftar Puataka Buku A. Saefudin Ma'mun. 2009. Citra Indonesia Di Mata Dunia : Gerakan Kebebasan Informasi dan Diplomasi Publik. Bandung : AIPI. Tonny Dian Effendi. 2011. Diplomasi Publik Jepang : Perkembangan dan Tantangan. Bogor : Ghalia Indonesia. Jurnal Diplomasi Publik dalam Politik Luar Negeri, tersedia di http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Lepasan%20Naskah%203%20(17-23).pdf Perdebatan Teori Transisi Demokrasi, tersedia http://journal.ui.ac.id/index.php/wacana/article/viewFile/3675/2928
di
Internet 2014 Host City Election tersedia di http://olympic.org/content/the-ioc/bidding-forthe-games/past-bid-prosses/2014-host-city-election/?fullsite=yes diakses pada tanggal 25 Mei 2014. 2014 Winter Olympics, tersedia di http://sochiglobal.com/2014-winter-olympics/, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016 Adler-Sochi International Airport, tersedia di http://broom03.revolvy.com/main/index.php?s=AdlerSochi%20International%20Airport&item_type=topic, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016 Countdown to Sochi Olympics : What the world thinks of Russia, tersedia di http://pewresearch.org/fact-tank/2014/01/31/countdown-to-sochi-olympicswhat-the-world-thinks-of-russia/, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016 Diplomasi 2013: Rusia Memegang Teguh Kesetaraan, tersedia di http://indonesia.rbth.com/politics/2013/12/25/diplomasi_2013_rusia_memega ng_teguh_kesetaraan_22967.html, diakses pada tanggal 19 November 2014
525
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 5, Nomor 2, 2017: 513-528
Factsheet – Sochi 2014 Facts & Figures, tersedia di https://stillmed.olympic.org/Documents/Games_Sochi_2014/Sochi_2014_Fac ts_and_Figures.pdf, diakses pada tanggal 22 Februari 2016 For
Putin, Sochi Olympics carry big risks, rewards, tersedia di http://bigstory.ap.org/article/putin-sochi-olympics-carry-big-risks-rewards, diakses pada tanggal 11 November 2014
Foto:
Past Olympics 1956-1980, http://www.iyaa.com/olahraga/foto/1742191_3463.html, tangggal 8 November 2014
tersedia diakses
di pada
Games
2014 Will Double Sochi Power Supply, tersedia di http://web.archive.org/web/20100104025947/sochi2014.com/87868, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016
Internal Troops to provide security at Sochi Olympics, tersedia di http://rbth.co.uk/news/2014/01/15/internal_troops_to_provide_security_at_so chi_olympics_33250.html, diakses pada tanggal 22 Februari 2016 Inside Rusia Today: counterweight to the mainstream media, or Putin’s mouthpiece?, tersedia di http://newstatesman.com/world-affair/world-affair/2013/05/insiderusia-today-counterweight-mainstream media- or-putins-mou, diakses pada 28 Maret 2015 IOC
Marketing: Media Guide Sochi 2014, tersedia di https://stillmed.olympic.org/Documents/IOC_Marketing/Sochi_2014/IOC_M EDIA_GUIDE_2014.pdf, diakses pada tanggal 28 Maret 2016
Keamanan Ketat Menjelang Olimpiade Sochi, tersedia http://www.dw.com/id/keamanan-ketat-menjelang-olimpiade-sochi/a17344038, diakses pada tanggal 6 Agustus 2016 Kisah
di
Sukses Perjalanan Bisnis Vladimir Putin, tersedia di http://www.bisnishack.com/2014/07/kisah-sukses-perjalanan-bisnis-vladimirputin.html, diakses pada tanggal 1 Oktober 2014
Obama offers US security assistance to Putin as Olympic terror fears mount, tersedia di http://www.foxnews.com/politics/2014/01/22/olympic-fears-mountdespite-putin-assurances.html, diakses pada tanggal 6 Agustus 2016 Olympic Fans Flock To Sochi Cultural Performances, tersedia https://www.olympic.org/news/olympic-fans-flock-to-sochi-culturalperformances, diakses pada tanggal 6 Agustus 2016
di
Pembangunan Sochi: Keberhasilan Diplomasi dan Kepentingan Putin, tersedia di http://privetmagz.com/2015/11/17/pembangunan-sochi-keberhasilandiplomasi-dan-kepentingan-putin/, diakses pada tanggal 22 Februari 2016
526
Diplomasi Publik Rusia Membangun Citra Positif Melalui Sochi Olympics 2014 (Miftahul J)
Putin instructs energy minister to take Sochi’s energy system under strict control, tersedia di http://tass.ru/en/non-political/714067, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016 Putin
to discuss Winter Games preparations in Sochi, tersedia di http://eng.rzd.ru/smie/public/en?STRUCTURE_ID=119&refererLayerId=449 6&layer_id=4500&id=201073, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016
Russia’s Global Image More Negative than Positive – Poll, tersedia di http://en.ria.ru/russia/20130904/183152296/Russias-Global-Image-MoreNegative-than-Positive-Pew-Research-Center-Poll.html, diakses pada tanggal 23September 2014 Russia’s Global Image Negative amid Crisis in Ukraine, tersedia di http://www.pewglobal.org/2014/07/09/russias-global-image-negative-amidcrisis-in-ukraine/, diakses pada tanggal 12 Maret 2016 Russian Deputy PM leads Sochi delegation to inspect Munich Olympic Park, tersedia di http://www.insidethegames.biz/articles/9667/russian-deputy-pm-leadssochi-delegation-to-inspect-munich-olympic-park, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016 Russia to build 3 reserve airports in country's south by 2009, tersedia dihttp://sputniknews.com/russia/20070707/68544988.html, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016 Russian Minister of Emergency Situations Valdimir Puchkov, tersedia di http://tass.ru/en/russia/713964, diakses pada tanggal 22 Februari 2016 Russian Railways is the General Partner to the XXII Olympic and XI Paralympic 2014 Games in Sochi, tersedia di http://eng.rzd.ru/statice/public/en?STRUCTURE_ID=4110, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016 Siberia joins national effort to make the Sochi Olympics safe and successful, tersedia di http://siberiantimes.com/other/others/news/siberia-joins-national-effort-tomake-the-sochi-olympics-safe-and-successful/, diakses pada tanggal 22 Februari 2016 Siemens signs Russian Olympic train order, tersedia http://www.railwaygazette.com/news/single-view/view/siemens-signsrussian-olympic-train-order.html, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016
di
Skenario Hubungan UE dengan Rusia dalam Aspek Pendidikan dan Kebudayaan, tersedia di http://www.nederindo.com/2013/11/skenario-hubungan-uedengan-rusia-dalam-aspek-pendidikan-dan-kebudayaan/ diakses pada tanggal 22 September 2014
527
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 5, Nomor 2, 2017: 513-528
Sochi 2014: A lasting resort, tersedia di https://www.olympic.org/news/sochi-2014-alasting-resort, diakses pada tanggal 6 Agustus 2016 Sochi 2014 volunteers helping to create “special atmosphere”, tersedia di https://www.olympic.org/news/sochi-2014-volunteers-helping-to-createspecial-atmosphere, diakses pada tanggal 6 Agustus 2016 Sochi
Drafts In Cossacks for Olympic Security, tersedia http://en.ria.ru/sport/20140109/186366774/Sochi-Drafts-In-Cossacks-forOlympic-Security.html, diakses pada tanggal 6 Agustus 2016
di
Sochi’s
Long Term Economic Impact: Good or Bad?, tersedia di http://www.forbes.com/sites/andrewbender/2014/02/23/sochis-long-termeconomic-impact-good-or-bad/#6632cd3d7fac, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016
The
2014 Sochi Olympics, Two Years On, tersedia di http://russianeconomicfreedom.org/2016/03/29/the-2014-sochi-olympics-twoyears-on/, diakses pada 1 Juni 2016
The 2014 Sochi Winter Olympics : Security and Human Right Issues tersedia di http://www.fas.org/sgp/crs/misc/R43383.pdf diakses pada tanggal 5 Maret 2014 The Sochi 2014 Winter Olympics – the cost-benefit analysis and ways to improve the project efficiency tersedia di http://scholar.google.com/scholar?start=70&q=olympic+sochi&hl=en&as_sdt =0,5 diakses pada tanggal 18 Maret 2014 The
world’s largest guest network, http://www.avaya.com/ru/documents/dn7191en-sochi.pdf, tanggal 8 Agustus 2016
tersedia diakses
di pada
UN Praise of Sochi Games Testifies to Success: Russian Olympic Committee, tersedia di http://sputniknews.com/sport/20141107/1014365848.html, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016 U.S.
officials praise security at Sochi Games, tersedia di http://www.newsday.com/news/world/u-s-officials-praise-security-at-sochigames-1.7007383, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016
US firm Avaya named as Sochi 2014 network equipment supplier, tersedia di http://www.insidethegames.biz/articles/15030/us-firm-avaya-named-as-sochi2014-network-equipment-supplier, diakses pada tanggal 8 Agustus 2016
528