Dioktil Sulfosuksinat DI OCTYL SULFOSUCCINATE
1. N a m a Golongan Senyawa Karbonil (1), senyawa sulfur (7).
Sinonim / Nama Dagang (1, 2,3,5,10) Aerosol GPG; Aerosol OT; Aerosol OT 75; Aerosol OT-B; Alcopol O; Alphasol OT; Berol 478; Bis(ethylhexyl) ester of sodium sulfosuccinic acid; Bis-2ethylhexylester sulfojantaranu sodneho; Bis(2-ethylhexyl)sodium sulfosuccinate; Bis(2-ethylhexyl)
S-sodium
sulfosuccinate;
1,4-Bis(2-ethylhexyl)
sodium
sulfosuccinate; Butanedioic acid; sulfo- 1,4-bis(2-ethylhexyl) ester; sodium salt; Celanol DOS 75; Clestol; Colace; Complemix; Constonate; Coprol; Defilin; Di-(2ethylhexyl) sodium sulfosuccinate; Dioctlyn; Dioctylal; Dioctyl ester of sodium sulfosuccinate; Dioctyl ester of sodium sulfosuccinic acid; Dioctyl-medo forte; Dioctyl
sodium
sulfosuccinate;
Dioctyl
sulfosuccinate
sodium;
Dioctyl
sulfosuccinate sodium salt; Diomedicone; Diosuccin; Diotilan; Diovac; Docusate sodium; Doxinate; Doxol; D-S-S; Dulsivac; Duosol; 2-Ethylhexyl sulfosuccinate sodium; Humifen WT 27G; Konlax; Kosate; Laxinate; Laxinate 100; Manoxal OT; Manoxol OT; Mervamine; Modane soft; Molatoc; Molcer; Molofac; Monawet MD 70E; Monawet MO-70; Monawet MO-70 RP; Monawet MO-84 R2W; Monoxol OT; Nekal WT-27; Nevax; Nikkol OTP 70; Norval; Obston; Rapisol; Regutol; Requtol; Revac; Sanmorin OT 70; SBO; Sobital; Sodium bis(2-ethylhexyl) sulfosuccinate; sulfosuccinate;
Sodium Sodium
di-(2-ethylhexyl) dioctyl
sulfosuccinate; sulphosuccinate;
Sodium Sodium
dioctyl 2-
ethylhexylsulfosuccinate; Sodium sulfodi-(2-ethylhexyl)-sulfosuccinate; Softil; Sol sodowej sulfobursztynianu dwu-2-etyloheksylowego; Soliwax; Solusol-75%; Solusol-100%; Sulfimel DOS; Sulfosuccinic acid, bis(2-ethylhexyl)ester sodium salt; SV 102; Tex-Wet 1001; Triton GR-5; Triton GR 7; Vatsol OT; Velmol; Waxsol;
Wetaid
SRbis(2-ethylhexyl)sulfosuccinic
acid;
Sodium
1,4-bis-(2-
ethylhexyl)-sulfosuccinate; butanedioic acid; sulfo-1,4-bis-(2-ethylhexyl) ester
sodium salt; dioctyl sodium sulfosuccinate; bis(2-ethylhexyl)sulfosuccinate sodium salt,
dioctyl sulfosuccinate sodium salt; dioctyl sodium succinate;
cloace.
Nomor Identifikasi Nomor CAS
: 577-11-7 (1,2,3,4,5,6,8,10)
Nomor RTECS
: WN0525000 (8)
Nomor EC (EINECS)
: 209-406-4 (5,6,7,10)
MDL number
: MFCD00012455 (7)
TSCA
: TSCA 8(b) (8)
2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Dioktil Sulfosuksinat Deskripsi (2,3,4,6,8) Padatan, berwarna putih, bau khas; Titik Leleh 153-157 0C (307-315 0F); Rumus Molekul C20H37O7SNa; Berat Molekul 444.55; Gravitasi spesifik 1.1; Kelarutan dalam air 1.5 g/100 g @ 25 0C; pH (1% padatan/air) = 6 (asam); Densitas uap =1,5 (air=1); ionitas dalam air= anion; Sedikit larut dalam air dingin, larut sebagian pada air panas, mudah larut dalam metanol, etanol, dietil eter dan gliserol.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (8) : Kesehatan 2
= Tingkat Keparahan Tinggi
Kebakaran 1
= Dapat terbakar
Reaktivitas 0 Klasifikasi EC
= Tidak Reaktif (2,5,6,7)
:
Xn
= Berbahaya
R22
= Berbahaya jika tertelan
R34
= Menyebabkan terbakar
R41
= Risiko kerusakan serius pada mata
R36/37/38
= Iritasi pada mata, sistem pernafasan, dan kulit
S26
= Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis
S36
= Pakai/kenakan pakaian pelindung yang tepat
S37/39
= Pakai/kenakan sarung tangan dan pelindung mata/wajah yang baik
3. Penggunaan (3,5,11) Pelembab, pelarut, pendispersi, pengemulsi, pencahar, dan obat anti diare.
4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Jalur paparan : kontak mata, terhirup, tertelan (10). Target Organ: usus besar, usus kecil (10). Bahaya utama terhadap kesehatan: bahan ini dapat mengiritasi membran mukosa dan saluran pernapasan atas (8). Rute Paparan Paparan Jangka Pendek Kontak dengan mata : dapat menyebabkan iritasi.(2) Kontak dengan kulit: dapat menyebabkan iritasi kulit (2) Tertelan: dapat menyebabkan rasa terbakar pada saluran cerna, Dapat berbahaya jika tertelan (2) Terhirup: Menghirup debu dari bahan dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan. (2) Paparan Jangka Panjang Tidak ditemukan informasi (2), Bahan ini beracun dalam darah
(10)
.
5.
Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas
: Stabil pada suhu dan tekanan normal(2).
Kondisi yang harus
: Debu, asam kuat, oksidan kuat, basa
(2)
.
dihindarkan Tak tercampurkan
: Asam kuat, basa kuat, Oksidator kuat; asam (2).
Bahaya dekomposisi
: karbon monoksida, oksida dari sulfur, karbon dioksida, sodium oksida (2,4).
Polimerisasi
: Tidak terjadi (4).
Penyimpanan (4,8)
6.
Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik jauh dari panas, sumber matahari langsung.
Simpan terpisah dari bahan yang tak tercampurkan seperti oksidator, logamlogam, dan asam-asam.
Jauhkan dari panas dan sumber api.
Hindari menelan dan menghirup debu zat ini.
Hindari bersentuhan dengan kulit dan cuci pakaian setelah kontak.
Wadah dari material ini dapat berbahaya ketika kosong karena memungkinkan masih adanya residu (uap, cairan).
Bila ventilasi tidak memadai, gunakan peralatan pelindung pernapasan.
Jika terhirup, segera cari pertolongan medis dan tunjukkan wadah atau label bahan.
Jauhkan kontak dengan mata dan kulit.
Bahan akan mudah terbakar pada lingkungan dengan panas yang ekstrim dan kontak dengan oksidator kuat.
7. Toksikologi Toksisitas Data pada manusia Efek kronis pada manusia: Dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ berikut: usus besar dan usus kecil Efek Lain: Sedikit berbahaya bila
kontak dengan kulit (iritan), tertelan, dan
terhirup Data pada hewan (2,5,6,10) Draize test mata-kelinci 250 µg-mild; Draize test mata-kelinci 1%-severe; Draize test kulit-kelinci 10 mg/24 jam-moderate; LD50 oral-tikus (mouse) 2463 mg/kg; LD50 oral-tikus (rat) 1900 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus (rat) 590 mg/kg; LD50 intravena-tikus (mouse) 60 mg/kg. Data Karsinogenik Tidak terdaftar oleh ACGIH, IARC, maupun NTP
(2)
Data Reproduksi Percobaan pada tikus (rat) yang diberi bahan 8820 mg/kg secara oral, dihasilkan efek pada bayi baru lahir: tindakan setelah melahirkan atau efek.(10) Informasi Ekologi (8,9,10) Ekotoksisitas: LC50 (ikan, 96 jam) : Bluegill 37 mg/L(4); Oncorynchus mykiss ( Rainbow Trout 28 mg/L(4,10) LC50 (Crustacea, 48 jam)
: Daphnia magna
36 mg/L BOD 28 hari
: 66,7 % (4)
Biodegradasi produk: Kemungkinan bahaya jangka pendek dari produk hasil degradasi tidak mungkin terjadi. Namun, bahaya jangka panjang mungkin terjadi. (8) Toksisitas Produk Hasil Biodegradasi: Produk hasil degradasi lebih toksik.
(8)
8.
Efek Klinis (8,10) Keracunan akut Terhirup Bahan dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa dan saluran pernapasan atas. Dapat berbahaya bila terhirup. Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi. Berbahaya bila mengalami absorbsi pada kulit Kontak dengan mata Dapat menyebabkan iritasi. Tertelan Berbahaya bila tertelan. Keracunan kronik Terhirup Data tidak ditemukan Kontak dengan kulit Data tidak ditemukan Kontak dengan mata Data tidak ditemukan Tertelan dapat menyebabkan gangguan reproduksi.
9.
Pertolongan Pertama Terhirup (2) Bila aman memasuki area, segera pindahkan korban dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Jika tidak bernapas, beri nafas buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jangan melakukan resustasi dari mulut ke mulut. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Kontak dengan kulit (2,8) Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata (2,8) Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan (2) Jangan rangsang muntah korban. Pada korban sadar setelah berikan minum 2 gelas susu atau air untuk mengencerkan zat. Jangan beri apapun pada pasien yang tidak sadar. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang.
10. Penatalaksanaan oleh tenaga kesehatan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB.
Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: -
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
-
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
-
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
-
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
-
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
-
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) -
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
-
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
-
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
-
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
-
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
-
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan Dioktil Suksinat : Data Tidak Tersedia (8). Alat Pelindung Diri: Kacamata splash, jas laboratorium, penghisap debu, sarung tangan, gunakan respirator yang direkomendasikan. Alat Pelindung diri untuk menangani tumpahan besar:
Kacamata splash, jas penuh, penghisap debu, sepatu boat, sarung tangan, respirator pribadi harus digunakan untuk mencegah inhalasi dari produk. Ventilasi: Sistem ventilasi pembuangan lokal dianjurkan saat menghadapi kabut yang dihasilkan. Ventilasi Langsung dianjurkan ketika materi menjadi debu,uap atau kabut yang dilepaskan.(2) Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat untuk menjaga paparan karyawan di bawah Batas Paparan. Proteksi mata: Gunakan kacamata keselamatan atau goggles yang disarankan oleh OSHA untuk melindungi mata dan wajah sesuai regulasi 29 CFR 1910 atau sesuai European Standard EN 166
(2)
Sediakan kran pencuci mata untuk
keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.(9) Pakaian: memakai celemek kedap air untuk mencegah paparan kulit (2) Sarung tangan: Perlindungan untuk Sarung tangan: Sarung tangan berbahan Neoprene atau Viton (9) Respirator: Gunakan respirator yang disetujui oleh NIOSH MSHA atau sesuai dengan European Standard EN 149
sebagai antisipasi ketika paparan uap
terjadi. Mengikuti persyaratan standar perlindungan pernapasan dari OSHA (respirator OSHA pada 29 CFR 1910.134). (2)
12. Manajemen Pemadam Kebakaran (2,8) Kemampuan terbakar dari produk: dapat terbakar pada suhu tinggi. Titik Nyala : Data Tidak Tersedia. Suhu Autoignition : Data Tidak Tersedia. Batas ledakan terendah : Data Tidak Tersedia Media pemadam kebakaran: Untuk api kecil: bahan kimia kering. Untuk api besar: semprotan air, kabut atau busa kimia, karbon dioksida, Jangan gunakan water jet. Produk hasil kebakaran: CO, CO2, oksida-oksida dari belerang (SO2, SO3). Bahaya Kebakaran bila kontak dengan bahan:
Terbakar bila mengalami kontak dengan percikan api, bahan oksidator. Sedikit terbakar atau terbakar bila kontak dengan panas, material pereduksi, atau material-material yang mudah terbakar. Tidak akan terbakar dalam kondisi lembab.
13. Manajemen Tumpahan Tumpahan sedikit: Gunakan bahan yang sesuai untuk membersihkan tumpahan bahan padat untuk dibuang ke wadah pembuangan. Akhiri pembersihan dengan menyemprotkan air ke permukaan yang terkontaminasi dan buang sesuai dengan aturan lokal dan regional. Segera bersihkan tumpahan. Cegah penyebaran ke lingkungan. (8) Tumpahan yang banyak: Gunakan sekop untuk memindahkan material yang tumpah ke wadah pembuangan. Akhiri pembersihan dengan menyemprotkan air ke permukaan yang terkontaminasi dan hindari aliran yang mengarah ke saluran air (8).
14. Daftar Pustaka 1. http://www.chemcas.com/msds/cas/msds128/577-11-7.asp
(diunduh
Desember 2011) 2. http://www.chemcas.com/material/cas/archive/577-11-7.asp
(diunduh
Desember 2011) 3. http://www.fao.org/ag/agn/jecfa-additives/specs/Monograph1/Additive159.pdf ((diunduh Desember 2011) 4. http://talasonline.com/photos/msds/aerosol_ot.pdf
(diunduh
Desember
2011) 5. http://msds.chem.ox.ac.uk/DI/dioctyl_sulfosuccinate_sodium.html (diunduh Desember 2011) 6. http://fscimage.fishersci.com/msds/00068.htm (diunduh Desember 2011) 7. http://www.sigmaaldrich.com/catalog/ProductDetail.do?D7=0&N5=SEARC H_CONCAT_PNO|BRAND_KEY&N4=D201170|ALDRICH&N25=0&QS=O N&F=SPEC (diunduh Desember 2011)
8. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9923877
(diunduh
Desember 2011) 9. http://www.imperialsupplies.com/msds0050680.shtml (diunduh Desember 2011) 10. http://www.bioeng.nus.edu.sg/cellular/msds/d4422.pdf (diunduh Desember 2011) 11. http://www.chemyq.com/En/xz/xz12/1189671tnvi.html (diunduh Desember 2011)