ANALISIS PELAYANAN SOSIAL BAG1 LANJUT USIA Keadaan Umum Posyandu
Kegiatan Posyandu
Posyandu merupakan salah satu organisasi lokal yang ada di lingkungan
RW I0 Cempaka Baru. Kegiatan Posyandu merupakan kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah yaitu merupakan kegiatan kerjasarna antara Departemen Kesehatan RI dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN). Program tersebut dilaksanakan di setiap wilayah di Indonesia di masing-masing wilayah kelurahan dan desa. Dibawah koordinasi pemerintah kelurahan maka dibentuk kelompok kerja yang menangani kegiatan pelayanan kepada balita yang disebut sebagai kelompok pos pelayanan terpadu atau Posyandu. Pembentukan pengurus dilaksanakan oleh warga melalui tokoh masyarakat. Kelompok Posyandu sebagai organisasi kemasyarakatan yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, maka dalam pelaksanaan kegiatan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara otonom dilakukan oleh warga disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di masyarakat serta mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh puskesmas. Dalam pelaksanaannya pihak puskesmas melakukan koordinasi dengan pengurus PKK kelurahan dan pembentukan pengurus Posyandu diserahkan kepada pengurus PKK RW. Kegiatan Posyandu merupakan kegiatan yang bersifat sukarela secara partisipatif. Tanggungjawab menjalankan tugas tergantung dari diri pengurus sebagai anggota kelompok. Biasanya yang terlibat dalam kepengurusan adalah para ibu yang aktif dalam kegiatan sosial masyarakat. Pemilihan pengurus dilakukan secara kekeluargaan yang mau terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Kegiatan yang bersifat sukarela didasarkan pada kemauan secara partisipatif harus menumbuhkan rasa kepedulian dan rasa memiliki dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sebagai kader di Posyandu. Bila kesadaran memiliki dan kepedulian ada pada setiap anggota maka diharapkan keberadaan posyandu sebagai organisasi sosial dapat berfimgsi secara memadai
Mekanisme pelayanan diselenggarakan sebanyak dua kali dalam satu bulan yaitu pada minggu pertarna dan minggu ketiga. Terdapat dua pos pelayanan dengan jangkauan pelayanan dari RT 01 sampai RT 12. Jumlah anggota kader sebanyak 22 orang terdiri dari ketua, bendahara, sekretaris dan beberapa seksi. Pos pelayanan untuk RT 01 sarnpai RT 06 dilaksanakan oleh Posyandu "Mawar Merah I" pada minggu pertarna. Sedangkan pos pelayanan untuk RT 07 sarnpai
RT 12 dilaksanakan oleh Posyandu "Mawar Merah 11" pada minggu ke tiga. Sarana dan prasarana yang dimiliki Posyandu untuk penunjang kegiatan pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita cukup memadai. Sarana yang dimiliki antara lain alat timbangan balita dan timbangan orang dewasa, sistem pelayanan menggunakan 5 meja peralatan memasak, buku administrasi kegiatan, ruang sekretariat di RW. Prasarana yang dimiliki antara lain kartu menuju sehat (KMS) dari puskesmas, formulir isian kegiatan pelayanan, buku registrasi, papan struktur organisasi. Jumlah pemanfaat Posyandu untuk pelayanan bagi ibu dan balita sebanyak 174 balita dan 450 wanita usia subur (WUS), dan 35 ibu hamil. Dari jumlah tersebut yang aktif dalam memanfaatkan pelayanan Posyandu relatif banyak. Laporan kegiatan Posyandu periode januari 2006 tercatat jumlah balita yang mendapatkan pelayanan sebanyak 72 orang, pemeriksaan ibu hamil 27 orang dan pelayanan KB 10 orang. (Laporan kegiatan Posyandu, 2006). Partisipasi warga dalam memanfaatkan pelayanan Posyandu terbilang cukup banyak. Setiap kali pos pelayanan dibuka terlihat kehadiran warga datang ke tempat pelayanan yang telah ditentukan. Berkaitan dengan kehadiran warga yang memanfaatkan pelayanan Posyandu seperti dikemukakan oleh ketua Posyandu Ibu ES, berikut ini :
Kehadiran warga ke Posyandu dalam memanfaatkan pelayanan tercatat cukup banyak Unruk rnengundang warga datang ke Posyandu kami gunakan corong mushola dun pengurus musingmasing rukun tetangga. Banyaknya warga yang datang memanfaatkan pelayanan Posyandu mernberikan sernangat bagi kader unruk memberikan pelayanan dun ha1 ini menunjuhn keberadaan Posyandu cukup diterima dun dirasakan manfaatnya bagi warga masyarakat.
Dari pernyataan Ibu ES (ketua Posyandu) diketahui keberadaan Posyandu di tengah masyarakat telah dirasakan manfaatnya karena jurnlah warga yang datang tercatat cukup banyak. Kehadiran warga dalam kegiatan pelayanan Posyandu akan memberikan motivasi bagi kader untuk mengembangkan pelayanannya. Strategi yang dilakukan oleh pengurus dalam meningkatkan partisipasi warga untuk datang ke Posyandu antara lain melaksanakan kegiatankegiatan ekonomi produktif seperti arisan, mengadakan simulasi membuat kue atau keterampilan kerajinan rumah tangga lainnya. Melalui kegiatan arisan ternyata cukup efektif untuk menggerakan warga datang ke pos pelayanan. Para ibu yang membawa balitanya
ke Posyandu
menjadi lebih intensif mendatangi pos penimbangan. Manfaat yang dirasakan adaIah manfaat secara ekonomi maupun sosial yaitu kegiatan menabung dan interaksi sosial antara sesama warga. Hubungan sosial antara pengurus dan warga juga semakin dekat. Berkaitan dengan kegiatan-kegiatan produktiv yang dilakukan oleh kader untuk menarik keinginan warga datang ke Posyandu seperti dikemukakan oleh ibu WN pada kutipan :
Saya datang ke Posyandu selain untuk mendapat pelayanun kesehatan anak juga untuk mengikuti arisan yang diadakan oleh kader Posyundu. Kegiatan produktiv yang dikembangkun oleh kader cukup efektif dalam menggerakun warga untuk datang ke Posyandu. Dari pernyataan Ibu WN, diketahui bahwa kedatangan warga ke Posyandu selain untuk mendapatkan pelayanan kesehatan juga untuk mengikuti arisan dan kegiatan yang bersifat produktiv lainnya. Pernyataan yang sama disarnpaikan mengenai manfaat Posyandu seperti diungkapkan oleh ibu NN, sebagai berikut :
Kegiatan Posyandu dirasakan cukup bermanfaat karena selain mendapatkan pelayanan kesehatan gratis juga bisa saling kenal dengan ibu-ibu warga RT lain. Warga merasa keberadaan Posyandu sebagai suatu organisasi yang memberikan pelayanan cukup bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Pelayanan Bagi Lanjut Usia Dalam perkembangan kegiatan pelayanan kepada balita dan ibu hamil, Posyandu juga mengembangkan pelayanan bagi lanjut usia. Kegiatan posyandu bagi lanjut usia bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar. Kesehatan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan pada kehidupan lanjut usia. Ada dua persoalan utama yang sering dihadapi lanjut usia yaitu persoalan kesehatan dan persoalan kemiskinan. Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam melihat permasalahan lanjut usia adalah aspek psikis mereka. Beberapa gangguan psikis yang dialarni lanjut usia dapat berupa susah tidur, susah makan, khawatir, sedih dan sebagainya. Berdasarkan
adanya
kebijakan
pemerintah
dalam
pengembangan
pelayanan Posyandu terhadap para lanjut usia tersebut maka Pengurus Posyandu "Mawar Merah" menyelenggarakan kegiatan pelayanan bagi lanjut usia di RW 10. Dalam pelaksanaannya maka dibentuk kepengurusan di Posyandu untuk menangani lanjut usia. Kepengurusan Posyandu bagi lanjut usia mulai dibentuk pada tahun 2002 yaitu terdiri dari sembilan orang pengurus. Sembilan orang kader tersebut merupakan anggota kelompok kader posyandu balita. Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh pengurus Posyandu lanjut usia antara lain pelayanan kesehatan, kegiatan senam, kegiatan pengajian dan bantuan sosial kepada lanjut usia miskin. Bentuk kegiatan dikembangkan sesuai kondisi dan kebutuhan lanjut usia di lingkungan setempat. Inisiatif pengembangan pelayanan bagi lanjut usia dilaksanakan karena adanya kebijakan pemerintah dalam pengembangan posyandu yang memberikan pelayanan kepada lanjut usia. Berdasarkan kebijakan program mengenai pos pelayanan terpadu lanjut usia yang dikembangkan oleh pemerintah maka pengurus Posyandu di RWlO menyelenggarakan pelayanan bagi lanjut usia. Kegiatan pelayanan disesuaikan dengan keadaan permasalahan yang terjadi pada lanjut usia di lingkungan setempat.
Pemberian makanan tambahan bergizi Kegiatan bantuan makanan diberikan kepada lanjut usia miskin terlantar sebanyak 33 orang. Tujuan pemberian makanan adalah untuk membantu lanjut usia terlantar dalam memenuhi kebutuhan konsumsi makanan yang bergizi. Pelayanan pemberian makanan dilaksanakan dua kali setiap bulan. Kegiatan pemberian makanan diberikan apabila tersedianya dana kas yang ada di Posyandu. Jenis makanan yang disediakan antara lain berupa bubur kacang hijau, Roti dan susu atau jenis makanan laimya yang sesuai untuk konsumsi makanan bagi lanjut usia. Apabila tidak tersedia dana maka pengurus Posyandu tidak dapat memberikan pelayanan dalam menyediakan makanan bergizi. Kurang terlaksananya pemberian makanan karena pengurus belum menggali sumber dana yang diperlukan untuk penyediaan makanan. Sumber dana yang dimiliki hanya dari bantuan subsidi dari kas RW yang jumlahnya sangat terbatas. Masih minirnnya dana untuk penyelenggaraan kegiatan menyebabkan kegiatan pemberian makanan tidak terlaksana sesuai rencana yang telah ditentukan. Dana kegiatan untuk Posyandu diperoleh dari kas RW sebanyak Rp. 100.000 rupiah. Keterangan mengenai
kurang terlaksananya pelayanan pemberian
makanan tambahan seperti dikemukakan oleh Ibu SS, 54 tahun. (Ketua pengurus lanjut usia), yang dikutip : Pelayanan pemberian makanan bagi lanjut usia sering tidak terlaksana. Keterbatasan dana menjadi salah satu kendalanya. Apabila dana tidak cukup muka kami tidak menyediakan makanan tambahan bagi Janjut usia. Dana yang tersedia setiap bulan dari subsidi R W hanya sebanyak Rp. 100.000 rupiah.
Berdasarkan keterangan dari ketua pengurus lanjut usia pemberian makanan tambahan bagi lanjut usia kurang terlaksana dengan baik karena dana yang ada belum cukup untuk menyediakan makanan bergizi. Makanan tambahan akan diberikan apabila tersedia dana yang cukup dari kas yang dimiliki oleh Posyandu.
Kegiatan senam jantung sehat
Kegiatan olah raga senam dilaksanakan setiap hari minggu pagi pada pukul 06.00 sampai pukul 07.30 WIB di depan halaman sekretariat RW. Kegiatan senam dikelola oleh kelompok pengurus PKK RW dan pengurus RW. Kegiatan senam dapat diikuti oleh semua warga masyarakat yang senang berolah raga. Peserta senarn kebanyakan adalah warga yang berusia rata-rata 40 tahun ke atas. Penguus Posyandu memanfaatkan kegiatan yang ada di kelompok senam jantung sehat sebagai suatu sarana bagi lanjut usia untuk berolah raga. Mengikuti senam merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan bagi lanjut usia agar menjadi sehat dan segar. Olah raga senam jantung sehat bagi lanjut usia adalah sebagai sarana rekreasi pengisian waktu luang yang bermanfaat untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Manfaat lainnya yaitu sesarna lanjut usia dapat berkurnpul bersama untuk saling berbagi cerita dan pengalaman hidup yang membuat mereka merasa bahagia dan senang. Jurnlah lanjut usia yang mengikuti senarn cukup banyak yaitu hampir 50 persen selalu datang dalam setiap jadual kegiatan. Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan tiga kali dalam seminggu. Melalui kegiatan senam jantung sehat ini kader Posyandu lanjut usia dapat memanfaatkan waktu untuk memberikan penyuluhan dan pemeriksaan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia. Kegiatan pengajian melalui kelompok majelis ta'lim
Pelayanan sosial bagi lanjut usia dalam kegiatan pengajian adalah sarana untuk memperdalarn keimanan dan ketaqwaan. Kegiatan pengajian merupakan salah satu cara pengisian waktu luang yang bersifat produktif bagi lanjut usia. Keikutsertaan lanjut usia dalam kegiatan pengajian memiliki manfaat secara sosial karena dapat saling berinteraksi dengan warga masyarakat. Melalui kegiatan pengajian rutin di majelis ta'lim intensitas lanjut usia yang mengikuti pengajian secara rutin dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memiliki aktifitas rutin pengisian waktu luang.
Tujuan
kegiatan
pengajian
melalui
majelis
ta'lim
yaitu
untuk
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta meningkatkan hubungan silaturahmi dengan sesama warga masyarakat. Jumlah lanjut usia yang berpartisipasi dalam kegiatan pengajian masih sangat sedikit jumlahnya. Dari jumlah peserta pengajian yang ada, kehadiran lanjut usia yang ikut dalam pengajian rutin hampir mencapai 50 persen. Kemarnpuan pengurus dalam mengembangkan kerjasama dengan kelompok majelis ta'lim perlu ditingkatkan. Kegiatan pengajian secara khusus untuk lanjut usia belurn pernah dilakukan.
Kegiatan bantuan sosial Pemberian sumbangan paket sembako dan uang bagi lanjut usia terlantar biasanya diberikan pada saat menjelang hari raya keagamaan. Bantuan sosial tersebut merupakan salah satu kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh Posyandu. Tujuan kegiatan adalah untuk membantu lanjut usia miskin terlantar agar ikut merasakan kebahagiaan dalam merayakan hari raya keagamaan. Bantuan sembako belum dapat
dibagikan kepada semua lanjut usia
terlantar karena pengadaan bantuan tergantung pada ada tidaknya surnbangan dari warga masyarakat. Kegiatan bantuan sosial berupa materi masih sangat kurang dan secara kuantitas intensitasnya masih perlu di tingkatkan. Dalam memberikan bantuan tidak dilakukan pada saat hari besar keagaarnan saja tetapi pada saat lanjut usia yang terlantar memerlukan secara mendesak maka pemberian bantuan dapat diberi kan. Secara teknis kegiatan pelayanan Posyandu untuk lanjut usia
hingga
sekarang masih tetap berjalan seperti biasa. Bila dilihat dari jumlah kader Posyandu dengan jumlah lanjut usia yang memanfaatkan pelayanan relatif belum memadai. Keadaan tersebut merupakan harnbatan yang dirasakan pengurus karena dari jurnlah pengurus yang ada kadang belurn mampu melayani lanjut usia.
Keterangan tersebut diperoleh dari
Ibu ES 49 tahun (ketua Posyandu
mawar merah) seperti yang dikutip:
Pengurus memiliki hambatan dalam kegiatan menangani lunjut usia selain masih kekurangan dana, juga jumlah pengurus di Posyundu sungat kurang karena kader yang menangani peluyunan lanjut usia sebanyak 9 orang dun belum memiliki pengetahuan mengenai kegiatan dalam memberikan pelayanan bagi lanjut usia. Pengurus lanjut usia belum pernah mendapatkan pelatihan mengenaipelayanan bagi lanjut usia. Keterangan di atas menjelaskan bahwa persoalan yang dihadapi Posyandu antara lain masalah jumlah tenaga kader yang terbatas. Selain itu pengurus yang ada belum pernah mendapatkan pelatihan dalam memberikan pelayanan bagi lanjut usia. Usaha yang dilakukan pengurus dalam mengatasi pennasalahan yang dihadapi seperti dikemukakan oleh salah seorang pengurus ibu SS 55 tahun (Bandahara Posyandu lanjut usia) dalam kutipan :
Kami melakukan pendekatan dengan pemerintah kelurahan yaitu mengajukan proposal kegiatan tetapi belum mendapat tanggapan. Pengurus sungat mengharapkan dukungan dari semua pihak dalum mendukung kegiatan pelayanan Ianjut usia.
Dari penjelasan ibu SS tersebut ternyata dukungan pemerintah kelurahan terhadap kegiatan pelayanan Posyandu masih kurang mendapat tanggapan. Pemerintah kelurahan belum memberikan dukungan terhadap kegiatan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan bagi lanjut usia. Keadaan ini menyebabkan
kegiatan Posyandu untuk lanjut usia belum terlaksana dengan baik. Keterangan
mengenai
kurang
berkembangnya kegiatan
pelayanan
Posyandu diperoleh dari ibu SG 51 tahun, (Anggota pengurus Lansia) dalarn kutipan berikut :
Kurang terlaksananya kegiatan pelayanan Posyandu bagi lanjut usia karena kurangnya pengetahuan pengurus dalam mengembangkan pelayanan. Hal ini disebabkan karena kader belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai kegiatan pelayanan lanjut usia.
Kondisi dan Permasalahan Lanjut Usia
Menurut data kependudukan diketahui jumlah lanjut usia yang berumur 60 tahun ke atas adalah sebanyak 156 orang. Lanjut usia laki-laki sebanyak 79 orang dan lanjut usia perempuan sebanyak 77 orang. Dari jumlah tersebut terdapat 33 orang termasuk sebagai lanjut usia miskin terlantar. Secara umum permasalahan yang dihadapi lanjut usia di RW 10 dapat di lihat dari aspek fisik, ekonomi dan sosial psikologis. Pada aspek fisik yaitu kondisi lanjut usia berdasarkan keadaan kesehatan seperti penyakit yang diderita, kecacatan, dan fisik yang sudah "sepuh". Sedangkan pada aspek ekonomi yaitu keadaan lanjut usia dilihat dari tingkat perekonomiannya yang dalam keadaan miskin, tidak memiliki penghasilan, kurang mampu dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Pada aspek sosial psikologis yaitu kondisi lanjut usia yang kurang mendapatkan perhatian dari keluarga serta lingkungan sosialnya sehingga merasa dikucilkan. kesepian, kecemasan dalam menghadapi masa tuanya. Menjadi tua merupakan proses alami yang akan dilalui oleh setiap orang. Kondisi ketuaan sangat berpengaruh terhadap keadaan fisik seseorang seperti tenaga menjadi lemah, rawan terhadap berbagai penyakit, fungsi-fungsi organ tubuh melemah dan lain-lain yang berkaitan dengan kondisi ketuaannya. Keadaan lanjut usia di RW 10 dilihat dari penyakit yang diderita dapat dilihat pada tabel 6 : Tabel 6. Kondisi kesehatan lanjut usia di RW 10 Kelurahan Cempaka Baru Tahun 2005. No
Kondisi Kesehatan
Cacat fisik
1
2 3
4
Jumlah
1 Penyakit tekanan darah tinggi I 1 Penyakit jantung 1 Penyakit stroke I
I
I
I
I
I
I
Penyakit lainnya Jumlah I
Surnber : Laporan Posyandu 2005
I
I
Persen (%)
I
6 orang
1
5 I
I I
I
9
I
4 orang
6
I 4 orang I I
2 orang
2
I
I 1 69 orang I
6
I
53 orang
I
I
I
I
77
100 I
Melihat Tabel 6 di atas jumlah lanjut usia yang mengalami gangguan kesehatan sebanyak 69 orang. Dari jumlah tersebut lanjut usia yang paling banyak mengalami gangguan kesehatan adalah 53 orang yaitu gangguan kesehatan l a i ~ y seperti a sulit tidur, gangguan percernaan, rematik, gangguan pendengaran, gangguan katarak dan penyakit karena kondisi ketuaan lainnya Lanjut usia yang mengalami kecacatan fisik sebanyak enam orang. Penyebab kecacatannya karena penyakit kronis yang pernah diderita oleh lanjut usia tersebut. Bagi lanjut usia yang memiliki kemampuan ekonomi yang memadai akan melakukan pengobatan ke dokter praktek dalam memeriksakan penyakitnya. Bagi lanjut usia yang tidak mampu ekonomi hanya memanfaatkan puskesmas untuk berobat. Kegiatan yang dilakukan posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan antara lain pemeriksaan tensi, penimbangan berat badan dan memberi makanan bergizi berupa bubur kacang hijau atau makanan lainnya untuk lanjut usia. Sedangkan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia yang mengalami gangguan penyakit, posyandu melakukan koordinasi dengan puskesmas untuk memberikan kemudahan pelayanan perawatan kesehatan. Permasalahan lanjut usia lainnya adalah pada aspek ekonomi yaitu kondisi lanjut usia yang tidak mampu dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Lanjut usia yang kurang mampu kebanyak adalah mereka yang kurang memiliki jaminan hidup hari tuanya. Lanjut usia yang mengalami permasalahan ekonomi adalah mereka yang hanya bekerja pada sektor informal seperti sebagai buruh bangunan, pertukangan. Sedangkan bagi pensiunan pegawai negeri atau yang memiliki usaha ekonomi lebih memiliki jaminan hidup di hari tuanya karena setiap bulan mereka masih memiliki penghasilan. Kondisi kehidupan lanjut usia yang kurang memiliki jaminan hari tua dan tidak berpenghasilan tetap kurang dapat memenuhi kebutuhan hidup seperti pemenuhan kebutuhan perawatan kesehatan, makanan yang bergizi dan memadai. Keadaan lanjut usia dari tingkat perekonomiannya cukup dipengaruhi oleh status pekerjaan yang dimilikinya pada saat masih aktif bekerja. Data lanjut usia berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel 7 :
Tabel 7. Jurnlah lanjut usia di RW 10 Kelurahan Cempaka Baru berdasarkan status pekerjaan Tahun 2005. Jumlah
Status pekerjaan
No
I Pensiunan PNSIABRI
Persen (%)
I
1
12
( Pengusaha
1 Buruh bangunan I
3
1 Tukang kayu 1
4 5
63 orang
I
5 orang
I
64
I 12
12 orang I
I
Supir Jurnlah
1
I
5 orang
6
14 orang
14
99 orang
100
Sumber : Laporan Posyandu 2005 Dilihat dari status peke rjaan lanjut usia pada masa sebelum pensiun atau istirahat dari aktivitas pekerjaannya yaitu pensiunan sebagai PNSJABRI sebanyak
63 orang. Lanjut usia yang status pekerjaan sebagai pensiunan memiliki jaminan hidup hari tua lebih terjamin bila dibandingkan dengan mereka yang hanya memiliki pekerjaan pada sektor informal. Mereka yang bekerja pada sektor informal kurang memiliki jaminan hari tuanya dan lebih mengandalkan anak-anak mereka yang sudah dewasa dan berkeluarga untuk merawat dan memelihara para Ianjut usia yang kurang mampu ekonomi. Lanjut usia yang kurang memiliki jaminan hari tua antara lain mereka yang status pekerjaannya sebagai buruh bangunan, tukang kayu dan supir. Tujuan Pelayanan Lanjut Usia
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh pengurus Posyandu bagi lanjut usia dalarn kegiatan pelayanan adalah : 1. Membantu mengatasi masalah kesehatan lanjut usia yaitu dengan mengadakan
pemeriksaaan layanan kesehatan secara gratis bekerja sarna dengan pihak puskesmas. Pelayanan kesehatan belum dapat dilaksanakan karena belum ada pengembangan kerjasarna mengenai kegiatan pelayanan lanjut usia dengan petugas puskesmas. Pengurus kurang memiliki pemahaman tentang jenis
mengembangkan pelayanan belurn dilakukan oleh pengurus. Berdasarkan keterangan pengurus Posyandu mengenai kapasitas pengetahuan disampaikan ibu ND, sebagai berikut : Dalam mengembangkan pelayanan, pengurus kurang memahami mengenai bentuk pelayanan sosial bagi lanjut usia. Kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh pengurus selama ini hanya terbatas pa& pemberian pelayanan berupa makanan tambahan, senam jantung sehat, bantuan materi dun pengajian saja. Dari pemyataan yang dikemukakan oleh ibu ND salah seorang pengurus Posyandu, pelayanan kesehatan terhadap lanjut usia belum dilaksanakan karena pengetahuan pengurus mengenai kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia belum dipahami dengan baik. 2. Membantu untuk memberikan makanan tambahan bergizi : Kegiatan ini sudah dilaksanakan oleh pengurus yaitu dengan membagikan bubur kacang hijau atau makanan lainnya setiap dua kali dalam sebulan kepada lanjut usia dari keluarga miskin. Pemberian makanan tambahan ini belum dapat menjangkau seluruh lanjut usia yang ada. Keterbatasan sumber dana menyebabkan pemberian makanan tambahan bergizi tidak dapat dilakukan oleh Posyandu. 3. Membantu meningkatkan kebutuhan kerohanian yaitu dilaksanakannya
Pengajian bersama dengan kelompok majelis ta'lim. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sarna dengan kelembagaan keagamaan dengan harapan tumbuhnya rasa kepedulian anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan lanjut usia dan mengorganisir lanjut usia untuk lebih intensif mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dalam mengisi waktu luangnya. 4. Meningkatkan kesegaran jasmani yaitu dengan mengikuti senarn jantung sehat
bersarna-sarna dengan warga laimya. Kegiatan senam dilaksanakan setiap hari minggu didepan kantor sekretariat RW. Kegiatan senam ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh kelompok senarn jantung sehat warga RW 10.
5. Mengisi kegiatan uraktu luang yaitu dengan melakukan pekerjaan yang produktif seperti mengembangkan kegiatan usaha ekonomis guna membantu meningkatkan pendatapan bagi keluarga. Kegiatan layanan ini belurn dapat dilaksanakan oleh Posyandu karena dukungan pihak luar dari pemerintah
untuk memberikan bantuan sosial berupa modal usaha belum pernah ada. Untuk ha1 tersebut maka perlu adanya pengembangan jaringan dengan pihak kecarnatan agar memperhatikan para lanjut usia yang masih mampu untuk melakukan kegiatan usaha ekonomis produktif.
6. Membantu memberikan kemudahan kepada lanjut usia untuk mendapatkan fasilitas sarana dan prasarana layanan umum. Misalkan membantu lanjut usia untuk mengurus KTP dan surat-surat lainnya yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh lanjut usia. Kapasitas Pengurus
Pengetahuan
Pengetahuan pengurus mengenai kegiatan pelayanan bagi lanjut usia masih sangat kurang. Pengurus Posyandu belum pernah mendapatkan pelatihan kader mengenai pelayanan sosial bagi lanjut usia. Pelatihan yang pernah didapat hanya terbatas pada kegiatan pelayanan bagi balita dan ibu hamil. Sedangkan pelatihan pengetahuan tentang penanganan masalah lanjut usia belum dimiliki oleh pengurus. Pengetahun mengenai manajemen pelayanan sistem luar panti yang sesuai dengan kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Posyandu bagi lanjut usia belum dipahami oleh pengurus. Sehingga dalarn menyelenggarakan pelayanannya masih banyak mengalami berbagai kendala. Dalam penyusunan rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi lanjut usia di lingkungan RW 10 masih belum menyentuh kebutuhan yang dirasakan oleh lanjut usia. Berkaitan dengan kurangnya pengetahuan pengurus tentang manajemen pelayanan sosial bagi lanjut usia seperti yang disarnpaikan oleh pengurus lanjut usia yaitu Ibu ND, 48 Tahun. dalarn kutipan dibawah ini :
Saya sebagai pengurus Posyandu belum mengetahui apa dan hagaimana pelayanan yang harus dilakukan bagi lanjut usia. Pengetahuan saya tentang jenis pelayanan lanjut usia sangat kurang. Kami belum pernah mendapatkan pelatihan pengkaderan mengenai kegiatan pelayanan lanjut usia.
Pemyataan Ibu ND menjelaskan bahwa pengetahuan pengurus dalam mengelola kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia masih sangat kurang sekali. Informasi tentang kegiatan pelayanan sosial yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun lembaga swasta yang rnenangani pernasalahan lanjut usia belurn pernah mereka dapatkan. Pengetahuan pengurus mengenai pelayanan sosial lansia hanya berdasarkan pengetahun yang mereka miliki. Rendahnya pengetahuan pengurus dalam mengembangkan pelayanan sosial menyebabkan pelayanan yang diberikan tidak berkembang sesuai harapan. Kurang dimilikinya pengetahuan mengenai sistem pelayanan lanjut usia, maka dalam penyusunan rencana kegiatan hanya berdasarkan kemarnpuan yang dimiliki oleh pengurus. Pengurus belum mengetahui bahwa terdapat program-program pemerintah yang berkaitan dengan pelayanan sosial bagi lanjut usia. Keterangan mengenai kurangnya pengetahuan pengurus mengenai pelayanan sosial lanjut usia disampaikan Ibu SR, dalam kutipan dibawah ini : Selama ini saya belum mengetahui kegiatan pelayanan bagi lanjur usia yang ada di masyarakat. Saya hanya pernah mendengar mengenai panti jompo yaitu tempat penampungan bagi orang berusia lanjut, retapi apa dan bagaimana panti jompo saya kurang memahami seperti apa hgiatannya.
Dari penjelasan ibu SR, bahwa informasi mengenai kegiatan pelayanan lanjut usia belurn banyak diketahui oleh masyarakat. Kondisi ini disebabkan karena penanganan lanjut usia belurn melembaga. Keadaan ini mengakibatkan informasi mengenai kegiatan pelayanan lanjut usia masih kurang dikenal di lingkungan masyarakat. Keterangan lain mengenai pengetahuan pengurus tentang
pelayanan lanjut usia seperti dikemukakan oleh Ibu SY, dalam kutipan berikut : Saya juga masih belum siap waktu ditunjuk sebagai kader untuk pelayanan lanjut usia. Terus terang saya kurang paham rnengenai pelayanan lanjut usia. Tetapi sebagai kader saya hanya melaksanakan kegiatan di Posyandu.
Menurut keterangan Ibu SY, bahwa pengurus masih kurang paham tentang pelayanan lanjut usia. Sehingga dalam mengemukakan pendapatnya pengurus Posyandu cenderung tidak aktif. Pengurus hanya menjalankan tugasnya sebatas pengetahuan mereka dalam mengejakan tanggung jawab sebagai kader. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pengurus Posyandu berkaitan dengan masalah kapasitas pengetahuan dalam kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia disimpulkan yang menjadi faktor penyebab rendahnya pengetahuan pengurus adalah : 1. Pengurus Posyandu belum pernah mendapatkan pelatihan mengenai kegiatan pelayanan sosial lanjut usia. Pelatihan yang pemah pengurus dapatkan hanya pemantapan sebagai kader penanganan balita. 2. Pengurus belum pemah memperoleh informasi mengenai kegiatan-kegiatan pelayanan bagi lanjut usia. Sehingga kegiatan yang dilaksanakan masih relatif kurang berkembang dalam memenuhi kebutuhan lanjut usia. 3. Pengurus Posyandu tidak pernah mendapatkan penyuluhan dari petugas
puskesmas mengenai kegiatan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia. 4. Pengurus belum pernah melakukan kegiatan
kunjungan ke lembaga
pelayanan yang menangani lanjut usia baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat.
Kerjasama
Kerjasama di antara pengurus belum terorganisir dengan baik. Dalarn menjalankan aktivitas kegiatan pelayanan terhadap balita dan lanjut usia belum terlaksana dengan baik. Bagi pengurus yang memberikan pelayanan bagi balita menginginkan agar kegiatannya harus lebih diprioritaskan untuk dilaksanakan karena kegiatan pelayanan balita di Posyandu sebagai kegiatan utama yang hams dikerjakan. Sedangkan bagi pengurus yang memberikan pelayanan bagi lanjut usia mengharapkan agar kegiatannya pun hams dilaksanakan. Dalarn menyusun rencana kegiatan kurang tercipta adanya kerjasama dari masing-masing anggota pengurus. Setiap anggota pengurus yang menangani balita dan pengurus yang mengangani lanjut usia berkeinginan agar kegiatannya harus menjadi prioritas.
Adanya perbedaan kepentingan yang tejadi di dalam kepengurusan tersebut memberi dampak terhadap pelaksanaan kegiatan pelayanan. Jurnlah dana yang relatif masih kurang dan penyusunan jadwal kegiatan yang kurang terencana menyebabkan kegiatan-kegiatan dalam memberikan pelayanan kepada lanjut usia menjadi kurang berjalan sesuai harapan. Dalarn pembagian tugas dan peranan di dalam kepengurusan kurang terorganisir secara baik karena di satu sisi hams mengerjakan tanggung jawab sebagai ketua lanjut usia tetapi pada waktu yang lain berposisi sebagai anggota pelaksana pelayanan balita. Kurang kondusifnya pembagian peranan dalarn pelaksanaan kegiatan seperti yang diungkapkan oleh ketua pengurus lanjut usia ibu SS, dalam kutipan berikut : Kami memang sering berbeda kepentingan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di Posyandu. Saya kadang merasa kebingungan dalam melaksanakan tugas sebagai kader. Dalam menangani pelayanan lanjut usia kami sebagai pengurus kadang tidak saling berkoordinasi dengan anggota Posyandu lainnya. Keadaan ini disebabkan oleh adanyajabatan rangkap di dalam kepengurusan. Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh ketua Posyandu ibu ES, pada kutipan berikut : Adanya kepengurusan rangkap di Posyandu cenderung menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan. Kadang terjadi benturan dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini disebabkan kurang adanya kerjasama daZam pembagian tugas. Kerjasama yang tidak kondusif terjadi karena masing-masing pihak merasa kegiatannya lebih penting. Perkembangan pelayanan bagi lanjut usia belum mengalami peningkatan karena kurang terjalinnya kerjasama di antara pengurus dalam pengelolaan kegiatan. Peranan ganda dalam keanggotaan menyebabkan belum kondusifnya jalinan kerjasama dalam mengembangkan pelayanan bagi lanjut usia. Selain kerjasama di antara pengurus Posyandu yang kurang kondisif, pengembangan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait juga belum pernah dilakukan oleh Posyandu dalam meningkatkan pelayanan bagi lanjut usia.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang berkembangnya kerjasama dalam kegiatan pengembangan pelayanan bagi lanjut usia adalah : 1. Adanya keanggotaan rangkap mengakibatkan perbedaan kepentingan di antara pengurus.
2. Belurn pernah mengadakan kegiatan yang bersifat interaktif dengan keluarga lanjut usia.
3. Kurang melembaganya penanganan masalah lanjut usia di masyarakat sehingga warga kurang memberikan perhatian dalarn pelaksanaan pelayanan lanjut usia. 4. Pengurus kurang aktif untuk menggali potensi yang ada di masyarakat karena kurangnya informasi terhadap sistem sumber yang dapat dimanfaatkan bagi pengembangan pelayanan lanjut usia. Dalam kaitan kerjasama dengan pihak-pihak terkait di masyarakat seperti keluarga lanjut usia pengurus Posyandu Ibu PN, memberikan pandangan sebagai berikut : Selama ini kita belum pernah mengadakan kerjasama dengan keluarga lanjut usia. Karena kegiatan pelayanan lanjut usia merupakan kegiatan Posyandu yang ridak ada kaitannya dengan pihak keluarga jadi kita tidak melibarkan keluarga dalam melaksanakan pelayanan. Pernyataan ibu PN mengenai keberadaan keluarga lanjut usia yang dapat dijadikan sebagai potensi dalam mengembangkan Posyandu menyatakan belum memanfaatkan keluarga lanjut usia sebagai potensi. Pandangan pengurus Posyandu bahwa kegiatan pelayanan lanjut usia adalah tanggungjawab mereka sebagai kader. Keluarga tidak perlu dilibatkan dalam penanganan lanjut usia. Berbeda dengan pernyataan yang disarnpaikan oleh pihak keluarga lanjut usia Bapak YN, mengatakan sebagai berikut : Adanya kegiatan pelayanan bagi lanjut usia yang dikembangkan oleh Posyandu sangat bermanfaat dun saya sebagai anggota keluarga yang merawat dun memelihara orang tua (lanjut usia) yang tinggal bersama di rumah sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut. Saya bersedia untuk menjadi donatur agar kegiatan Posyandu lebih berkembang dalam menangani lanjut usia di lingkungan kita.
Pernyataan Bapak YN memberikan penjelasan bahwa sebagai warga yang memiliki anggota keluarga sudah berusia lanjut sangat mendukung kegiatan Posyandu dalam menangani lanjut usia. Kepedulian keluarga lanjut usia dalarn bekerja sama dengan Posyandu cukup responsif.
Motivasi
Dalarn pelaksanaan kegiatan pengurus Posyandu dihadapkan pada persoalan dalam penanganan pelayanan lanjut usia. Sebagai kegiatan yang bersifat sukarela tanpa ada imbalan jasa
menyebabkan kurang memiliki rasa
tanggungjawab dalam mengemban tugas sebagai kader. Hal ini terlihat dari kehadiran pengurus dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan. Kehadiran beberapa orang pengurus dalam setiap kegiatan selalu kurang atau tidak tepat pada waktunya. Semangat kader dalarn menjalankan tugas masih sangat kurang. Bila ada kepentingan pribadi yang mereka lakukan maka pada saat kegiatan tidak akan datang ke Posyandu. Tanggungjawab sebagai pengurus dapat mereka tinggalkan meskipun tenaga mereka sangat diperlukan pada saat penyelenggaraan kegiatan. Berkaitan dengan masalah kehadiran pengurus dalam kegiatan di Posyandu seperti dikemukakan oleh seorang pengurus dalam kutipan berikut : Bila ada urusan pribadi yang harus saya kerjakan maka saya akan mendahulukan urusan keluarga saya terlebih dahulu. Misalkan pada saat itu ada kegiuiun po.s)andu .sudvatidak akan datang dalam kegiatan tersebut. Saya sehugui kader hanya petugas sukarelawan jadi meskipun saya tidak bisu menghadiri kegiatan bagi saya tidak ada masalah. Peryantaan lain yang disampaikan oleh pengurus dalam menjalankan tugas sebagai kader di Posyandu seperti dikutip : Saya mengikuti kegiatan sebagai kader tidak harus terikat oleh akrivitas yang ada di Posyandu. Kalau suaru saat soya berhalangan hadir karena suatu hal, dun pada waktu yang sama ada undangan rapat di posyandu maka saya Iebih mengutamakan kepentingan saya. Kalau adu undangan rapat pengurus saya memangjarang untuk menghadiri.
Dari pernyataan pengurus di atas maka terlihat motivasi pengurus sebagai kader masih sangat kurang dalam mengikuti kegiatan di dalam organisasi. Keadaan ini karena kegiatan di Posyandu merupakan kegiatan sukarela tanpa mendapat imbalan jasa yang dapat mereka terima. Selain itu persoalan lain yang menyebabkan pengurus kurang aktif dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab yaitu adanya peranan ganda yang harus mereka lakukan di dalam kepengurusan. Keterangan mengenai peranan ganda sebagai pengurus disampaikan oleh ibu YT, yang dikutip: Kepengurusan Posyandu adalah bagian dari pengurus PKK dan majelis ta'lim. Adanya jabatan rangkap karena waktu pemilihan pengurus tidak dilakukan melalui rapat tetapi dipilih berdasarkan hubungan saling mengenal atau hubungan ketetanggaan. Sebenarnya kalau kader tidak memiliki tugas rangkap kegiatan bisa lebihfokus. Pernyataan mengenai jabatan rangkap yang diungkapkan oleh ibu TT, dalam kutipan berikut : Sebenarnya kalau dipisahkan keanggotaan pengurus maka pelaksanaan kegiatan akan menjadi lebih fokus pada tugas dan tanggugjawab masing-musing kader. Meskipun kepengurusannya berbeda tetapi bila ada saling koordinasi dalam berbagai kegiatan kami kira akan menjadi lebih efebif: Berdasarkan pernyataan pengurus bahwa pernasalahan adanya jabatan rangkap dirasakan tidak efektif dalam pelaksanaan kegiatan. Menanggapi persoalan tersebut pengurus kurang ada inisiatif untuk melakukan pembenahan kepengurusan. Penunjukan pengurus secara kekeluargaan dan berdasakan hubungan
pertemanan
menyebabkan
kurang
ada
kemauan
melakukan
pembenahan organisasi. Profesionalisme dalam penyusunan rencana serta dalam mengevaluasi kegiatan organisasi tidak dijalankan dalam pelaksanaan kegiatannya. Kondisi ini mengakibatkan
peforma
Posyandu
menjadi
memberikan pelayanan terhadap lanjut usia.
kurang berkembang
dalam
Kapasitas Lembaga
Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang tersedia untuk kegiatan pelayanan lanjut usia relatif masih terbatas. Sarana untuk menjalankan kegiatan administrasi relatif masih kurang lengkap. Dalam menyusun laporan kegiatan sering diabaikan karena pengurus tidak memiliki sarana seperti mesin ketik atau buku agenda kegiatan. Sarana penunjang seperti buku-buku panduan mengenai peiayanan lanjut usia dan peralatan seperti pengukur tensi, alat timbangan berat badan belum tersedia. Sedangkan prasarana seperti buku registrasi data lanjut usia, buku laporan keuangan dan buku catatan kegiatan belum disediakan oleh pengurus. Keterbatasan sarana yang dimiliki oleh lembaga Posyandu menyebabkan pengurus kurang melaksanakan kegiatan administrasi dalarn membuat laporan kegiatamya. Pernyataan pengurus berkaitan dengan kurang tersedianya sarana ataupun prasarana lembaga Posyandu dalam menjalankan administrasi kegiatan seperti yang diungkap oleh ketua pengurus lanjut usia Ibu SS, kutipan sebagai berikut :
Prasarana seperti buku agenda kegiatan belurn tersedia oleh sehuh itu dalam rnenjalankan kegiatan pengurus tidak rnelakukan pencatatan pelaporan hasil kegiatan yang telah diluksanakannya. Keterbatasan sarana kadang rnernbuat kami tidak mernbuar luporan kegiatan. Pernyataan lain berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh lembaga Posyandu disampaikan oleh anggota pengurus Posyandu ibu LN, pada kutipan berikut :
Sarana untuk ternpat pelaksanaan pelayanan bagi lanjut usiu kurang memadai. Tempat yang digunakan untuk melaksanakun pelayanan lanjut usiu uduluh di kantor sekreturiat RU' tetupi sarana seperti ternpat tidur dun ruang periksa helurn tersedia.
Keterangan yang sarna disarnpaikan oleh ibu YN, anggota pengums Posyandu pada kutipan berikut :
Sebenarnya cukup penting bagi lanjut usia tersedia sarana tempat berkumpul untuk kegiatan rekreatifsemacam sarana taman bacaan sebagai tempat bagi mereka melakukan interaksi sosial. Adanya tempat untuk saling berkumpul pada waktu tertentu sebagai sarana berinteraksi berbagi cerita dan pengalaman. Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Posyandu dalam melaksanakan pelayanan bagi lanjut usia merupakan kendala yang dihadapi dalam mengembangkan kegiatan Posyandu. Sarana dan prasarana cukup penting bagi Posyandu dalam melaksanakan pelayanannya agar menjadi lebih efektif,
Keanggotaan
Peranan pengurus dalam menjalankan fungsi kelembagaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang ada pada diri kader . Karakteristik anggota dari tingkat pendidikan, status pekej a m , urnur, status ekonomi berpengaruh terhadap perkembangan organisasi. Keanggotaan pengurus untuk lanjut usia secara struktural terdiri dari sembilan orang anggota. Terdiri atas seorang ketua. seorang sekretaris, dan seorang bendahara dan enam orang anggota. Keanggotaan mereka juga merupakan pengurus di kelompok PKK, majelis ta'lim serta Posyandu balita. Pengurus lanjut usia menjadi bagian dari kepengurusan pada organisasi PKK, majelis ta'lim dan Posyandu balita. Berbagai keterlibatan kader dalam kepengurusan tersebut menyebabkan beberapa peranan yang dijalaninya sering tidak dapat dilakukan secara optimal karena turnpang tindih. Pernyataan Ibu PN, mengenai keanggotaan pengurus pada kutipan dibawah ini :
Sejak dulu sebenurnya kepengurusan organisasi kemasyarakatan di RW I0 seperti kelompok PKK, majelis ta 'lim dan Posyandu keanggotaan sucicrh tidak sesuai lagi. Karena yang menjadi pengurus di PKK juga menjadi pengurus di Posyandu dan majelis ta'lim. Seperti saya ini menjadi anggota pengurus Posyandu sekaligus sebagai pengurus PKK. Pembentukan pengurus tidak dilaksanakan secara demobatis.
Pemilihan pengurus berdasarkan kedekatan dan hubungan pertemanan memang cukup efektif karena secara langsung mereka yang ditunjuk telah dipercaya memiliki kemarnpuan dalam keterlibatannya sebagai pengurus. Pada sisi lainnya ada hal-ha1 atau kepentingan yang tidak diketahui dan ini menimbulkan kecurigaan diantara anggota.
Surnber Dana Sumber dana yang dimiliki Posyandu selama ini berasal dari kas RW dan iuran dari kelompok arisan pengurus Posyandu. Jumlah dana yang tersedia dari kas RW yaitu sebanyak Rp. 100.000,- dan dari iuran arisan masing-masing anggota ditarik sebesar Rp. 1.500,-. Jumlah tersebut digunakan untuk membiayai operasional kegiatan pelayanan untuk balita dan lanjut usia. Secara nominal jumlah tersebut masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengurus Posyandu lanjut usia. Kekurangan sumber dana sebagai salah satu penyebab tidak berkembangnya kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia. Dalam menggali sumber dana operasional kegiatan pengurus belum mencari alternatif pengelolaan dana. Hingga saat ini dana yang ada hanya bersumber dari kas R T R W dan dana sukarela dari kegiatan arisan pengurus. Terbatasnya dana kegiatan menyebabkan kegiatan pelayanan menjadi kurang berkembang. Sering terjadi beberapa kegiatan tidak dapat terlaksana yang sehanrsnya dilakukan secara rutin. Misalkan dalam kegiatan pemberian makanan tarnbahan bagi lanjut usia terlantar.
Analisis potensi
Nilai Keluarga Keluarga merupakan lingkungan kelompok sosial yang paling dekat bagi lanjut usia untuk mendapatkan perawatan dan pemeliharaan. Fungsi keluarga dalam memelihara dan merawat lanjut usia sangat berperan penting dalam mendukung kegiatan pelayanan lanjut usia di Posyandu. Berkaitan dengan peranan keluarga dalam merawat dan memelihara lanjut usia seperti yang disampaikan oleh keluarga yang memiliki lanjut usia Bapak ND, pada kutipan berikut :
Kami sebagai anak yang masih memiliki orang tua yang telah berusia lanjut memang berkewajiban untuk menjaga dun merawat orang tua. Apalagi sekarang orang tua kami hidup sendiri karena sudah ditinggal mati oleh ibu (istrinya). Siapa lagi yang akan merm-at orung tua kami kaluu bukun anak-anaknyu. Memang pernah terlintas dalam pemikiran kami untuk menitipkan orang tua di panti jompo tetapi perasaan kami tidak tega untuk melakukan itu. Pemyataan keluarga bapak ND sebagai anggota keluarga yang memiliki orang tua berusia lanjut masih memiliki rasa tanggung jawab untuk merawat orang tua mereka. Peranan mereka sebagai keluarga masih sangat besar walaupun beban tanggungan dalam keluarga sudah cukup memberatkan. Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh keluarga Bapak YN, menyatakan orang tua tetap menjadi tanggung jawab anggota keluarga untuk memelihara dan menjaga orang tua mereka yang telah berusia lanjut ,seperti yang dikutip dibawah ini :
Menurut kami orang tua (lanjut usia) adalah orang yang harus tetap dihormati dun dirawat. Meskipun secara Jsik mereka kelihutan sudah tidak berdaya tetapi secura psikologis mereka harus tetap dihargai dun diperhatikan. Kita harus memberikan kebahagian kepada orang tua agar heliuu retap merasa menjadi bagian dalam keluarga. Jangun sampai dihari tua mereka mengalami persoalun yang memberatkan beban kehidupannya.
Menurut pandangan kedua anggota keluarga tersebut di atas bahwa keluarga sangat berperan penting dalam merawat dan menjaga orang tua yang sudah berusia lanjut. Nilai-nilai sebagai anggota kelwga yang memandang orang tua sebagai bagian dari keluarga masih terpelihara di dalam kehidupan sosial mereka. Nilai tanggungjawab sebagai keluarga merupakan potensi yang harus dipelihara dan dikembangkan dalam kehidupan masyarakat. Peran keluarga terhadap lanjut usia dapat dilihat dari peranan anak terhadap lanjut usia. Dukungan anak dalam memberikan bantuan kepada lanjut usia antara lain berupa bantuan uang, pakaian, makanan dan perawatan ketika sakit kepada orang tua (lanjut usia). Dalam meningkatkan pelayanan sosial bagi lanjut usia peran serta keluarga lanjut usia dapat dimanfaatkan sebagai potensi yang mendukung penyelenggaraan pelayanan sosial lanjut usia. Potensi yang dimiliki oleh keluarga adalah berupa perhatian anggota keluarga yang cukup besar untuk memelihara dan merawat orang tua mereka yaitu berupa memberikan bantuan biaya kesehatan bila orang tua sakit, menjaga orang tua agar tetap tinggal bersarna keluarga tidak memiliki pandangan untuk menitipkan lanjut usia ke panti jompo. Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota keluarga lanjut usia mengenai sikapnya terhadap orang tua yang berusia lanjut, seperti yang diungkapkan oleh Bapak TH, dalam kutipan ini : Sebagai anak sudah seharusnya turur menjaga dun memelihara orang tua yang sudah Ianjut usia. Menurut kumi orang tua adalah bugian dari anggota keluarga yang harus diperhatikan apalagi beliau bisa menunggu dan menemani cucu-cucunya dan kami bisa mendapatkan pandangan-pandangan hidup yang bermanfaat darinya. Intinya bagi kami orang tua harus kita jaga dan dirmyat. Kami juga sangat senang katanya ada pelayanan bagi usia lanjut di Posyandu, saya ikut mendukung kulau ada yang harus dibantu untuk kegiatan Posyandu.
Pernyataan dari salah seorang warga yang memiliki lanjut usia menyatakan bahwa orang tua adalah menjadi bagian dari anggota keluarga yang harus dirawat dan dijaga. Keberadaan lanjut usia bukan sebagai beban dalam keluarga tetapi menjadi teman hidup bagi anak dan cucu yang dapat memberikan
nasehat dan pandangan hidup bagi keluarga Kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia yang diselenggarakan oleh Posyandu mendapat respon positif dari warga masyarakat yang memiliki orang tua yang sudah berusia lanjut. Pernyataan lain dari seorang anggota keluarga yang tinggal bersarna kedua orang tuanya yang sudah berusia lanjut, yaitu keluarga Bapak RH, dalam kutipan berikut : Saya sangat senang sekuli ada kegiatan untuk pelayanan lanjut usia oleh Posyandu, apalagi saya dun istri bekerja kadang memiliki waktu sangat sedikit untuk merawat orang tua. Kami sangat menyayangi orang tua apalagi beliau sudah tidak kuat lagi dun sangat mengkhawatirkun kondisi mereka. Kami sangat gembira kalau di lingkungan R W I0 ada Posyandu yang memiliki kepedulian terhadap lanjut usia dun saya akun mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.
Dari pernyataan Bapak RH tersebut ternyata sikap keluarga terhadap lanjut usianya masih sangat besar perhatiannya walaupun mereka bekerja dan memiliki kesibukan tetapi perhatian terhadap lanjut usia tetap tertanam dalam diri mereka.
Partisipasi Lanjut Usia
Peran serta lanjut usia dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu cukup baik. Hal ini ditunjukan dari kehadiran dalam kegiatan-kegiatan di Posyandu yang diikuti oleh sebagian besar lanjut usia. Dalam kegiatan pelayanan yang diselenggarakan setiap bulan sekali, selalu dihadiri 70 persen lanjut usia. Pernyataan pengurus Posyandu Ibu SD berikut ini menjelaskan tentang kehadiran lanjut usia dalam kegiatan-kegiatan Posyandu: Setiap kegiatan yang diselenggarakan di Posyandu jumlah lanjut usia yang ikut memanfaatkan pelayanan cukup banyak. Hal ini menunjukan keberadaan Posyandu dalam mengembangkun kegiatannya cukup dirasakan manfaatnya bagi para lanjut usia.
Pernyataan yang sama mengenai peran serta lanjut usia dalam mengikuti kegiatan seperti diungkapkan oleh Bapak HJ salah seorang lanjut usia yang aktif dalam kegiatan pelayanan Posyandu :
Saya sangat mendukung semua kegiatan yang dilaksanakan oleh Posyandu. Bagi kami kegiatan yang ada di Posyandu sangat bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan para lanjut usia seperti saya. Saya bersedia sebagai donatur dalam meningkatkan halitas pelayanan Posyandu. Bentuk dukungan yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan pelayanan sosial dari para lanjut usia adalah menggali donatur dari lanjut usia yang mampu ekonomi. Selain dukungan materi, adanya kegiatan pertemuan para lanjut usia dengan pengurus perlu dilakukan untuk saling berbagi pengetahuan dan informasi dalam mengembangkan kegiatan Posyandu. Mengadakan pertemuan antara lanjut usia dengan pengurus dalam sebuah forum silaturahmi bermanfaat untuk saling berbagi informasi pengalaman. Partisipasi lanjut usia dalam mendukung kegiatan Posyandu merupakan potensi yang ada di masyarakat. Pernyataan Bapak MH, pada kutipan berikut : Sebenarnya kalau diadakan pertemuan-pertemuan secara rutin antara lanjut usia dengan pengurus untuk membahas berbagai persoalan yang dihadapi Posyandu saya kira sangat efekrif sekali. Kita bisa saling berbagi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh pengurus dalam melaksanakanpelayanan sosial bag; lanjut usia. Kami akan mendukung apa yang menjadi kesulitan pengurus, bila perlu kami akun membentuk forum silaturahmi para lanjut usia yang bisa menjadi mitra kerja Posyandu dalam menyelenggarakan kegiatannya. Keterangan diatas menjelaskan bahwa kesiapan para lanjut usia yang mendukung Posyandu dalarn melaksanakan kegiatan pelayanan cukup besar. Perlu dilakukan kegiatan pertemuan secara rutin antara pengurus dangan lanjut usia untuk membahas persoalan yang menghambat kegiatan Posyandu. Para lanjut usia sangat mengharapkan agar kegiatan Posyandu dapat berjalan dan berkembang sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat, khususnya bagi keluarga lanjut usia, lanjut usia dan masyarakat seluruhnya.
Program Pemerintah Dukungan dari pemerintah kelurahan, kecamatan dan dinas terkait seperti puskesmas dan dinas sosial kota sangat perlu untuk meningkatkan kapasitas Posyandu dalam memberikan pelayanan sosial bagi lanjut usia. Program pemerintah yang dapat mendukung peningkatan kapasitas Posyandu dalam memberikan pelayanan sosial bagi lanjut usia adalah : 1. Dukungan pemerintah kelurahan Program pembangunan di kelurahan yang dapat mendukung Posyandu dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan lanjut usia adalah melalui kegiatan pengembangan organisasi lokal yaitu berupa bantuan dana untuk menguatkan kegiatan organisasi kemasyarakatan. Sumber dana berasal dari dana APBD Pemda DKI Jakarta yaitu
program kegiatan pengembangan masyarakat
kelurahan (PPMK). Melalui dana pengembangan organisasi kemasyarakatan tersebut pemerintah kelurahan dapat mengalokasikan dana kegiatan untuk mendukung
kegiatan
Posyandu
agar
menjadi
meningkat
kegiatan
pelayanannya. 2. Dukungan dari puskesmas Program kegiatan yang ada di puskesmas yaitu kegiatan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia
yaitu Peningkatan dan pemanfaatan upaya
kesehatan para lanjut usia di pelayanan kesehatan dasar, khususnya puskesmas dan kelompok lanjut usia melalui konsep Puskesmas Santun Usia Lanjut. Melalui program pelayanan Puskesmas san tun usia lanjut tersebut diharapkan pelayanan perawatan kesehatan bagi lanjut usia dapat memberikan pemenuhan kebutuhan kesehatan bagi para lanjut usia. Posyandu sebagai wadah yang turut membantu lanjut usia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dapat membantu untuk merujuk apabila ada yang hams mendapatkan pelayanan khusus mengenai penyakit yang diderita oleh lanjut usia di lingkungan setempat. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi
lanjut usia yaitu
memberikan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia yang mengalami sakit dan hams dirujuk ke rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan yang lebih
memadai bagi penyembuhan penyakit yang diderita oleh lanjut usia. Peningkatan penyuluhan dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi lanjut usia yaitu petugas kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan kepada lanjut usia tentang pengetahuan kesehatan dan gizi makanan. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan yang tidak memerlukan rujukan dapat di layani melalui Posyandu dengan dukungan dari tenaga Puskesmas. Selain itu dukungan yang dapat diberikan oleh pihak Puskesmas adalah memberikan bantuan obat-obatan berupa vitamin serta memberikan penyuluhan mengenai hidup sehat bagi lanjut usia.
3. Dukungan dinas sosial kota Program dan kegiatan upaya kesejahteraan sosial lanjut usia yang dapat mendukung peningkatan pelayanan lanjut usia adalah : Program pelayanan sosial lanjut usia melalui sistem panti dan sistem non
panti yaitu program
dinas sosial yang dapat dimanfaatkan oleh Posyandu dalam meningkatkan peiayanannya apabila ada lanjut usia yang perlu dirujuk ke lembaga pelayanan di dalam panti. Sedangkan program pelayanan sistem non panti yaitu program yang dapat dimanfaatkan oleh Posyandu melalui kegiatan pelayanan didalarn keluarga dan keluarga pengganti. Program pemberdayaan lanjut usia yaitu proses kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan lanjut usia , khususnya lanjut usia yang masih memiliki kemampuan untuk bekerja dalam kegiatan usaha antara lain : pengembangan usaha ekonomi produktif, pengembangan pusat-pusat pelayanan sosial lanjut usia, pembentukan dan pengembangan organisasi pelayanan sosial lanjut usia.
Kinerja Posyandu Lanjut Usia
Perencanaan
Rencana penyusunan kegiatan yang dilakukan Posyandu kurang partisipatif. Dalarn menentukan jadual kegiatan dilakukan secara spontanitas oleh ketua dan sekretaris. Pengurus lain hanya mengikuti perintah yang diberikan oleh ketua, sehingga tidak mengetahui secara pasti kapan rencana kegiatan dilaksanakan. Berkaitan dengan penyusunan jadual kegiatan yang tidak partisipatif diungkapkan seorang pengurus Posyandu Ibu NN seperti dikutip : Penetapan jadual kegiatan waktunya tidak menentu. Pelaksanaan pelayanan ditetapkan atas keputusan ketua sedangkan kami sebagai pengurus kurang dilibatkan dalam penyusunan jadual. Kami tidak mengetahui kapan waktu kegiatan pelayanan untuk bulan berikutnya. Hal serupa disarnpaikan oleh pengurus lainnya Ibu NU dalam kutipan beri kut Dalam menetapkun waktu kegiatan tidak ditentukun melalui pertemuan pengurus. Kami sebagai pengurus hanya menuggu perintah dari ketua dun selcretarisnya mengenai waktu kegiatan pelayanan dilaksanakan. Penetapan jadual pelaksanaan tanpa rnelibatkan pengurus Iainnya menyebabkan perencanaan kegiatan menjadi kurang terprogram. Bila wakru pelayanan diketahui secara pasti maka dalam menyediakan surunu Jan prasarana dapat dilakukan beberapa hari sebelum pelukranaan kegiatan. Pengurus menjadi lebih siap dalam kegiuran-kegiatan yang dilakukunnya. Dalarn menentukan jenis pelayanan masih berorientasi pada tujuan jangka pendek. Tujuan yang hendak dicapai masih terkesan untuk kepentingan lembaga Posyandu saja. Pemenuhan kebutuhan lanjut usia dalam kegiatan pelayanan yang diberikan belum menjadi prioritas utarna. Berdasarkan ha1 tersebut kegiatankegiatan menjadi kurang berkembang baik kuantitas maupun kualitas pelayanan. Pernyataan mengenai kegiatan-kegiatan pelayanan kurang berkembang karena orientasi jangka pendek yang cenderung untuk kepentingan lembaga disampaikan pengurus Ibu NN yaitu :
Kegiatan Posyandu selama ini belum berkembang karena orientasi kegiatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya mengatasi masalah kebutuhan para lanjut usia. Pelayanan yang diberikan hanya sebagian dari kebutuhan lanjut usia yang tidak begitu menjadi prioritas. Beberapa faktor penyebab kurang efektihya kegiatan perencanaan baik pada proses maupun pelaksanaannya yaitu : 1. Dalam menyusun rencana tidak melibatkan semua pengurus. 2. Aspirasi pengurus dalam menyampaikan pendapat kurang didengarkan karena proses penyusunan rencana didominasi oleh ketua.
3. Kurang melibatkan potensi di masyarakat seperti keluarga dalarn menyediakan fasilitas untuk pertemuan rutin pengurus.
Pelaksanaan
Pelayanan yang dilaksanakan belurn dirasakan oleh semua lanjut usia. Jenis pelayanan yang dikembangkan oleh Posyandu kurang memenuhi kebutuhan para lanjut usia. Sehubungan pelaksanaan pelayanan yang kurang memenuhi kebutuhan lanjut usia seperti disampaikan oleh Bapak MH yaitu : Pelayanan yang dilaksanakan oleh Posyandu belum sesuai kebutuhan yang saya harapkan. Pemberian makanan tambahan yang diberikan kepada lanjur usia terlantar cukup baik akan tetapi pelayanan kesehaf an akan lebih memiliki manfaat bagi semua lanjut usia. Saya kira pengurus harus mampu memprioriraskan kegiatan pelayanannya. Makanan tambahan hanya diberikan kepada lanjut tidak potensial. Bagi lanjut usia yang potensial tidak mendapatkan makanan tambahan. Kurang ada pemerataan dalam pelaksanaan pelayanan dapat menimbulkan kecemburuan sosial diantara para lanjut usia. Berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan yang belum merata dirasakan oleh Posyandu seperti disampaikan oleh Ibu SI salah seorang lanjut usia dalarn kutipan berikut :
Dalam pelaksanaan kegiatan belum ada pemerataan dalam memberikan pelayanan. Posyandu kurang memperhatikan aspek kebersamaan dalam memberikan pelayanannya. Keadaan ini kalau tidak diatasi dapat menimbulkan rasa kurang percaya terhadap Posyandu. Pernyataan sama mengenai pelaksanaan Posyandu dikemukakan Bapak
GN seorang lanjut usia yaitu : Jenis pelayanan belum beragam sesuai kebutuhan lanjut usia. Pelayanan yang bersifat rekreatif seperti kegiatan rekreasi ke tempat wisata tidak pernah diagendakan oleh Posyandu. Menurut hemat saya sangat perlu direncanakan kegiatan yang dapat memberikan perasaan menghibur diri. Pelaksanakan kegiatan masih kurang berjalan dengan baik karena kapasitas pengurus dalam ha1
pengetahuan dan motivasi belum memadai
sehingga pengembangan kegiatannya relatif tidak mengalami peningkatan kualitas. Kerja sama dengan sesama pengurus belum terjalin dengan baik menyebabkan pelaksanaan menjadi kurang efektif.
Evaluasi Pada saat pelayanan selesai semua pengurus berkumpul membahas hasil kegiatan. Pembahasan hasil kegiatan dilakukan secara informal pada saat berakhir kegiatan. Masing-masing pengurus menyampaikan permasalahan yang didapatkan pada saat proses pelayanan berlangsung. Berbagai persoalan yang disampaikan dicatat oleh sekretaris sebagai bahan masukan kegiatan berikutnya. Hasil evaluasi kegiatan belurn dapat ditindaklanjuti secara optimal dalam meningkatkan pelayanan. Kapasitas lembaga dalarn menyediakan sarana dan prasarana serta sumber dana kurang menyebabkan peningkatan h a i l yang telah dicapai
belum
bisa
direalisasikan
pada
kegiatan-kegiatan
selanjutnya.
Perkembangan kegiatan belum menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih maju
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN LANJUT USL4
Memperhatikan berbagai potensi, hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan, maka disusun program penguatan kapasitas pelayanan sosial lanjut usia. Peningkatan pelayanan sosial lanjut usia dilaksanakan dengan melibatkan seluruh unsur di masyarakat termasuk didalarnnya keluarga, lanjut usia dan pemerintah. Metode yang digunakan dalam menyusun program pengembangan masyarakat adalah Participatory Rural Appraisal
(PRA), yaitu
pendekatan dalam penyusunan program yang
penekanannya pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan, meliputi penentuan prioritas masalah, penyusunan rancangan, dan pelaksanaan kegiatan Sesuai dengan prinsip pengembangan masyarakat yaitu mengutamakan partisipasi dari bawah , bersama-sama dengan masyarakat mengembangkan kesadaran atas potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia.
Identifikasi Potensi, Permasalahan dan Kebutuhan
Identifikasi Potensi
Penguatan kapasitas Posyandu dalam meningkatkan pelayanan bagi lanjut usia maka potensi yang dapat dimanfaatkan yaitu :
1. Melibatkan lembaga keluarga sebagai pendukung kegiatan pelayanan yaitu mengikutsertakan keluarga untuk merawat dan memelihara lanjut usia seperti perawatan kesehatan, memberikan perhatian dan kasih sayang dengan menyempatkan diri berkunjung ke rurnah orang tua pada waktu tertentu. Menjadi donatur untuk mendukung kegiatan pelayanan Posyandu sebagai wujud partisipasi keluarga mengatasi masalah kekurangan sumber dana.
2. Partisipasi lanjut usia yaitu melibatkan lanjut usia dalam kegiatan Posyandu. Bagi lanjut usia yang mampu ekonomi dapat menjadi donatur untuk pengembangan kapasitas Posyandu. Menumbuhkan kerukunan lanjut usia
dengan mengadakan pertemuan lanjut usia melalui kegiatan arisan kelompok lanjut usia.
3. Program pemerintah kelurahan yaitu mencari peluang dalam memanfaatkan program yang ada di kelurahan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan lanjut usia dan mencari trobosan program lainnya yang ada pada dinas terkait l a i ~ y a . 4. Mencari peluang untuk bekerjasama dengan pihak pengusaha dan lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap permasalahan sosial lanjut usia. 5.
Pengurus Posyandu yaitu meningkatkan kapasitas kemampuannya dalarn mengelola kegiatan pelayanan dengan mengadakan mengenai manajemen pelayanan sosial bagi lanjut usia bekerja sama dinas terkait atau lembaga swadaya masyarakat yang mengadakan kegiatan pelayanan lanjut usia.
Identifikasi Masalah
Pernasalahan yang ada dihadapi oleh Posyandu dalam kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia sebagai berikut : 1. Kapasitas pengetahuan pengurus tentang manajemen pelayanan bagi lanjut usia masih sangat kurang. Rendahnya pengetahuan pengurus mengenai kegiatan pelayanan lanjut usia karena pengurus belurn pernah mendapatkan pelatihan kader dalam penanganan masalah lanjut usia. 2. Belum membuka akses jaringan dengan pihak luar seperti upaya kej a sama
dengan dinas /instansi terkait, pihak swasta atau kelembagaan sejenis yang menyelenggarakan pelayanan sosial lanjut usia. 3. Belum dilakukan penggalian sumber dana yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung kegiatan pelayanan. Penggalian sumber dana dapat dilakukan dengan cara mencari donatur. 4. Belum dimilikinya sarana dan prasarana yang memadai dalam pengembangan
pelayanan sosial bagi lanjut usia mengakibatkan pelayanan bagi lanjut usia belum dapat optimal.
5. Dukungan pemerintah kelurahan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Posyandu belum mendapatkan tanggapan secara serius.
Berdasarkan h a i l pertemuan telah teridentifikasi analisis permasalahan yang ada, seperti dalam gambar 3 : Gambar 3.
Analisis permasalahan dalam rangka peningkatan pelayanan sosial bagi lanjut usia Administrasi pelayanan kurang baik
Kegiatan pelayanan menjadi terbatas
Sarana untuk mendukung kegiatan terbatas -
+
4
4
Rendahnya kapasitas Posyandu dalam memberikan pelayanan bagi lanjut usia
+
I
Pengetahuan pengurus kurang
?
Motivasi pengurus dalam kegiatan
Dukungan pemerintah dan masyarakat rendah
Berdasarkan bagan gambar 3 diatas terlihat permasalahan yang ada adalah kurang berkembangnya kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia disebabkan antara lain oleh : rendahnya kapasitas pengetahuan pengurus mengenai kegiatan pelayanan sosial bagi lanjut usia, kurangnya motivasi, kurang dukungan masyarakat, lemahnya koordinasi dan kerjasama dengan dinas terkait dan swasta. Berdasarkan berbagai faktor penyebab diatas maka kapasitas Posyandu dalam mengembangkan pelayanan sosial bagi lanjut usia masih rendah. Rendahnya
kapasitas
Posyandu
dalam
mengembangkan
pelayanan
mengakibatkan kualitas pelayanan kurang berkembang dalam memenuhi kebutuhan lanjut usia, Sumber-sumber yang ada di masyarakat sebagai potensi yang dapat dikembangkan belum dapat dimanfaatkan. koordinasi dan akses jaringan kerjasama belum dapat dilakukan. Dari analisis permasalahan diatas, selanjutnya disusun analisis tujuan ,yaitu merancang tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang ada. Analisis tujuan dimaksud dapat dilihat pada gambar 4:
Gambar 4. Analisis Tujuan dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan Posyandu bagi lanjut usia
.
1
t
Kegiatan pelayanan menjadi lebih berkembang
4
-
Pengelolaan administrasi pelayanan rnenjadi lebih baik
Sarana untuk mendukung kegiatan menjadi
-
4
4 1
I
Penguatan kapasitas kelembagaan Posyandu dalam pengembangan pelayanan sosial bagi lanjut usia
Meningkatkan pengetahuan pengurus : - Pendidikan dan pelatihan kader - Studi banding ke lembaga pelayanan
i Meningkatkan motivasi pengurus: - Pemberian penghargaan
lansia
Menjalin kerjasama dengan pemerintah terkait dan masyarakat : - Mengadakan penyuluhan sosial - Mengadakan kegiatan bersama yang rekreatif seperti gerak jalan santai. - Mengadakan kerjasama dengan keluarga lansia - Membentuk kelompok silaturahmi lansia
Dari bagan gambar 4 analisis tujuan tersebut terlihat beberapa alternatif rancangan tindakan yang dapat ditempuh oleh masyarakat dalam mengatasi masalah yang ada didalam Posyandu untuk lanjut usia. Dari analisis rancangan tindakan kemudian disusun alternatif kegiatan yang akan dilakukan dalam meningkatkan pelayanan sosial lanjut usia di Posyandu. Analisis alternatif kegiatan dapat di lihat pada matrik berikut :
Matriks analisis tujuan kegiatan dalam mcningkatkan pclayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
NO
KEGIATAN
1
2
HASIL YANG DIHARAPKAN 3
1.
Meningkatkan pengetahuan dan motivasi pengurus : - Pendidikan dan pelatihan kader - Pemberian penghargaan - Studi banding ke lembaga pelayanan lansia
Pengurus lebih memahami model pelayanan lanjut usia sistem luar panti. Kegiatan pelayanan menjadi berkembang dalam memenuhi kebutuhan lanjut usia Pengurus menjadi lebih tanggap dalam mengatasi kendala permasalahan di Posyandu. Posyandu memiliki jaringan yang dapat diajak kerja sama dalam kegiatan pelayanan lanjut usia
2.
Menggali potensi masyarakat : - Mengadakan kerjasama dengan keluarga lansia - Membentuk kelompok silaturahmi lansia
Keluarga lanjut usia bersedia sehagai donatur dalam kegiatan pelay an sosial bagi lansia Lanjut usia menjadi lebih aktif dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan Posyandu
DAMPAK TERHADAP LEMBAGA POSYANDU
ASUMSI
4
5
Kapasitas pengurus dalam mengembangkan pelayanan menjadi lebih optimal Menumbuhkan semangat kerja dalam memberikan pelayanan bagi lansia Jenis pelayanan yang di kembangkan semakin bervariatif
Posyandu semakin kuat dalam melaksanakan kegiatan pelayanannya karena potensi yang ada di masyarakat dapat dimanfaatkan.
Akan ada peningkatan kemampuan pengurus dalam menjalankan kegiatannya.
Menumbuhkan peran serta warga di lingkungan RW 10 untuk berpartisipasi dalam mendukung kegiatan posyandu
1
3.
2
Menjalin kerjasama dengan dinas terkait dan pihak swasta : - Mengadakan penyuluhan sosial - Mengadakan kegiatan bersama yang rekreatif seperti gerak jalan santai.
3 Dilaksanakannya kegiatan penyuluhan kesehatan 01 eh puskesmas Dinas terkait memberikan dukungan yaitu mengalokasikan anggaran untuk kegiatan lanjut usia
4
5
Posyandu memiliki jaringan yang luas dalam mengembangkan pelaYanannYa bagi lanjut usia
Pihak terkait mengetahui kegiatan yang dilaksanakan oleh ~0sYandu
Agar alternatif kegiatan yang disusun tersebut dapat berjalan maka perlu peran serta berbagai pihak terkait di masyarakat. Mencapai maksud tersebut disusunlah analisis pihak terkait dalarn pengembangan Posyandu dalam meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia , dapat dilihat pada matrik berikut : Matrik analisis pihak terkait dalam peningkatan pelayananan sosial bagi lanjut usia No
Pihak yang dilibatkan
Kekuatan
Keterbatasan
Upaya peningkatan peran
Memiliki kewenangan dalam menentukan Program Memiliki ~engaruh dalarn masyarakat
Alokasi dana Komitmen dalam terbatas pengembangan Posyandu
Keluarga
Hubungan kekerabatan
Tidak semua Melibatkan dalam marnpu kegiatan Posyandu ekonomi
4
Lanjut usia
Memiliki semangat hidup
Menjalin Kurang berdaya secara kebersamaan dengan fisik sesama lanjut usia
5
kader
Semangat sukarela
Kemampuan kader kurang
6
Instansi Idinas terkait
Kebijakan dan Terikat aturan program birokrasi
Memberikan dukungan dalam pengembangan kegiatan
7
Swasta
Sumberdaya modal
berpartisipasi Ikut secara materi
1
Lurah
2
Ketua RTRW
3
Terbatasnya anggaran
Harus ada komunikasi
Menggerakan peranserta masyarakat
Meningkatkan kemampuan
Identifikasi Kebutuhan
Melakukan indentifikasi kebutuhan berkaitan dengan pengembangan pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia yang dilaksanakan oleh Posyandu dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan diskusi kelompok yang prinsipnya harnpir sama dengan kegiatan identifikasi potensi dan masalah. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut , diperoleh gambaran kebutuhan sebagai berikut : 1. Perlu adanya dukungan dana dari berbagai pihak yang memiliki
kepedulian
terhadap
penanganan
masalah
pelayanan
lanjut usia.
Penggalian sumber dana sangat perlu dilakukan mengingat kendala yang dihadapi Posyandu dalam menjalankan kegiatannya memiliki hambatanhambatan disebabkan oleh kurangnya dana operasional. Masalah kekurangan dana sangat penting diperhatikan untuk pelaksanaan kegiatan posyandu bagi lanjut usia. 2. Perlu ada pelatihan pengkaderan pengurus agar kemampuan pengurus
menjadi lebih meningkat. Peningkatan kemampuan pengurus dalam mengembangkan pelayanannya dapat memberikan kepuasan masyarakat khususnya lanjut usia dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Masih kurangnya pengetahuan pengurus dalam memberikan pelayanan kepada lanjut usia karena selama ini kader belum pemah mendapatkan pelatihan mengenai manajemen pelayanan bagi lanjut usia. Inforrnasi mengenai penanganan masalah lanjut usia masih sangat kurang sehingga perIu ada kegiatan untuk pengurus agar dapat memperoleh pengetahuan dan informasi tentang kegiatan pelayanan lanjut usia baik pelayanan sistem luar panti ataupun di dalam panti. 3. Perlu adanya jaringan kerjasama dengan stakeholders terkait agar kegiatan
Posyandu dalarn mengembangkan pelayanan sosial menjadi lebih luas dapat memenuhi kebutuhan pelayanan sosial yang diharapkan para lanjut usia.
Matrik Rancangan Program Peningkatan Kapasitas Posyandu dalam Kegiatan Pelayanan Sosial Bagi Lanjut Usia
NO
Program
Tujuan
1
2 Meningkatkan pengetahuan dan motivasi pengurus
3 - Menambah pengetahuan mengenai pelayanan lansia - Meningkatkan semangat dan loyalitas - Melihat secara langsung peforma lembaga pelayanan lansia yang sejenis
1
Kegiatan
Sasaran
4 5 - Pendidikan dan - 9 orang pelatihan kader Pengurus lansia - Pemberian penghargaan - Studi banding ke - Kader lembaga Yang berprestasi pelayanan lansia - 9 orang pengurus lansia
Waktu
Pelaksana
6 - Bulan Januari 2007
7
- Setiap tanggal 17 Agustus - Bulan januari 2007
Sumber Biaya
8 - Pengurus PKK Dana PPMK kelurahan hekerja sarna dengan Dinas Kas RW Sosial DKI - Pengurus RW Dana PPMK
1
2
2
Meningkatkan dukungan dan partisi pasi masyarakat
4 3 Menumbuhkan - Mengadakan kesadaran dan kerjasama kepedulian dengan masyarakat keluarga lansia dalam dalam kegiatan kegiatanpelayanan kegiatan usaha Posyandu kesejahteraan - Mengadakan sosial pertemuan kelompok silaturahmi lansia
5
6
- Keluarga yang
- Setiap
memiliki lansia - Para Lansia
Bulan
- satu bulan sekali
7 Pengurus Posyandu dan keluarga lansia Pengurus Posyandu
8 Donatur tetap dan tidak tetap Donatur tetap dan tidak tetap
1
3
2 Menjalin kerj asam a dengan dinas terkait dan pihak swasta
3
4
Mengembangkan jaringan kerja sama dalarn
- Mengadakan
memperoleh dukungan
- Mengadakan
5 - Para Lansia
penyuiuhan sosial kegiatan bersama yang rekreatif seperti gerak jalan santai
- Pengurus Posyandu
7 6 - Pengurus - Maret, Juni, Posyandu September, Desember 2007 dan Dinas Terkait - Pengurus - Setiap tgl29 Mei (Hari Posyandu dan Dinas Lansia) terkait serta pihak swasta
8 -Kas Posyandu dan Donatur - Kas PKK RW dan Donatur