Dioktil Ftalat DI OCTYL PHTHALATE
1. N a m a Golongan Senyawa Karbonil (1)
Sinonim / Nama Dagang (1, 3,5,6,10) Di(2-ethylhexyl)phthalate; Bis(2-ethylhexyl)-1,2-benzenedicarboxylate; Bis (2ethylhexyl)phthalate; DOP; DEHP; Bisoflex 81; Bisoflex DOP; Eviplast 80; Eviplast 81; Fleximel; Flexol DOP; Flexol Plasticizer DOP; Hatcol DOP; Jayflex DOP; Kodaflex DOP; Octoil, Platinol; Reomol DOP; Staflex DOP; Truflex DOP; Vestinol; AH; Vinicizer 80; Witicizer 312; 1,2-Benzenedicarboxylic acid; bis(2ethylhexyl)ester; 2-Ethylhexyl phthalate; Di(2-Ethylhexyl)orthophthalate; phthalic acid bis(2-ethylhexyl) ester; 1,2-benzenecarboxylic acid dioctyl ester; phthalic acid dioctyl ester; diethylhexyl phthalate; good-rite GP 264; hercoflex 260; jayflex DOP; mollan O; nuoplaz DOP; reomol D 79P; sicol 150; phthalate. . Nomor Identifikasi Nomor CAS
: 117-81-7 (1,3,4,5,6,8,9,10,12)
Nomor RTECS
: TI0350000 (3,7,12)
Nomor EC (EINECS)
: 204-211-0 (4,5,8)
MDL number
: MFCD00009493 (4)
Beilstein Registry Number
: 1890696 (4)
TSCA
: TSCA 8(b) (3)
Annex I Index No
: 607-317-00-9 (5,12)
di(2ethylhexyl)
2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Dioktil Ftalat Deskripsi (4,5,8,12) Bentuk cairan kental tidak berwarna sampai kuning terang; beraroma lembut. Berat molekul 390,54; Rumus molekul C24H38O4 ; Titik nyala 157 0C; Titik didih 384°C (723,2°F); Titik leleh -55 sampai -46°C (-50,8°F); Densitas 0,9861 (Air=1) pada 20 0C; Kerapatan uap 16 (air=1); Tekanan Uap 7,2x10-8mmHg/9,6x10-9 kPa (25 oC/77 0F) atau 9,75x10-6 mmHg/1,3kPa (25 0C/77 0F) kPa pada 25°C ; Koefisien distribusi o/w=7,6; Titik Nyala 216 0C; Suhu autoignisi 390 0C; Refraktif indeks 1,4848. Larut dalam etanol, aseton, dietil eter, dan hidrokarbon aromatik. Tidak larut dalam air dingin. Bercampur dengan minyak mineral dan heksana. Kelarutan dalam air 0,3 mg/L pada 25 0C/77 0F.
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (9) : Kesehatan 2
= Tingkat Keparahan Tinggi
Kebakaran 1
= Dapat terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak Reaktif
Klasifikasi EC (1,2,4,5): Xn
= Berbahaya
R36
= Menyebabkan iritasi pada mata
R37
= Menyebabkan iritasi pada sistem pernafasan
R38
= Menyebabkan iritasi pada kulit
R61
= Dapat membahayakan janin
R62
= Berisiko menurunkan fertilitas
R63
= Berisiko membahayakan janin
S45
= Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika memungkinkan segera bawa ke dokter / rumah sakit / puskesmas (perlihatkan label kemasan)
S53
= Hindari/cegah pemaparan – dapatkan instruksi khusus sebelum penggunaan.
3. Penggunaan (8,13) Pemlastis dan akarisida , Pemlastis untuk PVC dan resin lainnya. PVC yang baik untuk industri - lantai, kawat & kabel, sepatu, mobil, pipa, dan tabung. Sebagai cairan dielektrik. Diizinkan sebagai komponen dalam bahan kemasan makanan.
4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Jalur paparan: terserap melalui kulit dan kontak mata(3) Bahaya utama terhadap kesehatan: Iritasi kulit, mata, dan pencernaan.(1) Dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.
(3)
Sedikit berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan), menelan, inhalasi.(3) Dapat mengganggu kesuburan, dapat berbahaya pada janin
(1)
.
Rute Paparan Paparan Jangka Pendek Kontak dengan mata : dapat menyebabkan iritasi , kemerahan dan luka. (1) Kontak dengan kulit: dapat menyebabkan iritasi kulit
(1)
, menimbulkan
kemerahan dan rasa gatal (11). Tertelan: dapat menyebabkan iritasi pada saluran cerna disertai mual, muntah, dan diare. Dapat menyebabkan depresi pada Susunan Saraf Pusat (SSP).
(1)
Terhirup: Bahan memiliki tekanan uap yang rendah, sehingga paparan uap tidak mungkin terjadi. Paparan secara inhalasi dapat terjadi melalui semprotan atau kabut, bukan dari uap, kecuali bila dilakukan pemanasan. Jika produk dipanaskan, dikabutkan atau disemprotkan, bila terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan (1).
Paparan Jangka Panjang -
material dapat bersifat karsinogen dan teratogen (6)
-
Adanya gangguan pada ginjal & pembesaran hati setelah konsumsi jangka panjang oleh hewan percobaan (10)
-
tidak menunjukkan efek merugikan pada tikus yang menghirup 0.05mg/liter DOP selama 28 hari. (10)
-
Paparan yang lama atau berulang dapat mengakibatkan kerusakan ireversibel pada kesehatan dan menyebabkan cedera ireversibel yang bersifat permanen. (11)
-
Paparan berulang pada materi ini dapat menimbulkan efek pada sistem reproduksi. (11)
-
Material mungkin memiliki efek pada testis. Hewan tes menunjukkan bahwa zat ini mungkin menyebabkan toksisitas pada reproduksi manusia (12).
5.
Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas
: Stabil pada suhu dan tekanan normal(1)
Kondisi yang harus
: panas berlebih(1), sumber pemicu kebakaran
dihindarkan
material inkompatibel
(3,11)
,
(3,11)
, dapat meledak bila
bereaksi dengan pemutih klorin (10). Tancampurkan
: Oksidator kuat; asam; alkali (1), nitrat (6).
Bahaya dekomposisi
: Karbon dioksida, karbon monoksida (1).
Polimerisasi
: Tidak terjadi (1).
6.
Penyimpanan
Simpan dalam wadah tertutup rapat(3).
Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan(6).
Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik jauh dari panas, sumber matahari langsung(3).
Jauhkan dari panas, sumber api(3), oksidator kuat(3), dan asam, alkali, dan nitrat(12).
Hindari menghirup uap zat ini(10).
Jangan pernah memotong, mengebor, mengelas atau menggiling pada atau dekat dengan wadah.(10)
Hindari bersentuhan dengan kulit dan cuci pakaian setelah kontak.(6)
Wastafel pencuci mata dan shower tersedia di dekat tempat kerja.(10)
Wadah dari material ini dapat berbahaya ketika kosong karena memungkinkan masih adanya residu (uap, cairan)(3,6).
Pakai peralatan perlindungan khusus ketika paparan melebihi batas yang ditentukan (6).
Cuci tangan sebelum makandan jangan makan, minum, dan merokok di area kerja. (6)
Setiap penggunaan produk ini dalam proses suhu tinggi harus dievaluasi untuk menetapkan dan memelihara prosedur operasi yang aman. (9)
CATATAN: Ftalat memungkinkan mempengaruhi hormon seks pada janin dan anak-anak. Meski efek ini belum terbukti pada orang dewasa, ada baiknya meminamilisir kontak kulit dengan zat ini. (10)
7. Toksikologi Toksisitas Data pada manusia Efek kronis pada manusia: Dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ berikut: hati, ginjal Efek Lain: Sedikit berbahaya bila
kontak dengan kulit (iritan), tertelan, dan
terhirup Data pada hewan LD50 dermal-marmut (Guinea pig) 10 gm/kg; Draize test mata-kelinci 500 mg/24 jam; Draize test kulit-kelinci 500 mg/24 jam mild; LD50 oral-tikus (mouse) 1500
mg/kg(1); LD50 oral-kelinci (rabbit) 34 g/kg /kg
(1)
. LD50 oral-tikus (rat) 30 g/kg (1);
LD50 kulit kelinci (rabbit) 25 g/kg(1); Data Karsinogenik ACGIH : A3 – Dilaporkan bersifat karsinogen padda hewan dengan relevansi diketahui di California tanggal 1 Januari 1988 (1,3) NTP : Baris 2 - diduga karsinogen (3) IARC : 3 (tidak diklasifikasikan untuk manusia) (3) Data Mutagenik(3,10) Mutagenik untuk bakteri dan atau ragi mutagen pada hewan pengerat, efek tidak diketahui pada manusia Data Reproduksi (10)
Dapat menimbulkan efek reproduksi yang merugikan.
Menimbulkan atrofi testis, fetotoxin, dan teratogen pada hewan pengerat dan secara in vitro, tidak ada efek yang dikenal pada manusia
Sejumlah kecil ftalat yang dikonsumsi dari plastik mampu mengalami metabolisme dan menghasilkan zat seperti hormon seks-dianggap ‘anti androgen’- serta mampu memberi efek pada perkembangan janin dan anakanak.
Informasi Ekologi (8,9,10) Ekotoksisitas: LC50 (ikan, 96 jam) : Lepomis macrochirus 0,7 mg/L; Channel catfish > 100 mg/L; Trout > 100 mg/L; Fathead Minnow . 0.6 mg/L; Carassius auratus > 186 mg/L; Cyprinodon variegatus 109,5 mg/L ; Micropterus salmoides > 0.3195 mg/L; Oncorynchus mykiss 0.3100 mg/L; LC50 (Crustacea, 25 jam) : Daphnia magna 0.3100 mg/L EC50 (Alga)
: Scenedesmus subspicatus 130 mg/L; Selenastrum capricurnutum 0.1 mg/L; Gymnodium breve 100 mg/L
Batas Kelarutan dalam air tawar (NOEC) 0.32 mg/L
8.
Efek Klinis Keracunan akut Terhirup Bahan ini memiliki tekanan uap yang rendah, sehingga bahaya inhalasi dapat dihindari, kecuali bila bahan ini dipanaskan dan terbentuk kabut. Menghirup kabut dapat menyebabkan mual dan mengiritasi saluran pernapasan.
(6)
.
Kontak dengan kulit Leval rendah dapat terserap ke dalam kulit (6). Kontak dengan mata Dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, dan luka
(6)
.
Tertelan Dapat menyebabkan mual, kram pada perut, diare, gangguan pada SSP- lesu, mengantuk, sempoyongan- bila tertelan dalam jumlah besar Keracunan kronik Terhirup Data tidak ditemukan Kontak dengan kulit Data tidak ditemukan Kontak dengan mata Data tidak ditemukan Tertelan Dapat menyebabkan gangguan reproduksi (11)
(6)
9.
Pertolongan Pertama Terhirup (1,6) Bila aman memasuki area, segera pindahkan korban dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Jika tidak bernapas, beri napas buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Jangan melakukan resustasi dari mulut ke mulut. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit (1,6) Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata (1,6) Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan (1,6,11) Jangan rangsang muntah korban. Pada korban sadar setelah berikan minum 2 gelas air untuk mengencerkan zat. Jangan beri apapun pada pasien yang tidak sadar. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang
(11)
.
10. Penatalaksanaan oleh tenaga kesehatan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB. Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: -
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
-
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
-
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
-
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
-
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
-
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan periksakan ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) -
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
-
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
-
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
-
Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
-
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
-
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan dioktil Ftalat United Kingdom, WEL - TWA: 5 mg/m3 United Kingdom, WEL - STEL: 10 mg/m3 United States – TWA - OSHA: 5 mg/m3 Belgium – TWA - VLE: 5 mg/m3 Belgium – STEL - VLE: 10 mg/m3 France - VME: 5 mg/m3 Germany – TWA : 10 mg/m3 Japan – OEL : 5 mg/m3 Malaysia - TWA: 5 mg/m3 Russia - TWA: 1 mg/m3 Spain – VLA- ED: 5 mg/m3 Alat Pelindung Diri Ventilasi: Sistem ventilasi pembuangan lokal dianjurkan saat menghadapi kabut yang dihasilkan. Ventilasi Langsung dianjurkan ketika materi menjadi panas dan asap yang dilepaskan.
(9)
. Sediakan sistem ventilasi penghisap udara
sesuai aturan setempat untuk menjaga paparan kepada karyawan selalu di bawah batas paparan. Ventilasi pembuangan lokal digunakan untuk mengontrol emisi dari kontaminan pada sumbernya dan mencegah penyebaran ke area kerja lainnya. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan ACGIH(6). Proteksi mata: Keselamatan kacamata atau kacamata Splash (ANSI Z87.1, 1968) (9). Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja (9). Pakaian: memakai celemek kedap air dan memiliki fasilitas pencuci mata dekat. (9) Sarung tangan: Perlindungan untuk Sarung tangan: Sarung tangan berbahan Neoprene atau Viton (9)
Respirator: Gunakan respirator yang disetujui oleh NIOSH MSHA atau sesuai dengan European Standard EN 149
sebagai antisipasi ketika paparan uap
terjadi. Mengikuti persyaratan standar perlindungan pernapasan dari OSHA (respirator OSHA pada 29 CFR 1910.134). (9)
12. Manajemen Pemadam Kebakaran Titik Nyala : wadah tertutup 207 0C (404,6 0F), wadah terbuka 215.56 0C (420 0F) (3) Suhu Autoignition : 390,56 0C (7350F) (3) Batas ledakan terendah : 0.3 % Media pemadam kebakaran: busa alkohol atau busa polimer, semprotan air, karbon dioksida, bahan kimia kering, (7) Bahaya kebakaran/ledakan : mengeluarkan gas beracun saat kebakaran termasuk karbon monoksida dan karbon dioksida Prosedur
pemadam
kebakaran:
(7)
,
(11)
Gunakan
pelindung
pernapasan
(NIOSH/MSHA) dan pakaian pelindung SCBA untuk mencegah kontak dengan kulit dan pakaian. (10,11)
13. Manajemen Tumpahan Tumpahan/kebocoran: Serap tumpahan dengan bahan yang inert (misal: vermiculite, pasir, atau tanah), kemudian
bahan ditempatkan dalam wadah
(1)
yang sesuai untuk pembuangan. . Tumpahan sedikit: Segera bersihkan tumpahan. Cegah penyebaran ke lingkungan (3). Tumpahan yang banyak: tutup saluran udara yang terkontaminasi, alirkan air dari pompa, serap residu dengan absorben yang inert, sapu dengan menggunakan plastik atau sekop aluminium, dan letakkan pada wadah tertutup untuk di daur ulang atau dibuang. Hindari aliran yang mengarah ke saluran air (3,11)
14. Daftar Pustaka 1. http://www.chemcas.com/AnalyticalDetail.asp?pidx=1&id=21763&cas=117-817&page=544 (diunduh November 2011) 2. http://www.petrocheme.com/MSDS/Plasticers/Di%20Octyl%20Phthalate.pdf (diunduh November 2011) 3. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9923846
(diunduh
November
2011) 4. http://www.sigmaaldrich.com/catalog/ProductDetail.do?D7=0&N5=SEARCH_CO NCAT_PNO|BRAND_KEY&N4=D201154|ALDRICH&N25=0&QS=ON&F=SPEC (diunduh November 2011) 5. http://msds.chem.ox.ac.uk/DI/dioctyl_phthalate.html (diunduh November 2011) 6. http://www.farabico.com/_DouranPortal/Documents/MSDS%20DIOCTYLPHTHAL ATE.pdf (diunduh November 2011) 7. http://www.sciencestuff.com/msds/C1687.html (diunduh November 2011) 8. http://www.valetimegroup.com/wp-content/uploads/2008/09/dioctyl-phthalatesafety-msds.pdf (diunduh November 2011) 9. http://www.ciscochem.com/msds/files/Dioctyl_Phthalate.pdf
(diunduh November
2011) 10. http://megaloid.ca/MSDS/Dioctyl%20Phthalate.pdf (diunduh November 2011) 11. http://www.erapol.com.au/assets/files/MSDS/ancillary/CleaningSolvents/DOP.pdf (diunduh November 2011) 12. http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0271.htm
(diunduh
2011) 13. http://chemicalland21.com/industrialchem/plasticizer/DOP.htm (diunduh November 2011)
November
