PENGEMBANGAN MODEL MODIFIKASI PERILAKU UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK (Penelitian Pengembangan Di Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Dan Sd Islam Ruhama Ciputat Tangerang Selatan)
DIANA MUTIAH Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Email :
[email protected]
Abstract: The aim of the research to the development of model behaviour modification in improvement of children’s social skills. Research and development of Social Skills Model through Behaviour Modification Technique are based on three concept theory: Albert Bandura’s Social Cognitive Theory, Martin and Pear’s Behavior Modification and Cartlege’s the concept of Social Skills. Learning is classified into three domains namely cognitive, affective and psychomotor, in accordance with Bloom’s Taxonomy. The improvement of social skill reflected from non-adaptive behavior. This behavior can be carefully observed by classroom teacher. Based on data from instrument, interviews and observations, categorization of behaviors and its measurement can be carried out through the data pre and post test. The development of social skills are encouraged by behavior modification techniques such as modeling, reinforcement, punishment, prompt, relaxation, shaping. Research suggests that cognition and learning contract that involves process of thinking through discussion among students in the classroom are needed. Keyword : Research and Development, Social Cognitive, Behavior Modification, Social Skills
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model modifikasi Perilaku dalam rangka meningkatkan keterampilan sosial anak. Model dikembangkan dari tiga konsep teori. Pertama, Teori Sosial Kognitif dari Albert Bandura. Kedua, Teori Modifikasi Perilaku dari Martin dan Pear. Ketiga, Konsep Keterampilan Sosial dari Cartlege dan Milburn. Pelaksanaan pembelajaran mengembangkan tiga ranah sesuai dengan Taksonomi Bloom, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Perkembangan keterampilan sosial dengan menggunakan tehnik modifikasi perilaku yaitu modelling, penguatan (reinforcement), token economy, punishment, prompt, relaksasi, dan shaping. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan perlunya kesadaran kognisi dan kontrak belajar yang melibatkan proses berfikir siswa melalui diskusi bersama di kelas. Kata kunci: Penelitian dan Pengembangan (R&D), Sosial Kognitif, Modifikasi Perilaku dan Keterampilan Sosial.
365
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
Masalah
tingkah
laku
anak
bersumber dari pengasuhan di rumah
merupakan masalah rutin yang harus
dimana
dihadapi guru ketika mengajar di
mendapatkan kasih sayang di sekolah
kelas dan orang tua saat mendidik
karena
anaknya
rumah.
di
rumah.
Beberapa
pengalaman baik di sekolah maupun
anak
tidak
Dalam
tersebut
ingin
memperolehnya
mengatasi
tersebut
perilaku anak menunjukkan perilaku
sekolah, respon guru adalah langsung
yang
mengadakan
tepat.
Anak-anak
sering
perilaku
di rumah yang berkaitan dengan
kurang
yang
di
terjadi
pendekatan
di
dan
terkadang merasa sangat kurang
menanyakan mengapa anak berbuat
diterima dan sangat kurang kasih
seperti itu (memaksan kehendak, sulit
sayang
mampu
diatur), lalu anak diberi pengertian
mengungkapkan perasaannya dengan
agar tidak mengulanginya lagi, dan
cara
oleh
meminta anak untuk minta maaf. Saat
Beberapa anak tidak
anak bisa memperbaiki perilakunya,
serta
yang
lebih
lingkungan. mengerti
belum
apa
diterima
yang
seharusnya
guru memberikan pujian.
dilakukan dan menyerah begitu saja sehingga
menjadi
stress
bahkan
depresi.
tersebut mungkin dianggap cukup memadai, namun hal itu belum
Setiap
anak
karakateristik contohnya
Upaya yang telah dilakukan guru
memiliki
menunjukkan hasil yang baik dalam
yang berbeda-beda;
mengubah perilaku siswa. Karena
tingkat emosinya yang
mudah tersulut seperti mudah gelisah,
perilaku
tersebut
akan
muncul
kembali di lain waktu.
mudah ribut atapun mudah marah
Kuesioner yang diberikan di RA
dalam berinteraksi dengan temennya
SALMAN dan Kelompok Bermain
di kelas. Ada anak lain yang ingin
di
lebih diperhatikan temen-temannya
menunjukkan masih adanya masalah
sehingga perilakunya selalu ingin
dalam perilaku anak di kelas, seperti
mendominasi, selalu ingin menang
anak
dan tidak mau mengalah dalam
kehendak, tidak mendengarkan atau
aktivitas di kelas. Hal ini dapat
memperhatikan ketika ada teman
366
TK
sulit
Avicenna
diatur,
Pamulang
memaksakan
Pengembangan Model . . . Diana Mutiah
yang
mengajak
berbicara,
tidak
Penelitian
lainnnya
dalam
bersedia mengalah, tidak atau kurang
jurnal The Exceptional Parent (2002),
sabar untuk menunggu giliran / antri.
dengan judul Effective Social Skills
Dari hasil wawancara, observasi
Programming menjelaskan bahwa
serta
diskusi
kelompok
terfokus
pentingnya
keterampilan
sosial
(Focus Grup Discussion) di beberapa
dimana anak diberikan langkah-
sekolah tersebut ternyata belum ada
langkah perilaku yang kompeten
langkah-langkah
melalui contoh dari individu (model).
yang
sistematis
yang dilakukan oleh guru untuk
Dalam
Bermain peran, anak-anak
mengatasi dan memperbaiki perilaku
perlu diberi banyak kesempatan untuk
siswa tersebut. Guru belum memiliki
berlatih keterampilan baru, antara lain
pengetahuan yang cukup tentang
keterampilan sosial. Anak dapat
pendekatan dalam belajar serta teknik
memainkan
– teknik dalam melakukan perubahan
dengan situasi kehidupan nyata agar
perilaku siswanya.
mereka dapat mengubah sikap dan
peran
yang
relevan
Penelitian keterampilan sosial
perilakunya. Saat bermain peran,
yang diterbitkan dalam Jurnal The
penting adanya umpan balik dan
Gale Encyclopedia of Mental Health
penguatan terhadap kinerja anak.
(Laurie, 2008) menjelaskan bahwa
(dalam Anonymous).
keterampilan sosial akan membantu
Salah
satu
cara
dalam
seseorang menafsirkan isyarat halus
merubah perilaku anak usia dini
dan sinyal sosial lainnya, sehingga
adalah melalui modifikasi perilaku.
mereka dapat bertindak, bersikap, dan
Modifikasi perilaku adalah aplikasi
menyesuaikan diri dalam berbagai
secara sistematik prinsip-prinsip dan
situasi yang berbeda. Kemampuan
teknik pembelajaran untuk menilai
keterampilan sosial dapat membuat
dan memperbaiki perilaku individu,
seseorang memiliki kepekaan dan
baik yang terlihat
kemampuan
dengan
yang tidak terlihat ( covert ) dalam
situasi dan lingkungannya sehingga
rangka untuk meningkatkan potensi
individu dapat memiliki konsep diri
individu (Martin, 1999). Sarafino
yang lebih positif.
(dalam Scott, 1992) menyatakan
beradaptasi
(overt) maupun
367
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
bahwa
pendekatan
modifikasi
perilaku dapat diaplikasikan dalam berbagai
setting
serta
motif berkuasa bisa diketahui dari perilaku mendominasi seseorang.
berbagai
Motif prestasi pun sama,
penelitian. Pendekatan ini terbukti
motif tersebut dapat ditelusuri dari
berhasil sebagai salah intervensi
perilaku untuk meraih suatu prestasi.
psikologis dengan berbagai gangguan
Sehingga suatu motif dapat diduga
perilaku., salah satunya keterampilan
dari perilaku yang dimunculkan serta
sosial anak.
faktor yang mendorongnya. seperti
Oleh karena belum adanya suatu model modifikasi perilaku
reward dan pusnishment maupun pola pikirnya ( mindset ).
dalam meningkatkan keterampilan
Suatu perilaku yang ingin di
sosial anak di Indonesia, maka
ubah dapat dilakukan dengan dua
peneliti
pendekatan,
yaitu
pendekatan
mendalami dan meneliti tentang “
behaviorsime
dan
pendekatan
Pengembangan Model Modifikasi
kognitif. Pendekatan behaviorisme
Perilaku
menekankan
sangat
Untuk
tertarik
untuk
Meningkatkan
pada
perubahan
Keterampilan Sosial Anak ; Studi
lingkungan. Mensetting lingkungan
Penelitian dan Pengembangan
untuk
di
lebih
Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri
penanganan
1 Ciputat dan SD Islam Ruhama.
Penentuan didasarkan
kondusif suatu setting
pada
dalam perilaku.
lingkungan
analisis
siswa
KAJIAN TEORI
tentang kebutuhannya mana yang
1. Teori Sosial Kognitif
lebih
prioritas.
Sedangkan
Teori ini dikemukakan oleh
pendekatan kognitif lebih berorientasi
Albert Bandura, apa yang memotivasi
pada pola pikir yang akan diubah.
seseorang
perilaku
Artinya dalam penanganan perilaku
tertentu. Kebutuhan, dorongan, serta
siswa diperlukan identifikasi dan
impuls yang beroperasi di alam
mengubah pola pikir maladaptif.
menunjukan
bawah sadar menjadi determinandeterminan terbesar suatu perilaku (dalam Bandura, 1971), misalnya, 368
Pengembangan Model . . . Diana Mutiah
Dalam
beberapa
belakangan
ini
tahun
terbukti
bahwa
individu dapat mengubah pandangan negatif
itu
karena
penelitian tentang faktor pendorong
pengetahuan
suatu perilaku bergeser dari faktor
melalui pengalaman.
internal ke faktor eksternal. Hal ini
yang
adanya
didapatkannya
Pendekatan
behaviorisme
menunjukan bahwa pola respons yang
khususnya
disebabkan oleh faktor internal dapat
berpendapat bahwa suatu perilaku
dipicu,
terjadi karena adanya umpan balik
dihilangkan,
kembali
oleh
dan
faktor
dipicu
eksternal.
yang
operant
terintegrasi.
conditioning
Artinya
Dengan kata lain, determinan suatu
perilaku
perilaku tidak selalu berasal dari
konsekuensi yang muncul dengan
dalam diri individu, namun dari luar
segara
diri individu.
perilakunya
Suatu kenyataan yang terjadi
dikendalikan
suatu
individu
akan
sendiri
oleh
mengelola berdasarkan
pengalamannya
tersebut.
bahwa pikiran dapat mendorong
Berdasarkan proses tersebut, agar
terjadinya
lingkungan dapat menerapkannya,
perilaku.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
betapa
kompleksnya
perilaku
manusia.
maka
individu
seberapa
harus
sering
mengingat perilakunya
Pikiran manusia dapat memutuskan
menerima penguatan.
suatu perilaku tertentu. Sehingga
keadaan lingkungan, serta tidak lupa
peran kognitif sebagai pendorong
mengekstraksi setiap pola perilaku
terjadinya suatu tindakan tidak dapat
yang dihasilkan sesuai urutan waktu.
diabaikan.
Dari
Sebagai
contoh
saat
Mengingat
ilustrasi diatas teori ini
diberikan suatu informasi kepada
menyatakan bahwa aksi dan reaksi
siswa, maka informasi itu adalah
suatu perilaku terintegrasi dengan
sebagai suatu isyarat. Isyarat tersebut
pikiran (kognisi) seseorang.
dapat mengintervensi pikiran siswa sehingga
dapat
Dalam
pandangan
mengubah
pembelajaran sosial (social cognitive)
perilakunya. Akan tetapi dipihak
, perilaku seseorang tidak didorong
lainnya
akan
oleh faktor internal atau faktor
hingga
eksternal saja. perilaku seseorang
suatu
dianggapnya
stimulus berbahaya
369
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
merupakan hubungan yang saling
proses
terkait antara determinan internal dan
(vicarious), serta proses pengelolaan
eksternal. Dalam pendekatan ini
diri. Hal ini dapat digambar sebagai
proses
berikut :
yang memegang peranan
penting
adalah
proses
belajar
dari
pengalaman
simbolik, Perso n
Environment
Behaviou
r Gambar1 . Konsep Sosial Kognitif A. Bandura ( 1971)
Konsep Modifikasi Perilaku Gordon & Winson ( 2000) menjelaskan
bahwa
adalah suatu teknik yang terdiri dari serangkaian prosedur yang ditujukan
modifikasi
untuk mengatasi perilaku bermasalah
perilaku adalah cara-cara yang dapat
dan mempertahankan perilaku yang
digunakan untuk mengubah perilaku,
diharapkan. Sedangkan segala bentuk
baik perilaku covert
modifikasi
(aktivitas
atau
terapi
perilaku
internal yang tidak tidak nampak/
terfokus pada pengalaman belajar
dapat diobservasi orang lain) maupun
yang dirancang untuk mengubah
overt ( perilaku yang nampak) dengan
perilaku maladaptif pada individu (
suatu
Compas B.E & Gotlib, 2002)
perilaku
yang
berlebihan
(excessive) ataupun perilaku yang
Martin & Pear ( 1999)
kurang (deficit). Artinya perilaku
menjelaskan
yang
dikurangi
perilaku yang memiliki prinsip bahwa
sedangkan perilaku yang kurang akan
semua perilaku, baik perilaku normal
di tingkatkan.
dan
berlebihan
akan
Lebih lanjutnya dijelaskan juga 370
bahwa
modifikasi
perilaku
bahwa
abnormal
modifikasi
diperoleh
dan
dipertahankan dengan menggunakan prinsip dasar belajar yang sama.
Pengembangan Model . . . Diana Mutiah
Dengan modifikasi perilaku maka
perilaku terdiri dari; modelling,
perilaku
reinforcement,
abnormal
akan
token
economy,
menggunakan aplikasi prinsip belajar
prompt, kontrak belajar, relaksasi,
melalui suatu intervensi dalam belajar
kesadaran
untuk
perilaku
punishment/ time out. Modelling ;
maladaptif dan mempelajari perilaku
prosedur yang menggunakan proses
baru yang lebih adaptif (Martin &
belajar melalui pengamatan, yaitu
Pear, 1999)
perilaku
meninggalkan
Bellack & Harsen (1997)
kognisi,
seorang
shaping,
model
yang
berperan sebagai stimulus terhadap
menyebutkan
modifikasi
perilaku
pikiran, sikap atau perilaku subjek
menggunakan
prinsip
operant
untuk ditiru (Bandura). Prosedur ini
conditioning. Dimana salah satu
dapat dilakukan melalui
prinsip belajarnya adalah memandang
cetak ; buku bacaan/majalah, model,
bahwa suatu respon akan muncul
media elektronik ; TV, DVD/Film.
apabila
diberikan
media
penguat
Ormod (2003) menyebutkan
(reinforcement). Jika perilaku di ikuti
berbagai bentuk penguatan positif;
oleh konsekuensi yang diinginkan
(1). penguat konkret adalah objek
atau
perilaku
yang aktual, yaitu sesuatu yang
sering
dapat dipegang. (2). penguat sosial
dilakukan. Sebaliknya jika perilaku
adalah penguat berupa suatu gestur
tidak
atau
di
tersebut
senangi akan
sesuai
maka semakin
dengan
keinginan/
tanda/prompt
harapannya maka perilaku tersebut
senyuman,
akan
dilakukan
ataupun ucapan “terima kasih” yang
semakin
diberikan oleh orang lain atas
hilang. Dalam prinsip ini maka
perilaku tertentu. (3). penguat yang
terdapat beberapa konsekuensi yang
memberikan
dapat dipergunakan untuk mengubah
melakukan aktivitas yang disukai
perilaku seperti penguatan positif,
anak. (4). penguat berupa umpan
penguatan negatif dan juga hukuman.
balik positif atau pernyataan secara
semakin
bahkan
jarang
mungkin
akan
Menurut Martin & Pear (1999)
teknik-teknik
modifikasi
eksplisit
pelukan,
seperti perhatian
kesempatan
bahwa
anak
untuk
telah
melakukan sesuatu dengan baik dan 371
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
mengatakan kemajuan yang telah di
dari setiap orang yang terlibat
perbuatnya.
didalamnya.
Sukadji ( 1983) menyebutkan bahwa token economy (tabungan
Keterampilan Sosial
kepingan) adalah salah satu teknik
Manusia
adalah
makhluk
modifikasi perilaku dengan cara
monodualist artinya sebagai makhluk
pemberian satu kepingan (atau
individu, manusia juga berperan
tanda, satu isyarat), saat itu setiap
sebagai
perubahan
carapedia.com). Sehingga diperlukan
dari sasaran perilaku.
makhluk
sosial
(https://
Time out dibutuhkan untuk anak
keterampilan
berdiam diri. Time out dilakukan
berinteraksi dengan manusia lainnya
pada anak yang sudah bertindak
untuk mencapai tujuan
agresif, memukul, atau pun yang
Salah satunya adalah kemampuan
bertengkar (berkelahi atau hanya
keterampilan sosial
berbantahan)
dengan
jalan
Menurut
individu
dalam
bersama.
Margolin
(1992)
mendudukan mereka di bangku
keterampilan sosial (social life skill)
keras atau kursi bersandaran lurus.
merupakan
Seorang anak boleh bangun sesaat
kemampuan hidup manusia. Tanpa
ketika anak telah berbuat mengaku
memiliki kemampuan ini, manusia
salah dan meminta maaf pada yang
tidak berhasil dalam berinteraksi
lain
dengan orang lain, sehingga hidupnya
dengan
memeluk
atau
bersalaman
bagian
penting
dari
kurang harmonis. Lebih jauh Kelly,
Dengan demikian modifikasi
J.A
(1982)
menyebutkan
bahwa
perilaku ialah suatu penekanan akan
keterampilan sosial memang sangat
adanya intervensi melalui berbagai
diperlukan
tehnik modifikasi terhadap anak
bermasyarakat, karena keterampilan
yang memiliki karakteristik tertentu
sosial merupakan cara untuk dapat
dan
perubahan
berinteraksi
dengan
hal
sehingga
memperoleh
berakibat
perilakunya.
pada Dan
ini
memerlukan tanggung jawab penuh
keuntungan. tercermin
372
dalam
kehidupan
orang
Makna dari
definisi
lain, suatu
tersebut yang
Pengembangan Model . . . Diana Mutiah
dikemukakan Kolesnik (1970) bahwa
responses and assist in avoiding
keterampilan
sosial
merupakan
negatif responses from them ”.
kemampuan
untuk
berinteraksi
Secara umum, keterampilan sosial
dengan orang lain dalam suatu
dapat dipahami sebagai perilaku yang
konteks sosial dengan suatu cara yang
dipelajari; bisa diterima secara sosial,
spesifik
yang
yang
secara
pribadi,
memungkinkan dengan
orang
menguntungkan mutu kehidupan, dan
berinteraksi
orang
lain
orang lain.
melalui cara-cara yang menghasilkan
Cartledge dan Milburn (1995)
respon positif dan membantu dalam
mengemukakan bahwa “In general,
menghindarkan respon negatif dari
social skill are seen as socially
orang lain tersebut. Adapun
acceptable learned behaviors that
model konseptual adalah sebagai
enable the person to interact with
berikut ;
others in ways that elicit positive PERSON/KOGNITIF TANGGUNGJAWAB
PENGHARGAAN
A. Bandura Social A. Bandura Learning Social Learning
PROAKTIF
A. Bandura Social Carteldge Learning Sosial Keterampilan
A. Bandura Social Martin & Pear LearningPerilaku Modifikasi
Gambar 2. Model Konseptual Tiga Teori ( Mutiah, 2015)
serta menguji efektivitas produk
METODE PENELITIAN Metode
penelitian
yang
dipergunakan dalam penelitian ini
tersebut (dalam sugiyono, 2006). Borg
dan
Gall
(1983)
ialah research and development ( R &
menjelaskan tentang research and
D), yaitu metode yang dipergunakan
development
untuk menghasilkan produk tertentu
merupakan salah satu alat (tool of
(
R
&
D)
yang
function) yang dipergunakan untuk 373
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
penelitian dalam bidang pendidikan
ini kegiatan yang dilakukan adalah
(educational research).
menentukan sasaran perilaku, tujuan
Langkah-langkah
R
&
D
pembelajaran
berbasis
nilai,
sebagai berikut ; (1) Penelitian dan
kemungkinan alat dan bahan yang
Pengumpulan Informasi ( research
diperlukan
and information collecting). Dalam
dikelas.
penelitian
pengumpulan
(Prelimanary field test) ; melakukan
informasi ini, peneliti melakukan
pengembangan produk, kemudian
studi pustaka ataupun literatur (2)
dilakukan pengujian di lapangan
Perencanaan
terkait
dan
(planning)
adalah
dalam (4).
dengan
pembelajaran
Uji
coba
produk
awal
rencana
merancang berbagai kegiatan dan
pembelajaran modifikasi perilaku.
prosedur yang akan ditempuh dalam
(5). Perbaikan awal (Revision model )
penelitian dan pengembangan produk
; setelah dilakukan uji coba terbatas,
pembelajaran,
langkah
yaitu
merumuskan
selanjutnya
peneliti
sasaran perilaku dan tujuan khusus
mendiskusikan bersama guru dan
yang
kepala
ingin
Pengembangan
dicapai.
(3).
produk
awal
sekolah
perilaku
siswa
hasil
perubahan
tersebut
maupun
(Development of the preliminary form
ketiaadaan perubahaan perilaku yang
of the product). Pada tahap ini
diharapkan
merupakan tahap perancangan draft
revisi terhadap suatu produk yang
awal produk pembelajaran, yaitu
dikembangkan.
berbagai macam tehnik modifikasi
Lapangan ke 1 (field test1) (7).
perilaku yang dipergunakan untuk
Perbaikan operasional. Pada tahap ini
merubah perilaku anak yang siap diuji
juga dihasilkan model yang sudah
cobakan. Berupa rancangan sasaran
direvisi berdasarkan masukan hasil
perilaku yang diubah, yaitu tidak
uji
mengerjakan
waktu,
dilakukan, desain model program
memukul-mukul meja, saat belajar,
modifikasi perilaku serta berdasarkan
berteriak, sekaligus reinforcement
analisis
(penguat) dan teknik
modifikasi
pengaruh yang signifikan dari tehnik
perilaku yang dilakukan. Pada tahap
modifikasi perilaku melalui analisis
374
tugas
tepat
coba
dengan
(6).
lapangan
kuantitatif
memperbaiki
Uji
yang
coba
telah
diperoleh
Pengembangan Model . . . Diana Mutiah
SEM
( Structural Equation Model
HASIL DAN PEMBAHASAN
) terhadap keterampilan sosial anak
Sesuai
dengan
tujuan
usia dini. (8) tahap merancang dan
pengembangan model, maka telah
melaksanakan evaluasi formatif, (9)
dihasilkan
kesembilan yaitu tahap perbaikan.
pengembangan, berupa : (1) Model
tiga
produk
Konseptual (2) Model Prosedural dalam
rangka
meningkatkan
keterampilan sosial anak usia dini.
BEHAVIOR
Kognitif
Modifikasi Perilaku
Modifikasi Perilaku
Keterampilan Sosial
Afektif
Psikomotorik
PERSON
ENVIRONMENT
Gambar 3. Gabungan 3 Teori Model Konseptual Modifikasi Perilaku ( Mutiah, 2015) Model ini dibentuk dari 3 teori yaitu a. Model Konseptual Teori Social Cognitive dari
pemahaman dan pengalaman yang dimiliki
oleh
Behaviour
individu.
ialah
aspek
Aspek perilaku
Albert Bandura (1975 ) digambarkan
individu yang terjadi saat ini dan
oleh segitiga terluar dimana terdiri
dipengaruhi
dari aspek Person/ Kognisi, Behavior
lingkungan dimana individu saling
dan Environment. Aspek Person/
berinteraksi dengan lingkungannya.
Kognisi ialah pikiran-pikiran individu
Sedangkan lingkungan adalah segala
dimana hal ini tidak terlepas dari
hal yang berada diluar diri individu.
oleh
pikiran
dan
375
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
Ketiga aspek yang ada dalam diri
:1). Asesmen dan identifikasi perilaku
individu
yang bermasalah dikelas melalui
;
Lingkungan
Person/ dan
Kognitif,
Perilaku
akan
observasi
dan
instrumen.
2).
lakukan intervensi melalui modifikasi
Definisikan bentuk perilaku yang
perilaku
akan ditingkatkan
dengan
modelling,
teknik-teknik
token
(behavioural
economy,
objective ) ataupun perilaku yang
reinforcement, punishment, relaksasi,
akan di turunkan dengan perilaku
shaping, time out, kesadaran diri,
yang dapat di ukur ( frekuensi,
prompt dan kontrak belajar.
intensitas
Proses
intervensi
perilaku,
setting
melalui
lingkungan). 3). Menetapkan tujuan
perilaku
akan
dan indikator perilaku yang akan di
domain
kognisi,
tingkatkan serta perubahannya dari
afeksi dan psikomotorik siswa. Proses
waktu ke waktu. Merancang rencana
modifikasi perilaku dengan dinamika
pembelajaran
yang terjadi digambarkan dengan
ujicobakan di Kelas I A Madrasah
tanda panah dari kedua arah kiri
Ibtidiyah Negeri 1 Ciputat. 4).
maupun arah kanan. Proses yang
Menentukan
terjadi
perilaku yang sesuai dengan situasi,
modifikasi memepengaruhi
semua
bertujuan
untuk
yang
akan
teknik
modifikasi
meningkatkan keterampilan sosial
kondisi
siswa dengan lima dimensi, yaitu
sebagai berikut : (a). Modelling, (b).
perilaku tanggung jawab, perilaku
Reinforcement, (c). Punishment (d).
peduli, proaktif, penghargaan dan
Shaping , (e). Relaksasi,
(f). Token
perilaku
economy,
Out
sosial
kerjasama. ini
Keterampilan
digambarkan
dengan
gambar segi lima.
dan
di
Prosedur dalam pengembangan
(g).
Time
siswa,
(h).
Kesadaran Kognisi, (i). Kontrak Belajar. 5). Menentukan Komponen pendukung
b. Model Prosedural
karakteristik
untuk
melaksanakan
intervensi kepada siswa dalam rangka meningkatkan keterampilan sosial.
model Modifikasi Perilaku untuk
Contohnya
meningkatkan Keterampilan Sosial
penguat (reinforcement ), reward dan
anak dapat dilakukan sebagai berikut 376
media,
identifikasi
Pengembangan Model . . . Diana Mutiah
lainnya. 6).
Analisa Data. 7).
Evaluasi Program
Model Prosedural Modifikasi Perilaku dapat digambarkan sebagai berikut :
Model Prosedural Awal Program modifikasi perilaku dapat digambarkan sebagai berikut :
Asesmen dan identifikasi Perilaku Siswa di Kelas
Tentukan Perilaku yang dirubah ; Perilaku non adaptive bersifat mengganggu di Kelas
Tentukan Tehnik Modifikasi Perilaku
Treatment/ Intervensi untuk merubah perilaku berdasarkan prinsip – prinsip belajar
Tehnik Modifikasi Perilaku
Modelling Guru Film
Token
Reinforcementt
Kesadaran kognisi
Punishment
Relaksasi
Shaping
Time Out
Evaluasi
Gambar 4 Model Prosedural ( Mutiah, 2015)
Dalam uji coba pertama ini, tehnik modifikasi
kesepakatan
bersama/
Kontrak
perilaku lebih
belajar antara siswa dan guru dalam
banyak menggunakan reinforcement,
mengatasi perilaku siswa di kelas.
modelling,
economy,
Diskusi bersama antara siswa dan
punishment dan promt. Dari uji coba
guru dilakukan secara timbal balik
pertama di MIN I Ciputat ditemukan
dan dua arah. Artinya siswa diberi
perlunya
kesempatan untuk mengemukakan
token
kontrak
belajar,
yaitu
377
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
pendapat dan gagasannya. Ini berarti
mengubah
kognisi
siswa
guru telah melibatkan kognisi dan
pemahaman yang tidak tepat.
afeksi siswa. Hal ini penting agar
Pelaksanaan
dari
punishment
siswa merasakan aturan yang dibuat
dilakukan dengan mengisolasi siswa
dapat
dari lingkungan kelasnya, secara
di
lakukan
dan
menjadi
komitmen bersama.
berjenjang.
Relaksasi
dilakukan
Tanda bintang yang diperoleh
untuk siswa yang aktif, tidak bisa
siswa lalu ditempel oleh siswa sendiri
diam, dan banyak bergerak. Siswa
menjadi
yang
diminta menghela nafas panjang,
diketahui oleh seluruh siswa di kelas.
menghirup udara dan duduk, jika
Hal ini menjadi motivasi bagi siswa
perlu siswa diajak untuk minum air
untuk
berlomba-lomba
putih. Sedangkan untuk shaping
memperbanyak tanda bintang dan
dalam pelaksanaan di MIN 1 Ciputat
menjadi semacam ‘prestise’ bagi
tidak dilaksanakan.
semacam
prestasi
siswa tersebut. Siswa merasakan
Hasil
penelitian
pengaruh
kepuasan dalam belajar, sehingga
teknik modifikasi perilaku terhadap
menjadi afek yang positif bagi siswa.
keterampilan sosial dengan jumlah
Temuan
sampel 225 di tujuh kecamatan
yang
menarik
adalah
pentingnya keterlibatan kognisi siswa
menunjukkan
saat
untuk
teknik modifikasi perilaku. Teknik –
membahas kontrak belajar. Selain itu
teknik behavior modification yaitu
melibatkan
kontrak,
melakukan
diskusi
kognisi
siswa
juga
adanya
pengaruh
modelling,
punishment,
dilakukan saat mendiskusikan sebuah
reinforcement, relaksasi, shaping,
film yang baru di tonton siswa
time-out
bersama-sama. Hasil diskusi bersama
terhadap variabel keterampilan sosial.
–sama merupakan cara guru untuk
Hasilnya sebagai berikut:
378
dan
token
berpengaruh
Pengembangan Model . . . Diana Mutiah
Gambar 5. Uji Model pengaruh modifikasi Perilaku terhadap Keterampilan Sosial
Berdasarkan gambar 5 diatas,
dengan data (p > 0.05). Informasi
maka model teoritis yang menyatakan
selanjutnya yaitu koefisien muatan
bahwa
berpengaruh
faktor masing – masing variabel laten
signifikan terhadap dimensi – dimensi
pada model diatas dilaporkan pada
behavior modification dinyatakan fit
tabel berikut ini:
kontrak
Tabel 1. Koefisien Muatan Faktor Variabel Modifikasi Perilaku No
Dimensi
Koef.
Std. Error
Nilai-t
Ket
1
Kontrak
0.57
0.05
12.75
Valid
2
Modelling
0.65
0.05
14.48
Valid
3
Punishment
0.65
0.04
14.69
Valid
4
Reinforcement
0.65
0.05
14.43
Valid
5
Relaksasi
0.57
0.05
11.70
Valid
6
Shaping
0.74
0.04
17.09
Valid
7
Time-Out
0.18
0.06
3.13
Valid
8
Token
0.35
0.05
6.98
Valid
379
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
Koefisien
regresi
behavior
modification sebesar 0.10 dinyatakan
tua di rumah dan bagaimana interaksi antara siswa dan orang tua di rumah.
signifikan dengan nilai t yaitu 1.97 (t > 1.96). Dengan demikian variabel
SIMPULAN
behavior
1.
modification
berpengaruh
dinyatakan
secara
signifikan
penelitian ini terlihat bahwa
terhadap variabel keterampilan sosial. Pendekatan
penelitian
Fakta di lapangan berdasarkan
pemberian
dan
dilakukan
pengembangan ini menggunakan dua
Misalnya
pendekatan,
berjenjang
yaitu
kuantitatif
dan
kualiitatif.
Namun
pendekatan
hukuman secara
dapat
bervariasi.
hukuman melalui
yang
time
out
pebnedekatan
dengan rentangan waktunya yang
demikian
berjenjang ( misalnya 3 menit, 5
penelitian ini memiliki keterbatasan
menit dan seterusnya). Lalu
sebagai berikut ; pertama, proses
tempat untuk isolasi bagi siswa
perubahan
juga bervariasi
perilaku
membutuhkan ketekunan
siswa
kesabaran di
dalam
dan proses
2.
Teknik
modifikasi
perilaku
pengamatan dan pengukuran yang
lainnya seperti token economy
sangat terukur. Kedua, Perubahan
yang
perilaku
pemberian tanda bintang yang
tidak
hanya
terjadi
di
berjenjang
melalui
sekolah, tetapi sangat terkait dengan
bertingkat.
kebutuhan siswa di rumah, interaksi
bintang dengan hadiahpun dapat
antara
tua.
dimodifikasi sesuai kemampuan
Pemahaman siswa yang mendalam
dan kesukaan siswa. Bagi siswa
dalam mencerna apa yang dipikirkan
yang
siswa, sehingga dialog dua arah harus
relaksasi sebagai upaya untuk
terjadi bukan hanya di sekolah tetapi
membuat
di rumah. Dalam penelitian ini tidak
tenang dan nyaman. Jika afeksi
dilakukan pengamatan kepada orang
siswa dapat dikendalikan maka
380
siswa
dan
orang
Penukaran tanda
pencemas
diperlukan
emosi siswa lebih
Pengembangan Model . . . Diana Mutiah
perilakunyapun
relatif
dapat
anak dapat menerima aturan dan
dikendalikan dengan lebih baik.
menerima
konsekuensi
Teknik prompt dapat dilakukan
aturan
guru dengan membuat tanda atau
bersama-sama tersebut.
yang
telah
dari dibuat
petunjuk bagi siswa melalui kalimat singkat yang positif pada
4. Modelling dapat dilakukan kepada
karton. Karton dapat ditempel di
siswa melalui model dari guru,
dalam kelas ( depan, samping)
Model
dan
kompeten, model dari film atau
atau
lokasi
lain
yang
strategis.
siswa
yang
tayangan ataupun model dari
3. Teknik modifikasi perilaku lainnya adalah
dari
kesadaran
sebuah cerita dalam buku. Model
kognisi.
model yang diterapkan kepada
akan muncul
anak, hendaknya juga model
karena didasarkan pada pikiran
yang kongkrit, misalnya model
anak. Sehingga penting bagi anak
dari tokoh komik, model dari
untuk merubah pikiran mereka
tokoh sejarah ataupun model dari
agar perilakunya juga dapat
tokoh
diubah.
dilakukan
diberikan membuat anak anak
melalui penayangan sebuah Film
akan meniru perilaku sesuai
lalu lakukan diskusi bersama.
dengan tokoh yang ditampilkan.
Keterlibatan
juga
Pada saat menayangkan model,
dilakukan saat mendiskusikan
secara bersamaan dapat disertai
kontrak belajar. Melalui diskusi
dengan
yang dilakukan bersama, anak-
melalui diskusi bersama siswa.
Sebuah perilaku
Ini
dapat
kognisi
agama.
Model
kesadaran
yang
kognisi
381
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
DAFTAR PUSTAKA
Albert Bandura.( 1971), A. Social Learning Theory. Morisstown, New Jersey. Learning Press.p. 3 Arends, Richard I. Learning To Teaching, Sevent edition, Mc Graw Hill, Companies, NY, 2007 Axelrod, Saul, Behaviour Modification for the Classroom Teacher , USA ; Mc. Graw Hill , Inc. 1983 Bandura,A. Social Learning Theory.Morisstown, New Jersey. Learning Press. 1971 Bellack, A. S. and Hersen, M., Behavior Modification: An Introductory Textbook. New York: Oxford University Press. 1997 Bierman, K.L & Durman, W.F. The Effect of social skill training and peers. Involvement on the social adjustment of preadulescene child development, 151-161, 1986 Borg Walter R., M. D. Gall , Joyce P. Gall (Author), ; Educational Research: An Introduction (8th Edition) Hardcover – May 19, 2006 Calhoun, James & Ross Accocela, Joan, Psychology of Adjusment and Human Relatonship, terjemahan oleh Satmoko ; Mc Graw Hill, USA. 1990 Cartledge, G & Milburn, J.F. Teaching skill to children and youth, Allyn and Bacon. Boston, 1995 Cartledge, G & Milburn, J.F.Teaching skill to children and Youth, Allyn and Bacon. Boston, 1995 382
Comb, M.L and Slaby, D.A., Social Skill Training With Children. New York; Plenum Press.,1977 Compas, B.E. & Gotlib, I.H.,Introduction to Clinical Psychology : Science And Practice. Boston : The Mc. Graw-Hill Companies, Inc. 2002 Denham, S.A, Social Cognition Prosocial Behavior and Emotion in Preschoolers Contextual Validation, Child Development 57, 194-201., 1986 Ed. Laurie J. Fundukian dan Jeffrey Wilson.Social Skills Training The Gale Encyclopedia of Mental Health, Vol. 2nd ed. ( Detroit: Gale Learning, 2008), Gordon, Winson., Module Behavior Modification., (Uneso Uganda), 2000 John m Atthowe, Jr, Behavior Modification, Behavior Therapy, and Environmental Design , The American Behavioral Scientist Inform Global, 1986 Kelly, J.A., Social-Skills Training, A Practical Guide for Interventions. New York: Springer Publishing Co. 1982 Kohlberg, Lawrence., Tahap-tahap Perkembangan Moral, Kanisius, Jakarta., 1995 Kolesnik, Building Children’s Social Development (Ohio : South Western Pub-lishing Co, 1970. Kolesnik.,Building Children’s SocialDevelopment.Ohio : South western Wublishing Co.1970 Lawley, DN., Maxwell, Factor Analysis as a Statictical
Pengembangan Model . . . Diana Mutiah
Method., American, Elsiever company, New York., 1971 Lewis & Smith., You Can TeawYour ChildIntelligence. London: Sphere Book limited.,1994 Margolin, E., Teaching Young children at School and Home. London: Collier Macmillan Publisher., 1982 Martin, Garry dan Pear, Joseph Pear, Behavior Modification What it is and How to do it , New Jersey, Prentice Hall, Inc. , Seventh edition, 2009 Martin, G. & Pear, J.. Behaviour Modification : What it is and How to do It.6th edLondon Prentice-Hall, Inc., 1999., Meichenbaum, D., CognitiveBehavioral Modification. New York: Plenum Press.1979 Ormrod, J.E. Educational Psychology, Developing Learners. 4th. New Jersey : Merril Prentice Hall., 2003 Ormrod, J.E., Educational Psychology, Developing 4th Learners. . New Jersey : Merril Prentice Hall., 2003 Papalia, D.E dan Olds, S.W.Human Development. Singapore: McGraw-Hill Book Co.1986 Patmonodewo, S. Pendidikan anak pra sekolah. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.2000 Rose, S.R. Promoting Social competence in Children: A classroom Approach to social skiil traning. New York.1983 Santrock, John W, Educational Psychology, alih bahasa : Diana angelic, Salemba
Humanika edisi ke 3, Jakarta, 2009 Santrock, John W, Educational Psychology, alih bahasa : Tri Wibowo, Jakarta : Prenada Media Group, edisi ke dua, 2007 Scannell, Edward E. &Newstorm, John W.Even More games Trainer Play: ex, perimential learning exercise. McGrawHill, Inc.1994 Schmuck, Richard A., Practical Action Research for change, USA : IRI/Skyliped Training and publishing., Inc. 1996 Semiawan, Conny R., Catatan kecil tentang Penelitian dan Pengembangan ilmu pengetahuan, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta., 2007 Silcock, A.A.Study Of kindergarten Interaction’s;dalam Campbell., Sckolars in Context. Sydney: John Wiley and Sons.,1970 Simon Ellis, Janet Tod. Behaviour for Learning: Proactive Approaches to Behaviour Management ; Routledge., 1999 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D : Bandung; Alfabeta, 2006 Sukadji., Soetarlinah., Modifikasi perilaku: Penerapan Sehari-hari dan Penerapan Profesional. Yogyakarta : Liberty., 1983 Sundel, M. and Sundel, S. S. (1975). Behavior modification in the human services: A systematic introduction to concepts and applications. New York: John Wiley & Sons.
383
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 10 Edisi 2, November 2016
W.R.
Borg and M.D. Gall, Educational Research ; New York: Longmann, 1983 Walker, C. E., Clement, P. W. 1981. Clinical Procedures for Behavior Therapy. New Jersey: Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs. Weikart, D.P 1989. Quality preschool Programs. A long term Social Invesment. Paper. Ford Foundation. Woolfolk , Anita E. dan McCuneNicolich, Lorraine, Educational Pschychology for teachers, terjemahan : M. Khairul Anam, Jakarta : Cetakan 1 , Inisiasi Press, 2004
384