Laporan Bulanan
Fajar di Fallujah Irak
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
1
Jangan Memperkeruh Suasana
22
Tanya Jawab Politik
33
ABOUT US Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian Syamina (LKS). LKS merupakan sebuah lembaga kajian independen yang bekerja dalam rangka membantu masyarakat untuk mencegah segala bentuk kezaliman. Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh semua elemen masyarakat. Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari sekian banyak media yang mengajak segenap elemen umat untuk bekerja mencegah kezaliman. Media ini berusaha untuk menjadi corong kebenaran yang ditujukan kepada segenap lapisan dan tokoh masyarakat agar sadar realitas dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasan ilmiah dan menitikberatkan pada metode analisis dengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal. Pandangan yang tertuang dalam laporan ini merupakan pendapat yang diekspresikan oleh masing-masing penulis. Untuk komentar atau pertanyaan tentang publikasi kami, kirimkan e-mail ke:
[email protected]. Seluruh laporan kami bisa didownload di website: www.syamina.org
Fajar di Fallujah irak
D
i awal tahun 2014 ini kelompok Jihadi Sunni yang dimotori oleh Daulah Islam Irak dan Syam (Islamic
State of Irak and Syam, ISIS) bersama para pejuang sukusuku Sunni berhasil merebut dan mengontrol Fallujah dan sebagian Ramadi dua kota penting di barat Baghdad ibukota Irak. Dua kota tersebut masuk dalam wilayah provinsi Anbar yang merupakan provinsi terbesar yang berbatasan langsung dengan Suriah, Yordania, Arab Saudi dan menjadi basis kaum Sunni di Irak.1
1. Laporan BBC, Is Irak losing control of its biggest province?, lihat http://www. bbc.co.uk/news/world-middle-east-25588623
1
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Komentar Fallujah
Sebagaimana dikabarkan oleh beberapa media pada hari Jum’at 3 Januari 2014, ISIS telah mengibarkan benderanya di Falujjah menandai kontrolnya terhadap kota tersebut. “Pada saat ini, tidak ada kehadiran negara Irak di Fallujah,” kata seorang wartawan lokal yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena ia takut akan keselamatannya. “Polisi dan tentara telah meninggalkan kota itu, al-Qaeda telah menurunkan semua bendera Irak dan membakarnya, dan
Barat
terhadap
kejatuhan
Jatuhnya Fallujah dibawah kendali kelompok perlawanan ini telah mengundang banyak komentar dari Barat khususnya publik Amerika Serikat. Bagi para veteran AS dalam perang Irak peristiwa ini sangat menyakitkan. Berikut ini adalah terjemahan dari sebuah artikel yang menggambarkan perasaan dua orang marinir AS veteran perang Irak terhadap kondisi Fallujah saat ini yang dimuat dalam website roanoke.com.4
telah mengibarkan benderanya sendiri di semua bangunan.”1
Dengan direbutnya kembali Fallujah oleh kelompok perlawanan, kenangan gelap menghinggapi Marinir AS
Pada hari Jum’at itu ISIS menyelenggarakan sholat Jum’at di luar masjid yang dihadiri oleh ribuan jamaah.2 Seorang pejuang ISIS yang bertopeng naik ke podium dan berkotbah di depan jamaah, menyatakan pembentukan sebuah “Emirat Islam” di Fallujah dan menjanjikan untuk membantu warga melawan pemerintahan Perdana Menteri Nouri al-Maliki dan sekutu Iran-nya. “Kami tidak ingin menyakiti anda. Kami tidak ingin mengambil harta benda anda”, kata pria itu kepada jamaah, menurut wartawan yang hadir dalam sholat tersebut. “Kami ingin anda membuka kembali sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga dan kembali ke kehidupan normal anda.”3
Toby Williamson dan Jack Crandall mengingat bagian mereka dalam salah satu pertempuran paling berdarah dari Perang Irak. Fallujah adalah tempat pertempuran paling berdarah dari kampanye Amerika di Irak hampir 10 tahun yang lalu. Lebih dari 100 tentara Amerika tewas, dan hampir 600 lainnya terluka, dalam upaya untuk membersihkan kota itu dari kelompok perlawanan yang terkait dengan al-Qaida. Kelompok perlawanan itu masuk kembali pada musim dingin ini untuk merebut kota itu sekali lagi. “Dengan melihat berita tersebut, dan apa yang terjadi di sana sekarang, adalah menyakitkan mengingat banyak nyawa yang hilang untuk mencapai tujuan mengambil kota itu kembali,” kata Toby Williamson, seorang Marinir yang pernah bertugas di Fallujah. “Sekarang itu sudah hilang, Anda bertanya, ‹tentang apakah itu semua?›”
1 Laporan The Washington Post, Al-Qaeda-linked force captures Fallujah amid rise in violence in Irak, Lihat http:// www.washingtonpost.com/world/al-qaeda-force-capturesfallujah-amid-rise-in-violence-in irak/2014/01/03/8abaeb2a74aa-11e3-8def-a33011492df2_story.html 2 Ibid 3 Ibid
Williamson mengatakan selama tujuh bulan keberadaannya di Fallujah diwarnai oleh serangan konstan dan pertumpahan darah. 4 Lihat halaman website pada alamat : http://www.roanoke. com/news/virginia/article_b44bb06e-ccc1-5202-8c09f2564e3b26f7.html ,diakses pada 17 Februari 2014.
2
Laporan Bulanan
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
“Saya percaya sepertiga dari marinir kami kehilangan nyawa mereka di provinsi Al Anbar, dan banyak diantaranya yang berada di Fallujah,” katanya. “Kami diroket dan dimortar setiap hari. Pada saat itu, hal itu merupakan alarm jam kami.”
Operasi Vigilant Resolve Pada tahun 2003, Williamson membagi waktunya sebagai prajurit cadangan Angkatan Laut dan sebagai mahasiswa ekonomi Universitas Liberty, hingga Amerika Serikat menginvasi Irak. Ia menerima tugas sebagai spesialis urusan mayat dan terbang ke Baghdad untuk mengambil peran mengerikan dalam perang tersebut.
Williamson bertugas selama pertempuran Fallujah pertama, yang dikenal sebagai Operasi Vigilant Resolve. Operasi itu, yang akhirnya dihentikan oleh AS, berlangsung pada bulan April 2004. Berikutnya pada November 2004, pasukan AS menyerang kota itu lagi untuk pertempuran kedua dan terakhir, yang dikenal sebagai Operasi Phantom Fury.
“Tugas saya adalah pergi ke medan pertempuran dan mengambil jasad pasukan kami yang jatuh,” katanya. Setelah tugas pertamanya, Williamson
“Pertempuran itu berlangsung selama tiga minggu penuh,” kata Jack Crandall, seorang insinyur tempur Korps Marinir yang bertempur di Fallujah. “Anda bisa melakukan perjalanan melalui hampir semua wilayah kota itu, dan disana terjadi kehancuran. Saya membandingkannya dengan suatu kota di barat setelah dihantam tornado.”
merindukan tugas lain selain mengambil jasad
Diperkirakan 1.700 gerilyawan tewas dalam pertempuran tersebut. Setelah itu, pasukan Amerika mendirikan pangkalan untuk membantu kembalinya warga sipil ke kota yang hancur itu. Pada tahun 2006, pasukan AS mengalihkan kendali atas Fallujah kepada tentara Irak.
tersebut. Itu adalah pengalaman yang jauh
prajurit yang berlumuran darah dan pasir. Dengan latar belakangnya di bidang ekonomi, ia menjadi anggota dari kelompok urusan sipil (Civilian Affairs Group, CAG). “Saya melakukan semua yang mungkin bisa saya lakukan di Korps Marinir dengan CAG lebih positif.” Korps Williamson dikerahkan ke Fallujah pada Februari 2004. Dengan berbicara melalui penerjemah, ia membantu keluarga-keluarga yang telah kehilangan rumah atau orang-orang terkasih mereka ke tangan al-Qaida.
Baik Williamson maupun Crandall keduanya mengatakan bahwa berita tentang pengambilalihan dan jatuhnya kembali Fallujah saat ini menyentuh luka yang dalam bagi banyak tentara yang kehilangan rekan-rekan mereka dalam pertempuran tersebut.
“Mereka tidak melakukan permusuhan terhadap Korps Marinir. Mereka senang kami berada di sana,” katanya. “Mereka ingin membantu kami, tetapi mereka terlalu takut untuk itu.”
“Ini seperti pisau yang tepat menghujam ke jantung,” kata Crandall. “Sungguh mengecewakan untuk melihat bahwa hal itu terjadi setelah begitu banyak nyawa yang melayang.”
Gerilyawan
yang
menguasai
Fallujah
mengatakan kepada warga bahwa siapapun yang membantu AS akan dibunuh bersama dengan keluarga mereka. 3
Laporan Bulanan
SYAMINA
Williamson dan timnya pergi melalui jalanjalan, mendorong warga sipil untuk melarikan diri sebelum pertempuran.
Williamson juga bertemu secara teratur dengan Gubernur Al Anbar dan walikota Fallujah dengan harapan membangun kembali daerah itu setelah jatuhnya Saddam Hussein.
“Kami menyebar pamflet dari udara dan membunyikan pengeras suara di atas Humvee kami. Kami membantu meyakinkan banyak orang, tetapi juga karena tragedi, mereka tahu mereka harus pergi,” katanya.
Gerilyawan Al-Qaida bagaikan menendang sarang lebah pada 31 Maret 2004, ketika mereka membunuh empat kontraktor Amerika yang bekerja untuk Blackwater AS.
Di hari ulang tahunnya, 4 Juli, Williamson menyaksikan di luar pangkalannya ketika bangunan-bangunan runtuh dalam gumpalan asap dan api.
“Kami melihat orang Amerika, bahkan bukan personal militer, dibunuh secara brutal dan diseret melalui jalan-jalan. Tubuh mereka dibakar dan digantung di sebuah jembatan.
Hampir 30 tentara AS tewas dalam
Ada banyak emosi yang muncul karena hal itu.
Operasi Vigilant Resolve, begitu pula hampir 200 gerilyawan. Upaya militer itu juga mengakibatkan kematian sekitar 600 warga sipil, seperti dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Irak.
Suatu emosional yang menginginkan untuk menghancurkan kota itu,” kata Williamson. “Setelah insiden Blackwater itu, ada agresi yang demikian oleh Marinir dan itu dilakukan segera. Seluruh pangkalan sudah siap untuk
Foto-foto warga Irak yang terbunuh di
dimobilisasi.” Militer
Amerika
menerapkan
jalan-jalan yang bersimbah darah menyebar ke seluruh dunia, memicu sentimen antiperang. Di bawah tekanan, pemerintah AS menghentikan operasi tersebut.
Operasi
Resolve Vigilant pada bulan April 2004 untuk merebut kota itu. Ribuan tentara mengepung Fallujah bersama dukungan udara
“Kongres menaruh sarung tangan beludru ke atas tangan besi kami,” kata Williamson. “Ini benar-benar kesempatan yang terlewatkan. Saya yakin kita mestinya bisa mengambil Fallujah dalam beberapa hari pada saat itu.”
menghantam dari atas. “Tank menyerbu ke medan pertempuran, artileri menembak dari pangkalan,” kata Williamson. Veteran
pertempuran
Edisi IX/ Februari 2014
Williamson melanjutkan pekerjaannya dengan CAG di Fallujah sampai September. Dia pulang ke Lynchburg dan kemudian mencoba untuk mencari pengiriman ketiga.
Fallujah
membandingkan kota itu dengan New York City karena jalan-jalannya yang rapat dan bangunan yang berdempetan satu sama lain.
“Aku punya sesuatu untuk dilakukan setiap hari. Aku punya rasa tujuan dan nilai,” katanya. “Saya pulang ke Lynchburg, dan tidak ada satu orangpun di sini yang saya kenal. Tiba-tiba, saya merasa tidak memiliki rasa tujuan lagi.”
“Kondisi di kota itu tampak seperti proyekproyek di New York,” kata Williamson. “Ini adalah sesuatu yang sangat rumit, taktis mimpi buruk untuk pertempuran dari rumah ke rumah.” 4
Laporan Bulanan
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
“Adalah tidak menjadi luar biasa untuk
Williamson sekarang bekerja dengan Program Pahlawan Terluka Virginia (Virginia Wounded Warrior Program) untuk membantu tentara lainnya yang kembali saat mereka bertransisi ke kehidupan sipil.
berada di daerah itu yang setengah jalannya telah dihancurkan oleh IED sebelumnya,” katanya. “Kami berada di beberapa daerah yang cukup panas, dan kami tahu itu. Setiap
Dia menceritakan beberapa kisah layanannya dengan tersenyum, mengingat seorang anak Irak yang menginginkan tidak lebih dari hanya untuk memakai kacamata hitam Williamson. Williamson membantu keluarga anak itu, setelah gerilyawan al-Qaida membunuh ayahnya.
kali kami meninggalkan garis batas, senjata
“Saya tidak mengatakan itu untuk apa-apa. Kami melakukan beberapa hal yang baik,” katanya.
sipil seperti pada pertempuran pertama,
Tetapi dengan adanya gerilyawan yang membanjiri jalan-jalan di Fallujah sekali lagi, Williamson enggan untuk melihat tentara dikerahkan ke sana lagi.
persen warga sipil telah melarikan diri, seperti
“Saya tidak akan menyia-nyiakan kehidupan orang Amerika lain untuk hal itu. Mereka bukan tentara terorganisir. Ini adalah perang melawan terorisme. Ini tidak akan pernah berakhir,” katanya. “Kami tidak mengalahkan atau menghancurkan kekuatan musuh. Itu tidak terjadi. Mereka hanya kembali ke tempat-tempat gelap dan bersembunyi untuk sementara waktu. Ketika kondisi sudah jelas, mereka akan datang kembali.”
“Anda akan menemukan rumah-rumah
kami harus keluar.” Pada bulan November, Crandall menerima tugas baru - ia dan timnya harus mendukung infanteri selama pertempuran Fallujah kedua. Dalam upaya untuk menghindari korban pasukan bekerja untuk mengevakuasi kota itu. Sebelum Marinir menyerang, sekitar 90 dilaporkan oleh militer AS. Seiring dengan dibersihkannya warga sipil, musuh menyiapkan diri untuk pertempuran. dengan ruangan ditumpuk dengan amunisi setinggi
kaki.
Orang-orang
ini
sudah
membentengi posisi mereka. Mereka tahu apa yang akan terjadi dan sudah waktunya untuk pertunjukan,” ujar Crandall. “Saya pikir mereka sudah cukup menyiapkan diri.” Untuk memperlambat pasukan, gerilyawan menghalangi jalan-jalan dengan mobil yang
Operasi Phantom Fury
ditinggalkan, puing-puing dan kawat berduri. Gerilyawan juga menanam IED kedalam pasir,
Crandall mendarat di provinsi Al Anbar Irak pada akhir Agustus 2004. Kesatuannya telah menugaskan kopral muda itu dan unitnya untuk menyapu gudang senjata dan alat peledak improvisasi (improvised explosive devices, IED) di wilayah yang telah diporakporandakan oleh bom itu.
yang dikemas dengan bahan peledak yang cukup untuk menghancurkan sebuah Humvee lapis baja. Pada tanggal 7 November, pasukan Amerika menunggu di luar kota, saat militer menghajar gerilyawan dengan serangan udara dan artileri. 5
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Keesokan harinya, Crandall dan para prajurit lainnya memasuki kota itu.
berafiliasi dengan al-Qaeda seperti yang dilaporkan oleh militer.
“Banyak struktur bangunan yang rusak penuh dengan lubang peluru,” katanya. “Bahkan beberapa masjid di kota itu hancur.”
“Tepat setelah pertempuran, Anda akan melihat mayat yang tersebar di seluruh medan pertempuran,” kata Crandall.
Setiap hari, para prajurit pergi dari satu rumah ke rumah lainnya untuk mencari gerilyawan.
Dalam catatan harian yang disimpan di pinggulnya, Crandall menulis, “Saya sudah cukup melihat darah, keberanian dan mayat untuk seumur hidup. Aku benci tempat ini.”
“Banyak Marinir tewas karena jebakan. Mereka harus masuk, menginjak kabel pemicu, dan karenanya terjadilah hal itu,” kata Crandall.
Pada tanggal 19 November, tim Crandall dan sebuah unit infanteri mencari rumahrumah pemberontak yang tersisa. Saat dua tentara mendobrak pintu, para pemberontak yang bersembunyi di dalamnya menembak.
Dengan detektor logam di tangan, Crandall menemukan banyak IED tersembunyi di jalan-jalan. Ketika menggali dibawah puingpuing, ia menemukan bom yang siap meledak terpasang ke ponsel.
“Tiba-tiba, terjadi kepanikan dan tembakan datang dari segala arah,” kata Crandall. “Anda mulai mendengar marinir ini berteriak, ‹Tolong! Tolong! Kami perlu dukungan!›”
“Yang akan mereka lakukan adalah menghubungkan sinyal. Mereka memasang alat itu di sana untuk kami, dengan kondisi aktif dan siap untuk meledak,” katanya. “Anda ingin merasa takut, tetapi Anda tidak punya waktu. Anda hanya harus bereaksi, menjinakkannya dan berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja.”
Dua tentara Amerika naik di atas atap di seberang jalan, penyemburkan peluru ke dalam rumah itu. Dengan berbaring, Crandall dan prajurit lainnya berlindung. “Sepertinya itu berlangsung selamanya. Dan kemudian, sepertinya semuanya berjalan tenang,” katanya. Crandall bergerak lebih mendekat untuk memberikan bantuan medis pada seorang Marinir yang terjatuh -Kopral Bradley Arms dari Charlottesville yang berusia 20 tahun, anggota tim Crandall.
Saat Crandall melaju melalui jalan-jalan dalam suatu konvoi, sebuah IED meledak tepat di belakang Humvee-nya. “Anda melihat seluruh jalan hanya bisa ditelan puing-puing,” katanya.
Dalam buku hariannya, hari itu Crandall menulis, “Aku menangis, air mataku keluar sepanjang hari. ... Hal ini masih belum bisa menerima adik saya sudah meninggal.”
Dengan kendaraan yang terbalik, para prajurit turun dari kendaraannya mencari siapapun yang memasang bom tersebut. “Kami tidak pernah menemukan orang yang memicunya,” kata Crandall.
Setelah serangan mendadak, para gerilyawan melarikan diri dari belakang rumah. Seperti yang mereka lakukan, para prajurit menghujani mereka dengan semburan peluru.
Dalam waktu tiga minggu, tentara AS menewaskan hampir 1.500 gerilyawan yang 6
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Unit Crandall pulang ke rumah pada tanggal 1 April 2005.
Fallujah sejak kematian anaknya. Kabar terbaru
“Anda mencapai apa yang Anda harus capai, tapi anda sedih bahwa Anda tidak bisa membawa semua orang pulang,” katanya.
kota yang menyebabkan anaknya meninggal untuk
Crandall menyimpan setumpuk bagasi pernak-pernik yang dibawa kembali dari pertempuran, termasuk rambu jalan yang penuh dengan lubang peluru, pecahan peluru dari IED dan bendera Irak yang ditandatangani oleh krunya. Dia memiliki ribuan foto mereka – para laki-laki muda dengan rambut cepak dalam sebuah adegan diselimuti kehancuran.
bahwa Fallujah telah jatuh lagi oleh Al Qaeda,
bahwa militan Al Qaeda merebut kendali atas membebaskannya adalah sangat menyulitkan. “Ketika saya melihat berita akhir pekan lalu hal itu bagaikan tembakan ke jantung. Kau tahu, hal itu benar-benar mengganggu. Dengan darah putra dan putri kita ditumpahkan bagi kota itu, Anda akan berharap bahwa akan ada beberapa perkembangan yang terus menerus, bahwa setiap orang bisa dibanggakan,” kata Strader.6 Sarah Parrott dalam artikelnya yang dimuat
“Hal ini tidak akan pernah pergi. Kita mungkin memperlambatnya, tapi saya berpikir kita tidak akan pernah melihat akhir terorisme,” kata Crandall. “Anda hanya berharap bahwa hal itu berarti sesuatu.”
pada situs WebProNews.com pada tanggal 9 Januari 2014 menyatakan bahwa berita tentang jatuhnya kembali Fallujah ke tangan kelompok Jihadi memunculkan perdebatan di pemerintahan AS tentang siapa yang harus disalahkan. Dia
Banyak media yang menurunkan laporan yang menggambarkan kekecewaan para veteran AS dan keluarga tentara AS yang tewas atas jatuhnya Fallujah ke tangan kelompok Jihadi. The RegisterGuard menurunkan laporan editorial pada 11 Januari 2014 yang menyatakan “Jatuhnya kota Fallujah di Irak ke kelompok perlawanan Sunni yang terkait dengan Al-Qaeda telah menyebabkan perasaan sakit mendalam bagi ribuan Marinir AS yang bertempur dalam invasi ke kota tersebut yang dipimpin AS pada tahun 2004.”5
menuliskan dalam artikel itu sebagai berikut. “Militan Al Qaeda merebut berbagai kota utama di Irak selama akhir pekan ini, dan Fallujah merupakan salah satunya. Kembalinya konflik sipil di Irak, dimana pengambil-alihan terhadap kota ini hanya merupakan contoh terbaru, telah melahirkan perdebatan di pemerintahan AS tentang siapa yang harus disalahkan untuk kebangkitan itu, yang datang di hadapan penarikan AS dari pertempuran di daerah tersebut. Senator partai Republik Lindsey Graham dan John McCain (masing-masing
Dalam sebuah wawancara telepon, Gary Strader ayah dari salah satu Marinir AS yang tewas dalam pertempuran Fallujah tahun 2004 yang dimuat dalam situs wbir.com mengatakan kepada 10News bahwa ia selalu mempertahankan ikatan emosional dan kepentingan pribadi pada
dari Carolina Selatan dan Arizona) dengan cepat menyalahkan Presiden Barack Obama, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Ketika Presiden Obama menarik semua pasukan AS [dari Irak] ... banyak dari kita memperkirakan bahwa kekosongan ini akan
5 Laporan editorial The Register-Guard, The fall of Fallujah, Al-Qaeda’s victory is painful for U.S. veterans, 11 Januari 2014, dimuat di website: http://www.registerguard.com/rg/ opinion/30981476-78/fallujah-marines-irak-war-fall.html. csp, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.
6 Fall of Fallujah painful for family of killed US Marine, dimuat tanggal 10 Januari 2014 pada website: http://www.wbir. com/story/news/local/2014/01/10/marine-fallujah-morganstrader/4422681/, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.
7
Laporan Bulanan
SYAMINA
diisi oleh musuh-musuh Amerika dan akan muncul
Edisi IX/ Februari 2014
sejarah peperangan yang panjang di Falllujah yang ditulis oleh Amir Taheri10 dalam artikelnya yang dimuat oleh Asharq Al-Awsat pada tanggal 14 Januari 2014.11
sebagai ancaman terhadap kepentingan keamanan nasional AS. Sayangnya, kenyataan sekarang lebih jelas dari sebelumnya.”7
Fallujah telah menjadi tempat dari banyak
Sejarah Peperangan di Fallujah
pertempuran selama 2.500 tahun terakhir. Dia
Fallujah merupakan salah satu kota penting di
diduduki oleh Cyrus Agung pada abad ke-6
Irak yang selalu menjadi incaran oleh orang-orang
SM yang membuka jalan ke Mediterania bagi orang-orang Achaemenid, yang bergerak maju untuk menaklukkan Suriah, gurun Sinai dan Mesir. Dia disebut Hoxt-dezh (“Benteng Jauh”)
atau kelompok yang ingin berkuasa di Irak. Kota ini berada sekitar 69 km (43 mil) barat Baghdad di sungai Efrat. Fallujah merupakan salah satu perhentian di jalan utama melintasi padang pasir
sampai diduduki oleh orang-orang Romawi pada abad ke-3, dan kemudian namanya diubah menjadi Misiche (“Satu Tengah”) karena dikelilingi oleh kebun kurma, dan oleh lingkaran Sungai Efrat yang mengubahnya menjadi sebuah semenanjung. Pada satu titik, pasukan Romawi ekspedisi Mark Anthony kehilangan barang bawaannya yang dirampas oleh perampok padang pasir sekitar Fallujah dan karenanya harus mundur dengan segera.
barat dari Baghdad. Koordinat geografisnya adalah 33o25›11 “N dan 43o18›45” E. Tempat ini sebagian besar gurun, mengalami musim dingin dengan salju yang kadang-kadang berat dan kering, serta musim panas.8 Di Irak, Fallujah dikenal sebagai “kota masjid” karena 200 atau lebih masjid ditemukan di kota itu dan desa-desa sekitarnya. Disamping sebagai tempat ibadah, masjid-mesjid ini juga berfungsi
Pada bulan April 244 Masehi, kota itu sekali lagi berpindah tangan setelah pertempuran sengit di mana Kaisar Romawi Gordian III dibunuh oleh orang Persia di bawah Raja Sassanid Shapur I. Raja Persia itu telah mengabarkan kemenangannya yang terukir dalam tiga bahasa di lereng gunung Naqsh-eRostam, dekat Shiraz kini. Dia juga mengganti nama kota itu menjadi Piruz-Shapur (“Kemenangan Shapur”) dan dibangun sebagai
sebagai sekolah bahasa, sejarah dan hukum Islam. Ini adalah salah satu tempat paling penting untuk Islam Sunni di wilayah tersebut. Sejak berdirinya negara Irak, banyak orang Fallujah terkemuka telah menjabat sebagai menteri, pemimpin militer dan profesor, dan dua presiden Irak - Abdul Salam Aref dan Abdul Rahman Aref - berasal dari Fallujah.9 Sejarah mencatat kota Fallujah sebagai medan pertempuran perebutan kekuasaan sejak ribuan
10 Amir Taheri adalah editor eksekutif harian Kayhan di Iran pada 1972-1979. Dia telah menulis untuk banyak publikasi yang berbeda, menerbitkan sebelas buku, dan telah menjadi kolumnis untuk Asharq Al-Awsat sejak tahun 1987. Pada tahun 2012 ia dinobatkan sebagai International Journalist of the Year oleh British Society of Editor dan Foreign Press Association di penghargaan Media Inggris tahunan. 11 Amir Taheri, Fallujah: 2,500 years of Wars, From Roman emperors and Sassanid kings to Al-Qaeda and ISIS, the city of Fallujah is no stranger to violence, http://www.aawsat. net/2014/01/article55327231, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.
tahun yang lalu. Berikut adalah kutipan tentang 7 Sarah Parrott, Fall of Fallujah Spawns Febate Over Who Is To Blame, dimuat tanggal 9 januari 2014 pada website: http:// www.webpronews.com/fall-of-fallujah-spawns-debate-overwho-is-to-blame-2014-01, diakses pada tanggal 18 Februari 2014. 8 Wikipedia, Fallujah, http://en.wikipedia.org/wiki/Fallujah, diakses pada tanggal 19 Februari 2014. 9 Naji Haraj, The US Treatment of Fallujah: the Fallujan View, May
2005.
8
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014 dari pedalaman padang pasir Arab dalam perjalanan mereka ke pantai Mediterania. Karena ia dialiri air dengan baik, lokasi itu juga dapat menopang suatu tingkat yang relatif tinggi aktivitas-aktivitas pertanian.
kota garnisun utama di daerah pertengahanEfrat, memulai sebuah tradisi peperangan yang sejak itu terus berlanjut. Selama enam abad setelah itu, Piruz-Shapur selalu menjadi perebutan dalam perang PersiaRomawi. Kaisar Julian mendudukinya sebelum dibunuh dalam pertempuran yang sukses, yang memungkinkan Persia untuk mengembalikan kehadiran mereka di seluruh Syam. Bahram V, Raja Sassanid lainnya, membangun sebuah istana perburuan dekat dengan kota itu dan dihiasi dengan taman yang penuh hewan gurun dan bunga-bunga eksotis berdasarkan bahasa Persia parada›us (asal kata “surga” dan, dalam bahasa Arab, “Firdaws”). Dalam puisi epik besar Nezami The Seven Cupolas, kota itu merupakan istana yang dihuni oleh putri berpakaian serba hijau.
Fallujah menarik perhatian Saddam Hussein karena sejumlah alasan. Pertama, ia terletak dalam apa yang dikenal sebagai Segitiga Sunni, suatu wilayah sempit yang menyediakan sebagian besar elit militer Irak di bawah kekhalifahan Usmaniyah. Saddam, yang yakin bahwa ia tidak akan pernah mendapatkan dukungan di antara orang-orang Syiah Irak, pergi mengarahkan jalannya ke wilayah Segitiga Sunni. Fallujah juga merupakan sayap barat sistem pangkalan militer dan kota-kota garnisun yang dikembangkan di bawah kekuasaan Saddam, dengan sayap timur diwakili oleh Baqubah. Terletak hanya 36 mil (58 kilometer) sebelah barat Baghdad, Fallujah merupakan salah satu lengan dari penjepit yang lengan lainnya adalah Baqubah. Selalu khawatir kemungkinan kudeta terhadap dirinya dari dalam Baghdad,
Kota ini jatuh ke Romawi segera setelah itu, tapi kembali direbut oleh Khosrow Parviz, raja Sassanid yang hidup sezaman dengan Nabi Muhammad (saw). Di sana, Khosrow Parviz membangun sebuah kuil api, yang sisa-sisanya telah menjadi sebuah situs arkeologi besar di Mesopotamia selama beberapa dekade.
Saddam memastikan untuk menjaga kekuatan besar di Fallujah dan Baqubah untuk melawan
Penaklukan Arab terhadap Mesopotamia pada abad ke-7 menandai dimulainya kemunduran kota itu yang tidak pulih hingga tahun 1940-an. Para penakluk merusak kota, membakar gedung-gedung besar dan pasar-pasar, serta menghancurkan taman-taman dan perkebunan kurma. Secara bertahap, nama Fallujah, yang merujuk pada jenis tertentu dari kurma, mulai digunakan.
setiap pemberontakan di ibukota. Putra Saddam, Uday dan Qusay, mencintai Fallujah karena keindahan alamnya dan kedekatannya dengan sungai Efrat dan gurun. Kedua anak laki-laki tersebut membangun istana di sana, termasuk danau buatan, dengan sebuah pulau buatan di tengahnya, di mana mereka mendirikan sebuah klub perahu,
Namun karena lokasinya, Fallujah berhasil segera pulih kembali. Ia adalah tempat peristirahatan yang hampir alami untuk kafilah
mengorganisir lomba perahu dan berlatih olahraga air. Pada tahun 1995, Saddam Hussein sendiri membangun salah satu dari 22 istana barunya di sana. 9
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
1. Pertempuran Fallujah Pertama13
Istana-istana keluarga Tikriti tersebut jatuh ke tangan militer Amerika. Istana Qusay menjadi markas dari Satuan Operasi Psikososial 361 Angkatan Darat Amerika Serikat, yang bertugas untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat di kota itu. Istana terakhir Qusay menjadi pusat Camp Orharm, fasilitas Angkatan Darat AS lainnya di daerah pertengahan Efrat.
Pertempuran Fallujah Pertama, yang juga dikenal sebagai Operation Vigilant Resolve, merupakan upaya oleh militer AS untuk menduduki kota Fallujah pada April 2004. Katalisator utama operasi tersebut adalah pembunuhan dan mutilasi yang dipublikasikan secara besar-besaran terhadap 4 orang kontraktor militer swasta Blackwater AS, dan pembunuhan terhadap 5 tentara Amerika di Habbaniyah beberapa hari sebelumnya.
Karena perannya sebagai kota garnisun, Fallujah merupakan rumah bagi sejumlah besar keluarga militer. Menurut beberapa perkiraan, setidaknya seperempat dari 300.000 penduduk kota merupakan militer
Latar Belakang Fallujah secara umum telah mendapatkan manfaat secara ekonomis di bawah Saddam Hussein, dan banyak warga yang dipekerjakan sebagai karyawan, militer dan perwira intelijen oleh pemerintahannya. Namun, hanya ada sedikit simpati untuknya setelah keruntuhan pemerintahnya, yang oleh warga setempat dianggap banyak menindas.
Irak, termasuk Pengawal Republik dan berbagai kekuatan paramiliter yang dibentuk oleh Saddam dan putra-putranya. Jumlah terbesar dari keluarga Angkatan Darat yang terkenal (Al-Haras Al-Qawmi) yang dibentuk oleh orang-orang Ba›ath pada tahun 1960 juga terletak di sana.
Setelah runtuhnya infrastruktur Ba›ath pada awal 2003, warga setempat telah memilih suatu dewan kota yang dipimpin oleh Taha Bidaywi Hamed, yang menjaga kota itu agar tidak jatuh ke dalam kendali para penjarah dan penjahat. Dewan kota tersebut dan Hamed dianggap pro-Amerika, dan pemilihan mereka awalnya dimaksudkan bahwa Amerika Serikat telah memutuskan agar kota itu tidak akan menjadi sarang aktivitas, dan tidak memerlukan kehadiran pasukan dengan segera. Hal ini menyebabkan Amerika Serikat pada awalnya hanya mengirimkan beberapa prajurit ke Fallujah.
Dua Pertempuran di Fallujah tahun 2004 Misi AS pada tahun 2004 untuk merebut Fallujah dari kelompok perlawanan barangkali merupakan pertempuran yang paling besar selama perang Irak. Lebih dari 100 marinir dan tentara AS terbunuh dalam pertempuran dari rumah ke rumah; ratusan lebih terluka.12 Pada tahun itu terjadi dua pertempuran paling berdarah dan mematikan di Fallujah yang dilakukan oleh militer AS melawan kelompok perlawanan. Berikut ini adalah gambaran kedua pertempuran Fallujah tersebut yang dikutip dari Wikipedia.
Meskipun Fallujah telah menyaksikan serangan udara secara sporadis oleh pasukan Amerika, oposisi publik tidak tergerakkan sampai 700 anggota dari Divisi Airborne ke-82 pertama kali
12 Laporan editorial The Register-Guard, The fall of Fallujah, Al-Qaeda’s victory is painful for U.S. veterans, 11 Januari 2014, dimuat di website: http://www.registerguard.com/rg/ opinion/30981476-78/fallujah-marines-irak-war-fall.html. csp, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.
13 Wikipedia, First Battle of Fallujah, http://en.wikipedia.org/ wiki/First_Battle_of_Fallujah diakses pada 18 Februari 2014.
10
Laporan Bulanan
SYAMINA
memasuki kota itu pada 23 April 2003, dan sekitar 150 anggota Charlie Company menduduki alQa›id primary. Pada tanggal 28 April, kerumunan sekitar 200 orang berkumpul di luar sekolah tersebut setelah jam malam berakhir, menuntut Amerika mengosongkan bangunan tersebut dan memungkinkan untuk membukanya kembali sebagai sekolah. Para pengunjuk rasa menjadi kian memanas, dan penyebaran tabung gas asap gagal dalam upaya untuk membubarkan massa. Protes semakin meningkat saat pria bersenjata dilaporkan menembaki pasukan AS dari kerumunan pengunjuk rasa dan tentara Angkatan Darat AS Batalion ke-1 dari 325 Resimen Infanteri Airbone Divisi Airborne ke-82 membalas tembakan, menewaskan 17 orang dan melukai lebih dari 70 demonstran. Tidak ada korban dari Angkatan Darat AS atau koalisi dalam insiden itu. Pasukan AS mengatakan bahwa penembakan berlangsung selama 30-60 detik, namun sumber-sumber lain mengklaim
Edisi IX/ Februari 2014
Pada tanggal 30 Juni, sebuah ledakan besar terjadi di sebuah masjid di mana sang imam, Sheikh Khalil Laith dan delapan orang lainnya tewas. Sementara penduduk setempat mengklaim bahwa orang Amerikalah yang menembakkan rudal di Masjid tersebut, pasukan AS mengklaim bahwa itu adalah ledakan disengaja oleh gerilyawan menggunakan bom. Pada tanggal 12 Februari 2004, gerilyawan menyerang sebuah konvoi yang membawa Jenderal John Abizaid, komandan pasukan AS di Timur Tengah, dan Mayor Jenderal Airborne ke-82 Charles Swannack, menembaki konvoi kendaraan tersebut dari atap terdekat dengan RPG, setelah tampaknya menyusup ke pasukan keamanan Irak. Sebelas hari kemudian, gerilyawan mengalihkan polisi Irak menuju panggilan keadaan darurat palsu di pinggiran kota, sebelum secara bersamaan menyerang tiga pos polisi, kantor walikota dan basis pertahanan sipil. Sedikitnya 17 anggota polisi tewas, dan sebanyak 87 tahanan dibebaskan.
penembakan itu berlangsung selama setengah jam. Dua hari kemudian, sebuah unjuk rasa di bekas markas besar partai Ba›ath yang mengutuk penembakan Amerika juga ditembaki oleh pasukan AS, kali ini oleh resimen kavaleri Armored ke-3 AS, yang mengakibatkan tiga orang tewas lagi. Setelah kedua insiden tersebut, pasukan koalisi menegaskan bahwa mereka tidak menembaki para demonstran sampai mereka ditembaki lebih dulu.
Selama waktu ini, Airborne ke-82 sering menjalankan “serangan kilat” biasa di dalam kota, di mana konvoi Humvee akan menghancurkan hambatan jalan dan trotoar yang bisa menyembunyikan IED, dan mengawasi rumah dan sekolah, yang sering terlihat sebagai properti rusak, dan menyebabkan menembakan terhadap penduduk setempat.
Para prajurit Airborne ke-82 digantikan oleh prajurit dari Resimen Kavaleri Lapis Baja ke-3 dan Divisi Airborne ke-101, dan pada tanggal 4 Juni, Kavaleri lapis baja ke-3 tersebut terpaksa meminta tambahan 1.500 tentara untuk membantu memadamkan perlawanan yang berkembang yang dihadapi di Fallujah dan sekitar al-Habaniyya.
Pada Maret 2004, Swannack mengalihkan kewenangan atas provinsi Al-Anbar ke Pasukan Ekspedisi Marinir I yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Conway. Pada awal Maret 2004, kota itu mulai jatuh di bawah meningkatnya pengaruh faksi-faksi gerilya. Meningkatnya kekerasan terhadap kehadiran Amerika mengakibatkan penarikan lengkap pasukan dari kota, dengan hanya serangan sesekali
Pada bulan Juni, pasukan Amerika mulai menyita sepeda motor dari warga setempat, mengklaim bahwa itu digunakan dalam serangan hit-and-run pada pasukan koalisi. 11
Laporan Bulanan
SYAMINA
Pada tanggal 3 April 2004, Pasukan Ekspedisi
yang dicoba untuk mendapatkan dan memperkuat “pijakan di kota”. Hal ini ditambah dengan satu atau dua patroli di sekitar batas luar FOB Volturno, bekas tempat istana Qusay dan Uday Hussein.
Marinir ke-1 menerima perintah tertulis dari Satuan Tugas Gabungan, yang memerintahkan operasi penyerangan terhadap Fallujah. Perintah ini bertentangan dengan keinginan Komandan
Kematian Blackwater
Marinir di lapangan yang ingin melakukan serangan
Pada 31 Maret 2004 pemberontak Irak di Fallujah
pembedahan dan razia terhadap mereka yang
menyerang konvoi berisi empat kontraktor militer
dicurigai terlibat dalam kematian Blackwater.
Amerika swasta dari Blackwater AS yang sedang
Pada malam tanggal 4 April 2004, pasukan
melakukan pengiriman untuk katering makanan
Amerika melancarkan serangan besar dalam upaya
ESS (Eurest Support Services).
untuk “membangun kembali keamanan di Fallujah”
Keempat kontraktor bersenjata tersebut, Scott
dengan mengepungnya dengan sekitar 2.000
Helvenston, Jerko Zovko, Wesley Batalona dan
tentara. Setidaknya empat rumah terkena serangan
Michael Teague, tewas oleh tembakan senjata
udara, dan ada tembakan sporadis sepanjang
mesin dan sebuah granat yang dilemparkan melalui
malam.
jendela SUV mereka. Massa kemudian mengambil
Pada pagi hari tanggal 5 April 2004, dengan
tubuh mereka yang terbakar, dan mayat-mayat mereka
diseret
melalui
Edisi IX/ Februari 2014
jalan-jalan
dipimpin oleh Pasukan Ekspedisi Marinir ke-1, unit-
sebelum
unit Amerika telah mengepung kota dengan tujuan
digantung di atas jembatan yang melintasi Sungai
untuk merebut kembali kota itu. Pasukan Amerika
Efrat.
memblokade jalan menuju ke kota dengan Humvee
Foto-foto peristiwa tersebut dirilis oleh kantor berita di seluruh dunia, menyebabkan banyak kejengkelan dan kemarahan moral di Amerika Serikat, dan mendorong pengumuman untuk “penaklukan” kota itu.
dan kawat berduri. Mereka juga mengambil alih stasiun radio lokal dan membagi-bagikan selebaran yang mendesak warga untuk tetap di dalam rumah mereka dan membantu pasukan Amerika mengidentifikasi gerilyawan dan setiap orang
Strategi-strategi Korps Marinir berupa patroli jalan kaki, serangan yang kurang agresif, bantuan kemanusiaan, dan kerjasama yang erat dengan para pemimpin setempat diperintahkan segera dihentikan dan diganti dengan operasi militer untuk membersihkan gerilyawan dari Fallujah.
Fallujah yang terlibat dalam kematian Blackwater. Diperkirakan ada 12-24 kelompok gerilyawan “hardcore” terpisah, bersenjatakan RPG, senapan mesin, mortir dan senjata anti-pesawat, beberapa di antaranya dipasok oleh Kepolisian Irak. Pada tanggal 6 April 2004, sumber-sumber militer AS
Kampanye
mengatakan bahwa “Marinir tidak mencoba untuk
Pada tanggal 1 April, Brigadir Jenderal Mark Kimmitt, wakil direktur operasi militer AS di Irak, menjanjikan respon yang “luar biasa” atas kematian Blackwater AS, dengan menyatakan “Kami akan mengamankan kota itu.”
mengontrol pusat kota”. Pada hari-hari pembukaan, dilaporkan bahwa sampai sepertiga dari penduduk sipil telah meninggalkan kota tersebut. 12
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
dari strategi Marinir, menyebabkan 31 terbunuh dalam pertempuran tersebut, sementara Tim Operasi Taktis Psikologi PSYOP dari Tactical Psychological Operasi Detasemen 910 mencoba untuk memancing warga Irak keluar ke tempat terbuka bagi penembak jitu dengan membaca skrip yang ditujukan untuk kemarahan para pejuang pemberontak dan dengan menggelegarkan musik dari kelompok AC/DC bersama dengan Metallica dan kelompok musik rock lain melalui pengeras suara mereka.
Penyerangan itu memaksa penutupan dua rumah sakit utama di Fallujah, Rumah Sakit Umum Fallujah dan Rumah Sakit Yordania, dan kembali dibuka pada saat gencatan senjata pada tanggal 9 April 2004. Juga pada tanggal tersebut, kunjungan ke pelabuhan Jebel Ali oleh kapal induk USS George Washington (CVN-73) dibatalkan, dan kelompok penyerang yang dibawa kapal induk George Washington itu dan Carrier Air Wing Seven yang dinaikinya diperintahkan untuk tetap berada pada pangkalannya di Teluk Persia pada saat pertempuran intensif antara Pasukan Koalisi dan pemberontak Irak sekitar Fallujah.
Setelah tiga hari pertempuran, diperkirakan Amerika Serikat telah memegang kendali lebih dari 25% dari wilayah kota, dan menggambarkan bahwa pemberontak telah kehilangan sejumlah posisi pertahanan kunci.
Keterlibatan yang dihasilkan akibat pertempuran yang meluas di seluruh Irak Tengah dan di sepanjang sungai Efrat, dengan berbagai elemen pemberontakan Irak mengambil keuntungan dari situasi itu dan memulai operasi simultan melawan pasukan koalisi. Hal ini ditandai dengan munculnya Tentara Mahdi, milisi ulama Syiah Muqtada alSadr, sebagai faksi bersenjata besar yang pada waktu itu, secara aktif berpartisipasi dalam operasi anti-Koalisi. Kejadian tersebut juga diselingi oleh gelombang pemberontakan Sunni di kota Ramadi. Selama periode ini, sejumlah orang asing ditangkap oleh kelompok-kelompok pemberontak. Beberapa langsung dibunuh, sedangkan yang lain ditahan sebagai sandera dalam upaya untuk pertukaran dengan konsesi politik atau militer. Beberapa elemen dari polisi Irak dan Korps Pertahanan Sipil Irak juga berpaling dari Pasukan koalisi atau bahkan meninggalkan jabatan mereka.
Karena kenyataan bahwa serangan Amerika menyebabkan korban warga sipil maupun pemberontak Irak, pasukan koalisi menghadapi kritik yang muncul dari dalam Dewan Pemerintahan Irak, di mana Adnan Pachachi mengatakan, “operasi oleh Amerika ini tidak dapat diterima dan ilegal.” Reporter Al-Jazeera Ahmed Mansur, dan juru kamera Laith Mushtaq, merupakan dua wartawan non-tertanam yang meliput konflik sejak 3 April 2004, melaporkan bahwa sumber yang tidak diketahui menyatakan bahwa Amerika Serikat bersikeras bahwa wartawan harus ditarik dari kota, sebagai pra-syarat untuk gencatan senjata. Pada tengah hari tanggal 9 April 2004 di bawah tekanan dari Dewan Pemerintahan, Paul Bremer mengumumkan bahwa pasukan AS akan mengadakan gencatan senjata secara sepihak yang menyatakan bahwa mereka ingin memfasilitasi negosiasi antara Dewan Pemerintahan Irak, pemberontak dan juru bicara kota, dan untuk memungkinkan pasokan bantuan dari pemerintah untuk disampaikan kepada warga.
Pemberontakan di Fallujah dilaksanakan karena orang Amerika berusaha untuk mengetatkan kendali mereka di kota tersebut. Bombardir udara menghujani posisi pemberontak di seluruh kota, pesawat tempur Lockheed AC-130 menyerang target dengan senjata mesin dan meriam mereka beberapa kali. Penembak jitu menjadi elemen inti 13
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Akibatnya, bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan yang disebabkan oleh pertempuran dan blokade akhirnya berhasil memasuki kota, terutama konvoi besar yang diselenggarakan oleh kalangan swasta, pengusaha dan ulama dari Baghdad sebagai upaya bersama Syiah-Sunni. Beberapa pasukan AS menggunakan waktu ini untuk menduduki dan mengais-ngais rumah yang ditinggalkan dan mengubahnya menjadi bunker, sementara sejumlah pemberontak melakukan hal yang sama.
dari dominasi oleh kelompok sekuler, nasionalis dan mantan orang-orang Ba›ath menuju pengaruh yang nyata dari panglima perang yang memiliki hubungan dengan kejahatan terorganisir dan kelompok-kelompok yang mengikuti pemahaman Wahhabi radikal.
Pada saat itu, diperkirakan 600 warga Irak telah tewas, setidaknya setengah dari mereka adalah non-kombatan. Meskipun ratusan gerilyawan telah tewas dalam serangan itu, kota tetap kuat dalam kendali mereka. Pasukan Amerika saat itu hanya berhasil mendapatkan pijakan di distrik industri di selatan kota. Akhir operasi besar untuk saat ini menyebabkan negosiasi antara berbagai elemen Irak dan pasukan koalisi, dan diselingi oleh tembakmenembak sesekali.
136, VFA-131, VF-11, dan VF-143 untuk memberikan
Pada tanggal 27 April 2004, gerilyawan menyerang posisi pertahanan AS, yang memaksa Amerika untuk memanggil dukungan udara. Sebagai tanggapan, pada tanggal 28 April 2004, kapal induk George Washington meluncurkan skuadron VFAserangan udara mendadak terhadap pemberontak di Fallujah. Selama operasi ini, pesawat dari Carrier Air Wing Seven menjatuhkan 13 bom yang dipandu laser GBU-12 Paveway II pada posisi pemberontak dan juga memberikan dukungan udara tempur kepada Pasukan Ekspedisi Marinir ke-1. Penarikan AS Pada tanggal 1 Mei 2004, Amerika Serikat
Pada tanggal 13 April 2004, Marinir AS mendapat serangan dari gerilyawan yang berada di dalam sebuah masjid. Sebuah serangan udara menghancurkan masjid itu, yang mendorong kemarahan publik.
menarik diri dari Fallujah, sebagaimana diumumkan
Pada tanggal 15 April 2004, sebuah pesawat tempur F-16 Amerika menjatuhkan 2.000 pon (910 kg) bom yang dipandu GPS JDAM diatas distrik utara Fallujah.
peralatan AS di bawah komando Jenderal Angkatan
Pada tanggal 19 April 2004, gencatan senjata tampaknya dikonsolidasikan dengan rencana untuk memperkenalkan kembali patroli bersama AS/Irak di kota itu. Seiring waktu pengaturan ini rusak dan kota tetap menjadi pusat utama dari oposisi kepada Pemerintah Interim Irak yang ditunjuk AS. Selain itu, komposisi kelompok bersenjata di Fallujah berubah selama bulan-bulan berikutnya, bergeser
terhadap Syiah di bawah Saddam Hussein, pasukan
oleh Letnan Jenderal James Conway bahwa ia telah secara sepihak memutuskan untuk menyerahkan operasi yang tersisa ke Fallujah Brigade yang baru dibentuk, yang akan dilengkapi dengan senjata dan Darat mantan orang Ba›ath Jasim Mohammed Saleh. Beberapa hari kemudian, ketika menjadi jelas bahwa Saleh telah terlibat dalam aksi militer AS mengumumkan bahwa Muhammad Latif malah akan memimpin brigade itu. Namun demikian, kelompok itu dibubarkan dan telah menyerahkan semua senjata AS ke pemberontakan pada bulan September,
mendorong
Pertempuran
Kedua
Fallujah pada bulan November, yang berhasil menduduki kota itu. 14
Laporan Bulanan
SYAMINA
Selama periode sementara antara dua pertempuran tersebut, pasukan AS mempertahankan keberadaannya di Camp Baharia, beberapa mil di luar batas kota.
Edisi IX/ Februari 2014
Operasi ini adalah operasi besar kedua di Fallujah. Sebelumnya, pada bulan April 2004, pasukan koalisi berperang dalam Pertempuran Fallujah pertama untuk menangkap atau membunuh unsurunsur pemberontak yang dianggap bertanggung jawab atas kematian tim keamanan Blackwater. Ketika pasukan koalisi (yang kebanyakan Marinir AS) bertempur ke pusat kota itu, pemerintah Irak meminta agar kontrol kota itu dipindahkan ke pasukan keamanan setempat yang dijalankan oleh orang-orang Irak, yang kemudian mulai menimbun senjata dan membangun pertahanan yang kompleks di seluruh kota sampai pertengahan 2004.
2. Pertempuran Fallujah Kedua14 Pertempuran Fallujah Kedua dengan kode nama Operasi Al-Fajr (Arab, “ رجفلاfajar”) dan Operasi Phantom Fury adalah serangan gabungan Amerika, Irak, dan Inggris pada bulan November dan Desember 2004, yang dianggap sebagai titik konflik tertinggi di Fallujah selama Perang Irak. Operasi ini dipimpin oleh Korps Marinir AS melawan kubu pemberontak Irak di kota Fallujah dan diberi wewenang oleh Pemerintah Interim Irak yang ditunjuk AS. Militer AS menyebutnya “suatu pertempuran kota terberat yang telah melibatkan Marinir AS sejak Pertempuran kota Huế di Vietnam pada tahun 1968.”
Pertempuran kedua ini adalah pertempuran paling berdarah dari seluruh Perang Irak, dan terkenal karena merupakan pertempuran besar pertama dalam Perang Irak yang semata-mata melawan pemberontak bukannya kekuatan mantan pemerintah Irak Ba›ath, yang digulingkan pada tahun 2003. Latar Belakang Pada bulan Februari 2004, kontrol Fallujah dan daerah sekitar nya di provinsi Al-Anbar dipindahkan dari Divisi Airborne ke-82 AS kepada Divisi Marinir ke-1. Tak lama kemudian, pada 31 Maret 2004, empat kontraktor militer swasta Amerika dari Blackwater AS disergap dan dibunuh di kota ini. Gambar tubuh mereka yang dimutilasi disiarkan di seluruh dunia.
Over 10,000 U.S. and Iraqi troops set out Nov. 7, 2004, to wrestle Fallujah from the hands of insurgents, in an effort dubbed Operation Phantom Fury. U.S. artillery pounded the northern edge of the Jolan district ahead of the attack, hoping to neutralize roadside bombs and boobytraps. At the same time, U.S. aircraft and artillery blasted an insurgent mortar position in the city’s southern area. The following day, troops backed by the 1st Cavalry Division’s tanks and armor swarmed into Jolan. Sources: CBS News, Associated Press
Dalam beberapa hari kemudian, pasukan Korps Marinir AS melancarkan Operasi Vigilant Resolve (4 April 2004) untuk mengambil kembali kendali kota tersebut dari pasukan pemberontak. Pada tanggal 28 April 2004, Operasi Vigilant Resolve diakhiri dengan kesepakatan bahwa penduduk setempat diperintahkan untuk menjaga agar para pemberontak keluar dari kota itu. Brigade Fallujah,
14 Wikipedia, Second Battle of Fallujah, http://en.wikipedia. org/wiki/Second_Battle_of_Fallujah, diakses pada tanggal 18 Februari 2014.
15
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Persiapan
yang terdiri dari orang-orang Irak lokal di bawah komando Muhammad Latif, seorang mantan jenderal Ba›ath, diizinkan untuk melewati jalur koalisi dan mengambil alih kota.
Pasukan Koalisi Sebelum memulai serangan mereka, pasukan AS dan Irak telah mendirikan pos pemeriksaan di sekitar kota untuk mencegah siapapun memasuki kota, dan untuk mencegat pemberontak berusaha untuk melarikan diri.
Kekuatan dan kontrol pemberontak mulai tumbuh sampai sedemikian luas sehingga pada 24 September 2004, seorang pejabat senior AS mengatakan kepada ABC News bahwa penangkapan Abu Musab Al-Zarqawi, yang dikatakan berada di Fallujah, sekarang merupakan “prioritas tertinggi”, dan diperkirakan pasukannya sekitar 5.000 lakilaki, sebagian besar adalah non-Irak.
Selain itu, pencitraan di atas kepala digunakan untuk mempersiapkan peta kota yang digunakan oleh para penyerang. Unit Amerika ditambah dengan penerjemah Irak untuk membantu mereka dalam pertarungan yang direncanakan. Setelah berminggu-minggu menahan serangan udara dan pemboman artileri, para militan yang bersembunyi di kota tampaknya rentan terhadap serangan langsung.
Kronologi >> 7 November 2004: Marinir AS bersiap di utara Fallujah. Kota ini berada di bawah kendali pemberontak penuh tanpa kehadiran Amerika sejak April, dan ada sejumlah besar jebakan dan IED dipasang di tempat. Selain itu, sniper dari ketinggian dan posisi pertahanan berbenteng telah diciptakan dalam persiapan untuk serangan besar. UAV Amerika mengamati pemberontak melakukan latihan tembakan sungguhan di kota itu sebagai persiapan terhadap serangan yang datang.
Pasukan AS, Irak dan Inggris berjumlah sekitar 13.500. AS telah mengumpulkan sekitar 6.500 Marinir dan 1.500 prajurit Angkatan Darat yang akan mengambil bagian dalam serangan dengan sekitar 2.500 personel Angkatan Laut dalam peran pendukung. Tentara AS dikelompokkan dalam dua tim: Tim Tempur Resimen 1 dan Tim Tempur Resimen 7. Sekitar 2.000 tentara Irak diperbantukan dalam serangan itu. Semua itu didukung oleh pesawat dan Marinir AS dan batalion artileri Angkatan Darat AS.
>> 8 November 2004: Operasi Phantom Fury dimulai. >> 16 November 2004: juru bicara Amerika menjelaskan pertempuran di kota itu sebagai penyapuan kantong-kantong perlawanan yang terisolasi.
Pasukan Pemberontak Pada bulan April, Fallujah dipertahankan oleh sekitar 500 pemberontak “hardcore” dan 2.000 lebih pemberontak “paruh waktu”. Pada bulan November diperkirakan bahwa jumlah tersebut telah menjadi dua kali lipat. Perkiraan lain menyebutkan bahwa jumlah pemberontak adalah 3.000; namun sejumlah pemimpin pemberontak telah melarikan diri sebelum serangan tersebut.
>> 23 Desember 2004: kantong perlawanan terakhir dinetralkan. Tiga marinir AS tewas dalam pertempuran terakhir, juga 24 gerilyawan. Operasi phantom Fury adalah pertempuran paling berdarah dari Perang Irak. 16
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Keberadaan Rakyat Sipil
Pada saat serangan di Fallujah pada bulan November 2004, jumlah pemberontak di kota itu
Sementara itu, sebagian besar penduduk sipil Fallujah meninggalkan kota itu, sehingga sangat mengurangi potensi korban non-kombatan. Para pejabat militer AS memperkirakan bahwa 70-90% dari 300.000 warga sipil di kota itu mengungsi sebelum serangan tersebut.
diperkirakan sekitar 3.000 hingga 4.000. Para pemberontak Irak dan mujahidin asing yang berada di kota itu menyiapkan benteng pertahanan untuk mengantisipasi serangan yang akan datang. Mereka menggali terowongan, parit, menyiapkan lubang laba-laba, dan membuat dan menyembunyikan berbagai jenis IED. Di beberapa
Jalannya Pertempuran
lokasi mereka mengisi interior rumah yang
Operasi darat dimulai pada malam tanggal 7 November 2004. Menyerang dari barat dan selatan, Batalion Komando ke-36 Irak dengan dibantu beberapa satuan pasukan AS, menduduki Rumah Sakit Umum Fallujah dan desa-desa di seberang Sungai Efrat di sepanjang tepi barat Fallujah. Pasukan dari Batalion 1, Marinir ke-3 menembakkan mortar 81mm dalam sebuah operasi di Fallujah selatan. Unit yang sama, yang beroperasi di bawah komando Korp Angkatan Darat
tersembunyi dengan sejumlah besar botol propana, drum-drum bensin, dan persenjataan, semuanya tersambung kabel dengan pemicu remote yang bisa diaktifkan oleh seorang pemberontak ketika pasukan memasuki bangunan tersebut. Mereka memblokir jalan-jalan dengan hambatan Jersey dan bahkan menempatkannya di dalam rumah untuk membuat titik-titik yang kuat di belakang yangmana mereka bisa menyerang pasukan yang diduga akan memasuki bangunan tersebut.
AS III, kemudian pindah ke bagian barat mendekat ke kota dan mengamankan jembatan Jurf Kas Sukr. Serangan-serangan awal ini, bagaimanapun, adalah operasi yang dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dan membingungkan pemberontak yang menduduki kota.
Pemberontak dilengkapi dengan berbagai senjata ringan yang canggih, dan telah menggunakan berbagai persenjataan AS, termasuk M14, M16, pelindung tubuh, seragam dan helm. Mereka memasang jebakan pada bangunan dan kendaraan, termasuk menghubungkan pintu dan
Setelah Navy Seabees dari NMCB 23 di gardu yang terletak tepat sebelah timur laut dari kota mematikan daya listrik ke kota, dua Tim Tempur Resimen Marinir, yaitu Resimen Combat Team 1 (RCT-1) dan Resimen Combat Team 7 (RCT-7) meluncurkan serangan di sepanjang sisi utara kota. Mereka dibantu oleh dua unit batalion berukuran besar Angkatan Darat AS, Batalion ke-2, Resimen Kavaleri 7, dan Batalion 2, Resimen Infanteri ke-2 (Mekanik). Kedua batalion diikuti oleh empat batalion infantri yang bertugas membersihkan bangunan yang tersisa. Angkatan Darat mekanik Brigade Kedua, Divisi Kavaleri Pertama, ditambah
jendela dengan granat dan persenjataan lainnya. Mengantisipasi taktik AS untuk merebut atap bangunan tinggi, mereka memasang tangga yang menghubungkan atap banyak bangunan, untuk membuat jalan masuk ke medan tembak yang disiapkan yang mereka harapkan pasukan koalisi akan memasukinya. Briefing intelijen yang diberikan sebelum pertempuran melaporkan bahwa pasukan koalisi akan menghadapi kombatan dari Chechnya, Filipina, Arab, Iran, Libya, dan Suriah, serta asli Irak. 17
Laporan Bulanan
SYAMINA
dengan kedua Batalion Reconnaissance Marinir dan, selama beberapa hari, Batalion 1, Resimen Infanteri ke-5, ditugaskan untuk mengepung kota. Batalion 1 Angkatan Darat Inggris, Black Watch berpatroli di jalan raya utama ke timur. RCT itu telah ditambah dengan tiga 6-man SEAL Sniper Tim dari Naval Special Warfare Task Group-Tengah dan satu peleton dari Recon 1 memberikan penyelidikan lanjutan dan pengawasan seluruh operasi.
Edisi IX/ Februari 2014 Meskipun sukses, pertempuran itu bukan tanpa
kontroversi. Pada tanggal 16 November 2004, NBC News menayangkan rekaman yang menunjukkan Marinir AS, menewaskan seorang pejuang Irak yang terluka. Dalam video ini, Marinir terdengar mengklaim bahwa orang Irak itu “bermain possum”. Penyelidik Angkatan Laut AS NCIS kemudian menetapkan bahwa Marinir bertindak untuk membela diri.
Keenam batalion Angkatan Darat, Mariner and pasukan Irak, bergerak di bawah lindungan kegelapan, memulai serangan pada dini hari tanggal 8 November 2004 yang telah disiapkan oleh serangan artileri intens dan serangn udara. Hal
Pada akhir Januari 2005, laporan berita mengindikasikan unit tempur AS meninggalkan daerah itu, dan membantu penduduk setempat untuk kembali ke kota yang sekarang rusak berat.
ini diikuti oleh serangan terhadap stasiun kereta api utama yang kemudian digunakan sebagai titik pementasan untuk pasukan bertindak. Pada
Pandangan tentang kemenangan AS di Irak Jatuhnya Fallujah ke kelompok perlawanan Sunni kembali memunculkan pertanyaan apakah AS telah memenangkan perang Irak? Publik Amerika sendiri juga menanyakan hal tersebut.
sore itu, di bawah perlindungan serangan udara intens, Marinir memasuki distrik Hay Naib al-Dubat dan al-Naziza. Marinir diikuti oleh Angkatan Laut
Fred Kaplan menulis sebuah artikel yang diberi judul “Did We Win the Irak War?” (Apakah Kita Memenangkan Perang Irak?). 15 Dalam artikel tersebut Kaplan menuliskan “Saat pasukan terakhir Amerika meninggalkan Irak (sebuah frase yang luar biasa, banyak sekali yang meragukan akan pernah diucapkan), dua pertanyaan muncul dalam pikiran: Apakah perang ini layak? Dan apakah kita, dalam arti apapun, menangkannya?”
Seabees dari NMCB 4 dan NMCB 23 membuldoser jalan-jalan untuk membersihkan puing-puing dari pemboman pagi itu. Tak lama setelah malam tiba pada 9 November 2004, Marinir dilaporkan telah mencapai Tahap Jalur Fran di Highway 10 di pusat kota. Batalion Marinir menderita 19 tewas dalam tugas, salah satu meninggal karena luka pada tahun 2012 dan, 245 terluka dalam operasi itu.
Dua pertanyaan itu, tentu saja, terkait. Yang pertama menyangkut biaya, yang kedua tentang manfaatnya. Tapi bagaimanapun dilakukan perhitungan atasnya, jelas bahwa keputusan untuk menyerang Irak adalah kesalahan strategis utama
Sementara sebagian besar pertempuran mereda pada 13 November 2004, Marinir AS terus menghadapi perlawanan terisolasi dari pemberontak yang bersembunyi di seluruh kota. Pada 16 November 2004, setelah sembilan hari pertempuran, komando Marinir menjelaskan aksi tersebut sebagai pembersihan kantong-kantong perlawanan. Pertempuran sporadis berlanjut
15 Fred Kaplan, Did We Win the Irak War?, dipublikasi tanggal 15 Desember 2011 pada alamat http:// w w w. s l ate . co m /a r t i c l e s / n e w s _ a n d _ p o l i t i c s / wa r _ stories/2011/12/irak_war_ends_did_the_u_s_win_. html, diakses pada 22 Februari 2014.
sampai dengan 23 Desember 2004. 18
Laporan Bulanan
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
dan bahwa kebijakan yang ditempuh pada bulanbulan awal pendudukan berujung blunder yang menjadi bencana.16
3.
Kekalahan ketiga: Irak sebagai basis politik-
minyak Hal ini mungkin merupakan alasan yang nyata ba-
Chris Hable Gray dalam artikelnya menyatakan bahwa Amerika tidak memenangkan perang Irak karena telah kalah dalam 5 hal.17 Kelima hal tersebut adalah sebagai berikut.
gi invasi AS, tetapi setiap mimpi sukses disini telah
1. Kekalahan pertama: Senjata pemusnah massal
akan dibuat di dalam negera itu. Tapi pertempuran
Senjata pemusnah massal itu ternyata tidak ditemukan. Saddam telah menipu AS. Peluncuran doktrin yang mengijinkan perang, bahwa AS dapat menyerang seseorang jika “mengetahui” mereka adalah ancaman, telah terungkap sebagai
jika Doktrin Carter menyatakan AS memiliki hak
kekeliruan total. Meskipun AS memiliki anggaran militer yang sama dengan annggaran seluruh dunia digabungkan, hal itu tidak bisa menaklukkan dan menduduki negara-negara seperti Irak dengan mudah, jika tidak sama sekali.
terwujud.
2.
meninggal beberapa tahun yang lalu, meskipun kekuatan invasi terus membangun “pangkalan permanen”. Setelah semua itu, masih ada miliaran yang tidak akan berhenti sampai AS meninggalkan bahkan untuk menyita minyak Timur Tengah, pengambilan khusus ini tidak akan terjadi. Mimpi McCain bahwa pasukan AS di sana selama 100 tahun, pencanangan nasib Irak sebagai negara klien, tidak akan 4.
Kekalahan keempat: Mengisolasi Iran
Iran adalah pemenang besar kedua, setelah Al Qaeda, dalam “Perang Melawan Teror” AS, khususnya invasi ke Irak. Musuh utama Iran, Sad-
Kekalahan kedua: Al-Qaeda
dam, telah digantikan dengan rezim yang didomi-
Satu-satunya Kehadiran Al Qaeda yang signifikan di Irak sebelum invasi AS a dalahdi zona Kurdi yang dilindungi AS. Saddam dan Al Qaeda adalah sama-sama musuh. Serangan AS tidak hanya menyebabkan ekspansi yang luar biasa dari Al Qaeda di Irak tetapi juga memberi energi Al Qaeda dan pendukungnya di seluruh dunia. Mengontrol Irak, dengan penduduk yang mayoritas Syiah, tidak pernah menjadi tujuan utama Al Qaeda. Perang Irak telah menjadi momen yang baik untuk merekrut, sangat baik untuk membunuh orang Amerika (lebih dari 4.000), sangat baik untuk menyakiti dukungan dan simpati bagi AS di kalangan orang Arab dan dunia, dan fantastis untuk mengalihkan perhatian AS dari Afghanistan dan Pakistan, yang merupakan target utama Al Qaeda.
nasi Syiah yang sangat dekat dengan Iran. Perang yang sedang berlangsung di Afghanistan dan ketidakstabilan di Pakistan membuat Iran menjadi negara yang dominan di wilayah tersebut dan akan tetap seperti itu di masa mendatang. 5.
Kekalahan Kelima Hadiah demokrasi ke Irak
Anda tidak bisa memberikan demokrasi kepada siapa pun. menghentikan pemberontakan Sunni (alasan utama dalam serangan ini adalah suatu “kesuksesan”) adalah strategi yang baik untuk mencapai stabilitas sementara, tetapi jangan dianggap sebagai kemenangan. Irak juga dapat mencapai demokrasi yang berfungsi akhirnya, tetapi hanya setelah AS meninggalkannya. Bahwa mayoritas
16 Ibid 17 Chris Hable Gray, Why The U.S. Can’t Win In Irak?, lihat pada alamat http://www.chrishablesgray.org/papers/ LosingIrak.html, diakses pada tanggal 22 Februari 2014
rakyat Irak menginginkan AS keluar.
19
Laporan Bulanan
SYAMINA
Kemenangan kelompok Jihadi di Fallujah saat ini
Edisi IX/ Februari 2014
itu berbalik dan tampaknya ingin membangun akomodasi dengan pemerintah Irak yang dipimpin syiah. Pasukan Operasi Khusus AS mengacaukan komunikasi ISI dan kepemimpinannya. Pasukan AS dan Irak menetap di kota-kota untuk menyediakan keamanan yang diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan dan sedikit kehidupan normal.
Bagaimana kelompok Jihadi yang dimotori oleh ISIS setidaknya untuk sementara mendapatkan kemenagan di Fallujah saat ini, sementara AS mengklaim telah memenangkan perang di Irak dan kemudian menarik pasukan pada tahun 2011? Untuk menjawab pertanyaan ini menarik untuk dicermati Perspektif CTC yang ditulis oleh Brian Fishman dan dipublikasikan pada tanggal 10 Januari 2014.18 Dalam artikel tersebut Brian memberikan analisis tentang 3 faktor kunci yang meyebabkan ISIS dapat menguasai Fallujah.
ISI beradaptasi dengan mengeser operasi keluar dari jantung Sunni Irak dan mencari patron lokal yang akan mentolerir kelompok itu dan sikap ekstremisme-nya. Kebanyakan patron yang demikian sedang menghadapi suatu konflik sosial yang ada, dan menghitung bahwa merangkul ISI merupakan keterlibatan timbak-balik yang layak. Strategi ISI ini adalah yang paling sukses di dalam dan sekitar Mosul, di mana konflik antara Kurdi dan Sunni Arab memburuk setelah kekerasan surut di Provinsi Anbar. ISI mampu menggunakan kondisi itu untuk membenarkan diri sendiri.
Pertama, al-Qa`ida di Irak tidak selemah seperti yang sering digambarkan menyusul serangan AS dan Kebangkitan Sunni (Gerakan Sahwa) pada tahun 2007, sehingga gaungnya tidak sedramatis dengan apa yang cenderung media gambarkan. Kedua, keberhasilan ISIS tetap sangat tergantung pada dukungan atau persetujuan suku-suku terhadap aktivitasnya, sehingga kebangkitan tersebut adalah lebih banyak tentang konteks politik Irak daripada tentang kelompok itu sendiri. Ketiga, ekspansi ISIS di Suriah -yang hal itu didasarkan pada ketahanan organisasi itu sendiri di Irak menyusul serangan tersebut- telah memberikan platform yang luar biasa untuk merekrut, melatih, dan menggalang dana dengan cara yang memposisikan kelompok itu baik untuk mengisi maupun untuk mengeksploitasi ketegangan sektarian di Irak.19 Lebih lanjut Brian
ISI selalu sangat menyatu dengan kelompokkelompok suku di Provinsi Anbar, yang sebagian membuatnya begitu rentan terhadap Kebangkitan Anbar. Konteks sosial dan politik di sekitar Mosul memberikan persembunyian yang aman bagi ISI setelah kemunduran mereka. Konteks sosio-politik ini adalah kunci untuk memahami kembalinya ISIS ke Fallujah. Di Anbar, frustasi suku-suku terhadap pemerintah Irak bukanlah sesuatu yang baru. Apapun niatnya, Perdana Menteri Irak Nuri alMaliki belum secara efektif mengintegrasikan kelompok suku Sunni ke dalam pemerintah Irak. Hal yang baru sejak 2013 adalah bahwa beberapa dari suku-suku itu sekarang menghitung bahwa kehadiran lagi al-Qa`ida dan momok kekerasan meningkatkan kepentingan mereka berhadapan dengan negara Irak. Suku-suku itu mungkin tidak sepenuhnya menerima ideologi al-Qa`ida, tetapi mereka memahami politik Machiavellian pada kulit terluarnya.
memberikan analisisnya sebagai berikut. Serangan AS di Irak mulai tahun 2003 berbarengan dengan Kebangkitan Sunni (gerakan Sahwa) sangat merusak apa yang kemudian disebut sebagai Negara Islam Irak (ISI). Pejuang-pejuang suku yang telah bekerja sama dengan kelompok 18 Brian Fishman, Perspective CTC: The Islamic State Returns to Fallujah, http://www.ctc.usma.edu/posts/ctc-perspectivethe-islamic-state-returns-to-fallujah, diakses pada tanggal 24 Februari 2014. 19 Ibid
20
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Hal itu berbeda karena ia menunjukkan bahwa jika angin politik bergeser, posisi ISIS mungkin lebih berbahaya daripada yang ditunjukkan beritaberita utama. Tetapi hal itu tetap merupakan “Pakistanisasi” politik Irak, di mana aktor politik yang seolah-olah sah memanipulasi militan yang menguntungkan posisi politik mereka dengan http://www.pbs.org/newshour/rundown/al-qaida-grouptakes-control-in-fallujah/
pihak ketiga. Suku-suku Anbari tentu bukan kelompok pertama, bahkan di Irak, untuk membuat
Serangan paling mematikan terjadi di tiga kota Mahmoudiyah, sekitar 30 km selatan Baghdad. Serangan itu dilakukan seorang pembom bunuh diri yang meledakkan mobil berisi bahan peledak di dekat pasar. Serangan ini menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 15 lainnya.
perhitungan seperti itu, pemimpin politik syiah Moqtada al-Sadr memainkan politik yang serupa pada 2004-2008. Namun strategi ini sering menjadi bumerang -seringkali karena memberdayakan aktor militan tak terkendali - dan hampir pasti menjadi bumerang dalam kasus ini juga.20
Bom mobil lain meledak di Distrik Baladiyat, di bagian timur Baghdad. Serangan ini menyebabkan dua orang tewas dan sembilan lainnya luka-luka. Bom mobil ketiga meledak di Distrik Hurriyah, sebelah utara Baghdad. Serangan ini menewaskan seorang warga sipil dan melukai enam orang lainnya.
Penutup Kemenangan ISIS di Falujjah saat ini bisa menjadi titik awal untuk meluaskan kemenangan di seluruh Irak. Meskipun pasukan pemerintah Syiah Irak yang mendapat bantuan persenjataan
Diperkirakan, jumlah korban tewas akan meningkat, mengingat banyaknya korban yang menderita luka parah akibat serangan ini. Irak telah menyaksikan kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.21
dari AS berusaha berebut kembali Fallujah, tampaknya masih kesulitan untuk mendapatkan kontrol atas kota itu kembali. Bahkan beberapa operasi yang diperkirakan dilakukan oleh ISIS sudah Baghdad dan kota-kota sekitarnya
Akankah kemenangan ISIS di Fallujah ini
sebagaimana diberitakan oleh media. Sindonews.
bagaikan fajar menyingsing yang menghantarkan
menyentuh
bagi kemenangan di seluruh Irak ataukah akan
com menuliskan berita sebagai berikut.
tertutup mendung lagi? Biarlah waktu yang akan
Sedikitnya tujuh orang tewas dan 30 lainnya
menjawabnya. (Rudi Azzam)
terluka dalam tiga serangan bom mobil di dan
21 Sindonews.com, 7 tewas, 30 terluka akibat serangan bom mobil di Baghdad, 3 Februari 2014, http://international. sindonews.com/read/2014/02/03/43/832523/7-tewas-30terluka-akibat-serangan-bom-mobil-di-baghdad, diakses pada 24 Februari 2014.
sekitar ibukota Irak, Baghdad, Senin (3/2/2014). Demikian diungkapkan sumber kepolisian pada kantor berita Xinhua. 20 Ibid
21
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Jangan memperkeruh suasana
D
i mana ada padi di situ pasti ada rumput
“Dan jika kedua kelompok dari orang-orang
tumbuh. Demikian pula dalam perjalanan
beriman berperang…” (QS. Al-Hujurat: 9).
jihad Suriah, ada fase di mana para mujahidin harus
Bahwa
suatu
ketika
ada
kemungkinan
mengalami ujian berat. Ujian itu bukan berupa
(berperang), dan itu sudah terjadi dalam sejarah.
kehebatan musuh atau ganasnya peperangan yang
Akan terjadi, bukan hanya perbedaan pendapat
mereka hadapi. Justru, ujian itu berupa perselisihan
saja, tetapi sampai pada perang. Bukan hanya orang
internal, yang berujung kepada fitnah.
per orang, tetapi dua kelompok saling berperang.
Fitnah yang membuat banyak orang seolah
Bagaimana sikap paling bijak bagi kita yang di
tak percaya dan kehilangan keseimbangan dalam
Indonesia, atau siapapun yang tidak terlibat dalam perseteruan tersebut?
bersikap. Sebagian ada yang ikut-ikutan membawa konflik ke rumah masing-masing, ada yang apatis
Sikap itu juga sudah ditunjukkan oleh Allah SWT.
dan tak acuh terhadap jihad Suriah. Seolah PR
Sikap pertama, kalau dia orang yang kuat adalah ishlah (mendamaikan keduanya—Red).
besar melawan Nushairiyah telah berakhir.
“Dan jika kedua kelompok dari orang-orang
Berikut adalah wawancara dengan Abu Rusydan,
beriman berperang, maka damaikanlah keduanya.
alumnus jihad Afghanistan, yang dikutip dari kiblat.
Apabila salah satu dari keduanya menentang, maka
net:
perangilah kelompok yang menentang itu sampai mereka mau kembali kepada perintah Allah.”
Allah sedang menguji orang-orang beriman dengan sedikit perselisihan yang terjadi di antara
Kalau salah satu dari kelompok tersebut
beberapa faksi mujahidin Suriah. Bagaimana
tidak memenuhi ketentuan dalam ishlah, baru
Ustadz memandang fitnah ini?
(diperangi). Orang beriman yang tidak terlibat konflik baru (boleh) berpihak.
Dalam suatu kondisi tertentu, mukminun
Jadi, ‘dua kelompok orang beriman yang saling
muqotilun itu suatu ketika ada perbedaan
berperang’ itu mesti ada. Salah satu di antaranya
pendapat, bahkan sampai kepada saling perang di
melanggar perintah Allah, sehingga terjadilah
antara mereka, itu sudah disebutkan Allah dalam
peperangan itu. Walaupun tingkat atau derajat
surat Al-Hujurat:
yang menyebabkan perbedaan pendapat itu
ان ِم َن ا مْلُؤ ْ ِم ِن نْي َ اق ْ َت َتلُوْا ِ و َ ِإ ْن َطائِفَ َت
berbeda-beda. 22
Laporan Bulanan
Tapi itu bagi orang-orang yang mempunyai kekuatan
(syaukah)
untuk
ikut terlibat kemudian membuat sedih, membuat
mendamaikannya.
lemah yang lain, maka itu termasuk membuat sedih
Adapun bagi yang tidak mempunyai kekuatan
orang-orang beriman, bukan?
seperti itu, maka yang harus dipikirkan pertama
Bagi yang tidak punya kekuatan seperti itu
kali adalah bagaimana melakukan ishlah di
sebaiknya tidak memperkeruh suasana. Justru
antara keduanya. Sebab, orang-orang beriman itu
sebaiknya mendoakan kepada Allah supaya kaum
bersaudara. Ketika persaudaraan itu, statemen
Mukminin di sana dilunakkan hatinya. Apa yang
persaudaraan itu akan menjadi fakta, dan menjadi
bisa diperbuat kaum muslimin Indonesia ini
rahmat kalau di antara mereka ditegakkan upaya
seberapapun mempunyai satu pengaruh, tetapi
ishlah.
kan rumit. Sebab apapun berita yang diterima
ُم َ ُم وَاتَّقُ وا ا ْ َ ِإ مَّنَا ا مْلُؤ ْ ِم ُنوْ َن ِإ ْخ َوةٌ َفأ ْ هلل ل ََعلَّك ْ ص ِل ُحوْا ب َ نْي َ أ َ َخ َويْك تُر ْ َح ُموْ َن “Orang-orang
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
beriman
itu
orang Indonesia yang tidak ada di sana, itu kan hanya mendengar berita-berita yang (masih) perlu diklarifikasi. Itu yang menjadi persoalan.
sesungguhnya
bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
Apakah perlu, misalnya para ulama Indonesia
hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
membuat nasehat dan seruan perdamaian untuk
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
mereka?
rahmat.” (Al-Hujurat : 10—Edt). Tapi kalau landasannya tidak berdasarkan
Seruan itu derajat kedua, tapi kalau derajat yang
takwa, maka tidak menjadi rahmat. Landasannya
pertama tadi memang harus mempertemukan.
sudah sakit hati, berpihak tanpa data yang jelas,
Sebab harus ada poin-poin musyawarah yang
tidak terlibat di lapangan, hanya mendengar dari
dihasilkan dan harus ditaati kedua belah pihak yang
pihak kedua ketiga keempat yang bisa jadi pihak
bertikai.
kedua ketiga keempat itu jadi bagian dari satu
Nah, selanjutnya adalah nasehat, karena kita
konspirasi musuh…. (Konspirasi seperti itu) itu
tidak mampu mempertemukan. Ishlah kita dalam
sangat kental di wilayah-wilayah seperti itu. Lha
bentuk nasehat, atau berpesan kepada mereka
kalau sudah seperti itu sebaiknya menganggap
agar bertakwa kepada Allah SWT
bahwa persoalan-persoalan seperti itu adalah bagian daripada tipu daya musuh.
Menurut Antum, siapa kira-kira orang kuat yang bisa mendudukkan mereka di meja perundingan?
Kalau ternyata tidak mempunyai kekuatan untuk ishlah dalam bentuk apapun?
Paling
tidak
Syaikh
Aiman
Al-Zawahiri
Ya, kalau kita tidak mampu melakukan ishlah
hafidhahullah dan sejajar dengan itu. Bagaimanapun
dengan cara apapun, lebih baik kita tidak ikut
juga di kalangan orang-orang Arab dan orang-orang
terlibat di dalam perbedaan pendapat apapun.
Afghanistan dulu itu dianggap senior, dan itu diakui.
Sebab bagaimanpun juga, kalau kita kemudian
Cuma hambatannya ada di komunikasi. 23
Laporan Bulanan
SYAMINA
Upaya ishlah yang dilakukan oleh Syaikh Syaikh
Edisi IX/ Februari 2014
perbatasan
Pakistan
Afghanistan.
Madrasah-
Aiman Al-Zawahiri hafidhahullah, dengan membuat
madrasah yang dia datangi itu afiliasinya ke jihad
pesan-pesan secara umum melalui media massa
Afghan kan berbeda-beda. Ada yang ke Ust.
umum itu tidak efektif. Tidak efektif bukan berarti
Burhanuddin Rabbani ada yang ke Syaikh Sayyaf, ke
itu tidak baik. Jelas itu baik, tapi tidak efektif. Cuma
Muhammad Nabi dan sebagainya. Tapi dia datangi.
masalahnya hambatannya komunikasi.
Terus satu ketika Khalid Zubair ini mengajak kita.
Kalau saya sendiri lebih berharap dan mendoakan
“Akhi antum ikut yuk ke kampung kami… Nanti kita
agar orang-orang beriman dan mujahidin yang
silaturahmi kepada ulama-ulama sepanjang jalan.
ada di sana siapapun, apa itu JN, ISIS, Ahrar Syam
Antum diam saja nanti saya perkenalkan. Ndak
atau yang lain lagi yang terlibat dalam konflik
usah ngomong apa-apa.. ndak usah cerita apapun.
agar dilunakkan hatinya oleh Allah SWT, diberi
Nanti kalau ditanya, komunikasi normal saja. Tidak
kesabaran. Kemudian dalam proses selanjutnya
usah cerita masalah jamaah gerakan, atau dari
dalam tamhish, insya Allah, nanti ada tokoh yang
kelompok mana.”
disepakati sebagai panutan semua pihak.
Lalu duduk dan dia pun mengenalkan, “Dia
Sejauh mana upaya ishlah maupun doa kita
saudara kami dari Indonesia.” Saya ditanya,
lakukan untuk mereka?
“Dari Philipina?” Saya jawab, “Dari Indonesia.”
Sebatas kemampuan. Pengalaman selama di
Selanjutnya bercerita, “Mereka sudah di sini sekian
Afghanistan, kadang-kadang nasehat itu tidak
bulan… sekian tahun, dia Kuliah Harbiyah… mereka
harus diwujudkan dalam bentuk banyak omong.
sekarang ada di Kuliah Harbiyah Ittihad Islamy
Sebab pengakuan beberapa qadatul mujahidin di
tapi sekarang kami ajak untuk silaturahmi dengan
Afghanistan, mereka mengatakan, “Keberadaan
Syaikh.”
kalian diantara kami… kalian bersikap baik kepada
Syaikh itu berbaiat kepada Maulawi Muhammad
tanzhim ini dan kalian pun bersikap baik kepada
Nabi, ada juga yang orang kepercayaan Syaikh
tanzhim kami… demikian pula tanzhim sana….
Burhanuddin Rabbani ada yang kepercayaannya
Kalian menjalin silaturahim… itu bagi kami sudah
Sibghatullah Mujadidi. Semua kalimat tanggapan
merupakan satu hal yang besar. Jadi kalau kalian
mereka sama. “Antum dapat pahala yang besar
saja bisa saja berlunak hati kepada mereka, kenapa
akhi walapun antum tidak memberikan kepada
kami tidak bisa?” Itu fakta.
kami dengan nasehat yang banyak.”
Padahal waktu itu antum dan kawan-kawan hanya
Apa itu? “Bahwa antum silaturahim ke sini…
diam?
silaturahim ke sana.. padahal antum adalah kadet di
Ya kita diam saat datang bertamu. Saya pernah
Kuliah Harbiyah Syaikh Sayaf itu memberi pelajaran
ikut tour Harakatul Jihad Pakistan-nya Khalid Zubair
yang besar kepada kami.” Saat itu dikumpulkan
itu yang basisnya sebenarnya Jamaah Tabligh
semua murid-murinya. Syaikhnya yang bicara. Kita
dan mempunyai beberapa kontak di sepanjang
cuma diam aja. 24
Laporan Bulanan
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
Dari pondok-pondok berbagai faksi yang Antum
Jadi konflik yang ada di sana itu sifatnya multi
kunjungi tadi, muncullah Taliban. Begitu, Ustadz?
dimensional. Tetapi yang tidak boleh dilupakan, konflik antara kafir Nushairiyah dengan kaum
Sebenarnya munculnya Taliban karena itu tadi.
Muslimin itulah problem besarnya. Dalam konflik
Mereka dibina di madrasah-madrasah seperti itu.
itu ada korban yang tidak ikut berperang, bukan
Kemudian mereka merasa sedih dan terpanggil
muqotil tapi ikut menjadi korban. Jadi menurut
oleh adanya perpecahan itu. “Kenapa setelah
saya sisi-sisi yang bisa kita masuki utnuk amal saleh
Rusia pergi kita tidak bisa menata… malah terjebak
ini luas sekali di sana.
dalam perpecahan.” Berangkatnya dari situ… bukan
Kalau kita merasa ragu, jangan-jangan malah
berangkat dari Taliban itu awalnya adalah faksi
membantu salah satu di antara kelompok jihad yang
yang ikut berkonflik. Tidak… Taliban muncul baru,
bertikai, maka hal itu jangan sampai menghentikan
setelah kecewa adanya konflik di antara tanzhim-
kita upaya untuk membantu. Kan banyak sekali
tanzhim tadi.
kaum Muslimin yang menderita karena konflik
Nah, dalam kasus ini, kalau muncul Taliban,
besar, antara kaum kafir Nushairiyah dengan kaum
bagus… Tapi bagaimana kalau yang muncul adalah
Muslimin. Kenapa kita tidak masuk di sini, sebab itu
apatisme kaum Muslimin?
juga termasuk dalam menolong mustadh’afin. Itu
Taliban itu sendiri sebagian dari komandan-
kan perlu juga.
komandannya adalah pelaku jihad pada masa
Seolah-olah
Soviet ada di Afghanistan.
Bashar
Asad
sudah
tumbang,
dan Nushairiyah sudah tidak ada. Yang sibuk
Lha kalau kita di sini… pengamat-pengamat
dibicarakan adalah konflik sesama mujahidin…
pun dari sumber yang belum tentu jelas. Jadi
Di Afghanistan juga begitu. Sebelumnya di
sebaiknya kalau saya harus berbicara apa yang
sejarah, katakanlah bagaimana bangsa-bangsa
harus dilakukan oleh para aktivis di Indonesia kalau
Islam di Timur memerangi Barat penjajah itu juga
tidak punya kemampuan untuk melakukan ishlah
selalu diwarnai dengan hal-hal seperti itu. Ketika
dengan mendatangkan kedua belah pihak yang
kemajuan mujahidin berhasil meraih kemenangan
bersengketa, lebih baik kita mendoakan kebaikan
kemudian menegakkan syariat Islam, Barat tidak
bagi mereka, mudah-mudahan Allah melunakkan
akan pernah membiarkan. Upaya mereka bukan
hati masing-masing.
hanya dari segi kekuatan persenjataan atau
Akibat pemberitaan massif seputar konflik ini,
militer saja. Yang lebih buruk daripada itu adalah
ada orang yang membatalkan donasinya untuk
persekongkolan jahat yang sifatnya tidak militer
Muslimin Suriah atau mengurungkan niatnya
saja. Itu selalu diulang-ulang oleh mereka dan
untuk berangkat melakukan aksi kemanusiaan di
selalu saja kaum Muslimin terpancing. Tetapi selalu
sana. Apakah alasan ini dibenarkan?
ada yang tidak terpancing. Selalu ada. 25
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Kemudian kalian perang diantara kalian sendiri.
Kalau di Afghanistan dahulu kongkritnya
Berhentilah, perang itu melelahkan! Cobalah
seperti apa, Ustadz?
sekarang tempuh cara damai.” Nah, kemudian
Di buku Pasukan Panji Hitam sudah disinggung
jalan demokrasi yang muncul. Ini memang masalah
sedikit. Jadi Aliansi Utara yang kemudian terjadi
berat. Saya melihat gejalanya sama, akan terus
konflik bersenjata dengan Taliban itu, sebenanya
diulang-ulang seperti itu.
apa persoalan pokoknya? Walaupun akidah Ahmad
Ketika Bashar Asad sudah terdesak, kemudian
Syah Masud diragukan, betul. Tetapi aliansi itu
upaya untuk menghadirkan pasukan khusus Iran
tidak sendiri. Ada kelompok-kelompok sunnah
serta Hizbullah itu tidak memberikan kemajuan
yang aqidahnya kita yakini sebagai Ahlussunnah
militer, mereka mereka berpikir, “Mujahidin itu
wal Jamaah itu bersama mereka. Kenapa sampai
tidak mungkin mungkin dilawan dengan kekuatan
terjadi peperangan bersenjata?
militer. Mujahidin itu mereka orang-orang yang cari
Persoalannya ya itu tadi, ada upaya-upaya
mati, sementara musuhnya orang-orang yang cari
untuk mengadu domba, memasukkan unsur
hidup.” Mereka itu yakin ketika mujahidin memiliki
nasionalisme, unsur ananiyah… “Saya kan yang
persenjataan yang sama dengan musuhnya,
memulai dulu, kenapa harus dia yang memimpin…”
siapapun… Barat, Iran, Rusia maupun Nushairiyah,
Macam-macam persoalannya.
kalau mujahidin punya persenjataan yang sama, walapun jumlah personal mereka tidak sebanyak
Dibelit dalam lingkaran konflik rumit seperti
musuhnya, jelas menang. Hari ini terbukti, di semua
itu, apa bahaya paling besar bagi Mujahidin?
militer Suriah kekuatan mujahidin tak terbendung.
Yang paling berbahaya adalah akan ditiupkan di
Itu perhitungan mereka. Maka harus ada upaya di
telinga komandan Mujahidin yang lurus dan jujur
luar kekuatan militer.
itu kalimat: Bangsa Anda ini sudah lelah berperang,
Melihat media Islam atau sekelompok aktivis yang
kenapa Anda tidak menempuh dengan damai cara
ngeblok ke salah satu faksi dengan merendahkan
musyawarah. Kalimatnya seperti itu. Itu yang paling
faksi lain, apa tanggapan Ustadz?
berbahaya.
Sekali lagi, konflik di Suriah ini kan multidimensi.
Nah, untuk dapat (membisikkan) kalimat itu
Itu yang harus diperhatikan. Kita juga harus pandai-
harus diciptakan perang. Tapi (perang) ciptaan
pandai melihat ada konflik antara kafir Nushairiyah
Barat, yang dikesankan itu perang antar muslimin,
dengan kaum Muslimin Ahlussunnah wal Jamaah.
atau perang saudara sperti itu. Sehingga Barat
Kemudian juga ada konflik internal antar oposisi.
mempunyai kalimat seperti di atas. “Apa kalian
Oposisi itu juga macam-macam… ada yang
tidak capek berperang… setelah perang melawan Nushairiyah
kalian
mampu
nasionalis, ada yang antek Barat dan sebagainya.
menumbangkan.
Ini juga harus dibedakan. 26
Laporan Bulanan
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
Kalau memang konflik besarnya Ahlussunnah
Sekali lagi Syam ini didukung dengan sejarah dan
melawan Nushairiyah, tidak ada masalah. Siapapun
nubuwah. Begitu ada kesempatan maka peluang
yang disebut Ahlussunnah, apapun kelompok dan
kita untuk bisa ke sana harus kita ambil. Tetapi
benderanya, harus kita bela. Seharusnya kita fokus
pengahalang kita yang paling besar dan paling dekat
di sini dan menghilangkan pikiran lain. Bagaimana
dengan kita adalah Bashar Asad. Rezim harus jatuh
kalau nanti Nushairiyah sudah jatuh, ya kita pikirkan
dulu. Jadi semuanya: pikiran, dana, dan konsentrasi
nanti setelah jatuh.
kita arahkan ke sana semua.
Jadi tidak perlu di depan publik kita unggul-
Terus pada siapa kita salurkan? Ya kepada
unggulkan satu faksi di antara lainnya?
siapa saja yang bekerja untuk itu. Tapi kita harus
Sebaiknya kita membesarkan hati semua kelompok-kelompok, Mujahidin
terutama
Ahlussunnah
agar
meletakkan pondasinya. Untuk itu kita harus
kelompok
memilih kelompok mana yang bercita-cita untuk
bagaimana
menegakkan Daulah Islamiyah dalam rangka
mempunyai satu kekuatan konkrit untuk bisa
menegakkan Khilafah.
menumbangkan Nushairiyah. Kalau ini sudah, baru kita berpikir nanti. Nanti kita pikirkan setelah
Kaitannya dengan jihad global yang banyak
musuh besar dan utama ini jatuh.
diserukan oleh para tokoh jihad, apakah riuh-
Jika ini belum selesai, makan akan sangat
rendah pro-kontra dalam konflik antar mujahidin
melelahkan kalau kita ikut-ikutan ngeblok. Hanya
Suriah sebagai dampak jihad global itu sendiri
memang dari sekarang kita harus mempunyai data-data.
Kelompok-kelompok
oposisi
atau bukan?
yang
melawan rezim ini kita harus pisahkan, mana yang
Justru menurut saya naif. Masalahnya, ketika
bersungguh-sungguh inign menegakkan syariat
tuntutan keadaan waqi’i kaum Muslimin ini sudah
Islam, menegakkan Daulah Islamiyah sebagai awal
menuntut setiap orang Islam berpikir jihad global
wujudnya Khilafah Islamyah dan mana yang sekuler.
tetapi yang terjadi justru secara operasional di
Dari awal harus kita pisahkan.
lapangan, cita-cita jihad global ini, “dikotori” oleh
Jadi sebaiknya kita jangan terkuras di soal konflik
konflik yang bukan hanya lokal, tapi (lebih sempit
antar Mujahidin, karena PR besar kita belum
lagi yaitu) konflik kelompok yang sangat kecil. Ini
selesai. Begitu, Ustadz?
kan masalah. Harus diingatkan kembali, bagaimana
Jadi begini… “Kita ini mau apa?” Ini yang harus
mengarahkan semua pihak yang bertikai dalam
dijawab pertama kali. Ketika kita sudah kehilangan
bentuk apapun untuk ingat pertanyaan: “Kita ini
jawaban, semuanya runtuh. Semangat kita runtuh,
mau apa?”
kedermawanan kita runtuh, keberanian kita runtuh. Kita ini mau apa? 27
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Naifnya, kalau boleh saya ulang, atas nama
Wah, baru tahu kalau BNPT punya da’i garis keras
jihad global, kemudian terjebak pada dukung
di samping da’i garis damai….
mendukung pada satu faksi yang ada di sana
Sudah lama itu! Memang, bukan hanya dua itu
kemudian diimplementasikan dengan bertikai
saja warnanya. Warnanya bisa macam-macam dan
antara kelompok di sini. Begitu, Ustadz?
faktornya sangat luas. Hanya, yang penting tujuan
Iya… ini membicarakan konflik dan bertikai dalam
mereka yang paling utama membuat bingung
sesuatu yang kita juga sendiri tidak tahu bendanya.
ummat tentang Islam, sehingga umat menjadi
Umat ini jangan dibuat bingung. Kebingungan ini
apatis dan jauh. Jahat sekali ini.
akan membuat umat apatis. Nanti lagi-lagi akan
Saya sudah pernah sampaikan, sebenarnya bagi
terjebak pada pola BNPT.
BNPT atau Densus program pembunuhan (aktivis
Lho, kenapa dengan BNPT?
Islam) akan berdampak kepada masyarakat… bisa
Di antara tipu daya paling jahat yang dilakukan
menjadi bumerang mereka. Komnas HAM juga
oleh BNPT itu adalah mereka mengirim da’i ke
bisa mempersoalkan. Tetapi yang ini masalah yang
masjid-masjid. Mereka yang mengirim, mereka
paling besar. Ini kejahatan yang jangka panjang.
yang membiayai ke masjid-masjid. Kemudian di
Akhirnya umat meninggalkan Islam, meninggalkan
masjid itu para da’i itu yang mereka kirim memang
tokoh Islam. “Apa kalian ini… membingungkan
diplot supaya membicarakan tentang Islam yang
saja!!”
berbeda-beda. Yang satu membicarakan tentang Islam secara
Kembali ke pemberitaan konflik Suriah,
garis keras, yang satu membicarakan tentang Islam
garis besar apa yang harus dipahami dalam kita
secara damai. Akhirnya umat yang ada di masjid
membaca atau memberitakan masalah ini?
itu bingung. Ini gimana sih maunya? Umat tidak
Jadi sebaiknya siapapun aktifis, di belahan
pernah tahu kalau itu kalau itu rekayasa BNPT.
bumi mana pun juga, kalau mereka tulus harus
Umat tahunya ini adalah ulama panutan dan tokoh
memandang (konflik mujahidin Suriah) itu sebagai
masyarakat.
sebuah ujian. Kalau kita menyaksikan sekelompok
Umat bingung. Ini membicarakan Islam pakai
kaum mukminin bagian dari tubuh kita menerima
dalil, yang satu membicarakan Islam juga pakai
ujian, apa patut kita bersorak-sorai? Apakah patut
dalil. Tetapi yang satu mengajarkan Islam yang damai, Islam rahmatan lil alamin, dan yang satu
kita membuat mereka sedih? Ya silahkan istafti
mengajarkan jihad dan dikenal Islam garis keras.
qalbak kalau begitu. Masalahnya itu tadi… sekali
Umat bingung. Kebingungan ini sengaja diciptakan
lagi musuh-musuh Islam akan mendapatkan agen-
oleh mereka supaya umat apatis sehingga
agen pemikiran secara gratis apabila kita tidak
meninggalkan semuanya.
waspada. 28
Laporan Bulanan
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
Daripada menjadi agen pemikiran musuh-musuh
Akhirnya Barat otomatis mempunyai agen-
Islam, lebih baik kita memilih yang selamat, yaitu
agen punya penyalur ide mereka yang tidak perlu
mendoakan. Tapi sekali lagi itu tidak bisa menjadi
dibayar. Semakin banyak jumlahnya, semakin
alasan siapapun untuk menghentikan bantuan
senang mereka. Mereka duduk sambil mengangkat
dalam bentuk apapun ke Suriah. (hamdan)
kaki dan menghisap cerutu Kuba. Mereka senang
Blow-up secara massif konflik internal mujahidin,
ada aktifis-aktifis yang sudah menjadi tokoh jihad
kemudian ada Konvensi Jenewa 2 yang bersepakat
kemudian terlibat ikut membingungkan umat
untuk memberantas Al-Qaidah di Syam, lalu di
itu tadi. Wah seneng banget mereka. Ndak usah
Indonesia penggerebekan tersangka ‘teroris’ yang
mbayar ndak usah ada perekrutan dan pelatihan.
diumumkan bukan temuan senpi atau peledak tapi malah buku-buku tentang keutamaan Syam
Tapi terkait konspirasi global terhadap jihad
dan niat pelaku untuk berjihad ke Suriah, Sidney
Suriah dan implementasinya di lokal Indonesia
Jones dan Ansyaad Mbai dengan corong-corong
tadi, bagaimana gambaran Ustadz?
media mengajak mewaspadai kegiatan terkait
Itu
Suriah meskipun sekadar misi kemanusiaan.
bersamaan.
Hanya
bentuknya
beda-
beda tergantung dari kadar ancaman menurut
Ada kaitan apa di balik semua peristiwa di atas,
mereka. Kebijakan yang muncul di Saudi dengan
Ustadz?
membuat UU bagi warga Saudi yang berjihad di
Secara teori yang saya lihat di lapangan terjadi
luar negeri kemudian ketika pulang akan ditangkap
seperti itu. Maknanya ketemu. Pikiran besar yang dibuat oleh Amerika dan kroni-kroninya itu saya
dipenjarakan; kemudian dihembuskan oleh BNPT
melihat ada di lapangan di Indonesia. Dan itu
atau oleh media-media yang pro kepada pemerintah
punya pengaruh besar jangka panjang yang luar
thaghut bahwa ada kombatan Indonesia ada di
biasa buruk bagi Islam dan kaum Muslimin.
sana—meskipun mereka ini masih malu-malu
Yang lebih menyedihkan lagi, beberapa aktifis
mengatakan bahwa kombatan itu membonceng
terpancing dan mereka tidak sadar terlibat dalam
ini dan itu—itu semua berangkat dari satu sumber:
membingungkan umat. Ini yang sebenarnya
“Jaddul kilaab waahid,” akhi.. (Moyangnya anjing
dikehendaki oleh Barat dan kaki tangannya yang
itu satu–Red)
ada di Indonesia. Karena apa, apabila ada aktifis
Membayangkan
berhasil dibangkitkan emosinya kemudian mereka
demikian
makar
musuh
terlibat dalam urusan-urusan konflik yang mereka
mengepung Mujahidin, terutama hari ini di Syam,
sendiri juga tidak paham urusannya, mereka itu
apakah harapan kemenangan itu masih tersisa,
menjadikan umat menjadi bingung.
Ustadz? 29
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Saya melihat itu tabiat perjuangan menegakkan
Semakin berat ujiannya, maka yang lulus ujiannya
kalimat Allah. Memang harus sampai pada satu titik
semakin murni. Semakin berat ujian semakin yang
seperti itu, walapun kita selalu memohon afiyah
lulus semakin murni. Ibarat emas, sepuhannya
kepada Allah. Tetapi itu merupakan sunnatullah
semakin kuat.
bahwa ketika musuh itu sudah mengepung
Pada masa awal meletusnya jihad di Suriah,
orang-orang beriman dari atas, dari bawah, dari
banyak aktivis menganggap dan berharap bahwa
seluruh penjuru, kemudian orang-orang beriman
pendirian Khilafah dan pembebasan Al-Aqsha
yang ter-tamhis masih istiqomah dengan iman,
tinggal selangkah lagi. Namun, apakah kenyataan
tujuan, perjuangan dan pengorbanannya maka itu
hari ini bisa dipakai untuk menyalahkan anggapan
merupakan tanda pertolongan sudah dekat.
dan harapan tersebut?
ُم ُ ِإذ ْ َج ْ ُم وَ ِمنْ أ َ ْسفَ لَ ِمنْك ْ م ِمنْ فَوْ ِقك ْ ُاءوْك ِ صار ُ وَب َ َل َغ ِ َو َ ِإذ ْ زَاغ َ ْ ت األَب َ ت الْقُ لُوْ ُب الحْ َ َنا ِجر ي ُّ هلل َ ِ ) ُه َنال10 ( الظ ُنوْ َن ِ وَت َ ُظ ُّنوْ َن بِا َ ك اب ْ ُت ِل ) 11 ( ا مْلُؤ ْ ِم ُنوْ َن وَزُلْ ِزلُوْا زِلْزَاال ً َش ِدي ْ ًدا
Salahnya justru siapapun yang punya harapan ketika itu, hari ini kemudian menjadi putus harapan. Itu yang salah. Sebab Allah menjanjikan kepada Rasulullah SAW dan sahabat radhiyallahu anhum
“(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari
kemenangan yang dekat itu kan bukan bulan depan,
atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap
atau tahun depan. Janji Allah tentang kemenangan
lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak
yang dekat dalam Futuh Mekkah itu juga diwarnai
sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap
Allah
dengan
perselisihan. Ketika itu Umar bin Khattab tidak
bermacam-macam
purbasangka. Di situlah diuji orang-orang mukmin
menyetujui isi Perjanjian Hudaibiyah. Bahkan Umar
dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan
sampai menegaskan kepada Nabi Muhammad
yang sangat.” (Al-Ahzab: 10-11)
SAW, “Bukankah engkau ini Nabi Allah?”
Kalau saya melihat seperti itu. Sebab apa,
Tetapi justru dari situ Allah menjanjikan
kita harus yakin… kita harus yakin. Nomor satu
kepada kaum muslimin waktu itu fathan qariban
itu. Oleh karena itu kalimat apapun, dikeluarkan
(kemenangan yang dekat—Red). Kan agak gak
oleh siapappun, yang kemudian menggoyahkan
masuk akal gitu. Bagaimana ketika orang-orang ini
keyakinan itu sebaiknya dikesampingkan. Apapun
sedang menghadapi konflik internal yang luar biasa
bentuknya, kita harus yakin.
kok masih berharap fathan qariban. Tapi itulah
Jadi justru semakin dahsyatnya serangan musuh
tabiat Islam dan kaum Muslimin yang istiqomah.
ini semakin dekat dengan pertolongan?
Dikaitkan dengan konflik yang kabarnya mendera
Iya. Nanti akan terjadi tamhis, sehingga yang
mujahidin di Suriah hari-hari ini, bagaimana kita
khabits itu terpisah dari yang thayyib. Kemudian
masih bisa menggantungkan cita-cita Khilafah
yang thayyib itu dipelihara oleh Allah SWT
Islamiyah kepada mereka?
kemudian dipercaya untuk membwa risalahnya. 30
Laporan Bulanan
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
Kemenangan itu dimulai dari timbulnya rasa
Maulawi Jalaludin Haqqani itu dulu bersama
takut pada hati musuh dan timbulnya keyakinan
siapa?
akan pertolongan Allah di hati mujahidin. Itu
Kemudian banyak lagi contohnya. Artinya tahmis
awal kemenangan. Selama ini kita berkata, yang
Bersama
Ust.
Burhanuddin
Rabbani.
bukan untuk memilih kelompok, sebab Allah
disebut mujahidin itu siapa to? Yang betul-betul
menyebutkan tamhis itu dalam sebuah kelompok,
diperhitungkan oleh super-power kafir. Selama ini
dan yang lolos dari tamhis itu personal.
kan tidak ada.
م ُ َما كَا َن ا ْ هلل لِ َيذ َر َ ا مْلُؤ ْ ِم ِن نْي َ عَ لَى َما أَن ْ ُت ْعَ ل َْي ِه َحتَّى مَي ِ ْيز َ خ َّ ث ِم َن ُ ال َِب ْي ِالط ِّيب
Nah, setelah Ust. Abdullah Azzam dan Usamah bin Ladin rahimahuallah merintis Al-Qaidah, bagaimanapun juga Al-Qaidah adalah sebuah
“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan
kelompok representasi dari kaum Muslimin
orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu
yang face to face menghadapi kekuatan superpower. Tentu saja beserta dengan pembantu-
sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk
pembantunya, seperti Taliban, As-Syabab atau
(munafik) dari yang baik (mukmin)…” (Ali-Imran :
yang Yaman, atau lainnya.
179)
Jadi yang penting bahwa wujud dulu. Sebab
Jadi tamhis itu dalam kelompok. Maka ada
musuh sudah lama wujud tapi yang disebut kaum
konflik atau ujian yang lain, maknanya kelompok itu
Muslimin selama sekian dekade ini kan tidak wujud.
sedang ditamhis untuk menjadi personal-personal
Dalam pengertian yang berhadapan langsung
yang lolos. Sebab, sebuah kelompok itu kadang
dengan kekuatan dunia global kafir. Sekarang ini
disatukan tidak sekadar dengan akidah yang sama,
sudah mulai wujud dan harus kita syukuri.
tapi kadang ada juga kepentingan-kepentingan lain
Bahwa di dalam proses menguatkan itu ada tamhis, maka ‘konflik’ atau ‘peperangan’ yang
dan latar belakang yang berbeda-beda. Itu yang
terjadi antar kelompok itu bagian dari tamhis. Dan
hendak dibersihkan dalam sebuah proses tamhis.
Allah akan mengeluarkan (buah tamhis) itu tidak
Syaih Muhammad Yasir, saya tidak menduga
berupa kelompok nantinya. Bisa jadi personal
sama sekali dengan dirinya. Dia itu orang
dari kelompok kelompok ini kemudian bersatu. Contohnya,
Taliban
siapa
yang
ketiga dalam Tandzim Ittihad Islamy-nya Syaih
sebelumnya
Abdur Rabbir Rasul Sayyaf. Urutannya: Syaikh
menyangka? Menarik sekali statemen antum, bahwa buah
Sayyaf sendiri, insinyur Ahmad Shah dan Syaikh
tamhis itu adalah personal, bukan kelompok.
Muhammad Yasir. Kalau kita berhubungan dengan
Person-person yang lulus tamhis nanti akan
Ittihad, ya kontaknya dengan salah satu dari ketiga
berkumpul dan bisa jadi membuat bendera baru.
orang ini.
Ada contoh riilnya, Ustadz? 31
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
Seolah-olah ketiganya satu pemikiran dan satu
Kalimatnya itu Ahlu Syam, umum. Jadi ketika kita
tubuh. Tapi begitu Syaikh Sayyaf memutuskan
melihat Ahlu Syam itu ada yang berupaya untuk
masuk Loya Jirga, Syaikh Muhammad Yasir berbaiat
merusak—dan memang demikian kenyataannya—
kepada Taliban, kepada Mullah Muhammad Umar.
maka kalau kita masih menginginkan kebaikan, kita
Bagus wawancaranya setelah keluar dari penjara.
harus menahan agar kerusakan itu tidak terjadi
Beliau mengatakan bahwa kehidupan ini ujian.
atau tidak semakin parah sehingga mencabut
Ada yang lulus diuji dengan jihad tapi ketika sudah
seluruh kebaikan.
dekat dengan kemenangan ada ujian lagi, ada yang
Jadi barangsiapa yang hari ini melihat kerusakan
tidak lulus.
di bumi Syam yang menimpa Ahlu Syam seharusnya
(Ujian itu) yang paling krusial itu ketika sudah
mereka
ikut
bagaimana
mengobati
supaya
mau menang. Kalau sekarang ini belum seberapa.
kerusakan itu menjadi lebih ringan. Jangan ikut-
Walaupun seperti itu beratnya bukan main. Saat
ikutan merusak.
dekat dengan kemenangan itu sampai Syaikh
Sumber: Kiblat.net
Abdullah Azzam menulis buku Ta’ammurul Alami (persekongkolan dunia internasional). Tapi Syaikh
Tulisan ini juga dirilis dalam bahasa arab dan
Muhammad Yasir itu menarik sekali, saya ulang-
dapat diakses melalui: http://justpaste.it/ehny
ulang terus itu nasehatnya. Apapun konflik yang terjadi di sana tidak bisa menjadikan alasan bagi seorang muslim di hadapan Allah sama sekali. Sebab kalimatnya:
َّ َُس َد أ َ ْهل ُم َ ِإذَا ف ْ الش ِام َفال َ َخ ْير َ فِ ْيك
“Jika penduduk Syam telah rusak, maka tidak ada lagi kebaikan pada kalian.”(HR. Ahmad dan AtTirmidzi). 32
Laporan Bulanan
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
Tanya-Jawab Politik
I
ni adalah jawaban-jawaban dari pertemuan
dua setelah blok Timur dan Barat. Dan inilah yang
pertama bersama saudara dan saudari yang
menjadikan semua peperangan seimbang dengan
bertepatan pada hari, Sabtu 24 Agustus 2013.
sisi peperangan yang lain di Suriah.
Saya telah mendapati lebih dari 200 pertanyaan,
Seperti inilah, menurut saya, perang di Suriah
kemudian saya kumpulkan pertanyaan-pertanyaan
masih jauh dari kesudahan yang sempurna dan
yang serupa dan sebagian (jawabannya) akan saya
masih -seperti pendapat saya yang saya sebutkan
sampaikan pada pertemuan yang lain atas izin
di awal revolusi Suriah dalam makalah (Strategi
Allah. Saya berharap, (terhadap apa yang saya
Perang Di Bumi Syam)- bahwa peperangan di Syam
sampaikan ini) sesuai dengan gambaran politik
membawa konflik yang panjang dan akan merubah
untuk apa yang kita saksikan di sekitar kita pada
parameter dari peta politik di wilayah tersebut.
periode yang sensitif ini.
Sebab pada hakekatnya, medan Suriah hanya kunci
Saudara kalian, Abdullah bin Muhammad.
konflik perang yang akan datang. Adapun bagaimana mencukupkannya, telah saya cantumkan dalam makalah tersendiri yang disebutkan di dalamnya
1. Apakah Anda berharap untuk segera
perencanaan langkah strategis untuk menghadapi
menyelesaikan revolusi Suriah? Bagaimana
medan perang orang-orang Syam yang berfokus
caranya?
pada wilayah pesisir pantai (Sahiliyah).
Revolusi Suriah adalah permasalahan yang
Saya
saling bersinggungan oleh jaringan konflik lokal,
mengawal
perjalanan
perang
sejak
pertama kali untuk mengulangi evaluasi strategi
regional dan internasional Ini adalah tanda akan
dan saya belum melihat adanya solusi yang
berlangsungnya konflik dalam jangka yang panjang.
optimal dengan pertimbangan yang banyak.
Maka dari sisi internal ada proyek (kepentingan)
Semoga reaksi internasional akhir-akhir ini atas
negara-negara maju dan Kurdi atau negara Druze
peperangan pembebasan pesisir pantai (Sahiliyah)
yang berlawanan dengan proyek-proyek Islam
menunjukkan kepedulian besar dari gerakan di
dan nasional. Setiap masing-masing proyek ada
daerah sensitif tersebut.
kelompok yang mendukung namun juga ada
2. Mengapa Arab Saudi tidak menanggapi
kelompok yang berusaha untuk menggugurkannya.
provokasi Iran? Seperti halnya dukungan Iran
Adapun dari sisi regional maka Suriah hari ini
untuk mempersenjatai dan mendukung Syiah
adalah awal medan peperangan besar antara
Houthi di Yaman utara?
sunnah dan syi›ah pada era modern. Demikian ini
Arab Saudi dan negara-negara Teluk berusaha
berpotensi terjadinya perluasan wilayah konflik,
menahan ancaman Iran dengan berbagai sarana,
tidak pada Iraq dan Libanon saja, namun juga
diantaranya adalah hubungan penting Iran dan Teluk
negeri Teluk dan Yaman. Dari sisi internasional
yang di dalamnya terdapat mitra perdagangan. Ini
maka Suriah menjadi medan perang dingin yang ke-
menjadi sebab investasi besar untuk Kuwait dan 33
Laporan Bulanan
SYAMINA
Edisi IX/ Februari 2014
pemerintahan Iran, sampai akhir-akhir ini diketahui
Ini ditegaskan bahwa Amerika menciptakan basis
bahwa pentingnya menjaga hubungan dengan baik
drone di Yordania dan akan mengembangkan pada
bersama pemilik modal sebagaimana yang telah
tempat lainnya seperti di Irak untuk menghadapi
diketahui di wacana internasional.
situasi sebelum jatuhnya Rezim. Demikian ini dilakukan sampai Kata’ib Jihadiyah tidak lagi
Arab Saudi lebih mementingkan perang dingin
mengancam Isra’il.
untuk konflik dengan Iran, dan itu bersebrangan dengan kerusakan yang ada di Suriah di samping
4. Apa penilaian Anda terhadap proyek
hasutan media untuk melawan Syi’ah dari media-
Turki di wilayah tersebut? Dan apa langkah
media Islam yang ada. Secara umum negara-negara
penting yang harus ditempuh?
Teluk mendapati bahwa peperangan Iran akan
Negara Turki mulai merubah haluan setelah
terjadi bersama Barat, oleh karena itu berusaha
munculnya Erdogan dengan kecenderungan dari
untuk jauh dari provokasi Iran sampai ditetapkan
Eropa (yang telah menghinakannya dengan tidak
perjanjian perang. Sebagaimana mereka lakukan
diterimanya Turki di Uni Eropa) kepada wilayah
bersama Sadam Husain, ketetapan perang dan
Arab, sebagaimana yang pernah dinyatakan oleh
perdamaian di negara Teluk tidak dikembalikan
Davutoglu, Menteri Luar Negeri Turki, sebagai
pada penguasa setempat, namun tergantung
strategi regional Turki.
pada sikap Amerika yang nota bene merupakan
Menurut saya ini sesuai dengan Politik, Ekonomi, dan Militer untuk mengembalikan Turki sebagai kekuatan sentral di dunia. Ini adalah apa yang dicoba beberapa kekuatan regional dan
“penguasa resmi” wilayah tersebut (Teluk). 3. Apa pendapat Anda dari ancaman Amerika untuk rezim Suriah? Apakah demikian itu dekat dengan jatuhnya Bashar sebelum
internasional untuk mencegah selainnya. Maka kembalinya (Turki yang kuat) adalah hal terakhir yang diinginkan Eropa atas kenangan buruk mereka pada masa Daulah Utsmaniyah yang mendominasi setengah dari Benua Eropa.
masuknya kekuasaan (hukum) Islam? Amerika baru saja keluar dari perang besar di Afghanistan dan Irak, inilah yang menyebabkan penurunan situasi global terkhusus adanya krisis
Adapun sarana untuk mengembalikan Turki yang kuat sangat banyak. Yang paling penting adalah peran politik dalam mendukung Arab Spring dan perdagangan dengan negara-negara di wilayah ini. Sehingga Turki menjadi tempat yang baik untuk investasi dan begitu juga untuk tempat wisata mereka. Hanya saja, ini tergantung pada sejauh mana peran regional mereka, dan ini—dukungan terhadap Arab Spring—adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh negara-negara di kawasan tersebut, sementara mereka tunduk kepada Barat sebagai pemimpin internasional. Di sinilah masalahnya.
keuangan yang menyebabkan kembalinya Rusia sangat kuat pada arena internasional, selain Amerika. Inilah yang akan mengulangi terjadinya perang dingin antara dua pihak dan membuat keduanya bermain secara tidak langsung sebagaimana yang terjadi hari ini. Maka dari itu intervensi Amerika akan menjauh kecuali dengan bentuk (gaya) parsial seperti mencegah penggunaan senjata kimia atau segera menyerang Kata’ib Jihadiyah sebelum jatuhnya Rezim. Sebagaimana perang dengan Drone di Yaman dan Pakistan. 34
Laporan Bulanan
Edisi IX/ Februari 2014
SYAMINA
5. Apa harapan Anda untuk perkembangan
6. Bagaimana posisi nyata Arab Saudi
masa depan negeri Al-Haramain?
terhadap revolusi Suriah ?
Situasi strategis Al-Haramain dan Jazirah Arab
Rezim Saudi ingin menguras Iran di Suriah
pada umumnya sangat berbahaya. Negara Teluk
dan ini pada dasarnya adalah posisi Amerika,
dikelilingi bahaya Iran dan telah mengelilingi kita
oleh karena itu tidak mendukung revolusi untuk
dari segara arah; dari timur ada Iran, dari utara ada
menang justru menghabisi Iran dan sekutunya. Di
Irak dan Suriah, dari selatan ada Yaman, dan dari
sisi lain, Arab Saudi takut kedatangan Islam untuk
barat ada basis Iran di Sudan. Laporan ini dengan
berkuasa, baik dengan cara pertempuran seperti
adanya inflintrasi Syi’ah di Negara Teluk, seperti
yang dilakukan oleh Kata’ib-kata’ib Jihadi atau
yang kita alami pada kasus ketidakpuasan rakyat
dengan cara politik sebagaimana yang dilakukan
terhadap kebijakan sistem internal Teluk, seperti
oleh Ikhwanul Muslimin di Koalisi Nasional Suriah
penjara, penindasan, korupsi, dan kasus-kasus
(SNC). Oleh karena itu Arab Saudi mengawasi kerja
eksternal lainnya, sebagaimana yang dapat kita
intelijen di wilayah Suriah untuk membatasi peran
saksikan pada posisi kudeta Mesir.
Katibah-katibah Jihad dan meningkatkan kesulitan serta mempersiapkan jalan untuk deportasi dari
Hal ini terjadi di tengah keadaan tidak stabil
tempat kejadian.
dan merupakan jenis konflik dalam keluarga yang berkuasa di Arab Saudi. Setiap perselisihan
Adapun di bagian politik telah berhasil dengan
yang terjadi maka hasilnya akan dikembalikan
menarik Karpet dari Qatar Brotherhood dan
dampaknya pada masyarakat yang terkait dengan
sekutunya dalam Koalisi Nasional, dan menentukan
Dinasti ini. Negara-negara Teluk tidak memiliki
tempatnya untuk Jarba serta memblokir afiliasi
lembaga independen yang dapat menganalisa
Michel Kilo dari Arab Saudi. Peran-peran ini adalah
setiap perselisihan dalam pembentukan hukum
sama dengan apa yang dilakukan oleh Arab Saudi
untuk menghadapi bahaya yang mengelilingi
dalam perang Ansharu Syari’ah di Provinsi Abyan
negara. Artinya, bahwa setiap dinasti kekuasaan
setelah revolusi Yaman dan mengatur kudeta pada
di Teluk yang mendapat pukulan/guncangan akan
pemerintahan Mursi di Mesir. Dalam kedua kasus
menjadi iklim yang menguntungkan bagi kekacauan
ini, umat Islam dihapus dari tempat kejadian.
yang dipicu oleh Iran. Seperti yang terjadi di Irak,
7. Apakah pemerintah Saudi dianggap yang memimpin kudeta di Mesir atau mereka terpaksa untuk melakukan itu?
yang kemudian datang peran hadiah itu sendiri atau kekuatan sekutunya di Teluk, seperti alat hukum baru untuk menjamin kepentingan Barat
Dalam masalah ini dipimpin di bawah kendali
seperti yang terjadi dalam nota kesepahaman
lampu hijau Amerika, karena Arab Saudi adalah
(MoU) antara Iran dan Amerika terkait Irak. Itulah
sistem fungsional seperti negara-negara yang
yang membuat saya menarik beberapa orang dari
mengikuti Barat. Begitu juga tidak terpaksa
kesiapsiagaan Teluk untuk fase berikutnya jika
melakukan hal itu karena dari titik kebijakan
sesuatu hal terjadi, yaitu runtuhnya dinasti-dinasti
politiknya yang berlaku adalah mencegah akses
yang berkuasa di Teluk karena konflik internal atau
umat Islam untuk berkuasa.
jika perang tidak kompeten untuk Iran di dalamnya. 35
Laporan Bulanan
SYAMINA
8. Apa jalan keluar untuk menggulingkan kudeta Mesir?
Edisi IX/ Februari 2014 10. Apa yang Anda harapkan jika rezim Suriah segera jatuh -insya Allah- mengakibatkan perseteruan antara Mujahidin - semoga tidak
Pemilihan untuk menjatuhkan kudeta, dalam
dikehendaki Allah-?
pandangan saya dibagi menjadi tiga tingkatan.
Syam adalah medan pertempuran yang panas
Pertama, langkah cepat yang terjadi dalam gerakan tentara itu sendiri. Atau dengan jangka menengah
berkepanjangan.
yaitu jika situasi telah memburuk maka caranya
menghalangi perhatian Katibah-katibah terhadap perselisihan
dangan mengancam kepentingan Barat, maka saat
Keadaan
internal.
seperti
Sebab
ini
suasana
dapat fitnah
(perselisihan) adalah suasana yang biasanya
itu mungkin Amerika akan ikut campur dengan
tergenang (keruh), ini adalah keadaan yang saya
kukuatan bahkan dalam jangka panjang dengan
tidak yakin akan terjadi dalam jangka menengah
senjata. Seperti yang terjadi di Syam, insyaa Allah
di Suriah. Namun demikian, mungkin saja terjadi
dalam waktu dekat saya akan menulis tentang fitur
perselisihan internal karena berbagai pertimbangan
strategi yang tepat untuk menggulingkan kudeta di
lainnya, dan ini tidak boleh diabaikan. Dan di
Mesir.
sini datanglah kesadaran katibah-katibah akan pentingnya koordinasi dan komunikasi yang berlangsung agar tidak terjadi hal-hal seperti di
9. Apa harapan Anda untuk situasi di Yaman?
atas. Wa Man Yatawakal ‘Alallah Fahuwa Hasbuh.
Sesuai dengan kondisi di Yaman terhadap hal-
(Diterjemahkan oleh Arif)
hal yang bergerak secara bertahap menuju Perang Rakyat secara menyeluruh antara Sunni dan Syi’ah Houthi maka hilangnya dasar dari tempat kejadian membuat proyek Houthi berada di permukaan setelah ia mendapat manfaat dari kesibukan dengan pihak media tentang bahaya ekspansi AlQaidah di Yaman. Pada dasarnya, peta politik Yaman telah banyak berubah setelah adanya revolusi. Houthi sekarang memiliki aliansi strategis dari sisi selatan yang bermotivasi tinggi untuk pemisahan selain kerjasama tak terucap dengan rezim lama yang bermotivasi menjaga rekonsiliasi untuk melemahkan sistem saat ini. Jadi saya berpikir bahwa Yaman sedang mununggu peristiwa yang akan membentuk kembali peta politiknya yang dimasak dengan terburu-buru atas inisiatif Teluk.
36