Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan Annual Report
2009
2009
Devoutness in investment to develop the market and enhance the capacity and competency in risk management. Our strategic actions to face the future.
This is one of our endless efforts to develop the market through capacity and competency building in risk management.
2009
COVER AR KPEI 2009 FA PRINT DIGIAL OK.indd 1
Laporan Tahunan Annual Report
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tel. (+62-21) 515 5115 (hunting), Fax. (+62 21) 515 5106 www.kpei.co.id
Kesungguhan berinvestasi guna mengembangkan pasar, serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam bidang manajemen risiko. Langkah strategis kami dalam menghadapi masa yang akan datang.
6/21/2010 11:42:37 AM
Pengantar Introduction
01
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Inti Vision, Mission and Core Values
02
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
04
Sekilas KPEI KPEI In Brief
05
Laporan Dewan Direksi Board of Directors’ Report
12
Strategi dan Rencana Pengembangan The Strategy and Development Plant
Tinjauan Kinerja Bisnis Business Performance Review
20
28
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
08
Sumber Daya Manusia Human Resources
36
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
42
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
52
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
55
Kilas Balik 2009 Milestones of 2009
64
Data Perusahaan Corporate Information
69
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi BOC and BOD’s Statement
74
Laporan Keuangan Financial Statement
75
Design by GEGETGIGIT, 021-79190876
COVER AR KPEI 2009 FA PRINT DIGIAL OK.indd 2
6/21/2010 11:42:50 AM
Pengalaman merupakan sumber ilmu yang paling berharga. Badai krisis yang telah lalu menempa kami dengan pembelajaran yang tidak terlupakan. Memberi bekal bagi kami dalam menapaki setiap langkah di kemudian hari. Maka investasi kami di hari ini pada manajemen risiko telah menjadi langkah awal yang begitu menentukan di masa yang akan datang.
Experience is the ultimate source of knowledge. The past crisis storm has made us stronger with unforgettable lesson. It braces us to take every step in days ahead. Our investment today in risk management has become our first step that will determine our future.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 1
6/21/2010 10:24:32 PM
VISI, MISI & NILAI-NILAI INTI
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 2
Vision, Mission & Core Values
6/21/2010 10:24:39 PM
Visi | Vision
Menjadi Lembaga Kliring dan Penjaminan yang handal untuk menyediakan layanan terbaik di Pasar Modal Indonesia. To become the Clearing and Guarantee Institution reliable of providing the best service in Indonesian Capital Market.
Misi | Mission
Mewujudkan Pasar modal Indonesia yang aman dan menarik. To actualize a safe and attractive Indonesian Capital Market.
Nilai-nilai Inti | Core Values CUSTOMER FOCUS KPEI senantiasa mengutamakan kepentingan kebutuhan pelanggan dan berupaya memberikan pelayanan dengan mutu terbaik kepada seluruh pelanggan, baik internal maupun eksternal. Fokus terhadap pelanggan merupakan sikap yang responsif, proaktif, berpandangan luas, dan siap membantu pihak yang membutuhkan.
KPEI places a strong emphasis of the needs and interest on the customer at all times, also exerts every effort to provide the best-quality service to all stakeholders, both internal and external. Customer focus reflects our collective conduct that is responsive, proactive, with broad perspectives and ready to lend a hand.
ACHIEVEMENT OF EXCELLENCE KPEI constantly strives to contribute optimally, maintaining a balance between aims and means to produce the very best.
INTEGRITY KPEI senantiasa menjaga konsistensi antara pikiran, ucapan dan tindakan, melakukan diskusi secara terbuka, mendukung keputusan yang telah ditetapkan, serta menumbuhkan rasa memiliki yang tinggi.
KPEI is always consistent in thoughts, words as well as deeds. Engages in open discussions, supports the decision that has been taken, and cultivates a high sense of belonging.
PRUDENCE KPEI mengharuskan semua pihak di lingkungan perusahaan untuk mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan dan pengambilan keputusan serta menerapkan kaidah pengelolaan risiko yang baik dan benar.
KPEI requires everyone in the company to consider the outcome of every action and decision and adopt the principles of risk management in line with best practices.
LaporanReport Annual Tahunan | Laporan | AnnualTahunan Report 2009 2009
KPEI senantiasa berupaya memberi kontribusi yang maksimal, menjaga keseimbangan antara tujuan dan proses guna meraih hasil yang terbaik.
3
FELLOWSHIP KPEI senantiasa menumbuhkan kerjasama tim yang erat, bersikap saling mendukung dan saling menghargai.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 3
KPEI continuously nurtures strong teamwork and is supportive and respectful of one another.
6/21/2010 10:24:40 PM
IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlight
NERACA | BALANCE SHEET AKTIVA | ASSETS Aset Lancar Current Assets Aset Tidak Lancar Non-Current Assets JUMLAH ASET TOTAL ASSETS
2009
2008
2007
2006
2005
1,754,911
867,896
2,689,215
1,175,081
504,638
68,886
36,106
28,649
24,985
25,469
1,823,797
904,002
2,717,864
1,200,066
530,107
1,396,802
606,648
2,480,748
1,068,182
440,971
6,957
6,645
6,113
6,013
5,967
1,403,758
613,293
2,486,861
1,074,195
446,938
420,039
290,709
231,003
125,871
83,169
1,823,797
904,002
2,717,864
1,200,066
530,107
2008
2007
2006
181,520
189,834
192,381
92,550
73,717
(13,614)
(14,237)
(14,429)
0
0
167,906
175,596
177,952
92,550
73,717
65,712
64,182
48,702
42,919
37,863
102,194
111,414
129,250
49,631
35,854
54,036
(2,139)
19,235
11,592
5,938
156,230
109,275
148,485
61,223
41,792
(34,872)
(41,734)
(43,389)
(18,521)
(12,859)
121,358
67,541
105,096
42,702
28,933
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY Kewajiban Lancar Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar Non-Current Liabilities JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES JUMLAH EKUITAS TOTAL EQUITY JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
LAPORAN LABA RUGI | INCOME STATEMENT (angka dalam jutaan rupiah) | (figures in millions Rupiah) 2009 Pendapatan Usaha Operating Revenues Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Contribution on Non Tax State Revenues Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues Beban Usaha Operating Expenses Laba (Rugi) Usaha Operating Income (Loss) Penghasilan Lain-Lain Bersih Other Income - Net Laba Sebelum Pajak Income Before Tax Beban Pajak Tax Expense Laba Bersih Net Income
2005
4 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 4
6/21/2010 10:24:51 PM
KPEI In Brief
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) merupakan Self Regulatory Organization (SRO) yang turut berperan menentukan arah perkembangan pasar modal Indonesia. Sebagai Central Counterparty (CCP), KPEI menyediakan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Kehadiran KPEI sebagai CCP diperlukan untuk lebih meningkatkan efisiensi dan kepastian dalam penyelesaian transaksi di Bursa Efek Indonesia.
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) is a Self Regulatory Organization (SRO) who has a role to determine the development of Indonesian Capital Market. As a Central Counterparty (CCP), KPEI provides the clearing and guarantee services of stock exchange settlement. The presence of KPEI as CCP is required to develop the efficiency and certainty for the settlement transaction in Indonesia Stock Exchange (IDX).
Proses kliring yang dilakukan KPEI dimaksudkan agar setiap Anggota Kliring (AK) mengetahui hak dan kewajiban baik berupa efek maupun dana yang harus diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Sebagai CCP, KPEI menjadi satu-satunya penjual untuk setiap pembeli dan satu-satunya pembeli untuk setiap penjual dalam setiap penyelesaian transaksi atas instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa. Hal ini dimungkinkan karena KPEI melakukan proses kliring secara netting dengan novasi.
KPEI performs the clearing process for the Clearing Member (CM) in order for them to understand their rights and obligations either securities or cash where this rights and obligations must be settled at the settlement date. As CCP, KPEI is the only seller for every buyer and the only buyer for every seller for every transaction settlement over the investment instrument that is traded in the stock exchange. This is possible to execute since KPEI performs the clearing process by netting with novation.
Disamping itu untuk mendukung fungsinya sebagai CCP, KPEI menyediakan jasa Pinjam Meminjam Efek (PME) dengan tujuan membantu AK untuk memenuhi kebutuhan efek sementara, agar terhindar dari terjadinya kegagalan penyelesaian Transaksi Bursa maupun penggunaan fasilitas PME untuk mendukung strategi perdagangan AK.
Moreover to support its function as CCP, KPEI provides the Securities Lending and Borrowing (SLB) services to facilitate CM in order to settle the temporary securities obligation, for that reason CM could prevent failure to pay in the Stock Exchange transaction settlement as well as could make use of SLB facility to support the trading strategy for CM.
KPEI didirikan berdasarkan akta notaris No: 8 tanggal 5 Agustus 1996 dan memperoleh status sebagai badan hukum pada tanggal 24 September 1996 dengan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Dua tahun kemudian, Bapepam-LK menerbitkan Izin Operasional KPEI pada 1 Juni 1998 berdasarkan Surat Keputusan No: Kep-26/PM/1998. Berbekal izin tersebut, KPEI secara resmi mulai menyelenggarakan operasional kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa di Pasar Modal Indonesia. Saat ini pemegang saham KPEI adalah PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kepemilikan 100% dari total saham yang telah ditempatkan sebesar Rp 15 miliar.
KPEI was established based on a Notarial Deed No. 8 on 5 August 1996 and obtained the status of a legal entity on 24 September 1996 by the sanctioned of the Indonesia Minister of Justice. 2 (two) years later, Bapepam-LK established the KPEI Operational License on 1 June 1998 by the Decree No: Kep-26/PM/1998. Based on the license, KPEI was allowed to have clearing and guarantee of stock exchange transaction in Indonesia capital market. Currently, the KPEI shareholder is Indonesia Stock Exchange (IDX) with 100% corporate shares which are placed in amount of Rp 15 billion.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 5
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
SEKILAS KPEI
5
6/21/2010 10:24:51 PM
Sekilas KPEI | KPEI In Brief
Kehadiran KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) didasarkan pada Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Pendirian lembaga ini dimaksudkan untuk melakukan mitigasi terhadap setiap risiko yang mungkin timbul dalam penyelesaian transaksi bursa.
The existence of KPEI as the Clearing and Guarantee Institution is based on The Law No. 8 Year 1995 concerning the Capital Market. The establishment of this institution was designed to mitigate every risk that might arise from the stock exchange transaction settlement.
KPEI memiliki peran penting dalam mengembangkan pasar modal Indonesia. Dalam kurun waktu lebih dari satu dasawarsa menjalankan fungsinya sebagai LKP, telah banyak hal yang dilakukan KPEI, terutama di tahun 2009 ini KPEI melakukan investasi dalam pengembangan sistem untuk terus meningkatkan layanan sesuai fungsi dan tugas KPEI yang diharapkan dapat menciptakan efisiensi, layanan yang sesuai dengan internasional best practice serta mendukung pengembangan pasar modal Indonesia secara umum. Kegiatan tersebut meliputi pengembangan internal maupun eksternal, seperti meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam penanganan proses transaksi yang terus berkembang maupun dalam bidang manajemen risiko, meningkatkan kapasitas proses dari sistem teknologi informasi yang ada, melakukan reorganisasi agar senantiasa sesuai dengan situasi industri pasar modal mutakhir, serta secara aktif mensosialisasikan pasar modal, baik di kalangan domestik, regional, maupun global. Semua kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka merespon perkembangan yang sedang berlangsung serta merupakan bagian dari perencanaan strategis ke depan sehingga keberadaan KPEI semakin bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat umum.
KPEI has an important role in developing Indonesia capital market. For more than a decade performing its function as Clearing and Guarantee Institution, KPEI has achieved many things, especially in 2009 KPEI invested in system development to continuously improve the function of KPEI which is expected to create the efficiency, the services based on international best practice as well as to support the development of Indonesia capital market in general. Those activities included the internal and external development, such as the improvement of human resources competency in handling the rising of transaction process and in risk management, to enlarge the capacity process from the information technology, to re-organize in order to maintain the up-to-date situation of capital market industry, as well as to address the capital market actively, either in domestic, regional or global. All the activities were conducted in order to respond the current development as well as a part of the next strategic plan; hence the existence of KPEI is more valuable to all the stakeholders and public society.
6 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 6
6/21/2010 10:24:52 PM
Customer focus
Kami memberdayakan segenap kemampuan yang dimiliki untuk memberikan pelayanan dengan mutu terbaik kepada pelanggan. Senantiasa responsive, proaktif, terbuka, dan siaga dalam melayani. We empower all of our capabilities to provide an excellent services to our customers. Always responsive, proactive, receptive, and ready to serve.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 7
6/21/2010 10:24:57 PM
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
Message from The Board of Commissioners
Pemegang Saham Yang Terhorma t ,
Honorable Shareholders,
Dengan memanjatkan syukur kepada Tuhan YME, bersama ini kami sampaikan kepada Pemegang Saham Perseroan yang terhormat laporan tentang pengawasan kami atas perkembangan, operasional dan pengelolaan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sepanjang tahun 2009. Sebagaimana kita ketahui bahwa memasuki tahun 2009 merupakan suatu tahapan yang cukup krusial bagi perekonomian Indonesia, setelah melalui tahun 2008 yang merupakan tahun yang penuh gejolak sebagai imbas dari terjadinya krisis ekonomi global akibat permasalahan subprime mortgage di Amerika Serikat yang berdampak pula pada kondisi pasar modal dihampir keseluruhan bagian dunia termasuk pasar modal Indonesia.
By thanking God the Almighty, herewith we inform to the shareholder the report concerning our control over the development, operational and management of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) in 2009. As we know, the early year of 2009 was crucial period for the Indonesia Economy, after passing the 2008 which was the year filled with instability affected by the economic global crisis due to the subprime mortgage crisis in United States of America as well as the collapsed of almost capital market in the world including the capital market in Indonesia.
Tahun 2009 ini merupakan tahun pemulihan bagi perkembangan Pasar Modal Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun 2009 menunjukkan tren kenaikan yang cenderung positif dan stabil bila dibandingkan dengan angka indeks di awal tahun. IHSG
The year of 2009 is the year of recovery for the development in Indonesia Capital Market. This was reflected in the movement of the IDX Composite Index in 2009 that demonstrated positive and stable increased compare to the IDX Composite Index in the early 2009. The IDX Composite Index constantly increased, as well
8 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 8
6/21/2010 10:24:58 PM
as market capitalization value particularly since the II (second) quarter of 2009. It was demonstrated in the closing IDX Composite Index on 30 December 2009 that reached 2,534.35 compare to 1,355.40 at the end of December 2008, recovered by 86.98% which was the significant recovery for Indonesia Capital Market.
Pengalaman krisis pada tahun 2008 menuntut KPEI untuk senantiasa berkomitmen melakukan langkahlangkah strategis agar tetap dapat memberikan layanan yang terbaik bagi pengguna jasanya dalam mengarungi tahun 2009 dan juga secara tidak langsung dimaksudkan untuk memberikan rasa kepercayaan dan keyakinan pada masyarakat/pemodal terhadap Pasar Modal Indonesia. Kondisi dan komitmen di atas membuat kami optimis bahwa manajemen KPEI bersama seluruh karyawan akan dapat melalui dan mengatasi krisis yang ada. Pencapaian yang berhasil diraih KPEI selama tahun 2009 tidaklah diperoleh dengan mudah. Berbagai rencana, langkah, dan program yang telah disusun oleh Manajemen KPEI guna mendukung komitmen untuk terus memberikan layanan jasa yang handal dan prima kepada seluruh pemangku kepentingan KPEI. Dengan tiga tema strategi pengembangan yaitu Revenue growth, Investment for market development, dan World Class Organization yang disusun oleh Manajemen telah membantu KPEI lebih fokus dalam menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan dan terus mengembangkan usahanya.
Learning from the crisis that occured in 2008, KPEI constantly committed to perform strategic way out in order to provide the best services for its customer to undergo the year of 2009 as well as to provide the trust and confidence to the society/investor of Indonesia Capital Market indirectly. The condition and commitment created our optimism that the management of KPEI together with the entire employee would pass and dealt with the crisis. It was not easy to achieve the accomplishment that had been completed during 2009. A number of plans, resolution and program had been performed by KPEI management to support the commitment for providing continuous reliable and excellent services to all of stakeholders of KPEI. With the three development themes namely Revenue growth, Investment for market development, and World Class Organization that was compiled by the Management had been guided KPEI to be more focus in conducting its function as Clearing and Guarantee Institution and continuously development the business.
Sepanjang tahun 2009, rata-rata nilai transaksi harian di BEI mencapai Rp 4,056 triliun dengan efisiensi netting atas nilai penyelesaian transaksi bursa rata-rata harian sebesar 82,5%, sehingga rata-rata nilai penyelesaian transaksi bursa yang melalui KPEI hanya sebesar Rp 640,240 miliar, hal ini tentunya akan mengurangi beban AK dalam menyelesaikan transaksi bursanya. Total volume transaksi bursa hingga akhir tahun 2009 yang berhasil dicatat adalah sebesar 1,536 triliun unit efek atau meningkat sebesar 84,15 % bila dibandingkan dengan akhir tahun 2008 sebanyak 834,39 miliar. Volume penyelesaian transaksi bursa hasil netting yang melalui KPEI sepanjang tahun 2009 hanya sebanyak 509,199 miliar unit efek atau hanya 33,14% dari volume transaksi bursa yang terjadi di BEI.
During the year of 2009, the average of daily transaction value in IDX reached Rp 4.056 trillion with the percentage of netting efficiency of the daily average of stock exchange transaction settlement was 82.5%, thus the average of stock exchange transaction settlement value through KPEI was only Rp 640.240 billion, this absolutely reduced the financing of CM in settling the stock exchange transaction. The total volume of stock exchange transaction until the end of 2009 that was recorded reached 1.536 trillion of shares unit or an increased by 84.15% compared to 2008 in the amount of 834.39 billion. The volume of stock exchange transaction settlement by netting from KPEI during 2009 was in the amount of 509.199 billion shares unit or only 33.14% from the volume of stock exchange transaction in IDX.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 9
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
terus mengalami kenaikan, terutama sejak Kuartal II tahun 2009, seiring dengan kenaikan nilai kapitalisasi pasar. Hal ini tercermin pada angka penutupan IHSG di tanggal 30 Desember 2009 yang mencapai angka 2.534,35 bila dibandingkan dengan angka 1.355,40 pada akhir Desember 2008, berarti mengalami pemulihan sebesar 86,98%. Suatu pemulihan yang sangat berarti bagi Pasar Modal Indonesia.
9
6/21/2010 10:24:58 PM
Sambutan Dewan Komisaris | Messages from The Board of Commissioners
Pertumbuhan positif nilai transaksi bursa di BEI serta kondisi pasar surat utang, memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan KPEI pada tahun 2009. KPEI pada tahun 2009, telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 121,358 miliar dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya membukukan laba bersih sebesar Rp 67,541 miliar, ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi KPEI sampai saat ini.
The positive development of stock exchange transaction value in IDX and positive highlights of the bonds market condition gave positive impact to the KPEI financial performance in 2009. KPEI had successfully booked the net income in the amount of Rp 121.358 billion compared to 2008 that only reached the net income in the amount of Rp 67.541 billion, until now this was the highest net income of KPEI.
Kinerja dan perkembangan KPEI pada tahun 2009 tersebut tentunya bukan hanya merupakan hasil upaya yang dilakukan KPEI semata, tetapi juga didukung oleh perkembangan transaksi bursa di BEI, serta kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik. Disamping itu, hal tersebut juga tidak terlepas dari peran Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko yang bertugas dalam meningkatkan efektivitas pengawasan dan memberikan rekomendasi khususnya dalam hal kebijakan dan manajemen risiko, termasuk mengkaji sistem manajemen risiko yang telah diaplikasikan dalam Perusahaan serta menilai toleransi risiko yang dapat diambil oleh Perusahaan, serta peran Komite Audit yang membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya melakukan pengawasan atas jalannya Perusahaan.
The KPEI performance and development in 2009 were not only the result of KPEI’s effort but also the result of an increased of stock exchange transaction in IDX, as well as the improvement of the Indonesia Economy. Furthermore, the performance was supported by the Credit Policy and Risk Management Committee whom had role to enhance the effectiveness of controlling and provide the recommendation particularly in risk policy and management, including reviewing the risk management system which had been applied in the Company as well as to assess the risk tolerance that can be implemented by the Company, and the role of Audit Committee who support Board of Commissioners to conduct its function in monitoring the Company operational.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Pada tahun 2009, dalam kaitannya dengan implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) di KPEI, kami senantiasa terus mengevaluasi dan menata penerapan GCG sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas tata kelola perusahaan. Penataan kembali penerapan GCG yang dilakukan mencakup penelaahan kembali apa yang telah dilaksanakan selama ini dan membuat program-program yang dapat turut meningkatkan implementasi prinsip-prinsip GCG dalam rangka mendukung strategi KPEI tahun 2009. Di samping itu, guna menindaklanjuti program GCG tahun sebelumnya maka di tahun 2009 KPEI telah mulai melakukan persiapan untuk penerapan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai kerangka kerja dan panduan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko internal KPEI serta mengoptimalkan peranan Komite Audit sebagai organ Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap aktivitas operasional KPEI.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE Related to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles in KPEI in the year of 2009, we constantly evaluated and organized the implementation of GCG as a part of the improvement of good corporate governance quality. The re-organization of the implementation that was performed including the evaluation of past performance and established programs to increase the implementation of GCG principles in order to support KPEI strategy for 2009. Furthermore, to follow up the previous GCG program in 2009, KPEI had started to prepare for the Enterprise Risk Management (ERM) application as the framework and guidance to identify and govern the KPEI internal risks as well as to optimize the role of Audit Committee as the Board of Commissioners organ in conducting the monitoring function for KPEI operational activities.
10 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 10
6/21/2010 10:24:58 PM
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY As a responsibility and awareness for social and environment, we as well supported the social program which was performed by KPEI during 2009.
Kami meyakini bahwa melalui program inilah, maka KPEI akan dapat meningkatkan rasa kepedulian dari segenap jajaran karyawan dan manajemen KPEI guna menjaga keseimbangan antara pemenuhan kepentingan jasmaniah dan rohaniahnya. Harapan dari pelaksanaan program yang secara rutin tiap tahun dilakukan oleh KPEI adalah tidak hanya sekedar guna membantu meringankan beban yang menerima sumbangan, akan tetapi kami berharap bahwa sumbangsih tersebut akan membantu dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.
We believed by this program, KPEI could raise the awareness from the entire employee and management of KPEI in order to maintain balancing in life both physically and spiritually. The expectation from the implementation of this annual program was not only to help any parties who accepted the donation, but also to wish that the donation would help them to improve their quality of life.
Dewan Komisaris merasa yakin, dengan berbagai upaya seperti diuraikan di atas, KPEI sudah cukup kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan yang menghadang dan memanfaatkan peluang sehingga bersama seluruh pemangku kepentingan dapat membawa KPEI ke masa depan yang lebih baik.
The Board of Commissioners believe that by performing efforts mentioned before, KPEI had been strong enough to deal with any challenge and made use of the opportunity together with all the stakeholders to guide KPEI to the better future.
Perkenankan kami mewakili Dewan Komisaris dan Direksi menghaturkan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi sumbangsih pada kesuksesan KPEI di tahun 2009. Kami juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh karyawan KPEI yang masingmasing telah memberikan kontribusinya pada perusahaan, yang dapat mereka banggakan. Rasa terima kasih yang tulus juga kami sampaikan kepada mitra kerja dan institusi lain yang selama ini telah menjalin hubungan kerjasama dalam mendukung kegiatan usaha yang KPEI lakukan tahun 2009 ini. Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pemegang saham dan otoritas pasar modal yang tidak pernah berhenti mendukung pertumbuhan serta pengembangan KPEI.
Let us represent the Board of Commissioners and Board of Directors to thank for all parties who support for the success of KPEI in 2009. We also would like to thank to the entire employee of KPEI who made contribution for the company that we can be proud of. We also would like to give our gratefulness to the entire parties and the other institution that cooperated with us in order to support KPEI during this 2009. At the end, we would like to convey our great appreciation to the shareholder and capital market authority that never stopped supporting the improvement and development of KPEI.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap sosial dan lingkungannya, kami juga sangat mendukung program kepedulian sosial yang dilaksanakan oleh KPEI selama tahun 2009.
11 Agus Muhammad
Komisaris Utama | President Commissioner
Rahmat Waluyanto
Komisaris | Commissioner
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 11
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris | Commissioner
6/21/2010 10:24:59 PM
LAPORAN DEWAN DIREKSI
Board of Directors’ Report
Pemegang Saham Yang Terhormat ,
Dist inguished Sharehol der,
Dengan mengucapkan syukur ke hadirat-Nya, perkenankanlah kami melaporkan ringkasan hasil usaha PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
By thanking God the Almighty, let us report the summary of operating income of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia for this year that ended on 31 December 2009.
Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi komunitas keuangan dunia termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para pelaku Pasar Modal Indonesia. Krisis keuangan global di tahun 2008 menuntut BEI harus selalu melakukan langkah strategis guna memberikan rasa kepercayaan dan keyakinan masyarakat/pemodal dalam mengarungi tahun 2009.
The year of 2009 was a year full of challenge for the global financial community including Indonesia Stock Exchange (IDX) and the player of Indonesia Capital Market. The global financial crisis in 2008 forced IDX to conduct the strategic plan in order to provide the trust and certainty from society/investor along 2009.
Sepanjang tahun 2009, BEI terus menerus berupaya menciptakan pasar yang semakin likuid, teratur, wajar dan efisien. Sepanjang periode tersebut, Bursa telah menunjukkan kinerja yang positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya nilai kapitalisasi pasar. Pada tanggal 30 Desember 2009, IHSG ditutup pada level
During 2009, IDX continuously created the market which was more liquid, regulated, properly and efficient. Along the period, Stock Exchange has proved the positive performance. The IDX Composite Index was continuously increased in line with the increase of the market capitalization value. On 30 December 2009, the IDX Composite Index was closed at 2,534.35 or increased
12 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 12
6/21/2010 10:25:00 PM
86.89% compared to the closing at the end of 2008 at 1,355.40. The stock market capitalization value at 30 December 2009 was in amount of Rp 2,019.3 trillion, increased 87.59% compared to the end of December 2008 that was Rp 1,076 trillion.
Demikian halnya dengan KPEI, selaku lembaga kliring dan penjaminan yang bertindak sebagai Central Counterparty (CCP) di Pasar Modal Indonesia, bertekad untuk terus berupaya mengembangkan dan menyempurnakan dirinya guna memberikan kontribusi yang optimal bagi pasar modal sehingga diharapkan akan dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan perekonomian nasional secara tidak langsung.
KPEI as the clearing and guarantee institution that acted as the Central Counterparty (CCP) in Indonesia Capital Market, was determined to continuously develop and enhanced in order to provide the optimal contribution for capital market thus it would expected indirectly to support the national financial development and improvement.
Bagi KPEI, tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan. Dengan kondisi perekonomian nasional dan global serta situasi pasar modal yang sedang lesu membuat kami tertantang untuk dapat berupaya secara terus menerus agar dapat melewati masa krisis tersebut. Percaya kepada kemampuan dan kompetensi yang dimiliki serta dengan prediksi bahwa masa krisis ini akan segera berakhir, kami telah berupaya untuk menyusun program dan langkah strategis yang kami anggap dapat memandu kami dalam menjalankan usaha.
For KPEI, the 2009 was the year full of challenge. Referring to the national and global economic also the slack capital market challenged us to attempt continuously for passing the crisis. Trust to the ability and competency that we have also by predicting that the crisis would end, we have organized the program and strategic plan that we were expected can guide us to run the business.
Dalam upaya untuk terus mengembangkan Perusahaan, kami selaku Direksi KPEI telah menyusun strategy business plan yang menjadi pijakan dalam kegiatan operasional dan pengembangan usaha KPEI. Adapun tema strategi yang telah kami identifikasi dan definisikan, yaitu Revenue Growth, Investment for market development, dan World Class Organization. KPEI menggunakan Balance Scorecard sebagai metode untuk mengukur pencapaian kinerjanya, yang mana kinerja KPEI tidak hanya diukur dari kinerja keuangannya saja tapi juga diukur dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif pengembangan proses bisnis dan juga perspektif kepuasan pengguna jasanya.
In order to build up the Company, we as the KPEI Director have organized the strategy business plan that became the basis of the KPEI operational activities and business development. The strategic themes that we have identified and defined were Revenue growth, Investment for market development, and World Class Organization. KPEI used the Balance Scorecard as the method to measure the performance, whereas the KPEI performance did not only measure from the financial performance but also can be measured from the learning and growth perspective, the development of business process perspective and customer satisfaction perspective.
PERTUMBUHAN PENDAPATAN DAN PENCAPAIAN BESAR Hingga akhir tahun 2009, diketahui bahwa proses kliring transaksi bursa KPEI yang dilakukan secara netting, telah mencapai efisiensi volume penyelesaian transaksi bursa
REVENUE GROWTH AND GREAT ACHIEVEMENT
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 13
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
2.534,35 atau mengalami kenaikan sebesar 86,89% dibandingkan dengan penutupan akhir tahun 2008 di level 1.355,40. Nilai kapitalisasi pasar saham pada 30 Desember 2009 sebesar Rp 2.019,3 triliun, naik 87,59% dibanding akhir Desember 2008 yaitu Rp 1.076 triliun.
13
Until the end of 2009, the KPEI clearing process of stock exchange which was performed by netting, has reached the efficiency of daily average volume of settlement
6/21/2010 10:25:01 PM
Laporan Dewan Direksi | Board of Directors Report
rata-rata harian sebesar 62,31%, sehingga rata-rata harian volume efek yang diselesaikan hanya 37,68% atau sebesar 2.112 miliar unit saham per hari. Efisiensi nilai penyelesaian transaksi bursa rata-rata harian sebesar 82,57%, sehingga rata-rata harian nilai penyelesaian dana menjadi sebesar 17,43% atau sebesar Rp 640,23 miliar.
of the stock exchange transaction at 62.31%, thus the daily average of securities volume which was settled were 37.68% or in amount of 2,112 billion shares unit per day. The efficiency of daily average volume of stock exchange transaction was 82.57% thus the daily average of cash settlement value was 17.43% or in amount of Rp 640.23 billion.
Tingkat efisiensi kliring penyelesaian transaksi bursa dari sisi efek maupun dana yang tinggi, tentunya mengurangi beban Anggota Kliring (AK) dalam menyelesaikan transaksi bursa yang pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas pasar.
The clearing efficiency level of settlement of the stock exchange transaction from securities and high cash definitely reduced the load of CM to settle the stock exchange which was at the end would increase the market liquidity.
Adapun total nilai transaksi bursa yang telah dicapai sebesar Rp 977,523 triliun yang sedikit menurun bila dibandingkan dengan tahun 2008 lalu yang mencapai Rp 1.069,41 triliun. Sedangkan dari sisi volume efek yang ditransaksikan pada tahun ini telah mencapai 1,536 triliun unit efek yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 834,4 miliar unit efek.
The total value of stock exchange transaction has reached Rp 977.523 trillion which decreased from 2008 that reached in amount of Rp 1,069.41 trillion. Meanwhile, from the shares volume which was traded this year has reached 1.536 trillion shares unit which increased from the last at 834.4 billion shares unit.
Rata-rata nilai transaksi bursa harian yang sebelumnya Rp 4,4 triliun di tahun 2008, menjadi Rp 4,05 triliun di tahun 2009, sehingga KPEI mencatat penurunan pendapatan usaha bersih dari jasa kliring transaksi bursa dan pengelolaan dana jaminan hingga 4,38% bila dibandingkan dengan periode 2008. Namun demikian KPEI dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 121,357 miliar atau naik 79 % dari laba bersih tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh karena pendapatan lainlain terutama dari pendapatan bunga sebesar Rp 26,158 miliar dan apresiasi atas nilai penempatan pada reksa dana senilai Rp 28,933 miliar yang pada tahun 2008 KPEI mencatatkan beban lain sebesar Rp 2,138 miliar.
The previous daily average value of stock exchange transaction in 2008 was Rp 4.4 trillion, became Rp 4.05 trillion in 2009, thus the net operating revenue of KPEI from the stock exchange clearing transaction and the management of guarantee fund up to 4.38% compared to the 2008 period. However, KPEI could record the net income at Rp 121.357 billion or increased 79% from the net income of the previous year. This was caused by the other income especially interest income at Rp 26.158 billion and appreciation over the placement of mutual funds in amount of Rp 28.933 billion which on 2008 KPEI recorded the other expenses in amount of Rp 2.138 billion.
INVESTASI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR Sebagaimana perannya sebagai CCP di industri Pasar Modal Indonesia, KPEI terus melakukan program Capacity Building yang sudah menjadi kegiatan yang sifatnya inherent dalam program kerja yang dilakukan oleh setiap unit kerja di KPEI guna mampu berperan aktif dalam percaturan pasar modal baik domestik, regional, maupun global.
INVESTMENT FOR MARKET DEVELOPMENT As a CCP in Indonesia Capital Market industry, KPEI continuously conducted the Capacity Building program which became the inherent activities in the working program by the entire working unit in KPEI to perform actively in the capital market in domestic, regional, and global.
14 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 14
6/21/2010 10:25:01 PM
The obvious matter that has been conducted by KPEI in the development of capital market was cooperating with the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK), Indonesian Stock Exchange (IDX), and Indonesian Central Securities Depository (KSEI) in developing the Indonesia Capital Market infrastructure. KPEI also actively performed and contributed in the implementation of Working Team of Strategic Management Office (SMO) and Project Management Office (PMO) in relation with the development of capital market infrastructure. To build up the capital market infrastructure, KPEI was responsible to develop the project such as Risk Management, Collateral Management and Continuous Settlement; those developments were aimed to achieve the traded, clearing and settlement of stock exchange mechanism by Straight Through Processing (STP).
Selain ikut serta dalam pengembangan infrastruktur pasar modal, KPEI juga aktif dalam upaya sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat. KPEI bekerja sama dengan Bapepam-LK, BEI, dan KSEI menyelenggarakan Executive training, workshop wartawan dan roadshow ke beberapa perguruan tinggi di beberapa kota sebagai perwujudan komitmen KPEI terhadap pengembangan pasar modal di Indonesia.
Besides the development of capital market infrastructure, KPEI actively addressed and educated the public society. KPEI cooperated with Bapepam-LK, IDX, and KSEI to organize the Executive training, journalist workshop and road show to several universities in several cities as the commitment of KPEI for the development of Indonesia capital market.
Hal tersebut kami anggap penting mengingat bahwa penduduk Indonesia yang jumlahnya besar merupakan potensi pasar yang luar biasa dan menjanjikan bagi pertumbuhan investor dan pasar modal di Indonesia.
We considered this matter as an important thing because the large number of population in Indonesia was an extraordinary potential market and assuring for the growth of investor and capital market in Indonesia.
ORGANISASI BERKELAS DUNIA DAN FOKUS KEPADA PELANGGAN Menghadapi tantangan persaingan regional dan global yang begitu ketat dan untuk mendapatkan market share yang optimal, KPEI telah mengambil langkahlangkah strategis yang disusun dalam sebuah Cetak Biru (Blueprint) yang mencakup perencanaan yang komprehensif, pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, dan pengembangan bisnis yang fokus pada pengembangan sistem, produk, dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta memenuhi standar internasional.
WORLD CLASS ORGANIZATION AND CUSTOMER FOCUS To face the challenge of regional and global competition also to achieve the optimize market share, KPEI has obtained the strategic plan which was arranged in the Blueprint that involved the comprehensive plan, the quality development of human resources, the business development that focused on system development, product, and services which was in line with the market need also qualified with the international standard.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 15
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Bentuk nyata yang dilakukan oleh KPEI dalam aktivitas pengembangan pasar modal adalah melakukan kerjasama dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam hal pengembangan infrastruktur Pasal Modal Indonesia. KPEI berperan aktif dan memberikan kontribusi dalam pelaksanaan Tim Kerja Strategic Management Office (SMO) dan Project Management Office (PMO) terkait pengembangan infrastruktur pasar modal tersebut. Untuk pengembangan infrastruktur pasar modal, KPEI bertanggung jawab untuk pengembangan proyek antara lain meliputi Risk Management, Collateral Management dan Continuous Settlement, pengembangan-pengembangan tersebut ditujukan untuk mendukung tercapainya mekanisme perdagangan, kliring dan penyelesaian transaksi bursa yang berlangsung secara Straight Through Processing (STP).
15
6/21/2010 10:25:01 PM
Laporan Dewan Direksi | Board of Directors Report
Selaku central counterparty untuk pasar modal yang diatur oleh Undang-Undang, menuntut KPEI untuk dapat terus berbenah dan mengembangkan dirinya menjadi entitas usaha yang mampu menyediakan pelayanan berkualitas internasional. Untuk itu, konsisten dengan program pengembangan Capacity Building yang di dukung oleh semangat untuk terus melakukan continuous improvement di segala bidang, baik itu dari segi infrastructure system maupun sumber daya manusianya.
As a central counterparty for the capital market by the Law, it always forced KPEI to straighten and develop itself to be the legal entity that is able to provide the services with international quality. Based on that, consistent with the Capacity Building development program which was supported by the enthusiasm in every part to continuous improvement, for the infrastructure system and human resources.
Pengembangan soft-skill maupun hard-skill dari Sumber Daya Manusia (SDM) KPEI merupakan fokus utama dari Perusahaan. Melalui Metode Knowledge Management maka karyawan KPEI difasilitasi untuk dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensinya serta menampilkan potensi diri yang dimilikinya.
The KPEI soft-skill and hard-skill of human resources development were the main focus from Company. By Knowledge Management Method thus the KPEI employees were facilitated to increase their skills and competencies also to prove their own potentials.
Sebagai aset utama dari Perusahaan, KPEI menyadari bahwa melalui SDM yang berkualitas dan tangguh maka KPEI dapat melayani para Anggota Kliring dengan tingkat kepuasan yang tinggi. Dengan terus mengkaji dan membenahi job value, job grading, dan remuneration serta meningkatkan kompetensi dan pemahaman regulasi internasional dari sumber daya manusianya, manajemen KPEI meyakini bahwa hal tersebut akan memacu segenap karyawan KPEI untuk dapat memberikan kemampuan dan kontribusinya yang terbaik dalam berkarya dan melayani pelaku pasar modal serta lebih efisien dalam bekerja. Dengan semakin efisien, maka perusahaan semakin ekonomis dalam memberikan pelayanan kepada Anggota Kliring.
As the main asset of the company, KPEI realized that by having qualified and tough human resources KPEI can serve the CM with the high level of satisfaction. By continuously reviewing and improving the job value, job grading and remuneration as well as building up the competency and the international regulation knowledge from the human resources, the KPEI management believed it would trigger all the entire employees of KPEI to provide their best ability and contribution in performing and serving the capital market player as well as to be more efficient in work. By being more efficient, thus company would be more economic in serving the CM.
Dengan semangat untuk terus berkembang dan tata kelola perusahaan yang semakin baik, KPEI merasa yakin dapat terus mengembangkan usahanya dan bersaing dengan institusi sejenis dalam lingkup regional dan internasional.
With the enthusiasm to develop and the better good corporate governance, KPEI believed that we could always develop our business and competed with the similar institution in regional and international.
SELF REGULATORY ORGANIZATION (SRO) DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Sebagaimana tahun sebelumnya, KPEI sebagai Self Regulatory Organization (SRO) berkomitmen untuk terus menjalankan perannya dalam pengelolaan risiko di pasar modal dengan senantiasa meningkatkan kapasitasnya
SELF REGULATORY ORGANIZATION (SRO) AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY As the previous year, KPEI as Self Regulatory Organization (SRO) committed to maintain its role in risk management in capital market by always increasing its capacity in that part. In 2009, besides the development of Risk
16 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 16
6/21/2010 10:25:01 PM
Management system that was related to the KPEI function as CCP in Indonesia Capital Market, KPEI also started the early step to implement the Enterprise Risk Management (ERM) as the development of internal risk management. It was expected by implementing the ERM thus the Company identification process, management and risk mitigation could be manage properly therefore it would impact optimally to the improvement of Company performance.
Konsisten dengan komitmennya, Perusahaan selalu peduli dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, maka KPEI telah melakukan beberapa kegiatan sosial terutama dibidang pendidikan. Hal tersebut ditunjukan dengan memberikan beasiswa dan sumbangan ke berbagai pihak seperti membangun sekolah yang rusak dikarenakan bencana alam dan bantuan rutin operasional untuk yayasan yang menyelenggaran pendidikan bagi kalangan tidak mampu di kawasan Bantar Gebang serta beasiswa bagi siswasiswi penyandang cacat tuna netra. Tidak lupa kami juga telah melakukan kegiatan untuk dapat membantu mengembangkan kompetensi pemangku kepentingan KPEI dengan menyelenggarakan sekolah pasar modal tanpa memungut biaya, yang diselenggarakan bersama SRO lain dan PT Danareksa. Semua aktivitas tersebut merupakan wujud nyata dari program Corporate Social Responsibilities KPEI.
Consistent with its commitment, the Company always aware to increase the life quality of Indonesia society, therefore KPEI conducted several social activities especially in education. It was proved by providing scholarships and donating to many parties such as building a school which was destroyed by a natural disaster, the operational regular donation for the educational institution for the needy people in Bantar Gebang, and the scholarship for blind student. We never forgot to organize the activities to help improving the competency of KPEI stakeholders by arranging the capital market school for free, cooperating with the other SRO and PT Danareksa. All the activities are the concrete realization of KPEI’s Corporate Social Responsibilities.
PERSISTEN MENGHADAPI TANTANGAN Kami menyadari faktor ketidakpastian akan kembali hadir di tahun 2010. Namun demikian, dengan berbekal perencanaan yang komprehensif, tingkat kehati-hatian yang tinggi, senantiasa mencermati peluang yang terbaik serta fokus dalam menjalankan seluruh rencana dan komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan upaya yang maksimal, sehingga dengan rasa penuh keyakinan KPEI dapat mencapai kinerja yang terbaik di tahun 2010.
PERSISTENT TOWARD CHALLENGES We realized the uncertainty factor will return in 2010. However, based on the comprehensive plan, the high level of prudent, constantly to precise the best chance, and to focus in conducting all the plan and commitment to serve the best of ability and attempt, thus with full of confidence, KPEI can reach the best performance in the year of 2010.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 17
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
dalam bidang tersebut. Pada tahun 2009 disamping mengembangkan sistem Risk Management yang terkait dengan fungsi KPEI sebagai CCP di Pasar Modal Indonesia, KPEI juga mulai melakukan tahapan awal untuk mengimplementasikan Enterprise Risk Management (ERM) sebagai pengembangan pengendalian risiko internal. Diharapkan dengan implementasi ERM ini maka proses identifikasi, pengendalian dan mitigasi risiko Perusahaan dapat dikelola dengan baik sehingga berdampak kepada peningkatan kinerja Perusahaan secara optimal.
17
6/21/2010 10:25:01 PM
Laporan Dewan Direksi | Board of Directors Report
Dengan keyakinan yang mantap dalam mengakhiri tahun 2009 dan menapaki tahun 2010, KPEI sebagai lembaga Central Counterparty senantiasa berupaya untuk menyempurnakan sistem manajemen risiko yang menjadi kompetensi utamanya. Diharapkan keberadaan sistem risk management yang semakin baik akan memberikan rasa aman dan menarik bagi investor dalam berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.
With the steady confidence to end of the 2009 and enter the 2010, KPEI as the Central Counterparty institution always attempted to enhance the risk management system which becomes its main competency. It was expected that the improved risk management system will provide a safe and attractive environment for investor while investing in Indonesia Capital Market.
Dalam tahun 2009, seluruh manajemen dan karyawan KPEI ingin menyambut hangat bergabungnya Bapak Bambang Widodo sebagai Direktur KPEI yang baru. Saya yakin bahwa dengan pengalaman, keahlian, dan komitmen serta dukungannya, KPEI akan dapat terus meningkatkan kinerja dan memberikan layanan yang optimal kepada stakeholder-nya.
In 2009, all the management and the entire employees of KPEI welcome Bambang Widodo as the new Director of KPEI. I believed with his experience, skill, commitment and support, KPEI can continuously improve the performance and provide the optimal services to its stakeholders.
Akhir kata, atas pencapaian yang berhasil diraih oleh KPEI sepanjang tahun 2009, perkenankan kami dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapepam-LK sebagai regulator pasar modal, BEI sebagai pemegang saham KPEI, dan Dewan Komisaris, atas kerjasama, dukungan dan arahannya selama ini kepada kami. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan KPEI yang telah bekerja keras dan memberikan sumbangsihnya dalam pencapaian KPEI di tahun 2009 ini.
Finally, based on the succeeded achievement of KPEI along 2009, may give us the opportunity to say our best appreciation to Bapepam-LK, as the regulator of capital market, IDX as the shareholder of KPEI, and the Board of Commissioners, for the cooperation, support, and direction to us. We also did not forget to say our gratitude and appreciation to all the entire employees of KPEI who had worked so hard and had contributed for the KPEI achievement in 2009.
Juga, kepada seluruh pemangku kepentingan KPEI, terutama Anggota Kliring, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerjasama dan dukungannya selama ini dan sebaliknya, kami akan menjunjung tinggi komitmen kami sebagai Central Counterparty Pasar Modal Indonesia dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, efisien dan kehandalan informasi sehingga kami dapat selalu memberikan yang terbaik untuk pelanggan, pemegang saham, mitra usaha serta masyarakat Indonesia pada umumnya.
In addition, to all the KPEI stakeholders, especially CM, we say our best gratitude over the cooperation and support for this time, we will keep our commitment as a Central Counterparty of Indonesia Capital Market in providing the services that is qualified, efficient and reliable information hence we can always give our best services to the customers, shareholders, partners and public in general.
Hoesen
Bambang Widodo
Direktur Utama | President Director
Direktur | Director
18 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 18
6/21/2010 10:25:02 PM
Achievement of excellence
Kami terus berupaya memberikan kontribusi yang maksimum untuk mencapai hasil yang optimal. Senantiasa gigih, jeli, dan fokus dalam berkontribusi. We continuously provide for maximum contribution to reach the best achievement. Always be persistent, accurate and focused in our contribution.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 19
6/21/2010 10:25:12 PM
STRATEGI DAN RENCANA PENGEMBANGAN
The Strategy and Development Plan
Proses Perumusan dan Implementasi Strategi Tahun 2009 merupakan tahun terakhir dari rangkaian rencana Perusahaan yang tertuang dalam Strategy Business Plan 2006-2009, dengan tiga tema strategi Perusahaan yaitu Revenue growth, Investment for market development, World Class Organization. Ketiga tema tersebut tetap menjadi pijakan untuk penyusunan Rencana Kerja tahun 2009.
Formulation Process and Strategic Implementation The 2009 was the last year of the Corporate Strategic Business Plan Series which was stated in the Strategy Business Plan 2006-2009, it contained with the three Corporate strategic themes, namely Revenue growth, Investment for market development, World Class Organization. Those three themes were the foundation for the arrangement of the Working Plan in 2009.
Penyusunan Rencana Kerja merupakan upaya perusahaan untuk terus menerus melakukan perbaikan baik dari sisi pelayanan maupun organisasi dengan mengacu pada standar dan best practices lembaga sejenis di negara lain termasuk rekomendasi lembaga-lembaga internasional.
The arrangement of the Working Plan was the corporate attempt to continuously improve its services and organization by referring to the standard and best practices of similar institution in other country including the recommendation of international institutions.
Adapun kaitan dan proses rencana pengembangan tahunan, visi-misi Perusahaan, dan unsur perencanaan strategis lainnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Moreover, the relation and process of the annual development plan, the corporate vision and mission, and the other strategic plan element can be described as follow:
20 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 20
6/21/2010 10:25:15 PM
• Mission: To actualize a safe and attractive Indonesian Capital Market.
• Value: Customer Focus, Achievement of Excellence, Integrity, Prudence, Fellowship.
Strategic Theme
• Revenue Growth • Investment for Market Development • Building CCP (World Class Organization)
Strategic Business Plan (2006-2009)
• Internal & External Analysis • Strategy Formulation & Selection
Strategic Map/Strategy Objectives (BSC Frames) (2006-2009) Key Performance Indicator (KPI Tahunan) Strategic Initiatives (Rencana Pengembangan Tahunan)
• Stakeholder = New income sources • Customer = Capacity building • Internal Process = CCP roles & competencies • Learning & Growth = Learning Organization • Measurement • Target
• Project Initiatives • Non Project Initiatives
Gambar 1. Hirarki Proses Perumusan dan Implementasi Strategi
Image 1. The Hierarchy of the Formulation Process and Strategic Implementation
Inisiatif Proyek Dan Nonproyek Inisiatif merupakan kegiatan strategis yang dilakukan Perusahaan dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Inisiatif sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu Proyek dan Non-proyek. Inisiatif yang dikategorikan sebagai Proyek mengikuti prosedur/ metodologi proyek sebagaimana yang tertuang dalam Standard Operational Procedure (SOP). Sedangkan aktivitas yang bersifat Nonproyek tidak mengikuti standar baku metodologi proyek, melainkan hanya melalui proses pelaporan kepada Strategy Management Office (SMO)/Project Management Office (PMO). Hal ini juga berlaku pada kegiatan yang berupa program rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Pada umumnya inisiatif yang berbentuk proyek terkait dengan pengembangan teknologi informasi, namun inisiatif proyek lainnya dapat berbentuk penyusunan konsep/ studi, penambahan/perubahan peraturan baru, atau penyelenggaraan event-event tertentu.
Project and Non-project Initiatives Initiative is the corporate strategic activities in order to reach the determined strategic target. Initiative is divided in two types, Project and Non-project initiative. Project Initiative follows the project procedure/methodology as stated in Standard Operational Procedure (SOP). For the Non-project does not follow the basic standard of project methodology, whereas by using the report process to the Strategy Management Office (SMO)/ Project Management Office (PMO) including the annual routine programme. In general, the project initiative is related to the information technology development, whereas the other project initiative can be formed by the arrangement of the concept/study, the addition/ modification of new regulation or by conducting special events.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 21
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Mission, Vision & Value
• Vision: To become the Clearing and Guarantee Institution reliable of providing the best service in Indonesian Capital Market.
21
6/21/2010 10:25:16 PM
Strategi dan Rencana Pengembangan | The Strategy and Development Plan
Inisiatif Dalam Kerangka Balance Scorecard (BSC) Seperti dijelaskan di atas bahwa perencanaan strategi di Perusahaan menerapkan pendekatan Balanced Scorecard (BSC). Inisiatif 2009 yang disusun merupakan bentuk implementasi dari berbagai rencana strategis Perusahaan di atasnya. Jika dibingkai dalam kerangka BSC, secara garis besar, berbagai inisiatif utama yang direncanakan di tahun 2009 dapat digambarkan sebagai berikut :
Financial & Stakeholders • The Expansion of SLB Transaction • The REPO Development • The Management Investment Policy
Customer
The Initiative in Balance Scorecard (BSC) Framework As described above that the corporate strategic plan implements the Balance Scorecard (BSC) approach. The 2009 initiative was produced as an appearance the implementation of the corporate strategic plan. If it was set in the BSC framework, in general, many main initiatives which were mapped in 2009 could be described as follow:
Internal Business Process
• Workshop, Visit, • Netting Per Counter + SID Training, Socialization • Risk Management System • Customer Satisfaction • Consolidation of Derivative System Survey • Datawarehousing
Learning & Growth • • • •
Knowledge Management Initiative Management Integrated HR System Enterprise Risk Management
Gambar 2. Jenis Inisiatif Tahun 2009
Image 2. The Type of Initiative in 2009
Secara garis besar sebagai pengejawantahan perencanaan strategi KPEI, dituangkan ke dalam berbagai inisiatif pengembangan yang dikelompokkan sesuai bidangnya.
In general, as the implementation of KPEI’s strategic plan, was stated in many development initiatives which were classified based on the areas.
Pengembangan Produk Baru Strategi pengembangan produk pada umumnya masih mengikuti perkembangan produk di bursa. Hal ini dikarenakan fungsi utama KPEI sebagai pelaksana kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi Bursa. Untuk itu KPEI sebagai bagian dari rantai transaksi Bursa senantiasa menyesuaikan dengan pengembangan produk yang ada di Bursa.
The Development of New Product Generally, the product development strategic is still following the product development in stock exchange. It is because the KPEI’s main function as the executor of clearing and guarantee for settlement of Stock Exchange transaction. Therefore, KPEI as part of chain of Stock Exchange transaction always adapts with the product development in Stock Exchange.
Disamping itu, KPEI juga tetap berupaya mengembangkan produknya sendiri dalam memenuhi kebutuhan, harapan serta melengkapi jenis layanan jasa yang ada di KPEI bagi kepentingan Anggota Kliring (AK), seperti pelayanan Securities Lending and Borrowing (SLB) dan Repurchase Agreement (Repo) dalam bentuk inisiatif dibidang pengembangan produk yang meliputi Perluasan Transaksi SLB/Repo Saham sebagai bagian dari pengembangan yang dapat mengakomodasi transaksi yang saat ini terjadi di luar bursa (over the counter) agar menjadi lebih teratur, regulated, dan dapat dimonitor risiko serta dampaknya bagi market secara keseluruhan.
Furthermore, KPEI is still attempting to develop their product to fulfill the necessity, expectation also to complete the service in KPEI for the importance of the Clearing Member (CM), as Securities Lending and Borrowing (SLB) and Repurchase Agreement (Repo) services in the product development area which consists of the Expansion of SLB/Repo Transaction as part of the development which can accommodate the transaction that occurs over the counter to be more organized, regulated and the risk and impact in market can be monitored.
22 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 22
6/21/2010 10:25:16 PM
Currently, SLB module is available whereas KPEI role as a Central Counterparty (CCP), moreover is developed to be the bilateral contract transaction which characterizations are negotiable, arranged and customized for CM, and expansion of the stock Repo founded on the amount of transaction or Repo contract which occurs between CM and uncontrollable by the regulator (Self Regulatory Organization/SRO and Bapepam-LK). In addition, to support the SLB transaction in order to optimize the lendable pool in providing the eligible securities, thus the lendable pool on the sub account level is created; hopefully it can provide the transparency for lender over its securities as the object of lending and borrowing.
Kliring dan Penyelesaian Sebagai salah satu dari proses bisnis inti (core business process) KPEI, pengembangan proses kliring dan penyelesaian transaksi Bursa, diarahkan pada mekanisme yang lebih efisien dan dapat memberikan nilai tambah bagi para pelaku pasar, dengan tetap mengacu kepada tren dan best practices yang ada di negara-negara lain. Inisiatif di bidang kliring dan penyelesaian transaksi Bursa yang dikembangkan meliputi netting per-counter, kliring di level nasabah berdasarkan Identitas Tunggal Nasabah atau Single Investor ID (SID) dan enhancement kontrak berjangka multiproduk.
Clearing and Settlement As a part of KPEI’s core business process, the development of the clearing and settlement process of Stock Exchange transaction is directed to the mechanism which is more efficient and valuable for the market participant, referring to the trend and best practices in other countries. The initiative in clearing and settlement of stock exchange transaction which is developed as well as netting percounter, clearing on sub account level based on Single Investor ID (SID) and enhancement of multiproduct at derivative market.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 23
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Fitur SLB yang saat ini tersedia dimana KPEI berperan sebagai CCP, lebih lanjut dikembangkan menjadi transaksi yang lebih mengarah pada bilateral contract yang bersifat negosiasi, arranged dan customized untuk AK, serta pengembangan Repo saham yang dilatarbelakangi oleh banyaknya transaksi atau Kontrak Repo yang terjadi antar AK di luar kendali atau kontrol regulator (SRO dan Bapepam-LK). Selain itu, untuk mendukung transaksi SLB dalam rangka memaksimalkan fungsi dari lendable pool dalam menyediakan saham yang dapat dipinjamkan, maka dibentuklah rekening lendable pool level sub account, sehingga hal ini diharapkan dapat memberikan transparansi bagi lender terhadap keberadaan efeknya sebagai obyek pinjam meminjam.
23
6/21/2010 10:25:19 PM
Strategi dan Rencana Pengembangan | The Strategy and Development Plan
Inisiatif pengembangan proses kliring dengan mekanisme netting per-counter dimaksudkan agar proses penyelesaian transaksi Bursa oleh KPEI dari/ke AK dapat dilakukan pemindahbukuan uang dan efeknya melalui instruksi DvP/RvP, yaitu perpindahan uang dan efek yang terjadi pada waktu yang bersamaan pada tanggal penyelesaian. Dalam proyek ini, juga dikembangkan sistem yang dapat mengakomodir perubahan struktur keanggotaan baru KPEI yang mengaplikasikan konsep General Clearing Member (GCM) dan Individual Clearing Member (ICM).
The initiative of clearing process development by netting per counter mechanism is aimed for the settlement of Stock Exchange transaction by KPEI from/to CM can be booktransferred for cash and securities by using Delivery versus Payment/Receive versus Payment (DvP/RvP), is the transfer of cash and securities which is occurred at the same time on the settlement date. In this project, the system is also developed to accommodate the change of KPEI new membership structure that applies the General Clearing Member (GCM) and Individual Clearing Member (ICM) concept.
Demikian juga, implementasi konsep single investor ID (SID) dalam mekanisme kliring dan penyelesaian transaksi Bursa, dilakukan agar posisi hak dan kewajiban serta penyelesaian transaksi Bursa pada level sub account di AK dapat dilakukan secara otomatis tanpa harus dilakukan secara manual.
Implementation of the single investor ID (SID) concept in the clearing and settlement of Stock Exchange transaction mechanism is performed in order to the rights and obligation also the settlement of Stock Exchange transaction on sub account level in CM can be settled automatically.
Hal lain yang tak luput dari perhatian KPEI adalah inisiatif pengembangan atau enhancement sistem derivative yang mampu mengakomodasi perubahan dari berbagai macam variabel yang terkait dengan adanya review spesifikasi produk derivatif menjadi lebih fleksibel.
In relation to the derivative market, KPEI concerns to the initiative of development or enhancement the derivative system that accommodate the change of variables which is related with the specification review over derivative product to be more flexible.
Manajemen Risiko Strategi pengembangan manajemen risiko diarahkan pada terciptanya suatu mekanisme dan sistem manajemen risiko yang prudent, lebih sensitif terhadap risiko, namun tetap efisien bagi pasar. Inisiatif yang dilakukan adalah dengan mengembangkan suatu sistem manajemen risiko baru yang real time dan terintegrasi antar produk di semua pasar. Proyek ini juga diharapkan dapat menghasilkan suatu mekanisme yang mampu melakukan validasi atas order-order yang dianggap berisiko sebelum order itu matched dan masuk ke sistem kliring/penyelesaian (pre-order validation). Inisiatif di bidang manajemen risiko meliputi pengembangan sistem manajemen risiko, penyempurnaan monitoring AK dan efek, dan penerapan Enterprise Risk Management (ERM).
Risk Management The development strategic of risk management is directed to create a mechanism and risk management system which is prudent, more sensitive to the risk, but still efficient for the market. The new risk management system is real time and integrated between products in every market. This project is aimed to create a system that capable to validate the order that is risked before the order is matched and received by the clearing/settlement system (pre-order validation). The initiative in risk management consists of the development of risk management system, the enhancement of CM and securities monitoring, and the implementation of Enterprise Risk Management (ERM).
Tujuan utama dalam pengembangan sistem manajemen risiko yang baru adalah menciptakan sebuah sistem manajemen risiko yang real time dan terintegrasi antar produk/market serta dapat melakukan pre-order validation. Sistem yang baru juga akan mengimplementasikan metode perhitungan baru yang
The main object in the development of risk management system is to create a risk management system which is real time and integrated between products/markets as well as can perform the pre-order validation. The new system will implement the new calculation that is commonly used, accurate, and efficient for the collateral
24 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 24
6/21/2010 10:25:19 PM
utilization by CM. Related to the CM and securities monitoring, KPEI will re-arrange many tools (parameter and method) in monitoring the risk of CM and securities. For the internal risk management, the Company plan to implement the Enterprise Risk Management (ERM) which is the important matter in Good Corporate Governance (GCG).
Keanggotaan dan Dana Jaminan Strategi di area Dana Jaminan mencakup peningkatan pengawasan dan monitoring terhadap penempatan Dana Jaminan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan administrasi dan optimalisasi hasil atau tingkat pengembalian dari investasi Dana Jaminan. Sedangkan di area Keanggotaan (membership) akan dilakukan upaya sentralisasi pengelolaan dana agunan offline yang saat ini masih terpisah untuk saham, obligasi, dan derivative. Selain itu, di keanggotaan juga akan dimulai upaya integrasi keanggotaan sejalan dengan penerapan sistem risk management yang baru, yang telah mengakomodir konsep restrukturisasi Anggota Kliring. Berbagai inisiatif di bidang Keanggotaan dan Dana Jaminan meliputi penyempurnaan sistem ARMS, implementasi sistem pengelolaan dana, kunjungan KPEI ke AK, sosialisasi dan training serta workshop untuk AK.
Membership and Guarantee Fund The strategy in Guarantee Fund includes the monitoring improvement for the Guarantee Fund position to reduce the administration failure and optimize the result or the return over the Guarantee Fund investment. Moreover, the membership will attempt the centralization of the offline guarantee fund management that now is still separated for securities, bonds, and derivative. Furthermore, the membership area will start the membership integration in line with the implementation of the new risk management system that accommodates the concept of CM’s restructuring. Several initiatives in Membership area and Guarantee Fund including the enhancement of Automatic Risk Monitoring System (ARMS), the implementation of fund management system; KPEI’s visit to CM, socialization and trainings as well as workshops for CM.
Teknologi Informasi Strategi pengembangan IT diarahkan pada penyempurnaan infrastuktur yang ada, dan peningkatan kualitas layanan serta good governance IT dalam melayani operasional serta menopang pengembangan bisnis Perusahaan. Inisiatif di bidang IT dalam rangka penyempurnaan infrastruktur yang ada meliputi penyempurnaan sistem DRC, pembelian lisensi Microsoft Windows 64 Bit, implementasi integrated managed backup system, upgrade server e-CLEARS, penambahan kapasitas Storage Area Network (SAN), penyempurnaan arsitektur jaringan, peremajaan perangkat server (middle server), dan implementasi framework development Dot Net. Sedangkan inisiatif dalam rangka peningkatan layanan dan good governance IT meliputi standarisasi IT Project Management (ITPM), penyusunan rencana strategis IT, implementasi IT Service Management (ITSM), dan datawarehousing.
Information Technology The development strategy of Information Technology (IT) is directed to the infrastructure enhancement and the services improvement and the good governance of IT in operational as well as to support the Corporate business development. The IT initiatives in the infrastructure enhancement including the improvement of DRC system, the procurement of Microsoft Windows 64 Bit license, the implementation of integrated managed backup system, upgrade the e-CLEARS server, the new capacity addition of Storage Area Network (SAN), the completion of the network architecture, the renewal of middle server, and the implementation of framework development Dot Net. Moreover, for the improvement of services and IT good governance including the standardization of Information Technology Project Management (ITPM), the arrangement of IT strategic plan, the implementation of Information Technology Service Management (ITSM) and datawarehousing.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 25
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
umum digunakan, akurat, dan efisien bagi AK dalam penggunaan agunannya. Terkait monitoring AK dan efek, akan dilakukan perancangan ulang berbagai tools (parameter dan metode) dalam mengawasi risiko AK dan efek. Untuk kepentingan manajemen risiko internal, Perusahaan juga berencana menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) yang merupakan elemen penting dalam Good Corporate Governance (GCG).
25
6/21/2010 10:25:19 PM
Strategi dan Rencana Pengembangan | The Strategy and Development Plan
Hukum, Komunikasi, dan Urusan Umum Rencana kerja di bidang hukum mencakup kegiatan rules assessment atas proses bisnis yang terkait dengan transaksi Bursa, serta penerbitan peraturan-peraturan baru sehubungan dengan adanya perubahan atau penambahan proses bisnis yang berkembang.
Legal, Communication and General Affair The working plan for legal includes the rules assessment activities over the business process which is related to the Stock Exchange transaction and the publishing of the new regulation in relation with changes and additions of the developing business process.
Adapun di bidang komunikasi dan public relation, akan tetap dilakukan berbagai kegiatan CSR seperti pada tahuntahun sebelumnya. Sebagai bagian dari pasar modal yang bertanggung jawab dalam pengembangan pasar, Perusahaan juga melakukan sosialisasi tentang pasar modal kepada pihak luar seperti masyarakat umum, mahasiswa dan pelajar. Selanjutnya untuk lebih memperkenalkan KPEI kepada stakeholders akan disempurnakan company profile yang selama ini belum dilengkapi dengan pengenalan produk-produk yang ada di KPEI.
Similar to the previous years, communication and public relation still conduct sort of Corporate Social Responsibility (CSR) activities. As part of the capital market which is responsible for the market development, the Company socializes about the capital market to the external parties such as the society and students. Furthermore, to present KPEI to the stakeholders, KPEI will improve the company profile with the various products that is provided by KPEI.
Di bidang urusan umum, akan dilakukan pembenahan tata kelola arsip guna mengantisipasi semakin banyaknya dokumen arsip yang memerlukan pengelolaan lebih baik, serta hal lainnya yang tak kalah penting adalah pengelolaan aktiva tetap (fixed asset) dan perlengkapan kantor (office supplies) yang akan diintegrasikan dengan proses di keuangan dan akuntansi.
For general affairs, KPEI will improve the archives management to anticipate the abundance of documents that need better management, also the other important matter is the fixed asset management and office supplies which will be integrated to the finance and accounting process.
Akuntansi dan Keuangan Inisiatif di bidang akuntansi dan keuangan untuk tahun 2009 meliputi review manual atau pedoman akuntansi dan kebijakan pengelolaan investasi. Review manual atau pedoman akuntansi dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan bisnis Perusahaan terkait metode pencatatan akuntansi. Inisiatif ini dilakukan dengan mempelajari Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan (PSAK) terkait bisnis Perusahaan.
Accounting and Finance In 2009, the initiative of accounting and finance included the manual review or accounting guidance and investment management policy. The manual review and accounting guidance were performed to adjust the Corporate business development in relation with the accounting recorded method. This initiative was performed by learning the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) related to the Corporate business.
Sedangkan insiatif review kebijakan pengelolaan investasi dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya nilai dan jenis Investasi yang dikelola dalam rangka efektivitas pengelolaan dan optimalisasi hasil investasi. Inisiatif ini dilakukan dengan mengevaluasi investasi yang telah dilakukan (1-3 bulan terakhir), mencermati perubahan/penawaran investasi yang akan datang, serta melakukan pembahasan dengan Direksi dan departemen lain yang terkait.
Meanwhile, the review of investment management policy was based on the increase of value and Investment type that is managed in order to reach the effectiveness of the management and to optimize the investment result. This initiative was performed by evaluating the investment (the last 1-3 month), noticing the change/ request of the next investment, as well as discussing with the Directors and the other related Department.
26 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 26
6/21/2010 10:25:20 PM
Human Resources The human resources development is performed either for people, process, or technology. This initiative for people aspect is Leadership and Workforce Development. For the process aspect includes the implementation of knowledge management, building and implementing the career path and talent pool. In addition, for the technology/system aspect, KPEI will observe to integrate all the existing human resources system.
Satuan Pemeriksa Internal Penekanan audit perlu dilakukan pada bidang IT untuk mengevaluasi pengelolaan IT. Evaluasi dilakukan pada aspek availability, security, functionality, dan integrity. Tujuan pelaksanaan inisiatif ini adalah untuk melakukan evaluasi tingkat keamanan sistem, apakah sistem telah dilindungi terhadap akses yang tidak terotorisasi (baik fisik maupun logic), melakukan identifikasi atas risikorisiko yang ada di area pengelolaan IT security, dan akhirnya diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi perbaikan pengelolaan IT security. Selain itu, salah satu bagian tugas dari Satuan Pemeriksa Internal (SPI) disamping audit rutin adalah mengadakan survey kepuasan pelanggan atau Customer Satisfaction Survey (CSS). CSS ini diadakan setiap tahun karena perlunya feed back dari Anggota Kliring (Ak) terkait layanan yang diberikan oleh Perusahaan. Dengan adanya CSS diharapkan akan dapat diketahui tingkat kepuasan AK sebagai pelanggan Perusahaan dan dapat diketahui harapan-harapannya terhadap layanan jasa KPEI yang dapat digunakan untuk pengembangan bisnis KPEI di masa-masa mendatang.
Internal Audit The emphasizing of audit is needed in the IT area to evaluate the IT management. The evaluation is performed in availability, security, functionality and integrity aspects. The aim of this initiative is to evaluate the security system level, whether the system has been protected from the unauthorized access (physical or logic), identify the risk in the IT security management area, and finally can provide the recommendation to fix the IT security management. Moreover, one of the job descriptions of Internal Audit (IA) is to organize the Customer Satisfaction Survey (CSS). The CSS is conducted every year because of the need over the feedback from CM related to KPEI’s services. By CSS, KPEI will recognize the customer satisfaction as the Corporate customer and identify the expectations over the KPEI’s services that can be used for the KPEI business development in the future.
Pengkajian dan Pengembangan Strategi bidang pengkajian dan pengembangan difokuskan pada penyempurnaan fasilitas untuk monitoring pelaksanaan berbagai inisiatif melalui pengembangan modul Inisiatif Management yang dikembangkan melalui workflow engine. Selain itu, karena tahun ini adalah tahun terakhir dari rangkaian startegi Perusahaan jangka menengah sebagaimana yang tertuang dalam Strategy Business Plan 2006-2009, maka akan disusun kembali strategi Perusahaan untuk jangka lima tahun berikutnya (2010-2014).
Research and Development The strategy for recitation and development is focused on the facility enhancement to monitor the implementation of various initiatives through the development of Initiative Management module that was being developed by workflow engine. Moreover, the year of 2009 was the last year of Corporate Strategic Business Plan as stated in the Strategy Business Plan 2006-2009, thus, the Corporate strategic business plan will be re-arranged for the next five years (2010-2014).
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 27
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Sumber Daya Manusia Pengembangan SDM dilakukan baik terhadap people, process, maupun technology. Inisiatif pada aspek people berupa Leadership and Workforce Development. Sedangkan aspek process meliputi implementasi knowledge management, membangun dan menerapkan career path dan talent pool. Adapun dari aspek teknologi/ sistem, akan dilakukan kajian untuk mengintegrasikan semua sistem SDM yang sudah ada.
27
6/21/2010 10:25:20 PM
TINJAUAN KINERJA BISNIS
Pendahuluan Dimulainya tahun 2009, pemulihan ekonomi dan pasar keuangan global semakin menunjukkan adanya tandatanda penguatan ekonomi, setelah dunia keuangan dilanda krisis pada akhir tahun 2008. Prospek pemulihan ekonomi global yang semakin membaik didukung oleh berjalannya proses stabilisasi di pasar keuangan, stimulus ekonomi, suku bunga yang rendah, dan mulai pulihnya keyakinan konsumen serta sektor bisnis. Dengan berbagai perbaikan tersebut, laju kontraksi ekonomi dunia mulai melambat, searah dengan kontraksi ekonomi negara maju yang mulai moderat. Kinerja keuangan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat (AS) yang berhasil membukukan laba dan indikator perumahan serta pengangguran di AS yang membaik telah mendorong terjadinya rally di pasar saham global. Selain adanya faktor eksternal, euphoria pasar saham Indonesia turut didukung oleh kondisi domestik yang cukup kondusif. Berlanjutnya kebijakan Bank Indonesia yang terus melakukan kebijakan penurunan suku bunga, lancarnya pelaksanaan pemilihan presiden serta cukup baiknya kinerja keuangan mayoritas emiten di awal semester 2009 menjadi penopang penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Pasar Modal Indonesia.
Business Performance Review
Introduction Started in 2009, the economic and financial recoveries were reflections of the economic strengthening, after the global crisis in 2008. The global economic recovery was supported by the stabilization process in financial market, the economic stimulus, the low rate, and recovery of the customer trust and the business sector. With all the recoveries, the contraction of global economic was getting slow, in line with the economic contraction of the developed country that was more moderate. The financial performance of the company in United States of America (USA) which successfully booked the income and housing indicator as well as the better condition of unemployment in US has boosted the rally in the global capital market. Besides the external factor, the euphoria in Indonesia capital market was supported by the stable domestic situation. The continuation of Bank of Indonesia policy which continuously issued the low rate policy, the succeeded of the president election and the financial improvement of the majority issuers in the early of 2009 have become the foundation of the IDX Composite Index strengthening in Indonesia Capital Market.
28 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 28
6/21/2010 10:25:23 PM
Moreover, from the market development side which occurred in the financial industry especially the Capital Market, have risen many developing initiatives which was directed to the development that based on the market integration in regional, such as the creation of regional Central Securities Depository (CSD), Asian Bond Market Initiatives (ABMI), and ASEAN Stock Exchange. All the initiatives were focused on the harmonization and standardization of many interstate market practices and regulations. Apart from the government action and economic politic strategy in facing all the initiatives, Indonesia must be ready to face any regional pressure because sooner or later this condition will “force” Indonesia capital market to follow the regional and global trend. Therefore, Indonesia Capital Market must continuously attempt to develop by concerning to any practices and regulations thus it can be harmonized with the other market in regional also global.
Kinerja Perusahaan di tahun 2009, tentunya tidak terlepas dari dampak yang ditimbulkan oleh fluktuasi kondisi pasar global dan regional. Selain dari pada itu, sebagai bagian dari regulator pasar, Perusahaan harus siap menghadapi berbagai tuntutan perubahan yang terjadi. Sejauh ini KPEI tetap konsisten berusaha memperbaiki berbagai jasa layanan yang diberikan dengan melaksanakan berbagai inisiatif pengembangan. Jasajasa yang diberikan Perusahaan seputar bisnis inti yang meliputi jasa kliring dan penyelesaian, manajemen risiko, pengelolaan agunan dan dana jaminan, serta layanan pinjam meminjam efek.
The Company performance in 2009, was affected by the impact that was caused by the global and regional fluctuations. Besides, as a part of a market regulator, the Company must be ready to face any changes. So far, KPEI is still consistent to secure its services by conducting many development initiatives. Services that are provided by the company include clearing and settlement, risk management, collateral and guarantee fund management, and also the securities lending and borrowing services.
Kinerja Jasa Layanan Kliring Layanan jasa yang diberikan Perusahaan melalui sistem e-CLEARS (Electronic Clearing and Guarantee System) masih didominasi jasa kliring atas transaksi pasar saham (ekuitas). Hal ini dikarenakan pasar transaksi bursa obligasi dan derivatif sampai saat ini masih belum berkembang sesuai dengan harapan. Sepanjang tahun 2009, total nilai transaksi bursa mencapai Rp 977,52 triliun dengan rata-rata harian sebesar Rp 4,056 triliun. Adapun total frekuensi transaksi bursa yang terjadi
Performance Of Clearing Services The clearing services which is provided by the Company through the Electronic Clearing and Guarantee System (e-CLEARS) is still dominated by the clearing and settlement guarantee services for securities transaction (equity). It is because until now the bonds and derivative market of stock exchange transaction is not developed as expected. During 2009, the total of stock exchange transaction value reached Rp 977.52 trillion with the daily average at Rp 4.056 trillion. The total of stock exchange
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 29
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Selanjutnya jika dilihat dari sisi pengembangan pasar (market development) yang terjadi dalam industri keuangan khususnya Pasar Modal, telah muncul berbagai inisiatif yang berkembang yang umumnya diarahkan pada pengembangan yang berorientasi pada integrasi pasar secara regional, seperti misalnya pembentukan Central Securities Depository (CSD) regional, Asian Bond Market Initiatives (ABMI), dan Bursa ASEAN. Semua inisiatif tersebut pada intinya menuntut adanya harmonisasi dan standarisasi berbagai market practices dan regulasi antarnegara. Terlepas dari sikap dan strategi politik ekonomi pemerintah dalam menghadapi berbagai inisiatif tersebut, Indonesia harus tetap siap menghadapi berbagai tekanan regional ini karena cepat atau lambat kondisi ini akan “memaksa” pasar modal Indonesia untuk mengikuti arus regional dan global tersebut. Oleh karena itu, Pasar Modal Indonesia harus terus-menerus berupaya melakukan pengembangan dengan mengedepankan berbagai praktek dan regulasi sehingga dapat diharmonisasikan dengan pasar-pasar lain baik di lingkup regional maupun global.
29
6/21/2010 10:25:23 PM
Tinjauan Kinerja Bisnis | Business Performance Review
sebanyak 21,55 juta kali transaksi dengan rata-rata harian sebesar 89.419 kali transaksi. Sedangkan dilihat dari sisi volume mencapai 1,54 triliun unit saham dengan rata-rata harian sebesar 6,37 miliar unit saham.
transaction frequency was 21.55 million times of transaction with the daily average at 89,419 times of transaction. Meanwhile, the volume reached 1.54 trillion unit of shares with the daily average at 6.37 billion unit of shares.
Proses kliring transaksi bursa yang dilakukan secara netting oleh KPEI sepanjang tahun 2009 telah mencapai rata-rata efisiensi sebesar 62,31% jika dilihat dari sisi volume efeknya. Sehingga rata-rata harian volume efek yang diselesaikan hanya sebesar 37,69% atau sebesar 2,11 miliar unit saham per harinya. Sementara itu, jika dilihat dari sisi dana, rata-rata efisiensi netting mencapai 82,55%, sehingga rata-rata harian nilai penyelesaian dana menjadi sebesar 17,45% atau senilai Rp 640,22 miliar per harinya. Tingkat efisiensi kliring penyelesaian transaksi bursa secara netting baik dari sisi volume efek maupun dana yang tinggi, merupakan bentuk nilai tambah bagi Angggota Kliring (AK) yang diharapkan dapat meningkatkan likuiditas pasar. Kinerja efisiensi netting selama tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut :
The KPEI clearing of stock exchange transaction process by netting during 2009 has reached the average of efficiency at 62.31% from the volume. Therefore, the daily average of shares volume which was settled only at 37.69% or 2.11 billion unit of shares per day. Meanwhile, from the cash side, the average of netting efficiency reached 82.55%, thus the daily average of cash settlement value became 17.45% or in amount of Rp 640.22 billion per day. The clearing efficiency level of stock exchange transaction by netting from the high volume of shares and cash was an additional value for CM which was expected to increase the market liquidity. The netting efficiency performance within the last three years can be viewed from the table below:
Tabel Transaksi Netting dan Tingkat Efisiensi Rata-rata Table of Netting Transaction and Average Efficiency Rate Keterangan | Description
2009
2008
2007
509,199,200,500
337,090,998,000
506,660,388,000
154,297,747,887,000
188,326,993,072,599
186,016,161,987,000
2,112,859,753
1,404,545,825
2,059,595,073
Rata-rata Nilai | Average Value
640,239,617,788
784,695,804,469
756,163,260,110
Efisiensi Efek | Efficiency Stock (Rata-rata) (Average)
62,31%
55,90%
51,64%
Efisiensi Dana | Efficiency Fund (Rata-rata) (Average)
82,55%
81,16%
81,62%
Total Volume | Total Volume (unit efek) (units) Total Nilai (rupiah) | Total Value Rata-rata Volume | Average Volume
Pengelolaan Agunan Seperti diketahui bersama, bahwa agunan Anggota Kliring (AK) yang ditempatkan di KPEI merupakan bagian terpenting dari pengelolaan risiko yang dilakukan oleh KPEI untuk menutup risiko penyelesaian transaksi Bursa dan menjaga ketersediaan batasan transaksi atau limit bagi transaksinya. Oleh karena itu, AK diwajibkan untuk menempatkan agunannya di KPEI. Agunan yang
Collateral Management As we know, the CM collateral which is placed at KPEI is an important part of risk management by KPEI to cover the settlement of stock exchange transaction and to maintain the availability of trading limit. Therefore, CM is obliged to place the collateral in KPEI. The collateral is divided in two types, namely the online collateral that is the collateral in cash and/or securities which is
30 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 30
6/21/2010 10:25:28 PM
dimaksud dapat berupa agunan online, yaitu agunan dalam bentuk uang dan atau efek yang ditempatkan ke dalam rekening agunan di KSEI, atau pun berupa agunan offline dalam bentuk instrumen keuangan seperti deposito, bank garansi termasuk juga seat bursa milik AK yang diagunkan pada KPEI. Sampai dengan per 30 Desember 2009, agunan AK yang dikelola oleh KPEI telah mencapai Rp 9,5 triliun yang terdiri dari agunan online sebesar Rp 4,84 triliun dan agunan offline senilai Rp 4,66 triliun. Komposisi masing-masing jenis agunan tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
placed in the collateral account in KSEI, and the offline collateral in form of financial instrument such as deposit, bank guarantee include the seat owned by CM which is pledged at KPEI. As per 30 December 2009, the CM collateral which was managed by KPEI has reached by Rp 9.5 trillion that consisted of online collateral at Rp 4.84 trillion and offline collateral at Rp 4.66 trillion. The composition of collateral can be seen at the graphic below:
Komposisi Agunan Offline per 30 Desember 2009
Komposisi Agunan Online per 30 Desember 2009
Offline Collateral Composition per 30 December 2009
Online Collateral Composition per 30 December 2009
0.255 %
2%
3.76 %
78.70 %
98 %
Seat BEI Seat IDX
Deposito Deposit
Agunan Minimum Kas Minimum Cash Collateral
Bank Garansi Guarentee Bank
Uang Cash
Saham Stock
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
17.27 %
31
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 31
6/21/2010 10:25:34 PM
Tinjauan Kinerja Bisnis | Business Performance Review
Dana Jaminan Dana Jaminan merupakan dana milik industri yang digunakan oleh KPEI sebagai last resort dalam menjalankan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa jika terjadi kegagalan penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan oleh Anggota Kliring (AK). Sampai dengan per 30 Desember 2009, posisi Dana Jaminan yang dikelola KPEI telah mencapai Rp 1,16 triliun, dan untuk menjaga akuntabilitasnya, pengelolaan Dana Jaminan diawasi dan dikoordinasikan dengan Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko. Pengelolaan Dana Jaminan oleh KPEI dilaksanakan berdasarkan ketentuan investasi Dana Jaminan ke dalam tiga instrumen keuangan, yaitu deposito berjangka sebesar 74,45%, Obligasi Negara sebesar 25,55%, dan sisanya ditempatkan dalam bentuk Giro sebesar 0,0005%.
Guarantee Fund The guarantee fund is the industry cash which is used by KPEI as the last resort in conducting the settlement guarantee of stock exchange transaction if there was any default in settlement of stock exchange transaction which is done by CM. As per 30 December 2009, the position of Guarantee Fund had reached Rp 1.16 trillion and to maintain the accountability, the management of Guarantee Fund was controlled and coordinated with the Credit Policy and Risk Management Committee. The Management of Guarantee Fund by KPEI was performed based on the investment provision of Guarantee Fund in three types of financial instrument, namely time deposit at 74.45%, Government Bonds at 25.55%, and the other was placed in current account at 0.0005%.
Layanan Jasa Kliring untuk Transaksi Bursa Obligasi dan Derivatif Untuk layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa atas instrumen obligasi yang terdiri dari obligasi korporasi dan SUN, KPEI di dalam operasionalnya didukung oleh sistem Electronic Bonds Clearing System (e-BOCS), sedangkan untuk transaksi produk derivatif seperti kontrak opsi saham dan kontrak berjangka indeks efek digunakan sistem Risk Management Online (RMOL). Tidak seperti transaksi efek yang begitu marak terjadi di Bursa Efek Indonesia, untuk transaksi obligasi dan derivatif dapat dikatakan hampir tidak ada transaksi.
Clearing Services for Bonds and Derivative Stock Exchange Transaction The clearing and guarantee for settlement of bonds exchange transaction consist of corporate bonds and government bonds, the operational process is supported by the Electronic Bonds Clearing System (e-BOCS), meanwhile for the transaction of derivative product such as option and futures index use the Risk Management Online (RMOL) System. Unlike the securities transaction which is actively traded in Indonesia Stock Exchange, bonds and derivative transaction almost have no transaction.
Layanan Pinjam Meminjam Efek (PME) PME merupakan layanan jasa pinjam meminjam efek yang disediakan oleh KPEI kepada AK dan Bank Kustodian sebagai sarana yang dapat digunakan untuk mengantisipasi kemungkinan timbulnya gagal serah efek dari AK dalam melaksanakan penyelesaian transaksi bursa serta mendukung strategi perdagangan AK seperti hedging, arbitrase, dan short selling/margin trading. Sampai dengan tahun 2009, PME KPEI telah mencatatkan transaksi dengan total frekuensi pinjaman sebanyak 608 transaksi PME dengan total volume efek sebanyak 784,8 juta unit efek atau setara dengan total
Securities Lending and Borrowing Services (SLB) SLB is a securities lending and borrowing services which is provided by KPEI for CM and Custodian Bank as a tool to anticipate from the possibility of CM securities default in conducting the settlement of stock exchange transaction in order to support the strategy of CM trading such as hedging, arbitrate and short selling/ margin trading. Until 2009, KPEI SLB has booked the total lendabled frequency transaction at 608 SLB transactions with the total of securities volume at 784.8 million unit of shares or in line with the total value at Rp 2.51 trillion.
32 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 32
6/21/2010 10:25:34 PM
nilai Rp 2,51 triliun. Sementara itu, total AK yang terdaftar sebagai anggota PME KPEI baik sebagai borrower atau pun lender telah berjumlah sebanyak 97(sembilan puluh tujuh) AK dengan 2 (dua) Bank Kustodian sebagai lender. Dapat disampaikan bahwa layanan jasa PME KPEI pada tahun 2009 baru dimulai sejak bulan Mei 2009, hal ini disebabkan karena terjadinya krisis keuangan global di tahun 2008.
Meanwhile, the total CMs that was registered as the KPEI SLB members either as borrower or lender were 97 (ninety seven) CM with 2 (two) Custodian Bank as lender. It was informed that the KPEI SLB service in 2009 was just started on May 2009, it was caused by the global financial crisis in 2008.
Penanganan Kegagalan Melalui mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) dan Kasus Gagal Bayar Seperti diketahui, ACS merupakan mekanisme yang diterapkan bagi AK yang gagal memenuhi kewajiban serah efeknya pada tanggal penyelesaian, akibatnya AK tersebut akan dikenakan kewajiban berupa uang pengganti yang dihitung sebesar 125% dari volume dan harga tertinggi efek tersebut. Selama tahun 2009, total volume penyelesaian efek yang dilakukan melalui mekanisme ACS tercatat sebanyak 33,77 juta unit saham atau senilai Rp 33,4 miliar. Angka tersebut setara dengan 0,0066% dari total volume penyelesaian efek dan 0,0217% dari total nilai penyelesaian. Nilai dari ACS dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
The Default Handling by Alternate Cash Settlement (ACS) mechanism and Default As we know, ACS is a mechanism for CM who are failed to complete their obligation of securities delivery on the settlement date, as the result, CM will be obliged for alternative cash that is calculated at 125% from the highest volume and price of the securities. Along the year 2009, total volume of securities settlement by ACS mechanism was 33.77 million unit of shares or in amount of Rp 33.4 billion. The number was in line with 0.0066% from the total volume of securities settlement and 0.0217% from the total settlement value. The ACS table can be viewed as follows:
Tahun Year
Penyelesaian Transaksi Bursa Stock Exchange Settlement Transaction Volume (Efek) Volume (Stock)
2009
Nilai (Rp) Value (Rp)
509,199,200,500 154,297,747,887,000
Uang Pengganti ACS Volume (Efek) Volume (Stock)
Nilai (Rp) Value (Rp)
(% dari Penyelesaian Transaksi Bursa) (% from Stock Exchange Settlement Transaction) Volume % Volume %
Nilai % Value %
33,770,000
33,427,435,625
0.0066
0.0217
2008
336,494,936,000
188,114,836,096,500
8,015,000
8,476,820,750
0.0023
0.0045
2007
505,290,461,500
185,198,127,501,000
6,201,765
1,998,882,012
0.0011
0.0010
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Tabel Uang Pengganti Table Alternative Cash Settlement
33
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 33
6/21/2010 10:25:39 PM
Tinjauan Kinerja Bisnis | Business Performance Review
Untuk informasi mengenai gagal bayar yang terjadi dalam penyelesaian transaksi bursa, berdasarkan catatan yang ada, dapat disampaikan bahwa selama tahun 2007 dan tahun 2008 telah terjadi gagal bayar dalam penyelesaian transaksi bursa yang masing-masing dilakukan oleh 1 AK dan 2 AK. Sementara itu, selama tahun 2009 tidak terdapat kasus gagal bayar dalam penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan oleh AK. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Information in default of settlement for the stock exchange transaction, based on the available records, it was stated that in 2007, there was the default of settlement for the stock exchange transaction by 1 CM and in 2008, there was the default of settlement for the stock exchange transaction by 2 CM in 2009. Meanwhile, along 2009 there was no defaults of settlement for the stock exchange transaction by CM. The Default transaction can be viewed as follows:
Tabel Transaksi Gagal Bayar Table of Default Transaction Tahun Year
AK CM
Nilai Netting Value of Netting
Nilai Gagal Bayar Value of Default
% %
2009
-
-
-
0
2008
1
188,114,836,096,500
439,458,702,911.27
0,23
2007
2
185,198,127,501,000
80,132,102,550.68
0.043
Layanan Keanggotaan dan Kepuasan Pelanggan Saat ini KPEI melayanai sebanyak 120 Anggota Kliring. Selain mengelola berbagai data administartif dan agunan AK, Departemen Keanggotaan KPEI secara rutin menyelenggarakan pelatihan/training bagi AK terkait dengan jasa layanan KPEI, serta dilengkapi dengan kegiatan kunjungan ke kantor AK guna mendapatkan berbagai masukan atau feedback yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas layanan yang telah berjalan selama ini. Bentuk nyata kegiatan yang telah dilaksanakan KPEI sepanjang tahun 2009 adalah diselenggarakannya aktifitas workshop dan Focused Group Discussion (FGD) yang mengambil tema tentang Straight Through Processing (STP) dan new methodology of risk management dalam rangka capacity bulding AK selaku pelaku pasar di Pasar Modal Indonesia. Selain kunjungan yang dilakukan KPEI yang bertujuan untuk mendapatkan masukan bagi perbaikan kualitas layanan jasa KPEI, telah juga dilaksanakan kegiatan Survey Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Survey/CSS) yang menggunakan jasa pihak ketiga, yaitu AC Nielsen, dengan hasil yang memuaskan.
Membership and Customer Satisfaction Services Currently, KPEI provide services for 120 CM. Besides, managing the administrative data and collateral of CM, the KPEI Membership Department always organize training for CM related to the KPEI services and completed with the visit to CM’s office in order to obtain any feedback in relation to the improvement of services quality. The real action activities which were performed by KPEI in 2009 were workshops and Focused Group Discussion (FGD) with theme about Straight Through Processing (STP) and the new methodology of risk management in order to increase the CM’s capacity building as the market player in Indonesia Capital Market. Besides the visit by KPEI which was aimed to obtain any feedback for better services of quality, KPEI has conducted the Customer Satisfaction Survey (CSS) cooperated with AC Nielsen, with the satisfactory result.
34 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 34
6/21/2010 10:25:43 PM
Sehubungan dengan pengembangan infrastruktur Pasar Modal yang dapat lebih terkoordinir, BapepamLK dan SRO telah membentuk tim kerja PMO (Project Management Office) dan SMO (Strategic Management Office) dalam mengelola dan memantau berbagai inisiatif pengembangan infrastruktur Pasar Modal. Terdapat tiga inisiatif utama dalam pengembangan infrastruktur pasar modal, yaitu implementasi Single Investor ID (SID), Straight Through Processing (STP), dan data warehousing industri. Dalam hal ini, KPEI berkontribusi dan bertanggung jawab dalam pengembangan dan implementasi STP, disamping mendukung berbagai proyek-proyek lainnya yang terkait dengan inisiatif utama lainnya.
The Development of Capital Market Infrastructure Activities Related to the development of capital market infrastructure which is could be more organized, Bapepam-LK and SRO have created the Project Management Office (PMO) and Strategic Management Office (SMO) team work in managing and controlling many initiatives for the development of capital market infrastructure. There are 3 (three) main initiatives in developing the capital market infrastructure, namely the Implementation of Single Investor ID (SID), Straight Through Processing (STP), and industry data warehousing. For this matter, KPEI contributed and be responsible in developing and implementing STP and supporting the other various projects that are related to the other main initiatives.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal
35
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 35
6/21/2010 10:25:46 PM
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources Salah satu inisiatif untuk menunjang tujuan perusahaan tersebut adalah mewujudkan pembentukan Organisasi Pembelajar (Learning Organization) yang pada tahun 2009 ini KPEI telah membangun road map dan blue print bagi pengembangan Knowledge Management (KM). One of the initiative to support the company purposes is to execute the creation of Learning Organization in 2009, KPEI built the road map and blue print for the development of Knowledge Management (KM).
Diawali dengan mengembangkan prinsip-prinsip Balance Scorecard sejak tahun 2003, perbaikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) telah dilakukan secara berkesinambungan. Saat ini, KPEI telah memiliki perencanaan SDM yang berbasis competency model pada proses man power planning, job description, design and evaluation, recruitment and selection, performance appraisal, training and development. KPEI sepenuhnya mempercayai bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci utama keberhasilan sebuah perusahaan, oleh sebab itu perbaikan dan pengembangan SDM terus dilakukan untuk membangun dan memelihara tim yang handal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan sebagaimana yang tertuang dengan Strategic Business Plan KPEI 2006-2009.
The improvement and development of the human resources (HR) has been done continuously since 2003. This was commenced by the development of Balance Scorecard principles in the company. Currently, KPEI has HR plan that is based on the competency model in several areas such as man power planning, job description, design and evaluation, recruitment and selection, performance appraisal, training and development process. KPEI thoroughly believes that HR is the main key that drives success to the company, therefore the HR improvement and development is always conducted to build and maintain the reliable team in order to reach the company goal as stated at the KPEI Strategic Business Plan 2006-2009.
Strategi Pengembangan SDM Meningkatnya transaksi bursa sebagai akibat dari peningkatan jumlah emiten dan investor secara nyata berdampak pada sistem Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. Peningkatan jumlah emiten yang tercermin pada peningkatan volume telah diatasi dengan implementasi scripless system sejak tahun 2000. Seiring dengan berjalannya waktu, sejak tahun 2004 bursa efek mengalami peningkatan transaksi yang luar biasa. Hal ini tercermin pada peningkatan frekuensi dan nilai transaksi serta jumlah emiten yang secara nyata peningkatan tersebut berdampak pada meningkatnya kebutuhan kapasitas sistem dalam proses Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. Kesadaran yang tinggi terhadap peningkatan kebutuhan kapasitas
The HR Development Strategic An increased number of stock exchange transaction during these past few years were an outcome to the raise number of issuers and investor. This had been obviously given an impact to the clearing and guarantee of stock exchange settlement system. An increase number of issuers that was reflected on the increase number of volume were managed by the implementation of scripless system since 2000. During this past few years, particularly since 2004 the stock exchange transaction has increased significantly. This was reflected from the rise of frequency and the transaction value also the number of issuers, this outcomes have given impact to the system capacity in clearing and guarantee of stock exchange transaction settlement process. This condition
36 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 36
6/21/2010 10:25:53 PM
creates the requirement to increase the capacity of the clearing and guarantee system. The high awareness over the requirement to increase the system capacity was anticipated by the development of capacity building including the improvement and enhancement of system capacity as well as adjustment of business process and the improvement of HR competency based on well designed HR plan. Therefore, Capacity Building was the focus for KPEI to achieve the three themes which was stated in the KPEI Strategic Business Plan for 20062009, namely Revenue Growth, Investment for Market Development and World Class Organization.
KPEI menyadari bahwa perbaikan dan pengembangan sistem harus terus dilakukan. Untuk menghasilkan sistem yang handal tentunya harus disertai dengan dukungan kemampuan SDM KPEI yang handal pula. Bermula dari evaluasi terhadap keseluruhan proses, KPEI menyadari perlunya dilakukan Capacity Building baik dalam industri maupun internal KPEI sendiri. Dengan menggunakan analisis Balance Scorecard, perspektif dasar perusahaan terkait dengan SDM yang berbasis pada perspektif Learning and Growth, di yakini bahwa akan berkorelasi positif bagi pertumbuhan perusahaan. Oleh sebab itu, pelaksanaan berbagai inisiatif yang terkait dengan pengembangan SDM dilakukan, agar motivasi belajar karyawan tetap terpelihara.
KPEI realized that the system improvement and development have to be performed. To create the reliable system must be followed by the support of reliable HR ability. It commenced from the review over the entire process, KPEI realized the necessity to have Capacity Building both within industry and internally. Using the Balance Scorecard analysis, the basic perspective related to the HR based on Learning and Growth perspective, was believed to have positive correlation to the growth of the company. As the result, the implementation of many initiative related to the HR development was performed, in order to maintain the learning motivation.
Salah satu inisiatif untuk menunjang tujuan perusahaan tersebut adalah mewujudkan pembentukan Organisasi Pembelajar (Learning Organization) yang pada tahun 2009 ini KPEI telah membangun road map dan blue print bagi pengembangan Knowledge Management (KM), dimana organisasi memiliki komitmen mengelola pengetahuan di perusahaan sebagai aset serta pembentukan karakter agar menjadi individu pembelajar. Dalam tahap pertama ini, dari tiga aspek yang perlu dibangun dalam KM, dua diantaranya tengah dilakukan yakni terkait People dan Process, termasuk pembentukan CoP (Community of Practise), penerapan KM dalam Project Management, penerapan struktur KM dalam organisasi. Dalam inisiatif ini, kultur organisasi diarahkan menjadi kultur yang adaptif, mendorong setiap individu untuk belajar, menambah pengetahuannya serta yang lebih penting lagi adalah memiliki hasrat untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada individu lainnya.
One of the initiative to support the company purposes is to execute the creation of Learning Organization in 2009, KPEI built the road map and blue print for the development of Knowledge Management (KM), furthermore the organization had the commitment to manage the knowledge in the company as an asset as well as to develop the character to be the learning individual. At the first initiation, there were three aspects that were required to develop KM; two of them were related to People and Process, including the creation of Community of Practice (CoP), the implementation of KM in Project Management, the implementation of KM structure in organization. In this initiative, the organization culture was directed to be the adaptive, encouraging an individual to learn, adding his/her knowledge as well as sharing the knowledge and experience to the other individual.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 37
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
tersebut, diantisipasi dengan pengembangan capacity building pada area yang mencakup perbaikan dan peningkatan kapasitas sistem serta perubahan proses bisnis maupun peningkatan kemampuan SDM di lingkungan KPEI yang terencana. Oleh sebab itu Capacity Building merupakan fokus bagi KPEI dalam mencapai tiga tema yang dituangkan dalam Strategic Business Plan KPEI tahun 2006-2009, yaitu Revenue Growth, Investment for Market Development dan World Class Organization.
37
6/21/2010 10:25:53 PM
Sumber Daya Manusia | Human Resources
Pada tahap selanjutnya, diharapkan implementasi KM mampu mengakselerasi organisasi sesuai arahan dan tuntutan bisnis untuk mewujudkan misi dan visi Perusahaan.
For further outcome, it was expected that the KM implementation could accelerate the organization based on the business direction and expectation to achieve the Company mission and vision.
Inisiatif lain terkait pengembangan dan optimalisasi potensi SDM dan dalam rangka memperhatikan penyempurnaan kinerja organisasi, maka pada tahun 2009 pula KPEI mendapatkan persetujuan melaksanakan restrukturisasi organisasi. Adapun komposisi kepegawaian berdasar jabatan per 31 Desember 2009 adalah 81 karyawan terdiri atas 2 orang pada level General Manager, 5 orang Kepala Divisi, 14 Kepala Departemen, 50 Staf, dan 10 Office Support.
The other initiative that was related to the development and effort to make the most of HR potential as well as enhancement of the organization performance, thus in 2009 KPEI has the approval to conduct the restructuring of organization. The employment composition based on the new structure as of 31 December 2009 were 81 employees consisted of 2 employees at General Manager level, 5 Head of Division, 14 Head of Department, 50 staff, and 10 Office Support.
Kegiatan seputar penilaian kinerja dan pelatihan juga mendapatkan perhatian dalam langkah-langkah perbaikan proses dan kualitasnya sehingga ada peningkatan efektifitas dalam pelaksanaannya yang berjalan lebih cepat, lancar, dan terjaga obyektifitasnya. Selama tahun 2009, pendidikan dan pelatihan untuk SDM KPEI mencakup pelatihan teknis dan pendukung dalam bentuk pelatihan, seminar, workshop dan sertifikasi. Topik-topik yang dipilih meliputi Adversity, Leadership, Risk Management, IT, Enterprise Risk Management (ERM), Legal, SDM, Keuangan, Pajak dan topik lainnya yang mendukung peningkatan kompetensi SDM.
The activities of the performance appraisal and training become our interest to improve process and qualities; as a result there were effective improvement in executing those tasks in a timely manner, effectively and objectively. During 2009, KPEI had held several education and training consisted of, technical training and support such as training, seminar, workshop, and certification. The topics were: Adversity, Leadership, Risk Management, IT, Enterprise Risk Management (ERM), Legal, HR, Finance, Taxes and the other topic to support the improvement HR competency.
Keberhasilan perusahaan tidak lepas dari dukungan performa SDM dengan profil kompetensi dan komposisi kepegawaian yang terus tumbuh bergerak ke arah positif. Adapun pertumbuhan pada jenjang pendidikan sarjana tersebut tercermin dalam komposisi kepegawaian sebagai berikut:
The company successes depend on the support of HR performance with the basis of competency profile and employment composition that always grow to a positive direction. Moreover, the growth of the education graduates was reflected from the employment composition as follows:
Tabel Jumlah Karyawan Table of Total Employment Pendidikan | Education
Tahun | Year 2009
2008
2007
S2 | Post Graduate
10
10
8
S1 | Bachelor
53
50
49
D3 | Diploma
7
9
10
SMA | High School
10
10
10
SMP | Junior High School
1
1
2
Jumlah | Total
81
80
79
38 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 38
6/21/2010 10:25:58 PM
Tabel Jumlah Karyawan (%) Table of Total Employment (%) Tahun | Year 2009
2008
2007
S2 | Post Graduate
12.35%
12.50%
10.13%
S1 | Bachelor
65.43%
62.50%
62.03%
D3 | Diploma
8.64%
11.25%
12.66%
SMA | High School
12.35%
12.50%
12.66%
SMP | Junior High School
1.23%
1.25%
2.53%
RENCANA KE DEPAN Seluruh perkembangan organisasi dan pengembangan sistem yang terjadi dalam KPEI merupakan hasil pembelajaran yang kontinyu yang dilalui oleh perusahaan. Capacity Building senantiasa menjadi sasaran stratejik perusahaan dari tahun-tahun sebelumnya hingga ke depan. Sebagai bagian dari optimalisasi capacity building tersebut, lebih lanjut KPEI berkomitmen mewujudkan strategi building image & reputation yang mempertegas peran KPEI selaku Central Counterparty dalam Pasar Modal Indonesia dan kewenangannya selaku regulator. Strategi tesebut mengarahkan SDM KPEI untuk menyempurnakan dan memperbarui kebijakan pengembangan pengelolaan SDM.
FUTURE PLAN Company’s growth and system development that took place in KPEI was the outcome of continuous learning process happening within the Company. The Capacity Building will always be the company strategic target from the previous year until the next year. As a part of the capacity building best effort, KPEI commits to create the building image and reputation strategy that emphasize the KPEI role as the Central Counterparty in Indonesia Capital Market as well as its role as the regulator. The strategy directed the KPEI HR to enhance and renew the HR management development policy.
Langkah pertama dalam awal tahun 2010 adalah penyampaian rencana strategi perusahaan yang menjadi panduan kegiatan pengembangan bisnis dan operasional setiap divisi di lingkungan KPEI.
The initial phase in the beginning of 2010 will focus on presenting the company strategic plan which becomes the guidance for the business development and operational activities in every division in KPEI.
Hal utama yang direncanakan adalah melakukan evaluasi atas implementasi fungsi-fungsi strategi SDM yang telah dijalani selama dua periode terakhir, dengan fokus pada pengembangan fungsi-fungsi yang belum sepenuhnya dibangun oleh KPEI, baik untuk rencana jangka panjang maupun jangka pendek. Career Management merupakan salah satu rencana jangka pendek yang akan menjadi fokus SDM. Hal ini didukung oleh telah dimilikinya Model Kompetensi Teknis yang menjadi salah satu pondasi untuk mengimplementasikan Sistem Jenjang Karir (Career Path).
Our primary concern is to evaluate the implementation of HR strategic function for the last two periods, with focus on the functions that are not fully formed. This will cover both for long term and short term period. Career Management is one of the functions that will be HR focus for the short term plans. It is supported by the availability of Technical Competency Model that is required as a basis to implement the Career Path.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 39
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Pendidikan | Education
39
6/21/2010 10:26:03 PM
Sumber Daya Manusia | Human Resources
Kamus Kompetensi Teknis ini juga melengkapi Kamus Kompetensi Non Teknis (soft competency) yang sebelumnya telah dimiliki. Keduanya saling mendukung untuk menjadi panduan kebutuhan pengembangan dan pelatihan sesuai hasil pemetaan kompetensi individu masing-masing terhadap tuntutan peran dalam organisasi. Kebutuhan tersebut tertuang dalam Personal Development Plan masing-masing karyawan.
The Technical Competency Glossary completes the Soft Competency Glossary which has been owned before. Both of them complement the other and this is the guidance for development and training requirement based on the mapping of individual competency over his/her role in the organization. This requirement will be written and documented in the Personal Development Plan of each employee.
Pengembangan organisasi (Organization Development -OD) juga akan menjadi titik berat perusahaan di tahun 2010 disamping melanjutkan program-program sebelumnya yang ada di tahun 2009.
The Organization Development (OD) is the main focus of the company in 2010 as well as the persistent to execute program that are planned in 2009.
Program-program lanjutan meliputi implementasi Knowledge Management sesuai roadmap dan blueprint KM KPEI; membangun career management; melakukan kajian infrastruktur sistem SDM; serta penyempurnaan fungsi-fungsi SDM yang sudah ada.
The next programs are the implementation of Knowledge Management based on the roadmap and the blueprint of KPEI KM; to build the career management; to review the HR system infrastructure; also the enhancement of the available HR functions.
Kegiatan benchmarking dan memperkuat layanan komunikasi seputar SDM ke lingkungan internal termasuk yang akan dilakukan oleh KPEI dalam proses evaluasi dan penyempurnaan ini. Juga melakukan integrasi dengan rencana kegiatan pengembangan diri para manajer lini terkait penilaian kinerja dan pengembangan kompetensi, yaitu antara lain berupa pengembangan kemampuan coaching and counseling khususnya pada para personil di unit yang dipimpinnya.
The benchmarking and the support activities to increase the HR communication services to the internal environment are in the evaluation and enhancement process. In addition, HR activities will take into account to integrate the development plan of the managerial level in relation to the performance appraisal and the competency development. These include the development of coaching and counseling ability particularly to the staff in their unit.
Dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan prioritas program perusahaan, dalam rencana tahunan ini juga akan disusun kegiatan kekeluargaan secara reguler baik khusus karyawan maupun yang melibatkan keluarga karyawan. Terkait hal ini, KPEI akan terus melakukan penjajakan penyusunan kebijakan perusahaan yang berorientasi pada keluarga, termasuk pembangunan sarana sosial, serta pengembangan karakter individu dan tuntutan karyawan berperan dalam struktur masyarakat yang ada.
Considering the capability and priority program of the company, the annual plan will arrange regular family activities that focus on the employee itself and their family. Related to this matter, KPEI will always improve company’s policy that is family oriented policy, including the social facility development, the individual character development as well as the role of the employee in the community structure.
40 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 40
6/21/2010 10:26:04 PM
Integrity
Konsistensi antara pikiran, ucapan dan tindakan menjadi landasan kami dalam menghasilkan setiap keputusan. Senantiasa jujur, dan tulus di setiap pekerjaan. Consistency in thoughts, words and actions remains to be foundation in making every decision. Remain honest and sincere in every work.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 41
6/21/2010 10:26:08 PM
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Good Corporate Governance
Dalam menjalankan usahanya, KPEI senantiasa didasarkan pada prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang merupakan sifat dasar serta sebagai pedoman bagi pola pikir semua jajaran di perusahaan. Hal ini secara konsisten ditunjukan dengan melaksanakan asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran serta kesetaraan guna mendukung pencapaian kesinambungan usaha dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholder.
KPEI constantly performs its business based on Good Corporate Governance (GCG) which must be taken as the guidance and a thought pattern for all level in the Company. This substance is consistently described by conducting the transparency, accountability, responsibility, independency, and equality and fairness to support the achievement of business sustainability with regard to the stakeholders’ interest.
Penerapan GCG di lingkungan KPEI bersifat menyeluruh, mulai dari perumusan nilai-nilai perusahaan, etika bisnis dan pedoman perilaku, hingga fungsi dari organ-organ perusahaan.
The implementation of GCG in KPEI should be comprehensive, starting from the formulation of company values, business ethic and code of conduct, to the function of company organs.
PENERAPAN ASAS-ASAS GOVERNANCE (GCG)
CORPORATE
APPLICATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PRINCIPLES
TRANSPARANSI Transparansi merupakan hal penting untuk menjaga obyektifitas dan keterbukaan dalam menjalankan usaha serta memudahkan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi, oleh sebab itu KPEI senantiasa memastikan ketersediaan informasi bidang keuangan dan operasional yang
TRANSPARENCY Transparency is important in order to maintain the objectivity and disclosure in running the business and making the evaluation and decision making process easier for shareholders and stakeholders, therefore KPEI continually ensures the availability material and relevant information both in financial and non financial in a timely
GOOD
42 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 42
6/21/2010 10:26:11 PM
manner, adequate, clear, accurate and easily accessible and understood by shareholders and stakeholders. As the fulfillment of transparency principles, KPEI information can be obtained easily in the form of periodic report, press conference, press release, and the official KPEI website.
AKUNTABILITAS Semenjak tahun 2006, komitmen KPEI dalam menjaga akuntabilitasnya tercermin melalui penerapan Balance Scorecard. Kinerja perusahaan diukur melalui Key Performance Indicator (KPI) pada setiap jenjang organisasi, mulai dari jenjang korporasi hingga individu, sehingga memungkinkan manajemen untuk memonitor dan menyelaraskan setiap aktivitas organisasi dengan sasaran perusahaan. Di samping itu, KPEI juga memiliki sistem audit internal dan eksternal yang efektif, serta etika bisnis dan pedoman perilaku yang berlaku bagi setiap organ perusahaan dan seluruh karyawan.
ACCOUNTABILITY Since 2006, KPEI’s commitment to maintain accountability was reflected from the Balance Scorecard implementation. The business performance was measured by Key Performance Indicator (KPI) on every level in the organization, ranging from corporate to individual level, this enabled management to monitor and coordinate in every activities of each organization aligned with company target. In addition, KPEI has had an effective internal and external audit system, as well as the business ethic and code of conduct that applied to every sector and employees of company.
TANGGUNG JAWAB KPEI di dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan dan patuh pada peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini tercermin dari tindakan perusahaan yang senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan guna terpeliharanya kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai warga negara yang baik. Disamping itu, KPEI juga aktif dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat sosial dengan fokus pada bidang pendidikan di lingkungan pasar modal maupun masyarakat umum. Hal ini diyakini oleh KPEI bahwa dengan meningkatnya kualitas pendidikan, akan dapat menentukan kualitas hidup seseorang.
RESPONSIBILITY KPEI continually executes its business based on and comply with the rules and regulation. It is revealed in the company activities that comply with laws and regulations as well as carried the responsibility towards the community and environment, therefore the business continuously can be maintained in the long term and the company can gain the recognition as a good citizen. Furthermore, KPEI also actively carried out the social activities that focus in education for capital market industry as well as community. KPEI believes that by improving the quality of education can determine the quality of life.
INDEPENDENSI Sebagai Self Regulated Organization (SRO), KPEI merupakan organisasi independen yang bebas dari kemungkinan konflik kepentingan dan intervensi dari pihak manapun termasuk dominasi salah satu dari organ perusahaan. Untuk mewujudkan hal ini, Pemegang Saham KPEI memisahkan antara kepemilikan dan
INDEPENDENCY As a Self Regulatory Organization (SRO), KPEI is the independent organization which requires absence from the conflict of interest and intervention from any parties including the domination from one of the company organ. To achieve this, KPEI shareholder segregates between the owner and company management. KPEI
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 43
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
material dan relevan secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan, dengan cara yang mudah untuk diakses serta dipahami bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingannya. Sebagai perwujudan asas transparansi, informasi tentang KPEI senantiasa dapat diperoleh dalam bentuk laporan-laporan berkala, konferensi pers, siaran pers, dan situs resmi KPEI yang dapat diakses dengan mudah.
43
6/21/2010 10:26:11 PM
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik | Good Corporate Governance
manajemen perusahaan. KPEI memiliki 3 (tiga) anggota Dewan Komisaris dan 2 (dua) Direksi yang terdiri dari profesional yang tidak memiliki hubungan khusus dengan Bursa Efek Indonesia sebagai pemegang sahamnya.
has 3 (three) members of Board of Commissioners and 2 (two) of Board of Directors which consist of professional who do not have any special relationship with Indonesia Stock Exchange as its shareholder.
KEWAJARAN DAN KESETARAAN KPEI menerapkan asas keadilan baik untuk pemegang saham maupun untuk para Anggota Kliring. Seluruh Anggota Kliring, baik besar maupun kecil dari sisi perusahaan, volume transaksi maupun nilai transaksi mendapatkan perlakuan yang sama. Dalam hubungan dengan mitra bisnis, KPEI melakukan transaksi atas dasar saling menguntungkan. Terkait dengan karyawan, KPEI memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir, dan melaksanakan tugas secara profesional tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun.
EQUALITY AND FAIRNESS KPEI employs the principles of equality and fairness for its shareholder and participants. All clearing members, irrespective of the size of the company in terms of volume and transaction acquire the equal treatment. In relation with the business partner, KPEI performs transaction on the basis of mutual benefit. For the employees, KPEI offers an equal opportunity employment in recruitment, career development, and performs these tasks professionally without any discrimination.
ETIKA BISNIS DAN PEDOMAN PERILAKU Keberhasilan jangka panjang hanya dapat tercapai apabila pelaksanaan GCG dilandasi oleh integritas yang tinggi. KPEI memiliki Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku yang memuat aturan-aturan dan standar tentang perilaku dalam melakukan pekerjaan seharihari terutama hubungan dengan Perusahaan, sesama karyawan mitra bisnis dan pelanggan. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku ini berlaku bagi Direksi, manajemen dan seluruh karyawan KPEI serta bagi setiap pihak yang bertindak atas nama KPEI, yang disusun berdasarkan nilai-nilai inti yang telah dikembangkan selama ini, yakni customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence and fellowship.
BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT The long term success can only be achieved if the implementation of GCG is based on the high integrity. KPEI has Business Ethic and Code of Conduct that includes the rules and standards of expected behavior in performing the day to day work in relationship with the company, fellow employees, business partner and customer. Business Ethic and Code of Conduct are applicable to the Director, management and all the entire employees of KPEI and each parties who act on behalf of KPEI, and compiled based on the core value that have been developed for, namely customer focus, achievement of excellence, integrity, prudence and fellowship.
44 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 44
6/21/2010 10:26:14 PM
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Untuk menjalankan wewenang tertinggi di dalam perusahaan, setiap tahunnya KPEI sekurang-kurangnya menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan untuk persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan, mengangkat anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan penentuan honorariumnya, penentuan penggunaan laba bersih Perseroan. RUPS Luar Biasa diselenggarakan berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan antara lain Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk tahun berikutnya.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS) To conduct the highest authority in the Company, every year KPEI at least organize the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (GMS). The Annual GMS is held for approval of Annual Report and Financial Report, election of members of the Board of Commissioners and Directors, the decision on their honorarium and the determination of the use of the Company Net Profit. The Extraordinary GMS is held based on the need of the Company for the purposes of Approval of the Annual Work and Budgeting Plan for the next year.
Pada tanggal 19 Juni 2009, KPEI menyelenggarakan RUPS Tahunan. Di antara keputusan penting yang ditetapkan pada RUPS Tahunan tersebut adalah Penunjukan dan pengangkatan Direksi baru KPEI, penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit buku-buku Perseroan untuk tahun buku 2009, persetujuan pemberian apresiasi untuk tahun buku 2008. Sementara itu selama tahun 2009, Perusahaan telah melaksanakan RUPS Luar Biasa pada tanggal 5 Oktober 2009 dengan keputusan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) KPEI Tahun 2010.
On 19 June 2009, KPEI organized the Annual GMS. Among the determined important decision at the Annual GMS was the Appointment of the new KPEI Directors, the Appointment of Public Accountant to audit the Company books for the year 2009, and the approval of appreciation for the Company books for the year 2008. Meanwhile, during 2009, the Company has organized an Extraordinary GMS on 5 October 2009 and was granted an approval for the 2010 Annual Work and Budgeting Plan.
DEWAN KOMISARIS Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris adalah bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam hal pengawasan operasional dan kontrol terhadap perusahaan serta arah strategi dan pengembangan perusahaan, termasuk bertanggung jawab dalam memastikan berlangsungnya sistem pengendalian internal, tata kelola perusahaan dan kepatuhan terhadap aturan, serta kecukupan sumber daya manusia dan keuangan. Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip GCG melalui fungsi pengawasan yang dilakukan. Setiap tahun Dewan Komisaris turut melaporkan fungsi pengawasannya terhadap Perusahaan pada saat pelaksanaan RUPS.
BOARD OF COMMISSIONERS Board of Commissioners are responsible to the shareholders in terms of company strategic plan, development and control of the company. This includes their responsibility to ensure of the system of internal control, good corporate governance, compliance to the rules, as well as the adequacy of human resources and finance. Board of Commissioners have an important role in conducting the GCG principle by implementing the function of monitoring. Every year Board of Commissioners also report its monitoring function over the Company at the GMS.
Keanggotaan dan Periode Jabatan Masa tugas Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) tahun untuk setiap periode. Per tanggal 31 Desember 2009,
Membership and Period of Position The period of Board of Commissioners is 3 (three) years for each term. As of 31 December 2009, the KPEI Board
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 45
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
45
6/21/2010 10:26:14 PM
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik | Good Corporate Governance
Dewan Komisaris KPEI terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu Bapak Agus Muhammad (Komisaris Utama), Bapak Rahmat Waluyanto, dan Bapak Sebastianus Harry Wiguna. Komposisi ini telah diputuskan pada RUPST tanggal 8 Juni 2007 dan telah mendapat persetujuan dari Bapepam-LK.
of Commissioners consist of 3 (three) people, namely Agus Muhammad (President Commissioner), Rahmat Waluyanto (Commissioner), and Sebastianus Harry Wiguna (Commissioner). This composition was decided at the Annual GMS on 8 June 2007 and has received the approval from Bapepam-LK.
Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, ketiga formatur Dewan Komisaris ini telah memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota Dewan Komisaris KPEI yaitu antara lain: warga Negara Indonesia yang memiliki kompetensi dan wawasan di bidang pasar modal, memiliki komitmen mengembangkan pasar modal Indonesia, tidak pernah melanggar UU Pasar Modal atau pernah dipenjara karena kasus kriminal, tidak menjadi Direktur atau Komisaris pada perusahaan yang dinyatakan pailit.
Based on the provision in the Article of Association, the three members of Board of Commissioners have been eligible to become members of KPEI Board of Commissioners for among other terms: Indonesian citizen who have the insight and competency in the capital market, a commitment to develop the Indonesia capital market, no record for violation against the Law of Capital Market or imprisoned for any crime, not a member of any Commissioners or Directors of a bankrupt company.
Selama tahun 2009, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 12 (dua belas) kali Rapat Gabungan Komisaris dan Direksi. Disamping itu Dewan Komisaris secara konsisten menyelenggarakan Rapat Internal Dewan Komisaris beserta Komite Audit guna membahas kinerja bulanan dan permasalahan yang terjadi di perusahaan.
During the 2009, Board of Commissioners have held 12 (twelve) joint meeting with Board of Directors. Furthermore, Board of Commissioners were consistently held Board of Commissioners Internal Meeting with the Audit Committee to discuss the monthly performance and the difficulty happened in the Company.
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi bertanggung jawab atas arah strategis dan keseluruhan manajemen dalam kegiatan operasional sehari-hari melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan GCG pada seluruh jenjang organisasi. Pada setiap RUPS Tahunan, Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pencapaian target-target perusahaan kepada pemegang saham.
Duties and Responsibility Board of Directors were responsible for the strategic direction and all management in day to day operation through the risk management and the GCG implementation in every level of the organization. For every the Annual GMS, Directors are accounted for the implementation of duties and achievements of the company targets to the shareholders.
KPEI memiliki sistem pertanggungjawaban yang dirancang sedemikian rupa sehingga independensi Direksi dalam mengelola perusahaan tetap terjaga, dan pada saat yang sama menjamin berlangsungnya organisasi dengan baik secara etika maupun teknis.
KPEI has a responsibility system which is designed to keep the independency of the Directors in managing the company to be secured, and at the same time sustaining technically and ethically the organization operation.
Tanggung jawab Direksi juga mencakup penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal, dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-temuan Audit Internal sesuai dengan arahan dari Dewan Komisaris.
The responsibility of Directors include the implementation of internal control structure, the implementation of internal audit function, and follow up on the Internal Audit findings based on the direction from the Board of Commissioners.
46 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 46
6/21/2010 10:26:14 PM
KPEI has a slim organization with only consists of 2 (two) members of Board of Directors who have fulfilled the administrative requirements and competency. The administrative requirements, which include: Indonesian citizen, not stated bankrupt, never been imprisoned for any crime. Meanwhile, the competency requirements are such as expert in Capital Market, committed to develop the capital market, and no recorded of violation of the Law of Capital Market.
Per tanggal 31 Desember 2009, Dewan Direksi terdiri dari Bapak Hoesen (Direktur Utama) dan Bapak Bambang Widodo (Direktur). Komposisi ini diputuskan dalam RUPS Tahunan tanggal 19 Juni 2009 yang juga telah disetujui oleh Bapepam-LK , dengan masa jabatan selama 3 (tiga) tahun untuk setiap periode.
As of 31 December 2009, Board of Directors consists of Hoesen (President Director) and Bambang Widodo (Director). This composition was decided at the Annual GMS on 19 June 2009 which was also approved by Bapepam-LK, with the official period of 3 (three) years of each period.
Sepanjang tahun 2009, Dewan Direksi telah menyelenggarakan lebih dari 12 kali Rapat Direksi. Rapat ini diselenggarakan berdasarkan permintaan minimal satu anggota Direksi atau satu anggota Dewan Komisaris. Dengan komposisi yang hanya dihadiri oleh kedua Direktur dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
During the 2009, Board of Directors held more than 12 Board of Directors meetings. These meetings were held based on request from at least one member of Director or one member of Board of Commissioners. With the composition that consist only two Directors, Directors were entitled to make a legal and binding decision.
Pemegang saham menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi pada RUPS Tahunan. Kinerja Direksi, baik secara perseorangan maupun keseluruhan, dievaluasi oleh Dewan Komisaris melalui rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi.
The shareholder evaluates the performance of Board of Commissioners and Board of Directors at the Annual GMS. The overall and individual performance of Directors was evaluated by Board of Commissioners through the meeting with Board of Commissioners and Directors.
KEBIJAKAN REMUNERASI Dewan Komisaris dan Direksi menerima imbalan jasa dalam bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dalam RUPS Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi.
REMUNERATION POLICY Board of Commissioners and Directors receive the reward in form of salaries, allowance and facilities. The Remuneration of Board of Commissioners and Directors are determined at the Appointment of Board of Commissioners and Directors in the GMS.
Penetapan besaran remunerasi antara lain dipengaruhi oleh faktor kompetensi dan pengalaman, tanggung jawab, pencapaian target, serta kondisi keuangan perusahaan dan aspek makro ekonomi yang mempengaruhinya.
The amount of remuneration is affected by other competency and experience factor, responsibility, target achievement, as well as the company financial condition and macro economic aspects.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 47
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
KPEI memiliki organisasi yang ramping dengan Dewan Direksi yang hanya terdiri dari 2 (dua) orang yang memenuhi syarat administrative maupun kompetensi. Syarat Administratif yang dimaksud, diantaranya: warga Negara Indonesia, tidak dinyatakan pailit, tidak pernah dipenjara karena kasus kriminal. Sementara itu, untuk syarat kompetensi yang dimaksud, seperti misalnya ahli dan berwawasan di bidang pasar modal, memiliki komitmen pengembangan pasar modal, serta tidak pernah melanggar UU Pasar Modal.
47
6/21/2010 10:26:15 PM
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik | Good Corporate Governance
KOMITE KEBIJAKAN KREDIT DAN PENGENDALIAN RISIKO Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. III.B 6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, KPEI membentuk Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko, yang tugas dan tanggung jawabnya adalah untuk membantu Direksi dalam hal pengelolaan risiko KPEI, dengan melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi atas kebijakan-kebijakan seperti investasi Dana Jaminan, rencana kebijakan kredit dan manajemen risiko, serta penanganan masalah kepailitan Anggota Kliring (AK).
THE CREDIT POLICY AND RISK MANAGEMENT Based on the Bapepam-LK Regulation No. III.B.6 concerning the Guarantee of Stock Exchange Transaction Settlement, KPEI established the Credit Policy and Risk Management Committee, whose duties and responsibilities are to assist the Directors in managing the KPEI risk, by supervising over the risk management policies and providing policy recommendations such as the Guarantee Fund investment, the credit policy and risk management plan, as well as CM’s bankruptcy issues.
Sama halnya dengan komposisi tahun sebelumnya, komposisi anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pengendalian Risiko selama tahun 2009 adalah sebagai berikut: 1. Chaeruddin Berlian (Koordinator merangkap Anggota) 2. F.X. Eddy Hartanto (Anggota) 3. Adikin Basirun (Anggota) 4. Risa Effennita Guntoro (Anggota) 5. Urip B. Prassetya (Anggota)
Similar to the previous year, the composition of the member of the Credit Policy and Risk Management Committee in 2009 were as follows:
Pengangkatan Anggota Komite ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi No Kep-002/DIR/KPEI/0208 dengan masa jabatan selama 1 (satu) tahun. Namun sehubungan pengunduran diri Adikin Basirun dan Urip B. Prassetya dikarenakan terpilih menjadi Direksi PT Bursa Efek Indonesia, KPEI menetapkan Alpino Kianjaya dan Edy Soetrisno sebagai anggota komite pengganti. Para anggota komite ini berasal dari Anggota Kliring yang merupakan pihak-pihak independen dan professional dalam bidangnya masing-masing, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugas mereka.
The appointment of the Committee Member was decided based on Board of Directors Decision No.: Kep002/DIR/KPEI/0208 with the official period of 1 (one) year. Referring to the resignation of Adikin Basirun and Urip B. Prassetya as the elected Board of Directors of the Indonesia Stock Exchange, KPEI determined Alpino Kianjaya and Edy Soetrisno as the replacement of the committee member. The committee members were come from CM who are independent professionals in their respective fields and have the required competency and experience to support the implementation of their duties.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Tugas dan Tanggung Jawab Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. III.B.8 tentang Komisaris Lembaga Kliring dan Penjaminan dan menindaklanjuti hasil RUPST KPEI tanggal 6 Juni 2008 dibentuklah Komite Audit. Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam
Duties and Responsibility The Audit Committee was established pursuant to the Bapepam-LK regulation No. III.B.8 concerning the Commissioners of Clearing and Guarantee Institution and as a follow-up of the KPEI GMS on 6 June 2008. The main duty of the Audit Committee is to support Board of
1. Chaeruddin Berlian (Coordinator including Member) 2. 3. 4. 5.
F.X. Eddy Hartanto (Member) Adikin Basirun (Member) Risa Effennita Guntoro (Member) Urip B. Prassetya (Member)
48 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 48
6/21/2010 10:26:15 PM
Commissioners in conducting the controlling function, such as by analyzing the financial information published by the Company, ensuring the Company compliance towards the relevant rules and regulation, reviewing the audit of Internal Audit, and monitoring performance of external auditor and ensuring its independency in conducting its duties.
Komite Audit sebagai organ Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya berwenang untuk meminta datadata yang relevan terkait dengan kegiatan operasional. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi internal Audit di KPEI.
The Audit Committee as an organ of Board of Commissioners in performing its function has the authority requests the data which is relevant to the operational activities. In conducting its authority, the Audit Committee has to cooperate with the parties who conduct the Internal Audit function in KPEI.
Keanggotaan dan Periode Jabatan Pengangkatan anggota Komite ditetapkan sesuai Keputusan Dewan Komisaris No. SK-01/DEKOM/IX/2008 dengan masa jabatan sampai dengan Juni 2010. Para anggota Komite ini merupakan pihak-pihak yang independen dan profesional dalam bidangnya masing-masing, serta memiliki kompetensi dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugas mereka.
The membership and period of the Appointment of the Committee members was based on Board of Commissioners Decision No.: SK-01/DEKOM/IX/2008 with the official period until June 2010. The committee members are independent and professional in their respective fields and have the required competency and experience to support the implementation of their duties.
Komposisi Komite Audit yang diangkat pada bulan September 2008 adalah sebagai berikut: 1. Sebastianus Harry Wiguna (Komisaris/Ketua) 2. Noeniek Herliani, SE AK, MM (Anggota) 3. Vonny Sulaimin (Anggota)
The composition of the Audit Committee, which was appointed on September 2008, were as follows: 1. Sebastianus Harry Wiguna (Commissioners/Chairman) 2. Noenik Herlinani, SE AK, MM (Member) 3. Vonny Sulaiman (Member)
SATUAN PEMERIKSA INTERNAL Satuan Pemeriksa Internal (SPI) bekerja secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. SPI bertanggung jawab antara lain untuk memastikan bahwa KPEI memiliki sistem pengendalian internal yang baik dan mematuhi hukum dan perundang-undangan, termasuk kebijakan dan prosedur internal KPEI, mengevaluasi kehandalan informasi keuangan dan tersedianya sarana-sarana yang memadai untuk menjaga dan melindungi aset-aset KPEI, serta melaksanakan tugas-tugas khusus yang relevan dengan pekerjaan audit. Sepanjang tahun 2009, SPI telah menyampaikan laporan-laporan audit yang terdiri dari laporan operasional audit dan laporan pengukuran kepuasaan pemakai jasa KPEI.
INTERNAL AUDIT The Internal Audit (SPI) works independently in performing their duties and responsibilities. SPI is responsible among others for ensuring that KPEI has a good internal control system and complies with the laws and regulation, including KPEI internal policies and procedure, evaluating the reliability and availability of financial means sufficient to maintain and protect KPEI asset, as well as performing special duties that are relevant to the audit. Throughout 2009, SPI has submitted the audit reports which consist of the operational audit report and measurement of KPEI customer satisfaction report.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 49
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
menjalankan fungsi pengawasan, antara lain dengan melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaan, memastikan ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang relevan, melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh Audit Internal, serta memantau kinerja auditor eksternal dan memastikan kemandiriannya dalam menjalankan tugas.
49
6/21/2010 10:26:15 PM
AUDITOR INDEPENDEN KPEI selalu menggunakan jasa akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan, meskipun KPEI bukan merupakan perusahaan publik. Hal ini dilakukan guna menjamin transparansi dan akuntabilitasnya. RUPS Tahunan tanggal 19 Juni 2009 menyetujui penggunaan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio dan Rekan selaku member of Deloitte Touche Tohmatsu, untuk meng-audit laporan keuangan KPEI untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
AUDITOR INDEPENDENT KPEI always uses the public accountant to audit the company financial statement, despite of the fact that KPEI is not the public company. This is done to ensure the transparency and accountability. The Annual GMS on 19 June 2009 approved to use a service of Public Accountant Firm (KAP) Osman Bing Stario dan Rekan as a member of Deloitte Touche Tohmatsu, to audit the KPEI financial report for the books of year that ended on 31 December 2009.
KOMUNIKASI DENGAN PARA STAKEHOLDER Dalam rangka memelihara akuntabilitas dan transparansi perusahaan, KPEI secara teratur menyampaikan berbagai informasi, khususnya yang terkait dengan kepentingan Anggota Kliring dan para pemangku kepentingan lainnya.
COMMUNICATIONS WITH STAKEHOLDERS In order to maintain the company accountability and transparency, KPEI regularly deliver a variety of information related particularly to the interest of Clearing Member and interest of the other stakeholder.
Sepanjang tahun 2009, KPEI menerbitkan 24 (dua puluh empat) pengumuman, antara lain tentang libur bursa, perubahan peraturan, penyesuaian nilai haircut efek, pemberlakukan saham eligible untuk transaksi PME dan 4 (empat) siaran pers tentang RUPS Tahunan, RUPS Luar Biasa, peringatan HUT Pasar Modal, dan konferensi pers akhir tahun. KPEI juga menerbitkan Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Masyarakat umum dapat mengikuti perkembangan terkini mengenai KPEI melalui situs www.kpei.co.id. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, dapat menghubungi Departemen Komunikasi Perusahaan KPEI melalui telp (62-21-5155115 ext. 5721, fax 62-21-5155120).
During the 2009, KPEI issued i.e. 24 (twenty four) announcements about exchange holiday, regulation, securities haircut value adjustment, eligible securities for SLB transaction, and 4 (four) press releases on the Annual GMS, the Extraordinary GMS, the mid-year report and end of year press release. KPEI also published Annual Report in Bahasa Indonesia and English. Public may follow the latest issues on official KPEI website at www.kpei.co.id. If you have any further question, you can contact the KPEI Corporate Communication Department by phone at: 6221-515 5115 ext. 5721 or fax at: 62-21-515 5120.
50 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 50
6/21/2010 10:26:15 PM
Fellowship
Kami memberdayakan seluruh komponen perusahaan untuk bekerjasama dan mendukung dalam menjalani setiap pekerjaan. Selalu dalam kebersamaan dan saling menghargai dalam bekerja. We empower every component of the company to work together and be supportive in carrying out every task. Always maintain togetherness and mutual respect at work.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 51
6/21/2010 10:26:19 PM
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility
Sebagai salah satu lembaga yang berperan sebagai Agent of Development dalam Perekonomian Indonesia, KPEI mempunyai peran dalam memajukan pasar modal pada khususnya serta Bangsa Indonesia pada umumnya. Oleh sebab itu memajukan pasar modal dan Bangsa Indonesia merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). KPEI mempercayai dua mata rantai kehidupan yaitu Pendidikan dan Kesehatan baik langsung maupun tidak langsung diyakini dapat memberikan kontribusi terhadap penyelesaian krisis Bangsa. Diharapkan perubahan sosial ekonomi dapat terjadi untuk menuju tatanan hidup yang lebih baik. Oleh karena itu, sedapat mungkin fokus utama program tanggung jawab sosial KPEI (CSR KPEI) ditujukan pada dua aspek tersebut.
As an institution that plays a role as an Agent of Development in Indonesian Economy, KPEI has a responsibility to improve the capital market in particular and the country in general. Therefore, to improve capital market and the Indonesia people become part of Corporate Social Responsibility (CSR). KPEI believes two main things in life, Education and Health, are considered to be able to contribute solution to the national crisis both direct and indirectly. It is expected that the change of social and economic structure can take place to have better life for the country. Therefore, the main program for KPEI CSR is as much as possible to focus in those two aspects.
Selama tahun 2009, CSR KPEI dijalankan baik bersamasama dengan Bapepam-LK dan SRO lain di Pasar Modal atau oleh KPEI sendiri. Dalam rangka memperingati 32 Tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, bersama Bapepam-LK dan SRO telah dilaksanakan program CSR dengan melakukan pembangunan sumur air dan pipanisasi air bersih dan sarana Mandi Cuci Kakus di Desa Cirukem, Kuningan, Jawa Barat dan Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga, Tangerang. Selain itu kami juga melakukan bantuan rehabilitasi rumah penduduk kepada 29 korban gempa, di Kuningan, Jawa Barat dimana kegiatan ini bekerja sama dengan Masyarakat Mandiri-Dompet Dhuafa.
During the year 2009, the KPEI CSR was conducted either by jointly with Bapepam-LK and the other SRO in capital market or by KPEI itself. In order to commemorate the 32 years of Indonesia capital market re-activated, BapepamLK and SRO run the CSR program by building the water well and the pipelines of clean water and sanitary equipment at Desa Cirukem, Kuningan, West Java and Desa Muara, Teluk Naga area, Tangerang. In addition, we facilitated the renovation of 29 earthquake victim’s houses in Kuningan, West Java where this activity is in cooperation with Masyarakat Mandiri-Dompet Dhuafa.
Dibidang pendidikan, kegiatan CSR bersama juga dilakukan dengan memberikan bantuan bagi perbaikan dan pembangunan sekolah di Bojonegoro, Jawa Timur dan memberikan bantuan beasiswa kepada beberapa SD Negeri di daerah Jakarta antara lain SDN Bendungan
In relation with education, the jointly CSR was conducted by donating the renovation and construction of the school in Bojonegoro, East Java as well as donating the scholarships to several public elementary school in Jakarta such as SDN Bendungan Hilir 12 Pagi, Madrasah
52 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 52
6/21/2010 10:26:30 PM
Ibtidaiyah Negeri 16, SDN Cililitan 03 Pagi and SDN Cibubur 05 Pagi.
Berkaitan dengan CSR yang ditujukan untuk masyarakat luas baik yayasan maupun perorangan, kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh Bapepam-LK dan SRO meliputi bentuk-bentuk kegiatan sosial lainnya seperti memberikan santunan ke panti asuhan dan panti jompo serta kegiatan donor darah.
For other CSR that was associated with the public both institution or individual, Bapepam-LK and SRO performed social activities consisted of many kind of social activities such as donating to the orphanage and the nursing home also the blood donors.
Khusus untuk program CSR yang dilakukan oleh KPEI adalah memberikan bantuan bagi PERTUNI serta bantuan dana operasional kepada beberapa Yayasan Yatim Piatu di daerah Bantar Gebang dan Rawa Lumbu.
Particular CSR program that was performed solely by KPEI was donating cash for PERTUNI and as well as the operational cash donation to several orphans institution in Bantar Gebang and Rawa Lumbu.
Pengembangan Pasar Modal Selain kegiatan di atas, KPEI bersama dengan SRO lain juga menjalankan beberapa program pendidikan yang secara spesifik dikaitkan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan produk-produk pasar modal berupa edukasi tentang Pasar Modal dengan menerima kunjungan Mahasiswa dari berbagai universitas antara lain Pasca Sarjana Islam Nusantara, Mahasiswa Universitas Lampung (UNILA), Mahasiswa Manajemen Bisnis ITB dan beberapa SMU di Jakarta. Pada kesempatan tersebut KPEI melakukan sosialisasi mengenai peran dan fungsi KPEI di Pasar Modal dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan Pasar Modal kepada khalayak umum.
The Development of Capital Market In addition to the activities mentioned before, KPEI together with other SRO conducted several education programs related to the improvement of knowledge and skills of capital market products such as education associated with the capital market knowledge. This program was performed by accepting the visit from students from various universities such as Pasca Sarjana Islam Nusantara, Universitas Lampung (UNILA), Manajemen Bisnis ITB and several public high schools in Jakarta. In this opportunity, KPEI addressed the role and function of KPEI in capital market in order to introduce the capital market to the public.
Sebagai bukti nyata komitmen KPEI terhadap pendidikan, KPEI bersama, BEI, KSEI dan PT Danareksa (Persero) membuka sekolah Pasar Modal untuk umum tanpa dikenakan biaya. Di tahun 2009, lebih dari 3.000 perserta mengikuti kegiatan ini. Tujuan dari penyelenggaraan sekolah Pasar Modal adalah untuk memasyarakatkan Pasar Modal dan meningkatkan jumlah investor. Sementara itu, bagi para pengguna jasa sendiri sebagai wujud komitmen KPEI dalam mengembangkan pasar, telah diselenggarakan kegiatan workshop yang bertemakan “Get Ready to Change Your New Business Process” pada bulan Juli–Agustus 2009. Kegiatan edukasi lainnya yang dilakukan oleh KPEI bersama dengan Bapepam-LK dan SRO lain adalah penyelenggaraan Investor Summit and Capital Market Expo pada tanggal 2-3 Desember 2009.
As a real commitment from KPEI to education, KPEI with IDX, KSEI and PT Danareksa (PERSERO) launched the capital market school for public with no cost. In 2009, more than 3,000 participants joint this program. The aim of this program was to make known the capital market industry and increase the investor number. Furthermore, as a concrete commitment to contribute to the development of the market, KPEI organized the workshop for its participants with the topic “Get Ready to Change Your New Business Process” on July-August 2009. The other education program which was performed by KPEI along with Bapepam-LK and other SRO was the arrangement of Investor Summit and Capital Market Expo on 2-3 December 2009.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 53
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Hilir 12 Pagi, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 16, SDN Cililitan 03 Pagi dan SDN Cibubur 05 Pagi.
53
6/21/2010 10:26:36 PM
Prudence
Kami menerapkan manajemen risiko yang tepat guna dalam mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan dan pengambilan keputusan yang kami laksanakan. Selalu bijaksana di setiap langkah. We apply effective risk management in deliberating impact from every action and decision that has been made. Remain wise in every step.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 54
6/21/2010 10:26:40 PM
HASIL-HASIL OPERASIONAL
OPERATIONAL RESULTS
LABA USAHA Pada tahun 2009, KPEI telah berhasil membukukan Laba Usaha sebesar Rp 102,19 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 9,22 miliar atau 8,28% bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2008 sebesar Rp 111,41 miliar. Penurunan ini disebabkan menurunnya Pendapatan Usaha Bersih Perseroan sebesar Rp 7,69 miliar atau 4,38% bila dibandingkan dengan tahun 2008 dan meningkatnya Beban Usaha sebesar Rp 1,53 miliar atau 2,38% bila dibandingkan dengan tahun 2008.
OPERATING INCOME In 2009, KPEI has booked an Operating Income of Rp 102.19 billion, or decreased by Rp 9.22 billion or 8.28% compared to the year 2008 at Rp 111,41 billion. The decrease was caused by the decline of the Company Net Operating Revenue at Rp 7.69 billion or 4.38% compared to the year 2008 and the increase of Operating Expenses by Rp 1.53 billion or 2.38% compared to the year 2008.
Rasio Laba Usaha dibandingkan dengan Pendapatan Usaha pada tahun 2009 adalah sebesar 56,30% mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar 58,69%. Demikian pula rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Bersih pada tahun 2009 sebesar 60,86% mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar 63,45%.
The Operating Income Ratio compared to Operating Revenue in 2009 is 56.30% or dropped by 58.69% compared to the year 2008. Also for the Operating Income Ratio to Net Operating Revenues in 2009 is 60.86% or declined 63.45% compared to the year 2008.
LABA BERSIH Walaupun Laba Usaha mengalami penurunan, namun pada tahun 2009 KPEI berhasil membukukan kenaikan Laba Bersih dibandingkan dengan tahun 2008. Laba Bersih tahun 2009 sebesar Rp 121,36 miliar, meningkat sebesar Rp 53,81 miliar atau 79,68% dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya hanya Rp 67,54 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih. Bila pada tahun 2008, pada pos ini membukukan adanya Beban Lain-lain bersih sebesar Rp 2,14 miliar maka pada tahun 2009 justru membukukan Pendapatan Lain-lain Bersih dalam jumlah yang luar biasa yaitu sebesar Rp 54,04 miliar.
NET INCOME Although the Operating Income decreased, however in 2009 KPEI has succeeded to increase the Net Income compared to the year 2008. The Net Income of 2009 is Rp 121.36 billion, increased by Rp 53.81 billion or 79.68% compared to the year 2008 which was only amount of Rp 67.54 billion. The increase was caused by the Other Income (Expenses)–Net. If in 2008, the Other Expenses– Net was Rp 2.14 billion, thus in 2009 booked the Other Income–Net in an extraordinary amount by Rp 54.04 billion.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 55
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
DISKUSI DAN ANALISIS MANAJEMEN
Management, Discussion and Analysis
55
6/21/2010 10:26:42 PM
Diskusi dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis
Rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha Bersih mengalami peningkatan luar biasa dari 38,46% pada tahun 2008 menjadi 72,28% pada tahun 2009.
The Net Income Ratio to the Net Operating Revenue was significantly increased from 38.46% at the year 2008 to 72.28% at the year 2009.
Laba Bersih per saham pada tahun 2009 sebesar Rp 8,09 juta, meningkat sebesar 79,68% dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 4,50 juta.
The Net Income per shares in 2009 is Rp 8.09 million, increased 79.68% compare to the year 2008 at Rp 4.50 million.
LAPORAN LABA RUGI | INCOME STATEMENTS Uraian | Description
2009
2008
2007
2006
2005
181,520
189,833
192,381
92,550
73,717
Setoran atas PNBP Contribution on Non Tax State Revenues
(13,614)
(14,237)
(14,429)
0
0
Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues
167,906
175,596
177,952
92,550
73,717
65,712
64,182
48,702
42,919
37,863
102,194
111,414
129,250
49,631
35,854
54,036
(2,139)
19,235
11,592
5,938
Laba Sebelum Pajak Income Before Tax
156,230
109,275
148,485
61,223
41,792
Beban Pajak Tax Expense
(34,872)
(41,734)
(43,389)
(18,521)
(12,859)
Laba Bersih Net Income
121,358
67,541
105,096
42,702
28,933
Pendapatan Usaha Operating Revenues Dikurangi : | Less:
Beban Usaha Operating Expenses Laba (Rugi) Usaha Operating Income (Loss) Penghasilan Lain-lain Bersih Other Income - Net
(dalam jutaan Rupiah) | (figures in millions Rupiah)
PENDAPATAN USAHA BERSIH Komponen Pendapatan Usaha KPEI adalah Pendapatan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham, Jasa Pengelolaan Dana Jaminan dan Jasa Pinjam Meminjam Efek serta Pendapatan Lainnya. Secara Keseluruhan Pendapatan Usaha KPEI pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 181,52 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 8,31 miliar atau 4,38% dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 189,83 miliar.
THE NET OPERATING REVENUE The component of KPEI Operating Revenue consist of Clearing and Guarantee of Stock Transaction Settlement Fee, Guarantee Fund Management Services and Securities Lending and Borrowing Services also Other Revenue Services. In general, the KPEI Operating Revenue in 2009 was Rp 181.52 billion, decreased Rp 8.31 billion or 4.38% compared to the year 2008 which was amount of Rp 189.83 billion.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No.KEP181/BL/2007 tanggal 13 Juni 2007, KPEI dikenakan biaya tahunan sebesar 7,5% dari Pendapatan Usaha sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Besarnya PNBP tahun 2009 adalah sebesar Rp 13,61 miliar. Komponen Beban Jasa sebagai PNBP disajikan sebagai pengurang Pendapatan Usaha Kotor Perseroan.
Based on the Decree of Bapepam-LK No.: KEP-181/ BL/2007 on 13 June 2007, KPEI was imposed the annual fee at 7.5% from the Operating Revenue as the Non-tax State Revenues (PNBP). The amount of PNBP in 2009 was Rp 13.61 billion. PNBP is calculated as the reduction of the Company Gross Operating Revenue.
56 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 56
6/21/2010 10:26:48 PM
By PNBP, the KPEI Net Operating Revenue in 2009 was Rp 167,91 billion, decrease at Rp 7,69 billion or 4.38% from Rp 175,59 billion in the year 2008.
Dengan adanya Beban Jasa tersebut, maka Pendapatan Usaha Bersih KPEI pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 167.91 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 7.69 miliar atau 4,38% dari Rp 175.59 miliar pada tahun 2008. PENDAPATAN USAHA BERSIH | NET OPERATING REVENUE
Pendapatan Usaha : Operating Revenues Jasa Kliring Saham Stock Clearing Fee Jasa Kliring Derivatif Derivative Clearing Fee Jasa Pinjam Meminjam Efek Securities Borrowing & Lending Fee Jasa Pengelolaan Dana Jaminan Guarantee Fund Management Fee Jasa Lainnya Other Services Jumlah Pendapatan Usaha Total Operating Revenue Dikurangi: | Less: Setoran atas Penerimaan Negara bukan Pajak (PNBP) Contribution on Non Tax State Revenues Jumlah Pendapatan Usaha Bersih Total Operating Revenues - Net
2009 Rp. (Jutaan)
%
2008 Rp. (Jutaan)
%
2007 Rp. (Jutaan)
%
170,990
94.20
185,067
97.49
187,489
97.46
-
0.00
-
0.00
2
0.002
213
0.12
431
0.23
463
0.24
10,186
5.61
4,220
2.22
4,330
2.25
131
0.07
115
0.06
97
0.05
181,520
100.00
189,834
100.00
192,381
100.00
(13,614)
(14,237)
(14,429)
167,906
175,596
177,952
JASA KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI PERDAGANGAN SAHAM Pendapatan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham memberi kontribusi terbesar atas total Pendapatan Usaha KPEI ditahun 2009 yang mencapai Rp 170,99 miliar. Sejalan dengan penurunan nilai transaksi pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008, nilai Pendapatan Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham mengalami penurunan sebesar Rp 14,08 miliar atau 7,61% dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 185,07 miliar.
CLEARING AND SETTLEMENT GUARANTEE SERVICES FOR SECURITIES TRANSACTION The Income from Clearing and Settlement Guarantee Services for Securities Transaction has reached the highest contribution over the KPEI Operating Revenue in 2009 in amount of Rp 170.99 billion. In line with the decrease of transaction value in 2009 compared to the year 2008, the Clearing and Settlement Guarantee Services for Securities Transaction Income dropped by Rp 14.08 billion or 7.61% compared to the year 2008 that was in amount of Rp 185.07 billion.
JASA PINJAM MEMINJAM EFEK Pendapatan Jasa Pinjam Meminjam Efek (PME) pada tahun 2009 sebesar Rp 213,25 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 217,49 juta dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 430,74 juta. Walaupun secara absolut penurunan tersebut nilainya tidak terlalu besar, namun secara relatif penurunan tersebut sangat signifikan yaitu sebesar 50,49%. Penyebab penurunan Pendapatan Jasa PME dikarenakan fasilitas PME baru dibuka kembali mulai pada bulan Juni 2009 sejak dihentikan pada tahun 2008. Penghentian fasilitas PME dilakukan dengan mempertimbangkan adanya krisis keuangan yang melanda dunia di tahun 2008.
SECURITIES LENDING AND BORROWING INCOME The Securities Lending and Borrowing Income in 2009 was Rp 213.25 million, decreased by Rp 217.49 million compared to the year 2008 that was in amount of Rp 430.74 million. Even though there was a minor absolute decline, however relatively there was significant decrease of 50.49%. The decrease was caused by the re-opening of SLB on June 2009 after it was suspended in 2008. The suspended was conducted considering the financial crisis in 2008.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 57
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Uraian | Description
57
6/21/2010 10:26:54 PM
Diskusi dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis
JASA PENGELOLAAN DANA JAMINAN Berbeda dengan pendapatan yang berasal dari Jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Saham dan Jasa Pinjam Meminjam Efek yang mengalami penurunan, pendapatan dari Jasa Pengelolaan Dana Jaminan mengalami peningkatan. Perseroan berhasil membukukan pendapatan dari Jasa Pengelolaan Dana Jaminan pada tahun 2009 sebesar Rp 10,19 miliar atau meningkat tajam sebesar 141,37% bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar Rp 4,22 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh semakin besar nilai aset atas Dana Jaminan yang dikelola oleh KPEI dan juga ketepatan pengelola dalam melakukan kombinasi pilihan investasi. Dana Jaminan yang dikelola oleh perseroan pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp 1,16 triliun atau meningkat sebesar 27,91% setara Rp 253,65 miliar dari nilai Dana Jaminan yang dikelola hingga akhir tahun 2008 sebesar Rp 908,81 miliar.
GUARANTEE FUND MANAGEMENT SERVICES Different from the income from the Clearing and Settlement Guarantee Services for Securities Transaction and Securities Lending and Borrowing Services which was decreased, the income from Guarantee Fund Management was increased. The Company has succeeded booking the income from Guarantee Fund Management in 2009 at Rp 10.19 billion or significantly increased at 141.37% compared to the year 2008 at Rp 4.22 billion. The increase was caused by an increased of asset value of Guarantee Fund that was managed by KPEI as well as an accuracy of the management in combining the investment option. The Guarantee Fund that was managed by the company in 2009 was Rp 1.16 trillion or increased 27.91% equal to Rp 253.65 billion from the management of Guarantee Fund value in the end of 2008 at Rp 908.81 billion.
BEBAN USAHA Komponen Beban Usaha terdiri dari beban Gaji, Honor dan Tunjangan, Beban Pengembangan Usaha, Beban Umum dan Administrasi, Beban Penyusutan, Beban Sewa dan Beban Pemeliharaan Teknologi informasi. Secara keseluruhan, Beban Usaha pada tahun 2009 memang mengalami peningkatan sebesar Rp 1,53 miliar dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu dari Rp 64,18 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 65,71 miliar pada tahun 2009, namun demikian peningkatan tersebut secara relatif tidak signifikan yaitu hanya sebesar 2,38%.
OPERATING EXPENSES Components of Operating Expenses consist of salaries, honorarium and allowances, Business Development Expenses, General and Administrative Expenses, Depreciation Expenses, Rental Expenses also Information Technology Maintenance. Overall, the Operating Expenses in 2009 increased by Rp 1.53 billion compared to the year 2008 at Rp 64.18 billion and became Rp 65.71 billion in 2009, however it increased slightly to only 2.38%.
BEBAN USAHA PER AKUN | OPERATING EXPENSES PER ACCOUNT Uraian | Description Beban Usaha | Operating Expenses : Gaji, honor dan tunjangan Salaries, honorarium, allowances Pengembangan usaha Business development Umum dan administrasi General & Administrative Penyusutan Depreciation Sewa Rent Pemeliharaan Teknologi Informasi Maintenance of Information Technology Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses
2009
2008
2007
2006
2005
28,500
29,982
21,787
17,831
16,575
15,420
16,037
11,912
9,959
6,474
12,908
10,161
8,245
8,067
5,994
3,771
3,547
2,694
2,843
2,930
2,632
2,248
2,192
2,032
1,427
2,481
2,207
1,872
2,187
4,463
65,712
64,182
48,702
42,919
37,863
(dalam jutaan Rupiah) | (figures in millions Rupiah)
58 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 58
6/21/2010 10:26:59 PM
Salaries, Honorarium and Allowances Salaries, Honorarium and Allowance Expenses consist of Salaries, Honorarium, Employee, Directors, and Commissioners Allowances, also Post-employment Benefit.
Beban ini tetap merupakan komponen terbesar dari seluruh Beban Usaha, seperti yang terjadi pada tahuntahun sebelumnya. Pada tahun 2009, Beban Gaji, Honor dan Tunjangan sebesar Rp 28,50 miliar, turun sebesar Rp 1,48 miliar atau turun 4,94% dibandingkan dengan beban tahun 2008 yang besarnya Rp 29,98 miliar.
These expenses are still the biggest component for all the Operating Expenses, as conducted in the previous year. In 2009, Salaries, Honorarium and Allowance Expenses are Rp 28.50 billion, decreased by Rp 1.48 billion or 4.94% compared to the expenses in 2008 at Rp 29.98 billion.
Penurunan tersebut terutama disebabkan penurunan bonus yang signifikan untuk karyawan, direksi dan Komisaris pada tahun 2009 dibandingkan dengan bonus tahun 2008. Pada dasarnya Beban Gaji, Honor dan Tunjangan pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2008. Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya penyesuaian Gaji, Honor dan Tunjangan, adanya tambahan karyawan baru serta adanya pesangon bagi karyawan yang mengundurkan diri. Jumlah penambahan karyawan baru yang direalisasikan pada tahun 2009 adalah 11 orang karyawan.
The decrease was caused by the significant decrease of bonus for employees, directors and commissioners in 2009. Basically, Salaries, Honorarium and Allowance Expenses in 2009 increased compared to the year 2008. The increase was caused by the adjustment of Salaries, Honorarium and allowances, the increasing of new employees also the separation pay for the resign employee. The amounts of new employees in 2009 are 11 employees.
BEBAN PENGEMBANGAN USAHA Beban Pengembangan Usaha terdiri dari Beban Pengembangan Pasar Modal, Beban Pelatihan Anggota Kliring, Beban Publikasi, Beban Sumbangan (CSR) dan Beban Sponsor serta Beban Lainnya.
THE BUSINESS DEVELOPMENT EXPENSES The Business Development Expenses consists of Capital Market Development, Training of Clearing Members, Publication, Donation (CSR) and Sponsorship also Others Expenses.
Pada tahun 2009, Beban Pengembangan Usaha tercatat sebesar Rp 15,42 miliar, turun sebesar Rp 0,62 miliar atau 3,85% dari tahun 2008 yang besarnya Rp 16,04 miliar. Penurunan Beban Pengembangan Usaha ini terutama disebabkan oleh turunnya Beban Pengembangan Pasar Modal sebesar Rp 1,78 miliar atau 14,41% yaitu dari Rp 12,38 miliar pada tahun 2008 menjadi hanya Rp 10,59 miliar pada tahun 2009 dan penurunan Beban Lainnya sebesar Rp 0,13 miliar. Namun demikian, karena terdapat peningkatan yang signifikan pada Beban Pelatihan Anggota Kliring sebesar Rp 1,14 miliar yaitu dari Rp 0,59 miliar pada tahun 2008 meningkat menjadi Rp 1,72 miliar pada tahun 2009 dan adanya peningkatan Beban Publikasi sebesar Rp 0,43 miliar yaitu dari Rp 1,27 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 1,70 miliar pada tahun 2009, maka penurunan Beban Pengembangan Usaha hanya sebesar Rp 0,62 miliar.
In 2009, Business Development Expenses booked at Rp 15.42 billion, decreased by Rp 0.62 billion or 3.85% compared to 2008 which was amount of Rp 16.04 billion. The decrease of Business Development Expenses were caused by the decline of Capital Market Development Expenses at Rp 1.78 billion or 14.41% which was from Rp 12.38 billion in 2008 became only Rp 10.59 billion in 2009 and the decrease of Other Expenses were Rp 0.13 billion. However there was a significant increase in Training of Clearing Members Expenses at Rp 1.14 billion which was from Rp 0.59 billion in 2008 increased to Rp 1.72 billion in 2009 and an increased of Publication Expenses at Rp 0,43 billion which was from Rp 1.27 billion in 2008 up to Rp 1.70 billion at 2009, therefore the reduction of Business Development Expenses was only Rp 0.62 billion.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 59
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Gaji, Honor dan Tunjangan Beban Gaji, Honor dan Tunjangan terdiri dari Gaji, Honor dan Tunjangan Karyawan, Direksi dan Komisaris, serta imbalan pasca kerja.
59
6/21/2010 10:27:00 PM
Diskusi dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Komponen Beban Umum dan Administrasi adalah Biaya Konsultan, Beban Peralatan Kantor, Beban Pelatihan dan Literatur, Beban Telekomunikasi, Beban Asuransi, dan Beban Rapat serta Beban Lainnya.
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES General and Administrative Expenses consists of Consultant Fee, Office Supplies, Training and Library, Telecommunications, Insurance, Meeting also Others Expenses.
Pada tahun 2009, Beban Umum dan Administrasi tercatat sebesar Rp 12,91 miliar meningkat sebesar Rp 2,75 miliar atau 27,04% bila dibandingkan dengan Beban Umum dan Administrasi tahun 2008 yang besarnya Rp 10,16 miliar. Peningkatan terbesar Beban Umum dan Administrasi adalah Beban Konsultan diikuti oleh Beban Telekomunikasi dan Beban Asuransi serta Beban Lainnya.
In 2009, General and Administrative Expenses were Rp 12.91 billion, increased by Rp 2.75 billion or 27.04% compared to the General and Administrative Expenses in 2008 which were Rp 10.16 billion. The major increasing of General and Administrative Expenses were the Consultant Fee Expenses followed by Telecommunications Expenses and Insurance Expenses also Others Expenses.
Peningkatan Beban Konsultan sebesar Rp 2,60 miliar atau 132,24% yaitu dari Rp 1,97 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 4,57 pada tahun 2009. Peningkatan Beban Konsultan ini sangat erat kaitannya dengan upaya KPEI untuk terus mengembangkan infrastruktur dan proses bisnis agar menjadi lebih efisien dan efektif sehingga diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada AK dan bersaing dengan institusi sejenis dalam lingkup regional dan internasional.
The increase of Consultant Fee Expenses by Rp 2,60 billion or 132.24% were from Rp 1,97 billion in 2008 up to Rp 4,57 billion in 2009. The increased of Consultant Fee Expenses was related to the KPEI effort to develop the infrastructure and business process thus it was expected to be more efficient and effective and it was expected to increase the service to CM and competed with the similar institution in regional and international.
BEBAN PENYUSUTAN Beban penyusutan pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp 3,77 miliar, naik sebesar Rp 0,22 miliar atau 6,33% dibandingkan dengan Beban penyusutan pada tahun 2008 yang besarnya Rp 3,55 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan adanya penambahan Aktiva Tetap ditahun 2009.
DEPRECIATION EXPENSES The Depreciation Expenses in 2009 was Rp 3.77 billion, increased by Rp 0.22 billion or 6.33% compared to the Depreciation Expenses at 2008 which were Rp 3.55 billion. The increase was caused by the adding of equipments and facilities in 2009.
BEBAN SEWA Beban sewa merupakan beban atas sewa ruang kantor. Beban sewa pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp 2,63 miliar naik sebesar Rp 0,38 miliar atau 17,09% dari Rp 2,25 miliar pada tahun 2008. Kenaikan Beban Sewa ini terutama diakibatkan penambahan luas ruang kerja yang berlokasi di lantai dua.
LEASEHOLD EXPENSES The Leasehold Expenses is the lease over the office room. The Leasehold Expenses in 2009 was Rp 2.63 billion increased by Rp 0.38 billion or 17.09% from Rp 2.25 billion in 2008. The increase of Leasehold Expenses was caused by adding of the office room where located in the second floor.
BEBAN PEMELIHARAAN TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY MAINTENANCE EXPENSES The Information Technology Maintenance Expenses was the expenses over the hardware and software maintenance which is owned by the Company. In 2009, the Information Technology Maintenance Expenses were Rp 2.48 billion, increased by Rp 0.27 billion or 12.42% compared to the year 2008 which were in amount of Rp 2.21 billion.
Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi merupakan beban atas pemeliharaan hardware dan software yang dimiliki oleh Perseroan. Pada tahun 2009, Beban Pemeliharaan Teknologi Informasi sebesar tercatat sebesar Rp 2,48 miliar, naik sebesar Rp 0,27 miliar atau 12,42% dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 2,21 miliar.
60 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 60
6/21/2010 10:27:00 PM
OTHERS INCOME NET The Others Income – Net in 2009 were Rp 54.04 billion increased by Rp 56.17 billion or 2,626.43% compared to the year 2008 which booked the Others Expenses – Net were Rp 2.14 billion. The biggest component of Others Income were the unrealized gain in changes of fair value of mutual funds and the interest income as well as the Payment Bank contribution income.
Penghasilan Laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana tercatat sebesar Rp 28,93 miliar meningkat Rp 57,15 miliar atau meningkat 202,55% dibandingkan dengan tahun 2008 yang menderita rugi belum terealisasi atas penurunan nilai wajar reksadana sebesar Rp 28,21 miliar. Kenaikan ini disebabkan semakin membaiknya harga saham-saham yang menjadi underlying reksadana.
The Unrealized gain in changes of fair value of mutual funds were Rp 28.93 billion increased by Rp 57.15 billion or increased 202.55% compared to the year 2008 which were the unrealized loss in changes of fair value of mutual funds were Rp 28.21 billion. The increased was caused by the recovery of securities prices which became the underlying of mutual funds.
Penghasilan Bunga pada tahun 2009 sebesar Rp 26,16 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp 8,62 miliar atau 49,18% dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 17,53 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh ketepatan dalam menetapkan komposisi investasi yang menghasilkan return yang baik.
The Interest Income in 2009 was Rp 26.16 billion, increased by Rp 8.62 billion or 49.18% compared to the year of 2008 which were in amount of Rp 17.53 billion. The increase was caused by the correct placement of investment which gave the best return.
Penghasilan kontribusi Bank Pembayaran juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, penghasilan kontribusi Bank Pembayar sebesar Rp 1,74 miliar dan sebesar Rp 2,08 miliar pada tahun 2009, naik sebesar Rp 0,34 miliar atau 19,45%. Kenaikan ini disebabkan karena selama ini Penghasilan dari kontribusi Bank Pembayaran dibagi untuk seluruh SRO namun untuk tahun 2009 hanya dibagi 2 antara KSEI dan KPEI.
The Payment Bank contribution income was also increase. In 2008, the Payment Bank contribution income was Rp 1.74 billion and in 2009 was Rp 2.08 billion, increased by Rp 0.34 billion or 19.45%. The increase was caused by Payment Bank contribution income divided to all SRO however in 2009 was only divided for KSEI and KPEI.
BEBAN PAJAK Beban Pajak – Bersih Perseroan pada tahun 2009 sebesar Rp 34,87 miliar turun sebesar Rp 6,86 miliar atau 16,44% jika dibandingkan dengan tahun 2008 yang besarnya Rp 41,73 miliar.
TAX EXPENSES The Company Tax Expenses – Net in 2009 was Rp 34.87 billion, decreased by Rp 6.86 billion or 16.44% compared to the year 2008 which were in amount of Rp 41.73 billion.
ARUS KAS Kas dan setara Kas pada akhir tahun 2009 tercatat sebesar Rp 193,30 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 37,15 miliar atau 23,79% dari Rp 156,15 miliar pada akhir tahun 2008.
CASH FLOW Cash and Cash Equivalents at the end of 2009 were Rp 193.30 billion, increased by Rp 37.15 billion or 23.79% from Rp 156.15 billion at the end of the year 2008.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 61
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
PENGHASILAN LAIN LAIN – BERSIH Penghasilan Lain lain – Bersih pada tahun 2009 sebesar Rp 54,04 miliar naik sebesar Rp 56,17 miliar atau 2.626,43% dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencatat Beban Lain lain - Bersih sebesar Rp 2,14 miliar. Komponen terbesar penghasilan lain-lain adalah Laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana dan penghasilan Bunga serta penghasilan dari kontribusi Bank Pembayaran.
61
6/21/2010 10:27:00 PM
Diskusi dan Analisis Manajemen | Management Discussion and Analysis
Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi meningkat dari Rp 82,12 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 86,68 miliar pada tahun 2009. Kenaikan tersebut sebagai akibat kenaikan Penghasilan Bunga dan Penurunan Pembayaran Pajak.
The Net Cash Provided by Operating Activities increased from Rp 82.12 billion in 2008 up to Rp 86.68 billion in 2009. The increase was as the result of the raise of the Interest Income and the decrease of Income Tax Paid.
Kas Bersih yang digunakan untuk Investasi tercatat sebesar Rp 49,53 miliar pada tahun 2009. Penggunaan ini terutama karena adanya penempatan investasi jangka pendek sebesar Rp 23,20 miliar dan adanya pembelian aset tetap sebesar Rp 21,33 miliar.
The Net Cash Provided by (used in) Investment Activities was Rp 49.53 billion in 2009. The utilization was especially for the Placement in short-term investment in amount of Rp 23.20 billion and the purchase of equipment and facilities at Rp 21.33 billion.
ARUS KAS BERSIH | NET CASH-FLOW Uraian | Description
2009
2008
2007
2006
2005
Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Operasi Net Cash from Operating Activities Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Investasi Net Cash from Investment Activities Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Pendanaan Net Cash from Financing Activities Jumlah Kenaikan/Penurunan Kas Net Increase (decrease) In Cash and Cash Equivalents Kas dan Setara Kas Awal Tahun Cash & Cash Equivalent at Beginning of Year Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Cash and Cash Equivalent at End of Year
86,677
82,122
120,688
38,455
32,001
(49,526)
(47,675)
(100,588)
(6,457)
742
0
0
0
0
0
37,151
34,447
20,100
31,998
31,743
156,148
121,701
101,601
69,602
37,859
193,298
156,148
121,701
101,601
69,602
PENGOLAAN AKTIVA
ASSET MANAGEMENT
MODAL KERJA Aktiva Lancar pada akhir tahun 2009 tercatat sebesar Rp 1,755 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 887 miliar atau 102,20% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 868 miliar. Sedangkan Kewajiban Lancar pada akhir tahun 2009 tercatat sebesar Rp 1,397 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 790 miliar atau 130,15% dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp 607 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan Piutang dan Utang Penyelesaian Transaksi Bursa pada 3 (tiga) hari terakhir tahun 2009 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2008. Selain itu peningkatan Aktiva Lancar terjadi pada kas dan setara kas, dan investasi jangka pendek. Sedangkan pada Kewajiban Lancar peningkatan terjadi pada Hutang Pajak.
WORKING CAPITAL The Current Asset in the end 2009 was Rp 1.755 trillion, increased by Rp 887 billion or 102.20% compared to the year 2008 at Rp 868 billion. Meanwhile, the Current Liabilities at the end of 2009 was Rp 1.397 trillion, increased by Rp 790 billion or 130.15% compared to the 2008 which was in amount of Rp 607 billion. The increase was caused by the increase of Securities transaction settlement receivables and payable on the last 3 (three) days at the end of 2009 compared to the same period in 2008. Besides, the increase of current asset was conducted at the cash and cash equivalents, shortterm investments. Meanwhile, the increase of current liabilities was conducted at the Taxes payable.
62 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 62
6/21/2010 10:27:06 PM
The Net Working Capital, which was captured in the amount of current asset minus the current liabilities, increased by Rp 97 billion or 37.16% from Rp 261 billion in the end of 2008 up to Rp 358 billion at the end of 2009.
Rasio lancar (current ratio) pada tahun 2009 sebesar 125,63% dan pada tahun 2008 sebesar 142,99%, dengan demikian mengalami penurunan sebesar 12,14%. Walaupun mengalami penurunan, KPEI senantiasa mempertahankan tingkat likuiditas untuk menjamin tersedianya dana untuk kegiatan operasional dan Pengembangan Pasar Modal dan Belanja Modal.
The current ratio in 2009 was 125.63% and in 2008 was 142.99%, thus it was dropped by 12.14%. Although the current ratio was decreased, KPEI constantly maintained the liquidity level to guarantee the availability of cash for operational and the development Capital Market and Capital Expenditure.
BELANJA MODAL Pada tahun 2009 belanja modal untuk Aset Tetap difokuskan pada pengembangan sistem pengendalian risiko (Risk Management System) yang diperkirakan akan selesai pada pertengahan tahun 2010, Peralatan dan Sistem komputer serta pembangunan ruangan gedung yang disewa. Pengembangan sistem pengendalian risiko dilakukan untuk meningkatkan pengendalian risiko yang lebih baik dan untuk mempersiapkan diimplementasikannya penyelesaian transaksi secara langsung (Straight Through Processing). Selama tahun 2009, Belanja Modal untuk menambah Aktiva Tetap tercatat sebesar Rp 33,36 miliar.
CAPITAL EXPENDITURE In 2009 the capital expenditure for Equipment and Facilities were focused on the development of risk management system which was estimated would be finished in the middle of 2010 as well as leasehold of Equipment and computer System improvements. The risk management system development was performed to improve the better risk management and to prepare the implementation of transaction settlement by Straight through Processing. During the 2009, the Capital Expenditure is used to enlarge the Equipment and Facilities was booked in amount of Rp 33.36 billion.
Dengan adanya belanja modal tersebut nilai Aset Tetap – Bersih pada tahun 2009 mencatat kenaikan sebesar sebesar Rp 29,58 miliar atau 269,15% yaitu dari Rp 10,99 miliar pada akhir tahun 2008 menjadi Rp 40,57 miliar pada akhir tahun 2009.
By the capital expenditure, the value of Equipment and Facilities – Net in 2009 increased Rp 29.58 billion or 269.15% that was from Rp 10.99 billion at the end of 2008 up to Rp 40.57 billion at the end of 2009.
TOTAL EKUITAS Jumlah Ekuitas pada akhir tahun 2009 sebesar Rp 420,04 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp 129,33 miliar atau 44,49%. Peningkatan tersebut berasal dari Laba Bersih Tahun berjalan dan Laba belum terealisasi atas kenaikan wajar nilai Efek Hutang.
TOTAL EQUITY The Equity value at the end of 2009 was Rp 420.04 billion or increased by Rp 129.33 billion or 44.49%. The increased came from the Net Income for the year and the Unrealized gain in fair value of debt securities.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Modal Kerja Bersih yang tercermin dari besarnya nilai Aktiva Lancar dikurangi dengan Kewajiban Lancar mengalami kenaikan sebesar Rp 97 miliar atau 37,16% dari Rp 261 miliar pada akhir tahun 2008 menjadi Rp 358 miliar pada akhir tahun 2009.
63
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 63
6/21/2010 10:27:06 PM
KILAS BALIK 2009
Milestones of 2009
5 Januari Pembukaan Perdagangan 2009 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menkeu RI, Ketua Bapepam-LK, Kabiro dan Direksi SRO untuk ketiga kalinya meresmikan pembukaan perdagangan tahun 2009. Kehadiran Presiden dalam pembukaan ini diharapkan dapat memberikan sentiment positif kepada harga saham yang per November 2008 mengalami penurunan drastis akibat krisis keuangan global.
5 January Opening Trade 2009 President Susilo Bambang Yudhoyono, accompanied by Minister of Finance, Chairman of Bapepam-LK, Bureau Head and Board Directors of SRO, for the third time officially opened the 2009 trading. The President’s presence in the opening event was expected to give positive sentiment to the share prices which experienced drastic declined in November 2008 due to global financial crisis.
13 Maret Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara KPEI dan RAZOR Pengembangan sistem Risk Management KPEI sebagai wujud memperkuat fungsi risk management oleh KPEI dalam Pasar Modal Indonesia, ditandai dengan penandatanganan MoU antara KPEI dengan RAZOR.
13 March The signing Memorandum of Understanding (MoU) between KPEI and RAZOR The development of Risk Management System KPEI as an achievement to enhance the risk management functions of KPEI in Indonesian capital market, by signing of MoU between RAZOR and KPEI.
2-5 Mei Sidang Tahunan Asian Development Bank (ADB), Bali Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka secara resmi sidang tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) ke 42, tanggal 2-5 Mei 2009 di Bali. KPEI dan SRO berpartisipasi dalam penyelenggaraan acara ini.
2-5 May Asian Development Bank (ADB) Annual Meeting, Bali President Susilo Bambang Yudhoyono officially opened the 42nd annual meeting of the Asian Development Bank (ADB) on 2-5 May, 2009 in Bali. KPEI and SRO participated in this event.
25 Mei Pinjam Meminjam Efek (PME) Level Sub Account KPEI dan KSEI menyelenggarakan sosialisasi sistem PME Lendable Pool Sub Account karena adanya kebutuhan transparansi kepemilikan efek Nasabah yang akan digunakan sebagai objek Pinjam Meminjam Efek (PME) oleh Anggota Kliring/Bank Kustodian sebagai lender serta alokasi efek dan lending revenue kepada nasabah.
25 May Securities Lending and Borrowing (SLB) Sub Account Level KPEI and KSEI addressed the publication of the SBL Lendable Pool Sub Account to meet the needs of transparency on Customer’s securities ownership to be used as object of Securities Borrowing and Lending (SBL) system by Clearing Member/Custodian Bank as lender as well as securities allocation and lending revenue to the investor.
17 Juni Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Sekolah Pasar Modal Tanggal 17 Juni 2009 dilakukan penandatanganan MoU antara Bapepam-LK, SRO dan Universitas Indonesia perihal pendirian Perhimpunan Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan khusus di bidang pasar modal.
17 June The signing of Capital Market School Memorandum of Understanding (MoU) On 17 June 2009, a MoU was signed between Bapepam-LK, SROs and University of Indonesia on the establishment of an Education Association to provide special education in capital market field.
64 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 64
6/21/2010 10:27:13 PM
20 Juni Pisah Sambut Direksi KPEI mengadakan acara sederhana dalam rangka perpisahan dengan Direksi lama Bapak Inarno Djajadi sekaligus penyambutan Direksi baru, Bapak Hoesen (Direktur Utama) dan Bapak Bambang Widodo (Direktur). Acara pisah sambut ini bertempat di Plataran Dharmawangsa. 29 Juni Donor Darah Pelaksanaan Donor Darah yang dilakukan secara rutin oleh KPEI bekerjasama dengan IPEI dan SRO serta Bapepam-LK sebagai salah satu wujud kepedulian Pasar Modal kepada stakeholder-nya. 2-4 Juli Asia Pacific Central Depository Group (ACG) Bangladesh KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan yang merupakan anggota Asia Pacific Central Depository Group (ACG) berkesempatan mengikuti pertemuan tahunan yang dilangsungkan di Dhaka, Bangladesh, tanggal 2 hingga 4 Juli 2009 yang lalu. 16-17 Juli Central Counterparty (CCP) Meeting, Mumbai KPEI menghadiri 6th Asia/Oceania CCP Meeting yang diadakan di Mumbai. Acara ini dihadiri beberapa Negara Asia/Oceania antara lain: Jepang, Korea, Taiwan, China, Indonesia dan India. Adapun tema penting yang diangkat pada acara ini adalah adalah CCP Risk Management. KPEI berkesempatan membawakan presentasi mengenai Risk Management Enhancement.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 65
19 June The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) The AGMS of KPEI was held on Friday, 19 June 2009. AGM approved of the appointment of KPEI Board of Directors for the period of 2009-2012 and several other agendas including the approval of Board of Directors annual report on the corporate operations and the corporate financial report including the report of controlling function toward corporate by Board of Commissioners for 2008 fiscal year, approval for the appointment of Public Accountant Office OSMAN TOUCHE TOHMATSU to audit corporate reports for 2009 fiscal year, as well as the approval for corporate additional stake in Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA). The AGMS was attended by IDX, the sole shareholder of KPEI. 20 June Board of Directors Farewell and Welcoming Ceremony KPEI held a simple farewell ceremony for Inarno Djajadi as well as welcoming new directors, Hoesen (President Director) and Bambang Widodo (Director). The ceremony took place at the Plataran Dharmawangsa. 29 June Blood Donation Blood Donation event was held regularly by KPEI in collaboration with IPEI, SROs, and Bapepam-LK as a form of Capital Market care for its stakeholders. 2-4 July Asia Pacific Central Depository Group (ACG), Bangladesh KPEI as a Clearing and Guarantee Institution which is a member of Asia Pacific Central Depository Group (ACG) had the opportunity to attend annual meeting held in Dhaka on 2 until 4 July 2009.
16-17 July Central Counterparty (CCP) Meeting, Mumbai KPEI attended 6th Asia/Oceania CCP Meeting held in Mumbai. The event attended by several Asia/ Oceania countries including: Japan, Korea, Taiwan, China, Indonesia and India. The crucial theme raised in the event was CCP Risk Management. KPEI took the opportunity to give the presentation on Risk Management Enhancement.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
19 Juni Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) RUPST KPEI dilaksanakan pada Jumat, 19 Juni 2009. RUPST menyetujui pengangkatan Direksi KPEI periode 2009-2012 dan beberapa agenda lain seperti persetujuan laporan tahunan Direksi tentang jalannya perseroan dan pengesahan laporan keuangan perseroan termasuk laporan fungsi pengawasan terhadap perseroan oleh Dewan Komisaris untuk tahun Buku 2008, persetujuan penunjukkan Kantor Akuntan Publik OSMAN TOUCHE TOHMATSU untuk mengaudit buku-buku Perseroan tahun buku 2009, serta persetujuan penambahan penyertaan perseroan di Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI). RUPST tersebut dihadiri oleh pemegang saham tunggal KPEI yaitu BEI.
65
6/21/2010 10:27:35 PM
Kilas Balik 2009 | Milestones of 2009
21-22 Juli Kunjungan Iran Securities Exchange Securities Exchange of Iran mengadakan kunjungan ke Indonesia pada tanggal 21-22 Juli 2009. 20 peserta tersebut berada di Indonesia selama kurang lebih dua hari dengan prioritas adalah kunjungan ke Bapepam-LK, SRO dan Danareksa yang bertujuan untuk bertukar pengalaman dan studi banding mengenai beberapa hal, diantaranya adalah gambaran singkat industri pasar modal di Indonesia.
21-22 July The visit of Iran Securities Exchange Securities Exchange of Iran visited Indonesia on 21-22 July 2009. 20 delegates were in Indonesia for around two days with priority visits to Bapepam-LK, SRO and Danareksa to exchange experience and conduct a comparative study on several issues, including brief description on capital market industry in Indonesia.
Juli-Agustus Workshop AK KPEI – Get Ready To Change Your New Business Process Sebagai bagian dari learning process, KPEI mengadakan workshop AK yang ke-5 pada bulan Juli-Agustus 2009. Acara yang bertemakan Get Ready To Change Your New Business Process dikemas dengan beberapa agenda penting, diantaranya, Roadmap Menuju Straight Through Procesing, Metodologi Perhitungan Risiko KPEI-Value at Risk (Var), dan Sosialisasi Sub Account Collateral & SID.
July-August Workshop AK KPEI – Get Ready To Change Your New Business Process As part of learning process, KPEI held the 5th workshop on July–August 2009. The event’s theme Get Ready To Change Your Business Process was packaged with several important agendas, including Roadmap Toward Straight Through Processing, KPEI Risk Valuation Methodology – Value at Risk (VaR), and socialization of Sub Account Collateral & SID.
22 Juli 5th Surveillance Visit Assessment ISO 2009 KPEI dilaksanakan pada 22 Juli 2009 KPEI berhasil mempertahankan ISO 9001:2000 pada 5th Surveillance Visit Assessment yang bertujuan untuk menjamin bahwa KPEI akan memberikan jasa kepada pelanggannya yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
22 July 5th Surveillance Visit Assessment ISO 2009 Conducted on 22 July 2009, KPEI succeeded to maintain ISO 9001:2000 during the 5th Surveillance Visit Assessment which was aimed to ensure that KPEI provides services to its customers in compliance with the requirements.
5 Agustus Ulang Tahun KPEI Pada tanggal 5 Agustus 2009 KPEI berulang tahun ke 13. Direksi dan seluruh karyawan melaksanakan syukuran sederhana di lobby Direksi KPEI lt. 5. Meskipun sederhana, acara ini tidak mengurangi kehikmatan ulang tahun KPEI tahun ini.
5 August KPEI Anniversary On 5 August 2009 KPEI had its 13th anniversary. The Directors and all employees held a simple ceremony at the KPEI Directors lobby on 5th floor. However simple, the ceremony remained as a solemn event to celebrate KPEI anniversary this year.
66 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 66
6/21/2010 10:27:46 PM
12 August Press Conference for Capital Market Anniversary The press conference on the 32nd Anniversary of the Reactivation of Indonesian Capital Market was held on 12 August 2009 at the IDX Gallery. The press conference was attended by Bapepam-LK and SROs who presented their performance reports during January-August 2009.
5 Oktober Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bertempat di Ruang Rapat Utama KSEI, Senin, 5 Oktober 2009 diselenggarakan RUPSLB. Rapat tersebut secara aklamasi menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan KPEI Tahun 2010.
5 October Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) The Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) was held on Monday, 5 October 2009 at the Main Meeting Room of KSEI. The meeting has an acclamation approval on the 2010 Annual Working and Budgeting Plan of KPEI.
12-14 Oktober Sharing Session Knowledge Management (KM) Sharing Session dalam rangka sosialisasi metode KM kepada seluruh karyawan KPEI untuk mewujudkan organisasi pembelajar.
12-14 October Sharing Session Knowledge Management (KM) Sharing Session to address KM’s method to the KPEI employees with aims to pursuit learning organization.
23-25 Oktober Adversity KPEI mengadakan kegiatan pelatihan Adversity untuk pertama kali di kawasan perkemahan Ciwidey, Jawa Barat. Acara yang dipandu oleh tim Inspira dan Anggota Paskhas ini bertujuan untuk melatih mental karyawan menjadi lebih tangguh walaupun dalam suatu keadaan penuh dengan keterbatasan. 6-8 November Outing KPEI Salah satu program SDM untuk membangun kebersamaan dan silaturahmi diantara sesama karyawan adalah dengan mengadakan kegiatan outing di Bandung.
23-25 October Adversity KPEI held Adversity training program for the first time at the camping area Ciwidey, West Java. The event was led by Inspira team and members of Special Army Force to train the employees’ mentality become stronger during limited circumstances.
6-8 November KPEI Outing One of the Human Resources programs to build the unity and ties among fellow employees was arranged an outing in Bandung.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
12 Agustus Konferensi Pers HUT Pasar Modal Konferensi pers Peringatan 32 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, dilangsungkan pada 12 Agustus 2009 bertempat di Galeri BEI. Konferensi pers ini dihadiri oleh Bapepam-LK, SRO dimana masing-masing institusi menyampaikan kinerjanya mulai dari Januari-Agustus 2009.
67
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 67
6/21/2010 10:28:02 PM
Kilas Balik 2009 | Milestones of 2009
2-3 Desember Investor Summit Setelah sukses melaksanakan dua kali Investor Summit di tahun 2007 dan 2008, SRO bersama Bapepam-LK kembali menjadi penyelenggara dari pelaksanaan Investor Summit III yang berlangsung di Ballroom Hotel Ritz Carlton tanggal 2-3 Desember 2009.
2-3 December Investor Summit After successfully holding two Investor Summit events on 2007 and 2008, SROs and Bapepam-LK became host of Investor Summit III held at the Ballroom of Ritz Carlton Hotel on 2-3 December 2009.
12-13 Desember Gathering Wartawan Solo Pelaksanaan gathering wartawan 2009 dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah. Acara tersebut dihadiri oleh Kabiro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK, Direksi SRO dan wartawan pasar modal dari berbagai media.
12-13 December Solo Journalists Gathering The journalists gathering in 2009 was held in Solo, Central Java. The gathering was attended by the Bureau Head of Transaction and Securities Institution of BapepamLK, Directors of SROs and capital market journalists from various media.
30 Desember Tutup Bursa Dengan berakhirnya tahun 2009, penutupan perdagangan dilakukan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan dihadiri pejabat Bapepam LK, SRO dan pelaku pasar.
30 December Closing of Stock Exchange In the end of 2009, closing trading ceremony was done by Minister of Finance, Sri Mulyani, and it was attended by Bapepam-LK, SROs and the market players.
1-30 Desember Forum Group Discussion (FGD) Untuk mensosialisasikan pengembangan sistem risk management dan mekanisme Straight Trough Processing KPEI menyelenggarakan FGD di hotel Mulia yang dihadiri oleh Direksi AK. Sosialisasi ini dilakukan dalam 4 batch penyelenggaraan dan secara langsung dibawakan oleh Direktur Utama KPEI, Bapak Hoesen.
1-30 December Forum Group Discussion (FGD) Forum Group Discussion was held by KPEI at Hotel Mulia which was attended by Board of Directors of CM and was aimed at informing the Risk Management project being developed by KPEI and the briefing on Straight Through Processing that will be implemented. The socialization was directly conducted by KPEI President Director, Hoesen.
68 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 68
6/21/2010 10:28:26 PM
DATA PERUSAHAAN
Corporate Information
STRUKTUR ORGANISASI
Company Structure PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Komite Audit
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Audit Committee
DIREKTUR UTAMA
Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit
PRESIDENT DIRECTOR Komite Kebijakan Kredit & Pengendalian Resiko
Credit Policy & Risk Management Committee
DIREKTUR DIRECTOR
Divisi Penjaminan, Pengendalian Resiko, & Pengembangan
Risk Management Division
Divisi Keuangan, Akuntansi & SDM
Finance, Accounting & Human Resources Division
General Manager II
Divisi Operasional Kliring & Penyelesaian
Divisi Hukum, Komunikasi & Umum
Operations Division
Legal, Communication & Support Division
Information Technology Division
Departemen Hukum
Departemen Operasional & Administrasi Sistem System Operations Department
Divisi Teknologi Informasi
Departemen Dana Jaminan, Agunan & Keanggotaan
Departemen Keuangan
Departemen Ekuiti
Departemen Pengendalian Risiko
Departemen Akuntansi
Risk Management Department
Accounting Department
Departemen Surat Utang & Derivatif
Departemen Komunikasi Perusahaan
Departemen Pengembangan Sistem
Departemen Pengkajian & Pengembangan Bisnis
Departemen Sdm
Departemen Pinjam Meminjam Efek & Repo
Departemen Urusan Umum
Departemen Dukungan Teknis
Fund Management & Membership Department
Research & Development Department
Finance Department
Human Resources Department
Equity Department
Fixed Income & Derivative Department
Securities Lending Borrowing & Repo Department
Legal Departement
Corporate Communication Department
General Affairs Department
System Development Department
Technical Support Department
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
General Manager I
69
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 69
6/21/2010 10:28:26 PM
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Agus Muhammad Komisaris Utama President Commissioner Memperoleh gelar sarjananya di bidang akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan gelar Magister Akuntansi dari Southern Illinois University, Amerika Serikat. Agus Muhammad memulai karirnya dengan menjabat sebagai Auditor perusahaan Minyak dan Gas Negara pada tahun 1977. Selama lebih dari 31 tahun menjalankan tugas berkenaan dengan Akuntansi di kalangan Pemerintah Indonesia dan sempat menjabat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Keuangan RI, Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek, serta Kepala Biro Pengelolaan Investasi dan Riset Bapepam. Menjabat sebagai Komisaris Utama semenjak tahun 2001, Agus Muhammad saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengelolaan Kekayaan Negara.
Obtaining his bachelor degree in accounting from Gajah Mada University, Yogyakarta and Master of Accounting from Southern Illinois University, United States of America. Agus Muhammad started his career as an Auditor for State Oil and Gas company in 1977. For more than 31 years working in the Accounting related jobs at the Indonesia Government environment and held a position of Inspector General at the Minister of Finance, Bureau Head of Securities Transaction and Institution, as well as Bureau Head of Investment Management and Research at Capital Market Supervisory Agency (Bapepam). Appointed as President Commissioner since 2001, Agus Muhammad also holds a position of Expert Staff for Ministry of Finance in State Asset Management Division.
70 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 70
6/21/2010 10:28:53 PM
Sebastianus Harry Wiguna Komisaris Commissioner
Merupakan lulusan jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di tahun 1983 dan meraih gelar Ph.D nya dari University of Birmingham, Inggris di tahun 1997. Rahmat Waluyanto memulai karirnya di Departemen Kuangan Republik Indonesia dan memiliki keahlian di bidang audit keuangan yang telah teruji di beberapa perusahaan BUMN di samping kegiatannya di Ikatan Komite Audit Indonesia. Selain menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2007, Rahmat Waluyanto juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia dan aktif sebagai dosen tamu di beberapa lembaga pendidikan.
Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta di tahun 1981. Sebastianus Harry Wiguna memiliki pengalaman yang luas selama 27 tahun di dunia pasar modal diantaranya di PT Bursa Efek Jakarta sebagai Direktur Pencatatan (1999–2005) dan merangkap sebagai Direktur Perdagangan (1999– 2000). Sebastianus Harry Wiguna pernah menjabat sebagai Direktur di beberapa perusahaan swasta antara lain PT Sinarmas Sekuritas (1995–1999) sebagai Direktur Utama dan sebagai Direktur Banker Trust Prima Securities Indonesia (1989–1995) dan Direktur PT Danareksa (Persero). Saat ini beliau masih menjabat sebagai Komisaris KPEI dan juga Direktur di PT Eagle Capital.
Graduated from Accounting major at Faculty of Economics, Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1983 and obtained his Ph.D degree from Birmingham University in England in 1997. Rahmat Waluyanto started his career at the Minister of Finance of the Republic of Indonesia and had expertise in financial audit which has been tested at several State-owned Enterprises, aside from his activities at the Indonesian Audit Committee Association. Beside his position as Commissioner since 2007, Rahmat Waluyanto also held the position of Director General of Debt Management at the Minister of Finance of Republic of Indonesia and active as guest lecturer at several educational institutions.
Obtaining his Accounting Degree from Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta, in 1981. Sebastianus Harry Wiguna has extensive experience for 27 years in capital market including as Director of Listing at the Jakarta Stock Exchange (1999-2005) and Director of Trading (1999-2002). Sebastianus Harry Wiguna has held various positions at some private companies such as President Director of PT Sinarmas Securities (1995-1999) and Director of Banker Trust Prima Securities Indonesia (1989-1995) and Director of PT Danareksa (Persero). He has held the position of Commissioner of KPEI since 2007 and currently is a Director at PT Eagle Capital.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 71
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Rahmat Waluyanto Komisaris Commissioner
71
6/21/2010 10:29:37 PM
DEWAN DIREKSI
Board of Directors
Bambang Widodo Direktur | Director
Hoesen Direktur Utama | President Director Menjabat sebagai Direktur Utama KPEI semenjak Juni 2009, Hoesen memiliki pengalaman hampir 16 tahun di dunia Pasar Modal. Memperoleh gelar sarjana di bidang pertanian dari Universitas Padjadjaran Bandung dan Magister Management di Universitas Pelita Harapan, Jakarta. Karirnya diawali di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai coordinator riset dan metodologi program. Karirnya di KPEI dimulai sebagai Kepala Divisi Penjaminan dan Manajemen Risiko (19962005) dan menjabat sebagai Direktur tahun (2005-2009).
Menjabat sebagai Direktur KPEI semenjak tahun 2009, Bambang Widodo menyandang gelar sarjana Akuntansi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Memiliki pengalaman semenjak tahun 1986 di dunia Pasar Modal yang diawali di Badan Pelaksana Pasar Modal sebagai staf Analisa Laporan Keuangan Biro Pendaftaran Emisi dan Akuntansi. Karirnya berlanjut di Bursa Efek Surabaya dari tahun 1989 hingga 1991 dan kemudian di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dari tahun 1991 hingga 2009 dengan jabatan terakhir Kepala Divisi Keanggotaan.
Hoesen has been the President Director of KPEI since June 2009, with his 16 years of experience in Capital Market. Obtaining his bachelor degree in agriculture from Padjadjaran University, Bandung and Magister Management degree from Pelita Harapan University, Jakarta. His career started at a Non-governmental Organization (NGO) as research and program methodology coordinator. His career at KPEI started as Head of Guarantee and Risk Management Division (19962005) and Director (2005-2009).
Bambang Widodo started as a Director at KPEI since the year 2009. Bambang Widodo held a degree in Accounting from the Gadjah Mada University in Yogyakarta. Having an experiences in the Capital Market since the 1986 and beginning in the Capital Market Executive Agency as a staff of Financial Reports Analysis of Bureau Registration Issuance and Accounting. His career continued in Surabaya Stock Exchange of 1989 to 1991 and the Indonesian Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) of 1991 to 2009 with his last position as the Head of Membership Division.
72 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 72
6/21/2010 10:30:12 PM
Division
Roni Gunardi Divisi Penjaminan, Pengendalian Risiko & Pengembangan Risk Management Division
Indriani Darmawati General Manager I
Sunandar General Manager II
Wening Kusharjani Divisi Keuangan, Akuntansi & Sumber Daya Manusia Finance, Accounting & Human Resources Division
Antonius Herman Azwar Divisi Operasional Kliring & Penyelesaian Operations Division
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
DIVISI
73 Aditya Gadiri H.P. Divisi Teknologi Informasi Information Technology Division
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 73
Suryadi Satuan Pemeriksa Internal Internal Audit
6/21/2010 10:30:41 PM
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan memeriksa dengan seksama serta menyetujui isi dari naskah Buku Laporan Tahunan Perusahaan tahun 2009 terlampir, yang di dalamnya juga memuat Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2009.
Board of Commissioners and Board of Directors’ Statement
The undersigned have read and duly examined and approved the Annual Report of the Company for the year 2009, which includes the Financial Statement for the year 2009.
Agus Muhammad
Komisaris Utama | President Commissioner
Rahmat Waluyanto
Sebastianus Harry Wiguna
Komisaris | Commissioner
Komisaris | Commissioner
Hoesen
Bambang Widodo
Direktur Utama | President Director
Berkaitan dengan tindakan kami selaku Direksi Perseroan terhitung sejak tanggal 19 Mei 2006 sampai dengan tanggal 19 Juni 2009, kami menyetujui Laporan Tahunan Perseroan 2009 yang menyangkut kejadian sampai dengan tanggal 19 Juni 2009.
Direktur | Director
With regard to our duties as Board of Directors from 19 May 2006 to 19 June 2009, we herewith agree with the Annual Report of the Company for period 2009 that relates to occurred until 19 June 2009.
Inarno Djajadi
Hoesen
Direktur Utama | President Director
Direktur | Director
74 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 74
6/21/2010 10:30:41 PM
LAPORAN KEUANGAN Financial Statement PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA 31 Desember 2009 dan 2008 31 December 2009 dan 2008
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 75
6/21/2010 10:30:47 PM
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
76 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 76
6/21/2010 10:30:48 PM
Independent Auditors’ Report
No. GA110 0149 KPEI ALH
No. GA110 0149 KPEI ALH
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
The Stockholders, Boards of Commissioners and Directors P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia Kami telah mengaudit neraca P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT Penilai Harga Efek Indonesia, perusahaan asosiasi yang dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Jumlah tercatat investasi pada perusahaan asosiasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 7.823.266.829 dan Rp 4.450.492.117 dan bagian rugi bersih perusahaan asosiasi sebesar Rp 1.627.225.288 dan Rp 549.507.883 untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut, termasuk dalam laporan keuangan Perusahaan. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang laporannya telah diberikan kepada kami, dan pendapat kami sejauh berkaitan dengan jumlah untuk PT Penilai Harga Efek Indonesia, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.
We have audited the accompanying balance sheets of P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia as of December 31, 2009 and 2008, and the related statements of income, changes in equity, and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company's management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits. We did not audit the financial statements of PT Penilai Harga Efek Indonesia, an associate which is accounted for by using the equity method of accounting. The carrying amount of investment in such associate of Rp 7,823,266,829 and Rp 4,450,492,117 as of December 31, 2009 and 2008, respectively and the equity in net loss of Rp 1,627,225,288 and Rp 549,507,883 for the years then ended are included in the accompanying financial statements. Those statements were audited by other independent auditors whose report expressed an unqualified opinion, have been furnished to us, and our opinion, insofar as it relates to the amounts included for PT Penilai Harga Efek Indonesia, is based solely on the reports of such other independent auditors.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, buktibukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits and the report of the other independent auditors provide a reasonable basis for our opinion.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Laporan Auditor Independen
77
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 77
6/21/2010 10:30:49 PM
Menurut pendapat kami berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, based on our audit and the report of the other independent auditors, such financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia as of December 31, 2009 and 2008, and the results of its operations and its cash flows for the years then ended in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.
OSMAN BING SATRIO & REKAN
Ali Hery Izin/ License No. 07.1.1004 15 Maret/ March 15, 2010 The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, the results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than those in Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
-2-
78 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 78
6/21/2010 10:30:50 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NERACA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
2009 Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Catatan/ Notes
2008 Rp ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset dana pengaman Dana disisihkan sebagai cadangan jaminan Investasi saham Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 53.603.697.058 tahun 2009 dan Rp 49.940.973.513 tahun 2008 Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
193.298.469.458 180.761.998.295
3d,4 3e,5
156.147.957.290 118.473.655.738
1.355.418.269.500 9.937.552.722 12.589.720.872 2.904.766.883 1.754.910.777.730
3f,6 3g,7 3g,8 3h,3l
578.300.113.500 6.249.426.909 6.603.597.048 2.121.613.345 867.896.363.830
5.192.052.254
3i,6
5.167.687.149
6.951.804.321 11.786.582.209 191.438.220
3i,9 3j,10 3p,26
6.951.804.321 8.413.807.497 323.297.964
40.570.751.240 4.193.765.538 68.886.393.782
3k,11 12
10.999.491.642 4.249.843.365 36.105.931.938
1.823.797.171.512
904.002.295.768
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Securities transactions settlement receivables Accounts receivable Other accounts receivable Prepaid expenses Total Current Assets NONCURRENT ASSETS Security fund assets Fund reserved for guarantee of settlement of securities transactions Investment in shares of stock Deferred tax assets - net Equipment and facilities - net of accumulated depreciation of Rp 53,603,697,058 in 2009 and Rp 49,940,973,513 in 2008 Other assets Total Noncurrent Assets TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR Hutang penyelesaian transaksi bursa Hutang pajak Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Jumlah Kewajiban Lancar
CURRENT LIABILITIES Securities transactions settlement payables Taxes payable Other liabilities Accrued expenses Unearned revenues Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban dana pengaman Kewajiban imbalan pasca kerja Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1 juta per saham Modal dasar - 60.000 saham Modal ditempatkan dan disetor 15.000 saham Laba (rugi) belum terealisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar efek hutang Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas
1.355.418.269.500 14.158.735.489 15.411.819.136 10.798.434.257 1.014.548.176 1.396.801.806.558 5.192.052.254 1.764.580.000 6.956.632.254
15.000.000.000
172.511.736 11.768.422.206 393.097.798.758 420.038.732.700
3f,6 3p,13 14 15 3n,16
578.300.113.500 5.951.441.990 7.384.191.229 13.272.998.402 1.739.076.595 606.647.821.716 5.167.687.149 1.477.395.000 6.645.082.149
NONCURRENT LIABILITIES Security fund liabilities Post-employment benefits obligation Total Noncurrent Liabilities
17
15.000.000.000
EQUITY Capital stock - Rp 1 million par value per share Authorized - 60,000 shares Subscribed and paid-up 15,000 shares
3e,5
(7.799.100.431)
3i,6 3c,3o,27
18
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.823.797.171.512
11.768.422.206 271.740.070.128 290.709.391.903
Unrealized gain (loss) in fair value of debt securities Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Equity
904.002.295.768
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
ASET
79 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 79
6/21/2010 10:30:50 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
2009 Rp PENDAPATAN USAHA BERSIH
167.906.099.243
BEBAN USAHA Gaji, honor dan tunjangan Pengembangan usaha Umum dan administrasi Penyusutan Sewa Pemeliharaan teknologi informasi Jumlah Beban Usaha
28.499.217.984 15.419.950.102 12.908.318.778 3.771.559.557 2.632.312.407 2.481.048.950 65.712.407.778
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Penghasilan dana kontribusi bank pembayaran Bagian rugi bersih asosiasi Laba (rugi) belum terealisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar reksadana Lainnya - bersih Pendapatan Lain-lain - Bersih
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Catatan/ Notes
3n,19 3n 20 21 22 11 3l,30e 23
102.193.691.465
24
2.077.259.299 (1.627.225.288)
16 3j,10
28.933.657.123 (1.505.854.128) 54.036.231.916
5 25
156.229.923.381
BEBAN PAJAK
(34.872.194.751)
LABA BERSIH
121.357.728.630
175.596.277.301
29.981.582.087 16.037.404.498 10.161.213.253 3.547.172.279 2.248.070.325 2.206.929.515 64.182.371.957 111.413.905.344
26.158.394.910
LABA SEBELUM PAJAK
2008 Rp
3p,26
17.534.401.771 1.739.076.577 (549.507.883)
OPERATING EXPENSES Salaries, honorarium and allowances Business development General and administrative Depreciation Rent Information technology maintenance Total Operating Expenses INCOME FROM OPERATIONS OTHER INCOME (CHARGES) Interest income Payment bank contribution income Equity in net loss of an associate
(28.212.775.692) 7.349.967.261 (2.138.837.966)
Unrealized gain (loss) in changes of fair value of mutual fund Others - net Other Income - Net
109.275.067.378
INCOME BEFORE TAX
(41.733.921.595)
TAX EXPENSE
67.541.145.783
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
NET OPERATING REVENUES
NET INCOME
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
80 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 80
6/21/2010 10:30:51 PM
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 81
15.000.000.000
-
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Saldo per 31 Desember 2009
Laba bersih tahun berjalan
-
Laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar efek hutang
3e,5
15.000.000.000
-
Saldo per 31 Desember 2008
Laba bersih tahun berjalan
-
Rugi belum terealisasi atas penurunan nilai wajar efek hutang
3e,5
15.000.000.000
Modal saham/ Capital stock Rp
Saldo per 1 Januari 2008
Catatan/ Notes
172.511.736
-
7.971.612.167
(7.799.100.431)
-
(7.834.685.431)
35.585.000
-5-
393.097.798.758
121.357.728.630
-
271.740.070.128
67.541.145.783
-
204.198.924.345
404.866.220.964
121.357.728.630
-
283.508.492.334
67.541.145.783
-
215.967.346.551
420.038.732.700
121.357.728.630
7.971.612.167
290.709.391.903
67.541.145.783
(7.834.685.431)
231.002.931.551
Jumlah ekuitas/ Total equity Rp
Balance as of December 31, 2009
Net income for the year
Unrealized gain in fair value of debt securities
Balance as of December 31, 2008
Net income for the year
Unrealized loss in fair value of debt securities
Balance as of January 1, 2008
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
11.768.422.206
-
-
11.768.422.206
-
-
11.768.422.206
Laba (rugi) belum terealisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar Saldo laba/ Retained earnings efek hutang/ Unrealized gain (loss) Belum ditentukan Telah ditentukan in fair value of penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah/ debt securities Appropriated Unappropriated Total Rp Rp Rp Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
81
6/21/2010 10:30:51 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 2009 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian untuk: Penyusutan Kerugian (keuntungan) pelepasan aset tetap Amortisasi dana kontribusi bank pembayaran Kewajiban imbalan pasca kerja Penghasilan bunga Bagian rugi bersih asosiasi Laba terealisasi atas pencairan reksadana Rugi (laba) belum terealisasi atas penurunan (kenaikan) nilai wajar reksadana Beban pajak Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Piutang penyelesaian transaksi bursa Piutang usaha Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain Hutang penyelesaian transaksi bursa Hutang pajak Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Pembayaran manfaat karyawan Penerimaan dana kontribusi bank pembayaran Penerimaan bunga Pembayaran pajak Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan investasi saham Penempatan investasi jangka pendek Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS DANA PENGAMAN Kenaikan aset dana pengaman Kenaikan kewajiban dana pengaman Kas Bersih Dari Aktivitas Dana Pengaman KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2008 Rp
156.229.923.381
109.275.067.378
3.771.559.557 20.630.938 (2.077.259.299) 427.970.000 (26.158.394.910) 1.627.225.288 (634.000.000)
3.547.172.279 (70.000.000) (1.739.076.577) 319.932.000 (17.534.401.771) 549.507.883 (773.283.934)
(28.933.657.123) 104.273.997.832
28.212.775.692 535.344.450 122.323.037.400
(777.118.156.000) (3.688.125.813) (5.359.097.339) (783.153.538) 56.077.827 777.118.156.000 158.540.581 (4.005.808.541) (2.474.564.145) (140.785.000) 1.352.730.880 23.978.295.158 (26.691.582.089) 86.676.525.813
1.853.144.260.500 9.378.521.266 712.074.659 (926.893.253) (1.458.187.687) (1.853.144.260.500) (1.621.806.555) (4.313.105.380) 4.790.194.912 (8.553.000) 16.943.511.830 (63.696.659.391) 82.122.134.801
(5.000.000.000) (23.196.000.000) (21.330.013.645) (49.526.013.645)
(5.050.000.000) (41.760.810.063) (934.550.085) 70.000.000 (47.675.360.148)
(24.365.105) 24.365.105 -
(20.233.782) 220.233.782 -
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustments for: Depreciation Loss (gain) on disposal of equipment and facilities Amortization of payment bank contribution Post-employment benefits expense Interest income Equity in net loss of an associate Realized gain on settlement of mutual fund Unrealized loss (gain) in fair value of mutual fund Tax expense Cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Securities transactions settlements receivables Accounts receivable Other accounts receivable Prepaid expenses Other assets Securities transactions settlements payables Taxes payable Other liabilities Accrued expenses Employee benefits paid Contribution from Payment Banks Interest received Income tax paid Net Cash Provided By Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement in investment in shares of stocks Placement in short-term investments Acquisitions of equipment and facilities Proceeds from sale of equipment and facilities Net Cash Used In Investing Activities CASH FLOWS FROM SECURITY FUND ACTIVITIES Increase in security fund assets Increase in security fund liabilities Net Cash From Security Fund Activities
37.150.512.168
34.446.774.653
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
156.147.957.290
121.701.182.637
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
193.298.469.458
156.147.957.290
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas operasi dan investasi yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap melalui hutang lain-lain
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
12.033.436.448
3.853.980.024
Noncash operating and investing activities: Addition to equipment and facilities through other liabilities
Cash and cash equivalents at beginning of period as reported in See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-6-
82 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 82
6/21/2010 10:30:53 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
UMUM
1.
GENERAL
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (Perusahaan), didirikan berdasarkan akta notaris No. 8 tanggal 5 Agustus 1996 dari Mudofir Hadi, S.H.. Akta pendirian dan anggaran dasar Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 tanggal 24 September 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 10 tanggal 4 Pebruari 1997, Tambahan No. 484. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 173 tanggal 19 Juni 2009 dari Aulia Taufani, S.H., selaku notaris pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H., mengenai perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT). Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 18 Agustus 2009.
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (the Company) was established based on Notarial Deed No. 8 dated August 5, 1996 of Mudofir Hadi, S.H.. The Company’s articles of association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-9083.HT.01.01.Th.96 dated September 24, 1996 and were published in Supplement No. 484 to State Gazette No. 10 dated February 4, 1997. The articles of association have been amended several times, most recently by notarial deed No. 173 dated June 19, 2009 of Aulia Taufani, S.H., as a substitute notary of Notary Sutjipto, S.H., concerning the changes in the Company’s article of association in accordance with Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company (UU PT). These changes have been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his decision letter No. AHU-39880.AH.01.02.Tahun 2009, dated August 18, 2009.
Perusahaan mendapat persetujuan sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui Surat Keputusannya No. Kep-26/PM/1998 tanggal 1 Juni 1998.
The Company obtained its operating license as a Clearing and Guarantee Institution from the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) in his decision letter No. Kep26/PM/1998 dated June 1, 1998.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan didirikan adalah untuk menunjang kebijaksanaan pemerintah dalam mengembangkan Pasar Modal Nasional, dengan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien.
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the Company was established to support the Indonesian Government’s policies in developing the National Capital Market by providing clearing and stock exchange transaction settlement guarantee services in an orderly, fair and efficient manner.
Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1997. Aktivitas Perusahaan adalah menyelenggarakan jasa kliring penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek dengan warkat dan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat. Pelaksanaan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan efek tanpa warkat dimulai sejak tanggal 24 Juli 2000, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. 1687/PM/2000.
The Company commenced its operations in 1997. The Company is engaged in providing services for settlement of transactions involving scrip trading of securities, as well as clearing and guarantee services for settlements of stock exchange transactions on scripless trading of securities. Settlement guarantee services for scripless trading of securities became effective on July 24, 2000, based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. 1687/PM/2000.
Perusahaan juga menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa untuk perdagangan derivatif yaitu Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE), Opsi Saham (OS), Jasa Pinjam Meminjam Efek serta Obligasi Korporasi.
The Company also provides services for clearing and guarantee of derivative securities transactions such as stock index futures trading, stock option trading, services for securities lending and borrowing and corporate bond.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
1.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
83
-7-
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 83
6/21/2010 10:30:54 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
2.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Perusahaan beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia Menara I Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Jumlah karyawan Perusahaan adalah 81 orang pada tahun 2009 dan 80 orang pada tahun 2008.
The Company is located at Indonesia Stock th Exchange Building, Tower I, 5 Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. The Company had 81 employees in 2009 and 80 employees in 2008.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
The Company’s Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009
2008
Komisaris Utama Komisaris
Agus Muhammad Rahmat Waluyanto Harry Wiguna
Agus Muhammad Rahmat Waluyanto Harry Wiguna
President Commissioner Commissioners
Direktur Utama Direktur
Hoesen Bambang Widodo
Inarno Djajadi Hoesen
President Director Director
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a.
2.
Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada tahun berjalan i.
ii.
a.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
ADOPTION OF REVISED STATEMENTS AND INTERPRETATIONS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK AND ISAK) Revised standards in issue adopted in the current period
not
i.
financial or after
Standards effective statements beginning January 1, 2010:
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
ii.
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Costs PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Standards effective statements beginning January 1, 2011:
for on
yet
for on
financial or after
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 2 (revised 2009), Statements of Cash Flows PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments PSAK 12 (revised 2009), Financial Reporting of Interest in Joint Venturer PSAK 15 (revised 2009), Accounting for Investments in Associates
-8-
84 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 84
6/21/2010 10:30:57 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
b.
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut yang telah diterbitkan tetapi belum diterapkan
b.
The following ISAKs are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan Perusahaan.
ISAK 7 (revised 2009), Consolidation: Special Purpose Entities ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities ISAK 10, Customer Loyalty Programmes ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners ISAK 12, Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contribution by Venturer
Management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements of the Company.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
Interpretation of Financial Accounting Standards in issue not yet adopted
ISAK berikut ini telah berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
3.
PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets PSAK 58 (revised 2009), Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations
3.
Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Financial Statement Presentation
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia and are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
85
-9-
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 85
6/21/2010 10:30:58 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan dana pengaman. b.
The statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing, financing and clearing fund activities.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
b.
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. c.
Penggunaan Estimasi
c.
and
Use of Estimates The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Kas dan Setara Kas
d.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. e.
Transactions
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah diestimasi.
d.
Foreign Currency Balances
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the dates of placement.
Investasi Jangka Pendek
e.
Short-term Investments
Deposito Berjangka
Time Deposits
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Time deposits with maturities of more than three months that are realizable within one year from balance sheet date are presented as short-term investments and stated at their nominal values.
- 10 -
86 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 86
6/21/2010 10:31:00 PM
f.
g.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Reksadana
Mutual funds
Investasi dalam unit penyertaan reksadana diklasifikasikan untuk diperdagangkan dan disajikan sebesar nilai wajar. Laba dan rugi belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai wajar investasi dalam unit penyertaan reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih reksadana yang bersangkutan pada tanggal neraca.
Investments in units of mutual fund are classified as trading and stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in the fair value are recognized in the current operations. The fair value of investments in units of mutual fund is based on the related mutual fund’s net assets value at balance sheet date.
Efek Hutang
Debt Securities
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi periode berjalan.
Investments in available for sale securities are stated at fair value. Gains and losses arising from the changes in the fair value are recognized directly in equity, until the security is disposed of or is determined to be impaired, at which time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity is included in the current operations.
Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara yang jatuh temponya kurang dari satu tahun disajikan sebagai investasi jangka pendek.
Securities available for sale held temporarily are presented as short-term investments.
Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode identifikasi khusus.
Cost of securities sold is determined using specific identification method.
Piutang dan Hutang Transaksi Bursa
Penyelesaian
f.
Securities Transactions Receivables and Payables
Settlements
Piutang dan hutang penyelesaian transaksi bursa merupakan tagihan/kewajiban Perusahaan kepada anggota kliring atas transaksi bursa normal maupun kontrak berjangka indeks efek sebelum tanggal penyelesaian.
Securities transactions settlements receivables and payables represent the Company’s receivable/payable arising from normal securities transactions and stock index futures trading of the clearing members prior to settlement date.
Perusahaan tidak menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa yang diselesaikan secara per transaksi oleh karena itu akun ini tidak termasuk piutang dan hutang yang timbul dari transaksi tersebut.
The Company does not handle failure on trade for trade settlement of securities transactions, and accordingly this account does not include receivables and payables arising from such transactions.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
g.
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir periode.
Allowance for Doubtful Accounts Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the period.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
87
- 11 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 87
6/21/2010 10:31:01 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
h.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Biaya Dibayar Dimuka
h.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Dana Pengaman, Cadangan Jaminan dan Dana Jaminan
i.
Security Fund, Reserve for Guarantee Fund and Guarantee Fund
Dana Pengaman
Security Fund
Dalam rangka penanganan kegagalan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek secara netting, anggota kliring diwajibkan menyetor dana pengaman.
For the purpose of handling failure on net settlement of stock index futures trading, the clearing members are required to contribute to a security fund.
Dana pengaman yang berasal dari setoran anggota kliring, serta hasil pengelolaannya, ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang akan digunakan untuk menanggulangi kegagalan dalam penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek.
The security fund arising from contributions of clearing members and the yield thereon are placed in time deposits which will be used for the purpose of handling any failures in settlement of stock index futures transactions.
Dana pengaman dapat ditarik kembali apabila anggota kliring yang bersangkutan tidak lagi memakai jasa Perusahaan dan telah menyelesaikan seluruh kewajibannya pada Perusahaan.
The security funds are refundable once the clearing member ceases to utilize the Company’s services and its liabilities to the Company have been fully settled.
Cadangan Jaminan
Reserve for Guarantee Fund
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-25/PM/2000 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan No. KEP-46/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Perusahaan membentuk cadangan jaminan yang disisihkan dari surplus operasional Perusahaan yang dipergunakan untuk membiayai penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Cadangan jaminan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dan rekening giro.
In accordance with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-25/PM/2000, regarding Securities Transactions Settlement Guarantee as amended with the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-46/PM/2004 dated December 9, 2004, the Company established a reserve for guarantee fund which is taken from the Company’s operating surplus which will be used to guarantee the settlement of securities transactions. The reserve for guarantee fund is placed in time deposits and current accounts.
Dana Jaminan
Guarantee Fund
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
Based on the decision letter of the Chairman of the Bapepam No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the letter of Bapepam No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved the Company to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as a major source for the guarantee fund.
- 12 -
88 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 88
6/21/2010 10:31:04 PM
j.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam menyetujui Perusahaan untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi efek hutang.
Moreover, based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved the Company to collect 0.005% of future transactions and 0.00125% of debt securities transaction for the guarantee fund.
Dana jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Dana jaminan akan digunakan untuk penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa pada perdagangan efek tanpa warkat dan perdagangan kontrak berjangka indeks efek. Perusahaan diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan dana jaminan tersebut dan tujuan penggunaannya harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Bapepam.
The guarantee fund does not belong to a certain party and is not distributed for any purpose unless as stated in the regulation. The guarantee fund is intended to provide resources for handling failures in settlements of scripless trading of securities and stock index future trading. The Company is responsible in managing the guarantee fund, and the purpose of its utilization should have prior approval from Bapepam.
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh komite kebijakan kredit dan pengendalian resiko. Hasil investasi dana jaminan wajib ditambahkan ke dalam dana jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada lembaga kliring dan penjaminan.
The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and or time deposits with a certain composition which has been approved by a credit policy and risk management committee. The investment’s results, net of the clearing and guarantee institution’s management fee should be added to the guarantee fund.
Investasi Saham
j.
Investment in Shares of Stock
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investments in Associate
Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.
An associate is an entity over which the Company is in a position to exercise significant influence, but not control or joint control, through participation in the financial and operating policy decisions of the investee.
Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di neraca sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.
The results and assets and liabilities of associates are incorporated in these financial statements using the equity method of accounting. Investments in associates are carried in the balance sheet at cost as adjusted by post-acquisition changes in the Company share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Company interest in those associates are not recognized except if the Company has incurred obligations or made payments on behalf of the associates to satisfy obligations of the associates that the Company has guaranteed, in which case, additional losses are recognized to the extent of such obligations or payments.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
89
- 13 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 89
6/21/2010 10:31:05 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
k.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Investasi Lainnya
Other Investments
Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% that do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments are stated at cost. The carrying amount of the investments is written down to recognize a permanent decline in the value of the individual investments. Any such write-down is charged directly to current operations.
Aset Tetap
k.
Equipment and Facilities
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Equipment and facilities held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years
Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan Peralatan dan perabotan Kendaraan
4 4 4 4
Computer hardware and system Leasehold improvement Furniture and fixtures Vehicles
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of equipment and facilities are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current operations.
- 14 -
90 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 90
6/21/2010 10:31:07 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Sewa
l.
Pembayaran sewa operasi dimana Perusahaan adalah sebagai lessee diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments wherein the Company is the lessee are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
m. Penurunan Nilai Aset
m. Impairment of an Asset
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai. n.
Lease
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Pengakuan Pendapatan, Pendapatan Diterima Dimuka, dan Beban
n.
Pendapatan usaha Perusahaan diperoleh dari (i) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham di bursa sebesar 0,009% dari nilai transaksi; (ii) Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek sebesar Rp 7.000 untuk LQ 45, Rp 1.500 untuk Mini LQ 45, Rp 5.000 untuk LQ 45 periodik, Rp 1.500 untuk Mini LQ 45 periodik dan Rp 6.250 untuk DJ Japan Titans 100 yang dikenakan pada setiap transaksi yang menimbulkan posisi terbuka; (iii) Jasa pinjam meminjam efek sebesar 3% dari nilai transaksi pinjam meminjam efek; (iv) Opsi saham sebesar 40% dari biaya transaksi; (v) Jasa efek bersifat utang sebesar 30% dari biaya transaksi.
Revenue, Unearned Expense Recognition
Revenue,
and
The Company’s revenues are derived from (i) Clearing and settlement guarantee services for transactions at the stock exchange amounting to 0.009% of the transaction value; (ii) Clearing and settlement guarantee services for local stock index futures trading transactions amounting to Rp 7,000 for LQ 45, Rp 1,500 for Mini LQ 45, Rp 5,000 for LQ 45 periodik, Rp 1,500 for Mini LQ 45 periodik and Rp 6,250 for DJ Japan Titans 100 each transaction in relation with open position; (iii) Borrowing and lending stocks amounting to 3% of the borrowing and lending stocks transactions; (iv) Stock options amounting to 40% of the transaction fee; (v) Bonds amounting to 30% of the transaction fee.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
l.
Construction in progress is stated at cost and is transferred to the respective equipment and facilities account when completed and ready for use.
91
- 15 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 91
6/21/2010 10:31:08 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
o.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan, Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas jasa pengelolaan investasi sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih setelah pajak.
Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep47/PM/2004 dated December 9, 2004 regarding Guarantee Fund, the Clearing and Guarantee Institution is allowed to charge investment management fee at maximum of 10% (ten percent) of net investment income after tax.
Pendapatan diakui pada saat jasa diserahkan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan.
Other revenue is recognized when the service is rendered. Expense is recognized when incurred.
Pendapatan diterima dimuka diakui secara proporsional sesuai dengan periode jasa berdasarkan perjanjian dengan Bank Pembayaran.
Unearned revenue is recognized proportionately over service period of Payment Banks based on agreement.
Imbalan Pasca Kerja
o.
Post-employment Benefits
Program Tabungan Karyawan
Employee Savings Plan
Perusahaan menyelenggarakan program tabungan karyawan untuk seluruh karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun. Kontribusi yang ditanggung Perusahaan diakui sebagai beban pada periode berjalan.
The Company established an employee savings plan covering all of its local permanent employees who are not more than 55 years old. Contribution is charged to current operations.
Imbalan Pasca Kerja
Defined Post-Employment Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Program tabungan karyawan digunakan sebagai alat pendanaan bagi manfaat pensiun sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Kekurangan imbalan yang diberikan dari program tabungan karyawan dibandingkan dengan manfaat yang diwajibkan oleh Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasti pasca kerja tanpa pendanaan.
The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. Employee savings plan is used as a funding instrument for pension benefit as stated in the Labor Law. The shortage of benefits provided under the employee saving plan against the benefits required by the Labor Law is accounted for as unfunded defined post-employment benefits plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
- 16 -
92 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 92
6/21/2010 10:31:13 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Pajak Penghasilan
p.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted by the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the statement of income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited to equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheet, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. Laporan Tahunan | Annual Report 2009
p.
The benefits obligation recognized in the balance sheet represents the present value of defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
93
- 17 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 93
6/21/2010 10:31:14 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
4.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Danamon, Tbk Jumlah Dollar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Jumlah Jumlah kas dan bank Deposito berjangka Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Permata, Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Jumlah deposito berjangka Jumlah kas dan setara kas Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
5.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009 Rp
2008 Rp
20.000.000
20.000.000
74.498.543 32.569.144
8.225.450 26.832.948
20.725.828 4.459.349 132.252.864
30.772.267 7.307.506 73.138.171
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Danamon, Tbk Subtotal
13.284.268 9.952.908 23.237.176
13.149.308 13.149.308
U.S. Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk Subtotal
175.490.040
106.287.479
Total cash on hand and in banks Time deposits Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Permata, Tbk U.S. Dollar PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk
52.864.500.000 47.212.044.521
43.592.132.077 15.000.000.000
36.509.000.000
33.056.000.000
29.675.000.000 8.070.000.000 35.084.577 -
41.145.000.000 4.287.000.000 32.273.534 12.527.500.000
18.324.950.320 432.400.000 193.122.979.418
6.401.764.200 156.041.669.811
193.298.469.458
156.147.957.290
Total cash and cash equivalents
2,75% - 13,60% 1,00% - 4,20%
Interest rates per annum on time deposits Rupiah U.S. Dollar
5,00% - 13,60% 0,10% - 4,50%
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan, unit penyertaan reksadana pada Danareksa, Schroders, Fortis, Mandiri, dan efek hutang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, dengan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk sebagai kustodian.
SHORT-TERM INVESTMENTS Short-term investments consist of time deposits with the maturity date more than 3 months, mutual fund units on Danareksa, Schroders, Fortis, Mandiri, and debt securities issued by the Government of the Republic of Indonesia, with PT Bank Mandiri (Persero), Tbk as the appointed custodian.
- 18 -
94 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 94
6/21/2010 10:31:17 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Rincian investasi adalah sebagai berikut:
Details of the investments are as follows:
Deposito Berjangka
Time Deposits
2009 Rp
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah
20.770.000.000 2.426.000.000 23.196.000.000
7% - 10,25%
Diperdagangkan
-
Interest rate per annum on time deposits Rupiah
Trading
2009 Rp Reksadana Harga perolehan Schroders Regular Income Plan IV Danareksa Anggrek Fortis Infrastruktur Plus Danareksa Mawar Danareksa Indeks Syariah Schroders Obligasi Extra Schroders Prestasi Plus Mandiri Investa Atraktif Schroders Terpadu II Schroders Dana Istimewa Danareksa Global Prospektif Laba (rugi) belum terealisasi Jumlah investasi dalam unit reksadana
-
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Total
2008 Rp
12.500.000.000 10.500.000.000 10.000.000.000 9.500.000.000 7.000.000.000 6.730.000.000 5.107.000.000 5.000.000.000 4.100.000.000 2.000.000.000 7.143.998.295
12.500.000.000 10.500.000.000 10.000.000.000 9.500.000.000 7.000.000.000 6.730.000.000 5.107.000.000 5.000.000.000 4.100.000.000 2.000.000.000 10.000.000.000 (22.423.658.831)
79.580.998.295
60.013.341.169
Mutual Funds Cost Schroders Regular Income Plan IV Danareksa Anggrek Fortis Infrastruktur Plus Danareksa Mawar Danareksa Indeks Syariah Schroders Obligasi Extra Schroders Prestasi Plus Mandiri Investa Atraktif Schroders Terpadu II Schroders Dana Istimewa Danareksa Global Prospektif Unrealized gain (loss) Total investment in units of mutual funds
Sampai dengan 31 Desember 2009, laba belum terealisasi atas kenaikan nilai wajar reksadana sebesar Rp 7.143.998.295 terdiri atas laba sebesar Rp 28.933.657.123 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan rugi sebesar Rp 21.789.658.828 untuk tahun-tahun sebelum 2009.
As of December 31, 2009, unrealized gain in fair value of mutual fund amounted to Rp 7,143,998,295 which consists of gain amounting to Rp 28,933,657,123 for the year ended December 31, 2009 and losses amounting to Rp 21,789,658,828 for the years prior to 2009.
Sampai dengan 31 Desember 2008, rugi belum terealisasi atas penurunan nilai wajar reksadana sebesar Rp 22.423.658.831 terdiri atas rugi sebesar Rp 28.212.775.692 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dan laba sebesar Rp 5.789.116.861 untuk tahun-tahun sebelum 2008.
As of December 31, 2008, unrealized loss in fair value of mutual fund amounted to Rp 22,423,658,831 which consists of loss amounting to Rp 28,212,775,692 for the year ended December 31, 2008 and gain amounting to Rp 5,789,116,861 for the years prior to 2008.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Jumlah
2008 Rp
95
- 19 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 95
6/21/2010 10:31:17 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Tersedia untuk Dijual
Available for Sale 2009
Surat Utang Negara/ Government Bonds ORI - 003 Sukuk Ritel SR-001 ORI - 004 Ina Recap ZC 0003 SBSN IFR 001 Ina Recap FR 0045 Jumlah/Total
Nilai Nominal/ Nominal Value Rp
Nilai Wajar/ Fair Value Rp
10.000.000.000 10.000.000.000 40.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 80.000.000.000
9.800.000.000 10.000.000.000 40.400.000.000 7.725.000.000 5.525.000.000 4.535.000.000 77.985.000.000
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
9,40 12,00 9,50 zero coupon 11,80 9,75
12-09-2011 12-02-2012 12-03-2012 20-11-2012 15-08-2015 15-05-2037
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
9,40 9,50 zero coupon 11,80 9,75
12-09-2011 12-03-2012 20-11-2012 15-08-2015 15-05-2037
2008 Surat Utang Negara/ Government Bonds
ORI - 003 ORI - 004 Ina Recap ZC 0003 SBSN IFR 001 Ina Recap FR 0045 Jumlah/Total
Nilai Nominal/ Nominal Value Rp
Nilai Wajar/ Fair Value Rp
10.000.000.000 40.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000 70.000.000.000
6.857.314.569 37.700.000.000 6.208.000.000 3.650.000.000 4.045.000.000 58.460.314.569
Rincian diskon yang belum diamortisasi atas efek tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Details of available for sale investments with unamortized discount are as follow:
2009 Rp Surat Utang Negara Ina Recap ZC 0003 Ina Recap FR 0045 Diskon yang belum diamortisasi Ina Recap ZC 0003 Ina Recap FR 0045 Nilai wajar
2008 Rp
9.897.455.833 4.550.055.903
9.125.297.833 4.060.601.736
(2.172.455.833) (15.055.903) 12.260.000.000
(2.917.297.833) (15.601.736) 10.253.000.000
Government Bonds Ina Recap ZC 0003 Ina Recap FR 0045 Unamortized discount Ina Recap ZC 0003 Ina Recap FR 0045 Fair value
Biaya perolehan Surat Utang Negara adalah masing-masing sebesar Rp 76.259.415.000 dan Rp 66.259.415.000 di tahun 2009 dan 2008.
Acquisition cost of the government bonds amounted to Rp 76,259,415,000 and Rp 66,259,415,000 in 2009 and 2008, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai wajar Surat Utang Negara dinyatakan berdasarkan laba dan harga referensi Bursa Efek Indonesia. Laba sebelum terealisasi akibat perubahan nilai wajar adalah sebesar Rp 172.511.736 per 31 Desember 2009 sedangkan rugi belum terealisasi akibat perubahan nilai wajar adalah sebesar Rp 7.799.100.431 per 31 Desember 2008.
As of December 31, 2009 and 2008, the fair value of government bonds were based on reference price of Indonesian Stock Exchange. Unrealized gain due to changes in fair value amounted to Rp 172,511,736 as of December 31, 2009 whilst, unrealized loss due to changes in fair value amounted to Rp 7,799,100,431 as of December 31, 2008, respectively.
- 20 -
96 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 96
6/21/2010 10:31:19 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA
6.
Piutang dan Hutang Penyelesaian Transaksi Bursa
Securities Transactions Receivables and Payables
2009 Rp Piutang penyelesaian transaksi bursa: Kliring utama
Hutang penyelesaian transaksi bursa: Kliring utama
SECURITIES CLEARING AND TRANSACTIONS SETTLEMENT Settlements
2008 Rp
1.355.418.269.500
1.355.418.269.500
578.300.113.500
Securities transactions settlements receivables: Main clearing
578.300.113.500
Securities transactions settlements payables: Main clearing
Piutang dan hutang kliring utama merupakan kewajiban pembayaran oleh/kepada anggota kliring sehubungan dengan transaksi bursa yang terjadi pada T + 0 (pada hari transaksi bursa) sampai dengan T + 3 (tiga hari setelah tanggal transaksi bursa).
Main clearing receivables and payables represent obligations by/to the clearing members arising from securities transactions which occurred on T + 0 (on the day of transaction) until T + 3 (three days after the transaction date).
Dana Pengaman
Security Fund
2009 Rp Aset dana pengaman Bank Deposito berjangka
Kewajiban dana pengaman Setoran anggota kliring
2008 Rp
1.992.052.254 3.200.000.000 5.192.052.254
1.967.687.149 3.200.000.000 5.167.687.149
5.192.052.254
5.167.687.149
Security fund assets Cash in banks Time deposits
Security fund liabilities Clearing members' contribution
Dana pengaman merupakan agunan atas transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek yang ditempatkan dalam rekening giro Dana Pengaman KBIE atau ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka atas nama anggota kliring.
The security fund represents deposits for stock Index Futures Trading transactions which are placed in security fund for Stock Index Futures Trading current account or in time deposits under clearing member’s name.
Dana pengaman disimpan dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk dan PT Bank Mega, Tbk dengan tingkat bunga berkisar antara 4,9% sampai dengan 14% dan antara 5,75% sampai dengan 6,25% masingmasing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008.
The security fund is placed as time deposits in PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk and PT Bank Mega, Tbk with interest rates ranging from 4.9% to 14% and from 5.75% to 6.25% for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
6.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
97
- 21 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 97
6/21/2010 10:31:20 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
7.
8.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
PIUTANG USAHA
7.
Tagihan ini berasal dari pemberian jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, perdagangan opsi saham, kliring dan penjaminan transaksi perdagangan kontrak berjangka indeks efek dan transaksi perdagangan efek bersifat hutang kepada anggota kliring yang penagihannya dilakukan melalui PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
These receivables were derived from clearing and settlement guarantee for securities transactions, stock option trading, clearing and settlement guarantee for stock index future trading transactions, and bonds trading transactions which were collected from clearing members through PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.
No allowance for doubtful accounts was provided as the management believes that the above receivables are fully collectible.
PIUTANG LAIN-LAIN
8. 2009 Rp
Jasa pengelolaan dana jaminan (Catatan 30a) Bunga deposito berjangka Pinjaman karyawan Bunga Surat Utang Negara Lain-lain Jumlah
9.
ACCOUNTS RECEIVABLE
DANA DISISIHKAN JAMINAN
SEBAGAI
2008 Rp
10.186.542.696 1.151.699.142 629.328.226 482.410.902 139.739.906 12.589.720.872
CADANGAN
4.220.268.006 583.247.493 1.256.690.458 423.836.066 119.555.025 6.603.597.048
9.
2009 Rp Bank Deposito berjangka Jumlah
OTHER ACCOUNTS RECEIVABLE
Guarantee fund management (Note 30a) Interest on time deposits Loans to employees Interest on government bonds Others Total
FUND RESERVED SETTLEMENT TRANSACTIONS
FOR OF
GUARANTEE OF SECURITIES
2008 Rp
50.000.000 6.901.804.321 6.951.804.321
Dana cadangan jaminan dikelola Perusahaan dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada PT Bank Danamon, Tbk dari periode Januari 2009 sampai dengan Maret 2009, dan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dari periode Maret 2009 sampai dengan 31 Desember 2009, dengan tingkat bunga berkisar mulai dari 7% sampai dengan 13,25% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009. Pada tahun 2008, dana tersebut ditempatkan pada PT Bank Danamon, Tbk dengan tingkat bunga berkisar mulai dari 7,75% sampai dengan 13,25% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008.
50.000.000 6.901.804.321 6.951.804.321
Cash in bank Time deposits Total
The fund reserved for guarantee of securities transaction settlement was invested by the Company in time deposits placed in PT Bank Danamon, Tbk for the period January 2009 to March 2009 and in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk for the period March 2009 to December 31, 2009, with interest rates ranging from 7% to 13.25% for the year ended December 31, 2009. In 2008, the fund was placed in PT Bank Danamon, Tbk with interest rates ranging from 7.75% to 13.25% for the year ended December 31, 2008.
- 22 -
98 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 98
6/21/2010 10:31:22 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
10. INVESTASI SAHAM
10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
Metode Biaya/ Cost Method PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Metode Ekuitas/ Equity Method PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Jumlah/ Total
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2009 dan/and 2008
2008 Rp
Jakarta
8,50%
3.963.315.380
3.963.315.380
Jakarta
33,33%
7.823.266.829 11.786.582.209
4.450.492.117 8.413.807.497
Mutasi investasi dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Changes in investments in an associate company using equity method is as follows:
2009 Rp Saldo awal Penambahan Bagian rugi perusahaan asosiasi Saldo akhir
Jumlah/Total 2009 Rp
2008 Rp
4.450.492.117 5.000.000.000 (1.627.225.288) 7.823.266.829
1.650.000.000 3.350.000.000 (549.507.883) 4.450.492.117
Beginning balance Addition Share in net loss of an associate Ending balance
KSEI didirikan berdasarkan akta No. 262 tanggal 23 Desember 1997 dari Adam Kasdarmadji, S.H., notaris di Jakarta. KSEI bergerak dibidang jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar dan efisien serta jasa-jasa lain yang terkait.
KSEI was established based on notarial deed No. 262 dated December 23, 1997 of Adam Kasdarmadji, S.H., notary public in Jakarta. The KSEI’s activity is to provide central custodial services and orderly, fair and efficient transaction settlement and other related services.
Berdasarkan akta notaris No. 27 tanggal 29 Agustus 2008 dari Eko Putranto, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan penyertaan pada KSEI dari 7,50% ke 8,50% dengan membeli 60 saham dari PT Usaha Bersama Sekuritas (UBS) yang merupakan 1% kepemilikan saham dengan harga sebesar Rp 1.700.000.000.
Based on notarial deed No. 27 dated August 29, 2008 of Eko Putranto, S.H., notary public in Jakarta, the Company increased its investment in KSEI from 7.50% to 8.50% by purchasing 60 shares from PT Usaha Bersama Sekuritas (UBS), which represents 1% ownership of shares, with total price amounting to Rp 1,700,000,000.
PHEI didirikan berdasarkan akta No. 15 tanggal 28 Desember 2007 dari Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta. PHEI bergerak di bidang jasa pengolahan dan penyediaan data efek, penilaian harga efek, serta kegiatan atau jasa terkait.
PHEI was established based on notarial deed No. 15 dated December 28, 2007 of Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn., notary public in Jakarta. The PHEI’s activity is to process and provide securities data, valuating price of share, and other related services.
Berdasarkan akta notaris No. 5 tanggal 7 Juli 2008 dari Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, Perusahaan meningkatkan investasinya pada PHEI dengan membeli 3.350 lembar saham senilai Rp 3.350.000.000 sehingga jumlah kepemilikan menjadi 5.000 lembar saham dan persentase kepemilikan meningkat dari sebelumnya 33% menjadi 33,33% dari seluruh saham PHEI senilai Rp 15.000.000.000.
Based on notarial deed No. 5 dated July 7, 2008 of Indrasari K. Gunadharma, S.H., M.Kn., notary public in Jakarta, the Company increased its investment in PHEI by purchasing 3,350 shares amounting to Rp 3,350,000,000, with total investment of 5,000 shares which accordingly increased the percentage of ownership from 33% to 33.33% of total PHEI’s shares amounted to Rp 15,000,000,000.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Tempat kedudukan/ Domicile
99
- 23 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 99
6/21/2010 10:31:23 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pada tanggal 27 Agustus 2009, berdasarkan akta notaris No. 21 dari Muhamat Hatta, S.H., Perusahaan menambah investasinya pada PHEI sebanyak 15.000 lembar saham senilai Rp 15.000.000.000 sehingga persentase kepemilikan berubah dari 33,33% menjadi 66,67%. Selanjutnya berdasarkan akta notaris No. 16 dan 17 tanggal 28 Desember 2009 dari Muhamat Hatta, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menjual 5.000 lembar saham senilai Rp 5.000.000.000 masing-masing kepada BEI dan KSEI sehingga persentase kepemilikan menurun menjadi 33,33%.
On August 27, 2009, based on notarial deed No. 21 of notary Muhamat Hatta, S.H., the Company increased its investment in PHEI by purchasing 15,000 shares amounting to Rp 15,000,000,000. Accordingly, the percentage of ownership has been changed from 33.33% to 66.67%. Furthermore, based on notarial deed No. 16 and 17 dated December 28, 2009 of Muhamat Hatta, S.H., notary in Jakarta, the Company sold 5,000 shares amounting to Rp 5,000,000,000 to each of BEI and KSEI which accordingly decreased the percentage of ownership to 33.33%.
PHEI telah memperoleh ijin operasional sebagai Lembaga Penilaian Harga Efek dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui Surat Keputusannya No. KEP-266/BL/2009 tanggal 10 Agustus 2009. PHEI telah memulai kegiatan operasionalnya pada September 2009.
PHEI has obtained its operational license as Bond Pricing Agency from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) based on its Decision Letter No. KEP-266/BL/2009 dated August 10, 2009. PHEI has started its commercial operation in September 2009.
11. ASET TETAP
11. EQUIPMENT AND FACILITIES 1 Januari/ January 1, 2009 Rp
Biaya perolehan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset tetap dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deduction Rp
53.163.706.611
1.292.634.325
1.677.725.117
Reklasifikasi/ Reclassification Rp
31 Desember/ December 31, 2009 Rp
129.466.950
5.405.876.790
59.732.750.776
238.727.500
-
1.186.525.000
3.102.977.617
1.737.235.037 783.400.000
34.486.000
-
3.578.398.390 60.940.465.155
31.797.602.268 33.363.450.093
46.631.573.084
3.311.004.164
1.312.703.795
208.849.823
1.543.971.633 452.725.001 49.940.973.513
86.968.070 164.737.500 3.771.559.557
129.466.950
-
(6.592.401.790) -
1.771.721.037 783.400.000 28.783.598.868 94.174.448.298
At cost Computer hardware and system Leasehold improvements Furniture and fixtures Vehicles Construction in progress Total
108.836.012
-
49.833.741.236
-
-
1.521.553.618
108.836.012
-
1.630.939.703 617.462.501 53.603.697.058
Accumulated depreciation Computer hardware and system Leasehold improvements Furniture and fixtures Vehicles Total
40.570.751.240
Net Book Value
10.999.491.642
- 24 -
100 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 100
6/21/2010 10:31:26 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan 1 Januari/ January 1, 2008 Rp
Akumulasi penyusutan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Jumlah Jumlah Tercatat
Pengurangan/ Deduction Rp
Reklasifikasi/ Reclassification Rp
31 Desember/ December 31, 2008 Rp
48.544.532.682
810.014.997
-
3.809.158.932
53.163.706.611
1.485.556.117
98.769.000
-
93.400.000
1.677.725.117
1.614.793.167 539.005.000
90.313.870 295.000.000
50.605.000
32.128.000 -
1.737.235.037 783.400.000
4.049.192.630 56.233.079.596
3.463.892.692 4.757.990.559
50.605.000
(3.934.686.932) -
3.578.398.390 60.940.465.155
At cost Computer hardware and system Leasehold improvements Furniture and fixtures Vehicles Construction in progress Total
43.422.348.903
3.209.224.181
-
-
46.631.573.084
1.233.132.942
79.570.853
-
-
1.312.703.795
1.463.006.888 325.917.501 46.444.406.234
80.964.745 177.412.500 3.547.172.279
-
1.543.971.633 452.725.001 49.940.973.513
Accumulated depreciation Computer hardware and system Leasehold improvements Furniture and fixtures Vehicles Total
10.999.491.642
Net Book Value
50.605.000 50.605.000
9.788.673.362
Aset tetap dalam penyelesaian merupakan biaya pengembangan sistem kliring dan jasa penjaminan terutama risk management system, sistem pendukung dan perangkat kerasnya yang diperkirakan akan selesai tahun 2010.
Construction in progress represents development costs of clearing and guarantee services particularly risk management system automated system and its hardware, which are estimated to be completed in 2010.
Beban penyusutan adalah Rp 3.771.559.557 dan Rp 3.547.172.279 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008.
Depreciation charged to operations amounted to Rp 3,771,559,557 and Rp 3,547,172,279 for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively.
Pada 31 Desember 2009, aset tetap telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia dan PT Asuransi AXA Indonesia dengan perincian sebagai berikut:
As of December 31, 2009, equipment and facilities were insured with PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia and PT Asuransi AXA Indonesia with details as follows:
Nilai pertanggungan/ Insurance coverage a. Seluruh resiko dan gempa bumi i. Kerusakan material ii. Terhentinya usaha b. Peralatan elektronik c. Aset bergerak d. Kendaraan e. Perlindungan kriminalitas
Rp 3.671.873.668 Rp 100.673.000.000 Rp 20.658.173.818 Rp 1.009.626.288 Rp 674.000.000 US$ 5.000.000
Jatuh tempo/ Expiration date
27/12/2010 27/12/2010 13/12/2010 13/12/2010 27/5/2010 5/2/2010
a. Property all risk and earthquake i. Material damage ii. Business interruption b. Electronic equipment c. Moveable assets d. Motor vehicles e. Comprehensive crime protection
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Biaya perolehan Peralatan dan sistem komputer Pembangunan ruangan gedung yang disewa Peralatan dan perabotan kantor Kendaraan Aset tetap dalam penyelesaian Jumlah
Penambahan/ Additions Rp
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
101
- 25 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 101
6/21/2010 10:31:26 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
12. ASET LAIN-LAIN
12. OTHER ASSETS
2009 Rp Dana kliring anggota kliring tidak aktif (Catatan 14) Uang jaminan Jumlah
2008 Rp
2.338.126.688 1.855.638.850 4.193.765.538
2.150.052.565 2.099.790.800 4.249.843.365
Clearing fund of inactive clearing members (Note 14) Security deposits Total
Sesuai dengan Surat No. S-2324/PM/1997 tanggal 6 Oktober 1997, Bapepam menyetujui Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kliring, penyelesaian pembayaran, pengelolaan dana kliring serta pengendalian risiko. Perusahaan menerima dan mengelola dana kliring sebesar 2% dari modal disetor anggota kliring. Hasil pengelolaan atas setoran tersebut diakumulasikan sebagai bagian dari dana kliring.
Based on Bapepam approval No. S-2324/PM/1997 dated October 6, 1997, the Company performs clearing, settlement, clearing fund management and risk management activities. In relation to these activities, the Company receives and manages a clearing fund equivalent to 2% of the clearing members’ paidup capital. The yield of the fund is accounted for as part of the clearing fund.
Dana kliring anggota kliring tidak aktif merupakan dana kliring yang belum dapat dikembalikan Perusahaan karena anggota kliring tidak aktif. Sampai dengan 31 Desember 2009, dana tersebut belum ditentukan penggunaannya oleh Perusahaan. Kewajiban dana kliring anggota kliring tidak aktif dicatat dalam akun hutang lainlain (Catatan 14).
Clearing fund of inactive clearing members represents the clearing fund which have not been returned by the Company to the inactive clearing members. At December 31, 2009, the use of this fund has not been decided by the Company. The clearing fund liabilities to inactive clearing members are presented as other liabilities (Note 14).
13. HUTANG PAJAK
13. TAXES PAYABLE 2009 Rp
Pajak kini (Catatan 26) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak pertambahan nilai - bersih Jumlah
2008 Rp
10.449.023.760
1.473.844.398
254.403.326 90.141.354 2.490.000.000 875.167.049 14.158.735.489
717.192.137 222.425.330 3.416.426.444 121.553.681 5.951.441.990
Current tax (Note 26) Income tax Article 21 Article 23 Article 25 Value added tax - net Total
- 26 -
102 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 102
6/21/2010 10:31:28 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
14. HUTANG LAIN-LAIN
14. OTHER LIABILITIES 2009 Rp 12.254.252.283
3.823.440.474
2.338.126.688 819.440.165 15.411.819.136
2.150.052.565 1.410.698.190 7.384.191.229
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
15. ACCRUED EXPENSES 2009 Rp
Pengembangan pasar modal Biaya tahunan - setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (Catatan 30c) Biaya konsultan Keperluan kantor Lainnya Jumlah
Purchase of equipment and facilities Clearing fund of inactive clearing members (Note 12) Others Total
2008 Rp
3.967.689.267
6.923.035.447
3.991.216.785 561.055.000 2.243.419.223 35.053.982 10.798.434.257
2.118.094.382 506.250.000 3.671.415.791 54.202.782 13.272.998.402
16. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Capital market development Annual contribution on Non-Tax State Revenues (Note 30c) Consultant fees Office supplies Others Total
16. UNEARNED REVENUES
Pendapatan diterima dimuka merupakan penerimaan Perusahaan berupa dana kontribusi untuk pengembangan Pasar Modal yang diterima P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dari PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, yang berfungsi sebagai bank pembayaran KSEI untuk jangka waktu empat tahun.
Unearned revenues represents the Company’s share in the allocation of contribution for capital market development received by P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) from PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk and PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, which function as KSEI payment banks for four years.
Pada bulan Juni 2009 perjanjian di atas telah berakhir. Selanjutnya pada bulan Juli 2009, KSEI mengadakan perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Central Asia, Tbk dan PT Bank Permata, Tbk sebagai Bank Pembayaran untuk jangka waktu dua tahun dengan total iuran keanggotaan US$ 600.000. Iuran keanggotaan tersebut dialokasikan kepada Perusahaan sebesar US$ 150.000.
In June 2009, the abovementioned agreement with Payment Banks has matured. Therefore in July 2009, KSEI entered into an agreement with PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank Central Asia, Tbk and PT Bank Permata, Tbk to function as Payment membership Banks for two years, which entails membership fee requirement of US$ 600,000. The membership fee from Payment Banks was allocated to the Company for the amount of US$ 150,000.
2009 Rp Saldo awal Perjanjian baru Amortisasi Saldo akhir
2008 Rp
1.739.076.595 1.352.730.880 (2.077.259.299) 1.014.548.176
3.478.153.172 (1.739.076.577) 1.739.076.595
Beginning balance New agreement Amortization Ending balance
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Pembelian aset tetap Dana kliring anggota kliring tidak aktif (Catatan 12) Lainnya Jumlah
2008 Rp
103
- 27 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 103
6/21/2010 10:31:29 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
17. MODAL SAHAM
17. CAPITAL STOCK
Jumlah saham/ Number of shares
Nama Pemegang Saham/ Name of Stockholder
PT Bursa Efek Indonesia
15.000
18. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
2009 dan/ and 2008 Persentase Jumlah modal pemilikan/ disetor/ Percentage of Total paid-up ownership capital stock % Rp 100
15.000.000.000
18. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa tanggal 21 September 1998, para pemegang saham telah menetapkan cadangan untuk jaminan pelaksanaan kliring dan penjaminan sebesar 40% dari laba bersih tahunan.
Based on the minutes of the extraordinary stockholders’ meeting dated September 21, 1998, the stockholders approved an appropriation for clearing and guarantee activities reserve equivalent to 40% of annual net income.
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa tanggal 19 Mei 2006 No. 29, para pemegang saham memutuskan, antara lain, mengesahkan / meratifikasi cadangan jaminan sampai dengan tahun 2004 adalah sebesar Rp 2,1 milyar, dan menyetujui untuk tahun buku 2005, Perusahaan tidak akan melakukan penyisihan dari laba usaha Perusahaan untuk cadangan dana jaminan.
Based on the minutes of the extraordinary stockholders’ meeting dated May 19, 2006 No. 29, the stockholders decided, among others, to approve / ratify that the reserve fund up to 2004 is amounting to Rp 2.1 billion, and approve that for fiscal year of 2005, the Company will not make a provision for reserve of guarantee fund from the Company’s profit.
Berdasarkan rapat umum pemegang saham tanggal 8 Juni 2007 sebagaimana tercantum dalam akta No. 4 tanggal 8 Juni 2007 dari Notaris Wahyu Nurani, S.H., para pemegang saham memutuskan bahwa untuk tahun 2006, Perusahaan tidak akan melakukan penambahan penyisihan dari laba usaha Perusahaan untuk cadangan dana jaminan.
Based on the annual meeting of stockholders dated June 8, 2007, as stated in deed No. 4 dated June 8, 2007 from Notary Wahyu Nurani, S.H., the stockholders decided that for fiscal year 2006, the Company will not make additional provisions for reserve of guarantee fund from the Company’s profit.
Sampai dengan tanggal laporan ini diterbitkan, belum ada keputusan mengenai penambahan penyisihan dari laba usaha Perusahaan untuk cadangan dana jaminan.
As of the date of the issuance of these financial statements, there is no decision regarding additional provisions for reserve of guarantee fund from the Company’s profit.
- 28 -
104 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 104
6/21/2010 10:31:31 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
19. PENDAPATAN USAHA BERSIH
Jasa pengelolaan dana jaminan Jasa pinjam meminjam efek Lainnya Jumlah Pendapatan Usaha Dikurangi: Biaya tahunan setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Pendapatan Usaha Bersih
2009 Rp
2008 Rp
170.989.623.056
185.067.580.963
10.186.542.696
4.220.268.006
213.255.437 130.686.100 181.520.107.289
430.742.761 115.128.550 189.833.720.280
Clearing and settlement guarantee services for securities transactions Guarantee fund management services Securities lending and borrowing income Others Total Operating Revenues
(14.237.442.979) 175.596.277.301
Less: Annual contribution on Non-Tax State Revenues Net Operating Revenues
(13.614.008.046) 167.906.099.243
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-181/BL/2007 tanggal 13 Juni 2007, Perusahaan telah menganggarkan 7,5% dari pendapatan usaha untuk bagian jasa sebagai biaya tahunan setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Setoran tersebut adalah sebesar Rp 13.614.008.046 dan Rp 14.237.442.979 masing-masing untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 30c).
Based on the Decision Letter of the Chairman of the Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007 dated June 13, 2007, the Company budgeted 7.5% from its operating revenues for annual contribution on Non-Tax State Revenues (PNBP). This contribution amounted to Rp 13,614,008,046 and Rp 14,237,442,979 for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 30c).
20. BEBAN GAJI, HONOR DAN TUNJANGAN
20. SALARIES, HONORARIUM AND ALLOWANCE EXPENSES 2009 Rp
Karyawan Direksi dan Komisaris Beban imbalan pasca kerja (Catatan 27) Jumlah
2008 Rp
23.511.751.479 4.559.496.505
21.665.602.146 7.996.047.941
427.970.000 28.499.217.984
319.932.000 29.981.582.087
21. BEBAN PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan pasar modal Pelatihan anggota kliring Publikasi Sumbangan (CSR) Sponsor Lainnya Jumlah
Employees Directors and Commissioners Provision for post-employment benefits (Note 27) Total
21. BUSINESS DEVELOPMENT EXPENSES
2009 Rp
2008 Rp
10.595.811.543 1.724.774.529 1.699.840.592 340.390.000 142.672.205 916.461.233 15.419.950.102
12.379.485.384 586.136.550 1.265.731.194 305.700.000 450.762.095 1.049.589.275 16.037.404.498
Capital market development Training of clearing members Publication Donation (CSR) Sponsorship Others Total
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi perdagangan saham
19. NET OPERATING REVENUES
105
- 29 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 105
6/21/2010 10:31:31 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Biaya konsultan Peralatan kantor Pelatihan dan literatur Telekomunikasi Asuransi Rapat Lainnya Jumlah
23. BEBAN PEMELIHARAAN INFORMASI
22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2009 Rp
2008 Rp
4.574.018.970 1.887.257.912 1.631.758.232 1.507.639.425 1.410.481.832 349.414.263 1.547.748.144 12.908.318.778
1.969.497.741 1.906.503.057 1.444.642.015 1.115.677.433 836.965.692 1.885.043.549 1.002.883.766 10.161.213.253
Consultant fee Office supplies Training and library Telecommunication Insurance Meeting Others Total
TEKNOLOGI
23. INFORMATION TECHNOLOGY MAINTENANCE EXPENSE
Akun ini merupakan beban pemeliharaan sistem komputer, perangkat lunak dan perangkat keras.
This account represents expense arising from the maintenance of computer system, computer software and hardware.
24. PENGHASILAN BUNGA
Deposito berjangka Surat Utang Negara Jasa giro Jumlah
24. INTEREST INCOME
2009 Rp
2008 Rp
17.719.994.580 8.429.238.100 9.162.230 26.158.394.910
12.622.044.812 4.861.387.071 50.969.888 17.534.401.771
25. PENDAPATAN LAIN-LAIN - BERSIH
25. OTHER INCOME - NET
2009 Rp Pendapatan denda administrasi Laba (rugi) selisih kurs Pendapatan klaim asuransi Pendapatan lain-lain Jumlah
2008 Rp
(2.318.999.617) 813.145.489 (1.505.854.128)
26. PAJAK PENGHASILAN
2.798.430.393 2.684.064.316 1.463.355.000 404.117.552 7.349.967.261
Administration penalty Gain (loss) on foreign exchange Insurance claim income Other income Total
26. TAXATION
Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
Pajak kini Pajak final Pajak tangguhan Beban pajak
Time deposits Government bonds Current accounts Total
The Company’s tax expense consists of the following:
2009 Rp
2008 Rp
30.294.023.760 4.446.311.247 131.859.744 34.872.194.751
38.421.963.200 3.378.840.098 (66.881.703) 41.733.921.595
Current tax Final tax Deferred tax Tax expense
- 30 -
106 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 106
6/21/2010 10:31:33 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of income and taxable income, is as follows:
Perbedaan temporer: Penyusutan Kewajiban imbalan pasca kerja Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban gaji, honor dan tunjangan Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Beban umum dan administrasi Beban pengembangan usaha Penghasilan bunga Rugi (laba) yang belum terealisasi atas penurunan (kenaikan) nilai wajar reksadana Tax expense Lainnya Laba kena pajak
Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku: 2009 28% x Rp 108.192.942.000 2008 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 128.031.544.000 Beban pajak kini Pajak penghasilan final Pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 25 Fiskal Pajak penghasilan final Jumlah Hutang pajak kini (Catatan 13)
2008 Rp
156.229.923.381
109.275.067.378
(814.623.976) 287.185.000
127.091.987 311.379.000
Income before tax per statements of income Temporary differences: Depreciation Post-employment benefits obligation
1.210.941.916 1.195.570.901 (26.158.394.910)
1.236.637.879 1.321.608.075 (17.534.401.771)
Permanent differences: Salaries, honorarium and allowance expenses Equity in net loss of an associate company General and administrative expenses Business development expenses Interest income
(28.933.657.123) (740.051.362) 108.192.942.257
28.212.775.692 535.344.450 (1.430.074.613) 128.131.544.285
Unrealized loss (gain) in fair value of mutual fund Tax expense Others Taxable income
4.288.823.142
5.526.608.325
1.627.225.288
549.507.883
30.294.023.760
-
30.294.023.760 4.446.311.247 34.740.335.007
5.000.000 7.500.000 38.409.463.200 38.421.963.200 3.378.840.098 41.800.803.298
(19.845.000.000) (4.446.311.247) (24.291.311.247)
(36.907.118.802) (41.000.000) (3.378.840.098) (40.326.958.900)
10.449.023.760
1.473.844.398
Tax expense at applicable tax rates: 2009 28% x Rp 108,192,942,000 2008 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 128,031,544,000 Current tax expense Final income tax Prepaid income taxes Article 25 Fiscal Final income tax Total Current tax payable (Note 13)
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
2009 Rp
107
- 31 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 107
6/21/2010 10:31:33 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax assets are as follows:
Kewajiban imbalan pasca kerja Aset tetap Bersih
1 Januari/ January 1, 2008 Rp
Dikreditkan ke laporan laba rugi/ Credited to income Rp
Penyesuaian atas perubahan tarif pajak/ Adjustment due to changes in tax rates Rp
31 Desember/ December 31, 2008 Rp
349.804.800 (93.388.539) 256.416.261
93.413.700 38.127.596 131.541.296
(73.869.750) 9.210.157 (64.659.593)
369.348.750 (46.050.786) 323.297.964
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credited (charged) to income Rp
71.796.250 (203.655.994) (131.859.744)
31 Desember/ December 31, 2009 Rp
441.145.000 (249.706.780) 191.438.220
Post-employment benefits obligation Equipment and facilities Net
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36/2008 pengganti Undang-Undang Pajak No. 7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Based on Tax Law No. 36/2008 the Amendment of Tax Law No. 7/1983 on income taxes, the new corporate tax rate is set at flat rate of 28% effective January 1, 2009 and 25% effective January 1, 2010. Accordingly, deferred tax assets and liabilities have been adjusted to the tax rates that are expected to apply at the period when the asset is realized or liability is settled based on the tax rates that will be enacted.
Rekonsiliasi antara beban pajak perusahaan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the Company’s tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of income is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Beban pajak sesuai dengan tarif pajak yang berlaku Pajak penghasilan final Pengaruh pajak atas beban (manfaat) yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Beban gaji, honor dan tunjangan
Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi Beban umum dan administrasi Beban pengembangan usaha Penghasilan bunga Rugi (laba) yang belum terealisasi atas penurunan (kenaikan) nilai wajar reksadana
Beban pajak Lainnya Penyesuaian atas perubahan tarif pajak Beban Pajak
2009 Rp
2008 Rp
156.229.923.381
109.275.067.378
43.744.378.475 4.446.311.247
32.765.020.128 3.378.840.098
1.200.870.480
1.657.982.498
455.623.081
164.852.365
339.063.736 334.759.852 (7.324.350.575)
370.991.363 396.482.422 (5.260.320.531)
(8.101.423.995)
8.463.832.708 160.603.335 (429.022.384) 64.659.593 41.733.921.595
(207.214.381) (15.823.169) 34.872.194.751
Income before tax per statements of income Tax expense at effective tax rates Final income tax Tax effect of permanent differences: Salaries, honorarium and allowance expenses
Equity in net loss of an associate company General and administrative expenses Business development expense Interest income Unrealized loss (gain) in fair of mutual fund
Tax expense Others Adjustment due to changes in tax rates Tax expense
- 32 -
108 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 108
6/21/2010 10:31:35 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
27. IMBALAN PASCA KERJA
27. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Program Tabungan Karyawan
Employee Savings Plan
Perusahaan menyelenggarakan program tabungan karyawan untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun. Perusahaan memberikan kontribusi iuran sebesar 12% dan karyawan menanggung sebesar 6% dari jumlah gaji pokok per bulan. Jumlah karyawan yang berhak atas program ini adalah 64 karyawan di tahun 2009 dan 53 karyawan di tahun 2008. Beban tabungan karyawan dicatat pada akun gaji dan tunjangan masing-masing sebesar Rp 558.072.000 dan Rp 504.286.804 untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008.
The Company established an employee savings plan covering all its permanent employees who are not more than 55 years old. The contributions are based on employees’ gross monthly salaries whereby the Company contributes 12% and the employees contribute 6% to the savings plan. The number of employees entitled to the plan is 64 employees in 2009 and 53 employees in 2008. Employee savings expense of Rp 558,072,000 and Rp 504,286,804 for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively, were recorded under salaries and allowances account.
Perusahaan menugaskan pengelolaan tabungan karyawan tersebut kepada Tim Pengelola Tabungan Karyawan KPEI yang terdiri dari perwakilan karyawan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dana tersebut ditempatkan pada:
The Company assigned the management of the employee savings to KPEI Employee Savings Management Team, which consists of employee representatives. As of December 31, 2009 and 2008, the fund was placed on:
ORI Deposito berjangka Sukuk Ritel Bank Jumlah
2008 Rp
3.000.000.000 1.590.000.000 1.000.000.000 126.342.139 5.716.342.139
3.000.000.000 2.450.000.000 109.629.021 5.559.629.021
ORI Time deposits Sukuk Ritel Cash in bank Total
Imbalan Pasca Kerja
Defined Post-Employment Benefits
Perusahaan juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Program tabungan karyawan digunakan sebagai alat pendanaan bagi manfaat pensiun sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Kekurangan imbalan yang diberikan dari program tabungan karyawan dibandingkan dengan manfaat yang diwajibkan Undang-undang Ketenagakerjaan dicatat sebagai imbalan pasca kerja tanpa pendanaan.
The Company also provides defined postemployment benefits to its employees in accordance with Labor Law. Employee savings plan is used as a funding instruments for pension benefits as stated in the Labor Law. Shortage of benefits provided under the employee savings plan against the benefits required by the Labor Law is accounted for as unfunded defined postemployment benefits plan.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 64 karyawan di tahun 2009 dan 53 karyawan di tahun 2008.
The number of employees entitled to the benefits is 64 employees in 2009 and 53 employees in 2008.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
2009 Rp
109
- 33 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 109
6/21/2010 10:31:36 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah:
Amounts recognized as expense in income statements with respect to these postemployment benefits are as follows:
2009 Rp Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi bersih Jumlah
2008 Rp
225.397.000 198.073.000 4.500.000 427.970.000
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk dalam neraca adalah sebagai berikut:
2008 Rp
2.497.523.000 (713.246.000) (19.697.000) 1.764.580.000
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:
Tingkat pengunduran diri
Tingkat perkiraan hasil investasi dari tabungan pensiun
Present value of unfunded obligations Unrecognized actuarial gains Unrecognized past service cost Total
2008 Rp
1.477.395.000 (140.785.000) 427.970.000 1.764.580.000
Perhitungan imbalan pasca kerja untuk tahuntahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution. Penilaian aktuarial menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian
1.670.196.000 (168.746.000) (24.055.000) 1.477.395.000
Movements in the net liability recognized in the balance sheets are as follows:
2009 Rp Saldo awal Pembayaran manfaat Beban imbalan kerja Saldo akhir
Current service cost Interest costs Net amortization Total
The amounts included in the balance sheets arising from the Company’s obligation with respect to these post employment benefits are as follows:
2009 Rp Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Keuntungan aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
139.548.000 160.285.000 20.099.000 319.932.000
1.166.016.000 (8.553.000) 319.932.000 1.477.395.000
Beginning of the year Benefits payment Amount charged to income Ending balance
The cost of providing post-employment benefits for years ended December 31, 2009 and 2008 were calculated by an independent actuary, PT Eldridge Gunaprima Solution. The actuarial valuations were carried out using the following key assumptions:
2009
2008
10,50% 10% Indonesian Mortality Table (TMI II) - 1999
12% 10% Commissioners Standards Ordinary (TMI II) - 1999 1%
10% sampai 25 tahun, menurun linier sampai 1% pada usia 45 tahun dan berikutnya/ 10% up to age 25, reducing linearly to 1% at age 45 and thereafter 9%
9%
Discount rate Salary increment rate Mortality rate
Resignation rate
Investment rate from pension fund
- 34 -
110 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 110
6/21/2010 10:31:37 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
28. SIFAT HUBUNGAN ISTIMEWA
28. NATURE OF RELATIONSHIP WITH RELATED PARTIES
a.
PT Bursa Efek Indonesia pemegang saham Perusahaan.
merupakan
a.
PT Bursa Efek Indonesia is the Company’s stockholder.
b.
Perusahaan merupakan pemegang saham dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan PT Penilai Harga Efek Indonesia.
b.
The Company is a stockholder of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and PT Penilai Harga Efek Indonesia.
29. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
29. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY
ASET Kas dan setara kas Uang jaminan Jumlah KEWAJIBAN Hutang pembelian aset tetap Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Aset Bersih
1.997.935 181.019 2.178.954
2008
Ekuivalen/ Equivalent Rp
Mata uang asing/ Foreign currency US$
Ekuivalen/ Equivalent Rp
18.780.587.496 1.701.578.600 20.482.166.096
585.837 171.819 757.656
6.414.913.508 1.881.418.050 8.296.331.558
ASSETS Cash and cash equivalents Security deposits Total
1.099.309
10.333.502.488
219.273
2.401.034.532
LIABILITIES Liabilities for purchases of equipment and facilities
93.012 1.192.321
874.313.066 11.207.815.554
472.957 692.230
5.178.876.741 7.579.911.273
Accrued expenses Total
986.633
9.274.350.542
65.426
716.420.285
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan masingmasing adalah Rp 9.400 per 1 US$ dan Rp 10.950 per 1 US$.
On December 31, 2009 and 2008, the conversion rates used by the Company were Rp 9,400 per US$ 1 and Rp 10,950 per US$ 1, respectively.
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI a.
Net Assets
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-26/PM/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Dana Jaminan, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk menerima 0,01% dari nilai kumulatif transaksi bulanan di bursa efek. Perusahaan diwajibkan melakukan pembentukan, pengelolaan dan penggunaan dana jaminan tersebut. Pelaporan keuangan dana jaminan dilakukan terpisah dari laporan keuangan Perusahaan.
a.
Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000, regarding Guarantee Fund, Bapepam has given its approval for the Company to receive 0.01% of the monthly securities transactions cumulative value on the stock exchange. The Company is responsible for the establishment, management and utilization of the guarantee fund. The financial statements of the guarantee fund are maintained separately from the Company’s financial statements.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
2009 Mata uang asing/ Foreign currency US$
111
- 35 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 111
6/21/2010 10:31:38 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pungutan Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Based on the decision letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved the Company to withhold Guarantee Fund of 0.005% and 0.00125%, respectively, of the value of futures and debt securities transactions.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, posisi dana jaminan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2009 and 2008, the financial position of the guarantee fund is as follows:
2009 Rp Bank Deposito berjangka Investasi dalam Surat Utang Negara Piutang dana jaminan Piutang bunga Kewajiban Aset Bersih
b.
2008 Rp
6.258.817 862.588.098.957
3.108.026 736.718.477.630
295.975.000.000 8.777.548.850 5.322.008.054 (10.201.151.030) 1.162.467.763.648
164.616.000.000 5.524.438.131 6.188.503.450 (4.234.865.785) 908.815.661.452
Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. Perusahaan memperkirakan adanya potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, Perusahaan memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada Bapepam untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.
b.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut. c.
Cash in bank Time deposits Investment in Government Bonds Guarantee fund receivable Interest receivable Liabilities Net Asset
In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. The Company estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000. Moreover, the Company decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam dated November 11, 2002, in order to give Bapepam a chance to investigate any indication of unfair transaction. As of the date of the issuance of these financial statements, the Company has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions.
Berdasarkan Surat Bapepam-LK No. S-3411/ BL/2006 tanggal 28 Desember 2006 mengenai penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) 2007, terdapat perubahan mengenai komposisi pembagian porsi fee transaksi bursa, yaitu PT Bursa Efek Indonesia dari 52,5% menjadi 60%, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dari 32,5% menjadi 30%, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia 15% menjadi 10%.
c.
Based on the Letter from Bapepam-LK No. S-3411/BL/2006 dated December 28, 2006 regarding the establishment of Annual Operational Budget Plan (RKAT) 2007, there were changes made to the composition of securities transaction fee, which are, for PT Bursa Efek Indonesia increased from 52.5% to 60%, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia decreased from 32.5% to 30%, and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia decreased from 15% to 10%.
- 36 -
112 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 112
6/21/2010 10:31:40 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-181/BL/2007 tanggal 13 Juni 2007, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dikenakan biaya tahunan masing-masing sebesar 7,5% dari pendapatan usaha berdasarkan laporan realisasi anggaran sebagai setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB).
Based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP181/BL/2007 dated June 13, 2007, Stock Exchange, Clearing and Guarantee Institution and Custodial and Settlement Institution is charged for annual fee of 7.5% on its operating revenue according to the budget realization statements as contribution on Non-Tax State Revenues (PNBP).
d.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dana talangan (standby credit facility) dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo pada 31 Juli 2010 sesuai Addendum I No. RCO.JSD/156/PKAD/2009 tanggal 27 Agustus 2009. Fasilitas kredit ini semata-mata digunakan untuk menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat dan dijamin dengan deposito berjangka dana jaminan di bank yang sama.
d.
The Company obtained a standby credit facility from PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, amounting to Rp 30 billion, which is originally due on July 31, 2010 with reference to Addendum I No RCO.JSD/156/ PKAD/2009 dated August 27, 2009. This credit facility is solely intended for handling failure in settlement of securities transactions and is collateralized by time deposits of the clearing fund in the same bank.
e.
Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruang kantor dengan PT First Jakarta International (FJI) untuk masa sewa yang berakhir 31 Agustus 2009, atas ruang kantor di Gedung Bursa Efek Indonesia, Lantai 4 dan 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53.
e.
The Company entered into an office space lease agreement with PT First Jakarta International (FJI) for a period expiring on August 31, 2009, for an office space at Indonesia Stock Exchange Building, fourth and fifth floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53. Based on Addendum XVII dated July 7, 2009, the rental period for office space on second floor and on fourth and fifth floors were extended until July 31, 2010 and August 31, 2014, respectively.
f.
Perusahaan mengadakan perjanjian untuk pembelian aset perdagangan dari beberapa pemasok.
f.
The Company entered into agreements to purchase trading facilities and equipment from several suppliers.
g.
PT Bursa Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Perusahaan (selanjutnya disebut SRO) mendirikan Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (Perhimpunan) sesuai yang dinyatakan dalam akta pendirian No. 34 tanggal 25 Maret 2009 dan perbaikan akta pendirian No. 50 tanggal 17 Juni 2009, dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta. Perhimpunan ini bertujuan sosial yaitu untuk pengembangan pasar modal dengan turut serta menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten di Pasar Modal melalui pendidikan di bidang Pasar Modal.
g.
PT Bursa Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and the Company (hereinafter referred to as SRO) established Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (Indonesian Capital Market Educational Association, ”the Association”) as declared in Deed of Establishment No. 34 dated March 25, 2009 and revised through Deed of Establishment No. 50 dated June 17, 2009, both of Fathiah Helmi, SH, Notary in Jakarta. The Association is established for social purposes, specifically to develop the capital market by participating in preparing competent human resources for the capital market through education in the capital market sector.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Berdasarkan Addendum XVII tanggal 7 Juli 2009, masa sewa telah diperpanjang sampai dengan 31 Juli 2010 untuk ruang kantor lantai 2 dan sampai dengan 31 Agustus 2014 untuk lantai 4 dan 5.
113
- 37 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 113
6/21/2010 10:31:40 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
31. PERISTIWA PENTING LAINNYA
31. OTHERS SIGNIFICANT EVENTS
Berdasarkan Surat Keputusan No. SR02/BL/2009 tertanggal 6 Januari 2009, BapepamLK telah memerintahkan Perusahaan untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS), sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan Bapepam-LK terhadap adanya dugaan pelanggaran peraturan perundangundangan di bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban kepada Perusahaan.
Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR02/BL/2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered the Company to freeze the assets of PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) in connection with the on-going investigation by Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued which represent obligations to the Company.
Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah tersebut, beberapa nasabah SPS (Para Penggugat) mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK sebagai Tergugat I,II dan III (Para Tergugat) serta Perusahaan dan KSEI sebagai Turut Tergugat I dan II (para Turut Tergugat) melalui Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji/ Wanprestasi No. MS.DS/01. Ggtn.NPSP/VII/2009 tanggal 24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, proses gugatan perdata tersebut masih berlangsung di Pengadilan Jakarta Selatan dan belum diputus oleh Majelis Hakim.
In connection with the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer stock accounts, several SPS customers (the plaintiffs) filed a civil lawsuit against SPS, the Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II, and III (the defendants) with the Company and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) by means of Summons Letter for Breach of Contract (Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji) / Default No. MS.DS/01.Ggtn. NPSP/VII/2009 dated July 24, 2009 and registered with the South Jakarta District Court. As of the date of these financial statements, the civil lawsuit is still under way in the South Jakarta District Court and no decision has been made.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada Tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada Perusahaan, namun hanya meminta Perusahaan selaku Turut Tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh Perusahaan berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan untuk diserahkan kepada Para Penggugat.
The Management of the Company believes that the abovementioned civil lawsuit will not have a significant impact on the financial statements of the Company, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not demanding indemnification from the Company; it only requests the Company, as co-defendant I, to comply with the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by the Company based on the instruction from Bapepam-LK are to be surrendered to the plaintiffs.
- 38 -
114 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 114
6/21/2010 10:31:42 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT - Lanjutan
32. PENGARUH KRISIS KEUANGAN TERHADAP PERUSAHAAN
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED - Continued
GLOBAL
32. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE COMPANY
Keuangan global dan pasar modal mengalami ketidakstabilan dan krisis kredit yang sangat hebat. Kemampuan konsumen Perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usaha dan mempertahankan tingkat profitabilitas, yang mungkin bergantung pada efektivitas kebijakan fiskal dan tindakan lainnya, yang dilakukan untuk mencapai pemulihan ekonomi yang berada diluar kendali Perusahaan.
The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The ability of the Company’s customers to maintain operations and profitability as they mature may be dependent to a large extent on the effectiveness of the fiscal measures and other actions, beyond their control, undertaken to achieve economic recovery.
Manajemen memiliki ekspektasi wajar bahwa Perusahaan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walau dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti saat ini.
The management has a reasonable expectation that the Company is well placed to manage its business risks successfully despite the current uncertain economic outlook.
Manajemen tetap berhati-hati dalam mengelola aset dan menjalankan operasi Perusahaan dengan tetap melakukan langkah-langkah efisiensi. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diperkirakan secara pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
The Company continues to be prudent in its assets management and operations among others by implementing a cost efficiency programme. The management believes that the Company have adequate resources to continue in operational existence for the foreseeable future. Accordingly, the Company continues to adopt the going concern basis in preparing the financial statements.
33. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
33. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan Perusahaan dari halaman 2 sampai 39 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 15 Maret 2010.
The Company’s financial statements on pages 2 to 39 have been approved by the Company’s Directors for issue on March 15, 2010.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
********
115
- 39 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 115
6/21/2010 10:31:43 PM
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
116 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 116
6/21/2010 10:31:43 PM
LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN Financial Statement of Guarantee Fund
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA 31 Desember 2009 dan 2008 31 December 2009 dan 2008
117
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 117
6/21/2010 10:31:49 PM
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
118 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 118
6/21/2010 10:31:50 PM
110 0044 DJ-KPEI ALH No. GA __________ AH
No. GA 110 0044 DJ-KPEI ___________ DJ-KPEIALH AH
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
The Stockholders, Boards of Commissioners and Directors
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Kami telah mengaudit laporan aset dan kewajiban Dana Jaminan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 yang dikelola oleh P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia, serta laporan operasi dan laporan perubahan aset bersih untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the accompanying statements of assets and liabilities of Guarantee Fund as of December 31, 2009 and 2008 managed by P.T. Kliring Penjaminan Efek Indonesia, and the related statements of operations and statements of changes in net assets for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Company's management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, buktibukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provides a reasonable basis for our opinion.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi aset dan kewajiban Dana Jaminan tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dan hasil operasi, serta perubahan aset bersih untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the assets and liabilities positions of Guarantee Fund as of December 31, 2009 and 2008, and the results of its operations and the changes in net assets for the years then ended in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.
OSMAN BING SATRIO & REKAN
Ali Hery Izin/ License No. 07.1.1004 24 Pebruari/ February 24, 2010 The accompanying financial statements are not intended to present the assets and liabilities, changes in net assets and results of operations in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than those in Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 119
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
Independent Auditors’ Report
Laporan Auditor Independen
119
6/21/2010 10:31:51 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN ASET DAN KEWAJIBAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF ASSETS AND LIABILITIES DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Catatan/ Notes
2009 Rp
2008 Rp
ASET Bank
ASSETS 6.258.817
3.108.026
Cash in banks
Deposito berjangka
862.588.098.957
3b,4
736.718.477.630
Time deposits
Investasi dalam Surat Utang Negara
295.975.000.000
3c,5
164.616.000.000
Investment in Government Bonds
Piutang dana jaminan
8.777.548.850
6
5.524.438.131
Guarantee fund receivables
Piutang bunga
5.322.008.054
3d,7
6.188.503.450
Interest receivables
JUMLAH ASET
1.172.668.914.678
913.050.527.237
KEWAJIBAN Biaya masih harus dibayar ASET BERSIH
TOTAL ASSETS LIABILITY
10.201.151.030
3d,3e,8
1.162.467.763.648
4.234.865.785 908.815.661.452
Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dana jaminan.
Accrued expenses NET ASSETS
See accompanying notes to financial statements of guarantee fund which are an integral part of the financial statements of guarantee fund. See accompanying notes to consolidated financial statements
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang
-2-
120 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 120
6/21/2010 10:31:51 PM
ESIA UND TIES 008
onds
of cial
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN OPERASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
2009 Rp PENGHASILAN INVESTASI Penghasilan bunga
83.456.426.963
Jumlah Penghasilan Investasi
83.456.426.963
BEBAN Pengelolaan dana jaminan Administrasi
10.186.542.696 183.758.222
Jumlah Beban Penghasilan Investasi Bersih
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF OPERATIONS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Catatan/ Notes
3d,9
2008 Rp
61.286.680.064
INVESTMENT INCOME Interest income
61.286.680.064
Total Investment Income
4.220.268.007 219.125.980
EXPENSES Guarantee fund management Administration
10.370.300.918
4.439.393.987
Total Expenses
73.086.126.045
56.847.286.077
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) BELUM DIREALISASI Perubahan nilai wajar Surat Utang Negara
18.409.000.000
KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI
91.495.126.045
3d,3e,8 3d,8
3c,5
(19.084.000.000)
37.763.286.077
Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dana jaminan. Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang
Net Investment Income
UNREALIZED GAIN (LOSS) Change in fair value of Government Bonds INCREASE IN NET ASSETS FROM OPERATING ACTIVITIES
See accompanying notes to financial statements of guarantee fund which are an integral part of the financial statements of guarantee fund.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
tements
121
-3-
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 121
6/21/2010 10:31:52 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA DANA JAMINAN LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA GUARANTEE FUND STATEMENTS OF CHANGES IN NET ASSETS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008
2009 Rp KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI
2008 Rp
91.495.126.045
37.763.286.077
INCREASE IN NET ASSETS FROM OPERATING ACTIVITIES
KONTRIBUSI DARI ANGGOTA BURSA Penerimaan dana jaminan atas jasa transaksi tahun berjalan Piutang dana jaminan
153.379.427.301 8.777.548.850
160.769.790.563 5.524.438.131
MEMBERS' CONTRIBUTIONS Guarantee fund contributions on transaction services during the year Guarantee fund receivables
Jumlah Kontribusi dari Anggota Bursa
162.156.976.151
166.294.228.694
Total Members' Contributions
JUMLAH KENAIKAN ASET BERSIH
253.652.102.196
204.057.514.771
TOTAL INCREASE IN NET ASSETS
ASET BERSIH AWAL TAHUN
908.815.661.452
704.758.146.681
NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR
ASET BERSIH AKHIR TAHUN
1.162.467.763.648
908.815.661.452
NET ASSETS AT END OF YEAR
Lihat catatan atas laporan keuangan dana jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dana jaminan.
See accompanying notes to financial statements of guarantee fund which are an integral part of the financial statements of guarantee fund.
-4-
122 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 122
6/21/2010 10:31:53 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
UMUM
1.
GENERAL
Dana Jaminan dibentuk berdasarkan UndangUndang Pasar Modal No. 8 pasal 55 ayat 4, tentang penyelesaian transaksi bursa yang menetapkan bahwa Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat menetapkan dana jaminan penyelesaian transaksi bursa yang wajib dipenuhi oleh pemakai jasa Lembaga Kliring dan Penjaminan.
The Guarantee Fund was established based on Article 55 section 4 of the Capital Market Law No. 8 concerning securities transactions settlement which states that a Clearing and Guarantee Institution may establish a guarantee fund for securities transactions settlement to be funded by the users of such service.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 tentang Dana Jaminan tanggal 30 Juni 2000, yang sebelumnya diatur dalam surat Bapepam No. S-1484/PM/1997 tanggal 27 Juni 1997, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) disetujui untuk melakukan pungutan sebesar 0,01% dari nilai transaksi bursa sebagai salah satu sumber utama pembentukan dana jaminan.
Based on the Decision Letter of the Chairman of the Capital Supervisory Agency (Bapepam) No. KEP-26/PM/2000 dated June 30, 2000 regarding Guarantee Fund, which is previously regulated by the Letter of the Bapepam No. S-1484/PM/1997 dated June 27, 1997, Bapepam has approved PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) to collect 0.01% of cumulative value of securities transactions as the main source for the guarantee fund.
Kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 tanggal 9 Desember 2004, Bapepam menyetujui KPEI untuk memungut Dana Jaminan sebesar 0,005% dari nilai transaksi kontrak berjangka dan 0,00125% dari nilai transaksi obligasi.
Moreover, based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004, Bapepam has approved KPEI to collect 0.005% of future transactions and 0.00125% of bond transaction for the guarantee fund.
Dana Jaminan bukan merupakan milik pihak tertentu dan tidak didistribusikan untuk keperluan apapun kecuali untuk tujuan yang telah diatur dalam ketentuan tersebut. Dana jaminan akan digunakan untuk penanggulangan kegagalan penyelesaian transaksi bursa pada perdagangan efek tanpa warkat dan perdagangan kontrak berjangka indeks efek. KPEI diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan dana jaminan tersebut dan penggunaannya harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Bapepam.
The guarantee fund does not belong to a certain party and is not distributed for any other purpose other than those stated in the regulation. The guarantee fund is intended to provide resource for handling failures in settlements of scripless trading of securities and stock index futures trading. KPEI is responsible in managing the guarantee fund, and its utilization should have prior approval from Bapepam.
Dana jaminan hanya dapat diinvestasikan dalam Surat Utang Negara dan atau deposito bank dengan komposisi yang disetujui oleh komite kebijakan kredit dan pengendalian risiko. Hasil investasi Dana Jaminan wajib ditambahkan ke dalam Dana Jaminan setelah dikurangi biaya atas jasa pengelolaan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan.
The guarantee fund is only allowed to be invested in Government Bonds and or time deposits with a certain composition which has been approved by a credit policy and risk management committee. The investment’s results, net of the clearing and guarantee institution’s management fee should be added to the guarantee fund.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
1.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
123
-5-
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 123
6/21/2010 10:31:53 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 2.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued
PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK)
2.
Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan
Revised standards in issue not yet adopted
Pada tanggal persetujuan atas laporan keuangan, standar berikut telah diterbitkan tetapi belum diterapkan:
At the date of authorization of these financial statements, the following standards were in issue but not yet adopted:
i)
i)
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
ii)
Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
ii)
PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Costs PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Standards effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan dana jaminan. 3.
ADOPTION OF REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (PSAK)
PSAK 1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
Management is evaluating the effect of these standards on the financial statements of guarantee fund.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Dana Jaminan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Prinsip-prinsip akuntansi yang penting diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
The accounting and reporting policies adopted by the Guarantee Fund conform to accounting principle generally accepted in Indonesia. The significant accounting principles which were consistently applied in the preparation of the financial statements are as follows:
a.
a.
Lingkup dan Basis Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Dana Jaminan, yang meliputi laporan aset dan kewajiban, laporan operasi dan laporan perubahan aset bersih, disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku pada reksadana sebagaimana diatur dalam butir 8 Peraturan Bapepam No. III.b.7.
Scope and Basis for Preparation of Financial Statements The financial statements of Guarantee Fund, consist of statements of assets and liabilities, statements of operations and statements of changes in net assets, have been prepared using accounting principles and reporting practices for mutual fund as stipulated in item number 8 of Bapepam’s Rule No. III.b.7.
- 6 -
124 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 124
6/21/2010 10:31:55 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut.
Deposito Berjangka
b.
Deposito berjangka dinilai berdasarkan nilai nominal.
c.
Time deposits are stated at nominal value.
Investasi dalam Surat Utang Negara
c.
Investasi dalam Surat Utang Negara disajikan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dalam laporan operasi tahun berjalan.
d.
e.
Time Deposits
Investment in Government Bonds Investment in Government Bonds are stated at fair value. Unrealized gains or losses due to increase or decrease in fair value are recognized in the statements of operations for the year.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
d.
Income and Expense Recognition
Pendapatan bunga diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest income is recognized when incurred (accrual basis) based on time proportion, nominal value and interest rate.
Beban diakui pada saat terjadinya (secara akrual).
Expense is recognized (accrual basis).
Pengelolaan Dana Jaminan
e.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-47/PM/2004 Tanggal 9 Desember 2004 tentang Dana Jaminan, Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat mengenakan biaya atas jasa pengelolaan investasi maksimum 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan bersih setelah pajak. Biaya jasa pengelolaan dibebankan dalam laporan operasi tahun berjalan.
when
incurred
Guarantee Fund Management Based on the Decision Letter of the Chairman of Bapepam No. Kep-47/PM/2004 dated December 9, 2004 regarding Guarantee Fund, the Clearing and Guarantee Institution is allowed to charge investment management fee at maximum of 10% (ten percent) of net investment income after tax. The management fee is charged to statements of operations for the year.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
b.
The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
125
- 7 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 125
6/21/2010 10:31:55 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 4.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued
DEPOSITO BERJANGKA
4. 2009 Rp
2008 Rp
Rupiah PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Tbk Jumlah
237.619.082.944 217.223.349.641 212.562.325.797 195.183.340.575 862.588.098.957
91.477.637.410 182.440.541.466 138.038.516.339 169.812.140.678 154.949.641.737 736.718.477.630
Rupiah PT Bank Negara Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara Tbk PT Bank Mandiri Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Tbk Total
Tingkat bunga
6,00% - 13,25%
6,75% - 13,60%
Interest rate
Deposito berjangka sebesar Rp 35 miliar di PT Bank Mandiri Tbk digunakan sebagai jaminan fasilitas kredit dana talangan (standby credit facility) dari bank yang sama (Catatan 10a). 5.
TIME DEPOSITS
Time deposit of Rp 35 billion in PT Bank Mandiri Tbk is used as collateral for the standby credit facility from the same bank (Note 10a).
INVESTASI DALAM SURAT UTANG NEGARA
5.
Akun ini merupakan investasi dalam Surat Utang Negara, dengan rincian sebagai berikut:
INVESTMENT IN GOVERNMENT BONDS This account represents Government Bonds, as follows:
investment
in
2009 Surat Utang Negara/ Government Bonds
Ina Recap FR 0025 Sukuk Ritel 01 ORI 006 Ina Recap ZC 0003 ORI 004 Ina Recap FR 0027 Ina Recap FR 0046 Jumlah/ Total
Nilai Nominal/ Nominal Value Rp 50.000.000.000 60.000.000.000 50.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 300.000.000.000
Nilai Wajar/ Fair Value Rp 52.175.000.000 60.000.000.000 51.000.000.000 15.450.000.000 20.200.000.000 51.000.000.000 46.150.000.000 295.975.000.000
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
10 12 9,35 Zero coupon 9,50 9,50 9,50
15-10-2011 25-02-2012 15-08-2012 20-11-2012 12-03-2012 15-06-2015 15-07-2023
Tingkat Bunga/ Interest Rate %
Jatuh Tempo/ Maturity Date
10 Zero coupon 9,50 9,50 9,50
15-10-2011 20-11-2012 12-03-2012 15-06-2015 15-07-2023
2008 Surat Utang Negara/ Government Bonds
Ina Recap FR 0025 Ina Recap ZC 0003 ORI 004 Ina Recap FR 0027 Ina Recap FR 0046 Jumlah/ Total
Nilai Nominal/ Nominal Value Rp 50.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 190.000.000.000
Nilai Wajar/ Fair Value Rp 48.050.000.000 12.416.000.000 18.850.000.000 44.250.000.000 41.050.000.000 164.616.000.000
- 8 -
126 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 126
6/21/2010 10:31:57 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Biaya perolehan Surat Utang Negara adalah sebesar Rp 288.586.656.228 di tahun 2009 dan Rp 175.636.656.228 di tahun 2008. Sesuai dengan sifat dan fungsi dana jaminan, penempatan dana jaminan pada Surat Utang Negara dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan direalisasi pada nilai nominal. Namun, peraturan Bapepam-LK mensyaratkan agar penyajian laporan keuangan dana jaminan menggunakan prinsip akuntansi dan bentuk yang berlaku pada Reksa Dana, sehingga investasi dalam Surat Utang Negara tersebut disajikan sebesar nilai wajar.
Acquisition cost of the Government Bonds amounted to Rp 288,586,656,228 in 2009 and Rp 175,636,656,228 in 2008. In accordance with the nature and purpose of the guarantee fund, placement of guarantee fund in Government Bonds is intended to be held until maturity and will be realized at nominal value. However, Bapepam-LK rule requires the financial statements of the guarantee fund to be prepared in the accordance with accounting principles and reporting format of Mutual Fund, accordingly the investment in Government Bonds are stated at fair value.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Surat Utang Negara dinyatakan berdasarkan harga referensi Bursa Efek Indonesia. Keuntungan belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar adalah Rp 18.409.000.000 di tahun 2009, sedangkan kerugian belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar adalah Rp 19.084.000.000 di tahun 2008.
As of December 31, 2009 and 2008, the Government Bonds values were based on reference price of Indonesia Stock Exchange. Unrealized gain due to changes in fair value amounted to Rp 18,409,000,000 in 2009, whilst unrealized loss due to changes in fair value amounted to Rp 19,084,000,000 in 2008.
Sehubungan dengan investasi ini, KPEI menunjuk PT Bank Mandiri Tbk sebagai Kustodian.
In relation to the investment, KPEI has appointed PT Bank Mandiri Tbk as the Custodian.
PIUTANG DANA JAMINAN
6.
Akun ini merupakan tagihan dana jaminan kepada P.T. Bursa Efek Indonesia (BEI) yang timbul sehubungan dengan perjanjian antara KPEI dengan BEI No. SP-74/BEJ.3-2/0897 - PJ002/KPEI/0897 tanggal 18 Agustus 1997, dimana disepakati bahwa BEI atas nama KPEI melakukan pungutan Dana Jaminan kepada anggota kliring.
7.
This account represents guarantee fund receivable from P.T. Bursa Efek Indonesia (BEI) arising from agreement between KPEI and BEI No. SP-74/BEJ.3-2/0897 - PJ-002/KPEI/0897 dated August 18, 1997, pertaining to collection of BEI on behalf of KPEI of Guarantee Fund from clearing members.
PIUTANG BUNGA
7.
2009 Rp Surat Utang Negara Deposito berjangka Jumlah
8.
GUARANTEE FUND RECEIVABLES
INTEREST RECEIVABLES
2008 Rp
3.303.872.036 2.018.136.018 5.322.008.054
BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
2.845.866.214 3.342.637.236 6.188.503.450
8.
Pada tahun 2009 dan 2008, akun ini terdiri atas beban pengelolaan dana jaminan dan beban jasa kustodian yang masih harus dibayar.
Government Bonds Time deposits Total
ACCRUED EXPENSES In 2009 and 2008, this account consists of accrued guarantee fund management fee and accrued custodial services fee.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
6.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued
127
- 9 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 127
6/21/2010 10:31:58 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan 9.
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued
PENGHASILAN BUNGA
9.
2009 Rp Deposito berjangka Surat Utang Negara Jasa giro bank Jumlah
INTEREST INCOME
2008 Rp
65.951.624.567 17.502.696.707 2.105.689 83.456.426.963
48.462.133.378 12.823.446.733 1.099.953 61.286.680.064
10. KOMITMEN
Time deposits Government Bonds Bank accounts Total
10. COMMITMENTS
a.
KPEI memperoleh fasilitas kredit dana talangan (standby credit facility) dari PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 30 miliar yang jatuh tempo pada 31 Juli 2010 sesuai Addendum I No. RCO.JSD/156/PKAD/2009 tanggal 27 Agustus 2009. Fasilitas kredit ini sematamata digunakan untuk menanggulangi kegagalan penyelesaian transaksi bursa tanpa warkat dan dijamin dengan deposito berjangka dana jaminan di bank yang sama (Catatan 4).
a.
KPEI obtained a standby credit facility from PT Bank Mandiri Tbk amounting to Rp 30 billion, which is originally due on July 31, 2010 with reference to Addendum I No. RCO.JSD/156/ PKAD/2009 dated August 27, 2009. This credit facility is solely intended for handling failure in settlement of securities transactions and is collateralized by time deposits of the clearing fund in the same bank (Note 4).
b.
Pada Agustus 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas mengalami gagal bayar atas transaksi saham. KPEI memperkirakan potensi kegagalan beruntun sebesar Rp 30.986.550.000. Selanjutnya, KPEI memutuskan untuk menunda penyelesaian transaksi tersebut. Keputusan ini telah sesuai dengan surat Ketua Bapepam tanggal 11 Nopember 2002, untuk memberikan kesempatan kepada Bapepam untuk melakukan penyidikan atas adanya indikasi transaksi yang tidak wajar.
b.
In August 2002, PT Usaha Bersama Sekuritas failed to settle securities transactions. KPEI estimated potential recurring failure of Rp 30,986,550,000. Moreover, KPEI decided to postpone the settlement of such transaction. The decision was made in accordance with the letter of the Chairman of Bapepam dated November 11, 2002, in order to give Bapepam a chance to investigate any indication of unfair transactions.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, KPEI masih melakukan penundaan penyelesaian sehubungan dengan status hukum transaksi tersebut.
As of the date of the financial statements, KPEI has still placed on hold the settlement of such transaction due to the legal status of the transactions.
11. INFORMASI TAMBAHAN
11. ADDITIONAL INFORMATION
Berdasarkan Surat Keputusan No. SR02/BL/2009 tertanggal 6 Januari 2009, BapepamLK telah memerintahkan KPEI untuk melakukan pembekuan aset-aset atas nama PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS), sehubungan dengan proses pemeriksaan yang sedang dilakukan Bapepam-LK terhadap adanya dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal yang diduga dilakukan oleh SPS, kecuali aset-aset untuk penyelesaian transaksi bursa yang terjadi sebelum keluarnya surat tersebut, yang merupakan kewajiban kepada KPEI.
Based on decision letter of Bapepam-LK No. SR02/BL/2009 dated January 6, 2009, Bapepam-LK has ordered KPEI to freeze the assets of PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) in connection with the on-going investigation by Bapepam-LK of the alleged violation of capital market regulations by SPS, except for assets for the settlement of securities transactions of SPS that occurred before the decision letter was issued which represent obligations to KPEI.
- 10 -
128 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 128
6/21/2010 10:32:00 PM
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DANA JAMINAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT – Lanjutan Sehubungan dengan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal berupa penyalahgunaan Rekening Efek Nasabah tersebut, beberapa nasabah SPS (Para Penggugat) mengajukan gugatan perdata kepada SPS, Menteri Keuangan dan Bapepam-LK sebagai Tergugat I,II dan III (Para Tergugat) serta KPEI dan KSEI sebagai Turut Tergugat I dan II (para Turut Tergugat) melalui Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji/ Wanprestasi No. MS.DS/01. Ggtn.NPSP/VII/2009 tanggal 24 Juli 2009 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, proses gugatan perdata tersebut masih berlangsung di Pengadilan Jakarta Selatan dan belum diputus oleh Majelis Hakim.
In connection with the violation of capital market regulations such as manipulation of SPS customer stock accounts, several SPS customers (the plaintiffs) filed a civil lawsuit against SPS, the Minister of Finance and Bapepam-LK as defendants I, II, and III (the defendants) with KPEI and KSEI as accessory defendants I and II (the co-defendants) by means of Summons Letter for Breach of Contract (Surat Gugatan Perbuatan Ingkar Janji) / Default No. MS.DS/01.Ggtn. NPSP/VII/2009 dated July 24, 2009 and registered with the South Jakarta District Court. As of the date of these financial statements, the civil lawsuit is still under way in the South Jakarta District Court and no decision has been made.
Manajemen KPEI berpendapat bahwa gugatan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan KPEI dengan pertimbangan bahwa gugatan yang diajukan oleh nasabah tersebut hanya menuntut ganti rugi kepada Tergugat I atas aset-aset nasabah SPS yang diduga diselewengkan oleh SPS, dan tidak menuntut ganti rugi kepada KPEI, namun hanya meminta KPEI selaku Turut Tergugat I mematuhi putusan Majelis Hakim apabila aset-aset milik SPS, yang saat ini sedang dibekukan oleh KPEI berdasarkan perintah Bapepam-LK, diputuskan untuk diserahkan kepada Para Penggugat.
The Management of KPEI believes that the abovementioned civil lawsuit will not have a significant impact on the financial statements of KPEI, considering that the claim submitted by the customers is only demanding indemnification from defendant I for assets of SPS customers that were allegedly embezzled by SPS and is not demanding indemnification from KPEI; it only requests KPEI, as co-defendant I, to comply with the Judges’ decision if it is decided that SPS assets that were frozen by KPEI based on the instruction from Bapepam-LK are to be surrendered to the plaintiffs.
12. PENGARUH KRISIS KEUANGAN TERHADAP DANA JAMINAN
GLOBAL
12. THE IMPACT OF GLOBAL FINANCIAL CRISIS TO THE GUARANTEE FUND
Keuangan global dan pasar modal telah mengalami krisis kredit yang berat dan bergejolak. Kondisi tersebut serta kebijakankebijakan untuk pemulihan ekonomi berupa kebijakan fiskal maupun tindakan lainnya dapat mempengaruhi kemampuan anggota kliring untuk mempertahankan operasional dan profitabilitas serta melunasi kewajiban kontribusi dana jaminan pada saat jatuh tempo.
The global financial and capital markets have experienced severe credit crunch and volatility. The conditions and policies taken to achieve economic recovery such as fiscal policy and other actions could influence the ability of clearing members to maintain operations and profitability and to settle liabilities on guarantee fund contribution as they mature.
Manajemen berpendapat bahwa Dana Jaminan mempunyai sumber kontribusi yang memadai untuk melanjutkan operasinya di masa depan. Oleh karena itu, Dana Jaminan terus menerapkan kelangsungan hidup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
The management believes that the Guarantee Fund has adequate resources from contributions to continue its operational existence for the foreseeable future. Accordingly, it continues to adopt the going concern basis in preparing the financial statements.
13. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
13. APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan telah disetujui oleh Direksi KPEI untuk diterbitkan pada tanggal 24 Pebruari 2010.
The financial statements have been approved by the Directors of KPEI for issue on February 24, 2010.
Laporan Tahunan | Annual Report 2009
P.T. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS OF GUARANTEE FUND DECEMBER 31, 2009 AND 2008 AND FOR THE YEARS THEN ENDED – Continued
129
********
- 11 -
AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 129
6/22/2010 7:31:02 PM
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
130 AR KPEI BARU 14052010 CS3 FA PRINT DIGITAL.indd 130
6/22/2010 7:31:02 PM
Pengantar Introduction
01
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Inti Vision, Mission and Core Values
02
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
04
Sekilas KPEI KPEI In Brief
05
Laporan Dewan Direksi Board of Directors’ Report
12
Strategi dan Rencana Pengembangan The Strategy and Development Plant
Tinjauan Kinerja Bisnis Business Performance Review
20
28
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
08
Sumber Daya Manusia Human Resources
36
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
42
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
52
Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
55
Kilas Balik 2009 Milestones of 2009
64
Data Perusahaan Corporate Information
69
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi BOC and BOD’s Statement
74
Laporan Keuangan Financial Statement
75
Design by GEGETGIGIT, 021-79190876
COVER AR KPEI 2009 FA PRINT DIGIAL OK.indd 2
6/21/2010 11:42:50 AM
Laporan Tahunan Annual Report
Laporan Tahunan Annual Report
2009
2009
Devoutness in investment to develop the market and enhance the capacity and competency in risk management. Our strategic actions to face the future.
This is one of our endless efforts to develop the market through capacity and competency building in risk management.
2009
COVER AR KPEI 2009 FA PRINT DIGIAL OK.indd 1
Laporan Tahunan Annual Report
Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Tel. (+62-21) 515 5115 (hunting), Fax. (+62 21) 515 5106 www.kpei.co.id
Kesungguhan berinvestasi guna mengembangkan pasar, serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam bidang manajemen risiko. Langkah strategis kami dalam menghadapi masa yang akan datang.
6/21/2010 11:42:37 AM