PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh DEVINDA NENGTIYAS NIM 11512034
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh DEVINDA NENGTIYAS NIM 11512034
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Devinda Neng Tiyas
Nim
: 115-12-034
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam laporan peneliti ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, September 2016 Yang menyatakan
Devinda Neng Tiyas NIM 115-12-034
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “ Man Jadda Wa Jadda” “Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan mendapatkanya”
PERSEMBAHAN 1. Bapak Susiyamto dan Ibu Yuli Purwaningsih yang tercinta yang telah membesarkan dan mendidik dari kecil dengan penuh kasih sayang dan perjuangan. 2. Adikku Yusika Maharani yang tercinta yang senantiasa membantu memberikan semangat. 3. Keluarga besar yang senantiasa memberikan semangat untuk tetap berjuang. 4. Kepala sekolah dan segenap guru MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga, yang telah mengizinkan dan membantu peneliti melaksanakan penelitian. 5. Sahabatku tersayang Ulfi Mustika Dewi, Erna Yuniawati, Sifa Widjayanti, M. Abdul Aziz yang selalu menjadi teman seperjuangan. 6. Teman-Teman PGMI seperjuangan, terimaksih telah memberi cerita baru dalam lembar kehidupan ku, berjuang bersama dalam suka duka kuliah selama empat tahun ini.
vii
7. Guru-Guru Pos PAUD Melati Bu Heppy, Bu Nur, dan Bu Wahyu, Terimakasih telah memberi pengalaman baru. 8. Mas M. Khasanudin terimakasih telah menjadi penyemangat.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobil alamin segala puji bagi Allah, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga akhir penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan syarat wajib dipenuhi guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari jaman Jahiliah menuju Zaman Islamiyah, yang membawa penuh risalah islam dan ilmu pengetahuan sehingga bisa menjadi bekal kita hidup baik di dunia maupun diahirat. Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini memang tidak mudah, dan mengalami banyak hambatan dan rintangan yang menghadang. Kalaupun akhirnya skripsi ini bisa teselesaikan tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada: 1.
Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd Selaku Rektor IAIN Salatiga.
2.
Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3.
Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI yang telah memberikan saran yang membangun kepada peneliti
ix
4.
Bapak Jaka Siswanta, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memotivasi serta membimbing peneliti sehingga peneliti mampu menyelesaikan penelitian ini.
5.
Bapak Drs. Marno selaku Kepala sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga yang
telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian di madrasah yang beliau pimpin. 6.
Bapak Abdul Wahab, S. Ag. Selaku wali kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Salatiga yang berkenan menjadi objek penelitian. Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka
mendapat balasan yang lebih serta mendapat kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Penulis dalam hal ini mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Salatiga, 15 September 2016 Peneliti
Devinda NengTiyas
x
ABSTRAK
Devinda.2016.Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi operasi Hitung Perkalian dan Pembagaian Dengan Menggunakan Strategi Index Card Match Pada Siswa Kelas III Di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Salatiga tahun 2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Jaka Siswanta, M.pd. Kata Kunci: Peningkatan Hasil Belajar dan Strategi Indec Card Match Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kota Salatiga terdiri dari 24 siswa yaitu 15 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan . Penelitian dilaksanakan selama 3 Bulan Juni sampai Agustus 2016. Penelitian ini merupakan penelitian tidakan kelas yang terdiri dari III siklus yang masingmasing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan membandingkan pencapaian nilai tiap siklus dengan ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal. Berdasarkan hasil Penelitian pada siklus I, II, dan III diperoleh data sebagai berikut: Standar KKM mata pelajaran matematika adalah 70, sebelum menggunakan Index Card Match hanya ada 25% (6 siswa) yang tuntas dan 75% (18 siswa) belum memenuhi standar KKM. Setelah menggunakan Strategi Index Card Match dalam pelajaran Matematika pada siklus I diperoleh data 41,6%(10 siswa) tuntas, dan 58,3% (14 siswa) belum tuntas, pada siklus II diperoleh data 50% (12 siswa) tuntas, dan 50% (12 siswa) belum tuntas, dan pada siklus III diperoleh data 91,6 % (22 siswa) tuntas, dan 8,3 % (2 siswa) belum tuntas. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus ke siklus I sebesar 16,6 %, jika dibandingkan antara siklus I dan siklus II terjadi peningkatan 8,4% dan peningkatan pada siklus II ke siklus III adalah 41,6%.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i LEMBAR LOGO .................................................................................................. ii HALAMAN JUDUL............................................................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iv LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................ v PERYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................... vi MOTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................... vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................................ xi DAFTAR ISI .................................................................................................. ......xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ ...xvi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ....xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ...xix BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ....................................................... 5 E. Manfaat Peneitian...................................................................................... 6 1. Manfaat Teoritik ................................................................................... 7 2. Manfaat Praktik .................................................................................... 7
xii
F. Definisi Operasional.................................................................................. 8 1. Pengertian Matematika ......................................................................... 8 2. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian ............................................ 8 3. Index Card Match ................................................................................. 9 4. Hasil Belajar .........................................................................................10 G. Metodologi Penelitian ...............................................................................11 1. Rancangan Penelitian .......................................................................... 11 2. Lokasi dan waktu penelitian ................................................................. 12 3. Subjek Penelitian .................................................................................. 13 4. Langkah-Langkah Penelitian ................................................................ 14 5. Instrumen Penelitian ............................................................................. 17 6. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 19 7. Analisis Data......................................................................................... 20 H. Sistem Penulisan ....................................................................................... 21 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar .............................................................................................. 25 1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................................... 25 2. Prinsip-Prinsip Belajar.......................................................................... 30 3. Faktor-Faktor Belajar ........................................................................... 31 4. Macam-Macam Hasil Belajar ............................................................... 33 5. Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar......................................... 36 6. Penilaian Hasil Belajar ......................................................................... 46 7. Hasil Belajar Matematika ..................................................................... 47
xiii
B. Matematika................................................................................................ 48 1. Pengertian Matematika ......................................................................... 48 2. Pembelajaran Matematika .................................................................... 50 3. Tujuan Pembelajaran Matematika ........................................................ 50 4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika di SD/MI .......................... 52 5. SK (Standar Kompetensi)dan KD Matematika .................................... 52 6. Pengertian Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian .......................... 54 C. Strategi Index Card Match ........................................................................ 55 1. Pengertian Index Card Match ............................................................... 55 2. Langkah-Langkah Strategi Index Card Match ..................................... 56 3. Kelebihan dan Kekurangan Index Card Match .................................... 57 BAB III PELAKASANAAN PENELITIAN ........................................................ 59 A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo.............................. 59 1. Identitas Madrasah................................................................................ 59 2. Visi dan Misi Madrasah ........................................................................ 60 B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 67 1. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus .............................................................. 65 2. Deskripsi Kegiatan Siklus I .................................................................. 66 3. Deskripsi Kegiatan Siklus II ................................................................. 74 4. Deskripsi Kegiatan Siklus III ............................................................... 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 91 A. Deskrepsi Hasil Penelitian ........................................................................ 91 1. Deskripsi Data Pra Siklus ..................................................................... 91
xiv
2. Deskrepsi Siklus I ................................................................................. 93 3. Deskrepsi Siklus II................................................................................ 96 4. Deskrepsi Siklus III ......................................................................... ....98 B. Pembahasan .......................................................................................... ....99 1. Siklus I ............................................................................................. ...101 2. Siklus II............................................................................................ ...107 3. Siklus III .......................................................................................... ...113 4. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan ................................................. ...120 BAB V PENUTUP ........................................................................................... ...121 A. Kesimpulan .......................................................................................... ...121 B. Saran..................................................................................................... ...122 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... ...123 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... ...125
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Nama siswa kelas III .................................................................. 13 Tabel 1.2 Lembar Observasi Guru ........................................................................ 18 Tabel 2.1 SK dan KD Matematika Kelas III ........................................................ 52 Tabel 3. 1 Daftar Guru MI Tarbiyatul Islamiyah .................................................. 61 Tabel 3.2 Daftar Siswa MI Tarbiyatul Islamiyah.................................................. 62 Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas III ........................................................................... 63 Tabel 3.4 Daftar Sarana Prasarana ........................................................................ 65 Tabel 3.5 Daftar Fasilitas Pendukung ................................................................... 66 Tabel 3.6 Lembar observasi guru siklus .............................................................. 70 Tabel 3.7 Nilai evaluasi siklus I ............................................................................ 73 Tabel 3.8 Lembar Observasi siklus II ................................................................... 78 Tabel 3.9 Nilai Evaluasi Guru ............................................................................... 82 Tabel 3.10 Lembar Observasi Siklus III ............................................................... 85 Tabel 3.11 Nilai Evaluasi Siklus III ...................................................................... 88 Tabel 4.1 Nilai Ulangan (Pra Siklus) .................................................................... 92 Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi siklus I .......................................................... 94 Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II ........................................................ 96 Tabel 4.4 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus III .................................................. ....98 Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Nilai siswa pra siklus ......................................... ...100
xvi
Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I .........................................................101 Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................................... ..108 Tabel 4.8 Lembar Observasi Siklus III ...............................................................114 Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I Siklus II dan Siklus III ...................119
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian ................................................................................ 15 Gambar 4.1 Presentase Nilai Evaluasi Siklus I ...................................................102 Gambar 4.2 Presentase Nilai Evaluasi Siklus II..................................................108 Gambar 4.3 Presentase Nilai Evaluasi Siklus III ................................................114 Gambar 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.......................................................120
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...................................125 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................128 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ................................133 Lampiran 4 Lampiran Dokumentasi ...................................................................138 Lampiran 5 Soal Pra siklus .................................................................................140 Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus I ......................................................................141 Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus II .....................................................................142 Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus III ...................................................................145 Lampiran 9 Surat Pengantar Lembaga ................................................................146 Lampiran 10 Surat Keterangan Peneliti ..............................................................147 Lampiran 11 Lembar Konsultasi .........................................................................148 Lampiran 12 Nilai SKK ......................................................................................149 Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup ....................................................................150
xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang hadir sejak kita masih dini, keberadaan matematika menjadi satu pelajaran yang dianggap sangat sulit, membosankan dan tak jarang dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan. Bahkan matematika pun dianggap memberi andil dalam Ujian Nasional. Mungkin disebabkan pada pengajaran yang lebih menekankan pada hafalan dan kecepatan menghitung.(Tsalis Hidayati 2011:2) Matematika selalu menekan pada pelajaran yang lebih terfokus pada angka, seringkali guru hanya menerangkan rumus dan memberi contoh, dengan cara ceramah saja dan dengan cara yang monoton. Banyak dari siswa yang masih sulit menerima penjelasan dari guru, sehingga menyebabkan ketidak pahaman siswa pada materi yang diajarkan dan menyebabkan hasil belajar siswa yang menurun. Seperti yang dikemukakan oleh (Ruseffendi, 1991 : 15) “ Matematika bagi anak usia sekolah dasar pada umumnya, merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi”. Hal ini yang menyebabkan minat belajar siswa menurun, dan kurang baik. Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013: 183) belajar Matematika merupakan syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Karena dengan belajar Matematika, kita akan belajar
1
2
bernalar secara kritis, kreatif, dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep – konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi mengajar dan sekaligus melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran harus interaktik, inspiratif, menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi serta memberikan ruang yang cukup bagi kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat dan minat. Sehingga akan dicapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Keberhasilan dalam suatu pelajaran dapat ditentukan oleh ketuntasan siswa dalam menguasai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan sangat dibutuhkan. Agar siswa dapat mencapai tujuan yang ditetapkan secara optimal. Disamping itu pembelajaran yang efektif
juga dipengaruhi oleh lingkungan belajar,
hubungan sosial emosional antara siswa dan antara siswa dengan guru. Setelah dilakukan survey di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga, melalui wawancara dengan guru kelas III ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran matematika yang terjadi di dalam kelas, salah satunya kurangngya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan oleh guru. Hal tersebut dibuktikan dengan data nilai harian yang kurang memuaskan pada mata pelajaran matematika. Dari 24 siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga dengan nilai standar KKM (Kriteria
3
Ketuntasan Minimal) 70 hanya 10 siswa yang mencapai standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), sedangan 14 siswa mendapat nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada ulangan harian. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak Abdul Wahab, S. Ag selaku guru mata pelajaran Matematika, ternyata banyak dari siswa siswi kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga masih sulit untuk mendapatkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Beberapa faktor yang menyebabkan tidak tercapainya nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) antara lain adalah siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan, sibuk mengobrol dengan teman, dan siswa malu bertanya pada guru tentang materi yang sedang dipelajari. Dalam mengatasi hal tersebut seorang guru harus mencari dan menggali informasi mengenai strategi, metode dan media yang berhubungan dengan operasi hitung perkalian dan pembagian yang menarik seperti halnya dengan permainan atau dengan media-media yang menyenangkan, seperti kartu-kartu agar siswa bersemangat untuk mengikuti pelajaran matematika, dengan media kartu diharapkan siswa mampu mengerjakan operasi hitung perkalian dan pembagian secara lancar dan benar, dengan memberikan strategi Index Card Match yang berisi soal dan jawabannya. Sehingga kegiatan belajar lebih menyenangkan, tidak membosankan dan lebih bisa meningkatkan hasil belajar siswa.
4
Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut penulis berniat menawarkan menggunakan strategi Index Card Match dalam pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga, dengan adanya strategi ini siswa akan lebih berfikir bagaimana cara menggunakan kartu-kartu itu, anak juga akan tertantang untuk mengetahui pasangan masing-masing kartu, akan tertantang apa yang ada dalam kartu tersebut, dan setelah bertemu masing-masing kartu, siswa akan berinteraksi dengan teman-temanya, selain siswa mengetahui materi yang ada siswa juga akan bisa lebih aktif, dan saling bekerja sama dengan masing-masing siswa, hal itu yang akan menciptakan kekompakan yang ada di dalam kelas. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa strategi Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan judul: “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN STRATEGI INDEX CARD
MATCH
PADA
SISWA
KELAS
III
MI
TARBIYATUL
ISLAMIYAH NOBOREJO SALATIGA TAHUN 2016/2017”
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan penelitian ini adalah: “ Apakah Strategi Index Card Match dapat meningatkan hasil belajar Matematikan materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga tahun 2016/2017?”.
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian melalui strategi Index Card Match pada siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga tahun 2016/2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.
Hipotesis Tindakan Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo yang artinya di bawah (lemah), tesis artinya kebenaran. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenaranya. Hipotesis tindakan dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan (Tsalis Hidayati, 2012:6) Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian ini adala adanya pengaruh peningatan hasil belajar Matematika materi
6
Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian dengan Strategi Index Card Match pada Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga Tahun 2016/2017”. 2.
Indikator Keberhasilan Penerapan strategi Index Card Match dinyatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut: a.
Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus ke dua dan seterusnya.
b.
Siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga tahun 2016/2017 dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM)
sebear 70 serta tercapainya Ketuntasan Klasikal yang besarnya 85 % dalam pembelajaran Matematika.
E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang berarti. Manfaat dilihat dari sifat dan sasarannya. Dari segi sifat, manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dari sisi sasaran, manfaat dapat tertuju pada guru, murid, pengelola sekolah, bahkan orang tua siswa atau masyarakat umum. 1.
Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut:
7
a. Dapat
memberi
kontribusi
bagi
pengembangan
kajian
ilmu
pendidikan. b. Dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan yang diperoleh dari penelitian lapangan. 2.
Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1)
Memberikan pengalaman belajar yang bermakna pada proses pembelajaran.
2)
Meningkatkan penguasaan kompetensi yang harus dikuasai.
b. Bagi Guru 1)
Memiliki strategi pembelajaran alternatif yang sesuai pada kompetensi dasar.
2)
Meningkatkan kinerja guru.
3)
Membudayakan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan permasalahan berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah 1)
Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran Matematika di Sekolah.
2)
Memberikan
sumbangan
pembelajaran di sekolah.
yang
positif
dalam
kegiatan
8
F. Definisi operasional 1.
Pengertian Matematika Matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dengan penyelesaian masalah mengenai bilangan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 hal : 173). Matematika berasal dari kata Yunani “Mathein” atau “Matheinen” yang artinya mempelajari (Sam’s , 2010 : 11) Matematika di dalam kurikulum 2004 berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan dalam kehidupan seharihari melalui bilangan pengukuran, geometri, dan pengolaan data (Kurikulum 2004 : 173). Praktisnya untuk mengekpresikan hubunganhubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran.
2.
Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Operasi hitung bilangan yang kita ketahui itu ada 4, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Perkalian adalah operasi matematika perkalian satu bilangan dengan bilangan lain. Perkalian sebenarnya juga sama dengan penjumlahan yang diulangulang: misal 3 dikali 4 seringkali dibaca tiga dikali empat, dapat dihitung dengan menjumlahkan 3 salinan dari empat bersama-sama. Contoh: 3 x 4 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
9
3.
Index Card Match Index Card Match atau bisa disebut mencari pasangan kartu adalah satu strategi yang sangat menyenangkan digunakan untuk memantapkan
pengetahuan
siswa
terhadap
materi
yang
dipelajari.(Suprijono, 2013:120) Langkah-Langkah strategi Index Card Match dalam buku Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani (2007: 69) adalah sebagai berikut: a. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas. b. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. c. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada setengah bagian kertas yang telah disiapkan. Setiap satu kertas berisi satu pertanyaan. d. Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang tadi dibuat. e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban. f. Beri setiap siswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapat soal dan separuh yang lain akan mendapat jawaban. g. Minta siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan.
10
Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan kepada teman lain. h. Setelah semua siswa / mahasiswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan kertas kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal-soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain. i. Akhiri proses pelajaran dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. 4.
Hasil Belajar Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan pada diri siswa yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5). Sedangkan menurut Suprijono (2012 :5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Menurut Agus Suprijono (2012:7) Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. Indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah halhal sebagai berikut (Djamari & Zain, 2006:105-106):
11
a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi yang tinggi, baik secara individu, dan kelompok (Indikator yang banyak digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan) b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran intruksional khusus telah dicapai oleh siswa, baik secara individu atau kelompok. Menurut Depdikbud dalam Trianto (2013:241), penentuan keberhasilan belajar berdasarkan ketentuan KTSP di tentukan oleh masing -masing sekolah yang dikenal dengan istilah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu: Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda, dan daya ukung setiap sekolah juga berbeda. Maka dalam penelitian ini sesuai dengan KKM sekolah tempat peneliti di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga mata pelajaran Matematika adalah 70.
G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Dari fenomena diatas penulis mengadakan penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian tindakan sering diartikan sebagai learning by doing learning by research dimana sekelompok orang mengidentifikasi masalah serta melakukan sesuatu
12
kegiatan untuk pemecahan masalah dan bila belum berhasil akan diulang lagi (siklus lanjutan) (Saur, 2014:16). Peneliti ini menggunakan PTK, karena secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian Tindakan Kelas tidak hanya dilakukan oleh guru, PTK juga bisa dilakukan oleh luar, termasuk mahasiswa
calon
guru
yang
bekerjasama
dengan
guru
yang
bersangkutan. Seperti yang disampaikan IGK Wardani, penelitian dapat dilakukan orang luar dengan mengumpulkan data dengan cara mengamati guru mengajar. Penelitian mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan guru, siswa, dan observasi kelas setelah itu melakukan belajar mengajar dikelas tersebut (Arikunto, 2016:16) 2. Lokasi, Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo, Kota Salatiga Tahun 2016. Madrasah ini dipilih karena memerlukan pengembangan strategi pembelajaran agar meningkatkan prestasi kinerja guru dan meningkatkan hasil belajar siswa. b. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2016 di kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Salatiga.
13
3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kota Salatiga, yang berjumlah 24 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran Matematika kelas III. Daftar Nama siswa kelas III di MI Tarbiyatul Islamiyah antara lain: Tabel 1.1 Daftar nama Siswa No
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1
Ani Latifah
P
2
Itsnaini Fathin Nabila
P
3
Muhammad Tri Mabruri
L
4
Ahmad Fajar Aprilian
L
5
Nisa Nafi’ah
P
6
Reza Fauzi Saputra
L
7
Ahmad Jausyan Alfaqih
L
8
Muhammad Irvanzainuury
L
9
Rendi Ahmad Fauzi
L
10
Muhammad Ilham Saputra
L
11
Muhammad Ihab Zakki Munawar
L
12
Fino Ilhamsyah
L
13
Syifa Wakidatul Laila
P
14
Septi Nur Cahyaningtyas
P
15
Hindah Heny Kusrini
P
14
16
Muhammad Rizky Ramadhan
L
17
Mayla Annisatul Khusna
P
18
Satya Arjuna
L
19
Lidya Herawati
P
20
Wahyu Agung Pratama
L
21
Alfian Hanisa Putra
L
22
Sultan Azam Rifatullah
L
23
Daiva Andi Wibowo
L
23
Dian Zulia Safira
P
4. Langkah-Langkah Penelitian Arikunto(2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu meliputi: a. Perencanaan (planing) b. Pelaksanaan (action) c. Pengamatan (observation) dan d. Refleksi (Reflection) Penelitian pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian akan melalui beberapa siklus-siklus, setiap siklus memuat empat tahap. Yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
15
Berikut adalah gambaran keempat langkah yang dilakukan dalam penelitian materi operasi hitung perkalian dan pembagian.
Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006:16). a. Perencanaan (Planing) Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Hartini (2010:74), Mengemukakan ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu: 1) Menentukan target kompetensi 2) Mendesain
pembelajaran
yaitu
membuat
skenario
pembelajaran dengan penerapan strategi Index Card Match (silabus, RPP, alat pembelajaran) 3) Mendesain alat tes 4) Menyiapkan instrumen
16
a) Lembar Pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian menggunakan strategi Index Card Match b) Menyiapkan Lembar evaluasi untuk siswa b. Pelaksanaan Tindakan (action) Tahap pelaksanan tindakan adalah pelaksanaan yang merupkan implementasi isi rancangan dan merupakan penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. c. Pengamatan (Observation) Pengamatan dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa. Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan strategi Index Card Match, sedangkan mengetahui
pengamatan keadaan
terhadap siswa
siswa
dalam
dilakukan
proses
untuk
pembelajaran.
Pemantauan terfokus pada kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat, didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan.
17
d. Refleksi (Reflection) Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa. Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksi adalah hasil dari langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan (observasi). Kemudian hasil
catatan tersebut
didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola kolaboratif). Hasi yang dicapai dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah: a. Lembar Tes digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi b. Lembar observasi, alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati yaitu untuk mengamati guru terhadap penerapan strategi Index Card Match. Instrumen yang digunakan dalam penelitian mencakup beberapa aspek yang diamati diantaranya (Rusman, 2011: 99-100):
18
Tabel 1.2 Aspek-aspek yang diamati dalam observasi
No
Aspek yang diamati Kemampuan Guru membuka pelajaran
1.
Memeriksa kesiapan siswa
2.
Memberi Motivasi awal
3.
Memberi apersepsi (Kaitanya dengan materi)
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5.
Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pelajaran
6.
Kejelasan Artikulasi suara
7.
Variasi Gerakan Badan tidak mengganggu siswa
8.
Antusiasme dalam penampilan
9.
Mobilitas posisi mengajar Penguasaan guru terhadap bahan belajar
10.
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
11.
Kejelasan dalam menjelaskan materi
12.
Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan Belajar Mengajar
13.
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang sesuai dengan tujuan dan indikator yang ditetapkan
14.
Memiliki ketrampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
15.
Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan Sumber belajar /Media Pembelajaran
16.
Menggunakan Media secara efektif dan efisien
17.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Evaluasi Pembelajaran
19
18.
Penilaian Relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19.
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran
20.
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21.
Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
22.
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / Follow up
23.
Memberikan tugas kepada siswa
24.
Menginformasikan materi/bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya
25.
Memberikan Motivasi untuk selalu terus belajar
6. Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagia berikut: a. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran berkaitan denganproses kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
20
b. Tes Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian. c. Dokumentasi Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo
Salatiga
selama
proses
pembelajaran
matematika berlangsung. Dokumentasi berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau media yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penlitian, foto, dan lain sebagainya yang dianggap penting. 7. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (sesuai KKM yang telah berlaku di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga. Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa > 70. Sebaliknya siswa dinyatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa < 70. Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur Kriteia Ketuntasan Klasikal. Suatu Kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat >85% siswa yang telah tuntas belajanya.
21
a.
Ketuntasan Klasikal Presentase ketuntasan belajar siswa yang peneliti harapkan adalah ⪰85% dari jumlah total siswa satu kelas. Untuk mengukur presentase kompetensi siswa secara klasikan dapat digunakan rumus sebagai berikut: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 �㜶�𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
P=
𝑥 100%
Sedangkan menurut (Sudijono,2010:43) cara menganalisis data dengan menggunakan rumus: 𝑓
P = 𝑛 𝑥100% Keterangan: P = angka presentase f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah frekuensi (banyaknya individu)
H. Sistmatika Penulisan Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas meliputi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian dapat dirinci sebagai berikut: 1.
Bagian awal Cakupan bagian awal, meliputi sampul, lembar logo, judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
22
2.
Bagian Inti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian 2. Subjek Penelitian 3. Langkah-langkah Penelitian 4. Instrumen Penelitian 5. Pengumpulan Data 6. Analisis Data H. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar 2. Pengertian Hasil Belajar 3. Macam-macam Hasil Belajar 4. Faktor mempengaruhi Hasil Belajar 5. Penilaian Hasil Belajar
23
B.
Matematika 1. Pengertian Matematika 2. Pembelajaran Matematika 3. Tujuan pelajaran Matematika di Sekolah Dasar 4. Ruang Lingkup Matematika di Sekolah Dasar 5. SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) pelajaran matematika di Sekolah Dasar 6. Pengertian Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian
C.
Strategi Index Card Match 1. Pengertian Index Card Match 2. Langkah-langkah Index Card Match 3. Keuntungan dan kelemahan Index Card Match 4. Sistem penilaian Index Card Match
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Berisi gambaran umum lokasi penelitian B. Subjek Penelitian C. Deskripsi pelaksanaan penelitian 1.
Siklus 1
2.
Siklus 2
3.
Siklus 3
24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Berisi uraian hasil penelitian yang telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 3.
Bagian Akhir Bagan akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Kata belajar mungkin sudah tidak asing lagi dalam pikiran kita, seringkali kita mengingatkan orang lain untuk belajar, bahkan terkadang kita yang diingatkan untuk belajar. Tapi apa arti belajar sesungguhnya itu, seringkali kita bingung, dan mungkin kita juga tidak tahu yang kita tahu mungkin bahasa lain dari belajar. Seperti halnya di dalam bahasa Jawa belajar itu “sinau”, atau dalam bahasa Inggris “learning”. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991:121) pengertian belajar jika dilihat dari psikologi adalah: Suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan perkataan lain, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Masih banyak sekali perbedaan pendapat tentang arti belajar yang dikemukakan oleh para pakar pendidikan, seperti dalam buku (Agus Suprijono 2011:2)
25
26
Menurut Gagne dalam buku (Susanto, 2013:4) Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Menurut (Susanto, 2013:4) Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Sedangkan menurut buku yang ditulis oleh (Lilik Sriyanti, Suwardi, Muna Erawati, 2009 : 17) Para ahli juga belum seragam dalam memberikan definisi belajar: Berikut akan diuraikan beberapa definisi belajar: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian ilmu (Baharudin & Esa N. W, 2007) Dan dari definisi diatas memiliki ciri-ciri tertentu, dan ciri-ciri belajar itu adalah: a.
Belajar ditandai adanya perubahan perilaku
b.
Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen
c.
Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diaamati pada saat berlangsung proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial
27
d.
Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil
latihan atau
pengalaman. e.
Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Belajar dapat juga diartikan sebagai proses mencari ilmu. Dalam
islam belajar juga sangat dianjurkan bahkan hukumnya adalah fardhu kifayah. Seperti dalam Firman Allah Swt yang terdapat di dalam AlQur’an dalam Surat At-taubah ayat 122 yang berbunyi:
Artinya : Tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semua (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(At- taubah 122). Dalam ayat ini Alah menerangkan bahwa tidak semua orang muslim pergi ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian muslim saja. Tetapi harus bisa berbagi tugas, yang sebagian pergi ke medan perang dan yang sebagian bisa pergi belajar, atau memperdalam ilmu-ilmu, dan khususnya dalah ilmu agama Islam.
28
Dari penjelasan mengenai belajar sekarang dapat kita perluas dengan pengertian hasil belajar, dari belajar kita akan mendapatkan hasil, tapi apakah itu hasil belajar. Seperti yang dikemukakan oleh (Agus Suprijono 2012:5)Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa: a.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkap pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b.
Ketrampilan intelektual yatiu kemampuan mempresentsikan konsep dan lambang. Kemampuan Intelektual terdiri dari kemampuan mengintrogasi, kemampuan analistis-sintetis fakta konsep dan mengembbangkan prinsip-prinsip keilmuan. Ketrampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c.
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d.
Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakuakan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
29
e.
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadi nilai-nilai sebagai standar perilaku. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Domain Kognitif knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunbaru), dan evaluasi (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberi respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-rountine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup ketrampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengetahuan, dan sikap. Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak terlihat secara fragmentaris atau terpisah melainkan komprehensif. Seperti yang ditulis oleh (Agus Susanto,2013:5)Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
30
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. 2. Prinsip-prinsip belajar Prinsip-prinsip belajar terdiri dari (Suprijono,2012:4): Pertama, Prinsip belajar adalah perubahan perilaku, perubahan perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: 1.
Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari
2.
Kontinyu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
3.
Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
4.
Positif atau berakumulasi
5.
Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan di lakukan.
6.
Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Witting, belajar sebagai any relatively permanent change in an organism’s behavioral reperoire that occurs as a result of experience.
7. Bertujuan dan terarah 8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses
31
sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. William Burton mengemukakan bahwa A good learning situation consist of a rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose and carried on interaction with a rich varied and propocative environtment. 3. Faktor-Faktor Belajar Faktor-faktor yang mengaruhi Belajar menurut (Abror, 1993 dalam Kastolani,2014:72) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu faktor yang terdapat dalam diri pelajar (siswa) dan faktor situasi. Lebih lanjut ia membagi faktor-faktor dalam diri pelajar yang meliputi: a. Perubahan stuktur kognitif adalah sifat-sifat yang substantif atau riil dan organisasi pengetahuan yang diperoleh sebelumnya dalam bidang subject matter yaitu yang relevan untuk mengesimilaskan tugas belajar lainnya dalam bidang yang sama. b. Kesiapan yang berkembang yaitu kesiapan khusus yang mencerminkan taraf perkembangan intelektual siswa dan kapasitas intelektualnya serta cara-cara berfungsi intelektual yang memang khas untuk taraf ini. Jadi, siswa yang usianya lebih tua cendeung akan siap menghadapi bermacam tugas daripada siswa yang relatif lebih muda
32
c. Kemampuan intelektual yaitu tingkat yang nisbi dari bakat skolastik umum individu (tingkat intelegensi atau kecerdasan dan kedudukannya yang nisbi dalam hubungannya dengan kemampuan kognitif yang lebih berbeda atau luar biasa). d. Faktor motivasi dan sikap meliputi keinginan akan pengetahuan, keinginan akan prestasi dan peningkatan diri dan keterlibatan ego atau minat dalam suatu jenis subject matter tertentu. Faktor ini mempengaruhi
kesiapan,
perhatian,
tingkat
usaha,
ketekunan
(persistensi) dan konsentrasi. e. Kepribadian yaitu perbedaan-perbedaan individu dalam tingkat dan jenis motivasi, penyesuaian diri, sifat-sifat khas kepribadian lainnya dan tingkat kegelisahan dan keresahan. Sedangkan faktor- faktor situasi yang ditemukannya meliputi: 1) Praktik meliputi frekuensi, distribusi, metode, dan kondisi-kondisi umum. 2) Susunan atau rencana bahan pengajaran yaitu meliputi jumlah, kesulitan,
tingkat
ukuran,
logika
yang mendasari,
urutan
pengaturan kecepatan, dan penggunaan dan alat-alat peraga dalam pengajaran. 3) Faktor kelompok dan sosial tertentu, seperti suasana kelas, kerjasama,
dan
kompetensi,
keadaan
menguntungkan dan pemisahan rasial.
kultur
yang
tidak
33
4) Karakteristik guru seperti kemampuan guru, pengetahuan tentang subject
matter,
kemampuan
dan
kesanggupan
pedagogis,
kepribadian dan tingkah lakunya. 4. Macam-macam Hasil Belajar Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pemahaman
konsep
(aspek
kognitif),
ketrampilan
proses(aspek
psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan sebagai berikut (Susanto, 2013: 6-7): a.
Pemahaman Konsep Pemahaman menurut Bloom dalam (Susanto, 2013:6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang iya rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang iya lakukan. Menurut Doroti J. Skeel dalam Nursid Sumaatmadja (2005:2-3), konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan suatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang yang telah memiliki konsep, berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu
34
konsep atau citra mental tentang sessuatu. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak . b.
Ketrampilan Proses Indrawati dalam buku Ahmad Susanto (2013:9) merumuskan bahwa
ketrampilan proses merupakan
keseluruhan ketrampilan
ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi). Dengan kata lain, ketrampilan ini digunakan sebagai wahana penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan teori. Selanjutnya Indrawati mengemukakan ada enam aspek ketrampilan proses, yang meliputi: 1) Observasi 2) Klasifikasi 3) Pengukuran 4) Mengomunikasikan 5) Memberi penjelasan atau interprestasi terhadap suatu pengamatan 6) Melakukan exsperimen c. Sikap Menurut Lange (dalam Susanto, 2013:10) sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respon fisik. Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan
35
fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang ditunjukannya. Selanjutnya, Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif. 1) Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap 2) Komponen Afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional 3) Komponen Konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang. Sudjana(2013:22) Horward Kingley membagi tiga macam hasi belajar, yakni ketrampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan hasil belajar dari Benyamn Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintetis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingakat tinggi.
36
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerak refleks, ketrampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan komplek, dan gerakan ekspresif dan intepretatif. Diantara ke tiga ranah tersebut dalam penelitian ini termasuk dalam ranah kognitif. 5. Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar Banyak hal yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, menurut Djamara (2013:176) ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu unsur dari luar dan dalam. Dari luar sendiri ada dua unsur lagi yaitu lingkungan dan instrumental. Dari lingkungan masih ada unsur lagi yaitu alami dan sosial budaya, sedangkan instrumental itu program, sarana, fasilitas,guru. Sedangkan dari dalam yaitu unsur fisiologis dan psikologis. Dari fisiologis sendiri ada beberapa unsur lagi yaitu kondisi fisiologis, dan kondisi panca indra. Sedangkan dari unsur psikologis terdapat beberapa unsur lagi yaitu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif. a. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkungan anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai yang
37
disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan abiotik tidak dapat dihindari. Itulah hukum alam yang harus dihadapi oleh anak didik sebagai mahluk hidup yang tergolong kelompok biotik. Selama hidup anak tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi keduanya lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik. Keduanya mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak didik di sekolah. 1) Lingkungan Alami Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik hidup dan berusaha di dalamnya. Pecemaran lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup didalamnya. Belajar pada keadaan segar akan lebih baik hasilnya dari pada belajar dalam keadaan udara yang panas dan pengap. Berdasarkan
kenyataan
yang
demikian,
orang
cenderung
berpendapat bahwa belajar di pagi hari akan lebih baik hasilnya dari pada belajar sore hari. Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yagn didalamnya dihiasi dengan tanaman/pepohonan yang dipelihara dengan baik. Kesejukan lingkungan membuat anak didik betah tinggal berlama-lama di dalamnya. Begitulah lingkungan sekolah yang dikehendaki. Bukan lingkungan sekolah yang gersang, pengap, tandus, dan panas yang berkepanjangan. Oleh karena itu,
38
pembangunan sekolah sebaiknya berwawasan lingkungan, bukan memusuhi lingkungan. Pengalaman
telah
banyak
membuktikan
bagaimana
panasnya lingkungan kelas, dimana suatu sekolah yang miskin tanaman atau pepohonan di sekitarnya. Anak didik gelisah hati untuk keluar kelas lebih besar dari pada mengikuti pelajaran di dalam kelas. Daya konsentrasi menurun sebab suhu udara yang panas. Daya serap semakin melemah akibat kelelahan yang tak terbendung. 2) Lingkungan Sosial Budaya Sebagai anggota masyarakat anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian juga halnya di lingkungan sekolah. Ketika anak berada di sekolah, maka dia berada dalam sistem sosial di sekolah.Peraturan dan tata tertib sekolah harus anak didik taati. Pelanggaran yang dilakukan oleh anak didik akan dikenakan sanksi sesuan denga jenis dan berat ringannya pelanggaran. Lahir peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar disekolah. Lingkungan sosial budaya diluar sekolah ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan problem tesendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Pembangunan gedung sekolah tak jauh dari
39
hiruk pikuk lalu lintas menimbulkan kegaduhan suasana kelas. Pabrik – pabrik yang didirikan disekitar sekolah dapat menimbulkan kebisingan di dalam kelas. Bagaiman anak didik dapat brkonsentrasi dengan baik bila berbagai gangguan itu selalu terjadi disekitar anak didik. Mengingat pengaruh yang kurang menguntungkan dari lingkungan pabrik, pasar, dan arus lalu lintas tentu akan sangat bijaksana bila pembangunan gedung sekolah ditempat yang jauh dari lingkungan pabrik, pasar, arus lalulintas, dan sebagainya. b. Faktor Instrumental Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Tujuan tentu saja pada tingkat kelembagaan. Dalam rangka melicinkan ke arah itu diperlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Semua dapat diperdayagunakan menurut fungsi masingmasing kelengkapan sekolah. 1) Kurikulum Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsur subtansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak akan berlangsung, sebab materi apa yang harus guru sampaikan dalam suatu pertemuan kelas, belum guru programkan sebelumnya. Itulah sebabnya, untuk semua mata pelajaran, setiap guru memiliki kurikulum untuk mata pelajaran yang dipegang dan diajarkan kepada anak didik. Setiap guru harus
40
mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. Sehingga dapat diketahui dan diukur dengan pasti tingkat keberhasilan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. 2) Program Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana. 3) Saran dan Fasilitas Saran mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar disekolah. Suatu syarat untuk membuat suatu sekolah adalah adanya gedung sekolah yang di dalamnya ada ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, ruang perpustakaan, ruang BP, ruang tata usaha, auditorium dan halaman sekolah yang memadai. Semua bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik. Selain masalah sarana, masalah fasilitas juga kelengkapan yang sama sekali tidak bisa diabaikan. Lengkap tidaknya buku-buku perpustakaan ikut menentukan kualitas sekolah. Perpustakaan
41
sekolah, laboraturium ilmu. Tempat ini harus menjadi sahabat karib bagi anak didik. Di sekolah, kapan dan dimana ada waktu luang anak didik harus datang ke sana untuk membaca buku atau meminjam buku demi kebehasilan belajar. 4) Guru. Guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan didalamnya. Kalau hanya ada anak didik tapi guru tidak ada , maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jangankan tidak ada guru, kekurangan guru pun menjadi masalah. Tidak mudah untuk menuntut guru, lebih profesional, karena semuanya terpulang dari sikap mental guru. Guru yang profesional lebih mengedepankan kualitas pengajaran dari pada materiil oriented. c. Kondisi fisiologis Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari pada orang yang dalam keadaan kelelahan. Selain itu menurut Noehi hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indra (mata, hidung, pengecap, telinga, dan tubuh). Karena pentingnya peranan penglihatan dan pendengaran inilah maka lingkungan pendidikan formal, orang melakukan penelitian untuk
42
menemukan bentuk dan cara penggunaan alat peraga yang dapat dilihat dan di dengar. d. Kondisi Psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu berati belajar tidaklah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor psikologi sebagai faktor dari dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak didik. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung, maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kogitif adalah faktor-faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. Demi jelasnya maka akan diuraikan satu per satu: 1) Minat Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. 2) Kecerdasan Kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar di sekolah.
43
3) Bakat Disamping inteligensi (keserdasan), bakat juga merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu. Suatu kenyatan yang tidak dapat dipungkiri bahwa bakat bukan persoalan yang berdiri sendiri. Paling tidak ada dua faktor yang ikut mempengaruhi perkembangannya, yaitu faktor anak itu sendiri misalnya anak tidak atau kurang berminat mengembangkan bakat-bakat yang iya miliki, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi, sehingga iya mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan presatasi sesuai dengan bakatnya. Lingkungan anak sebagai faktor diluar diri anak, bisa menjadi penghalang perkembangan bakat anak. Misalnya orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang iya butuhkan, atau ekonomi cukup tinggi tapi kurang memberikan perhatian pendidikan anak. Begitupun jika anak ingin
mengembangkan
bakatnya,
karena
lingkungan
tidak
mendukungnya, maka bakat anak mengalami kendala yang serius dalam perkembanganya. Jadi kedua faktor anak didik dan lingkungan anak didik itu harus mendorong ke arah perkembangan bakat yang optimal.
44
4) Motivasi Menurut Noehi Nasution di dalam buku Djamarah (2013 : 200) motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologi yang mendorong orang untuk belajar. 5) Kemampuan Kognitif Dalam dunia pendidikan ada tiga tujuan pendidikan yang sangat dikenal dan diakui oleh para ahli pendidikan, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan. Selain faktor belajar yang dikemukakan oleh Djamarah, ada juga faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dikemukakan oleh Surya Brata (2004) dalam buku Lilik Sryanti, Suwardi, Muna Erawati (2009:23) Keberhasilan belajar sangat di pengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Faktor Eksternal Adalah faktor-faktor yang terdpat diluar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada diluar siswa Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial.
45
a. Faktor nonsosial Faktor non sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada dilingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. b. Faktor Sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk teman sepergaulan anak). Misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya. 2. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Fktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikoogis. a. Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam individu. Faktor fisiologis teriri dari: 1) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat
46
kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya jika badan individu dalam keadan kurang sehat akan menghambat hasil belajar. 2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu. 3) Faktor Psikologi Faktor psikologi adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. 6. Penilaian Hasil Belajar Menurut Djamarah (2006:106) berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, penilaian hasil belajar dapat digolongkan menjadi: a. Penilaian Formatif Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.
47
b. Penilaian Subsumatif Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk mengingkatkan tingkat prestasi belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapot. c. Penilaian Sumatif Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar sisiwa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah. 7. Hasil Belajar Matematika Menurut Gagne dalam Muhammad Zainal Abidin, 8:2011) bahwa: Hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bahwa hasil belajar matematika adalah perubahan tingkah laku dalam diri siswa, yang diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap, dan ketrampilan setelah mempelajari matematika. Perubahan tersebut diartikan sebagai terjadinya peninggkatan dan pengembangan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Dari definisi diatas, serta definisi-definisi belajar, hasil belajar dapat disimpulkan bahwasanya hasil belajar matematika adalah merupakan
48
tolak ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran matematika setelah mengalami pengalaman belajar yang dapat diukur melalui tes. Sedangkan
menurut
Kimble
dan
Garmezy
dalam
(Alexandro:2013), sifat perubahan perilaku dalam belajar bersifat permanen. Dengan demikian hasil belajar dapat didefinisikan dari adanya kemampuan melakukan sesuatu secara permanen, dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama. Alexandro:2013 menyimpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar matematika adalah tingkat keberhasilan atau penguasaan seorang siswa terhadap bidang studi matematika setelah menempuh proses belajar mengajar yang terlihat pada nilai yang diperoleh dari tes dan hasil belajarnya. Dimana hasil belajar matematika siswa dapat diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang biasanya disebut tes hasil belajar.
B. Matematika 1. Pengertian Matematika Menurut Ahmad Susanto (2013: 184) Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak-kanak secara informal. Bidang studi matematika merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran. Bidang studi
49
matematika ini diperlukan untuk proses perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam menyelesaikan berbagai masalah. Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran(Depdiknas,2001:7). Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas, dan sistematis, dan struktur atau keterkaitan antara konsep yang kuat. Unsur utama pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif, yang bekerja atas dasar asumsi (kebenaran konsistensi). Selain itu, matematika juga bekerja melalui penalaran induktif yang didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini, tetap harus dibuktikan secara deduktif, dengan argumen yang konsisten. Namun dalam kenyataan yang ada sekarang, penguasaan matematika, baik oleh siswa sekolah dasar (SD), maupun siswa sekolah menengan (SMP dan SMA), selalu menjadi permasalahan besar. Hal ini terbukti
dari
hasil
ujian
nasional
(UN)
yang
diselenggarakan
memperlihatkan rendahnya persentase kelulusan siswa dalam ujian tersebut, baik yang diselenggarakan di tingkat pusat maupun daerah. Pada umumnya, yang menjadi faktor penyebab ketidak lulusan siswa dalam ujian nasional ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam materi pelajaran matematika.
50
2. Pembelajaran Matematika Pembelajaran merupaka komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran didalamnya mengandung makna belajar dan mengajar, atau merupakan kegiatan belajar. Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibagun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir siswa yang dapat mengingatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru dengan sebagai upaya meningkatkan upaya penguasaan yang baik terhadap matematika (Ahmad Susanto 2013:186). 3. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Secara Umum, tujuan pelajaran Matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu juga, dengan pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan penataran nalar dalam penerapan matematika. Menurut (Depdiknas 2001:9), kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah dasar, sebagai berikut: a. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan. b. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas dan volume.
51
c. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat. d. Menggunakan
pengukuran
satuan,
kesetaraan
antarsatuan,
dan
penaksiran pengukuran. e. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan menyajikan. f. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan gagasan secara matematika. Ahmad Susanto (2013: 190) secara khusus, tujuan pelajaran matematika di sekolah dasar, sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas, sebagai berikut: 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonse, dan mengaplikasikan konsep atau alegoritme, 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelasskan gagasan dari pernyataan matematika. 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4) Menggomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah. 5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
52
Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut, seorang guru hendaknya dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang memungkinkan
siswa
aktif
membentuk,
menemukan,
dan
mengembangkan pengetahuannya. Kemudian siswa dapat membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan mengkontruksinya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Jean Piaget, bahwa pengetahuan atau pemahaman siswa itu ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa itu sendiri. 4. Ruang Lingkup Pelajaran Matematika di SD/MI Ruang lingkup mata pelajaran matematika di SD/ MI meliputi : a. Bilangan b. Geometri c. Pengelolaan Data 5. SK (Standar Kompetensi) dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika di SD/MI kelas III semester 1 dan 2 Kelas III semester I Standar Kompetensi (SK) Bilangan 1. Melakukan operasi hitung Bilangan sampai tiga angka
Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Menentukan bilangan
letak pada
garis
bilangan 1.2 Melakukan dan
penjumlahan
pengurangan
tiga
angka 1.3 Melakukan perkalian yang
53
hasilnya angka
bilangan dan
tiga
pembagian
bilangan tiga angka 1.4 Melakukan operasi hitung campuran 1.5 Memecahkan perhitungan yang
masalah termasuk
berkaitan
dengan
uang 2.1 Memilih alat ukur sesuai
Geometri dan Pengukuran 2. Menggunakan Pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah
dengan fungsinya(meteran timbangan, atau jam ) 2.2 Menggunakan alat ukur dalam pemecahan masalah 2.3 Mengenal
hubungan
antara satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat.
Kelas III semester II Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal
Bilangan 3. Memahami
pecahan
sederhana penggunaannya pemecahan masalah
dan dalam
pecahan
sederhana 3.2 Membandingkan pecahan sederhana 3.3 Memecahkan yang
masalah
berkaitan
pecahan sederhana.
dengan
54
4.1 Mengidentifikasi berbagai
Geometri dan Pengukuran 4. memahami unsur dan sifatsifat
bangun
bangun
datar
datar
menurut
sederhana
sederhana
sifat
atau
unsurnya. 4.2 Mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut
5. Menghitung keliling luas persegi
dan
panjang, penggunaannya
5.1 Menghitung
keliling
persegi
persegi
persegi serta dalam
dan
panjang 5.2 Menghitung luas persegi
pemecahan masalah
dan persegi panjang 5.3 Menyelesaikan yang
berkaitan
masalah dengan
keliling, luas persegi dan persegi panjang.
6. Pengertian Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Operasi hitung perkalian dan pembagian merupakan materi pokok dalam pelajaran matematika di kelas III SD. a. Perkalian Sebagai penjumlahan berulang Contoh : 3 x 4 = 4 + 4+ 4 = 12 5 x 6 = 6 + 6+ 6+ 6+ 6 = 30 b. Menggunakan sifat operasi hitung perkalian 1) Sifat pertukaran Contoh :
55
3x4= 4x3 12
= 12
2) Sifat pengelompokan Contoh : (2 x 3) x 5 = 2 x (3 x 5) 6x5
= 2 x 15
30
= 30
c. Pembagian sebagai pengurangan berulang Pembagian dapat dilakukan dengan cara pengurangan berulang, sampai sisanya 0. Contoh: 12 : 3 pengurangan berulangnya 12 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0 Ada 4 kali pengurangan berulang dengan 3, Jadi 12 : 3 = 4 105 : 21, pengurangan berulangnya 105 – 21- 21 – 21- 21 -21 = 0 Ada 5 kali pengurangan berulang dengan 21, jadi 105- 21 = 5 C. Strategi Index Card Match 1. Pengertian Index Card Match Ini adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi barupun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan. (Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani
56
2007:69). Menurut Hamruni (2011:162) menyatakan bahwa Index Card Match adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Banyak para ilmuan memberikan pengertian tentang strategi Index Card Match ini. Sedangkan menurut (Silberman 2006:250) Index Card Match merupakan salah satu strategi yang menyenangkan yang akan mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Index card match adalah salah satu tehnik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategi (strategi pengulangan). Tipe Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara belajar agar siswa lebih lama mengingat materi pelajaran yang dipelajari dengan tehnik mencari kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. 2. Langkah-Langkah Strategi Index Card Match a. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas b. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama c. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada setengah kertas yang telah disiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan d. Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi dibuat. e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban
57
f. Beri setiap siswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapat jawaban. g. Minta siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan pasangan, minta mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain. h. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang telah diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain. i. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan. 3. Kelebihan dan Kekurangan Index Card Match a.
Kelebihan Index Card Mach Setiap strategi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti halnya strategi Index Card Matc ini juga memiliki kelebihan. Menurut Marwan (20012) menyatakan bahwa kelebihan index card match adalah sebagai berikut: 1) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar. 2) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. 3) Mampu
menciptakan
menyenangkan.
suasana
belajar
yang
aktif
dan
58
4) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. 5) Penilain dilakukan bersama pengamatan dan permainan. b. Kekurangan Index Card Match Menurut Marwan (2012) menyatakan bahwa kekurangan dari Index Card Match adalah sebagai berikut: 1) Guru meluangkan waktu yang lebih 2) Lama untuk membuat persiapan 3) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan ketrampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas 4) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah 5) Suasana kelas menjadi gaduh dan mengganggu kelas lain 6) Membutuhkan waktu lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan presentasi.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tarbiyatul Islamiyah 1. Gambaran Umum Madrasah Madrasah
Ibtidaiyah
Tarbiyatul
Islamiyah
Noborejo
ini
merupakan salah satu Madrasah Ibtidaiyah swasta yang berada di Noborejo. a. Identitas Madrasah Nama Madrasah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
NSM
: 111233730006
NPSN
: 60713829
Tahun Berdiri
: 1964
Tanggal SK Berdiri
: 01-05-1964
Nomor SK ijin operasional
: Lk/3.c/135/pgm. MI/1978
Tanggal SK ijin operasional
: 01-01-1970
Status Akreditasi
:B
Tahun Akreditasi
: 2012
NPWP
: 00.382.434.9-505.000
Alamat Madrasah
:Jl.Merbabu 83. A RT/RW :03/07
Desa /Kel
: Noborejo
59
60
Kecamatan
: Argomulyo
Kabupaten/kota
: Salatiga
Nomor Telepon/ HP
: 085325537508
Alamat Email
:
[email protected]
Kode Pos
: 50736
Letak Geografis
: Daerah Pegunungan
b. Visi dan Misi Madrasah 1) Visi Madarasah Visi dari MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo adalah “ Terbentuknya generasi muslim yang beriman, beramal sholeh, berahlakul karimah, trampil, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab dalam beragama, berbangsa dan bernegara”. 2) Misi Madrasah Misi Madrasah Tarbiyatul Islamiyah Noborejo adalah: a) Menyelenggarakan pendidikan umum dan agama yang mengedepankan peningkatan kualitas guru dan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ. b) Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai akhlakul karimah yang sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. c) Membina dan membangun potensi siswa sehingga mampu terampil dan kreatif dalam menghadapi tuntutan zaman,
61
inovatif dan mandiri dalam bidang sosial keagamaan, budaya, bangsa dan bernegara. d) Meningkatkan
kebiasaan
berperilaku
disiplin
dan
bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat baik dalam lingkungan keluarga, madrasah, dan masyarakat. e) Menerapkan menejemen berbasis sekolah. c. Data Personalia 1) Data Guru MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga memiliki 10 pengajar dan 2 orang karyawan. Seluruh tenaga pengajar di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo sudah mendatap gelar S1. Hal ini sesuai dengan harapan pemerintah yang menyebutkan bahwa pengajar di sekolah tingkat dasar minimal lulusan S1. Tabel 3.1 Data Guru MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Drs. Marno Yuli Inayati Amin, S.PdI Pranti Lestari, S.Pd Agus Gufroni, S.Pd.I. Indah Sri Riyanti, S.Pd.I. Ratna Puspitasari, S.Pdl Muzayinah, S.Ag Abdul Wahab, S.Ag. Agus Setiyoko, S.Pd.I. Muntaha, S.PdI Kasmin Solikan
Jenis Kelamin L P P L P P P L L L L L
Pendidikan Terakhir S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 SLTA SLTA
62
2) Data Siswa Siswa yang berada di MI Tarbiyatul Islamiyah semakin lama semakin meningkat, hal itu terbukti dengan data yang da pada sekolah MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo. Tabel 3.2 Data Siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga
No
Tahun Pelajaran 2015/2016 2016/2017 Jumlah Jumlah Lk. Pr. Lk. Pr. 10 11 20 8 15 8 9 11 15 10 15 9 9 12 15 11 5 6 9 12 7 4 5 6 61 51 73 57 112 130
Kelas
1 2 3 4 5 6
I II III IV V VI Jumlah Jumlah keseluruhan
Tabel 3.3Daftar Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
No
Nama Siswa
Jenis Kelamin
1
Ani Latifah
P
2
Itsnaini Fathin Nabila
P
3
Muhammad Tri Mabruri
L
4
Ahmad Fajar Aprilian
L
5
Nisa Nafi’ah
P
6
Reza Fauzi Saputra
L
7
Ahmad Jausyan Alfaqih
L
8
Muhammad Irvanzainuury
L
63
9
Rendi Ahmad Fauzi
L
10
Muhammad Ilham Saputra
L
11
Muhammad Ihab Zakki Munawar
L
12
Fino Ilhamsyah
L
13
Syifa Wakhidatul Laila
P
14
Septi Nur Cahyaningtyas
P
15
Hindah Heny Kusrini
P
16
Muhammad Rizky Ramadhan
L
17
Mayla Annisatul Khusna
P
18
Satya Arjuna
L
19
Lidya Herawati
P
20
Wahyu Agung Pratama
L
21
Alfian Hanisa Putra
L
22
Sultan Azam Rifatullah
L
23
Daiva Andi Wibowo
L
24
Dian Zulia Safira
P
d. Sarana Prasarana dan Fasilitas Luas lahan di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga tidaklah terlalu luas yaitu hanya 685 m2., dengan luas bangunan 655 m. Hal ini tidak menjadikan kendala yang berarti untuk siswa-siswi yang
64
ada di MI Tarbiyatul Islamiyah, mereka masih bisa dengan leluasa bermain, dengan fasilitas dan sarana yang ada di sekolah. Sarana Prasarana dan Fasilitas yang ada di MI Tarbiyatul Islamiyah tersebut adalah: Tabel 3.4 Daftar Sarana Prasarana No.
Jenis Bangunan dan Barang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Ruang kelas Ruang kepala madrasah Ruang guru Ruang tata usaha Laboratorium komputer Laboratorium bahasa Perpustakaan UKS Toilet guru Toilet siswa Masjid/musholla Kursi siswa Meja siswa Kursi guru di ruang kelas Meja guru diruang kelas Papan tulis Lemari diruang kelas Bola sepak Bola volli Bola basket Lapangan bulu tangkis Lapangan basket
Jumlah Unit Baik Rusak 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 115 115 6 6 7 6 3 1 2 1 1 1 1 1
Tabel 3.5 Daftar Fasilitas Pendukung No. 1 2 3 4 5
Jenis Bangunan dan Barang Laptop Personal komputer Printer Televisi Mesin scanner
Jumlah Unit Baik Rusak 2 6 2 1 1
65
6 7 8 9 10 11 12 13 14
LCD proyektor Layar (screen) Meja guru Kursi guru Lemari arsip Kotak obat (P3K) Pengeras suara Tempat cuci tangan Kendaraan operasional/mobil
1 1 8 8 3 1 2 1 1
1 1
1
Sarana Prasarana dan Fasilitas ini sebagai pendukung proses dan kegiatan belajar mengajar, agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran tercapai. e. Kegiatan Pengembangan Diri Di MI Tarbiyatul Islamiyah ada beberapa kegiatan Ekstrakulikuler
untuk
mengembangkan
kemampuan
siswa
siswinya. Ekstrakulikuler tersebut antara lain: 1) Marcing Band 2) Kepramukaan 3) Tari daerah/ tari tradisional B. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Pra Siklus Tahapan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2016. Tahapan pra siklus ini merupakan tahap pengumpulan data pada saat sebelum dilakukan penelitian. Pengumpulan data dan informasi peneliti lakukan dengan cara melakukan dialog dengan guru matematika kelas III, serta melakukan observasi awal. Dalam hal ini
66
peneliti memberikan materi operasi hitung perkalian dan pembagian dengan
cara
memberikan
cara
menghitung
perkalian,
serta
memberikan contoh soal, kemudian guru memberikan tes untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa pada tingkat materi yang sama sebelum penggunaan strategi Index Card Match. Hasil dari tes tersebut menunjukan masih banyak ditemukan siswa yang kurang memahami materi yang sedang diajarkan. 2. Deskripsi Kegiatan Siklus I Penelitian Tindakan kelas pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga, peneliti melakukan penelitan sebanyak 3 siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2016 yang diikuti oleh 24 siswa. Dalam Pelaksanaan siklus 1 ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun rincian sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan (Planning) 1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus I yaitu pada tanggal 15 Agustus 2016. 2) Membuat desain pembelajaran RPP dengan strategi Index Card Match pada pelajaran Matematika. 3) Membuat dan menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk media pembelajaran. 4) Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
67
5) Membuat kunci jawaban dari soal evaluasi yang telah dibuat 6) Membuat Lembar Pengamatan ketrampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika. 7) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. b. Tahap Pelaksanaan (Action) Pada siklus I membahas tentang operasi hitung perkalian dilakukan selama 2 x 35 menit. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan pelaksanaan tindakan ini adalah: a) Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan berdoa bersama 2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk
di
sesuaikan
dengan
kegiatan
pembelajaran 3) Guru menyapa peserta didik 4) Guru bertanya tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya 5) Guru memotivasi peserta didik b) Kegiata Inti Eksplorasi (1) Guru menjaelaskan sedikit tentang sifat pertukaran dipapan tulis (2) Guru menjelaskan tentang sifat pengelompokan
68
(3) Guru bertanya pada siswa tentang materi yang belum dipahami Elaborasi a) Guru membagi kertas yang sudah dicampur menjadi satu b) Kertas yang berisi sebagai jawaban dan sebagian lagi soal c) Kemudian siswa diperintah untuk menemukan masingmasing kartu dari soal dan jawaban tersebut d) Setelah siswa bertemu dengan masing-masing soal dan jawaban kemudian mereka disuruh untuk duduk berdampingan e) Setelah mereka duduk berdampingan siswa maju kedepan dan menjelaskan apa yang mereka dapatkan. f) Kemudian
siswa
mengerjakan
soal
yang
telah
disediakan oleh guru Konfirmasi Guru memberikan penjelasan tambahan, penguatan dan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan c) Penutup a) Guru memberi kesimpulan tentang sifat pertukaran dan pengelompokan b) Guru menutup pelajaran tentang do’a bersama
69
c) Guru mengucapkan salam c. Pengamatan atau observasi Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk mengetahui ketrampilan guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diamati antara lain: Lembar Observasi Guru Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru Siklus I Skor No
Aspek yang diamati
A
B
Kemampuan Guru membuka pelajaran 1.
Memeriksa kesiapan siswa
2.
Memberi Motivasi awal
3.
Memberi apersepsi (Kaitanya
dengan materi) 4.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran 5.
Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pelajaran 6.
Kejelasan Artikulasi suara
7.
Variasi Gerakan Badan tidak
C
D
70
mengganggu siswa 8.
Antusiasme dalam penampilan
9.
Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan guru terhadap bahan belajar 10.
Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP 11.
Kejelasan dalam menjelaskan
materi 12.
Memiliki wawasan yang luas
dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan Belajar Mengajar 13.
Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang sesuai dengan tujuan dan indikator yang ditetapkan 14.
Memiliki ketrampilan dalam
merespon dan menanggapi pertanyaan siswa 15.
Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan Sumber belajar
71
/Media Pembelajaran 16.
Menggunakan Media secara efektif dan efisien
17.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Evaluasi Pembelajaran
18.
Penilaian Relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19.
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran
20.
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21.
Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan 22.
Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran Tindak lanjut / Follow up 23.
Memberikan tugas kepada siswa
24.
Menginformasikan materi/bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya
72
25.
Memberikan Motivasi untuk selalu
terus belajar Jumlah 24 54 Total Kategori
2 80
Baik
Keterangan : Skor Nilai A = 4 (Sangat baik) B = 3 (Baik) C = 2 (Cukup) D = 1 (Kurang) Nilai Evaluasi Siklus I Tabel 3. 7 Nilai Evaluasi Siklus I No
Nama Siswa
Nilai
1
Ani Latifah
60
2
Itsnaini Fathin Nabila
80
3
Muhammad Tri Mabruri
60
4
Ahmad Fajar Aprilian
80
5
Nisa Nafi’ah
80
6
Reza Fauzi Saputra
60
73
7
Ahmad Jausyan Alfaqih
60
8
Muhammad Irvanzainuury
60
9
Rendi Ahmad Fauzi
60
10
Muhammad Ilham Saputra
60
11
Muhammad Ihab Zakki Munawar
80
12
Fino Ilhamsyah
60
13
Syifa Wakhidatul Laila
80
14
Septi Nur Cahyaningtyas
80
15
Hindah Heny Kusrini
60
16
Muhammad Rizky Ramadhan
60
17
Mayla Annisatul Khusna
80
18
Satya Arjuna
80
19
Lidya Herawati
80
20
Wahyu Agung Pratama
80
21
Alfian Hanisa Putra
80
22
Sultan Azam Rifatullah
60
23
Daiva Andi Wibowo
60
24
Dian Zulia Safira
60
Rata-Rata
68,33
d. Refleksi Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan strategi Index Card Match. Pada siklus
74
I menunjukan bahwa, terdapat peningkatan pada prestasi belajar siswa. Siswa terlihat antusias melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Index Card Match. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pusat pembelajaran berada pada siswa. Strategi ini membuat siswa aktif dimana setiap siswa mencari pasangan dari soal-soal yang telah ditentukan sebelumnya. Selama pengamatan berlangsung ternyata masih ada siswa yang belum memahami apa yang di intruksikan oleh guru. Dan membuat suasana kelas menjadi gaduh, hal ini menyebabkan beberapa siswa tidak menemukan jawaban atau pun soal yang telah dipegang, seperti yang diharapkan oleh guru. Dengan itu peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I. 3. Deskripsi Kegiatan Siklus II a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan refleksi yang diperoleh peneliti melalui pengamatan nilai pada siklus I, maka peneliti melakukan beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide perbaikan tersebut adalah lebih mengondisikan siswa sebelum memulai pelajaran dan lebih memperhatikan siswa secara keseluruhan, khususnya pada siswa-siswa yang kurang aktif dan kurang memperhatikan pembelajaran tersebut. Selain itu lebih mengontrol waktu. Siklus II
75
ini merupakan perbaikan dari siklus I yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2016. Rencana pelaksanaan pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1) Tahap Perencanaan (Planning) a) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada tanggal 18 Agustus 2016 b) Membuat desain pembelajaran RPP dengan strategi Index Card Match pada pelajaran Matematika. c) Membuat dan menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk media pembelajaran. d) Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. e) Membuat kunci jawaban dari soal evaluasi yang telah dibuat f) Membuat Lembar Pengamatan ketrampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika. g) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. h) Melakukan dokumentasi. b. Tahap Pelaksanaan (Action) Pada siklus II membahas tentang operasi hitung perkalian mendatar dan perkalian bersusun panjang dilakukan selama 2 x 35
76
menit.
Langkah-langkah
yang
dilakukan
dalam
tahapan
pelaksanaan tindakan ini adalah: 1) Pendahuluan a) Guru memberi salam dan berdoa bersama b) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk
di
sesuaikan
dengan
kegiatan
pembelajaran c) Guru menyapa peserta didik d) Guru bertanya tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya e) Guru memotivasi peserta didik 2) Kegiata Inti Eksplorasi a) Guru menjaelaskan sedikit tentang perkalian mendatar b) Guru menjelaskan tentang perkalian bersusun panjang c) Guru bertanya pada siswa tentang materi yang belum dipahami Elaborasi a) Guru membagi kertas yang sudah dicampur menjadi satu b) Kertas yang berisi sebagai jawaban dan sebagian lagi soal
77
c) Kemudian siswa diperintah untuk menemukan masingmasing kartu dari soal dan jawaban tersebut d) Setelah siswa bertemu dengan masing-masing soal dan jawaban kemudian mereka disuruh untuk duduk berdampingan e) Setelah mereka duduk berdampingan siswa maju kedepan dan menjelaskan apa yang mereka dapatkan. f) Kemudian
siswa
mengerjakan
soal
yang
telah
disediakan oleh guru Konfirmasi Guru memberikan penjelasan tambahan, penguatan dan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan 3) Penutup a) Guru memberi kesimpulan tentang perkalian mendatar dan perkalian bersusun panjang b) Guru menutup pelajaran tentang do’a bersama c) Guru mengucapkan salam c. Pengamatan atau observasi Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk mengetahui ketrampilan guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diamati antara lain
78
Lembar Observasi Guru Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru Siklus II Skor No
Aspek yang diamati
A
B
Kemampuan Guru membuka pelajaran 1.
Memeriksa kesiapan siswa
2.
Memberi Motivasi awal
3.
Memberi apersepsi (Kaitanya
dengan materi) 4.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran 5.
Memberikan acuan bahan
pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pelajaran 6.
Kejelasan Artikulasi suara
7.
Variasi Gerakan Badan tidak
mengganggu siswa 8.
Antusiasme dalam penampilan
9.
Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan guru terhadap bahan belajar 10.
Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP 11.
Kejelasan dalam menjelaskan
materi 12.
Memiliki wawasan yang luas
C
D
79
dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan Belajar Mengajar 13.
Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang sesuai dengan tujuan dan indikator yang ditetapkan 14.
Memiliki ketrampilan dalam
merespon dan menanggapi pertanyaan siswa 15.
Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan Sumber belajar /Media Pembelajaran
16.
Menggunakan Media secara efektif
dan efisien 17.
Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media Evaluasi Pembelajaran 18.
Penilaian Relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan 19.
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran
20.
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21.
Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan 22.
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
80
Tindak lanjut / Follow up 23.
Memberikan tugas kepada siswa
24.
Menginformasikan materi/bahan
ajar yang akan dipelajari berikutnya 25.
Memberikan Motivasi untuk selalu
terus belajar Jumlah 64 21 Total Kategori
85 Baik
Keterangan: Skor Nilai A = 4 (Sangat baik) B = 3 (Baik) C = 2 (Cukup) D = 1 (Kurang) Nilai Evaluasi Siklus II Tabel 3. 9 Nilai Evaluasi Siklus II No
Nama Siswa
Nilai
1
Ani Latifah
60
2
Itsnaini Fathin Nabila
80
3
Muhammad Tri Mabruri
70
4
Ahmad Fajar Aprilian
60
5
Nisa Nafi’ah
80
81
6
Reza Fauzi Saputra
60
7
Ahmad Jausyan Alfaqih
60
8
Muhammad Irvanzainuury
60
9
Rendi Ahmad Fauzi
60
10
Muhammad Ilham Saputra
70
11
Muhammad Ihab Zakki Munawar
80
12
Fino Ilhamsyah
60
13
Syifa Wakhidatul Laila
80
14
Septi Nur Cahyaningtyas
80
15
Hindah Heny Kusrini
60
16
Muhammad Rizky Ramadhan
60
17
Mayla Annisatul Khusna
80
18
Satya Arjuna
80
19
Lidya Herawati
80
20
Wahyu Agung Pratama
80
21
Alfian Hanisa Putra
80
22
Sultan Azam Rifatullah
60
23
Daiva Andi Wibowo
70
24
Dian Zulia Safira
60
Rata-Rata
69,16
82
d. Refleksi Dari Hasil observasi yang dilakukan pada siklus II menunjukan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan hampir sesuai dengan harapan, walaupun masih ada sedikit kekurangan yaitu pada penguasaan kelas yangmasih kurang sehingga suasana kelas masih kurang terkontrol, masih ada beberapa siswa yang sibuk sendiri. 4. Deskripsi Kegiatan Siklus III a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus II, dan dari hasil observasi yang dilakukan, diketahui masih ada sedikit kekurangan dan belum adanya ketercapaian pada siklus II, baik dari hasil belajar siswa, kondisi kelas yang masih belum terkontrol, dan pembagian waktu. Maka siklus III merupakan perbaikan dari siklus II yang belum memuaskan. Rencana pelaksanaan pada siklus III yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1) Tahap Perencanaan (Planning) a) Membuat desain pembelajaran RPP dengan strategi Index Card Match pada pelajaran Matematika. b) Membuat dan menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk media pembelajaran.
83
c) Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. d) Membuat kunci jawaban dari soal evaluasi yang telah dibuat e) Membuat Lembar Pengamatan ketrampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika. f) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. g) Melakukan dokumentasi. b. Tahap Pelaksanaan (Action) Pada siklus III membahas tentang operasi hitung perkalian dan pembagian dilakukan selama 2 x 35 menit. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan pelaksanaan tindakan ini adalah : 1) Pendahuluan a) Guru memberi salam dan berdoa bersama b) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk di sesuaikan dengan kegiatan pembelajaran c) Guru menyapa peserta didik d) Guru bertanya tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya e) Guru memotivasi peserta didik
84
2) Kegiata Inti Eksplorasi a) Guru menjaelaskan sedikit tentang perkalian mendatar b) Guru menjelaskan tentang perkalian bersusun panjang c) Guru bertanya pada siswa tentang materi yang belum dipahami Elaborasi a) Guru membagi kertas yang sudah dicampur menjadi satu b) Kertas yang berisi sebagai jawaban dan sebagian lagi soal c) Kemudian
siswa
diperintah
untuk
menemukan
masing-masing kartu dari soal dan jawaban tersebut d) Setelah siswa bertemu dengan masing-masing soal dan jawaban kemudian mereka disuruh untuk duduk berdampingan e) Setelah mereka duduk berdampingan siswa maju kedepan dan menjelaskan apa yang mereka dapatkan. f) Kemudian siswa mengerjakan soal yang telah disediakan oleh guru Konfirmasi Guru memberikan penjelasan tambahan, penguatan dan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
85
3) Penutup a) Guru memberi kesimpulan tentang perkalian mendatar dan perkalian bersusun panjang b) Guru menutup pelajaran tentang do’a bersama c) Guru mengucapkan salam c. Pengamatan atau observasi Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk mengetahui ketrampilan guru dalam proses pembelajaran. Aspek-aspek yang diamati antara lain Lembar Observasi Guru Tabel 3.10 Lembar Observasi Guru Siklus III Skor No
Aspek yang diamati
A
Kemampuan Guru membuka pelajaran 1.
Memeriksa kesiapan siswa
2.
Memberi Motivasi awal
3.
Memberi apersepsi (Kaitanya
dengan materi) 4.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran 5.
Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari
B
C
D
86
Sikap guru dalam proses pelajaran 6.
Kejelasan Artikulasi suara
7.
Variasi Gerakan Badan tidak
mengganggu siswa 8.
Antusiasme dalam penampilan
9.
Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan guru terhadap bahan belajar 10.
Bahan belajar disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP 11.
Kejelasan dalam menjelaskan
materi 12.
Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan Belajar Mengajar
13.
Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang sesuai dengan tujuan dan indikator yang ditetapkan 14.
Memiliki ketrampilan dalam merespon dan menanggapi
87
pertanyaan siswa 15.
Ketetapan dalam penggunaan
alokasi waktu Pemanfaatan Sumber belajar /Media Pembelajaran 16.
Menggunakan Media secara efektif
dan efisien 17.
Melibatkan siswa dalam
pemanfaatan media Evaluasi Pembelajaran 18.
Penilaian Relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan 19.
Penilaian yang diberikan sesuai
dengan RPP Kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran 20.
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21.
Memberi kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan 22.
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / Follow up
88
23.
Memberikan tugas kepada siswa
24.
Menginformasikan materi/bahan
ajar yang akan dipelajari berikutnya 25.
Memberikan Motivasi untuk selalu
terus belajar Jumlah 80 15 Total Kategori
95 Baik
Keterangan : Skor Nilai A = 4 (Sangat baik) B = 3 (Baik) C = 2 (Cukup) D = 1 (Kurang) Nilai Evaluasi Siklus III Tabel 3. 9 Nilai Evaluasi Siklus III No
Nama Siswa
Nilai
1
Ani Latifah
80
2
Itsnaini Fathin Nabila
80
3
Muhammad Tri Mabruri
80
89
4
Ahmad Fajar Aprilian
60
5
Nisa Nafi’ah
80
6
Reza Fauzi Saputra
80
7
Ahmad Jausyan Alfaqih
80
8
Muhammad Irvanzainuury
80
9
Rendi Ahmad Fauzi
80
10
Muhammad Ilham Saputra
80
11
Muhammad Ihab Zakki Munawar
80
12
Fino Ilhamsyah
80
13
Syifa Wakhidatul Laila
100
14
Septi Nur Cahyaningtyas
100
15
Hindah Heny Kusrini
100
16
Muhammad Rizky Ramadhan
100
17
Mayla Annisatul Khusna
80
18
Satya Arjuna
80
19
Lidya Herawati
80
20
Wahyu Agung Pratama
80
21
Alfian Hanisa Putra
100
22
Sultan Azam Rifatullah
60
23
Daiva Andi Wibowo
80
24
Dian Zulia Safira
80
Rata-Rata
80,83
90
d. Refleksi Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan strategi Index Card Match. Pada siklus III menunjukan bahwa terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa. Siswa terlihat antusias melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Index Card Match. Siswa sudah bisa memahami apa yang di ingikan guru, dan siswa bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Berdasarkan nilai yang diperoleh pada tes evaluasi dapat diketahui bahwa nilai yang didapat lebih baik dari pada siklus I dan siklus II. Pada siklus III ini telah tercapai tujuan, yakni keaktifan siswa, pembelajaran yang menyenangkan, dan yang paling terpenting adalah peningkatan hasil belajar oleh siswa. Selain itu nilai siswa sudah mencapai KKM, meskipun masih ada 2 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Hal ini menunjukan bahwa tindakan yang didapatkan telah mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu peneliti merasa telah cukup.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pra Siklus Tahap pra siklus memberikan pandangan peneliti dalam mengambil langkah yang akan ditempuh pada tahap siklus I. Pada tahap ini, dengan dibantu oleh guru peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi pembelajaran. Dalam hasil pengamatan ini peneliti menemukan masih banyak siswa yang mengalami hambatan dalam pembelajaran matematika, tepatnya pada materi operasi hitung perkalian dan pembagian. Hal itu dapat dilihat dari kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, masih banyak siswa yang kurang memperhatikan. Mereka cenderung diam ketika ada pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika juga terlihat dari hasil belajar siswa dalam mengerjakan tes formatif, yang masih jauh dari harapan, dan masih jauh dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Adapun hasil tes formatif pada pra siklus sebelum menggunakan strategi Index Card Match adalah sebagai berikut:
91
92
Tabel 4.1 Nilai Ulangan (Pra siklus ) No
Nama
Nilai
Ketuntasan
1
Ani Latifah
60
Tidak Tuntas
2
Itsnaini Fathin Nabila
60
Tidak Tuntas
3
Muhammad Tri Mabruri
60
Tidak Tuntas
4
Ahmad Fajar Aprilian
20
Tidak Tuntas
5
Nisa Nafi’ah
60
Tidak Tuntas
6
Reza Fauzi saputra
60
Tidak Tuntas
7
Ahmad Jausyan Alfaqih
60
Tidak Tuntas
8
Muhammad Irvanzainuury
40
Tidak Tuntas
9
Rendi Ahmad Fauzi
40
Tidak Tuntas
10
Muhammad Ilham Saputra
60
Tidak Tuntas
11
Muhammad Ihab Zakki
80
Tuntas
Munawar 12
Fino Ilhamsyah
40
Tidak Tuntas
13
Syifa Wakhidatul Laila
80
Tuntas
14
Septi Nur Cahyaningtyas
80
Tuntas
15
Hindah Heny Kusrini
40
Tidak Tuntas
16
Muhammad Rizky Ramadhan
40
Tidak Tuntas
17
Mayla Anisatul Khusna
80
Tuntas
18
Satya Arjuna
80
Tuntas
19
Lidya Herawati
60
Tidak Tuntas
20
Wahyu Agung Pratama
60
Tidak Tuntas
21
Alfian Hanisa Putra
80
Tuntas
22
Sultan Azam Rifatullah
40
Tidak Tuntas
23
Daiva Andi Wibowo
40
Tidak Tuntas
24
Dian Zulia Safira
60
Tidak Tuntas
Rata-Rata
57,5
93
Keterangan: Tuntas
: 6 siswa
Tidak Tuntas : 18 siswa Dari Tabel diatas menunjukan bahwa nilai siswa (pra siklus ) menunjukan bahwa dari 24 siswa di kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga tahun 2016 dengan nilai KKM 70 hanya 6 siswa atau 25 % yang mencapai tuntas dan mencapai KKM, sedangkan yang 18 siswa atau 75 % belum tuntas. 2. Diskriptif Data Siklus I Dalam hasil pengamatan pada siklus I peneliti menemukan bahwa siswa sangat tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Akan tetapi mereka belum fokus dalam materi pelajaran, masih banyak siswa yang masih bingung dengan strategi Index Card Match, dan mengakibatkan kelas menjadi gaduh. Kesulitan belajar siswa ini dapat dilihat dari hasil tes evaluasi pada siklus I. Hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan apabila dibanding dengan nilai pra siklus. Pada siklus I terdapat 10 siswa atau 41,6% yang tuntas dan 14 siswa atau 58,3% yang belum tuntas. Hal ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target peneliti yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM.
94
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I No
Nama Siswa
Nilai
Ketuntasan
1
Ani Latifah
60
Tidak tuntas
2
Itsnaini Fathin Nabila
80
Tuntas
3
Muhammad Tri
60
Tidak tuntas
Mabruri 4
Ahmad Fajar Aprilian
60
Tidak Tuntas
5
Nisa Nafi’ah
80
Tuntas
6
Reza Fauzi Saputra
60
Tidak tuntas
7
Ahmad Jausyan
60
Tidak Tuntas
60
Tidak tuntas
Alfaqih 8
Muhammad Irvanzainuury
9
Rendi Ahmad Fauzi
60
Tidak Tuntas
10
Muhammad Ilham
60
Tidak tuntas
80
Tuntas
Saputra 11
Muhammad Ihab Zakki Munawar
12
Fino Ilhamsyah
60
Tidak tuntas
13
Syifa Wakhidatul Laila
80
Tuntas
14
Septi Nur
80
Tuntas
Cahyaningtyas
95
15
Hindah Heny Kusrini
60
Tidak Tuntas
16
Muhammad Rizky
60
Tidak Tuntas
80
Tuntas
Ramadhan 17
Mayla Annisatul Khusna
18
Satya Arjuna
80
Tuntas
19
Lidya Herawati
80
Tuntas
20
Wahyu Agung
80
Tuntas
Pratama 21
Alfian Hanisa Putra
80
Tuntas
22
Sultan Azam
60
Tidak tuntas
Rifatullah 23
Daiva Andi Wibowo
60
Tidak tuntas
24
Dian Zulia Safira
60
Tidak tuntas
Rata-Rata
68,3
Keterangan Tuntas
: 10 siswa
Tidak Tuntas : 14 siswa Dari data tersebut diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kelas adalah 68,3. Hasil tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan ketuntasan klasikal.
96
3. Diskripsi Data Siklus II Pada siklus ke II ini kondisi kelas masih ramai, karena siswa masih belum bisa menemukan pasangan masing-masing kartu tersebut. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa belum memuaskan, seperti pada hasil tes evaluasi pada siklus II. Pada siklus II ini terdapat 12 siswa atau 50 % yang mencapai KKM, sedangkan yang 12 siswa atau 50% belum memenuhi KKM. Jadi pada siklus II ini peneliti belum bisa mencapai target yang diharapkan. Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II No
Nama
Nilai
Ketuntasan
1
Ani Latifah
60
Tidak Tuntas
2
Itsnaini Fathin Nabila
80
Tuntas
3
Muhammad Tri Mabruri
70
Tuntas
4
Ahmad Fajar Aprilian
60
Tidak Tuntas
5
Nisa Nafi’ah
80
Tuntas
6
Reza Fauzi saputra
60
Tidak Tuntas
7
Ahmad Jausyan Alfaqih
60
Tidak Tuntas
8
Muhammad Irvanzainuury
60
Tidak Tuntas
9
Rendi Ahmad Fauzi
60
Tidak Tuntas
10
Muhammad Ilham Saputra
60
Tidak Tuntas
11
Muhammad Ihab Zakki
80
Tuntas
60
Tidak Tuntas
Munawar 12
Fino Ilhamsyah
97
13
Syifa Wakhidatul Laila
80
Tuntas
14
Septi Nur Cahyaningtyas
80
Tuntas
15
Hindah Heny Kusrini
60
Tidak Tuntas
16
Muhammad Rizky Ramadhan
60
Tidak Tuntas
17
Mayla Anisatul Khusna
80
Tuntas
18
Satya Arjuna
80
Tuntas
19
Lidya Herawati
80
Tuntas
20
Wahyu Agung Pratama
80
Tuntas
21
Alfian Hanisa Putra
80
Tuntas
22
Sultan Azam Rifatullah
60
Tidak Tuntas
23
Daiva Andi Wibowo
70
Tuntas
24
Dian Zulia Safira
60
Tidak Tuntas
Rata-Rata
69,16
Keterangan Tuntas
: 12 Siswa
Tidak Tuntas
: 12 Siswa
4. Diskripsi Data Siklus III Pada siklus III ini siswa sudah bisa menemukan pasangan masing-masing dengan tenang tanpa banyak kegaduhan. Dan dari hasil yang di peroleh peneliti dari hasil evaluasi pada siklus III mengalami peningkatan dibanding dengan hasil siklus I dan II. Pada siklus III ini
98
mengalami peningkatan cukup signifikan, dibanding dengan siklussiklus yang sebelumnya. Pada siklus ini 91,6% siswa mencapai KKM yang ditentukan sekolah. Terdapat 22 siswa yang tuntas, dan 2 siswa atau 8,3 % yang belum tuntas. Prestasi belajar siswa sudah memenuhi target peneliti yaitu 85 % dari seluruh jumlah siswa kelas III mata pelajaran Matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian. Tabel 4.4 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus III No
Nama
Nilai
Ketuntasan
1
Ani Latifah
80
Tuntas
2
Itsnaini Fathin Nabila
80
Tuntas
3
Muhammad Tri Mabruri
80
Tuntas
4
Ahmad Fajar Aprilian
60
Tidak Tuntas
5
Nisa Nafi’ah
80
Tuntas
6
Reza Fauzi saputra
80
Tuntas
7
Ahmad Jausyan Alfaqih
80
Tuntas
8
Muhammad Irvanzainuury
80
Tuntas
9
Rendi Ahmad Fauzi
80
Tuntas
10
Muhammad Ilham Saputra
80
Tuntas
11
Muhammad Ihab Zakki
80
Tuntas
Munawar 12
Fino Ilhamsyah
80
Tuntas
13
Syifa Wakhidatul Laila
100
Tuntas
99
14
Septi Nur Cahyaningtyas
100
Tuntas
15
Hindah Heny Kusrini
80
Tuntas
16
Muhammad Rizky Ramadhan
80
Tuntas
17
Mayla Anisatul Khusna
80
Tuntas
18
Satya Arjuna
80
Tuntas
19
Lidya Herawati
80
Tuntas
20
Wahyu Agung Pratama
80
Tuntas
21
Alfian Hanisa Putra
100
Tuntas
22
Sultan Azam Rifatullah
60
Tidak Tuntas
23
Daiva Andi Wibowo
80
Tuntas
24
Dian Zulia Safira
80
Tuntas
Rata-Rata
80,83
Keterangan Tuntas
: 22 siswa
Tidak Tuntas
: 2 siswa
Dari data tersebut peneliti merasa tidak perlu melanjutkan ke siklus yang selanjutnya, dikarenakan hasil dari tes evaluasi siklus III sudah banyak siswa yang mendapat nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
100
B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam III siklus, dari data yang diperoleh menunjukan peningkatan hasil belajar yang cukup baik. Selain itu siswa juga sangat antusias, sehingga jika dipastikkan dengan strategi Index Card Match dalam mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo kota Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi (hasil belajar siswa) Matematika strategi Index Card Match. Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus No
Nama
Nilai
Siklus
Siklus
Siklus
Pra
I
II
III
Siklus 1
Ani Latifah
60
60
60
80
2
Itsnaini Fathin Nabila
60
80
80
80
3
Muhammad Tri Mabruri
60
60
70
80
4
Ahmad Fajar Aprilian
20
60
60
60
5
Nisa Nafi’ah
60
80
80
80
6
Reza Fauzi Saputra
60
60
60
80
7
Ahmad Jausyan Alfaqih
60
60
60
80
8
Muhammad Irvanzainuury
40
60
60
80
9
Rendi Ahmad Fauzi
40
60
60
80
10
Muhammad Ilham Saputra
60
60
60
80
11
Muhammad Ihab Zakki
80
80
80
80
Munawar 12
Fino Ilhamsyah
40
60
60
80
13
Syifa Wakhidatul Laila
80
80
80
100
14
Septi Nur Cahyaningtyas
80
80
80
100
101
15
Hindah Heny Kusrini
40
60
60
80
16
Muhammad rizky Ramadhan
40
60
60
80
17
Mayla Annisatul Khusna
80
80
80
80
18
Satya Arjuna
80
80
80
80
19
Lidya Herawati
60
80
80
80
20
Wahyu Agung Pratama
60
80
80
80
21
Alfian Hanisa Putra
80
80
80
100
22
Sultan Azam Rifatullah
40
60
60
60
23
Daiva Andi Wibowo
40
60
70
80
24
Dian Zulia Safira
60
60
60
80
Rata-Rata
57.5
68.33
69.16
80.83
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai pada siklus I meningkat menjadi 68,33 jika dibandingkan dengan rata-rata nlai pra siklus hanya 57,5. Pada siklus II juga mengalami peningkatan yakni 69,16. Dan pada siklus III rata-rata siswa meningkat menjadi 80,83. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa
PTK menggunakan
strategi
Index
Card
Match berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti tabel diatas. Berikut ini penjabaran hasil penelitian dari siklus ke siklu. 1. Siklus I Proses pembelajaran pada siklus I, menggunakan strategi Index Card Match. Adapun dalam penelitian mencakup 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan atau observasi dan refleksi. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan observasi
102
ke MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga. Pada tahap ini hasil tes evaluasi adalah 41,6 % siswa tuntas (10 orang ) dan yang tidak tuntas 58,3 % (14 siswa). Dengan demikian hasil belaar pada iklus satu mengalami peningkatan sebesar 16,6% jika dibandingkan dengan pra siklus.Perolehan hasil belajar sikus I dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Nilai Evaluasi SiklusI
41,6%
Tuntas Tidak Tuntas
58,3%
Gambar 4.1 Persentase Nilai Evaluasi siklus I Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung: Tabel 4.6 lembar Observasi Guru Siklus I Skor No
Aspek yang diamati
A
B
Kemampuan Guru membuka pelajaran
1.
Memeriksa kesiapan siswa
2.
Memberi Motivasi awal
3.
Memberi apersepsi (Kaitanya
C
D
103
dengan materi) 4.
tujuan
Menyampaikan pembelajaran
5.
Memberikan acuan bahan
pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pelajaran 6.
Kejelasan Artikulasi suara
7.
Variasi
Gerakan
Badan
tidak mengganggu siswa 8.
dalam
Antusiasme penampilan
9.
Mobilitas posisi mengajar Penguasaan
guru
terhadap bahan belajar Bahan belajar disajikan
10.
sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP 11.
dalam
Memiliki wawasan yang
Kejelasan menjelaskan materi
12. luas
dalam
menyampaikan
bahan ajar Kegiatan
Belajar
Mengajar 13.
Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan
tujuan
atau
indikator yang sesuai dengan tujuan
dan
ditetapkan
indikator
yang
104
14.
Memiliki dalam
ketrampilan
merespon
dan
menanggapi pertanyaan siswa 15.
Ketetapan
dalam
penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan
Sumber
belajar /Media Pembelajaran 16.
Media
Melibatkan siswa dalam
Menggunakan secara efektif dan efisien
17.
pemanfaatan media Evaluasi Pembelajaran 18.
Penilaian Relevan dengan
tujuan yang telah ditetapkan 19.
Penilaian yang diberikan
sesuai dengan RPP Kemampuan
guru
menutup
kegiatan
pembelajaran 20.
Meninjau kembali materi
yang telah diberikan 21.
Memberi
kesempatan
untuk bertanya dan menjawab pertanyaan 22.
Memberikan
kesimpulan
kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / Follow up 23.
Memberikan tugas kepada siswa
105
24.
Menginformasikan materi/bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya
25.
Memberikan
Motivasi
untuk selalu terus belajar Jumlah 24
54
Total Kategori
2 80 Baik
Keterangan : A
: 4 (Sangat Baik)
B
: 3 (Baik)
C
: 2 (Cukup)
D
: 1 (Kurang ) Hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus I memperoleh skor 80 dari skor maksimal 100. Sehingga aktifitas guru pada siklus I tergolong baik. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah sebagai berikut: a. Penilaian kemampuan guru membuka pelajaran berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik b. Penilaian sikap guru dalam proses pembelajaran berada pada skor 3 berpredikat baik. c. Penilaian penguasaan guru terhadap bahan belajar berada pada skor nilai 3 berpredikat baik
106
d. Penilaian kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru berada pada skor 3 berpredikat baik e. Penilaian pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran berada pada skor 3 berpredikat baik f. Penilaian evaluasi pembelajaran berada pada skor 3 berpredikat baik g. Penilaian kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran perada pada skor 3 berpredikat baik h. Penilaian Tindak lanjut atau Follow Up berada pada skor
3
berpredikat baik. Hasil
pengamatan
yang
dilakukan
peneliti
saat
guru
menggunakan strategi Index Card Match adalah sebagai berikut: 1) Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dimulai dengan mengucap salam, memimpin do’a, mengabsen kehadiran siswa, memeriksa kesiapan siswa, memberi motifasi awal, serta menjelaskan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPP. 2) Peguasaan Materi Guru dapat menerangkan materi operasi hitung perkalian sifat pertukaran dan pengelompokan dengan jelas dan runtut sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik
107
3) Menyajikan materi Guru membuat inovasi dengan cara membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. 4)
Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sudah baik ketika siswa telah menemukan pasangan mereka di perintah duduk berdampingan dengan pasangannya.
5) Ketepatan menggunakan metode Guru masih sedikit bingung menggunaknan strategi Index Card Match. Dan menyebabkan masih ada 40% siswa masih belum aktif dalam mencari pasangan. Hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa. 6) Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan evaluasi berjalan baik, guru membimbing siswa untuk mengerjakan soal tes evaluasi . 7) Menutup pelajaran Guru mengahiri pelajaran dengan menyimpulkan materi yang dipelajari bersama-sama dengan siswa dan menutup dengan salam . 2. Siklus II Pada pra siklus dan siklus I masih banyak mengalami kekurangan, maka peneliti mempertimbangkan pada siklus II. Untuk proses pembelajaran masih sama seperti siklus I yaitu menggunakan
108
strategi Index Card Match. Melalui data yang diperoleh dari siklus II terjadi peningkatan sebesar 25 % dari pra siklus dan 9% dari siklus I. Hasil tes evaluasi siklus II yaitu 50% (12 siswa) tuntas, dan 50% (12 siswa) tidak tuntas. Perolehan Presentase nilai tes evaluasi pada siklus II sebagai berikut:
Nilai Evaluasi Siklus II
50%
Tuntas
50%
Tidak Tuntas
Gambar 4.2 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan saat proses pembelajaran berlangsung. Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus II Skor No
Aspek yang diamati
A
Kemampuan Guru membuka pelajaran 1.
Memeriksa kesiapan siswa
2.
Memberi Motivasi awal
3.
Memberi
apersepsi
(Kaitanya
B
C
D
109
dengan materi)
4.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
5.
Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap
guru
dalam
proses
pelajaran 6.
Kejelasan Artikulasi suara
7.
Variasi
Gerakan
Badan
tidak
mengganggu siswa 8.
Antusiasme dalam penampilan
9.
Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan guru terhadap bahan belajar 10.
Bahan
belajar
disajikan
sesuai
dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP 11.
Kejelasan dalam menjelaskan materi
12.
Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar Kegiatan Belajar Mengajar 13.
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang sesuai dengan tujuan dan indikator yang ditetapkan
14.
Memiliki merespon
ketrampilan dan
dalam
menanggapi
pertanyaan siswa 15.
Ketetapan
dalam
penggunaan
alokasi waktu Pemanfaatan
Sumber
belajar
110
/Media Pembelajaran 16.
Menggunakan Media secara efektif dan efisien
17.
Melibatkan
siswa
dalam
pemanfaatan media Evaluasi Pembelajaran 18.
Penilaian Relevan dengan tujuan
yang telah ditetapkan 19.
\
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan
guru
menutup
kegiatan pembelajaran 20.
Meninjau kembali materi yang telah diberikan
21.
Memberi
kesempatan
untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan 22.
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / Follow up
23.
Memberikan tugas kepada siswa
24.
Menginformasikan materi/bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya
25.
Memberikan Motivasi untuk selalu
terus belajar Jumlah
Keterangan : A
: 4 (Sangat Baik)
64 21
Total
85
Kategori
Baik
111
B
: 3 (Baik)
C
: 2 (Cukup)
D
: 1 (Kurang ) Hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus II memperoleh skor 85 dari skor maksimal 100. Sehingga aktifitas guru pada siklus II tergolong baik. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah sebagai berikut : a. Penilaian kemampuan guru membuka pelajaran berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik b. Penilaian sikap guru dalam proses pembelajaran berada pada skor 3 berpredikat baik. c. Penilaian penguasaan guru terhadap bahan belajar berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik d. Penilaian kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru berada pada skor 4 berpredikat sangat baik e. Penilaian pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran berada pada skor 4 berpredikat sangat baik f. Penilaian evaluasi pembelajaran berada pada skor 3 berpredikat baik g. Penilaian kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran perada pada skor 3 berpredikat baik h. Penilaian Tindak lanjut atau Follow Up berada pada skor berpredikat baik.
3
112
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti saat guru menggunakan strategi Index Card Match adalah sebagai berikut: 1) Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dimulai dengan mengucap salam,
memimpin
do’a,
mengabsen
kehadiran
siswa,
memeriksa kesiapan siswa, memberi motifasi awal, serta menjelaskan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPP. 2) Peguasaan Materi Guru dapat menerangkan materi operasi hitung perkalian mendatar dan bersusun panjang dengan jelas dan runtut sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik 3) Menyajikan materi Guru membuat inovasi dengan cara membuat suasana kelas menjadi menyenangkan. 4) Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sudah baik ketika siswa telah menemukan pasangan mereka di perintah duduk berdampingan dengan pasangannya. 5) Ketepatan menggunakan metode Guru telah menggunakan strategi Index Card Match dengan baik, sesuai denga RPP, hal ini menyebabkan hasil belajar siswa meningkat.
113
6) Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan evaluasi berjalan baik, guru membimbing siswa untuk mengerjakan soal tes evaluasi. 7) Menutup pelajaran Guru mengahiri pelajaran dengan menyimpulkan materi yang dipelajari bersama-sama dengan siswa dan menutup dengan salam. 3. Siklus III Pada siklus III ini hasil belajar siswa meningkat dengan sangat signifikan. Dibandingkan dengan pra siklus, siklus I dan siklus II, peningkatan dari pra siklus mencapai 66%, sedangkan peningkatan dari siklus I sebanyak 50 %, dan dari siklus II peningkatannya sebanyak 41 %. Pada siklus III ini terdapat 91,6 % (22 siswa) yang tuntas, dan 8,3 % (2 siswa ) yang tidak tuntas. Dengan demikian presentase nilai yang diperoleh pada siklus III ini telah memenuhi target yang telah ditetapkan yaitu 85 % siswa tuntas mencapai KKM yang ditetapkan MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga. Perolehan Presentase nilai tes evaluasi pada siklus III sebagai berikut:
114
Nilai Evaluasi Siklus III 8,3%
Tuntas Tidak Tuntas 91,6%
Gambar 4.3 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus III Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan pada saat pembelajaran berlangsung: Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus III Skor No
Aspek yang diamati
A
Kemampuan Guru membuka pelajaran 1.
Memeriksa kesiapan siswa
2.
Memberi Motivasi awal
3.
Memberi apersepsi (Kaitanya dengan materi)
4.
tujuan
Menyampaikan pembelajaran
5.
Memberikan
acuan
bahan
pelajaran yang akan dipelajari Sikap
guru
pelajaran
dalam
proses
B
C
D
115
6.
Kejelasan Artikulasi suara
7.
Variasi Gerakan Badan tidak mengganggu siswa
8.
Antusiasme dalam penampilan
9.
Mobilitas posisi mengajar
Penguasaan
guru
terhadap
bahan belajar 10.
Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP
11.
Kejelasan dalam menjelaskan materi
12.
Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan Belajar Mengajar
13.
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang sesuai dengan tujuan dan indikator yang ditetapkan
14.
Memiliki merespon
ketrampilan dan
dalam
menanggapi
pertanyaan siswa 15.
Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan Sumber belajar /Media Pembelajaran
16.
Menggunakan
Media
secara
efektif dan efisien 17.
Melibatkan
siswa
pemanfaatan media
dalam
116
Evaluasi Pembelajaran 18.
Penilaian Relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
19.
Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran
20.
Meninjau kembali materi yang
telah diberikan 21.
Memberi
untuk
kesempatan
bertanya
dan
menjawab
pertanyaan 22.
Memberikan
kesimpulan
kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / Follow up 23.
Memberikan tugas kepada siswa
24.
Menginformasikan materi/bahan ajar
yang
akan
dipelajari
berikutnya 25.
Memberikan
Motivasi
untuk
selalu terus belajar Jumlah 80 Total Kategori
Keterangan : A
: 4 (Sangat Baik)
B
: 3 (Baik)
C
: 2 (Cukup)
15 95 Baik
117
D
: 1 (Kurang ) Hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus III memperoleh skor 95 dari skor maksimal 100. Sehingga aktifitas guru pada siklus III tergolong sangat baik. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah sebagai berikut: a.
Penilaian kemampuan guru membuka pelajaran berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik
b.
Penilaian sikap guru dalam proses pembelajaran berada pada skor 4 berpredikat sangat baik.
c.
Penilaian penguasaan guru terhadap bahan belajar berada pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik
d.
Penilaian kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru berada pada skor 4 berpredikat sangat baik
e.
Penilaian pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran berada pada skor 4 berpredikat sangat baik
f.
Penilaian
evaluasi
pembelajaran
berada
pada
skor
4
berpredikat sangat baik g.
Penilaian kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran perada pada skor 3 berpredikat baik
h.
Penilaian Tindak lanjut atau Follow Up berada pada skor 3 berpredikat baik.
118
Hasil
pengamatan
yang
dilakukan
peneliti
saat
guru
menggunakan strategi Index Card Match adalah sebagai berikut: 1) Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dimulai dengan mengucap salam, memimpin do’a, mengabsen kehadiran siswa, memeriksa kesiapan siswa, memberi motifasi awal, serta menjelaskan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPP. 2) Peguasaan Materi Guru dapat menerangkan materi operasi hitung dan pembagian
dengan jelas dan runtut sehingga siswa dapat
memahami materi dengan baik. 3) Menyajikan materi Guru membuat inovasi dengan cara membuat suasana kelas menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. 4) Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru sudah baik ketika siswa telah menemukan pasangan mereka di perintah duduk berdampingan dengan pasangannya. 5) Ketepatan menggunakan metode Guru telah menggunakan strategi Index Card Match dengan baik, sesuai denga RPP, hal ini menyebabkan hasil belajar siswa meningkat.
119
6) Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan evaluasi berjalan baik, guru membimbing siswa untuk mengerjakan soal tes evaluasi. 7) Menutup pelajaran Guru mengahiri pelajaran dengan menyimpulkan materi yang dipelajari bersama-sama dengan siswa dan menutup dengan salam. 4. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I , Siklus II, dan Siklus III Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Kategori Pra siklus
Tuntas
Siklus I
Siswa
%
Siswa
6
25% 10
Siklus II
Siklus III
%
Siswa
%
Siswa
%
41,6
12
50
22
91,6
% Tidak
18
75% 14
Tuntas Jumlah
58,3
% 12
% 24
100
24
%
100 %
50
% 2
% 24
10 0
8,3 %
24
100 %
%
Berikut ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III:
120
25 20
15 Tuntas 10
Tidak Tuntas
5
0 Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III. Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui bahwa ketuntasan siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Salatiga meningkat. Dari Pra siklus sebelum menggunakann strategi Index Card Match, siswa mencapai ketuntasan hanya 25 % (6 siswa), dari keseluruhan siswa . Sedangkan pada siklus I sebesar 41, 6 % (10 siswa), siklus II 50 % (12 siswa ) dan pada siklus III sebesar 91,6% (22 siswa).
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan penelitiaan dapat disimpulkan bahwa strategi Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo tahun 2016 pada mata pelajaran Matematika materi Operasi hitung perkalian dan pembagian. Hal ini dibuktikan pada siklus I kriteria ketuntasan klasikal mencapai 41,6 % (10 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 68,3 sedangkan pada siklus II kriteria ketuntasan klasikal sebesar 50% (12 siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 69,16, dan di siklus III
kriteria
ketuntasan klasikal mencapai 91,6% (22 siswa yang tuntas) dengan nilain rata-rata 80,83.
B. Saran 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah sebaiknya membimbing para guru untuk mempernbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar seperti memberi motivasi guru untuk melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas ) yaitu penggunaan metode, strategi atau media yang lebih inovatif, kreatif dan menyenangkan, serta melakukan perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya.
121
122
2. Guru Guru
sebaiknya
lebih
kreatif
dan
variatif
dalam
menggunakan strategi pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik, sehingga dapat tercapai tujuan yang diinginka. Serta melibatkan siswa aktif dalam kelas, agar menghilangkan kejenuhan pada siswa. 3. Siswa Siswa sebaiknya dapat lebih aktif dalam mengikuti pelajaran, jangan hanya terpancang pada lmu-ilmu yang diajarkan oleh guru, sehingga hasil belajar siswa bisa meningkat.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono., 2004.Psikologi Belajar. Jakarta.: PT Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 1993.Managemen Pengajaran SecataManusiaw.
Jakarta
:PT Rineka Cipta Baharudin, Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran.Yogyakarta Ar-Ruzz Media Djamara,
Syaiful
Bahri.
1994.
Prestasi
Belajar
dan
Kompetensi
Guru.Surabaya:Usaha Nasional Djamara,Syaiful Bahri. Edisi ke II . Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Hamzah, Lina Lomenteng, Satara,. 2012.Menjadi PTK yang Profesional., PT Bumi Aksara Heruman, 2007. Model Pembelajaran Matematika di sekolah Dasar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Hidayati Tsalis, 2012, Skripsi Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika Operasi Hitung Perkalian dengan Metode Bermain Kartu Pada Siswa Kelas III MI Dadapayam II Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2012 Kastolani, 2014. Pembelajaran Inovatif teori dan Aplikasi, Salatiga: STAIN Press Lilik Sriyanti, Suwardi,Muna.2009. Teori-teori Belajar. Salatiga : STAIN Press Mulyasa, 2009. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Marwan,2012. Metode Index Card Match . Wordpres.com.Jakarta
123
124
Sam’s, Rosma Hartini. 2010. ModelPenelitian Tindakan Kelas”Tehnik Bermain konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika”Yogyakarta: Sukses Offset. Sudjana, Nana, 1990. Penilaian Hasil,Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Rosda Karya Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengaja. Bandung:Remaja Rosdakarya. Susanto,Ahmad,2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta:Kencana Predana Media Grup Sutikno, Sobry, 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran , Holistic Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Jogjakarta: Pustaka Belajar Tmpubolon, Saur, 2002, Penelitian Tindakan Kelas sebagai pengembangan Profesi Pendidikan dan Keilmuan , Erlangga Tim Penyusun KBBI. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesian(edisi ketiga). Jakarta:Balai Pustaka. Zaini, Hisyam , Bernawi Munthe dan Sekar Ayu. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga Mundafiah, 2015, Skripsi Peningkatan Prestasi Belajar Materi Keragaman Sosial dan Budaya Berdasarkan Kenampakan Alam Melalui Strategi Questions Student Have
pada siswa kelas IV MI Islamiyah Kauman Kidul
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Salatiga
125
http://mastugino.blogspot.co.id/2012/10/operasi
hitung
perkalian
pembagian.html
[email protected] http://catatanalexandro.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-dan-hasil-belajarmatematika.html
dan
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Sekolah / Madrasah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 1.
Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar 1.3
Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
1.4
Melakukan operasi hitung campuran
C. Indikator 1. Memahami sifat pertukaran 2. Memahami sifat pengelompokan D. TujuanPembelajaran 1.
Melalui metode ceramah siswa mampu melakukan perkalian dengan sifat pertukaran
2.
Melalui metode tanya jawab siswa mampu melakukan perkalian dengan sifat pengelmpokan
3.
Melalui strategi Index Card Match siswa dapat mengerjakan soal-soal perkalian baik dengan sifat pertukaran atau pengelompokan
E. Materi Pembelajaran 1. Menggunakan Sifat Operasi Hitung 1. Sifat pertukaran Contoh 1 4x3
=
3x4
12
=
12
5x7
=
7x5
35
=
35
Contoh 2
2. Sifat Pengelompokan
126
Menurut sifat pengelompokan pada perkalian , maka hasil perkalian akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja . Contoh : (2 x 3) x 5 = 2 x (3 x5) 6
x 5
30
= 2 x 15 = 30
F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Index Card Match G. Media, Alat Pembelajaran, Sumber Belajar Media dan Alat : 1.
Inventaris kelas (seperti meja, papan tulis)
2.
Kartu – kartu bersoal dan bergambar
Sumber Belajar : Gemar Belajar Matematika kelas 3 untuk SD dan MI Cerdas Berhitung Matematika kelas 3 untuk Sd/ MI Eksis modul pembelajaran matematika semester I untuk SD/MI H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama
Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
Guru menyapa peserta didik
Guru bertanya tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya
Guru memotivasi peserta didik
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Guru menjelaskan sedikit tentang sifat pertukaran dipapan tulis
Guru menjelaskan tentang sifat pengelompokan
Guru bertanya pada siswa tentang materi yang belum dipahami
b. Elaborasi
Guru membagi kertas yang sudah dicampur menjadi satu
127
Kertas yang berisi sebagian jawaban dan sebagian lagi soal
Kemudian siswa diperintah untuk menemukan masing-masing kartu dari soal dan jawaban tersebut
Setelah siswa bertemu dengan masing-masing soal dan jawaban kemudian mereka disuruh untuk duduk berdampingan
Setelah mereka duduk berdampingan siswa maju kedepan dan menjelaskan apa yang mereka dapatkan .
Kemudian siswa mengerjakan soal yang telah disediakan oleh guru
c. Konfirmasi
Guru memberikan penjelasan tambahan, penguatan dan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
3. Penutup
Guru memberi kesimpulan tentang sifat pertukaran dan pengelompokan.
Guru menutup pelajaran tentang doa bersama
Guru mengucap salam
I. Penilaian Tehnik : Tes tertulis Bentuk soal Instrumen Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar! 1. 3 x 4 = 4 x ... 2. 2 x 5 = ....x 2 3. 8 x 2 = 2 x ... 4. 6 x 4 = ....x 6 5. ...x 8= 8 x 5 6. (2 x 2) x 3 = 2 x (... x 3) 7. 3 x (2 x 7) = (3 x ...) x 7 8. (1 x 4 ) x 7 = .... x (4 x 7) 9. 3x (... x 5) = (3 x 4 ) x 5 10. 2 x (4 x5) = (2 x 4) x .... Kunci Jawaban 1. 3 x 4 = 4 x 3 2. 2 x 5 = 5 x 2
128
3. 8 x 2 = 2 x 8 4. 6 x 4 = 4 x 6 5. 5 x 8= 8 x 5 6. (2 x 2) x 3 = 2 x (2 x 3) 7. 3 x (2 x 7) = (3 x 2) x 7 8. (1 x 4 ) x 7 = 1 x (4 x 7) 9. 3x (4 x 5) = (3 x 4 ) x 5 10. 2 x (4 x5) = (2 x 4) x 5 Penilaian benar x 10 = 10 x 10 = 100
133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Sekolah / Madrasah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 1.
Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah
B. Kompetensi Dasar Menggunakan sifat operasi hitung perkalian C. Indikator
Memahami perkalian dengan mendatar
Memahami perkalian bersusun panjang
D. TujuanPembelajaran 1.
Melalui metode ceramah siswa mampu melakukan perkalian dengan mendatar
2.
Melalui metode tanya jawab siswa mampu melakukan perkalian dngan bersusun panjang
3.
Melalui strategi Index Card Match siswa dapat mengerjakan soal-soal perkalian baik dengan mendatar atau bersusun pendek
E. Materi Pembelajaran Mengalikan bilangan dengan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka 1. Mengalikan dengan cara mendatar Contoh Ingat kembali perkalian dengan cara yang mudah. a. 3 x 14 3 x 14 = 3 x (10 + 4) = (3 x 10 ) + (3 x 4) = 30
+ 12
= 42 2 . Mengalikan dengan bersusun panjang
134
Contoh 24 3 12 (3 × 4) satuan × satuan 60 (3 × 20) satuan × puluhan 72 Jadi, 24 × 3 = 72
F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Index Card Match G. Media, Alat Pembelajaran, Sumber Belajar Media dan Alat : 1.
Inventaris kelas (seperti meja, papan tulis)
2.
Kartu-kartu
Sumber Belajar : Gemar Belajar Matematika kelas 3 untuk SD dan MI Cerdas Berhitung Matematika kelas 3 untuk Sd/ MI Eksis modul pembelajaran matematika semester I untuk SD/MI H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1.
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama
Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
2.
Guru menyapa peserta didik
Guru bertanya tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya
Guru memotivasi peserta didik
Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Guru menjelaskan sedikit tentang perkalian mendatar
Guru menjelaskan tentang perkalian bersusun panjang
Guru bertanya pada siswa tentang materi yang belum dipahami
b. Elaborasi
135
Guru membagi kertas yang sudah dicampur menjadi satu
Kertas yang berisi sebagian jawaban dan sebagian lagi soal
Kemudian siswa diperintah untuk menemukan masing-masing kartu
dari soal dan jawaban tersebut
Setelah siswa bertemu dengan masing-masing soal dan jawaban
kemudian mereka disuruh untuk duduk berdampingan
Setelah mereka duduk berdampingan siswa maju kedepan dan
menjelaskan apa yang mereka dapatkan .
Kemudian siswa mengerjakan soal yang telah disediakan oleh guru
c. Konfirmasi
Guru memberikan penjelasan tambahan, penguatan dan kesimpulan
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan d. Penutup Guru memberi kesimpulan tentang perkalian mendatar dan bersusun pamjang. Guru menutup pelajaran tentang doa bersama Guru mengucap salam I. Penilaian Tehnik : Tes tertulis Bentuk soal Instrumen Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar! 1. 5 x 23 = 5 x (... + ...) = (.... x ....) + (.... x ....) = .....
+ .....
= ..... 2. 2 x 34 = 2 x (... + ...) = (.... x ....) + (.... x ....) = .....
+ .....
= ..... 3. 6 x 35 = x (... + ...) = (.... x ....) + (.... x ....) = ..... = .....
+ .....
136
4. 20 3 5. 76 2
Kunci Jawaban 1. 5 x 23 = 5 x ( 20+3 ) = (5 x20 ) + (5x 3) =100
+ 15
= 115 2. 2 x 34 = 2 x (30+ 4) = (2x30 ) + (2 x 4) = 60
+ 8
= 68 3. 6 x 35 = 6 x (30 + 5) = (6 x 30) + (6 x 5) = 180 + 30 = 210 4. 20 3 60 5. 76 2 152
137
Penilaian Jumlah soal ada 5 butir Apabila dari cara pengerjaan dan jawaban benar setiap soal mendapat 20 poin, apabila satu soal benar dalam cara pengerjaan dan hasilnya salah mendapat nilai 10 Apabila keseluruhan benar maka 20 x 5 = 100
138
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus III Sekolah / Madrasah
: MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah B. Kompetensi Dasar 1.3 melakukan operasi perkalian dan pembagian C. Indikator
Memahami apa yang dimaksud dengan perkalian
D. TujuanPembelajaran 1.
Dengan menggunakan metode tanya jawab siswa dapat menjawab soal perkalian
2.
Dengan menggunakan strategi Index Card Match siswa dapat mengerjakan perkalian
E. Materi Pembelajaran Mengubah bentuk dari perkalian ke pembagian Contoh 4 x 6 = 24
139
24 : 6 = 4 24 : 4 = 6 Contoh 2 18: 3 = 6 6 x 3 = 18 3 x 6 = 18 F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Index Card Match G. Media, Alat Pembelajaran, Sumber Belajar Media dan Alat : 1.
Inventaris kelas misalkan (papan tulis, buku )
Sumber Belajar : Gemar Belajar Matematika kelas 3 untuk SD dan MI Eksis modul pembelajaran matematika semester I untuk SD/MI Cerdas Berhitung Matematika kelas 3 untuk Sd/ MI
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1.
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama
Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
140
Guru menyapa peserta didik
Guru bertanya tentang materi yang telah diajarkan
sebelumnya 2.
Guru memotivasi peserta didik
Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Guru menjelaskan bentuk perkalian menjadi bentuk pembagian
b. Elaborasi
Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi soal-soal yang sudah dicampur dengan jawaban
Guru
meminta
salah
satu
siswa
untuk
berkeliling
membagikan kartu-kartu tersebut
Guru meminta siswa untuk berkeliling mencari pasangan dari jawaban tesebut. Kemudian Guru meminta untuk saling berpasangan dan berdekatan, kemudian mengerjakan soal itu dalam selembar kertas.
Siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan pada teman lainnya.
c. Konfirmasi Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami Guru memberikan soal-soal kepada siswa untuk dikerjakan
141
d. Penutup Guru memberikan kesimpulan tentang mengubah bentuk perkalian menjadi pembagian Guru menutup pelajaran tentang doa bersama Guru mengucap salam I. Evaluasi
Tehnik
Bentuk soal instrumen
: tes tertulis dan tes lisan
Kerjakan soal berikut ini ! 1. 8 x 4 = ..... 2. 45 : 5 =.... 3. 8 x 2 = .... 4. 12 : 6 = .... 5. 14 x 2 =....
Kunci Jawaban 1. 8 x 4 = 32 2. 45 : 5 =9 3. 8 x 2 =16. 4. 12 : 6 = 2 14 x 2= 28. Penilaian benar x 20 = 5 x 20 = 100
142
144
Lampiran 3 DOKUMENTASI
1. Kegiatan awal
145
2. Guru memotivasi siswa
146
3. guru menyampaikan materi pelajaran
147
4. Guru Membagikan Kartu
148
5. siswa menggunakan strategi ICM
149
6. Keaktifan mencari pasangan
150
7. Guru Membagi soal Evaluasi
151
8. Siswa mengerjakan soal evaluasi
152
153
Lampiran 4 Soal Pra Siklus Kerjakan soal berikut ini ! 1. 6 x 3 =.... 2. 8 x 2=.... 3. 3 x 7 =.... 4. 5 x 5 =.... 5. 4 x 9 =....
Kunci Jawaban 1. 6 x 3 = 3 + 3 + 3+ 3+ 3+3 = 18 2. 8 x 2 = 2+2+2+2+2+2+2+2 = 16 3. 3 x 7 = 7+7+7 = 21 4. 5 x 5 = 5+5+5+5+5 = 25 5. 4 x 9 = 9+9+9+9 = 36 Penilaian benar x 20 = 5 x 20 = 100
154
Lampiran 5 Soal evaluasi siklus I Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar! 1. 3 x 4 = 4 x ... 2. 2 x 5 = ....x 2 3. 8 x 2 = 2 x ... 4. 6 x 4 = ....x 6 5. ...x 8= 8 x 5 6. (2 x 2) x 3 = 2 x (... x 3) 7. 3 x (2 x 7) = (3 x ...) x 7 8. (1 x 4 ) x 7 = .... x (4 x 7) 9. 3x (... x 5) = (3 x 4 ) x 5 10. 2 x (4 x5) = (2 x 4) x .... Kunci Jawaban 1. 3 x 4 = 4 x 3 2. 2 x 5 = 5 x 2 3. 8 x 2 = 2 x 8 4. 6 x 4 = 4 x 6 5. 5 x 8= 8 x 5 6. (2 x 2) x 3 = 2 x (2 x 3) 7. 3 x (2 x 7) = (3 x 2) x 7 8. (1 x 4 ) x 7 = 1 x (4 x 7) 9. 3x (4 x 5) = (3 x 4 ) x 5 10. 2 x (4 x5) = (2 x 4) x 5 Penilaian benar x 10 = 10 x 10 = 100
155
Lampiran 6 Soal evaluasi siklus II Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar! 1. 5 x 23 = 5 x (... + ...) = (.... x ....) + (.... x ....) = .....
+ .....
= ..... 2. 2 x 34 = 2 x (... + ...) = (.... x ....) + (.... x ....) = .....
+ .....
= ..... 3. 6 x 35 = x (... + ...) = (.... x ....) + (.... x ....) = .....
+ .....
= ..... 4. 20 3 5. 76 2
Kunci Jawaban 1. 5 x 23 = 5 x ( 20+3 ) = (5 x20 ) + (5x 3) =100
+ 15
= 115 2. 2 x 34 = 2 x (30+ 4) = (2x30 ) + (2 x 4) = 60
+ 8
156
= 68 3. 6 x 35 = 6 x (30 + 5) = (6 x 30) + (6 x 5) = 180 + 30 = 210 4. 20 3 60 5. 76 2 152
Penilaian Jumlah soal ada 5 butir Apabila dari cara pengerjaan dan jawaban benar setiap soal mendapat 20 poin, apabila satu soal benar dalam cara pengerjaan dan hasilnya salah mendapat nilai 10 Apabila keseluruhan benar maka 20 x 5 = 100
157
Lampiran 7 Soal evaluasi siklus III Kerjakan soal berikut ini ! 6. 8 x 4 = ..... 7. 45 : 5 =.... 8. 8 x 2 = .... 9. 12 : 6 = .... 10. 14 x 2 =....
Kunci Jawaban 1. 8 x 4 = 32 2. 45 : 5 =9 3. 8 x 2 =16. 4. 12 : 6 = 2 14 x 2= 28. Penilaian benar x 20 = 5 x 20 = 100
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama
: Devinda Neng Tiyas
NIM
: 115-12-034
Fakultas
: FTIK
Jurusan
: PGMI
Pembimbing Akademik
: Eni Titikusumawati, M.Pd.
No. 1.
2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
9.
10.
Nama Kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) STAIN Salatiga Tahun 2012 Orientasi Pengenala Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga Tahun 2012 Orientasi Dasar Keislaman (ODK) STAIN Salatiga Tahun 2012 Entrepreneurship dan Perkoprasian 2012 Achievment Motivation Training Library User Education
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
Nilai
5-7 September 2012
Peserta
3
8-9 September 2012
Peserta
3
10 September 2012
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
2
Peserta
8
Peserta
2
Peserta
6
Peserta
3
11 September 2012 12 September 2012 13 September 2012 29 September 2012
Seminar Nasional “Urgensi Media dalam Pergulatan Politik” Pra Youth Leadership Training 26 Oktober 2012 “Surat Cinta Pembasmi Galau” Surat Tanda Selesai Belajar (STSB) “ Pelatihan Koran Sebtember s.d Anak”(Pusat Kegiatan Belajar Desember 2012 Masyarakat) Pendidikan dan Latian Calon 12-15 Oktober Pramuka Pandega ke-22 2012
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
(PLCPP XXII)”Pendidikan Pramuka Sebagai Pembentuk Karakter Pandega yang Berdisiplin dan Berkredibilitas Tinggi untuk Membangun Indonesia Seminar Nasional dalam Rangka Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)Cabang Salatiga periode 2013-2014” Kepemimpinan dan Masadepan Bangsa” Workshop Nasional 4 Metode Sempoa diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana, 25 April 2013 Seminar Pencegahan Nabza dan Launching PIK SAHAJASA Seminar Pendidikan HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga “ Menimbang Mutu dan Kualitas Pendidikan di Indonesia Seminar Nasional Entrepreneurship “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Generasi Muda” Koprasi Mahasiswa (KOPMA) “ FATAWA “ STAIN Salatiga Seminar Nasional HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga “ Guru Kreatif dalam Implementasi Kurikulum 2013” Gladi Pimpinan Pandega” GPP Menumbuhkan Pemimpin Muda yang berkarakter menuju Pandega Berkualitas” (Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi) Seminar Nasional Mathematics learning With Hypnoteaching yang diselenggarakan oleh FTI Universitas Kristen Satya Wacana
23 Februari 2013
Peserta
8
25 April 2013
Peserta
8
29 April 2013
Peserta
4
2 Mei 2013
Peserta
2
27 Mei 2013
Peserta
8
18 November 2013
Peserta
8
29 – 30 Maret 2014
Peserta
2
22 November 2014
Peserta
8
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut: Nama
: Devinda Neng Tiyas
NIM
: 115-12-034
Tempat/tanggal Lahir
:Salatiga, 3 Desember 1995
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl, Sitiprojo, Rt 03 Rw 5 Nanggulan Salatiga
Agama
: Islam
Riwayat Pendidikan 1.
SD KTW 10 lulus tahun 2006
2.
SMP Alternatif Qoriyah Tayibah lulus 2009
3.
SMK PGRI 2 Salatiga lulus tahun 2012
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 09 Septmber 2016 Penulis
Devinda Neng Tiyas Nim 115-12-034